Upload
lecong
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI
PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER SEMESTER III
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
LUQMAN HAKIM
G 0009123
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul : Hubungan Kecemasan dengan Motivasi Berprestasi
pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Semester III Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Luqman Hakim, NIM : G0009123, Tahun : 2013
Telah diuji dan sudah disahkan dihadapan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada hari Selasa , Tanggal 15 Januari 2013
Pembimbing UtamaYusvick M. Hadin, dr., Sp.KJNIP. 19490422 197609 1 001 (...................................)
Pembimbing PendampingDr. Hari Wujoso, dr., Sp. F, M.MNIP. 19621022 199503 1 001 (..................................)
Penguji UtamaProf. Dr. M. Syamsulhadi, dr., Sp.KJ (K)NIP. 19461102 197609 1 001 (..................................)
Anggota PengujiProf. Dr. M. Fanani, dr., Sp.KJ (K)NIP. 19510711 198003 1 001 (...................................)
Surakarta, ......................................
Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS
Muthmainah, dr., M.Kes Prof. Dr. Zainal A. A., dr., Sp.PD-KR NIP. 19660702 199802 2 001 NIP. 19481107 197310 1 003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iii
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis d iacu
dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, Januari 2013
Luqman Hakim
NIM. G0009123
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iv
ABSTRAK
Luqman Hakim, G0009123, 2013. Hubungan Kecemasan dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Semester III Universitas Sebelas Maret Surakarta. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret,Surakarta.
Latar Belakang : Mahasiswa mendapatkan kesempatan pendidikan di Perguruan Tinggi. Proses pembelajaran mahasiswa dipengaruhi oleh motivasi berprestasi. Gangguan mood dan afek seperti kecemasan mempengaruhi motivasi mahasiswa.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Desember 2012di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pengambilan subjek penelitian dilaksanakan secara purposive random sampling dengan kriteria inklusi sebagai berikut (1) Mahasiswa semester III (angkatan 2011) (2) Bersedia menjadi responden (3) Telah menyetujui lembar informed consent. Subjek penelitian tidak dapat dipilih jika (1) Skor L-MMPI lebih dari 10 (2) Riwayat penyakit psikosis (3) Tidak mengembalikan kuesioner. Subjek penelitian mengisi (1) Lembar biodata dan informed consent sebagai tanda persetujuan (2) Kuesioner skala L-MMPI untuk menilai dan mengetahui kejujuran dalam menjawab pertanyaan yang diberikan (3) Kuesioner motivasi berprestasi McClelland (4) Kuesioner kecemasan TMAS (Taylor Minnesota Anxiety Scale). Diperoleh 60 data dan dianalisis menggunakan (1) Uji normalitas data Kolmogorov-Smirnov (2) Uji korelasi Pearson melalui program SPSS 18.0 for Windows.
Hasil Penelitian : Penelitian ini menunjukkan (1) Hasil uji normalitas data dengan nilai p variabel kecemasan sebesar 0,200 (p>0,05, distribusi data normal) dan nilai p variabel motivasi berprestasi sebesar 0,028 (p<0,05, distribusi data tidak normal) yang kemudian ditransformasi sehingga nilai p berubah menjadi 0,085 (p>0,05, distribusi data normal) (2) Hasil uji korelasi Pearson dengan p <0,05 dan r = - 0,518
Simpulan Penelitian : Terdapat hubungan kecemasan dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa pendidikan dokter semester III Universitas Sebelas Maret Surakarta. Motivasi berprestasi pada mahasiswa perlu ditingkatkan dan kecemasan perlu dikendalikan.
Kata kunci : kecemasan, motivasi berprestasi, mahasiswa pendidikan dokter
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
v
ABSTRACT
Luqman Hakim, G0009123, 2013. Correlation Anxiety with Achievement Motivation at The 3rd Semester Medical Students in Sebelas Maret University Surakarta. Mini Thesis. Medical Faculty of Sebelas Maret University, Surakarta.
Background : College students getting oppportunity to study at University. Studying process is influenced by achievment motivation. Mood disruption for example an anxiety influences motivation's college students.
Methods : This study was an analytical observational using cross sectional approach and had been done in Desember 2012 in Medical Faculty of Sebelas Maret University. Data was collected by using purposive random sampling method within inclusion and exclusion criterias. The inclusion criterias were (1) 3rd semester medical students (force 2011) (2) Willing to be a respondent and approved the informed consent. Samples can not be selected if (1) Score L-MMPI more than ten (2) Severe phsycosis illness (3) Not returning the questionnaire. Samples fill (1) Biodata and informed consent as a sign of approval (2) L-MMPI scale questionnaire to assess and find honesty in answering questions given (3) Achievement motivation questionnaire by McClelland and (4) Anxietyquestionnaire TMAS (Taylor Minnesota Anxiety Scale). Sixty samples wereobtained and analyzed using data normality test with Kolmogorov-Smirnov testand correlation Pearson test with SPSS 18.00 for Windows.……………….Results : This study showed (1) Result of normality test refered the value p ofanxiety variable was 0,200 (p>0,05, data distribution was normal) and the value pof achievement motivation variable was 0,028 (p<0,05, data distribution wasn’t normal) then data had been transformed and the value p changed become 0,085 (p>0,05, data distribution was normal) (2) Result of correlation Pearson test refered the value p < 0,05 and r = - 0,518.
Conclusion : There was correlation anxiety with achievement motivation at the 3rd medical students in Medical Faculty of Sebelas Maret University. Theachievment motivation at medical student needs to be increased and the anxiety needs to be controlled.
Key words : anxiety, achievement motivation, medical students
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vi
PRAKATA
Alhamdulillaah, segala puji syukur bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kekuatan dan kemudahan kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul “Hubungan Kecemasan dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Semester III Universitas Sebelas Maret Surakarta”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kendala dalam penyusunan skripsi ini dapat teratasi atas pertolongan Allah melalui bimbingan dan dukungan banyak pihak. Untuk itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., SP.PD-KR, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku ketua tim skripsi beserta tim skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Yusviek M. Hadin, dr., Sp.KJ, selaku Pembimbing Utama yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan nasehat.
4. Dr. Hari Wujoso, dr., Sp. F, M.M, selaku Pembimbing Pendamping yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan nasehat.
5. Prof. Dr. M. Syamsulhadi, dr., Sp.KJ(K), selaku Penguji Utama yang telah memberikan bimbingan dan nasehat.
6. Prof. Dr. H. Moch. Fanani dr., Sp.KJ(K), selaku Anggota Penguji yang telah memberikan bimbingan dan nasehat.
7. Bapak, Ibu, kakak serta seluruh keluarga besar yang telah memberi dukungan moral, material, serta doa untuk penyelesaian skripsi ini.
8. Orang-orang spesial seperti Ali, Ridwan, Dedi, Yudho, Luqma, Agung, Rulita dan Qonita
9. Teman-teman Kastrat de Geneeskunde, MER-C, Studi Adz Dzikir, SKI, kos KESUMA yang telah memberikan dukungan.
10. Mahasiswa angkatan 2011 atas kesediaan mengisi kuesioner penelitian ini.11. Pengurus skripsi Pak Nardi dan Bu Eni yang baik hati12. Semua pihak yang telah membantu pembuatan skripsi penulis, yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.Meskipun tulisan in i masih belum sempurna, penulis berharap skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, pendapat, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak sangat diharapkan.
Surakarta, 4 Januari 2013
Luqman Hakim
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vii
DAFTAR ISI
PRAKATA................................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................. x
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 3
BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................................. 5
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 5
1. Kecemasan .......................................................................................... 5
2. Motivasi Berprestasi........................................................................... 11
3. Instrumen Penelitian ....................................................................... 12
4. Hubungan Kecemasan dengan Motivasi Berprestasi...................... 14
B. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 19
C. Hipotesis ................................................................................................. 19
BAB III. METODE PENELITIAN.......................................................................... 20
A. Jenis Penelitian............................................................................... 20
B. Lokasi Penelitian............................................................................ 20
C. Subyek Penelitian ............................................................................. 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
viii
D. Teknik Sampling ............................................................................. 21
E. Identifikasi Variabel Penelitian ....................................................... 21
F. Defin isi Operasional Variabel Penelitian........................................ 22
G. Instrumen Penelitian......................................................................... 23
H. Rancangan Penelitian ....................................................................... 24
I. Cara Kerja ........................................................................................ 24
J. Teknik Analisis Data........................................................................ 25
BAB IV. HASIL PENELITIAN............................................................................... 26
A. Subjek Penelitian ................................................................................. 26
B. Hasil Distribusi Subjek Penelitian ...................................................... 26
C. Hasil Analisis Data .............................................................................. 28
BAB V. PEMBAHASAN ........................................................................................ 32
A. Analisis Hasil Penelitian ...................................................................... 32
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 34
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 36
A. Simpulan .............................................................................................. 36
B. Saran ..................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 38
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Gejala Kecemasan.................................................................................... 9
Tabel 2.2 Blueprint Kuesioner Motivasi Berprestasi ............................................. 16
Tabel 4.1 Distribusi Data Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................... 27
Tabel 4.2 Distribusi Data Berdasarkan Usia ........................................................... 27
Tabel 4.3 Deskripsi Statistika Data ......................................................................... 27
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data ....................................................................... 29
Tabel 4.5 Hasil Uji Korelasi Pearson Data ............................................................. 30
Tabel 4.6 Interpretasi Hasil Uji Korelasi …...…………………………………...31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Identitas Subjek Penelitian dan Informed Consent
Lampiran 2. Kuesioner L-MMPI
Lampiran 3. Kuesioner Motivasi Berprestasi
Lampiran 4. Kuesioner TMAS
Lampiran 5. Data Mentah Hasil Penelitian
Lampiran 6. Deskripsi Statistika Data
Lampiran 7. Hasil Uji Normalitas Data
Lampiran 8. Hasil Uji Korelasi Pearson Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mahasiswa merupakan bagian dari generasi muda yang mendapat
kesempatan pendidikan di Perguruan Tinggi (Salim dan Sukadji, 2006).
Mahasiswa diharapkan mendapat manfaat dalam pendidikan agar mampu
menyumbangkan kemampuan yang didapatkan untuk memperbaiki kualitas
hidup bangsa Indonesia. Mahasiswa mempunyai tanggung jawab atas keilmuan
yang didapatkan dengan proses belajar di Perguruan Tinggi. Menurut Syah
(2003) belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang
pendidikan. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada
proses belajar yang dialami peserta didik ketika berada di sekolah maupun di
lingkungan tempat tinggal.
Salah satu hal yang mempengaruhi proses belajar mahasiswa adalah
motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi adalah motif yang dipelajari
sehingga motif itu dapat diperbaiki dan dikembangkan. Seseorang yang
mempunyai motivasi berprestasi tinggi dicirikan dengan keinginan tinggi untuk
menyelesaikan tugas, menyukai tantangan, meraih prestasi yang lebih baik dari
prestasi orang lain (Nursalam dan Efendi, 2008). Salah satu hal yang
mempunyai pengaruh terhadap tingkat motivasi berprestasi adalah kondisi
psikologis seseorang terutama mood dan afek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id2
Keberadaan mood dan afek menurut Maramis dan Maramis (2009)
merupakan suatu hal yang normal dan merupakan sebuah dorongan atau
motivasi dalam kehidupan manusia. Ketidaknormalan mood dan afek terjadi
apabila intensitas mood dan afek ini menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Keadaan ini merupakan kondisi patologis yang disebut dengan gangguan mood
dan afek. Gangguan mood dan afek yang sering terjadi ini dapat berupa
depresi, kecemasan, euforia, anhedonia serta kesepian.
Kecemasan sudah menjadi masalah emosi yang umum. Kecemasan
merupakan salah satu gangguan psikologis yang universal dan dapat terjadi
pada siapapun karena kecemasan tidak mengenal batas usia, jenis kelamin,
kedudukan, suku, maupun ras. Kecemasan umum ditemui pada orang-orang
dengan usia yang lebih muda. Faktor psikososial yang mempengaruhi
kecemasan meliputi peristiwa kehidupan dan stressor lingkungan, kepribadian,
psikodinamika, kegagalan yang berulang, teori kognitif dan dukungan sosial
(Kaplan dan Sadock, 2005).
Mahasiswa Fakultas Kedokteran merupakan mahasiswa yang mengalami
stressor lingkungan yang cukup tinggi. Kegiatan akademik yang padat dan
kesibukan non-akademik di organisasi-organisasi di sekitar kampus merupakan
stressor yang cukup berpengaruh terhadap psikologis mahasiswa. Apabila hal
ini diikuti dengan prestasi akademik maupun keadaan lingkungan sosial yang
kurang memuaskan dan kegagalan-kegagalan lain, tentu hal ini bisa memicu
kecemasan. Berdasarkan pada latar belakang yang dijelaskan maka penulis ingin
mengetahui hubungan kecemasan dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id3
pendidikan dokter semeseter III Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Pemilihan mahasiswa pendidikan dokter semester III dikarenakan
mempunyai kondisi yang berbeda dengan mahasiswa di semester yang lain.
Mahasiswa semester III sudah mengalami pengalaman prestasi di semester I-II
dan masih mempunyai peluang untuk meraih prestasi akademik yang lebih
potensial dibanding dengan mahasiswa di atas semester III .
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan kecemasan dengan motivasi berprestasi pada
mahasiswa pendidikan dokter semester III Universitas Sebelas Maret Surakarta?
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui hubungan kecemasan dengan motivasi berprestasi pada
mahasiswa pendidikan dokter semester III Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini dihara pkan dapat menjadi bukti empiris tentang
hubungan kecemasan dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa
Universitas Sebelas Maret di Surakarta.
b. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian
tentang hubungan kecemasan dan motivasi beprestasi pada mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id4
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan manfaat bagi mahasiswa agar bisa meningkatkan motivasi
berprestasi dan mengendalikan kejadian kecemasan.
b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi dosen dan orang tua
mahasiswa untuk meningkatkan motivasi berprestasi mahasiswa dan
mengendalikan kejadian kecemasan yang dialami mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Kecemasan
a. Pengertian
Kecemasan merupakan ketegangan, rasa tidak aman dan
kekhawatiran yang timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yang
tidak menyenangkan, tetapi sebagian besar sumber penyebab tidak
diketahui dan menifestasi kecemasan dapat melibatkan somatik dan
psikologis (Maramis dan Maramis, 2005).
Menurut Hawari (2006) kecemasan adalah gangguan alam
perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan dan kekhawatiran
yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam
menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh, perilaku dapat
terganggu tetap i masih dalam batas normal.
Trismiati (2004) menjelaskan sumber-sumber ancaman yang
dapat menimbulkan kecemasan bersifat lebih umum, dapat berasal dari
berbagai kejadian dalam kehidupan atau dalam diri seseorang itu
sendiri. Kecemasan timbul akibat respon terhadap kondisi stres atau
konflik. Rangsangan berupa konflik baik dari luar maupun dalam diri
sendiri akan menimbulkan respon dari sistem saraf yang mengatur
pelepasan hormon tertentu. Sehingga memunculkan perangsangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id6
pada organ-organ seperti lambung, jantung, pembuluh darah maupun
ekstremitas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan menurut Durand
dan Bartow (2007) terdiri dari
i. Faktor biologis
a. Predisposisi genetik
b. Gangguan fungsi neurotransmiter
c. Abnormalitas dalam jalur otak yang memberi sinyal bahaya atau
yang menghambat tingkah laku repetitif
ii. Faktor sosial lingkungan
a. Pemaparan terhadap peristiwa yang mengancam
b. Mengamati respon takut pada orang lain
c. Dukungan sosial kurang
d. Tidak mantap nilai hidup yang diajarkan
iii. Faktor perilaku
a. Pemasangan stimuli aversif dari stimuli yang netral
b. Kelegaan dari kecemasan karena melakukan tindakan kompulsif
atau menghindari stimuli fobik
c. Kurang kesempatan untuk pemusnahan karena penghindaran
terhadap objek atau situasi yang ditakuti.
iv. Faktor kognitif dan emosional
Prediksi berlebihan tentang ketakutan, keyakinan yang irrasional,
sensitivitas berlebih terhadap ancaman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id7
b. Patofisio logi
Kehidupan manusia selalu dipengaruhi oleh rangsangan dari
luar seperti stressor dan dari dalam berupa pengalaman masa lalu dan
faktor genetik. Rangsangan tersebut dipersepsi oleh pancaindera,
diteruskan dan direspon oleh sistem saraf pusat, sesuai pola hidup
setiap individu. Bila yang dipersepsi ancaman maka respon yang
terjadi adalah kecemasan (Drevets et al., 2008). Dalil dasar dari
pendekatan patofisiologi untuk kecemasan umum adalah kegiatan
neurologis yang berlebihan pada daerah otak yang menyebabkan
rangsangan emosional dialami sebagai kecemasan (Semiun, 2010a).
Ketidakseimbangan saraf autonom vegetatif juga menyebabkan
kecemasan (Mudjaddid, 2006). Respon sistem saraf otonom terhadap
rasa takut dan kecemasan menimbulkan aktivitas involunter, termasuk
pertahanan diri. Serabut saraf simpatis mengaktifkan tanda vital untuk
mempersiapkan pertahanan tubuh. Kelenjar adrenal melepas adrenalin
(epinefrin), yang mengakibatkan tubuh banyak mengambil oksigen,
mendilatasi pupil dan meningkatkan arteri, frekuensi denyut jantung,
konstriksi pembuluh darah perifer, pemecahan glikogen menjadi
glukosa bebas guna menyokong jantung, otot dan sistem saraf pusat
(Videbeck, 2008).
Pada penderita dengan gangguan kecemasan terdapat petunjuk
ada gangguan pada reseptor serotonin tertentu yaitu 5HT-1A, namun
terbatas pada penderita dengan hipersekresi kortisol atau yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id8
menunjukkan manifestasi berupa stres berat (Drevets et al., 2008). Di
dalam sistem saraf pusat, proses tersebut melibatkan jalur cortex-
cerebri-lymbic sistem RAS (Reticular Activating Sistem)-Hipotalamus
yang memberikan impuls kepada kelenjar hipofise untuk mensekresi
mediator hormonal kepada target organ, yaitu kelenjar adrenal untuk
melepaskan adrenalin dan noradrenalin (Mudjaddid, 2006). Zat kimia
tersebut merupakan pesan untuk melakukan reaksi yang berkaitan
dengan kecemasan (Semiun, 2010a).
c. Gejala
Gejala kecemasan dibagi menjadi dua (Mudjaddid, 2006;
Maramis, 2005) yaitu
1. Gejala Psikis : penampilan berubah, sulit berkonsentrasi, mudah
marah, cepat tersinggung, gelisah, tak bisa diam, atau timbul rasa
sakit.
2. Gejala somatik : gemetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala
terasa ringan, pusing, ketegangan otot, mual, sulit bernafas, diare,
rasa gatal, sulit tidur dan lain-lain.
Terdapat 4 tingkatan gejala kecemasan yakni ringan, sedang,
berat dan panik. Pada masing-masing tahap, individu memperlihatkan
perubahan perilaku, kemampuan kognitif dan respon emosional ketika
menghadapi kecemasan. Hal tersebut dijelaskan dalam tabel berikut
(Videbeck, 2008) :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id9
Tingkat
KecemasanRespon Fisik Respon Kognitif Respon Emosional
Ringan 1. Tegang otot ringan
2. Rileks, sedikit
gelisah
3. Penuh perhatian
4. Rajin
1. Tenang
2. Sedikit rasa gatal
3. Waspada
4. Tingkat belajar
optimal
1. Perilaku otomatis
2. Sedikit tidak
sabar
3. Terstimulasi
4. Tenang
Sedang 1. Tegang otot sedang
2. Tanda vital
meningkat
3. Pupil d ilatasi dan
mulai berkeringat
4. Tegang
5. Sering berkemih,
pola tidur berubah
1. Tidak perhatian
secara selektif
2. Fokus stimulus
meningkat
3. Perhatian turun
4. Penyelesaian
masalah menurun
1. Tidak nyaman
2. Mudah
tersinggung
3. Tidak sabar
Berat 1. Tegang otot berat
2. Hiperventilasi
3. Keringat banyak
4. Rahang tegang
5. Mondar-mandir
6. Gemetar
1. Sulit berpikir
2. Penyelesaian
masalah buruk
3. Preokupasi
pikiran sendiri
4. Egosentris
1. Agitasi
2. Takut
3. Bingung
4. Menarik diri
5. Penyalahan
6. Ingin bebas
Panik 1. Tegang otot berat,
agitasi motorik
1. Pikiran tidak
logis, terganggu
1. Merasa terbebani
2. Merasa tidak
Tabel 2.1 Gejala Kecemasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id10
kasar
2. Pupil d ilatasi, tanda
vital meningkat
kemudian menurun
3. Tidak dapat tidur
2. Pribadi kacau
3. Tidak dapat
menyelesaikan
masalah
4. Tidak rasional
5. Sulit memahami
stimulus eksternal
6. Halusinasi,
waham, ilusi
mampu atau tidak
berdaya
3. Lepas kendali
4. Mengamuk, putus
asa
5. Marah, sangat
takut
6. Kaget
7. Lelah
d. Penatalaksanaan
Kecemasan itu sangat menganggu homeostatis dan fungsi dari
individu, karena itu perlu dihilangkan segera dengan berbagai macam
penyesuian diri yang berorientasi kepada tugas. Bila dipakai beberapa
mekanisme pembelaan ego, terutama represi, maka kecemasan itu akan
hilang, tetapi timbul lagi dengan menifetasi yang lain dan terjad ilah
gangguan jiwa (Maramis dan Maramis, 2005). Jika seseorang tidak
mempunyai kemampuan untuk menanggulangi tantangan, menangani
dan menyelesaikan tugas dan kewajiban sehari-hari, maka akan selalu
dihantui oleh perasaan kecemasan dan ketakutan (Nevid et al, 2005).
Penatalaksanaan gangguan kecemasan harus memperhatikan
prinsip holistik (menyeluruh) dan eklitik (mendetail) yaitu meliputi
aspek organo-biologik, aspek psiko-edukatif dan aspek sosiokultural
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id11
(Mudjaddid, 2006). Saat ini penatalaksanaan kecemasan dibagi
menjadi 2 hal, terapi farmakologi dan pendekatan yang lain.
a. Farmakoterapi
Obat yang dapat digunakan untuk merawat kecemasan
terdiri dari 3 kelompok utama, yakni barbiturate, prepanediol dan
benzodiazapin (Semiun, 2010a).
b. Pendekatan lain
Pada pendekatan psikodinamika, psikoanalisis tradisional
menyadarkan bahwa kecemasan merupakan simbol dari konflik
dalam diri seseorang. Pada terapi psikodinamika yang lebih
modern, juga menyadarkan klien akan konflik dalam, namun lebih
menjajaki sumber kecemasan yang berasal dari keadaan hubungan
sekarang ini daripada hubungan dengan masa lampau dan
mendorong pasien untuk mengembangkan tingkah laku yang lebih
adaptif (Nevid et al, 2005).
2. Motivasi Berprestasi
a. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif dari Bahasa Inggris motive
diartikan sebagai dorongan yang terarah kepada pemenuhan
kebutuhan psikis atau rohani (Sukmadinata, 2005). Motif dapat
menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk
mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak (Sardiman, 2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id12
Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat
diinterpretasikan dalam tingkah laku tertentu (Uno, 2007).
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik,
2009). Menurut McDonald dalam Soemanto (2006) motivasi sebagai
suatu perubahan tenaga di dalam diri atau pribadi seseorang yang
ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi-reaksi dalam usaha
mencapai tujuan.
Menurut Danim (2004) motivasi diartikan sebagai kekuatan,
dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan atau mekanisme psikologi
yang mendorong seseorang atau kelompok orang untuk mencapai
prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendaki. Motivasi
merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk
berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam
memenuhi kebutuhan. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam
maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah ditetapkan. Motivasi terjadi apabila seseorang
mempunyai keinginan dan kemauan untuk melakukan suatu kegiatan
atau tindakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu (Uno, 2007).
b. Pengertian Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi adalah sebuah kebutuhan untuk dapat
bersaing atau melampaui standar pribadi McClelland (1987).
Biasanya kebutuhan ini tercermin dengan adanya dorongan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id13
meraih kemajuan dan mencapai prestasi sesuai dengan standar
yang sudah ditetapkan baik bersifat intrinsik dan ekstrinsik
(Siagian, 2004).
Motivasi berprestasi adalah motif yang dipelajari, sehingga
motif itu dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar.
Seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi dicirikan
dengan keinginan tinggi untuk menyelesaikan tugas dan
meningkatkan hasil akademik, menyukai tantangan, hasil kerja yang
diperoleh dibandingkan dengan prestasi orang lain (Nursalam dan
Efendi, 2008).
Atkinson dalam Sumantri (2001) menyatakan motivasi
berprestasi merupakan suatu kepedulian terhadap kompetisi dan
keinginan untuk hidup berdasarkan suatu standar keunggulan dapat
berupa prestasi yang dimiliki sendiri ataupun prestasi orang lain.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi
Fernald dan Fernald (1999) mengungkapkan terdapat 4 faktor
yang berpengaruh terhadap motivasi berprestasi bagi seseorang yaitu :
1. Pengaruh keluarga dan kebudayaan
2. Peranan dari konsep diri
3. Pengaruh jenis kelamin
4. Pengakuan dan prestasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id14
McClelland dalam Salim dan Sukadji (2006) menjelaskan
bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap motivasi berprestasi
adalah :
1. Harapan orang tua terhadap anak
2. Pengalaman pada tahun-tahun pertama kehidupan
3. Latar belakang budaya tempat seseorang dibesarkan
4. Peniruan tingkah laku
5. Lingkungan tempat proses pembelajaran berlangsung
Selain itu, Schultz dan Sydney (1993) menambahkan
bahwa usia dapat mempengaruhi motivasi berprestasi. Motivasi
berprestasi mengalami perubahan sesuai dengan usia individu
tersebut. Motivasi berprestasi individu tertinggi pada usia 20-30
tahun dan mengalami penurunan setelah usia tersebut.
3. Instrumen Penelitian
a. L-MMPI (Lie Scale Minnesota Multiphasic Personality Inventory)
Tes ini pertama-tama dikembangkan oleh Strake Hathway dan J.C.
McKinley pada tahun 1930-an dan dikembangkan di Amerika Serikat
pada tahun 1940. Instrumen ini digunakan untuk menguji kejujuran
responden dalam menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner
penelitian. Skala L-MMPI berisi 15 butir pertanyaan untuk dijawab
responden dengan “ya” bila butir pertanyaan dalam L-MMPI sesuai
dengan perasaan dan keadaan responden, dan “tidak” bila tidak sesuai
dengan perasaan dan keadaan responden. Responden dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id15
mempertanggungjawabkan kejujuran bila jawaban “tidak” berjumlah
10 atau kurang (Semiun, 2010b).
b. Kuesioner Menilai Kecemasan
Diagnosis kecemasan dapat ditegakkan berdasarkan gejala-gejala
yang muncul sesuai dengan kriteria Pedoman Penggolongan dan
Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) edisi III atau dengan
menggunakan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRSA), Taylor
Minnesota Anxiety Scale (TMAS) dan instrumen lain (Hawari, 2006).
TMAS merupakan instrumen berupa kuesioner untuk menilai
kecemasan pada seseorang. Terdiri dari 50 pertanyaan dengan pilihan
jawaban “ya” dan “tidak” sesuai dengan kondisi orang yang mengisi
kuesioner, dengan pemberian skor 1 untuk setiap jawaban “ya” dan skor
0 untuk jawaban “tidak” pada butir favorable. Pada butir unfovorable
pemberian skor 1 diberikan untuk setiap jawaban “tidak” dan skor 0
untuk jawaban “ya”. Butir-butir penyataan yang sesuai untuk
kecemasan atau favorable berjumlah 35 butir yaitu nomor 2, 5, 6, 7, 8,
10, 11, 13, 14, 16, 17, 19, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34,
36, 37, 39, 40, 41, 42, 45, 46, 47, 48, 49. Sedangkan butir-butir
pernyataan yang tidak sesuai untuk kecemasan atau unfavorable
berjumlah 15 yaitu 1, 3, 4, 9, 12, 15, 18, 20, 25, 29, 35, 38, 43, 44, 50
(15 butir). Apabila skor TMAS
Skor TMAS < 21 dikategorikan tidak cemas (Sudiyanto, 2012).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id16
c. Kuesioner Menilai Motivasi Berprestasi
Pengukuran motivasi berprestasi dapat menggunakan kuesioner
motivasi berprestasi dari McClelland. Kuesioner ini mempunyai
koefisien korelasi validitas tiap item berkisar 0,45-0.85 dan nilai
reliabilitas sebesar 0.902 (Cahyorinartri, 2011). Adapun blueprint
kuesioner motivasi berprestasi (McClelland : 1987) :
Item Ukuran Indikator
1 Menyelesaikan tugas dengan hasil sebaik mungkin. Kognisi
2 Belajar tidak atas dasar untung-untungan.
3 Berpikir dan berorientasi ke masa depan dengan berusaha
mengantisipasi hasil belajar secara logis.
4 Lebih mementingkan prestasi ketimbang upah yang akan
diterima.
5 Realistik menilai diri.
6 Tidak boros dan konsumtif, melainkan produktif.
7 Menghargai hadiah yang diterima.
8 Cenderung berorientasi ke dalam (inner orientation) kendati
cukup tanggap terhadap stimulasi lingkungan.
9 Bersemangat dan belajar keras. Konasi
10 Tidak mudah menyerah dan merasa bersalah jika tidak
berbuat sebaik mungkin.
11 Tidak cepat lupa diri saat dipuji atas prestasi yang dicapai.
12 Menerima kritikan atas hasil kerja yang telah dicapai.
Tabel 2.2 Blueprint Kuesioner Motivasi berprestasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id17
13 Bersedia menjalankan petunjuk-petunjuk orang lain selama
itu sesuai dengan gagasan yang dimiliki.
14 Lebih senang bekerja pada tugas-tugas yang sukar, cukup
menantang untuk berkreasi, bukan yang monoton.
Afeksi
15 Gembira secara wajar ketika memenangkan persaingan
belajar dengan teman.
16 Selalu menjadikan pekerjann yang lalu sebagai umpan -balik
bagi penentuan tindakan lanjutan.
17 Senang belajar dalam suasana bersaing (dalam arti positif)
dan berusaha meninggalkan teman-teman jauh di belakang.
18 Berprinsip bahwa upah yang diterima sepadan dengan
kualitas dan prestasi belajar yang dicapai.
19 Memperhitungkan resiko yang sedang dengan hasil yang
dapat diduga daripada resiko besar dengan hasil juga besar.
20 Senang mengerjakan pekerjaan yang sulit.
4. Hubungan Kecemasan terhadap Motivasi Berprestasi
Proses belajar yang dijalani oleh mahasiswa kedokteran
menentukan keberhasilan perkuliahan yang dijalan i. Upaya untuk
meningkatkan proses belajar mahasiswa bisa dilakukan dengan
meningkatkan faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu motivasi berprestasi
mahasiswa. Motivasi berprestasi yang rendah akan menyebabkan kualitas
pembelajaran yang dilakukan mahasiswa juga rendah. Salah satu penyebab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id18
motivasi berprestasi rendah ialah faktor internal dan eksternal mahasiswa
tersebut. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi adalah kondisi
mood dan afek. Gangguan mood dan afek seperti kecemasan menjadi salah
satu masalah bagi para mahasiswa dalam menjalani proses pembelajaran
perkuliahan. Pengetahuan tentang hubungan kecemasan dengan motivasi
berprestasi menjadi hal yang perlu dipahami agar kondisi pembelajaran
mahasiswa bisa menjadi lebih baik.
B. Kerangka P emikiran
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan
Mahasiswa
Faktor Internal Faktor Eksternal
Mahasiswa Cemas
Mahasiswa Tidak Cemas
Motivasi Berprestasi Mahasiswa
Rendah
Motivasi Berprestasi Mahasiswa
Tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id19
C. Hipotesis
Terdapat hubungan kecemasan dengan motivasi beprestasi pada
mahasiswa pendidikan dokter semester III Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
pendekatan potong melintang (cross sectional). Rancangan potong melintang
adalah suatu rancangan penelitian di bidang kedokteran dan kesehatan yang
paling sering digunakan karena metode yang paling mudah untuk dilakukan
dan variabel penelitian hanya diobservasi sekali pada saat yang sama
(Taufiqurrahman, 2004).
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
C. Subjek penelitian
1. Populasi sumber
Mahasiswa program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Kriteria inklusi sebagai berikut:
a. Mahasiswa semester III (angkatan 2011)
b. Bersedia menjadi responden dan telah menyetujui lembar informed
consent
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id21
3. Kriteria eksklusi sebagai berikut:
a. Skor L-MMPI lebih dari 10
b. Responden tidak mengembalikan kuesioner
c. Riwayat penyakit psikosis
D. Teknik Sampling
Pengambilan subjek penelitian menggunakan purposive random
sampling yang merupakan pengambilan subjek secara purposive didasarkan
pada suatu pertimbangan yang dibuat oleh penulis sendiri (Murti, 2010).
Kemudian dilakukan simple random sampling terhadap subjek penelitian untuk
diambil 60 subjek penelitian. Ukuran subjek penelitian tersebut lebih besar dari
ukuran minimal agar variabel terikat dan variabel bebas dapat dianalisis yaitu
sebesar 30 subjek penelitian (Budiarto, 2003).
E. Identifikasi Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah
1. variabel bebas : Kecemasan
2. variabel terikat : Motivasi berprestasi
3. variabel perancu
a. terkendali : usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin
b. tidak terkendali : budaya, lingkungan, konsep diri, peniruan tingkah
laku, dukungan orang tua, prestasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id22
F. Definisi Operasional Variabel
1. Mahasiswa
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa yang didefiniskan sebagai
seorang peserta didik berusia sekitar 17 tahun hingga 30 tahun yang sedang
menempuh program studi pendidikan dokter angkatan 2011 Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret dan aktif dalam mengikuti semua
kegiatan perkuliahan.
2. Kecemasan
Nilai kecemasan diukur berdasar jawaban responden pada kuesioner
TMAS yang sesuai dengan keadaan subjek penelitian. Responden
memberikan tanda (
a. Alat pengukuran: Kuesioner
b. Skala Pengukuran adalah numerik.
3. Motivasi Berprestasi
Pengukuran motivasi berprestasi dengan menggunakan kuesioner
motivasi berprestasi dari McClelland untuk menilai beberapa aspek
responden yang meliputi aspek kognisi, konasi dan afektif (McClelland,
1967). Setiap butir disediakan 4 alternatif jawaban yaitu sangat sesuai (SS),
sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Dengan sistem
penilaian, favorabel yaitu 4,3,2,1 dan unfavorabel yaitu 1,2,3,4.
a. Alat pengukuran: Kuesioner
b. Skala pengukuran adalah numerik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id23
4. Prestasi
Prestasi pada mahasiswa didefinisikan sebagai mahasiswa yang
berhasil mencapai prestasi tinggi, baik akademik maupun non akademik,
mampu berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris,
bersikap positif, serta berjiwa Pancasila (Dikti, 2011).
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan angket atau kuesioner. Angket adalah daftar pertanyaan yang
diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan
permintaan pengguna dengan tujuan mencari informasi yang lengkap mengenai
suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden
memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian
daftar pertanyaan, selain itu responden mengetahui informasi tertentu yang
diminta (Riduwan, 2003). Instrumen yang dibutuhkan antara lain:
1. Data diri dan Informed Consent
Data diri adalah data yang berisi tentang informasi identitas subjek
penelitian meliputi: (a) Nama, (b) Umur dan (c) Jenis kelamin. Informed
consent dalam penelitian ini adalah untuk menyatakan persetujuan
responden sebagai subjek penelitian penelitian.
2. Kuesioner L-MMPI
3. Kuesioner TMAS
4. Kuesioner Motivasi Berprestasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id24
H. Rancangan Penelitian
I. Cara Kerja
1. Penulis membagi kuesioner kepada responden untuk mengisi biodata
2. Responden mengisi kuesioner L-MMPI untuk mengetahui angka
kebohongan. Bila responden menjawab “tidak” maka diberi nilai 1. Bila
Subjek Penelitian
Kuesioner L-MMPIKriteria Eksklusi
Skor L-MMPI > 10
Kuesioner TMAS
Cemas Skor TMAS
Tidak cemas Skor TMAS < 21
Random sampling 15 laki-laki dan 15 perempuan
Random sampling 15 laki-laki dan 15 perempuan
Kuesioner Motivasi Berprestasi
Analisis Statistik
Kuesioner Motivasi Berprestasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id25
didapatkan angka lebih besar 10 maka responden dikeluarkan dari
subjek penelitian.
3. Penulis melakukan restriksi terhadap subjek penelitian yang telah
didapatkan dengan menerapkan kriteria inklusi dan eksklusi pada hasil
pengisian kuosioner.
4. Responden mengisi kuesioner TMAS untuk menilai tingkat kecemasan.
5. Membagi responden menjadi 2 kelompok besar yaitu kelompok cemas
dan tidak cemas, dengan penilaian apabila skor TMAS
kelompok cemas dan skor < 21 dimasukkan kelompok tidak cemas
6. Penulis menggunakan metode simple random sampling untuk
mengambil 30 subjek penelitian untuk masing-masing kelompok, yang
terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan dengan tujuan penyetaraan
jenis kelamin subjek penelitian.
7. Responden mengisi kuesioner motivasi berprestasi untuk menilai skor
motivasi berprestasi.
8. Melakukan analisis dari data yang diperoleh.
J. Teknik Analisis Data
Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson bila memenuhi
syarat uji parametrik. Jika tidak memenuhi syarat maka menggunakan uji
non parametrik uji korelasi Spearman. Data diolah dengan bantuan
perangkat lunak Statistical Product dan Service Solution (SPSS) 18.00 for
windows.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan selama bulan Desember tahun 2012 di
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Responden pada
penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan dokter semester III dan
didapatkan total subjek penelitian 150 mahasiswa namun 60 subjek
penelitian tidak memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sehingga jumlah
subjek penelitian yang memenuhi kriteria 90 responden kemudian dari
jumlah tersebut penulis membagi menjadi 2 kelompok berdasar nilai
TMAS < 21 dan nilai TMAS Pada kelompok dengan skor TMAS <
21 terdapat 37 subjek penelitian dan pada kelompok dengan skor TMAS
21 terdapat 53 subjek penelitian. Dari masing-masing kedua kelompok
tersebut diambil secara simple random sampling sebanyak 15 laki-laki dan
15 perempuan sebagai pengendalian faktor jenis kelamin. Sehingga
didapatkan 30 subjek penelitian pada masing-masing kelompok kemudian
kedua subjek penelitian digabungkan.
B. Hasil Distribusi Subjek Penelitian
Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan didapatkan data
primer dengan distribusi berdasarkan usia, jenis kelamin dan statistika
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id27
Tabel 4.1 Distribusi Data Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 30 50%
Perempuan 30 50%
Total 60 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa subjek penelitian
disamaratakan antara jumlah subjek penelitian laki-laki dan jumlah subjek
penelitian perempuan yaitu masing-masing 30 subjek penelitian (50%).
Tabel 4.2 Distribusi Data Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase
17 2 3,33%
18 14 23,33%
19 32 53,33%
20 12 20
Total 60 100%
Dari data di atas dapat diketahui bahwa usia subjek penelitian yang
terbanyak adalah usia 19 tahun, yaitu 32 orang (53,33%) dan yang paling
sedikit usia 17 tahun yaitu sebanyak 2 orang (3,33%)
Tabel 4.3 Deskripsi Statistika Data
N Median Maximum Minimum Mean Standar
Deviasi
Kesemasan 60 20,50 44,00 4,00 21,28 9,00
Motivasi
Berprestasi
60 55,00 67,00 43,00 55, 57 4,13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id28
Tabel di atas menunjukkan deskripsi statistika skor variabel
kecemasan dengan nilai median 20,50, skor minimum sebesar 4,00, skor
maksimum sebesar 44,00 dan rerata skor 9,00. Sedangkan untuk variabel
motivasi berprestasi memiliki rerata skor sebesar 55,57 dengan nilai
minimum 43,00, nilai maksimum sebesar 67,00 dan nilai median sebesar
55,00.
C. Hasil Analisis Data
Data penelitian yang telah diperoleh kemudian dilakukan analisis
uji hipotesis dengan uji korelasi menggunakan program SPSS 18.00 for
windows sehingga diketahui hubungan variabel kecemasan dengan
variabel motivasi berprestasi, kekuatan korelasi dan arah korelasi.
Langkah uji h ipotesis dengan uji korelasi adalah
1. Memeriksa syarat uji parametrik yaitu dengan menganalisi
kenormalan distribusi data semua variabel
2. Bila memenuhi syarat maka dilakukan dengan uji korelasi
parametrik yaitu uji korelasi Pearson
3. Bila tidak memenuhi syarat maka diupayakan tranformasi data agar
distribusi menjadi normal
4. Bila transformasi data berhasil dan distribusi data menjadi normal
maka dilakukan uji korelasi parametrik yaitu uji korelasi Pearson
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id29
5. Bila data tidak berhasil ditransformasi dan distribusi data masih
tidak normal maka dilakukan uji korelasi non parametrik yaitu uji
korelasi Spearman.
Untuk mengetahui bahwa data terdistribusi normal atau tidak, maka
dilakukan uji normalitas dengan cara deskriptif ataupun analitik. Cara
deskriptif dilakukan dengan menghitung nilai koefisien varians, rasio
skewness dan rasio kurtosis atau dengan melihat gambaran histogram dan
plots. Cara Analitik dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov jika
jumlah subjek penelitian tiap variabel > 50 dan uji Shapiro-Wilk jika
jumlah subjek penelitian tiap variabel < 50. Pada penelitian ini, uji
normalitas menggunakan cara analitik karena lebih objektif dan sensitif
dibanding cara deskriptif (Dahlan, 2008). Berdasar jumlah data pada
penelitian ini sebanyak 60 subjek penelitian maka penulis memilih uji
analitik Kolmogorov-Smirnov.
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas
Variabel Nilai p Keterangan
Motivasi Beprestasi 0,028 Distribusi tidak normal
Kecemasan 0,200 Distribusi normal
Tabel di atas menunjukkan sebaran data yang diuji normalitas data
dengan Kolmogorov-Smirnov, dengan ketentuan bila nilai p > 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa data tersebut terdistribusi secara normal, bila
nilai p < 0,05 maka data tidak terdistribusi secara normal. Karena nilai p
untuk variabel motivasi berprestasi adalah 0,028 (p < 0,05) dan variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id30
kecemasan adalah 0,200 (p > 0.05) maka sebaran data variabel motivasi
berpretasi tersebut tidak normal. Oleh karena itu, data harus dinormalkan
terleb ih dahulu melalui proses transformasi. Setelah dilakukan
transformasi data variabel motivasi berprestasi didapatkan nilai p sebesar
0,085 (p>0,005) sehingga semua variabel penelitian mempunyai distribusi
data normal dan bisa dilakukan uji korelasi Pearson. Syarat penggunaan
uji korelasi Pearson adalah semua variabel merupakan data numerik (rasio
maupun interval) dan data yang dianalisis mempunyai distribusi normal
(Surjaweni dan Endrayanto, 2012).
Tabel 4.5 Hasil Uji Korelasi Pearson
Kecemasan Motivasi Berprestasi
Kecemasan
r 1 -0,518
p 000
n 60 60
Motivasi
Berprestasi
r -0,518 1
p 000
n 60 60
Data hasil penelitian yang telah diuji didapatkan nilai koefisien
korelasi (r) sebesar -0,518 dan didapatkan nilai significacy (p) sebesar
0,000. Hasil tersebut dapat diiterpretasikan dengan tabel berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id31
Tabel 4.6 Interpretasi Hasil Uji Korelasi
Parameter Nilai Interpretasi
Kekuatan
korelasi (r)
0,00-0,199 Sangat Lemah
0,20-0,399 Lemah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,00 Sangat kuat
Nilai p<0,05 Terdapat korelasi yang bermakna
>0,05 Tidak terdapat korelasi yang bermakna
Arah
korelasi
+(positif)
Hubungan korelasi searah, semakin besar nilai
satu variabel semakin besar nilai variabel yang
lain
-(negatif)
Hubungan korelasi berlawanan arah, semakin
besar nilai satu variabel semakin kecil nilai
variabel yang lain
Interpretasi data hasil penelitian adalah terdapat korelasi yang
bermakna variabel kecemasan dengan variabel motivasi berprestasi
dengan kekuatan korelasi sedang dan arah korelasi negatif sehingga
semakin tinggi nilai variabel kecemasan semakin rendah nilai variabel
motivasi berprestasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Penelitian
Data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret tersaji dalam tabel pada bab
terdahulu. Data yang dianalisis didapatkan dari 30 laki-laki dan 30
perempuan mahasiswa pendidikan dokter semester III angkatan 2011. Hal
tersebut sebagai bentuk pengkondisian subjek penelitian yang berkaitan
dengan perbedaan jenis kelamin terhadap kejadian kecemasan bahwa
perempuan lebih cenderung mengalami kecemasan dibanding laki-laki
(Horwath et al., 2002; Trismiati, 2004). Data yang dianalisis menggunakan
uji korelasi Pearson didapatkan nilai probabilitas p < 0,05 dan koefisien
korelasi r = -0,518. Nilai p menunjukkan derajat kemaknaan penelitian
dengan artian jika penelitian diulang sebanyak 100 kali maka akan
didapatkan peluang perbedaan hasil penelitian dibawah 5%. Pada nilai
koefisien korelasi yang didapat r = -0,518 atau berada -1< r <1 maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat dinyatakan
terdapat hubungan negatif kecemasan dengan motivasi berprestasi pada
mahasiswa pendidikan dokter semester III Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan mendapat hasil penelitian
yang serupa yang menyatakan terdapat hubungan negatif kecemasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id33
dengan motivasi berprestasi yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Hermansyah (2010) dengan subjek penelitian murid SMK, Subiyantoro
(2009) dengan subjek penelitian murid SMA program akselerasi, Febrianti
(2009) dengan subjek penelitian karyawan kontrak. Hasil penelitian yang
telah disebutkan kurang relevan dengan studi yang dilakukan oleh penulis
karena subjek penelitian yang berbeda namun penulis cantumkan sebagai
bentuk wawasan bahwa pada populasi yang lain terdapat hubungan negatif
kecemasan dengan motivasi berprestasi
Pada penelitian ini tidak dapat ditarik kesimpulan bahwa kecemasan
secara nyata mempengaruhi motivasi berprestasi karena desain penelitian
ini bukan mencari hubungan sebab akibat melainkan hanya membuktikan
ada hubungan kecemasan dan motivasi berprestasi. Walaupun secara
teoritis disebutkan bahwa kecemasan dapat berpengaruh negatif pada
motivasi berprestasi melalui hubungan konsep diri, salah satu faktor yang
mempengaruhi motivasi berprestasi (Fernald dan Fernald, 1999). Selain
teori tersebut, juga didapatkan teori yang menyatakan bahwa motivasi
berprestasi juga akan mempengaruhi kejadian kecemasan karena dari segi
kognitif orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi sudah terbiasa
berkompetitif yang dalam keadaan tersebut menyebabkan kecemasan pada
mahasiswa (Atkinson dalam Sumantri, 2001). Penelitian ini membantah
anggapan bahwa ketika semakin tinggi motivasi berprestasi semakin
cemas seorang mahasiswa karena selalu dibayangi persaingan dengan
orang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id34
Motivasi berprestasi memang hal yang abstrak tidak bisa dilihat
namun hanya bisa diamati melalui tingkah laku tertentu (Salim dan
Sukadji, 2006; Uno, 2007). Dalam analisis suatu tindakan pun, seseorang
tidak hanya dipengaruhi oleh satu motivasi saja, misal motivasi berprestasi
tetapi juga melibatkan motivasi lain yang secara kompleks saling
berkaitan. Kekompleksan hal tersebut telah d iamati sejak awal abad 19 dan
berkembang hingga sekarang. Banyak teori yang lahir mengenai motivasi
secara umum maupun membahas motivasi berprestasi secara khusus
(Wijono, 2012). Namun didapatkan bukti yang jelas bahwa motivasi
berprestasi mempunyai peranan dalam mempengaruhi prestasi belajar
seseorang (Djamarah et al., 2002). Salah satu contoh prestasi belajar
adalah seorang lulusan SMA diterima menjadi mahasiswa pendidikan
dokter di Universitas Sebelas Maret dan penelitian ini menunjukkan skor
rata-rata motivasi berprestasi mahasiswa pendidikan dokter semester III
tergolong tinggi.
Pada penelitian ini juga didapatkan bahwa mahasiswa pendidikan
dokter cenderung mengalami kecemasan berdasarkan skor rata-rata atau
mean TMAS. Hal ini sesuai dengan pernyataan Minirth dan Meier (2001)
bahwa sebagian besar mahasiswa pendidikan dokter mengalami gangguan
kecemasan. Kecemasan memang sulit dihindari oleh mahasiswa
pendidikan dokter karena beban akademis mahasiswa yang menuntut
pembelajaran berbasis kompetensi. Tapi dalam penelitian tidak diketahui
penyebab kecemasan yang dialami subjek serta jenis kecemasan, yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id35
diketahui dibedakan menjadi agrofobia, gangguan panik, kecemasan
menyeluruh, obesis kompulsif dan lain-lain (Maslim, 2003) Namun secara
umum gejala kecemasan yang didapat di penelitian ini akan menjadi
masalah jika mahasiswa yang bersangkutan tidak berhasil dalam
pengelolaan kecemasan yang dialami sehingga akan menyebabkan
gangguan dalam proses belajar mahasiswa. Untuk itu seorang mahasiswa
perlu memahami pengelolaan kecemasan dengan mencegah kemunculan
kecemasan itu sendiri (Kandouw, 2007).
Pencegahan kecemasan dalam menghadapi stres kehidupan menurut
Maramis dan Maramis (2009) dapat dilakukan dengan penyesuaian diri
psikologis dengan cara penyesuaian diri berorientasi pada tugas (job
oriented) dan mekanisme pembelaan ego (ego defense mechanism).
Namun ketika kecemasan sudah berlebihan hingga menjadi ganguan
kejiwaan, terapi bisa dilakukan dengan teknik psikoterapi dan terapi
biologis (Atkinson et al., 2010). Pendekatan agama juga bisa mejadi
modalitas terapi dalam psikoterapi yang efektif untuk mengatasi
kecemasan (Fanani, 2009).
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan merupakan jenis penelitian kuantitatif
dengan data yang digunakan adalah data primer. Sehingga data yang
diperoleh, diolah dan dianalisis sangat dipengaruhi oleh metode penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id36
yang digunakan. Berikut keterbatasan dalam penelitian ini yang berkaitan
dengan metode penelitian yang digunakan :
1. Keterbatasan penulis dalam pengendalian subjek penelitian seperti
faktor-faktor yang mempengaruhi variabel penelitian yang menjadi
faktor perancu hasil penelitian, seperti kepribadian premorbid, pola
asuh orang tua, tingkat sosial ekonomi, tempat tinggal dan keberagaman
somatopsikososial (Kaplan dan Saddock, 2005; Maramis dan Maramis,
2005).
2. Pemilihan desain penelitian yang dilakukan dengan cara pendekatan
potong melintang tidak dapat menjelaskan mekanisme sebab akibat
dari variabel yang diteliti karena dilakukan pengambilan subjek
penelitian dalam satu waktu (Sastroasmoro, 2005).
3. Dalam pengambilan subjek penelitian, penulis menggunakan kuesioner
yang mempunyai beberapa kelemahan seperti kesalahan interpretasi
oleh responden terhadap pertanyaan, angket terlihat membosankan dan
penulis tidak dapat mengobservasi langsung reaksi responden dalam
menjawab (Hadi, 1990).
4. Subjek penelitian yang digunakan cenderung homogen yaitu mahasiswa
di program studi yang sama (pendidikan dokter), di angkatan yang sama
(semester III) dan di universitas yang sama (Universitas Sebelas Maret).
Pengambilan subjek penelitian yang dilakukan belum bisa
digeneralisasi secara umum pada mahasiswa karena karakteristik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id37
mahasiswa di tiap fakultas mempunyai perbedaan yang nyata (Ellias
dan Rahman, 1995).
Selain keterbatasan dari segi metode penelitian, penulis
mempunyai keterbatasan sumber pustaka yang dijadikan landasan teori
pada penelitian ini. Keterbatasan sumber pustaka dapat mempengaruhi
alur berpikir, pemilihan hipotesis dan analisis hasil. Sehingga sangat
memungkinkan terjadi kesalahan pada alur berp ikir, pemilihan hipotesis
dan analisis hasil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Terdapat hubungan negatif kecemasan dengan motivasi
berprestasi pada mahasiswa pendidikan dokter semester III Universitas
Sebelas Maret Surakarta secara bermakana dan kekuatan korelasi sedang.
Semakin tinggi kecemasan yang dialami mahasiswa semakin rendah
motivasi berprestasi pada mahasiswa tersebut.
B. Saran
1. Pihak Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret selaku
penyelenggara pendidikan dan orang tua diperlukan keterlibatan yang
lebih aktif untuk mempengaruhi motivasi berprestasi mahasiswa.
Selain pelatihan Achivement Motivational Training (AMT) juga
diperlukan peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, pola asuh yang
baik serta keberadaan role model untuk mahasiswa.
2. Mahasiswa perlu memahami cara mengendalikan stres akademik
ataupun stres hidup yang lain sehingga tidak mengalami kecemasan
yang dapat menyebabkan gangguan dalam proses belajar di
perkuliahan.
3. Dilakukan penelitian lebih lanjut dengan pengendalian subjek
penelitian dengan jumlah mahasiswa yang lebih banyak, melibatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id38
mahasiswa fakultas lain serta pengendalian faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil penelitian seperti kepribadian premorbid, tingkat
sosial ekonomi, pola asuh keluarga dan tempat tinggal.
4. Dilakukan penelitian lebih lanjut dengan desain penelitian kohor dan
pemilihan analisis data secara multivariat untuk membuktikan
pengaruh kecemasan terhadap motivasi berprestasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson RL, Atkinson RC, Smith EE, Bem DJ (2010). Pengantar Psikologi Jilid II. Tangerang : Interaksara
Budiarto E ( 2003). Metodologi Penelitian Kedokteran : Sebuah Pengantar. Jakarta : EGC
Cahyorinartri. (2011) Perbedaan Motivasi Berprestasi dengn Tempat Bekerja pada Mahasiswa yang sudah Bekerja. Jakarta : Universitas Pendidikan Indonesia
Dahlan MS (2008). Statistik untuk Keodkteran dan Kesehatan Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika, pp : 45-54
Danim (2004). Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit, Jakarta : Penerbit Buku EGC
Dikti (2011). Pedoman Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Program S-1. Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional
Djamarah, Bahri S dan Zain A (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Drevets WC, Price JL, Furey ML (2008). Brain Structural and Functional Abnormalities in mood disorders : Implication for neurocircuitry models of Depression. Brain Struct Funct. 213 (1) : 93-118
Durand W dan Bartow D (2007). Intisari Psikologi Abnormal edisi IV. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Ellias AJ dan Rahman WRA (1995). Achievement Motivation of University Students. Pertanika Journal Social, Science & Humaniora 3 : 1-10
Fanani M (2009). Agama Sebagai Salah Satu Modalitas Terapi dalam Psikiatri. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Press
Febrianti DK (2009). Hubungan antara Kecemasan Menghadapi Masa Berakhirnya Kontrak Kerja dengan Motivasi berprestasi pada Karyawan Kontrak pada PT. PLN Kota Malang. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang
Fernald LD dan Fernald PS (1999). Introduction to psychology edition V. India:A.I.T.B.S. Publisher & Distributors.
Hadi S (1990). Metodologi Research I. Yogyakarta : Andi Offset, p : 57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
Hawari D (2006). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta : Balai Penerbitan FK UI, pp : 63-78
Hamalik O (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hermansyah H (2010). Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan kecemasan Siswa Menghadapi Ujian pada SMK Senopati Sidoarjo.Surabaya : Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
Horwath E, Cohen RS dan Weissman MM (2002). Epidemiology of Mood and Anxiety Disorder ed 2. New York : Epidemilogy
Kandouw A (2007). Apakah Anda Terganggu oleh Cemas? Dalam http://pdpersi.co.id - Diakses Desember 2012
Kaplan, HI dan Sadock, BJ (2005). Sinopsis Psikiatri. Jakarta : Bina Rupa Aksara
Maramis WF dan Maramis AA (2005). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga Universitas Press, pp : 38, 107-108
Maslim R (2003). Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya, pp:72-77
McClelland DC (1987). Human Motivation. New York: Cambridge University Press.
Minirth FB dan Meier PD (2001). Kebahagiaan : Sebuah pilihan. Gejala, Penyebab dan Pengobatan Depresi. Jakarta : Gunung Mulia, p : 62
Mudjaddid E (2006). Pemahaman dan Penanganan Psikosomatik Gangguan Ansietas dan Depresi dalam Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV Jilid II. Jakarta : FKUI, p :903
Murti B (2010). Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Edisi ke 2. Jilid 1. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, pp : 143-6, 175
Nevid JS, Rathus SA, Greene B (2005). Gangguan-gangguan Ansietas dalam Psikologi Abnormal. Jakarta : Erlangga, pp : 184-5
Nursalam dan Efendi F (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Riduwan (2003). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta
Salim EES dan Sukadji S (2006). Sukses di Perguruan Tinggi. Depok : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
Sardiman AM (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sastroasmoro S (2005). Dasar-dasar Metodelogi Penelitian Klinis ed III. Jakarta : CV. Sagung Seto pp : 25-100
Schultz D dan Sydney E (1993). Theorist of Personality Fiftth Ed. California: Brooks Publishing Company.
Semiun Y (2010a). Proses Diagnosis Tes-Tes Psikologis dalam Kesehatan Mental 3. Yogyakarta : Kanisius, pp : 305-7
Semiun Y (2010b). Neurosis dalam Kesehatan Mental 2. Yogyakarta : Kanisius, pp 335-52
Siagian SP (2004). Teori motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
Soemanto W (2006). Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Subiyantoro (2009). Hubungan Antara Kecemasan Terhadap Tes dan Motivasi Berprestasi Pada Siswa Kelas Akselerasi SMAN 3 Malang. Malang : Universitas Negeri Malang
Sukmadinata SN (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sumantri S (2001). Perilaku organisasi. Bandung: Universitas Padjajaran.
Sudiyanto A (2012). Aspek Klinik Gangguan Kecemasan pada Simposium Nasional Awareness Anxiety Programme dalam http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/09_Gamabaran KlinikdanPsikofarmaka.pdf/09_GamabaranKlinikdanPsikofarmaka.html –Diakses September 2012
Surjaweni VW dan Endrayanto P (2012). Statistika untuk Penelitian. Yogayakarta : Graha Ilmu, p : 60
Syah M (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Taufiqurrohman MA (2004). Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Klaten: CSGF
Trismiati (2004). Perbedaan Tingkat Kecemasan antara Pria dan Wanita Akseptor Kontrasepsi Mantab di RSUD Rd Sarjito. Yogyakarta : UGM Press
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
Uno HB (2007). Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Videbeck SL (2008). Ansietas dan Gangguan Terkait Stress dalam Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC, pp : 306-11
Wijono S (2012). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran 1. Identitas Subjek Penelitian dan Informed Consent
KUESIONER PENELITIAN
Hubungan Kecemasan dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa
Pendidikan Dokter Semester III Universitas Sebelas Maret Surakarta.
PETUNJUK PENGISIAN :
1. Isi identitas responden terleubih dahulu, bila tidak menghendaki identitas
diketahui, boleh memakai nama inisial.
2. Bacalah semua pertanyaan dengan seksama.
3. Mohon semua pertanyaan dijawab dengan jujur sesuai apa adanya.
4. Kuesioner ini terdiri atas 3 kuesioner mohon isi sesuai petunjuk yang
tertera.
5. Terima kasih atas kerjasamanya.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
LEMBAR PERSETUJUAN
Dengan ini saya mengizinkan Luqman Hakim, Mahasiswa Fakultas Kedokteran
UNS untuk mengolah hasil kuesioner ini
Tanda tangan
NIM:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran 2. Kuosioner L-MMPI
PETUNJUK : Berilah tanda ( etuju dengan pernyataan ini, atau bila anda merasa bahwa penyataan ini berlaku bagi atau mengenai anda. Sebaliknya berilah tanda (pernyataan ini atau bila anda merasa bahwa pernyataan ini tidak berlaku atau tidak mengenai anda.
No. Pertanyaan Ya Tidak1 Sekali-kali saya berpikir hal yang buruk untuk
diutarakan2 Kadang-kadang saya merasa ingin mengumpat
atau mencaci maki3 Saya tidak selalu mengatakan yang benar4 Saya tidak membaca setiap tajuk rencana surat
kabar harian5 Saya kadang-kadang marah6 Apa yang dapat saya kerjakan hari in i kadang-
kadang saya tunda sampai besok7 Bila saya sedang tidak enak badan, kadang-
kadang saya mudah tersinggung8 Sopan santun saya di rumah tidak sebaik seperti
jika bersama orang lain9 Bila saya yakin tidak seorang pun yang
melihatnya, mungkin sekali-kali saya akan menyelundup menonton tanpa karcis
10 Saya akan leb ih senang menang daripada kalah dalam suatu permainan
11 Saya ingin mengenal orang-orang penting karena dengan demikian saya merasa menjadi orang penting juga
12 Saya tidak selalu menyukai setiap orang yang saya kenal
13 Kadang-kadang saya mempergunjingkan orang lain
14 Saya kadang-kadang memilih orang-orangyang tidak saya kenal dalam suatu pemilihan
15 Sekali-kali saya ingin tertawa juga mendengar lelucon porno
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran 3. Kuesioner Motivasi Berprestasi
PETUNJUK Beri tanda ( dengan pendapat andaSS : Sangat SetujuS : SetujuTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya dapat menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik
2. Saya belajar atas dasar untung-untungan
3. Saya selalu berpikir dan berorientasi ke masa depan
4. Saya lebih mementingkan ganjaran yang akan saya terima ketimbang prestasi
5. Saya menilai diri sendiri secara realistik
6.Saya senang menghabiskan uang yang saya miliki untuk belanja, sehingga tidak sempat menabung.
7. Saya selalu menghargai apapun yang diberikan kepada saya.
8. Saya tidak peduli dengan apa yang terjadi d i lingkungan sekitar saya.
9. Saya selalu bersemangat dalam belajar.
10. Saya merasa bersalah apabila hasil kerja saya kurang maksimal.
11. Saya merasa puas kalau mendapat pujian atas prestasi yang saya lakukan.
12. Saya tidak suka hasil kerja saya dikritik oleh orang lain.
13. Saya lebih senang mengerjakan tugas yang mudah dan santai.
14. Saya sangat gembira dan puas jika saya dapat mengalahkan saingan belajar saya di kelas.
15.Saya selalu menjadikan pekerjaan yang lalu sebagai umpan balik untuk menentukan tindakan selanjutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16.Saya senang belajar dalam suasana bersaing (dalam arti positif) dan berusaha meninggalkan teman-teman jauh di belakang
17. Saya merasa menyesal kalau prestasi belajar saya jelek.
18.Saya berprinsip bahwa ganjaran yang saya terima harus sepadan dengan kualitas dan prestasi belajar saya.
19.Saya selalu memperhitungkan resiko yang akan saya hadapi dalam melaksanakan sesuatu.
20. Saya tidak suka mengerjakan tugas-tugas yang sulit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran 4. Kuesioner Kecemasan TMAS
PETUNJUK Berilah tanda ( pada kolom jawaban (Ya) bila Anda setuju dengan pernyataan ini, atau bila Anda merasa bahwa pernyataan ini berlaku bagi atau mengenai Anda. Sebaliknya berilah tanda (setuju dengan pernyataan ini atau bila Anda merasa bahwa pernyataan ini tidak berlaku atau tidak mengenai Anda.
NO PERNYATAAN YA TIDAK1. Saya tidak cepat lelah2. Saya seringkali mengalami perasaan mual3. Saya tidak yakin lebih penggugup dari kebanyakan orang lain4. Saya jarang sakit kepala5. Saya sering merasa tegang waktu belajar6. Saya mengalami kesukaran mengadakan konsentrasi mengenai
suatu masalah7. Saya khawatir kalau memikirkan masalah8. Saya seringkali merasakan tangan saya gemetar bila saya
mencoba untuk berbuat sesuatu9. Jika terjadi sesuatu pada saya, saya tidak mudah tersipu-sipu
seperti kebanyakan orang lain10. Saya merasa diare satu kali atau lebih dalam sebulan. 11. Saya merasa khawatir bila akan terjadi kegagalan atau kesialan
dalam hidup saya12. Saya tidak pernah tersipu-sipu bila terjadi sesuatu pada diri saya13. Saya sering merasa takut kalau-kalau muka saya menjadi merah
karena malu14. Saya seringkali mengalami mimpi yang menakutkan pada waktu
tidur malam hari15. Tangan dan kaki saya biasanya cukup hangat16. Saya mudah sekali berkeringat meskipun tidak panas17. Katika saya malu kadang-kadang keringat saya bercucuran, hal
ini menjengkelkan saya18. Saya hampir tidak pernah berdebar-debar dan saya jarang
bernafas tersengal-sengal19. Saya sering merasa lapar terus-menerus20. Saya jarang terganggu oleh rasa sembelit (sakit perut) karena
sukar buang air21. Saya jarang terganggu oleh sakit perut22. Katika saya mengkhawatirkan sesuatu seringkali saya tidak bisa
tidur.23. Tidur saya sering terganggu dan tidak nyenyak.24. Seringkali saya bermimpi tentang sesuatu yang sebaiknya tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
diceritakan kepada orang lain.25. Saya mudah merasa segar.26. Saya merasa lebih sensitif atau peka daripada kebanyakan orang
lain.27. Saya seringkali mengkhawatirkan diri saya terjadi suatu hal.28. Saya menginginkan kebahagian seperti orang lain yang saya
lihat.29. Biasanya saya selalu tenang dan tidak mudah kecewa atau putus
asa.30. Saya mudah menangis.31. Saya seringkali mencemaskan terhadap suatu hal atau seseorang.32. Saya merasa gembira setiap waktu.33. Menunggu membuat saya gelisah.34. Pada waktu-waktu tertentu saya merasa tidak tenang sehingga
tidak dapat duduk terlalu lama.35. Kadang-kadang saya merasa gembira sekali sehingga saya sukar
tidur.36. Kadang-kadang saya mengalami kesukaran yang bertunpuk-
tumpuk sehingga tidak dapat duduk terlalu lama37. Saya meyakini bahwa saya kadang-kadang merasa khawatir
tanpa suatu alasan tertentu terhadap hal yang tidak berarti. 38. Bila dibandingkan dengan tema saya yang lain saya tidak
sepenakut mereka.39. Saya seringkali merasa takut pada benda atau manusia yang saya
tidak tahu tidak akan menyakiti saya.40. Pada suatu saat saya seringkali merasa sebagai orang yang tidak
berguna.41. Saya mengalami kesukaran untuk memusatkan perhatian
terhadap suatu pekerjaan.42. Saya biasanya penakut.43. Biasanya saya yakin pada diri sendiri.44. Saya seringkali dalam keadaan tenang.45. Hidup ini merupakan beban bagi saya setiap waktu46. Kadang-kadang saya berpikir bahwa saya tidak punya arti apa-
apa.47. Saya benar-benar merasa kurang percaya diri pada diri saya
sendiri.48. Kadang-kadang saya merasa bahwa diri saya akan kacau.49. Saya merasa takut akan kesukaran-kesukaran yang harus saya
hadapi dalam keadaan kritis.50. Saya sepenuhnya percaya pada diri saya sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran 5. Data Mentah Hasil Penelitian
NO INISIAL UMUR JENIS KELAMIN
L-MMPI TMAS MB
1 NNSN 17 P 9 12 572 NN 18 P 3 19 543 DTD 18 P 5 14 554 AAK 18 L 6 14 555 DPAS 18 P 5 17 556 FDL 18 P 7 15 567 LWS 18 P 2 15 578 CYP 18 L 3 16 619 NN 18 P 5 19 61
10 FSIF 19 L 4 8 5311 J 19 L 3 18 5312 DSN 19 P 3 20 5413 A 19 L 6 15 5514 SAK 19 P 1 13 5715 AR 19 P 4 14 5716 FR 19 L 5 7 5817 NAS 19 L 3 13 5818 E 19 P 6 18 5819 YMP 19 L 10 7 6020 S 19 L 5 15 6121 HZ 19 P 5 18 6122 Y 19 L 7 12 6323 B 19 L 4 18 6624 DAN 19 L 6 14 6725 DN 20 L 5 11 5826 MAR 20 P 1 16 5427 MS 20 L 10 11 5528 ADJ 20 L 4 16 59
29 SWF 19 P 7 4 55
30 EK 20 P 9 11 6231 VSV 17 P 5 21 5032 WDMA 18 P 6 33 5333 SBW 18 L 3 22 5534 BP 18 L 3 25 5535 NN 18 P 4 28 5536 ADA 18 P 5 29 5537 P 18 P 7 30 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38 A 19 P 6 40 4339 SPK 19 P 3 24 4840 AN 19 P 6 21 5141 DRN 19 P 5 24 5142 CBH 19 L 2 29 5143 E 19 P 5 41 5144 LSA 19 L 5 21 5245 A 19 P 7 24 5246 NN 19 L 1 27 5247 A 19 P 7 29 5248 IAS 19 P 3 35 5249 S 19 P 5 36 5250 MRR 19 P 1 44 5351 A 19 P 5 29 5452 N 19 P 3 34 5553 NN 19 P 3 33 5654 ANH 20 L 4 33 5355 NUP 20 L 3 21 5456 L 20 P 7 24 5457 ACM 20 L 5 30 5458 A 20 P 5 21 5659 S 20 P 6 22 5660 RMB 20 P 5 35 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran 6. Deskripsi Statistika Data
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
TMAS 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%
MB 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
TMAS Mean 21.2833 1.16228
5% Trimmed Mean 21.0000
Median 20.5000
Variance 81.054
Std. Deviation 9.00300
Minimum 4.00
Maximum 44.00
Range 40.00
Interquartile Range 13.75
Skewness .466 .309
Kurtosis -.276 .608
MB Mean 55.5667 .53275
5% Trimmed Mean 55.5000
Median 55.0000
Variance 17.029
Std. Deviation 4.12667
Minimum 43.00
Maximum 67.00
Range 24.00
Interquartile Range 5.00
Skewness .214 .309
Kurtosis 1.384 .608
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran 7. Hasil Uji Normalitas Data
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
TMAS .096 60 .200* .974 60 .217
MB .121 60 .028 .966 60 .092
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
TMAS
TMAS Stem-and-Leaf Plot
Frequency Stem & Leaf
1.00 0 . 4 3.00 0 . 778 11.00 1 . 11122334444 14.00 1 . 55556667888899 12.00 2 . 011111244444 9.00 2 . 578889999 5.00 3 . 02334 2.00 3 . 56 3.00 4 . 014
Stem width: 10.00Each leaf: 1 case(s)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MB
MB Stem-and-Leaf Plot
Frequency Stem & Leaf
1.00 Extremes (=<43) 1.00 4 . 8 23.00 5 . 01111222222333334444444 26.00 5 . 55555555567777777778888899 7.00 6 . 0111123 2.00 Extremes (>=66)
Stem width: 10.00Each leaf: 1 case(s)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran 8. Hasil Analisis Uji Korelasi Pearson
Correlations
TMAS MB1
TMAS Pearson Correlation 1 -.518**
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
MB1 Pearson Correlation -.518** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).