Upload
duongngoc
View
229
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
KONSTITUSI
1. Konstitusionalisme
2. Istilah Konstitusi
3. Arti dan Pengertian Konstitusi
4. Fungsi Konstitusi (Tujuan dan Hakikat Konstitusi)
5. Isi Konstitusi
6. Nilai Konstitusi
7. Klasifikasi Konstitusi
8. Perubahan Konstitusi
9. Perubahan UUD 1945
KONSTITUSIONALISME
Carl J Friedrich
Konstitusionalisme adalah gagasan bahwa pemerintah merupakan suatu kumpulan aktifitas yang diselenggarakan atas nama rakyat yang tunduk pada beberapa pembatasan untuk menjamin kekuasaan yang diperlukan pemerintah itu tidak di salah gunakan oleh orang-orang yang ditugasi memerintah.
ISTILAH KONSTITUSI
Konstitusi memiliki padanan dengan kata
1. Constitution bahasa inggris
2. Constitutie bahasa belanda
3. Constitutional bahasa Perancis
4. Verfassung bahasa jerman
KOSTITUSI DAN UNDANG-UNDANG DASAR
KONSTITUSI MEMILIKI PENGERTIAN YANG SAMA DENGAN UUD
KONSTITUSI MEMILIKI PENGERTIAN YANG BERBEDAN DENGAN UUD
Perkataan UUD adalah
terjemahan yang sesuai
dengan kebiasaan orang
belanda yaitu Grondwet (grond
= dasar + wet = undang-
undang). Di Belanda menurut
Sri Soemantri Grondwet
memiliki padanan kata dengan
constitutie.
Moh. Kusnardi dan harmaily Ibrahim
Hermann Heller Konstitusi memilki pengertian yang lebih luas dari UUD karena konstitusi bukan hanya bersifat yuridis semata, melainkan juga sosiologis dan politis. Jadi, UUD hanya merupakan sebagian dari penegertian konstitusi yakni konstitusi yang ditulis.
Hal ini mengacu kepada penjelasan UUD 1945
“Undang-Undang Dasar ialah hukum dasar yang tertulis sedangkan disamping UUD itu berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, ialah aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negera meskipun tidak tertulis.”
ARTI DAN PENGERTIAN KONSTITUSI
CF. Strong
Kostitusi adalah kumpulan asas-asas yang mengatur dan menetapkan kekuasaan dan pemerintah, hak-hak yang diperintah, dan hubungan antara keduanya atau antara pemerintah dengan yang diperintah
K.C Wheare
konstitusi dipergunakan untuk menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara, yang merupakan kumpulan aturan-aturan yang menetapkan dan mengatur atau menentukan pemerintah.
E.C.S. Wade
Sebuah naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan dasar-dasar cara kerja badan-badan tersebut.
Lord James Brice
Konstitusi merupakan sutu kerangka masyarakat politik yang diatur melalui dan dengan hukum, hukum mana telah menetapkan secara permanen lembaga-lembaga yang mempunya fungsi-fungsi dan hak-hak tertentu yang diakui
FUNGSI KONSTITUSI (TUJUAN DAN HAKIKAT KONSTITUSI)
1. Konstitusi berfungsi sebagai dokumen nasional (national document) yang mengandung perjanjian luhur, berisi kesepakatan-kesepakatan tentang politik, hukum, pendidikan, budaya, ekonomi, kesejahteraan dan aspek fundamental yangmenjadi tujuan Negara.
2. Konstitusi sebagai piagam kelahiran (a birth certificate of new state).
3. Konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi.
4. Konstitusi sebagai identitas nasional dan lambang persatuan
5. Konstitusi sebagai alat membatasi kekuasaan
6. Konstitusi sebagai pelindung HAM dan kebebasan warga Negara.
FUNGSI KONSTITUSI
Henc van Masrseveen
menyatakan bahwa fungsi konstitusi adalah:
a. a national document, di mana konstitusi ini berfungsi untuk menunjukkan kepada dunia (having constitution to show to the outside world) dan menegaskan identitas negara (to emphasize the state’s own identity);
b. a politic-legal document, di mana konstitusi berfungsi sebagai dokumen politik dan hukum suatu negara (as a means of forming the state’s own political and legal system;
c. a bitrh of certificate, di mana konstitusi berfungsi sebagai piagam kelahiran suatu bangsa (as a sign of adulthood and independence).
ISI KONSTITUSI
Sri Soemantri
Konstitusi pada umumnya berisi tiga hal pokok
1. Adanya jaminan terhadap HAM
2. Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental
3. Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang bersifat fundamental
Bagir Manan dan Kuntana Magnar, Konstitusi berisi:
1. Dasar-dasar mengenai jaminan terhadap hak-hak dan kewajiban-kewajiban penduduk atau warga Negara
2. Dasar-dasar susunan atau organisasi Negara
3. Dasar-dasar pembagian dan pembatasan kekuasaan lembaga-lembaga Negara, dan
4. Hal-hal yang menyangkut identitas negara, seperti bendera dan bahasa nasional
NILAI KONSTITUSI
Nilai Normatif
Konstitusi berlaku bukan hanya dalam arti hukum saja, tetapi juga merukan suatu kenyataan yang sepenuhnya diperlukan dan efektif.
Nilai Nominal
Konstitusi menurut hukum berlaku, tetapi dalam kenyataannya tidak sempurna.
Nilai Semantik
Konstitusi secara hukum tetap berlaku, tetapi dalam kenyataannya hanya sebagai bentuk dari tempat yang ada dan untuk mrlaksanakan kekuasaan politik.
KLASIFIKASI KONSTITUSI
K.C Wheare
1. Written constitution dan non-written constitution
(Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis)
2. Flexible constitution dan rigid constitution
(konstitusi fleksibel dan konstitusi kaku)
3. Supreme constitution dan non supreme constitution
(Konstitusi derajat tertinggi dan konstitusi bukan derajat tertinggi)
4. Unitary constitution dan federal constitution
(Konstitusi kesatuan dan konstitusi serikat)
5. Presidential executive constitution dan parliamentary executive constitution
(konstitusi sistem pemerintahan presidensial dan konstitusi sistem pemerintahan parlementer)
PERUBAHAN KONSTITUSI
Yang dimasud dengan perubahan menurut Sri
Soemantri, yakni:
1.Menjadikan lain bunyi kalimat konstitusi
2.Menambah sesuatu yang baru
3.Ketentuan (materi muatan) konstitusi dilaksanakan
tidak sesuai dengan yang tercantum di dalamnya.
Cara perubahan konstitusi
K.C. Wheare, yakni:
1.Some primari forces (Beberapa kekuatan penting)
2.Judicial interprations (Penafsiran judisial)
3.Formal amandement (Formal amandemen)
4.Usages and conventions (kebiasan dan adat istiadat)
C.F. Strong
1.By the ordinary legislature but under restriction (oleh lembaga legislative yang ada dengan pembatasan)
2.By the people through a referendum (oleh rakyat melalui referendum)
3.By a majority of all units of a federal state (oleh sebagian besar bagian dari negara federal)
4.By a special convention (oleh suatu badan khusus)
PERUBAHAN UUD DI INDONESIA
A. Alasan perubahan
B. Kesepakatan perubahan
C. Hasil perubahan
ALASAN PERUBAHAN
1. UUD 1945 telah menempatkan kekuasaan Presiden (exekutive power) begitu besar
2. Sistem checks and balances tidak diatur di dalamnya
3. Ketentuan UUD 1945 banyak yang menimbulkan multi tafsir
4. Minimnya pengaturan HAM
5. Sistem pemerintahan yang kurang jelas
6. Sistem prekonomian yang kurang jelas
KESEPAKATAN PERUBAHAN
1. Perubahan UUD 1945 dilakukan dengan cara amandemen
2. Pembukaan UUD tidak dapat diubah
3. Bentuk negara kesatuan dan sistem pemerintahan presidensil tidak dapat diubah
4. Apabila dalam pembahasan tidak terdapat kesepakatan, maka rumusan dikembalikan kepada naskah asli
5. Ketentuan yang normatif dalam penjelasan dirumuskan dalam pasal-pasal
HASIL PERUBAHAN
1. Perubahan I
Tanggal 19 Oktober 1999.
Dilakukan perubahana terhadap 9 Pasal (Psl. 5,7,13,14,15,17,20,21) dengan tujuan:a. Memberdayakan DPR
b. Membatasi kekuasaan Presiden.
2. Perubahan II
Tanggal 18 Agustus 2000.
Dilakukan perubahan terhadap 6 Pasal (Psl. 18,19,20,26,27,30)
Penambahan 2 BAB (IXA dan XA)
Penambahan 19 Pasal, dengan tujuan:
Pengaturan tentang pemerintahan daerah, mengenai wiayah negara serta HAM.
3. Perubahan III
Tanggal 9 November 2001
Dilakukan perubahan terhadap 8 Pasal (Psl. 1,3,6,1117,23,24),
Penambahan 3 BAB (VIIA,VIIB dan VIIA)
Penambahan 15 Pasal, dengan tujuan;a. Pelasanaan kedaulatan rakyat
b. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung
c. Proses pemberhentian Presiden dan/atau wakil presiden (Impeachment)
d. Pembentukan DPD
e. Pembentukan Mahkamah konstitusi dan Komisi Yudisial
4. Perubahan IV
Tanggal 10 Agustus 2002
Dilakukan perubahan terhadap 10 pasal (Psl. 2,8,11,16,24,31,32,33,34,37)
Penghapusan 1 Pasal (Psl. 16)
Penambahan 3 Pasal
Perubahan aturan peralihan dan aturan tabahan, dengan tujuan:a. Sistematika pemilihan presiden dan wakil presiden
b. Pendidikan
c. Ekonomi dan kesejahteraan sosial
d. Prosedure perubahan konstitusi
e. Perumusan aturan tambahan dan peralihan