Upload
muhammad-abdullah-amnan
View
278
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
1/24
ILMU BALAGHAH SEBAGAI CABANG
ILMU BAHASA ARAB
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Bahasa Arab pertama sekali dikenal sebagai bahasa-bahasa orang-orang dizajirah
Semenanjung Arabia, kemudian setelah datangnya agama Islam dikenal pula
sebagai bahasa Al-Quran sebagai pedoman hidup kaum muslimin itu dituliskan
dalam bahasa Arab yang sangat indah susunannya dan rangkaian kalimatnya.
Bahasa Arab dikenal juga sebagai Ilmu Pengetahuan sebab begitu banyak ilmu
pengetahuan dimasa perkembangan Islam yang dituliskan dalam bahasa ini, lelau
ditahapan perkembangan selanjutnya bahasa Arab telah menjadi bahasa Dunia,
karena tidak hanya digunakan oleh sekelompok masyarakat Arab atau pemeluk
Islam saja, tetapi telah diakui sebagai bahasa kumunikasi di PBB (Perserikatan
Bangsa Bangsa).
Dilihat dari segi penggunaannya maka bahasa Arab ini terbagi dua yaitu : Bahasa
Ammiyah (bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi), berasal dari bahasa daerah
di Jazirah Arabiya tidak terikat pada tata bahasa.
Kedua bahasa Fushah yaitu bahasa Resmi, contohnya bahasa Al-Quran dan Hadist,
untuk karangan ilmiah kitab-kitab, surat-menyurat dan komunikasi resmi lainnya.
Bahasa fushah (resmi) ini mempunyai tingkat kesulitan tersendiri karena terikat erat
dengan peraturan kebahasaan diantaranya ilmu nahwu (Qawaid) dan Ilmu
Balaghah Semantik Arab.Ilmu Balaghah tetap dianggap sebagai ilmu yang tersulit untuk dicerna, sebab ilmu
ini akan menterkaitkan antara komponen-komponen ilmu bahasa Arab yang ainnya.
Namun jika dipelajari dengan penghayatan yang tinggi serta dihubungkan pula
kepada kegunaannya dari sisi ilmu-ilmu agama jelas akan mendatangkan
kenikmatan tersendiri dan dapat memperkaya dan mempertajam mata bathin
manusia, sehingga menimbulkan dampak kehidupan yang baik secta dapat
mengusir kejenuhan untuk mempelajarinya.
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
2/24
1.2. Masalah
Pelajaran ilmu Balaghah (semantik Arab) ini sangat berat untuk dipahami, terutama
sekali bagi orang-orang yang tidak mempunyai ilmu-ilmu dasar bahasa Arab,
seperti ilmu Sari dan Nahwu serta leksikologi (Dirasat Mu'jamiyat). Hal seperti initampak jelas dikalangan mahasiswa di Jurusan bahasa Arab Universitas Sumatera
Utara Medan.
Pada buku-buku Balaghah yang ada saat ini, kebanyakan contoh-contoh kalimat
dikutip dari nukilan-nukilan, syair-syair Arab serta contoh Ayat-Ayat Suci AI-Quran
dan Hadist maupun AI-Hikam (kata-kata yang mengandung pesan hikmah).
Kalimat-kalimat tersebut tidak selalu dijumpai dalam kalimat percakapan sehari-
hari, mempunyai perbedaan jauh dari kalimat yang dibahas pada pelajaran Nahwu
dan Sarf, namun tetap mempunyai hubungan dengan peraturan tata bahasa. Sebagai
salah seorang tenaga pengajar yang mengasuh mata kuliah Balaghah ini, penulis
merasa sangat penting untuk membuat solusi, sehingga mahasiswa termotivasi
untuk mengembangkan ilmunya.
Pembatasan masalah balaghah sangat luas dan sukar jika diuraikan secara
terperinci dan mendetail sekali. Ilmu balaghah ini tida bisa terlepas dari ilmu tata
bahasa Arab dan pertalian dengan ilmu-ilmu agama. Diantara ilmu fikih, Usul Fikih,
Ilmu Hadist, Ilmu Tafsir, Ilmu Tasauf, Ilmu Ahklaq dan sebagainya.
Dari sekian banyak masalah yang dapat diulas itu penulis membatasinya pada
keberadaan ilmu balaghah sebagai salah satu sisi Ilmu bahasa Arab. Keterkaitannya
dengan ilmu Nahwu dan manfaatnya dalam memterjemahkan bahasa Arab
terutama sekali ayat-ayat AI-Quran yang pada akhirnya berguna sekali dalam
menetapkan hukum-hukum Islam.
1.4. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan penulisan karya ilmiyah ini adalah :
1. Mengungkapkan keterkaitan ilmu Balaghah
2. Memperkenalkan Ilmu Balaghah secara umum
3. Memperlihatkan keurgensian ilmu Balaghah dan keterkaitannya dengan ilmu
Nahwu
4. Menambah hazanah ilmu pengetahuan Mahasiswa program studi Bahasa Arab
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
3/24
khususnya dan para pencinta bahasa Arab umumnya tentang ilmu Semantik Arab.
1.5. Metode Pembahasan
Metode yang penulis gunakan dalam penulisan ini adalah metode Desktiptif
analisis, yaitu mengkaji beberapa referensi yang berkaitan dengan judul makalah ini,baik dari sumber bacaan berbahasa Arab dan sumber yang berbahasa Indonesia,
kemudian disusun ulang berdasarkan analisis yang cermat sehingga berbentuk
makalah.
Penulis mengadakan pembahasan bertahap dari uraian keterangan secara umum
meningkat pada penjelasan khusus (deduktif)
Untuk menterjemahkan kalimat bahasa Arab penulis menggunakan sistem
terjemahan bebas dengan tetap mempertahankan nilai-nilai estetis terkandung
didalamnya.
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
4/24
2. BAHASA ARAB
2.1. Sejarah Singkat Bahasa Arab
Bahasa Arab berasal dari bahasa Smit, yakni bahasa yang dipergunakan kabilah-
kabilah Arab purba yang mendiami daerah Asia Barat. Semula Bahasa Arab niberpangkal dari putra Sam bin Nuh, namun kelompok ini telah musnah mereka
dikenal dengan Arab Ba'idah daD peraturan tata bahasanya sudah tidak dikenal
lagi.
Dari berbagai sumber bacaan yang penulis talaah, maka dijumpai keterangan yang
sama yaitu menyatakan bahwa . Bahasa Arab adalah satu bahasa dengan aslinya,
terutama sekali terutama sekali bagi penduduk di daerah pegunungan.
Faktor-faktor penunjang terselamatkannya Bahasa Arab dari pengaruh asing adalah
antara lain, bangsa Arab adalah bangsa rang tidak pemah dijajah, bangsa ini tidak
banyak bergaul disebabkan keadaan daerah mereka.
Kemajuan bangsa Arab mempengaruhi perkembangan bahasa Arab. Semula bahasa
Arab tidak mengenal bentuk huruf seperti sekarang tidak kenal titik dan baris,
berkembang menjadi huruf-huruf yang bersahaja lengkap dengan titik dan baris
atas prakarsa para ulama Arab masa lampau. Namun bagaimana bentuk tulisan
masa lampau itu belum pernah penulis jumpai sampai sekarang ini. Kecuali hanya
berita-berita dari sejarah yang dituliskan dalam buku-buku.
Perbedaan tulisan dan Lahzah (dialeg) disebabkan perbedaan geografis tetap ada,
tetapi setelah datangnya Islam maka bahasa Arab pun bertambah tinggi
kedudukannya dan jadilah bahasa Al-Quran menjadi bahasa standart.
Perkembangan bahasa Arab dapat diperhatikan dari catatan sejarah perkembangan
agama Islam. Tahapan demi tahapan Agama Islam dan kerajaan Islam berkembang
pesat sehingga kaum muslimin Arab dapat menaklukkan kerajaan di luar
semenanjung Arabiya sampai ke Codowa dan Spanyol, sehingga mencapai puncak
kejayaan di zaman Khalifah Abbasyiyah. Maka demikian pula halnya bahasa Arab
bertambah masyhur.
Bahasa Arab tidak hanya dipergunakan oleh bangsa Arab saja, tetapi mulai
dipergunakan oleh bangsa lain yang telah takluk dibawah kekuasaan Islam.
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
5/24
Kekhalifahan Islam menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi kenegaraan.
Dipergunakan dalam segala bentuk kegiatan pemerintahan.
Kebanggaan terhadap agama Islam (Fahkrul Islami). Membuat mereka (bangsa
Arab) semakin bersemangat mengembangkan bahasanya dengan baik dan
memasyhurkannya keseluruh pelosok dunia.
Ruhul Islami atau semangat keislaman mereka pada gilirannya membuat mereka
terlebih-lebih ulama dan fakar muslim berinisiatif menulis berbagai macam disiplin
ilmu dalam bahasa Arab, mulai dari ilmu Filsafat, kedokteran, matematika, Ilmu
Politik, llmu Astrologi dan Astronomi, Ilmu Geografi, disamping ilmu-ilmu agama
(Fikh, Tafsir, Hadist, Usul Fikh, Ahkalq, tarbiyah atau pendidikan, ilmu bahasa dan
sastra).
Karya para fakar yang tersebut di atas ini di terjemahkan ke dalam berbagai bahasa
di dunia kemudian menjadi buku-buku rujukan dan pegangan bagi para intelektual
dan ilmuan. Satu catatan dari (AI-Badaawi, Bairut. Tanpa tahun) menyatakan: IImu
hisab (matematika) Arab masuk ke Eropa pada abad ke 13 rang dibawa oleh
Leonardo de Pisa adalah perhitungan rang praktis karena mempunyai bilangan
desimal (Al-Ghubar). Orang Arab juga menemukan angka 0 (nol) pertama sekali.
Demikianlah secara ringkasnya sejarah bahasa arab.
2.2. Pentingnya Bahasa Arab
Jika ditinjau dari asfek sejarah kepentingan pada tata bahasa Arab,(Motgomery watt,
1990) berpendapat :"Dua kebutuhan praktis memaksa orang untuk mempelajari tata
bahasa Arab: pertama dibutuhkan semacam kesepakatan mengenai asas-asas umum
tata bahasa jika orang ingin memperoleh hasil dari bahasan-bahasan mengenai
penafsiran dari ayat-ayat Al-Quran, dan kedua kesepakatan mengenai makna kata-
kata rang tidak diketahui artinya".
Masalah ini menjadi mendesak sebab Al-Quran telah menjadi dasar dari Agama
Islam dan menjadi dasar dari negara Islam saat itu bahkan sampai sekarang ini.
Dalam pemahaman Ayat-ayat Al-Quran penulis Barat mengakui bahwa bahasa
Arab memberikan lebih banyak cakupan makna yang memungkinkan dibanding
dengan bahasa Inggris.
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
6/24
Selain itu para sekretaris yang non Arab pertama sekali dihadapkan kepada
penulisan berbahasa Arab menjadi kebanggan profisional pada zaman
Khulafaurrasyidin terlebih-lebih dimasa khalifah Umar bin Khattab berlajut sampai
ke masa keemasan Islam pada Dinasti Bani Abbasiyah.
Tingginya kebanggaan profesional ini membuat mereka terpacu untuk mempelajari
tata bahasa Arab agar terhindar dari "Solecisme" kekacauan tata bahasa ketika
mereka menulis.
Setelah perkembangan kekuasaan negara Islam dan juga perkembangan agama
Islam ke berbagai pelosok dunia maka bangsa Arab berbaur dengan bangsa-bangsa
lain seperti bangsa Romawi, Paris, Eropa. Penuturan bahasa Arab pun mulai
bercampur baur dengan bahasa-bahasa daerah penaklukan tadi oleh karena itu
khalifah Ali Bin Ali Thalib merasa sangat khawatir bahasa tersebut akan terlepas
dari struktur bahasa semula.
Khalifah Ali Bin Thalib memprakarsai terciptanya ilmu tata bahasa Arab (llmu
Nahwu). Pada awalnya beliau mengumpulkan bahan mengenai
|/inna/kemudian (idhafat/lalu mempeluasnya lagi kepada masalah Atf dan
Ta'ajjub. (keterangan lebih lanjut dari ini dapat diperhatikan dari buku Nahwu
karangan Zama) syari dari buku pengantar sastra Arab karangan Fuad Said).
Orang-orang yang meneruskan pembahasan Ali ini adalah Abu I-Aswad As Dualiy
(wafat 19 H). Nasar Bin 'Asim (wafat 86 H), dan Adurrahman Bin Hurmuz (wafat
117 H).
Kebebasan mencurahkan buah pikiran dari para ulama yang masyhur itu akhirnya
melahirkan dua kelompok ulama Nahwu yaitu ulama Kuffah dan Ulama Basyrah.
2.3. llmu-ilmu Bahasa Arab
setelah mengemukakan beberapa urgensi tata bahasa arab dan kemajuanya secara
ringkas, berikut ini penulis mengetengahkan penjelasan tentang ilmu-ilmu bahasa
Arab selain llmu Nahwu.
Bahasa Arab adalah bahasa yang terjaya dari bahasa-bahasa lainnya, terbanyak
pramasastranya, hingga ia dapat melayani kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan
disegala bidang.
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
7/24
Untuk mengetahui seluk beluk bahasa Arab yang masyhur itu lebih jauh dan untuk
menilai keindahan kalimat baik prosa maupun puisi, maka satrawan-sastrawan arab
telah menetapkan 13 cabang ilmu yang bertalian dengan bahasa yang disebut
dengan "Ulumul Arabiyah"
"Ulumul Arabiyah" bisa disebut linguistik Arab itu terdiri dari :
1. Ilmu L-ughah : llmu pengetahuan yang menguraikan kata-kata (lafaz) Arab
besamaan dengan maknanya. Dengan pengetahuan ini, orang akan dapat
mengetahui asal kata dan seluk beluk kata. Tujuan ilmu ini untuk memberikan
pedoman dalam percakapan, pidato, surat-menyurat, sehingga seseorang dapat
berkata-kata dengan baik dan menulis dengan baik' pula.
2. Ilmu Nahwu : Ilmu pengetahuan yang membahas prihal kata-kata Arab, baik
ketika sendiri (satu kata) maupun ketika terangkai dalam kalimat. Dengan kaidah-
kaidah ini orang dapat mengatahui Arab baris akhir kata (kasus), kata-kata yang
tetap barisnya (mabni), kata yang dapat berubah ( mu'rab).
Tujuanya adalah untuk menjaga kesalahan-kesalahan dalam mempergunakan
bahasa , untuk menghindarkan kesalahan makna dalam rangka memahami AI-
Quran dan Hadist, dan tulisan-tulisan ilmiah atau karangan.
Alam tata bahasa/ sintaksis Arab, dikenal istilah Fi'iil dan Harf, jumlah Islamiyah
dan Fi'liyah serta Syibhu jumlah. Dalam ilmu Nahwu banyak lagi istilah dan
persoalan yang dihadapi dapat diteliti dari buku-buku bahwa yang banyak tersebar.
Yang dikenal memprakarsai Nahwu adalah Ali bin Ali Thalib beserta sahabatnya.
Peristilahan Nahwu yang berpengaruh kepada bahasa Indonesia adalah yang
dikarang oleh Abul Aswat Adduali dan Sibawaihi yang terlebih dahulu dikenal
orang Barat. (keterangan lanjutan dapat dilihat dari buku Sejarah Studi bahasa
Indonesia oleh Drs. Ahmad Samin 1982. Diktat Fakultas Sastra USU).
3. Ilmu Sarf(morfologi Arab). Ilmu pengetahuan yang menguraikan tentang bentuk
asal kata, maka dengan ilmu ini dapat dikenal kata dasar dan kata bentukan, dikenal
pula afiks, Sufiks dan infiks, kata kerja yang sesuai dengan masa. Penciptaan llmu
Sari ini adalah Muaz bin Muslim.
4. Ilmu Isytiqaq : Ilmu pengetahuan tentang asal kata dan pemecahannya, tentang
imbuhan pada kata (hampir sama dengan ilmu Sarf)
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
8/24
5. Ilmu L-'arudh : Yang membahas hal-hal yang bersangkutan dengan karya sastra
syair dan puisi. llmu Arudh memberitahukan tentang wazan-wazan (timbangan)
syair dan tujuanya adalah untuk membedakan proses dalam puisi membedakan
syair dan bukan syair .Dengan ilmu arudh ini dikenal bahar syair seperti berikut ini :
bahar thawi, bahar madid, bahar basith, bahar wafir, bahar kamil, bahar hijaz, bahar
rozaz, bahar sari' bahar munsarih, bahar khafif, bahar mudhari, bahar muqradmib,
bahar mujtas, bahar mutaqarib, bahar Romawi dan bahar mutadarik.
6. Ilmu Qawafi : yang membahas suku terakhir kata dari bait-bait syair sehingga
diketahui keindahan syair. Yang memprakarsai adanya Qawafi ialah Muhallil bin
Rabi'ah paman Amruul Qaisy.
7. llmu Qardhus Syi'ri yaitu sejenis ilmu pengetahuan tentang karangan yang
berirama (lirik), dengan tekanan suara yang tertentu. Gunanya untuk membantu
menghafalkan syair dan mempertajam ingatan pembaca syair.
8. Ilmu hkat yaitu pengetahuan tentang huruf dan cara merangkaikannya, termasuk
bentuk halus kasarnya dan seni menulis dengan indah dapat dibedakan dalam
beberapa bentuk mulai dari khat tsulus, Diwan, Parsi dan khat nasakh. Penemu
pertama ilmu khat adalah nabi Idris karena beliaulah yang pertama kali menulis
dengan kalam.
9. Ilmu Insyak yaitu ilmu pengetahuan tentang karang mengarang surat, buku,
pidato, cerita artikel, features dan sebagainya. Gunanya untuk menjaga jangan
sampai salah dalam dunia karang-mengarang.
10. Ilmu Mukhodarat yaitu pengetahuan tentang cara-cara memperdalam suatu
persoalan, untuk diperdebatkan didepan majlis, untu menambah keterampilan
berargumentasi, mahir bertutur dan terampil mengungkapkan cerita.
11. Ilmu Badi' yaitu pengetahuan, tentang seni sastra, Penemu imu ini adalah
Abdullah bin Mu'taz. llmu ini ditujukan untuk menguasai seluk beluk sastra
sehingga memudahkan seseorang dalam meletakkan kata- sesuai tempatnya
sehingga kata-kata tadi berlin bertelindan dengan indah, sedap didengar dan
mudah diucapkan.
12. Ilmu Bayan ialah ilmu yang menetapkan beberapa peraturan dan kaedah untuk
mengetahui makna yang terkandung dalam kalimat penemunya adalah Abu
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
9/24
Ubaidah yang menyusun pengetahuan ini dalam "Mujazu Al-Quran" kemudian
berkembang pada imam Ahu T ,qahir disempurnakan oleh pujangga-pujangga Arab
lainnya seperti AI-Jahiz, .lbnu Mu'taz, Qaddamah dan Abu Hilal Al- Asikari.
Dengan ilmu ini akan diketahui rahasia bahasa arab dalam prosa dan puisi,
keindahan sastra Al-Quran dan Hadist. Tanpa mengetahui ilmu ini seseorang tidak
akan dapat menilai apalagi memahami isi AJ-Quran dan Sabda nabi dengan
sesungguhnya.
13. Ilmu Ma'ani ialah pengetahuan untuk menentukan beberapa kaedah untuk
pemakaian kata sesuai dengan keadaan (situasi dan kondisi) dalam istilah
disebutkan "Muthabiq Lil /muqtadhal Hali" tujuannya untuk mengetahui I'jaz Al-
Quran, keindahan sastra Al-Quran yang tiada taranya. Demikian pembagian ilmu L-
Arabiyah yang disadur dari (pengantar Sastra Arab(Food Said 1985, 98-106).
Jika ditinjau dari segj perbidangan linguistik maka pembagian ilmu bahasa Arab
tersebut diatas termasuk bidang interdisiplioner linguistik yang saling terkait satu
dan lainnya.
Bidang ilmu Balghah (semantik Arab) terangkum dalam komponen ilmu bayan,
Ma'ani dan Badi'.
Maka apabila dilihat dari keterkaitan ilmu-ilmu yang telah disebutkan itu, tak
satupun ilmu bahasa Arab itu diabaikan, namun yang terlebih masyhur dikalangan
masyarakat Indonesia yang harus benar-benar dipelajari adalah Ilmu Nahwu saja,
ini merupakan anggapan yang keliru.
Maka untuk mengetahui kebenarannya , penulis mencoba untuk menguraikan sisi
keterkaitanya, pada bab- bab berikut ini.
3. ILMU BALAGHAH
3.1. Pengetian Ilmu Balaghah
Untuk lebih mengetahui tentang ilmu Balaghah, maka hendaklah diketahui
pengertian dari Balaghah. Meskipun pengertian singkat dari komponen ilmu
balaghah itu secara singkat dipandang perlu pula untuk mengetengahkan uraian
tentang iImu balaghah agar tampak jelas keurgensian (keberadaan) ilmu Balaghah
tersebut.
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
10/24
Adapun pengertian dari segi etimologi adalah sampai atau berkesudahan atau
sampai. Menurut pengertian dari sisi kesusastraan ialah "Penonjokan makna dan
pengertian kalimat yang jelas, sampai tertanam pada hati pembaca dan
pendengarnya (diungkapkan oleh Syaid Ahrnad Aal-Hasymy).
Al-Mukaffa menyatakan bahwa Balaghah adalah beberapa makan yang terpancar
dari suatu kalimat melalui beberapa cam, sebagian dengan isayarat , berbicara,
berpidato, diskusi, surat-menyurat, karangan yang umumnya merupakan "wahyu"
pada kalimat indah, ringkas tepat dan lugas.
Jika kita perhatikan dari keterangan-keterangan fakar ilmu balaghah dari beberapa
regenerasi dapat disimpulkan bahwa :
llmu Balaghah adalah ilmu yang mengungkapkan metode untuk mengungkapkan
bahasa yang indah, mempunyai nilai estetis (keindahan seni), memberikan makna
sesuai dengan muktadhal hat (situasi dan kondisi), serta memberikan kesan sangat
mendalam bagi pendengar dan pembacanya.
Ungkapan yang mempunyai nilai sastra tinggi telah lama dimiliki oleh orang orang
Arab, babkan sebelum tersebarnya agama Islam, tidak mengherankan dari
keindahan bahasa membuat mereka terkesima mendengarkan ayat-ayat suci AI-
Quran dan bahasa Hadist.
Alam tarakaifa dharaba L-Lahu masalan kalimatin Thayyibatin kasyajaratin ashluha
a-sabitun wa far'uha fi s-sa,a'I.
Apakah engkau tidak melihat Allah memberikan suatu perumpamaan dengan
kalimat yang baik seperti sebatang pohon yang baik akarnya kokoh dan cabangnya
menjulang kelangit. lnilah suatu ayat yang menyatakan kebaradaan dari keindahan
dari suatu bahasa.Bila dipandang dari peristilahan linguistik ilmu balaghah ini
disebut Ilmu Sematik bahasa Arab. Penamaan sebagai ilmu semantik ini adalah
merupakan suatu peristilahan setelah meneliti dan membandingkan disiplin ilmu
semantik dan ruang lingkup bahasanya dari segi semantik bahasa Indonesia.
Namun jika diperhatikan dari pendapat para fakar yang lebih dominan menyatakan
balaghah sebagai bagian dari pembahasan sastra, mereka juga mempunyai alasan
yaitu yang diulas dalam balaghah adalah kebanyakan hasil karya sastra atau bahasa
yang mengandung nilai-nilai sastra tinggi (bahasa al-Quran dan Hadist).
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
11/24
3.2. Pembabagian llmu Balaghah
Ilmu balaghah sebagaimana diketahui terdiri dari bahagian yaitu : ilmu Bayan, Ilmu
Ma'ani dan ilmu Badi'. Untuk lebih jelasnya pembahagian dari ilmu Balaghah ini
akan dijelaskan dalam sub-sub pembahasan ini.3.2.1.Ilmu Bayan
Ilmu Bayan adalah ilmu yang menjelaskan seluk beluk bahasa Arab dimulai dari
mengetahui uslub (ragam bahasa) puisi dan prosa.
Pembagian ilmu Bayan meliputi :
Tasybih, rukun tasbih. Pembahagian Tasybih dan kegunaan ungkapan Tasybih .
Balaghah dan pengaruhnya bagi orang Arab dan bahasa Arab bagi para
pembicara dan lawan bicara
Pembahasan tentang Majaz serta pembahagiannya
Isti'ara (kata pinjaman) beserta pembahagiannya.
Kinayah dan pembahagiannya.
Keterangan ringkas mengenai pembahasan ilmu Bayan :
a. Tasybih
Jika dilihat dari asal kata, tasybih berasal dari kata /Syabbaha, mengingat
masamuda, mensifatkan kecantikan gadis. (Muhammad Yunus, 1973:188). Dari segi
ilmu Balaghah adalah menyempakan sesuatu kepada sesuatu yang lain dalam
bahasa arab disebut :
Itu ditujukan supaya dapat menggambarkan hal rang tersembunyi, hal yang jauh,
dan yang dekat, menambah ketinggian derajat, memuji keindahan, kelebihan
seseorang atau kelompok, sehingga menyentuh perasaan orang.
Arkanutasybih yaitu:Musyabbah : yaitu suatu yang dipersamakan
Musyabbah bih : yaitu yang diumpamakan
Adat Tasybih : yaitu lapaz yang dipergunakan untuk membuat suatu perumpamaan
Wajah syabah : suatu sisi yang dipersamakan.
Al-'Ilmu ka n-nuri fi' l-hidayati
Musyabbah : Musyabbah bih : Adat tasybih : Wajah Syabah :
Dilihat dari struktur arkanu t tasybih : Wajah Syabah :
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
12/24
1. Tasybih Mursal
Musyabah : musyabah bih : Adat tasybih : Wajah Syabah
2. Muakkad
Muasyabbah : musyabah bih : Adat tasybih : Wajah Syabah
3. Mujmal
Musyabbah : musyabah bih : Adat tasybih : Wajah Syabah
4. Mufassal
Musyabah : musyawarah bih : Adat tasybih : Wajah Syabah
5. Baligh
Musaybbah : musyabah bih : Adat tasybih : Wajah Syabah
6. Tamtsil (wajah syabah bersjfat majemuk serta memerlukan pemikiran dan
Hayalan :
Musyabbah: musyabah bili: Adat tasybili: Wajah Syabah
7. Ghairu t-tamtsil (wajah syabah yang lugas, tidak memerlukan banyak hayalan
dan
Penafasiran).
Musyabbah: musyabah bili: Adat tasybili: Wajah Syabah
Tasybih jika dilihat dari sudut linguistik dapat dipadankan dengan istilah gaya
bahasa Metafora
b. Majaz
Majaz juga dikenal dalam bahasa Indonesia yang berarti makna kiasan atau figuratif
meaning (pemakian kata kata yang bukan pada arti yang sebenarnya)
Contoh
Artinya : seorang pemberani berpidato di depan kita
Ditinjau dari padanan peristilahan semantik bahasa Indonesia majaz ini termasuk
gaya bahsa Hiperbola dalam kelompok gaya bahsa pertentangan.
c. Istiarah
Istarah merupakan kata pinjaman yaitu penggunaan kata dengan tujuan
memperkuat makna yang terkandungdalam kata tersebut (makna tersirat) (Hasymy
303).
Istiarah terbagi dua :
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
13/24
a. Tasyrihiyah : dipadankan dengan anti klimaks yakni penitik makna pada lapaz
musyabbah bih.
Contoh :
Kitabun anzalnahu ilayka li tu hkrija n-nasu mina z-zulumati ila n-nuri
Kitab (AI-Qur'an) ini diturunkan adalah untuk mengeluarkan manusia dari
kegelapan kepada bahaya.
b. Makniyah: Dari peristilahan semantik indonesia di sebut gaya bahasa klimaks,
pada isti'arah makniyah ini lafaz musyabbah bih dibuang dan digantikan dengan
kata yang lazin dipergunakan sebagai rangkaian kata tadi.
Contoh :
/Inni la ara ra'usan qad ainaat wa hana qitafuha wa ini lashabuha./
Aku telah melihat kepala-kepala yang siap dipetik akulah empunyanya.
d.Kinayah
Kinayah (gaya bahasa Antonomasia) adalah gaya bahasa yang mengandung makna
kiasan dan sindiran.
Kinayah ini dibagi kepada dua bahagian yakni :
1. Kinayah Sifat : suatu sindiran yang ditujukan untuk menyatakan sifat seseorang.
Contoh :
/Thawilu n-najadi rafi'u l-imadi kastiru r-ramadi iza ma syata/
Banyak pertolongan ringan pekerjaan banyak api unggun di musim dingin.
Tujuan sindiran ini menyatakan sifat tolong menolong itu diperlukan di setiap
keadaan.
2. Kinayah Mausuf sindiran yang ditujukan kepada seseorang
Contoh :
/Qara' a fulanun sinnuhu/
Sipulan telah menggerakan giginya, sindiran kepada seseorang yang sudah benar-
benar marah.
3.2.2. Ilmu Ma'ani
ilmu ma' ani adalah ilmu untuk mengetahui kejelasan ucapan Arab sesuai dengan
situasi kondosinya (amin Hakri 1979:53).
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
14/24
Ilmu Ma'ani merupakan pengetahuan untuk menentukan beberapa kaedah untuk
pemakaian kata sesuai muqtadal hal. Jelasnya Ilmu Ma'ani itu adalah suatu
peraturan tentang pemberian makna yang tepat sesuai dengan redaksi kalimat.
Dalam kelompok ilmu Ma' ani ini akan dibahas mengenai :
Kalam khabari dan insya
Zikru dan Hazfu
Taqdim dan ta'hir
Qashar
Washal dan fashal
Ijaz dan Musawah
Untuk mempermudah pemahaman pembaca pemula maka akan dijelaskan di sini
tentang kalam khabari dan insya'i.
Menceritakan tentang kalam tidak dapat terlepas dari Musnad dan Musnad ilyhi
juga Mutakallim, mukhatab dan kalam itu sendiri (isi dan manfaat kalam)
Kalam khabari yaitu kalam (kalimat ) yang mengandung pengertian (arti) benar atau
dusta sedangkan kalam insya'I suatu kalimat yang tidak mengandung pengertian
benar dan dusta.
Setiap kalam baik berbentuk khabari atau insyai mempunyai dua rukun (komponen)
yakni Mahkum Alayhi dan Mabkum bib, disebut juga dengan Musnad ilayhi dan
musnad .
Contoh:
/yabunayya ta'allam husna l-istima'l kama tatallam husna l-hadis/
hai anakku perhatikanlah pelajaranmu sebagaimana engkau mempelajari kata-kata
yang baik'
Contoh 2:
Nukilan sajak Abu Nawas (penyair seribu satu malam)
'Ar- rizqu wa l-hirmanu majrahuma bima qadha L-Lahu wa ma Qaddaral/ Rezki
dan kehormatan itu sama-sama dilimpahkan sesuai dengan ketentuan Allah dan
sesuai dengan ukurannya.
Penganalisaan dari kedua contoh diatas sebagai berikut :
Jumlah (kalimat) : jenis : Musnad ilayhi : Musnad
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
15/24
dari segi bahasa Indonesia, Musnad ilayhi ini bisa disebut subjek dan musnad
adalah predikat.
a. Kalam Khabari
Kelompok kalam khabari, yang lebih dekat pengertiannya adalah kalimat yangmengandung makna berita. Berita yang diungkapkan oleh si pembicara mempunyai
tujuan tertentu demikian pula bagi sipendengar/pembaca berita.
Fakar ilmu balaghah menentukan keadaan ini dan menamakan pokok bahasan
tentang
Al-ghardu mill ilqai I-hkabari/.
,.
Tujuan dari ungkapan dari berita
Hal ini dibagi menjadi dua kategori yaitu :
1. Bila kalimat tersebut sudah sama-sama diketahui oleh si pembicara dan
dipendengar (pembaca) maka kaliInat khabari itu disebut
Lazim Fa' i dah/
2. Bila kalimat itu sebelum diketahui oleh sipendengar/pembaca atau offing ke dua
maka disebut
'/
Selanjutnya khabari inipun dilihat dari kegunaannya sesuai dengan konteks kalimat
serta situasi dan kondisi kalimat itu disampaikan atau / al-ghardhu tufhamu mill
siyaqi l-kalam/
Dilihat dari konteks klaimatnya ini hkabari dibagi kepada :
1. /istirhamu/penghormatan
l /C h/_"_
2. _ / Izharu tahassuri/ keluhan
3. /Izharu dha-dha'fi/mengungkapkan kelemahan
4. /al-fihkri/Bangga
5. / Al-Hassu ala s-sa'yi wa I-jiddi /Memotivasi untuk menimbulkan
semangat dan kesungguhan.
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
16/24
(contoh dari masing-masing hal ini dapat diperhatikan dalam buku Al-Balaghatu l-
wadhihah 144-147, Mustafa amin, tanpa tahun) khabari ditinjau dari kepentingan si
lawan bicara terbagi kepada tiga bahagian yaitu :
1. Bila orang kedua sama sekali belum mengetahui barita, maka khabar tidak perlu
mengunakan huruf tawkid (tanda penguat berita). Disebut khabar Ibtida'i.
2. Bila orang ke dua ragu akan berita yang disampaikan padahal dia belum
mengetahuinya maka dikemukakan kbahar dengan penambahan huruf taukid
(tanda penguat).
3. Bila orang kedua tetap tidak percaya (munkir) atas berita yang disampaikan
meskipun ada dalil yang telah ditentukan, maka wajib diberikan huruf taukid, satu
taukid atau lebih. Konteks ini disebut khabar Inkari.
Huruf-huruf taukid (ada waktu -t-taukidi) sebagai berikut ini :
Inna, anna, waw qasam, lam ibtida', nun taukid, ahrufu t-tanbih, hurufu z-zaidah,
qad, amma syarthiyah.
b. Kalam Khabar huruju an muqthada -zahir
Kalak khabari khuruju an muqthada z-zahir adalah kalam khabari yang keluar dari
konteks semula, pada kaidah ilmu balaghah dibagi kepada tiga bahagian yaitu:
1. Khabar yang diungkapkan tanpa buruf taukid tetapi lawan bicara masih terus
bertanya dan ragu atas berita yang diceritakan hal ini menyalahi konteks berita biasa
disebabkan lawan bicara khuruju an muqthada z-zahir. Lawan bicara dalam hal ini
dianggap sebagi orang yang tidak ingkar.
2. Khabar yang diberikan tanpa huruf taukid, tetapi lawan bicara tidak lagi bertanya.
Disini ia digolongkan sebagai orang yang inkar.
3. Khabar yang dikemukakan tanpa huruf taukid, disini pembicara menempatkan
lawan bicaranya sebagai seorang yang tidak mungkar, dengan tujuan untuk
menjinakkan hati lawan bicaranya. Ini kerap kali digunakan dalam berpolitik (Ali
Jarim tanpa tahun. Hal 165).
c. Kalam lnsya'I
Kalam insya'I terbagi kepada dua kelompok yaitu:
Insya' Thalaby dan insya' Gbayru Thalaby.
lnsya' Thalaby : yaitu menuntut sesuatu yang tidak berhasil pada waktu
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
17/24
kata - kata itu diungkapkan yakni bentuk amar, Nahyi,
Tamanny dan Nida'i.
lnsya' Gbayru Thalaby : yaitu tidak ada tuntutan sesuatu terdiri dari bentuk,
Ta'ajjub, Madah , Zam, Qasam Af'alu, r-raja dan
bentuk-bentuk lain selain insya' thalaby.
Untuk melihat keterkaitan ilmu Balaghah dengan tata bahasa Arab maka penulis
hanya menerangkan tentang beberapa sisi dari Insya' Thalaby saja.
c. 1. Pembagian Insya' Thalaby
Amar
Adapun Qaidah Amar yaitu menuntut suatu pekerjaan dari orang rang lebih tinggi
(kedudukan atau umur). Bentuk Amar dalam balaghah sama dengan bentuk amar
dalam tata bahasa Arab.
Fakar-dakar ilmu balaghah menyebutkan :"Bentuk Amar ada empat :
Fi'il Amar
Mudhari' yang diketahui oleh Ei'lam Amar
Ism Fi'il amar
Masdar sebagai ganti dari Fi'il Amar
Selain makna perintah dari segi balaghah Amar mempunyai makna lain yakni
apabila diteliti dari konteks kalimat (siyaqul kalam) mendatangkan makna sebagai
berikut
/Irsyad/' memberi petunjuk'
/ Do'a/Doa
/lltimas/menyuruh orang sebaya'
/amanny/'bercita-cita'
/Takhyir/'memilih'
/Taswiyah/'Mempersamakan'
/Ta'jizl' Melemahkan'
/Tahdid/Ancaman'
/bahah/ membolehkan'
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
18/24
contoh Amar :
1.
Amma ba'du fa aqin linasi l-hajji/' Seteleh itu maka peritahkanlah hajji kepada
manusia' .
2.
I... Wa l-yatawaffu bi l-bayti l...'atiq/' dan tawaflah kamudi rumah suci'
3.
I' Alaykum andusakum la yadhurrukum man dhalla iza h-tadaytum/'
Perliharalah dirimu janganlah membuat dirimu mudharat dengan kesesatan setelah
engkau memperoleh petunjuk.
4.
/Wa bi l-walidayni ihsanan/ ' Berbuat baiklan kepada kedua orang tuamu'
- Nahyi
Nahyi adalah menurut memberhentikan perbuatan dari orang yang lebih tinggi.
Bentuk bahyi berasal dari fi'il mudhari' didahului oleh la nahiyyah.
Contoh :
/Wa La taqrabu mala l-yatimi ilia billati hiya ahsanu/ Dan janganlah kamu
mendekati harta anak yatim kecuali untuk kebaikan.
Ahli ilmu Balaghah mengkategorikan arti nahyi dilihat dari (Siyaqu l-kalam kepada :
/ Do'a/Doa'
/ lltimas/ melarang orang sebaya'
/ Tamanny/'Cita-cita'
/ Taubih/'Menjelaskan'
/ Tay'is/Menyesal'
/ Tahdid/' Ancaman'
/ Tahqir/'Hinaan'
Menganalisis analisis makna Nahyi dri konteks kalimat itu memerlukan perhatian
yang jeli, sehingga nampak keistimewaan artinya. Ini merupakan hal yang penting
bagi penterjemah, sehingga terjemahan tidak terjebak pada kesalahan arti, terutama
sekali bagi penterjemahan ayat-ayat Al Quran dan Hadist Rasul.
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
19/24
- Istifham
Istilah adalah bentuk kalimat rang dipergunakan untuk mendaptkan informasi yang
jelas tentang sesuatu masalah, yang belum diketahui sebelumnya.
Cara pembentukan Istifham adalah dengan mempergunakan ada watu istifham.Adawa tu l-istifham adalah :
/min/dari/, /hal/adalah, /kam/berapa, /ma/apa, /mata/bila
/a/apa, /anna/bagaimana, /aina/dimana, /ay/apa/
/ayyana/bagaimana, kapan.
- Tamanny
Tamanny adalah menuntut sesuatu urusan rang sangat disukai tetap adakalanya hal
yang mustahil tercapai dapat juga disebut sebagai angan-angan. Tamanny ini
dibentuk dengan menggunakan huruf tamanny : /hal/,
/layta/sekiranya, /lau/ kalu sekiranya, /laalla/mudah-mudahan
Contoh Istifbam :
1.
'fa hat Lana min sufa'a u fa yasfa'u lana/
'Masih adakah yang mau menolong kami, maka berilah pertolongan kepaa kami'
2.
flaw La kana 'indi shadiqin yaji'u bi khamsati atafin rubiyyatin/
kalau ada temanku yang memberikan aku lima ribu rupiah saja'
3.
/Layta s-sabab ya'udu ghadan/
"Semoga masa muda dapat terulang besok"
An-nida
An-nida adalah panggilan kepada seseorang pada mulanya annida' ini ditujukan
hanya untuk memanggil seseorang saja, namun pada tahapan selanjutnya An- nida'
ini ditujukan pula untuk menyeru ;
An-nida' (seruan) menggunakan huruf Nida' yaitu:
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
20/24
/hamzah/hai', /ay/'hai' ,mari, /ya/'hai,mari, /ya / /wa/ /ayya/
/hayya/. Semua ini digunakan untuk menyeru orang yang dekat. /hamzah,
digunakan untuk menyeru orang yang dekat
/Ay/menyeru kepada yang dekat dihati dan selalu hadir dalam benaknya.
Adakalanya diperuntukkan / /Ay/ dan /hamzah/untuk memanggil orang yang
tinggi martabatnya, dengan penuh kesopanan.
/ya/digunakan untuk yang dekat meskipun tidak nampak, atau pada tempat
yang jauh.
Contoh: /Ya rabbi/'Ya Tuhanku.
4. KEBERADAAN ILMU BALAGHAH SEBAGAI CABANG ILMU BAHASA
Ilmu Balaghah yang sekilas berbeda dengan ilmu-ilmu babasa yang lain seperti ilmu
Nahwu dan Sarf, Qira'ah dan muthala'ah, berbeda dengan Dirasatu 1-mu'jamiyah
dan ilmu as-ashaut, namun bila dianalisis secara seksama maka dapat diperincikan
keterangan mengenai keterkaitan ilmu Al-Balaghah dengan ilmu-ilmu bahasa yang
lain.
Keberadaan ilmu Balaghah sebagai salah satu dari cabang ilmu bahasa akan tampak
jelas jika diperbandingkan antara ilmu-ilmu tersebut.
Keberadaan ilmu Balaghah sebagai ilmu Bahasa Arab tahapan awal terlihat pada
kelompok llmu Bayan.
Dalam ilmu Bayan terdapat kalam (kalimat yang sempurna) yang terdapat juga
dalam ilmu Nahwu yang disebut dengan al-jumlatu I-mufidatu (kalimat yang
sempurna)
4.1. Keberadaan llmu Balaghah Dari Segi Uslub.
Uslub adalah gaya bahasa atau susunan kalimat yang dituturkan dengan baik,
sehingga membuat pembaca atau pendengar terkesima.
Uslub dalam ilmu Balaghah dapat dipadankan dengan Ragam Bahasa Indonesia
dari sisi Linguistik/ tata bahasa Indonesia.
Ragam bahasa yang tercermin dari ilmu Balaghah itu terdiri dari :
- Ragam Bahasa ilmiah
- Ragam Bahasa Sastra
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
21/24
- Ragam Bahasa Retorik (Pidato)
Ragam bahasa Ilmiyah adalah ragam bahasa yang dipergunakan untuk menjelaskan
sesuatu secara ilmiyah, ragam bahasa ini digunakan dikalangan pendidik, ilmuwan,
cendikiawan, dalam berbagai disiplin ilmu.
Ragam bahasa sastra adalah ragam bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan
bahasa yang indah mempunyai nilai estetik tinggi, ada kalanya mempunyai
penyimpangan dari peraturan Nahwu dan Sarf.
Ali Jarim menyebutkan bahwa : "Uslub Adabi adalah Ragam bahasa yang sulit yang
sangat memerlukan keterampilan dan pemikiran yang khusus dan memerlukan
hayalan sipenterjemah untuk mengekspresikannya. (Ali Jarim. Tanpa taboo, hal 16).
Ragam bahasa Retorik adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh para Da'I, ahli
pidato (orator), ditujukan untuk terampil berargumentasi.
Ragam bahasa Retorik ini di bahas pada ilmu Balaghah dalam kelompok ilmu Badi'.
(Al-hasymy dalam Muqaddimah jawahiri 1- Balaghah)
Berpidato merupakan suatu keterampilan yang sangat berharga didalam khalifah-
khalifah masyarakat Arab bahkan sebelum datangnya Islam.
Untuk menyusun kalimat dengan berbagai uslub yang telah disebutkan tadi
diperlukan llmu Tata Bahasa Arab sintaksis Arab ini akan memberikan satu
rumusan tentang bentuk kalimat Islamiyah, bentuk kalimat Fi'liyah dan bentuk
Syibhu Jumlah.
Dari struktur Filiyah dikenal adanya subjek dan predikat atau dari balaghah yang
disebut mahkum alayhi dan Mahkum Fih.
Demikian juga struktur jumlah islamiyah akan terdiri dari mahkum alayhi dan
mahkum fih.
4.2. Keberadaan Balaghah dari Segi Struktur
llmu Balaghah memperkenalkan banyak struktur kalimat dan dari segi isi (makna
kalimat). Struktur kalimat dalam ilmu Balaghah adakalanya terdiri dari ismiyah dan
adakalanya jumlah fi'liyah.
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
22/24
Struktur jumlah ismiyah sama dengan struktur yang ada pada jumlah al kahabari.
Pengenalan tentang mubtad' dan khabar (jumlah ismiyah) yang terdiri dari jumlah
musnad dan musnad ilayhi.
Struktur yang terbalik dapat saja dalam ilmu balaghah jika kalimat tersebut hasil
karya sastra. Hal seperti ini menandakan adanaya satu kebebasan memilih struktur
bagi para sastrawan.
Kesamaan struktur Amar antara ilmu Nahwu dan ilmu Balaghah terlihat jelas dari
cara pembentukan amar, yaitu :
- Dibentuk dari fi'il amar asli dengan makna perintah secara hakiki (sebenarnya).
- Bentuk fi'il Mudhari' didahului lam Amar
- Bentuk Ism Fi'il Amar
- Bentuk masdar sebagai ganti fi'il Amar
Untuk kesamaan struktur ini para ahli balaghah menuliskan sama dalam buku buku
mereka, tidak ada yang menuliskan adanya satu perbedaan struktur.
Struktur nahyi pads ilmu Balaghah juga "mempunyai kesamaan dengan ilmu
Nahwu demikian juga dengan struktur Istifham, struktur Tamanny.
Urgensi illmu Balaghah akan sangat terasa apabila diperhatikan kegunaannya ketika
menterjamahkan kalimat. Karena dalam Balaghah ada arti leksikal dan ada arti
gramatikal.
Suatu contoh dapat diperhatikan :
/la takullahuma uffun' /"janganlah kau katakan ah, pada kedua orang tua mu".
Kalau seseorang tidak menggunakan ilmu balaghah maka ia tidak akan sampai
kepada arti sebenarnya yang terkandung dalam kalimat itu. Makna sebenarnya jauh
lebih dalam dari apa yang diterjemahkan ini.
Makna tersirat (tersembunyi) dari kalimat diatas adalah sedangkan mengucapkan
ah saja dilarang dalam Islam apa lagi berbuat kasar dan tidak baik terhadap orang
tua.
Sindiran-sindiran halus dari bahasa Al-Quran akan terasa membekas di dalam
benak seseorang, apabila ia telah mengetahui balaghah dan dasar-dasar ilmu
terjemah.
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
23/24
5. KESIMPULAN
Sebagai kesimpulan dari makalah ilmiyah ini adalah :
llmu balaghah yang semula oleh sementara orang dikategorikan kepada ilmu sastra,
tetapi ilmu balaghah itu adalah sintaksis Arab.Sebagai ilmu semantik tentu ia berkaitan erat dengan ilmu Sintaksis ilmu Nahwu
dan ilmu sarf.
Keberadaan ilmu balaghah sebagai ilmu bahasa Arab akan terlihat dengan jelas jika
dipergunakan kaca mata balaghah, dengan demikian akan mudah pula untuk
mengerti pesan yang terkandung dalam serangkaian kalimat, baik berbentuk sastra
ataupun yang bukan sastra.
5.1. Saran
Setiap orang akan merasa kesukaran apabila menggunakan bahasa yang bukan
bahasa ibunya.
Kendala untuk mengerti ilmu Balaghah atau bahasan mengenai sastra akan lebih
sulit dimengerti apabila tidak mempunyai dasar pengetahuan awal. Sebagai staf
pengajar penulis menyarankan agar setiap, mahasiswa mempelajari tentang ilmu
nahwu dan Morfologi Arab dengan baik agar lebih mudah menyerap, terutama ilmu
balaghah yang dianggap sulit itu akan lenyap sendiri.
7/31/2019 Ilmu Balaghah Sebagai Cabang
24/24
DAFTAR PUSTAKA
Abu Zayid Zayad, Abdu al-Roziy, Siria 1992. Tatawuru Mafhum Al-Balaghah.
AminAhmad. Fairu I-Islam. Kairo, 1955Ash-shabuny, Muhammad Ali. Rawai'I-Bayani Tafsiru I-ayati I-ahkami mina I-
Ourani. Makkah Al-Mukarramah, 1979
Ash-shabuny, Muhammad Ali. 'Ijazu l-Bayani fi suwari I-Qurani. Maktabah Al-
Ghazali Makkah, 1979.
Al- Hasyimi, Saleh Muhammad AI-Balaghahtu, l-wadhihatu King Ibnu Suud
Riyadh, 1987.
Basyir Hasan Kamal, DR Binau s-surati I-fanniyah fibayani I-arabi. Damaskus Bairut.
1987.
Jama' Syari, Balaghah. Bairot. Tanpa Tahun.
George. M. Abdul Masih. Dictionarv of Arabic Grammar Libanon. 1985.
Ridwan Muhammad Mustafa, dkk. At-tamhidu fi n-nahwi wa s-sarfi. Jami'ah kari
YunusLibanon, 1973.
Said Fuad. Pengantar Sastra Arab. Pustaka Babussalam Medan, 1984.
Siregar Said Ahmad. Fakultas Sastra USU. Sejarah Study Bahasa Indonesia. Fakultas
Sastra USU 1982.
Watt Mentegomerry. Kejavaan Islam. Tiara Wacana Yogya 1990.
2004 Digitized by USU digital library 17