56
46 x 2500 = 115.000 MANAJEMEN KUALITAS TOTAL DAN PILIHAN SISTEM GANJARAN DAN INFORMASI Ittner, Christopher D and David F. Larcker. 1995. Total quality management and choice of information and reward system. Journal of Accounting Research volume 33, pp. 1- 34 1. Pendahuluan Paper ini mengkaji asosiasi antara penggunaan praktek manufacturing maju dengan pilihan sistem informasi dan ganjaran, dan menyelidiki dampak tiga pilihan kinerja organisasi. Walaupun praktek manufacturing maju seperti manajemen kualitas total (TQM) telah digunakan secara luas selama beberapa dekade lalu, survey menunjukkan bahwa sebagian besar dari inisiatif ini belum menghasilkan keuntungan ekonomi signifikan (Matthew and Ratel, 1992 and The Economist, 1992). Banyak peneliti akuntansi menyatakan bahwa kinerja buruk dari

Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

46 x 2500 = 115.000

MANAJEMEN KUALITAS TOTAL DAN PILIHAN SISTEM GANJARAN DAN

INFORMASI

Ittner, Christopher D and David F. Larcker. 1995. Total

quality management and choice of information and reward

system. Journal of Accounting Research volume 33, pp. 1-

34

1. Pendahuluan

Paper ini mengkaji asosiasi antara penggunaan

praktek manufacturing maju dengan pilihan sistem

informasi dan ganjaran, dan menyelidiki dampak tiga

pilihan kinerja organisasi. Walaupun praktek

manufacturing maju seperti manajemen kualitas total (TQM)

telah digunakan secara luas selama beberapa dekade lalu,

survey menunjukkan bahwa sebagian besar dari inisiatif

ini belum menghasilkan keuntungan ekonomi signifikan

(Matthew and Ratel, 1992 and The Economist, 1992). Banyak

peneliti akuntansi menyatakan bahwa kinerja buruk dari

banyak inisiatif manufacturing baru sebagian berhubungan

dengan penggunaan secara kontinyu sistem akuntansi

manajemen tradisional yang tidak memberikan data problem

solving yang tepat, ukuran kinerja, dan sistem ganjaran.

Page 2: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

Kami melakukan analisis explanatory dari klaim ini dengan

menggunakan database praktek TQM pada empat negara

(Kanada, Jerman, Jepang dan Amerika Serikat) dan dua

industri (otomotif dan komputer). Walaupun manajemen

kualitas total adalah satu dari banyak inisiatif

manufacturing baru, praktek terkait dengan TQM memberikan

sebuah landasan bagi teknik manufacturing maju lainnya

seperti produksi Just In Time, flexible manufacturing,

dan reengineering proses bisnis (Jay, 1988), Davenport

(1993). Konsekuensinya, praktek TQM yang diulas

seharusnya mewakili secara luas perubahan terbaru dalam

teknik manufacturing.

Hasil kami menunjukkan bahwa praktek TQM

berorientasi produksi dasar berhubungan dengan informasi

dan sistem ganjaran yang menekankan terhadap tim dan

kinerja non keuangan, ketentuan informasi kualitas yang

lebih teratur terhadap seluruh level organisasi, dan

penggunaan teknik pengumpulan data bottom up lebih besar

dari proses kontrol statistik. Dalam perusahaan-

perusahaan dengan praktek kualitas lebih maju,

benchmarking produk, proses dan jasa lebih sering,

informasi strategis dikomunikasikan secara luas melalui

Page 3: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

organisasi, dan laporan tentang perencanaan kualitas dan

prestasi direview lebih sering oleh dewan direktur,

mencerminkan integrasi program kualitas ke dalam strategi

bisnis organisasi keseluruhan.

Bukti juga menunjukkan bahwa dalam organisasi tanpa

program kualitas formal luas, penggunaan informasi non

tradisional dan sistem ganjaran berhubungan dengan level

kinerja lebih tinggi. Namun demikian kami tidak menemukan

dukungan terhadap proposisi bahwa, dengan membiarkan

determinan kinerja lain konstan, level kinerja tertinggi

seharusnya dicapai oleh organisasi yang menggunakan

praktek TQM sebesar-besarnya dan sistem ganjaran dan

informasi non tradisional. Yang terakhir ini menghasilkan

inkonsistensi dengan preskripsi yang disampaikan oleh

konsultan (Rommel, Kempis and Kaas 1994; Johnson, 1991).

Bagian 2 membahas implikasi TQM terhadap informasi

dan sistem ganjaran dan mengembangkan pertanyaan-

pertanyaan penelitian. Bagian 3 menjelaskan sampel dan

mereview metodologi penelitian. Statistik deskriptif

untuk sampel disampaikan dalam bagian 4 dan 5 yang

menyelidiki hubungan antara praktek TQM dengan pilihan

informasi dan sistem ganjaran. Analisis konsekuensi

Page 4: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

kinerja dari TQM dan informasi non tradisional dan sistem

ganjaran disampaikan dalam bagian 6. Terakhir, sebuah

ringkasan penelitian dan kesimpulan disampaikan dalam

bagian 7.

2. Implikasi manajemen kualitas total terhadap

sistem ganjaran dan informasi

Manajemen kualitas total adalah sebuah filosofi

organisasi luas dan metodologi problem solving yang

berfokus kepada secara sistematis dan kontinyu

memperbaiki kualitas produk, proses dan layanan. Elemen

kunci dari TQM meliputi fokus kinerja kuat, pengembangan

dan partisipasi pegawai luas, sebuah pendekatan yang

didefinisikan dan dilaksanakan dengan baik terhadap

manajemen proses dan penekanan kuat terhadap desain

kualitas (Departemen Perdagangan Amerika Serikat, 1994).

Pendukung perbaikan kualitas menyatakan bahwa

perubahan organisasional yang dibutuhkan untuk TQM

efektif membutuhkan pendekatan baru bagi pengendalian dan

akuntansi manajemen. Secara khusus, tiga rekomendasi

telah disampaikan untuk memperbaiki praktek akuntansi

manajemen dalam lingkungan TQM: (1) menggeser distribusi

Page 5: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

informasi antar hirarki organisasi; (2) mengumpulkan tipe

informasi baru, dan (3) sistem ganjaran yang menekankan

pada kualitas dan kinerja berbasis tim.

Berbeda dengan lingkungan manufacturing tradisional,

di mana informasi dikontrol secara ketat oleh manajemen,

teori TQM membutuhkan aliran informasi kontinyu kepada

pegawai yang benar-benar melakukan pekerjaan. Informasi

rekomendasi mempunyai dua bentuk. Pertama adalah

informasi proses untuk mengidentifikasi sumber cacat dan

memantau konsekuensi dari aktivitas-aktivitas perbaikan

(Hayes, and Clark 1998; and Johnson, 1992). Memberikan

informasi proses kepada pekerja tidak saja memfasilitasi

identifikasi dan perbaikan problem, tetapi juga mendorong

komunikasi lebih dekat dan koordinasi antara kelompok

kerja, memungkinkan problem solving cross-functional

lebih cepat, dan aliran produksi lebih lancar ( Aoki,

1986).

Kedua, penelitian tentang prioritas dan perencanaan

strategis harus dikomunikasikan secara luas dalam

organisasi (Corbett and Harrison, 1992; Atkinson, Hamburg

and Ittner, 1994). Dengan mengkomunikasikan tujuan

strategis kepada pekerja, organisasi dapat membantu

Page 6: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

memastikan bahwa proyek perbaikan yang dipilih memberikan

kontribusi bagi sasaran bisnis lebih luas. Lagipula,

dengan mendistribusikan strategi kualitas, perencanaan

dan tujuan kepada eksekutif dan anggota dewan dan

memasukkan informasi ini ke dalam proses perencanaan

strategis, peranan TQM dalam mencapai tujuan dapat

disampaikan secara eksplisit.

Kritik praktek akuntansi manajemen tradisional

menyatakan bahwa TQM efektif juga membutuhkan informasi

yang lebih tepat waktu dan tidak terlalu agregat

dibandingkan dengan data keuangan yang disampaikan dalam

laporan akuntansi (Reeve, 1990). Daripada memberi pekerja

informasi top down seperti standar anggaran dan variance,

problem solving membutuhkan informasi detail. Informasi

proses bottom up dapat dikumpulkan oleh pegawai sendiri

dengan menggunakan teknik seperti pengendalian proses

statistik (SPC), analisis Pareto, dan bagan aliran

proses. Ketentuan informasi problem solving yang sering

mempercepat identifikasi dan perbaikan terhadap problem,

dan mendorong pembelajaran dengan memberikan umpan balik

cepat dan hubungan antara kondisi situasional dengan

Page 7: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

respon yang tepat (Ilgen, Fisher and Taylor, 1979) dan

Ashford and Cumming, 1983).

Sumber informasi baru untuk situasi target mungkin

juga dibutuhkan (Wruck and Jensen, 1994). Satu teknik

yang direkomendasikan secara luas adalah benchmarking

produk, jasa dan praktek terhadap pesaing atau pimpinan

industri lain. Literatur kualitas menyatakan bahwa

benchmarking memungkinkan organisasi menentukan berapa

level kinerja yang dapat dicapai, menentukan tujuan

menantang tetapi dapat dicapai, dan mengidentifikasi

metode unggul untuk mendesain produk dan proses.

Terakhir, sebagian besar pendukung kualitas

menyatakan bahwa TQM membutuhkan penekanan lebih besar

terhadap ukuran kinerja non keuangan seperti kualitas dan

kepuasan konsumen (Vollman, 1990; Wruck and Jensen,

1994). Dengan menghubungkan ganjaran kepada kinerja

kualitas, teori TQM menyatakan bahwa organisasi dapat

mendorong komitmen manajemen kepada program kualitas,

mengkomunikasikan signifikansi TQM kepada seluruh pegawai

dan memastikan bahwa hasil perbaikan kualitas dianggap

sebagai hasil yang sama pentingnya dengan keuangan.

Dengan cara yang sama, karena tim memberikan landasan

Page 8: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

bagi TQM (Ishikawa, 1976, sebagian besar ganjaran

berbasis tim mengurangi disinsentif kerjasama yang

ditimbulkan oleh kinerja ganjaran individual (Gomez-Mejia

and Balkin, 1989; Snell and Dean, 1994).

Pembahasan sebelumnya menyampaikan bahwa praktek TQM

seharusnya dikaitkan dengan sistem ganjaran dan informasi

yang berbeda dari sistem tradisional. Namun demikian

penelitian sebelumnya telah menyampaikan sedikit bukti

tentang kecocokan yang tepat antara informasi rekomendasi

dan sistem ganjaran yang diatributkan dengan praktek TQM

khusus (Daniel and REitsperger, 1991). Penelitian tentang

program TQM menunjukkan bahwa inisiatif kualitas dapat

berkisar dari program berorientasi produksi dasar sampai

pada inisiatif strategis lebih maju yang memasukkan usaha

desain produk, proses bisnis keseluruhan, dan hubungan

supplier/konsumen sebagai tambahan terhadap aktivitas-

aktivitas berorientasi produksi (Rommel, Kempis and Kaas

1994). Dengan demikian pertanyaan penelitian kami adalah

sebagai berikut:

Apakah asosiasi antara praktek TQM individual dengan

atribut sistem ganjaran dan informasi ?

Page 9: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

Dengan asumsi praktek dan sistem ganjaran dan

informasi adalah tidak independen, perusahaan-perusahaan

yang menggunakan sistem ganjaran dan informasi non

tradisional diharapkan mencapai level kinerja lebih

tinggi untuk level aktivitas perbaikan kualitas tertentu

dibandingkan dengan mereka yang menggunakan praktek

kualitas serupa, tetapi terus menggunakan sistem

tradisional. Beberapa pendukung kualitas bahkan mengklaim

bahwa kinerja tertinggi seharusnya dicapai oleh

organisasi dengan menggunakan sebaik-baiknya aktivitas-

aktivitas TQM dan sistem ganjaran dan informasi non

tradisional (Johnson, 1992), Rommel, Kempis and Kaas ,

1994). Namun demikian, dukungan empiris untuk klaim ini

hampir tidak ada, dengan Young and Selto (1993) menemukan

sedikit bukti yang menunjukkan informasi waktu siklus dan

biaya terhadap pekerja lini untuk perbaikan kinerja

workgroup. Dengan demikian pertanyaan penelitian kedua

kami adalah sebagai berikut:

Dengan membiarkan level aktivitas TQM konstan,

apakah organisasi yang menggunakan sistem ganjaran

dan informasi non tradisional secara lebih luas

dapat mencapai level kinerja lebih tinggi ?

Page 10: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

Kedua pertanyaan penelitian ini membentuk dasar bagi

analisis kami

3. Metodologi penelitian.

3.1 Sampel

Data kami diambil dari survey perusahaan konsultan

tentang praktek manajemen kualitas mencakup industri

komputer dan automobile di Kanada, Jerman, Jepang, dan

se. Dalam industri automotif, seluruh manufaktur mobil

dengan pabrik perakitan di Kanada, Jepang, dan Amerika

Serikat plus sampel acak dari supplier, diajak untuk

berpartisipasi. Seluruh perakit di Jerman Barat juga

dibidik, bersama-sama dengan perusahaan terbesar dalam

deret pertama kelompok supplier.

Di dalam industri komputer, perusahaan-perusahaan

diklasifikasikan menurut Dun and Bradstreet sebagai

manufaktur elektronik dan telekomunikasi. Seluruh

perusahaan-perusahaan Jerman Barat dengan penjualan

tahunan lebih dari DM 100 juta yang diklasifikasikan

sebagai manufaktur komputer dan peripheral, supplier

terhadap industri, dan manufaktur komputer dan

perlengkapan elektronik yang berhubungan dengan produk

Page 11: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

lain diajak untuk berpartisipasi. Populasi Jepang terdiri

dari seluruh mainframe assembler dan seleksi ajak dari

supplier suku cadang mereka. Terakhir, studi membidik

sampel acak perusahaan-perusahaan Amerika dari Gartner

Group Top 100 list yang tidak diidentifikasi sebagai

supplier software, jasa, komunikasi data atau CAD/CAM

Perusahaan-perusahaan yang diajak berpartisipasi

dijamin kerahasianannya, dan sebagai imbalan terhadap

partisipasi tersebut, mereka dijanjikan laporan umpan

balik yang membandingkan respon mereka dengan skor rata-

rata untuk industri mereka. Total 249 organisasi setuju

untuk berpartisipasi, di mana menampilkan 85 persen

tingkat respon. Berdasarkan ukuran, mean (median)

organisasi mempunyai 7394 (1800) pegawai. Tabel 1

menunjukkan partisipan menurut industri dan negara.

3.2 Desain survey

Instrumen survey yang digunakan oleh perusahaan

konsultan dikembangkan dan diperbaiki dalam beberapa

tahap. Sebuah kuesioner awal diadakan berdasarkan

literatur yang ada, wawancara dengan ahli internasional

dalam perbaikan kualitas, dan kelompok fokus di empat

Page 12: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

negara. kuesioner diuji pilot dan dimodifikasi

berdasarkan kebutuhan. Terjemahan kembali (terjemahan

kuesioner ke bahasa Inggris dan kembali lagi ke bahasa

lain) digunakan untuk menjamin bahwa terjemahan tersebut

tidak mengubah tujuan dari pertanyaan-pertanyaan. Setiap

partisipan dikunjungi oleh perwakilan dari perusahaan

konsultan atau satu dari organisasi sponsor untuk

memberikan bantuan dalam menyelesaikan survey. Secara

rata-rata 4,7 persen manajer berpartisipasi dalam

menjawab kuesioner untuk organisasi. Rata-rata manajer

mempunyai pengalaman industri 19,9 tahun dan 10,8 tahun

pengalaman dengan perusahaan yang merespon.

3.3 Ukuran manajemen kualitas total

Literatur manajemen kualitas telah mengidentifikasi

bermacam-macam praktek organisasi yang mempunyai

karakteristik manajemen kualitas total efektif.

Didasarkan pada review literatur luas, Saraph, Benson and

Schroeder (1989) menyatakan bahwa atribut kunci TQM

meliputi sebagai berikut: (1) partisipasi manajemen

puncak dalam usaha perbaikan kualitas, (2) departemen

kualitas yang melayani peranan koordinasi dan konsultasi,

Page 13: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

(3) pelatihan pegawai luas, (4) keterlibatan seluruh

departemen yang terpengaruh dalam mendesain produk, (3)

interdependensi kuat dengan supplier dan konsumen,

termasuk asistensi dalam pengembangan produk dan

kebijakan-kebijakan pembelian yang menekankan kepada

kualitas, (6) teknik perbaikan proses yang berfokus

kepada proses bisnis keseluruhan juga operasi individual,

dan (7) keterlibatan pegawai luas, termasuk penggunaan

lingkaran kualitas dan tim, program saran, pemberdayaan

pegawai, dan inspeksi-diri karyawan,

Kami mengasumsikan bahwa praktek sebelumnya dapat

diaplikasikan antar industri dan antar negara, dan

kumpulan sampel kami. Kami menilai seberapa besar

pengadopsian TQM dengan menggunakan 41 pertanyaan-

pertanyaan survey yang berhubungan dengan atribut kunci

manajemen kualitas efektif yang disampaikan di atas.

Principal component analysis diaplikasikan untuk

mengurangi dimensionalitas dari 41 pertanyaan dan

memungkinkan perhitungan skala multi item untuk masing-

masing construct TQM. Hasil linear gabungan seharusnya

memberikan ukuran construct yang mengurangi error terkait

dengan ukuran item tunggal.

Page 14: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

Dua belas faktor dengan Eigenvalue lebih besar dari

satu muncul, dengan solusi faktor sisanya 65 persen dari

total variance dalam data. Setelah rotasi oblique dari

solusi faktor, construct organisasi yang dihasilkan

meliputi sebagai berikut:

TRAIN: rata-rata jumlah pelatihan yang disediakan

kepada manajemen puncak , manajer menengah,

supervisor lini pertama dan personil non

manajer

EMPOW: Seberapa besar pegawai diberdayakan untuk

membuat keputusan-keputusan terkait konsumen

tanpa persetujuan pengawas

TEAM: prosentase pegawai yang terlibat dalam tim

perbaikan departemen dan lintas departemen

PROCESS: sebuah penggunaan teknik perbaikan proses

organisasi seperti proses analisis nilai,

penyederhanaan proses, studi kapabilitas

proses, dan analisis waktu siklus

CDESIGN: seberapa besar konsumen terlibat dalam

tahap desain produk

CPRODS: Pentingnya konsumen dalam identifikasi

produk dan proses baru

Page 15: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

SPRODS: Pentingnya supplier dalam identifikasi

produk dan proses baru

QA_DEPT : peranan departemen dalam menjamin kualitas

untuk fasilitasi, pendidikan, dan problem

solving.

INSPECT: pertanggungjawaban utama untuk kepatuhan

dan inspeksi (misalnya departemen jaminan

kualitas atau pekerja produksi)

DESTTEAM: Seberapa besar tim cross functional

digunakan dalam tahap desain produk

SUGGEST: Program saran pegawai

SCHOICE: Pertimbangan faktor-faktor lain selain

harga (misalnya kualitas, reliabilitas,

kapabilitas, pengembangan hubungan strategi

jangka panjang) dalam seleksi supplier

Skor untuk masing-masing construct dihitung dengan

menstandarisasi 41 item-item kuesioner ke dalam zero mean

dan unit variance, dan kemudian menghitung rata-rata

bobot sama dari skor item-item standarisasi terkait

dengan masing-masing 12 construct.

3.4 Ukuran sistem ganjaran dan informasi

Page 16: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

Kami menggunakan 33 pertanyaan survey untuk mengukur

pengadopsian sistem ganjaran dan informasi berorientasi

kualitas yang didukung dalam literatur manajemen kualitas

dan akuntansi manajemen. Principal component analysis

menunjukkan bahwa 33 pertanyaan dapat dikarakteristikkan

oleh tujuh faktor signifikan yang mempertahankan 66

persen dari variance dalam data. Rotasi oblique berikut

untuk solusi faktor, dan tujuh construct sistem ganjaran

dan informasi adalah meliputi

BOTTOM: penggunaan teknik pengumpulan data bottom up

seperti SPC, analisis Pareto, flowchart, dan

diagram sebab-akibat.

BENCH: Seberapa besar benchmark produk, jasa dan

proses digunakan oleh organisasi

BDINFO: Seberapa besar dewan direktur mereview

laporan dan perencanaan kualitas, problem dan

prestasi

FREQ: Frekuensi ukuran dan laporan informasi

kualitatif usaha, hasil dan konsekuensi bisnis

NFCOMP: Pentingnya kinerja non keuangan (kualitas,

market share, atau ukuran positional lainnya)

relatif terhadap kinerja keuangan (apresiasi

Page 17: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

saham, profitabilitas, atau cash flow) dalam

menentukan kompensasi

TCOMP: Pentingnya kinerja tim relatif terhadap

kinerja individual dalam menentukan kompensasi

STRPLAN seberapa besar manajer menengah, supervisor

lini pertama dan personil non manajemen

memahami perencanaan strategis.

sama seperti construct TQM, ukuran multi item untuk

masing-masing construct sistem ganjaran dan informasi

dihitung dengan standarisasi item-item kuesioner menjadi

nol dan unit variance, dan kemudian menghitung bobot sama

dari skor standarisasi terkait dengan masing-masing

construct

3.5 Analisis Reliabilitas dan validitas

Kami melakukan sejumlah pengujian untuk menilai

reliabilitas dan validitas 12 TQM dan tujuh construct

ukuran sistem ganjaran dan informasi. reliabilitas

construct, seberapa besar kesalahan pengukuran dalam

sebuah ukuran, diestimasi dengan menggunakan koefisien

Cronbach’s Alpha. Koefisien Cronbach’s Alpha untuk

construct berkisar dari 0,51 sampai dengan 0,95, di atas

Page 18: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

level minimum yang dapat diterima dari Nunally (196 7)

untuk penelitian tahap awal. Validitas construct didukung

oleh fakta bahwa tidak satupun pertanyaan yang digunakan

pada construct mempunyai ukuran load lebih besar dari

0,45 lebih besar dari sat faktor. Selain itu, korelasi di

antara item-item berbeda di dalam construct sama jauh

lebih besar dibandingkan dengan korelasi antara item-item

yang menjadi bagian berbeda di dalam TQM dan sistem

ganjaran dan informasi. Terakhir, interval kepercayaan

untuk korelasi di antara 12 TQM atau tujuh construct

sistem ganjaran dan informasi tidak memasukkan kesatuan

pada level signifikansi statistik konvensional, di mana

menunjukkan bahwa construct tersebut secara signifikan

berbeda.

3.6. Kinerja organisasional

Kami mengevaluasi kinerja dengan menggunakan return

on asset (ROA) sebelum pajak dan kualitas produk (QUAL).

Construct QUAL didasarkan pada rata-rata standar respon

terhadap empat pertanyaan tentang ranking relatif

organisasi terkait dengan kesesuaian, reliabilitas (da

pertanyaan) dan kualitas keseluruhan. Pertanyaan tentang

Page 19: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

kualitas mempunyai load faktor tunggal dengan Cronbach’s

Alpha 0,88. korelasi antara ROA dengan QUAL adalah 0,12

(p=0,16, two tail), di mana menunjukkan bahwa kedua

ukuran menunjukkan dimensi berbeda laporan kinerja

organisasi

3.7. Variabel kontrol

Kami memasukkan variabel indikator negara untuk

mengontrol variasi level kinerja yang mungkin

berhubungan dengan efek negara khusus, seperti perbedaan

pesaing, prinsip-prinsip akuntansi, dan kondisi

makroekonomi. Karena kinerja mungkin juga berbeda-beda

dalam industri dan karakteristik produk, variabel

indikator digunakan untuk mengontrol tipe produk.

Pengelompokan produk di dalam industri automobile

termasuk mobil (CARS), truk ringan (OTHER FEHICLE) dan

komponen-komponen (AUTO COMPOMNENT). Organisasi komputer

dibagi lagi ke dalam manufaktur dan microcomputer

(MICROCOMPUTERS), minicomputers (MINICOMPUTERS), KOMPUTER

MAINFRAME (mainframes), dan peripherals (PERIPHERALS.

Variabel UNION digunakan untuk mengontrol aturan

kerja serikat pekerja yang mungkin mempengaruhi praktek

Page 20: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

dan perbedaan kinerja organisasi antar perusahaan

(Cowherd and Levine, 1992). Variabel ini diberi kode nol

jika serikat pekerja aktif atau jika hanya mempengaruhi

beberapa pegawai dalam program kualitas, dan nol jika

sebaliknya. Terakhir, variabel EMPLOYEES (didefinisikan

sebagai logaritma natural dari jumlah pegawai full time)

dimasukkan untuk mengontrol potensial efek ukuran

(Cowherd dan Levine, 1992).

4. Statistik deskriptif

Ringkasan statistik untuk pertanyaan-pertanyaan TQM

individual disajikan dalam tabel 2. Respon menunjukkan

variasi luas pada tingkat keterlibatan pegawai (TEAM and

SUGGEST). Namun demikian banyak dari metode TQM, seperti

teknik perbaikan terfokus proses (PROCESS) , pemberdayaan

pegawai (EMPOW), dan keterlibatan konsumen (CPRIODS) dan

CDESIGN) secara khusus digunakan, setidaknya jarang-

jarang.

Statistik deskriptif tentang informasi partisipan

dan sistem ganjaran ditunjukkan dalam tabel 3. Baik

prosentase pegawai yang terlibat dalam pengumpulan data

bottom up dan popularitas dari teknik problem solving

Page 21: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

individual (BOTTOM) berbeda-beda sekali. Metode yang

paling banyak digunakan untuk mengumpulkan informasi

problem solving adalah analisis Pareto. Dan diagram sebab

akibat, flowcharting, dan bagan pengendalian proses

statistik, diagram hubungan, dan diagram pohon digunakan

kurang dari 10 persen pegawai. Sementara benchmarking

untuk penjualan pemasaran, dan sistem distribusi jarang

digunakan, banyak partisipan menggunakan benchmark

produk, jasa dan proses.

Sebagian besar organisasi sampel melaporkan

informasi kualitas setidaknya setiap bulan, dengan

frekuensi lebih besar pada level organisasi lebih rendah

(FREQ). Sebagian besar organisasi yang berpartisipasi jug

menunjukkan bahwa laporan tentang perencanaan kualitas,

problem dan prestasi kadang-kadang atau biasanya direview

oleh dewan direktur (BUDINFO), walaupun informasi

perencanaan strategis pada umumnya diberikan kepada

manajemen puncak pegawai.

Secara rata-rata, ukuran kinerja non keuangan

(kualitas, market share, atau ukuran posisi) dilihat

lebih kecil tentang aspeknya dibandingkan dengan keuangan

(profitabilitas, cash flow, atau apresiasi saham). Dalam

Page 22: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

menentukan kompensasi, khususnya pada level manajemen

menengah dan level non manajer (NNCOMP). Pada level

organisasi kinerja individual cenderung melampaui kinerja

tim untuk perusahaan tujuan (TCQOM)

5. Asosiasi antara praktek TQM dengan pilihan sistem

dewan dan informasi

6.2 Metodologi

Pertanyaan penelitian pertama kami membahas hubungan

antara 12 construct TQM dan tujuh ukuran sistem ganjaran

dan informasi. Kami membahas pertanyaan ini dengan

menggunakan analisis korelasi canonical, di mana

memungkinkan kami secara simultan menganalisis korelasi

di dalam dan antar variabel (Hotelling, 1934, 1936; and

Fornel and Larcker 91980). Sasaran dari analisis korelasi

Canonical adalah menemukan kombinasi linear masing-masing

himpunan variabel yang menunjukkan korelasi maksimum

(disebut dengan canonical correlation, Rc). Empat problem

kami, bobot koefisien ditemukan untuk 12 ukuran TQM dan

tujuh ukuran sistem ganjaran menghasilkan gabungan linear

antara dua himpunan variabel yang mempunyai korelasi

secara maksimal. Setelah variasi pertama pasangan dengan

Page 23: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

korelasi canonical diperoleh, dilakukan variasi pasangan

selanjutnya, tidak dihubungkan dengan sebelumnya dan

korelasi canonical lebih rendah dihitung. Jika data kira-

kira multivariate normal, signifikansi statistik dari

pasangan canonical variate dapat ditentukan dengan

menggunakan prosedur yang disampaikan oleh Bartlett

(1941). Secara khusus, rasio likelihood terkait dengan

masing-masing pasangan menguji hipotesis bahwa korelasi

canonical dan sub pasangan adalah nol. Jika rasio

likelihood untuk pasangan variate tidak signifikan, maka

pasangan tersebut dan seluruh pasangan selanjutnya tidak

mempunyai asosiasi linear secara statistik signifikan.

Jika satu dari korelasi canonical secara statistik

signifikan, dua vektor variabel selanjutnya dependen

diinterpretasikan sebagai independen. Hasil ini akan

menunjukkan bahwa praktek TQM tidak berhubungan dengan

penggunaan sistem ganjaran dan informasi non tradisional.

Dalam analisis kami diperoleh seluruh pasangan canonical

variate di mana rasio likelihood secara statistik

signifikan pada level 0,05 (two tail).

Untuk memfasilitasi interpretasi kami tentang

pasangan variate canonical secara statistik signifikan,

Page 24: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

kami melakukan tiga analisis tambahan. Pertama, daripada

menggunakan bobot canonical untuk tujuan interpretive,

kami menghitung canonical loading (atau korelasi antara

masing-masing variabel individual dan canonical variate

yang berhubungan). Ini dilakukan karena bobot canonical

(di mana serupa dengan koefisien regresi berganda)

menunjukkan variabilitas sampling tinggi dan sulit

diinterpretasikan ketertarikan ada multikolinearitas

substansial. Canonical loading dihitung secara individual

untuk masing-masing variabel dan pasangan variabel, dan

dengan demikian tidak dipengaruhi oleh multicolinearitas.

Kedua, serupa dengan principal component analisis

tradisional, kami menggunakan rotasi orthogonal gabungan

loading untuk pasangan variate secara statistik

signifikan untuk mengubah solusi canonical kepada

struktur yang lebih sederhana dan lebih berguna.

Sebagaimana ditunjukkan oleh Cliff and Krus (1976),

rotasi ini mempertahankan independensi antara pasangan

variate dan meninggalkan sifat optimisasi dari solusi

canonical utuh. Terakhir, perlu menentukan apakah loading

individual secara statistik signifikan. Karena kesalahan

standar teori normal untuk loading ini sulit dihitung

Page 25: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

(Bagozzi, Fornell and Larcker (1981) dan Cudeck and

O’Dell (1994), kami menggunakan metode bootstrapping

(Lambert and Wild, dan Durand (1991). Secara khusus kami

menghasilkan 500 sampel acak (masing-masing dengan 249

observasi) dan menggunakan rotasi canonical loading untuk

menghitung bias kepercayaan dengan bias dikoreksi untuk

masing-masing canonical loading (Stine (1989/90).

Signifikansi statistik rotated loading (p<0,05, two tail)

digunakan untuk mengidentifikasi variabel yang

berhubungan dengan masing-masing pasangan canonical.

5.2. Hasil korelasi canonical

Hasil korelasi canonical disajikan dalam tabel 4.

Dua pasangan variate canonical yang secara statistik

signifikan muncul, menunjukkan ada dua dimensi independen

dari variabel TQM yang secara statistik signifikan

berhubungan dengan variabel sistem ganjaran dan

informasi. canonical variate pertama

menunjukkan bahwa pelatihan (TRAIN) kerja tim (TEAM),

program saran (SUGGEST), teknik perbaikan proses

(PROCESS), dan keterlibatan supplier dalam identifikasi

Page 26: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

proses dan produk baru (SPRODS) berhubungan dengan

penekanan terhadap tim (TCOMP) dan kinerja non keuangan

(NFCOMP) dalam kompensasi dan generasi (BOTTTOM) dan

pelaporan (FREQ) dari informasi problem solving dan

kualitas.

Pasangan Canonical variate kedua

menunjukkan bahwa kerja tim lintas fungsional (TEAM dan

DSTREAM), keterlibatan departemen kualitas lebih luas

dalam konsultasi dan problem solving (QA_DEPT) dan

kepatuhan (INSPECT), dan pengembangan hubungan supplier

yang didasarkan pada faktor-faktor lain selain harga

(SCHOICE) mempunyai asosiasi dengan penggunaan

benchmarking eksternal (BENCH) dan komunikasi lebih luas

informasi perencanaan strategis (STGRPLAN), dan review

lebih teratur terhadap perencanaan kualitas dan hasil

oleh dewan direktur (BDINFO). Yang mengherankan, tiga

praktek TQM berorientasi konsumen (CDESIGN, CPRODS dan

EMPOW) secara statistik tidak signifikan dalam pasangan

variate, di mana menunjukkan bahwa praktek ini tidak

tergantung kepada informasi dan sistem ganjaran yang

digunakan oleh organisasi dalam sampel kami.

Page 27: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

Dengan kemungkinan pengecualian loading secara

statistik signifikan tentang keterlibatan supplier dalam

identifikasi produk baru dan proses, variabel-variabel

TQM dalam pasangan variate pertama menunjukkan aktivitas-

aktivitas yang akan secara khusus diimplementasikan dalam

program kualitas berorientasi produksi dasar (Garvin,

1986). Dengan cara yang sama, loading secara statistik

signifikan untuk tim lintas fungsional dalam desain

produk (DESTEAM), penggunaan departemen kualitas sebagai

konsultan atau fasilitator (QA_DEPT) dan pilihan supplier

didasarkan pada faktor-faktor lain selain harga (SCHOICE)

menunjukkan bahwa variate ini menangkap implementasi dari

praktek kualitas lebih maju.

Dukungan tambahan terhadap interpretasi disampaikan

oleh informasi secara statistik signifikan dan atribut

sistem ganjaran terkait dengan dua pasangan variate.

Program kualitas berorientasi produksi dasar berfokus

kepada penggunaan tim pemberdayaan untuk memecahkan

problem produksi dan memperbaiki efisiensi operasi .

Konsisten dengan hasil Canonical, praktek ini membutuhkan

penggunaan informasi problem solving dan kualitas yang

lebih teratur (BOTTOM and FREQ) dan sistem ganjaran yang

Page 28: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

lebih menekankan pada motivasi kerja tim dan perbaikan

kualitas (TCOMP dan NFCOMP). Program kualitas lebih maju

mempunyai fokus strategis lebih komprehensif, seperti

tercermin dalam review dewan perencanaan kualitas dan

hasil (BDINFO), perbaikan komunikasi perencanaan

strategis (STRPLAN) dan benchmarking proses bisnis dan

produk eksternal yang lebih sering (BENCH). Secara

keseluruhan, hasil canonical menunjukkan bahwa program

TQM berhubungan dengan penggunaan sistem ganjaran dan

informasi non tradisional lebih besar, dan asosiasi ini

adalah fungsi dari praktek TQM organisasi khusus.

6. Efek kinerja TQM dan sistem ganjaran dan

informasi non tradisional

6.1 Metodologi

Pertanyaan penelitian kedua kami berfokus kepada

konsekuensi kinerja dari sistem ganjaran dan informasi

non tradisional. Secara khusus, literatur kualitas

menunjukkan bahwa informasi non tradisional dan sistem

ganjaran harusnya berinteraksi aktivitas-aktivitas TQM

untuk menghasilkan kinerja lebih tinggi dibandingkan

dengan bila aktivitas-aktivitas TQM diaplikasikan

Page 29: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

sendirian. Untuk mengkaji klaim ini, kami membutuhkan

ukuran kecocokan yang tepat antara praktek TQM individual

dengan atribut sistem ganjaran dan informasi. sementara

penelitian teori kontingensi menunjukkan kesesuaian yang

tepat dapat ditentukan didasarkan pada teori ex ante

(Drazin and Van de Ven (1985) dan Van de Ven dan Drazin

(1985), kualitas dan literatur manajemen akuntansi

menyatakan sedikit hal tentang kecocokan yang tepat

antara praktek TQM individual dan informasi dan atribut

sistem ganjaran.

Sebuah pendekatan kedua yang digunakan dalam

penelitian kontingensi adalah mengasumsikan bahwa

observasi asosiasi empiris antara atribut organisasional

menampilkan praktek terbaik. Dengan mengikuti pendekatan

ini, kami mengasumsikan bahwa asosiasi yang

diidentifikasi oleh korelasi canonical dalam tabel 4

mengidentifikasi kesesuaian yang tepat di antara praktek

TQM individual dengan atribut sistem ganjaran dan

informasi. untuk masing-masing observasi, kami kemudian

menghitung bobot rata-rata sama untuk construct TQM yang

menunjukkan loading secara statistik signifikan dan

construct sistem ganjaran dan informasi yang menunjukkan

Page 30: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

loading secara statistik signifikan. Contoh, untuk dua

pasangan variate pertama dalam tabel 4 (Panel A), ukuran

TQM (ditunjukkan dalam TQM1) adalah nilai rata-rata sama

skor untuk TRAIN, TEAM, PROCESS, SPRODS, dan SUGGEST.

Dengan cara yang sama, informasi pertama dan ukuran

sistem ganjaran (ditunjukkan SYS1) adalah rata-rata bobot

sama dari BOTTOM, NFCOMP, TCOMP, DAN FREQ. Perhitungan

erupsi digunakan untuk menghitung ukuran pasangan dari

canonical variate kedua (ditunjukkan oleh TQM2 dan SYS2)

Kami mengubah indeks skala interval TQM dan SYS ke

dalam ukuran kategoris. Ukuran TQM diklasifikasikan ke

dalam tiga kelompok pada percentile ke 33 dan 66. Ukuran

kategoris digunakan karena (1) mereka memungkinkan kami

melakukan pengujian ANOVA sederhana untuk mengetahui

perbedaan kinerja di antara enam kategori, (2) kami

percaya bahwa kesalahan pengukuran dalam skala interval

untuk TQM dan variabel SYS mencegah pengujian kuat

eksistensi interaksi antara TQM dan SYS dan (3) ukuran

kategoris memungkinkan identifikasi hubungan non linear

lebih kompleks antara kinerja perusahaan dengan interaksi

antara TQM dan SYS dibandingkan dengan kemungkinan

penggunaan skala interval. Jelasnya, jika TQM dan

Page 31: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

variabel SYS mempunyai skala interval dengan

karakteristik memadai, pengujian kami akan mengurangi

kekuatan.

Model dasar yang digunakan untuk menguji pengujian

terdiri dari ukuran kinerja ROA dan QUAL) sebagai fungsi

dari variabel penanganan tiga level untuk TQM1 dan TQM2,

variabel perlakuan dua level untuk SYS1 dan SYS2, untuk

interaksi antara TQM1 dan SYS2, dan interaksi antara TQM2

dan SYS2. Kami memasukkan UNION, EMPLOYEES, dan indikator

pengelompokan produk dan negara sebagai variabel kontrol.

Tiga model distribusi dengan menggunakan metode

generalized linear model (GLM):

Model 1-3

Di mana PERF adalah kinerja organisasi (diukur

dengan ROA atau QUAL), TQM adalah variabel penanganan

untuk TQM1 dan TQM2, SYS adalah variabel pl untuk SYS1

dan SYS2, t adalah indeks kinerja organisasi atau praktek

organisasional tahun 1991, dan t-3 adalah indeks kinerja

organisasi atau praktek organisasional tahun 1988.

Model pertama mengasumsikan sebuah penggunaan

praktek TQM dan SYS organisasional relatif dan kinerja

relatif adalah stabil seiring waktu. Dengan demikian,

Page 32: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

konsekuensi ekonomi dari TQM dan SYS seharusnya dapat

dideteksi dengan mengkaji asosiasi cross sectional

kontemporer antara ini dengan kinerja organisasi. Model

kedua berusaha untuk mengontrol faktor-faktor perusahaan-

spesifik stabil yang mempengaruhi ROA atau QUAL tetapi

tidak berhubungan dengan praktek TQM dan SYS sekarang.

Contoh, telah diketahui dengan baik bahwa ROA menunjukkan

autokorelasi positif substansial, dan penelitian terbaru

menunjukkan hasil serupa untuk kualitas (Anderson,

Fornell and Lehhman, 1994). Dengan menunjukkan ROA atau

QUAL dalam model tersebut, kami berusaha membuang bagian

kinerja yang dapat diprediksi tanpa pengetahuan praktek

TQM dan SYS sekarang. terakhir, model kami memungkinkan

mengetahui lag antara implementasi TQM dengan sistem

ganjaran dan informasi dan mengamati perbaikan kinerja.

Kami membuat sejumlah asumsi ketika

menginterpretasikan hasil estimasi dari tiga model.

Otomatis, kami mengasumsikan bahwa variabel kami

mempunyai kesalahan pengukuran rendah dan bahwa bentuk

fund ari model tersebut tepat. Kedua, kami mengasumsikan

bahwa TQM dan SYS adalah construct eksogen. Jika tidak,

koefisien estimasi untuk model kami akan tidak konsisten.

Page 33: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

Lagipula, jika organisasi telah memilih ukuran kinerja

yang tepat dan diregresikan pada construct TQM dan SYS2

dan determinan eksogen, koefisien pada TQM dan SYS

seharusnya secara teori akan sama dengan nol. Dalam

analisis kami, diasumsikan bahwa beberapa organisasi

tidak memilih praktek TQM dan SYS secara optimal,

sehingga kinerja organisasi akan berbeda-beda secara

cross sectional dengan observasi pilihan TQM dan SYS.

Didasarkan pada pengetahuan terbatas kami tentang

determinan eksogen dan praktek akuntansi manajemen dan

manufacturing, sulit untuk menentukan sistem persamaan

lebih rumit yang dapat membahas problem ekonometri yang

ditimbulkan oleh endogenitas construct TQM dan SYS.

6.2 Efek praktek organisasional sekarang terhadap

return on asset

Efek kinerja dari praktek TQM dan SYS sekarang

terhadap current ROA dikaji dalam model 1 dan 2 pada

tabel 5. Model ini secara statistik signifikan (p<0,001,

two tail), dengan R2 28,56% dan 51,07 persen untuk

masing-masing. Walaupun variabel kontrol Kanada dan

Jerman signifikan pada dalam satu atau kedua model tetapi

Page 34: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

ada sedikit bukti perbedaan ROA didasarkan pada

pengelompokan produk (dengan pengecualian komputer

mainframe dalam model 2), serikat pekerja atau ukuran

perusahaan. Yang lebih penting, interaksi antara TQM

dengan SYS adalah signifikan pada kedua model,

menunjukkan bahwa return akuntansi bersama-sama

dipengaruhi oleh penggunaan inisiatif kualitas dan

pilihan informasi dan sistem ganjaran.

Rata-rata kuadrat terkecil pada figure 1 menunjukkan

bukti grafik tentang return akuntansi terkait dengan

bermacam-macam kombinasi TQM dan SYS. Walaupun interaksi

dalam tabel 5 secara statistik signifikan, rata-rata

kuadrat terkecil individual hanya memberikan dukungan

parsial terhadap klaim keuntungan kinerja dari sistem

ganjaran dan informasi non tradisional. Return terendah

dalam model 1 ditemukan dalam organisasi yang tidak

menggunakan aktivitas TQM secara luas (TQM1=Lo atau Med)

tetapi juga relatif sedikit menggunakan sistem ganjaran

dan informasi non tradisional (SYS1=Lo). Namun demikian,

ketika organisasi dalam kelompok TQM sama (TQM1=Lo atau

Med) menyertai inisiatif kualitas dengan penggunaan

atribut sistem ganjaran dan informasi lebih luas yang

Page 35: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

ditangkap dalam SYS1, mereka menunjukkan return akuntansi

secara signifikan lebih tinggi (p=0,001, two tail). Hasil

ini mendukung asosiasi positif antara penggunaan sistem

ganjaran dan informasi non tradisional dan kinerja yang

dibahas dalam literatur kualitas. Pola kinerja serupa

dalam model 2, memberikan bukti bahwa hasil tersebut kuat

terhadap spesifikasi model. Sebaliknya, penggunaan sistem

ganjaran dan informasi non tradisional menunjukkan

sedikit pengaruh terhadap kinerja perusahaan yang

menggunakan praktek kualitas luas terkait dengan TQM1.

Sesungguhnya, organisasi meranking Hi pada TQM1 dengan

menunjukkan kinerja lebih rendah dalam model 1 dan 2

ketika SYS1 lebih tinggi, walaupun rata-rata kuadrat

terkecil secara statistik tidak signifikan berbeda dengan

level konvensional. Bukti ini tidak saja bertentangan

dengan asersi bahwa kinerja lebih tinggi seharusnya

dicapai oleh organisasi yang menggunakan sistem ganjaran

dan informasi non tradisional tetapi juga konsisten

dengan klaim normatif bahwa return tertinggi seharusnya

diperoleh oleh organisasi yang menggunakan praktek TQM

dan SYS seluas-luasnya (Johnson 1992; Rommel, Kempis dan

Kaas, 1994).

Page 36: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

Kelompok yang menunjukkan rata-rata ROA tertinggi

mempunyai ranking Hi pada TQM1 tetapi Lo pada SYS1.

(rata-rata ROA = 13,82 persen dan 11,78 persen dalam

model 1 dan 2), diikuti oleh ranking organisasi Hi pada

SYS1 tetapi Lo pada TQM1 (12,53 persen dan 10,73 persen).

Return secara statistik signifikan lebih tinggi pada dua

kelompok ini (relatif terhadap rata-rata sebagian besar

TQM1 dan SYS1 sisanya) mungkin mengimplikasikan bahwa

alternatif terhadap praktek formal yang ditangkap dalam

construct TQM1 dan SYS1 tersedia bagi organisasi. Contoh,

evaluasi manajer didasarkan pada kualitas dan kinerja tim

mungkin mendorong pegawai untuk berfokus kepada

aktivitas-aktivitas perbaikan tanpa membutuhkan program

saran formal, lingkaran kualitas, dan problem solving

kelompok yang ditangkap dalam ukuran kami (Feeder, 1994).

Alternatif terhadap kompensasi berbasis tim dan

berbasis kualitas formal mungkin juga muncul. Banyak ahli

kualitas menyatakan bahwa pengenalian terhadap program,

di mana memberikan ganjaran kecil dan pengakuan publik

untuk usaha kualitas yang ada, memberikan pesan kuat

bahwa usaha tersebut dihargai (Crosby 1989). Beberapa

ahli kualitas bahkan mendukung eliminasi ganjaran

Page 37: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

berbasis kinerja (Crosby 1979). Argumen ini menunjukkan

bahwa perusahaan-perusahaan dengan program kualitas luas

mungkin mampu menggunakan insentif non ekonomi untuk

mendorong aktivitas problem solving. Walaupun tidak

tersedia data untuk menguji dugaan ini, bukti yang

diperoleh konsisten dengan klaim literatur manajemen

kualitas bahwa alternatif tersedia untuk praktek formal

yang ditangkap dalam TQM1 dan SYS1.

Kembali kepada interaksi antara TQM2 dan SYS2 dalam

figure 1, rata-rata kuadrat terkecil untuk model 1 dan 2

menunjukkan pola kinerja yang serupa dengan yang

menggunakan ukuran dari pasangan canonical variate

pertama. Dalam kedua model, organisasi dalam ranking

sepertiga bawah pada ukuran TQM2 menunjukkan return rata-

rata secara signifikan lebih tinggi ketika praktek sistem

ganjaran dan informasi terkait dengan SYS2 digunakan

secara luas. Organisasi dengan ranking TQM2 Med tidak

menunjukkan ROA lebih tinggi ketika SYS2 mempunyai

ranking tinggi.

Return terendah pada model 1 ditemukan dalam

organisasi dengan ranking Hi pada TQM2 dan SYS2 (rata-

rata ROA = 1,80 persen). Organisasi dengan ranking Hi

Page 38: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

pada kedua construct juga menunjukkan return rata-rata

rendah dalam model 2 (rata-rata ROA = 4,23 versus 7,66

pada Hi TQM2/Lo SYS2) walaupun rata-rata kuadrat terkecil

secara statistik tidak signifikan pada level konvensional

(p=0,34, two tail). Hasil ini sekali lagi tidak konsisten

dengan klaim bahwa penggunaan sistem ganjaran dan

informasi non tradisional lebih besar seharusnya

berhubungan dengan kinerja lebih tinggi.

6.3 Efek praktek organisasional sebelumnya terhadap ROA

Kinerja lebih rendah bagi organisasi yang

menggunakan praktek TQM dan SYS secara luas mungkin

berhubungan dengan lag antara implementasi praktek

kualitas dan perbaikan kinerja (DeMeyer and Ferdows,

1990; Flynn, Schroeder and Sakakibara, 1995). Jika banyak

organisasi mempunyai ranking Hi pada TQM dan SYS pada

1991 yang baru-baru ini mengadopsi inisiatif kualitas

dalam merespon kinerja buruk, kami berharap untuk

mengamati kinerja terendah untuk kelompok ini pada tahun

1991. namun demikian, jika praktek TQM dan sistem

ganjaran dan informasi non tradisional menguntungkan,

Page 39: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

kami juga berharap mendapatkan kinerja lebih tinggi pada

periode selanjutnya.

Dalam model 3 tabel 5 memberikan bukti lag potensial

kinerja dengan meregresikan ROA 1991 terhadap laporan

praktek TQM dan informasi dan sistem ganjaran tahun 1988.

Hasil dari model tersebut menunjukkan R2 31,41 persen

(p<0,001), two tailed). Indikator negara dan komputer

mainframe adalah satu-satunya variabel kontrol yang

secara statistik signifikan pada level konvensional. Yang

lebih penting, dua bentuk interaksi juga secara statistik

signifikan (p<0,009), two tailed), menunjukkan bahwa

current ROA (1991) perusahaan adalah fungsi gabungan dari

inisiatif kualitas masa lalu (1988) dan pilihan sistem

ganjaran dan informasi sebelumnya.

Serupa dengan model 1 dan 2, rata-rata kuadrat

terkecil untuk model 3 dalam figure 1 memberikan dukungan

campuran terhadap sistem ganjaran dan informasi non

tradisional. Dukungan terkuat ditemukan pada organisasi

yang mempunyai ranking ketiga terendah untuk variabel TQM

1988, di mana kami mengamati rata-rata ROA secara

signifikan lebih tinggi (p<0,002, two tailed) ketika

praktek SYS digunakan secara luas (1,37 persen versus

Page 40: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

22,30 persen dalam kelompok TQM1 dan 1,75 versus 12,20

persen dalam kelompok TQM2). Namun demikian, praktek SYS

tidak berhubungan secara statistik dengan perbedaan

kinerja selanjutnya dalam kategori TQM lainnya.

Berbeda dengan hasil dalam model 1 dan 2, di mana

organisasi dalam kelompok TQM Hi mendapatkan return lebih

rendah ketika praktek SYS digunakan secara lebih luas,

hasil kinerja lag menunjukkan bahwa ROA 1991 untuk kedua

kategori ini (ketika dibuat berdasarkan praktek 1988)

hampir identik dan secara statistik ekuivalen. Temuan ini

memberikan dukungan terhadap penelitian sebelumnya yang

telah menunjukkan bahwa praktek TQM mungkin hanya

menghasilkan perbaikan kinerja dengan beberapa lag. Namun

demikian return tertinggi ditemukan pada kelompok Lo

TQM1/Hi SYS1 berbeda dengan klaim bahwa kinerja terbaik

seharusnya ditunjukkan oleh organisasi yang menggunakan

secara luas praktek TQM dan SYS.

6.4. Efek praktek organisasional terhadap kualitas produk

Asosiasi antara TQM dengan SYS dan kualitas produk

dilaporkan dalam tabel 1, hasilnya secara konsisten lebih

lemah dibandingkan dengan yang menggunakan ROA sebagai

Page 41: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

variabel dependen. Interaksi antara TQM2 dan SYS2

signifikan pada model 1 dan 2 (p=0,13 dan 0,07, two

tail), tetapi interaksi antara TQM1 dengan SYS1

signifikan hanya dalam model 2 (p<0,07, two tail). Tidak

satupun dari construct TQM1 atau SYS atau interaksi

mereka signifikan dalam model 3 (kualitas sekarang pada

praktek TQM dan SYS sebelumnya. Hasil ini memberikan

dukungan terbatas terhadap klaim keuntungan kinerja dari

sistem ganjaran dan informasi non tradisional.

Rata-rata kuadrat terkecil untuk dua model dengan

bentuk interaksi signifikan disampaikan dalam figure 2.

dalam model 1, tidak satupun dari TQM1 dan SYS1 mempunyai

hasil perbandingan secara statistik signifikan. Namun

demikian, pola kinerja mirip dengan yang diamati pada ROA

sebagai variabel dependen. Dalam kelompok TQM1 Lo dan

Med, level rata-rata kualitas adalah lebih tinggi ketika

sistem ganjaran dan informasi non tradisional digunakan

secara luas (walaupun perbedaan tersebut tidak

signifikan). Organisasi dengan ranking Hi tetapi Lo pada

SYS1 sekali lagi menunjukkan kinerja tertinggi (rata-rata

QUAL=21,65), sementara organisasi yang menggunakan TQM

dan SYS secara luas mempunyai kinerja terendah (rata-rata

Page 42: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

QUAL-7,50_). Pola serupa terlihat pada kelompok TQM2 Hi

di mana laporan kualitas secara signifikan lebih tinggi

ketika SYS2 tidak digunakan secara luas (31,68 versus -

21,00, p=0,02, two tail_.

Dalam model 2, organisasi pada kelompok TQM1 Lo

menunjukkan kualitas secara statistik signifikan lebih

tinggi ketika penggunaan SYS1 lebih besar (14,34 versus -

20,33, p=0,01, two tail), di mana mendukung proposisi

bahwa penggunaan secara luas sistem ganjaran dan

informasi non tradisional menghasilkan kinerja lebih

tinggi. Sebaliknya, laporan kualitas pada kelompok TQM1

Hi sekali lagi lebih rendah (tetapi tidak berbeda secara

statistik) ketika SYS1 lebih besar (4,48 versus -0,54).

Dari interaksi antara pasangan TQM2 dan SYS2, hanya

perbandingan untuk kelompok TQM2 yang secara statistik

signifikan, dengan skor QUAL lebih tinggi dalam

organisasi yang tidak menggunakan SYS2 secara luas (9,80

versus -14,83, p=0,04, two tail). Bukti ini sekali lagi

bertentangan dengan klaim normatif bahwa kinerja

tertinggi harusnya terlihat pada organisasi yang

menggunakan praktek TQM1 dan SYS sebesar. besarnya.

Page 43: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

7. Ringkasan dan kesimpulan

Konsisten dengan rekomendasi yang disampaikan dalam

akuntansi manajemen dan literatur manajemen kualitas,

kami menemukan bahwa praktek TQM berhubungan dengan

penggunaan sistem ganjaran dan informasi non tradisional

lebih besar, dan penggunaan tersebut berbeda-beda menurut

praktek TQM khusus. Program kualitas berorientasi

produksi dasar cenderung berfokus kepada ketentuan

informasi problem solving tepat waktu dan revisi sistem

ganjaran, di mana program kualitas lebih maju berfokus

kepada mengumpulkan data benchmarking eksternal dan

integrasi lebih dekat informasi strategis dan kualitas.

Analisis kami hanya memberikan dukungan berbeda

terhadap klaim bahwa kinerja organisasi adalah fungsi

dari interaksi antara penggunaan praktek TQM dan

penggunaan sistem ganjaran dan informasi non tradisional.

Di antara user praktek perbaikan kualitas formal yang

tidak luas, penggunaan sistem ganjaran dan informasi non

tradisional berhubungan dengan kinerja lebih tinggi.

Namun demikian, kami tidak menemukan bukti bahwa sistem

ganjaran dan informasi non tradisional memperbaiki

Page 44: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

kinerja organisasi dengan program kualitas formal lebih

luas.

Sama seperti studi explanatory lainnya, ada beberapa

keterbatasan penting dari analisis kami. Pertama, serupa

dengan penelitian sebelumnya, kami menggunakan laporan-

diri ROA dan kualitas produk sebagai ukuran kinerja.

Namun demikian ukuran ini tidak terpercaya atau indikator

tidak lengkap untuk kinerja ekonomi aktual.. Walaupun

kami menggunakan sejumlah spesifikasi model alternatif

untuk menguji kekuatan dari hasil, temuan empiris mungkin

masih tidak mencerminkan kinerja sesungguhnya dari sampel

organisasi. Kedua, kami tidak mempunyai estimasi

eksplisit kinerja organisasi dengan absennya program

kualitas dan pilihan sistem, sehingga kami tidak dapat

secara langsung menentukan apakah kinerja mempunyai nilai

lebih rendah atau lebih tinggi daripada nilai amatan yang

tidak mempraktekkan TQM dan sistem ganjaran dan informasi

non tradisional. Namun demikian, kami percaya bahwa

variabel kontrol memberikan sebuah benchmark di dalam

sampel untuk mengevaluasi konsekuensi kinerja dari

inisiatif kualitas dan sistem ganjaran dan informasi non

tradisional

Page 45: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

Ketiga, analisis kami mengasumsikan bahwa program

kualitas dan sistem ganjaran dan informasi non

tradisional adalah variabel eksogen. Sesungguhnya, kedua

variabel tersebut kemungkinan endogen, di mana cenderung

menghasilkan estimasi tidak konsisten untuk parameter

model linear umum. Keempat, kami mengasumsikan bahwa

responden tidak saja tahu jawaban terhadap item-item

kuesioner tetapi merespon secara benar. Walaupun

perusahaan konsultasi atau satu dari organisasi cosponsor

mendatangi perusahaan yang menjadi responden ketika

mengisi kuesioner, manajer dari fungsi-fungsi yang paling

tepat digunakan untuk menjawab bagian berbeda dari

kuesioner, sehingga ada kemungkinan bahwa respon tidak

menunjukkan praktek perusahaan aktual. Kelima, beberapa

ukuran kami mungkin tidak menangkap efektivitas

implementasi organisasi. Banyak construct didasarkan pada

prosentase angkatan kerja yang menggunakan alat perbaikan

atau frekuensi di mana metode tersebut digunakan, bukan

seberapa efektif organisasi menggunakan teknik ini.

Terakhir, industri otomotif dan komputer mungkin

tidak representatif, komposisi pasar luas dalam industri

ini mungkin mengendalikan seluruh partisipan untuk

Page 46: Ijj-Total Quality Management and Choice of Information and Reward System

mengadaptasikan praktek manajemen menguntungkan, sehingga

membatasi variasi variabel TQM dan SYS, juga variasi

dapat ukuran kinerja. Kedua faktor ini cenderung

membatasi kemampuan kami untuk mendeteksi asosiasi

sistematis di antara variabel-variabel (misalnya

pengujian kami akan cenderung konservatif).