88
HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SENI TARI SISWA SDN GUGUS GAJAHMADA SEMARANG SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Kholif Lailin Nisfah 1401415376 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI

MENGAJAR GURU DAN KEAKTIFAN BELAJAR

SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SENI TARI

SISWA SDN GUGUS GAJAHMADA SEMARANG

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

Kholif Lailin Nisfah

1401415376

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Page 2: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Page 3: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

iii

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Page 4: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Page 5: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

Allah tidak membebani seseoang melainkan sesuai kesanggupannya. (QS. Al-

Baqarah : 286)

Apabila anak Adam (manusia) mati, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga hal,

sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu mendoakannya.

(HR. Muslim)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

Kedua orang tua (Ibu Mahmudah dan Bapak Jasmin), kedua adek(M. Alfi Dzikri

dan M. Basid Ridho A.), kakak M. Shofiyul Anwar dan keluarga yang senantiasa

memberikan do’a, dukungan, dan semangatnya.

Page 6: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

vi

ABSTRAK

Nisfah, Kholif Lailin. 2019. Hubungan Keterampilan Variasi Mengajar Guru dan

Keaktifan Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Seni Tari Siswa SDN Gugus

Gajahmada Semarang. Sarjana Pendidikan. Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing Atip Nurharini, M.Pd. 248 halaman.

Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang

mengikuti proses belajar mengajar. Variasi mengajar guru yang sebagian belum

optimal dan keaktifan belajar siswa yang berbeda-beda menyebabkan hasil belajar

seni tari siswa beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya

hubungan antara: 1) keterampilan variasi mengajar guru terhadap hasil belajar seni

tari; 2) keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari; dan 3) keterampilan

variasi mengajar guru dan keaktifan belajar siswa terhadap haisl belajar snei tari.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian

korelasi. Teknik sampel yang digunakan adalah cluster random sampling dengan

sampel sebanyak 119 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket,

dokumentasi, dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis statistik

deskriptif dan uji hipotesis menggunakan uji korelasi sederhana serta uji korelasi

ganda, yang sebelumnya dilakukan uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas,

uji linearitas, dan uji multikolinearitas.

Hasil penelitian menunjukkan: (1)ada hubungan yang positif dan signifikan

keterampilan variasi mengajar guru terhadap hasil belajar seni tari siswa nilai

rhitung=0,634 dan termasuk kategori kuat serta berkontribusi sebesar 40,2% sisanya

59,8% dipengaruhi oleh fakor lain. (2)ada hubungan yang positif dan signifikan

antara keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari siswa nilai rhitung

=0,592 yang termasuk dalam kategori sedang. Besar kontribusi 35% sisanya 65%

dipengaruhi oleh faktor lain. (3)ada hubungan yang positif dan signifikan

keterampilan variasi mengajar guru dan keaktifan belajar siswa secara bersama-

sama terhadap hasil belajar seni tari siswa nilai rhitung =0,689 yang termasuk dalam

kategori kuat serta berkontribusi sebesar 47,4% sisanya 52,6% dipengaruhi oleh

faktor lain.

Simpulan penelitian menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan

antara keterampilan variasi mengajar guru terhadap hasil belajar seni tari, keaktifan

belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari, keterampilan variasi mengajar guru

dan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu guru

lebih meningkatkan keterampilan variasi mengajar, meningkatkan dan membina

keaktifan belajar siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata kunci: variasi mengajar, keaktifan belajar siswa, hasil belajar seni tari

Page 7: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

vii

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Hubungan Keterampilan Variasi Mengajar Guru dan Keaktifan Belajar Siswa

terhadap Hasil Belajar Seni Tari Siswa SDN Gugus Gajahmada Semarang”. Peneliti

menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari banyak

pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang;

2. Dr. Achmad Rifai RC, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Negeri Semarang;

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang;

4. Atip Nurharini, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan selama penyusunan skripsi;

5. Dra. Yuyarti, M.Pd., selaku Dosen Penguji 1;

6. Putri Yanuarita Sutikno, S.Pd., M.Sn., selaku Dosen Penguji 2;

7. Kepala SDN Gugus Gajahmada Kecamatan pedurungan Kota Semarang;

8. Bapak/ Ibu guru dan siswa kelas V SDN Gugus Gajahmada Kecamatan

pedurungan Kota Semarang;

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah serta

keselamatan dan kebahagian kepada semua pihak yang terkait dalam penyusunan

skripsi ini. Peneliti juga berharap skripsi ini bermanfaat bagi peneliti lain dan

pembaca. Aamin.

Semarang, 17 Juni 2019

Peneliti,

Kholif Lailin Nisfah

NIM 1401415376

Page 8: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

viii

DAFTAR ISI

SKRIPSI .......................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

PRAKATA ................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

BAB I ............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 11

1.3 Batasan Masalah ................................................................................... 12

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................. 12

1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................. 13

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................ 13

1.6.1 Manfaat Teoretis .............................................................................. 14

1.6.2 Manfaat Praktis ................................................................................ 14

BAB II .......................................................................................................... 16

2.1 Kajian Teori .......................................................................................... 16

2.1.1 Keterampilan Variasi Mengajar Guru .............................................. 16

2.1.2 Tujuan dan Prinsip Mengadakan Variasi Mengajar ......................... 18

2.1.3 Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi Mengajar ............... 19

2.1.4 Indikator Keterampilan Mengadakan Variasi .................................. 24

2.1.5 Keaktifan Belajar Siswa ................................................................... 26

2.1.6 Bentuk – Bentuk Keaktifan Belajar ................................................. 27

2.1.7 Ciri – Ciri Keaktifan Siswa .............................................................. 29

Page 9: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

ix

2.1.8 Indikator Keaktifan Belajar .............................................................. 32

2.1.9 Pengertian Hasil Belajar Seni Tari ................................................... 36

2.1.10 Prinsip dan Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................... 39

2.1.11 Pembelajaran Seni Tari di SD .......................................................... 41

2.1.12 Kajian Empiris .................................................................................. 47

2.1.13 Kerangka Berpikir ............................................................................ 57

2.1.14 Hipotesis ........................................................................................... 61

BAB III ........................................................................................................ 63

3.1 Desain Penelitian .................................................................................. 63

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 64

3.2.1 Tempat Penelitian ............................................................................. 64

3.2.2 Waktu Penelitian .............................................................................. 64

3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................. 64

3.3.1 Populasi ............................................................................................ 64

3.3.2 Sampel .............................................................................................. 65

3.4 Variabel Penelitian ................................................................................ 66

3.4.1 Variabel Bebas ................................................................................. 66

3.4.2 Variabel Terikat ................................................................................ 66

3.5 Definisi Operasional Variabel ............................................................... 67

3.5.1 Variabel Keterampilan Variasi Mengajar Guru (X1) ....................... 67

3.5.2 Variabel Keaktifan Belajar Siswa (X2) ............................................ 67

3.5.3 Variabel Hasil Belajar Seni Tari (Y) ................................................ 68

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................ 68

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 68

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data .......................................................... 70

3.6.2.1 Skala Pengukuran Instrumen 70

3.6.2.2 Uji Validitas Instrumen 74

3.6.2.3 Uji Reliabilitas 77

3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................. 80

3.7.1 Analisis Deskriptif ............................................................................ 81

3.7.2 Uji Persyaratan Normalitas dan Kolinieritas .................................... 83

Page 10: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

x

3.7.2.1 Uji Normalitas 83

3.7.2.2 Uji Linieritas 84

3.7.2.3 Uji Multikolinieritas 85

3.7.3 Uji Hipotesis ..................................................................................... 87

3.7.3.1 Analisis Korelasi Sederhana 87

3.7.3.2 Analisis Korelasi Ganda 89

3.7.3.3 Analisis Regresi Linier Sederhana 91

3.7.3.4 Analisis Regresi Linier Ganda 93

BAB IV ........................................................................................................ 94

4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 94

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ................................................................. 94

4.1.1.1 Data Keterampilan Variasi Mengajar Guru 95

4.1.1.2 Data Keaktifan Belajar Siswa 110

4.1.1.3 Data Hasil Belajar Seni Tari 117

4.1.2 Hasil Pengujian Persyaratan Analisis ............................................. 121

4.1.2.1 Hasil Uji Normalitas 121

4.1.2.2 Hasil Uji Linearitas 122

4.1.2.3 Hasil Uji Multikolinearitas........................................................... 124

4.1.3 Hasil Pengujian Hipotesis .............................................................. 125

4.1.3.1 Analisis Korelasi Sederhana......................................................... 125

4.1.3.2 Analisis Korelasi Ganda............................................................... 127

4.1.3.3 Analisis Regresi Linear Sederhana............................................... 128

4.1.3.4 Analisis Regresi Linear Ganda..................................................... 130

4.2 Pembahasan ......................................................................................... 133

4.2.1 Hubungan Keterampilan Variasi Mengajar Guru terhadap Hasil

Belajar Seni Tari ............................................................................. 133

4.2.2 Hubungan Keaktifan Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Seni

Tari ................................................................................................. 137

4.2.3 Hubungan Keterampilan Variasi Mengajar Guru dan Keaktifan

Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Seni Tari ............................. 142

4.3 Implikasi ............................................................................................. 146

Page 11: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

xi

4.3.1 Implikasi Teoretis ........................................................................... 147

4.3.2 Implikasi Praktis ............................................................................. 148

4.3.3 Implikasi Pedagogis ....................................................................... 149

BAB V ........................................................................................................ 150

5.1 Simpulan ............................................................................................. 150

5.2 Saran ................................................................................................... 151

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 153

LAMPIRAN ............................................................................................... 159

Page 12: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Hasil Studi Pendahuluan di SDN Gugus Gajahmada .............. 77

Tabel 2. 1 Indikator Keterampilan Variasi Mengajar Guru ..................... 24

Tabel 2. 2 Indikator Keaktifan Belajar ..................................................... 35

Tabel 3. 1 Data Populasi ........................................................................... 65

Tabel 3. 2 Data Sampel ............................................................................ 66

Tabel 3. 3 Skor Alternatif Jawaban .......................................................... 72

Tabel 3. 4 Pedoman Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Variasi Mengajar

Guru ......................................................................................... 72

Tabel 3. 5 Pedoman Kisi-kisi Instrumen Keaktifan Belajar Siswa .......... 74

Tabel 3. 6 Butir yang Valid dan Tidak Valid Instrumen Keterampilan

Variasi Mengajar Guru ............................................................ 76

Tabel 3. 7 Butir yang Valid dan Tidak Valid Instrumen Keaktifan Belajar

Siswa ....................................................................................... 77

Tabel 3. 8 Interpretasi Nilai ...................................................................... 79

Tabel 3. 9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket Keterampilan Variasi

Mengajar Guru ........................................................................ 79

Tabel 3. 10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket Keaktifan Belajar Siswa

................................................................................................. 80

Tabel 3. 11 Kategori Instrumen Angket ..................................................... 82

Tabel 3. 12 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien

Korelasi ................................................................................... 89

Tabel 4. 1 Data Keterampilan Variasi Mengajar Guru ............................. 95

Tabel 4. 2 Variabel Keterampilan Variasi Mengajar Guru ...................... 96

Tabel 4. 3 Indikator Penekana Volume Suara .......................................... 97

Tabel 4. 4 Indikator Penggunaan Ekspresi Muka dan Gerak Anggota

Tubuh....................................................................................... 99

Tabel 4. 5 Indikator Guru Membuat Kesenyapan Sejenak ..................... 100

Tabel 4. 6 Indikator Guru Melakukan Kontak Pandang dengan Siswa . 101

Page 13: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

xiii

Tabel 4. 7 Indikator Guru Melakukan Perubahan Posisi Selama

Pembelajaran ......................................................................... 102

Tabel 4. 8 Indikator Memusatkan Perhatian Siswa pada Pembelajaran . 104

Tabel 4. 9 Indikator Penggunaan Media Pandang .................................. 105

Tabel 4. 10 Indikator Penggunaan Media Dengar .................................... 106

Tabel 4. 11 Indikator Pemanfaatan Alat Bantu yang Dapat Dipegang dan

Dimanipulasi ......................................................................... 107

Tabel 4. 12 Kategori Indikator Pola Interaksi Siswa Ketika Pembelajaran

Berlangsung ........................................................................... 109

Tabel 4. 13 Data Keaktifan Belajar Siswa ................................................ 110

Tabel 4. 14 Distribusi Frekuensi Variabel Keaktifan Belajar Siswa ........ 111

Tabel 4. 15 Indikator Mengerjakan Tugas ............................................... 112

Tabel 4. 16 Indikator Mengemukakan Pendapat ...................................... 114

Tabel 4. 17 Indikator Proses Belajar ........................................................ 115

Tabel 4. 18 Indikator Penilaian Proses ..................................................... 116

Tabel 4. 19 Data Variabel Hasil Belajar Seni Tari ................................... 117

Tabel 4. 20 Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar Seni Tari .......... 118

Tabel 4. 21 Hasil Belajar Seni Tari Ranah kognitif ................................. 119

Tabel 4. 22 Hasil Belajar Seni Tari Ranah Psikomotor............................ 120

Tabel 4. 23 Hasil Uji Normalitas .............................................................. 121

Tabel 4. 24 Hasil Uji Linearitas Data Variabel Keterampilan Variasi

Mengajar Guru dan Hasil Belajar Seni Tari .......................... 123

Tabel 4. 25 Hasil Uji Linearitas Data Variabel Keaktifan Belajar dan

Hasil Belajar Seni Tari ........................................................ 123

Tabel 4. 26 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................... 124

Tabel 4. 27 Hasil Uji Korelasi Sederhana Keterampilan Variasi Mengajar

Guru terhadap Hasil Belajar Seni Tari .................................. 125

Tabel 4. 28 Hasil Uji Korelasi Sederhana Keaktifan Belajar Siswa terhadap

Hasil Belajar Seni Tari .......................................................... 126

Tabel 4. 29 Hasil Uji Korelasi Ganda ...................................................... 127

Page 14: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

xiv

Tabel 4. 30 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Keterampilan Variasi

Mengajar Guru terhadap Hasil Belajar Seni Tari .................. 128

Tabel 4. 31 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Keaktifan Belajar

Siswa terhadap Hasil Belajar Seni Tari ................................. 129

Tabel 4. 32 Hasil Analisis Regresi Linear Ganda .................................... 131

Page 15: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir...........................................................................60

Gambar 3. 1 Desain Penelitian Paradigma Ganda...............................................64

Gambar 4. 1 Diagram Persentase Hasil Belajar Seni Tari...................................119

Page 16: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ............................................ 160

Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Uji Coba Angket Keterampilan Variasi

Mengajar Guru.................................................................... 162

Lampiran 3 Instrumen Uji Coba Angket Keterampilan Variasi Mengajar

Guru .................................................................................... 164

Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen Uji Coba Angket Keaktifan Belajar

Siswa................................................................................... 167

Lampiran 5 Instrumen Uji Coba Angket Keaktifan Belajar Siswa ........ 168

Lampiran 6 Tabulasi Data Uji Coba Angket Keterampilan Variasi

Mengajar Guru.................................................................... 171

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Keterampilan

Variasi Mengajar Guru ....................................................... 173

Lampiran 8 Tabulasi Data Uji Coba Angket Keaktifan Belajar Siswa .. 175

Lampiran 9 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Keaktifan Belajar

Siswa................................................................................... 177

Lampiran 10 Kisi-kisi Instrumen Angket Keterampilan Variasi Mengajar

Guru .................................................................................... 180

Lampiran 11 Instrumen Angket Keterampilan Variasi Mengajar Guru .. 182

Lampiran 12 Kisi-kisi Instrumen Uji Coba Angket Keaktifan Belajar Siswa

............................................................................................ 185

Lampiran 13 Instrumen Angket Keaktifan Belajar Siswa ....................... 186

Lampiran 14 Analisis Deskriptif Angket Keterampilan Variasi Mengajar

Guru .................................................................................... 189

Lampiran 15 Analisis Deskriptif Angket Keaktifan Belajar Siswa ......... 204

Lampiran 16 Analisis Deskriptif Hasil Belajar Seni Tari ........................ 214

Lampiran 17 Hasil Uji Normalitas Data .................................................. 220

Lampiran 18 Hasil Uji Linearitas............................................................. 221

Lampiran 19 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................. 222

Lampiran 20 HasilUji Korelasi ................................................................ 223

Page 17: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

xvii

Lampiran 21 Hasil Analisis Regresi Linear ............................................. 225

Lampiran 22 Daftar Responden Uji Coba Penelitian ............................... 228

Lampiran 23 Daftar Responden Penelitian .............................................. 230

Lampiran 24 Surat Ijin Penelitian ............................................................ 234

Lampiran 25 Surat Keterangan Uji Coba Penelitian ................................ 239

Lampiran 26 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................. 240

Lampiran 27 Bukti Instrumen Angket ..................................................... 244

Page 18: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses penting yang bermula dari sejak seseorang

dilahirkan hingga meninggal dunia. Dalam hal ini pendidikan berlangsung

sepanjang hayat dan dilaksanakan di berbagai lingkungan sehingga pendidikan

sepanjang hayat merupakan tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Pentingnya pendidikan ini dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

pasal 1 yang menyebutkan bahwa, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional, kurikulum pendidikan dasar wajib

memuat pelajaran agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu

pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni budaya, pendidikan jasmani dan

olahraga, keterampilan/kejuruan dan muatan lokal. Hal tersebut sesuai dengan

pengembangan kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang berpedoman pada

standar isi dalam Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 yang menyatakan bahwa

seni budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari

pendidikan dasar hingga pendidikan menengah. Ruang lingkup materi seni budaya

untuk SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat terdiri dari seni rupa, seni

Page 19: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

2

musik, seni tari, prakarya, dan warisan budaya. Terdapat perbedaan penyebutan

muatan seni budaya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum

2013. Mata pelajaran seni budaya pada KTSP disebut dengan Seni Budaya dan

Ketrampilan (SBK), sedangkan pada kurikulum 2013 disebut dengan Seni Budaya

dan Prakarya (SBdP). Tidak terjadi perubahan yang signifikan pada muatan seni

budaya dalam KTSP dan Kurikulum 2013.

Pendidikan seni budaya dan prakarya pada dasarnya merupakan pendidikan

seni yang berbasis budaya yang terdiri dari seni musik, seni rupa, dan seni tari, dan

prakarya (Susanto, 2013:261). Pendidikan seni budaya dan ketrampilan memiliki

keunikan peran yang tidak mampu diberikan oleh mata pelajaran lain yang terletak

pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi atau

berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan “belajar dengan seni”, “belajar

melalui seni”, dan “belajar tentang seni”. Pengalaman estetik tersebut tidak dapat

ditemukan pada mata pelajaran lain.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan pembelajaran

merupakan kegiatan yang paling utama. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada bagaimana proses belajar yang

dialami oleh siswa dan hasil belajar yang didapatkan. Sesuai dengan Standar

Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.

Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis)

yang berbeda. Ranah sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan,

menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Ranah pengetahuan diperoleh

Page 20: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

3

melalui aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,

mengevaluasi, mencipta”. Ranah keterampilan diperoleh melalui aktivitas

“mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”. Dalam proses

pembelajaran, aktivitas-aktivitas tersebut sangat diperlukan agar pembelajaran

menjadi aktif dan membuat peserta didik memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Harapan dan tujuan suatu pendidikan diwujudkan untuk mengkonstruksi

masa depan bangsa Indonesia. Keberhasilan pendidikan diantaranya ditentukan

oleh kualitas suatu proses pembelajaran sebagai sarana pengembangan potensi,

siswa berlaku sebagai subjek pendidikan difasilitasi oleh seorang tenaga pendidik

yaitu guru, yang memiliki multiperan dalam proses pembelajarannya untuk

membangun suasana belajar yang bermakna serta tepat sasaran sesuai tujuan

pendidikan.

Menurut Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Guru

adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah.

Belajar adalah proses usaha yang dilakukan untuk mendapatkan perubahan

tingkah laku yang baru melalui pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan

lingkungan (Slameto, 2010:2). Proses belajar yang baik dan menyenangkan akan

menghasilkan hasil belajar yang baik pula. Hasil belajar adalah perubahan tingkah

laku yang didapatkan peserta didik melalui kegiatan belajar (Rifai dan Anni, 2015:

67).

Page 21: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

4

Hasil belajar yang baik merupakan salah satu indikator bahwa pembelajaran

yang dilakukan telah berhasil. Di lingkungan kelas, guru merupakan faktor

terpenting dalam menentukan keberhasilan suatu pembelajaran. Dalam

menciptakan proses pembelajaran yang kreatif, seorang guru hendaknya memiliki

dan mengembangkan kemampuan-kemampuan dasarnya. Salah satu kemampuan

dasar yang hendaknya dimiliki guru adalah keterampilan.

Secara umum keterampilan diartikan sebagai pola berpikir atau ide yang

timbul secara spontan, imajinatif dan mempunyai nilai seni menurut Talajan

(2012:11). Keberadaan seorang guru penting terhadap tercapainya suatu tujuan

pembelajaran, seorang guru membutuhkan kemampuan khusus dalam mengajar

untuk menyampaikan materi. Dalam penyampaian materi dibutuhkan suatu

keterampilan mengajar yang terdiri dari delapan keterampilan dasar mengajar.

Adapun delapan keterampilan dasar mengajar bagi guru meliputi, (a) keterampilan

dasar bertanya; (b) keterampilan dasar memberikan penguatan; (c) keterampilan

mengadakan variasi; (d) keterampilan membuka dan menutup pelajaran; (e)

keterampilan mengelola kelas; (f) keterampilan membimbing diskusi; (g)

keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan (Sanjaya 2014:33)

Keterampilan guru dalam mengadakan variasi belajar akan mempengaruhi

kualitas pencapaian hasil belajar siswa termasuk seni tari. Seorang guru yang

menggunakan keterampilan dalam mengadakan variasi mengajar akan menarik

perhatian siswa untuk lebih memperhatikan proses pembelajaran yang dilakukan

oleh guru dalam pembelajaran seni tari. Kemudian, pada pembelajaran ini siswa

Page 22: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

5

memperhatikan proses pembelajaran agar termotivasi untuk belajar seni tari lebih

giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang sangat baik.

Dari hasil wawancara, peneliti telah menemukan beberapa permasalahan

dari pembelajaran seni tari yang ada di SDN Gugus Gajahmada Kecamatan

Pedurungan Kota Semarang. Di SDN Pedurungan Kidul 01 terdapat permasalahan

keterampilan guru dalam mengadakan variasi mengajar tergolong rendah.

Pembelajaran yang dilakukan guru kurang bervariasi. Guru tidak menggunakan

variasi suara pada saat pembelajaran. Selain itu, guru kurang melakukan variasi

gerakan badan dan mimik wajah. Keaktifan belajar siswa juga tergolong rendah,

karena kurangnya antusias siswa dalam bertanya. Siswa yang tidak menyukai tari

cenderung diam. Siswa tidak percaya diri dalam mengeluarkan pendapatnya. Di

SDN Pedurungan Lor 01 ditemukan data keterampilan mengajar guru dalam

mengadakan variasi tergolong sedang. Guru sudah menggunakan variasi suara pada

saat pembelajaran. Pemusatan perhatian siswa pada hal-hal tertentu juga dilakukan

guru. Tetapi, guru belum melakukan kesenyapan suara secara tiba-tiba pada saat

pembelajaran. Keaktifan belajar siswa tergolong rendah. Siswa tidak percaya diri

dalam menyampaikan pendapatnya. Beberapa siswa juga tidak percaya diri dalam

mempraktekkan tari. Siswa kurang berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan

belajar.

Di SDN Plamongansari 01 ditemukan data bahwa keterampilan guru dalam

mengadakan variasi mengajar seni tari tergolong tinggi karena guru menggunakan

variasi gaya mengajar dalam pembelajaran seperti penekanan volume suara,

penggunaan ekspresi dan gerak tubuh, menggunakan berbagai macam media.

Page 23: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

6

Selain itu, guru juga melakukan pola interaksi dengan siswa. Keaktifan belajar

siswa tergolong rendah karena siswa kurang aktif saat mengikuti pembelajaran.

Siswa tidak antusias menjawab pertanyaan dari guru. Siswa tidak percaya diri

ketika diminta maju ke depan kelas mengemukakan suatu pendapat. Hal ini

mengakibatkan hubungan timbal balik antara guru dan siswa tidak berjalan dengan

baik. Di SDN Plamongansari 02 ditemukan data keterampilan guru dalam

mengadakan variasi mengajar seni tari tergolong rendah. Guru kurang mengontrol

siswa sehingga siswa cenderung ramai. Pemusatan perhatian pada siswa yang ramai

kurang diperhatikan guru. Sedangkan keaktifan belajar siswa tergolong sedang.

Siswa aktif mengikuti kegiatan belajar. Siswa dapat menumbuhkan situasi kelas

yang menantang melakukan kegiatan belajar secara bebas.

Di SDN Penggaron Kidul diperoleh data bahwa keterampilan guru dalam

mengadakan variasi mengajar tergolong sedang. Guru dapat memanfaatkan sarana

dan prasarana yang ada di sekolah sebagai media pembelajaran. Guru juga

menggunakan variasi suara. Namun, kurang melakukan kontak pandang pada saat

menyampaikan informasi. Sedangkan keaktifan belajar siswa masih tergolong

rendah. Siswa kurang aktif saat mengikuti pembelajaran. Siswa tidak aktif bertanya

bahkan cenderung diam. Siswa kurang percaya diri dalam menampilkan kreasi tari

di depan kelas.

Berdasarkan hasil dokumentasi, daftar nilai siswa kelas V SDN Gugus

Gajahmada Kecamatan Pedurungan Kota Semarang dalam pembelajaran seni tari

masih perlu ditingkatkan. Hal tersebut didukung dengan hasil Penilaian Akhir

Semester (PAS) Gasal siswa kelas V SDN Pedurungan Kidul 01 dari 26 siswa 12

Page 24: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

7

siswa lolos KKM dengan rata-rata 66,69 serta persentase ketuntasan hasil belajar

siswa adalah 46%. SDN Pedurungan Lor 01 dari 37 siswa 21 siswa lolos KKM

dengan rata-rata 75,37 serta persentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 57%.

SDN Plamongansari 01 dari 43 siswa 26 siswa lolos KKM dengan rata-rata 70,69

serta persentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 60%. SDN Plamongansari 02,

dari 34 siswa terdapat 14 siswa lolos KKM dengan rata-rata 71,52 dan persentase

ketuntasan hasil belajar siswa adalah 41%. SDN Penggaron Kidul, dimana dari 30

siswa terdapat 14 siswa yang lolos KKM dengan ratarata 70,2 dan persentase

ketuntasan hasil belajar adalah 47%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat

keberhasilan materi seni tari empat dari lima SDN tersebut kurang, sesuai dengan

pendapat Djamarah (2015:107) apabila bahan pelajaran yang diajarkan,

ketuntasannya kurang dari 60% dikuasai oleh siswa termasuk kurang. Berikut data

hasil angket siswa, dokumentasi, dan wawancara guru SDN Gugus Gajahmada

Kecamatan Pedurungan Kota Semarang.

Tabel 1. 1 Hasil Studi Pendahuluan di SDN Gugus Gajahmada

No. Nama Sekolah

Keterampilan

Variasi

Mengajar Guru

Keaktifan

Belajar Siswa Hasil Belajar Seni Tari

1. SDN Pedurungan

Kidul 01 Rendah Rendah 46% tuntas

54% tidak

tuntas

2. SDN Pedurungan

Lor 01 Sedang Rendah 57% tuntas

43% tidak

tuntas

3. SDN

Plamongansari 01 Tinggi Rendah 60% tuntas

40% tidak

tuntas

4. SDN

Plamongansari 02 Rendah Sedang 41% tuntas

59% tidak

tuntas

5. SDN Penggaron

Kidul Sedang Rendah 47% tuntas

53% tidak

tuntas

Page 25: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

8

Jadi, berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa kurang aktif

saat mengikuti pembelajaran. Siswa tidak antusias dalam bertanya dan kurang

percaya diri dengan kemampuan mereka. Siswa antusias dalam mengikuti

pembelajaran seni tari, tetapi hasil belajar seni tari tergolong rendah dibanding mata

pelajaran yang lain. Hal ini menunjukkan keaktifan siswa untuk belajar seni tari

perlu ditingkatkan. Selain itu, Sumber Daya Manusia dari guru dalam bidang tari

masih kurang sehingga dalam pengajarannya pun masih kurang maksimal. Guru

belum menggunakan komponen pembelajaran yang bervariasi. Kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran serta gaya mengajar guru dapat mempengaruhi

proses pembelajaran. Maka guru perlu meningkatkan keterampilannya dalam

mengadakan variasi mengajar dengan harapan siswa dapat aktif dalam proses

pembelajaran sehingga bisa meningkatkan hasil belajar siswa. Disinilah peran guru

untuk memaksimalkan keterampilan dalam mengajar sehingga perlu untuk

ditingkatkan. Dengan melakukan hal tersebut, diharapkan dapat mendukung hasil

belajar siswa meningkat.

Hasil penelitian terdahulu menjadi literatur untuk mendukung permasalahan

bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian

terdahulu untuk memperkuat alasan peneliti mengkaji keterampilan variasi

mengajar guru dan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari, antara

lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Lestari dalam jurnal Pendidikan Guru

Sekolah Dasar pada tahun 2016 dengan judul “Hubungan Keterampilan Mengelola

Kelas dan Mengadakan Variasi dengan Minat Belajar Siswa Kelas V SD”. Hasil

penelitian Indri Lestari menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan

Page 26: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

9

signifikan antara keterampilan mengadakan variasi dengan minat belajar siswa

kelas V SD se Gugus Sultan Agung Kecamatan Nguwar Kabupaten Magelang.

Relevansi dari penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti di SDN

Gugus Gajahmada Kota Semarang yaitu metode yang digunakan guru dalam proses

pembelajaran terlihat tidak variatif. Perbedaan dari kedua penelitian ini adalah

penelitian yang dilakukan peneliti di SDN Gugus Gajahmada Kota Semarang

memfokuskan pada hubungan keterampilan variasi mengajar guru dan keaktifan

belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari kelas V SD.

Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni dalam jurnal Pendidikan Guru

Sekolah Dasar pada tahun 2015 dengan judul “Hubungan Keterampilan Mengajar

Guru dengan Minat Belajar Siswa”. Penelitian ini dilatar belakangi permasalahan

menyangkut gaya mengajar guru dan motivasi belajar siswa. Diketahui pada proses

pembelajaran matematika materi pecahan beberapa siswa menunjukkan ketidak

tertarikannya terhadap mata pelajaran matematika. Persamaan yang terdapat pada

penelitian ini yaitu menyangkut gaya mengajar guru yang cenderung menggunakan

ceramah juga ditemukan peneliti pada materi seni tari siswa kelas V di SDN Gugus

Gajahmada Kota Semarang. Namun, penelitian yang dilakukan peneliti

memfokuskan pada hubungan keterampilan variasi mengajar guru dan keaktifan

belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari kelas V SD.

Penelitian yang dilakukan oleh Tazminar dalam JUPENDAS (ISSN 2355-

3650, Vol. 2, No.1), Maret 2015 dengan judul “Meningkatkan Keaktifan Belajar

dan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Examples Non

Examples”. Berdasarkan Hasil penelitian diketahui bahwa Model Examples Non

Page 27: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

10

Examples dapat meningkatkan Keaktifan Siswa kelas IV SD Negeri 7 Idi Tahun

Ajaran 2014/2015. Peningkatan ini terlihat dari kenaikan persentase keaktifan siswa

rata-rata Keaktifan Siswa pada siklus I 78,54% dan siklus II meningkat menjadi

83,20% dengan memperoleh peningkatan sebesar 4,66%. Sedangkan hasil belajar

siswa rata-rata siklus I 60 dengan ketuntasan kelas 70% tuntas dan siklus II 85

dengan ketuntasan kelas 90%. Dari penelitiana ini, dapat disimpulkan bahwa terjadi

peningkatan keaktifan belajar dan hasil belajar melalui model Examples Non

Examples pada siswa kelas IV SD N 7 Idi. Relevansi dari penelitian Tazminar

dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terdapat permasalahan yang sama

yaitu siswa kurang aktif mengikuti pembelajaran dan menjawab pertanyaan dari

guru. Siswa juga tidak percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya.

Perbedaannya, peneliti hanya akan memfokuskan pada hubungan keterampilan

variasi mengajar guru dan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari

kelas V SD.

Penelitian yang dilakukan oleh Kuswahyu Widiyanti dalam Jurnal Kreatif

Vol 8 No.2 Tahun 2018 dengan judul “Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar

materi Cahaya dan alat Optik melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada

Peserta Didik Kelas VII C Semester 2 SMP Negeri 1 Ungaran”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan hasil belajar peserta didik

pada materi cahaya dan alat optik melalui pembelajaran inkuiri terbimbing.

Pembelajaran IPA materi cahaya dan alat optik melalui pembelajaran inkuiri

terbimbing dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dan hasil belajar peserta

didik. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-sama

Page 28: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

11

mengkaji tentang keaktifan belajar dan hasil belajar. Perbedaanya yaitu peneliti

mengkaji keaktifan belajar dan hasil belajar dengan memfokuskan pada hubungan

keterampilan variasi mengajar guru dan keaktifan belajar siswa terhadap hasil

belajar seni tari kelas V SD.

Berdasarkan masalah tersebut, hasil belajar seni tari masih perlu

ditingkatkan dengan seimbangnya aktivitas mengajar guru dan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Penggunaan strategi pembelajaran pada pelajaran seni

tari yang belum bervariasi membuat siswa malas untuk belajar. Untuk itu,

dibutuhkan kerjasama yang baik antara guru dan siswa sehingga guru dapat

meningkatkan keterampilan mengadakan variasi mengajar secara efektif dan siswa

dapat meningkatkan keaktifan dalam mengikuti pembelajaran. Agar hasil belajar

seni tari siswa kelas V dapat meningkat perlu adanya keterampilan mengajar yang

bervariasi, efektif, dan efisien dari guru. Pengajaran yang bervariasi dapat membuat

siswa menjadi tertarik, merasa nyaman dan menyenangkan dalam mengikuti

pembelajaran di kelas sehingga dapat mendorong keaktifan belajar. Untuk itu perlu

dilakukan penelitian mengenai “Hubungan Keterampilan Variasi Mengajar Guru

dan Keaktifan Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Seni Tari Siswa SDN Gugus

Gajahmada Semarang”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti dapat mengidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut:

1.2.1 Keterampilan mengajar yang dilakukan guru pada pembelajaran seni tari

belum bervariasi, diantaranya (1) guru tidak menggunakan variasi suara, (2)

Page 29: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

12

guru kurang melakukan variasi gerakan badan dan mimik wajah, (3) guru

belum melakukan kesenyapan suara, (4) guru kurang memusatkan perhatian

siswa, (5) guru kurang melakukan kontak pandang pada saat menyampaikan

informasi.

1.2.2 Keaktifan belajar siswa masih kurang diantaranya (1) Kurang antusias dala

bertanya, (2) tidak percaya diri dalam menyampikan pendapat, (3) kurang

berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar, (4) pasif dalam

menjawab pertanyaan dari guru,(5) kurang berinteraksi dengan guru, (6)

hubungan timbal balik antara guru dan siswa kurang berjalan dengan baik.

1.2.3 Hasil belajar seni tari perlu ditingkatkan. Ketuntasan belajar yang diperoleh

siswa kurang dari 60%.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan dan identifikasi masalah - masalah tersebut,

peneliti membatasi bahasan permasalahan hanya pada hasil belajar seni tari siswa

kelas V SDN Gugus Gajahmada Kecamatan Pedurungan Kota Semarang yang

dihubungkan dengan keterampilan variasi mengajar guru dan keaktifan belajar

siswa.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, masalah tersebut dapat disimpulkan

dengan rumusan masalah sebagai berikut:

1.4.1 Adakah hubungan antara keterampilan variasi mengajar guru terhadap hasil

belajar seni tari siswa kelas V SDN Gugus Gajahmada Kecamatan

Pedurungan Kota Semarang?

Page 30: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

13

1.4.2 Adakah hubungan antara keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni

tari siswa kelas V SDN Gugus Gajahmada Kecamatan Pedurungan Kota

Semarang?

1.4.3 Adakah hubungan antara keterampilan variasi mengajar guru dan keaktifan

belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar seni tari siswa

kelas V SDN Gugus Gajahmada Kecamatan Pedurungan Kota Semarang?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti memiliki tujuan

sebagai berikut :

1.5.1 Menguji hubungan antara keterampilan variasi mengajar guru terhadap hasil

belajar seni tari siswa kelas V SDN Gugus Gajahmada Kecamatan

Pedurungan Kota Semarang

1.5.2 Menguji hubungan antara keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni

tari siswa kelas V SDN Gugus Gajahmada Kecamatan Pedurungan Kota

Semarang

1.5.3 Menguji hubungan antara keterampilan variasi mengajar guru dan keaktifan

belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar seni tari siswa

kelas V SDN Gugus Gajahmada Kecamatan Pedurungan Kota Semarang

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun

secara praktis. Manfaatnya adalah sebagai berikut.

Page 31: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

14

1.6.1 Manfaat Teoretis

1.6.1.1 Penelitian ini memberikan tambahan ilmu pengetahuan tentang

keterampilan variasi mengajar guru, keaktifan belajar siswa dan hasil

belajar seni tari siswa.

1.6.1.2 Penelitian ini dapat menjadi literatur dalam pelaksanaan penelitian yang

relevan di masa yang akan datang.

1.6.2 Manfaat Praktis

1.6.2.1 Bagi Guru

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pedoman bagi pendidik

melakukan pembelajaran dengan memperhatikan keterampilan dalam

mengadakan variasi mengajar dan menumbuhkan keaktifan belajar siswa

untuk meningkatkan hasil belajar seni tari.

1.6.2.2 Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pengetahuan bahwa

keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat meningkatkan hasil

belajar seni tari.

1.6.2.3 Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

kepada pihak sekolah dalam usaha meningkatkan keterampilan guru dalam

mengadakan variasi mengajar yang mendorong keaktifan belajar siswa,

sehingga tujuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dapat dicapai

secara optimal.

Page 32: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

15

1.6.2.4 Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat memberi wawasan tentang keterampilan variasi

mengajar guru dan keaktifan belajar siswa dapat mempengaruhi hasil

belajar seni tari siswa.

Page 33: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Keterampilan Variasi Mengajar Guru

Dalam proses pembelajaran, peran guru sangat penting untuk menunjang

keberhasilan suatu pembelajaran. Guru merupakan salah satu komponen utama

bidang pendidikan yang menjadi faktor penentu tinggi rendahnya kualitas hasil

pendidikan. Seorang guru harus mempunyai kompetensi pedagogik, kepribadian,

sosial, dan profesional. Definisi kompetensi dalam hal ini meliputi seperangkat

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai,

dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya (Fakhruddin,

2017:103-104). Salah satu yang harus dimiliki seorang guru adalah keterampilan

mengajar. Keterampilan mengajar adalah keterampilan yang diperlukan dalam

menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan. Keterampilan

mengajar merupakan kompetensi profesional yang kompleks, sebagai integrasi dari

berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Turney (dalam Mulyasa

2016:69), mengungkapkan 8 keterampilan mengajar yang sangat berperan dalam

menentukan kualitas pembelajaran, yaitu keterampilan bertanya, memberikan

penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran,

membimbing diskusi kelompok kecil dan perorangan.

Dalam proses pembelajaran, rutinitas yang dilakukan oleh guru seperti

masuk kelas, mengabsen siswa, menagih pekerjaan rumah, atau memberikan

Page 34: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

17

pertanyaan-pertanyaan akan membuat siswa jenuh dan bosan (Marno dan Idris

2009:141). Subjek didik adalah anak manusia yang memiliki keterbatasan tingkat

konsentrasi sehingga membutuhkan suasana baru yang membuat mereka fresh dan

bersemangat untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran.

Dalam kondisi seperti ini guru harus pandai-pandai menggunakan seni

mengajar situasi dengan mengubah gaya mengajar, menggunakan media

pembelajaran, atau mengubah pola interaksi dengan maksud menciptakan suasana

pembelajaran yang lebih menyenangkan. Seni mengajar situasi bisa diwujudkan

dengan mengadakan variasi mengajar. Variasi dalam pembelajaran adalah

perubahan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta

didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan menurut Mulyasa (2016:78).

Sependapat dengan Mulyasa, variasi stimulus adalah kegiatan interaksi

belajar-mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga murid

senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi dalam

belajar mengajar (Usman 2013:84). Selain itu, variasi stimulus adalah keterampilan

dasar yang dimiliki guru untuk menjaga iklim pembelajaran yang menarik perhatian

dan tidak membosankan, sehingga siswa menunjukkan sikap antusias, tekun, penuh

gairah, dan berpartisipasi aktif dalam setiap langkah kegiatan pembelajaran

(Sanjaya 2014:38).

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

keterampilan mengadakan variasi adalah suatu tindakan atau cara yang dilakukan

guru untuk meciptakan hal-hal yang baru dan menarik sehingga siswa lebih

antusias, aktif, kreatif dan tidak bosan dalam proses pembelajaran.

Page 35: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

18

2.1.2 Tujuan dan Prinsip Mengadakan Variasi Mengajar

Proses pembelajaran yang terlaksana dengan variasi pembelajaran akan

menciptakan suasana baru. Menurut Marno dan Idris (2009:142) penggunaan

variasi mengajar dilakukan guru dimaksudkan untuk:

a. Menarik perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran yang tengah

dibicarakan;

b. Menjaga kestabilan proses pembelajaran baik secara fisik maupun mental;

c. Membangkitkan motivasi belajar selama proses pembelajaran;

d. Mengatasi situasi dan mengurangi kejenuhan dalam proses pembelajaran;

e. Memberikan kemungkinan layanan pembelajaran individual.

Tujuan dan manfaat mengadakan variasi mengajar menurut Usman (2013:84-

85) sebagai berikut:

a. Menciptakan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar

mengajar yang relevan.

b. Memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan

menyelidiki pada siswa tentang hal-hal yang baru.

c. Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan

berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih

baik.

d. Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima

pelajaran yang disenanginya.

Page 36: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

19

Guru harus memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan variasi mengajar

supaya variasi mengajar dapat berfungsi secara efektif. Prinsip penggunaan variasi

mengajar antara lain:

a. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan

dengan tujuan yang hendak dicapai.

b. Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak

akan merusak perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran.

c. Direncanakan secara baik, dan secara ekspkisit dicantumkan dalam rancangan

pelajaran atau satuan pelajaran.

Sedangkan menurut Marno dan Idris (2009:142) prinsip penggunaan variasi

mengajar adalah sebagai berikut:

a. Variasi pengajaran yang diselenggarakan harus menunjang dan dalam rangka

merealisasikan tujuan pembelajaran;

b. Penggunaan variasi mengajar harus lancar dan bersinambungan, tidak

mengganggu proses belajar mengajar, dan anak didik akan lebih

memperhatikan berbagai proses pengajaran secara utuh;

c. Penggunaan variasi mengajat harus bersifat terstruktur, terencana, dan

sistematik;

d. Penggunaan variasi mengajar harus luwes (tidak kaku), sehingga kehadiran

variasi itu semakin mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar.

2.1.3 Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi Mengajar

Menurut Sanjaya (2014:39) menyebutkan bahwa terdapat tiga jenis variasi

stimulus yang dilakukan oleh guru, yaitu: variasi pada waktu bertatap muka, variasi

Page 37: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

20

dalam mengadakan media/alat bantu pembelajaran dan variasi dalam melakukan

pola interaksi.

Berikut adalah komponen-komponen keterampilan mengadakan variasi

menurut Usman (2013:85) :

1. Variasi dalam cara mengajar guru

Cara mengajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang

dilakukan guru pada saat pengajaran yang sudah menjadi kepribadian guru

dalam proses belajar mengajar. Adapun variasi dalam cara mengajar guru

antara lain :

a. Penggunaan variasi suara (teacher voice)

Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lembut, dari

tinggi menjadi rendah, dari cepat berubah menjadi lambat, dari gembira

menjadi sedih, atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata

tertentu. Dengan menggunakan variasi suara guru dapat mengikat

perhatian anak dan menjaga anak dari kebosanan. Guru dapat memberikan

tekanan suara pada kata-kata yang perlu diperhatikan oleh siswa.

b. Pemusatan perhatian siswa (focusing)

Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap penting dapat

dilakukan oleh guru. Misalnya dengan menggunakan perkatan “Perhatikan

ini baik-baik,” atau “Nah, ini penting sekali,” atau “Perhatikan dengan

baik, ini agak sukar dimengerti.”

Page 38: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

21

c. Kesenyapan atau kebisuan guru (teacher silent)

Adanya kesenyapan, kebisuan, atau selingan diam yang tiba-tiba dan

sengaja selagi guru menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik untuk

menarik perhatian siswa. Perubahan stimulus dari adanya suara kepada

keadaan tenang atau senyap, atau dari adanya kesibukan atau kegiatan lalu

dihentikan akan dapat menarik perhatian karena siswa ingin tahu apa yang

terjadi.

d. Mengadakan kontak pandang dan gerak (eye contact and movement)

Bila guru sedang berbicara atau berinteraksi dengan siswanya, sebaiknya

pandangan menjelajahi seluruh kelas dan melihat ke mata murid-murid

untuk menunjukkan adanya hubungan yang intim dengan mereka. Kontak

pandang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan untuk

mengetahui perhatian atau pemahaman siswa.

e. Gerakan badan dan mimik wajah

Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, dan gerakan badan

adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi. Ekspresi wajah

misalnya tersenyum, mengerutkan dahi, cemberut, menaikkan alis mata,

untuk menunjukkan kagum, tercengang atau heran. Gerakan kepala dapat

dilakukan dengan bermacam-macam, misalnya menganggukkan kepala,

menggelengkan kepala, mengangkat atau merendahkan kepala untuk

menunjukkan setuju atau sebaliknya. Jari dapat digunakan untuk

menunjukkan ukuran, jarak arah ataupun menjentik untuk menarik

perhatian, menggoyangkan tangan berarti “tidak”.

Page 39: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

22

f. Pergantian posisi guru di dalam kelas dan gerak guru (teacher movement)

Pergantian posisi guru di dalam kelas dapat digunakan untuk

mempertahankan perhatian siswa.Terutama bagi calon guru dalam

menyajikan pelajaran di dalam kelas, biasakan bergerak bebas, tidak kikuk

atau kaku, dan hindari tingkah laku negatif.

2. Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran

Media dan alat pengajaran, bila ditinjau dari indera yang digunakan dapat

digolongkan kedalam tiga bagian, yakni dapat didengar, dilihat, dan diraba.

Pergantian penggunaan jenis media yang satu kepada jenis yang lain

mengharuskan anak menyesuaikan alat inderanya sehingga dapat

mempertinggi perhatiannya karena setiap anak mempunyai perbedaan

kemampuan dalam menggunakan alat inderanya. Adapun variasi penggunaan

alat antara lain sebagai berikut:

a. Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual aids)

Alat atau media yang termasuk ke dalam jenis ini adalah yang dapat

dilihat, antara lain grafik, bagan, poster, diorama, specimen, gambar, film,

dan slide.

b. Variasi alat atau bahan yang dapat didengar (auditif aids)

Suara guru termasuk ke dalam media komunikasi yang utama di dalam

kelas. Rekaman suara, suara radio, musik, deklamasi puisi, sosiodrama,

telepon dapat dipakai sebagai penggunaan indera dengar yang divariasikan

dengan indera lainnya.

Page 40: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

23

c. Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan

(motorik)

Penggunaan alat yang termasuk ke dalam jenis ini akan dapat menarik

perhatian siswa dan dapat melibatkan siswa dalam membentuk dan

memperagakan kegiatannya, baik secara perseorangan ataupun secara

kelompok. Yang termasuk dalam variasi ini adalah peragaan yang

dilakukan oleh guru atau siswa, model, patung, boneka, semua yang dapat

digunakan oleh anak untuk diraba, diperagakan dan dimanipulasikan.

3. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa

Pola interaksi guru dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar

beragam, mulai dari kegiatan yang didominasi oleh guru sampai kegiatan

sendiri yang dilakukan anak. Hal ini bergantung pada keterampilan guru dalam

mengelola kegiatan belajar mengajar. Penggunaan variasi pola interaksi ini

dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan, serta untuk

menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan murid dalam mencapai tujuan.

Mulyasa (2016:79) menyatakan variasi dalam pola interaksi dapat dilakukan

sebagai berikut:

a. Variasi dalam pengelompokan peserta didik: klasikal, kelompok besar,

kelompok kecil dan perorangan.

b. Variasi tempat kegiatan pembelajaran: di kelas dan di luar kelas.

c. Variasi dalam pola pengaturan guru: seorang guru dan tim.

d. Variasi dalam pengaturan hubungan guru dengan peserta didik: langsung

(tatap muka), dan melalui media.

Page 41: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

24

e. Variasi dalam struktur peristiwa pembelajaran: terbuka dan tertutup.

f. Variasi dalam pengorganisasian pesan: deduktif dan induktif.

g. Variasi dalam pengelolaan pesan: expositorik dan heuristik atau hipotetik.

2.1.4 Indikator Keterampilan Mengadakan Variasi

Menurut Marno dan Idris (2009:142), keterampilan variasi mengajar

meliputi variasi gaya mengajar; variasi media mengajar; dan variasi interaksi

belajar mengajar. Sedangkan Usman (2013:85-88) menyebutkan komponen-

komponen keterampilan mengadakan variasi yaitu variasi dalam cara mengajar

guru; variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran; dan variasi pola

interaksi dan kegiatan siswa.

Menurut Mulyasa (2016:79-80), variasi dalam kegiatan pembelajaran

dikelompokkan menjadi empat bagian, antara lain:

a. Variasi dalam gaya mengajar;

b. Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar;

c. Variasi dalam pola interaksi;

d. Variasi dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli tentang komponen keterampilan

mengadakan variasi maka peneliti menetapkan indikator keterampilan variasi

mengajar guru dalam penelitian ini adalah:

Tabel 2. 1 Indikator Keterampilan Variasi Mengajar Guru

Dimensi Indikator Deskriptor

Variasi gaya

mengajar dalam

pembelajaran

1. Penekanan volume

suara guru

Guru memberi variasi dalam nada

suara, volume suara, kecepatan

suara

Page 42: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

25

Dimensi Indikator Deskriptor

2. Penggunaan

ekspresi muka dan

gerakan anggota

tubuh

Guru mengadakan perubahan

mimik dan gerak (tangan dan

badan) untuk memperjelas

penyajiannya.

3. Guru membuat

kesenyapan sejenak

Guru dengan sengaja memberikan

waktu senyap atau hening dalam

pembicaraannya.

4. Guru melakukan

kontak pandang

dengan siswa

Guru melayangkan pandang dan

melakukan kontak pandang

dengan siswanya.

5. Guru melakukan

perubahan posisi

selama

pembelajaran

Guru berubah posisi dengan tujuan

tertentu.

6. Pemusatan perhatian

siswa

Guru memberikan tekanan pada

butir-butir yang penting dari

penyajiannya dengan

menggunakan bahasa lisan (seperti

“dengar baik-baik”, “perhatikan

ini”, dan lain-lain) dan isyarat

yang sesuai (seperti mengangkat

tangan atau menunjuk dengan

jari).

Variasi

Penggunaan

Media dan Alat

Bantu

Pengajaran

7. Penggunaan media

pandang

Guru menggunakan alat bantu

yang dapat dilihat (menulis di

papan tulis, menunjukkan gambar

atau benda, dan sebagainya).

8. Penggunaan media

dengar

Guru menggunakan berbagai suara

langsung atau rekaman dalam

pengajarannya.

9. Pemanfaatan alat

bantu yang dapat

dipegang dan

dimanipulasi

Guru memberikan kesempatan

kepada kepada siswa memegang

atau memanipulasi benda-benda

atau alat bantu pengajaran.

Variasi Pola

Interaksi dan

Kegiatan Siswa

10. Pola interaksi siswa

ketika pembelajaran

berlangsung

Guru memperkenalkan perubahan

dalam pola interaksi antara dia

dengan siswa dan juga

menganekaragamkan kegiatan

belajar siswa yang terlibat.

Page 43: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

26

2.1.5 Keaktifan Belajar Siswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Lubid, 2015: 31), aktif adalah giat

(bekerja, berusaha), sedangkan keaktifan adalah suatu kegiatan atau kesibukan

dimana siswa dapat aktif. Pada penelitian ini keaktifan yang dimaksud adalah

keaktifan belajar siswa. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang

lebih baik dan relatif tetap, serta ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti

berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan,

kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu

yang belajar. Jadi keaktifan belajar siswa adalah suatu keadaan di mana siswa aktif

dalam belajar.

Dalam belajar siswa memiliki dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai

kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan dan juga tidak bisa

dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila siswa aktif

mengalami sendiri. Dimyati dan Mudjiono (2013: 51) mengemukakan bahwa

sebagai “primus motor” dalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan belajar,

siswa dituntut untuk selalu aktif memproses dan mengoleh perolehan belajarnya.

Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan belajarnya secara efektif, guru

dituntut untuk untuk aktif secara fisik, intelektual, dan emosional. Implikasi dari

keaktifan bagi siswa berwujud pada perilaku-perilaku seperti mencari informasi,

menganalisis hasil percobaan, membuat karya tulis, dan sebagainya. Implikasi

keaktifan belajar lebih lanjut menuntut keterlibatan langsung siswa dalam proses

pembelajaran.

Page 44: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

27

Sardiman (2016:99-100) dari aliran ilmu jiwa yang tergolong modern akan

menerjemahkan jiwa manusia sebagai sesuatu yang dinamis, memiliki potensi dan

energi sendiri, oleh karena itu secara alami siswa juga bisa menjadi aktif, karena

adanya motivasi dan didorong oleh bermacam-macam kebutuhan. Anak didik

dipandang sebagai organisme yang mempunyai potensi untuk berkembang. Tugas

pendidik adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat

mengembangkan bakat dan potensinya. Dalam hal ini, anaklah yang beraktivitas,

berbuat dan harus aktif sendiri.

Menurut beberapa teori ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa

memiliki sifat aktif dan mampu merencanakan sesuatu. Siswa yang mengaktifkan

struktur kognitif dan membangun struktur-struktur baru, sehingga penyusunan

pengetahuan yang terus-menerus menempatkan siswa sebagai siswa yang aktif.

Dalam proses belajar mengajar siswa mampu mengidentifikasi, merumuskan

masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan, dan menarik

kesimpulan. Keaktifan siswa dalam belajar juga sangat berkaitan erat pada

pembelajaran yang aktif di kelas.

2.1.6 Bentuk – Bentuk Keaktifan Belajar

Salah satu pusat kegiatan belajar adalah sekolah. Sekolah merupakan arena

untuk mengembangkan aktivitas. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan siswa di

sekolah, seperti siswa akan menampakkan keaktifan yang beraneka ragam

bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik bisa

berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan

sebagainya. Sedangkan kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah

Page 45: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

28

pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi,

membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan, dan

yang lain.

Menurut Paul B. Diedrich (dalam Sardiman, 2012: 101) membagi 8 kegiatan

siswa, yaitu:

1. Kegiatan visual (visual Activities) yaitu kegiatan-kegiatan yang berhubungan

dengan indera penglihatan antara lain: membaca, melihat gambar-gambar dan

pameran, mengamati eksperimen, demonstrasi, dan mengamati orang lain

bekerja dan bermain;

2. Kegiatan lisan (Oral activities) yaitu kemampuan mengemukakan suatu fakta

atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan atau

interupsi, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi;

3. Kegiatan mendengarkan (listening activities) yaitu kegiatan-kegiatan yang

berhubungan dengan indera pendengaran antara lain: mendengarkan

menyajian bahan, mendengarkan radio, mendengarkan percakapan atau diskusi

kelompok;

4. Kegiatan menulis (writing activities) yaitu menulis cerita, menulis laporan,

menulis karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket;

5. Kegiatan menggambar (drawing activities) yaitu menggambar, membuat

grafik, chart, diagram peta, dan pola;

6. Kegiatan metrik (motor activities) yaitu melakukan percobaan,

menyelenggarakan permainan, menari, melaksanakan pameran, memilih alat-

alat atau membuat model;

Page 46: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

29

7. Kegiatan mental (mental activities) yaitu mengingat, memecahkan masalah,

menganalisis, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan;

8. Kegiatan emosional (emotional activities) yaitu menaruh keaktifan, berani,

tenang, dan lain-lain.

Berdasarkan sumber di atas, jika berbagai macam kegiatan tersebut dapat

dilakukan di sekolah, maka sekolah akan lebih dinamis, tidak membosankan, dan

benar-benar menjadi pusat aktivitas belajar yang maksimal. Jadi dapat disimpulkan

bahwa keaktifan belajar dapat ditentukan oleh beragam kegiatan, baik kegiatan fisik

maupun non fisik/psikis seperti mental, intelektual, dan emosional. Segala bentuk

kegiatan tersebut harus dapat dikembangkan oleh setiap siswa karena itu akan

berpengaruh terhadap hasil belajar.

2.1.7 Ciri – Ciri Keaktifan Siswa

Dalam proses kegiatan belajar mengajar siswa terlibat secara intelektual dan

emosional, sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan

belajar. Siswa berperan sebagai inti dalam kegiatan belajar mengajar yang aktif.

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran secara optimal, mampu mengubah

tingkah lakunya secara efektif dan efisien.

Dalyono (2015:199-200) menyebutkan ada beberapa ciri yang harus tampak

dalam proses belajar aktif, yaitu:

1. Situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan belajar secara bebas tetapi

terkendali;

2. Guru tidak mendominasi pembicaraan tetapi lebih banyak memberikan

rangsangan berpikir kepada siswa untuk memecahkan masalah;

Page 47: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

30

3. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa, bisa sumber

tertulis, sumber manusia, misalnya murid itu sendiri menjelaskan

permasalahan kepada murid lainnya, berbagai media yang diperlukan, alat

bantu pengajaran termasuk guru itu sendiri sebagai sumber belajar;

4. Kegiatan siswa bervariasi, ada kegiatan yang sifatnya bersama-sama dilakukan

oleh semua siswa, ada kegiatan belajar yang dilakukan secara berkelompok

dalam bentuk diskusi dan ada pula kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh

masing-masing siswa secara mandiri;

5. Hubungan guru dengan siswa sifatnya harus mencerminkan hubungan manusia

bagaikan bapak anak, bukan hubungan pimpinan dengan bawahan. Guru

menempatkan diri sebagai pembimbing semua siswa yang memerlukan

bantuan manakala mereka menghadapi persoalan belajar;

6. Situasi dan kondisi kelas tidak kaku terlihat dengan susunan yang mati, tetapi

sewaktu-waktu diubah sesuai dengan kebutuhan siswa;

7. Belajar tidak hanya dilihat dan diukur dari segi hasil yang dicapai siswa tetapi

juga dilihat dan diukur dari segi proses belajar yang dilakukan siswa;

8. Adanya keberanian siswa mengajukan pendapatnya melalui pertanyaan atau

pernyataan gagasannya, baik yang diajukan kepada guru maupun kepada siswa

lainnya dalam pemecahan masalah belajar;

9. Guru senantiasa menghargai pendapat siswa terlepas dari benar atau salah, dan

tidak diperkenankan membunuh atau mengurangi/menekan pendapat siswa di

depan siswa lainnya. Guru harus mendorong siswa agar selalu mengajukan

pendapatnya secara bebas.

Page 48: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

31

Sejalan dengan pendapat tersebut, Joni (dalam Dimyati dan Mudjiono,

2013:120) mengungkapkan bahwa sekolah yang belajar siswa aktif mempunyai

karakteristik berikut:

1. Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa, sehingga siswa

berperan lebih aktif dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri, siswa

berperan serta pada perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses belajar,

pengalaman siswa lebih diutamakan dalam memutuskan titik tolak kegiatan;

2. Guru adalah pembimbing dalam terjadinya pengalaman belajar, guru bukan

satu-satunya sumber informasi, guru merupakan salah satu sumber belajar yang

memberikan peluang bagi siswa agar dapat memperoleh pengetahuan/

keterampilan melalui usaha sendiri, dapat mengembangkan motivasi dari

dalam dirinya dan dapat mengembangkan pengalaman untuk membuat suatu

karya;

3. Tujuan kegiatan tidak hanya untuk sekadar mengejar standar akademis, selain

pencapaian standar akademis, kegiatan ditekankan untuk mengembangkan

kemampuan siswa secara utuh dan setimbang;

4. Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreativitas siswa,

dan memperhatikan kemajuan siswa untuk menguasai konsep-konsep dengan

mantap;

5. Penilaian, dilaksanakan untuk mengamati dan mengukur kegiatan dan

kemajuan siswa, serta mengukur berbagai ketrampilan yang dikembangkan

serta mengukur hasil belajar siswa.

Page 49: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

32

Berdasarkan penjabaran dari beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan

bahwa belajar yang aktif sangat dipengaruhi oleh keaktifan siswa dalam

merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses pembelajaran serta hasil belajar.

Keaktifan siswa diharapkan nampak secara nyata pada pelaksanaan proses

pembelajaran, baik secara perorangan maupun kelompok. Keterlibatan secara aktif

mencakup keterlibatan fisik maupun intelektual emosional.

2.1.8 Indikator Keaktifan Belajar

Untuk melihat terwujudnya cara belajar siswa aktif dalam proses belajar

mengajar, terdapat beberapa indikator cara belajar siswa aktif. Melalui indikator

cara belajar siswa aktif dapat dilihat tingkah laku mana yang muncul dalam suatu

proses pembelajaran, berdasarkan apa yang dirancang oleh guru. Dalyono (2015:

194-195) membagi indikator tersebut menjadi lima segi, yaitu:

1. Dilihat dari sudut siswa, dapat dilihat dari:

a. Keinginan, keberanian untuk menampilkan keaktifan, kebutuhan dalam

permasalahanya.

b. Keinginan dan keberanian serta kesempatan untuk berpartisipasi dalam

kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar.

c. Penampilan berbagai usaha/kekreatifan belajar dalam menjalani dan

menyelesaikan kegiatan belajar-mengajar sampai mencapai

keberhasilannya.

d. Kebebasan atau keleluasaan melakukan hal tersebut diatas tanpa tekanan

guru/pihak lain.

Page 50: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

33

2. Dilihat dari sudut guru, tampak adanya:

a. Usaha mendorong, membina gairah belajar dan partisipasi siswa secara

aktif.

b. Peranan guru tidak mendominasi kegiatan proses belajar siswa.

c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menurut cara dan

keadaan masing-masing.

d. Menggunakan berbagai jenis metode mengajar serta pendekatan serta

pendekatan multimedia.

3. Dilihat dari sudut program, hendaknya:

a. Tujuan interaksional serta konsep maupun isi pelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan, keaktifan, serta kemampuan subjek didik.

b. Program cukup jelas dapat dimengerti siswa dan menentang siswa untuk

melakukan kegiatan belajar.

c. Bahan pelajaran mengandung fakta/informasi, konsep, prinsip, dan

keterampilan.

4. Dilihat dari situasi belajar, tampak adanya:

a. Iklim hubungan intim dan erat antara guru dengan siswa, antara siswa

dengan siswa, guru dengan guru, serta dengan unsur pimpinan disekolah.

b. Gairah serta kegembiraan belajar siswa sehingga siswa memiliki motivasi

yang kuat serta keleluasaan menggembangkan cara belajar masing-

masing.

5. Dilihat dari sarana belajar, tampak adanya:

a. Sumber-sumber belajar bagi siswa.

Page 51: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

34

b. Fleksibilitas waktu untuk melakukan kegiatan belajar.

c. Dukungan dari berbagai jenis media pengajaran.

d. Kegiatan siswa tidak terbatas di dalam kelas tetapi juga di luar kelas.

Keaktifan siswa di dalam kelas dapat dijadikan guru sebagai bahan penilaian

dalam proses pembelajaran. Sudjana (2009: 61), menyebutkan keaktifan siswa

dapat dilihat dalam hal:

1. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.

2. Terlibat dalam pemecahan masalah.

3. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami

persoalan yang dihadapinya.

4. Mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.

5. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.

6. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya.

7. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis.

8. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya

dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Warsono dan Hariyanto (2012:8-9)

menjelaskan bahwa indikator keaktifan siswa adalah sebagai berikut:

1. Belajar secara individu untuk mempelajari suatu konsep.

2. Berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh

guru.

3. Menjalin hubungan sosial sebagai bentuk interaksi pembelajaran.

Page 52: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

35

4. Berani bertanya, mengajukan pendapat, serta mengungkapkan kritik-kritik

yang relevan.

5. Menggunakan berbagai sumber belajar yang tersedia atau dibawanya sendiri

dari rumah sebagai hasil improvisasinya, karena telah diberi tahu sebelumnya

oleh guru tentang jenis pembelajaran apa yang akan dilaksanakan pada hari itu.

6. Berupaya menilai hasil belajarnya sendiri, walau tidak secara formal.

Berdasarkan indikator-indikator yang telah dikemukakan oleh ahli tersebut,

dapat ditarik kesimpulan bahwa indikator dalam keaktifan belajar siswa adalah

sebagai berikut.

Tabel 2. 2 Indikator Keaktifan Belajar

Indikator Deskriptor

1. Mengerjakan tugas 1. Memperhatikan materi yang

disampaikan oleh guru

2. Mencatat materi yang diberikan guru

3. Berani menyampaikan pendapat di

depan kelas

4. Memperhatikan saat teman lain

menjelaskan materi

5. Memberikan informasi yang berkaitan

dengan materi pelajaran kepada teman

jika ada teman yang belum paham

tentang materi tersebut

6. Membuat kesimpulan materi yang

telah dipelajari

2. Mengemukakan pendapat 1. Menanyakan apa yang belum siswa

pahami kepada guru.

2. Mengemukakan pendapat ke kelompok

lain dalam belajar kelompok.

3. Proses belajar 1. Perhatian siswa terhadap penjelasan

guru.

2. Kerjasama dalam kelompok saat

pembelajaran.

Page 53: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

36

Indikator Deskriptor

4. Penilaian proses 1.Menilai hasil pekerjaanya sendiri

sebelum di nilai oleh guru.

(Dalyono, 2015:199, Sudjana, 2009:61, serta Warsono dan Hariyanto, 2012:8)

2.1.9 Pengertian Hasil Belajar Seni Tari

Tujuan pembelajaran yang paling utama adalah perkembangan siswa secara

utuh menyeluruh yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Untuk

mengetahui perkembangan baik aspek kognitif, afektif dan psikomotor diperlukan

sebuah evaluasi. Evaluasi tersebut untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa.

Hasil belajar menurut Hamalik (2010: 30) merupakan perubahan tingkah laku pada

seseorang setelah belajar, yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti

menjadi mengerti. Sedangkan Bloom (dalam Rusmono, 2012: 8) mengemukakan

bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang meliputi tiga ranah, yaitu

ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berikut ini akan dijabarkan secara rinci

mengenai hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik sesuai dengan

Teori Bloom.

1. Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan atau kemampuan

intelektual. Airasian dkk (2010: 100-102) membagi ranah kognitif menjadi

enam kategori mulai dari keterampilan kognitif tingkat rendah sampai dengan

keterampilan kognitif tingkat tinggi.

(1) Mengingat, adalah mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang.

Proses kognitif dari kategori mengingat antara lain mengenali dan mengingat

kembali.

Page 54: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

37

(2) Memahami, adalah mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran,

termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru. Proseskognitif

dari kategori memahami meliputi: menafsirkan, mencontohkan,

mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan

menjelaskan.

(3) Mengaplikasikan, adalah menerapkan atau menggunakan suatu prosedur

dalam keadaan tertentu. Proses kognitif dalam kategori mengaplikasikan antara

lain mengeksekusi atau melaksanakan dan mengimplementasikan.

(4) Menganalisis, adalah memecah materi menjadi bagian-bagian

penyusunnya, menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan

keseluruhan struktur atau tujuan. Proses kognitif pada kategori menganalisis

antara lain membedakan, mengorganisasikan, dan mendekonstruksi.

(5) Mengevaluasi, adalah mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan/atau

standar. Proses kognitif dari mengevaluasi antara lain memeriksa dan

mengkritik atau menilai.

(6) Mencipta, adalah memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu

yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk asli. Proses kognitif

dari kategori mencipta antara lain merumuskan, merencanakan, dan

memproduksi.

2. Ranah Afektif

Ranah afektif berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif sebagai hasil

belajar meliputi menerima, menanggapi, menilai, dan organisasi. Berikut ini

Page 55: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

38

akan dijabarkan oleh Bloom (dalam Poerwanti, 2008: 1.24-1.25) mengenai

masing-masing kategori dari ranah afektif.

(1) Menerima (receiving), yaitu kepekaan siswa terhadap suatu fenomena atau

rangsangan yang ditandai dengan kemampuan untuk menerima dan

memperhatikan. Proses afektif dari kategori ini antara lain menanyakan,

memilih, dan menyebutkan;

(2) Menjawab (responding), yaitu siswa menanggapi rangsangan atau bereaksi

terhadap sesuatu, misalnya menjawab, membaca, dan mendiskusikan;

(3) Menilai (valuing), yaitu siswa menilai suatu objek, fenomena, atau suatu

tingkah laku. Proses afektif pada kategori ini antara lain melengkapi,

menerangkan, membentuk, dan memilih;

(4) Organisasi (organization), yaitu berhubungan dengan penyatuan nilai-nilai

yang berbeda, memecahkan atau menyelesaikan masalah, dan membentuk

suatu sistem nilai.

3. Ranah Psikomotor

Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan

kemampuan bertindak individu. Menurut Poerwanti (2008: 1.25) aspek

psikomotorik yang dapat diamati meliputi:

(1) muscular or motor skill, meliputi: mempertontonkan gerak, menunjukkan

hasil, melompat, menggerakkan, dan menampilkan;

(2) manipulations of material or objects, meliputi: menyusun, membersihkan,

menggeser, memindahkan, dan membentuk;

Page 56: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

39

(3) neuromuscular coordination, meliputi: mengamati, menerapkan,

menghubungkan, memasang, memotong, dan menarik.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan

tingkah laku yang diperoleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan

belajarnya. Hasil belajar meliputi tiga ranah, yaitu perubahan dalam aspek

pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa.

2.1.10 Prinsip dan Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Slameto (2010:27) Prinsip belajar dapat dipersiapkan oleh guru

sebagai berikut:

1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

a. Partisipasi aktif siswa dalam proses belajar, meningkatkan minat dan

mencapai tujuan instruksional.

b. Lingkungan menantang untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

bereksplorasi dan belajar efektif.

c. Menimbulkan reinforcement dan motivasi kuat siswa.

d. Belajar memerlukan interaksi siswa dengan lingkungannya.

2. Sesuai hakikat belajar

a. Belajar merupakan proses kontinyu, daritahap demi tahap sesuai tingkat

perkembangannya.

b. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, ekplorasi, dan discovery.

c. Belajar merupakan proses kontinguitas (hubungan dengan ilmu lain)

sehingga stimulus yang diberikan dapat menimbulkan response.

Page 57: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

40

3. Sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari

a. Materi harus memiliki struktur, penyajian sederhana, sehingga siswa

memahami materi yang disampaikan.

b. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai tujuan

instruksional yang harus dicapai.

4. Syarat keberhasilan belajar

a. Memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan

tenang.

b. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan agar pengertian, keterampilan

mendalam dalam diri siswa sehingga hasil belajar optimal.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, faktor yang

mempengaruhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor

intern atau faktor yang berasal dari siswa dan faktor ekstern atau faktor yang berasal

dari luar siswa.

Slameto (2010:54) menyatakan bahwa terdapat dua faktor yang

mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor intern meliputi faktor jasmaniah, faktor

psikologis, dan faktor kelelahan dan faktor ekstern meliputi faktor keluarga, faktor

sekolah, dan faktor masyarakat. Sedangkan faktor internal yang mempengaruhi

hasil belajar menurut Hamdani (2011:139) adalah: 1) kecerdasan; 2) faktor

jasmaniah atau faktor fisiologis; 3) sikap; 4) minat; 5) bakat; 6) motivasi.

Sedangkan faktor eksternal meliputi: 1) keadaan keluarga; 2) keadaan sekolah; 3)

lingkungan masyarakat.

Page 58: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

41

Syah (2016:145) menyebutkan terdapat 3 faktor yang memengaruhi belajar

siswa, yakni: 1) faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau

kondisi jasmani dan rohani siswa; 2) faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni

kondisi lingkungan di sekitar siswa; 3) faktor pendekatan belajar (approach to

learning), yakni sejenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Berdasarkan paparan dari ahli maka peneliti menetapkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi belajar siswa yaitu guru, guru

merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran. Sedangkan

salah satu faktor internal yang mempengaruhi belajar siswa adalah keaktifan siswa.

2.1.11 Pembelajaran Seni Tari di SD

Pendidikan seni budaya dan keterampilan merupakan pendidikan seni

berbasis budaya yang memiliki aspek seni rupa, seni musik, seni tari, dan

keterampilan. Pendidikan seni dan budaya sangat penting keberadaanya sebagai

mata pelajaran karena memiliki multilingual, multidimensional, dan multikultural.

Pendidikan kesenian merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam

pembentukan kepribadian anak menurut Ki Hajar Dewantara. Pembelajaran SBdP

memiliki peranan penting dalam membentuk karakter siswa dengan memperhatikan

kebutuhan perkembangan siswa sehingga siswa mempunyai multikecerdasan yang

terdiri dari kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal, visual, musikal,

linguistik, logika, matematis, naturalis, dan kecerdaan kreativitas, kecerdasan

spiritual, moral, serta kecerdasan emosional. Pembelajaran SBdP di sekolah dasar

Page 59: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

42

terdiri dari seni rupa, seni musik, seni tari, prakarya, dan warisan budaya. Tujuan

dari pembelajaran seni budaya adalah mengembangkan sikap, tingkah laku dan

kemampuan siswa dalam berkreasi, menghargai kerajinan, memunculkan ide baru

atau memberikan kemampuan dalam berkarya dan berapresiasi. (Susanto, 2013:

261-266)

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa pendidikan seni di sekolah

dasar dapat dilaksanakan melalui pembelajaran SBdP. Muatan SBdP dapat

berperan dalam pengembangan potensi yang dimiliki oleh siswa. Pembelajaran

SBdP dapat memberikan pengalaman berekspresi dan berkreasi sehingga siswa

dapat memperoleh pengetahuan dari hasil aktivitas belajar yang dilakukanya.

Pendidikan seni yang diberikan di sekolah dasar juga merupakan pendidikan yang

menggunakan skala afektif, psikomotorik, dan kognitif sekalipun masing-masing

dalam tataran yang tidak persis sama bergantung pada skala atau aspek mana yang

akan ditonjolkan oleh pendidik (Malarsih, 2013).

Tari adalah bentuk seni yang selalu menggunakan media badan atau tubuh

manusia untuk mengungkapkan ekspresinya dalam bentuk ritmis yang dapat

dilakukan dalam ruang. Ruang kaitanya dengan seni tari adalah semua tempat yang

dapat digunakan untuk melakukan gerakan (Puwantiningsih dan Hartini, 2002:30).

Sukarya, dkk.,(2008:2.3.1) mengungkapakan bahwa tari merupakan seni

gerak yang termasuk dalam seni visual yang bisa dinikmati melalui indera

penglihatan. Tari juga termasuk salah satu cabang seni ekspresi imajinatif kreatif

manusia melalui simbol gerak (Nurharini,2018). Berkreasi pada seni tari dapat

mengembangkan kompetensi dasar anak. Diantaranya mengembangkan

Page 60: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

43

kompetensi darar motorik halus yang sesuai dengan masa-masa perkembangan

yang bersifat polos, unik, kreatif, spontanitas, dan dina- mis. Pemberian

pengalaman belajar pada masa peka ini merupakan saat yang paling baik, karena

dapat mengembangkan kemampuan anak baik fisik dan psikis secara utuh dan

bermakna (Sustiawati, 2017:197).

Berdasarkan pendapat yang disampaikan para ahli diatas menunjukan

bahwa tari merupakan karya seni yang unsur utamanya adalah gerakan hasil dari

ungkapan pikiran dan perasaan manusia yang dapat dinikmati melalui indera

penglihatan. Tari memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

a. Gerak merupakan elemen dasar dan media ekspresi dari seni tari. Unsur gerak

tari tidak terlepas dari pengalaman-pengalaman hidup manusia. Gerakan dalam

tarian telah disusun berdasarkan kebutuhan ungkapan tarian, tema, cerita,

komposisi, koreografi, kinestetik, artistik dan sebagainya.

b. Tenaga melahirkan adanya gerakan atau aktivitas. Tenaga digunakan untuk

mengawali, mengendalikan, dan menghentikan gerak. Tenaga juga yang

membedakan adanya gerak yang bervariasi. Penggunaan tenaga pada setiap

gerak dalam setiap tarian tentu berbeda. Hal ini disebabkan oleh banyak hal

diantaranya jenis dan karakter tarian. Penggunaan tenaga akan dapat

membedakan tarian yang berbeda seperti tari halus, tari ladak, dan tari gagah.

Salah satu keberhasilan penari di atas pentas dalam membawakan tarian adalah

dengan penerapan tenaga secara proporsional.

c. Ritme dalam tari berkaitan dengan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan

sebuah gerakan. Dalam tari terdapat gerakan dengan ritme/irama cepat, sedang,

Page 61: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

44

dan lambat yang harus diselesaikan oleh penari. Gerakan yang dilakukan

dengan tempo yang cepat dapat memberikan kesan aktif dan menggairahkan

sedangkan gerakan lambat akan memberikan kesan tenang dan agung atau

sebaliknya membosankan.

d. Ruang merupakan tempat yang digunakan untuk kebutuhan gerak tari. Gerak

yang dilakukan dalam ruang dapat dibedakan ke dalam ruang yang digunakan

untuk tempat pentas dan ruang yang diciptakan oleh penari.

Pembelajaran seni tari di SD memfokuskan pada kemampuan siswa

menggunakan tarian sebagai suatu alat estetika, memahami struktur gestur dan

gerak untuk menangkap dan menyampaikan gagasan, pencitraan dan perasaan.

Tujuan yang paling utama dari pendidikan seni tari di SD adalah membantu siswa

melalui tari untuk menemukan hubungan antara tubuhnya dengan seluruh

eksistensinya sebagai manusia. Dengan demikian pendidikan tari berfungsi sebagai

alternatif pengembangan jiwa anak menuju kedewasaannya. Melalui penekanan

kreativitas anak diberi kesempatan yang seluas-luasnya di dalam proses

pengungkapan gerak tarinya, sehingga hasil akhir bukanlah merupakan tujuan

utama. Di samping itu, anak mempunyai kesempatan untuk mendapatkan

pengalaman estetis dan mengenal berbagai budaya daerah lain, serta mampu

melakukan interaksi sosial dalam lingkungan sosial masyarakat (Kusumastuti,

2013).

Dalam pengorganisasian hasil belajar, guru seni tari harus dapat

mengkategorikan 3 aspek utama, yaitu penataan gerak (koreografi), pertunjukan,

dan apresiasi. Penekanan aspek koreografi terutama pada proses dan eksplorasinya,

Page 62: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

45

bukan hasil akhir. Para siswa menggunakan komponen tarian untuk menciptakan

gerakan, menstruktur, dan mengorganisir tarian. Aspek lain yaitu pertunjukan yang

berkaitan dengan perkembangan fisik, ekspresi, dan interpretasi gerakan secara

formal dan informal. Sebelum melakukan gerakan/tarian, siswa harus menyiapkan

diri baik secara fisik maupun mental diantaranya melalui pemanasan. Serta aspek

apresiasi yang melibatkan siswa dalam menganalisis tarian sendiri dan orang lain

pada berbagai konteks (Sukarya, dkk., 2008: 3.2.11).

Karakteristik tari siswa SD dibedakan menjadi 2, yaitu karakteristik siswa

kelas rendah dan karakteristik tari siswa tinggi, seperti berikut ini.

1. Karakteristik tari siswa kelas rendah

Beberapa aspek penting dalam mengajarkan tari sesuai karakteristik siswa

kelas rendah, antara lain:

a. Tema

Penyusunan tema pada siswa kelas rendah didasarkan pada apa yang

pernah dilihat. Dari apa yang dilihat, secara tidak sadar atau spontan siswa

akan menirukan gerakan, lalu menjadikannya suatu tema. Tema yang

biasanya disukai siswa kelas rendah adalah tingkah laku binatang, seperti

kupu-kupu, burung, dan ayam.

b. Bentuk gerak

Siswa kelas rendah pada umumnya melakukan gerak-gerak yang tidak

sulit dan sangat sederhana. Siswa kelas rendah memiliki imajinasi dan

daya kreativitas yang tinggi, sehingga gerak yang dilakukan lincah, cepat,

dan menggambarkan kegembiraan.

Page 63: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

46

c. Bentuk iringan

Siswa kelas rendah biasanya menyenangi iringan musik yang sederhana,

mudah diingat, serta menggambarkan kesenangan atau kegembiraan.

Musik iringan ini terutama terdapat pada lagu-lagu anak, seperti Kelinci,

Kebunku, dan Kupu-Kupu.

d. Jenis tari

Jenis tari pada siswa kelas rendah, paling tidak memiliki sifat kegembiraan

atau kesenangan, geraknya lincah dan sederhana, iringannya mudah

dipahami, seperti tari Gembira, tari Kupu-Kupu, dan tari Kelinci.

2. Karakteristik tari siswa kelas tinggi

Beberapa aspek penting dalam mengajarkan tari sesuai karakteristik siswa

kelas tinggi, antara lain:

a. Tema

Siswa kelas tinggi pada umumnya mulai memperhatikan hal-hal yang

berhubungan dengan kehidupan sosial atau cerita tentang lingkungan

sosial untuk dijadikan tema tari.

b. Bentuk gerak

Siswa kelas tinggi sudah memiliki keberanian dan kemampuan

mengekspresikan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukannya menjadi

bentuk-bentuk gerak tari. Mereka sudah memiliki keterampilan melakukan

gerak yang cukup bervariasi.

Page 64: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

47

c. Bentuk iringan

Siswa kelas tinggi sudah mempunyai kepekaan irama pada musik

pengiringnya. Mereka dapat mengekspresikan gerak tari sesuai dengan

suasana, garapan atau tema, seperti iringan suasana sedih, senang, marah,

dan gembira.

d. Jenis tari

Jenis tari yang diajarkan pada siswa kelas tinggi, antara lain jenis tari yang

menggambarkan kepahlawanan dan kehidupan sosial, seperti tari Perang,

tari Tani, dan tari Berlayar (Purwaningsih, 2002: 77).

2.1.12 Kajian Empiris

Dalam kajian empiris ini akan diuraikan penelitian relevan yang mendukung

penelitian ini sebagai bahan pengembangan penelitian dalam melaksanakan

penelitian. Adapun penelitian yang mendukung variabel keterampilan guru

mengadakan variasi mengajar diantaranya:

a. Penelitian yang dilakukan oleh Rinta Artikawati dalam jurnal Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Edisi 11 tahun 2016 yang berjudul “Pengaruh Keterampilan

Mengadakan Variasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD”. Hasil

penelitian ini menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan keterampilan

guru mengadakan variasi terhadap prestasi belajar siswa kelas IV Sekolah

Dasar. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji regresi linear sederhana yaitu thitung

sebesar 3,005 dan ttabel pada taraf signifikansi 5% didapat ttabel sebesar 1,960.

Thitung sebesar 3,005 > ttabel sebesar 1,960. Sumbangan variabel keterampilan

guru mengadakan variasi terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 4,1%.

Page 65: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

48

Hal ini berarti 4,1% prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh keterampilan guru

mengadakan variasi, sedangkan sisanya sebelsar 95,9% dipengaruhi atau dapat

dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian. Penelitian ini menjadi

pendukung untuk penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliani Irta Sari dalam artikel jurnal tahun 2015

yang berjudul “Pengaruh Keterampilan Menggunakan Variasi Mengajar

terhadap Motivasi Beljar Siswa kelas Tinggi di SD Negeri Dawungan 2 Tahun

Ajaran 2014/2015”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan

menggunakan variasi mengajar memiliki pengaruh terhadap hasil belajar kelas

tinggi di SD N Negeri Dawungan 1 Tahun 2014/2015 adalah sebesar 45,8%,

hal tersebut menjadi pendukung untuk penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti.

c. Penelitian yang dilakukan oleh Putri Ayu Permata Sari dan Sumilah dalam

jurnal Joyful Learning Journal (Vol.6 No.2) tahun 2017 yang berjudul

“Kemampuan Guru Sekolah Dasar dalam Mengadakan Variasi pada

Pembelajaran Tematik”. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan

kemampuan guru SD dalam mengadakan variasi pada pembelajaran tematik.

Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa 18 guru memiliki kemampuan

keterampilan dalam mengadakan variasi pada pembelajaran dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa, mencegah rasa bosan yang dirasakan

siswa, dan meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan yang akan

diteliti oleh peneliti dengan sabjek guru dan siswa kelas V terhadap hasil

belajar seni tari. Pada penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif untuk

Page 66: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

49

mendiskripsikan kemampuan guru sekolah dasar dalam mengadakan variasi

pada pembelajaran tematik, maka peneliti akan meneliti hubungan

keterampilan guru mengadakan variasi terhadap hasil belajar siswa dengan

menggunakan penelitian korelasi.

d. Penelitian lain yang juga mendukung penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan T Syarifah Farada Al-Idrus, Mahmud H.R, Linda Vitoria, pada tahun

2017 dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Volume 2 Nomor

1) yang berjudul Penerapan Keterampilan Mengadakan Variasi Stimulus pada

Proses Mengajar di Kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar Neheri Lampageu Aceh

Besar. Hasil penelitian tampak bahwa keterampilan guru dalam mengadakan

variasi stimulus dalam aspek yang sering sekali nampak yaitu variasi suara,

pemusatan perhatian, kontak pandang, mimik wajah senyum, variasi gerakan

badan seperti gerakan tangan saat guru menunjukkan materi yang penting,

gerakan kepala. Pada aspek jarang nampak yaitu penggunaan media yang dapat

dilihat, media yang dapat lihat dan didengar, sedangkan pada aspek tidak

pernah nampak yaitu penggunaan media yang dapat diraba. Simpulan

penelitian ini menunjukkan bahwa guru kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri

Lampageu Aceh Besar mampu dalam keterampilan mengadakan variasi

stimulus sangat baik, karena guru beranggapan bahwa memberikan variasi

dalam pembelajaran itu diperlukan.

e. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Feriady, Harnanik, dan St. Sunarto

dalam jurnal Economic Education Analysis Journal (EEAJ), (Vol. 1 No. 2)

tahun 2012 dengan judul “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan

Page 67: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

50

Mengajar Guru dan Fasilitas Belajar Siswa terhadap Minat Belajar IPS Kelas

VIII SMP N 3 Purbalingga”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pesepsi

siswa mengenai keterampilan mengajar adalah 27,9%. Dari hasil tersebut dapat

dapat dikatakan bahwa keterampilan mengajar guru merupakan salah satu

bagian dari lingkungan sekolah yang turut berperan dalam meningkatkan hasil

belajar siswa dalam belajar. Dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti

keterampilan mengajar guru yang akan diteliti lebih khusus yaitu keterampilan

guru mengadakan variasi.

f. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Budiyono dalam jurnal Pendidikan,

Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam (Vol. 8 No. 2) tahun 2017 yang

berjudul “Pengaruh Variasi Metode Mengajar Guru PAI Terhadap Motivasi

Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap SMPN 3 Satu Atap Siliragung

Banyuwangi Tahun Pelajaran 2015/2016”. Penelitian ini dilatar belakangi

permasalahan proses pembelajaran. Proses pembelajaran pada mata pelajaran

PAI kelas VIII, guru menggunakan metode belajar yang monoton yang

menimbulkan rasa bosan dan jenuh pada siswa, sehingga suasana belajar

kurang mendukung untuk mencapai tujuan belajar. Untuk mengatasi

permasalahan tersebut pada penelitian ini menggunakan variasi metode

mengajar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variasi metode

mengajar pada siswa kelas VIII dapat menumbuhkan rasa antusias siswa dalam

pembelajaran sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa. Permasalahan

pada penelitian ini sesuai dengan permasalah yang ditemukan oleh peneliti

pada siswa kelas V SD pada mata pelajaran seni tari. Oleh karena itu penelitian

Page 68: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

51

yang akan dilakukan menfokuskan pada keterampilan guru mengadakan

variasi juga berhubungan terhadap hasil belajar seni tari.

g. Penelitian yang dilakukan oleh Helda Liastuti, dkk, dalam artikel jurnal tahun

2016 yang berjudul “Keterampilan Guru Mengadakan Variasi dalam Mengajar

Mate Pelajaran Sejarah di Kelas XI IPS SMA Negeri 8 Solok Selatan”. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan guru mata pelajaran sejarah

kelas XI IPS SMA Negeri 8 Solok Selatan dalam mengadakan variasi dalam

mengajar yaitu variasi nada suara dan kecepatan suara berbeda, pemusatan

perhatian siswa pada satu bagian materi dengan memberi tekanan suara,

melakukan kesenyapan selama proses belajar mengajar. Keterampilan variasi

selanjutnya adalah kontak pandang selama proses belajar mengajar

berlangsung agar siswa memperhatikan guru. Variasi ekspresi wajah guru

dalam bentuk menggeleng, menunjuk dan mengangguk dan melakukan

pergantian posisi ketika proses pembelajaran sejarah di kelas XI IPS agar siswa

lebih konsentrasi dalam belajar. Variasi media yang dilakukan guru hanya

menggunakan media yang dapat dilihat, sementara media yang dapat didengar

dan media yang dapat diraba tidak terlaksana karena media tidak tersedia.

Keterampilan mengadakan interaksi dilakukan oleh guru sejarah yaitu

memberi kebebasan pada siswa dalam mencari sumber belajar dan membuat

siswa aktif selama proses belajar mengajar.

h. Penelitian yang dilakukan oleh Lisya Nurlaily Hajar Marfuah dalam artikel

jurnal tahun 2015 yang berjudul “Pengaruh Variasi Mengajar Guru dan

Pemanfaatan Media Pembelajaran terhadap Minat Belajar IPS Terpadu Siswa

Page 69: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

52

Kelas VII di MTsN Suarakarta II”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

variasi mengajar guru memiliki sumbangan efektif sebesar 17,3% dan

sumbangan relatif sebesar 81% terhadap minat belajar IPS terpadu siswa, hal

tersebut menjadi pendukung untuk penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti.

i. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh Gede Wahyuni Lestari, I Wayan, I Made

Astika dalam Jurnal e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2014

yang berjudul “Variasi Mengajar Guru dalam Pembelajaran Mengubah

Pengalaman Pribadi Menjadi Naskah Drama pada Siswa Kelas IX SMA Negeri

1 Melaya”. Penelitian ini betujuan untuk mendeskripsikan (1) variasi mengajar

yang digunakan guru dalam pembelajaran mengubah pengalaman pribadi

menjadi naskah drama pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Melaya, (2) alasan

dipilihnya variasi mengajar tersebut, dan (3) kendala-kendala yang dialami

guru dalam menggunakan variasi mengajar tersebut. Indikator variabel

keterampilan variasi mengajar dalam penelitian ini adalah komponen

keterampilan variasi mengajar. Indikator tersebut sama dengan indikator

variabel X1 yang akan diteliti oleh peneliti. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah tujuan dari penelitian dan subjek

penelitian. Tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui

hubungan keterampilan guru mengadakan variasi terhadap hasil belajar seni

tari kelas V SD, dengan subjek penelitian siswa kelas V SD di Gugus

Gajahmada.

Page 70: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

53

j. Penelitian yang dilakukan oleh Siu Yin Annie Tong dalam jurnal Australian

Journal of Teacher Education, (Vol. 37 No. 10) yang berjudul “Applying the

Theory of Variation in Teaching Reading”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa variasi mengajar dapat meningkatkan pembelajaran. Dengan variasi

mengajar dapat membantu guru dalam meningkatkan fokus siswa pada

pembelajaran sehingga pemahaman siswa dalam pembelajaran lebih baik. Hal

tersebut terlihat dari hasil belajar siswa. Tercapainya peningkatan tersebut

tidak tercapai dalam satu kali pertemuan namun dalam beberapa minggu.

k. Penelitian yang dilakukan oleh Samira Baghaei pada tahun 2013 dengan judul

“An Investigation into the Relationship Between Teachers Creativity and

Students Academic Achievement: A Case Study of Iran EFL Context” dengan

hasil adanya kreativitas guru menyebabkan perbedaan prestasi belajar. Jadi

kreativitas guru diperlukan untuk hasil belajar siswa di sekolah. Hal itu

ditunjukan dengan adanya semakin guru memiliki kreativitas maka kinerjanya

semakin baik dibandingkan dengan yang kurang kreativitas dalam mengajar.

Selain itu, berikut juga diuraikan penelitian terdahulu yang dapat

mendukung penelitian yang berkaitan dengan keaktifan belajar siswa terhadap hasil

belajar. Adapun penelitian yang berkaitan dengan keaktifan belajar siswa terhadap

hasil belajar adalah sebagai berikut:

a. Penelitian yang dilakukan oleh Vian Anggraeni dan Wasitohadi pada tahun

2013 dalam jurnal Satya Widya (Volume 30 Nomor 2 Tahun 2014: 121-136)

yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika

Siswa Kelas V melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games

Page 71: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

54

Tournament di Sekolah Dasar Virgo Maria 1 Ambarawa Semester II Tahun

Pelajaran 2013/2014”. Penerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar

matematika siswa kelas 5 SD Virgo Maria 1 Ambarawa semester II tahun

pelajaran 2013/ 2014.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Dila Mei Dwiharini dalam Jurnal Pendidikan

Humaniora (Volume 2 Nomor 3 Tahun 2014: 196-204) dengan judul

“Peningkatan Keaktifan, Kreativitas dan Prestasi Belajar melalui Pembelajaran

Tematik dengan Media Bervariasi pada Siswa SD”. Hasil penelitian adalah

pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam 2 siklus, dan tiap siklusnya

dilaksanakan selama 4 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses dan

prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Keaktifan, kreativitas, prestasi

siswa lebih meningkat di siklus II daripada siklus I.

c. Jurnal Mimbar PGSD Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol:2 No:1 Tahun

2014) oleh I Nyoman Lasia, I Gusti Agung Oka Negara, dan I Made Suara

dengan judul “Penerapan Pendekatan Kooperatif Tipe STAD untuk

Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPS di

Kelas III SD Negeri 12 Padang Sambian Kota Denpasar Tahun 2013/2014”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keaktifan dan hasil

belajar siswa dalam mata pelajran IPS di kelas III B SD N 12 Padang Sambian

dari sebelum siklus ke siklus I dan ke siklus II setelah penerapan kooperatif

tipe STAD. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penerapan

kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar yaitu sebesar

Page 72: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

55

80,1% dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS sebesar 80,0% di kelas

III SD Negeri 12 Padang Sambian. Penelitian ini mempunyai kesamaan

variable penelitian, yaitu keaktifan belajar (X2) dan hasil belajar seni tari (Y1)

pada penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

d. Penelitian lain yang juga mendukung penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Everlyn Oluoch (Volume 5 Nomor 7 Tahun 2014) ISSN 2222-

1735, dengan judul “Method of Increasing Speaking Activities in the

Classroom (Maximising Student 44 Input and Involvement)” menunjukkan

bahwa partisipasi siswa dalam pembelajaran akan menjadikan siswa lebih

komunikatif. Belajar aktif sebagian besar terlihat pada kegiatan diskusi.

Diskusi dalam kelompok kecil atau besar akan menciptakan interaksi antar

siswa dan guru. Menjawab pertanyaan pemahaman bersama kelompok

mendorong komunikasi siswa dan siswa didorong untuk membandingkan

jawaban serta mendiskusikan. Kegiatan ini membuat siswa menjadi lebih aktif

dan komunikatif.

e. Dalam naskah publikasi yang berjudul “Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa

melalui Strategi Group Investigation pada Mapel PKn Materi Perundang

Undangan Siswa Kelas V SD Negeri 01 Gumeng Kecamatan Jenawi

Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013” oleh Ledy Sunarto. Hasil

penelitian menunjukkan keaktifan belajar siswa meningkat pada setiap

siklusnya. Dari Pra siklus sampai siklus II terjadi peningkatan keaktifan siswa

yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian terbukti,

yaitu “Strategi Group Investigation dapat meningkatkan keaktifan belajar PKn

Page 73: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

56

materi Perundang-undangan pada siswa Kelas V SD Negeri 01 Gumeng

Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013”.

f. Penelitian lain yang mendukung penelitian ini adalah penelitian Dr. BADA,

Steve Olusegun dalam IOSR Journal of Research & Method in Education

(IOSR-JRME) e-ISSN: 2320–7388,p-ISSN: 2320–737X Volume 5, Issue 6 Ver.

I (Nov. - Dec. 2015), yang berjudul “Constructivism Learning Theory: A

Paradigm for Teaching and Learning”. Dalam jurnal ini menyatakan bahwa

partisipasi siswa yang bergerak aktif akan membantu siswa dalam

mendapatkan pemahaman yang lebih dalam pembelajaran. Keaktifan siswa

juga dapat memperlancar guru dalam menerapkan ide-ide saat pembelajaran

berlangsung.

g. Atip Nurharini dalam Jurnal The First International Conference on Child -

Friendly Education tahun 2016 dengan judul “The Use Of Environment As

Learning Sources Of Arts Appreciation For Primary School”. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar dapat

menumbuhkan motivasi dan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar tari, musik,

visula, dan kerajinan seni. Hal ini bertujuan agar seni tidak menjadi momok

menakutkan dan dibenci oleh siswa, namun sebaliknya apresiasi pada keaktifan

belajar siswa akan menjadi stimulus bagi siswa untuk mencintai seni budaya.

Dari penelitian yang telah dilakukan, terdapat persamaan dengan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti yaitu penelitian keterampilan variasi mengajar guru

dan keaktifan belajar siswa. Penelitian yang telah dilakukan memiliki perbedaan

diantaranya ada beberapa penelitian yang telah dilakukan merupakan penelitian

Page 74: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

57

dengan pendekatan kualitatif sedangkan penelitian yang dilakukan penelitian

merupakan kuantitatif. Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan peneliti

keterampilan variasi mengajar guru sebagai variabel bebas bersama-sama dengan

keaktifan belajar siswa.

2.1.13 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang

diteliti, dalam kerangka berfikir akan dijelaskan hubungan antar variabel yang

selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu

pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka

berfikir. Kerangka pemikiran adalah alur pikiran yang logis untuk menghubungkan

antara variabel dengan dasar teori yang ada yang akan digunakan untuk

merumuskan hipotesis, Suriasumantri (dalam Sugiyono, 2016:92). Penelitian yang

dilakukan ini berkenaan dengan tiga variabel, yang akan dirumuskan hipotesis yang

berbentuk hubungan. Dalam menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk

hubungan perlu dikemukakan kerangka berfikir.

Tujuan Pendidikan adalah untuk mengaktualisasi diri sebaik-baiknya

supaya manusia dapat memanusiakan manusia. Menurut aliran belajar humanistik,

prinsip dalam pembelajaran adalah mendorong siswa untuk berpikir induktif,

karena mementingkan faktor pengalaman dan keterlibatan aktif. Salah satu tolok

ukur pembelajaran yang berhasil adalah hasil belajar siswa yang tinggi. Hasil

belajar merupakan perubahan yang diperoleh siswa yang lebih baik lagi setelah

mengalami proses kegiatan belajar mengajar (Rifa’i, 2012:69). Hasil belajar

merupakan segala bentuk perubahan tingkah laku seseorang dilihat dari segi

Page 75: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

58

kognitif, afektif, maupun psikomotor yang dipengaruhi oleh faktor intern dan

ekstern. Siswa harus memperhatikan faktor-faktor tersebut agar mendapatkan hasil

belajar yang tinggi. Dalam hal ini, peneliti meneliti hasil belajar seni tari siswa kelas

V SD. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti di lapangan, nilai yang diperoleh

siswa pada mata pelajaran SbdP masih kurang dari 60% siswa yang mencapai KKM

sekolah.

Pada usia anak SD daya konsentrasi siswa untuk mendengarkan tidak

berlangsung lama. Siswa yang sudah dalam keadaan tidak konsentrasi akan merasa

bosan dan kurang antusias dalam pembelajaran sehingga siswa mencari atau

melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Hal tersebut

menjadi salah satu faktor tidak optimalnya hasil belajar yang diperoleh. Untuk itu

guru harus menciptakan pembelajaran yang menarik agar siswa antusias dalam

mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna pada diri

siswa, terutama dalam kelas yang jumlah siswanya banyak dengan satu guru kelas.

Oleh karena itu proses pembelajaran tidak dapat dilakukan oleh siapa saja. Guru

harus memiliki keterampilan dasar mengajar. Salah satu faktor ekstern yang dapat

menyebabkan hasil belajar tinggi adalah pengadaan variasi dalam mengajar yang

baik oleh guru.

Guru dituntut untuk mengadakan variasi di setiap pembelajaran. Dengan

penggunaan variasi mengajar dapat menarik perhatian peserta didik terhadap materi

pelajaran, menjaga kestabilan proses pembelajaran baik secara fisik maupun

mental, membangkitkan motivasi belajar selama pembelajaran, mengatasi situasi

dan mengurangi kejenuhan dalam proses pembelajaran. Dengan variasi mengajar

Page 76: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

59

yang diberikan guru siswa akan merasakan suasana baru yang membuat siswa fresh

dan bersemangat. Suasana tersebut akan mendukung terciptanya iklim kelas yang

kondusif.

Sedangkan salah satu faktor intern untuk meningkatkan hasil belajar adalah

keaktifan belajar siswa. Keaktifan belajar adalah suatu aktivitas belajar yang

dilakukan siswa secara aktif fisik maupun psikis. Dimyati dan Mudjiono (2013:44)

mengutarakan bahwa anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu,

mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh

orang lain, belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri.

Siswa selalu dituntut untuk selalu aktif memproses dan mengolah perolehan

belajarnya. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan belajar yang efektif,

siswa dituntut untuk aktif secara fisik, intelektual, dan emosional. Oleh karena itu,

siswa tidak boleh hanya diam saja dan mendengarkan penjelasan guru melainkan

harus turut serta melaksanakan tugas belajar, berani bertanya, belajar secara

individu maupun kelompok, dan berupaya untuk menilai belajar diri sendiri

sebelum diserahkan ke guru.

Berdasarkan teori di atas diasumsikan bahwa keterampilan variasi

mengajar guru dan keaktifan belajar dapat mempengaruhi hasil belajar seni tari SD.

Keterampilan variasi mengajar guru dan keaktifan belajar erat kaitannya dengan

hasil belajar. Hasil belajar diperoleh setelah siswa mengikuti proses pembelajaran.

Siswa dituntut untuk berpartisipasi aktif serta bertanggung jawab terhadap kegiatan

belajarnya sendiri. Siswa yang aktif, turut serta melaksanakan tugas belajar, berani

bertanya, belajar secara individu, dan berupaya untuk menilai hasil belajar diri

Page 77: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

60

sendiri sebelum diserahkan ke guru tentu akan memperoleh hasil belajar yang

maksimal. Jadi dapat dikatakan bahwa guru yang mampu dalam mengadakan

variasi mengajar dengan baik dan keaktifan belajar siswa yang tinggi akan

berpengaruh pada hasil belajar seni tari SD. Dalam penelitian terdapat 3 variabel,

variabel Keterampilan guru dalam mengadakan variasi mengajar (X1), variabel

keaktifan belajar siswa (X2) dan variabel hasil belajar (Y).

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir

Keterampilan mengadakan variasi

mengajar

Indikator:

1. Penekanan volume suara guru

2. Penggunaan ekspresi muka dan

gerakan anggota tubuh

3. Guru membuat kesenyapan

sejenak

4. Guru melakukan kontak pandang

dengan siswa

5. Guru melakukan perubahan

posisi selama pembelajaran

6. Pemusatan perhatian siswa

7. Pengggunaan media visual

8. penggunaan media aural

9. Pemanfaatan alat bantu yang

dapat dipegang dan dimanipulasi

10. Pola interaksi dan kegiatan siswa.

Keaktifan Belajar

Indikator:

1. Mengerjakan tugas

2. Mengemukakan

pendapat

3. Proses belajar

4. Penilaian proses

5.

Hasil Belajar seni tari Kelas V (Ranah Kognitif,

dan Psikomotor) (Y)

Hubungan Keterampilan Variasi Mengajar Guru dan

Keaktifan Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Seni Tari

Kelas V SDN Gugus Gajahmada Kota Semarang

Page 78: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

61

Dari kerangka berfikir di atas, terdapat dua variabel di dalamnya yaitu:

1. Variabel independen (variabel bebas), yaitu variabel yang mempengaruhi atau

sebab timbulnya variabel terikat. Variabel independen pada penelitian ini

adalah keterampilan variasi mengajar guru dan keaktifan belajar siswa;

2. Variabel dependen (variabel terikat), yaitu variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karena adanya veriabel bebas. Variabel dependen pada

penelitian ini adalah hasil belajar seni tari.

2.1.14 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, di

mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan (Sugiyono (2016:96). Hipotesis yang akan diuji kebenaranya dalam

penelitian adalah hubungan keterampilan variasi mengajar guru dan keaktifan

belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari kelas V SDN gugus Gajahmada

Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Hipotesis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Ho: Tidak ada hubungan antara keterampilan variasi mengajar guru terhadap

hasil belajar seni tari siswa kelas V SDN Gugus Gajahmada Kecamatan

Pedurungan Kota Semarang.

Ha: Ada hubungan antara keterampilan variasi mengajar guru terhadap hasil

belajar seni tari siswa kelas V SDN Gugus Gajahmada Kecamatan Pedurungan

Kota Semarang.

Page 79: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

62

2. Ho: Tidak ada hubungan antara keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar

seni tari siswa kelas V SDN Gugus Gajahmada Kecamatan Pedurungan Kota

Semarang.

Ha: Ada hubungan antara keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni

tari siswa kelas V SDN Gugus Gajahmada Kecamatan Pedurungan Kota

Semarang.

3. Ho: Tidak ada hubungan antara keterampilan variasi mengajar guru dan

keaktifan belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar seni tari

siswa kelas V SDN Gugus Gajahmada Kecamatan Pedurungan Kota

Semarang.

Ha: Ada hubungan antara keterampilan variasi mengajar guru dan keaktifan

belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar seni tari siswa kelas

V SDN Gugus Gajahmada Kecamatan Pedurungan Kota Semarang.

Page 80: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

150

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut.

5.1.1 Terdapat hubungan yang positif dan signifikan keterampilan variasi

mengajar guru terhadap hasil belajar seni tari siswa kelas V SDN Gugus

Gajahmada Kota Semarang dengan nilai koefisein korelasi yaitu 0,634 yang

termasuk dalam kategori kuat. Diperoleh hasil rhitung lebih besar dari

rtabel yaitu 0,634 > 0,195 dengan taraf signifikan 5%. Besarnya kontribusi

keterampilan variasi mengajar guru terhadap hasil belajar seni tari yaitu

40,2% sedangkan 59,8% dipengaruhi oleh fakor selain keaktifan belajar

siswa. Dengan demikian hipotesis dapat diterima.

5.1.2 Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keaktifan belajar

siswa terhadap hasil belajar seni tari siswa kelas V SDN Gugus Gajahmada

Kota Semarang dengan korelasi yaitu 0,592 yang termasuk dalam kategori

sedang. Diperoleh hasil rhitung lebih besar dari rtabel yaitu 0,592 > 0,195

dengan taraf signifikan 5%. Besar kontribusi 35% sedangkan 65%

dipengaruhi oleh faktor selain keterampilan variasi mengajar guru. Dengan

demikian hipotesis dapat diterima.

5.1.3 Terdapat hubungan yang positif dan signifikan keterampilan variasi

mengajar guru dan keaktifan belajar siswa secara bersama-sama terhadap

Page 81: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

151

hasil belajar seni tari siswa kelas V SDN Gugus Gajahmada Kota Semarang

dengan nilai koefisien 0,689 yang termasuk dalam kategori kuat. Diperoleh

hasil rhitung lebih besar dari rtabel yaitu 0,689 > 0,195 dengan taraf

signifikan 5%. Besar kontribusi keterampilan variasi mengajar guru dan

keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari sebesar 47,4%

sedangkan 52,6% dipengaruhi oleh faktor selain keterampilan variasi

mengajar guru dan keaktifan belajar siswa. Dengan demikian hipotesis

dapat diterima.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dipaparkan, penelitian

memberikan saran yang yang didapat dijadikan masukan sebagai berikut.

5.2.1 Guru hendaknya meningkatkan keterampilan variasi mengajar khususnya

pada indikator penggunaan media pandang, penggunaan media dengar dan

pemanfaatan alat bantu yang dapat dipegang dan dimanipulasi dengan cara

guru dapat mengikuti pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan

dalam perancangan dan pengembangan media sehingga dapat menunjang

proses pembelajaran.

5.2.2 Guru hendaknya meningkatkan dan membina keaktifan belajar siswa

khususnya pada indikator berupaya menilai hasil belajar sendiri walaupun

tidak secara formal, dengan cara guru memberikan motivasi atau

mengingatkan kepada siswa untuk selalu mengecek pekerjaannya sebelum

dikumpulkan kepada guru.

Page 82: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

152

5.2.3 Guru hendaknya meningkatkan hasil belajar seni tari terutama kemampuan

melakukan gerak tari dengan cara penerapan konsep materi secara detail

disertai contoh yang nyata dalam dunia anak.

5.2.4 Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor selain

keterampilan variasi mengajar guru dan keaktifan belajar siswa yang juga

mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar yang

diharapkan

Page 83: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

153

DAFTAR PUSTAKA

Airasian, Peter dkk. 2010. Pembelajaran, Pengajaran, danAsesmen. Yogyakarta:

PustakaPelajar.

Al-Idrus, T Syarifah Farahdiba, Mahmud HR, dan Linda Vitoria. Penerapan

Keterampilan Mengadakan Variasi Stimulus pada Proses Mengajar di Kelas

4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri Lampageu Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Guru

Sekolah Dasar FKIP Unsyiah, 2(1):228-235.

Anggraeni, Vian. 2014. Upaya Meningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournament (TGT) di Sekolah Dasar Virgo Maria 1 Ambarawa

Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Satya Widya (Volume 30

Nomor 121– 136).

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Artikawati, Rinta. 2016. Pengaruh Keterampilan Mengadakan Variasi Terhadap

Prestsi Belajar Siswa Kelas IV SD. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Edisi 11 tahun ke-5

Baghaei, Samira. 2013. An Investigation into the Relationship Between Teachers

Creativity and Students Academic Achievement: A Case Study of Iran EFL

Context. Middle-East Journal of Scientific Research 14 (12): 1576-1580.

ISSN 1990-9233

Budiywono, Eko. (2017). Pengaruh Variasi Metode Mengajar Guru PAI Terhadap

Motivasi Belajar Siswa Kelas VV Semester Genap SMPN 3 Satu Atap

Siliragung Banyuwangi Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurnal Pendidikan,

Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam (Vol. 8 No. 2).

Dalyono. 2015. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2015. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2014. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Dwiharini, D. M. (2014). Peningkatan Keaktifan, Kreativitas dan Prestasi Belajar

melalui Pembelajaran Tematik dengan Media Bervariasi pada Siswa SD.

Jurnal Pendidikan Humaniora (Vol. 2 No.3 : 196–204).

Page 84: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

154

Ekowati, Kurniana. 2013. Penerapan Model Two Stay Two Stray Untuk

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips. Joyful Learning Journal (JLJ)

Vol.2 No.1

Erviani, Kiki. Persepsi Siswa terhadap Keterampilan Variasi Mengajar dalam

Pembelajaran IPS Kelas IV SD. Jurnal Joyful Learning Journal (JLJ), (Vol.

6 No.3)

Fakhruddin, dkk. 20. IBM Guru Sekolah Dasar Melalui Upaya Peningkatan

Kualitas Guru Dengan Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Pada

Implementasi Kurikulum 2013.

Feriady, Muhammad dan St. Sunarto. 2012. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang

Keterampilan Mengajar Guru dan Fasilitas Belajar Siswa terhadap Minat

Belajar IPS Kelas VIII SMP N 3 Purbalingga. Jurnal Economic Education

Analysis Journal (EEAJ),1(2).

Frontyana , Ulfah Camellia dan Arif Widagdo. 2017. Hubungan Variasi Gaya

Mengajar dan Penggunaan Media Pembelajaran dengan Motivasi Belajar IPS.

Jurnal Joyful Learning Journal (JLJ), (Vol. 6 No. 3)

Hamalik, Oemar. 2015. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hardini, Tri. 2015. Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa dalam

Pembelajaran PKn melalui Metode Sosiodrama di Kelas 5 SD Tlompakan 01-

Tuntang.

Jatimah. 2016. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS melalui Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD Variasi Permainan Nagawan Pada Siswa Kelas V SD

Negeri Perumnas. Jurnal Kreatif Tadulako (Vol.4 No.10 ISSN 2354-614X)

Khofifah, Nur. 2016. Pengaruh Manajemen Kelas dan keaktifan Belajar terhadap

Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar. Publikasi Ilmiah

Khoirunisyah, Siti. 2016. Keefektifan Model Pembelajaran Group Investigation

Terhadap Hasil Belajar Ips. Jurnal Kreatif

Kusumastuti, Eny. 2013. Pelatihan Model Pembelajaran Seni Tari Terpadu Sebagai

Upaya Peningkatan Kompetensi Profesional Guru Sekolah Dasar Di

Kabupaten Semarang.

Kusumastuti, Eny dan Malarsih. 2013. Pembelajaran Seni Tari Menggunakan

Pendekatan Apresiasi Dan Kreasi. Rekayasa Vol. 11 No. 1.

Lasia, I. N., Agung, I. G., Negara, O., & Suara, I. M. (2014). Penerapan Pendekatan

Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar

Siswa dalam Mata Pelajran IPS di Kelas III SD Negeri 12 Padang Sambian

Page 85: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

155

Kota Denpasar Tahun 2013 / 2014. Jurnal Mimbar PGSD Universitas

Pendidikan Ganesha (Vol. 2 No.1).

Lestari, Indri. 2016. Hubungan Keterampilan Mengelola Kelas dan Mengadakan

Variasi dengan Minat Belajar Siswa Kelas V SD. Jurnal Pendidikan Guru

Sekolah Dasar. Jogjakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Lestari, Ni Luh Gede Wahyuni dan I Wayan Wendra, I Made Astika. 2014. Variasi

Mengajar Guru dalam Pembelajaran Mengubah Pengalaman Pribadi

Menjadi Naskah Drama pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Melaya.

Jurnal e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 2 Nomor 2).

Liastuti, Helda. 2016. Keterampilan Guru Mengadakan Variasi dalam Mengajar

Mate Pelajaran Sejarah di Kelas XI IPS SMA Negeri 8 Solok Selatan. Artikel

Jurnal.

Malarsih dan Herlinah. 2014. Creativity Education Model Through Dance Creation

For Students Of Junior High School Journal of Arts Research and Education

14 (2) (2014), 147-157.

Marfuah, Lisya Nurlaily Hajar. 2015. Pengarauh Variasi Mengajar Guru dan

Pemanfaatan Media Pembelajaran terhadap Minat Belajar IPS Terpadu Siswa

Kelas VII di MTsN Surakarta II. Naskah Publikasi.

Marno & Idris. 2009. Strategi & Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Masitoh, Dewi. 2017. Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Konsep Sistem

Gerak pada Manusia melalui Strategi Think-Talk-Write (TTW) pada Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 1 Kedungwuni. Jurnal Profesi Keguruan (Vol.3

No.1) tahun 2017:92-104

Mulyasa, E. 2016. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurharini, Atip dkk,. 2018. Learning Model of Performing Arts of Dance Based on

Conservation. Advances in Social Science, Education and Humanities

Research, volume 231

Nurharini, Atip. 2016. The Use Of Environment As Learning Sources Of Arts

Appreciation For Primary School. Jurnal The First International Conference

on Child - Friendly Education. ISSN 2503-5185.

Novrizal, Erik. 2016. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Gaya Mengajar Guru, Sikap

Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII SMP

Negeri 4 Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat. E-Jurnal.

Oluoch, Everlyn. 2014. Method of Increasing Speaking Activities in the Classroom

(Maximising Student 44 Input and Involvement). (Volume 5 Nomor 7 Tahun

2014) ISSN 2222-1735

Page 86: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

156

Olusegun, Steve dan Dr. BADA. 2015. Constructivism Learning Theory: A

Paradigm for Teaching and Learning. IOSR Journal of Research & Method

in Education (IOSR-JRME) e-ISSN: 2320–7388,p-ISSN: 2320–737X Volume

5, Issue 6 Ver. I (Nov. - Dec. 2015)

Permata, Putri Ayu dan Sumilah. (2017). Kemampuan Guru Sekolah Dasar dalam

Mengadakan Variasi pada Pembelajaran Tematik. Jurnal Joyful Learning

Journal (JLJ), 6(2).

Poerwanti, Endang. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Depdiknas.

Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Priyatno, Duwi. 2016. Belajar Analisis Data dan Cara Pengolahannya dengan

SPSS. Yogyakarta: Gava Media

Puspitaningdyah, Okta Dwi dan Purwanti. 2018. Pengaruh Keterampilan

Mengelola Kelas dan Keaktifan Belajar terhadap Hasil Belajar IPS SD. Jurnal

Joyful Learning Journal (JLJ) (Vol.7 No.1)

Rifa’i, Achmad dan Cathrina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang:

UNNES PRESS.

Rumpakha, Vidya dan Yari D. 2017. Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil

Belajar PKN melalui Metode Pembelajaran Take and Give Kelas IV.

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar (Vol.9 No.2 ISSN 2085-1243)

pada Juli 2017:119-127.

Samadhi, Ni Nyoman Nitha dan Putu Nanci Riastini. 2017. Pengaruh Pembelajaran

Quantum Berbantuan Permainan dalam Pembelajaran terhadap Keaktifan

dan Hasil Belajar Kognitif IPA Siswa Kelas V. International Journal of

Elementary Education (Vol.1 No.3 pp.228-237)

Samira Baghaei pada tahun 2013 dengan judul “An Investigation into the

Relationship Between Teachers Creativity and Students Academic

Achievement: A Case Study of Iran EFL Context”

Sanjaya, Wina. 2014. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Fajar Interpratama Mandiri

Sardiman. 2016. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sari, Putri Ayu Permata dan Sumilah. 2017. Kemampuan Guru Sekolah Dasar

dalam Mengadakan Variasi pada Pembelajaran Tematik. Jurnal Joyful

Learning Journal (Vol.6 No.2)

Sari, Yuliani Irta. 2015. Pengaruh Keterampilan Menggunakan Variasi Mengajar

terhadap Motivasi Beljar Siswa kelas Tinggi di SD Negeri Dawungan 2

Tahun Ajaran 2014/2015. Artikel Jurnal

Page 87: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

157

Setyawati dan Estiastuti. 2017. Hubungan Kemandirian dan Keaktifan Belajar

dengan Hasil Belajar PKn. Jurnal Joyful Learning Journal (JLJ) (Vol.6

No.4)

Slameto. 2015. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjana, nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sugiyono. 2015. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukarya, dkk. 2008.

Sunarto, Ledy. 2013. Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa melalui Strategi Group

Investigation pada Mapel PKn Materi Perundang-undangan Siswa Kelas

V SD Negeri 01 Gumeng Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar

Tahun Pelajaran 2012/2013. Naskah Publikasi. Surakarta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Pranadamedia Group.

Sustiawati, Ni Luh dkk. 2017. Pengembangan Desain Pembelajaran Seni Tari Di

Sekolah Dasar Berbasis Localgenius Knowledge Berpendekatan

Integrated Learning.

Syah, Muhibbin. 2015. Psikologi Belajar. Jakarta : Rajawali Press

Talajan, Guntur. 2012. Menumbuhkan Kreativitas & Prestasi Guru. Yogyakarta:

Laksbang Pressindo.

Tazmizar. (2015). Meningkatkan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Siswa dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Examples Non Examples. Jupendas

ISSN: 2355-3650, 2(1), 45–57.

Tong, Siu Yin Annie. (2012). Applying the Theory of Variation in Teaching

Reading. Jurnal Australian Journal of Teacher Education, 37(10).

Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta:

Sekretariat Negara.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Sekretariat Negara.

Uniarsi, Meci. 2014. Penerapan Keterampilan Guru Mengadakan Variasi pada

Pembelajaran Matematika terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV. Artikel

Jurnal.

Page 88: HUBUNGAN KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DAN …lib.unnes.ac.id/34740/1/1401415376_Optimized.pdfdan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran peneli yaitu

158

Usman, Moh. Uzer. 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset

Wahyudi, Dedi dan Arnita Sari. 2016. Penggunaan Media, Variasi, dan Umpan

Balik dalam Proses Pembelajaran untuk Mengoptimalkan Hasil Belajar

Siswa. Jurnal Journal of Educational Studies, (Vol. 2 No. 2)

Wahyuni. 2015. Hubungan Keterampilan Mengajar Guru dengan Minat Belajar

Siswa. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Wahyuni, Lisa. 2015. Hubungan Keterampilan Mengajar Guru dengan Minat

Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Yogyakarta:

Universita Negeri Yogyakarta

Widiyanti, Kuswahyu. 2018. Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar materi

Cahaya dan alat Optik melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada

Peserta Didik Kelas VII C Semester 2 SMP Negeri 1 Ungaran. Jurnal

Kreatif Vol 8 No.2

Wilujeng, Sri. 2013. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Model

Teams Games Tournament (TGT). Journal of Elementary Education

(Vol.2 No.1 ISSN 2252-9047).

Warsono & Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung:

Remaja Rosdakarya.