106
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN SIBLING RIVALRY (KECEMBURUAN TERHADAP SAUDARA KANDUNG) PADA BALITA DI DESA LABUHAN BAKTI KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2019 SKRIPSI Oleh : YULI OKTRIANI 1801032210 PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN 2019

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN SIBLING RIVALRY (KECEMBURUAN TERHADAP SAUDARA

KANDUNG) PADA BALITA DI DESA LABUHAN BAKTI KABUPATEN SIMEULUE

TAHUN 2019

SKRIPSI

Oleh :

YULI OKTRIANI

1801032210

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN

FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2019

Page 2: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN SIBLING RIVALRY (KECEMBURUAN TERHADAP SAUDARA

KANDUNG) PADA BALITA DI DESA LABUHAN BAKTI KABUPATEN SIMEULUE

TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Program Studi D4 Kebidanan dan Memperoleh Gelar

Sarjana Terapan Kebidanan (S.Tr.Keb)

Oleh :

YULI OKTRIANI

1801032210

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN

FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2019

Page 3: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan

Kejadian Sibling Rivalry (Kecemburuan Terhadap

Saudara Kandung) Pada Balita Di Desa Labuhan

Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019

Nama Mahasiswa : Yuli Oktriani

Nomor Induk Mahasiswa : 1801032210

Minat Studi : D4 Kebidanan

Menyetujui :

Komisi Pembimbing :

Medan, 02 September 2019

Pembimbing I

Elvi Era Liesmayani, S.Si.T, M.Keb

Pembimbing II

Wardiah, S.Tr.Keb, M.K.M

Fakultas Farmasi dan Kesehatan

Institut Kesehatan Helvetia

Dekan,

Darwin Syamsul, S.Si, M.Si, Apt

NIDN. (0125096601)

Page 4: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

Telah diuji pada tanggal 02 September 2019

PANITIA PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Elvi Era Liesmayani, S.Si.T, M.Keb

Anggota : 1. Wardiah, S.Tr.Keb, M.K.M

2. Willhelmina Wahara, SST, M.Keb

Page 5: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar

akademik Sarjana Terapan Kebidanan (S.Tr.Keb), di Fakultas Farmasi Dan

Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia.

2. Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa

bantuan dari pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing dan masukkan tim

penelaah/ tim penguji.

3. Isi skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan

sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

diperoleh karna karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang

berlaku di perguruan tinggi ini.

Medan, 02 September 2019

Yang Membuat Pernyataan

(Yuli Oktriani)

Nim: 1801032210

Page 6: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

i

Page 7: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

ii

ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN SIBLING

RIVALRY (KECEMBURUAN TERHADAP SAUDARA KANDUNG)

PADA USIA BALITA DI DESA LABUHAN BAKTI

KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2019

YULI OKTRIANI

1801032210

Sibling Rivalry adalah perasaan cemburu, dan benci yang biasanya dialami

oleh anak terhadap kelahiran atau kehadiran saudara kandungnya. Pola asuh

adalah cara orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing dan

mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan,

hingga kepada upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan masyarakat

pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh

orang tua dengan kejadian sibling rivalry pada anak usia balita di Desa Labuhan

Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019.

Jenis penelitian ini survei analitik dengan pendekatan Cross sectional.

Populasi yang digunakan adalah ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun sebanyak

32 orang dengan teknik sampel total populasi. Analisis data digunakan univariat

dan bivariate dengan uji chi square.

Hasil penelitian menunjukkan dari 32 responden mayoritas pola asuh

orang tua cukup sebanyak 19 responden (59.4%), Mayoritas balita yang

mengalami sibling rivalry sebanyak 22 responden (68.7%). Uji chi square

menunjukan ada Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

Rivalry, dengan nilai signifikan 0,037 < 0,05.

Kesimpulan pada penelitian ini yaitu ada Hubungan Pola Asuh Orang Tua

Dengan Kejadian Sibling Rivalry Pada Usia Balita di Desa Labuhan Bakti

Kabupaten Simeulue Tahun 2019. Disarankan kepada ibu yang memiliki balita

dapat melakukan pencegahan terjadinya sibling rivalry dan mencari informasi dari

tenaga kesehatan mengenai perkembangan psikologi sehingga hal-hal negative

pada sibling rivalry tidak terbawa sampai anak dewasa.

Kata Kunci : Pola Asuh, Sibling Rivalry

Daftar Pustaka : 10 buku, 11 jurnal (2013-2018

Page 8: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini

untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Terapan pada

Program Studi Kebidanan (D4) Institut Kesehatan Helvetia Medan. Judul Skripsi

ini adalah “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

Rivalry (Kecemburuan Terhadap Saudara Kandung) Pada Balita Di Desa

Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019”.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar Sarjana Terapan Kebidanan (S.Tr.Keb.) pada Program Studi

D4 Kebidanan Fakultas Farmasi Dan Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa

bantuan berbagai pihak, baik dukungan moril, materil dan sumbangan pemikiran.

Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

Bapak/Ibu :

1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes., selaku Pembina Yayasan

Helvetia.

2. Iman Muhammad, SE, S.Kom, MM, M.Kes, selaku Ketua Yayasan Helvetia

3. Dr. H. Ismail Efendy, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia.

4. Dr. dr. Arifah Devi Fitriani, M.Kes., selaku Wakil Rektor I Institut Kesehatan

Helvetia.

5. Darwin Syamsul, S.Si, M.Si, Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Dan

Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia

6. Elvi Era Liesmayani, S.Si.T, M.Keb, selaku Ketua Program Studi D4

Kebidanan Fakultas Farmasi Dan Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia

sekaligus Penguji I yang telah meluangkan waktu dan memberikan pemikiran

dalam membimbing penulis selama penyusunan Skripsi ini.

7. Wardiah, S.Tr.Keb, M.K.M selaku Penguji II yang telah meluangkan waktu

dan memberikan pemikiran dalam membimbing penulis selama penyusunan

Skripsi ini.

8. Willhelmina Wahara, SST, M.Keb selaku Penguji III yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan kritik dan saran yang membangun dalam

penyempurnaan skripsi ini

9. Seluruh Dosen Program Studi D4 Kebidanan yang telah mendidik dan

mengajarkan berbagai ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

10. Teristimewa kepada Ayahanda dan Ibunda yang selalu memberikan

pandangan, mendukung baik moril maupun materil, mendoakan dan selalu

memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 9: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

iv

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.

Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya atas

segala kebaikan yang telah diberikan.

Medan, 02 September 2019

Penulis

Yuli Oktriani

Nim. 1801032210

Page 10: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri

Nama : Yuli Oktriani

Tempat/Tanggal Lahir: Labuhan Bajau, 24 Oktober 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak Ke : 2 (dua) dari 4 (empat) bersaudara

II. Identitas Orang Tua

Nama Ayah : Muhammad Yunan

Pekerjaan : PNS

Nama Ibu : Arnalisa

Pekerjaan : PNS

Alamat : Desa Labuhan Bakti Kecamatan Teupah Selatan

Kabupaten Simeulue

III. Riwayat Pendidikan

Tahun 2000-2006 : SD Negeri 5 Teupah Selatan

Tahun 2006-2009 : SMP Negeri 1 Teupah Selatan

Tahun 2009-2012 : SMA Negeri 1 Teupah Selatan

Tahun 2012-2015 : Akademi Kebidanan Muhammadiyah Banda Aceh

Tahun 2018-2019 : Program Studi D-IV Institut Kesehatan Helvetia

Page 11: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN

PANITIA PENGUJI SKRIPSI

LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN

ABSTRACT ................................................................................................... i

ABSTRAK .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii

DAFTAR TABEL......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ........................................................... 6

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................... 6

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 8

2.1. Tinjauan Peneliti Terdahulu............................................... 8

2.2. Telaah Teori ....................................................................... 11

2.2.1. Sibling Rivalry ....................................................... 11

2.2.2. Balita ..................................................................... 21

2.2.3. Pola Asuh Orang Tua ............................................. 22

2.3. Hipotesis Penelitian ........................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 34

3.1. Desain Penelitian ............................................................... 34

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 34

3.2.1. Lokasi Penelitian .................................................... 34

3.2.2. Waktu Penelitian .................................................... 34

3.3. Populasi dan Sampel .......................................................... 34

3.3.1. Populasi .................................................................. 34

3.3.2. Sampel ................................................................... 35

3.4. Kerangka Konsep ............................................................... 35

3.5. Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran .................... 35

3.5.1. Definisi Operasional ............................................. 35

3.5.2. Aspek Pengukuran ................................................. 36

3.6. Metode Pengumpulan Data ................................................ 37

3.6.1. Jenis Data ............................................................... 37

3.6.2. Teknik Pengumpulan Data .................................... 37

3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................ 38

3.7. Metode Pengolahan Data .................................................. 40

Page 12: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

vii

3.8. Analisis Data ..................................................................... 42

3.8.1. Analisa Univariat .................................................. 42

3.8.2. Analisa Bivariat .................................................... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................ . 43

4.1. Gambaran umum dan Lokasi Penelitian ............................ 43

4.1.1. Letak Geografis ...................................................... 43

4.1.2. Visi dan Misi Desa Labuhan Bakti ........................ 43

4.1.3. Struktur Organisasi ................................................ 45

4.2. Hasil Penelitian ................................................................. 45

4.2.1. Karakteristik Responden ....................................... 46

4.2.2. Analisa Univariat .................................................. 47

4.2.3. Analisa Bivariat ..................................................... 48

4.3. Pembahasan ...................................................................... 49

4.3.1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan

Kejadian Sibling Rivalry Pada Anak Usia Balita

Di Desa Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue

Tahun 2019. ........................................................... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 52 5.1. Kesimpulan ........................................................................ 52

5.2. Saran .................................................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 54

LAMPIRAN

Page 13: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Konsep .................................................................. 35

Gambar 4.1. Struktur Organisasi ................................................................. 45

Page 14: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Independen (X variabel) dan

Dependen (Y variabel). ......................................................... 36

Tabel 3.2. Uji Validitas Pola Asuh Orang tua ........................................ 38

Tabel 3.3. Uji Validitas Sibling rivalry ................................................... 39

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Umur, Paritas, Pendidikan,

Pekerjaan, Usia Balita, Usia Adik di Desa Labuhan Bakti

Kecamatan Teupah Selatan Tahun 2019 ............................... 46

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua Desa Labuhan

Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019. ............................... 47

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Sibling Rivalry Pada Balita di Desa

Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019. ................ 47

Tabel 4.3. Tabulasi Silang Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian

Sibling Rivalry (Kecemburuan Terhadap Saudara Kandung)

Pada Anak Usia Balita di Desa Labuhan Bakti Kabupaten

Simeulue Tahun 2019” ........................................................ 48

Page 15: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian .................................................. 55

Lampiran 2 : Master Data Uji Validitas dan Reliabilitas ................. 58

Lampiran 3 : Master Data Penelitian ................................................ 60

Lampiran 4 : Hasil Output Uji Validitas dan Reliabilitas ................ 62

Lampiran 5 : Hasil Out put Penelitian .............................................. 73

Lampiran 6 : Surat Survey Awal ...................................................... 77

Lampiran 7 : Surat Balasan Survey Awal ......................................... 78

Lampiran 8 : Surat Survey Uji Validitas .......................................... 79

Lampiran 9 : Surat Balasan Uji Validitas ........................................ 80

Lampiran 10 : Surat Izin Penelitian .................................................... 81

Lampiran 11 : Surat Balasan Izin Penelitian....................................... 82

Lampiran 12 : Permohonan Pengajuan Judul Skripsi ......................... 83

Lampiran 13 : Lembar Revisi Proposal .............................................. 84

Lampiran 14 : Lembar Revisi Skripsi ................................................. 85

Lampiran 15 : Lembar Bimbingan Proposal ....................................... 86

Lampiran 16 : Lembar Bimbingan Skripsi ......................................... 88

Lampiran 17 : Dokumentasi Penelitian............................................... 90

Page 16: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pola asuh orang tua adalah interaksi antara anak dan orang tua, yaitu cara

orang tua mengubah tingkah laku, pengetahuan serta nilai - nilai dan moral yang

dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak lebih bisa mandiri. perasaan dan

kasih sayang serta menunjukkan sikap dan perilaku baik terhadap anak sehingga

bisa menjadi panutan bagi anak (1).

Sibling Rivalry adalah perasaan cemburu, dan benci yang biasanya dialami

oleh orang terhadap kelahiran atau kehadiran saudara kandungnya. Sibling Rivalry

ini terjadi karena anak sudah merasa kehilangan kasih sayang orang tua dan

menganggap saudara kandungnya sebagai saingan dalam mendapatkan kasih

sayang dari orang tua, serta sikap orang tua yang suka membandingkan anak,

kenyataannya banyak anak yang belum bisa menerima dengan kedatangan saudara

kandungnya baik selama kehamilan maupun setelah kelahiran (2)

Sibling rivalry adalah kecemburuan, persaingan dan pertengkaran antara

saudara laki laki dan saudara perempuan, hal ini terjadi pada semua orang tua

yang mempunyai 2 orang anak atau lebih dan terjadi pada usia 1-5 tahun ketika

posisi anak pertama sebagai pusat perhatian digantikan oleh adiknya yang baru

lahir (3).

Persaingan untuk “merebut” kasih sayang orang tua sering kali hadir

dalam khasanah keluarga. sejak kelahiran adik pertama dapat terus berlangsung

sampai dewasa. Sibling rivalry terjadi karena anak merasa perhatian orang tua

Page 17: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

2

padanya berkurang, sementara perhatian berlebih yang menimbulkan rasa iri dan

persaingan antar saudara pun terjadi. Berbagai cara dilakukan anak untuk

mendapatkan kembali perhatian dari orang tuanya, akan tetapi cara digunakan

sering kali tidak sesuai dengan tuntutan perilaku yang diharapkan dilingkungan

sosialnya (2)

Pola asuh yang diterapkan orang tua sangat erat hubungannya dengan

kepribadian anak. Orang tua yang salah menerapkan pola asuh akan membawa

akibat buruk bagi perkembangan jiwa anak. Orang tua jangan selalu memberikan

yang diinginkan anak, namun berikan yang sesuai kebutuhan anak (3).

Anak sebagai individu yang unik mempunyai kebutuhan sesuai dengan

tahap perkembangan nya. Sebagai individu yang unik anak memiliki berbagai

kebutuhan yang berbeda satu sama dengan yang lain sesuai dengan usia tumbuh

kembang. Perkembangan anak sdalam kehidupan banyak ditentukan perkembangan

psikologis yang termasuk didalam nyaadanya perasaan kasih sayangatau hubungan

anak dan orang tua atau orang lain di sekelilingnya karena memperbaiki

perkembangan psiko sosial. Terpenuhinya kebutuhan ini akan meningkatkan akan

meningkatkan ikatan kasih sayang yang erat (boding) dan terciptanya basic trsust

atau serupa rasa percaya yang kuat (4).

Kedudukan dan fungsi suatu keluarga dalam kehidupan manusia bersifat

primer dan dundamental. Perkembangan anak pada umumnya meliputi keadaan

fisik, emosional sosial, dan intelektual. Bila kesemuanya berjalan secara harmonis

maka dapat dikatakan bahwa anak tersebut dalam keadaan sehat jiwanya. Sumber

penyebab gangguan jiwa terdapat gangguan pada satu atau lebih faktor fisik,

Page 18: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

3

psikologi dan sosial yang terus menerus saling mempengaruhi. Perkembangan

psikologi yang salah, salah satunya disebabkan karena pola keluarga yang

patogenik diantaranya ditandai dengan persaingan antar saudara atau sibling

rivalry yang kurang sehat

Menurut Milman dan schaefer dalam idayanti tahun 2014, perasaan sibling

rivalry biasanya terjadi antara 2 anak atau lebih yang usianya berdekatan dan

lebih lazim terjadi ketika usia anak antara 1-3 tahun. Sibling rivalry akan lebih

terlihat pada usia 3-6 tahun (pra sekolah) dan terjadi lagi pada umur 8-12 tahun

(pada usia sekolah) (5).

Pola asuh orang tua sangat penting dalam menghadapi masalah pada anak

yang sangat mengganggu yang disebabkan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan

ikatan emosional yang mengidentifikasikan diri mereka sebagian dari keluarga.

Pola asuh orang tua pada anak tidak hanya mempengaruhi kehidupan tiap individu

anak tetapi juga hubungan antara saudara.

Salah satu aspek penting dalam hubungan orang tua dan anak adalah gaya

pengasuhan yang di terapkan orang tua. Pola asuh otoritatif gaya pengasuhan yang

bersikat responsif, menghargai dan mengikut sertakan anak mengambil

keputusan. Dan orang tua yang menerapan pola asuh otritatif cenderung lebih

percaya diri dan mampu bergaul dengan teman saudaranya. Pola asuh otoriter

gaya pengasuhan yang menuntut anak mengikuti perintah perintah orang tuanya.

Memberikan batasan-batasan tegas dan tidak memberi kesempatan anak untuk

berpendapat orag tua yang menerapkan pola asuh ini menjadikan anak bersifat

curiga, anak tidak merasa bahagia, dan canggung berhungan dengan teman

Page 19: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

4

sebayanya. Pola asuh pemanja gayaan pengasuhan yang cenderung membiarkan

anak mereka melakukan apasaja yang mereka ingnkan.

Anak perlu di asuh dan dibimbing dan mengalami proses dan

perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan itu merupakan suatu proses.

Agar pertumbuhan dan perkembangan berjalan sebaik-baiknya anak perlu diasuh

dan dibimbing oleh orang dewasa terutama daalam lingkungan kehidupan

keluarga. Peran orang tua adalah menciptakan lingkungan yang mendukung

perkembangan anak kearah yang positif.

Sibling rivalry menjadi sumber masalah jika rasa permusuhan antar

individu semakin dalam. Pertengkaran akan semakin membahayakan masing-

masing individu, salah satunya anak merasa rendah diri dan mungkin akan

melakukan tidakan yang menyakitkan saudaranya (6).

Mengatasi sibling rivalry tersebut harus selalu melibatkan anak dalam

persiapan kelahiran adiknya, dan orang tua mengupayakan untuk

memperkenalkan calon saudara kandung nya sejak masih dalam kandungan

dengan menunjukan gambar-gambar bayi yang masih dalam kandungan sebagai

media yang dapat membantu anak dalam mengimajinasikan kedadaan calon

saudar kandungnya. Orangtua harus mempertahankan komunikasi yang baik

dengan anak tanpa mengurangi kontak fisik dengan anak dan libatkan juga

kelurga yang lain untuk mencegah munculnya perasaan sendiri pada anak (7).

Pola asuh orang tua sangat penting dalam menghadapi masalah pada anak,

pola asuh orang tua pada kehidupan anak tidak hanya mempengaruhi kehidupan

salah satu anak, tetapi juga hubungan antar sibling. Dalam sibling rivalry anak

Page 20: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

5

tidak hanya membandingkan dirinya dengan saudara kandungnya yang lain

melainkan ia juga menilai bagaimana orangtuanya membandingkan dengan

saudaranya yang lain. Sibling rivalry bisa menghasilkan manfaat, tetapi biasanya

anak merasa direndahkan oleh orang tuanya yang lebih suka pada anak lain.

Banyak permasalahan yang timbul karena pola asuh yang kurang tepat misalnya

memberikan perhatian yang lebih pada anak yang lain sehingga akan

menimbulkan reaksi sibling rivalry.(6).

Berdasarkan hasil penelitian Rahmawati (2013) bahwa kejadian sibling

rivalry lebih besar dijumpai pada anak yang memiliki jenis kelamin yang sama

(69.1%) dibandingkan dengan anak yang tidak memiliki persamaan jenis kelamin

(30.9%). Selain itu, Ensi dan Winariati (2009) melakukan penelitian tentang

hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan perilaku sibling rivalry di Kelurahan

Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok didapatkan hasil bahwa tingkat

pengetahuan ibu sebagian besar baik (72,3%) dan tingkat pengetahuan ibu kurang

baik tentang perilaku sibling rivalry (27,7%) (8).

Berdasarkan survei awal yang telah peneliti lakukan di Desa Labuhan

Bakti Kabupaten Simeulue dengan melakukan wawancara terhadap 10 orang ibu

yang memiliki 2 orang balita ditemukan 4 dari 10 ibu mengatakan anak balitanya

senang dengan kelahiran adiknya, terlihat dari sikap anak yang lebih

mendahulukan kepentingan adiknya dan mau menjaga adiknya, sedangkan 6 dari

10 ibu mengaku sejak anak balitanya memiliki adik sikapnya berubah, menjadi

semakin manja dan ingin terus diperhatikan oleh orangtuanya. Ketika orangtua

sedang mengurus adik maka anak balitanya akan mencari perhatian dengan

Page 21: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

6

menangis atau marah tanpa sebab, bahkan kadang-kadang memukul adiknya

ketika ditinggal berdua dengan adiknya.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling Rivalry

(kecemburuan terhadap saudara kandung) Pada Balita Di Desa Labuhan Bakti

Kabupaten Simeulue Tahun 2019.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan

dalam penelitian ini adalah “Apakah Ada Hubungan Pola Asuh Orang Tua

Dengan Kejadian Sibling Rivalry (kecemburuan terhadap saudara kandung) Pada

Balita Di Desa Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019”.

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi Pola Asuh Ibu Pada Anak Balita Di

Desa Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019.

2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kejadian Sibling Rivalry

(Kecemburuan Terhadap Saudara Kandung) Pada Anak Balita Di Desa

Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019.

3. Untuk mengetahui Hubungan Pola Asuh Dengan Kejadian Sibling Rivalry

(Kecemburuan Terhadap Saudara) Pada Anak Balita Di Desa Labuhan Bakti

Kabupaten Simeulue Tahun 2019

Page 22: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

7

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1.4.1. Manfaat Teoritis

1. Bagi Institut Kesehatan Helvetia

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan dapat

digunakan sebagai reverensi untuk menambah wawasan bagi mahasiswa

program pendidikan kebidanan khususnya tentang sibling rivalry.

2. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan wawasan dan pengalaman, bagi penulis dalam

melaksanakan penelitian dan sebagai pengembangan serta penerapan ilmu

yang telah di dapatkan.

1.4.2. Manfaat Praktis

1. Bagi Responden

Diharapkan orang tua bias mengantisipasi terjadinya sibling rivalry pada anak

dengan tidak membandingkan, dan memberikan harapan yang berlebihan

antara anak pertama dengan anak kedua, selalu berusaha untuk memberikan

hal yang positif pada anak.

2. Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan

agar dapat memberikan pelayanan dan penyuluhan bagi ibu-ibu yang memiliki

balita untuk mempersiapkan ha-hal yang kemungkinan akan terjadi pada jarak

kelahiran yang dekat dan memberikan saran agar ibu memperkenalkan anak

yang masih dikandungnya kepada kakaknya sejak masih dalam kandungan.

Page 23: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Sri Dinengsih, Melly Agustina mengenai

Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dan Pengetahuan Ibu Terhadap Sibling

Rivalry Pada Anak Usia 3-5 Tahun di TK Aisyiah Bantul Yogyakarta Tahun 2017

dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola asuh orang

tua dan pengetahuan ibu terhadap kejadian sibling rivalry dengan pola asuh

(p=0,001) dan pengetahuan ibu (p=0,002). Simpulan dari dua variabel yang

diteliti variabel yang paling dominan adalah pola asuh orang dengan sampel 40

orang responden (6).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Titiek Idayanti (2014) tentang

hubungan pola asuh orang tua dengan sibling rivalry di STIKes Husada

Mojokerto. Aspek pengukuran desain penelitian ini menggunakan cross sectional

populasi penelitian ini adalah orang tua anak pra sekolah di RA Tarbiyatus

Shibyan Desa Gayaman yang memilki 2 orang anak dengan usia 3-6 tahun dan

memiliki jarak kelahiran 1-3 tahun dengan saudara kandungnya. Penelitian ini

menggunakan teknik total sampling, sampel sebanyak 17 responden, variabel

dalam penelitian ini adalah pola asuh orang tua dengan sibling rivalry , analisa

data digunakan uji spearman rho dengan tingkat kemaknaan α < 0,05. Hasil

penelitian menunjukan bahwa sebagian besar anak pra sekolah di RA Tarbiyatus

Shibyan Desa Gayaman mengalami sibling rivalry rendah 41,2%, sibling rivalry

sedang 35,3 %, dan sibling rivalry tinggi 23,5%. Mayoritas orang tua menerapkan

Page 24: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

9

pola asuh demokratis. Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan sibling

rivalry pada anak usia prasekolah (3-6) tahun di RA Tarbiyatus Shibyan Desa

Gayaman dengan nilai signifikasi sebesar 0,002 (5).

Penelitian yang dilakukan oleh Ervina Irawati (2014) tentang faktor yang

berhubungan dengan sibling rivalry pada balita. Penelitian ini bersifat deskriptif

analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh ibu-ibu yang

mempunyai balita usia ≥ 2 orang anak berjumlah 83 balita. Dilakukan dengan cara

total sampling, penelitian ini dilaksanakan di kemukiman kandang kecamatan

Kluet selatan Aceh Selatan. Teknik pengumpulan data dengan cara membagikan

kuesioner, teknik analisa data menggunakan statistic yaitu uji chi square (α =

0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada

hubungan sikap orang tua (pola asuh) dengan terjadinya sibling rivalry dengan

nilai value = 0,009, ada hubungan jenis kelamin dengan terjadinya sibling rivalry

dengan nilai value = 0,028 dan ada hubungan perbedaan usia dengan terjadinya

sibling rivalry dengan nilai value = 0,001. Kesimpulan terdapat hubungan sikap

orang tua (orang tua), jenis kelamin dan perbedaan usia dengan terjadinya sibling

rivalry (9).

Penelitian yang dilakukan oleh Zhahara Timur, Nidatul Khofiyah

mengenai Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling Rivalry Di

Wilayah Kerja Puskesmas Jetis Yogyakarta. Teknik sampling dalam penelitian ini

menggunakan metode kuota sampling dan dihitung jumlah sampel dalam

penelitian ini adalah 97 orang. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square

didapatkan nilai p-value 0,000< 0.05 yang artinya terdapat hubungan pola asuh

Page 25: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

10

orang tua dengan kejadian sibling rivalry wilayah kerja Puskesmas Jetis

Yogyakarta Tahun 2018 dengan keeratan hubungan termasuk kategori sangat

lemah nilai C=0,389. Bagi bidan koordinator Puskesmas Jetis Yogyakarta dapat

memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pola asuh yang baik agar

tidak terjadi sibling rivalry serta tetap menjaga pola asuh kepada anaknya (10).

Hasil penelitian yang dilakukan Afrinda Lailya Hanum (2015) tentang

hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian sibling rivalry di Universitas

Muhammadiyah Surabaya tahun 2015. Penelitian ini adalah analitik correlation

dengan pendekatan croos sectional, populasi penelitian sebanyak 37 ibu yang

mempunyai anak usia prasekolah. Sampel yang di gunakan 34 responden dengan

menggunakan Simple Random Sampling. Tempat dilakukan penelitian di Wilayah

Kelurahan Tambaksari. Data yang dikumpulkan menggunakan lembar kuisioner

kemudian dianalisis secara statistic dengan uji Regresi Logistic Berganda dengan

tingkat kemaknaan α <0,05. Hasil dari penelitian ini adalah faktor dominan yang

mempengaruhi kejadian sibling rivalry adalah jenis pola asuh dengan hasil ρ =

0,043 < α = 0,05. Berdasarkan hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa

kejadian sibling rivalry sangat dipengaruhi oleh jenis pola asuh (11).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwi Purnamasari, Derison Marsinova

Bakara, Yanti Sutriyanti mengenai Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan

Kejadian Sibling Rivalry Pada Usia Balita. Sampel pada penelitian ini

menggunakan metode cluster proportional sampling, yang berjumlah 64 orang.

Teknik pengumpulan data menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan

cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Penelitian ini dilaksanakan dari

Page 26: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

11

bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2014. Analisis yang dilakukan pada

penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan Uji chi

square. Hasil analisis menunjukan ada hubungan antara pengetahuan ibu terhadap

kejadian sibling rivalry dengan hasil p=0,01 < 0,05. Disarankan untuk

mengurangi angka kejadian sibling pada anak balita maka dilakukan upaya

peningkatan pengetahuan ibu-ibu dengan psikoedukasi bagi ibu-ibu yang

mempunyai anak balita yang mengalami sibling rivalry (12).

2.2. Telaah Teori

2.2.1. Sibling Rivalry

Sibling rivalry adalah perasaan cemburu, persaingan saudara kandung

terhadap kelahiran adiknya. Biasanya hal tersebut terjadi pada anak usia todder (2

sampai 3 tahun)yang dikenal dengan usia nakal pada anak, yang biasa dialami

oleh seorang anak terhadap kelahiran saudara kandungnya, sibling rivalry ini

terjadi karena anak sudah merasa tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua

dan menganggap saudara kandungnya sebagai saingan dalam mendapatkan kasih

sayang dari orang tua. Kenyataan banyak anak yang belum bisa menerima dengan

kedatangan seorang saudara kandungnya baik selama kehamilan maupun setelah

kelahiran (1).

Sibling rivalry menjadi fenomena tersendiri, karena sejatinya kita adalah,

makhluk sosial yang menuntut manusia untuk hidup berkelompok dan

bermasyarakat. Meskipun ruang lingkup kecil, keluarga adalah kumpulan orang,

persaingan antara otomatis tidak bisa dihindarkan, baik positif maupun negatif.

Persaingan adalah suatu yang alamiah, bagi anak –anak ini semacam permainan,

Page 27: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

12

sedangkan bermain adalah proses pembelajaran anak tentang kehidupan. Sibling

rivalry menjadi moment untuk mempelajari kebersamaan, keadilan, kelapangan

hati untuk memaafkan.

Menurut kamus kedokteran Dorland : sibling (anglo-saxon dan ling bentuk

kecil) anak-anak dari orang tua yang sama, saudara laki-laki ataupun saudar

perempuan di sebut sibling rivalry, keadaan kompetisi antara saudara kandung

untuk mendapatkan cinta kasih, afeksi dan perhatian dari satu kedua orang tuanya,

atau untuk mendapatkan pengakuan atau suatu yang lebih (13)

Ciri khas yang sering muncul pada anak dan sibling rivalry , yaitu egois,

suka berkelahi, memiliki kedekatan yang khusu dengan salah satu orang tua.

Mengalami gangguan tidur, kebiasaan menggigit kuku, hiperaktif, suka merusak,

dan menuntut perhatian lebih banyak. Terdapat dua macam reaksi sibling rivalry,

secara langsung yaitu biasanya berupa prilaku agresif memukul, mencubit,atau

bahkan menendang. Reaksi yang lainnya adalah reaksi tidak langsung seperti,

munculnya kenakalan, rewel, atau pura-pura sakit (14).

Sibling Rivalry mendorong anak untuk mengatasi perbedaan dengan

mengembangkan berapa. Keterampilan penting, diantaranya adalahbagaimana

menghargai nilai dan perspektif (pandangan orang lain). Disamping itu, dengan

sibling rivalry juga merupakana cara tepat untuk berkompromi dan bernegosiasi,

serta mengontrol (mencegah) dorongan untuk bertindak agresif. Oleh karena itu

agar segi positif dapat dicapai, maka orang tua harus menjadi fasilitator.

Kenyataannya semua anak merasa terncam oleh kedatangan seorang bayi

baru, meskipun dengan derajat yang berbeda-beda, baik selama kehamilan

Page 28: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

13

maupun setelah kelahiran dn perlu diyakini bahwa ibu masih mencintai mereka.

Untuk mempersiapkan seorang kakak dalam menerima kehadran adiknya dapat

dilakukan dengn cara :

1) Menceritakan mengenai calon adik yang disesuaikan dengan usia

kemampuannya untuk memahami, tapi tidak dengan usia kemampuannya

untuk memahami, tapi tidak pada usia kehamilan muda karena akan cepat

bosan.

2) Jangan sampai dia mengetahui tentang calon adikny dari orang lain.

3) Jangn biarkan dia merasakan gerakan dan bunyi detak jantung adiknya.

4) Gunakan gambar-gambar tentang perawatan bayi.

5) Sediakan buku yang menjelaskan dengan muda tentang kehamilan, persalinan,

dan perawatan bayi.

6) Menunjukkan foto anak semasa bayi, sehingga dapat membantu nya

membayangkan kecil tubuh adiknya.

7) Mengajaknya melihat temen yang sedang memiliki bayi, sehingga anak dapat

menyentuhnya dan melihat bagaimana bayi disusui, diganti pakaiannya dan

dimandikan.

8) Biarkan sang kakak membantu menyiapkan kamar dan pakaiannya dan

dimandikan.

9) Biarkan sang kakak membantu menyiapkan kamar dan pakaian calon adiknya.

10) Yakinkan bahwa ibu tetap mencintainya setelah adiknya lahir (15).

Page 29: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

14

1. Karakteristik Anak

Menurut hurlock karakteristik anak juga tercermin dalam sebutan-sebutan

yang biasanya diberikan oleh para orang tua yaitu :

1) Masa kanak kanak awal merupakan usia yang mengundang masalah atau usia

sulit karena sering terjadi masalah prilaku yang lebih menyulitkan dari pada

masalah perawatan fisik masa bayi. hal tersebut karena masa kanak-kanak

awal sedang dalam proses pengembangan kepribadian yang nji dan menuntut

kebebasan yang pada umumnya kurang berhasil.

2) Masa kanak kanak awal seringkali disebut sebagai usia mainan karena pada itu

anak menghasilkan sebagian besar waktu untuk bermain dengan mainannya.

3) Masa kanak kanak awal merupakan usia prasekolah, yaitu masa untuk

membedakan dari saat dimana anak dianggap cukup tua, baik secara fisik dan

mental dalam menghadapi tugas-tugas saat mereka mulai mengikuti

pendidikan formal.

4) Masa kanak-kanak awal juga memiliki ciri-ciri sebagai usia kelompok, masa

dimana ank-anak mempelajari dasar- dasar prilaku sosial sebagai persiapan

bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian

diri pada waktu mereka masuk kelas satu.

5) Masa kanak- kanak awal yang paling menonjol adalah periode usia

meniru.dimana anak meniru pembicaraan dan tindakan orang lain.

6) Pada masa kanak-kanak awal yang paling menonjol adalah periode usia

meniru pembicaraan dan tindakan orang lain (13).

Page 30: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

15

2. Penyebab Sibling Rivalry

Faktor yang menyebabkan sibling rivalry yaitu ;

1) Masing masing anak bersaing untuk menentukan pribadi mereka, sehingga

ingin menunjukkan pada saudara mereka .

2) Anak merasakan kurang mendapatkan perhatian, disiplin, dan mau

mendengarkan dari orang tua mereka.

3) Anak-anak merasakan hubungan dengan orang tua mereka terancam oleh

kedatangan anggota keluarga baru atau bayi.

4) Tahap perkembangan anak baik fisik amupun emosi yang dapat

mempengaruhu proses kedewasan dan perhatian terhadap satu sama lain.

5) Anak frustasi karena merasa bosan atau letih sehingga memulai pertengkaran.

6) kemungkinan anak tidak tau cara untuk mendapatkan perhatian atau memulai

permainan dengan saudara mereka.

7) Dinamika keluarga dalam memainkan peran.

8) Pemikiran orang tua tentang agresi dan pertengkaran anak yang berlebihan

dalam keluarga adalah normal.

9) Tidak memiliki waktu berbgai, berkumpul bersama dengan anggota keluarga (13)

3. Faktor-Faktor Yang Dapat Menimbulkan Sibling Rivalry

Menurut Boyle faktor yang menyebabkan Sibling Rivalry yaitu:

1) Usia

Jarak antara kakak beradik yang dekat cenderung menimbulkan adanya

sibling rivalry, perbedaan usia antara 2 sampai 4 tahun merupakan usia yang

paling menganjam terutama bila kakak masih sangat muda dan belum

Page 31: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

16

memahami situasi. Sibling rivalry muncul umumnya pada anak usia

prasekolah, yaitu pada usia 1 tahun sampai 6 tahun.

2. Jenis Kelamin

Jenis kelamin yang berbeda antara kakak dan adik cenderung jarang

menimbulkan persaingan dibandingkan anak yang memiliki jenis kelamin

yang sama. Jenis kelamin yang berbeda antara kakak adik lebih menunjukan

hubungan yang positif dibandingkan kakak adik yang memiliki jenis kelamin

yang sama.

3. Peran orangtua

4. Besarnya keluarga

Besarnya keluarga memengaruhi sering dan kuatnya rasa cemburu dan iri

hati. Cemburu lebih umum pada keluarga kecil dengan 2-3 anak dari pada

dalam keluarga besar dimana tidak ada anak yang menerima perhatian lebih

besar dari orangtua.

5. Umur

Jarak kelahiran anak dan usia anak berpengaruh terhadap munculnya sibling

rivalry.

6. Posisi Anak

Sibling rivalry cenderung terjadi anatara anak pertama dengan anak kedua

dibandingkan dengan anak terakhir.

7. Sosial Budaya

Contohnya kebudayaan masyarakat Bali yang percaya terhadap patrinealisme,

dimana masyarakat percaya bahwa laki-laki menjadi panutan di suatu daerah,

Page 32: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

17

sehingga terjadi perbedaan antara perempuan dan laki-laki. Misalnya sebuah

keluarga memiliki anak laki-laki dan perempuan, maka orangtua akan lebih

memperhatikan anak laki-laki dari pada anak perempuan, sehingga timbul

sibling rivalry antara saudara perempuan dan laki-laki.

Hal yang perlu diperhatiakan orangtua untuk mengatasi sibling rivalry,

sehingga anak dapat bergaul dengan baik, antara lain:

1) Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.

2) Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.

3) Membuat anak-anak mampu bekerjasama dari pada bersaing antara satu sama

lain.

4) Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak.

5) Mengajarkan anak cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari satu

sama lain.

6) Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak

sehingga adil bagi anak satu dengan yang lain berbeda.

7) Orang tua tidak perlu langsung campur tangan, kecuali saat tanda-tanda akan

kekerasan fisik.

8) Orangtua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu

sama lain.

9) Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari prilaku orangtua

sehari-hari adalah cara pendidikan anak-anak yang paling bagus untuk

menghindari sibling rivalry.

Page 33: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

18

4. Tanda-Tanda Sibling Rivalry

Tanda-tanda dari perilaku anak yang mengalami sibling rivalry, yaitu:

1) Melakukan kekerasan, baik secara fisik maupun psikis, seperti memukul adik

atau kakaknya, mendorong anak lain dari pangkuan ibunya, memahami secara

verbal atau melakukan penghinaan.

2) Regresi pada anak yang lebih tua seperti menunjukan perilaku perkembangan

sebelumnya, misal kembali mengompol atau meminta botol susu.

3) Displacement, anak mengalami perubahan penampilan disekolah, misalnya

menunjukan perilaku yang buruk di sekolah.

4) Anak mengalami gangguan dalam tidur dan terjadi perubahan dalam pola

tidurnya.

5) Anak mengalami depresi atau menderita kegelisahan akan perpisahan.

5. Dampak Sibling Rivalry

Pengaruh dari Sibling Rivalry dapat berdampak pada anak, orangtua dan

masyarakat secara tidak langsung. Efek dari perilaku ini merupakan dampak

jangka panjang pada anak maupun masyarakat saat anak menjadi bagian dalam

masyarakat, antara lain:

1) Anak

Dampak pada anak ada dua hal yang utama, pertama, anak dapat tumbuh

sangat agresif, karena perilaku persaingan agresif yang berlangsung lama pada

awal masa kanak-kanak dimana pada tahap ini konsep diri mulai terbentuk.

Dampak kedua adanya Sibling Rivalry, yaitu anak menjadi rendah diri, karena

anak yang merasa gagal dalam merebut cinta kasih dari orangtua dan bila hal ini

Page 34: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

19

terjadi secara berulang-ulang akan menimbulkan perasaan kecewa dan hilang

kepercayaan dirinya. Anak tumbuh menjadi individu yang sulit beradaptasi

terhadap krisis yang ditemui pada tahap perkembangan selanjutnya, terutama pada

masa penuh krisis seperti pada masa adolence.

2) Orang tua

Orang tua dapat menjadi stress dengan tingkah laku yang ditunjukan anak-

anak dengan sibling rivalry.

3) Masyarakat

Anak yang tumbuh menjadi dewasa dengan kepribadian yang terbentuk

dari dampak negarif Sibling Rivalry yaitu, perilaku psikologis merusak dapat

berupa prilaku agresif atau prilaku kriminal tertentu yang mengganggu

masyarakat (16).

6. Segi Negatif Sibling Rivalry

Pada setiap persaingan, perselisihan dan pertengkaran tentunya efek

negatif akan terlihat menonjol. apalagi jika terjadi pertengkaran kmudia orang tua

marah dan menyalahkan salah seorang anak. Dalam hal ini dampakny adalah

sebagai berikut :

1) Anak merasa tidak meiliki harga diri dimata orang tuanya karena merasa terus

menerus disalahkan.

2) anak tdak pernah emngetahui mana yang benar.

3) kakak akan menyimpan dendam pada adik akrena orang tua selalu membela

adiknya.

Page 35: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

20

4) ada rasa dendam dan kebencian terhadap saudaranya yang bisa terus tertanam

hingga mereka dewasa.

5) jika terjadi perkelahian adik biasanya mengandalkan tangisan untuk mengadu

kepada ibu dan meminta pembelaan darinya.

7. Segi Positif Sibling Rivalry

Sibling rivalry mempunyai pengertian yang negatif tetapi ada segi

positifnya, antara lain ;

1) Mendorong anak untuk mengatasi perbedaan dengan mengembangkan

beberapa keterampilan penting.

Cara cepat untuk berkompromi dan bernegosiasi.Mengontrol dorongan untuk

bertindak agresif.

8. Mengatasi Sibling Rivalry

Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasi sibling

rivalry agar anak bergaul dengan baik yaitu;

1) Tidak membandingkan antara anak satu dengan yang lainnya.

2) Membarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.

3) Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak anda.

4) Membuat anak mampu bekerja sama dari apada bersaing antara satu sama

lain.

5) Memberika perhatian setiap waktu atau pola lain konflik biasa terjadi.

6) Mengajarkan anak – anak cara positif untuk mendapatkan perhatian satu sama

lain.

Page 36: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

21

7) Bersikap adil sangat penting tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak,

sehingga adil bagi anak satu dengan anak yang lain berbeda.

8) Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.

9) Menyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan

mereka sendiri.

10) Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali tanda tanda akan

kekerasan fisik.

11) orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-anak bukn

untuk anak-anak.

12) orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu

sama lain (17).

2.2.2. Balita

1. Pengertian Balita

Balita merupakan anak yang berusia diatas satu tahun atau biasa juga

disebut dengan bayi di bawah 5 tahun. Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia (2014) seorang anak dikatakan balita apabila anak berusia 12 bulan

sampai dengan 59 bulan. Price dan Gwin mengatakan bahwa seorang anak dari

usia 1 sampai 3 tahun disebut batita atau toddler dan anak usia 3 sampai 5 tahun

disebut dengan usia pra sekolah atau preschool child. Usia balita merupakan

sebuah periode penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan seorang

anak

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan balita merupakan

usia dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Proses

Page 37: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

22

pertumbuhan dan perkembangan setiap individu berbeda-beda, bisa cepat maupun

lambat tergantung dari beberapa faktor diantaranya herediter, lingkungan, budaya

dalam lingkungan, sosial ekonomi, iklim atau cuaca, nutrisi dan lain-lain (16).

2. Karakteristik Balita

Karakteristik balita dibagi menjadi dua yaitu:

1) Anak usia 1-3 tahun Usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif artinya anak

menerima makanan yang disediakan orang tuanya. Pertumbuhan usia balita

lebih besar dari usia prasekolah, sehingga diperlukan jumlah makanan yang

relatif besar. Perut yang lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang

mampu diterimanya dalam sekali makan lebih kecil bila dibandingkan dengan

anak yang usianya lebih besar oleh sebab itu, pola makan yang diberikan

adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.

2) Anak usia prasekolah (3-5 tahun) Usia 3-5 tahun anak menjadi konsumen

aktif. Anak sudah mulai memilih makanan yang disukainya. Pada usia ini

berat badan anak cenderung mengalami penurunan, disebabkan karena anak

beraktivitas lebih banyak dan mulai memilih maupun menolak makanan yang

disediakan orang tuanya (16).

2.2.3. Pola Asuh Orang Tua

1. Defenisi Pola Asuh

Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia, pola berarti corak, model, system, cara kerja, bentuk (struktur)

yang tetap. Sedangkan kata asuh memiliki arti menjaga ( merawat dan mendidik)

Page 38: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

23

anak kecil, membimbing (membantu, melatih, dan sebagainya), dan memimpin

(mengeplai dan menyelenggarakan) satu badan atau lembaga.

Menurut pandangan para ahli psikologi dan sosiologi mengenai pola asuh

yaitu, pola asuh dalam pandangan Singgih D Gunarsa sebagai gambaran yang

dipakai orang tua untuk mengasuh (merawat, menjaga, mendidik) anak.

Sedangkan Chabib Thoha, pola asuh adalah suatu cara terbaik yang dapat

ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dan rasa tanggung

jawab kepada anak. Tetapi ahli lain memberikan pandangan lain, seperti Sam

Vakin mengutarakan pola asuh sebagai “ parenting is interaction between

parents’s and children during their care”.

Pola asuh orang tua adalah suatu keseluruhan interaksi orang tua dan anak,

dimana orang tua yang memberikan dorongan bagi anak dengan mengubah

tingkah laku, pengetahuan, dan nilai-nilai yang dianggap paling tepat bagi orang

tua agar anak bias mandiri, tumbuh serta berkembang secara sehat dan optimal,

memiliki rasa percaya diri, memiliki sifat rasa ingin tahu, bersahabat, dan

berorientasi untuk sukses (18).

2. Jenis-jenis Pola Asuh

Pola asuh orang tua dibedakan menjadi 3 jenis yaitu sebagai berikut :

1) Pola Asuh Otoriter (Authoritarian parenting)

Pola asuh otoriter adalah pola asuh orang tua yang lebih mengutamakan

membentuk kepribadian anak dengan cara menetapkan standar mutlak harus

dituruti, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman.

Page 39: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

24

2) Pola Asuh Permisif

Pola asuh Permisif adalah pola asuh orang tua yang lebih mengutamakan

membentuk kepribadian anak dengan cara memberikan pengawasan yang sangat

longgar dan memberikan pengawasan yang sangat longgar dan memberikan

kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang

cukup darinya. Adapun kecenderungan orang tua tidak menegur atau

memperingatkan anak apabila sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan

yang diberikan oleh mereka. Sifat sikap yang dimiliki orang tua adalah hangat

sehingga sering kali di sukai oleh anak.

3) Pola asuh demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh orang tua yang menerapkan

perlakuan kepada anak dalam rangka membentuk kepribadian anak dengan cara

memprioritaskan kepentingan anak yang bersikap rasional atau pemikiran-

pemikiran (18).

Menurut Rofi’ah.S, jenis pola asuh adalah demokratis, otoriter dan

permisif adalah sebagai berikut :

a. Pola asuh demokratis yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi

tidak ragu-ragu mengendalikan mereka.

b. Pola asuh otoriter cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti

biasanya disertai dengan ancaman.

c. Pola asuh permisif atau pemanja biasanya memberikan pengawasan yang

sangat longgar hal ini akan memberi dampak sibling rivalry.

Page 40: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

25

4) Pola asuh situasional

Gaya pengasuhan dimana orang tua sangat terlibat dengan anak, tidak

terlalu menuntut dan mengontrol. Orang tua dengan pengasuhan ini membiarkan

anak melakukan sesuka hati. Anak yang diasuh orang tua seperti ini akan menjadi

pribadi yang tidak dewasa, manja melakukan pelanggaran karena mereka kurang

mampu menyadari sebuah peraturan dan kesulitan dalam berhubungan baik

dengan teman sebaya (7).

3. Tahap Perkembangan Pola Asuh

Segala proses selalu dibuat bertahap tidak terkecuali pendidikan. Langakh-

langak yang bertahap ini berpengaruh besar terhadap jiwa anak. Dengan bertahap,

anak akan mudah menerima dan merespon hal-hal baru. Seperti halnya juga

dengan mengasuh anak tidak semudah seperti membalikan telapak tangan.

Langkah-langkah dalam mengasuh anak yang sesuai dengan tahap perkembangan

yaitu:

1) Sejak lahir sampai 1 tahun

Dalam kandungan, anak hidup serba teratur, hangat dan perlu

perlindungan. Setelah dilahirkan, anak sepenuhnya bergantung terutama pada ibu.

Pencapaian pada tahap ini untuk mengembangkan rasa percaya pada

lingkungannya. Bila rasa percayanya tidak dapat, maka timbul rasa tak aman, rasa

ketakutan dan kecemasan. Bayi belum bias bercakap-cakap untuk menyampaikan

keinginannya, ia menangis untuk menarik perhatian orang lain. Tangisannya

menunjukan bahwa bayi membutuhkan bantuan.

Page 41: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

26

2) Usia 1-3 tahun

Pada tahap ini umumnya anak sudah dapat berjalan. Ia mulai menyadari

bahwa gerakan badannya dapat diataur sendiri, dikuasai, dan digunakan untuk

suatu maksud. Tahap ini merupakan tahap pembentukan kepercayaan diri. Pada

tahap ini, akan tertanam dalam diri anak perasaan otonomi diri, makan sendiri,

pakai baju sendiri, dan lainnya. Orang tua hendaknya mendorong agar anak dapat

bergerak bebas, menghargai dan meyakinkan kemampuannya.

3) Usia 3-6 tahun ( prasekolah)

Anak bersifat ingin tahu, banyak bertanya dan meniru kegiatan sekitarnya,

melibatkan diri dalam kegiatan bersama dan menunjukan inisiatif untuk

mengerjakan sesuatu tetapi tidak mementingkan hasilnya, mulai melihat adanya

perbedaan jenis kelamin kadang-kadang terpaku pada alat kelaminya sendiri.

Pada tahap ini ayah memiliki peran penting bagi anak. Anak laki-laki

merasa lebih saying pada ibunya dan anak perempuan lebih sayang pada ayahnya.

Melalui peristiwa ini anak dapat mengalami perasaan sayang, bensi, iri hati,

bersaing, memiliki dan lainnya. Ia dapat pula mengalami perasaan takut dan

cemas. Pada masa ini ,kerjasama orang tua sangat penting.

4) Usia 6-12 tahun

Pada usia ini teman sangat penting dan keterampilan social anak semakin

berkembang. Hubungan anak menjadi lebih baik dalam berteman, anak juga muda

mendapati teman baru dan menjaga hubungan pertemanan yang sudah ada. Pada

tahap ini anak mulai melawan orang tuanya, menjadi suka berargumentasi dan

tidak suka melakukan pekerjaan rumah.sebagai orang tua perlu secara bijaksana

Page 42: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

27

menjelaskan pada anak mengenai tugas dan tanggung jawabnya. Keberhasilan

pada masa kanak-kanak akan terlihat jika anak dapat berkarya dan produktif di

kemudian hari.

5) Usia 12-18 tahun

Usia 12 sampai 18 tahun dinakan sebagai masa remaja. Di dalam masa ini

pembentukan identitas diri sebagai salah satu tugas utama, sehingga saat masa remaja

selesai sudah terbentuk identitas diri yang mantap. Saat usia ini pula sebagai masa

pembentukan identitas diri, sehingga sering muncul pertanyaan dalam benaknya,

seperti “siapakah saya?” dan kemanakah arah hidup saya?” bila masa remaja telah

berakhir dan pertanyaan itu tidak dapat di jawab dan diselesaikan dengan baik maka

bias menimbulkan adanya “krisisi identitas” dengan dampak dapat menimbulkan

kebingungan dan kekacauan identitas diri (18).

4. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh

Selain peran keluarga dalam pengasuhan anak, adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi pola asuh. Menurut Mussen dikutip Marcelina, ada beberapa

faktor yang mempengaruhi pola asuh yaitu:

1) Lingkungan Tempat Tinggal

Salah satu faktor yang mempengaruhi pola asuh adalah lingkungan tempat

tinggal. Perbedaan keluarga yang tinggal di kota besar dengan keluarga yang

tinggal di pedesaan berbeda dengan gaya pengasuhannya. Keluarga yang

tinggal dikota besar memiliki kekhawatiran yang besar ketika anaknya keluar

rumah, dan pergi dengan sendirian sebaliknya yang tinggal di desa tidak

Page 43: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

28

memiliki kekhawatiran yang besar jika anaknya keluar rumah dengan

sendirian.

2) Sub Kultur Budaya

Sub kultur budaya juga termasuk dalam faktor yang mempengaruhi pola asuh.

Dalam setiap budaya pola asuh yang diterapkan berbeda-beda,misalkan ketika

disuatu budaya anak diperkenankan berargumen tentang aturan-aturan yang

ditetapkan orang tua, tetapi hal tersebut tidak berlaku untuk semua budaya.

3) Status Sosial Ekonomi

Keluarga yang memiliki status sosial yang berbeda juga menerapkan pola

asuh yang berbeda juga (11).

5. Konflik Orang Tua

Ketika bayi sudah lahir dan mengalami perkembangan di luar tubuh ibu,

salah satu konflik yang permulaan muncul dalam hubungan orang tuadengan anak

adalah konflik pada masa penyapihan (weaning Conflict), biasanya setelah usia

anak satu tahun. Proses penyapihan mulai dialami anak oleh karena kehamilan

bayi berikutnya, atau karena anak dianggap sudah berada pada usia yang cukup

untuk mulai mengalami perpisahan sementara pada ibu nya. Pada masa ini, anak

yang di sapih sebenarnya masih menghendaki adil orang tua ( parent investment)

yang lebih besar pada dirinya. Karena kemampuannya masih terbatas, anak

menggunakan cara tertentu sebagai upaya memperoleh andil orang tua bagi

dirinya, misalnya temper tantrum. Pada saat anak menyadari bahwa kasih sayang

orang tua terhadap dirinya mulai terancam , misalnya kehadiran adik, anak akan

berupaya membesar-besarkan kebutuhannya, bersikap seolah-olah masih berusia

Page 44: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

29

lebih mudah, dan berpura-pura tertekan. Cara- cara tersebut dilakukan sebagai

upaya untuk mempeoleh perhatian yang lebih dari orang tua.

Pada perkembangan berikutnya, yang banyak mendapatkan perhatian

dalam pengkajian konflik orang tua adalah anak menginjak usia dua tahun (

toddler). Pada masa tersebut anak mulai banyak mengalami perkembangan dan

keterampilan bahasa dan motoric, dan mulai banyak mengalami masalah perilaku.

Perilaku ekternalisasi dan agresi merupakan masalah prilaku yang banyak

mendapatkan perhatian pada masa perkembangan ini (19).

6. Peran Keluarga Dalam Pengasuhan Anak

Peran keluarga begitu penting bagi pertumbuhan dan perkembangan

kepribadian anak, baik perkembangan sosial, budaya dan agama. Adapun

beberapa peran keluarga dalam pengasuhan anak adalah sebagai berikut:

1) Ketika mengasuh anak dari kandungan, setelah lahir dan dewasa memberikan

mimbingan kasih sayang sepenuhnya dengan tuntutan agama dan memberikan

pendidikan agama misalnya dari hal yang terkecil bagaimana bersikap sopan

kepada yang lebih tua.

2) Membimbing anak dengan kesabaran dan ketulusan hati akan menghantarkan

kesuksesan anak. Dimana ketika orang tua memberikan pengasuhan dengan

sabar secara tidak langsung orang tua memupukkan kedalam diri anak tentang

kesabaran. Ketika diri seseorang tertanam kesabaran maka akan mampu

mengendalikan diri, berbuat baik untuk kehidupannya dan dapat menjalin

hubungan yang baik dengan individu lainnya (1).

Page 45: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

30

7. Upaya Pola Asuh Orang Tua

Menurut Moh Shochid, upaya yang dilakukan dalam pola asuh adalah

sebagai berikut :

1) Perilaku yang patut dicontoh, artinya setiap perilakunya tidak sekadar

perilaku yang bersifat mekanik, tetapi harus didasarkan pada kesadaran

bahwa perilakunya akan dijadikan lahan peniruan dan edentifikasi bagi anak-

anaknya.

2) Kesadaran diri ini harus ditularkan pada anak-anak dengan mendorong

mereka agar perilaku kesehariannya taat kepada nilai-nilai moral. Oleh sebab

itu orang tua senantiasa membantuagar mampu melakukan observasi diri

melalui komunikasi dialogis, baik secara verbal maupun nonverbal tentang

perilaku taat moral.

3) Komunikasi dialogis yang terjadi antara orang tua dan anak-anaknya,

terutama yang berhubungan dengan upaya membantu mereka untuk

memecahkan permasalahan, berkenaan dengan nilai-nilai moral. Orang tua

telah mampu melakukan melakukan kontrol terhadap perilaku-perilaku ana-

anaknya agar mereka tetap memiliki dan meningkatkan nilai-nilai moral

sebagai dasar berperilaku yang berdisiplin diri.

4) Upaya selanjutnya untuk menyuburkan ketaatan anak-anak terhadap nilai-

nilai moral dapat diaktualisasikan dalam menata lingkungan fisik yang

disebut momen fisik. Hal ini dapat mendukung terciptanya iklim yang

mengundang anak berdialog terhadap nilai-nilai yang dikemasnya.

Page 46: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

31

5) Penataan lingkungan fisik yang melibatkan anak-anak dan berangkat dari

dunianya akan menjadikan anak semakin kokoh dalam kepemilikan terhadap

nilai-nilai moral dan semakin terundang untuk meningkatkannya.

6) Penataan lingkungan sosial anak dapat menghadirkan situasi kebersamaan

antara anak-anak dengan orang tua. Situasi kebersamaan merupakan syarat

utama penghayatan dan pertemuan makna antara orang tua dan anak-anak.

Pertemuan makna ini merupakan kulminasi dari penataan lingkungan sosial

yang berindikasikan penataan lingkungan pendidikan.

7) Penataan lingkungan pendidikan akan semakin bermakna bagi anak jika

mampu menghadirkan iklim yang menggelitik dan mendorong kejiwaannya

untuk mempelajari nilai menata suasana psikologis dalam keluarga.

8) Penataan suasana psikologis semakin kokoh jika nilai-nilai moral secara

transparan dijabarkan dan diterjemahkan menjadi tatanan sosial dan budaya

dalam kehidupan keluarga (1).

8. Dimensi Dalam Pola Asuh

Menurut Lestari, dimensi dalam pelaksanaan tugas pola asuh adalah

sebagai berikut :

1) Demandingness merupakan dimensi yang berkaitan dengan tuntutan-tuntutan

orang tua mengenai keinginan menjadikan anak sebagai bagian dari keluarga,

harapan tentang perilaku dewasa, disiplin, penyediaan supervisi dan upaya

menghadapi masaah perilaku.

Page 47: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

32

2) Responssivenes merupakan dimensi yang berkaitan dengan ketanggapan

orang tua dalam hal membimbing kepribadian anak, membentuk ketegasan

sikap, pengaturan diri dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan khusus (19).

9. Hubungan Pola Asuh Terhadap Sibling Rivalry

Pola asuh demokratis cenderung orang tua ingin yang terbaik untuk

anaknya dan memberikan asuhan, pendididkan, kebutuhan yang terbaik. Pola asuh

ini dapat menyebabkan anak mandiri, mempunyai kontrol diri, mempunyai

kepercayaan diri yang kuat, dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan

baik, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal – hal yang baru,

penurut, patuh dan berorientasi pada prestasi. Anak dengan pola asuh orang tua

yang demokratis dapat meminimalkan perilaku sibling rivalry anak usia toddler.

Pola asuh otoriter cenderung membatasi perilaku kasih sayang, sentuhan,

dan kedekatan emosi orang tua dengan anak sehingga antara orang tua dengan

anak seakan memiliki dinding pembatas. Ada keterkaitan antara faktor keluarga

dan tingkat kenakanan seorang anak.Keluarga yang tidak harmonis dapat

mengakibatkan kekurangnya kebersamaan dan interaksi antar keluarga ditambah

lagi dengan orangtua yang otoriter. Hal tersebut cenderung menghasilkan anak

yang bermasalah dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kualitas karakter

anak.

Pola asuh permisif ini orang tua justru merasa tidak peduli dan cenderung

memberi kesempatan serta kebebasan secara luas kepada anaknya. Biasanya pola

asuh permisif tidak membimbing anak ke pola perilaku yang disetujui secara

sosial dan tidak menggunakan hukuman. Orang tua membiarkan anak-anak

Page 48: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

33

meraba-raba dalam situasi yang terlalu sulit untuk ditanggulangi oleh mereka

sendiri tanpa bimbingan atau pengendalian. Anak sering tidak diberi batas-batas

atau kendali yang mengatur apa saja yang boleh dilakukan. Mereka diijinkan

untuk mengambil keputusan sendiri dan berbuat sekehendak mereka sendiri (20).

2.3. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah ada hubungan pola asuh orang tua

dengan kejadian Sibling Rivalry (kecemburuan terhadap saudara kandung) Pada

Usia Balita Di Desa Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019.

Page 49: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan bagian penelitian yang berisi uraian-uraian

tentang gambaran alur penelitian yang menggambarkan pola pikir peneliti dalam

melakukan penelitian yang lazim disebut paradigma penelitian (21). Penelitian ini

menggunakan desain penelitian yang bersifat survey analitik dengan pendekatan

cross sectional , yaitu untuk melihat “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan

Kejadian Sibling Rivalry (kecemburuan terhadap saudara kandung) Pada Anak

Usia Balita Di Desa Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019” .

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di Desa Labuhan Bakti Kecamatan Teupah

Selatan Kabupaten Simeulue Tahun 2019.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret Sampai dengan Agustus Tahun

2019, di mulai dari pengajuan judul, survey awal, pengumpukan data, serta

pengolahan data, dan penyusunan hasil penelitian.

3.3. Populasi Dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita 1-5 tahun dan

Page 50: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

35

lebih dari 1 anak, dengan jarak usia 2-4 tahun, di Desa Labuhan Bakti Kabupaten

Simeulue sebanyak sebanyak 32 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi. Sampel dilakukan dengan tehnik total populasi yaitu adalah Total

Populasi yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil

keseluruhan dari populasi sebanyak 32 orang.

3.4. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian mengenai “Hubungan Pola Asuh Orang Tua

Dengan Kejadian Sibling Rivalry (Kecemburuan Terhadap Saudara Kandung)

Pada Usia Balita di Desa Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019”

adalah sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.1. Kerangka Konsep

3.5. Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran

3.5.1. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah varibel operasional yang dilakukan peneliti

berdasarkan karakteristik yang diamati. Definisi operasional ini ditentukan

berdasarkan para meter ukuran dalam penelitian. Definisi operasional

mengungkapkan variabel dari sekala pengukuran masing – masing variabel.

Kejadian Sibling

Rivalry pada balita Pola Asuh orang

tua

Page 51: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

36

1. Variabel indepeden adalah pola asuh orang tua yaitu cara orang tua mengubah

tingkah laku, pengetahuan dan memberi aturan-aturan dan perlindungan dalam

keseharian anak, meliputi pola asuh demikratis, otoriter dan permisif.

2. Variabel dependent adalah Sibling Rivalry persaingan antara saudara kandung

dalam memperebutkan perhatian dan kasih sayang orang tua.

3.5.2. Aspek Pengukuran

Aspek pengukuran adalah aturan-aturan yang meliputi cara dan latar ukur

(instrument), hasil pengukuran, kategori dan skala ukur yang dipakai untuk

digunakan menilai suatu variabel.

Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Independen (X variabel) dan Dependen (Y

variabel).

No Variabel

Independen Alat Ukur

Jumlah

Pertanyaan Hasil Ukur Kategori

Skala

Ukur

1. Pola Asuh

orang tua

Kuesioner 20 Ya : 1

Tidak = 0

Setelah itu

mencoding dari

hasil nilai

tertinggi dalam

pola asuh ;

Demokratis

Otoriter

Permesif

3 = Baik

(14-20)

2 = Cukup

(7-13)

1 = Kurang

(1-6)

Nominal

Variabel

Dependen Alat Ukur

Jumlah

Pertanyaan Hasil Ukur Kategori

Skala

Ukur

2 Sibling

rivalry

Kuesioner 15 Mengalami

sibling rivalry

1-7

Tidak mengalami

sibling rivalry

8-15

0

1

Ordinal

Page 52: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

37

3.6. Metode Pengumpulan Data

3.6.1. Jenis Data

1. Data primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui

wawancara langsung kepada responden dengan berpedoman pada kuesioner

penelitian.

2. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang didapatkan dari Desa

Labuhan Bakti Kecamatan Teupah Selatan Kabupaten Simeulue.

3. Data tertier

Data tertier dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan seperti jurnal yang

dipublikasikan, misalnya WHO, SDKI, Riskesdas (21).

3.6.2. Teknik Pengumpulan Data

1. Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari responden dan

dikumpulkan melalui pengisian berupa kuesioner yang berisi identitas

responden, pertanyaan dan pernyataan untuk semua variabel independen dan

dependent.

2. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan dan di dokumentasikan

oleh pihak lain, data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan

mengambil data dari Desa Labuhan Bakti Kecamatan Teupah Selatan

Kabupaten Simeulue.

3. Data tertier adalah data riset yang sudah dipublikasikan secara resmi,

penelitian ini pengambilan data dari jurnal-jurnal yang telah di publikasikan.

Page 53: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

38

3.6.3. Uji Validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan keandalan atau

kesahihan suatu alat ukur dengan kata lain sejauhmana dari kacamata suatu alat

ukur dalam mengkur suatu data. pengujian yang dilakukan terhadap isi dari suatu

insturumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan

dalam suatu penelitian Uji validitas ini bertujuan untuk menguji Pola Asuh Orang

Tua Dengan Kejadian Sibling Rivalry suatu instrumen pengukuran dalam

melakukan fungsi ukurnya, agar data yang diperoleh sesuai dengan tujuan

diadakannya pengukuran tersebut. Validitas sebuah tes dapat diketahui dari hasil

pemikiran dan hasil pengalaman. Hal yang pertama akan diperoleh validitas logis

(logical validity) dan hal yang kedua diperoleh validitas empiris (empirical

validity). Dua hal inilah dijadikan dasar pengelompokkan validitas tes. Dalam

penelitian ini untuk uji validitasnya diambil 20 responden di Desa Senebuk

kecamatan Teupah Tengah Tahun 2019. Nilai r tabel untuk n = 20 adalah 0,444

jadi untuk nilai Corrected Item Total Correlation dibawah ini 0,444 dinyatakan

tidak valid dan dikeluarkan dari kuesioner untuk penelitian selanjutnya (21).

Tabel 3.2. Uji Validitas Pola Asuh Orang tua

Korelasi antara r hitung r tabel Keterangan Kesimpulan

1 0,687 0,444 rhitung>r tabel Valid

2 0,495 0,444 rhitung>r tabel Valid

3 0,687 0,444 rhitung>r tabel Valid

4 0,234 0,444 rhitung>r tabel Tidak Valid

5 0,233 0,444 rhitung>r tabel Tidak Valid

6 0,694 0,444 rhitung>r tabel Valid

7 0,715 0,444 rhitung>r tabel Valid

8 0,687 0,444 rhitung>r tabel Valid

9 0,575 0,444 rhitung>r tabel Valid

10 0,715 0,444 rhitung>r tabel Valid

Page 54: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

39

Korelasi antara r hitung r tabel Keterangan Kesimpulan

11 0,895 0,444 rhitung>r tabel Valid

12 0,895 0,444 rhitung>r tabel Valid

13 0,895 0,444 rhitung>r tabel Valid

14 0.741 0,444 rhitung>r tabel Valid

15 0.053 0,444 rhitung>r tabel Tidak Valid

16 0.778 0,444 rhitung>r tabel Valid

17 0.633 0,444 rhitung>r tabel Valid

18 0,591 0,444 rhitung>r tabel Valid

19 0,723 0,444 rhitung>r tabel Valid

20 0,118 0,444 rhitung>r tabel Tidak Valid

21 0.519 0,444 rhitung>r tabel Valid

22 0.723 0,444 rhitung>r tabel Valid

23 0,380 0,444 rhitung>r tabel Tidak Valid

24 0,718 0,444 rhitung>r tabel Valid

25 0,741 0,444 rhitung>r tabel Valid

Tabel 3.3. Uji Validitas Sibling rivalry

Korelasi antara r hitung r tabel Keterangan Kesimpulan

1 0,758 0,444 rhitung>r tabel Valid

2 0,695 0,444 rhitung>r tabel Valid

3 0,758 0,444 rhitung>r tabel Valid

4 0,018 0,444 rhitung>r tabel Tidak Valid

5 0,255 0,444 rhitung>r tabel Tidak Valid

6 0,772 0,444 rhitung>r tabel Valid

7 0,881 0,444 rhitung>r tabel Valid

8 0,341 0,444 rhitung>r tabel Tidak Valid

9 0,444 0,444 rhitung>r tabel Tidak Valid

10 0,881 0,444 rhitung>r tabel Valid

11 0,967 0,444 rhitung>r tabel Valid

12 0,967 0,444 rhitung>r tabel Valid

13 0,967 0,444 rhitung>r tabel Valid

14 0,962 0,444 rhitung>r tabel Valid

15 0,018 0,444 rhitung>r tabel Tidak Valid

16 0,967 0,444 rhitung>r tabel Valid

17 962 0,444 rhitung>r tabel Valid

18 967 0,444 rhitung>r tabel Valid

19 804 0,444 rhitung>r tabel Valid

20 804 0,444 rhitung>r tabel Valid

Page 55: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

40

2. Uji reabilitas

Reliabilitas ini mempersoalkan apakah tanggapan responden atau objek

terhadap tes tersebut sudah baik atau konsisten jika hasil pengukuran kedua

menunjukkan ketidak konsistenan maka hal ini akan menunjukkan bahwa hasil

ukur tes atau instrumen tersebut tidak dapat dipercaya atau tidak reliabel serta

tidak dapat digunakan sebagai ukuran untuk mengungkapkan ciri atau keadaan

sesungguhnya dari objek pengukuran. Menguji reliabilitas adalah dengan

menggunakan metode Cronbach Alpha. Standar yang digunakan dalam

menentukan reliabel dan tidaknya suatu instrumen penelitian umumnya adalah

perbandingan antara nilai r hitung di wakili dengan nilai alpha dengan r tabel pada

taraf keprcayaan 95% atau tingkat signifikan 5% tingkat reliabilitas dengan

metode Cronbach alpha diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai 1.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.929 .928 25

Reliability Statistics Sibling Rivalry

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.948 .947 20

3.7. Metode Pengolahan Data

Pada masa sekarang penggunaan aplikasi komputer dalam proses

pengolahan data sudah semakin mudah. Data yang terkumpul diolah dengan

komputerisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Page 56: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

41

1. Collecting

Mengumpulkan data yang berasal dari kuesioner, angket, maupun

observasi.

2. Checking

Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner atau lembar

observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan data

memberikan hasil yang valid dan realiabel; dan terhindar dari bias.

3. Coding

Pada langkah ini penulis melakukan pemberian kode pada variabel-

variabel yang diteliti, misalnya nama responden diubah menjadi nomor 1,2,3....42.

4. Tabulating

Untuk mempermudah pengolahan dan analisa data serta pengambilan

kesimpulan kemudian memasukkan ke dalam bentuk distribusi frekuensi.

5. Entering

Data Entry, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang

masih dalam bentuk “kode” (huruf atau angka) dimasukkan ke dalam program

komputer yang digunakan peneliti yaitu SPSS.

6. Data Processing

Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah

sesuai dengan kebutuhan dari penelitian.

Page 57: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

42

3.8. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan komputer dengan perangkat

lunak paket statistik SPSS untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dan

terikat.

3.8.1. Analisa univariat

Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan data yang dilakukan

pada tiap variabel dari hasil penelitian. Data yang terkumpul disajikan dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi.

3.8.2. Analisa bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen maka dilakukan uji statistik chi-square, pada

batas kemaknaan perhitungan statistikα (0,05). Apabila hasil perhitungan

menunjukan nilai ρ value < α (0,05) maka dikatakan (Ho) ditolak Ha diterima,

artinya kedua variabel secara statistik mempunyai hubungan yang signifikan.

Setelah diketahui distribusi frekuensi dari masing-masing variabel pada penelitian

ini maka analisis dilanjutkan pada tingkat bivariat dimana bertujuan untuk

mengetahui apakah ada hubungan antara variabel independent dengan variabel

dependent.

Page 58: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian

Desa Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue merupakan salah satu desa dari

19 yang terletak dikemukiman Batu Berlayar Kecamatan Teupah Selatan yang

berjarak 2 Km dari pusat kecamatan Luas wilayah desa dengan 1700 Ha yang

terbagi atas 5 Dusun yaitu Dusun tani jaya, Dusun kawat, Dusun Gudang, Dusun

Indah jaya dan dusun pusako Abadi.

4.1.1. Letak Geografis

Desa Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue, adapun batas-batas wilayahnya

sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Lautan

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Lautan

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa labuhan Bajau

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Blang Sebel.

4.1.2. Visi dan Misi Desa Labuhan Bakti

1. Visi

Terwujudnya sebagai Desa Labuhan Bakti yang mandiri dan berbasi

Produktivitas pertanian, perkebunan, nelayan dan meningkatkan pembangunan

infrastruktur untuk meningkatkan pembangunan sarana prasarana dan

membangun masyarakat cerdas sejahtera, serta menciptakan kerukunan hidup

bermasyarakat transparansi akuntable dan agamis.

Page 59: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

44

2. Misi

1) Meningkatkan pembangunan hasil pertanian dengan membangun sarana

pertanian yang dapat mendorong hasil peroduksi perkebunan yang unggul.

2) Meningkatkan pembangunan fisik dibidang infrastruktur untuk

meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana.

3) Meningkatkan pembangunan dibidang pendidikan untuk mendorong

peningkatan sumber daya manusia agar memiliki kecerdasan dan daya

saingyang lebih baik.

4) Meningkatkan pembangunan ekonomi dan mendorong semakin tumbuh

dan berkembangnya pembangunan dibidang perkebunan dalam arti luas,

industry dan perdagangan.,

5) Menciptakan tat kelola pemerintah yang baik berdasarkan demokratis,

transparansi dan akunbilitas, penegakan hukum,berkeadilan, kesetaraan

gender dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat sesuai tuntutan

syariat islam.

Page 60: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

45

4.1.3. Struktur Organisasi

Gambar 4.1. Struktur Organisasi

4.2. Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai hubungan pola

asuh orang tua dengan kejadian sibling rivalry pada usia balita di Desa Labuhan

Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019.

BPD

SEKETARIS DESA

KARMAN

KEPALA DESA

ROSLAN

LEMBAGA

KEMASYARAKATAN DAN

LEMBAGA ADAT

KAUR PENY.

PROGRAM

SAFRIANI MR

KAUR

KEUANGAN

WIRA MUSTIKA

KAUR UMUM

HERMAN

SYAPUTRA,

A.md

KASI PEMERINTAHAN

ANTON AMONDAYA,

Amk

KA.

SIPEMBANGUNAN

FURKANUDIN, S.Pd

KASI SOSIAL KEMASYARAKATAN

YUNITA SOFYA, A.md

KEPALA DUSUN

TANI JAYA

ERLAN SONI

KEP DUSUN

KAWAT

BASIRUDDIN

KEP DUSUN

GUDANG

ARSANUDIN

KEP DUSUN

INDAJAYA

BAIHAKI

KEP DUSUN

PUSAKO ABADI

LAMUDIN

Page 61: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

46

4.2.1. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian terdapat karakteristik responden dapat dilihat

tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Umur, Paritas, Pendidikan, Pekerjaan, Usia

Balita, Usia Adik di Desa Labuahan Bakti Kecamatan Teupah Selatan Tahun

2019.

Karakteristik Responden Jumlah

F %

Usia Ibu

<20 tahun 5 15,6

20-31 tahun 27 84,4

Total 32 100

Paritas

Multipara 28 87,5

Grande Multipara 4 12,5

Total 32 100

Pendidikan

SD 4 12,5

SMP 12 37,5

SMA 13 40,6

PT 3 9,4

Total 32 100

Pekerjaan

Bekerja 22 68.8

Tidak bekerja 10 31.3

Total 32 100

Usia Balita

1-2 tahun 6 18,8

2-5 tahun 26 81,3

Total 32 100

Usia Adik

1-2 tahun 25 78,1

2-5 tahun 7 21,9

Total 32 100

Page 62: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

47

4.2.2. Analisa Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari

suatu jawaban responden terhadap variabel berdasarkan masalah penelitian yang

dituangkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel-tabel distribusi yang

diperoleh adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua Desa Labuhan Bakti

Kabupaten Simeulue Tahun 2019.

No. Pola Asuh Jumlah

F %

1 Baik 5 15.6

2 Cukup 19 59.4

3 Kurang 8 25.0

Total 32 100

Berdasarkan tabel 4.1. penelitian menunjukkan bahwa dari 32 responden,

di Desa Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue mayoritas pola asuh orang tua

katagori cukup sebanyak 19 responden (59.4%), dan minoritas pola asuh orang

tua katagori baik sebanyak 5 responden (15.6%).

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Sibling Rivalry Pada Balita di Desa Labuhan

Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019.

No. Sibling Rivalry Jumlah

F %

1 Mengalami 22 68.7

2 tidak mengalami 10 31.3

Total 32 100

Berdasarkan tabel 4.2. diketahui bahwa dari 32 responden di Desa

Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue mayoritas anak yang mengalami sibling

rivalry sebanyak 22 responden (68.7%), dan minoritas anak yang tidak mengalami

sibling rivalry sebanyak 10 responden (31.3%).

Page 63: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

48

4.2.3. Analisa Bivariat

Analisis Bivariat adalah uji statistik yang dipergunakan untuk menganalisa

hubungan antara variabel independen (pola asuh) dengan variabel dependen

(sibling rivalry) sebagai berikut:

Tabel 4.3. Tabulasi Silang Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

Rivalry (Kecemburuan Terhadap Saudara Kandung) Pada Anak Usia Balita di

Desa Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019”

No Pola Asuh

Sibling Rivalry

Jumlah Asymp.

Sig Mengalami Tidak

mengalami

f % f % F %

1 Baik 1 3.1 4 11,1113,11,7 12.5 5 15.6 0.037

2 Cukup 15 46.9 4 12.5 19 59.4

3 Kurang 6 18.8 2 6.3 8 25,0

Total 22 68.8 10 31.2 32 100

Berdasarkan tabel 4.3. menunjukkan bahwa adanya hubungan pola asuh

orangtua dengan kejadian sibling rivalry dari 32 responden terdapat pola asuh

baik sebanyak 5 orang (15,6) yang mengalami sibling rivalry sebanyak 1 orang

(3,1), pola asuh orangtua cukup sebanyak 19 orang (59,4) yang mengalami

sibling rivalry sebanyak 15 orang (46,9) dan pola asuh orangtua kurang sebanyak

8 orang (25,0) yang mengalami sibling rivalry sebanyak 6 orang (18,8).

Hasil uji statistik Chi-Square antara variabel pola asuh dan Kejadian

Sibling Rivalry nilai p value 0,037 dimana nilai p value < α = 0.05 ( Ha ) diterima,

artinya ada Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling Rivalry

(Kecemburuan Terhadap Saudara Kandung) Pada Anak Usia Balita di Desa

Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019.

Page 64: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

49

4.3. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pola asuh orang tua dengan

kejadian sibling rivalry pada anak usia balita di desa labuhan bakti kabupaten

simeulue tahun 2019, maka yang akan menjadi pembahasan adalah sebagai

berikut:

4.3.1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling Rivalry

Pada Anak Usia Balita Di Desa Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue

Tahun 2019.

Berdasarkan tabel 4.3. menunjukkan bahwa adanya hubungan pola asuh

orangtua dengan kejadian sibling rivalry dari 32 responden terdapat pola asuh

baik sebanyak 5 orang (15,6) yang mengalami sibling rivalry sebanyak 1 orang

(3,1), pola asuh orangtua cukup sebanyak 19 orang (59,4) yang mengalami

sibling rivalry sebanyak 15 orang (46,9) dan pola asuh orangtua kurang sebanyak

8 orang (25,0) yang mengalami sibling rivalry sebanyak 6 orang (18,8).

Hasil uji statistik Chi-Square antara variabel pola asuh dan Kejadian

Sibling Rivalry nilai p value 0,037 dimana nilai p value < α = 0.05 ( Ha ) diterima,

artinya ada hubungan dengan Pola Asuh Responden Tua Dengan Kejadian Sibling

Rivalry (Kecemburuan Terhadap Saudara Kandung) Pada Usia Balita di Desa

Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Dinengsih,

Melly Agustina mengenai Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dan

Pengetahuan Ibu Terhadap Sibling Rivalry Pada Anak Usia 3-5 Tahun di TK

Aisyiah Bantul Yogyakarta Tahun 2017 dengan hasil penelitian menunjukkan

bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua dan pengetahuan ibu terhadap

Page 65: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

50

kejadian sibling rivalry dengan pola asuh (p=0,001) dan pengetahuan ibu

(p=0,002).

Penelitian yang dilakukan oleh Zuhrotun Nisa, Lilis Maghfuroh, Supanik

mengenai Hubungan Sikap Orang Tua Dengan Kejadian Sibling Rivalry pada

Anak Usia Toddler di Desa Gendong Kulon Babat Lamongan Tahun 2010. Hasil

penelitian menunjukkan sikap orang tua pada kategori baik yaitu sebanyak 16

orang (72,7%) kemudian kategori buruk sebanyak 6 orang tua (27,3%). sibling

rivalry tidak terjadi sebanyak 16 anak (72,7%), hampir setengah terjadi sibling

rivalry sebanyak 6 anak (27,3%). Sedangkan dari hasil pengujian statistik di

peroleh hasil X²= 5,712 df= 1 dengan tingkat signifikansi 0,017. Kesimpulan

penelitian ini adalah terdapat hubungan antara sikap orang tua dengan kejadian

sibling rivalry pada anak usia toddler, oleh karena itu perawat perlu memberikan

penyuluhan kepada orang tua tentang bagaimana cara mencegah terjadinya Sibling

Sivalry.

Sibling rivalry adalah perasaan cemburu, persaingan yang biasa dialami

oleh seorang anak terhadap kelahiran saudara kandungnya, Sibling Rivalry ini

terjadi karena anak sudah merasa tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua

dan menganggap saudara kandungnya sebagai saingan dalam mendapatkan kasih

sayang dari orang tua. Kenyataan banyak anak yang belum bisa menerima dengan

kedatangan seorang saudara kandungnya baik selama kehamilan maupun setelah

kelahiran.

Page 66: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

51

Pola asuh orang tua merupakan perlakuan orang tua dalam interaksi dan

cara orang tua memperhatikan keinginan anak. Kekuasaan atau cara yang

digunakan orangtua cenderung mengarah pada pola asuh yang diterapkan.

Menurut asumsi peneliti, dari penelitian yang dilakukan bahwa adanya

pola asuh orang tua cukup sebanyak 19 orang, yang mengalami sibling rivalry

sebanyak 15 orang, hal ini di pengaruhi oleh beberapa hal bahwa fenomena yang

terjadi dilokasi penelitian mempengaruhi terjadinya kejadian sibling rivalry dalam

menyiapkan seorang anak untuk menjadi kakak, sehingga pola asuh orang tua

akan memiliki peran utama dalam menyiapkan kakak sebelum kelahiran adiknya.

perasaan cemburu yang dialami seorang anak terhadap saudara kandungnya

terjadi karena anak merasa sudah tidak mendapatkan kasih sayang dari kedua

orang tuanya, sebagai orang tua sebaiknya tidak membedakan perhatian kepada

anak, hal itu kurang baik karena akan menimbulkan Sibling Rivalry pada anaknya.

Sebaiknya dalam memberikan pola asuh terhadap anaknya orang tua hendaknya

berlaku demokratis yang memperioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak

ragu – ragu mengendalikan mereka terhadap semua anak.

Page 67: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji chi-square yang telah

dilakukan oleh penulis mengenai hubungan pola asuh orangtua dengan kejadian

sibling rivalry (kecemburuan terhadap saudara kandung) pada usia balita di Desa

Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019, maka peneliti mengambil

kesimpulan yaitu:

1. Pola asuh orangtua di Desa Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue mayoritas

pola asuh orang tua katagori cukup sebanyak 19 responden (59.4%), dan

minoritas pola asuh orang tua katagori baik sebanyak 5 responden (15.6%).

2. Balita yang mengalami sibling rivalry di Desa Labuhan Bakti Kabupaten

Simeulue mayoritas balita yang mengalami sibling rivalry sebanyak 22

responden (68,7%), dan minoritas balita yang tidak mengalami sibling rivalry

sebanyak 10 responden (31.3%).

3. Ada Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling Rivalry

(Kecemburuan Terhadap Saudara Kandung) Pada Usia Balita di Desa

Labuhan Bakti Kabupaten Simeulue Tahun 2019, dilihat dari hasil uji chi-

square diperoleh hasil dari signifikan = 0,037 < 0,05.

Page 68: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

53

5.2. Saran

5.2.1. Bagi Responden

Agar ibu yang memiliki balita dapat melakukan langkah pencegahan

terjadinya sibling rivalry yang tinggi, orang tua yang mencari informasi dan

bantuan kesehatan mengenai perkembangan psikologi anak sehingga sibling

rivalry dapat segera teratasi dengan semaksimal mungkin sehingga hal-hal

negative pada sibling rivalry tidak terbawa sampai anak dewasa.

5.2.2. Bagi Tempat Penelitian

Agar perangkat desa bekerjasama dengan puskesmas dan dapat

memberikan penyuluhan di desa setempat dengan upaya bagaimana caranya

mengatasi terjadinya sibling rivalry.

5.2.3. Institusi Pendidikan

Agar dapat bermanfaat bagi mahasiswa di jadikan sebagai tambahan

referensi atau buku bacaan di perpustakaan Institusi Kesehatan Helvetia Medan.

5.2.2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi

untuk peneliti selanjutnya sehingga diharapkan dapat mengembangkan penelitian

ini dengan lebih luas agar diperoleh hasil yang lebih optimal mengenai Hubungan

Pola Asuh Responden Tua Dengan Kejadian Sibling Rivalry (Kecemburuan

Terhadap Saudara Kandung) Pada Usia Balita.

Page 69: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

54

DAFTAR PUSTAKA

1. Moh shochib. Pola Asuh Orang Tua. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 2018.

2. Andina Vita Susanto. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta:

Pustaka Baru Fresh; 2018.

3. Rabiatul A. Pola Asuh Orang Tua dan Implikasinya Terhadap Pendidikan

Anak. J Pendidik Kewarganegaraan. 2017;7(1):33–48.

4. Sujono SR. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu;

2010.

5. Titiek Idayanti. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Sibling Rivalry

Pada Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun). Keperawatan dan Kebidanan –

Stikes Dian Husada Mojokerto. 2017;81–6.

6. Dinengsih S, Agustina M. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dan

Pengetahuan Ibu Terhadap Sibling Rivalry Pada Anak Usia 3-5 Tahun Di

Tk Aisyiah Bantul Yogyakarta Tahun 2017. 2018;4:1–8.

7. Siti Rofi’ah. Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling Rivalry pada

anak usia 1-5. J Ilmu Kebidanan. 2013;I:152–9.

8. Rahmawati. Hubungan antara Sibling Rivalry dengan Kemampuan

Penyesuaian Sosial Anak Usia Sekolah di SDN Cireundeu III. 2013;1.

9. Irawati Ervina. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya

Siblling Rivalry Pada Balita. Univ Ubudiyah Indones. 2014;97.

10. Timur Z. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian sibling rivalry

di Wilayah Kerja Puskesmas Jetis. 2018;

11. Afrianda Laila Hanum. Faktor dominan pada kejadian Sibling Rivalry pada

Anak Usia Prasekolah. Sun. 2015;2(2):14–20.

12. Dwi Purnamasari. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Kejadian

Sibling Rivalry pada Usia Balita. J Kesehat. 2014;V:182–8.

13. Marmi. Asuhan Kebidanan Masa Nifas Preperium care. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar; 2012.

14. Pulungan DR. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Sibling Rivalry Pada

Balita di Puskesmas Selesei Kabupaten Langkat. 2017;1(2):163–74.

15. Nugroho D. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Askeb 3. Yogyakarta:

Nuha Medika; 2014.

16. Armini Ni Wayam. Asuhan Kebidanan Neonatus,Bayi,Balita & Anak

Prasekolah. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSETt; 2017.

17. Asri Y. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta Timur: CV. Trans

Info Media; 2016.

18. Al. Tridhonanto. Mengembangkan Pola Asuh Demokratis. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo; 2014.

19. Lestari S. Psikologi Keluarga. Jakarta: Kharisma Putra Utama; 2016.

20. Indanah. Sibling Rivalry Pada Anak Usia Todler. Univ Res Colloq.

2017;257–66.

21. Muhammad I. Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan. Medan; 2016.

Page 70: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

55

LEMBAR KUESIONER

No. Responden :

A. Identitas Responden :

Umur Ibu :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Jumlah Anak :

Usia Balita :

Usia Adik :

B. Pola Asuh :

petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√) pada pilihan jawaban yang sesuai

dengan pilihan anda

No. Pernyataan Ya Tidak

1 Sebagai orang tua kita harus selalu bertanya tentang apa

yang anak lakukan

2 Setiap anak mempunyai tugas masing-masing, sehingga

orang tua harus bersikap adil

3. Menemani anak belajar mambantu anak lebih memahami

pelajaran

4 Dapat menciptakan suasana komunikatif antara orang tua

dan anak serta sesama keluarga

5. Menjelaskan pada anak tentang perbuatan baik dan

perbuatan buruk, agar anak dapat menentukan perbuatan

mana yang akan ia pilih.

6 Orang tua selalu memberikan bimbingan dan arahan

dengan penuh pengertian terhadap anak

7 Orang tua selalu memaksakan kehendak dirinya, karena

mereka lebih mengetahui mana yang terbaik untuk anak

tanpa merundingkannya terlebih dahulu

8 Orang tua berhak memarahi bahkan memukul anaknya

bila anak melakukan kesalahan

9 Orang tua tidak memberikan kesempatan kepada anaknya

untuk menjelaskan kesalahan yang telah ia lakukan

10 Semua keputusan berada di tangan orang tua

11 Orang tua tidak suka membicarakan masalah yang

terjadi kepada anaknya, karena merasa anak tidak

mengerti apa-apa

12 Anak selalu patuh terhadap peraturan yang di buat orang

tua meskipun anak tidak menyukainya

13 Sebagai orang tua kita tidak perlu membatasi pergaulan anak

14 Membiarkan anak bebas memilih apa yang ia ingin

lakukan dan kerjakan

15 Sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur anak

Lampiran 1

Page 71: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

56

No. Pernyataan Ya Tidak

16 Anak mengerti apa yang ia lakukan, sehingga orang tua

tidak perlu bertanya atau melarang anak untuk

melakukan hal yang ia inginkan

17 Dengan sendirinya anak akan memahami mana yang

baik dan yang buruk tanpa harus diberitahu orang tua

18 Anak selalu diberikan kebebasan melakukan apapun

tanpa pengawasan dari orang tua

19 Anak mengerti apa yang ia lakukan, sehingga orang tua

tidak perlu bertanya atau melarang anak untuk

melakukan hal yang ia inginkan

20 Memberikan apa yang diinginkan anak, merupakan salah

satu cara menunjukan kasih sayang

K

Kuesioner Sibling Rivalry Petunjuk pengisisan: berilah tanda ( √ ) pada pilihan yang sesuai dengan

pilihan anda.

No Pernyataan Ya Tidak

1 Anak bisa berbuat kasar (memukul, mendorong,

mencakar, melukai) adiknya sedang bertengkar.

2 Saat anda memberikan hadiah pada adiknya, anak anda

menuntut diberikan hadiah juga.

3 Anak anda tetap senang apabila barang yang dimiliki

adiknya lebih bagus dari dia

4 Saat anda memberikan pujian pada adiknya, perilaku

kakak yang tidak diberi pujian marah dan menganggap

anda pilih kasih

5 Anak anda segera membantu orang tua melakukan

pekerjaan untuk mendapatkan pujian dari orang lain

6 Anak anda menjalin hubungan yang baik dengan

adiknya baik dirumah dan di luar rumah

7 Anak anda mau berbagi dan membantu adiknya

8 Anak anda biasanya berpura-pura sakit untuk mencari

perhatian orang tua

9 Anak anda mau bermain bersama-sama dengan adiknya

10 Anak anda suka membantah nasihat orang tua jika

disuruh mengalah kepada adiknya

11 Anak anda mau memberikan barang kesukaannya, jika

adiknya memintanya

12 Ketika anda menyuapi salah satu anak, anak yang lain

juga ingin disuapi

13 Ketika salah satu anak anda diberi makanan, pernah ia

mengatakan jika ia tidak mau berbagi

Page 72: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

57

No. Pernyataan Ya Tidak

14 Pada saat kedua anak anda sedang bertengkar, pernah

mereka mengadu kepada anda dan menjelekkan saudara

yang lain

15 Anak anda mau berbagi dan membantu adiknya

Page 73: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

MASTER TABEL VALIDITAS

1. POLA ASUH

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P_total

1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

2 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

3 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

4 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 6

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 7

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 3

8 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 10

9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

10 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

11 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

12 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

13 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

14 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

15 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 10

16 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17

17 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 19

18 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

19 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 3

20 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

58

Lam

piran

2

Page 74: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

2. SIBLING RIVALRY

No S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S_tot

1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17

2 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17

3 1 0 1 0 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17

4 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17

5 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

6 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

7 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

8 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 9

9 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

10 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15

11 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

12 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16

13 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3

14 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3

15 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3

16 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3

17 1 0 1 0 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 15

18 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17

19 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4

20 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15

59

Page 75: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

MASTER TABEL

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN SIBLING RIVALRY (KECEMBURUAN

TERHADAP SAUDARA KANDUNG) PADA ANAK USIA BALITA DI DESA LABUHAN

BAKTI KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2019

No Nama Usia Ibu Didik Kerja Paritas Usia B Usia

A

Pola Asuh (P) P_Tot Kat_P

Sibling Rivalry (S) S_Tot Kat_S

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Ny. N 2 2 2 1 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 14 3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 12 1

2 Ny. D 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 14 3 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 10 1

3 Ny. O 2 3 1 1 2 2 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 8 2 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 7 0

4 Ny. H 2 1 1 1 2 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 10 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 9 1

5 Ny. R 1 3 2 1 2 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 13 2 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 8 1

6 Ny. N 2 3 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 15 3 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 1

7 Ny. Y 2 3 1 1 2 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 10 2 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 6 0

8 Ny. R 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 12 2 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 7 0

9 Ny. A 2 3 1 2 2 2 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 12 2 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 10 1

10 Ny. E 2 2 1 1 2 2 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 10 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 3 0

11 Ny. J 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 3 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 1

12 Ny. U 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 11 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 12 1

13 Ny. R 1 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 9 2 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 4 0

14 Ny. S 2 3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 3 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 11 1

15 Ny. R 2 3 2 1 2 2 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 8 2 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 8 1

16 Ny. E 1 3 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 10 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 10 1

17 Ny. R 2 3 2 1 2 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 6 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 7 0

18 Ny. N 2 2 1 1 2 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 12 2 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 9 1

19 Ny. J 2 4 2 1 2 2 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 10 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 9 1

20 Ny. R 1 2 1 1 2 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 8 2 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 6 0

21 Ny. Y 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 7 2 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 7 0

22 Ny. M 2 3 1 1 2 2 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 10 2 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 7 0

23 Ny. S 2 4 2 2 2 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 0

24 Ny. M 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 12 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 8 1

60

Lam

piran

3

Page 76: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

No Nama Usia Ibu Didik Kerja Paritas Usia B Usia

A

Pola Asuh (P) P_Tot Kat_P

Sibling Rivalry (S) S_Tot Kat_S

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

25 Ny. R 2 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 8 2 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 4 0

26 Ny. E 2 4 2 1 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 5 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3 0

27 Ny. S 2 3 2 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 0

28 Ny. M 2 2 1 1 2 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 8 2 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 7 0

29 Ny. D 2 2 1 1 2 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 7 2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 5 0

30 Ny. E 2 1 1 1 2 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0

31 Ny. R 2 3 1 1 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 7 2 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 5 0

32 Ny. N 2 2 2 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 0

Keterangan

Usia Balita Pekerjaan Pendidikan Pola Asuh Sibling Rivalry Paritas

1= 1-2 tahun 1= Tidak bekerja 1= SD 1= Kurang 0= Mengalami 1= Multipara

2= 3-5 tahun 2= Bekerja 2= SMP 2= Cukup 1= Tidak mengalami 2= Grande multipara

3= SMA 3= Baik

4= PT

Usia Adik

1= 1-2 tahun

2= 3-5 tahun

61

Page 77: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

HASIL OUTPUT UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

1. POLA ASUH

Correlations

Correlations

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24 p25

p_tota

l

p1 Pearson

Correlatio

n

1 .314 1.000*

*

-.385 -.245 .685*

*

.734*

*

1.000*

*

.538* .734*

*

.664** .664** .664** .367 -

.524*

.424 .308 .367 .367 -.105 .245 .367 .015 .308 .367 .687**

Sig. (2-tailed)

.177 .000 .094 .299 .001 .000 .000 .014 .000 .001 .001 .001 .112 .018 .063 .186 .112 .112 .660 .299 .112 .951 .186 .112 .001

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p2 Pearson

Correlation

.314 1 .314 .000 .333 .408 .600*

*

.314 .105 .600*

*

.503* .503* .503* .250 -.200 .115 .140 .000 .000 .333 .000 .000 .420 .140 .000 .459*

Sig. (2-

tailed)

.177

.177 1.000 .151 .074 .005 .177 .660 .005 .024 .024 .024 .288 .398 .628 .556 1.000 1.000 .151 1.000 1.000 .065 .556 1.000 .042

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p3 Pearson

Correlatio

n

1.000*

*

.314 1 -.385 -.245 .685*

*

.734*

*

1.000*

*

.538* .734*

*

.664** .664** .664** .367 -

.524*

.424 .308 .367 .367 -.105 .245 .367 .015 .308 .367 .687**

Sig. (2-

tailed)

.000 .177

.094 .299 .001 .000 .000 .014 .000 .001 .001 .001 .112 .018 .063 .186 .112 .112 .660 .299 .112 .951 .186 .112 .001

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p4 Pearson

Correlation

-.385 .000 -.385 1 .408 -.250 -.204 -.385 .171 -.204 .123 .123 .123 .153 .816*

*

.236 .057 .153 .408 .272 .272 .408 .343 .343 .408 .234

62

L

ampiran

4

Page 78: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

Sig. (2-

tailed)

.094 1.000 .094

.074 .288 .388 .094 .471 .388 .605 .605 .605 .519 .000 .317 .811 .519 .074 .246 .246 .074 .139 .139 .074 .322

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p5 Pearson Correlatio

n

-.245 .333 -.245 .408 1 .408 .000 -.245 -.454*

.000 .302 .302 .302 .167 .333 .192 .140 .167 .167 .111 .111 .167 .140 .140 .167 .233

Sig. (2-

tailed)

.299 .151 .299 .074

.074 1.000 .299 .044 1.000 .196 .196 .196 .482 .151 .416 .556 .482 .482 .641 .641 .482 .556 .556 .482 .322

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p6 Pearson

Correlatio

n

.685** .408 .685** -.250 .408 1 .612*

*

.685** .171 .612*

*

.739** .739** .739** .408 -.408 .471* .343 .408 .408 -.068 .272 .408 .057 .343 .408 .694**

Sig. (2-

tailed)

.001 .074 .001 .288 .074

.004 .001 .471 .004 .000 .000 .000 .074 .074 .036 .139 .074 .074 .776 .246 .074 .811 .139 .074 .001

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p7 Pearson Correlatio

n

.734** .600*

* .734** -.204 .000 .612*

* 1 .734** .524* .800*

* .704** .704** .704** .500* -.400 .346 .420 .250 .250 .000 .333 .250 .140 .420 .250 .715**

Sig. (2-

tailed)

.000 .005 .000 .388 1.00

0

.004

.000 .018 .000 .001 .001 .001 .025 .081 .135 .065 .288 .288 1.00

0

.151 .288 .556 .065 .288 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p8 Pearson

Correlatio

n

1.000*

*

.314 1.000*

*

-.385 -.245 .685*

*

.734*

*

1 .538* .734*

*

.664** .664** .664** .367 -

.524*

.424 .308 .367 .367 -.105 .245 .367 .015 .308 .367 .687**

Sig. (2-

tailed)

.000 .177 .000 .094 .299 .001 .000

.014 .000 .001 .001 .001 .112 .018 .063 .186 .112 .112 .660 .299 .112 .951 .186 .112 .001

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p9 Pearson Correlatio

n

.538* .105 .538* .171 -.454*

.171 .524* .538* 1 .524* .390 .390 .390 .419 -.105 .303 .279 .157 .419 .105 .454* .419 .279 .572*

* .419 .575**

Sig. (2-

tailed)

.014 .660 .014 .471 .044 .471 .018 .014

.018 .089 .089 .089 .066 .660 .195 .234 .508 .066 .660 .044 .066 .234 .008 .066 .008

63

Page 79: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p10 Pearson

Correlatio

n

.734** .600*

*

.734** -.204 .000 .612*

*

.800*

*

.734** .524* 1 .704** .704** .704** .500* -.400 .346 .420 .250 .250 .000 .333 .250 .140 .420 .250 .715**

Sig. (2-

tailed)

.000 .005 .000 .388 1.00

0

.004 .000 .000 .018

.001 .001 .001 .025 .081 .135 .065 .288 .288 1.00

0

.151 .288 .556 .065 .288 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p11 Pearson Correlatio

n

.664** .503* .664** .123 .302 .739*

* .704*

* .664** .390 .704*

* 1 1.000*

* 1.000*

* .553* -.101 .638*

* .464* .553* .553* .034 .369 .553* .183 .464* .553* .895**

Sig. (2-

tailed)

.001 .024 .001 .605 .196 .000 .001 .001 .089 .001

.000 .000 .011 .673 .002 .039 .011 .011 .888 .110 .011 .440 .039 .011 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p12 Pearson

Correlatio

n

.664** .503* .664** .123 .302 .739*

*

.704*

*

.664** .390 .704*

*

1.000*

*

1 1.000*

*

.553* -.101 .638*

*

.464* .553* .553* .034 .369 .553* .183 .464* .553* .895**

Sig. (2-

tailed)

.001 .024 .001 .605 .196 .000 .001 .001 .089 .001 .000

.000 .011 .673 .002 .039 .011 .011 .888 .110 .011 .440 .039 .011 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p13 Pearson Correlatio

n

.664** .503* .664** .123 .302 .739*

* .704*

* .664** .390 .704*

* 1.000*

* 1.000*

* 1 .553* -.101 .638*

* .464* .553* .553* .034 .369 .553* .183 .464* .553* .895**

Sig. (2-

tailed)

.001 .024 .001 .605 .196 .000 .001 .001 .089 .001 .000 .000

.011 .673 .002 .039 .011 .011 .888 .110 .011 .440 .039 .011 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p14 Pearson

Correlatio

n

.367 .250 .367 .153 .167 .408 .500* .367 .419 .500* .553* .553* .553* 1 .250 .866*

*

.840*

*

.375 .375 -.167 .250 .375 .490* .840*

*

.688*

*

.741**

Sig. (2-

tailed)

.112 .288 .112 .519 .482 .074 .025 .112 .066 .025 .011 .011 .011

.288 .000 .000 .103 .103 .482 .288 .103 .028 .000 .001 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 64

Page 80: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

p15 Pearson

Correlatio

n

-.524* -.200 -.524* .816*

*

.333 -.408 -.400 -.524* -.105 -.400 -.101 -.101 -.101 .250 1 .346 .140 .000 .250 .000 .000 .250 .420 .420 .500* .053

Sig. (2-tailed)

.018 .398 .018 .000 .151 .074 .081 .018 .660 .081 .673 .673 .673 .288

.135 .556 1.000 .288 1.000

1.000 .288 .065 .065 .025 .825

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p16 Pearson

Correlation

.424 .115 .424 .236 .192 .471* .346 .424 .303 .346 .638** .638** .638** .866*

*

.346 1 .728*

*

.577*

*

.577** -.192 .192 .577** .404 .728*

*

.866*

*

.778**

Sig. (2-

tailed)

.063 .628 .063 .317 .416 .036 .135 .063 .195 .135 .002 .002 .002 .000 .135

.000 .008 .008 .416 .416 .008 .077 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p17 Pearson

Correlatio

n

.308 .140 .308 .057 .140 .343 .420 .308 .279 .420 .464* .464* .464* .840*

*

.140 .728*

*

1 .490* .490* -.140 .327 .490* .216 .608*

*

.490* .633**

Sig. (2-tailed)

.186 .556 .186 .811 .556 .139 .065 .186 .234 .065 .039 .039 .039 .000 .556 .000

.028 .028 .556 .160 .028 .361 .004 .028 .003

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p18 Pearson

Correlation

.367 .000 .367 .153 .167 .408 .250 .367 .157 .250 .553* .553* .553* .375 .000 .577*

*

.490* 1 .688** .250 .667*

*

.688** -.210 .140 .375 .591**

Sig. (2-

tailed)

.112 1.000 .112 .519 .482 .074 .288 .112 .508 .288 .011 .011 .011 .103 1.000 .008 .028

.001 .288 .001 .001 .374 .556 .103 .006

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p19 Pearson

Correlatio

n

.367 .000 .367 .408 .167 .408 .250 .367 .419 .250 .553* .553* .553* .375 .250 .577*

*

.490* .688*

*

1 .250 .667*

*

1.000*

*

.140 .490* .688*

*

.723**

Sig. (2-tailed)

.112 1.000 .112 .074 .482 .074 .288 .112 .066 .288 .011 .011 .011 .103 .288 .008 .028 .001

.288 .001 .000 .556 .028 .001 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

65

Page 81: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

p20 Pearson

Correlatio

n

-.105 .333 -.105 .272 .111 -.068 .000 -.105 .105 .000 .034 .034 .034 -.167 .000 -.192 -.140 .250 .250 1 .444* .250 .327 -.140 -.167 .118

Sig. (2-tailed)

.660 .151 .660 .246 .641 .776 1.000 .660 .660 1.000 .888 .888 .888 .482 1.000 .416 .556 .288 .288

.050 .288 .160 .556 .482 .621

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p21 Pearson

Correlation

.245 .000 .245 .272 .111 .272 .333 .245 .454* .333 .369 .369 .369 .250 .000 .192 .327 .667*

*

.667** .444* 1 .667** -.140 .327 .250 .519*

Sig. (2-

tailed)

.299 1.000 .299 .246 .641 .246 .151 .299 .044 .151 .110 .110 .110 .288 1.000 .416 .160 .001 .001 .050

.001 .556 .160 .288 .019

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p22 Pearson

Correlatio

n

.367 .000 .367 .408 .167 .408 .250 .367 .419 .250 .553* .553* .553* .375 .250 .577*

*

.490* .688*

*

1.000*

*

.250 .667*

*

1 .140 .490* .688*

*

.723**

Sig. (2-tailed)

.112 1.000 .112 .074 .482 .074 .288 .112 .066 .288 .011 .011 .011 .103 .288 .008 .028 .001 .000 .288 .001

.556 .028 .001 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p23 Pearson

Correlation

.015 .420 .015 .343 .140 .057 .140 .015 .279 .140 .183 .183 .183 .490* .420 .404 .216 -.210 .140 .327 -.140 .140 1 .608*

*

.490* .380

Sig. (2-

tailed)

.951 .065 .951 .139 .556 .811 .556 .951 .234 .556 .440 .440 .440 .028 .065 .077 .361 .374 .556 .160 .556 .556

.004 .028 .098

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p24 Pearson

Correlatio

n

.308 .140 .308 .343 .140 .343 .420 .308 .572*

*

.420 .464* .464* .464* .840*

*

.420 .728*

*

.608*

*

.140 .490* -.140 .327 .490* .608*

*

1 .840*

*

.718**

Sig. (2-tailed)

.186 .556 .186 .139 .556 .139 .065 .186 .008 .065 .039 .039 .039 .000 .065 .000 .004 .556 .028 .556 .160 .028 .004

.000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

66

Page 82: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

p25 Pearson

Correlatio

n

.367 .000 .367 .408 .167 .408 .250 .367 .419 .250 .553* .553* .553* .688*

*

.500* .866*

*

.490* .375 .688** -.167 .250 .688** .490* .840*

*

1 .741**

Sig. (2-tailed)

.112 1.000 .112 .074 .482 .074 .288 .112 .066 .288 .011 .011 .011 .001 .025 .000 .028 .103 .001 .482 .288 .001 .028 .000

.000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

p_tota

l

Pearson

Correlation

.687** .459* .687** .234 .233 .694*

*

.715*

*

.687** .575*

*

.715*

*

.895** .895** .895** .741*

*

.053 .778*

*

.633*

*

.591*

*

.723** .118 .519* .723** .380 .718*

*

.741*

*

1

Sig. (2-

tailed)

.001 .042 .001 .322 .322 .001 .000 .001 .008 .000 .000 .000 .000 .000 .825 .000 .003 .006 .000 .621 .019 .000 .098 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

67

Page 83: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 80.0

Excludeda 5 20.0

Total 25 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items N of Items

.929 .928 25

68

Page 84: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

1. SIBLING RIVALRY

Correlations Correlations

s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 s11 s12 s13 s14 s15 s16 s17 s18 s19 s20 s_tot

s1 Pearson Correlation 1 .314 1.000** -.385 -.245 .685** .734** .594** .538* .734** .734** .734** .734** .664** -.385 .734** .664** .734** .453* .453* .758**

Sig. (2-tailed) .177 .000 .094 .299 .001 .000 .006 .014 .000 .000 .000 .000 .001 .094 .000 .001 .000 .045 .045 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s2 Pearson Correlation .314 1 .314 .000 .333 .408 .600** .000 .105 .600** .600** .600** .600** .704** .000 .600** .704** .600** .905** .905** .695**

Sig. (2-tailed) .177 .177 1.000 .151 .074 .005 1.000 .660 .005 .005 .005 .005 .001 1.000 .005 .001 .005 .000 .000 .001

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s3 Pearson Correlation 1.000** .314 1 -.385 -.245 .685** .734** .594** .538* .734** .734** .734** .734** .664** -.385 .734** .664** .734** .453* .453* .758**

Sig. (2-tailed) .000 .177 .094 .299 .001 .000 .006 .014 .000 .000 .000 .000 .001 .094 .000 .001 .000 .045 .045 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s4 Pearson Correlation -.385 .000 -.385 1 .408 -.250 -.204 -.748** .171 -.204 .000 .000 .000 -.082 1.000** .000 -.082 .000 -.082 -.082 -.018

Sig. (2-tailed) .094 1.000 .094 .074 .288 .388 .000 .471 .388 1.000 1.000 1.000 .731 .000 1.000 .731 1.000 .731 .731 .941

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s5 Pearson Correlation -.245 .333 -.245 .408 1 .408 .000 -.444* -.454* .000 .333 .333 .333 .302 .408 .333 .302 .333 .302 .302 .255

Sig. (2-tailed) .299 .151 .299 .074 .074 1.000 .050 .044 1.000 .151 .151 .151 .196 .074 .151 .196 .151 .196 .196 .277

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s6 Pearson Correlation .685** .408 .685** -.250 .408 1 .612** .272 .171 .612** .816** .816** .816** .739** -.250 .816** .739** .816** .533* .533* .772**

Sig. (2-tailed) .001 .074 .001 .288 .074 .004 .246 .471 .004 .000 .000 .000 .000 .288 .000 .000 .000 .015 .015 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s7 Pearson Correlation .734** .600** .734** -.204 .000 .612** 1 .500* .524* .800** .800** .800** .800** .905** -.204 .800** .905** .800** .704** .704** .881**

Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 .388 1.000 .004 .025 .018 .000 .000 .000 .000 .000 .388 .000 .000 .000 .001 .001 .000

69

Page 85: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s8 Pearson Correlation .594** .000 .594** -.748** -.444* .272 .500* 1 .105 .500* .333 .333 .333 .369 -.748** .333 .369 .333 .201 .201 .341

Sig. (2-tailed) .006 1.000 .006 .000 .050 .246 .025 .660 .025 .151 .151 .151 .110 .000 .151 .110 .151 .395 .395 .141

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s9 Pearson Correlation .538* .105 .538* .171 -.454* .171 .524* .105 1 .524* .314 .314 .314 .390 .171 .314 .390 .314 .179 .179 .444

Sig. (2-tailed) .014 .660 .014 .471 .044 .471 .018 .660 .018 .177 .177 .177 .089 .471 .177 .089 .177 .450 .450 .050

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s10 Pearson Correlation .734** .600** .734** -.204 .000 .612** .800** .500* .524* 1 .800** .800** .800** .905** -.204 .800** .905** .800** .704** .704** .881**

Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 .388 1.000 .004 .000 .025 .018 .000 .000 .000 .000 .388 .000 .000 .000 .001 .001 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s11 Pearson Correlation .734** .600** .734** .000 .333 .816** .800** .333 .314 .800** 1 1.000** 1.000** .905** .000 1.000** .905** 1.000** .704** .704** .967**

Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 1.000 .151 .000 .000 .151 .177 .000 .000 .000 .000 1.000 .000 .000 .000 .001 .001 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s12 Pearson Correlation .734** .600** .734** .000 .333 .816** .800** .333 .314 .800** 1.000** 1 1.000** .905** .000 1.000** .905** 1.000** .704** .704** .967**

Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 1.000 .151 .000 .000 .151 .177 .000 .000 .000 .000 1.000 .000 .000 .000 .001 .001 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s13 Pearson Correlation .734** .600** .734** .000 .333 .816** .800** .333 .314 .800** 1.000** 1.000** 1 .905** .000 1.000** .905** 1.000** .704** .704** .967**

Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 1.000 .151 .000 .000 .151 .177 .000 .000 .000 .000 1.000 .000 .000 .000 .001 .001 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s14 Pearson Correlation .664** .704** .664** -.082 .302 .739** .905** .369 .390 .905** .905** .905** .905** 1 -.082 .905** 1.000** .905** .798** .798** .962**

Sig. (2-tailed) .001 .001 .001 .731 .196 .000 .000 .110 .089 .000 .000 .000 .000 .731 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s15 Pearson Correlation -.385 .000 -.385 1.000** .408 -.250 -.204 -.748** .171 -.204 .000 .000 .000 -.082 1 .000 -.082 .000 -.082 -.082 -.018

Sig. (2-tailed) .094 1.000 .094 .000 .074 .288 .388 .000 .471 .388 1.000 1.000 1.000 .731 1.000 .731 1.000 .731 .731 .941

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

70

Page 86: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

s16 Pearson Correlation .734** .600** .734** .000 .333 .816** .800** .333 .314 .800** 1.000** 1.000** 1.000** .905** .000 1 .905** 1.000** .704** .704** .967**

Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 1.000 .151 .000 .000 .151 .177 .000 .000 .000 .000 .000 1.000 .000 .000 .001 .001 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s17 Pearson Correlation .664** .704** .664** -.082 .302 .739** .905** .369 .390 .905** .905** .905** .905** 1.000** -.082 .905** 1 .905** .798** .798** .962**

Sig. (2-tailed) .001 .001 .001 .731 .196 .000 .000 .110 .089 .000 .000 .000 .000 .000 .731 .000 .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s18 Pearson Correlation .734** .600** .734** .000 .333 .816** .800** .333 .314 .800** 1.000** 1.000** 1.000** .905** .000 1.000** .905** 1 .704** .704** .967**

Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 1.000 .151 .000 .000 .151 .177 .000 .000 .000 .000 .000 1.000 .000 .000 .001 .001 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s19 Pearson Correlation .453* .905** .453* -.082 .302 .533* .704** .201 .179 .704** .704** .704** .704** .798** -.082 .704** .798** .704** 1 1.000** .804**

Sig. (2-tailed) .045 .000 .045 .731 .196 .015 .001 .395 .450 .001 .001 .001 .001 .000 .731 .001 .000 .001 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s20 Pearson Correlation .453* .905** .453* -.082 .302 .533* .704** .201 .179 .704** .704** .704** .704** .798** -.082 .704** .798** .704** 1.000** 1 .804**

Sig. (2-tailed) .045 .000 .045 .731 .196 .015 .001 .395 .450 .001 .001 .001 .001 .000 .731 .001 .000 .001 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

s_tot Pearson Correlation .758** .695** .758** -.018 .255 .772** .881** .341 .444 .881** .967** .967** .967** .962** -.018 .967** .962** .967** .804** .804** 1

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .941 .277 .000 .000 .141 .050 .000 .000 .000 .000 .000 .941 .000 .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

71

Page 87: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items N of Items

.948 .947 20

Page 88: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

73

HASIL PENGOLAHAN SPSS PENELITIAN

1. KARAKTERISTIK

Frequency Table

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 5 15.6 15.6 15.6

2 27 84.4 84.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 4 12.5 12.5 12.5

2 12 37.5 37.5 50.0

3 13 40.6 40.6 90.6

4 3 9.4 9.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 22 68.8 68.8 68.8

2 10 31.3 31.3 100.0

Total 32 100.0 100.0

Usia_Balita

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 6 18.8 18.8 18.8

2 26 81.3 81.3 100.0

Total 32 100.0 100.0

Usia_Adik

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 25 78.1 78.1 78.1

2 7 21.9 21.9 100.0

Total 32 100.0 100.0

Lampiran 5

Page 89: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

74

Paritas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 28 87.5 87.5 87.5

2 4 12.5 12.5 100.0

Total 32 100.0 100.0

2. Analisis Univariat

Frequencies Pola Asuh

Statistics

kat_P

N Valid 32

Missing 0

Mean 1.97

Median 2.00

Mode 2

Std. Deviation .595

Variance .354

Range 2

Minimum 1

Maximum 3

Sum 63

Percentiles 25 2.00

50 2.00

75 2.00

kat_P

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kurang 8 25.0 25.0 25.0

cukup 19 59.4 59.4 84.4

baik 5 15.6 15.6 100.0

Total 32 100.0 100.0

Page 90: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

75

Frequencies Sibling Rivalry

Statistics

Kat_s

N Valid 32

Missing 0

Mean .44

Median .00

Mode 0

Std. Deviation .504

Variance .254

Range 1

Minimum 0

Maximum 1

Sum 14

Percentiles 25 .00

50 .00

75 1.00

Kat_S

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Mengalami 22 68.8 68.8 68.8

Tidak Mengalami 10 31.3 31.3 100.0

Total 32 100.0 100.0

Page 91: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

76

3. Analisis Bivariat

Crosstabs ( Pola Asuh* Sibling Rivalry)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

kat_P * Kat_s 32 100.0% 0 .0% 32 100.0%

Kat_P * Kat_S Crosstabulation

Kat_S

Total

Mengalami

Tidak

Mengalami

Kat_P Kurang Count 6 2 8

% Within Kat_P 75.0% 25.0% 100.0%

% Within Kat_S 27.3% 20.0% 25.0%

% Of Total 18.8% 6.3% 25.0%

Cukup Count 15 4 19

% Within Kat_P 78.9% 21.1% 100.0%

% Within Kat_S 68.2% 40.0% 59.4%

% Of Total 46.9% 12.5% 59.4%

Baik Count 1 4 5

% Within Kat_P 20.0% 80.0% 100.0%

% Within Kat_S 4.5% 40.0% 15.6%

% Of Total 3.1% 12.5% 15.6%

Total Count 22 10 32

% Within Kat_P 68.8% 31.3% 100.0%

% Within Kat_S 100.0% 100.0% 100.0%

% Of Total 68.8% 31.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 6.596a 2 .037

Likelihood Ratio 6.191 2 .045

Linear-by-Linear Association 3.059 1 .080

N of Valid Cases 32

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,56.

Page 92: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

77

Lampiran 6

Page 93: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

78

Lampiran 7

Page 94: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

79

Lampiran 8

Page 95: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

80

Lampiran 9

Page 96: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

81

Lampiran 10

Page 97: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

82

Lampiran 11

Page 98: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

83

Lampiran 12

Page 99: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

84

Lampiran 13

Page 100: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

85

Lampiran 14

Page 101: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

86

Lampiran 15

Page 102: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

87

Page 103: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

88

Lampiran 16

Page 104: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

89

Page 105: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

90

Lampiran 17

Page 106: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN ...repository.helvetia.ac.id/2464/6/YULI OKTRIANI 1801032210...HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Sibling

91