27
IJARAH DAN IMBT (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari’ah ) Disusun oleh: Kelompok VI Devi Trisnawati 1108043 Resa Novilasari 1108009 Ayu Dinni E. 1108038 Ani Hasanah 1108029 Elin Anggraeni 1108046

IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah )

  • Upload
    zyta

  • View
    88

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah ). Disusun oleh: Kelompok VI Devi Trisnawati1108043 Resa Novilasari1108009 Ayu Dinni E.1108038 Ani Hasanah1108029 Elin Anggraeni 1108046. G. KOMBINASI SKEMA AKAD IJARAH DAN IMBT 1. Ijarah Murni - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

IJARAH DAN IMBT

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari’ah )

Disusun oleh:

Kelompok VIDevi Trisnawati 1108043Resa Novilasari 1108009Ayu Dinni E. 1108038Ani Hasanah 1108029Elin Anggraeni 1108046

Page 2: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

G. KOMBINASI SKEMA AKAD IJARAH DAN IMBT

1. Ijarah Murni a. Ijarah bil Ijarah, bayar dengan cicilan

Kebutuhan nasabah : Nasabah membutuhkan manfaat dari suatu barang pada saat ini (akad) hingga

z periode ke depan.

Kemampuan keuangan : Nasabah tidak memiliki kemampuan

untuk membayar total keseluruhan sewa

di muka. Nasabah hanya mampu

melakukan pembayaran sewa secara

bulanan.

Struktur akad : Untuk kondisi umum kasus di atas, bank dapat memberikan

pembiayaan dengan menggunakan akad ijarah.

 

Page 3: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

Akad I : ijarah

Pelaku : 1. Bank, bertindak sebagai penyewa 2. Pemberi sewa, bertindak sebagai yang menyewakan kepada Bank.

Transaksi : Bank menyewa barang (ijarah) kepada pemberi sewa dengan pembayaran sewa di muka z periode.

Dengan kondisi ini:• Bank mengeluarkan uang ( cash out) sebesar Rp.xxx sebagai sewa dibayar dimuka.• Bank telah dapat memanfaatkan fungsi dari barang tersebut selama z periode, tapi tidak terjadi perpindahan kepemilikan barang

Page 4: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

Akad II: ijarah

Pelaku : 1. Bank, bertindak sebagai penyewa 2. Nasabah, bertindak sebagai penyewa

Transaksi : Bank menyewakan barang kepada nasabah dengan pembayaran sewa secara bulanan selama z periode sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dengan kondisi ini:• Bank menyerahkan hak penggunaan manfaat barang kepada nasabah selama z periode.• Bank menerima pembayaran sewa (cash in) sebesar Rp.xx setiap bulannya selama z periode yang disepakati.

Page 5: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

Kemampuan keuangan :

Struktur akad:

Nasabah tidak memiliki kemampuan untuk membayar total keseluruhan sewa di muka. Nasabah bahkan tidak memiliki dana di muka untuk membayar angsuran.Nasabah hanya mampu melakuka pembayaran sewa di akhir periode sewa.Untuk kondisi umum kasus di atas, bank dapat memberikan pembiayaan dengan menggunakan akad ijarah dengan skema akad sebagai berikut :

2. Ijarah bin ijarah, bayar diakhir lump-sum Kebutuhan nasabah : Nasabah membutuhkan manfaat dari suatu barang

pada saat ini (akad) hingga 3 bulan (90 hari) ke depan.

Page 6: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )
Page 7: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )
Page 8: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

H. IJARAH MUNTAHIA BITTAMLIK (IMBT)

Al-bai’wal Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT) merupakan rangkaian duabuah akad, yakni akad sedangkan IMBT merupakan kombinasi antara sewa-menyewa (ijarah dan jual beli atau hibah di akhir masa sewa. Dalam Ijarah Muntahia Bittamlik, pemindahan hak milik barang terjadidengan salah satu dari dua cara berikut ini :• Pihak yang menyewakan berjanji akan menjual barang yang disewakan tersebut pada akhir masa sewa.• Pihak yang menyewakan berjanji akan menghibahkan barang yang disewakan tersebut pada akhir masa sewa.

Page 9: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

1. Al-Bai’ wal IMBT dengan janji untuk menjual barang tersebut di akhir

masa sewa

Kebutuhan nasabah : Nasabah membutuhkan jasa penyewaan barang saat

ini selama zz bulan dan ingin memiliki barang

tersebut di akhir masa sewa.

Kemampuan keuangan nasabah : Nasabah tidak mempunyai kemampuan

membayar sewa secara sekaligus di muka (tunai).

Nasabah hanya mampu membayar sewa secara

bulanan selama masa sewa (zz bulan).

Struktur akad : Untuk kondisi umum seperti di atas, bank dapat

menggunakan akad al-bai’ wal imbt dengan janji

untuk menjual barang di akhir masa sewa. Adapun

skema akad yang digunakan adalah sebagai berikut :

Page 10: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )
Page 11: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

Akad II : IMBTPelaku : Bank bertindak sebagai pemberi sewa dan nasabah

bertindak sebagai penyewa.Transaksi : Bank menyewakan barang kepada nasabah dengan pembayaran uang sewa secara bulanan selama zz periode sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah.

•Bank menyerahkan hak pemanfaatan barang selama zz bulan kepada nasabah.•Bank menerima pembayaran sewa (cash in) sebesar Rp. aa,- setiap bulannya selama zz periode yang disepakati dari nasabah.•Di akhir masa sewa, Bank menerima uang pembelian barang sebesar Rp. bb sehingga terjadi perpindahan kepemilikan barang.•Nasabah menerima barang baik sebagai hasil pembelian dari Bank.

Page 12: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

2.Al-Bai’ wal IMBT dengan janji untuk memberi barang secara hibah di akhir masa sewa

Kebutuhan nasabah : Nasabah membutuhkan jasa penyewaan barang saat ini selama zz bulan dan ingin memiliki barang tersebut di akhir masa sewa.

Kemampuan keuangan nasabah : Nasabah tidak mempunyai kemampuan membayar sewa secara sekaligus di muka (tunai). Nasabah hanya mampu membayar sewa secara bulanan selama masa sewa (zz bulan).

Struktur akad : Untuk kondisi umum seperti di atas, bank dapat menggunakan akad al-bai’ wal imbt dengan janji untuk menjual barang di akhir masa sewa. Adapun skema akad yang digunakan adalah sebagai berikut :

Page 13: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

Akad I : Ijarah

Pelaku : Bank bertindak sebagai pembeli dan pemilik barang sebagai penjual.

Transaksi : Bank membeli barang dari pemilik barang dengan pembayaran tunai.

• Bank mengeluarkan uang (caash out) sebesar Rp. XX sebagai harga beli barang tersebut.• Bank telah memiliki barang tersebut dan dapat menyewakan- nya pada nasabah.

Page 14: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

Pelaku : Bank bertindak sebagai pemberi sewa dan nasabah bertindak sebagai penyewa. Transaksi : Bank menyewakan barang kepada nasabah

dengan pembayaran uang sewa secara bulanan selama zz periode sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah.

Bank menyerahkan hak pemanfaatan barang selama zz bulan kepada nasabah.Bank menerima pembayaran sewa ( cash in ) sebesar Rp aa setiap bulannya selama zz periode yang disepakati

dari nasabah.Diakhir masa sewa, Bank menghibahkan barang tersebut

kepada nasabah, sehingga terjadi perpindahan kepemilikan barang dan sejak saat itu nasabah menjadi pemilik barang.

Page 15: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

Ijarah Muntahia Bittamlik adalah merupakan kombinasi antara sewa-menyewa ( ijarah ) dan dijual beli atau hibah di akhir masa sewa. Dalam Ijaroh Muntahia Bittamlik terjadi kepemindahan hak milik barang yaitu dengan cara :Ijarah dengan janji akan menjual pad aakhir masa sewa.Ijarah dengan janji untuk memberikan hibah pada akhir masa sewa.

Kebutuhan nasabah :Nasabah membutuhkan jasa penyewaan barang saat ni hingga jangka waktu tertentu dan ingin memiliki barang tersebut di akhir masa sewa.

Kemampuan keuangan Nasabah : Nasabah tidak mempunyai kemampuan membayar sewa secara sekaligus dimuka ( tunai). Nasabah hanya mampu membayar sewa secara bulanan selama masa sewa.

Stuktur akad :Untuk kondisi umum seperti di atas, Bank dapat melakukan 2 struktur akad ;IMBT parallel dengan janji menjual barang di akhir masa sewaIMBT parallel dengan janji menghibahkan barang tersebut di akhir masa sewa.

Page 16: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

Pelaku : # Bank bertindak sebagai penyewa dan di akhir masa sewa bank sebagai pembeli Barang.

# Pemilik barang sebagai pemberi sewa. Transaksi : Bank menyewa barang kepada pemilik

barang dengan pembayaran sewa dimuka Selama zz bulan. Dengan kondisi ini. # Bank mengeluarkan uang( cash out)

sebesar Rp xx sebagai seluruh uang sewa dimuka selama zz bulan.

# Bank telah dapat memanfaatkan barang tersebut selama zz bulan.# Diakhir masa sewa, Bank mengeluarkan

uang sebesar Rp yy untuk membeli barang.

Page 17: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

Pelaku :# Bank bertindak sebagai pemberi sewa dengan janji akan menjual atau

Menghibahkan barang tersebut kepada nasabah. # Nasabah bertindak sebagai penyewa dan di akhir masa sewa akan

membeli atau Menerima hibah barang dari Bank.       Transaksi : Bank menyewakan barang kapada nasabah dengan pembayaran

uang sewa Secara bulanan selama zz periode sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan Nasabah. # Bank menyerahkan hak pemanfaatan barang selama zz bln kepada

nasabah. # Bank menerima pembayaran sewa (cash in)sebesar Rp aa,- setiap

bulanya Selama zz periode yang disepakati dari nasabah. # Bank menjual barang kemudian dan kemudian menerima uang

pembelian Barang sebesar Rp bb dari nasabah apabila Bank menjanjikan

untuk menjual Barang tsb, atau Bank menghibahkan barang tsb kepada nasabah. # Nasabah menerima barang baik sebagai hasil penjualan atau hibah

dari Bank.

Page 18: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

Kebutuhan nasabah :Nasabah membutuhkan jas penyewaan barang saat iniselama zz bulan memiliki barang tsb di akhir mas sewa.

Kemampuan keuangan nasabah : Nasabah tidak mempunyai kemampuan sewa secarasekaligus dimuka ( tunai). Nasabah hanya mampu membayarsewa secara bulanan selama masa sewa ( zz bulan ).

Struktur akad : Untuk kondisi umum seperti diatas, bank dapat menggukan

akadIMBT dengan janji untuk menjualbarang d akhir masa sewa.

Page 19: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

Akad I : IMBT

Pelaku : # Bank bertindak sebagai penyewa dan di

akhir masa sewa bank sebagai Pembeli di akhir masa sewa.

# Pemilik barang sebagai pemberi sewa.

Transaksi : Bank menyewa barang kepada pemilik barangdengan

pembayaran sewa dimuka selama zz bulan.

Dengan kondisi ini.

# Bank mengeluarkan uang( cash out) sebesar Rp xx sebagai

seluruh uang sewa dimuka selama zz bulan.

# Bank telah dapat memanfaatkan barang tersebut selama zz

bulan.

# Diakhir masa sewa, Bank mengeluarkan uang sebesar Rp yy

untuk membeli barang,sehingga terjadikepemindahan

kepemilikan dan sejak saat itu bank menjadi pemillik

barang. # Nasabah menerima barang sebagai hasil pembelian

dari bank.

Page 20: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

Sumber pendanaan :

Karena bank menerima pemasukan (cash in) setiap

bulanya, pembiayaan ini dapat didanai denganmenggunakan URIA sehingga banh dapat

membayarkanbagi hasil setiap bulannya kepada nasabah

pemegangURIA.

Page 21: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

b. IMBT parallel dengan janji untuk memberi barang secara hibah di akhir masa sewa

Kebutuhan sewa :

Nasabah membutuhkan jasa penyewaan barang sat ini selama zz bulan memiliki

barang tersebut di akhir masa sewa.

 

Kemampuan keungan nasabah :

 Nasabah tidak mempunyai kemampuan mem bayar swa secara sekaligus di muka

( tunai) nasabah hanya mampu membayar sewa secara bulanan selama masa

sewa (zz bulan).

 

Syarat pembayaran :

 Untuk kondisi umum seperti di atas, bank dapat menggunakan akad IMBT

paralel dengan janji untuk menghibahkan barang di akhir masa sewa.

Page 22: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

Akad I : IMBT

Pelaku : # Bank bertindak sebagai penyewadan pembeli di akhir

masa sewa. # Pemilik barang sebagi pemberi sewa.

Transaksi : Bank menyewa barang kepada pemilik barang dengan

pembayaran sewa dimuka selama zz bulan.Dengan kondisi ini : # Bank mengeluarkan uang ( cash out ) sebesar Rp

xx sebagai seluruh uang sewa dimuka selama zz

bulan. # Bank telah dapat memanfaatkan barang tsb

selama zz bulan. # Diakhir masa sewa, Bamk mengeluarkan uang sebesar Rp yy untuk membeli barang, terjadi kepemindahan milik dan sejak saat itu Bank

menjadi pemilik barang

Page 23: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

Akad II : IMBT

Pelaku :# Bank bertindak sebagai pemberi sewa dan pemberi hibah di akhir

masa sewa.

# Nasabah bertindak sebagai penyewa.

Transaksi : Bank menyewakan barang kepada nasabah dengan pembayaran uang

sewa secara bulanan selama zz periode sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan nasabah.

# Bank menyerahkan hak pemanfaatan barang selama zz bulan

kepada nasabah.

# Di akhir masa sewa, Bank menghibahkan barang tsb kepada

nasabah, sehinnga terjadi kepemindahan barang dan sejak saat

itu nasabah sebagai pemilik barang.

Sumber pendanaan : Karena bank mnerima pemasukan(cash in) setiap

bulannya,pembiayaan ini dapat didanai dngan menggunakan URIA

sehingga bank dapat membayarkan bagi hasil setiap bulanya kepada

nasabah pemegang URIA.

Page 24: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

Case Study :

Penentuan nilai ballon payment di akhir periode kontrak murabahah

CV ABC bergerak di bidang kontraktor bangunan. Suatu saat CV ABC mendapatkan proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera. Untuk menyukseskan proyek tersebut, CV ABC membutuhkan sebuah kapal, perusahaan ABC tidak mampu untuk membeli kapal tersebut secara cash. Dari analisis kemampuan keuangan, CV ABC mampu membayar kapal dengan angsuran sebesar Rp 400 juta per 6 bulan. Masa pembayaran angsuran kapal tersebut adalah 5 semester. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, CV ABC mengajukan pembiayaan kepada Bank Syariah Perkasa. Maka dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan bayar dari CV ABC, Bank Syariah Perkasa menggunakan pembiayaan murabahah untuk memenuhi kebutuhan CV ABC. Pihak manajemen bank menetapkan tingkat keuntungan untuk pembiayaan murabahah sebesar 16% per tahunnya (flat). Untukmendapatkan kapal tersebut, Bank Syariah Perkasa terlebih dulu membeli satu buah kapal seharga Rp 2 milliar kepada pihak ketiga. Diperkirakan nilai ekonomis kapal tersebut adalah lima tahun. Apabila masa kontrak murabahah adalah dua setengah tahun dan apabila setiap 6 bulan CV ABC membayar angsuran sebesar Rp 400 juta selama 2 tahun. Maka berapakah Bank Syariah Perkasa akan menentukan nilai ballon payment kepada CV ABC pada semester ke-5 ?

Page 25: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

Analisis:

Dari kasus diatas dapat diidentifikasikan hal-hal sebagai berikut: Masa pembiayaan 2 tahun dengan installment pembayaran setiap semester sebesar Rp 400 juta.Tingkat rpr yang dikehendaki oleh Bank Syariah Perkasa adalah 16% per tahun. Harga perolehan kapal adalah Rp 2 milliar, dengan nilai ekonomis 5 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan CV ABC ini dapat diselesaikan dengan menggunakan akad Al-Bai’ Wal Murabahah dengan skema sebagai berikut:

Page 26: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

Pada awal akad, BPS mengeluarkan uang sejumlah Rp 2 milliar untuk membeli sebuah kapal kepada pihak ketiga. Dengan adanya pembiayaan murabahah BSP kepada CV ABC, maka secara kumulatif BSP akan mendapatkan pembayaran angsuran senilai Rp 400 juta x 4 kali angsuran = Rp 1,600 juta.

Namun perlu dipahami bahwa Rp 1,600 juta ini adalah total penerimaan dalam future value, yang berarti BPS belum memperhitungkan adanya target keuntungan sebesar 16% per tahun. Dengan demikian untuk menghitung berapa nilai balloon payment kapal di akhir semester kelima, kita perlu menghitung perolehan angsuran selama dua tahun ke dalam bentuk present value.

Dari skema di atas didapatkan bahwa total present value perolehan angsuran selama dua tahun adalah Rp 1,325 juta. Oleh karena itu, besarnya present value balloon payment pada akhir semester kelima adalah:

Rp 2,000 juta – Rp 1,325 juta = Rp 675 juta.

Dengan demikian jumlah nominal balloon payment yang harus dibayar pada semester ke-5 adalah:

FV of Cash Flow = Present Value of Balloon Payment x

FV of Cash Flow = Rp 675 million x

FV of Cash Flow = Rp 991.80 million

Berarti semester ke-5 CV ABC harus membayar ballon payment sebesar Rp 991,80 juta. Secara nominal jumlah uang yang diterima Bank Syariah Perkasa adalah Rp 1,600 juta + Rp 991,80 = Rp 2,591,80

 

Page 27: IJARAH DAN IMBT ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan syari ’ ah  )

TERIMA KASIH