103
ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA CABANG SURUH KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy) DISUSUN OLEH: DESTIANI 64010160065 PROGRAM STUDI D3 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT

TARUNA SEJAHTERA CABANG SURUH KABUPATEN

SEMARANG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

DISUSUN OLEH:

DESTIANI

64010160065

PROGRAM STUDI D3 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2019

Page 2: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA
Page 3: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

i

ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI

BMT TARUNA SEJAHTERA CABANG SURUH

KABUPATEN SEMARANG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

DisususnOleh:

DESTIANI

64010160065

PROGRAM STUDI D3 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2019

Page 4: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

KEMENTERIAN AGAMA REPUBIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JL. TentaraPelajar No. 02 Telp. 0298(323433) Salatiga 50721

Website: www.febi.iainsalatiga.ac.id

ii

Page 5: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

KEMENTERIAN AGAMA REPUBIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JL. TentaraPelajar No. 02 Telp. 0298(323433) Salatiga 50721

Website: www.febi.iainsalatiga.ac.id

iii

Page 6: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

KEMENTERIAN AGAMA REPUBIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JL. TentaraPelajar No. 02 Telp. 0298(323433) Salatiga 50721

Website: www.febi.iainsalatiga.ac.id

iv

Page 7: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

vi

Page 8: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah termasuk

orang-orang yang beruntung”(QS. Albaqarah: 5)

Persembahan

“Terimakasih kupersembahkan kepada orang tua, Saudaraku, yang senantiasa

menjadi penyemangatku ”

Page 9: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul

“ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA

SEJAHTERA CABANG SURUH KABUPATEN SEMARANG” ini dengan baik.

Tugas Akhir ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

kelulusan program Diploma III Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penulisan Tugas Akhir

ini banyak pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan, maka

selayaknya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyyudin, M.Ag selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr Anton Bawono,S.E.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga.

3. Bapak Ari Setiawan, S.Pd., M.M. selaku Ketua Prodi DIII Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, dan juga selaku dosen

pembimbing magang di BMT Taruna Sejahtera Cabang Suruh.

4. Bapak Dr. Abdul Aziz Nugraha Pratama, M.M. selaku Dosen Pembimbing

Tugas Akhir yang telah membantu memberikan pengarahan dalam Tugas

Akhir ini.

5. Bapak Nur Huri Mustofa, S.Ag., M.Si. selaku pembimbing akademik yang

telah dengan sabar melayani dan memberikan support kepada para

mahasiswanya.

Page 10: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

ix

6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, khususnya

Program Studi Perbankan Syariah D III yang telah memberikan bekal berbagai

teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis.

7. Seluruh staf dan karyawan di lingkungan IAIN Salatiga khususnya Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam atas segala bentuk bantuannya.

8. Segenap karyawan BMT Taruna Sejahtera Cabang Suruh yang telah membantu

kelancaran kegiatan penelitian ini.

9. Staf Perpustakaan IAIN Salatiga terimakasih atas bantuan penyediaan buku-

buku kepada penulis hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

10. Seluruh teman-teman DIII Perbankan Syariah angkatan Tahun 2016.

11. Teman-Temanku OMNIVORA.

12. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang

dengan senang hati telah membantu dan terlibat, baik dalam kelancaran

pelaksanaan kegiatan penelitian maupun dalam penyelesaian penyusunan

laporan penelitian ini.

Page 11: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

x

Dalam penulisan Tugas Akhir penulis sadar bahwa tidak ada satupun

yang sempurna kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis

menerima kritik serta saran yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Salatiga, 14 Agustus 2019

Penulis,

Destiani

NIM: 64010160065

Page 12: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

xi

ABSTRAK

Destiani. Analisis Pembiayaan Tanpa Agunan (PTA) Di BMT Taruna Sejahtera

Cabang Suruh Kabupaten Semarang. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam. Program Studi DIII Perbankan Syariah (PS). Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dr. Abdul Aziz Nugraha Pratama, M.M.

Latar belakang penelitian ini adalah Lembaga perbankan merupakan

lembaga yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat lalu menyalurkan

kembali ke masyarakat guna memenuhi kebutuhan dana bagi pihak yang

membutuhkan. Saat ini banyak sekali Pembiayaan Tanpa Agunan dengan tujuan

memberikan kemudahan bagi masyarakat. BMT Taruna Sejahtera adalah salah

satu yang mengeluarkan pembiayaan tanpa agunan. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui dua hal, yaitu untuk mengetahui bagaimana implementasi

pembiayaan tanpa agunan (PTA) dan bagaimana analisis SWOT pembiayaan

tanpa agunan (PTA) di BMT Taruna Sejahtera. Penelitian ini menggunakan

metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan selama periode

Februari-Maret 2019 pada BMT Taruna Sejahtera Cabang Suruh Kabupaten

Semarang. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini, pertama, dalam sistem dan

prosedur pemberian pembiayaan tanpa agunan di BMT Taruna Sejahtera KC

Suruh Kabupaten Semarang. Pihak BMT menjalankan proses pembiayaan kepada

calon anggota pembiayaan sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan. Begitupun

calon anggota pembiayaan, sejauh ini telah memenuhi kriteria dalam pemberian

pembiayaan tanpa agunan. Kedua, hasil analisis SWOT menyebutkan bahwa

BMT Taruna Sejahtera kuat dan berpeluang. BMT Taruna Sejahtera dalam

kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan

ekspansi serta memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

disarankan dalam melaksanakan proses pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera,

unit kerja harus berhati-hati dalam mengecek kebenaran berkas maupun keaslian

dokumen yang dipersyaratkan, dan juga dalam menganalisis data-data yang

diperoleh dari debitur, agar tidak terjadi pembiayaan macet. Sebaiknya agar lebi

teliti dalam menganalisa usaha yang dimiliki debitur sebelum pembiayaan

tersebut diberikan apakah layak atau tidak nasabah tersebut diberikan

pembiayaan. Agar proses penyaluran kredit lebih optimal maka diperlukan

pemisah fungsi survei, analisis dan penagihan.

Kata Kunci: Pembiayaan Tanpa Agunan, Proses Pembiayaan, Analisis SWOT.

Page 13: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI........................................................................ v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ix

ABSTRAK ................................................................................................................. x

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 8

E. Metode Penelitian........................................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan..................................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka ............................................................................................... 13

B. Kerangka Teori............................................................................................... 19

1. Pengertian Pembiayaan ............................................................................ 19

2. Jenis-Jenis Pembiayaan ............................................................................ 20

Page 14: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

xiii

3. Pembiayaan Tanpa Agunan...................................................................... 22

4. Penilaian Pembiayaan Yang di Dipergunakan Sebagai Syarat

Pemberian Pembiayaan Tanpa Agunan ................................................... 24

BAB III LAPORAN OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Berdiri BMT Taruna Sejahtera.......................................................... 27

B. Visi dan Misi BMT Taruna Sejahtera ............................................................ 29

C. Struktur Organisai .......................................................................................... 29

D. Tugas dan Wewenang ................................................................................... 31

E. produk BMT Taruna Sejahtera....................................................................... 48

BAB IV ANALISIS DATA

A. Implementasi Pembiayaan Tanpa Agunan (PTA).......................................... 54

B. Analisis SWOT Pembiayaan Tanpa Agunan (PTA) ...................................... 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 70

B. Saran ............................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 15: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera ........................................... 30

Gambar 4.1 Proses Pembiayaan Tanpa Agunan ........................................................ 55

Page 16: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 16

Page 17: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Formulir Permohonan Pembiayaan

Lampiran B Formulir Putusan Pembiayaan

Lampiran C Slip Angsuran

Page 18: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang mengatur sebuah cara hidup. Dengan

kata lain, Islam dikatakan sebagai way of life. Ajaran Islam merupakan

sebuah ajaran yang tidak hanya terbatas pada masalah hubungan pribadi

antara seorang individu dengan penciptanya (Hablum Minaallah), namun

mencakup pula masalah antar manusia (Hablum Minannas), bahkan juga

hubungan antara manusia dengan makhluk lainnya termasuk dengan alam

dan lingkungan (Karim, 2006).

Petunjuk Allah dalam Al-Qur’an dan sunah yang paling menonjol

ialah dalam mengatur sistem perekonomian manusia, sebagaimana yang

dilihat. Bahkan menjadi perhatian utama para ulama dan cendekiawan

muslim seluruh dunia begitu juga Indonesia secara khususnya baik itu

dalam larangan praktek riba dan hal-hal yang dilarang dalam

bermuamalah menurut Islam (Antonio, 2001).

Kegiatan perekonomian terus berkembang dan berubah, sejalan

dengan perkembangan dan perubahan zaman. Pada saat ini, perekonomian

tidak bisa terlepas dari peran jasa lembaga keuangan. Dari sekian banyak

lembaga keuangan syariah, BMT merupakan lembaga ekonomi Islam yang

dibangun berbasis keumatan, sebab dibentuk dari, oleh dan untuk

masyarakat, dari segi jumlah BMT merupakan lembaga keuangan syariah

Page 19: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

2

yang paling banyak apabila dibanding dengan lembaga-lembaga keuangan

syariah lainya (Hendi, dkk, 2004).

Dengan dikeluarkannya UU Perbankan No. 10 tahun 1998 harus

ditanggapi positif bahwa ini merupakan salah satu bentuk perhatian

pemerintah terhadap bank bagi hasil dari lebih populer dengan bank

syariah. Menyadari hal itu prinsip bank syariah perlu dipertegas kembali,

agar persepsi masyarakat yang memandang perbankan syariah sama

dengan bank konvensional dapat dihilangkan. Karena hal ini akan

menghambat proses sosialisasi yang terus digulirkan, sehingga sikap

masyarakat yang meliputi sikap terhadap sistem dan produk perbankan

syariah menunjukkan prospek yang menggembirakan terhadap sistem

maupun produk perbankan syariah. Untuk itu, perlu diciptakan daya

inovasi baru untuk mendapatkan new product sebagai variasi dan produk

yang telah ada dan akhirnya mampu menciptakan fragmentasi pasar baru

diantara pasar yang telah ada (Tjiptono, 1997).

Sejarah perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia

diawali dari aspirasi masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim untuk

memiliki sebuah alternatif sistem perbankan yang Islami. Perkembangan

dunia terus mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Diawali dengan

berdirinya PT. Bank Muamalat Indonesia tahun 1992, yang dalam kurun

waktu hanya 7 tahun mampu memiliki lebih dari 45 outlet yang tersebar di

Jakarta, Bandung, Balikpapan, Semarang, dan Makassar. Perkembangan

perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya UU

Page 20: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

3

No. 10 tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut diatur dengan rinci

landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat di operasikan dan

diimplementasikan oleh bank syariah. Undang-undang tersebut juga

memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang

syariah atau bahkan mengkonversikan diri secara total menjadi bank

syariah (Antonio, 2001).

Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul

peluang untuk mendirikan bank-bank yang berprinsip syariah.

Operasionalisasi BMI kurang menjangkau usaha masyarakat kecil dan

menengah, maka muncul usaha untuk mendirikan bank dan lembaga

keuangan mikro, seperti BPR Syariah dan BMT yang bertujuan untuk

mengatasi hambatan operasionalisasi BMI tersebut. Di samping itu di

tengah-tengah kehidupan masyarakat yang hidup serba berkecukupan

muncul kekhawatiran akan timbulnya pengikisan akidah. Pengikisan

akidah ini bukan hanya dipengaruhi dari aspek syiar Islam tetapi juga

dipengaruhi oleh lemahnya ekonomi masyarakat, maka keberadaan BMT

diharapkan mampu mengatasi masalah ini lewat pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan ekonomi masyarakat (Sudarsono, 2003).

Kehadiran BMT di Indonesia, selain untuk meningkatkan taraf

hidup dan kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi, juga memiliki

misi penting bagi pemberdayaan usaha kecil menengah di wilayah

kerjanya. Hal ini didasarkan pada visi BMT bahwa pembangunan ekonomi

hendaknya dibangun dari bawah melalui kemitraan usaha. Dengan

Page 21: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

4

lahirnya lembaga keuangan mikro syariah BMT yang beroperasi

berdasarkan sistem bagi hasil sebagai alternatife pengganti bunga,

merupakan peluang bagi umat Islam untuk memanfaatkan jasa BMT

seoptimal mungkin dan tanpa adanya keraguan (Sumitro, 2002).

Peran Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) cukup besar dalam

membantu kalangan usaha kecil dan menengah. Peranan BMT tersebut

sangat penting dan membangun kembali iklim usaha yang sehat di

Indonesia. BMT juga melakukan strategi yang tepat bagi pemberdayaan

usaha kecil dan menengah. Strategi itu diharapkan menjadi salah satu alat

untuk membangun kembali kekuatan ekonomi rakyat yang berakar pada

masyarakat dan mampu memperkokoh sistem perekonomian nasional

sehingga problem kemiskinan dan tuntunan ekonomi di masyarakat secara

berangsur-angsur dapat teratasi. Kelebihan BMT dibanding perbankan

adalah keluwesannya dan kesempatannya melayani masyarakat.

Persyaratan dan prosedur dibuat sederhana mungkin dengan tetap

memperhatikan resiko dan keamanan (Ridwan, 2004).

Keberadaan BMT merupakan representasi dari kehidupan

masyarakat dimana BMT mampu mengakomondir kepentingan ekonomi

masyarakat dengan menghimpun dan menyalurkan dana kehidupan

masyarakat serta menawarkan produk-produk perbankan dengan

menggunakan prinsip-prinsip syariah yang bertujuan mencari keuntungan

tanpa meninggalkan jiwa sosial di dalamnya (Soemitra, 2004).

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian

Page 22: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

5

fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak dan

yang merupakan defisit unit (Antonio, 2001).

Salah satu prinsip sebelum mengeluarkan pembiayaan adalah

dengan melakukan analisis 5C, yaitu: character, capacity, capital,

collateral dan condition of economi. Collateral berarti jaminan. Aktifa

yang diberikan sebagai penjamin untuk suatu pinjaman sampai pinjaman

tersebut dibayar kembali. Apabila peminjam gagal mengembalikan

pinjaman tersebut, maka pemberi pinjaman mempunyai hak untuk menyita

jaminan dan menjualnya untuk melunasi hutang (Muda, 2003).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jaminan berasal

dari jamin yang artinya adalah menanggung. Jaminan adalah tanggungan

atas pinjaman yang diterima atau garansi atau janji seorang untuk

menanggung hutang atau kewajiban tersebut tidak terpenuhi. Agunan

adalah jaminan tambahan yang diserahkan nasabah debitur kepada bank

dalam rangka pemberian fasilitas kredit atau pembiayaan prinsip syariah.

Agunan hanya salah satu syarat yang diharuskan dalam pemberian fasilitas

kredit selain bank juga harus menilai watak, kemampuan, modal, dan

prosek usaha dari nasabah debitur. Namun agunan merupakan “benteng”

dalam upaya pengembalian kredit apabila terjadi kegagalan pembayaran

kredit yang bersumber dari firs way out. Oleh karena itu agunan sangat

penting sebagai indikator pembayaran kembali kegagalan pembayaran

kredit.

Page 23: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

6

Jaminan pembiayaan adalah hak dan kekuasaan atas barang

jaminan yang diserahkan oleh debitur kepada lembaga keuangan guna

menjamin pelunasan utangnya apabila pembiayaan yang diterimanya tidak

dapat dilunasi sesuai waktu yang diperjanjikan dalam perjanjian

pembiayaan.

Dalam fatwa yang dikeluarkan oleh DSN MUI nomor 92 tahun

2014 dinyatakan bahwa semua bentuk pembiayaan/penyaluran dana

Lembaga Keuangan Syariah (LKS) boleh dijamin dengan agunan. Namun

terdapat alternative lain yang dapat menggantikan jaminan sebagai

penjamin dalam pembiayaan yaitu dengan adanya pembiayaan tanpa

agunan. Pembiayaan tanpa agunan menjadi pilihan terbaru bagi nasabah

yang ingin mengembangkan usahanya. Salah satunya adalah seperti apa

yang diterapkan pada BMT Taruna Sejahtera Cabang Suruh Kabupaten

Semarang.

BMT Taruna Sejahtera Cabang Suruh Kabupaten Semarang,

adalah sebuah lembaga keuangan yang dalam pengelolaannya

menggunakan sistem syariah. Lembaga keuangan ini mulai beroperasi

tanggal 18 Pebruari 2000 yang telah mendapatkan pengesahan akte

perubahan Badan Hukum No.: 019/BH/PAD/KDK/11.1/II/2000. Dalam

menjalankan usahanya, BMT Taruna Sejahtera Cabang Suruh Kabupaten

Semarang menerima pembiayaan usaha yang diajukan oleh anggotanya.

Dalam menerima pembiayaan, BMT Taruna Sejahtera Cabang Suruh

Kabupaten Semarang tidak mensyaratkan bagi pemohon untuk

Page 24: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

7

mengajukan agunan sebagai jaminan untuk mengembalikan pinjaman,

namun pemohon harus mempunyai simpanan aktif baik simpanan amanah

maupun simpanan berkah yang sudah berjalan minimal selama 1 (satu)

bulan.

Fasilitas pembiayaan atau pinjaman guna memenuhi kebutuhan

modal anggota untuk usaha produktif maupun konsumtif yang dikelola

secara halal sesuai syariah dengan akad murabahah (Ba’i Bitsaman Ajil)

dan Qardul Hasan. Pembiayaan ini juga sebagai akad jual beli barang

pada harga asal (harga perolehan) dengan tambahan keuntungan (margin)

yang disepakati oleh kedua belah pihak. Cara pembayaran dan jangka

waktu disepakati bersama dan dapat secara angsuran.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut penulis tertarik untuk

meneliti dan mengkaji terkait bagaimana penanganan pembiayaan tanpa

agunan yang ada di BMT Taruna Sejahtera cabang Suruh Kabupaten

Semarang dalam Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS PEMBIAYAAN

TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

CABANG SURUH KABUPATEN SEMARANG”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi Pembiayaan Tanpa Agunan (PTA) di BMT

Taruna Sejahtera Cabang Suruh Kabupaten Semarang ?

Page 25: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

8

2. Bagaimana analisis SWOT Pembiayaan Tanpa Agunan (PTA) di BMT

Taruna Sejahtera Cabang Suruh Kabupaten Semarang?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi Pembiayaan Tanpa

Agunan (PTA) di BMT Taruna Sejahtera Cabang Suruh Kabupaten

Semarang.

2. Untuk mengetahui bagaimana analisis SWOT Pembiayaan Tanpa

Agunan (PTA) di BMT Taruna Sejahtera Cabang Suruh Kabupaten

Semarang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya

Pembiayaan Tanpa Agunan (PTA) di BMT serta menjadi bekal

dimasa yang akan datang untuk dapat menerapkan dalam suatu

keadaan baik dalam teknis maupun teknisi.

2. Bagi IAIN Salatiga

Untuk menambah referensi dan informasi khususnya bagi

mahasiswa Perbankan Syariah dan bagi Mahasiswa IAIN Salatiga

pada umumnya mengenai Pembiayaan Tanpa Agunan (PTA) dan

dapat dijadikan masukan untuk penelitian selanjutnya.

Page 26: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

9

3. Bagi BMT

Laporan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi

dan pedoman untuk terus memajukan lembaga keuangan syariah

beserta produk-produknya terutama produk Pembiayaan Tanpa

Agunan (PTA).

E. Metode Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah metode penelitian yang kadar

kajiannya semata-mata ingin mengungkapkan suatu gejala atau petanda

keadaan sebagaimana adanya. Kualitatif adalah penelitian yang datanya

disajikan dalam bentuk kata-kata yang mempunyai makna (Simanjuntak

dan Sosrodiharjo, 2014).

1. Jenis Data

Adapun jenis data menurut sumbernya dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang

diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa

wawancara dan pendapat dari individu atau kelompok (orang)

maupun hasil observasi dari suatu obyek.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen,

buku-buku dan arsip-arsip data yang akan diteliti dengan metode

penulisan kualitatif. Sumber data sekunder penulis peroleh dari

Page 27: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

10

buku-buku yang berkaitan dengan judul, penelitian-penelitian yang

berkaitan dengan tugas akhir yang penulis lakukan, mengambil

Tugas Akhir yang sudah ada sebelumnya dan memiliki tema yang

berkaitan, serta dokumen-dokumen yang relevan (Daymon, 2008)

2. Teknik Pengambilan Data

Data pendukung yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh

dengan pengumpulan data yang relevan. Metode yang digunakan

yaitu:

a. Observasi

Metode observasi digunakan untuk memperoleh data yang

berkaitan dengan Pembiayaan Tanpa Agunan (PTA). Observasi

adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu

pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap

keadaan atau perilaku objek sasaran. Orang yang melakukan

observasi disebut pengobservasi (observer) dan pihak yang

terobservasi (observee) (Fatoni, 2011).

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu

(Moleong, 2010).

Page 28: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

11

Dalam hal ini wawancara yang penulis lakukan adalah

dengan manager BMT Taruna Sejahtera cabang Suruh, khususnya

yang menangani Pembiayaan Tanpa Agunan (PTA). Metode ini

digunakan untuk melengkapi data-data yang telah diperoleh dari

metode observasi.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan memberikan gambaran kepada pembaca

tentang penulisan yang diuraikan dari BAB I hingga BAB V dan

merupakan informasi mengenai materi yang penulis dan tiap tiap bab.

Sistematika penulisan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan

kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Pembahasan teori dalam bab ini dimaksudkan sebagai bab untuk

mengantarkan pada pembahasan-pembahasan teori dan penelitian

sebelumnya tentang Pembiayaan Tanpa Agunan (PTA).

BAB III Laporan Objek Penelitian

Bab ini memaparkan mengenai gambaran umum perusahaan yang

sedang di teliti yaitu BMT Taruna Sejahtera cabang Suruh.

BAB IV Analisia Data

Page 29: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

12

Analisis data merupakan bagian inti dari penelitian, di dalamnya

memberikan suatu analisis data dari data-data yang telah diteliti.

BAB V Penutup

Bab ini merupakan bab terakhir dalam penelitian ini dan berisi

tentang kesimpulan dari penelitian serta saran.

Page 30: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telah Pustaka

Menurut Zaenal Abidin (2015) dalam penelitiannya yang berjudul

“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pinjaman Tanpa Agunan di UPK

PNPM”, penelitian ini menjelaskan tentang Hukum Islam praktek

pinjaman tanpa agunan di PNPM kelurahan Panggaron Lor dikategorikan

dalam Al-qardh. Dalam literatur fiqh klasik, Al-qardh dikategorikan dalam

aqd ta’awuni yaitu akad tolong menolong kerena dalam PNPM dana yang

diberikan hanya untuk warga miskin. Keberadaan PNPM memberikan

maslahah bagi warga miskin. Dalam Islam juga mewajibkan seluruh

umatnya untuk saling tolong-menolong sebagaimana firman Allah SWT :

“Dan tolong-menolonglah engkau semua atas kebaikan dan ketaqwaan”.

Menurut Winne Fauza Primadewi (2012) dalam penelitianya yang

berjudul “Tinjauan Yuridis Tehadap Pemberian Kredit Tanpa Agunan

Untuk Perorangan (Studi Kasus Pada Bank Mandiri)”. Penelitian ini

menjelaskan tentang penyaluran Mandiri Kredit Tanpa Agunan telah

dilaksanakan oleh Bank Mandiri dengan berpedoman kepada prinsip

kehatian-hatian. Penilaian dan analisis dilakukan secara mendalam

terhadap aspek-aspek kredit itu sendiri yang dikenal dengan formula 5C.

Perjanjian kredit mandiri kredit tanpa agunan merupakan perjanjian baku

yang berbentuk pengisian aplikasi atau pengisian formulir kredit tanpa

agunan sehingga sistem pelayanan lebih cepat. Selain dari pada formulir

Page 31: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

14

yang harus diisi oleh calon debitur atau untuk selanjutnya disebut sebagai

perjanjian kredit, ada syarat-syarat umum kredit konsumtif atau (SUKK)

yang juga harus diperhatikan oleh calon debitur. SUKK tersebut

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian kredit. Pihak

Bank telah menguraikan secara jelas klausula-klausula yang mengikat para

pihak dan telah sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan yang

berlaku. Sehingga dengan demikian para calon debitur harus juga berhati-

hati dalam membaca klausula-klausula yang tercantum dalam perjanjian

kredit tersebut.

Menurut Puspita Jayanti (2013) dalam penelitian yang berjudul

“Penyelesaian Wanprestasi Pemberian Kredit Tanpa Agunan dalam

Pelaksanaan Penyediaan Dana Bergulir Dan Kredit Mikro Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Penelitian ini

bersifat deskriptif kualitatif. Dengan hasil bahwa wanprestasi kredit tanpa

agunan pada program PNPM Mandiri merupakan wanprestasi dalam

bentuk terlambat berprestasi. Wanprestasi yang diakibatkan karena

terlambat berprestasi ini terjadi karena beberapa sebab yaitu anggota

debitur mengalami gagal usaha, serta usaha kurang lancar, meninggal

dunia dan terdapat KSM yang berpindah domisili. Wanprestasi tersebut

menyebabkan kredit yang diberikan oleh BKM desa Jambangan tidak

dapat dikumpulkan tepat pada waktunya, sehingga BKM mengalami

kesulitan dana dalam memberikan kredit kepada KSM lain yang

mengajukan kredit. Upaya penyelesaian wansprestasi PNPM Mandiri telah

Page 32: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

15

diselesaikan melalui 3R yaitu recheduling atau penjadwalan kembali,

rechonditioning atau persyaratan kembali,dan restructuring atau penataan

kembali. Terjadinya wanprestasi ini membuat BKM melakukan perubahan

atas isi perjanjian kredit untuk calon anggota KSM baru. Isi perjanjian

kredit ini bila ditelaah dapat memenuhi prinsip 5C.

Kemudian menurut, Aprina Levy Wulandari (2018) yang berjudul

“Pembiayaan Tanpa Agunan” yang menjelaskan tentang semua

pembiayaan dalam lembaga keuangan syariah dapat di back up dengan

agunan. Namun dalam akad-akad yang bersifat amanah, agunan tidak

dapat dilakukan kecuali jika pemegang amanah melampaui batas, lalai

ataupun menyalahi kesepakatan. Beberapa pertimbangan yang dijadikan

acuan bagi pengurus koperasi Anazta Nusantara Sejahtera Jawa Timur

dalam memberikan pembiayaan antara lain karakter, integritas, utilitas,

kapasitas, kredibilitas, dan penjamin. Akad-akad yng digunakan oleh

koperasi syariah Anazta masih terdapat ketidaksesuaian dengan fikih

muamalah. Kemudian secara prinsip dan spirit berekonomi Islam, akad

yang digunakan masih kurang sesuai.

Menurut Aristamaya Widyasari(2018) dengan judul “Perlindungan

Hukum Terhadap Debitur Dalam Pemberian Kredit Tanpa Jaminan”

menjelaskan tentang pengaturan kredit tanpa jaminan di Indonesia sendiri

belum ada dalam peraturan perundang-undangan. Namun terdapat pasal

yang sepertinya menjadi acuan memberikan kredit tanpa jaminan yakni

Pasal 8 ayat (1) UU Perbankan, dimana jaminan itu hanya keyakinan atas

Page 33: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

16

kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai

dengan perjanjian. Dalam Pasal 1131 KUH Perdata menyatakan bahwa

segala barang-barang bergerak dan tak bergerak milik debitur, baik yang

sudah ada maupun yang akan ada, menjadi jaminan untuk perikatan-

perikatan perorangan debitur ini. Artinya pasal ini dapat menimbulkan

interpretasi merugikan terhadap debitur kredit tanpa jaminan. Secara

perlindungan hukum belum terlindungi hak nasabah karena nyatanya

berdasar pasal tersebut yang dijadikan pelunasan hutang adalah seluruh

harta kekayaan debitur yang tidak diperjanjikan sebelumnya.

Untuk mengetahui perbedaan penelitian sebelumnya maka

disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Zaenal abidin Tinjauan Hukum Islam

Terhadap Pinjaman

Tanpa Agunan di UPK

PNPM.

Pinjaman tanpa agunan di PNPM

kelurahan Panggaron Lor

dikategorikan dalam Al-qardh, yaitu

akad tolong menolong kerena dalam

PNPM dana yang diberikan hanya

untuk warga miskin. Keberadaan

PNPM memberikan maslahah bagi

warga miskin. Dalam Islam jga

mewajibkan seluruh umatnya untuk

saling tolong-menolong.

2. Winne Fauza Tinjauan Yuridis Penyaluran Mandiri Kredit Tanpa

Page 34: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

17

Primadewi Tehadap Pemberian

Kredit Tanpa Agunan

Untuk Perorangan (Studi

Kasus Pada Bank

Mandiri).

Agunan telah dilaksanakan oleh

Bank Mandiri dengan berpedoman

kepada prinsip kehatian-hatian.

Penilaian dan analisis dilakukan

secara mendalam terhadap aspek-

aspek kredit itu sendiri yang dikenal

dengan formula 5C. Namun

terhadapnya berlaku ketentuan pasal

1131 Kitab Undang-Undang

Hukumm Perdata.

3. Puspita Jayanti Penyelesaian

Wanprestasi Pemberian

Kredit Tanpa Agunan

dalam Pelaksanaan

Penyediaan Dana

Bergulir Dan Kredit

Mikro Program Nasional

Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM)

Mandiri.

Wanprestasi yang diakibatkan

karena terlambat berprestasi ini

terjadi karena beberapa sebab yaitu

anggota debitur mengalami gagal

usaha, serta usaha kurang lancar,

meninggal dunia dan terdapat KSM

yang berpindah domisili. Upaya

peyelesaian wansprestasi PNPM

Mandiri telah diselesaikan melalui

3R dan perubahan atas isi perjanjian

kredit untuk calon anggota KSM

baru. Isi perjanjian kredit ini bila

ditelaahdapat memenuhi prinsip 5C.

Page 35: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

18

4. Aprina Levy

Wulandari

Pembiayaan Tanpa

Agunan

Semua pembiayaan dalam lembaga

keuangan syariah dapat di back up

dengan agunan. Namun dalam akad-

akad yang bersifat amanah, agunan

tidak dapat dilakukan kecuali jika

pemegang amanah melampaui batas,

lalai ataupun menyalahi

kesepakatan.

5. Aristamaya

Widyasari

Perlindungan Hukum

Terhadap Debitur Dalam

Pemberian Kredit Tanpa

Jaminan

Acuan memberikan kredit tanpa

jaminan yakni Pasal 8 ayat (1) UU

Perbankan, dimana jaminan itu

hanya keyakinan atas kemampuan

dan kesanggupan deitur untuk

melunasi hutangnya sesuai dengan

perjanjian.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu pada

penelitian ini lebih menekankan bagaimana proses pelaksanaan sampai

terealisasinya pembiayaan tanpa agunan dari pihak BMT Taruna Sejahtera

KC Suruh Kabupaten Semarang kepada calon anggota pembiayaan. Jenis

penelitian yang menggunakan deskriptif kualitatif.

Page 36: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

19

B. Kerangka Teori

1. Pengertian Pembiayaan

Keutaman dari lembaga keuangan atau bank adalah menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, simpanan giro, deposito,

dan kemudian disalurkan nya kembali ke masyarakat yang

membutuhkan dana. Penyaluran dana tersebut dapat diwujudkan dalam

bentuk pinjaman. Dalam arti sempit, pembiyaan dipakai untuk

mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga keuangan

atau bank kepada nasabah. Pembiayaan dalam arti luas adalah

financing, pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak

lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

dilakukan sendiri atau lembaga (Muhammad, 2005).

Istilah pembiayaan pada intinya berarti I believe, I trust, saya

percaya atau saya menaruh kepercayaan. Perkataan pembiayaan yang

artinya kepercayaan (trust), berarti lembaga pembiayaan selaku

shahibul mal menaruh kepercayaan kepada seseorang untuk

melaksanakan amanah yang diberikan. Dana tersebut harus digunakan

dengan benar, dan adil, dan harus disertai dengan ikatan dan syarat-

syarat yang jelas, dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak

(Rivai, dan Arvian, 2010). Sebagaimana dalam Al Hadist menjelaskan:

Page 37: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

20

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya

Allah SWT berfirman: Aku pihak ketiga dari dua orang yang

bersyarikat selama salah satunya tidak mengkhianati temannya. “(H.R

Abu Dawud No. 2936, dalam kitab Al Buyu dan Hakim).

2. Jenis-Jenis Pembiayaan

Pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan

pihak-pihak yang memerlukan. Menurut sifat penggunaannya,

pembiayaan dapat dibagi menjadi dua macam (Naja, 2005), yaitu ;

a. Pembiayaan produktif

Yaitu pembiayaan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan

produksi dalam arti luas yaitu untuk meningkatkan usaha, baik

usaha produksi, perdagangan, maupun investasi. Menurut

keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua

macam, yaitu:

1) Pembiayaan modal kerja

Yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan :

a) Peningkatan produksi baik secara kuantitatif, yaitu jumlah

hasil produksi, maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan

kualitas atau mutu hasil produksi.

b) Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of

place dari suatu barang.

Page 38: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

21

2) Pembiayaan investasi

Yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal

(capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat hubungannya

dengan barang-barang modal. Pembiayaan investasi diberikan

kepada para nasabah untuk keperluan investasi, yaitu keperluan

penambahan modal guna mengadakan rehabilitasi, perluasaan

usaha, ataupun pendirian objek baru.

a) Pembiayaan konsumtif

Yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi. Yang akan habis digunakan untuk

memenuhi kebutuhan. Kebutuhan konsumsi dapat di

bedakan atas kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.

Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok baik barang,

seperti makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal,

maupun berupa jasa, seperti pendidikan dasar dan

pengobatan.

Adapun kebutuhan sekunder adalah kebutuhan

tambahan, yang secara kuantitatif maupun kualitatif lebih

tinggi ataau lebih mewah dari kebutuhan primer, baik

berupa barang, seperti makanan dan minuman,

pakaian/perhiasan, bangunan rumah, kendaraan dan

sebagainya, maupun berupa jasa, seperti pendidikan,

Page 39: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

22

pelayanan kesehatan, pariwisata, hiburan, dan sebagainya

(Julius, 2014).

Sedangkan jenis pembiayaan ditinjau dari segi

jangka waktunya (Kasmir, 2008):

1) Pembiayaan jangka pendek

Pembiayaan jangka pendek, yaitu pembiayaan yang

diberikan dengan tidak melebihi jangka waktu 1 (satu)

tahun.

2) Pembiayaan jangka menengah

Pembiayaan jangka menengah yaitu pembiayaan

yang diberikan dengan jangka waktu lebih dari 1 (satu)

tahun tetapi tidak lebih dari 3 (tiga) tahun.

3) Pembiayaan jangka panjang

Pembiyaan jangka panjang, yaitu pembiyaan yag

diberikan dengan jangka waktu lebih dari 3 (tiga)

tahun.

3. Pembiayaan Tanpa Agunan (PTA)

Pembiayaan tanpa agunan (PTA) adalah salah satu produk

pinjaman yang memberikan fasilitas kredit tanpa membebankan calon

nasabah untuk mempersiapkan suatu aset untuk dijadikan jaminan

(agunan) atas pinjaman tersebut. Pembiayaan tanpa agunan menjadi

alternatif baru bagi masyarakat untuk mengembangkan usahanya atau

Page 40: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

23

untuk kebutuhan konsumtif lainya. Peraturan tentang kredit tanpa

jaminan ini banyak orang belum mengetahuinya (Fajriah, 2006).

Adapun peraturanya terdapat dalam Undang-Undang Perbankan.

Namun tidak mengatur secara khusus mengenai kredit tanpa jaminan.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yang

berbunyi:

“Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip

syariah, bank umum wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis

yang mendalam atas itikad dan kemampuan serta kesanggupan

nasabah debitur untuk melunasi hutangnya atau mengembalikan

pembiayaan yang dimaksud sesuai dengan yang diperjanjikan”.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), jaminan berasal

dari jamin yang artinya adalah menanggung. Jaminan adalah

tanggungan atas pinjaman yang diterima atau garansi atau janji

seseorang untuk menanggung hutang atau kewajiban tersebut tidak

terpenuhi. Sama halnya yang terdapat dalam Pasal 2 ayat (1) Surat

Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 23/69/KEP/DIR tanggal 2

Februari 1991 Tentang Jaminan yang berbunyi :

“Jaminan adalah suatu keyakinan bank atas kesanggupan debitur

untuk melunasi kredit sesuai dengan yang diperjanjikan.”

Page 41: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

24

Sedangkan pengertian agunan diatur didalam Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1998 Terdapat dalam Pasal 1 angka 23 yang

berbunyi :

“Agunan adalah jaminan tambahan yang diserahkan Nasabah

Debitur kepada bank dalam rangka pemberian fasilitas kredit atau

pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.”

Jaminan pembiayaan adalah hak dan kekuasaan atas barang

jaminan yang diserahkan oleh debitur kepada lembaga keuangan guna

menjamin pelunasan utangnya apabila pembiayaan yang diterimanya

tidak dapat dilunasi sesuai waktu yang diperjanjikan dalam perjanjian

pembiayaan (Rivai, 2008).

4. Penilaian Pembiayaan Yang Dipergunakan Sabagai Syarat

Pemberian Pembiayaan Tanpa Agunan.

Penerapan proses pelaksanaan pengendalian intern dalam prosedur

pemberian pembiayaan tanpa agunan agar pemberian kredit dapat

dilakukan sesuai dengan prosedur dan juga dapat memberikan kepada

masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki agar terhindar

terjadinya pembiayaan macet. Tahap-tahap prosedur dalam pemberian

pembiayaan yang biasa dilakukan dalam perbankan yaitu

(Hermansyah, 2005) dan ( Ningsih, 2012);

a. Prosedur permohonan pembiayaan

b. Penyelidikan dan analisis pembiayaan

c. Keputusan atas permohonan pembiayaan

Page 42: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

25

d. Penolakan permohonan pembiayaan

e. Persetujuan permohonan pembiayaan

f. Pencairan fasilitas pembiayaan

Untuk memperoleh keyakinan, bank harus melakukan penilaian

pembiayaan secara seksama dan menyeluruh. Pemberian pembiayaan

terhadap calon debitur umumnya menggunakan lima prinsip penilaian

yakni, Character (watak atau kepribadian), Capacity (kemampuan),

Capital (modal), Condition of economy (kondisi perekonomian),

Collateral (jaminan).

Selain lima penilaian pembiayaan tersebut, pada dasarnya

pemberian pembiayaan kepada debitur berpedoman pada dua prinsip

(Hermansyah, 2005), yaitu :

1. Prinsip kepercayaan, yakni bank mempunyai kepercayaan bahwa

pembiayaan yang diberikannya bermanfaat bagi nasabah sesuai

dengan peruntukannya dan bank percaya debitur yang

bersangkutan dapat melunasi dalam jangka waktu yang

diperjanjikan.

2. Prinsip kehati-hatian, dalam memberikan pembiayaan kepada

nasabah harus selalu berpedoman dan menerapkan prinsip kehati-

hatian. Bentuk penerapan secara konsisten berdasarkan itikad baik

terhadap semua persyaratan dan peraturan perundang-undangan

yang berkaitan dengan pemberian pembiayaan dari bank yang

bersangkutan.

Page 43: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

26

Berdasarkan penilaian pembiayaan diatas, pada

dasarnya penilaian pembiayaan tanpa jaminan hampir sama dengan

pembiayaan dengan jaminan. Hanya saja perbedaan terletak pada

penilaian tentang Collateral atau jaminan yang lebih bersifat

imateril.

Page 44: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

27

BAB III

LAPORAN OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya BMT Taruna Sejahtera

Krisis moneter tahun 1997-1998 yang mengakibatkan fluktuatif

harga bahan makanan dan pertanian sejak pertengahan tahun 1997. Selama

periode puncak harga krisis pangan pasar ritel meningkat pada tingkat

yang lebih tinggi hingga 3-25 kali lipat pertumbuhan harga sebelum krisis,

telah mendorong sekelompok pemuda Kota Ungaran untuk membentuk

lembaga usaha yang bertujuan untuk meringankan beban rakyat kecil

akibat himpitan ekonomi dapat krisis moneter. Sehingga pada tanggal 24

Agustus 1998 setelah peringatan kemerdekaan RI ke-54 telah berdiri

lembaga usaha yang diberi nama koperasi warung Taruna Sejahtera

dengan kegiatan usaha penyaluran sembako khususnya penjualan beras

murah dan telah mendapatkan pengesahan badan hukum dari kementerian

koperasi pengusaha kecil dan menengah Kabupaten Semarang

No.:007/BH/KWK.11.1/IX/1998 Tanggal 23 September 1998.

Tetapi pada perkembangannya usaha tersebut tidak dapat berjalan

dengan baik dan mengalami kerugian terus menerus, sehingga pada tahun

2000 koperasi menutup usaha penyaluran sembako dan memilih fokus

pada usaha simpan pinjam dengan sistem syariah yang bertujuan untuk

memberikan pelayanan modal usaha mikro dan kecil yang diberi nama

Taruna Sejahtera yang telah mendapatkan pengesahan akte

Page 45: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

28

perubahan badan hukum No.019/BH/PAD/KDK/11.1/II/2000 Tanggal 18

Februari.

Usaha simpan pinjam dengan pola syariah diharapkan dapat

memberikan kontribusi bagi kemajuan koperasi, tetapi usaha tersebut

belum dapat beroperasi dengan baik dan koperasi tidak mengalami

pertumbuhan, sehingga pada awal tahun 2011 koperasi melakukan

perubahan besar meliputi perubahan manajemen dengan menerapkan IMS

(Incentive Manajemen System). Perubahan sistem akuntansi dengan

mengimplementasikan aplikasi Core Banking IBS Realtime serta

memperluas jaringan kerja dengan membuka kantor kas di seluruh wilayah

Kabupaten Semarang, ada saat yang bersamaan terbit pula produk-produk

BMT, dan telah mendapatkan pengesahan akte perubahan Anggaran Dasar

Koperasi Simpan Pinjam Syariah dari Gubernur Jawa Tengah

No.:035/PAD/X/IV/2015 Tanggal 30 April 2015.

Perubahan bagi pola operasional lama ke pola operasional baru

membawa dampak pertumbuhan yang sangat pesat, hal ini dapat dilihat

dari pertumbuhan simpanan yang semula pada tahun 2017, sedang

pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang semula pada akhir 2011

sebesar 1,5 Milyar tumbuh menjadi 37 Milyar pada akhir tahun 2017

untuk 9.100 orang usaha ekonomi lemah. Sedangkan pertumbuhan Asset

yang semula pada awal tahun 2011 sebesar 3,9 Milyar menjadi 5,9 Milyar

rupiah di akhir tahun 2017.

Page 46: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

29

Disamping perubahan pola operasional, pada RAT tahun 2012

Pada tanggal 23 April 2013 kantor pusat BMT Taruna Sejahtera yang

semula masih kontrak di Jl. HOS Cokroaminoto No. 416 Ungaran pindah

menempati gedung baru milik sendiri di Jl. Gatot Subroto N0. 133 Mutiara

Ungaran Square Kav. 3 Ungaran.

B. Visi dan Misi BMT Taruna Sejahtera

1. Visi BMT Taruna Sejahtera

Mewujudkan BMT Taruna Sejahtera sebagai lembaga keuangan

syariah yang mampu melayani kebutuhan usaha bagi anggota guna

menunjang kesejahteraan bersama yang diridhoi Allah SWT.

2. Misi BMT Taruna Sejahtera

a. Pemberdayaan usaha ekonomi untuk khususnya ekonomi lemah di

wilayah Jawa Tengah.

b. Menyelenggarakan usaha simpan pinjam untuk melayani anggota

prinsip-prinsip koperasi.

c. Menjalankan usaha simpan pinjam yang sesuai prinsip syariah

dengan efektif, efisien dan transparan.

C. Struktur Organisasi

Suatu kegiatan usaha agar berjalan sesuai dengan tujuan suatu

lembaga atau perusahaan, maka diperlukannya adanya struktur organisasi

yang baik. Struktur organisasi yang ditentukan dengan baik juga harus

didukung moral karyawan untuk membantu kerja yang royal dan

harmonis.

Page 47: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

30

Dalam menentukan struktur organisasi, tentunya disesuaikan

dengan kebutuhan dan pertumbuhan lembaga. Hal ini dimaksudkan agar

pekerjaan yang ada dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Adapun

bagian-bagian dalam struktur organisasi koperasi BMT adalah sebagai

berikut:

1. Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera

Gambar 2.1 Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera

(Sumber: SOP BMT Taruna Sejahtera)

Page 48: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

31

Keterangan:

a. Pengurus

CEO : Yahsun, S.E

Sekertaris : Maftria Yuliana

Bendahara : Supriyadi

b. General Manager : Yayuk Ardiani

: Hadi Solechan

c. Penagihan : Shodiq

2) Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang

Bringin

a. Manager Cabang : Mamik Ponco Arianto

b. Teller : Bulan Purnamasari

c. Account Officer : Rizwan Thohir

: Endi Yetik

: Heru Suprihono

: Muhamad Basri

D. Tugas dan Wewenang Masing-masing Bagian

1. Chief ExecutiveOfficer (CEO)

a. Identitas Jabatan

Posisi dalam organisasi: Dibawah Pengurus: Membawahi

langsung General Manajer (GM), Manajer Cabang (MC), Kepala

Kas (KK), Supervisor dan Internal Audit (IA).

Page 49: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

32

b. Fungsi Utama Jabatan

1) Memimpin usaha BMT Taruna Sejahtera sesuai dengan tujuan

dan kebijakan yang telah ditentukan BMT.

2) Merencanakan, Mengkoordinasikan dan Mengendalikan

seluruh aktivitas lembaga yang melibatkan meliputi

Penghimpunan Dana dari Anggota dan lainnya serta

penyaluran dana yang merupakan keiatan utama lembaga serta

kegiatan-kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan

aktivitas utama tersebut dalam upaya mencapai target.

3) Melindungi dan menjaga asset perusahaan yang berada dalam

tanggungjawabnya.

4) Membina hubungan dengan anggota, calon anggota, dan pihak

lain (Customer) yang dilayani dengan tujuan untuk

mengembangkan pelayanan yang lebih baik.

5) Membina hubungan kerjasama eksternal dan internal baik

dengan para Pembina koperasi setempat, badan usaha lainnya

(Dep Kop UKM, INKOPSYAH, Dinas Pasar, Perusahaan

Pengelola Pasar dan lain-lain) maupun secara internal dengan

seluruh aparat pelaksana, demi meningkatkan produktivitas

usaha.

Page 50: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

33

c. Tanggung Jawab

1) Menjabarkan kebijakan umum BMT Taruna Sejahtera yang

telah dibuat pengurus dan disetujui Rapat Anggota.

2) Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran BMT Taruna

Sejahtera dan rencana jangka pendek, rencana jangka panjang,

serta proyeksi (Finansial maupun Non Financial) kepada

pengurus yang selanjutnya akan dibawa pada Rapat Anggota.

3) Mengusulkan kepada pengurus tentang penambahan,

pengangkatan, pemberhentian karyawan sesuai dengan kondisi

dan kebutuhan operasional BMT.

4) Mengelola pemasukan biaya-biaya harian dan tercapainya

target yang telah ditetapkan secara keseluruhan.

5) Mengamankan harta kekayaan BMT Taruna Sejahtera agar

terlindungi dari bahaya kebakaran, pencurian, perampokan dan

kerusakan, serta seluruh asset BMT

6) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan

membuat laporan secara periodik kepada Badan Pengurus

berupa:

a) Bertanggung jawab atas selesainya tugas dan kewajiban

harian seluruh bidang atau bagian.

b) Tercapainya lingkup kerja yang nyaman untuk semua

pekerja yang berorientasi pada pencapaian target

Page 51: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

34

c) Bertanggung jawab atas terealisasinya semua program

kerja.

d) Terjalinnya kerjasama dengan pihak lain secara baik dan

menguntungkan dalam rangka memenuhi kebutuhan

lembaga.

e) Bertanggung jawab atas terciptanya suasana kerja yang

dinamis dan harmonis.

f) Bertanggung jawab atas tersedianya bahan rapat anggota

tahunan.

g) Menandatangani dan menyetujui permohonan

pembiayaan dengan batas wewenang.

h) Meningkatkan pendapatan dan menekan biaya serentak

mengawasi operasional Kantor Cabang Utama atau

Kantor Cabang.

d. Wewenang

1) Memimpin Rapat Komite untuk memberikan keputusan

terhadap pengajuan pembiayaan.

2) Menyetujui/menolak secara tertulis pengajuan rapat komite

secara musyawarah dengan alasan-alasan yang jelas.

3) Menyetujui/menolak pencairan dropping pembiayaan

sesuai dengan batasan wewenang.

4) Menyetujui pengeluaran uang untuk pembelian aktiva tetap

sesuai dengan batas wewenang.

Page 52: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

35

5) Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran kas kecil

dan biaya operasional lain sesuia dengan batas wewenang.

6) Menyetujui/menolak penggunaan keuangan yang diajukan

tidak melalui prosedur.

7) Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang

dilakukan bawahan.

8) Melakukan penilaian prestasi karyawan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

9) Mengadakan kerja sama dengan pihak lain untuk

kepentingan lembaga dalam upaya mencapai target

proyeksi dan tidak merugikan lembaga.

10) Memutuskan menolak atau menrima kerja sama dengan

pihak lain dalam sesuai dengan kegiatan utama BMT

Taruna Sejahtera dengan alasan-alasan yang dapat diterima.

2. Internal Audit (IA)

a. Identitas Jabaran

Posisi dalam Organisasi: Chief Executive Officer (CEO) dan

membawahi asisten auditor.

b. Fungsi Utama Jabatan

Melakukan pengawasan atau kontrol terhadap semua kegiatan

usaha operasional dan pembiayaan BMT Taruna Sejahtera dengan

tujuan dan sasaran BMT Taruna Sejahtera dalam mengamankan

dan mengembangkan asset dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.

Page 53: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

36

Sekaligus agar pelaksanaan operasional dan pembiayaan BMT

Taruna Sejahtera dijalankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan

yang telah ditetapkan serta tidak bertentangan dengan prinsip

syariah, yang meliputi:

1) Pengumpulan data/informasi, pencatatan, pengumpulan/

klasifikasi, menyimpulkan atas segala transaksi operasiosnal.

2) Pengumpulan data/informasi, pencatatan, pengumpulan/

klasifikasi, menyimpulkan atas segala transaksi dan proses

pembiayaan yang diperlukan.

3) Memonitor seluruh kegiatan transaksi operasinal dan

pembiayaan, dan memastikan tidak terjadinya penyimpangan

atas Standard Operating Procedur, Memorandum, SK, SE dan

Fatwa DSN yang dikeluarkan serta membuat laporan hasil

kinerja Pengawasan Internal kepada Chief Executive Officer

(CEO).

c. Tanggung Jawab

1) Bertanggung jawab langsung dengan pimpinan dan

memberikan internal memorandum kepada Chief Executive

Officer (CEO).

2) Bertanggung jawab memberikan informasi dan advis sesuai

dengan kebutuhan manajemen dan perkembangan baik di

bidang operasional maupun pemasaran serta memikirkan cara-

cara alternatif yang baik bagi BMT.

Page 54: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

37

3) Bertanggung jawab dalam pengarsipan bukti-bukti nota debet

atau nota kredit, voucher, bilyet dan lain-lain yang

berhubungan dengan seluruh kegiatan transaksi harian.

4) Membuat laporan berkaitan dengan hasil-hasil pemeriksaan

secara periode.

d. Wewenang

1) Dapat menggunakan fungsi pengawasan sebagai alat kontrol

mekanisme operasioanal, pembiayaan dan bidang lainnya.

2) Memeriksa semua catatan BMT, hak milik dan hutang,

memeriksa semua tingkat manajemen (kecuali top manajemen)

dan dapat memasuki semua bagian dan unit kerja serta

melakukan berbagai teknik pemeriksaan.

3) Meminta data/informasi yang berkaitan dengan hal audit

kepada manajemen.

4) Meminta fasilitas ke bagian umum untuk kebutuhan audit

(ATK, dan lain-lain).

3. General Manager (GM)

a. Identitas Jabatan

Posisi dalam organisasi: dibawah General Manajer (GM):

Membawahi Account Officer (AO) dan Teller.

Page 55: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

38

b. Fungsi Utama Jabatan

1) memimpin Usaha BMT Taruna Sejahtera di Wilayah Kantor

Cabang Utama sesuai dengan tujuan dan kebijakan yang telah

ditentukan CEO.

2) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh

aktifitas lembaga yang meliputi penghimpunan dana dari

anggota (nasabah) dan lainnya serta penyaluran dana yang

merupakan kegiatan utama lembaga serta kegiatan-kegiatan

yang secara langsung berhubungan dengan aktifitas utama

tersebut dalam upaya mencapai target Kantor Cabang Utama.

3) Melindungi dan menjaga asset perusahaan yang berada dalam

tanggung jawabnya.

4) Membina hubungan dengan anggota (nasabah), dan pihak lain

(customer) yang dilayani dengan tujuan untuk mengembangkan

pelayanan yang lebih baik.

c. Tanggung Jawab

1) Menjabarkan kebijakan umum BMT Taruna Sejahtera yang

telah dibuat Chief Executive Officer (CEO).

2) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tak melampaui batas

Wewenang manajemen.

3) Mengusulkan kepada CEO tentang penambahan,

pengangkatan, pemberhentian karyawan sesuai dengan kondisi

dan kebutuhan operasional BMT.

Page 56: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

39

4) Mengamankan harta BMT Taruna Sejahtera agar terlindung

dari bahaya kebakaran, pencurian, perampokan, dan kerusakan

serta seluruh aset BMT.

5) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan

membuat laporan secara periode kepada CEO:

a) Bertanggung jawab atas selesainya tugas dan kewajiban

harian seluruh bidang/bagian.

b) Tercapainya lingkup kerja yang nyaman untuk semua

pekerja yang berorientsi kepada pencapaian terget.

c) Bertanggung jawab atas terealisasinya semua program

kerja.

d) Terjalinnya kerja sama dengan pihak lain secara baik dan

menguntungkan dalam rangka memenuhi kebutuhan

lembaga.

e) Bertanggung jawab atas terciptanya suasana kerja yang

dinamis dan harmonis.

6) Menandatangani dan menyetejui permohonan permbiayaan

dengan batas wewenang yang ada di wilayah kantor cabang

utama.

7) Meringankan pendapatan dan menekan biaya serta mengawasi

operasional kantor cabang.

Page 57: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

40

d. Wewenang

1) Memimpin Rapat Komite untuk memberikan keputusan

terhadap kemajuan pembiayaan.

2) Menyetujuai atau menolak secara tertulis pengajuan rapat

komite secara musyawarah dengan alasan-alasan yang jelas.

3) Menyetujui atau menolak pencairan dropping pembiayaan

sesuai dengan batasan wewenang.

4) Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran kas kecil dan

biaya operasional lain sesuai dengan batas wewenang.

5) Melakukan penilaian prestasi karyawan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

6) Mengusulkan promosi, rotasi dan PHK seuai dengan ketentuan

yang berlaku.

4. Manajer Cabang (MC/Kepala Kas (KK))

a. Identitas Jabatan

Posisi dalam organisasi: dibawah General Manajer (GM):

Membawahi Account Officer (AO) dan Teller.

b. Fungsi Utama Jabatan

1) Memimpin BMT Taruna Sejahtera di wilayah kantor cabang

atau kantor kas sesuai dengan tujuan dan kebijakan yang telah

ditentukan BMT.

2) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh

aktivitas lembaga yang meliputi penghimpunan dana dari

Page 58: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

41

anggota atau nasabah dan lainnya serta penyaluran dana yang

merupakan kegiatan utama lembaga serta kegiatan-kegiatan

yang secara langsung berhubungan dengan aktivitas utama

tersebut dalam upaya mencapai target.

3) Melindungi dan menjaga aaset perusahaan yang berada dalam

tanggung jawabnya.

4) Membina hubungan dengan anggota dan nasabah, dan pihak

lain atau customer yang dilayani dengan tujuan untuk

mengembangkan pelayanan yang lebih baik.

5) Merencanakan, mengarahkan serta mengevaluasi target

financing dan funding serta memastikan strategi yang

digunakan sudah tepat dalam upaya mencapai sasaran

termaksud dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah.

c. Tanggung Jawab

1) Menjabarkan kebijakan umum BMT Taruna Sejahtera yang

telah dibuat General Manajer (GM).

2) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tidak melampaui

batas wewenang manajemen.

3) Mengusulkan kapada GM tentang penambahan, pengangkatan,

pemberhentian karyawan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

operasional BMT.

Page 59: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

42

4) Pengamatan harta kekayaan BMT Taruna Sejahtera agar

terlindung dari bahaya kebakaran, pencurian, perampokan dan

kerusakan, serta seluruh asset BMT.

5) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan

membuat laporan secara periode kepada badan GM.

6) Menandatangani dan menyetujui permohonan pembiayaan

dengan batas wewenang yang di wilayah kantor cabang atau

kantor kas.

7) Tercapainya target pemasaran baik funding, financing maupun

collecting.

8) Terselenggaranya rapat pemasaran dan terselesaikan

permasalahan ditingkat pemasaran.

9) Menilai dan mengevaluasi kinerja bagian pemasaran.

10) Bertanggung jawab dalam proses pengajuan pembiayaan dan

melakukan penilaian terhadap potensi pasar dan pengembangan

pasar serta proses penyelesaian pembiayaan bermasalah

d. Wewenang

1) Menyetujui/menolak secara tertulis pengajuan pembiayaan

dengan alasan-alasan yang jelas.

2) Menyetujui/menolak pencairan dropping pembiayaan sesuai

dengan batasan wewenang.

3) Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran kas kecil dan

biaya operasional lain sesuai dengan batas wewenang.

Page 60: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

43

4) Memberi teguran dan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan

bawahan.

5) Mengadakan kerjasama dengan pihak lain untuk kepentingan

lembaga dalam upaya mencapai target proyeksi dan tidak

merugikan lembaga.

6) Memberi usulan untuk pengembangan pasar, potensi bisnis dan

strategi-strategi lainnya yang berhubungan dengan bisnis

existing, peluang bisnis dan penyelesaian pembiayaan

bermasalah kepada manajer BMT.

7) Menentukan target funding, financing dan penyelesaian

pembiayaan bermasalah bersama dengan Manajer BMT.

8) Memimpin dan menetukan agenda rapat pemasaran.

9) Melakukan penilaian terhadap Staf Pemasaran (AO/FO) dan

Staf Penagihan.

5. Account Officer (AO)

a. Identitas Jabatan

Unit Kerja: Bagian Pemasaran. Posisi dalam Organisasi di bawah:

CEO, GM, Manajer Cabang/Kepala Kas.

b. Fungsi Utama Jabatan:

1) Melayani pengajuan pembiayaan, melakukan analisi kelayakan

serta memberikan rekomendasi atas pengajuan pembiayaan

sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan.

Page 61: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

44

2) Melayani permohonan penyimpanan dana (tabungan &

deposito) dengan bekerjasama dengan bagian Layanan Anggota

(nasabah) Usaha.

3) Melakukan sosialisasi seluruh produk BMT Taruna Sejahtera

dan melakukan upaya kerjasama atau sindikasi dengan pihak

lembaga lainnya.

4) Mengelola administrasi data anggota (nasabah), melakukan

proses pembiayaan mulai dari pembiayaan hingga pelunasan,

membuat akad-akad dan surat-surat perjanjian lain.

c. Tanggung Jawab :

1) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses

sesuai dengan proses sebenarnya.

2) Memastikan analisis pembiayaan telah dilakukan dengan tepat

dan lengkap sesuai dengan kebutuhan dan mempresentasikan

dalam rapat komite.

3) Memastikan proses penyimpanan dana telah dilakukan dengan

tepat dan lengkap serta sesuai dengan sistem dan prosedur yang

dimiliki.

4) Membantu terselesaikannya pembiayaan bermasalah.

5) Melihat peluang dan potensi pasar yang ada dalam upaya

pengembangan pasar (funding dan financing).

6) Melakukan monitoring atas ketepatan penggunaan dana serta

ketepatan angsuran pembiayaan anggota (nasabah).

Page 62: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

45

7) Penyiapan admiunistrasi pencairan pembiayaan (dropping).

8) Pengarsipan seluruh berkas pembiayaan.

9) Pengarsipan jaminan pembiayaan.

10) Penerimaan angsuran dan pelunasan pembiayaan.

11) Membuat surat teguran dan peringatan kepada anggota

(nasabah) yang menunggak dan telah jatuh tempo.

12) Pemeliharaan arsip-arsip dari pengajuan sampai terealisir

pembiayaan.

13) Selalu mengontrol masa berlaku persyaratan administrasi

pemohon (KTP, Izin Usaha, Sewa Kios/Toko dan lain-lain).

d. Wewenang

1) Memberi usulan untuk pengembangan pasar kepada

Manajemen BMT.

2) Menentukan target funding dan financing bersama dengan

Manajer BMT.

3) Ikut menentukan dan mengatur agenda rapat bagian pemasaran.

4) Melakukan koordinasi dengan staf penagihan untuk target

penyelesaian pembiayaan bermasalah.

5) Melakukan pengamanan atas data-data pembiayaan serta arsip-

arsip pendukung.

6) Tidak memberikan berkas/arsip kepada pihak pihak yang tidak

berkepentingan.

7) Ikut memberikan kontribusi/usulan dalam rapat komite.

Page 63: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

46

6. Petugas Penagihan

a. Identitas Jabatan

Unit Usaha: Bagian Pemasaran.

Posisi dalam Organisasi, Dibawah CEO, GM, Manajer

Cabang/Kepala Kas.

b. Fungsi Utama Jabatan

1) Melakukan Penagihan terhadap angsuran/pembayaran yang

bermasalah.

2) Memberikan jalan keluar dan langkah-langkah penyelesaian

bagi anggota (nasabah) yang bermasalah serta melakukan

tindakan penarikan, penyitaan, penjualan jaminan dan lain-lain

yang berhubungan dengan aspek hukum.

c. Tanggung Jawab

1) Memastikan angsuran yang harus dijemput telah ditagih sesuai

dengan waktunya.

2) Memastikan tidak ada selisih antara dana yang dijemput

dengan dana yang disetorkan ke BMT.

3) Menyelesaikan pembiayaan yang bermasalah

d. Wewenang

1) Menerima setoran dana atas nama BMT Taruna Sejahtera

terhadap anggota (nasabah) pembiayaan maupun anggota

(nasabah) penabung (sesuai dengan kebijakan yang ada).

Page 64: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

47

2) Melakukan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan aspek

hukum terhadap anggota (nasabah) yang bermasalah.

7. Teller

a. Identitas Jabatan

Unit Kerja: Bagian Operasional.

b. Fungsi Utama Jabatan

1) Merencanakan dan melaksanakan seluruh transaksi yang

sifatnya tunai.

2) Memberikan pelayanan prima kepada anggota (nasabah)

sehubungan dengan produk funding (Penghimpunan Dana)

yang dimiliki oleh BMT, dalam hal ini Simpanan Lancar

(Tabungan) dan Simpanan Berjangka (Deposito).

3) Memberi informasi hak dan kewajiban anggota (nasabah)

secukupnya dan informasi lain yang diperlukan dan

mengarahkan anggota (nasabah) pada pilihan produk sesuai

dengan kebutuhannya.

c. Tanggung Jawab

1) Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan kas.

2) Terselesaikannya laporan harian kas harian.

3) Tersedianya laporan arus kas pada akhir bulan untuk keperluan

evaluasi.

4) Menerima setoran dan penarikan tabungan serta simpanan

berjangka.

Page 65: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

48

5) Melaksanakan akad dan realisasi pembiayaan

6) Menerima setoran angsuran Pembiayaan.

7) Pelayanan terhadap pembukuan dan penutupan rekening

tabungan dan Simpanan Berjangka.

8) Pengarsipan tabungan dan Simpanan Berjangka.

9) Perhitungan bagi hasil dan pembukuannya.

10) Pelaporan tentang perkembangan dana masyarakat.

11) Register awal pengajuan pembiayaan/ilustrasi/wawancara.

E. Produk-Produk di BMT Taruna Sejahtera

1. Simpanan Amanah

Simpanan amanah adalah simpanan anggota yang dapat

melakukan penyetoran dan penarikan sewaktu-waktu pada jam kerja

BMT sesuai kebutuhan anggota, yang dikelola secara halal sesuai

syariah. Dana simpanan amanah diperuntukkan untuk membiayai

berbagai macam usaha produktif dan konsumtif yang bermanfaat untuk

kepentingan umat.

Adapun persyaratan untuk membuka rekening Simpanan

Amanah adalah sebagai berikut:

a. Mengisi formulir aplikasi permohonan Simpanan Amanah.

b. Melampirkan foto copy KTP (yang berlaku).

c. Setoran pertama minimal Rp 10.000. Setoran selanjutnya minimal

Rp 5.000. Menyetorkan setoran pokok sebesar Rp 100.000 (dapat

diangsur 10 kali).

Page 66: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

49

Fasilitas yang ditawarkan pada produk Simpanan Amanah

adalah sebagai berikut;

a. Dapat melakukan penyetoran dan penarikan sewaktu-waktu pada

jam kerja BMT Taruna Sejahtera.

b. Dapat melakukan penyetoran dan penarikan ditempat

(rumah/warung/pasar).

Sedangkan keuntungan yang ditawarkan pada produk

Simpanan Amanah adalah sebagai berikut;

a. Dikelola dengan akad mudhorobah, bebas riba, menentramkan dan

menenangkan hati.

b. Memperoleh bagi hasil yang menarik dan kompetitif setiap bulan

yang akan ditambahkan pada saldo simpanan.

c. Berhadiah menarik (mobil, sepeda motor, TV, Kulkas, mesin cuci,

dll) yang diundi setiap 6 (enam) bulan, setiap kelipatan saldo Rp

500.000 mendapatkan 1 (satu) kupon undian, saldo minimal Rp

1.000.000. Gratis biaya administrasi (saldo simpanan tidak akan

berkurang).

2. Simpanan Berkah

Simpanan Berkah adalah simpanan berjangka anggota

merupakan investasi dengan waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan.

Diperuntukkan bagi anggota BMT yang ingin berinvestasi secara halal

sesuai dengan syariah. Dana tersebut diperuntukkan untuk membiayai

Page 67: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

50

berbagai macam usaha produktif dan konsumtif yang bermanfaat untuk

kepentingan umat.

Adapun persyaratan untuk membuka rekening Simpanan

Berkah adalah sebagai berikut:

a. Mengisi formulir aplikasi permohonan Simpanan Berkah

b. Melampirkan foto kopi KTP (yang berlaku)

c. Setoran minimal Rp 1.000.000. Menyetorkan setoran pokok

sebesar Rp 100.000 (dapat diangsur 10 kali) bagi anggota baru.

Fasilitas yang ditawarkan pada produk Simpanan Berkah

adalah sebagai berikut:

a. Jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan.

b. Dapat melakukan penyetoran dan penarikan ditempat (rumah/

warung/ pasar)

c. Dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over)

d. Dapat dijadikan jaminan pembiayaan (pinjaman) di BMT Taruna

Sejahtera.

Adapun Keuntungan yang ditawarkan bagi nasabah pada

produk Simpanan Berkah adalah sebagai berikut:

a. Dikelola dengan akad mudhorobah, bebas riba, menentramkan dan

menenangkan hati.

b. Memperoleh bagi hasil yang menarik dan kompetitif setiap bulan

yang langsung dilakukan pada Simpanan Amanah.

1) Jangka waktu 1-3 bulan, nisbah 33,34 atau setara 12.00%

Page 68: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

51

2) Jangka waktu 6 bulan, nisbah 36,67 atau setara 13,20%

3) Jangka waktu 12 bulan, nisbah 36,67 atau setara 13,20%

c. Gratis biaya administrasi.

3. Simpanan Berkah dibayar dimuka (Discounted)

Adalah simpanan berkah yang dibagi hasilnya di bayar di muka pada

saat pembukaan rekening atau penyetoran. Simpanan Berkah

Discounted.

a. Bagi hasil Simpanan Berkah Discounted (dibayar dimuka) sesuai

dengan waktu dan besarnya bagi hasil.

1) Jangka waktu 1-3 bulan Nisbah 33,34% atau setara 12,00%-

2,00% = 10,00%

2) Jangka waktu 6 bulan Nisbah 36,67% atau setara 13,20%-

2,00% = 11,20%

3) Jangka waktu 12 bulan Nisbah 40,00% atau setara 14,40%-

2,00% = 12,40%

b. Simpanan Berkah Discounted tidak dapat diambil atau dicairkan

sebelum berakhir jangka waktu.

c. Dalam keadaan darurat (biaya pengobatan, biaya pendidikan)

Simpanan Berkah Discounted dapat dicairkan sebelum jatuh tempo

jangka waktu setelah mendapat persetujuan dari pusat (ketua)

dengan ketentuan jumlah yang akan dibayar sebesar nominal

Simpanan Berkah Discounted dikurangi bagi hasil yang sudah

dibayar.

Page 69: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

52

d. Simpanan Berkah Discounted hanya dapat diambil atau dicairkan

di kantor-kantor BMT dimana Simpanan Berkah dibuka atau

disetorkan.

4. Pembiayaan Murobahah

Pembiayaan Murobahah adalah akad jual beli barang pada

harga asal (harga perolehan) dengan tambahan keuntungan (margin)

yang disepakati oleh kedua belah pihak (penjual dan pembeli) cara

pembayaran dan jangka waktu disepakati bersama dapat secara

angsuran murobahah dengan cara angsuran sering disebut Ba’i

Bistaman Ajil (BAA).

a. Rukun Murobahah;

1) Pihak yang berakad (penjual dan pembeli)

2) Objek yang diakadkan (barang yang diperjual belikan dan

harga)

3) Sighat/akad (serah terima)

b. Kebijakan pembiayaan;

1) Pembiayaan dapat diberikan sepanjang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah dan memiliki landasan syariah yang

jelas.

2) Pembiayaan harus didasarkan dengan prinsip hati-hati dan

selalu memperhatikan:

a) Pembiayaan akan memberi manfaat pada yang menerima.

Page 70: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

53

b) Diyakini bahwa pembiayaan dapat dibayar kembali sesuai

dengan perjanjian.

c. Kebijakan mengenai jumlah pembiayaan harus memperhatikan hal-

hal sebagai berikut;

1) Pemanfaatan pembiayaan oleh calon nasabah.

2) Kemampuan calon nasabah untuk membayar kewajiban.

3) Likwiditas BMT dengan memperhatikan cadangan Kas Primer

dan Sekunder.

d. Persyaratan umum pembiayaan:

1) Anggota atau calon anggota di wilayah jangkauan BMT.

2) Mempunyai usaha/penghasilan tetap.

3) Mempunyai simpanan aktif baik simpanan amanah maupun

simpanan berkah yang sudah 1 bulan.

4) Tidak sedang menikmati pembayaran BMT

5) Tidak memiliki tunggakan (pembiayaan bermasalah).

6) Tidak pernah tersangkut masalah pidana.

7) Memiliki karakter dan moral yang baik.

Page 71: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

54

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Implementasi Pembiayaan Tanpa Agunan (PTA) di BMT Taruna

Sejahtera Cabang Suruh Kabupaten Semarang.

BMT Taruna Sejahtera memiliki beberapa produk pembiayaan

yaitu, pembiayaan dengan agunan dan tanpa agunan. Tetapi pada

kenyataan di lapangan pembiayaan tanpa agunan jarang ditawarkan karena

besarnya resiko yang dihadapi BMT. Dalam mengimplementasikan

pembiayaan tanpa agunan memiliki persyaratan di antaranya:

1. Anggota atau calon anggota di wilayah jangkauan BMT Taruna

Sejahtera Cabang Suruh.

2. Mempunyai usaha/penghasilan tetap.

3. Mempunyai simpanan aktif baik simpanan amanah maupun simpanan

berkah yang sudah berjalan 1 (satu) bulan dan jumlah tabungan

minimal 1 juta rupiah.

4. Tidak sedang menikmati pembiayaan BMT

5. Tidak memiliki tunggakan (pembiayaan bermasalah)

6. Tidak pernah tersangkut masalah pidana.

7. Memiliki karakter dan moral yang baik.

Page 72: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

55

Dari hasil wawancara pihak manajer Bapak Frendy Adetya di

BMT Taruna Sejahtera Suruh Kabupaten Semarang (Rabu,05 Maret

2019), setelah anggota mengetahui persyaratan pembiayaan tanpa agunan

maka prosedur-prosedur yang harus dilewati oleh para anggota yang akan

mengajukan pembiayaan tanpa agunan diantaranya adalah sebagai berikut;

Gambar 4.1 Proses Pembiayaan Tanpa Agunan (PTA).

Untuk menjaga kedisiplinan dan kepatuhan, bagi setiap pejabat

pembiayaan BMT Taruna Sejahtera Cabang Suruh Kabupaten Semarang,

haruslah mengikuti langkah-langkah dan prosedur pembiayaan yang

meliputi :

1. Syarat-Syarat Pembiayaan.

a) Pemohon pembiayaan

BMT Taruna Sejahtera Cabang Suruh Kabupaten Semarang hanya

akan memberikan fasilitas pembiayaan yang diajukan secara tertulis,

baik untuk pembiayaan baru maupun pembaharuan pembiyaan dengan

Syarat-Syarat Pembiayaan

Inisiasi

Solisitas Analisa Pembiayaan

Prinsip-Prinsip Pemberian

Pembiayaan

Akad Pembiayaan

Proses Realisasi

Pembiayaan

Page 73: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

56

menggunakan formulir yang disediakan oleh BMT Taruna Sejahtera

Cabang Suruh Kabupaten Semarang. Pemohonan pembiayaan yang

berisi:

1) Gambaran Umum Usaha.

2) Rencana atau prospek usaha.

3) Tujuan penggunaan dana.

4) Jangka waktu penggunaan dana.

5) Proyeksi penggunaan dana.

b) Legalitas

Pembiayaan yang diberikan tidak ilegal. Serta melampirkan surat-

surat resmi seperti:

1) Foto copy KTP suami istri (yang masih berlaku)

2) Foto copy Kartu Keluarga (KK)

3) Foto copy rekening listrik dan telpon

4) Surat keterangan usaha

5) Peta lokasi rumah tempat tinggal dan usaha

6) Foto copy buku simpanan amanah

c) Pembiayaan Pabrik

Pembiayaan pabrik bisa diajukan melalui supervisor/pembantu

pengawas dengan persyaratan yang harus dilampirkannya:

1) Foto copy KTP suami istri (yang masih berlaku)

2) Foto copy kartu keluarga(KK)

3) Foto copy rek. listrik dan telepon

Page 74: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

57

4) ATM dan Buku Tabungan Bank

5) Daftar Perincian Gaji

6) Kartu BPJS

7) Peta lokasi rumah tempat tinggal dan pekerjaan

8) Foto copy buku simpanan amanah

2. Inisiasi

Kemampuan Account Officer untuk mencari informasi terhadap calon

debitur. Dengan tahap seperti berikut ;

a. Pengumpulan informasi

b. Calon debitur yang datang ke kantor BMT Taruna Sejahtera Cabang

Suruh Kabupaten Semarang untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan.

Account Officer dalam melakukan proses awal dan analisa terhadap

calon debitur tersebut harus ekstra hati-hati.

c. Calon debitur yang kualifikasinya baik harus segera ditangani oleh

account officer agar pembiayaan yang disalurkan berjalan dengan

aman dan menghasilkan secara optimal.

d. Taaruf (perkenalan/wawancara)

Dalam taaruf dipersiapkan dan dilakukan hal-hal sebagai berikut:

Cakupan materi penting dalam wawancara

1) Kelengkapan data pemohon

2) Penjelasan data pendukung

3) Pemerikasaan kembali kebenaran dan konsistensi data

pemohon.

Page 75: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

58

e. Menentukan calon debitur

Dari hasil taaruf dapat ditentukan calon debitur pembiayaan

potensial menurut standart kualifikasi BMT Taruna Sejaahtera

Cabang Suruh Kabupaten Semarang.

3. Sosialisasi

Dasar pelaksanaan sosialisasi adalah untuk mengetahui tentang

kondisi usaha dan membicarakan hal-hal khusus yang menjadi

perhatian BMT yang meliputi:

a. Eksistensi usaha

b. Kebutuhan calon debitur

c. Resiko

Pihak BMT dan calon anggota mempunyai kesepakatan dengan

pihak kedua (debitur). Calon debitur harus ada penanggung jawab

(pihak ketiga) apabila terjadi resiko.

4. Analisa pembiayaan

Faktor-faktor yang dianalisa sebagai dasar penilaian kelayakan

untuk memberikan pembiayaan meliputi:

a. Kemauan (Niat bayar).

Account officer harus memperoleh informasi yang benar terhadap

calon debitur tentang:

1) Character (akhlak)

Account Officer harus menghindari orang yang berperilaku

boros dan tidak amanah.

Page 76: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

59

2) Integritas

Calon debitur yang mempunyai komitmen terhadap janji,

waktu, tata nilai aturan, hutang dan ucapannya tidak

menyimpang dari perbuatannya.

3) Kemampuan membayar.

Accoount officer harus mengetahui keberadaan dari

kemampuan usaha calon debitur meliputi:

a) Tujuan penggunaan usaha.

Account officer harus mengetahui secara pasti tentang

tujuan penggunaan dana oleh calon debitur.

b) Analisa keberadaan usaha

Account officer harus menilai bahwa usaha yang

dijalankan tidak bertentangan dengan yuridis.

c) Analisa kondisi usaha

Untuk mengetahui apakah usaha yang dijalankan oleh

calon debitur cukup baik, dalam arti hasil usahanya mampu

untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan menutupi biaya

operasional usahanya dan ada kelebihan pendapatanya

untuk mengangsur pembiayaan.

d) Analisa kemapuan usaha dan manajemen

Calon debitur harus mempunyai kemampuan mengelola

usaha secara profesional, tangguh dan ulet.

Page 77: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

60

e) Analisa keuangan.

Dalam mengelola usaha calon debitur harus mampu

mengatur keuangan degan baik, sehingga mampu

mengumpulkan sebagian keuntungannya untuk mengangsur

pembiayaan.

4) Prinsip-Prinsip Pemberian Pembiayaan

a) Setiap pemberian persetujuan pembiayaan harus

berdasarkan kepada analisa dan rekomendasi tertulis

usulan putusan pembiayaan.

b) Dalam hal keputusan pembiyaan tidak sejalan dengan

rekomendasi tertulis pembiayaan harus dijelaskan secara

tertulis dan alasan apa yang mempertimbangkan dan

meyakinkan pejabat pemutus pembiayaan yang

bersangkutan.

5) Akad Pembiayaan

a) Setiap pembiayaan yang telah disetujui dan disepakati

oleh pemohon dengan BMT Taruna Sejahtera Cabang

Suruh Kabupaten Semarang, maka wajib dibuatkan

akad secara tertulis.

b) Setiap akad pembiayaan yang dibuat BMT Taruna

Sejahtera Cabang Suruh Kabupaten Semarang harus

ditandangani dikantor BMT oleh para pihak.

6) Proses Realisasi Pembiayaan

Page 78: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

61

a) Proses realisasi pembiayaan adalah proses pencairan

dana setelah mendapatkan persetujuan putusan

pembiayaan oleh pejabat pemutus pembiayaan.

b) Pemeriksaan kepatuhan ketentuan intern dan ekstern

yang berlaku yang menjamin perlindungan bagi BMT

Taruna Sejahtera Cabang Suruh Kabupaten Semarang

telah dipenuhi dan diselesaikan.

Pemberian fasilitas pembiayaan BMT Taruna

Sejahtera Cabang Suruh Kabupaten Semarang kepada

nasabah dilakukan melalui serangkaian proses. Mulai dari

pemohon, pengumpulan informasi, pencairan pembiayaan

hingga pelunasan kembali pembiayaan. Setelah ada

pemohonan nasabah pembiayaan, proses pemberian

pembiayaan dari awal sampai akhir (Suyatno, 2016) yaitu:

a) Debitur pembiayaan

1. Mengajukan pemohon pembiayaan kepada BMT

Taruna Sejahtera Cabang Suruh Kabupaten

Semarang untuk membeli atau belanja modal atau

barang yang dibutuhkan untuk usahanya. Serta

sumber dana dan cara untuk mengangsur/

melunasi pembiayaan tersebut.

2. Menyampaikan data data persyaratan

pembiayaan.

Page 79: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

62

b) Account officer ( AO).

1. Menganalisa usaha debitur baik secara kualitatif

maupun kuantitatif, dari segi syariah maupun

yuridis, kelengkapan dokumen.

2. Hasil analisa disampaikan kepada pejabat

perekomendasi atau pemutus baik dengan

presentasi maupun secra tertulis dalam format

putusan pembiayaan.

3. Pejabat pemutus pembiayaan

(manajer/kepala kas, general manajer/CEO)

4. Bila usaha debitur dinilai tidak layak, maka seluruh

dokumen debitur harus kembali serkan kepada

account officer.

5. Bila usaha debitur dinilai layak, serta memenuhi

kriteria pembiayaan, maka pejabat pemutus akan

memberi persetujuan pembiayaan.

c) Account officer

Setelah menerima persetujuan putusan

pembiayaan dari pejabat pemutus pmbiayaan,

selanjutnya account officer memberitahukan kepada

debitur untuk melaksanakan realisasi pencairan

pembiayaan di kantor cabang/kantor kas/kantor

Page 80: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

63

cabang utama atau kantor pusat BMT Taruna

Sejahtera.

d) Setelah menerima putusan persetujuan pembiayaan

dari pejabat pemutus pembiayaan maka :

1. Akad pembiayaan

2. Kuitansi realisai pembiayaan

3. Tanda setoran pelunasan (pembiayaan lama)

4. Kartu pembiayaan

5. Dan kelengkapan pembiayaan lain

Sebelum melaksanakan realisasi pembiayaan,

teller harus penyampaikan pertanyaan kepada

debitur untuk memastikan antara lain :

1. Bahwa yang akan menerima realisasi

pembiayaan adalah orang yang bersangkutan

(cek KTP dan KK), tidak boleh diwakilkan atau

dikuasakan oleh orang lain.

2. Bahwa yang akan menikmati fasilitas

pembiayaan adalah orang nya sendiri, tidak

boleh dipakai bersama orang lain termasuk

dipakai bersama karyawan/karyawati BMT.

3. Bahwa pembiayaan yang diterima dipergunakan

sesuia dengan kebutuhan seperti yang tertera

Page 81: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

64

pada formulir pemohonan pembiayaan atau

pada saat wawancara dengan debitur.

4. Teller harus melaksanakan akad mewakili BMT

Taruna Sejahtera dengan debitur menyebutkan

atau menyampaikan pokok-pokok akad

pembiayaan antara lain:

a. Jumlah plafon realisasi pembiayaan

b. Tujuan penggunaan pembiayaan

c. Jangka waktu pembiayaan

d. Jumlah kewajiban angsuraan pembiayaan

e. Tanggal jatuh tempo angsuran

5. Teller harus memastikan bahwa input transaksi

relisasi pembiayaan sudah dimaksukan ke data

account officer yang bersangkutan sesuai

dengan putusan pembiayaan, tidak boleh

dimasukan ke data account officer lain yang

tidak memproses realisasi pembiayaan dan tidak

diperbolehkan adanya penitipan data accounnt

officer ke account officer lain dengan alasan

apapun.

f. Ketentuan besarnya plafon, besarnya bagi hasil (Mark Up),

biaya administrasi pembiayaan tanpa agunan.

Page 82: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

65

Pembiayaan tanpa agunan baru (pertama) maksimal plafon

tidak lebih dari Rp. 2.000.000 , dan pembiayaan berikutnya

maksimal Rp. 5.000.000,-. Bagi hasil (mark up) 2,50%

perbulan, Biaya administrasi 3% dari pinjaman dan asuransi

kematian 0.5 % dari pinjaman.

Dalam sistem dan prosedur pemberian pembiayaan tanpa

agunan di BMT Taruna Sejahtera KC Suruh Kabupaten

Semarang. Pihak BMT menjalankan proses pembiayaan

kepada calon anggota pembiayaan sesuai dengan apa yang

sudah ditetapkan. Begitupun calon anggota pembiayaan, sejauh

ini telah memenuhi kriteria dalam pemberian pembiayaan

tanpa agunan tersebut.

Adapun kendala yang di hadapi oleh pihak BMT dalam

pemberian pembiayaan kepada calon anggotanya sebagai

berikut:

1) Usaha yang dibiayai kurang memenuhi syarat.

2) Waktu pembiyaan yang begitu singkat.

3) Jangkauan tempat yang tidak hanya disekitar kantor

cabang suruh saja.

Upaya dalam menyikapi kendala tersebut pihak BMT

menganalisa keseluruhan data tidak sepenuhnya diambil dari

calon debitur saja. Namun sebagian di ambil dari analisa

Page 83: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

66

lapangan. Dengan begitu pihak BMT dapat meminimalisir

resiko yang akan dihadapi.

B. Analisis SWOT Pembiayaan Tanpa Agunan (PTA) di BMT Taruna

Sejahtera cabang Suruh Kabupaten Semarang.

Analisis SWOT (SWOT analisis) yakni mencakup upaya-upaya

untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang

menentukan kinerja perusahaan (Nisak, 2013). Analisis SWOT adalah

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi

perusahaan (Rangkuti, 2004). Analisis ini didasarkan pada logika yang

dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity),

namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan

ancaman (threats). Dengan demikian perencanaan strategi harus

menganalisa faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman) dalam kondisi saat ini (Nisak, 2013)

1. Internal

a. Kekuatan (Strength)

Kekuatan disini merupakan hal-hal yang dapat menjadi kekuatan

yang dimiliki oleh pihak BMT. Kekuatan ini dapat meminimumkan

ancaman pembiayaan tanpa agunan maupun dampak yang diakibatkan

oleh ancaman lingkungan penyaluran pembiayaan tanpa agunan.

Kekuatan usaha BMT ini dapat dikontrol dan diawasi untuk

kepentingan atau pengembangan yang bersumber dari dalam BMT

sehingga penggunanya memungkinkan untuk direncanakan maupun

Page 84: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

67

dijadwalkan. Pada BMT Taruna Sejahtera KC Suruh Kabupaten

Semarang dalam penyaluran pembiayaan tanpa agunan terletak pada:

1) Sebagai media menyalurkan Pembiayaan Tanpa Agunan bagi

masyarakat dengan usaha mikro.

2) Syarat dan ketentuan dalam pengajuan Pembiayaan Tanpa

Agunan mudah dalam pemenuhannya.

3) Kelebihan dari produk yaitu mudah dan cepat dalam proses

pencairan dananya.

4) Meminimalisir terjadinya pembiayaan macet karena pihak BMT

sudah mengetahui karakter dari anggota yang mengajukan

pembiayaan melalui jumlah nominal atau frekuensi

menabungnya.

b. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan merupakan sesuatu kendala yang menyebabkan

BMT sulit untuk berkembang atau meningkatkan kinerja

karyawan, kelemahan ini juga berasal dari dalam BMT. Dengan

kelemahan ini BMT harus dapat menutupi agar produk yang

ditawarkan dapat layak dipasarkan, walaupun pada dasarnya

Pembiayaan Tanpa Agunan ini bukan suatu produk yang

diunggulkan. Kelemahan BMT Taruna Sejahtera KC Suruh dalam

penyaluran Pembiyaan Tanpa Agunan terletak pada;

Page 85: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

68

1) Dengan penyaluran Pembiayaan Tanpa Agunan BMT Taruna

sejahtera memilliki resiko yang tinggi dalam pembiayaan

macet karena hanya mengandalkan tabungan sebagai jaminan.

2) Tingkat bagi hasil yang ditawarkan lebih tinggi karena resiko

yang tinggi.

3) Tidak adanya brosur tentang produk pembiayaan tanpa agunan.

2. Eksternal

a. Peluang (opportunity)

Peluang merupakan kesempatan bagi BMT dalam mengembangkan

produk yang akan disalurkan. Peluang dilihat dari kebutuhan

masyarakat yang memerlukan pinjaman tetapi tidak memiliki agunan.

Adapun peluang dari BMT Taruna Sejahtera dalam penyaluran

Pembiayaan Tanpa Agunan adalah sebagai berikut:

1) Dapat memasarkan produk Pembiayaan Tanpa Agunan dengan

radius wilayah yang luas, tidak hanya di daerah Suruh saja.

2) Dengan potongan biaya administrasi yang lebih rendah

dibandingkan bank-bank besar dapat menarik minat para calon

peminjam.

3) Sistem pendekatan yang mengandalkan kekeluargaan karena

melewati Account Officer dalam persaingan sehingga

mendapatkan nasabah lebih mudah.

Page 86: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

69

b. Ancaman (threats)

Ancaman adalah suatu situasi yang dapat mengurangi kemampuan

bisnis suatu BMT dalam memperoleh profit. Dengan demikian

ancaman disini harus dapat dijadikan sebagai batasan dalam

pelaksanaan pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Banyak BMT yang mengalami keuntungan kecil, pembiayaan macet

tinggi, yang dianggap sebagai penghalang bisnis. Adapun faktor-

faktor yang menjadi ancaman bagi BMT Taruna Sejahtera dalam

penyaluran Pembiayaan Tanpa Agunan diantaranya:

1) Gencarnya promosi, iklan dari competitor dengan tawaran KTA

yang lebih menarik terutama pada bank-bank besar.

2) Besarnya pinjaman yang diajukan anggota, dibandingkan dengan

persediaan dana yang cukup minim dari pihak BMT.

Dari analisis SWOT dapat dilihat bahwa faktor kekuatan

dan peluang dibandingkan dengan faktor kelemahan dan

ancaman. Oleh karena itu, merupakan posisi yang

menguntungkan. BMT Taruna Sejahtera mempunyai peluang dan

kekuatan sehingga ia dapat memanfaatkan peluang yang ada

secara maksimal. Yakni memperkuat pangsa pasar, peningkatan

promosi pada media sosial maupun sekitar lingkungan.

Analisis SWOT menunjukan bahwa BMT Taruna Sejahtera

kuat dan berpeluang. BMT Taruna Sejahtera dalam kondisi prima

dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus

Page 87: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

70

melakukan ekspansi serta memperbesar pertumbuhan dan meraih

kemajuan secara maksimal. BMT taruna sejahtera mempunyai

peluang dan kekuatan sehingga ia dapat memanfaatkan peluang

yang ada secara maksimal.

Page 88: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dalam sistem dan prosedur pemberian pembiayaan tanpa agunan di BMT

Taruna Sejahtera KC Suruh Kabupaten Semarang. Pihak BMT menjalankan

proses pembiayaan kepada calon anggota pembiayaan sesuai dengan apa yang

sudah ditetapkan. Begitupun calon anggota pembiayaan, sejauh ini telah

memenuhi kriteria dalam pemberian pembiayaan tanpa agunan tersebut.

2. Dari pembahasan analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam

melakukan analisis strategi. Hasil analisis SWOT menyebutkan bahwa BMT

Taruna Sejahtera kuat dan berpeluang. BMT Taruna Sejahtera dalam kondisi

prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan

ekspansi serta memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara

maksimal. BMT taruna sejahtera mempunyai peluang dan kekuatan sehingga

ia dapat memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal.

B. Saran

Adapun saran yang bisa diberikan peneliti :

1. BMT Taruna Sejahtera disarankan dalam melaksanakan proses pembiayaan,

unit kerja harus berhati-hati dalam mengecek kebenaran berkas maupun

keaslian dokumen yang dipersyaratkan, dan juga dalam menganalisis data-

data yang diperoleh dari debitur, agar tidak terjadi pembiayaan macet.

Sebaiknya agar lebih teliti dalam menganalisa usaha yang dimiliki debitur

sebelum pembiayaan tersebut diberikan apakah layak atau tidak nasabah

Page 89: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

72

2. tersebut diberikan pembiayaan. Agar proses penyaluran kredit lebih optimal

maka diperlukan pemisah fungsi survei, analisis dan penagihan.

3. Diharapkan penelitian dapat dijadikan panduan berikutnya yang sama sama

membahas tentang Pembiayaan Tanpa Agunan maupun dengan agunan.

Page 90: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

73

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal. 2015. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pinjaman Tanpa Agunan

di UPK PNPM Panggaran Lor. Tesis. UIN Walisongo.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah dan Teori Ke Praktik Jakarta:

Gema Insani Press.

Buku SOP BMT Taruna Sejahtera

Daymon, Crhistine. 2008. Metode-Metode Riset Kualitatif dalam Public Relation

dan Marketing. Benteng. Yogyakarta.

Fajriah, Nurjanatula. 2006. Perlindungan Hukum Terhadap Kreditur (Bank) dan

Debitur (Nasabah) dalam Perjanjian Kredit Tanpa Agunan (KTA) Bank

X. Jurnal Hukum dan Pembangunan, Vol. 36 No. 2 (April-Juni).

Fatoni, Abdurrahmat. 2011. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan

Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.

Hendi, Suhendi, dkk. 2004. BMT dan Bank Islam: Instrumen Lembaga Keuangan

Syariah. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Hermansyah. 2005. Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana.

Jayanti, Puspita. 2013. Penyelesaian Wanprestasi Pemberian Kredit Tanpa

Agunan dalam Pelaksanaan Penyediaan Dana Bergulir Dan Kredit Mikro

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Skripsi.

Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Universitas Brawijaya.

Julius R, Latumaerissa. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta:

Salempa Empat.

Karim, Adiwarman. 2006. Bank Islam-Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta : PT.

Grafindo Persada.

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainya. Edisi Revisi 2008. Jakarta:

PT. RAJAGRAFINDO PERSADA.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bndung: Remaja Rosda

Karya.

Muda, Ahmad Antoni K. 2003. Kamus Lengkap Ekonomi. t.t: Gita Media Press

Muhammad. 2005.Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakata: UPP AMP

YKPN

Page 91: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

74

Naja, Daeng. 2005.Hukum Kredit Dan Bank Garansi The Bankers Hand Book.

Bandung: Citra Aditya Bakti.

Ningsih, Tri Wulan. 2012. Sistem Akuntansi Pemberian Kredit Pada BPR

Kartasura Sari Bumi Randudongkal Pemalang.

Nisak, Zuhrotun. 2013. Analisis SWOT untuk Menentukan Setrategi Kompetitif.

Jurnal Ekonomi Bisnis. Vol. 9. No. 2.

Primadewi, Winnie, Fauza. 2012. Tinjauan Yuridis Terhadap Pemberian Kredit

Tanpa Agunan Untuk Perorangan (Studi Kasus Pada Bank Mandiri.

Skripsi. Universitas Indonesia Depok.

Rangkuti, Freddy. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

PT Graedia.

Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil. Yogyakarta:

UII Press.

Rivai, Veithzal & Arvian Arifin. 2010. Islamic Banking. Jakarta: Bumi Aksara.

Rivai, Veithzal. 2008. Islamic financial Management. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Salim, H.S. 2014. Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Simanjuntak, Bungaran Antonius dan Soedijto Sosrodiharjo. 2014. Metodologi

Penelitian Sosial (Edisi Revisi). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia

Soemitra, Andi. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.

Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Ekonisia.

Yogyakarta.

Sumitro, Warkum. 2002. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga

Terkait BMI & Takaful di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Suyatno, Anton. 2016. Kapastian Hukum dalam Penyelesaian Kredit Macet

melalui Eksekusi Jaminan Hak Tanggungan tanpa Proses Gugatan

Pengadian. Jakarta: Prenadamedia Grup.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, hlm. 384

Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Edisi 1. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Page 92: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

75

Widyasari, Aristamaya. 2018. Perlindungan Hukum Terhadap Debitur Dalam

Pemberian Kredir Tanpa Jaminan. Skripsi. Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Wulandari, Levy, Lavina. 2018. Pembiayaan Tanpa Agunan. Skripsi. Pancsarjana

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Peraturan perundang-undangan:

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1997 Juncto Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

Perbankan.

Pasal 2 ayat (1) Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 23/69/KEP/DIR

tanggal 2 Februari 1991 Tentang Jaminan.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Terdapat dalam Pasal 1 angka 23

Tentang Pengertian Agunan.

Fatwa DSN MUI nomor 92 tahun 2014

Page 93: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

LAMPIRAN

Page 94: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

Lampiran A Formulir Permohonan Pembiayaan

Page 95: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA
Page 96: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

Lampiran B Formulir Putusan Pembiayaan

Page 97: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA
Page 98: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA
Page 99: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA
Page 100: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA
Page 101: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

Lampiran C Slip Angsuran

Page 102: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

1. Nama : Destiani

2. Tempat/Tgl Lahir : Kab. Semarang 23 Desember 1996

3. Alamat Rumah : Noloprayan rt 6 rw 4 Jatirejo Suruh

Kec. Suruh Kab. Semaranng

4. Agama : Islam

5. Status Perkawinan : Belum Kawin

6. Kewarganegaraan : WNI

7. E-mail : [email protected]

B. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Negeri 1 Jatirejo : 2004-2010

2. SMP Negeri 1 Suruh : 2010-2013

3. SMK Negeri 1 Pabelan : 2013-2016

C. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Menjadi anggota PASKIBRAKA tahun 2014

D. HOBBY

1. Bersepeda

Salatiga , 29 Mei 2019

Destiani

Page 103: IAIN Salatiga Repository - ANALISIS PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6308/1/Destiani...SALATIGA 2019 i ANALISIS PEMBIAYAAN TANPA AGUNAN (PTA) DI BMT TARUNA SEJAHTERA