19
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN PRODUKTIVITAS TIM LAPANGAN DI PLN RAYON KARTASURA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: AKBAR ANDY PRATAMA J410120099 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG

ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN PRODUKTIVITAS

TIM LAPANGAN DI PLN RAYON KARTASURA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

AKBAR ANDY PRATAMA

J410120099

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

i

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG

ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN PRODUKTIVITAS

TIM LAPANGAN DI PLN RAYON KARTASURA

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

AKBAR ANDY PRATAMA

J410120099

Telahdiperiksadandisetujuiuntukdiujioleh:

Dosen

Pembimbing

DwiAstuti, SKM.,M.Kes.

NIK.756

Page 3: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

ii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG

ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN PRODUKTIVITAS

TIM LAPANGAN DI PLN RAYON KARTASURA

OLEH

AKBAR ANDY PRATAMA

J410120099

Telahdipertahankan di depanDewanPenguji

FakultasIlmuKesehatan

UniversitasMuhammadiyah Surakarta

Padahariselasa, 10Agustus 2017

Dan dinyatakantelahmemenuhisyarat

DewanPenguji:

1. DwiAstuti,SKM.,M.Kes (………………….)

(KetuaDewanPenguji)

2. Sri Darnoto, SKM., M.PH (………………….)

(AnggotaPenguji I)

3. KusumaEstuWerdani, SKM.,M.Kes (………………….)

(AnggotaPenguji II)

Dekan,

Dr. Mutalazimah, M.Kes

NIK. 786

Page 4: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

iii

PERNYATAAN

Denganinisayamenyatakanbahwadalamnaskahpublikasiinitidakterdapatkar

ya yang pernahdiajukanuntukmemperolehgelarkeserjanaan di

suatuperguruantinggidansepanjangpengetahuansayajugatidakterdapatkaryaataupen

dapat yang pernahditulisatauditerbitkan orang lain,

kecualisecaratertulisdiacudalamnaskahdandisebutkandalamdaftarpustaka.

Apabilakelakterbuktiadaketidakbenarandalampernyataansayadiatas,

makaakansayapertanggungjawabkansepenuhnya.

Surakarta, 10Agustus 2017

Penulis

AKBAR ANDY PRATAMA

J410120099

Page 5: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

1

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG

ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN PRODUKTIVITAS

TIM LAPANGAN DI PLN RAYON KARTASURA

Abstrak

Pekerjaan di PLN merupakan pekerjaan yang sangat berbahaya. Pekerja di PLN

memerlukan pengetahuan K3 yang cukup khususnya pada APD, agar kecelakaan

kerja tidak terjadi. Apabila kecelakaan kerja tidak terjadi maka target dari

perusahaan dapat tercapai yang berarti produktivitas meningkat. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang APD

dengan produktivitas tim lapangan divisi pelayanan gangguan teknik di PT. PLN

(Persero) Rayon Kartasura Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross

sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan

jumlah responden sebanyak 25 orang. Uji statistik menggunakan uji Fisher’s

Exact. Sehingga dapat disimpulkan adanya hubungan yang signifikan antara

tingkat pengetahuan APD terhadap produktivitas tim lapangan divisi pelayanan

gangguan teknik di PT. PLN (Persero) Rayon Kartasura Distribusi Jawa Tengah

dan DIY Area Surakarta (p=0,041<0,05).

Kata kunci : APD, Produktivitas

Abstract

Jobs at PLN a very dangerous work. Workers at PLN require knowledge K3

enough especially in the PPE, in order that accidents do not occur. In a work

accident does not happen then the target of the company can be reached which

means increased productivity. This research aims to know the relationship

between the level of knowledge about PPE with the productivity of the field

Services Division team distraction techniques PT. PLN (Persero) Rayon

Kartasura in Central Java and DIY Distribution Area. This research is

observational research with cross sectional design. Sampling using a purposive

sampling technique with a number of respondents as many as 25 people.

Statistical tests using Fisher's Exact test. So it can be inferred the existence of a

significant relationship between the level of knowledge of the personal protective

equipment to productivity of field Services Division team distraction techniques

PT. PLN (Persero) Rayon Kartasura in Central Java and DIY Distribution Area

of Surakarta (p = 0,041 < 0.05).

Keywords : APD, productivity

Page 6: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

2

1. PENDAHULUAN

PLN adalah perusahaan yang bertugas menangani pengelolaan

sumber daya listrik. Keberadaan listrik sangat dibutuhkan oleh masyarakat

apalagi di era modern ini. Kebutuhan masyarakat akan listrik semakin

meningkat seiring perkembangan teknologi, listrik juga digunakan dalam

industri besar, menengah, dan industri kecil. Perusahaan pembangkit

tenaga listrik harus memiliki tenaga kerja yang berkompetensi sesuai

dengan perannya.Tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang

sangat penting sebagai pelaku pembangunan nasional. Sesuai dengan

perannya, tenaga kerja diperlukan untuk meningkatkan kualitas kerja dan

peran sertanya dalam peningkatan perlindungan tenaga kerja sesuai

dengan undang-undang yang berlaku.

Berdasarkan hasil penelitian Kusuma (2013) menunjukkan bahwa

ada hubungan antara pengetahuan, sikap, dan kenyamanan dengan

penggunaan alat pelindung wajah pada pekerja las listrik Kawasan

Simongan Semarang. Berdasarkan hasil penelitian Susanty& Baskoro

(2012) menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara motivasi

kerja terhadap disiplin kerja karyawan di PT. PLN (Persero) APD

Semarang, ada pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja

karyawan di PT. PLN (Persero) APD Semarang Ada pengaruh tidak

signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dan penelitian

ini juga dapat membuktikan bahwa gaya kepemimpinan dan disiplin kerja

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dari karyawan di PT.

PLN (Persero) APD Semarang.

Tim lapangan divisi pelayanan gangguan teknik adalah divisi

khusus yang bertugas menangani gangguan teknik yang ada di masyarakat

terkait dengan listrik, divisi pelayanan gangguan teknik mempunyai sistem

terkait dengan pekerjaannya yaitu respon time/waktu pelaporan dari

pelanggan adanya gangguan sampai tim lapangan divisi pelayanan

gangguan teknik sampai ke lokasi dan recovery time/waktu perbaikan atau

pemulihan gangguan agar kembali normal. PLN mempunyai standar untuk

Page 7: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

3

respon time maupun recovery time, untuk standar respon time adalah lima

belas menit sedangkan untuk recovery time itu ada dua jenis pekerjaan

yaitu yang pertama GTR (Gangguan Tegangan Rendah) dengan standar

waktu penyelesaian tujuh puluh menit dan yang kedua GTM (Gangguan

TeganganMenengah) dengan standar waktu penyelesaian sembilan puluh

menit.

Kendala dari respon time contohnya seperti ada pekerjaan yang

belum terselesaikan sehingga tidak diperbolehkan untuk melanjutkan ke

pekerjaan selanjutnya yang berarti respon time untuk pekerjaan

selanjutnya akan melebihi batas waktu yang sudah ditetapkan. Sedangkan

untuk kendala recovery time itu ada dua faktor yaitu dari faktor eksternal

dan internal, untuk faktor eksternal seperti: pohon tumbang, layang-

layang, hewan, bangunan, dan lain-lain. Kemudian untuk faktor internal

seperti: komponen yang hilang, peralatan yang rusak, perlengkapan APD

yang kurang, pekerja yang memakai APD sudah tidak layak, pekerja yang

kurang memperhatikan fungsi APD yaitu dengan tidak memakai APD

sesuai dengan peraturan, pemakaian/pemilihan APD yang kurang

menyesuaikan dengan lingkungan kerja.

Berdasarkan kendala-kendala yang ada, ternyata faktor internal

pada recovery time seperti pemakaian/pemilihan APD yang kurang

menyesuaikan dengan lingkungan kerja. Berdasarkan hasil survei

pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti bila dikaitkan dengan pendapat

Tarwaka (2015) yaitu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

produktivitas kerja meliputi unsur keterampilan, kedisiplinan, pendidikan,

sikap dan etika kerja. Maka dapat disimpulkan kurangnya produktivitas

kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area

Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan

budaya K3 di tempat kerja dan salah satunya terkait dengan APD, serta

pengawasan dari pihak K3 sendiri kurang optimal sehingga dapat

menurunkan produktivitas kerja.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

4

Penerapan APD merupakan salah satu faktor penting yang

berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Oleh karena itu peneliti tertarik

untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan APD dengan

produktivitas tim lapangan di PLN Rayon Kartasura.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif observasional

melalui pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan

Juli 2017. Tempat penelitian diPT. PLN (Persero) Rayon Kartasura

Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta. Populasi pada penelitian

ini ialah semua anggota Tim Lapangan di PT. PLN (Persero) Rayon

Kartasura Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta sebanyak 82

orang yang terdiri dari beberapa divisi yaitu Pelayanan Gangguan Teknik,

MCB ON, Pencatat Meter, Survei, dan PBPD. Jumlah sampel pada saat

penelitianya itu seluruh Tim Lapangan Pelayanan Gangguan Teknik dari

PT Haleyora Power yang bekerja di PT. PLN (Persero) Rayon Kartasura

Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta sebanyak 25 orang.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling yaitu metode pengambilan ssampel berdasarkan

kriteria tertentu.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 AnalisisUnivariat

KarakteristikResponden

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,

diperoleh hasil gambarankarakteristik responden meliputi kategori umur,

tingkat pendidikan, masa kerja, tingkat pengetahuan APD, dan

produktivitastim lapangan divisi pelayanan gangguan teknikdi PLN

Rayon Kartasura.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

5

Tabel 3. Karakteristik Responden

Variabel

Pelayanan

Gangguan

teknik

Jumlah

Rata-rata

N (%) N (%)

Umur

Rentang A (20-30th) 5 20

Rentang B (31-40th) 13 52 25 100 36,25

Rentang C (41-50th) 7 28

Tingkat Pendidikan

Pendidikan Dasar 21 84 25 100 1,16

Pendidikan Tinggi 4 16

Masa Kerja

≥ 5 tahun 7 28 25 100 1,72

< 5 tahun 18 72

Tabel 3 menunjukkan hasil pengambilan data responden, mayoritas

pekerja berumur pada Rentang B (31-40th) sebanyak 13 orang atau (52%),

sedangkan yang paling sedikit pada Rentang A (20-30th) sebanyak 5 orang

atau (20%), dengan rata-rata 36,25. Kemudian pada tingkat pendidikan

mayoritas Pendidikan Dasar sebanyak 21 orang atau (84%), sedangkan

sisanya Pendidikan Tinggi sebanyak 4 orang atau (16%), dan rata-rata

pada variabel tingkat pendidikan 1,16. Selanjutnya pada masa kerja di

PLN Kartasura paling banyak pada masa kerja < 5 tahun dengan jumlah

responden 18 orang atau (72%), sisanya pada masa kerja ≥ 5 tahun

sebanyak 7 orang atau (28%), dan rata-rata pada variabel masa kerja 1,72.

3.2 AnalisisBivariat

Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Tentang Alat Pelindung Diri

Dengan Produktivitas Tim Lapangan Di PLN RayonKartasura.

Tabel4. Hasil Uji Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Alat

Pelindung Diri Dengan Produktivitas Tim Lapangan Di PLN Rayon

Kartasura.

Tingkat

Pengetahuan

APD

Produktivitas Total

OR

CI (95%)

P Baik Kurang Batas

bawah

Batas

atas N (%) n (%) n (%)

Tinggi 11 68,8 5 31,2 16 100

Rendah 2 22,2 7 77,8 9 100 7,7 1,159 51,171 0,041

Page 10: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

6

Tabel 4 menyajikan analisis bivariat tentang tingkat pengetahuan

APD dengan produktivitas didapatkan hasil untuk Odd ratio (OR)

sebesar 7,7 ;CI (95%)= 1,159-51,171; p=0,041 (<0,05) sehingga Ho

ditolak, maka terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat

pengetahuan APD dengan produktivitas, dan tingkat pengetahuan APD

yang rendah berisiko 7,7 kali lipat dapat menurunkan produktivitas.

Jumlah responden yang mempunyai tingkat pengetahuan APD yang

tinggi dan produktivitas yang baik sebanyak 11 orang atau (68,8%),

dan tingkat pengetahuan APD yang tinggi namun produktivitas

kerjanya kurang sebanyak 5 orang atau (31,2%). Sedangkan responden

yang mempunyai tingkat pengetahuan APD yang rendah dan

produktivitas yang baik sebanyak 2 orang atau (22,2%), dan tingkat

pengetahuan APD yang rendah namun produktivitas kerjanya kurang

sebanyak 7 orang atau (77,8%).

3.3 Pembahasan

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Alat Pelindung

Diri Dengan Produktivitas Tim Lapangan Di PLN Rayon

Kartasura

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, responden

yang mempunyai tingkat pengetahuan APD yang tinggi dan

produktivitas yang baik sebanyak 11 orang atau (68,8%), dan tingkat

pengetahuan APD yang tinggi namun produktivitas kerjanya kurang

sebanyak 5 orang atau (31,2%). Sedangkan tingkat pengetahuan APD

yang rendah dan produktivitas yang baik sebanyak 2 orang atau

(22,2%), dan tingkat pengetahuan APD yang rendah namun

produktivitas kerjanya kurang sebanyak 7 orang atau (77,8%).

Berdasarkan hasil uji statistic chi square menunjukkan Odd ratio (OR)

sebesar 7,7 ;CI (95%)= 1,159-51,171; p=0,041 (<0,05) yang berarti

ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan APD dengan

Page 11: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

7

produktivitas tim lapangan di PT. PLN (Persero) Rayon Kartasura dan

tingkat pengetahuan APD yang rendah berisiko 7,7 kali lipat dapat

menurunkan produktivitas. Dari 19 pertanyaan pada kuesioner tingkat

pengetahuan APD ada 5 orang atau (20%) yang dapat menjawab

dengan benar hanya untuk 18 soal atau (94,73%) dari total 19 soal

(100%) yang seharusnya terjawab dengan benar. Sedangkan untuk

kuesioner produktivitas ada 1 orang atau (4%) yang memliki

produktivitas yang baik dengan nilai 50 atau (83,33%) dari total nilai

produktivitas yang seharusnya mendapatkan nilai 60 atau (100%). Hal

ini sangat mengkhawatirkan, karena tingkat pengetahuan APD dan

produktivitas pekerja di PLN dituntut untuk lebih baik. PLN sudah

mempunyai program-program yang bagus untuk meningkatkan kinerja

pekerja akan tetapi program-program tersebut harus ada penekanan,

contohnya sertifikasi pegawai PLN lebih diperketat, pelatihan K2/K3

lebih sering dilakukan, selalu memperbaharui SOP, menajalankan

dengan benar program reward and punishment. Hal-hal tersebut harus

dilakukan agar kinerja pekerja menjadi lebih baik.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ternyata sejalan

dengan penelitian Perdana dan Muliatna (2014) korelasi antara APD

dan K3 menghasilkan nilai r=1,38 yang berarti pengetahuan APD

sangat berpengaruh tinggi terhadap K3. Penelitian Piri, dkk (2012)

menunjukkan bahwa faktor pelatihan alat pelindung diri memiliki

hubungan negatif dengan kecelakaan kerja, dimana semakin

meningkatnya faktor tersebut akan menurunkan potensi terjadinya

kecelakaan kerja yang dapat menurunkan produktivitas kerja.

Penelitian Lestari dan Trisyulianti (2009) menunjukkan hasil adanya

hubungan yang signifikan dan positif antara program keselamatan dan

kesehatankerja dan produktivitas kerja. Penelitian Firmanzah, dkk

(2017) menunjukkan hasil bahwa keselamatan kerja dan kesehatan

kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan yang

Page 12: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

8

dapat dilihat dari nilai signifikansi F < α yaitu 0,000 < 0,05 dan nilai

Adjusted R square sebesar 0,189. Hal ini menunjukkan bahwa

kontribusi variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap

kinerja karyawan adalah sebesar 18,9%. Secara parsial variabel

keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

sebesar 0,001. Sedangkan variabel kesehatan kerja berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan sebesar 0,004. Penelitian

Paramita dan Wijayanto (2012) menunjukkan hasil bahwa keselamatan

dan kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan,

bila K3 lebih ditingkatkan lebih maka karyawan performa akan

maksimal.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2017

terhadap 25 responden pada tim lapangan divisi pelayanan gangguan

teknik di PT. PLN (Persero) Rayon Kartasura yang ditunjukkan

berdasarkan umur bahwa responden sebagaian besar masuk kategori

Rentang B (31-40 tahun) sebanyak 13 orang atau (52%). Pada Rentang

A (20-30 tahun) sebanyak 5 orang atau (20%), pada Rentang B (31-40

tahun) sebanyak 13 orang atau (52%), dan pada Rentang C (41-50

tahun) sebanyak 7 orang atau (28%). Menurut penelitian Saputri dan

Paskarini (2014) menunjukkan hasil adanya hubungan antara usia

dengan kepatuhan penggunaan APD, karena usia merupakan salah satu

faktor yang dapat mempengaruhi kedisiplinan pekerja dimana semakin

matang usia pekerja biasanya akan lebih memahami tentang peraturan

yang ada pada perusahaan termasuk kepatuhan dalam menggunakan

APD.

Tingkat pendidikan pada tim lapangan divisi pelayanan gangguan

teknik yang merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

pengetahuan pekerja yang ditunjukkan bahwa responden sebagian

besar masuk kategori Pendidikan Dasar (SMA/SMK) sebanyak 21

orang atau (84%), dan sisanya adalah masuk kategori Pendidikan

Page 13: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

9

Tinggi (Diploma/Sarjana) sebanyak 4 atau (16%). Menurut

Notoatmodjo (2003) tingkat pendidikan dapat mempengaruhi perilaku

pekerja dalam melihat suatu pekerjaan atau masalah yang ada di

tempat kerja. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka

pengetahuan akan K3 terkait dengan APD juga akan bagus. Apabila

pekerja mengetahui dengan benar bagaimana cara penggunaannya,

cara perawatannya, cara pemilihan APD, dan lain sebagainya, maka

dipastikan kecelakaan kerja dapat terkurangi. Hal ini sejalan dengan

penelitian Endroyo (2010) yang menunjukkan adanya hubungan yang

signifikan antara tingkat pendidikan pekerja terhadap K3 sebesar 0,300

dengan nilai (sig: 0,048).

Masa kerja pada tim lapangan divisi pelayanan gangguan teknik

juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas

pekerja yang ditunjukkan bahwa responden sebagaian besar masuk

kategori masa kerja < 5 tahun sebanyak 18 orang atau (72%), dan

sisanya adalah masuk kategori masa kerja ≥ 5 tahun sebanyak 7 orang

atau (28%). Menurut penelitian Herawati (2013) menunjukkan hasil

bahwa masa kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas pekerja.

Kesimpulannya bahwa semakin lama masa kerja seseorang maka

semakin menambah pengalaman kerja pekerja tersebut yang akan

berdampak positif untuk pekerjaannya, apabila pekerjaan dari

perusahaan seperti target yang harus dicapai dapat dipenuhi maka

dipastikan produtivitasnya meningkat.

PLN mempunyai program-program terkait dalam bidang K3,

seperti sertifikasi pegawai, pengecekan APD rutin, safety briefing,

dokumen kerja yang harus sesuai standar JSA, up skilling, pembuatan

komitmen K2/K3, dan up date SOP. Sedangkan program untuk

meningkatkan produktivitas kerja, seperti pelatihan dari pihak vendor,

up skilling teknis, dan reward and punishment. Program-program dari

PLN tersebut sudah sangat baik karena dapat memberikan nilai positif

Page 14: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

10

untuk perusahaan akan tetapi mengenai pelatihan baik K3 maupun

K2/K3 agar lebih ditekankan lagi supaya pekerja yang bekerja di PLN

dapat mengetahui potensi bahaya yang bisa terjadi di tempat kerja dan

terkait dengan program APD harus dilaksanakan secara maksimal serta

meningkatkan kedisiplinan pekerja dalam pemakaian APD agar angka

kecelakaan dapat berkurang dan target yang ditentukan oleh

perusahaan dapat tercapai.

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Tim

Lapangan Divisi Pelayanan Gangguan Teknik di PT. PLN (Persero) Rayon

Kartasura dapat disimpulkan sebagai berikut:

4.1.1 Responden dalam penelitian ini berjumlah 25 orang, dengan

sebagian besar 52% pada rentang umur 31-40 tahun, sebagian

besar 84% berpendidikan dasar yaitu SMA/SMK, dan sebagian

besar 72% masa kerja responden < 5 tahun.

4.1.2 Responden yang memlilki tingkat pengetahuan APD yang rendah

produktivitas yang kurang sebasar 77,8%, dengan nilai Odd Ratio

7,7.

4.1.3 Adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan

APD dengan produktivitas dengan menggunakan uji fisher’s

exact diperoleh nilai p value 0,041.

4.2 Saran

4.2.1 Bagi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area

Surakarta

4.2.1.1 Dapat diberikan pelatihan K3 untuk pekerja agar mengetahui

akan potensi bahaya yang akan terjadi di tempat kerja.

4.2.1.2 Diberikan pelatihan ataupun pemahaman tentang APD agar

pengetahuan pekerja akan APD semakin meningkat dan

diharapkan dengan adanya pelatihan tersebut pekerja dapat

Page 15: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

11

mengantisipasi bahaya yang akan terjadi sehingga

produktivitas dapat meningkat.

4.2.1.3 Dapat diterapkannya pemakaian APD yang sesuai dengan

SOP di perusahaan agar angka kecelakaan dapat berkurang.

4.2.1.4 Pengawasan terhadap pekerja akan meningkatkan kedisiplinan

pekerja baik dalam hal K3 maupun target yang ditentukan oleh

perusahaan.

4.2.2 Bagi Bagi Karyawan

Diharapkan untuk lebih memahami lagi tentang APD bisa

dengan cara membaca buku, pelatihan, dari internet, atau dari

media-media yang lain, serta lebih meningkatkan lagi kinerja

agar target dari perusahaan dapat tercapai.

4.2.3 Bagi Peneliti lain

Dapat dijadikan informasi dan motivasi untuk

mengembangkan penelitian ini dengan menambahkan variabel

yang lain agar penelitian mendatang menjadi lebih baik.

PERSANTUNAN

Peneliti mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua,

Sekretaris P2K3 PLN Area Surakarta Bapak Bambang Andang Jaya,

Manager PLN Rayon Kartasura Bapak Anang, dan IbuDwi Astuti, SKM.,

M.Kes selaku pembimbing skripsi yang telah sabar membimbing selama

proses penyususnan skripsi dan naskah publikasi.

Ucapan terimakasih jugadisampaikan kepada seluruh dosen

program studi kesehatan masyarakat yang telah membimbing dan

memberikan ilmu selama kuliah, serta teman-teman kesehatan masyarakat

angkatan 2012 yang selalu memberi dukungan kepada peneliti dalam

proses skripsi.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

12

DAFTAR PUSTAKA

Endroyo, B. (2010). Faktor-faktor Yang Berperan Terhadap Peningkatan

Sikap Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Para Pelaku Jasa

Konstruksi Di Semarang. Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang. Vol. 12, No. 2, Juli 2010: 111-120

.

Firmanzah, A., Hamid, D., & Djudi, M. (2017). Pengaruh Keselamatan

Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada

Karyawan PT. PLN (Persero) Area Kediri Distribusi Jawa

Timur). Jurnal Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Brawijaya.JAB, Vol. 42, No. 2, Januari 2017.

Herawati, M. (2013). Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah, Pengalaman

Kerja, Jenis Kelamin Dan Umur Terhadap Produktivitas Tenaga

Kerja Industri Shutllecock Kota Tegal. [Skripsi Ilmiah].

Semarang: Jurusan Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unuversitas Diponegoro

Semarang.

Kusuma, RY. (2013). Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, dan

Kenyamanan dengan Penggunaan Alat Pelindung Wajah Pada

Pekerja Las Listrik Kawasan Simongan Semarang. [Skripsi

Ilmiah]. Semarang: Jurusan kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Lestari, T., & Trisyulianti, E. (2009). Hubungan Keselamatan dan

Kesehatan (K3) dengan Produktivitas Kerja Karyawan (Studi

Kasus: Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor).

Jurnal. Institut Pertanian Bogor.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

13

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan “Teori dan Aplikasi”.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

OSHA. (2016). Data Kecelakaan Kerja. Diakses: 10 November 2016.

http://www.safetyshoe.com/tag/data-kecelakaan-kerja-tahun-

2015-menurut-ilo/

Paramita, CCD., & Wijayanto, A. (2012). Pengaruh Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT.

PLN (Persero) APJ Semarang. Jurnal Administrasi Bisnis FISIP

Universitas Diponegoro. JAB, Vol 1, No. 1, September 2012.

Perdana, RW., & Muliatna IM. (2014). Pengaruh Alat Pelindung Diri

(APD) Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Karyawan Di Bengkel M.Mischan Kalijudan Surabaya. Jurnal

Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin Universitas Negeri

Surabaya. JTM, Vol. 3, No. 2, Tahun 2014: 227-235.

Piri, S., Sompie BF., & Timboeleng JA. (2012). Pengaruh Kesehatan,

Pelatihan Dan Penggunaan Alat Pelindung Diri Terhadap

Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Konstruksi Di Kota Tomohon.

Jurnal Teknik Sipil. Vol. 2, No. 4, November 2012: 219-231

ISSN 2087-9334.

Pratiknya, AW. (2003). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran

dan Kesehatan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Page 18: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

14

Riwidikdo, H. (2012). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia

Press.

Saputri, IAD., & Paskarini, I. (2014). Faktor-faktor Yang Berhubungan

Dengan Kepatuhan Penggunaan APD Pada Pekerja Kerangka

Bangunan (Proyek Hotel Mercure Grand Mirama Extention Di

PT. Jagat Konstruksi Abdipersada). Jurnal Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Airlangga. Vol. 1, No. 1, Januari-April

2014: 120-131.

Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Dilengkapi dengan

Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Sucipto, CD. (2014). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta:

Gosyen Publishing.

Susanty A., & Baskoro SW.(2012). Pengaruh motivasi Kerja dan Gaya

Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Serta Dampaknya Pada

Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) APD

Semarang). Jurnal Teknik Industri. Vol. 7, No. 2, Mei 2012.

Tarwaka. (2012). Dasar-Dasar Keselamatan Kerja Serta Pencegahan

Kecelakaan di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.

Tarwaka. (2014). Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Manajemen dan

Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.

Tarwaka. (2015). Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Ergonomi (K3E),

Dalam Perspektif Bisnis. Surakarta: Harapan Press.

Page 19: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Surakarta karena mungkin kurangnya pemahaman akan APD, penerapan budaya

15

Widodo, SE. (2015). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.