2
"Ibu, belilah korek api ini." Sabtu, 25 Juni 2011 Anak Itik Buruk Rupa Induk itik sedang mengerami telur-telurnya. Telur-telur itu menetas dan anak-anak itu keluar satu persatu, tapi seekor anak itik berbeda dengan anak itik lainnya. Rupanya buruk sekali. Saudara-saudaranya tidak menyukai anak itik itu. Mereka sering menertawai dan menggigitnya. Anak itik buruk rupa itupun menjauh. Ketika anak itik yang buruk rupa itu bangun keesokan harinya, ternyata beberapa ekor itik liar sedang mengerumuninya. Itik-itik itu memperingatkan, "Kamu sangat jelek. Jangan mendekati kami." Anak itik buruk rupa itu pergi dan bertemu seekor anjing besar. Anjing itu menatap itik buruk rupa, sehingga membuatnya sangat ketakutan. Ia pikir anjing besar itu akan memakannya, tapi anjing besar itu menggelengkan kepala dan pergi. Anak itik buruk rupa itu berkata, "Aku jelek sekali sampai-sampai anjing besar itu tidak ingin memakannya." Hari sudah gelap. Anak itik buruk rupa itu tiba di sebuah rumah. Ia kelelahan dan tertidur di depan pintu rumah itu. Keesokan harinya pagi-pagi sekali, seorang perempuan tua membuka pintu. Ia menemukan anak itik buruk rupa itu dan menyuruhnya masuk. Ada seekor ayam betina dan seekor anjing di dalam rumah itu, namun mereka juga tidak menyukai Anak itik buruk rupa itu. Maka Anak itik buruk rupa itupun pergi. Musim gugur tiba. Suatu hari, Anak itik buruk rupa tiba di sebuah sungai. Ia melihat beberapa ekor burung putih besar sedang terbang menyeberangi sungai. Burung-burung itu adalah angsa. Mereka sangat cantik. Anak itik buruk rupa itu merasa sangat iri pada mereka. Musim dingin tiba. Cuaca menjadi semakin bertambah dingin. Sungai membeku. Anak itik buruk rupa itu terjebak es di sungai. Seorang

Ibu.docx

Embed Size (px)

Citation preview

"Ibu, belilah korek api ini." Sabtu, 25 Juni 2011Anak Itik Buruk Rupa Induk itik sedang mengerami telur-telurnya. Telur-telur itu menetas dan anak-anak itu keluar satu persatu, tapi seekor anak itik berbeda dengan anak itik lainnya. Rupanya buruk sekali. Saudara-saudaranya tidak menyukai anak itik itu. Mereka sering menertawai dan menggigitnya. Anak itik buruk rupa itupun menjauh.

Ketika anak itik yang buruk rupa itu bangun keesokan harinya, ternyata beberapa ekor itik liar sedang mengerumuninya. Itik-itik itu memperingatkan, "Kamu sangat jelek. Jangan mendekati kami."

Anak itik buruk rupa itu pergi dan bertemu seekor anjing besar. Anjing itu menatap itik buruk rupa, sehingga membuatnya sangat ketakutan. Ia pikir anjing besar itu akan memakannya, tapi anjing besar itu menggelengkan kepala dan pergi. Anak itik buruk rupa itu berkata, "Aku jelek sekali sampai-sampai anjing besar itu tidak ingin memakannya."

Hari sudah gelap. Anak itik buruk rupa itu tiba di sebuah rumah. Ia kelelahan dan tertidur di depan pintu rumah itu. Keesokan harinya pagi-pagi sekali, seorang perempuan tua membuka pintu. Ia menemukan anak itik buruk rupa itu dan menyuruhnya masuk. Ada seekor ayam betina dan seekor anjing di dalam rumah itu, namun mereka juga tidak menyukai Anak itik buruk rupa itu. Maka Anak itik buruk rupa itupun pergi.

Musim gugur tiba. Suatu hari, Anak itik buruk rupa tiba di sebuah sungai. Ia melihat beberapa ekor burung putih besar sedang terbang menyeberangi sungai. Burung-burung itu adalah angsa. Mereka sangat cantik. Anak itik buruk rupa itu merasa sangat iri pada mereka.

Musim dingin tiba. Cuaca menjadi semakin bertambah dingin. Sungai membeku. Anak itik buruk rupa itu terjebak es di sungai. Seorang petani menemukan Anak itik buruk rupa itu. Dipecahkannya es yang menjebak anak itik itu dan ia membawa anak itu pulang. Anak-anak petani itu ingin bermain dengan Anak itil burk rupa, tapi Anak itik buruk rupa berpikir mereka akan melukainya. Maka Anak itik buruk rupa itupun terbang pergi.Musim semi tiba. Anak itik buruk rupa itu mendatangi sungai lagi. Ia melihat para angsa yang cantik sedang berenang di sungai. Ia mendatangi mereka dan berkata, "Bunuhlah aku! Aku tidak ingin hidup. Aku terlalu jelek. Aku sama sekali tidak bahagia." Para angsa itu berkata padanya, "Kamu tidak jelek. Kamu adalah seekor angsa yang cantik.""Tidak, kalian menipu aku!" jerit Anak itik buruk rupa itu. "Lihatlah ke dalam air. Kamu cantik sekali, sampai-sampai kami tidak bisa menyaingi kamu!" kata para angsa itu.

Anak itik buruk rupa itu melihat ke dalam air. Ternyata ia telah berubah menjadi seekor angsa yang cantik. Ia pun merasa senang