Click here to load reader
Upload
ngonhan
View
296
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HIKAYAT QAMARUZZAMAN: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia
Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh
FARHANA AULIA C0208022
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN
Nama : Farhana Aulia NIM : C0208022 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Hikayat Qamaruzzaman : Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi tanda sitat (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut.
Surakarta, 19 November 2012
Yang membuat pernyataan,
Farhana Aulia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Bersyukur atas segala kenikmatan dari-Nya,
berusaha dan berjuang semaksimal mungkin dalam menjalankan sesuatu,
dan berdoa agar diridai dan dilimpahkan keberkahan dalam hidup
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
1. Mama Soraya dan Papa Hasan Basri
2. Kakakku Fadila Ratna Mayasari dan
calon bayinya beserta suami (Asep
Kusbiantoro)
3. Kedua saudara laki-laki tercinta,
Taufiq Effendi dan Latif Aliansyah
4. Seluruh pecinta ilmu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT, hanya kepada-Nya
penulis memohon pertolongan dalam menjalani hidup di dunia dan akhirat.
Limpahan karunia-Nya yang tidak terhingga berupa waktu, nafas, kesehatan, dan
segala kebaikan senantiasa menaungi penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi
berjudul Hikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik.
Penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada beberapa
pihak atas semua doa, bimbingan, dukungan, dan dorongan yang telah diberikan,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut.
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni
Rupa, Universitas Sebelas Maret, yang telah berkenan memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. Ahmad Taufiq, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas
Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan
izin, dorongan, pengarahan, serta kemudahan kepada penulis dalam
penulisan skripsi ini.
3. Dra. Chattri S. Widyastuti, M.Hum., selaku Sekretaris Jurusan Sastra
Indonesia, sekaligus pembimbing akademik yang selalu setia mendengarkan
setiap keluh kesah penulis. Terima kasih atas bentuk perhatian dan ketulusan
yang mengiringi perjalanan akademik penulis selama di Jurusan Sastra
Indonesia.
4. Drs. Istadiyantha, M.S., selaku dosen pembimbing skripsi, yang senantiasa
sabar dan teliti dalam memberikan bimbingan, pengarahan, serta dorongan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
Terima kasih atas kerelaan waktu yang diluangkan di sela kesibukan dalam
menyelesaikan disertasi dan kegiatan dakwahnya.
5. Drs. Sholeh Dasuki, M.S., selaku dosen penelaah skripsi, yang memberikan
pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi dengan sebaik-
baiknya.
6. Dra. Murtini, M.S., selaku dosen pengajar bidang sastra, yang memberikan
dorongan untuk melakukan kajian teks lintas bidang yaitu analisis sastra
fantastik. Terima kasih atas inspirasi dan motivasi selama mendalami dunia
sastra.
7. Asep Yudha Wirajaya, S.S., selaku dosen dalam bidang filologi, yang
memberikan pengarahan dan motivasi, serta menggugah penulis sehingga
terdorong untuk lebih mencintai dunia filologi.
8. Seluruh dosen pengajar Jurusan Sastra Indonesia yang telah memberikan
bimbingan selama penulis menempuh studi di Jurusan Sastra Indonesia.
9. Mas Purwono, selaku Staf Jurusan Sastra Indonesia, yang dengan segala
keramahannya mempersiapkan segala kelengkapan studi di Sastra Indonesia.
10. Mama Soraya dan Papa Hasan, yang tiada henti mengupayakan hal-hal yang
terbaik demi kebaikan penulis. Terima kasih yang tidak terhingga atas doa,
peluh, dan ilmu kehidupan yang telah tercurah untuk penulis. Semoga
kebahagian dan keberkahan meliputi kita.
11. Kakak Fadila Ratna Mayasari, S.ThI beserta calon bayi dan suami (Asep
Kusbiantoro), terima kasih atas inspirasi, motivasi, dan doa untuk penulis.
Kakak Taufiq Effendi, S.S., dan Latif Aliansyah, dua saudara laki-laki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
terbaik penulis, terima kasih telah sudi berbagi ruang kebahagiaan di rumah
Baturono.
12. telah sudi berbagi kebahagiaan
dan ketulusan sehingga penulis semakin bersemangat untuk menyelesaikan
skripsi. Semoga segera menyusul menyandang gelar sarjana.
13. Sahabat-sahabat terbaik penulis, Anggraini Prihastuti, Kusnul Khotimah,
Siti Kaswarini Laksmi Hapsari, Yan Ayu, Hidayatur Riana, S.S., Inas Adila,
S.S., mari taklukan dunia.
14. Rekan angkatan Asasind 2008, dan rekan Filologi 2008, kalian terbaik.
Terima kasih telah memberi arti begitu dalam, serta kebersamaan yang tidak
akan tergantikan di Sastra Indonesia.
15. Bude Salamah dan keluarga, terima kasih atas doa dan motivasinya. Mas
Uri, Mbak Ari, Bu Yus, Pak Yus, Aan Unesa, Mbak Farida terima kasih
telah terlibat pada kegiatan pencarian data penulis. Tri Indriawati, terima
kasih atas koreksi diksi dan ejaannya. Mas Romi, terima kasih atas motivasi
khas dialek Jawa Timurnya. Kawan-kawan LPM Kalpadruma, terima kasih
telah berbagi ruang kebahagiaan di sekre Kade.
Di samping itu, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan bagi kita semua. Penulis
juga menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Surakarta, 19 November 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvii
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ........................................................... 6
C. Rumusan Masalah ............................................................... 7
D. Tujuan Penelitian ............................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ............................................................. 7
F. Sistematika Penulisan ........................................................ 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ................... 10
A. Kajian Pustaka ...................................................................... 10
B. Teori Penyuntingan Teks .................................................... 11
1. Inventarisasi Naskah ..................................................... 12
2. Deskripsi Naskah ......................................................... 13
3. Suntingan Teks ............................................................. 13
4. Kritik Teks ................................................................... 14
C. Teori Pengkajian Teks......................................................... 15
1. Sastra Fantastik ............................................................. 15
2. Konsep Hipnotis ............................................................ 19
D. Kerangka Pikir ............................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 23
A. Jenis Penelitian .................................................................... 23
B. Objek Penelitian .................................................................. 23
C. Sumber Data Penelitian ...................................................... 24
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 24
1. Pencarian Informasi ...................................................... 24
2. Pencetakan Data ............................................................ 25
E. Teknik Analisis Data ........................................................... 25
1. Metode Penyuntingan Teks .......................................... 26
2. Metode Pengkajian Teks .............................................. 28
F. Teknik Penarikan Simpulan ............................................... 29
BAB IV SUNTINGAN TEKS ................................................................ 30
A. Inventarisasi Naskah ............................................................ 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
B. Deskripsi Naskah ................................................................. 31
1. Bagian Umum Naskah .................................................. 31
2. Bagian Buku .................................................................. 33
3. Bagian Tulisan .............................................................. 35
4. Bagian Sejarah .............................................................. 37
C. Ikhtisar Isi Teks ................................................................... 41
D. Kritik Teks ........................................................................... 45
E. Suntingan Teks ..................................................................... 63
1. Pedoman Transliterasi ................................................... 63
2. Suntingan Teks .............................................................. 70
3. Daftar Kata Sukar .......................................................... 165
BAB V ANALISIS TEKS .................................................................... 170
A. Analisis Sastra Fantastik ...................................................... 170
1. Motif Fantastik pada Teks HQ ....................................... 171
2. Dekor Realis pada Teks HQ ........................................... 176
3. Tokoh dan Penokohan pada Teks HQ ............................ 179
4. Narator pada Teks HQ ................................................... 188
5. Kejadian-kejadian Aneh pada Teks HQ ......................... 192
B. Relevansi Teks HQ ............................................................... 199
1. Hipnotis Tradisional ...................................................... 201
2. Hipnotis Modern ........................................................... 202
BAB VI PENUTUP ................................................................................. 207
A. Simpulan .............................................................................. 207
B. Saran ..................................................................................... 208
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 210
LAMPIRAN ................................................................................................ xx
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pembagian Subgenre dalam Genre Fantastik 16
Tabel 2 Frekuensi Gelombang Otak Manusia 21
Tabel 3 Penjajaran Tahun Hijriah dengan Masehi 33
Tabel 4 Jumlah Baris Tiap Halaman 34
Tabel 5 Catchword 39
Tabel 6 Lakuna 42
Tabel 7 Adisi 50
Tabel 8 Substitusi 55
Tabel 9 Ditografi 57
Tabel 10 Transposisi 58
Tabel 11 Ketidakkonsistenan Penulisan Kata Ulang 59
Tabel 12 Ketidakkonsistenan Penulisan Kata 60
Tabel 13 Ketidakkonsistenan Penulisan Ejaan 62
Tabel 14 Konsonan Huruf Arab 64
Tabel 15 Konsonan Huruf Arab Melayu 64
Tabel 16 Urutan Peristiwa dalam Teks HQ 173
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR SINGKATAN
hal. halaman
HQ Hikayat Qamaruzzaman
id. idem
No. nomor
QS Quran Surat
SWT Subhanahu Wa Taala
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tampilan Website Kajian Pustaka dan Inventarisasi Naskah HQ
Lampiran 2 Foto Digital Naskah HQ
Lampiran 3 Berita tentang Hypno-crime di Media Massa Online
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kuadran Kesadaran Manusia 20
Gambar 2 Iluminasi pada Naskah HQ 36
Gambar 3 Penggalan Foto Kolofon Naskah 38
Gambar 4 Penggalan Gambar Ciri Kepemilikan Naskah 38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
ABSTRAK
Farhana Aulia. C0208022. 2012. Hikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik. Skripsi: Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana suntingan teks HQ? (2) Bagaimana analisis struktur sastra fantastik teks HQ? (3) Bagaimana relevansi teks HQ dengan masa kini apabila dianalisis melalui unsur fantastik berupa konsep hipnotis?
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut (1) Menyediakan suntingan teks HQ yang baik dan benar, (2) Mengungkapkan struktur sastra fantastik teks HQ, (3) Mengungkapkan relevansi teks HQ dengan masa kini apabila dianalisis melalui unsur fantastik berupa konsep hipnotis.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah Hikayat Qamaruzzaman berkode MS 34. Jumlah halaman naskah HQ ini 67 halaman, berupa foto digital berformat pdf. Naskah ini tersimpan di Pusat Dokumentasi Melayu, Koleksi Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur yang terdapat dalam Pustaka Digital Manuskrip Melayu. Perpustakaan digital ini dapat diakses pada www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.my. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan dua metode yaitu metode penyuntingan naskah dan metode pengkajian teks. Metode penyuntingan naskah dalam penelitian ini adalah metode penyuntingan naskah tunggal dengan edisi standar, sedangkan metode pengkajian teks yang digunakan adalah metode analisis sastra fantastik dan relevansi teks HQ. Teknik penarikan simpulan menggunakan teknik induktif.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap teks HQ dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Secara keseluruhan, ditemukan bentuk kesalahan salin tulis dan ketidakkonsistenan penulisan dalam teks HQ yaitu berupa 198 kesalahan salin tulis dan 9 ketidakkonsistenan penulisan. Bentuk kesalahan salin tulis perinciannya yaitu 63 lakuna, 78 adisi, 43 substitusi, 7 ditografi, dan 7 transposisi, sedangkan ketidakkonsistenan penulisan terdiri dari 2 penulisan kata ulang, 5 penulisan kata, dan 2 penulisan ejaan, (2) Teks HQ dapat digolongkan sebagai sub-genre marvelous. Berdasarkan kajian motif fantastik, dekor realis, narator, dan kejadian aneh pada teks HQ, dapat diperoleh bahwa motif fantastik memperoleh nilai berkat faktor penceritaan. Terdapat unsur fantastik yang mendominasi yaitu pengaruh kekuatan supranatural dalam penyatuan cinta anak raja. Kekuatan supranatural tersebut berupa kekuatan jin yang dapat membuat tokoh tidak sadar dan di bawah pengaruh ketaksadaran tokoh menimbulkan perasaan cinta yang luar biasa. Selain itu, cincin yang dikisahkan dalam teks tertukar dapat menjadi simbol bentuk kecintaan yang dirasakan kedua tokoh utama. Ada hal atau informasi yang pada awalnya menimbulkan kebimbangan, namun dijelaskan selanjutnya dalam cerita bahwa hal ini terjadi karena makhluk supranatural berupa jin. Karakteristik teks HQ tersebut benar-benar murni imajiner dengan peristiwa fantastik sebagai dasar setting-nya menjadi indikator minimum marveolus, (3) Hipnotis memiliki keterkaitan dengan apa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
dikisahkan dalam teks HQ. Hipnotis secara tradisional diungkapkan dengan tokoh supranatural yang melibatkan jin sehingga menyebabkan pengaruhnya meliputi manusia dalam keadaan tidak sadar. Pemanfaatan kondisi tidak sadar manusia untuk melakukan sesuatu hal dalam teks HQ tentang kisah Qamaruzzaman terdapat relevansi yang kuat dengan konsep hipnotis masa kini atau hipnotis modern. Meskipun pada kenyataannya, hipnotis pun membawa nilai positif dan negatif bagi masyarakat penggunanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia merupakan fragmen-fragmen cerita yang terekam dalam
lembaran hidup sejarah. Lembaran tersebut akan menjadi sesuatu hal yang bernilai
di masa mendatang. Setelah melalui rentang waktu, segala aktivitas yang
dilakukan manusia akan terekam pada jejak sejarah. Jejak yang tertoreh itulah
mampu menyimpan berbagai nilai.
Aktivitas-aktivitas kehidupan manusia termanifestasi dalam sebuah
kebudayaan. Di antara sekian banyak peninggalan kebudayaan manusia, naskah
merupakan dokumen bangsa yang paling menarik bagi para peneliti kebudayaan
lama. Hal ini disebabkan naskah memiliki kelebihan yaitu dapat memberi
informasi yang luas dibandingkan peninggalan yang berbentuk puing bangunan
yang tidak dapat berbicara dengan sendirinya, tetapi harus ditafsirkan (Haryati
Soebadio dalam Siti Baroroh Baried, et. al., 1985: 86). Naskah merupakan
warisan intelektual yang menyimpan beragam informasi dari berbagai aspek
kehidupan pada masa lampau. Keterkaitan naskah dengan masa kini yaitu konteks
kekiniannya yang dapat dikaji melalui kandungan naskah. Akan tetapi, tidak
semua orang dapat memahami naskah dan menggali informasi darinya. Hal ini
dikarenakan naskah tersebut kebanyakan menggunakan bahasa dan tulisan yang
tidak dipahami lagi di masa sekarang.
Memperhitungkan masa lampau sangat diperlukan mengingat adanya paham
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Siti Chamamah
Soeratno, 1997: 8 9). TS. Eliot menyebutkan dalam esainya bahwa tulisan
adalah warisan yang luar biasa tinggi nilainya. Betapa pentingnya makna karya
para pemikir yang sudah meninggal bagi generasi-generasi berikutnya. Sebuah
generasi dapat maju, tidak lain terpicu oleh pemikiran para pemikir sebelumnya
(Budi Darma dalam Sularto, 2004: 71). Dengan demikian, berbagai informasi
masa lampau mampu mengungkapkan buah pikiran, pandangan, dan nilai-nilai
yang pernah hidup dan berkembang pada masa lampau, fungsional bagi kehidupan
masa kini. Berbagai nilai yang hidup pada masa kini, pada hakikatnya, merupakan
bentuk kesinambungan dari nilai-nilai yang ada dan berlaku pada masa lampau.
Keberadaan naskah pun semakin tenggelam dan terancam punah. Selain itu,
naskah-naskah tersebut sudah berumur ratusan tahun sehingga tidak akan mampu
bertahan lama. Jika tidak segera diselamatkan, dokumen budaya yang sangat
berharga tersebut akan segera musnah. Kemusnahan naskah di daerah tropika
seperti Indonesia dikarenakan kerusakan alas naskah (seperti kertas, lontar, dan
nipah) karena tidak dapat bertahan terhadap iklim (Sri Wulan Rujiati Mulyadi,
1994: 79). Oleh karena itu, perlu diadakan penyelamatan terhadap naskah-naskah
klasik ini.
Naskah-naskah klasik ini merupakan objek kajian utama pada ilmu filologi.
Filologi merupakan satu disiplin ilmu yang diperlukan untuk satu upaya yang
dilakukan terhadap peninggalan tulisan masa lampau dalam rangka kerja menggali
nilai-nilai masa lampau (Siti Baroroh Baried, et. al , 1994: 2). Namun sekarang
ini, sudah semakin jarang orang yang tertarik meneliti naskah. Faktor mahalnya
biaya, sulitnya akses, perlunya ketelitian dan kecermatan, serta lamanya waktu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
penelitian menyebabkan naskah jarang dilirik peneliti. Akan tetapi, usaha yang
sulit tersebut tidak akan sia-sia untuk jangka waktu yang panjang karena naskah
merupakan dokumen budaya yang harus segera diselamatkan.
Naskah yang dijadikan objek pada penelitian ini adalah Hikayat
Qamaruzzaman (selanjutnya disebut HQ). Kitab ini ditulis dengan huruf Arab
Melayu, pada tahun 1324 H atau 1905 M. Naskah ini tersimpan di Pusat
Dokumentasi Melayu, Koleksi Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur yang
terdapat dalam Digital Library of Malay Manuscripts (Pustaka Digital Manuskrip
Melayu). Perpustakaan digital ini dapat diakses pada
www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.my. Sumber data diperoleh dengan cara
mengunduh file yang tersedia dalam web tersebut.
Berdasarkan inventarisasi naskah yang telah dilakukan melalui studi katalog
dapat diketahui bahwa naskah HQ merupakan naskah salinan dari Malaysia. Hal
ini berarti bahwa naskah ini bukan naskah tunggal. Peneliti mendapati bagian
berupa foto dan penyebutan judul naskah serta kode yaitu Hikayat
Qamaruzzaman MS 34. Selain katalog online, dalam inventarisasi naskah juga
digunakan katalog terbitan. Katalog terbitan yang diteliti yaitu Indonesian
Manuscripts in Great Britain: A Catalogue of Manuscripts in Indonesian
Languages in British Public Collections; Katalog Naskah Ali Hasjmy Aceh,
Catalogue of Aceh Manuscripts: Ali Hasjmy Collection; Katalog Naskah Buton
Koleksi Abdul Mulku Zahari; Catalogue of Malay and Minangkabau
Manuscripts: in the Library of Leiden University and Other Collections in the
Netherlands (volume one); Malay Manuscripts a Bibliographical Guide; Katalog
Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 4 Perpusnas RI; Katalogus Koleksi Naskah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Melayu Museum Pusat Departemen P dan K; dan Panduan Koleksi Naskah-
Naskah Indonesia Sedunia.
Naskah HQ merupakan cerita yang berjenis hikayat. Judul yang disebutkan
dalam naskah, menunjukkan bahwa naskah ini berjenis hikayat. Hikayat ini
adalah sebuah cerita yang disadurkan dari kesusastraan Arab yang tidak diketahui
nama pengarangnya. Kolofon naskah maupun awal cerita tidak menyebutkan
nama pengarang maupun penyalin naskahnya. Selain itu, di dalam naskah ini
terkandung pula syair-syair yang mencerminkan kisah yang diceritakan tersebut.
Kisah dalam HQ menceritakan tentang percintaan dan pengembaraan tokoh
Qamaruzzaman mencari seorang puteri yang dicintainya.
Sisi menarik dari karya HQ ini di antaranya ada beberapa hal. Pertama,
naskah HQ merupakan naskah klasik yang berbahasa Melayu dengan huruf Arab-
Melayu yang sudah tidak dipahami lagi oleh kebanyakan orang. Agar
keberadaannya dapat diketahui dan isinya dapat dipahami, maka perlu dilakukan
suntingan terhadapnya.
Kedua, saat ini naskah HQ yang memiliki tebal 67 halaman masih dalam
keadaan baik dan utuh sehingga masih layak untuk dikaji. Baik dalam arti, kondisi
naskah (bahan naskah dan tulisan) masih memungkinkan untuk diteliti. Utuh
dalam arti, lengkap halamannya sehingga memungkinkan untuk dikaji secara
komprehensif.
Ketiga, naskah HQ memiliki teks yang utuh yang diawali dengan basmalah
dan diakhiri dengan kata wa l- . Teks HQ memiliki struktur hikayat
yang lengkap.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Keempat, naskah HQ berisi kisah percintaan kaum bangsawan atau anak
raja pada masa lampau. Disadur dari kisah cerita Islam, nama tokoh-tokoh dalam
naskah ini pun memiliki makna tersendiri untuk dikaji. Kisah percintaan dalam
naskah ini pun melibatkan kekuatan jin dan alam bawah sadar tokoh dalam
menyatukan keduanya untuk saling bercinta (HQ, 1905: 5 10). Pengisahan
tentang unsur kekuatan supranatural yang dihadapkan pada realitas dan logika,
membuat peneliti tergugah untuk mengkaji naskah ini dengan kajian sastra
fantastik. Selain itu, kajian dengan tinjauan sastra fantastik menjadi pembahasan
yang menarik apabila dihadapkan pada konteks kekinian seputar hipnotis seperti
yang dikisahkan dalam naskah HQ.
Kelima, penyajian teks ini sangat khas. Hikayat memang banyak berisi
cerita berbentuk prosa, namun di sela-sela pengisahan terdapat pengungkapan
syair yang sesuai dengan cerita yang dikisahkan. Syair-syair tersebut juga
dilengkapi dengan iluminasi bunga-bunga yang menarik.
Keenam, sampai saat ini, naskah HQ belum pernah dikaji dari aspek
suntingan dan analisis sastra fantastik sebelumnya. Hal ini didasarkan atas
pembacaan Direktori Edisi Naskah Nusantara, tidak ditemukan penelitian naskah
yang berjudul Hikayat Qamaruzzaman ataupun yang sejenisnya. Selain itu,
pembacaan juga dilakukan pada perpustakaan-perpustakaan yang dimungkinkan
adanya penelitian naskah maupun filologi, baik secara manual maupun online.
Pencarian pada jurnal serta katalog perpustakaan digital ditemukan bahwa
penelitian serupa pada naskah Hikayat Qamaruzzaman dilakukan di Singapura
dan Malaysia. Akan tetapi, penelitian yang dilakukan hanya berupa transliterasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
atau alih bahasa. Hal inilah yang menjadi pembeda penelitian naskah HQ ini yaitu
ditinjau dari aspek suntingan dan analisis sastra fantastik.
Usaha kelanjutan penyelamatan dan pelestarian naskah merupakan alasan
utama pengkajian naskah ini dengan menyajikannya dalam bentuk suntingan yang
baik dan benar. Namun, menyediakan suntingan saja tentunya masih belum
cukup. Setelah tulisan dan bahasa dalam naskah dapat dipahami, langkah
selanjutnya adalah mengkaji dengan tinjauan sastra fantastik dan mengungkapkan
kandungan teks. Hal ini penting karena tidak semua orang bisa meluangkan
waktunya untuk membaca teks berbahasa Melayu. Dengan demikian, diharapkan
naskah ini akan lebih mudah dipahami sehingga nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya dapat tersampaikan pada masyarakat pada masa kini.
B. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian ini dapat terarah dan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai atau tidak menyimpang dari pokok
permasalahannya. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah menyediakan
suntingan teks HQ, analisis sastra fantastik, dan relevansi isi teks HQ dengan
masa kini apabila dikaji melalui unsur fantastik berupa konsep hipnotis .
Suntingan teks mencakup inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi
teks, kritik teks, suntingan teks, dan daftar kata. Analisis sastra fantasik yang
dipakai adalah teori sastra fantastik Tzvetan Todorov dalam buku berjudul The
Fantastic: a Structural Approach to a Literary Genre. Analisis sastra fantastik
Tzvetan Todorov tersebut dilakukan dengan mengkaji narator, tokoh, alur, dan
kejadian-kejadian aneh dalam cerita HQ. Hingga kemudian, dapat diketahui jenis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
subgenre apa yang menggambarkan cerita HQ. Relevansi isi teks HQ dianalisis
dari segi unsur fantastik berupa hipnotis.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah seperti yang telah
dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana suntingan teks HQ?
2. Bagaimana analisis struktur sastra fantastik teks HQ?
3. Bagaimana relevansi teks HQ apabila dianalisis melalui unsur fantastik
berupa konsep hipnotis?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut.
1. Menyediakan suntingan teks HQ yang baik dan benar.
2. Mengungkapkan struktur sastra fantastik teks HQ.
3. Mengungkapkan relevansi teks HQ apabila dianalisis melalui unsur fantastik
berupa konsep hipnotis.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Manfaat teoretis.
a. Menyediakan suntingan teks HQ.
b. Memperkaya khazanah penelitian dalam bidang filologi.
c. Memaparkan kehidupan sosial berupa hikayat kaum bangsawan Islam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
d. Menyediakan sumber referensi dari karya sastra yang berkaitan dengan
ilmu supranatural maupun metafisika tentang hipnotis.
2. Manfaat praktis.
a. Memberikan kemudahan dalam pembacaan naskah lama yang
memiliki aksara yang sukar dipahami masyarakat saat ini.
b. Menyelamatkan intangible asset dari kepunahan berupa ide, gagasan,
dan buah pikiran nenek moyang yang terkandung dalam naskah.
c. Memaparkan fenomena sihir, tukang ramal, paranormal, hipnotis
panggung yang merebak di kehidupan bangsa Indonesia baik di bidang
sosial, ekonomi, politik, dan seni-budaya.
d. Menjadi bahan masukan bagi pembaca sebagai alternatif model
pengobatan dengan cara hypnotherapy, hypnoparenting, hipnotis pada
janin, serta self-hypnosis, melalui pembacaan konteks kekinian
kandungan isi naskah.
e. Menjadi sumber wacana bagi pembaca untuk lebih waspada terhadap
penyalahgunaan ilmu supranatural ataupun metafisika seperti hypno-
crime dan hypno-selling yang mengarah pada kriminal.
f. Menyelamatkan masyarakat Islam khususnya, dan masyarakat
Indonesia dari penjerumusan dan pengelabuhan melalui dunia gaib dan
sihir sebagai jalan pintas solusi permasalahan kehidupan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
F. Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari enam bab, yaitu pendahuluan, kajian pustaka dan
kerangka pikir, metode penelitian, suntingan teks, analisis, dan penutup. Masing-
masing bab diuraikan yaitu sebagai berikut.
Bab pertama adalah pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab kedua adalah kajian pustaka dan kerangka pikir. Bab ini berisi kajian
pustaka, teori penyuntingan teks, teori pengkajian teks, dan kerangka pikir.
Bab ketiga adalah metode penelitian. Bab ini berisi penjelasan mengenai
sumber data penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
pengolahan data, serta teknik penarikan simpulan.
Bab keempat adalah suntingan teks. Bab ini menguraikan tentang
inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kritik teks, suntingan teks,
dan daftar kata sukar.
Bab kelima adalah analisis. Bab ini menguraikan struktur teks yang dalam
hal ini adalah struktur sastra fantastik. Analisis isi yang ditinjau dari segi unsur
fantastik berupa hipnotis digunakan untuk mengungkapkan kandungan teks dan
keterkaitannya dengan masa kini.
Bab keenam adalah penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari
keseluruhan hasil penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka
Pengkajian pustaka mengenai penelitian yang terdahulu telah dilakukan
sebagai bahan pembanding. Di antara hasil kajian pustaka yang dilakukan peneliti
yaitu sebagai berikut.
Mohd Idris melakukan transliterasi karya Haji Abdul Rahman bin Jabugis
berupa penerjemahan dalam bahasa Melayu. Penelitian dilakukan tahun 1902.
Buku yang berjudul H - , diterbitkan di Singapura terdiri
atas 144 halaman dan tebal 20 cm. Buku ini disebutkan dalam katalog online
University of Michigan,
namun tidak ada pratinjau yang disediakan dari web www.catalog.hathitrust.org
tersebut. Perbedaannya dengan penelitian ini terlihat pada kutipan naskah pada
Hathi Trust Digital Library sebagai berikut.
- g amat indah ceritanya yang diterjemahkan akan dia daripada bahasa Arab kepada bahasa Melayu oleh hamba yang faqir lagi miskin kepada tuhan yang kaya nama alhaj Abdul Rahman bin Jabugis diperanakkan di negeri Asahan. (www.catalog.hathitrust.org)
h dalam katalog online Hathi
Trust Library sebagai pengarang Ini Hikayat bernama Qamar al- pada
tahun 1924. Diketahui bahwa penelitian ini berbentuk buku dan puisi terdiri atas
35 halaman, tebal 24 cm serta berbahasa Melayu. Buku ini dapat dilihat secara
terbatas di University of Michigan, namun tidak ada pratinjau yang disediakan
dari web www.catalog.hathitrust.org tersebut. Berbeda halnya dengan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
dilakukan peneliti terhadap naskah HQ yang terdiri atas 67 halaman, disertai
suntingan serta analisis sastra fantastik.
Berdasarkan kajian penelitian terdahulu, dapat diketahui bahwa penelitian
terhadap teks HQ dengan disertai suntingan teks HQ serta analisis struktur sastra
fantastik belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian terhadap teks HQ
memang pernah tercatat dilakukan di Malaysia dan Singapura. Akan tetapi,
peneliti mengalami kesulitan dalam pelacakan lebih lanjut terhadap penelitian
teks HQ tersebut. Akses pratinjau online yang terbatas terhadap penelitian
tersebut menyatakan bahwa penelitian pada teks HQ hanya berupa transliterasi.
Pada dasarnya, penelitian pada teks HQ yang dilakukan peneliti saat ini belum
pernah dilakukan sebelumnya dikarenakan dari segi analisis merupakan kajian
yang baru dalam penelitian filologi, yaitu menghadirkan suntingan teks HQ dan
analisis sastra fantastik.
B. Teori Penyuntingan Teks
KBBI (2002: 1106) berarti menyiapkan naskah siap
cetak atau terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan
bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat). Menyunting dalam
filologi adalah menyediakan naskah yang mendekati aslinya, yaitu naskah yang
baik dan benar. Baik, berarti mudah dibaca dan dipahami karena sudah
ditransliterasikan dan ejaannya sudah disesuaikan dengan bahasa sasaran. Benar,
berarti bahwa kebenaran isi teks dapat dipertanggungjawabkan karena sudah
dibersihkan dari kesalahan (Sholeh Dasuki, 1996: 60).
Beberapa langkah yang dilakukan dalam penyuntingan pada naskah tunggal
adalah sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
1. Inventarisasi Naskah
Inventarisasi naskah merupakan usaha untuk mengumpulkan semua
naskah yang akan diteliti atau yang masih dalam koleksi pribadi atau koleksi
lembaga yang nantinya digunakan sebagai bahan penelitian. Langkah ini
berguna untuk mengetahui jumlah naskah dan tempat naskah itu disimpan,
serta penjelasan tentang keadaan naskah tersebut. Ada dua teknik dalam
menginventarisasikan naskah, yaitu: studi katalog dan studi lapangan.
a. Studi Katalog
Pencarian naskah-naskah melalui daftar yang ada di katalog
online maupun terbitan. Naskah yang terdaftar di katalog adalah
naskah-naskah yang dimiliki oleh suatu museum atau lembaga lain.
Pencarian naskah dengan katalog dilakukan dengan cara melihat judul
dan keterangan-keterangan yang ada di dalam katalog.
b. Studi Lapangan
Pencarian naskah dilakukan langsung di masyarakat dengan cara
mendatangi orang-orang yang diduga menyimpan naskah-naskah yang
sesuai dengan tujuan penelitian.
Selain kedua cara di atas, pencarian juga perlu dilakukan dengan
membaca sejumlah artikel yang berisi tentang penemuan dan informasi
lainnya mengenai naskah. Hal ini dilakukan karena beberapa katalog kadang
belum lengkap dengan adanya penemuan naskah-naskah baru (Bani Sudardi,
2003: 47).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
2. Deskripsi Naskah
Mendeskripsikan seluk-beluk dan apa yang terdapat di dalam naskah.
Hal-hal yang perlu disebutkan di dalam deskripsi naskah, yaitu : (1) bagian
umum, (tempat penyimpanan naskah, nomor naskah, naskah:
lengkap/fragmen/kumpulan, penyalin, judul/jenis, bahasa, penanggalan
dalam naskah), (2) bagian buku (bahan naskah, kondisi naskah, cap kertas
atau watermark, jumlah lembar yang ditulisi, jumlah lembar pelindung,
susunan kuras, tanda kata kuras, ukuran halaman, pias, sampul naskah, cara
penggarisan, pola penggarisan, kolom, jumlah antarbaris, cara penomoran),
(3) bagian tulisan (jenis huruf, ditulis oleh satu orang/lebih, tanda koreksi,
pungtuasi, rubrikasi, hiasan huruf, hiasan tepi, gambar), (4) bagian
penjilidan (penanggalan, tempat penulisan/penyalinan, ciri fisik, penjilidan,
pemesanan, teknik penjilidan: bahan sampul, bahan penutup, cara menjahit,
rusuk, pengikat, beslag, pemotongan, perbaikan dan lain-lain), (5) bagian
sejarah (kolofon, ciri kepemilikan, catatan lain-lain, penggunaan naskah,
data-data luar, cara memperoleh naskah), (6) bagian isi (judul, kutipan
bagian awal teks, tengah teks dan akhir teks), (7) lain-lain (halaman-halaman
yang difoto: halaman depan, halaman tengah, halaman belakang, halaman-
halaman yang menarik, seperti terdapat iluminasi dan ilustrasi) (Asep Yudha
Wirajaya, 2007:5).
3. Suntingan Teks
Untuk menyediakan suntingan teks, diperlukan metode penyuntingan
teks. Seorang penyunting harus memilih metode penyuntingan dengan tepat.
Penentuan metode harus dilakukan dengan hati-hati serta dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
perbandingan yang cermat sehingga menghasilkan teks yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Metode ini harus disesuaikan dengan karakter naskah yang akan
diteliti. Metode yang digunakan untuk menyunting naskah tunggal adalah
metode edisi naskah tunggal. Salah satunya adalah dengan edisi standar,
yaitu penyuntingan dengan disertai pembetulan kesalahan-kesalahan kecil
dan ketidakkonsistenan. Ejaan yang digunakan ialah ejaan yang baku
(standar). Kesalahan-kesalahan diberi komentar yang dicatat dalam aparat
kritik (Bani Sudardi, 2003: 59 61). Setiap perbaikan yang dilakukan akan
dipertanggungjawabkan memakai catatan kaki (footnote) agar dapat
memberikan kesempatan pada pembaca atau peneliti lain untuk memberikan
penilaian dan alternatif terhadap setiap perbaikan (Sholeh Dasuki, 1996: 61).
Suntingan teks berkaitan dengan transliterasi dan transkripsi.
Transliterasi artinya penggantian jenis tulisan, huruf demi huruf dari abjad
yang satu ke abjad yang lain (Siti Baroroh Baried, et. al., 1985: 65).
Sedangkan transkripsi adalah penggantian huruf demi huruf dengan
memperhatikan ejaan bahasa sasaran.
4. Kritik Teks
Tugas utama para filolog adalah mendapatkan naskah yang mendekati
aslinya dengan melakukan kritik teks. Kritik teks berusaha mengembalikan
teks ke bentuk aslinya sebagaimana yang diciptakan oleh pengarangnya (Siti
Baroroh Baried, et. al., 1985: 62). Kritik teks adalah penilaian terhadap
kandungan teks yang tersimpan dalam naskah untuk mendapatkan teks yang
paling mendekati aslinya (Bani Sudardi, 2003: 55).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
C. Teori Pengkajian Teks
1. Sastra Fantastik
Todorov dalam Introduction a la Litterature Fantastique
mengemukakan bahwa fantasi merupakan sastra yang menyajikan peristiwa-
peristiwa yang berada di antara kutub natural dan supranatural. Pertautan
antara dunia natural dan supranatural dalam cerita inilah yang dimaksud
Todorov sebagai sastra fantastik. Dalam buku The Fantastic a Structural
Approach to a Literary Genre berikut definisi fiksi fantastis:
In a world which is indeed our world, the one we know....there occurs an event which cannot be explained by the laws of this same familiar world. The person who experiences the event must opt for one of two possible solutions: either he is the victim of an illusion of the senses, of a product of the imagination-- and the laws of the world then remain what they are; or else the event has indeed taken place, it is an integral part of reality--but then this reality is controlled by laws unknown to us (Todorov, 1975: 25). Todorov membedakan fantastis dari dua modus, uncanny dan
marvelous. Dalam uncanny, peristiwa yang sulit dipahami merupakan
kejadian yang lampau dan pernah terjadi, sehingga membentuk semacam
ilusi. Hal-hal aneh tersebut tidak menimbulkan kebimbangan maupun rasa
takut. Hukum realis tetap utuh, karena dapat menjelaskan gejala yang
dilukiskan secara natural sesuai realitas yang terjadi. Sedangkan marvelous,
cerita melibatkan gejala yang tidak atau belum pernah terjadi, sehingga
hukum alam yang baru harus dibuat untuk memperhitungkan gejala
(supranatural) tersebut. Marvelous mengarah pada waktu yang akan datang,
dalam arti masih merupakan imajinasi.
Di antara beberapa tokoh barat pengemuka teori fantastik, seperti
J.R.R. Toelkien, Rosemary Jakson dan Ann Swinfen, Todorovlah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
merupakan tokoh yang paling terkenal melahirkan teori ini. Todorov
mengklasifikasikan genre fantastik menjadi beberapa subgenre (Risnawati,
2010: 13). Berikut diagram yang menggambarkan klasifikasi tersebut (Th.
Sri Rahayu Prihatmi, 1999: 6).
Tabel 1
Pembagian subgenre dalam genre fantastik
(pure)
Fantastic
Para fantastis membutuhkan pemenuhan tiga kondisi. Pertama, teks
harus mewajibkan pembaca untuk mempertimbangkan dunia karakter
sebagai dunia orang hidup serta ragu-ragu antara penjelasan alam atau
supranatural. Kedua, keraguan ini mungkin juga dialami oleh sebuah
karakter, sehingga peran pembaca adalah mengidentifikasikan dirinya
dengan karakter. Ketiga, pembaca harus mengambil sikap tertentu yang
berkaitan dengan teks. (http://www.unc.edu/~bardsley/ghosts/todorov.html).
Setiap menghadapi sebuah rekaan peristiwa-peristiwa yang tidak
masuk akal, selalu ada tiga kemungkinan yang kita hadapi. (1) Peristiwa-
peristiwa tersebut merupakan realitas orang yang mengalami gangguan jiwa,
dalam hal ini tidak ada pelanggaran hukum terhadap realitas sehari-hari, (2)
Hukum alam sehari-hari dijungkirbalikkan karena cerita hendak
menyampaikan hukum alam lain yang luput dari jangkauan logika biasa, (3)
Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan lukisan yang tersamar dunia nyata,
alias metafora.
Uncanny Fantastic-uncanny
Fantastic-marvelous
marvelous
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Teori Todorov memperlihatkan sebuah cerita dapat digolongkan ke
dalam kategori cerita atau tidak berdasarkan ciri struktur
yang dimilikinya. Berikut ini merupakan uraian aspek-aspek yang
merupakan bagian dalam kajian fantastik.
1) Motif, tema fantastik, dan dekor realis.
Secara umum, cerita fantastik ditandai oleh motif dominan dan
tema utama fantastik. Kesan riil menuntut alur sebab-akibat yang
ketat. Cerita fantastik menyajikan rangkaian peristiwa yang sederhana
tetapi kausalitasnya kuat. (Apsanti Djokosujatno, 2005: 52 57).
Motif bukan hanya sekedar berfungsi sebagai pelengkap atau
disisipkan begitu saja. Bagi pembaca, kebanyakan motif merupakan
sebab langsung yang menimbulkan kesan fantastik. Motif dan tema
dalam sebuah cerita memang tidak pernah berdiri sendiri, serta dalam
keadaan terpisah seringkali tidak dapat menimbulkan kesan fantastik
yang relatif kuat atau tidak menimbulkan kesan fantastik sedikit pun.
Motif atau tema, agar menimbulkan kesan fantastik
membutuhkan sejumlah atribut atau detil, seperti deskripsi khusus.
Deskripsi khusus tersebut dapat dilihat melalui dekor realis (setting).
Aspek ini dibangun dari tema-tema realis dan unsur-unsur cerita lain
seperti tokoh, peristiwa, ruang, dan waktu yang ditata dan disajikan
dengan uraian atau detil yang memadai untuk memberikan kesan riil.
2) Tokoh, ruang, dan waktu dalam cerita fantastik
Tokoh dalam cerita fantastik biasanya mengisi peran-peran
tertentu. Tokoh yang mendengar cerita tentang suatu peristiwa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
dialami tokoh lain, sebagai korban peristiwa fantastik. Tokoh yang
menyaksikan dan mengalami peristiwa supranatural (tetapi tidak
percaya meskipun merasa ketakutan), sebagai penutur. Tokoh yang
percaya hal-hal supranatural dan yang tidak percaya dalam cerita
fantastik, biasanya dipertentangkan. Tokoh yang mengalami gangguan
psikis juga sangat sering ditemukan dalam genre fantastik, dan
biasanya merupakan tokoh utama (Apsanti Djokosujatno, 2005: 59
60).
Ruang selain membangun dunia riil, juga berfungsi untuk
menciptakaan kesan seram. Ruang fantastik adalah ruang yang
terpencil dan terpisah dari dunia ramai. Cerita fantastik memerlukan
dekor realis untuk menguatkan kesan fantastik pada peristiwa yang
tiba-tiba muncul dan menghentikan alur yang jernih. Cerita fantastik
Barat, selalu memanfaatkan semua kemungkinan dari persilangan,
paralelisme maupun kelenyapan waktu. Keragaman tema waktu ini
tidak terlalu dimanfaatkan oleh para pengarang Indonesia, yang tidak
terbiasa memikirkan pentingnya waktu dalam kehidupan (Apsanti
Djokosujatno, 2005: 59 63).
3) Narator dalam cerita fantastik
Tokoh utama dalam cerita fantastik, umumnya erat berkaitan
dengan masalah penuturan cerita. Biasanya dialah yang memegang
peran sebagai penutur (pencerita atau narator). Sebagai penutur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
menyampaikan pengalaman orang lain. Ada pula cerita fantastik yang
-an.
sebuah peristiwa. Pembaca akan percaya sepenuhnya bahwa penutur
adalah penutur yang berakal sehat, dan yang dikatakannya adalah
suatu kebenaran. Seringkali tokoh pencerita tersebut menceritakan
langsung pengalaman fantastiknya kepada tokoh-tokoh lain dalam
cerita. Bentuk penuturan seperti itu juga merupakan usaha untuk
menampilkan kesan realis yang meyakinkan (Apsanti Djokosujatno,
2005: 63 65).
2. Konsep Hipnotis
pakan kata dasar
artinya dewa tidur dalam legenda Yunani. Istilah
sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Dr. James Braid, peneliti ilmu
hipnotis yang berasal dari Inggris pada abad ke-19 Masehi. Bila dilihat dari
Hypnotist
dalam bahasa Inggris berarti orang
benda, dan bukan kata sifat (http://banyubiru3prast.wordpress.com/about).
Hypnosis sebenarnya tidak benar-benar membuat seseorang dalam
kondisi tidur, walaupun dalam beberapa kasus terutama dalam hypnosis
panggung kita melihat orang ditidurkan oleh penghipnotisnya, yang terjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
II I
III IV
adalah di mana kondisi suyet (obyek) berpindah dari kondisi sadar ke
kondisi bawah sadar.
Hipnotis kini marak digunakan sebagai salah satu alternatif
penyelesaian masalah, mulai dari masalah hiburan, kesehatan, hingga
masalah pengasuhan anak. Dalam dunia hipnosis, kuadran kesadaran dan
kemampuan bukanlah suatu hal yang asing. Sebenarnya, kuadaran kesadaran
manusia dapat digambarkan sebagai berikut (Aqila Smart, 2010: 15).
Gambar 1
Kuadran Kesadaran Manusia
Competence
Incompetence
Pada kuadran tersebut dapat diketahui bahwa pada tataran tertentu
manusia mengalami titik kesadaran dan kemampuan. Posisi ini dapat
diketahui sebagai berikut.
a. Un-consious incompetence (tidak sadar dan tidak bisa) ini merupakan
posisi paling bawah
b. Consious incompetence (dengan kesadaran penuh tidak bisa)
c. Consious competence (bisa dengan kesadaran penuh)
d. Unconsious competence (tanpa sadar bisa melakukan)
Melalui hipnotis, pemberdayaan diri dapat dilakukan. Secara medik
dan fisik, para dokter membagi tingkat kesadaran pikiran otak manusia
menjadi dua, yakni pikiran sadar (concious) dan tak sadar (unconcious). Di
Concious Un-Concious
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
dalam pikiran manusia terdapat frekuensi gelombang. Pola frekuensi
gelombang aktivitas adalah hasil rekaman EEG (Elektro Encephalo Graph)
atau perangkat elektronik pengukur pulsa otak manusia terhadap sampel
tipial. Frekuensi gelombang otak manusia terbagi atas beberapa kategori,
yaitu sebagai berikut (Aqila Smart, 2010: 18 19).
Tabel 2 Frekuensi gelombang otak manusia
Spektrum Rangkum frekuensi Gelombang Aktivitas Otak Manusia
Kondisi Situasi Mental Nama Gelombang Frekuensi
(Hertz) Sadar
Ekstrem Konsentrasi tinggi luar biasa, pengerahan energi luar biasa Gamma Tinggi 42.0 45.0
Sadar Hiper Hasrat, konsentrasi tinggi,
fokus, ekstasi tinggi, pengerahan energi
Gamma 30.0 42.0
Sadar Super Anksietas atau gelisah, ekstasi atau keterangsangan Beta tinggi 18.0 30.0
Sadar Tinggi Berpikir, persepsi, konsentrasi, kognisi, aktivitas mental Beta tinggi 15.0 18.0
Sadar Penuh Bangun, kesadaran penuh akan
badan dan lingkungan, produksi strontonin meningkat
Alpha SMR 12.0 15.00
Sadar Rendah
Relaksasi, pra-tidur, gerbang akses ke pikiran bawah sadar Alpha 8.0 12.0
Antara sadar dan tidak
sadar
Emosi, pengalaman emosional, kreativitas, meditasi dalam, mengantuk, tidur bermimpi, terhipnosis, trance, produksi catecholamin meningkat vital
untuk memori atau ingatan dan pembelajaran
Theta 4.0 8.0
Tak sadar penuh
Instrinsik atau naluri, tidur tanpa mimpi, tidur nyenyak,
pingsan Delta 1.0 4.0
Sekarat Koma berat, mati suri Delta rendah 0.1 1.0 Mati Mati nol 0
D. Kerangka Pikir
Kerangka pikir berisi gambaran mengenai urutan langkah kerja yang
ditempuh dalam sebuah penelitian. Teks yang dikaji dalam penelitian ini adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
HQ. Analisis pertama yang dilakukan adalah mengadakan penyuntingan teks,
yaitu terdiri dari inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kritik
teks, dan suntingan teks. Penyuntingan teks dilakukan dengan tujuan dapat
menghasilkan sebuah suntingan teks yang baik dan benar. Baik dalam arti mudah
dibaca karena sudah ditransliterasikan. Benar dalam pengertian kebenaran isi teks
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena sudah dibersihkan dari
kesalahan-kesalahan kecil.
Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis sastra fantastik. Kajian teks
dilakukan dengan memerikan aspek semantik yaitu wacana dan kronologi cerita,
dekor realis, narator, tokoh dan penokohan, serta kejadian-kejadian aneh.
Kemudian cerita dalam naskah dikelompokkan ke dalam genre serta subgenre
sesuai dengan ciri instrinsik cerita tersebut. Analisis tahap ketiga, yaitu
menjelaskan tentang relevansi isi teks HQ terhadap kehidupan masa kini.
Pengkajian relevansi isi teks HQ ini dititikberatkan pada kajian aspek fantastik
berupa hipnotis. Urutan langkah kerja dalam penelitian ini secara garis besar
digambarkan melalui bagan kerangka pikir di bawah ini. Berikut bagan dari
penjelasan tersebut.
Teks HQ
Analisis Sastra Fantastik
Relevansi Isi Teks Suntingan Teks
1. Inventarisasi Naskah
2. Deskripsi Naskah 3. Ikhtisar Isi Teks 4. Kritik Teks 5. Suntingan Teks
Pembacaan Unsur Fantastik Teks HQ dihadapkan pada
masa kini
Struktur Narasi Sastra Fantastik pada Teks HQ,
meliputi Motif, Tema, Dekor Realis, Tokoh,
Ruang, Waktu, Narator serta Kejadian-kejadian
Aneh
Simpulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk
mencapai sesuatu maksud, baik dalam ilmu pengetahuan maupun bidang lainnya
(Poerwadarminta, 1976: 649). Bisa juga dikatakan bahwa metode merupakan cara
kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan dalam
pencapaian tujuan tertentu. Kegiatan yang dimaksudkan di sini adalah penelitian.
Dengan demikian, metode penelitian adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang
dipersiapkan dengan baik-baik untuk mengadakan penelitian, dan untuk mencapai
suatu tujuan penelitian (Sutrisno Hadi, 1993: 124).
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang membicarakan kemungkinan untuk memecahkan
masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau
mengklasifikasikan, menganalisa dan menginterpretasikan (Winarno Surakhmad,
1982: 174). Maksudnya adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau
kalimat dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan
kualitatif (Lexy J. Moleong. 1990: 6).
B. Objek Penelitian
Setiap penelitian memiliki objek yang diteliti. Objek penelitian ini adalah
suntingan teks HQ dan struktur sastra fantastik pada naskah HQ.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
C. Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah Hikayat Qamaruzzaman
berkode MS 34. Tebal halaman naskah berjumlah 67 halaman, berupa foto digital
berformat pdf. Naskah ini tersimpan di Pusat Dokumentasi Melayu, Koleksi
Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur yang terdapat dalam Pustaka Digital
Manuskrip Melayu. Perpustakaan digital ini dapat diakses pada
www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.my. Website ini diakses peneliti pada 28
November 2011.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik
kepustakaan (library research). Teknik pustaka adalah teknik yang menggunakan
sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data (Edi Subroto, 2007: 47). Data
penelitian yang dipakai berupa kata, kalimat dan paragraf atau pernyataan yang
terdapat dalam naskah HQ. Pengumpulan data dengan berbagai tekniknya harus
benar-benar sesuai dan tepat untuk menggali data yang diperolehnya (H.B.
Sutopo, 2002 : 78).
Tahapan pengumpulan data pada penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Pencarian Informasi
Peneliti berusaha mendapatkan informasi mengenai naskah yang akan
dijadikan sumber data penelitian. Informasi ini diperoleh dari inventarisasi
naskah dengan studi katalog. Pelacakan dilakukan pada katalog terbitan dan
katalog online. Katalog yang dimaksud adalah katalog online Digital
Library of Malay Manuscripts (Pustaka Digital Manuskrip Melayu). Katalog
terbitan sebagaimana disebutkan dalam bab I (lihat hal. 3). Dari pembacaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
katalog ini, didapatkan informasi tentang naskah HQ yang tersimpan di
Pusat Dokumentasi Melayu, Koleksi Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala
Lumpur. Perpustakaan digital ini dapat diakses pada
www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.my.
2. Pencetakan Data
Tahapan setelah pencarian informasi adalah tahap pencetakan data.
Tahap pencetakan dilakukan dengan cara mencetak file foto digital naskah.
Setelah itu, naskah dicetak dengan cara print file unduhan. Naskah yang
telah dicetak ke dalam lembar cetakan ini dilakukan agar memudahkan
peneliti dalam mengkaji naskah terutama saat penyuntingan teks. Sebelum
melakukan proses pencetakan, terlebih dahulu dilakukan pengunduhan
naskah.
Langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan naskah. Deskripsi naskah ini
sangat diperlukan untuk menjelaskan atau memberi gambaran tentang seluk-beluk
naskah. Selain itu, deskripsi sangat berperan untuk mengetahui karakter naskah.
Data yang disajikan tentang pendeskripsian naskah HQ ini mengacu pada dua
sumber, yaitu Kodikologi Melayu Indonesia (Sri Wulan Rujiati Mulyadi, 1994:
38-42) dan deskripsi naskah yang terdapat dalam Katalogisasi dan Konservasi
Naskah-naskah Jawa di Surakarta sebagai Upaya Penyelamatan Intangible Asset
Bangsa (Asep Yudha Wirajaya, 2007:5).
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tahapan sesuai dengan yang
diterapkan dalam ilmu filologi. Metode dalam bidang filologi memiliki kekhasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
yang tidak dimiliki ilmu lain. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Metode Penyuntingan Teks
Metode penyuntingan dalam penelitian ini adalah metode
penyuntingan naskah tunggal edisi standar. Edisi standar ialah penyuntingan
dengan disertai pembetulan kesalahan-kesalahan kecil dan
ketidakkonsistenan. Ejaan yang digunakan ialah ejaan yang baku (standar).
Kesalahan-kesalahan diberi komentar yang dicatat dalam aparat kritik (Bani
Sudardi, 2003: 59-61).
Metode penyuntingan naskah tunggal dilakukan karena berdasarkan
inventarisasi naskah, diketahui bahwa naskah HQ merupakan naskah salinan
dari Malaysia. Hal ini berarti bahwa naskah ini bukan naskah tunggal. Pada
katalog online Pustaka Digital Manuskrip Melayu, terdapat bagian berupa
foto dan penyebutan judul naskah serta kode yaitu Hikayat Qamaruzzaman
MS 34. Mengingat jarak, tenaga, waktu yang terbatas serta keterjangkauan
naskah HQ, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan metode naskah
tunggal dalam penelitian ini. Naskah yang terjangkau oleh peneliti hanya
terdapat satu edisi naskah dari Pustaka Digital Manuskrip Melayu, sehingga
perbandingan naskah tidak memungkinkan untuk dilakukan.
Penyuntingan naskah tunggal pada penelitian ini menggunakan
metode edisi standar. Sebagaimana yang diungkapkan di atas, hal-hal yang
perlu dilakukan dalam edisi standar antara lain sebagai berikut (Edwar
Djamaris, 2006: 28).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
1) Teks ditransliterasikan
Transliterasi naskah HQ ini menggunakan pedoman transliterasi
yang disusun oleh Istadiyantha, sesuai dengan sistem yang terdapat
dalam artikel Pedoman Transliterasi Arab Latin (Istadiyantha, 2010:
1 3) dalam www.istayn.file.wordpress.com. Pedoman transliterasi ini
juga terdapat penambahan serta pengurangan pada huruf Arab Melayu
serta tambahan huruf Melayu (Bani Sudardi, 2003: 17 18).
2) Kesalahan teks dibetulkan
Pembacaan transliterasi dilanjutkan dengan pembacaan teks
secara cermat. Kesalahan yang ditemukan didata dan dicatat,
kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis kesalahan disertai
pembetulan.
3) Diberi catatan perbaikan/perubahan
Catatan perbaikan atau perubahan dilakukan dengan
menambahkan catatan kaki pada setiap kesalahan yang ditemukan.
Kesalahan yang telah dikelompokkan kemudian dibuat tabel yang
memuat perbaikan atau perubahannya.
4) Diberi komentar, tafsiran (informasi di luar teks)
Komentar dapat ditambahkan pada catatan kaki apabila
diperlukan pada kondisi naskah tertentu. Kondisi tersebut misalnya
apabila terdapat pemakaian bahasa lain atau intervensi bahasa lain
dalam naskah karena pengaruh penyalinnya. Selain itu, penambahan
pungtuasi juga merupakan komentar maupun tafsiran yang dapat
dilakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
5) Teks dibagi dalam beberapa bagian
Teks yang telah ditransliterasikan, dilakukan pengaturan alenia
maupun pembagian teks supaya dapat dengan mudah dipahami oleh
pembaca.
6) Disusun daftar kata sukar
Kata sukar dalam teks HQ didata dan dicatat untuk diberikan
maknanya pada bagian akhir suntingan. Penyusunan daftar kata sukar
beserta maknanya digunakan untuk mempermudah pembaca
memahami isi teks HQ.
2. Metode Pengkajian Teks
Pengkajian teks ini digunakan beberapa metode untuk mendukungnya.
a. Metode Struktural Sastra Fantastik
Pengkajian teks ini dilakukan dengan mendeskripsikan struktur
sastra fantastik. Analisis struktur sastra fantastik teks HQ
menggunakan metode struktural. Kajian dilakukan pada identifikasi
story discourse (meliputi aspek wacana dan kronologis), dekor realis,
tokoh, penokohan, narator, dan kejadian-kejadian aneh (Risnawati,
2010: 29) yang terdapat pada naskah HQ. Kemudian dilanjutkan
dengan pengelompokan ke dalam subgenre. Hal ini berdasarkan teori
sastra fantastik yang dikemukakan oleh Tzvetan Todorov dalam buku
Apsanti Djokosujatno (2005: 51 70).
b. Metode Analisis Isi (Content Analysis)
Penelitian ini menggunakan analisis isi atau content analysis.
Adapun dalam penelitian ini digunakan analisis isi tentang relevansi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
teks dengan konsep hipnotis. Dilakukan pembacaan relevansi isi
naskah, dalam hal ini ditinjau dari segi konteks kekinian unsur
fantastik berupa hipnotis. Untuk memahami sebuah teks agar teks itu
bermakna sesuai dengan konteks kekinian sesuai dengan situasi ketika
teks itu ditulis, tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan ilmu lain
(Istadiyantha, 2010: 5). Bagian ini memungkinkan pengembangan
penelitian filologi dengan berbagai disiplin ilmu.
Menurut Suwardi Endraswara (2003: 160), analisis isi digunakan
apabila peneliti hendak mengungkap, memahami dan menangkap
pesan yang terkandung dalam sebuah karya. Manfaat suatu teks dapat
diketahui setelah teks itu dapat dipahami isinya. Dengan menggunakan
pendekatan mutakhir dan relevan dengan masalah kekinian, akan
menempatkan filologi sesuai dengan arus perkembangan zaman dan
perkembangan ilmu pengetahuan.
F. Teknik Penarikan Simpulan
Setelah melakukan penelitian, maka peneliti mengambil simpulan atas hasil
analisis data yang dilengkapi dengan saran-saran. Penarikan simpulan sangat
berguna dalam merangkum hasil akhir suatu penelitian. Selain sebagai landasan
rumusan pengambilan keputusan bagi pihak peneliti, simpulan juga digunakan
sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya. Dalam penelitian ini, penarikan
simpulan dilakukan secara induktif, yaitu penarikan simpulan dengan berpikir
berdasarkan pengetahuan yang bersifat khusus ke pengetahuan yang bersifat
umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 30
BAB IV
SUNTINGAN TEKS
A. Inventarisasi Naskah
Penyuntingan teks diawali dengan langkah kerja inventarisasi naskah.
Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab I, inventarisasi naskah penelitian
ini dilakukan dengan studi katalog. Berdasarkan inventarisasi naskah yang telah
dilakukan melalui studi katalog dapat diketahui bahwa naskah HQ merupakan
naskah salinan dari Malaysia. Hal ini berarti bahwa naskah ini bukan naskah
tunggal.
Pada katalog online Pustaka Digital Manuskrip Melayu, terdapat bagian
berupa foto dan penyebutan judul naskah serta kode yaitu Hikayat Qamaruzzaman
MS 34. Selain pada katalog online tersebut, peneliti mendapati terdapat penelitian
naskah terdahulu dengan teks berjudul hampir sama dengan judul naskah HQ. Hal
ini sebagaimana disebutkan pada bab II mengenai kajian pustaka. Penelitian ini
pada naskah sejenis ditemukan di katalog University of Michigan.
Sebagaimana yang telah diungkapkan pada bab III mengenai metode
penyuntingan naskah, peneliti mengalami kendala dalam pelacakan lebih lanjut.
Mengingat jarak, tenaga, waktu yang terbatas serta keterjangkauan naskah HQ,
maka peneliti memutuskan untuk menggunakan metode naskah tunggal dalam
penelitian ini. Keterbatasan yang dimiliki peneliti menjadi kendala pelacakan
lebih lanjut pada naskah HQ yang terlacak telah diteliti di Malaysia dan
Singapura.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
B. Deskripsi Naskah
Deskripsi naskah merupakan bagian dari penelitian filologi yang
memberikan gambaran mengenai seluk beluk keadaan naskah yang akan diteliti.
Deskripsi sangat diperlukan dalam penelitian filologi. Akan tetapi, naskah HQ
dalam penelitian ini merupakan naskah dengan format digital, bukan dalam
bentuk konkrit berupa buku. Hal ini menjadikan adanya perbedaan cara
pendeskripsian naskah dalam bentuk konkritnya.
Informasi tentang seluk beluk naskah sangat bergantung pada informasi
yang ditampilkan dalam file foto pada website penyedia naskah tersebut. Data
tentang pendeskripsian naskah mengacu pada dua sumber, yaitu Kodikologi
Melayu Indonesia (Sri Wulan Rujiati Mulyadi, 1994: 38-42) dan deskripsi naskah
yang terdapat dalam Katalogisasi dan Konservasi Naskah-naskah Jawa di
Surakarta sebagai Upaya Penyelamatan Intangible Asset Bangsa (Asep Yudha
Wirajaya, 2007:5). Dari kedua acuan tersebut terdapat penambahan dan
pengurangan sesuai dengan kondisi naskah. Berikut uraian mengenai naskah
tersebut.
1. Bagian Umum Naskah
Di dalam katalog Pustaka Digital Manuskrip Melayu pada halaman 1
atau sampul naskah digital disebutkan bahwa judul naskah adalah Hikayat
Qamaruzzaman. Hal ini sebagaimana disebutkan Sebuah
Hikayat Qamaruzzaman (HQ, 1905:2). Naskah ini tersimpan di Pusat
Dokumentasi Melayu, Koleksi Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur.
Perpustakaan digital ini dapat diakses pada
www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.my. Nomor inventarisasi naskah disebutkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
dalam halaman pertama naskah digital yaitu, MS 34. Nomor ini merupakan
nomor inventarisasi yang terdapat dalam katalog online Pustaka Digital
Manuskrip Melayu.
Naskah tersimpan dalam bentuk format PDF, dengan nama file hikayat
qamaruzzaman.pdf. Naskah HQ memiliki ukuran file 11980 kilobytes. Naskah
HQ ini hanya terdiri dari satu teks serta merupakan cerita yang berjenis
hikayat. Judul yang disebutkan dalam naskah, menunjukkan bahwa naskah ini
berjenis hikayat. Selain itu, bahasa yang digunakan pada naskah HQ adalah
bahasa Arab dan bahasa Melayu. Akan tetapi, informasi tempat penulisan,
penyalin maupun pemilik naskah tidak terdapat dalam teks.
Di bagian tanggal penulisan tidak tercantum jelas dalam teks, namun
terdapat kolofon yang tertulis dalam bagian akhir naskah. Terdapat informasi
tahun penyalinan naskah, yaitu tahun 1324 H atau 1905 M. Tahun Masehi
tersebut dapat diketahui melalui metode penjajaran tahun Hijriah dan Masehi.
Tahun Masehi ini mengikuti perhitungan peredaran matahari, yang dalam satu
tahun ada 365 hari, 5 jam, 48 menit, 46 detik kurang sedikit, atau biasa
dikatakan 365¼ hari kurang sedikit. Karenanya, setiap empat tahun Masehi
ada satu tahun kabisat yang dalam tahun kabisat itu berumur 366 hari.
Tambahan satu hari itu dijatuhkan dalam bulan Februari (Asdi. S. Dipodjojo,
1996: 4).
Penjajaran tahun Hijriah dengan tahun Masehi pada naskah HQ ini
dirumuskan A.J. Wensinck and J.H. Kraemers, 1941:735; Ensiklopedia
Indonesia, N Z: 1319, dalam Asep Yudha Wirajaya, 2009, seperti tabel di
bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Tabel 3
Penjajaran Tahun Hijriah dengan Tahun Masehi
Diketahui pada kolofon naskah tertera 1324 Sannah / 1324 H.
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat disejajarkan tahun Masehi
penulisan naskah HQ yaitu pada 1324 H / 1905 M.
2. Bagian Buku
Berdasarkan kondisi naskah HQ melalui foto digitalnya, diketahui
bahwa keadaan naskah digital HQ sangat baik. Tulisan agak mudah dibaca
dan jelas. Warna kertas terlihat agak kuning kecoklatan dikarenakan usia
naskah yang sudah memiliki umur di atas 50 tahun. Bahan yang digunakan
dalam penulisan naskah HQ adalah kertas. Tidak terdapat cap kertas dalam
naskah ini. Dominasi warna tinta hitam dan sebagian warna merah.
Status kelengkapan naskah juga menunjukkan naskah ini lengkap dan
utuh. Hal ini terlihat bahwa tidak ada halaman yang hilang dengan ditandai
letak catchword yang sesuai pada setiap halamannya serta struktur cerita
lengkap. Akan tetapi terdapat beberapa bagian naskah yang sedikit terhapus.
Seperti pada halaman 11, 20, 28, 29, dan 40. Akan tetapi, hal ini tidak
membuat peneliti menemukan kendala berarti dalam membaca teks.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Naskah HQ ini memiliki 67 halaman, mencakup sampul depan. Terdapat
penambahan penulisan halaman dengan menggunakan pensil di bagian bawah
naskah. Informasi ini merupakan tambahan dari pengelola website dan sangat
membantu peneliti dalam melakukan pembacaan naskah. Berikut perincian
jumlah baris tiap halaman yang rata-rata berkisar 26 baris.
Tabel 4
Jumlah baris tiap halaman
Hala
-man
Jumlah
baris
1. 24 baris
2. 26 baris
3. 26 baris
4. 26 baris
5. 26 baris
6. 26 baris
7. 26 baris
8. 26 baris
9. 26 baris
10. 27 baris
11. 28 baris
12. 27 baris
13. 26 baris
14. 25 baris
15. 26 baris
16. 26 baris
17. 26 baris
18. 26 baris
19. 27 baris
20. 26 baris
21. 25 baris
22. 25 baris
23. 26 baris
24. 28 baris
25. 28 baris
26. 28 baris
27. 28 baris
28. 26 baris
29. 26 baris
30. 26 baris
31. 26 baris
32. 26 baris
33. 26 baris
34. 26 baris
35. 25 baris
36. 26 baris
37. 26 baris
38. 25 baris
39. 25 baris
40. 27 baris
41. 27 baris
42. 27 baris
43. 26 baris
44. 27 baris
45. 28 baris
46. 27 baris
47. 26 baris
48. 29 baris
49. 30 baris
50. 31 baris
51. 29 baris
52. 25 baris
53. 26 baris
54. 26 baris
55. 27 baris
56. 27 baris
57. 27 baris
58. 26 baris
59. 26 baris
60. 26 baris
61. 28 baris
62. 27 baris
63. 28 baris
64. 28 baris
65. 28 baris
66. 20 baris
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Selain jumlah baris, jumlah halaman yang ditulis yaitu 66 halaman.
Tidak terdapat halaman pelindung serta kuras. Ukuran halaman pada tiap
halaman naskah HQ ini berbeda-beda. Rata-rata menunjukkan angka panjang -
= 61 cm dan lebar = 38 cm. Ukuran pias pun berbeda-beda pada setiap
halaman naskah. Hal ini peneliti indikasikan karena format digital foto naskah
dimungkinkan telah melalui pemotongan ataupun penyesuaian tata letak yang
berbeda di setiap digitalisasi naskah di tiap halamannya.
Di bagian penulisan, terdapat satu kolom halaman untuk penulisan narasi
cerita dan dua
Penomoran halaman merupakan tambahan dari kodikolog atau penyedia
layanan website naskah HQ. Penomoran halaman dilakukan dengan
menambahkan tulisan angka halaman di bawah foto naskah.
3. Bagian Tulisan
Naskah HQ menggunakan tulisan dengan aksara Arab-Melayu. Jenis
hurufnya berukuran sedang dan tebal, dengan keadaan tulisan yang jelas dan
mudah dibaca. Jarak antarhuruf pun renggang. Warna tulisan menggunakan
tinta warna hitam dan merah. Tanda koreksi pada naskah HQ terdapat di
beberapa halaman yaitu halaman 20, 24, 46, dan 66.
Dalam naskah ini tidak terdapat pungtuasi atau tanda baca. Namun,
hanya sebagian kecil saja yang menggunakan harokat/tanda baca khususnya
dalam aksara Arab yang berbahasa Arab. Hiasan huruf dan ilustrasi pun tidak
terdapat dalam naskah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Pada naskah HQ terdapat iluminasi di beberapa bagian naskah. Iluminasi
merupakan hiasan bingkai yang biasanya terdapat pada halaman awal dan
mungkin juga pada halaman akhir (Sri Wulan Rujiati Mulyadi, 1994: 69).
Bentuk iluminasi pada naskah HQ berupa gambar sulur bunga dan daun.
Iluminasi terdapat pada halaman 2 8, 17 18, 21 22, 26, 29 30, 34, 36,
38 39, 41 45, 49, 52, 55, 58, dan 59 61. Berikut beberapa potongan
iluminasi yang terdapat dalam naskah HQ.
Gambar 2
Iluminasi pada naskah HQ
(halaman 2 naskah HQ)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
(halaman 44 naskah HQ)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
4. Bagian Sejarah
Kolofon naskah berada di bagian halaman paling belakang naskah di
akhir teks. Kolofon ini tidak menunjukkan nama penulis, nama penyalin, dan
tempat penyalinan. Akan tetapi hanya memuat informasi tentang angka tahun.
Tahun yang tertera yaitu 1324 H. Berikut penggalan foto kolofon.
Gambar 3
Penggalan Foto Kolofon Naskah
Catatan ciri kepemilikan resmi naskah terlihat dari logo Dewan Bahasa
dan Pustaka Malaysia. Logo ini terletak di pojok bawah sisi kanan tiap
halaman naskah. Berikut penggalan gambar ciri kepemilikan naskah.
Gambar 4
Penggalan Gambar Ciri Kepemilikan Naskah
Catatan lain yang terdapat dalam naskah yaitu catchword. Naskah HQ
memiliki catchword atau alihan pada setiap halaman naskah pada ujung pias
sebelah kiri. Meskipun demikian, terdapat halaman tanpa catchword karena
tidak terdapat kata alihan. Keseluruhan catchword dapat dilihat pada tabel
berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Tabel 5
Catchword
No Halaman Catchword Transliterasi
1. 1
silalah
2. 2 - -
3. 3 - -
4. 4
maka
5. 5
Qamaruzza
man
6. 6
tersadarlah
7. 7
katanya
8. 8
ini
9. 9
beradu
10. 10
niscaya
11. 11
akan
12. 12
-katnya
13. 13
az-zaman
14. 14
janganlah
15. 15 dari
16. 16 - -
17. 17
takut
18. 18
adakah
19. 19
seperti
20. 20 - -
21. 21
tiang
22. 22
lalu
23. 23
maka
24. 24
baginda
25. 25 - -
26. 26
akan
27. 27
seperti
28. 28
bertemu
29. 29
tuan hamba
30. 30
maka
31. 31
Marzawan
32. 32
lagi
33. 33 - -
34. 34
Qamaruzza
man
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
35. 35
Qamaruzza
man
36. 36
semalam
37. 37
minum
38. 38
negeri
39. 39
seperti
40. 40 - -
41. 41 - -
42. 42
kasih
43. 43
cincin
44. 44
bertangis
45. 45
hasillah
46. 46
maka
47. 47
pun
48. 48 benda
49. 49
hingga
50. 50
persalin
51. 51
-kan aku
52. 52
pun
53. 53
patik
54. 54 - -
55. 55
pun
56. 56
jalan
57. 57
dari
58. 58 diiringkan
59. 59 - -
60. 60
kebun
61. 61
akan
62. 62
maka
63. 63
Khauli
64. 64
duduk
65. 65
pingsan
66. 66 - -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
C. Ikhtisar Isi Teks
Teks HQ ini secara umum berisi cerita mengenai kisah tokoh
Qamaruzzaman. Pada awal pengisahan terdapat dialog Dahnis dan Maimunah
tentang perbandingan Qamaruzzaman dan Budur. Maimunah memanggil seorang
jin ifrit bernama Qasyqasy untuk menjadi saksi. (HQ, 1905: 1 3). Dahnis
menjelma seperti anak anjing dan menggigit lutut Qamaruzzaman. Maimunah
menjelma menjadi kutu anjing, menggigit betis dan bawah pusat Budur.
Qamaruzzaman bercinta dengan Budur. Mereka pun saling bercinta serta tertukar
cincinnya (HQ, hal. 4 9).
Qamaruzzaman terbangun dari tidurnya, mencari Budur tetapi tiada. Ia
marah pada khadam penjaga pintu. Para khadam tidak mengetahui tentang
kehadiran Budur pada kamar Qamaruzzaman, mereka melaporkan Qamaruzzaman
kepada Baginda Malik Syahraman. Qamaruzzaman diasingkan di gua batu karena
dianggap hanya bermimpi ataupun terbujuk was-was setan (HQ, hal. 10 18).
Qamaruzzaman meyakinkan Malik Syahraman atas cincin yang tertukar dengan
Budur. Syahraman pun percaya kepada Qamaruzzaman. Ia menyuruh seluruh
rakyat mencari keberaan putri yang belum diketahui tempatnya. Qamaruzzaman
diasingkan ke mahligai di tengah laut (HQ, hal. 19 22).
Kisah yang hampir sama terjadi pada Budur. Budur bersedih karena
menyadari lelaki yang tidur dengannya tiada. Dayang-dayang tidak mengetahui
keberadaan lelaki yang tidur bersama Budur. Budur dianggap gila dan diikat
dengan rantai besi (HQ, hal. 23 24). Malik Al-Ghabur membuat semacam
sayembara untuk mengobati Budur. Budur jatuh sakit. Tiada seorang pun yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
mampu mengobati. Muncul tokoh Marzawan, teman Budur, seorang anak yang
ingin menjenguk Budur. Marzawan menyamar supaya dapat bertemu Budur lewat
bantuan ibunya. Lewat Marzawan, Budur meminta ia mencari lelaki yang telah
memikat hatinya tersebut (HQ, hal. 25 28).
Pencarian Marzawan dimulai. Ia menjelajah negeri dan akhirnya bertemu
dengan negeri Khaldan. Marzawan menceritakan tentang Budur, Qamaruzzaman
pun sembuh dari kesedihannya. Marzawan mengajak Qamaruzzaman untuk
menemui Budur. Mereka berdua pun pergi meminta izin pada Malik Syahraman.
Qamaruzzaman membohongi dengan izin berburu ke hutan (HQ, hal. 29 36).
Marzawan mempunyai trik untuk mengelabui orang-orang kerajaan
Qamaruzzaman. Ia menyembelih unta dan kuda yang dinaikinya. Darahnya
dilumurkan ke bajunya dan baju Qamaruzzaman. Mereka melanjutkan perjalanan
tanpa khawatir dibuntuti oleh pasukan raja Syahraman (HQ, hal. 37 38).
Marzawan dan Qamaruzzaman tiba di pulau yang dihuni Malik Al-Ghabur
dan Budur. Marzawan meminta Qamaruzzaman untuk menyamar sebagai ahli
nujum yang akan mengobati Budur. Banyak tabib, tukang hisab dan tukang nujum
yang telah mati dipenggal karena tidak berhasil mengobati Budur. Apabila
berhasil, ia akan dikawinkan dengan Budur dan diberi setengah kerajaan. Apabila
gagal, ia akan dipenggal kepalanya. Qamaruzzaman menerima syarat tersebut dan
dibawa oleh khadam atas perintah baginda ke mahligai Budur (HQ, hal. 39 41).
Qamaruzzaman dari balik pintu mahligai Budur, menulis sepucuk surat untuk
dibaca Sayidatul Budur. Di dalam surat, diselipkan cincin Sayidatul Budur yang
sempat tertukar. Dilanjutkan syair Qamaruzzaman tentang kecintaannya kepada
Sayidatul Budur (HQ, hal. 42 43).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Sayidatul Budur membaca surat Qamaruzzaman dan memakai cincin yang
terselip dalam surat. Budur pun sembuh dari duka citanya. Baginda merasa sangat
bahagia, putrinya telah sembuh (HQ, hal. 44 45). Qamaruzzaman menceritakan
tentang dirinya dan kisah mengapa semua bisa terjadi. Baginda memerintahkan
untuk mempersiapkan perhelatan pernikahan Sayidatul Budur dengan
Qamaruzzaman. Beberapa waktu berlalu, tak ayal Qamaruzzaman rindu orang
tuanya. Ia memutuskan untuk mengunjungi orang tuanya bersama Sayidatul
Budur. Mereka meminta izin kepada Baginda Malik Al-Ghabur (HQ, hal. 46
47).
Qamaruzzaman pergi ke kerajaan Malik Syahraman. Sebulan perjalanan,
mereka berhenti di sebuah perkemahan untuk istirahat dan tinggal. Dalam
kemah angin
sehingga terbuka. Ketika memeluk, ia mendapati sebuah cincin yang bercahaya
merah tua terikat di tepi pakaian Budur. Tiba-tiba datang seekor burung
menyambar cincin tersebut. Qamaruzzaman mengejar burung tersebut hingga
terlampau jauh jaraknya. Ia tidak ingat jalan kembali ke kemah istrinya (HQ, hal.
48 49).
Qamaruzzaman tersesat di sebuah negeri beragama Majusi, mendapati
seorang tua bernama Khauli. Khauli menerimanya untuk tinggal menjadi tukang
kebun sembari menunggu ahli negeri musafir ke negeri Khaldan untuk menemui
ayahnya Malik Syahraman. Sementara dikisahkan Sayidatul Budur mencari
Qamaruzzaman dengan cara menyamar sebagai laki-laki yaitu menjadi
Qamaruzzaman. Pencarian dilakukan bersama pengiring dan khadam ke sebuah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
negeri Ainus rajanya bernama Malik Umanus dan memiliki putri bernama
Hayatun Nufus (HQ, hal. 50 52).
Malik Umanus menyambut kedatangan Budur serta memintanya untuk
menikah dengan Hayatun Nufus. Budur menerima permintaan Raja hanya untuk
mempergunakan kesempatan menjadi raja dan takut ditipu oleh Raja. Pesta
pernikahan dihelat meriah. Budur menjadi raja yang bijaksana. Tiap malam,
Budur hanya tidur di samping Hayatun Nufus tanpa menyetubuhinya dikarenakan
sama-sama wanita. Hayatun Nufus mengadu kepada Raja. Mereka memiliki
rencana jika Budur tidak menyetubuhi anaknya, maka akan ditarik semua kerajaan
yang dimiliki Budur dan Budur akan dibunuh (HQ, hal. 53 55).
Hayatun Nufus tidak tega dan memberi tahu rencana Raja. Budur
berterusterang akan kondisinya. Hayatun Nufus pun memahami dan
menerimanya. Mereka memiliki siasat untuk menodai celana Hayatun Nufus
dengan darah seekor ayam yang disembelih. Hal ini dilakukan untuk mengelabui
Raja supaya mengira Hayatun Nufus telah disetubuhi oleh Budur. Raja dan
permaisuri pun percaya (HQ, hal. 56 57).
Kisah Malik Syahraman, ayah Qamaruzzaman mencari putranya. Ia
meyakini anaknya telah mati terbunuh, setelah mendapati baju anaknya yang
rusak dan berlumur darah. Kesedihan meliputi sang raja (HQ, hal. 58 60).
Kisah Qamaruzzaman menjadi tukang kebun di rumah Khauli yang selalu
merasa sedih. Khauli pergi mencarikan tumpangan untuk Qamaruzzaman agar
dapat ikut pergi dengan saudagar-saudagar ke negeri Muslimin. Saat di kebun,
mendapati kelakuan unik burung gagak. Qamaruzzaman pun mendapati cincin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Budur di perut gagak tersebut. Ia juga mendapati harta karun berupa emas dan
intan permata di kebun Khauli (HQ, hal. 61 62).
Khauli tiba memberikan kabar telah mendapat tumpangan. Perpisahan pun
terjadi. Qamaruzzaman menuturkan ada emas di kebun Khauli dan dibagi dua.
Khauli mengakali cara Qamaruzzaman untuk membawa emas dengan
mencampurnya dengan zaitun dalam satu karung. Qamaruzzaman ikut pergi
dengan saudagar. Namun, saat perpisahan dengan Khauli, Khauli pun meninggal.
Cincin Sayidatul Budur ditaruh di dalam karung. Ia pun bersedih hingga sampai
ke negeri Jazairul Ainus (HQ, hal. 63 64).
Budur berniat membeli dagangan yang dibawa saudagar. Saat dibuka
karung, maka Budur mendapati cincinnya. Budur pingsan. Pertemuan haru antara
Qamaruzzaman dan Budur. Mereka pun sangat bahagia atas pertemuan tersebut.
Tamat (HQ, hal. 65 66).
D. Kritik Teks
Secara keseluruhan, di dalam teks HQ ditemukan lima bentuk kesalahan
salin tulis dan ketidakkonsistenan. Berikut penjelasan mengenai lima bentuk
kesalahan salin tulis (Bani Sudardi: 2003: 56).
1. Lakuna adalah pengurangan atau penghilangan huruf, kata, frasa, kalimat,
dan paragraf pada teks.
2. Adisi adalah penambahan huruf, kata, frasa, kalimat, dan paragraf pada teks.
3. Substitusi adalah penggantian huruf, kata, frasa, kalimat, dan paragraf pada
teks.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
4. Transposisi adalah pemindahan letak huruf, kata, frasa, kalimat, dan
paragraf pada teks.
5. Ditografi adalah perangkapan huruf, kata, frasa, klausa, kalimat, dan
paragraf pada teks.
Secara keseluruhan, ditemukan bentuk kesalahan salin tulis dan
ketidakkonsistenan penulisan dalam teks HQ yaitu berupa 198 kesalahan salin
tulis dan 9 ketidakkonsistenan penulisan. Bentuk kesalahan salin tulis
perinciannya yaitu 63 lakuna, 78 adisi, 43 substitusi, 7 ditografi, dan 7 transposisi,
sedangkan ketidakkonsistenan penulisan terdiri dari 2 penulisan kata ulang, 5
penulisan kata, dan 2 penulisan ejaan.
Tabel 6
Lakuna
No. Halaman:
Baris
Tertulis Arab Tertulis Latin Edisi
1 1:4
-Rachmani -
2 1:5
rabi rabbi
3 2:18
gailah keduanya gaiblah keduanya
4 10:7
dipersebahkan dipersembahkan
5 10:9
sebahyang sembahyang
6 10:10
sebahyang sembahyang
7 10:10
sebahyang sembahyang
8 11:20
iqra iqrar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
9 15:22
melaikan melainkan
10 16:22 ta`ju tajuk
11 17:2
ta`ju tajuk
12 17:14
ini bu Zulkaidah ini bulan
Zulkaidah
13 18:17
tia tiada
14 21:17
mita` minta
15 22:1
didingnya dindingnya
16 22:11
memita` meminta
17 22:13
mereka itu maligai mereka itu ke
maligai
18 24:24
dirataikan dirantaikan
19 25:23
dimanala dimanalah
20 25:24
jadawan jandawan
21 25:28
bercinah bercinta
22 26:8
sunggu hanyalah sungguh hanyalah
23 26:13
kata hai berkata hai
24 29:13
bersusa hati bersusah hati
25 29:20
mita` minta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
26 32:20
melaikan melainkan
27 33:13
adinda tu menyuruh adinda tuan
menyuruh
28 33:14
adinda tu hajat adinda tuan hajat
29 33:21
umpama laikha umpama Zulaikha
30 35:17
hal hwalnya hal ihwalnya
31 38:15
berutung beruntung
32 39:3
hama hamam
33 39:16
memita` meminta
34 42:11 sebuhlah sembuhlah
35 42:21
kira dinda kira adinda
36 43:5
mita minta
37 45:1 dakah adakah
38 46:21
syahdan takala syahdan tatkala
39 47:3
mita` minta
40 47:9 susa hati susah hati
41 50:19
Khalda Khaldan
42 52:1
da ada
43 52:3
kepada jikalau kepadaku jikalau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
begitu begitu
44 52:8
memita` meminta
45 53:4
memita` meminta
46 53:16
dalah adalah
47 53:21
tatka tatkala
48 54:2 pu pun
49 54:26
segera ngat segera sangat
50 55:1
tatka tatkala
51 56:5
tatka tatkala
52 56:7
dudu duduk
53
56:8
hai adindaku yang
di-
hai adindaku
adakah yang di-...
54 57:1
pu pun
55 57:2
turu naik turun naik
56 58:26
kuanya kudanya
57 59:8
bermur berlumur
58 61:7
mengakat mengangkat
59 61:15
mengakat mengangkat
60 63:24
nek nenek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
61 64:11
tatka tatkala
62 64:14
belayar berlayar
63 66:13
mahgai mahligai
Tabel 7
Adisi
No. Halaman:
Baris
Tertulis Arab Tertulis Latin Edisi
1 1:7
2 1:17
3 2:12
bawa` bawa
4 7:11
ta`juk tajuk
5 9:12
2 -
6 10:27
bawa` bawa
7 11:17
jemburkan jemurkan
8 14:3 bijik biji
9 14:21 akupun 2 akupun
10 16:22
ta`ju tajuk
11 17:2
ta`ju tajuk
12 20:4
ta`ju tajuk
13 20:5
membawa` membawa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
14 20:15
bawa`lah bawalah
15 21:17
memita` meminta
16 22:11
meminta
17 25:27
ta`juk tajuk
18 26:17
minta` minta
19 26:20
pengnunggu penunggu
20 27:24-25
dukung dukun
21 29:13 rabbul izzati 2 rabbul izzati
22 29:20
mita` minta
23 30:14
dibawa` dibawa
24 30:16
senghingga sehingga
25 30:24
minta` minta
26 31:6
2 -
27 31:17
membawa` membawa
28 32:11
2 -
29 33:24
bawa` bawa
30 33:18
ta`juk tajuk
31 34:7
dibawa` dibawa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
32 34:26
meminta` meminta
33 35:6
senghingga sehingga
34 35:20
ra -
35 36:14
minta` minta
36 36:15
minta` minta
37 36:26
alewat lewat
38 37:4
ta`juk tajuk
39 37:6
hutang hutan
40 38:8
hutang hutan
41 38:16
hutang hutan
42 38:20
hutang hutan
43 39:10
dibawa` dibawa
44 39:16
memita` meminta
45 40:17
ma`nusia manusia
46 40:19
membawa` membawa
47 42:22
ta`juk tajuk
48 45:2 jagar jaga
49 45:6
dukung dukun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
50 47:3
mita` minta
51 49:2
dibawa` dibawa
52 49:23
kehbalihatan kelihatan
53 50:22
pulak pula
54 50:28
2 -
55 51:6
hutang hutan
56 52:8
meminta
57 52:21
Unumanus Umanus
58 52:25
dibawa` dibawa
59 53:4
memita` meminta
60 53:11
Mandininah Madinatul
61 54:8
bindunda biduanda
62 54:11
Mandiniyyah Madinatul
63 56:4 2 -
64 57:4 alwan awan
65 57:22
2 -
66 57:27
syah -
67 58:6
hutang hutan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
68 59:19
durjah durja
69 61:8
maknusia manusia
70 61:19
di handapan di hadapan
71 61:23 2 -
72 62:11
seakeping sekeping
73 63:17
nya -
74 64:5
membawa` membawa
75 64:9
limanya lima
76 64:26
bawa` bawa
77 65:13
membawa` membawa
78 65:13
dan nya dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Tabel 8
Substitusi
No. Halaman:
Baris
Tertulis Arab Tertulis Latin Edisi
1 2:4
berpakamanglah berpalinglah
2 2:24 marta harta
3 3:16 Fisyqasy Qasyqasy
4 3:16
Fisyqasy Qasyqasy
5 3:17 Fisyqasy Qasyqasy
6 3:18
engkau hekahkan engkau cegahkan
7 3:20 awaknya awalnya
8 3:20 Fisyqasy Qasyqasy
9 3:21
Fisyqasy Qasyqasy
10 6:15
bermutra bermutu
11 6:21 Qasyngasy Qasyqasy
12 8:15
menghantarkan
13 8:24 tiab-tiab tiap-tiap
14 14:4
2 ke
15 17:13
tatah titah
16 20:1 surahlah menyuruhlah
17 20:7
tetaqkan Tetapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
18 23:7
berhinah berhinap
19 23:22
dawar di luar
20 27:16
musyafir musafir
21 31:5 6
menaripak menarik
22 33:18 memejahkan memejamkan
23 34:5
sula citalah suka citalah
24 34:11
yang yang mempunyai
25 34:16
baliplah baliklah
26 34:23
puka pula
27 36:2
perserti seperti
28 36:2
hamal hamam
29 36:6
pencara penjara
30 36:16
buburu berburu
31 37:5
ittan intan
32 38:4
perjuru perburu
33 38:15
upamapa umpama
34 47:8
jawan jawab
35 49:27 seqada tersangat sekedar saat
36 54:2 Armanus Umanus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
37 54:24 fani fana
38 55:17
tinah titah
39 56:11
barangkali
40 59:9
kebakutan ketakutan
41 60:12
al-Akhran al-Achzan
42 61:19 lalu gukpar ke bumi lalu gugur ke
bumi
43 63:17
belanja nipku belanja nenekku
Tabel 9
Ditografi
No. Halaman:
Baris
Tertulis Arab Tertulis Latin Edisi
1 10: 1 2
putri putri putri
2 19:7
anakda anakda anakda
3 28:8
maka maka tatkala maka tatkala
4 30:24 25 maka maka maka
5 39:9 dan aku dan aku dan aku
6 41:12
jikalau jikalau jikalau
7 46:12
kelililing keliling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Tabel 10
Transposisi
No. Halaman:
Baris
Tertulis Arab Tertulis Latin Edisi
1 21:15
mekurahan kemurahan
2 22:4
intasa istana
3 26:3
lekihatan kelihatan
4 38:24
khabarnyakan khabarkannya
5 54:11 Mandiniyah Madinatul
6 65:11
tuanku hai hai tuanku
7 65:27
seniladangnya selendangnya
Selain kesalahan teks seperti lakuna, adisi, ditografi, substitusi atau
transposisi, terdapat pula ketidakkonsistenan cara penulisan yang lain,
seperti:
a. Penulisan kata ulang
Penulisan kata ulang dalam teks HQ menganut sistem penulisan
angka dua, meskipun ada juga kata ulang yang ditulis lengkap. Hal ini
dapat diketahui seperti tabel berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Tabel 11
Ketidakkonsistenan Penulisan Kata Ulang
No. Kata Ulang Halaman/
Baris Tertulis Arab Edisi
1. Contoh
ketidakkonsistenan
penulisan kata ulang
yang menggunakan
angka 2 (dua)
48:5
yang indah-
indah
1:2
laki-laki
22:13
masing-
masing
12:2
berkata-kata
2. Ketidakkonsistenan
penulisan kata ulang
tidak menggunakan
angka 2 (dua)
dan
(11:28);(20:6); (21:12); (26:14);
(26:23); ;(27:20);(29:7); (29:23);
(31:13);(34:6);(34:12);(35:4);
(40:27);(56:26);(63:7);(63:14)
mudah-
mudahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
b. Ketidakkonsistenan penulisan kata
Tabel 12
Ketidakkonsistenan Penulisan Kata
No. Kata Penulisan Halaman/ Baris
1.
dituliskan
anaknda
(1:11);(11:24);(12:1);(12:3);(12:4);(12:7);
(12:12);(16:6);(16:7);(16:18);(16:21);
(16:24);(17:4);(17:9);(17:20);(18:3);(18:24);
(19:3 10);(19:20);(19:27);(20:11);(20:16);
(21:3);(21:4);(21:8)(21:9);(21:12);(21:13);
(21:23);(22:9);(22:14);(22:17);(24:7);(24:8);
(24:14);(24:15);(24:19);(24:24);(24:27);
(27:1);(30:19);(31:14);(32:14);(34:8);
(34:26);(36:21);(47:18);(53:19).
anakda
(12:6);(20:19);(22:15);(36:18);(36:20);
(36:25 26);(37:1 2);(39:13);(40:26);
(45:12);(45:16);(45:20 22);(46:15);
(46:24);(47:3);(47:16 23);(55:18);(57:22);
(58:6);(58:10);(60:12);(60:21).
2.
dituliskan
ayahda
(1:10);(36:14);(36:18);(37:1);(37:7);(37:9);
(38:3);(45:17);(45:18);(46:27);(47:2 4);
(47:8);(47:11);(47:13);(47:17 25);
(48:9 10);(51:4);(51:18);(53:16 19);
(55:24);(56:5);(56:8);(56:19);(58:12 21);
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
(59:21--22);(59:26);(60:18);(60:20);(60:22).
ayahanda
(1:9);(6:3);(10:3);(12:24);(12:27);(13:1);
(15:2);(15:15);(15:19);(16:23 26);(17:3);
(18:7);(18:14 18);(18:25);(19:3);(19:9);
(19:23);(19:26);(20:14);(22:14);(23:15);
(24:11);(24:13);(32:13);(34:3);(34:25);
(36:10);(36:21);(38:23);(45:26);(47:23);
(50:21 22);(53:17);(60:23).
3.
dituliskan
maligai
(2:19);(2:20);(9:21);(9:25);(22:8);(22:13);
(22:15);(22:19);(24:22);(25:18);(25:25);
(26:6);(26:13);(26:16);(26:28);(27:6);
(29:18);(30:17);(31:2);(32:13);(32:19);
(33:17);(34:12);(35:2);(39:6);(39:17);
(39:20);(39:23);(41:9).
mahligai
(21:22 24);(24:7);(24:12);(25:5);(25:10);
(41:18);(45:17);(46:10);(46:13);(53:9);
(54:4);(54:13);(55:13);(65:1).
4. dituliskan
jodo
(4:4);(6:15);(20:4);(29:14).
jodoh
(20:6)
5.
dituliskan
semakin
semangkin
(7:5);(25:13);(40:15)
semakin
(7:5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
c. Ketidakkonsistenan penulisan ejaan
Tabel 13
Ketidakkonsistenan Penulisan Ejaan
No. Kata Penulisan Halaman
1. Masing-masing
(22:12)
(4:23);(11:15);(22:13);(22:23);(24:3);
(30:14);(37:17);(46:23);(66:8)
2. Mudah-mudahan
(20:6);(29:23);(34:6);(34:12);(35:4);
(40:27);(56:26);(63:7);(63:14)
(11:28);(21:12);(26:14);(26:23);
(27:20);(29:7);(31:13)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
E. Suntingan Teks
1. Pedoman Transliterasi
Salah satu tujuan transliterasi teks ialah agar teks dapat memudahkan
pembaca membaca naskah HQ. Untuk mempermudah proses penelitian suatu
naskah Melayu, khususnya yang menggunakan huruf Arab-Melayu diperlukan
sistem transliterasi, atau dapat juga dikatakan sebagai proses penglatinan.
Transliterasi dapat juga berarti penggantian macam (jenis) tulisan, huruf demi
huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain (Siti Baroroh Baried, et.al. 1994:
63). Adapun dalam naskah ini digunakan huruf Arab Melayu yang dibaca dari
kanan ke kiri. Transliterasi teks yang mudah dibaca dan dipahami diperlukan
pedoman transliterasi.
Dalam penelitian ini, pedoman transliterasi yang digunakan sesuai
dengan sistem yang terdapat dalam artikel Pedoman Transliterasi Arab Latin.
(Istadiyantha, 2010: 1 3) dalam www.istayn.file.wordpress.com. Pedoman
transliterasi tersebut adalah sebagai berikut.
a. Frase dan kata-kata yang berasal dari bahasa Arab yang belum terserap ke
dalam bahasa Indonesia ditransliterasikan dengan ketentuan sebagai
berikut.
1) Sistem alihtulis :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Tabel 14
Konsonan Huruf Arab
No. Huruf Nama Latin 1. alif a
2. b
3. t
4. tsa ts
5. jim j
6. ch
7. kh
8. dal d
9. dzal dz
10. r
11. zain z
12. sin s
13. syin sy
14. shad sh
15. dlad dl
16. th
17. dh
18.
19. ghain gh
20. f
21. qaf q
22. kaf k
23. lam l
24. mim m
25. nun n
26. wau w
27. h
28. y
29. hamzah ` *)
*) Tanda hamzah ain berbeda
Akan tetapi, tidak semua fonem tercakup dalam sistem ini sehingga
penambahan beberapa fonem untuk melengkapi fonem-fonem bahasa Melayu
seperti tabel berikut (Bani Sudardi, 2003: 17 18).
Tabel 15
Konsonan Huruf Arab Melayu
No Huruf Latin 1. c
2. / g
3. / p
4. ng
5. / ny
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
2) Tanda baca dalam penulisan huruf Arab.
(a) Tanda syaddah ( ) dilambangkan dengan huruf rangkap
(b) Tanda fatchah ( ) menunjukkan bunyi vokal a, tanda kasrah
( ) menunjukkan vokal i, dan tanda dlammah ( ) menunjukkan
vokal u.
(c) Tanda tanwin ( ) menunjukkan bunyi an- in- un.
(d) Tanda sukun ( ) atau tanda huruf dimatikan yang terletak di
atas sebuah huruf menunjukan bahwa huruf tersebut dibaca
mati.
3) Untuk menunjukkan bunyi vokal panjang, maka di atas huruf diberi
4) Huruf hamzah ( ) dilambangkan dengan tanda ( `) jika terletak di
tengah dan di akhir kata.
5) Huruf ta` marbuthah ( ) sebagai konsonan penutup
ditransliterasikan dengan /t/ atau /h/ mengikuti ketentuan yang
berlaku pada kata-kata yang bersangkutan.
6) Huruf ain ( ) ditra
kata-kata yang belum diserap ke dalam bahasa Indonesia dan
menjadi /k/ pada kata-kata yang sudah diserap ke dalam bahasa
Indonesia.
7) Huruf fa`( ) ditransliterasikan menjadi /f/ pada kata-kata yang
belum diserap ke dalam bahasa Indonesia dan menjadi /p/ pada kata-
kata yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
8) Partikel /al/ atau yang diikuti oleh huruf Qamariyah (
) ditransliterasikan dengan /al/ apabila terletak di awal
kalimat
terletak di tengah kalimat atau frase.
9) Huruf /l/ atau pada partikel /al/ atau , apabila diikuti huruf
Syamsiyah ( ), maka
ditransliterasikan menjadi huruf Syamsiyah yang mengikutinya.
10) Dapat dilihat pada Tabel Konsonan Huruf Arab, huruf
ditransliterasikan dengan /ch/. Huruf lebih aman ditransliterasikan
dengan /ch/ daripada dengan /h/, karena jika kata yang mengandung
huruf ditransliterasikan dengan /h/, maka akan terdapat kesalahan
tulis pada situs internet, pemakaian dalam format online. Contoh
untuk alamat situs internet yang lazim diberi garis bawah, maka garis
bawahnya akan menerjang tanda _ di bawah /h/ ini. Contoh: www.al-
hadist.com akan menjadi www.al-hadist.com
11) Bunyi diftong ditransliterasikan dengan /u/ untuk wau ( ) dan /i/
untuk ( ).
12) Penulisan huruf besar atau huruf kapital dilakukan sesuai dengan
kelaziman penggunaan huruf Latin dalam bahasa Indonesia. Contoh:
Allah, nama orang, nama tempat, huruf awal dalam suatu kalimat,
dan sebagainya.
13) Ada di antara huruf-huruf Arab yang memiliki bentuk latin yang
terdiri dari dua huruf, misalnya (th), (dl), (dz), sedangkan ada pula
rangkaian huruf yang memiliki bentuk latin yang sama, misalnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
(th), (dl), (dz). Untuk membedakan antara huruf dengan rangkaian
huruf, ketika rangkaian huruf pertama dibaca mati, maka untuk
menandakan sebagai rangkaian huruf di antara huruf tersebut diberi
tanda hubung (-).
14) Kata-kata berbahasa Melayu yang merupakan kata Arkais atau kata
yang memiliki ciri penulisan ejaan kuna ditransliterasikan
sebagaimana adanya dan diberi tanda garis bawah, kecuali yang
sudah masuk ke dalam ejaan bahasa Indonesia ditransliterasikan dan
disesuaikan dengan Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI).
Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh
Isnamurti (dalam Panuti Sudjiman, 1995: 101) bahwa teks naskah-
naskah lama merupakan sumber data yang sangat diperlukan oleh
para ahli linguistik. Perekaman perbedaan regional dan historis di
dalam struktur kalimat, diksi, gaya bahasa, serta cara penulisan kata
sangat berarti bagi penelitian dialektologi, khususnya dialektografi,
sejarah perkembangan bahasa, dan sejarah penulisan bahasa Melayu.
Selain pedoman transliterasi, digunakan pula ketentuan dalam
penyuntingan. Berikut merupakan ketentuan-ketentuan yang digunakan dalam
penyuntingan naskah HQ pada penelitian ini.
a. Tanda dan angka yang digunakan dalam penyuntingan
1) Tanda / menunjukkan pergantian halaman.
2)
3) ] menunjukkan lakuna.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
4) Tanda \...\ menunjukkan substitusi.
5)
6)
7)
tercatat dalam pias halaman (sholia) jika kekurangan tersebut
merupakan satu bagian dengan teks.
8) Tanda ---- digunakan untuk menandai bahwa teks tidak terbaca
karena terdapat kerusakan pada kertas.
9) Tanda titik-titik di antara huruf dalam suatu rangkaian huruf
digunakan untuk menunjukkan bahwa rangkaian huruf tersebut
merupakan kata-kata yang tidak terbaca.
10) Angka 1, 2, 3 dan seterusnya yang terletak di sebelah kanan pias
halaman menunjukkan nomor halaman naskah, sedangkan angka 1,
2, 3 dan seterusnya yang ditulis dalam huruf kecil di sebelah kanan
atas pada suku kata, kata, frasa, atau kalimat menunjukkan nomor
urut catatan kaki.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
b. Ketentuan dalam pedoman ejaan
1) Ejaan dalam penyuntingan ini disesuaikan dengan kaidah-kaidah
yang terdapat pada Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
2) Penulisan frasa, kata dan kalimat bahasa Arab atau bahasa Melayu
yang belum masuk dalam bahasa Indonesia ditulis sesuai dengan
asal kata dan dicetak miring.
3) Frase dan kata-kata yang berasal dari bahasa Arab yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia ditransliterasikan sesuai
dengan Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
2. Suntingan Teks
Sebuah Hikayat Qamaruzzaman
- - 1 - Al- - 2 -
- l-
shachbihi wa sallam.
Maka kisah seorang laki-laki yang amat baik perangainya dan parasnya
elok. Maka kata [kita]3 -laki yang muda yang
penghuluku lihat itu
halnya kerana menyuruh oleh ayahandanya beristri tiada ia menurut seperti
maksud ayahda. Maka mereka oleh baginda itu akan anakndanya dan
dipenjarakan kepadanya di dalam gua batu. Maka malam ini aku daripadanya .
Maka kata Dahnis, Penghuluku, perlihatkan kepadaku akan orang muda
yang penghulu lihat itu, supaya aku lihat akan dia adakah ia lebih baik daripada
kekasihku Malikatul Budur itu. Tiada kerana pada sangka hatiku tiadalah dapat
masa seperti sifat kekasihku yang aku citerakan itu Maka berkata Maimunah
ai 4, hai Gila, tiada ada seperti kekasihku pada masa ini
yaitu Qamaruzzaman. Jikalau engkau hendak melihat, marilah kita pergi sertaku
Maka kata Dahnis, Penghuluku, jikalau penghuluku kehendak melihat
kekasihku Malikatul Budur, mari kita melihat kepada pulau Maka kata
ulah kita lihat kasihku Qamaruzzaman kerana
1
1 Tertulis
2 Tertulis
3 Tertulis
4 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
dekat tempatnya daripadanya tempat kasihmu. Kemudian baharu kita pergi
bersama-sama melihat kasihmu . Maka kata / silalah penghuluku, maka turunlah
oleh keduanya pada gua batu itu dan berhenti Maimunah dan Dahnis hampir kursi
Qamaruzzamannya dan membukalah Maimunah akan tudung muka
Qamaruzzaman anak Malik Syahraman. Maka berpa\li\nglah5 muka
Qamaruzzaman ketika itu kepada Dahnis. Maka kata Maimunah,
olehmu, ya . Maka melihatlah Dahnis akan muka Qamaruzzaman dengan
seletik. Kemudian menggoyangkan ia akan kepalanya. Lalu berkata ia pada
Dan sebenar Allah Taala kasih penghuluku ini akan serupa dengan
kekasihku juga pada sifat dan bagusnya tetapi terbaik lagi kekasihku Malikatul
Budur daripadanya . Maka tatkala mendengar Maimunah akan perkataan Dahnis,
maka jadilah padam warna mukanya. Lalu berkata Maimunah kepada Dahnis,
kita bawa[`]6 kasihmu itu ke tempat Qamaruzzaman ini
supaya kita perbandingkan himpunkan akan keduanya di tempat ini. Maka di
situlah nyata bagi kita mana cantik mana yang baik. Dan jikalau tiada engkau
perbuat seperti perkataanku, ya , niscaya aku bakar engkau dengan apiku
dan aku leparkan engkau dengan m.kh.q.r.t.h.n.n . Maka kata Dahnis, Hai
Penghuluku, jikalau salah begitu aku menjunjunglah perkataan penghuluku .
Kemudian bahwasanya Dahnis terbanglah waktu itu dan terbanglah pula
Maimunah. Maka gai(b)lah7 keduanya sampailah keduanya di maligai tuan putri
Malikatul Budur. Adalah Putri Malikatul Budur tiada sadar daripada tidurnya dan
2
5 Tertulis
6 Tertulis
7 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
selimut Tuan Putri Malikatul Budur daripada masa ini sehelai baju yang nipis
yang berumbai-rumbai dengan emas dan tertulis pada lengannya bajunya itu,
Tempat yang kuat simpanan barang
Takutkan \ha\rta8 dicuri orang
Ku tanya kukuh bata dikarang
Penjaga banyak bukan sebarang
Maligai diharap tempat berlindung
Penunggu disambar jin yang menderung /
Dibawanya terbang melintas gunung
Hati memikir jadilah bingung
Dengan qadar Tuhan semata
Berlaku di atas putri yang puta
Hendaklah pikir di dalam cita
Inilah ibarat yang amat nyata
Kata sahibul hikayat, tatkala sampai Maimunah dengan Dahnis, maka
dihantarkan Tuan Putri Malikatul Budur di sebelah kiri Qamaruzzaman. Maka
menilik oleh keduanya. Kata Maimunah, Lihat olehmu, hai , adakah
cantik kasihmu pada kasihku Maka kata Dahnis, Penghulu Hamba, cantik
kasih hamba . Maka kata Maimunah, Cantik kasihku . Maka jadilah berbantah
3
8 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
antara Maimunah dengan Dahnis. Maka merekalah itu Maimunah di atas Dahnis.
ambil seorang saksi mana
yang lebih antara kasihmu dengan kasihku ini . Maka kata Dahnis,
Penghuluku, panggil olehmu ! Maka kata Maimunah pun menerjangkan bumi.
Maka keluarlah dari bumi itu seorang jin Ifrit yang merah matanya dan tujuh
tanduk di kepalanya dan panjang ekornya dan tangan seperti tangan gajah dan
telinganya seperti telinga namanya \Qa\syqasy.9 Maka berkata jin
\Qa\syqasy10 sebabnya penghulu panggil hamba Maka kata
Maimunah, \Qa\syqasy11, bahwa aku hendak engkau \ce\gahkan12 antaraku
dan antaranya Dahnis ini . Kemudian menceterakan Maimunah akan
kisah berbantahan dari awa\l\nya13 sampai akhirnya, kemudian menilik
\Qasyqasy\14 kepada mukanya Qamaruzzaman. Dan menilik pula jin \Qasyqasy\15
itu kepada muka Malikatul Budur padahal berjalan ia keduanya berpeluk. Maka
takjublah Qasyqasy melihat daripada cantik keduanya dan bagus rupanya
bersamaan sifat dan elok keduanya. Maka tiadalah Qasyqasy dapat memilih mana
dikata yang kurang dan mana dikatakan lebih sehingga heranlah jin Qasyqasy
akan hal keduanya, maka Qasyqasy bunyinya /
9 Tertulis
10 Tertulis 11 Tertulis
12 Tertulis
13 Tertulis
14 Tertulis
15 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Wahai insan emas tempawan
Cantik keduanya tiada berlawan
Umpama sifat qahari bulan
Tiada berbandingan di bawah awan
Dijadikan Allah Tuhan yang ghani
Tiadalah lebih daripada kedua ini
Pada Allah jodo(h)16 subhani
Di atas perawan sutera pemadani
Sangatlah cemerlang keduanya tubuh
Berpeluk beradu bagaikan sungguh
Warna berseri upama suluh
Tiada dapat akal menuduh
Diruja dan sifat tiada tertoleh
Hanyam-hanyam bercahaya bersimpul pulih
Beradu lelap tiada beralih
Sukurlah pikir kalbu memilih
Sajak dan sekap empat setara
Upama manis madu segera
Di dalam bumi tiadalah tara
4
16 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Menghilangkan akal budi bicara
Ya Allah Tuhanku Rahman
Jadikan olehmu kami beriman
Sebelum mati di dalam iman
Masuk surga jannah adnan
Kata sahibul hikayat bahwasanya Ifrit Qasyqasy berpalinglah kepada
tiadalah dapat hamba berkata daripada keduanya mana yang lebih daripada
lainnya. Maka jadilah upama orang bertemu tiada dapat diceraikan antara
keduanya al -tadzk r - ts melainkan dengan mengetahui laki-laki
dan perempuan pada pikiran hamba. Jikalau hendak dihukumkan juga supaya
diketahui yang lebih di antara keduanya dibangunkan seorang tiap-tiap keduanya.
Maka barangsiapa yang lebih asyik ia lah yang kurangnya . Maka kata
ujian yang betul mau hamba demikian .
Maka tatkala demikian Qasyqasy dan Maimunah dan Dahnis berubah rupa
mereka itu masing-masing. Maka Dahnis menjadikan rupanya seperti rupa anak
anjing dan menggigit ia akan lutut Qamaruzzaman akan lututnya akan bergerak ia
pada lambung kirinya. Maka terasalah baginya orang beradu pada sisinya./ Maka
itupun bangun maka tiba-tiba dilihatnya akan perempuan yang amat cantik
rupanya dan lemah lembut tingkahnya dan harum baunya lebih daripada kasturi.
Maka heran tercengang Qamaruzzaman sehabis-habis takjubnya seperti kata
:
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Wahai Adinda emas tempawan
Cantik majlis amat dermawan
Laksana bulan di celah awan
Tiadalah banding yang sifat kilauan
Wahai Adinda penguyang nyawa
Tiadalah tolak benda yang mau dua
Adinda beradu bagai tertawa
Sebarang laku tidak kecewa
Wahai Adinda bangunlah diri
Dengan kakanda berperi-peri
Tuan laksana intan bebeduri
Hilang tak dapat kakanda cari
Wahai Adinda cahaya mataku
Bangun adinda kakanda pangku
Tiada berniat di dalam hatiku
Akan menjadi begini laku
Kata sahibul hikayat, tatkala melihat Qamaruzzaman akan Sayidatul Budur
binti Malik Al-Ghabur tiadalah baik rupanya dan cantik mukanya. Padahal
Sayidatul Budur berada pada sisinya maka amati-amati oleh Qamaruzzaman
berpakaian lengkap dengan tiada berselawar, hanyalah mahkota kebesaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
padanya daripada emas sepuluh mutu ditatahkan dengan mutu ratnanya manikam
kilau-kilauan cahayanya tiadalah dapat oleh akal menjabarkan sifatnya. Maka
tatkala itu dijatuhkan Allah Taala di atas Qamaruzzaman syahwat ingin kepada
perempuan. Maka Qamaruzzaman pun membuka baju putri Sayidatul Budur.
Maka terpandanglah perut Sayidatul Budur itu upamanya kapas yang nipis. Maka
bertambah-tambah asyik birahi Qamaruzzaman. Padahal Sayidatul Budur tidur
tiada menyadarkan dirinya kerana Dahnis kuat samarnya mengatakan Sayidatul
Budur tiada bangun daripada tidurnya. Maka berkata Qamaruzzaman serta ia
menggerakkan Sayidatul Budur katanya, Adinda
dan lihatlah Kakanda / Qamaruzzaman Maka tiadalah juga bangun Sayidatul
Budur dan tiada bergerak.
Maka tatkala demikian berpikirlah Qamaruzzaman pada hatinya katanya
tentulah perempuan ini yang disuruh ayahandaku datang kemari supaya aku
kahwin dengan dia. Maka bahwa Qamaruzzaman tatkala hendak mencium ia akan
mulut putri Sayidatul Budur maka malulah ia akan Allah .
Maka akan ditundungnya akan muka Sayidatul Budur dengan tudung sutra yang
nipis lagi halus. Dan berpikir ia di dalam hatinya, Baik aku sabar sebarang kali
cobaan ini kepadaku. Kalau-kalau ia tiada akan daku tiadalah dapat aku
menjawab dan tiadalah boleh aku mendusta. Dan diam Qamaruzzaman pada
sisinya, :
Wahai Adinda yang baik sifat
Sudah dituang umpama serbat
Asyikku hampir sudahlah dekat
Hatiku juga dapat melibat
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Umpama makanan sudah sedia
Hendak dimakan tiadalah daya
Baikku sabar dengan upaya
Takut kepada Tuhan yang kaya
Jikalau ada jodo(h)17ku tentu
Tiada bertukar intan \bermutu\18
Dengan sebenar Tuhan yang satu
Tiadalah mangkir janji itu
Kata sahibul hikayat, kemudian daripada itu maka Qamaruzzaman pun
mencabut cincinnya dari jari kelingking Sayidatul Budur lalu memasukkan
kepadanya kelingking. Maka ia berapatkan ke belakangnya kepada belakang
Sayidatul Budur. Maka sukalah Maimunah melihatkan hal kekasihnya tiada malu
berbuat zina. Maka berkatalah Maimunah pada Dahnis dan Qasy\qa\sy19,
melihat kekasihku Qamaruzzaman tiada memperbuat ia
akan kasihmu Sayidatul Budur? Inilah alamat tanda kebajikan di atas kekasihku
Itulah maka menjadikan pula oleh Maimunah oleh dirinya kutu anjing masuk ia
ke dalam kain Sayidatul Budur dan menggigit ia akan betis Sayidatul Budur dan
menjalar ia atas pahanya dan menggigit ia di bawah pusatnya. Maka / tersadarlah
putri Sayidatul Budur dan membuka ia akan matanya. Maka melihat Sayidatul
7
17 Tertulis
18 Tertulis
19 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Budur akan seorang muda beradu tidur di lambungnya. Maka terkejutlah
Sayidatul Budur serta heran melihat Qamaruzzaman rupa cantik majlis seolah-
olah mukanya seperti bulan empat belas hari semangkin ditantang semakin
datang asyik dan birahi. Dan mulutnya seolah-olah cincin Nabiyullah Sulaiman.
Dan air liurnya manis diminumnya. Maka Putri Sayidatul Budur jatuhlah asyik
dan birahi yang amat bersangat dan tiadalah dapat dipadam oleh segala tukang
obat. Seolah-olah lakunya orang yang mabuk janda. Dan hilanglah sekalian
pikiran, hanyalah ingat pada Qamaruzzaman, juga
Wahai Kakanda ta[`]juk20 mahkota
Tidur beradu dekat beta
Birahiku jatuh di dalam cita
Tiadalah dapat adinda berkata
Adinda laksana seekor rusa
Menaruh lapar sentiasa
Jadilah kakanda rawan kelasa
Jikalau dekat tiada bersisa
Tiada ku sangka sekali-kali
Bertemu dengan wajah asli
Birahiku panjang upama tali
Menyerah diriku sama sekali
20 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Wahai Kakanda emas sekati
Birahi adinda bukan seperti
Sudah berniat di dalam hati
Bersama hidup bersama mati
Wahai Kakanda wajah gemilang
Mahkota adinda cahaya cemerlang
Bersama lena bersama hilang
Ridlo-lah mati bertindih tulang
Kata sahibul hikayat, tatkala melihat Sayidatul Budur akan Qamaruzzaman
ada setengah sifat orang muda ini yang dalam meminang akan daku, walau
hamba orang sekalipun, niscaya aku perkenankan akan dia. Tiadalah segala aku
menolakkan sebagaimana tipu daya aku kahwin juga dengan dia Kemudian
maka Sayidatul Budur pun menghampiri akan muka Qamaruzzaman, / katanya
Kekasihku dan Buah Hatiku dan Cahaya Mataku, bangunlah kakanda
beradu daripada lihatlah adinda sudah hadir pada hadapan kakanda Maka
memegang Sayidatul Budur dengan tangan. Maka menggerak ia akan
Qamaruzzaman mana baliklah Qamaruzzaman. Maka Maimunah pun
menghampiri dengan sayapnya supaya jangan terjaga Qamaruzzaman. Maka
tiadalah juga ia berjalan menghampiri oleh Sayidatul Budur dan akan
oleh kakanda bermain-main di atas perut adinda dan di bawah pusatnya dengan
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
bersuka sehingga siang hari. Maka tiadalah menjawab Qamaruzzaman kerana
lelap tidurnya.
Maka bangunkan pula dengan katanya Kakanda, lihat hal asyik
adinda ini tiadalah mendapat mengobati penyakit adinda ini hanyalah pada tangan
kakanda. Apakah sebabnya kakanda tiada bangun? Apakah yang menahankan
kakanda? Maka jadilah beradu seruni ini dan apakah menolakkan suara kakanda
tiada menjawab suara adinda Maka Sayidatul Budur pun me\ng\hantarkan21
pipinya di atas pipi Qamaruzzaman. Maka bertambah asyiknya ia lalu meniharap
di atas dada Qamaruzzaman Kakanda, jawab kata adinda
dengan citerakan hal adinda hal kakanda dan khabarkan nama kakanda Maka
membukakan oleh Qamaruzzaman akan matanya. Maka terpandang oleh
Sayidatul Budur maka bertambah pula birahi dan asyik dengan seketika itu juga
dihimpit oleh Maimunah akan Qamaruzzaman dengan sayapnya.
Maka kembalilah peluk Qamaruzzaman beradu lelap maka Sayidatul Budur
pun menciumlah ia akan antara dua mata Qamaruzzaman dan cium seluruh
tubuhnya. Maka tia\p\-tia\p\22 mencium tangannya maka terpandanglah oleh
Sayidatul Budur akan cincin di jari kelingking Qamaruzzaman. Maka berkata
Sayidatul Budur, , seolah-olah kakanda menghilangkan akal
adinda ini.Tiada kakanda / ini bermain-mainkan adinda dan beta pilih kakanda
mendapat cincin adinda. Padahal tiada adinda menanggalkan cincin adinda
daripada jari adinda dapat masuk di jari kakanda Maka Sayidatul Budur
membuka baju Qamaruzzaman. Maka diciumlah lututnya. Maka membuka pula
9
21 Tertulis
22 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
ia akan selawarnya maka
hilanglah akalnya kerana syahwat perempuan itu amatlah kuat daripada syahwat
laki-laki. Maka beberapa upaya dia upaya Sayidatul Budur membangunkan
Qamaruzzaman tiadalah ia terjaga. Maka Sayidatul Budur pun menanggalkan
cincin daripada tangannya Qamaruzzaman, lalu dimasukkan pada jarinya. Jadilah
bertukar cincin antara keduanya pada malam itu. Maka Sayidatul Budur pun
memeluk leher Qamaruzzaman dan dihantarkan akan pahanya di atas paha
Qamaruzzaman. Maka itupun ia tidurlah pula.
Maka [2]23 tatkala melihat Maimunah akan kelakuan asyik Sayidatul Budur
akan Qamaruzzaman maka sangatlah sukanya akan habis-habis suka dengan kata
Engkau melihat, ya betapa perbuatan kekasihmu
itu kepada kekasihmu Maka kata Dahnis, Mengakulah hamba tiadalah syak
lagi aku maafkan daripada engkau. Maka
dituliskan surat pemerdekaan pada Dahnis. Maka kata Maimunah masuk oleh
Qasyqasy, hai Dahnis, terbanglah olehmu keduanya akan
Sayidatul Budur taruh olehmu seperti sedia kala ke dalam maligai peraduan
tinggal olehmu akan kekasihku Qamaruzzaman di peraduannya. Segeralah oleh
kedua jangan sampai siang hari Maka mengangkat oleh Qasyqasy dan Dahnis
akan putri Sayidatul Budur lalu terbangkan pada tempat maligainya dihantarkan
di atas peraduan. Maka Maimunah pun kembalilah ia kepada tempat.
Maka tatkala terbit fajar bangunlah Qamaruzzaman daripada / beradu. Maka
melihatlah ia kiri dan kanan tiadalah niatnya tuan <putri> putri24 Sayidatul Budur.
10
23 Tertulis
24 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
Maka itu heran serta takjub berpikir di dalam hatinya tentulah ayahanda aku
suruh antarkan putri itu kepadaku supaya aku mau beristri dan bertambah
asyikku. Maka kemudian Qamaruzzaman memanggil ia akan khadam yang
,
khadam itu daripada tidurnya daripada mengambil air daripada dalam tempayan
dicurahkan ke dalam cerek lalu diperse(m)bahkan25 kepada Qamaruzzaman.
Maka Qamaruzzaman pun pergilah ia qadia hajat kemudian baharulah ia
bersiram mengambil air se(m)bahyang.26 Kemudian itu pun se(m)bahyang27
subuh. Dan sudah habis selesai daripadanya se(m)bahyang.28 Maka
Qamaruzzaman pun duduk ia membaca tasbih bagi Allah Taala dan membaca
shalawat atas Nabi -Sallam. Maka memanggil ia akan
khadam jaga pintu. Maka khadam pun segeralah datang mengadap
Qamaruzzaman.
Maka kata Qamaruz Khadam, celaka siapa masuk datang di
peraduanku mengambil kekasihku s Tuanku,
kasih apakah itu Maka kata
seorang putri pada sisiku Maka tatkala mendengar khadam akan bunyi
pertanyaan Qamaruzzaman Tuanku, segala tiada di
sisiku tuanku putri dan tiadalah pula lain dari manalah datangnya putri. Padahal
patik sekalian tidur menunggu pintu pun terkunci dari semalam sampai sekarang.
25 Tertulis
26 Tertulis
27 Tertulis
28 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Demi Allah, ya Tuanku, tiadalah masuk akan daku daripada perempuan atau laki-
laki Maka kata Qamaruzzamannya Khadam , dustalah kamu
sekalian padahal masuk ia akan tempat peraduanku ini malam kemana kamu
sebunyikan akan dia? Jikalau kamu tiada bawa[`]29 putri asyikku obat kepadaku
/ niscaya aku siksakan kamu. Maka jawab khadam itu, Ya Tuanku, segala patik
tiadalah melihat dan mengetahui Maka Qamaruzzaman pun datanglah
murkanya. Maka menghampiri ia akan khadam itu lalu ditinggikan tengkuk
khadam serta dipalunya dan diterajangkannya hingga jatuhlah khadam itu ke
dalam telaga dibenamkan dengan kayu. Kata Qamaruzzaman, Tiada ku beri
engkau semua keluar dari dalam telaga hingga bahwa engkau citerakan kepadaku
akan hal kekasihku tuan putri yang semalam
Maka berpikirlah sekalian khadam- Baik kita cari akal kita
mengaku menjupakan tuan putri yang dikatanya itu anak raja. Kerana anak raja
kita ini sudahlah kena samar jin dan syaithan atau pun ia sudah gila Maka
berkatalah khadam itu kepada Qamaruzzaman dengan katanya Ya Tuanku,
lepaslah olehmu akan kami dalam telaga ini supaya kami carikan tempat kekasih
tuanku Maka Qamaruzzaman pun lepas khadam-khadam itu sekalian. Maka
sekalian khadam itu pun telah naik di atas bumi telah bengkok dan berdarah
badan masing-masing dan basah sekalian kain. Maka kata khadam itu, Ya
Tuanku, beri tenggat oleh akan kami yang basah supaya kami perah akan airnya
dengan kami jem[b]urkan30 dia daripada panas. Kemudian baharulah kami
khabarkan akan khabar putri yang tuanku asyikkan itu Maka kata
11
29 Tertulis
30 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Qamaruzzaman, Jikalau tiada engkau sekalian nyatakan dengan iqra(r)31 kan itu
niscaya aku bunuh kamu sekalian. Maka pergilah kamu seperti kehendak kamu
itu
Maka tatkala demikian pergilah sekalian khadam itu berlari-lari mengadap
Sultan Malik Syahraman seperti orang dikejar harimau. Maka tiba-tiba berbetulan
itu baginda itu tengah berkata-kata dengan perdana menteri dari mana anaknda
Baginda Qamaruzzaman titah baginda Aku tiadalah aku tidur pada malam ini
oleh anakku Qamaruzzaman bahwa aku takut berlalu suatu yang tiada baik
padanya di dalam gua batu itu Ma uanku
Syah Alam, janganlah tuanku takut mudah-mudahan Allah Taala jua lah taruh
/ akan anaknda itu seqadar sebulan lihatlah hatinya menurut titah tuanku . Maka
antara berkata-kata baginda dengan datuk perdana menteri tiba-tiba datanglah
khadam , harapkan
ampun sembah patik adalah paduka anaknda Qamaruzzaman sudah gila habis
patik sekalian dipukul anaknda itu inilah rupanya Maka menjawab baginda,
dipukulnya ada seorang perempuan
yang cantik masuk ke dalam peraduan anaknda itu. Maka diminta pula kepada
patik perempuan yang telah datang ke dalam peraduan. Maka patik sekalian tiada
segala tahu hal perempuan. Dan hal patik tidur sekalian di muka pintu tidak
seorang pun masuk dan seorang pun keluar. Maka oleh patik sekalian tiada tahu
sekalian ini sebabnya patik mendapat azab
Maka tatkala mendengar akan sembah khadam itu dari hal kelakuan
anaknda Baginda Qamaruzzaman, maka berubahlah warna muka baginda. Dan
12
31 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
baginda pun murkalah kepada perdana-perdana menteri kerana sebab pekerjaan
ini dari perdana menteri Menteri, pergi olehmu lihat betapa hal
anakku maka menjadi demikian itu perbaiki olehmu dengan segeranya
Maka perdana menteri pun segeralah ia masuk ke dalam gua batu mengadap
putra Baginda Qamaruzzaman. Maka jatuhlah selendangnya daripada sangat
takutnya kepada baginda dan masuklah perdana menteri serta khadam-khadam.
Maka tiba-tiba didapati Qamaruzzaman duduk di atas kursinya membaca Quran.
Maka memberi salam akan perdana menteri. Maka menjawab akannya salamnya
maka perdana menteri pun duduklah di sisinya Qamaruzzaman lalu ia berkata,
Ya Tuanku, adalah ini khadam datang ia mengadap kehadirat ayahanda
mengkhabarkan kami dengan khabar dengan tiada baik dan terkejutlah kami oleh
Datuk Perdana Menteri,
apakah kata khadam bagi kamunya dari hal aku jadi waswas atas ayahandaku?
Adalah pada haki-/katnya peduli ayahanda itulah yang membuat waswas atasku
Maka sembah perdana menteri , telah membuat dusta oleh khadam
di sebahagi kepada ke bawah duli tuanku meminang perempuan yang telah
beradu di sini tuanku. Maka adakah tuanku berkata pada khadam ini dimakinya
perkataan Maka tatkala didengar oleh Qamaruzzaman perkataan perdana
menteri, maka ia pun bermasam muka dengan merah padam warnanya. Maka
kata Qamaruzzaman bagi perdana menteri Bahwasanya kamu tahu dengan
khadam ini hanyalah dengan perempuan itu ternyata daripada kamu suruh ia
suruh masuk ke dalam peraduan kemudian kamu ambil kembali akan dia. Maka
sekarang ketahui olehmu Perdana Menteri, kemana kamu taruh perempuan itu?
Hendaklah segera kamu kembalikan kepadaku supaya aku kahwin dengan dia
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Maka sembah perdana menteri, Ya Tuanku Qamaruzzaman, demi Allah
tiadalah nakal-nakal kami menyuruhkan perempuan
masuk ke dalam peraduan tuanku pada ini malam. Sesungguhnya tuanku beradu
seorang diri dan sekalian pintu yang terkunci belaka. Dan sekalian khadam tidur
dekat itu pintu di manalah jalannya datang perempuan kepada tuanku barangkali
mimpi tuanku. Maka hendaklah tuanku pikir sendiri, janganlah tuanku menaruh
duka cita dan khawatir di atas patik sekalian Maka kata Qamaruzzaman
sungguhnya perkataan perdana menteri, Bukan aku bermimpi dengan mataku
jaga mana bukan di dalam tidurku nyata seorang putri yang amat elok rupanya
dan matanya hitam dan pipinya warna kemerahan aku peluk akan dia pada ini
malam Maka tercenganglah perdana menteri mendengar perkataan
Qamaruzzaman. Maka kata Perdana Menteri, tuanku lihat akan
perempuan itu ini malam dengan mata? Dan tuanku pada waktu jaga atau pada
waktu tidur Maka jawab Qamaruz-/zaman, Hai Perdana Menteri yang Najasi,
adakah engkau sangka akan daku melihat perempuan itu dengan telingaku?
Hanyasanya aku lihat akan itu perempuan dengan biji[k]32 mataku di dalam
waktu juga dan aku balik-balik akan dia dengan dua tanganku dan bersama-sama
aku dengan dia setengah malam kerana aku mabuk akan \ke\33cantikannya dan
bagusnya segala sifatnya. Hanyasanya kerana kamu rupanya berwasiat akan dia
tiada ia berkata dengan daku kerana kamu punya ajaran ia jadikan dirinya tidur
lelap tiada sadarkan apa-apa. Maka aku tidur di sisinya hingga subuh. Kemudian
aku terjaga daripada tidurku. Maka tiadalah ku lihat akan dia. Maka jawab
14
32 Tertulis
33 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Perdana Menteri Barangkali tuanku lihat itu di dalam tidur atau di dalam mimpi
atau sebab berulah-berulah makannya atau was-was syaithan. Maka titah
Qamaruzzaman Berapa kali lagi aku khabarkan akan dayaku, hai Perdana
Menteri Najasi Maka Qamaruzzaman pun sangatlah murkanya, laku dan
tangkapnya akan janggut perdana menteri itu adalah janggut perdana menteri itu
panjangnya. Maka tercabutlah jenggot perdana menteri itu sebelah kiri dekat di
tangan Qamaruzzaman daripada sangat kuatnya. Maka datuk perdana menteri pun
jatuh dari atas kursinya diangkat oleh Qamaruzzaman lalu dicampakkannya ke
bumi. Maka datuk menteri pun tiada menyadarkan dirinya.
Maka tatkala menyadar datuk perdana menteri itu pun berpikir pula hendak
melepaskan dirinya seperti khadam yang terlepas dahulu itu dari bahaya
Qamaruzzaman yang gila ini membuat celah. Maka akupun [2]34 lebih awal
membuat celah supaya aku terlepas daripada bahaya ini tiada lagi syak
Qamaruzzaman ini sudah gila betul. Kemudian mengadaplah pula perdana
menteri kepada Qamaruzzaman lalu menyembah katanya Ya Tuanku Syah
Alam, harapkan ampun / janganlah kiranya Tuanku menyakiti akan patik. Kerana
bahwasanya ayahanda itu berpesan pada patik bahwa disembunyikan akan khabar
tuan putri yang tuanku asyik kan itu. Maka oleh itu takutlah patik
mekhabarkannya kerana patik perdana menteri yang besar. Maka malulah rasanya
patik kena palu baginda itu dan palu tuanku dan bertingkahlah patik sebentar
supaya patik khabarkan khabar tuan putri itu Maka Qamaruzzaman pun berhenti
memalu datuk perdana menteri dan memikir datuk perdana hendak melarikan diri
tiadalah juga dapat sebab Qamaruzzaman masih menantikan khabar juga dengan
15
34 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
seketika berkata Qamaruzzaman Betapakah tiada juga engkau khabarkan khabar
kekasihku tuan putri itu Maka kata datuk perdana menteri, Hendakkah juga
tuanku mendengar Tuan Putri yang cantik Maka kata Qamaruzzaman Bahkan
khabarkan olehmu hai , di mana ia tuan putri yang tidur di sisiku
semalam? Supaya aku pergi kepadanya dengan sendiriku. Maka jikalau
ayahandaku suka kahwinkan aku dengan dia aku kahwin dan jikalau ia tiada suka
aku bersama-sama juga dengan tuan putri yang datang tidur pada sisiku
semalam Maka kata Qamaruzzaman Hai Perdana Menteri, sembahkan kepada
ayahandaku aku sekarang hendak berkahwin dengan putri yang kamu hantarkan
kepada sisiku dan tiada aku berkahwin akan perempuan yang lainnya dan tiada
pula asyikku yang lain melai(n)kan35 dia. Maka bersegeralah olehmu, hai Perdana
Menteri. Sembahkan kepada baginda itu khabarkan akan dia bahwa dikahwinkan
aku dengan putri yang telah masuk di peraduanku Maka perdana menteri pun
tiadalah dapat celah akan menjawab perkataan Qamaruzzaman.
Maka perdana menteri itu pun keluarlah / dari malam gua batu mengadap
Sultan Malik Syahraman. Maka tatkala sampai di hadapan baginda lalu ia
anakku Qamaruzzaman dan apakah satu khabar kerana aku lihat engkau ini
seolah-olah berduka cita. Kemudian sembah perdana menteri, Ya Tuanku Syah
Alam, harapkan ampun sembah ini patik. Adalah patik dititahkan kepada anaknda
itu sudahlah patik bertanyakan kepada anaknda itu. Maka sungguh hanyalah
anaknda Qamaruzzaman telah gila
16
35 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Kemudian kata sahibul hikayat tatkala mendengar sembah Perdana Menteri
berubahlah warna muka baginda merah padam. Maka titah baginda Wahai
Perdana Menteri, khabarkan olehmu akan hal anakku itu apakah sebabnya. Maka
ia gila jikalau engkau tiada ditanyakan niscaya engkau aku jatuhkan dari jawatan
engkau, ya . Ketahui olehmu ada sebab gila anakku Qamaruzzaman
kerana menyuruh daripada engkau. Jikalau betul gila anakku itu, niscaya aku
mulakan engkau di atas lebihku ini. Dan engkau ku siksa dengan sekuat siksa
Maka baginda pun bangkit berdiri di hadapan perdana menteri dan ditariknya
tangan menteri. Maka baginda pun berangkat dari gua batu itu.
Maka tatkala baginda sampai dengan perdana menteri kepada anaknda
Baginda Qamaruzzaman. Maka Qamaruzzaman pun lalulah berdiri dengan
takzim turun dari atas kursinya lalu sujud-sujud dan menyembah telapakkan kaki
baginda. Maka baginda pun memeluk kepala anakndanya serta keluar air mata
baginda
Wahai anakku ta[`]ju(k)36 mahkota
Tinggi hati cahaya mata
Ayahanda datang berduka cita
Harapkan maaf semata
Sangat pilu kalbu ayahanda
Ingatkan hal peduli anaknda
Siang beradu malam tiada
Memikirkan hal usul yang syahda
36 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
Ayahanda mendengar begini-begini khabar
Bertambah-tambah hatiku gusar /
Pikiran baik jadi terlanggar
Haraplah ampun Allahuakbar
Wahai Anakku Intan Biduri
Ta[`]ju(k)37 mahkota di dalam negeri
Jikalau datang suatu peri
Hilang tak dapat ayahanda cari
Kata sahibul hikayat, tatkala demikian berdirilah baginda mencium
anakndanya Qamaruzzaman antara dua matanya atas kursinya pada kirinya.
Kemudian berpalinglah baginda
Perdana Menteri, betapakah engkau kata akan anakku gila begitu begini
memberi hilang pikiranku dan terbang semangatku. Kemudian berpalinglah
baginda kepada anaknda Baginda Qamaruzzaman dan titahnya Ya Anakku
Cahaya Mataku, apakah nama hari ini Maka sembahnya Hari ini hari Sabtu
dan esok hari Ahad, kemudiannya hari Isnain, kemudian hari Sulasa, kemudian
hari Rabu, kemudian hari Khamis, kemudian hari Jumat Maka t\i\tah38 baginda,
Hai anakku bulan apalah bulan ini dengan bahasa Arab Maka sembahnya, Ini
bu[lan]39 Zulkaidah mengiringnya Zulhijah, kemudian Muharam dan kemudian
Safar kemudian Rabiul Awal dan kemudian Rabiul Akhir dan kemudian Jumadil
17
37 Tertulis
38 Tertulis
39 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
Awal dan kemudian Jumadil Akhir dan kemudian Rajab dan kemudian Syaban
dan kemudian Ramadan dan kemudian Syawal. Maka baginda pun mengucap
Alhamdulillah, selamat anakku Sangatlah suka cita baginda bersangatnya suka
kerana mendengar jawab anakndanya dengan baik suatu pun tiada cendera.
Dan baginda pun berpalinglah pada perdana menteri lalu baginda bertitah
dengan katanya, Hai Perdana Menteri yang gila yang jahat sangka, apalah sebab
engkau mengatakan akan anakku Qamaruzzaman telah gila? Engkau berkatanya
dengan khadam nyatalah engkau yang gila serta khadam- khadam Maka
Perdana Menteri pun menggoyang kepalanya, hendak berkata iya / takut rasa
hatinya pikir perdana menteri baik aku sabar nanti sedikit supaya dilihat kelakuan
itu. Kemudian baginda pun lalu berkata kepada anakndanya Qamaruzzaman Hai
Anakku, adakah sungguh berkata kepada perdana menteri dan khadam engkau
kata bagi keduanya bahwa anakku tidur adu dengan seorang perempuan putri
yang cantik lagi elok rupanya pada malam ini
Maka tatkala didengar oleh Qamaruzzaman titah baginda, maka
Qamaruzzaman pun tertawa mendengar titah ayahandanya. Maka sembah
Qamaruzzaman Ya Tuanku Syah Alam, sungguhnyalah sebagai-sebagai kata
perdana menteri dan khadam itu. Maka dipicinglah hati patik memikirkan dengan
katanya maulah patik dikahwinkan dengan perempuan putri yang tuanku suruh
tidur pada sisi patik pada ini malam tiadalah patik mau berkahwin yang lain
daripadanya Maka titah baginda Hai Anakku, memadah-madah baik akal
anakku daripada gila. Apakah sebabnya anakku berkata kepada ayahanda
demikian itu perkataan anakku mengatakan ayahanda menyuruh perempuan
masuk beradu dengan anakku. Kemudian sebelum shubuh ayahanda ambil
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
kembali daripada anakku. Demi Allah Taala, hai anakku, segala-segalalah
ayahanda tiada menyuruh dan ayahanda tia(da)40 mengetahui yang demikian
barang yang anakku sangka akan ayahanda. Heranlah pikiran ayahanda
barangkali anakku bermimpi atau di was-was syaithan anakku jadi berpeluk
bercium perasaan anakku di dalam jaga padahal hiru hara iblis syaithan yang
merupakan pada anakku adalah perkataan anakku itu dengan sebenar-benarnya
Allah Taala yang amat besar Tuhan Musa dan Ibrahim segala-gala tipuan
syaithan kepada anakku Ya Tuanku Syah
Alam, anaknda bertanyakan kepada ayahanda seorang yang bermimpi membunuh
orang dengan sebilah pedang. Maka pedangnya berlumur dengan darah.
Kemudian terjaga ia daripada tidurnya. / Adakah pedang itu maujud pada
tangannya Maka menjawab baginda Tiada menerima ia pada akal maujud
pada tangannya Maka sembah Qamaruzzaman Jikalau demikian betapakah
ayahanda mengatakan waswas syaithan dan mimpi anaknda. Padahal tiada
anaknda di dalam jaga, tidak tidur anaknda dipeluk akan itu perempuan. Anaknda
pegang dengan tangan anaknda sendiri serta ditanggalkan dengan cincinnya dari
jari kelingking perempuan itu. Dan anaknda masukkan jari anaknda. Dan anaknda
tinggalkan cincin anaknda <anaknda>41 masukkan ke jari perempuan itu, kerana
anaknda takut membuat mungkar pada itu perempuan kepada Allah Subhanahu
Wa Ta'ala dan malu kepada ayahanda. Maka kemudian anaknda terjaga waktu
subuh, tiba-tiba tiada anaknda lihat perempuan itu dan bekas pun tiada. Maka
19
40 Tertulis
41 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
patik bertanyakan kepada khadam maka khadam pun tiada yang mengetahuinya.
Maka patik pun heran maka patik melihat jari patik sebenarnya lah cincin tuan
putri itu di tangan patik. Jikalau sekiranya tiada itu cincin patik pun mengakulah
was-was syaithan dan iblis mengasing di dalam tidur. Maka sekarang nyata ini
cincin tuan putri itu
Qamaruzzaman pun menjupakan cincin itu kepada baginda. Maka baginda
pun menyabut cincin itu lalu dimain-main oleh baginda. Tiada baginda
mengetahui siapa yang memperbuat amatlah indah perbuatannya tiada dapat
sebarang tukang memperbuat seperti yang demikian itu. Maka baginda pun
berpalinglah kepada anakndanya Qamaruzzaman dengan katanya "Hai Anakku,
oleh cincin ini ialah pekerjaan yang amat sukarnya. Tiadalah dapat kita
memikirkan orang yang empunya cincin ini dan tiada pula diketahui negeri mana
tempatnya putri yang tersebut di dalam cincin itu melainkan ayahanda pulangkan
ma'lum kepada sekalian wazir kita bahwa khabarlah anakku mudah-mudahan
Allah Ta'ala mem-baqi-kan hajat kepada kita dan kepada wazir-wazir atau kepada
menteri-menteri atau kepada khadam-khadamnya atau kepada ayahanda sendiri
atau kepada orang-orang kita seperti menteri besar atau kepada anaknda sendiri
/ seperti perempuan yang cantik lagi elok rupanya ini. Maka kita \menyuruh\lah42
dan kita khabarkan hal tuan putri itu di mana tempatnya, kata sya'ir:
Wahai Anakku jangan bercita
Serahkan kepada Tuhan semata
Janganlah gundah ta[ ]juk43 mahkota
20
42 Tertulis
43 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
Jikalau berjodo(h)44 dikarunianya kita
Wahai Anakku baikkan pikiran
Jangan membawa[`]45 menjadi heran
Jikalau jodoh jadikan Tuhan
Dikaruniai juga mudah-mudahan
\Tetap\kan46 iman wahai Anakku
Serta dengan tingkah dan laku
Selama ada hayat badanku
Ku cari juga sekuat dayaku
Wahai Anakku pula asli
Janganlah syak sekali-kali
Jikalau terhibur daripada azali
Tiadalah mangkir Rabbul Jalali
Maka titah baginda, Maka demikian sungguhnyalah bukan mimpi
anakndaku dan tiada gila anakku sungguhnya Tuhan kita Rabbul 'Alamin berbuat
itu sekehendaknya di atas kita Maka tatkala didengar oleh Qamaruzzaman akan
titah ayahandanya, m Ya Tuanku Syah Alam, tuanku
44 Tertulis
45 Tertulis
46 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
periksa ini perempuan dengan segeranya. Bawa[`]lah47 patik kepadanya jikalau
tiada demikian niscaya anaknda bunuh diri anaknda sendiri, seperti kata sya'ir:
Wahai Adinda Paduka Ratu
Ambilkan olehmu putri itu
Ada tertahan berhati mutu
Tiadalah lupa setiap waktu
Putus hati anakda tuan
Akan siti putri dermawan
Siang dan malam igau-igauan
Rasaku sudah dalam pangkuan
Wahai Adinda Putri Mahkota
Di manalah tempat adinda bertahta
Lihat kakanda jatuh bercita
Umpama terkena jin dan buta
Wahai Adindaku Mahkota Kakanda
Di bumi mana tempat adinda
Berilah tahu supaya pada
Supaya senang kalbu kakanda
47 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Wahai Kakanda Junjunganku
Rasa adinda di dalam pangku
Tiadalah lupa dalam hatiku
Sekiranya burung terbanglah aku /
Maka tatkala selesailah Qamaruzzaman daripada sya'irnya. Maka berkatalah
menteri baginda kepada sembah wazir, Ya Tuanku Syah Alam, jikalau demikian
benarlah sungguh akan hal yang datang kepada paduka anaknda itu. Tiadalah
syak lagi itu bukanlah mimpi anaknda itu ataupun waswas kerana nyatalah
alamatnya cincin itu. Maka oleh sebab itu pada pikiran patik sekalian, baiklah
tuanku bertitah pada sekalian patik dan patik hulubalang rakyat sekalian, supaya
dicari akan tuan putri itu anak raja manakah atau anak menteri. Dan disediakan
pula tempat anaknda di tengah laut lengkap dengan hulubalang menteri
menjaganya. Dan tuanku berulang-ulang ke tempat anaknda Qamaruzzaman tiap-
tiap satu jihat dua hari yaitu hari Khamis dan hari Isnain. Dan tuanku titahkan
sekalian perdana menteri, hulubalang, dan rakyat supaya berulang-ulang ke
tempat anaknda itu supaya mudah-mudahan melepaskan Allah Taala akannya
sekalian duka cita anaknda dan sampaikan sekalian hajat, kata sya'ir:
Baik kan sangka setiap hari
Kepada Tuhan Rabbul Qahari
Janganlah takut khatari
Dengan ^kemu^rahan48 Allah memberi
21
48 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
Dipohonkan juga bersungguh
Tuhan mengaruniyakan tiada tertangguh
Mi(n)ta[ ]49 doa supaya kukuh
Kepada Allah jalan yang teguh
Kata sahibul hikayat, maka tatkala mendengar Sultan Malik Syahraman
sembah menteri dan wazirnya akan bunyi perkataan itu nasihat dan muslihat
kebajikan bagi putra baginda tiadalah dapat oleh baginda menyalahi lagi. Maka
baginda pun berangkat waktu itu memindahkan anakndanya kepada mahligai
yang telah sedia di tengah laut. Dapatlah baginda berjalan kaki dari tepi-tepi laut
itu ke mahligai anakndanya itu. Adalah besar mahligai itu dua puluh hasta dan
panjangnya empat puluh hasta. Dan berapa jendela yang terbuka ke laut. / Tiang
perak dan di(n)dingnya50 daripada emas sepuluh mutu yang bertatah intan mutu
manikam yang tiada dapat dihargakan dan hamparan dari sutra bulu yang halus-
halus dan diberi pakai akan putra Baginda Qamaruzzaman baju sutera ^istana^51
yang amat kilau-kilauan warnanya seperti matahari yang bertatah bermacam-
macam permata yang teduh-teduh memberi asyik berngiang melihat akan sifat
Qamaruzzaman laki-laki dan perempuan. Maka tinggallah Qamaruzzaman
dengan hulubalang rakyat yang mengawal akan dia. Duduklah Qamaruzzaman
senantiasa masa menanggung asyik dalam maligainya. Dan baginda duduklah
serta anakndanya Qamaruzzaman adalah kira-kira sebulan lamanya.
22
49 Tertulis
50 Tertulis
51 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
Qamaruzzaman pun pucatlah warnanya dan kurus badannya berduka cita. Maka
tiap-tiap hari Isnain dan hari Khamis orang memi(n)ta 52 izin dan sekalian
menteri-menteri datang memiliki itu dengan membaiki adab masing-masing.
Tatkala petang hari maka kembalilah mereka itu (ke)53 maligai atas tempat
masing-masing. Kemudian masuklah ayahanda Sultan Malik Syahraman
bersama-sama anakndanya di dalam maligai itu. Dan tiadalah baginda cerai
dengan anakdanya itu Qamaruzzaman siang dan malam. Maka sentiasalah
demikian berapa lamanya halnya anakndanya Qamaruzzaman.
Alkisah tersebut perkataan Malik Budur binti Sultan Malik Al Ghabur yang
mempunyai tahta kerajaan di negeri Jazair dan yang mempunyai tujuh buah
maligai. Maka bahwasanya jin Qasyqasy dengan Dahnis yang membawa
Sayidatul Budur binti Malik Al-Ghabur setelah sampaikan di maligai tempat
peraduan putri itu. Maka menidurkan keduanya akan tempat peraduan putri itu
seperti dahulunya. Maka kembalilah jin itu masing-masing menuju tempatnya.
Kemudian panggil sekedar saat lagi hari pun terbit fajar. Maka terjagalah Tuan
Putri Sayidatul Budur daripadanya tidur / Lalu duduk melihat ia ke kanan dan ke
kiri. Maka tiadalah dilihatnya itu kekasihnya yang beradu pada sisinya. Maka
muramlah durjanya dan pilu hatinya dan hilanglah akalnya. Maka bangunlah pula
sekalian dayang-dayang yang dekat pada lambungnya lalu mengadap mereka itu
akan dia lalu berdatang sembah seorang penghulu dayang-dayang itu nama Qahar
Manah , apalah sebab tuanku bermuram durja
23
52 Tertulis
53 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
seolah-olah orang berhina\p\54 akan satu-satu hal yang amat berat Maka kata
Tuanku Putri itu Wahai Dayangku, demi k.b.n.a.s.mu. engkau,
kemana pergi kekasihku seorang muda yang amat cantik yang tiada ia dapat
dibandingannya padaku dayang beradu sertaku pada malam ini pada waktu isya'
hingga terbit fajarnya Maka sembah dayang- Demi Allah, ya
Tuanku patik, sekali-kali tiada ketahui dan tiada melihat akan itu orang muda dan
tiada pula yang lainnya. Maka demi Allah Taala jangan tuanku menakuti akan
patik dan mudah yang tiada patut sekali-kali jadi seolah-olah patik sekalian sia-
sia mengawali tuanku. Jikalau-kalau ketahui oleh ayahanda perkataan ini, niscaya
itu patik sekalian dibunuh baginda itu Maka kata Sayidatul Budur Sebenarnya
seorang muda beradu pada sisiku pada ini malam dengan elok rupa seelok-elok
namanya Ya Tuanku, selamat akal tuanku
daripada bangun ini. Tiadalah seorang atau lainnya yang beradu pada sisi tuanku
ini malam
Maka tatkala demikian melihat Sayidatul Budur anak tangannya. Maka
dilihatnya cincin Qamaruzzaman pada jarinya \di luar\ 55 tiada melihat ia akan
cincinn Ya dayangku, yang khayallah engkau berdusta
padaku. Engkau kata tiada seorang yang beradu ini malam pada sisiku engkau
bersumpah dengan Allah Taala tiadalah sumpahmu itu bathil. Demi Allah Taala
sungguhnya engkau ini berdusta dan jangan engkau bersumpah, ya Mal'un /
Maka berkatalah Sayidatul Budur, lalu ia mencabut sebilah pedang lalu 24
54 Tertulis
55 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
diparangnya akan dayang Qahar Manat. Maka tatkala itu maka gemparlah
sekalian dayang-dayang memekik dan menjerit masing-masing lari membawa
dirinya. Lalu mereka itu menyembahkan kepada Baginda Malik Al Ghabur
sekalian yang telah berlaku di atas diri Sayidatul Budur. Dan dayang bernama
Qahar Manatnya setelah didengar oleh baginda sembah dayang-dayang itu
baginda pucat warna mukanya. Lalu baginda berangkat ke mahligai anaknda
baginda itu. Maka didapati baginda akan anakndanya Sayidatul Budur
bermenung-menung seperti orang tiada bersemangat sera
Anakku, apakah sebabnya maka anakku berduka cita apakah suatu yang memberi
pilu pada hati anakku Ayahanda, di mana
orang muda yang cantik rupanya yang telah datang di mahligai ia beradu dengan
patik semalam ini? Jikalau tiada ayahanda bawa laki-laki yang muda itu kemari
niscaya anaknda membunuh diri. Setelah baginda mendengar sesembahnya
anakndanya itu, maka baginda menggeleng kepalanya dan terbang akalnya dan
panjangnya dadanya seraya baginda bertitah kepadanya, an dayang-
dayang dan khadam sekalian titahnya tingkah olehmu dan kamu ikat akan dia dan
rantaikan batang lehernya dengan rantai besi kerana anaknda bedebah ini sudah
gila. Maka sekalian khadam dan dayang-dayang biduanda pun menangkap akan
tuan putrinya Sayidatul Budur lalu diikat serta dirantaikan batang lehernya diikat
dekat tingkap maligai. Maka sentiasalah Sayidatul Budur dalam hal demikian itu
adanya.
Adapun dari hal Baginda Sultan Malik Al-Ghabur tatkala sudah
dira(n)taikan56 akan anakndanya baginda pun bertitah sekalian datuk perdana
56 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
menteri memanggil ahli nujum wal hukama wa ashabu 'l-qalam dan berapa tabib
akan mengobati anaknda baginda itu. Maka dengan seketika datanglah sekalian
ahli nujum dan hukama dan sahibul aqlam dan tabib. Maka titah / baginda akan
mereka sekali Barangsiapa dapat membunuhkan penyakit anakku ini, maka
aku kahwinkan akan dia anakku Sayidatul Budur. Dan aku beri akan dia setengah
kerajaanku. Dan barangsiapa tiadalah dapat menyembuhkan penyakit anakku ini,
niscaya aku bunuhkan dia. Dan aku gantungkan kepalanya di atas pintu mahligai
ini. Maka masuklah sekalian tabib-tabib dan ahli nujum dan hukama dan
mengobati kan mereka akan Sayidatul Budur. Maka seorang pun tiada dapat
menyembuhkan akan dia. Maka ditangkaplah sekalian kepala mereka itu. Maka
adalah empat puluh orang kepala yang terpotong oleh sebab penyakit tuan putri
Sayidatul Budur digantungkan pada tiap-tiap pintu mahligai itu. Maka takutlah
sekalian tabib-tabib dan nujum dan hukama mengobati akan penyakit Sayidatul
Budur sangka heran ahli nujum tiada dapat diketahui akan hal penyakit itu. Maka
Sayidatul Budur pun lama kelamaan semangkin bertambah berduka cita hati tiada
mau makan dan minum, seperti kata sya'ir ini:
Wahai Kakanda Cahaya Mata
Lihatlah adinda gila bercita
Rindu adinda sangat menderita
Tiadalah dapat adinda berkata
Tiada ingat rupanya gusti
Akan adinda asyik menanti
Di dalam maligai pusaka melati
25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
Supaya lipur penyakit hati
Wahai Kakanda mari beradu
Di dalam kelambu sutera beludu
Lihatlah adinda menanggung rindu
Rupa yang baik menjadi h.d.
Wahai Kakanda Cahaya Mataku
Tiada rupanya ingatkan aku
Silalah kakanda mari dipangku
Jangan berlambat buah hatiku
Wahai Kakanda Emas Tempawan
Di manala(h)57 tempat kakanda tuan
Lihat adinda berhati rawan
Seperti orang mabuk ja(n)dawan58
Wahai Kakanda Intan Bibiduri
Cabut adinda maligai puri
Lihat adinda seorang diri
Seperti tiada sadarkan diri
57 Tertulis
58 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
Wahai Kakanda, wahai Gusti
Ta[']juk59 kemala suntiknya hati
Jikalau tidak tuan obati
Adinda bercin(ta)60 hampirlah mati /
Kata sahibul hikayat tatkala selesai Sayidatul Budur daripada bersya'ir,
maka ia pun menangis hingga bengkak matanya dan bertambah-tambah gila
bergagap lamanya tiga tahun hingga kurus \kelihatan\61 tulangnya.
Alkisah tersebut perkataan adalah bagi putri Sayidatul Budur kelawan
sawannya yang bernama Marzawan yang baharu balik daripada musafirnya.
Maka bertanya ia akan ibunya
saudaraku Sayidatul Budur hamba dengar disebab orang saudara hal Sayidatul
Budur sudah gila. Benarkah khabar itu, hai Ibuku Maka kata ibu Marzawan,
Sunggu(h)62 hanyalah khabar itu bahwasanya saudara engkau Sayidatul Budur
telah gila lamanya sudah tiga tahun. Dan sekarang dirantaikan lehernya dengan
rantai besi kerana tiadalah dapat sekalian nujum dan tabib dan hukama
mengobati. Maka tatkala mendengar Marzawan perkataan ibunya, maka
(ber)kata63, "Hai Ibu, tak dapat tiada aku pergi ke dalam maligai saudaraku
Sayidatul Budur, supaya aku tahu apakah sebabnya dan mudah-mudahan aku
26
59 Tertulis
60 Tertulis
61 Tertulis
62 Tertulis
63 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
carikan obatnya Anakku, esok pagi
hingga aku masuk ke dalam maligai aku khabarkan khabar anakku kepada
sekalian khadam-khadam dan dayang-dayang supaya aku minta[']64 izin kepada
mereka itu
Maka tatkala hari siang ibu Marzawan pun perginya mengadap tuan putri
Sayidatul Budur lalu ia berjumpa dengan khadam pe[ng]nunggu65 pintu dan
memberilah ibu Marzawan akan hadiah. Maka khadam Apakah kehendakmu
mari kemari ini? Maka menjawab ibu Marzawan, Adalah bagiku anak nama
Marzawan suatu dengan Sayidatul Budur hajatnya ia hendak mengadap saudara
Sayidatul Budur. Mudah-mudahan melihat Sayidatul akan Al Budur akan anakku
Marzawan. Kalau-kalau mau ia berkata-berkata sudahan kembali ia dengan
segeranya. Maka hal ini tiadalah seorang boleh mengetahui Maka kata khadam
itunya, Tiadalah dapat mengadap sekarang ini melainkan pada malam kerana
Sultan tiap-tiap hari siang ia datang di maligai ini melihat / akan anakndanya
Sayidatul Budur. Kalau engkau hendak mengadap dengan anakmu, datanglah
olehmu pada malam sekarang Maka ibu Marzawan pun memberi salam kepada
khadam kembali ke rumahnya memanggil anaknya Marzawan memakai seperti
pakaian perempuan.
Maka tatkala malam hari berjalanlah Marzawan dan dengan ibunya, dan di
pegangnya tangan anaknya Marzawan dan maulah masuk keduanya ke dalam
maligai sampai berjumpa dengan khadam. Kemudian Sultan pun kembali ke
istananya. Maka khadam pun berdiri lalu berkata kepada ibunya Marzawan,
27
64 Tertulis
65 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Maka tatkala sudah masuk Marzawan dengan
ibunya melihat oleh keduanya itu akan Sayidatul Budur akan hal yang demikian.
Maka memberi salam keduanya kepada Sayidatul Budur. Maka ibu Marzawan
pun membuka pakaian itu Marzawan. Maka nyatalah ia laki-laki. Maka
memasanglah Marzawan akan dian. Maka melihat akan dia oleh Sayidatul Budur.
Maka lalu ia bertitah, engkau musafir tiada aku
mendengar khabarmu kemana engkau pergi
titah tuanku telah lama patik mu\s\afir66 baharulah ini patik datang dengan
selamat tetapi hajat patik belumlah patik hendak kembali hanyalah sebab
mendengar hal tuanku saja inilah sebabnya patik kembali tiadalah senang hati
patik kembali. Inilah patik kembali mari mengadap mudah-mudahan dapat oleh
patik akan obat duka cinta tuanku saudaraku
adakah engkau mengetahui hal aku ini? Maka sembah Marzawan,
Khabarkanlah oleh tuanku apakah mulanya penyakit tuanku ini? Jikalau
sekiranya patik sanggup bolehlah patik carikan barang di mana ada dukun[g]67
yang pandai mengobati akan dia Maka titah Sayidatul Budur, Dengarlah
Saudaraku, aku khabar kisahku adalah aku pada satu malam waktu di dalam tidur.
Maka aku terjaga maka tiba-tiba aku terlihat di kananku seorang laki-laki yang
muda yang amat cantik tiadalah pernah aku melihatnya. / Seperti yang demikian
laki-laki pada sangka hatiku tiada dapat tiada laki-laki ini disuruh jadi jawaban
kepada aku kerana aku tiada mau bersuami beberapa raja. Janganlah meminang
akan daku tiada aku pergunakan. Maka aku pun sangatlah asyik akan orang muda
28
66 Tertulis
67 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
itu dan tiadalah aku ingat akan satu-satu hal hilanglah maluku. Maka aku
pelukkan dia supaya jadi tanda bahwasanya aku suka akan laki-laki yang muda
itu. Dan aku cabut cincinku dan aku masukkan cincin akan jarinya. Dan aku cabut
cincinnya aku masukkan ke jariku. Maka <maka>68 tatkala subuh hari aku lihat
pada jariku oleh cincinnya laki-laki orang muda itu ganti daripada cincinku.
Maka inilah sebabnya, hai saudaraku. Maka aku sekarang telah tertambatlah
hatiku kepada orang muda itu dan bertambah asyik kan tiada aku ingatkan makan
dan minum dan tiada tidur hanyalah aku ini asyik menangis. Jikalau tiada dapat
orang muda kekasihku niscaya aku mati di dalam percitaan :
Jauh kasihku entah di mana
Umpama rusa keras merana
Menahan asyik begini kan fana
Inilah sebabnya mula kerana
Badanku dhaif hilang semangat
Daging dan tulang bagi rakyat
Jikalau tiada bertemu bangat-bangat
Matilah adinda di dalam hemat
Bagindalah laku sehari-hari
Duduk bercita seorang diri
Hatiku hancur tiada terperi
Seperti duduk di atas duri
68 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
Sudah nasib tiada upaya
Takdir berlaku tiada sia-sia
Adakah aku bertemu dengan dia
Sebelum mati di dalam dunia
Hai Saudara kawan sawanku
Cari olehmu obat citaku
Hampir dan jauh daripada aku
Jikalau tak dapat matilah aku
Kata sahibul hikayat bahwasanya Sayidatul Budur bertitah kepada
Tolonglah olehmu akan daku. Di mana engkau pergi kalau-kalau ada
engkau / bertemu dengan kekasihku itu Maka tatkala mendengar Marzawan
goyanglah kepala lalu tunduk ke bumi dengan takjub pikirannya serta heran
memikirkan hal Sayidatul Budur itu. Maka mangkat oleh Marzawan akan
kepalanya itu serta berkata, Ya Tuanku Sayidatul Budur, segala titah itu benar
tetapi heranlah patik akan orang muda itu yang di tuanku kehendakkan itu. Tetapi
begitu pun bolehlah patik jawab mencari tiap-tiap negeri akan buat jadi obat
tuanku. Mudah-mudahan Allah Taala sampaikan hajat tuanku dengan segera
patik dapat akan dia Maka Marzawan dengan ibunya unjuk menyembah lalu
bermohon dengan takzim kepada putri itu Sayidatul Budur dengan berkata seperti
dengan kata :
Pada khatir patik yang hina
Kekasih tuanku tidak kemana
29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
Dengan tolongnya Tuhan Rabbuna
Dapat bertemu dengan sempurna
Jangan tuanku bersusa(h)69 hati
Harap kepada Rabbul Izzati [2]70
Jikalau jodo(h)71 mu pasti
Tidak mengira wahai Gusti
Janganlah duka intan biduri
Segenap negeri patik cari
Jikalau dapat suatu peri
Segeralah patik bawa kemari
Kata sahibul hikayat, tatkala keluar Marzawan dengan ibunya dari dalam
maligai itu sampai ke rumahnya. Maka tidurlah ia pada malam itu dan tatkala
siang hari sedia lah ia bekalan musafir. Tatkala sedia oleh Marzawan pun
mi(n)ta 72 izin kepada ibunya. Maka ia pun berjalan sentiasa negeri satu-satu
negeri.
Maka tatkala sampai ia ke sebuah negeri yang bernama negeri At-Thair,
maka mendapat Marzawan akan khabar Mudah-mudahan
69 Tertulis
70 Tertulis
71 Tertulis
72 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
dapatlah Al Malikatul Budur akan menjadi obat Qamaruzzaman Maka ia
bertanya kepada orang-orang kampungnya Apakah sebabnya, hai Saudara
kami orang-orang negeri seperti kelakuan orang-orang berduka cita Maka kata
orang Adakah / tuan hamba bahwasanya anak raja negeri ini yang
bernama Qamaruzzaman ibnu Malik Syahraman sudah gilakan tuan putri yang
bernama di dalam cincin Malikatul Budur binti Malik Al Ghabur Maka kata
Di manakah tempat anak raja itu sekarang ini Maka kata mereka
Di pulau Khaldan Maka kata Marzawan, Adakah berapa pulau itu jauh
dari sini Maka kata mereka itu Jikalau jalan laut baik angin sebulan dan jalan
daratnya anam bulan Maka sedialah juga sampai yang berlalu berlayar ke pulau
itu.
Marzawan pun masuklah ke dalam sampan hendak pergi ke pulau Khaldan
itu. Maka berlayarlah sampan itu dan angin juga baik lamanya sebulan. Maka
kelihatan lah pulau Khaldan, maka tatkala hendak sampai, maka angin ribut pun
turunlah. Maka patahlah tiang layar. Maka sampan pun karam lalu telungkup dan
berhanyutlah sekalian papan-papan sampan. Maka sekalian orang-orang di dalam
sampan itu pun melepaskan dirinya masing-masing dibawa[`]73 oleh angin
dipukul oleh ombak. Adapun Marzawan terapung-apung ia dipukul oleh ombak
dengan se-qadar se[ng]higa74 sampailah ia di bawah maligai tempat
Qamaruzzaman terapung timbul tenggelam hampir mati.
Adalah pada masa itu berhimpunlah sekalian anak raja-raja dan menteri
pada si Qamaruzzaman dengan hormat takzim Wan Sultan Malik Syahraman
30
73 Tertulis
74 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
duduk dekat kepala anakndanya. Dan adalah Qamaruzzaman sudah dua hari ia
tiada makanan dan minum dan tiada berkata-kata. Dan sekalian wazir-wazir
duduklah dekat kakinya dan jendela yang bertatah intan berbuka mengadap laut.
Maka tatkala demikian Wazir pun melihat ke laut. Maka tiba-tiba terpandangkan
seorang Marzawan minta[`]75 tolong lepasi dirinya daripada kebenaan laut hampir
mati. Maka <maka>76 jatuhlah belas kasihan wazir-wazir pun itu kepada
Marzawan menyembahkan Wazir Sultan. Maka Sultan pun memanjangkan
pemandangan./ Maka melihat Sultan akan yang demikian, maka menitahkan ia
turunnya di tepi laut lalu dibuka pintu maligai melepaskan akan dia manusia yang
hampir mati. Maka menteri wazir pun segera melepas akan orang itu daripada
hampir mati. Maka menteri pun mengeluarkan tangannya kepada Marzawan dan
memegang wazir akan rambut Marzawan. Maka \menarik\ 77 wazir ke darat,
sungguhnya telah penuhlah perut Marzawan [2]78 berisi air dan kabus-kabus
matanya. Maka menyuruh sabar wazir kepada Marzawan hingga kembalilah
nyawanya dan semangatnya. Dan wazir pun memberilah kain persalinannya
seperti persalinan anaknya sendiri. Maka diberi tempat akan Marzawan,
kemudian lalu wazir pun mengadap baginda. Titah baginda
yang engkau lepasi daripada karam itu
adalah ia selamat tinggal di rumah patik, mudah-mudahan kita lepasi akan
Marzawan daripada karam hampir mati. Adalah pula Allah Taala lepasi anaknda
31
75 Tertulis 76 Tertulis
77 Tertulis
78 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
itu daripada duka cita Kemudian wazir pun lalu bermohon kembali ke tempat.
Maka mendapatkan ia akan Marzawan lalu berkata ia kepada Marzawan,
[`]79 mengadap kepada baginda dan berjalannya di
hadapan menteri dan hulubalang. Adalah sekalian mereka itu tiada berkata kerana
Qamaruzzaman anak Sultan. Adalah sekarang ini Qamaruzzaman itu sangat
dhaifnya, hanyalah tidur menentang atas haparan. Tiada ia berkata-kata dan tiada
tahu ia malam dan siang dan tiada tahu malu dan telah kurus badannya dan
hampir ia mati. Dan setelah putuslah pada pikiran kami dan yakinlah kami akan
dia tentulah mati tiada diharap akan hidup lagi. Adapun engkau jikalau engkau
melihat akan dia Qamaruzzaman atau melihat lain-lain tempat engkau
pandangkan kepada anganmu jikalau tiada demikian itu niscaya ia z.b.ng. nyawa-
mu dan nyawaku. Maka kata / Hamba, tuan
hamba khabarkan kepada hamba apalah sebabnya maka jadi anak raja apa
berduka cita? Dan betapakah sifatnya jadi ia dihantarkan di tengah laut ini.
Maka kata Wazir, Tiada daku ketahui akan sebabnya melainkan bahwasanya
setelah tiga tahun lamanya oleh kerana Qamaruzaman ini tiada dimau berkahwin.
Maka suatu hari waktu subuh ia bangun daripada peraduannya menyangka ia ada
seorang putri tidur ia pada lambungnya itu. Adalah putri itu baik parasnya dan
cantik rupanya memberi heran segala akal dan tiada dapat disifatkan. Dan kata
Qamaruzzaman, menanggali akan cincin itu putri dipakai pada jarinya dan
menanggali ia akan itu akan cincinnya dimasukkan kepada jari putri. Dan tiadalah
[2]80 sekalian kami mengetahui akan halnya demikian itu. Maka demi Allah, hai
32
79 Tertulis
80 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
Anakku, marilah kita naik ke atas maligai ini serta ayahanda. Dan jangan engkau
menilik akan anaknda baginda itu. Kerana Sultan itu sekarang setelah siap
pikiran.
Setelah di dengar oleh Marzawan kata Wazir itu maka Marzawan pun pikir
dalam hatinya tak dapat tiada ditentulah ini yang diasyikkan suaraku Sayidatul
Budur. Kemudian naiklah Marzawan mengikuti belakang wazir hingga sampailah
di atas maligai. Maka duduklah Wazir di kaki Qamaruzzaman. Adapun
Marzawan tiadalah adab baginya melai(n)kan81 bahwa berjalan hingga duduk ia
di hadapan Qamaruzzaman. Maka menilik ia kepada Qamaruzzaman. Maka
Wazir pun sangat-sangatlah takut akan Marzawan kerana tiada adab baginya. Dan
memberi isyarat Wazir kepada Marzawan dengan matanya mengata, Jangan
sangat hampirkan kepada Qamaruzzaman dan jangan menilik panjang dan
isyarat menyuruh jauh daripadanya. Maka Marzawan tiadalah peduli hanyalah ia
nya menilik Qamaruzzaman juga. Maka pikir Marzawan tiadalah syak / lagi
inilah yang dikata oleh saudaraku Sayidatul Budur. Maka berkata Marzawan,
Subhanalladzii menjadikan Allah Taala akan sifatnya sebaik-baik rupanya laki
ini seperti sebaik-baik rupa saudaraku Sayidatul Budur Maka membukakan
Qamaruzzaman akan dua matanya dan mendengar ia akan dua telinganya. Maka
tatkala melihat Qamaruzzaman berpalinglah ia kepada Marzawan, seperti kata
Aku melihat tikah dan laku
Satu hingga segala saku
33
81 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
Ku pun kepada Ilahi Tuhanku
Disampaikan Allah hajat saudaraku
Jangan Tuanku bersusah hati
Cintamu ada sekarang dapati
Patiklah boleh mehiburkan seti
Sekarang sudah ia menanti
Janganlah membayang tak mengerti
Patik disuruh putri istana
Mencari tuanku ke sini sana
Baharulah sekarang dapat sempurna
Adinda tu(an)82 menyuruh sangat ghirat
Mencari tuanku laut darat
Jikalau tak dapat seperti hasrat
Adinda tu(an)83 hajat mati lawat
Sekarang sudah patik berjumpa
Akan tuanku asal yang shafa
Kembali bawa dalam dayang merana
Lelah dan payah jadilah hampa
82 Tertulis
83 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
Adindamu putri amat bercita
Di dalam maligai tatah permata
Akan tuanku ta[`]juk84 mahkota
Hingga tak dapat memeja\m\kan85 mata
Siang dan malam asyik merawan
Tangis tersedu bagai jambawan
Menyebutkan nama paduka tuan
Sentiasa demikian kelakuan
Umpama (zu)laikha86 birahikan yusuf
Namamu juga disebut-sebutnya
Dulu seperti Nabiyullah
Seperti balwat Nabiyullah Ayub
Duka sangat adinda putri
Di dalam rantai sehari-hari
Berapa tabib dibawa[`]87 mari
Arti tiada dapat dicari
84 Tertulis
85 Tertulis
86 Tertulis
87 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
Tiga tahun sudah cita menjelma
Banyaklah terbunuh tabib hukama
Nujum dan sembur mari bersama
Tiada seorang berjangkar angan /
Kata sahibul ti
Qamaruzzaman sejuk rasanya. Dan memusing akan dia lidahnya kepada
mulutnya. Dan memberi isyarat Qamaruzzaman akan ayahandanya dengan
tangannya, Panggil orang muda ini dekat pada lambungnya ku Maka tatkala
mendengar baginda akan bunyinya itu Qamaruzzaman. Maka su\ka\88 citalah bak
suka yang bersangatnya pikiran baginda mudah-mudahan dapatlah orang muda
ini mengobati putranya Qamaruzzaman. Kemudian darinya baginda memegang
tangan Marzawan dibawa[`]89 dekat kepada anakndanya Qamaruzzaman seraya
baginda Di mana tempatnya negeri rajamu, hai Orang Muda Ini Maka
patik negeri Jazairul Jauniyah negeri Sultan
Malik Al-Ghabur yang \mempunyai\90 tahta kerajaan laut dan darat. Dan yang
mempunyai tujuh buah maligai Mak Mudah-
mudahan sembuhlah penyakit anakku ini pada tanganmu
Maka tatkala didengar Marzawan titah bagindanya maka Marzawan pun
mengadap akan putra Baginda Qamaruzzaman seraya membisikkan pada telinga
34
88 Tertulis
89 Tertulis
90 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Tenanglah hatimu dan bali\k\lah91 hatimu dan
patiklah yang jadi pesuruh Sayidatul Budur mengadap tuanku kemari. Maka
janganlah tuanku nyatakan bicara ini kepada barang siapanya. Adapun kelakuan
Sayidatul Budur sekarang ini telah mekhabarkan ia akan patik hal antaranya dan
tuanku. Maka sekarang ini gila asyik tiada ingat akan siang dan malam oleh
kerana tiada bertemu dengan tuanku. Oleh Sayidatul Budur sekarang ini sentiasa
dirantaikan batang lehernya dengan rantai besi insya Allah jikalau bertemu
dengan tuanku niscaya sembuhlah duka citanya. Demikianlah pu\l\a92 tuanku
Maka tatkala mendengar Qamaruzzaman sembah Marzawan, maka kembalilah
nyawanya kepadanya. Maka memberi isyarat ia kepada ayahandanya Malik
Syahraman meminta[`]93 duduk akan dia. Maka mendudukkanlah baginda akan
anakndanya / Qamaruzzaman dengan beberapa kesukaan baginda pun memanggil
sekalian wazir-wazir membersihkan maligai dengan bau-
kasturi air. Kemudian menitahkan baginda menghiasi negeri.
Maka baginda bertitah kepada Marzawannya, Anakku,
jatuhlah duka cita ini di tangan anakku mudah-mudahan sembuhlah penyakit ini
di atas tanganmu Dan memuliakan bagindanya akan Marzawan se[ng]hingga94
kemuliaan sebut Qamaruzzaman pun meminta makanan kepada Marzawan.
Lalulah diedarkan dayang-dayang akan satapan. Maka bertitah-titah/ kepada
Marzaw Hai Anakku, bersama anakku makan Qamaruzzaman Maka
35
91 Tertulis
92 Tertulis
93 Tertulis
94 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Marzawan pun makan bersama-samanya Qamaruzzaman.
Dan tatkala malam hari tidurlah Marzawan dengan Qamaruzzaman. Maka
baginda berdualah dekat keduanya dengan kesukaan dengan sebab sembuh
penyakit putranya Qamaruzzaman. Maka tatkala siang hari berkata-katalah
Qamaruzzaman dengan Marzawan dari hal Sayidatul Budur binti Al Malik Al
Ghabur. Kata Marzawan, Adalah Sayidatul Budur itu saudara patik sebayawan
Maka diciterakanlah kisah Sayidatul Budur dari awal sampai akhirnya. Dan
diciterakan pula mula-mula jatuh asyik dan Sayidatul Budur pun citerakan kepada
patik hal (i)hwalnya95 tuanku beradu di lambungnya. Dan janganlah tuanku syak
bahwa tuanku kekasihnya dan ia kekasih tuanku. Maka tenangkan hati tuanku.
Maka patiklah menyapai tuanku kepadanya. Dan patik lah antar[a]96 pula
berjumpakan antara tuanku dengan tuanku dengan adinda itu
Janganlah tuan bersusah hati
Akan dinda puteri gusti
Dipohon kepada Rabbul Izzati
Patik menyapaikan dengan seperti
Pikiran patik tiadalah dua
Biarlah patik jadi kecewa
Akan tuanku jadi penguyang nyawa
Asalkan bertemu engkau kedua
95 Tertulis
96 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
Kata sahibul hikayat sentiasalah jua Marzawan memojokkan /
Qamaruzzaman. Maka kuatlah ia makan dan minum dan kembalilah rupanya dan
sifatnya \seperti\97 sedia kala. Maka masuklah ia ke dalam hama\m\ 98 tempat
bersiram. Maka Baginda Malik Syahraman pun sangatlah suka citanya. Baginda
pun menitah akan wazirnya membuat akan jamuan memberi makan kepada
sekalian miskin dan kaya. Serta memberi shadaqah kepada faqir dan miskin. Dan
melepaskan orang yang kena pen\j\ara99.
Kemudian daripada maka Marzawan pun menyembah kepada
Adapun patik datang kemari kerana hendak
menjadi obat duka cita putri Sayidatul Budur. Maka sekarang patik telah lama di
sini hendak patik membawa tuanku. Patik takut murka duli ayahanda tuanku
kerana patik lihat duli baginda itu tiada mau bercerai dengan tuanku Maka kata
tiada mau bercerai, dikau bawalah aku kepada kekasihku
Sayidatul Budur Setelah dengar Marzawan akan perkataan Qamaruzzaman,
maka sembah Marzawan jikalau begitu esok pagi tuanku minta[`]100
mohon kepada ayahdanya bagindanya bahwa kita pergi memburu ke dalam
hutang. Dan tuanku minta[`]101 sediakan bekalan dan kuda. Maka dari
b\er\buru102 itulah kita pergi ke negeri Jazair mendapatkan kekasih tuanku
36
97 Tertulis
98 Tertulis
99 Tertulis
100 Tertulis
101 Tertulis
102 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
Sayidatul Budur. Dan tuanku khabarkan Bahwa
anakda hendak keluar pergi berburu ke dalam hutang dan melihat emas di seluruh
negeri Kufah ini. Dan anakda bermalam-malam di tempat perburuan itu barang
semalamnya. Jangan ayah
Setelah di dengar Qamaruzzaman pengembaraan Marzawan, maka
Qamaruzzaman pun amatlah sukanya berseri-seri warnanya. Maka
Qamaruzzaman pun mengadap baginda lalunya menyebahkan memintakan izin
pergi berburu ke dalam hutang. Maka titah baginda, Anakku, jikalau begitu
maksud anakda silalah berangkat bersamasama Marzawan tetapi tiadalah boleh
anakda [a]lewat 103 dari sehari /semalam lamanya kerana penyakit anakda belum
baik dan juga ayahda tiada senang hati bercerai lama dengan anakda Maka
setelah itu Sultan Malik Syahraman pun lalulah ia bimbang hati kepadanya kata
Wahai anakku cahaya mata
Di dalam dunia ta[`]juk mahkota104
Gemala segari i\n\tan105 permata
Sari istana di dalam kota
Anakku tuanku remaja putra
Berburu di hutan[g]106 riba belantara
37
103 Tertulis
104 Tertulis
105 Tertulis
106 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
Ayahda bimbang tiada terkira
Takut ayahda mendapat cedera
Anakku umpama sepohon beringin
Jangan lama anakku bermain
Pada ayahda sehelai kain
Basah tiada berganti lain
Kata sahibul hikayat baginda pun bertitahlah kepada perdana-perdana
menteri menyuruh lengkapkan alat perburuan. Maka datuk perdana menteri pun
lengkapkan alat perburuan seperti kuda, makanan dan belanja kuda. Yaitu
Qamaruzzaman dan Marzawan dan tiada ia mau berkain hanya dua orang sahaja
dengan Marzawan. Maka tatkala sudah lengkap alat pemburuan itu, maka
Qamaruzzaman pun dengan Marzawan lalu bermohon diri kepada baginda. Lalu
dinaik di atas kudanya masing-masing. Lalu berjalan keduanya dari pagi sampai
petang. Maka berhentilah keduanya makan dan minum. Kemudian menunggang
pula keduanya lalu berjalan lamanya lebih kurang ampat hari. Makanya tiba-tiba
bertemu keduanya dengan satu padang yang amat luas. Maka turunlah keduanya
kemudian mengambil Marzawan seekor untanya dan seekor kudanya lalu
disembelihnya dan dipotongnya satu potong. Maka ambil Marzawan darah unta
itu dilumurkannya kepada bajunya. Maka diambil pula akan darah kuda itu
dilumurkan kepada baju Qamaruzzaman. Kemudian maka dicampakkan bangkai
unta itu di padang. Kemudian makan dan minum keduanya.
Setelah makan dan / minum berjalanlah pergi keduanya. Maka bertanyalah 38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
Qamaruzzaman, katanya hai Saudaraku Maka sahut
Tuanku, adalah sebab patik membuat yang demikian itu kerana
ayahda itu berjanji dengan kita pergi per\buru\107 sehari semalam, makanya
sekarang tiada kita kembali niscaya dicari oleh baginda itu akan kita. Jikalau ia
sampai ke tempat ini, tentulah ia berjumpa dengan baju kita yang berlumur darah
dan kuda unta kita telah mati. Baginda pun menyangka akan kita dibunuh
penyamun itu dimakan binatang hutan[g]108 ini. Maka itu tentulah putus harapan
baginda tiadalah ia mencari akan kita. Maka baginda pun kembali ke dalam
negeri. Maka inilah jadi celahnya kita Maka kata Qamaruzzaman, Hai
Saudaraku, sebenarlah yang saudaraku perbuat itu Kemudian berjalanlah
keduanya siang dan malam masuk hutang keluar hutang sehingga tiada berputus
citanya akan Sayidatul Budur,
Wahai nasibku tiada beru(n)tung109
Hidup \umpama\110 kera dan lutung
Di dalam hutan[g]111 bergatung-gatung
Menjadi ranting tempat bergatung
107 Tertulis
108 Tertulis
109 Tertulis
110 Tertulis
111 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
Wahai nasib badan malang
Padi ditanam menjadi lalang
Intan dipeluk disambar hilang
Ayam dikurung lepas terbang
Wahai nasib badan sendiri
Limau ditanam tiada berduri
Cincin dicari disambar putri
Di dalam hutan[g]112 membawa diri
Maka kata sahibul hikayat tatkala selesai Qamaruzzaman daripada
kelihatanlah negeri Jazair kerajaan Sultan Malik Al Ghabur
ayahandanya Sayidatul Budur. Maka sukalah Qamaruzzaman dan Marzawan
akan sebagai suka yang tiada dapat khabar^kannya^113 dan mengucap syukurlah
Marzawan. Maka masuklah keduanya / negeri Jazair itu, lalu masuk ke rumah ibu
Marzawan. Maka oleh ibu Marzawan diperiksa dapur, muliakan akan
Qamaruzzaman makan dan minum. Dan mandi di ha(ma)m114 adalah kira-kira
lamanya tiga hari. Dan menyuruhlah Marzawan akan Qamaruzzaman memakai
pakaian seperti pakaian saudagar dengan selengkapnya. Setelah sudah lengkap
silalah tuanku ke bawah maligai tuan putri
Sayidatul Budur dan tuanku berhenti di bawah maligai itu. Maka tuanku
39
112 Tertulis
113 Tertulis
114 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
Akulah tukang hisab dan tukang nujum dan obat,
barangsiapa hendak bolehlah aku obatkan dan hisab dan aku <dan aku>115
nujum. Apabila didengar oleh Malik Al-Ghabur niscaya dibawa[`]116 oranglah
tuanku kepada Sayidatul Budur kekasihku anakku. Kerana apabila dilihatnya
tuanku putri Sayidatul Budurnya niscayalah hilang penyakit kepalanya itu tatkala
sudah sembuh penyakitnya itu. Tentulah suka Malik Al-Ghabur dan kahwinkan
anakdanya itu dengan tuanku. Dan tuanku sampailah maksud
Setelah didengar oleh Qamaruzzaman akan nasihat pengeja dan Marzawan.
Maka itu pun 117
izin lalu pergi ke bawah maligai dan duduk ia di bawah maligai. Dengan nyata,
Akulah tukang nujum dan tukang hisab dan tukang obat, maka barang siapa
berkehendak mari ia pada aku sini Maka tatkala mendengar orang-orang yang
di maligai itu, heranlah hati mereka itu kerana sudah lama tiada orang berani
mengobati dan hisab. Maka tiba-tiba sekarang berani orang mengaku diri tukang
obat dan tukang hisab nujum. Maka tawaranlah orang menunggu maligai itu
melihat Qamaruzzaman. Maka melihat mereka itu akan Qamaruzzaman heran
tercengang mereka itu daripada indah dan elok rupa Qamaruzzaman tiadalah
pernah mereka itu melihat / seperti elok rupanya Qamaruzzaman. Maka kata
mereka itu Tuan Hamba, janganlah tuan berseru seperti bunyi perkataan
tuan hamba itu. Kerananya sudah banyak tabib dan tukang hisab dan tukang
nujum yang telah tanggal kepalanya oleh tiada dapat ia obati. Adalah tuan hamba
40
115 Tertulis
116 Tertulis
117 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
ini seorang yang muda dan jangan tuan hamba loba dan tamak hendak beristri
atau menjadi raja dalam negeri ini. Rugilah baik paras tuan hamba ini kalau-kalau
nanti tuan hamba tiada dapat mengobati niscaya dibunuh oleh raja. Akan tuan
hamba tiadakah tuan hamba mendengar bunyi seruan canang yang dipukul ini
Maka tiadalah perdulikan Qamaruzzaman akan mereka itu helah ia berseru-seru
juga dengan katanya, dan aku tukang hisab dan aku tukang
nujum Maka berkata setengahnya orang yang banyak itu katanya Ini budak
orang gila Maka datanglah mereka itu berhimpun pada lambungnya. Kata
Kanak-kanak, rugilah mudamu dan muda tahanmu kalau
didengar baginda akan serumu itu tetaplah engkau dibunuhnya Maka
Qamaruzzaman semangkin berseru dengan kuat suaranya. Maka tatkala
mendengar oleh Baginda Malik Al-Ghabur orang berseru dan berhimpun
ma[k]nusia118 kepadanya. Maka titah baginda kepada perdana Turunlah
olehmu, hai Menteri. Apakah ini nujum Maka turunlah perdana menteri dan
membawa[`]119 ia akan Qamaruzzaman ke hadapan baginda. Maka tatkala sampai
di hadapan baginda, Qamaruzzaman pun menyembah lalu sujud di hadirat
baginda,
Harapkan ampun ke bawa duli
Patik yang hina menjunjung duli
Harapkan ampun beribu kali
Daulat tuanku wajah asli
118 Tertulis
119 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
Harapkan ampun daulat bahari
Patik yang hebat datang kemari
Menyerahkan nyawa serta diri
Maklum di hadirat mahkota negeri
Dipohonkan Rabbul Izati
Penyakit anakda coba obati
Mudah-mudahan baik dengan seperti
Supaya tuan bersenang hati /
Kata sahibul hikayat, maka tatkala melihat baginda akan Qamaruzzaman,
baginda pun mendudukkan Qamaruzzaman pada lambungnya. Dan baginda
Anakku,
adakah engkau sudah mengetahui sekalian yang aku isyaratkan pada sekalian
tukang obat dan tukang hisab dan tukang nujum? Barang yang siapa yang dapat
mengobati akan penyakit anakku Sayidatul Budur aku kahwinkan akan dia dan
aku jadikan akan dia jadi raja setengah kerajaanku dan barangsiapa masuk
mengobati tiada sembuh penyakit anakku itu aku potongkan kepalanya di muka
maligai ini Maka sembah Qamaruzzaman, atik menerima seperti isyarat
tuanku itu Maka titah baginda Anakku, janganlah anakku sangat mengaku
sayanglah aku akan mudamu dan baiklah rupamu Maka sembah
Ya Tuanku Syah Alam, jikalau <jikalau>120 tiada sembuh
penyakit anak itu ridlo-lah patik mati apalah gunanya patik hidup tiada menolong
41
120 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
kepada tuanku Maka baginda menyangsikan kepada hakim-hakim baginda
bertitah kepada khadam membawa Qamaruzzaman dengan titahnya,
Khadam, bawa olehmu orang muda tukang obat ini kepada Sayidatul Budur
Maka khadam pun memegang tangan Qamaruzzaman lalu berjalan masuk ke
muda ini, sayanglah rupamu janganlah engkau bersegera berjalan ini kepada
kematianmu. Demi Allah beberapa nujum dan tukang obat tiadalah seorang yang
dapat mengobati putri Sayidatul Budur Maka tatkala mendengar
Qamaruzzaman perkataan khadam itu, maka memalingkan Qamaruzzaman akan
mukanya kepada khadam,
Wahai Khadam yang jahat sangka
Tahulah aku baik durhaka
Jangan takabur jangan dijangka
Mengaku diri bila petaka
Dengan kehendak tuhan yang ghani
Pada sekalian hambanya ini
Wajib tiada menjadi seni
Yang hidup boleh menjadi ghani /
Jikalau kehendak Tuhan yang satu
Intan boleh nan menjadi batu
Batu pun boleh intan bermutu
Tiadalah sangka kita di situ
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
Kata sahibul hikayat bahwa si khadam pun dudukkan Qamaruzzaman di
luar tabir pintu bilik Sayidatul Budur. Maka tatkala demikian kata
Apalah hal kita beradu ini adalah aku hendak
mengobati Sayidatul Budur. Dan insya Allah aku lepaskan penghulumu Sayidatul
Budur itu daripada duka citanya Maka tercengang serta heran khadam itu
melihatkan Qamaruzzaman.
Maka Qamaruzzaman mengambil dakwat dengan qalam dan menuliskan
Qamaruzzaman pada kertas yang amat putih dengan perkataan seperti tersebab
Ketahui olehmu, hai Adindaku Sayidatul Budur, se(m)buhlah121 adinda
daripada penyakit adinda. Sekarang telah tiba di hadapan adinda obat adinda. Dan
sembuh sekalian asyik adinda. Dan duka cita adinda setelah hadirlah kakanda jadi
obat adinda. Dan juga kakanda telah jadi penyakit seperti penyakit adinda. Maka
sekarang inilah kakanda datang kemari. Kakandalah yang bernama
Qamaruzzaman ibn Sultan Malik Syahraman yang beradu tidur pada lambung
adinda dan yang menukarkan pada jari yaitu cincin kakanda pada cincin adinda.
Maka kakanda setelah sudah sampai di hadapan adinda, maka syukurlah kakanda
kepada Tuhan kita Malikul Alam. Dan telah sembuhlah sudah rasa kakanda
seperti semangat pulang ke badan. Upama mati berbalik hidup. Maka silalah
adinda menegur kakandanya dan menyapa kakanda yang hina. Janganlah kira
(a)dinda122 lagi beradu. Hai Adinda, cahaya mata kakanda, ta[ ]juk123 mahkota
kakanda, keluar apalah dari peraduan adinda! Lihatlah kakanda datang ini dengan
121 Tertulis
122 Tertulis
123 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
yang bercita tiada diobati sekalian dukun[g]124 nujum dan sihir. Hanyalah adinda
yang dapat mengobati kakandanya. Dan adalah bersama-sama ini kakanda
kirimkan cincin adinda. Diharap adinda terima serta adinda kembalikan cincin
kakanda yang ada pada jari adinda Serta Qamaruz
surat dengan penuh asyik /
Qamaruzzaman itu:
Wahai Adinda permata nilam
Kakanda datang mengadap silam
Kasih olehmu dagang yang ghulam
Dalam bercinta siang dan malam
Wahai Adinda Siti Nur Laila
Kakanda bercinta bak kan gila
Kakanda menyerahkan datang diri
Burut dan baik mi(n)ta125 dibela
Ke hadapan adinda wajah berseri
Meninggal itu benda sendiri
Berapa lama kakanda bercinta itu
Harap di terima sebarang peri
43
124 Tertulis
125 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
Siang dan malam terluta-luta
Akan adinda cahaya mata
Wahai adinda intan junjungan
Asyik birahi sangat menderita
Di puput bayu bagi dindangan
Tiadalah lupa di angan-angan
Ya Ilahi tuanku tubuh
Jadilah ibarat penuntut karangan
Sekarang ini kakanda tersila
Hujan turun sangat lebat
Hidup sengsara mati lambat
Upama sakit menanti obat
Bunga mawar di atas pasti
Bunga melati di atas istana
Kakanda ini minta obati
Janganlah sampai jadi merana
Bunga melati di atas istana
Pohon angsa buahnya lebat
Janganlah sampai jadi merana
Obatlah kakanda jangan berlambat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
Biri-biri kambing ayam pun
Mati tanduk kambing jati
Kakanda mencari laut darat
Baharu sekarang berjumpa hati
Mati di tanduk kambing cati
Mati tersalit bawah pandan
Berasa jumpa muka dan badan
Rasa berjumpa muka dan badan
Mati tersalit bawah pandan
Berasa jumpa muka dan badan
Rasa jumpa muka dan badan
Dikirim cincin akan tandanya
Wahai adinda
Cincin kakanda kirim di sini
Kakanda menanti hadir al-jani
Di belakang tabir sutera aksani
Maka setelah selesai Qamaruzzaman menulis perkataan. Maka tanggallah
/ cincin Sayidatul Budur dari jarinya dimasukkan di dalam surat itu. Lalu
diberikan tangan khadam mata khadam menyabut lalu dibawa surat itu kepada
Sayidatul Budur lalu sembahkan dengan takzim. Maka disambut olehnya
Sayidatul Budur seraya dibukanya akan surat itu. Tiba-tiba ia melihat akan
44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
cincinnya lalu diambilkan masuk ke jarinya dengan suka hati. Maka dibaca akan
bunyi surat itu. Maka Sayidatul Budur pun paham maksudnya dan tahulah
Sayidatul Budur akan kekasihnya Qamaruzzaman sudah sedia menanti di luar
tabir. Maka hilanglah akalnya duka cita. Maka sukalah Sayidatul Budur dan
berluaslah dadanya dan kembalilah cahaya mukanya berkeliling upama bulan
jatuh di pangkuan. Maka lalu ia berbunyi pula seperti syair:
Demi singgah kakanda tuan
Boleh melipur hati merawan
Siang dan malam igau-igauan
Kerana bercerai denganmu tuan
Asyik tiada dapat berkata
Lama lah sudah duduk bercita
Sekarang hadir tajuk mahkota
Baharulah adinda membuka mata
Asyik adinda bukan seperti
Ingat nak lengkung di dalam hati
Kakanda disebut tiada berhenti
Baharu sekarang hadirmu ke sini
Wahai kakanda wajah cemerlang-cemerlang
Adinda bertitah tiada berselang
Kurus menangis bukan kepalang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
Jikalau lah kulit bercerailah tulang
Sekarang sudah kakanda hadir
Menanti adinda di luar tabir
Sembuhlah penyakit tiada khawatir
Hilanglah duka baiklah pikir
Maka tatkala kata sahibul hikayat sudah selesai Sayidatul Budur
maka itu pun bangkit lalu berdiri. Maka terasalah keras pada kaki dan batang
leher rantai besi. Maka dipenggalnya sekalian rantai daripada kaki batang
lehernya. Maka itu pun keluarlah dari dalam bilik luar tabir. Maka tatkala dilihat
kekasihnya Qamaruzzaman, maka Sayidatul Budur pun menjatuhkan diri di
pangkuan Qamaruzzaman lalu diciumnya akan mulut Qamaruzzaman dan
Qamaruzzaman pun mencium pula antara dua matanya. Hasillah berpeluk
bercium dan / bertangis-tangisan antara keduanya. Maka kata Sayidatul Budur,
Ya Kakandaku, (a)dakah126 kita ini di dalam masa jaga[r]127 atau masa tidur dan
adakah kita di dalam mana atau tiada Maka berbagai-bagai pucuk dan cumbu
tiadalah kuasa musonif mengurangkan panjangnya. Maka tatkala melihat oleh
khadam akan hal keduanya itu Qamaruzzaman dengan Sayidatul Budur. Maka itu
pun tercengang sangatlah heran berapa dukun[g]128 dan nujum sembur mengobati
tiada diindahkan Sayidatul Budur. Maka Qamaruzzaman ini sangatlah Sayidatul
45
126 Tertulis
127 Tertulis
128 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
Budur asyik bukan seperti jambul dengan tutupnya. Maka khadam pun pergi
berlari-lari dengan segeranya menyembahkan hal yang telah jadi antara
Qamaruzzaman dan Sayidatul Budur. Setelah sampai lalulah sampai khadam
menyembahkan dengan katanya
ahlul nujum itu telah menyembuhkan penyakit anakda tuanku Sayidatul Budur.
Sekarang ini Sayidatul Budur telah menanggali rantai lehernya dan kakinya. Lalu
mendapatkan ahli nujum muda itu. Maka sahut baginda
perkataanmu ini, hai Khadam Maka sembah khadam, Ya Tuanku, silalah
melihat akan anakda itu Maka baginda pun berdiri lalu masuk ke dalam
mahligai Sayidatul Budur. Maka tatkala melihat Sayidatul Budur akan
ayahdanya, maka itupun berdiri menudung ia akan kepalanya kemalu-maluan
akan ayahdanya.
Kata sahibul hikayat, tatkala baginda melihat akan anakdanya Sayidatul
Budur pun sangatlah suka hati. Maka diciumnya mata anakda kerana bahwasanya
baginda sangatlah ia kasih akan anakdanya Sayidatul Budur. Kemudian maka
berpalinglah Baginda Qamaruzzaman lalu bertanya dari hal Di
mana datang engkau dan di mana negerimu Maka Qamaruzzaman menyembah
, dapatilah ini datang dari negeri
Khaldan dan ayahanda patik bernama Sultan Malik Syahraman Maka
dikisahkan oleh Qamaruzzaman akan kisah sebab terjatuh jadi halnya dengannya
Sayidatul Budur bertukar cincin di antaranya dengan Sayidatul Budur. / Hasillah
sebagai hal kisah yang tersebut dahulu itu. Maka tatkala baginda mendengar
sembah Qamaruzzaman, baginda itu pun tercengang-cengang hilang pikiran
baginda. Titah baginda Jadilah hikayat keduanya engkau ini berpanjangan di
46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
belakang hari di atas amat dari negeri kepada negeri
Kemudian bahwa baginda pun menitahkan sekalian qudhat dan syuhud
menghiasi pagang dan negeri tempat bersuka sekalian anak raja-raja dan menteri
hulubalang berjaga-jaga tujuh hari tujuh malam dan memberi makan faqir miskin.
Maka Sayidatul Budur pun dihiasi oleh permaisuri bagindanya di hadapan
sekalian anak raja-raja dan menteri. Maka Qamaruzzaman pun diberilah tempat
sebuah mahligai. Maka dihiasi oleh Perdana Menteri. Setelah lengkap maka
baginda pun mengkahwinkan Qamaruzzaman dengan Sayidatul Budur. Tatkala
selesai kahwin itu diarak-arak ke[li]liling129 negeri. Maka lalu masuk ke dalam
mahligainya Sayidatul Budur. Maka disediakan di atas panca persada pelaminan.
Maka baginda pun masuklah melihat anakdanya sangatlah suka cita. Baginda
seupama bulan dengan matahari dan sikap majlis paras keduanya. Maka hari pun
malamlah Qamaruzzaman pun memimpin adinda Sayidatul Budur masuk ke
dalam peraduan. Maklumlah tuan membaca ataupun dengar pengantin baharu
bertemu umpama semut jumpa manis. Pujuk dan jambul tiadalah kuasa hamba
yang meterjemahkan mencarikan dia pulang. Maklumlah kepada sekalian encik
dan tuan membaca ataupun dengar.
Syahdan (ta)tkala130 sampai pada hari yang kedua baginda pun berjamu
makan walimatul ursy dengan sekalian raja-raja dan menteri hulubalang rakyat
sekalian hadir dipanggil di perjamuan. Masing-masing t.ra.ny. amatlah suka
baginda dengan selamatnya anakda keduanya. Tatkala adalah sebulan
Qamaruzzaman bersuka-suka dengan Sayidatul Budur, maka terkenanglah
129 Tertulis
130 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
Qamaruzzaman akan ayahdanya Sultan Malik Syahraman sangatlah duka cita
ia dan rindu telah lama bercerai dengan ayahda. / Maka beradulah
Qamaruzzaman pada satu malam, maka itu pun berjumpa dengan ayahdanya.
Hai Anakku Qamaruzzaman, tiadalah anakku ingatkan ayahda lagi
padahal anakda minta[`]131 izin pada ayahda berburu seharinya dan semalam.
Sekarang sudahlah dapat kesukaan tiadalah anakku ingat ayahda Maka tatkala
hari siang itupun bangun daripada beradu lalu mengambil air sembahyang. Lalu
ia sembahyang subuh, lepas sembahyang Qamaruzzaman pun berduka cita. Maka
kata Sayidatul Bu Apakah kakanda ini seperti orang menaruh duka Maka
dijawa\b\132 Adinda, adalah pada malam semalam kakanda
bermimpi akan ayahda Malik Syahraman datang ia kemari. Maka oleh itu
sangatlah susa(h)133 hati kakanda kalau-kalau baginda itu dapat suatu kesusahan.
Maka hajat kakanda hendak pergi ziarah ayahdanya itu Setelah didengar
Sayidatul Budur katanya
bercerai dengan kakanda
Maka setelah sudah putus mufakat lagi istri, maka keduanya pun pergi
keutamaan mengadap ayahda Malik Al Ghabur. Maka tatkala sampai lalu ia
menyembah keduanya sujud di kaki baginda lalu disambut oleh baginda dengan
beberapa hormat suka hati akan anakda keduanya. Baginda bertitah
ada hal, Anakku Ayahda, oleh anakda ini
telah lama meninggalkan ayahda bunda anaknda. Maka sekarang ini ingin rasa
47
131 Tertulis
132 Tertulis 133 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
anakda hendak musafir kembali ziarah mengadap ayahda dan bunda barang
setahun lamanya Ayahda, anakda pun
hendak mengikuti juga ziarah ayahda tiadalah anakda mau tinggal Maka titah
baginda Jikalau begitu baiklah ayahda ini izin akan anakda keduanya tetapi
janganlah lama meninggal ayahanda bundanya. Jikalau sudah sampai setahun
diharaplah anakda kembali. Kemudian daripada setahun anakda pergi maka
berulang-ulang kedua antara ayahda dengan Baginda Malik Syahraman
Maka keesokan hari Sultan Malik Al Ghabur / pun melengkapkan sekalian
alat musafir juga dengan menteri hulubalang dan rakyat pengiringi kedua baginda
itu. Maka baginda pun setelah lengkap menitahkan kepada perdana menteri
hulubalang akan mengantar putra baginda akan ke luar negeri. Maka tatkala
sampai masanya Sayidatul Budur pun dipakai oranglah akan selengkap pakaian
yang indah-indah dan memakai baju selawar daripada sutera beludu ditatah
dengan permata yang indah-indah dan ditudung kepala daripada perbuatan tukang
ainul bana
memancar cahaya berkilat-kilat tiadalah dapat tentang lama. Demikianlah pula
Qamaruzzaman lalunya menyembah keduanya ayahda dan bunda Sayidatul
Budur pun menyembah ayahda bundanya. Maka ayahda bundanya memeluk
mencium akan Sayidatul Budur bertangistangisan. Maka Qamaruzzaman pun
demikian juga. Maka naiklah Sayidatul Budur dan Qamaruzzaman di atas tahta
ratna yang berumbai-rumbaikan manikam. Maka diantarlah oleh baginda dan
sekalian menteri hulubalang rakyat di luar negeri Jazair. Kemudian baginda pun
kembali ke istananya dan Qamaruzzaman dengan Sayidatul Budur pun
berjalanlah dengan segala kawan-kawan rakyat yang mengiringi itu dengan
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
bersuka-sukalah kawan dan menteri-
Berapa lama bercerai kami
Meninggalkan ayah dengan umi
Jadi bercerai asyik tersami
Rasa tak jejak di atas bumi
Baiklah aku menahan sabar
-qadra
Ayahku tidak menjadi Ghabur
Dijumpakan Allah Ilahi Al jabar
Maka sentiasa berjalan siang dan malam adalah lamanya satu bulan. Maka
berhentilah mereka itu pada suatu tanah yang luas yang banyak burung dan
mendirikan mereka itu akan kemah mereka itu. Maka berhentilah mereka itu
makan dan minum. Maka Sayidatul Budur pun beradulah lalu tidur. Maka
Qamaruzzaman pun masuk ke dalam kemah. Maka dilihatnya Sayidatul Budur
tidur. Maka ia pun duduk pada sisi Sayidatul Budur dengan taqdir Allah Taala
maka bertiuplah angin. Maka terbukalah baju Sayidatul Budur putih halus. Maka
memeluk Qamaruzzaman akan Sayidatul Budur. Maka terasalah pada tangan
di tepi pakaian Sayidatul Budur suatu / benda. Maka dibukanya tiba-tiba melihat
Qamaruzzaman sebentuk cincin yang bercahaya merah tua ikat di tepi pakaiannya
dan dibawa[`]134 oleh Qamaruzzaman kepada tempat yang terang di luar kemah.
49
134 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
Maka tertulislah dua seteru di cincin itu demikian bunyinya, Ini surat jangan ia
dibaca Maka takjublah Qamaruzzaman seraya berpikir di dalam hatinya,
Tentulah ada kehendak cincin ini pekerjaan yang amat besar Maka ditilik oleh
Qamaruzzaman cincin itu berulang-ulang. Maka tiba-tiba datang seekor burung
lalu disambarnya cincin Fuso yakni cincin pada tangan Qamaruzzaman dan
terbangkanlah oleh burung itu. Kemudian dihantarkan ke bumi. Maka hendak
diambil oleh Qamaruzzaman. Maka disambar ia kembali. Maka dibawanya
terbang perlahan. Maka takutlah Qamaruzzaman hilang cincin itu. Maka itu pun
mengikuti burung itu. Maka burung itu pun menurut langkah jalan
Qamaruzzaman tiada dijauh antaranya kira sedepa.
Maka sentiasalah itu kelakuan Qamaruzzaman mengikuti di bawah burung-
burung terbang daripada satu sungai kepada suatu sungai daripada bukit kepada
suatu bukitnya hingga merasalah Qamaruzzaman akan lapar dahaga dan
menyangkalah akan binasa dan hendak kembali tiadalah ia ingat akan jalan
kembali dan tiada pula ingat akan tempat kemah istrinya. Maka Qamaruzzaman
pun mengucap - - -
Kemudian Qamaruzzaman pun tidurlah beradu di bawah kayu tempat burung
bermalam itu.
Maka sentiasalah demikian siang dan malam, Qamaruzzaman mengikuti di
belakang burung yang terbang itu kira-kira sepuluh hari lamanya. Pada suatu hari
hingga sampailah burung itu dan Qamaruzzaman di tepi sebuah negeri. Maka
burung pun ghaiblah tiada ke[hba]lihatan135 lagi. Maka takjublah Qamaruzzaman
135 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
lalu mengucap - - Selamat aku sampai kepada
negeri ini. Kemudian duduklah Qamaruzzaman di tepinya sungai itu membasuh
dua tangan dan kakinya. Dan berhenti ia \sekedar saat\136. Maka asing telah ia
akan nasibnya.
Kemudian masuklah Qamaruzzaman ke pintu kota negeri amirat itu.
Padahal tiadalah ia tahu kemana hendak pergi. Maka ia pun berjalan di dalam
kota itu seorang pun tiada yang bertanya kepadanya. Maka seketika ia berjalan /
hingga ia sampailah kepada sebuah kebun di negeri itu sebuah rumah di kebun
itu. Maka duduklah Qamaruzzaman dekat pintu rumah itu. Setelah itu maka
keluar seorang tua namanya Khauli akan dia dan takut Qamaruzzaman akan dia.
Maka kata Khauli Alhamdulillah, datang engkau ini dengan selamat daripada
ahli-ahli negeri ini. Masuklah olehmu ke dalam kebunku ini dengan segera
sebelum melihat akan daku ahli negeri Maka Qamaruzzaman masuklah dengan
segera serta dengan ketakutan. Maka kata Hai
Nenekku, apakah hikayat negeri ini dan apa agamanya Maka sahut Khauli,
Hai Cucuku, inilah negeri-negeri Majusi Hai Cucuku, dengan
benarlah engkau berkata kepada aku apakah halnya engkau sampai ke tempat ini
dan apa sebab engkau masuk ke negeri ini
Maka tatkala didengar oleh Qamaruzzaman akan pertanyaan Khauli ini,
maka khabarkanlah oleh Qamaruzzaman dari dari awal sampai akhirnya
berngiang berlalu di atasnya. Setelah didengar oleh Khauli akan hikayat itu
Khauli pun takjublah di dalam hatinya sehabis-habis ajaib. Maka berkata
Cucuku, bahwasanya negeri Islam jauh dari sini. Jikalau
50
136 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
jalan lautnya antara ini dengan negeri itu sama empat bulan dan jalan darat
setahun. Maka ahli-ahli negeri ini juga pergi musafir di negeri Ainus dan negeri
Khalda(n)137 dan rajanya bernama Sultan Malik Syahraman Maka setelah
didengar oleh Qamaruzzaman nama ayahandanya maka itu pun tepekur lalu
menangis pada sangkanya tiadalah ia boleh sampai kepada ayahandanya kerana
jauh. Maka bertanya ia pula[k]138 Hai Nenekku, bilakah orang-orang negeri ini
pergi musyafir ke negeri nenekku khabarkan itu? Maka sahut orang tua itu
Setahun sekali tiap ini masa lagi dua bulan. Baiklah orang sini hendak
musyafir ke negeri ini Setelah didengar oleh Qamaruzzaman itupun berasa suka
hati Hai Nenekku, adakah suka menerima
hamba kawan jadi di kebun ini. [2]139 Nenek
terlebih suka jikalau cucuku mau bekerja kebun dan memotong rumput dengan
parang Maka hai Nenekku Maka Khauli pun
memberilah / persalin pakaian baju pendek dan berselawar pendek warna kelabu.
Maka Qamaruzzaman pun lalu ia bekerjalah menyiram tanaman-tanaman dan
memotong rumput. Maka menangislah siang dan malam seperti sangat itu kepada
ayahdanya dan bundanya dan i
Wahai nasib badanku sendiri
Menanggung dosa siang hari
Menepuh hutan[g]140 padang berduri
51
137 Tertulis
138 Tertulis
139 Tertulis
140 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
Bercerai dengan ayah istri
Wahai ayah bundaku tuan
Serta adindaku siti dermawan
Malang nasibmu wahai tuan
Hanyut seorang dagang sendiri
Kakanda melarat tiada diketahuan
Siang dan malam menaruh rawan
Tinggal di kebun membawa diri
Duduk berkerjaan sehari-hari
Dagang di kebun duduk menopang
Letih bekerja pagi dan petang
Harapkan karunia Allah akan datang
Supaya adinda dapat ditentang
Ya Ilahi Tuhanku Rabbani
Tolong hambamu sekali ini
Melarat hamba jadi begini
Tiada seorang yang mengasihani
Ya Ilahi Tuhanku yang Kaya
Tolong hambamu tidak berdaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
Hidup z.t.s di dalam dunia
Tidak menaruh daya upaya
Maka sentiasalah Qamaruzzaman tinggal di kebun Khauli itu menangis dan
menyerukan ayahdanya bundanya dan adindanya Sayidatul Budur. Maka
kuruslah badannya dan lesulah tulangnya tertiada terlena malam dan siang hingga
tiada mau makan sangat dan daif lah rupanya.
Alkisah tersebut perkataan istrinya Sayidatul Budur binti Al-Malik Al-
Ghabur, maka tatkala ia bangun daripada tidurnya maka mencari ia akan
suaminya Qamaruzzaman. Maka tiadalah kelihatan lagi tiba-tiba melihat selawar
dan baju dan surban Qamaruzzaman dan menilik ia akan cincin Fuso sudah tiada.
Maka berpikirlah Sayidatul Budur di dalam hatinya lalu ia tercengang,
Kembalilah pergi Kakanda Aku Qamaruzzaman, seolah-olah kakanda aku ini
mengambil ia akan cincin Fuso dibawanya pergi. Padahal tiada ia t.r.h.s.d.l.ny
kemanalah ia pergi tetapi tentulah ia tiada sengaja meninggal-/kan aku. Tentulah
(a)da141 suatu muslihat yang dijadikan Allah Taala antaraku dan jikalau aku
memberi tahu kepada sekalian khadam-khadamku dan orang-orang pengiringkan
barangkali mereka itu berbuat khianat kepada(ku)142. Jikalau begitu baiklah aku
berbuat hilah Maka Sayidatul Budur pun memakai pakaian Qamaruzzaman dan
surban dan baju jadilah ia seperti laki-laki Qamaruzzaman tiada mengetahui akan
dia oleh sekalian khadam-khadam dan pengiring-pengiringnya. Maka Sayidatul
52
141 Tertulis
142 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
Budur keluar daripada kemahnya 143 sediakan tunggangannya.
Maka membawalah khadam-khadam akan tungganganya Sayidatul Budur maka
musafirlah ia serta sekalian mereka itu siang dan malam lama kelamaan
sampailah ia di luar negeri sebuah dan menyuruh ia mendirikan kemah di luar
negeri itu. Maka Sayidatul Budur pun bertanya kepada ahli negeri itu. Maka kata
orang, Inilah negeri Madinah Al-Ainus dan rajanya Malik Umanus dan ada
anaknya seorang perempuan bernamanya Hayatun Nufus
Kemudian Sayidatul Budur pun berhentilah di luar negeri Madinah Yunus
kerana hendak bersenangkan diri. Maka terdengarlah khabar Sayidatul Budur
kepada Sultan Malik Umanus. Baginda pun menyuruhkan seorang utusan
bertanyakan khabar Sayidatul Budur. Maka tatkala sampai utusan lalu mengadap
ia seraya bertanya khabar. Maka mekhabarkan khadam-khadam itu akan
perkhabaran hendak pergi ke negeri Khaldan. Maka utusan itu pun kembalilah
kepada Baginda Malik U[nu]manus144 dan sembahkannya sekalian ahwal angkat
nan Sayidatul Budur. Setelah didengar Malik Umanus akan sembah utusan itu.
Maka baginda pun bertitah kepada sekalian wazir perdana menteri akan
menyabut Sayidatul Budur dibawa[`]145 masuk ke dalam negeri setelah sudah
hadir. Maka baginda / pun berangkatlah serta wazir menteri menuju kemah
Sayidatul Budur. Maka tatkala sampai di hadapan kemah itu, maka Sayidatul
Budur pun keluar dari dalam kemahnya. Lalu berdiri memberi hormat dengan
53
143 Tertulis
144 Tertulis
145 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
takzim dan Malik Umanus pun memberi salam serta kata memi(n)ta[ ]146
disilakan ke dalam negeri. Maka memegang baginda akan tangan Sayidatul
Budur serta tentaranya ke dalam negeri. Lalu dinaikan di atas istana dan bertitah
baginda mengangkat santapan berbagai-bagai warnanya. Maka baginda pun
santaplah dua sahaya dengan kemudian memakai bau-bauan. Kemudian baginda
bertitah lengkapkan alat-alat mahligai akan tempat Sayidatul Budur. Maka
dilengkapkanlah oleh sekalian dayang-dayang selengkap-lengkap peraduan.
Maka berhentilah Sayidatul Budur dengan tentaranya sekalian negeri
Ma[n]di[na]natul147 Ainus.
Syahdan adalah Malik Umanus berpikir hendak beri kahwin akan anaknya
Hayatun Nufus kepada Sayidatul Budur. Maka Malik Umanus pun pergilah
kepada Sayidatul Budur setelah sampai maka Sayidatul Budur memberi hormat
dengan takzim. Maka Malik Umanus pun duduklah di lambung Sayidatul Budur.
Maka titah baginda Hai Anakku, Sayidatul Budur [a]dalah148 sebab ayahda
datang mendapatkan anakku kerana ayahda sudah tua dan lama umur ayahanda
tiada juga ayahda beroleh anak laki-laki hanyalah anak perempuan. Maka oleh
kerana itu seboleh-bolehnya maksud ayahda anaknda aku hendak kahwinkan
dengan anakku Hayatun Nufus dan aku hendak jadikan anakku jadi raja di dalam
negeri ini Maka tatka(la)149 didengar oleh Sayidatul Budur titah baginda itu,
maka malulah ia. Maka berpikir Sayidatul Budur di dalam hati, Betapalah halku
146 Tertulis
147 Tertulis
148 Tertulis
149 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
hendak berkahwin aku seorang perempuan tetapi jikalau aku tiada mau menurut
raja ini akan kehendak niscaya aku dikenakan tipu dayanya. Maka baiklah aku
pergunakan kehendak raja-raja ini. Maka Sayidatul Budur tunduk menyembah
Ya Tuanku / patik junjunglah seperti titah itu Maka tatkala
didengar oleh raja Malik \U\manus150 sembah Sayidatul Budur, baginda pu(n)151
amatlah suka citanya. Maka bertitahlah kepada sekalian wazir-wazir dan perdana
menteri menyiapkan sekalian pangan dan pasar dan lorong dan mahligai. Maka
sekalian wazir menteri bersiaplahdi dalam sekalian lamanya sebulan. Setelah
sebena lengkap, maka baginda pun mula berkerjaan berjaga dan berjamu lamanya
ampat puluh hari. Lalulah hiasi dayang-dayang bi[n]duanda152 akan putri Hayatun
Nufus dengan Sayidatul Budur. Setelah kahwin maka dinaikkan Sayidatul Budur.
Maka persada, lalu t.r.l.l.n.k dan ditabalkan menjadi raja di dalam negeri
^Madinatul^153 Ainus. Maka tatkala selesai demikian hal itu maka Sayidatul
Budur pun dibawa[`]154 orang lah masuk ke dalamnya mahligai lalu disandingkan
di atas panca persada tahtanya ratna di hadapan oleh sekalian istri perdana
menteri dan dayang-dayang biduanda yang setelah itu haripun malamlah. Maka
beradulah Sayidatul Budur dengan Hayatun Nufus ingatlah Sayidatul Budur akan
kekasihnya Qamaruzzaman. Maka lalu ia sangat-sangat ingat kepada suaminya
54
150 Tertulis 151 Tertulis
152 Tertulis
153 Tertulis
154 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
Wahai perjalananku yang panjang
Hatiku gundah malam dan siang
Hatiku juga dapat berguyang
Kekasihku di mata terbayang
Hai Tuhanku Malikul Alam
Bumi yang terang ku sangka kelam
Tidur tak lelap rasa tak salam
Kerana bercerai bangsawan pahlam
Ayuhai Tuhanku yang ghani
Apakah jadi hambamu begini
Hidup di dunia begini kanfana155
Menunggu percitaan selaku begini
Ya ilahi Malikur Rahmat
Engkaulah Tuhan memberi selamat
Jumpakan hambamu segera (sa)ngat156
Qamaruzzaman kekasihku amat /
Kata sahibul hikayat tatka(la)157 selesai ia daripada syairnya Sayidatul
Budur pun memeluk istrinya Hayatun Nufus lalu diciumnya. Maka itu lalu ia
55
155 Tertulis
156 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
tidur di belakang Hayatun Nufus hingga subuh itu pun bangun lalu mengambil air
sembahyang. Setelah sembahyang, maka itu pun berangkat ke hadapan menteri
mehukumkan rakyat dengan sangat adil. Maka sekalian hamba rakyat pun sangat
suka mereka itu akan Sayidatul Budur. Maka mengucap syukur sekalian perdana
menteri dan mendoakan mereka itu akan dia kekal di atas tahta kerajaan. Maka
tatkala malam hari beradulah Sayidatul Budur seperti kelakuan yang dahulu itu
juga yaitu dipeluk diciumnya akan Hayatun Nufus.
Maka sentiasalah hal demikian di antara laki istrinya. Maklumlah sekalian
pembaca dan pendengar apalah daya perempuan sama perempuan dikahwinkan.
Maka tatkala dan pada suatu hari Baginda Malik Umanus pun dan istrinya masuk
ke mahligai mendapatkan anaknya As-Sayidah Hayatun Nufus dan bertanyalah
baginda ,
tiadalah patik mengetahui hanyalah ia asyik menangis dan berbagai-bagai
Maka \titah\158 baginda Anakku, khabarkanlah oleh anakku yang sebenar
Ma Adalah kalau ada anakda Malikatul
Budur apabila malam ia beradu di belakang patik. Kemudian dipeluk dan
diciumnya patik. Kemudian itu pun sembahyang. Lalu ia beradu hingga sampai
subuh demikianlah selamanya Maka titah baginda, Tiadakah pecahkan bikir
anakku Maka dijawab As-Sayidatul Hayatun Nufus, Tiada Maka baginda
pun heran tercengang. Maka titah baginda Sabarlah Anakku, jikalau tiada juga
ia pecahkan bikirmu. Maka ayahda ambil kembali daripadanya kerajaan dan kita
hila akan dia daripada negeri kita
157 Tertulis
158 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
Maka muwafaqatlah baginda dengan anaknya dengan ini perkataan dan
menyembunyikan mereka itu akan ini rahasia. Maka baginda laki istri / pun
kembalilah.
Maka haripun malam, maka Malikatul Budur pun masuk beradu ke dalam
peraduan. Maka memeluk dan menciumnya. Maka Malikatul Budur seperti
kelakuan yang dahulu itu juga. Maka As-Sayidah Hayatun Nufus bergantung di
tepi kainnya dengan katanya, Ya Kakandaku, tiadakah [2]159 kakanda mau
kepada ayahda aku tiada engkau pecahkan bikirku Maka tatka(la)160 mendengar
Malikatul Budur akan perkataan As-Sayidah Hayatun Nufus maka itu pun lalu
dudu(k)161 di lambung Sayidah Hayatun Nufus Adindaku,
(adakah)162 yang dikatakan ayahda kepadamu Maka menyahutlah Malikatun
Nufus, Adalah baginda itu bertanya kepada ditiduri hal antara kakanda dengan
adinda. Maka tiada adinda menkhabarkan hal antara adinda dengan kakanda yang
tiada kakanda pecahkan bikir adinda. Jikalau sekira adinda khabarkan
bara(ng)kali163 baginda ditinggal daripada tahta kerajaan atau dibunuhkan
kakanda. Maka oleh yang demikian tiadalah adinda khabarkan, kerana adinda
sangat kasih sayang kepada kakanda Maka tatkala mendengar Malikatul Budur,
maka duka citalah hatinya. Maka pikirlah ia di dalam hati, Adalah aku telah
dijadikan raja di dalam negeri Al-Ainus ini dan sekalian di bawah perintahku
56
159 Tertulis
160 Tertulis
161 Tertulis
162 Tertulis
163 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
Maka Malikatul Budur pun menyerahkan kepada Allah Taala sekalian barang
yang datang kepadanya seraya Malikatul Budur kata kepada istrinya Malikah
Hayatun Nufus, Ya Adinda, tahukah adinda kita bersetia bersumpah jikalau
kakanda khabarkan satu-satu hal jangan sekali-kali adinda khabarkan kepada
ayahda itu atau lainnya Maka sahut Malikah Hayatun Nufus bahkan maka
bersumpahlah keduanya tiada khabarkan hal itu hingga datang Qamaruzzaman.
Maka Malikatul Budur itu pun mekhabarkan sekalian kisah-kisahnya dari
awal sampai akhirnya. Maka takjublah Sayidah Hayatun Nufus akan hal
Malikatul Budur itu Kakandaku, jikalau demikian
janganlah kakanda takut dan \khawatir\164 dan sabar oleh kakanda hingga mudah-
mudahan Allah Taala dapat berjumpa dengan Kakanda Qamaruzzaman kerana
tiadalah ja-/lan yang lain melainkan dari negeri kita ini. Maka ia pu(n)165 bersya'ir
seperti
Air pasang dayunglah sampan
Angin turu(n)166 naik layarkan
Tahu makan tahu bersampan
Rahasia jangan dzahirkan
Angin turun naik layarkan
A[l]wan167 mendung k.t.m.g.n. j.t.
57
164 Tertulis
165 Tertulis
166 Tertulis
167 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151
Rahasia jangan dzahirkan
Kunjukkan kuat di dalam hati
Kunjukkan kuat di dalam hati
Buah berangan di dalam balang
Adinda ibarat sebuah peti
Hendak dibuka kuncinya hilang
Buah berangan di dalam balang
Buah semangka di atas peti
Hendak dibuka kuncinya hilang
Serahkan kepada adinda siti
Buah semangka di atas peti
Buat jamuan hari raya
Diserahkan kepada adinda siti
Adindalah tempat kakanda percaya
Kata sahibul hari pun
malam lalu berpeluk keduanya bermain-main hampir waktu subuh. Maka
bangunlah Sayidah Hayatun Nufus diambilnya seekor ayam disembelih dan
dikoyakkan akan selawarnya dilumurkannya dengan darah ayam.
Maka tatkala menyata siang hari itu itu maka masuklah sekalian dayang dan
permaisuri. Maka bertanyalah permaisuri akan Hayatun Nufus hal antaranya
dengan melupakan Malikatul Budur ia pun malu-maluan tiba-tiba terlihatlah oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
152
permaisuri akan selawarnya berdarah, maka permaisuri pun tertawalah ia seraya
Sudahkah dipecahkan akan bikirmu Maka sembahnya bahkan, maka
permaisuri pun pergilah menyembah kepada baginda seraya berkata adalah
anakda kita [2]168 Hayatun Nufus telah dipecahkan Malikatul Budur akan
bikirnya. Maka tatkala baginda mendengar kata permaisuri itu baginda pun
sukalah bikir baginda tiadalah Malikatul Budur ini laki-laki. Maka baginda pun
berjamulah pula memberi makan faqir dan miskin-miskin serta shadaqah. Maka
Malikatul Budur tatkala [Syah]169 bangun / dari beradu lalu ia pergi bersiram
mengambil air sembahyang lalu sembahyang subuh. Setelah itu, ia pun pergi ke
tempat tahta kerajaan mehukumkan rakyat dengan adil. Demikianlah adanya.
Alkisah maka tersebutlah pula perkataan Sultan Malik Syahraman kemudian
sudah keluar anak Baginda Qamaruzzaman dengan kawannya Marzawan pergi
berburu ke dalam hutan[g].170 Menanti-nantilah baginda anakdanya hingga
malam hari tiada kembali. Maka heranlah baginda serta duka cita kerana
semalam-semalam itu baginda keluar kasih tiada terlena hingga siang hari dinanti
juga oleh baginda setengah hari tiada juga kembali. Maka terbanglah
semangatnya dan menyangkalah baginda bercerai dengan anakdanya lalu
menangis baginda hingga basah kain dengan air mata seperti kata sya'ir:
Wahai Anakku cahaya mata
Meninggalkan ayahda duduk bercinta
58
168 Tertulis
169 Tertulis
170 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
153
Anakku berburu suka cita
Ayahda tinggal terluta-luta
Anakku nyata kembali pasti
Habis malam siang berganti
Ayahda bercita tiada berhenti
Entahkan hidup entahkan mati
Hai Anakku wajah asli
Muda remaja intan persati
Susah ayahda tiada terpili
Rasa tiada lagi kembali
Lihat ayahda berhati pilu
Bak dihiris dengan sembilu
Air minum tiadalah lalu-lalu
Cintakan anakku junjungan halu
Wahai Anakku emas tempawan
Ayahda bercinta berhati rawan
Bercerailah ayahda denganmu tuan
Apalah jadi hari kemudian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
154
Kata sahibul hikayat maka tatkala selesai Baginda Sultan Malik Syahraman
baginda pun bertitah kepada perdana
menteri dan hulubalang dan tentara melengkapkan alat perjalanan kudanya kemah
dan perbekalan sekalian. Setelah lengkap, maka baginda pun naiklah di atas
ku(da)nya171, / diiringkan oleh sekalian menteri hulubalang kanan dan kiri hendak
mencari putra Qamaruzzaman.
Berjalanlah baginda siang dan malam, tiada berhenti melainkan kerana
makan minum. Maka hingga sampai ampat hari ampat malam. Maka berjumpalah
baginda dengan simpang ampat tiga, tiadalah baginda mengetahui manakah yang
dijalani oleh putranya dengan Marzawan. Maka tiba-tiba melihatlah mereka itu
akan kain baju koyak dan daging berpotong-potong dan baju berlumur darah.
Maka memberi tahu mereka itu akan baginda daripada kain ber(lu)mur172 darah
dan daging dengan terpotong-potong dengan ke\ta\kutan173. Maka baginda pun
lalu berangkat ke tempat ini. Maka kelihatanlah pada baginda akan kain baju
berlumur darah dengan daging yang telah busuk dan terpotong-potong itu. Maka
baginda pun terperanjat dan menarik ia akan janggutnya. Lalu dilihat oleh
baginda akan baju selawar baginda putra Qamaruzzaman. Baginda pun menangis
pingsan tiada sadarkan diri yakinlah akan baginda putranya telah mati. Maka
duka citalah sekalian wazir perdana menteri pun demikian juga disangka oleh
mereka itu dibunuh orang penyamun atau dimakan binatang yang buas-buas dan
baginda pun disiram dengan air mawar. Maka bangun baginda daripada
59
171 Tertulis
172 Tertulis
173 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
155
pingsannya. Maka muramlah durja[h]174 baginda dan pecahlah hati seperti kata
:
Wahai Anakku Kemala Negeri
Buah hatiku intan biduri
Cahaya mata ayahda sendiri
Hilang tak dapat ganti dicari
Wahai Anakku Qamaruzzaman
Meninggalkan ayahda tiada aman
Anakku berburu dua bertaman
Sampai kehendak -Rahman
Siapakah membunuh putraku tuan
Anakku dibunuh tiada diketahuan
Apalah dosamu maka demikian
Tiada sekali belas kasihan
Aku sakit ayahda perbela
Sehingga baik bagi semula /
Tiba-tiba anakku mendapat cela
Inilah akhirnya membawa gila
Kata sahibul hikayat tatkala selesai baginda ,
60
174 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
156
kembalilah baginda segala menterinya dan hulubalang dan rakyatnya ke dalam
negeri. Dan putuslah harapan baginda tuan, yakinlah baginda akan anaknya mati
demikian binatang atau dibunuh orang. Dan setelah sampai di dalam negeri, maka
baginda menitahkan orang-orang negeri memakai pakaian hitam alamat duka cita
di atas anaknya Qamaruzzaman. Dan diperbuat satu rumah ditanam baju-baju
anaknya di dalam rumah itu. Maka dinamakan rumah itu rumah duka cita dan
pada tiap-tiap hari Khamis dan hari Isnain baginda mehukum di atas tahta
kerajaan antara sekalian rakyatnya. Maka lain daripada hari Khamis dan Isnain
baginda masuk ke dalam rumah - A\chz\an175 yakni rumah duka cita atas
anakda Qamaruzz nya:
Wahai hari pengasan kasih
Cincin zali tiada selisih
Nasib dimangkir tiada boleh
Tiadalah dapat hamba beralih
Wahai anakku Qamaruzzaman
Lihat tinggal sudahlah paman
Tidak dan makan tiada nyaman
Ingatkan anakku asal budiman
Ayahda tinggal seorang diri
Berduka cinta setiap hari
175 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
157
Tiada senang barang sehari
Seperti duduk di atas duri
Wahai Anakku usul yang tempa
Hati ayahda sudahlah hampa
Dengan sangat tiadalah lupa
Dengan anakda rasa berjumpa
Dari dahulu niat ayahda
Akan anakku usul yang syuhada
Segala kerajaan mana yang ada
Anakku menjadi ganti ayahanda
Demikian hal Baginda Sultan Malik Syahraman sentiasa tiadalah berputus
duka cita anaknya Qamaruzzaman.
Alkisah maka tersebut perkataan Qamaruzzaman sentiasa ia tinggal berkerja
/ kebun di rumah Khauli hanyalah ia menangis siang dan malam. Maka kata
Khauli, Habis ini akhir tahun adalah orang negeri hendak pergi ke negeri Islam.
Sabarlah cucu dahulu Maka pada suatu hari melihat Qamaruzzaman akan
orang-orang himpun terlalu banyak. Maka takjublah Qamaruzzaman daripada
demikian itu. Maka seketika Khauli pun datang mendapatkan Qamaruzzaman
Cucuku, berhentilah engkau dahulu daripada bekerja kebun
ini. Kerana hari ini hari raya jangan engkau menga(ng)kat176 air dan memotong
61
176 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
158
rumput. Kerana ma[k]nusia177 pada hari ini bersuka-suka dan engkau pun
bersenanglah dirimu kerana nenek hendak mencarikan tumpangan cucuku pergi
ke negeri Muslimin
Kemudian Khauli pun keluarlah dari kebun itu dan tinggallah
Qamaruzzaman seorang dirinya di kebun itu. Maka pecahlah hatinya, lalu ia
menangis hingga bengkak matanya dan tatkala selesai ia daripada menangis maka
Qamaruzzaman pun berdiri lalu ia berjalan dari kebun itu. Maka itupun berpikir
di dalam hatinya lamalah masaku di dalam kebun ini baik aku pergi membawa
diriku. Maka itu pun menga(ng)kat178 barang yang luka-luka kakinya dan
menyapulah ia akan darah kakinya dan air matanya. Setelah itu Qamaruzzaman
pun berjalanlah ia, tiba-tiba melihat ia di atas pohon kayu dua ekor burung gagak
yang berkelahi, maka mati seekor lalu \gugur\179 ke bumi di ha[n]dapan180
Qamaruzzaman.
Maka di antara demikian, maka tibalah datanglah dua ekor burung gagak
yang amat besar hampir kepada burung yang mati itu seekor dihangkat dekat
kepalanya dan seekor dihinggap dekat ekornya dan mengembangkan keduanya
akan sayap keduanya kepada burung yang mati itu dan memanjangkannya [2]181
keduanya akan lehernya keduanya. Maka menangis oleh keduanya. Maka tatkala
dilihat oleh Qamaruzzaman yang demikian itu pun menangis oleh kedua pula,
177 Tertulis
178 Tertulis
179 Tertulis
180 Tertulis
181 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
159
kerana ia ingatkan bercerai dengan istrinya tatkala melihat ia akan burung
bertangis-tangis.
Kemudian burung-burung kedua pun mengorek dengan paruhnya sebuah
lubang di bumi itu. Maka ditanam oleh keduanya / akan burung yang telah mati
itu. Maka setelah ditanamnya, maka keduanya pun lalu terbang tiada ia kelihatan
lagi. Kemudian kembali pula burung itu dua ekor yang membunuh seekor itu.
Maka hinggaplah pula burung keduanya itu di atas kubur burung yang telah mati.
Dan membunuh pula burung itu akan burung yang membunuh. Dan membelah
perutnya dan lalu dikeluarkan pula perutnya dan pula dicencerkan darah burung
yang mati itu di atas kubur burung yang telah mati dahulu itu. Kemudian
ditaburkan akan daging-daging burung itu. Maka perutnya burung itu terjumpa di
lambung kubur yang telah mati dahulunya itu. Maka sekalian kelakuan burung itu
diintikkan oleh Qamaruzzaman. Maka takjublah Qamaruzzaman akan sebagai
takjub. Maka Qamaruzzaman akan se[a]keping182 daripada suku-suku perut
burung itu. Maka ambil oleh Qamaruzzaman lalu dibelahnya. Maka tiba-tiba ia
itu melihat akan sebentuk cincin Fuso yaitu cincin istrinya Sayidatul Budur.
Itulah sebab jadi bercerai Qamaruzzaman dengan istri Sayidatul Budur lalu
diambilnya cincin itu dan ikatkan pada pergelangannya. Maka ia pun lalu
menangis pingsan.
Maka tatkala sembuh ia daripada pingsannya itupun suka citalah inilah
alamat ia bertemu dengan istrinya Sayidatul Budur dengan segeranya. Maka
Qamaruzzaman mengambil ia akan roti dan mangkok dan kain di dalam kebun
62
182 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
160
itu. Maka ia pun pergi kepada sepohon kayu yang rendah. Maka dipalunya akan
cabang kayu itu, maka hamburlah tanah daripadanya. Maka mendapat
Qamaruzzaman padanya satu tebak. Maka membuka akan dia, maka lihat akan
dia lubang. Maka turunlah Qamaruzzaman ke dalamnya. Maka berjumpalah ia
akan satu Fatihah satu tempat perbendaharaan Tsamud dan Ad. Dan adalah
tempat itu lapang penuh di dalamnya berisi emas sepuluh mutu berbagai-bagai
intan permata yang indah-indah. Maka Qamaruzzaman pun berpikir di dalam
hatinya baiklah aku balik./
Maka itu pun kembalilah di kebun menyiram tanam-tanaman. Maka dengan
seketika ia bekerja hari pun petang lah. Maka Khauli pun datanglah seraya
Cucuku Qamaruzzaman, dapatlah sudah tunggulkan engkau
kembali dari negeri orang Islam kerana saudagar negeri telah sedia hendak pergi
lagi tiga hari ke negeri Al-Ainus ialah mula-mula dapat negeri Islam. Maka
apabila engkau sampai di situ, maka engkau berjalan darat lamanya anam bulan.
Mudah-mudahan sampai engkau ke negeri Jazairul Khaldan adalah raja negeri
Khaldan itu namanya Sultan Malik Syahraman Maka setelah didengar oleh
Qamaruzzaman perkataan Khauli itu, maka suka citalah Qamaruzzaman.
Kemudian lalu diciumnya dua tangan Khauli itu. Maka kata Khauli, Hai
Cucuku, engkau hormati akan daku. Maka aku terlebih hormat akan cucuku.
Maka jikalau cucuku pergi daripada aku sangatlah putus rasa hatiku Maka kata
Nenekku, insya Allah jikalau cucunda musafir kemudian
hari mudah-mudahan kita berjumpa juga Maka katanya
Nenekku, aku berjumpa dengan jumpa berisi emas-emas di tepi kebun ini. Maka
janganlah ambil nenekku berkuat-kuat sangat berkerja, kebun emas inilah
63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
161
nenekku ambil jualkan buat belanja ne\nek\ku183[nya]184 Setelah didengar
Cucuku, di mana tempat emas yang
engkau khabarkan itu Pergilah keduanya kepada lah. Maka sahut
pergi lihatkan kepadamu Maka pergilah
keduanya lalu dibuka oleh Qamaruzzaman akan itu.
Maka terlihat oleh Khauli dua tempayan penuh berisi-berisi emas. Maka
Khauli pun amatlah suka citanya seraya kata, Anakku, sudah lapan puluh
tahun ini kahwin dari bapa-bapa (ne)nek185 mu yang sampai kepada nenek
tiadalah pernah terlihat demikian ini. Maka cucuku baharu empat bulan bersama-
samaan nenek cucuku bertemu dengan emas dua tempayan. Maka diangkat oleh
Khauli dan Qamaruzzaman akan emas dua tempayan itu dibawanya ke rumahnya.
Maka kata / Cucuku, ambil olehmu akan emas ini satu
tempayan
Nenekku, bagimulah sekaliannya kerana cucu ini orang musafir. Kalau-kalau
cucu dibunuh orang penya Cucuku,
jangan takut bolehlah nenek buat celah supaya tiada sangka orang engkau
membawa[`] 186 emas. Maka Khauli pun mengambil satu mathar tempat emas itu
ditaruh di dalam mathar yakni satu sekarung emas itu. Maka ditaruhnya di
luarnya karung itu buah zaitun. Maka ikatnya mulutnya karung itu. Maka tiadalah
64
183 Tertulis
184 Tertulis
185 Tertulis
186 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
162
menyangka oleh orang karung itu ada berisi emas berjumlah lima[nya]187 karung.
Setelah hadir sekalian, maka dihimpunkanlah di rumah Khauli itu.
Maka tatka[la]188 sampai ketiga saudagar hendak musafir, maka saudagar
kawan Khauli berjanji itu pun datanglah mendapatkan Khauli. Maka berkata,
khabarkan saudagar i
tumpangkan kepada kami \tempo\189 hari. Maka kami ini hendak be(r)layar190.
Maka segeralah olehmu suruh turut anakmu itu kerana angin sekarang ini baik
Maka Khauli dengan Qamaruzzaman pun mengangkat sekalian mathar dan
berkelana ke dalam perahu juragan itu.
Maka tatkala sedia sudah masuk perahu itu, maka Qamaruzzaman pun
memberi salam takzim akan Khauli. Maka didapatinya hendak mati. Maka takdir
pada ketika itu Khauli pun mati lalu ditanam oleh Qamaruzzaman. Kemudian ia
pun bersegeralah mendapatkan perahu juragan tiba-tiba perahu pun sudah berlalu
tiadalah kelihatan lagi. Maka Qamaruzzaman pun kembali dengan duka cita oleh
kerana cincin Fuso yang diambil dari istrinya Sayidatul Budur ditaruhnya di
dalam karung tersebut kerana takut ia diketahui orang kalau-kalau diambil orang.
Maka sekalian barang yang Qamaruzzaman sudahlah bawa[`]191 juragan pergi
berlayar. Maka tinggallah Qamaruzzaman berduka cita menangis siang dan
malam.
187 Tertulis
188 Tertulis
189 Tertulis
190 Tertulis
191 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
163
Dapat angin yang baik hingga sampailah juragan itu ke negeri Jazairul
Ainus dan berbetulan Al-Malikatul Budur / duduk di atas kursinya di muka
mahligai mengadap ke laut. Maka terlihat bedanya sebuah perahu datang ke
negeri itu. Maka itu pun bertitah kepada menterinya pergi melihat perahu itu
darimana datangnya dan apa muatannya. Maka wazir pun menyembah lalu turun
masuk sampan menuju perahu juragan itu. Setelah sampai lalu bertanya wazir
Saudaraku, dari mana kamu datang ini Maka sahut
Kami datang dari negeri Majusi Maka kata wazi kamu
dipanggil baginda raja kami kerana ia hendak membeli barang-barang Maka
juragan itupun menujukan perahunya di jembatan. Setelah sampaikan juragan pun
naik ke darat lalu mengadap Al-Malikatul Budur. Setelah sampai lalu ditanya
oleh Al- Hai Juragan, apa muatanmu itu Maka sembah
Tuanku,^192 oleh bermacam-macam barang yang baik, dan juga
membawa[`]193 buah tamar hindi dan zaitun dan [nya]194 minyak atar dan kain-
kain yang halus berbagai-bagai warnanya Dan titah baginda
banyak zaitun yang engkau bawa kemari
banyaknya lima puluh karung dan tetapi empunya tiga tiada hadir hanyalah
dikirim kepada patik yang menjualnya . Maka titah baginda
membeli ini sekarang \zaitunnya-zaitun\195 itu berapa harganya kami bayar
seribu dirham semuanya Maka
65
192 Tertulis
193 Tertulis 194 Tertulis
195 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
164
Malikatul Budur suruh membuka sekalian karung yang lima puluh itu. Maka
dibuka orang sekalian. Maka didapat tiap-tiap karung itu berisi emas bercampur
zaitun. Maka baginda pun takjublah akan sebagai takjub. Tiba-tiba baginda
menyuruh buka karung itu pengabisannya. Maka didapati di dalamnya satu cincin
Fuso. Maka mengambil baginda akan cincin Fuso itu lalu amati maka nyatalah
cincin yang diambil suaminya Qamaruzzaman dari tepi ^selendangnya^196. Maka
tatkala sudah yakin Baginda Malik Al-Budur akan cincin. Maka ia pun hilanglah
pikiran lalu rebah / pingsan.
Maka tatkala baginda bertemulah dengan antara keduanya Sayidatul Budur
dengan Qamaruzzaman dan masing-masinglah bertangisan-bertangisan lalu ia
berpeluk-pelukkan istri dan bercium-ciuman antara keduanya. Maka citeralah
kedua-duanya sehingga habis citerakan keduanya itu. Maka sudah ia berciterakan
hal ke hadapan sebelah pihak Qamaruzzaman baik dan lagi di sebelah As-
Sayidatul Budur pun baik. Maka masing-masinglah bertangisan keduanya.
Kemudian antara keduanya sangatlah suka cita telah bertemu dengan suami istri
kerana lamanya telah bercerai. Kemudian mereka beradunya masuk ke dalam
mah[li]gai197 beradu dan duduk berkasihsayanglah sampai selamanya.
Wallahua lam. Tamat. 1324 Sannah. /
66
196 Tertulis
197 Tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
165
3. Daftar Kata Sukar
Kosakata Bahasa Melayu
1. Azali = bersifat azal, bersifat kekal
2. Baharu = baru
3. Balang = tempat menyimpan air, barang-
barang atau makanan
4. Bangat-bangat = amat sangat, terlalu
5. Berhinap = memikirkan suatu perkara
6. Berperi-peri = bersungguh-sungguh
7. Berselawar = memakai celana
8. Biduanda = suruhan raja
9. Bikir = dara, gadis, perawan
10. Bilut = ikan darat
11. Dakwat = cecair berarna (merah, hitam,
dsb) yang digunakan untuk
menulis, tinta
12. Daulat = bahagia; benar, kuasa,
13. Daulat bahari = kekuasaan yang indah, molek,
elok
14. Dian = lampu atau cahaya penerang
15. Diintikkan = intip, intai
16. Dipicinglah = dipejamkan
17. Duli = : abu, baginda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
166
menjunjung, menyembah kepada
raja, mengerjakan perintah raja.
18. Emas sekati = alat bunyi-bunyian
19. Emas tempawan = gelaran atau sebutan untuk
perempuan yang cantik yang
dikasihi
20. Encik = panggilan untuk orang laki-laki
yang tidak dikenal; panggilan
kepada ibu; panggilan sebelum
nama orang laki-laki; panggilan
untuk orang cina asli.
21. Helah = akal, muslihat, tipu daya; alasan
yang dibuat-buat, dalih
22. Kabus-kabus matanya = tidak nyata kelihatan, kabur,
berembun atau beruap air
23. Khadam = orang suruhan, pelayan, hamba
24. Kunjukkan = tunjukan
25. Mati lawat = menziarahi orang mati
26. Merawan = bersedih
27. Nipis = tipis
28. Pahlam = pahlawan; pahala
29. Panca persada = tempat bersemayam raja waktu
pertabalan
30. Patik = hamba, saya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
167
31. Selawar = celana
32. Sembilu = kulit buluh yang nipis lagi tajam
33. Sikap majlis = cantik, indah, elok
34. Silalah = sila, minta dengan hormat,
mempersilakan
35. Simpang ampat tiga = pertigaan jalan
36. Suluh = sesuatu yang digunakan untuk
menerangi; lampu
37. Tajuk mahkota = perhiasan kepala yang dibuat
dari emas
38. Takzim = hormat
39. Tepoh hari = tempo hari
40. Tingkap = jendela di atap (di dinding, dan
sebagainya); ada bermacam-
macam rupa dan namanya.
41. Wazir = menteri, perdana menteri
Kosakata Bahasa Arab
1. - - = Mengingat laki-laki dan
perempuan
2. Ainul bana = Mata bangunan
3. - -
= Segala puji bagi Allah yang
memberi keselamatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
168
4. Allah Ilahi Al jabar = Allah yang Maha Perkasa
5. -ahzan = Rumah kesedihan
6. - - -
= Dengan nama Allah yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang
7. ghani = Kaya
8. hamam = Kamar mandi
9. Isnain = Hari Senin
10. Jannah adnan = Surga Adnan
11. -Rahman = Maha Pencipta Maha Pengasih
12. Khamis = Hari Kamis
13. khimar = keledai
14. -
- -
= Tiada daya dan upaya kecuali
Allah yang Maha Tinggi dan
15. Malikul alam = Penguasa alam
16. Malikur rahmat = Penguasa yang pengasih
17. Mathar = Hujan
18. Maujud = Ada
19. Men-qadra = Menakdirkan, menentukan
20. musonif = Pengarang
21. Nurul aini = Cahaya mata
22. Qadar = Takdir, Ketetapan
23. Qalam = Pena
24. Rabbul Izzati = Tuhan yang Kuat
25. Rabbul Jalali = Tuhan yang Berkuasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
169
26. Syuhud = Melihat
27. Sulasa = Hari Selasa
28. Walimatul ursy = Pesta pernikahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
170
BAB V
ANALISIS TEKS
A. Analisis Sastra Fantastik
Menurut Todorov, fantastik adalah kebimbangan yang dirasakan oleh
seseorang yang hanya mengenal hukum-hukum alam, ketika menghadapi suatu
peristiwa yang kelihatannya supranatural. Pada awalnya kebimbangan di sini
adalah kebimbangan yang dirasakan oleh pembaca. Lebih lanjut lagi Todorov
menjelaskan bahwa kebimbangan tersebut tidak hanya dirasakan oleh pembaca,
tetapi juga dirasakan oleh protagonis dalam cerita yang seakan berada pada dua
kutub yaitu realitas atau mimpi, kenyataan atau ilusi, natural atau supranatural
(Apsanti dalam Risnawati, 2010: 13).
Teks HQ sebagai cerita dalam khazanah Sastra Melayu, menyajikan cerita
istana sentris yang memuat adanya kisah supranatural. Hikayat merupakan
karangan yang kadarnya cerita, bukan peristiwa yang benar-benar terjadi atau
hasil rekaan. Selain itu hikayat juga merupakan cerita lama berbentuk prosa,
namun juga berarti bahwa cerita yang pernah terjadi atau sejarah riwayat (Siti
Baroroh Baried, 1985: 6). Struktur hikayat pada cerita menyebabkan asumsi
bahwa terdapat unsur fiksi dalam cerita. Terdapat beberapa aspek yang
mengandung unsur sastra fantastik pada teks HQ. Meskipun karya sastra klasik ini
kemungkinan merupakan imajinasi pengarang, tetapi unsur fantastik dapat kita
uraikan berdasarkan kejadian-kejadian aneh melalui kebimbangan yang dirasakan
oleh pembaca maupun protagonis cerita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
171
1. Motif Fantastik pada Teks HQ
Motif fantastik didampingi dan didasari oleh tematik realis (lihat hal.
19). Tematik realis mencakup motif-motif realis yang meyakinkan. Tematik
realis dalam teks HQ mencakup nama-nama tokoh dalam agama Islam,
seperti Qamaruzzaman dan Budur. Si tokoh utama pun digambarkan secara
realis. Motif realis lain yaitu penggunaan unsur ajaran agama Islam. Selain
itu terdapat kelompok agama Majusi yang mendukung cerita. Kelogisan lain
yang meliputi cerita yaitu motif realis bahwa anak raja yang tidak mau
menikah disebabkan biasanya anak raja selalu dijodohkan.
Motif fantastik pada teks HQ yaitu cinta bersemi melalui perantara
kekuatan makhluk supranatural berbentuk jin. Selain itu, terdapat motif lain
yaitu sebuah cincin yang memiliki kekuatan. Ilustrasi tentang burung gagak
yang menyambar cincin juga mendukung efek fantastik cerita ini.
Pengisahan pun melibatkan peristiwa-peristiwa pendukung lain hingga
menimbulkan efek fantastik dalam cerita.
Berawal dari perdebatan antara kedua jin bernama Maimunah dan
Dahnis tentang keunggulan dua tokoh riil dalam naskah HQ bernama
Qamaruzzaman dan Budur, motif percintaan ini dimulai. Kebimbangan
dirasakan oleh pembaca di awal penceritaan. Tidak ada yang aneh saat tokoh
Maimunah dan Dahnis berdebat. Akan tetapi, pembauran antara dunia nyata
dan tidak nyata sudah sejatinya dimulai sejak awal cerita, tepatnya saat
kemunculan tokoh jin Ifrit bernama Qasyqasy dan aksi menghilang serta
penjelmaan jin menjadi rupa binatang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
172
Perdebatan kedua jin melibatkan tokoh jin lain, yaitu jin Ifrit
Qasyqasy. Pemunculan tokoh ini mendukung bahwa ada efek fantastik yang
dituturkan pencerita, meskipun tokoh Maimunah dan Dahnis tidak diberikan
gambaran detil tentang karakter mereka. Pembuktian atas perdebatan
tersebut dilakukan dengan cara menggigit anggota badan tokoh hingga tidak
sadarkan diri. Kondisi tidak sadar itulah yang dimanfaatkan jin untuk
mempengaruhi kedua tokoh untuk saling bercinta. Jin membawa tokoh
Budur ke peraduan Qamaruzzaman. Qamaruzzaman dan Budur saling
bercinta dan bertukar cincin. Cincin inilah yang akhirnya dapat menyatukan
mereka kembali setelah pencarian panjang. Cincin ini pun diceritakan
memiliki kekuatan supranatural tersendiri.
Kebimbangan oleh tokoh juga dialami saat Qamaruzzaman dan Budur
bangun di keesokan harinya. Kedua tokoh tersebut beserta tokoh lain yang
melingkupinya mengalami kebimbangan atas peristiwa yang terjadi. Mereka
merasa seperti bermimpi atau berilusi. Akan tetapi, terdapat cincin pasangan
bercinta mereka di jari masing-masing ketika benar-benar dalam keadaan
sadar di keesokan harinya. Kebimbangan juga turut dialami oleh tokoh riil
yang melingkupi Qamaruzzaman dan Budur, seperti khadam, dayang,
baginda, dan perdana menteri. Tokoh lain pendukung tersebut pun tidak
percaya dan meragukan peristiwa yang telah dialami kedua tokoh
merupakan halusinasi saja. Agar terlihat kedudukan dan kilasan peristiwa-
peristiwa aneh itu, berikut disajikan uraian dalam bentuk tabel yang
merupakan kronologis cerita sesuai urutan pada teks HQ.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
173
Tabel 16
Urutan Peristiwa dalam Teks HQ
No. Urutan Peristiwa dalam Teks Halaman 1. Judul naskah, pembukaan berupa pujian kepada Allah dan
shalawat, serta dialog Dahnis dan Maimunah tentang perbandingan Qamaruzzaman dan Budur.
(hal. 1)
2. Dahnis menganggap Qamaruzzaman serupa dengan Budur, kekasihnya. Maimunah tidak terima penghulu kekasihnya disamakan.
(hal. 2)
3. Maimunah dan Dahnis membawa Budur yang dalam keadaan tidak sadar ke sebelah kiri Qamaruzzaman untuk dibandingkan. Maimunah memanggil seorang jin ifrit bernama Qasyqasy untuk menjadi saksi.
(hal. 3)
4. Qasyqasy menyarankan untuk dilihat dari mana yang laki-laki dan perempuan dan di antara keduanya masing-masing dibangunkan, mana yang lebih akan diketahui.
(hal. 4)
5. Dahnis berubah menjelma seperti anak anjing dan menggigit lutut serta bergerak hingga ke lambung Qamaruzzaman.
(hal. 5)
6. Qamaruzzaman heran melihat kecantikan Sayidatul Budur hingga bernafsu untuk menggauli Budur lalu mereka bercinta.
(hal. 5)
7. Qamaruzzaman menganggap bahwa Budur merupakan seorang yang disuruh ayahandanya untuk tidur di sebelah Qamaruzzaman. Maimunah menjelma menjadi kutu anjing, menggigit betis dan bawah pusat Budur.
(hal. 6)
8. Budur tersadar dan melihat Qamaruzzaman, mereka pun saling bercinta serta tertukar cincinnya.
(hal. 7 9)
9. Qamaruzzaman terbangun dari tidurnya, mencari Budur tetapi tiada.
(hal. 10)
10. Ia marah pada khadam penjaga pintu. Para khadam tidak mengetahui tentang kehadiran Budur pada kamar Qamaruzzaman, mereka melaporkan Qamaruzzaman kepada Baginda Malik Syahraman.
(hal. 10 12)
11. Qamaruzzaman diasingkan di gua batu karena dianggap hanya bermimpi ataupun terbujuk was-was setan.
(hal. 13 17)
12. Qamaruzzaman meyakinkan Malik Syahraman atas cincin yang tertukar dengan Budur. Syahraman pun percaya kepada Qamaruzzaman.
(hal. 18 20)
13. Qamaruzzaman diasingkan ke mahligai di tengah laut. (hal. 22 23) 14. Budur bersedih karena menyadari lelaki yang tidur dengannya
tiada, lalu Budur dianggap gila dan diikat dengan rantai besi. (hal. 23 24)
15. Budur jatuh sakit, Malik Al-Ghabur membuat semacam sayembara untuk mengobati Budur, namun tiada seorang pun yang mampu mengobati. Lalu muncul tokoh Marzawan, teman Budur ini menyamar supaya dapat bertemu Budur lewat bantuan ibunya.
(hal. 25 27)
16. Lewat Marzawan, Budur meminta ia mencari Qamaruzzaman. (hal. 28 29) 17. Marzawan menemukan negeri Khaldan tempat Qamaruzzaman
berada. Mereka berdua pergi dengan mengelabui orang-orang (hal. 30 37)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
174
kerajaan Qamaruzzaman. Ia menjelajah negeri dan akhirnya bertemu dengan negeri Khaldan.
18. Ia menyembelih unta dan kuda yang dinaikinya. Darahnya dilumurkan ke bajunya dan baju Qamaruzzaman. Mereka melanjutkan perjalanan tanpa khawatir dibuntuti oleh pasukan raja Syahraman.
(hal. 37 39)
19. Marzawan dan Qamaruzzaman tiba di pulau yang dihuni Malik Al-Ghabur dan Budur. Marzawan meminta Qamaruzzaman untuk menyamar sebagai ahli nujum yang akan mengobati Budur.
(hal. 39 40)
20. Banyak tabib, tukang hisab dan tukang nujum yang telah mati dipenggal karena tidak berhasil mengobati Budur.
(hal. 40)
21. Apabila berhasil, ia akan dikawinkan dengan Budur dan diberi setengah kerajaan. Apabila gagal, ia akan dipenggal kepalanya.
(hal. 41)
22. Qamaruzzaman menerima syarat itu. Ia menulis surat cinta dan menyelipkan cincinnya untuk diberikan kepada Budur.
(hal. 41 44)
23. Sayidatul Budur membaca surat Qamaruzzaman dan memakai cincin yang terselip dalam surat, Budur pun sembuh dari duka citanya. Baginda merasa sangat bahagia, putrinya telah sembuh.
(hal. 44)
24. Qamaruzzaman menceritakan tentang dirinya dan kisah mengapa semua bisa terjadi. Baginda memerintahkan untuk mempersiapkan perhelatan pernikahan Sayidatul Budur dengan Qamaruzzaman.
(hal. 45 46)
25. Beberapa waktu berlalu, Qamaruzzaman rindu orang tuanya dan ia memutuskan untuk mengunjungi orang tuanya bersama Sayidatul Budur.
(hal. 47)
26. Sebulan perjalanan, mereka berhenti di sebuah perkemahan untuk istirahat dan tinggal.
(hal. 48)
27. Dalam kemah, Qamaruzzaman melihat Sayidatul Budur tidur dan bajunya tertiup angin sehingga terbuka. Ia mendapati sebuah cincin, tetapi tiba-tiba datang seekor burung menyambarnya.
(hal. 48 49)
28. Qamaruzzaman mengejar burung tersebut hingga terlampau jauh jaraknya dan tidak ingat jalan kembali ke kemah istrinya.
(hal. 49)
29. Qamaruzzaman tersesat di sebuah negeri beragama Majusi, mendapati seorang tua bernama Khauli yang mau menerimanya untuk tinggal menjadi tukang kebun.
(hal. 50 51)
30. Sementara dikisahkan Sayidatul Budur mencari Qamaruzzaman dengan cara menyamar sebagai laki-laki yaitu menjadi Qamaruzzaman.
(hal. 51)
31. Dalam pencarian, Budur menikah dengan Hayatun Nufus seorang putri dari Negeri Ainus. Budur menjadi raja yang bijaksana.
(hal. 52 54)
32. Budur berterusterang kepada Hayatun Nufus akan kondisinya. Mereka punya siasat untuk menodai celana Hayatun Nufus dengan darah seekor ayam supaya dapat mengelabui Raja. Budur pun tidak jadi dibunuh.
(hal. 55 57)
33. Kisah Malik Syahraman, ayah Qamaruzzaman mencari putranya. Ia meyakini anaknya telah mati terbunuh, setelah mendapati baju anaknya yang rusak dan berlumur darah.
(hal. 58 60)
34. Kisah kesedihan Qamaruzzaman saat menjadi tukang kebun. Saat di kebun Khauli, Qamaruzzaman mendapati cincin Budur di perut
(hal. 61 62)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
175
seekor gagak dan mendapati harta karun. 35. Khauli memberikan kabar telah mendapat tumpangan untuk
Qamaruzzaman dan perpisahan pun terjadi. (hal. 63)
36. Qamaruzzaman menuturkan ada emas di kebun Khauli dan dibagi dua. Khauli mengakali cara Qamaruzzaman untuk membawa emas dengan mencampurnya dengan zaitun dalam satu karung. Saat perpisahan, Khauli pun meninggal.
(hal. 63 64)
37. Qamaruzzaman menaruh cincin Budur di karung, sampai saat Budur berniat membeli barang dan mendapati cincin tersebut.
(hal. 64 65)
38. Pertemuan haru antara Qamaruzzaman dan Budur. Mereka pun sangat bahagia atas pertemuan tersebut.
(hal. 66)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pengaluran cerita teks HQ
memiliki alur maju. Pada dasarnya, cerita dalam teks HQ ini memuat peristiwa-
peristiwa yang berkaitan dan membentuk kausalitas yang kuat. Akan tetapi,
peristiwa yang meloncat seperti diuraikan pada nomor 2 dalam tabel,
menyebabkan pembaca merasakan kebingungan. Maksud dari perdebatan mereka
tidak ditampilkan secara langsung. Hal ini jelas tampak pada penceritaan awal.
Narator setelah mengawali cerita dengan pujian kepada Allah, tiba-tiba masuk
pada pengisahan Maimunah dan Dahnis. Hal inilah yang menimbulkan efek
kebimbangan bagi pembaca. Sebagaimana dalam penggalan teks HQ berikut.
- - - Al- - -- l-
wa shachbihi wa sallam.
Maka kisah seorang laki-laki yang amat baik perangainya dan parasnya elok. Maka kata [kita] -laki yang muda yang penghuluku lihat ituyang engkau cerita juga halnya kerana menyuruh oleh ayahandanya beristri tiada ia men
Keanehan-keanehan yang terjadi dalam teks HQ untuk selanjutnya
diungkapkan pada pembahasan sub-judul berikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
176
2. Dekor Realis pada Teks HQ
Dekor realis merupakan unsur yang menjurus pada latar tempat dan
waktu yang ditata dan disajikan dengan uraian atau detil yang memadai
untuk menimbulkan kesan riil atau nyata (Apsanti Djokosujatno, 2005: 55).
Waktu dan ruang yang terdapat dalam teks HQ ini bervariasi. Hal ini karena
melibatkan tokoh yang cukup banyak.
Kerancuan (interversi) ruang dan waktu terjadi saat Qamaruzzaman
dan Budur di bawah pengaruh gigitan tokoh lain yang merupakan jelmaan
Maimunah dan Dahnis. Digambarkan Qamaruzzaman dan Budur berbeda
tempat, namun dalam satu waktu, Budur dapat dibawa Dahnis dan Qasyqasy
ke peraduan Qamaruzzaman. Beberapa ruang atau lokasi yang dikisahkan
dalam teks HQ yaitu sebagai berikut.
a. Gua batu, yang digunakan untuk tempat pengasingan Qamaruzzaman.
Qamaruzzaman dikisahkan sebagai anak raja yang tidak mau dijodohkan
oleh ayahnya. Hal ini yang menyebabkan dirinya diasingkan di gua batu.
Berikut penggalan dalam teks HQ yang menunjukkan tentang gua batu.
Seperti yang engkau cerita juga halnya kerana menyuruh oleh ayahandanya beristri tiada ia menurut seperti maksud ayahda. Maka mereka oleh baginda itu akan anakndanya dan dipenjarakan kepadanya di dalam gua batu
Maka kata / silalah penghuluku, maka turunlah oleh keduanya pada gua batu itu dan berhenti Maimunah dan Dahnis hampir kursi Qamaruzzamannya : 2) Bag Aku tiadalah aku tidur pada malam ini oleh anakku Qamaruzzaman bahwa aku takut berlalu suatu yang tiada baik padanya di dalam gua batu itu (HQ, 1905: 11)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
177
b. Mahligai Qamaruzzaman, yang digunakan sebagai tempat tinggal
Qamaruzzaman. Setting ini digambarkan secara realis berada di tengah
laut, sebagaimana penggalan teks HQ berikut.
Dan disediakan pula tempat anaknda di tengah laut lengkap de 21)
Maka baginda pun berangkat waktu itu memindahkan
anakndanya kepada mahligai yang telah sedia di tengah laut. Dapatlah baginda berjalan kaki dari tepi-tepi laut itu ke mahligai anakndanya itu. Adalah besar mahligai itu dua puluh hasta dan panjangnya empat puluh hasta. Dan berapa jendela yang terbuka ke laut 22)
c. Mahligai Budur, yang digunakan sebagai tempat tinggal Budur. Setting
ini pun digambarkan secara realis di Jazairul Ainus. Jazairul Ainus atau
disebut Jazairul Jauniyah pun dikisahkan sebagai tahta kerajaan ayah
Budur yaitu Sultan Malik Al-Ghabur. Sebagaimana disebutkan dalam
penggalan teks HQ berikut.
Alkisah tersebut perkataan Malik Budur binti Sultan Malik Al Ghabur yang mempunyai tahta kerajaan di negeri Jazair dan yang mempunyai tujuh buah maligai. Maka bahwasanya jin Qasyqasy dengan Dahnis yang membawa Sayidatul Budur binti Malik Al-Ghabur setelah sampaikan di maligai tempat peraduan putri itu. Maka menidurkan keduanya akan tempat peraduan putri itu seperti dahulunya
Maka kata sahibul hikayat tatkala selesai Qamaruzzaman
daripada kelihatanlah negeri Jazair kerajaan Sultan Malik Al Ghabur ayahandanya Sayidatul Budur(HQ, 1905: 38)
d. Negeri At-Thair, digambarkan sebagai negeri yang disinggahi tokoh
Marzawan sebelum mencapai kerajaan Qamaruzzaman. Tempat ini
digunakan untuk memperkuat kesan bahwa Marzawan mengalami
pencarian yang begitu jauh lokasinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
178
Maka tatkala sampai ia ke sebuah negeri yang bernama negeri At-Thair, maka mendapat Marzawan akan khabar orang yang Mudah-mudahan dapatlah Al Malikatul Budur akan menjadi obat Qamaruzzaman (HQ, 1905: 29)
Maka kata Marzawan, Adakah berapa pulau itu jauh dari sini Maka kata mereka itu Jikalau jalan laut baik angin sebulan dan jalan daratnya anam bulan (HQ, 1905: 30)
e. Negeri Khaldan, dikisahkan sebagai negeri tempat bertahta Sultan Malik
Syahraman, ayah Qamaruzzaman.
Marzawan pun masuklah ke dalam sampan hendak pergi ke pulau Khaldan itu. Maka berlayarlah sampan itu dan angin juga baik lamanya sebulan. Maka kelihatan lah pulau Khaldan, maka tatkala hendak sampai, maka angin ribut pun turunlah. Maka patahlah tiang layar. (HQ, 1905: 30)
Penggambaran waktu yang dominan dipakai dalam teks HQ yaitu pagi
hari dan malam hari. Terdapat beberapa penggambaran ruang yang lain
dalam teks HQ di antaranya sebagai berikut.
1) Di tengah laut, merupakan mahligai Qamaruzzaman, maupun setting
perjalanan Marzawan menempuh jarak jauh untuk menemui
Qamaruzzaman.
2) Lokasi hutan yang digunakan untuk menggambarkan perjalanan
Marzawan dan Qamaruzzaman menemui Budur.
3) Perkemahan di tengah hutan juga mengambil lokasi hutan sebagai
penggambaran letak yang jauh.
4) Kebun Khauli pun dijadikan tempat yang terdapat keanehan di
dalamnya. Ditemukan harta karun dan kejadian aneh berkisar tentang
burung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
179
5) Suasana dalam perahu juga digambarkan saat Qamaruzzaman
menumpang di salah satu perahu juragan serta suasana saat Marzawan
menempuh jalur laut dan ditempa badai serta ombak.
3. Tokoh dan Penokohan pada Teks HQ
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, efek fantastik juga
dipengaruhi oleh kehadiran tokoh-tokoh dalam cerita dengan peran masing-
masing. Berikut peneliti paparkan mengenai tokoh-tokoh dalam cerita serta
penokohannya.
a. Maimunah
Tokoh ini merupakan tokoh supranatural yang mendukung efek
fantastik yang dikisahkan narator. Maimunah di awal penceritaan bukan
digambarkan sebagai seorang jin. Pembaca pada awalnya akan
menganggap Maimunah sebagai tokoh riil biasa. Akan tetapi, kondisi ini
berubah menjadi kebimbangan pembaca ketika muncul penggambaran
bahwa Maimunah menerjang bumi memanggil jin Ifrit untuk
membantunya. Kondisi ini juga makin diperkuat dengan menghilangnya
secara gaib Maimunah serta penjelmaannya menjadi serupa binatang.
Sebagaimana penggalan teks HQ seperti berikut.
Maka tatkala mendengar Maimunah akan perkataan Dahnis, maka jadilah padam warna mukanya Kemudian bahwasanya Dahnis terbanglah waktu itu dan terbanglah pula Maimunah. Maka gai(b)lah keduanya sampailah keduanya di maligai tuan putri Malikatul Budur Itulah maka menjadikan pula oleh Maimunah oleh dirinya kutu anjing masuk ia ke dalam kain Sayidatul Budur dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
180
menggigit ia akan betis Sayidatul Budur dan menjalar ia atas pahanya dan menggigit ia di bawah pusatnya
b. Dahnis
Dahnis merupakah tokoh supranatural kedua yang terdapat dalam
teks HQ. Dahnis dikisahkan di awal sama halnya dengan tokoh
Maimunah. Penggambaran Dahnis layaknya tokoh riil sedang
mengalami perselisihan pendapat. Kebimbangan dirasakan pembaca juga
pada saat digambarkan tokoh tersebut menghilang secara gaib dan
mampu menjelma serupa binatang.
HQ, 1905: 1)
Kemudian bahwasanya Dahnis terbanglah waktu itu dan terbanglah pula Maimunah. Maka gai(b)lah keduanya sampailah keduanya di maligai tuan putri Malikatul Budur
Maka Dahnis menjadikan rupanya seperti rupa anak anjing dan menggigit ia akan lutut Qamaruzzaman akan lututnya akan bergerak ia pada lambung kirinya4)
c. Qasyqasy
Tokoh supranatural yang ketiga yaitu Qasyqasy. Qasyqasy
dikisahkan sebagai seorang jin yang dipanggil Maimunah untuk
membantu menguatkan pendapat Maimunah dan Dahnis tentang
perdebatannya. Qasyqasy digambarkan sebagai sosok jin golongan Ifrit.
Maka kata Maimunah pun menerjangkan bumi. Maka keluarlah dari bumi itu seorang jin Ifrit yang merah matanya dan tujuh tanduk di kepalanya dan panjang ekornya dan tangan seperti tangan gajah dan telinganya seperti telinga
namanya \Qa\syqasy
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
181
Jin Ifrit dalam Islam, merupakan jin yang lebih jahat dari jin Marid
dan memiliki kemampuan dan kekuatan yang lebih dahsyat lagi. Jin
Marid sendiri merupakan jin yang apabila berbuat jahat, menjelma, juga
berbuat hal lain yang lebih berat dari itu, seperti membunuh dan lainnya.
Pada pemahaman agama Islam, jin merupakan salah satu makhluk
gaib yang disebutkan dalam Alquran, Aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka menyembah- -
Dzariyyat, 51:56). Bahkan penyebutannya dikhususkan pula dalam satu
surat yaitu surat Jin. -laki di
antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di
antara jin, maka jin-
(QS. Al-Jin 72:6).
Dalam teologi Islam, jin diciptakan Allah dari api tanpa asap,
sedangkan manusia diciptakan dari tanah liat. Menurut Alquran, jin
memiliki kehendak bebas, dan Iblis (setan) menyalahgunakan
kebebasannya di hadapan Allah dengan menolak perintah untuk sujud
kepada Adam ketika Allah memerintahkan kepada malaikat dan jin
untuk melakukannya. Karena menolak perintah Allah, iblis diusir dari
surga dan kemudian .
Jin biasanya tidak terlihat oleh manusia, dan manusia tidak tampak
jelas oleh mereka. Jin memiliki kekuatan untuk menempuh jarak yang
sangat jauh dengan kecepatan ekstrim dan diperkirakan tinggal dalam
komunitas mereka sendiri di daerah terpencil, seperti di pegunungan,
laut, pohon, dan udara (http://www.akhirzaman.info). Seperti manusia,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
182
jin juga akan mempertanggungjawabkan perbuatannya pada hari kiamat
dan akan dikirim ke surga atau neraka sesuai perbuatan mereka.
Ketiga tokoh jin tersebut dalam teks HQ memiliki efek fantastik
yang dominan. Unsur supranatural dirasakan pembaca saat awal
pengisahan. Berikut penggalan teks yang menggambarkan ketiga tokoh
supranatural tersebut.
Maka [2] tatkala melihat Maimunah akan kelakuan asyik Sayidatul Budur akan Qamaruzzaman maka sangatlah sukanya akan habis-habis suka Engkau melihat, ya betapa perbuatan kekasihmu itu kepada kekasihmu Maka kata Dahnis, Mengakulah hamba tiadalah syak lagi aku maafkan daripada engkau. Maka dituliskan surat pemerdekaan pada Dahnis. Maka kata Maimunah masuk oleh engkau kedua, Hai Qasyqasy, hai Dahnis, terbanglah olehmu keduanya
akan Sayidatul Budur taruh olehmu seperti sedia kala ke dalam maligai peraduan tinggal olehmu akan kekasihku Qamaruzzaman di peraduannya. Segeralah oleh kedua jangan sampai siang hari Maka mengangkat oleh Qasyqasy dan Dahnis akan putri Sayidatul Budur lalu terbangkan pada tempat maligainya dihantarkan di atas peraduan. (HQ, 1905: 9)
d. Qamaruzzaman
Tokoh realitas dalam cerita yaitu Qamaruzzaman. Selain itu,
Qamaruzzaman juga merupakan tokoh utama, sesuai dengan judul
naskah ini yaitu Hikayat Qamaruzzaman. Qamaruzzaman merupakan
karakter lelaki yang berwajah tampan dan baik. Ia juga merupakan
seorang Muslim. Selain itu, Qamaruzzaman digambarkan sebagai lelaki
yang romantis, tegas, setia, dan pemberani.
..Maka kisah seorang laki-laki yang amat baik perangainya dan parasnya elok. Maka kata [kita] orang laki-laki yang muda yang penghuluku lihat itu Maka
kerana menyuruh oleh ayahandanya beristri tiada ia menurut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
183
seperti maksud ayahda. Maka mereka oleh Baginda itu akan anakndanya dan dipenjarakan kepadanya di dalam gua batu.
(HQ, 1905: 1)
Maka bahwa Qamaruzzaman tatkala hendak mencium ia akan mulut putri Sayidatul Budur maka malulah ia akan Allah Maka terkejutlah Sayidatul Budur serta heran melihat Qamaruzzaman rupa cantik majlis seolah-olah mukanya seperti bulan empat belas hari semangkin ditantang semakin datang asyik dan birahi. Dan mulutnya seolah-olah cincin Nabiyullah Sulaiman. Dan air liurnya manis diminumnya
Maka Qamaruzzaman pun datanglah murkanya. Maka menghampiri ia akan khadam itu lalu ditinggikan tengkuk khadam serta dipalunya dan diterajangkannya hingga jatuhlah khadam itu ke dalam telaga dibenamkan dengan kayu
Maka kata Qamaruzzaman Hai Perdana Menteri, sembahkan kepada ayahandaku aku sekarang hendak berkahwin dengan putri yang kamu hantarkan kepada sisiku dan tiada aku berkahwin akan perempuan yang lainnya dan tiada pula asyikku yang lain melai(n)kan dia. Maka bersegeralah olehmu, hai Perdana Menteri. Sembahkan kepada baginda itu khabarkan akan dia bahwa dikahwinkan aku dengan putri yang telah masuk di peraduanku (HQ, 1905: 15)
Maka tiadalah perdulikan Qamaruzzaman akan mereka itu helah ia berseru-seru juga dengan katanya, obat dan aku tukang hisab dan aku tukang nujum (HQ, 1905: 40)
Maka Qamaruzzaman mengambil dakwat dengan qalam dan menuliskan Qamaruzzaman pada kertas yang amat putih dengan per erta Qamaruzzaman
sayang aman itu1905: 42)
Maka tatkala dilihat oleh Qamaruzzaman yang demikian itu pun menangis oleh kedua pula, kerana ia ingatkan bercerai dengan istrinya tatkala melihat ia akan burung bertangis-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
184
e. Sayidatul Budur
Tokoh realitas dalam cerita pendukung tokoh utama yaitu
Sayidatul Budur. Budur digambarkan sebagai putri raja Malik Al-
Ghabur yang cantik jelita. Selain itu, Budur dikisahkan sebagai gadis
yang lembut tingkah lakunya, berkulit putih, setia, dan pemberani.
Maka itupun bangun maka tiba-tiba dilihatnya akan perempuan yang amat cantik rupanya dan lemah lembut tingkahnya dan harum baunya lebih daripada kasturi
tatkala melihat Qamaruzzaman akan Sayidatul Budur binti Malik Al-Ghabur tiadalah baik rupanya dan cantik mukanya Maka terbukalah baju Sayidatul Budur putih halus. Maka memeluk Qamaruzzaman akan Sayidatul Budur48)
Maka aku sekarang telah tertambatlah hatiku kepada orang muda itu dan bertambah asyik kan tiada aku ingatkan makan dan minum dan tiada tidur hanyalah aku ini asyik menangis. Jikalau tiada dapat orang muda kekasihku niscaya aku mati di dalam percitaan
Maka Sayidatul Budur pun memakai pakaian Qamaruzzaman dan surban dan baju jadilah ia seperti laki-laki Qamaruzzaman tiada mengetahui akan dia oleh sekalian khadam-khadam dan pengiring-pengiringnya. Maka Sayidatul Budur keluar daripada kemahnya sediakan tunggangannya. Maka membawalah khadam-khadam akan tungganganya Sayidatul Budur maka musafirlah ia serta sekalian mereka itu siang dan malam lama kelamaan sampailah ia di luar negeri sebuah dan menyuruh ia mendirikan kemah di luar negeri itu Teks HQ juga memberikan gambaran persamaan sifat
Qamaruzzaman dan Budur. Hal inilah yang membuat Maimunah, Dahnis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
185
dan Qasyqasy tidak dapat membandingkan di antara keduanya. Hal ini
sebagaimana tampak pada penggalan teks HQ berikut.
Maka takjublah Qasyqasy melihat daripada cantik keduanya dan bagus rupanya bersamaan sifat dan elok keduanya
Pemilihan nama tokoh dalam teks HQ merupakan sisi yang juga
menarik untuk dikaji, terutama tokoh utama yaitu Qamaruzzaman dan
Budur. Keduanya memiliki persamaan arti nama. Qamaruzzaman
merupakan nama dari bahasa Arab yang memiliki arti masa bulan,
sedangkan Budur merupakan nama dalam bahasa Arab bermakna bulan
penuh/purnama (A.W. Munawwir, 1997: 1155 dan 64).
Bulan purnama identik dengan keindahan, cahaya indah di malam
hari, dan kecantikan. Penggambaran kecantikan tersebut dapat dilihat
pada sosok dalam cerita teks HQ bernama Budur. Hal ini sebagaimana
dalam penggalan teks HQ berikut.
Maka itupun bangun maka tiba-tiba dilihatnya akan perempuan yang amat cantik rupanya dan lemah lembut tingkahnya dan harum baunya lebih daripada kasturi
Berdasarkan ilmu astronomi, bulan purnama adalah kondisi sesaat
tatkala bulan menempati suatu garis bujur ekliptika yang tepat berselisih
180 derajat terhadap posisi garis bujur ekliptika yang ditempati matahari
dalam tata koordinat langit (http://regional.kompasiana.com/). Kondisi
sesaat yang disebut bulan purnama jelas erat kaitannya dengan masa
bulan (fase).
Membahas mengenai masa bulan, saat bulan purnama, terjadilah
pasang air laut. Gaya tarik bulan mengakibatkan ketinggian permukaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
186
air laut berubah secara periodik. Perubahan tersebut biasa disebut dengan
pasang naik dan pasang surut (http://duniaastronomi.com/). Ternyata,
gravitasi dari bulan ini tidak hanya mempengaruhi kondisi bumi (benda
mati) tetapi juga benda hidup terutama manusia. Hal ini pula
mengindikasikan terdapat kaitan cerita dalam teks HQ mengenai
pengaruh bulan purnama dengan kondisi psikologi seseorang.
Menurut psikiater Arnold Lieber, adanya bulan purnama membuat
emosi orang menjadi tidak stabil. Hal ini dikarenakan tubuh manusia
yang 80 % merupakan cairan (lemak, darah, darah putih, getah bening,
enzim, dan sebagainya) ikut tertarik gravitasi bulan (dalam Akutahu
edisi 60, Februari 1988, pada http://liputankita.com).
Berdasarkan penelitian psikiater tersebut, bulan purnama memiliki
pengaruh terhadap emosi dan psikologi seseorang. Hal ini berkaitan juga
dengan kisah dalam teks HQ. Qamaruzzaman dikisahkan dalam kondisi
psikis yang labil sehingga mudah untuk diganggu oleh tokoh jin.
Qamaruzzaman dan Budur pun akhirnya hanyut dalam buaian jin untuk
memenuhi nafsunya dengan memanfaatkan kondisi ketaksadaran tokoh.
Selain di bidang psikologi, agama dan kepercayaan pun memiliki
pemahaman tentang bulan purnama. Sebagai contoh yaitu kepercayaan
konghucu, diyakini bahwa gaya tarik bulan besar pengaruhnya terhadap
hal-hal yang ada di bumi, misalnya pasang surut air laut dan darah pada
tubuh manusia. Berbeda halnya pada agama Islam, pada tanggal 13, 14,
15, 16 dan 17 kalender hijriah terjadi bulan purnama penuh dengan
puncak pada tanggal 15 atau 16, terdapat anjuran melakukan puasa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
187
disebut ayyamul bidh. Dengan puasa berarti mengurangi makan dan
minum hingga sejumlah 50-75% dari saat normal, cairan tubuh pun
berkurang drastis. Dengan berkurangnya cairan tubuh, nampaknya
orang-orang Arab berharap pengaruh gravitasi bulan dapat dikurangi
sehingga lebih mudah mengontrol atau mengendalikan diri
(http://liputankita.com).
Ketika ilmu sains modern mengungkapkan adanya kelabilan emosi
manusia saat bulan purnama, Islam telah menganjurkan untuk
melaksanakan puasa ketika masa bulan purnama. Islam telah memberi
jalan pada umatnya agar tidak terkena pengaruh kelabilan emosi yang
terjadi pada tanggal tersebut. Rasulullah menganjurkan kita berpuasa,
agar hati kita selalu terjaga dari amarah, nafsu, dan segala sifat buruk lain
yang cenderung lebih meluap pada saat itu dibandingkan dengan saat-saat
lainnya (http://nandahanyfa.blogspot.com/2010/03/rahasia-ayyamul-
bidh.html).
Penjelasan mengenai bulan purnama dan masa bulan tersebut
mengindikasikan keterkaitannya dengan teks HQ. Budur yang bermakna
bulan purnama tersebut, memiliki daya tarik yang sangat besar terhadap
lingkungannya. Daya tarik itu membuat tokoh Qamaruzzaman benar-
benar terpikat, sehingga dikisahkan dalam teks Qamaruzzaman begitu
menggila terhadap Budur. Hal sebaliknya pun terjadi pada Budur yang
menggila terhadap Qamaruzzaman. Sebagaimana dalam penggalan teks
HQ berikut.
Maka terkejutlah Sayidatul Budur serta heran melihat Qamaruzzaman rupa cantik majlis seolah-olah mukanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
188
seperti bulan empat belas hari semangkin ditantang semakin datang asyik dan birahi.
Kondisi bulan purnama sesuai ilmu astronomi yang hanya sesaat
muncul juga merupakan simbol bahwa tokoh Budur pun hanya memiliki
waktu yang sesaat dapat bersama Qamaruzzaman. Pada teks
diungkapkan, Budur awalnya hanya bertemu dalam kondisi tidak sadar
dan perlu waktu lama untuk bertemu Qamaruzzaman lagi dalam kondisi
yang nyata. Saat mereka menikah pun, mereka kembali terpisah. Hingga
pada akhirnya, keduanya memiliki kisah masing-masing dalam pencarian
cinta sejati dan bahagia di akhir cerita.
Selain beberapa tokoh di atas, terdapat tokoh-tokoh lain yang
mengiringi perjalanan cerita dalam teks HQ di antaranya sebagai berikut.
1) Malik Syahraman, seorang raja ayah Qamaruzzaman.
2) Malik Al-Ghabur, seorang raja ayah Budur.
3) Khauli, digambarkan sebagai tokoh yang memiliki kebun tempat di
mana Qamaruzzaman tersesat dan bekerja di kebunnya.
4) Marzawan, dikisahkan sebagai teman Budur yang menjadi perantara
bertemunya Budur dengan Qamaruzzaman.
5) Tokoh pelengkap lainnya, seperti khadam, wazir (perdana menteri),
dayang, Qahar Manat, juragan/saudagar, Malik Umanus serta Hayatun
Nufus. Tokoh-tokoh tersebut menjadi pendukung cerita HQ menjadi
cerita yang utuh, khususnya sebagai cerita ber-genre fantastik.
4. Narator pada Teks HQ
Teks HQ ini secara khusus tidak mendudukkan tokoh sebagai narator
dalam cerita. Di mana terdapat orang lain yang tidak tampak secara eksplisit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
189
dalam cerita, bertugas sebagai penyampai cerita (narator). Narator tersebut
mengetahui setiap detil peristiwa, hingga suara hati dan perasaan tokoh.
Penyampai cerita tersebut dalam teks HQ disebut
Hal ini dapat dikatakan bahwa sudut pandang dalam cerita ini menggunakan
sudut pandang orang ketiga di luar cerita, yang pada akhirnya menentukan
posisi teks HQ sebagai cerita fantastik. Berikut penggalan teks HQ yang
menunjukkan narator.
Kata sahibul hikayat, tatkala sampai Maimunah dengan Dahnis, maka dihantarkan Tuan Putri Malikatul Budur di sebelah kiri
Kata sahibul hikayat, bahwasanya Ifrit Qasyqasy berpalinglah kepada Maimunah dan Dahnis 1905: 4) Kata sahibul hikayat, tatkala melihat Qamaruzzaman akan Sayidatul Budur binti Malik Al-Ghabur tiadalah baik rupanya dan
Kata sahibul hikayat, kemudian daripada itu maka Qamaruzzaman pun mencabut cincinnya dari jari kelingking Sayidatul Budur lalu memasukkan kepadanya kelingking1905: 6) Kemudian kata sahibul hikayat tatkala mendengar sembah Perdana Menteri berubahlah warna muka baginda merah padam 16) Kata sahibul hikayat, tatkala demikian berdirilah baginda mencium anakndanya Qamaruzzaman antara dua matanya atas kursinya pada kirinya 17) Kata sahibul hikayat, maka tatkala mendengar Sultan Malik Syahraman sembah menteri dan wazirnya akan bunyi perkataan itu nasihat dan muslihat kebajikan bagi putra baginda tiadalah dapat oleh baginda menyalahi lagi 21) Kata sahibul hikayat tatkala selesai Sayidatul Budur daripada bersya'ir, maka ia pun menangis hingga bengkak matanya dan bertambah-tambah gila bergagap lamanya tiga tahun hingga kurus \kelihatan\ tulangnya 26)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
190
Kata sahibul hikayat bahwasanya Sayidatul Budur bertitah Tolonglah olehmu akan daku. Di mana engkau
pergi kalau-kalau ada engkau bertemu dengan kekasihku itu 28 29)
Kata sahibul hikayat, tatkala keluar Marzawan dengan ibunya dari dalam maligai itu sampai ke rumahnya. Maka tidurlah ia pada malam itu dan tatkala siang hari sedia lah ia bekalan musafir 29) Kata sahibul hikayat di hati Qamaruzzaman sejuk rasanya 34) Kata sahibul hikayat sentiasalah jua Marzawan memojokkan Qamaruzzaman 36) Kata sahibul hikayat baginda pun bertitahlah kepada perdana-perdana menteri menyuruh lengkapkan alat perburuan1905: 38) Kata sahibul hikayat, maka tatkala melihat baginda akan Qamaruzzaman, baginda pun mendudukkan Qamaruzzaman pada lambungnya (HQ, 1905: 41) Kata sahibul hikayat bahwa si khadam pun dudukkan Qamaruzzaman di luar tabir pintu bilik Sayidatul Budur (HQ, 1905: 42) Maka tatkala kata sahibul hikayat sudah selesai Sayidatul Budur
(HQ, 1905: 44) Kata sahibul hikayat, tatkala baginda melihat akan anakdanya Sayidatul Budur pun sangatlah suka hati (HQ, 1905: 45) Kata sahibul hikayat tatka(la) selesai ia daripada sya irnya Sayidatul Budur pun memeluk istrinya Hayatun Nufus lalu diciumnya (HQ, 1905: 55) Kata sahibul hikayat hari pun malam lalu berpeluk keduanya bermain-main hampir wa (HQ, 1905: 57) Kata sahibul hikayat maka tatkala selesai Baginda Sultan Malik
(HQ, 1905: 58) Kata sahibul hikayat serta tangis, kembalilah baginda segala menterinya dan hulubalang
(HQ, 1905: 60)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
191
Naskah HQ diketahui sebagai naskah salinan. Penyalin naskah HQ
menceritakan kisah yang didiktekan oleh orang lain. Ada juga indikasi
bahwa pendikte termasuk dalam orang penting atau terpandang di kalangan
kerajaan, sehingga penyalin tidak berani menanyakan kebenaran atau
kroscek atas apa yang disampaikan pencerita. Hal ini dapat terlihat dalam
kesalahan penulisan kata hutan menjadi hutang (HQ, 1905: 37) dan
dukun menjadi dukung (HQ, 1905: 42).
Ada kemungkinan pula bahwa naskah ini disalin oleh orang yang tidak
memiliki kemampuan khusus dalam menulis, sehingga bahasa yang
digunakan banyak menggunakan bahasa Melayu rendah atau yang disebut
bahasa pasar. Hal ini tidak seperti naskah hikayat yang umumnya
menggunakan bahasa persuratan atau bahasa baku.
Pada kondisi tertentu, penggunaan bahasa pasar dapat menjadi kendala
dalam memahami naskah. Oleh karena itu, akan ditemui banyak kesalahan
tulis yang dilakukan oleh penyalin. Hal inilah yang menyebabkan naskah ini
tidak banyak dikaji oleh peneliti lain. Hal ini pula menimbulkan kendala
bagi penelitinya.
Karakter naskah yang mengkombinasikan antara prosa berbentuk
hikayat, dan cerita berbentuk syair inilah yang menjadi daya tarik naskah ini
untuk diteliti. Di satu sisi, penyajian dalam bentuk prosa dituturkan narator
dengan cara yang berbeda dengan penyajian dalam bentuk syair. Akan
tetapi, penggabungan sajian cerita ini menjadi kekhasan yang menjadikan
naskah ini menarik untuk dikaji.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
192
5. Kejadian-kejadian Aneh pada Teks HQ
Keanehan bermula saat tokoh Qamaruzzaman dan Budur yang
merasakan kehadiran yang nyata satu sama lain, orang lain di sekitar mereka
tidak mengetahui bahkan tidak percaya akan peristiwa yang mereka alami.
Setelah peristiwa itu bermula, muncullah peristiwa-peristiwa lanjutan yang
melingkupi sebab akibat terjadinya cerita. Kejadian-kejadian aneh tersebut
lebih lanjut diuraikan sebagai berikut.
a. Keanehan Maimunah dan Dahnis terbang dan hilang menuju mahligai
Budur.
Kemudian bahwasanya Dahnis terbanglah waktu itu dan terbanglah pula Maimunah. Maka gai(b)lah keduanya sampailah keduanya di maligai tuan putri Malikatul Budur(HQ, 1905: 2)
b. Keanehan saat Maimunah dan Dahnis menjelma serupa binatang
Maka tatkala demikian Qasyqasy dan Maimunah dan Dahnis berubah rupa mereka itu masing-masing. Maka Dahnis menjadikan rupanya seperti rupa anak anjing dan menggigit ia akan lutut Qamaruzzaman akan lututnya akan bergerak ia pada lambung kirinya. Maka terasalah baginya orang beradu pada sisinya
Itulah maka menjadikan pula oleh Maimunah oleh dirinya kutu anjing masuk ia ke dalam kain Sayidatul Budur dan menggigit ia akan betis Sayidatul Budur dan menjalar ia atas pahanya dan menggigit ia di bawah pusatnya
c. Pengaruh jin lewat kata-kata
Padahal Sayidatul Budur tidur tiada menyadarkan dirinya kerana Dahnis kuat samarnya mengatakan Sayidatul Budur tiada bangun daripada tidurnya
Pembauran antara dunia nyata dan tidak nyata pun tampak pada
penggalan teks HQ. Pencarian cinta akhirnya dilakukan karena keyakinan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
193
kedua tokoh karena telah mengenakan cincin pasangan saat merasa tidak
sadar. Hal ini terjadi disebabkan ketika Qamaruzzaman menanggalkan
cincin Budur dan memakai ke jari kelingkingnya.
kemudian daripada itu maka Qamaruzzaman pun mencabut cincinnya dari jari kelingking Sayidatul Budur lalu memasukkan kepadanya kelingking 6)
Kedua tokoh di bawah pengaruh jin dalam kondisi tidak sadar yang
bergantian. Pada mulanya, Qamaruzzaman yang dalam kondisi sadar,
mendapati Budur dan bercinta sekaligus menanggalkan cincin Budur dan
memakainya di jari kelingking. Sementara, hal yang sebaliknya terjadi
ketika Budur sadarkan diri, Qamaruzzaman dalam keadaan tidak sadar.
Kebimbangan pun dirasakan tokoh Budur. Kejadian tersebut yaitu ketika
Budur mendapati cincinnya berada di jari Qamaruzzaman. Setelah itu ia pun,
melakukan hal yang sama pada cincin Qamaruzzaman.
Padahal tiada adinda menanggalkan cincin adinda daripada jari adinda dapat masuk di jari kakanda
Maka Sayidatul Budur pun menanggalkan cincin daripada tangannya Qamaruzzaman, lalu dimasukkan pada jarinya. Jadilah bertukar cincin antara keduanya pada malam itu9)
Seperti yang demikian laki-laki pada sangka hatiku tiada dapat tiada laki-laki ini disuruh jadi jawaban kepada aku kerana aku tiada mau bersuami beberapa raja. Janganlah meminang akan daku tiada aku pergunakan. Maka aku pun sangatlah asyik akan orang muda itu dan tiadalah aku ingat akan satu-satu hal hilanglah maluku. Maka aku pelukkan dia supaya jadi tanda bahwasanya aku suka akan laki-laki yang muda itu. Dan aku cabut cincinku dan aku masukkan cincin akan jarinya. Dan aku cabut cincinnya aku masukkan ke jariku. Maka <maka> tatkala subuh hari aku lihat pada jariku oleh cincinnya laki-laki orang muda itu ganti daripada cincinku. Maka inilah sebabnya, hai saudaraku. Maka aku sekarang telah tertambatlah hatiku kepada orang muda itu dan bertambah asyik kan tiada aku ingatkan makan dan minum dan tiada tidur hanyalah aku ini asyik menangis. Jikalau tiada dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
194
orang muda kekasihku niscaya aku mati di dalam percitaan (HQ, 1905: 28).
Qamaruzzaman pun mengalami kebimbangan beserta Malik
Syahraman, ayahnya. Sebelumnya, khadam dan perdana menteri pun
mengira ia telah gila. Berikut penggalan teks HQ yang menunjukkan
kebimbangan tokoh protagonis cerita.
Maka sembah Qamaruzzaman Jikalau demikian betapakah ayahanda mengatakan waswas syaithan dan mimpi anaknda. Padahal tiada anaknda di dalam jaga, tidak tidur anaknda dipeluk akan itu perempuan. Anaknda pegang dengan tangan anaknda sendiri serta ditanggalkan dengan cincinnya dari jari kelingking perempuan itu. Dan anaknda masukkan jari anaknda. Dan anaknda tinggalkan cincin anaknda <anaknda> masukkan ke jari perempuan itu, kerana anaknda takut membuat mungkar pada itu perempuan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan malu kepada ayahanda. Maka kemudian anaknda terjaga waktu subuh, tiba-tiba tiada anaknda lihat perempuan itu dan bekas pun tiada. Maka patik bertanyakan kepada khadam maka khadam pun tiada yang mengetahuinya. Maka patik pun heran maka patik melihat jari patik sebenarnya lah cincin tuan putri itu di tangan patik. Jikalau sekiranya tiada itu cincin patik pun mengakulah was-was syaithan dan iblis mengasing di dalam tidur. Maka sekarang nyata ini cincin tuan putri itu
Maka berpikirlah sekalian khadam- Baik kita cari akal kita mengaku menjupakan tuan putri yang dikatanya itu anak raja. Kerana anak raja kita ini sudahlah kena samar jin dan syaithan
Orang di sekitar tokoh yang menganggap tokoh Qamaruzzaman
gila pun terjadi pada kisah Budur. Qamaruzzaman diasingkan ke
mahligai tengah laut karena dianggap gila, sedangkan Budur sakit
karena kesedihan yang berkepanjangan hingga dianggap gila. Para tabib,
tukang nujum pun tidak ada yang berhasil menyembuhkan Budur dari
penyakitnya. Berikut penggalan teks HQ yang menyatakan Budur
dianggap gila.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
195
Hai ibuku hiru hara di istana maligai saudaraku Sayidatul Budur hamba dengar disebab orang saudara hal Sayidatul Budur sudah gila. Benarkah khabar itu, hai Maka kata ibu Marzawan, Sunggu(h) hanyalah khabar itu bahwasanya saudara engkau
Sayidatul Budur telah gila lamanya sudah tiga tahun. Dan sekarang dirantaikan lehernya dengan rantai besi kerana tiadalah dapat sekalian nujum dan tabib dan hukama mengobati. (HQ, 1905: 26)
Pada pertengahan cerita, kisah cincin yang tertukar tersebut dapat
menyembuhkan Budur dari sakit karena duka citanya. Kekuatan tentang
cincin tidak berhenti pada kisah itu. Berlanjut pada penceritaan lain, yaitu
tentang cincin yang disambar oleh burung gagak dan ditemukan pada perut
burung gagak yang telah mati. Cincin tersebut sempat menghilang dan
kembali pada Qamaruzzaman, serta terdapat keanehan dapat menunjukkan
adanya harta karun.
Maka takjublah Qamaruzzaman akan sebagai takjub. Maka Qamaruzzaman akan se[a]keping daripada suku-suku perut burung itu. Maka ambil oleh Qamaruzzaman lalu dibelahnya. Maka tiba-tiba ia itu melihat akan sebentuk cincin Fuso yaitu cincin istrinya Sayidatul Budur. Itulah sebab jadi bercerai Qamaruzzaman dengan istri Sayidatul Budur lalu diambilnya cincin itu dan ikatkan pada pergelangannya. Maka ia pun lalu
Maka ia pun pergi kepada sepohon kayu yang rendah. Maka dipalunya akan cabang kayu itu, maka hamburlah tanah daripadanya. Maka mendapat Qamaruzzaman padanya satu tebak. Maka membuka akan dia, maka lihat akan dia lubang. Maka turunlah Qamaruzzaman ke dalamnya. Maka berjumpalah ia akan satu Fatihah satu tempat perbendaharaan Tsamud dan Ad. Dan adalah tempat itu lapang penuh di dalamnya berisi emas sepuluh mutu berbagai-bagai intan permata yang indah-indah
Berdasarkan pembacaan unsur instrinsik teks HQ, didapati bahwa
terdapat unsur fantastik yang mendominasi yaitu pengaruh kekuatan
supranatural dalam penyatuan cinta anak raja. Kekuatan supranatural
tersebut berupa kekuatan jin yang dapat membuat tokoh tidak sadar dan di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
196
bawah pengaruh ketaksadaran tokoh menimbulkan perasaan cinta yang luar
biasa. Selain itu, cincin yang dikisahkan dalam teks tertukar dapat menjadi
simbol bentuk kecintaan yang dirasakan kedua tokoh utama serta pemersatu
di antaranya.
Teks HQ pada pertengahan cerita memuat pengisahan tentang burung
gagak. Menurut hemat peneliti, burung gagak ini digunakan narator bukan
tanpa alasan. Penggunaan motif binatang berupa burung pada pertengahan
cerita kemungkinan hal ini erat kaitannya dengan dunia sihir di bangsa
Babylonia. Bangsa Babylonia di masa lalu menjadikan darah burung setelah
disembelih sebagai tumbal dalam praktek sihirnya. Burung akhirnya
dijadikan binatang yang diperlakukan istimewa, diberikan makanan yang
spesial, dan selamanya mereka tidak mau menyantap dagingnya (Umar
burung. Berikut penggalan ilustrasi tersebut.
Maka tiba-tiba datang seekor burung lalu disambarnya cincin Fuso yakni cincin pada tangan Qamaruzzaman dan terbangkanlah oleh burung itu. Kemudian dihantarkan ke bumi. Maka hendak diambil oleh Qamaruzzaman. Maka disambar ia kembali HQ, 1905: 49)
Setelah itu Qamaruzzaman pun berjalanlah ia, tiba-tiba melihat ia di atas pohon kayu dua ekor burung gagak yang berkelahi, maka mati seekor lalu \gugur\ ke bumi di ha[n]dapanQamaruzzaman. Maka di antara demikian, maka tibalah datanglah dua ekor burung gagak yang amat besar hampir kepada burung yang mati itu seekor dihangkat dekat kepalanya dan seekor dihinggap dekat ekornya dan mengembangkan keduanya akan sayap keduanya kepada burung yang mati itu dan memanjangkannya [2] keduanya akan lehernya keduanya. Maka menangis oleh keduanya HQ, 1905: 61) Dan membelah perutnya dan lalu dikeluarkan pula perutnya dan pula dicencerkan darah burung yang mati itu di atas kubur burung yang telah mati dahulu itu. Kemudian ditaburkan akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
197
daging-daging burung itu. Maka perutnya burung itu terjumpa di lambung kubur yang telah mati dahulunya itu. Maka sekalian kelakuan burung itu diintikkan oleh Qamaruzzaman HQ, 1905: 62) Berkaitan dengan burung gagak, dalam Islam terdapat pemahaman
mengenai Tathoyyur atau . Secara etimologis, Tathoyur berasal
dari kata Toir yang bermakna burung. Kebiasaan orang Arab meramalkan
sesuatu dengan burung gagak, ular maupun hewan sejenisnya, dalam
menafsirkan dirinya mengalami kesialan apabila berhubungan dengan
hewan-hewan tersebut. Dengan demikian, Tathoyyur diartikan sebagai
berfirasat buruk atau merasa bernasib sial karena melihat burung atau hewan
lain 403). Kebiasaan ini sejatinya
merupakan hal yang menjerumus pada kesyirikan. Keterangan mengenai
hal ini dapat kita temui pada Alquran Surat An-nisa ayat 119 dan An-naml
an mereka itu, hanya saja
Hingga saat ini di Indonesia khususnya di Jawa, burung gagak juga
kerap dianggap sebagai pembawa kabar buruk. Burung gagak yang
bertengger dan berkoak di sebuah rumah, sebagian orang masih ada yang
mempercayai hal tersebut membawa berita atau tanda bahwa akan ada orang
yang meninggal di sekitar burung tersebut hinggap dan berkoak.
Apsanti Djokosujatno menyebutkan cerita yang disisipkan singkat atau
panjang disebut sileps oleh Genette. Todorov menyebut sisipan-sisipan
semacam itu sebagai mini-recit (cerita mini). Cerita mini bukan sekedar
penghias atau membentuk realitas sebuah cerita, namun peran dalam
mengemban tema rahasia yang disembunyikan oleh cerita utama (Apsanti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
198
Djokosujatno, 2005: 107). Perlu menjadi catatan, kisah tentang burung
Cerita fantastik menekankan rasionalitas, mempermainkan nalar
dengan kebimbangan untuk memilih antara penjelasan natural (rasional) dan
penjelasan supranatural, serta tidak mempertentangkan kebaikan dengan
kejahatan. Cerita fantastik tidak pernah mempermasalahkan apakah si
makhluk supranatural mempunyai masalah eksistensial atau tidak. Cerita
dari semua beban, seperti puisi (Apsanti Djokosujatno, 2005: 82).
Berdasarkan kajian motif fantastik, dekor realis, narator, dan kejadian
aneh pada teks HQ, dapat diperoleh bahwa motif fantastik memperoleh nilai
berkat faktor penceritaan. Ada hal atau informasi yang pada awalnya
berlubang dan menimbulkan kebimbangan, namun dijelaskan selanjutnya
dalam cerita bahwa hal ini terjadi karena makhluk supranatural berupa jin.
Teks HQ dapat digolongkan sebagai sub-genre marvelous. Genre ini
merujuk pada penceritaan yang akan datang, artinya masih melibatkan gejala
yang tidak atau belum pernah terjadi, sehingga hukum alam yang baru harus
dibuat untuk memperhitungkan gejala supranatural tersebut. Karakteristik
teks HQ tersebut benar-benar murni imajiner dengan peristiwa fantastik
sebagai dasar setting-nya menjadi indikator minimum marveolus.
Penghadiran cerita jin dan cincin berkekuatan merupakan motif fantastik
yang ditemukan dalam teks HQ.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
199
B. Relevansi Teks HQ
Setelah mengelompokkan cerita naskah HQ dalam sub-genre marvelous dan
melakukan analisis terhadap unsur instrinsik yang terdapat dalam teks HQ
tersebut menggambarkan adanya dua peristiwa. Meskipun dijelaskan secara
tersirat, namun dapat diungkapkan bahwa peristiwa itu merupakan peristiwa
realistis (nyata) dan peristiwa non-realistis (tidak nyata). Ketidakrealistisan
peristiwa dalam teks HQ dapat diketahui melalui adanya kejadian-kejadian
fantastik yang terdapat pada teks HQ. Kejadian fantastik dimulai dari beberapa
peristiwa aneh yang dialami oleh tokoh, peristiwa yang tidak masuk akal yang
melibatkan tokoh-tokoh dalam cerita.
Peneliti mencoba mengungkap relevansi isi naskah HQ yang dibatasi pada
unsur supranatural berupa sihir, dukun, dan sebagainya dihadapkan pada konteks
kekinian. Menjamurnya tukang sihir dan paranormal di situasi sekarang, apalagi
kondisi dalam krisis berkepanjangan di berbagai bidang. Merebaknya hal-hal gaib,
menyebabkan banyak masyarakat yang terkecoh dengan pengelabuan iblis dalam
sihir dan ilmu gaib karena desakan ekonomi. Masyarakat juga masih banyak kita
temukan mengobati penyakit sihir dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
ajaran agama Islam pada khususnya. Bagi masyarakat Islam, ini menjadi ajang
manusia terjerumus dalam kesyirikan.
Naskah HQ menyajikan kisah tentang pengaruh jin bernama Dahnis dan
Maimunah yang menjelma menjadi seekor kutu anjing. Tokoh supranatural
tersebut yang menyebabkan Qamaruzzaman dan Budur tidak sadar dan di bawah
pengaruh jin tersebut mereka saling bercinta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
200
Apabila dikaji lebih lanjut, peristiwa aneh dalam cerita berkaitan dengan
ilmu sihir dan pengobatan tradisional yang melibatkan unsur makhluk gaib atau
supranatural. Di dalam naskah terdapat pula penyebutan tukang nujum, ,
tukang sihir sebagaimana kutipan naskah berikut.
Adapun dari hal Baginda Sultan Malik Al-Ghabur tatkala sudah dira(n)taikan akan anakndanya baginda pun bertitah sekalian datuk perdana menteri memanggil ahli nujum wal hukama wa ashabu 'l-qalam dan berapa tabib akan mengobati anaknda baginda itu. Maka dengan seketika datanglah sekalian ahli nujum dan hukama dan sahibul aqlam dan tabib. Maka titah / baginda akan mereka sekalian, Barangsiapa dapat membunuhkan penyakit anakku ini, maka aku
kahwinkan akan dia anakku Sayidatul Budur
Maka masuklah sekalian tabib-tabib dan ahli nujum dan hukama dan mengobati kan mereka akan Sayidatul Budur. Maka seorang pun tiada dapat menyembuhkan aka (hal. 25)
Lihatlah kakanda datang ini dengan yang bercita tiada diobati sekalian dukun[g] nujum dan sihir
Maka itu pun tercengang sangatlah heran berapa dukun[g] dan nujum sembur mengobati tiada diindahkan Sayidatul Budur
Teks HQ memiliki unsur supranatural yang melibatkan jin sehingga
menyebabkan pengaruhnya meliputi manusia dalam keadaan tidak sadar. Hal
inilah yang membuat peneliti tergugah untuk mengkaji konsep hipnotis di masa
kini. Peneliti mengasumsikan bahwa terdapat hubungan atau relevansi dengan
konteks kekinian mengenai pemanfaatan kondisi tidak sadar manusia untuk
melakukan sesuatu hal antara kisah Qamaruzzaman dengan konsep hipnotis.
Praktek dan metode yang mirip-mirip hipnotis sudah dipraktekan oleh
bangsa Babylonia dalam usaha mereka menghilangkan penyakit, pada saat itu
mereka menggunakan obor untuk memfokuskan konsentrasi dari obyek/pasien
yang akan diobati, disertai dengan ritual-ritual yang membuat pasien dalam
keadaan trance. Hal itu dibuktikan dengan ditemukan gambar-gambar ritual
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
201
mereka di goa-goa tempat tinggal mereka. Keadaan trance juga terjadi pada tarian
tarian ritual untuk memanggil para dewa yang akan mengusir roh jahat yang
dianggap sebagai pembawa penyakit pada waktu itu
(http://banyubiru3prast.wordpress.com).
Praktek semacam ini juga dilakukan dalam teks HQ, yaitu keterlibatan
tukang hisab, nujum, dukun sembur, dan tabib. Pada dasarnya, mereka
memanfaatkan ilmu mereka untuk mengobati suatu penyakit tertentu.
Hipnotis pada masa lalu sangat erat dengan dunia sihir, perdukunan,
paranormal. Rentang waktu yang berlalu menjadikan ilmu tentang sihir
berkembang seiring pesatnya ilmu pengetahuan. Pada kondisi tertentu, fenomena
hipnotis yang marak ini dapat diungkap lebih mendalam tentang kesejarahan dan
hubungannya dengan dunia gaib dan sihir di masa lampau. Hal ini melibatkan
beberapa elemen, di antaranya agama, ilmu pengetahuan, kesehatan, psikologi,
metafisika, dan seni. Berikut merupakan penjelasan mengenai hipnotis tradisional
dan hipnotis modern.
1. Hipnotis Tradisional
Di masa lalu, sihir menjadi salah satu alternatif pengobatan. Sejarah
sihir, santet adalah sejarah hitam kelam, karena dia adalah
(pengelabuan) setan. Setan, jin, dan setan manusia menyesatkan hamba
Allah lalu memperosokkannya ke dalam dosa terbesar yaitu kekufuran,
kesyirikan, Asqqor, 2001: xvii).
Hipnotis supranatural atau bisa disebut hipnotis timur/ tradisional yang
Para ahli hipnotis tradisional pada umumnya mempelajari ilmu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
202
metafisika. Ilmu semacam itu dapat digali dari berbagai unsur, tergantung
selera pribadi dan harus disesuaikan dengan latar belakang budayanya.
Bentuk-bentuk hipnotis tradisional (http://mediadidik.blogspot.com)
yaitu sebagai berikut:
a. Gendam adalah suatu ilmu gaib yang dapat mempengaruhi alam bawah
sadar manusia menggunakan kekuatan sihir dengan bantuan jin.
b. Sirep adalah ilmu gaib yang mampu untuk menidurkan orang yang
diinginkannya.
c. Hipnotis dengan sihrul , yang artinya sihir kekuatan mata.
kekuatan mata itu dapat dilakukan oleh manusia (dengan bantuan jin)
kepada manusia lain.
orang lain, seperti membuat kaku, pingsan, sakit, bahkan dapat
menyebabkan kematian.
d. Hipnotis dengan metode magnetisme/mesmer, yaitu pengobatan
dengan magnet yang dikembangkan oleh Franz Anton Mesmer pada
tahun 1772.
2. Hipnotis Modern
Seiring berkembangnya pengetahuan, hipnotis tidak hanya dianggap
sebagai teknik dengan penggunaan dunia supranatural. Hipnotis modern
diartikan sebagai suatu kondisi diberlakukannya peran imajinatif. Biasanya
disebabkan oleh prosedur yang dikenal sebagai induksi hipnotis yang
umumnya terdiri atas rangkaian panjang instruksi awal dan sugesti. Hipnotis
juga suatu kondisi menyerupai tidur yang dapat secara sengaja dilakukan
kepada seseorang. Hipnotis dianggap sebagai seni komunikasi untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
203
mempengaruhi seseorang, sehingga mengubah tingkat kesadarannya yang
dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak beta menjadi alpha atau
teta.
Hipnotis sebagaimana yang berkembang saat ini, merupakan ilmu
yang dikembangkan untuk berbagai alternatif penyelesaian masalah manusia
(Ibnu Hajar, 2012: 36). Penggunaan hipnotis di antaranya yaitu sebagai
berikut.
1) Hypnoterapy
Hypnoterapy ini biasanya digunakan untuk terapi bagi para
pasien/subyek yang sedang mengalami masalah di dalam dirinya.
(Diego Sandi, 2010: 4). Pada dunia kesehatan macam-macam
Hypnoterapy diterapkan yaitu sebagai berikut (Hisyam A. Fachri,
2008: 118 163).
a) Hypno-birthing adalah metode hipnotis yang digunakan pada
proses persalinan untuk mencapai relaksasi.
b) Hypno-seks, hipnotis yang digunakan untuk membantu pasangan
suami istri dalam mengatasi permasalahan seks dan
mengoptimalkan hubungan suami istri.
c) Hypnoslimming, hipnotis yang digunakan untuk mengubah pola
makan seseorang untuk membantu menurunkan berat badan.
d) Hipnotis untuk fobia yaitu hipnotis untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa trauma atau ketakutan yang berlebihan pada
seseorang terhadap sesuatu hal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
204
2) Stage-hipnotis, hipnotis untuk dunia panggung atau kepentingan
hiburan.
3) Hypno-selling yaitu hipnotis yang digunakan dalam bidang penjualan
atau mempengaruhi pembeli untuk dapat membeli barang yang
ditawarkan.
4) Hypno-investigation, yaitu hipnotis yang dimanfaatkan di kalangan
penyidik kasus hukum untuk menginvestigasi atau menggali informasi
dari seseorang.
5) Hypno-public speaking, yaitu hipnotis yang dilakukan untuk
menumbuhkan rasa percaya diri seseorang dalam berbicara di hadapan
orang banyak.
6) Hypno-motivasi massal, yaitu hipnotis terapi yang dilakukan pada
sejumlah orang pada waktu bersamaan untuk memberikan sugesti yang
memotivasi dan menjadikan diri lebih baik.
7) Hypno for quit smoking, yaitu hipnotis yang digunakan untuk
mengurangi kebiasan merokok atau bahkan berhenti merokok.
Selain diterapkan di dunia kesehatan dan panggung, penerapan metode
hipnotis juga dilakukan pada dunia pendidikan. Pembelajaran terhadap siswa
atau anak, bisa dilakukan melalui metode hypno-teaching dan hypno-
parenting. Hypno-teaching dapat digunakan oleh guru sebagai metode
pembelajaran efektif kepada siswa (Ibnu Hajar, 2011: 75). Hypno-parenting
dapat digunakan oleh orang tua sebagai metode mendidik dan mengasuh
anak. Metode ini dimanfaatkan untuk mengubah perilaku negatif anak,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
205
seperti mengompol, malas belajar, cengeng, kurang berani, dan sebagainya
(Aqila Smart, 2010: 65).
Di sisi lain, perkembangan hipnotis ini tidak luput dari tangan jail
orang-orang tidak bertanggungjawab yang kerap menyalahgunakan ilmu ini.
Sebagaimana kita ketahui, saat ini juga marak hypno-crime. Kriminalitas
yang menggunakan metode hipnotis juga dipelajari sebagian orang yang
tidak bertanggungjawab. Untuk memperdaya korban, modus hipnotis
digunakan untuk tindak kriminal. Bahkan sebagai contoh kasus, diberitakan
dalam kompas.com, seseorang mempelajari hipnotis untuk mencuri emas.
Banyak hal yang berkaitan dengan hipnotis yang disalahpergunakan,
baik dari hipnotis tradisional maupun modern. Hal ini disebabkan karena ada
unsur mempengaruhi. Walau identik dengan metafisis, hipnotis tradisional
pada bagian tertentu memiliki kesamaan dengan hipnotis modern, khususnya
Dalam hal mempenga
hipnotis modern dengan tradisional supranatural memiliki perbedaan.
mempengaruhi orang yang ingin dipengaruhi (kepentingan terapi)
sedangkan hipnotis tradisional diprogram untuk mampu mempengaruhi
orang yang ingin menolak sekalipun. Jika hipnotis modern lebih tertumpu
hipnotis tradisional supranatural mempengaruhi subyek (sasaran) lebih
tertumpu pada kekuatan gaib (bantuan jin) melalui tatapan mata (sihir mata)
dan gelombang suara (http://mediadidik.blogspot.com).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
206
Hipnotis memiliki keterkaitan dengan apa yang dikisahkan dalam teks
HQ. Hipnotis secara tradisional diungkapkan dengan tokoh supranatural
yang melibatkan jin sehingga menyebabkan pengaruhnya meliputi manusia
dalam keadaan tidak sadar. Pemanfaatan kondisi tidak sadar manusia untuk
melakukan sesuatu hal dalam teks HQ tentang kisah Qamaruzzaman
terdapat relevansi yang kuat dengan konsep hipnotis masa kini atau hipnotis
modern. Meskipun demikian, pada kenyataannya, hipnotis pun membawa
nilai positif dan negatif bagi masyarakat penggunanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
207
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap teks HQ dapat diperoleh simpulan
sebagai berikut.
1. Secara keseluruhan, ditemukan bentuk kesalahan salin tulis dan
ketidakkonsistenan penulisan dalam teks HQ yaitu berupa 198 kesalahan salin
tulis dan 9 ketidakkonsistenan penulisan. Bentuk kesalahan salin tulis
perinciannya yaitu 63 lakuna, 78 adisi, 43 substitusi, 7 ditografi, dan 7
transposisi, sedangkan ketidakkonsistenan penulisan terdiri dari 2 penulisan
kata ulang, 5 penulisan kata, dan 2 penulisan ejaan.
2. Teks HQ dapat digolongkan sebagai subgenre marvelous. Berdasarkan kajian
motif fantastik, dekor realis, narator, dan kejadian aneh pada teks HQ, dapat
diperoleh bahwa motif fantastik memperoleh nilai berkat faktor penceritaan.
Terdapat unsur fantastik yang mendominasi yaitu pengaruh kekuatan
supranatural dalam penyatuan cinta anak raja. Kekuatan supranatural tersebut
berupa kekuatan jin yang dapat membuat tokoh tidak sadar dan di bawah
pengaruh ketaksadaran tokoh menimbulkan perasaan cinta yang luar biasa.
Selain itu, cincin yang dikisahkan dalam teks tertukar dapat menjadi simbol
bentuk kecintaan yang dirasakan kedua tokoh utama. Ada hal atau informasi
yang pada awalnya menimbulkan kebimbangan, namun dijelaskan selanjutnya
dalam cerita bahwa hal ini terjadi karena makhluk supranatural berupa jin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
208
Karakteristik teks HQ tersebut benar-benar murni imajiner dengan peristiwa
fantastik sebagai dasar setting-nya menjadi indikator minimum marveolus.
3. Hipnotis memiliki keterkaitan dengan apa yang dikisahkan dalam teks HQ.
Hipnotis secara tradisional diungkapkan dengan tokoh supranatural yang
melibatkan jin sehingga menyebabkan pengaruhnya meliputi manusia dalam
keadaan tidak sadar. Pemanfaatan kondisi tidak sadar manusia untuk
melakukan sesuatu hal dalam teks HQ tentang kisah Qamaruzzaman terdapat
relevansi yang kuat dengan konsep hipnotis masa kini atau hipnotis modern.
Meskipun pada kenyataannya, hipnotis pun membawa nilai positif dan negatif
bagi masyarakat penggunanya.
B. Saran
Setelah peneliti menarik simpulan terhadap hasil penelitian, maka peneliti
memberikan saran bagi pembaca yang menggali informasi dari penelitian ini
sebagai berikut.
1. Bagi para penikmat karya sastra, hendaknya dalam melakukan pembacaan
terhadap karya sastra, khususnya karya sastra lama, tidak terbatas pada
pemaknaan teks yang disajikan oleh pengarang. Akan tetapi, pembacaan
hendaknya dilakukan dengan mempertimbangan konteks yang berkaitan
dengan karya tersebut. Harapan akan pemaknaan yang lebih luas dan
menyeluruh terhadap karya akan tercapai apabila pembaca dapat menyikapi
karya secara bijak. Karya tidak hanya dihadirkan pengarang tanpa suatu
maksud tertentu. Dunia irasional, dunia yang tidak mengenal batas natural dan
supranatural, dunia yang menghadirkan dunia tak kasat mata, tidak begitu saja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
209
hadir tanpa kedekatan tema dengan masyarakatnya. Penikmat sastra
hendaknya mampu membaca makna di balik penggunaan tema, motif, dan
penghadiran kembali cerita yang dekat dengan masyarakat pada karya
tersebut.
2. Bagi para peneliti lain dalam bidang sastra Indonesia, khususnya bidang
filologi, penelitian ini hanya mencakup salah satu unsur dari seluruh bagian
cerita objek penelitian. Peneliti menyadari di dalam penelitian ini masih
terdapat kekurangan dalam penyuntingan maupun pengkajian teks. Untuk itu,
peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi pemicu dalam pengembangan
penelitian filologi yang lebih lanjut. Masih memungkinkan adanya beberapa
penelitian lain untuk mengungkap permasalahan-permasalahan yang meliputi
teks HQ.
3. Bagi masyarakat pembaca, peneliti berharap penelitian ini dapat dirasakan
manfaatnya. Dari hasil penelitian, didapati bahwa hal positif dan negatif dari
perkembangan ilmu pengetahuan selalu meliputi perjalanannya. Filolog
mencoba menghadirkan karya klasik ke hadapan pembaca, dilengkapi dengan
kajiannya mengenai fenomena yang kini merebak di masyarakat tentang
hipnotis. Pembaca hendaknya lebih waspada dan berhati-hati menghadapi
fenomena hipnotis yang kini. Masyarakat awam terutama yang beragama
Muslim, hipnotis kerap disalahtafsirkan hingga menjerumuskan ke dalam
kemusyrikan. Masyarakat umum hendaknya juga berhati-hati akan
pemanfaatan hipnotis untuk kriminalitas. Korban dapat terperdaya dengan
memanfaatkan metode hipnotis.