Upload
va-mian-q
View
63
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
DFSFG
Citation preview
METODE PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(INCIDENT REPORT)
LAPORAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (INCIDENT REPORT)
Bulan Juni sampai dengan bulan Agustus
I. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan pda dasarnya adalah untuk menyelamatkan pasien. Namun dengan
semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan, khususnya di Rumah Sakit
menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tidak diharapkan (KTD)
apabila tidak dilakukan dengan hati-hati.
Di Rumah Sakit terdapat ratusan macam obat, ratusan tes dan prosedur, banyak alat
dengan teknologinya, bermacam jenis tenaga profesi non profesi yang siap memberikan
pelayanan pasien 24 jam terus menerus. Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut
apabila tidak dikelola dengan baik dapat terjadi KTD.
Dalam pelaksanaan keselamatan pasien, RSU Sari Mutiara Medan perlu dilakukan
pencatatan mengenai pelaporan insiden keselamatan pasien (incident report).
Insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera yang tidak seharusnya terjadi.
Kejadian tidak diharapkan (KTD) adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan yang
mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien.
Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak
dapat dicegah.
Kejadian nyaris cedera ( KNC) adalah suatu kejadian akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil yang dapat mencederai
pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi, karena keberuntungan karena pencegahan, atau
peringanan.
Pelaporan insiden keselamatan pasien atau incident report merupakan pelaporan
tertulis setiap KTD atau KNC yang menimpa pasien atau kejadian lain yang menimpa
keluarga pengunjung, maupun pegawai yang terjadi di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara.
II. TUJUAN
I. Tujuan Umum
Menurunnya insiden keselamatan pasien (KTD dan KNC) dan meningkatnya mutu
pelayanan dan keselamatan pasien.
II. Tujuan Khusus
1. Terlaksana sisitem pelaporan dan pencatatan insiden keselamatan pasien rumah sakit
2. Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar masalah
3. Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada pasien.
III. SASARAN
Semua unit kerja di RSU Sari Mutiara Medan
IV. METODE PENGUMPULAN DATA
Data dikumpulkan melalui pencatatan yang dilakukan pada formulir incident report
yang ada pada tiap ruangan.
Pencatatan incident report yang terdapat di RSU Sari Mutiara Medan:
a. Ketidaklengkapan pengisian data informent consent
b. Kesalahan penulisan identitas pasien.
c. Sampel tertukar/salah orang.
d. Pasien dekubitus.
e. Pasien flebitis (infeksi jarum infus)
f. Pasien jatuh dari tempat tidur
g. Pasien terpeleset
h. Infeksi luka operasi
i. Kematian bayi dengan berat badan lahir ≤ 2500 gram
j. Kematian ibu karena eklamsia/ pendarahan
k. Tindakan bedah obstestri sectio caesarea
Cara pelaksanaan pencatatan incident report adalah sebagai berikut :
1. Setiap unit kerja memiliki formulir incident report untuk mencatat setiap kejadian
2. Apabila ada kejadian dicatat pada formulir incident report oleh petugas yang
menemukan kejadian
3. Kepala unit pada masing-masing unit kerja melakukan pemantauan secara
administratif terhadap pencatatan incident report setiap minggunya untuk mengetahui
apakah ada suatu kejadian tidak diharapkan yang terjadi pada unitnya
4. Apabila ada kejadian kepala unit akan melakukan pelaporan kepada Sub. Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit untuk menindak lanjuti kejadian tersebut.
5. Setiap bulannya dilakukan rekapitulasi terhadap data incident report untuk
mengetahui jumlah kejadian tidak diharapkan yang terjadi di Rumah sakit.
6. Hasil rekapitulasi incident report dilaporkan kepada Direktur RSU Sari Mutiara
Medan melalui Sub Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
V. HASIL KEGIATAN
Rekapitulasi kejadian tidak diharapkan (incident report) RSU Sari Mutiara Medan
No. Jenis Insident Tempat Jumlah
1. Ketidaklengkapan pengisian
informed consent
Rekam Medis
2. Ketidaklengkapan pengisian
catatan medis
Rekam Medis
3. Kesalahan penulisan identitas
pasien
Pendaftaran 0
4. Sampel tertukar Laboratorium 0
5. Sampel rusak Laboratorium 0%
6. Salah obat dan salah orang Ins. Farmasi 0
7. Pasien dekubitus IRNA 0%
8. Pasien flebitis IRNA 0,83%, bulan Juli
1, 06 % dan bulan
Agustus sebanyak
0.98%
9. Pasien jatuh dari tempat tidur IRNA 0,08%
10. Pasien terpeleset IRJA DAN IRNA 0
VI. ANALISIS
1. Ketidak lengkapan pengisian informed consent sebanyak 105 dari 498 berkas
rekam medis yang menggunakan informed consent. Ketidaklengkapan berupa
data-data yang harus di isi pada informed consent
2. Ketidaklengkapan pengisisan catatan medis sebanyak 262 berkas dari 796
berkas rekam medis pasien rawat inap, hal ini menunjukkan ketidaklengkapan
pengisian dara catatan medis.
3. Ada kejadian dekubitus pada pasien tidak ada
4. Terdapat kejadian phelebitis di ruangan rawat inap sebanyak bulan Juni 2015
0,83%, bulan Juli 1, 06 % dan bulan Agustus sebanyak 0.98% di ruang rawat
inap .
5. Tidak terdapat kejadian salah obat dan kejadian salah orang pada instalasi
farmasi.
6. Tidak terjadi kejadian kesalahan penulisan identitas pasien, sample tertukar,
sample rusak, pasien jatuh dari tempat tidur, dan pasien terpleset.
VII. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT.
1. Pencatatan metode pelaporan kejadian (incident report) berjalan efektif pada
masing-masing unit kerja dan pencatatan tetap dilakukan untuk kedepannya
2. Apabila terjadi suatu kejadian atau insiden agar dilakukan penanganan dengan
segera, dan apabila tidak dapat ditangani dengan segera dilaporkan kepada
kepala unit yang bersangkutan.
3. Masing-masing kepala unit melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
pencatatan insident.
Dibuat oleh,
Ketua Komite KPRS
(Raden M. Purba S.Kep Ns)