13
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang terkait dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli ternak kerbau di Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng, Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. 3.2. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode survey. Survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data (Singarimbun, 1989). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu menganalisa data secara verifikatif dengan menggunakan angka-angka. 3.2.1. Penentuan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng, Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan dengam sengaja (purposive), berdasarkan pertimbangan bahwa Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng merupakan salah satu pasar hewan yang ada di Jawa Barat dan sebagai tempat penjualan ternak kerbau terbanyak. 3.2.2. Penentuan Responden Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel konsumen dengan menggunakan metode Systematic Sampling atau teknik pengambilan sampel sistematik. Pengambilan sampel sistematik digunakan untuk mengambil sampel

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.2 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140035_3_5633.pdf · 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

  • Upload
    trannga

  • View
    230

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.2 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140035_3_5633.pdf · 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

22

III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian yang terkait dalam penelitian ini adalah konsumen yang

membeli ternak kerbau di Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng, Desa Ciwareng,

Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

3.2. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode survey. Survey adalah penelitian

yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

alat pengumpul data (Singarimbun, 1989). Pendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu menganalisa data secara

verifikatif dengan menggunakan angka-angka.

3.2.1. Penentuan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng, Desa

Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan dengam sengaja (purposive),

berdasarkan pertimbangan bahwa Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng merupakan

salah satu pasar hewan yang ada di Jawa Barat dan sebagai tempat penjualan

ternak kerbau terbanyak.

3.2.2. Penentuan Responden

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel konsumen dengan

menggunakan metode Systematic Sampling atau teknik pengambilan sampel

sistematik. Pengambilan sampel sistematik digunakan untuk mengambil sampel

Page 2: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.2 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140035_3_5633.pdf · 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

23

dari objek penelitian yang tersusun secara vertikal, yang tersusun secara

horizontal dan yang bergerak pada suatu arah tertentu (Paturochman, 2012).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang melakukan pembelian

ternak kerbau di Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng. Menurut Parel (1973) jika

anggota populasi (N) relatif sedang, maka tentukan persentase sampel (n) yang

cukup besar, misalnya 10% atau 20%. Berdasarkan ketentuan persentase

tersebut, persentase sampel yang dipilih sebanyak 20%, sehingga didapatkan

jumlah sampel untuk konsumen pembeli ternak kerbau sebanyak 31 orang.

Menurut Singarimbun dan Efendi (1989) sampel yang jumlahnya lebih besar

atau sama dengan (≥) 30, maka hasilnya akan mendekati kurva distribusi

normal.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli

ternak kerbau di Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng. Berdasarkan hasil

wawancara pendahuluan yang telah dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2017,

pada Tanggal 4, 11, 18, 25 Bulan September 2017 dan Tanggal 2, 9, 16, 23, 30

Bulan Oktober 2017 didapatkan bahwa jumlah konsumen yang membeli ternak

kerbau sebanyak 160 orang, rata-rata konsumen per hari pasar berjumlah 17,7 ≈

18 orang.

Pengambilan systematic sampling dilakukan dengan cara menyusun

rangka sampling yang akan dibuat dan menetapkan interval sampling (k). Pada

sampling ini hanya menentukan nomor sampel urutan pertama, kemudian urutan

selanjutnya ditentukan secara sistematik dengan meloncat sebesar kelipatan angka

N/n. Maka rumusnya sebagai berikut:

Page 3: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.2 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140035_3_5633.pdf · 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

24

k = N/n

Keterangan :

k : Interval sampling

N : besar populasi

n : besar sampel

Interval sampling yang diperoleh dari hasil pembagian nilai besar populasi (160)

dan besar sampel (31) adalah 5.

k = N/n

= 160/31

= 5

Maka proyeksi konsumen yang dijadikan sebagai responden adalah 1, 6, 11, 16,

21, 26, 31, 36, 41, 46, 51, 56, 61, 66, 71, 76, 81, 86, 91, 96, 101, 106, 111, 121,

126, 131, 136, 141, 146, 151, dan 156.

3.2.3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari

konsumen yang membeli ternak kerbau di Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng.

Teknik pengumpulan data primer menggunakan teknik wawancara dengan

konsumen melalui daftar pertanyaan yang telah dibuat menjadi kuesioner, hal ini

sesuai dengan pendapat Paturochman (2012) bahwa pengambilan data

menggunakan teknik wawancara untuk mendapatkan tanggapan dari responden

yang dijadikan sampel. Sedangkan data sekunder di dapatkan dari Buku , Jurnal,

Dinas Peternakan, Badan Pusat Statistik dan lembaga yang terkait dengan

Page 4: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.2 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140035_3_5633.pdf · 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

25

penelitian di Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng yang digunakan sebagai studi

literatur.

3.2.4. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang penulis tempuh

adalah sebagai berikut.

1. Observasi, yaitu penelitian dengan melakukan pengamatan secara

langsung pada objek penelitian untuk mendapatkan data-data yang

dibutuhkan dalam penyusunan skripsi.

2. Interview atau wawancara adalah metode penelitian yang dilakukan

dengan mengadakan tanya jawab secara lisan dari bagian perusahaan dan

anak kandang mengenai besar pendapatan dan tingkat efiensi usaha.

3. Penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang diperoleh dengan membaca

dan mempelajari literatur-literatur, dokumentasi yang terkait dengan objek

dan sasaran yang diteliti.

3.3. Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel adalah suatu definisi yang diberikan untuk suatu

variabel dengan cara memberikan arti pada variabel tersebut. Variabel adalah

dimensi tertentu dari objek yang memiliki variasi nilai (Paturochman, 2012).

Dalam penelitian ini variabel yang dianalisis yaitu preferensi konsumen yang

dapat diartikan pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk yang

dikonsumsi.

1. Atribut ternak kerbau merupakan karakteristik atau ciri yang menjadi

pertimbangan konsumen dalam membeli ternak kerbau di Pasar Hewan

Page 5: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.2 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140035_3_5633.pdf · 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

26

Ingon-Ingon Ciwareng. Atribut ternak kerbau yang diamati dalam

penelitian ini adalah :

a. Harga Ternak adalah nilai ternak yang dinyatakan oleh uang dengan

satuan rupiah (Rp/ekor).

b. Bobot Badan Ternak yaitu satuan berat tubuh kerbau yang dihitung

berdasarkan satuan berat kilogram (Kg/ekor).

c. Jenis Kelamin yang diperjualbelikan adalah kerbau jantan dan betina.

d. Tinggi pundak diukur dengan cara observasi (cm).

e. Panjang Badan diukur dengan cara observasi (cm).

f. Umur Ternak adalah umur kerbau hidup yang dijual yang dihitung

berdasarkan satuan waktu (bulan/tahun).

g. Asal Kerbau adalah lokasi pemeliharaan ternak sebelum dijual.

h. Warna Kulit Kerbau adalah warna kulit yang terlihat pada kerbau seperti

warna hitam, coklat dan keabu-abuan (Cockrill, 1974).

i. Bentuk Tanduk adalah salah satu kriteria konsumen dalam memilih

kerbau dapat dilihat dari ukuran tanduk dan bentuk tanduk. Kerbau rawa

atau kerbau lumpur memiliki tanduk melengkung keatas, lurus

kesamping dan melengkung kebawah.

j. Kesehatan Ternak adalah kondisi tubuh kerbau sehat atau tidak yang

dapat dilihat dari fisiknya seperti tidak berpenyakit, mata bersinar dan

bulu halus.

k. Lokasi Pembelian adalah jarak antara rumah konsumen dengan pasar

hewan (km).

l. Ketersediaan Lahan Parkir merupakan salah satu fasilitas yang

disediakan untuk menampung kendaraan yang akan mengangkut ternak

Page 6: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.2 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140035_3_5633.pdf · 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

27

yang telah dibeli konsumen biasanya menggunakan mobil bak terbuka

(pick up).

m. Kemudahan Transportasi Pengangkutan Ternak adalah ketersediaan

adanya transportasi angkut ternak di pasar hewan.

n. Kemudahan Pembayaran yaitu cara pembayaran yang dilakukan oleh

konsumen ke penjual ternak (tunai/cicil).

2. Preferensi Konsumen

Preferensi Konsumen adalah sikap seseorang suka atau tidak yang

menginginkan suatu barang atau jasa berdasarkan kemampuan yang dimiliki

untuk memberikan nilai terhadap apa yang dibeli atau yang ditawarkan,

sehingga orang yang menginginkan barang atau jasa telah mempunyai sikap

perilaku pembelian (Marwan, 1990). Preferensi digunakan untuk

menentukan urutan kepentingan dari suatu atribut produk.

3. Sikap Konsumen

Sikap konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan

konsumen. Mowen dan Minor (1998) menyebutkan bahwa istilah

pembentukan sikap konsumen (costumer attitude formation) sering kali

menggambarkan hubungan antara keyakinan, sikap dan prilaku. Keyakinan,

sikap, dan prilaku juga terkait dengan konsep atribut produk. Atribut produk

adalah karakteristik dari suatu produk. Konsumen biasanya memiliki

keyakinan terhadap atribut suatu produk.

Page 7: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.2 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140035_3_5633.pdf · 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

28

3.4. Metode Analisis

Penelitian ini menggunakan model analisis, yaitu pengujian nilai

preferensi konsumen terhadap ternak kerbau dengan menggunakan Metode

Cochran Q Test, uji preferensi dan dengan menggunakan Metode Multiatribut

Fishbein dimana metode ini digunakan untuk mengetahui atribut ternak kerbau

yang paling dipertimbangkan oleh konsumen.

3.4.1. Analisis Cochran Q Test

Untuk mengetahui atribut yang valid, maka dilakukanlah tes Cochran

dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

k = jumlah atribut yang diuji

Ci =

Ri =

Keputusan :

- Tolak Ho dan terima Ha, jika Qhit > Qtab

- Terima Ho dan tolak Ha, jika Qhit < Qtab

Hipotesis, yaitu :

Ho : Kemungkinan semua atribut yang diuji dipertimbangkan oleh

seluruh responden

Page 8: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.2 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140035_3_5633.pdf · 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

29

Ha : Kemungkinan semua atribut yang diuji tidak dipertimbangkan oleh

seluruh responden

Metode Cochran Q Test diawali dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan tertutup melalui kuesioner dengan pilihan jawaban “Ya” atau “Tidak”

(Sugiyono, 2009).

3.5.2. Uji Preferensi

Pada penelitian ini preferensi konsumen terhadap pembelian ternak kerbau

dapat diketahui dengan menggunakan skala Semantic Differential. Semantic

Differential digunakan untuk dua tujuan: (1) untuk mengukur secara objektif sifat-

sifat semantik dari kata atau konsep dalam ruang semantik tiga dimensional dan

(2) sebagai skala sikap yang memusatkan perhatian pada aspek afektif atau

dimensi evaluatif (Isaac dan Michael, 1984). Skala Semantic Differential, yaitu :

SS= Sangat Suka (5), S= Suka (4), CS= Cukup Suka (3), TS= Tidak Suka (2),

STS= Sangat Tidak Suka (1). Besar rentang skala dapat diketahui dengan cara,

yaitu (Simamora, 2002):

RS = (m-n)/b

Keterangan :

RS : Rentang skala

m : Skor tertinggi yang mungkin terjadi

n : Skor terrendah yang mungkin terjadi

b : Banyaknya kelas dalam skala yang mungkin dibentuk

Page 9: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.2 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140035_3_5633.pdf · 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

30

Skala interval untuk responden diperoleh dari hasil pengurangan nilai

preferensi yang tertinggi yang mungkin muncul (45) dan nilai terrendah (9)

kemudian dibagi dengan skala interval yg dibentuk (5).

RS = (m-n)/b

= (45-9)/5

= 7,20

Maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Rentang Skala Uji Preferensi untuk Responden

Sikap Rentang Skala

Sangat Tidak Suka 9,00 - 16,20

Tidak Suka 16,21 - 23,40

Cukup Suka 23,41 - 30,60

Suka 30,61 - 37,80

Sangat Suka 37,81 - 45,00

Skala interval untuk atribut diperoleh dari hasil pengurangan nilai

preferensi yang tertinggi yang mungkin muncul (155) dan nilai terrendah (31)

kemudian dibagi dengan skala interval yg dibentuk (5).

RS = (m-n)/b

= (155-31)/5

= 24,8

Page 10: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.2 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140035_3_5633.pdf · 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

31

Maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Rentang Skala Uji Preferensi untuk Atribut

Sikap Rentang Skala

Sangat Tidak Suka 31,00 - 55,80

Tidak Suka 55,81 - 80,60

Cukup Suka 80,61 - 105,40

Suka 105,41 - 130,20

Sangat Suka 130,21 - 155,00

3.5.3. Analisis Multiatribut Fishbein

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan metode analisis

deskriptif dengan metode Fishbein dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

Ao : Sikap konsumen terhadap komoditi

bi : Tingkat keyakinan konsumen terhadap atribut sebelum membeli ternak

kerbau

ei : Evaluasi konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh ternak kerbau

n : Jumlah aribut i yang ada pada sampel

Pada model ini, notasi bi mempunyai pengertian yaitu untuk mengukur

tentang kekuatan keyakinan konsumen bahwa perilaku konsumen terhadap ternak

kerbau di Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng mempunyai atribut i yang terdiri

dari i. Sedangkan ei adalah evaluasi atau intesitas perasaan konsumen mengenai

Page 11: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.2 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140035_3_5633.pdf · 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

32

atribut i tersebut yang mempunyai fungsi sebagai nilai bobot dari atribut i pada

keyakinan konsumen untuk perilaku konsumen terhadap ternak kerbau di Pasar

Hewan Ingon-Ingon Ciwareng yang diteliti, sehingga nilainya akan sama sebagai

dasar perhitungan sikap konsumen pada ternak kerbau di Pasar Hewan Ingon-

Ingon Ciwareng yang diteliti tersebut.

Mengurutkan indeks sikap konsumen dari nilai yang tertinggi hingga

terendah adalah cara untuk menentukan atribut yang dominan dipertimbangkan

oleh konsumen. Indeks sikap konsumen (Ao) yang tertinggi terhadap suatu

atribut menunjukkan bahwa atribut tersebut merupakan atribut yang dominan

dipertimbangkan oleh konsumen.

Untuk menentukan penilaian kepercayaan terhadap atribut ternak kerbau

(bi) dan evaluasi (ei) maka cara yang digunakan adalah dengan menentukan

standar penilaian (scoring) dengan menggunakan skala Semantik Diferensial,

yaitu: SB(5)= Sangat Baik, B(4)= Baik, CB(3)= Cukup Baik, TB(2)= Tidak Baik,

STB(1)= Sangat Tidak Baik. Besar rentang skala dapat dapat diketahui dengan

cara, yaitu (Simamora, 2002) :

RS = (m-n)/b

Keterangan :

RS : Rentang skala

m : Skor tertinggi yang mungkin terjadi

n : Skor terrendah yang mungkin terjadi

b : Banyaknya kelas dalam skala yang mungkin dibentuk

Page 12: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.2 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140035_3_5633.pdf · 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

33

Skala interval responden diperoleh dari hasil pengurangan nilai bi dan ei

yang tertinggi yang mungkin muncul (225) dan nilai terrendah (9) kemudian

dibagi dengan skala interval yg dibentuk (5).

RS = (m-n)/b

= (225-9)/5

= 43,20

Maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Rentang Skala Multiatribut Fishbein untuk Responden

Sikap Rentang Skala

Sangat Tidak Baik 9,00 - 52,20

Tidak Baik 52,21 - 95,40

Cukup Baik 95,41 - 138,60

Baik 138,61 - 181,80

Sangat Baik 181,81 - 225,00

Skala interval atribut diperoleh dari hasil pengurangan nilai bi dan ei yang

tertinggi yang mungkin muncul (775) dan nilai terrendah (31) kemudian dibagi

dengan skala interval yg dibentuk (5).

RS = (m-n)/b

= (775-31)/5

= 148,80

Page 13: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.2 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140035_3_5633.pdf · 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

34

Maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Rentang Skala Multiatribut Fishbein untuk Atribut

Sikap Rentang Skala

Sangat Tidak Baik 31,00 - 179,80

Tidak Baik 179,81 - 328,60

Cukup Baik 328,61 - 477,40

Baik 477,41 - 626,20

Sangat Baik 626,21 - 775,00