Hama Dan Penyakit Tanaman Jeruk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengenalan hama dan penyakit tanaman jeruk serta teknik pengendaliannya

Citation preview

Hama dan Penyakit Tanaman JerukA. Hama1. Scirtothrips albomaculatus (trips)Gejala : Bentukan seperti goresan cincin (hollow) pada bagian sekitar pangkal buah atau goresan pada permukaan buah lainnya berwarna coklat kering.Pengendalian : Memonitor perkembangan populasi trips, terutama pada daun/tunas yang baru muncul karena trips menyukai bagian tersebut. Pada bunga jeruk yang baru muncul trips menyukai bagian mahkota dan calyx. Apabila 5% buah telah terserang maka dilakukan penyemprotan dengan insektisida.

2.Kutu loncatGejala :Daun jeruk berkerut dan menggulung, lalu kering. Pada tunas-tunas muda daun yang terserang terdapat terdapat kotoran kutu berupa benang-benang putih seperti spiral. Pengendalian : Menggunakan musuh alami parasitoid, predator dan patogen. Melakukan eradikasi tanaman inang seperti kemuning dan tapak dara. Menggunakan bahan kimia dimethoat.

3. Kutu daunGejala : Daun mengkerut dan keriput pertambahan tanaman terhambat apabila populasi serangga tinggi. Permukaan daun berwarna hitam akibat sekresi serangga.Pengendalian : Menjaga kebersihan kebun dengan sanitasi terhadap gulma. Menggunakan mulsa jerami di bedengan pembenihan/pembibitan jeruk. Menggunakan predator Coccinelidae, Syrhidae, dan Lycosidae serta parasitoid Aphytis sp. Spot spray dengan insektisida yang selektif dan efektif pada tunas yang terserang.

4. TungauGejala : Tangkai daun dan buah yang terserang berwarna perunggu. Pada kulit buah yang terserang terdapat retakan-retakan coklat. Permukaan daun terlihat titik kuning/coklat. Bagian bawah daun terjadi kerusakan mesofil dan transpirasi daun meningkat.Pengendalian : Melakukan sanitasi/eradikasi gulma inang tungau. Pemanfaatan predator/musuh alami Phytoseilus persinilis, Stetorus sp. Penggunaan akarisida jika pengendalian hayati sudah tidak mampu lagi.

5. Kutu dompolan/Citrus mealy bugGejala : Tangkai daun berwarna kuning, kering dan buah banyak yang gugur. Daun dan bagian tanaman lain yang terserang ditumbuhi cendawan jelaga warna hitam dan terlihat kutu putih seperti kapas.Pengendalian : Menjaga kebersihan kebun dengan sanitasi terhadap gulma. Cabang-cabang dan buah yang terserang dipangkas dan dibakar. Mengurangi kepadatan tajuk tanaman dan kepadatan buah. Mengapur batang untuk mencegah semut. Memanfaatkan predator Symnus apiciflavus Nuts dan parasitoid Anagrus GreenHow dan Leptomastix trilongifasciatus Gir

6. Ulat Penggerek Buah (Citripestis sagitiferella)Gejala : Buah muda membusuk, berlubang dan terdapat ulat berwarna kuning kemerah-merahan di dalamnya.Pengendalian : Buah yang terserang dipetik dan dibenamkan dalam tanah sedalam 30 cm. Membungkus buah yang masih kecil. Pada saat umur 2-5 hari disemprot dengan insektisida berbahan aktif methomyl dan methidation.

7. Kutu penggorok daun Gejala : Menjelang tunas menjadi daun-daun muda berubah bentuk menjadi pilinan dan menggulung. Pada tunas dan daun muda terdapat koloni kutu. Pengendalian : Tanaman diawasi satu kali dalam seminggu, pada saat tanaman bertunas dan daun muda. Secara manual; kutu langsung dibunuh. Penanaman kemuning sebagai perangkap. Penggunaan insektisida pada saat serangan sedang sampai berat pada bagian yang terserang.

B. PenyakitB1. Penyakit Pada Panen dan Pasca panen1. Antraknosa Penyebab : Colletotrichum gloeosporioides (cendawan)Gejala :Pada permukaan buah terdapat spot cekung atau daerah berwarna coklat yang menyebabkan permukaan menjadi keras dan kering, atau jika berlanjut akan menyebabkan kelunakan /kebusukan buah.Pengendalian :Tidak ada perlakuan khusus untuk pengendalian apabila cendawan ini sudah menyerang.Pencegahan : Hindari pemanenan buah saat belum matang. Panen selektif hanya pada buah yang berukuran terbesar dan paling masak karena dengan pencapaian kemasakan optimum akan mengurangi resiko penyakit. Penanganan secara hati-hati saat pra panen dan pasca panen. Pada saat pertengahan menjelang panen hindari pemupukan nitrogen yang berlebihan serta pertahankan kelembapan tanah.

2. Centre rot disease Penyebab : Alternaria alternata (cendawan)Gejala :Pada bagian pangkal jeruk (bekas tangkai buah) terdapat bercak coklat kehitaman dan lunak apabila disentuh, pada penyimpanan lebih lama buah akan busuk.Pengendalian :Tidak ada perlakuan khusus untuk pengendalian apabila cendawan ini sudah menyerang.Pencegahan : Mengontrol infestasi mealybug pada daerah pertanaman. Pemanenan sesegera mungkin setelah buah matang. Apabila buah akan disimpan lebih baik diaplikasikan pelilinan terlebih dahulu pada pangkal buah untuk menjaga supaya bekas potongan tangkai buah tetap hijau dan mencegah tumbuhnya jamur.

3. Black spot diseasePenyebab : Guignardia citricarp (cendawan)Gejala : Terdapat spot spot dengan bentuk bundar berwarna hitam, diameter dapat mencapai 3 mm pada permukaan buah yang sebenarnya merupakan kumpulan cendawan. Calon buah mudah terkena serangan cendawan pada umur 3-4 bulan, yaitu setelah mahkota gugur. Pengendalian :Aplikasi pestisida hanya efektif pada periode 20 minggu sejak jatuhnya mahkota bunga. Pencegahan :Penggunaan fungisida minimal 16-20 minggu setelah gugurnya mahkota bunga diikuti dengan fungisida eradikasi pada aplikasi kedua.4. Scab disease(kudis)Penyebab : Elsinoe fawcetii (cendawan)Gejala : Pada permukaan terdapat seperti kudis, tidak sampai merusak bagian dalam buah. Buah mudah terserang pada usia muda, sedikitnya 3 bulan setelah mahkota gugur. Pengendalian : Aplikasi pestisida hanya efektif pada periode 3 bulan sejak jatuhnya mahkota bunga. Pencegahan :Penggunaan fungisida secara spesifik tidak ada, untuk pencegahan dapat diaplikasikan fungisida yang sama dengan penyakit black spot dan melanose.

5. Embun/kapang jelaga (Downy mildew)Penyebab : Capnodim citri atau Meliola citircolaGejala : Lapisan serbuk hitam pada permukaan kulit buah (dan daun) terkadang sampai menutupi sebagian besar permukaan, kering dan tipis. Kapang ini tidak memarasit daun tetapi dapat mengurangi asimilasi sampai 44% dan transpirasi sampai 28%, hidup sebagai saprofit pada madu yang dihasilkan oleh kutu daun dan kutu putih.Pengendalian : Mengontrol kutu daun dan kutu putih pada pertanaman. Membersihkan buah pada kegiatan pasca panen supaya penampilan buah lebih baik.Pencegahan : Sanitasi terhadap daun dan tunas terinfeksi yang tidak produktif. Aplikasi fungisida sesuai aturan pemakaian. Penghembusan tepung belerang 20-30 kg/ha.

B2. Penyakit pada Pertanaman 1. Blendok Busuk BatangPenyebab : Phytophthora spp.Gejala : Terdapat blendok seperti getah berwarna coklat pada batang terutama lekukan batang sehingga batang membusuk.Pencegahan : Mengurangi kerapatan naungan jeruk, terutama menjelang musim hujan. Mengatur jarak tanam jeruk. Pencucian batang belum terserang (air kapur setinggi 1 m dari permukaan tanah). Jika bergetah dibersihkan dengan kapur/fungisida sesuai anjuran. Bagian yang terinfeksi berat dipotong dan dibakar atau dibongkar.

2. Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) atau Huang Lung Bin (greening)Penyebab : Liberobacter asiaticum yang ditransmisikan melalui serangga Diaphorina citri Kuw dan mata tempel yang telah terinfeksi penyakit CVPD.Gejala :Daun berwarna kuning , tebal, kaku, mudah dipatahkan, seringkali tampak berdiri tegak. Terdapat bercak-bercak klorosis, tulang daun yang halus berwarna lebih gelap, kontras dengan daun yang berwarna kuning, daun yang baru muncul ukurannya lebih kecil. Buah ukurannya lebih kecil. Pencegahan : Pemilihan varietas bebas CVPD. Pengawasan vektor yaitu Diaphorina citri didukung pemeliharaan yang baik. Bagian yang terserang dipangkas/dibakar/dicabut. Hindari tanaman Muraya/Kemuning di pertanaman sebagai inang alternatif vektor penyakit.Pengendalian : Antibiotika oksitetrasiklin

3. Skin splitting Penyebab : Stress air atau tingkat kelembaban tanah yang kurang.Gejala : Buah terbelah pada bagian kulitnya secara longitudinal sehingga daging buah terlihat dari luar. Hal ini merupakan akibat kekurangan air sehingga pembelahan dan pembesaran sel tidak sempurna. Pencegahan :Ketersediaan air harus terjaga.

4. SunburnPenyebab : Buah berada bawah kondisi panas dan matahari langsung.Gejala : Permukaan buah tidak mulus banyak bercak kecoklatan yang membentuk area seperti bekas terbakar. Pencegahan : Manajemen penjarangan buah yang baik.

5. Tristeza (Quick declaine)Penyebab : virus TristezaGejala : Terdapat kerusakan pada jaringan pembuluh tapis (floem). Daun tanaman berwarna perunggu atau kuning dan gugur sedikit demi sedikit. Daun kaku, lebih kecil, dan tepinya melengkung ke atas.Tulang daun berwarna pucat, berbentuk garis putus/memanjang pada tulang daun yang tembus cahaya.Pengendalian : Mata tempel bebas penyakit, batang bawah tahan virus tristeza. Penyemprotan dengan insektisida efektif dan mudah terurai. Eradikasi tanaman sakit dan sanitasi tanaman inang serangga penular.

6. PsorosisPenyebab : virus Citrus PsorosisGejala : Membentuk becak tembus cahaya di antara dan sejajar tulang daun. Membentuk daerah tembus cahaya atau kuning yang tepinya mirip daun oak (oak leaf pattern). Pada tahap lanjut pengangkutan hara dan air tanaman terganggu, tajuk menjadi jarang dan akhirnya tanaman mati.Pengendalian : Eradikasi tanaman sakit dan sanitasi tanaman inang serangga penular.

7. XyloporosisPenyebab : viroid, RNA yang tidak punya selubung protein.Gejala : Pada batang bawah yang rentan, gejala luar penyakit ini tampak 3-4 tahun setelah penempelan. Pada kulit pangkal batang terjadi lekah-lekah yang dangkal dan memanjang, lebarnya 0.5-2.5 cm. Jika kulit pada sambungan tempelan diangkat, pada kayu batang bawah terdapat lekuk-lekuk (pitting), sedang pada sisi dalam kulit terdapat tonjolan yang sesuai dengan bentuk pitting tersebut. Pohon yang sakit mempunyai daun kecil-kecil dan seperti kekurangan hara khususnya Zn. Pada tahap lanjut dapat menyebabkan pohon condong karena bagian pangkal tanaman menjadi elastis. Pengendalian : Eradikasi tanaman sakit dan sanitasi tanaman inang serangga penular.