29
HUBUNGAN ANTARA DAYA TARIK FISIK TERHADAP KEPUASAN HUBUNGAN PADA INDIVIDU USIA DEWASA AWAL YANG SEDANG BERPACARAN OLEH NATHANIA ADINATA 802010043 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014

Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

  • Upload
    lelien

  • View
    228

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

HUBUNGAN ANTARA DAYA TARIK FISIK TERHADAP

KEPUASAN HUBUNGAN PADA INDIVIDU USIA DEWASA AWAL

YANG SEDANG BERPACARAN

OLEH

NATHANIA ADINATA

802010043

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2014

Page 2: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan
Page 3: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan
Page 4: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan
Page 5: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan
Page 6: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan
Page 7: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

HUBUNGAN ANTARA DAYA TARIK FISIK TERHADAP KEPUASAN

HUBUNGAN PADA PASANGAN USIA DEWASA AWAL

YANG SEDANG BERPACARAN

Nathania Adinata

Jusuf Tjahjo Purnomo

Krismi Diah Ambarwati

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2014

Page 8: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara daya tarik fisik terhadap

kepuasan hubungan pada pasangan usia dewasa awal yang berpacaran. Penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan pengambilan data menggunakan

metode angket/kuesioner. Variabel daya tarik fisik menggunakan Body-esteem Scale

(BES) yang dibuat oleh Franzoi & Shields (1984) berisi 29 item dan ada perbedaan item

untuk responden pria dan wanita namun dengan jumlah yang sama. Sedangkan variabel

kepuasan hubungan menggunakan Relationship Assessment Scale (RAS) milik Hendrick

(1988) yang dikembangkan oleh peneliti dari 7 item awal menjadi 20 item. Partisipan

dalam penelitian ini adalah semua individu usia dewasa awal 22-28 tahun berjumlah 40

yang ada di Salatiga dengan status berpacaran dengan lawan jenisnya. Hasil penelitian ini

adalah adanya korelasi positif antara daya tarik fisik terhadap kepuasan hubungan dengan

nilai korelasi sebesar 0,481 dengan p = 0,001 maka dapat dinyatakan semakin menarik

seseorang dihadapan pasangannya maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan hubungan

dalam hubungan berpacarannya.

Kata Kunci : Daya tarik fisik, kepuasan hubungan, dewasa awal

Page 9: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

Abstract

The purpose of this research is to know the relation between physical attractiveness

toward relationship satisfaction on a dating couple of early adulthood. This study used

quantitative correlational method with a data retrieval method using question

form/questionnaire. For physical attractiveness researcher using Franzoi & Shileds (1984)

Body Esteem Scale which contains 29 items and there si a different items for man and

women but have same amounts. For relationship satisfaction using Hendrick (1988)

Relationship Asessesment Scale which is developer by researcher from 7 items to 20

items. Participants in this study were all individuals ages 22-28 early adult years in

Salatiga with the status of dating with the opposite sex. The results of this research is the

existence of a positive correlation between physical attractiveness toward relationship

satisfaction with the value of the correlation of 0,481 then can be expressed more

attractive a person to his partner then increasingly higher levels of satisfaction in dating

relationship.

Keywords : Physical attractiveness, relationship satisfaction, early adulthood

Page 10: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

1

PENDAHULUAN

Manusia merupakan individu sosial yang sejatinya tidak dapat hidup sendiri tanpa

bantuan dan berinteraksi dengan manusia lainnya. Perilaku berinteraksi ini merupakan

bawaan semua orang dari lahirnya dan merupakan komponen biologis dari perilaku

manusia (Guerrero, Anderson, & Afifi, 2011). Dari awal kelahirannya yang dimulai dari

tahap bayi, kanak-kanak, remaja, lalu memasuki masa dewasa awal yang menandai

bahwa individu tersebut memiliki cinta dewasa yang berarti memiliki komitmen, hasrat

seksual, kerja sama, kompetensi sekaligus sahabat (Feist & Feist, 2010). Masa dewasa

awal yang dimulai dari usia 18 – 40 tahun memiliki beberapa tugas perkembangan

(Hurlock, 1999). Beberapa tugas perkembangan tersebut di antaranya adalah mencari dan

memilih pasangan hidup untuk kemudian membangun keluarga (Havighurst, dalam

Santrock, 2007). Erikson (dalam Feist & Feist, 2010) mengatakan bahwa pada tahap usia

dewasa awal jika seorang individu dapat membentuk hubungan yang intim dengan orang

lain maka isolasi tidak akan terjadi dan individu tersebut dapat berkembang.

Gembeck & Patherick (2006) mengatakan bahwa keintiman yang terjadi di antara

individu dengan pasangan lawan jenisnya akan melibatkan perasaan dekat, terikat dan

saling berhubungan yang diyakini sebagai hubungan yang lebih intim dibandingkan

pertemanan biasa. Lebih lanjut Gembeck & Patherick (2006) menjelaskan bahwa

hubungan yang intim tersebut melibatkan perasaan cinta dan pada akhirnya disebut

sebagai hubungan berpacaran yang menjadi langkah awal sebelum menuju perkawinan.

Hawkins (dalam Demirtas, 2010) mendefinisikan kepuasan hubungan sebagai

perasaan bahagia, puas, dan kegembiraan saat memikirkan segala sesuatu tentang

hubungan yang dijalaninya. Anderson, Emmers-Sommers (2006) mengatakan bahwa

kepuasan hubungan adalah sejauh mana individu puas dengan hubungan yang sedang

Page 11: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

2

dijalaninya bersama dengan pasangan yang merupakan indikator kuat dari hubungan

jangka panjang dan keberhasilan hubungan yang intim. Tingkat kepuasan hubungan

tersebut menurut Hendrick (dalam Vaughn & Baier, 1999) memiliki 4 komponen penentu

yaitu kohesi hubungan (Dyadic Cohesion), konsensus hubungan (Dyadic Consensus),

ekspresi perasaan (Affectional Expression), dan kepuasan hubungan itu sendiri (Dyadic

Satisfaction).

Kohesi adalah tentang kedekatan bersama pasangan termasuk saling bekerja

sama, menghabiskan waktu bersama dan kepekaan di antara keduanya. Konsensus

berhubungan dengan kesepakatan, kecocokan, dan kesesuaian dalam hubungan tersebut.

Ekspresi perasaan adalah bagaimana individu mengungkapkan perasaan cintanya

terhadap pasangannya termasuk sentuhan fisik dan kegiatan seksual. Sedangkan kepuasan

hubungan adalah apa yang dirasakan oleh individu dalam hubungan tersebut, nyaman

tidaknya individu serta komitmen yang ada dalam hubungan (Graham, Diebels &

Barnow, 2011).

Egeci & Gencoz (2006) dalam penelitiannya menemukan bahwa pasangan dengan

tingkat komunikasi yang baik, dibantu dengan kemampuan menyelesaikan masalah yang

baik juga, dapat mencapai kepuasan hubungan. Nauhert (2011) juga menemukan bahwa

perhatian dan pelukan hangat yang diberikan oleh pasangan dapat membawa pengaruh

penting terhadap kepuasan dalam hubungan yang intim dan terjalin di antara kedua

individu. Dengan adanya kepuasan dalam suatu hubungan maka diharapkan nantinya

hubungan tersebut dapat bertahan dalam jangka waktu lama.

Penelitian yang dilakukan oleh Pawlowski & Jasienska (2005) menemukan pria

dengan fisik yang menarik dapat membuat wanita menginginkan mereka untuk menjalani

suatu hubungan, karena pria yang memiliki fisik menarik dianggap lebih mampu

Page 12: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

3

menghasilkan keturunan yang baik daripada pria dengan fisik yang tidak menarik.

Jonason (2009) juga menemukan adanya korelasi positif antara daya tarik fisik seseorang

terhadap anggapan bahwa seseorang dengan fisik yang menarik tersebut dapat membuat

hubungan jangka panjang menjadi lebih baik dibandingkan dengan individu yang tidak

memiliki daya tarik fisik menarik. Barelds & Djikstra (2009) mengatakan pula bahwa

individu yang menganggap pasangannya memiliki daya tarik fisik yang menarik akan

memiliki kualitas hubungan yang baik dibandingkan yang tidak. Hal ini disebabkan

adanya keinginan untuk mempertahankan pasangannya yang dianggap menarik, maka

terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam hubungan tersebut akan diselesaikan

secara baik dan anggapan bahwa pasangannya memiliki kemampuan yang lebih baik

untuk menjalin hubungan.

M enurut Baron & Byrne (2003) daya tarik fisik merupakan aspek-aspek

penampilan seseorang yang dianggap menarik atau tidak oleh orang lain secara visual.

Maner (2003) mengatakan bahwa pada awal pertemuan individu cenderung

memperhatikan daya tarik fisik dari seseorang yang baru ditemuinya terutama wanita.

Ditambahkan oleh Dayaksini (2006) ada stereotip yang menyatakan bahwa orang yang

menarik juga memiliki kualitas kehidupan yang baik sehingga mempengaruhi bagaimana

cara orang lain menilai dan memperlakukan individu dengan daya tarik fisik yang

menarik.

Adams (dalam Dayaksini, 2006) menjelaskan mengapa daya tarik fisik dapat

mempengaruhi kepribadian seseorang. Masyarakat akan memberikan harapan lebih

kepada individu dengan daya tarik fisik yang menarik, individu ini diharapkan dapat

memiliki sifat yang lebih baik, ramah, hangat dan lebih berkompeten dibandingkan

dengan individu yang tidak memiliki daya tarik fisik menarik. Selanjutnya dengan

Page 13: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

4

harapan ini, maka individu dengan daya tarik fisik menarik akan menerima perlakuan

yang berbeda dari masyarakat, perlakuan yang berbeda inilah yang akan mengarahkan

pada perbedaan kepribadian dan ketrampilan sosial yang kemungkinan disebabkan oleh

keinginan untuk menubuatkan diri sendiri (self-fullfiling prophecy) menjadi seperti

harapan orang-orang di sekitarnya.

Sangrador & Yela (2001) menyatakan persepsi dari daya tarik fisik pasangan

berhubungan positif terhadap tingkat komitmen, gairah, keintiman, dan kepuasan dalam

suatu hubungan. Brewer (2009) menyatakan dalam penelitiannya yang dilakukan di

Inggris bahwa ada korelasi positif antara pria berdaya tarik fisik menarik terhadap

kepuasan mereka dalam hubungan berpacaran karena pria-pria ini dianggap lebih

dominan, dengan status yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang tidak menarik

dan diharapkan mampu menghasilkan potensi lebih untuk sukses dalam kehidupan

bereproduksi. Shults (2013) juga menemukan bahwa ada hubungan antara daya tarik fisik

terhadap kepuasan dalam suatu hubungan yang dijalani oleh 45 orang subjeknya yang

sedang berpacaran dan tinggal di Amerika Serikat.

Berbeda dengan yang ditemukan oleh McNulty, Neff & Karney (2008) yang tidak

menemukan adanya korelasi antara daya tarik fisik terhadap kepuasan dalam suatu

hubungan. Webb (2009) juga tidak menemukan adanya korelasi antara daya tarik fisik

dengan kepuasan hubungan yang ditelitinya terhadap 205 pasangan di Tennesee karena

subjek merasa justru dengan daya tarik fisik yang dimiliki pasangannya maka rasa posesif

mereka lebih tinggi dan tersiksa secara batin untuk terus mempertahankan pasangan

mereka tersebut.

Berdasarkan data-data di atas munculah hipotesis dari penelitian ini yaitu ada

hubungan positif yang signifikan antara daya tarik fisik terhadap kepuasan hubungan

Page 14: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

5

pada pasangan usia dewasa awal yang sedang berpacaran. Diharapkan penelitian ini

mampu memberikan pengetahuan lebih lanjut kepada masyarakat dan golongan akademis

dalam memahami lebih lanjut tentang daya tarik fisik dan kaitannya dengan kepuasan

hubungan.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk

melihat hubungan antara variabel daya tarik fisik terhadap kepuasan hubungan pada

individu usia dewasa awal yang sedang dalam hubungan berpacaran dengan lawan

jenisnya.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua individu usia dewasa awal yang

sedang berpacaran sehingga termasuk dalam kategori populasi non probabilitas yang

tidak diketahui jumlahnya secara pasti. Sedangkan sampel dalam penelitian ini dipilih

dengan menggunakan metode sampling insidental, yaitu teknik untuk menentukan sampel

dari individu yang ditemui oleh peneliti secara kebetulan dan memenuhi kriteria yang

diinginkan oleh peneliti. Peneliti mencari dan menggunakan 40 individu usia dewasa awal

rentang usia 22-28 tahun yang sedang berpacaran untuk diminta partisipasinya mengisi

angket yang sudah disediakan. Pemilihan usia 22-28 tahun didasarkan pada teori struktur

kehidupan milik Levinson (dalam Dariyo, 2004) yang mengatakan bahwa pada usia 22-

28 tahun seorang individu sedang membangun kehidupan rumah tangga sehingga ketika

individu tersebut menjalani hubungan yang dekat dengan seseorang maka tujuannya

adalah sebuah pernikahan untuk membangun rumah tangga yang diinginkan olehnya.

Page 15: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

6

Dalam usia ini juga individu sedang dalam proses pengenalan dengan dunia orang

dewasa, dan berusaha untuk membentuk struktur kehidupan yang baru.

Pengukuran

Body-Esteem Scale (BES) buatan Franzoi & Shields (1984) yang digunakan untuk

mengukur daya tarik fisik, berisi 29 item yang mengandung aspek-aspek dari penampilan

fisik dan fungsi tubuh secara keseluruhan. Subjek akan diminta untuk mengisi setiap item

dengan skala angka 1-5. Angka 1 untuk menggambarkan bahwa subjek memiliki perasaan

negatif yang kuat tentang pernyataan yang ada dan angka 5 untuk menggambarkan

perasaan positif yang kuat terhadap pernyataan yang ada. Beberapa contoh item yang

ditanyakan dalam angket ini seperti bentuk wajah, bentuk hidung, berat badan, otot,

pinggul, lengan, kaki, bentuk perut, dan lain-lain. Angket ini akan diberikan secara

berbeda kepada pria dan wanita. Subjek pria akan mendapatkan angket untuk mengukur

daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan angket untuk

mengukur daya tarik fisik pria. Hasil pengujian validitas terhadap angket ini memberikan

nilai koefisien korelasi positif dan lebih besar dari 0,264 yang didapat dari r tabel dengan

N = 40 dengan nilai bergerak antara 0,485-0,860 maka kesemua item dalam angket ini

dinyatakan valid. Sedangkan hasil pengujian reliabilitas angket ini dinyatakan reliabel

dengan nilai 0,959.

Relationship Assessment Scale (RAS) milik Hendrick (1988) berisi 7 item yang

mewakili keempat komponen dalam kepuasan hubungan, yang dikembangkan oleh

peneliti berdasarkan teori yang ada menjadi angket berisi 20 item dengan masing-masing

5 item untuk mewakili keempat komponen. Beberapa contoh itemnya seperti apakah

subjek memiliki banyak masalah dalam hubungannya dengan pasangannya , apakah

subjek berharap tidak terlibat dalam hubungan yang sekarang, dan lain-lain. Pengujian

Page 16: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

7

validitas dan reliabilitas yang dilakukan terhadap angket ini memberikan hasil bahwa

angket ini kesemua itemnya valid dan reliabel. Dengan koefisien korelasi positif dan lebih

besar dari 0,264 yang didapat dari r tabel dengan jumlah subjek (N) adalah 40, nilai

bergerak antara 0,414-0,770, serta nilai reliabilitas sebesar 0,912.

Prosedur

Peneliti mencari subjek di kota Salatiga, seperti di kampus UKSW lalu ke tempat-

tempat kost yang ada, lalu apabila menemukan individu yang sekiranya memenuhi

kriteria maka pengambilan data dapat dilakukan terdapat individu tersebut. Subjek

diminta untuk mengisi biodata terlebih dahulu sebelum diminta untuk mengisi kedua

angket yang sudah disiapkan. Biodata yang diminta hanya inisial nama lengkap, kota

tempat tinggal, jenis kelamin, usia, dan lama berpacaran. Tanpa perlu mencantumkan

nama hanya inisial saja untuk melindungi identitas para partisipan. Setelah itu subjek

dipersilahkan untuk mengisi yang ada. Dalam penelitian ini peneliti mendampingi subjek

sampai selesai mengisi angket sehingga apabila dalam proses pengisian angket ada yang

perlu ditanyakan kepada peneliti, subjek dapat langsung bertanya.

HASIL PENELITIAN

Uji Normalitas dan Linearitas

Untuk uji normalitas yang dilakukan menggunakan metode uji satu sampel

Kolmogorov Smirnov, didapatkan hasil nilai signifikansi untuk variabel daya tarik fisik

sebesar 0,826 dan untuk variabel kepuasan hubungan sebesar 0,935. Karena keduanya

mendapatkan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 dan positif maka distribusi datanya

dinyatakan normal.

Page 17: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

8

Tabel 1

Tabel Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Daya Tarik Fisik

(X)

Kepuasan

Hubungan (Y)

N 40 40

Normal Parametersa,b Mean 102.63 77.85

Std. Deviation 20.783 12.526

Most Extreme Differences Absolute .099 .085

Positive .075 .074

Negative -.099 -.085

Kolmogorov-Smirnov Z .628 .538

Asymp. Sig. (2-tailed) .826 .935

a. Test distributif is Normal.

b. Calculated from data.

Sedangkan untuk uji linearitas didapatkan nilai signifikansi pada Linearity sebesar

0,011 yang berarti lebih kecil jadi 0,05 dan nilai signifikansi pada Deviation from

Linearity sebesar 0,747 yang lebih besar dari 0,05 maka kedua variabel dinyatakan

memiliki hubungan linier.

Page 18: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

9

Tabel 2

Tabel Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Kepuasan Hubungan

(Y) * Daya Tarik

Fisik (X)

Between Groups (Combined) 4450.433 28 158.944 1.048 .493

Linearity 1413.561 1 1413.561 9.318 .011

Deviation

from

Linearity

3036.873 27 112.477 .741 .747

Within Groups 1668.667 11 151.697

Total 6119.100 39

Distribusi Responden

Subjek pada penelitian ini berjumlah 40 orang yang terdiri dari 20 pria dan 20

wanita dengan berbagai kategori umur sebagai berikut :

Page 19: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

10

Tabel 3

Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Umur dan Lamanya

Berpacaran

Usia Lamanya Berpacaran

22-25 26-28 < 6 bulan

6 bulan

–1 tahun

1 – 1,5

tahun

1,5 – 2

tahun

> 2 tahun

Pria 12 8 1 4 2 6 7

Wanita 16 4 0 3 4 1 12

Jumlah (dalam

angka)

28 12 1 7 6 7 19

Prosentase 70% 30% 2,5% 17,5% 15% 17,5% 47,5%

Total (dalam %) 100% 100%

Hasil Analisis Deskriptif

Variabel Daya Tarik Fisik

Variabel daya tarik fisik memiliki 29 item valid dengan 5 pilihan jawaban setiap

item, memiliki mean sebesar 102,63 dengan standar deviasi 20,783 dan jumlah subjek

(N) sebanyak 40 yang memperoleh nilai empirik minimum sebesar 37 dan maksimum

144. Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel daya tarik fisik,

peneliti menggunakan 5 (lima) kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan

sangat tinggi. Maka skor hipotetik maksimum 5x29 item valid = 145 dan skor minimum

1x29 item valid = 29, maka intervalnya adalah 23,2 (diperoleh dari perhitungan Interval).

Page 20: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

11

Tabel 3

Kategori Daya Tarik Fisik

No Kategori

(dalam angka)

Kategori

(dalam kata)

N Prosentase Mean Standar

Deviasi

1 121,8 ≤ x ≤ 145 Sangat Tinggi 5 12,5%

102,63

20,783 2 98,6 ≤ x <121,8 Tinggi 17 42,5%

3 75,4 ≤ x < 98,6 Sedang 16 40%

4 52,5 ≤ x < 75,4 Rendah 1 2,5%

5 29 ≤ x < 52,5 Sangat Rendah 1 2,5%

Jumlah 40 100%

Variabel Kepuasan Hubungan

Sedangkan untuk variabel kepuasan hubungan yang terdiri dari 20 item dengan 5

pilihan jawaban setiap item, memiliki mean sebesar 77,85 dengan standar deviasi 12,526

dan jumlah subjek (N) sebanyak 40 dengan nilai empirik minimumnya adalah 42 dan

maksimum 96. Untuk kategorinya sama dengan variabel daya tarik fisik, skor hipotetik

maksimumnya adalah 5x20 item valid = 100 dan skor minimumnya adalah 1x20 item

valid = 20 maka intervalnya adalah 16 (diperoleh dari nilai Interval)

Page 21: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

12

Tabel 4

Kategori Kepuasan Hubungan

No Kategori

(dalam angka)

Kategori

(dalam kata)

N Prosentase Mean Standar

Deviasi

1 84 ≤ x ≤ 100 Sangat Tinggi 12 30%

77,85

12,526 2 68 ≤ x < 84 Tinggi 20 50%

3 52 ≤ x < 68 Sedang 6 15%

4 36 ≤ x < 52 Rendah 2 5%

5 20 ≤ x < 36 Sangat Rendah 0 0%

Jumlah 40 100%

Hasil Analisis Korelasi

Hasil uji korelasi menggunakan metode korelasi Pearson Product Moment

terhadap kedua variabel yaitu variabel daya tarik fisik dan variabel kepuasan hubungan

adalah 0,481 dengan p < 0,05 maka hipotesis awal peneliti diterima yaitu ada hubungan

antara daya tarik fisik dengan kepuasan hubungan pada pasangan usia dewasa awal yang

sedang berpacaran. Sumbangan daya tarik fisik terhadap kepuasan hubungan sebesar

23,1% (yang didapat dari r2) menunjukkan masih ada 76,9% faktor lain yang

mempengaruhi kepuasan hubungan seperti faktor gaya cinta (Walter, 2012), attachment

style (Walter, 2012) , kesesuaian antara harapan dan kenyataan (Miller & Tedder, 2011)

,dan rasa keadilan yang terjadi dalam hubungan itu sendiri (Taylor, Peplau, & Sears,

2006)

Page 22: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

13

Tabel 5

Tabel Hasil Uji Korelasi

Correlations

Daya Tarik Fisik

(x)

Kepuasan

Hubungan (y)

Daya Tarik Fisik (x) Pearson Correlation 1 .481**

Sig. (1-tailed) .001

N 40 40

Kepuasan Hubungan (y) Pearson Correlation .481** 1

Sig. (1-tailed) .001

N 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PEMBAHASAN

Dari hasil uji korelasi yang sudah dilakukan oleh peneliti maka didapatkan nilai

koefisien korelasi sebesar 0,481 dengan p < 0,05 sehingga hipotesis awal peneliti

diterima. Yaitu ada hubungan positif antara daya tarik fisik terhadap kepuasan hubungan

pada pasangan usia dewasa awal yang berpacaran. Hal ini berarti semakin menarik

seseorang di mata pasangannya, maka tingkat kepuasan hubungannya juga semakin

tinggi. Sebaliknya, semakin tidak menarik seseorang di mata pasangannya, semakin

rendah pula tingkat kepuasan hubungan berpacarannya. Sumbangan daya tarik fisik

terhadap kepuasan hubungan adalah 23,1% yang berarti 76,9% sisanya dipengaruhi oleh

faktor lain di luar daya tarik fisik, seperti kesesuaian antara harapan dan kenyataan, gaya

cinta, rasa keadilan yang terjadi dalam hubungan itu sendiri, dan gaya kelekatan.

Page 23: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

14

Tingkat masing-masing variabel dalam penelitian ini termasuk tinggi. Untuk

variabel daya tarik fisik dengan presentase sebesar 42,5% dan untuk variabel kepuasan

hubungan sebesar 50%. Adanya hubungan positif yang terjadi antara daya tarik fisik

dengan kepuasan hubungan diduga disebabkan oleh adanya stereotip yang menyatakan

dimana seseorang yang memiliki daya tarik fisik menarik dapat membuat suatu hubungan

menjadi lebih baik dan lancar dibandingkan dengan individu yang tidak menarik

(Dayaksini, 2006). Sama halnya dengan yang dikatakan oleh Pawlowski dan & Jasienska

(2005) bahwa seseorang dengan fisik yang menarik dianggap mampu menghasilkan

keturunan yang lebih baik.

Hubungan positif antara daya tarik fisik dengan kepuasan hubungan juga diduga

disebabkan oleh adanya kepercayaan oleh pasangan yang menjalani hubungan berpacaran

bertahun-tahun lamanya, seperti ada beberapa responden yang sudah berpacaran selama

6-8 tahun. Nilai daya tarik fisik dengan kepuasan hubungannya menjadi lebih tinggi

dibandingkan responden yang baru beberapa bulan berpacaran. Karena sudah bertahun-

tahun berpacaran, individu sudah memiliki kepercayaan terhadap pasangannya sehingga

puas dalam hubungannya dan melihat bahwa pasangannya adalah seorang pribadi dengan

daya tarik fisik yang menarik. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Baron & Byrne

(2003) bahwa kepercayaan dalam suatu hubungan dapat mempengaruhi kepuasan

hubungan itu sendiri.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jonason (2009)

yang menemukan adanya korelasi positif antara daya tarik fisik seseorang terhadap

anggapan bahwa seseorang dengan fisik yang menarik tersebut dapat membuat hubungan

jangka panjang menjadi lebih baik dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki

daya tarik fisik yang menarik.

Page 24: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

15

Barelds & Djikstra (2009) mengatakan pula bahwa individu yang menganggap

pasangannya memiliki daya tarik fisik yang menarik akan memiliki kualitas hubungan

yang lebih baik dibandingkan dengan individu dengan daya tarik fisik tidak menarik. Hal

ini disebabkan adanya keinginan untuk mempertahankan pasangannya yang dianggap

menarik, maka terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam hubungan tersebut akan

diselesaikan secara baik dan anggapan bahwa pasangannya yang menarik tersebut

memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menjalin suatu hubungan untuk jangka

waktu panjang.

Sangrador & Yela (2001) juga mendukung penelitian ini lewat penelitiannya yang

menemukan bahwa persepsi daya tarik seseorang terhadap pasangannya akan

berhubungan positif dengan tingkat komitmen, gairah, keintiman, dan kepuasan dalam

suatu hubungan. Demikian juga dengan Brewer (2009) yang secara spesifik dalam

penelitiannya menyatakan bahwa ada korelasi positif antara pria berdaya tarik fisik

menarik terhadap kepuasan hubungan pasangannya dalam hubungan berpacaran karena

pria-pria menarik ini dianggap lebih dominan, dengan status lebih tinggi dibandingkan

pria yang tidak menarik dan diharapkan mampu menghasilkan potensi lebih sukses dalam

kehidupan bereproduksi.

Bertentangan dengan penelitian ini yaitu Webb (2009) yang mengatakan bahwa

tidak ada korelasi antara daya tarik fisik terhadap kepuasan hubungan terhadap responden

yang ditelitinya karena responden justru merasa dengan daya tarik fisik yang dimiliki

pasangannya maka rasa posesif mereka lebih tinggi dan tersiksa secara batin untuk terus

mempertahankan pasangan mereka tersebut.

Page 25: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

16

KESIMPULAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan antara daya

tarik fisik terhadap kepuasan hubungan pada pasangan usia dewasa awal, maka diperoleh

kesimpulan :

1. Terdapat hubungan positif antara daya tarik fisik terhadap kepuasan hubungan pada

pasangan usia dewasa awal yang sedangkan menjalani hubungan berpacaran. Secara

khusus hasil korelasi sebesar 0,481 dengan nila p = 0,001.

2. Responden yang diteliti sebanyak 40 orang dalam penelitian ini memiliki tingkat

daya tarik fisik dengan kategori tinggi (42,5%) dan tingkat kepuasan hubungan

dengan kategori tinggi juga (50%).

Saran

Adapun saran peneliti berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagi penelitian selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat mendalami faktor-faktor lain yang

dapat mempengaruhi kepuasan hubungan selain faktor daya tarik fisik, seperti faktor

kesesuaian antara harapan dan kenyataan, gaya cinta, gaya kelekatan, dan rasa

keadilan yang dirasakan dalam hubungan itu sendiri.

2. Bagi pasangan yang berpacaran

Dari penelitian ini diketahui ada hubungan antara daya tarik fisik terhadap kepuasan

hubungan, maka ada baiknya apabila individu yang berpacaran memperhatikan fisik

dirinya seperti mempercantik dan merawat diri agar pasangan dapat lebih merasa

puas dalam hubungan yang terjalin diantara keduanya.

Page 26: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

17

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, T.L., & Emmers-Sommers, T.M. (2006) Predictors of relationship satisfaction

in online romantic relationships. Communication Studies, 57, 153 – 172.

Barelds, D.P.H.,& Djikstra, P. (2009) Positive illusions about a partner’s physical

attractiveness and relationship quality. Personal Relationship, 16, 263-283.

Diunduh pada 9 Januari 2014 dari www.ebscohost.com.

Baron, R.A., & Byrne, D. (2003) Psikologi Sosial Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta :

Penerbit Erlangga.

Brewer, G. (2009) Height, relationship satisfaction, jealousy, and mate retention.

Evolutionary Psychology, 7 , 477 – 489.

Davis. C, et al. (2001) Do you see what i see? Facial attractiveness and weight

preoccupation in college Oman. Journal of Social and Clinical Psychology, 20,

147-160.

Demirtas, S.C. (2010) The role of gender, relationship status, romantic relationship

satisfaction, and commitment to career choices in the components of subjective

well-being among senior university students. Middle East Technical University.

Dissanayake, E. (2000) Art and Intimacy : How The Arts Began. Seattle : University of

Washington Press.

Egeci, S & Gencoz, T. (2006) Factors associated with relationship satisfaction :

importance of communication skills. Springer Science + Business Media,Inc, 383-

391.

Feist, J., & Feist, G.J. (2010) Teori Kepribadian. Ed 7. Jakarta : Penerbit Salemba

Humanika.

Franzoi, S.L & Herzog, M.E. (1986) The body esteem scale : a convergent and

discriminant validty study. Journal of Personality Assessment, 50 , 24-31.

Franzoi, S.L & Shields, S.A. (1984) The body esteem scale : multidimensional structure

and sex differences in a college population. Journal of Personality Assessment,

48(2), 173-178. Diunduh pada 21 Juli 2014 dari www.ebscohost.com

Frederick, D.A.,& Haselton, M.G. (2007) Why is muscularity sexy? Tests of the fitness

indicator hypothesis. Personality and Social Psychology Bulletin, 33, 1167-1183.

Page 27: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

18

Gembeck, M.J., & Petherick, J. (2005) Intimacy dating goal and relationship satisfaction

during adolescene and emerging adulthood identity formation, age and sex as

moderator. International Journal of Behavioural Developmnet, 30.

Ghazali, I. (2005) Aplikasi Analis Multivariat Dengan Menggunakan Program SPSS.

Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Press.

Guerrero, L.,et al (2011) Close Encounters : Communication in Relationships. Ed 3.

Thousands Oaks CA : Sage Publications Inc.

Graham, J.M., Diebels, K.J. & Barnow, Z.B. (2011) The reliability of relationship

satisfaction: a reliability generalisation meta-analysis. Journal of Family

Psychology, 25, 39-48. Diunduh pada tanggal 29 September 2014 dari

www.ebscohost.com.

Hardjana, A.M. (2003) Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal.

Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Helms,S., & Turner,G. (2007) Clinical and Experimental. 37, 1000-1008.

Hendrick, S.S. (1988) A generic measures of relationship satisfaction. Journal of

Marriage and the Family, 50, 93-98.

Hurlock, B.E. (1999) Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan

Kehidupan. Ed 5. Jakarta : Penerbit Erlangga .

Iskandar. (2008) Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif). Jakarta : Gaung Persada Group.

Jasienska,G., & Pawlowski, B. (2005) Womens preferences for sexual dimorphism in

height depend on menstrual cycle phase and expected duration of relationship.

Biological Psycholgy, 70, 38 – 43.

Jonason, P.K. (2009) The value of physical attractiveness in romantic partners : modelling

biological and social variables. The Journal of Social Psychology, 149 , 229-240 :

Heldref Publications. Diunduh pada 9 Januari 2014 dari www.ebscohost.com

Langlois, J.H et al. (2000) Maxims or myths of beauty? A meta-analytic and theoretical

review. Pychological Bulletin, 126, 390 – 423.

Lemley, B.(2000) Isn’t she lovely? Discover, 42-49.

Lueken, M.A. (2005) The prediction of relationship satisfaction : an analysis of partner

and self perceptions. Ohio University.

Page 28: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

19

Maner, J.K., et al (2003) Sexually selective cognition : beauty captures the mind of the

be holder. Journal of Personality and Social Psychology, 85, 1107-1120.

McNulty, J.K., Neff,L.A.,& Karney, B.R. (2008) Beyond initial attraction physical

attractiveness in a newlywed marriage. Journal of Family Psychology, 22 , 135 –

143.

Miller,J.,& Tedder, B. (2011) The disrepancy between expectations and Realty :

satisfaction in romantic relationship. Hanover College.

Muhidin, S.A., & Abdurahman, M. (2007) Analisis Korelasi, Regresi, & Jalur Dalam

Penelitian. Bandung : Pustaka Setia.

Myers, D.G. (2012) Psikologi Sosial. Ed 10 (2). Jakarta : Salemba Humanika.

Nauhert, R. (2011, Juli 6). Tenderness Important for Relationship Satisfaction. Diunduh

pada 1 Juli 2014 dari http://psychcentral.com/news/2011/07/06/tenderness-

important-for-relationship-satisfaction/27497.html.

Peplau, L., Sears, O.D., & Taylor, S. (2009) Psikologi Sosial Ed 12. Prentice Hall :

Pearson Education Inc.

Priyatno, D. (2013) Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit

Mediakom.

Sangrador, J.L.,& Yela, C. (2000) What is beautiful is loved : physical attractiveness in

love relationships in a representative sample. Social Behavior and Personality, 28,

207 – 218.

Santrock, J.W. (2002) Life-span Development : Perkembangan Masa Hidup. Ed 5.

Jakarta : Penerbit Erlangga.

Santrock, J.W. (2003) Adolescence : Perkembangan Remaja. Ed 6. Jakarta : Penerbit

Erlangga.

Santrock, J.W. (2007) Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sekaran, U. (1992) Research Methods for Business, A Skill Building Approach 2nd edition.

New York : John Wiley n Sons.

Shults, J. (2013) Factors of attraction and relationship satisfaction : the love-is-blind bias

and perceived risk of infidelity. Dignole Commons. Diunduh pada tanggal 4 Mei

2014 dari www.ebscohost.com

Page 29: Hubungan Antara Daya Tarik Fisik Terhadap Kepuasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9131/2/T1_802010043_Full... · daya tarik fisik wanita sedangkan subjek wanita akan mendapatkan

20

Spanier, G.B. (1976) Measuring dyadic adjustment : new scales for assessing the quality

of marriage and similar dyads. National Council of Family Relations, 38, 15 – 28.

Sternberg, J.R. (1986) A triangular theory of love. The American Psychological

Association, 93, 119-135.

Sugiyono. (2010) Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Trampe,D. (2007) On models and vases : body dissatisfaction and proneness to social

comparison effects. Journal of Personality and Social Psychology, 103.

Vaughn, M.J., & Baier, M.E. (1999) Reliability and validity of the relationship

assessment scale. The American Journal of Therapy, 27, 137-147. Diunduh pada

29 September 2014 dari www.ebscohost.com.

Webb. F.R. (2009) The role of physical attractiveness in adolescent romantic

relationships. University of Tennesse, Knoxville. Diunduh pada tanggal 4 Mei 2014

dari www.ebscohost.com.