177
HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DENGAN KONSEP DIRI ANGGOTA FLOWERS CITY CASUALS Studi Korelasional terhadap Anggota Flowers City Casuals SKRIPSI Disusun Oleh : APRI SUCI LESTARI 11080007437 BIDANG KAJIAN MANAJEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2011

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

  • Upload
    ngodat

  • View
    241

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DENGAN KONSEP DIRI ANGGOTA

FLOWERS CITY CASUALS

Studi Korelasional terhadap Anggota Flowers City Casuals

SKRIPSI

Disusun Oleh :

APRI SUCI LESTARI

11080007437

BIDANG KAJIAN MANAJEMEN KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2011

Page 2: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DENGAN KONSEP DIRI ANGGOTA FLOWERS CITY CASUALS

Sub Judul : Studi Korelasional terhadap Anggota Flowers City Casuals

Nama : APRI SUCI LESTARI

NPM : 11080007437

Bidang Kajian : MANAJEMEN KOMUNIKASI

Menyetujui, Pembimbing

Anne Maryani, Dra., M.Si.

Mengetahui, Ketua Bidang Kajian Manajemen Komunikasi

Dr. Anne Ratnasari, Dra., M.Si.

Page 3: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

i

ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DENGAN KONSEP DIRI ANGGOTA FLOWERS CITY CASUALS

Komunikasi sebagai salah satu elemen dari kegiatan kelompok menjadi sangat penting karena memalui komunikasi masing-masing anggota dapat merasa lebih akrab dan dekat satu sama lain dan pada akhirnya menjadikan para individu dalam kelompok tersebut lebih kuat. Dalam keefektifan komunikasi antarpribadi terdapat interaksi antar tiap anggota satu sama lain., interaksi dapat memunculkan konsep diri pada seseorang, dengan komunikasi antarpribadi yang efektif maka konsep diri dari masing-masing anggota akan berubah, konsep diri itu akan semakin positif atau negatif. Komunikasi antarpribadi dengan konsep diri adalah dua hal yang saling mempengaruhi.

Metode yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah korelasional, pengambilan sampel penelitian didasarkan atas rancangan sampling acak sederhana. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur (kuesioner), penganalisaan dilakukan dalam suatu interpretasi data, teknis analisis data yang digunakan adalah analisis statistika non-parametrik dengan rumus uji korelasional Rank Spearman.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat hasil yang signifikan antara karakteristik komunikasi antarpribadi dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals, hal ini terlihat dari hasil perhitungan t hitung yang menunjukkan nilai untuk karakteristik komunikasi antarpribadi dengan konsep diri yaitu 4,451 lebih besar dari t tabel untuk responden sebanyak 36 orang yaitu 2,042 artinya H1 diterima yang artinya ada hubungan dari pernyataan tersebut. Komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh anggota Flowers City Casuals sudah cukup efektif, walaupun tidak semua karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun secara keseluruhan karakteristik komunikasi antarpribadi yang dilakukan anggota Flowers City Casuals sudah efektif dan mampu mempersepsi orang lain untuk membentuk konsep diri yang positif.

Page 4: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Bandung.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan tantangan

dan juga kendala, namun berkat dorongan, semangat dan bimbingan serta

petunjuk dari berbagai pihak, semuanya dapat dilalui dan akhirnya penulisan

skripsi ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu, perkenankanlah dalam kesempatan ini penulis

memberikan ucapan terima kasih yang dalam dan penghargaan yang tinggi

kepada:

1. Allah, SWT Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas segala rahmat-Nya.

2. Bapak Drs. H. O. Hasbiansyah, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Bandung, Ibu Santi Indra Astuti, Drs., M.Si

selaku Wakil Dekan I, dan Ibu Rini Rinawati, Dra., M.Si selaku Wakil

Dekan II yang telah memberikan kemudahan dalam segala hal.

3. Ibu Dr. Anne Ratnasari, Dra., M.Si selaku Ketua Bidang Kajian

Manajemen Komunikasi yang telah memberikan kemudahan dalam segala

hal.

Page 5: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

iii

4. Ibu Rita Gani, S.Sos., M.Si selaku dosen wali yang memberikan dukungan

kepada penulis.

5. Ibu Anne Maryani, Dra., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

berkenan meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya, serta atas segala

bantuan, dukungan, perhatian dan bimbingannya terhadap penulis dalam

menyusun skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi yang telah memberikan

ilmunya beserta sharing pengalamannya melalui kuliah yang telah penulis

ikuti.

7. Seluruh Staf Bagian Akademik dan Staf Bagian Administrasi Fakultas

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung yang telah membantu

penulis mendapatkan informasi dan melengkapi prosedur selama

perkuliahan.

8. Kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril

maupun materil, kesabaran, dan selalu mendoakan penulis untuk diberi

kelancaran serta kemudahan dalam menyelesaikan studi.

9. Kakak-kakakku tersayang Apriyanti, S.Ikom, Asep Rohmat, Marita

Meiliyanti, Rasid, dan keponakan tercinta Naufal, Kezia dan Saskia yang

telah memberikan motivasi dan perhatiannya kepada penulis.

10. Mahendra Dwisakti Prasetya S.H selaku orang spesial bagi penulis yang

telah memberikan semangat, dukungan, doa, waktu, kesabaran dalam

proses pembuatan penelitian dan memperkenalkan Flowers City Casuals

kepada penulis.

Page 6: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

iv

11. Kawan-kawan Flowers City Casuals yang bersedia membantu

terselesaikannya skripsi ini, khususnya kang Rizky Ardi Maulana yang

sudah meluangkan waktunya untuk memberikan penjelasan mengenai

Flowers City Casuals.

12. Sahabat-sahabatku tersayang, Vorda, Firmansyah, Meike, Ukhti Saima,

Furry, Mirsi, Bona, Willy, Irfan, Jaka, Fitri yang selalu memberikan

dukungan, semangat, doa dan bantuan kepada penulis.

13. Teman-teman seperjuangan dalam penyusunan skripsi, Auli Aryana, Elis,

Siska, Widya, Gilang, mba Erda, Nadia, yang telah memberikan saran,

informasi dan masukan kepada penulis.

14. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya, baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih terdapat

kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah. SWT membalas semua kebaikan

yang telah diberikan dengan pahala yang jauh lebih baik. Dan semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita semua. Amiin.

Bandung, Juli 2011

Penulis

Page 7: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

v

DAFTAR ISI

Abstrak ………………………………………………………………………… i

Kata Pengantar ………………………………………………………………. ii

Daftar Isi……………………………………………………………………....... v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………..……………………... 1

1.2 Perumusan Masalah………………………………..…..……..………….. 9

1.3 Identifikasi Masalah………………………………………………...…….. 9

1.4 Tujuan Penelitian ……………………………..……….………………... 10

1.5 Pembatasan Masalah …………...…………………………………………. 10

1.6 Kegunaan Penelitian ………………………………………………………. 11

1.6.1 Kegunaan Teoritis …………………………………………………… 11

1.6.2 kegunaan Praktis ……………………………………………………. 11

1.7 Kerangka Hasil Penelitian ………………………………………………… 12

1.8 Kerangka Penelitian ………………………………………………………. 16

1.8.1 Kerangka Konseptual ………………………………………………. 20

1.9 Operasionalisasi Variabel ………………………………………………… 24

1.10 Hipotesis Penelitian ……………………………………………………… 26

1.10.1 Hipotesis Umum …………………………………………………… 26

1.10.2 Sub Hipotesis ………………………………………………………. 26

1.11 Metodologi Penelitian …………………………………………………… 27

1.11.1 Metode Penelitian …………………………………………………. 27

1.11.2 Populasi dan Sampel ………………………………………………. 28

Page 8: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

vi

1.11.3 Teknik Uji Hipotesis ………………………………………………. 29

1.11.4 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………… 32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Komunikasi Antarpribadi …………….…………………………… 34

2.2 Karakteristik Komunikasi Antarpribadi …………………………………… 38

2.3 Teori Hubungan Komunikasi Antarpribadi dengan konsep diri …...………. 41

2.3.1 Model Komunikasi Intrapribadi ………………………………………. 41

2.3.2 Teori Hubungan Komunikasi antarpribadi dengan konsep diri ……….. 43

2.4 Tinjauan tentang Konsep Diri ………………………………………………… 48

2.4.1 Definisi Konsep Diri ……………………………………………………. 48

2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri …...………………….. 52

2.4.3 Konsep Diri yang Positif ………………..……………………………… 54

2.5 Kaitan Komunikasi Antarpribadi dengan Konsep Diri …………………. 58

BAB III OBJEK PENELITIAN

3.1 Flowers City Casuals ……………….…………………………………….. 61

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Casuals ………………………………… 61

3.1.2 Profil Flowers City Casuals ………………………………………… 65

3.2 Komunikasi Antarpribadi Flowers City Casuals …………………………. 68

3.3 Aktivitas yang dilakukan Flowers City Casuals ………………………….. 71

3.4 Susunan Pengurus Flowers City Casuals …………………………………. 72

3.5 Data Observasi Penelitian …………………………………………………. 73

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskriptif Data Responden …………………………………….. 75

4.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian …………………………………… 77

4.3 Analisis Pengujian Hipotesis …………………….……………………… 115

4.3.1 Hubungan antara Keterbukaan dengan Konsep Diri ………… 116

Page 9: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

vii

4.3.2 Hubungan antara Empati dengan Konsep di…………………. 117 4.3.3 Hubungan antara Sikap dukungan dengan konsep diri…… 118

4.3.4 Hubungan antara Rasa Positif dengan Konsep Diri …… 119

4.3.5 Hubungan antara Kesetaraan dengan Konsep Diri …………… 120

4.3.6 Hubungan antara Karakteristik KAP dengan konsep diri ……… 121

4.4 Uji Reliabilitas dan Validitas ……………………………………… 122

4.4.1 Uji Reliabilitas ……………………………………………… 122

4.4.2 Uji Validitas ………………………………………………… 124

4.5 Pembahasan ……………………………………………………… 125

4.5.1 Pembahasan sub hipotesis pertama ……………………… 125

4.5.2 Pembahasan sub hipotesis kedua …………………………. 127

4.5.3 Pembahasan sub hipotesis ketiga ………………………… 128

4.5.4 Pembahasan sub hipotesis keempat ……………………… 130

4.5.5 Pembahasan sub hipotesis kelima …………………………. 131

4.5.6 Pembahasan hipotesis utama ……………………………… 132

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan …………………………………………………………… 140

5.2 Saran ……………………………………………………………… 142

5.2.1 Saran Praktis …………………………………………………… 142

5.2.2 Saran Akademis ……………………………………………… 143

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 10: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Suporter sepak bola atau sering disebut dengan “publik sepak bola” dalam

artian umum merupakan salah satu bagian terpenting dalam sebuah sistem olah raga

sepak bola. Betapa tidak, olahraga yang paling populer di dunia ini memiliki

antusiasme dan mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi dari sebagian masyarakat di

seluruh dunia.

Dalam buku Sepak Bola Tanpa Batas karya Hanung handoko, istilah suporter

berasal dari kata ‘support’ yang berarti dukungan. Dalam konteks persepakbolaan,

dukungan ini bentuknya sangat universal dan luas, artinya sebuah negara atau klub

profesional akan terlihat dan diakui eksistensinya jika di dukung oleh organisasi yang

profesional, roda kompetisi yang berjalan dengan baik, dukungan finansial yang

cukup, infrastruktur yang memadai, serta dukungan publik yang ada pada

negara/daerah tempat tim tersebut berdomisili. Dukungan dari suporter erat kaitannya

dengan kesuksesan sebuah klub atau negara, karena dukungan dari suporter dalam

sepakbola bisa dikatakan sebagai pemain ke-12 yang ikut andil dalam memotivasi

perjuangan sebuah klub atau negara dalam mencapai prestasi tertinggi.

Page 11: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

2

Menurut sumber yang didapat penulis dari orangestreetboy.blogspot.com,

kelompok suporter di dunia sepak bola khususnya di kancah sepak bola Indonesia

merupakan suatu euforia tersendiri didalam perjalanan sejarah sepak bola nasional.

Kelompok suporter pun merupakan salah satu elemen penting dalam supra struktur

organisasi sepak bola modern, karena kelompok suporter secara “de facto” bisa

dikatakan sebagai bagian dari “stakeholder” (pihak yang berkepentingan) dalam

menyemarakkan sebuah kompetisi baik di tingkat nasional maupun internasional.

Di Indonesia sendiri terdapat banyak kelompok suporter klub yang tersebar

diseluruh penjuru tanah air, baik itu suporter biasa layaknya masyarakat yang merasa

memiliki ikatan emosional pada sebuah klub, maupun kelompok suporter yang

terorganisir. Khusus untuk kelompok suporter yang terorganisir, biasanya mereka

mengatasnamakan kelompok pendukung setia sebuah klub, disertai dengan penamaan

kelompok dan kelengkapan atribut yang sama dalam memberikan dukungan moril

bagi tim kesayangannya. Dukungan moril, do’a, teriakan, yel-yel bahkan konfigurasi

yang menggambarkan “uniformitas” (keseragaman) di dalam stadion saat

mendukung tim kebanggaannya bertanding, menjadi ciri khas tersendiri yang muncul

dari sebuah kelompok suporter yang terorganisir.

Dalam suporter sepakbola modern, terdapat berbagai macam jenis suporter.

Ada yang disebut dengan ultras, casuals, hooligan, dan suporter biasa. Menurut

sumber yang didapat penulis dari flowerscitycasuals.tumblr.com, Casuals merupakan

Page 12: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

3

salah satu bagian dari budaya di dalam sepakbola, yang identik dengan hooliganisme

dan pakaian-pakaian mahal bermerek. Sub kultur ini lahir pada akhir dekade 70-an, di

Britania Raya, dimana kala itu banyak para hooligan klub sepakbola, banyak

menggunakan pakaian-pakaian mahal untuk menghindari perhatian polisi. Mereka

tidak lagi mengenakan atribut-atribut beraroma logo-logo klub kesayangan, agar tidak

dikenali, sehingga lebih mudah menyusup kelompok musuh. Asal usul budaya

casuals sendiri dapat dilihat dalam sub kultur mod pada tahun 60-an, para pemuda

penganut sub kultur mod, mulai membawa gaya berpakaiannya ke dalam teras

sepakbola. Ditandai dengan kebangkitan sub kultur mod tahun 70-an, casuals mulai

tumbuh dan dan berubah setelah suporter sepakbola Inggris banyak menggunakan

pakaian merek-merek Eropa dalam stadion pada saat mendukung klub

kesayangannya.

Tiap jenis suporter tersebut mempunyai ciri khas masing-masing misalnya

dalam hal perilaku, cara berpakaian, berinteraksi dalam mendukung tim

kesayangannya dan reaksi terhadap persaingan dengan suporter lawan. Dari jenis-

jenis suporter tersebut diatas penulis tertarik membahas mengenai suporter casuals

khususnya suporter casuals tim sepakbola kota Bandung, Persib Bandung yang

menamakan dirinya Flowers City Casuals (selanjutnya disebut FCC). Para anggota

FCC berinteraksi satu sama lain untuk bertukar informasi, mendiskusikan klub

sepakbola yang mereka dukung, bertukar informasi mengenai sepakbola dunia dan

produk-produk dari merek tertentu yang menjadi ciri khas para casuals.

Page 13: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

4

Dengan berinteraksi satu sama lain, para anggota FCC dapat memantapkan

hubungan antarpribadi dengan anggota yang lain karena interaksi sosial adalah

terjadinya suatu hubungan timbal balik diantara kedua belah pihak atau lebih dan

kadang saling berpengaruh antar satu dengan yang lainnya. Dalam kehidupan

bermasyarakat, interaksi sosial memegang peranan yang sangat penting, dimana

setiap manusia tidak bisa hidup dengan tanpa bantuan orang lain. Interaksi sosial

merupakan salah satu cara untuk melekatkan sendi-sendi kelompok dalam rangka

penciptaan kerjasama dan kekompakan diantara anggota yang nantinya sedikit

banyak akan berpengaruh dalam pelaksanaan program yang dibuat.

Kerjasama dan kekompakan itu akan terlihat di stadion pada saat mereka

melihat pertandingan tim kesayangannya secara langsung. Dengan adanya kerjasama

dan kekompakkan akan meminimalisir terjadinya bentrokan antar supporter atau

dengan suporter dari kelompok lain diluar FCC. Menurut sumber supporter-

Indonesia.com hal yang melatar belakangi adanya kriminalitas di dalam stadion

diantaranya adalah fanatisme berlebihan, keputusan wasit, kinerja panitia

pertandingan dan minimnya sarana ekspresi supporter.

Fanatisme dari suporter seringkali sangat berlebihan bahkan di Indonesia

sendiri banyak permasalahan yang muncul di akibatkan oleh ulah suporter pada saat

datang atau menuju ke stadion. Contohnya perusakan sarana dan prasarana yang ada

di stadion, pelemparan baru atau botol ke tengah lapangan pada saat pertandingan

berlangsung, pelemparan batu ke bus yang diisi oleh tim lawan ataupun suporter

Page 14: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

5

lawan, ada juga aksi pelemparan ke kereta api. Hal itu tentu saja dapat merugikan

pihak banyak. Hal negatif yang dilakukan suporter seperti ini diakibatkan oleh rasa

memiliki yang berlebihan kepada tim, para suporter ini sangat sensitif dan mudah

tersinggung, sehingga mudah terpancing emosinya, apabila tim kesayanganya kalah,

kinerja wasit yang berat sebelah, kinerja panitia pertandingan yang tidak profesional,

sampai keadaan stadion yang penuh sesak tidak memadai dan tidak dapat

menampung penonton, sehingga mereka saling bersenggolan. Maka ekspresi yang

dikeluarkan oleh suporter fanatik ini biasanya menjurus kearah yang negatif.

Namun, ada pula kelompok suporter yang mempunyai cara yang positif

walaupun masih sangat jarang ada di Indonesia. Kelompok ini dengan kreatifnya

mempersiapkan berbagai macam banner dengan ukuran yang besar, dan dengan tertib

mereka berkoordinasi untuk datang ke tempat berlangsungnya pertandingan sehingga

tidak akan berdesak-desakan dan memicu gesekan dengan kelompok suporter lain.

Apabila diadakan komunikasi yang baik antar suporter sehingga semua terkoordinasi

maka, hal-hal negatif seperti yang disebutkan diatas akan dapat diminimalisir atau

bahkan dihilangkan. Koordinasi ini hanya dapat dilakukan karena adanya interaksi

antar suporter.

Interaksi itu sendiri untuk kelangsungannya memerlukan beberapa syarat,

salah satunya adalah komunikasi. “Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi

bila tidak memenuhi dua syarat, yaitu kontak dan komunikasi”. Kelompok adalah

himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan

Page 15: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

6

antara mereka. Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik

yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong

(Soekanto, 1990:182)

Di dalam sebuah kelompok terdapat situasi kelompok, dimana kelompok

sosial tempat para anggotanya berinteraksi merupakan suatu keseluruhan, dan

anggota-anggotanya sudah saling berhubungan diantara satu sama lain, hubungan ini

terjadi karena adanya pertemuan berulang kali diantara para anggota. Situasi saling

hubungan tersebut tidak hanya berlangsung pada hari itu saja, ketika mereka

melakukan pertemuan, tapi sudah ada sebelumnya. Saling hubungan ini menjadi

dasar bagi bertemunya pengalaman-pengalaman dan kepentingan-kepentingan yang

sama.

Komunikasi yang berlangsung dalam anggota FCC merujuk pada bentuk

komunikasi antarpribadi yang bersifat langsung dan tatap muka, selain itu juga

bersifat lebih spontan. Dalam berkomunikasi biasanya individu atau kelompok

menyampaikan pikiran, gagasan, pendapat atau perasaan mereka tanpa malu atau

takut. Hal ini bertujuan untuk mengubah perilaku dan pemahaman individu atau

kelompok lain terhadap kelompok tersebut atau individu itu sendiri. Pada saat itu lah

terjadi komunikasi antarpribadi dalam kelompok, dimana komunikasi yang

berlangsung bersifat informal dan berlangsung dalam situasi yang dialogis.

Page 16: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

7

Pada saat itu lah terlihat masing-masing anggota kelompok berusaha

mengekspresikan diri melalui komunikasi. Komunikasi itu sendiri sebagai salah satu

elemen dari kegiatan kelompok menjadi sangat penting karena melalui komunikasi

masing-masing anggota dapat merasa lebih akrab dan dekat satu sama lain dan pada

akhirnya menjadikan para individu dalam kelompok tersebut lebih kuat. “Untuk

menumbuhkan hubungan antar pribadi yang baik bukan terletak pada masalah sering

atau jarangnya komunikasi antarpribadi dilakukan, tapi terletak bagaimana

komunikasi itu dilakukan” (Rakhmat. 2004 :129). Intinya terletak pada kualitas

komunikasi yang dilakukan, bukan intensitasnya. Jadi walaupun anggota terlihat

sering melakukan komunikasi antarpribadi tapi tidak menjamin sifat atau kualitas

komunikasinya menunjukkan pola komunikasi yang efektif, yang dapat

menumbuhkan hubungan antarpribadi yang baik antar anggota.

Perwujudan komunikasi antarpribadi yang efektif memerlukan beberapa

syarat. Devito (2011:285) mengungkapkan berbagai karakteristik pendukung

efektifitas komunikasi antarpribadi, salah satunya adalah perspektif humanistik yang

menekankan pada masalah keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif dan

kesetaraan.

Dalam keefektifan komunikasi antarpribadi terdapat interaksi antar tiap

anggota satu sama lain. Interaksi dapat memunculkan konsep diri pada seseorang,

sebelumnya perlu diketahui, “diri” menurut Mead (Soeprapto, 2002 : 117) muncul

dalam proses interaksi karena manusia baru menyadari dirinya sendiri di dalam suatu

Page 17: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

8

interaksi sosial. Mead menjelaskan konsep diri dengan menyebut bahwa diri dapat

bersifat sebagai obyek maupun subyek secara sekaligus.

Dengan komunikasi antarpribadi yang efektif maka konsep diri dari masing-

masing anggota akan berubah, konsep diri itu akan semakin positif atau negatif,

komunikasi antarpribadi dengan konsep diri adalah dua hal yang saling

mempengaruhi.

Menurut William D. Brooks dan Phillip Emmert (dalam Rakhmat, 2008:100)

konsep diri mempunyai dua komponen yakni komponen kognitif dan afektif,

komponen kognitif disebut citra diri (self image) dan komponen afektif disebut harga

diri (self esteem), keduanya, berpengaruh besar pada pola komunikasi antarpribadi.

Konsep diri yang lebih positif ditandai dengan lima hal (Rakhmat, 2008) yaitu

yakin akan kemampuan mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain,

menerima pujian tanpa rasa malu, menyadari, bahwa setiap orang mempunyai

berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh

masyarakat, mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek

aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubah.

Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui para anggota FCC dengan

berkomunikasi antarpribadi dengan anggota yang lainnya membuat diri mereka

masing-masing mempunyai konsep diri yang semakin positif atau tidak. Penulis ingin

membuktikan bahwa supporter di Indonesia tidak selalu bertindak anarkis dan rasis.

Page 18: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

9

Dengan menjadi salah satu anggota dari kelompok yang positif, dan melakukan

komunikasi dengan anggota yang lain secara positif dan efektif, dalam hal ini

komunikasi antarpribadi, maka konsep diri pada diri anggota kelompok pun menjadi

positif.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan, dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut : “Adakah hubungan antara karakteristik

komunikasi antarpribadi dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals?”

1.3 Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, agar memiliki konsistensi dan terarah sesuai dengan data

yang diharapkan, maka penulis mengidentifikasi masalah pada :

1. Adakah hubungan antara keterbukaan komunikasi dengan konsep diri anggota

Flowers City Casuals?

2. Adakah hubungan antara empati dengan konsep diri anggota Flowers City

Casuals?

3. Adakah hubungan antara memberi dukungan dengan konsep diri anggota

Flowers City Casuals?

4. Adakah hubungan antara rasa positif dengan konsep diri anggota Flowers City

Casuals?

Page 19: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

10

5. Adakah hubungan antara kesetaraan dengan konsep diri anggota Flowers City

Casuals?

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan identifikasi yang telah dibuat dalam penelitian ini maka ada

beberapa tujuan yang ingin dicapai, tujuan tersebut adalah :

1. Untuk mengetahui hubungan antara keterbukaan komunikasi dengan konsep

diri anggota Flowers City Casuals.

2. Untuk mengetahui hubungan antara empati dengan konsep diri anggota

Flowers City Casuals.

3. Untuk mengetahui hubungan antara memberi rasa dukungan dengan konsep

diri anggota Flowers City Casuals.

4. Untuk mengetahui hubungan antara rasa spositif dengan konsep diri anggota

Flowers City Casuals.

5. Untuk mengetahui hubungan antara kesetaraan dengan konsep diri anggota

Flowers City Casuals.

1.5 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari salah pengertian maupun untuk membatasi serta

memperluas masalah yang akan diteliti, maka penulis membatasi masalah sebagai

berikut :

Page 20: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

11

1. Objek yang diteliti adalah karakteristik komunikasi antarpribadi yang

dilakukan oleh anggota Flowers City Casuals.

2. Subjek penelitiannya adalah anggota Flowers City Casuals.

3. Objek penelitian ini sebatas hubungan antara karakteristik komunikasi

antarpribadi dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals, yang meliputi:

keterbukaan, kebiasaan, rasa dukungan, rasa positif dan kesetaraan dari

anggota Flowers City Casuals dalam melakukan komunikasi antarpribadi

dengan anggota lainnya.

1.6 Kegunaan Penelitian

1.6.1 Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan memberikan masukan dan

sumbangan bagi ilmu komunikasi yang berkaitan dengan karakteristik

komunikasi antarpribadi dengan konsep diri bagi mahasiswa maupun bagi

pengajar di jurusan manajemen komunikasi. Diharapkan dapat menjadi

bahan referensi atau dasar pijakan penelitian lebih lanjut.

1.6.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan masukan, saran,

referensi yang bermanfaat bagi kepentingan kelompok Flowers City Casuals

mengenai komunikasi antarpribadinya sehingga membuat konsep diri pada

Page 21: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

12

masing-masing anggota Flowers City Casuals menjadi lebih positif daripada

sebelumnya.

1.7 Kerangka Hasil Penelitian

Menurut penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya penulis menemukan

hasil penelitian diantaranya :

1. Hubungan komunikasi antarpribadi dengan motivasi kerja karyawan, yang

diteliti oleh Windy Astuti Ekawati (KXO 050195) tahun 2008, metode yang

digunakan adalah metode korelasional, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui hubungan komunikasi antarpribadi dengan motivasi kerja

karyawan di PT. Pos Indonesia, teori yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teori hubungan manusia, dan hasil penelitian ini menunjukkan ada

hubungan antara komunikasi antarpribadi dengan motivasi kerja karyawan.

Komunikasi antarpribadi telah dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan,

yag ditunjukkan dengan keberhasilan karyawan dalam menanggulangi segala

kesulitan pekerjaan yang dihadapi.

2. Hubungan keefektifan komunikasi antarpribadi dengan kohesivitas kelompok,

yang diteliti oleh Sri Delly (K1C 050267) tahun 2010, metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasonal, menggunakan

teori interaksional, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan keefektifan komunikasi antarpribadi yang meliputi keterbukaan,

Page 22: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

13

empati, sikap positif, sikap mendukung dan kesetaraan dengan kohesivitas

kelompok. dan hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara

keefektifan komunikasi antarpribadi dengan kohesivitas kelompok IMSB.

3. Hubungan karakteristik komunikasi antarpribadi dengan kohesivitas

kelompok pada wanadri, diteliti oleh Farida pari (K1C 043123) tahun 2008

metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional, tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteritik

komunikasi antarpribadi yang meliputi keterbukaan, empati, rasa positif, sikap

mendukung dan kesetaraan dengan kohesivitas kelompok. Penelitian ini

menggunakan teori interaksional dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik komunikasi

antarpribadi dengan kohesivitas kelompok Wanadri.

4. Hubungan komunikasi antarpribadi antara pengurus dan anak asuh dengan

motivasi belajar siswa, diteliti oleh Gita Amalia (K1C 040545) tahun 2009,

tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara

komunikasi antarpribadi pengurus dan anak asuh dengan motivasi berprestasi

di Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah kota Bandung. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Penelitian ini

menggunakan teori motivasi belajar sosial, dan hasil penelitian ini

menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara komunikasi antarpribadi

pengurus dan anak asuh dengan motivasi belajar siswa.

Page 23: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

14

5. Tabel perbedaan

Nama peneliti Judul Tujuan Teori Hasil Windy Astuti Ekawati (KXO 050195) tahun 2008

Hubungan komunikasi antarpribadi dengan motivasi kerja karyawan

Untuk mengetahui hubungan komunikasi antarpribadi dengan motivasi kerja karyawan PT.Pos Indonesia

Teori hubungan manusia

Menunjukan ada hubungan antara komunikasi antarpribadi dengan motivasi kerja karyawan. Komunikasi antarpribadi telah dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan, yang ditunjukkan dengan keberhasilan karyawan dalam menanggulangi segala kesulitan pekerjaan yang dihadapi.

Sri Delly (K1C 050267) tahun 2010

Hubungan Keefektifan komunikasi antarpribadi dengan kohesivitas kelompok

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan keefektifan komunikasi antarpribadi yang meliputi keterbukaan, empati, sikap positif, sikap mendukung dan kesetaraan

Teori Interaksional Menunjukkan ada hubungan keefektifan komunikasi antarpribadi dengan kohesivitas kelompok IMSB.

Farida pari (K1C 043123) tahun 20080

Hubungan Karakteristik komunikasi antarpribadi dengan kohesivitas kelompok pada wanadri

Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik komunikasi antarpribadi yang meliputi keterbukaan, empati, rasa positif, sikap mendukung dan kesetaraan dengan kohesivitas kelompok

Teori interaksional Menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik komunikasi antarpribadi dengan kohesivitas kelompok wanadri.

Gita Amalia (K1C 040515) tahun 2009

Hubungan komunikasi antarpribadi

Untuk mengetahui hubungan yang

Teori motivasi belajar sosial

Menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara komunikasi antarpribadi pengurus dan anak asuh dengan motivasi belajar sosial.

Page 24: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

15

antara pengurus dan anak asuh dengan motivasi belajar siswa

signifikan antara komunikasi antarpribadi pengurus dan anak asuh dengan motivasi berprestasi di panti sosial asuhan ana Muhammadiyah kota Bandung

Apri Suci Lestari (11080007437) tahun 2011

Hubungan antara Karakteristik komunikasi antarpribadi dengan konsep diri

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara karakteristik komunikasi antarpribadi dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals

Teori R.B Burns. Konsep diri timbul dari interaksi seseorang dengan bermacam-macam group pokoknya

Menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara karakteristik komunikasi antarpribadi dengan konsep diri.

6.

Page 25: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

16

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa

komunikasi antarpribadi mempunyai pengaruh terhadap diri orang lain. Maka dari itu,

peneliti tertarik untuk meneliti hubungan karakteristik komunikasi antarpribadi

dengan konsep diri.

1.8 Kerangka Penelitian

Komunikasi antar pribadi sebenarnya merupakan satu proses sosial dimana

orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Sebagaimana

diungkapkan oleh Devito (1976) bahwa, komunikasi antar pribadi merupakan

pengiriman pesan-pesan dari seorang dan diterima oleh orang yang lain, atau

sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung.

Effendy dalam buku komunikasi antarpribadi Alo Liliweri (1991:12)

mengemukakan bahwa pada hakikatnya komunikasi antar pribadi adalah komunikasi

antar komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi jenis ini dianggap paling

efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang, karena

sifatnya yang dialogis, berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung. Komunikator

mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga, pada saat komunikasi dilancarkan.

Komunikator mengetahui pasti apakah komunikasinya itu positif atau negatif,

berhasil atau tidak. Jika tidak, ia dapat memberi kesempatan kepada komunikasi

untuk bertanya seluas-luasnya.

Page 26: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

17

Pijakan teori pada penelitian ini adalah teori dari R.B Burns (1979) yang

menyatakan konsep diri timbul dari interaksi seseorang dengan bermacam-macam

group pokoknya, group ini bercirikan hubungan tatap muka (face to face association),

ketetapan yang relatif dan keeratan hubungan dengan tingkatan yang tinggi antar

sejumlah kecil anggota yang menghasilkan suatu integrasi dari individualitas dan

kelompok.

Konsep diri merupakan faktor penentu kepribadian seseorang karena setiap

individu akan berperilaku sesuai dengan konsep dirinya (Rakhmat, 1999). Positif atau

negatifnya kualitas konsep diri, salah satunya dipengaruhi oleh komunikasi

antarpribadi. Dari pernyataan tersebut tersurat betapa berartinya komunikasi

antarpribadi.

Dalam penelitian ini peneliti ingin membuktikan teori ini bahwa komunikasi

antarpribadi yang dilakukan oleh anggota Flowers City Casuals, dapat menimbulkan

konsep diri pada setiap anggota dan mengembangkannya menjadi konsep diri yang

positif.

Peristiwa komunikasi antarpribadi dalam FCC terjadi dengan tatap muka.

Mereka dalam 1 minggu sekali selalu berkumpul untuk membahas persiapan dalam

memberikan dukungan untuk hari pertandingan tim kesayangannya, Persib Bandung.

Dalam pertemuan tersebut juga selalu bertukar informasi mengenai perkembangan

Page 27: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

18

sepakbola terbaru baik nasional maupun internasional dan juga produk-produk

fashion pendukung casuals. Dalam pertemuan antara para anggota FCC komunikasi

yang berlangsung adalah komunikasi antarpribadi dalam kelompok kecil dimana

proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka,

dimana anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya.

Komunikasi kelompok kecil merupakan bagian dari komunikasi antarpribadi,

karena anggota-anggota yang terlibat dalam suatu proses komunikasi yang

berlangsung secara tatap muka, pembicaraan berlangsung secara terpotong-potong

dimana semua peserta bisa bicara dalam kedudukan yang sama, dengan kata lain

tidak ada pembicara tunggal yang mendominasi situasi, dan sumber begitu juga

penerima sulit diidentifikasi.

Kualitas komunikasi yang bersifat dalam dan meluas artinya, saat sesama

anggota kelompok berkomunikasi satu sama lain, masing-masing anggota

mangungkapkan unsur-unsur kepribadiannya yang paling dalam dengan memakai

berbagai lambang, baik verbal maupun nonverbal. Bersifat personal artinya hubungan

diantara sesama anggota kelompok bersifat unik dan tidak dapat dipindahkan. Lebih

menekankan aspek hubungan dari pada isi artinya komunikasi itu sendirilah yang

menjadi tujuannya. Informal berarti komunikasi dilakukan antara sesama anggota

tidak memakai bahasa baku dan tidak sistematis.

Page 28: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

19

Karakteristik komunikasi antarpribadi menurut Devito (1976) mengandung

ciri-ciri adanya keterbukaan atau keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, dan

kesetaraan. Komunikasi antar pribadi dalam kelompok dapat mengubah konsep diri

seseorang, kelompok secara emosional dapat mengikat seseorang dan mempengaruhi

pembentukan konsep diri seseorang. Dalam kelompok, orang mengarahkan

perilakunya dan menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri kelompoknya.

Menurut William D. Brooks dan Phillip Emmert (dalam Rakhmat, 2008:100),

terdapat dua komponen konsep diri yaitu komponen kognitif dan komponen afektif.

dalam psikologi sosial, komponen kognitif disebut citra diri (self image), dan

komponen afektif disebut harga diri (self esteem). Kedua komponen ini berpengaruh

besar pada komunikasi antarpribadi.

Konsep diri yang lebih positif ditandai dengan lima hal (dalam Rakhmat,

2008:105) yaitu : yakin akan kemampuan mengatasi masalah, merasa setara dengan

orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu, menyadari, bahwa setiap orang

mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya

disetujui oleh masyarakat, mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup

mengungkapkan aspek aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha

mengubah.

Faktor yang mempengaruhi konsep diri adalah orang lain. Kita mengenal diri

kita dengan mengenal orang lain terlebih dahulu. Namun tidak semua orang lain

Page 29: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

20

mempunyai pengaruh yang sama terhadap diri kita. Ada yang paling berpengaruh,

yaitu orang-orang yang paling dekat dengan kita. George Herbert Mead (dalam

Rakhmat, 2008:103) menyebut mereka significant others – orang yang sangat

penting.

Faktor yang kedua adalah kelompok rujukan atau reference group, setiap

kelompok mempunyai norma-norma tertentu, ada kelompok yang secara emosional

mengikat kita, dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Dengan

melihat kelompok ini, orang mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya

dengan ciri-ciri kelompoknya.

1.8.1 Kerangka Konseptual

Kerangka utama penelitian ini adalah hubungan karakteristik komunikasi

antar pribadi dengan konsep diri. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama,

yaitu :

1. Variabel X : karakteristik komunikasi antar pribadi

Kehidupan manusia ditandai dengan pergaulan di antara manusia dalam

keluarga, lingkungan masyarakat, sekolah, tempat kerja, organisasi sosial dan

sebagainya. Semuanya ditunjukkan tidak saja pada derajat suatu pergaulan, frekuensi

bertemu, jenis relasi, mutu dari interaksi-interaksi di antara mereka satu dengan yang

lainnya, saling mempengaruhi.

Page 30: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

21

Menurut Devito (1976) mengemukakan suatu komunikasi antar pribadi

mengandung ciri-ciri :

1. Keterbukaan

2. Empati

3. Dukungan

4. Rasa positif

5. Kesetaraan

Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi

antarpribadi. Pertama, komunikator antarpribadi yang efektif harus terbuka kepada

orang yang diajaknya berinteraksi. Aspek keterbukaan yang kedua mengacu pada

kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang.

Aspek ketiga menyangkut perasaan dan pikiran (Bochner & Kelly, dalam Devito,

2011:286). Dalam berkomunikasi dengan orang lain, kita harus memiliki perasaan

mengenai orang lain, apa yang dirasakan orang lain pada saat kita terlibat komunikasi

mengenai isi dari pesan yang kita sampaikan kepada orang lain, hal ini akan

membawa kita mempunyai rasa empati terhadap orang lain.

Henry Backrack (dalam Devito, 2011:286) mendefinisikan empati sebagai

kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada

suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu. Orang yang empati mampu

memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta

Page 31: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

22

harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang. Pengertian yang empati ini

akan membuat seseorang lebih mampu menyesuaikan komunikasinya. Dengan

mampu memahami motivasi orang lain maka seseorang akan dengan suka rela

memberi dukungan kepada orang lain yang terlibat komunikasi dengan dirinya.

Hubungan antar pribadi yang efektif adalah hubungan di mana terdapat sikap

saling mendukung, komunikasi yang terbuka dan empati tidak dapat berlangsung

dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung

dengan bersikap deskriptif bukan evaluatif, spontan bukan strategik, dan provisional

bukan sangat yakin. Bertindak provisional dengan pikiran terbuka, dengan kesadaran

penuh, dan dengan ketersediaan untuk mengubah sikap dan pendapat seseorang,

maka seseorang akan mendorong sikap positif dalam mendukung satu sama lain.

Sikap positif dalam komunikasi antarpribadi dengan sedikitnya dengan dua

cara yaitu, menyatakan sikap positif dan secara positif mendorong orang yang

menjadi teman kita berinteraksi. Dengan kita bersikap positif terhadap orang lain

maka interaksi yang terjadi menjadi lebih menyenangkan, satu sama lain memberi

perasaan yang positif, hal ini menunjukkan bahwa kita memperlakukan lawan bicara

kita setara dengan kita dan tidak ada yang harus patuh kepada yang lainnya.

Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara, artinya

ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan

berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk

Page 32: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

23

disumbangkan. Kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu

saja semua perilaku verbal dan non verbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita

menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl Rogers, kesetaraan meminta kita

untuk memberikan penghargaan positif tak bersayarat kepada orang lain.

2. Variabel Y : konsep diri

Unsur kedua dalam penelitian ini adalah konsep diri anggota Flowers City

Casuals. Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep

diri dipengaruhi oleh orang lain dan kelompok rujukan, kelompok dapat

mengarahkan perilaku dan menyesuaikan diri dengan cirri-ciri kelompoknya, dalam

hal ini adalah kelompok Flowers City Casuals.

Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi

antarpribadi, karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan

konsep dirinya. Konsep diri bukan hanya sekadar gambaran deskriptif, tetapi juga

penilaian anggota Flowers City Casuals mengenai dirinya sendiri. Jadi konsep diri

meliputi apa yang dipikirkan dan apa yang dirasakan oleh setiap pribadi anggota

Flowers City Casuals. Dengan demikian ada dua komponen konsep diri : komponen

kognitif yang disebut citra diri dan komponen afektif yang disebut harga diri.

Konsep diri yang lebih positif ditandai dengan lima hal yaitu : yakin akan

kemampuan mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain, menerima pujian

tanpa rasa malu, menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan,

Page 33: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

24

keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat, mampu

memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek aspek kepribadian

yang tidak disenanginya dan berusaha mengubah.

1.9 Operasionalisasi Variabel

Variabel X : karakteristik komunikasi antarpribadi

Indikator 1 : keterbukaan

Alat ukur : 1. Terbuka kepada orang yang diajaknya interaksi

2. Bereaksi secara jujur kepada yang diajaknya interaksi

3. Memiliki perasaan dan pikiran terhadap orang yang

diajaknya interaksi

Indikator 2 : empati

Alat ukur : 1. Memahami orang yang diajaknya interaksi

2. Mengenali pengalaman orang yang diajaknya interaksi

3. Merasakan apa yang dirasakan orang yang diajaknya

interaksi

Indikator 3 : sikap mendukung

Alat ukur : 1. tidak menyalahkan atau menyudutkan orang lain

Page 34: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

25

2. fleksibilitas dalam sikap dan pendapat

Indikator 4 : rasa positif

Alat ukur : 1. tidak memberikan penilaian negatif terhadap anggota lain

2. memberikan motivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri

pada anggota yang lain.

Indikator 5 : kesetaraan

Alat ukur : 1. kesamaan antar anggota

2. kesejajaran antar anggota

Variabel Y : konsep diri

Alat ukur : 1. yakin akan kemampuan mengatasi masalah

2. merasa setara dengan orang lain

3. menerima pujian tanpa rasa malu

4. menerima perbedaan

5. mampu memperbaiki diri

1.10 Hipotesis Penelitian

Page 35: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

26

Berdasarkan uraian kerangka di atas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis

secara umum, yaitu :

1.10.1 Hipotesis Umum

Ho : tidak ada hubungan antara karakteristik komunikasi antarpribadi dengan konsep

diri anggota Flowers City Casuals

H1 : ada hubungan antara karakteristik komunikasi antarpribadi dengan konsep diri

anggota Flowers City Casuals

1.10.2 Sub Hipotesis

1. Ho : tidak ada hubungan antara keterbukaan dengan konsep diri

H1 : ada hubungan antara keterbukaan dengan konsep diri

2. Ho : tidak ada hubungan antara empati dengan konsep diri

H1 : ada hubungan antara empati dengan konsep diri

3. Ho : tidak ada hubungan antara sikap mendukung dengan konsep diri

H1 : ada hubungan antara sikap mendukung dengan konsep diri

4. Ho : tidak ada hubungan antara rasa positif dengan konsep diri

H1 : ada hubungan antara rasa positif dengan konsep diri

Page 36: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

27

5. Ho : tidak ada hubungan antara kesetaraan dengan konsep diri

H1 : ada hubungan antara kesetaraan dengan konsep diri

1.11 Metodologi Penelitian

1.11.1 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan survey yang menggunakan metode

korelasional. Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari

satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data

yang pokok. (Singarimbun, 1989:3)

Adapun penelitian korelasional digunakan untuk : (1) mengukur

hubungan di antara beberapa variabel, (2) meramalkan variabel tak bebas dari

pengetahuan kita tentang variabel bebas, dan (3) meratakan jalan untuk

membuat rancangan penelitian eksperimental (Rakhmat, 2001:31). Menurut

Singarimbun (1989:5) metode korelasional digunakan untuk menjelaskan

hubungan kausal antar variabel variabel melalui pengujian hipotesa. Metode

korelasional mencoba meneliti sejauhmana variasi pada satu faktor berkaitan

dengan variasi pada faktor lain (Rakhmat, 2001:27).

Penelitian ini mencari hubungan antara karakteristik komunikasi

antarpribadi dengan konsep diri. Jenis hubungan (pola korelasi) dalam

Page 37: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

28

penelitian ini adalah hubungan asimetris yaitu dimana variabel yang satu

mempengaruhi variabel yang lainnya.

1.11.2 Populasi Dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya

akan diduga (Singarimbun, 1995:152). Populasi penelitian ini adalah anggota

Flowers City Casuals sebagai suporter Persib Bandung yang berdomisili di

kota Bandung.

Populasi di atas ditentukan karena:

1. Anggota Flowers City Casuals merupakan suporter Persib Bandung yang

memiliki pandangan dan cara berpikir yang berbeda dari suporter Persib

Bandung yang lain. Anggota ini satu sama lain saling memberikan informasi

dan dukungan, bahkan anggota ini tidak hanya berdiskusi mengenai bola dan

kultur casuals, namun hubungan yang terjadi diantara para anggota bisa lebih

mendalam dari pada itu.

2. Anggota Flowers City Casuals tercatat sebanyak 356 orang di kota Bandung.

Sampel adalah bagian yang akan diamati dan sampel merupakan

bagian dari kumpulan objek penelitian yaitu populasi (Rakhmat, 1984 : 78).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengambilan

sampel acak sederhana (simple random sampling), sampel acak sederhana

Page 38: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

29

adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit

penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang

sama untuk dipilih sebagai sampel. Apabila besarnya sampel yang diinginkan

itu berbeda beda, maka besarnya kesempatan bagi tiap satuan elementer untuk

terpilih pun berbeda beda pula. (Singarimbun, 1987 : 155 156).

Penulis mengambil 10% atau 0.10 sebagai pecahan sampling, maka

jumlah sampel sebanyak 36 orang.

1.11.3 Teknik Uji Hipotesis

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan

karakteristik komunikasi antarpribadi dengan konsep diri. Dalam matriks

penelitian terlihat bahwa skala pengukuran untuk mengukur hubungan

diantara kedua variabel adalah skala ordinal. Analisis statistik pengujian

hipotesis diajukan untuk mencari koefisien antar variabel bebas dan variabel

terikat untuk kemudian di uji apakah hipotesis-hipotesis termasuk signifikan

pada H0 dan H1. Penelitian ini menggunakan uji statistik Rank Spearman

Rumus :

rs = )1(

61

2

2

−− ∑

nn

di

dimana : R(X) = Ranking nilai X

R(Y) = Ranking nilai Y

Page 39: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

30

Rumus koefisien korelasi Rank Spearman :

rs = )1(

61

2

2

−− ∑

nn

di ; …..…..…..(1) . Jika tidak terdapat nilai X dan Y yang

sama.

rs = ∑∑

∑∑∑ −+22

2i

22

yx2

dyx;...(2). Jika terdapat angka yang sama pada

variabel X atau Y.

Dengan:

∑∑ −−= x

32 T

12

NNx dan ∑ ∑

−=

12

)( 3 ttTx

∑∑ −−= y

32 T

12

NNy dan ∑ ∑

−=12

)tt(T

3

y

∑ xT dan ∑ yT merupakan faktor koreksi X dan Y.

Keterangan :

rs : Koefisien korelasi Rank Spearman.

n : Jumlah sampel.

∑Tx : Faktor korelasi X.

∑Ty : Faktor korelasi Y.

di : Selisih rank X dan Y.

Page 40: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

31

t : Banyaknya data yang memiliki rank kembar.

Besarnya koefisien korelasi adalah – 1 ≤ r ≤ 1, yang menunjukkan :

a. Apabila rs = 1 atau mendekati 1, maka hubungan antara kedua variabel sangat

kuat dan mempunyai hubungan searah (jika variabel X naik, maka variabel Y

naik).

b. Apabila rs = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat

lemah atau tidak ada pengaruh sama sekali.

c. Apabila rs = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel sangat

kuat dan mempunyai sifat terbalik (jika variabel X naik, maka variabel Y turun

atau sebaliknya).

Kriteria untuk menentukan apakah H0 ditolak atau diterima adalah :

1. Terima H0 jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

2. Tolak H0 jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

Untuk mengetahui signifikasi atau keterkaitan koefisien korelasi yang telah

dihitung di atas dan untuk membuktikan hipotesis yang telah dibuat, maka tingkat

signifikansi ditetapkan (α) = 0,05 pada tes dua sisi.

Dimana statistik uji signifikansi yang digunakan adalah :

� ��√���

√��� derajat bebas = n – 2

Page 41: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

32

1. Analisis Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya hubungan antara iklim komunikasi organisasi

dengan sikap kerja karyawan di PT. Pikiran Rakyat, maka digunakan rumus sebagai

berikut :

Kd = r² x 100%

Dimana : Kd = koefisien determinasi

rs = koefisien korelasi

1.11.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Penyebaran angket

Penyebaran angket dilakukan untuk memperoleh data primer, dimana

data data tersebut merupakan informasi yang relevan dengan reliabilitas dan

validitas setinggi mungkin dan bertujuan survey, sebagai data primer pada

penelitian ini. Angket diberikan pada responden, yakni anggota Flowers City

Casuals. Bentuk angket dalam penelitian ini berupa pernyataan.

2. Wawancara

Wawancara merupakan upaya mendapatkan informasi dengan cara

bertanya langsung kepada responden (Singarimbun, 1998 : 192). Wawancara

adalah percakapan dengan maksud tertentu (Moleong, 2000 : 135).

Wawancara dapat dilakukan baik langsung maupun tidak langsung (melalui

Page 42: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

33

media telepon, email, fax dan lain-lain dengan narasumber atau responden

yang relevan dengan Flowers City Casuals yang akan diteliti. Wawancara

narasumber dilakukan dengan pihak Flowers City Casuals yang diwakili oleh

Rizki Ardi Maulana, selaku pendiri dan ketua dari Flowers City Casuals, dan

beberapa anggota Flowers City Casuals. Adapun informasi yang diperoleh

adalah berkaitan dengan profil Flowers City Casuals, hubungan yang terjadi

pada tiap anggota, fokus diskusi dan informasi yang biasa diperoleh dan

diberikan oleh para anggota Flowers City Casuals. Wawancara dilakukan

untuk mengetahui alasan untuk jawaban yang mereka berikan pada angket,

dengan begitu, maka dari hasil wawancara kita dapat mengetahui apa alasan

atau motif responden memberikan jawaban itu.

3. Studi kepustakaan

Dilakukan untuk menemukan teori-teori pendukung yang memiliki

keterkaitan dengan masalah penelitian. Menggali pengetahuan dengan cara

mempelajari buku, catatan-catatan yang relevan, internet atau media informasi

lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian ini dan diharapkan akan

didapatkan data yang akurat sesuai dengan sasaran dan tujuan penelitian.

Page 43: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

34

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi antarpribadi pada dasarnya merupakan jalinan hubungan

interaktif antara seorang individu dan individu lain di mana lambang-lambang pesan

secara efektif digunakan, terutama lambang-lambang bahasa. Penggunaan lambang-

lambang bahasa verbal, terutama yang bersifat lisan di dalam kenyataan kerapkali

disertai dengan bahasa isyarat terutama gerak atau bahasa tubuh (body language),

seperti senyuman tertawa, dan menggeleng atau menganggukan kepala. Komunikasi

antara pribadi umumnya dipahami lebih bersifat pribadi (private) dan berlangsung

secara tatap muka (face to face).

2.1 Definisi komunikasi antarpribadi

Joseph A. Devito (1996) dalam karyanya The interpersonal

Communication Book, mengungkapkan berbagai definisi komunikasi antarpribadi

dari para ahli teori komunikasi dan mengklasifikasikannya dalam tiga definisi, yaitu

definisi berdasarkan komponen, hubungan diadik dan pengembangan.

Definisi berdasarkan komponen menjelaskan komunikasi antarpribadi

sebagai penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain

atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang

Page 44: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

35

memberikan umpan balik segera. Kemudian dilihat dari sisi hubungan diadik,

komunikasi antarpribadi didefinisikan sebagai komunikasi yang berlangsung antar

dua orang yang mempunyai hubungan yang mantap dan jelas, seperti layaknya

hubungan anak dan ayah, pramuniaga dengan pelanggannya dan komunikasi yang

berlangsung dalam suatu wawancara. Sementara itu jika dilihat dari sisi

pengembangan suatu hubungan, komunikasi antarpribadi diartikan sebagai bentuk

ideal terakhir dari perkembangan suatu hubungan komunikasi non antarpribadi

(Devito, 1996:231-232). Secara singkat komunikasi antarpribadi merupakan

pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek dan umpan

balik yang langsung.

Effendi (1986) mengemukakan bahwa pada hakikatnya komunikasi

antarpribadi adalah komunikasi antara seorang komunikator dengan seorang

komunikan. Jenis komunikasi tersebut dianggap paling efektif untuk mengubah sikap,

pendapat, atau perilaku manusia berhubung prosesnya yang dialogis.

Sifat dialogis itu ditunjukkan melalui komunikasi lisan dalam percakapan

yang menampilkan arus balik yang langsung. Jadi komunikator mengetahui

tanggapan komunikan pada saat itu juga, komunikator mengetahui dengan pasti

apakah pesan-pesan yang dia kirimkan itu diterima atau ditolak, berdampak positif

atau negatif. Jika tidak diterima maka komunikator akan memberi kesempatan seluas-

luasnya kepada komunikan untuk bertanya.

Page 45: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

36

Sementara itu Dean C. Barnlund (dalam Liliweri, 1991:13) mengemukakan,

komunikasi antarpribadi selalu dihubungkan dengan pertemuan antara dua, tiga atau

mungkin empat orang yang terjadi secara spontan dan tidak berstruktur.

Dari pengertian komunikasi antarpribadi di atas maka Reardon (dalam

Liliweri, 1991:13) mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi mempunyai enam

ciri, yaitu komunikasi antarpribadi (1) dilaksanakan atas dorongan berbagai faktor,

(2) mengakibatkan dampak yang disengaja dan yang tidak disengaja, (3) kerap kali

berbalas-balasan, (4) mengisyaratkan hubungan antarpribadi antara paling sedikit dua

orang, (5) berlangsung dalam suasana bebas, bervariasi dan berpengaruh, dan (6)

menggunakan pelbagai lambang yang bermakna.

Ciri komunikasi antarpribadi (dalam Aloliliweri, 1997:13) yaitu adanya (1)

spontanitas, terjadi sambil lalu dengan media utama adalah tatap muka, (2) tidak

mempunyai tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu, (3) terjadi secara kebetulan di

antara peserta yang identitasnya kurang jelas, (4) mengakibatkan dampak yang

disengaja dan tidak disengaja, (5) kerap kali berbalas-balasan, (6) mempersyaratkan

hubungan paling sedikit dua orang dengan hubungan yang bebas dan bervariasi, ada

keterpengaruhan, (7) harus membuahkan hasil dan (8) menggunakan lambang-

lambang yang bermakna.

Dapat diuraikan ciri-ciri komunikasi antarpribadi yang telah disebutkan di

atas, komunikasi antarpribadi terjadi secara spontan, pada saat kita bertemu dengan

Page 46: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

37

seseorang di sebuah tempat lalu dengan keadaan memaksa kita harus berkenalan

dengan orang tersebut dan memulai perkenalan dan percakapan berlanjut pada

pembahasan yang lainnya. Hal ini merupakan komunikasi antarpribadi yang terjadi

secara spontan. Komunikasi antarpribadi terjadi tanpa ada tujuan yang telah

ditetapkan terlebih dahulu, semua mengalir sesuai dengan keadaan pada saat kita

melakukan percakapan. Ciri ketiga dari komunikasi antarpribadi adalah komunikasi

antarpribadi terjadi secara kebetulan di antara peserta yang identitasnya kurang jelas,

setelah kita berkenalan secara spontan, saling menyapa, kemudian berpisah, anda

mengetahui informasi sedikit tentang identitas mereka.

Ciri keempat komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antarpribadi

mempunyai akibat yang disengaja dan yang tidak disengaja. Komunikasi antarpribadi

sering mengakibatkan suatu hasil yang direncanakan maupun yang tidak

direncanakan terlebih dahulu. Kemudian komunikasi antarpribadi selalu berlangsung

berbalas balasan, yang perlu diperhatikan adalah jumlah orang yang terlibat dalam

komunikasi antarpribadi selalu dua sampai empat orang. Perhatikan tatkala dua orang

bercakap cakap, apabila percakapan mereka semakin serius maka yang tampak adalah

percakapan yang bersifat dialogis, akan sulit mengetahui siapa yang menjadi

komunikan dan komunikator. Ini merupakan ciri komunikasi antarpribadi yang proses

pengiriman pesan dan umpan balik langsung berbalas balasan, berganti gentian secara

sinambung. Ciri tersebut berbeda dengan peranan komunikator dan komunikan dalam

proses pengiriman dan penerimaan.

Page 47: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

38

Pada hakikatnya setiap manusia suka berkomunikasi dengan manusia lain,

karena itu tiap orang selalu berusaha agar mereka lebih dekat satu sama lain. Faktor

kedekatan bisa menyatakan dua orang yang mempunyai hubungan yang erat.

Kedekatan antarpribadi mengakibatkan seseorang bisa dan mampu menyatakan

pendapat pendapatnya dengan bebas dan terbuka, kebebasan dan keterbukaan akan

mempengaruhi pelbagai variasi pesan baik verbal maupun non verbal. Komunikasi

antarpribadi dikatakan sukses kalau komunikasi itu menghasilkan sesuatu yang

diharapkan, sebagaimana telah diuraikan bahwa komunikasi antarpribadi selalu

melibatkan dua orang yang dengan sengaja atau tidak disengaja secara bebas

bercakap-cakap. Satu ciri komunikasi antarpribadi adalah hasilnya harus nyata, nyata

dalam mengubah wawasan, perasaan, maupun perilaku. Pesan komunikasi tidak

selalu menggunakan kata-kata verbal, kadang-kadang menggunakan lambang-

lambang pesan yang disebut pesan-pesan nonverbal, misalnya dengan mengerutkan

dahi lambang anda kebingungan. Fungsi lambang-lambang nonverbal itu membantu

komunikator untuk menerjemahkan dan memperkaya variasi pesan agar lebih mudah

dimengerti oleh komunikan.

2.2 Karakteristik komunikasi antarpribadi

Devito (1976) mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi mengandung

lima ciri sebagai berikut: (1) keterbukaan atau openness, (2) empati, (3) dukungan,

(4) perasaan positif, (5) kesamaan.

Page 48: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

39

Aspek keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi

antarpribadi. Pertama, komunikator antarpribadi yang efektif harus terbuka kepada

orang yang diajaknya berinteraksi. Kedua, kesediaan komunikator untuk bereaksi

secara jujur terhadap stimulus yang datang. Ketiga, menyangkut kepemilikan

perasaan dan pikiran (Bochner & Kelly, dalam Devito, 2011:286). Terbuka dalam

pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang dilontarkan adalah

memang milik kita dan kita bertanggung jawab atasnya.

Henry Backrack (dalam Devito, 2011:286) mendefinisikan empati sebagai

kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada

suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.

Berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya.

Orang yang berempati mampu memahami motivasi dan pengalaman orang

lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa

mendatang. Pengertian yang empati ini akan membuat seseorang lebih mampu

menyesuaikan komunikasinya. Langkah pertama dalam mencapai empati (Devito,

20011) adalah menahan godaan untuk mengevaluasi, menilai, menafsirkan dan

mengkritik. Karena reaksi seperti ini seringkali menghambat pemahaman. Kedua,

makin banyak mengenal keinginan, pengalaman, kemampuan ketakutan seseorang

makin mampu melihat apa yang dilihat orang itu dan merasakan apa yang

dirasakannya. Ketiga, coba merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain dari

sudut pandangnya.

Page 49: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

40

Hubungan antarpribadi yang efektif (Devito, 2011) adalah hubungan dimana

terdapatnya sikap mendukung. Komunikasi yang terbuka dan empati tidak dapat

berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Sikap mendukung dapat

diperlihatkan dengan bersikap deskriptif, bukan evaluatif, spontan, bukan strategik

dan provisional, bukan sangat yakin.

Suasana yang deskriptif dan bukan evaluatif membantu terciptanya sikap

mendukung. Menurut Toni Brougher dalam A Way with Words (dalam Devito,

2011:286), mengemukakan tiga aturan untuk komunikasi deskriptif (1) jelaskan apa

yang terjadi, (2) jelaskan bagaimana perasaan anda, (3) jelaskan bagaimana hal ini

terkait dengan lawan bicara. Spontanitas membantu menciptakan suasana

mendukung. Orang yang spontan dalam komunikasinya dan terus terang serta terbuka

dalam mengutarakan pikirannya biasanya bereaksi dengan cara yang sama, terus

terang dan terbuka. Bersikap provisional artinya bersikap tentatif dan berpikiran

terbuka serta bersedia mendengar pandangan yang berlawanan dan bersedia

mengubah posisi jika keadaan mengharuskan. Provisionalisme seperti itulah, bukan

keyakinan yang tak tergoyahkan, yang membantu menciptakan suasana mendukung

(suportif).

Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi antarpribadi dengan

sedikitnya dua cara : (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong

orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya

dua aspek dari komunikasi antarpribadi. Pertama, komunikasi antarpribadi terbina

Page 50: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

41

jika orang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Orang yang merasa

positif terhadap diri sendiri mengisyaratkan perasaan ini kepada orang lain, yang

selanjutnya juga akan merefleksikan perasaan positif ini. Kedua, perasaan positif

untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif.

Sikap positif dapat dijelaskan lebih jauh dengan istilah dorongan. Dorongan

adalah istilah yang berasal dari kosa kata umum, yang dipandang sangat penting

dalam analisis transaksional dan dalam interaksi antarmanusia secara umum.

Dorongan positif umumnya berbentuk pujian atau penghargaan, dan terdiri atas

perilaku yang biasanya kita harapkan, kita nikmati dan kita banggakan.

Dalam suatu hubungan antarpribadi yang ditandai oleh kesetaraan,

ketidaksependapatan dan konflik lebih dilihat sebagai upaya untuk memahami

perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.

Kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua

perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak

lain, atau menurut istilah Carl Rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan

penghargaan positif tak bersyarat kepada orang lain.

2.3 Teori hubungan komunikasi antarpribadi dengan konsep diri

2.3.1 Model komunikasi intrapribadi

Berkomunikasi dengan orang lain akan meningkatkan pengetahuan

tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi lebih dekat pada

Page 51: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

42

kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih

terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan-gagasan baru,

lebih cenderung menghindari sikap defensif, dan lebih cermat memandang

diri kita dan orang lain.

Hubungan antara konsep diri dan membuka diri dapat dijelaskan

dengan Johari Wndow. Dalam Johari Window diungkapkan tingkat

keterbukaan dan tingkat kecerdasan tentang diri kita.

Terbuka Buta

Tersembunyi Tidak dikenal

Model Johari Window

Daerah terbuka berisikan semua informasi. perilaku, sikap, perasaan,

keinginan, motivasi, gagasan, dan sebagainya yang diketahui oleh diri sendiri

dan oleh orang lain. Macam informasi yang termasuk di sini dapat beragam

mulai dari nama, warna kulit, dan jenis kelamin seseorang sampai pada usia,

keyakinan politik dan agama. Daerah terbuka masing-masing orang akan

berbeda-beda besarnya bergantung pada dengan siapa orang ini berkomunikasi.

Daerah buta berisikan informasi tentang diri kita yang diketahui orang lain,

tetapi kita sendiri tidak mengetahuinya. Ini dapat berupa kebiasaan-kebiasaan

kecil. Komunikasi menuntut keterbukaan pihak-pihak yang terlibat, bila ada

daerah buta, komunikasi menjadi sulit. Daerah gelap adalah bagian dari diri

Page 52: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

43

kita yang tidak diketahui baik oleh kita sendiri maupun oleh orang lain. Ini

adalah informasi yang tenggelam di alam bawah sadar atau sesuatu yang luput

dari perhatian. Daerah tertutup mengandung semua hal yang kita ketahui

tentang diri sendiri dan tentang orang lain, tetapi kita simpan hanya untuk diri

kita sendiri, ini adalah tempat kita merahasiakan segala sesuatu tentang diri

sendiri dan tentang orang lain.

Makin luas diri publik kita, makin terbuka kita kepada orang lain,

makin akrab hubungan kita dengan orang lain. Pengertian yang sama tentang

lambang-lambang, persepsi yang cermat tentang petunjuk-petunjuk verbal dan

nonverbal, pendeknya komunikasi antarpribadi yang efektif, terjadi pada

daerah publik atau daerah yang terbuka. Makin baik anda mengetahui

seseorang, makin akrab hubungan anda dengan dia, makin lebar daerah terbuka

anda. Daerah terbuka akan memperlancar komunikasi antarpribadi, karena

komunikasi antarpribadi lancar maka komunikasi dapat mempengaruhi sikap,

persepsi dari lawan komunikatornya, maka dari itu, akibat dari komunikasi

yang mempengaruhi dan membentuk sikap maka akan dapat mempengaruhi

dan membentuk konsep dirinya.

2.3.2 Teori Hubungan komunikasi antarpribadi dengan konsep diri

The self adalah diri, sedangkan self concept atau konsep diri adalah

cara kita memandang diri atau menafsirkan sendiri (Devito, 2004: 63) yang

Page 53: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

44

terbentuk melalui tiga tahapan. Pertama, kita membayangkan atau membentuk

imajinasi atas penampilan diri kita sendiri di mata orang lain. Kemudian, kita

membayangkan bagaimana orang lain menilai penampilan kita itu. Terakhir,

kedua hal yang disebutkan sebelumnya membentuk konsep diri, yang pada

gilirannya mempengaruhi cara pikir kita atas diri sendiri. Dari imajinasi kita

itu timbul, misalnya, perasaan bangga atau malu terhadap diri sendiri (Cooley,

1902: 151-153).

Konsep diri dapat berkembang dalam interaksi seseorang dengan

masyarakat. Berdasarkan interaksi sosial seseorang dengan orang lain, manusia

tidak terlahir membawa konsep diri, karena manusia hadir di dunia tidak

memiliki pengetahuan, pengharapan dan penilaian tentang diri sendiri.

Perkembangan konsep diri berawal semenjak seorang bayi secara perlahan

mulai membedakan antara dirinya dan lingkungan serta keluarga yang berada

di sekelilingnya pada tahun pertama kelahirannya.

R.B. Burns (1979) dalam karyanya the self concept theory,

measurement, development and behavior, menyatakan konsep diri timbul dari

interaksi seseorang dengan bermacam-macam group pokoknya, group ini

bercirikan hubungan tatap muka (face to face association), ketetapan yang

relative (relative permanence) dan keeratan hubungan dengan tingkatan yang

tinggi antar sejumlah kecil anggota yang menghasilkan suatu integrasi dari

individualitas dan kelompok. (R.B. Burns, 1979 :18).

Page 54: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

45

Dimana diketahui sebelumnya bahwa hubungan tatap muka, keeratan

hubungan dengan tingkatan yang tinggi antar sejumlah kecil anggota terdapat

pada situasi komunikasi antarpribadi. Ciri komunikasi antarpribadi antar lain

adalah adanya kontak secara spontan, yang di tandai dengan adanya hubungan

tatap muka, adanya kedekatan dan keakraban dari para peserta komunikasinya.

Konsep diri menurut Burns (1975) adalah “diri yang lainnya”, atau

bagaimana anda berfikir sebagaimana orang lain memikirkan tentang anda.

Kadar dari diri sebagaimana orang lain melihat anda dan diri sebagaimana anda

meyakini anda sebagaimana adanya. Pembentukan konsep diri dan evaluasi-

evaluasi mereka yang berhubungan dengannya berasal dari penyusunan penilaian

subyektif orang tersebut yang berarti berkenaan dengan perbuatan-perbuatan dan

sifat-sifatnya. Diri dan masyarakat saling merumuskan satu dengan lainnya,

berlaku sebagai titik-titik referensi yang satu bagi yang lainnya, sehingga diri

dan masyarakat merupakan hal yang saling berkaitan. Diri dari setiap individu

berkembang sebagai hasil dari hubungannya dengan proses-proses aktivitas

sosial dan pengalaman dan hubungan dengan individu lainnya di dalam proses

itu.

Konsep diri pada perkembangan awalnya merupakan tema sentral

kajian ilmu psikologi yang cukup lama, salah seorang tokoh ilmu psikologi

ternama yang telah mempelajarinya adalah William James (dalam Rakhmat,

2008:99) dalam karyanya yang monumental the Prnciple of Psycology. Ia

Page 55: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

46

mengkategorikan konsep diri secara global dengan membedakannya antara dua

aspek dasar “The I” atau diri sebagai pelaku yang sadar dan aktif, dan “The Me”

yakni diri yang menjadi objek renungan. James kemudian menegaskan bahwa

diri dapat diklasifikasikan kedalam empat komponen yaitu diri spiritual, diri

kebendaan, diri sosial dan diri badaniah.

Dalam perkembangan selanjutnya pengkajian tentang konsep diri

juga menjadi objek studi dalam teori sosiologi yang meneliti tentang hubungan

individu dengan masyarakat. Menurut pendekatan ini tidak ada tempat lain untuk

perkembangan konsep diri kecuali dalam interaksi seseorang dengan masyarakat.

Berdasarkan interaksi sosial seseorang dengan orang lain, manusia

tidak terlahir membawa konsep diri, karena manusia hadir di dunia tidak

memiliki pengetahuan, pengaharapan dan penilaian tentang diri sendiri.

Perkembangan konsep diri berawal semenjak seorang bayi secara perlahan mulai

membedakan antara dirinya dan lingkungan serta keluarga yang berada di

sekelilingnya pada tahun pertama kelahirannya.

Saat usia bayi menginjak enam atau tujuh bulan, seorang bayi mulai

mengenal perbedaan antara dirinya dan lingkungannya. Pada usia sangat dini ini

konsep diri, sebagaimana dikatakan oleh Giudano (1987) dan Harter (1983),

terutama diwarnai dengan temuan-temuan bayi tentang fisiknya dan temuan-

temuannya tentang orang lain. Selanjutnya kemajuan yang paling besar dalam

Page 56: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

47

perkembangan konsep diri terjadi pada saat bayi menggunakan bahasa,

khususnya ketika ia belajar berfikir dengan menggunakan kata-kata dan mulai

melihat adanya hubungan antara benda-benda untuk membuat generalisasi

tentang diri sendiri, seperti, “aku dapat berpakaian sendiri,” dsb. (James F.

Calhoun dan Joan Ross Acocella, dalam Burns, 1993:214).

Menurut Wiley (dalam Burns, 1993:203) sampai tahap tertentu bayi

belajar mengembangkan konsep dirinya dari dirinya sendiri, kemudian sumber

pokok informasi bagi bayi dalam mengembangkan konsep dirinya adalah

interaksinya dengan orang lain.

Ilmuwan pertama yang mengatakan bahwa konsep diri berkembang

melalui interaksi sosial adalah sosiolog terkenal Charles Horton Cooley (dalam

Burns, 1993:17), tokoh sosiologi ini memperkenalkan teori “looking glass self”

(diri cermin) dengan pemikiran bahwa konsep diri seseorang sangat dipengaruhi

dengan keyakinannya tentang bagaimana orang-orang berpendapat mengenai

dirinya. Jadi menurut Cooley orang menggunakan orang lain sebagai cermin

untuk menunjukkan jati dirinya dengan membayangkan bagaimana pandangan

dan penilaian orang lain terhadapnya.

George Herbert Mead (dalam Burns, 1993:18) kemudian

mengembangkan pendapat Cooley yang melihat masyarakat sebagai tempat

perkembangan konsep diri seseorang dengan mengatakan bahwa diri

Page 57: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

48

berkembang dalam dua tahap: pertama, tahap internalisasi sikap orang lain

kedalam diri sendiri; kedua, internalisasi norma masyarakat ke dalam diri

sendiri.

Mead menyebut orang-orang yang berpengaruh dalam pembentukan

diri seseorang sebagai, significant others yang berarti orang lain yang sangat

penting. Saat seseorang masih kecil, mereka yang termasuk dalam significant

others adalah orang tua dan saudara-saudara yang bertempat tinggal satu rumah,

kemudian dalam perkembangannya mencakup semua orang yang mempengaruhi

perilaku, pikiran dan perasaan seseorang, seperti guru dan teman sebaya.

Berdasarkan interaksi dengan merekalah seseorang membuat penilaian tentang

dirinya dan menurut Mead pandangan diri seseorang tentang keseluruhan

pandangan orang lain terhadap dirinya sendiri disebut generalized others. Jadi

dalam hal ini seseorang memandang dirinya seperti orang lain memandangnya,

berarti ia menempatkan dirinya sebagai orang lain dalam menilai dirinya sendiri.

(dalam Rakhmat, 1994: 103)

Pembentukan konsep diri yang dipengaruhi oleh interaksi dengan

orang lain juga terdapat pada teori perbandingan sosial, dimana teori

membandingkan apa yang kita lakukan dengan orang lain, terutama yang berada

dalam kelompok yang sama (Devito, 2004:63). Sehubungan dengan ini, Mead

(dalam Rakhmat, 2001) menyebutkan bahwa tiap individu akan melihat konteks

kelompok sosial dalam mana dirinya berada, atau dikenal juga dengan istilah

Page 58: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

49

reference group. Setiap kelompok memiliki norma-norma tertentu. Ada

kelompok yang secara emosional mengikat kita, dan berpengaruh terhadap

pembentukan konsep diri kita (Rakhmat, 2008:104).

Teori-teori tentang konsep diri menekankan pada interaksi dengan

orang lain sebagai sumber feedback informasi yang membentuk pandangan

seseorang mengenai dirinya sendiri.

2.4 Tinjauan tentang konsep diri

2.4.1 Definisi konsep diri

Konsep diri (self concept) merupakan suatu bagian yang penting

dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan

sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan

manusia dari makhluk hidup lainnya. Para ahli psikologi kepribadian berusaha

menjelaskan sifat dan fungsi dari konsep diri, sehingga terdapat beberapa

pengertian.

Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang

merupakan aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki

dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan

keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian

membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.

Page 59: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

50

Perasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan yang ia

miliki. Padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu

memandang kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif

terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu

memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang sulit untuk diselesaikan.

Sebaliknya pandangan positif terhadap kualitas kemampuan yang

dimiliki mengakibatkan seseorang individu memandang seluruh tugas sebagai

suatu hal yang mudah untuk diselesaikan. Konsep diri terbentuk dan dapat

berubah karena interaksi dengan lingkungannya.

Beberapa ahli merumuskan definisi konsep diri, menurut Burns (1993)

konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan orang-

orang lain berpendapat, mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita

inginkan. Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu,

dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang

diberikan orang lain pada diri individu (Mulyana, 2000:7).

Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa konsep diri yang dimiliki

individu dapat diketahui lewat informasi, pendapat, penilaian atau evaliasi dari

orang lain mengenai dirinya. Individu akan mengetahui dirinya cantik, pandai,

atau ramah jika ada informasi dari orang lain mengenai dirinya.

Page 60: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

51

Sebaliknya individu tidak tahu bagaimana ia dihadapkan orang lain

tanpa ada informasi atau masukan dari lingkungan maupun orang lain. Dalam

kehidupan sehari-hari secara tidak langsung individu telah menilai dirinya

sendiri. Penilaian terhadap diri sendiri itu meliputi watak dirinya, orang lain

dapat menghargai dirinya atau tidak, dirinya termasuk orang yang berpenampilan

menarik, cantik atau tidak.

Seperti yang dikemukakan Hurlock (1990:58) memberikan pengertian

tentang konsep diri sebagai gambaran yang dimiliki orang tentang

dirinya. Konsep diri ini merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki

individu tentang mereka sendiri yang meliputi karakteristik fisik, psikologis,

sosial, emosional, aspirasi dan prestasi.

Menurut William D. Brooks bahwa pengertian konsep diri adalah

pandangan dan perasaan kita tentang diri kita (dalam Rakhmat, 2005:105).

Sedangkan Centi (1993:9) mengemukakan konsep diri (self-concept) tidak lain

tidak bukan adalah gagasan tentang diri sendiri, konsep diri terdiri dari

bagaimana kita melihat diri sendiri sebagai pribadi, bagaimana kita merasa

tentang diri sendiri, dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi

manusia sebagaimana kita harapkan.

Konsep diri didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan

atau penilaian seseorang, perasaan dan pemikiran individu terhadap dirinya yang

Page 61: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

52

meliputi kemampuan, karakter, maupun sikap yang dimiliki individu. 1 Konsep

diri merupakan penentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila

individu cenderung berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan

atau dorongan yang akan membuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya jika

individu berpikir akan gagal, maka hal ini sama saja mempersiapkan kegagalan

bagi dirinya.

Dari beberapa pendapat dari para ahli di atas maka dapat disimpulkan

bahwa pengertian konsep diri adalah cara pandang secara menyeluruh tentang

dirinya, yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi

fisik dirinya maupun lingkungan terdekatnya.

Secara singkat konsep diri didefinisikan oleh Ronald B. Adler,

Lawrence B. Rosenfeld dan Neil Towne (1986) dalam buku karya mereka,

Interplay The Process of Interpersonal Communication, sebagai “a relatively

stable set of perception you hold of your self”. Jadi konsep diri merupakan

sekumpulan persepsi diri seseorang tentang dirinya yang relative stabil.

Definisi menurut William D. Brooks merupakan pandangan dan

perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri bukan hanya sekadar gambaran

deskriptif, tetapi juga penilaian kita mengenai diri kita sendiri. jadi, konsep diri

meliputi apa yang kita pikirkan dan kita rasakan tentang diri kita sendiri. Karena

1 Rini, 2002:http:/www.e-psikologi.com/dewa/160502.htm 17/6/2011 pkl. 19.00

Page 62: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

53

itu Anita Taylor mendefinisikan konsep diri sebagai “all you think and feel about

you, the entire complex of beliefs and attitudes you hold about yourself”.

Dengan demikian konsep diri bukan hanya gambaran deskriptif saja,

melainkan mencakup juga penilaian (evaluasi), maka dalam konsep diri terdapat

dua komponen yaitu : komponen kognitif disebut citra diri (self image) dan

komponen afektif disebut harga diri (self esteem), masing-masing berkenaan

dengan psikis, fisik dan sosial kemasyarakatan.

Pandangan atau perasaan terhadap self image atau self esteem itu dapat

berupa persepsi fisik, sosial atau psikologis. Hal ini seperti yang dikemukakan

oleh William D. Brooks, “those physical, social and psychological perceptions

of our selves that we have drived from experience and our interaction with

others.” (dalam Rakhmat, 2008:99). Banyak cara yang digunakan seseorang

dalam menggambarkan siapa dirinya, seperti apa yang menjelaskan apa

pekerjaannya, agamanya, usianya dll. Untuk itu dalam mendefinisikan siapa diri

seseorang, dibutuhkan beberapa konteks acuan yang menjelaskan siapa dirinya,

sehingga dengan demikian akan diperoleh gambaran yang menyeluruh.

2.4.2 faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri

Menurut filsuf Gabriel Marcel, kita mengenal diri kita dengan

mengenal orang lain terlebih dahulu. Bagaimana anda menilai diri saya, akan

membentuk konsep diri kita. Tidak semua orang lain mempunyai pengaruh yang

Page 63: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

54

sama terhadap diri kita, ada yang paling berpengaruh, yaitu orang-orang yang

paling dekat dengan diri kita. George Herbert Mead (dalam Rakhmat, 2008:100)

menyebut mereka significant others, orang lain yang sangat penting. Significant

others meliputi semua orang yang mempengaruhi perilaku, pikiran dan perasaan

kita. Mereka mengarahkan tindakan kita, membentuk pikiran kita dan

menyentuh kita secara emosional.

Pandangan diri kita tentang keseluruhan pandangan orang lain

terhadap kita disebut generalized others. konsep ini juga berasal dari George

Herbert Mead. memandang diri kita seperti orang-orang lain memandangnya,

berarti mencoba menempatkan diri kita sebagai orang lain. juga ada yang disebut

reference group (kelompok rujukan), setiap kelompok mempunyai norma-norma

tertentu. ada kelompok yang secara emosional mengikat kita, dan berpengaruh

terhadap pembentukan konsep diri kita. dengan melihat kelompok ini, orang

mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri

kelompoknya.

Gibb (dalam Burns, 1993:301) meringkaskan studi - studi kelompok

yang berhubungan dengan persepsi diri dan evaluasi diri dan menyimpulkan

bahwa orang-orang memperlihatkan suatu peningkatan di dalam evaluasi diri

mereka sebagai hasil dari pertisipasi dalam kelompok kelompok. Kaye (dalam

Burns, 1993:301) juga memperlihatkan perubahan-perubahan yang positif di

dalam konsep diri sebagai hasil dari interaksi kelompok. Perubahan dalam

Page 64: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

55

penilaian diri dimanifestasikan dalam arah-arah yang diperkirakan sebagai hasil

dari persetujuan atau ketidaksetujuan.

Dalam sebuah studi (Haas dan Maehr, dalam Burns, 1993:308)

perubahan-perubahan yang didorongkan seperti ini dalam konsepsi diri tidak

hanya dapat diukur tetapi juga masih bertahan 6 minggu kemudian dengan

perubahan-perubahan yang berlangsung lebih lama atau yang lebih singkat yang

merefleksikan jumlah perlakuan persetujuan atau ketidaksetujuan yang lebih

besar. Salah satu karakteristik yang mempengaruhi konsepsi diri adalah

komunikasi pribadi (Gergen, dalam Burns, 1993:308). Dalam komunikasi pribadi

komunikator terlihat tulus, mempunyai perhatian dan tertarik kepada subyeknya.

Komunikasi yang bersifat tidak pribadi diabaikan karena kelihatannya tidak tulus,

tidak pribadi sifatnya dan mungkin saja didorong oleh alasan alasan yang

tersembunyi. Kekuatan dari penilaian dari orang lain untuk mengakibatkan

perubahan dalam konsep diri si penerima di dalam arah yang positif mungkin

akan sangat berpotensi ketika evaluatornya adalah bersifat pribadi dalam

pendekatannya, dapat dipercayai, konsisten di dalam evaluasinya, memberikan

evaluasi dengan sering dan mengindikasikan hal-hal positif.

2.4.3 Konsep diri yang positif

Konsep diri seseorang dapat bergerak di dalam kesatuan dari positif ke

negatif (Burns, 1979). Hal ini berkaitan langsung dengan respon lingkungan

Page 65: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

56

sosial individu, terutama orang-orang penting terdekatnya terhadap diri individu.

Respon di sini adalah persepsi orang tua atau orang-orang terdekat dalam

memandang diri seseorang. Jika seorang anak memperoleh perlakuan yang

positif, maka ia akan mengembangkan konsep diri yang positif pula. Individu

juga tidak akan ragu untuk dapat membuka diri dan menerima masukan dari luar

sehingga konsep dirinya menjadi lebih dekat dengan kenyataan.

Suatu konsep diri yang positif sama dengan penghargaan diri dan

penerimaan diri yang positif Coopersmith (dalam Burns, 1993:209)

mengemukakan karakteristik remaja dengan konsep diri positif mampu

mengaktualisasikan potensinya, dan mampu menyelaraskan diri dengan

lingkungannya.

Pendapat-pendapat tersebut sejalan dengan ungkapan Brooks dan

Emmert (dalam Rakhmat, 1996) yang menyatakan bahwa individu yang memiliki

konsep diri positif ditandai dengan lima hal, yaitu yakin akan kemampuan

mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa

malu, menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan

dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat, serta mampu

memperbaiki diri dengan mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak

disenangi dan berusaha merubahnya.

Page 66: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

57

Singkatnya, individu yang memiliki konsep diri positif akan

menyukai dirinya sendiri dan cukup mampu menghadapi dunia. Ia mampu

mencapai prestasi tinggi dan menjalini kehidupan secara efektif, baik untuk

keberadaan dirinya maupun orang-orang lain disekitarnya. Sedangkan untuk

konsep diri yang negatif, Coopersith (dalam Burns, 1993:209) mengemukakan

beberapa karakteristik, yaitu mempunyai perasaan tidak aman, kurang menerima

dirinya sendiri, dan biasanya memiliki harga diri yang rendah. Fitts (1971)

menyebutkan ciri-ciri individu yang mempunyai konsep diri rendah adalah tidak

menyukai dan menghormati diri sendiri, memiliki gambaran yang tidak pasti

terhadap dirinya, sulit mendefinisikan diri sendiri dan mudah terpengaruh oleh

bujukan dari luar, tidak memiliki pertahanan psikologis yang dapat membantu

menjaga tingkat harga dirinya, mempunyai banyak persepsi diri yang saling

berkonflik, merasa aneh dan asing terhadap diri sendiri sehingga sulit bergaul,

mengalami kecemasan yang tinggi, serta sering mengalami pengalaman negatif

dan tidak dapat manfaat dari pengalaman tersebut. Konsep diri akan turun ke

negatif apabila seseorang tidak dapat melaksanakan perkembangannya dengan

baik.

Bisa dikatakan bahwa konsep diri, baik positif maupun negatif, sangat

penting untuk mengarahkan perilaku individu, karena setiap kali orang hendak

bertingkah laku, sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya (dalam Rakhmat,

1996). Hal sesuai dengan yang diungkapkan oleh Rogers seperti yang dikutip oleh

Page 67: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

58

Sarason (1972) bahwa perilaku individu lebih dipengaruhi oleh dunia

subyektifnya daripada stimulus lingkungan di luar dirinya.

Konsep diri merupakan faktor yang penting dalam berinteraksi. Hal ini

disebabkan individu dalam bertingkah laku sedapat mungkin disesuaikan dengan

konsep dirinya. Kemampuan manusia bila dibandingkan dengan makhluk lain

adalah lebih mampu menyadari setiap dirinya, mengobservasi diri dalam setiap

tindakan serta mampu mengevaluasi setiap tindakan sehingga mengerti dan

memahami tingkah laku yang dapat diterima oleh lingkungan. Dengan demikian

manusia memiliki kecenderungan untuk menetapkan nilai-nilai pada saat

mempersepsi sesuatu. Setiap individu dapat saja menyadari keadaannya atau

identitas yang dimilikinya akan tetapi yang lebih penting adalah menyadari

seberapa baik atau buruk keadaan yang dimiliki serta bagaimana harus bersikap

terhadap keadaan tersebut. Tingkah laku individu sangat bergantung pada kualitas

konsep dirinya yaitu konsep diri positif atau konsep diri negatif.

Sukses komunikasi interpersonal banyak bergantung pada kualitas

konsep diri kita, positif atau negatif. Orang yang memiliki konsep diri positif

menurut William D. Brooks dan Phillip Emmert (dalam Rakhmat, 2008:105)

ditandai dengan lima hal :

Page 68: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

59

1. Yakin akan kemampuannya mengatasi masalah. Pemahaman diri terhadap

kemampuan subyektif untuk mengatasi persoalan-persoalan objektif yang

dihadapi.

2. Merasa setara dengan orang lain. Pemahaman bahwa manusia dilahirkan tidak

dengan membawa pengetahuan dan kekayaan. Pemahaman tersebut

menyebabkan individu tidak merasa lebih atau kurang terhadap orang lain.

3. Menerima pujian tanpa rasa malu. Pemahaman terhadap pujian, atau

penghargaan layak diberikan terhadap individu berdasarkan dari hasil apa

yang telah dikerjakan sebelumnya. Orang yang memiliki konsep diri yang

negatif (Rakhmat, 2008) akan responsif sekali terhadap pujian, walaupun ia

mungkin berpura-pura menghindari pujian, ia tidak dapat menyembunyikan

antusiasmenya pada waktu menerima pujian. Untuk orang-orang seperti ini,

segala macam embel-embel yang menunjang harga dirinya menjadi pusat

perhatiannya.

4. Menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan

perilaku yang tidak seluruhnya sama. Kemampuan untuk melakukan proses

refleksi diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang. Bersamaan

dengan kesenangannya terhadap pujian, mereka pun bersikap hiperkritis

terhadap orang lain. Ia selalu mengeluh, mencela, atau meremehkan apa pun

Page 69: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

60

dan siapa pun. Mereka tidak pandai dan tidak sanggup mengungkapkan

penghargaan atau pengakuan pada kelebihan orang lain.

5. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek

kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya.

Dari konsep diri positiflah lahir pola perilaku komunikasi interpersonal

yang positif pula, yakni melakukan persepsi yang lebih cermat, dan

mengungkapkan petunjuk-petunjuk yang membuat orang lain menafsirkan kita

dengan cermat pula. komunikan yang berkonsep diri positif adalah orang yang

menurut istilah Sidney M. Jourard “tembus pandang”.

2.5 Kaitan komunikasi antarpribadi dengan konsep diri

Komunikasi antarpribadi mempunyai berbagai macam manfaat. Melalui

komunikasi antarpribadi kita bisa mengenal diri sendiri dan orang lain, mengetahui

dunia luar dan dapat menjalin hubungan yang lebih bermakna. Melalui komunikasi

antarpribadi kita bisa melepaskan ketegangan, memperoleh hiburan dan menghibur

orang lain. Komunikasi antarpribadi juga dapat digunakan untuk mengubah nilai-nilai

dan sikap seseorang. Singkatnya komunikasi antarpribadi mempunyai berbagai

macam kegunaan.

Dalam kaitannya untuk mengenali diri sendiri dan orang lain, komunikasi

antarpribadi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi konsep diri seseorang.

Terkait dengan pembentukannya, konsep diri mulai berkembang sejak masa bayi dan

Page 70: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

61

akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan individu itu sendiri. Konsep

diri individu terbentuk melalui imajinasi individu tentang respon yang diberikan oleh

orang lain melalui proses komunikasi.

Menurut Anita Taylor (dalam Rakhmat, 2008:109) Komunikasi antarpribadi

dapat mempengaruhi konsep diri seseorang begitupun sebaliknya konsep diri dapat

mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi kepada

pesan apa anda bersedia membuka diri, bagaimana kita mempersepsi pesan itu, dan

apa yang kita ingat.

Diri pribadi adalah suatu ukuran kualitas yang memungkinkan seseorang

untuk dianggap dan dikenali sebagai individu yang berbeda dengan individu lainnya.

Kualitas yang membuat seseorang memiliki kekhasan sendiri sebagai manusia ini,

tumbuh dan berkembang melalui interaksi sosial, yaitu berkomunikasi dengan orang

lain. Individu tidak dilahirkan dengan membawa kepribadian. Pengalaman dalam

kehidupan akan membentuk diri pribadi setiap manusia, tetapi setiap orang juga harus

menyadari apa yang sedang terjadi dan apa yang telah terjadi pada diri pribadinya.

Kesadaran terhadap diri pribadi ini pada dasarnya adalah suatu proses persepsi yang

ditujukan pada dirinya sendiri yang kemudian kita sebut sebagai konsep diri.

Konsep diri sangat erat kaitannya dengan diri individu. Kehidupan yang sehat,

baik fisik maupun psikologi salah satunya di dukung oleh konsep diri yang baik dan

stabil. Konsep diri adalah hal-hal yang berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan

serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang dirinya. Hal ini

Page 71: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

62

akan mempengaruhi kemampuan individu dalam membina hubungan interpersonal.

Meski konsep diri tidak langsung ada, begitu individu di lahirkan, tetapi secara

bertahap seiring dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan individu, konsep

diri akan terbentuk karena pengaruh ligkungannya. Selain itu konsep diri juga akan

dipelajari oleh individu melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain termasuk

berbagai stressor (kejadian atau situasi yang dapat menimbulkan stress) yang dilalui

individu tersebut. Hal ini akan membentuk persepsi individu terhadap dirinya sendiri

dan penilaian persepsinya terhadap pengalaman akan situasi tertentu.

Page 72: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

63

BAB III OBJEK PENELITIAN

3.1 Flowers City Casuals

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Suporter Casuals

Sebelum kita membahas apa itu Flowers City Casuals, ada baiknya

kita mengetahui dulu apa itu budaya Casuals. Casuals merupakan salah satu

bagian dari budaya didalam sepak bola, yang identik dengan hooligansime

dan pakaian-pakaian mahal bermerek. Sub kultur ini lahir pada akhir dekade

70-an, di Britania Raya, dimana ketika itu banyak para hooligan klub-klub

sepak bola, mulai mengenakan pakaian-pakaian mahal untuk menghindari

perhatian polisi. Mereka tidak lagi mengenakan atribut-atribut beraroma logo-

logo klub kesayangan, agar tidak dikenali, sehingga lebih mudah untuk

menyusup kelompok musuh dan untuk masuk ke dalam pub.

Sejak pertengahan dekade 50-an, para pendukung sepak bola di

Inggris sudah mulai terpengaruh dengan gaya berpakaian Teddy Boys, yang

tumbuh pada masa itu. Asal-usul budaya Casuals sendiri dapat dilihat dalam

sub kultur Mod pada awal 60-an. Para pemuda pengikut sub kultur Mod,

mulai membawa gaya berpakaiannya ke dalam teras sepak bola. Kemudian

Page 73: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

64

pengikut - pengikut sub kultur lain seperti Skinhead juga membawa gaya

berpakaiannya ke dalam teras sepak bola.

Ditandai dengan kebangkitan sub kultur Mod pada akhir 70-an, Casuals

mulai tumbuh dan berubah setelah pendukung Liverpool, memperkenalkan

merek-merek fashion Eropa yang mereka peroleh saat menemani klub

kesayangan mereka melawan klub Perancis, Saint Etienne. Para pendukung

Liverpool yang menemani klub kesayangan mereka menjalani laga melawan

klub-klub Eropa, pulang ke Inggris dengan membawa pakaian-pakaian

bermerek dari Italia dan Perancis, yang mereka jarah dari toko-toko.

Pada saat itu, para polisi masih fokus para pendukung yang bergaya

Skinhead, dengan sepatu bot khasnya, Dr. Martens, dan tidak memperhatikan

para penggemar yang menggunakan pakaian-pakaian mahal karya desainer-

desainer ternama. Para pendukung Liverpool kemudian membawa lagi merek-

merek pakaian yang tidak pernah dijumpai sebelumnya di Inggris. Dan para

pendukung klub-klub lain pun mulai memburu merek-merek Eropa yang masih

langka di Inggris. Adapun para pendukung Liverpool masih identik dengan

Lacoste Shirt dan Adidas Training hingga saat ini.

Label pakaian yang terkait dengan Casuals pada tahun 1980 meliputi:

Edinburgh Woollen Mill, Fruit of the Loom, Fila, Stone Island, Fiorucci, Pepe,

Benetton, Sergio Tacchini, Ralph Lauren, Henri Lloyd, Lyle & Scott, Adidas,

Page 74: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

65

CP Company, Ben Sherman, Fred Perry, Lacoste, Kappa, Pringle, Burberry

dan Slazenger. Trend berpakaian terus berubah dan subkultur Casuals

mencapai puncaknya pada akhir 1980-an, dengan lahirnya scene musik Acid

House, Rave and Madchester. Dan kekerasan dalam sub kultur Casuals

memudar hingga batas tertentu.

Pertengahan 1990-an, sub kultur Casuals mengalami kebangkitan

besar, tetapi penekanan pada gaya telah sedikit berubah. Banyak para

penggemar sepak bola mengadopsi Casuals tampak sebagai semacam seragam,

mengidentifikasi bahwa mereka berbeda dari pendukung klub biasa. Merek

seperti Stone Island, Aquascutum, Burberry dan CP Company terlihat di

hampir setiap klub, serta merek-merek klasik favorit seperti Lacoste, Paul &

Shark dan Pharabouth.

Jenis-jenis musik yang disukai oleh para Casuals pada akhir dekade

70-an adalah Oi!, Mod, dan Ska. Tak heran, karena beberapa Casuals itu

merupakan pengikut dari sub kultur skinhead, mod, dan rude boy. Pada era 80-

an, selera musik Casuals bersifat eklektik alias campur-campur. Akhir dekade

80-an dan 90-an awal, mereka cenderung menyukai scene Madchester (co:

OASIS), dan Rave. Di era 90-an saat sub kultur alternatif baru yang bernama

Britpop, yang digunakan untuk melawan arus Grunge, para Casuals ini pun

menjadi penggemar Britpop.

Page 75: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

66

Terdapat pengaruh kuat dari budaya Rave terhadap Casuals, Rave

sendiri cenderung menyerukan perdamaian, sehingga banyak dari Casuals ini

yang mengenakan pakaian-pakaian khas mereka, namun justru menjauhkan

diri dari tindak hooliganisme. Kadang-kadang banyak band-band yang bergaya

Casuals saat dipanggung dan dalam sesi pemotretan, seperti yang dilakukan

Damon Albarn dan kawan-kawan di BLUR dalam video “Parklife”. Sejak itu

Brutal pop khas BLUR (kadang disebut juga indie rock) telah menjadi jenis

musik yang paling disukai oleh Casuals.

Pada akhir 1990-an, banyak pendukung sepak bola mulai bergerak

menjauh dari merek-merek yang dianggap seragam Casuals, karena polisi

mulai memerhatikan tindak tanduk Casuals. Selain itu beberapa desainer juga

menarik produk-produk mereka setelah tahu bahwa produk-produk mereka

dipakai oleh Casuals.

Meskipun beberapa Casuals terus memakai pakaian Stone Island di

tahun 2000-an, banyak dari mereka yang telah mencopot logo kompas Stone

Island sehingga merek pakaian mereka menjadi tidak ketahuan. Namun,

dengan dua tombol masih menempel, orang yang tahu masih bisa mengenali

pakaian Casuals lainnya. Pada akhir 90-an itu beberapa pasukan polisi

mencoba untuk menghubungkan logo kompas Stone Island dengan neo-Nazi

versi dari salib Celtic.

Page 76: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

67

Label pakaian baru mulai memperoleh popularitas di antara Casuals.

Seperti halnya produk-produk pakaian dari merek-merek ternama yang laku

dipasaran, barang palsu yang murah juga mudah didapat. Prada, Façonnable,

Hugo Boss, Fake London Genius, One True Saxon, Maharishi, Mandarina

Duck, 6.876, dan Dupe telah mulai mendapatkan popularitas luas.

Casuals fashion telah mengalami peningkatan popularitas di tahun

2000-an, setelah beberapa band-band Inggris seperti The Streets dan The

Mitchell Brothers menggunakan pakaian kasual olahraga dalam video musik

mereka. Budaya Casuals pun telah diangkat ke dalam media visual seperti

film-film dan program televisi seperti ID, The Firm, The Real Football

Factory dan Green Street Hooligans 1 & 2.

Tahun 2000-an, label pakaian yang terkait dengan pakaian Casuals

termasuk: Stone Island, Adidas Originals, Lyle & Scott, Fred Perry, Armani,

Three stroke, Lambretta, Pharabouth dan Lacoste. Namun menjelang akhir

dekade 2000-an banyak Casuals yang menggunakan label-label independen

seperti Albam, YMC, APC, Folk, Nudie Jeans, Edwin, Garbstore, Engineered

Garments, Wood Wood dan Superga. Namun merek besar seperti Lacoste,

Ralph Lauren dan CP Company masih popular di kalangan Casuals.

Sejak itu, produk fashion dari desainer terkemuka di Inggris seperti

Burberry, Stone Island, CP Company, Sergio Tacchini, Fila, Trainers Adidas

Page 77: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

68

Originals, Ellesse, Scott & Lyle menjadi pilihan alternatif pengganti jersey

dan merchandise klub yang dinilai terlalu berbahaya untuk dipakai, disamping

itu infiltrasi ke kelompok saingan pun semakin mudah dilakukan.

3.1.2. Profil Flowers City Casuals

Flowers City Casuals yang biasa disingkat menjadi FCC, yang

maknanya kurang lebih sebagai Casuals dari Kota Bandung. Flowers City

Casuals pertama kali didirikan pada tanggal 15 Mei tahun 2005 oleh Rizki

Ardi Maulana dan sekumpulan anak muda lainnya yang memiliki kesukaan

akan budaya Inggris, hobi bergaya dengan brand Eropa dan kecintaan pada

Persib Bandung. Yang menjadi dasar didirikannya Flowers City Casuals

adalah adanya wadah di Kota Bandung untuk menyalurkan hobi dan minat

terhadap budaya Casuals dan Persib Bandung, juga sudah jenuhnya melihat

perkembangan suporter sepakbola Persib Bandung yang selalu dipandang

masyarakat sebagai biang rusuh dan onar bila Persib Bandung bermain, baik

sebelum pertandingan maupun sesudah pertandingan berlangsung. Berbeda

dengan grup atau komunitas penggemar Persib Bandung lainnya, Flowers

City Casuals tidak memiliki struktur organisasi dan keanggotaan formal,

namun tetap ada yang mengkoordinir kegiatan kegiatan Flowers City Casuals.

Setelah 5 tahun berlalu, Flowers City Casuals masih tetap eksis hingga

saat ini dan semakin berkembang dari sebelumnya, hal tersebut dapat terlihat

Page 78: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

69

dari makin banyaknya jumlah orang yang bergabung bersama Flowers City

Casuals di setiap pertandingan Persib Bandung, dan juga di waktu berkumpul

di luar hari pertandingan untuk acara nonton bareng English Premier League

atau pertandingan sepakbola lainnya. Berawal dari kurang lebih 20 orang pada

saat didirikan, sekarang jumlah anggota Flowers City Casuals mencapai lebih

dari 350 orang. Anggota Flowers City Casuals terdiri dari beragam profesi,

ada yang masih berstatus pelajar, mahasiswa, pegawai swasta, dan juga

wiraswasta.

Flowers City Casuals selalu berada di tribun sisi utara stadion di setiap

laga kandang Persib Bandung, jangan berharap mendapatkan koreografi yang

indah disini seperti kebanyakan grup pendukung Persib Bandung lainnya,

mungkin hanya caci-maki terhadap klub lawan yang akan didapatkan.

Terdapat hal-hal yang sangat dibenci oleh Flowers City Casuals di

stadion, yaitu memakai jersey atau merchandise klub sepakbola yang tidak

ada hubungannya dengan pertandingan saat itu, apalagi ditambah dengan

tidak menggunakan alas kaki karena kami menganggap setiap laga Persib

adalah seremonial suci yang harus sangat dihargai, dan menyanyikan lagu

persahabatan antara dua grup pendukung sepakbola dengan embel-embel

“Satu Hati”.

Page 79: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

70

Diluar tribun, Flowers City Casuals bisa ditemui pada waktu-waktu

tertentu, seringkali pada laga bigmatch English Premier League berlangsung,

di kedai seputaran kota Bandung yang menjual bir dengan harga yang tidak

terlalu mahal dan menyiarkan pertandingan langsung English Premier

League, namun bukan berarti semua anggota dari Flowers City Casuals adalah

peminum bir, bahkan beberapa diantara anggota Flowers City Casuals adalah

penganut taat paham Straight Edge.

Bila tidak ada hari pertandingan Persib Bandung, satu (1 minggu

sekali Flowers City Casuals rutin berkumpul untuk mempererat hubungan

antar pribadi anggota anggota Flowers City Casuals. Hal yang menjadi

bahasan atau topik dalam pertemuan tersebut adalah perkembangan Persib

Bandung, persiapan keberangkatan untuk mendukung Persib Bandung di

pertandingan selanjutnya baik kandang maupun tandang, perkembangan

sepakbola nasional dan Liga Liga Eropa, dan juga mengenai informasi

perkembangan fashion pendukung Casuals.

Siapapun bisa menjadi bagian Flowers City Casuals, tentunya

mencintai Persib Bandung dan kultur Casuals. Bersikap Casuals dan

bergabung bersama kami disini, di tribun utara. Pada Flowers City Casuals

tidak diberlakukan keanggotaan, siapa pun dapat bergabung dengan syarat

memiliki ideologi dan minat yang sama. Namun walaupun tidak diberlakukan

sistem keanggotaan, Flowers City Casuals tetap mempunyai orang yang

Page 80: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

71

dijadikan ketua atau koordinator. Anggota yang lain memegang peranan

sebagai dokumentasi, seksi ticketing, dan sebagainya. Walaupun Flowers City

Casuals tidak ada sistem keanggotaan secara formal, namun kelompok ini

sangat terorganisir dengan baik, selalu menjaga jaringan komunikasi,

sehingga pada saat mereka datang ke stadion untuk menonton tim Persib

bertanding, terhindar dari kerusuhan, dan menimalisir kerusuhan yang

diakibatkan oleh ulah mereka. Ketua selalu memberikan arahan kepada

anggota yang lain agar selalu menjaga sikap, selalu bersikap positif, dan tidak

melakukan tindak anarkis atau kriminalitas.

3.2 Komunikasi Antarpribadi Flowers City Casuals

Flowers City Casuals mengadakan pertemuan dengan para anggotanya, sekali

dalam seminggu, yaitu setiap hari jumat. Hal ini dilakukan agar setiap anggota saling

mengenal, saling dekat dan membuat hubungan yang erat, sehingga komunikasi yang

terjadi diantara anggota Flowers City Casuals semakin lebih akrab dan bermakna.

Interaksi yang dilakukan oleh Flowers City Casuals bersifat langsung,

spontan, tatap muka, kerap kali berbalas balasan. Hal-hal yang dikomunikasikan

disini tidak jauh mengenai tim sepakbola yang mereka dukung yaitu Persib, Bandung,

dan budaya Casuals. Mereka membicarakan jadwal pertandingan Persib, hal-hal apa

saj a yang harus dipersiapkan untuk datang ke stadion dalam mendukung tim

kesayangannya, seperti spanduk, banner, flare, dan tiket. Para anggota Flowers City

Page 81: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

72

Casuals berusaha sebisa mungkin untuk tidak membuat kerusuhan di dalam stadion,

baik itu mengganggu jalannya pertandingan atau bergesekan dengan tim suporter

yang lain. Mereka saling memberi arahan dan peringatan kepada anggota yang lain

agar tidak memancing dan membuat kerusuhan. Mereka menyadari betul, bahwa hal

tersebut akan merugikan tim sepakbola yang mereka dukung.

Pembicaraan mengenai budaya Casuals berada sekitar fashion dan merek

yang menjadi ciri khas para Casuals. Kebutuhan akan informasi mengenai merek

fashion yang menjadi ciri khas Casuals karena para Casuals pada saat datang ke

stadion untuk mendukung tim kesayangannya tidak menggunakan baju yang

memasang atau berdesain tim sepakbola tersebut. Para Casuals tidak pernah

menggunakan atribut dari tim sepakbola tersebut pada saat datang ke stadion, hal itu

merupakan ciri khas para Casuals.

Komunikasi yang berlangsung selama ini di Flowers City Casuals

berlangsung dalam 2 bentuk, yaitu komunikasi formal dan non formal. Komunikasi

formal yaitu setiap jumat malam ketika para anggota Flowers City Casuals

berkumpul untuk membahas suatu masalah yang sedang ramai dibicarakan mengenai

Flowers City Casuals, baik itu masalah internal maupun eksternal. Setelah

memberikan gambaran mengenai permasalahan yang dimaksud dan memberikan

pandangan terhadap masalah tersebut, Ketua Flowers City Casuals pun memberikan

kesempatan kepada anggota Flowers City Casuals yang lain untuk memberikan ide,

Page 82: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

73

pendapat, solusi, atau pun penilaian terhadap masalah tersebut, sehingga

permasalahan tersebut cepat selesai.

Komunikasi formal yang lain adalah ketika malam sebelum pertandingan

Persib Bandung. Ketua Flowers City Casuals memberikan arahan serta evaluasi pada

pertandingan-pertandingan sebelumnya, dan juga mengecek setiap persiapan seluruh

perlengkapan yang dipergunakan untuk mendukung Persib Bandung agar Flowers

City Casuals total dalam memberikan support kepada tim Persib Bandung. Tidak lupa

Ketua Flowers City Casuals kepada anggota yang lainnya untuk selalu saling

mengingatkan agar menjaga sikap dan attitude baik di dalam maupun di luar stadion

ketika mendukung Persib Bandung agar menumbuhkan citra positif terhadap suporter

Persib Bandung pada umumnya, dan juga agar tidak terjadi gesekan dengan

kelompok suporter pendukung Persib Bandung lainnya, serta demi keamanan seluruh

anggota Flowers City Casuals tentunya. Hal ini disebabkan karena Flowers City

Casuals berpandangan bahwa sesama suporter Persib Bandung meskipun berbeda

bendera atau grup pantang untuk bermusuhan dan keberadaan Flowers City Casuals

dapat memberi warna lain terhadap suporter Persib Bandung secara keseluruhan.

Komunikasi non formal yang dilakukan oleh anggota Flowers City Casuals

adalah tidak jauh dari topik mengenai barang barang pendukung Casuals seperti

baju, celana, jaket,sepatu dan barang lainnya. Dan juga membicarakan perkembangan

sepakbola terkini mengenai klub sepakbola dan suporter baik dari luar negeri maupun

dalam negeri. Setiap anggota secara pribadi mencari informasi terbaru mengenai

Page 83: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

74

perkembangan sepakbola dan juga barang barang pendukung Casuals untuk

kemudian bertukar informasi dan dibahas bila bertemu anggota Flowers City Casuals

lainnya pada jumat malam. Hal yang dibicarakan mengenai merek dari barang

tersebut, tahun pembuatan, model atau seri, dan juga dimana tempat mendapatkan

barang tersebut. Makin lama tahun pembuatan maka barang barang Casuals tersebut

lebih tinggi prestigenya dibandingkan dengan yang lebih baru.

3.3 Aktivitas yang dilakukan Flowers City Casuals

Aktivitas yang dilakukan Flowers City Casuals antara lain mengadakan

nonton bareng pertandingan sepakbola baik dalam negeri maupun luar negeri yang

terbuka untuk umum, berburu barang barang Casuals bersama, olahraga juga

mengadakan awaydays bila Persib Bandung menghadapai pertandingan tandang.

Aktivitas Flowers City Casuals yang berguna bagi masyarakat khususnya bagi

kalangan atau kelompok suporter lainnya adalah kampanye anti rasisme dan fasisme

di sepakbola. Flowers City Casuals selalu membawa pesan dan mengingatkan kepada

kelompok suporter lainnya agar tidak melakukan tindakan tindakan rasis dan fasis

terhadap tim lawan Persib Bandung dan suporternya. Flowers City Casuals ingin

mengedukasi bahwa sepakbola harus jauh dari hal hal tersebut, meskipun tidak jarang

kerap terjadi kesalahpahaman yang berujung gesekan dengan kelompok suporter

Persib Bandung lain mengenai hal tersebut. Namun hal itu tidak menjadi halangan

Page 84: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

75

Flowers City Casuals untuk selalu mengampanyekan anti fasisme dan rasisme di

kalangan supporter Persib Bandung pada setiap pertandingan Persib Bandung.

Kampanye yang dilakukan Flowers City Casuals adalah membuat suatu

spanduk dan memberikan news letters pada tiap bagian tribun di stadion, untuk

masyarakat umumnya kampanye ini dilakukan pada saat Flowers City Casuals

mengadakan nonton bersama pertandingan persib Bandung dengan selalu

memberikan pesan dan membuat logo, simbol dan banner yang bertuliskan anti

rasisme dan fasisme sepakbola. Hal yang dilakukan Flowers City Casuals dalam

mengedukasi masyarakat sekitar khususnya pecinta sepakbola untuk tidak melakukan

rasisme berbeda dengan suporter lainnya, edukasi dilakukan dengan cara yang santai,

lebih bersifat pribadi dan akrab namun tidak mengindahkan tujuan utamanya.

3.4 Susunan Pengurus Flowers City Casuals

a) Ketua (Pendiri) : Rizki Ardi Maulana

b) Koor. Divisi Ticketing : Erdi “Ceper” Herdiawan

c) Koor. Divisi Banner : Anton “Puddle” Frantic

d) Koor. Divisi Dokumentasi : Rangga Fajar

e) Koor. Divisi Olahraga : Ari Wicaksana

f) Koor. Divisi Web+Online Media : Yafet Santo Nugroho

g) Koor. Divisi Peralatan Pendukung: Boni

3.5 Data Observasi Penelitian

Page 85: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

76

a) Pertemuan Pertama (tanggal 13 Mei 2011):

Pada pukul 20.30 WIB, peneliti bertemu dengan Ketua Flowers City Casuals

(FCC) sebagai permulaan pemenuhan data penelitian. Setelah berkenalan

dengan Ketua Flowers City Casuals, Rizki Ardi Maulana, dan anggota

lainnya, peneliti mengutarakan niat untuk meneliti segala hal mengenai

Flowers City Casuals dan suporter Casuals di Kota Bandung pada umumnya.

b) Pertemuan Kedua (Tanggal 20 Mei 2011):

Pada pukul 20.00 WIB, peneliti bertemu kembali dengan Ketua Flowers City

Casuals untuk meneliti lebih dalam mengenai Flowers City Casuals. Apa yang

menjadi passion dari Flowers City Casuals, sejarah Flowers City Casuals,

kegiatan yang dilakukan, dan segala hal yang berkaitan dengan Flowers City

Casuals yang dirasa perlu untuk memenuhi data penelitian.

c) Pertemuan Ketiga (Tanggal 3 Juni 2011)

Pada pukul 20.30 WIB peneliti datang ke acara kumpul rutin Flowers City

Casuals untuk menyebar angket kuesioner yang harus diisi oleh anggota

Flowers City Casuals.

Page 86: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

77

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam bab ini, peneliti akan menguraikan data dan menganalisis data yang

diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti. Pada bab ini peneliti

berusaha akan memberikan gambaran dari apa yang telah di jabarkan pada bab-bab

sebelumnya, serta menghubungkannya dengan hasil pengumpulan angket yang

meliputi daftar pertanyaan disertai beberapa alternatif jawaban.

Responden diperbolehkan memilih jawaban yang dianggap benar dan

mewakili apa yang responden rasakan. Dalam bab ini juga mengungkapkan bahwa

adakah hubungan antara karakteristik komunikasi antarpribadi dengan konsep diri

anggota Flowers City Casuals.

Agar penelitian ini sistematis maka peneliti mengelompokkan menjadi beberapa sub,

yaitu :

1. Analisis deskriptif data responden

2. Analisis deskriptif data penelitian

3. Analisis pengujian hipotesis

4. Hasil uji validitas dan reliabilitas

Page 87: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

78

5. Pembahasan

4.1 Analisis deskriptif data responden

Responden dalam penelitian ini adalah anggota Flowers City Casuals yang

berjumlah 36 orang. Sebelum menganalisis jawaban - jawaban responden dalam

angket penelitian, terlebih dahulu akan dikemukakan identitas responden yang

berkisar tentang identitas pribadi responden yang meliputi usia dan pekerjaan

responden.

Data berikut adalah data yang menunjukkan usia responden yang menjadi anggota

Flowers City Casuals

Tabel 4.1

Usia

No Usia Satuan Persentase

1 16-20 tahun 11 29,7%

2 21-24 tahun 17 45,9%

3 25-30 tahun 9 24,3%

Jumlah 36 100%

Sumber: angket penelitian n= 36

Page 88: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

79

Berdasarkan tabel diatas, usia responden yang menjadi anggota Flowers City

Casuals rata – rata berkisar antara 21–24 tahun dengan presentase 45,9% atau

sebanyak 17 orang. Pada tabel diatas terlihat perbedaan usia anggota Flowers City

Casuals tidak terlalu jauh, terlihat dari responden yang berusia 16-20 tahun berjumlah

11 orang atau 29,7% dari jumlah responden, dan yang berumur 25-30 tahun

berjumlah 9 orang atau 24,3%. Berdasarkan hasil angket penelitian, rata – rata

responden berumur 21 – 24 tahun.

Berikut ini adalah data responden anggota Flowers City Casuals mengenai

pekerjaannya :

Tabel 4.2

Pekerjaan

No Pekerjaan Satuan Persentase

1 Pelajar 6 16,7%

2 Mahasiswa 19 52,8%

3 Pekerja swasta 9 25%

4 Pegawai negeri - -

5 Wiraswasta 2 5,6%

Page 89: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

80

Jumlah 36 100%

Sumber : angket penelitian n=36

Berdasarkan data pada tabel mengenai pekerjaan responden dapat diketahui

bahwa rata-rata responden berprofesi sebagai mahasiswa, hal ini terlihat pada hasil

perhitungan angket sebanyak 52,8% atau sebanyak 19 orang dari 36 orang responden.

Responden lain yang berprofesi sebagai pelajar hanya 16,7% atau 6 orang dan

pekerja swasta sebanyak 25% atau sebanyak 9 orang. Menurut pengamatan peneliti,

bahwa anggota Flowers City Casuals ini lebih didominasi oleh mahasiswa, karena

mahasiswa mempunyai idealisme yang tinggi mengenai sesuatu hal,termasuk urusan

sepakbola, terlebih sebagai suporter. Sebagai anggota Flowers City Casuals yang

mempunyai idealisme berbeda dengan suporter yang lain, mahasiswa lebih memiliki

agresifitas yang tinggi dibanding yang lain.

4.2 Analisis deskriptif data penelitian

Setelah memaparkan mengenai identitas responden, selanjutnya akan

dijelaskan mengenai data deskriptif penelitian, hasil dan jawaban responden dalam

mengisi angket yang telah disebarkan oleh penulis.

Data penelitian ini terbagi ke dalam 2 kelompok yaitu variabel x adalah

karakteristik komunikasi antarpribadi dengan variabel y adalah konsep diri anggota

Flowers City Casuals.

Page 90: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

81

Berikut ini adalah data tabel mengenai keterbukaan dalam komunikasi

antarpribadi yang dilakukan anggota Flowers City Casuals dalam hal memberikan

respon secara spontan kepada orang yang diajaknya interaksi:

Tabel 4.3

Terbuka kepada siapa pun

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 7 19,4%

2 Setuju 13 36,1%

3 Tidak terlalu 15 41,7%

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju 1 2,8%

Jumlah 36 100%

Sumber : angket penelitian n=36

Page 91: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

82

Berdasarkan data tabel diatas, dapat dilihat keterbukaan dalam berkomunikasi

sesama anggota Flowers City Casuals rata-rata terbuka, namun terdapat

ketidakpastian dalam keterbukaannya, tidak semua mau terbuka secara terang-

terangan kepada orang yang diajaknya interaksi. Hal ini terlihat pada responden yang

menjawab tidak terlalu terbuka kepada siapa pun sebanyak 41,7% atau sebanyak 15

orang dari 36 responden. Responden yang menjawab sangat tidak setuju dalam hal ter

buka kepada siapa pun hanya 2,8% atau hanya 1 orang, dapat diketahui bahwa

responden yang menjawab sangat tidak setuju dengan keterbukaan dalam

berkomunikasi kepada siapa pun orang yang diajaknya interaksi merupakan

responden yang tertutup dan merupakan anggota baru dalam Flowers City Casuals,

dan usia responden masih pelajar atau berada disekitaran umur 16-20 tahun. Dalam

hal ini responden masih memiliki ego yang sangat besar. Namun responden yang

menjawab setuju dalam hal ini terbuka kepada siapa pun sebanyak 36,1% atau

sebanyak 13 orang dari 36 responden, dan responden yang sangat setuju dalam hal

terbuka kepada siapa pun sebanyak 19,4% atau sebanyak 7 orang. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa mayoritas anggota Flowers City Casuals terbuka dalam

berkomunikasi kepada sesama anggota Flowers City Casuals.

Ketika membahas suatu hal yang lebih pribadi, seperti bila anggota Flowers

City Casuals mengalami permasalahan ketika menonton Persib Bandung di stadion

dikarenakan satu atau lain hal dengan sesama anggota Flowers City Casuals lainnya,

maka anggota tersebut berani untuk mengemukan permasalahan tersebut pada

Page 92: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

83

pertemuan rutin jumat malam, namun anggota yang melakukan keterbukaan seperti

ini belum semua, karena terdapat satu orang yang sangat tidak setuju untuk terbuka

kepada siapa pun, hal ini dapat terjadi karena satu orang tersebut merupakan orang

yang tertutup dan tidak mempunyai kesadaran diri yang tinggi, komunikasi yang

terbuka dan kesadaran diri yang tinggi dapat menunjang kelancaran dalam

komunikasi.

Pentingnya keterbukaan karena setiap kita berkomunikasi dengan orang lain

apabila kita tidak terbuka, orang lain hanya akan mengenali kita dari apa yang mereka

lihat, dengan keterbukaan orang lain dapat mengenali sisi lain dari diri kita. Dalam

Johari Window (dalam Rakhmat, 2008:108) diungkapkan, di dalam diri manusia

terdapat empat jendela, setiap bagian mewakili bagian diri yang berbeda, keempat

bagian itu adalah open self, blind self, hidden self dan unknown self seperti yang

sudah penulis jelaskan pada Bab II. Dalam meningkatkan mutu komunikasi maka

open self perlu diperbesar dan blind self perlu diperkecil, karena bagian open self

adalah bagian dari peningkatan kualitas komunikasi, sedangkan blind self merupakan

penurunan kualitas komunikasi.

Berikut adalah data tabel mengenai keterbukaan dalam komunikasi

antarpribadi yang dilakukan anggota Flowers City Casuals dalam hal memberikan

respon secara spontan :

Tabel 4.4

Page 93: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

84

Memberikan respon secara spontan

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 1 2,8%

2 Setuju 25 69,4%

3 Tidak terlalu 10 27,8%

Jumlah 36 100%

Sumber : angket penelitian n=36

Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab setuju dalam hal ini memberikan respon spontan kepada orang yang

diajaknya interaksi sebanyak 69,4% atau sebanyak 25 orang dari 36 responden, dan

responden yang menjawab tidak terlalu setuju sebanyak 27,8% atau sebanyak 10

orang, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 2,8% atau hanya 1 orang. Dapat

diketahui bahwa rata-rata responden sudah bereaksi secara jujur terhadap orang yang

berinteraksi dengannya, dalam hal ini dengan memberikan respon secara spontan

kepada orang yang diajaknya interaksi, responden dapat memberikan respon secara

langsung kepada orang yang diajaknya berinteraksi tanpa dipikir atau

dipertimbangkan terlebih dahulu, dalam hal ini berarti responden terbuka pada orang

yang diajaknya interaksi, responden mau mengutarakan pendapatnya secara jujur

kepada orang lain tanpa ada yang ditutup-tutupi dan dipikirkan terlebih apa yang akan

Page 94: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

85

dikatakannya untuk menutupi suatu hal, hal ini dapat terjadi karena responden merasa

percaya kepada orang yang diajaknya interaksi.

Hal ini terjadi ketika secara salah satu anggota Flowers City Casuals

melakukan sebuah percakapan dimana salah satu anggota mengutarakan perasaan dan

pendapatnya mengenai masalah yang terjadi di Flowers City Casuals ataupun

pribadinya, maka anggota yang lain memberikan respon secara spontan, sesuai

dengan apa yang dia rasakan, tanpa menutup-nutupi sesuatu, hal ini menandakan

bahwa antara masing-masing anggota tersebut terdapat sebuah hubungan yang dekat,

spontanitas yang terjadi pada kelompok ini karena sesuai dengan data pada tabel

sebelumnya tabel 4.3 bahwa mayoritas anggota terbuka kepada orang yang diajaknya

interaksi, dalam keterbukaan akan ada spontanitas dalam interaksinya.

Berikut adalah data tabel mengenai keterbukaan dalam komunikasi

antarpribadi yang dilakukan anggota Flowers City Casuals dalam hal selalu

memberikan respon kepada siapa pun tanpa terkecuali :

Tabel 4.5

Memberikan respon kepada siapa pun tanpa terkecuali

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 3 8,3%

Page 95: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

86

2 Setuju 17 47,2%

3 Tidak terlalu 13 36,1%

4 Tidak setuju 2 5,6%

5 Sangat tidak setuju 1 2,8%

Jumlah 36 100%

Sumber : angket penelitian n=36

Berdasarkan data tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata responden

memnerikan jawaban setuju dalam hal ini memberikan respon kepada siapa pun tanpa

terkecuali, terlihat dari banyaknya responden yang menjawab setuju sebanyak 47,2%

atau sebayak 17 orang dari 36 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak

terlalu setuju sebanyak 13 orang atau 36,1%, respobden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 3 orang atau 8,3% dan responden yang menjawab tiak setuju sebanyak

5,6% atau 2 orang dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau

2,8%. Responden yang menjawab tidak setuju bukan berarti responden tidak terbuka

dalam berkomunikasi dengan orang yang diajaknya interaksi namun responden lebih

memilih siapa orang yang diajaknya interaksi sehingga bisa terbuka dalam

berkomunikasi. Terdapat 2 orang yang tidak setuju dan sangat tidak setuju untuk

terbuka kepada siapa pun, hal ini dikarenakan responden merasa ada beberapa hal

Page 96: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

87

yang tidak perlu diceritakan dan diberitahukan kepada orang lain, informasi

sebaiknya diberikan kepada orang-orang tertentu saja yang dianggapnya penting.

Misalnya salah satu anggota Flowers City Casuals sedang mengalami

permasalahan dengan salah satu anggota lainnya karena sesuatu hal, maka ia hanya

mengutarakan permasalahan tersebut kepada teman terdekatnya dalam Flowers City

Casuals demi menjaga keutuhan Flowers City Casuals, dan menjaga perasaan dengan

anggota lainnya. Pentingnya keterbukaan dalam kelompok kecil sebagai proses yang

akan dijalani bersama, manfaat keterbukaan untuk kelompok kecil adalah untuk

membangun proteksi dan lebih mempercayai satu sama lain, membangun kejujuran,

memberi kita kebebasan, tidak perlu menggunakan topeng, berpura-pura menjadi

yang bukan diri kita sebenarnya. 2

Berikut adalah data tabel mengenai empati dalam komunikasi antarpribadi yang

dilakukan oleh anggota Flowers City Casuals dalam hal memahami orang yang

diajaknya interaksi :

Tabel 4.6

Mengetahui apabila teman saya merasa kecewa dan tertekan

No Jawaban Satuan Persentase

2 Andy Febrico Bintoro/www.scribd.com/doc/keterbukaan. Senin, 11/7/2011. pkl:15:30

Page 97: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

88

1 Sangat setuju 6 16,7%

2 Setuju 22 61,1%

3 Tidak terlalu 8 22,2%

Jumlah 36 100%

Sumber : angket penelitian n=36

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

memiliki empati terhadap sesama anggota Flowers City Casuals, hal ini terlihat dari

responden yang setuju sebanyak 61,1% sebanyak 22 orang dari 36 responden, dan

yang memilih sangat setuju sebanyak 16,7% atau sebanyak 6 orang dan yang memilih

tidak terlalu sebanyak 22,2% atau sebanyak 8 orang, dalam hal memahami orang

yang diajaknya interaksi, responden mengetahui apabila rekannya sesama anggota

merasa kecewa dan tertekan.

Contoh dari hal diatas misalnya ketika hasil pertandingan Persib Bandung

tidak sesuai harapan dari anggota Flowers City Casuals, maka anggota yang satu

dapat melihat dan mengetahui apabila rekannya merasa kecewa dan tertekan dari

komunikasi yang dilakukan, karena dirinya pun merasakan hal tersebut. Empati

menurut Roy Schafer (1959: 345) adalah melibatkan pengalaman batin berbagi dan

memahami keadaan psikologis mometary orang lain.

Page 98: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

89

Berikut adalah data tabel mengenai empati dalam komunikasi antarpribadi

yang dilakukan oleh anggota Flowers City Casuals dalam hal mengenali pengalaman

orang yang diajaknya interaksi :

Tabel 4.7

Merasa tidak tenang bila tidak dapat membantu teman

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 8 22,2%

2 Setuju 17 47,2%

3 Tidak terlalu 11 30,6%

Jumlah 36 100%

Sumber : angket penelitian n=36

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata responden

memiliki rasa empati yang tinggi hal ini terlihat dari jawaban responden yang

menjawab setuju dalam hal ini mengenali pengalaman orang yang diajaknya interaksi

sebanyak 47,2% atau sebanyak 17 orang dari 36 orang responden, dan responden

yang sangat setuju sebanyak 22,2% atau sebanyak 8 orang dan yang menjawab tidak

terlalu sebanyak 30,6% atau sebanyak 11 orang. Dapat diketahui bahwa rata-rata

responden memiliki tingkat empati yang tinggi dalam hal ini responden mampu

mengenali pengalaman orang yang diajaknya interaksi.

Page 99: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

90

Misalnya salah satu anggota Flowers City Casuals sedang mengalami

musibah atau permasalahan, dan ia utarakan kepada anggota yang lain, dan anggota

Flowers City Casuals lainnya tidak dapat membantu permasalahan tersebut selesai

dengan baik, maka anggota tersebut sangat merasa tidak enak dan merasa tidak

tenang karena tidak bisa membantu menyelesaikan masalah temannya tersebut.

Kemampuan empati tidak hanya sebatas merasakan bagaimana perasaan orang lain,

tetapi juga memerlukan kemampuan mengartikulasikan perasaan tersebut sehingga

orang lain merasa dipahami. (Blatner :2002)

Berikut adalah data tabel mengenai empati dalam komunikasi antarpribadi

yang dilakukan oleh anggota Flowers City Casuals dalam hal merasakan apa yang

dirasakan orang yang diajaknya interaksi :

Tabel 4.8

Memperhatikan dan peduli terhadap teman

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 7 19,4%

2 Setuju 24 66,7%

3 Tidak terlalu 5 13,9%

Jumlah 36 100%

Page 100: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

91

Sumber : angket penelitian n=36

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata respoden

setuju dalam hal merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang diajaknya interaksi

dengan jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 66,7% atau sebanyak 24

orang dari 36 orang responden, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 19,4%

atau sebanyak 7 orang dan yang menjawab tidak terlalu sebanyak 13,9% atau

sebanyak 5 orang. Dalam hal ini responden merasakan apa yang dirasakan oleh orang

yang diajaknya interaksi yaitu sesama anggota Flowers City Casuals yang

memperhatikan dan peduli terhadap perasaan atau sesuatu yang sedang temannya

rasakan.

Misalnya ketika salah satu anggota Flowers City Casuals selalu murung atau

menajdi pendiam ketika berkomunikasi satu sama lain dalam pertemuan rutin jumat

malam, maka anggota lain akan menanyakan apa yang sedang dialami dan dirasakan

sehingga berperilaku seperti itu, karena empati adalah kapasitas untuk berpikir dan

merasa diri sendiri ke kehidupan batin orang lain (Heinz kohut, 1984 :82). dan juga

menurut Greenson RR empati adalah sarana untuk berbagi untuk mengalami perasaan

orang lain (1960:418)

Berikut adalah data tabel mengenai sikap mendukung dalam komunikasi

antarpribadi yang dilakukan oleh anggota Flowers City Casuals dalam hal tidak

menyalahkan atau menyudutkan orang lain :

Page 101: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

92

Tabel 4.9

Memberikan respon yang sesuai dengan harapan teman

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 4 11,1%

2 Setuju 25 69,4%

3 Tidak terlalu 6 16,7%

4 Tidak setuju 1 2,8%

Jumlah 36 100%

Sumber : angket penelitian n=36

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata responden

mempunyai sikap mendukung dalam komunikasi antarpribadinya, hal ini terlihat

banyaknya responden yang menjawab setuju sebanyak 69,4% atau sebanyak 25 orang

dari 36 orang, dan responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 11,1% atau

sebanyak 4 orang, responden yang menjawab tidak terlalu setuju sebanyak 16,7%

atau sebanyak 6 orang, kemudian responden yang memilih tidak setuju sebanyak

2,8% atau sebanyak 1 orang. I orang responden yang tidak memberikan respon yang

sesuai terhadap lawan bicaranya karena responden tersebut orang yang tertutup dan

Page 102: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

93

cuek, hanya memberikan respon terhadap orang yang dianggap penting saja dan dekat

dengannya.

Misalnya ketika pada pertemuan jumat malam membahas hasil pertandingan

terakhir Persib Bandung, maka para anggota Flowers City Casuals diberikan

kesempatan untuk mengutarakan pandangannya, dan anggota yang lainnya

memberikan respon sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan untuk menjaga

keseimabangan dalam diskusi, sehingga tidak ada satu pihak yang merasa tidak

dihargai dan diterima oleh kelompoknya, dapat dilihat dari dinamika diskusi ini

mengenai sikap mendukung pandangan anggota Flowers City Casuals terhadap

anggota lainnya. Sikap mendukung terdiri dari sikap provisionalisme dimana adanya

kesediaan untuk meninjau kembali pendapat kita, bersedia mendengar pandangan

yang berlawanan dan bersedia mengubah posisi jika keadaan mengharuskan,

provisionalisme inilah yang membantu menciptakan suasana mendukung. (Devito,

2011:289)

Berikut adalah data tabel mengenai sikap mendukung dalam komunikasi

antarpribadi yang dilakukan oleh anggota Flowers City Casuals dalam hal

fleksibilitas dalam sikap dan pendapat :

Tabel 4.10

Selalu memberikan dukungan

Page 103: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

94

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 14 38,9%

2 Setuju 21 58,3%

3 Tidak terlalu 1 2,8%

Jumlah 36 100%

Sumber : angket penelitian n=36

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa responden rata-rata

fleksibel dalam sikap dan pendapatnya, hal ini terlihat dari jumlah responden yang

memilih setuju sebanyak 58,3% atau sebanyak 21 orang, dan yang menjawab sangat

setuju sebanyak 38,9% atau sebanyak 14 orang dan yang menjawab tidak terlalu

sebanyak 2,8% atau hanya 1 orang. Secara keseluruhan responden memiliki tingkat

fleksibilitas yang tinggi dalam sikap mendukung pada saat berkomunikasi dengan

sesama anggota Flowers City Casuals. I orang responden yang tidak selalu member

dukungan adalah responden yang pada pertanyaan sebelumnya memberikan jawaban

tidak selalu memberikan respon yang sesuai.

Misalnya ketika pada pertemuan jumat malam membahas hasil pertandingan

terakhir Persib Bandung, maka para anggota Flowers City Casuals diberikan

kesempatan untuk mengutarakan pandangannya, dan anggota yang lain memberikan

respon terhadap pandangannya secara spontan, dapat dilihat dari dinamika diskusi ini

Page 104: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

95

mengenai sikap mendukung pandangan anggota Flowers City Casuals terhadap

anggota lainnya. Orang yang spontan dalam komunikasinya dan terus terang serta

terbuka dalam mengutarakan pikirannya biasanya bereaksi dengan cara yang sama,

terus terang dan terbuka, Gaya spontan menciptakan suasana yang mendukung.

(Devito, 2011:289).

Berikut adalah data tabel mengenai sikap mendukung dalam komunikasi

antarpribadi yang dilakukan oleh anggota Flowers City Casuals dalam hal merasa

senang dan nyaman berkomunikasi dengan teman sesama anggota Flowers City

Casuals :

Tabel 4.11

Merasa senang berkomunikasi dengan teman dalam kelompok

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 11 30,6%

2 Setuju 23 63,9%

3 Tidak terlalu 2 5,6%

Jumlah 36 100%

Sumber : angket penelitian n=36

Page 105: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

96

Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata responden

memiliki sikap mendukung kepada teman yang diajaknya interaksi, hal ini terlihat

dari jumlah responden yang setuju dalam hal rasa senang dan nyaman berkomunikasi

dengan sesama anggota Flowers City Casuals sebanyak 63,9% atau sebanyak 23

orang, dan responden yang memilih sangat setuju sebanyak 30,6% atau sebanyak 11

orang dan yang menjawab tidak terlalu sebanyak 5,6% atau sebanyak 2 orang saja.

Dapat terlihat, dengan banyaknya responden yang menjawab setuju dan sangat setuju,

para anggota Flowers City Casuals ini merasa senang dan nyaman satu sama lain

dalam berkomunikasi, hal ini menunjukkan bahwa sesama anggota dapat saling

mendukung.

Para anggota Flowers City Casuals bila melakukan sebuah percakapan

dilakukan dengan senang hati bahkan terkadang sampai lupa waktu karena terlalu

asyik berbincang dan merasa nyaman dengan orang yang diajaknya interaksi, karena

masing-masing merasa tidak ada penilaian atau prasangka yang buruk sehingga para

anggota bisa dengan santai berbincang tanpa harus menjaga perasaan atau berpura-

pura, maka dari itu situasi komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan nyaman,

karena apabila terdapat situasi dimana anggota yang satu menilai anggota yang

lainnya, maka akan ada situasi komunikasi defensif dimana salah satu anggota akan

lebih banyak melindungi diri dari ancaman, situasi seperti ini tidak menciptakan suatu

situasi yang mendukung, situasi yang mendukung ditandai dengan suatu komunikasi

Page 106: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

97

yang deskriptif yang artinya penyampaian perasaan dan persepsi tanpa menilai

(Rakhmat, 2008:134).

Berikut adalah data tabel mengenai rasa positif dalam komunikasi

antarpribadi yang dilakukan anggota Flowers City Casuals dalam hal tidak

memberikan penilaian negatif terhadap anggota lain :

Tabel 4.12

Tidak segan untuk mencela atau mengkritik

T

Berdasarkan data tabel diatas, responden rata-rata memiliki rasa positif, hal ini

terlihat dari responden yang menjawab tidak setuju dengan sikap mencela temannya

sesama anggota Flowers City Casuals sebanyak 41,7% atau sebanyak 15 orang dari

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 1 2,8%

2 Setuju 3 8,3%

3 Tidak terlalu 14 38,9%

4 Tidak setuju 15 41,7%

5 Sangat tidak setuju 3 8,3%

Jumlah 36 100%

Page 107: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

98

36 orang responden, dan yang menjawan tidak terlalu setuju sebanyak 38,9% atau

sebanyak 14 orang, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 8,3% atau

sebanyak 3 orang, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 8,3 orang atau

sebanyak 3 orang, dan yang sangat setuju sebanyak 2,8% atau sebanyak 1 orang.

Misalnya ketika terjadi pembahasan mengenai solusi terhadap masalah yang

dihadapi oleh Flowers City Casuals, ketika terjadi perbedaan pendapat mengenai cara

penyelesaian masalah tersebut, anggota Flowers City Casuals tidak mencela satu

sama lain terhadap perbedaan pandangan tersebut, namun terdapat beberapa anggota

Flowers City Casuals yang tidak segan untuk mencela dan mengkritik anggota

suporter kelompok lain, hal ini biasanya dilakukan pada saat berada di stadion. Hal

ini berarti anggota tersebut masih merasa negatif terhadap dirinya sendiri, selalu

mengkomunikasikan perasaan negatif ini kepada orang lain, yang selanjutnya akan

mengembangkan perasaan negatif yang sama, sebaliknya orang yang merasa positif

terhadap diri sendiri mengisyaratkan perasaan ini kepada orang lain, yang selanjutnya

akan merefleksikan perasaan positif ini. (Devito, 2011:290).

Berikut adalah data tabel mengenai rasa positif dalam komunikasi

antarpribadi yang dilakukan anggota Flowers City Casuals dalam hal memberikan

motivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri pada anggota lain :

Page 108: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

99

Tabel 4.13

Memberikan motivasi dalam mengembangkan minat teman

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 15 41,7%

2 Setuju 19 52,8%

3 Tidak terlalu 2 5,6%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan data tabel di atas, diketahui bahwa responden rata-rata

mempunyai rasa positif yang tinggi, berkenaan dengan memberikan motivasi dan

menumbuhkan minat anggota Flowers City Casuals yang lainnya. Hal ini terlihat dari

banyaknya responden yang menjawab setuju yaitu 52,8% atau sebanyak 19 orang,

dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 41,7% atau sebanyak 15 orang, dan yang

menjawab tidak terlalu sebanyak 5,6% atau sebanyak 2 orang. Dapat dilihat bahwa

anggota Flowers City Casuals saling memberi motivasi satu sama lain dan

mendukung minat anggota yang lainnya. 2 orang responden yang memberikan

jawaban tidak terlalu karena responden tersebut memberikan respon kepada teman

Page 109: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

100

yang dekat dengan dirinya saja, seperti dibahas pada pertanyaan angket di awal,

bahwa masih ada anggota Flowers City Casuals yang masih memilih-milih teman.

Ketika salah satu anggota Flowers City Casuals ingin mengembangkan karir

sebagai musisi, maka anggota yang lain selalu memberikan support secara langsung

dengan membeli cd grup music anggota Flowers City Casuals tersebut dan selalu

datang ke event yang menampilkan band tersebut. Sikap positif dapat dijelaskan

dengan istilah dorongan, perilaku mendorong menghargai keberadaan dan pentingnya

orang lain, perilaku ini bertentangan dengan ketidakacuhan. (Devito, 2011:290)

Berikut adalah data tabel mengenai rasa positif dalam komunikasi

antarpribadi yang dilakukan anggota Flowers City Casuals dalam hal memberikan

pujian dan penghargaan yang positif terhadap pandangan yang diutarakan oleh

anggota Flowers City Casuals :

Tabel 4.14

Memberikan penghargaan yang positif kepada teman

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 5 13,9%

2 Setuju 25 69,4%

3 Tidak terlalu 6 16,7%

Page 110: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

101

Jumlah 36 100%

Berdasarkan data tabel di atas, dapat terlihat pula anggota Flowers City

Casuals mempunyai rasa positif yang tinggi terhadap sesama anggota, hal ini dapat

dilihat dari banyaknya responden yang menjawab setuju berkenaan dengan

memberikan penghargaan dan pujian yang positif kepada anggota yang lainnya

terhadap pandangan yang diutarakannya sebanyak 69,4% atau sebanyak 25 orang dari

36 orang, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 13,9% atau sebanyak 5 orang

dan yang menjawab tidak terlalu setuju sebanyak 16,7% atau sebanyak 6 orang.

Sehingga dapat terlihat bahwa anggota Flowers City Casuals mempunyai rasa positif

yang tinggi, mereka saling memberikan penghargaan dan pujian yang positif kepada

anggota yang lainnya.

Ketika salah satu anggota Flowers City Casuals mengutarakan ide agar

Flowers City Casuals setiap minggu mengadakan kegitan olahraga bersama seperti

futsal atau sepakbola, maka anggota yang lain memberikan respon positif dengan cara

memberikan apresiasi yang positif seperti memberikan pujian dan membantu anggota

tersebut dalam pelaksanaan kegiatan agar berlangsung dengan baik. Dorongan positif

umumnya berbentuk pujian atau penghargaan, dan terdiri atas perilaku yang biasanya

kita harapkan, kita nikmati, kita banggakan, dorongan positif ini mendukung citra

pribadi kita dan membuat kita merasa lebih baik. (Devito, 2011:290).

Page 111: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

102

Berikut adalah data tabel mengenai kesetaraan dalam komunikasi antarpribadi

yang dilakukan anggota Flowers City Casuals dalam hal kesamaan antar anggota :

Tabel 4.15

Memperlakukan sama semua teman

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 15 41,7%

2 Setuju 13 36,1%

3 Tidak terlalu 6 16,7%

4 Tidak setuju 2 5,6%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata responden

merasa setara dengan anggota yang lainnya, hal ini terlihat dari banyaknya responden

yang menjawab sangat setuju dengan perlakuan yang sama sesama anggota Flowers

City Casuals sebanyak 14,7% atau sebanyak 15 orang, dan yang menjawab setuju

sebanyak 36,1% atau sebanyak 13 orang, dan yang menjawab tidak terlalu setuju

sebanyak 16,7% atau sebanyak 6 orang, kemudian yang menjawab tidak setuju

sebanyak 5,6% atau sebanyak 2 orang.

Page 112: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

103

Misalnya ketika perayaan hari jadi ke–6 Flowers City Casuals, maka semua

anggota Flowers City Casuals dirangkul untuk menjadi panitia tanpa membedakan

anggota yang sudah lama bergabung maupun yang baru bergabung. Artinya, semua

anggota sudah dianggap setara dan diakui secara diam-diam tidak secara verbal

diungkapkan bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa

masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.

(Devito, 2011:290).

Berikut adalah data tabel mengenai kesetaraan dalam komunikasi antarpribadi

yang dilakukan anggota Flowers City Casuals dalam hal kesejajaran antar anggota :

Tabel 4.16

Menuntut teman untuk menuruti perkataan saya

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju - -

2 Setuju 4 11,1%

3 Tidak terlalu 10 27,8%

4 Tidak setuju 18 50%

5 Sangat tidak setuju 4 11,1%

Page 113: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

104

Jumlah 36 100%

Berdasarkan data tabel di atas, rata-rata responden memiliki kesejajaran yang

tinggi diantara para anggota flowers city casuals, hal ini terlihat responden yang

menjawab tidak setuju pada pernyataan yang menuntut anggota lainnya untuk

menuruti perkataan seseorang sebanyak 50% atau sebanyak 18 orang dari 36

responden, lalu 4 orang diantaranya memilih sangat tidak setuju dan 27,8% atau

sebanyak 10 orang menjawab tidak terlalu setuju.

Bila salah satu anggota Flowers City Casuals memiliki pandangan bahwa

Flowers City Casuals harus seperti ini, namun ada anggota yang lain merasa tidak

cocok dengan pandangan tersebut, maka anggota yang tidak cocok tersebut tidak

harus mengikuti pandangan tersebut dan dapat mengutarakan pandangannya sehingga

dalam Flowers City Casuals tidak ada pemaksaan kehendak. Dalam hubungan

antarpribadi yang ditandai oleh kesetaraan, ketidak sependapatan dan konflik lebih

dilihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai

kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain. Kesetaraan tidak mengharuskan kita

menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak

lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain atau menurut istilah Carl Rogers,

kesetaraan meminta kita untuk memberikan “penghargaan positif tak bersyarat”

kepada orang lain. (Devito, 2011:291).

Page 114: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

105

Berikut adalah data tabel mengenai kesetaraan dalam komunikasi antarpribadi

yang dilakukan anggota Flowers City Casuals dalam hal kesejajaran dalam

berpendapat :

Tabel 4.17

Selalu merasa paling benar

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 1 2,8%

2 Setuju 1 2,8%

3 Tidak terlalu 8 22,2%

4 Tidak setuju 15 41,7%

5 Sangat tidak setuju 11 30,6%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui bahwa anggota Flowers City

Casuals sangat tinggi kesetaraan diantara sesama anggota, karena terlihat dari

jawaban responden banyak yang memilih tidak setuju terhadap pernyataan yang

menyatakan bahwa dirinya selalu merasa paling benar sebanyak 41,7% atau sebanyak

Page 115: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

106

15 orang, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 30,6% atau sebanyak 11

orang, kemudian yang menjawab tidak terlalu sebanyak 22,2% atau sebanyak 8

orang, dan yang menjawab setuju 1 orang dan yang menjawab sangat setuju sebanyak

1 orang. Ada 1 orang responden yang setuju bahwa dirinya selalu merasa paling

benar dan 1 orang responden yang sangat ssetuju bahwa dirinya merasa paling benar,

hal ini dikarenakan sifat bawaannya dari lingkungan responden tersebut, dimana

responden merasa bahwa jalan hidupnya ditentukan oleh dirinya sendiri.

Bila salah satu anggota Flowers City Casuals memiliki pandangan bahwa

Flowers City Casuals harus seperti ini, namun ada anggota yang lain merasa tidak

cocok dengan pandangan tersebut, maka anggota yang tidak cocok tersebut tidak

harus mengikuti pandangan tersebut dan dapat mengutarakan pandangannya sehingga

dalam Flowers City Casuals tidak ada pemaksaan kehendak, tanpa memandang status

bahwa ia anggota lama maupun yang baru bergabung. Sama seperti konsep

kesetaraan pada tabel 4.16 menurut Devito (2011:291) bahwa kesetaraan tidak

mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan

nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut

istilah Carl Rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan “penghargaan positif

tak bersyarat” kepada orang lain.

Berikut adalah data tabel mengenai konsep diri yang positif anggota Flowers

City Casuals :

Page 116: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

107

Tabel 4.18

Yakin dengan kemampuan diri

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 12 33,3%

2 Setuju 20 55,6%

3 Tidak terlalu 4 11,1%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata responden

sudah yakin akan kemampuan yang dimilikinya, hal ini terlihat dari banyaknya

responden yang menjawab setuju sebesar 55,6% atau sebanyak 20 orang dan yang

menjawab sangat setuju sebesar 33,3% atau sebanyak 12 orang, lalu yang menjawab

tidak terlalu sebanyak 11,1% atau 4 orang.

Anggota Flowers City Casuals mempunyai keyakinan bahwa ia mampu dalam

mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi oleh anggota tersebut dengan

kemampuan yang dimilikinya, misalnya pada saat mengalami persoalan dengan

kelompok suporter lain, salah satu anggota berusaha untuk menyelesaikannya tanpa

meminta bantuan pihak ketiga, dan secara jantan mendatangi kelompok suporter lain

Page 117: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

108

yang bermasalah, diselesaikan dengan kekerabatan dan menggunakan kepala dingin.

Orang yang yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah, orang ini mempunyai

rasa percaya diri sehingga mampu dan yakin untuk mengatasi masalah yang dihadapi,

tidak lari dari masalah, dan percaya bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.

(dalam Rakhmat, 2008:106).

Berikut adalah data tabel mengenai konsep diri yang positif anggota Flowers

City Casuals :

Tabel 4.19

Tidak minder bila bergaul dengan orang lain

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 1 2,8%

2 Setuju 20 55,6%

3 Tidak terlalu 15 41,7%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan data tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata anggota Flowers

City Casuals sudah memiliki kepercayaan diri yang tinggi, hal ini terlihat dari jumlah

responden yang menjawab setuju sebanyak 20 orang atau sebanyak 55,6% dan yang

Page 118: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

109

menjawab sangat setuju hanya sebanyak 1 orang atau sebanyak 2,8%, dan yang

menjawab tidak terlalu sebanyak 15 orang atau sebanyak 41,7%. Dari data tersebut

dapat diketahui bahwa anggota Flowers City Casuals yang menjawab tidak terlalu

setuju dengan pernyataan tidak minder bila bergaul dengan siapa pun, menurut hasil

wawancara penulis dengan sejumlah responden bahwa responden masih merasa

minder bergaul dengan orang-orang tertentu, misal dengan bos mereka atau pun

atasannya, bagi mereka yang sudah bekerja.

Misalnya ketika anggota Flowers City Casuals bertemu dan berinteraksi

dengan kelompok suporter lain ketika di stadion, anggota Flowers City Casuals

merasa percaya diri dan tidak minder walaupun jumlah mereka masih lebih sedikit

dari jumlah suporter kelompok lain, mereka mendatangi dan menerima anggota dari

kelompok suporter lain, hal ini dilakukan agar menghindari gesekan dari kelompok

lain, karena tindakan anarkis dan kriminalitas yang terjadi di stadion bisa jadi berasal

dari gesekan antar suporter itu sendiri. Dalam hal ini terlihat bahwa anggota Flowers

City Casuals tidak merasa minder, hal ini dapat terjadi karena mereka memiliki

kepercayaan diri yang tinggi. Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu

yang memampukan diri untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri

sendiri maupun terhadap lingkungan yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa

individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri, rasa

percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari

kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu

Page 119: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

110

dan percaya bahwa dia bisa, karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual,

prestasi serta harapan yang realistic terhadap diri sendiri. 3 Hal ini berkaitan dengan

sikap kepercayaan diri pada tabel 4.19 dimana anggota Flowers City Casuals merasa

yakin dengan kemampuannya dalam mengatasi masalah, begitu juga anggota Flowers

City Casuals mayoritas tidak merasa minder.

Berikut adalah data tabel mengenai konsep diri yang positif anggota flo

Flowers City Casuals :

Tabel 4.20

Posisi setara dengan anggota lainnya

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 9 25%

2 Setuju 18 50%

3 Tidak terlalu 9 25%

Jumlah 36 100%

3http://e-psikologi.com/percayadiri. senin, 11/7/2011. pkl.16.00

Page 120: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

111

Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden

merasa bahwa posisinya setara dengan anggota lainnya dalam hal berkomunikasi, hal

ini terlihat dari banyaknya responden yang menjawab setuju sebesar 50% atau

sebanyak 18 orang, dan responden yang menjawab sangat setuju sebesar 25% atau

sebanyak 9 orang, dan yang menjawab tidak terlalu sebesar 25% atau sebanyak 9

orang.

Dalam Flowers City Casuals, baik anggota yang sudah lama bergabung

maupun yang baru bergabung, tidak ada perbedaan misalnya dalam hal untuk

mengeluarkan pendapat terhadap suatu masalah yang berhubungan dengan Flowers

City Casuals, semua dapat mengutarakan pendapatnya dan mengusulkan solusi yang

terbaik untuk Flowers City Casuals. Hal ini berarti anggota Flowers City Casuals

sudah memiliki salah satu dari karakteristik konsep diri yang positif, menurut D.E

Hamachek (dalam Rakhmat, 2008:106) dimana ia merasa sama dengan orang lain,

sebagai manusia tidak tinggi atau rendah, walaupun terdapat perbedaan dalam

kemampuan tertentu, latar belakang keluarga, atau sikap orang lain terhadapnya.

Berikut adalah data tabel mengenai konsep diri yang positif anggota Flowers

City Casuals :

Tabel 4.21

Mengharapkan pujian dari orang lain

Page 121: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

112

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju - -

2 Setuju 18 50%

3 Tidak terlalu 18 50%

4 Tidak setuju - -

Jumlah 36 100%

Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas 50%

responden atau sebanyak 18 orang dari 36 responden masih ragu dalam hal

mengharapkan pujian dari orang lain. Kemudian responden yang tidak terlalu setuju

dengan pernyataan mengharapkan pujian dari orang lain sebanyak 50% atau sebanyak

18 orang. Responden yang tidak terlalu setuju, seringkali dalam situasi tertentu juga

masih mengharapkan pujian dari orang-orang terdekatnya, atas karya atau pekerjaan

dan hal positif lain yang dilakukannya.

Misalnya anggota Flowers City Casuals melakukan kampanye anti rasisme

dan fasisme ketika menonton pertandingan Persib Bandung di stadion, hal ini

dilakukan karena bukan ingin dipuji oleh sesama anggota Flowers City Casuals atau

kelompok suporter lain, namun ini dilakukan karena merasa dirinya sebagai Flowers

Page 122: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

113

City Casuals, namun yang menjawab tidak terlalu karena tidak menampik

keberadaannya sebagai kelompok yang positif yang selalu mengkampanyekan anti

rasis dan fasis, ingin dipandang sebagai kelompok yang eksis sebagai kelompok yang

positif berbeda dengan kelompok suporter yang lainnya. Hal ini berarti sudah sesuai

dengan karakteristik konsep diri yang positif menurut D.E Hamachek (dalam

Rakhmat, 2008:106) ia mampu menikmati dirinya secara utuh dalam berbagai

kegiatan yang meliputi pekerjaan, permainan, ungkapan diri yang kreatif,

persahabatan, atau sekadar mengisi waktu.

Berikut adalah data tabel mengenai konsep diri yang positif anggota Flowers

City Casuals :

Tabel 4.22

Menerima pujian tanpa rasa malu

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 3 8,3%

2 Setuju 14 38,9%

3 Tidak terlalu 18 50%

4 Tidak setuju 1 2,8%

Page 123: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

114

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 36 100%

Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata responden

sudah dapat menerima pujian tanpa rasa malu, hal ini terlihat dari responden yang

menjawab setuju dapat menerima pujian tanpa rasa malu sebanyak 14 orang dari 36

responden atau sebanyak 38,9%, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang

atau sebanyak 8,3%, dan yang menjawab tidak terlalu setuju sebanyak 18 orang atau

sebanyak 50%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau

sebanyak 2,8%. Responden yang menjawab tidak setuju, diketahui responden masih

mengharapkan pujian dari orang lain. Menurut William d. Brooks (dalam Rakhmat,

2008:105) seorang yang responsif sekali terhadap pujian, tidak dapat

menyembunyikan antusiasmenya pada waktu menerima pujian. Hal ini dikarenakan

responden tersebut belum memiliki konsep diri yang positif.

Misalnya ketika ada anggota Flowers City Casuals mendapatkan apresiasi

yang positif misalkan ketika band musiknya mendapatkan penghargaan atau salah

satu anggota telah menyelesaikan studi kuliahnya, anggota tersebut dapat menerima

pujian dari anggota yang lainnya.

Berikut adalah data tabel mengenai konsep diri yang positif anggota Flowers

City Casuals :

Page 124: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

115

Tabel 4.23

Ingin orang memiliki pendapat yang sama dengan saya

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 1 2,8%

2 Setuju 17 13,9%

3 Tidak terlalu 18 50%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan data tabel di atas, diketahui 50% atau sebanyak 18 orang dari 36

responden menjawab tidak terlalu setuju dengan sikap menginginkan orang lain

memiliki pendapat yang sama dengan dirinya, sedangkan yang menjawab setuju

sebanyak 47,2% atau sebanyak 17 orang dan yang menjawab sangat setuju sebanyak

2,8% atau sebanyak 1 orang. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas anggota Flowers

City Casuals sudah memiliki sikap dan meyakini bahwa semua orang dapat

mempunyai pendapat yang berbeda dan sikap yang berbeda dengan kita ataupun

dengan anggota yang lainnya.

Ketika Flowers City Casuals akan mengadakan perayaan hari jadi yang ke-6,

dalam menentukan konsep acara terdapat beberapa perbedaan pendapat antara

Page 125: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

116

anggota yang satu dengan yang lainnya, hal ini menunjukkan bahwa di dalam

Flowers City Casuals anggota yang satu tidak harus memiliki pendapat yang sama

dengan anggota yang Flowers City Casuals lainnya, namun untuk hal tertentu dimana

hal tersebut adalah menyangkut prinsip dari kultur casuals tidak bisa untuk tidak

memiliki pendapat yang sama, karena hal itu merupakan prinsip yang tidak bisa

berbeda dengan yang lainnya. Hal ini sudah termasuk karakteristik konsep diri yang

positif menurut D.E Hamachek (dalam Rakhmat, 2008:106) dimana ia mampu

meyakini betul-betul nilai-nilai dan prinsip-prinsip tertentu serta bersedia

mempertahankannya, walaupun menghadapi pendapat kelompok yang kuat. Tetapi,

dia juga merasa dirinya cukup tangguh untuk mengubah prinsip-prinsip itu bila

pengalaman dan bukti-bukti baru menunjukkan ia salah.

Berikut adalah data tabel mengenai konsep diri yang positif anggota Flowers

City Casuals :

Tabel 4.24

Mengetahui dan menyadari kelemahan

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 10 27,8%

2 Setuju 21 55,6%

Page 126: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

117

3 Tidak terlalu 5 13,9%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden

sudah dapat mengetahui dan menyadari kelemahan yang responden punya, hal ini

terlihat dari banyaknya responden yang menjawab setuju sebanyak 55,6% atau 20

orang dari 36 responden, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 27,8% atau

sebanyak 10 orang dan yang menjawab tidak terlalu atau masih belum yakin

mengetahui dan menyadari kelemahannya sebanyak 113,9% atau sebanyak 5 orang.

Setiap anggota Flowers City Casuals mengakui bahwa dalam hal tertentu

menyadari kelemahan yang ada dalam dirinya, misalkan ketika menonton hari

pertandingan Persib Bandung, masih terdapat beberapa anggota yang terpancing

emosinya ketika diprovokasi oleh pihak lain, padahal hal ini dapat merugikan nama

baik Flowers City Casuals. Kelemahan manusia adalah suatu kondisi keterbatasan

ataupun suatu kekurangan baik itu pada bagian fisik maupun pada bagian kepribadian

kita. Berhadapan dengan kelemahan ataupun keterbatasan diri sering kita cenderung

menolak dan mengingkarinya, menerima dan mengakui segala kelemahan dan

Page 127: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

118

keterbatasan diri kita, menyadari kelemahan diri adalah pintu masuk pada penerimaan

diri.4

Berikut adalah data tabel mengenai konsep diri yang positif anggota Flowers

City Casuals :

Tabel 4.25

Mengetahui sifat buruk

No Jawaban Satuan Persentase

1 Sangat setuju 12 33,3%

2 Setuju 22 61,1%

3 Tidak terlalu 2 5,6%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan data tabel di atas, terlihat bahwa responden sudah mengetahui

sifat buruknya, dan hal ini merupakan bagian dari konsep diri yang positif yang

dimiliki oleh anggota Flowers City Casuals, hal ini terlihat dari banyaknya responden

yang menjawab setuju sebanyak 61,1% atau sebanyak 22 orang dan yang menjawab

4 kace ikinresi, http://m.kompasiana.com/menyadari-kelemahan-manusiawi-kita. senin, 11/07/2011.

pkl. 17.00

Page 128: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

119

sangat setuju sebanyak 33,3% atau sebanyak 12 orang, dan yang menjawab tidak

terlalu setuju sebanyak 5,6% atau sebanyak 2 orang. Terlihat bahwa responden sangat

mengetahui sifat buruknya, dan hal ini merupakan salah satu ciri dari pribadi yang

mempunyai konsep diri positif, sehingga dapat diketahui bahwa responden secara

keseluruhan memiliki konsep diri yang positif.

Setiap anggota Flowers City Casuals mengetahui bahwa dalam setiap diri

pribadi anggota tersebut mempunyai sifat buruk, namun hal ini sebisa mungkin

diperbaiki sehingga tidak terbawa ke dalam Flowers City Casuals dan anggota

lainnya. Dalam hal ini anggota Flowers City Casuals sudah mempunyai konsep diri

yang positif karena menurut William D. Brooks (dalam Rakhmat, 2008:105) orang

yang memiliki konsep diri yang positif salah satunya ditandai dengan ia mampu

memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian

yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya.

Berikut adalah data tabel mengenai konsep diri yang positif anggota Flowers

City Casuals :

Tabel 4.26

Berusaha mengubah dan memperbaiki kebiasaan buruk saya

No Jawaban Satuan Persentase

Page 129: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

120

1 Sangat setuju 27 75%

2 Setuju 9 25%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan data tabel di atas, dapat terlihat bahwa semua respoden mau

berusaha memperbaiki dan mengubah kebiasaan buruk yang dimilikinya, karena

terlihat dari banyaknya responden yang menjawab sangat setuju untuk berusaha

mengubah dan memperbaiki kebiasaan buruk sebanyak 27 orang atau 75% dari 36

responden, dan yang menjawab setuju sebanyak 25% atau sebanyak 9 orang. Mau

berusaha mengubah dan memperbaiki kebiasaan buruk yang dimiliki merupakan

salah satu ciri bahwa seseorang itu mempunyai konsep diri yang positif, karena

dengan terbuka dan atas kesadaran dirinya sendiri, seseorang itu mau mengubah

kebiasaan buruk yang dimilikinya.

Misalnya ketika hari pertandingan Persib Bandung, sebelum bergabung

dengan Flowers City Casuals anggota tersebut masih suka bertidak anarkis atau

melakukan tindakan – tindakan rasis terhadap tim lawan, setelah bergabung dengan

Flowers City Casuals perbuatan tersebut tidak dilakukan lagi. Dasar konsep diri yang

positif adalah penerimaan diri, menurut William D. Brooks (dalam Rakhmat,

2008:105) jika ia mampu memperbaiki kelemahan dan sifat buruknya karena ia

sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian tidak disenangi dan berusaha

Page 130: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

121

mengubahnya. Ia mampu untuk mengintropeksi dirinya sendiri sebelum

mengintropeksi orang lain, dan mampu untuk mengubahnya menjadi lebih baik agar

diterima di lingkungannya.

4.3 Analisis pengujian hipotesis

Untuk keperluan hasil perhitungan koefisien korelasi dalam penelitian ini,

akan digunakan pedoman menurut Jean J. Champion dalam bukunya “Basics statistic

for social research” sebagai berikut :

00,00-0,25 = hubungan rendah

0,26-0,50 = hubungan cukup rendah

0,51-0,75 = hubungan cukup tingga

0,76-1,00 = hubungan tinggi

(champion, 1981:302)

Uji hipotesis dalam penelitian ini akan menunjukkan hubungan karakteristik

komunikasi antarpribadi dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals. Adapun

hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0 : tidak ada hubungan karakteristik komunikasi antapribadi dengan konsep

diri

H1 : ada hubungan karakteristik komunikasi antarpribadi dengan konsep diri

anggota Flowers City Casuals.

Untuk menguji hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, digunakan rumus

koefisien korelasi tata jenjang (rank order correlation coefficient) oleh Spearman.

Page 131: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

122

Hasil perhitungan melalui spss.17 digunakan langkah-langkah statistik

melalui perhitungan cooding sheet, kemudian menggunakan analisis correlate setelah

itu didapat hasil korelasi antara x dan y.

Dengan perhitungan korelasi yang memalui perhitungan statistik yang

menggunakan spss.17 diperoleh hasil sebagai berikut :

4.3.1 hubungan antara keterbukaan dan konsep diri

Tabel 4.27

Keterbukaan

Keterbukaan

Konsep diri

Spearman's rho Keterbukaan

Correlation coefficient

1.000 .221

Sig. (2-tailed) . .196

N 36 36

Konsep diri Correlation coefficient

.221 1.000

Sig. (2-tailed) .196 .

N 36 36

Pada pengujian hipotesis ini didapat hasil rs = 0,221 dengan alfha 0,05. Berdasarkan

ketentuan champion di atas dan hal ini menunujukan terdapat hubungan yang rendah

antara keterbukaan dengan konsep diri yang dimiliki anggota Flowers City Casuals.

Sedangkan dari pengujian tingkat signifikasi dihasilkan t hitung sebesar 1,321.

Dan hal ini berarti t hitung lebih kecil daripada tabel yaitu 2,042. Maka untuk sub

Page 132: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

123

hipotesis pertama H1 ditolak. Pengujian hipotesis dilanjutkan dengan menghitung

koefiesen determinasi yaitu mengkuadratkan koefisien yang ditemukan yaitu 0,2212 x

100 = 4% , hal ini berarti hubungan yang terjadi pada variabel keterbukaan dengan

konsep diri sebesar 4% dan 96% ditentukan oleh faktor lain.

4.3.2 hubungan antara empati dengan konsep diri

Tabel 4.28

Empati

Empati Konsep diri

Spearman's rho Empati Correlation coefficient

1.000 .382

Sig. (2-tailed) . .051

N 36 36

Konsep diri

Correlation coefficient

.382 1.000

Sig. (2-tailed) .051 .

N 36 36

Pada pengujian hipotesis ini didapat hasil rs = 0,382 dengan alfha 0,05. Berdasarkan

ketentuan champion di atas dan hal ini menunujukan terdapat hubungan yang cukup

rendah antara empati dengan konsep diri yang dimiliki anggota Flowers City Casuals.

Sedangkan dari pengujian tingkat signifikasi dihasilkan t hitung sebesar 2,410.

Dan hal ini berarti t hitung lebih besar daripada tabel yaitu 2,042. Maka untuk sub

hipotesis pertama H1 diterima. Pengujian hipotesis dilanjutkan dengan menghitung

Page 133: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

124

koefiesen determinasi yaitu mengkuadratkan koefisien yang ditemukan yaitu 0,3822 x

100 = 15% , hal ini berarti hubungan yang terjadi pada variabel sikap dukungan

dengan konsep diri sebesar 15% dan 85% ditentukan oleh faktor lain.

4.3.3 hubungan antara sikap dukungan dan konsep diri

Tabel 4.29

Sikap dukungan

Sikap dukungan

Konsep diri

Spearman's rho Sikap dukungan

Correlation coefficient

1.000 .513**

Sig. (2-tailed) . .001

N 36 36

Konsep diri

Correlation coefficient

.513** 1.000

Sig. (2-tailed) .001 .

N 36 36

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada pengujian hipotesis ini didapat hasil rs = 0,513 dengan alfha 0,05. Berdasarkan

ketentuan champion di atas dan hal ini menunjukan terdapat hubungan yang cukup

tinggi antara sikap dukungan dengan konsep diri yang dimiliki anggota Flowers City

Casuals.

Sedangkan dari pengujian tingkat signifikasi dihasilkan t hitung sebesar 3,486.

Dan hal ini berarti t hitung lebih besar daripada tabel yaitu 2,042. Maka untuk sub

Page 134: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

125

hipotesis pertama H1 diterima. Pengujian hipotesis dilanjutkan dengan menghitung

koefiesen determinasi yaitu mengkuadratkan koefisien yang ditemukan yaitu 0,5132 x

100 = 26% , hal ini berarti hubungan yang terjadi pada variabel sikap dukungan

dengan konsep diri sebesar 26% dan 74% ditentukan oleh faktor lain.

4.3.4 hubungan antara rasa positif dengan konsep diri

Tabel 4.30

Rasa positif

Rasa positif

Konsep diri

Spearman's rho Rasa positif

Correlation coefficient

1.000 .311

Sig. (2-tailed) . .065

N 36 36

Konsep diri

Correlation coefficient

.311 1.000

Sig. (2-tailed) .065 .

N 36 36

Pada pengujian hipotesis ini didapat hasil rs = 0,311 dengan alfha 0,05. Berdasarkan

ketentuan champion di atas dan hal ini menunjukan terdapat hubungan yang cukup

rendah antara rasa positif dengan konsep diri yang dimiliki anggota Flowers City

Casuals.

Sedangkan dari pengujian tingkat signifikasi dihasilkan t hitung sebesar 1,908.

Dan hal ini berarti t hitung lebih besar daripada tabel yaitu 2,042. Maka untuk sub

hipotesis pertama H1 ditolak. Pengujian hipotesis dilanjutkan dengan menghitung

Page 135: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

126

koefiesen determinasi yaitu mengkuadratkan koefisien yang ditemukan yaitu 0,3112 x

100 = 10% , hal ini berarti hubungan yang terjadi pada variabel sikap dukungan

dengan konsep diri sebesar 10% dan 90% ditentukan oleh faktor lain.

4.3.5 Hubungan antara kesetaraan dengan konsep diri

Tabel 4.31

Kesetaraan

Kesetaraan

Konsep diri

Spearman's rho Kesetaraan

Correlation coefficient

1.000 .460**

Sig. (2-tailed) . .005

N 36 36

Konsep diri

Correlation coefficient

.460** 1.000

Sig. (2-tailed) .005 .

N 36 36

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada pengujian hipotesis ini didapat hasil rs = 0,460 dengan alfha 0,05. Berdasarkan

ketentuan champion di atas dan hal ini menunjukan terdapat hubungan yang cukup

rendah antara rasa positif dengan konsep diri yang dimiliki anggota Flowers City

Casuals.

Sedangkan dari pengujian tingkat signifikasi dihasilkan t hitung sebesar 3,023.

Dan hal ini berarti t hitung lebih besar daripada tabel yaitu 2,042. Maka untuk sub

hipotesis pertama H1 diterima. Pengujian hipotesis dilanjutkan dengan menghitung

Page 136: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

127

koefiesen determinasi yaitu mengkuadratkan koefisien yang ditemukan yaitu 0,4602 x

100 = 21% , hal ini berarti hubungan yang terjadi pada variabel sikap dukungan

dengan konsep diri sebesar 21% dan 79% ditentukan oleh faktor lain.

4.3.6 Hubungan karakteristik komunikasi antarpribadi dengan konsep diri

Tabel 4.32

Correlations

Totalx Totally

Spearman's rho Totalx Correlation coefficient

1.000 .607**

Sig. (2-tailed) . .000

N 36 36

Totaly Correlation coefficient

.607** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 36 36

Pada pengujian hipotesis ini didapat hasil rs = 0,607 dengan alfha 0,05. Berdasarkan

ketentuan champion di atas dan hal ini menunjukan terdapat hubungan yang cukup

tinggi antara karakteristik komunikasi antarpribadi dengan konsep diri yang dimiliki

anggota flowers city casuals.

Sedangkan dari pengujian tingkat signifikasi dihasilkan t hitung sebesar 4,451.

Dan hal ini berarti t hitung lebih besar daripada tabel yaitu 2,042. Maka untuk sub

hipotesis pertama H1 diterima. Pengujian hipotesis dilanjutkan dengan menghitung

Page 137: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

128

koefiesen determinasi yaitu mengkuadratkan koefisien yang ditemukan yaitu 0,6072 x

100 = 37% , hal ini berarti hubungan yang terjadi pada variabel sikap dukungan

dengan konsep diri sebesar 37% dan 63% ditentukan oleh faktor lain.

4.4 Uji reliabilitas dan validitas

4.4.1 Uji Validitas

Sebelum melakukan penelitian harus melihat atau menguji validitas dan

reabilitas semua butir dalam instrumen diatas itu valid atau tidak, maka penulis

melakukan cara mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total (y), jadi

untuk keperluan ini ada 24 koefisien korelasi yang perlu dihitung. Bila korelasi

dibawah 0.30. Maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak

valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang.

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa korelasi ke 24 butir instrumen

dengan skor total ditunjukan pada tabel berikut :

Tabel 4.33

Hasil pengujian validitas untuk variabel x karakteristik komunikasi antarpribadi

No R hitung R kritis Keputusan

1 0.457 0,30 Valid

2 0.451 0,30 Valid

3 0.476 0,30 Valid

4 0.418 0,30 Valid

5 0.675 0,30 Valid

Page 138: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

129

6 0.666 0,30 Valid

7 0.644 0,30 Valid

8 0.674 0,30 Valid

9 0.664 0,30 Valid

10 0.455 0,30 Valid

11 0.568 0,30 Valid

12 0.659 0,30 Valid

13 0.662 0,30 Valid

14 0.511 0,30 Valid

15 0.510 0,30 Valid

Berdasarkan dengan tabel diatas dapat diketahui bahwa korelasi butir

instrumen valid atau layak untuk diajukan sebagai pernyataan pada angket yang

dibagikan kepada responden.

Kedua adalah uji validitas variabel y bisa dilihat dibawah ini :

Tabel 4.34

Hasil pengujian validitas untuk konsep diri anggota Flowers City Casuals

No R hitung R kritis Keputusan

16 0.517 0,30 Valid

17 0.419 0,30 Valid

18 0.362 0,30 Valid

19 0.366 0,30 Valid

20 0.463 0,30 Valid

21 0.377 0,30 Valid

Page 139: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

130

22 0.571 0,30 Valid

23 0.385 0,30 Valid

24 0.451 0,30 Valid

Sumber : pengolahan data primer menggunakan spss.17.0

Dari tabel 4.27 juga dapat disimpulkan bahwa, semua item variabel y

(pengetahuan remaja mengenai pendidikan seks) memiliki koefisien validitas besar

dari r kritisnya, yaitu r hitung > r kritis, sehingga dapat disimpulkan bahwa item- item

tersebut valid. Hal ini berarti item- item yang digunakan untuk mengukur tingkat

pengetahuan remaja mengenai pendidikan seks mampu menghasilkan data yang

akurat sesuai dengan tujuan penelitian.

4.4.2. Uji reabilitas

Setelah melakukan uji validitas maka item - item tersebut diuji

reabilitasnya (kesamaan) hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan

data dalam waktu yang berbeda. Pengujian reabilitas digunakan yaitu internal

consistency dengan teknik belah dua dari spearmean brown (split half).

Tabel 4.35

Hasil pengujian reabilitas karakteristik komunikasi antarpribadi dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals

Variabel Koefisien reabilitas

Titik kritis Keterangan

KAP 0.685 0.600 Reabilitas

Konsep diri 0.609 0.600 Reabilitas

Page 140: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

131

Sumber : pengolahan data primer menggunakan spss 17.0 for windows

Berdasarkan tabel 4.27 dapat diketahui bahwa dari semua item

pertanyaan > r kritis sebesar 0.600 maka dapat simpulkan bahwa semua butir

item pertanyaan tersebut realibel dan dapat digunakan sebagai instrumen

penelitian.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pembahasan sub hipotesis pertama

Dari hasil pengujian statistik sub hipotesis pertama mengenai

keterbukaan dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals didapat hasil

bahwa tidak ada hubungan antara keterbukaan dalam komunikasi antarpribadi

dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals.

Hal ini terlihat dari hasil penghitungan t hitung yang menunjukkan nilai

untuk keterbukaan dengan konsep diri yaitu 1,321 lebih kecil dari t tabel untuk

responden sebanyak 34 orang 2,042 artinya h1 ditolak yang artinya tidak ada

hubungan dari pernyataan tersebut.

Karakteristik komunikasi antarpribadi yang pertama adalah

keterbukaan komunikasi diantara peserta komunikasinya, dalam hubungannya

dengan konsep diri, keterbukaan komunikasi seseorang menurut Johari

Windows (dalam Rakhmat, 2008:108) makin luas diri publik kita, makin

Page 141: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

132

terbuka kita pada orang lain, makin akrab hubungan kita dengan orang lain.

Dengan semakin akrab kita pada orang lain, maka orang lain pun akan terbuka

kepada kita, maka dari itu konsep diri yang positif akan terjadi.

Namun pada penelitian ini, keterbukaan yang dilakukan oleh anggota

Flowers City Casuals terbukti tidak ada hubungan dengan konsep diri

anggotanya, dengan kata lain keterbukaan yang dilakukan anggota Flowers City

Casuals tidak terbukti dapat mempengaruhi pembentukan konsep diri anggota

yang lainnya. Hal ini dikarenakan sifat keterbukaan yang dimiliki setiap orang

berbeda. Sifat keterbukaan yang dimiliki setiap individu memiliki perbedaan-

perbedaan dan proses terjadinya juga berbeda, hal ini tergantung pada sifat-sifat

dasar dari setiap individu dan situasi tertentu. Pada situasi tertentu, sifat

keterbukaan cenderung menimbulkan tingkah laku “terbuka” yang lebih kuat,

bila dibandingkan pada situasi yang lainnya. Hal ini akan terlihat secara teratur

dalam situasi bervariasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa tingkah

laku yang khas merupakan gambaran dari keterbukaan yang berbeda-beda, yang

dimiliki oleh individu yang berbeda-beda pula.

Pada sub hipotesis ini didapat hasil tidak ada hubungan antara

keterbukaan dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals, hal ini berarti

mayoritas responden tersebut tidak efektif dalam keterbukaan komunikasi

antarpribadi, karena keterbukaan yang dilakukan oleh anggota Flowers City

Casuals masih belum merata, responden masih memilih-milih lawan bicaranya

Page 142: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

133

agar ia dapat berbicara secara terbuka, tanpa ada yang ditutup-tutupi, atau

menjaga perasaan, namun responden tersebut mempunyai konsep diri yang

positif. Hal ini dapat terjadi karena Menurut George Herbert Mead (1934)

tidak semua orang lain dapat mempunyai pengaruh yang sama terhadap diri

kita, ada yang paling berpengaruh, yaitu orang-orang yang paling dekat dengan

kita yaitu significant others – orang lain yang sangat penting. Ketika masih

kecil, mereka adalah orang tua kita, saudara-saudara kita, dan orang yang

tinggal satu rumah dengan kita.

4.5.2 Pembahasan sub hipotesis kedua

Dari hasil pengujian statistik sub hipotesis kedua mengenai empati

dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals didapat hasil bahwa ada

hubungan antara empati dalam komunikasi antarpribadi dengan konsep diri

anggota Flowers City Casuals.

Hal ini terlihat dari hasil penghitungan t hitung yang menunjukkan nilai

untuk empati dengan konsep diri yaitu 2,410 lebih besar dari t tabel untuk

responden sebanyak 34 orang 2,042 artinya h1 diterima yang artinya ada

hubungan dari pernyataan tersebut.

Hasil penelitian pada sub hipotesis kedua, terbukti ada hubungan yang

signifikan antara empati dan konsep diri dari anggota Flowers City Casuals,

para anggota Flowers City Casuals sudah mampu melakukan komunikasi

Page 143: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

134

antarpribadi khususnya dalam menyampaikan empati kepada anggota lainnya,

sehingga anggota lain dapat merasakan mendapatkan dorongan, pemahaman

dari anggota lainnya, dan membuat anggota lainnya membentuk suatu konsep

diri yang positif. Hal ini sesuai dengan pendapat Henry Barrack (dalam Devito

2011:286). Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman

orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka

untuk masa mendatang. Pengertian yang empatik ini akan membuat seseorang

lebih mampu menyesuaikan komunikasinya.

Dengan berempati berarti para anggota Flowers City Casuals sudah

melakukan komunikasi antarpribadi dengan efektif. Komunikasi antarpribadi

yang efektif mampu mempersepsi orang lain, sehingga dapat mengubah atau

membentuk konsep diri yang positif. Menurut Devito, mengkomunikasikan

empati yang efektif dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal, secara

nonverbal kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan, (1)

keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik

yang sesuai, (2) konsentrasi terpusat meliputi kontak mata, postur tubuh yang

penuh perhatian, dan kedekatan fisik, serta (3) sentuhan atau belaian yang

sepantasnya.

Page 144: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

135

4.5.3 Pembahasan sub hipotesis ketiga

Dari hasil pengujian statistik sub hipotesis ketiga mengenai sikap

dukungan dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals didapat hasil

bahwa ada hubungan antara sikap dukungan dalam komunikasi antarpribadi

dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals.

Hal ini terlihat dari hasil penghitungan t hitung yang menunjukkan nilai

untuk sikap dukungan dengan konsep diri yaitu 3,486 lebih besar dari t tabel

untuk responden sebanyak 34 orang 2,042 artinya H1 diterima yang artinya

ada hubungan dari pernyataan tersebut.

Dapat diketahui dari sini bahwa sikap mendukung terdapat hubungan dan

saling mempengaruhi dengan konsep diri, sikap mendukung dapat membentuk

suatu konsep diri yang positif kepada anggota lainnya, sikap mendukung ini

dilakukan terjadi dalam suasana yang bersifat deskriptif, dimana anggota

berperan tidak menjadi seseorang yang mengevaluasi anggota lainnya, namun

sebagai tempat mendeskripsikan perasaannya, apa yang sedang dialaminya,

bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari

Devito (2011:288), bahwa suasana deskriptif bukan suasana yang evaluatif,

akan membantu terciptanya sikap mendukung. Bila anda mempersepsikan

suatu komunikasi sebagai permintaan akan informasi atau uraian mengenai

suatu kejadian tertentu, anda umumnya tidak merasakannya sebagai ancaman.

Page 145: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

136

Para anggota Flowers City Casuals saling mendukung satu sama lain,

hal ini mempengaruhi konsep diri anggota yang lainnya, dimana para anggota

ini merasa diterima oleh kelompok dan hal ini dapat menumbuhkan konsep

diri yang positif. Sesuai dengan teori Cooley “looking glass self” dimana kaca

cermin memantulkan evaluasi - evaluasi yang dibayangkan orang - orang lain

tentang seseorang. Hal ini sesuai dengan keadaan anggota Flowers City

Casuals, merasa mendapat dukungan yang berarti mendapat penerimaan dari

orang lain, hal itu dapat membentuk konsep diri yang positif terhadap anggota

Flowers City Casuals, karena hal ini berarti para anggota dapat menerima

dirinya sendiri secara baik.

4.5.4 Pembahasan sub hipotesis keempat

Dari hasil pengujian statistik sub hipotesis ke empat mengenai rasa

positif dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals di dapat hasil bahwa

tidak ada hubungan antara rasa positif dalam komunikasi antarpribadi dengan

konsep diri anggota Flowers City Casuals.

Hal ini terlihat dari hasil penghitungan t hitung yang menunjukkan nilai

untuk rasa positif dengan konsep diri yaitu 1,908 lebih besar dari t tabel untuk

responden sebanyak 34 orang 2,042 artinya H1 ditolak yang artinya tidak ada

hubungan dari pernyataan tersebut.

Page 146: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

137

Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan antara sikap positif yang

dilakukan anggota Flowers City Casuals dengan konsep diri. Hal ini bisa

terjadi karena bukan berarti anggota Flowers City Casuals tidak memiliki sikap

yang positif, namun dari hasil penelitian ini ada beberapa bahkan memiliki

angka yang dominan bahwa anggotanya kurang memiliki perasaan yang positif

terhadap sesama anggota, menurut wawancara penulis dengan beberapa

anggota Flowers City Casuals, hal ini dikarenakan pada saat situasi dan kondisi

tertentu, komunikasi disampaikan secara tidak efektif, misalnya pada saat

berada di stadion, atau pun pada saat berkumpul, terdapat hambatan untuk

menciptakan suasana yang tenang dan terarah, sehingga sulit untuk menikmati

interaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi.

Menurut Devito (2011:290), sikap positif mengacu pada sedikitnya

dua aspek dari komunikasi antarpribadi. Pertama, komunikasi antarpribadi

terbina jika orang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua,

perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk

interaksi yang efektif. Hasil penelitian ini tidak terdapat hubungan antara sikap

positif dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals, karena tidak semua

orang memiliki sikap positif, apabila seseorang memiliki pemikiran positif

maka orang tersebut akan mempunyai sikap positif baik pada dirinya sendiri

maupun pada orang lain.

Page 147: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

138

4.5.5 Pembahasan sub hipotesis kelima

Dari hasil pengujian statistik sub hipotesis kelima mengenai kesetaraan

dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals didapat hasil bahwa ada

hubungan antara kesetaraan dalam komunikasi antarpribadi dengan konsep diri

anggota Flowers City Casuals.

Hal ini terlihat dari hasil penghitungan t hitung yang menunjukkan nilai

untuk empati dengan konsep diri yaitu 3,023 lebih besar dari t tabel untuk

responden sebanyak 34 orang 2,042 artinya H1 diterima yang artinya ada

hubungan dari pernyataan tersebut.

Dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara

kesetaraan dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals, kesetaraan dalam

komunikasi sangat di junjung tinggi oleh para anggota Flowers City Casuals,

para anggota Flowers City Casuals saling bekerja sama dalam bentuk diskusi,

saling bertukar pikiran, pendapat dan solusi untuk memecahkan masalah

tertentu, tidak ada komunikasi yang mengindikasikan adanya komunikasi

superioritas. Hal ini sesuai dengan pendapat Devito (2011:291), kesetaraan

tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku

verbal dan nonverbal pihak lain.

Page 148: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

139

4.5.6 Pembahasan hipotesis utama

Manusia dalam kehidupan sehari-hari menghabiskan sebagian besar

waktunya dengan menjalin komunikasi bersama orang lain, mereka

berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai lingkungan pergaulan

berdasarkan persepsi diri mereka masing-masing. Dalam penelitian ini, konsep

diri diartikan sebagai sekumpulan persepsi diri seseorang tentang dirinya yang

relatif stabil.

Dari hasil pengujian statistik sub hipotesis utama mengenai

karakteristik komunikasi antarpribadi dengan konsep diri anggota Flowers City

Casuals didapat hasil bahwa ada hubungan antara karakteristik komunikasi

antarpribadi dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals.

Hal ini terlihat dari hasil penghitungan t hitung yang menunjukkan nilai

untuk karakteristik komunikasi antarpribadi dengan konsep diri yaitu 4,451

lebih besar dari t tabel untuk responden sebanyak 34 orang 2,042 artinya H1

diterima yang artinya ada hubungan dari pernyataan tersebut.

Hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik

komunikasi antarpribadi dengan konsep diri, komunikasi antarpribadi yang

dilakukan oleh anggota Flowers City Casuals sudah cukup efektif, walaupun

tidak semua karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif,

namun secara keseluruhan karakteristik komunikasi antarpribadi yang

Page 149: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

140

dilakukan oleh anggota Flowers City Casuals sudah efektif dan mampu

mempersepsi orang lain untuk membentuk konsep diri yang positif.

Komunikasi antarpribadi yang terjadi pada anggota Flowers City

Casuals sudah cukup efektif dan dapat membentuk sebuah konsep diri pada

anggotanya. Dalam proses komunikasi yang dilakukan oleh para anggota

Flowers City Casuals diantaranya saling memberikan empati baik pada saat

berada di stadion maupun pada saat ada pertemuan rutin para anggota Flowers

City Casuals, empati yang dilakukan untuk sesama anggota Flowers City

Casuals diantaranya memahami sikap anggota lain terhadap suatu persoalan

pribadinya, atau persoalan bersama, dan menyampaikannya secara verbal. Hal

ini sesuai dengan pendapat Devito (2011:287), bahwa kita dapat

mengkomunikasikan empati secara verbal. Bentuk Verbal dalam komunikasi

empati yang dilakukan apabila sedang mendapat gesekan dari kelompok

supporter lain, para anggota Flowers City Casuals mengatakan bahwa mereka

memahami anggota lain yang merasa kecewa atau kesal tapi tidak berusaha

untuk menilai kesalahannya, namun memberikan pengertian bahwa apa yang

dirasakannya dipahami oleh anggota lainnya, dengan demikian anggota merasa

diterima oleh anggota lain, dan membentuk konsep diri yang positif karena

dengan orang lain menerima dirinya, dia akan dapat menerima dirinya sendiri,

karena dengan kita merasa diterima oleh orang lain maka komunikasi

antarpribadi yang terjadi akan lancar, sesuai dengan pendapat Carl Rogers

Page 150: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

141

(dalam Rakhmat, 2008:132) : Saya ingin menyatakan, sebagai hipotesis untuk

dipikirkan, bahwa penghalang utama komunikasi antarpribadi timbal balik

adalah kecenderungan kita yang alamiah untuk menilai, mengevaluasi,

menyetujui atau menolak. Menerima tidaklah berarti menyetujui semua

perilaku orang lain atau rela menanggung akibat-akibat perilakunya. Menerima

berarti tidak menilai pribadi orang berdasarkan perilakunya yang tidak kita

senangi. Betapapun jeleknya perilakunya menurut persepsi kita, kita tetap

berkomunikasi dengan dia sebagai pesona, bukan sebagai objek.

Para anggota Flowers City Casuals juga saling mendukung untuk setiap

kegiatan yang dilakukan, terlihat sikap mendukung ini antara anggota Flowers

City Casuals pada saat anggota Flowers City Casuals mendapat sebuah

masalah karena adanya gesekan dengan kelompok suporter lain, para anggota

yang lainnya tidak langsung menyalahkan apa yang telah dilakukan oleh

anggota lainnya sampai gesekan itu terjadi, namun mereka mengevaluasi

mengapa hal itu sampai terjadi, dan memberi penjelasan secara bijaksana

bahwa ada hal lain yang masih bisa dilakukan agar gesekan itu tidak perlu

terjadi. Penyampaian komunikasi tidak dilakukan dengan cara superioritas,

semua dilakukan atas asas persamaan, dimana dalam komunikasi tersebut tidak

ada pemimpin, komunikasi tersebut dilakukan dalam “forum evaluasi” dalam

bentuk diskusi yang dilakukan rutin oleh anggota Flowers City Casuals setelah

pertandingan yang dihadiri oleh suporter. Komunikasi sikap mendukung

Page 151: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

142

tersebut sudah sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Jack R. Gibb (dalam

Rakhmat, 2008:135) : Persamaan adalah sikap memperlakukan orang lain

secara horizontal dan demokratis. Dalam sikap persamaan, anda tidak

mempertegas perbedaan, status boleh jadi berbeda, tetapi komunikasi anda

tidak vertikal, anda tidak menggurui, tetapi berbincang pada tingkat yang

sama. Dengan persamaan, anda mengkomunikasikan penghargaan dan rasa

hormat pada perbedaan pandangan dan keyakinan.

Persamaan dalam komunikasi anggota Flowers City Casuals sangat

dijunjung tinggi, karena dalam kelompok suporter semua setara, tidak hanya

dalam kelompok Flowers City Casuals saja, namun semua suporter dalam

stadion apabila mendukung tim yang sama, semua kedudukannya sama,

karena semua suporter yang ada di stadion sama - sama mendukung satu tim

dalam bendera yang sama. Maka, yang terjadi dalam Flowers City Casuals,

diterapkan terlebih dahulu kepada sesama anggota bahwa semua yang

menjadi anggota kedudukannya adalah sama, sehingga apabila sudah terbiasa

untuk berlaku sama terhadap sesama anggota dalam hal ini dilihat sebagai

suporter, maka pada saat anggota ini berada di stadion, mereka akan

memperlakukan suporter lain dari kelompok lain dengan kedudukan yang

sama dalam komunikasi, dalam anggota Flowers City Casuals tidak ada

leader untuk memberikan dukungan kepada tim.

Page 152: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

143

Terlihat dari pembahasan di atas bahwa komunikasi antarpribadi yang

dilakukan oleh anggota Flowers City Casuals sudah cukup efektif, hal ini

dapat terjadi karena para anggota Flowers City Casuals mayoritas berusia 20-

25 tahun sudah mempunyai penyesuaian diri yang baik karena

pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, dan mempunyai

pengetahuan yang cukup mengenai komunikasi empati, komunikasi yang

mendukung juga kesetaraan komunikasi yang harus dilakukan pada saat

berinteraksi ataupun berkomunikasi antarpribadi dengan yang lain. Hal ini

didukung dengan pernyataan dari Brooks dan Emmert (1976 dalam Rakhmat,

2008:100) yang menyatakan kerangka pengetahuan (komponen kognitif) dan

kerangka pengalaman (komponen afektif) pada hakikatnya akan membentuk

konsep diri, dimana kedua komponen ini sangat berhubungan dengan

komunikasi antarpribadi yang dilakukan seorang individu.

Pernyataan Coleman (1976:90), juga mendukung hasil penelitian ini,

dimana menurutnya pembuatan sejumlah asumsi oleh individu dalam

mempersepsi suatu situasi sebagai fungsi dari sistem diri. Berfungsinya sistem

diri pada diri seorang individu mencakup terbentuknya asumsi-asumsi yang

dibuat oleh individu itu sendiri yang diperolehnya melalui komunikasi

antarpribadi yang dilakukannya. Asumsi-asumsi inilah yang akhirnya

membentuk kerangka rujukan (frame of reference) yang merupakan suatu

pandangan yang menetap pada diri seorang individu dalam berkomunikasi

Page 153: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

144

antarpribadi dengan lingkungannya, dan juga yang merupakan hal penting

dalam mengarahkan tingkahlakunya.

Terlihat dari perlakuan yang diterapkan oleh para anggota Flowers City

Casuals dalam kedudukan yang sama dalam komunikasi, hal tersebut dapat

membentuk konsep diri yang positif dimana anggota merasa setara dengan

anggota yang lain, bahkan suporter yang lain. Dimana konsep diri yang positif

ditandai dengan :

1. Yakin akan kemampuan mengatasi masalah

2. Merasa setara dengan orang lain

3. Menerima pujian tanpa rasa malu

4. Menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat

5. Mampu memperbaiki diri. (Rakhmat, 2008:105)

Hal ini sesuai dengan teori dari Burns (1979) dimana teori ini

menyatakan konsep diri timbul dari interaksi seseorang dengan bermacam-

macam grup pokoknya, grup ini bercirikan hubungan tatap muka (face to face

association), ketetapan yang relatif dan keeratan hubungan dengan tingkatan

yang tinggi antar sejumlah kecil anggota yang menghasilkan suatu integrasi

dari individualitas dan kelompok.

Kita ketahui sebelumnya bahwa keterbukaan komunikasi, komunikasi

empati, komunikasi mendukung, komunikasi rasa positif dan kesetaraan

komunikasi hanya efektif terjadi pada komunikasi antarpribadi, dimana

Page 154: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

145

komunikasi tersebut terjadi dalam situasi secara langsung, tatap muka, dan

spontan. Dalam penelitian ini komunikasi antarpribadi tersebut terjadi dalam

sebuah kelompok. Menurut hasil penelitian pada kelompok Flowers City

Casuals komunikasi antarpribadi yang terjadi secara efektif dapat membentuk

konsep diri anggotanya menjadi lebih positif, para anggota Flowers City

Casuals sudah dapat merasa yakin bisa mengatasi masalahnya baik masalah

pribadinya maupun masalah yang menyangkut kelompoknya, hal ini terbukti

pada saat terjadi gesekan dengan kelompok suporter lain, anggota Flowers

City Casuals dapat menyelesaikannya secara langsung tanpa harus berlarut-

larut dan melibatkan banyak pihak.

Para anggota Flowers City Casuals selalu memperlakukan semua

anggota setara dan sama rata, mereka saling menghargai satu sama lain,

karena para anggota Flowers City Casuals merasa bahwa dirinya mempunyai

peranan yang sama dengan yang lain, begitu pun anggota yang lain

mempunyai peranan yang sama dengan dirinya, yaitu sebagai suporter yang

mendukung Persib Bandung.

Para anggota Flowers City Casuals bisa mempunyai sikap seperti itu

karena melihat kepada latar belakang anggota Flowers City Casuals yang

beragam profesi, sehingga terbiasa mempunyai penyesuaian diri yang tinggi

dalam berinteraksi dengan yang lain, para anggota Flowers City Casuals dapat

mempunyai penyesuaian diri yang tinggi karena dirinya merasa diterima oleh

Page 155: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

146

anggota yang lainnya dan dirinya mampu menerima dirinya sendiri karena

dianggap penting keberadaannya, salah satunya dengan didengarkan pendapat

atau usulan untuk solusi suatu masalah yang menimpa kelompoknya, dari hal

tersebut terlihat bahwa komunikasi antarpribadi yang biasa terjadi dalam

anggota Flowers City Casuals dapat membantu anggotanya dalam membentuk

konsep diri yang positif.

Menurut hasil penelitian ini para anggota Flowers City Casuals sudah

memiliki konsep diri yang positif, hal ini terlihat dalam realita yang

ditunjukkan kelompok ini sebagai suporter baik pada saat berada di stadion

maupun diluar stadion, kelompok ini menghindari perbuatan-perbuatan

negatif dengan melakukan kampanye anti rasisme dan fasisme.

Page 156: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

147

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian dari Bab I sampai dengan Bab IV mengenai “Hubungan

karakteristik komunikasi antarpribadi dengan konsep diri anggota Flowers City

Casuals”, maka penulis mencoba untuk menguraikan Bab Penutup yang dibagi

sebagai berikut:

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis

menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat Hubungan Antara keterbukaan komunikasi antarpribadi

dengan konsep diri anggota Flowers City Casuals. Hal ini berarti

mayoritas responden tersebut tidak efektif dalam keterbukaan komunikasi

antarpribadi, karena keterbukaan yang dilakukan oleh anggota Flowers

City Casuals masih belum merata, responden masih memilih-milih lawan

bicaranya agar ia dapat berbicara secara terbuka, tanpa ada yang ditutup-

tutupi, atau menjaga perasaan, namun responden tersebut mempunyai

konsep diri yang positif.

2. Terdapat Hubungan yang cukup rendah antara komunikasi empati dengan

konsep diri anggota Flowers City Casuals. Dengan berempati berarti para

anggota Flowers City Casuals sudah melakukan komunikasi antarpribadi

dengan efektif. Komunikasi antarpribadi yang efektif mampu

Page 157: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

148

mempersepsi orang lain, sehingga dapat mengubah atau membentuk

konsep diri yang positif.

3. Terdapat Hubungan yang cukup tinggi antara sikap dukungan dengan

konsep diri anggota Flowers City Casuals. Sikap mendukung dapat

membentuk suatu konsep diri yang positif kepada anggota lainnya, sikap

mendukung ini dilakukan terjadi dalam suasana yang bersifat deskriptif,

dimana anggota berperan tidak menjadi seseorang yang mengevaluasi

anggota lainnya, namun sebagai tempat mendeskripsikan perasaannya, apa

yang sedang dialaminya, bagaimana hal tersebut dapat terjadi.

4. Tidak terdapat hubungan antara rasa positif dengan konsep diri anggota

Flowers City Casuals. hal ini dikarenakan pada saat situasi dan kondisi

tertentu, komunikasi disampaikan secara tidak efektif, misalnya pada saat

berada di stadion, atau pun pada saat berkumpul, terdapat hambatan untuk

menciptakan suasana yang tenang dan terarah, sehingga sulit untuk

menikmati interaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana

interaksi.

5. Terdapat hubungan antara kesetaraan dengan konsep diri anggota Flowers

City Casuals. kesetaraan dalam komunikasi sangat di junjung tinggi oleh

para anggota Flowers City Casuals, para anggota Flowers City Casuals

saling bekerja sama dalam bentuk diskusi, saling bertukar pikiran,

Page 158: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

149

pendapat dan solusi untuk memecahkan masalah tertentu, tidak ada

komunikasi yang mengindikasikan adanya komunikasi superioritas.

5.2 Saran

Saran-saran yang dikemukakan penulis setelah meneliti permasalahan

tentang hubungan antara karakteristik komunikasi antarpribadi dengan konsep diri

anggota Flowers City Casuals :

5.2.1. Praktis

Untuk kelompok Flowers City Casuals dalam meningkatkan efektifitas

komunikasi antarpribadinya :

1. Untuk keterbukaan komunikasi yang dilakukan oleh anggota Flowers city casuals

dari hasil penelitian diketahui bahwa anggota Flowers City Casuals untuk

keterbukaan komunikasinya belum cukup efektif sehingga tidak ada hubungannya

dengan konsep diri yang dapat membentuk konsep diri yang positif, sehingga

saran untuk anggota Flowers City Casuals dalam melakukan keterbukaan

komunikasi antarpribadi lebih mengedepankan esensi dan makna dari komunikasi

tersebut, sehingga interaksi dapat berisi hal-hal yang lebih positif, sehingga akan

mempersepsi hal yang positif bahkan membentuk konsep diri yang lebih positif.

2. Untuk komunikasi empati yang dilakukan oleh anggota Flowers City Casuals dari

hasil penelitian ini bahwa empati yang dilakukan oleh anggota ini sudah cukup

Page 159: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

150

baik, namun alangkah lebih baiknya bila komunikasi empati secara verbal

maupun nonverbal lebih ditonjolkan, karena penulis melihat di lapangan bahwa

masih ada kecanggungan.

3. Untuk komunikasi sikap dukungan yang dilakukan oleh anggota Flowers City

Casuals, dari hasil penelitian ini diketahui bahwa sikap dukungan yang dilakukan

sudah cukup baik, namun alangkah lebih baiknya untuk lebih berani

mengungkapkan lebih terbuka perasaannya, berupaya bahwa apa yang sedang

dirasakannya adalah sebuah informasi untuk teman-temannya, dan lebih mampu

bersikap fleksibel, dan mampu menempatkan posisinya.

4. Untuk komunikasi sikap positif, komunikasi yang kurang efektif yaitu karena hal

yang tidak konsusif yang terjadi pada saat interaksi yang terjadi pada anggota

Flowers City Casuals, maka dari itu saran dari penulis agar rasa positif dari

masing-masing anggota Flowers City Casuals pada saat berkumpul lebih

mengkondusifkan keadaan, sehingga pada saat berinteraksi situasinya menjadi

lebih mendukung, dan komunikasi yang berjalan lancar, agar pesan dan makna

yang disampaikan dalam berkomunikasi dapat diterima dengan baik oleh yang

lain.

5. Untuk komunikasi kesetaraan, dalam anggota Flowers City Casuals sudah

dilakukan dengan sangat baik, kesetaraan sudah sangat dijunjung tinggi, sehingga

anggotanya sudah dapat memiliki konsep diri yang positif, hal yang perlu

ditambahkan untuk kesetaraan adalah perlu menyadari bahwa setara bukan berarti

Page 160: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

151

menerima begitu saja perilaku pihak lain, namun berupaya untuk menyadari

bahwa semua orang berbeda dan kita berusaha untuk memahaminya dan

menerima apa adanya.

5.2.2 Akademis

Suporter merupakan bagian penting dari dunia sepak bola, namun

belum banyak suporter yang positif, di Indonesia masih banyak suporter yang

di cap sebagai suporter yang kriminal, maka dari itu saran dari penulis adalah:

1. Mencari lebih banyak informasi mengenai arti sebenarnya dari suporter

yang sebenarnya.

2. Mencari lebih banyak informasi mengenai arti yang sebenarnya dari

suporter yang positif.

3. Meningkatkan kegiatan yang mencerminkan kelompok suporter positif.

4. Meningkatkan interaksi dengan sesama kelompok suporter agar

tercipta keharmonisan, sehingga dapat menghindari gesekan-gesekan

dengan kelompok suporter lainnya.

Page 161: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar. 1998. Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Risngkas. Rajawali Pers.

Jakarta

Burns. R. B. 1993. Konsep Diri. Teori, pengukuran, perkembangan dan perilaku. Arcan.

Jakarta

Cangara, hafield. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Devito, Joseph. A . 2011. Komunikasi Antarmanusia. Penerj. Agus Maulana. Karisma

publishing group. Jakarta.

Effendy, Onong Uchjana. 2009. Ilmu komunikasi teori dan praktek. PT. Remaja Rosda

Karya. Bandung

Fisher, B. Aubrey. 1986. Teori-teori komunikasi. Penerj. Soejono Trimo. Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Hadi, Sutrisno. 1977. Penelitian Research. Alumni.

Hanafi, Abdillah. 1984. Memahami Komunikasi Antar Manusia. Usaha Nasional.

Surabaya.

Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi antarpribadi. PT. Citra aditya bakti. Bandung.

Mulyana, Dedi. 2007. Ilmu Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya. Bandung

Rakhmat, Jalaludin. 1984. Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosda Karya.

Bandung

Page 162: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

. 2008. Psikologi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survey. Lembaga Penelitian, Pendidikan,

dan penerangan Ekonomi Sosial. Jakarta.

Soeprapto, Riyadi. 2002. Interaksionalisme Simbolik. Averroes Press. Malang.

Sumber lain :

Anung Handoko, “sepakbola tanpa batas”, www.google.co.id

Brigade Ultras persija, “sejarah sepak bola”, www.orangestreetboys.blogspot.com

Rizki Ardi Maulana, “what’s football casuals”, www.flowerscitycasuals.tumblr.com

Rini, “konsep diri”, www.e-psikologi.com

Andy Febrico Bintoro, “keterbukaan”, www.scribd.com

Page 163: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

ANGKET PENELITIAN

I. Data Responden

1. Usia : a. 16-20 tahun b. 21-24 tahun c. 25-30 tahun d. > 30 tahun

2. Pekerjaan : a. pelajar b. mahasiswa c. pekerja swasta

d. pegawai negeri e. wiraswasta f. lainnya……..

II. Data penelitian

Petunjuk pengisian :

Beri tanda ( ) pada kolom yang disediakan.

SS (sangat setuju), S (setuju), TT (tidak terlalu), TS (tidak setuju),STS (sangat tidak setuju)

No Pernyataan SS S TT TS STS X1 keterbukaan 1 Saya terbuka kepada siapa pun 2 Saya memberikan respon secara spontan 3 Saya selalu memberikan respon kepada siapapun

tanpa terkecuali

X2 empati 4 Saya mengetahui apabila teman saya merasa kecewa

dan tertekan

5 Saya merasa tidak tenang apabila tidak dapat membantu menyelesaikan masalah teman saya

6 Saya memperhatikan dan peduli terhadap perasaan atau sesuatu yang sedang teman saya rasakan

X3 rasa positif 7 Saya memberikan respon sesuai dengan apa yang

teman saya harapkan

8 Saya selalu memberikan dukungan kepada teman saya 9 Saya merasa senang dan nyaman berkomunikasi

dengan teman saya

X4 sikap dukungan 10 Saya tidak segan untuk mencela dan mengkritik teman

saya

11 Saya memberikan motivasi dan mau membantu teman saya dalam mengembangkan minatnya

12 Saya memberikan pujian dan penghargaan yang positif terhadap pandangan yang diutarakan teman saya

Page 164: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

X5 kesetaraan 13 Saya selalu memperlakukan sama semua teman saya 14 Saya menuntut teman saya untuk menuruti perkataan

dan kehendak yang saya mau

15 Saya selalu merasa paling benar Y konsep diri 16 Saya yakin dengan kemampuan diri saya 17 Saya minder bila bergaul dengan orang lain 18 Saya merasa bahwa posisi saya setara dengan anggota

lainnya

19 Saya mengharapkan pujian dari orang lain 20 Saya dapat menerima pujian tanpa rasa malu 21 Saya ingin teman saya memiliki pendapat yang sama

dengan saya

22 Saya mengetahui dan menyadari kelemahan saya 23 Saya mengetahui sifat buruk saya 24 Saya berusaha untuk mengubah sifat dan kebiasaan

buruk saya

Page 165: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

CODING BOOK No Pertanyaan Kolom Pilihan Jawaban Skor

BAGIAN A. DATA RESPONDEN 1 Nomor Responden 1 2 Usia 2 1) 16-20 tahun

2) 21-24 tahun 3) 25-30 tahun 4) > 30 tahun

1 2 3 4

3 Pekerjaan 3 1) Pelajar 2) Mahasiswa 3) Pekerja swasta 4) Pegawai negeri 5) wiraswasta

1 2 3 4 5

BAGIAN B. DATA PENELITIAN X : KOMUNIKASI ANTARPRIBADI X1 : Keterbukaan

4 Terbuka kepada siapapun 4 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

5 Memberikan respon secara spontan 5 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

6 Memberikan respon secara spontan kepada siapapun tanpa terkecuali

6 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

Total X1 7 X2 : Empati

7 Mengetahui apabila teman saya merasa kecewa dan tertekan

8 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

8 Merasa tidak tenang apabila tidak dapat membantu menyelesaikan masalah teman saya

9 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

9 Memperhatikan dan peduli terhadap perasaan atau sesuatu yang sedang teman sara rasakan

10 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

Page 166: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

Total X2 11 X3 : Sikap dukungan 10 Memberikan respon yang sesuai

dengan apa yang teman saya harapkan

12 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

11 Selalu memberikan dukungan kepada teman saya

13 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

12 Merasa senang dan nyaman berkomunikasi dengan teman saya

14 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

Total X3 15 X4 : Rasa positif 13 Segan untuk mencela dan

mengkritik teman saya 16 1) Sangat setuju

2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

14 Memberikan motivasi dan mau membantu teman saya dalam mengembangkan minatnya

17 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

15 Memberikan pujian dan penghargaan yang positif terhadap pandangan yang diutarakan teman saya

18 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

Total X4 19 X5 : Kesetaraan 16 Selalu memperlakukan sama semua

teman saya 20 1) Sangat setuju

2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

17 Tidak menuntut teman saya untuk menuruti perkataan dan kehendak yang saya mau

21 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

18 Tidak selalu merasa paling benar 22 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

Page 167: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

Total X5 23 Total X 24 Y : Konsep diri 19 Yakin dengan kemampuan diri

saya 25 1) Sangat setuju

2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

20 Tidak minder bila bergaul dengan orang lain

26 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

21 Merasa bahwa posisi saya setara dengan anggota lainnya

27 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

22 Mengharapkan pujian dari orang lain

28 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

23 Dapat menerima pujian tanpa rasa malu

29 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuj

5 4 3 2 1

24 Ingin teman saya memiliki pendapat yang sama dengan saya

30 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

25 Mengetahui dan menyadari kelemahan saya

31 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

26 Mengetahui sifat buruk saya 32 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

27 Berusaha untuk mengubah sifat dan kebiasaan buruk saya

33 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak terlalu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

Total Y 34

Page 168: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

noresp

jml jml jml jml jml jml1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 341 1 2 4 4 1 9 5 5 5 15 5 5 4 14 1 5 5 11 4 5 5 14 63 5 5 5 4 4 3 4 5 5 402 3 3 4 4 5 9 5 5 5 15 5 5 4 14 1 5 5 11 4 5 5 14 63 5 5 5 4 4 3 4 5 5 403 3 3 4 4 4 12 4 3 3 10 4 4 4 12 2 4 4 10 5 3 4 12 56 4 4 4 3 3 4 4 4 5 354 2 2 3 4 3 10 3 3 4 10 4 5 5 14 2 5 4 11 5 4 4 13 58 5 3 5 3 3 3 4 5 5 365 1 2 4 4 4 12 4 3 4 11 4 4 4 12 3 5 4 12 5 4 4 13 60 4 4 4 4 2 3 4 4 5 346 1 1 5 4 3 12 4 3 3 10 3 5 4 12 3 4 3 10 5 3 5 13 57 3 4 3 4 3 3 4 4 5 337 2 2 1 4 4 9 4 5 5 14 4 5 5 14 5 5 5 15 5 5 5 15 67 4 4 5 4 4 4 5 5 5 408 2 2 3 3 2 8 4 5 4 13 4 4 3 11 2 3 4 9 4 4 4 12 53 3 4 3 3 4 4 4 4 4 339 2 2 4 4 3 11 4 3 4 11 4 4 4 12 3 4 4 11 4 3 4 11 56 5 4 4 3 4 4 4 4 4 36

10 1 1 3 4 3 10 3 4 3 10 4 5 4 13 3 4 4 11 5 4 4 13 57 4 3 4 4 3 3 4 4 5 3411 1 2 3 3 3 9 4 5 4 13 5 5 4 14 4 5 4 13 5 4 4 13 62 4 3 3 4 4 3 3 5 5 3412 3 3 3 4 4 11 4 4 4 12 4 4 4 12 3 5 4 12 2 4 5 11 58 4 3 4 3 4 3 4 4 5 3413 2 2 5 3 4 12 5 4 4 13 4 5 5 14 1 4 4 9 5 4 3 12 60 5 4 5 3 4 3 5 5 5 3914 3 5 5 5 4 14 3 3 4 10 4 4 5 13 3 5 5 13 5 4 4 13 63 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4215 3 3 4 3 5 12 5 5 5 15 5 5 5 15 2 5 5 12 5 4 5 14 68 5 4 3 4 3 4 5 5 5 3816 2 3 3 4 4 11 4 4 4 12 4 5 5 14 2 5 5 12 5 4 4 13 62 5 3 5 3 5 4 5 5 5 4017 2 2 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 2 4 4 10 5 4 4 13 60 4 3 4 3 4 4 4 4 5 3518 1 1 4 4 5 13 4 4 5 13 4 5 5 14 2 5 4 11 5 3 3 11 62 5 3 5 3 4 3 4 4 5 3619 2 2 3 4 3 10 3 4 4 11 4 4 4 12 2 4 4 10 4 4 3 11 54 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3220 1 1 5 4 4 13 5 4 5 14 4 5 5 14 2 5 4 11 5 4 3 12 64 5 4 3 4 5 4 4 4 5 3821 3 3 3 4 4 11 5 5 5 15 5 4 4 13 3 5 4 12 4 4 3 11 62 5 4 4 3 3 4 3 4 5 3522 2 2 4 4 4 12 3 4 4 11 3 4 4 11 2 4 4 10 3 4 4 11 55 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3323 3 3 4 3 3 10 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 3 10 56 4 3 4 3 3 3 4 4 5 3324 2 2 5 4 4 13 4 4 4 12 4 5 4 13 2 4 4 10 4 3 3 10 58 4 3 4 4 3 3 4 4 5 3425 2 2 5 4 4 13 4 5 4 13 2 4 4 10 2 5 3 10 3 4 5 12 58 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3326 1 3 4 4 3 11 5 4 4 13 3 3 5 11 1 4 3 8 2 4 5 11 54 5 4 3 3 4 3 5 5 4 3627 1 1 4 4 4 12 4 4 4 12 3 5 5 13 2 4 4 10 4 3 5 12 59 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3928 3 5 3 3 2 8 3 4 4 11 4 4 4 12 3 5 4 12 4 4 5 13 56 4 3 4 3 3 4 4 4 5 3429 2 2 3 4 3 10 3 4 4 11 4 4 3 11 3 4 3 10 3 3 4 10 52 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3130 3 3 5 4 4 13 4 3 4 11 4 4 5 13 2 4 4 10 4 3 3 10 57 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3331 2 2 3 3 3 9 4 3 4 11 4 4 4 12 3 4 3 10 3 4 5 12 54 5 4 5 4 3 4 5 5 5 4032 1 1 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 4 12 3 4 4 11 3 4 4 11 57 4 3 5 4 3 4 4 4 5 3633 2 2 3 3 3 9 4 3 3 10 4 4 4 12 3 4 4 11 4 5 4 13 55 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3234 2 2 3 3 3 9 4 3 4 11 4 4 4 12 3 4 4 11 4 5 5 14 57 4 3 4 3 3 4 5 5 5 3635 2 2 3 4 4 11 4 3 3 10 3 4 4 11 2 4 4 10 5 4 4 13 55 4 3 4 4 3 4 5 4 5 3636 2 2 3 3 4 10 3 4 4 11 4 4 4 12 3 3 3 9 3 3 4 10 52 3 3 3 4 4 3 4 4 5 33

data penelitianCOODING SHEET

X1 X2 X3 X4konsep diri

Yefektifitas komunikasi antarpribadi

X5

dataresponden

Page 169: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

Draft Wawancara

Pertanyaan: Sudah berapa lama FCC berdiri dan berapa banyak jumlah anggotanya?

Jawaban : Flowers City Casuals (FCC) berdiri sejak tanggal 19 Mei 2005, ketika

mendeklarasikan diri FCC dihadiri oleh sekitar 15 orang yang mempunyai visi dan

tekad yang sama terhadap Persib Bandung dan kultur yang akan dianut yaitu kultur

casuals. FCC berdiri atas kesamaan hobi mengenakan produk dari fashion merk –

merk terkenal Eropa seperti Burberry, CP Company, Aquacustum, Stone Island,

Lacoste, Fila, Slazenger, Lyle & Scott, dan lain – lain. Seiring berjalannya waktu

dari tahun 2005, jumlah anggota FCC bertambah dengan makin banyaknya orang

yang bergabung. Hal ini disebabkan dari pertemuan langsung di stadion ketika

Persib Bandung bermain dan dari mulut ke mulut anggota FCC.

Pertanyaan : Apakah ada keanggotaan dalam FCC atau syarat dan ketentuannya?

Jawaban : Dalam FCC tidak ada keanggotaan dan struktur organisasi secara formal, seperti

membayar uang pendaftaran, mengisi formulir pendaftaran, dan harus daftar ulang

setiap tahun. Di FCC, keanggotaan bersifat non-formal atau fleksibel, dan

syaratnya harus mencintai Persib Bandung dan menyukai kultur casuals.

Pertanyaan : Adakah faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya FCC?

Jawaban : Faktor – faktor yang mempengaruhi berdirinya Flowers City Casuals adalah

kesamaan dalam menyukai budaya inggris baik musik maupun sepakbola, hobi

bergaya dengan produk fashion dari brand – brand Eropa, dan yang utama sama –

sama mencintai Persib Bandung.

Page 170: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

Pertanyaan : Apa yang membedakan FCC dengan supporter lainnya?

Jawaban : Yang membedakan FCC dengan kelompok suporter lainnya adalah dari cara

berpakaian dalam mendukung Persib Bandung di stadion, menjauhi sifat kriminal,

dan selalu mengampanyekan anti rasis dan fasis dalam sepakbola.

Pertanyaan : Selama ini masyarakat mengenal supporter Persib Bandung adalah Viking. Apakah

perbedaan nama suporter dalam satu klub yang sama menimbulkan suatu gesekan?

Jawaban : Tidak akan ada gesekan, karena masih sama – sama satu bendera atau klub yang

didukung, yaitu Persib Bandung. Sebelumnya FCC ketika berada di dalam stadion

selalu menginformasikan keberadaan FCC dengan cara menyebarkan news letter

kepada suporter lainnya yang berada di tribun yang berbeda.

Pertanyaan : Apakah setiap pertandingan semua anggota harus ikut hadir?

Jawaban : Tidak diwajibkan atau dipaksakan anggota FCC selalu hadir di stadion, karena

setiap anggota mempunyai kesibukan masing – masing, misal bekerja, kuliah,

sekolah, dan lain – lain. FCC bersifat fleksibel terhadap hal – hal seperti itu.

Pertanyaan : Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh FCC?

Jawaban : Menonton Persib Bandung di stadion baik laga kandang maupun tandang, nonton

bareng pertandingan sepakbola internasional baik klub maupun tim nasional,

forum tukar informasi mengenai produk – produk fashion dari brand Eropa.

Pertanyaan : Apakah ada teguran apabila ada anggota FCC yang membandel dalam stadion?

Page 171: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

Jawaban : Pasti ada, hal itu dilakukan terhadap anggota FCC yang tidak mengikuti aturan –

aturan yang telah ditentukan bersama oleh sesama anggota FCC lainnya, ini

dilakukan demi mengontrol perilaku agar tidak terjadi hal – hal yang tidak

diinginkan di dalam stadion seperti gesekan dengan kelompok suporter lainnya.

Dan juga untuk menjaga nama baik dari FCC sendiri.

Pertanyaan : Apakah Kang Rizki selalu mengingatkan pada anggota untuk selalu melakukan hal-

hal yang positif di dalam stadion?

Jawaban : Ya, saya selaku Ketua FCC selalu mengingatkan kepada semua anggota FCC untuk

menjaga nama baik FCC dimana pun mereka berada, menghindari gesekan dengan

suporter lain, selalu membeli tiket bila menonton Persib Bandung di stadion,

memakai pakaian yang layak ketika menonton Persib Bandung, dan menghindari

segala perilaku kriminal.

Page 172: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

Kerangka Populasi No Nama Anggota No Nama Anggota 1 Rizki Ardi Maulana 46 Aditya Huri Prasekti 2 Achmad Baehaqi 47 Danni Kurnianto 3 Risman Setyawan 48 Merdyan Gerrincha 4 Arya Syahrial 49 Maulana Ris 5 Odang Somantri 50 Kamsuy Aridiputra 6 Reiza Seeon Pahla 51 Erdi Nerdiwan 7 Rangga Fajar Nugraha 52 Anton Ardi 8 Riobie Thitano 53 Dayat Hidayat 9 Erdi Herdiawan 54 Sandi Sukma 10 Anton Puddle 55 Afrian Hendra S 11 Arlan Siddha 56 Andhika Prasetya 12 Eful Zacharie 57 Erwin Saputra 13 Blair Pastore 58 Dhea Lukman 14 Armored Insurekionist 59 Moh. Akbar 15 Arie Wicaksana 60 Jeff Qodar 16 Mahendra Dwisakti Prasetya 61 Iwan Subrata 17 Abe Hidayat 62 Erwin Tresnawan 18 Ari Firman Rinaldi 63 Yuda Ahmad R 19 Eko Wira Saputra 64 Hamzah Dulqohum 20 Rinaldi Hardiana 65 Roby Ardiansyah 21 Muarif Syahid 66 Robert Lakatua 22 Yafet Santo Nugroho 67 Raden Singgih Ibrahim 23 Ilham Nugraha 68 Helmidian Mirza 24 Joni Peura 69 Tony Kambang 25 Agi Baharudin 70 Herdy Nugraha 26 Hasan Sholeh 71 Jat Saputra 27 Sendythias Pratama 72 Dimas Surya 28 Faris Fakhriansyah 73 M. Indra Nugraha 29 Tubagus Arga 74 Suhara K 30 Andrew Fauzan Rahadian 75 Opha Den Sophia 31 Irfan Muhammad Natadiria 76 Oday Sumpena 32 Sandi Deir Akbar 77 Irfan Nurdin 33 Ghusnul Theiria 78 Bastian Ramadhan 34 Dicky Rahadian 79 Azis A 35 Andri Bayu Nugraha 80 Arvian Pradana Putra 36 Ovik Marshal 81 Aan Suhanda 37 Aries Erdiwan 82 Try Taruna Wibowo 38 Jhen Rizal 83 Romy Imor 39 Boni Wawan 84 Adthya Pratama 40 Irfan Wang 85 Irsan Muharam 41 Adhitya Nurzaman 86 Cecep Soemantri 42 Agung B 87 Ogintiara Pajri 43 Farid S 88 Arif Randy 44 Eyih Sumantoro 89 Erik Firdaus 45 Zulfikar Muhammad 90 Gema Ardhyana

Page 173: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

91 Reza Trihadi 137 Julyanto Mamitung 92 Dion Pramadan 138 Rizal Rangga Pratama 93 Mungki Allen 139 Rusli Yunarsyah 94 Fauzi Akbar 140 Ade Novianto 95 Rowdy Dodi 141 Prima Mustata 96 Dicky Ahmad 142 Yogie Arief 97 Very Dirgantara 143 Amri Latief 98 Melastro Arda 144 Harry Yuda P 99 Mahardhika Utama 145 Ari Dwi Purnama 100 Siregar Awaludin 146 Dwi Anugrah Utama 101 Mahatir Alkatiri 147 Wirayuda Panama 102 Yuswan Sholeh 148 Han Harkat Hardiana 103 Moch. Biben Purbatin 149 Nugi Erlangga 104 Johny Smith 150 Yuda Dania 105 Hariz Lasa 151 Ahmad Fauzan Aziz 106 Adam Aprikadi 152 Rizki Rahadian 107 Derry Yansah 153 Haikal Firdaus 108 Yopie Nugraha 154 Bembi Soetama Diridja 109 Nurman Durajat 155 Fajar M. Hidayat 110 Gilang P Kusuma 156 Egi Arga Fahnara 111 Irwan Ahadiat 157 Adrihansyah Riah 112 Shandi Budi Utama 158 Arfi Rodrigo 113 Eka Nugraha S 159 Didit R Mulyana 114 Galang Putra 160 Alfi Hasan 115 Agun Nur Irfan 161 Hilmi Mahmuda 116 Taufiq Rahman 162 Muhammad Badru Jaman 117 Andre Arsani 163 Fahri Abdul 118 Hasan Bubahmin 164 Ihsani Juanda Putra 119 Alikbal Rusyad 165 Dian Maulana 120 Dimas Ahab 166 Doy Yadi Putra 121 Doni El Hikmat 167 Risky Nm 122 Ifan Hielmy 168 Adam Erlangga 123 Ilham Ulrich 169 Hanif Abduh 124 Sigid Wahyu Kurniawan 170 Rommy Imanudin 125 Ferry Rochmat 171 Dika Prayasa 126 Wahid Nurdin 172 Erwin Risky 127 Angga Kusuma 173 Hanafi Akhmad 128 Ihsan Kusuma 174 Toha Manafi 129 Agung Mahardika 175 Imam Akhmad Fajar 130 Alex Abdy Negara 176 Yoro 131 Tessa Rascal 177 Ridwal Kemal 132 Muhammad Zaki S 178 Dedi Kusyanto 133 Tri Ramadhy 179 Anton Dermawan 134 Irvan Narasimat 180 Ibay Wachyu 135 Djatmika Prabowo 181 Ibang Nugraha 136 Aden Hendra 182 Arie Rochman 183 Rio Gilang Ramadhan 229 Budi Rahayu 184 Wira Adinata 230 Zulfikar Muhammad 185 Tito Ramadhan 231 Ramdani Irvan

Page 174: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

186 Agustyo Ghalis 232 Andre Ayrus 187 Livar Lidansyah 233 M. Irfan 188 Omen Al Faruq 234 Erda Aufar 189 Zakara Subagja 235 Aska Leonardi 190 Yoga Nugraha 236 Birdy Satria 191 Yaniz Apriyanto 237 Julfi Musyadar 192 Rio Septiano 238 Imam Suharta 193 Aldi Sutara 239 Salman Mamen 194 Dendy Nugraha 240 Andrian Panji 195 Dimas Dinar W 241 Adhitya Winarno 196 Murtono Ari 242 Inuy Hardian 197 Teguh Santosa 243 Nadzir Djarman S 198 Fajar Nursandi 244 Temy Wardhana 199 Andri Ekfaz 245 Teguh Ramadhan 200 Moch. Tresnawan 246 Edwin Aditya 201 Maulana Hamzah 247 Sukma Wilaga 202 Angga Ramadhan 248 Agung Parlindungan 203 Ricky Agasha 249 Yugha Dwi Ramadhan 204 Aganis Tirta P 250 Daniel Silaban 205 Agro Azizi 251 Firman Kuswara 206 Nugroho Faris Sudrajat 252 Gerry Febriansyah 207 Yogie Rianto 253 Pipan Mustafa 208 Sandi Maulana Yusuf 254 Tomi Ferdiansyah 209 Fauzi Akbar 255 Anggoro Putranto 210 Dadan R Suhaery 256 Esya Purnama 211 Aria Lesmana 257 Zulkifli Azmar 212 Titta Hs 258 Arfin Eki 213 Dadan Gandasasmita 259 Moch. Rizki Septian 214 Muhammad Syagib 260 Dwi Anugerah Putra 215 Dwiki Hermulaso 261 Yaguh Santosa 216 Iyan Giggs 262 Satwika Abimanta 217 Thony Adrian 263 Ugi Adriano 218 Indra Nugraha 264 Arief Wiguna 219 Mohammad Firdaus 265 Yudistia Ranchman 220 Herwin Mutaqin 266 Vebby Stigma 221 Zimmy Hijriana 267 Molvi Aufar M 222 Stefano Savora 268 M. Eko Rinaldi 223 Yudi Susandi 269 Daniel Sinuraya 224 Fadil Akhmad 270 Dendi Egon D 225 Daniawan Junara 271 Husen Adhari 226 Jenjen Priatna 272 Heru Radeit 227 Dedi Rukmana 273 Danis Atna 228 Angga Dwi Putra 274 Ipang Nurwanto 275 Romi Arfa 321 Bisri Mustafa 276 Romi Dp 322 Aris Purba 277 Derry Argandhi 323 Iwan Hermawan 278 Sidik Permana W 324 Sanni Susanto 279 Ade Bayu Indra 325 Adi Angga Putra 280 Hary G Budiman 326 Aldi Rakhmat

Page 175: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

281 Erik Nugraha 327 Aldi Gibran 282 Adrian Jones 328 Feri Yusuf 283 Meizar Rusli 329 Budi Prasetyo 284 Arsya Irsyad 330 Herlan Fadhilah 285 Wicki Jojon 331 Ari Hermawan 286 Irman Firmansyah 332 Bagja Pardian 287 Wisnu Saputro 333 Wildi Dalton 288 Anton Sukoco 334 Arief Firmansyah 289 Riansyah Ramdani 335 M. Saleh 290 Adi Ripaldi 336 Angga Anggara 291 Tony Jahad 337 Arief Firdaus 292 M. Saeful Ali Sidiq 338 Hazmi Muhammad 293 Kusmadini Suharti 339 Riki Harfani 294 Enden Abdul Haque 340 Rino Asmurizal 295 Faroek Mubarak 341 Irwan Soemantri 296 Dedy Harabi 342 Herlansyah 297 Sandy Al Father 343 Hadi Widjaya 298 Hendra Saputra 344 M. Tomi Farhan 299 Iman Kurniawan 345 Amal Aulia 300 Niki Richandus 346 Husni Adhari 301 Bambang Arifianto 347 Mesya Ramdanie 302 Leo Prima 348 Dani Jaedi 303 Refino Mutchesnar 349 Danil Chaniago 304 Andres Hansen 350 Herman Nugraha 305 Ali Saeful Miklan 351 Deni Irwan Wagianto 306 Yovie Nirbaya 352 Gunawan 307 Yudhi Haryanto 353 Erik Nurcahya 308 Reni Anshari 354 Ari Susanto 309 Lucky Jo 355 Anwar Priatna 310 Dian Dee Permana 356 M. Herdi Faisal 311 Herman Santoso 312 Asep Rakhman Umbara 313 Hilmi Laksono 314 Andri Dharmawan 315 Aki Susanto 316 Arif Rifai 317 Yanyan Sopyan 318 Tendi Rustandi 319 Pratama Yudha 320 Jamil Bobi Al Gazali

Page 176: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

Kerangka Sampling

No Nama Anggota 1 Rizki Ardi Maulana 2 Achmad Baehaqi 3 Risman Setyawan 4 Arya Syahrial 5 Odang Somantri 6 Reiza Seeon Pahla 7 Rangga Fajar Nugraha 8 Riobie Thitano 9 Erdi Herdiawan 10 Anton Puddle 11 Arlan Siddha 12 Eful Zacharie 13 Blair Pastore 14 Armored Insurekionist 15 Arie Wicaksana 16 Mahendra Dwisakti Prasetya 17 Abe Hidayat 18 Ari Firman Rinaldi 19 Eko Wira Saputra 20 Rinaldi Hardiana 21 Muarif Syahid 22 Yafet Santo Nugroho 23 Ilham Nugraha 24 Joni Peura 25 Agi Baharudin 26 Hasan Sholeh 27 Sendythias Pratama 28 Faris Fakhriansyah 29 Tubagus Arga 30 Andrew Fauzan Rahadian 31 Irfan Muhammad Natadiria 32 Sandi Deir Akbar 33 Ghusnul Theiria 34 Dicky Rahadian 35 Andri Bayu Nugraha 36 Ovik Marshal

Page 177: HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI …elibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.80.07437.pdf · karakteristik komunikasi antarpribadi dilaksanakan secara efektif, namun

RIWAYAT HIDUP

Nama : Apri Suci Lestari

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 20 April 1989

Alamat : Jl. Tamansari No.49/56, Bandung - 40132

Alamat Orang Tua : Jl. Tamansari No.49/56, Bandung - 40132

No. HP : 085222122200

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan Formal :

1. SD Pelesiran V Bandung, 1994-2000

2. SMP Negeri 19 Bandung, Tahun 2000-2003

3. SMA Negeri 2 Bandung, Tahun 2003-2006

Riwayat Pendidikan Informal :

1. Kursus Bahasa Inggris pada LBBP LIA Bandung, Tahun 2004

Pengalaman Organisasi :

1. Panitia Bazzar SMAN 2 Bandung “Global Beat” sebagai Humas, tahun 2006

2. English Learners Club UNISBA, pada tahun 2008.