Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA KELAS X MA SYEKH YUSUF
SKRIPSI
Oleh
Nur Hikmah
NIM 10539142415
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH UNISMUH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2020
IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA KELAS X MA SYEKH YUSUF
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Nur Hikmah
NIM 10539142415
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH UNISMUH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2020
ii
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“disaat gelap usahakan engkau menjadi pelita
dan yakinkan pada dirimu bahwa tetap saja ada mutiara dalam debu”
viii
Kupersembahkan karya ini buat:
Kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku,
Atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis
Mewujudkan harapan menjadi kenyataan
ABSTRAK
Nur Hikmah. 2019. Identifikasi Kemampuan Berpikir Formal dalam Pembelajaran Fisika pada Peserta Didik Kelas X MA Syekh Yusuf. Skripsi. Program studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Abdul Haris dan pembimbing II Riskawati.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana gambaran kemampuan berpikir formal peserta didik kelas X di MA Syekh Yusuf. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan berpikir formal peserta didik kelas X di MA Syekh Yusuf.
Junis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Prosedur penelitian meliputi Observasi, penyusunan instrument, penelitian, dan analisis. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIA MA Syekh Yusuf sebanyak 35 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 35 peserta didik terdapat 1 peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir formal sangat rendah dengan
ix
presentasi kumulatif 2,8% .Pada kategori rendah terdapat 7 peserta didik dengan presentasi kumulatif 20%. Pada kategori sedang terdapat 10 peserta didik dengan presentase kumulatif sebesar 28,6%. pada kategori tinggi terdapat 11 peserta didik memiliki kemampuan berpikir formal dengan presentasi kumulatifnya 31,4%. Pada kategori sangat tinggi terdapat 6 peserta didik dengan presentase 17,1 %. Skor maksimum yang di capai peserta didik yaitu 17 dan skor minimum 2, dengan skor rata-rata yang dicapai peserta didik yaitu 10,2.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, dapat disimpulkan kemampuan berpikir formal peserta didik dalam pembelajaran Fisika pada kelas X MIA MA Syekh Yusuf berada pada kategori Tinggi dengan skor rata- rata 10,2. Diharapkan kepada guru- guru di sekolah untuk menerapkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir formal peserta didik.
Kata Kunci : Berpikir Formal, Kemampuan Berpikir, Pembelajaran Fisika
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tiada kata indah selain ucapan syukur Alhamdulillah, Segala puji hanya
milik Allah SWT sang penentu segalanya, atas limpahan Rahmat, Taufik, dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul
“Identifikasi Kemampuan Berpikir Formal Peserta Didik Dalam Pembelajaran
Fisika Pada Kelas X MA Syekh Yusuf ”.
x
Salam dan shalawat senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW sang revolusioner sejati sepanjang masa, juga kepada seluruh ummat beliau
yang tetap istiqamah di jalan-Nya dalam mengarungi bahtera kehidupan dan
melaksanakan tugas kemanusiaan ini hingga hari akhir.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini takkan terwujud hanya
adanya ulur tangan dari orang-orang yang telah digerakkan hatinya oleh Sang
Khalik untuk memberikan dukungan, bantuan, bimbingan baik secara langsung
maupun tidak langsung bagi penulis, oleh Karen itu disamping rasa syukur
kehadirat Allah SWT, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus
kepada pihak yang selama ini memberikan bantuan hingga terselesainya skripsi
ini.
Pada kesempatan ini, penulis secara istimewa berterima kasih kepada
kedua orang tuaku tercinta, Ayahandaku M. Tahir dan Ibundaku St. Husni atas
segala jerih payah, pengorbanan dalam mendidik, membimbing, mendo‟akan
penulis dalam setiap langkah menjalani hidup selama ini hingga selesainya studi
(S1) penulis.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengalami hambatan, namun berkat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.Oleh
karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada Bapak
Drs. Abd. Haris, M.Si selaku pembimbing 1 dan Ibunda Riskawati, S.Pd, M.Pd selaku
pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan waktunya dalam membimbing penulis,
serta memberikan ilmu dan pengetahuan yang berharga dalam bimbingan ini. Semoga
Allah SWT memberikan perlindungan, kesehatan dan pahala yang berlipat ganda atas
segala kebaikan yang telah dicurahkan.
xi
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini diantaranya: Ayahanda Prof. Dr. H. Abd.
Rahman Rahim, S.E., M.M. sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar . Ayahanda Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.d. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Ibunda Dr.
Nurlina, S.Si., M.Pd dan Bapak Ma‟ruf, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua dan Sekretaris
Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak dan Ibu Dosen Studi Pendidikan
Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar atas segala ilmu dan perhatian yang
telah diberikan kepada penulis.
Ucapan terimakasih yang sebesar- besarnya juga penulis ucapkan kepada
ibu Dra. Hj. Hafidah Hafid, MM selaku kepala MA Syekh Yusuf yang telah
menerima dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
Bapak dan Ibu guru fisika sekaligus guru pamong MA Syekh Yusuf yang selalu
memberikan arahan selama melakukan kegiatan penelitian, Adik-adik peserta
didik kelas X MIA atas perhatian dan kerjasamanya selama pelaksanaan
penelitian ini, Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Pendidikan
Fisika, yang telah bersama-sama penulis menjalani masa-masa perkuliahan, atas
sumbangsi dan motivasinya. Juga kepada Teman- teman Asrama putri Gappembar
yang telah memberi bantuan dan dorongan hingga skripsi ini selesai.
Terkhususnya kepada saudariku Karina, Nur Indah Sari dan Suciana Nasiva,
Deswita Sri Reski selama ini. Semoga persaudaraan kita tetap terajut untuk
xii
selamanya. Dan Seluruh pihak yang tak sempat penulis sebutkan namanya satu
persatu. Hal ini tidak mengurangi rasa terima kasihku atas segala bantuannya.
Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan bahwa tak ada manusia
yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya
yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Dengan harapan dan do‟a
penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat dan menambah khasanah ilmu
khususnya di bidang pendidikan fisika.
Amin Yaa Rabbal Alamin.
Wassalam
Makassar, Januari 2020
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN................................................................................. iii
SURAT PERJANJIAN .................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
xiii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. .................................................................................................. Latar
Belakang ............................................................................................... 1
B. ................................................................................................... Rum
usan Masalah ....................................................................................... 3
C. ................................................................................................... Tujua
n Masalah ............................................................................................. 4
D. .................................................................................................. Manf
aat Penelitian ....................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 5
A. .................................................................................................. Kajia
n Pustaka .............................................................................................. 5
1. .................................................................................................. Prose
s Berpikir .............................................................................................. 5
2. .................................................................................................. Perke
mbangan Kognitif ................................................................................. 7
a. ......................................................................................... Kem
ampuan berpikir formal ........................................................... 9
b. .........................................................................................
pengukuran kemampuan berpikir formal ................................. 14
B. ................................................................................................... Kera
ngka Pikir ............................................................................................. 15
BAB III METODE PNELITIAN .................................................................... 16
A. .................................................................................................. Jenis
Penelitian .............................................................................................. 16
B. ................................................................................................... Popul
asi Dan Sampel ..................................................................................... 16
xiv
C. ................................................................................................... Prose
dur Penelitian ....................................................................................... 16
D. .................................................................................................. Defe
nisi Operasional Variabel ..................................................................... 17
E. ................................................................................................... Instru
men Penelitian ...................................................................................... 17
F. ................................................................................................... Tekni
k Pengumpulan Data ............................................................................ 17
G. .................................................................................................. Tekni
k Analisis Data ..................................................................................... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 23
A. ............................................................................................. Hasil
Penelitian ........................................................................................ 22
B. ............................................................................................. Pemb
ahasan ............................................................................................. 25
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 30
A. .................................................................................................. KESI
MPULAN ............................................................................................. 30
B. ................................................................................................... SAR
AN ........................................................................................................ 30
LAMPIRAN- LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xv
DAFTAR TABEL
2.1 Tahap Perkembangan Kognitif Jean Piaget...................................................... 8
3.1 Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Formal Peserta Didik ................................ 17
3.2 hasil validitas soal keterampilan berpikir formal .................................................. 19
3.3 klasifikasi koefisien reliabilitas ............................................................................ 20
3.4 Jumlah Item Tiap Indikator Pada Tes Kemampuan Berpikir Formal ................... 21
3.5 Kategori Kemampuan Berpikir Formal Peserta Didik .......................................... 22
4.1 Statistik Hasil Kemampuan Berpikir Formal pada Pembelajaran Fisika Peserta
Didik Kelas X IPA di MA Syekh Yusuf ............................................................. 23
4.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kumulatif Skor Hasil Tes Kemampuan
Berpikir Formal pada Pembelajaran Fisika Kelas X IPA MA Syekh Yusuf ....... 24
Tabel Halaman
xvi
DAFTAR GAMBAR
4.1 Diagram Distribusi Frekuensi dan Presentase Kumulatif Skor Hasil Tes
Kemampuan Berpikir Formal pada Pembelajaran Fisika Kelas X IPA
MA Syekh Yusuf ...................................................................................... 25
Gambar Halaman
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
1.1 Tes Kemampuan Berpikir Formal .............................................................. 32
2.1 Tes Kemampuan Berpikir Formal Sebelum Uji Coba ............................... 52
2.2 Tes Kemampuan Berpikir Formal Setelah Uji Coba ................................. 62
3.1 Uji Gregory ................................................................................................ 68
4.1 Validasi Instrument .................................................................................... 69
4.2 Analisis Reliabilitas ................................................................................... 85
5.1 Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Formal ............................................ 89
5.2 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Formal ...................................... 96
5.3 Distribusi Frekuensi ................................................................................... 97
6.1 Nilai- Nilai r Product Moment ................................................................... 99
7.1 Dokumentasi .............................................................................................. 100
Lampiran Halaman
xviii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para ahli psikologi pendidikan mendefinisikan belajar dari berbagai
sudut pandang. Perbedaan sudut pandang tersebut menghasilkan teori-teori
belajar yang beragam. Salah satu teori belajar tersebut adalah teori belajar
kognitif. Teori belajar kognitif menjelaskan bahwa belajar bukan hanya tentang
perubahan tingkah laku individu, melainkan serangkaian proses berpikir yang
dialami individu sebagai efek dari perlakuan di luar dirinya.
Guru sebagai penyelenggara pembelajaran memiliki peranan penting
dalam menciptakan suasana yang membuat peserta didik mengalami proses
belajar. Dalam Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan tahun 2016
nomor 22 tentang standar proses, disebutkan bahwa salah satu prinsip dalam
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan perbedaan
individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat,
potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik.
Permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini salah satunya
adalah masih lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran,
2
siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Pada
umumnya pelajaran diarahkan untuk menghafal dan menimbun informasi,
sehingga banyak siswa pintar secara teoritis tetapi miskin aplikasi.
Fisika sebagai salah satu cabang IPA pada dasarnya bertujuan
mempelajari dan memahami gejala dan proses alam secara kuantitatif. Mata
Pelajaran IPA bertujuan agar siswa dapat mengembangkan pemahaman tentang
berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kesuksesan dalam belajar mata
pelajaran fisika dapat dicapai jika siswa memiliki kemampuan untuk
memahami tiga hal pokok fisika yaitu konsep-konsep/pengertian, hukum-
hukum/asas-asas, dan teori-teori.
Dalam pandangan teori belajar kognitif serta standar proses tersebut,
perhatian terhadap potensi diri peserta didik menjadi penting dilakukan seorang
guru sebagai penyelenggara pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk
menciptakan susasana belajar yang relevan dengan peserta didik sehingga
tercapai hasil belajar yang maksimal. Piaget mengatakan bahwa belajar harus
disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif yang dilalui peserta didik.
Dalam hal ini, Piaget membaginya menjadi empat tahap, yaitu tahap sensori-
motor (ketika anak berumur 0 sampai 2 tahun), tahap praoperasional (2 sampai
7 tahun), tahap operasional konkret (7 sampai 11 tahun), dan tahap operasional
formal (11 tahun atau lebih).
Berdasarkan pembagian usia perkembangan kognitif Piaget tersebut dan
dikaitkan dengan mayoritas peserta didik pada jenjang sekolah menengah atas
3
yang berada pada usia sekurang-kurangnya 16 tahun, dapat diasumsikan bahwa
peserta didik jenjang SMA sudah melewati semua tahap perkembangan
kognitif. Hal ini berarti, peserta didik tersebut sudah memiliki kemampuan
berpikir formal. Namun, Hasil penelitian yang dilakukan oleh M. Syawahid
dalam jurnalnya Identifikasi Kemampuan Berpikir Formal Siswa SMA Dalam
Menyelesaikan Masalah Matematika Di Tinjau Dari Gaya Kognitifnya,
menjelaskan bahwa dari 36 peserta didik di SMA hanya terdapat 6 siswa
dengan kemampuan berpikir formal cukup baik dan 30 siswa dengan
kemampuan berpikir formal kurang.
Berpikir formal berhubungan dengan perkembangan kognitif. Hal ini
dikarenakan perbedaan perkembangan kognitif dapat menghasilkan perbedaan
dalam berpikir formal. Kemampuan berpikir formal bisa ditinjau dari gaya
kognitif seseorang. Gaya kognitif sebagai pendekatan untuk menerima,
mengingat, dan berpikir yang cebderung digunakan individu untuk memahami
lingkungannya.
Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukan penelitian untuk
mengetahui gambaran berpikir formal peserta didik dalam pembelajaran fisika
di MA Syekh Yusuf.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: “bagaimana gambaran kemampuan
berpikir formal peserta didik kelas X di MA Syekh Yusuf?”
4
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
“untuk mengetahui gambaran kemampuan berpikir formal peserta didik kelas
X di MA Syekh Yusuf”.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman dalam mengetahui
tingkat berpikir formal peserta didik.
2. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa untuk mengetahui tingkat
berpikirnya
3. Bagi Guru
Menjadi bahan masukan untuk mengetahui bagaimana tingkat berpikir
formal peserta didik guna kepentingan- kepentingan pembelajaran
berikutnya.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Proses Berpikir
Berpikir adalah proses menggunakan dengan sebaik- baiknya informasi,
fakta dan pengalaman yang telah kita miliki. Pada dasarnya berpikir itu sama
dengan melepaskan suatu ide dari serangkaian kata-kata dan menggabungkannya
dengan rangkaian kata-kata lain oleh Hutabarat (1995:112)
Menurut Wilantara (2003: 30) mengatakan bahwa berpikir dalam
rangkaian gagasan- gagasan dalam pengertian yang lebih sempit, rangkaian
gagasan- gagasan yang muncul karena adanya suatu persoalan.
Menurut Widyaastuti (2009: 10) mengatakan bahwa proses berpikir
merupakan seperangkat operasi mental yang meliputi pembentukan konsep,
pembentukan prinsip, pemahaman, pemecahan masalah, pengambilan keputusan
dan penelitian. Proses- proses pembentukan konsep, pembentukan prinsip, dan
pemahaman merupakan proses-proses pengkonstruksian pengetahuan.
Dari defenisi di atas sehingga dapat disimpulkan bahwa proses berpikir
adalah serangkaian pembentukan konsep yang muncul karna adanya persoalan
untuk memperoleh suatu ilmu pengetahuan.
Proses yang harus dilalui dalam berpikir:
6
a. Pembentukan pengertian
Suatu upaya dalam proses berpikir dengan memanfaatkan sisi ingatan, bersifat
riil, abstrak dan umum, serta mengandung sifat yang hakiki.
b. Pembentukan pendapat
Merupakan lanjutan berpikir dengan pengkategorian pengertian atas subjek dan
predikat, pemberian kualitas dan kuantitas terhadap pengertian sehingga benar-
benar mengandung arti.
c. Penarikan kesimpulan
Membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat lain. Dari sifat dan
menurut terjadinya, ada tiga macam pembentukan kesimpulan, yaitu (1)
kesimpulan, (2) kesimpulan reduksi. (3) kesimpilan analogi oleh Baharuddin
(2009: 46-47)
Menurut Widyastuti (2009: 13) ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan berpikir seseorang. Yaitu kematangan, pengalaman, transmisi
sosial, dan ekuilibrasi. Faktor yang mempengaruhi perkembangan berpikir yang
pertama adalah kematangan. Terkait dengan kematangan, Piaget berpendapat
bahwa keturunan yang spesifik memberikan perangkat struktur fisik yang berbeda
pada anak, yang akan mempengaruhi perkembangan kognisinya.
Faktor yang kedua adalan pengalaman. Menurut Piaget pengalaman adalah
kontak dengan lingkungan. Ada dua jenis pengalaman, yaitu pengalaman fisik
yang terkait dengan perangkat fisik dari benda- benda dan pengalaman ligika-
matematis, yaitu pengalaman sebagai refleksi dari tindakan individu.
7
Faktor yang ketiga adalah transmisi sosial. Perkembangan berpikir
dipengaruhi oleh sosial budaya pada pikiran anak. Transmisi sosial
memungkinkan anak untuk belajar dari pengalaman orang lain, penjelsan orang
tua, hasil membaca buku, ajaran guru, hasil diskusi dengan teman atau imitasi
anak terhadap model.
Faktor yang keempat adalah ekuilibrasi. Ekuilibrasi merupakan proses
pengamatan diri yang dilakukan anak untuk berkembang.
2. Perkembangan Kognitif
Kemampuan berpikir siswa dalam pandangan teori belajar kognitif
merupakan bagian aktivitas kejiwaan yang perlu diperhatikan seorang guru dalam
rangka memotivasi tingkah laku belajar siswa. Pemahaman tentang kemampuan
berpikir siswa erat kaitannya dengan tahap perkembangan kognitif yang sedang
dilaluinya. Ketidak sesuaian antara tahap perkembangan kognitif yang sedang
dilalui siswa dengan metode pembelajaran yang disajikan seorang guru bisa
menyebabkan siswa kurang mampu bahkan kesulitan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu teori yang
menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek
dan kejadian-kejadian disekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan
fungsi dari objek-objek, seperti mainan, perabot, dan makanan, serta objek-objek
sosial seperti diri, orang tua, dan teman.
Perkembangan manusia melalui empat tahap perkembangan kognitif dari
lahir sampai dewasa. Setiap tahap ditandai dengan munculnya kemampuan
8
intelektual baru di mana manusia mulai mengerti dunia yang bertambah
kompleks.Dalam hal ini Piaget membagi tahap perkembangan kognitif manusia
menjadi 4 tahap, yaitu tahap sensori- motorik (usia 0 sampai 2 tahun), tahap pra-
operasional (usia 2 sampai 7 tahun), tahap konkret-oprasional (usia 7 sampai 11
tahun), dan tahap oprasional formal (usia 11 tahun ke atas). Oleh Nurhardiani
(2018: 18)
Tabel 2.1 Tahap Perkembangan Kognitif Jean Piaget
Tahap-tahap Umur Kemampuan
Sensori-motorik 0 – 2 tahun
Menunjuk pada konsep permanensi objek yaitu kecakapan psikis untuk mengerti bahwa suatu objek masih tetap ada. Meskipun pada waktu itu tidak tampak oleh kita dan tidak bersangkutan dengan aktivitas pada waktu itu. Tetapi, pada tahap ini permanen objek belum sempurna.
Pra-operasional 2 – 7 tahun
Perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol yang menggambarkan objek yang ada disekitarnya. Berpikir masih egosentris dan berpusat.
Operasional 7 – 11 tahun
Mampu berpikir logis. Mampu konkrit memperhatikan lebih dari satu dimensi sekaligus dan juga dapat menghubungkan dimensi ini satu sama lain. Kurang egosentris. Belum bisa berpikir abstrak.
Operasional Formal
11 tahun –
Dewasa
Mampu berpikir abstrak dan dapat menganalisis masalah secara ilmiah dan kemudian menyelesaikan masalah.
9
Tahap operasional formal merupakan periode terakhir perkembangan
kognitif dalam teori perkembangan Piaget. Karakteristik tahap ini adalah
diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan
menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.
Pada tahap ini anak yang menginjak usia remaja sudah dapat berpikir
secara abstrak dan hipotesis, sehingga ia mampu memikirkan sesuatu yang akan
atau mungkin terjadi, sesuatu yang bersifat abstrak. Pemikiran remaja tidak lagi
terbatas disini dan sekarang, mereka sudah mampu memahami waktu historis dan
ruang luar angkasa. Mereka dapat menggunakan simbol untuk menyimbol.
Remaja pada tahap oprasional formal dapat menginterpretasikan apa yang
telah mereka pelajari dengan tantangan dimasa mendatang dan membuat rencana
untuk masa depan. Mereka juga sudah mampu berpikir secara sistematis, mampu
berpikir dalam kerangka apa yang mungkin terjadi, bukan hanya apa yang terjadi,
mereka memikirkan semua kemungkinan secara sistematis untuk memecahkan
permasalahan.
Dari tahap perkembangan kognitif menurut jean piaget di atas dapat
disimpulkan bahwa anak berusia 11 tahun – dewasa telah berada pada tahan
opraional formal dimana setiap orang pada tahap ini sudah mampu menganalisis
sebuah masalah dengan teliti dan memecahkan masalah tersebut secara sistematis
a. Pengertian Kemampuan Berpikir formal
Piaget menyimpulkan “formal thinkers can dissociate general ideas or concepts from the contexts in which they were learned and therefore specific concrete case are not necessary to trigger the recall dan use of these general principles. Formal thinker are also able to intellectually manipulate concept by integrating them into universal generalizations or by taking these generalizations
10
back to first principles. Furthemore, formal opertional thinking is hypothetico- deductive, the students is able to conceive new ideas, concepts, hypotheses or principles, explore their implications and then test for their validity”. (Paul: 19)
Menurut Tawil (2005: 13) Ada lima operasi penalaran , yaitu (1) penalaran
proporsional, (2) pengontrolan variabel, (3) penalaran probabilistik, (4) penalaran
korelasional, dan (5) penalaran kombinatorial.
1) Penalaran Proporsional
Menurut Tawil (2005: 13) mengidentifikasi penalaran proporsional
sebagai suatu struktur kualitatif yang memungkinkan pemahaman sistem-sistem
fisik kompleks yang mengandung banyak faktor. Sebagai contoh pemahaman
sistem fisik kompleks adalah pemahaman yang berkaitan dengan proporsional dan
ratio.
Anak yang mampu menalar proporsional dapat mengembangkan hubungan
proporsional antara berat dan volume, mentransfer penalaran proporsional dari
dua dimensi ke tiga dimensi, menggunakan penalaran proporsional untuk
menaksir ukuran suatu proporsional suatu populasi yang tidak diketahui. Oleh
Tawil (2005: 13)
Berdasarkan pendapat di atas, maka siswa yang telah tergolong tahap
operasional formal akan dapat memahami dan menjawab dengan benar soal-soal
yang berkaitan dengan masalah proposisi dan rasio, yang meskipun mereka belum
pernah diajar tentang hal itu. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa siswa
yang telah memasuki operasi formal akan mempunyai kemampuan penalaran
proporsional.
11
2) Pengontrolan Variabel
Perkembangan kemampuan pengontrolan variabel merupakan indeks
perkembangan intelektual. Menurut Tawil (2005: 14) pemikir formal dapat
menetapkan dan mengontrol variabel-variabel tertentu dari satu masalah.
Kemampuan mengontrol variabel merupakan salah satu ciri penalaran formal.
Para pemikir formal menyadari bahwa pada saat melakukan eksperimen harus
dapat mengontrol seluruh faktor yang dapat mempengaruhi variabel responden
hanya mengubah satu variabel pada suatu saat sebagai variabel manipulasi untuk
mengetahui bagaimana pengaruh variabel manipulasi itu terhadap variabel rsepon.
Untuk memperjelas perbedaan-perbedaan yang ada antara tahap-tahap
berpikir operasi formal dengan tahap berpikir sebelumnya, perhatikan eksperimen
berikut
Anak-anak diberi suatu pendulum dan diberitahukan bagaimana
memperpanjang talinya, bagaimana membuat beban lebih berat, bagaimana
melepaskan beban dari bermacam-macam ketinggian dan bagaimana
mendorongnya dengan berbagai gaya. Anak diminta untuk menentukan yang
mana dari empat faktor, tersendiri atau dengan kombinasi, mempengaruhi
kecepatan mengayunnya pendulum tersebut.
Pada anak usia 6 tahun (A), percobaan yang dilakukan tidak menentu.
Sulit untuk dianalisis. Sedangkan anak B yang berusia 10 tahun mengatakan “
lebih pendek talinya , berayun lebih cepat “. Kemudian ia mencoba membuat yang
berbeda dengan panjang tali yang sama. Kemudian B itu mengatakan : “ Pemberat
yang terbesar berayun lebih cepat; pemberat yang lebih kecil berayun lebih lambat
„. Adapun C yang usianya 15 tahun sebelum ia mengerjakan tugasnya, ia berpikir
12
sebentar. Ia mengayun pemberat dengan panjang tali tertentu (p) dan kemudian
panjang tali diperpendek (p1). Kemudian pemberat lain dengan panjang tali p dan
kemudian panjang tali diperpendek (p1). Akhirnya C menyimpulkan : “ Panjang
tali merupakan faktornya. Tali itulah membuat ayunan cepat atau lambat “.
A melakukan percobaan tanpa pola khusus dan tentu saja tidak bisa
mengambil kesimpulan apa-apa. Sedang B menunjukkan teknik yang lebih baik
tetapi cara pendekatannya kurang tepat. Karena itu percobaannya tidak tersusun
secara sistimatis sehingga kesimpulan yang diperoleh kurang memuaskan.
Adapun C sebelum melaksanakan percobaan, ia merencanakan suatu cara yang
menunjukkan bahwa kemungkinan-kemungkinan tersebut sudah diduga
sebelumnya, oleh Tawil (2005: 14).
Dengan demikian siswa yang tergolong dalam operasi formal, pada saat
melakukan eksperimen harus dapat mengontrol seluruh variabel yang dapat
mempengaruhi variabel respon dan hanya mengubah satu variabel pada saat
sebagai variabel manipulasi untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel
manipulasi terhadap variabel respon.
3) Penalaran Probabilistik
Penalaran probabilistik terjadi pada saat seorang menggunakan informasi
untuk memutuskan apakah kesimpulan berkemungkinan benar atau
berkemungkinan tidak benar. Perkembangan penalaran ini dimulai dari
perkembangan ide peluang, oleh Tawil (2005: 15)
Menurut Tawil (2005: 15), Ide peluang berkembang kira-kira pada usia 7
sampai 10 tahun. Pada usia tersebut anak dapat membedakan hal-hal yang pasti
dan hal-hal yang mungkin. Kemudian pengertian tentang banyak kemungkinan itu
13
menumbuhkan ide tentang peluang atau probabilitas, anak itu belajar bahwa
operasi intelektual yang baru diketahui itu tidak selalu benar. Ia mulai dapat
membedakan hal-hal yang pasti terjadi dan yang memiliki kemungkinan terjadi
dari perhitungan peluang. Konsep probabilitas sepenuhnya dikuasai anak pada
tahap operasi formal.
Dengan demikian konsep probabilitas harus sepenuhnya dikuasai oleh
siswa yang telah berada pada tahap operasional, yang ditandai dengan
dapatnya membedakan hal-hal yang pasti terjadi dan hal-hal yang memiliki kemu
ngkinan terjadi dari perhitungan peluang.
4) Penalaran Korelasional
Menurut Tawil (2005: 16) Penalaran korelasional didefinisikan sebagai
pola berpikir yang digunakan seorang anak untuk menentukan kuatnya hubungan
timbal-balik atau hubungan terbalik antara variabel.
Dengan demikian seseorang yang tergolong dalam operasi formal akan
dapat mengidentifikasikan apakah terdapat hubungan antara variabel yang ditinjau
dengan variabel lainnya. Penalaran korelasional melibatkan pengidentifikasian
dan pengverifikasian hubungan antara variabel.
5) Penalaran Kombinatorial
Menurut Tawil (2005: 16) Penalaran kombinatorial adalah kemampuan
untuk mempertimbangkan seluruh alternatif yang mungkin pada suatu situasi
tertentu. Individu operasi formal pada saat memecahkan suatu masalah akan
menggunakan seluruh kombinasi atau faktor yang mungkin yang ada kaitannya
dengan masalah tersebut.
14
Selanjutnya Tawil (2005: 16) juga menyatakan bahwa pemikir formal
dapat diperhitungkan seluruh faktor yang mungkin dalam perhitungan sistematika
dalam situasi pemecahan masalah kompleks.
Pada tahap operasi formal anak juga mampu berpikir kombinatorial. Bila
seorang anak dihadapkan kepada suatu masalah, ia dapat mengisolasi faktor-
faktor itu untuk sampai kepada penyelesaian masalah tersebut oleh Tawil (2005:
17)
Dengan demikian siswa yang tergolong dalam operasi formal bila
dihadapakan pada suatu masalah maka akan mampu menyusun seluruh
kemungkinan yang mungkin dari semua variabel yang disediakan.
b. Pengukuran Kemampuan Berpikir Formal
Menurut Kurniawan (2016:43) mengemukakan bahwa berpikir merupakan
proses yang bisa jadi tidak terbatas namun dapat diukur. Mengukur kemampuan
berpikir formal dapat dilakukan dengan melihat pola pikirnya. Dengan demikian
berpikir logis sebagai kerangka berpikir formal harus menjadi objek pertama
dalam pengukuran kemampuan berpikir formal seseorang.
Tingkat kemampuan berpikir logis siswa di jaring dengan menggunakan
TOLT ( Test Of Logical Thinking) yang terdiri dari 5 penalaran, yaitu penalaran
proporsional, pengendalian variabel, penalaran probabilitas, penalaran
korelasional dan penalaran kobinatorial, yang indikatornya sama dengan berpikir
formal. Sehingga untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir formal dapat
menggunakan tes of logical thinking (TOLT) yang berisi seperangkat pertanyaan
yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya oleh Herman Sopian (2015: 392)
15
B. Kerangka Pikir
Berpikir Formal
Berpikir Kombinatorial
Identifikasi dan kontrol
verbal
Berpikir Proposional
Berpikir probabilitas
Berpikir Korelasional
TOLT ( The Of Logical Thinking )
Gambaran Kemampuan Berpikir Formal Peserta
Didik
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian survei yang bersifat deskriptif
untuk memperoleh data kuantitatif karena peneliti tidak memberikan perlakuan
kepada responden sehingga peneliti hanya mengungkap variabel itu apa
adanya, memberikan gambaran berpikir formal peserta didik. Lokasi penelitian
bertempat di MA Syekh Yusuf.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X di MA Syehk
Yusuf. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X MIA di MA Syekh Yusuf.
salah satu dari dua kelas yang diambil dengan teknik Purposive Sampling.
C. Prosedur Penelitian
1. Berkomunikasi dengan kepala sekolah dan guru bidang studi Fisika di MA
Syekh Yusuf.
2. Menyusun tes keterampilan berpikir formal dalam pembelajaran fisika pada
peserta didik.
3. Melaksanakan tes uji coba untuk mengetahui kevalidan dan reabilitas
instrumen.
4. Membagikan tes keterampilan berpikir formal dalam fisika pada peserta
didik.
17
5. Setelah seluruh kegiatan dilaksanakan maka dilakukan analisis dari data-
data yang telah diperoleh untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari
penelitian yang dilaksanakan terjawab.
D. Defenisi Oprasional Variabel
Berpikir Formal adalah perkembangan cara fikir anak sejak anak
berusia 11 tahun sampai dewasa, yang meliputi kemampuan identifikasi dan
pengontrolan variabel, berpikir kombinatorial, proporsional, probabilitas, dan
korelasional. Tergambar dari jawaban siswa terhadap item-item soal Tes Of
Logical Thinking (TOLT).
E. Intrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Test of Logical
Thinking (TOLT) untuk mengukur kemampuan berpikir formal siswa, yang
diambil dari buku Tes potensi Akademik.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan memberikan tes yang sebelumnya di uji coba untuk mengetahui
validitas dan reliabilitasnya.
Tabel 3.1 Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Formal Peserta
Didik
Jawaban Benar Salah
1 0
Tes kemampuan berpikir formal dibuat sendiri oleh peneliti dalam
bentuk soal pilihan ganda. Yang selanjutnya diuji cobakan untuk melihat
validitas dan reabilitasnya.
18
1. Uji Validitas
Pengujian validitas setiap item tes dihitung menggunakan
persamaan berikut:
(Ananda dan Muhammad Fadhli, 2018: 114)
dengan :
= Koefesien korelasi biserial antara skor butir soal
nomor i dengan skor total = Rerata skor total responden yang menjawab benar
pada butir soal i = Rerata skor total seluruh responden
St = Standar deviasi dari skor total = Proporsi jawaban yang benar untuk butir soal nomor i
= Proporsi peserta didik yang menjawab salah (1 –pi)
Valid tidaknya item ke-i ditunjukkan dengan membandingkan nilai
(i) dengan nilai pada taraf signifikan = 0,05 dengan
kriteria sebagai berikut:
- Jika nilai rbis(i) ≥ rtabel item dinyatakan valid
- Jika nilai rbis(i) < rtabel item dinyatakan invalid
Berikut hasil dari pengujian validitas soal keterampilan berpikir
formal pada pembelajaran fisika peserta didik:
19
Tabel 3.2 Hasil Validitas Soal Keterampilan Berpikir Formal
Item soal Keterangan
1 0,375365 0,344 Valid 2 0,363416 0,344 Valid 3 0,552153 0,344 Valid 4 0,304281 0,344 Invalid 5 0,40381 0,344 Valid 6 0,42131 0,344 Valid 7 -2,69661 0,344 Invalid 8 0,528803 0,344 Valid 9 0,44419 0,344 Valid 10 0,243245 0,344 Invalid 11 0,06593 0,344 Invalid 12 0,4409 0,344 Valid 13 0,30338 0,344 Invalid 14 0,37167 0,344 Valid 15 0,27051 0,344 Invalid 16 -0,095 0,344 Invalid 17 0,0412 0,344 Invalid 18 0,45326 0,344 Valid 19 14,0019 0,344 Valid 20 10,022 0,344 Valid 21 4,61141 0,344 Valid 22 0,121622 0,344 Invalid 23 0,42267 0,344 Valid 24 0,17336 0,344 Invalid 25 0,386203 0,344 Valid 26 0,4409 0,344 Valid 27 0,51494 0,344 Valid 28 0,0577 0,344 Invalid 29 -0,212 0,344 Invalid 30 0,367 0,344 Valid
Dari hasil analisis uji validitas, maka diperoleh 18 item soal dari
instrument tes kemampuan berpikir formal yang dapat digunakan dalam
penelitian ini.
20
2. Uji Relibilitas
Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data, maka harus
ditentukan reabilitasnya. Untuk perhitungan reliabilitasnya tes, maka
digunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-20) yang dirumuskan:
Ananda dan Muhammad Fadhli, (2018: 146-147)
dengan:
rii = koefisien reliabilitas k = banyaknya butir p = proporsi jawaban benar q = Proporsi jawaban salah
= Variansi total = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
Angka reliabilitas yang di peroleh kemudian dikonsultasikan
dengan tabel interpretasi nilai r. Adapun tabel klasifikasi koefisien
reliabilitas adalah :
Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Rentang Nilai Kategori 0,00 – 0,20 Sangat rendah 0,20 – 0,40 Rendah 0,40 – 0,60 Sedang 0,60 – 0,80 Tinggi 0,80 – 1,00 Sangat tinggi
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dipaparkan pada lampiran
4.2 diperoleh nilai rii = 0,799 maka instrument ini dikatakan memiliki nilai
21
reliabel tinggi, karena berada di rentang 0,60 – 0,80. Setalah melakukan
tahap tersebut, maka diperoleh instrumen tes kemampuan berpikir formal.
Untuk tes kemampuan berpikir formal terdapat 18 jumlah item butir soal.
Jumlah item tiap indikator dapat dilihat pada tabel 3.4 :
Tabel 3.4 Jumlah Item Tiap Indikator Pada Tes Kemampuan Berpikir
Formal
No. Indikator Nomor soal Jumlah 1 Proporsional 1,2,3,5,6
18 2 Korelasional 8,9, 12 3 Probabilistik 14, 18 4 Pengontrolan Variabel 19, 20,21, 23 5 Kombinatorial 25, 26, 27,30
G. Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah diolah dengan
menggunakan analisis statistik yaitu statistika deskriptif. Statistika deskriptif
digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik responden penelitian. Untuk
keperluan tersebut digunakan skor rata-rata, standar deviasi, dan distributif
frekuensi.
Adapun rumus yang digunakan untuk setiap sub sebagai berikut :
1. Menghitung Rentang rata
Rentang Data (R) = Xf – Xr
Keterangan :
Xf = Skor Maksimum
Xr = Skor Minimun
2. Menghitung Jumlah Kelas Interval
22
Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
3. Menghituung Panjang Kelas
Panjang kelas =
4. Menghitung Rata-Rata
Rata-Rata (X) =
5. Menghitung Standar Deviasi
Standar deviasi =
(Sugiyono, 2016 :137)
6. Kategori Penilaian
Adapun pengkategorian menggunakan skala lima berdasarkan skor
ideal yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi.
Tabel 3.5 Kategori Kemampuan Berpikir Formal
Interval Skor Kategori 2 – 4 Sangat rendah 5 – 7 Rendah 8 – 10 Sedang 11 – 13 Tinggi 14 – 17 Sangat tinggi
(Sumber: Data hasil pengolahan 2019)
Cara yang digunakan untuk mendapatkan presentase kumulatif maka
digunakan rumus sebagai berikut :
Presentase =
23
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Skor hasil tes kemampuan berpikir formal dalam pembelajaran fisika pada
peserta didik kelas X IPA di MA Syekh Yusuf untuk secara keseluruhan dapat
dilihat pada lampiran. Adapun gambaran hasil analisis deskriptif peserta didik
kelas X IPA Tahun ajaran 2019-2020 semester ganjil yang telah dilakukan ini
untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir formal peserta didik dirangkum
dalam tabel berikut.
Tabel 4.1 Statistik Hasil Kemampuan Berpikir Formal pada Pembelajaran
Fisika Peserta Didik Kelas X IPA di MA Syekh Yusuf
Statistik Nilai- nilai Statistik Jumlah Sampel 35 Banyaknya Kelas Interval 5 Panjang Kelas Interval 3 Skor Maksimum Ideal 18 Skor Minimum Ideal 0 Skor Maksimum 17 Skor Minimum 2 Rentang data 15 Skor Rata-rata 10,2 Standar deviasi 3,27
24
Dari tabel 4.1 mengenai statistik deskriptif kemampuan berpikir formal
pada pembelajaran fisika peserta didik kelas X IPA di MA Syekh Yusuf
menunjukkan bahwa skor maksimum yang dicapai oleh peserta didik setelah
dilakukan tes adalah 17 dari skor maksimum idealnya 18, dan skor minimum yang
dicapai peserta didik adalah 2 dari skor minimum idealnya 0 yang mungkin
dicapai. Skor rata-ratanya yaitu 10,2 dan standar deviasinya yaitu 3,27.
Berdasarkan kriteria interpretasi skor pada tabel 3.5, maka apabila
disesuaikan dengan skor hasil tes kemampuan berpikir formal fisika pada peserta
didik kelaas X IPA di MA Syekh Yusuf. Adapun hasil presentasinya adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kumulatif Skor Hasil Tes
Kemampuan Berpikir Formal pada Pembelajaran Fisika Kelas
X IPA MA Syekh Yusuf
No. Interval Kategori Frekuensi Presentasi 1 2 – 4 Sangat Rendah 1 2,8% 2 5 – 7 Rendah 7 20% 3 8 – 10 Sedang 10 28,6% 4 11 – 13 Tinggi 11 31,4% 5 14 – 17 Sangat Tinggi 6 17,1%
Jumlah 35
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dikemukakan bahwa 35 peserta kelas X
IPA MA Syekh Yusuf Terdapat 1 peserta didik yang memiliki kemampuan
berpikir formal sangat rendah dengan presentasi kumulatif 2,8% . Pada peserta
didik yang memiliki kemampuan berpikir formal rendah terdapat 7 peserta didik
dengan presentasi kumulatif 20%. Pada kategori sedang terdapat 10 peserta didik
25
dengan presentase kumulatif sebesar 28,6%. pada kategori tinggi terdapat 11
peserta didik memiliki kemampuan berpikir formal dengan presentasi
kumulatifnya 31,4%. Pada kategori sangat tinggi terdapat 6 peserta didik dengan
presentase 17,1 %.
Adapun gambaran presentase skor hasil tes kemampuan berpikir formal
yang disusun berdasarkan kategori pada tabel 4.2 dapat dilihat dalam bentuk
diagram batang pada gambar 4.1 di bawah ini:
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Skor Hasil Tes Kemampuan Berpikir Formal pada Pembelajaran Fisika Kelas X IPA MA Syekh Yusuf
B. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui tingkat kemampuan
berpikir formal dalam pembelajaran fisika pada peserta didik kelas X IPA di MA
Syekh Yusuf. Data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan setelah tes
tertulis kemampuan berpikir formal kemudian hasil tes dianalisis secara deskriptif.
0
5
10
15
20
25
30
sangatrendah
rendah sedang tinggi sangattinggi
1
710 11
6
Frekuensi
inte
rval
sko
r
26
Dari hasil analisis deskriptif pada tabel 4.1 yang memperlihatkan bahwa
skor maksimum yang dicapai oleh peserta didik setelah dilakukan tes yaitu 17 dari
18 skor maksimum ideal dan skor minimum yang dicapai oleh peserta didik yaitu
2. Adapun skor rata-rata peserta didik yaitu 10,2 dengan standar deviasi yaitu
3,27.
Berdasarkan tabel 4.2 mengenai kategori dan presentasi kumulatif skor
hasil tes kemampuan berpikir formal dalam pembelajaran fisika pada peserta didik
kelas X IPA MA Syekh Yusuf menunjukkan bahwa peserta didik kelas X IPA
MA Syekh Yusuf berada pada kategori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan
sangat tinggi. Dimana peserta didik pada skor hasil tes kemampuan berpikir
formal rata-rata berada pada kategori tinggi dengan interval skor jumlah peserta
didik 11 orang dengan skor rata- rata yang di capai peserta didik adalah 10,2.
Berdasarkan hasil penelitian yang mengkaji tentang kemampuan berpikir
formal dengan berbagai model pembelajaran yang digerakkan dalam
meningkatkan kemampuan berpikir formal.
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Sadia
dengan judul Pengembangan Kemampuan Berpikir Formal Siswa`Sma Melalui
Penerapan Model Pembelajaran “Problem Based Learning” Dan “Cycle
Learning” Dalam Pembelajaran Fisika. Penelitian ini hasil tes kemampuan
berpikir formal terhadap 217 orang siswa SMA kelas X di Kabupaten
Buleleng, menunjukkan bahwa sebagian besar (83,82%) siswa kemampuan
berpikir formalnya berada pada kualifikasi sedang, dan hanya 13,44% yang
berkualifikasi tinggi dan bahkan masih terdapat 2,74% yang berkualifikasi
27
rendah kemampuan berpikir formal pada penelitian ini menunjukkan bahwa
PBL lebih efektif daripada LCM dan jauh lebih efektif daripada MPK serta
model LCM lebih efektif daripada MPK dalam mengembangkan kemampuan
berpikir formal siswa. pembelajaran Fisika dengan model LCM yang kegiatan
utamanya adalah melakukan eksperimen memberi peluang yang banyak kepada
siswa untuk merancang eksperimen, mengendalikan variabel, merumuskan
hipotesis, menganalisis data, dan mengambil kesimpulan melalui proses
induktif. Peluang-peluang tersebut juga ada pada model PBL. Jika proses
pembelajaran berlangsung melalui model konvensional (ekspositori),
kesempatan siswa untuk mengasah dan melatih kemampuan penalaran
formalnya sangat rendah. Kondisi itulah yang menyebabkan adanya perbedaan
yang tajam antara model PBL dan LCM dengan model konvensional (MPK)
dalam pengembangan kemampuan berpikir formal siswa. Temuan penelitian
ini juga menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara model pembelajaran
dan level sekolah dalam peningkatan kemampuan berpikir formal siswa.
Artinya, efektivitas model pembelajaran PBL maupun LCM dalam
peningkatan kemampuan berpikir formal tidak dipengaruhi oleh level sekolah.
PBL dapat diterapkan pada semua level sekolah baik itu sekolah yang berstatus
SNBI, maupun SSN.
2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Erni
Maryati Rupilu Pengaruh Model Pembelajaran Guided Inquiry Terhadap
Kemampuan Berpikir Formal dan Sikap Ilmiah Siswa Hasil penelitian ini telah
menunjukkan bahwa model pembelajaran guided inquiry memberikan skor
kemampuan berpikir formal yang lebih tinggi dibandingkan model
28
pembelajaran konvensional. Namun, model pembelajaran guided inquiry
belum memberikan skor yang lebih maksimal (kualifikasi sangat tinggi) pada
kemampuan berpikir formal siswa. Selama penelitian, salah satu alasan yang
peneliti sadari adalah bahwa siswa di SMP Negeri 3 Abiansemal belum cukup
terbiasa untuk melakukan proses pembelajaran yang berbasis inkuiri. Hal inilah
yang menjadi salah satu faktor kemampuan berpikir formal siswa belum
mencapai hasil yang lebih maksimal (kualifikasi sangat tinggi). Berbeda hal
dengan model pembelajaran konvensional, peneliti mengamati peran guru dan
peran siswa selama pembelajaran tidaklah serupa dengan model pembelajaran
guided inquiry. Guru dalam pembelajaran konvensional cenderung menjadi
pusat perhatian siswa, melainkan bukan siswa yang menjadi pusat perhatian
guru. Peneliti mencermati bahwa guru lebih banyak menyampaikan materi
kepada siswa, sedangkan siswa bertugas untuk mendengarkan dan mencatat
penjelasan yang diberikan. Pembelajaran konvensional kurang memberikan
perhatian yang maksimal terhadap perkembangan kemampuan berpikir dan
keterampilan-keterampilan meneliti pada siswa. Secara deskriptif, temuan
penelitian ini menunjukkan bahwa skor rata-rata kemampuan berpikir formal
siswa pada kelompok model pembelajaran guided inquiry adalah 27,21 dengan
kualifikasi tinggi, sedangkan siswa pada kelompok model pembelajaran
konvensional memiliki skor rata-rata sebesar 24,38 berada pada kualifikasi
tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kelompok model pembelajaran guided
inquiry memperoleh hasil yang lebih tinggi dibandingkan kelompok model
pembelajaran konvensional. Selain itu, sikap ilmiah siswa pada kelompok
model pembelajaran guided inquiry memiliki skor rata-rata sebesar 218,65
29
dengan kualifikasi tinggi, sedangkan kelompok model pembelajaran
konvensional memiliki skor rata-rata sebesar 197,95 dengan kualifikasi cukup.
Oleh sebab itu, dapat dijelaskan bahwa dengan model pembelajaran guided
inquiry dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan model
pembelajaran konvensional.
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir formal peserta
didik dalam pembelajaran fisika pada kelas X MIA di MA Syekh Yusuf
berada pada kategori tinggi dengan jumlah peserta didik 11 orang dan skor
rata- rata 10,2.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian ini, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada guru untuk menerapkan metode pembelajaran
yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir formal peserta didik.
2. Diharapkan kepada siswa agar dapat terus berperan aktif dan
berinisiatif sendiri untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran fisika
sehingga kemampuan berpikir formal juga dapat meningkat.
3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat menjadikan
penelitian ini sebagai bahan perbandingan dan rujukan serta menindak
lanjuti hasil penelitian ini dengan melihat indikator yang lain
31
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Rusydi & Muhammad Fadhli. (2018). Statistik Pendidikan (Teori Dan Praktik Dalam Pendidikan). Medan: Cv. Widya Puspita.
Baharuddin. 2009. Pendidikan & Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Ar-ruzz Media
Hutabarat. 1995. Cara Belajar. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia
Kurniawan, Rismahardian Ashari & Cawang.2016. Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Formal Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kimia. Ar-Razi Jurnal Ilmiah. 4(1): 42-51
Nurhardiani. 2018. Identifikasi kemampuan berpikir formal siswa SMA dalam penyelesaian masala matematika ditinjau dari gaya kognitifnya. Suska jurnal of matematics education. 4(1): 17-26
Riduwan. 2015. Dasar- Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sopian, Herman. 2015. Deskripsi kemampuan berpikir logis dan pemahaman konsep sistem hormon pada siswa kelas XI SMA. Universitas pendidikan indonesia: 392-395.
Tawil, Muh. 2005. Pengaruh Kemampuan Penalaran Formal Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas Ii Sltp Negeri 1 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Dosen Jurusan Fisika Fmipa Unm Makassar
Lampiran 1
KISI- KISI INSTRUMENT
1.1 TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL
32
TES BERPIKIR FORMAL
Satuan Pendidikan:
Kelas / Semester:
Bentuk Soal:
No Indikator Sub indikator No soal Soal dan pembahasan jawaban 1 Proporsianal pemahaman yang
berkaitan dengan masalah proporsisi dan ratio
1,2,3,4,5,6 1. MASSA : NERACA = ... : ...
A. Termometer : Suhu C.
Stopwatch : Waktu
B. Panjang : Mistar D. Dinamometer : Gaya
Pembahasan : Massa diukur dengan neraca. Yang sesuai dengan pola
soal tersebut adalah panjang yang diukur dengan mistar.
B
2. AKSELARASI : FISIKA = ... : ...
A. Terigu : Roti C. Densitas :
Geografi
B. Bus : mobil D. emas: cincin
C
33
Pembahasan: Akselerasi sub materi dari fisika. Yang sesuai dengan
pola soal tersebut adalah Densitas sub materi dari geografi
3. KONDUKSI : HANTARAN = ... : ...
A. Dinamometer : Neraca pegas
C. Konveksi : Radiasi
B. Radiasi : Pancaran D. Aliran : Konveksi
Pembahasan: Konduksi sama dengan hantaran. Yang sesuai dengan
pola soal tersebut adalah radiasi sama dengan pancaran.
B
4. SENTER : BATU BATERAI = ... : ...
A. Televisi : Tabung C.
Handpone : Charger
B. Telepon : Kabel D. Komputer : Listrik
Pembahasan: Senter dapat digunakan jika menggunakan baterai. Yang
paling tepat dengan pola soal tersebut adalah komputer dapat
digunakan jika menggunakan listrik.
D
5. TELEPON : KOMUNIKASI = ... : ...
A. Radio : Televisi C. Motor : Bensin
B. Mobil : Transportasi D. Koran : Berita
B
34
Pembahasan: Telepon merupakan alat komunikasi dan mobil
merupakan alat transportasi
6. GERHANA : BULAN : MATAHARI = ... : ... : ...
A. Bunga: Mawar: Melati
B. Angin: Topan: Guruh
C. Malam : Gelap: Bulan
D. Awan : Mendung : Hujan
Pembahasan: bulan dan matahari adalah jenis- jenis gerhana. Mawar
dan melatih adalah jenis jenis bunga.
A
2 korelasional kemampuan menggunakan informasi untuk menentukan kuatnya hubungan timbal balik atau hubungan terbalik atau antara variabel yang ditinjau dengan veriabel lainnya
7, 8, 9, 10, 11, 12
Pilihlah pasangan kata yang paling tepat untuk mengisi titik- titik
pada soal!
7. … berhubungan dengan gaya gravitasi sebagaimana tekanan
berhubungan dengan …
A. Massa – gaya B. Massa – luas permukaan C. Berat – gaya D. Berat – massa
Pembahasan : massa berhubungan dengan gaya gravitasi sebagaimana
tekanan berhubungan dengan gaya.
A
Pilihlah pasangan kata yang paling tepat untuk mengisi titik- titik D
35
pada soal!
8. Mobil berhubungan dengan ... , sebagaimana .... berhubungan
dengan Hanggar
A. Rumah – Kereta B. Bengkel – Sepeda C. Terminal – Bus D. Garasi – Pesawat
Pembahasan: Mobil berhubungan dengan garasi sebagaimana
pesawat berhubungan dengan Hanggar.
9. Enam orang pelari bernama J, K, L, M, N dan O mengikuti
perlombaan lari cepat. Catatan prestasi sebelumnya menunjukkan
bahwa:
O tidak pernah menduduki urutan pertama atau terakhir, L tidak
pernah di belakang J atau K,
L selalu di depan M.
Urutan pelari yang mungkin terjadi pada waktu memasuki garis
finish adalah...
A. JLMONK
B. LOJKMN
C. LMJKNO
D
36
D. LMJKON
Pembahasan: Urutan yang sesuai dengan pernyataan di atas adalah
LMJKON.
kemampuan menetapkan dan mengontrol variabel- veriabel tertentu dari suatu masalah
10. pilihlah gambar yang memiliki pola yang salah
A. C.
B. D
Pembahasan : Gambar yang memiliki pola yang salah adalah pada
gambar B.
B
11. Pilihlah gambar yang tidak sesuai dengan ketiga gambar lain!
A. C.
B. D.
B
16
62
21
61
37
Pembahasan: Gambar yang memiliki pola yang salah adalah pada
gambar B.karena gambar B tidak memiliki angka satu.
12. Pilihlah gambar berikut dengan memilih satu jawaban yang benar!
A. B. C. D.
Pembahasan : domino barisan terakhir 3:4 , 4:5 , 5:6 jadi jawaban
yang benar D
D
3 Probabilistik kemampuan menggunakan informasi untuk memutuskan apakah suatu kesimpulan
13, 14, 15, 16, 17, 18
13. Dari 42 siswa, 23 siswa manyukai Fisika, 21 siswa menyukai
Matematika dan 3 siswa tidak menyukai keduanya. Berapakah
jumlah siswa yang menyukai Fisika dan Matematika?
A. 4 C. 10
B
?
38
berkemungkinan benar atau berkemungkinan tidak benar
B. 5 D. 11
Pembahasan: Jumlah siswa yang menyukai salah satu mata pelajaran
atau kedua mata pelajaran adalah 42 - 3 = 39 siswa (jumlah semua
siswa dikurangi jumlah siswa yang tidak menyukai salah satu
matapelajaran). Dengan demikian, jumlah siswa yang menyukai Fisika
dan Matematika adalah (23 + 21) - 39 = 5 siswa.
14. Energi listrik dapat berubah menjadi energi gerak seperti pada kipas angin. Energi listrik dapat berubah menjadi energi panas seperti pada setrika. Energi listrik dapat berubah menjadi energi cahaya seperti pada lampu. A. Energi listrik dapat berubah bentuk menjadi energi lain.
B. energi listrik dapat berubah jika ada perlakuan khusus.
C. energi listrik dapat berubah menjadi energi panas dan energi
gerak
D. energi listrik memiliki banyak manfaat
Pembahasan: P1 = Energi listrik dapat berubah menjadi energi gerak
seperti pada kipas angin.
P2 = Energi listrik dapat berubah menjadi energi panas seperti pada
A
39
setrika.
P3 = Energi listrik dapat berubah menjadi energi cahaya seperti pada
lampu.
Dari ke 3 premis tersebut, terdapat makna yang sama yaitu “perubahan
energi listrik”. Jadi, kesimpulannya adalah energi listrik dapat berubah
bentuk menjadi energi lain.
15. Perhatikan gambar! A B C D
Jika bejana berhubungan di atas diisi dengan air, maka tinggi
permukaan air dari yang terendah ke tertinggi berturut-turut adalah…
A. A – B – C – D
B. B – C – D – A
C. D – C – B – A
D. C – D – B – A
Pembahasan: Jika bejana berhubungan di atas diisi dengan air, maka
C
40
tinggi permukaan air dari yang terendah ke
tertinggi berturut-turut adalah dimulai dari lebar lubang yang paling
sempit dan terakhir sampai pada lubang dengan lebarnya paling besar
yaitu D – C – B – A.
16. Gambar bayangan yang manakah yang paling tepat jika sebuah
kubus disinari oleh sinar matahari?
A. C.
B. D.
Pembahasan : karena sumber cahaya berasal dari sebelah kiri kubus
sehingga bayangan tampak pada bagian kanan kubus
B
17. Cara manakah yang paling memudahkan (mengeluarkan gaya A
41
terkecil) untuk mengangkat beban
A. C.
B. D.
42
Pembahasan: Cara yang mengeluarkan gaya terkecil untuk
mengangkat beban adalah pada katrol yang memiliki jumlah
keuntungan mekanis yang banyak. Pada gambar di atas diketahui
bahwa gambar a adalah gambar katrol dengan jumlah keuntungan
mekanis yang dinyatakan oleh banyaknya tali yang memopang benda,
berarti juga merupakan cara yang paling memudahkan (mengeluarkan
gaya terkecil) untuk mengangkat beban.
18. Gambar yang manakah yang menggunakan sedikit usaha pada
saat ingin memindahkan benda dari bawa ke atas dengan
menggunakan bidang miring?
A.
A
43
B.
Pembahasan : Dari gambar pada soal yang menggunakan sedikit usaha
untuk memindahkan barang dari bawah ke atas menggunakan bidang
mirin adalah A
4 Pengontrolan variabel
kemampuan mengubah suatu variabel pada suatu saat sebagai variabel manipulasi itu terhadap variabel responden
19, 20, 21, 22, 23, 24
19. Perhatikan gambar berikut!
Bayangan cermin yang tetap adalah...
Pembahasan: Perhatikan gambar berikut:
C
44
20. Perhatikan gambar berikut ini!
Bayangan pada cermin yang tepat adalah...
A. B. C D
Pembahasan: jawaban yang tepat adalah B
B
21. Sebuah pegas yang memiliki ukuran dan jenis sama diberi beban A
?
45
yang berbeda pada setiap ujung-ujungnya. Dimana m1 > m2,
m2 > m3, m3 < m4, dan m4 < m1. Bila masing-masing pegas
digetarkan, maka pegas yang akan mengalami pertambahan
panjang terbesar adalah...
Pembahasan: Bila masing-masing pegas digetarkan, maka pegas yang
akan mengalami pertambahan panjang terbesar adalah pegas yang
memiliki beban terbesar yaitu pegas untuk m1.
kemampuan menetapkan dan mengontrol variabel- variabel tertentu dari suatu masalah
22. Bola karet yang massanya sama dijatuhkan dari ketinggian yang
berbeda. Bola manakah yang akan memantul paling tinggi ?
Pembahasan: Bola yang memantul paling tinggi adalah bola yang
dijatuhkan dari ketinggian yang paling tingga. Hal ini ditunjukkan oleh
gambar pada poin a.
A
46
23. Bagaimanakah kedudukan gambar selanjutnya setelah dirotasi?
A. B. C. D.
Pembahasan : Kedudukan gambar selanjutnya setelah dirotasi adalah
pada gambar b.
B
24. Sebuah wadah yang berisikan air yang sama memiliki lubang
yang tingginya ber beda beda. Lubang pada wadah manakah yang
memancarkan air dengan jarak yg lebih jauh dari botol air
A. C.
B. D.
D
47
Pembahasan: jawabannya D karena semakin dekat lubang dri
permukaan dasar wadah maka semakin jauh jarak pancaran airnya
5 Kombinatorial
Kemampuan menggunakan sebuah kombinasi atau faktor yang mungkin ada kaitannya dengan masalah tersebut
25, 26, 27, 28, 29, 30-
25. Perhatikan pola pada gambar untuk
mengetahui gambar selanjutnya!
A. B. C. D.
Pembahasan: Gambar pertama dperbesar menjadi gambat kedua yang
didalamnya ada sebuah bangun baru. Selanjutnya, gambar yang
diperbesar dihapus. Begitu seterusnya.
D
26. Perhatikan gambar untuk mengetahui gambar
selanjutnya!
Terhadap seperti terhadap ...
B
48
A. B. C. D.
Pembahasan : Gambar di putar 180 derajat sehingga menghasilkan
gambar
27. Telur Merpati =
Anak Burung =
Anak Merpati = ...
A. C.
B. D.
D
49
Pembahasan : Anak =
Merpati =
Anak Merpati =
28. Perhatikan pola pada gambar untuk
mengetahui gambar selanjutnya!
A. B. C. D.
Pembahasan : Gambar selanjutnya yang sesuai untuk
menyempurnakan gambar sebelumnya sesuai tahapannya adalah pada
gambar b.
D
50
29. Di bawah ini terdapat matriks gambar yang belum lengkap.
Pilihlah satu gambar yang dapat melengkapi matriks sesuai
dengan aturan pada tiap-tiap baris dan kolom.
?
A. B. C. D.
Pembahasan : Sesuai dengan aturan pada tiap-tiap baris dan kolom,
diketahui bahwa kolom yang berada ditengah memiliki pola bentuk
B
51
anak panah yang berlawanan arah dengan anak panah disampingnya.
Oleh karena itu, gambar anak panah yang tepat adalah pada opsi b.
30.
1 2 3 4 5
Potongan gambar yang bila disatukan akan membentuk gambar utuh
adalah...
A. 1-2-3
B. 1-2-4
C. 1-3-5
D. 1-4-5
Pembahasan: Perhatikan gambar berikut:
1 + 3 + 5 =
C
52
53
Lampiran 2
INSTRUMENT
2.1 TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL SEBELUM UJI COBA
2.2 TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL SETELAH UJI COBA
52
52
2.1 TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL SEBELUM UJI COBA
TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL
Alokasi waktu : 45 menit
Petunjuk soal:
Pilihlah salah satu jawaban dari empat opsi A, B, C, D yang mempunyai pola yang sama dengan pola kata pada ruas sebelumnya!
31. MASSA : NERACA = ... : ...
C. Termometer : Suhu C. Stopwatch : Waktu
D. Panjang : Mistar D. Dinamometer : Gaya
32. AKSELARASI : FISIKA = ... : ...
C. Terigu : Roti C. Densitas : Geografi
D. Bus : mobil D. emas: cincin
33. KONDUKSI : HANTARAN = ... : ...
C. Dinamometer : Neraca pegas C. Konveksi
:Radiasi
D. Radiasi : Pancaran D. Aliran : Konveksi
34. SENTER : BATU BATERAI = ... : ...
C. Televisi : Tabung C. Handpone :
Charger
D. Telepon : Kabel D. Komputer : Listrik
35. TELEPON : KOMUNIKASI = ... : ...
C. Radio : Televisi C. Motor : Bensin
D. Mobil : Transportasi D. Koran : Berita
36. GERHANA : BULAN : MATAHARI = ... : ... : ...
E. Bunga: Mawar: Melati
F. Angin: Topan: Guruh
G. Malam : Gelap: Bulan
H. Awan : Mendung : Hujan
Pilihlah pasangan kata yang paling tepat untuk mengisi titik- titik pada soal!
53
53
37. … berhubungan dengan gaya gravitasi sebagaimana tekanan berhubungan
dengan …
E. Massa – gaya
F. Massa – luas permukaan
G. Berat – gaya
H. Berat – massa
38. Mobil berhubungan dengan ... , sebagaimana .... berhubungan dengan
Hanggar
E. Rumah – Kereta
F. Bengkel – Sepeda
G. Terminal – Bus
H. Garasi – Pesawat
39. Enam orang pelari bernama J, K, L, M, N dan O mengikuti perlombaan lari cepat.
Catatan prestasi sebelumnya menunjukkan bahwa:
O tidak pernah menduduki urutan pertama atau terakhir, L tidak pernah di belakang
J atau K,
L selalu di depan M.
Urutan pelari yang mungkin terjadi pada waktu memasuki garis finish adalah...
E. JLMONK F. LOJKMN G. LMJKNO H. LMJKON
40. pilihlah gambar yang memiliki pola yang salah
C.
D.
54
54
E.
F.
41. Pilihlah gambar yang tidak sesuai dengan ketiga gambar lain!
C. C.
D. D.
42. Pilihlah gambar berikut dengan memilih satu jawaban yang benar!
B. B. C. D.
16
62
21
61
?
55
55
43. Dari 42 siswa, 23 siswa manyukai Fisika, 21 siswa menyukai Matematika
dan 3 siswa tidak menyukai keduanya. Berapakah jumlah siswa yang
menyukai Fisika dan Matematika?
C. 4 C. 10
D. 5 D. 11
44. Energi listrik dapat berubah menjadi energi gerak seperti pada kipas angin.
Energi listrik dapat berubah menjadi energi panas seperti pada setrika.
Energi listrik dapat berubah menjadi energi cahaya seperti pada lampu.
E. Energi listrik dapat berubah bentuk menjadi energi lain.
F. energi listrik dapat berubah jika ada perlakuan khusus.
G. energi listrik dapat berubah menjadi energi panas dan energi gerak
H. energi listrik memiliki banyak manfaat
45. Perhatikan gambar!
A. B. C. D.
Jika bejana berhubungan di atas diisi dengan air, maka tinggi permukaan air dari
yang terendah ke tertinggi berturut-turut adalah…
E. A – B – C – D
F. B – C – D – A
G. D – C – B – A
H. C – D – B – A
46. Gambar bayangan yang manakah yang paling tepat jika sebuah kubus
56
56
disinari oleh sinar matahari?
C. C. D. D.
47. Cara manakah yang paling memudahkan (mengeluarkan gaya terkecil) untuk
mengangkat beban?
A. C.
B. D.
57
57
48. Gambar yang manakah yang menggunakan sedikit usaha pada saat ingin
memindahkan benda dari bawa ke atas dengan menggunakan bidang miring?
C.
D.
E.
F.
49. Perhatikan gambar berikut ini!
Bayangan pada cermin yang tepat adalah...
A. B. C D
?
58
58
50. Bagaimanakah kedudukan gambar selanjutnya setelah dirotasi?
A. B. C. D.
51. Sebuah pegas yang memiliki ukuran dan jenis sama diberi beban yang
berbeda pada setiap ujung-ujungnya. Dimana m1 > m2, m2 > m3, m3 < m4,
dan m4 < m1. Bila masing-masing pegas digetarkan, maka pegas yang akan
mengalami pertambahan panjang terbesar adalah...
52. Bola karet yang massanya sama dijatuhkan dari ketinggian yang berbeda.
Bola manakah yang akan memantul paling tinggi ?
59
59
53. Perhatikan gambar berikut!
Bayangan cermin yang tetap adalah...
54. Sebuah wadah yang berisikan air yang sama memiliki lubang yang tingginya ber
beda beda. Lubang pada wadah manakah yang memancarkan air dengan jarak yg
lebih jauh dari botol air
A. B. C D
55. Perhatikan pola pada gambar untuk mengetahui gambar
selanjutnya!
60
60
B. B. C. D.
56. Perhatikan gambar untuk mengetahui gambar selanjutnya!
Terhadap seperti terhadap ...
A. B. C. D.
57. Telur Merpati =
Anak Burung =
Anak Merpati = ...
C. C.
D. D.
58. Perhatikan pola pada gambar untuk mengetahui gambar selanjutnya!
61
61
A B C D
29. Di bawah ini terdapat matriks gambar yang belum lengkap. Pilihlah satu gambar
yang dapat melengkapi matriks sesuai dengan aturan pada tiap-tiap baris dan kolom.
?
B. B. C. D.
30.
1 2 3 4 5
Potongan gambar yang bila disatukan akan membentuk gambar utuh adalah...
E. 1-2-3
F. 1-2-4
G. 1-3-5
62
62
H. 1-4-5
2.2 TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL SETELAH UJI COBA
TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL
Alokasi waktu : 45 menit
Petunjuk soal:
Pilihlah salah satu jawaban dari empat opsi A, B, C, D yang mempunyai pola yang sama dengan pola kata pada ruas sebelumnya!
1. MASSA : NERACA = ... : ...
A. Termometer : Suhu C. Stopwatch : Waktu
B. Panjang : Mistar D. Dinamometer : Gaya
2. AKSELARASI : FISIKA = ... : ...
A. Terigu : Roti C. Densitas : Geografi
B. Bus : mobil D. emas: cincin
3. KONDUKSI : HANTARAN = ... : ...
A. Dinamometer : Neraca pegas C. Konveksi
:Radiasi
B. Radiasi : Pancaran D. Aliran : Konveksi
4. TELEPON : KOMUNIKASI = ... : ...
A. Radio : Televisi C. Motor : Bensin
B. Mobil : Transportasi D. Koran : Berita
5. GERHANA : BULAN : MATAHARI = ... : ... : ...
A. Bunga: Mawar: Melati
B. Angin: Topan: Guruh
C. Malam : Gelap: Bulan
D. Awan : Mendung : Hujan
Pilihlah pasangan kata yang paling tepat untuk mengisi titik- titik pada soal!
6. Mobil berhubungan dengan ... , sebagaimana .... berhubungan dengan
Hanggar
A. Rumah – Kereta
B. Bengkel – Sepeda
63
63
C. Terminal – Bus
D. Garasi – Pesawat
7. Enam orang pelari bernama J, K, L, M, N dan O mengikuti perlombaan lari cepat.
Catatan prestasi sebelumnya menunjukkan bahwa:
O tidak pernah menduduki urutan pertama atau terakhir, L tidak pernah di belakang
J atau K, L selalu di depan M.
Urutan pelari yang mungkin terjadi pada waktu memasuki garis finish adalah...
A. JLMONK B. LOJKMN C. LMJKNO D. LMJKON
8. Pilihlah gambar berikut dengan memilih satu jawaban yang benar!
A. B. C. D.
9. Energi listrik dapat berubah menjadi energi gerak seperti pada kipas angin.
Energi listrik dapat berubah menjadi energi panas seperti pada setrika.
Energi listrik dapat berubah menjadi energi cahaya seperti pada lampu.
A. Energi listrik dapat berubah bentuk menjadi energi lain.
B. energi listrik dapat berubah jika ada perlakuan khusus.
C. energi listrik dapat berubah menjadi energi panas dan energi gerak
?
64
64
D. energi listrik memiliki banyak manfaat
10. Gambar yang manakah yang menggunakan sedikit usaha pada saat ingin
memindahkan benda dari bawa ke atas dengan menggunakan bidang miring?
A.
B.
C.
D.
11. Perhatikan gambar berikut ini!
Bayangan pada cermin yang tepat adalah...
?
65
65
A. B. C D
12. Bagaimanakah kedudukan gambar selanjutnya setelah dirotasi?
A. B. C. D.
13. Sebuah pegas yang memiliki ukuran dan jenis sama diberi beban yang
berbeda pada setiap ujung-ujungnya. Dimana m1 > m2, m2 > m3, m3 < m4,
dan m4 < m1. Bila masing-masing pegas digetarkan, maka pegas yang akan
mengalami pertambahan panjang terbesar adalah...
14. Perhatikan gambar berikut!
66
66
Bayangan cermin yang tetap adalah...
15. Perhatikan pola pada gambar untuk mengetahui gambar
selanjutnya!
A. B. C. D.
16. Perhatikan gambar untuk mengetahui gambar selanjutnya!
Terhadap seperti terhadap ...
A. B. C. D.
67
67
17. Telur Merpati =
Anak Burung =
Anak Merpati = ...
A. C.
B. D.
18.
1 2 3 4 5
Potongan gambar yang bila disatukan akan membentuk gambar utuh adalah...
A. 1-2-3
B. 1-2-4
C. 1-3-5
D. 1-4-5
52
Lampiran 3
3.1 UJI GREGORY
68
LAMPIRAN 3.1
UJI GREGORY
1. Hasil Analisis Validasi Tes Kemampuan Berpikir Formal
No Aspek yang Dinilai validator
Ket 1 2
1 Soal a. Soal-soal sesuai dengan indikator 4 4 D
b. Soal-soal sesuai dengan aspek yang diukur 4 4 D
c. Batasan pertanyaan dirumuskan dengan jelas 4 4 D
d. Mencakup materi pelajaran secara representatif 3 4 D
2 Konstruksi a. Petunjuk pengisian soal dinyatakan dengan
jelas 3 4 D
b. Kalimat soal tidak menimbulkan penafsiran ganda 3 3 D
c. Rumusan pertanyaan menggunakan kalimat soal atau perintah yang jelas 3 3 D
d. Panjang rumusan pilihan jawaban relative sama 4 4 D
3 Bahasa a. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang benar 4 4 D
b. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti 4 4 D
c. Menggunakan istilah (kata-kata) yang di kenal peserta didik 4 3 D
4 Waktu Waktu yang digunakan sesuai 3 3 D
68
Lampiran 4
ANALISIS INSTRUMENT
4.1 VALIDASI INSTRUMENT
4.2 ANALISIS RELIABILITAS
69
69
Lampiran 4.1
ANALISIS VALIDITAS INSTRUMEN
TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL
NAMA BUTIR SOAL
1 2 3
KEVIN TODINGBAU 1 1 1
A. ALEBAR AWALUDDIN 1 1 0
MOREN AIFONS.P. 1 1 0
KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 1 0 1
TAZKIYATANNISA 1 0 1
RATU NOOR MARENDENG K. 1 1 1
ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 1 0 1
A. ISRATUL KHAENAH 0 0 0
ADELIAH RABITHA.H. 1 1 1
AZZAHRAH MELANI PUTRI 1 1 1
MUHAMMAD ILHAM 1 1 1
ADINDA PUTRI LESTARI 1 1 1
MUH. IMAM ASYROF.A 1 1 1
VINSENSIUS DELON 1 0 0
ADEN ANGGORO W 0 0 0
ABDUL QADIR JAILANI 1 1 1
MUHAMMAD NIZAR 1 1 1
AZIDAN RAMADHANI T 1 0 1
TSABITA ZAHRAH AGINTA 1 1 1
MUTIARA RAHMADANI 1 0 1
FEBRIANTY DHEAPUTRI 1 1 0
ANIS ROZAN HABAR 0 1 0
FAUZIYYAH MUNAH 1 0 1
FAHRUDDIN 1 0 0
FILDZAH DWI ANQOH 0 0 1
ZAHRA ATIFA HASANI 0 0 1
FADIYAH SRI MUTHIAH 0 1 0
NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 1 1 0
ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 1 0
MESYA SALSABILA 0 1 1
MARSYANDA 1 1 1
AISYAH MAHARANI 1 1 1
FATINAH NUR JANNAH 1 1 1
26 21 22
P 0,79 0,64 0,67
70
70
Q 0,21 0,36 0,33
P/q 3,714286 1,75 2
∑benar 529 436 470
MP 20,34615 20,7619 21,36364
MT 19,33333
SD 5,20016
MP-MT 1,012821 1,428571 2,030303
(MP-MT)/ST 0,194767 0,274717 0,390431
sqoar of p/q 1,927248 1,322876 1,414214
Rhituhng 0,375365 0,363416 0,552153
R tabel 0,344 0,344 0,344
STATUS Valid Valid Valid
NAMA BUTIR SOAL
4 5 6
KEVIN TODINGBAU 0 1 0 A. ALEBAR AWALUDDIN 1 0 0 MOREN AIFONS.P. 1 1 0 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 0 1 1 TAZKIYATANNISA 0 1 0 RATU NOOR MARENDENG K. 0 1 0 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 0 1 0 A. ISRATUL KHAENAH 0 0 0 ADELIAH RABITHA.H. 1 1 1 AZZAHRAH MELANI PUTRI 1 1 0 MUHAMMAD ILHAM 0 0 1 ADINDA PUTRI LESTARI 0 1 1 MUH. IMAM ASYROF.A 1 1 1 VINSENSIUS DELON 0 1 0 ADEN ANGGORO W 0 0 1 ABDUL QADIR JAILANI 1 1 1 MUHAMMAD NIZAR 1 1 1 AZIDAN RAMADHANI T 1 1 0 TSABITA ZAHRAH AGINTA 1 1 1 MUTIARA RAHMADANI 0 0 0 FEBRIANTY DHEAPUTRI 1 1 0 ANIS ROZAN HABAR 0 1 1 FAUZIYYAH MUNAH 0 0 1 FAHRUDDIN 0 0 1 FILDZAH DWI ANQOH 1 1 0 ZAHRA ATIFA HASANI 1 1 0 FADIYAH SRI MUTHIAH 1 0 0
71
71
NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 0 0 0 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 1 0 MESYA SALSABILA 0 0 0 MARSYANDA 0 1 1 AISYAH MAHARANI 1 0 1 FATINAH NUR JANNAH 0 1 1
15 22 15 P 0,45 0,67 0,45
Q 0,55 0,33 0,55
P/q 0,833333 2 0,833333
∑benar 316 458 326
MP 21,06667 20,81818 21,73333
MT
SD
MP-MT 1,733333 1,484848 2,4
(MP-MT)/ST 0,333323 0,285539 0,461524
sqoar of p/q 0,912871 1,414214 0,912871
rhituhng 0,304281 0,403813 0,421312
R tabel 0,344 0,344 0,344
STATUS buang Valid Valid
NAMA BUTIR SOAL
7 8 9 KEVIN TODINGBAU 1 1 0 A. ALEBAR AWALUDDIN 1 1 1 MOREN AIFONS.P. 0 1 1 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 1 1 0 TAZKIYATANNISA 0 1 1 RATU NOOR MARENDENG K. 0 1 1 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 0 1 1 A. ISRATUL KHAENAH 0 0 0 ADELIAH RABITHA.H. 1 1 1 AZZAHRAH MELANI PUTRI 1 1 1 MUHAMMAD ILHAM 1 1 1 ADINDA PUTRI LESTARI 0 1 1 MUH. IMAM ASYROF.A 1 1 1 VINSENSIUS DELON 1 1 0 ADEN ANGGORO W 0 0 1 ABDUL QADIR JAILANI 0 1 1 MUHAMMAD NIZAR 1 1 1 AZIDAN RAMADHANI T 0 1 1 TSABITA ZAHRAH AGINTA 1 1 0
72
72
MUTIARA RAHMADANI 0 1 1 FEBRIANTY DHEAPUTRI 0 1 1 ANIS ROZAN HABAR 1 1 1 FAUZIYYAH MUNAH 0 1 1 FAHRUDDIN 1 0 0 FILDZAH DWI ANQOH 0 1 1 ZAHRA ATIFA HASANI 0 0 1 FADIYAH SRI MUTHIAH 0 0 0 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 0 0 1 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 0 1 1 MESYA SALSABILA 0 1 0 MARSYANDA 1 1 1 AISYAH MAHARANI 0 1 1 FATINAH NUR JANNAH 0 1 1
23 27 25 P 0,70 0,82 0,76
Q 0,30 0,18 0,24
P/q 2,3 4,5 3,125
∑benar 232 557 516
MP 10,08696 20,62963 20,64
MT
SD
MP-MT -9,24638 1,296296 1,306667
(MP-MT)/ST -1,77809 0,24928 0,251274
sqoar of p/q 1,516575 2,12132 1,767767
Rhituhng -2,69661 0,528803 0,444194
R tabel 0,344 0,344 0,344
STATUS buang Valid Valid
NAMA BUTIR SOAL
10 11 12 KEVIN TODINGBAU 0 1 0 A. ALEBAR AWALUDDIN 1 0 0 MOREN AIFONS.P. 1 1 0 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 0 1 1 TAZKIYATANNISA 1 0 0 RATU NOOR MARENDENG K. 1 0 0 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 1 0 1 A. ISRATUL KHAENAH 0 0 1 ADELIAH RABITHA.H. 1 0 1 AZZAHRAH MELANI PUTRI 1 0 1 MUHAMMAD ILHAM 1 1 1
73
73
ADINDA PUTRI LESTARI 1 0 1 MUH. IMAM ASYROF.A 1 0 0 VINSENSIUS DELON 1 0 0 ADEN ANGGORO W 1 0 1 ABDUL QADIR JAILANI 1 1 1 MUHAMMAD NIZAR 1 0 1 AZIDAN RAMADHANI T 1 0 1 TSABITA ZAHRAH AGINTA 1 0 1 MUTIARA RAHMADANI 1 0 1 FEBRIANTY DHEAPUTRI 1 1 1 ANIS ROZAN HABAR 1 0 1 FAUZIYYAH MUNAH 1 0 1 FAHRUDDIN 1 0 0 FILDZAH DWI ANQOH 1 1 1 ZAHRA ATIFA HASANI 1 1 1 FADIYAH SRI MUTHIAH 1 0 0 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 1 1 0 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 1 0 MESYA SALSABILA 1 0 1 MARSYANDA 1 1 1 AISYAH MAHARANI 1 0 1 FATINAH NUR JANNAH 1 0 1
30 11 22 P 0,91 0,33 0,67
Q 0,09 0,67 0,33
P/q 10 0,5 2
∑benar 592 218 461
MP 19,73333 19,8182 20,95455
MT
SD
MP-MT 0,4 0,48485 1,621212
(MP-MT)/ST 0,076921 0,09324 0,311762
sqoar of p/q 3,162278 0,70711 1,414214
Rhituhng 0,243245 0,06593 0,440898
R tabel 0,344 0,344 0,344
STATUS Buang buang Valid
NAMA BUTIR SOAL
13 14 15 KEVIN TODINGBAU 1 0 0 A. ALEBAR AWALUDDIN 0 0 0 MOREN AIFONS.P. 1 0 0
74
74
KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 1 0 0 TAZKIYATANNISA 0 0 1 RATU NOOR MARENDENG K. 1 0 1 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 1 1 1 A. ISRATUL KHAENAH 1 1 0 ADELIAH RABITHA.H. 1 1 1 AZZAHRAH MELANI PUTRI 1 0 1 MUHAMMAD ILHAM 1 0 1 ADINDA PUTRI LESTARI 1 1 0 MUH. IMAM ASYROF.A 1 0 1 VINSENSIUS DELON 1 0 1 ADEN ANGGORO W 0 0 1 ABDUL QADIR JAILANI 1 1 1 MUHAMMAD NIZAR 1 1 1 AZIDAN RAMADHANI T 1 0 0 TSABITA ZAHRAH AGINTA 1 0 0 MUTIARA RAHMADANI 1 0 1 FEBRIANTY DHEAPUTRI 1 0 1 ANIS ROZAN HABAR 1 1 0 FAUZIYYAH MUNAH 1 0 1 FAHRUDDIN 1 0 0 FILDZAH DWI ANQOH 0 0 1 ZAHRA ATIFA HASANI 1 0 1 FADIYAH SRI MUTHIAH 1 0 1 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 0 0 1 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 0 1 MESYA SALSABILA 1 0 1 MARSYANDA 1 0 1 AISYAH MAHARANI 1 1 1 FATINAH NUR JANNAH 1 0 1
28 8 23 P 0,85 0,24 0,70
Q 0,15 0,76 0,30
P/q 5,6 0,32 2,3
∑benar 560 182 466
MP 20 22,75 20,2609
MT
SD
MP-MT 0,66667 3,41667 0,92754
(MP-MT)/ST 0,1282 0,65703 0,17837
sqoar of p/q 2,36643 0,56569 1,51658
Rhituhng 0,30338 0,37167 0,27051
R tabel 0,344 0,344 0,344
75
75
STATUS buang Valid Buang
NAMA BUTIR SOAL
16 17 18 KEVIN TODINGBAU 1 0 0 A. ALEBAR AWALUDDIN 1 0 1 MOREN AIFONS.P. 1 0 0 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 0 0 0 TAZKIYATANNISA 0 0 1 RATU NOOR MARENDENG K. 1 1 1 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 1 0 1 A. ISRATUL KHAENAH 1 0 1 ADELIAH RABITHA.H. 0 0 1 AZZAHRAH MELANI PUTRI 0 1 1 MUHAMMAD ILHAM 1 0 1 ADINDA PUTRI LESTARI 1 1 1 MUH. IMAM ASYROF.A 1 0 0 VINSENSIUS DELON 1 0 0 ADEN ANGGORO W 1 0 0 ABDUL QADIR JAILANI 1 0 1 MUHAMMAD NIZAR 1 0 1 AZIDAN RAMADHANI T 1 1 1 TSABITA ZAHRAH AGINTA 0 1 0 MUTIARA RAHMADANI 1 0 1 FEBRIANTY DHEAPUTRI 1 0 1 ANIS ROZAN HABAR 0 0 1 FAUZIYYAH MUNAH 0 1 1 FAHRUDDIN 1 0 0 FILDZAH DWI ANQOH 1 1 1 ZAHRA ATIFA HASANI 1 0 1 FADIYAH SRI MUTHIAH 1 1 1 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 1 1 0 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 0 0 MESYA SALSABILA 1 0 0 MARSYANDA 1 0 1 AISYAH MAHARANI 1 1 1 FATINAH NUR JANNAH 1 1 1
26 11 22 P 0,79 0,33 0,67
Q 0,21 0,67 0,33
P/q 3,7143 0,5 2
∑benar 496 216 462
76
76
MP 19,077 19,636 21
MT
SD
MP-MT -0,256 0,303 1,666667
(MP-MT)/ST -0,049 0,0583 0,320503
sqoar of p/q 1,9272 0,7071 1,414214
Rhituhng -0,095 0,0412 0,45326
R tabel 0,344 0,344 0,344
STATUS buang buang Valid
NAMA BUTIR SOAL
19 20 21 KEVIN TODINGBAU 1 1 0 A. ALEBAR AWALUDDIN 1 1 0 MOREN AIFONS.P. 1 1 0 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 1 1 0 TAZKIYATANNISA 1 1 1 RATU NOOR MARENDENG K. 1 1 0 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 1 0 1 A. ISRATUL KHAENAH 1 1 0 ADELIAH RABITHA.H. 1 1 1 AZZAHRAH MELANI PUTRI 1 1 0 MUHAMMAD ILHAM 1 1 1 ADINDA PUTRI LESTARI 0 0 1 MUH. IMAM ASYROF.A 1 0 0 VINSENSIUS DELON 1 0 0 ADEN ANGGORO W 1 0 0 ABDUL QADIR JAILANI 1 1 1 MUHAMMAD NIZAR 1 1 1 AZIDAN RAMADHANI T 1 1 1 TSABITA ZAHRAH AGINTA 1 1 1 MUTIARA RAHMADANI 1 1 1 FEBRIANTY DHEAPUTRI 0 1 1 ANIS ROZAN HABAR 1 1 1 FAUZIYYAH MUNAH 1 1 0 FAHRUDDIN 1 0 1 FILDZAH DWI ANQOH 0 0 1 ZAHRA ATIFA HASANI 1 1 1 FADIYAH SRI MUTHIAH 1 1 0 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 0 1 0 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 1 1 MESYA SALSABILA 1 1 1
77
77
MARSYANDA 1 1 1 AISYAH MAHARANI 1 1 1 FATINAH NUR JANNAH 1 1 1
29 26 20 P 0,88 0,79 0,61
Q 0,12 0,21 0,39
P/q 7,25 3,714286 1,538462
∑benar 568 526 427
MP 19,58621 20,23077 21,35
MT
SD
MP-MT 19,33333 0,897436 19,33333
(MP-MT)/ST 5,20016 5,20016 3,717834
sqoar of p/q 2,692582 1,927248 1,240347
Rhituhng 14,00186 10,022 4,611406
R tabel 0,344 0,344 0,344
STATUS Valid Valid Valid
NAMA BUTIR SOAL
22 23 24 KEVIN TODINGBAU 1 0 1 A. ALEBAR AWALUDDIN 1 1 1 MOREN AIFONS.P. 1 0 1 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 1 1 0 TAZKIYATANNISA 1 0 1 RATU NOOR MARENDENG K. 1 1 1 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 0 1 1 A. ISRATUL KHAENAH 1 0 1 ADELIAH RABITHA.H. 1 1 1 AZZAHRAH MELANI PUTRI 1 1 1 MUHAMMAD ILHAM 1 1 1 ADINDA PUTRI LESTARI 1 0 0 MUH. IMAM ASYROF.A 1 0 0 VINSENSIUS DELON 0 1 1 ADEN ANGGORO W 1 1 1 ABDUL QADIR JAILANI 1 1 1 MUHAMMAD NIZAR 1 1 1 AZIDAN RAMADHANI T 1 1 1 TSABITA ZAHRAH AGINTA 1 1 1 MUTIARA RAHMADANI 1 1 1 FEBRIANTY DHEAPUTRI 1 0 1 ANIS ROZAN HABAR 1 1 1
78
78
FAUZIYYAH MUNAH 1 1 1 FAHRUDDIN 1 0 1 FILDZAH DWI ANQOH 0 1 0 ZAHRA ATIFA HASANI 1 1 1 FADIYAH SRI MUTHIAH 1 1 1 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 1 0 1 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 0 1 MESYA SALSABILA 1 1 0 MARSYANDA 1 1 1 AISYAH MAHARANI 1 1 1 FATINAH NUR JANNAH 1 1 1
30 23 28 P 0,91 0,70 0,85
Q 0,09 0,30 0,15
P/q 10 2,3 5,6
∑benar 586 478 552
MP 19,53333 20,7826 19,7143
MT
SD
MP-MT 0,2 1,44928 0,38095
(MP-MT)/ST 0,03846 0,2787 0,07326
sqoar of p/q 3,162278 1,51658 2,36643
Rhituhng 0,121622 0,42267 0,17336
R tabel 0,344 0,344 0,344
STATUS buang Valid Buang
NAMA BUTIR SOAL
25 26 27 KEVIN TODINGBAU 1 1 1 A. ALEBAR AWALUDDIN 0 1 0 MOREN AIFONS.P. 0 0 0 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 1 1 1 TAZKIYATANNISA 1 0 0 RATU NOOR MARENDENG K. 1 1 0 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 0 0 1 A. ISRATUL KHAENAH 0 0 0 ADELIAH RABITHA.H. 1 1 1 AZZAHRAH MELANI PUTRI 0 0 1 MUHAMMAD ILHAM 0 1 0 ADINDA PUTRI LESTARI 0 1 1 MUH. IMAM ASYROF.A 0 0 0 VINSENSIUS DELON 0 1 1
79
79
ADEN ANGGORO W 0 1 0 ABDUL QADIR JAILANI 1 1 1 MUHAMMAD NIZAR 1 1 1 AZIDAN RAMADHANI T 1 1 0 TSABITA ZAHRAH AGINTA 0 1 1 MUTIARA RAHMADANI 0 1 1 FEBRIANTY DHEAPUTRI 0 1 0 ANIS ROZAN HABAR 1 1 1 FAUZIYYAH MUNAH 0 1 1 FAHRUDDIN 1 0 0 FILDZAH DWI ANQOH 0 1 1 ZAHRA ATIFA HASANI 0 1 1 FADIYAH SRI MUTHIAH 0 0 0 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 1 0 0 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 1 0 MESYA SALSABILA 0 0 0 MARSYANDA 1 1 1 AISYAH MAHARANI 1 0 1 FATINAH NUR JANNAH 1 1 1
15 22 18 P 0,45 0,67 0,55
Q 0,55 0,33 0,45
P/q 0,833333 2 1,2
∑benar 323 461 392
MP 21,53333 20,95455 21,77778
MT
SD
MP-MT 2,2 1,621212 2,444444
(MP-MT)/ST 0,423064 0,311762 0,470071
sqoar of p/q 0,912871 1,414214 1,095445
Rhituhng 0,386203 0,440898 0,514937
R tabel 0,344 0,344 0,344
STATUS Valid Valid Valid
NAMA BUTIR SOAL
28 29 KEVIN TODINGBAU 1 0 A. ALEBAR AWALUDDIN 1 0 MOREN AIFONS.P. 1 0 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 1 0 TAZKIYATANNISA 1 1 RATU NOOR MARENDENG K. 1 0
80
80
ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 1 0 A. ISRATUL KHAENAH 1 0 ADELIAH RABITHA.H. 0 0 AZZAHRAH MELANI PUTRI 0 0 MUHAMMAD ILHAM 1 0 ADINDA PUTRI LESTARI 0 1 MUH. IMAM ASYROF.A 0 0 VINSENSIUS DELON 1 0 ADEN ANGGORO W 1 0 ABDUL QADIR JAILANI 1 0 MUHAMMAD NIZAR 1 0 AZIDAN RAMADHANI T 0 0 TSABITA ZAHRAH AGINTA 0 0 MUTIARA RAHMADANI 1 0 FEBRIANTY DHEAPUTRI 1 0 ANIS ROZAN HABAR 0 0 FAUZIYYAH MUNAH 1 0 FAHRUDDIN 1 0 FILDZAH DWI ANQOH 1 1 ZAHRA ATIFA HASANI 0 1 FADIYAH SRI MUTHIAH 0 0 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 0 1 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 0 0 MESYA SALSABILA 1 1 MARSYANDA 1 0 AISYAH MAHARANI 1 0 FATINAH NUR JANNAH 1 0
22 6 P 0,67 0,18
Q 0,33 0,82
P/q 2 0,222
∑benar 430 102
MP 19,545 17
MT
SD
MP-MT 0,2121 -2,333
(MP-MT)/ST 0,0408 -0,449
sqoar of p/q 1,4142 0,471
Rhituhng 0,0577 -0,212
R tabel 0,344 0,344
STATUS buang Buang
81
81
NAMA BUTIR SOAL
jumlah jumlah^2
30
KEVIN TODINGBAU 1 18 324 A. ALEBAR AWALUDDIN 1 17 289 MOREN AIFONS.P. 1 16 256 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 1 18 324 TAZKIYATANNISA 1 17 289 RATU NOOR MARENDENG K. 1 21 441 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 1 19 361 A. ISRATUL KHAENAH 0 10 100 ADELIAH RABITHA.H. 1 25 625 AZZAHRAH MELANI PUTRI 1 21 441 MUHAMMAD ILHAM 1 23 529 ADINDA PUTRI LESTARI 0 19 361 MUH. IMAM ASYROF.A 1 16 256 VINSENSIUS DELON 1 15 225 ADEN ANGGORO W 1 13 169 ABDUL QADIR JAILANI 1 27 729 MUHAMMAD NIZAR 1 37 1369 AZIDAN RAMADHANI T 1 21 441 TSABITA ZAHRAH AGINTA 1 21 441 MUTIARA RAHMADANI 0 19 361 FEBRIANTY DHEAPUTRI 1 20 400 ANIS ROZAN HABAR 0 20 400 FAUZIYYAH MUNAH 1 20 400 FAHRUDDIN 0 12 144 FILDZAH DWI ANQOH 0 18 324 ZAHRA ATIFA HASANI 0 20 400 FADIYAH SRI MUTHIAH 0 13 169 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 0 13 169 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 19 361 MESYA SALSABILA 0 15 225 MARSYANDA 1 26 676 AISYAH MAHARANI 1 25 625 FATINAH NUR JANNAH 0 24 576
22 638 13200 P 0,67 19,333
Q 0,33
P/q 2
∑benar 455
MP 20,68182
MT
82
82
SD
MP-MT 1,348485
(MP-MT)/ST 0,259316
sqoar of p/q 1,414214
Rhituhng 0,366728
R tabel 0,344
STATUS Valid
1. Contoh perhitungan item nomor 6 dari 30 soal.
Proporsi peserta tes yang menjawab betul
Proporsi peserta tes yang menjawab salah
Nilai Rata-rata hitung total
Nilai rata-rata hitung skor yang dicapai oleh peserta tes yang
menjawab betul
Deviasi standar total
Validasi item 6
83
83
Karena rpbi yang diperoleh dalam perhitungan 0,423 ternyata lebih besar dari
rtabel yaitu 0,344, maka dapat diambil kesimpulan bahwa butir item no 6
tersebut valid
2. Contoh perhitungan item nomor 7 dari 30 soal.
Proporsi peserta tes yang menjawab betul
Proporsi peserta tes yang menjawab salah
Nilai Rata-rata hitung total
Nilai rata-rata hitung skor yang dicapai oleh peserta tes yang
menjawab betul
Deviasi standar total
Validasi item 7
84
84
Karena rpbi yang diperoleh dalam perhitungan adalah -2,681 ternyata lebih
kecil dari rtabel yaitu 0,344, maka dapat diambil kesimpulan bahwa butir item
no 7 tersebut tidak valid
85
85
85
LAMPIRAN 4.2
ANALISIS REABILITAS INSTRUMEN
TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL
NO
NAMA BUTIR SOAL
jumlah jumlah^2 1 2 3 4 5 6 8 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KEVIN
TODINGBAU 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 11 121
2 A. ALEBAR
AWALUDDIN 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 10 100
3 MOREN AIFONS.P. 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 8 64
4 KENNETH ISAN
NERSON MARANDUNG
1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 13 169
5 TAZKIYATANNIS
A 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 11 121
6 RATU NOOR
MARENDENG K. 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 13 169
7 ARINA SAFFANAH
ZAKIYYAH 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 13 169
8 A. ISRATUL KHAENAH
0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 5 25
9 ADELIAH
RABITHA.H. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
10 AZZAHRAH
MELANI PUTRI 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 13 169
86
11 MUHAMMAD
ILHAM 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14 196
12 ADINDA PUTRI
LESTARI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 13 169
13 MUH. IMAM ASYROF.A
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 9 81
14 VINSENSIUS
DELON 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 8 64
15 ADEN ANGGORO
W 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 7 49
16 ABDUL QADIR
JAILANI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
17 MUHAMMAD
NIZAR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
18 AZIDAN
RAMADHANI T 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 196
19 TSABITA ZAHRAH
AGINTA 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 14 196
20 MUTIARA
RAHMADANI 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 12 144
21 FEBRIANTY DHEAPUTRI
1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 11 121
22 ANIS ROZAN
HABAR 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15 225
23 FAUZIYYAH
MUNAH 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 13 169
24 FAHRUDDIN 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 5 25
25 FILDZAH DWI
ANQOH 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 10 100
87
26 ZAHRA ATIFA
HASANI 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 11 121
27 FADIYAH SRI
MUTHIAH 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5 25
28 NUR AZIZAH
APRIANI MASRUL 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 5 25
29 ANDI
MUHAMMAD FIKRI HAYKAL
1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 11 121
30 MESYA
SALSABILA 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 8 64
31 MARSYANDA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
32 AISYAH
MAHARANI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 256
33 FATINAH NUR
JANNAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 256
Jumlah total 26 21 22 22 15 27 25 22 8 22 29 26 20 23 15 22 18 22 385 4971
NO.ITEM p Q pq 1 0,79 0,21 0,17 2 0,64 0,36 0,23 3 0,67 0,33 0,22 4 0,67 0,33 0,22 5 0,45 0,55 0,25 6 0,82 0,18 0,15 7 0,76 0,24 0,18
88
8 0,67 0,33 0,22 9 0,24 0,76 0,18 10 0,67 0,33 0,22 11 0,88 0,12 0,11 12 0,79 0,21 0,17 13 0,61 0,39 0,24 14 0,7 0,3 0,21 15 0,45 0,55 0,25 16 0,67 0,33 0,22 17 0,55 0,45 0,25 18 0,67 0,33 0,22
JUMLAH ∑pq 3,70
Perhitungan :
89
89
89
LAMPIRAN 5.1
DATA HASIL TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL
Tabel 5.1.1 Hasil Tes Kemampuan Berpikir Formal Dalam Pembelajaran Fisika Peserta Didik Kelas X IPA Di MA Syekh Yusuf
No. Nama Siswa Soal
1 2 3 4 5
1 ST. SALWA. SP 1 1 0 1 0
2 IRA ADHAYANI
KHAERAT 1 0 0 0 0
3 SAKINAH 1 1 1 1 1
4 SIRAJUDDIN 1 0 1 1 0
5 MUHAMMAD NUR
ISLAM 1 0 1 0 0
6 ZULFIKAR 1 1 1 1 0
7 MEISYAH PUTRI
ANDYNAR 1 0 0 1 0
8 NUR KHALISAH
AZZAHRA 1 1 0 0 0
9 NUR KHAILA
ARJULIHAN. A 1 0 0 0 0
10 INDAH SUCI RAMADHANI
1 0 0 0 0
11 NUR MADINA 1 0 0 0 0
12 AISYAH AULIAH R.
SYAM 1 0 0 0 0
13 ALFINA FITRIANI 1 0 1 1 1
14 NUR WAHDANIA 1 0 0 0 0
15 RESTU DAMAYANTI 1 0 1 0 0
16 NARTI 1 0 0 0 0
17 MUHAMMAD ILHAM 1 0 1 1 0
18 NUR PADILLAH 1 1 0 1 0
19 ATIKA FADLIYAH NUR
NAILAH 1 1 0 0 0
20 MUH. ILHAM RAMADHAN
0 0 0 0 0
90
90
21 MU'AWIAH 1 0 0 0 0
22 TENRI ANANDA P. 1 0 0 0 0
23 MUH. AQSAL AL-
GIFARI 0 1 1 1 0
24 ARTINASYAH 1 1 1 1 0
25 MUH. FITRAH 1 1 1 1 0
26 MUH. HIDAYATULLAH
ARIFIN 1 0 1 1 0
27 MUH. NUR WAHYU 1 0 0 1 0
28 SUSANTI 1 0 1 1 1
29 TAUFIQ HIDAYAT
RAMADHAN 0 1 0 1 0
30 WIWI AMELIA SARI 0 1 0 1 0
31 ALISYA RIYANTI
SAPUTRI 1 0 0 0 1
32 IRMAWATI 1 0 0 0 0
33 NUR ALFIANA AURIAL
JAMIL 1 1 0 0 1
34 RISNAWATI 1 1 0 0 1
35 YAN ALBERT EKEL 1 1 1 0 1
JUMLAH 31 14 13 16 7
No. Nama Siswa Soal
6 7 8 9 10
1 ST. SALWA. SP 1 1 1 0 1
2 IRA ADHAYANI KHAERAT
1 0 1 0 1
3 SAKINAH 1 0 1 0 1
4 SIRAJUDDIN 1 1 1 1 1
5 MUHAMMAD NUR ISLAM
1 1 0 0 0
6 ZULFIKAR 1 1 0 0 1
91
91
7 MEISYAH PUTRI ANDYNAR
1 1 0 0 1
8 NUR KHALISAH AZZAHRA
1 0 1 0 1
9 NUR KHAILA ARJULIHAN. A
1 0 1 0 1
10 INDAH SUCI RAMADHANI
1 0 1 0 1
11 NUR MADINA 1 0 1 0 1
12 AISYAH AULIAH R. SYAM
1 0 1 0 1
13 ALFINA FITRIANI 1 1 0 1 1
14 NUR WAHDANIA 1 0 1 0 1
15 RESTU DAMAYANTI 1 1 0 0 1
16 NARTI 1 1 0 1 1
17 MUHAMMAD ILHAM 1 1 1 0 1
18 NUR PADILLAH 1 1 1 0 0
19 ATIKA FADLIYAH NUR NAILAH
0 0 0 0 0
20 MUH. ILHAM RAMADHAN
0 0 0 0 0
21 MU'AWIAH 0 0 0 0 1
22 TENRI ANANDA P. 0 0 0 1 1
23 MUH. AQSAL AL-GIFARI
1 1 1 1 1
24 ARTINASYAH 1 1 1 1 1
25 MUH. FITRAH 0 1 0 1 1
26 MUH. HIDAYATULLAH ARIFIN
1 1 1 1 1
27 MUH. NUR WAHYU 1 1 0 1 0
28 SUSANTI 0 1 0 0 1
29 TAUFIQ HIDAYAT RAMADHAN
1 0 1 1 0
30 WIWI AMELIA SARI 1 0 1 1 0
92
92
31 ALISYA RIYANTI SAPUTRI
1 0 1 1 0
32 IRMAWATI 1 0 1 1 0
33 NUR ALFIANA AURIAL JAMIL
1 0 1 1 0
34 RISNAWATI 1 0 1 1 0
35 YAN ALBERT EKEL 0 1 0 0 0
JUMLAH 28 17 21 15 23
No. Nama Siswa Soal
11 12 13 14 15 16
1 ST. SALWA. SP 1 0 1 1 0 1
2 IRA ADHAYANI KHAERAT
1 1 1 0 1 0
3 SAKINAH 1 1 1 1 0 1
4 SIRAJUDDIN 1 1 1 1 0 1
5 MUHAMMAD NUR ISLAM
1 1 1 1 1 0
6 ZULFIKAR 1 1 1 1 1 1
7 MEISYAH PUTRI ANDYNAR
0 1 0 1 1 1
8 NUR KHALISAH AZZAHRA
1 1 1 1 0 1
9 NUR KHAILA ARJULIHAN. A
1 1 1 0 1 0
10 INDAH SUCI RAMADHANI
1 1 1 0 1 0
11 NUR MADINA 1 1 1 0 1 0
12 AISYAH AULIAH R. SYAM
1 1 1 0 1 0
13 ALFINA FITRIANI 1 1 1 1 0 0
14 NUR WAHDANIA 1 1 1 0 1 0
15 RESTU DAMAYANTI 1 1 1 1 1 0
16 NARTI 1 1 1 1 1 0
93
93
17 MUHAMMAD ILHAM 1 1 1 1 1 0
18 NUR PADILLAH 1 1 1 1 0 1
19 ATIKA FADLIYAH NUR NAILAH
0 0 0 1 0 1
20 MUH. ILHAM RAMADHAN
0 1 1 0 0 0
21 MU'AWIAH 0 1 1 0 1 0
22 TENRI ANANDA P. 0 1 1 0 1 0
23 MUH. AQSAL AL-GIFARI
1 1 0 1 0 1
24 ARTINASYAH 1 1 1 1 1 1
25 MUH. FITRAH 0 1 1 1 1 1
26 MUH. HIDAYATULLAH ARIFIN
1 1 0 0 1 1
27 MUH. NUR WAHYU 0 0 0 0 1 0
28 SUSANTI 0 0 0 0 1 0
29 TAUFIQ HIDAYAT RAMADHAN
0 1 0 0 1 0
30 WIWI AMELIA SARI 0 1 0 1 1 1
31 ALISYA RIYANTI SAPUTRI
0 1 0 1 1 1
32 IRMAWATI 0 1 0 1 1 1
33 NUR ALFIANA AURIAL JAMIL
0 1 0 1 1 1
34 RISNAWATI 0 1 0 1 1 1
35 YAN ALBERT EKEL 0 1 0 0 1 0
JUMLAH 20 31 22 21 26 17
No.
Nama Siswa Soal ST Nilai
17 18
1 ST. SALWA. SP 0 1 12 66,7
2 IRA ADHAYANI KHAERAT
1 0 9 50,0
94
94
3 SAKINAH 1 0 14 77,8
4 SIRAJUDDIN 0 1 14 77,8
5 MUHAMMAD NUR ISLAM
1 0 10 55,6
6 ZULFIKAR 1 0 14 77,8
7 MEISYAH PUTRI ANDYNAR
0 0 9 50,0
8 NUR KHALISAH AZZAHRA
1 1 12 66,7
9 NUR KHAILA ARJULIHAN. A
1 0 9 50,0
10 INDAH SUCI RAMADHANI
1 1 10 55,6
11 NUR MADINA 1 0 9 50,0
12 AISYAH AULIAH R. SYAM
1 0 9 50,0
13 ALFINA FITRIANI 0 1 13 72,2
14 NUR WAHDANIA 1 0 9 50,0
15 RESTU DAMAYANTI 1 0 11 61,1
16 NARTI 1 0 11 61,1
17 MUHAMMAD ILHAM 1 0 13 72,2
18 NUR PADILLAH 1 0 12 66,7
19 ATIKA FADLIYAH NUR NAILAH
1 0 5 27,8
20 MUH. ILHAM RAMADHAN
0 0 2 11,1
21 MU'AWIAH 1 0 6 33,3
22 TENRI ANANDA P. 1 0 7 38,9
23 MUH. AQSAL AL-GIFARI
1 1 14 77,8
24 ARTINASYAH 1 1 17 94,4
25 MUH. FITRAH 1 1 14 77,8
26 MUH. HIDAYATULLAH ARIFIN
1 0 13 72,2
95
95
27 MUH. NUR WAHYU 0 0 6 33,3
28 SUSANTI 0 0 7 38,9
29 TAUFIQ HIDAYAT RAMADHAN
0 0 7 38,9
30 WIWI AMELIA SARI 0 1 10 55,6
31 ALISYA RIYANTI SAPUTRI
1 1 11 61,1
32 IRMAWATI 1 0 9 50,0
33 NUR ALFIANA AURIAL JAMIL
0 1 11 61,1
34 RISNAWATI 1 0 11 61,1
35 YAN ALBERT EKEL 0 0 7 38,9
JUMLAH 24 11 357 SKOR MAKSIMUM 17
SKOR MINIMUM 2
NILAI TERTINGGI 94,4
NILAI TERENDAH 11,1
SKOR RATA-RATA 10,2
STANDAR DEVIASI 3,27
96
96
LAMPIRAN 5.2
ANALISIS HASIL TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL
Penyajian data hasil tes kemampuan berpikir formal dalam pembelajaran
fisika pada peserta didik kelas X IPA di MA Syekh Yusuf
Analisis deskriptif
Skor Maksimum Ideal = 18 Skor Minimum Ideal = 0
Skor Maksimum = 17 skor minimum = 2
Jumlah Sampel =35
Rentang Data = skor maksimum – skor minimum
= 17 – 2 = 15
Skala atau jumlah kelas interval yang digunakan yaitu 5 (sangat tinggi, tinggi,
sedang, rendah, sangat rendah) sesuai pada pengkategorian kemampuan berpikir
formal yang di adapsi dari hasil belajar Riduwan.
Panjang kelas (p) =
Jadi panjang kelas yang digunakan adalah 3
97
97
LAMPIRAN 5.3
DISTRIBUSI FREKUENSI
NO INTERVAL fi Xi fi . Xi Xi2 fi . Xi
2
1 2 – 4 1 3 3 9 9 2 5 – 7 7 6 42 36 252 3 8 – 10 10 9 90 81 810 4 11 – 13 11 12 132 144 1584 5 14 – 17 6 15 90 225 1350
∑ 35
357
4005
98
98
Untuk mengetahui tingkat pengkategoriannya
Jumlah sampel = 35
Skor Maksimum = 17 Skor Minimum = 2
Skala yang digunakan yaitu 5 (sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah). Rentang nilai yang digunakan sesuai pada Bab III halaman 21 pengkategorian kemampuan berpikir formal yang di adopsi dari hasil belajar.
Tabel 5.4 kategori skor hasil tes kemampuan berpikir formal peserta didik kelas X IPA di MA Syekh Yusuf
No. Interval Kategori Frekuensi Presentasi 1 2 – 4 Sangat Rendah 1 2,8% 2 5 – 7 Rendah 7 20% 3 8 – 10 Sedang 10 28,6% 4 11 – 13 Tinggi 11 31,4% 5 14 – 17 Sangat Tinggi 6 17,14%
Jumlah 35
Presentase = x 100%
1. Presentase 1 = x 100% = 2,8%
2. Presentase 2 = x 100% = 20%
3. Presentase 1 = x 100% = 28,6%
4. Presentase 1 = x 100% = 31,4%
5. Presentase 1 =
89
99
10
0
LAMPIRAN 6
NILAI NILAI r PRODUCT MOMENT
89
100
10
2
LAMPIRAN 7.1
DOKUMENTASI
10
2
RIWAYAT HIDUP
Nur Hikmah. Dilahirkan di Bottoe Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru
pada tanggal 06 Agustus 1997. Penulis merupakan anak kedua dari dua
bersaudara dari buah cinta Ayahanda M. Tahir dan Ibunda St. Husni.
Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 2003 pada jenjang
sekolah dasar di MI DDI Bottoe dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun yang
sama penulis melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Tanete Rilau dan
tamat pada tahun 2012. Kemudian pada tahun yang sama, penulis melanjutkan
pendidikannya di SMA Negeri 1 Barru dan tamat pada tahun 2015. Selanjutnya,
penulis melanjutkan pendidikannya pada tahun 2015 di perguruan tinggi swasta
10
3
yaitu sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar Program Strata 1 (S1).