Upload
melanie87
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/14/2019 ida Dari Laut Dan Tanah
1/9
BIOPESTISIDA DARI LAUT
Penggunaan Pestisida sintetis yang kurang bijaksana dalam pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) masih banyak digunakan oleh petani, hal ini
mengakibatkan timbulnya beberapa masalah yang kurang menguntungkan, diantaranya
timbul resistensi OPT terhadap Pestisida sintetis, residu pestisida, mengakibatkan
pencemaran lingkungan dan lain-lain. Oleh karena itu sangatlah bijaksana apabila dalam
pengendalian OPT dilakukan dengan menggunakan Musuh alami / Agens hayati.
Dampak negatif dari penggunaan pestisida diantaranya adalah meningkatnyadaya tahan hama terhadap pestisida, membengkaknya biaya perawatan akibat tingginya
harga pestisida dan penggunaan yang salah dapat mengakibatkan racun bagi lingkungan,
manusia serta ternak. Cukup tingginya bahaya dalam penggunaan pestisida sintetis,
mendorong usaha untuk menekuni pemberdayaan pestisida alami yang mudah terurai dan
tidak mahal. Penyemprotan terhadap hama yang dapat mengakibatkan rasa gatal, pahit
rasanya atau bahkan bau yang kurang sedap ternyata dapat mengusir hama untuk tidak
bersarang di tanaman yang disemprotkan oleh pestisida alami. penggunaan pestisida
alami umumnya tidak mematikan hama yang ada, hanya bersifat mengusir hama dan
membuat tanaman yang kita rawat tidak nyaman ditempati.
Bahan yang digunakan pun tidak sulit untuk kita jumpai bahkan tersedia bibit
secara gratis. Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko
dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Untuk mengukur tingkat keefektifan
dosis yang digunakan, dapat dilakukan eksperimen dan sesuai dengan pengalaman
pengguna. Karena penggunaan pestisida alami relatif aman dalam dosis tinggi sekali pun,
maka sebanyak apapun yang diberikan tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati.
Yang ada hanya kesalahan teknis, seperti tanaman yang menyukai media kering, karena
terlalu sering disiram dan lembab, malah akan memacu munculnya jamur. Kuncinya
adalah aplikasi dengan dosis yang diamati dengan perlakuan sesuai dengan karakteristik
dan kondisi ideal tumbuh untuk tanamannya.
Created by : [email protected]
Nama : Tyas Melani Sari
NIM : 05.51286.01699.08
8/14/2019 ida Dari Laut Dan Tanah
2/9
Beberapa jenis Agens hayati yang diketahui efektif untuk mengendalikan OPT dan
mudah pengembangannya adalah :
No Agen hayati OPT sasaran
1 Jamur Arthrobotrys sp Nematoda
2 Jamur Metarrhizium anisopliae Oryctes rhinoceros pada
tanaman Kelapa
3 Jamur Trichoderma sp Fusarium oxysporum
(penyebab penyakit busuk
batang pada tanaman
Vanili), Phytophtora sp
(penyebab penyakit busuk
pangkal batang pada
tanaman Lada) dan
Rigidoporus lignosus
penyebab penyakit Jamur
akar putih pada tanaman
Karet).
4 Jamur Beauveria bassiana penggerek buah kopi
Hypotenemus hampei )pada
tanaman Kopi,Helopeltis sp
pada tanaman Teh dan
Kakao.
5 Jamur Spicaria sp. Helopeltis sppada tanaman
Teh dan Kakao serta ulat.
6 Bassilus thurigensis Pengendali hama secara
biologis
Created by : [email protected]
8/14/2019 ida Dari Laut Dan Tanah
3/9
Berikut ini adalah daftar bahan-bahan yang bisa digunakan untuk mengatasi hama dan
penyakit secara organik:
1. Pestisida jenisPyrethrins yang diekstrak dari Chrysanthenum cinerariaefolium.
2. PestisidaRotenone dariDerris elliptica,Lonchocarpus, Thephrosia spp.
3. Pestisida dari Quassia amara (sejenis tumbuhan berasal dari Amerika Selatan)
4. Pestisida dariRyania speciosia
5. Pestisida dari neem (Azadirachta indica)
6. Rumput laut, tepung rumput laut/agar-agar, ekstrak rumput laut, garam laut dan air laut
7. Lecitin (sejenis lemak yang ada di kuning telur ayam)
8. Asam cuka
9. Pestisida nabati (tidak termasuk tembakau)
10. Teh tembakau (kecuali nikotin murni)
11. Senyawan mineral anorganik (campuran bordeaux, tembaga hidroksida, tembaga
oksiklorida)
12. Campuran burgundy (sejenis minuman beralkohol terbuat dari buah anggur Burgundy
di Perancis)
13. Garam tembaga
14. Belerang
15. Tanah yang kaya diatome
16. Kalium permanganat
17. Minyak parafin
18. Mikroorganisme (seperti Bt) untuk pengendalian hama secara biologis
19. Karbondioksida dan gas nitrogen
20. Etil alkohol
21. Serangga jantan yang telah disterilisasi
22. Untuk perangkap bisa menggunakan obat-obatan jenis metaldehyde yang berisi
penangkap untuk spesies hewan besar
Dalam ilmu Botani, rumput laut (seaweeds) masuk kategori macro algae,
tanaman sederhana yang tumbuh di air bergaram dan lingkungan laut. Oleh Yang
Created by : [email protected]
8/14/2019 ida Dari Laut Dan Tanah
4/9
Maha Pencipta, manusia di dunia dianugrahi lebih dari 7000 species rumput laut yang
tersebar baik di perairan tropis maupun subtropis. Secara garis besar, rumput laut
dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu rumput hijau (Chlorophyta) yang biasanya
hidup di laut dangkal; rumput laut coklat (Phaeuphyta) biasanya hidup di laut sedang;
dan rumput laut merah (Rhodophyla) yang tumbuh di laut dalam. Kandungan rumput
laut umumnya adalah mineral esensial (besi, iodin, aluminum, mangan, calsium,
nitrogen dapat larut, phosphor, sulfur, chlor. silicon, rubidium, strontium, barium,
titanium, cobalt, boron, copper, kalium, dan unsur-unsur lainnya yang dapat dilacak),
protein, tepung, gula dan vitamin A, D, C, D. Persentase kandungan zat-zat tersebut
bervariasi tergantung dari jenisnya.
Pemanfaatan rumput laut adalah sangat luas mulai dari sebagai bahan
makanan bagi manusia; sebagai bahan obat-obatan (anticoagulant, antibiotics,
antihehmethes, antihypertensive agent, pengurang cholesterol, dilatory agent, dan
insektisida); sebagai bahan pakan organisme di laut; sebagai pupukanaman dan
penyubur tanah; sebagai pengemas transportasi yang sangat baik untuk lobster dan
clam hidup (khususnya dari jenis Ascophyllum dan Fucus), sebagai stabilizer larutan
dan Iain-lain. Saat ini pohon industri rumput laut sudah sangat berkembang dan
spectrum penggunaan-nya sangat luas. Produk turunan dari rumput laut digunakan
mulai dari industri tekstil, kertas, cat, kosmetika, bahan laboratorium, pasta gigi, es
krim dan Iain-lain.
Jenis-jenis rumput laut lain yang berada di perairan Indonesia diantaranya dari
kelompok rumput laut coklat yaitu Laminaria, Dyctyota apiculata, Hydroclathrus
clathrus, Padina australis, Sargassum aqulifolium, Sargassum polycystum,
Sargassum siliquossum, Turbinaria ornata dan Turbinaria conoides. Produk olahan
dari rumput laut kita saat ini selain yang dikeringkan adalah: minuman alginat,
manisan kering, dodol, permen jelly, agar kertas dan agar tepung, minuman rumput
laut,Alkali Treated Cotonii, dansemi refined carrageenan.
Created by : [email protected]
8/14/2019 ida Dari Laut Dan Tanah
5/9
MARGASARGASSUMDI PERAIRAN INDONESIA
Algae Sargassum merupakan salah satu marga Sargassum termasuk dalam kelas
Phaeophyceae. Ada 150 jenis Marga Sargassum yang dijumpai di daerah perairan tropis,
subtropis dan daerah bermusim dingin. Habitat algae Sargassum tumbuh diperairan pada
kedalaman 0,5 10 m ada arus dan ombak. Pertumbuhan algae ini sebagai makro algae
bentik melekat pada substrat dasar perairan. Di daerah tubir tumbuh membentuk rumpun
besar, panjang thalli utama mencapai 0,5-3 m dengan untaian cabang thalli terdapat
kantong udara (bladder), selalu muncul di permukaan air.
Di perairan Indonesia diperkirakan terdapat lebih dari 15 jenis algae Sargassum
dan yang telah dikenal mencapai 12 jenis. Sedangkan di perairan Indo-Pasifik tercatat 58
jenis ( BOSSE 1928). Kehadiran marga Sargassum di berbagai daerah di Indonesia
mempunyai sebutan nama yang berbeda-beda. Di kepulauan Seribu disebut oseng dan di
Banten dinamakan kembang karang. Algae Sargassum tumbuh sepanjang tahun,
tumbuhan ini bersifat perenial atau setiap musim barat maupun timur dapat dijumpai di
berbagai perairan.
Algae Sargassum secara ekologis ikut andil dalam pembentukan ekosistem
terumbu karang dan merupakan tempat asuhan bagi biota kecil, termasuk untuk
perlindungan benih ikan dan benur udang serta sarang melekatnya telur cumi-cumi. Jenis
Sargassum yang telah dipasarkan di daerah Jawa Barat dari jenis Sargassum polycystum,
Sargassum binderi dan Sargassum duplicatum. Marga Sargassum mengandung bahan
alginat dan iodin, bermanfaat sebagai bahan industri makanan, farmasi, kosmetik dan
tekstil.
Algae Sargassum mudah diperoleh di perairan Indonesia, kandungan bahan kimia
utama sebagai sumber alginat dan mengandung protein, vitamin C, tannin, iodine, phenol
sebagai obat gondok, anti bakteri dan tumor (Trono & Ganzon, 1988), sebagai berikut :
1. Algin
Algin merupakan asam alginik, Alginik dalam bentuk derivat garam dinamakan
garam alginat terdiri dari sodium alginat, potasium alginat dan amonium alginat. Garam
Created by : [email protected]
8/14/2019 ida Dari Laut Dan Tanah
6/9
alginat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan alkali. Asam alginik tersusun dari
asam D-Manuronik dan asam L Guluronik (Gambar 5.).
2. Manfaat alginat.
Kandungan koloid alginat dari algae Sargassum (Gambar 6.) dalam industri
kosmetik digunakan sebagai bahan pembuat sabun, pomade, cream bodylotion, sampo
dan cat rambut. Di industri farmasi sebagai bahan pembuat kapsul obat, tablet, salep,
emulsifier, suspensi dan stabilizer. Di bidang pertanian sebagai bahan campuran
insektisida dan pelindung kayu. Di industri makanan sebagai bahan pembuat saus dan
campuran mentega. Manfaat lainnya dalam industri fotografi, kertas, tekstil dan keramik.
Di bidang kesehatan iodine digunakan sebagai obat pencegah penyakit gondok.
Created by : [email protected]
8/14/2019 ida Dari Laut Dan Tanah
7/9
DAFTAR GAMBARSargassum yang terdapat di Perairan Indonesia
Created by : [email protected]
8/14/2019 ida Dari Laut Dan Tanah
8/9
Rumput laut merupakan bagian dari tanaman perairan (alge) yang
diklasifikasikan ke dalam 2 kelas yaitu makro alge dan mikro alge. Rumput laut
termasuk pada kelas makro alge, yaitu penghasil bahan-bahan hidrokoloid, selain
mengandung bahan hidrokoloid sebagai komponen primernya, rumput lautpun
mengandung komponen sekunder yang kegunaannya cukup menarik yaitu sebagai obat-
obatan dan keperluan lain yang cukup penting seperti kosmetik dan industri lainnya.
Rumput laut sebagai insektisida dapat digunakan untuk mengendalikan hama
kutu kebul ( Bemisia tabaci). Gejala serangan dari kutu kebul ini adalah kerusakan
langsung pada tanaman disebabkan oleh imago dan nimfa yang mengisap cairan daun,
berupa gejala becak nekrotik pada daun akibat rusaknya sel-sel dan jaringan daun.
Ekskresi kutu kebul menghasilkan madu yang merupakan media yang baik untuk tempat
tumbuhnya embun jelaga yang berwarna hitam. Hal ini menyebabkan proses fotosintesa
Created by : [email protected]
8/14/2019 ida Dari Laut Dan Tanah
9/9
tidak berlangsung normal. Selain kerusakan langsung oleh isapan imago dan nimfa, kutu
kebul sangat berbahaya karena dapat bertindak sebagai vektor virus. Sampai saat ini
tercatat 60 jenis virus yang ditularkan oleh kutu kebul antara lain : Geminivirus,
Closterovirus, Nepovirus, Carlavirus, Potyvirus, Rod-shape DNA Virus. Penggunaan
rumput laut sebagai pestisida nabati dapat mengendalikan serangan hama kutu kebul ini.
Created by : [email protected]