17
1 Human Factor in Manufacture Industries 汎汎汎汎汎汎汎汎 汎汎汎汎汎

Human Factor in Manufacturing Industries

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Human Factor in Manufacturing Industries

1

Human Factor in Manufacture Industries

汎用機カンパニー品質総括部

Page 2: Human Factor in Manufacturing Industries

2

Daftar ISI …

1. Definisi Human factor2. Bagan human factor3. Model keju Swiss4. Management of Error5. Dirty Dozen6. Kesimpulan

Page 3: Human Factor in Manufacturing Industries

3

1. Human Factor Adalah… (1)

★ Human factor ー:  “Manusia mempuyai sifat melakukan

kesalahan”

Atas pemahaman tersebut, timbul pertanyaan :

1. Bagaimana cara menekan angka kesalahan ?2. Jika timbul kesalahan bagaimana agar tidak menjadi

besar ?

Dijadikan pelajaran untuk Quality & Safety Improvement

Page 4: Human Factor in Manufacturing Industries

4

1 . Human Factor adalah(2) …

Manusia Mahluk Sosial → dipengaruhi kondisi sekitar E ( Ego ):

Low communication skill 、 Low Responsibility 、 Low Interpersonal skill

S (software) :Un-well plan, Less procedure & system, No good design

H (hardware) :Incoming part come late, Low technology, Less Equipment & Facilities

E (environment) :Room temperature un-stable, Work area noise, Not Enough Lighting

L (live ware) :Low skill & knowledge, Less experience Tired, Stress, Difficult to settle the problem, high expectation-low struggle

Software

Hardware

L ifeware

E nvironmentEgo

MODEL E-SHEL

Page 5: Human Factor in Manufacturing Industries

5

2. Kecelakaan akibat Human factor

Ratio kecelakaan yang disebabkan human error   ( Tahun 1975~1

985)Bidang RatioKecelakaan kerja bangunan 66~90%

Kecelakaan robot 45%Kecelakaan pabrik kimia Di atas 60%

Kebakaran perusahaan minyak 45~65%Kebakaran pabrik barang berbahaya50%

Kecelakaan pabrik industri Di atas 40%Kecelakaan penerbangan 70~80%Kecelakaan medis Di atas 80%Kecelakaan kendaraan Di atas 90%

Page 6: Human Factor in Manufacturing Industries

6

3. Model Keju Swiss 1 Human error tidak menimbulkan kecelakaan

                  Bila terhalang di satu tempat, bisa mencegah terjadi kecelakaan

①Prosedur susah dijalankan

②Penyimpanan prosedur tidak terlihat

③Melaksanakan kerja tidak sesuai prosedur

④Walaupun proses penting,tidak ada poin pengecekan 2kali

①②④ :Error secara tersembunyi③:Error secara terbuka

Terjadi kecelakaan

Page 7: Human Factor in Manufacturing Industries

7

4. Manajemen Error

  ZERO Human error tidak akan bisa 、  tetapi pengaruh error tersebut bisa dikontrol

☆ Mempersulit timbulnya error (Pertahanan terhadap kesalahan)1. Peningkatan knowledge and skill → Training2. Perbaikan peralatan → up-grade to high tech and simple jig/equipment3. Perlengkapan dan prosedur kerja dll.

☆ Meng-eliminasi hidden error1. Double check2. Tes unjuk kerja fungsi3. Breaking Test (test dengan cara dirusak, misal. Test qualitas hasil welding)

☆ Mentoleransi error dengan back-up system     1. Melakukan sistem berlapis ( back up, stock) → Jika terjadi NG… replace..!!2. Traceability system dalam penyimpanan data → Jika ada error bisa segera terlacak

(contoh kasus Pin Anchor Honda Vario, lemahnya system traceability)

Page 8: Human Factor in Manufacturing Industries

8

5. Dirty Dozen  ( 12 Faktor )

(1) Pressure dalam kerja

(2) Kurang Waspada

(3) Kurang pengetahuan

(4) Kerja setengah hati

(5) Team work lemah

(6) Kelelahan

(7) Kurang Resource

(8) Kurang Kemauan

(9) Stress

(10) Kurang memahami

kondisi

(11 ) Lingkungan dan

adat

(12) Kurang komunikasi

            

      

出典: Dupont,Gordon,1997         

     

Page 9: Human Factor in Manufacturing Industries

9

(2) Kurang Waspada★ Berbahaya “saat beranggapan tidak apa-apa” ・ 「 Apapun yang dikerjakan sampai sekarang

ini 、 tidak ada masalah …”selama ini OK-OK aja tuh… gaka ada masalah, ngapain repot-repot”… 」

・ Pekerjaan yang membosankan★ Penanggulangan ・ Menumbuhkan sikap untuk menemukan

permasalahan.  ・ Jangan menanda tangani dan menstampel

pemeriksaan yang tidak jelas. ・ Berhenti sejenak lalu mencoba ganti suasana.

Page 10: Human Factor in Manufacturing Industries

10

(3) Kurang Pengetahuan

★ Dari hal “kompleksitas kerja produksi dan perbaikan; cepatnya perkembangan teknologi, pengenalan fasilitas baru dan lainnya”, tidak ada orang yang memahami secara lengkap seluruh tiap satuan kerja.

★ Penanggulangan・ Pada saat bekerja mempunyai perhatian pada

pemeriksaan prosedur kerja. ・ Membuat lingkungan kerja yang dengan senang hati memeriksa dan bertanya terhadap hal-hal yang tidak diketahui  ・ Melaksanakan pelatihan dan bimbingan untuk

peningkatan kemampuan

Page 11: Human Factor in Manufacturing Industries

11

(4) Kerja setengah hati

★ Penanggulangan・ Berhenti pada situasi yang bagus ( Jangan waktu

setengah jalan )・ Buat catatan dan tanda visual

・ Saat kembali bekerja, mundur ke 2 proses sebelumnya

★ Manusia bila berhenti bekerja 20 menit,

akan lupa 40 %.

Page 12: Human Factor in Manufacturing Industries

12

(6) Kelelahan

 ☆ Tanda-tanda kelelahan ・ Kemampuan memperhatikan,

memutuskan dan mengingat berkurang  ・ Reaksi menjadi lambat  ・ Mengurung diri 

★ Penanggulangan ・ Menumbuhkan pola makan yang tepat , olah raga dan

tidur teratur. ・ Berbagi kelelahan dengan ke diri sendiri dan orang lain ・ Beristirahat bila melihat gejala kelelahan 。 ・ Saat kelelahan meminta orang lain untuk memeriksa

hasil kerja sendiri

☆ Faktor yang menyebabkan bertambahnya kelelahan

・ Kurang tidur dan sulit tidur ・ Lingkungan kerja

( Suhu 、 bising 、 getaran 、 pencahayaan dan lain-lain )

★ Faktor dan gejala kelelahan   

Page 13: Human Factor in Manufacturing Industries

13

(7) Kurangan Resource★ Kekurangan hal-hal yang diperlukan pada pelaksanaan kerja seperti

kemampuan& pengetahuan, prosedur, gambar, peralatan & perlengkapan, lingkungan kerja dan lainnya, berpengaruh pada kemampuan yang dikeluarkan oleh manusia.

★ Penanggulangan ・ Dibiasakan agar sebelum bekerja memeriksa lengkapnya seluruh

perlengkapan yang diperlukan    ⇒  Lembar intruksi kerja, part & material, peralatan & perlengkapan, dan lain-lain ・ Penjelasan pada intruksi kerja. ・ Merasa ragu untuk mematuhi standar, pekerjaan dihentikan ・ Mengumpulkan informasi secara langsung yang berhubungan

dengan lingkungan kerja yang dikontrol oleh diri sendiri dan melaksanakan perbaikan

Page 14: Human Factor in Manufacturing Industries

14

(9) stress★ Manusia mulai merasa ada tekanan dari luar 、 tidak aman 、 gugup

dan sejenisnya, maka reaksinya tertahan disebut stress       ⇒  Tiap-tiap orang berbeda berdasarkan tingkat

pengaruhnya

Penanganan Stress

・ Diinterpretasikan secara rasional

・ Segera ditangani・ Berpatokan pada

kenyataan・ Beristirahat・ Melaksanakan prioritas・ Membuat jaringan

kerjasama

  STRESS

・ S: Sport・ T: Travel・ R:

Recreation・ E: EAT・ S: Sleep・ S: Smile

Page 15: Human Factor in Manufacturing Industries

15

( 10 ) Kurang Memahami Situasi

★Pemahaman situasi sektor lapangan

・ Petunjuk kerja dibaca dengan seksama 、 lalu isi pekerjaannya dipahami dengan pasti

・ Ketika menemukan hal yang 、 janggal jangan bingung, berunding/laporkan ke sekitarnya.

・ Pemeriksaan terakhir dengan mata kecurigaan 1 orang 3 peranan. (mata operator, checker, leader)

★ Pemahaman situasi bagian yang tidak langsung

・ Kumpulkan contoh masalah masa lalu, putuskan hubungan dengan pekerjaan kita.

・ Analisis faktor permasalahanya 、 lalu memperbaiki pekerjaan

・ Penerapan hasil perbaikan

・ Perlu menyatukan dengan lapangan 、 lalu meminta timbal balik dari lapangan

Page 16: Human Factor in Manufacturing Industries

16

( 12 ) Kurang Komunikasi★ Perlunya Komunikasi   Dalam pelaksanaan kerja produksi,

perbaikan dan lainnya 、 agar lawa bicara memahami informasi 、 melakukan komunikasi yang memberikan kesan dengan pasti

★ Penanggulangan : ・ Melakukan serah terima dengan mejelaskan

surat permohonan dan Intruksi kerjanya. ・ Melalukan serah terima dengan penjelasan

barang jadi dan in proses 。 ・ Jangan memajukan perihal dengan

ditetapkan ingatan

Page 17: Human Factor in Manufacturing Industries

17

Epilog…

★ HOW TO ELIMINATE ERROR EXACTLY

Management Will → Keinginan untuk berubah Sosialisasi “Human Factor Knowledge” Menerapkan Organization structure secara tepat

guna Membangun transparansi Top-Down Jujur, tidak menutupi masalah (jika terjadi) →

segera komunikasikan ke atasan terkait Berhenti Berarti MATI → jangan pernah berhenti

ber-INOVASI