17
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strata I pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Oleh : MUTIARA PRAMUDIAS MEIWATI F 100 120 016 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

  • Upload
    lequynh

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN

PRESTASI BELAJAR PADA SISWA

Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strata I pada

Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Oleh :

MUTIARA PRAMUDIAS MEIWATI

F 100 120 016

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

i

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN

PRESTASI BELAJAR PADA SISWA

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

MUTIARA PRAMUDIAS MEIWATI

F 100 120 016

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Dra. Partini, M.Si

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

ii

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN

PRESTASI BELAJAR PADA SISWA

Yang diajukan oleh

MUTIARA PRAMUDIAS MEIWATI

F 100 120 016

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal, 23 Januari 2018

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Penguji Utama

Dra. Partini, M.Si, Psi

Penguji pendamping I

Dra. Zahrotul Uyun, M.Si, Psi

Penguji pendamping II

Permata Asfi Raihana, S.Psi, MA

Surakarta, 23 Januari 2018

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas Psikologi

Dekan,

(Dr. Moordiningsih, M.Si, Psi)

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 23 Januari 2018

Yang membuat pernyataan

MUTIARA PRAMUDIAS MEIWATI

F 100 120 016

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

1

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN

PRESTASI BELAJAR PADA SISWA

Abstrak

Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan tempat terjadinya proses

pembelajaran yang diusahakan dengan sengaja untuk mengembangkan

kepribadian dan segenap potensi siswa sehingga mereka dapat tumbuh dan

berkembang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan penelitian ini

yakni untuk mengetahui hubungan antara kompetensi sosial dengan prestasi

belajar , sehingga penulis mengajukan hipotesis ”Ada hubungan positif antara

kompetensi sosial dengan prestasi belajar”. Subjek dalam penelitian ini adalah 75

siswa SMK Negeri 1 Purwodadi kelas XI dengan cluster random sampling.

Pengambilan secara acak dilakukan dengan cara membuat pengundian dari

berbagai jurusan dikelas XI. Alat ukur yang digunakan untuk mengungkap

variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

sosial (2) Dokumentasi nilai raport prestasi belajar. Analisis data dalam penelitian

ini menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis maka

diperoleh korelasi antara kompetensi sosial dengan prestasi belajar (r) sebesar

0,578 dengan p < 0,01, berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara

kompetensi sosial dengan prestasi belajar. Artinya, semakin tinggi kompetensi

sosial maka semakin tinggi prestasi belajar pada siswa. Dari rerata kompetensi

sosial pada siswa SMK N 1 Purwodadi kelas XI tergolong tinggi dan prestasi

belajar SMK N 1 Purwodadi kelas XI termasuk juga tinggi. Peranan kompetensi

sosial terhadap prestasi belajar (SE) sebesar 33,4% yang artinya masih terdapat

66,4% faktor lain selain kompetensi sosial yang mempengaruhi prestasi belajar.

Kata kunci : Kompetensi sosial, Prestasi belajar, Siswa

Abstract

School as education institution is a site of learning process intentionally to

develop students’ personality and potentials in order that they grow and develop

as the national education goal. The study aims to know the relation between

social competence and learning achievement, so that the writer proposes a

hypothesis as “there is positive corelation between social competence and

learning achievement”. Subjects in this study were 75 students of SMK Negeri 1

Purwodadi class XI with cluster random sampling. Random sampling is done by

drawing draws from various departments in class XI. Measuring tool used to

reveal the research variables there are 2 kinds of measuring instruments, namely:

(1) the scale of social competence (2) Documentation of the value of study

achievement report cards. Data analysis in this research use product moment

correlation. Based on the results of the analysis then obtained a correlation

between social competence with learning achievement (r) of 0.578 with p <0.01,

means there is a very significant positive relationship between social competence

with learning achievement. That is, the higher the social competence the higher

the learning achievement in the students. From the average of social competence

on students of SMK N 1 Purwodadi class XI is high and learning achievement of

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

2

SMK N 1 Purwodadi class XI including high also. The role of social competence

on learning achievement (SE) of 33.4%, which means there are still 66.4% other

factors besides social competence that affect learning achievement.

Keywords : Social competence, learning achievement, students.

1. PENDAHULUAN

Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa

dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti

luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan. Dengan adanya pendidikan, maka akan

timbul dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri untuk

lebih baik dalam segala aspek kehidupan, sehingga diharapkan pendidikan

dapat lebih memajukan pemerintah ini, dan dengan itu diusahakan pendidikan

dapat dikenyam oleh semua rakyat Indonesia mulai dari tingkat SD sampai

pendidikan di tingkat Universitas. Selain itu pendidikan merupakan persoalan

penting bagi kemajuan suatu bangsa. Dalam hal ini sekolah sebagai lembaga

pendidikan merupakan tempat terjadinya proses pembelajaran yang

diusahakan dengan sengaja untuk mengembangkan kepribadian dan segenap

potensi siswa sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan

tujuan pendidikan nasional. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku

akibat dari interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tersebut menyangkut

perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai sikap. Hasil belajar dapat

dikatakan membekas atau konstan, jika perubahan yang terjadi akibat proses

belajar tahan lama dan tidak mudah terhapus begitu saja.

Hasil belajar kemudian akan terlihat dalam nilai-nilai yang tercantum

dalam nilai prestasi akademik dan dikenal dengan istilah prestasi belajar.

Tirtonagoro (2001) menyatakan bahwa, “Prestasi belajar adalah penilaian

hasil usaha kegiatan belajar mengajar yang dalam bentuk simbol, angka,

huruf, atau kalimat yang dapat mencerminkan hasil usaha yang sudah dicapai

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

3

oleh anak dalam periode tertentu. Adapun fungsi prestasi tidak hanya sebagai

indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai

indikator kualitas pendidikan.

Menurut Ilyas (2008) prestasi belajar adalah hasil maksimum yang

dicapai oleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar yang diberikan

berdasarkan atas pengukuran tertentu. menurut Nasution (1996) prestasi

belajar siswa dikatakan sempurna jika memenuhi tiga aspek yaitu: (1) Aspek

kognitif, adalah aspek yang berkaitan dengan kegiatan berpikir. aspek ini

sangat berkaitan dengan tingkat intelegensi (IQ) atau kemampuan berpikir

siswa. (2)Aspek afektif, adalah aspek yang berkaitan dengan nilai dan sikap.

penilaian pada aspek ini dapat dilihat pada kedisiplinan, sikap hormat pada

guru, kepatuhan dan lain sebagainya. (3)Aspek psikomotorik, kemampuan

gerak fisik yang mempengaruhi sikap mental. Jadi sederhananya aspek ini

menunjukkan kemampuan atau ketrampilan siswa setelah menerima sebuah

pengetahuan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Slameto

(2003) adalah faktor internal yang meliputi kondisi fisik, kondisi psikologis,

kondisi panca indera, kecerdasan, bakat, motivasi dan kompetensi sosial; dan

faktor eksternal yang meliputi faktor lingkungan dan faktor instrumental.

Demikian pentingnya prestasi belajar yang tinggi dapat dicapai, namun

pada kenyataannya prestasi belajar siswa di Indonesia masih tergolong rendah.

Sebagai misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di

dunia internasional. Menurut Trends in Mathematic and Science Study

(TIMSS) 2003 (2004), siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44

negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara

dalam hal prestasi sains. Dalam hal ini prestasi siswa Indonesia jauh di bawah

siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat. Menurut

UNESCO indeks pembangunan pendidikan atau education development

index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan

Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. EDI dikatakan tinggi jika

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

4

mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di atas 0,80, sedangkan kategori

rendah di bawah 0,80.

Khusus sekolah kejuruan atau SMK menurut data dari Kemendikbud

(2016) mengalami penurunan yang signifikan untuk rata-rata nilai ujian

nasional. Hasil nilai rata-rata ujian nasional SMK secara keseluruhan pada

tahun 2015 adalah 62,11 dan tahun 2016 memiliki rata-rata 57,66. Penurunan

nilai prestasi pada sekolah kejuruan merupakan kondisi nyata capaian nilai

siswa di lapangan. Lulusan SMK yang diharapkan bisa langsung masuk dunia

kerja namun nyatanya justru kualitasnya rendah bila dilihat dari capaian nilai

prestasi akademik, sehingga dengan melihat fenomena-fenomena tersebut di

atas maka diharapkan para baik siswa sekolah umum maupun sekolah

kejuruan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Pada kenyataannya prestasi belajar itu sendiri dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah

kompetensi sosial. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Caprara, dkk (2000)

bahwa ketrampilan dan kompetensi sosial sebagai faktor yang menentukan

keberhasilan akademik dan dapat memprediksi hasil perkembangan individu

yang secara luas telah diakui. Selain itu, pengembangan intelektual anak-anak

juga dipengaruhi oleh kualitas hubungan interpersonal dengan para gurunya

(DiLalla, Marcus, & Wright-Phillips, 2004) dan teman sebayanya (Smith &

Brownell, 2003), yang mana hal tersebut mengarah pada ketrampilan dan

kompetensi sosial. Hubungan interpersonal dengan para guru dan teman

sebaya yang baik memungkinkan penggunaan keterampilan sosial dalam

mengeksplorasi lingkungan, menjamin kemungkinan pendidikan yang positif

dan memperkuat kognitif stimulasi (input) dalam konteks akademik, yang

pada akhirnya menghasilkan pencapaian prestasi belajar yang tinggi. Seperti

hasil penelitian yang dilakukan oleh Feitosa (2012) pada 80 siswa SD di

Brazil bahwa ada hubungan positif antara kompetensi sosial dengan prestasi

belajar.

Kompetensi sosial itu sendiri menurut Krasnor (dalam Denham dan

Queenan, 2003) dapat didefinisikan sebagai keefektifan dalam berinteraksi,

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

5

hasil dari perilaku-perilaku teratur yang memenuhi kebutuhan pada masa

perkembangan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam

pandangan teoritis kompetensi sosial, terdapat dua fokus pengukuran yaitu

pada diri atau orang lain, dalam hal ini adalah mengukur kesuksesan anak

dalam memenuhi tujuan pribadi atau hubungan interpersonal anak.

Hughes (dalam Topping dkk, 2000) menyatakan bahwa kompetensi

sosial meliputi seperangkat kemampuan pokok, sikap, kepandaian dan

perasaan yang diberi arti secara fungsional oleh konteks budaya, lingkungan

dan situasi. Kompetensi sosial tidak lepas dari pengaruh situasi sosial, kondisi

kelompok sosial, tugas sosial serta keadaan individu untuk beradaptasi dalam

berbagai keadaan dan lingkungan.

Widyorini (2002) menyatakan bahwa ada tiga aspek utama kompetensi

sosial yaitu : (1) Sumber-sumber kognitif atau internal adalah dasar bagi skill

sosial yang membantu remaja untuk menetapkan dan mempertahankan relasi

interpersonal positif diantaranya : kepercayaan diri, internal locus of control,

social perspective taking, interpersonal problem solving. (2) Keseimbangan

antara sosiabilitas dan individualitas yaitu meliputi suatu kemampuan untuk

mengadakan keseimbangan antara fungsi sosiabilitas (kebersamaan atau

berhubungan dan berintegrasi dengan orang lain) dan fungsi individualitas

(antara lain merupakan kebebasan untuk meningkatkan kualitas diri, otonomi,

berprestasi) sementara masih mampu membina hubungan baik dengan orang

tua dan orang lain atau teman. (3) Ketrampilan sosial, adalah suatu

ketrampilan berinteraksi dengan orang tua dan orang lain dengan baik. Ia

merasa puas dan bahagia dalam berhubungan dengan orang lain. Individu

yang memiliki ketrampilan sosial yang buruk, maka ia sering merasa kesepian,

tidak bahagia, menarik diri, agresif dan kurang pengalaman dalam bergaul.

Menurut Pidada (2001) faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi

sosial adalah : kecerdasan, penalaran moral dan kecerdasan emosional.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan yaitu “Apakah ada hubungan antara kompetensi

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

6

sosial dengan prestasi belajar. Pada penelitian ini peneliti memilih judul yaitu

“Hubungan antara Kompetensi Sosial dengan Prestasi Belajar pada Siswa”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: a. hubungan antara

kompetensi sosial dengan prestasi belajar pada siswa .; b. peranan kompetensi

sosial terhadap prestasi belajar pada siswa ; c. tingkat kompetensi sosial pada

siswa ; d. tingkat prestasi belajar pada siswa. Berdasarkan uraian diatas,

penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Ada hubungan positif antara

kompetensi sosial dengan prestasi belajar pada siswa . Semakin tinggi

kompetensi sosial , maka semakin tinggi performansi kerja. Sebaliknya,

semakin rendah kompetensi sosial , maka semakin rendah pula prestasi belajar

pada siswa , semakin rendah kompetensi sosial , maka semakin rendah pula

performansi kerja pada siswa ”.

2. METODE PENELITIAN

Variabel dalam penelitian ini adalah kompetensi sosial sebagai

variabel bebas dan variabel prestasi belajar sebagai variabel tergantung.

Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Purwodadi kelas XI

dan yang terambil sebagai sampel adalah 75 siswa. Dari 14 kelas yang terdiri

dari 6 jurusan yaitu Tata Busana, Tata Boga, Tenik Komputer dan Jaringan,

Multimedia, Akuntansi, Pemasaran, Administrasi Perkantoran yang masing-

masing jurusan ada yang 2 kelas dan juga ada yang 3 kelas. Setiap kelas terdiri

dari 37-38 siswa. Subjek dipilih dengan cluster random sampling.

Ada dua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu skala

kompetensi sosial dan hasil prestasi belajar dari nilai rapor sekolah. Skala

kompetensi sosial setelah dilakukan penghitungan Aiken dari 48 aitem yang

gugur sebanyak 21 aitem sehingga diperoleh 27 aitem yang valid dengan nilai

validitas yang bergerak dari 0,75 sampai dengan 0,83. Skala ini mempunyai

nilai reliabilitas 0,880.

Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan try

out terpakai yaitu antara uji coba dan penelitian dilaksanakan secara

bersamaan yaitu satu kali pengambilan data namun digunakan untuk dua

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

7

pengujian analisis sekaligus yaitu a) uji reliabilitas, dan b) uji hipotesis dengan

korelasi product moment dengan menggunakan data yang valid saja.

Try out terpakai ini dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2017.

Peneliti memberikan skala kompetensi sosial dua kelas yang terpilih acak saat

undian, yakni kelas Tata Busana I dan Tata Busna II yang keselruhannya

berjumlah 75 siswa. Teknik analisis yang digunakan untuk menghubungkan

antara kompetensi sosial dengan prestasi belajar adalah analisis product

moment.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari analisis dengan product moment yang menggunakan uji asumsi

Normalitas dan Liniearitas. Uji normalitas menggunakan analisis

Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai untuk pretasi belajar sebesar 1,323

dengan p = 0,060 p > 0,05), yang berarti data berdistribusi normal, sedangkan

kompetensi sosial uji Kolmogorov-Smirnov memperoleh nilai sebesar 0,640

dengan p = 0,807 (p > 0,05), yang berarti data juga berdistribusi normal.

Uji linieritas hubungan bertujuan untuk mengetahui linieritas

hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Variabel kompetensi

sosial dengan variabel pretasi belajar mempunyai korelasi linier ditunjukkan

nilai F sebesar 1,174 dengan p = 0,310 (p > 0,05).

Berdasarkan hasil perhitungan analisis product moment diperoleh nilai

koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,578 dengan p = 0,000 (p < 0,01), hal ini

berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kompetensi sosial

dengan prestasi belajar. Artinya, ditemukan bahwa semakin tinggi kompetensi

sosial maka semakin tinggi pula prestasi belajar pada sisswa SMK Negeri 1

Purwodadi kelas XI.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan

teknik analisis korelasi product moment dari Pearson dapat diketahui nilai

koefisien korelasi sebesar 0,578 dan sig = 0,000 (p > 0,01) sehingga

menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kompetensi

sosial dengan prestasi belajar. Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

8

peneliti yaitu ada hubungan positif antara kompetensi sosial dengan prestasi

belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh

kompetensi sosial.

Terbuktinya hipotesis di atas sesuai dengan pendapat Smith &

Brownell (2003), bahwa penggunaan keterampilan sosial dalam

mengeksplorasi lingkungan, menjamin kemungkinan pendidikan yang positif

dan memperkuat kognitif stimulasi (input) dalam konteks akademik, yang

pada akhirnya menghasilkan pencapaian prestasi belajar yang tinggi. Hal

tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Feitosa (2012)

pada 80 siswa SD di Brazil bahwa ada hubungan positif antara kompetensi

sosial dengan prestasi belajar.

Kompetensi sosial pada siswa SMK Negeri 1 Purwodadi kelas XI

mempunyai tingkat yang tinggi yang ditunjukkan dengan rerata empirik

sebesar 79,33 dan rerata hipotetik sebesar 67,5, yang berarti rerata empirik >

rerata hipotetik. yang berarti pada umumnya siswa SMK Negeri 1 Purwodadi

kelas XI mempunyai kompetensi sosial yang tinggi.

Adanya kompetensi sosial yang tinggi pada siswa SMK Negeri 1

Purwodadi kelas XI karena SMK Negeri 1 Purwodadi banyak membuat

program ekstra kurikuler yang wajib diiukuti yang dapat menunjang

ketrampilan sosial, misalnya pramuka, kerohanian, PMR atau palang merah

remaja, dsb yang mana kesemuanya itu mengandung kegiatan-kegiatan yang

bersifat sosial dan saling kerjasama.

Hughes (dalam Topping dkk, 2000) menyatakan bahwa kompetensi

sosial meliputi seperangkat kemampuan pokok, sikap, kepandaian dan

perasaan yang diberi arti secara fungsional oleh konteks budaya, lingkungan

dan situasi. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang sehingga

memiliki kompetensi sosial yang tinggi seperti menurut Widyorini (2002)

yang mengemukakkan bahwa : a. Faktor personal (1) Perubahan fisik tubuh,

perubahan disini termasuk perubahan yang dipengaruhi oleh faktor biologis

seperti struktur tulang dan masa puber, kebiasaan makan dan aktivitas yang

berhubungan dengan kesehatan fisik. Orang yang matang lebih awal akan

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

9

lebih stabil, lebih mudah bersosialisasi, lebih sukses dalam lingkungan sosial,

(2) Kognitif adalah adanya kepercayaan yang bahwa sesuatu tidak akan terjadi

pada kita. Contoh : Saya takut bila sekolah nanti merasa kesepian, tetapi itu

tidak mungkin terjadi pada saya dan pasti tidak, (3) Kecerdasan, kecerdasan

disini adalah kecerdasan emosional. Individu mengenali, mengerti dan

mengendalikan emosinya serta menggabungkan ide-ide dengan cara yang baru

yang merupakan satu cara untuk menemukan solusi kreatif terhadap

masalah-masalah, (4) Harga diri, individu dengan harga diri yang tinggi

diasosiasikan dengan kepuasan hidup dan rasa kontrol terhadap hidup

seseorang. Harga diri yang rendah berhubungan dengan rendahnya kebahagian

dan tingginya rasa ‘ anomie’ (tidak mengontrol kehidupan seseorang ) b.

Faktor Interpersonal (1) Keluarga, latar belakang keluarga dapat

memperbesar, mengurangi atau mengubah masalah individu tergantung pada

masalah tersebut dan struktur keluarga itu sendiri, (2) Sekolah, lingkungan

sekolah yang terstruktur harus meyakinkan kompetensi akademik dan

kesempatan untuk bersama teman sebaya telah diperkirakan dapat mendukung

kemampuan-kemampuan sosial. Lingkungan sekolah dalam hal ini adalah

lembaga sekolah itu sendiri serta peran guru, (3) Teman sebaya: seorang

remaja harus berhubungan dengan teman sebaya, beberapa diantaranya

mempunyai kecenderungan meningkatkan atau mendukung pertumbuhan dan

yang lainnya merusak. c. Faktor Sosial Budaya , Pendukung dan penghambat

sosial budaya pada kompetensi sosial remaja sangat besar sekali baik pada

bidang dan pada kekuatannya. Lingkungan sosial mendukung kompetensi dan

menghukum ketidakkompetenan.

Untuk hasil prestasi belajar, siswa SMK Negeri 1 Purwodadi kelas XI

mempunyai rata-rata prestasi belajar juga tinggi yakni mempunyai rata-rata

76,92. Adanya hasil prestasi belajar yang tinggi tentu saja karena kondisi

kompetensi sosial di siswa SMK Negeri 1 Purwodadi kelas XI juga tinggi,

sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Selain itu

sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan belajar sebagai hal yang

masuk faktor instrumental sangat diperhatikan oleh SMK Negeri 1 Purwodadi,

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

10

seperti misalnya laboratorium komputer dan internet, laboratorium bahasa,

tempat praktek memasak untuk jurusan tata boga, tempat praktek menjahit

untuk jurusan tata busana, dsb.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa kompetensi

sosial berpengaruh terhadap prestasi belajar, dengan sumbangan efektifnya

sebesar 33,4%, yang diperoleh dari cara mengkuadratkan nilai koefisien

korelasi (r) sebesar 0,478, sehingga diperoleh (r2) sebesar 0,334 sehingga

diketahui sumbangan efektif kompetensi sosial terhadap prestasi belajar

adalah sebesar 33,4% yang artinya masih terdapat 66,6% faktor lain selain

kompetensi sosial yang mempengaruhi prestasi belajar yakni : kondisi fisik,

kondisi psikologis, kondisi panca indera, kecerdasan, bakat, dan motivasi.

Adapun kelemahan dalam penelitian ini adalah: karena pemberian

skala hanya dititipkan ke Tata Usaha SMK N 1 Purwodadi maka pemberian

instruksi pengisian skala dikuatirkan tidak maksimal atau tidak sesuai

keinginan peneliti.

4. PENUTUP

Adapun kesimpulan dan saran dari penelitian ini adalah: a. Ada

hubungan positif yang sangat signifikan antara kompetensi sosial dengan

performansi kerja, artinya semakin tinggi kompetensi sosial individu maka

semakin tinggi performansi kerja, dan sebaliknya semakin rendah kompetensi

sosial individu maka semakin rendah pula prestasi belajar pada siswa ; b.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui kompetensi sosial pada subyek

penelitian tergolong tinggi; c. Berdasarkan hasil penelitian diketahui

performansi kerja pada subyek penelitian tergolong sedang; d. Sumbangan

efektif kompetensi sosial terhadap prestasi belajar sebesar 22,7%. Hal ini

berarti menunjukkan bahwa terdapat faktor- faktor lain sebesar 77,3% selain

kompetensi sosial yang mempengaruhi prestasi belajar yakni: a). motivasi

kerja,; b). persepsi dan kepemimpinan; c). Kondisi lingkungan kerja; d).

kemampuan dan keahlian

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

11

Saran bagi Kepala Sekolah. Diharapkan mampu mempertahankan atau

bahkan meningkatkan lebih tinggi lagi prestasi belajar dengan cara juga

meningkatkan potensi yang ada pada para siswa, atau dengan cara menilai

minat bakat siswa kemudian menyalurkannya, agar potensi yang ada dapat

digali secara maksimal.

Saran Bagi siswa. Bagi siswa diharapkan dapat terus meningkatkan

prestasi belajar dan juga ketrampilan sosialnya, yakni dengan cara

memanfaatkan sarana dan prasarana serta kegiatan yang disediakan oleh

sekolah yang dapat menunjang prestasi belajar.

Saran Bagi peneliti selanjutnya. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik

untuk melakukan penelitian dengan tema yang sama, diharapkan menambah

variabel variabel lain sebagai variabel moderator/intervening antara lain jenis

kelamin, motivasi, dsb.

PERSANTUNAN

Ucapan terimakasih penulis haturkan kepada pihak-pihak yang telah

membantu pelaksanaan penelitian ini yakni terutama kepada Bapak kepala

sekolah SMK Negeri I Purwodadi dan wali kelas untuk kelas Tata Busana I dan

Tata Busana II yang telah menyebarkan angket dari penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud. (2016). Indeks

Integritas Ujian Nasional (IIUN) SMA 2016. Jakarta.

Caprara, G. V., Barbaranelli, C., Pastorelli, C., Bandura, A., & Zimbardo, P. G.

(2000). Prosocial foundations of children’s academic achievement.

Psychological Science, 11, 302-306.

Chaplin, J.P (2001). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Grafindo.

Denham, S., A., & Queenan, P., 2003. Preschool Emotional Competence: Pathway

To Social Competence. Journal Of Child Development. Vol. 74, No 1,

238-256.

DiLalla, L. F., Marcus, J. L., & Wright-Phillips, M. V. (2004). Longitudinal

effects of preschool behavioral styles on early adolescent school

performance. Journal of School Psychology, 42, 385–401.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

12

Djamarah, S.B dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka

Cipta.

Feitosa, F. B., Del Prette, Z. A. P., & Del Prette, A. (2012). Social skills and

academic achievement: the mediating function of cognitive competence.

Temas em Psicologia - 2012, Vol. 20, no 1.

Gullota, T. P. ; Adams, G. R. ; Montemayor, R. (1990). Developing Sosial

Competence in Adolescent . California : Sage Publications, Inc.

Gunarso. (2004). Psikologi Praktis: Anak,. Remaja dan Keluarga. Jakarta:

Gunung Mulia.

Ilyas . (2008). Fungsi dan Pengukuran Prestasi Belajar. Pustaka Belajar.

Yogyakarta.

Kartono. (1990). Psikologi Perkembangan Anak, Bandung : CV. Manda

Maassen, G. H., Landsheer, J. A. (2000). Peer-Perceived social competence and

academic achivement of low-level educated young adolocents. Social

Behaviour and Personality an International Journal. Vol. 28, Issue 1.

Martani, W., & Adiyanti, M., G., (1990). Kompetensi Sosial Dan Kepercayaan

Diri Remaja . Laporan Penelitian (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta:

Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Martin, M.O., Mullis, I.V.S., & Chrostowski, S.J. (Eds.). (2004). TIMSS 2003

technical report. Chestnut Hill, MA: Boston College.

Mohammad Surya. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran.

Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Nasution, S, 1996. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Edisi

1. Cetakan Kedua. Jakarta: Bina Aksara.

Pidada, S, U. (2001). Kompetensi Sosial dan Korelatnya. Jurnal Psikologi.

Volume 8. No.2, hal 14-17. Bandung. Universitas Padjajaran.

Sari, YNE. (2015). Buku Mata Ajar Evaluasi Pendidikan. https://books.google.

co.id/books/about/ Buku_Mata_Ajar_Evaluasi_Pendidikan. html?id=

f1k9CwAAQBAJ&redir_esc=y

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Syah, M. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.

Tirtonegoro (2001). Penelitian Hasil Belajar Mengajar. Surabaya: USaha

Nasional.

Topping, K, William, B. Elizabeth, A, H. (2000). Social Competence, The Social .

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI SOSIAL DENGAN …eprints.ums.ac.id/58959/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kompetensi

13

Construction of The Concept. The Handbook of Emotional Intelegence.

Jossey_Bars Inc : California.

Walgito, B. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Yayasan

Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.

Widyorini, E.R. (2002). Personality Characteristics and Social Competence of

Indonesian Gifted and Non-Gifted Adolescents. Disertasi. Nijmegen

Winkel. (2008). Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia Pustaka Tama.