Upload
jusup-kristopo
View
25
Download
17
Embed Size (px)
DESCRIPTION
teknik hidro
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang termasuk ke dalam
kawasan Asia Tenggara karena rata-rata pendidikan penduduknya relative cukup
rendah. Sebagian besar pendudukn Indonesia masih memegang prinsip
hidup”banyak anak banyak rejeki” sehingga dari tahun ke tahun jumlah penduduk
di Indonesia semakin bertambah banyak. Pemerintah Indonesia telah berupaya
menekan pertumbuhan penduduk yang begitu pesat dengan program
KB( Keluarga Berencana). Namun karena sebagian besar tingkat pendidikan
penduduk cukup rendah sehingga menyebabkan pentingnya melaksanakan
program KB masih minim.
Dengan pesatnya jumlah penduduk di Indonesia menyebabkan kebutuhan
akan papan, pangan, dan sandang perkapitannya cukup tinggi. Konsekuensi akan
kebutuhan papan yang cukup tinggi menyebabkan pembangunan fisik baik
gedung-gedung dan perumahan semakin marak. Hal ini tentulah menyebabkan
makin menyempitnya lahan untuk bidang pertanian dan perkebunan. Dengan
menyempitnya lahan untuk bercocok tanam, hasil produksi pangan tidak mampu
mencukupi kebutuhan pangan penduduk Indonesia yang begitu besar.
Hal inilah yang memerlukan suatu inovasi IPTEK di bidang pertanian dan
perkebunan. Salah satu inovasi tersebut dapat kita adopsi dari Negara Jepang.
Dengan lahan yang begitu sempit Jepang mampu memenuhi kebutuhan pangan
penduduknya dengan teknologi yang mereka miliki yaitu teknik bercocok tanam
dengan hidroponik. Dengan diterapkannya hidroponik di Indonesia diharapkan
mampu mengatasi kekurangan lahan dan hasil produksi pangan. Atas dasar
tersebut penulis merasa tertarik untuk mengkaji dan mengetahui lebih dalam
mengenai hidroponik serta segala sesuatu yang berkaitan dengan hidroponik
tersebut.
1
B. Tujuan
Memberikan pengenalan teknik hidroponik dan meningkatkan kemampuan
serta keterampilan teknik dalam produksi tanaman dengan hidroponik
Sebagai tugas mahasiswa
2
BAB II
PEMBAHASAN
TEKNIK BUDIDAYA PADI HIDROPONIK DENGAN MEDIA PASIR
Kelihatannya mustahil. Tetapi, ini bisa dilakukan oleh Soemarno.
Insinyur Teknik Sipil UII ini menanam padi dengan media pasir. Dan itu sudah
dikerjakan di area 500 meter persegi di kawasan Pantai Pandansimo Bantul.
Ternyata hasilnya di luar dugaan. Beras jenis rajalele itu hingga sekarang sudah
dipanen berkali-kali. Bukan hanya padi yang ditanam di kawasan tersebut. Tapi
ada 17 jenis tanaman lain yang dibudidayakan. Termasuk kurma. Budidaya padi
di lahan pesisir ini sudah melalui riset selama 9 tahun dan hasilnya menakjubkan.
Sayangnya, penelitian ini tidak banyak diketahui. Padahal ini merupakan salah
satu alternatif yang bisa dimanfaatkan masyarakat petani, terutama yang tertarik
menggarap lahan pesisir. Sekaligus ini bisa jadi objek wisata lain di kawasan
pantai.
Untuk menanam padi dengan media pasir, menurut Soemarno, caranya
mudah dan tidak perlu dicampur tanah. Tapi cukup dengan penambahan pupuk
khusus untuk lahan pasir. Lahan yang akan digarap terlebih dahulu digali sedalam
30 cm. Kemudian diberi alas plastik agar kebutuhan air bagi tanaman padi
tercukupi. Sedangkan untuk pengairan mengunakan pralon.
Selanjutnya pasir diolah dengan menambahkan pupuk dasar yang terdiri
dari pupuk soil treatment untuk memperbaiki struktur tanah, pupuk organik dan
Zat Perangsang Tumbuh (ZPT). Untuk 1 hektar lahan dibutuhkan 50 Kg pupuk
dasar. Setelah itu pasir direndam selama 1 minggu dan siap digunakan sebagai
media tanam.
3
Berbeda dengan menanam padi di sawah pada umumnya, budidaya padi di
lahan pasir ini tidak perlu dicangkul maupun di-luku. Meski demikian, padi yang
dihasilkan tidak kalah kualitasnya.
Berdasarkan ujicoba di Pandansimo, produktivitasnya minimal mencapai 7
ton per hektar. Dengan masa tanam selama 4,5 bulan. Padahal rekomendasi dari
Departemen Pertanian, produktivitas padi rajalele yang ditanam di Delanggu
hanya 3 ton per hektar.
Lahan pasir untuk tanaman padi rajalele ini suatu fenomena. Karena di
lahan seluas 3 hektar itu ada 17 komoditas yang sudah selesai kami teliti,” kata
Direktur Indmira Citra Tani Nusantara Ir Soemarno (alm) di kantornya sekaligus
laboratorium di Jalan Kaliurang Km 16,3 Selasa (10/6) lalu.
Kecuali tanaman padi, ada juga jenis kacang-kacangan, bawang merah,
pisang, kelapa sawit, jambu mete, kurma, jeruk sunkist, sawo juga kelengkeng.
”Kami selaku lembaga riset and development tugas kami melakuan riset by riset.
Biar yang menanam nanti masyarakat. Yang kami santunkan untuk masyarakat
adalah teknologinya dan manajemen produksi,” tandasnya. Tapi sejauh ini, belum
ada petani yang mengembangkan budidaya padi di lahan pasir. Karena itu, apabila
ada petani yang berminat mengembangkan hasil penelitian ini, Soemarno siap
memberikan pendampingan.
4
Pengembangan tanaman padi di lahan pasir ini tentu bukannya tanpa
kendala. Karena terletak di pinggiran pantai, kendalanya adalah angin laut yang
selalu mengandung uap garam dan panas terik yang luar biasa. Juga pasir yang
pernah direndam air laut selama jutaan tahun sebelumnya. ”Itu yang menjadi
kendala teknologi,” ujarnya. Untuk itu perlu menggunakan wind barrier (tanaman
cemara laut sebagai pelindung tanaman dari angin dan badai garam).
Hasil penelitian ini rupanya juga menarik perhatian dari berbagai pihak.
Tidak terkecuali Menteri Pertanian yang melakukan peninjauan secara langsung di
lahan pasir Pantai Pandansimo. Begitu juga masyarakat dari berbagai daerah di
Indonesia.
Soemarno berikut tim penelitinya tentu bangga karena lahan pesisir yang
semula gersang sekarang menjadi hutan. Riset yang dilakukan selama 9 tahun itu
akhirnya membuahkan hasil. Bukan hanya dari orientasi produksi tapi juga
perbaikan ekosistem. Dengan demikian, ini juga bisa dimanfaatkan untuk
menambah daya tarik wisata studi.
Lahan yang digunakan untuk media penelitian itu, menurut Soemarno,
disewa sejak tahun 1999 hingga 2011 mendatang. Ke depan, lahan itu akan
diserahkan ke Pemerintah Daerah. Sebagai tambahan pengunaan pupuk yang
digunakan beliau adalah hasil penemuannya dengan merek dagang NASA
(Natural Nusantara)
5
BAB III
PENUTUP
kesimpulan
Untuk menanam padi dengan media pasir, menurut Soemarno, caranya
mudah dan tidak perlu dicampur tanah. Tapi cukup dengan penambahan pupuk
khusus untuk lahan pasir. Lahan yang akan digarap terlebih dahulu digali sedalam
30 cm. Kemudian diberi alas plastik agar kebutuhan air bagi tanaman padi
tercukupi. Sedangkan untuk pengairan mengunakan pralon.
Selanjutnya pasir diolah dengan menambahkan pupuk dasar yang terdiri
dari pupuk soil treatment untuk memperbaiki struktur tanah, pupuk organik dan
Zat Perangsang Tumbuh (ZPT). Untuk 1 hektar lahan dibutuhkan 50 Kg pupuk
dasar. Setelah itu pasir direndam selama 1 minggu dan siap digunakan sebagai
media tanam.
6
DAFTAR PUSTAKA
-http://distributor-pupuk-tanaman.blogspot.com/2010/09/menanam-padi-di-lahan-
pasir.html http://www.docstoc.com/docs/56896665/TEKNIK-BUDIDAYA--
SAYURAN-SECARA-HIDROPONIK
http://nirhono.wordpress.com/2009/06/page/2/
7