Upload
doandieu
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ii
iii
iv
v
SAMBUTAN DEKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS TRISAKTI
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh…...
Atas nama seluruh sivitas akademika Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti
(FTI-Usakti) kami ucapkan selamat datang kepada para mahasiswa baru program
sarjana, magister, dan ekstensi tahun akademik 2018/2019. Terima kasih untuk
kepercayaan yang telah diberikan kepada kami.
FTI-Usakti berdiri pada tahun 1980 sebagai jawaban atas kebutuhan perkembangan
teknologi di Indonesia. Pada awal berdirinya, FTI-Usakti hanya terdiri dari 2 jurusan,
yaitu Jurusan Teknik Mesin dan Jurusan Teknik Elektro. Kedua jurusan tersebut telah
berdiri lebih dulu bersama-sama dengan berdirinya Universitas Trisakti pada tahun
1965. Pada saat itu, kedua jurusan berada dalam naungan Fakultas Teknik bersama-
sama dengan beberapa jurusan keteknikan lainnya seperti Teknik Sipil dan Teknik
Arsitektur. Saat ini FTI-Usakti mempunyai 4 Jurusan dengan 5 program sarjana dan 3
program magister. Keempat jurusan tersebut adalah Jurusan Teknik Mesin, Jurusan
Teknik Elektro, Jurusan Teknik Industri dan Jurusan Teknik Informatika. Kelima
program studi sarjana adalah Teknik Mesin,Teknik Elektro, Teknik Industri,
Informatika dan Sistem Informasi. Sedangkan untuk program studi magister terdiri
atas Magister Teknik Mesin, Magister Teknik Elektro dan Magister Teknik Industri.
Program studi sarjana pada Jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro selain program
reguler juga membuka program ekstensi mulai Tahun Akademik 2014/2015. Semua
program studi yang ada di FTI-Usakti menggunakan kurikulum mengikuti Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dengan pendekatan metode pengajaran
pembelajaran mahasiswa aktif atau student centered learning (SCL).
Populasi mahasiswa aktif di FTI-Usakti sampai dengan tahun akademik 2017/2018
berjumlah 1476 mahasiswa dengan 1240 mahasiswa sarjana, 84 mahasiswa magister
dan 152 mahasiswa ekstensi. Jumlah dosen tetap adalah 102 orang, jumlah dosen
tidak tetap adalah 45 orang. Tenaga kependidikan yang dimiliki oleh FTI-Usakti
adalah 74 orang. FTI-Usakti memiliki 27 laboratorium dan 44 ruang kelas.
Proses pembelajaran diselenggarakan mengikuti standar mutu Standar Nasional
Pendidikan Tinggi No. 44 tahun 2015 dengan penjaminan mutu yang dilakukan secara
internal oleh Badan Penjaminan Mutu Fakultas dan Badan Jaminan Mutu Universitas
serta secara eksternal oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi (BAN-PT). Demikian
juga halnya dengan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
merupakan bagian dari tridharma perguruan tinggi yang harus dilaksanakan oleh
seluruh sivitas akademika. Pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat yang
dilakukan oleh sivitas akademika FTI-Usakti juga mengikuti Standard Nasional
Perguruan Tinggi (SNPT 2015).
vi
Dalam rangka menggapai visinya, FTI-Usakti melakukan kerjasama dengan berbagai
pihak, baik dalam maupun luar negeri, institusi pendidikan, instansi pemerintah, dunia
bisnis maupun industri. Beberapa program kerjasama yang dimiliki oleh FTI-Usakti
adalah sebagai berikut: Badan Standarisasi Nasional, Indonesia-Wise, Universitas
Indonesia dan lain-lain.
Selain itu FTI-Usakti juga memiliki Pusat Studi Teknologi Tepat Guna yang memiliki
beberapa bidang kajian, yaitu Kajian Teknologi dan Transportasi, Kajian Industri dan
Energi Ramah Lingkungan, Kajian Difusi dan Inovasi Teknologi dan Kajian
Pemanfaatan Teknologi Digital. Selain itu FTI-Usakti juga memiliki Dewan Riset
Fakultas (DRF). Keberadaan DRF dan pusat studi ini diharapkan dapat mendorong
terjadinya kerjasama-kerjasama penelitian, perolehan hibah dan partisipasi seluruh
sivitas akademika dalam penelitian dan pengabdian masyarakat.
FTI-Usakti juga memiliki lembaga afiliasi yang bernama PT. Lembaga Afiliasi
Teknologi (LAT). Keberadaan lembaga afiliasi ini adalah hasil kerjasama antara FTI-
Usakti dengan alumni dan industri dalam rangka pemberdayaan kompetensi dan hasil-
hasil penelitian sivitas akademika. LAT juga diharapkan menjadi sebuah inkubator
bisnis bagi hasil-hasil penelitian tersebut dan juga menerapkannya untuk pengabdian
kepada masyarakat.
Sebuah buku petunjuk pelaksanaan kegiatan yang memberikan penjelasan rinci dan
kepastian hukum sangat dibutuhkan untuk menjamin adanya kesamaan pandangan
sivitas akademika dalam upaya mencapai visi institusi tersebut. FTI-Usakti dalam
upaya mencapai visi, misi dan tujuannya membuat sebuah pedoman petunjuk teknis
pelaksanaan kegiatan yang berlaku baik bagi sivitas akademikanya yang terdiri dari
mahasiswa, dosen dan karyawan. Mengingat kedudukannya sebagai salah satu dari
sembilan fakultas yang ada di Universitas Trisakti (Usakti) maka buku petunjuk
teknis FTI diturunkan dari Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Universitas Trisakti
Tahun Akademik 2018/2019 sesuai dengan Peraturan Rektor Universitas TrisAKTI
No. 5 Tahun 2018. Buku petunjuk teknis ini akan membahas semua hal terkait dengan
tridharma perguruan tinggi dan hal-hal lain yang mendukung pelaksanaan tridharma
perguruan tinggi tersebut. Buku ini akan terdiri dari dua bagian yang saling
melengkapi dan mendukung, yaitu bagian fakultas dan bagian jurusan atau program
studi. Dengan diterbitkannya buku petunjuk teknis ini, maka petunjuk teknis
yang ada sebelumnya tidak berlaku dan pedoman ini berlaku untuk semua
mahasiswa aktif.
Akhir kata, semoga buku petunjuk teknis ini dapat menjawab semua kebutuhan
informasi terkait pelaksanaan tridharma perguruan tinggi oleh seluruh sivitas
akademika dalam lingkup FTI-Usakti.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh…
Jakarta, 1 Agustus 2018
Dekan,
Prof. Dr. Ir. Indra Surjati, MT, IPM
vii
KATA PENGANTAR
Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pendidikan dan Pengajaran Fakultas Teknologi
Industri - Universitas Trisakti (FTI-Usakti) Tahun Akademik 2018/2019 ini adalah
turunan dari Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Universitas Trisakti Tahun
Akademik 2018/2019 yang juga merupakan penyempurnaan dari buku Petunjuk
Teknis sebelumnya. Buku ini disusun untuk melengkapi ketentuan umum yang telah
diberikan oleh Universitas Trisakti agar dapat diterapkan dan dilaksanakan dalam
lingkup Fakultas Teknologi Industri. Buku ini juga disusun selengkap mungkin agar
dapat memberikan informasi yang jelas tentang kegiatan penyelenggaraan program
pendidikan yang ada di Fakultas Teknologi Industri.
Informasi yang diberikan dalam buku secara garis besar dibagi menjadi dua bagian
utama, yaitu informasi tentang Fakultas Teknologi Industri dan informasi tentang
Jurusan dalam lingkup Fakultas Teknologi Industri. Informasi tentang Fakultas
memuat Nilai Luhur Universitas Trisakti dan Visi Misi Fakultas, serta informasi-
informasi tentang struktur organisasi, unit-unit pendukung, Laboratorium Fisika,
Perpustakaan dan organisasi kemahasiswaan. Informasi mengenai Jurusan berisi
Program Studi dan berbagai kelengkapannya. Bagian berikutnya dari buku ini berisi
informasi secara rinci masing-masing Program Studi yang dimulai dari sejarah,
struktur organisasi/personalia pada Jurusan dan Program Studi serta staf pengajar baik
Dosen Biasa maupun Dosen Luar Biasa.
Selain berisi informasi yang diperlukan bagi para mahasiswa, buku ini juga memuat
berbagai ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap civitas academica di Fakultas
Teknologi Industri, baik yang menyangkut kegiatan pokok pendidikan dan
pengajaran, juga terkait tugas warga akademik untuk melaksanakan peneltian dan
pengabdian kepada masyarakat. Mengingat buku ini merupakan penyempurnaan dari
buku Petunjuk Teknis tahun sebelumnya, maka bila ada ketentuan lama yang tidak
sesuai dengan isi buku ini, ketentuan yang harus dilaksanakan adalah ketentuan yang
tercantum pada buku ini. Dengan demikian diharapkan buku ini dapat dijadikan
pedoman dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pendidikan dalam lingkup Fakultas
Teknologi Industri, khususnya dalam kegiatan akademik.
Jakarta, 1 Agustus 2018
Wakil Dekan Bidang Akademik,
Dr. Ir. Rianti Dewi Sulamet-Ariobimo, ST, M. Eng, IPM
viii
DAFTAR ISI
SURAT KEPUTUSAN DEKAN i
SAMBUTAN DEKAN v
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI viii
KALENDER AKADEMIK xi
STRUKTUR ORGANISASI xiii
BAB 1 NILAI LUHUR, VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 1
1.1 Universitas Trisakti 1
1.1.1 Nilai Luhur 1
1.1.2 Visi 1
1.1.3 Misi 2
1.1.4 Tujuan 2
1.1.5 Sasaran 2
1.2 Fakultas Teknologi Industri 4
1.2.1 Nilai Luhur 5
1.2.2 Visi 5
1.2.3 Misi 5
1.2.4 Tujuan 5
1.2.5 Sasaran 5
BAB 2 PROGRAM PENDIDIKAN 7
2.1 Terminologi 7
2.2 Jenjang Program Pendidikan Menurut Jenisnya 12
2.3 Program Pendidikan Akademik 13
2.4 Manajemen Akademik 14
2.4.1 Sivitas Akademika 14
2.4.2 Pengelompokan Dosen Berdasarkan Fungsi 16
A. Dosen Pengampu Mata Kuliah 16
B. Dosen Pembimbing Akademik (Dosen Wali) 16
C. Dosen Pembimbing 17
D. Dosen Penguji/Ketua Sidang 20
E. Tim Penguji 20
ix
2.4.3 Tenaga Kependidikan 20
2.5 Kurikulum 21
2.6 Sistem Pembelajaran 21
2.6.1 Beban Belajar 21
2.6.2 Bentuk Pembelajaran 21
2.6.3 Program Pembelajaran 22
2.6.4 Metode Pembelajaran 23
2.6.5 Indeks Prestasi 29
2.6.6 Masa Belajar 29
2.6.7 Ketentuan Pelaksanaan Bentuk Kegiatan Pembelajaran 29
2.6.8 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Proses Pembelajaran 30
2.6.9 Evaluasi Hasil Belajar 32
A. Evaluasi Pencapaian Hasil Belajar 32
B. Evaluasi Kelangsungan Pembelajaran 37
2.6.10 Evaluasi Hasil dari Dampak Pelaksanaan Proses Belajar 37
2.7 Sistem Penilaian 38
2.7.1 Nilai Akhir Semester 38
2.7.2 Nilai Kelulusan 39
2.7.3 Kelulusan 40
2.7.4 Tugas Akhir 40
2.7.5 Pra - Yudisium 40
2.7.6 Kewajiban Publikasi 41
2.7.7 Sidang Tugas Akhir 42
2.8 Syarat Kelulusan 42
2.9 Pelaporan PDPT 42
2.10 Yudisium 43
2.11 Wisuda 44
2.12 Cuti Akademik 44
2.13 Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 45
2.13.1 Penelitian 45
2.13.2 Pengabdian Kepada Masyarakat 46
2.14 Etika dan Sanksi Akademik 47
x
2.15 Biaya Pendidikan 48
2.15.1 Jenis Biaya Pendidikan 48
2.15.2 Biaya Bagi Mahasiswa Tidak Aktif 49
2.15.4 Biaya Wisuda 49
2.16 Fasilitas Layanan 49
2.16.1 Layanan Administrasi Umum 49
2.16.2 Layanan Sistem Akademik Online 50
2.16.3 Layanan Perpustakaan Fakultas 54
2.17 Program Kerjasama 56
BAB 3 PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK MESIN 59
3.1 Visi, Misi dan Tujuan 59
3.1.1 Visi 59
3.1.2 Misi 59
3.1.3 Tujuan 59
3.2 Jangka Waktu Studi 60
3.3 Kurikulum 60
3.4 Tenaga Pengajar 61
3.5 Silabus 61
xi
KALENDER AKADEMIK
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI - UNIVERSITAS TRISAKTI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
1. SEMESTER GASAL
NO KEGIATAN JADWAL KEGIATAN
AWAL AKHIR
I. PEMBAYARAN
1. Pembayaran Paket 4 Semester
2. Pembayara (> 4 semester)
a. Heregistrasi
b. SKS (sesuai jumlah yang diambil)
II. PROSES BELAJAR MENGAJAR
1. Pengisian KRS 13 Agustus 2018 20 Agustus 2018
2. Perkuliahan 27 Agustus 2018 7 Desember 2018
3. Ujian Tengah Semester (UTS) 13 Oktober 2018 20 Oktober 2018
4. Ujian Akhir Semester (UAS) 8 Desember 2018 19 Desember 2018
III. REMEDIAL SEMESTER BERJALAN
1. Pengisian KRS Online 9 Januari 2019 13 Januari 2019
2. Pembayaran melalui 16 Januari 2019 20 Januari 2019
3. Pelaksanaan Perkuliahan 21 Januari 2019 25 Januari 2019
IV. WISUDA
1. Pra Yudisium Periode I 29 Oktober 2018 2 November 2018
2. Masa Sidang Periode I 5 November 2018 9 November 2018
3. Pra Yudisium Periode II 4 Februari 2019 8 Februari 2019
4. Masa Sidang Periode II 11 Februari 2019 15 Februari 2019
5. Yudisium 4 April 2019 (tentatif)
6. Wisuda 5 Mei 2019 (tentatif)
V. LIBUR DAN CUTI AKADEMIK
1. Hari Raya Idhul Adha 22 Agustus 2018
2. Tahun Baru Hijriyah (1 Muharam 1437 H) 11 September 2018
3. Maulid Nabi Muhammad SAW 20 November 2018
4. Hari Raya Natal 24 Desember 2018
5. Cuti bersama Natal dan Tahun Baru
USAKTI (tentatif) 20 Desember 2018 – 2 Januari 2019
6. Tahun Baru Masehi 1 Januari 2019
xii
2. SEMESTER GENAP
NO KEGIATAN JADWAL KEGIATAN
AWAL AKHIR I. PEMBAYARAN
1. Pembayaran Paket 4 Semester
2. Pembayara (> 4 semester)
a. Heregistrasi
a. SKS (sesuai jumlah yang diambil)
II. PROSES BELAJAR MENGAJAR
1. Pengisian KRS 4 Februari 2019 9 Februari 2019
2. Perkuliahan 18 Februari 2019 31 Mei 2019
3. Ujian Tengah Semester (UTS) 8 April 2019 13 April 2019
4. Ujian Akhir Semester (UAS) 24 Juni 2019 3 Juni 2019
III. REMEDIAL SEMESTER BERJALAN
1. Pengisian KRS 11 Juli 2019 17 Juli 2019
2. Pembayaran 22 Juli 2019 26 Juli 2019
3. Pelaksanaan Perkuliahan 29 Juli 2019 3 Juli 2019
IV. WISUDA
1. Pra Yudisium Periode I 6 Mei 2019 10 Mei 2019
2. Masa Sidang Periode I 13 Mei 2019 17 Mei 2019
3. Pra Yudisium Periode II 5 Agustus 2019 9 Agustus 2019
4. Masa Sidang Periode II 12 Agustus 2019 16 Agustus 2019
5. Yudisium 4 September 2019 (tentatif)
6. Wisuda Semester Genap 2018/2019 Minggu, 6 Oktober 2019 (tentatif)
V. LIBUR DAN CUTI AKADEMIK
1. Hari Raya Nyepi Kamis, 7 Meret 2019
2. Wafat Isa Almasih Rabu, 3 April 2019
3. Isra Miraj Nabi Muhammad SAW Jumat, 19 April 2019
4. Hari Buruh Internasional Rabu, 1 Mei 2019
5. Hari Raya Waisak Minggu, 19 Mei 2019
6. Kenaikan Isa Almasih 1 Juni 2019
7. Cuti bersama Awal Ramadhan USAKTI
(tentatif) 3 Mei 2019 – 4 Mei 2019
8. Kelahiran Pancasila 1 Juni 2019
9. Hari Raya Idul Fitri 1438 H 5 Juni 2019 – 6 Juni 2019
10. Cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1438 H
USAKTI (tentatif) 3 Juni 2019 – 15 Juni 2019
11. Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 2019
xiii
STRUKTUR ORGANISASI
A. FAKULTAS
D e k a n : Prof. Dr. Ir. Indra Surjati, MT, IPM
Wakil Dekan I : Dr. Rianti Sulamet-Ariobimo, ST, MEng, IPM
Wakil Dekan II : Dr. Ir. Yuli Kurnia Ningsih, MT, IPM
Wakil Dekan III : Ir. Amal Witonohadi, MT
Asisten Wakil Dekan III : 1. Ir. Yosca Oktaviano, MT
2. Ir. Sucipto Adisuwiryo, MM
3. Drs. Muhammad Nadjih, M. Sc
Wakil Dekan IV : Dr. Ahmad Zuhdi, SSi, M. Kom.
Kepala Bagian Tata Usaha : Tumini, SH
Kepala Sub. Bagian Dikjar : Renny Desianie, SH
Kepala Sub. Bagian SDM : M. Soleh
Kepala Sub. Bagian Keuangan : Hudwianti, SE, MM
Kepala Sub. Bagian Umum : Achmad Gozali
Kepala Sub. Bagian Dimaslum : Rudy Riyanto
Kepala Sub. Bagian Renbang : Budi Santosa, S. Kom
Kepala Sub. Bagian Sistem Informasi : Ari Wahono
Kepala UPT. Perpustakaan Fakultas : Yati Nurhayati, S. Sos
B. PROGRAM STUDI
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK MESIN
Ketua Program Studi : Dr. Ir. Triyono, MS
Sekretaris Program Studi : Daisman P.B. Aji, Ph.D
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ELEKTRO
Ketua Program Studi : Dr. Ir. Yuli Kurnia Ningsih, MT, IPM
Sekretaris Program Studi : Dr. Lydia Sari, ST, MT
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INDUSTRI
Ketua Program Studi : Dr. Ir. Triwulandari S.D, MM
Sekretaris Program Studi : Dr. Winnie Septiani, ST, M.Si
1
BAB 1
NILAI LUHUR, VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Seluruh sivitas akademika dan para pemangku kepentingan harus memahami dan
menerapkan nilai luhur, visi, misi, tujuan dan sasaran yang dimiliki oleh Universitas
Trisakti dan Fakultas Teknologi Industri.
1.1. Universitas Trisakti Nilai luhur, visi, misi, tujuan dan sasaran yang dimiliki oleh Universitas Trisakti adalah
seperti disampaikan berikut ini.
1.1.1 Nilai Luhur Segenap warga kampus Universitas Trisakti akan selalu menjunjung tinggi martabat
manusia dan nilai-nilai kemanusiaan serta tetap menganut kebebasan akademik berdasarkan
integritas keilmuan, mengandalkan kepakaran serta sadar akan keterkaitan dengan
lembaga-lembaga lain.
Semua gerak langkah ini dirumuskan dalam TRIKRAMA Universitas Trisakti.
1. Pengertian
Trikrama Universitas Trisakti adalah Tiga Etika Utama yang wajib dihayati,
dijunjung tinggi, dilaksanakan dan ditaati oleh setiap Warga Kampus Universitas
Trisakti.
2.
Tujuan
Trikrama Universitas Trisakti bertujuan untuk memberikan landasan bagi setiap
warga kampus Universitas Trisakti dalam memelihara integritas moral, harkat,
kewibawaan dan martabatnya
3. Makna Trikrama
a. Krama pertama adalah rangkaian krama yang menggambarkan
karakteristik/sifat individu warga Universitas Trisakti yang diinginkan, yaitu :
Taqwa, Tekun dan Terampil b. Krama kedua adalah rangkaian krama yang menggambarkan karakteristik
atau sifat hubungan antara manusia (L’esprit de corps) yang diinginkan oleh
Universitas Trisakti yang diinginkan yaitu : Asah, Asih dan Asuh
c. Krama ketiga adalah rangkaian krama yang menggambarkan hubungan
manusia dan masyarakat yaitu : Satria, Setia dan Sportif
4. Kekuatan Trikrama Universitas Trisakti terletak pada prasetia setiap Warga
Kampus pada dirinya sendiri untuk berpikir, bersikap dan bertindak dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai kedudukan masing-masing,
serta dalam tata pergaulan kehidupan kampus sesuai dengan Trikrama.
1.1.2 Visi
Menjadi Universitas yang andal, berstandar Internasional dengan tetap memperhatikan
nilai-nilai lokal dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya
untuk meningkatkan kualitas hidup dan peradaban.
2
1.1.3 Misi
1. Meningkatkan peran serta Universitas Trisakti dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang memiliki kemampuan intelektual, berstandar internasional, dan
berkarakter Trikrama Trisakti melalui kegiatan pendidikan dan pengajaran.
2. Meningkatkan kegiatan penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni berbasis nilai-nilai lokal guna menjawab permasalahan
nasional dan meningkatkan kualitas hidup dan peradaban
3. Meningkatkan peran serta Universitas Trisakti dalam mendukung kebutuhan
masyarakat dan Industri melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
4. Meningkatkan komitmen Universitas Trisakti dalam menegakkan good university
governance
1.1.4 Tujuan
1. Mewujudkan Visi Misi melalui peningkatan pemahaman oleh pemangku
kepentingan dan menjadikannya sebagai pedoman penyelenggaraan Tridharma
Perguruan Tinggi.
2. Memantapkan pelaksanaan good university governance guna mempertahankan
kejayaan Universitas Trisakti dalam penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni berstandar Internasional.
3. Menghasilkan lulusan yang berpengetahuan, berbudi luhur, cerdas, sehat, mandiri,
kreatif, inovatif, berkarakter Trikrama Trisakti, memiliki kepekaan sosial, mampu
bekerja sama, berkomunikasi dan mengembangkan jiwa kewirausahaan
(entrepreneurship) yang adil, arif, menghormati kemajemukan bangsa, serta
memiliki daya saing global.
4. Meningkatkan kuallifikasi dan kompetensi sumber daya manusia yang berstandar
Internasional guna meningkatkan daya saing bangsa.
5. Mewujudkan budaya akademik yang memacu pengembangan diri melalui proses
penyelenggaraan Tridharma yang produktif, efektif dan efisien dalam ikut
membangun masyarakat adab (civil society).
6. Meningkatkan sistem pengelolaan, kualitas, dan ketersediaan sarana prasarana,
dana, dan sistem informasi, untuk mendukung terlaksananya Tridharma Perguruan
Tinggi.
7. Memantapkan budaya meneliti, publikasi ilmiah, dan menyumbangkan karya
nyata yang bermanfaat kepada masyarakat, bangsa dan negara untuk meningkatkan
kualitas hidup dan peradaban.
8. Mengembangkan kemitraan dengan lembaga pendidikan tinggi lain, asosiasi
profesi, dunia industri, pemerintah, dan masyarakat dalam dan luar negeri
1.1.5 Sasaran
1. Visi Misi dipahami oleh pemangku kepentingan dan dijadikan pedoman dalam
penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi di Universitas Trisakti.
2. Tercapainya Akreditasi A standar BAN PT untuk seluruh program studi dan
Instiitusi, serta mendapat status akreditasi internasional dengan dukungan tata
pamong universitas yang partisipatif, andal, kredibel, transparan, akuntabel,
bertanggung jawab, adil, berstandar ISO, dan diterapkannya manajemen mutu
secara berkesinambungan dan konsisten untuk mendukung pencapaian Visi Misi,
Tujuan dan Sasaran.
3
3. Dihasilkannya lulusan yang berkarakter Trikrama Trisakti dan berdaya saing tinggi,
baik di dalam maupun luar negeri dengan capaian 30% lulusan melanjutkan studi
sesuai bidang ilmu; 70% bekerja sesuai dengan bidang ilmunya dalam jangka
waktu paling lama 12 bulan, dan 10% diantaranya menciptakan lapangan pekerjaan.
4. Tercapainya kinerja lulusan yang berkualitas dan berprestasi, dibuktikan dengan
rekomendasi dari 30 perusahaan besar baik perusahaan di dalam maupun di luar
negeri.
5. Tercapainya kualifikasi sumber daya manusia yang 90% dosen berpendidikan S3
yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi program studinya; 80% dosen
jabatan akademik Guru Besar + Lektor Kepala, Tenaga kependidikan yang
bersertifikat sesuai dengan bidang tugasnya; rasio dosen:mahasiswa 1:10; dan 5%
dosen mendapat penghargaan bertaraf internasional; 5% memiliki pengalaman
profesional sesuai bidang yang bertaraf internasional.
6. Tercapainya kepuasan dosen dan non-dosen melalui pemberian kompensasi,
peluang pengembangan kompetensi dan aktualisasi diri sesuai dengan serta
dikaitkannya hasil penilaian prestasi kerja dengan pemberian penghargaan dan
sanksi (bonus, peserta pelatihan, promosi, teguran, demosi) untuk meningkatkan
motivasi kerja, budaya dan etos kerja, keterbukaan dan kolegialitas.
7. Tercapainya proses pembelajaran yang produktif, efektif, dan efisien yang berbasis
pada Student Centered Learning dan Terlaksananya program pertukaran dan
kerjasama mahasiswa antar universitas di dalam dan luar negeri.
8. Tersedianya sarana pendukung pendidikan berupa tempat ibadah, taman, kesehatan,
olah raga, kantor pos, bank, toko buku, kantin, ruang bersama, ruang pertemuan,
wisma tamu dan asrama mahasiswa.
9. Terciptanya suasana akademik yang kondusif melalui kurikulum yang memenuhi
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, mendukung keragaman budaya antar
bangsa, berbasis kearifan lokal, memenuhi tuntutan kebutuhan pasar dan prasyarat
ilmu pengetahuan untuk membangun masyarakat adab.
10. Tersedia sarana sistem informasi dan e-learning yang selalu terbaharui baik
substansi maupun sarana pendukungnya.
11. Tersedia sarana prasarana kegiatan Tridharma yang meliputi ruang kelas/diskusi/
seminar/pameran, laboratorium, perpustakaan, bengkel, studio, kebun percobaan,
dan rumah sakit pendidikan yang berstandar dan/atau bersertifikasi internasional
yang dapat diakses untuk kepentingan umum.
12. Tersedianya kecukupan dana dari sumber utama dan berbagai sumber tambahan
dari dalam Universitas termasuk badan afiliasi, maupun luar Universitas Trisakti,
guna kelangsungan dan peningkatan mutu penyelenggaraan Tridharma Perguruan
Tinggi serta tersedianya dana sebesar 2% dari pendapatan untuk beasiswa, dan
pembangunan masyarakat di sekitar kampus.
13. Terlaksananya kerjasama di bidang Tridharma dengan 20 Universitas yang
termasuk 500 Universitas Terbaik dunia, dan kerjasama penelitian dengan paling
sedikit 5 industri yang berbeda yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal
internasional.
14. Memberikan hasil kerja nyata dan pelatihan bagi pengembangan sumber daya
regional di daerah binaan Universitas Trisakti.
15. Dihasilkannya publikasi ilmiah Nasional dan Internasional sejumlah 4 karya per
dosen per tahun , dan 30 penemuan yang dipatenkan setiap lima tahun.
4
1.2 Fakultas Teknologi Industri
Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti (FTI-Usakti) didirikan tahun 1982
dibentuk berdasarkan SK Rektor Universitas Trisakti Nomor: 026/USAKTI/SKR/ IX/1982.
FTI-Usakti adalah salah satu fakultas hasil pengembangan dari Fakultas Teknik yang
berdiri bersama-sama dengan Universitas Trisakti pada tanggal 29 November 1965. Pada
saat pembentukan itu FTI-Usakti terdiri dar 2 Jurusan, yaitu Jurusan Teknik Mesin dan
Jurusan Teknik Elektro. Saat ini FTI-Usakti terdiri dari 4 Jurusan, yaitu Jurusan Teknik
Mesin, Jurusan Teknik Elektro, Jurusan Teknik Industri (dibuka tahun 1984) dan Jurusan
Teknik Informatika (dibuka tahun 1996) dengan delapan program studi, yaitu Teknik
Mesin, Teknik Elektro, Teknik Industri, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Magister
Teknik Mesin, Magister Teknik Elektro dan Magister Teknik Industri. Adapun status
akreditasi dari kedelapan program studi tersebut pada TA. 2017/2018 adalah tiga program
studi memperoleh akreditasi “A”, tiga program studi memperoleh akreditasi “B”, dan dua
program studi memperoleh akreditasi “C”. Pada Program studi sarjana Teknik Mesin dan
Teknik Elektro, selain dilakukan kegiatan perkuliahan reguler juga ada perkuliahan
program ekstensi yang menerima lulusan program D3 dari Politeknik atau Akademi Teknik
yang telah bekerja minimal 1 (satu) tahun atau pernah bekerja.
Penjamin Mutu dilakukan oleh 2 lembaga yaitu Badan Pengembangan dan Pembinaan
Jaminan Mutu (BPPJM) Universitas Trisakti untuk tingkat universitas dan Unit Jaminan
Mutu Fakultas (JMF). BPPJM dalam melakukan tugasnya berkordinasi dengan JMF.
Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti (FTI-Usakti) menyelenggarakan beberapa
Program Pendidikan yaitu:
1. Program Sarjana Reguler Dilaksanakan oleh 5 (lima) Program Studi, kegiatan belajar dan mengajar
dilaksanakan pada pagi hari. Program Reguler Sarjana Strata S1, yaitu:
a. Program Studi Teknik Mesin
b. Program Studi Teknik Elektro
c. Program Studi Teknik Industri
d. Program Studi Informatika
e. Program Studi Sistem Informasi
2. Program Ekstensi Merupakan program melanjutkan studi dari program vokasi Diploma 3 (D3) ke
program sarjana dengan persyaratan telah lulus dari program D3, kegiatan belajar
dan mengajar dilaksanakan pada sore hari. Program Ekstensi Sarjana Strata 1
dilakukan oleh 3 (tiga) Program Studi, yaitu:
a. Program Studi Teknik Mesin
b. Program Studi Teknik Elektro
c. Program Studi Teknik Informatika
3. Program Magister (S2)
Dilaksanakan oleh 3 (tiga) Program Studi, yaitu:
a. Program Magister Teknik Mesin
b. Program Magister Teknik Elektro
c. Program Magister Teknik Industri
5
1.2.1 Nilai Luhur
Segenap warga Fakultas Teknologi Industri sebagai bagian dari keluarga besar Universitas
Trisakti menghayati, menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan
berdasarkan Trikrama (takwa-tekun-trampil, asah-asih-asuh, satria-setia-sportif).
Selain Trikrama, segenap warga Fakultas Teknologi Industri juga menerapkan nilai luhur
SEJUK yang juga memuat harapan seluruh sivitas akademika dalam lingkup FTI-Usakti,
yaitu sejahtera, efisien, jujur, unggul, dan kompeten.
1.2.2 Visi
Menjadi Fakultas Teknologi yang andal, berstandar Internasional dalam mengembangkan
dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi industri ramah lingkungan untuk
meningkatkan kualitas hidup dan peradaban.
1.2.3 Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berstandar internasional di bidang teknologi
industri ramah lingkungan.
2. Menyiapkan lulusan yang berpengetahuan, berbudi luhur sesuai dengan trikrama
dan berjiwa wirausaha berbasis teknologi
3. Mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendorong
peningkatan kinerja dosen dan kualitas hidup masyarakat
4. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang andal, berbudi luhur sesuai
dengan trikrama dan melakukan publikasi ilmiah dengan standar internasional.
5. Meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan seluruh mahasiswa, dosen dan tenaga
kependidikan.
1.2.4 Tujuan
1. Menjadi fakultas yang andal berstandar internasional dalam pengembangan dan
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi industri ramah lingkungan
2. Menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidang teknologi industri yang berbudi
luhur sesuai dengan Trikrama Trisakti, dan berjiwa wirausaha berbasis teknologi.
3. Menghasilkan karya penelitian berbasis teknologi tepat guna untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
4. Menghasilkan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang diakui di tingkat
nasional untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
5. Meningkatkan disiplin dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia, baik
tingkat pendidikan maupun tingkat keahliannya.
6. Meningkatkan daya dukung sarana dan prasarana serta pemanfaatan jejaring
kerjasama dengan pemangku kepentingan.
1.2.5 Sasaran Fakultas Teknologi Industri bertekad kuat untuk menjadi yang terbaik dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia sehingga sasaran yang ingin dicapai
pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan akreditasi semua program studi berdasarkan standar BAN-PT dan
kriteria AUN-QA serta penerapan 5 pilar dalam tata pamong institusi yang baik.
2. Jumlah mahasiswa FTI-Usakti yang terlibat dalam program kerjasama Tridharma
1% dari total populasi dan jumlah mahasiswa dari institusi mitra berjumlah 15
orang.
6
3. Peningkatan prestasi lulusan (indeks prestasi minimal untuk program sarjana 3,25
dan program magister 3,75; 60% lulus tepat; dapat diserap oleh industri atau
merintis usaha mandiri dalam waktu 3 bulan setelah lulus).
4. Peningkatan kualitas dosen dan tenaga kependidikan untuk menjadi profesional dan
berprestasi (dosen bersertifikat pendidik 62%; bergelar Doktor 40% berjenjang
jabatan akademik Lektor Kepala dan Guru Besar 30%, sedangkan tenaga
kependidikan berpendidikan D-III 18% pelayanannya dan 10% bersertifikat
kompetensi).
5. Peningkatan kinerja penelitian dan PKM (publikasi karya ilmiah pada jurnal
nasional atau jurnal internasional 1 karya ilmiah per dosen per tahun; penyerapan
anggaran penelitian minimal Rp. 5.000.000,00 per dosen per tahun; penyerapan
anggaran PKM minimal Rp. 2.000.000,00 per dosen per tahun; jumlah kegiatan
yang didanai eksternal meningkat 10% per tahun).
6. Peningkatan mutu sarana dan prasarana akademik maupun non akademik (tersedia,
lengkap, memadai dan andal, sesuai standar) dan suasana akademik yang lebih
kondusif.
7. Penerimaan pendapatan di luar biaya pendidikan mahasiswa minimal 10% dari hasil
implementasi kerjasama dan sinergi dengan lembaga afiliasi fakultas serta
melaksanakan penelitian bersama dan program kerjasama Tridarma dengan minimal
5 universitas dalam dan luar negeri.
Dalam upaya mencapai sasaran tersebut dibutuhkan strategi pengembangan yang dapat
diterapkan dengan peta jalan capaiannya disajikan dalam bentuk Rencana Strategis
(Renstra) dan Rencana Operasional (Renop) Fakultas Teknologi Industri – Universitas
Trisakti 2015 – 2020. Pelaksanaan Renstra dan Renop harus melibatkan semua pemangku
kepentingan dan konsisten serta memiliki komitmen yang tinggi.
7
BAB 2
PROGRAM PENDIDIKAN
2.1 Terminologi
Bahan Kajian : adalah suatu bangunan ilmu, teknologi atau seni, obyek
yang dipelajari, yang menunjukkan ciri cabang ilmu
tertentu, atau dengan kata lain menunjukkan bidang kajian
atau inti keilmuan suatu program studi. Bahan kajian
dapat pula merupakan pengetahuan/ bidang kajian yang
akan dikembangkan, keilmuan yang sangat potensial atau
dibutuhkan masyarakat untuk masa datang
Capaian Pembelajaran : Adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi
pengetahuan, sikap, ketrampilan, kompetensi, dan
akumulasi pengalaman kerja
Dosen : adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas
utama mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
Fakultas : adalah himpunan sumber daya pendukung, yang dapat
dikelompokkan menurut jurusan, yang menyelenggarakan
dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, atau profesi
dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan/atau olahraga.
Gaya Selingkung : Adalah pedoman tentang tata cara penulisan atau
pembuatan karya ilmiah yang dianut oleh setiap bidang
ilmu, teknologi, dan seni
Indeks Prestasi
(IP)
: adalah nilai prestasi mahasiswa pada akhir semester yang
menggambarkan mutu hasil proses belajar-mengajar
Adalah dokumen pengakuan prestasi belajar dan/atau
penyelesaian suatu jenjang pendidikan tinggi setelah lulus
ujian yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
Jurusan : adalah himpunan sumber daya pendukung program studi
dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan/atau olahraga.
Karya : Adalah hasil karya akademik atau non akademik oleh
orang perseorangan, kelompok, atau badan di luar
perguruan tinggi, baik yang diterbitkan, dipresentasikan,
maupun dibuat dalam bentuk tertulis
8
Karya Ilmiah : Adalah hasil karya akademik mahasiswa/dosen/
peneliti/tenaga kependidikan di lingkungan perguruan
tinggi, yang dibuat dalam bentuk tertulis baik cetak
maupun elektronik yang diterbitkan dan/atau
dipresentasikan
Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia
: kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan, dan menginte-grasikan
antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan
kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di
berbagai sektor
Kurikulum : adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan
penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyeleng-
garaan program studi.
Kurikulum Tingkat
Program Studi
: adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing perguruan tinggi
Mahasiswa : adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada
perguruan tinggi terdiri dari :
1. Mahasiswa aktif adalah mahasiswa yang telah membayar
lunas biaya pendidikan yang menjadi kewajibannya untuk
semester yang akan berjalan atau mahasiswa yang
membayar biaya pendidikan yang menjadi kewajibannya
untuk semester yang akan berjalan melalui mekanisme
cicil, tunda bayar, sponsor ataupun bentuk lain yang telah
memperoleh persetujuan universitas; 2. Mahasiswa tidak aktif
a. adalah mahasiswa tanpa ijin tidak aktif karena tidak
mengisi Kartu Rencana Studi atau tidak
melaksanakan pembayaran biaya pendidikan yang
menjadi kewajibannya untuk semester yang akan
berjalan, sehingga masa tidak aktif diperhitungkan
dalam masa studi
b. adalah mahasiswa yang diijinkan oleh
Rektor/Dekan karena sesuatu hal dan dengan alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan untuk cuti
akademik, baik terencana atau tidak (atas
permintaan sendiri atau karena alasan sakit, bela
atau tugas negara, atau tugas Universitas Trisakti)
dengan memenuhi ketentuan cuti akademik yang
ditetapkan yaitu diambil sebelum batas masa
studinya berakhir, dan maksimal 4 (empat)
semester. Dalam hal ini masa tidak aktif mahasiswa
tidak diperhitungkan masa studi.
Masa dan Beban Belajar : Masa dan beban belajar penyelenggaraan program
pendidikan yang ditetapkan bagi mahasiswa:
1. Program Diploma III (tiga) : Paling lama 5 (lima)
9
tahun akademik, dengan beban belajar mahasiswa
paling sedikit 108 (seratus delapan) sks;
2. Program Sarjana, program diploma IV (empat)/sarjana
terapan paling lama 7 (tujuh) tahun akademik, dengan
beban belajar mahasiswa paling sedikit 144
(seratusempat puluh empat) sks;
3. Program profesi setelah menyelesaikan program
sarjana, atau program diploma IV (empat)/sarjana
terapan, paling lama 3 (tiga) tahun akademik dengan
beban belajar mahasiswa paling sedikit 24 (dua puluh
empat) sks;
4. Program magister, program magister terapan, atau
program spesialis, setelah menyelesaikan program
sarjana, atau diploma IV (empat)/sarjana terapan,
paling lama 4 (empat) tahun akademik dengan beban
belajar mahasiswa paling sedikit 36 (tiga puluh enam)
sks;
5. Program doktor, program doktor terapan, atau program
subspesialis, setelah menyelesaikan program magister,
program magister terapan, atau program spesialis,
paling lama 7 (tujuh) tahun akademik dengan beban
belajar mahasiswa paling sedikit 42 (empat puluh dua)
sks.
Mata Kuliah : adalah pengelompokan bahan kajian berdasarkan
penetapan kedalaman, kerincian, keluasan bahan kajian,
dan tingkat penguasaannya.
Mutu Pendidikan Tinggi : adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan
pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang
terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan
Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh
Perguruan Tinggi.
Pangkalan Data
Pendidikan Tinggi
: adalah kumpulan data penyelenggaraan pendidikan tinggi
seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi secara nasional.
Penomeran Ijasah
Nasional (PIN)
: adalah sebuah sistem penomoran ijazah yang diberlakukan
secara nasional (seluruh perguruan tinggi di Indonesia)
yang dikeluarkan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi.
Pembelajaran : adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran Elektronik
(e-learning)
: adalah pembelajaran yang memanfaatkan paket infor-masi
berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran yang dapat diakses oleh peserta
didik kapan saja dan di mana saja.
10
Pemimpin Perguruan
Tinggi
: adalah Rektor pada Universitas dan Institut, Ketua pada
Sekolah Tinggi, Direktur pada Politeknik, Akademi, dan
Akademi Komunitas.
Pendidikan Jarak Jauh
(PJJ)
: adalah proses belajar-mengajar yang dilakukan secara
jarak jauh melalui penggunaan berbagai media
komunikasi.
Pendidikan Tinggi : adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program diploma, program sarjana,
program magister, program doktor, program profesi,
program spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
Penelitian : adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan
metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh
informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan
dan teknologi.
Pengabdian Kepada
Masyarakat
(PKM)
: adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Perguruan Tinggi : adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi.
Plagiat : Adalahperbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai
untuk suatu karya ilmiah, denan engutip sebagian atau
seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui
sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyebutkan sumber
secara tepat dan memadai.
Plagiator : Adalah orang perseorangan atau kelompok orang elaku
plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri dan
atau untuk da atas nama suatu badan.
Program Studi : adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran
yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran
tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan
profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
Rumpun Ilmu
Pengetahuan
: adalah kumpulan sejumlah pohon, cabang, dan ranting
ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis , yaitu
terdiri dari 6 (enam) rumpun ilmu pengetahuan dan
teknologi. Universitas Trisakti mengelola program studi
yang termasuk dalam rumpun ilmu: humaniora, sains
sosial, sains formal, dan terapan.
11
Satuan Kredit Semester : adalah takaran waktu kegiatan belajar yang di bebankan
pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses
pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau
besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa
dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program
studi.
Semester : adalah satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama
16 (enam belas) minggu.
Senat Akademik : Adalah organ yang menjalankan fungsi pengawasan
bidang akademik pada aras perguruan tinggi atau dapat
pada aras fakultas.
Sertifikat Kompetensi : adalah dokumen pengakuan kompetensi atas prestasi
lulusan yang sesuai dengan keahlian dalam cabang
ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program
studinya.
Sertifikat Profesi : adalah dokumen pengakuan kemampuan praktik profesi
yang diperoleh lulusan pendidikan profesi, spesialis,
subspesialis atau sebutan lain yang sejenis.
Sistem pembelajaran
: adalah mekanisme pelaksanaan pembelajaran pada
program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran
lulusan yang mencakup: 1) metode dan bentuk
pembelajaran per mata kuliah, 2) sistem penilaian
pembelajaran, 3) ketersediaan dan kelengkapan prasarana,
sarana dan dana yang memungkinan terciptanya interaksi
akademik antara sivitas akademika.
Sistem Penjaminan Mutu
Eksternal
: adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi untuk
menentukan kelayakan dan tingkat pencapaian mutu
program studi dan perguruan tinggi.
Sistem Penjaminan Mutu
Internal
: adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan
tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk
mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan
pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi
: adalah kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu
pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
Sivitas akademika : adalah komunitas dosen dan mahasiswa pada perguruan
tinggi.
Standar Nasional
Pendidikan
: adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang
pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
: adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional
Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian,
dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.
12
Standar Nasional
Penelitian
: adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada
perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Standar Nasional
Pengabdian Kepada
Masyarakat
: adalah kriteria minimal tentang sistem pengabdian kepada
masyarakat pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Statuta : adalah peraturan dasar Pengelolaan Perguruan Tinggi
yang digunakan sebagai landasan penyusunan peraturan
dan prosedur operasional di Perguruan Tinggi.
Surat Keterangan
Pendamping ljazah
(SKPI)
: adalah dokumen yang memuat informasi tentang
pencapaian akademik atau kualifikasi dari lulusan
pendidikan tinggi bergelar.
Surat Keterangan
Pengganti
: adalah dokumen pernyataan yang dihargai sama dengan
Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Sertifikat Profesi.
Tenaga Kependidikan : adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan
tinggi antara lain, pustakawan, tenaga administrasi,
laboran dan teknisi, serta pranata teknik informasi.
Tridharma Perguruan
Tinggi
: adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk
menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, dan peng-
abdian kepada masyarakat.
Universitas
: adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan
pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu
pengetahuan dan/atau teknologi dan jika memenuhi syarat,
Universitas dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
2.2 Jenjang Program Pendidikan Menurut Jenisnya
Jenis pendidikan di Indonesia terdiri atas pendidikan akademik, pendidikan vokasi dan
pendidikan profesional. Setiap jenis pendidikan mempunyai jenjangnya masing-masing.
Dengan menggunakan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) maka jenjang dari
ketiga jenis pendidikan tersebut dapat disandingkan, disetarakan dan disandingkan melalui
capaian pembelajarannya (Perpres No. 8 thn 2012 tanggal 17 Januari 2012 tentang KKNI).
Dalam KKNI ini terdapat 9 jenjang dengan kulaifikasi sebagai berikut: jenjang 1 sampai 3
adalah jabatan operator, jenjang 4 sampai 6 adalah jabatan teknisi atau analis dan jenjang 7
sampai 9 adalah jabatan ahli. Kualifikasi umum yang harus dimiliki oleh setiap jenjang
adalah sebagai berikut:
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan
tugasnya.
3. Berperan sebagai warga Negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung
perdamaian dunia.
4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi
terhadap masyarakat dan lingkungannya.
13
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapat/temuan original orang lain.
6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
Kualifikasi ini kemudian diturunkan dalam rumusan sikap sebagai berikut: Setiap lulusan
program pendidikan akademik, vokasi, dan profesi harus memiliki sikap sebagai berikut:
1. Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral, dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat
dan lingkungan;
7. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
8. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri; dan
10. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan
2.3 Program Pendidikan Akademik
Jenjang pendidikan akademik menurut UU No. 12 thn 2012 adalah program sarjana,
program magister dan program doktor dengan jenjang pada KKNI adalah 6 untuk program
sarjana, 8 untuk program magister dan 9 untuk program doktor.
Program Magister
Kualifkasi lulusan program magister yang merupakan jenjang 8 dalam KKNI adalah
sebagai berikut :
1. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi dan/atau seni di dalam bidang
keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan
karya inovatif dan teruji.
2. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner.
3. Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat
dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.
Dengan kualifkasi yang demikian maka capaian pembelajaran minimal pada Program
Magister adalah paling sedikit menguasai teori dan teori aplikasi bidang pengetahuan
tertentu yang kemudian berdasarkan Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 menjadi rumusan
keterampilan umum bahwa setiap Lulusan Program Magister harus :
1. Mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui
penelitian ilmiah, penciptaan desain atau karya seni dalam bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan
14
bidang keahliannya, menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajian berdasarkan kaidah,
tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuk tesis atau bentuk lain yang setara, dan
diunggah dalam laman perguruan tinggi, serta makalah yang telah diterbitkan di
jurnal ilmiah terakreditasi atau diterima di jurnal internasional;
2. Mampu melakukan validasi akademik atau kajian sesuai bidang keahliannyadalam
menyelesaikan masalah di masyarakat atau industri yang relevan melalui
pengembangan pengetahuan dan keahliannya;
3. Mampu menyusun ide, hasil pemikiran, dan argumen saintifk secara bertanggung
jawab dan berdasarkan etika akademik, serta mengkomunikasikannya melalui
media kepada masyarakat akademik dan masyarakat luas;
4. Mampu mengidentifkasi bidang keilmuan yang menjadi objek penelitiannya
dan memposisikan ke dalam suatu peta penelitian yang dikembangkan melalui
pendekatan interdisiplin atau multidisiplin;
5. Mampu mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora
berdasarkan kajian analisis atau eksperimental terhadap informasi dan data;
6. Mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan
kolega, sejawat di dalam lembaga dan komunitas penelitian yang lebih luas;
7. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri; dan
8. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data hasil penelitian dalam rangka menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi.
Tabel 2.1 Program Magister Fakultas Teknologi Industri
Fakultas Program
Pendidikan
Nomen
klatur
Program Studi Sesuai Dikti Gelar
Bahasa
Indonesia
Bahasa Inggris
Teknologi
Industri Magister
8160515 Teknik Mesin Mechanical Engineering Magister Teknik
(M.T)
8160507 Teknik Elektro Electrical Engineering Magister Teknik
(M.T)
8160513 Teknik Industri Industrial Engineering Magister Teknik
(M.T)
2.4
Manajemen Akademik
2.4.1 Sivitas Akademika Sivitas akademika terdiri atas: mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan. Seluruh sivitas
akademika akan mendukung terlaksananya proses pembelajaran
A. Mahasiswa
Mahasiswa adalah orang yang terdaftar dan belajar sebagai peserta didik di perguruan
tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
mendefinisikan mahasiswa sebagai orang yang belajar di Perguruan Tinggi.
Setiap mahasiswa berkewajiban mendaftar ulang pada setiap awal semester dengan
melunasi semua biaya yang telah ditentukan dan mengisi KRS (Kartu Rencana Studi)
sampai dinyatakan lulus pada sidang yudisium. Mahasiswa yang telah melakukan
15
pendaftaran kembali dengan melunasi semua biaya pendidikan dan mengisi KRS disebut
sebagai mahasiswa aktif. Sedangkan jika mahasiswa tidak melakukan kewajibannya untuk
melakukan pendaftaran ulang, mengisi KRS atau tmembayar biaya pendidikan secara
penuh maka mahasiswa tersebut dianggap sebagai mahasiswa tidak aktif.
B. Dosen Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang telah memenuhi Standar dosen
minimal tentang kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan
capaian pembelajaran lulusan.
Berdasarkan Permenristekdikti No. 49 Tahun 2016, dosen terdiri atas dosen tetap dan
dosen tidak tetap. Dosen wajib memiliki NIDN atau NIDK atau NUP (terdaftar sistem
regristrasi dosen nasional) dan memiliki jabatan akademik (P). Semua dosen wajib
memiliki sertifikat dosen paling lambat tahun 2021. Dosen tetap adalah dosen berstatus
sebagai pendidik tetap pada satu perguruan tinggi dan tidak menjadi pegawai tetap pada
satuan kerja atau pendidikan lainnya. Jumlah dosen tetap minimal 60% dari jumlah seluruh
dosen dengan paling sedikit 6 dosen per program studi dan wajib memiliki keahlian di
bidang ilmu yang sesuai dengan disiplin ilmu pada program studi.
B.1 Dosen Tetap Dosen tetap adalah dosen yang bekerja penuh waktu yang berstatus sebagai tenaga
pendidik tetap pada satuan pendidikan tinggi tertentu dan diberi NIDN (Nomor Induk
Dosen Nasional) atau NIDK (Nomor Induk Dosen Khusus) serta berstatus sebagai pendidik
tetap pada 1 perguruan tinggi, tidak menjadi pegawai tetap pada satuan kerja atau
pendidikan lainnya. Jumlah dosen tetap minimal 60% dari jumlah seluruh dosen dengan
paling sedikit 6 orang dan wajib memiliki keahlian di bidang ilmu yang sesuai dengan
disiplin ilmu pada program studi. Adapun tugas seorang dosen tetap dihitung dengan beban
kerja dosen yang didasarkan pada kegiatan pokok dosen yang mencakup pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma
Perguruan Tinggi), kegiatan tugas tambahan dan kegiatan pendukung.
Termasuk Dosen Tetap adalah :
1. CPNS/PNS Dosen yang berkerja di Perguruan Tinggi Universitas Trisakti.
2. Dosen DPK (dipekerjakan) Kopertis yang ditempatkan di Perguruan Tinggi
Universitas Trisakti.
3. Dosen Tetap Non PNS yang diangkat di Perguruan Tinggi Negeri sesuai persyaratan
yang diatur Permendikbud No.84 Tahun 2013.
4. Dosen Tetap Yayasan yang diangkat di Perguruan Tinggi Swasta, diangkat dan
diberhentikan dengan SK Yayasan dengan persyaratan yang diatur Permendikbud
No.84 Tahun 2013.
5. Dosen warga negara asing yang dikontrak dengan masa kerja minimal 2 tahun dan
memiliki kualifikasi setara S3/Doktor
B.2 Dosen Tidak Tetap Adalah dosen yang bekerja paruh waktu yang berstatus sebagai tenaga pendidik tidak tetap
pada satuan pendidikan tinggi tertentu. Di Universitas Trisakti, dosen tidak tetap diangkat
Pimpinan PT Universitas Trisakti untuk jangka waktu tertentu.
B.3 Dosen Dengan Perjanjian Kerja
16
Adalah dosen yang direkrut dengan perjanjian kerja minimal 2 (dua) tahun dan dapat
diperpanjang sesuai kebutuhan, diberikan/dimohonkan NIDK (Nomor Induk Dosen
Khusus), serta dapat bekerja paruh waktu atau penuh waktu.
B.4 Dosen yang Bertindak Sebagai Instruktur Adalah pendidik yang menekankan pembinaan pada penguasaan aspek ketrampilan di
perguruan tinggi dan diberikan/dimohonkan NIDN/NIDK atau NUP (Nomor Urut
Pendidik), jika pendidik tidak memenuhi syarat diberikan NIDN atau NIDK.
B.5 Dosen yang Bertindak Sebagai Tutor Adalah pendidik yang diangkat untuk membantu dosen dan berfungsi memfasilitasi belajar
mahasiswa dalam sistem pendidikan tinggi dan diberikan/dimohonkan NIDN/NIDK atau
NUP (Nomor Urut Pendidik), jika pendidik tidak memenuhi syarat diberikan NIDN atau
NIDK.
B.6 Dosen Purna Tugas Adalah seseorang/pendidik yang sudah menyelesaikan masa tugas formal di tempat
kerjanya dan dapat diberikan NIDK (Nomor Induk Dosen Khusus), jika Program Studi
masih membutuhkan keahlian/keilmuwannya.
2.4.2 Pengelompokan Dosen Berdasarkan Fungsi Berdasarkan fungsinya dosen dikelompokkan menjadi:
A. Dosen Pengampu Mata Kuliah
B. Dosen Pembimbing Akademik (Dosen Wali)
C. Dosen Pembimbing:
1. Dosen Pembimbing lapangan/studio/bengkel/kerja praktik/klinik/ laboratorium;
2. Dosen Pembimbing Tugas Akhir (D4)/Skripsi (Sarjana)/Tesis (Magister)/ Disertasi
(Doktor).
D. Dosen Penguji Skripsi/tugas akhir, tesis, disertasi, atau karya desain/seni
E. Dosen yang bertugas sebagai ketua penguji pada ujian akhir dan sebagai anggota
penguji pada ujian akhir.
F. Dosen Pembina Kegiatan Mahasiswa
A. Dosen Pengampu Mata Kuliah Dosen Pengampu Mata Kuliah adalah dosen tetap atau dosen tidak tetap dilingkup
Universitas Trisakti yang telah memiliki NIDN/NIDK, yang ditugaskan melalui SK Dekan
untuk memiliki kewenangan dan tanggungjawab dalam proses belajar mengajar menurut
bidang keilmuannya dan keahliannya.
B. Dosen Pembimbing Akademik (Dosen Wali) Dosen Pembimbing Akademik atau dahulu dikenal sebagai Dosen wali adalah dosen, yang
mendapat surat tugas dari Dekan, mempunyai wewenang, tanggung jawab dan hak secara
penuh untuk berperan mendampingi mahasiswa dalam menyelesaikan masa belajar.
Peran Dosen Pembimbing Akademik (Dosen Wali) adalah :
1. Menumbuhkan disiplin mahasiswa.
2. Memberikan pandangan dan saran-saran yang memungkinkan mahasiswa membuat
keputusan bagi dirinya sendiri.
3. Mampu mengindentifikasi dan menganalisis faktor-faktor pendukung dan penghambat
kelancaran proses belajar di Perguruan Tinggi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas studi.
17
Tugas Dosen Pembimbing Akademik (Dosen Wali) adalah :
1. Memberikan bantuan/pengarahan kepada mahasiswa mengenai:
a. Cara menyusun strategi urutan pengambilan mata kuliah
b. Pelaksanaan Proses Pendaftaran Ulang pada setiap awal semester
c. Kebijakan studi
d. Peraturan dan ketentuan yang berlaku dari Pemerintah, Universitas, Fakultas dan
Jurusan atau Program Studi
2. Memberikan pertimbangan kepada mahasiswa rencana pengambilan mata kuliah per
semester tentang jumlah dan nama mata kuliah seusai kemamuan dan kurikulum
operasiona yang berlaku (tentang jumlah sks yang diambil per semester).
3. Menyetujui mata kuliah yang direncanakan mahasiswa
4. Mengesahkan usulan cuti akademik
5. Membantu memacu kelancaran studi mahasiswa asuhannya dengan cara :
a. Mendorong mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan dengan sebaik mungkin
b. Memberi pengarahan mengenai cara belajar yang baik
c. Memberi pengarahan cara menggunakan kepustakaan dan fasilitas belajar
lainnya
d. Memonitor kelancaran studi mahasiswa bimbingannya
6. Mengevaluasi perkembangan kemajuan belajar mahasiswa berdasarkan IP, IPK dan
jumlah sks yang telah diselesaikan mahasiswa
7. Mengindentifikasi dan menganalisa masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa untuk
kemudian memberikan bantuan pemecahannya. Bila diperlukan dosen wali dapat
meminta bantuan ke UPT Psikologi dan Konseling
8. Menjadi penghubung dengan dosen penanggungjawab suatu matakuliah apabila ada
masalah dalam mata kuliah tersebut
9. Membuat laporan secara lisan atau tulisan kepada Ketua Jurusan bila ada mahasiswa
bimbingannya yang tidak aktif atau terancam putus studi.
Kriteria yang harus dimiliki oleh Dosen Pembimbing Akademik (Dosen Wali) adalah
sebagai berikut :
1. Mampu menyediakan waktu terjadwal minimal satu minggu satu kali.
2. Mampu memahami tujuan serta fungsi pendidikan dan kedudukannya dalam negara
dan masyarakat.
3. Mampu mengindentifikasi dan menganalisis faktor-faktor pendukung dan penghambat
kelancaran proses belajar di Perguruan Tinggi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas studi.
Seorang Dosen Pembimbing Akademik harus memiliki catatan atau laporan terkait data
pribadi, rencana dan hasil studi setiap semester dan data perkembangan prestasi akademik
serta data administrasi mahasiswa bimbngan akademiknya.
Beban normal seorang dosen wali adalah 20 orang mahasiswa per semester dan Dosen
Pembimbing Akademik (Dosen Wali) harus menyediakan waktu minimal 1 jam per
minggu untuk konsultasi terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh para mahasiswanya
sehingga dosen mengenal setiap mahasiswa yang dibinanya.
Pertemuan wajib antara Dosen Pembimbing Akademik (Dosen Wali) dengan mahasiswa
perwaliannya minimal 3 kali dalam 1 semester. Pertemuan wajib ini harus tercatat.
C. Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing adalah dosen yang mendapat surat tugas dari Dekan, mempunyai
wewenang, tanggung jawab dan hak secara penuh untuk berperan membimbing mahasiswa
18
dalam bidang-bidang tertentu baik kegiatan kurikuler dan ko-kurikuler. Dosen Pembimbing
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Dosen Pembimbing lapangan/studio/bengkel/kerja praktik/klinik/laboratorium/
Pelatihan. Dosen pembimbing adalah dosen yang bertugas untuk mengarahkan
mahasiswa dalam melakukan kegiatan akademik maupun non akademik yang dilakukan
mahasiswa, agar mereka dapat mencapai prestasi dalam kompetisi, kegiatan yang
sedang mereka jalani.
2. Dosen Pembimbing Tugas Akhir (D4)/Skripsi (Sarjana)/Tesis (Magister)
Adalah Dosen pembimbing dan atau ikut membimbing sebagai pembimbing utama
dalam menghasilkan skripsi, tugas akhir, tesis, disertasi, atau karya desain/ seni.
Sebagai pembimbing utama dalam penelitian terstruktur dalam rangka penyusunan
tugas akhir/laporan akhir D4 (maksimum 10 mahasiswa), skripsi/ karya
desain/seni/bentuk lain tingkat Sarjana (maksimum 8 mahasiswa), tesis Magister
(maksimum 6 mahasiswa), disertasi Doktor (maksimum 4 mahasiswa). Standar
penilaian akreditasi adalah maksimal 4 mahasiswa/dosen.
Wewenang dan tanggung jawab dosen dalam melaksanakan bimbingan tugas akhir dapat
dilihat dalam Tabel 2.2, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Rincian kegiatan Asisten Ahli, yaitu :
Melaksanakan bimbingan tugas akhir penelitian mahasiswa untuk pembuatan skripsi
dan tesis sebagai berikut:
a. Asisten Ahli yang berijazah Magister melaksanakan (M) bimbingan pembuatan
skripsi.
b. Asisten Ahli yang berijazah Doktor melaksanakan (M) bimbingan pembuatan
skripsi dan membantu (B) kegiatan bimbingan pembuatan tesis.
2) Rincian kegiatan Lektor yaitu :
Melaksanakan bimbingan tugas akhir penelitian mahasiswa untuk pembuatan skripsi,
tesis dan disertasi sebagai berikut :
a. Lektor yang berijazah Magister melaksanakan (M) bimbingan pembuatan skripsi.
b. Lektor yang berijazah Doktor melaksanakan (M) bimbingan pembuatan skripsi dan
tesis serta membantu (B) kegiatan bimbingan pembuatan disertasi.
3) Rincian kegiatan Lektor Kepala yaitu :
Melaksanakan bimbingan tugas akhir penelitian mahasiswa untuk pembuatan skripsi,
tesis dan disertasi sebagai berikut :
a. Lektor kepala yang berijazah Magister melaksanakan (M) bimbingan pembuatan
skripsi.
b. Lektor kepala yang berijazah Doktor melaksanakan (M) bimbingan pembuatan
skripsi dan tesis, membantu (B) atau melaksanakan (M) bimbingan pembuatan
disertasi sesuai pasal 26 ayat 10 (b) Permendikbud no. 92 Tahun 2014
(zip) tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan
Fungsional Dosen 4) Rincian kegiatan Guru Besar yaitu :
Melaksanakan bimbingan tugas akhir penelitian mahasiswa untuk pembuatan skripsi,
tesis dan disertasi sebagai berikut :
1) Guru besar yang berijazah Doktor melaksanakan (M) bimbingan pembuatan
skripsi dan tesis, melaksanakan (M) kegiatan bimbingan pembuatan disertasi
sesuai pasal 26 ayat 10 (b) Permendikbud no. 92 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional
Dosen.
19
Tabel 2.2 Kualifkasi Pendidikan dan Jabatan Akademik Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
Wewenang dan Tanggungjawab Dosen Dalam Bimbingan Tugas Akhir
No. Jabatan Akademik
Dosen Kualifikasi Pendidikan
Dosen
Bimbingan Tugas Akhir
Skripsi Tesis Disertasi
1. Asisten Ahli Magister M
Doktor M B
2. Lektor Magister M B* Doktor M M B
3. Lektor Kepala Magister M M B Doktor M M B/M**
4. Professor Doktor M M M
Keterangan: M = Melaksanakan
B = Membantu
* = Golongan III/d
** =
Berdasarkan penjabaran Wewenang dan Tanggung Jawab dalam melaksanakan bimbingan
tugas akhir, maka ditetapkan bahwa Pembimbing Utama Tugas Akhir harus memiliki
NIDN/NIDK, Sertifkasi Pendidik dan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Laporan akhir D4, minimal dengan Jabatan Fungsional Akademik Asisten Ahli (ASA)
dan berpendidikan Doktor atau Jabatan Fungsional Akademik Lektor (L) Golongan
III/d dan berpendidikan Magister
2. Skripsi/karya desain/seni/bentuk lain tingkat Sarjana, minimal dengan Jabatan
Fungsional Akademik Asisten Ahli (ASA) dan berpendidikan Doktor atau Jabatan
Fungsional Akademik Lektor (L) Golongan III/d dan berpendidikan Magister
3. Tesis Magister, minimal dengan Jabatan Fungsional Lektor (L) Golongan III/c
dan berpendidikan Doktor atau Jabatan Fungsional Akademik Lektor Kepala (LK)
Golongan IV/a dan berpendidikan Magister
4. Disertasi Doktor, minimal dengan Jabatan Fungsional Akademik Guru Besar (GB)
Golongan IV/d atau Jabatan Fungsional Lektor Kepala (LK) Golongan IV/c dan
berpendidikan Doktor.
Tabel Persyaratan Minimal Jabatan Fungsional Akademik dan Pendidikan bagi
Pembimbingan Tugas Akhir.
Produk Tugas Akhir
Persyaratan Minimal Pembimbing Utama
Jabatan Fungsional Akademik Jenjang Pendidikan
Tesis Magister
Lektor (L) Golongan III/c Doktor
Lektor Kepala (LK) Golongan IV/a Magister
Untuk ketentuan jumlah pembimbing dalam melakukan pembimbingan pada tesis
magister adalah pembimbing utama 1 (satu) orang dan dapat dibantu oleh
pembimbing pendamping 1 (satu) orang.
Tabel Ketentuan Jumlah Pembimbing dalam Pembimbingan Tugas Akhir
Produk Tugas Akhir Ketentuan Jumlah Pembimbing
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Tesis Magister 1 1
20
D. Dosen Penguji/Ketua Sidang Skripsi/Tugas Akhir/Tesis Dosen Penguji Skripsi/Tugas Akhir, Tesis, Disertasi, atau Karya Desain/Seni adalah Dosen
yang memiliki NIDN atau NIDK, memiliki Jabatan Akademik Pemerintah (P) dan diberi
tugas untuk menguji oleh Dekan. Ketentuan untuk Program Pendidikan Magister adalah :
1. Memiliki jenjang pendidikan minimal doktor/Sp2 dengan jenjang kepangkatan
Lektor
2. Sudah tersertifkasi
3. Penguji internal harus dosen yang sudah tersertifkasi dan mempunyai NIDN/
NIDK.
4. Penguji eksternal wajib memiliki reputasi ilmiah nasional dan internasional.
5. Bukan sebagai pembimbing mahasiswa yang diuji
6. Memiliki kompetensi sesuai bidang ilmu
7. Syarat tambahan lain sesuai dengan kebijakan program studi
Ketua Sidang adalah Dosen yang memenuhi syarat Dosen Penguji, tersertifkasi, dan
memenuhi syarat sebagi berikut:
1. Untuk prodi Diploma dan Sarjana: Ketua Sidang mempunyai jabatan akademik
minimal Lektor untuk Dosen dengan jenjang pendidikan Magister/Spesialis, atau
Dosen dengan jenjang pendidikan doktor yang mempunyai Jabatan Akademik.
2. Untuk prodi Magister, Profesi dan Spesialis jabatan akademik minimal Lektor
Kepala dengan jenjang pndidikan Doktor
3. Untuk prodi Doktor minimal jabatan akademik Profesor.
4. Bukan sebagai dosen pembimbing akademik (dosen wali) dan/atau dosen
pembimbing tugas akhir.
Untuk ketentuan jumlah penguji (di luar pembimbing) dalam pelaksanaan sidang tugas
akhir adalah sebagai berikut:
1. Program Diploma, jumlah minimal penguji 2 orang
2. Skripsi/karya desain/seni/bentuk lain tingkat Sarjana, jumlah minimal penguji 2
orang
3. Tesis Magister, jumlah minimal penguji 3 orang
4. Disertasi Doktor jumlah minimal penguji 5 orang, satu diantaranya penguji
eksternal.
5. Untuk semua program studi dimungkinkan ada penguji eksternal/luar dengan
kriteria sesuai profesi keahliannya.
E. Tim Penguji Prosedur Pelaksanaan Sidang/Skripsi, setelah laporan Tugas Akhir selesai maka mahasiswa
harus mengikuti Sidang Tugas Akhir/Tesis untuk memperoleh penilaian Tugas Akhirnya.
Mahasiswa dapat mengikuti Sidang Tugas Akhir/Tesis jika sudah mahasiswa lulus sidang
pra yudisium. Sidang Tugas Akhir/Tesis dilakukan dengan jumlah tim penguji termasuk
pembimbing adalah minimal 4 orang, maksimal 5 orang. Tata cara pelaksanaan sidang
Tugas Akhir/Tesis ditentukan oleh masing-masing Program Studi.
2.4.3 Tenaga Kependidikan Tenaga Kependidikan (Tendik) adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi antara lain, pustakawan,
tenaga administrasi, laboran dan teknisi, serta pranata teknik informasi (Pasal 1(15)
Permenristekdikti 44/2016). Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik paling
rendah lulusan program diploma 3 (tiga) yang dinyatakan dengan ijazah sesuai dengan
21
kualifikasi tugas pokok dan fungsinya, kecualikan bagi tenaga administrasi. Tenaga
administrasi sebagaimana memiliki kualifikasi akademik paling rendah SMA atau
sederajat. Tenaga kependidikan yang memerlukan keahlian khusus wajib memiliki
sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya.
2.5 Kurikulum Kurikulum yang digunakan oleh semua Program Studi yang ada dalam lingkup Universitas
Trisakti adalah kurikulum berbasis kompetensi yang mengacu kepada Kerangka Kualifkasi
Nasional Indonesia (KKNI) dan SNDikti. Adapun karekteristik proses pembelajaran yang
dilakukan bersifat interaktif, holistik, integratif, saintifk, kontekstual, tematik, efektif,
kolaboratif dan berpusat pada mahasiswa sehingga mahasiswa menjadi subjek belajar
atau student center learning (SCL). SCL bertujuan menerapkan prinsip belajar sepanjang
hayat (life long learning) dengan mempelajari ketrampilan yang dapat digunakan untuk
mengembangkan kemampuan diri secara mandiri. Metode pembelajaran yang digunakan
adalah ”Cooperative” and ”Collaborative Learning System” yang lebih mengarahkan
mahasiswa kepada active learning.
Kurikulum pada setiap program studi wajib dinyatakan dalam Kurikulum Operasional yang
disahkan oleh Rektor Universitas Trisakti. Penyusunan dan pelaksanaannya harus mengacu
pada Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Universitas Trisakti yang berlaku.
2.6 Sistem Pembelajaran Sistem pendidikan seluruh Program Studi di lingkup Universitas Trisakti adalah Sistem
Kredit Semester (SKS), yang dapat didefnisikan sebagai sistem penyelenggaraan
pendidikan yang menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi
mahasiswa, pengalaman belajar mahasiswa, beban kerja dosen dan beban penyelenggaraan
program.
2.6.1 Beban Belajar Beban belajar mahasiswa dalam satu semester adalah jumlah sks yang dapat diambil oleh
mahasiswa dalam semester yang berjalan. Semester merupakan satuan waktu proses
pembelajaran efektif selama 16 minggu termasuk ujian tengah semester (UTS) dan ujian
akhir semester (UAS). Setiap mahasiswa harus dapat menyelesaikan sejumlah beban yang
telah ditetapkan oleh masing-masing program studi untuk dapat mencapai gelar magister.
2.6.2 Bentuk Pembelajaran Berdasarkan Permenristekdikti No. 49 Tahun 2016 yang termasuk dalam bentuk
pembelajaran adalah sebagai berikut: kuliah, responsi dan tutorial, seminar dan praktikum,
praktikum, praktik studio, praktik bengkel atau praktik lapangan. Selain itu bagi program
pendidikan diploma empat, sarjana, magister, doktor dan profesi wajib ditambah dengan
bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan atau pengembangan dan pengabdian
kepada masyarakat.
Adapun pandanaan beban belajar 1 (satu) sks dalam masing-masing bentuk pembelajaran
dapat dilihat pada Tabel 2.4.
22
Tabel 2.6. Padanan Beban Belajar 1 sks terhadap Waktu Belajar
Kegiatan Rincian Kegiatan
Waktu
(per minggu per
semester)
Kuliah/Responsi/Tutorial
Tatap Muka 50 menit
Penugasan Terstruktur 60 menit
Mandiri, termasuk e-learning*). 60 menit
Seminar/Bentuk Lain Sejenis Tatap Muka 100 menit
Mandiri 70 menit
Praktikum/Praktik Studio/ Praktik
Bengkel/Praktik Lapangan
Penelitian
Pengabdian Kepada Masyarakat
Semua Bentuk Kegiatan 170 menit
Perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul dan/atau bentuk lain ditetapkan
sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian pembelajaran. Bentuk
pembelajaran bisa dalam bentuk e-learning. Program e-learning yang dilaksanakan
dalam lingkup Universitas Trisakti adalah e-learning yang dipadukan dan dicampur
secara baik untuk menunjang proses belajar-mengajar konvensional, blended program
dengan tatap muka. Bentuk pembelajaran e-learning bukan merupakan program
pendidikan jarak jauh (PJJ). Program PJJ harus mempunyai ijin tersendiri dari
Kemenristekdikti yang proses pengajuannya sama seperti pembukaan Program Studi
baru.
Bentuk pembelajaran e-learning (Blended program) ini dapat diatur dengan
perbandingan 40% online dan 60% tatap muka sehingga jumlah seluruh pertemuan
terpenuhi 16 kali (100%) termasuk UTS dan UAS.
Pelaksanaan wajib memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Dosen menyiapkan materi dalam bentuk audio visual, dapat dilengkapi dengan
text dan/atau presentasi.
2. Ada interaksi dalam bentuk diskusi atau tanya jawab
3. Ada produk hasil interaksi dalam bentuk laporan, presentasi dan produk
lainnya yang dapat diakui sebagai karya ilmiah.
Petunjuk pelaksanaan Program e-learning (Blended program) diatur oleh fakultas
masingmasing.
2.6.3 Program Pembelajaran Fakultas Teknologi Industri Univesitas Trisakti melaksanakan 2 jenis program
pembelajaran, yaitu:
A. Program Reguler
Program reguler adalah program pembelajaran yang membagi satu tahun
akademik menjadi dua semester, yaitu semester ganjil (Gasal) dan genap (Genap).
Program ini juga dikenal sebagai program perkuliahan biasa dan dilakukan pada
semua perguruan tinggi. Program ini disebut sebagai semester reguler.
23
Dalam setiap semester diatur jadwal pelaksanaan kegiatan akademik minimal
selama 16 (enam belas) minggu dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap
program studi (PS). Termasuk dalam kurun waktu tersebut adalah pelaksanaan
perkuliahan, praktikum, kegiatan pendukung akademik lainnya serta dan kegiatan
penilaian atau evaluasi.
B. Program Remedial
Program remedial adalah program untuk meningkatkan prestasi sehingga
memenuhi capaian yang ditetapkan. Program ini bertujuan memberi kesempatan
kepada mahasiswa agar dapat lulus tepat waktu dan meningkatkan indeks
prestasinya. Remedial Semester Berjalan adalah program peningkatan prestasi
yang dilakukan untuk mata kuliah yang sedang diambil dengan nilai pencapaian
maksimal B. Pelaksanaan dan ketentuan teknis tidak melanggar Penyusunan
PDPT
2.6.4 Metode Pembelajaran Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Republik Indonesia No.12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi, dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah interaksi antara pendidik,
peserta didik, dan sumber belajar, di dalam Iingkungan belajar tertentu”.
Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib diIakukan secara sistematis
dan terstruktur melalui berbagai mata kuliah dengan beban belajar yang terukur dan
menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karaktersistik mata kuliah.
Metoda pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran mata kuliah,
meliputi: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelaJaran kolaboratif, pembelajaran
kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode
pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhancapaian pembelajaran
lulusan.
Dalam menentukan metode pembelajaran, agar memperhatikan:
a. Capaian pembelajaran mata kuliah termaksud
b. Tingkat kedalaman mata kuliah
c. Sumber daya yang dimiliki
d. Rasio dosen:mahasiswa per kelas
e. Jumlah mahasiswa dalam satu kelas
f. Ketersediaan sarana dan prasarana
Metode yang digunakan berbasis pada Student Learning Center (SCL) untuk
mengembangkan kemandirian belajar dalam hidupnya, mengembangkan daya kreativitas
dan semangat belajar, meningkatkan kekritisan dan kemampuan berkomunikasi. Dengan
mengacu Kurikulum dosen dapat memilih metode yang paling sesuai dengan karakteristìk
dan capaian pembelajaran mata kuliahnya. Menurut Pedoman Perencanaan dan
Pengembangan Kurikulum (revisi) Universitas Trisakti edi si 2015, beberapa contoh metode
pembelajaran yang dapat digunakan sebagai berikut:
a. Small Group Discussion (SGD) Diskusi Kelompok Kecil
b. Simulasi/Demonstrasi
c. Studi kasus Kasus
d. Discovery Learning (DL)
e. Self-Directed Learning (SDL)
f. Cooperative Learning (CL)
24
g. Collaborative Learning (CbL)
h. Contextual Instruction (CI)
i. Project-Based Learning (PBL)
j. Problem-Based Learning/Inquiry (PBL/I)
Jabaran detail tentang metode di atas adalah sebagai berikut :
Sumber : Pedoman Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum (revisi) Universitas
Trisakti, 2015
a. Small Group Discussion (SGD) Diskusi Kelompok Kecil Berbeda dengan metode pembelajaran Teacher Centered biasanya dilakukan dalam
kelompok besar, maka dalam SGD Mahasiswa peserta kuliah dibagi dalam keIompok
kecil (5 sampai 10 orang) untuk mendiskusikan suatu kasus pemicu (bahan) yang
diberikan oleh dosen atau bahan yang diperoIeh sendiri oleh anggota kelompok
tersebut. Dengan aktivitas kelompok kecil, mahasiswa akan belajar :
1) Menjadi pendengar yang baik
2) Bekerjasama untuk tugas bersama
3) Memberikan dan menerima umpan baiik yang kostruktif;
4) Menghormati perbedaan pendapat;
5) Mendukung pendapat; dan
6) Menghargai sudut pandang yang bervariasi (gender, budaya, dan lain-lain).
Adapun aktivitas diskusi kelompok kecil dapat berupa:
1) Membangkitkan ide;
2) Menyimpulkan poin penting;
3) Mengakses tingkat skill dan pengetahuan;
4) Mengkaji kembali topik dikelas sebelumnya:
5) Menelaah latihan, quiz, tugas menulis;
6) Memproses outcome pembelajaran pada akhir kelas;
7) Memberi komentar tentang jalannya kelas;
8) Membandingkan teori, isu, dan interpretasi;
9) Menyelesaikan masalah; dan
10) Brainstorming (curahan pemikiran).
b. Simulasi/Demonstrasi
Simulasi adalah model yang membawa situasi yang mirip dengan sesungguhnya
kedalam kelas. Misalnya, untuk mata kuliah aplikasi instrumentasi, mahasiswa
diminta membuat perusahaan fìktif yang bergerak di bidang aplikasi instrumentasi,
kemudian perusahaan tersebut diminta melakukan hal yang sebagaimana dilakukan
oleh perusahaan sesungguhnya dalam memberikan jasa kepada kliennya, misalnya
melakukan proses pengadaan jasa, dan sebagainya. Simulasi dapat berbentuk : 1) Permainan peran (role playing), dimana dalam contoh diatas, setiap
mahasiswa dapat diberi peran masing masíng, misalnya sebagai direktur,
engineer, bagian pemasaran dan lain-lain;
2) Simulation exercices and simulation games; dan
3) Model komputer.
Simulasi dapat mengubah cara pandang (mindset) mahasiswa, dengan jalan:
1) Mempraktekkan kemampuan umum (misal komunikasi verbal & nonverbal);
2) Mempraktekkan kemampuan khusus;
3) Mempraktekkan kemampuan tim;
4) Mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah (problem-solving);
25
5) Menggunakan kemampuan sintesis; dan
6) Mengembangkan kemampuan empati.
c. Studi Kasus Studi kasus merupakan suatu metode pembelajaran berbasis tingkat satuan
pendidikan, dimana metode ini berbentuk penjelasan tentang masalah, kejadian atau
situasi tertentu, kemudian mahasiswa ditugasi mencari alternative pemecahannya.
Metode ini dapat juga digunakan untuk mengembangkan berpikir kritis dan
menemukan solusi baru dan satu topik yang dipecahkan.
Metode pembelajaran studi kasus mendorong penetapan masalah, investigasi dan
persuasi yang harus dilakukan oleh mahasiswa. OIeh karena itu satu dari elemen
terpenting metode pembelajaran ini adalah termasuk didalamnya diskusi secara
kolaboratif tentang isu yang ada pada kasus. Dengan cara itu, mahasiswa dapat
mengidentifkasi apa yang diketahui dan apa yang perlu diketahui dengan tujuan untuk
memahami kasus dan menetapkan masalah untuk diinvestigasi. Dengan adanya
diskusi kolaboratif tersebut, mahasiswa tentu berinteraksi dengan sesamanya (teman
sekelompok) dalam melakukan Iangkah-Iangkah pembelajaran studi kasus.Terlebih
lagi saat mahasiswa melakukan kegiatan memecahkan masalah dan mengambil
keputusan, interaksi antar mahasiswa sangatlah dibutuhkan.
d. Discovery Learning (DL) DL adalah metode belajar yang difokuskan pada pemanfaatan informasi yang
tersedia, baik yang diberikan dosen maupun yang dicari sendiri oleh mahasiswa,
untuk membangun pengetahuan dengan cara belajar mandiri.
e. Self-Directed Learning (SDL) SDL adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu mahasiswa sendiri.
Dalam hal ini, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap pengalaman belajar
yang telah dijalani, dilakukan semuanya oleh individu yang bersangkutan. Sementara
dosen hanya bertindak sebagai fasilitator, yang memberi arahan, bimbingan, dan
konfrmasi terhadap kemajuan belajar yang telah dilakukan individu mahasiswa
tersebut.
Metode belajar ini bermanfaat untuk menyadarkan dan memberdayakan mahasiswa,
bahwa belajar adalah tanggungjawab mereka sendiri. Dengan kata lain, individu
mahasiswa didorong untuk bertanggungjawab terhadap semua fkiran dan tindakan
yang dilakukannya. Metode pembelajaran SDL dapat diterapkan apa bila asumsi
berikut sudah terpenuhi, yaitu sebagai orang dewasa, kemampuan mahasiswa
semestinya bergeser, dari orang yang tergantung pada orang lain menjadi individu
yang mampu belajar mandiri. Prinsip yang digunakan didalam SDL adalah :
1) Pengalaman merupakan sumber belajar yang sangat bermanfaat;
2) Kesiapan belajar merupakan tahap awal menjadi pembelajar mandiri; dan
3) Orang dewasa lebih tertarik belajar dari permasalahan dari pada isi mata
kuliah.
4) Pengakuan, penghargaan, dan dukungan terhadap proses belajar orang dewasa
perlu diciptakan dalam lingkungan belajar. Dalam hal ini, dosen dan
mahasiswa harus memiliki semangat yang saling melengkapi dalam
melakukan pencarian pengetahuan.
26
f. Cooperative Learning (CL) CL adalah metode belajar berkelompok yang dirancang oleh dosen untuk
memecahkan suatu masalah/kasus atau mengerjakan suatu tugas. Kelompok ini terdiri
atas beberapa orang mahasiswa, yang memiliki kemampuan akademik yang beragam.
Metode ini sangat terstruktur, karena pembentukan kelompok, materi yang dibahas,
langkah-Iangkah diskusi serta produk akhir yang harus dihasilkan, semuanya
ditentukan dan dikontrol oleh dosen. Mahasiswa dalam hal ini hanya mengikuti
prosedur diskusi yang dirancang oleh dosen. Pada dasarnya CL seperti ini merupakan
perpaduan antara teacher-centered dan studentcentered learning. Metode ini
bermanfaat untuk membantu menumbuhkan dan mengasah :
1) Kebiasaan belajar aktif pada diri mahasiswa;
2) Rasa tanggung jawab individu dan kelompok mahasiswa;
3) Kemampun dan keterampilan bekerja sama antar mahasiswa;
4) Keterampilan sosial mahasiswa.
g. Collaborative Learning (CbL) CbL adalah metode belajar yang menitik beratkan pada kerjasama antar mahasiswa
yang didasarkan pada konsensus yang dibangun sendiri oleh anggota kelompok.
Masalah/tugas/kasus memang berasal dan doseri dan bersifat openended, tetapi
pembentukan kelompok yang didasarkan pada minat, prosedur kerja kelompok,
penentuan waktu dan tempat diskusi/kerja kelompok, sampai dengan bagaimana hasil
diskusi/kerja kelompok ingin dinilai oleh dosen, semuanya ditentukan melalui
konsensus bersama antar anggota kelompok.
h. Contextual Instruction (CI) CI adalah konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan isi matakuliah dengan
situasi nyata dalarn kehidupan sehari-hari dan memotivasi mahasiswa untuk membuat
keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
sebagai anggota masyarakat, pelaku kerja profesional atau manajerial, entrepreneur,
maupun investor.
Sebagai contoh, apabila kompetensi yang dituntut matakuliah adalah mahasiswa dapat
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses transaksi jual beli, maka dalam
pembelajarannya, selain konsep transaksi ini dibahas dalam kelas, juga diberikan
contoh, dan mendiskusikannya.
Mahasiswa juga diberi tugas dan kesempatan untuk terjun langsung dipusat-pusat
perdagangan untuk mengamati secara langsung proses transaksí jual beli tersebut,
atau bahkan terlibat langsung sebagai salah satu pelakunya, sebagai pembeli,
misalnya. Pada saat itu, mahasiswa dapat melakukan pengamatan Iangsung,
mengkajinya dengan berbagal teori yang ada, sampai ia dapat menganalis faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya proses transaksi jual beli.
Hasil keterlibatan, pengamatan dan kajiannya ini selanjutnya dipresentasikan didalam
kelas, untuk dibahas dan menampung saran dan masukan lain dan seluruh anggota
kelas. Pada intinya dengan Cl, dosen dan mahasiswa memanfaatkan pengetahuan
secara bersama-sama, untuk mencapai kompetensi yang dituntut oleh mata kuliah,
serta memberikan kesempatan pada semua orang yang terlibat dalam pembelajaran
untuk belajar satu sama lain.
27
i. Project-Based Learning (PjBL) PjBL adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan mahasiswa dalam
belajar pengetahuan dan keterampilan melalui proses pencarian/penggalian (inquiry)
yang panjang dan terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik dan kompleks serta
tugas dan produk yang dirancang dengan sangat hati-hati.
j. Problem-Based Learning/Inquiry (PBL/I) PBL/I adalah belajar dengan memanfaatkan masalah dan mahasiswa harus melakukan
pencarian/penggalian informasi (inquiry) untuk dapat memecahkan masalah tersebut.
Pada umumnya, terdapat 4 (empat) langkah yang perlu dilakukan mahasiswa dalam
PBL/I, yaitu: Problem Based Learning adalah metode pembelajaran yang diawali
dengan memberikan masalah pemicu yang nyata dalam kehidupan sehari-hari
kemudian mahasiswa diminta untuk mempelajari masalah ini berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka miliki sebelumnya (prior
knowledge).
Masalah pemicu yang dikaitkan dengan prior knowledge, membutuhkan informasi
baru yang harus dicari oleh mahasiswa untuk dikembangkan menjadi pengetahuan
dan pengalaman baru. Seluruh proses ini dilakukan dalam diskusi kelompok kecil.
Beberapa kelebihan yang dimiliki metode tutorial PBL dibandingkan dengan metode
lain adalah terjadi pengembangan beberapa keterampilan, antara lain: problem
solving, belajar mandiri (self directing learning), belajar sepanjang hayat (lifelong
learning), mengidentifkasi dan mengevaIuasi sumber informasi, berpikir kritis,
berpikir kreatif, mengapIikasi hasil pembelajaran dalam situasi nyata, melibatkan
aspek sosial dan etis dalam bidang kedokteran, pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif, keterampilan komunikasi dan kepemimpinan dalam kelompok serta
mengidentifkasi kekuatan diri. Proses tutorial PBL adalah kegiatan yang menekankan
pada student centered dan dosen berperan sebagai fasilitator (tutor). Mahasiswa
dibagi dalam kelompok diskusi kecil terdiri dari 5-10 orang, untuk mendiskusikan
pembelajaran yang dipicu oleh sebuah masalah. Tutorial ini dibagi dalam 2-3 sesi,
masing-masing sesi berdurasi 2-3 jam, dengan lama masa pembelajaran untuk
keseluruhan sesi adalah 4-7 hari. Diskusi kelompok tutorial PBL dapat menggunaan
metode seven jumps yang terdiri:
1) Identifkasi dan klasifkasi kata-kata sulit/asing
2) Identifkasi dan mendefnisikan masalah
3) Brainstorming
- Pada tahap ini mahasiswa mendiskusikan masalah yang telah diidentifkasi
memberikan penjelasan mengenai masalah berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki sebelumnya (prior knowledge) oleh masing-masing mahasiswa dan
mengidentifkasi masalah yang belum di sepakati penjelasannya.
4) Mengkaji ulang langkah 2 dan 3
- Setelah mengkaji ulang langkah 2 dan 3, mahasiswa menyusun penjelasan
sementara (hipotesis) terhadap masalah yang belum jelas.
5) Menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
- Mahasiswa membuat konsensus mengenai hal-hal yang perlu dipelajari dan
tutor memastikan tujuan pembelajaran yang disusun terarah, komprehensif
dan sesuai.
6) Belajar mandiri
- Mahasiswa belajar mandiri untuk mencari informasi yang berhubungan
28
dengan tujuan pembelajaran.
7) Berbagi hasil belajar mandiri
- Setiap mahasiswa menjelaskan tentang hasil belajar mandiri mereka, dan
berdiskusi mengenai hasil belajar mandirinya.
Proses tutorial PBL sangat perlu didukung oleh kinerja tutor sebagai fasilitator.
Keberhasilan proses tergantung dan kesiapan seorang tutor untuk mengarahkan dan
mengorganisasi mahasiswa.
Tugas seorang tutor dalam tutorial PBL adalah membantu mahasiswa untuk
mendapatkan pengetahuan, bukan menyampaikan pengetahuan kepada mahasiswa.
Namun bukan berarti bahwa tutor bersifat inaktif. Peran tutor disini melakukan peran
yang seimbang antara memberikan intervensi sebagai seorang ahli (yang dapat
menurunkan kepercayaan di mahasiswa) dan memberikan pertanyaan pemicu
pembelajaran mandiri dan aktif.
Tutor bertanggung jawab untuk mendorong mahasiswa untuk melakukan analisis,
sintesis dan evaluasi data, serta menjaga agar diskusi tetap fokus pada permasalahan.
Tentunya, tutor juga berperan dalam melakukan penilaian terhadap mahasiswa.
Masalah pemicu dalam tutorial PBL merupakan faktor yang sangat mempengaruhi
kualitas proses diskusi tutorial karena memegang peranan dalam mengarahkan
aktivitas pembelajaran mahasiswa dan dapat menjadi motivator mahasiswa untuk
beIajar. Oleh karena itu suatu masalah pemicu harus dibuat semenarik mungkin dan
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Bersifat provokatif sehingga mendorong mahasiswa untuk berpikir dan
mendiskusikan masalah dalam kasus pemicu.
2) Menyajikan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari dengan melibatkan
dasar teori dan isu praktis.
3) Harus dapat memicu pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya untuk
mendorong brainstorming dan penyusunan hipotesa serta dapat dengan cepat
mengidentifkasi kekurangan pengetahuan mahasiswa.
4) Dapat mendorong timbulnya pertanyaan yang spesifk dan mengakomodir
kekurangan pengetahuan tersebut.
Ada 7 prinsip yang dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan kasus pemicu, yaitu :
1) Isi dan masalah pemicu harus sesuai dengan prior knowledge mahasiswa
2) Masalah pemicu terdiri dari beberapa petunjuk yang menstimulasi mahasiswa
untuk melakukan elaborasi
3) Masalah bersifat kontekstual sesuai dengan masalah yang akan dihadapi pada
profesi lulusan kelak.
4) Mewakili konsep basic science yang relevan dalam konteks masalah klinis
untuk mendorong integrasi pengetahuan
5) Masalah harus menstimulasi self-directed learningdengan mendorong
mahasiswa untuk menemukan topik pembelajaran dan memandu pencarian
literatur.
6) Mendorong keingintahuan mahasiswa terhadap suatu topik, dengan
mendiskusikan, solusi yang paling mungkin dan memfasilitasi mahasiswa
untuk mengeksplorasi alternatif solusi lainnya.
7) Masalah harus sesuai dengan satu atau lebih tujuan pembelajaran.
29
2.6.5 Indeks Prestasi Indeks Prestasi dinyatakan dalam bilangan dengan dua angka dibelakang koma, yang
dihitung dengan menggunakan formula:
dengan K dan N masing-masing adalah bobot sks dan nilai dari setiap mata kuliah yang
telah diselesaikan oleh mahasiswa.
1. Jenis indeks prestasi yang ada adalah:
a. Indek Prestasi Semester (IPS) IPS merupakan indeks prestasi dari hasil kegiatan
proses belajar-mengajar pada satu semester yang dihitung menggunakan rumus
di atas dengan matakuliah yang dihitungkan hanyalah mata kuliah yang diambil
pada semester tersebut.
b. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) IPK merupakan indeks prestasi dari hasil
kegiatan proses belajar-mengajar sejak awal menjadi mahasiswa sampai pada
saat evaluasi dilakukan atau sudah menyelesaikan program.
2. Dengan demikian, IPK dihitung dengan menggunakan persamaan di atas. Dalam hal
ini, nilai yang disertakan adalah nilai terbaik dari setiap mata kuliah yang pernah
diambil
2.6.6 Masa Belajar Masa dan beban belajar penyelenggaraan program pendidikan berdasarkan
Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.7
Tabel 2.7. Jumlah Beban Belajar dan Masa Belajar (masa studi) setiap Jenjang Program Pendidikan
Program Pendidikan Jumlah Beban (minimal) Masa Belajar Maksimal
Magister
36 sks 8 semester
Permenristekdikti mengijinkan Perguruan Tinggi untuk menetapkan masa belajar
program pendidikan kurang dari batas maksimum yang disampaikan pada Tabel 2.5.
Jika mahasiswa tidak dapat menyelesaikan jumlah beban belajar minimalnya, maka
mahasiswa tersebut akan dinyatakan putus studi atau DO (drop out).
2.6.7 Ketentuan Pelaksanaan Bentuk Kegiatan Pembelajaran Adapun ketentuan pelaksanaan bentuk kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Semua bentuk kegiatan pembelajaran seperti kuliah, asistensi, praktikum, dan lain
sebagainya, wajib dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang berlaku
2. Kehdiran mahasiswa dalam semua bentuk pembelajaran adalah bagian dari proses
pembelajaran itu sendiri, sehingga mahasiswa diwajibkan untuk hadir mengikuti
semua bentuk pembelajaran sesuai yang tercantum dalam Kartu Rencana Studi
(KRS) masing-masing.
3. Kehadiran mahasiswa tesebut dicatat dalam daftar hadir mahasiswa. Jumlah
ketidakhadiran mahasiswa dalam proses belajar mengajar dalam 1 (satu) semester
tidak lebih dari 3 (tiga) kali termasuk sakit dan ijin.
4. Pada kuliah pertama, Dosen menyampaikan RPP (Silabus) mata kuliah yang berisi
antara lain :
30
a. Satuan Acara Perkuliahan atau Rencana Acara Pembelajaran
b. Daftar buku acuan (buku teks/referensi) yang digunakan
c. Tata tertib perkuliahan, system penilaian dan pembobotan masing-masing
komponen penilaian yang digunakan
d. Tata tertib dan peraturan yang berlaku di Universitas Trisakti maupun
Fakultas
e. Tugas-tugas lainnya
5. Jika Dosen berhalangan, maka Dosen wajib :
a. Memberitahukan ketidakhadirannya kepada secretariat di Program Studi
masing
b. Menggantikan kuliahnya pada kesempatan yang lain atau diisi dengan
kegiatan yang sama oleh dosen pengganti dengan persetujuan Program
Studi
6. Mahasiswa wajib menunggu kehadiran dosen di kelas selama 15 menit, jika
setelah 15 menit ternyata dosen yang bersangkutan belum hadir juga tanpa
pemberitahuan maka ketua kelas harus melaporkan kepada Sekretariat Program
Studi
2.6.8 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Proses Pembelajaran a. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Monev proses pembelajaran dilaksanakan sebagai menjaga dan meningkatkan mutu
pembelajaran. Melalui monev ini kinerja pelaksanaan proses pembelajaran selalu
terpantau sehingga menjadi efektif dan efsien. Monitoring pelaksanaan proses
pembelajaran dilakukan secara berkala, baik dalam semester berjalan maupun di awal
dan di akhir semester, untuk memperoleh gambaran tentang kemajuan kegiatan dan
masalah/kendala yang dihadapi serta cara untuk mengatasinya. Hasil monitoring
berfungsi sebagai balikan bagi pelaksana maupun pengelola program untuk :
1) melakukan perbaikan dalam perencanaan dan pelaksanaan program;
2) menanggulangi masalah/kendala yang dapat menghambat pencapaian
tujuan.
Monitoring yang bersifat administrasi dilakukan oleh Fakultas dan Program Studi,
sedangkan monitoring yang berkaitan dengan materi pembelajaran dilakukan oleh
Program Studi bersama koordinator mata kuliah. Untuk evaluasi pelaksanaan
proses pembelajaran adalah proses pengukuran, penilaian dan koreksi atas proses
pelaksanaan dan hasil pelaksanaan proses pembelajaran. Evaluasi pelaksanaan
proses pembelajaran berupaya mengumpulkan informasi. Informasi mengenai
hasil peaksanaan proses pembelajaran, kemudian menggunakan informasi itu
dalam penilaian. Evaluasi pelaksanaan rancangan sistem pembelajaran juga
memasukkan umpan balik dan mahasiswa dan pihak terkait yang sangat penting
untuk memperbaiki dan mengembangkan rancangan sistem pembelajaran
selanjutnya.
Tujuan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran:
1) Menemukan hal-hal yang mendukung dan menghambat keberhasilan
pencapaian tujuan pelaksanaan proses pembelajaran sehingga dapat
dilakukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan;
2) Memberi kesempatan kepada mahasiswa dan pihak terkait lainnya untuk
menyumbangkan pemikiran dan saran serta penilaian terhadap efektivitas
pelaksanaan suatu proses pembelajaran;
3) Mengetahui dampak pelaksanaan proses pembelajaran terutama yang
31
berkaitan dengan perubahan perilaku alumni dan kinerja organisasi;
4) Melakukan identifkasi kebutuhan pelaksanaan proses pembelajaran untuk
merancang dan merencanakan kegiatan selanjutnya.
Evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran merupakan bagian dan setiap
proses mulai dan perencanaan, pelaksanaan dan hasil pelaksanaan untuk
memperoleh umpan balik sebagai bahan pertimbangan bagi tindak lanjut
pengembangan proses pembelajaran yang selanjutnya. Evaluasi pelaksanaan
proses pembelajaran menghendaki adanya umpan balik secara terus menerus,
sehingga kegiatan evaluasi ini tidak hanya dilakukan sekali saja pada akhir
program, akan tetapi setiap tahapan proses memerlukan evaluasi. Evaluasi
pelaksanaan proses pembelajaran dibedakan pula atas evaluasi proses dan
evaluasi hasil dan dampak.
b. Evaluasi Proses Pelaksanaan Pembelajaran
Evaluasi proses merupakan evaluasi yang dilakukan terhadap Iangkah-Iangkah
kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan hasil pelaksanaan proses
pembelajaran. Evaluasi proses terhadap keefektifan pelaksanaaan proses
pembelajaran, selain dilakukan dengan menyaring pendapat seluruh mahasiswa
tentang tenaga pengajar, mahasiswa, penyelenggara, sarana dan prasarana, bahan
belajar, pelayanan dan sebagainya, juga dilakukan dengan mengevaluasi hasil
sementara yang dicapai mahasiswa, terutama melalui prestasi akademiknya pada tiap
semester, yang dikenal dengan evaluasi kelayakan studi.
Sasaran evaluasi proses dilakukan terhadap :
1) Dosen: yaitu menilai cara penyajian, penguasaan metoda, penampilan,
ketrampilan memfasilitasi, penguasaan materi, komunikasi, manajemen
kelas dan waktu;
2) Mahasiswa: yaitu menilai partisipasi mahasiswa, minat, motivasi, kerjasama,
kedisiplinan dan penyerapan materi;
3) Materi/isi: yaitu menilai manfaat dan kegunaan materi diktat, tingkat kesulitan,
kesesuaian materi, dan lain-lain;
4) Penyelenggaraan: yaitu menilai kesiapan sarana dan prasarana, pelayanan
kepada mahasiswa dan lain-lain.
Evaluasi proses lebih bermanfaat apabila proses pembelajaran cukup fleksibeì
untuk berubah sesuai dengan informasi yang diperoleh dan hasil evaluasi. Cara dan alat
untuk evaluasi proses adalah menggunakan formulir penjajagan (penyebaran kuesioner),
perekaman prestasi akademik mahasiswa pada tiap semester, perekaman kehadiran
mahasiswa, perekaman kehadiran dosen dan materi pengajaran yang tercatat pada berita
acara perkuliahan.
Komponen penilaian dalam evaluasi proses meliputi :
1) Pencapaian tujuan dan ketepatan tujuan
Evaluasi dílakukan berdasarkan hasil pengumpulan informasi yang berkaitan
dengan pencapaian tujuan dan ketepatan tujuan yang diharapkan dapat dicapai
melalui pelaksanaan perkuliahan dan mata kuliah, maksudnya untuk mengukur
kesesuaian tingkat pencapaian tujuan dengan ketepatan tujuan yang tercantum
dalam RPP, RPS dan mata kuliah yang bersangkutan.
2) Isi atau materi pelaksanaan rancangan sistem pembelajaran Dalam evaluasi
32
dilakukan pengumpulan informasi yang berkaitan dengan isi atau materi yang
diberikan selama pelaksanaan perkuliahan, maksudnya untuk mengukur
kesesuaian antara materi ajar yang disampaikan dengan materi ajar yang
tercantum dalam RPS dan mata kuliah yang bersangkutan.
3) Dosen
Pengumpulan informasi tentang dosen menyangkut kemampuan dalam
memberikan materi ajar, membimbing dan memfasilitasi proses pembelajaran.
Hal-hal yang dievaluasi meliputi :
a. Penguasaan dan kemampuan menggunakan metoda partisipatif;
b. Penguasaan dan pemahaman terhadap materi
c. Kemampuan melakukan komunikasi dan interaksi dengan mahasiswa
secara efektif;
d. Kerjasama tim;
e. Kemampuan penggunaan media dan sarana secara efektif;
f. Kemampuan mengelola kelas, mengevaluasi hasil pembelajaran, membimbing
mahasiswa dan melakukan penyimpulan hasil pembelajaran.
g. Kedisiplinan dalam melaksanakan perkuliahan, mencakup ketepatan
memanfaatkan jadwal perkuliahan, ketepatan dengan jumlah kehadiran yang
diwajibkan, dan konsistensi dalam pemberian materi perkuliahan yang sesuai
dengan RPS dan mata kuliah yang besangkutan.
h. Persentase kelulusan dan mahasiswa terhadap matakuliah yang bersangkutan
4) Mahasiswa
Pengumpulan informasi tentang mahasiswa perlu dilakukan dalam evaluasi untuk
mengetahui tingkat partisipasi dan hasil belajarnya. Evaluasi juga mengumpulkan
informasi tentang penggunaan metoda dan efektivitasnya. Hal-hal yang dievaluasi
meliputi :
a. Partisipasi mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan atau pembimbingan
b. Hasil belajar mahasiswa terhadap mata kuliah yang diambilnya
c. Prestasi akademik mahasiswa pada tiap semester
2.6.9 Evaluasi Hasil Belajar Ada 2 jenis evaluasi hasil belajar (EHB), yaitu evaluasi untuk melihat capaian yang
diperoleh mahasiswa dan evaluasi belajar untuk kelangsungan proses pembelajaran.
A. Evaluasi Pencapaian Hasil Belajar Evaluasi hasil belajar dapat dilaksanakan dengan berbagai cara ujian dan evaluasi
terstruktur sesuai dengan jenis serta tingkat kompetensi yang dituntut dalam Kurikulum
Operasional (KO). Adapun evaluasi tersebut adalah ujian dan evaluasi terstruktur.
Kegiatan ujian meliputi :
1. Ujian
Jenis ujian adalah sebagai berikut :
a. Ujian Reguler
Termasuk dalam hal ini adalah
1) Ujian Tengah Semester (UTS),
yaitu ujian yang diselenggarakan pada pertengahan semester.
b. Ujian Akhir Semester (UAS),
yaitu ujian yang diselenggarakan pada akhir semester.
c. Ujian Susulan,
yaitu ujian yang dilaksanakan diluar jadwal ujian regular tetapi masih dalam
periode semester berjalan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa
33
yang karena satu dan lain hal berhalangan mengikuti Ujian Tengah Semester
(UTS) atau Ujian Akhir Semester (UAS).
Ada 2 (dua) katagori ujian susulan, yaitu katagori tidak berbayar dan katagori
berbayar
b. Ujian Perbaikan
adalah program perbaikan hasil belajar bagi mahasiswa yang nilai mata kuliahnya
kurang dari B. Program ini adalah Remedial semester berjalan
c. Ujian Akhir
Termasuk dalam hal ini adalah ujian akhir sarjana dan magister.
Bentuk ujian tersebut adalah :
a. Ujian Komprehensif
adalah ujian yang diselenggarakan untuk mengukur efektivitas pembelajaran
mahasiswa yang mengacu pada standar kompetensi program studi.
b. Ujian Proposal
adalah ujian yang diselenggarakan untuk menilai kelayakan proyek studi
tugas akhir/skripsi/laporan magang/tesis/disertasi mahasiswa.
c. Ujian Tugas Akhir/Skripsi/Laporan Magang/Tesis/Disertasi
d.
adalah ujian yang diselenggarakan untuk menilai kemampuan mahasiswa
dalam penguasaan materi terkait.
Ujian Modul
Adalah ujian dilaksanakan dalam bentuk uji teori CBT (Computer Based
Test) dan uji praktik OSCE (Objective Structured Clinical Examination)
untuk menilai keterampilan psikomotor dan kognitif.
2. Evaluasi Terstruktur
Selain ujian-ujian tersebut di atas terdapat pula evaluasi dalam bentuk kegiatan
terstruktur yang berbentuk :
a. Penulisan Karya Ilmiah
b. Pekerjaan Rumah atau Tugas
c. Partisipasi Aktif dalam Kelas
d. Presentasi
e. Kuis atau Tes Kecil
Setiap jenis ujian mempunyai ketentuannya masing-masing dan pelaksanaan ujian
dilakukan mengikuti ketentuan tersebut.
Tata Tertib dan Tata Laksana Ujian
1. Ujian Reguler Peserta ujian reguler wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Terdaftar sebagai mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut
2. Tidak mempunyai tunggakan biaya pendidikan
3. Jumlah ketidakhadiran mahasiswa dalam proses belajar mengajar dalam 1 (satu)
semester tidak lebih dari 3 (tiga) kali termasuk sakit dan izin (sakit dan izin
dinggap tidak hadir/alpa), kecuali mengikuti kegiatan kemahasiwaan yang
disetujui dan diberikan dispensasi oleh Wakil Dekan I dan III, maka dianggap
hadir.
4. Membawa Kartu Peserta Ujian (KPU) yang dicetak berwarna
5. Mentaati tata tertib ujian
34
Fakultas Teknologi Industri menetapkan tata tertib dan tata laksana ujian untuk menjaga
ketertiban dalam penyelenggaraan ujian baik Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian
Akhir Semester (UAS) sebagai berikut:
1. Bagi Dosen Pengampu Mata Kuliah:
a. Membuat sendiri naskah ujian dan diserahkan ke Sekretariat Jurusan untuk
digandakan sesuai dengan jumlah peserta ujian. Dalam hal kelas pararel, soal
ditentukan oleh Koordinator Kelas Pararel.
b. Hadir dan mengawasi jalannya ujian. Untuk kelas paralel dapat dibantu oleh
rekan dosen. Ketidakhadiran dosen dapat menyebabkan ujian dibatalkan.
c. Hasil ujian mahasiswa harus sesegera mungkin dibawa langsung oleh dosen
penguji untuk diperiksa, dan tidak dibenarkan untuk ditinggalkan di
Sekretariat Jurusan sebelum diperiksa oleh dosen yang bersangkutan.
d. Dalam waktu 1 (satu) minggu (5 hari kerja) sesudah ujian berlangsung dosen
diminta untuk mengentry nilai di Student Information System (SIS) .
e. Sebagai penghargaan, kepada dosen yang telah selesai mengentry dan
menyerahkan nilai akhir suatu mata kuliah ke Sekertariat Jurusan/Fakultas
selambat-lambatnya 5 hari kerja setelah pelaksanaan UAS yang dijadwalkan,
maka akan diberikan bonus tambahan honor koreksi mata kuliah tersebut.
2. Bagi Dosen Pengawas
a. Hadir 15 menit sebelum ujian dimulai sesuai dengan jadwal ujian.
b. Pengawas yang terlambat dapat digantikan oleh pengawas yang lain.
c. Memberikan petunjuk kepada peserta ujian terkait sifat ujian (open book atau
close book).
d. Mengedarkan daftar hadir peserta ujian dan memeriksa serts menandatangani
Kartu Peserta Ujian (KPU).
e. Memeriksa dan menyita kertas dan/atau barang yang mencurigakan termasuk
telepon genggam (handphone) yang tidak disimpan di dalam tas selama ujian
berlangsung.
f. Mengatur penempatan tempat duduk peserta ujian sesuai dengan denah yang
telah ditentukan.
Jika mengganggu atau terjadi kecurangan selama pelaksanaan ujian maka
dosen pengawas berhak untuk mengatur kembali tempat duduk peserta.
g. Pengawas dapat menolak kehadiran peserta untuk mengikuti ujian jika:
(1) Tidak membawa Kartu Peserta Ujian (KPU) dan identitas diri
(2) Terlambat lebih dari 30 menit
(3) Berpakaian tidak rapih
(4) Tidak bersepatu
h. Memberikan peringatan secara lisan kepada peserta ujian yang diduga
melanggar tata tertib ujian.
i. Mengambil tindakan ketika terjadi kecurangan saat ujian berlangsung dan
mencatat kejadian tersebut dalam berita acara ujian.
i. Pengawas dapat menolak kehadiran peserta untuk mengikuti ujian jika:
(1) Meninggalkan ruangan sebelum ujian selesai.
(2) Membawa soal ujian keluar ruangan selama ujian berlangsung.
(3) Memberikan tanggapan atau membetulkan soal-soal ujian yang tidak
dan/atau kurang jelas sehingga menyimpang dari soal aslinya.
(4) Melakukan kegiatan lain diluar tugas pengawasan selama ujian
berlangsung.
35
(5) Mengizinkan/membiarkan yang tidak berkepentingan memasuki
ruangan ujian.
(6) Melakukan ancaman-ancaman secara fisik kepada peserta ujian.
(7) Merokok dalam ruangan ujian selama ujian berlangsung.
3. Bagi Mahasiswa Peserta Ujian
a. Mahasiswa yang berhak mengikuti UTS dan UAS adalah mahasiswa yang
telah memenuhi keseluruhan persyaratan administrasi sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
b. Melunasi seluruh adminstrasi keuangan
c. Membawa Kartu Peserta Ujian (KPU) yang dicetak berwarna serta membawa
identitas diri (KTP/SIM).
d. Hadir selambat-lambatnya 15 menit sebelum ujian dimulai
Bila mahasiswa datang terlambat dan ujian telah dimulai, maka mahasiswa
wajib lapor pada Piket Pengawas Ujian di Posko Ujian.
e. Dilarang meninggalkan ruang ujian sebelum menyelesaikan semua soal
ujiannya.
f. Wajib berlaku tertib, sopan, berpakaian rapi (kemeja atau kaos berkerah) dan
bersepatu.
g. Menempati tempat duduk, meletakkan tas, buku catatan dan barang lainnya
pada tempat yang telah ditentukan.
h. Mematikan dan menyimpan telepon genggam (handphone) dalam tas selama
ujian berlangsung.
i. Mentaati seluruh peraturan dan ketentuan yang diberikan pengawas secara
tertulis maupun lisan.
j. Peserta Ujian dilarang untuk :
(1) Mengenakan pakaian yang tidak formal seperti baju tidak berkerah,
celana robek, dan lain sebagainya.
(2) Menggunakan sandal
(3) Pinjam-meminjam apapun selama ujian
(4) Menggunakan alat komunikasi dan kalkulator elektronik.
(5) Melakukan kecurangan
(6) Memberi kesempatan kepada peserta lain untuk melakukan
kecurangan
(7) Melakukan perbuatan yang mengganggu ketenangan dan ketertiban
ujian termasuk mengaktifkan telepon genggam (handphone) pada saat
ujian berlangsung.
(8) Membawa senjata api dan/atau senjata tajam ke tempat ujian.
(9) Merokok, makan dan minum dalam ruangan ujian.
(10) Jalan-jalan, membuat gaduh atau bercakap-cakap dengan sesama
peserta selama ujian berlangsung.
Adapun sanksi terhadap peserta ujian jika melakukan pelanggaran tata tertib ujian adalah
sebagai berikut:
1. Apabila peserta datang terlambat lebih dari 30 menit setelah ujian dimulai,
mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti ujian.
2. Apabila peserta tidak membawa Kartu Peserta Ujian (KPU) tidak diperkenankan
mengikuti ujian.
3. Pengawas berhak mengeluarkan mahasiswa yang dianggap melanggar tata tertib
ujian dan membatalkan hasil ujian mahasiswa tersebut
36
4. Mahasiswa yang terbukti melakukan pelanggaran lain yang bertentangan dengan
norma akademik akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Ujian Remedial Pengaturan ujian remedial adalah sebagai berikut :
Program remedial Semester Berjalan adalah program peningkatan prestasi yang dilakukan
untuk mata kuliah yang sedang diambil pada semester berjalan dan hanya untuk mata
kuliah yang telah memiliki nilai dengan status lengkap pada semester berjalan dan
dilaksanakan apabila ada matakuliah mahasiswa yang kurang dari B.
Adapun pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a. Dilaksanakan setelah UAS semester berjalan
b. Mahasiswa diberikan kuliah pembekalan sebanyak 3 – 5 kali tatap muka
c. Nilai yang diberikan maksimum B
Persyaratan untuk dapat mengikuti remedial ini adalah :
a. Mempunyai nilai minimal “E” lengkap
b. Mengisi KRS secara online di www.spmb.trisakti.ac.id
c. Membayar biaya administrasi ujian sebesar Rp. 700.000,- per mata kuliah
3. Ujian Susulan Adalah ujian yang dilaksanakan diluar jadwal ujian reguler tetapi masih dalam periode
semester berjalan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa karena berhalangan
mengikuti ujian tengah atau akhir semester.
Ujian susulan dilaksanakan setelah jadwal ujian berakhir dan dapat diberikan jika
mahasiswa megalami hal-hal sebagai berikut :
a. Sakit (rawat inap)
b. Menjalani ibadah haji
c. Menjalankan tugas negara/universitas/fakultas/program studi
d. Mengalami musibah (keluarga inti ada yang meninggal dan mahasiswa yang
bersangkutan mengalami kecelakaan)
e. Mengalami bencana (force major)
f. Mendapat tugas dari kantor
Pelaksanaan Ujian Susulan :
a. Ujian susulan UTS dilaksanakan pada saat kuliah yang bersangkutan
b. Ujian susulan UAS dilaksanakan setelah pelaksanaan UAS dilaksanakan
Persyaratan peserta ujian susulan :
a. Mengajukan permohonan ujian susulan ke Wakil Dekan I
b. Melampirkan kelengkapan surat :
- Surat keterangan dokter, bagi yang sakit
- Surat keterangan dari biro perjalanan ibadah haji
- Surat tugas dari institusi terkait (universitas, fakultas, program studi), bagi yang
menjalankan tugas negara
- Surat keterangan kematian, bagi keluarga inti yang meninggal dunia
- Surat keterangan dari intitusi terkait, bagi yang terkena musibah kecelakaan atau
bencana
- Surat keterangan dari perusahaan/kantor, bagi yang mendapatkan tugas dari
perusahaan/kantor
c. Membayar biaya administrasi ujian sebesar Rp. 700.000,- per mata kuliah
37
B Evaluasi Kelangsungan Pembelajaran Evaluasi ini dilaksanakan untuk menjaga agar mahasiswa tetap terjaga masa belajarnya
sehingga dapat memenuhi target rencana pembelajarannya atau setidak-tidaknya memenuhi
masa belajar maksimal yang diijinkan oleh Permenristekdikti sehingga tidak terjadi putus
studi atau DO (drop out). Masa belajar maksimal untuk Program Magister adalah 4
(emapat) tahun atau 8 (delapan) semester.
Adapun putus studi akan dilakukan apabila:
1. Selama 3 semester berturut-turut tidak melakukan pendaftaran ulang dan/atau
tidak mengisi KRS tanpa cuti akademik.
2. Telah melampaui batas masa studi maksimal yang telah ditentukan
Prosedur pelaksanaan putus studi adalah
1. Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan yang berlaku akan diminta untuk
mengundurkan diri dengan mengajukan surat permohonan kepada Dekan, untuk
dapat diterbitkan Surat Keputusan Rektor. Jika mahasiswa yang tidak memenuhi
ketentuan tidak bersedia mengajukan pengunduran diri maka Rapat Pimpinan
Prodi dan Fakultas bersama dengan Dosen Pembimbing Akademik (Dosen Wali)
mengadakan rapat untuk merekomendasikan drop out mahasiswa tersebut kepada
Dekan.
2. Dekan akan mengajukan surat tersebut kepada Rektor untuk menerbitkan Surat
Keputusan Rektor.
3. Jika mahasiswa yang bersangkutan tidak menggundurkan diri maka Dekan akan
mengajukan surat kepada Rektor untuk mengeluarkan Surat Putus Studi atau DO
(drop out).
2.6.10 Evaluasi Hasil dan Dampak Pelaksanaan Proses Belajar
a. Evaluasi Hasil dan dampak Pelaksanaan Proses Belajar
Evaluasi hasil dan dampak dan pelaksanaan proses pembelajaran merupakan
evaluasi yang dilakukan terhadap hasil akhir yang dapat dicapai mahasiswa setelah
melalui proses pembelajaran. Evaluasi ini dilakukan dengan menjaring pendapat
mahasiswa yang telah mencapai jenjang tertentu dalam proses pembelajaran atau telah
menyelesaikan proses pembelajaran, serta pendapat dan para pengguna jasa lulusan di
masyarakat luas.
Bentuk evaluasi dapat dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner untuk
menjaring pendapat dari mahasiswa yang telah mencapai jenjang tertentu dalam
proses pembelajaran atau telah menyelesaikan proses pembelajaran, serta pendapat
dari para pengguna jasa lulusan.
Hal yang dievaluasi meliputi:
1) Tìngkat kepuasan dari mahasiswa terhadap wawasan keilmuan, keahlian,
dan ketrampilan yang telah diperolehnya melalui proses pembelajaran
2) Masa tunggu para lulusan dalam memperoleh pekerjaan
3) Kesesuaian antara bidang pekerjaan dengan bidang keilmuannya
4) Tingkat kepuasan para pengguna lulusan di masyarakat luas dalam kaitannya
dengan wawasan keilmuan, keahlian, dan ketrampilan yang dimiliki lulusan.
Hasil dari monitoring dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan oleh Program
Studi kepada Fakultas dan Jaminan Mutu Fakultas (JMF).
38
2.7 Sistem Penilaian Ada 2 sistem penilaian dalam SKS, yaitu penilaian hasil pembelajaran setiap semester
untuk setiap mata kuliah atau yang dikenal sebagai nilai akhir semester dan penilaian hasil
pembelajaran selama proses pembelajaran yang dikenal dengan nilai kelulusan. Nilai akhir
semester terkait dengan IPS, sedangkan nilai kelulusan terkait dengan IPK akhir.
2.7.1 Nilai Akhir Semester Nilai akhir semester merupakan hasil gabungan dari nilai-nilai UAS, UTS dan berbagai
komponen nilai lain yang telah ditetapkan dalam Rencana Pokok Pembelajaran (RPP).
Nilai Akhir Semester (angka) dinyatakan dengan notasi huruf yang merupakan padanan
dari nilai akhir semester, sesuai dengan ketentuan pada Buku Pedoman Pendidikan Program
Sarjana Universitas. Setiap Nilai huruf berpadanan dengan nilai bobot tertentu, seperti yang
disajikan pada Tabel 2.9 berikut ini.
Tabel 2.9 Penyetaraan antara Nilai Akhir Semester dalam Huruf, Bobot dan Angka
Nilai Huruf Bobot Nilai Angka
A 4.00 80.00 < n < 100.00
A- 3.75 77.00 < n < 79.99
B+ 3.50 74.00 < n < 76.99
B 3.00 68.00 < n < 73.99
B- 2.75 65.00 < n < 67.99
C+ 2.50 62.00 < n < 64.99
C 2.00 56.00 < n < 61.99
D 1.00 45.00 < n < 55.99
E 0.00 n < 45.00
Bagi mahasiswa yang karena sesuatu hal tidak memenuhi syarat untuk diberi
nilai huruf tersebut diatas, akan diberikan nilai huruf lain dengan ketentuan
seperti pada Tabel 2.10
Tabel 2.10 Nilai dan Status Nilai
Status Nilai Keterangan Nilai Akhir
CO complete Lengkap Sesuai Tabel 2.9
IN incomplete Tugas Belum Lengkap
Nilai E dengan
Keterangan
MG Mising Grade Tidak Mengikuti UAS
NR No Record of Attendance Kehadiran Kurang dari Ketentuan
FR Fraud Melakukan Kecurangan
Adapun penjelasan dari sistem penilaian ini adalah sebagai berikut:
1. Nilai huruf dipergunakan untuk nilai akhir.
2. Nilai angka penyetaraan skala 0 – 4 dipergunakan untuk menghitung IPS dan IPK.
3. Nilai angka penyetaraan skala 0 – 100 dipergunakan dalam penilaian dari tiap
kegiatan
4. Nilai E berarti gagal.
5. Bagi yang tidak mengikuti UTS, maka nilai komponennya adalah 0
6. IN dapat diperbaiki dengan melengkapi tugas dalam waktu maksimal 2 (dua)
minggu, bila tidak dipenuhi nilai menjadi E.
7. Nilai MG yang memenuhi syarat ujian susulan dapat diperbaiki dengan mengikuti
ujian susulan pengganti UAS sebelum berakhirnya semester terkait dan mengikuti
39
jadwal dari program studi masing-masing
9. Penentuan komponen dan bobot penilaian mata kuliah disesuaikan dengan
kurikulum masing-masing Program Studi.
Secara umum aturan pembobotan adalah seperti terlihat dalam tabel 2.11
Tabel 2.11 Pedoman Penentuan Bobot Penilaian
Komponen Rentang Nilai Bobot
(Angka) (dalam %)
Tugas Terstruktur 0 - 100 > 20
Ujian Tengah Semester 0 – 100 20 – 40
Ujian Akhir Semester 0 – 100 20 – 40
Jumlah Bobot 100
Batas perubahan nilai (grade remaking), perubahan nilai hanya untuk 1 (satu) semester
berjalan. Segala bentuk perubahan status nilai IN, MG atau alasan lain, hanya dilayani
sampai 2 (dua) minggu setelah kuliah semester berakhir.
2.7.2 Nilai Kelulusan Nilai kelulusan adalah gabungan semua nilai proses pembelajaran selama mahasiswa
memenuhi beban studinya termasuk nilai tugas akhir. Nilai kelulusan diperoleh apabila
sudah memenuhi persyaratan kelulusan.
Nilai kelulusan akan menentukan predikat yang diperoleh mahasiswa. Adapun predikat
kelulusan tersebut mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Peringkat Predikat Kelulusan
Ada 3 tingkat predikat kelulusan pada Universitas Trisakti, yaitu:
a. Dengan Pujian (Cum Laude)
b. Sangat Memuaskan (Very Good)
c. Memuaskan (Good)
Tingkat kelulusan ditentukan oleh nilai kelulusan.
2. Hubungan antara IPK kelulusan dengan tingkat kelulusan dapat dilihat pada tabel
2.12
3. Predikat kelulusan “dengan pujian” (cum laude) baru dapat diberikan jika nilai
kelulusan memenuhi persyaratan rentang nilai dan masa studi tepat waktu.
Jika nilai kelulusan memenuhi rentang nilai tetapi tidak lulus tepat waktu maka
akan diberikan predikat kelulusan “Sangat Memuaskan”.
Tabel 2.12 Padanan antara IPK Kelulusan dengan Peringkat Predikat Kelulusan
Tingkat Pendidikan IPK Kelulusan Predikat Kelulusan
Magister
3.00 – 3.49 Memuaskan
3.50 – 3.74 Sangat Memuaskan
3.75 – 4.00 Dengan Pujian – Cum Laude
40
Tabel 2.13 Padanan antara Lama Studi dengan Tingkat Pendidikan untuk Predikat Kelulusan Cum Laude
Tingkat Pendidikan Lama Masa Studi
Magister Maksimal 4 semester atau 2 tahun
4. Predikat “LULUSAN TERBAIK” diberikan kepada Lulusan yang mempunyai
nilai kelulusan tertinggi pada masa yudisiumnya dan memenuhi persyaratan lain
sebagai berikut:
a. Memiliki nilai kelulusan atau IPK minimal 3,75
b. Lulus tepat waktu
c. Tidak pernah mengulang sidang/tugas akhir/skripsi/tesis
d. Tidak pernah terkena sanksi akademik maupun non akademik.
e. Lulusan terbaik ada hanya apabila jumlah lulusan minimal 3 orang.
Bagi mahasiswa angkatan 2016 dan seterusnya, penentuan lulusan terbaik mendapat
tambahan persyaratan sebagai berikut:
1. Tidak mengulang mata kuliah
2. Tidak pernah mengikuti program remedial
Apabila terdapat sejumlah lulusan yang memiliki nilai kelulusan yang sama tinggi dan
memenuhi semua kriteria yang diberikan, maka penentuan lulusan terbaik didasarkan
kepada prestasi non akademik yang dimiliki kandidat. Penentuan predikat lulusan terbaik
dilakukan pada sidang Yudisium.
2.7.3 Kelulusan Fakultas Teknologi Industri mensyaratkan pembuatan tugas akhir sebagai penutup proses
pembelajaran pada semua program studi
2.7.4 Tugas Akhir Tugas akhir adalah mata kuliah pada semester terakhir yang menjadi persyaratan kelulusan
mahasiswa pada suatu program studi. Skripsi adalah tugas akhir program studi Sarjana,
sedangkan Tesis untuk program studi Magister dan Disertasi dipersyaratkan untuk program
studi Doktor. Tugas akhir dapat berupa karya tulis ilmiah atau rancangan yang disusun atau
dibuat oleh mahasiswa dengan bobot 3 (tiga) sampai dengan 24 (dua puluh empat) sks.
Pengaturan secara rinci terkait Tugas Akhir termasuk format penulisan dapat dilihat
pada Buku Pedoman Tugas Akhir.
2.7.5 Pra Yudisium Mengingat bahwa Tugas Akhir adalah mata kuliah penutup atau pengunci dan Sidang
Tugas Akhir adalah ujian terakhir sebelum seorang mahasiswa dinyatakan lulus maka
Fakultas perlu melakukan Sidang Pra Yudisium sebagai mekanisme untuk mengevaluasi
apakah mahasiswa yang telah mendaftarkan sidang Tugas Akhir telah memenuhi syarat atau belum.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk dapat ikut dalam sidang pra
yudisium adalah sebagai berikut:
1. Memasukkan seluruh persyaratan pendaftaran Ujian Tugas Akhir.
2. Lulus semua mata kuliah dengan minimal nilai C.
41
3. Mempunyai nilai score TOEFL minimal 450 yang dibuktikan dengan sertifikat
Trisakti English Proficiency Test (TEPT) yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa
Lembaga Budaya Universitas Trisakti.
4. Telah mengisi Surat Keterangan Pendamping Ijasah (SKPI) secara on line dan
mendapat persetujuan dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
5. Bebas dari keseluruhan kewajiban adminstrasi keuangan.
6. Menyerahkan surat keterangan bebas pinjaman buku perpustakaan.
Peserta sidang pra yudisium adalah sebagai berikut:
1. Unsur Fakultas
Terdiri dari :
a. Dekan
b. Wakil Dekan Bidang Akademik
d. Kabag. Tata Usaha
e.
f.
Kasubag. Pendidikan dan Pengajaran
Kasubag. Sistem Informasi
2. Unsur Jurusan
Terdiri dari :
a. Ketua Jurusan
b. Sekertaris Jurusan
c. Koordinator Tugas Akhir
d. Kepala Sekertariat Jurusan
Jadwal sidang pra yudisium adalah sebagai berikut:
1. Sidang Pra Yudisium diselenggarakan 2x dalam 1 semester
2.
3.
Periode I diselenggarakan pada pertengahan semester (kurang lebih pada minggu
ke 10) dan hanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang menjalankan perpanjangan
Tugas Akhir/Skripsi
Periode II diselenggarakan setelah semester reguler berakhir
Hasil sidang pra yudisium dituangkan dalam berita acara sidang pra yudisium. Hasil sidang
pra yudisium akan menyatakan :
1.
2.
Mahasiswa maju sidang
Mahasiswa maju sidang bersyarat
2.7.6 Kewajiban Publikasi Dalam rangka melaksanakan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Pasal 44 ayat 5, Surat
Edaran Dirjen Dikti No. 152/E/T2012 tanggal 27 Januari 2012 dan Dirjen Belmawa No.
444/B/SE/2016 tanggal Desember 2016 maka kewajiban publikasi dalam lingkup
Universitas Trisakti adalah sebagai berikut :
1. Program Sarjana
Syarat publikasi untuk program sarjana adalah prosiding seminar nasional atau
jurnal ilmiah
2. Program Magister
Syarat publikasi untuk program magister adalah jurnal ilmiah nasional dalam
bentuk surat penerimaan (acceptance letter) makalah untuk publikasi; bukan surat
penerimaan pendaftaran (submission letter) atau prosiding seminar internasioanl
yang dipresentasikan dan telah terbit.
Materi publikasi merupakan hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian tugas akhir/
skripsi/tesis/disertasi yang ditulis dengan memenuhi kaidah makalah karya ilmiah dengan
42
judul yang berbeda dari judul tugas akhir/skripsi/tesis/disertasi, dan bukan merupakan
duplikasi/plagiasi karya ilmiah lain termasuk karya ilmiah sendiri (autoplagiat). Ketentuan
tentang plagiat mengacu pada Permendiknas RI no 17 Tahun 2010 Tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi dan aturan yang terkait dari Universitas
Trisakti.
2.7.7 Sidang Tugas Akhir Setelah tugas akhir selesai maka mahasiswa harus mengikuti sidang tugas akhir untuk
memperoleh penilaian tugas akhirnya. Sidang tugas akhir ini dilakukan dengan jumlah tim
penguji termasuk pembimbing bervariasi dari 3 sampai 8 orang sesuai dengan program
pendidikan masing-masing.
Sedangkan pengaturan lebih rinci terkait sidang tugas akhir diatur tersendiri dalam Buku
Pedoman Tugas Akhir.
2.8 Syarat Kelulusan Mahasiswa dinyatakan lulus jika memenuhi persyaratan berikut :
1. Telah menyerahkan buku Tugas Akhir yang sudah disetujui oleh pembimbing
dengan ketentuan memiliki nilai B untuk Program Sarjana dan Magister.
2. Lulus semua mata kuliah dengan minimal nilai C
3. Memperoleh IPK akhir > 3,25
4. Bebas persyaratan administrasi dan keuangan
5. Mempunyai nilai score TOEFL minimal 450 yang dibuktikan dengan sertifikat
Trisakti English Proficienci Test (TEPT) yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa
Lembaga Budaya Universitas Trisakti.
6. Memenuhi kewajiban publikasi sesuai dengan jenjang pendidikannya
Setiap mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus, berhak untuk :
1. Menggunakan gelar akademik sesuai bidang ilmu kelulusannya sesuai dengan
nomenklatur yang dikeluarkan oleh Kemenristekdikti
2. Memperoleh ijazah, transkrip hasil studi dan Surat Keterangan Pendamping Ijasah
(SKPI).
2.9 Pelaporan PDPT Aktiftas proses pembelajaran harus dilaporkan ke MenristekDikti melalui PDPT (Pangkalan
Data Perguruan Tinggi) sesuai dengan keputusan MenristekDikti No : 61 Tahun 2016
tanggal 23 September 2016.
Adapun data yang harus dilaporkan adalah:
1. Biodata Mahasiswa
2. Transaksi Dosen meliputi jadwal perkuliahan dan jumlah kehadiran dosen
3. Progres akademik mahasiswa meliputi jumlah sks semester, IPS, jumlah sks
kumulatif, dan IPK, serta status mahasiswa (Aktif, Tidak Aktif, Cuti, dan Keluar)
4. Transaksi Mahasiswa meliputi KRS dan KHS mahasiswa pada semester berjalan
5. Pelaporan kelulusan mahasiswa meliputi sks total, IPK, judul tugas akhir, tanggal
yudisium, SKR yudisium, dan Nomor Ijasah/Sertifkat
Periode Pelaporan
Pelaporan PDPT dilakukan 2 kali tiap semester, yaitu satu bulan setelah:
1. Dimulainya perkuliahan program studi untuk pelaporan KRS
2. Selesainya semester berjalan untuk pelaporan nilai mahasiswa
43
Pelaporan dilakukan oleh setiap program studi menggunakan fasilitas pelaporan PDPT
yang ada di SIS (Student Information System). Sesuai dengan Surat Keputusan Rektor
Nomor: 1048/USAKTI/SKR/X/2016, pelaporan dikoordinasikan oleh BARENSIF sebagai
pengelolan PDPT ditingkat Universitas. Pelaporan hanya dapat dilakukan pada periode
pelaporan yang dibuka oleh PDPT, sehingga diperlukan kedisiplinan Program Studi dalam
hal :
1. NIDN dan NIDK pendidik harus tercatat di forlap melalui penugasan oleh BSDM
2. Nilai mahasiswa harus masuk ke SIS (Student Information System) sebelum
periode pelaporan ditutup
3. Mahasiswa transfer/pindahan harus melaporkan nilai RPL dilengkapi dengan
kode dan nama matakuliah asal, program studi asal, dan perguruan tinggi asal;
pada semester mahasiswa masuk sebagai mahasiswa baru.
Monitoring Pelaporan
1. Wakil Dekan bidang Akademik memastikan pelaksanaan pelaporan PDPT secara
benar dan prosedural.
2. Ketua/Sekretaris Program Studi dapat melakukan monitoring kemajuan pelaporan
dari login sebagai Ketua Program Studi/Sekretaris Program Studi
3. Dosen dapat melihat status pelaporan kelasnya melalui login masing-masing
4. Mahasiswa dapat melihat status pelaporan nilainya melalui login masing-masing
2.10 Yudisium Yudisium adalah pernyataan kelulusan mahasiswa yang ditetapkan melalui sidang tertutup
pimpinan fakultas dengan pimpinan program studi. Mahasiswa yang dapat diikutsertakan
dalam sidang yudisium adalah mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan yang
ditetapkan secara rinci oleh Fakultas dan masing-masing Program Studi. Sidang yudisium
akan menetapkan kelulusan dan predikat kelulusan mahasiswa dan dituangkan dalam
bentuk Surat Keputusan Dekan Fakultas tentang Yudisium.
Adapun prosedur sidang Yudisium adalah:
1. Mahasiswa yang berhak diikutsertakan dalam Sidang Yudisium adalah mahasiswa
yang dinyatakan lulus sidang Tugas Akhir/Tesis
2. Menyerahkan Tugas Akhir/Tesis yang telah diuji, disetujui dan disahkan oleh
pembimbing dan/atau tim penguji dalam bentuk buku hard cover, softcopy.
Dalam menyelenggarakan Sidang Yudisium, hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut:
1. Yudisium adalah suatu proses pemeriksaan nilai yang telah dikumpul oleh Ketua
Program Studi untuk kemudian diverifikasi oleh bagian Pendidikan dan
Pengajaran
2. Sidang Yudisium adalah forum yang diadakan untuk melakukan evaluasi dan
menyatakan kelulusan mahasiswa
3. Dasar penyelenggaraan Sidang adalah Surat Keputusan Rektor tentang
penyelenggaraan Sidang Yudisium. Dekan dapat menerbitkan Surat Perintah
Tugas untuk melaksanakan sidang Yudisium tersebut. Tujuan penyelenggaraan
Sidang adalah untuk menetapkan kelulusan mahasiswa berikut predikat
kelulusannya
4. Sifat Sidang adalah tertutup dan terbatas dengan peserta Sidang adalah:
a. Unsur Fakultas
44
Terdiri dari:
(1) Dekan
(2) Para Wakil Dekan
(3) Kabag. Tata Usaha
(4) Kasubag. Pendidikan Dan Pengajaran
(5) Kasubag. Sistem Informasi
(6) Ka. UPTF Perpustakaan
b. Unsur Jurusan
Terdiri dari:
(1) Para Ketua Program Studi
(2) Para Sekertaris Program Studi
(3) Para Koordinator Tugas Akhir
(4) Para Kepala Sekertariat Jurusan
5. Pimpinan sidang adalah Dekan
6. Sidang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh Dekan/Wakil Dekan Bidang
Akademik
Hasil keputusan sidang Yudisium meliputi :
1. Pernyataan Kelulusan
2. Predikat Kelulusan
3. Lulusan Terbaik
2.11 Wisuda Wisuda adalah upacara akademik berupa sidang terbuka Senat Universitas yang
dilaksanakan dalam rangka pelantikan para lulusan. Pelaksanaan wisuda menjadi tanggung
jawab pejabat yang menangani Bidang Akademik Universitas, yang dilaksanakan pada
setiap Semester Gasal dan Semester Genap.
Persyaratan peserta wisuda adalah :
1. Mahasiswa telah dinyatakan lulus dalam sidang Yudisium.
2. Melakukan pendaftaran sebagai peserta Wisuda
3. Membayar biaya wisuda.
4. Memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh Universitas.
2.12 Cuti Akademik Cuti Akademik adalah cuti yang diberikan kepada mahasiswa untuk tidak mengikuti
kegiatan akademik tanpa mempengaruhi perhitungan masa studinya. Cuti diambil sebelum
batas masa studinya berakhir, dapat dilakukan per semester atau maksimal 2 (dua) semester
jika diambil berturut-turut. Hak cuti akademik mahasiswa untuk program Sarjana adalah
maksimal 4 (empat) semester.
Cuti akademik dikelompokan menjadi dua yaitu cuti terencana dan tidak terencana. Cuti
Akademik terencana dapat diberikan atas permintaan sendiri atau karena alasan sakit, bela
atau tugas Negara, atau tugas Universitas Trisakti.
Adapun persyaratan mengajukan cuti akademik adalah sebagai berikut:
1. Mengajukan surat permohonan cuti kepada Dekan selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan setelah kuliah dimulai, sebelum pengiriman laporan PDPT.
Formulir permohonn cuti dapat diambil di Sub. Bag. Dikjar, Gedung Hery
Hartanto lantai 4.
2. Sudah mengikuti kegiatan akademik minimal 2 (dua) semester.
45
3. Selama masa cuti mahasiswa wajib membayar biaya administrasi dengan
ketentuan sebagai berikut :
- Membayar biaya pendaftaran ulang sesuai ketentuan yang berlaku
- Membayar biaya paket semester 3 atau 4 sebesar 50%
Cuti akademik karena sakit dapat diajukan mahasiswa apabila mahasiswa tidak dapat
mengikuti proses pembelajaran karena sakit minimal selama 1 (satu) bulan atau setara
dengan 4 (empat) kali tatap muka berturut-turut yang didukung dengan Surat Keterangan
Rawat Inap. Dengan kondisi ini maka yang bersangkutan dapat segera mengajukan cuti
akademik pada saat itu juga yang berlaku untuk semester berjalan.
Cuti akademik karena membela atau melakukan tugas negara atau universitas dapat
dilakukan dengan mengajukan surat permohonan cuti yang dilampirkan surat tugas yang
ditandatangani oleh Wakil Rektor bidang kemahasiswaan. Cuti ini berlaku sejak
diterbitkannya surat keputusan pemberian cuti oleh dekan fakultas.
Cuti akademik tidak terencana adalah cuti akademik yang diberikan kepada mahasiswa oleh
karena sebab tertentu sampai pada batas masa pengisian KRS mahasiswa tidak melakukan
pendaftaran ulang. Cuti Akademik tidak terencana dapat diberikan untuk 2 (dua) semester
berturut-turut. Jika setelah diberikan cuti tidak mendaftar ulang, maka ketentuan putus studi
diberlakukan.
Cuti tidak terencana diputuskan melalui rapat antara dosen wali dan pimpinan
jurusan/prodi/fakultas. Cuti ini dapat dilaksanakan setelah Dekan menerbitkan surat
keputusan pemberian cuti.
Setelah cuti selesai, mahasiswa bisa aktif kembali setelah mengajukan surat permohonan
aktif kembali kepada Dekan, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa
cuti (formulir aktif kembali dapat diambil di Subag. Dikjar). Pada kasus cuti tidak
terencana mahasiswa harus melengkapi syarat-syarat seperti pengajuan cuti akademik
dilengkapi dengan laporan kronologis kejadian yang ditanda tangani wali/orang tua dan
dosen wali, diketahui oleh Ketua Program Studi/Ketua Jurusan.
2.13 Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Berdasarkan Permenristekdikti No. 49 Tahun 2016 bagi program pendidikan diploma
empat, sarjana, magister, doktor dan profesi wajib ditambah dengan bentuk pembelajaran
berupa penelitian, perancangan atau pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat.
2.13.1 Penelitian Berdasarkan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, hasil penelitian di perguruan tinggi
diarahkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing
bangsa. Hasil penelitian merupakan semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan yang
memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan
budaya akademik. Penelitian yang dilakukan harus mengikuti Standar Nasional Penelitian yang terdiri atas:
1. standar hasil penelitian
2. standar isi penelitian
3. standar proses penelitian
4. standar penilaian penelitian
5. standar peneliti
46
6. standar sarana dan prasarana penelitian
7. standar pengelolaan penelitian
8. standar pendanaan dan pembiayaan penelitian.
Seperti disampaikan sebelumnya, kegiatan penelitian merupakan salah satu bentuk
pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa program sarjana, program magister
seperti disampaikan pada pasal 14 Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tersebut.
Kegiatan penelitian mahasiswa tersebut adalah kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan
dosen dalam rangka melaksanakan tugas akhir, skripsi, tesis dan disertasi yang memenuhi
kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan keilmuan dan budaya akademik
dengan memperhatikan standar mutu dan keselamatan dalam upaya pengembangan sikap,
pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman otentik untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan daya saing bangsa.
Semua hasil penelitian termasuk hasil penelitian mahasiswa yang tidak bersifat rahasia dan
membahayakan kepentingan nasional wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan,
dipublikasikan, dan dipatenkan serta cara-cara lain yang dimungkinkan
2.13.2 Pengabdian Kepada Masyarakat Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi seperti halnya penelitian
harus mengikuti Standar Nasional yang terdiri atas:
1. standar hasil pengabdian kepada masyarakat
2. standar isi pengabdian kepada masyarakat
3. standar proses pengabdian kepada masyarakat
4. standar penilaian pengabdian kepada masyarakat
5. standar pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
6. standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat
7. standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat
8. standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.
Standar hasil pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal hasil pengabdian
kepada masyarakat dalam menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan ilmu
pengetahuan dan teknologi guna memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Adapun hasil tersebut meliputi: penyelesaian masalah yang dihadapi
masyarakat dengan memanfaatkan keahlian sivitas akademika yang relevan, pemanfaatan
teknologi tepat guna, bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau bahan
ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar.
Bentuk pembelajaran pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa
adalah kegiatan mandiri oleh mahasiswa atau mengikuti kegiatan dosen secara aktif
dalam rangka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kualitas
hidup dan peradaban. Kedua bagian tersebut harud dibawah bimbingan dosen.
Bentuk pembelajaran penelitian dapat diaplikasikan pada pembuatan tugas akhir,
sedangkan bentuk pembelajaran pengabdian kepada masyarakat dapat diaplikasikan
pada Kuliah Usaha Mandiri Ilmu Teknologi Terapan (KUMITT)/Kerja Praktek
(KP)/Magang atau melakukan kegiatan lain yang berorientasi kepada pengabdian
masyarakat dapat dibuktikan.
47
2.14 Etika dan Sanksi Akademik Etika Akademik adalah seperangkat aturan dan kesepakatan tertulis yang disusun sebagai
salah satu penciri atmosfer akademik pada lingkungan Universitas. Pelanggaran terhadap
etika akademik berakibat dijatuhkannya sanksi akademik.
Etika dan sanksi akademik yang dapat dikenakan adalah sebagai berikut:
ETIKA SANKSI
1. Mahasiswa yang tidak melakukan
pendaftaran ulang sampai dengan batas
waktu yang ditentukan
tidak diperkenankan mengikuti semua kegiatan
akademik
2. Mahasiswa yang tidak mengisi KRS
sampai dengan batas waktu yang
ditentukan
tidak diperkenankan mengikuti semua kegiatan
akademik.
3. Mahasiswa yang dalam rentang waktu
satu semester tidak melaksanakan
pelunasan biaya penyelenggaraan
pendidikan sampai dengan batas waktu
yang ditentukan
tidak diperkenankan mengikuti kegiatan
akademik pada semester berikutnya, kecuali
bagi mahasiswa yang menjalani cuti akademik
4. Mahasiswa yang terbukti menyontek
dalam pelaksanaan ujian, praktikum dan
mengerjakan tugas akademik lainnya
- Pemberian status (FR) akan menyebabkan
mahasiswa gagal dalam mata kuliah tersebut
dengan nilai FR akan menjadi nilai E pada
saat PDPT.
- Pemberian status FR tidak diijinkan untuk
mengikuti remedial dan harus menunggu
minimal 1 tahun akademik sebelum dapat
mengambil kembali mata kuliah tersebut.
- Putus studi : Jika mahasiswa melakukan
pelanggaran ini lebih dari 1 (satu) kali dalam
masa studi.
5. Mahasiswa pelaku dan pengguna jasa
joki dalam kegiatan ujian, ujian
TEPT/TOEFL (atau sejenisnya),
praktikum atau kegiatan akademik
lainnya di Lingkungan Universitas
Trisakti. Apabila joki tersebut bukan
mahasiswa Universitas Trisakti maka joki
akan diproses melalui jalur hukum.
diberhentikan sebagai mahasiswa
6. Mahasiswa yang terbukti melakukan
plagiasi karya ilmiah (sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang
berlaku) diberi sanksi seberat-beratnya
hingga putus studi
putus studi
7. Bagi lulusan yang terbukti melakukan
plagiasi karya ilmiah (sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang
berlaku)
dicabut gelar akademiknya
8. Mahasiswa yang melakukan pemalsuan
dokumen akademik, manipulasi nilai, dan
pelanggaran pemalsuan administrasi
akademik lainnya
skorsing sampai putus studi.
48
Segala bentuk kecurangan dan pelanggaran akademik lain yang belum tersebut di atas
akan ditindak sesuai dengan tata tertib dan ketentuan yang berlaku. Pemberian sanksi
terhadap pelanggaran akademik dilaksanakan secara langsung oleh Pimpinan
Fakultas.
2.15 Biaya Pendidikan
Setiap mahasiswa Universitas Trisakti untuk semua program studi dan program
pendidikan dikenakan biaya pendidikan. Jenis dan besarnya biaya pendidikan bagi
program ekstensi setiap tahun akademik ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan
Fakultas Teknologi Industri – Universitas Trisakti.
2.15.1 Jenis Biaya Pendidikan Jenis Biaya Pendidikan terdiri dari :
NO KETERANGAN JUMLAH BIAYA 1 Biaya formulir pendaftaran Rp. 500.000,- 2 Biaya pendidikan selama 4 (empat) semester : Rp. 40.000.000,-
Rincian biaya pendidikan tiap semester :
a. Biaya pendidikan semester 1
Rp. 10.000.000,-
b. Biaya pendidikan semester 2 ditambah
herregistrasi
Rp. 10.250.000,-
c. Biaya pendidikan semester 3 ditambah
herregistrasi
Rp. 10.250.000,-
d. Biaya pendidikan semester 4 ditambah
herregistrasi
Pembayaran sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan
Rp. 10.250.000,-
4 Biaya ujian susulan per mata kuliah Rp. 700.000,- 5 Biaya program remedial semester berjalan per
mata kuliah
Rp. 700.000,-
6 Biaya program remedial semester lampau Rp. 2.000.000,-
Ketentuan lain mengenai biaya pendidikan :
1. Apabila mahasiswa tidak lulus dalam 4 (empat) semester dan mengulang mata
kuliah pada semester berjalan, maka akan dikenakan biaya Rp. 1.000.000,- per
mata kuliah
2. Bagi mahasiswa yang telah dinyatakan Maju Sidang Tesis pada sidang Pra
Yudisium maka dikenakan biaya sidang sebesar Rp. 1.500.000,- per
mahasiswa
3. Apabila proses Tesis diperpanjang 3 (tiga) bulan maka biaya perpanjangan
Tesis dikenakan sebesar Rp. 3.600.000,- termasuk biaya sidang dan 2 (dua)
kali bimbingan
4. Apabila proses Tesis diperpanjang 1 (satu) semester maka biaya perpanjangan
Tesis akan dikenakan sebesar Rp. 5.000.000,- termasuk biaya sidang dan 4
(empat) kali bimbingan
5. Biaya Sidang Tesis dan biaya wisuda tidak termasuk dalam paket biaya
pendidikan yang tertera dalam tabel
49
6. Pembayaran melalui Bank Mandiri yaitu :
a. Magister Teknik Mesin No. Rek. 672 86 719
b. Magister Teknik Elektro No. Rek. 182 898 76
c. Magister Teknik Industri No. Rek. 182 898 43
7. Bukti pembayaran dicopy atau scan dan diemail melalui
[email protected] dengan mencantumkan nama dan NIM
2.15.2 Biaya Bagi Mahasiswa Tidak Aktif
1. Mahasiswa yang tidak aktif tanpa ijin cuti akademik atau terkena skorsing wajib
membayar sebesar 100%
2. Mahasiswa yang tidak aktif tetapi mengajukan cuti akademik (dibuktikan
dengan Surat Keputusan Dekan tentang Cuti Akademik) sebelum masa Ujian
Tengah Semester (UTS) membayar biaya paket sebesar 50% dan biaya
herregistrasi.
2.15.3 Biaya Wisuda Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus sidang yudisium dan akan melaksanakan
wisuda, wajib melakukan pendaftaran dan membayar wisuda, yang merupakan bukti
sebagai peserta wisuda.
Besaran biaya wisuda ditetapkan setiap semester dengan Surat Keputusan Rektor
Universitas Trisakti.
2.16 Fasilitas Layanan Fasilitas layanan yang diberikan oleh Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti
meliputi :
2.16.1 Layanan Administrasi Umum Layanan ditingkat Fakultas dilaksanakan oleh Sub. Bagian Administrasi Umum, yang
bertugas memberikan pelayanan di bidang administrasi umum dalam lingkungan
Universitas, yaitu menyelenggarakan pelayanan teknis dan administratif di bidang
Logistik, Tata Material, Bidang Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Fisik.
A. Fungsi Melaksanakan kebijakan pimpinan Fakultas dalam rangka meningkatkan kualitas
sesuai kebutuhan dibidang prasarana dan sarana
B. Ruang lingkup Pelayanan administrasi umum terdiri dari:
1. Pengadaan sarana dan prasarana
2. Penggunaan sarana dan prasarana
3. Pemeliharaan sarana dan prasarana
4. Pengembangan sarana dan prasarana
5. Perizinan penggunaan fasilitas
50
C. Jenis/macam-macam fasilitas kampus 1. Penggunaan Ruang kuliah
2. Fasilitas ruang dan peralatan Laboratorium
3. Fasilitas ruang Perpustakaan
4. Penggunaan ruangan auditorium Gedung Herri Hartanto dan ruang sidang/rapat
5. Penggunaan dan perizinan kendaraan dinas
6. Penggunaan sound system dan LED projector
7. Penggunaan internet dan wifi
8. Permintaan daya listrik untuk suatu kegiatan
9. Fasilitas ruang ibadah (mushola) gedung Herri Hartanto lantai IV
10. Fasilitas Kantin
11. Fasilitas organisasi mahasiswa tingkat fakultas/jurusan
D. Prosedur Setiap mahasiswa yang akan menggunakan fasilitas kampus wajib/harus :
1. Memiliki surat ijin kegiatan/SIK yang dikeluarkan oleh Wakil Dekan III
2. Bertanggung jawab terhadap penggunaan fasilitas apabila terjadi kerusakan
3. Mengajukan surat permohonan penggunaan fasilitas ke Wakil Dekan II
tembusan ke Kasubag. Bagian Umum
E. Lokasi Kampus A – Gedung Hery Hartanto lantai IV
Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol Jakarta 11440
Telp. 021 – 5663232 Ext. 8409
2.16.2 Layanan Sistem Akademik On Line Layanan akademik online dapat diakses melalui alamat situs
http://www.spmb.trisakti.ac.id dengan login name adalah email mahasiswa. Password
akan diberikan kepada seluruh mahasiswa dan perlu segera diganti. Untuk keamanan
akses ke sistem, sebaiknya dilakukan penggantian password secara berkala.
Layanan meliputi:
1. Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS)
2. Melihat Kartu Hasil Studi (KHS) dan Transkrip
3. Melihat status Keuangan
4. Mengunduh Kartu Peserta Ujian (KPU)
5. Mengisi Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
51
Halaman login Sistem Akademik Online
1. Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS)
Klik menu Register Course untuk mengisi Kartu Rencana Studi. Ada 3 jenis
pengisian KRS yaitu KRS Reguler, KRS PPHB dan KRS Remedial.
Kode semester R untuk menyatakan semester Reguler, P untuk semester
Perbaikan lampau, dan kode Rmd untuk menyatakan semester Perbaikan pada
semester berjalan.
52
2. Melihat Kartu Hasil Studi (KHS) & Transkrip
Hasil studi bisa dilihat dengan memilih menu Examination Result. Terdapat empat
tab yaitu Coursework, Kartu Hasil Studi, Passed Transcript dan All Transcript.
Pada tab coursework bisa diketahui detail atau rincian dari nilai matakuliah
tersebut. Tab Kartu Hasil Studi menampilkan nilai yang diperoleh tiap semester.
Passed Transcript menampilkan nilai yang lulus saja, sedangkan All Transcript
menampilkan seluruh nilai yang sudah ditempuh. Baik KHS maupun transkrip
bisa diunduh dalam format PDF.
3. Melihat Status Keuangan
Untuk melihat status keuangan, pilih menu Status keuangan. Terdapat tiga tab
yaitu Account Statement, Invoice dan tab Payment. Invoice Number adalah kode
tagihan yang dipakai untuk melakukan transaksi pembayaran melaui BNI baik
melalui mesin ATM, Teller dan lainnya.
53
4. Mengunduh Kartu Peserta Ujian (KPU)
Pada waktu ujian, baik Ujian Tengah Semester (UTS) maupun Ujian Akhir
Semester (UAS), mahasiswa harus membawa Kartu Peserta Ujian atau KPU.
KPU bisa diunduh di menu Kartu Peserta Ujian.
5. Mengisi Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
SKPI adalah surat keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi,
berisi informasi tentang pencapaian akademik atau kualifikasi dari lulusan
perguruan tinggi. Untuk mengisi SKPI, klik menu SKPI. Terdapat lima tab yaitu
Tab Penghargaan, Organisasi, Bahsa Asing, Pembentukan karekter dan Praktek
Profesional.
54
2.16.3 Layanan Perpustakaan Fakultas
A. Lokasi Perpustakaan FTI terletak di Gedung F lantai 3 dengan luas sekitar 345 m
2.
B. Koleksi Cakupan koleksi perpustakaan meliputi berbagai ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan pendidikan, pengajaran dan penelitian dalam bidang Teknik Mesin, Elektro,
Industri dan Informatika.
Koleksi perpustakaan terdiri dari karya cetak dan noncetak yang meliputi:
1. Buku:
a. Buku Teks adalah koleksi buku yang sesuai dengan kurikulum atau buku ajar
yang dapat dipinjam keluar gedung perpustakaan.
b. Buku Rujukan adalah koleksi buku yang disimpan untuk dijadikan sumber
informasi, yang tidak diperkenankan dipinjam keluar gedung perpustakaan,
yaitu: ensiklopedia, kamus, buku standarisasi, handbook, proseding, skripsi,
tesis dan disertasi). Koleksi tersebut dapat diakses melalui website
dengan alamat: http//:www.library.trisakti.ac.id
2. Terbitan berseri meliputi: jurnal terakreditasi nasional dan internasional,
majalah dalam dan luar negeri, laporan tahunan serta surat kabar.
3. Video Film Ilmu Pengetahuan: berisi informasi mengenai Corrosion sereis, SME
Manufacturing Insight video Series.
C. Jenis-Jenis Layanan Perpustakaan menggunakan sistem pelayanan terbuka yang memungkinkan setiap
pengunjung dapat mengakses langsung ke ruang koleksi.
Ragam layanan yang tersedia di Perpustakaan FTI, meliputi:
1. Layanan Sirkulasi (layanan peminjaman dan pengembalian koleksi serta layanan
keanggotaan)
2. Layanan Referensi (layanan rujukan)
3. Layanan Penelusuran Informasi (Layanan penelusuran informasi memberikan
bantuan kepada pemakai dalam menemukan informasi berasal dari buku ataupun
majalah/jurnal. Sumber informasi dapat berasal dari koleksi yang ada di
lingkungan perpustakaan dan juga lembaga informasi di luar Universitas)
4. Layanan Multimedia adalah layanan akses informasi ilmiah dalam bentuk
Compact Disk/CD bidang teknologi Industri
5. Layanan Internet adalah layanan akses internet melalui personal computer yang
tersedia di perpustakaan
6. Layanan Fotokopi (jasa reproduksi dokumen dan buku)
7. SNI Corner, merupakan outlet informasi standarisasi dan penilaian kesesuaian,
yang menyediakan dokumen SNI dengan topik terpilih dari badan Standarisasi
Nasional Indonesia
55
D. Keanggotaan Anggota perpustakaan yaitu civitas akademika FTI terdiri dari mahasiswa, dosen dan
karyawan FTI yang telah melakukan aktifasi menjadi anggota perpustakaan, dengan
syarat keanggotaan:
1. Mengisi formulir permohonan
2. Menyerahkan 1 lembar fotocopy KTP
3. Menyerahkan 1 lembar pas foto berwarna ukuran 3 x 4
E. Jam Buka
Perpustakaan dibuka setiap hari kerja dengan ketentuan:
Senin s.d Sabtu : Buka : 08.00 – 15.30
Istirahat
:
12.00 – 13.00
Jumat : Buka : 08.00 – 15.30
Istirahat
:
11.30 – 13.30
F. Peraturan Dan Tata Tertib
1. Hak
Setiap pengunjung perpustakaan berhak memperoleh layanan sesuai ketentuan
yang berlaku. Setiap anggota Perpustakaan berhak meninjam koleksi buku sebagai
berikut;
KATEGORI
PEMINJAMAN MAHASISWA STAF
DOSEN
DB DLB
Jumlah buku yang
dipinjam 2 buku 2 buku 4 buku 2 buku
Waktu peminjaman 1 minggu 1 minggu 2 minggu 1 minggu
Frekuensi
perpanjangan 1 kali 2 kali 2 kali 1 kali
2. Kewajiban
a. Mengisi daftar pengunjung
b. Menjaga ketenangan, kesopanan dan kebersihan bahan pustaka yang
digunakan / dipinjam
c. Menitipkan tas, jeket, dan map ke dalam lemari loker yang disediakan dengan
meninggalkan kartu identitas. (catatan: keamanan barang di dalam lemari
menjadi tanggung jawab penitip).
d. Tidak membawa makan dan minum ke dalam ruangan.
e. Bagi anggota yang melakukan peminjaman diharuskan atas nama sendiri.
56
3. Sanksi Dan Denda
JENIS DENDA
KETERLAMBATAN HILANG/RUSAK
Buku teks Rp. 1.000/buku per hari
Mengganti dengan koleksi
yang sama atau judul yag
sejenis. Jika tidak mengganti
uang sebesar 3x lipat dari
harga buku ditambah biaya
administrasi.
Buku tandon
atau referensi Rp. 1.000/buku per jam Idem
loker Rp. 5.000/hari Kunci hilang mengganti
dengan biaya Rp.25.000
4. Surat Bebas Pustaka Surat bebas pustaka adalah surat keterangan tidak memiliki pinjaman buku di
perpustakaan, yang akan diberikan kepada mahasiswa sebagai salah satu syarat
mengajukan sidang.
2.17 Program Kerjasama
Kegiatan kerjasama yang dilaksanakan oleh Fakultas Teknologi Industri-Universitas
Trisakti dengan perguruan tinggi lainnya di dalam negeri dan universitas dari luar
negeri, pihak industri maupun institusi lainnya ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan dilaksanakan berbasiskan asas
kepentingan dan manfaat bersama.
Fakultas Teknologi Industri-Universitas Trisakti juga menjalin kerjasama dengan
pihak industri di dalam dan luar negeri, dimana kerjasama ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas dan profesionalisme lulusan yang dibutuhkan oleh dunia
industri yaitu dengan menyelenggarakan pelatihan keahlian dan kursus-kursus.
Maka berlandasakan semangat dan mitivasi untuk meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme, Fakultas Teknologi Industri telah menjalin kerjasama dengan
berbagai pihak, dimana pelaksanaan kerjasama ini dilaksanakan oleh masing-masing
jurusan yang berada di lingkup Fakultas.
A. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi/Lembaga Pendidikan
No. Mitra Kerjasama Bidang Kerjasama Jangka Waktu
1. Wadhwani
Foundation
Pengembangan
Teknopreneurship
9 Juli 2018 – 9 Juli
2021 ( 3 th)
2. Universitas
Mataram
Pendidikan, Pengajaran,
Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat
17 Desember 2014 – 17
Desember 2018 (4 th)
3. Universitas
Indonesia
Kerjasama Tridharma 12 Januari 2016 – 12
Januari 2020 (4 th)
57
4. Universitas Teknologi
Sumbawa
Penawaran Konsultasi Bisnis pada Industri
23 Maret 2017 – 23 Maret 2022 (5 th)
5. Pusat Penelitian
Elektronika dan
Telekomunikasi-
LIPI
Pendidikan dan Penelitian 26 Oktober 2017 – 26
Oktober 2019 (2 th)
6. Institut Teknologi
Bandung
Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian Kepada
Masyarakat
10 November 2017 – 10
November 2022 (5 th)
7. Pusat Penelitian
Metalurgi dan
Material - LIPI
Penelitian dan Pendidikan 29 Januari 2018 – 29
Januari 2021 (3 th)
8. Korea Maritime
and Ocean
University
Consortium
Academic and Research
Collaboration
6 Februari 2018 – 6
Februari 2023 (5 th)
9. Universitas Gajah
Mada
Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian Kepada
Masyarakat
15 Maret 2018 – 15
Maret 2023 (5 th)
10. Pusat Penelitian
Sistem Mutu dan
Teknologi
Pengujian - LIPI
Penelitian dan Pengembangan
Ilmu Pengetahuan
29 Juni 2018 – 29 Juni
2020 (2 th)
11. Unifield Internati-
onal College (UIC)
Malaysia
Studi, Riset dan
Pengembangan Energi Baru
dan Terbarukan
20 April 2018 – 20
April 2020 (2 th)
B. Kerjasama dengan Industri dan Institusi lainnya
No. Mitra Kerjasama Bidang Kerjasama Jangka Waktu
1. Indonesia Wise Pendidikan, Pengajaran,
Penelitian, Pemagangan,
Promosi dan Pengabdian
Kepada Masyarakat
10 Juni 2016 – 10 Juni
2019 (3 th)
2. PT. Telexindo
Bizmart
Penjurian Kompetisi Individu
The Best Contact Center
Indonesia
15 Juni 2016 – 4
Agustus 2016
3. Badan
Standardisasi
Nasional (BSN)
Pembinaan dan
Pengembangan Standardisasi
dan Penilaian Kesesuaian
23 Mei 2016 – 23 Mei
2021 (5 th)
4. Badan Keamanan
Laut Republik
Indonesia
Pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
guna Peningkatan Kualitas
Hidup Masyarakat Pesisir
18 November 2015 -18
November 2020 (5 th)
5. PT. Ultra Prima
Abadi
Perekrutan Lulusan 1 Juni 2016 – 31 Mei
2019 (3 th)
58
6. Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPJK)
Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Kepada
Masyarakat,
Pelatihan/Seminar/Lokakarya
24 Mei 2017 – 24 Mei 2021 (4 th)
7. PT. Suma
Mekatronika
Indonesia
Pengembangan dan
Komersialisasi Inovasi
Produk Industri
10 Februari 2017 – 10
Februari 2022 (5 th)
8. PT. Flojensof
Inovasi Sejahtera
Pengembangan dan
Komersialisasi Inovasi
Produk Industri
10 Februari 2017 – 10
Februari 2022 (5 th)
9. Masyarakat
Perkeretaapian
Indonesia
(MASKA)
Pengembangan Tridharma
Perguruan Tinggi di Bidang
Teknologi Industri
Perkeretaapian Nasional
18 Mei 2017 – 18 Mei
2019 (2 th)
10. PT. Industri Kereta
Api Indonesia
(INKA)
Pengembangan Tridharma
Perguruan Tinggi di Bidang
Teknologi Industri
Perkeretaapian Nasional
18 Mei 2017 – 18 Mei
2019 (2 th)
11. PT. LEN Industri Pengembangan Tridharma
Perguruan Tinggi di Bidang
Teknologi Industri
Perkeretaapian Nasional
18 Mei 2017 – 18 Mei
2019 (2 th)
12. PT. Adhi Karya Pengembangan Tridharma
Perguruan Tinggi di Bidang
Teknologi Industri
Perkeretaapian Nasional
18 Mei 2017 – 18 Mei
2019 (2 th)
13. PT. PINDAD Pengembangan Tridharma
Perguruan Tinggi di Bidang
Teknologi Industri
Perkeretaapian Nasional
18 Mei 2017 – 18 Mei
2019 (2 th)
14. Komite Nasional
Keselamatan
Transportasi
(KNKT)
Pengembangan Tridharma
Perguruan Tinggi di Bidang
Teknologi Industri
Perkeretaapian Nasional
18 Mei 2017 – 18 Mei
2019 (2 th)
15. Desa Tenjolaya,
Kecamatan Cicurug
Sukabumi
Pendidikan, Pengajaran,
Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat,
Pengembangan Desa
Mitra/Binaan
15 Mei 2017 – 15 Mei
2021 (4 th)
16. PT. Selamat
Sempurna, Tbk.
(ADR Group)
Perekrutan dan Magang Kerja
Praktek
5 Februari 2018 – 5
Februari 2021 (3 th)
17. PT. Gunadharma
Multi Investama
Pelatihan, Workshop, Seminar
dan Penelitian
29 Maret 2018 – 29
Maret 2021 (3 th)
18. No Magic
Incorporated
Software Cameo System
Modeler
14 Mei 2018 (1
semester akademik )
59
BAB 3
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK MESIN
Peminatan:
(Rekayasa Mekanikal, Rekayasa Konversi Energi, Rekayasa Manufaktur)
3.1 VISI, MISI DAN TUJUAN
3.1.1 VISI
Menjadi Program Studi Magister Teknik Mesin yang andal dan bertaraf internasional
dalam kajian dan pengembangan rekayasa: Mekanikal, Konversi Energi, dan
Manufaktur, demi peningkatan kualitas hidup dan peradaban.
3.1.2 MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan Magister Teknik Mesin berstandar internasional
dengan mengedepankan teknologi yang ramah lingkungan dan
berkesinambungan
2. Mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang ramah
lingkungan berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat
3. Meningkatkan kompetensi dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa agar
memiliki kemampuan intelektual, berbudi luhur dan berkarakter Trikrama
Trisakti.
Visi dan Misi Program Studi Magister Teknik Mesin yang dirumuskan tersebut
menunjukkan bahwa sebagai institusi pendidikan terkemuka mempunyai cita-cita
untuk memajukan bangsa melalui pendidikan tinggi sesuai standar internasional
ASEAN University Network (AUN) dalam upaya menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas dan berwawasan global yang berbudi luhur, unggul, dan mampu
bersaing.
3.1.3 TUJUAN
1. Memperkuat peran serta Program Studi Magister Teknik Mesin dalam
mewujudkan Fakultas Teknologi Industri menjadi fakultas yang andal dan
berstandar internasional.
2. Menghasilkan mahasiswa dan lulusan yang berkompeten di bidang Teknik
Mesin, berbudi luhur sesuai dengan Trikrama Trisakti, dan berjiwa wirausaha
berbasis teknologi.
3. Menghasilkan publikasi karya ilmiah hasil penelitian dengan standar
internasional dan menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
ramah lingkungan berbasis teknologi dan berkelanjutan untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
4. Penyelenggara pendidikan magister teknik mesin yang memiliki Dosen dan
Tenaga Kependidikan yang kompeten dibidangnya, berbudi luhur dan
berkarakter Trikrama Trisakti.
60
3.2 JANGKA WAKTU STUDI
Jangka waktu studi pada Program Studi Magister Mesin (MTM) minimal dalam
waktu 4 (empat) semester.
3.3 KURIKULUM
Mata kuliah Wajib
SEMESTER MATA KULIAH BOBOT [sks] KODE
1 Metode Penelitian 3 MND 604
Matematika Rekayasa 3 MND 608
2 Korosi dan Penanggulangannya 3 MNK 601
3
Energi Baru dan Terbarukan 3 MNK 624
Proposal Tesis 1 MNI 611
4
Analisis Akar Masalah 3 MNI 603
Tesis 5 MNI 612
Total SKS 21
Mata Kuliah Peminatan
PEMINATAN NO. MATA KULIAH BOBOT
[sks] KODE
Rekayasa
Mekanikal
1. Sistem Perancangan Teknik 3 MND 609
2. Finite Element dan Optimasi 3 MND 607
3. Kontrol Dan Otomasi Industri 3 MND 613
4. Mekanika Kekuatan Bahan Lanjut 3 MND 611
5.
Peralatan Mesin dalam Industri
Proses 3 MND 612
6. Tribologi 3 MND 614
7. Teknik Kendaraan Rel 3 MND 615
Rekayasa
Konversi Energi (Pilih 7 mata
kuliah)
1. Pembangkit Tenaga Termal 3 MNI 609
2. Mekanika Fluida Terapan 3 MNI 606
3. Perpindahan Panas Dan Massa 3 MNI 605
4. Thermodinamika Terapan 3 MNI 604
5. Motor Bakar dan Propulsi 3 MNI 615
6. Refrijerasi & Penyaman Udara 3 MNI 620
7. Manajemen Energi 3 MNI 601
8.
Computational Fluid Dynamics
(CFD) 3 MNI 602
Rekayasa
Manufaktur
1. Metrologi Industri Lanjut 3 MNK 626
2. Rekayasa Material Lanjut 3 MNK 602
3. Dimensi dan Analisis Toleransi 3 MNK 627
4. Teknik Pembentukan Logam 3 MNK 628
5. Karakterisasi Material 3 MNK 629
6. Proses Pemesinan 3 MNK 630
7. Sistem Manufaktur 3 MNI 614
61
3.4 TENAGA PENGAJAR
NO NAMA
PENDIDIKAN
ASAL
PT
KEAHLIAN
1 Prof. Dr. Chalilullah Rangkuti Inggris Konversi
Energi
2 Dr. Ir. M. Hafnan, M.Eng Jepang Konversi
Energi
3 Rosyida Permatasari, PhD Malaysia Konversi
Energi
4 Prof. Dr. Ir. Dipl.-Ing. Bambang Teguh P., DEA.,
APU.
Perancis Konversi
Energi
5 Dr. Adianto Inggris Konversi
Energi
6 Dr. M. Yulianto, MT UI Konversi
Energi
7 Dr. Ir. Soeharsono, M.Sc IPB Mekanikal
8 Ir. Tono Sukarnoto, MT ITB Mekanikal
9 Dr. Ir. Hermanto Dwiatmoko, MSTr, IPU. ITB Mekanikal
10 Ir. Jamal Affif, M.Eng Jepang Mekanikal
11 Prof. Dr. Ir. Johny W.S. Perancis Material
12 Dr. Ir. Triyono, MS UI Manufaktur
13 Dr. Rianti Dewi S. Ariobimo, ST., M.Eng UI Material
14 Dr. Ir. Dody Prayitno, M.Eng Malaysia Material
15 Dr. Ir. Sally Cahyati, MT IPB Manufaktur
16 Dr. Daisman P. Bayyu Aji, ST Kanada Material
3.5 SILABUS
MND-604 Metode Penelitian 3 sks (Semester 1)
1. Tujuan Pembelajaran:
Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman untuk
membuat dan menjalankan sebuah penelitian hingga mepresentasikan hasil
penelitian tersebut dalam karya ilmiah yang disajikan dalam media ilmiah.
2. Capaian Pembelajaran:
a. Mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis dan kreatif
melalui penelitian ilmiah penciptaan desain atau karya seni dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora sesuai dengan bidang keahliannya, menyusun konsepsi ilmiah dan
hasil kajiannya berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuk
tesis, dan mempublikasikan tulisan dalam jurnal ilmiah terakreditasi tingkat
nasional dan mendapatkan pengakuan internasional berbentuk presentasi
ilmiah atau yang setara.
62
b. Mampu melakukan validasi akademik atau kajian sesuai bidang keahliannya
dalam menyelesaikan masalah di masyarakat atau industri yang relevan
melalui pengembangan pengetahuan dan keahliannya.
c. Mampu mengidentifikasi bidang keilmuan yang menjadi obyek penelitiannya
dan memposisikan ke dalam suatu peta penelitian yang dikembangkan melalui
pendekatan interdisiplin atau multidisiplin.
3. Bahan Kajian:
Metodologi penelitian,
Tata cara penulisan makalah ilmiah,
Etika penulisan ilmiah,
Teknik presentasi,
Hak Kekayaan Intelektual
4. Target Luaran
1. Draft Proposal
2. Draft Makalah
5. Daftar Pustaka:
1. Widodo, “Cerdik Menyusun Proposal Penelitian”, Magna Script, Jakarta,
2004.
2. Suwanda, “Desain Eksperimen untuk Penelitian Ilmiah”, Alfabeta, Bandung,
2015.
3. https://www.turnitin.com
4. http://www.dgip.go.id
5. http://www.hki.co.id
6. https://www2.le.ac.uk
7. https://www.skillsyouneed.com
MNK-601 Matematika Rekayasa 3 sks (Semester 1)
1. Tujuan Pembelajaran:
Mata kuliah ini bertujuan untuk memecahkan permasalahan matematis yang sulit
atau memformulasikan dalam bentuk persamaan matematis persoalan-persoalan
yang berkaitan dengan teknik mesin dan mendapatkan solusinya baik dengan
metode analitis maupun dengan metoda numerik.
2. Bahan Kajian:
Solusi persamaan Aljabar Linier, Interpolasi dan Extrapolasi, Intregasi Fungsi,
Akar-akar persamaan, Minimisasi atau maksimasi fungsi, Eigensystems,
Modelisasi data, Integrasi Persamaan Differensial Biasa, Persamaan Differensial
Partial, Pemahaman Bahasa Informatik Saintifik, Dasar-dasar analisis dan metode
persamaan integral, Teori Probabilitas, Statistik.
63
3. Daftar Pustaka:
1. Steven C. Chapra, Raymond P Canale, “Numerical Methods For Engineers”,
McGraw Hill Book Company, 1985.
2. William H Press, Brian P Flennery, Saul A Teukolsky, William T Vetterling,
“Numerical Recipes”, Cambrige University Press, 1989.
MNK 624 Energi Baru dan Terbarukan 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Mata kuliah ini bertujuan memberikan pemahaman tentangsumberdanpola
penggunaan energi saat ini ditingkatInternasionaldan Nasional, dan perlunya
perubahan pemakaian energi tersebutsaatinidandimasadepan.
Pesertamatakuliahinidiharapkandapat membuat appraisal sumber-sumber
energialternatif yang utama serta system konversinya (sinar matahari, angin,
hidroelektrik, gelombang, pasang surut, biomassa, geothermal, sumber-sumber
energi baru lainnya, dsb). Juga pesertadapatmemahami dan mampu membuat
analisa Sistem konversi energi langsung dan sumber energi masa depan, serta
dapat membuat keputusan dan rekomendasi dari berbagai topik yang berhubungan
dengan energibarudanterbarukan.
2. Bahan Kajian:
Pengenalan: SistemPenggunaandansumberEnergisaatinitingkat Nasional
danInternasional,Energiangin, Pembangkithidroelektrik,Energibiomassadan energi
bio lainnya, Energi thermal–panasBumi, Energisinarmatahari–Thermal dan photo
voltaic/solar cells,Energigelombangdanenergyombak, EnergiPanasLaut (OTEC),
System pengubahanEnergiLangsungsertaSumber-sumberenergi masa depandan
lain2.
3. Daftar Pustaka:
1. Singal, R.K., (2005), “Non Conventional Energy Resources”, Katsons Books,
New Delhi, India.
2. Boyle, G. (1996) : “ Renewable Energy, Power for a sustainable future”,
published by Oxford university press, Oxford, England.
3. Shepherd, W & Shepherd, D. W. (2003): “Energy Studies”, 2nd
. Edition,
Imperial College Press, London, England.
MNI-604 Termodinamika Terapan 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Mata kuliah ini bertujuan memberikan pemahaman tentang sistem, energi, konsep
konservasi energi dan mampu memformulasikan permasalahan yang berkaitan
dengan konversi, konservasi dan perpindahan energi di dalam sistem konversi
energi dengan mengaplikasikan teori dan konsep dasar termodinamika pada
peralatan mesin-mesin kalor seperti: pembangkit tenaga gas, pembangkit tenaga
uap,siklus kombinasi, alat penukar kalor, mesin pendingin dan penyaman udara,
proses dan reaksi pembakaran bahan-bakar, serta aliran kompresibel.
64
2. Bahan Kajian:
Konsep sistem, energi, Siklus mesin-mesin kalor, Siklus udara standar,
Pembangkit tenaga gas, Pembangakit tenaga uap,Teori dasar: nosel, Kompresor,
Turbin-uap dan Turbin-gas. Psychrometrik, Teori dasar teknik pendingin dan
penyaman udara, dan Teori serta perhitungan pembakaran maupun Aliran
kompresibel.
3. Daftar Pustaka:
1. Cengel, Y.A. & Boles, M A,(2007), “Thermodynamics an Engineering
Approach“, 6th
Edition, McGraw-Hill Book Coy.
2. Moran & Shapiro, (2003)‘Fundamentals of Engineering Thermodynamics’, 5th
Edition, John Wiley & Sons, (Additional).
3. Holman, J.P.(1988), “Thermodynamics” 4th
edition, Mc Graw Hill
International, Std. Edition, Singapore.
4. Reynolds, W.C., & Perkins, H.C., (1977), “Engineering Thermodynamics”,
McGraw Hill International, 5th
Edition, Singapore.
MNI 609 PEMBANGKIT TENAGA TERMAL 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Mata kuliah ini bertujuan memberikan pemahaman tentang Pembangkit Energi
Thermal kepada mahasiswa agar mampu:
Memahami Pembangkit Energi Thermal: sistem, peralatan, siklus, analisistermodinamika, keseimbangan energi dan massa, operasi, pengaturan
serta kinerja dari bagian mesin-mesin pembangkit termal.
Memahami dan mampu membuat analisa Sistem Pembangkit Energi Termal.
Membuat keputusan dan rekomendasi dari berbagai topik yang berhubungan dengan Pembangkit Energi Termal.
2. Bahan Kajian:
Pengenalan; Review Thermodinamika; Siklus Rankine; Pembangkit/Ketel Uap
dengan bahan-bakar fossil; Bahan-Bakar dan Pembakaran; Sistem Air Pengisian
Kondensat; Turbin-Uap; Sistem Sirkulasi Air; Turbin-Gas dan Siklus Kombinasi
serta Aspek Lingkungan pada Pembangkit Energi Thermal.
3. Daftar Pustaka:
1. Nag, P.K., (2002), ”Power Plant Engineering”, (2nd
Edition), McGraw Hill
Higher Education Book , Singapore.
2. Rajput, R.K., (2005), ”A Textbook of Power Plant Engineering”, 3rd
Edition,
Laxmi Publications Pvt. Ltd, Bangalore, India.
3. El-Wakil, M.M., (1985), “POWERPLANT TECHNOLOGY”, McGraw Hill
Book Coy., New York. USA.
65
MNI 620 REFRIJERASI DAN PENYAMAN UDARA 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Mata kuliah ini bertujuan memberikan pemahaman tentang Mesin Refrijerasi dan
Penyaman Udara kepada mahasiswa agar mampu:
Memahami konsep dan aplikasi dari refrijerasi dan system penyaman udara
Mengaplikasikan beban pendinginan pada sistem refrijerasi dan system HVAC dan/atau perancangan sebagai kerja tim.
Merancang sistem Refrijerasi, Pemanasan, Ventilasi dan penyaman udara (HVAC)
2. Bahan Kajian:
Pengenalan; system kompresi uap, kompresi bertingkat, refrijerasi siatem jet uap,
dan sistem refrigerasi absorpsi. Refrijeran dan peralatan kontrol refrijeran.
Kondensor, dan evaporator, kompresor refrijeran, dan pemipaan refrijerasi serta
aplikasi dari refrijerasi. Grafik Psychrimetri dan proses. Kenyamanan manusia,
analisa beban pendinginan, dan system penyaman udara. Sistem AHU dan kontrol
udara serta aplikasi dari penyaman udara.
3. Daftar Pustaka:
1. Ibrahim Dincer, (2003): “Refrigeration systems and applications”, John Wiley
& Sons, Ltd.
2. Edward G. Pita, “Air conditioning Principles and System”: 4th
Edition.
Prentice Hall.
MNI-603 Analisis Akar Masalah 3 sks (Semester 4)
1. Tujuan Pembelajaran:
Mampu mengimplementasikan analisis akar masalah untuk menemukan penyebab
kegagalan pada peralatan permesinan.
2. Capaian Pembelajaran:
a. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan.
(CPS-10);
b. Berprilaku sesuai Trikrama Universitas Trisakti: taqwa-tekun-trampil asah-
asih-asuh satria-setia-sportif. (CPS-11);
c. Mampu mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora berdasarkan kajian analisis atau eksperimental
terhadap informasi dan data; (CPKU-5);
d. Mampu memilih sumber daya dan memanfaatkan perangkat perancangan
serta analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang
sesuai untuk merancang, membuat, dan memelihara sistem mekanika
(mechanical system) serta komponen-komponen yang diperlukan. (CPKK-2);
e. Mampu melakukan pendalaman dan/atau perluasan keilmuan untuk
memberikan kontribusi orisinal dan teruji melalui riset taat kaidah secara
mandiri pada bidang spesifik yang relevan dengan sistem mekanika
(mechanical system). (CPKK-3).
66
f. Mampu mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora berdasarkan kajian analisis atau eksperimental
terhadap informasi dan data. (CPKU-5).
3. Bahan Kajian:
a. Pengantaranalisisakarmasalah: pengertian, tujuan, contohkasus.
b. Teknik-teknik umum analisis akar masalah.
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA);
Fault-tree Analysis;
Cause-and-Effect Analysis;
Sequence-of-events Analysis.
c. Metodologi analisis akar penyebab kegagalan.
Pelaporan suatu insiden atau masalah,
Gejala sesungguhnya,
Penyebab dan batasan masalah,
Pengumpulan data dan regulasi yang ada,
Ulasan desain dan ulasan data pemakaian,
Hal-hal umum penyebab kegagalan peralatan.,
Menentukan analisis akar masalah,
Analisis manfaat atas biaya,
Rekomendasi dan pelaporan.
d. Panduan evaluasi desain peralatan(Equipment Design Evaluation Guide).
Pedoman dasar desain yang diperlukan untuk mengevaluasi mesin-mesin secara umum
Contoh: Pompa, kipas angin (fans), blower, fluidizers, konveyor, kompresor.
e. AnalisisKegagalan Material
Struktur dan Sifat Material
Analisis Tegangan
ProsedurAnalisisKegagalan Material
4. Daftar Pustaka:
1. Mobley, R.K., “Root Cause Failure Analysis”, Newnes, Boston, 1999.
2. Moubray, J., “Reliability-centered Maintenance”, 3rd
edition, Industrial Press,
New York, 2017.
3. Doe Guideline, “Root Cause Analysis Guidance Document, DOE-NE-STD-
1004-92”, U.S. Departement of Energy, Washington D.C., 1992.
4. Bloch, H.P. and Geitner, F.K., “Machinery Failure Analysis and
Troubleshooting”, 4th
edition, Butterworth-Heinemann, Oxford, 2012.
5. Becker, W.T. and Shipley, R.J., “Failure Analysis and Prevention”, ASM
International, 2002.
6. Berk, J., “System Failure Analysis”, ASM International, Ohio, 2009.
7. Affonso, L.O.A., “Machinery Failure Analysis Handbook: Sustain Your
Operations and Maximize Uptime”, Gulf Publishing Company, Houston,
2006.
67
8. Tawancy, H.M., Ul-Hamid, A., & Abbas, N.M., “Practical Engineering
Failure Analysis”, Marcel Dekker, New York, 2004.
MNI-605 Perpindahan Panas Dan Massa 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Mata kuliah ini bertujuan memberikan pemahaman tentang fenomena perpindahan
panas dan massa dan kemampuan untuk memformulasikan permasalahan yang
berkaitan dengan perpindahan panas dan massa di dalam peralatan / sistem
konversi energi.
2. Bahan Kajian:
Penjelasan umum tentang perpindahan panas, perpindahan panas konduksi dalam
berbagai kondisi, perpindahan panas konveksi dan teori lapisan batas termal,
dasar-dasar perpindahan radiasi, perpindahan panas melalui medium semi
transparan, pengantar perpindahan panas disertai perubahan fasa (boiling dan
kondensasi), perpindahan panas, kopel radiasi-konveksi, perpindahan aliran dua
fasa.
3. Daftar Pustaka:
1. Incorpora, F.P, Dewitt D. P, “Fundamental of Heat and Transfer”, John
Wiley & Sons 3rd
edition, 1990.
2. Ozisik, M. Necati, “Heat Trnasfer ; A Basic Approach”, McGraw Hill Book
Company, 1985.
3. Michael F Modest, “Radiative Heart Transfer”, McGraw Hill, 1993.
4. Adrian Bejan, “Convection Heart Tranfer”, John Wiley & Sons, 1984.
5. Tamonis, M, “Radiation and Combined Heat Transfer in Channels”,
Hemisphere Publishing Coorporation, 1987.
6. Collir, JG, “Convectiv Boiling and Condensation”, McGraw Hill, 1981.
7. Hsu, YY, graham RW, “Transport Processes in Boiling and Two Phase
System”, McGraw Hill, 1976.
8. Donald Q Kern, “Process Heat Transfer”, McGraw Hill, 1965.
9. Collier, JG, “Convective Boiling and Condensation”, McGraw Hill, 1980.
MNI-606 Mekanika Fluida Terapan 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Mata kuliah ini bertujuan memberikan pemahaman tentang fenomena local aliran
fluida di dalam peralatan/system konversi energi.
2. Bahan Kajian:
Dinamika fluida (aliran fluida yang didasari hukum-hukum termodinamika,
kekekalan massa, kekekalan momentum, kekekalan energi), aliran fluida di dalam
saluran dan disekitar benda serta penggunaannya. Analisis aliran fluida untuk
mempelajari fenomena aliran laminar, transisi turbulen, separasi aliran, vorteks,
model lapisan batas laminar dan turbulen disekitar benda, konsep dan pemodelan
aliran turbulen, aliran dua fasa.
68
3. Daftar Pustaka:
1. Bernard J Hamrock ; “Fundamental of Fluid Film Lubrication”, Mc Graw
Hill, 1994.
2. Chandra Sekhar S, “Hydrodynamicand Hydromagnetic Stability”, Oxford
University Press, 1961.
3. Herman Schilichting, “Boundary Layer Theory”, Mc Graw Hill 1979.
4. Paul K Chang , “Control of Flow Separation”, Hemispher Publishing
Cooperation, 1976.
5. Hinze Jo, “Turbulence”, Mc Graw Hill 2nd
edition, 1975.
6. Peter Brodshaw, Turner Ceberi and James H Whitelaw, “Engineering
Calculation Methods for Turbulent Flow, Academic Press, London, 1981.
7. Philip M Gerhart, “Fundamentals of Fluids Mechanics”, Addison Wesley
Publishing Company, 1985.
8. Renben Olson, “Essentials og EngineeringFluids Mechanics”, Intex
Education Publisher, 1973.
9. Delhay, JM, Glot M and Reithmuller ML, “Thermodynamic of Two Phase
System For Industrial Design and Nuclear Engineering”, Mc Graw Hill,
1981.
10. Todreas N, and Kazimi MS, “Thermal Hydrolic Fundamentals”, Hemisphere
Publication, 1990.
MND-607 Finite Element dan Optimasi 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Mampu mengimplementasikan teori Finite Element dan Optimasi ke dalam
perangkat lunak Computer Aided Engineering dalan rekayasa struktur.
2. Capaian Pembelajaran:
a. Mampu menganalisis, merancang dan melakukan optimasi dari struktur
dengan menggunakan Finite Element dan optimasi (FEM) melalui perangkat
lunak Computer Aided Engineering (Catia, Inventor atau Nastran) (CPKK2)
b. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan keilmuan bidang kekuatan
dan stabilitas struktur berbasis Finite Element dan Optimasi dengan memanfaatka perangkat lunak Computer Aided Engineering. (CPKK3)
c. Mampu melakukan penelitian dan mensimulasikan kekuatan, stabilitas dan
kegagalan suatu struktur dengan menggunakan bidang FEM khususnya
struktur yang menggunakan element dua dan tiga dimensi melalui perangkat
lunak Computer Aided Engineering (Catia, Inventor atau Nastran) (CPKK3,4)
3. Bahan Kajian:
Introduksi: Cakupan kuliah, aplikasi FEM di bidang struktu.. Theory calculus variasional, aplikasi pada pegas linier guna membangun persamaan elemen:
Struktur batang aksial Introduksi fungsi interpolasi, Membangun persamaan
metode elemen hingga dengan calculus variasional , Membangun
persamaan global, penyelesaian secara numeris.
Komputasioanal struktur batang aksial, diagram akir dan pemrograman dengan menggunakan software MATLAB.
69
Struktur plane truss dan space truss (rangka bidang dan ruang, Koordinat local/global, matriks transformasi, Membangun persamaan FEM beserta
solusinya pada Struktur plane truss.
Komputasioanal struktur plane truss dan space truss, diagram akir dan
pemrograman dengan menggunakan software MATLAB.
Struktur beam element: Funsi interpolasi koordinat superparametris, Membangun persamaan FEM beserta solusinya secara numeris.
Komputasioanal struktur beam, diagram akir dan pemrograman dengan menggunakan software MATLAB.
Elemen dua dimensi dengan kasus pada rekayasa struktur: Elemen segitiga, segi empat, fungsi interpolasi dalam kordinat alami Kasus rekayasa struktur,
teori elastisitas mambangun persamaan elemen dan persamaan global.
Elemen tiga dimensi dengan kasus pada rekayasa struktur: tetrahedron
element, brake element, fungsi interpolasi dalam kordinat alami Kasus
rekayasa struktur, teori elastisitas mambangun persamaan elemen dan
persamaan global.
Computer Aided Engineering: Analisis kekuatan statics struktur dengan bantuan piranti lunak Catia atau Inventor/Nastran
4. Daftar Pustaka:
1. Richard G Budynas, “Advanced Strength and Applied Stress Analysis”,
McGraw-Hill book co, 1999.
2. Kenneth H Huebner, “The Finite Element Method for Engineer”, John Willey
and Sons Co. New York, 1974,
3. C.T.F. Ross, “Finite Element Methods in Engineering Science”, Ellis Harwood
Publishing, New York, 1990.
4. Kwon WJ and Bang H, “The Finite Element Method using MATLAB”, CRC
Pers, Washington DC, 1996
MND-609 Sistem Perancangan Teknik 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Mampu mengimplementasikan theory system perancangan teknik dalam rekayasa
struktur.
2. Capaian Pembelajaran:
a. Mengerti pentingnya produk local atau produk yang diproduksi oleh industry
local yang disertakan/digunakan dalam setiap tahapan perancangan (CPS3)
b. Menguasai teori sains rekayasa, teori perancangan rekayasa, serta metode dan
teknologi terkini yang relevan dengan bidang system Perancangan Teknik.
(CPP1)
c. Mampu mengaitkan ilmu system Perancangan Teknik dengan ilmu bidang
mekanikal lainnya dan dapat mengembangkann lebih lanjut guna melakukan
penelitian di bidang rancang bangun. (CPKK3)
d. Mampu melakukan perancangan adaptative maupun perancangan orisinil guna
pendalaman dan/atau perluasan keilmuan untuk memberikan kontribusi
orisinal dan teruji melalui riset taat kaidah secara mandiri pada bidang
perancangan teknik (CPKK4)
70
3. Bahan Kajian:
Introduksi, tugas dan aktivitas perancangan, organisasi perancangan, macam
macam perancangan. Dalam setiap tahapan perancangan ditekankan
pentingnya menggunakan produk local atau yang bisa dibuat oleh industry
local;
Fundamentals: dasar dasar system engineering, pendekatan dalam membuat perancangan.
Proses perancangan: general problem solving dalam perancangan, perancangan produk dan klarifikasi tugas.
Perancangan konsep: tahapan dalam perancangan konsep, abstraksi tugas
perancangan, membuat struktur fungsi dan prinsip solusi, penggabungan
prinsip solusi, evaluasi hasil perancangan.
Perancangan konsep: studi kasus dan presentasi mini project mahasiswa.
Perancangan bentuk (ED):
Tahapan, check list aturan dasar dalam ED.
Prinsip dasar dalam ED: transmisi gaya, division of task, self-help dan prinsip
stabilitas konstruksi. Guide line dalam perancangan bentuk. Studi kasus dalam
perancangan bentuk digunakan perangkat lunak CAD.
Perancaangan detail: tahapan dalam perancangan detail dan dokumentasi.
Studi kasus dalam perancangan detil digunakan perangkat lunak CAD.
Studi kasus dan presentasi mini project mahasiswa
4. Daftar Pustaka:
1. Pahl G, Beitz W. Feldhusen J., “Engineering Design a Systematics
Approach”, 2007, Springer-Verlag London Limited.
2. Dennis M., “The Engineering Design of Systems Models and Methods”, 2009,
John Wiley & Sons, Inc., Publication,
3. Faulkner LL, “Standards for Engineering Design and Manufacturing”, 2006
Taylor & Francis Group, LLC
MND-611 Mekanika Kekuatan Bahan Lanjut 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Dalam kuliah ini diberikan materi tentang mekanika kekuatan material lanjut
dengan penekanan pada tegangan, regangan dan deformasi struktur.
2. Capaian Pembelajaran:
a. Mengerti cakupan kuliah MEH beserta aplikasinya.
b. Mengerti teori kalkulus variasional dan pendekatan langsung beserta
aplikasinya pada FEM
c. Mengerti aplikasi MEH pada struktur batang aksial
d. Mengerti aplikasi MEH pada plane truss dan space truss
e. Mengerti alur program komputasi FEM khususnya struktur batang aksial,
plane truss dan space truss
f. Dapat mengukur tegangan dan regangan pada struktur dngn menggunakan
teknologi sensor regangan
g. Dapat menganalisis struktur balok statis tertentu dan statis tak tentu akibat
beban lentur (defleksi, tegangan, regangan, reaksi tumpuan)
71
h. Dapat menganalisis struktur statis tertentu dan statis tak tentu akibat beban
lentur, aksial dan puntir (defleksi, tegangan, regangan, reaksi tumpuan)
i. Dapat menganalisis stabilitas struktur akibat beban tekuk
3. Bahan Kajian:
Review tegangan dan regangan (beban aksial, puntir dan lentur).,
Tegangan dan regangan dalam dua arah,
Transformasi tegangan dan regangan beserta aplikasinya,
Mengukur tegangan dan regangan dengan teknologi sensor regangan.
Deforrmasi pada struktur statis tertentu dan statis tak tentu
Stabilitas struktur (buckling) utamanya akibat beban aksial.
4. Daftar Pustaka:
1. James M. Gere JM and Goodno BJ, 2009, “Mechanics of Materials”, Cengage
Learning, Canada
2. Beer FP. Johnston ER and DE Wolf JT, 2009, “Statics and Mechanics of
Materials”, McGraw-Hill, New York
3. Richard G. Budynas, 1999, “Advanced Strength and Applied Stress Analysis”,
McGraw-Hill, New York
4. Zavatsky AB, “Plane Strain and Measurement of Strain”,
http://www.eng.ox.ac.uk/~kneabz/teaching/seh/Stress8_ht08.pdf (download:
January, 5,2016)
MND-612 Peralatan Mesin dalam Industri Proses 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Mengerti sebagian besar peralatan yang ada di industri proses sehingga:
Mampu mengimplementasikan teori Peralatan Mesin Dalam Proses sehingga
lulusan mampu mengendalikan peralatan mesin dalam Industri Proses.
Mampu melakukan penelitian terhadap peralatan yang ada di industri proses.
Mampu memberdayakan produk dalam negeri guna dipakai pada industri
proses.
2. Capaian Pembelajaran:
1. Mampu memberdayakan produk dalam negeri guna dipakai pada industry
dalam proses (CPS3)
2. Menguasai teori dan mampu mengendalikan peralatan mesin dalam industry
proses. (CPP1)
3. Mampu memilih, mendesain dan melakukan penelitian pada bidang peralatan
yang digunakan dalam industry proses. (CPKK3).
4. Mampu memodifikasi peralatan yang digunakan di industry proses sehingga
bisa bekerja lebih effektip dan efisien. (CPKK4)
3. Bahan Kajian:
1. Introduksi: gambaran umum peralatan di industry proses, penggunaan produk
local atau produk yang dibuat oleh industry local di industry
72
2. proses Power plant engineering: Introduksi power plant meliputi kajian
termodinamis, Steam plant, berbagai jenis steam plant dan kelengkapannya.
Steam turbine skematis dan prinsip kerjanya.
3. Industrial Process control: Process control, symbol and flow sheet pada
industry proses, process control.
4. Transfer of solid, process and Equipment: Slurry transport, pneumatic
conveying, mechanical conveyors and elevators, solid feeders.
5. Transfer of fluid: Pipe and valve, industrial pump and its characteristics.
6. Peralatan heat transfer, heat exchanger: Fundamental of heat transfer,
Multiphase Exchangers, Plate-And-Frame Exchangers, Shell-And-Tube Heat
Exchangers, condenser, evaporators, refrigeration.
7. Drier and cooling tower: Kalsifikasi dari drier beserta peralatannya, continuous
tray and conveyor belt dryers, rotary cylindrical dryers, fluidized bed dryers,
spray dryers. Cooling.
8. Mixer and agitator: Phenomena dan prisip dasar mixer dan agitator, ragam
impeller, karakteristik mixer dan agitator, In-Line Blenders And Mixers,
Mixing Of Powders And Pastes.
9. Solid liquid separation: Proses Dan Peralatan Solid-Liquid Separation Yang
Meliputi Thickening And Clarlfylng, Deep Bed Sand Filters, Pressure Filters
For Primarily Discontinuous Operation, Continuous Horizontal Vacuum
Filters, Continuous Rotary Drum Filters, Filtering Centrifuges
10. Disintegration,agglomeration, and size separation of particulate solids:
Equipment for classifying particulate solid by size, Size Reduction Equipment,
Equipment For Compacting, Briquetting, And Pelleting
4. Daftar Pustaka:
1. Stanley M. Walas, “Chemical Process Equipment selection and design”,
Butterworth Heinemannn USA, 1990.
2. George D. Saravacos and Athanasios E. Kostaropoulos, “Handbook of Food
Processing Equipment”, KIlI wer I Plenum Publishers, New Vork in 2002.
3. Nag PK,” Power Plant Engineering”, Tata McGraw-Hill Publishing Co, New
Delhi, 2008.
4. Michael G. Kay,”Material Handling Equipment”, Fitts Dept. of Industrial and
Systems Engineering, North Carolina State University, 2012
MND-613 Kontrol dan Otomasi Industri 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Mampu mengimplementasikan teknik kontrol dan otomasi industri pada peralatan
permesinan.
2. Capaian Pembelajaran:
a. Berprilaku sesuai Trikrama Universitas Trisakti: Taqwa-tekun-trampil asah-
asih-asuh satria-setia-sportif. (CPS-11).
73
b. Mampu mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora berdasarkan kajian analisis atau eksperimental
terhadap informasi dan data; (CPKU-5).
c. Mampu memilih sumber daya dan memanfaatkan perangkat perancangan serta
analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang sesuai untuk
merancang, membuat, dan memelihara sistem mekanika (mechanical system)
serta komponen-komponen yang diperlukan. (CPKK-2).
3. Bahan Kajian:
a. Membahas konsep dasar teknik pengaturan dan penerapannya yang mencakup
pengertian sistem (proses, plant dan kontrol), sistem lingkar terbuka dan
tertutup, model matematik sistem mekanikal, elektrikal dan fluida, fungsi alih,
transformasi dan invers transformasi Laplace, penggambaran dan
penyederhanaan diagram blok.
b. Membahas respon waktu pada sistem orde pertama dan orde kedua untuk
input step, ramp dan pulse termasuk penggunaan ekspansi fraksi partial dan
teorema nilai akhir untuk mencari kesalahan pada kondisi tunak.
c. Membahas sistem kontrol, kontrol on-off, kontrol proporsional dan kontrol
PID.
d. Analisa kesetabilan sistem dengan diagram Bode dan Nyquist.
e. Metoda Root Locus dan penggambaran garis-garis root locus.
f. Membahas software simulasi MatLab dan SimuLink.
g. Membahas kasus nyata, sistem waktu diskrit dan ketidak-linieran.
4. Daftar Pustaka:
1. Ogata, K.,”Teknik Kontrol Automatik jilid 1 dan 2”. (Penerjemah: Leksono
E.), Erlangga, 1997.
2. Pakpahan, S. “Kontrol Otomatik Teori dan Penerapan”. Erlangga, 1998.
3. Raven F.H. Automatic Control Engineering. McGraw Hill, 1995.
4. Golnaraghi, Farid and Kuo, Benyamin C. Automatic Control Systems. John
Willey & Sons, Inc. 2010.
5. Nise, Norman S. Control Systems Engineering. John Willey & Sons, Inc.
2011.
6. Widiarsono, Teguh. Tutorial Praktis Belajar MatLab. Jakarta, 2005.
MND-614 Tribologi 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Memiliki kemampuan mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan di bidang
tribologipada keausan komponen mesin dan pada proses pemesinan.
2. CapaianPembelajaran:
a. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila. (CPS);
b. Menguasai teori sains rekayasa, teori perancanganrekayasa, serta metode dan
74
teknologi terkini yangrelevan dengan sistem mekanika (mechanicalsystem)
(CPP)
c. Mampu memilih sumber daya dan memanfaatkan perangkat perancangan serta
analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang sesuai
untuk merancang, membuat, dan memelihara sistem mekanika (mechanical
system) serta komponen-komponen yang diperlukan. (CPKK)
d. Mampu mengadaptasi perubahan ilmu,pengetahuan, dan teknologitribologi
yang terjadi terhadapproses pelaksanaan dan substansi riset di bidangspesifik
yang relevan dengan sistem mekanika (CPKK)
e. Mampu melakukan validasi akademik atau kajian sesuai bidang tribologi
dalam menyelesaikan masalah di masyarakat atau industri yang relevan
melalui pengembangan pengetahuan dan keahliannya (CPKU)
3. BahanKajian:
a. Introduksi, pengertian tribology, cakupan kuliah, kerugian yang ditimbulkan
akibat abrasi dua bidang kontak yang saling ada gaerakan relative,
memanfaatkan abrasi pada proses pemesinan.
b. Mekanisme terjadinya abrasi pada dua bidang kontak yang saling ada gerakan
relative.
c. Faktor yang berpengaruh terhadap laju abrasi.
d. Pengaruh kecepatan relative terhadap laju abrasi.
e. Surface treatment untuk mengurangi/menahan laju abrasi.
f. pengaruh korosi terhadap laju abrasi.
g. pengaruh pelumasan terhadap laju abrasi.
h. Abrasi pada proses pemesinan yang meliputi grinding, superfinishing, honing,
lapping,polishing.
4. Daftar Pustaka:
1. Jamal Takadoum,Materials and Surface Engineering in Tribology, John Wiley &
Sons, Inc,2008
2. Loan D. Marinescu, W. Brian Rowe, Boris Dimitrov, Ichiro Inasaki, Tribology
of abrasive Machining processes, Brent Beckley / William Andrew, Inc, USA,
2004
MND-615 Teknik Kendaraan Rel 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Mata kuliah ini bertujuan memberikan pemahaman tentang teknik kendaraan rel,
komponen-komponen utamanya, cara kerjanya dan perkembangan teknologinya,
baik untuk kendaraan rel dengan penggerak maupun yang tanpa penggerak.
Peserta mata kuliah ini diharapkan dapat mampu memahami dan menganalisis
kontruksi badan kereta, bogie, suspensi, pengereman, daya traksi, kontak antara
rel dan roda, sistem penerus daya dan topik-topik lain yang terkait dengan teknik
kendaraan rel
2. Bahan Kajian:
Pengenalan :
Dinamika kendaraan rel, konstruksi badan kereta, bogie dan suspensi,
pengereman, kontak antara roda dan rel, serta anjlogan yang disebabkan oleh
kendaraan rel.
75
3. Daftar Pustaka:
1. Vijay K. Garg and Rao V. Dukkipati (1984), “Dynamics of Railway Vehicle
Systems”, Academic Press.
2. Simon Iwnicki (2006), Handbook of Railway Vehicle Dynamics.
3. A.H. Wickens (2003), Fundamentals of Rail Vehicle Dynamics, Swts &
Zeitlinger Publishers.
4. Anneli Orvnas (2010), Methods for Reducing Vertical Carbody Vibrations of
a Rail Vehicle.
5. Mark Robinson and Ajay Kapoor (2005), Fatigue in Railway Infrastructure,
Woodhead Publishing Limited, New Delhi.
MNK-602 Rekayasa Material Lanjut 3 sks
1. TujuanPembelajaran:
Mampu mengimplementasikan pengetahuan material lanjut pada bidang
manufaktur.
2. Capaian Pembelajaran:
a. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila
b. Menguasai teori sains rekayasa, teori perancangan rekayasa, serta metode dan
teknologi terkini yang relevan dengan system mekanika (mechanical system)
c. Mampu memecahkan permasalahan rekayasa dan teknologi serta merancang
system mekanika (mechanical system) dan komponennya dengan
memanfaatkan bidang ilmu lain (jika diperlukan) dan memperhatikan faktor-
faktor ekonomi, kesehatan dan keselamatan publik, kultural, sosial, dan
lingkungan.
d. Mampu melakukan pendalaman dan/atau perluasan keilmuan untuk
memberikan kontribusi orisinal dan teruji melalui riset taat kaidah secara
mandiri pada bidang spesifik yang relevan dengan system mekanika
(mechanical system)
e. Mampu mengadaptasi perubahan ilmu, pengetahuan dan teknologi yang
terjadi terhadap proses pelaksanaan dan substansi riset di bidang spesifik yang
relevan dengan system mekanika (mechanical system)
3. Bahan Kajian:
Introduction to advanced materials
Advanced Metals
Biomaterials
Nanostructured Materials
Porous Materials
Thin Films
Metallic Glasses
Advanced Composite
76
4. Daftar Pustaka:
1. Soboyejo, W.O &Srivatsan, T.S. (Eds.), “Advanced Structural Materials:
Properties, Design Optimization, and Applications”, CRC Press, Boca Raton,
2007.
2. Wessel, J.K. (Ed.), “Handbook of Advanced Materials: Enabling New
Designs”, Wiley-Interscience, Hoboken, 2004
3. Ashby, M.F. et al,”Metal Foams: A Design Guide”, Butterworth Heinemann,
Woburn, 2000.
4. Seshan, K. (Ed.), “Handbook of Thin Film Deposition: Techniques, Processes,
and Technologies”, 3rd
edition, Elsevier, Oxford, 2012.
5. Inoue, A. & Hashimoto, K. (Eds.), “Amorphous and Nanocrystalline
Materials: Preparation, Properties, and Applications”, Springer-Verlag, Berlin,
2001.
MNK-626 Metrologi Industri Lanjut 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Memiliki kemampuan mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan di bidang
ilmu metrologi geometrik pada industri lokal dan global yang relevan dengan
tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
2. Capaian Pembelajaran:
a. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila. (CPS);
b. Menguasai teori sains rekayasa, teori perancanganrekayasa, serta metode dan
teknologi terkini yangrelevan dengan sistem mekanika (mechanicalsystem)
(CPP)
c. Mampu memilih sumber daya dan memanfaatkan perangkat perancangan serta
analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang sesuai
untuk merancang, membuat, dan memelihara sistem mekanika (mechanical
system) serta komponen-komponen yang diperlukan. (CPKK)
d. Mampu mengadaptasi perubahan ilmu,pengetahuan, dan teknologi metrologi
industri yang terjadi terhadapproses pelaksanaan dan substansi riset di bidangspesifik yang relevan dengan sistem mekanika (CPKK)
e. Mampu melakukan validasi akademik atau kajian sesuai bidang metrologi
industri dalam menyelesaikan masalah di masyarakat atau industri yang
relevan melalui pengembangan pengetahuan dan keahliannya (CPKU)
3. BahanKajian:
Konsep Metrologi dan kontrol kualitas, Karakteristik dan sifat Ketertukaran Komponen, Spesifikasi,Metrologi dan Kontrol Kualitas Geometrik
Klasifikasi Alat Ukur & Cara Pengukuran dan Konstruksi Umum
Sifat Umum Alat Ukur Dan Kesalahan Dalam Proses Pengukuran
Kalibrasi Alat Ukur dan Ketidakpastian
Alat Ukur Linier langsung dan Tak Langsung
Alat Ukur Sudut Langsung dan Tak Langsung
Studi Kasus 1
Alat Ukur Kelurusan, Kerataan dan Kedataran
77
Pengukuran Kebulatan dan Konfigurasi Permukaan
Metrologi Ulir
Metrologi Roda Gigi
Konsep Mutu dan Kualitas dalam Metrologi Industri
Kontrol Kualitas dan Statistika
Studi Kasus 2
4. Daftar Pustaka:
1. T. Rochim, “Spesifikasi Metrologi Industri & Kontrol Kualitas Geometrik”,
Penerbit ITB,Bandung, 2006
2. Smith T. Graham, “Industrial Metrology Surfaces and Roundness”, Springer ,
2002
3. Smith T. Graham, “Machine Tool Metrology, An Industrial Handbook”,
Springer,2016.
MNK 627 Dimensi dan Analisis Toleransi 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Memahami konsep komponen dengan sifat mampu tukar, toleransi dan suaian dan
aplikasinya dalam rancang bangun peralatan.
2. Capaian Pembelajaran:
a. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila
b. Menguasai teori sains rekayasa, teori perancangan rekayasa, serta metode dan
teknologi terkini yang relevan dengan proses manufaktur
c. Mampu memecahkan permasalahan rekayasa dan teknologi serta merancang
sistem mekanika (mechanical system) dan komponennya dengan
memanfaatkan bidang ilmu lain (jika diperlukan) dan memperhatikan faktor-
faktor ekonomi, kesehatan dan keselamatan publik, kultural, sosial, dan
lingkungan.
d. Mampu melakukan pendalaman dan/atauperluasan keilmuan untuk
memberikan kontribusi orisinal dan teruji melalui riset taat kaidah secara
mandiri pada bidang spesifik yang relevan dengan proses manufaktur
e. Mampu mengadaptasi perubahan ilmu, pengetahuan, dan teknologi yang
terjadi terhadap proses pelaksanaan dan substansi riset di bidang spesifik yang
relevan
3. Bahan Kajian:
a. Karakteristik Geometrik
b. Penyimpangan selama proses pembuatan
c. Komponen dengan sifat ketertukaran
d. Spesifikasi geometrik: Toleransi dan suaian, Toleransi Bentuk dan posisi,
Konfigurasi permukaan, Pemilihan suaian.
e. Pendekatan tradisional toleransi perakitan.
78
4. Daftar Pustaka:
1. T. Rochim, “Spesifikasi Metrologi Industri & Kontrol Kualitas Geometrik”,
Penerbit ITB, Bandung, 2006.
2. Cogorno .G, “Geometric Dimensioning and Tolerancing For Mechanical
Design”, Handbook, Mc Graw Hill, USA, 2006.
3. Drake.Jr. P, “Dimensioning and Tolerancing Handbook”, Mc Graw Hill,
USA, 1999.
MNK-628 Teknik Pembentukan Logam 3 sks 1. Tujuan Pembelajaran:
Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman proses
pembentukan logam selain menggunakan proses pemesinan (cutting process).
2. Capaian Pembelajaran:
a. Mampu memecahkan permasalahan rekayasa dan teknologi serta merancang
sistem mekanika (mechanical system) dan komponennya dengan
memanfaatkan bidang ilmu lain (jika diperlukan) dan memperhatikan faktor-
faktor ekonomi,
b. Mampu melakukan pendalaman dan/atau perluasan keilmuan untuk
memberikan kontribusi orisinal dan teruji melalui riset taat kaidah secara
mandiri pada bidang spesifik yang relevan dengan sistem mekanika
(mechanical system)
c. Mampu mengadaptasi perubahan ilmu, pengetahuan, dan teknologi yang
terjadi terhadap proses pelaksanaan dan substansi riset di bidang spesifik yang
relevan dengan sistem mekanika
3. Bahan Kajian:
Teori pembentukan logam
Teknik pembentukan logam berdasarkan teori kristalisasi
Teknik pembentukan logam berdasarkan deformasi plastis
4. Target Luaran:
1. Produk pengecoran dalam bentuk hasil simulasi.
2. Perhitungan proses deformasi untuk sebuah produk
3. Analisis proses untuk menghasilkan sebuah produk
MNK 629 Karakterisasi Material 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Memahami konsep dasar karakterisasi material dan metode analisis hasil
pengujian. Mampu menguasai dan mengoperasikan instrument-instrument
laboratorium.
79
2. Capaian Pembelajaran:
a. Memahami mekanisme instrument, mampu menganalisa hasil analisis,
menguasai teknologi dan pengoperasian instrument-instrument untuk
morphology dan topograpy analisis
b. Memahami mekanisme instrument, mampu menganalisa hasil analisis,
menguasai teknologi dan pengoperasian instrument-instrument untuk chemical
composition
c. Memahami mekanisme instrument, mampu menganalisa hasil analisis,
menguasai teknologi dan pengoperasian instrument-instrument untuk thermal
analisis
d. Memahami mekanisme instrument, mampu menganalisa hasil analisis,
menguasai teknologi dan pengoperasian instrument-instrument untuk physic
and chemis-arption
3. Bahan Kajian:
a. Analisa morphology dan topography: SEM, TEM, AFM
b. Analisa chemical composition: EDX, XRD, XRF, FTIR, AAS, ICP, UV-Vis,
NMR, GC/HPLC/HRMS
4. Daftar Pustaka:
1. Kehl, George L, The principle of metallograpic laboratory practice, Mc Graw
Hill Book Company, New York, 1949
2. Cullity, B.D., Elements of x-ray diffraction, 2 edition, Addisson Wesley
Publishing Company Inc, Notre Dame, 1959
3. Dood, W. James, dan Tonge, H. Kenneth, Analytical chemistry by opening ,
learning, Thermal methods, John Wiley & Sons, Inggris, 1987
4. Wiles, D. B., dan Young, R. A., A new computer program for rietveld analysis
of x-ray diffraction pattern, J. Apply. Cryst, 1981
5. ASM Handbook volume 10, Material characterization, USA, 1986
MNK-630 Proses Pemesinan 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Memahami teknologi proses pemesinan konvensional, non-konvensional dan
pemesinan mikro.
2. Capaian Pembelajaran:
a. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila
b. Mampu mengidentifikasi pengaruh berbagai parameter proses terhadap sistem
pemotongan serta mampumerencanakan proses pemesinan untuk pembuatan
produk..
c. Mampu memilih parameter proses yang optimum pada berbagai jenis mesin
perkakas.
80
d. Mampu melakukan pendalaman dan/atauperluasan keilmuan untuk
memberikan kontribusi orisinal dan teruji melalui riset taat kaidah secara
mandiri pada bidang spesifik yang relevan dengan proses manufaktur
e. Mampu mengadaptasi perubahan ilmu,pengetahuan, dan teknologi yang
terjadi terhadap proses pelaksanaan dan substansi riset di bidang spesifik yang
relevan
3. Bahan Kajian:
1. Pemesinan Konvensional:
a. Peran proses pemesinan dalam industri manufaktur
b. Klasifikasi dan Elemen Dasar Proses Pemesinan
c. Elemen Dasar Proses Membubut, Menyekrap. , Menggurdi, Mengefreis.
d. Mekanisme Pembentukan Geram.
e. Geometri Pahat
f. Temperatur Pemotongan dan Keausan Pahat.
g. Umur Pahat.
h. Material Pahat dan sistem kelengkapan pahat.
i. Gaya Potong Empirik.
j. Optimasi Pemesinan
k. Fluktuasi Gaya Potong pada Mesin Freis
l. Proses Gerinda
m. Cairan Pendingin
2. Pemesinan Non-Konvensional:
a. EDM
b. USM
c. AJM
d. CHM
4. Daftar Pustaka
1. Taufiq Rochim,Teori & Teknologi Proses Pemesinan, ITB, 1999.
2. Gooferey Boothroyd:Fundamentals OfMetal Machining And Machine Tools.
3. Mikell P. Groover, “Fundamentals Of Modern Manufacturing”, Prentice Hall,
International Ed, 2002.
4. Degarmo, E. P., Black, J. T., and Kohser, R. A.,” Material And Processes In
Manufacturing”,7th ed. Macmillan Publishing Co., New York, 1986.
5. Kalpakjian, S.,”Manufacturing Processes For Engineering Material”, 2ND
ed, Addison –Wasley Publishing Co., Inc., 1991 .
MNI-614 Sistem Manufaktur 3 sks
1. Tujuan Pembelajaran:
Memiliki kemampuan mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan di bidang
ilmu sistem manufaktur pada industri lokal dan global yang relevan dengan
tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
81
2. Capaian Pembelajaran:
a. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila. (CPS);
b. Menguasai teori sains rekayasa , teori perancangan rekayasa, serta metode dan
teknologi terkini yang relevan dengan sistem mekanika (mechanical system)
(CPP)
c. Mampu memilih sumber daya dan memanfaatkan perangkat perancangan serta
analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang sesuai
untuk merancang, membuat, dan memelihara sistem mekanika (mechanical
system) serta komponen-komponen yang diperlukan. (CPKK)
d. Mampu mengadaptasi perubahan ilmu, pengetahuan, dan teknologi metrologi
industri yang terjadi terhadap proses pelaksanaan dan substansi riset di bidang
spesifik yang relevan dengan sistem mekanika (CPKK)
e. Mampu melakukan validasi akademik atau kajian sesuai bidang metrologi
industri dalam menyelesaikan masalah di masyarakat atau industri yang
relevan melalui pengembangan pengetahuan dan keahliannya (CPKU).
3. Bahan Kajian:
Pengenalan Teori Sistem dan Sistem Manufaktur
Kerangka Pengambilan Keputusan untuk Sistem Manufaktur
Review Proses Pemesinan, Mesin Perkakas dan Perkakas Bantu
Perencanaan Proses dan CAPP
Perancangan Desain Sistem Manufaktur
Stasiun Tunggal Sel Manufaktur
Teknologi Pengelompokan dan Sel Manufaktur
Studi Kasus 1
Sistem Manufaktur Fleksibel (FMS)
Aliran Linidan Lini Perakitan Manual
Lini Transfer, Manufaktur Otomatis dan Perakitan Otomatis
Operasi Pada Sistem Manufaktur
Pengenalan MBSE (Model Based System Engineering)
Studi Kasus 2
4. Daftar Pustaka:
1. Groover, Mikkel P., “Automated Production system and Computer Integrated
Manufacturing”, 4th edition,2015, Pearson.
2. Chyssolouris G.,” Manufacturing System , Theory and Practices”, 2nd
edition,
2006, Springer,
3. Holt , J., Perry S.,“ SysML for System Engineering,” 3rd
edition, 2014, The
Institution of Engineering and Technology (IET) Professional Applications Of
Computing Series 10