109
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG PENGGUNAAN SHISHA DAN VAPE PADA MAHASISWA PRODI ILMU KEPERAWATAN DAN FARMASI STIKES SARI MULIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Oleh : Devi Kharismawati Nim: 14.IK.385 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN & PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA BANJARMASIN 2018

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG PENGGUNAAN SHISHA DAN VAPE PADA

MAHASISWA PRODI ILMU KEPERAWATAN DAN FARMASI STIKES SARI MULIA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Keperawatan

Oleh :

Devi Kharismawati Nim: 14.IK.385

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN & PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA

BANJARMASIN

2018

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

ii

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

iii

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

iv

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

v

ABSTRAK

DEVI KHARISMAWATI. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Tentang Penggunaan Shisha dan Vape Pada Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia. Dibimbing oleh YP. RAHAYU dan AGNES CHRISTIE RINDA. Latar Belakang: Data Global Adult Tobacco Survey 2015 menunjukkan prevalensi

keseluruhan perokok di Indonesia sekitar 59,9 juta jiwa. Jenis rokok yang saat ini marak digunakan di Indonesia adalah shisha dan vape. Studi pendahuluan pada 10 mahasiswa menunjukkan terdapat 6 orang yang mengetahui dan 4 orang lainnya tidak mengetahui tentang shisha dan vape. Dari 6 orang tersebut terdapat 4 orang yang setuju dan 2 orang tidak setuju dengan penggunaan shisha dan vape. Pengetahuan berperan penting dalam penentuan sikap seseorang,

sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis hubungan pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan shisha dan vape. Tujuan: Menganalisis hubungan pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan shisha dan vape pada mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan Farmasi Stikes

Sari Mulia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 60 mahasiswa Program Studi

Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia semester II dengan teknik simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji spearman rank. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan shisha dan vape pada mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia dengan nilai p=0,000 (p<0,05) dan

keeratan hubungan kuat (r = - 0.709). Simpulan: Adanya hubungan pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan tentang shisha dan vape pada mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan Farmasi

STIKES Sari Mulia Kata kunci: Mahasiswa, Pengetahuan, Sikap, Shisha, Vape

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

vi

ABSTRACT

DEVI KHARISMAWATI. The Relationship Between Knowledge and Attitude About the Use of Shisha and Vape on Nursing and Pharmacy students of STIKES Sari Mulia. Guided by the YP. RAHAYU and AGNES CHRISTIE RINDA. Background: Data Global Adult Tobacco Survey in 2015 that the prevalence of

smokers in Indonesia is around 59.9 million. Type of cigarette that is currently used in Indonesia is rampant shisha and vape. The use of shisha and vape have increase in the last decade. Based on the preliminary study on 10 students there are 6 people who know and 4 other people do not know about shisha and vape. From 6 people who know, there are 4 people who agree and 2 do not agree with the use of shisha and vape. Knowledge plays an important role in determining a person's attitude, so it’s important to analyze the relationship between knowledge and attitude about the use of shisha and vape. Aim: To analyze the relationship between knowledge and attitude about the use of shisha and vape on Nursing and Pharmacy students of STIKES Sari Mulia. Method: This research is a quantitative research with cross sectional approach.

The study involved a sample of 60 students of Nursing and Pharmacy STIKES Mulia Sari second half with a simple random sampling technique. Data were analyzed using test Spearman rank. Results: These results indicate that there is a relationship between knowledge and

attitude about the use of shisha and vape on Nursing and Pharmacy students of STIKES Sari Mulia with p = 0.000 (p <0.05) and the result has a strong (r = - 0709). Conclusion: There is a relationship between knowledge and attitude about the

use of shisha and vape on Nursing and Pharmacy students of STIKES Sari Mulia. Keywords: Students, Knowledge, Attitude, Shisha, vape

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

nikmat, karunia dan petunjuk-Nya yang tiada terkira sehingga penulis dapat

merasakan indahnya beriman Islam dan menyelesaikan penulisan penyusunan

Skripsi.

Setelah mengalami berbagai rintangan, halangan dan cobaan, serta

pasang surutnya semangat yang penulis hadapi, akhirnya telah sampai pada

tahap akhir penyusunan Skripsi yang merupakan salah satu syarat kelulusan untuk

mencapai S1 Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Sari Mulia.

Terwujudnya penyusunan dan penyelesaian Skripsi ini, tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan kerendahan

hati dan segala rasa hormat penulis mengucapkan terimakasih yang mendalam

kepada:

1. Ibu RR. Dwi Sogi Sri Redjeki, S.KG.,M.Pd selaku Ketua Yayasan Indah.

2. Bapak dr. H. R. Soedarto WW, Sp.OG selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Sari Mulia.

3. Ibu Dini Rahmayani, S.Kep.Ns., MPH selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sari Mulia.

4. Ibu YP. Rahayu, M.Pd., M.Keb selaku pembimbing I yang senantiasa

memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan dan perbaikan

penulisan Skripsi ini.

5. Ibu Agnes Christie Rinda, M.Farm.,Apt selaku pembimbing II yang

senantiasa memberikan dukungan dan bimbingan dalam penyusunan dan

perbaikan penulisan Skripsi ini.

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

viii

6. Bapak Warjiman, S.Kep., NS., MSN selaku dosen Penguji yang telah

memberikan arahan, masukan, kritik dan saran kepada penulis untuk

kesempurnaan Skripsi ini.

7. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia yang

telah memberikan ilmu selama penulis menjalani pendidikan perkuliahan

dan telah memberikan saran dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

8. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang selalu memberikan doa dan

pengertian selama penulis menjalani perkuliahan dan akhirnya bisa

menyelesaikan Skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu

yang telah bersedia untuk berdiskusi dan saling memberikan motivasi

satu sama lain.

Semoga kebaikan Bapak dan Ibu serta teman-teman diberikan mendapat ridho

dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam perbuatan dan penulisan

Skripsi ini memiliki banyak kekurangan sehingga dengan segala kerendahan

hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan. Semoga penelitian ini yang di tuangkan dalam bentuk Skripsi

ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan. Amin.

Banjarmasin, 16 Agustus 2018

Penulis

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING..................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ............................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 6

C. Tujuan .......................................................................................... 6

1. Tujuan Umum ....................................................................... 6

2. Tujuan Khusus ...................................................................... 6

D. Manfaat ........................................................................................ 7

E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 11

A. Tinjauan Teori .............................................................................. 11

1. Pengetahuan ........................................................................... 11

a. Pengertian Pengetahuan .................................................... 11

b. Proses Perilaku “TAHU” ..................................................... 11

c. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .......................... 12

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

x

d. Pengukuran Pengetahuan .................................................. 14

e. Pengetahuan tentang shisha dan vape ............................... 14

2. Sikap ........................................................................................ 18

a. Pengertian Sikap ................................................................. 18

b. Komponen Sikap ................................................................ 18

c. Faktor yang Mempengaruhi Sikap ....................................... 19

d. Fungsi Sikap ........................................................................ 20

e. Perubahan Sikap ................................................................. 21

f. Pengukuran Sikap ............................................................... 22

g. Sikap Penggunaan shisha dan vape .................................... 23

B. Kerangka Teori ............................................................................ 25

C. Kerangka Konsep ........................................................................ 26

D. Hipotesis ..................................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 27

A. Lokasi dan Sasaran Penelitian ...................................................... 27

B. Metode Penelitian yang Digunakan ............................................... 27

C. Populasi dan Sampel .................................................................... 28

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................ 30

E. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 31

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 32

G. Uji Kualitas Data ........................................................................... 34

G. Analisa Data ................................................................................. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 41

A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 41

B. Gambaran Karakteristik Reponden ............................................... 43

C. Hasil Penelitian ............................................................................. 44

D. Pembahasan ................................................................................ 47

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

xi

E. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 51

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 52

A.Simpulan ........................................................................................ 52

B. Saran ............................................................................................ 52

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 54

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Keaslian Penelitian ................................................................................. 8

3.1 Penghitungan jumlah sampel .................................................................. 30

3.2 Definisi Operasional ................................................................................ 31

4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ......................................... 44

4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Shisha dan Vape ................. 45

4.3 Distribusi Frekuensi Sikap Penggunaan Shisha dan Vape ..................... 45

4.4 Hubungan pengetahuan dengan sikap penggunaan tentang shisha dan vape

pada mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia

.............................................................................................................. 46

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Shisha ....................................................................................................... 15

2.2 Vape (rokok elektrik) ................................................................................. 15

2.3 Kerangka Teori .......................................................................................... 25

2.4 Kerangka Konsep ...................................................................................... 26

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Jadwal Penelitian

Lampiran 2 Surat Pengajuan Judul Penelitian

Lampiran 3 Surat Permohonan Melakukan Studi Pendahuluan

Lampiran 4 Surat Balasan Permohonan Studi Pendahuluan

Lampiran 5 Surat Permohonan Melakukan Uji Validitas

Lampiran 6 Surat Perizinan Uji Validitas

Lampiran 7 Surat Permohonan Melakukan Penelitian

Lampiran 8 Surat Perizinan Melakukan Penelitian

Lampiran 9 Surat Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Lampiran 10 Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap

Lampiran 11 Kisi-Kisi Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap

Lampiran 12 Master Tabel Uji Validitas

Lampiran 13 Master Tabel Penelitian

Lampiran 14 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas

Lampiran 15 Hasil Penelitian

Lampiran 16 Lembar Konsultasi Pembimbing I

Lampiran 17 Lembar Konsultasi Pembimbing II

Lampiran 18 Berita Acara

Lampiran 19 Riwayat Hidup

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Merokok merupakan masalah yang belum dapat diselesaikan hingga

saat ini. Berbagai dampak dan bahaya merokok sebenarnya sudah

dipublikasikan kepada masyarakat, namun kebiasaan merokok masyarakat

masih sulit untuk dihentikan. Bahaya merokok bukan saja pada perokok tetapi

juga berdampak pada orang-orang disekelilingnya (perokok pasif) (Indra et al.

2015).

Persentase penduduk dunia yang mengkonsumsi tembakau adalah

sebanyak 35% pada penduduk Asia dan Australia, 43% pada penduduk Eropa,

12% penduduk Amerika, dan 11% pada penduduk Timur Tengah serta Afrika.

Sementara itu ASEAN merupakan sebuah kawasan dengan 10% dari seluruh

perokok dunia dan 20% penyebab kematian global diakibatkan oleh tembakau.

Persentase perokok pada penduduk ASEAN terbesar terdapat di Indonesia

(33%), Bangladesh (20%), Thailand (18%), Myanmar (16%), dan Sri Lanka

(11%) (WHO, 2015).

Menurut data Global Adult Tobacco Survey 2015 prevalensi keseluruhan

perokok di Indonesia sebesar 34,8% atau sekitar 59,9 juta jiwa yang terdiri dari

perokok laki-laki 67,0% (57,6 juta jiwa) dan perempuan 2,7% (2,3 juta jiwa),

diantara perokok tersebut jumlah perokok harian sebesar 50,3 juta jiwa dan

sebesar 9,7 juta jiwa merupakan perokok sesekali. Non-perokok di Indonesia

sebesar 65,2% dari populasi orang dewasa secara keseluruhan atau sekitar

111,2 juta jiwa (GATS, 2011).

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

2

Para perokok di Indonesia mulai mengenal penggunaan rokok sejak usia

dini. Hasil survey RISKESDAS pada tahun 2013 menunjukan bahwa usia mulai

menggunakan rokok adalah usia 5-9 tahun sebesar 1,7%. Angka terbesar

terlihat pada kelompok usia remaja dan usia sekolah yaitu sebesar 43,3%,

sedangkan usia merokok saat usia dewasa yaitu sebesar 14,3%, angka ini jauh

lebih rendah dari jumlah usia mulai menggunakan rokok pada saat remaja.

Penggunaan tembakau di Kalimantan Selatan menyumbang angka yang

cukup tinggi yaitu mencapai 22,1% perokok yang merokok setiap harinya dan

3,6% perokok yang merokok sewaktu-waktu dengan rata-rata penggunaan

rokok 17 batang perharinya (RISKESDAS, 2013).

Rokok dari India/Timur Tengah yang dikenal dengan istilah narghile,

hookah, waterpipe-smoke (WPS) atau di Indonesia sendiri sering disebut

dengan shisha dalam dekade terakhir ini semakin marak digunakan. Bahan

utama pada instrument shisha adalah tembakau padat yang menggunakan

pembakaran langsung oleh pembakar aktif (WHO, 2015).

Jenis rokok lain yang juga tengah menjadi fenomena baru di tengah

masyarakat Indonesia selain shisha adalah rokok elektronik, yang tentu saja

memancing rasa penasaran dan rasa ingin tahu lebih jauh. Banyak kalangan

muda dan bahkan anak-anak yang ingin mencoba menggunakan rokok jenis

ini. Begitu juga di kalangan perokok, banyak yang mencoba beralih ke rokok

elektronik karena dianggap lebih aman dan lebih stylish tanpa mengurangi

sensasi merokok seperti rokok konvensional. Beberapa pihak menganggap

rokok elektronik merupakan inovasi kesehatan untuk membantu mengurangi

ketergantungan dan sebagai alat berhenti merokok. Rokok elektronik identik

dengan istilah vape, personal vaporizer (PV), e-cigs, vapor, electrosmoke,

green cig, smartcigarette (BPOM, 2015).

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

3

Efek bahaya shisha dan vape bagi kesehatan menurut hasil penelitian

yang dilakukan oleh Center for Tobacco Control Research and Education

University of California adalah adrenalin meningkat, tekanan darah meningkat,

mengakibatkan ketagihan, keracunan, pneumonia, bronkitis, asma, gagal

jantung, disorientasi, kejang, hipotensi, luka bakar akibat meledaknya rokok

elektronik di mulut. Selain efek langsung terhadap pengguna, efek terhadap

orang lain (second hand smoke) juga tetap ada yaitu dapat menyebabkan

sesak nafas dan iritasi pada saluran nafas (WHO, 2015).

Fakta–fakta mengenai dampak negatif dari shisha belum banyak

terpublikasi ke masyarakat. Salah satu penyebab sulitnya penyebaran fakta

mengenai shisha adalah lebih maraknya mitos–mitos mengenai shisha yang

mempunyai dampak lebih positif dibandingkan dengan rokok biasa. Beberapa

mitos yang ada di masyarakat tentang shisha diantaranya adalah guci air/water

seal yang dapat mengikat racun, menghasilkan nikotin lebih sedikit

dibandingkan rokok biasa, sari buah yang ditambahkan pada shisha baik untuk

kesehatan (Knishkowy and Amitai, 2012).

Masyarakat pada umumnya juga tidak terganggu dengan adanya tempat

usaha yang menyediakan shisha dan vape di sekitar mereka. Mereka

menganggapnya sebagai hal yang lumrah sebagai tempat usaha. Tidak sedikit

dari pengunjung yang datang adalah remaja bahkan anak-anak di daerah

tersebut. Tingginya jumlah perokok di kalangan remaja sangat

mengkhawatirkan. Salah satu yang mempengaruhi kebiasaan merokok

dikalangan remaja adalah pengetahuan dan sikap terhadap bahaya rokok itu

sendiri (Fitriani, 2011).

Kompleksnya masalah rokok di dunia termasuk Indonesia, terjadi akibat

kurangnya pengetahuan dan kesadaran seseorang terhadap zat-zat yang

terkandung dalam rokok dan dampak dari bahaya rokok. Pengetahuan yang

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

4

kurang baik mengenai bahaya rokok akan cenderung membuat seseorang

berperilaku merokok. Sebaliknya jika seseorang memiliki pengetahuan dan

kesadaran yang baik mengenai zat-zat yang terkandung dalam rokok serta

dampak dari bahaya merokok, maka perilaku merokok juga dapat dicegah

(Araujo, 2009).

Pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan yang

penting dalam penentuan sikap seseorang. Sikap merupakan kecenderungan

seseorang untuk menerima atau menolak, setuju atau tidak setuju terhadap

respon yang datang dari luar dalam hal ini adalah rokok. Orang yang memiliki

sikap positif akan cenderung melakukan atau meniru suatu perilaku (Azwar,

2011). Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan dan sikap seseorang

merupakan salah satu faktor predisposisi yang mempengaruhi perilaku

seseorang.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syarfa pada tahun

2015 meneliti gambaran tingkat pengetahuan, perilaku merokok dan nikotin

dependen mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menunjukkan bahwa

tingkat pengetahuan terhadap rokok mayoritas tinggi 90,8%. Untuk perilaku

merokok menunjukkan mayoritas dalam kategori sedang 65,7% dan sebagian

besar termasuk dalam kategori sangat rendah ketergantungan nikotin atau

nikotin dependen sebanyak 60%.

Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Munir pada tahun 2018 meneliti

pengetahuan dan sikap remaja tentang risiko merokok pada santri mahasiswa

di asrama UIN Sunan Ampel Surabaya menunjukan bahwa Tingkat

pengetahuan tentang resiko merokok pada mahasiswa di asrama putra UIN

Sunan Ampel Surabaya, menunjukkan bahwa hampir semua responden

memiliki pengetahuan yang baik yaitu 98% mahasiswa dan hanya 2% yang

memiliki pengetahuan kurang baik sedangkan sikap mahasiswa tentang risiko

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

5

merokok terbilang cukup baik, karena 64% mahasiswa bersikap baik, 23%

bersikap kurang baik, dan 13% bersikap tidak baik.

Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Dwi Muliyana, Ida Leida M.

Thaha tahun 2013 yang meneliti faktor yang berhubungan dengan tindakan

merokok pada mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar menunjukkan

bahwa faktor pengetahuan, sikap, kemudahan mengakses rokok, dukungan

keluarga, dukungan teman sebaya, promosi/iklan memiliki hubungan dengan

tindakan merokok.

Hasil penelitian lain yang juga dilakukan oleh Chalampa pada tahun 2010

yang meneliti hubungan pengetahuan remaja tentang dampak rokok bagi

kesehatan dengan sikap siswa terhadap rokok di SMKN 1 Makassar

menunjukkan bahwa pengetahuan responden dengan kategori baik lebih

banyak, dibandingkan pengetahuan dengan kategori kurang sedangkan sikap

responden dengan kategori baik lebih banyak, dibandingkan sikap responden

dengan kategori kurang Sedangkan hasil penelitian lainnya yang dilakukan

oleh Pradana pada tahun 2014 yang meneliti Hubungan antara pengetahuan,

sikap dan perilaku remaja tentang merokok di program studi ilmu keperawatan

semester 4 dan 6 universitas muhammadiyah Yogyakarta menunjukkan bahwa

tingkat pengetahuan responden tentang merokok secara keseluruhan

berpengetahuan baik dan memiliki sikap mendukung tentang merokok,

sedangkan perilaku tidak mendukung responden tentang merokok.

Berdasarkan studi pendahuluan pada 09 Oktober 2017 melalui diskusi

terbuka pada 10 mahasiswa yang terdiri dari 4 perempuan dan 6 laki-laki di

STIKES Sari Mulia dari prodi ilmu keperawatan 5 orang dan farmasi 5 orang,

diketahui bahwa dari 10 mahasiswa terdapat 6 orang yang terdiri dari 2

perempuan dan 4 laki-laki yang menjawab pertanyaan tentang shisha dan

vape, mereka mengatakan bahwa shisha dan vape memiliki varian rasa yang

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

6

berbeda-beda dan memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Respon dari 6

orang tersebut terdapat 4 orang laki-laki yang setuju dan 2 orang perempuan

tidak setuju dengan penggunaan shisha dan vape, sedangkan 4 orang lainnya

yang terdiri dari 2 perempuan dan 2 laki-laki tidak dapat menjawab pertanyaan

tentang shisha dan vape karena mereka belum pernah mendapatkan informasi

mengenai shisha dan vape.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan shisha dan vape

pada mahasiswa Stikes Sari Mulia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan penelitian ini adalah

“Apakah ada hubungan pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan

shisha dan vape pada mahasiswa prodi ilmu keperawatan dan farmasi Stikes

Sari Mulia ?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis hubungan

pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan shisha dan vape pada

mahasiswa prodi ilmu keperawatan dan farmasi Stikes Sari Mulia.

2. Tujuan Khusus

Beberapa tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian yang akan

dilaksanakan adalah :

a. Mengidentifikasi pengetahuan tentang penggunaan shisha dan vape

pada mahasiswa prodi ilmu keperawatan dan farmasi di Stikes Sari

Mulia.

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

7

b. Mengidentifikasi sikap tentang penggunaan shisha dan vape pada

mahasiswa prodi ilmu keperawatan dan farmasi di Stikes Sari Mulia.

c. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan sikap tentang

penggunaan shisha dan vape pada mahasiswa prodi ilmu keperawatan

dan farmasi Stikes Sari Mulia.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Hasil penelitian ini dari segi teoritis diharapkan menambah pengetahuan

dan menanamkan sikap negatif tentang penggunaan shisha dan vape.

2. Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi inovasi baru dan sumber

inspirasi bagi mahasiswa maupun dosen di institusi pendidikan untuk

meningkatkan keinginan melakukan penelitian lebih lanjut terkait

dengan shisha dan vape.

b. Bagi mahasiswa

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan akan

pentingnya pengetahuan dan sikap untuk memperbaiki perilaku dalam

penggunaan shisha dan vape.

c. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keilmuan penulis

dalam penelitian selanjutnya dan menambah referensi yang telah ada.

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

8

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Judul Desain Hasil

1 Gambaran

tingkat

pengetahuan,

perilaku

merokok dan

nikotin

dependen

mahasiswa UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta

Syarfa, Ilyati

(2015)

1. Penelitian

deskriptif

2. Pendekatan

cross sectional

1. Tingkat pengetahuan terhadap

rokok mayoritas tinggi 90,8%.

2. Perilaku merokok

menunjukkan mayoritas dalam

kategori sedang 65,7%.

3. Sebagian besar termasuk

dalam kategori sangat rendah

ketergantungan nikotin atau

nikotin dependen sebanyak

60%.

2 Pengetahuan

dan sikap

remaja tentang

risiko merokok

pada santri

mahasiswa di

asrama UIN

Sunan Ampel

Surabaya

Munir,

Misbakhul

(2018)

1. Penelitian

deskriptif

2. Pendekatan

cross sectional

1. Tingkat pengetahuan tentang

resiko merokok pada

mahasiswa di asrama putra

UIN Sunan Ampel Surabaya,

menunjukkan bahwa hampir

semua responden memiliki

pengetahuan yang baik yaitu

98% mahasiswa dan hanya

2% yang memiliki

pengetahuan kurang baik.

2. Sikap mahasiswa tentang

risiko merokok terbilang cukup

baik, karena 64% mahasiswa

bersikap baik, 23% bersikap

kurang baik, dan 13%

bersikap tidak baik.

3 Faktor yang

berhubungan

dengan

tindakan

merokok pada

mahasiswa

Universitas

Hasanuddin

Makassar

1. Penelitian

analitik

observasional

2. Desain cross

sectional

study

3. Uji chi square

1. Semua variabel memiliki

hubungan dengan tindakan

merokok, yaitu pengetahuan

(p=0,000, φ=0,232), sikap

(p=0,000,φ=0,396),kemudahan

mengakses rokok (p=0,000,

φ=0,264), dukungan keluarga

(p=0,044, φ=0,104), dukungan

teman sebaya (p=0,000,

φ=0,605), dan promosi/iklan

rokok (p=0,000, φ=0,366).

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

9

Dwi Muliyana,

Ida Leida M.

Thaha (2013)

4 Hubungan

pengetahuan

remaja tentang

dampak rokok

bagi kesehatan

dengan sikap

siswa terhadap

rokok di SMKN

1 Makassar

Chalampa,

Bams (2010)

1. Penelitian

observasional

analitik

2. Rancangan

cross

sectional

study

3. Uji chi square

1. Pengetahuan dengan kategori

baik lebih banyak yaitu 35

orang (61,4 %), dibandingkan

pengetahuan dengan kategori

kurang yaitu 22 orang (38,6 %).

2. Sikap responden dengan

kategori baik lebih banyak yaitu

36 orang (63,2 %),

dibandingkan sikap responden

dengan kategori kurang yaitu

21 orang (36,8 %).

3. Berdasarkan hasil uji chi-

square maka diperoleh nilai p =

0,001 dengan menunjukan p <

0,05. Hal ini menunjukan

bahwa ada hubungan antara

pengetahuan tentang dampak

rokok bagi kesehatan dengan

sikap siswa terhadap rokok di

SMKN 1 Makassar.

5 Hubungan

antara

pengetahuan,

sikap dan

perilaku remaja

tentang

merokok di

program studi

ilmu

keperawatan

semester 4 dan

6 universitas

muhammadiyah

Yogyakarta

Pradana, Harsa

Tri (2014)

1. Penelitian

kuantitatif

2. Desain

penelitian

korelasional

3. Uji chi square

1. Tingkat pengetahuan

responden tentang merokok

secara keseluruhan yaitu

sebanyak 61 responden

(81,3%) berpengetahuan baik.

2. Sikap mendukung responden

tentang merokok yaitu

sebanyak 48 responden

(64%).

3. Perilaku tidak mendukung

responden tentang merokok

yaitu sebanyak 39 responden

(52%).

4. Nilai p pengetahuan dan sikap

adalah 0.07, sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak ada

korelasi antara dua variabel.

Sedangkan nilai p antara sikap

dan Perilaku yang

menunjukkan hubungan

dengan p = 0,06. Tidak

terdapat hubungan antara

pengetahuan, sikap dan

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

10

perilaku remaja tentang

merokok di program studi ilmu

keperawatan semester 4 dan 6

universitas muhammadiyah

yogyakarta.

Perbedaan penelitian dengan yang peneliti laksanakan adalah :

1. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa prodi ilmu keperawatan dan farmasi

STIKES Sari Mulia semester II.

2. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2018.

3. Variabel dalam penelitian yang diteliti adalah pengetahuan dengan sikap

penggunaan shisha dan vape.

4. Sampel dalam penelitian yang diteliti adalah mahasiswa yang mengetahui

tentang shisha dan vape dengan menggunakan teknik simple random

sampling dengan cara undian.

5. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian Correlation Study dengan

menggunakan rancangan cross sectional. Jenis data yang digunakan adalah

data kuantitatif dengan uji korelasi spearman rank.

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan

formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan,

dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang

tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu

ditekankan, bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah

mutlak berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan seseorang tentang

suatu objek mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan negatif.

Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang semakin

banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan

menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tertentu (Wawan dan

Dewi, 2010).

Pengetahuan adalah informasi yang di peroleh seseorang dari

berbagai sumber terhadap suatu objek yang baik maupun buruk

sehingga akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. (Agus,

2013).

b. Proses Perilaku “TAHU”

Menurut Wawan dan Dewi (2010), perilaku adalah semua

kegiatan atau aktifitas manusia baik yang dapat diamati langsung dari

maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar. Sedangkan sebelum

mengadopsi perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses

yang berurutan, yakni :

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

12

1) Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

2) Interest (merasa tertarik) dimana individu mulai menaruh perhatian

dan tertarik pada stimulus.

3) Evaluation (menimbang-nimbang) individu akan

mempertimbangkan baik buruknya tindakan terhadap stimulus

tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah baik lagi.

4) Trial, dimana individu mulai mencoba perilaku baru.

5) Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

Pengadopsian perilaku yang melalui proses seperti diatas dan

didasari oleh pengetahuan, kesadaran yang positif, maka perilaku

tersebut akan berlangsung langgeng (ling lasting). Namun

sebaliknya jika perilaku tersebut tidak didasari oleh pengetahuan

dan kesadaran, maka perilaku tersebut bersifat sementara atau

tidak akan berlangsung lama. Perilaku manusia dapat dilihat dari

tiga aspek, yaitu aspek fisik, psikis dan sosial yang secara terinci

merupakan refleksi dari berbagai gejolak kejiwaan seperti

pengetahuan, motivasi, persepsi, sikap dan sebagainya yang

ditentukan dan dipengaruhi oleh faktor pengalaman, keyakinan,

sarana fisik, dan sosial budaya. (Wawan dan Dewi, 2010)

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor pengetahuan menurut Wawan dan Dewi (2010)

dibedakan menjadi faktor internal dan faktor eksternal :

1) Faktor internal

a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

13

terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita

tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan

mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan

kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan

informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan

sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan

dapat mempengaruhi seseeorang termasuk juga perilaku

seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk

sikap berperan serta dalam pembangunan pada umumnya

makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima

informasi.

b) Pekerjaan

Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama

untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.

Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak

merupakan cara mencari nafkah yang membosankan,

berulang dan banyak tantangan. Sedangkan bekerja

umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja

bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan

keluarga.

c) Umur

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan

sampai berulang tahun. Sedangkan semakin cukup umur,

tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih

matang dalam berrfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan

masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

14

orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan

sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.

2) Faktor eksternal

a) Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar

manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

b) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

d. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Wawan dan Dewi (2010) pengetahuan seseorang dapat

diketahui dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kuantitatif,

yaitu :

1) Baik : hasil persentase 76% - 100%

2) Cukup : hasil persentase 56% - 75%

3) Kurang : hasil persentase < 56%

e. Pengetahuan tentang shisha dan vape

1) Pengertian Shisha dan vape

Rokok dari India/Timur Tengah dalam dekade terakhir ini

semakin marak yang dikenal dengan istilah narghile, hookah,

waterpipe-smoke (WPS) atau di Indonesia sendiri sering disebut

dengan shisha. Shisha adalah alat berupa tabung besar seperti

gelas piala yang dilengkapi dengan selang untuk menghisap

tembakau. Secara umum, bagian dari shisha adalah kepala

dengan penutup (bowl and windscreen), leher/body, guci air (water

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

15

seal), dan selang/hose penghisap. Bahan utama pada instrument

shisha adalah tembakau padat yang menggunakan pembakaran

langsung oleh pembakar aktif. Umumnya pembakar aktif adalah

batu bara. Prinsip pengoperasian instrument ini adalah asap

dilewatkan melalui cekungan air/water seal (sering kaca based)

sebelum dihisap (WHO, 2015).

Gambar 2.1 Shisha

Jenis rokok lain yang juga tengah menjadi fenomena baru

di tengah masyarakat Indonesia selain shisha adalah rokok

elektronik atau dikenal dengan sebutan vape. Rokok elektronik

atau vape merupakan sebuah alat elektronik yang berbentuk

seperti rokok dan bila dihisap akan mengeluarkan asap. Vape

dapat menyalurkan nikotin melalui sistem kerja baterai dalam

bentuk uap. WHO mengistilahkannya sebagai Electronic Nicotine

Delivery System (ENDS) karena menghasilkan nikotin dalam

bentuk uap yang kemudian dihirup oleh pengguna. Struktur

dasarnya terdiri dari 3 elemen utama yaitu baterai, pemanas logam

(atomizer) dan katrid berisi cairan zat kimia (BPOM, 2015).

Gambar 2.2 Vape (rokok elektrik)

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

16

2) Kandungan shisha dan vape

Shisha menggandung bahan seperti tembakau, nikotin,

tar, karbon monoksida, arsenik, timah dan beberapa bahan

lainnya yang bias ditambahkan sesuai dengan keinginan

pengguna. Tembakau yang digunakan terdiri atas tiga jenis:

maasel mengandung tembakau yang dicampur dengan madu atau

sirup gula, tumbak atau ajami adalah tembakau murni dan jurak

biasanya mengandung tumbuh-tumbuhan atau minyak. Beberapa

pengguna menambahkan alkohol, hashish atau ganja dalam pipa

mereka. Pemakaian bahan baku arang, tidak semua jenis arang

bisa dipakai pada shisha. Hanya kayu oak yang terbaik untuk

digunakan pada proses pembakaran. Aroma Shisha merupakan

kombinasi dari sari rasa yang diolah dengan molasis, daun

tembakau khas yang diendapkan dengan madu (WHO, 2015).

Vape memiliki cairan isi dalam katrid yang diistilahkan e-

juice, e-liquid. Kandungan pada cairan rokok elektronik berbeda-

beda, namun pada umumnya berisi larutan terdiri dari 4 jenis

campuran yaitu nikotin, propilen glikol, gliserin, dan flavoring

(perisa) seperti rasa cokelat, vanila, buah-buahan, dan lainnya.

Shisha dan vape mengandung nikotin yang akan memberikan

efek kecanduan bagi penggunanya selain itu shisha dan vape juga

memiliki varian rasa yang dapat dipilih sesuai dengan keinginan

pengguna sehingga dapat menikmati sensasi rasa tertentu dalam

setiap hisapannya (BPOM, 2015).

3) Dampak shisha dan vape bagi kesehatan

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Center for

Tobacco Control Research and Education University of California

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

17

dampak dari penggunaan shisha dan vape adalah adrenalin

meningkat, tekanan darah meningkat, mengakibatkan ketagihan,

keracunan, pneumonia, bronkitis, asma, gagal jantung,

disorientasi, kejang, hipotensi, luka bakar akibat meledaknya

rokok elektronik di mulut. Selain memberikan efek langsung

terhadap pengguna shisha dan vape juga memberikan efek

terhadap orang lain (second hand smoke) juga tetap ada yaitu

dapat menyebabkan sesak nafas dan iritasi pada saluran nafas.

Penggunaan shisha yang bergantian dapat menyebabkan

penyakit menular seperti TBC serta penyebaran infeksi. (WHO,

2015).

Satu jam menghisap shisha, itu setara dengan menghirup

asap 50-100 batang rokok. Proses di dalam Shisha menghasilkan

lebih banyak karbon monoksida daripada rokok. Ruang dalam

shisha relatif terpencil, sehingga kandungan racun yang dihasilkan

Shisha lebih banyak dibandingkan dengan rokok (WHO, 2015).

Rokok elektronik pada awalnya memang pernah digunakan

sebagai salah satu alat bantu berhenti merokok atau terapi

pengganti nikotin (Nicotine Replacement Therapy, NRT) dengan

cara mengurangi kadar nikotin rokok elektronik secara bertahap di

bawah supervisi dokter. Namun pada tahun 2010, WHO tidak lagi

merekomendasi penggunaannya sebagai NRT karena beberapa

studi menemukan kandungan zat yang dapat menjadi racun dan

karsinogen sehingga dinyatakan tidak memenuhi unsur

keamanan. Berbagai negara sudah memiliki kebijakan atas

pelanggaran dan pembatasan penggunaan vape seperti hukuman

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

18

penjara 10 tahun dan penyitaan vape di bandara jika ada turis yang

berkunjung ke negera tersebut (BPOM, 2015).

2. Sikap

a. Pengertian sikap

Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap

seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau

memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak

memihak (unfavorable) pada objek tersebut (Azwar, 2011).

b. Komponen sikap

Menurut Azwar (2011) menyatakan bahwa ada 3 komponen yang

membentuk sikap yaitu:

1) Komponen Kognitif (Komponen Perseptual)

Yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan,

pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan

bagaimana orang mempersepsi terhadap sikap.

2) Komponen Afektif (Komponen Emosional)

Komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak

senang terhadap obyek sikap. Rasa senang merupakan hal yang

positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif.

Komponen ini menunjukan arah sikap yaitu positif dan negatif.

3) Komponen Konaktif (Komponen Perilaku atau Action Component)

Yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan

bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukan

intensitas sikap, yaitu menunjukan besar kecilnya kecenderungan

bertindak atau berperilaku terhadap objek sikap.

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap

yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini,

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

19

pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan

yang penting.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Menurut Azwar (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi sikap yaitu:

1) Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat menjadi dasar pembentukan sikap

apabila pengalaman tersebut meninggalkan kesan yang kuat.

Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi

tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.

2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Individu pada umumnya cenderung untuk memiliki sikap yang

konformis atau searah dengan sikap seseorang yang dianggap

penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan

untuk berafiliasi dan untuk menghindari konflik dengan orang yang

dianggap penting tersebut.

3) Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan dapat memberi corak pengalaman individu-individu

masyarakat asuhannya. Sebagai akibatnya, tanpa disadari

kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita

terhadap berbagai masalah.

4) Media massa

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media

komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan

secara obyektif berpengaruh terhadap sikap konsumennya.

5) Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga

agama sangat menentukan sistem kepercayaan. Tidaklah

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

20

mengherankan apabila pada gilirannya konsep tersebut

mempengaruhi sikap.

6) Faktor emosional

Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi

yang berfungsi sebagai sebagai semacam penyaluran frustasi

atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.

d. Fungsi Sikap

Menurut Azwar (2011) menyatakan bahwa ada 4 fungsi sikap yaitu:

1) Fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat

Fungsi ini menunjukkan bahwa individu dengan sikapnya

berusaha untuk memaksimalkan hal – hal yang diinginkan dan

menghindari hal – hal yang tidak diinginkan. Dengan demikian,

maka individu akan membentuk sikaf positif terhadap hal – hal

yang dirasakan akan mendatangkan keuntungan dan membentuk

sikap negatif terhadap hal – hal yang merugikan.

2) Fungsi pertahanan ego

Fungsi ini menunjukkan keinginan individu untuk menghindarkan

diri serta melindungi dari hal – hal yang mengancam egonya atau

apabila ia mengetahui fakta yang tidak mengenakkan, maka sikap

dapat berfungsi sebagai mekanisme pertahanan ego yang akan

melindunginya dari kepahitan kenyataan tersebut.

3) Fungsi pernyataan nilai

Fungsi ini menunjukkan individu untuk memperoleh kepuasan

dalam menyatakan sesuatu nilai yang dianutnya sesuai dengan

penilaian pribadi dan konsep dirinya.

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

21

4) Fungsi pengetahuan

Fungsi ini menunjukkan keinginan individu untuk

mengekspresikan rasa ingin tahunya, mencari penalaran dan

untuk mengorganisasikan pengalamannya.

e. Perubahan Sikap

Menurut Azwar (2011) ada tiga proses yang berperan dalam proses

perubahan sikap yaitu :

1) Kesediaan (Compliance)

Terjadinya proses yang disebut kesediaan adalah ketika individu

bersedia menerima pengaruh dari orang lain atau kelompok lain

dikarenakan ia berharap untuk memperoleh reaksi positif, seperti

pujian, dukungan, simpati, dan semacamnya sambil

menghindari hal – hal yang dianggap negatif. Tentu saja

perubahan perilaku yang terjadi dengan cara seperti itu tidak

akan dapat bertahan lama dan biasanya hanya tampak selama

pihak lain diperkirakan masih menyadari akan perubahan sikap

yang ditunjukkan.

2) Identifikasi (Identification)

Proses identifikasi terjadi apabila individu meniru perilaku tau

sikap seseorang atau sikap sekelompok orang dikarenakan

sikap tersebut sesuai dengan apa yang dianggapnya sebagai

bentuk hubungan menyenangkan antara lain dengan pihak yang

dimaksud. Pada dasarnya proses identifikasi merupakan sarana

atau cara untuk memelihara hubungan yang diinginkan dengan

orang atau kelompok lain dan cara menopang pengertiannya

sendiri mengenai hubungan tersebut.

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

22

3) Internalisasi (Internalization)

Internalisasi terjadi apabila individu menerima pengaruh dan

bersedia menuruti pengaruh itu dikarenakan sikap tersebut

sesuai dengan apa yang ia percaya dan sesuai dengan system

nilai yang dianutnya. Dalam hal ini, maka isi dan hakekat sikap

yang diterima itu sendiri dianggap memuaskan oleh individu.

Sikap demikian itulah yang biasnya merupakan sikap yang

dipertahankan oleh individu dan biasanya tidak mudah untuk

berubah selama system nilai yang ada dalam diri individu yang

bersangkutan masih bertahan.

f. Pengukuran sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan

sikap seseorang. Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal positif mengenai objek sikap. Pernyataan ini

disebut dengan pernyataan favorable. Sebaliknya pernyataan sikap

mungkin pula berisi hal-hal negatif mengenai objek sikap bersikap

tidak mendukung maupun kontrak terhadap objek sikap.

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak

favorable. Suatu skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar

terdiri atas penyataan favorable atau tidak favorable dalam jumlah

yang seimbang. Demikian penyataan yang disajikan tidak semua

positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala memihak

atau tidak mendukung sama sekali objek sikap (Azwar, 2011)

Menurut Azwar (2011), pengukuran sikap masuk dalam skala

likert untuk pertanyaan positif di beri skor nilai yaitu :

Sangat setuju : skor 4

Setuju : skor 3

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

23

Tidak setuju : skor 2

Sangat tidak setuju : skor 1

Untuk pertanyaan negatif diberi skor nilai yaitu :

Sangat setuju : skor 1

Setuju : skor 2

Tidak setuju : skor 3

Sangat tidak setuju : skor 4

Menurut Azwar (2011) cara menentukan skor sikap individu

adalah dengan menghitung mean atau rata-rata matematika nilai-

nilai tersebut, yaitu:

X = (∑𝑆/𝐹)

Keterangan:

X : skor sikap

S : jumlah nilai

F : banyak nilai

Bila ≥ mean : sikap positif

Bila < mean : sikap negatif

g. Sikap Penggunaan shisha dan vape

Fakta– fakta mengenai dampak negatif dari shisha dan vape

belum banyak terpublikasi ke masyarakat. Salah satu penyebab

sulitnya penyebaran fakta mengenai shisha dan vape adalah lebih

maraknya mitos–mitos mengenai shisha dan vape yang

mempunyai dampak lebih positif dibandingkan dengan rokok biasa,

guci air/water seal yang dapat mengikat racun, menghasilkan

nikotin lebih sedikit dibandingkan rokok biasa, sari buah yang

ditambahkan pada shisha baik untuk kesehatan. Mayoritas

pengguna shisha percaya bahwa shisha tidak mengandung nikotin,

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

24

CO2, tidak meningkatkan risiko kanker paru–paru, masalah dental

dan gangguan kardiovaskuler. Penggunaan shisha dan vape saat

ini masih terbatas, dan hanya dapat diakses di tempat–tempat

tertentu, bukan tidak mungkin kebiasaan ini akan menjadi semakin

marak jika tidak ada usaha preventif untuk mengendalikannya

(Knishkowy and Amitai, 2012).

Menurut Aiken dan Marnat (2008) sikap merupakan respon

seseorang secara positif atau negatif terhadap suatu objek. Respon

yang negatif terhadap suatu objek akan menumbuhkan sikap

negatif terhadap objek sikap tersebut, dan begitu juga

sebaliknya.Respon seseorang terhadap rokok termasuk shisha dan

vape dapat membahayakan kesehatan akan membentuk sikap

negatif terhadap penggunaan shisha dan vape. Sikap negatif

terhadap penggunaan shisha dan vape didasarkan pada

keyakinan-keyakinan bahwa menggunakan shisha dan vape akan

memberikan konsekuensi negatif bagi dirinya dan orang di

sekitarnya. Keyakinan yang demikian dapat membuat seseorang

untuk tidak menggunakan shisha dan vape.

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

25

B. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah rangkuman dari penjabaran teoriyang sudah diuraikan

sebelumnya dalam bentuk naratif,untuk memberikan batasan tentang teori

yang dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan (Hidayat,

2007). Berdasarkan dengan teori diatas, faktor yang dapat mempengaruhi

sikap adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang lain, pengaruh budaya,

media massa, pengetahuan dan faktor emosional. Sikap dapat timbul dengan

adanya pengetahuan dari individu, sedangkan untuk pengetahuan dapat

dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu

pendididikan, pekerjaan dan umur, sedangkan faktor eksternal yaitu

lingkungan dan sosial budaya.

Gambar 2.3 Kerangka Teori

Sumber : Wawan dan Dewi (2010), Azwar (2011)

Sikap

Pengalaman pribadi

Pengaruh orang lain

Pengaruh budaya

Media massa

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

Faktor Internal :

1. Pendididikan

2. Pekerjaan

3. Umur

Faktor Eksternal :

1. Lingkungan

2. Sosial Budaya

Pengetahuan

Faktor emosional

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

26

C. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan

bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis

beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah (Hidayat, 2007).

Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam

pembentukan sikap. Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas yaitu

pengetahuan tentang shisha dan vape dan variabel terikat yaitu sikap

penggunaan shisha dan vape.

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.4 Kerangka Konsep

D. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih lemah dan membutuhkan

pembuktian untuk menegaskan apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau

harus ditolak, berdasarkan fakta atau data emperis yang telah dikumpulkan

dalam penelitian ( Hidayat, 2007).

Berdasarkan hasil hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dengan

signifikan alpha 0,05% maka akan menjawab hipotesis sebagai berikut :

Ha : Ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap penggunaan shisha

dan vape pada mahasiswa prodi ilmu keperawatan dan farmasi STIKES

Sari Mulia.

Pengetahuan tentang

shisha dan vape

Sikap penggunaan

shisha dan vape

Page 41: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Sasaran Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di STIKES Sari Mulia.

2. Waktu penelitian

Penelitian dimulai pada bulan Juli tahun 2018, di mulai dari

pengambilan data sampai dengan penyusunan hasil sesuai jadwal

penelitian yang telah ditentukan.

3. Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian adalah mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan

Farmasi semester II STIKES Sari Mulia.

B. Metode Penelitian yang Digunakan

Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian

Correlation Study dengan menggunakan rancangan cross sectional yaitu

suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor

resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan

data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Tiap subjek penelitian

hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status

karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan

dengan sikap penggunaan shisha dan vape pada mahasiswa prodi ilmu

keperawatan dan farmasi STIKES Sari Mulia.

Page 42: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

28

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek yang dipelajari saja tetapi

seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut

(Hidayat, 2007). Berdasarkan definisi tersebut maka yang menjadi populasi

dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIKES Sari Mulia. Mahasiswa

semester II yang berasal dari prodi Ilmu Keperawatan yang berjumlah 46

orang dan Farmasi yang berjumlah 106 orang sehingga jumlah populasi

yang digunakan sebanyak 152 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010).

Prosedur pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik

simple random sampling (memilih sampel secara acak) dengan cara

undian. Cara undian meminimalkan ketidakadilan dalam memilih sampel

karena pengambilan dari masing-masing kelasnya dilakukan secara acak

(Sugiyono, 2010).

Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan

rumus Slovin sebagai berikut:

n =N

1+N(e2)

n = 152

1+152(10%)2

= 152

1+152(0.01)

= 152

2,52 = 60,31 = 60

Page 43: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

29

Keterangan : n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

e : Standar error (10%)

Penelitian didapatkan hasil 60,31 jadi dibulatkan menjadi 60 orang

sampel.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini merujuk pada rumus yang

dikembangkan Slovin dengan mengambil tingkat kesalahan 10%, yang

melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 10%.

Jadi sampel yang diperoleh mempunyai kepercayaan 90% terhadap

populasi. Berdasarkan penghitungan menggunakan rumus Slovin, maka

dari jumlah populasi 152 orang didapat sampel 60 orang. Karena jumlah

populasi masing-masing responden tiap prodi berbeda, maka peneliti

membagi jumlah responden sebanyak 60 orang agar memiliki peluang

yang sama. Teknik yang digunakan proportional random sampling, maka

besarnya sampel dapat dihitung sebagai berikut :

Untuk mengetahui besarnya sampel yang akan diambil dari setiap

prodi, dapat dihitung sebagai berikut :

ni = 𝑁𝑖

𝑁× n

Keterangan :

ni = jumlah sampel menurut lokasi

n = jumlah sampel seluruhnya

Ni = jumlah populasi menurut lokasi

N = jumlah populasi seluruhnya

Page 44: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

30

Dengan menggunakan rumus diatas, maka proporsi sampel untuk setiap

prodi dapat terlihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Penghitungan jumlah sampel mahasiswa semester II

berdasarkan program studi

No Program studi ni = 𝑁𝑖

𝑁× n Jumlah

1 Ilmu Keperawatan 46

152 x 60

18,15

dibulatkan

18

2 Farmasi 106

152 x 60

41,84

dibulatkan

42

Jumlah 152 60

Berdasarkan tabel diatas maka sampel penelitian ini adalah mahasiswa

Program Studi Ilmu Keperawatan sebanyak 18 orang dan Program Studi

Farmasi sebanyak 42 orang.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau

suatu ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang

suatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010). Ada dua kelompok

variabel dalam penelitian ini, yaitu:

a) Variabel Bebas (Variable Independent)

Pengetahuan tentang shisha dan vape

Page 45: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

31

b) Variabel Terikat (Variable Dependent)

Sikap penggunaan shisha dan vape

2. Definisi Operasional

Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional adalah

mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik

yang dianalisis, yang memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi

atau pengukuran secara cermat suatu objek.

Tabel 3.2 Definisi Operasional.

E. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Berdasarkan judul dan tujuan penelitian ini jenis data yang digunakan

adalah data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), data kuantitatif yaitu data

yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang berupa informasi

atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka

untuk mengetahui pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan shisha

dan vape pada mahasiswa prodi ilmu keperawatan dan farmasi Stikes Sari

Mulia.

Variabel Definisi Operasional

Alat ukur Hasil Ukur Skala

Pengetahuan tentang shisha dan vape

Informasi yang didapatkan secara langsung maupun tidak langsung oleh mahasiswa tentang shisha dan vape.

Kuesioner

Baik : 76%-100%. Cukup : 56%-75%. Kurang : <56% Wawan dan Dewi (2010)

Ordinal

Sikap penggunaan shisha dan vape

Respon mahasiswa terhadap penggunaan shisha dan vape.

Kuesioner

Positif, jika skor 27-44 Negatif, jika skor 11-26 Azwar (2011)

Ordinal

Page 46: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

32

2. Sumber Data

Pada penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu sumber

data primer dan sekunder.

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek

penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambil

data langsung pada subyek sebagai informasi yang dicari. Kelebihan

data primer adalah tingkat akurasinya lebih tinggi (Sugiyono, 2010).

Data primer pada penelitian ini diperoleh secara langsung melalui hasil

dari wawancara menggunakan kuesioner yang meliputi pengetahuan

dengan sikap tentang penggunaan shisha dan vape pada mahasiswa

Prodi Ilmu Keperawatan dan Farmasi Stikes Sari Mulia.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain,

dimana data ini tidak langsung diperoleh peneliti dari subjek penelitian.

Data sekunder biasanya berupa data dokumentasi atau data laporan

yang telah tersedia. (Sugiyono, 2010). Data sekunder yang digunakan

untuk melengkapi dan mendukung data primer diperoleh dari data yang

berada di STIKES Sari Mulia berupa jumlah data mahasiswa prodi ilmu

keperawatan dan farmasi yang aktif di kampus tersebut.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Cara Pengambilan Data

a. Tahap Persiapan

1) Mempersiapkan materi dan konsep yang mendukung penelitian ini.

Page 47: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

33

2) Membuat proposal penelitian dan dilanjutkan dengan pengujian

proposal penelitian ini.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Mengumpulkan data primer dan data sekunder.

2) Menentukan besar populasi dan sampel.

3) Melakukan informed consent dan meminta persetujuan menjadi

responden dalam penelitian ini.

4) Membagikan kuesioner kepada responden

c. Pengumpulan Data akhir

Dilakukan pengumpulan data akhir untuk selanjutnya dilakukan analisis

data.

2. Instrument/alat pengumpul data

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data agar mempermudah bagi peneliti untuk

mengolah data sehingga memperoleh hasil yang lebih baik. Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (Notoatmodjo,

2010).

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh data dari responden, laporan yang diketahui tentang

pribadinya (Notoatmodjo, 2010).

a. Kuesioner A berisi pertanyaan tentang pengetahuan shisha dan vape

Kuesioner pengetahuan ini untuk mengetahui pengertian serta

kandungan dan dampak dari shisha dan vape yang diketahui

mahasiswa. Terdapat 8 butir pertanyaan dengan menggunakan skala

Guttman. Skala dalam penelitian ini, akan di dapat jawaban yang tegas,

yaitu “ya dan tidak”. Instrumen penelitian ini menggunakan daftar

pertanyaan yang berbentuk kuesioner, responden hanya diminta untuk

Page 48: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

34

memberikan tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap sesuai

dengan responden. Penilaian pada kuesioner ini yaitu: “ya dan tidak”.

b. Kuesioner B berisi pertanyaan tentang sikap penggunaan shisha dan

vape

Kuesioner sikap penggunaan shisha dan vape ini untuk mengetahui

respon mahasiswa terhadap penggunaan shisha dan vape yang

meliputi komponen kognitif, afektif dan konaktif. Terdapat 11 butir

pertanyaan dengan menggunakan skala likert. Skala dalam penelitian

ini, akan di dapat jawaban, yaitu “ss = sangat setuju, s = setuju, ts = tidak

setuju, dan sts = sangat tidak setuju”. Instrumen penelitian ini

menggunakan daftar pertanyaan yang berbentuk kuesioner, responden

hanya diminta untuk memberikan tanda centang (√) pada jawaban yang

dianggap sesuai dengan responden. Penilaian pada kuesioner ini yaitu:

yaitu “ss = sangat setuju, s = setuju, ts = tidak setuju, dan sts = sangat

tidak setuju”.

G. Uji Kualitas Data

Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan di Universitas

Muhammadiyah Banjarmasin dengan jumlah responden 30 mahasiswa Ilmu

Keperawatan dan Farmasi semester II.

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2010) Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.

Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik

korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus korelasi

Page 49: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

35

product moment adalah sebagai berikut :

rxy = NΣXY−(ΣX)(ΣY)

√{NΣ𝑋2− (ΣX)2} {NΣY2− (ΣY)2}

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X = Nilai masing-masing item

Y = Nilai total

ΣXY = Jumlah perkalian antara variabel X dan Y

∑ X2 = Jumlah kuadrat variabel X

ΣY2 = Jumlah kuadrat variabel Y

N = Jumlah subjek

Nilai-nilai korelasi yang sudah didapatkan selanjutnya dibandingkan

dengan nilai kritis dan r tabel Pearson Product Moment. Nila r tabel untuk

30 responden dan tingkat kemaknaan 5% berdasarkan tabel, taraf

signifikansi yang diperlukan ialah 0,361. Penentuan kategori dari validitas

instrumen mengacu pada pengklasifikasian validitas adalah sebagai

berikut :

0,80 - 1,00 : validitas sangat tinggi (sangat baik)

0,60 - 0,80 : validitas tinggi (baik)

0,40 - 0,60 : validitas sedang (cukup)

0,20 - 0,40 : validitas rendah (kurang)

0,00 - 0,20 : validitas sangat rendah (jelek atau tidak valid).

Jika nilai r hitung > r tabel (0,361) berarti butir-butir pertanyaan

tersebut butir valid dan sebaliknya jika r hitung < r tabel (0,361) tetapi masih

dalam rentang > 0,20 berarti butir-butir pertanyaan harus dilakukan revisi

dan jika nilai validitasnya < 0,20 berarti item soal harus dihapus atau

dibuang.

Page 50: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

36

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010), reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa

instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas instrumen merupakan

syarat pengujian validitas instrumen, karena itu instrumen yang valid

umumnya pasti reliabel tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu

dilakukan untuk mengetahui reliabilitas angket menggunakan rumus

K−R20, yaitu:

r11 = [n

(𝑛−1)] [1 −

∑ 𝜎𝑖2

𝜎𝑡2]

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

n = Banyaknya butir pertanyaan.

σ𝑖2 = Jumlah varian butir

𝜎𝑡2 = Varian butir

Kriteria uji reliabilitas dengan rumus alpha adalah apabila rhitung > rtabel,

maka alat ukur tersebut reliabel dan juga sebaliknya, jika rhitung < rtabel, maka

alat ukur tidak reliabel. Dalam penelitian ini, dilakukan uji reliabilitas dengan

menggunakan SPSS 16.0 for windows dengan model Alpha Cronbach’s

yang diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach’s 0 sampai 1.

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks

r11 sebagai berikut :

1. Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi

2. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi

3. Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup

4. Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah

5. Antara 0,000 sampai dengan 0,200 : sangat rendah.

Page 51: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

37

H. Analisa Data

1. Teknik pengolahan data

Teknik analisis data merupakan cara mengolah data agar dapat

disimpulkan atau diinterprestasikan menjadi informasi (Hidayat, 2007).

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah - langkah yang harus

ditempuh, diantaranya :

a. Memeriksa (editing)

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi

dan formulir atau kuesioner, untuk mengetahui kelengkapan, kejelasan

tulisan, jawaban yang relevan terhadap pertanyaan, dan jawaban

pertanyaan konsisten dengan jawaban pertanyaan yang lain.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka),

atau mengubah data yang berbentuk kalimat menjadi data angka atau

bilangan.

c. Tabulating

Tabulasi adalah membuat table-tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.

d. Memasukkan data (Data entry)

Data entry adalah memasukkan jawaban dari masing-masing

responden yang berbentuk kode kedalam computer.

e. Pembersihan data (Cleaning)

Pengecekkan terhadap setiap data atau sumber data atau

responden untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan

kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan

pembetulan atau koreksi pada data tersebut.

Page 52: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

38

2. Analisa Data

a. Analisis univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan atau

menjelaskan karakterisrik suatu variable penelitian (Notoatmodjo,

2010). Analisis univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran dan

distribusi karakteristik frekuensi yang dipakai untuk mendeskripsikan

setiap variabel yang diteliti. Analisa univariat dilakukan masing-masing

variabel yang diteliti yaitu ada 2 variabel independen Sikap dan

Pengetahuan.

1) Pengetahuan

Keterangan :

P = Persentase (%)

F = Jumlah jawab dengan benar

n = Jumlah soal

Pengetahuan dikategorikan menjadi :

a. Baik : hasil persentase 76% - 100%

b. Cukup : hasil persentase 56% - 75%

c. Kurang : hasil persentase < 56%

2) Sikap

Sikap di kategorikan menjadi :

a) Pernyataan Positif diberi skor nilai yaitu :

Sangat Setuju : Skor 4

Setuju : Skor 3

Tidak Setuju : Skor 2

Sangat Tidak Setuju : Skor 1

𝑃 =𝑓

𝑛𝑋 100 %

Page 53: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

39

b) Pernyataan Negatif diberi skor nilai yaitu :

Sangat Setuju : Skor 1

Setuju : Skor 2

Tidak Setuju : Skor 3

Sangat Tidak Setuju : Skor 4

Hasil dari skor akan dikategorikan sebagai berikut :

a) Bila ≥ Mean (jika skor 27-44) : Sikap Positif

b) Bila < Mean (jika skor 11-26) : Sikap Negatif

b. Analisis bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan dengan tujuan

untuk mencari hubungan antara variabel, karena variabel tersebut

berbentuk ordinal maka uji yang dipakai adalah uji korelasi spearman

rank (Sugiyono, 2010).

Analisis bivariat digunakan untuk melihat kemungkinan

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan

menggunakan uji korelasi spearman rank akan diperoleh nilai p, dimana

dalam penelitian ini digunakan tingkat kemaknaan sebesar 0,05.

Analisis bivariat menggunakan rumus uji korelasi spearman rank :

𝑟𝑠 = 1 −6 ∑ 𝑑2

𝑛(𝑛2 − 1)

Keterangan :

rs = nilai korelasi Spearman rank

d2 = selisih setiap pasangan rank

n = jumlah pasangan rank untuk spearman ( 5 < n < 30 )

Dari uji statistik diatas dapat disimpulkan :

1) Hipotesa penelitian Ha diterima dan Ho ditolak jika dengan p value

lebih kecil dari alpha 0,05 artinya, ada hubungan antara

Page 54: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

40

pengetahuan dengan sikap penggunaan shisha dan vape.

2) Hipotesa penelitian Ha ditolak dan Ho diterima jika dengan p value

lebih besar dari alpha 0,05 artinya, tidak ada hubungan antara

pengetahuan dengan sikap penggunaan shisha dan vape.

Page 55: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Sejarah bedirinya STIKES Sari Mulia Yayasan Indah sebagai institusi

kesehatan yang telah berpengalaman selama bertahun-tahun dibidang

pelayanan kesehatan dengan memiliki Rumah Sakit Umum Swasta Sari Mulia.

Bidang pendidikan Yayasan Indah telah dahulu memiliki Akademi Kebidanan

Sari Mulia, setelah itu pada tahun 2009 mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Sari Mulia dengan Program Studi Ilmu Keperawatan dan pada

tahun 2015 didirikannya Program Studi Farmasi.

Untuk mengembangkan STIKES Sari Mulia menuju Perguruan Tinggi

Swasta yang bermutu diawali dengan mengadopsi dedikasi bersama terhadap

mutu oleh ketua yayasan, ketua program studi, staf dosen, staf administrasi,

mahasiswa dan masyarakat. Proses diawali dengan mengembangkan visi dan

misi. Adapun visi dan misi Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia

adalah sebagai berikut:

1. Visi

Menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan unggulan di bidang

kegawatdaruratan dan menghasilkan lulusan profesional sesuai standar

profesi tahun 2020.

2. Misi

a) Melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan tinggi melalui

dukungan sumber daya internal dan eksternal secara optimal serta

menjalin kemitraan dengan institusi lain untuk mendukung pencapaian

Visi.

Page 56: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

42

b) Meningkatkan kualitas pelayanan dan PKM dalam bidang

kegawatdaruratan untuk menunjang program pembangunan di bidang

kesehatan.

c) Menyelenggarakan pendidikan profesional yang berkualitas

berkesinambungan dan memiliki daya saing dalam kebutuhan tenaga

kesehatan pada tingkat regional Kalimantan dan Nasional.

Visi dan misi Program Studi Farmasi STIKES Sari Mulia adalah sebagai

berikut:

1. Visi

Menjadi Program Studi Farmasi yang unggul di tahun 2020 dan mampu

menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang kefarmasian dengan

keunggulan pada pharmaceutical care dan berjiwa entrepreneurship.

2. Misi

a) Menyelenggarakan pendidikan farmasi yang inovatif, konstruktif,

revolusioner dan terakreditasi di tingkat Nasional.

b) Mengembangkan penelitian di bidang farmasi demi kemajuan ilmu

farmasi yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

c) Melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat terutama

dalam pelayanan kefarmasian sebagai bentuk tanggung jawab sosial

demi meningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

d) Menjalin jaringan kerjasama guna pencapaian visi bagi program

akademik.

Berdasarkan data sekunder yang didapatkan dari Biro Administrasi

Akademik dan Kemahasiswaan STIKES Sari Mulia, total mahasiswa PSIK

STIKES Sari Mulia pada tahun akademik 2017/2018 Jumlah mahasiswa yang

terdaftar aktif di Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia

semester II sebanyak 46 orang mahasiswa sedangkan jumlah mahasiswa

Page 57: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

43

yang terdaftar aktif di Program Studi Farmasi STIKES Sari Mulia sebanyak

106 orang mahasiswa.

Pada perkembangannya, sejak 2009 lokasi kampus Program Studi

Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia bertempat dalam satu gedung dengan

bangunan Rumah Sakit Sari Mulia, barulah sejak tahun 2013 Program Studi

Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia memiliki gedung kampus secara mandiri

dan dilengkapi dengan fasilitas yang tersedia. Pada tahun 2015 dengan

bertambahnya Program Studi Farmasi menempati gedung dan fasilitas yang

sama.

STIKES Sari Mulia merupakan salah satu kampus yang menerapkan

Kebijakan Kampus bebas Asap Rokok (KBBR). Kebijakan kampus terkait

perilaku merokok pada mahasiswa dikampus berupa larangan merokok di

area kampus baik indoor maupun outdoor yang berlaku bagi semua

mahasiswa, dosen dan staff STIKES Sari Mulia yang lainnya.

B. Gambaran Karakteristik Responden

Jumlah mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 60

orang mahasiswa yang diambil dengan teknik simple random sampling Karena

jumlah populasi masing-masing responden tiap prodi berbeda, maka membagi

jumlah responden sebanyak 60 orang agar memiliki peluang yang sama

dengan teknik proportional random sampling. Berdasarkan hal tersebut maka

sampel penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan

sebanyak 18 orang dan Program Studi Farmasi sebanyak 42 orang.

Karakteristik responden penelitian dijabarkan dalam bentuk distribusi frekuensi

sebagai berikut:

Page 58: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

44

Distribusi Mahasiswa STIKES Sari Mulia semester II berdasarkan Program

Studi dan Jenis Kelamin dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Program Studi

Jenis Kelamin

Total %

Laki-laki % Perempuan %

Ilmu Keperawatan 6 10,0 12 20,0 18 30,0

Farmasi 11 18,3 31 51,7 42 70,0

Jumlah 17 28,3 43 71,7 60 100

Tabel 4.1 menunjukan bahwa sebanyak 42 orang (70,0%) responden

merupakan mahasiswa Program Studi Farmasi yang terdiri dari laki-laki

sebanyak 11 orang (18,3%) dan perempuan sebanyak 31 orang (51,7%),

Sedangkan mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan sebanyak 18 orang

(30,0%) yang terdiri dari laki-laki sebanyak 6 orang (10,0%) dan perempuan

sebanyak 12 orang (20,0%).

C. Hasil Penelitian

1. Analisis Univariat

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Analisis

univariat penelitian ini mendeskripsikan Pengetahuan dan Sikap Tentang

Penggunaan Shisha dan Vape.

Page 59: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

45

a. Pengetahuan Tentang Shisha dan Vape Mahasiswa Program Studi

Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Shisha dan Vape

Kategori Frekuensi %

Baik 52 86,7

Cukup 5 8,3

Kurang 3 5,0

Jumlah 60 100

Tabel 4.2 menunjukan bahwa dari 60 responden terdapat sebanyak 52

orang (86,7%) mahasiswa yang memiliki pengetahuan dengan kategori

baik.

b. Sikap Penggunaan Shisha dan Vape Mahasiswa Program Studi

Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Sikap Penggunaan Shisha dan Vape

Kategori Sikap Frekuensi %

Positif 14 23,3

Negatif 46 76,7

Jumlah 60 100

Tabel 4.3 menunjukan bahwa dari 60 responden terdapat sebanyak 46

orang (76,7%) mahasiswa yang memiliki sikap negatif terhadap

penggunaan shisha dan vape.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi (Natoatmodjo, 2010).

Page 60: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

46

Analisa tabulasi silang dan uji spearman hubungan pengetahuan

dengan sikap penggunaan tentang shisha dan vape pada mahasiswa prodi

Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia di perlihatkan pada

tabel 4.4

Tabel 4.4 Hubungan pengetahuan dengan sikap penggunaan tentang

shisha dan vape pada mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan

Farmasi STIKES Sari Mulia

Pengetahuan

Sikap

Jumlah

Positif Negatif

N % N % N %

Baik 6 10,0 46 76,7 52 86,7

Cukup 5 8,3 0 0 5 8,3

Kurang 3 5,0 0 0 3 5,0

Jumlah 14 23,3 46 76,7 60 100

Uji Statistik spearman rank: p value = 0,001 < α 0,05 dan r = - 0.709

Berdasarkan hasil analisa bivariat menggunakan uji spearman rank

diperoleh nilai p=0.000 oleh karena p<0.05 maka dinyatakan bahwa

adanya hubungan antara pengetahuan dengan sikap penggunaan tentang

shisha dan vape pada mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan Farmasi

STIKES Sari Mulia. Koefisien korelasi (r) dengan nilai r = - 0.709

menunjukkan hubungan yang kuat (0,50-0,74). Berdasarkan koefisien

korelasi (r) yang bertanda negatif, ini berarti menunjukkan adanya arah

hubungan yang berlawanan. Artinya semakin baik pengetahuan tentang

shisha dan vape maka mahasiswa akan memiliki sikap negatif terhadap

penggunaan shisha dan vape, dan sebaliknya semakin kurang

pengetahuan tentang shisha dan vape maka mahasiswa akan memiliki

sikap positif terhadap penggunaan shisha dan vape.

Page 61: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

47

D. Pembahasan

1. Pengetahuan Tentang Shisha dan Vape

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan 60 responden dari

mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan dan Farmasi mayoritas

mempunyai pengetahuan yang baik tentang shisha dan vape yaitu

sebanyak 52 orang (86,7%). Hal ini sesuai dengan teori Agus (2013) yang

menyebutkan bahwa pengetahuan adalah informasi yang di peroleh

seseorang dari berbagai sumber terhadap suatu objek yang baik maupun

buruk sehingga akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Syarfa, Ilyati (2015) yang

menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan tentang rokok pada

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagian besar mempunyai

tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap rokok yaitu sebanyak 187 orang

(90,8%). Pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan memiliki tingkat

pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 99,0% karena responden merupakan

mahasiswa kesehatan yang mempelajari ilmu-ilmu yang berhubungan

dengan kesehatan dan bahaya yang diakibatkan dari kandungan rokok.

Pada Fakultas Dirasat Islamiyah responden yang memilki tingkat

pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 84,9% dan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik yaitu sebanyak 83,1%. Mahasiswa Fakultas Dirasat Islamiyah

dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tidak mempelajari ilmu kesehatan

tetapi hanya mengandalkan informasi dari internet, koran, iklan, bahkan

pembungkus rokok yang mencantumkan informasi tentang kandungan dan

bahaya merokok. Hal ini menyebabkan jumlah responden dengan tingkat

pengetahuan tinggi cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan

responden dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.

Page 62: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

48

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Munir, Misbakhul

(2018) yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tentang resiko

merokok pada mahasiswa di asrama putra UIN Sunan Ampel Surabaya

memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 88 orang (98%) dan hanya

2 orang (2%) yang memiliki pengetahuan kurang baik. Hal ini dikarenakan

mahasiswa memahami tentang risiko merokok yang akan berdampak

negatif bagi tubuh.

Hasil penelitian dari 8 soal tentang pengetahuan shisha dan vape yang

terdiri dari komponen pengertian, kandungan, dan dampak dari shisha dan

vape menunjukkan bahwa komponen pengetahuan yang paling tinggi

adalah kandungan yaitu sebanyak 35,0%. Hal ini dikarenakan mahasiswa

tersebut berlatarbelakang pendidikan sebagai mahasiswa yang

mempelajari ilmu kesehatan selama pendidikannya di lembaga formal

mengenai berbagai isu kesehatan di masyarakat termasuk perilaku dan

dampak buruk merokok shisha dan vape terhadap kesehatan.

Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan,

pekerjaan, umur, lingkungan, dan sosial budaya. Pengetahuan yang

dimiliki responden tentang shisha dan vape akan mempengaruhi sikap

terhadap penggunaan shisha dan vape tersebut karena pengetahuan

merupakan peranan penting dalam pembentukan sikap seseorang.

Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek,

yaitu aspek positif dan negatif. Semakin banyak aspek positif dari objek

yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap

objek tersebut, begitu juga sebaliknya.

Page 63: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

49

2. Sikap Pengunaan Shisha dan Vape

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan 60 responden dari

mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan dan Farmasi mayoritas

memiliki sikap negatif terhadap penggunaan shisha dan vape yaitu

sebanyak 46 orang (76,7%). Dalam hal ini, sikap negatif diartikan sebagai

respon yang tidak mendukung terhadap penggunaan shisha dan vape,

sedangkan sikap positif diartikan sebagai respon yang mendukung

terhadap penggunaan shisha dan vape. Hal ini sesuai dengan teori Aiken

dan Marnat (2008) yang menyebutkan bahwa sikap merupakan respon

seseorang secara positif atau negatif terhadap suatu objek. Respon yang

negatif akan menumbuhkan sikap negatif terhadap objek sikap dan begitu

juga sebaliknya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Munir, Misbakhul (2018)

yang tertarik meneliti lebih dalam mengenai sikap remaja tentang risiko

merokok pada santri mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya karena

asrama putra UIN Sunan ampel memiliki aturan yang harus ditaati oleh

semua santri. Salah satu peraturan yang berlaku adalah dilarang merokok

di dalam gedung asrama. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 64%

mahasiswa bersikap baik atau dapat diartikan setuju mengenai risiko atau

dampak buruk dari merokok.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Dwi Muliyana, Ida

Leida M. Thaha (2013) yang menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas

Hasanuddin Makassar memiliki sikap negatif terhadap tindakan merokok

yaitu sebanyak 199 orang (52,6%) dan mahasiswa yang memiliki sikap

positif yaitu sebanyak 179 orang (47,3%).

Hasil penelitian dari 11 soal tentang sikap penggunaan shisha dan

vape yang terdiri dari komponen kognitif, afektif, dan konaktif menunjukkan

Page 64: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

50

bahwa komponen sikap yang paling tinggi adalah konaktif yaitu sebanyak

34,1%. Hal tersebut didorong oleh adanya kemampuan dan pengetahuan

yang baik dari mahasiswa tentang masalah kesehatan dan bahaya

merokok. Sebagai calon tenaga kesehatan yang akan memberikan edukasi

kepada masyarakat maka mahasiswa diharapkan ikut serta dalam aksi

pencegahan merokok. Selain itu, STIKES Sari Mulia merupakan salah satu

kampus yang menerapkan Kebijakan Kampus bebas Asap Rokok (KBBR)

sehingga mahasiswa terbiasa berada dalam lingkungan yang bebas asap

rokok. Hal ini mendorong terbentuknya sikap mahasiswa yang negatif atau

tidak mendukung terhadap penggunaan rokok termasuk shisha dan vape.

Sikap terhadap suatu objek didasarkan atas keyakinan dan

pengetahuan tentang akibat positif dan negatif dari objek tersebut.

Penggunaan shisha dan vape dapat mengakibatkan dampak negatif bagi

kesehatan. Sikap yang positif atau mendukung terhadap penggunaan

shisha dan vape akan cenderung membuat niat seseorang untuk

menggunakan shisha dan vape dan sikap yang negatif atau tidak

mendukung terhadap penggunaan shisha dan vape akan cenderung

membuat niat seseorang untuk tidak menggunakan shisha dan vape

3. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Penggunaan Tentang Shisha

Dan Vape Pada Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan Dan Farmasi

STIKES Sari Mulia

Berdasarkan hasil analisa bivariat menggunakan uji spearman rank

menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan

dengan sikap tentang penggunaan shisha dan vape pada mahasiswa Prodi

Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia dengan nilai p=0,000

dan nilai r = - 0.709 menunjukkan hubungan yang kuat dengan arah negatif.

Hal ini sesuai dengan teori Azwar (2011) yang menyebutkan bahwa

Page 65: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

51

pengetahuan memegang peranan penting dalam pembentukkan sikap

seseorang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Chalampa, Bams (2010).

Berdasarkan hasil uji Chi-square pada penelitian tersebut diperoleh nilai p

= 0,001 (p < 0,05). Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara

pengetahuan tentang dampak rokok bagi kesehatan dengan sikap siswa

terhadap rokok di SMKN 1 Makassar. Besarnya hubungan dari penelitian

ini ditunjukkan oleh nilai odds ratio sebesar 7,00 yang berarti bahwa siswa

yang memiliki pengetahuan kurang akan berisiko 7 kali memiliki sikap yang

tidak baik terhadap rokok dibandingkan dengan siswa yang memiliki

pengetahuan baik. Hasil penelitian ini dapat menunjukan bahwa semakin

baik pengetahuan seseorang, maka semakin baik pula sikap yang dimiliki

oleh seseorang tersebut, dimana dari pengalaman dan penelitian terbukti

bahwa sikap atau perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik

daripada sikap atau perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Pradana, Harsa Tri

(2014) yang menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara

pengetahuan dengan sikap remaja tentang merokok di program studi ilmu

keperawatan semester 4 dan 6 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

dengan nilai signifikansi p=0.07 (p > 0.05). Pada penelitian ini pengetahuan

responden tentang merokok tinggi, sedangkan untuk sikap responden

tentang merokok mendukung karena ada faktor lain yang mempengaruhi

sikap tentang merokok seperti faktor kepribadian, faktor pengaruh teman,

faktor orang tua, dan faktor iklan dan faktor lingkungan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan

responden tentang shisha dan vape yang memiliki dampak negatif maka

responden cenderung bersikap negatif atau tidak mendukung terhadap

Page 66: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

52

penggunaan shisha dan vape, dan sebaliknya semakin kurang

pengetahuan tentang shisha dan vape maka responden cenderung

bersikap positif atau mendukung terhadap penggunaan shisha dan vape.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada beberapa mahasiswa yang

memiliki pengetahuan baik namun bersikap positif yang berarti mendukung

atau setuju dengan penggunaan shisha dan vape. Hal ini disebabkan

karena sikap tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan tetapi terdapat

faktor lain yang juga dapat mempengaruhi sikap. Faktor lain yang dapat

mempengaruhi sikap yaitu pengalaman pribadi sebagai perokok atau

pengguna shisha dan vape, adanya pengaruh orang lain yang dianggap

penting seperti keluarga atau teman dan informasi dari media massa.

E. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah peneliti tidak melakukan penggalian

informasi mengenai riwayat penggunaan shisha dan vape kepada

responden.

Page 67: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

52

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Adapun simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah adanya

hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan sikap tentang

penggunaan shisha dan vape pada mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan

Farmasi STIKES Sari Mulia dengan nilai p=0,000 dan nilai r = - 0.709 yang

menunjukkan hubungan yang kuat dengan arah negatif. Pada mahasiswa

Program Studi Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia Semester II

menunjukan bahwa mahasiswa yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 52

orang (86,7%), cukup sebanyak 5 orang (8,3%), dan kurang sebanyak 3 orang

(5,0%). Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES

Sari Mulia semester II sebagian besar memiliki sikap negatif sebanyak 46

orang (76,7%) dan sikap positif sebanyak 14 orang (23,3%).

B. Saran

1. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan untuk Institusi dapat membuat program pencegahan dan

penanggulangan masalah merokok dalam meningkatkan kesehatan

mahasiswa seperti sosialisasi dan edukasi mengenai dampak negatif rokok

termasuk shisha dan vape serta untuk lebih sering dan aktif untuk

merangkul mahasiswa untuk turut berperan serta dalam program hari

tanpa tembakau.

2. Bagi Mahasiswa

Diharapkan untuk mahasiswa perlu meningkatkan pengetahuan mengenai

shisha dan vape dengan menggali informasi tentang fakta mengenai

Page 68: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

53

shisha dan vape dengan mendalami hasil penelitian-penelitian terkait

shisha dan vape. Selain itu, mahasiswa perlu turut serta dalam

pencegahan perkembangan budaya shisha dan vape yang dapat

dicontohkan dengan aksi atau pembuatan media tentang pencegahan

shisha dan vape.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih lanjut

mengenai shisha dan vape kepada orang yang mempunyai riwayat pernah

mencoba atau sebagai pengguna shisha dan vape tersebut.

Page 69: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

54

DAFTAR PUSTAKA

Agus. 2013. Psikologi Sosial: Integrasi Pengetahuan Wahyu dan Pengetahuan Empirik. Jakarta: Rajawali Pers.

Aiken, L.R. dan Marnat, G.G. 2008. Pengetesan dan Pemeriksaan Psikologi.

Terjemahan: Widiastuti, H. Jakarta: Indeks Araujo, D. 2009. Hubungan tingkat pengetahuan tentang merokok dengan perilaku

merokok mahasiswa Timor Leste di Yogyakarta [Skripsi]. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada.

Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi.

Jakarta : Rineka Cipta Azwar, S. 2011. Sikap dan Perilaku. Dalam: Sikap Manusia Teori dan

Pengukurannya edisi ke 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia). 2015. Bahaya

rokok elektronik racun berbalut teknologi vol. 16 no. 5 [Internet]. Tersedia dalam: http://www.pom.go.id/new/ [diakses 22 November 2017]

Chalampa, Bams. 2010. Hubungan pengetahuan remaja tentang dampak rokok

bagi kesehatan dengan sikap siswa terhadap rokok di SMKN 1 Makassar [Skripsi]. Makassar: Universitas Hassanudin.

Dwi Muliyana, Ida Leida M. Thaha. 2013. Faktor yang berhubungan dengan

tindakan merokok pada mahasiswa universitas hasanuddin makassar. Jurnal MKMI. 109-119.

Fitriani, S. 2011. Promosi Kesehatan. Cetakan 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

GATS (Global Adult Tobacco Survey). 2015. The GATS atlas [Internet]. Tersedia

dalam: http://gatsatlas.org/ [diakses 9 Januari 2018] Hidayat, A. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:

Salemba Medika Indra, M Fikri, Yesi Hasneli N dan Sri Utami. 2015. Gambaran psikologis perokok

tembakau yang beralih menggunakan rokok elektrik (vaporizer). Jurnal Online Mahasiswa. 2(2). 1285 - 1291.

Knishkowy B and Amitai Y. 2012. Water-pipe (narghile) smoking: an emerging

health risk behavior. Pediatrics. 116(1). 113 - 119.

Munir, Misbakhul. 2018. Pengetahuan dan sikap remaja tentang risiko merokok

pada santri mahasiswa di asrama UIN Sunan Ampel Surabaya [PDP]. Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya.

Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku kesehatan. Cetakan 2 Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Page 70: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

55

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Pradana, Harsa Tri. 2014.Hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku

remaja tentang merokok di Program Studi Ilmu Keperawatan semester 4 dan 6 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah.

Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar). 2013. Badan penelitian dan pengembangan

kesehatan kementerian RI tahun 2013 [Internet]. Tersedia dalam: http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf [diakses 11 Mei 2017]

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta. Syarfa, Ilyati. 2015. Gambaran Tingkat Pengetahuan, Perilaku Merokok dan

Nikotin Dependen Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta [Skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap dan

Perilaku Manusia.. Yogyakarta : Nuha Medika.

WHO (World Health Organization). 2015. WHO global report on trends in

prevalence of tobacco smoking. Switzerland [Internet]. Tersedia dalam:

http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/156262/1/9789241564922_eng.pdf?ua=1 [diakses 9 januari 2018].

WHO (World Health Organization). 2015. Advisory note: waterpipe tobacco

smoking: health effects, research needs and recommended actions for regulators – 2nd ed. Switzerland [Internet]. Tersedia dalam:

http://www.who.int/tobacco/publications/prod_regulation/waterpipesecondedition/en/ [diakses 9 januari 2018].

Page 71: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

LAMPIRAN

Page 72: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

RENCANA JADWAL PENELITIAN

Jenis Kegiatan Kegiatan

Waktu

2017 2018

Juli Ags Sep Okt Nov Des Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan 1. Menelaah kepustakaan, observasi kondisi yang menjadi masalah

2. Pengajuan masalah yang akan diteliti

Penyusunan Proposal

1. Pengajuan Bab I

2. Pengajuan Bab II

3. Pengajuan Bab III

Pengumpulan Data

Pengumpulan data Primer dan Sekunder

Pengolahan Data

1. Editing

2. Tabulasi Data

3. Analisa Data

Penulisan Laporan Skripsi

1. Pembuatan Draft

2. Penulisan Awal

3. Editing

4. Penulisan Final

Page 73: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …
Page 74: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …
Page 75: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …
Page 76: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …
Page 77: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …
Page 78: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …
Page 79: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …
Page 80: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama (Inisial) :

Jenis Kelamin :

Prodi :

Dengan ini bersedia untuk menjadi subjek penelitian dalam penelitian.

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang maksud dan tujuan dari

penelitian ini maka saya menyatakan bahwa bersedia menjadi responden dalam

penelitian ini. Karena saya menyadari sepenuhnya manfaat terhadap ilmu

pengetahuan.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan yang sadar-

sesadarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Banjarmasin, 2018

Responden

(.........................................)

Page 81: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG PENGGUNAAN SHISHA DAN VAPE PADA MAHASISWA PRODI ILMU KEPERAWATAN DAN

FARMASI STIKES SARI MULIA

Petunjuk Pengisian :

1. Saya mohon kiranya saudara dapat meluangkan waktu untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan, saya menjamin kerahasian saudara

dalam pengisian kuesioner ini.

2. Beri jawaban untuk setiap pertanyaan (jangan dikosongi).

3. Beri tanda centang (√) pada kolom yang tersedia

4. Atas kesediaan saudara/i saya ucapkan terimakasih.

Inisial : ………………

Jenis Kelamin : ………………

Prodi : ………………

TTD

Responden

.……………………………

Page 82: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

A. Kuesioner Pengetahuan

Petunjuk: Pilihlah jawaban yang menurut Saudara paling tepat dengan

memberi tanda centang (√) jawaban tersebut.

No Pertanyaan Ya Tidak

1.

Apakah shisha merupakan rokok yang berasal dari

India atau Timur Tengah?

2.

Apakah shisha adalah alat berupa tabung besar

seperti gelas piala yang dilengkapi dengan selang

untuk menghisap tembakau?

3.

Apakah vape merupakan alat elektronik yang

berbentuk seperti rokok dan bila dihisap akan

mengeluarkan asap?

4. Apakah bahan utama pada shisha adalah tembakau

padat yang menggunakan pembakaran?

5. Apakah shisha dan vape memiliki varian rasa?

6.

Menurut anda, apakah di dalam shisha dan vape

terdapat zat kimia yang berbahaya?

7.

Apakah zat kimia yang terdapat dalam shisha dan

vape meliputi nikotin, tar, karbon monoksida, arsenik,

timah, logam, e-liquid, propilen glikol?

8. Apakah penyakit menular seperti TBC tidak dapat

disebarkan melalui pipa shisha?

Page 83: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

B. Kuesioner Sikap

Beri tanda centang (✓) pada tempat yang sesuai dengan jawaban kamu.

Keterangan:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS

1. Menurut saya penggunaan shisha dan vape

dapat menimbulkan kecanduan.

2. Menurut saya adanya shisha dan vape

berdampak pada timbulnya para perokok

baru.

3. Saya merasa terganggu dengan orang yang

menggunakan shisha dan vape di tempat

umum.

4. Saya lebih tertarik menggunakan shisha dan

vape karena memiliki varian rasa

dibandingkan rokok biasa.

5. Saya tidak tertarik menggunakan shisha dan

vape karena hanya membuang uang.

6. Jika teman saya menggunakan shisha atau

vape, maka saya membiarkannya.

Page 84: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

7. Jika ada salah satu anggota keluarga yang

menggunakan shisha atau vape didalam

rumah, maka saya akan menegurnya.

8. Jika tidak menggunakan shisha dan vape

maka saya akan dikucilkan oleh teman

saya.

9. Saya menggunakan shisha atau vape agar

dapat mempererat pergaulan saat

berkumpul.

10. Saya menggunakan shisha atau vape

karena dapat mengurangi stress dan

memberikan inspirasi dalam belajar.

11. Saya merasa senang menggunakan shisha

atau vape karena membuat saya lebih

percaya diri.

Page 85: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

Kisi-kisi instrumen pengetahuan tentang shisha dan vape

No Komponen No Item Pertanyaan Jawaban Ya

Pertanyaan Jawaban

Tidak

Jumlah

1. Pengertian 1, 2, 3, 4 1, 2, 3, 4 - 4

2. Kandungan 5, 6, 7 5, 6, 7 - 3

3. Dampak 8 - 8 1

Jumlah 8

Kisi-kisi instrumen sikap penggunaan shisha dan vape

No Komponen No Item Sikap Positif Sikap Negatif Jumlah

1. Kognitif 1, 2 - 1, 2 2

2. Afektif 3, 4, 5, 8, 11

4, 8, 11 3, 5 5

3. Konaktif 6, 7, 9, 10 6, 9, 10 7 4

Jumlah 11

Page 86: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

MASTER TABEL UJI VALIDITAS PENGETAHUAN SHISHA DAN VAPE

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15

1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2

2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1

3 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2

5 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2

6 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1

8 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1

9 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2

10 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2

11 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2

13 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1

14 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2

15 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1

16 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2

17 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

19 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2

20 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1

21 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1

22 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1

23 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2

24 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

Page 87: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

25 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1

26 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2

27 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2

28 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1

Ket Valid Valid Valid Tidak Valid

Valid Valid Valid Valid Tidak Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Valid Tidak Valid

KETERANGAN:

Pada item dari kuesioner pengetahuan tentang shisha dan vape

Pernyataan yang tidak valid dan dibuang sebanyak 7 pernyataan

Pernyataan yang valid sebanyak 8 pernyataan yaitu:

P1

P2

P3

P5 menjadi P4

P6 menjadi P5

P7 menjadi P6

P8 menjadi P7

P14 menjadi P8

Nilai Reabilitas : 0,805 yang berarti reabilitas tinggi

Page 88: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

MASTER TABEL UJI VALIDITAS SIKAP PENGGUNAAN SHISHA DAN VAPE

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14

1 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 2 1 1 1

2 1 1 4 2 1 3 2 1 1 3 1 1 1 1

3 1 2 2 2 2 1 1 4 1 2 1 1 1 1

4 3 1 4 2 1 3 3 2 2 1 1 1 1 1

5 1 1 3 2 1 2 1 1 2 1 3 2 2 2

6 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 2 1 3 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1

8 3 1 4 1 1 3 1 4 2 4 1 1 1 1

9 2 2 3 2 2 3 3 1 3 3 1 1 2 2

10 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2

11 2 1 4 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1

12 2 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1

13 2 2 4 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2

14 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2

15 2 2 4 1 3 3 4 3 4 3 2 3 3 1

16 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4

17 3 2 3 2 1 3 3 1 3 3 4 1 3 1

18 4 1 4 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1

19 3 2 3 2 2 3 4 1 3 4 1 1 3 1

20 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4

21 3 1 3 2 1 3 4 3 3 3 3 4 3 4

22 4 3 4 3 1 3 4 3 3 1 2 1 2 4

23 3 2 3 2 2 3 3 4 3 2 1 1 3 3

24 4 1 4 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 89: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

25 1 1 4 1 1 4 3 1 3 2 2 1 3 3

26 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3

27 3 2 3 2 2 2 3 4 3 2 1 1 3 3

28 1 1 3 1 1 2 3 2 3 1 1 2 1 1

29 1 1 4 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1

30 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1

Ket Tidak Valid

Valid Tidak Valid

Valid Valid Tidak Valid

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

KETERANGAN:

Pada item dari kuesioner sikap penggunaan shisha dan vape

Pernyataan yang tidak valid dan dibuang sebanyak 3 pernyataan

Pernyataan yang valid sebanyak 11 pernyataan yaitu:

P2 menjadi P1

P4 menjadi P2

P5 menjadi P3

P6 menjadi P4

P8 menjadi P5

P9 menjadi P6

P10 menjadi P7

P11 menjadi P8

P12 menjadi P9

P13 menjadi P10

P14 menjadi P11

Nilai Reabilitas : 0,887 yang berarti reabilitas tinggi

Page 90: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

MASTER TABEL KARAKTERISTIK RESPONDEN

No.Resp JK PRODI KET

1 2 1 perempuan keperawatan

2 1 1 laki-laki keperawatan

3 2 1 perempuan keperawatan

4 2 1 perempuan keperawatan

5 1 1 laki-laki keperawatan

6 2 1 perempuan keperawatan

7 1 1 laki-laki keperawatan

8 2 1 perempuan keperawatan

9 2 1 perempuan keperawatan

10 2 1 perempuan keperawatan

11 2 1 perempuan keperawatan

12 1 1 laki-laki keperawatan

13 1 1 laki-laki keperawatan

14 2 1 perempuan keperawatan

15 1 1 laki-laki keperawatan

16 2 1 perempuan keperawatan

17 2 1 perempuan keperawatan

18 2 1 perempuan keperawatan

19 1 2 laki-laki farmasi

20 1 2 laki-laki farmasi

21 2 2 perempuan farmasi

22 1 2 laki-laki farmasi

23 1 2 laki-laki farmasi

24 2 2 perempuan farmasi

25 2 2 perempuan farmasi

26 1 2 laki-laki farmasi

27 2 2 perempuan farmasi

28 2 2 perempuan farmasi

29 2 2 perempuan farmasi

30 2 2 perempuan farmasi

31 1 2 laki-laki farmasi

32 2 2 perempuan farmasi

33 2 2 perempuan farmasi

34 2 2 perempuan farmasi

35 2 2 perempuan farmasi

36 1 2 laki-laki farmasi

37 2 2 perempuan farmasi

Page 91: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

38 1 2 laki-laki farmasi

39 2 2 perempuan farmasi

40 2 2 perempuan farmasi

41 2 2 perempuan farmasi

42 2 2 perempuan farmasi

43 1 2 laki-laki farmasi

44 2 2 perempuan farmasi

45 2 2 perempuan farmasi

46 2 2 perempuan farmasi

47 2 2 perempuan farmasi

48 2 2 perempuan farmasi

49 2 2 perempuan farmasi

50 2 2 perempuan farmasi

51 2 2 perempuan farmasi

52 2 2 perempuan farmasi

53 2 2 perempuan farmasi

54 2 2 perempuan farmasi

55 2 2 perempuan farmasi

56 2 2 perempuan farmasi

57 2 2 perempuan farmasi

58 1 2 laki-laki farmasi

59 1 2 laki-laki farmasi

60 2 2 perempuan farmasi

Page 92: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

MASTER TABEL PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG SHISHA DAN VAPE

No.Resp P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Total KET

1 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik

2 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik

3 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

4 1 1 1 1 1 1 1 0 7 baik

5 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

6 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik

7 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

8 1 1 1 1 1 0 1 1 7 baik

9 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

10 1 1 1 1 0 1 1 1 7 baik

11 1 1 1 0 1 1 1 0 6 cukup

12 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

13 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

14 0 1 1 1 1 1 1 1 7 baik

15 0 0 1 1 1 1 1 1 6 cukup

16 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

17 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

18 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

19 0 0 1 0 1 1 1 0 4 kurang

20 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik

21 1 1 1 0 1 1 1 0 6 cukup

22 1 1 1 1 1 1 0 1 7 baik

23 1 1 1 1 1 1 1 0 7 baik

24 1 1 1 1 1 1 1 0 7 baik

Page 93: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

25 1 1 1 1 1 1 0 1 7 baik

26 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

27 1 1 1 1 1 1 0 1 7 baik

28 1 1 1 1 1 1 0 1 7 baik

29 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

30 0 0 0 1 0 1 1 1 4 kurang

31 0 0 0 1 0 1 1 0 3 kurang

32 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik

33 1 1 1 1 1 1 1 0 7 baik

34 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

35 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

36 1 1 1 1 1 1 1 0 7 baik

37 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik

38 1 1 1 1 0 1 1 1 7 baik

39 1 1 1 1 1 0 0 1 6 cukup

40 1 1 1 1 1 1 1 0 7 baik

41 1 0 1 1 1 1 1 0 6 cukup

42 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik

43 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

44 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

45 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

46 1 1 1 1 1 1 0 1 7 baik

47 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik

48 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

49 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

50 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

Page 94: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

51 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik

52 1 1 1 1 1 0 1 1 7 baik

53 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

54 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

55 1 1 1 1 0 1 1 1 7 baik

56 1 1 1 1 1 0 1 1 7 baik

57 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

58 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik

59 1 0 1 1 1 1 1 1 7 baik

60 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik

Total 55 54 58 47 55 56 54 49 428

Page 95: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

MASTER TABEL PENELITIAN SIKAP PENGGUNAAN SHISHA DAN VAPE

No.Resp P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 Total KET

1 3 2 3 4 1 3 2 3 3 2 2 28 positif

2 2 2 3 3 1 3 3 3 4 3 1 28 positif

3 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 14 negatif

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 negatif

5 3 3 2 2 1 3 2 1 2 2 1 22 negatif

6 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 13 negatif

7 1 1 2 2 1 3 1 1 1 1 1 15 negatif

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 negatif

9 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 12 negatif

10 2 1 1 2 1 1 1 2 1 4 2 18 negatif

11 1 2 3 1 4 2 4 3 4 2 2 28 positif

12 1 1 2 3 3 2 2 1 1 1 1 18 negatif

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 negatif

14 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 17 negatif

15 1 2 3 4 2 3 3 3 2 2 2 27 positif

16 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 12 negatif

17 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 14 negatif

18 3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 15 negatif

19 4 2 3 4 2 3 2 2 4 3 3 32 positif

20 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 negatif

21 2 2 4 3 3 3 1 3 2 3 3 29 positif

22 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 14 negatif

23 1 1 2 2 3 2 1 1 1 1 1 16 negatif

24 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 30 positif

25 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 28 positif

26 2 2 2 4 1 1 3 1 1 1 2 20 negatif

Page 96: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

27 2 2 2 4 1 1 3 1 1 1 2 20 negatif

28 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 33 positif

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 negatif

30 2 1 4 3 4 3 3 1 3 2 2 28 positif

31 2 2 4 3 2 3 3 2 4 2 2 29 positif

32 2 1 1 1 4 1 4 1 1 1 1 18 negatif

33 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 13 negatif

34 2 2 1 2 1 1 3 1 1 1 2 17 negatif

35 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 21 negatif

36 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 17 negatif

37 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 14 negatif

38 3 3 3 2 1 1 2 1 1 1 1 19 negatif

39 2 2 3 4 3 3 2 2 4 2 1 28 positif

40 2 2 4 3 1 3 4 4 3 3 3 32 positif

41 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 25 positif

42 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 12 negatif

43 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 16 negatif

44 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 13 negatif

45 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 13 negatif

46 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 13 negatif

47 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 13 negatif

48 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 14 negatif

49 2 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 15 negatif

50 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 14 negatif

51 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 18 negatif

52 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 12 negatif

53 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 16 negatif

54 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 15 negatif

Page 97: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

55 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 12 negatif

56 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 12 negatif

57 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 12 negatif

58 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 13 negatif

59 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 21 negatif

60 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 18 negatif

Total 102 88 118 112 92 109 105 91 98 90 87 1092

Page 98: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENGETAHUAN SHISHA DAN VAPE

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.805 8

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

Pernyataan1 8.50 3.362 .549 .779

Pernyataan2 8.73 3.720 .633 .774

Pernyataan3 8.73 3.720 .633 .774

Pernyataan5 8.50 3.431 .505 .787

Pernyataan6 8.77 4.047 .437 .797

Pernyataan7 8.60 3.559 .501 .786

Pernyataan8 8.43 3.220 .609 .769

Pernyataan14 8.57 3.633 .421 .799

Page 99: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SIKAP PENGGUNAAN SHISHA DAN VAPE

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.887 11

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

Pernyataan2 19.17 43.247 .705 .874

Pernyataan4 19.13 45.154 .604 .880

Pernyataan5 19.23 43.771 .632 .877

Pernyataan7 18.17 40.833 .555 .882

Pernyataan8 18.87 41.706 .488 .887

Pernyataan9 18.53 40.533 .770 .867

Pernyataan10 18.83 42.764 .515 .883

Pernyataan11 19.27 45.926 .365 .890

Pernyataan12 19.23 41.013 .648 .874

Pernyataan13 18.90 38.645 .846 .860

Pernyataan14 19.00 39.310 .699 .871

Page 100: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

DISTRIBUSI FREKUENSI KARAKTERISTIK RESPONDEN

JK

Total Laki-laki Perempuan

PRODI Keperawatan Count 6 12 18

% within PRODI 33.3% 66.7% 100.0%

% within JK 35.3% 27.9% 30.0%

% of Total 10.0% 20.0% 30.0%

Farmasi Count 11 31 42

% within PRODI 26.2% 73.8% 100.0%

% within JK 64.7% 72.1% 70.0%

% of Total 18.3% 51.7% 70.0%

Total Count 17 43 60

% within PRODI 28.3% 71.7% 100.0%

% within JK 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 28.3% 71.7% 100.0%

Page 101: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

TABULASI SILANG SPEARMAN RANK

Pengetahuan * Sikap Crosstabulation

Sikap

Total Negatif Positif

Pengetahuan Kurang Count 0 3 3

Expected Count 2.3 .7 3.0

% within Pengetahuan .0% 100.0% 100.0%

% within Sikap .0% 21.4% 5.0%

% of Total .0% 5.0% 5.0%

Cukup Count 0 5 5

Expected Count 3.8 1.2 5.0

% within Pengetahuan .0% 100.0% 100.0%

% within Sikap .0% 35.7% 8.3%

% of Total .0% 8.3% 8.3%

Baik Count 46 6 52

Expected Count 39.9 12.1 52.0

% within Pengetahuan 88.5% 11.5% 100.0%

% within Sikap 100.0% 42.9% 86.7%

% of Total 76.7% 10.0% 86.7%

Total Count 46 14 60

Expected Count 46.0 14.0 60.0

% within Pengetahuan 76.7% 23.3% 100.0%

% within Sikap 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 76.7% 23.3% 100.0%

Page 102: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

Hasil SPSS

Correlations

Pengetahuan Sikap

Spearman's rho Pengetahuan Correlation Coefficient 1.000 -.709**

Sig. (2-tailed) . .000

N 60 60

Sikap Correlation Coefficient -.709** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 103: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …
Page 104: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …
Page 105: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …
Page 106: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …
Page 107: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …
Page 108: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …
Page 109: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG …

RIWAYAT HIDUP

Nama : Devi Kharismawati

Tempat dan Tanggal Lahir : Banjarmasin, 31 Oktober 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

Anggota Keluarga: Ayah : Sumadi

Ibu : Destianingsih

Saudara : Yudi Dwi Prayogo

Alamat : Jl.A.Yani Km 5,5 Komp.R.Suprapto TNI-AD No.

12 Rt. 04

No.Telp : 081272290681

Alamat Email : [email protected]

Pendidikan Formal : SDN Percontohan Kuripan 2 Lulusan 2008

SMPN 23 Banjarmasin Lulusan 2011

SMAN 13 Banjarmasin Lulusan 2014

STIKES Sari Mulia Banjarmasin Tahun 2014 s/d

sekarang