5
A. HISTOLOGI TIROID Kelenjar tiroid yang terletak di regio servikal sebelah anterior laring, terdiri atas dua lobus yang disatukan oleh isthmus memiliki fungsi untuk membuat hormon tiroid yang terdiri dari tiroksin (tetra-iodotironin atau T 4 ) dan trioodotironin (T 3 ). Hormon tersebut berfungsi untuk pertumbuhan, diferensiasi sel, dan untuk pengaturan laju metabolisme basal dan konsumsi oksigen seluruh tubuh. Hormon tiroid tersebut juga mempengaruhi metabolisme protein, lipid, dan karbohidrat. (Mescher, 2012) Kelenjar tiroid dari lapisan luarnya dibungkus oleh kapsula fibrosa yang menjulur kedalam parenkim membentuk septa dan membagi parenkim tiroid menjadi lobulus dan membawa serta pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfe. Parenkim tiroid terdiri atas jutaan struktur sepitel bulat disebut folikel tiroid. Setiap folikel terdiri atas selapis epitel dengan lumen sentral terisi substansi gelatinosa disebut koloid. Koloid mengandung glikoprotein besar yakni tiroglobulin, suatu prekusor untuk hormon tiroid aktif. (Mescher, 2012) Sel epitel yang dimiliki folikel tiroid memiliki bentuk yang bervariasi dari skuamosa hingga kolumnar rendah. Ukuran dan gambaran

HISTOLOGI TIROID

Embed Size (px)

DESCRIPTION

superficial. free

Citation preview

Page 1: HISTOLOGI TIROID

A. HISTOLOGI TIROID

Kelenjar tiroid yang terletak di regio servikal sebelah anterior laring,

terdiri atas dua lobus yang disatukan oleh isthmus memiliki fungsi untuk

membuat hormon tiroid yang terdiri dari tiroksin (tetra-iodotironin atau

T4) dan trioodotironin (T3). Hormon tersebut berfungsi untuk

pertumbuhan, diferensiasi sel, dan untuk pengaturan laju metabolisme

basal dan konsumsi oksigen seluruh tubuh. Hormon tiroid tersebut juga

mempengaruhi metabolisme protein, lipid, dan karbohidrat. (Mescher,

2012)

Kelenjar tiroid dari lapisan luarnya dibungkus oleh kapsula fibrosa

yang menjulur kedalam parenkim membentuk septa dan membagi

parenkim tiroid menjadi lobulus dan membawa serta pembuluh darah,

saraf, dan pembuluh limfe. Parenkim tiroid terdiri atas jutaan struktur

sepitel bulat disebut folikel tiroid. Setiap folikel terdiri atas selapis epitel

dengan lumen sentral terisi substansi gelatinosa disebut koloid. Koloid

mengandung glikoprotein besar yakni tiroglobulin, suatu prekusor untuk

hormon tiroid aktif. (Mescher, 2012)

Sel epitel yang dimiliki folikel tiroid memiliki bentuk yang bervariasi

dari skuamosa hingga kolumnar rendah. Ukuran dan gambaran selular

folikel tiroid bervariasi sesuai aktivitas fungsional. Kelenjar yang aktif

memiliki lebih banyak folikel yang terdiri atas epitel kolumner rendah;

kelenjar dengan sebagian besar sel folikuler skuamosa dianggap hipoaktif.

Sel epitel folikel memiliki kompleks taut yang khas di apeks berada di

lamina basal. Sel terlihat mengindikasikan sintesis protein aktif dan

fagositosis dan pencernaan. (Mescher, 2012)

Selain folikel tiroid terdapat juga sel parafolikel atau sel C yang

terdapat dalam lamina basal epitel folikel atau sebagai kelompok tersendiri

di antara folikel-folikel. Sel parafolikuler tersebut berasal dari krista

neuralis yang bermigrasi ke dalam area usus embrionik, biasanya agak

lebih besar daripada sel folikuler dan terpulas lebih lemahh. Sel ini

memiliki RE kasar, kompleks Golgi, dan sejumlah besar granula kecil

yang mengandung hormon polipeptida. Sel parafolikuler ini menyintesis

Page 2: HISTOLOGI TIROID

dan menyekresi kalsitonin yang menekan resorpsi tulang oleh osteoklas

yang dipicu oleh peningkatan kadar Ca2+. (Mescher, 2012)

B. FISIOLOGI

Regulator utama status fungsional folikel tiroid adalah hormon

penstimulasi tiroid yakni TSH (Tirotropin) yang disekresi oleh hipofisis

anterior. (Mescher, 2012) Faktor utama yang mengontrol kadar hormon

tiroid yang dikeluarkan adalah konsentrasi TSH dalam darah. TSH

menstimulasi transpor iodide ke dalam sel folikel dan menstimulasi

produki thyroglobulin dan tiroid peroksidase. TSH juga menstimulasi

pelepasan hormon tiroid. (Martini, 2012)

Berikut cara kerja pembentukan hormon tiroid menurut buku

Fundamentals of Anatomy and Physiology

1. Ion iodida diabsorbsi dari nutrisi yang dicerna oleh sistem

pencernaan melalui pembuluh darah yang melewati kelenjar tiroid.

TSH yang berada dibawah membran sel folikel akan secara aktif

mentransport ion iodida.

2. Ion iodida (I-)tersebut akan mengalami difusi ke permukaan apikal

sel folikel dimana mereka akan dikonvertasikan ke bentuk aktif

iodida (I+) oleh enzim peroksidase.

3. Molekul tirosin yang terhubung dengan ion iodida menjadi

terhubung secara kovalen. Hormon tiroksin atau T4 memiliki

empat ion iodide. Hormon triiodothyronine atau T3 memiliki tiga

ion iodide. Hormon-hormon tersebut akan dikandung oleh

thyroglobulin.

4. Sel folikel akan melepaskan thyroglobulin dengan proses

endositosis dan enzim lisosom akan memecah thyroglobulin

sehingga asam amino dan hormon tiroid dapat masuk ke

sitoplasma. Asam amino tersebut akan digunakan kembali untuk

membentuk thyroglobulin.

5. T3 dan T4 yang bebas akan didifusi ke bawah membran dan masuk

ke pembuluh darah. 90 persen hormon tiroid yang disekresikan

adalah T4.

Page 3: HISTOLOGI TIROID

6. 75 persen T4 dan 70 persen T3 yang ada di dalam pembuluh darah

akan terhubung ke protein transport yakni TBGs atau thyroid

binding globulins

Proses tersebut membutuhkan peran TSH, tanpa TSH maka folikel

menjadi tidak aktif dan proses sintesis ataupun sekresi tidak akan terjadi.

Secara garis besar regulasi sekresi hormon tiroid sebagai berikut (Martini,

2012)

1. Homesotasis terganggu dengan menurunnya kadar T3 dan T4.

Kondisi ini akan mengirimkan sinyal ke Hipotalamus sehingga

mensekresikan TRH supaya lobus anterior hipofisis mengeluarkan

TSH yang kemudian dikirmkan ke kelenjar tiroid

2. TSH diterima oleh kelenjar tiroid dan memulai proses sintesis dan

sekresi T3 dan T4 ke pembuluh darah dan kadar T3 dan T4 dalam

tubuh normal kembali.