Upload
prima-anggreini-arin
View
189
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hordeolum
Citation preview
HORDEOLUMOleh :
Prima Anggreini ArinPutri Dewita Sari
Mardhatillah Marsa
Definisi
Hordeolum infeksi kelenjar sebaseosa yang terlokalisir, purulen dan meradang (Meibomian atau Zeisian) pada kelopak mata.
EpidemiologiData epidemiologi internasional menyebutkan
bahwa hordeolum jenis penyakit infeksi kelopak mata yang paling sering ditemukan pada praktek kedokteran.
Insidensi tidak bergantung pada ras dan jenis kelamin
Dapat mengenai semua usia, tapi lebih sering pada orang dewasa
EtiologiKebanyakan hordeolum disebabkan infeksi stafilokok,
biasanya Staphylococcus aureus.
Dapat dicetuskan oleh : Stress Nutrisi yang jelek Penggunaan pisau cukur yang sama untuk mencukur
rambut disekitar mata dan kumis atau tempat lain
Infeksi ini mudah menyebar, sehingga diperlukan pencegahan terutama mengenai kebersihan individual
PatogenesisBiasa mengenai kelenjar Meibom, Zeis dan Moll. Diawali dengan pengecilan lumen dan statis hasil sekresi kelenjar.
Statis ini akan mencetuskan infeksi sekunder oleh Staphylococcus aureus.
Terjadi pembentukan nanah dalam lumen kelenjar. Secara histologis akan tampak gambaran abses, dengan ditemukannya PMN dan debris nekrotik.
KlasifikasiHordeolum internum
Bila terjadi infeksi di kelenjar meibom, timbul pembengkakan besar.
Hordeolum eksternumTerjadi infeksi di kelenjar Zeis atau Moll, sifatnya lebih kecil dan lebih superfisial.
Gejala Klinis
Sakit, merah, dan bengkak adalah gejala utamanya. Intensitas sakit mencerminkan hebatnya pembengkakan palpebra.
Hordeolum internum
Hordeolum eksternum
PengobatanPengobatannya adalah kompres panas, 3-4
kali sehari selama 10-15 menit. Apabila diperlukan dapat diberikan antibiotik
lokal atau oral. Jika keadaan tidak membaik dalam 48 jam,
dilakukan insisi dan drenase bahan purulen. Hordeolum eksternum dapat pecah sendiriResolusi spontan sering terjadi.
KomplikasiSelulitis palpebraAbses palpebra
STATUS PASIEN
Identitas Pasien :
Nama/Kelamin/Umur/MR : Nurul Hanifa /Perempuan/
3 th/ 0659Pekerjaan/pendidikan : -Alamat : Ranah
Latar Belakang sosial-ekonomi-demografi-lingkungan keluargaStatus Perkawinan : Belum menikahJumlah Anak/ Saudara : Anak ke 6 dari 6
bersaudaraStatus Ekonomi Keluarga: Mampu , dimana
penghasilan orang tua angkat yang bekerja sebagai Pembina Panti Asuhan ± Rp 2.500.000 / bulan.
KB : Tidak ada
Kondisi Rumah :Rumah permanen, 3 kamar tidur, dan 1 kamar mandi.Lantai rumah dari semen, ventilasi udara dan sirkulasi
udara baik, pencahayaan baik, kamar pasien cukup lapang.
Jamban di dalam rumah.Listrik ada.Sumber air : PDAM, airnya jernih tidak berbau dan
tidak berasa.Sampah dibakar. Kesan : Higiene dan sanitasi lingkungan cukup.
Kondisi Lingkungan Keluarga :Pasien tinggal di lingkungan Panti Asuhan
dengan jumlah anak panti sekitar 40 orang.Lingkungan sekitar cukup bersih.
Aspek psikologis di keluarga :Tidak ada yang berhubungan
Riwayat Penyakit SekarangBengkak pada kelopak bawah mata kiri sejak 2 hari
yang lalu. Awalnya bengkak pada kelopak bawah mata kiri sebesar jarum pentul, kemudian bengkak bertambah besar menjadi sebesar biji kacang hijau .
Pasien sering menggosok-gosok matanya dengan tangannya.
Riwayat nyeri pada bengkak ada.Riwayat mata pasien sering terpapar debu ada,
akibat sering berpergian dengan motor tanpa menggunakan helm.
Riwayat demam sebelum muncul keluhan bengkak tidak ada.
Riwayat pengobatan sebelumnya tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu / Penyakit Keluarga Pasien tidak pernah menderita keluhan
seperti ini sebelumnyaPasien tidak pernah menderita penyakit mata
lain sebelumnya.
Pemeriksaan FisikSTATUS GENERALISKeadaan umum : BaikKesadaran : Composmentis Nadi : 98 x/menitNafas : 24 x/menitSuhu : AfebrisBB : 11 kgSTATUS INTERNUSKepala : normocephal, rambut hitam, tidak mudah
dicabutKulit : turgor kulit baikThorak : cor dan pulmo dalam batas normalAbdomen : dalam batas normal
Status Oftalmikus
Laboratorium : Tidak ada Diagnosis Kerja Hordeolum Eksterna OS
ManajemenPreventif :Usahakan supaya anak tidak sering mengucek-
ngucek matanyaJaga kebersihan tanganMenggunakan helm standar saat berpergian
dengan motorPromotif :Edukasi kepada ibu pasien tentang penyakit,
penyebab, perjalanan penyakit, serta penatalaksanaan penyakit mata anaknya.
Makan makanan yang bergizi seimbang, perbanyak mengkonsumsi sayur dan buah.
Kuratif : Amoxicillin tab 250 mg 3x1/2Kloramfenikol salf mata 1% 1xsehari
(sebelum tidur) Kompres dengan air hangat 10-15 menit 3-4
kali sehari
Rehabilitatif :Kontrol kembali ke Puskesmas bila gejala
tidak berkurang atau tidak sembuh.
Resep
DISKUSITelah dilaporkan seorang pasien
perempuan usia 3 tahun datang ke KIA-Anak Puskesmas Seberang Padang dengan diagnosis Hordeolum Eksterna OS. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada mata. Dari anamnesis didapatkan sejak 2 hari yang lalu mata pasien bengkak pada kelopak bawah mata kiri. Awalnya bengkak pada kelopak bawah mata kiri sebesar jarum pentul, kemudian bengkak bertambah besar menjadi sebesar biji kacang hijau.
Sejak itu pasien sering menggosok-gosok matanya dengan tangannya. Riwayat nyeri dan bengkak pada mata kiri ada. Sebelumnya mata pasien sering terpapar debu akibat sering berpergian dengan motor tanpa menggunakan helm bersama orangtua angkatnya. Sebelum berobat ke Puskesmas pasien tidak ada pergi berobat ke tempat lain.
Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan pada pasien didapatkan OS silia/supersilia tidak ada kelainan, palpebra superior edema (-), palpebra inferior (+), margo palpebra inferior hordeolum (+) jumlah 1 buah sebesar biji kacang hijau, hiperemis (+), nyeri tekan (+), khalazion (-), aparat lakrimasi hipelakrimasi (-), konjungtiva tarsalis hiperemis (-), konjungtiva forniks (-), konjungtiva bulbi hiperemis (-) , injeksi siliar (-), sclera hiperemis (-), pupil regular. Untuk pemeriksaan OD didapatkan semua dalam batas normal.
Pada pasien ini diberikan Kloramfenikol salf mata yang dioleskan 1x sehari sebelum tidur dan Amoksisilin tablet 250 mg 3x ½ tablet. Hal ini sesuai dengan pencetus timbulnya hordeolum akibat infeksi sekunder oleh bakteri Staphylococcus aureus. Selain kuratif pada pasien ini juga dianjurkan agar anak tidak sering mengucek-ngucek matanya dan menjaga kebersihan tangan. Selain itu, mengingat kebiasaan anak yang sering bepergian dengan menggunakan motor agar selalu menggunakan helm standar untuk menjaga mata dari paparan debu di jalan.
Terakhir keluarga pasien juga di edukasi agar mengetahui tentang penyakit, penyebab, perjalanan penyakit, serta penatalaksanaan penyakit mata anaknya. Lalu pada pasien juga dianjurkan untuk makan makanan yang bergizi seimbang, perbanyak mengkonsumsi sayur dan buah agar meningkatkan gizi dan imunitas pasien. Apabila gejala pada pasien tidak berkurang atau tidak sembuh maka pasien dianjurkan untuk kembali kontrol ke Puskesmas.
Terima Kasih