highschool dxd.pdf

  • Upload
    zabuza

  • View
    68

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

  • 2

    DOKUMEN KASUS SINDROM METABOLIK

    RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar

    A. ACUAN PELAYANAN MEDIK

    I. KRITERIA DIAGNOSA

    Keterangan :

    1 Resistensi insulin adalah kondisi dimana terjadi penurunan sensitivitas

    jaringan terhadap kerja insulin sehingga terjadi peningkatan sekresi insulin

    sebagai bentuk kompensasi sel beta pankreas.

    2 Hipertensi pada sindroma metabolik dapat disebabkan oleh mekanisme

    yang sulit dipisahkan satu sama lain karena adanya resistensi insulin dan

    Strength Of Diagnosis

    DEFINITIF PROBABLE POSSIBLE

    1. Resistensi insulin

    2. Hipertensi ( dalam

    pengobatan

    antihipertensi atau TD

    >130/85 mmHg)

    3. Dislipidemia (plasma TG

    >150 mg/dL. HDL-C :

    L80 cm)

    5. Gangguan metabolisme

    glukosa (KGD puasa

    >110 mg/dL)

    6. DM tipe 2

    1. Resistensi insulin

    2. Hipertensi ( dalam

    pengobatan

    antihipertensi atau

    TD >130/85 mmHg)

    3. Dislipidemia

    (plasma TG >150

    mg/dL. HDL-C :

    L80cm)

    5. Gangguan

    metabolisme

    glukosa (KGD

    puasa >110 mg/dL)

    1. Resistensi insulin

    2. Hipertensi ( dalam

    pengobatan

    antihipertensi atau

    TD >130/85 mmHg)

    3. Dislipidemia

    (plasma TG >150

    mg/dL. HDL-C :

    L

  • 3

    obesitas. Adanya resistensi insulin akan mengganggu produksi endhotelial

    Nitric OxideSynthase (eNOS)

    3 Pada sindroma metabolik faktor resiko terjadinya dislipidemia disebabkan

    oleh obesitas sehingga pada sindroma metabolik ini obesitas dan

    dislipidemia saling berhubungan

    4 Faktor resiko utama dalam perkembangan sindrom metabolik adalah

    obesitas sentral. Obesitas sentral ini merupakan faktor resiko utama

    penyebab resistensi insulin sebagai penyebab dari berbagai gangguan

    yang dapat berkembang dari sindrom metabolik.

    5 Pada sindom metabolik terjadi resistensi insulin yang menyebabkan kadar

    gula dalam darah tinggi walaupun pada saat kondisi puasa.

    6 Terjadinya resistensi insulin menyebabkan insulin tidak dapat bekerja

    untuk membawa glukosa masuk kedalam jaringan sehingga kadar gula

    dalam darah tinggi..

    II. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    No JENIS

    PEMERIKSAAN

    KEPERLUAN

    1. Darah, Urine rutin Hb, leukosit, trombosit, LED, SGOT, SGPT, GD

    puasa, HBA-C

    2. LFT Menilai tingkat kerusakan hati

    3. RFT Menulusuri tingkat kerusakan ginjal Karena

    hipertensi

    4. Lipid profile Untuk menelusuri kadar TG, HDL, LDL dan

    cholesterol total

    5. Klem euglikemik atau

    HOMA (homeostasis

    model assesment)

    Untuk menilai resistensi insulin secara akurat

    6 USG abdomen Diperlukan untuk mendiagnosis adanya fatty

    liver

  • 4

    III. INDIKASI PERAWATA (ICD) DAN STANDART KOMPETENSI

    No ICD/ Indikasi Opname Kompetensi

    Dokter Umum

    1 Syndroma metabolik dengan oyong 3a

    2 Syndroma metabolik dengan sinkope 3a

    3 Syndroma metabolik dengan PJK 3a

    4 Syndroma metabolik dengan TIA 3a

    5 Syndroma metabolik dengan neropaties 3a

    6 Syndroma metabolik dengan claudicatio 3a

    IV. LENGTH OF STAY(LOS)

    No ICD/ Indikasi Opname LOS

    1 Syndroma metabolik dengan oyong 3 hari

    2 Syndroma metabolik dengan sinkope 3 hari

    3 Syndroma metabolik dengan PJK 2 hari

    4 Syndroma metabolik dengan TIA 2 hari

    5 Syndroma metabolik dengan neropaties 4 hari

    6 Syndroma metabolik dengan claudicatio 2 hari

    V. LUARAN (KRITERIA PEMULANGAN)

    No ICD/ VARIANS PENYAKIT KRITERIA PEMULANGAN

    1 Syndroma metabolik dengan

    oyong

    TD sudah kembali normal, kadar plasma TG

    dan HDL-C kembali normal, kadar GDP

    juga sudah kembali normal, DM tipe 2 mulai

    membaik.

    2 Syndroma metabolik dengan

    sinkope

    TD sudah kembali normal, kadar plasma TG

    dan HDL-C kembali normal, kadar GDP

    juga sudah kembali normal, DM tipe 2 mulai

    membaik.

  • 5

    3 Syndroma metabolik dengan

    PJK

    Diagnosa tegak dan PJK teratasi

    4 Syndroma metabolik dengan

    TIA

    Diagnosa tegak dan TIA teratasi

    5 Syndroma metabolik dengan

    neropaties

    TD sudah kembali normal, kadar plasma TG

    dan HDL-C kembali normal, kadar GDP

    juga sudah kembali normal, DM tipe 2 mulai

    membaik.

    6 Syndroma metabolik dengan

    claudicatio

    Diagnosa tegak dan claudicatio teratasi

    VI. ALUR PEMULANGAN

    No ICD/ VARIANS PENYAKIT ALUR PEMULANGAN

    1 Syndroma metabolik dengan oyong Kontrol Kembali, ke poli penyakit

    dalam

    2 Syndroma metabolik dengan sinkope Kontrol Kembali, ke poli penyakit

    dalam

    3 Syndroma metabolik dengan PJK Konservatif dan dirujuk ke

    interna

    4 Syndroma metabolik dengan TIA Konservatif dan dirujuk ke

    interna

    5 Syndroma metabolik dengan

    neropaties

    Kontrol Kembali, ke poli penyakit

    dalam

    6 Syndroma metabolik dengan

    claudicatio

    Konservatif dan dirujuk ke

    interna

  • 6

    B. PEDOMAN PERAWATAN RUANGAN

    I. DIAGNOSA ICD

    PERIHAL PETUNJUK

    Diagnosa Induk Syndroma metabolik

    Diagnosa Varians (ICD) Syndroma metabolik dengan oyong

    Kriteria Tambahan

    Kompetensi ICD

    - Oyong

    - Lemas

    3a

    II. PRESENTASI KASUS

    Nama Ny. Aggita

    Umur 45 tahun

    Jenis Kelamin Perempuan

    Alamat Jl. Pattimura No. 20A Pematangsiantar

    Tgl Masuk 13 Agustus 2014

    Tgl Keluar 15 Agustus 2014

    LOS 3 hari

    RIWAYAT PENYAKIT

    KU Oyong

    Telaah Hal ini dialami os sejak 3 minggu lalu dan memberat 1 minggu

    terakhir sebelum masuk rumah sakit. Nyeri kepala hebat

    seperti berputar-putar.

    Keluhan

    tambahan

    Lemas (+), pening (+), kesemutan (+)

    BAB : biasa, kadang mencret, lendir (-), darah (-), warna

  • 7

    kekuningan

    BAK : lancar, warna kuning muda

    RPT Riwayat Hipertensi (+), DM (+)

    RPO Captopril, Metformin

    PEMERIKSAAN KLINIS

    Status Presents Compos mentis

    TD : 160/90 mmHg

    HR : 90 x/menit

    RR : 24 x/i

    T : 37,60C

    BB : 67 kg TB : 165 cm IMT : 24,60 kg/m2

    Kepala Mata : Refleks cahaya +/+, pupil isokor kanan =kiri, anemis (-),

    ikterus (-)

    Hidung : Tidak ditemukan kelainan

    Mulut : Tidak ditemukan bercak-bercak putih pada rongga

    mulut, bibir tidak sianosis.

    Telinga : Tidak ditemukan kelainan

    Leher TVJ (R-2) cmH2O, trakea medial, pembesaran KGB (-),

    pembesaran kelenjar tiroid (-), tidak didapatkan massa tumor

    Dada Inspeksi : simetris fusiformis

    Palpasi : stemfremitus kanan=kiri

    Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru

    Auskultasi : suara pernafasan : vesikuler

    suara tambahan : (-)

  • 8

    Abdomen Inspeksi : simetris

    Palpasi : soepel H/L/R : tidak teraba

    Perkusi : tympani,pekak hati (+)

    Auskultasi : peristaltik usus (+) normal

    Kelamin Tidak Dilakukan Pemeriksaan

    Ekstremitas Superior : Dalam batas normal, tidak pucat

    Inferior : Edema (-)

    Diagnosa

    Banding

    1. DM Tipe 2

    2. Hipertensi

    3. Stroke

    4. Penyakit Jantung Koroner

    5. Fatty liver non-alkoholik

    6. Gagal jantung

    Diagnosa Klinik Sindroma Metabolik dengan Oyong

    III. TUJUAN PERAWATAN

    Indikasi Opname Sindroma metabolik dengan oyong

    Luaran Sadar,bisa makan kondisi cukup baik untuk kegiatan sehari-

    hari

    Expected LOS 6 hari

    Prinsip

    Perawatan yang

    mau dicari

    1. Mengurangi oyong

    2. Memulai pengobatan hipertensi

    3. Memulai pengobatan dislipidemia

    4. Memberikan penjelasan

    Alur pulang ke Alur pasien setelah keluar dari RS harus kontrol kembali

  • 9

    IV. TRIACE ( UGD )

    Diet MB, DJ

    Aktivitas Bed Rest

    Penjajagan Darah rutin, kgd, lipid profile

    Terapi suportif -

    Terapi Utama IVFD RL 20 gtt/i

    Captopril 25 mg 2x1

    Fenofibrate 100 mg 3 X 1

    Metformin 500 mg X 1 sehari

    Bethahistine mesilate 6 mg x3 sehari

    Evaluasi Vital sign

    - Sensorium

    - TD

    - HR

    - RR

    - Temp

    - TB

    - BB

    :

    :

    :

    :

    :

    :

    :

    Compos Mentis

    160/90 mmHg

    90 x

    24 x

    37,6

    165 cm

    67 kg

    Konsul ke Internist

    Penjelasan -Dari anamnese dan pemeriksaan fisik, kemungkinan besar 0s

    menderita gangguan sindroma metabolik dengan keluhan

    tambahan oyong

    -Maka os harus dirawat intensif dan akan dilakukan pemeriksaan

    serta pemantauan

    Target

    Rawatan UGD

    Peningkatan kesadaran

    Dan keluhan oyong menurun

  • 10

    V. TRANSPORT KE RUANGAN

    No Perihal Keterangan

    1 Model

    Transportasi

    pasien diantar dengan Bed dilakukan oleh perawat

    2 Pakai O2 -

    3 Serah terima Serah terima asuhan keperawat ruangan

    Terapi yang sudah diterima:

    IVFD RL 20 gtt/i

    Captopril 25 mg 2x1

    Fenofibrate 100 mg 3 X 1

    Metformin 500 mg X 1 sehari

    Bethahistine mesilate 6 mg x3 sehari

    VI. DAY TO DAY CARE RUANGAN

    PERAWATAN HARI SELANJUTNYA

    Perihal Hari II Hari III

    Diet Makanan biasa, hindari makanan

    tinggi garam dan berlemak

    Makanan biasa, hindari makanan

    tinggi garam dan berlemak

    Aktivitas Bed rest Bed rest

    Vital sign

    Sensorium

    TD

    HR

    RR

    Temp

    :

    :

    :

    :

    :

    Compos Mentis

    150/90 mmHg

    86 x

    24 x

    37,5

    Sensorium

    TD

    HR

    RR

    Temp

    :

    :

    :

    :

    :

    Compos Mentis

    130/80 mmHg

    82 x

    24 x

    37,5

    SOAP S : Oyong

    O : Os bisa membuka mata dengan

    baik

    A : Oyong berkurang, TD 150/90

    mmHg

    P : Captopril 25 mg 2x1

    Fenofibrate 100 mg 3 X 1

    Metformin 500 mg X 1

    Bethahistine mesilate 6 mg x 3

    S : Oyong

    O : Os bisa membuka mata dengan

    baik

    A : Oyong membaik, TD 140/80

    P : IVFD RL 20 gtt/i

    Captopril 25 mg 2x1

    Fenofibrate 100 mg 3 X 1

    Metformin 500 mg X 1

    Bethahistine mesilate 6 mg x3

  • 11

    Hasil

    penjajagan

    Darut :

    Eritrosit

    Hb

    Leukosit

    Lipid profile :

    Cholesterol total

    HDL

    LDL

    Trigliserid

    KGD :

    Glukosa puasa

    :

    :

    :

    :

    :

    ;

    ;

    :

    4,5 juta /uL

    13,5 % dL

    7000 uL

    240 mg/Dl

    30 mg/dL

    130 mg/dL

    20 mg/dL

    135 mg/dL

    Lipid profile :

    Cholesterol total

    HDL

    LDL

    Trigliserid

    KGD :

    Glukosa puasa

    :

    :

    :

    :

    :

    210 mg/ dl

    40 mg/ dl

    110 mg/ dl

    155 mg/ dl

    110 mg/dl

    Terapi

    penunjang

    IVFD RL 20 gtt/i

    Captopril 25 mg 2x1

    Fenofibrate 100 mg 3 X 1

    Metformin 500 mg X 1 sehari

    Bethahistine mesilate 6 mg x3

    sehari

    IVFD RL 20 gtt/i

    Captopril 25 mg 2x1

    Fenofibrate 100 mg 3 X 1

    Metformin 500 mg X 1 sehari

    Bethahistine mesilate 6 mg x3 sehari

    Evaluasi

    keluhan

    oyong

    Nyeri kepala

    Lemah

    Penurunan

    kesadaran

    kesemutan

    :

    :

    :

    :

    :

    berkurang

    berkurang

    -

    -

    +

    oyong

    Nyeri

    kepala

    Lemah

    Penurunan

    kesadaran

    kesemutan

    :

    :

    :

    :

    :

    :

    Membaik

    membaik

    membaik

    -

    Membaik

    -

    Target

    perawatan

    harian

    Kesadaran membaik

    Oyong teratasi

    Kesadaran membaik

    Oyong teratasi

    Penjelasan -Dari evaluasi keluhan os sudah

    membaik, tetapi kadar lemak dan

    tekanan darah harus di control.

    Untuk itu perlu dilakukan lagi

    pemeriksaan laboratorium

    -Dari evaluasi keluhan sudah

    membaik dan semua hasil lab juga

    sudah mendekati nilai normal jadi

    bapak sudah diperbolehkan pulang

    kerumah dan berobat jalan.

  • 12

    -Ibu datang kembali setelah 1 minggu

    ke Poliklinik Penyakit Dalam untuk

    kontrol ulang.

    VII. DISCHARGE PLANNING

    ( NASEHAT PEMULANGAN PASIEN )

    No Hal Penjelasan

    1 Tujuan

    perawatan

    Kontrol ulang sesuai dengan anjuran dokter

    Kontrol ke RSUD : Bagian Penyakit Dalam

    2 Obat Minum obat teratur

    2 Diet / makanan -Makanan biasa

    -Hindari makanan terlalu berlemak dan yang terlalu manis dan

    asin

    3 Pantangan - Hindari aktivitas yang terlalu berat

    -Hindari makan berpengawet

    -minuman beralkohol

    4 Aktivitas Aktivitas tidak dibatasi, jangan diporsir dulu bekerja untuk

    beberapa saat setelah pulang dari opname

    5 Alaram

    Symptom

    1.Pasien oyong kembali

    2.kehilangan kesadaran

    6 Peranan

    keluarga

    Mendukung segala sesuatunya dan mengingatkan penderita

    agar control secara teratur.

    7 Lain-lain Pasien harus memahami betul kondisinya dan keluarga harus

    ikut mensuport pasien dengan mengingatkan pantangan dan

    makan obat teratur.

    VIII. TRANSPORT Pemulangan/pemindahan

    No Perihal Keterangan

    1 Metode Transportasi Pakai kursi roda dari ruangan sampai ke mobil

    yang akan membawa pasien pulang

    kerumahnya, tidak boleh jalan sendiri dari RS.

  • 13

    2 Serah terima Perawat ruangan menyerahkan kepada

    keluarga, serah terima pasien,terapi yang

    sudah diberi, hasil penjajagan dan obat yang

    diserahkan kepada kelurga

    3 Lain-lainnya Serah terima pasien, berikan terapi, hasil

    penjajakan dan obat lainnya kepada keluarga