Upload
douglas-perez
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/21/2019 Identifikasi Kima
1/9
Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2, Januari 2013 ISSN: 2302-3589
45http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
IDENTIFIKASI DAN ASPEK EKOLOGI KERANG TRIDACNINAE
DI PERAIRAN SEKITAR PULAU VENU, KABUPATEN KAIMANA,
PROVINSI PAPUA BARAT1
Identification and Ecological Aspects of Tridacninaein the Shallow Waters of Venu Island, District Kaimana, West Papua
Defy N Pada2, Farnis B Boneka3, Gustaf F Mamangkey3
ABSTRACT
Giant clams (Bivalvia, Cardiidae) or usually called tridacnid clams are marineorganisms that live in the Indo Pacific coral reef ecosystems. Tridacnids areknown to have high economic values as food, and their shells can be used for
jewelries and decorations. Today, seven tridacnid species were listed in the IUCNRed List. Moreover, all tridacnid species are included in the appendices II ofCITES. This research was aimed to identify the numbers of tridacnid species, todescribe the ecological aspects through density index, species relative densityand biodiversity index, and to assess the effectiveness of conservation effort inVenu Island and the surrounding waters. Survey was conducted in September2012 at 5 sites, using belt transect method. A 100 m transect was laying in thereef edge in 5 and 10 meter depths. The results showed, there were four speciesof tridacnids found in this area, Tridacna crocea, T. gigas, T. maxima and T.squamosa. T. croceahas the highest density index and species relative densityboth in 5 and 10 meter depths (5 m depth K = 0,030; KR = 81,081%; 10 m depthK = 0,021; KR = 41,176%). The waters arround Venu Island were categorized as
moderate biodiversity, since the value of biodiversity index is between 1 and 3(H=2,239). Most of tridacnids found in this area lived in coral massive (46,6%)and rock substrates (30,7%). The result of interview showed that theconservation efforts are not effective enough.
Keywords : marine ecology, biodiversity, Tridacnid, Venu Island
ABSTRAK
Kima raksasa (Bivalvia, Cardiidae) yang biasa disebut dengan kerangTridacninae adalah organisme laut yang hidup di ekosistem terumbu karang di
wilayah Indo-Pasifik. Kerang Tridacninae dikenal memiliki nilai ekonomi yangpenting, karena selain sebagai sumber makanan, cangkangnya dapat dijadikansebagai bahan dekorasi dan perhiasan. Saat ini sebanyak tujuh spesies kerangTridacninae masuk dalam daftar merah dari International Union for Conservationof Nature and Natural Resources (IUCN redlist for threathened species). Bahkansemua spesies kerang Tridacninae telah masuk dalam Lampiran II dariConvention on International Trade of Endangered Species (CITES). Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kerang Tridacninae di perairansekitar Pulau Venu Kabupaten Kaimana, untuk mendeskripsikan beberapa aspek
1Bagian dari skripsi2Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan FPIK-UNSRAT3Staf pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi
7/21/2019 Identifikasi Kima
2/9
Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2, Januari 2013 ISSN: 2302-3589
46http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
ekologi kerang Tridacninae melalui indeks ekologi yakni kepadatan (K),kepadatan relatif spesies (KR), dan indeks keanekaragaman (H), serta untukmelihat efektivitas upaya konservasi yang dilakukan di Pulau Venu terutamaterhadap keberadaan kerang Tridacninae. Kegiatan penelitian dilakukan padabulan September 2012, pada 5 stasiun penelitian, dengan menggunakan metodetransek sabuk (belt transek), sepanjang 100 meter pada kedalaman 5 meter dan10 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 spesies kerangTridacninae di perairan sekitar Pulau Venu, yaitu T. crocea, T. gigas, T. maxima,dan T. squamosa. Nilai kepadatan dan kepadatan relatif spesies tertinggi di duakedalaman adalah T. crocea (kedalaman 5 meter K = 0,030; KR = 81,081%;kedalaman 10 meter K = 0,021; KR = 41,176%). Perairan sekitar Pulau Venuberkategori keanekaragaman sedang, karena memiliki nilai indekskeanekaragaman diantara 1 dan 3 (rata-rata H = 2,239). Sebagian besar kerangTridacninae yang ditemukan hidup pada substrat karang masif (46,6%) danbatuan (30,7%). Saat ini upaya konservasi yang dilakukan di perairan sekitar
Pulau Venu dirasakan belum cukup efektif.
Kata kunci : ekologi laut, keanekaragaman, Tridacninae, Pulau Venu
PENDAHULUAN
Kima raksasa (Bivalvia, Cardii-dae) adalah moluska laut yang hidup diekosistem terumbu karang di wilayahIndo-Pasifik. Hewan ini memiliki duagenera (Tridacna dan Hippopus)
dengan sembilan spesies, di manatujuh spesies di antaranya ditemukan diperairan Indonesia. Secara geografis,kerang ini memiliki distribusi terbatas diwilayah tropis Indo-Pasifik, dari RedSea sampai ke Kepulauan PasifikTuamotu (Yusuf et al., 2009). KerangTridacninae tinggal pada daerahdangkal di ekosistem terumbu karang,dan hidup bersimbiosis dengan algafotosintetik zooxanthellae (Anonim,2012), pada kedalaman 1-20 meter
(Jantzen et al., 2008 dalam Hernawan2011). Dari segi ekologis kerangTridacninae merupakan biota yangberperan sebagai biofilter alami, dimana mereka mampu menyaring amo-nia dan nitrat terlarut dalam air lautuntuk kebutuhan zooxanthellae akannitrogen bagi proses pertumbuhannya(Braley 2009). Kerang Tridacninaemendapatkan sebagian besar makanan(70-100%) dari alga simbiotik zooxan-thellae, dan sisanya dengan cara
menyaring atau filter feeding (Anonim,2012).
Kerang Tridacninae dikenalmemiliki nilai ekonomi yang pentingkarena selain sebagai sumbermakanan, cangkangnya dapat dijadikansebagai bahan dekorasi dan perhiasan.
Selain itu juga, kerang ini banyak dicariorang untuk perhiasan serta untukindustri ubin teraso, sehingga popula-sinya makin berkurang (Nontji, 2002).Hal ini membuat keberadaannya men-jadi terancam di alam. Perairan laut diwilayah Distrik Buruway KabupatenKaimana Provinsi Papua Barat, terma-suk dalam bagian segitiga karangdunia. Hasil penilaian cepat (MarineRapid Assessment) tahun 2006 yangdilakukan oleh Conservation Interna-
tional (CI), bekerja sama dengan DitjenPHKA melalui BKSDA Papua II sertaUniversitas Negeri Papua (UNIPA),serta beberapa kegiatan penelitianlainnya yang pernah dilakukan, menun-jukkan bahwa kawasan ini memilikipotensi sumberdaya dan keanekara-gaman hayati laut yang tinggi. Diwilayah ini (dan di sebagian besarwilayah Papua), kerang tridacnid bukansaja dimanfaatkan sebagai sumberprotein, tetapi juga sebagai penghasilkapur alami yang dimakan bersama
7/21/2019 Identifikasi Kima
3/9
Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2, Januari 2013 ISSN: 2302-3589
47http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
sirih dan pinang, sebagaimana tradisisebagian besar masyarakat di Papua.
Informasi ilmiah untuk jenis-jeniskerang Tridacninae di wilayah Kabu-paten Kaimana, Papua Barat khusus-nya di perairan sekitar Pulau Venu,belum banyak dilakukan, oleh karenaitu kegiatan penelitian ini bertujuanuntuk mengidentifikasi jenis-jeniskerang Tridacninae, melakukan kajianekologi yang meliputi kepadatan,kepadatan relatif spesies dan indekskeanekaragaman, serta untuk melihatefektivitas upaya konservasi yangdilakukan di wilayah ini, terutamaterhadap keberadaan kerang
Tridacninae.
METODE
Penelitian dilakukan di perairansekitar Pulau Venu, KabupatenKaimana, Provinsi Papua Barat. Lokasipenelitian sebanyak 5 stasiun, di mana3 stasiun diambil di sekitar daerahterumbu karang Pulau Venu dan 2stasiun diambil pada gosong terumbu(patch reef) yang letaknya berdekatan
dengan Pulau Venu (Gambar 1).Pengambilan data menggunakanmetode Line Intercept Transect (LIT)yang dimodifikasi, yang dinamakantransek sabuk (Belt Transect). Padasetiap stasiun pengambilan data,digunakan roll transek sepanjang 100meter, yang diletakkan di daerahterumbu karang pada kedalaman 5 dan10 meter. Setiap stasiun hanyamenggunakan 1 transek sepanjang 100meter. Observasi dilakukan dengan
jarak 2,5 meter ke kiri dan 2,5 meter kekanan sepanjang transek, sehinggatotal area yang disurvey adalah 1000m2di mana 500 m2pada kedalaman 5meter dan 500 m2 pada kedalaman 10meter (Yusuf dkk, 2009). Daerah yangmenjadi lokasi penelitian sebelumnyatelah dilakukan survey awal, danpenentuan titik sampling dilakukandengan menggunakan GPS. Pengu-kuran parameter fisik perairan dilaku-kan dengan cara mengukur suhu,
salinitas dan tingkat kecerahan air laut.
Dua orang penyelam bertugasuntuk membentangkan transek. Setelahtransek diletakkan kemudian dilanjut-kan dengan melakukan pengambilandata untuk tiap-tiap transek, caraterbaik untuk melakukan ini denganmenempatkan 2 orang pengamat padatiap satu transek, yang menyusuri talitransek pada bagian kiri dan kanan,sehingga setiap pengamat mendapatbagian 250 m untuk tiap transek.Proses identifikasi dilakukan secara insitu, di mana setiap kerang tridacnidyang ditemukan dicatat jenis danjumlahnya, serta diambil gambarnyadengan menggunakan kamera bawah
air. Substrat tempat kerang tridacnidhidup juga dicatat dengan menggu-nakan kode bentik berdasarkan Englishet al.(1997).
Data hasil penelitian dianalisisdan disajikan dalam bentuk tabel dangrafik. Kepadatan (K), kepadatan relatif(KR) dan indeks keanekaragaman (H)dihitung berdasarkan Krebs (1999).Indeks Keanekaragaman (H) dihitungmenggunakan rumus Shannon-Wienner melalui persamaan :
( ),Di mana:H = Indeks keanekaragaman
Shannon-Wiennerni = Jumlah individu suatu jenisN = Total seluruh individu
Data mengenai substrat tempathidup kerang Tridacninae disajikandalam persentase, berdasarkan katego-ri substrat. Efektivitas upaya konservasidinilai berdasarkan data jumlah danukuran individu kerang Tridacninae
yang ditemukan, serta data pemban-ding dari hasil wawancara singkatdengan masyarakat lokal yang biasaberaktifitas di perairan sekitar PulauVenu, Kabupaten Kaimana.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jenis Kerang TridacninaeHasil penelitian menunjukkan
bahwa total jumlah individu kerangTridacninae yang tercatat sebanyak 88individu, dari empat spesies, yaitu
7/21/2019 Identifikasi Kima
4/9
Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2, Januari 2013 ISSN: 2302-3589
48http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
Tridacna crocea, T. maxima, T.squamosa dan T. gigas. Jumlahspesies kerang Tridacninae yangditemukan di wilayah ini lebih darisetengah jumlah spesies kerangTridacninae yang ada di Indonesia, dimana di Indonesia ditemukan tujuhspesies kerang Tridacninae. Dibanding-kan dengan perairan Kepulauan Seribu(Yusuf et al.2009) dan Pulau Bunaken(Mambu, 2012) yang masing-masinghanya memiliki tiga spesies, perairansekitar Pulau Venu memiliki spesieskerang Tridacninae yang lebih banyak.
Kepadatan (K) dan Kepadatan Relatif
Spesies (KR)Hasil analisis data menunjukkanbahwa T. crocea memiliki kepadatandan kepadatan relatif spesies yanglebih besar dari spesies lain. T. croceajuga lebih banyak ditemukan baik padakedalaman 5 meter (81,081%) maupunkedalaman 10 meter (41,176%). Tabel1 menyajikan secara lengkap nilaiKepadatan dan Kepadatan Relatifspesies kerang Tridacninae pada setiapkedalaman, sedangkan grafik yang
menggambarkan tentang nilai kepa-datan dan kepadatan relatif spesiesdisajikan dalam Gambar 2 dan 3.
Indeks Keanekaragaman (H)Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kedalaman 10 meter (H=2,594)di semua stasiun memiliki indekskeanekaragaman (H) yang palingtinggi, dibanding dengan kedalaman 5meter (H=1,882). Nilai Indeks keane-karagaman spesies kerang Tridacninae
pada Stasiun 1 hingga Stasiun 5, me-nunjukkan bahwa daerah ini memilikikategori keanekaragaman sedang,ditandai dengan nilai H antara 1sampai 3 (rata-rata H pada kedalaman5 dan 10 meter = 2,239). Gambar 4menyajikan grafik tentang IndeksKeanekaragaman Kerang Tridacninae.
Parameter Fisik di Lokasi PenelitianPengukuran parameter fisik
perairan dilakukan untuk melihatpengaruh faktor-faktor fisik air laut.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwasuhu air laut di semua lokasi penelitianberkisar antara 29-30C, dengan rata-rata 29,6C. Salinitas berkisar antara30-32 ppm dengan rata-rata 30,6 ppm,sedangkan tingkat kecerahan air lautberkisar antara 12-18 meter, denganrata-rata kecerahan 15,2 meter (Tabel2). Nilai dari parameter fisik yangterukur di lokasi pengambilan datamenunjukkan bahwa daerah inimemiliki kondisi fisik perairan yangcukup baik (Mambu 2012), di manapada kisaran tersebut, ekosistemterumbu karang dapat tumbuh denganoptimal. Ini tentunya dapat memberikan
pengaruh yang baik terhadappertumbuhan kerang Tridacninae.Sebagian besar kerang
Tridacninae yang ditemukan di perairansekitar Pulau Venu hidup pada substratkarang masif (CM) (terutama T.crocea), sedangkan karang mati (DC)merupakan tipe substrat yang memilikipersentase paling rendah. T. maximasebagian besar hidup pada substratbatuan (RCK), namun demikian kerangini juga dapat ditemukan pada tipe
substrat karang masif dan karang mati(Yusuf et al. 2009 dan Hernawan2011). T. gigas sebagian besar hiduppada substrat pasir, namun ada jugayang hidup pada substrat patahankarang (Rb) (Calumpong 1992 dalamYusuf et al. 2009). Sedangkan T.squamosa, kebanyakan hidup padasubstrat patahan karang dan juga padadaerah berpasir (Yusuf et al. 2009).Secara umum kerang Tridacninae diperairan sekitar Pulau Venu hidup pada
substrat karang masif (46,6%) danbatuan (30,7%). Hal ini dapat terjadikarena pada kedua jenis substrat inihidup T. crocea dan T. maxima yangmerupakan jenis yang paling banyakditemukan. Hal ini juga terkait dengansifat dari T. crocea dan T. maximayangmembenamkan sebagian atau seluruhcangkangnya ke dalam substrat(Mambu, 2012). Persentase tipe sub-strat yang menjadi tempat hidup darikerang Tridacninae disajikan dalamGambar 5.
7/21/2019 Identifikasi Kima
5/9
Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2, Januari 2013 ISSN: 2302-3589
49http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
Persepsi Warga Tentang DaerahKonservasi
Data hasil wawancara denganbeberapa masyarakat KampungAdijaya yang melakukan aktivitas diperairan sekitar Pulau Venu menun-jukkan bahwa sebagian besarmasyarakat mengkonsumsi jeniskerang Tridacninae sebagai sumbermakanan. Selain itu, sebagian besardari responden juga menyatakanbahwa mereka jarang mengambilkerang Tridacninae ini (Gambar 6).
Cangkang dari kerangTridacninae ini dimanfaatkan sebagaibahan pembuat kapur. Hasil wawan-
cara menunjukkan pula bahwa populasikerang Tridacninae di wilayah ini sudahmulai berkurang jika dibandingkandengan waktu-waktu sebelumnya.Rata-rata responden menyebutkanbahwa penurunan populasi kerangTridacninae diakibatkan oleh kegiataneksploitasi yang sebagian besar dilaku-kan oleh nelayan-nelayan luar Kaimanayang mengambil sumberdaya lautsecara ilegal. Sebagian besar respon-den menyatakan bahwa keberadaan
Kawasan Konservasi Perairan Daerah(KKPD) Kabupaten Kaimana cukupbermanfaat untuk melindungi sumber-daya alam laut yang mereka miliki. Halini sejalan dengan hasil penelitian yangpernah dilakukan oleh Pada et al.(2011) dan Sulistyaningrum (2011).
Walaupun demikian, dari hasilanalisis data wawancara didapatkanbahwa pengelolaan konservasi kawa-san dirasakan belum cukup efektif. Halini disebabkan oleh beberapa hal :
1. Jarak yang cukup jauh dari pusatpemerintahan Kaimana, menyebab-kan kurangnya pengawasan dariinstansi terkait;
2. Sosialisasi dan proses penyadaranmasyarakat akan pentingnya konser-vasi masih belum merata;
3. Rencana zonasi KKPD Kaimanabelum tersosialisasi dengan baik;
4. Legalitas hukum penetapan kawa-san yang yang belum cukup kuatuntuk melakukan penegakkanhukum.
Masyarakat di wilayah ini memilikikearifan lokal dalam menjaga sumber-daya alamnya, melalui tradisi sasi.Tradisi sasi ini biasanya dilakukansecara parsial dan temporal berda-sarkan marga, pada suatu wilayah lauttertentu. Namun karena lemahnyapengawasan terhadap sumberdayaalam, mengakibatkan penurunan kuali-tas, populasi dan keanekaragaman ha-yati tetap terjadi (DKP Kaimana, 2011)
KESIMPULAN
Wilayah perairan sekitar PulauVenu, Kabupaten Kaimana memiliki
empat jenis kerang Tridacninae, yaituTridacna crocea, T. maxima, T.squamosa, dan T. gigas. T. croceamerupakan jenis kerang Tridacninaeyang memiliki kepadatan dan kepa-datan relatif yang tertinggi. Indekskeanekaragaman (H) di wilayah inimemiliki kategori keanekaragamansedang, karena memiliki nilai H antara1 dan 3.
Hasil pengukuran parameter fisikperairan menunjukkan bahwa wilayah
perairan sekitar Pulau Venu baik untukpertumbuhan kerang Tridacninae.Sebagian besar kerang Tridacninaeyang hidup di wilayah perairan sekitarPulau Venu memiliki tipe substratkarang masiv dan batuan. Upayakonservasi yang dilakukan di wilayahperairan sekitar Pulau Venu belumcukup efektif.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis ingin menyampaikanucapan terima kasih kepada Peme-rintah Daerah Kabupaten Kaimana,masyarakat Kampung Adijaya, sertanelayan-nelayan yang beraktifitas diperairan sekitar Pulau Venu. Ucapanterima kasih juga disampaikan kepadaPimpinan dan Staff dari ConservationInternational Indonesia Kaimana Pro-gram, yang telah membantu danmenyediakan fasilitas pendukung sela-ma kegiatan penelitian berlangsung.
7/21/2019 Identifikasi Kima
6/9
Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2, Januari 2013 ISSN: 2302-3589
50http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Tridacna (genus).Http://zipcodezoo.com. (Dikunjungipada tanggal 28 April 2012).
Braley, R. D. 2009. Giant clam biologyand culture. http://aquasearch.com.(Dikunjungi pada tanggal 28 April2012).
Dinas Kelautan dan PerikananKabupaten Kaimana. 2011. DataDasar Potensi SumberdayaPerikanan Kabupaten Kaimana.Dinas Perikanan dan Perikananbekerjasama dengan Conservation
International Indonesia. KaimanaEnglish, S., Wilkinson, C., dan Baker,
V. 1997. Survey Manual ForTropical Marine Resources. 2ndEdition. Australian Institute ofMarine Science. Townsville.
Hernawan, U. E. 2011. Taxonomy ofIndonesian Giant Clams (Cardiidae,Tridacninae). Bonorowo Wetlands.
Krebs, C. J. 1999. EcologicalMethodology. Harper CollinsPublishers. Columbia.
Mambu, R. S. 2012. Studi BeberapaAspek Ekologis Kerang Tridacnidaedi Pulau Bunaken. FPIK, UNSRAT.
Nontji, A. 2002. Laut Nusantara.
Djambatan. Jakarta.
Pada, D.N., Fauzan, A. Y., danSulistyaningrum, W. 2011. PersepsiMasyarakat di Kawasan KonservasiLaut Daerah Kabupaten Kaimana,Indonesia. ConservationInternational Indonesia. Kaimana.
Sulistyaningrum, W. 2012. Laporanhasil survey KAP (Knowledge,Atitude and Practice) MasyarakatTeluk Triton, Kabupaten Kaimana.
RARE Indonesia dan ConservationInternational Indonesia. Kaimana.
Yusuf, C., Ambariyanto, dan Hartati, R.2009. Abundance of Tridacna(Family Tridacnidae) at SeribuIslands and Manado Waters,Indonesia. Jurnal Ilmu KelautanUniversitas Diponegoro (UNDIP).Semarang. Vol. 14.
Gambar 1. Lokasi penelitian di perairan sekitar Pulau Venu, Kabupaten Kaimana,
Provinsi Papua Barat.
7/21/2019 Identifikasi Kima
7/9
Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2, Januari 2013 ISSN: 2302-3589
51http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
Gambar 2. Kepadatan Spesies Kerang Tridacninae
Gambar 3. Kepadatan Relatif Spesies Kerang Tridacninae
Gambar 4. Indeks Keanekaragaman Spesies Kerang Tridacninae
7/21/2019 Identifikasi Kima
8/9
Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2, Januari 2013 ISSN: 2302-3589
52http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
Gambar 5. Persentase tipe substrat yang menjadi tempat hidup dari kerangTridacninae
Gambar 6. Intensitas pengambilan kerang Tridacninae oleh responden.
Tabel 1. Kepadatan (K) dan Kepadatan Relatif Spesies (KR) Kerang Tridacninae
SpesiesKedalaman 5 m Kedalaman 10 m
K (ind/m2) KR (%) K (ind/m2) KR (%)
T. crocea 0,030 81,081 0,021 41,176
T. gigas 0,000 0,000 0,007 13,725
T. maxima 0,006 16,216 0,013 25,490
T. squamosa 0,001 2,703 0,010 19,608
Total 0,037 100% 0,051 100%
7/21/2019 Identifikasi Kima
9/9
Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2, Januari 2013 ISSN: 2302-3589
53http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
Tabel 2. Hasil pengukuran parameter fisik di lokasi penelitian
Stasiun Tanggal Suhu (C) Salinitas (ppm) Kecerahan (m)
1 5-Sep-12 29 30 12
2 6-Sep-12 30 30 143 6-Sep-12 30 30 15
4 7-Sep-12 29 32 18
5 7-Sep-12 30 31 17