78
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN PARTISIPASINYA DI KELOMPOK TANI (Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang) SKRIPSI Oleh: DIKY ADE GUSWARA LIMBONG 140306056 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2021 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN PARTISIPASINYA DI KELOMPOK TANI

(Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang)

SKRIPSI

Oleh:

DIKY ADE GUSWARA LIMBONG 140306056

PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2021

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 2: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN PARTISIPASINYA DI KELOMPOK TANI

(Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang)

SKRIPSI

Oleh :

DIKY ADE GUSWARA LIMBONG 140306056

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di

Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2021

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 3: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 4: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

ABSTRAK

DIKY ADE GUSWARA LIMBONG, 2020.“Hubungan Karakteristik Peternak dengan Partisipasinya di Kelompok Tani (Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang)”. Dibimbing oleh ARMYN HAKIM DAULAY dan NEVY DIANA HANAFI.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi peternak dan hubungan antara karakteristik peternak dengan partisipasinya di kelompok Tani. Penelitian ini dilakukan di kelompok tani yang berada di Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Kutalimbaru yaitu kelompok tani Karya Jaya, Kelompok Tani Bela Tani 1, Kelompok Tani Ciawi, dan Kelompok Tani Subur yang dilakukan dari bulan Desember 2018 sampai Februari 2019. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan dari observasi dan wawancara kepada peternak di kelompok tani sebanyak 23 orang peternak. Data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait seperti Badan Pusat Statistik, Balai Penyuluhan Pertanian dan inventaris kelompok.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi peternak secara keseluruhan dikatakan tinggi sebanyak 22 orang. Karakteristik pengalaman beternak menunjukkan adanya hubungan yang sangat nyata dengan partisipasi pada tahap evaluasi dan karakteristik motivasi peternak juga menunjukkan adanya hubungan yang nyata dengan partisipasi pada tahap pelaksanaan. Namun karakteristik umur, pendidikan, jumlah tanggungan dan pendapatan tidak menunjukkan adanya hubungan yang nyata dengan partisipasi.

Kata kunci: Partisipasi, Peternak, Kelompok Tani, Pengalaman, Motivasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 5: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

RIWAYAT HIDUP

Diky Ade Guswara Limbong, lahir di Kota Medan, Sumatera Utara pada

tanggal 12 Agustus 1996, anak dari Ramses Limbong dan Roslinawati Br Silalahi,

merupakan anak kedua dari enam bersaudara.

Menempuh pendidikan di SMAN I Sunggal pada tahun 2011 dan lulus

pada tahun 2014 dan melanjutkan pendidikan di Program Studi Peternakan

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada tahun 2014 melaluai jalur

SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Selama masa perkuliahan, penulis aktif sebagai anggota Ikatan Mahasiswa

Peternakan (IMAPET), anggota Ikatan Mahasiswa Kristen Peternakan

(IMAKRIP), Pemimpin Kelompok Kecil di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

KMK USU, Koordinator Peralatan Pemuda/i HKBP 2016-2018, Ketua Pemuda/i

HKBP 2018-2020.

Penulis melakukan Praktik Kerja Lapangann (PKL) di peternakan domba

rakyat Desa Paluh Kurau Kecamatan Hamparan Perak Juli-Agustus 2017.

Melaksanakan penelitian di kelompok tani Kecamatan Sunggal dan Kecamatan

Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang Desember 2018-Februari 2019.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 6: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Hubungan Karakteristik Peternak dengan

Partisipasinya di Kelompok Tani (Kecamatan Sunggal dan Kecamatan

Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang)”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua

orang tua atas doa dan dukungan, semangat dan pengorbanan baik moril dan

materil yang diberikan selama ini. Penulis juga menyampaikan terimakasih

kepada Ir. Armyn Hakim Daulay MBA. selaku ketua ketua komisi pembimbing

dan Dr. Nevy Diana Hanafi S.Pt, M.Si. selaku anggota komisi pembimbing yang

telah memberikan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Disamping itu penulis

juga mengucapkan terimakasih kepada civitas akademika di Program Studi

Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara serta semua rekan-

rekan mahasiswa yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca

untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan

semoga skripsi ini bermanfaat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 7: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii

PENDAHULUAN

Latar Belakang ......................................................................................................... 1 Rumusan Masalah .................................................................................................... 3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 3 Kegunaan Penelitian................................................................................................. 3

TINJAUAN PUSTAKA

Kelompok Tani......................................................................................................... 5 Partisipasi ................................................................................................................. 6 Karakteristik ........................................................................................................... 13 Pendidikan .............................................................................................................. 13 Umur ...................................................................................................................... 14 Tanggungan Keluarga ............................................................................................ 14 Pendapatan ............................................................................................................. 14 Pengalaman Beternak ............................................................................................. 15 Motivasi.................................................................................................................. 15 Definisi Operasinal................................................................................................. 16 Kerangka Pemikiran ............................................................................................... 17 METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................ 20 Pengambilan Sampel .............................................................................................. 20 Pengumpulan Data ................................................................................................. 21 Pengolahan dan Analisis Data ................................................................................ 22 Keadaan Umum Lokasi Penelitian ......................................................................... 25 Kecamatan Sunggal ................................................................................................ 26 Kecamatan Kutalimbaru......................................................................................... 25 Kelompok Ciawi .................................................................................................... 26

Halaman

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 8: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Kelompok Tani Maju I .......................................................................................... 26 Kelompok Karya Jaya ............................................................................................ 27 Kelompok Subur .................................................................................................... 27 Karakteristik Responden ........................................................................................ 28

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Partisipasi .................................................................................................. 30 Tahap perencanaan ................................................................................................. 30 Tahap pelaksanaan ................................................................................................. 32 Tahap evalaluasi ..................................................................................................... 33 Tahap menikmati hasil ........................................................................................... 34 Partisipasi secara keseluruhan ................................................................................ 35 Hubungan Karakteristik dengan Partisipais ........................................................... 36 Umur dengan partisipasi ........................................................................................ 37 Pendidikan dengan partisipasi ................................................................................ 37 Jumlah tanggungan dengan partisipasi................................................................... 38 Pengalaman dengan partisipasi .............................................................................. 39 Pendapatan dengan partisipasi ............................................................................... 40 Motivasi dengan partisipasi.................................................................................... 40

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ............................................................................................................ 42 Saran ...................................................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 9: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

DAFTAR TABEL

1. Karakteristik peternak ........................................................................................ 28

2. Tingkat partisipasi pada tahap perencanaan ....................................................... 30

3. Tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan ....................................................... 32

4. Tingkat partisipasi pada tahap evaluasi.............................................................. 33

5. Tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan ....................................................... 34

6. Tingkat partisipasi secara keseluruhan............................................................... 35

7. Koefisien koreasi Rank Spearman (rs) antara karakteristik dengan partisipasi peternak ............................................................................................................. 36

Halaman No.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 10: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka pemikiran penelitian .......................................................................... 17

Halaman

18

No.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 11: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

DAFTAR LAMPIRAN

No 1. Tabel Karakteristik Peternak di kelompok tani Kecamatan Sunggal dan

Kecamatan Kutalimbaru ........................................................................................ 2. Partisipasi Peternak di kelompok tani Kecamatan Sunggal dan Kecamatan

Kutalimbaru ........................................................................................................... 3. Hasil Uji Korelasi Spearman ................................................................................. 4. Indikator Penilaian Penelitian ................................................................................ 5. Kuisioner Penelitian ............................................................................................... 6. Gambar Selama Penelitian .....................................................................................

46

47

48

54

56

59

Halaman

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 12: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya

bermata pencarian di sektor pertanian, yang memiliki peranan penting dalam

pembangunan Indonesia. Pembangunan pertanian sangat tergantung dari kinerja

pembangunan sub-sub sektornya. Salah-satu sub sektor pertanian yang memegang

peranan penting yaitu sub sektor peternakan. Sub sektor peternakan merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari sektor pertanian yang sangat mendukung

dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan pendapatan masyarakat, yang sudah

saatnya menjadi arah pembangunan.

Saat ini pemerintah telah berupaya untuk memajukan peternakan di

Indonesia dengan mengerjakan banyak program-program pembangunan terutama

untuk kecukupan dan swasembada daging. Hal ini dikarenakan belum tercapainya

target swasembada daging, terkhususnya daging sapi di Indonesia. Salah-satu

yang sudah dikerjakan yaitu program prioritas UPSUS SIWAB (Upaya Khusus

Sapi Indukan Wajib Bunting) yang sudah di kerjakan tahun 2017 dan juga

program lain berupa penyaluran ternak sapi kepada masyarakat melalui kelompok

tani/ternak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Deptan, 2016)

Strategi pembangunan sub sektor peternakan untuk mencapai tujuan

pembangunan nasional yang bersifat bottom up yang dikerjakan oleh masyarakat

sepetri gapokpan (Gabungan Kelompok Pertanian) dan kelompok-kelompok tani

yang didukung dengan strategi pengembangan dari pemerintah (top down)

tampaknya merupakan strategi yang tepat untuk terus dipertahankan pada masa

sekarang ini. Oleh sebab itu pemerintah harus mendukung dan mengembangkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 13: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

kemajuan dari kelompok-kelompok tersebut. Dalam hal ini kelompok-kelompok

tani/ternak, harus siap dan bersedia untuk di integrasikan dengan pemerintah demi

kemajuan sub sektor peternakan. Selain dari peran pemerintah dalam kemajuan

kelompok-kelompok tani, peran dari kelompok tani/ternak sendiri juga

menentukan kemajuan dan perkembangan kelompoknya. Keberhasilan usaha tani

tidak terlepas dari peranan petani/peternak sebagai pelaku utamanya. Oleh karena

itu keberhasilan program pertanian sangat ditentukan oleh partisipasi dari

petani/peternak itu sendiri. Dalam hubungan ini, kehadiran kelompok tani/ ternak

menjadi sangat penting karena kelompok tani/ternak dapat menjadi wadah belajar

dan kerja sama antar petani/peternak. Adanya kerja sama dalam satu kelompok

tani/ternak diharapkan para petani/peternak akan saling mempengaruhi untuk

memperkuat motivasi mereka dan berperilaku dalam berusaha tani/ternak

sehingga akan menambah pengalaman dan wawasan demi kemajuan dan

kesejahteraan anggota dan masyarakat.

Salah-satu faktor yang mempengaruhi kemajuan kelompok tani/ternak

adalah partisipasi aktif dari anggota atau petani/peternak yang terdapat di

kelompok tersebut. Partisipasi anggota kelompok terhadap kegiatan kelompok

menggambarkan peran sertanya di dalam kelompok itu sendiri, baik sebagai

anggota maupun sebagai pengurus. Perbedaan tingkat partisipasi dalam kegiatan

kelompok diperkirakan bersumber dari perbedaan karakteristik orang-orang yang

berada di dalamnya, seperti tingkat pendidikan, umur dan pengalaman dari

petani/peternaknya.

Kelompok tani komoditas ternak sapi di Kecamatan Sunggal dan

Kutalimbaru, yaitu Kelompok Ciawi, Kelompok Tani Maju 1, Kelompok Karya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 14: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Jaya dan Kelompok Subur merupakan kelompok dalam satu Wilayah Kerja

Penyuluh Pertanian (WKKP) Medan Krio. Terdapat dugaan adanya perbedaan

partisipasi pada peternak di kelompok tersebut sehingga peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian.

Berdasarkan data-data dan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk

mengetahui tingkat partisipasi petani/peternak kelompok tani komoditas ternak

sapi di kelompok tani Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Kutalimbaru.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana tingkat partisipasi peternak pada kelompok tani?

2. Bagaimana hubungan antara karakteristik peternak dengan partisipasinya

di kelompok tani ?

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui tingkat partisipasi peternak di kelompok tani.

2. Mengetahui hubungan antara karakteristik peternak dengan partisipasinya

di kelompok tani.

Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna kepada pihak-pihak

yang terkait, seperti di bawah ini:

1. Bagi kelompok tani dapat menjadi bahan evaluasi bagi tiap peternak,

sehingga ke depan dapat menjadi lebih baik.

2. Bagi pemerintah/instansi terkait dapat menjadi sumber informasi untuk

membuat kebijakan-kebijakan tentang kelompok tani.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 15: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

3. Bagi akademisi dapat menjadi refrensi dan bahan pertimbangan untuk

penelitian selanjutnya.

4. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang

kelompok tani.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 16: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

TINJAUAN PUSTAKA

Kelompok Tani

Kelompok tani adalah organisasi di tingkat petani yang melakukan usaha

agribisnis yang mempunyai peran dalam meningatkan pembangunan dan

diharapkan dapat berfungsi sebagai unitusaha tani, unit usaha pengolahan, unit

usaha sarana dan prasarana produksi, unit usaha pemasaran dan unit usaha

keuangan mikro serta unit jasa penunjang lainnya. Menurut Peraturan Menteri

Pertanian Republik Indonesia nomor 67/Permentan/sm.050/12/2016, Kelompok

Tani yang selanjutnya disebut Poktan adalah kumpulan petani/peternak/pekebun

yang dibentuk oleh para petani atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan

kondisi lingkungan sosial, ekonomi, dan sumberdaya, kesamaan komoditas dan

keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Beberapa

fungsi dari poktan/kelompok tani yaitu sebagai :

1. Kelas belajar

Poktan (Kelompok Tani) merupakan wadah belajar mengajar bagi anggota

untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap agar tumbuh dan

berkembang menjadi usahatani yang mandiri melalui pemanfaatan dan akses

kepada sumber informasi dan teknologi sehingga dapat meningkatkan

produktivitas, pendapatan serta kehidupan yang lebih baik.

2. Wahana kerja sama

Poktan merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama, baik di antara sesama

petani dalam Poktan dan antarpoktan maupun dengan pihak lain, sehingga

diharapkan usahatani lebih efisien dan mampu menghadapi ancaman,

tantangan, hambatan serta lebih menguntungkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 17: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

3. Unit produksi

Usahatani masing-masing anggota Poktan secara keseluruhan merupakan satu

kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi usaha,

dengan menjaga kuantitas, kualitas dan kontinuitas.

Menurut Pambudy (2006), secara garis besar fungsi dan peran

kelembagaan dan organisasi petani dalam kerangka sistem agribisnis yaitu

mencakup subsistem agribisnis hulu sampai dengan subsistem pemasaran.

Masing-masing kerangka subsistem baik lembaga pertanian maupun organisasi

petani mempunyai peranan yang saling terkoordinasi. Terdapat beberapa

kelembagaan petani yang mempunyai peranan dalam pengembangan agribisnis.

Bentuk-bentuk kelembagaan petani dari sekian banyak lembaga yang ada

diantaranya adalah kelompok tani, Gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan

koperasi.

Partisipasi

Secara umum partisipasi dapat diartikan sebagai keikutsertaan dalam

berbagai kegiatan. Partisipasi adalah proses aktif dan inisiatif yang diambil dari

warga komunitas, dibimbing oleh cara berfikir mereka sendiri, dengan

menggunakan sarana dan proses (lembaga dan mekanisme) dimana mereka dapat

menegaskan kontrol secara efektif. Titik tolak dari partisipasi adalah memutuskan,

bertindak, kemudian merefleksikan tindakan tersebut sebagai subjek yang sadar.

Peran serta tersebut disertai dengan kesadaran kritis yang menumbuhkan daya

kreatif dalam dirinya sendiri. Masyarakat diberi kemampuan untuk

mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan, serta kemampuan untuk mengelola

potensi yang dimiliki secara mandiri (Nuryanti 2013).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 18: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Slamet (2003) menyatakan bahwa partisipasi masyarakat

dalampembangunan dapat diartikan sebagai ikut sertanya masyarakat dalam

pembangunan,ikut dalam kegiatan-kegiatan pembangunan, dan ikutserta

memanfaatkan danmenikmati hasil-hasil pembangunan. Sementara itu, Allport

dalam Sastropoetro (1986) menyatakan bahwa seseorang yang berpartisipasi

sebenarnya mengalamiketerlibatan dirinya atau egonya yang sifatnya lebih

daripada keterlibatan dalampekerjaan atau tugas saja. Dengan keterlibatan dirinya,

berarti keterlibatan pikirandan perasaannya. Davis dalam Sastropoetro (1986)

mengemukakan bahwapartisipasi sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan

emosi atau perasaanseseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya

untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha pencapaian tujuan

serta turut bertanggungjawab terhadap usaha yang bersangkutan.

Nasdian (2014) juga memaparkan bahwa partisipasi dalam pengembangan

komunitas harus menciptakan peran serta yang maksimal dengan tujuan agar

semua orang dalam masyarakat tersebut dapat dilibatkan secara aktif pada proses

dan kegiatan masyarakat. Partisipasi masyarakat menggambarkan bagaimana

terjadinya pembagian ulang kekuasaan yang adil (redistribution of power) antara

penyedia kegiatan dan kelompok penerima kegiatan. Partisipasi masyarakat

bertingkat sesuai dengan gradasi, derajat wewenang, dan tanggung jawab yang

dapat dilihat dalam proses pengambilan keputusan.

Nasution (2009) menyatakan bahwa partisipasi masyarakat dibedakan

menjadi 3 (tiga) jenjang, yakni :

1. Partisipasi dalam proses merencanakan dan memutuskan; Partisipasi dalam

tahap ini menyangkut perencanaan program pembangunan apa yang akan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 19: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

dilaksanakan masyarakat desa yang terkait dengan kebutuhan utama

masyarakat. Pada tahap ini, masyarakat diminta untuk menyampaikan

pendapatnya, pemikiran dan sarannya untuk pembangunan desa.

2. Partisipasi dalam pelaksanaan; Partisipasi dalam pembangunan ini dapat

dilakukan melalui keikutsertaan masyarakat dalam memberikan kontribusi

guna menunjang pelaksanaan pembangunan yang berwujud tenaga, uang,

barang, material ataupun informasi yang berguna bagi pelaksanaan

pembangunan.

3. Partisipasi dalam memanfaatkan hasil; Setiap usaha bersama manusia dalam

pembangunan ditujukan untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama anggota

masyarakat. Oleh karena itu, anggota masyarakat berhak berpartisipasi dalam

menikmati setiap usaha bersama yang ada.

Rasyida (2011) membagi partisipasi menjadi beberapa tahapan, yaitu:

1. Tahap perencanaan, diwujudkan dengan keikutsertaan masyarakat dalam rapat-

rapat.

2. Tahap pelaksanaan, merupakan tahap terpenting dalam pembangunan, karena

inti dari pembangunan adalah pelaksanaanya. Wujud nyata partisipasi pada

tahap ini digolongkan menjadi tiga, yaitu partisipasi dalam bentuk sumbangan

pemikiran, sumbangan materi, dan tindakan sebagai anggota proyek.

3. Tahap monitoring dan evaluasi, partisipasi masyarakat pada tahap ini

merupakan umpan balik yang dapat memberi masukan demi perbaikan

pelaksanaan proyek selanjutnya.

4. Tahap menikmati hasil, dapat dijadikan indikator keberhasilan partisipasi

masyarakat pada tahap perencanaan dan pelaksanaan proyek. Selain itu,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 20: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

dengan melihat posisi masyarakat sebagai subjek pembangunan, maka semakin

besar manfaat proyek dirasakan, berarti proyek tersebut berhasil mengenai

sasaran.

Dalam kegiatan pembangunan,partisipasi masyarakat merupakan

perwujudan dari kesadaran dan kepedulian serta tanggung jawab terhadap

pentingnya pembangunan. Hal tersebut dimaksudkan bahwa dengan adanya

partisipasi yang diberikan, berarti mereka menyadari bahwa kegiatan

pembangunan bukanlah sekedar kewajiban yang dilaksanakan oleh pemerintah

melainkan melibatkan adanya partisipasi dari masyarakat yang akan diperbaiki

mutu hidupnya.

Terdapat empat macam kegiatan yang menunjukkan partisipasi masyarakat

di dalam kegiatan pembangunan, yaitu partisipasi dalam perencanaan dan

pengambilan keputusan, partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan, partisipasi dalam

pemantauan dan evaluasi, serta partisipasi dalam pemanfaatan hasil-hasil

program.(Theresia et al., 2014)

1. Partisipasi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan perlu ditumbuhkan dengan

membuat forum yang memungkinkan untuk adanya partisipasi dari masyarakat

secara langsung dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan program

pembangunan di wilayah atau desa tersebut. Partisipasi pada tahap ini terutama

berkaitan dengan penentuan alternatif dengan masyarakat berkaitan dengan

gagasan atau ide yang menyangkut kepentingan bersama. Wujud partisipasi

dalam pengambilan keputusan ini antara lain seperti ikut menyumbangkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 21: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

gagasan atau pemikiran, kehadiran dalam rapat, diskusi dan tanggapan atau

penolakan terhadap program yang ditawarkan.

2. Partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan dapat diartikan sebagai suatu

partisipasi masyarakat banyak untuk sukarela dalam menyumbangkan tenaga di

dalam kegiatan pembangunan tersebut. Partisipasi dalam tahap ini meliputi

menggerakan sumber daya dana, kegiatan administrasi, koordinasi dan

penjabaran program. Partisipasi dalam pelaksanaan merupakan kelanjutan dari

rencana yang telah digagas sebelumnya, baik yang berkaitan dengan

perencanaan, pelaksanaan maupun tujuan.

3. Partisipasi dalam pemanfaatan hasil pembangunan

Partisipasi dalam pemanfaatan hasil pembangunan merupakan unsur

terpenting. Karena tujuan dari pembangunan yaitu untuk memperbaiki mutu

hidup masyarakat. Selain itu, pemanfaatan hasil pembangunan juga akan

merangsang kemauan dan kesukarelaan masyarakat untuk ikut berpartisipasi

dalam setiap kegiatan pembangunan. Namun pada kenyataannya, partisipasi

dalam pemanfaatan hasil pembangunan sering kurang mendapat perhatian dari

pemerintah. Pemerintah menganggap bahwa selesainya program pembangunan

maka sudah jelas masyarakat dapat menerima manfaatnya. Padahal, seringkali

masyarakat justru tidak memahami manfaat dari program pembangunan secara

langsung. Partisipasi dalam pengambilan manfaat tidak lepas dari hasil

pelaksanaan yang telah dicapai baik yang berkaitan dengan kualitas maupun

kuantitas. Dari segi kualitas dapat dilihat dari output, sedangkan dari segi

kuantitas dapat dilihat dari persentase keberhasilan program.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 22: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

4. Partisipasi dalam pemantauan dan evaluasi pembangunan

Kegiatan pemantauan dan evaluasi pembangunan merupakan salah satu

kegiatan yang sangat dibutuhkan. Dalam kegiatan ini partisipasi masyarakat

sangat diperlukan dalam mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan

perkembangan kegiatan pembangunan. Berkembangnya suatu partisipasi dari

masyarakat di dalam suatu kegiatan pembangunan tidaklah lepas dari adanya

unsur-unsur pokok ini, yaitu adanya kesempatan yang diberikan kepada

masyarakat untuk ikut berpartisipasi, adanya kemauan yang timbul dari suatu

masyarakat untuk ikut berpartisipasi serta adanya kemampuan yang dimiliki

suatu masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Partisipasi dalam tahap evaluasi ini

berkaitan dengan pelaksanaan program yang sudah direncanakan sebelumnya.

Partisipasi dalam evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui ketercapaian

program yang sudah direncanakan sebelumnya.

Thompson (2003) memaparkan keuntungan dari partisipasi masyarakat.

Keuntungan dari partisipasi masyarakat adalah:

1. Partisipasi memperluas basis pengetahuan dan representasi. Dengan mengajak

masyarakat dengan spektrum yang lebih luas dalam proses pembuatan

keputusan, maka partisipasi dapat: (a) meningkatkan representasi dari

kelompok-kelompok komunitas, khususnya kelompok yang selama ini

termarjinalisasikan, (b) membangun perspektif yang beragam yang berasal dari

beragam stakeholders, (c) mengakomodir pengetahuan lokal, pengalaman, dan

kreatifitas, sehingga memperluas kisaran ketersediaan pilihan alternatif.

2. Partisipasi membantu terbangunnya transparansi komunikasi dan hubungan-

hubungan kekuasaan di antara para stakeholders. Dengan melibatkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 23: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

stakeholders dan berdiskusi dengan pihak-pihak yang akan menerima atau

berpotensi menerima akibat dari suatu kegiatan/proyek, hal itu dapat

menghindari ketidakpastian dan kesalahan interpretasi tentang suatu isu/

masalah.

3. Partisipasi dapat meningkatkan pendekatan iteraktif dan menjamin bahwa

solusi didasarkan pada pemahaman dan pengetahuan lokal. Dengan membuka

kesempatan dalam proses pengambilan keputusan, maka para pembuat

keputusan dapat memperluas pengalaman masyarakat dan akan memperoleh

umpan balik dari kalangan yang lebih luas. Dengan demikian, kegiatan yang

dilakukan akan lebih relevan dengan kepentingan masyarakat lokal dan akan

lebih efektif.

4. Partisipasi akan mendorong kepemilikan lokal, komitmen dan akuntabilitas.

Pelibatan masyarakat lokal dapat membantu terciptanya hasil (outcomes) yang

berkelanjutan dengan menfasilitasi kepemilikan masyarakat terhadap proyek

dan menjamin bahwa aktivitas-aktivitas yang mengarah pada keberlanjutan

akan terus berlangsung. Hasil yang diperoleh dari usaha-usaha kolaboratif lebih

mungkin untuk diterima oleh seluruh stakeholders.

5. Partisipasi dapat membangun kapasitas masyarakat dan modal sosial.

Pendekatan partisipatif akan meningkatkan pengetahuan dari tiap stakeholders

tentang kegiatan /aksi yang dilakukan oleh stakeholders lain. Pengetahuan ini

dan ditambah dengan peningkatan interaksi antar sesama stakeholders akan

meningkatkan kepercayaan diantara para stakeholders dan memberikan

kontribusi yang positif bagi peningkatan modal sosial.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 24: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Selain itu, terdapat faktor lain yang juga berpengaruh terhadap partisipasi

masyarakat dalam suatu kegiatan pembangunan yaitu faktor internal atau yang

biasa disebut dengan karakteristik individu dan faktor eksternal. Faktor eksternal

tersebut menurut Yulianti (2012) yaitu pengaruh yang berasal dari luar kelompok

yakni adanya suatu peran pemerintah, pengurus kelurahan, tokoh masyarakat dan

peran dari fasilitator yang juga dapat mempengaruhi tingkat partisipasi

masyarakat dalam kegiatan pembangunan. Kemudian dijelaskan kembali oleh

Girsang (2012) bahwa faktor eksternal lainnya yang juga mendukung tingkat

partisipasi adalah kepemimpinan dan informasi atau komunikasi.

Karakteristik

Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat terdiri dari faktor

dari dalam masyarakat (internal) dan faktor dari luar masyarakat (eksternal).

Faktor-faktor internal adalah berasal dari dalam kelompok masyarakat sendiri,

yaitu individu-individu dan kesatuan kelompok didalamnya, termasuk faktor

sosial ekonomi individu. Tingkah laku individu berhubungan erat atau ditentukan

oleh ciri-ciri sosiologis seperti umur, jenis kelamin, pengetahuan, pekerjaan dan

penghasilan. Karakteristik individu atau faktor internal yang dapat mempengaruhi

partisipasi adalah mencakup umur, tingkat pendidikan, jumlah beban keluarga,

jumlah pendapatan, dan pengalaman.(Pangestu,1995)

Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhammad (2017),

yang menyatakan bahwa karakteristik pendidikan peternak tidak menunjukkan

adanya hubungan korelasi yang signifikan dengan tingkat partisipasi. Hal tersebut

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 25: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

didasarkan karena kondisi mayoritas peternak memiliki pendidikan yang relatif

seragam atau sama sehingga tidak menunjukkan adanya korelasi yang

berhubungan antara pendidikan dengan partisipasi dari peternak.

Umur

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Farida et al. (2015),

umur dengan partisipasi menunjukkan tidak adanya hubungan korelasi yang

signifikan. Haltersebut disebabkan karena umur tidak memberikan dampak

perubahan pada diri responden. Responden pada tingkatan umur berapapun tidak

menentukan partisipasinyadalam kegiatan. Umur erat kaitannya dengan

pengalaman, tetapi tidak menjamin partisipasinya, sehingga semakin tidak

produktif umur seseorang belum tentu partisipasinya rendah begitu pula dengan

responden yang umur produktif belum tentu partisipasinya tinggi.

Tanggungan Keluarga

Dari hasil penelitian yang dilakukan Bambang et al. (2006), menunjukkan

bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah tanggungan

keluarga dengan partisipasi anggota. Beliau menyatakan bahwaberapapun jumlah

tanggungan keluarga anggota, tidak berhubungan dengan tingkat partisipasi

anggota dalam mengikuti proyek karena keputusan untuk berpartisipasi. Dalam

kegiatan proyek yang berperan paling besar ditentukan oleh masyarakat penerima

bantuan itu sendiri.

Pendapatan

Dari hasil penelitian yang dilakukan Hadi et al. (2014) yang menunjukkan

bahwa penghasilan atau pendapatan masyarakat tidak menunjukkan adanya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 26: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

pengaruh atau hubungan yang nyata dengan partisipasi masyarakat dalam program

pembangunan desa. Hal ini dikarenakan jenis dari pekerjaan masyarakat tersebut

relatif seragam atau homogen serta tingkat pendapatan masyarakat tersebut

hampir sama. Sehingga tingkat keaktifan atau partisipasi dari masyarakat tidak

ditentukan oleh pendapatan individu masyarakat tersebut.

Pengalaman beternak

Mikael (2006) menyatakan dalam penelitiannya tentang faktor yang

mempengaruhi partisipasi petani menunjukkan bahwa karakteristik berupa

pengalaman beternak atau lama beternak berpengaruh nyata terhadap partisipasi

petani dalam melaksanakan uji coba pakan paternak sapi potong. Pengalaman

yang dimiliki oleh petani peternak tentu akan memudahkan seseorang petani

dalam melaksanakan usaha ternaknya, serta akan dapat menentukan alternatif

untuk mencapai tujuannya. Disamping itu petani telah memiliki ilmu pengetahuan

lama pada tahun-tahun yang silam sehingga petani dapat membuat suatu

perbandingan pada pengetahuan pada saat sekarang.

Motivasi

Menurut Alfarez et al. (2012), seseorang yang memiliki motivasi dalam

bekerja maka dirinya berusaha untuk dapat memenuhi apa yang menjadi

kebutuhannya sehingga menghasilkan kinerja yang maksimal. Begitu pula apabila

kebutuhannya telah terpenuhi maka muncul rasa motivasi yang tinggi agar

kebutuhannya dapat terus terpenuhi dan yang pada akhirnya nanti kembali akan

menghasilkan kinerja yang maksimal. Selain itu apabila kinerja yang dihasilkan

maksimal maka dirinya kembali memperoleh apa yang menjadi kebutuhannya dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 27: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

rasa motivasi yang telah dimilikinya menjadi lebih tinggi lagi. Suatu kinerja

yang maksimal dapat dicapai melalui adanya motivasi kerja yang tinggi. Maka

dapat disimpulkan bahwa motivasi memiliki pengaruh besar sebagai daya

dorong dalam memunculkan kemauan seseorang dalam mencapai kinerja yang

maksimal.

Definisi Operasional

1. Karakteristik

Karakteristik anggota kelompok yaitu sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimiliki

anggota yang ditampilkan melalui pola pikir dan pola sikap terhadap

lingkungannya, yaitu umur, pendidikan, jumlah tanggugan keluarga, pengalaman

beternak, pendapatan dan motivasi.

2. Partisipasi

Partisipasi peternak yaitu keikutsertaan peternak dalam semua tahapan

kegiatan-kegiatan yang ada dalam kelompok. Tingkat partisipasi terdiri dari empat

tahapan yaitu tahap pengambilan keputusan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi

dan tahap menikmati hasil.

3. Kelompok tani

Kelompok tani adalah organisasi di tingkat petani yang melakukan usaha

agribisnis yang mempunyai peran dalam meningatkan pembangunan dan

diharapkan dapat berfungsi sebagai unitusaha tani, unit usaha pengolahan, unit

usaha sarana dan prasarana produksi, unit usaha pemasaran dan unit usaha

keuangan mikro serta unit jasa penunjang lainnya. (Deptan, 2016). Kelompok tani

yang akan diteliti yaitu kelompok tani yang memiliki komoditas ternak sapi yang

berada di kecamatan Sunggal dan Kutalimbaru.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 28: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

4. Peternak

Peternak/petani adalah komponen dalam kelompok tani yang melakukan

kegiatan-kegiatan kelompok. Petani/peternak yang di wawancarai yaitu peternak

yang sudah disepakati bersama oleh kelompok untuk mengelola bantuan ternak

sapi dari pemerintah.

5. Partisipasi pada tahap perencanaan

Partisipasi pada tahap perencanaan adalah keikutsertaan peternak dalam

rapat-rapat/pertemuan dan perencanaan program yang ada di dalam kelompok tani

6. Partisipasi pada tahap pelaksanaan

Partisipasi pada tahap pelaksanaan adalah keikutsertaan responden dalam

pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan, khususnya dalam pemeliharaan

ternak sapi.

7. Partisipasi pada tahap evaluasi

Partisipasi pada tahap evaluasi adalahkeikutsertaan responden dalam

menilai kinerja dari keseluruhan kegiatan pemeliharaan ternak sapi di kandang

dan kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan pemeliha ternak sapi bantuan

pemerintah.

8. Partisipasi pada tahap menikmati hasil

Partisipai pada tahap menikmati hasil adalah keikutsertaan atau

keterlibatan responden dalam merasakan manfaat yang diterima di dalam

kelompok

Kerangka Pemikiran

Kelompok Tani adalah kumpulan petani/peternak yang dibentuk atas dasar

kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 29: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.

Tujuan dari adanya kelompok yaitu untuk membantu pemerintah menjalankan

program-program (up bottom) untuk membantu pembangunan nasional melalui

sektor pertanian. Keberhasilan kelompok tani ditunjang oleh dua faktor, yaitu

internal dan eksternal. Faktor Internal berarti dari dalam kelompok tersebut, yaitu

sumber daya manusianya ataupun orang-orang yang terdapat di dalam kelompok

tersebut. Apabila anggota-anggota memiliki kerjasama dan partisipasi yang baik,

maka dapat dikatakan bahwa kelompok tersebut dapat diberdayakan untuk

program-program pemerintah. Faktor eksternal yaitu dari bimbingan PPL ataupun

dari pendampingan lain.

Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian

: Berhubungan : Menetukan kualitas

Kelompok tani yang akan diteliti yaitu kelompok tani yang memiliki

komoditas ternak sapi yang berada di kecamatan Sunggal dan Kutalimbaru.

Kelompok Tani

Tingkat partisipasi : 1. Tahap

perencanaan 2. Tahap

pelaksanaan 3. Tahap evaluasi 4. Tahap menikmati

hasil

Karateristik : 1. Umur 2. Pendidikan 3. Tanggungan

keluarga 4. Pendapatan 5. Pengalaman

beternak 6. Motivasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 30: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Dalam partisipasi anggota kelompok, terkhususnya kelompok tani yang

komoditasnya adalah ternak sapi, diduga terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi tingkat partisipasi anggota di dalam kelompoknya. Antara lain

umur, tingkat pendidikan, pengalaman beternak, pendapatan dan jumlah

tanggungan keluarga. Sesuai dengan Pangestu (1995) bahwa karakteristik individu

atau faktor internal yang dapat mempengaruhi partisipasi adalah mencakup umur,

tingkat pendidikan, jumlah beban keluarga, jumlah pendapatan, dan pengalaman

berkelompok. Mikael (2006) menyatakan bahwa karakteristik berupa pengalaman

beternak atau lama beternak berpengaruh nyata terhadap partisipasi petani dalam

melaksanakan uji coba pakan ternak sapi potong. Diduga bahwa semakin tinggi

(senior) umur, maka tingkat partisipasi dari anggota tersebut lebih tinggi. Begitu

juga dengan tingkat pendidikan. Semakin tinggi jenjang pendidikan anggota,

maka semakin baik pula tingkat partisipasinya di kelompok. Semaki tinggi

pengalaman anggota, terkhususnya beternak diduga akan semakin tinggi tingkat

partisipasinya. Semakin tinggi jumlah pendapatan keluarganya, diduga akan

semakin tinggi tingkat partisipasinya. Jika jumlah tanggungan (jiwa) keluarganya

banyak, diduga anggota kelompok tersebut akan memiliki sikap tanggung jawab

sehingga akan membuatnya memiliki partisipasi yang baik dalam kelompok

tersebut. Dan diduga motivasi individu anggota juga berhubungan dengan

partisipasi aktifnya di kelompok tani.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 31: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada kelompok tani yang terdapat di Kecamatan

Sunggal dan kecamatan Kutalimbaru.Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja

(Purposive) dengan mempertimbangkan saran/rekomendasi dari Balai Penyuluhan

Pertanian (BPP) Kecamatan Sunggal dan Kutalimbaru. Adapun nama kelompok

tersebut yaitu Karya Jaya, Subur, Ciawi dan Tani Maju yang sudah memenuhi

kriteria penelitian. Adapun kriteria terhadap kelompok tersebut yaitu:

- Penerima bantuan ternak sapi dari pemerintah

- Melaksanakan pemeliharaan minimal satu tahun

- Memiliki kandang kelompok

Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2018 - Februari 2019

Pengambilan Sampel

Responden dari penelitian ini adalah semua peternak yang sudah

disepakati bersama oleh kelompok untuk mengelola bantuan ternak sapi dari

pemerintah. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan secara

purposive sampling atau secara sengaja dengan pertimbangan karena merekalah

yang paling dapat untuk memberikan informasi dan jawaban terhadap pertanyaan.

Sesuai dengan pernyataan Sugiyono (2010), yang menyatakan bahwa teknik

purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan

pertimbangan tertentu yaitu dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 32: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer mengenai karakteristik peternak dan tingkat partisipasinya

diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan

kuisioner.Data primer yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini akan

dijabarkan sebagai berikut:

1. Karakteristik anggota kelompok, yaitu sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimiliki

anggota yang ditampilkan melalui pola pikir dan pola sikap terhadap

lingkungannya. Karakteristik peternak tersebut yaitu:

a. Umur, yaitu usia responden yang dikategorikan menjadi tiga yaitu 15-

30 tahun (usia muda), 31-45 tahun (usia dewasa), dan 46 tahun ke

atas ( tergolong tua). ( Sakinah, 2004 )

b. Pendidikan, yaitu tingkat pendidikan peternak mulai dari tidak

sekolah, tamat SD (Sekolah Dasar) /sederajat, tamat SMP (Sekolah

Menengah Pertama)/sederajat, tamat SMA (Sekolah Menengah Atas)/

Sederajat, dan tamat perguruan tinggi (PT).

c. Jumlah tanggungan keluarga yaitu jumlah jiwa yang dihidupi atau

dinafkahi.

d. Pengalaman beternak, yaitu lama waktu (tahun) peternak memiliki

pengalaman beternak, baik di kelompok maupun ternak pribadi.

e. Pendapatan yaitu jumlah rupiah pemasukan atau pendapatan yang

diperoleh peternak berdasarkan pekerjaan yang sedang dikerjakannya

saat ini ataupun dihitung berdasarkan rata-rata keseluruhan

pengeluarannya selama satu bulan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 33: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

f. Motivasi adalah hasrat atau alasan di dalam diri seseorang yang

menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan (Malthis, 2001)

2. Partisipasi peternak yaitu keikutsertaan peternak dalam semua tahapan

kegiatan-kegiatan yang ada dalam kelompok. Tingkat partisipasi terdiri dari

empat tahapan yaitu tahap pengambilan keputusan, tahap pelaksanaan, tahap

evaluasi dan tahap menikmati hasil.

Data sekunder diperoleh dari Petugas Penyuluh Lapang (PPL), Balai

Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sunggal dan Kutalimbaru, dokumen-

dokumen atau inventaris kelompok dan informasi-informasi dari internet.

Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini memiliki pengolahan data secara kuantitatif dan akan di

jelaskan secara kualitatif. Analisis data secara kuantitatif diolah menggunakan

aplikasi SPSS ( Statistical Product and Service solution)for windows. Aplikasi ini

digunakan untuk melakukan uji statistik dengan menggunakan uji Rank Spearman

Correlation yaitu untuk melihat signifikansi hubungandan melihat kekuatan

hubungan antara karakteristik dan partisipasi.Data yang diperoleh akan disajikan

dalam bentuk tabel dan di jelasan secara Deskriptif. Proses pengolahan data

digunakan dengan cara :Input data > proses >output. Rumus rank spearman yaitu

nn

dirs

n

i

−−=∑=31

261

Keterangan : rs : Koefisien Korelasi Rank Spearman di : Selisih antara peringkat n : Jumlah sampel 1 dan 6 : Konstanta

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 34: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Menurut Raharjo (2015), dasar pengambilan keputusan dalam uji Korelasi

Spearman adalah sebagai berikut.

1. Jika nilai signifikan < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi

yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.

2. Sebaliknya, jika nilai signifikan > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.

Adapun kriteria penafsirannya adalah :

1. 0,00 sampai 0,20 artinya : hampir tidak ada korelasi

2. 0,21 sampai 0,40 artinya : korelasi rendah

3. 0,41 sampai 0,60 artinya : korelasi sedang

4. 0,61 sampai 0,80 artinya : korelasi tinggi

5. 0,81 sampai 1,00 artinya : korelasi sempurna

Data karakteristik peternak dan data tingkat partisipasi peternak akan

diolah secara deskriptif dan ditampilkan melalui tabel.

Kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk

oleh para petani atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan

sosial, ekonomi, dan sumberdaya, kesamaan komoditas, dan keakraban untuk

meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.

Dalam penelitian ini kelompok tani yang dilakukan penelitian adalah

kelompok taniyang memiliki komoditas ternak sapi yang diperoleh dari bantuan

pemerintah, dengan pemeliharaan minimal satu tahunjuga kelompok tani yang

memiliki kandang ternak kelompok.

Peternak/petani adalah komponen dalam kelompok tani yang melakukan

kegiatan-kegiatan kelompok. Petani/peternak yang di wawancarai yaitu peternak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 35: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

yang sudah disepakati bersama oleh kelompok untuk mengelola bantuan ternak

sapi dari pemerintah.

Karateristik petani/peternak yaitu sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimiliki

anggota yang ditampilkan melalui pola pikir dan pola sikap terhadap

lingkungannya. Dalam penelitain ini karekteristik tersebut yaitu umur, pendidikan,

jumlah tanggungan, pengalaman beternak, pendapatan dan motivasi. Karakteristik

tersebut diduga memiliki hubungan dengan tingkat partisipasi di kelompok tani.

Partisipasi peternak yaitu keikutsertaan peternak dalam semua tahapan

kegiatan-kegiatan yang ada dalam kelompok. Tingkat partisipasi terdiri dari empat

tahapan yaitu tahap pengambilan keputusan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi

dan tahap menikmati hasil.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 36: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelompok tani yang berada di kecamatan

Sunggal dan Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang yaitu kelompok tani

Karya Jaya, kelompok tani Subur, kelompok tani Ciawi dan kelompok tani Tani

Maju 1, yang merupakan Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) Balai

Penyuluhan Pertanian (BPP) Medan Krio. Kelompok tani tersebut berada di

daerah perkebunan dan pertanian yang sebagian besar masyarakatnya bermata-

pencarian sebagai petani.

Kecamatan Sunggal

Kecamatan Sunggal memiliki luas wilayah 92,52 km persegi degan letak

20 s/d 40 m di atas permukaan laut. Rata-rata hujan yaitu 12 hari dan rata-rata

curah hujan 232mm. Batas-batas wilayah yaitu berbatasan dengan kecamatan

Hamparan Perak dan kecamatan Labuhan Deli di sebelah utara, berbatasan dengan

kecamatan Pancur Batu dan kecamatan Kutalimbaru di sebelah selatan.

(Badan Pusat Statistik Kecamatan Sunggal, 2016)

Kecamatn Kutalimbaru

Kecamatan Kutalimbaru memiliki luas 174,92 km persegi. Daerah ini

umumnya daerah dataran rendah dengan keadaan tanahnya sebagian berbukit-

bukit yang dapat ditanami tanaman pangan dan perkebunan. Daerah ini beriklim

sedang yang terdiri dari musim hujan dan musim kemarau. Batas wilayahnya

berbatasan dengan kecamatan Sunggal dan kecamatan Pancur Batu di sebelah

utara dan kecamatan Sibolangit di sebelah selatan. (Badan Pusat Statistik

Kecamatan Kutalimbaru, 2016)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 37: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Kelompok Ciawi

Kelompok tani ciawi berada di kecamatan Kutalimbaru desa Sei Mencirim

yang merupakan penerima bantuan ternak sapi dari pemerintah. Dari data Balai

Penyuluhan Pertanian (BPP) WKPP kecamatan Sunggal dan Kutalimbaru

kelompok ini dibentuk tahun 2001. Menerima bantuan tenak sapi dari Provinsi

Program SIWAB (Sapi Induk Wajib Bunting) pada tahun 2017 sebanyak 25 ekor.

Pada tahun 2019 jumlah ternaknya sebanyak 34 ekor. Jenis ternaknya yaitu

Brahman Cross. Kelompok ini juga memiliki mesin chooper, hijauan pakan

ternak yaitu rumput odot di sekitar daerah kandang dan di lahan milik peternak.

Saat ini jumlah peternak yang bertanggungjawab mengerjakan bantuan tersebut

adalah sebanyak 14 orang. Setiap peternak memiliki tugas mencari pakan ternak,

membersihkan ternak dan kandang, serta menjaga ternak di malam hari secara

bergantian.

Kelompok Tani Maju 1

Kelompok tani maju 1 berada di kecamatan Kutalimbaru di desa Kampung

Toba yang merupakan penerima bantuan ternak dari pemerintah. Dari data balai

penyuluhan pertanian (BPP) WKPP kecamatan Sunggal dan Kutalimbaru

kelompok ini dibentuk tahun 1990. Menerima bantuan tenak sapi dari Kabupaten

pada tahun 2017 sebanyak 10 ekor. Jenis ternaknya yaitu peranakan ongol (PO).

Kelompok ini menanam hijauan yaitu rumput odot di sekitaran kandang.Saat ini

jumlah peternak yang bertanggungjawab mengerjakan bantuan tersebut adalah

sebanyak 5 orang. Peternak tersebut bertanggungjawab dalam menyediakan

pakan, membersihkan kandang dan menjaga ternak.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 38: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Kelompok Karya Jaya

Kelompok tani ini berada di kecamatan Sunggal desa Sei Mencirim yang

merupakan penerima bantuan ternak sapi dari pemerintah. Dari data Balai

Penyuluhan Pertanian (BPP) WKPP kecamatan Sunggal dan Kutalimbaru

kelompok ini dibentuk tahun 1987. Menerima bantuan tenak sapi dari

Kabupatenpada tahun 2017 sebanyak 10 ekor, akan tetapi ketika awal

pemeliharaan terdapat 1 ekor ternak yang mati dikarenakan pada saat sampai di

kandang kondisi ternak tersebut sudah kurang sehat. Jenis ternaknya yaitu

Peranakan Ongol (PO). Saat ini jumlah peternak yang bertanggungjawab

mengerjakan bantuan tersebut adalah sebanyak 3 orang. Hal ini dikrenakan

beberapa orang sebelumnya mengundurkan diri dari penanggugjawab ternak.

Setiap peternak memiliki tugas mencari pakan ternak, membersihkan ternak dan

kandang, serta menjaga ternak.

Kelompok Subur

Kelompok tani ini berada di kecamatan Sunggal desa Medan Krio yang

merupakan penerima bantuan ternak sapi dari pemerintah. Dari data Balai

Penyuluhan Pertanian (BPP) WKPP Kecamatan Sunggal dan Kutalimbaru

Kelompok ini dibentuk tahun 1979. Menerima bantuan ternak sapi dari

Kabupatenpada tahun 2017 sebanyak 8 ekor. Jenis ternaknya yaitu Peranakan

Ongol (PO). Saat ini jumlah peternak yang bertanggungjawab mengerjakan

bantuan tersebut adalah sebanyak 1 orang. Hal ini dikarenakan beberapa orang

sebelumnya mengundurkan diri dari penanggugjawab dikarenakan permasalahan

internal dalam kelompok.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 39: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Karakteristik Peternak

Berikut adalah keadaan dari peternak diantaranya umur, pendidikan,

tangungan keluarga, pengalaman beternak, pendapatan dan motivasi dapat di

gambarkan dengan tabel berikut ini.

Tabel 1. Karakteristik peternak sapi bantuan Pemerintah di kelompok tani Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Kutalimbaru No Karakteristik Jumlah

(orang) Persentasi (%)

1. Umur 15-30 tahun (muda) 31-45 tahun (dewasa) >46 tahun (tua)

1 15 7

4,3 65,3 30,4

2. Pendidikan Tidak sekolah/tidak tamat SD Tamat SD Tamat SMP sederajat Tamat SMA sederajat Tamat Perguruan tinggi

1 5 2 13 2

4,3 21,7 8,7 56,5 8,8

3. Tanggungan Keluarga Tidak memiliki 1-2 jiwa 3-4 jiwa ≥5 jiwa

1 3 14 5

4,4 13,0 60,9 21,7

4. Pengalaman Beternak 1-3 tahun 4-6 tahun ≥7 tahun

7 4 12

30,4 17,4 52,2

5. Pendapatan ≤ Rp 1.000.000 Rp 1.100.000 - Rp 1.500.000 Rp 1.600.000 - Rp 2.000.000 ≥ RP 2.000.000

7 4 12 -

30,4 17,4 52,2

-

6. Motivasi -Memperoleh ternak sapi/tabungan -Menambah wawasan/pengalaman beternak -Membantu/mendukung program pemerintah

15 2 6

65,2 8,7 26,1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 40: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Karakteristik umur peternak sebagian besar berusia 31- 45 tahun yang

tergolong usia dewasa. Tingkat pendidikan peternak sebagian besar tamat SMA.

Sebagian besar peternak memiliki jumlah anak 3 sampai 4 orang. Para peternak

memiliki pengalaman beterak lebihdari 7 tahun sebanyak 12 orang. Pendapatan

peternak sebagian besar adalah sekitar Rp.1.600.000- Rp 2.000.000. Motivasi dari

peternak dalam mengerjakan program bantuan tersebut sebagian besar adalah agar

mendapatkan ternak sapi yang dijadikan sebagai tabungan keluarga. Selebihnya

mereka memiliki motivasi agar menambah pengalaman serta membantu program

pemerintah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 41: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Partisipasi

Tingkat partisipasi dari peternak dapat diketahui dengan melihat keaktifan

nya dalam kegiatan-kegiatan yang ada di dalam kelompok, terkhusus dalam

pemeliharaan ternak sapi. Adapun kegiatan-kegiatan peternak selama proses

pengerjaan bantuan ternak sapi yaitu berkumpul/rapat-rapat, membangun kandang

dan pendopo tempat berkumpul, mencari pakan sapi, pemberian minum sapi,

menjaga ternak di malam hari, pembersihan kandang sapi/lingkungan kandang,

penjualan kompos, pemantauan ternak birahi/bunting/sakit, menghadiri kunjungan

supervisi PPL/pemerintah, penyuntikan vitamin/antibiotik oleh petugas dan

Inseminasi Buatan (IB) oleh petugas. Partisipasi dari peternak di urutkan dalam

empat tahapan. Keempat tahapan partisipasi adalah tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, tahap evaluasi dan tahap menikmati hasil. Tingkat partisipasi

peternak diukur dengan melihat keaktifan mereka dalam pengerjaan program

bantuan ternak sapi yang diukur menggunakan pertanyaan melalui kuisioner

penelitian. Berikut adalah tingkat partisipasi dari peternak.

Tahap Perencanaan

Berikut adalah Tabel tingkat partisipasi peternak pada tahap perencanaan.

Tabel 3. Tingkat partisipasi peternak pada tahap perencanaandi kelompok tani Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Kutalimbaru

Tahapan partisipasi Kategori Pengukuran skor (rata-rata)

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Tahap perencanaan Rendah 1,00-1,70 - - Sedang 1,71-2,40 4 17,4 Tinggi 2,41-3,00 19 82,6

Total 23 100

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 42: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Tahap perencanaan berupa kegiatan awal dari kelompok untuk menentukan tugas

dan tanggungjawab dari peternak. Kegiatan tersebut berupa pertemuan-pertemuan

atau rapat-rapat yang membahas gambaran ke depan dari kelompok ataupun

program bantuan yang sedang dikerjakan serta keaktifan dalam memberikan ide-

ide atau gagasan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Theresia et al. (2014) yang

menyatakan bahwa wujud partisipasi dalam tahap perencanaan atau pengambilan

keputusan antara lain seperti ikut menyumbangkan gagasan atau pemikiran,

kehadiran dalam rapat, diskusi dan tanggapan atau penolakan terhadap program

yang ditawarkan.

Berdasarkan Tabel 3, maka dapat diketahui bahwa pada tahap perencanaan

berupa kehadiran peternak dalam rapat-rapat awal kelompok, pembuatan rencana

dan tujuan, pertemuan dengan penyuluh PPL, keaktifan dalam memberi saran atau

tanggapan serta rasa antusias untuk memajukan kelompok. Dari tabel 3 dapat

terlihat bahwa sebanyak 19 orang memiliki keaktifan yang tinggi, yaitu sebesar

82,6% dan 4 orang atau 17,4% pada tahap partisipasi sedang. Hal ini dikarenakan

peternak antusias untuk mengerjakan program bantuan sapi di kelompok serta

tidak ada halangan atau hambatan untuk mengikutinya, serta para pengurus selalu

menghubungi para anggotanya jika akan mengadakan pertemuan. Ini sesuai

dengan pendapat Girsang (2012), bahwa faktor yang juga mendukung tingkat

partisipasi adalah kepemimpinan dan informasi atau komunikasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 43: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Tahap Pelaksanaan

Berikut adalah Tabel tingkat partisipasi peternak pada tahap pelaksanaan.

Tabel 4. Tingkat partisipasi peternak pada tahap pelaksanaan di kelompok tani Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Kutalimbaru

Tahapan partisipasi Kategori Pengukuran skor (rata-rata)

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Tahap pelaksanaan Rendah 1,00-1,70 1 4,3 Sedang 1,71-2,40 4 17,4 Tinggi 2,41-3,00 18 78,3

Total 23 100

Partispasi peternak dalam tahap pelaksaan berupa kegiatan-kegiatanyang

dikerjakan oleh peternak dalam pemeliharaan ternak sapi bantuan pemerintah.

Kegiatan-kegiatan tersebut berupa pembuatan kandang ternak, menjaga ternak di

kandang kelompok, menyediakan pakan ternak, serta membersihkan kandang dan

memandikan ternak. Tahapan ini merupakan yang terpenting karena inti dari

pembangunan adalah pelaksanaannya, berupa kontribusi nyata dari peternak

dalam hal menyumbangkan pemikiran, materi dan tindakan sebagai peternak. Hal

ini sesuai dengan Rasyida (2011) yang menyatakan bahwa tahap pelaksanaan

merupakan tahap terpenting dalam pembangunan yang terwujud dalam bentuk

sumbangan pemikiran, sumbangan materi dan tindakan sebagai anggota.

Dari Tabel 4 dapat diketahui tingkat partisipasi pada tahap pelasanaan dari

23 peternak yaitu 18 orang atau 78,3 % memiliki partisipasi yang tinggi,4 orang

atau 17,4% tingkat partisipasi sedang dan 1 orang 4,3 % partisipasi rendah. Secara

keseluruhan tingkat partisipasi pada tahap ini dapat dikatakan baik karena

sebagian besar memiliki tingkat partisipasi yang tinggi. Hal ini karena setiap

peternak mengetahui tugasnya masing-masing dan adanya rasa bertanggungjawab

serta rasa kepemilikan dalam memelihara ternak sapi bantuan pemerintah yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 44: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

sedang dikerjakan. Sesuai dalam pernyataan Davis dalam Sastropoetro (1986)

yang menyatakan bahwa partisipasi didorong oleh rasa bertanggungjawab

terhadap usaaha yang bersangkutan serta keterlibatan pikiran dan perasaan

seseorang.

Tahap evaluasi

Berikut adalah tingkat partisipasi peternak pada tahap evaluasi.

Tabel 5. Tingkat partisipasi peternak pada tahap evaluasi di kelompok tani Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Kutalimbaru

Tahapan partisipasi Kategori Pengukuran skor (rata-rata)

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Tahap evaluasi Rendah 1,00-1,70 1 4,3 Sedang 1,71-2,40 4 17,4 Tinggi 2,41-3,00 18 78,3

Total 23 100 Kegiatan partisipasi pada tahap evaluasi berupa keaktifan peternak dalam

memantau kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung. Terlihat dari kemauan

dan keikutsertaan dari peternak untuk membahas permasalahan-permasalahan dan

kekurangan-kekurangan yang terjadi selama proses pemeliharaan berlangsung.

Memberikan saran ataupun solusi terhadap suatu permasalahan juga memantau

kekurangan-kekurangann yang terdapat dalam proses pemeliharaan ternak sapi

serta kehadiran dalam kunjungan supervisi oleh penyuluh (PPL).

Dari Tabel di atas dapar dilihat bahwa tingkat partisipasi peternak pada

tahap evaluasi, 18 peternak atau 78,3 % memiliki tingkat partisipasi tinggi, 4

orang memiliki partisipasi sedang dan satu orang memiliki tingkat partisipasi

rendah. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa tingkat partisipasi peternak di

tahap evaluasi baik. Hal ini dikarenakan para peternak mengerti tentang hal-hal

yang masih kurang di dalam kelompok. Seperti perbaikan kandang, perluasan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 45: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

kandang. Para peternak masih memiliki kepedulian dalam pemeliharaan sapi

bantuan dari pemerintah. Walaupun bukan tugas atau bagiannya, para peternak

juga memiliki rasa keterlibatan untuk memperhatikan kekurangan-kekurangan

yang menjadi tanggungjawab temannya di kelompok. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Nasdian (2014) yang menyatakan bahwa partisipasi dalam

pengembangan masyarakat harus menciptakan peran serta yang maksimal dengan

tujuan agar semua orang dalam masyarakat tersebut dapat dilibatkan secara aktif

pada proses dan kegiatan.

Tahap Menikmati Hasil

Berikut adalah tabel tingkat partisipasi peternak pada tahap menikmati

hasil.

Tabel 6. Tingkat partisipasi peternak pada tahap menikmati hasil di kelompok tani Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Kutalimbaru

Tahapan partisipasi Kategori Pengukuran skor (rata-rata)

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Tahap menikmati hasil

Rendah 1,00-1,70 - - Sedang 1,71-2,40 - - Tinggi 2,41-3,00 23 100

Total 23 100

Tahap menikmati hasil dapat dijadikan indikator keberhasilan partisipasi

pada tahap perencanaan dan pelaksanaan. Selain dengan melihat posisi

masyarakat sebagai subjek pembangunan, maka semakin besar manfaat program

yang dirasakan berarti program tersebut berhasil mengenai sasaran. Dari Tabel di

atas dapat dilihat bahwa semua peternak 23 orang atau 100 % turut merasakan

manfaat dari program pemerintah tersebut. Mereka mengalami peningkatanilmu

dan pengetahuan dalam pemeliharaan ternak, peningkatan wawasan dan

pengalaman dalam memelihara ternak serta semakin bertambahnya rasa bangga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 46: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

dari peternak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Nasution (2009) yang menyatakan

bahwa masyarakat berhak berpartisipasi dalam menikmati hasil dari setiap usaha

yang ada.

Partisipasi Secara Keseluruhan

Berikut adalah tingkat partisipasi peternak secara keseluruhan

Tabel 7. Tingkat partisipasi peternak secara keseluruhan di kelompok tani Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Kutalimbaru

Tingkat partisipasi Kategori Pengukuran skor (rata-rata)

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Tingkat partisipasi peternak

Rendah 1,00-1,70 - - Sedang 1,71-2,40 1 4,4 Tinggi 2,41-3,00 22 95,6

Total Total 23 100

Tabel di atas menunjukkan tingkat partisipasi peternak secara keseluruhan

dari 23 peternak dan ke empat tahapan partisipasi. Tabel tersebut menunjukkan

peternak dengan tingkat pertisipasi tinggi sebesar 22 orang atau 95,6 % dan

peternak dengan tingkat partisipasi sedang 1 orang atau 4,4 %. Secara garis besar

dapat dikatakan bahwa tingkat partisipasi di kelompok tani tersebut tinggi. Ini

dikarenakan para peternak mengerti tugas dan tangung jawabnya masing-masing

sesuai dengan kesepakatan bersama yang telah dilakukan. Peternak aktif dan

serius dalam menjalankan kewajibannya dalam memelihara ternak sapi bantuan

dari pemerintah serta mau terlibat dalam segala kegiatan yang ada didalam

kelompok tani dengan mengembangkan potensi dan inisiatif serta ide-ide dalam

melaksanakan setiap kegiatan melalui komunikasi yang baik. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Nuryanti (2013) yang menyatakan bahwa partisipasi berasal

dari proses aktif dan inisiatif dari masyarakat itu sendiri, dibimbing oleh cara

berfikir mereka sendiri dengan menggunakan sarana dan proses dimana mereka

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 47: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

dapat memutuskan, bertindak dan kemudian merefleksikan tindakan tersebut

sebagai subjek yang sadar, dimana peran serta tersebut disertai kesadaran kritis

yang menumbuhkan daya kreatif untuk mengelola potensi yang dimiliki.

Hubungan Karakteristik dengan Partisipasi

Untuk melihat hubungan antara karakteristik peternak dengan

partisipasinya di kelompok tani dilakukan menggunakan aplikasi SPSS dengan

menggunakan korelasi rank spearman. Karakteristik peternak terdiri dari umur,

pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman beternak, pendapatan dan

motivasi. Sedangkan untuk pertisipasi terdiri dari 4 tahapan, yaitu tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan tahap menikmati hasil.

Berikut adalah Tabel koefisien korelasi dan tabel signifikasi antara karakteristik

peternak dengan partisipasinya.

Tabel 8. Koefisien korelasi Rank Spearman (rs) antara karakteristik dengan partisipasi peternak

Partisipasi Karakteristik U PD JT PB PT M

Tahap perencanaan

0,357 (0,094)

0,234 (0,283)

0,135 (0,539)

0,204 (0,349)

-0,012 (0,598)

0,288 (0,182)

Tahap pelaksanaan

-0,222 (0,308)

-0,119 (0,590)

0,235 (0,280)

0,309 (0,151)

0,038 (0,865)

-0,492* (0,017)

Tahap evaluasi 0,368 (0,084)

0,142 (0,519)

-0,114 (0,606)

0,597** (0,003)

0,041 (0,851)

-0,004 (0,985)

Tahap menikmati hasil

-0,241 (0,267)

0,150 (0,494)

-0,042 (0,849)

-0,402 (0,057)

0,166 (0,449)

0,037 (0,867)

Keterangan : ( ) = nilai signifikasi JT = jumlah tanggungan * = berhubungan nyata PB = pengalaman beternak

** = berhubungan sangat nyata PT = pendapatan U = umur M = motivasi

PD = pendidikan Umur dengan Partisipasi

Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa masing masing koefisien korelasi

antara umur dan partisipasi berupa tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 48: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

menikmati hasil adalah 0.357, -0.222, 0.368, dan -0,241. Setelah di analsisis dari

indikator penilaian korelasi dapat diketahui secara berturut- turut yaitu korelasi

rendah (0,357), korelasi rendah (-0,222), korelasi rendah (0,368), dan korelasi

rendah (-0,241). Nilai signifikasi pada Tabel 8, yaitu besar dari 0,05 antara lain

0.094, 0.308, 0.084 dan 0.267 sehingga hubungan umur dengan partisipsi tidak

memliliki hubungan yang nyata pada ke empat tahapan partisipasi.

Hal ini dikarenakan umur bukan menjadi patokan yang menjamin tingkat

partisipasi seseorang. Walaupun umur erat kaitannya dengan pengalaman, bukan

berarti hal itu menjamin partisipasi dari peternak. Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan Farida et al. (2015) yang menyatakan bahwa umur dengan

partisipasi menunjukkan tidak adanya hubungan korelasi yang signifikan. Hal

tersebut dikarenakan umur tidak memberi dampak perubahan pada diri seseorang.

Seseorang pada tingkatan umur berapapun tidak menjamin partisipasinya dalam

kegiatan. Umur erat kaitannya dengan pengalaman, tetapi tidak menjamin

partisipasinya, sehingga semakin tidak produktif umur seseorang belum tentu

partisipasinya rendah begitu pula dengan responden yang umur produktif belum

tentu partisipasinya tinggi.

Pendidikan dengan Partisipasi

Dari Tabel 8 dapat diketahui koeifisien korelasi antara pendidikan dengan

partisipasi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan tahap

menikmati hasil berturut-turut adalah 0,234 (korelasi rendah), -0,119 ( hampir

tidak ada korelasi), 0,142 (hampir tidak ada korelasi) dan 0,150 ( hampir tidak ada

korelasi). Nilai signifikasi antara pendidikan dengan ke empat tahapan partisipasi

lebih besar dari 0,05 yaitu 0.283, 0.590, 0.142.dan 0,495. Dari hasil tersebut dapat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 49: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

dikatakan bahwa pendidikan peternak tidak memiliki hubungan yang nyata

dengan partisipasi. Hal ini karena tingkat pendidikan peternak tidak menentukan

dan menjamin peternak untuk lebih aktif dan berpartisipapsi dalam kegiatan

memelihara ternak sapi. Serta tingkat pendidikan peternak terlihat sebagian besar

sama. Tingginya pendidikan ataupun rendahnya pendidikan seseorang belum

menjadi acuan sehingga dapat dikatakan individu tersebut mau berpartisipasi

secara aktif. Hal ini sesuai dengan pernyataan Muhammad (2017), yang

menyatakan bahwa karakteristik pendidikan peternak tidak menunjukkan adanya

hubungan korelasi yang signifikan dengan tingkat partisipasi. Hal tersebut

didasarkan karena kondisi mayoritas peternak memiliki pendidikan yang relatif

seragam atau sama sehingga tidak menunjukkan adanya korelasi yang

berhubungan antara pendidikan dengan partisipasi dari peternak.

Jumlah Tanggungan dengan Partisipasi

Dari Tabel 8 dapat dilihat koefisien korelasi antara jumlah tanggungan

peternak dengan partisipasi pada tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap

evaluasi dan tahap menikmati hasil secara berturut-turut adalah 0,135 (hampir

tidak ada korelasi), 0,235 (korelasi rendah), -0,114 (hampir tidak ada korelasi), -

0,042 (hampir tidak ada korelasi). Nilai signifikasi korelasi terlihat lebih besar

dari angka 0,05, yaitu 0.593, 0.280, 0.606 dan 0.849 sehingga karakteristik

jumlah tanggungan memiliki hubungan yang tidak nyata dengan ke empat tahapan

partisipasi. Hal ini dikarenakan jumlah tanggungan keluarga tidak mendorong

seseorang untuk lebih aktif dalam kegiatan. Karena yang merupakan penentu dari

keaktifan atau partisipasi adalah pribadi individu itu sendiri yang sebagai

penerima bantuan ternak sapi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bambang et al.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 50: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

( 2006) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

jumlah tanggungan keluarga dengan partisipasi anggota. Ia menyatakan bahwa

keputusan untuk berpartisipasi dalam kegiatan , yang berperan paling besar

ditentukan oleh masyarakat penerima bantuan itu sendiri atau individu yang

menerima program bantuan.

Pengalaman dengan Partisipasi

Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi antara pendapatan

peternak dengan partisipasi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi

dan tahap menikmati hasil adalah 0,204 (korelasi rendah), 0,309 (korelasi rendah),

0,597 (korelasi sedang), dan -0,402 (korelasi rendah). Nilai signifikasinya dapat

diketahui secara berturu-turut 0.349, 0.151, 0.003, 0.057. Dari tabel 8 dapat

diketahui bahwa karakteristik pengalaman beternak memiliki nilai yang lebih

kecil daripada 0,05 sehingga memiliki berhubungan sangat nyata dengan

partisipasi pada tahap evaluasi. Hal ini terjadi karena peternak yang sudah

memiliki pengalaman beternak sebelumnya, mengerti tentang proses dan sistem

pemeliharaan ternak. Ia lebih mengerti tentang kekurangan-kekurangan selama

proses pemeliharaan. Sehingga ini menyebabkan peternak tersebut terdorong

untuk berpartisipasi dengan aktif pada tahap evaluasi ketika memelihara ternak

sapi bantuan pemerintah. Ia lebih dapat melihat hal-hal yang kurang tepat,

membuat suatu perbandingan dengan pengalamannya dan mengerti untuk

memberikan solusi dan saran pada proses pemeliharaan ternak pada saat sekarang.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Mikael (2006) yang menyatakan bahwa

pengalaman yang dimiliki seorang petani tentu akan memudahkan petani tersebut

dalam melaksanakan usaha ternaknya serta akan dapatmenentukan alternatif untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 51: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

mencapai tujuannya. Disamping itu petani telah memilikiilmu pengetahuan lama

pada tahun-tahun yang silam sehingga petani dapat membuat suatu perbandingan

pada saat sekarang.

Pendapatan dengan Partisipasi

Dari Tabel 8 dapat diketahui nilai koefisien korelasi antara karakteristik

pendapatan peternak dengan keempat tahapan partisipasi yaitu tahap perencanaan,

tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan tahap menikmati hasil secara berturut turut

adalah -0,012 (hampir tidak ada korelasi), 0,038 (korelasi rendah), 0,041 (hampir

tidak ada korelasi) dan 0,166 (korelasi rendah). Nilai signifikasinya secara

berturut-turut yaitu 0.598, 0.865, 0.851 dan 0.449. Nilai signifikasi tersebut tidak

lebih kecil dari 0,05 sehingga karakteristik pendapatan dengan ke empat tahapan

partisipasi tidak memiliki hubungan yang nyata. Hal ini terjadi karena tinggi atau

rendahnya pendapatan peternak belum menjamin partispasinya dalam

pemeliharaan ternak sapi. Serta jumlah penghasilan atau pendapatan individu

peternak relatif sama. Dalam pelaksanaan penelitian, perbedaan tingkat

pendapatan tidak menunjukkan perbedaan tingkat partisipasinya. Sesuai dengan

pernyataan Hadi et al. (2014) yang menunjukkan bahwa penghasilan atau

pendapatan masyarakat tidak menunjukkan adanya pengaruh atau hubungan yang

nyata dengan partisipasi masyarakat dalam program pembangunan desa. Hal ini

dikarenakan jenis dari pekerjaan masyarakat tersebut relatif seragam atau

homogen serta tingkat pendapatan masyarakat tersebut hampir sama. Sehingga

tingkat keaktifan atau partisipasi dari masyarakat tidak ditentukan oleh

pendapatan individu masyarakat tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 52: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Motivasi dengan Partisipasi

Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa koefisien korelasi antara karakteristik

motivasi dengan keempat tahapan partisipasi yaitu tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, tahap evaluasi dan tahap menikmati hasil secara berturut- turut

adalah 0,288 (korelasi rendah), -0,492 (korelasi sedang), -0,004 (hampir tidak ada

korelasi) dan 0,037 (hampir tidak ada korelasi). Nilai signifikasi korelasi antara

karakteristik motivasi dengan partisipasi secara berturut- turut yaitu 0.182, 0.017,

0.985 dan 0.857. Karakteristik motivasi berhubungan nyata dengan partisipasi

pada tahap pelaksanaan yaitu 0,017 lebih kecil dari 0,05. Hal ini karena setiap

peternak memiliki alasan tersendiri di dalam diri mereka untuk mau mengerjakan

proses pemeliharaan tersebut. Sebagian besar dari peternak memiliki

motivasidengan alasan untuk mendapat bantuan ternak sapi dari pemerintah

dengan kata lain mereka mendapatkan ternak secara gratis dari pemerintah.

Sehingga hal ini sebagian besar yang menggerakkan individu peternak tersebut

untuk mau berpartisipasi mengerjakan program bantuan sapi dari pemerintah. Ini

sesuai dengan pernyataan Alfarez et al. ( 2012) yang menyatakan seseorang akan

digerakkan oleh motivasi dalam dirinya untuk menghasilkan kinerja. Begitupula

apabila kebutuhannya telah terpenuhi maka mucul rasa motivasi yang tinggi agar

kebutuhannya atau keinginannya dapat terpenuhi dan yang pada akhirnya nanti

akan menghasilkan partisipasi yang maksimal. Dari hal tersebut dapat dikatakan

bahwa motivasi memiliki pengaruh besar sebagai daya dorong dalam

memunculkan kemauan seseorang untuk mencapai kinerja yang maksimal.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 53: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diperoleh

kesimpulan bahwa.

1. Tingkat partisipasi peternak yang ada pada empat kelompok tani Kecamatan

Sunggal dan Kecamatan Kutalimbaru penerima bantuan sapi dari pemerintah

masuk dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 22 orang dengan nilai rataan skor

2,41-3,00. Hal tersebut karena di setiap tahapan partisipasi yaitu tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan tahap menikmati hasil,

peternak tersebut aktif dalam mengerjakan bagian dan tanggungjawabnya.

2. Karakteristik pengalaman memiliki korelasi yang nyata dengan tingkat

partisipasi pada tahap evaluasi dengan nilai signifikansi 0,003 dan nilai

korelasi adalah 0,597. Begitu juga karakteristik motivasi memiliki korelasi

yang sangat nyata dengan tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan dengan

nilai signifikansi 0,017 dan nilai korelasinya adalah -0,492. Namun

karakteristik umur, pendidikan, jumlah tanggungan dan pendapatan tidak

menunjukkan adanya hubungan korelasi yang nyata.

Saran

Disarankan kepada peternak agar lebih aktif lagi dalam memelihara ternak

sapi bantuan pemerintah agar tidak terjadi ternak sakit, hilang ataupun mati.

Kepada instansi terkait disarankan agar selalu aktif memantau permasalahan-

permasalahan, berkunjung dan menjelaskan kepada kelompok-kelompok tani

penerima bantuan sapi agar para peternak dapat mengerjakan program tersebut

dengan baik dan kinerja mereka dapat meningkat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 54: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

DAFTAR PUSTAKA

Alvarez et al.2012.Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan(Studi Pada Karyawan Pt. Pln (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan Dan Jaringan Malang) Malang : Universitas Brawijaya

Badan Pusat Statistik(BPS) .2016. Kecamatan Sunggal Dalam Angka.www.kecamatan sunggal dalam angka.com

Badan Pusat Statistik (BPS).2016.Kecamatan Kutalimbaru Dalam Angka.www. kecamatan kutalimbaru dalam angka.com

Bambanget al.2006.Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Partisipasi Anggota Upkd Pasca Proyek Brdp (Studi Kasus Upkd Sidodadi Di Desa Sidodadi Kec. Pondok Kelapa Kab. Bengkulu Utara). [Tesis]. Bengkulu: Universitas Bengkulu

Deptan. 2016. Peraturan Menteri Pertanian No 67/PERMENTAN/SM.050/12 /2016.160/4/2016. Departemen Kementerian Pertanian. Jakarta.

Farida, S. N., & Sutarto, A. W. 2015. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi PeternakSapi Perah dengan Tingkat Partisipasi dalam Kegiatan Simpan PinjamKud Mojosongo Kabupaten Boyolali. Fakultas Pertanian: Universitas SebelasMaret Surakarta.

Girsang L J. 2011. Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam

kegiatan perbaikan prasarana jalan (Kasus: Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Desa Megamendung, Bogor). [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hadi S et al.2014.Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di desa Banjaran Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik[Tesis]. Fakultas Ilmu Administrasi : Universitas Brawijaya

Kurniarto, P., Purwaningsih, H., Djatmiko, O.E. 2014. Hubungan faktor sosial ekonomi usaha ternak kambing perah dengan partisipasi anggotakelompok peternakpegumas kecamatan gumelar. Jurnal IlmiahPeternakan.Uneversitas Jendral Soedirman

Raharjo, S. 2015. Uji koefisien Korelasi Spearman dengan SPSS Lengkap. http://www.konsistensi.com/02/uji-koefisien-korelasi-spearman.

Malthis.L.Robert dan Jackson.H.John.2001.Manajemen Sumberdaya Manusia.Buku 2 Ahli Bahasa. Salemba Empat : Jakarta

Nasdian FT. 2014. Pengembangan Masyarakat. Jakarta (ID): Yayasan Pustaka Obor Indonesia: Jakarta

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 55: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Nasution, Z. 2009. Solidaritas Sosial dan Partisipasi Masyarakat Desa Transisi (Suatu Tinjauan Sosiologis). Malang : UMM Press.

Nuryanti T. 2013. Hubungan antara tingkat partisipasi dengan kemandirian masayarakat peserta posdaya sauyunan Desa Ciherang [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Pambudy R. 2006. Ketahanan Pangan dalam Sistem dan Usaha Agribisnis: Pemberdayaan Petani dan Organisasi Petani. Prosiding Seminar Hari Pangan Sedunia XXVI: Jakarta, 13 September 2006.Jurnal sosiologi Pedesaan

Pangestu MHT. 1995. Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Kegiatan Perhutanan Sosial (Studi Kasus: KPH Cianjur, Jawa Barat). [Tesis]. Bogor (ID): Pascasarjana IPB

Rasyida I, Nasdian FT. 2011. Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder Dalam Penyelenggaraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Dampaknya Terhadap Komunitas Perdesaan. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia:Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Rijanto Hutasoit Dan Mikael Situmorang.2006. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Petani Dalam Melaksanakan Ujicoba Jenis Pakan Ternak Sapi Potong. Pusat penelitian dan Pengembangan Peternakan Sumatera Utara

Sastropoetro, S. 1986. “Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional.” Penerbit Alumni. Bandung.

Slamet, M. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Institut Pertanian Bogor (IPB Press). Bogor.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Theresia A, Andini KS, Nugraha Prima GP, Mardikanto T. 2014. Pembangunan Berbasis Masyarakat. Cetakan 1. Bandung [ID]: Alfabeta.

Thompson, V. 2003 Achieving cultural apropriatness in health promotion programs: targeted and tailored approaches. Health Education & behavior. [Jurnal]:www.ncbi.nlm.nih.gov

Yasin M. 2017. Hubungan antara Karakteristik Peternak dengan Tingkat Partisipasi Peternak di Maiwa Breeding Center, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Yulianti Y. 2012. Analisis partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM)-Mandiri Perkotaan di Kota Solok. Jurnal Penelitian. [Skripsi]: Universitas Andalas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 56: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Wiranti D. 2016. Hubungan Antara Tingkat Partisipasi dengan Produktivitas Anggota Kelompok Wanita Tani “Kania” dalam Produksi Susu Karmel(Kasus Desa Tajur Halang Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor Jawa Barat) [Skripsi]. Fakultas Ekologi Manusia : Institut Pertanian Bogor

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 57: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Karakteristik Peternak di kelompok tani Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Kutalimbaru.

No Nama Responden/Kelompok

Umur (Tahun) Pendidikan

Jumlah Tanggunga

n (Jiwa)

Pengalaman Beternak (Tahun)

Tingkat Pendapatan per bulan (Rupiah)

Motivasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 58: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Lampiran 2. Tabel Partisipasi Peternak di kelompok tani Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Kutallimbaru.

No

Nama Responden/ Kelompok

Partisipasi (Tahapan ) Rata-rata skor I (rata-rata

skor) II (rata-rata skor) III (rata-rata

skor) IV (rata-rata

skor) 1 3,0 3,0 3,0 3,0 3,00 2 3,0 3,0 2,6 2,5 2,75 3 3,0 3,0 3,0 3,0 3,00 4 2,6 2,7 2,0 3,0 3,00 5 2,8 3,0 2,8 3,0 2,90 6 2,6 3,0 3,0 3,0 2,90 7 2,6 2,8 2,4 3,0 2,65 8 2,4 3,0 2,8 2,5 2,70 9 3,0 3,0 2,8 3,0 2,95 10 2,8 3,0 2,4 3,0 2,80 11 2,8 2,8 2,2 3,0 2,70 12 2,8 3,0 2,8 3,0 2,80 13 3,0 3,0 3,0 3,0 3,00 14 2,4 3,0 2,8 2,5 2,70 15 3,0 2,3 3,0 3,0 2,80 16 2,8 2,7 2,8 2,8 2,65 17 3,0 2,÷ 2,6 3,0 2,70 18 2,4 1,5 1,6 3,0 1,90 19 2,6 3,0 1,2 3,0 2,70 20 3,0 2,4 2,4 3,0 2,60 21 3,0 2,3 2,6 2, 5 2,60 22 3,0 3,0 3,0 2,5 2,80 23 2,4 3,0 3,0 3,0 2,60

Total Rata-rata 2,8 2,8 2,5 2,9

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 59: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Lampiran 3. Hasil Uji Korelasi spearman

a. Umur dengan partisipasi

Correlations Umur Tahap Perencanaan

Spearman's rho

Umur

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

1.000

.

23

.357

.094

23

Tahap Perencanaan

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

.357

.094

23

1.000

.

23

Correlations Umur Tahap Pelaksanaan

Spearman's rho

Umur

Correlation Coefficient 1.000 -.222

.308

23

Sig. (2-tailed) .

23 N

Tahap Pelaksanaan

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

-.222

.308

23

1.000

.

23

Correlations Umur Tahap evaluasi

Spearman's rho

Umur

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

1.000

.

23

.368

.084

23

Tahap evaluasi

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

.368

.084

23

1.000

.

23

Correlations Umur Tahap menikmati hasil

Spearman's rho

Umur

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

1.000

.

23

-.241

.267

23

Tahap menikmati hasil

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

-.241

.267

23

1.000

.

23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 60: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

b. pendidikan dengan partisipasi Correlations

Pendidikan Tahap perencanaan

Spearman's rho

Pendidikan

Correlation Coefficient 1.000 .234

Sig. (2-tailed)

N

.

23

.283

23

Tahap perencanaan

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

.234

.283

23

1.000

.

23

Correlations Pendidikan Tahap pelaksanaan

Spearman's rho

Pendidikan

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

1.000

.

23

-.119

.590

23

Tahap pelaksanaan

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

-.119

.590

23

1.000

.

23

Correlations Pendidikan Tahap Evaluasi

Spearman's rho

Pendidikan

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

1.000

.

23

.142

.519

23

Tahap Evaluasi

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

.142

.519

23

1.000

.

23

Correlations Pendidikan Tahap menikmati hasil

Spearman's rho Pendidikan Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

1.000

.

23

.150

.494

23

Tahap menikmati hasil Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

.150

.494

23

1.000

.

23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 61: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

c. jumlah tanggungan dengan partisipasi

Correlations Jumlah tanggungan Tahap perencanaan

Spearman's rho

Jumlah tanggungan

Correlation Coefficient 1.000 .135

Sig. (2-tailed) . .539

N 23 23

Tahap perencanaan

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

.135 1.000

.539 .

N 23 23

Correlations

Jumlah tanggungan Tahap pelaksanaan

Spearman's rho

Jumlah tanggungan

Correlation Coefficient 1.000 .235

Sig. (2-tailed) . .280

N 23 23

Tahap pelaksanaan

Correlation Coefficient .235 1.000

Sig. (2-tailed) .280 .

N 23 23

Correlations Jumlah tanggungan Tahap evaluasi

Spearman's rho

Jumlah tanggungan

Correlation Coefficient 1.000 -.114

Sig. (2-tailed) . .606

N 23 23

Tahap evaluasi

Correlation Coefficient -.114 1.000

Sig. (2-tailed) .606 .

N 23 23

Correlations Jumlah tanggungan Tahap menikmati hasil

Spearman's rho

Jumlah tanggungan

Correlation Coefficient 1.000 .042

Sig. (2-tailed) . .849

N 23 23

Tahap menikmati hasil

Correlation Coefficient .042 1.000

Sig. (2-tailed) .849 .

N 23 23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 62: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

d. pengalaman beternak dengan partisipasi

Correlations

Pengalaman beternak Tahap perencanaan

Spearman's rho

Pengalaman beternak

Correlation Coefficient 1.000 .204

Sig. (2-tailed) . .349

N 23 23

Tahap perencanaan

Correlation Coefficient .204 1.000

Sig. (2-tailed) .349 .

N 23 23

Correlations Pengalaman beternak Tahap pelaksanaan

Spearman's rho

Pengalaman beternak

Correlation Coefficient 1.000 .309

Sig. (2-tailed) . .151

N 23 23

Tahap pelaksanaan

Correlation Coefficient .309 1.000

Sig. (2-tailed) .151 .

N 23 23

Correlations Pengalaman beternak Tahap evaluasi

Spearman's rho

Pengalaman beternak

Correlation Coefficient 1.000 .597**

Sig. (2-tailed) . .003

N 23 23

Tahap evaluasi

Correlation Coefficient .597** 1.000

Sig. (2-tailed) .003 .

N 23 23

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Pengalaman beternak Tahap menikmati hasil

Spearman's rho

Pengalaman beternak

Correlation Coefficient 1.000 -.402

Sig. (2-tailed) . .057

N 23 23

Tahap menikmati hasil Correlation Coefficient -.402 1.000

Sig. (2-tailed) .057 .

N 23 23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 63: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

e. pendapatan dengan partisipasi

Correlations Pendapaatan Tahap perencanaan

Spearman's rho

Pendapaatan

Correlation Coefficient 1.000 -.012

Sig. (2-tailed) . .958

N 23 23

Tahap perencanaan

Correlation Coefficient -.012 1.000

Sig. (2-tailed) .958 .

N 23 23

Correlations

Pendapaatan Tahap pelaksanaan

Spearman's rho

Pendapaatan

Correlation Coefficient 1.000 .038

Sig. (2-tailed) . .864

N 23 23

Tahap pelaksanaan

Correlation Coefficient .038 1.000

Sig. (2-tailed) .864 .

N 23 23

Correlations

Pendapaatan Tahap evaluasi

Spearman's rho

Pendapaatan

Correlation Coefficient 1.000 .041

Sig. (2-tailed) . .851

N 23 23

Tahap evaluasi

Correlation Coefficient .041 1.000

Sig. (2-tailed) .851 .

N 23 23

Correlations Pendapaatan Tahap menikmati hasil

Spearman's rho

Pendapaatan

Correlation Coefficient 1.000 .166

Sig. (2-tailed) . .449

N 23 23

Tahap menikmati hasil

Correlation Coefficient .166 1.000

Sig. (2-tailed) .449 .

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 64: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Correlations Pendapaatan Tahap menikmati hasil

Spearman's rho

Pendapaatan

Correlation Coefficient 1.000 .166

Sig. (2-tailed) . .449

N 23 23

Tahap menikmati hasil

Correlation Coefficient .166 1.000

Sig. (2-tailed) .449 .

N 23 23

f. motovasi dengan partisipasi Correlations

Motivasi Tahap perencanaan

Spearman's rho

Motivasi

Correlation Coefficient 1.000 .288

Sig. (2-tailed) . .182

N 23 23

Tahap perencanaan

Correlation Coefficient .288 1.000

Sig. (2-tailed) .182 .

N 23 23

Correlations Motivasi Tahap pelaksanaan

Spearman's rho

Motivasi

Correlation Coefficient 1.000 -.492*

Sig. (2-tailed) . .017

N 23 23

Tahap pelaksanaan

Correlation Coefficient -.492* 1.000

Sig. (2-tailed) .017 .

N 23 23

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations Motivasi Tahap evaluasi

Spearman's rho

Motivasi

Correlation Coefficient 1.000 -.004

Sig. (2-tailed) . .985

N 23 23

Tahap evaluasi

Correlation Coefficient -.004 1.000

Sig. (2-tailed) .985 .

N 23 23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 65: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Correlations

Motivasi Tahap menikmati hasil

Spearman's rho

Motivasi

Correlation Coefficient 1.000 .037

Sig. (2-tailed) . .867

N 23 23

Tahap menikmati hasil

Correlation Coefficient .037 1.000

Sig. (2-tailed) .867 .

N 23 23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 66: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

No Variabel Definisi Operasional Indikator

1 Tingkat partisipasi keseluruhan

Keikutsertaan responden dalam semua tahapan kegiatan yang meliputi tahap perencanaan,tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan tahap menikmati hasil.

Diukur dengan menggunakan nilai rataan indikator. Rendah, jika nilai rataan skor 1.00 – 1.70 Sedang, jika nilai rataan skor 1.71 – 2.40 Tinggi, jika nilai rataan skor 2.41 – 3.00

2 Tingkat partisipasi pada tahap perencanaan

Keikutsertaan masyarakat dalam rapat-rapat/pertemuan dan perencanaan program

Diukur menggunakan skor. Jika jawaban responden selalu, skor 3 Jika jawaban responden kadang-kadang, skor 2 Jika jawaban responden tidak pernah, skor 1 Diukur dengan menggunakan nilai rataan indikator. Rendah, jika nilai rataan skor 1.00 – 1.70 Sedang, jika nilai rataan skor 1.71 – 2.40 Tinggi, jika nilai rataan skor 2.41 – 3.00

3 Tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan

Keikutsertaan responden dalam pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan, khususnya beternak.

Diukur menggunakan skor. Jika jawaban responden selalu, skor 3 Jika jawaban responden kadang-kadang, skor 2 Jika jawaban responden tidak pernah ,skor 1 Diukur dengan menggunakan nilai rataan indikator. Rendah, jika nilai rataan skor 1.00 – 1.70 Sedang, jika nilai rataan skor 1.71 – 2.40 Tinggi, jika nilai rataan skor 2.41 – 3.00

4 Tingkat partisipasi pada tahap evaluasi

Keikutsertaan responden dalam menilai kinerja kegiatan dari keseluruhan program

Diukur menggunakan skor. Jika jawaban responden selalu, skor 3 Jika jawaban responden kadang-kadang, skor 2

3. Indikator penilaian penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 67: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

(Wiranti, 2016)

dan kegiaatan-kegiatan

Jika jawaban responden tidak pernah, skor 1 Diukur dengan menggunakan nilai rataan indikator. Rendah, jika nilai rataan skor 1.00 – 1.70 Sedang, jika nilai rataan skor 1.71 – 2.40 Tinggi, jika nilai rataan skor 2.41 – 3.00

5 Tingkat partisipasi pada tahap menikmati hasil

Tingkat keterlibatan responden dalam merasakan manfaat yang diterima di dalam kelompok

Diukur menggunakan skor. Jika jawaban responden selalu, skor 3 Jika jawaban responden kadang-kadang ,skor 2 Jika jawaban responden tidak pernah, skor 1 Diukur dengan menggunakan nilai rataan indikator. Rendah, jika nilai rataan skor 1.00 – 1.70 Sedang, jika nilai rataan skor 1.71 – 2.40 Tinggi, jika nilai rataan skor 2.41 – 3.00

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 68: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Lampiran 5 . Kuisioner Penelitian

KUISIONER PENELITIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN PARTISIPASINYA DI

KELOMPOK TANI

a. Karakteristik 1. Usia Bapak/Ibu : a. 15-30 tahun b. 31-45 tahun c. 46 tahun ke atas 2. Pendidikan terakhir Bapak/Ibu : a. Sarjana (PerguruanTinggi) b. Sarjana Muda/ Diploma c. Lulus SMA atau sederajat d. Lulus SMP atau sederajat e. Lulus SD atau sederajat f. Tidak sekolah 3. Rata-rata penghasilan yang diterima Bapak/ Ibu tiap bulan : a. Kurang dari Rp. 500.000,s/d Rp 1.000.000 b. Rp. 1.100.000,- s/d Rp1.500.000,- c. Rp. 1.600.00,-s/d Rp 2.000.000 d. Lebih dari Rp 2.000.000 4.Taggungan keluarga: a.tidak ada, 1-2 orang b.3-4 orang c.5-6 orang d lebih dari 6 orang 5. Pengalaman beternak a. 1-3 tahun b. 4-6 tahun c. 7-9 tahun d. 10 tahun kea tas 6. Motivasi/Alasan ikut mengerjakan kegiatan beternak di kelompok: a. mendapat bantuan ternak sapi/tabungan keluarga b.menambah pengalaman beternak/wawasan c. membantu program pemerintah/meningkatkan kesejahteraan petani

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 69: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Keterangan : Skor1 :usia muda (15-30 tahun) Skor2 :dewasa (31-45 tahun) Skor3 :usia tua (46 tahun ke atas) Skor1 :tidaksekolah Skor2 :tamat sd/sltp Skor3 :tamat sma dan PerguruanTinggi (PT) Skor1 :tidak memiliki anak/1-2 orang (jiwa)/ belum menikah Skor2 : 3-4 orang (Jiwa) Skor3 :lebih 5 orang (jiwa) Skor1 :tidak memiliki pengalaman / 1-3 tahun Skor2 : 4-6 tahun Skor3 :diatas 7 tahun Skor1 :pendapatan 05 - 1 juta Skor2 : pendapatan1,1 – 1-5 juta Skor3 :diatas 1,5 juta Skor 1: bagian a Skor 2: bagian b Skor 3: bagian c

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 70: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

b. Tingkat Partisipasi

Keterangan : Selalu :Skor 3 Kadang-kadang :Skor 2 Tidakpernah :skor 1

No Pertanyaan Selalu Kadang-kadang

Tidak Pernah

Tahap Perencanaan 1 Apakah bapak ikut berkumpul dalam pertemuan awal kelompok ? 2 Apakah bapak ikut dalam pembuatan rencana dan tujuan kelompok? 3 Apakah bapak ikut dalam pertemuan dengan penyuluh /PPL? 4

Apakah bapak ikut memberi saran atau tanggapan padapertemuan awal kelompok?

5 Apakah bapak antusias untuk mendukung kemajuan kelompok kedepannya?

Tahap Pelaksanaan 6 Apakah bapak ikut dalam pembuatan kandang dan tempat untuk

ternak bantuan?

7 Apakah bapak ikut menjaga ternak di kandang? 8 Apakah bapak ikut dalam menyediakan pakan ternak? 9 Apakah bapak ikut dalam kunjungan penyuluh/PPL? 10 Apakah bapak ikut dalam membersihkan kandang? 11 Apakah bapak mengerjakan tugas bagian bapak?

Tahap Evaluasi 12 Apakah bapak ikut membahas tentang masalah dalam kelompok? 13 Apakah bapak ikut dalam kunjungan penyuluh/PPL? 14 Apakah bapak mematuhi kesepakatan yang sudah diputuskan dalam

musyawarah/pertemuan?

15 Apakah bapak memperhatikan/memantau kekurangan-kekurangan dalam pemeliharaan ternak?

16 Apakah bapak ikut memberikan saran/solusi terhadap masalah yang dihadapi?

Tahap Menikmati Hasil 17 Apakah bapak memperoleh keuntungan dalam kelompok ini? 18 Apakah bapak mengalami peningkatan semangat dan motivasi ? 19 Apakah bapak mengalami peningkatan ilmu dan pengalaman dalam

kelompok?

20 Apakah bapak merasa bangga ikut dalam kelompok ini?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 71: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Lampiran 6. Dokumentasi selama penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 72: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Kandang kelompok tani ciawi

Kandang kelompok tani maju I

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 73: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Kandang kelompok karya jaya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 74: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 75: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

Kandang kelompok subur

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 76: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 77: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 78: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DENGAN …

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA