15
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN SIKAP WANITA DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN DINI IVA (INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT) DI PUSKESMAS GODEAN 1 SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Program Studi Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Disusun oleh: AJI SATYA NUGRAHA 2214079 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2018

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS …

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS …

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN

SIKAP WANITA DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN DINI IVA

(INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT) DI PUSKESMAS GODEAN 1

SLEMAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

Program Studi Keperawatan Fakultas Kesehatan

Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun oleh:

AJI SATYA NUGRAHA

2214079

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2018

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS …
Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS …

1

THE ASSOCIATION BETWEEN CERVICAL CANCER KNOWLEDGE WITH

WOMEN’S ATTITUDE IN DOING EARLY IVA (ACET ACID VISUAL

INSPECTION) CHECK AT PUSKESMAS GODEAN 1 SLEMAN

YOGYAKARTA

Aji Satya Nugraha1, Afi Lutfiyati

2

Email: [email protected]

ABSTARCT

Background: Cervical cancer is a tumor in the cervix caused by Human Papilloma

Virus (HPV). The countermeasures for cervical cancer in women have to be done

thoroughly and integratedly; one of the ways is by doing early detection of servical

cancer through IVA check. The effects of cervical cancer encourage women to take

preventive measure. Some women are still reluctant about doing early check because

they do not really know the danger of cervical cancer.

Research Objective: To identify the association between cervical cancer with women’s

attitude in doing an early IVA check at Puskesmas Godean I Sleman.

Research Methodology: This is a quantitative research with cross-sectional approach

using purposive sampling technique. The subjects of this research were 36 samples. The

respondents of this research were women who came to Poli KIA at Puskesmas Godean I

Sleman. The data was collected using questionnaires on knowledge and early check

attitude. The statistical analysis was done using Somers’d test.

Research Result: This research shows that the highest proportion of respondents with

adequate knowledge are 17 people (47,2%) and the highest proportion of respondents

with positive attitude are 25 people (69,4%). There is an association between

knowledge about cervical cancer with women’s attitude in doing early IVA check with

p-value of 0,001 and a strong association level (0,623).

Conclusion and Suggestion: There is an association between knowledge about cervical

cancer with women’s attitude in doing early IVA check with a strong association level.

Women are encouraged to improve their knowledge on cervical cancer.

Keywords: Cervical cancer, early IVA check

____________________________________________ 1Student of Nursing Program, Faculty of Health, General Achmad Yani University, Yogyakarta

2Lecturer of Nursing Program, Faculty of Health, General Achmad Yani University, Yogyakarta

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS …

2

PENDAHULUAN

Kanker serviks merupakan tumor di

leher rahim yang disebabkan oleh virus

Human Papilloma Virus (HPV).1

Human palpiloma virus (HPV) masuk

dalam daerah jaringan leher rahim atau

uterus.2 Di uterus HPV terus membelah,

bermigrasi, mengisi sel bagian uterus,

dan mengambil alih siklus

perkembangan sel mengikuti

deferensiasi sel. Leher rahim yang

terinfeksi dan berfoliferasi dapat

mengakibatkan terjadinya lesi pra

kanker yang kemudian berkembang

menjadi kanker.2

Kanker serviks memberikan

dampak secara fisik, psikologis, dan

sosial tidak hanya pada penderita

namun bagi keluarga. 3

Dampak kanker

serviks diantaranya adalah nyeri,

perubahan warna kulit, dan konstipasi,

perdarahan saat melakukan hubungan

seksual, munculnya kecemasan, isolasi

sosial, dan gangguan peran, serta

kehilangan produktifitas.3

Kanker serviks merupakan

penyebab kematian paling banyak yang

diderita oleh wanita.4 World Health

Organization (2016)5 melaporkan

sebanyak 445.000 kasus baru tahun

2012 dan sekitar 270.000 (60,7%)

diantaranya meninggal akibat penyakit

ini. Dan menurut Global Burden Of

Cancer In Women (2012)

memperkirakan sebanyak 527.600 kasus

dan sekitar 265.700 wanita meninggal

akibat penyakit ini. Kanker serviks

merupakan peringkat kedua setelah

kanker payudara penyebab kematian

terbanyak.6 Hampir 90% kematian

kanker serviks terjadi di negara

berkembang, Asia tenggara memiliki

ASR 9.9-15.7 kasus per 100.000

penduduk.6

Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia (2015)7 menyatakan

bahwa kanker serviks menempati

peringkat pertama kasus kanker yang

dialami wanita di Indonesia yaitu

sebanyak 98.692 penderita.

Salah satu propinsi yang

memberikan kontribusi jumlah

penderita kanker serviks di Indonesia

adalah provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY) yang menempati

posisi ke-7 dengan jumlah kasus

sebanyak 2.703 jiwa.7

Tingginya angka penderita kanker

serviks menuntut pemerintah di negara

maju maupun negara berkembang untuk

terus berupaya menurunkan angka

kematian akibat kanker servik.

Kebijakan yang mendukung diantaranya

melakukan skrining kanker serviks

melalui kegiatan pap smear sehingga

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS …

3

lesi pra kanker dapat terdeteksi sejak

dini dan mendapat pengobatan segera

(WHO, 2016). Walaupun kebijakan

tentang pencegahan kanker serviks

sudah ditetapkan di Negara berkembang

termasuk Indonesia, namun masih

banyak daerah yang terbatas akses

untuk melakukan skrining sehingga

penderita tidak mengetahui

perkembangan penyakit ini (WHO,

2016).

Penanggulangan kanker serviks

pada wanita harus dilakukan secara

menyeluruh dan terintegrasi salah

satunya dengan melakukan deteksi

kanker serviks sejak dini melalui

pemeriksaan IVA. Pemeriksaan

Inspeksi Visual Asam asetat (IVA)

merupakan salah satu cara untuk

melakukan deteksi dini kanker serviks

yang paling sederhana dengan

menggunakan asam asetat 3-5% yang

dioleskan pada serviks dan tunggu

sekitar sepuluh detik di observasi

apakah ada peradangan atau lesi pada

serviks.8

Dampak yang ditimbulkan kanker

serviks menuntut wanita untuk

meningkatkan upaya pencegahan.

Namun terkendala oleh wilayah yang

luas dan terkait dengan kesulitan

transportasi dan komunikasi, sikap

wanita enggan melakukan pemeriksaan

dini karena ketidaktahuan tentang

bahaya kanker serviks, rasa malu, rasa

takut, malas, jauh dari rumah, dan

kendala biaya.9 Hal ini dipengaruhi oleh

kurangnya pengetahuan wanita tentang

manfaat pemeriksaan dini IVA.10

Aini

(2012)11

dalam penelitiannya

menyatakan bahwa ada hubungan antara

tingkat pengetahuan tentang kanker

serviks dengan sikap pemeriksaan dini

dengan nilai p= 0,008, p<0,5.

Berdasarkan studi pendahuluan

yang dilakukan oleh peneliti pada

tanggal 3 april 2018 didapatkan hasil

bahwa Kabupaten Sleman memiliki 25

puskesmas. Dari data 25 puskesmas

yang ada di wilayah Sleman, Puskesmas

Godean I merupakan daerah terendah

dalam pemeriksaan dini IVA. Pada

tahun tahun 2016 didapatkan hasil tidak

adanya wanita yang melakukan

pemeriksaan dini IVA. Hasil dari uji

kuesioner pengetahuan kanker serviks

terhadap 4 wanita, didapatkan 4 wanita

tersebut mempunyai pengetahuan yang

kurang dan juga tidak pernah

melakukan pemeriksaan dini IVA,

adapun hasil wawancara terhadap bidan

puskesmas menyatakan bahwa pada

satu tahun terakhir perawat dan bidan

puskesmas Godean 1 melakukan

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS …

4

konseling dan pendidikan kesehatan

kanker serviks dan pemeriksaan dini

IVA terhadap warga desa setempat guna

meningkatkan kesadaran warga

setempat akan bahaya kanker serviks.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian

tentang hubungan pengetahuan kanker

serviks dengan sikap wanita dalam

melakukan pemeriksaan dini IVA di

Puskesmas Godean I Sleman

Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui hubungan tingkat

pengetahuan tentang kanker serviks

dengan sikap wanita dalam melakukan

pemeriksaan dini IVA di Puskesmas

Godean I Sleman.

BAHAN DAN CARA PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif dengan pendekatan cross

sectional yaitu pengumpulan atau

pengukuran pada waktu yang

bersamaan. Penelitian ini dilakukan di

Poli KIA (kesehatan ibu dan anak)

Puskesmas Godean 1 Sleman

Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan

selama 8 bulan, yaitu mulai Bulan

Januari-Agustus 2018 dengan waktu

pengumpulan data selama 3 hari pada

tanggal 27-30 juli 2018. Jumlah

responden pada penelitian ini adalah

sebanyak 36 responden.Teknik

pengambilan sampel yang digunakan

adalah non probability sampling dengan

jenis purposive sampling.

Variabel yang diteliti pada

penelitian ini adalah pengetahuan

wanita tentang kanker serviks dan sikap

wanita dalam melakukan pemeriksaan

dini IVA (inspeksi visual asam asetat).

Alat ukur yang digunakan adalah

kuesioner tingkat pengetahuan kanker

serviks yang terdiri dari 18 pertanyaan

yang telah digunakan oleh peneliti

sebelumnya yaitu Dewi (2016). Hasil

uji validitas didapatkan hasil 18

pertanyaan valid dengan nilai r hitung

0,361, dan uji reliabilitas menggunakan

KR 20 dengan hasil 0,818. Kuesioner

sikap pemeriksaan dini IVA yang terdiri

dari 22 pertanyaan yang telah

digunakan oleh peneliti sebelumnya

yaitu Asalat (2016). Hasil uji validitas

didapatkan hasil 22 pertanyaan valid

dengan nilai r hitung 0,444, dan uji

reliabilitas menunjukkan nilai Alpha

Cronbach yaitu 0,928. Analisa data

yang digunakan adalah uji korelasi

Somers’d.

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS …

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Responden yang menjadi subjek

penelitian ini adalah wanita.

Karakteristik responden terdiri dari

umur, pendidikan terakhir,

penghasilan, pengalaman

melahirkan, suku, sumber informasi

yang dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 1 Distribusi Frekuensi

Berdasarkan Karakteristik

Responden di Puskesmas Godean 1

Sleman Tahun 2018 (n = 36) Karakteristik

Responden Frekuensi

Persentase

(%)

Umur

25-34 tahun

35-44 tahun

45-55 tahun

Pendidikan

Terakhir

SD

SMP

SMA

Perguruan

Tinggi

Penghasilan

<Rp 1.448.385

>Rp 1.448.385

Pengalaman

melahirkan

Primipara

Multipara

Suku

Jawa

Luar jawa

Sumber

Informasi

Pendidikan/sek

olah

Televisi/radio

Media massa

Teknologi

23

6

7

3

5

17

11

22

14

19

17

35

1

8

6

7

15

63,9

16,7

19,4

8,3

13,9

47,2

30,6

61,1

38,9

52,8

47,2

97,2

2,8

22,2

16,7

19,4

41,7

Total 36 100

(Sumber: data primer, 2018)

Berdasarkan Tabel 1 dari 36

responden menunjukkan dengan

karakteristik usia mayoritas berumur

25-34 tahun sebanyak 23 (63,9%)

responden. Karakteristik responden

berdasarkan pendidikan terakhir

mayoritas menempuh pendidikannya

hanya sampai dengan SMA yaitu

sebanyak 17 (47,2%) responden.

Dengan karakteristik penghasilan per

bulan mayoritas mayoritas responden

mendapatkan pemasukan sebesar

<Rp 1.448.385 sebanyak 22 (61,1%)

responden. Karakteristik pengalaman

melahirkan pada responden yaitu 1

kali (primipara) sebanyak 19 (52,8%)

responden. Mayoritas responden

berdasarkan karakteristik suku

kebanyakan adalah suku jawa

sebanyak 35 (97,2%) responden. Dan

karaktistik sumber informasi

mayoritas dari teknologi sebanyak 15

(41,7%) responden.

B. Pengetahuan Kanker Serviks

Data hasil penelitian tentang

pengetahuan kanker serviks di

Puskesmas Godean 1 dapat dilihat

pada tabel berikut:

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS …

6

Tabel 2 Ditribusi Responden

Berdasarkan Pengetahuan Kanker

Serviks di Puskesmas Godean 1

Sleman Tahun 2018 (n = 36) Pengetahuan

Kanker

Serviks

Frekuensi

(n) Persentase (%)

Baik

Cukup

Kurang

15

17

4

41,7

47,2

11,1

Total 36 100

(Sumber: data primer, 2018)

Berdasarkan Tabel 2 dapat

diketahui bahwa pengetahuan wanita

tentang kanker serviks mayoritas

cukup yaitu sebanyak 17 (47,2%)

responden.

C. Sikap Wanita dalam Melakukan

Pemeriksaan Dini IVA

Data hasil penelitian tentang

sikap wanita dalam melakukan

pemeriksaan dini IVA di Puskesmas

Godean 1 dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 3 Distribusi Responden

Berdasarkan Sikap Wanita dalam

Melakukan Pemeriksaan Dini IVA

di Puskesmas Godean 1 Sleman

Tahun 2018 (n = 36) Sikap Wanita

dalam

Melakukan

Pemeriksaan

Dini IVA

Frekuensi

(n)

Persentase

(%)

Positif

Negatif

25

11

69,4

30,6

Total 36 100

(Sumber: data primer, 2018)

Diketahui dari Tabel 3 dapat

diketahui sikap wanita dalam

melakukan pemeriksaan dini IVA

sebagian besar mempunyai sikap

positif yaitu sebanyak 25 (69,4%)

responden.

D. Hubungan Pengetahuan Kanker

Serviks dengan Sikap Wanita

dalam Melakukan Pemeriksaan

Dini IVA

Data hasil penelitian tentang

pengetahuan kanker serviks dengan

sikap wanita dalam melakukan

pemeriksaan dini IVA di Puskesmas

Godean 1 Sleman yang dapat dilihat

pada tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4 Tabulasi Silang

Pengetahuan Kanker Serviks

Dengan Sikap Wanita Dalam

Melakukan Pemeriksaan Dini IVA

di Puskesmas Godean 1 Sleman

Tahun 2018 (n = 36)

Pengeta

huan

Kanker

Serviks

Sikap Wanita

Dalam Melakukan

Pemeriksaan Dini IVA

Total

n(%) r

p

value

Positif

n

(%)

Negatif

n

(%)

Baik

Cukup

Kurang

15

(41,7)

10

(27,8)

0

(0)

0

(0)

7

(19,4)

4

(11,1)

15 (41,7)

3

(10,3)

4

(13,8)

0,623 0,001

Total 25

(69,5)

11

(30,5)

36

(100)

(Sumber: data primer, 2018)

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat

diketahui bahwa wanita dengan

pengetahuan kanker serviks baik

yaitu sebanyak 15 (41,7%) dari 36

responden dan semuanya mempunyai

sikap dalam melakukan pemeriksaan

dini IVA Positif yaitu sebanyak 15

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS …

7

(41,7%), kemudian wanita dengan

pengetahuan kanker serviks cukup

yaitu sebanyak 17 (47,2%) dari 36

sebagian besar sikap dalam

melakukan pemeriksaan dini IVA

positif yaitu sebanyak 10 (27,8%)

responden, serta wanita dengan

pengetahuan kanker serviks kurang

sebanyak 4 (11,1%) dari 36

responden dan semuanya mempunyai

sikap negatif terhadap pemeriksaan

dini IVA yaitu sebantak 4 (11,1%).

Berdasarkan uji korelasi

Somers’d didapatkan p-value 0,001

lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis

Ha diterima yang berarti ada

hubungan antara pengetahuan kanker

serviks dengan sikap wanita dalam

melakukan pemeriksaan dini IVA,

dan nilai r korelasi 0,623 yang

berarti memiliki tingkat keeratan

hubungan kuat.

PEMBAHASAN

A. Pengetahuan Kanker Serviks

Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa sebagian besar wanita di

Puskesmas Godean 1 mempunyai

pengetahuan kanker serviks yang

cukup, yaitu sebanyak 17 (47,2%)

responden dari 36 responden.

Penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Yanty

(2013)12

yang menyatakan tingkat

pengetahuan kanker serviks sebagian

besar dalam kategori cukup.

Hasil penelitian terhadap usia

responden di Puskesmas Godean 1

Sleman sebagian besar dalam rentang

umur 25 sampai 34 tahun sebanyak

23 (63,88%) responden. Penelitian

ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Yanty (2013)12

yang

menyatakan sebagian besar usia

responden dalam rentan 25 sampai

34 tahun 43,4%. Bahwa kedewasaan

seseorang diketahui dari umur

sebagai faktor yang mengetahui

kemampuan, pengetahuan, persepsi,

dan sikap dalam bertindak, berfikir

dan mengambil keputusan.13

Hasil penelitian terhadap

pendidikan terakhir di Puskesmas

Godean 1 Sleman sebagian besar

responden berpendidikan terakhir

SMA sebanyak 17 (47,2%)

responden. Pendidikan sangat

berpengaruh terhadap respon yang

datang dari luar. Orang

berpendidikan tinggi akan

memberikan respon yang rasional

terhadap informasi yang datang dan

berfikir sejauh mana keuntungan

yang didapat dari informasi atau

gagasan tersebut.14

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS …

8

Hasil penelitian berdasarkan

penghasilan di Puskesmas Godean 1

Sleman sebagian besar responden

berpenghasilan <Rp 1.448.385

sebanyak 22 (61,1%) responden.

Keluarga dengan status ekonomi

kurang baik akan sulit tercukupi

kebutuhannya salah satunya

kebutuhan akan akses informasi

dibandingkan dengan keluarga status

ekonomi baik.15

Hasil penelitian berdasarkan

sumber informasi mayoritas

responden mendapatkan informasi

dari teknologi/internet sebanyak 15

(41,7%) responden. Semakin banyak

informasi yang masuk semakin

banyak pula pengetahuan yang

didapat tentang kesehatan. Hal ini

sejalan dengan Notoadmodjo (2010)

yang menjelaskan tentang

pengetahuan didapatkan dari

pengalaman yang berasal dari

berbagai sumber informasi dapat

juga dari suatu keyakinan seseorang.

Hasil penelitian pada responden

wanita yang mengisi kuesioner

tingkat pengetahuan kanker serviks

didapatkan 3 item soal dengan skor

rendah terlihat pada no 4, 9, dan 10

yaitu “keturunan merupakan salah

satu faktor pendukung terjadinya

kanker serviks”, “sinar matahari

tidak dapat memicu terjadinya

kanker serviks”, dan “kanker serviks

merupakan penyakit keturunan”.

Riwayat kanker serviks dalam

keluarga seperti ibu atau saudara

membuat seseorang memiliki resiko

2-3 kali lebih besar dari pada yang

tidak mempunyai riwayat kanker

serviks di keluarganya dikarenakan

ketidakmampuan melawan virus

HPV dengan riwayat genetik.16

Mitchell (2009)17

mengatakan

paparan sinar ultraviolet atau

matahari jangka panjang dapat

bersifat karsinogenik, hal ini

disebabkan kerusakan DNA akibat

pembentukan dimer primidin dan

imunosupresin.

B. Sikap Wanita Dalam Melakukan

Pemeriksaan Dini IVA

Hasil penelitian ini diketahui

bahwa sikap wanita dalam

melakukan pemeriksaan dini di

Puskesmas Godean 1 Sleman

sebagian besar mempunyai sikap

positif sebanyak 25 (69,4%)

responden. Penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan

oleh Hirawati & Khayati (2013)18

yang menyatakan sikap wanita dalam

melakukan pemeriksaan dini adalah

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS …

9

positif dengan presentase 66,3%.

Penyebab kurangnya sikap terhadap

kanker serviks diantaranya adalah

kurangnya sumber daya manusia

sebagai pelaku skrining, faktor

ekonomi, umur, paritas, dan

kurangnya pengetahuan tentang

kanker serviks.18

Akurasi

pemeriksaan dini dengan hasil

negatif dapat dikaitkan dengan

beberapa hal diantaranya kesulitan

transportasi dan komunikasi, dan

wanita enggan melakukan

pemeriksaan dini dikarenankan

ketidaktahuan, rasa malu, rasa takut

dan faktor biaya. Hal ini terlihat pada

kuesioner sikap pemeriksaan dini

IVA diitem pertanyaan no 11 yaitu

“menurut saya, deteksi dini kanker

serviks memalukan karena

kewanitaan saya akan dibuka dan

dilihat”. Hal ini juga dapat dikaitkan

dengan kebudayaan yang sebagian

massyarakat masih menganggap

pembicaraan terhadap kemaluan

masih dianggap tabu dan tidak layak

untuk diperbincangkan.19

Penelitian

Astuti et al (2015) menyatakan

beberapa faktor yang mempengaruhi

sikap dalam pemeriksaan dini antara

lain pengalaman pribadi yang

meninggalkan kesan yang kuat salah

satunya terdapat item pertanyaan no

16 “menurut saya, sebaiknya saya

melakukan pemeriksaan dini kanker

serviks setiap tahun sekali”. Sikap

adalah salah satu faktor presisposisi

yang merupakan pendorong perilaku

seseorang untuk bertindak .14

Menurut Azwar (2011)20

menyatakan

ada dua sikap yaitu positif yang

cenderung seseorang mendekati,

menyenangi, dan mengharapkan

objek tertentu, dan negatif yaitu

cenderung menjauhi atau

menghindari, membenci, dan tidak

menyukai objek tertentu.

Hasil penelitian pada

responden wanita yang mengisi

kuesioner sikap pemeriksaan dini

IVA didapatkan 3 item soal dengan

skor rendah pada no 5, 9, dan 11

yaitu “menurut saya, wanita yang

belum menikah harus melakukan

pemeriksaan dini kanker serviks”,

“menurut saya, pap smear dan IVA

test adalah pemeriksaan yang

menakutkan”, dan “menurut saya,

deteksi dini kanker serviks

memalukan karena kewanitaan saya

akan dibuka dan dilihat”.

Pemeriksaan IVA merupakan

tes kanker serviks dengan visualisasi

yang menggunakan larutan asam

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS …

10

asetat 3-5% yang dioleskan pada

serviks untuk kemudian dilihat

apakah ada perubahan warna setelah

dioleskan.21

Tes IVA dapat

dilakukan dalam waktu 15 menit dan

biaya cukup murah.22

Salah satu

hubungan yang baik antara perawat

dengan klien yaitu memahami hak

klien dan harus melindungi hak

tersebut, salah satunya adalah hak

privasi.23

C. Hubungan Pengetahuan Kanker

Serviks dengan Sikap Wanita

Dalam Melakukan Pemeriksaan

Dini IVA

Berdasarkan dari hasil

penelitian ini didapatkan 17 (47,2%)

responden mempunyai pengetahuan

kanker serviks cukup, namun ada 7

(19,4%) responden dengan sikap

pemeriksaan dini negatif. Hal ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu usia, media massa, pendidikan,

dan lainnya.

Berdasarkan uji korelasi

Somers’d didapatkan didapatkan p-

value 0,001 lebih kecil dari 0,05

maka hipotesis Ha diterima yang

berarti uji statistik ini mempunyai

arti bahwa terdapat hubungan antara

pengetahuan kanker serviks dengan

sikap wanita dalam melakukan

pemeriksaan dini IVA dan

didapatkan nilai r korelasi 0,623

yang berarti memiliki tingkat

keeratan yang kuat. Menurut

Sulistiowati dan Sirait (2014)24

semakin baik pengetahuan kanker

serviks semakin banyak pula yang

melakukan pemeriksaan dini IVA.

Hal ini menunjukan bahwa wanita

yang mempunyai pengetahuan

kanker serviks dapat menentukan

seorang wanita menjalani

pemeriksaan dini IVA. 24

D. Keeratan Hubungan Pengetahuan

tentang Kanker Serviks dengan

Sikap Wanita dalam Melakukan

Pemeriksaan Dini IVA

Berdasarkan hasil uji statistik

menggunakan Somers’d, diketahui

bahwa nilai p-value sebesar 0,001,

sehingga dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan antara pengetahuan

tentang kanker serviks dengan sikap

wanita dalam melakukan

pemeriksaan dini IVA di Puskesmas

Godean 1 Sleman. Nilai r korelasi

yaitu 0,623 sehingga keeratan

hubungan antara pengetahuan

tentang kanker serviks dengan sikap

wanita dalam melakukan

pemeriksaan dini IVA di Puskesmas

Godean 1 Sleman dalam tingkat kuat,

arah positif pada nilai koefisien

korelasi berarti semakin baik

pengetahuan responden maka

semakin positif sikap mereka untuk

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS …

11

melakukan pemeriksaan dini IVA,

sehingga dapat disimpulkan bahwa

semua responden yang

berpengetahuan baik mempunyai

sikap yang positif. Keeratan yang

kuat di sini karena sikap tersebut

tidak hanya dipengaruhi oleh

pengetahuan responden saja

melainkan bisa dipengaruhi dari

umur, pendidikan, ekonomi, dan

budaya. Menurut Hurclok (2008)25

menyatakan semakin cukup umur

tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam

berpikir terutama dalam hal

kesehatan. Seseorang yang

mempunyai pendidikan yang tinggi

cenderung lebih mudah mengerti

tentang informasi termasuk yang

berkaitan dengan kesehatan, mereka

yang berpendidikan tinggi juga aktif

menggali informasi termasuk

berkonsultasi dengan psikiater atau

dokter atau mencari lewat buku

ataupun seminar-seminar.18

Keluarga

dengan ekonomi tercukupi akan lebih

mudah mendapatkan kebutuhan akan

akses informasi dibandingkan

dengan keluarga dengan ekonimi

kurang.15

KESIMPULAN

1. Tingkat pengetahuan tentang kanker

serviks di Puskesmas Godean 1

Sleman sebagian besar dalam

kategori cukup (47,2%).

2. Sikap wanita dalam melakukan

pemeriksaan dini IVA di Puskesmas

Godean 1 Sleman sebagian besar

bersikap positif (69,4%).

3. Terdapat hubungan antara

pengetahuan tentang kanker serviks

dengan sikap wanita dalam

melakukan pemeriksaan dini IVA di

Puskesmas Godean 1 Sleman dengan

p-value 0.001 dengan keeratan

hubungan r korelasi 0,623 dalam

kategori kuat.

Hasil penelitian ini diharapkan

dapat menjadi bahan pertimbangan

puskesmas agar melakukan

penyuluhan atau konseling terhadap

wanita atau keluarga tentang

pengetahuan kanker serviks dan cara

mencegah kanker serviks.

DAFTAR PUSTAKA

1. Marmi., 2013. Kesehatan

Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

2. Hakim, L., 2010. Biologi dan

Patogenesis Human Papiloma Virus.

PKB “New Perspective Of Sexually

Transmitted Infection Problems”.

Jakarta: EGC.

3. Misgiyanto, D., Susilawati., 2014.

Hubungan Antara Dukungan

Keluarga dengan Tingkat Kecemasan

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS …

12

Penderita Kanker Serviks Paliatif:

Studi Ilmu Keperawatan Universitas

Diponegoro. Semarang: Jurnal

Keperawatan, ISSN: 2086-3071.

5(1), hh.120-130

4. Wijaya., 2010. Pembunuh Ganas Itu

Bernama Kanker Servik. Yogyakarta

: Sinar Kejora.

5. World Health Organization, 2015a.

Human Papiloma Virus (HPV)

Cervical Cancer. Tersedia di

<http://www.who.int/news-

room/fact-sheets/detail/human-

papilomavirus(hpv)-andcervical-

cancer> [diakses pada 24 februari

2018].

6. Burden Of Cancer In Women, 2012.

Current status, trends, and

interventions. Darmstadt: Merck

Kgaa.

7. Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia, 2015. Pusat Data dan

Informasi. Jakarta Selatan:

Kemenkes RI.

8. Asalat, L, Sari., 2016. Gambaran

Sikap Wanita Usia Subur (WUS)

tentang Deteksi Dini Kanker Serviks

di Dusun Ngasem Desa Timbulharjo

Sewon Bantul Yogyakarta. Skripsi

Tidak Dipublikasikan. Universitas

Jenderal Ahcmad Yani Yogyakarta.

9. Irwan., 2016. Epidemiologi Penyakit

Tidak Menular. Yogyakarta:

Deepublish.

10. Anna. 2008. Kesehatan Reproduksi,

Cetakan Pertama, Yogyakarta: Nuha

Medika.

11. Aini, A., 2012. Hubungan Tingkat

Pengetahuan Ibu tentang Kanker

Serviks dengan Perilaku

Pemeriksaan Pap Smear. Skripsi.

Universitas Aisyiyah Yogyakarta 6.

12. Yanty, N.V., 2013. Hubungan

Tingkat Pengetahuan Ibu tentang

Kanker Serviks dengan Perilaku Ibu

dalam Melakukan Tes Pap Smear di

Kelurahan Tugu Utara. Skripsi.

Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

13. Sulaini, P., dan Novendra., 2014.

Hubungan Tingkat Pengetahuan

dengan Sikap Bidan Mengenai

Teknik Inspeksi Visual Asetat (IVA)

dalam Skrining Kanker Serviks di

Puskesmas Kota Padang. Jurnal

Keperawatan Maternitas.1(15),

hh.25-35

14. Notoatmodjo, S., 2007. Promosi

Kesehatan dan Ilmu Perilaku.

Jakarta: Rineka Cipta.

15. Wawan, A., dan Dewi, M., 2010.

Teori dan Pengukuran Pengetahuan,

Sikap, dan Perilaku Manusia.

Yogyakarta: Nuha Medika.

16. Handayani, L., Suharmiati., &

Ayuningtyas, A., 2013. Menaklukkan

Kanker Serviks dan Kanker

Payudara dengan 3 Terapi Alami.

Jakarta: Agromedia Pustaka.

17. Mitchell., 2009. Buku Saku Dasar

Patologis Penyakit. Buku

Kedokteran EGC: Jakarta.

18. Hirawati, H. P., & Khayati, Y. N.,

2013. Hubungan Tingkat

Pengetahuan dan Sikap dengan

Pemeriksaan Pap Smear pada Ibu di

Desa Rowosari Kecamatan Rowosari

Kabupaten Kendal. Karya Tulis

Ilmiah. Stikes Ngudi Waluyo

19. Sulaini, P., dan Novendra., 2014.

Hubungan Tingkat Pengetahuan

dengan Sikap Bidan Mengenai

Teknik Inspeksi Visual Asetat (IVA)

dalam Skrining Kanker Serviks di

Puskesmas Kota Padang. Jurnal

Keperawatan Maternitas.1(15),

hh.25-35

20. Azwar, S., 2011. Sikap Manusia.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

21. Rasjidi, I., 2007. Panduan

Penatalaksanaan Kanker

Ginekologi. Berdasarkan Evidence

Base. Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta.

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS …

13

22. Chen, R., 2012. Solusi Cerdas

Mencegah dan Mengobati Kanker.

Jakarta: Agromedia Pustaka.

23. Suhaemi, M. E., 2013. Etika

Keperawatan Aplikasi pada Praktik.

Editor, Monica Ester. Jakarta: EGC.

24. Sulistiowati, E., Ana, M. S., 2014.

Pengetahuan tentang Faktor Resiko

Perilaku dan Deteksi Dini Kanker

Serviks dengan Inspeksi Visual

Asam Asetat (IVA) Pada Wanita di

kec. Bogor Tengah, Kota Bogor.

Buletin Penelitian. Kesehatan, 42(

3), hh.193-202.

25. Hurclok., 2008. Psikologi

Perkembangan. Jakarta: Erlangga.