Upload
reyginajenny
View
252
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tum tum boom
Citation preview
• Ikatan Dokter Indonesia, 1982: • Doketer keluarga adalah dokter yang dapat memberikan
pelayanan kesehatan dan berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memanda penerita sebagai individu yang sakit tapi sebagai unit dari keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif. Tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita dan keluarganya
Tujuan pelayanan dokter keluarga• Tujuan umum: terwujudnya keadaan sehat bagi setiap
anggota keluarga• Tujuan khusus:
1. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif
2. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien
Perinsip dasar pelayanan dokter keluarga
1. Pelayanan holistik dan komprensif
2. Pelayanan kontinu ( berlanjut )
3. Pelayanan yang mengutamakanan pencegahan
4. Pelayanan yang koordinatif & kolaboratif
5. Pelayanan personal bagi setiap pasien
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan tempat tinggal
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
8. Pelayanan yang dapat di pertanggung jawab
9. Pelayanan yang sadar biaya dan mutu
• Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja (The American Academy of Family Physician, 1969).
Peran dokter keluarga
Memperhatikan semua masalah kesehatan seseorang secara
keseluruhan, fisikal, sosio-ekonomik, dan psikologikal
Mengambil tanggung jawab dalam memelihara kesehatan serta
juga mengatasi peristiwa kejadian sakit
Melakukan apa saja yang dapat dilakukannya sesuai dengan
kompetensinya
Melakukan rawatan bersinambung
Menangani rawatan lengkap untuk semua masalah pengganggu
kesehatan individu-penderita serta keluarganya
Mengatur rujukan dan konsultasi (bila perlu) kepada anggota tim
kesehatannya atau kepada spesialis yang paling tepat
Mengawasi semua anggota dari berbagai umur dan jenis kelamin
Mengenali interaksi antara kesehatan individu penderita dan fungsi
keluarga sebagai satu kesatuan
Melihat individu penderita dalam konteks kesatuan keluarga dan
keluarga dalam konteks komunitasnya
Terlatih dalam pelaksanaan tugas-tugas ini dan secara terus
menerus memperbarui pengetahuan dan keterampilannya sehingga
dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan penuh tanggung
jawab, efisien, dan berkompeten.
Menekankan pada pendekatan pencegahan dan berpartisipasi dan
memberi kontribusi pada program-program kesehatan pencegahan
dan komunitasnya
Peran dokter keluarga
Sembilan prinsip dasar pelayanan Kedokteran Keluarga
1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif2. Pelayanan yang kontinu3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian dari
integral keluarganya6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja
dan lingkungan tempat tinggalnya7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan9. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
Genogram dan manfaat
• Genogram adalah tampilan riwayat seseorang yang menggambarkan hubungan keluarga.
• Manfaat Genogram :• Menegakkan diagnosis medis• Menentukan strategi penanganan• Menjelaskan pola riwayat keluarga / keturunan• Mengidentifikasi anggota keluarga berisiko• Memperkirakan besar risiko masalah kesehatan• Memperkirakan pilihan reproduksi• Membedakan faktor genetik dengan faktor risiko lainnya
62
35
67 66 64
38 41 46
4,579
keluarga Ny. Mkeluarga Tn. Mkeluarga Tn. M dan Ny. M
35 2627 43
2
= hamil 3 bulan
= kurang gizi
=sesak nafas & kedang batuk-batuk
The Mandala of Health
Manusia sebagai makluk tunggal yang terdiri dari tubuh, jiwa dan pikiran yang dipengaruhi oleh 4 faktor kunci :
• HUMAN BIOLOGI • PERSONAL BEHAVIOUR • PSYCHO SOSIO ECONOMIC ENVIRONMENT • PHYSICAL ENVIRONMENT
Faktor yang lain :• The community • Human made environment• Biosphere• Culture
Faktor sekunder yang juga mempengaruhi :
• Sick care system • Work • Lifestyle
The Mandala of Health
• Mandala of health digunakan untuk memahami suatu masalah
yang dihadapi suatu individu atau keluarga yg mempengaruhi
pikiran, jiwa dan kondisi fisik dari individu tersebut
• Masalah dapat berasal dari keluarga itu sendiri, komunitas,
lingkungan dan kebudayaan
• Melihat individu dalam konteks kesatuan keluarga, dan keluarga
dalam konteks komunitas
• Digunakan untuk dokter keluarga tanggung jwb spesifik
Fa
Global warming
Community
Human Made Environment- Lingkungan kerja
- Lingkungan tempat tinggal
Physical Environment
- Rumah yang sempit- Pencahayaan kurang
Psycho-SocioEconomic
Environment
- Sosio-ekonomi rendah
- Pendidikan rendah
Spirit
Body Mind
Family
WorkTn. M: Bekerja di
pabrik batakoNy. M : sama seperti Tn. M
Ayah Ny. M : tidak bekerja
Sick care system
Puskesmas
Human Biology
Tidak ada riwayat penyakit
LifestylePola makanan yang
tidak tidak sehatPersonal Behavior
-Tidak merokok- Tidak mengenakan pelindung kerja- Buang dahak sembarangan- Makan makanan kurang gizi
Culture
Ante natal carePemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. Asuhan antenatal care juga merupakan pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
1.Maternity care : pelayanan kebidanan pada ibu hamil
2.Antepartum care : perawatan selama kehamilan sebelum bayi lahir yang lebih ditekankan pada kesehatan ibu.
3.Prenatal care : perawatan sebelum janin lahir dan lebih ditekankan pada kesehatan janin dalam rahim (Manuaba, 1998).
Tujuan antenatalo Memantau kemajuan kehamilan serta memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayio Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,
mental dan sosial ibu serta janino Mengenali secara dini kelainan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamilo Mempersiapkan persalinan cukup bulan; melahirkan
dengan selamat dan mengurangi sekecil mungkin terjadinya trauma pada ibu dan bayi
o Mempersiapkan ibu untuk menjalani masa nifas dan mempersiapkan pemberian asi eksklusif
o Mempersiapkan peran ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran dan tumbuh kembang bayi.
AKIKematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dll. (Budi, Utomo. 1985)
AKI = jumlah kematian ibu X K
jumlah kelahiran hidup
K = 100.000
Jumlah kematian ibu yang dimaksud adalah banyaknya kematian ibu yang disebabkan karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah melahirkan, pada tahun tertentu, di daerah tertentu.
Jumlah kelahiran hidup adalah banyaknya bayi yang lahir hidup pada tahun tertentu, di daerah tertentu.
Penyebab kematian ibu• Langsung dan tidak langsung
Langsung 90% terkait dng persalinan
Tidak langsung kurang energi kroniik 37% dan anemia 40%
Tiga terlambat:
• Terlambat mengenali tanda bahaya dan mengabil keputusan
• Terlambat mencapai fasilitas kesehatan• Terlambat mendapat pertolongan
Empat terlalu :
• Terlalu muda ( <20thn)• Terlalu banyak melahirkan (3 anak cukup)• Terlalu tua pny anak ( >35 thn)• Terlalu rapat jarak kelahiran ( < 2thn)
Upaya penurunan AKIA
A.PENINGKATAN ANC BERKUALITAS1. Penggunaan BUKU KIA pada Ibu Hamil 2. ANC terpadu di fasilitas yankes dasar dan
rujukan3. Pencegahan dan penanganan anemia
pada kehamilan4. Pencegahan dan penanganan KEK pada
kehamilan5. Prevention of Mother to child Transmission
(PMTCT) of HIV
B. PENINGKATAN LINAKES DI FASILITAS YANKES1. Pelaksanaan Jampersal (Jaminan Persalinan)2. Kemitraan bidan dan dukun3. Pengembangan rumah tunggu kelahiran4. Pemantapan supervisi fasilitatif
C. UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KOMPLIKASI MATERNAL
1. Pemberdayaan masyarakat melalui Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan menempelkan striker dirumah iu hamil risiko tinggi (RISTI)
2. Optimalisasi fungsi Puskesmas mampu PONED 24 jam
3. Optimalisasi fungsi Rumah Sakit mampu PONEK 24 jam
D. PENINGKATAN KUALITAS FASILITAS YANKES UNTUK PELAYANAN KB
1. Pelayanan KB pasca persalinan2. Clinical Technology Update (CTU)3. Pelaksanaan Jampersal untuk KB pasca persalinan4. Peningkatan kemampuan Nakes Puskesmas dan
jaringannya dalam pelayanan KB5. Penguatan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
(MKJP)
E. PENINGKATAN DUKUNGAN MANAJEMEN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN REPRODUKSI
1. Optimalisasi PWS Kesehatan ibu dan KB (monitoring kegiatan bulanan, tribulan, dan tahun)
2. Pelaksanaan Audit Maternal Perinatal (AMP)3. Penguatan Kapasitas Bidan Koordinator dalam
pelaksanaan supervisi fasilitatif4. Pengembangan inovasi kesehatan reproduksi.
Penyebab kematian bayi paling tinggi di indonesia
• Di Indonesia, angka kematian bayi sangat tinggi yaitu angka kematian bayi 32 per 1.000 kelahiran hidup. Setiap 1 jam terdapat 10 kematian bayi di Indonesia. Salah satu penyebab kematian bayi terbanyak adalah prematuritas dan infeksi.
• Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2007, penyebab kematian neonatus 0-6 hari di Indonesia adalah asfiksia (37 persen), prematuritas (34 persen), dan sepsis (12 persen). Sementara itu, penyebab kematian neonatus 7-28 hari adalah sepsis (20,5 persen), kelainan kongenital (19 persen), pneumonia (17 persen), respiratory distress syndrome/ RDS (14 persen), dan prematuritas (14 persen).
Gizi Pada Ibu Hamil
Tujuan:
1. Menyiapkan kalori protein, vitamin, mineral yg cukup
2. Makanan yg padat kalori dpt membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan lemak
3. Cukup kalori & zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku selama hamil
4. Perawatan gizi yg memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh & mempertahankan status gizi optimal
5. Perawatan gizi yg dpt mengurangi / menghilangkan reaksi yg tdk di inginkan
• Energi
Energi merupakan fakator gizi paling penting, banyaknya energi yg harus disiapkan hingga kehamilan berakhir sekitar 80.000 kkal (sdh dibulatkan) (National academy of sciences, 1980)• Protein
Sama seperti energi, protein dibutuhkan hingga 68%, jumlah protein yg harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 gr
• Zat besi
Kebutuhan ibu hamil akan Fe itu meningkat karna untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah sebesar 200-300%, perkiraan besaran zat besi yg perlu selama hamil ialah 1.040 mg.• Asam folat
Asam folat termasuk vitamin yg kebutuhannya selama hamil berlipat ganda, kekurangan as folat secara marjinal mengakibatkan peingkatan kepekaan, lelah berat, dan gangguan tidur. 2 kondisi pertama menyebabkan kaki kejang
• Vitamin B12
Vitamin ini sangat dibutuhkan untuk pembentukan RBC (sel darah merah) dan keberfungsian sel – sel sumsum tulang, sistem persarafan, dan saluran cerna. (hati, telur, ikan (tuna), karang dll.
• Vitamin D
Kekurangan vit ini dpt menimbulkan gangguan metabolisme kalsium pd ibu & janin (hipokalsemia, hipoplasia enamel gigi bayi)• Yodium
Kekurangan zat ini akan mengakibatkan janin menderita hipotiroidisme keratinisme, maka sebaiknya koreksi yodiummdilakukan sebelum / selama 3 bulan pertama kehamilan
• Kalsium
Kadar kalsium pd ibu hamil susut sampai 5%, janin menimbun kalsium sebanyak 30gr, anjuran asupan kalsium sekitar 1200 mg/hari (diatas 25 thn) 800 mg (lebih muda)
Bahan pangan yg harus dikonsumsi• Makanan yg mengandung protein (hewani dan nabati)• Susu dan olahannya• Roti dan bebijian• Buah dan sayur yg kaya akan vitamin C
KlasifikasiINDEKS STATUS GIZI AMBANG BATAS
**)
Berat Badan menurut Umur (BB/U)
Gizi Lebih > +2 SD
Gizi Baik >= -2 SD sampai +2 SD
Gizi Kurang < -2 SD sampai >= -3 SD
Gizi Buruk < -3 SD
Tinggi Badan menurut Umur (TB/U)
Normal > = -2 SD
Pendek (Stunted) < -2 SD
Berat badanmenurut Tinggi Badan (BB/TB)
Gemuk > +2 SD
Normal >= -2 SD sampai +2 SD
Kurus (wasted) < -2 SD sampai >= -3 SD
Kurus sekali < -3 SD*) Sumber : SK Menkes 920/Menkes/SK/VIII/2002.**) SD = Standard deviasi
GIZI pada bayi• Energi
Kebutuhan energi selama 2 bulan pertama sebanyak 120 kkal/kg BB/hari. Secara umum 6 bulan pertama 115-120 kkal/kg/hari, sesudah 6 bulan 105-110 kkal/kg/hari• Cairan
Jumlah air yg dibutuhkan oleh bayi dan anak lebih besar 50% drpd org dewasa, rasio cairan: 1,5 cc/1 kkal. Bayi yg sehat merasa kenyang sebanyak 150 – 200 cc/kg BB/hari selama 6 bulan kehidupan (ASI)
• Lemak
ASI memasok sekitar 40-50% energi sebagai lemak (3-4 gr/100cc), lemaknya sendiri berguna untuk kebutuhan energi, memudahkan penyerapan as lemak esensial, dan vit yg terlarut dlm lemak.• Karbohidrat
Sebaiknya 60-70% karbohidrat berada di dlm tubuh, yg diberikan lebih baik laktosa karna laktosa bermanfaat untuk saluran pencernaan bayi
Gizi pada anak
Masalah gizi pd anak merupakan dampak dari ketidak seimbangan antara asupan dan keluaran zat gizi, gangguan ini berupa penyakit kronis, berat badan lebih dan kurang, pica, karies dentis, serta alergi.
Faktor
Fisik
1. Bising : tuli akibat kerja
2. Suhu : heat stroke, heat cramps
3. Penerangan : gangguan pengelihatan
4. Radiasi : kataran, konjuctivis fotoelektrika
5. Tekanan udara: caisson disease
6. Vibrasi : segmental vibration
Kimia
1. Debu: pneumokoniosis, silikosis, asbestosis
2. UAP: mental fume fever, dermatosis
3. Gas: keracunan CO, dan H2S
4. Fume: gas dari pemanasan benda padat (pergelasan)
5. Lar zat kimia: dermatitis
Faktor
Biologis
1. Bakteri: penyakit antraks, bruselosis
2. Virus: hepatitis B , HIV - AIDS
3. Jamur: tinea pedis
4. Toksik: gigitan kalajengking
5. Parasit: ancylostoma duodenale, & necator americanus (c. tambang), plasmodium falciparum (protozoa)
Ergonomis
1. Kesalahan konstruksi mesin
2. Posisi tubuh / sikap tubuh dlm bekerja tidak benar
Co: LBP, CTS, tendinitis
Faktor Psikologis• Jenis pekerjaan yg monoton (stres, depresi)• Hubungan pekerjaan dengan menajemen yg kurang baik
Diagnosis PAK
1. Diagnosa klinik
2. Dasar pajanan
3. Evidence based pajanan pada diagnosis klinis
4. apakah pajanan cukup menimbulkan diagnosa klinis
5. Faktor individu, berpengaruh pd timbulnya diagnosis klinis
6. Terpajan bahaya potensial yg sama spt no 3 diluar tmpt kerja
7. Diagnosis klinis PAK / bukan
Penatalaksanaan PAK• Anamnesis pekerjaan• Pemeriksaan fisik• Pemeriksaan laboratorium• Pengobatan PAK
Pencegahan & Pengendalian PAK
1. Identifikasi bahaya kerja• Mendeteksi adanya ancaman bahaya di tmpt kerja
(melihat alur kerja)
2. Evaluasi potensi pajanan bahaya kerja• Pengukuran potensi pajanan bahaya kerja• Pemantauan lingk kerja NAB • Pemantauan biologis• Analisis derajat resiko bahaya kerja
3. Penilaian hasil evaluasi bahaya kerja• Resiko ringan• Resiko sedang• Resiko berat4. Pengendalian resiko bahaya kerja• Pengendalian administratif• Ventilasi • Substitusi• Eliminasi• Isolasi• Minimalisasi• Alat pelindung diri
Health promotion
Kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yg terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi yg dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yg kondusif bagi kesehatan. (lawrence green 1984)
Tujuannya :
Menciptakan suatu keadaan, yakni perilaku dan lingkungan yg kondusif bagi kesehatan.
Teori Perubahan perilaku
1. Stimulus Organisme Respon (SOR)
Perubahan perilaku tergantung pd rangsangan (stimulus) yg berkomunikasi dngn organisme. Perubahan ini terjadi dengan meningkatkan stimulus proses pembelajaran
2. Festinger (dissonance theory)
Adanya keseimbangan antara sebab dan akibat yg diambil (consonance). Apabila terjadi stimulus dari luar yg kuat terjadi ketidakseimbangan (disconsonance), stimulus di respon + terjadi perilaku baru dan akan seimbang lg (consonance)
3. Teori fungsi
Perubahan terjadi karna adanya kebutuhan.
a. Fungsi instrumental : memenuhi kebutuhan subjek
b. Perilaku pertahanan diri dlm menghadapi lingkungan (bila hujan, panas)
c. Perilaku memberikan arti (respon trhdp gejala sosial)
d. Perilaku berfungsi sbg nilai ekspresif dari diri seorang (marah, senang)
4. Teori kurt lewis
Keadaan seimbang antara kekuatan pendorong
(driving forces) and kekuatan penahan (restrainingforces)
Ada kemungkinan:• Kekuatan pendororng m, kekuatan penahan tetap• Kekuatan pendorong tetap, kekuatan penahan m• Kekuatan pendorong m, kekuatan penahan m
3 faktor perubahan perilaku• Faktor predisposisi:
Pemberian informasi dan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan (ttg kesehatan) dan meluruskan tradisi, kepercayaan, nilai – nilai yg tdk kondusif bagi perilaku sehat.• Faktor enabling:
Pengorganisasian / pengembangan msy agar msy mampu memfasilitasi diri mereka sendiri. (sarana air bersih, pos obat)• Faktor reinforcing:
Pelatihan pd tokoh masyarakat , baik formal maupun informal.
Domain perilaku• Benyamin Bloom ‘08
1. Cognitive domain : diukur dengan pengetahuan
2. Affective domain : diukur dengan sikap
3. Psychomotor domain : diukur dengan praktek
Timbulnya perilaku
1. Self actualization need : penampilan dengan cara melakukan sesuatu dengan bakat
2. The esteem needs : dihargai dan dihormati status, gengsi
3. Social needs : cinta dan kasih sayang
4. Safety needs : rasa aman
5. Physiological needs : kebutuhan pokok spt makan, tidur, dll
Proses adopsi perilaku
1. Awareness : mulai dari mengenal
2. Interest : semakin ingin tahu karna ketertarikannya
3. Evaluation :
4. Trial : mulai mencobanya
5. Adoption : terus dan menolak
Bentuk perubahan perilaku• Perubahan alamiah (natural change)
Terjadi karna perubahan alam / lingk secara alami• Perubahan terencana (planned change)
Memang direncanakan oleh yg bersangkutan• Kesiapan berubah (readiness to change)
Terjadinya proses internal yg berbeda pd setiap individu
R. L Promosi Kesehatan• Cabang ilmu:
a. Ilmu perilaku (psikologi, antropologi, dan sosiologi)
b. Ilmu pendidikan, komunikasi , kepemimpinan.• Aspek pelayanan kesehatan
a. Tingkat promotif : org yg sehat mampu me kesehatannya.
b. Tingkat preventiv : orang sehat dan org beresiko tidak menjadi sakit
c. Tingkat kuratif : penderita penyakit khusus mampu mencegah penyakit agar tdk makin parah
d. Tingkat rehabilitatif : pasien yg sudah sembuh segera pulih & mengurangi kecacatan seminimal mungkin.
Promosi berdasarkan tempat• Promosi kes pd tatanan keluarga• Promosi kes pd tatanan sekolah• Promosi kes pd tempat kerja• Promosi kes pd tempat2 umum• Pendidikan kes di institusi pelayanan kesehatan
Penyuluhan • Bentuk pendekatan agar dapat mengetahui dengan tepat
serta dapat membantunya:
1. Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counceling) : klien dan petugas lebih intensif karena setiap masalah dapat di teliti dan dibantu penyelesaiannya dengan mengubah perilaku
2. Wawancara : untuk menggali informasi apakah sudah menerima perubahan atau belum, jika belum maka perlu penyuluhan lebih dalam
Metode penelitian • Metode promkes individual : counceling• Metode promkes kelompok :
a. Kelompok besar : ceramah & seminar
b. Kelompok kecil : diskusi kelompok, curah pendapat, dan simulasi
• Metode promkes massa : ceramah umum, pidato, tulisan2 majalah / koran, billboard
Alat bantu / peraga prom kes
Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yg ada pada setiap manusia diterima & ditangkap melalui panca indera.
Edgar dale membangi alat peraga tersebut menjadi 11 macam tingkat intensitas tiap alat dlm sebuah kerucut.
5 tingkat pencegahan
1. Health promotion
2. Specific protection
3. Early diagnosis & prompt treatment
4. Disability limitation
5. rehabilitation
1. Peningkatan Kesehatan (Health Promotion)
• Perbaikan dan peningkatan gizi• Perbaikan dan pemeliharaan kesehatan perseorangan• Perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan seperti
penyediaan air bersih, perbaikan dan penyediaan tempat pembuangan sampah, perumahan sehat
• Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
• Olah raga secara teratur sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing individu
• Kesempatan memperoleh hiburan yang sehat untuk memungkinkan perkembangan kesehatan mental dan sosial
• Nasehat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab
2. Proteksi Umum Dan Khusus Terhadap Pernyakit Tertentu
• Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah terhadap penyakit-penyakit tertentu
• Isolasi terhadap penderita penyakit menular• Perlindungan terhadap kemungkinan kecelakaan di
tempat-tempat umum dan di tempat kerja• Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat
karsinogenik, bahan-bahan racun maupun alergen• Pengendalian sumber-sumber pencemaran • Kemoprofilaksis : upaya mencegah terkena penyakit dngn
memberi pengobatan sblm org itu sakit
3. Penegakan Diagnosis Secara Dini dan Pengobatan Cepat
Mencari kasus sedini mungkin (Case Finding) Melakukan pemeriksaan kesehatan umum secara
rutin Pengawasan selektif terhadap penyakit terhadap
penyakit tertentu seperti Kusta, TBC Meningkatkan keteraturan pengobatan terhadap
penderita (Case Holding) Mencari orang-orang yang pernah berhubungan
dengan penderita berpenyakit menular Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap
permulaan kasus
4. Pembatasan Kecacatan
Penyempurnaan dan intensifikasi pengobatan lanjutan agar terarah dan tidak menimbulkan komplikasi
Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan
Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan pengobatan dan perawatan yang lebih intensif
5. Pemulihan Kesehatan Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi
dengan mengikutsertakan masyarakat Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka
kembali dengan memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk bertahan.
Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita yang telah cacat mampu mempertahankan diri
Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular :
a. Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
b. Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging
c. Pengadaan vaksin penyakit menular
d. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
e. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
f. Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik
g. Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menular
h. Peningkatan imuunisasi
i. Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
j. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit
k. Monitoring, evaluasi dan pelaporan