10
Kelompok 2 - Lastri Timor Jaya -Widiani -Ni Ketut Lasmini -Made Suka Artha -Ngurah Pramana -Putu Nova -Agung Rumawan -Michael Jose Rizal -I Komang Kertiyasa

ILMU NEGARA PRESENTASI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ILMU NEGARA PRESENTASI

Kelompok 2

-Lastri Timor Jaya-Widiani

-Ni Ketut Lasmini-Made Suka Artha-Ngurah Pramana

-Putu Nova-Agung Rumawan

-Michael Jose Rizal-I Komang Kertiyasa

Page 2: ILMU NEGARA PRESENTASI

PENGERTIAN ISTILAH-ISTILAH ILMU NEGARA DI EROPA KONTINENTAL DAN ANGLO SAXON

ILMU NEGARA

EROPA KONTINENTAL

ILMU KENEGARAAN ILMU NEGARA ILMU POLITIK DEFINISI

Jerman:~ Staatswissenschaften~ Staatswissenschaft~ Staatslehre~Angewandte Staatswissenschaft Belanda:~ Staatswetenschappen~ Staatswetenschap Prancis:~ Theorie d’etat~ Les Sciences Politiques

   

- Staatsleer-Angewandte Staatswetenschap

Wetenschap der Politiek

~ Ilmu Politik

~ Terapan ilmu politik

~ Ilmu Negara

~ Teori Negara~ Ilmu Politik

ANGLO SAXON The General Theory of State~ Theory of State~ Political Theory

~ Teori Negara~ Teori Politik

Page 3: ILMU NEGARA PRESENTASI

SEBABNYA DI INDONESIA DIGUNAKAN ISTILAH

ILMU NEGARADi Indonesia terdapat beberapa istilah mengenai Ilmu Pengetahuan Negara seperti: Ilmu Kenegaraan, Teori

Negara, Ajaran Negara, dan Ilmu Politik. Tetapi mengikuti perkembangannya Indonesia menggunakan istilah Ilmu Negara, hal ini bermula dari penyelidikan seorang sarjana bernama George Jellinek yang berhasil merumuskan Ilmu Negara yang sistematik sebagai satu kesatuan ilmu, atas keberhasilannya ini dia kemudian dikenal sebagai “Bapak Ilmu Negara”.

Sistem ini mampu menggabungkan cabang pengetahuan mengenai negara menjadi satu kesatuan dimana bagian-bagiannya tergantung satu dengan lainnya. Karya besar Jellinek ini kemudian dituangkan dalam buku berjudul “Allgemeine Staatslehre”, pemikiran ini kemudian diserap dan diadopsi oleh beberapa negara.

Di Indonesia sendiri istilah Ilmu Negara pada awalnya digunakan oleh Universitas Gajah Mada - Yogyakarta pada tahun 1946, ketika disusun kurikulum fakultas hukum di UGM terdapat kendala karena belum ada perguruan tinggi yang dapat di gunakan sebagai rujukan pada waktu itu. Selanjutnya tim UGM ke Leydent University, Belanda di perguruan tersebut ditemukan mata kuliah yang materi kuliahnya mempelajari pengertian sandi-sandi pokok dari Negara yang bersifat umum dan terlepas dari hubungan colonial staatleer inilah yang di ambil oleh UGM dan di alih bahasakan menjadi ILMU NEGARA yang salah satu tujuannya adalah sebagai pengantar mempelajari hukum tata Negara di Indonesia. Walaupun pada mulanya terdapat perbedaan pandangan mengenai penggunaan istilah Ilmu Negara ini tetapi pada akhirnya disepakati penggunaannya.

Page 4: ILMU NEGARA PRESENTASI

STATUS ILMU NEGARA DALAM KERANGKA ILMU PENGETAHUAN HUKUM DAN ILMU

KENEGARAAN  MutlakDalam artian Ilmu Negara menjadi prasyarat untuk mempelajari lebih lanjut Ilmu Kenegaraan lainnya.

TeoritisDalam artian llmu Negara lebih bersifat teoritis sehingga tidak dapat diterapkan secara langsung

sedangkan Ilmu Kenegaraan bersifat praktis dan dapat diterapkan secara langsung. Dari segi manfaat Ilmu negara tidak mementingkan bagaimana caranya suatu hukum itu harus dilaksanakan, oleh karena itu ilmu negara lebih mementingkan negara secara teoritis sedangkan Hukum Kenegaraan lebih mementingkan segi prakteknya.

KongkritKebalikan dari abstrak, serapan ilmu ini lebih mempelajari suatu negara yang sudah terbentuk, seperti

timbulnya suatu negara ataupun sistem pemerintahan dalam negara tersebut.

TertentuDalam artian lebih mengarah secara spesifik pada satu negara tertentu.

Page 5: ILMU NEGARA PRESENTASI

OBYEK, RUANG LINGKUP DAN METODE ILMU NEGARA

Ilmu Negara obyeknya adalah negara, dalam pengertian:oAbstrak: Negara belum tampakoUmum: Konsep ilmu negara berlaku secara umum/ bukan untuk negara-negara tertentu. oUniversal: Konsep ilmu negara berlaku secara menyeluruh tanpa terkecuali. Dalam pegertian abstrak objek ilmu negara adalah negara yang meliputi:o Asal mula negarao Hakekat Negarao Bentuk negara atau pemerintahan

Page 6: ILMU NEGARA PRESENTASI

Ruang Lingkup:Ilmu negara sebagai suatu pengetahuan telah dikenalkan sejak zaman

Yunani Purba. Ilmu negara menitik beratkan penyelidikannya kepada negara sebagai organisasi dalam pengertian umum. Ilmu negara sebagai pegetahuan asli dari eropa kontinetal terutama jerman. George Jellinek melihat ilmu negara itu dari dua sisi tinjauan (Zweiseiten theorie):

Sisi tinjauan sosiologis terdiri dari : Teori sifat hakekat negara Teori pembenaran hukum negara Teori terjadinya negara Teori tujuan negara Teori type-type negara

Page 7: ILMU NEGARA PRESENTASI

Sisi tinjauan yuridis terdiri dari:

Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahTeori kedaulatanTeori unsur-unsur negaraTeori fungsi negaraTeori konstitusiTeori lembaga perwakilanTeori sendi-sendi pemerintahanTeori alat-alat perlengkapan negaraTeori kerja sama antar negara

Page 8: ILMU NEGARA PRESENTASI

Metode yang dominan dipakai dalam Ilmu Negara, yakni: 1. Metode Induktif

suatu metode yang mempelajari suatu gejala yang khusus (peristiwa yang konkrit) untuk mendapatkan kaedah-kaedah yang berlaku dalam lapangan yang lebih luas.

2. Metode Deduktif

dimulai dengan kaedah-kaedah yang dianggap berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang khusus.

3. Metode Histori

metode histori (metode sejarah), atau suatu methode van histirische beschouwing; metode ini digunakan untuk penelitian yang mencari gejala-gejala kemasyarakatan di masa lampau (history background) yang sedikit banyak tentunya mempunyai hubungan dengan keadaan masyarakat di masa sekarang. Apabila negara diselidiki secara metode sejarah, maka penyelidikannya ditujukan kepada asal mula negara atau genetika negara, petumbuhan dan perkembangan negara serta akhirnya dengan pembahasan keadaan negara saat ini.

4. Metode Perbandingan

metode yang mengadakan perbandingan di antara dua obyek penyelidikan atau lebih, untuk menambah dan memperdalam pengetahuan tentang obyek-obyek yang diselidiki.

Page 9: ILMU NEGARA PRESENTASI

5. Metode Dialektis

metode tanya jawab atau dialog, di mana proses penyelidikannya dilakukan dengan cara tanya jawab untuk mencoba mencari pengertian-pengertian tertentu. Cara bekerja yang dialektis ini menimbulkan tiga macam unsur:1. Tesis, yaitu merupakan suatu dalil.2. Antitesis, merupakan suatu serangan terhadap dalil tersebut dari pihak yang berlainan pendapatnya; dan3. Sintesis, merupakann jalan tengah antara tesis dan antitesis.

6. Metode Empiris

suatu metode yang menyadarkan diri pada keadaan-keadaan yang dengan nyata didapat di dalam masyarakat.

7. Metode Rasionalitas

suatu metode yang mengutamakan pemikiran dengan logika dan pikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah-masalah kemasyarakatan.

8. Metode Sistematis

suatu metode yang didasarkan secara menghimpun bahan-bahan yang sudah tersedia terhadap bahan-bahan mana dilakukan pelukisan, penguraian dan penilaian, kemudian dilakukan klasifikasi dalam golongan-golongan di dalam suatu sistematik. Sistematik berarti “samen hangende eenheid” yaitu suatu kesatuan di mana masing-masing bagian tidak simpang siur, tetapi selalu berhubugan satu dengan lainnya.

Page 10: ILMU NEGARA PRESENTASI

9. Metode Hukum (juridische methode)

suatu metode yang di dalam proses penyelidikannya meninjau serta membahas objek penyelidikannya dengan menitikberatkan kepada segi-segi yuridis, sehingga faktor-faktor yang bersifat non yuridis (yaitu etis dan sosial) dikesampingkan.

10. Metode Fungsional

suatu metode yang di dalam proses penyelidikannya meninjau serta membahas obyek penyelidikannya dengan menggandengkan, baik gejala-gejala dalam dunia ia masing-masing tidak terlepas satu sama lain, melainkan terdapatnya hubungan yang timbal balik (interdependent), sehingga dengan demikian negara selaku objek dapat mempengaruhi masyarakat, juga sebaliknya masyarakat juga dapat mempengaruhi negara.

11. Metode Sinkretis

suatu metode yang di dalam proses penyelidikannya meninjau serta membahas obyek penyelidikannya dengan cara menggabungkan faktor-faktor baik yang bersifat juridis maupun non juridis.