Upload
lala-rahmadani
View
214
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hidrologi
Citation preview
HIDROLOGI
( Tekanan , Porositas , Kelembapan, dan Permeabilitas )
A. Tekanan
Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa
udara dalam setiap satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan
barometer. Satuan tekanan udara adalah milibar (mb). Garis yang
menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut sebagai
isobar.
Tekanan udara dapat diukur dengan menggunakan barometer. Toricelli
pada tahun 1643 menciptakan barometer air raksa. Karena barometer air raksa
tidak mudah dibawa ke mana-mana, dapat menggunakan barometer aneroid
sebagai penggantinya.
Tekanan udara akan berbanding terbalik dengan ketinggian suatu tempat
sehingga semakin tinggi tempat dari permukaan laut semakin rendah tekanan
udarannya. Kondisi ini karena makin tinggi tempat akan makin berkurang udara
yang menekannya. Satuan hitung tekanan udara adalah milibar, sedangkan garis
pada peta yang menghubungkan tempat-tempat dengan tekanan udara yang
sama disebut isobar.
Ketinggian suatu tempat dari permukaan laut juga dapat diukur dengan
menggunakan barometer. Kenaikan 10 m suatu tempat akan menurunkan
permukaan air raksa dalam tabung sebesar 1 mm. Dalam satuan milibar (mb),
setiap kenaikan 8 m pada lapisan atmosfer bawah, tekanan udara turun 1 mb,
sedangkan pada atmosfer atas dengan kenaikan > 8 m tekanan udara akan
turun 1 mb.
1. Tekanan kapiler
Tekanan kapiler (pc) didefinisikan sebagai perbedaan tekanan yang ada
antara permukaan dua fluida yang tidak tercampur (cairan-cairan atau cairan-
gas) sebagai akibat dari terjadinya pertemuan permukaan yang memisahkan
mereka. Perbedaan tekanan dua fluida ini adalah perbedaan tekanan antara
fluida “non wetting fasa” (Pnw) dengan fluida “wetting fasa” (Pw) atau :
Di reservoir biasanya air sebagai fasa yang membasahi (wetting fasa),
sedangkan minyak dan gas sebagai non-wetting fasa atau tidak membasahi.
Tekanan kapiler dalam batuan berpori tergantung pada ukuran pori-pori
dan macam fluidanya. Secara kuantitatif dapat dinyatakan dalam
hubungan ,dimana :
Pc = tekanan kapiler
σ = tegangan permukaan antara dua fluida
cos q = sudut kontak permukaan antara dua fluida
r = jari-jari lengkung pori-pori
Δρ = perbedaan densitas dua fluida
g = percepatan gravitasi
h = tinggi kolom
Tekanan kapiler mempunyai pengaruh yang penting dalam reservoir
minyak maupun gas, yaitu :
Mengontrol distribusi saturasi di dalam reservoir.
Merupakan mekanisme pendorong minyak dan gas untuk bergerak atau
mengalir melalui pori-pori reservoir dalam arah vertical.
B. Porositas
Porositas suatu medium adalah perbandingan volum rongga – rongga
pori terhadap volum total seluruh batuan. Perbandingan ini biasanya dinyatakan
dalam persen dan disebut porositas.
Porositas juga dapat dinyatakan dalam ‘acre – feet’, yang berarti volum
yang dinyatakan sebagai luas dalam ‘acre’ dan ketebalan reservoir dalam kaki
(feet).Selain itu dikenal juga istilah porositas efektif, yaitu apabila bagian rongga
– rongga di dalam batuan berhubungan, sehingga dengan demikian porositas
efektif biasanya lebih kecil daripada rongga pori – pori total yang biasanya
berkisar dari 10 sampai 15 persen.
1. Besaran Porositas
Porositas tertentu dapat berkisar dari nol sampai besar sekali, namun
biasanya berkisar antara 5 sampai 40 persen, dan dalam prakteknya
berkisar hanya dari 10 sampai 20 persen saja. Porositas 5 persen
biasanya disebut porositas tipis (marginal porosity) dan umumnya bersifat
non komersiil, kecuali jika dikompensasikan oleh adanya beberapa factor
lain. Secara teoritis porositas tidak bisa lebih besar dari 47,6 persen. Hal
ini disebabkan karena keadaan sebagai terlihat pada Gambar 4.4, yang
berlaku untuk porositas jenis intergranuler. Dalam gambar tersebut dapat
dilihat suatu kubus yang terdiri dari 8 seperdelapan bola, sebagaimana
dapat dilihat pada butir – butir oolit. Porositas maximum yang didapatkan
adalah dalam susunan kubus dan secara teoritis nilai yang didapatkan
adalah sebagai berikut.
Jelaslah, bahwa dalam hal ini porositas tidak tergantung daripada besar
butir. Jika kita subtitusikan r untuk angka berapa saja maka kita akan
tetap mendapatkan angka 47,6 tersebut.
2. Skala Visul Pemerian Porositas
Di lapangan bila kita dapatkan perkiraan secara visual dengan
menggunakan peraga visual. Penentuan ini bersifat semi – kuantitatif dan
dipergunakan suatu skala sebagai berikut :
0 – 5% dapat di abaikan (negligible)
5 – 10 % buruk (poor)
10 – 15% cukup (fair)
15 – 20 % baik (good)
20 – 25% sangat baik (very good)
25% istimewa (excellent)
Pemeriksaan secara mikroskopi untuk jenis porositas dapat pula dilakukan secara
kualitatif. Antara lain ialah jenis :
Antar butir (intergranuler), yang berarti bahwa pori – pori yang didapat di antara butir – butir.
Antar Kristal (interkristalin), dimana pori – pori berada di atara kristal – kristal.
Celah dan rekah, yaitu rongga terdapat di antara celah – celah.
Bintik – bintik jarum (point – point porosity), berarti bahwa pori – pori
merupakan bintik – bintik terpisah – pisah, tanpa kelihatan
bersambungan.
Ketat (thigt), yang berarti butir – butir berdekatan dan kompak sehingga
pori – pori kecil sekali dan hamper tidak ada porositas.
Padat (dense), berarti batuan sangat kecil sehingga hamper tidak ada
porositas.
Growing (vugular), yang berarti rongga – rongga besar berdiameter
beberapa mili dan kelihatan sekali bentuk – bentuknya tidak beraturan, sehingga porositas besar.
Bergua – gua (cavernous), yang berarti rongga – rongga besar sekali
malahan berupa gua – gua, sehingga porositas sangat besar.
C. PERMEABILITAS
Kelulusan atau permeabilitas adalah suatu sifat batuan reservoir untuk
dapat meluluskan cairan melalui pori – pori yang berhubungan, tanpa merusak
partikel pembentuk atau kerangka batuan tersebut.
Defenisi permeabilitas dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut ;
Dimana q dinyatakan dalam sentimeter per sekon, k dalam darcy (permeabilitas),
viskositas m dinyatakan dalam sentipoise, dan dp/dx adalah gradient hidrolik
yang dinyatakan dalam atmosfer per sentimeter. Dengan demikian jelaslah
bahwa permeabilitas adalah k yang dinyatakan dalam Darcy.
Definisi API untuk 1 Darcy : suatu medium berpori mempunyai kelulusan
(permeabilitas) sebesar 1 Darcy, jika cairan berfasa satu dengan kekentalan 1
sentipoise mengalir dengan kecepatan 1 cm/sekon melalui penampang seluas 1
cm2pada gradient hidrolik satu atmosfer (76,0 mm Hg) per sentimeter dan jika
cairan tersebut seluruhnya mengisi medium tersebut. Dari defenisi di atas tidak
dijelaskan hubungan antara permeabilitas dan porositas. Memang sebetulnya
tidak ada hubungan antara permeabilitas dengan porositas. Batuan yang
permeable selalu sarang (porous), tetapi sebaliknya, batuan yang sarang belum
tentu permeable. Hal ini disebabkan karena batuan yang berporositas lebih tinggi
belum tentu pori – porinya berhubungan satu dengan yang lain. Juga sebaliknya
dapat dilihat, bahwa porositas tidak tergantung dari besar butir, dan
permeabilitas merupakan suatu fungsi yang langsung terhadap besar butir.
1. Besaran Permeabilitas
Sebagaimana telah disebutkan di atas, biasanya permeabilitas
dinyatakan dalam ‘darcy’, yaitu untuk menghormati DARCY yang
memproklamasikan pertama kalinya hokum aliran dalam medium yang
berpori. Jadi suatu permeabilitas dengan k = 2 darcy berarti suatu aliran
sebesar 2 cc persekon yang di dapatkan melalui suatu penampang
seluas satu sentimeter persegi panjang 1 sentimeter, di bawah suatu
tekanan perbedaan satu atmosfer untuk suatu cairan yang mempunyai
kekentalan (viskositas) 1 sentipoise. Pada hakekatnya permeabilitas
suatu batuan biasanya kurang dari satu darcy dan oleh karenanya
dalam praktek permeabilitas dinyatakan dalam milidarcy (1 md = 0,001
darcy).
Cara penentuan permeabilitas adalah :
1) Dengan permeameter, suatu alat pengukur yang mempergunakan gas.
2) Dengan penaksiran kehilangan sirkulasi dalam pemboran.
3) Dari kecepatan pemboran
4) Berdasarkan test produksi terhadap penurunan tekanan dasar lubang .
2. Skala Permeabilitas Semi – Kuantitatif
Secara perkiraan di lapangan dapat juga dilakukan pemerian
semikuantitatif sebagai berikut:
1) Ketat (tight), kurang dari 5 md
2) Cukup (fair) antara 5 sampai 10 md
3) Baik (good) antara 10 sampai 100 md
4) Baik sekali (very good) antara 100 sampai 1000 md
3. Permeabilitas Relatif dan Efektif
Permeabilitas tergantung sekali pada ada tidaknya cairan ataupun gas di
dalam rongga yang sama. memperlihatkan permeabilitas relative.Penjenuhan air
diperlihatkan pada absis dan dinyatakan dalam persen air, koordinat
menunjukkan fraksi permeabilitas daripada fluida yang bersangkutan terhadap
keadaan jika seluruh batuan tersebut dijenuhi oleh cairan tersebut saja. Maka
pada penjenuhan air kira – kira 20% permeabilitas relative minyak terhadap
permeabilitas jika seluruhnya diisi oleh minyak adalah sedikit di bawah 0,7 x,
sedangkan jika penjenuhan air itu kira – kira 50% maka permeabilitas
keseluruhannya adalah 0,3 x daripada jika seluruh batuannya diisi oleh air saja
atau oleh minyak saja. Pada penjenuhan 90% maka minyak sudah tidak
mempunyai permeabilitas lagi sehingga hanya air sendiri saja yang bergerak.
Dari grafik ini jelaslah, bahwa minyak bumi baru dapat bergerak jika mempunyai
penjenuhan lebih dari pada 10% dan air sama sekali tidak bisa bergerak jika
penjenuhannya di bawah 20%. Hal yang sama dapat dilihat, jika penjenuhan
minyak kurang dari 40%, maka minyak sama sekali tidak bisa bergerak dan
hanya gas saja yang dapat bergerak. Secara berangsur – angsur permeabilitas
meningkat walaupun secara relative sangat lambat yaitu sampai 100% dijenuhi
minyak.
D. Kelembapan
Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara.Angka konsentasi ini
dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau
kelembapan relatif.Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer.Sebuah
humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah
bangunan dengan sebuah pengawalembap (dehumidifier).Dapat dianalogikan
dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara.Perubahan tekanan
sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air
di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F),
dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C.
Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang
dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun
defisit tekanan uap air. Kelembaban mutlak adalah kandungan uap air (dapat
dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) per satuan volum.
Kelembaban nisbi membandingkan antara kandungan/tekanan uap air aktual
dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap
air.Kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut (pada keadaan jenuh)
ditentukan oleh suhu udara.Sedangkan defisit tekanan uap air adalah selisih
antara tekanan uap jenuh dan tekanan uap aktual. Masing-masing pernyataan
kelembaban udara tersebut mempunyai arti dan fungsi tertentu dikaitkan dengan
masalah yang dibahas .
Semua uap air yang ada di dalam udara berasal dari penguapan.
Penguapan adalah perubahan air dari keadaan cair kekeadaan gas. Pada proses
penguapan diperlukan atau dipakai panas, sedangkan pada pengembunan
dilepaskan panas. Seperti diketahui, penguapan tidak hanya terjadi pada
permukaan air yang terbuka saja, tetapi dapat juga terjadi langsung dari tanah
dan lebih-lebih dari tumbuh-tumbuhan. Penguapan dari tiga tempat itu disebut
dengan Evaporasi.
Kelembaban udara dalam ruang tertutup dapat diatur sesuai dengan
keinginan.Pengaturan kelembaban udara ini didasarkan atas prinsip kesetaraan
potensi air antara udara dengan larutan atau dengan bahan padat tertentu. Jika
ke dalam suatu ruang tertutup dimasukkan larutan, maka air dari larutan tersebut
akan menguap sampai terjadi keseimbangan antara potensi air pada udara
dengan potensi air larutan. Demikian pula halnya jika hidrat kristal garam-garam
(salt cristal bydrate) tertentu dimasukkan dalam ruang tertutup maka air dari
hidrat kristal garam akan menguap sampai terjadi keseimbangan potensi air .
Kelembaban relatif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
jumlah uap air yang terkandung di dalam campuran air-udara dalam fasa gas .
Kelembaban relatif dari suatu campuran udara-air didefinisikan sebagai rasio dari
tekanan parsial uap air dalam campuran terhadap tekanan uap jenuh air pada
temperatur tersebut.Perhitungan kelembaban relatif ini merupakan salah satu
data yang dibutuhkan (selain suhu, curah hujan, dan observasi visual terhadap
vegetasi) untuk melihat seberapa kering areal perkebunan sehingga nantinya
dapat ditentukan tingkat potensi kebakaran lahan .
Keadaan oksigen ditempat tinggi dan pada tempat rendah
Semakin tinggi suatu tempat, lapisan udaranya semakin tipis dan semakin
renggang, akibatnya tekanan udara semakin rendah.Tekanan udara di suatu
tempat pada umumnya dipengaruhi oleh penyinaran matahari. Daerah yang
banyak mendapat sinar matahari mempunyai tekanan udara rendah dan daerah
yang sedikit mendapat sinar matahari mempunyai tekanan udara tinggi.