Upload
nguyencong
View
250
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
IDENTIFIKASI PENGARUH pH TERHADAP SIFAT
REOLOGI POLIMER (KARBOPOL 940, XANTHAN
GUM, Na CMC, Na ALGINAT DAN TRAGAKAN)
TUNGGAL DAN KOMBINASI
SKRIPSI
NURUL FITRI RUKMANA
1112102000082
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI FARMASI
JAKARTA
JULI 2016
ii
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
IDENTIFIKASI PENGARUH pH TERHADAP SIFAT
REOLOGI POLIMER (KARBOPOL 940, XANTHAN
GUM, Na CMC, Na ALGINAT DAN TRAGAKAN)
TUNGGAL DAN KOMBINASI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi
NURUL FITRI RUKMANA
1112102000082
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI FARMASI
JAKARTA
JULI 2016
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS
Skripsi ini adalah karya saya sendiri,
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar
Nama : Nurul Fitri Rukmana
NIM : 1112102000082
Tanda Tangan :
Tanggal : 18 Juli 2016
iv
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nama : Nurul Fitri Rukmana
NIM : 1112102000082
Program Studi : Farmasi
Judul Skripsi : Identifikasi Pengaruh pH terhadap Sifat Reologi Polimer
(Karbopol 940, Xanthan Gum, Na CMC, Na Alginat dan
Tragakan) Tunggal dan Kombinasi
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Yuni Anggraeni, M.Farm., Apt Ofa Suzanti Betha, M.Si., Apt
NIP. 198310282009012008 NIP 19750104200912001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Farmasi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Dr. Nurmeilis, M.Si, Apt
NIP. 197404302005012003
v
vi
ABSTRAK
Nama : Nurul Fitri Rukmana
Program Studi : Farmasi
Judul Skripsi : Identifikasi Pengaruh pH terhadap Sifat Reologi Polimer
(Karbopol 940, Xanthan Gum, Na CMC, Na Alginat dan
Tragakan) Tunggal dan Kombinasi
Polimer umum digunakan dalam sediaan farmasi baik dalam bentuk tunggal
maupun kombinasi. Salah satu jenis polimer yang digunakan adalah polimer
anionik. Polimer anionik yang sering digunakan adalah karbopol 940, xanthan
gum, Na CMC, Na alginat dan tragakan. Ionisasi yang terjadi pada polimer
anionik dipengaruhi oleh pH dan dapat mempengaruhi sifat reologinya. Tujuan
penelitian ini adalah melihat pengaruh pH terhadap sifat reologi polimer karbopol
940, xanthan gum, Na CMC, Na alginat dan tragakan baik dalam bentuk tunggal
maupun kombinasi. Masing-masing polimer tunggal dan kombinasi dibuat dalam
konsentrasi 1,5% (b/b) didiamkan selama 24 jam lalu dilakukan uji homogenitas,
organoleptis serta pengukuran viskositas dan reologi dengan alat Viskometer
Haake 6R. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sifat reologi polimer
karbopol 940, xanthan gum, Na CMC, Na alginat, dan tragakan tidak dipengaruhi
oleh pH. (2) Sifat reologi kombinasi tragakan-Na alginat, Na alginat-xanthan gum,
Na CMC-tragakan, Na CMC-xanthan gum dipengaruhi oleh pH dan sifat reologi
kombinasi Na CMC-karbopol 940, tragakan-karbopol 940, karbopol-xanthan
gum, Na CMC-Na alginat, Na alginat-karbopol 940 dan tragakan-xanthan gum
tidak dipengaruhi oleh pH. (3) Sifat reologi kombinasi tragakan-Na alginat, Na
alginat-xanthan gum, Na CMC-tragakan dan Na CMC-xanthan gum
menghasilkan sifat reologi berbeda dari polimer tunggal yang digunakan. Sifat
reologi kombinasi Na CMC-karbopol 940, tragakan-karbopol 940, karbopol 940-
xanthan gum dan Na CMC-Na alginat menghasilkan sifat reologi yang mengikuti
salah satu polimer tunggal yang digunakan. Sifat reologi kombinasi Na alginat-
karbopol 940 dan tragakan-xanthan gum menghasilkan sifat reologi yang sama
dengan kedua polimer tunggal yang digunakan
Kata Kunci : reologi, polimer, karbopol 940, xanthan gum, Na CMC, Na
alginat, tragakan
vii
ABSTRACT
Name : Nurul Fitri Rukmana
Programme of Study : Pharmacy
Title : Identification Effect of pH on the Rheological
Properties of Polymers (Carbopol 940, Xanthan
Gum, Na CMC, Na Alginate and Tragacanth)
Single and Combination
Polymers are commonly used in pharmaceutical preparations in the form of single
or combination. One type of polymer that commonly used is anionic polymer.
Anionic polymer that is commonly used is carbopol 940, xanthan gum, Na CMC,
Na alginate and tragacanth. Ionization in anionic polymer affected by pH and can
affect the rheological properties. The present study was aimed to identificate the
effect of pH on the rheological properties of polymer carbopol 940, xanthan gum,
Na CMC, Na alginate and tragacanth either single or combination. Each single
polymer and combination made in a concentration of 1.5% (w / w) and then
allowed to stand for 24 hours to test the homogenity, organoleptic and
measurement of viscosity and rheology by viscometer Haake 6R. The results
showed that (1) Rheological properties of polymers carbopol 940, xanthan gum,
Na CMC, Na alginate, and tragacanth were affected by pH. (2) Rheological
properties of the combination tragacanth -Na alginate, Na alginate -xanthan gum,
Na CMC-tragacanth, Na CMC-xanthan gum were affected by pH and rheological
properties of the combination Na CMC-carbopol 940, tragacanth -carbopol 940,
carbopol 940-xanthan gum, Na CMC-Na alginate, Na alginate -carbopol 940
tragacanth-xanthan gum were not affected by pH. (3) Rheological properties of
the combination of tragacanth-Na alginate, Na alginate-xanthan gum, Na CMC-
tragacanth and Na CMC-xanthan gum showed different rheological properties of a
single polymer used. Rheological properties of the combination of Na CMC-
carbopol 940, tragacanth -carbopol 940, carbopol-xanthan gum and Na CMC-Na
alginate showed rheological properties same with one single polymer used.
Rheological properties of the combination of Na alginate-carbopol 940 and
tragacanth -xanthan gum showed rheological properties same with both single
polymer used.
Keywords : rheology, polymers, carbopol 940, xanthan gum, Na CMC, Na
alginate, tragacanth
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan menyusun skripsi berjudul “Identifikasi Pengaruh
pH terhadap Sifat Reologi Polimer (Karbopol 940, Xanthan Gum, Na CMC, Na
Alginat dan Tragakan) Tunggal dan Kombinasi” dengan baik. Shalawat serta
salam senantiasa penulis curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta
keluarga, para sahabat serta para pengikut di jalan yang diridhoi-Nya.
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian sampai penyusunan skripsi ini
tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Arif Sumantri S.K.M., M.Kes. selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr. Nurmeilis, M.Si, Apt selaku Ketua dan Ibu Nelly Suryani,
Ph.D, Apt selaku Sekretaris Program Studi Farmasi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Yuni Anggraeni, M.Farm., Apt dan ibu Ofa Suzanti Betha, M.Si.,
Apt selaku pembimbing, yang senantiasa memberikan bimbingan,
ilmu, masukan, dukungan, dan semangat kepada penulis.
4. Ibu Dr. Azrifitria, M.Si., Apt dan ibu Nurhasni, M.Si dan selaku
penguji yang senantiasa memberikan masukan kepada penulis.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
6. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Rukman Basit dan Ibunda Siti
Kusmiati yang senantiasa memberikan kasih sayang, dukungan baik
moril maupun materil, serta doa tiada henti yang selalu menyertai
setiap langkah penulis.
ix
7. Adikku Anisa Nur Rohmah dan Farhan Maulana Muhammad yang
selalu memberikan motivasi, semangat dan menanyakan mengenai
skripsi.
8. Sahabat tercinta sekaligus teman sekamar, Ade Rachma Islamiah
yang selalu memotivasi, menghibur, memberikan doa dan dukungan.
9. Sahabat seperjuangan, Fenny Delfiyanti yang senantiasa menjadi
sahabat, teman bercerita dan berkeluh kesah baik mengenai penelitian,
maupun hal lainnya selama proses penelitian dan penulisan skripsi.
10. Adia Alghazia yang selalu menemani, memberikan motivasi,
semangat dan doa selama proses penelitian dan penulisan skripsi.
11. Teman-teman yang selalu memberikan motivasi, doa dan dukungan
Nabilah Urwatul, Verona Shaqilla, Anissa Florensia, Nita Fitriani,
Denny Bachtiar, Afina Almas, Azmi Indillah, Zakiyah Zahra, Noni
Tri Utami, Siti Windi, Rakha Jati Prasetyo, Hary Abdul R, Riky
Achmad dan Alvin Hotlan.
12. Laboran Farmasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kak Eris yang
membantu penulis selama penelitian.
13. Teman-teman 2012 atas segala bantuan, kebersamaan, motivasi
selama pengerjaan skripsi ini maupun selama di bangku perkuliahan.
14. Semua pihak yang telah membantu selama penelitian dan
penyelesaian naskah skripsi baik secara langsung maupun tidak
langsung yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
x
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna
dan banyak kekurangan. Oleh karena itu saran serta kritik yang membangun
sangat diharapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin Ya Robbal’alamin.
Jakarta, Juli 2016
Penulis
xi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Sebagai civitas akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nurul Fitri Rukmana
NIM : 1112102000082
Program Studi : Farmasi
Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi/karya
ilmiah saya dengan judul:
IDENTIFIKASI PENGARUH pH TERHADAP SIFAT REOLOGI
POLIMER (KARBOPOL 940, XANTHAN GUM, Na CMC, Na ALGINAT
DAN TRAGAKAN) TUNGGAL DAN KOMBINASI
Untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media lain yaitu Digital
Library Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
untuk kepentingan akademik sebatas sesuai Undang-Undang Hak Cipta. Demikian
persetujuan publikasi karya ilmiah ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Ciputat
Pada tanggal: 18 Juli 2016
Yang menyatakan,
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
HALAMAN PERSYARATAN ORISINILITAS ............................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
ABSTRACT ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................... xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5
2. 1. Reologi ............................................................................................ 7
2. 2. Aliran Newton ................................................................................. 7
2. 3. Aliran non-Newton........................................................................... 7
2.3.1 Aliran Tidak Dipengaruhi Waktu............................................ 8
2.3.1.1 Aliran Plastis ................................................................. 8
2.3.1.2 Aliran Pseudoplastis ........................................................ 8
2.3.1.3 Aliran Dilatan .................................................................. 9
2.3.2 Aliran Bergantung Waktu ........................................................9
2.3.2.1 Aliran Tiksotropi .............................................................9
2.3.2.2 Aliran Antitiksotropi .....................................................10
2.3.2.3 Aliran Reopeksi .............................................................10
2. 4. Viskometer Haake ..........................................................................11
2. 5. Polimer Anionik .............................................................................11
2. 6. Pengaruh pH terhadap Polimer Anionik ........................................12
2. 7. Karbopol 940 ..................................................................................12
2. 8. Xanthan Gum .................................................................................13
2. 9. Na CMC .........................................................................................14
2.10 Na Alginat......................................................................................14
2.11 Tragakan ........................................................................................15
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................16
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian .........................................................16
3.2. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................16
3.2.1 Alat Penelitian ........................................................................16
3.2.2 Bahan Penelitian .....................................................................16
xiii
3.3 Prosedur Kerja ...................................................................................16
3.3.1 Pembuatan Larutan Polimer Tunggal 1,5% (b/b)....................16
3.3.1.1 Pembuatan Larutan Polimer
Karbopol 940 1,5% (b/b) ............................................17
3.3.1.2 Pembuatan Larutan Polimer
Xanthan Gum 1,5% (b/b) ............................................17
3.3.1.3 Pembuatan Larutan Polimer
Na CMC 1,5% (b/b) ....................................................17
3.3.1.4 Pembuatan Larutan Polimer
Na Alginat 1,5% (b/b) .................................................17
3.3.1.5 Pembuatan Larutan Polimer
Tragakan 1,5% (b/b) ...................................................18
3.3.2 Pembuatan Larutan Kombinasi Polimer 1,5 % (b/b) ..............18
3.3.3 Evaluasi Organoleptis .............................................................19
3.3.4 Pengukuran Viskositas dan Reologi ........................................19
3.3.5 Pembuatan Kurva Viskositas dan Reologi ..............................19
3.3.6 Rancangan Analisis Data ........................................................19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................20
4.1 Pembuatan Larutan Polimer Tunggal 1,5 % (b/b) ............................20
4.2 Pembuatan Larutan Kombinasi Polimer 1,5 % (b/b) ........................20
4.3 Evaluasi Homogenitas dan Organoleptis ..........................................21
4.4 Pengukuran Viskositas dan Reologi Larutan Polimer ....................22
4.5 Pembuatan Kurva Reologi dan Viskositas Larutan Polimer .............22
4.5.1 Kurva Reologi dan Viskositas Karbopol 940 Tunggal ...........22
4.5.2 Kurva Reologi dan Viskositas Xanthan Gum Tunggal ............25
4.5.3 Kurva Reologi dan Viskositas Na CMC Tunggal ....................27
4.5.4 Kurva Reologi dan Viskositas Na Alginat Tunggal .................28
4.5.5 Kurva Reologi dan Viskositas Tragakan Tunggal ...................30
4.5.6 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi
Na CMC – Tragakan ................................................................32
4.5.7 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi
Na Alginat- Na CMC ...............................................................34
4.5.8 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi
Na CMC – Xanthan Gum .........................................................36
4.5.9 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi
Na CMC – Karbopol 940 .........................................................38
4.5.10 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi
Na Alginat-Tragakan .............................................................41
4.5.11 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi
Tragakan- Xanthan gum ........................................................42
4.5.12 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi
Karbopol 940-Tragakan .........................................................44
4.5.13 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi
Na Alginat -Xanthan Gum .....................................................46
4.5.14 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi
Na Alginat -Karbopol 940 .....................................................48
xiv
4.5.15 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi
Xanthan gum – Karbopol 940 ................................................50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................53 5.1 Kesimpulan ........................................................................................53
5.2 Saran ..................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................54
LAMPIRAN .......................................................................................................58
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Viskositas Na CMC ............................................................................14
Tabel 3.1 Kondisi Larutan Polimer Tunggal 1,5 % (b/b) ...................................16
Tabel 3.2 Kombinasi Polimer yang digunakan ...................................................18
Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Homogenitas dan Organoleptis
Polimer Tunggal .................................................................................21
Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Homogenitas dan Organoleptis
Polimer Kombinasi .............................................................................21
Tabel 4.3 Perbandingan Viskositas Karbopol 940 Tunggal................................24
Tabel 4.4 Perbandingan Viskositas Xanthan Gum Tunggal ...............................26
Tabel 4.5 Perbandingan Viskositas Na CMC Tunggal .......................................28
Tabel 4.6 Perbandingan Viskositas Na Alginat Tunggal ....................................30
Tabel 4.7 Perbandingan Viskositas Tragakan Tunggal.......................................32
Tabel 4.8 Perbandingan Viskositas Kombinasi
Na CMC-Tragakan .............................................................................34
Tabel 4.9 Perbandingan Viskositas Kombinasi
Na CMC-Na Alginat ...........................................................................36
Tabel 4.10 Perbandingan Viskositas Kombinasi
Na CMC-Xanthan Gum .....................................................................38
Tabel 4.11 Perbandingan Viskositas Kombinasi
Na CMC-Karbopol 940 .....................................................................40
Tabel 4.12 Perbandingan Viskositas Kombinasi
Na Alginat-Tragakan ..........................................................................42
Tabel 4.13 Perbandingan Viskositas Kombinasi
Tragakan-Xanthan Gum .....................................................................44
Tabel 4.14 Perbandingan Viskositas Kombinasi
Karbopol 940-Tragakan ......................................................................46
Tabel 4.15 Perbandingan Viskositas Kombinasi
Na Alginat-Xanthan Gum ...................................................................48
Tabel 4.16 Perbandingan Viskositas Kombinasi
Na Alginat-Karbopol 940 ...................................................................50
Tabel 4.17 Perbandingan Viskositas Kombinasi
Xanthan Gum -Karbopol 940 .............................................................52
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Ilustrasi Hubungan Laju Geser dan Tegangan Geser .......................... 5
Gambar 2.2 Kurva Reologi Berbagai Jenis Aliran.................................................. 7
Gambar 2.3 Kurva Reologi dan Viskositas Aliran Newton .................................... 7
Gambar 2.4 Kurva Reologi dan Viskositas Aliran Plastis ...................................... 8
Gambar 2.5 Kurva Reologi dan Viskositas Aliran Pseudoplastis ........................... 8
Gambar 2.6 Perubahan Struktur Aliran Dilatan ...................................................... 9
Gambar 2.7 Kurva Reologi Aliran Dilatan ............................................................. 9
Gambar 2.8 Kurva Reologi Aliran Tiksotropi dan Antitiksotropi ........................ 10
Gambar 2.9 Struktur Dasar Polimer Anionik ........................................................ 11
Gambar 2.10 Ionisasi Poliakrilat ........................................................................... 12
Gambar 2.11 Pengaruh pH terhadap Polimer Anionik ......................................... 12
Gambar 2.12 Monomer Asam Poliakrilat dalam Polimer Karbomer ................... 13
Gambar 2.13 Struktur Xanthan Gum .................................................................... 13
Gambar 2.14 Struktur Na CMC ............................................................................ 14
Gambar 2.15 Struktur Na Alginat ......................................................................... 15
Gambar 2.16 Struktur Tragakan ............................................................................ 15
Gambar 4.1 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Karbopol 940 ................... 22
Gambar 4.2 Kurva Reologi Karbopol 940 Tunggal .............................................. 23
Gambar 4.3 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Xanthan Gum Tunggal..... 25
Gambar 4.4 Kurva Reologi Xanthan Gum Tunggal ............................................. 25
Gambar 4.5 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Na CMC Tunggal............. 27
Gambar 4.6 Kurva Reologi Na CMC Tunggal ..................................................... 27
Gambar 4.7 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Na Alginat Tunggal ......... 28
Gambar 4.8 Kurva Reologi Na Alginat Tunggal .................................................. 29
Gamba4 4.9 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Tragakan Tunggal ........... 30
Gambar 4.10 Kurva Reologi Tragakan Tunggal ................................................... 31
Gambar 4.11 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas
Kombinasi Na CMC-Tragakan...................................................... 32
Gambar 4.12 Kurva Reologi Kombinasi Na CMC-Tragakan ............................... 33
Gambar 4.13 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas
Kombinasi Na Alginat- Na CMC .................................................. 34
Gambar 4.14 Kurva Reologi Kombinasi Na Alginat- Na CMC ........................... 35
Gambar 4.15 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas
Kombinasi Na CMC-Xanthan Gum .............................................. 36
Gambar 4.16 Kurva Reologi Kombinasi Na CMC-Xanthan Gum ....................... 37
Gambar 4.17 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas
Kombinasi Na CMC-Karbopol 940 ................................................ 38
Gambar 4.18 Kurva Reologi Kombinasi Na CMC-Karbopol 940 ........................ 39
Gambar 4.19 Pengaruh Konsentrasi Karbopol terhadap Viskositas ..................... 40
Gambar 4.20 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas
Kombinasi Na Alginat-Tragakan .................................................. 41
Gambar 4.21 Kurva Reologi Kombinasi Na Alginat-Tragakan............................ 41
Gambar 4.22 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas
Kombinasi Tragakan-Xanthan Gum .............................................. 42
xvii
Gambar 4.23 Kurva Reologi Kombinasi Tragakan-Xanthan Gum ....................... 43
Gambar 4.24 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas
Kombinasi Karbopol 940-Tragakan .............................................. 44
Gambar 4.25 Kurva Reologi Kombinasi Karbopol 940-Tragakan ....................... 45
Gambar 4.26 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas
Kombinasi Na Alginat-Xanthan Gum ........................................... 46
Gambar 4.27 Kurva Reologi Kombinasi Na alginat-Xanthan Gum ..................... 47
Gambar 4.28 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas
Kombinasi Na Alginat-Karbopol 940 ........................................... 48
Gambar 4.29 Kurva Reologi Kombinasi Na Alginat-Karbopol 940..................... 49
Gambar 4.30 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas
Kombinasi Xanthan Gum-Karbopol 940....................................... 50
Gambar 4.31 Kurva Reologi Kombinasi Xanthan Gum -Karbopol 940 ............... 51
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Alur Penelitian ............................................................................ 58
Lampiran 2. Sertifikat Analisis Karbopol 940 .................................................. 59
Lampiran 3. Sertifikat Analisis Xanthan Gum .................................................. 60
Lampiran 4. Sertifikat Analisis Na CMC .......................................................... 61
Lampiran 5. Sertifikat Analisis Na Alginat....................................................... 62
Lampiran 6. Sertifikat Analisis Tragakan ......................................................... 64
Lampiran 7. Hasil Analisis Statistik Perbandingan Viskositas pH 4-8
Polimer Tunggal dan Kombinasi ................................................. 65
Lampiran 8. Data Reologi Na Alginat Tunggal ................................................ 69
Lampiran 9. Data Reologi Na CMC Tunggal ................................................... 69
Lampiran 10. Data Reologi Karbopol 940 Tunggal.......................................... 70
Lampiran 11. Data Reologi Xanthan Gum Tunggal ......................................... 70
Lampiran 12. Data Reologi Tragakan Tunggal................................................. 71
Lampiran 13. Data Reologi Kombinasi Na CMC – Tragakan .......................... 72
Lampiran 14. Data Reologi Kombinasi Na CMC - Na Alginat ........................ 72
Lampiran 15. Data Reologi Kombinasi Na CMC - Xanthan Gum .................. 73
Lampiran 16. Data Reologi Kombinasi Na CMC - Karbopol 940 .................. 73
Lampiran 17. Data Reologi Kombinasi Na Alginat - Tragakan ..................... 74
Lampiran 18. Data Reologi Kombinasi Tragakan - Xanthan Gum ................. 74
Lampiran 19. Data Reologi Kombinasi Tragakan - Karbopol 940 ................. 75
Lampiran 20. Data Reologi Kombinasi Na Alginat - Xanthan Gum .............. 75
Lampiran 21. Data Reologi Kombinasi Na Alginat - Karbopol 940 ............... 76
Lampiran 22. Data Reologi Kombinasi Karbopol 940 - Xanthan Gum .......... 76
Lampiran 23. Data Viskositas Polimer Tunggal ............................................... 77
Lampiran 24. Data Viskositas Kombinasi Polimer ........................................... 79
Lampiran 25. Organoleptis Polimer Tunggal dan Kombinasi .......................... 82
1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Polimer adalah molekul besar atau makromolekul yang tersusun dari
pengulangan unit-unit molekul kecil yang disebut monomer (Guerra dan Lima,
2013). Polimer umum digunakan dalam sediaan farmasi. Salah satu jenis polimer
yang dapat digunakan adalah polimer anionik. Polimer anionik merupakan
polimer yang umum digunakan pada berbagai sediaan farmasi baik parenteral
maupun nonparenteral karena memiliki kestabilan yang cukup baik, tidak toksik
dan tidak mengiritasi (Rowe et al., 2011). Beberapa contoh polimer anionik
diantaranya adalah karbopol 940, xanthan gum, Natrium CMC (Na CMC),
Natrium Alginat (Na Alginat) dan tragakan.
Aplikasi penggunaan polimer diatas beragam dalam sediaan farmasi.
Karbopol 940 berperan dalam sistem penghantaran obat secara bukal, transdermal,
okular, rektal dan nasal (Tamburic dan Craig, 1995). Xanthan gum digunakan
pada sediaan suspensi, emulsi, serta dapat digunakan pada sediaan tetes mata
sebagai peningkat viskositas (Ceulemans, 2002; Song et al., 2006). Na CMC
umumnya digunakan pada sediaan krim, gel, pasta gigi, sebagai pengingkat
viskositas (Benchabane dan Bekkour, 2008). Na Alginat dapat digunakan sebagai
pembentuk gel pada sediaan gel mata in situ (Champalal dan Sushilkumar, 2012).
Tragakan digunakan pada sediaan krim, gel, serta sebagai agen pengemulsi dan
agen pensuspensi pada sediaan emulsi dan suspensi (Rowe et al., 2011).
Polimer anionik sensitif terhadap perubahan pH. Penelitian Qiu dan Park
(2011) mengatakan bahwa poli asam akrilat (PAA) menjadi terionisasi pada pH
tinggi, sehingga viskositasnya akan meningkat pada pH yang lebih tinggi (Qiu dan
Park, 2001), sedangkan dalam lingkungan asam viskositasnya akan menurun
(Islam et al., 2004). Penelitian Allen (2002) menyebutkan bahwa larutan tragakan
bersifat pseudoplastis dan stabil pada pH 2 dan 11, namun viskositasnya akan
menurun pada pH < 5. Selain itu, secara umum diketahui bahwa viskositas dari
karbopol akan meningkat secara drastis dengan penambahan zat pembasa
(Gutowski, 2008).
2
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Penelitian Florence dan Attwood (2006) menyebutkan dengan adanya zat
pembasa pada karbopol maka secara progresif gugus karboksil akan terionisasi.
Viskositasnya meningkat karena adanya gaya tolak-menolak antara gugus yang
terionkan menyebabkan ikatan hidrogen pada gugus karboksi meregang.
Perubahan pH dapat mempengaruhi viskositas dari suatu sediaan dan sifat
reologi dari sediaan yang mengandung polimer anionik Hal ini juga akan
mengakibatkan perubahan dari sifat reologinya (Gutowski, 2008). Reologi
merupakan ilmu yang mempelajari mengenai sifat alir dan perubahan bentuk
(deformasi) dari suatu zat (Martin et al., 2008). Beberapa penelitian yang telah
dilakukan mengenai pengaruh pH terhadap sifat reologi polimer anionik adalah
efek pH pada gel karbopol. Menurut penelitian Gutowski (2008), nilai yield stress
akan meningkat dengan meningkatnya pH, namun pada pH yang lebih tinggi nilai
yield stressnya akan sedikit menurun. Penelitian Bu et al. (2005) melaporkan
bahwa adanya pengaruh pH terhadap reologi larutan Alginat. Viskositas Alginat
akan meningkat pada pH dan laju geser yang rendah, dan sifat reologinya sangat
sensitif terhadap sedikit perubahan pH terutama pada rentang pH asam.
Pemahaman mengenai sifat reologi dari suatu bahan merupakan hal yang
penting dalam pemanfaatan bahan di industri dan proses pembuatan produk
(Gutowski, 2008). Sifat reologi sebuah produk juga dapat menjadi indikator yang
baik dari stabilitas dan waktu simpan produk. Sediaan krim yang menunjukkan
reologi lebih elastis akan memiliki stabilitas lebih lama dan mencegah pemisahan
(Korhonen et al., 2001). Penelitian yang dilakukan Mastropietro et al. (2013)
melaporkan karakteristik fisika dari gel karbopol, waktu tinggal ketika
diaplikasikan, dan laju pelepasan obat sensitif terhadap perubahan sifat relogi dari
formulasi gel topikal karbopol. Jika dilihat dari sisi produksi, identifikasi reologi
dapat digunakan untuk memperkirakan biaya dan waktu produksi.
Pada formulasi sediaan, polimer dapat digunakan secara tunggal maupun
kombinasi. Penelitian Ashton (2013) melaporkan penggunaan kombinasi Na
CMC dan xanthan gum pada sediaan gel yang ditujukkan untuk penggunaan pada
gigi. Gel ini juga bisa digunakan untuk sariawan dan wasir. Penelitian lainnya
yang dilakukan oleh Mehmandoost et al. (2013) mengenai kombinasi dari Na
Alginat dan metil selulosa melaporkan bahwa kombinasi ini akan menghasilkan
3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
viskositas yang lebih tinggi dibandingkan dengan dengan Na Alginat atau metil
selulosa tunggal. Kombinasi Na Alginat dan metil selulosa ini juga akan
menghasilkan karakteristik reologi yang lebih baik dan mengurangi biaya
produksi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, perlunya dilakukan penelitian
mengenai pengaruh pH terhadap sifat reologi polimer anionik. Pada penelitian ini
dilakukan identifikasi pengaruh pH terhadap sifat reologi polimer karbopol 940,
xanthan gum, Na CMC, Na Alginat dan tragakan tunggal dan kombinasi.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengaruh pH terhadap reologi polimer karbopol 940, xanthan
gum, Na CMC, Na Alginat dan tragakan ?
b. Bagaimana pengaruh kombinasi polimer karbopol 940, xanthan gum, Na
CMC, Na Alginat dan tragakan terhadap sifat reologi yang dihasilkan ?
c. Bagaimana pengaruh pH terhadap kombinasi polimer karbopol 940,
xanthan gum, Na CMC, Na Alginat dan tragakan terhadap sifat reologi
yang dihasilkan ?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Mempelajari pengaruh pH terhadap sifat reologi polimer karbopol 940,
xanthan gum, Na CMC, Na Alginat dan tragakan.
b. Mempelajari pengaruh kombinasi polimer karbopol 940, xanthan gum, Na
CMC, Na Alginat dan tragakan terhadap sifat reologi yang dihasilkan.
c. Mempelajari pengaruh pH terhadap sifat reologi kombinasi polimer
karbopol 940, xanthan gum, Na CMC, Na Alginat dan tragakan.
4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.4 Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut
a. Memberikan informasi mengenai sifat reologi polimer karbopol 940,
xanthan gum, Na CMC, Na Alginat dan tragakan pada rentang pH tertentu.
b. Memberikan informasi pengaruh kombinasi polimer karbopol 940,
xanthan gum, Na CMC, Na Alginat dan tragakan terhadap sifat reologi
yang dihasilkan.
c. Memberikan informasi mengenai sifat reologi kombinasi polimer karbopol
940, xanthan gum, Na CMC, Na Alginat dan tragakan pada rentang pH
tertentu.
5 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Reologi
Istilah reologi, berasal dari bahasa Yunani rheo (mengalir) dan logos
(ilmu) yang diperkenalkan oleh Bingham dan Crawford (Martin et al., 2008).
Istilah reologi pertama kali diperkenalkan oleh Bingham dan Crawford untuk
menggambarkan aliran suatu cairan suatu cairan dan deformasi (perubahan
bentuk) dari padatan (Martin et al., 2008). Reologi berhubungan dengan
viskositas. Viskositas merupakan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir
(Podczeck, 2007).
Reologi digambarkan melalui suatu kurva reogram antara shear rate (laju
geser) dan shearing stress (tegangan geser). Viskositas juga diGambarkan melalui
suatu kurva antara viskositas dan shear rate (laju geser). Laju geser (γ) merupakan
perbedaan kecepatan antara dua bidang cairan (dv) yang dipisahkan oleh jarak
yang sangat kecil (dr), sedangkan tegangan geser (σ) merupakan gaya per satuan
luas yang diperlukan untuk menghasilkan laju geser tertentu (F’/A). Semakin
besar viskositas suatu cairan, akan semakin besar pula tegangan geser yang
diperlukan untuk menghasilkan laju geser tertentu, oleh karena itu laju geser
berbanding lurus dengan tegangan geser sebagai berikut :
= ŋ
Dimana ŋ adalah viskositas. F = F’/A dan G = dv/dr, sehingga menurut Martin et
al (2008) persamaan viskositas dapat ditulis sebagai :
ŋ =
Hubungan antara laju geser dan tegangan geser digambarkan seperti pada
Gambar 2.1.
6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.1 Ilustrasi Hubungan Laju Geser dan Tegangan Geser
F : tegangan geser, dv : kecepatan antar bidang, dr : jarak antar bidang
Sumber : Podczeck., 2007 (telah diolah kembali)
Secara umum, alasan pengukuran reologi pada produk farmasi maupun
kosmetik adalah memberi pemahaman mangenai sifat dasar dari suatu sistem,
pengendalian kualitas bahan baku, produk akhir, dan proses manufaktur seperti
pencampuran, memompa, kemasan, dan mengisi, dan untuk mempelajari
pengaruh dari parameter yang berbeda seperti formulasi, waktu penyimpanan, dan
suhu pada kualitas dan penerimaan dari produk akhir (Herh et al., 1998).
Sifat reologi dalam farmasetika juga dapat mempengaruhi pemilhan
peralatan yang digunakan selama proses produksi. Peralatan yang tidak sesuai
akan menyebabkan hasil yang tidak diinginkan contohnya seperti karakteristik
sifat alirnya (Martin et al., 2008).
Pemahaman mengenai reologi penting untuk semua jenis sediaan baik cair,
padat maupun setengah padat. Sediaan farmasetik cair seperti suspensi idealnya
mempunyai konsistensi yang tinggi dalam wadah, tetapi mudah dituang atau
disebar dengan mudah. Menurut Martin et al. (2008), suspensi dikatakan baik jika
tidak cepat mengendap dalam wadahnya, akan menjadi cair bila dikocok, dan
akan bertahan cukup lama dalam suatu dosis yang diberikan.
Reologi juga sangat penting dalam pembuatan produk topikal. Sebagai
contoh, pompa yang digunakan untuk mengisi tabung kosong dengan bahan
semipadat seperti pasta gigi atau salep. Ketika proses produksi berlangsung
dengan cepat bahan harus dapat secara efektif masuk dalam tabung sehingga
proses pengisian bahan berjalan dengan baik. Dalam aplikasi ini, produk yang
diinginkan memiliki viskositas rendah pada kecepatan pompa tinggi (laju geser)
tapi dapat cepat kembali ke viskositas yang lebih tinggi saat digunakan
(Mastropietro et al., 2013).
Reologi atau sifat alir secara umum dibagi menjadi dua yaitu sistem
Newton dan sistem non-Newton.
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.2 Kurva Reologi Berbagai Jenis Aliran
(a)aliran newton; (b).aliran plastis; (c)aliran pseudoplastis; (d) aliran dilatan
Sumber : Aulton, 2001
Reogram reologi terdiri dari dua kurva yang berbeda. Satu kurva
menggambarkan peningkatan laju geser (kurva menaik). Sedangkan, kurva
lainnya menggambarkan perlambatan laju geser (kurva menurun). Kedua kurva
ini didapatkan dengan melakukan pengukuran dari laju geser nol ke maksimum
dan kembali lagi ke laju geser nol (Triantafillopoulos, 1998).
2.2 Aliran Newton
Newton adalah orang pertama yang memperlajari sifat-sifat aliran cairan
secara kuantitatif. Newton menemukan bahwa semakin besar viskositas suatu
cairan, semakin besar juga gaya persatuan luas (tegangan geser) yang diperlukan
untuk menghasilkan suatu laju geser tertentu (Martin et al., 2008).
Gambar 2.3 Kurva Reologi dan Viskositas Aliran Newton
Sumber : Aulton, 2001
2.3 Aliran non-Newton
Cairan farmasetik pada umumnya tidak mengikuti hukum Newton karena
terdapat variasi viskositas dengan peningkatan atau penurunan laju geser (Aulton,
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2001). Sifat non-Newton umumnya ditunjukkan oleh sediaan seperti larutan
koloid, emulsi, suspensi cair, dan salep (Martin et al., 2008). Sistem non-Newton
dibagi menjadi 3 kategori aliran yaitu plastis, pseudoplastis, dan dilatan.
2.3.1 Aliran Tidak Dipengaruhi Waktu
2.3.1.1 Aliran Plastis
Aliran Plastis atau yang dikenal dengan badan Bingham (Bingham bodies)
untuk menghormati peneliti yang pertama kali menemukan bahan yang memiliki
aliran plastis (Aulton, 2001). Kurva aliran plastis tidak melewati titik asal (0,0),
tapi memotong sumbu tegangan geser pada suatu bagian tertentu yang dikenal
yield value. Aliran plastis berhubungan dengan adanya partikel-partikel yang
terflokulasi dalam suspensi pekat. Adanya yield value merupakan indikasi adanya
flokulasi. Semakin banyak suspensi yang terflokukasi maka semakin tinggi yield
value (Martin et al., 2008).
Gambar 2.4 Kurva Reologi dan Viskositas Aliran Plastis
Sumber : Aulton, 2001
2.2.1.2 Aliran Pseudoplastis
Aliran pseudoplastis secara khas diperlihatkan antara lain dispersi cair dari
gom alam dan sintesis (tragakan, Na Alginat, metilselulosa, dan Na CMC). Aliran
ini merupakan kebalikan dari sistem plastis. Aliran pseudoplastis dimulai dari titik
asal (0,0) atau paling tidak mendekati titik asal pada laju geser yang rendah.
Viskositas zat pseudoplastis berkurang dengan meningkatnya laju geser (Martin et
al., 2008).
Gambar 2.5 Kurva Reologi dan Viskositas Aliran Pseudoplastis
Sumber : Aulton, 2001
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2.1.3 Aliran Dilatan
Dilatan adalah istilah yang biasa digunakan untuk suspensi-suspensi
tertentu dengan persentase zat padat yang tinggi (50% atau lebih) dan
menunjukkan peningkatan tahanan untuk mengalir dengan meningkatnya laju
geser. Suspensi dilatan dapat dituangkan dari satu botol karena pada kondisi ini
suspensi tersebut cukup cair. Ketika terjadi peningkatan tegangan geser pada
beberapa titik, jumlah pembawa tidak cukup untuk membasahi partikel-partikel
sehingga suspensi akan menjadi seperti pasta yang kaku (Martin et al., 2008).
Gambar 2.6 Perubahan Struktur Aliran dilatan
Sumber : Aulton, 2001
Gambar 2.7 Kurva Reologi Aliran Dilatan
Sumber : Aulton, 2001
2.3.2 Sifat Reologi Bergantung Waktu
Ketika suatu bahan diberi laju geser tertentu atau jika telah terjadi
pemecahan struktur yang bersifat reversibel, bahan tersebut tidak langsung
kembali ke struktur aslinya maka sifat alirnya bergantung oleh waktu.
Karakteristik umum dari bahan ini adalah jika mereka mengalami peningkatan
laju geser secara bertahap dan segera diikuti oleh penurunan laju geser ke titik nol,
maka akan dihasilkan kurva menurun yang berbeda dengan kurva menaik (Aulton,
2001).
2.3.2.1 Tiksotropik
Tiksotropik merupakan istilah yang digunakan untuk gejala yang
menunjukkan adanya pemecahan struktur yang tidak terbentuk kembali dengan
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
segera jika tengangan tersebut dihilangkan atau dikurangi. Tiksotropik merupakan
pemecahan struktur saat laju geser dengan pemulihan saat didiamkan (Siginer,
1999).
Tiksotropik adalah sifat dimana konsistensi suatau bahan lebih rendah
pada satu laju geser manapun pada kurva menurun dibandingkan pada kurva
menaik. Sifat seperti ini yang diinginkan dalam suatu sistem farmasetik cair yang
idealnya harus mempunyai konsistensi tinggi dalam wadah namun dapat ditung
atau disebar dengan mudah (Martin et al., 2008).
Reogram cairan tiksotropik ditandai dengan adanya loop hysteresis antara
kurva naik (up curve) dan kurva menurun (down curve) (Triantafillopoulos,
1998). Daerah loop ini menandakan waktu yang dibutuhkan untuk suatu struktur
kembali seperti semula setelah gaya dihilangkan (Herh et al., 1998).
2.3.2.2 Antitiksotropik
Antitiksotropik terjadi karena meningkatnya frekuensi tumbukan dari
partikel-partikel terdispersi yang kemudian membentuk gumpalan-gumpalan
akibat adanya laju geser, sehingga terjadi peningkatan viskositas (Samyn dan
Jung, 1967). Antitiksotropik merupakan gejala dimana terjadi peningkatan
konsistensi pada kurva menurun. Sifat ini ditunjukkan dalam analisis reologi
magma dimana bila magma magnesia diberi geseran (shear) pada laju geser
menaik, kemudian pada laju geser menurun secara bergantian, maka magma akan
terus mengental (Martin et al., 2008).
Gambar 2.8 Reogram Aliran Tiksotropik dan Antitiksotropik
Sumber : Podczcek, 2007
2.3.2.3 Reopeksi
Reopeksi adalah gejala yang menunjukkan bahwa suatu zat padat lebih
mudah membentuk suatu gel jika diaduk perlahan-lahan atau bila diberi geseran
daripada jika dibiarkan tanpa pengadukan (Martin et al., 2008). Pemberian laju
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
geser yang lebih tinggi maka viskositasnya akan menurun (Triantafillopoulos,
1998). Reopeksi juga didefinisikan sebagai pembentukan struktur karena adanya
laju geser (Siginer, 1999).
2.4 Viskotester Haake 6R
Viskotester 6R merupakan viskometer tipe rotasi klasik. Prinsip
viskometer ini sama seperti viskometer rotasi pada umumnya yaitu silinder atau
spindle yang terendam dalam substansi yang menimbulkan ketahanan larutan
terhadap gerak rotasi silinder pada kecepatan tertentu. Nilai torque dihitung
berdasarkan kecepatan putar spindle yang menghasilkan pembacaan langsung
nilai viskositas larutan yang diuji dalam satuan mPas. Untuk penentuan
viskositas, ukuran dan kecepatan spindle yang digunakan harus proporsional
terhadap ketahanan larutan. Untuk penentuan sifat reologi, dilakukan rentang
pengukuran pada berbagai kecepatan putar (Thermo Scientific, 2007).
2.5 Polimer Anionik
Polimer adalah molekul besar atau makromolekul yang tersusun dari unit-
unit molekul kecil yang disebut monomer. Polimer anionik merupakan polimer
yang dibentuk dari reaksi polimerisasi adisi monomer anionik yang dapat berupa
ion bebas ataupun ion berpasangan (Guerra dan Lima, 2013). Istilah anion
didefinisikan sebagai sebuah atom atau sekelompok atom yang memiliki muatan
negatif dan pasangan elektron bebas. Polimer anionik cenderung memiliki
kestabilan yang cukup baik, tidak toksik dan tidak mengiritasi (Rowe et al., 2011).
Contoh polimer anionik dari antara lain xanthan gum, Na CMC, Na Alginat,
tragakan, polimer asam akrilat (karbopol) dan polimetakrilat (eudragit).
Gambar 2.9 Struktur Dasar Polimer Anionik
Sumber : Guerra dan Lima, 2013
12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.6 Pengaruh pH terhadap Polimer Anionik
Polimer anionik sensitif terhadap perubahan pH. Gambar 2.10 dan 2.11
menggambarkan contoh struktural anionik dan ioniasi yang sensitif pada
perubahan pH. Poli asam akrilat (PAA) menjadi terionisasi pada pH tinggi,
sehingga viskositasnya akan meningkat pada pH yang lebih tinggi (Qiu dan Park,
2001). Sedangkan, ketika dalam lingkungan asam maka viskositasnya akan
menurun (Islam et al., 2004)
Gambar 2.10 Ionisasi Poliakrilat
Sumber: Qiu dan Park, 2001
Secara umum, polimer dengan sifat pH sensitif memiliki sifat terjadinya
transisi dari fase larut–fase tidak larut, perubahan mengembang- menyusut atau
terjadinya perubahan struktur. Sifat-sifat ini bergantung pada derajat ionisasi
kelompok terionisasi dalam polimer. Hal ini berkaitan dengan nilai-nilai pK (pKa
atau pKb) monomer dan pH pembentukan polimer. Sensitivitas terhadap pH
biasanya dipengaruhi oleh sifat kelompok terionisasi, komposisi polimer,
kekuatan ion, dan hidrofobisitas struktur dasar polimer (Kwon, 2005).
Gambar 2.11 Pengaruh pH terhadap Polimer Anionik
Sumber : Mastropietro et al; 2004
2.7 Karbopol 940
Karbopol 940 menurut Handbook of Pharmaceutical Excipient 6 tahun
2009 merupakan salah satu jenis dari karbomer. Karbopol tipe 940 dengan rumus
molekul (C3H4O2)n untuk jenis 940 memiliki berat molekul monomer 72
gram/mol dan karbopol 940 memiliki jumlah monomer 1450 monomer (Wibowo
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
et al., 2010). Karbopol 940 digunakan untuk meningkatkan kekentalan (Lee et al.,
2011).
Gambar 2.12 Monomer Asam Poliakrilat dalam Polimer Karbomer
Sumber : Rowe et al., 2009
Karbomer menurut Vanderbilt Mineral Report umumnya di netralisasi
oleh natrium hidroksida (NaOH) atau trietanolamin (TEA) untuk memberikan
viskositas yang tinggi, bening, gel tidak berwarna pada konsentrasi > 0,5%
(bergantung jenis yang digunakan). Larutannya memiliki sifat alir pseudoplastis
dan menunjukkan penurunan viskositas yang reversibel pada temperatur tinggi.
Menurut Handbook of Pharmaceutical Excipient 6 tahun 2009 karbopol
940 memiliki vikositas sebesar 40.000-60.000 dalam 0,5% larutan (b/v). Karbopol
940 dan 980 merupakan jenis karbopol yang paling efisien dan akan membentuk
gel yang jernih dalam air (Allen, 2002).
2.8 Xanthan Gum
Xanthan gum menurut menurut Handbook of Pharmaceutical Excipient 6
tahun 2009 memiliki pemerian serbuk halus berwarna kuning-putih, dan tidak
berbau. Berdasarkan Vanderbilt Mineral Report larutan 1% xanthan gum
memiliki viskositas antara 1500 hingga 2500 cPs. Sifat alir yang dimiliki adalah
pseudoplastis.
Gambar 2.13 Struktur Xanthan Gum
Sumber : Braun dan Rosen, 2000
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.9 Natrium CMC
Na CMC secara luas digunakan pada formulasi farmasetik oral dan topikal
sebagai peningkat viskositas (Rowe et al., 2009). Larut dalam air panas atau
dingin dan memberikan larutan dengan pH netral. Larutan Na CMC jernih dan
tidak berwarna. Struktur kimianya seperti pada Gambar 2.14.
Gambar 2.14 Struktur Na CMC
Sumber : Braun dan Rosen, 2000
Na CMC merupakan zat yang larut dalam air pada berbagai suhu. Suhu
yang digunakan agar Na CMC terdispersi sempurna adalah 60oC. Gugus karboksil
dari Na CMC menyebabkan dispersi Na CMC sensitif terhadap perubahan pH
(Allen, 2002).
Tabel 2.1 Viskositas Na CMC
Grade Viskositas (mPas) Spindle Kecepatan
Viskositas rendah Akucell AF 0305 10-15 #1 60 RPM
Viskositas sedang Akucell AF 2785 1500-25000 #3 30 RPM
Viskositas tinggi Akucell AF 3085 8000-12000 #4 30 RPM
Sumber: Handbook of Pharmaceutical Excipient 6 tahun 2009 yang telah dimodifikasi
2.10 Natrium Alginat
Na Alginat menurut Handbook of Pharmaceutical Excipient 6 tahun 2009
memiliki pemerian serbuk kuning kecoklatan, tidak berbau dan tidak berasa. Na
Alginat secara luas digunakan pada sediaan oral dan topikal. Pada sediaan oral
digunakan sebagai pengikat atau penghancur, sedangkan pada sediaan topikal
digunakan untuk peningkat viskositas atau suspending agent padas sediaan krim,
gel atau pasta. Na Alginat memiliki viskositas 20 cPs sampai sekitar 1000 cPs
pada 1% larutan dan memiliki sifat alir pseudoplastis (Rowe et al., 2009)
15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.15 Struktur Na Alginat Sumber : Steele et al., 2014
2.11 Tragakan
Tragakan menurut Handbook of Pharmaceutical Excipient 6 tahun 2009
memiliki pemerian berwarna kuning, tembus cahaya, dan tidak berbau. Viskositas
meningkat dengan meningkatnya suhu dan konsentrasi, dan menurun dengan
meningkatnya pH.
Berdasarkan Vanderbilt Mineral Report memiliki kemampuan untuk
menurunkan tegangan permukaan dan tegangan antar muka, selain sebagai
pengental. Hal ini membuat tragakan merupakan penstabil emulsi yang efektif
digunakan sebagai pengemulsi dan pensuspensi dalam berbagai formulasi farmasi
seperti krim, gel, dan emulsi pada berbagai konsentrasi sesuai dengan formulasi
dan kelas tragakan yang digunakan. Gum Tragacanth tersedia dalam berbagai
tingkat dan dalam larutan 1% memiliki viskositas 300 Viskositas cPs hingga 3000
cPs. Memiliki sifat alir pseudoplastis, menunjukkan penurunan viskositas yang
reversibel pada temperatur tinggi.
Gambar 2.16 Struktur Tragakan
Sumber : Aspinal dan Baillie, 1963
16 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian II, Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, dalam kurun waktu Februari 2016 - Mei 2016.
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Bahan
Karbopol 940 (Pharmaceutical grade Shadhong Bio-Technologi,
Shanghai Cina), xanthan gum (Food grade Danisco, Jerman), Na CMC
(Pharmaceutical grade Shadhong Bio-Technologi, Shanghai Cina), Na Alginat
(Food grade Shandhong, Shanghai Cina), tragakan (Food grade Brataco
Chemika), TEA, HCL 1M dan akuades.
3.2.2 Alat
Neraca analitik (GH-202, AND, Jepang), overhead stirrers (RW 20
Digital, IKA), Hot Plate (Cimarec, US), Viskotester (6R Haake, Jerman), pH
meter (F-52 Horiba) dan alat gelas.
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Preparasi Pembuatan Larutan Polimer Tunggal 1,5 % (b/b)
Tabel 3.1 Kondisi Larutan Polimer Tunggal 1,5 %
Polimer
Kondisi
Kondisi I
( pH 4 )
Kondisi II
( pH 5 )
Kondisi III
( pH 6)
Kondisi
IV
( pH 7 )
Kondisi
IV
( pH 8 )
Karbopol 940
Xanthan
Gum
Na CMC
Na Alginat
Tragakan
17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.1.1 Pembuatan Larutan Polimer Karbopol 940 1,5 % (b/b)
Sebanyak 7,5 gram karbopol 940 dilarutkan dalam akuades suhu 70oC dan
dihomogenkan menggunakan overhead stirrer dengan kecepatan 300-800 RPM.
Larutan polimer ditambahkan dengan TEA sampai pH yang diinginkan dan
kemudian ditambahkan akuades hingga bobotnya mencapai 500 gram
(dimodifikasi dari Allen et al., 2002). Dengan prosedur yang sama, larutan dibuat
duplo.
3.3.1.2 Pembuatan Larutan Polimer Xanthan Gum 1,5 % (b/b)
Sebanyak 7,5 gram Xanthan Gum dilarutkan dalam akuades dan
dihomogenkan menggunakan overhead stirrer dengan kecepatan 800 RPM.
Larutan polimer ditambahkan dengan TEA sampai pH yang diinginkan dan
kemudian ditambahkan akuades hingga bobotnya mencapai 500 gram (Food and
Agriculture Organization, 1999). Dengan prosedur yang sama, larutan dibuat
duplo.
3.3.1.3 Pembuatan Larutan Polimer Na CMC 1,5 % (b/b)
Sebanyak 7,5 gram Na CMC dilarutkan dalam akuades suhu 60oC dan
dihomogenkan menggunakan overhead stirrer dengan kecepatan RPM. Larutan
polimer ditambahkan dengan TEA sampai pH yang diinginkan dan kemudian
ditambahkan akuades hingga bobotnya mencapai 500 gram (dimodifikasi dari
Allen et al., 2002). Dengan prosedur yang sama, larutan dibuat duplo.
3.3.1.4 Pembuatan Larutan Polimer Na Alginat 1,5 % (b/b)
Sebanyak 7,5 gram Na Alginat dilarutkan dalam akuades suhu 60oC dan
dihomogenkan menggunakan overhead stirrer dengan kecepatan 500 RPM.
Larutan polimer ditambahkan dengan TEA sampai pH yang diinginkan dan
kemudian ditambahkan akuades hingga bobotnya mencapai 500 gram (Patel,
2011). Dengan prosedur yang sama, larutan dibuat duplo.
18
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.1.5 Pembuatan Larutan Polimer Tragakan 1,5 % (b/b)
Sebanyak 7,5 gram tragakan dilarutkan dalam akuades suhu 70oC dan
dihomogenkan menggunakan overhead stirrer dengan kecepatan 800 RPM.
Larutan polimer ditambahkan dengan TEA sampai pH yang diinginkan dan
kemudian ditambahkan akuades hingga bobotnya mencapai 500 gram
(dimodifikasi dari Farzi et al., 2015). Dengan prosedur yang sama, larutan dibuat
duplo.
3.3.2 Pembuatan Larutan Kombinasi Polimer 1,5 % (b/b)
Larutan kombinasi polimer 1,5% dibuat dalam 500 gram. Timbang
masing-masing polimer yang akan dikombinasikan. Kemudian masing-masing
polimer dibuat seperti pada pembuatan polimer tunggal. Setelah itu campurkan
larutan polimer satu ke dalam polimer lain yang akan dikombinasikan. Kemudian
akan di lakukan pengkondisian pH seperti yang tercantumkan pada Tabel 3.1.
Dengan prosedur yang sama, masing-masing kombinasi larutan dibuat duplo.
Kombinasi polimer yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kombinasi Polimer yang digunakan
Kombinasi Polimer Konsentrasi
Na CMC - Tragakan 1:1
Na CMC - Na Alginat 1:1
Na CMC - Xanthan gum 1:1
Na CMC - Karbopol 940 1:1
Tragakan - Na Alginat 1:1
Tragakan - Xanthan gum 1:1
Tragakan - Karbopol 940 1:1
Na Alginat - Xanthan gum 1:1
Na Alginat - Karbopol 940 1:1
Karbopol - Xanthan gum 1:1
19
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.3 Evaluasi Organoleptis
Uji organoleptis dilakukan untuk melihat tampilan fisik sediaan dengan
cara melakukan pengamatan warna, dan kekeruhan dari larutan polimer yang telah
dibuat .Uji homogenitas dilakukan dengan mengoleskan larutan pada kaca
preparat transparan dan dilihat ada tidaknya partikel yang belum tercampur secara
homogen (Suyudi, 2014).
3.3.4 Pengukuran Viskositas dan Reologi Larutan Polimer
Pengkuran viskositas dan reologi dilakukan 24 jam setelah preparasi pada
suhu 25 ± 2oC (Bindal et al., 2003). Sediaan disiapkan dalam beaker glass 500
ml, kemudian spindle dengan nomor tertentu dan kecepatan tertentu (RPM)
dimasukkan ke dalam sediaan sampai alat menunjukkan nilai viskositas (cPs) dan
tegangan geser (%Torque) yang ditunjukkan pada alat Viskotester Haake. Spindle
yang digunakan adalah R2-R7. Pengukuran reologi dan viskositas dilakukan pada
laju geser 0,3-200 RPM (Suyudi, 2014; Islam et al., 2004)
3.3.5 Pembuatan Kurva Reologi dan Viskositas Larutan Polimer terhadap
pH
Kurva reologi dibuat dengan memplotkan laju geser (RPM) sebagai sumbu
X dan tegangan geser (%Torque) sebagai sumbu Y . Sedangkan kurva viskositas
dibuat dengan memplotkan nilai laju geser (RPM) sebagai sumbu X dan
viskositas (cPs) sebagai sumbu Y (Islam et al., 2004).
3.3.6 Rancangan Analisis Data
Data hasil pengujian viskositas (cPS) disajikan dalam bentuk mean ± RSD
(%). Data viskositas (cPS) yang dihasilkan masing-masing pH dibandingkan
dengan cara analisis statistkik menggunakan one-way Analysis of Variance
(ANOVA) atau uji non parametrik (Kruskal-Wallis). Hasil dianggap bermakna
secara statistik ketika nilai P ≤ 0,05 (Moghimipour et al., 2013)
20 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pembuatan Larutan Polimer Tunggal 1,5 % (b/b)
Polimer tunggal maupun kombinasi dibuat dalam konsentrasi 1,5%.
Adapun polimer yang digunakan diantaranya adalah karbopol 940, xanthan gum,
Na CMC, Na Alginat, dan tragakan. Kelima polimer ini dipilih karena merupakan
polimer anionik yang paling umum digunakan pada sediaan farmasi serta pada
konsentrasi rendah memiliki viskositas yang dapat diukur dengan alat viskotester
Haake 6R. Pemilihan konsentrasi 1,5% disebabkan oleh karbopol 940 pada
konsentrasi 2% memiliki viskositas yang sangat tinggi sehingga pada laju geser
(RPM) tinggi tidak bisa terukur oleh viskotester Haake 6R, sedangkan Na Alginat
pada konsentrasi 1% memiliki viskositas yang rendah sehingga pada laju geser
(RPM) rendah tidak bisa terukur oleh viskotester Haake 6R. Pemilihan pH 4-8
bertujuan ingin mempelajari sifat reologi baik polimer tunggal maupun kombinasi
pada kondisi asam, netral maupun basa.
4.2 Pembuatan Larutan Kombinasi Polimer 1,5 % (b/b)
Pembuatan larutan kombinasi polimer dilakukan dengan perbandingan
konsentrasi yang digunakan adalah 1:1. Pemilihan perbandingan konsentrsi
tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Moghimipour et al. (2013)
yang meneliti mengenai pengaruh kombinasi Na Alginat dan Na CMC terhadap
sifat reologi dimana menunjukkan kurva reologi berbagai perbandingan
konsentrasi dan di dapatkan bahwa perbandingan konsentrasi 1:1 terlihat jelas
adanya perbedaan sifat reologi dan viskositas. Terdapat 10 macam kombinsi
polimer yang digunakan seperti yang telah tercantum pada Tabel 3.2.
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.3 Evaluasi Homogenitas dan Organoleptis
Hasil evaluasi homogenitas dan organoleptis tertera pada Tabel 4.1 dan
Tabel 4.2
Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Homogenitas dan Organoleptis Polimer Tunggal
No Polimer Kondisi pH Homogenitas Organoleptis
1. Karbopol 940 4-8 Homogen Bening
2. Xanthan gum 4-8 Homogen Putih kekuningan
3. Na CMC 4-8 Homogen Bening
4. Na Alginat 4-8 Homogen Translucent
5. Tragakan 4-8 Homogen Putih kekuningan
Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Homogenitas dan Organoleptis Polimer Kombinasi
No Polimer Kondisi pH Homogenitas Organoleptis
1. Na CMC - Tragakan 4-8 Homogen Putih
2. Na CMC - Na Alginat 4-8 Homogen Translucent
3. Na CMC - Xanthan gum 4-8 Homogen Putih
4. Na CMC - Karbopol 940 4-8 Homogen Bening
5. Na Alginat - Tragakan 4-8 Homogen Putih
6. Tragakan - Xanthan gum 4-8 Homogen Putih kekuningan
7. Tragakan - Karbopol 940 4-8 Homogen Putih
8. Na Alginat - Xanthan gum 4-8 Homogen Putih
9. Na Alginat - Karbopol 940 4-8 Homogen Translucent
10. Karbopol 940 - Xanthan
gum
4-8 Homogen Translucent
Berdasarkan Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 baik polimer tunggal maupun
polimer kombinasi memiliki organoleptis yang sama dan homogen pada pH 4-8,
sehingga dapat dikatakan pH tidak mempengaruhi organoleptis maupun
homogenitas.
22
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.4 Pengukuran Viskositas dan Reologi Larutan Polimer
Pengukuran viskositas dan reologi dilakukan 24 jam setelah preparasi pada
suhu 25 + 2oC. Pendiaman selama 24 jam dilakukan untuk menyempurnakan
pembentukan rantai polimer pada larutan polimer (Bindal et al., 2003). Spindel
yang digunakan adalah :
1. R3 : - Tunggal Na Alginat
- Kombinasi (Na CMC-Na Alginat, Na Alginat-xanthan gum)
2. R4 : - Tunggal (Na CMC, xanthan gum, tragakan)
- Kombinasi (Tragakan-xanthan gum, Na CMC-tragakan)
3. R7 : - Tunggal karbopol 940
4. R6 : - Kombinasi (Na Alginat-karbopol 940, xanthan gum-karbopol 940,
Na CMC- karbopol 940, karbopol 940 -tragakan)
5. R5 : - Kombinasi Na Alginat-tragakan
6. R2 : - Kombinasi Na CMC-xanthan gum
4.5 Pembuatan Kurva Reologi dan Viskositas Larutan Polimer
Kurva reologi dibuat dengan memplotkan laju geser (RPM) sebagai sumbu
X dan tegangan geser (%Torque) sebagai sumbu Y. Sedangkan kurva viskositas
dibuat dengan memplotkan nilai laju geser (RPM) sebagai sumbu X dan
viskositas (cPs) sebagai sumbu Y.
4.5.1 Kurva Reologi dan Viskositas Karbopol 940 Tunggal
Gambar 4.1 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Karbopol 940 Tunggal
0
50000
100000
150000
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Vis
kosi
tas
(cP
s)
Laju Geser (RPM)
pH 4
pH 5
pH 6
pH 7
pH 8
23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 4.2 Kurva Reologi Karbopol 940 Tunggal. (a) pH 4; (b) pH 5; (c) pH 6;
(d) pH 7; (e) pH 8
Berdasarkan Gambar 4.2 kurva reologi karbopol 940 yang terbentuk
adalah pseudoplastis karena menunjukkan penurunan viskositas dengan
meningkatnya laju geser (Martin et al., 2008). Kurva reologi ini memiliki yield
value seperti pada sifat alir plastis. Yield value yang dihasilkan dapat dilihat dari
kurva reologi yang dihasilkan tidak dimulai dari titik (0,0). Menurut Vanderbilt
Mineral Report larutan karbopol memiliki sifat alir pseudoplastis namun memiliki
yield value.
0
20
40
60
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 4 naik
pH 4 turun
0
20
40
60
80
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 5 naik
pH 5 turun
0
20
40
60
80
0 50 100 150 200Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 6 naik
pH 6 turun
0
20
40
60
80
0 50 100 150 200Te
gan
gan
Ge
ser
(%To
rqu
e)
Laju Geser (RPM)
pH 7 naik
pH 7 turun
0
20
40
60
80
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 8 naik
pH 8 turun
24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kurva reologi yang dihasilkan pada pH 4-8 seperti pada Gambar 4.2
menujukkan semua larutan karbopol tidak memiliki sifat alir yang bergantung
waktu seperti tiksotropik, antitiksotropik maupun reopeksi. Berdasarkan hasil
dapat dilihat tidak terbentuknya loop hysteresis. Daerah loop ini menandakan
waktu yang dibutuhkan untuk suatu struktur kembali seperti semula setelah gaya
dihilangkan (Herh et al., 1998). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Barry (1979), Hernandez (1998) dan Piau (2007) dalam Gutowski (2008)
yang melaporkan bahwa kurva yang dihasilkan gel karbopol menunjukkan sedikit
atau tidak ada bentuk tiksotropik.
Pengkondisian pH yang dilakukan pada karbopol 940 tidak menunjukkan
adanya perubahan pada sifat reologi yang dihasilkan karena semua pH memiliki
sifat reologi pseudoplastis. Penambahan TEA pada karbopol 940 membuat
karbopol mengembang. Proses pegembangan ini disebabkan karena adanya
peningkatan kelarutan dengan meningkatnya pH dan gaya elektrostastik antar
rantai (Rodriguez dan Fryd, 1994). Pengkondisian pH yang dilakukan pada
larutan karbopol 940 menunjukkan adanya peningkatan viskositas seiring dengan
meningkatnya pH, namun viskositasnya akan menurun pada pH 8 seperti pada
Gambar 4.1 dan Tabel 4.3. Hal ini terjadi karena pada saat jumlah fraksi mencapai
maksimum maka molekul pada karbopol 940 tidak dapat mengembang lagi dan
hanya menekan antar molekul sehingga tidak terjadi perubahan yang signifikan
(Gutowski, 2008). Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal-
Wallis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan secara bermakna antara pH
dengan viskositas pada polimer karbopol 940 tunggal (p ≥ 0,05).
Tabel 4.3 Perbandingan Viskositas Karbopol 940 Tunggal
Viskositas (cPs)
pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8
908950 ± 3,56 954450 ± 19,64 954550 ± 1,18 954605 ± 2,43 813100 ± 3,83
Catatan : data rerata ± RSD dari dua data
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.5.2 Kurva Reologi dan Viskositas Xanthan Gum Tunggal
Gambar 4.3 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Xanthan Gum Tunggal
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 4.4 Kurva Reologi Xanthan Gum Tunggal. (a) pH 4; (b) pH 5; (c) pH 6;
(d) pH 7; (e) pH 8
0
5000
10000
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Vis
kosi
tas
(cP
s)
Laju Geser (RPM)
pH 4
pH 5
pH 6
pH 7
pH 8
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 4 naik
pH 4 turun0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 5 naik
pH 5 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 6 naik
pH 6 turun
0
20
40
60
80
0 50 100 150 200Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 7 naik
pH 7 turun
020406080
100
0 50 100 150 200
Te
gan
gan
Ge
ser
(%T
orq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 8 naik
pH 8 turun
26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berdasarkan Gambar 4.4 xanthan gum memiliki yield value. Hal ini
disebabkan karena banyaknya jumlah ikatan hidrogen di struktur rantai helix yang
menghasilkan struktur yang stabil dan menunjukkan adanya tahanan untuk
mengalir karena perubahan konformasi molekul akibat pengaruh laju geser (Song
et al., 2006).
Pengkondisian pH yang dilakukan yaitu pH 4-8 pada Gambar 4.4
menunjukkan kurva reologi xanthan gum tunggal terdapat loop hysteresis yang
menandakan sifat reologi xanthan gum dipengaruhi waktu. Jenis sifat alirnya
adalah tiskotropik dimana reogram cairan tiksotropik ditandai dengan kurva naik
berada diatas kurva turun (Triantafillopoulos, 1998).
Perbandingan pengkondisian pH yang dilakukan tidak menunjukkan
adanya perbedaan terhadap sifat reologi yang dihasilkan . Hal ini menandakan
sifat reologi xanthan gum tidak dipengaruhi oleh pH. Penelitian sebelumnya
Marcotte dan Ramaswamy (2001) melaporkan bahwa sifat reologi xanthan gum
dipengaruhi oleh suhu namun tidak pada pH.
Berdasarkan Gambar 4.3 dan Tabel 4.4 viskositas xanthan gum terjadi
penurunan dan peningkatan pada pH 4-8. Berdasarkan hasil statistik non
parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
secara bermakna antara pH dengan viskositas pada polimer xanthan gum tunggal
(p ≥ 0,05).
Tabel 4.4 Perbandingan Viskositas Xanthan Gum Tunggal
Viskositas (cPs)
pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8
75490 ± 2,08 66640 ± 0,08 67035 ± 37,82 68920 ± 0,94 70425 ± 15,71 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data
27
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.5.3 Kurva Reologi dan Viskositas Na CMC Tunggal
Gambar 4.5 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Na CMC Tunggal
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 4.6 Kurva Reologi Na CMC Tungga (a) pH 4; (b) pH 5; (c) pH 6; (d) pH 7; (e)
pH 8
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100Vis
kosi
tas
(cP
s)
Laju Geser (RPM)
pH 4
pH 5
pH 6
pH 7
pH 8
0
20
40
60
80
100
0 10 20 30 40 50 60Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 4 naik
pH 4 Turun
0
20
40
60
80
100
0 10 20 30 40 50 60
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 5 naik
pH 5 turun
0
20
40
60
80
100
0 10 20 30 40 50 60
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 6 naik
pH 6 turun0
20
40
60
80
100
0 10 20 30 40 50 60Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 7 naik
pH 7 turun
0
20
40
60
80
100
0 10 20 30 40 50 60
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 8 naik
pH 8 turun
28
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Terlihat pada Gambar 4.6 Na CMC memiliki sifat reologi antitiksotropik.
Menurut Samyn dan Jung (1967), antitiksotropik terjadi karena meningkatnya
frekuensi tumbukan dari partikel-partikel yang terdispersi, kemudian membentuk
gumpalan-gumpalan akibat adanya laju geser sehingga terjadi peningkatan
viskositas. Kurva reologi yang dihasilkan pada pH 4-8 terlihat adanya loop
hysteresis yang menandakan bahwa sifat reologi Na CMC bergantung waktu.
Perbandingan pengkondisian pH yang dilakukan tidak menunjukkan
adanya peerubahan terhadap sifat reologi yang dihasilkan . Hal ini menandakan
sifat reologi Na CMC tidak dipengaruhi oleh pH. Peningkatan pH yang terjadi
menyebabkan peningkatan pada viskositas Na CMC. Hal ini terlihat pada Gambar
4.5 dan Tabel 4.5 Hal ini dikarenakan pada pH tinggi Na CMC memiliki gugus
ionisasi yang tinggi dan memiliki gaya tolak menolak antarmolekul yang besar
sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan viskositas (Mehmandoost et al.,
2013). Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara bermakna antara pH dengan
viskositas pada polimer Na CMC tunggal (p ≤ 0,05).
Tabel 4.5 Perbandingan Viskositas Na CMC Tunggal
Viskositas (cPs)
pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8
2450 ± 13,28 4370 ± 2,91 5555 ± 19,98 5175 ± 1,23 6570 ± 1,08 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data
4.5.4 Kurva Reologi dan Viskositas Na Alginat Tunggal
Gambar 4.7 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Na Alginat Tunggal
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Vis
kosi
tas
(cP
s)
Laju Geser (RPM)
pH 4
pH 5
pH 6
pH 7
pH 8
29
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 4.8 Kurva Reologi Na Alginat Tunggal. (a) pH 4; (b) pH 5; (c) pH 6; (d)
pH 7; (e) pH 8
Sifat reologi yang dihasilkan Na Alginat berdasarkan Gambar 4.8
menunjukkan sifat alir pseudoplastis namun cenderung newton. Hal ini
disebabkan karena perubahan kemiringan yang kurang terlihat seperti polimer
lainnya. Kurva reologi yang dihasilkan juga tidak terdapatnya loop hysteresis. Hal
ini menandakan bahwa sifat reologi Na Alginat tidak dipengaruhi oleh waktu.
Perbandingan pengkondisian pH yang dilakukan tidak menunjukkan
adanya perbedaan terhadap sifat reologi yang dihasilkan. Hal ini menandakan sifat
0
20
40
60
80
100
0 20 40 60 80 100Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 4 naik
pH 4 turun
0
20
40
60
80
100
0 20 40 60 80 100Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 5 naik
pH 5 turun
0
20
40
60
80
100
0 20 40 60 80 100
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 6 naik
pH 6 turun
0
20
40
60
80
100
0 20 40 60 80 100
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 7 naik
pH 7 turun
0
20
40
60
80
100
0 20 40 60 80 100Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 8 naik
pH 8 turun
30
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
reologi Na Alginat tidak dipengaruhi oleh pH. Berdasarkan Gambar 4.7 dan
Tabel 4.6 menunjukkan peningkatan viskositas yang tinggi terjadi pada pH 4,
namun pada pH 5-8 peningkatan yang terjadi tidak terlalu besar. Hal ini sesuai
dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh King (1983) yang melaporkan
bahwa viskositas Alginat tidak terpengaruh selama rentang pH 5-11. Viskositas di
bawah 5, ion COO- dalam rantai menjadi terprotonasi menjadi COOH, sehingga
gaya tolak-menolak antar rantai berkurang, mereka mampu mendekat
membentuk ikatan hidrogen, sehingga menghasilkan viskositas yang lebih tinggi
(McHUgh). Viskositas Na Alginat meningkat dengan penurunan pH dan
terjadinya perubahan bentuk menjadi gel pada pH asam. Hasil tersebut
menandakan bahwa reologi Na Alginat sangat sensitif pada rentang pH asam (Bu
et al., 2005). Penurunan viskositas pada pH 5 menurut Yang et al. (2008)
mengindikasikan tidak terdapatnya interaksi intermolekular pada Na Alginat.
Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan secara bermakna antara pH dengan viskositas pada
polimer Na Alginat tunggal (p ≤ 0,05).
Tabel 4.6 Perbandingan Viskositas Na Alginat Tunggal
Viskositas (cPs)
pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8
13170 ± 0,92 890 ±7,53 1040 ± 6,49 1060 ± 6,37 1060 ± 6,37 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data
4.5.5 Kurva Reologi dan Viskositas Tragakan Tunggal
Gambar 4.9 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Tragakan Tunggal
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Vis
kosi
tas
(cP
s)
Laju Geser (RPM)
pH 4
pH 5
pH 6
pH 7
pH 8
31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 4.10 Kurva Reologi Tragakan Tunggal. (a) pH 4; (b) pH 5; (c) pH 6; (d)
pH 7; (e) pH 8
Tragakan berdasarkan Gambar 4.10 memiliki sifat alir tiksotropik. Kurva
reologi tragakan pada pH 4-8 menunjukkan adanya loop hysteresis yang
menandakan sifat alir tragakan dipengaruh oleh waktu. Daerah loop yang
dihasilkan pada pH rendah hingga netral lebih luas dibandingkan pH 8. Penelitian
Yokoyama et al. (1988) melaporkan adanya daerah loop pada tragakan
dipengaruhi oleh proses ionisasi pada tragakan. Pada pH rendah terjadi
penghambatan proses ionisasi gugus karboksilat sehingga molekul polimer
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 4 naik
pH 4 turun0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 5 naik
pH 5 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 6 naik
pH 6 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 7 naik
pH 7 turun
0
20
40
60
80
0 50 100 150 200Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 8 naik
pH 8 turun
32
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tragakan menjadi tidak bermuatan dan membentuk daerah loop. Sedangkan pada
pH tinggi terjadinya peningkatan proses ionisasi yang akan menyebabkan
tertekannya daerah loop menjadi lebih sempit yang dipengaruhi oleh terjadinya
ikatan intramolekul yang kuat.
Perbandingan pH tidak mempengaruhi sifat reologi yang dihasilkan karena
semua pH menunjukkan reologi tiksotropik. Hal ini menunjukkan bahwa sifat
reologi tragakan tidak dipengaruhi oleh pH. Viskositas tragakan turun seiring
dengan peningkatan pH pada Gambar 4.9 dan Tabel 4.7. Berdasarkan hasil
statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan secara bermakna antara pH dengan viskositas pada polimer
tragakan tunggal (p ≥ 0,05).
Tabel 4.7 Perbandingan Viskositas Tragakan Tunggal
Viskositas (cPs)
pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8
88040 ± 2,92 65755 ± 1,28 66340 ± 1,41 66575 ± 1,82 58520 ± 10,32 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data
4.5.6 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Na CMC – Tragakan
Gambar 4.11 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Kombinasi Na CMC-Tragakan
0
2000
4000
6000
8000
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Vis
kosi
tas
(cP
s)
Laju Geser (RPM)
pH 4
pH 5
pH 6
pH 7
pH 8
33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 4.12 Kurva Reologi Kombinasi Na CMC-Tragakan. (a) pH 4; (b) pH 5;
(c) pH 6; (d) pH 7; (e) pH 8
Kombinasi Na CMC dan tragakan dapat dilihat pada Gambar 4.12
menghasilkan sifat reologi tiksotropik pada pH 4 dan pseudoplastis pada pH 5-8.
Hal ini menunjukan pH mempengaruhi sifat reologi kombinasi Na CMC-tragakan.
Kurva reologi baik pada Na CMC maupun tragakan tunggal keduanya memiliki
loop hysteresis pada semua variasi pH yaitu pH 4-8. Sedangkan saat
dikombinasikan hanya pH 4 yang memiliki loop hysteresis yang menandakan
hanya pH 4 kombinasi Na CMC dan tragakan yang dipengaruhi oleh waktu.
Penelitian Yokoyama et al. (1988) melaporkan adanya daerah loop pada tragakan
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 4 naik
pH 4 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 5 naik
pH 5 turun
0
20
40
60
80
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 6 naik
pH 6 turun
0
20
40
60
80
0 50 100 150 200Te
gan
gan
Ge
ser
(%To
rqu
e)
Laju Geser (RPM)
pH 7 naik
pH 7 turun
0
20
40
60
80
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 8 naik
pH 8 turun
34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dipengaruhi oleh proses ionisasi tragakan. Pada pH rendah terjadi penghambatan
proses ionisasi gugus karboksilat sehingga molekul polimer tragakan menjadi
tidak bermuatan dan membentuk daerah loop. Sedangkan pada pH tinggi
terjadinya peningkatan proses ionisasi yang akan menyebabkan tertekannya
daerah loop menjadi lebih sempit yang dipengaruhi karena terjadinya ikatan
intramolekul yang kuat.
Sifat reologi yang dihasilkan kombinasi ini berbeda dengan sifat reologi
Na CMC maupun tragakan tunggal dimana kombinasi ini memiliki sifat reologi
tiksotropik pada pH 4 dan pseudoplastis pada pH 5-8. Na CMC tunggal memiliki
sifat reologi antitiksotropik dan tragakan memiliki sifat reologi tiksotropik.
Terlihat pada Gambar 4.11 dan Tabel 4.8 terjadinya peningkatan viskositas
yang besar pada pH 4, namun pada pH 5-8 terjadinya penurunan dan peningkatan
viskositas. Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara bermakna antara pH dengan
viskositas pada kombinasi Na CMC-Tragakan (p ≤ 0,05).
Tabel 4.8 Perbandingan Viskositas Kombinasi Na CMC-Tragakan
Viskositas (cPs)
pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8
21915 ± 3,71 3900 ± 11,60 2920 ± 25,18 4290 ± 6,92 3455 ± 10,44 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data
4.5.7 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Na Alginat- Na CMC
Gambar 4.13 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Kombinasi Na Alginat- Na CMC
0
500
1000
1500
2000
0 10 20 30 40 50 60
Vis
kosi
tas
(cP
s)
Laju Geser (RPM)
ph 4
ph 5
ph 6
ph 7
ph 8
35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 4.14 Kurva Reologi Kombinasi Na CMC-Na Alginat. (a) pH 4; (b) pH 5; (c) pH
6; (d) pH 7; (e) pH 8
Kombinasi yang dilakukan pada Na CMC dan Na Alginat berdasarkan
Gambar 4.14 menunjukkan sifat reologi antitiksotopik. Sifat antitiksotropik ini
dipengaruhi oleh sifat reologi dari Na CMC tunggal dimana memiliki sifat
antitiksotropik. Sifat reologi ini sama pada pH 4-8 yang menandakan bahwa sifat
reologi kombinasi ini tidak dipengaruhi oleh pH. Kurva reologi yang dihasilkan
memiliki loop hysteresis pada semua pH yang menandakan bahwa sifat reologi
kombinasi ini dipengaruhi oleh waktu.
Sifat reologi yang dihasilkan kombinasi ini mengikuti sifat reologi Na
CMC yaitu antitiksotropik, sedangkan Na Alginat tunggal memiliki sifat reologi
0
20
40
60
80
100
0 10 20 30 40 50 60
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 4 naik
pH 4 turun0
20
40
60
80
100
0 10 20 30 40 50 60
Te
gan
gan
Ge
ser
(%T
orq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 5 naik
pH 5 turun
0
20
40
60
80
100
0 10 20 30 40 50 60
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 6 naik
pH 6 turun0
20406080
100
0 10 20 30 40 50 60Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 7 naik
pH 7 turun
0
20
40
60
80
100
0 10 20 30 40 50 60
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 8 naik
pH 8 turun
36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pseudoplatis.Peningkatan pH yang terjadi berdasarkan Gambar 4.13 dan Tabel 4.9
menyebabkan viskositas dari kombinasi Na CMC- Na Alginat juga meningkat.
Peningkatan viskositas yang terjadi disebabkan karena terjadinya peningkatan
ionisasi pada molekul Na CMC (Mehmandoost et al., 2013)
Penelitian serupa yang dilakukan oleh Mehmandoost et al. (2013)
melaporkan kombinasi Na CMC- Na Alginat akan menyebabkan peningkatan sifat
reologi dan viskositasnya karena terjadi peningkatan interaksi hidrofobik pada
larutan kombinasi polimer. Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji
Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara bermakna antara
pH dengan viskositas pada kombinasi Na CMC- Na Alginat (p ≤ 0,05).
Tabel 4.9 Perbandingan Viskositas Kombinasi Na CMC-Na Alginat
Viskositas (cPs)
pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8
1445 ± 1,47 1785 ± 5,15 2180 ± 5,19 2060 ± 4,12 2180 ± 1,30 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data
4.5.8 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Na CMC - Xanthan Gum
Gambar 4.15 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Kombinasi Na CMC-Xanthan Gum
0
2000
4000
6000
8000
10000
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Vis
kosi
tas
(cP
s)
Laju Geser (RPM)
pH 4
pH 5
pH 6
pH 7
pH 8
37
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 4.16 Kurva Reologi Kombinasi Na CMC-Xanthan Gum. (a) pH 4; (b) pH 5; (c)
pH 6; (d) pH 7; (e) pH 8
Berdasarkan Gambar 4.14 kurva reologi yang dihasilkan pada kombinasi
kombinasi Na CMC-xanthan gum menunjukkan sifat reologi pseudoplastis pada
pH 4-7. Kurva reologi pada pH rendah terlihat memiliki perubahan kemiringan
yang lebih kecil dibandingkan dengan pH tinggi, namun tetap menujukkan sifat
reologi pseudoplastis karena pada laju geser yang rendah dan menunjukkan
penurunan viskositas dengan meningkatnya laju geser (Martin et al., 2008). Sifat
reologi kombinasi Na CMC-xanthan gum tiksotropik karena memiliki loop
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 4 naik
pH 4 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 5 naik
pH 5 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 6 naik
pH 6 turun
0
20
40
60
80
0 50 100 150 200Te
gan
gan
Ge
ser
(%To
rqu
e)
Laju Geser (RPM)
pH 7 naik
pH 7 turun
0
20
40
60
80
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 8 naik
pH 8 turun
38
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
hysteresis yang menandakan bahwa hanya pH 8 pada kombinasi ini yang
dipengaruhi oleh waktu, hal ini menunjukkan bahwa sifat reologi kombinasi ini
dipengaruhi oleh pH.
Sifat reologi yang dihasilkan kombinasi ini berbeda dengan sifat reologi
Na CMC maupun xanthan gum tunggal dimana kombinasi ini memiliki sifat
reologi pseudoplaastis pada pH 4-7 dan tiksotropik pada pH 8. Na CMC tunggal
memiliki sifat reologi antitiksotropik dan xanthan gum memiliki sifat reologi
tiksotropik.
Kombinasi ini berdasarkan Gambar 4.15 dan Tabel 4.10 menunjukkan
adanya peningkatan viskositas seiring dengan penurunan pH, namun terjadinya
peningkatan dan penurunan viskositas pada pH 6-8. Peningkatan viskositas yang
terjadi berbeda pada Na CMC tunggal karena terjadi peningkatan viskositas
seiring dengan peningkatan pH akibat proses ionisasi pada Na CMC
(Mehmandoost et al., 2013). Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji
Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara bermakna antara
pH dengan viskositas pada kombinasi Na CMC- xanthan gum (p ≤ 0,05).
Tabel 4.10 Perbandingan Viskositas Kombinasi Na CMC-Xanthan Gum
Viskositas (cPs)
pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8
9181,5 ± 2,73 1766,5 ± 1,32 723 ± 4,69 1027,5 ± 4,61 572,5 ± 21,37 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data
4.5.9 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Na CMC – Karbopol 940
Gambar 4.17 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Kombinasi Na CMC-Karbopol 940
0
10000
20000
30000
40000
50000
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Vis
kosi
tas
(cP
s)
Laju Geser (RPM)
pH 4
pH 5
pH 6
pH 7
pH 8
39
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 4.18 Kurva Reologi Kombinasi Na CMC-Karbopol 940. (a) pH 4; (b) pH 5; (c)
pH 6; (d) pH 7; (e) pH 8
Terlihat pada Gambar 4.18 kurva reologi Na CMC – karbopol 940
memiliki sifat pseudoplastis. Variasi pH yang dilakukan tidak menunjukkan
adanya perubahan terhadap sifat reologi yang dihasilkan. Daerah loop yang tidak
terbentuk pada kombinasi ini kemungkinan disebabkan oleh pengaruh sifat
karbopol 940 yang tidak dipengaruhi oleh waktu pada kurva reologi tunggal. Hal
ini menunjukkan bahwa pH tidak mempengaruhi sifat reologi kombinasi Na CMC
– karbopol 940.
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 4 naik
pH 4 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 5 naik
pH 5 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 6 naik
pH 6 turun
0
20
40
60
80
100
0 20 40 60 80 100Te
gan
gan
Ge
ser
(%To
rqu
e)
Laju Geser (RPM)
pH 7 naik
pH 7 turun
0
20
40
60
80
100
0 20 40 60 80 100
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 8 naik
pH 8 turun
40
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sifat reologi yang dihasilkan kombinasi ini mengikuti sifat reologi
karbopol tunggal yaitu pseudoplastis, sedangkan Na CMC tunggal memiliki sifat
reologi antitiksotropik. Viskositas yang dihasilkan pada variasi pH 4-8 seperti
Gambar 4.17 dan Tabel 4.11 yang dilakukan meningkat seiring dengan
meningkatnya pH. Peningkatan ini disebabkan karena kedua polimer ini memiliki
sifat yang sama dimana terjadinya peningkatan viskositas pada pH tinggi.
Kurva reologi dan viskositas yang dihasilkan pada polimer tunggal,
karbopol 940 mengalami ionisasi seiring peningkatan pH sehingga viskositasnya
pun meningkat (Qiu dan Park, 2001). Na CMC pada Gambar 4.5 juga mengalami
peningkatan yang seiring dengan peningkatan pH. Karbopol 940 yang digunakan
pada kombinasi ini memiliki konsentrasi yang lebih kecil dibandingkan saat
tunggal. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gutowski (2008) penambahan
pembasa pada karbopol dengan konsentrsai rendah akan meningkatkan viskositas
yang signifikan dibandingkan karbopol 940 dengan konsentrasi tinggi seperti
Gambar 4.19.
Gambar 4.19 Pengaruh Konsentrasi Karbopol 940 terhadap Viskositas
Sumber : Gutowski, 2008
Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara bermakna antara pH dengan
viskositas pada kombinasi Na CMC- karbopol 940 (p ≤ 0,05).
Tabel 4.11 Perbandingan Viskositas Kombinasi Na CMC-Karbopol 940
Viskositas (cPs)
pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8
19200 ± 1,11 47000 ± 2,80 85150 ± 2,41 114900 ± 5,05 117250 ± 5,37 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data
41
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.5.10. Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Na Alginat-Tragakan
Gambar 4.20 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Kombinasi Na Alginat-Tragakan
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 4.21 Kurva Reologi Kombinasi Na Alginat-Tragakan (a) pH 4; (b) pH 5; (c) pH
6; (d) pH 7; (e) pH 8
0
5000
10000
15000
20000
0 50 100 150 200
Vis
kosi
tas
(cP
s)
Laju Geser (RPM)
pH 4
pH 5
pH 6
pH 7
pH 8
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 4 naik
pH 4 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 5 naik
pH 5 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 6 naik
pH 6 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 7 naik
pH 7 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 8 naik
pH 8 turun
42
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berdasarkan Gambar 4.21 kurva reologi kombinasi Na Alginat-tragakan
memiliki sifat reologi pseudoplastis. Sifat reologi pada pH 5 dan menghasilkan
loop hysteresis pada laju geser (RPM) tinggi yang menandakan pada pH 5 dan 6
kombinasi ini sedikit tiksotropik. Daerah loop ini disebabkan pada pH rendah
terjadi penghambatan proses ionisasi gugus karboksilat pada tragakan sehingga
molekul polimer tragakan menjadi tidak bermuatan dan membentuk daerah loop
(Yokoyama et al., 1988). Sifat reologi yang dihasilkan menunjukkan kombinasi
ini dipengaruhi oleh pH.
Sifat reologi yang dihasilkan kombinasi ini berbeda dengan sifat reologi
Na Alginat dan tragakan tunggal. Sifat reologi Na Alginat pseudoplastis
sedangkan tragakan tiksotropik pada semua rentang pH. Perbandingan viskositas
variasi pH pada kombinasi ini berdasarkan Gambar 4.20 dan Tabel 4. 12
menunjukkan adanya peningkatan seiring dengan penurunan pH. Hal ini terjadi
karena ion COO- dalam rantai menjadi terprotonasi menjadi COOH, sehingga
gaya tolak-menolak antar rantai berkurang, mereka mampu mendekat dan bentuk
hidrogen ikatan, menghasilkan viskositas yang lebih tinggi (King, 1983).
Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan secara bermakna antara pH dengan viskositas pada
kombinasi Na Alginat-Tragakan (p ≤ 0,05).
Tabel 4.12 Perbandingan Viskositas Kombinasi Na Alginat-Tragakan
Viskositas (cPs)
pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8
59430 ± 13,54 53425 ± 9,25 32225 ± 62,73 17805 ± 24,03 13880 ± 2,95 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data
4.5.11 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Tragakan- Xanthan Gum
Gambar 4.22 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Kombinasi Tragakan-Xanthan
Gum
0
5000
10000
15000
0 50 100 150 200
Vis
kosi
tas
(cP
s)
Laju Geser (RPM)
pH 4pH 5pH 6pH 7pH 8
43
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 4.23 Kurva Reologi Kombinasi Tragakan-Xanthan Gum. (a) pH 4; (b) pH 5; (c)
pH 6; (d) pH 7; (e) pH 8
Berdasarkan Gambar 4.23 dapat dilihat kurva reologi yang dihasilkan oleh
kombinasi tragakan-xanthan gum bersifat tiksotropik karena menghasilkan loop
hysteresis pada semua variasi pH. Daerah loop ini juga dihasilkan pada kurva
reologi tragakan dan xanthan tunggal yang menandakan bahwa baik sifat reologi
polimer tunggal dan kombinasi dari tragakan xanthan dipengaruhi oleh waktu.
Sifat reologi yang sama pada pH 4-8 menunjukkan bahwa kombinasi ini tidak
dipengaruhi oleh pH.
Sifat reologi yang dihasilkan kombinasi sama seperti sifat reologi tragakan
dan xanthan gum tunggal yaitu tiksotropik. Viskositas yang terjadi berdasarkan
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 4 naik
pH 4 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 5 naik
pH 5 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 6 naik
pH 6 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200Te
gan
gan
Ge
ser
(%To
rqu
e)
Laju Geser (RPM)
pH 7 naik
pH 7 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 8 naik
pH 8 turun
44
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.22 dan Tabel 4.13 mengalami peningkatan dan penurunan. Berdasarkan
hasil statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan secara bermakna antara pH dengan viskositas pada kombinasi
tragakan-xanthan gum (p ≥ 0,05).
Tabel 4.13 Perbandingan Viskositas Kombinasi Tragakan-Xanthan Gum
Viskositas (cPs)
pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8
47675 ± 7,99 37900 ± 1,98 41160 ± 2,03 45890 ± 1,36 40475 ± 7,67 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data
4.5.12 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Karbopol 940-Tragakan
Gambar 4.24 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Kombinasi Karbopol 940-
Tragakan
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
0 50 100 150 200
Vis
kosi
tas
(cP
s)
Laju Geser (RPM)
pH 4
pH 5
pH 6
pH 7
pH 8
45
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 4.25 Kurva Reologi Kombinasi Karbopol 940-Tragakan. (a) pH 4; (b)
pH 5; (c) pH 6; (d) pH 7; (e) pH 8
Kombinasi karbopol-tragakan berdasarkan Gambar 4.25 memperlihatkan
sifat reologi tiksotropik. Variasi pH yang dilakukan menghasilkan adanya loop
hysteresis pada kurva reologi kombinasi dimana daerah loop ini juga terdapat
pada kurva reologi tragakan tunggal yang dipengaruhi oleh proses ionisasi dari
tragakan (Yokoyama et al., 1988). Sifat reologi yang dihasilkan pada pH 4-8
menunjukkan sifat yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi ini tidak
dipengaruhi oleh pH.
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 4 naik
pH 4 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 5 naik
pH 5 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 6 naik
pH 6 turun0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200Te
gan
gan
Ge
ser
(%To
rqu
e)
Laju Geser (RPM)
pH 7 naik
pH 7 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 8 naik
pH 8 turun
46
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sifat reologi yang dihasilkan kombinasi ini mengikuti sifat reologi
tragakan tunggal yaitu tiksotropik pada semua pH, sedangkan karbopol 940
tunggal memiliki sifat reologi pseudoplastis.
Peningkatan pH pada kombinasi ini menyebabkan peningkatan viskositas
seperti Gambar 4.24 dan Tabel 4.14. Hal ini disebabkan oleh karbopol 940 yang
mengalami ionisasi seiring peningkatan pH sehingga viskositasnya pun meningkat
(Qiu dan Park, 2001). Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji
Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan secara bermakna
antara pH dengan viskositas pada kombinasi karbopol 940 –tragakan (p ≥ 0,05).
Tabel 4.14 Perbandingan Viskositas Kombinasi Karbopol 940 –Tragakan
Viskositas (cPs)
pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8
5920 ± 16,26 1495 ± 6,65 1585 ± 0,42 1540 ± 7,58 1650 ± 5,20 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data
4.5.13 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Na Alginat -Xanthan Gum
Gambar 4.26 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Kombinasi Na Alginat-Xanthan
Gum
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Vis
kosi
tas
(cP
s)
Laju Geser (RPM)
pH 4
pH 5
pH 6
pH 7
pH 8
47
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 4.27 Kurva Reologi Kombinasi Na Alginat-Xanthan Gum. (a) pH 4; (b) pH 5;
(c) pH 6; (d) pH 7; (e) pH 8
Terlihat pada Gambar 4.27 sifat reologi pada variasi pH kombinasi Na
Alginat-xanthan gum tiksotropik pada pH 4,6 dan 8, sedangkan pH 5 dan 7
menunjukkan sifat reologi pseudoplastis. Variasi pH menunjukkan terjadinya
perubahan pada sifat reologi yang dihasilkan yang menandakan sifat reologi
kombinasi ini dipengaruhi oleh pH. Sifat reologi yang dihasilkan juga
menunjukkan hanya pada pH 4, 6 dan 8 yang dipengaruhi oleh waktu. Masih
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 4 naik
pH 4 turun0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 5 naik
pH 5 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 6 naik
pH 6 turun0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 7 naik
pH 7 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 8 naik
pH 8 turun
48
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya perubahan sifat reologi terutama
pada pH 4, 6 dan 8
Sifat reologi yang dihasilkan kombinasi ini berbeda dengan sifat reologi
Na Alginat dan xanthan gum tunggal. Na Alginat tunggal memiliki sifat reologi
pseudoplastis sedangkan xanthan gum tunggal memiliki sifat reologi tiksotropik
padas semua rentang pH.
Peningkatan viskositas yang besar terjadi pada pH 4 seperti pada Gambar
4.26 dan Tabel 4.15 Sedangkan pada pH lainnya tidak menunjukkan penurunan
dan peningkatan viskositas yang besar. Hal ini dikarenakan pengaruh dari Na
Alginat dimana terjadinya peningkatan viskositas yang spesifik pada rentang pH
asam seperti pH 3 dan 4 (Yang et al., 2009). Penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh King (1983) melaporkan ion COO- dalam rantai menjadi
terprotonasi menjadi COOH, sehingga gaya tolak-menolak antar rantai berkurang,
mereka mampu mendekat dan bentuk hidrogen ikatan, menghasilkan viskositas
yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal-
Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara bermakna antara pH
dengan viskositas pada kombinasi Na Alginat-xanthan gum (p ≤ 0,05).
Tabel 4.15 Perbandingan Viskositas Kombinasi Na Alginat-Xanthan Gum
Viskositas (cPs)
pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8
5920 ± 14,57 1495 ± 8,99 1585 ± 5,80 1540 ± 4,45 1650 ± 11,14 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data
4.5.14 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Na Alginat -Karbopol 940
Gambar 4.28 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Kombinasi Na Alginat-
Karbopol 940
0
10000
20000
30000
0 50 100 150 200
Vis
kosi
tas
(cP
s)
Laju Geser (RPM)
pH 4
pH 5
pH 6
pH 7
pH 8
49
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 4.29 Kurva Reologi Kombinasi Na Alginat-Karbopol 940. (a) pH 4; (b) pH 5;
(c) pH 6; (d) pH 7; (e) pH 8
Kombinasi Na Alginat-karbopol 940 berdasarkan Gambar 4.29
memiliki sifat reologi pseudoplastis pada semua pH yang menunjukkan bahwa pH
tidak mempengaruhi sifat reologi kombinasi ini. Sifat reologi yang dihasilkan
kombinasi ini sama dengan sifat reologi Na Alginat maupun karbopol 940 tunggal
yaitu pseudoplastis.
Terlihat pada Gambar 4.28 dan Tabel 4.16 viskositas yang dihasilkan pada
kombinasi ini menunjukkan adanya peningkatan yang besar seiring dengan
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 4 naik
pH 4 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 5 naik
pH 5 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 6 naik
pH 6 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 7 naik
pH 7 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 8 naik
pH 8 turun
50
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
peningkatan pH. Peningkatan ini dikarenakan sifat reologi dari karbopol 940
dimana terjadinya ionisasi seiring peningkatan pH sehingga viskositasnya pun
meningkat (Qiu dan Park, 2001). Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu
uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara bermakna
antara pH dengan viskositas pada kombinasi Na Alginat- karbopol 940 (p ≤ 0,05).
Tabel 4.16 Perbandingan Viskositas Kombinasi Na Alginat-Karbopol 940
Viskositas (cPs)
pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8
7150 ± 6,92 33650 ± 8,20 50700 ± 3,35 64150 ± 7,16 70900 ± 0,99 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data
4.5.15 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Xanthan Gum - Karbopol
940
Gambar 4.30 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Kombinasi Xanthan Gum -
Karbopol 940
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Vis
kosi
tas
(cP
s)
Laju Geser (RPM)
pH 4
pH 5
pH 6
pH 7
pH 8
51
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 4.31 Kurva Reologi Kombinasi Xanthan Gum-Karbopol 940 . (a) pH 4;
(b) pH 5; (c) pH 6; (d) pH 7; (e) pH 8
Kombinasi kedua polimer ini berdasarkan Gambar 4.31 menghasilkan sifat
reologi tiksotropik. Sifat reologi ini dipengaruhi oleh kurva reologi xanthan gum.
Kurva reologi karbopol 940 tunggal yang terdapat pada Gambar 4.1 tidak
menunjukkan adanya loop hysteresis pada semua variasi pH, sedangkan kurva
reologi xanthan gum pada Gambar 4.2 menunjukkan adanya loop hysteresis pada
semua variasi pH. Hal ini menunjukkan sifat reologi kombinasi ini dipengaruhi
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 4 naik
pH 4 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 5 naik
pH 5 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue)
Laju Geser (RPM)
pH 6 naik
pH 6 turun0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200Te
gan
gan
Ge
ser
(%To
rqu
e)
Laju Geser (RPM)
pH 7 naik
pH 7 turun
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
Tega
nga
n G
ese
r (%
Torq
ue
)
Laju Geser (RPM)
pH 8 naik
pH 8 turun
52
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
oleh waktu, namun dipengaruhi oleh pH karena memiliki sifat reologi yang sama
pada pH 4-8.
Sifat reologi yang dihasilkan kombinasi ini mengikuti sifat reologi xanthan
gum yaitu tiksotropik, sedangkan sifat reologi karbopol 940 tunggal adalah
pseudoplastis. Viskositas meningkat seiring dengan peningkatan pH seperti yang
terlihat pada Gambar 4.30 dan Tabel 4.17. Hal ini terjadi karena pengaruh ionisasi
karbopol 940 seiring peningkatan pH sehingga viskositasnya juga meningkat (Qiu
dan Park, 2001). Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal-
Wallis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan secara bermakna antara pH
dengan viskositas pada kombinasi xanthan gum –karbopol 940 (p ≥ 0,05).
Tabel 4.17 Perbandingan Viskositas Kombinasi Xanthan Gum –Karbopol 940
Viskositas (cPs)
pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8
85050 ± 11,22 131650 ± 7,36 161500 ± 4,61 173750 ± 7,04 196400 ± 4,00 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data
53 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Sifat reologi polimer karbopol 940, xanthan gum, Na CMC, Na Alginat, dan
tragakan tidak dipengaruhi oleh pH
2. Sifat reologi kombinasi tragakan-Na Alginat, Na Alginat-xanthan gum, Na
CMC-tragakan, Na CMC-xanthan gum dipengaruhi oleh pH dan sifat reologi
kombinasi Na CMC-karbopol 940, tragakan-karbopol 940, karbopol 940-
xanthan gum, Na CMC-Na Alginat, Na Alginat-karbopol 940 dan tragakan-
xanthan gum tidak dipengaruhi oleh pH.
3. Sifat reologi kombinasi tragakan-Na Alginat, Na Alginat-xanthan gum, Na
CMC-tragakan dan Na CMC-xanthan gum menghasilkan sifat reologi berbeda
dari polimer tunggal yang digunakan. Sifat reologi kombinasi Na CMC-
karbopol 940, tragakan-karbopol 940, karbopol 940-xanthan gum dan Na
CMC-Na Alginat menghasilkan sifat reologi yang mengikuti salah satu polimer
tunggal yang digunakan. Sifat reologi kombinasi Na Alginat-karbopol 940 dan
tragakan-xanthan gum menghasilkan sifat reologi yang sama dengan kedua
polimer tunggal yang digunakan
5.2 Saran
Perlu diteliti lebih lanjut mengenai pengaruh pH terhadap viscoelastisity
dari polimer karbopol 940, xanthan gum, Na CMC, Na Alginat, dan tragakan baik
tunggal maupun kombinasi
54 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Allen, L. 2002. Secudum Artem: Current & Practical Compounding Information
for the Pharmacist Vol 4 No 5, Compounding Gels. University of
Oklahoma, Oklahoma City. Online texy
(http://www.perrigo.com/business/education.aspx, diakses pada 21 Januari
2016)
Ashton. 2013. Cyclic Ethers Advance in Research and Application. Georgia :
Scholarly Edition
Aulton, M. 2001. Pharmaceutic The Science of Dosage Forms Design: Chruchill
Livingstore
Bagley, E dan Dintzis, F.R. 1999. Shear Thickening dan Flow Induced Structures
in Food and Biopolymer Systems, dalam: Siginer, D.A., De Kee, D., dan
Chhabra R.P (Eds.), Advances in the Flow and Rheology of Non-
Newtonian Fluids. Elsiver Science Publishers
Benchabane, A; Bekkour, K. 2008. Rheological properties of carboxymethyl
cellulose (CMC) solutions. Colloid Polyms Sci.
Bindal, A; Narsimhan, G; Hem, S. 2003. Effect of Steam Sterilization on the
Rheology of Polymer Solutions. PHarmaceutical Development And
Technology Vol. 8, No.3, pp 219-228
Bu, H; KjØniksen,A; Nystrӧm, B. 2005. Effect of pH on Dynamis and Rheology
During Association and Gelation via the Ugi Reaction of Aqueous Alginate.
European Polymer Journal 41, 1708-1717.
Ceulemans, J; Vinckier, I; Ludwig, A. 2002. The Use of Xanthan Gum in an
Ophthalmic Liquid Dosage Form: Rheological Characterization of The
Interaction With Mucin. Journal of Pharmaceutical Sciences. Vol. 91,
Issue 4, pp. 1117–1127
Champalal, K; Shusilkumar, P. 2012. Current Status of OpHthalmic In-Situ
Forming Hydrogel. International Journal of Pharma and Bio Sciences. Vol.
3, Issue 3, pp. 372-388
Darshan Kaur, Aparajita, R, Nirmal. 2014. Formulation and evaluation of
Carbopol 940 based Glibenclamide Transdermal Gel. International Journal
of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences.
55
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Djajadisastra, J; Abdul Mun’im; Dessy. 2009. Formulasi Gel Topikal Dari
Ekstrak Nerii Folium Dalam Sediaan Anti Jerawat. Jurnal Farmasi
Indonesia., Vol. 4 (4) Juli 2009: 210 -216
Farzi, M., Yarmand, M; Safari, M; Emam-Djomeh, Z; Mohammadifar, M.A.
2015. Gum Tragacanth Dispersions: Particle Size and Rheological
Properties Affected by High-Shear Homogenization. International Journal
of Biological Macromolecules. Vol. 79, pp 433-439
Florence, A; Attwood, D. 2006. Physicochemical Principles of Pharmacy. Fourth
Edition. Pharmaceutical Press. London
Florjancic; Zupanciz; Zumer. 2002. Rheological Characterization of Aqueous
Polysaccharide Mixture Undergoing Shear. Slovenia : Departement of
Chemical Technology University of Ljubljana
Food and Agriculture Organization. Xantham Gum. Online book
(http://www.fao.org/ag/agn/jecfa-additives/specs/MonograpH1/Additive-
487.pdf, diakses pada 15 Februari 2016)
Ghannam MT, Esmail MN (1997) J Appl Polym Sci 64:289
Guerra, E, S; Lima, E. 2013 Handbook of Polymer Synthesis, Characterization,
and Processing. John Wiley & Sons, Inc. New Jersey
Gutowski,I. 2008. The Effect on pH and concentration on Rheological Carbopol
Gels. Canada: Simon Frasher University
Herh, P; Tkachuk, J; Wu, S; Bernzen, M; Rudolph, B. 1998. Application
Note: The Rheology of Pharmaceutical and Cosmetics Semisolids.
American Laboratory, pp 12-13
Islam, M; Rodriguez-Hornedo, N; Ciotti, S; Ackermann, C. 2004.
Rheological Characterization of Topical Carbomer Gels Neutralized to
Different pH. Pharmaceutical Research, Vol. 21, No. 7, pp 1192-1199
King, A. 1983. Brown seaweed extracts (Alginates) dalam Food hydrocolloids,
diedit M. Glicksman. Boca Raton, Florida, CRC Press, pp.115-88.
Korhonen, M; Hellen, L; Hirvonen, J; Yliruusi J. 2001. Rheological Properties of
Creams with Four Different Surfactant Combinations-Effect of Storage time
and Condition. Int J Pharm 221: 187-196.
Kwon, G. 2005. Polymeric Drug Delivery Systems. Drugs and Pharmaceutical
Series, North Carolina.
Lee, J; Song, K. Rheological Characterization of Carbopol 940 in Steady Shear
and Start-up Flow Fields. Annual Transaction of The Nordic Rheology
Society. Vol 19.
56
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Marcotte, M dan Ramaswamy, H 2001 Food Res. Intern., 34, 695
Martin, A; Swarbick, J; Cammarata, A. 2008. Farmasi Fisik : Dasar-Dasar
Farmasi Fisik dalam Ilmu Farmasetik. Universitas Indonesia
Mastropietro, D; Nimroozi, R; Omidian, H. 2013. Rheology in Pharmaceutical
Formulations-A Perspective. Journal of Developing Drugs. Vol. 2, Issue 2
McHugh. Production, Properties and Uses of Alginates. Australia: Department of
Chemistry University of New South Wales
Mehmandoost, F; Hojjatoleslamy, M; Keramat, J; Behzadniya, A; Shahbazpour,
N. 2013. Effect of pH and Calcium Salt on Rheological Properties of
Sodium Alginate-Methyl Cellulose Mixtures. International Journal of
Biosciences, Vol 3, No, 12,p. 105-114.
Moghimipour, E; Handali, S; Salimi, A; Masoum, M. 2013. The Effect of
Electrolyte Concentration and Polymer Content on the Rheological
Behavior of Magnesium Hydroxide Suspension. British Journal of Medicine
& Medical Research
Moghimipour, E; Rezaee, S; Salimi, A; Asadi, E; Handali, S. 2013. Rheological
behavior and stability of ciprofloxacin suspension: Impact of structural
vehicles and flocculating agent. Journal of Advanced Pharmaceutical
Technology & Research, Vol 4, Issue 3.
Patel, J; Patel, B; Banwati, H; Parmar, K; Patel, M. 2011. Formulation and
Evaluation of Topical Aceclofencac Gel Using Different Gelling Agent.
International Journal of Drug Development and Research, Vol 3, Issue 1,
pp 156-164
Podczeck, F. 2007. Rheology of Pharmaceutical System, dalam : Swarbrick,
James (Eds.), Encyclopedia of Pharmaceutical Techonolgy. Informa
Healthcare. New York
Qiu, Y; Park. K. Environment-sensitive hydrogels for drug delivery. Adv Drug
Deliv Rev 2001; 53:321–339.
Rodriguez, M; Fryd. 1994. Nonuniform swelling of alkali swellable microgels.
Macromolecules 27, 6642-6647
Rowe, R.; Sheskey, P.; Quinn, M. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients
Sixth Edition. Pharmaceutical Press. London
Samyn, J; Jung, W. 1967. Negative Thixotropy in Flocculated Clay Suspensions.
Journal of Pharmaceutical Science, Volume 56, Issue 2, pp. 188-191
57
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Shah, D; Patel. 2015. Process Validation of Paracetamol Suspension. Departement
of PHarmacy : An International Journal of Pharmaceutical Sciences
Shawn,M 2011 Intorduction to Polymer Rheology. Canada :Wiley
Song, K; Kim, Y; Chang, G. 2006. Rheology of Concentrated Xanthan Gum
Solutions : Steady Shear Flow Behaviour. Fibers and Polymers, Vol 7, No
2, 129-138.
Suyudi, S. 2014. Formulasi Gel Semprot Menggunakan Kombinasi Karbopol 940
dan Hidroksipropil Metilselulosa (HPMC) Sebagai Pembentuk Gel. Jakarta
: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tamburic, S; Craig, D. 1995. An Investigation Into the Rheological, Dielectric
and Mucoadhesive Properties of Poly(Acrylic Acid) Gel System. Journal of
Controlled Release.
Thermo Scientific. 2007. Instruction Manual : Haake Viscotester 6L/R plus &
Haake Viscotester 7L/R plus. Version 1.4. Jerman
Triantafillopoulos, N. 1988. Measurement of Fluid Rheology and Interpretation of
Rheograms, Second Edition. Kaltec Scientific Inc. Michigan
Wibowo,W; Suseno, T; Mulyono. 2010. Pembuatan dan Uji Pembakaran Etanol
Gel.
www.vanderbiltmineral.com diakses pada 10 Desember 2015
Yang ; Chen; Fang. 2009. Carbohyd Polym,75.333
Yokoyama, A; Srinivasan, K; Fogler, H. 1988. Stabilization Mechanism of
Colloidal Suspensions by Gum Tragacanth: Department of Chemical
Engineering, The University of Michigan, Ann Arbor, Michigan 48109
58
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 1. Alur Penelitian
Pembuatan Polimer
Tunggal
Pengukuran Viskositas
dan Reologi Evaluasi Organoleptis
Pengaturan pH 4, 5, 6,
7, dan 8
Pembuatan Polimer
Kombinasi
Pembuatan Kurva
Reologi dan Viskositas
Larutan Polimer
59
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 2. Sertifikat Analisis Karbopol 940
60
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 3. Sertifikat Analisis Xanthan Gum
61
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 4. Sertifikat Analisis Na CMC
62
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 5. Sertifikat Analisis Na Alginat
63
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lanjutan
64
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 6. Sertifikat Analisis Tragakan
65
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 7. Hasil Analisis Statistik Perbandingan Viskositas pH 4-8 Polimer
Tunggal dan Kombinasi
Uji Kruskal-Wallis
Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan viskositas pH 4-8
Hipotesis : Ho : data perbandingan viskositas pH 4-8 tidak berbeda secara bermakna
Ha : data perbandingan viskositas pH 4-8 berbeda bermakna
Pengambilan keputusan: Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima, berarti tidak
terdapat perbedaan, jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho
ditolak, berarti terdapat perbedaan
Test Statisticsa,b
Visk_Karbopol940
Chi-Square .130
Df 4
Asymp. Sig. .998
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Ting_pH
Keputusan: Data perbandingan
viskositas pH 4-8 karbopol 940 tunggal
tidak berbeda secara bermakna
Test Statisticsa,b
Visk_XanthanGum
Chi-Square .422
df 4
Asymp. Sig. .981
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Ting_pH
Keputusan: Data perbandingan
viskositas pH 4-8 xanthan gum tunggal
tidak berbeda secara bermakna
Test Statisticsa,b
Visk_NaCMC
Chi-Square 52.932
df 4
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Ting_pH
Keputusan: Data perbandingan
viskositas pH 4-8 Na CMC tunggal
berbeda secara bermakna
Test Statisticsa,b
Visk_NaAlginat
Chi-Square 44.958
df 4
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Ting_pH
Keputusan: Data perbandingan
viskositas pH 4-8 Na Alginat tunggal
berbeda secara bermakna
66
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Test Statisticsa,b
Visk_Tragakan
Chi-Square .560
df 4
Asymp. Sig. .967
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Ting_pH
Keputusan: Data perbandingan
viskositas pH 4-8 tragakan tunggal tidak
berbeda secara bermakna
Test Statisticsa,b
Visk_NaCMCTragaka
n
Chi-Square 20.705
df 4
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Ting_pH
Keputusan: Data perbandingan
viskositas pH 4-8 kombinasi Na CMC –
Tragakan berbeda secara bermakna
Test Statisticsa,b
Visk_KarbopolXanthan
Chi-Square 5.336
df 4
Asymp. Sig. .255
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Ting_pH
Keputusan: Data perbandingan
viskositas pH 4-8 kombinasi Karbopol
940 - Xanthan Gum tidak berbeda secara
bermakna
Test Statisticsa,b
Visk_NaAlginatTragakan
Chi-Square 14.290
df 4
Asymp. Sig. .006
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Ting_pH
Keputusan: Data perbandingan
viskositas pH 4-8 kombinasi Na Alginat
– Tragakan berbeda secara bermakna
67
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Test Statisticsa,b
Visk_NaAlginatKarbo
pol
Chi-Square 40.613
df 4
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Ting_pH
Keputusan: Data perbandingan
viskositas pH 4-8 kombinasi Na Alginat
– Karbopol 940 berbeda secara
bermakna
Test Statisticsa,b
Visk_NaAlginatXanth
an
Chi-Square 17.519
df 4
Asymp. Sig. .002
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Ting_pH
Keputusan: Data perbandingan
viskositas pH 4-8 kombinasi Na
Alginat- Xanthan Gum berbeda secara
bermakna
Test Statisticsa,b
Visk_NaCMKarbopol
Chi-Square 21.826
df 4
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Ting_pH
Keputusan: Data perbandingan
viskositas pH 4-8 kombinasi Na CMC -
Karbopol 940 berbeda secara bermakna
Test Statisticsa,b
Visk_NaCMCNaAlginat
Chi-Square 33.883
df 4
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Ting_pH
Keputusan: Data perbandingan
viskositas pH 4-8 kombinasi Na CMC -
Na Alginat berbeda secara bermakna
68
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Test Statisticsa,b
Visk_NaCMCXantha
n
Chi-Square 39.858
df 4
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Ting_pH
Keputusan: Data perbandingan
viskositas pH 4-8 kombinasi Na CMC -
Xanthan Gum berbeda secara bermakna
Test Statisticsa,b
Visk_TragakanKarbop
ol
Chi-Square 3.423
df 4
Asymp. Sig. .490
Test Statisticsa,b
Visk_TragakanXanthan
Chi-Square .299
df 4
Asymp. Sig. .990
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Ting_pH
Keputusan: Data perbandingan
viskositas pH 4-8 kombinasi Tragakan -
Xanthan Gum tidak berbeda secara
bermakna
Keputusan: Data perbandingan
viskositas pH 4-8 kombinasi Tragakan -
Karbopol 940 Gum tidak berbeda secara
bermakna
69
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 8. Data Reologi Na Alginat Tunggal
Laju
Geser
(RPM
)
Tegangan Geser (%Torque)
pH 4
(4,1)
naik
pH 4
(4,1)
turun
pH 5
(5,1)
naik
pH 5
(5,1)
turun
pH 6
(6,1)
naik
pH 6
(6,1)
turun
pH 7
(7,0)
naik
pH 7
(7,0)
turun
pH 8
(8,2)
naik
pH 8
(8,2)
turun
0,3 11,60 12,90 0 0 0 0 0 0 0 0
0,5 14,50 15,20 0 0 0 0 0 0 0 0
0,6 15,60 15,90 0 0 0 0 0 0 0 0
1 19,40 19,40 0 0 0 0 1,00 1,10 1,00 1,00
1,5 23,20 23,00 1,20 1,40 1,40 1,50 1,50 1,60 1,60 1,50
2 26,30 25,90 1,70 1,80 2,00 2,10 2,10 2,10 2,10 2,10
2,5 29,00 28,60 2,30 2,40 2,50 2,60 2,60 2,70 2,60 2,70
3 31,50 30,70 2,70 2,80 3,10 3,20 3,20 3,20 3,10 3,30
4 36,30 35,10 3,60 3,70 4,10 4,30 4,20 4,30 4,20 4,30
5 40,30 38,70 4,50 4,60 5,20 5,30 5,30 5,40 5,20 5,30
6 43,70 42,20 5,40 5,50 6,30 6,40 6,30 6,50 6,30 6,40
10 56,10 53,90 8,90 8,90 10,20 10,50 10,30 10,50 10,30 10,40
12 61,70 58,80 10,40 10,70 12,20 12,50 12,30 12,60 12,20 12,40
20 78,80 76,70 16,90 17,10 19,90 20,20 19,90 20,10 19,80 21,40
30 95,60 95,60 24,40 24,60 28,80 29,00 28,70 29,70 28,40 30,90
50
38,20 38,60 44,60 46,10 44,20 46,00 44,50 45,30
60
44,50 45,10 50,70 53,50 51,90 53,40 51,70 52,20
100
68,50 68,50 79,70 79,70 79,50 79,50 79,00 79,00
200
Lampiran 9. Data Reologi Na CMC Tunggal
Laju
Geser
(RPM)
Tegangan Geser (%Torque)
pH 4
(4.1)
naik
pH 4
(4,1)
turun
pH 5
(5,1)
naik
pH 5
(5,1)
turun
pH 6
(6,1)
naik
pH 6
(6,1)
turun
pH 7
(7,0)
naik
pH 7
(7,0)
turun
pH 8
(8,0)
naik
pH 8
(8,0)
turun
0,5 1,05 1,35 1,25 2,05 1,25 2,05 1,25 2,05 1,60 2,80
0,6 1,30 1,70 1,60 3,15 1,60 3,15 1,45 2,25 1,90 3,60
1 2,15 2,95 2,70 4,60 2,70 4,60 2,55 4,90 3,20 6,10
1,5 3,05 4,40 4,20 7,10 4,20 7,10 3,80 7,50 4,90 9,20
2 3,95 6,10 5,70 9,65 5,70 9,65 5,10 9,90 6,50 12,20
2,5 4,95 7,60 7,10 12,00 7,10 12,00 6,35 12,10 8,10 14,50
3 5,75 9,00 8,40 14,05 8,40 14,05 7,60 14,05 9,70 16,70
4 7,45 11,80 10,65 16,85 10,65 16,85 9,80 17,55 12,80 20,50
5 9,15 14,00 13,2 20,20 13,20 20,20 12,40 20,65 15,50 23,90
6 11,00 16,00 16,15 23,35 16,15 23,35 14,90 23,70 18,80 27,50
10 16,50 23,00 24,85 29,30 24,85 29,30 23,30 33,45 28,10 37,80
12 20,20 26,10 29,20 36,75 29,20 36,75 28,15 37,75 33,40 42,60
20 31,20 36,35 40,95 45,55 40,95 45,55 41,90 51,55 49,40 58,40
30 40,80 47,35 57,20 60,10 57,20 60,10 57,40 68,05 64,20 76,20
50 59,85 63,90 74,65 79,05 74,65 79,05 75,45 88,10 83,20 83,20
60 70,10 70,10 86,80 86,80 86,80 86,50 91,60 91,60
100
200
70
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 10. Data Reologi Karbopol 940 Tunggal
Laju
Geser
(RPM)
Tegangan Geser (%Torque)
pH 4
(4,1)
naik
pH 4
(4,1)
turun
pH 5
(5,1)
naik
pH 5
(5,1)
turun
pH 6
(6,1)
naik
pH 6
(6,1)
turun
pH 7
(7,0)
naik
pH 7
(7,0)
turun
pH 8
(8,1)
naik
pH 8
(8,1)
turun
0,3 16,75 21,50 17,70 19,60 18,20 19,45 17,05 19,20 15,15 16,20
0,5 19,05 22,95 19,60 21,75 19,45 20,95 19,80 21,25 17,70 18,50
0,6 20,50 23,55 20,85 22,50 20,20 21,40 20,50 21,90 17,10 19,20
1 22,65 24,00 23,80 24,70 21,70 22,85 22,80 23,55 20,25 21,35
1,5 24,15 26,20 25,60 26,20 22,95 23,90 24,75 24,85 22,70 23,05
2 25,70 27,00 27,00 27,20 24,10 24,90 26,00 26,05 24,40 24,30
2,5 26,65 27,60 28,05 28,25 24,80 25,55 26,90 26,85 25,60 25,30
3 27,40 28,10 28,65 28,90 25,55 26,10 27,65 27,55 26,55 26,10
4 28,20 29,00 29,90 30,10 26,65 27,15 28,95 28,85 28,05 27,55
5 29,15 29,60 30,85 31,25 27,55 28,15 29,95 29,85 29,25 28,90
6 29,80 30,10 31,85 32,00 28,40 28,90 30,85 30,80 30,25 29,95
10 31,55 32,10 34,60 34,70 30,80 31,20 33,70 33,55 33,55 33,05
12 32,30 32,80 35,50 35,75 31,75 32,40 34,85 34,70 39,40 34,40
20 34,90 35,00 39,25 39,20 35,10 35,65 38,80 38,55 39,25 38,70
30 36,90 37,10 42,35 42,25 38,00 38,35 42,60 41,55 43,00 42,45
50 40,25 40,20 47,35 46,95 42,40 43,15 47,75 47,25 48,95 48,35
60 41,65 41,60 49,30 48,80 44,10 44,65 49,80 49,65 51,35 51,10
100 45,60 45,60 55,75 55,50 50,75 51,20 57,45 57,75 59,85 59,25
200 53,00 53,00 67,25 67,25 61,50 61,50 70,00 70,00 73,75 73,75
Lampiran 11. Data Reologi Xanthan Gum Tunggal
Laju
Geser
(RPM)
Tegangan Geser (%Torque)
pH 4
(4,1)
naik
pH 4
(4,1)
turun
pH 5
(5,1)
naik
pH 5
(5,1)
turun
pH 6
(6,0)
naik
pH 6
(6,0)
turun
pH 7
(7,0)
naik
pH 7
(7,0)
turun
pH 8
(8,1)
naik
pH 8
(8,1)
turun
0,3 32,60 32,25 29,90 28,05 29,70 26,55 31,25 29,70 31,35 29,45
0,5 35,35 34,35 31,15 30,00 31,35 28,75 32,40 31,60 33,05 31,65
0,6 35,85 34,95 31,40 30,65 31,55 29,40 32,70 32,15 33,35 32,30
1 37,70 36,80 33,30 32,35 33,45 31,55 34,70 33,90 35,20 34,40
1,5 39,00 38,10 34,50 33,70 34,95 33,30 35,35 35,35 36,75 36,10
2 40,00 39,00 35,35 34,50 35,85 34,45 36,25 36,25 37,80 37,20
2,5 40,60 39,45 35,95 35,15 36,35 35,30 36,85 36,95 38,55 38,00
3 41,05 39,85 36,45 35,50 36,85 35,95 37,35 37,35 39,15 38,40
4 41,85 40,65 37,15 36,30 37,85 37,00 38,00 38,15 40,20 39,20
5 42,40 41,20 37,75 36,95 38,60 37,70 38,50 38,75 40,90 39,95
6 42,65 41,20 38,30 37,15 39,05 38,10 38,85 38,95 41,40 40,20
10 44,35 42,50 40,00 38,40 41,00 39,80 40,25 40,15 40,70 41,50
12 44,60 42,55 40,05 38,40 41,20 40,15 40,55 40,20 43,50 41,80
20 46,55 43,65 42,35 39,20 43,10 41,30 42,55 40,60 45,45 43,35
30 48,10 44,55 44,25 40,45 45,50 42,45 44,8 41,10 47,90 44,50
50 51,90 46,95 47,10 43,05 47,90 45,15 47,00 43,85 51,25 47,50
60 52,35 47,65 47,30 43,30 48,85 45,80 47,60 44,65 51,15 47,65
100 56,75 51,50 51,50 46,85 52,85 49,85 52,35 47,75 55,60 50,25
200 62,50 62,50 57,50 57,50 60,00 60,00 58,00 58,00 60,75 60,75
71
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 12. Data Reologi Tragakan Tunggal
Laju
Geser
(RPM)
Tegangan Geser (%Torque)
pH 4
(4,1)
naik
pH 4
(4,1)
turun
pH 5
(5,1)
naik
pH 5
(5,1)
turun
pH 6
(6,0)
naik
pH 6
(6,0)
turun
pH 7
(7,0)
naik
pH 7
(7,0)
turun
pH 8
(8,1)
naik
pH 8
(8,1)
turun
0,3 33,70 29,55 26,30 22,55 27,30 22,95 27,00 23,25 22,50 21,35
0,5 38,05 34,05 28,90 25,30 29,45 25,55 29,10 25,80 25,40 23,60
0,6 39,15 34,95 29,40 26,05 29,85 26,15 29,50 26,35 26,10 24,10
1 43,75 38,15 32,80 28,60 33,15 28,85 33,25 29,00 29,20 26,30
1,5 46,70 41,15 35,35 31,10 35,55 31,35 35,50 31,40 31,65 28,70
2 48,65 43,35 36,95 33,10 37,15 33,30 37,25 33,35 33,30 30,35
2,5 49,80 45,05 38,25 34,35 38,40 34,65 38,45 34,65 34,55 31,60
3 50,75 46,30 38,85 35,15 39,40 35,60 39,55 35,70 35,45 32,20
4 53,20 48,40 40,85 37,20 41,15 37,70 41,40 37,85 37,15 33,90
5 53,75 49,90 42,20 38,60 42,65 39,20 42,75 39,30 38,40 35,25
6 55,05 50,80 43,25 39,45 43,70 39,35 43,80 40,35 39,65 36,30
10 59,35 54,45 47,15 43,50 47,80 40,10 48,55 44,15 43,35 40,05
12 60,30 55,05 48,00 44,15 48,80 45,25 44,05 45,20 44,05 41,00
20 65,00 59,20 52,55 47,70 53,45 48,95 54,45 49,35 48,70 44,50
30 68,60 60,65 56,30 50,35 57,80 51,75 58,40 52,35 52,40 47,55
50 76,75 67,05 63,35 56,30 64,35 56,75 64,65 57,95 58,55 52,85
60 75,70 68,05 63,80 57,65 65,00 57,95 64,70 59,10 57,65 54,15
100 85,10 76,10 73,25 66,70 74,85 65,75 73,85 66,25 63,60 60,60
200 95,00 95,00 84,75 84,75 85,75 85,75 83,50 83,50 74,75 74,75
72
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 13. Data Reologi Kombinasi Na CMC – Tragakan
Laju
Geser
(RPM)
Tegangan Geser (%Torque)
pH 4
(4,0)
naik
pH 4
(4,0)
turun
pH 5
(5,1)
naik
pH 5
(5,1)
turun
pH 6
(6,1)
naik
pH 6
(6,1)
turun
pH 7
(7,0)
naik
pH 7
(7,0)
turun
pH 8
(8,0)
naik
pH 8
(8,0)
turun
0,3 15,15 8,30 1,85 1,10 2,20 1,10 2,15 1,10 1,80 1,00
0,5 15,05 9,95 2,25 1,40 2,30 1,40 2,40 1,45 1,85 1,25
0,6 15,35 10,60 2,15 1,60 2,25 1,60 2,40 1,60 1,75 1,45
1 17,80 12,55 2,75 2,15 2,85 2,10 3,00 2,25 2,40 2,00
1,5 20,05 14,50 3,35 2,65 3,45 2,70 3,70 2,25 2,95 2,55
2 21,85 15,95 3,85 3,20 4,10 3,15 4,25 3,35 3,45 3,05
2,5 23,30 17,30 4,30 3,70 4,55 3,65 4,75 3,85 3,75 3,55
3 24,45 18,45 4,65 4,20 5,00 4,15 5,25 4,35 4,15 4,00
4 26,85 20,40 5,55 5,00 5,85 5,00 6,10 5,30 4,95 4,90
5 28,75 22,10 6,30 5,90 6,60 5,90 6,95 6,15 5,60 5,75
6 30,25 23,50 7,05 6,80 7,25 6,80 7,60 6,90 6,25 6,50
10 36,20 28,25 9,80 9,40 10,15 9,60 9,80 9,75 8,85 9,30
12 38,35 30,15 11,00 10,65 11,35 11,00 12,10 11,20 9,75 10,55
20 46,00 36,40 15,45 14,90 15,75 15,45 17,10 15,90 14,35 15,30
30 53,40 42,55 20,35 18,95 20,45 20,50 22,10 20,90 19,05 20,45
50 64,55 52,25 28,25 26,35 28,45 28,10 30,70 29,05 27,20 27,85
60 68,40 56,55 31,60 30,30 32,00 32,25 34,50 32,55 32,40 31,60
100 83,00 69,60 42,50 41,10 44,00 43,60 46,70 44,25 44,60 42,60
200 97,00 97,00 61,25 61,25 65,25 65,25 66,25 66,25 63,75 63,75
Lampiran 14. Data Reologi Kombinasi Na CMC - Na Alginat
Laju
Geser
(RPM)
Tegangan Geser (%Torque)
pH 4
(4,1)
naik
pH 4
(4,1)
turun
pH 5
(5,1)
naik
pH 5
(5,1)
turun
pH 6
(6,0)
naik
pH 6
(6,0)
turun
pH 7
(7,0)
naik
pH 7
(7,0)
turun
pH 8
(8,1)
naik
pH 8
(8,1)
turun
0,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,5 0 0 0 0 1,05 1,15 1,05 1,10 1,10 1,25
0,6 0 0 0 1,15 1,25 1,40 1,15 1,30 1,35 1,50
1 1,20 1,65 1,65 1,90 2,20 2,45 2,05 2,35 2,25 2,35
1,5 2,15 2,40 2,60 2,95 3,25 3,50 3,05 3,45 3,25 3,40
2 2,85 3,20 3,55 3,90 4,35 4,50 4,10 4,50 4,35 4,50
2,5 3,55 3,95 4,45 4,80 5,40 5,60 5,10 5,55 5,40 5,55
3 4,25 4,85 5,30 5,85 6,35 6,75 6,05 6,80 6,35 6,70
4 5,60 6,65 6,95 7,85 8,30 8,85 7,95 8,95 8,30 8,90
5 6,90 8,50 8,55 9,90 10,15 10,90 9,20 11,15 10,15 11,10
6 8,20 11,10 10,10 12,40 12,00 13,45 11,45 13,85 12,00 13,55
10 13,00 18,10 15,75 20,05 18,75 21,20 17,95 21,80 18,70 21,60
12 15,25 22,45 18,85 25,15 21,95 25,60 21,20 26,45 22,00 26,20
20 23,60 35,40 29,40 38,55 33,90 40,70 32,80 41,50 33,85 41,95
30 33,60 50,85 40,95 55,15 46,85 56,250 45,45 59,70 46,80 58,40
50 51,40 74,60 61,85 80,70 66,90 83,50 65,95 85,40 69,65 85,95
60 61,70 61,70 72,60 72,60 81,45 81,45 80,60 80,60 84,00 84,00
73
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 15. Data Reologi Kombinasi Na CMC - Xanthan Gum
Laju
Geser
(RPM)
Tegangan Geser (%Torque)
pH 4
(4,1)
naik
pH 4
(4,1)
turun
pH 5
(5,1)
naik
pH 5
(5,1)
turun
pH 6
(6,0)
naik`
pH 6
(6,0)
turun
pH 7
(7,1)
naik
pH 7
(7,1)
turun
pH 8
(8,0)
naik
pH 8
(8,0)
turun
0,3 29,20 16,95 4,10 1,85 1,75 1,00 1,90 1,70 1,30 0
0,5 29,35 21,80 4,50 2,60 1,90 1,25 2,45 2,30 1,35 1,05
0,6 29,30 27,10 4,65 2,90 1,95 1,45 2,75 2,55 1,55 1,15
1 35,05 33,90 6,05 3,85 2,45 1,85 3,55 3,35 1,95 1,55
1,5 41,00 40,00 7,60 5,10 3,00 2,40 4,35 4,25 2,45 1,80
2 45,85 45,20 8,80 6,20 3,55 2,85 5,10 5,00 2,80 2,15
2,5 49,90 49,85 9,85 7,25 4,05 3,30 5,75 5,65 3,20 2,45
3 53,90 55,80 10,60 8,15 4,50 3,65 6,25 6,25 3,50 2,70
4 61,20 62,80 12,65 9,95 5,35 4,45 3,85 7,40 4,15 3,35
5 67,60 68,85 14,45 11,65 6,00 5,10 8,30 8,45 4,75 3,85
6 73,25 80,85 15,95 13,35 6,75 5,80 9,05 9,30 5,25 4,40
10 92,00 92,00 22,25 19,25 9,60 8,25 12,15 12,35 7,15 6,20
12 24,65 22,00 10,65 9,30 13,30 13,55 7,75 7,00
20 34,65 31,85 14,85 13,40 17,60 17,85 10,80 9,95
30 44,85 42,15 19,50 17,85 21,65 22,15 13,85 12,90
50 62,80 59,65 27,95 25,45 27,90 27,10 19,70 19,05
60 69,95 65,15 28,15 32,50 30,85 33,30 22,40 23,80
100 97,10 97,10 49,35 47,75 42,00 42,00 40,00 33,75
200 97,00 97,00 73,50 73,50 70,50 70,50
Lampiran 16. Data Reologi Kombinasi Na CMC - Karbopol 940
Laju
Geser
(RPM)
Tegangan Geser (%Torque)
pH 4
(4,1)
naik
pH 4
(4,1)
turun
pH 5
(5,1)
naik
pH 5
(5,1)
turun
pH 6
(6,1)
naik
pH 6
(6,1)
turun
pH 7
(7,1)
naik
pH 7
(7,1)
turun
pH 8
(8,0)
naik
pH 8
(8,0)
turun
0,3 2,00 1,80 5,00 5,95 9,60 10,50 12,95 12,30 12,50 12,70
0,5 2,20 2,20 6,30 7,05 11,15 12,05 15,15 14,20 14,90 14,45
0,6 2,20 2,30 6,85 7,40 11,60 12,60 15,75 14,90 15,75 15,10
1 2,70 3,10 8,30 8,95 13,50 14,55 18,15 17,40 18,55 17,65
1,5 3,40 3,70 9,75 10,40 15,45 16,55 20,50 19,80 21,30 20,15
2 3,80 4,40 10,90 11,45 17,00 18,10 22,95 21,75 23,40 22,20
2,5 4,50 4,90 11,90 12,25 18,50 19,45 24,50 23,45 25,20 23,85
3 4,70 5,60 12,75 13,20 19,60 20,40 25,85 24,85 26,60 25,50
4 5,10 6,50 14,40 14,70 21,65 22,35 28,40 27,40 29,50 28,20
5 5,80 7,00 15,65 15,80 23,60 24,00 30,60 29,60 31,75 30,45
6 6,10 7,50 16,80 17,25 25,10 25,45 32,35 31,30 33,60 32,30
10 7,80 9,60 20,75 20,65 30,25 30,60 38,60 37,40 40,05 38,65
12 8,60 10,20 22,25 21,95 31,95 32,35 40,90 39,65 42,45 40,90
20 11,00 12,60 27,15 26,80 38,65 39,05 48,70 47,5 50,60 49,05
30 13,20 14,40 31,25 30,80 44,50 45,50 55,85 54,80 57,65 56,15
50 16,80 17,10 37,85 37,25 52,80 53,90 65,85 65,65 67,70 67,05
60 19,80 180 39,45 39,35 56,80 56,55 70,35 70,10 72,00 71,60
100 27,00 23,20 47,85 47,85 68,00 67,60 83,85 82,35 86,00 85,10
200 37,00 37,00 63,00 63,00 84,75 84,75
74
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 17. Data Reologi Kombinasi Na Alginat - Tragakan
Laju
Geser
(RPM)
Tegangan Geser (%Torque)
pH 4
(4,0)
naik
pH 4
(4,0)
turun
pH 5
(5,0)
naik
pH 5
(5,0)
turun
pH 6
(6,1)
naik
pH 6
(6,1)
turun
pH 7
(7,1)
naik
pH 7
(7,1)
turun
pH 8
(8,0)
naik
pH 8
(8,0)
turun
0,3 19,75 19,60 15,30 11,65 8,50 7,15 6,10 3,80 3,75 2,70
0,5 21,55 22,00 17,50 14,05 9,65 8,45 6,10 4,60 4,35 3,35
0,6 22,25 23,00 18,20 14,90 9,95 9,00 6,40 5,00 4,40 3,75
1 25,35 25,80 21,50 17,95 12,05 10,85 7,80 6,20 5,30 4,90
1,5 27,60 28,20 24,40 20,55 14,05 12,90 9,40 7,70 6,20 6,05
2 29,65 29,95 26,65 22,70 16,05 14,15 10,40 9,00 6,85 7,10
2,5 31,15 31,50 28,50 24,45 17,30 15,30 11,40 10,20 7,40 7,80
3 32,40 32,80 29,95 26,00 18,20 16,25 12,10 11,30 7,85 8,60
4 34,60 34,95 32,85 28,50 20,45 18,05 13,50 12,50 9,05 9,95
5 36,45 36,70 35,30 30,50 22,65 19,35 14,80 13,70 10,05 11,20
6 37,95 38,15 36,90 32,75 24,55 20,95 15,60 14,60 11,00 12,35
10 43,35 43,00 43,20 38,15 30,40 25,70 19,30 18,30 13,90 16,40
12 44,90 44,50 45,75 40,10 33,25 27,15 20,80 19,60 15,05 19,05
20 51,50 50,40 52,15 47,55 39,75 34,20 26,20 25,70 18,95 23,40
30 56,90 55,45 59,20 53,40 46,00 40,95 31,50 30,90 23,65 24,90
50 65,60 64,45 69,90 64,10 57,15 49,60 38,50 36,80 28,50 29,95
60 68,45 66,20 72,00 66,15 60,50 56,05 40,90 42,40 31,00 31,55
100 79,50 79,50 85,10 85,10 73,20 73,20 50,50 500 37,60 38,00
200 70,50 70,50 54,00 54,00
Lampiran 18. Data Reologi Kombinasi Tragakan - Xanthan Gum
Laju
Geser
(RPM)
Tegangan Geser (%Torque)
pH 4
(4,0)
naik
pH 4
(4,0)
turun
pH 5
(5,0)
naik
pH 5
(5,0)
turun
pH 6
(6,1)
naik
pH 6
(6,1)
turun
pH 7
(7,l)
naik
pH 7
(7,l)
turun
pH 8
(8,1)
naik
pH 8
(8,1)
turun
0,3 36,85 33,10 27,00 24,60 33,60 32,30 33,60 32,30 32,00 27,75
0,5 40,10 37,00 29,90 25,10 37,30 35,50 37,30 35,50 34,00 30,70
0,6 40,95 37,80 30,70 27,45 38,40 36,40 38,40 36,40 34,50 31,45
1 44,25 41,40 33,90 31,05 41,80 39,60 41,80 39,60 37,45 34,05
1,5 46,40 43,90 36,15 33,50 44,40 42,20 44,40 42,20 39,45 36,15
2 47,60 45,60 32,85 35,20 45,80 43,60 45,80 43,60 40,40 37,65
2,5 48,75 46,80 38,80 36,45 46,80 44,70 46,80 44,70 41,50 38,90
3 49,45 47,65 34,75 37,25 47,60 45,40 47,60 45,40 42,00 39,80
4 50,60 49,15 41,35 39,05 49,20 46,80 49,20 46,80 43,20 41,25
5 51,50 50,20 42,50 40,15 50,20 47,70 50,20 47,70 44,15 42,10
6 52,20 50,65 43,35 41,00 51,00 47,80 51,00 47,80 45,10 42,55
10 55,20 53,35 46,80 44,05 54,00 51,30 54,00 51,30 48,20 45,55
12 55,60 53,80 47,35 44,55 53,80 52,90 53,80 52,90 48,20 45,95
20 58,75 55,60 50,80 47,95 58,10 53,50 58,10 53,50 50,95 47,85
30 62,15 57,45 53,70 49,25 59,10 55,00 59,10 55,00 53,50 49,25
50 66,40 61,90 59,75 53,40 63,20 59,00 63,20 59,00 56,80 53,45
60 67,65 62,45 59,95 53,40 64,00 59,50 64,00 59,50 57,35 53,65
100 70,60 65,85 65,75 58,85 69,70 64,50 69,70 64,50 62,35 57,60
200 81,50 81,50 75,00 75,00 77,00 77,00 77,00 77,00 68,25 68,25
75
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 19. Data Reologi Kombinasi Tragakan - Karbopol 940
Laju
Geser
(RPM)
Tegangan Geser (%Torque)
pH 4
(4,1)
naik
pH 4
(4,1)
turun
pH 5
(5,1)
naik
pH 5
(5,1)
turun
pH 6
(6,0)
naik
pH 6
(6,0)
turun
pH 7
(7,0)
naik
pH 7
(7,0)
turun
pH 8
(8,1)
naik
pH 8
(8,1)
turun
0,3 11,70 10,80 15,40 11,60 18,00 14,15 22,15 16,95 21,15 18,10
0,5 12,85 12,30 18,60 14,65 21,75 17,05 25,65 20,35 25,85 21,70
0,6 13,10 12,65 19,55 15,15 27,50 17,95 26,75 21,15 27,85 22,90
1 14,95 14,10 23,60 18,15 27,45 21,05 31,10 24,45 32,25 27,15
1,5 16,30 15,60 26,55 20,55 31,00 24,05 34,90 27,50 36,25 30,45
2 17,35 16,65 28,65 22,70 33,50 26,15 37,65 30,10 39,45 33,10
2,5 18,40 17,40 30,35 24,20 35,50 28,20 39,50 31,95 41,75 35,50
3 18,95 18,10 31,95 25,20 37,05 29,80 41,30 33,40 43,50 37,15
4 20,05 19,20 34,50 27,40 40,10 32,10 44,15 35,50 46,75 39,90
5 21,35 20,15 36,10 29,35 42,20 33,95 46,25 37,20 49,20 42,05
6 22,15 21,25 37,90 31,30 43,80 35,35 48,10 38,05 51,15 43,35
10 25,10 23,40 40,90 35,45 49,55 40,60 51,55 43,45 57,50 49,00
12 25,80, 23,95 43,10 36,65 50,95 40,95 53,75 44,30 58,60 50,15
20 29,50 26,50 49,75 41,75 57,60 47,10 58,35 50,70 66,20 56,75
30 32,15 28,60 53,40 46,60 62,10 51,50 63,70 55,40 69,30 62,45
50 35,85 32,30 58,65 53,45 68,55 58,95 65,45 64,05 78,40 71,05
60 35,95 32,70 60,05 53,55 66,40 59,15 71,25 64,85 79,25 72,65
100 40,00 37,00 68,75 60,25 74,35 67,70 77,50 72,50 89,10 78,40
200 47,00 47,00 74,50 74,50 83,50 83,50 87,90 87,90 98,00 98,00
Lampiran 20. Data Reologi Kombinasi Na Alginat - Xanthan Gum
Laju
Geser
(RPM)
Tegangan Geser (%Torque)
pH 4
(4,1)
naik
pH 4
(4,1)
turun
pH 5
(5,1)
naik
pH 5
(5,1)
turun
pH 6
(6,1)
naik
pH 6
(6,1)
turun
pH 7
(7,0)
naik
pH 7
(7,0)
turun
pH 8
(8,0)
naik
pH 8
(8,0)
turun
0,3 6,35 3,65 1,35 0 1,50 0 1,40 0 1,50 0
0,5 6,85 4,70 1,45 0 1,65 0 1,60 1,00 1,60 1,00
0,6 7,050 5,25 1,45 0 1,65 1,10 1,70 1,10 1,9 1,05
1 8,650 6,90 2,00 1,25 2,15 1,35 2,20 1,50 2,15 1,50
1,5 10,35 8,60 2,55 1,65 2,65 1,80 2,80 1,95 2,75 1,90
2 11,80 10,00 2,95 2,05 3,15 2,20 3,25 2,40 3,25 2,30
2,5 12,90 11,30 3,35 2,40 3,55 2,55 3,75 2,75 3,70 2,65
3 13,70 12,65 3,75 2,70 3,95 2,95 4,15 3,15 4,10 3,10
4 14,70 14,55 4,50 3,40 4,75 3,65 5,00 3,90 4,95 3,85
5 17,80 16,50 5,10 4,05 5,45 4,30 5,70 4,60 5,70 4,50
6 19,40 18,20 5,65 4,40 6,05 4,85 6,40 5,25 6,40 5,10
10 25,50 24,00 7,90 6,85 8,60 7,15 9,15 7,70 9,20 7,40
12 28,05 26,90 9,00 7,90 9,70 8,10 10,25 8,75 10,40 8,45
20 36,55 35,10 13,00 11,55 14,10 12,05 14,75 12,95 15,00 12,50
30 45,05 42,80 17,25 15,55 18,55 16,30 19,35 17,45 20,05 16,85
50 57,80 54,85 25,20 22,70 26,80 24,00 27,70 25,35 28,75 24,65
60 64,10 58,85 28,00 30,00 30,25 27,75 30,95 29,20 32,35 28,35
100 81,10 74,85 39,70 38,1 42,75 40,35 43,35 41,85 44,95 41,00
200 98,50 98,50 63,00 63,00 67,50 67,50 69,75 69,75 68,05 68,05
76
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 21. Data Reologi Kombinasi Na Alginat - Karbopol 940
Laju
Geser
(RPM)
Tegangan Geser (%Torque)
pH 4
(4,0)
naik
pH 4
(4,0)
turun
pH 5
(5,1)
naik
pH 5
(5,1)
turun
pH 6
(6,1)
naik
pH 6
(6,1)
turun
pH 7
(7,0)
naik
pH 7
(7,0)
turun
pH 8
(8,0)
naik
pH 8
(8,0)
turun
0,3 0 0 3,30 3,70 5,00 5,40 6,25 7,05 5,75 6,60
0,5 0 0 3,85 4,25 5,85 6,30 7,30 8,20 7,00 7,75
0,6 0 0 4,10 4,65 6,35 6,70 7,85 8,75 7,60 8,25
1 1,00 1,05 4,95 5,55 7,55 8,00 9,50 10,45 9,20 9,95
1,5 1,30 1,25 5,90 6,60 8,95 9,35 11,25 12,20 10,80 11,55
2 1,40 1,45 6,70 7,20 10,10 10,50 12,75 13,55 12,30 13,00
2,5 1,50 1,65 7,35 8,00 11,20 11,45 14,10 14,80 13,60 14,20
3 1,65 1,75 7,95 8,70 12,05 12,40 15,20 15,95 14,90 15,35
4 1,90 2,05 9,10 9,75 13,65 13,95 17,10 19,50 16,95 17,40
5 2,15 2,20 10,15 10,95 15,20 15,45 19,00 21,25 18,80 19,15
6 2,45 2,50 11,00 11,65 16,45 16,70 20,55 22,90 20,25 20,55
10 3,25 3,30 14,00 14,70 20,75 21,05 25,75 26,50 25,10 25,65
12 3,65 3,75 15,25 16,00 22,45 22,85 27,95 28,65 27,05 27,75
20 5,15 4,60 19,65 20,50 28,40 28,75 39,00 35,75 34,05 34,45
30 6,35 6,30 23,90 24,70 33,90 34,30 41,00 42,65 40,50 41,00
50 8,90 8,65 30,35 31,60 41,70 43,30 51,00 52,65 50,15 50,85
60 9,80 10,10 33,10 34,10 45,95 46,40 55,55 56,45 54,15 54,95
100 13,85 12,25 42,35 43,35 57,50 57,60 68,75 69,25 68,00 67,85
200 20,00 20,00 57,75 57,75 76,75 76,75 90,50 90,50 83,00 83,00
Lampiran 22. Data Reologi Kombinasi Karbopol 940 - Xanthan Gum
Laju
Geser
(RPM)
Tegangan Geser (%Torque)
pH 4
(4,0)
naik
pH 4
(4,0)
turun
pH 5
(5,1)
naik
pH 5
(5,1)
turun
pH 6
(6,0)
naik
pH 6
(6,0)
turun
pH 7
(7,0)
naik
pH 7
(7,0)
turun
pH 8
(8,0)
naik
pH 8
(8,0)
turun
0,3 13,65 12,70 16,55 14,45 18,50 16,20 16,60 19,85 23,10 22,80
0,5 14,30 13,40 18,40 16,75 20,75 18,80 25,05 22,70 27,00 26,50
0,6 14,40 13,60 19,20 17,55 21,6 19,50 26,20 23,55 28,60 27,70
1 15,35 14,35 22,15 19,90 24,75 22,25 29,45 26,80 33,10 31,60
1,5 16,25 15,10 24,40 22,10 27,30 24,65 32,55 30,90 36,60 34,90
2 16,95 15,55 26,30 23,45 29,30 26,30 34,70 32,65 39,20 37,10
2,5 17,45 15,95 27,90 24,60 30,75 27,50 36,50 33,95 41,40 38,80
3 17,85 16,20 28,90 25,35 31,90 28,60 37,60 34,45 43,00 40,00
4 18,65 16,70 30,65 27,05 34,15 30,50 40,00 36,00 46,00 42,40
5 19,20 17,20 32,20 28,20 35,65 31,90 41,85 37,70 48,30 44,20
6 19,70 17,25 33,40 29,00 37,05 32,80 43,10 38,70 50,20 45,60
10 21,55 18,75 37,65 32,85 41,50 36,95 47,95 43,35 56,10 51,10
12 21,95 18,90 39,10 33,65 43,10 37,95 50,15 44,75 58,40 52,60
20 24,35 22,15 44,10 37,90 48,00 42,55 55,90 49,70 65,90 58,30
30 26,25 24,65 48,15 41,15 53,25 46,30 61,10 53,90 71,80 63,30
50 28,95 25,40 54,45 46,85 58,80 52,50 68,00 60,65 79,70 71,60
60 29,30 25,60 54,90 47,90 59,75 53,10 69,40 62,20 81,30 73,50
100 32,00 28,50 61,60 53,10 65,50 58,75 78,10 69,60 91,50 91,50
200 35,25 35,25 67,25 67,25 72,00 72,00 83,75 83,75
77
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 23. Data Viskositas Polimer Tunggal
Na Alginat
Laju
Geser
(RPM)
Viskositas (cPs)
pH 4
(4,1)
pH 5
(5,1)
pH 6
(6,1)
pH 7
(7,0)
pH 8
(8,2)
0,3 38911 0 0 0 0
0,5 29000 0 0 0 0
0,6 26070 0 0 0 0
1 19410 0 0 1010 1010
1,5 15490 850 950 1020 1060
2 13170 890 1040 1060 1060
2,5 11630 920 1030 1070 1060
3 10530 920 1030 1070 1050
4 9070 910 1040 1050 1050
5 8070 910 1040 1060 1050
6 7290 910 1050 1060 1050
10 5610 890 1020 1030 1030
12 5060 870 1020 1030 1010
20 3910 840 990 990 990
30 3180 810 960 950 940
50
760 890 890 890
60
740 860 860 860
100
680 790 790 790
200
Na CMC
Laju
Geser
(RPM)
Viskositas (cPs)
pH 4
(4.1)
pH 5
(5,1)
pH 6
(6,1)
pH 7
(7,0)
pH 8
(8,0)
0,5 0 4505 5245 5145 6560
0,6 0 4470 5390 5050 6620
1 2450 4370 5555 5175 6570
1,5 2555 4145 5630 5160 6550
2 2585 4020 5750 5145 6570
2,5 2610 3995 5740 5115 6500
3 2615 3885 5625 5085 6500
4 2665 3730 5365 4934 6430
5 2865 3685 5300 4960 6210
6 2850 3685 5405 4980 6290
10 2560 3305 4980 4665 5630
12 2655 3365 4875 4690 5570
20 2515 3120 4355 4190 4940
30 2370 2690 3815 3830 4280
50 2065 2395 3470 3135 3530
60 2070 2365 3100 3060
100 1775 1980
200
Karbopol 940
Laju
Geser
(RPM
)
Viskositas (cPs)
pH 4
(4,1)
pH 5
(5,1)
pH 6
(6,1)
pH 7
(7,0)
pH 8
(8,1)
0,3 2243950 2364150 2434350 2282200 2026900
0,5 1528050 1572250 1560350 1587250 1413750
0,6 1370950 1393900 1398350 1399200 1145650
1 908950 954450 954550 954605 813100
1,5 649500 684400 613700 661700 606500
2 514850 541600 481600 520800 490450
2,5 427500 449750 398050 431400 410700
3 366050 382550 341250 369100 354500
4 282250 297500 266750 290050 280750
5 233400 247200 220750 239950 234150
6 198700 212700 189550 206050 201900
10 126300 138400 123250 135100 134250
12 107950 118550 105900 116300 116350
20 69850 78550 70250 77700 78550
30 49250 56550 50700 56600 57350
50 32200 37900 34000 38250 39250
60 27750 32850 29450 33200 34250
100 18250 22300 20300 25500 23750
200 10600 13400 12300 14000 14700
Xanthan Gum
Laju
Geser
(RPM)
Viskositas (cPs)
pH 4
(4,1)
pH 5
(5,1)
pH 6
(6,0)
pH 7
(7,0)
pH 8
(8,1)
0,3 217595 199645 198445 208595 208890
0,5 141555 124670 125710 129785 129585
0,6 119585 104835 105355 109145 107250
1 75490 66640 67035 68920 70425
1,5 52090 46040 46625 47225 49045
2 40000 35385 35910 36255 37835
2,5 32510 28810 29090 29540 30850
3 27385 24320 24615 24935 26125
4 20950 18590 18940 19040 20140
5 16970 15125 15455 15400 99690
6 14235 12765 13080 12965 13805
10 8880 8000 8200 8045 8620
12 7435 6685 6875 6755 7255
20 4655 4235 4310 4255 4545
30 3205 2925 3035 2985 3150
50 2075 1855 1900 1880 2010
60 1735 1565 1625 1585 1695
100 1135 1030 1050 1030 1105
200 625 575 600 580 605
78
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tragakan
Laju
Geser
(RPM)
Viskositas (cPs)
pH 4
(4,1)
pH 5
(5,1)
pH 6
(6,0)
pH 7
(7,0)
pH 8
(8,1)
0,3 224965 175920 182445 180390 150175
0,5 152375 115780 118005 116425 101625
0,6 130785 98075 99620 98575 87250
1 88040 65755 66340 66575 58520
1,5 62380 132175 47480 47440 42310
2 48695 36980 37200 37305 33325
2,5 39905 30630 30780 30775 27640
3 33865 25940 26305 26370 23690
4 26615 20450 20610 20730 18615
5 21510 16885 17070 17130 15390
6 18365 14430 14575 14610 13220
10 11880 9435 9565 9715 8670
12 10055 8010 8150 8180 7350
20 6500 5255 5345 5380 4870
30 4570 3755 3815 3890 3490
50 3050 2535 2550 2585 2340
60 2520 2110 2150 2155 1915
100 1695 1475 1480 1435 1275
200 945 845 855 835 745
79
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 24. Data Viskositas Kombinasi Polimer
Na CMC - Tragakan
Laju
Geser
(RPM)
Viskositas (cPs)
pH 4
(4,0)
pH 5
(5,1)
pH 6
(6,1)
pH 7
(7,0)
pH 8
(8,0)
0,3 101360 12870 10300 14845 12560
0,5 60495 9200 6475 9760 7635
0,6 51300 7365 5395 8210 6110
1 35715 5660 4065 6180 4850
1,5 26840 4555 3325 5040 4000
2 21915 3900 2920 4290 3455
2,5 18685 3475 2615 3810 3065
3 16355 3150 2405 3505 2790
4 13450 2795 2105 3085 2475
5 11525 2550 1910 2805 2250
6 10085 2370 1750 2540 2110
10 7240 1970 1465 1960 1770
12 6395 1835 1365 2020 1635
20 4600 1545 1130 1710 1435
30 3560 1355 980 1485 1270
50 2580 1130 825 1230 1105
60 2280 1050 780 1150 1080
100 1660 850 645 930 890
200 970 610 480 660 635
Na CMC - Na Alginat
Laju
Geser
(RPM)
Viskositas (cPs)
pH 4
(4,1)
pH 5
(5,1)
pH 6
(6,0)
pH 7
(7,0)
pH 8
(8,1)
0,3 0 0 0 0 0
0,5 0 0 2170 1965 2275
0,6 0 0 2200 2027 2295
1 1250 1720 2225 2070 2285
1,5 1465 1760 2195 2065 2215
2 1445 1785 2180 2060 2180
2,5 1445 1800 2160 2055 2170
3 1410 1780 2135 2035 2130
4 1395 1745 2080 1995 2080
5 1375 1715 2035 1845 2040
6 1340 1695 2005 1920 2000
10 1280 1575 1875 1795 1870
12 1230 1575 1830 1765 1830
20 1140 1465 1690 1640 1690
30 1065 1365 1560 1515 1545
50 1025 1235 1335 1330 1395
60 1000 1220 1330 1340 1380
100
200
Na Alginat - Karbopol 940
Laju
Geser
(RPM)
Viskositas (cPs)
pH 4
(4,0)
pH 5
(5,1)
pH 6
(6,1)
pH 7
(7,0)
pH 8
(8,0)
0,3 0 110800 171700 210200 217700
0,5 0 77900 117650 146800 162700
0,6 0 69200 105900 131900 146700
1 10750 50250 76150 95850 107100
1,5 8700 39650 60050 75600 83900
2 7150 33650 50700 64150 70900
2,5 6200 29550 44900 56450 62800
3 5600 26650 40300 50650 56700
4 4850 22900 34300 42850 48400
5 4400 20350 30400 38050 42700
6 4150 18350 27400 34350 38600
10 3250 14000 20750 25750 28500
12 3050 12700 18750 23300 25400
20 2500 9800 14200 17500 19100
30 2100 7950 11300 13800 15100
50 1750 6050 8300 10300 11200
60 1600 5450 7650 9250 10100
100 1350 4200 5750 6850 7600
200 1000 2850 3800 4500 4600
Na CMC - Karbopol 940
Laju
Geser
(RPM)
Viskositas (cPs)
pH 4
(4,1)
pH 5
(5,1)
pH 6
(6,1)
pH 7
(7,1)
pH 8
(8,0)
0,3 67700 144000 322100 434800 418100
0,5 44600 106700 223250 304300 299300
0,6 38100 95900 194600 263050 263350
1 27800 70800 135250 181850 185800
1,5 22700 56600 103150 136950 142350
2 19200 47000 85150 114900 117250
2,5 18100 41000 74100 98150 101000
3 15900 37600 33550 86150 88750
4 12800 32200 54250 71100 73750
5 11600 28400 47200 61200 63550
6 10100 25900 41850 54000 56050
10 7800 19300 30100 38600 40050
12 7100 17100 26600 34100 35350
20 5500 12300 19300 24300 25200
30 4400 9500 14850 18600 19250
50 3400 7000 10550 13200 13600
60 3200 5800 9450 11700 11950
100 2700 4300 6850 8350 8600
200 1800 2900 4200
80
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Na Alginat - Tragakan
Laju
Geser
(RPM)
Viskositas (cPs)
pH 4
(4,0)
pH 5
(5,0)
pH 6
(6,1)
pH 7
(7,1)
pH 8
(8,0)
0,3 263680 204750 113985 71615 50845
0,5 173105 140615 77860 43740 35395
0,6 148660 121745 66620 37255 29305
1 101510 86225 48210 26995 21210
1,5 73760 65195 37665 21365 16570
2 59430 53425 32225 17805 13880
2,5 49900 45685 27760 15605 11900
3 43265 39995 24290 13840 10570
4 34610 32885 20460 11600 9095
5 29175 28295 18295 10090 8070
6 25330 24620 16410 8960 7360
10 17350 17290 12165 6710 5580
12 14990 15180 11100 6005 5030
20 10305 10430 7510 4560 3795
30 7600 7895 6160 3640 3110
50 5245 5595 4575 2700 2285
60 4565 4755 3990 2405 2030
100 3180 3395 2930 1790 1505
200 1230 1065
Na Alginat - Xanthan Gum
Laju
Geser
(RPM)
Viskositas (cPs)
pH 4
(4,1)
pH 5
(5,1)
pH 6
(6,1)
pH 7
(7,0)
pH 8
(8,0)
0,3 21260 4665 5195 4610 5140
0,5 13740 3050 3375 3040 3285
0,6 11765 2530 2795 2680 3285
1 8700 2045 2195 2090 2235
1,5 6915 1720 1795 1750 1850
2 5920 1495 1585 1540 1650
2,5 5170 1360 1440 1420 1500
3 4575 1255 1325 1330 1380
4 3680 1125 1185 1190 1240
5 3570 1020 1090 1080 1145
6 3240 945 1010 1020 1070
10 2550 790 860 880 920
12 2340 750 805 820 870
20 1815 650 704,5 720 745
30 1500 575 615 630 665
50 1155 495 535 540 570
60 1065 465 495 500 535
100 800 390 425 420 440
200 490 310 330 340 340
Tragakan - Xanthan Gum
Laju
Geser
(RPM)
Viskositas (cPs)
pH 4
(4,0)
pH 5
(5,0)
pH 6
(6,1)
pH 7
(7,l)
pH 8
(8,1)
0,3 246100 180220 186530 224210 213850
0,5 160725 119840 128620 149310 136240
0,6 136610 102490 111150 128040 115135
1 88570 67855 73960 83790 75010
1,5 61945 48275 52190 59290 52695
2 47675 37900 41160 45890 40475
2,5 39035 31110 34060 37450 33225
3 33015 26510 28850 31740 28005
4 25340 20705 22690 24620 21635
5 20610 17015 18670 20090 17690
6 17425 14450 15920 17010 15040
10 10990 9360 10360 10800 9645
12 9275 7900 5500 8920 8035
20 5875 5080 4500 5810 5095
30 4110 3570 3840 3940 3560
50 2655 2375 2440 2530 2250
60 2235 1980 2060 2130 1905
100 1445 1305 1350 1440 1230
200 815 750 750 800 680
Tragakan - Xanthan Gum
Laju
Geser
(RPM)
Viskositas (cPs)
pH 4
(4,0)
pH 5
(5,0)
pH 6
(6,1)
pH 7
(7,l)
pH 8
(8,1)
0,3 246100 180220 186530 224210 213850
0,5 160725 119840 128620 149310 136240
0,6 136610 102490 111150 128040 115135
1 88570 67855 73960 83790 75010
1,5 61945 48275 52190 59290 52695
2 47675 37900 41160 45890 40475
2,5 39035 31110 34060 37450 33225
3 33015 26510 28850 31740 28005
4 25340 20705 22690 24620 21635
5 20610 17015 18670 20090 17690
6 17425 14450 15920 17010 15040
10 10990 9360 10360 10800 9645
12 9275 7900 5500 8920 8035
20 5875 5080 4500 5810 5095
30 4110 3570 3840 3940 3560
50 2655 2375 2440 2530 2250
60 2235 1980 2060 2130 1905
100 1445 1305 1350 1440 1230
200 815 750 750 800 680
81
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Na CMC - Xanthan Gum
Laju
Geser
(RPM)
Viskositas (cPs)
pH 4
(4,1)
pH 5
(5,1)
pH 6
(6,0)
pH 7
(7,1)
pH 8
(8,0)
0,3 38963 5505 2400 2634 1768
0,5 23497 3652 1576 2016 1143
0,6 19571 3136 1331 1859 1038
1 14045 2449 1010 1443 801
1,5 10957 2029 817 1168 671
2 9181 1766 723 1027 572
2,5 7997 1577 655 923 517
3 7198 1424 605 846 470
4 6126 1269 537 743 418
5 5414 1158 484 665 382
6 4888 1066 453 609 354
10 3716 890 384 486 288
12 823 356 445 260
20 693 297 353 216
30 598 261 288 187
50 502 224 221 159
60 466 215 205 149
100 384 197 169 145
200 194 149 141
Karbopol 940 - Xanthan Gum
Laju
Geser
(RPM)
Viskositas (cPs)
pH 4
(4,0)
pH 5
(5,1)
pH 6
(6,0)
pH 7
(7,0)
pH 8
(8,0)
0,3 211500 553950 743200 659835 772700
0,5 158450 369300 481100 455800 541700
0,6 133300 320500 412500 437250 478000
1 155450 222000 278300 244450 331400
1,5 108600 162750 202100 217350 244400
2 85050 131650 161500 173750 196400
2,5 69850 111800 134500 146100 165600
3 59600 96400 115600 125350 143600
4 46700 76700 92600 100050 115100
5 38500 64450 77100 83700 96600
6 32850 55750 66600 72200 83700
10 21550 37550 44400 48450 56100
12 18350 32600 38400 41750 48700
20 12150 22050 25400 27950 32900
30 8700 16200 18500 20350 23900
50 5750 10850 12300 13550 15900
60 4850 9150 10400 11500 14500
100 3200 6100 6800 7800 9100
200 1750 3350 3800 4150
82
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 25. Organoleptis Polimer Tunggal dan Kombinasi
Na Alginat Tunggal
Na CMC Tunggal
Karbopol 940 Tunggal
Xanthan Gum Tunggal
Tragakan Tunggal
Kombinasi
Na CMC-Na Alginat
Kombinasi
Na Alginat - Karbopol 940
Kombinasi
Na CMC – Tragakan
Kombinasi
Na Alginat- Xanthan Gum
Kombinasi
Na Alginat - Tragakan
Kombinasi
Xanthan Gum - Karbopol
Kombinasi
Na CMC- Xanthan Gum
Kombinasi
Tragakan – Xanthan Gum
Kombinasi
Na CMC- Karbopol 940
Kombinasi
Karbopol 940 – Tragakan
82
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta