Upload
ahmad-fathurohman
View
213
Download
21
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA), teknologi, dan kehidupan
manusia merupakan tiga hal yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini dikarena
teknologi merupakan terapan dari MIPA yang akan dimanfaatkan oleh manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan dan harkat martabat manusia.
Kemajuan teknologi yang kian pesat sangat mempengaruhi perkembangan
dunia pendidikan terutama dalam bidang MIPA. Pendidikan MIPA sebagai bagian
dari pendidikan umumnya memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu
pendidikan sebagai upaya untuk menghasilkan peserta didik yang berkualitas,
yaitu manusia yang mampu berfikir kritis, kreatif, logis, dan berinisiatif dalam
menanggapi isu dimasyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pendidikan MIPA sebagai suatu kumpulan mata pelajaran yang diajarkan
mulai dari jenjang pendidikan dasar, hendaknya dipandang oleh guru, siswa atau
masyarakat luas sebagai upaya untuk meneruskan informasi dari manusia
terdahulu. Untuk menjadi alat pendidikan yang potensial yang dapat memberikan
sumbangan nyata untuk perwujudan manusia Indonesia yang utuh.
Oleh karena itu, kiranya kita perlu mengetahui ilmu pendidikan MIPA yang
meliputi hakikat MIPA, pengertian MIPA, hakikat guru serta tugas guru MIPA,
peran pendidikan MIPA dalam kehidupan sehari-hari, dan nilai-nilai pendidikan
MIPA agar generasi penerus dapat meneruskan informasi dari manusia
sebelumnya, dan terciptanya generasi yang berkualitas.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah mengenai makalah ilmu pendidikan MIPA adalah
sebagai berikut:
1. Apa hakikat MIPA
1
2. Apa pengertian MIPA
3. Apa hakikat guru dan tugas guru MIPA
4. Apa peran pendidikan MIPA dalam kehidupan sehari-hari
5. Apa saja nilai-Nilai Pendidikan MIPA
C. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah
1. Mengetahui hakikat MIPA
2. Mengetahui pengertian MIPA
3. Mengetahui hakikat guru dan tugas guru MIPA
4. Mengetahui peran pendidikan MIPA dalam kehidupan sehari-hari
5. Mengetahui nilai-nilai pendidikan MIPA
D. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah:
1. Kita dapat mengetahui hakikat MIPA
2. Kita dapat mengetahui pengertian MIPA
3. Kita dapat mengetahui hakikat guru dan tugas guru MIPA
4. Kita dapat mengetahui peran pendidikan MIPA dalam kehidupan sehari-
hari
5. Kita dapat mengetahui nilai-nilai pendidikan MIPA
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakekat MIPA
Menurut bahasa hakekat artinya kebenaran atau sesuatu yang sebenar-
benarnya atau asal segala sesuatu. Hakikat juga dapat diartikan inti dari segala
sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu.
Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia berhubungan dengan
ide dan penalaran. Ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia itu
merupakan sistem-sistem yang bersifat untuk menggambarkan konsep-konsep
abstrak, dimana masing-masing sistem bersifat deduktif sehingga berlaku umum
dalam menyelesaikan masalah.
Kemudian Jhonson dan Rising (1972) menyatakan matematika adalah pola
fikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logis. matematika itu adalah
bahasa yang menggunakan istilah yang didefenisikan dengan cermat, jelas dan
akurat, representasinya den gan symbol dan padat, lebih berupa bahasa symbol
dengan ide daripada mengenai bunyi.
Jadi matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi sifat atau
teori – teori yang diaanut secara deduktif berdasarkan kepada unsur- unsur yang
didefenisakan atau tidak, aksioma- aksioma sifat atau teori yang telah dibuktikan
kebenarannya. Selain pandangan ini, masih ada beberapa pendapat lain tentang
matematika. Walaupun secara penekanannya ada pebedaan pandangan terhadap
pengertian matematika tetapi pendapat tersebut pada dasarnya adalah sama.
Ilmu pengetahuan alam yang bermula timbul dari rasa ingin tahu manusia,
sekarang telah berkembang pesat dan telah banyak mempengaruhi keidupan
masyarakat. Ilmu pengetahuan alam pada hakekatnya merupakan suatu produk,
proses dan penerapan.
Hakekat MIPA adalah Ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran
manusia yang bukan hanya bergelutik dalam hitung-menghitung saja tetapi juga
berhubungan dengan ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya
dan teknologi.
3
B. Pengertian MIPA
MIPA merupakan singkatan dari Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
atau bisa dikatakan MIPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang matematika
dan IPA. Komponen MIPA meliputi:
a. Matematika
Kata matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya
diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan
itu mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu
(knowledge, science). Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya
yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir).
Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu
pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar). Matematika lebih
menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan menekankan dari
hasil eksperimen atau hasil observasi matematika terbentuk karena pikiran-
pikiran manusia, yang berhubungan dengan idea, proses, dan penalaran.
b. IPA
Ilmu pengetahuan alam yang bahasa asingnya “science” berasal dari kata
latin “Scientia” yang berarti saya tahu. Kata “science” sebenarnya semula berarti
ilmu pengetahuan yang meliputi baik ilmu pengetahuan sosial (Social science)
maupun ilmu pengetahuan alam (natural science). Lama kelamaan, bila seseorang
mengatakan “science” maka yang dimaksud adalah “natural science” atau dalam
bahasa Indonesia disebut ilmu pengetahuan alam dan disingkat IPA. Sedangkan
IPA sendiri terdiri dari ilmu-ilmu fisik (Physical science) yang natara lain kimia,
fisika, astronomi dan geofisika, serta ilmu-ilmu biologi (life science).
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kerja sama antara ekperimen
dan teori. Teori IPA pemodelan matematis terhadap berbagai prinsip dasar yang
kebenarannya harus diuji dengan eksperimen yang dapat memberikan hasil serupa
dalam keadaan yang sama. Dengan menggunakan teori dalam IPA orang dapat
membuat prediksi (ramalan) kuantitatif terhadap suatu prestasi. Pada dasarnya
eksperimen merupakan suatu proses induktif dalam menemukan prinsip dasar
yang baru dan suatu proses deduktif bagi pengujian teori baru.
4
Dalam membuat interprestasi hasil eksperimen untuk pengambilan
kesimpulan diperlukan kemampuan menggunakan inferensi (kesimpulan) statistik.
Inilah yang dikenal dengan metode ilmiah suatu metode yang juga digunakan
ilmu-ilmu lain. Alam IPA ditekankan pada proses induktif maupun deduktif.
Alam Matematika terutama menekankan pada proses deduktif yang memerlukan
penalaran logis dan aksionatik.
Matematika terkenal pula dengan materinya yang sangat hierarkis sifatnya
serta menghasilkan bahasa yang efisien yang sangat dibutuhkan oleh Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). Dari segi kemampuan analisis kuantitatif terhadap
masalah yang berkaitan dengan pengajaran MIPA, pemodelan matematis dalam
taraf sederhana dengan menerapkan pemahaman atas berbagai konsep dan prinsip
dalam MIPA merupakan hal yang mutlak perlu dikuasai.
C. Hakekat Pendidikan dan Pendidikan MIPA
1. Hakekat Pendidikan
Pendidikan merupakan transfer of knowledge, transfer of value dan
transfer of culture and transfer of religius yang dapat diarahkan pada upaya untuk
memanusiakan manusia.
Hakikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk mengubah perilaku
individu atau kelompok agar memiliki nilai-nilai yang disepakati berdasarkan
agama, filsafat, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan
keamanan. Menurut pandangan Paula Freire pendidikan adalah proses
pengkaderan dengan hakikat tujuannya adalah pembebasan. Hakikat pendidikan
adalah kemampuan untuk mendidik diri sendiri.
Dengan demikian hakikat pendidikan adalah sangat ditentukan oleh nilai-
nilai, motivasi dan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Maka hakikat pendidikan
dapat dirumuskan sebagi berikut :
a. Pendidikan merupakan proses interaksi manusiawi yang ditandai
keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidik.
b. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan
yang mengalami perubahan yang semakin pesat.
c. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
5
d. Pendidikan berlangsung seumur hidup. Pendidikan merupakan kiat dalam
menerapkan prinsip-prinsip ilmu.
Demikianlah uraian tentang hakikat pendidikan MIPA sesuai dengan
tujuanya.
2. Hakikat Pendidikan MIPA
Pendidikan MIPA merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar
untuk mengungkap gejala-gejala alam dengan menerapkan langkah-langkah
ilmiah serta untuk membentuk kepribadian atau tingkah laku siswa sehingga siswa
dapat memahami proses MIPA dan dapat dikembangkan di masyarakat.
Ciri-ciri Pendidikan MIPA:
a. Pengetahuan yang sangat terstruktur dalam arti antara bagian yang satu
dengan bagian yang lain terjalin hubungan fungsional yang erat.
b. Karena itu konsep – konsep dan prinsip – prinsip dalam MIPA akan lebih
mudah dikuasai jika disajikan dalam bentuk terkait satu dengan yang lain
dengan simpulan – simpulan yang jelas.
c. Penerapan berbagai pengertian dan prinsip MIPA dalam taraf sederhana
terhadap masalah alamiah seringkali memerlukan: keterpaduan berbagai
komponen MIPA, dengan Matematika sebagai dasar logika penalaran dan
penyelesaian kuantitatif sedangkan fisika, kimia, biologi sebagai deskripsi
permasalahan yang ada.
d. Untuk menekuninya diperlukan kecintaan yang dalam terhadap ilmu sebagai
suesuatu yang logis.
MIPA sebagai suatu kumpulan mata pelajaran, hendaknya jangan hanya
dipandang sebagai :
a. Sekumpulan informasi hasil kajian orang terdahulu yang harus diteruskan
kepada peserta didik, tetapi harus pula dipandang.
b. Sebagai alat pendidikan yang potensial dapat memberikan uriman
(sumbangan) nyata untuk perwujudan manusia Indonesia yang utuh.
Pendidikan MIPA menghendaki pendekatan – pendekatan tertentu dan
metode – metode tertentu yang sesuai, serta sarana yang mendukung untuk
memantapkan berbagai konsep MIPA pada anak didik.
6
1) Membuat mereka mampu berpikir kritis.
2) Menggunakan nakal (akal budi) secara aktif dan efesien.
3) Menanam sikap ilmiah pada mereka.
D. Hakekat Guru dan Tugas Guru MIPA
Makna guru selalu dikaitkan dengan profesi yang terkait dengan
pendidikan anak di sekolah, di lembaga pendidikan, dan mereka yang harus
menguasai bahan ajar yang terdapat dalam kurikulum. Secara umum, baik dalam
pekerjaan ataupun sebagai profesi, guru selalu disebut sebagai salah satu
komponen utama pendidikan yang sangat penting.
Guru, siswa, dan kurikulum merupakan tiga komponen utama dalam
sistem pendidikan nasional. Ketiga komponen pendidikan tersebut merupakan
conditiosine quanon atau syarat mutlak dalam proses pendidikan sekolah. Melalui
mediator yang disebut guru, siswa dapat memperoleh menu sajian bahan ajar yang
diolah dari kurikulum nasional dan kurikulum muatan lokal.
Guru adalah seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator sehingga
siswa dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara
optimal, baik yang didirikan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat atau
swasta. Dengan demikian, guru tidak hanya dikenal secara formal sebagai
pendidik, pengajar, pelatih, pembimbing, tetapi juga sebagai social agent hired by
society to help facilitate members of society who attend schools, atau agen sosial
yang diminta masyarakat untuk memberikan bantuan kepada warga masyarakat
yang akan dan sedang berada di bangku sekolah.
Sejalan dengan pikiran pokok di atas, tugas guru MIPA tidak hanya
sekedar :
1. Mengupayakan diperolehnya berbagai pengetahuan dan ketrampilan dalam
MIPA dikalangan peserta didik.
2. Lebih penting dari itu, seorang guru MIPA hendaknya dapat mendorong
berkembangnya pemahaman dan penghayatan akan prinsip – prinsip dan nilai
– nilai IPA dikalangan peserta didik dalam rangka menumbuhkan daya nalar,
cara berpikir logis, sistematis dan kreatif, kecerdasan, serta sikap kritis,
terbuka dan ingin tahu.
7
Sehubungan dengan itu, seorang guru MIPA :
1. Hendaknya tidak sekedar menyampaikan informasi/ceritera tentang MIPA
kepada peserta didik tetapi betul – betul membimbing para siswanya berbuat
sesuai dengan prinsip – prinsip dan nilai – nilai yang terkandung dalam
MIPA.
2. Dengan kata lain, guru MIPA hendaknya dapat membawa peserta didiknya
untuk menjalani proses MIPA itu sendiri melalui kegiatan pengamatan,
percobaan, pemecahan masalah, diskusi dengan teman – temannya dan
sebagainya.
3. Dapat menumbuhkan kesenangan belajar MIPA dikalangan peserta didik. Ini
akan besar pengaruhnya terhadap pencapaian hasil yang diharapkan dari
pengajaran MIPA
4. Hendaknya memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga tidak segan
mengakui keterbatasan pengetahuannya tentang hal – hal tertentu kepda
peserta didik tanpa mengabaikan tanggungjawabnya membantu mereka
menemukan jawaban terhadap persoalan – persoalan yang diajukan.
E. Peran Pendidikan MIPA dalam Kehidupan
Pendidikan MIPA memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya:
a. Sebagai sarana pendidikan
Pendidikan MIPA merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan
kreatifitas termasuk mengembangkan keterampilan dalam pemecahan masalah
(problem solving). Seperti halnya teknologi membantu kita menghitung sesuatu
yang rumit yang kita tidak sanggup, begitu pula kita dengan mudah mengetahui
dan bahkan mendapatkan informasi-informasi tentang keadaan dunia maupun hal-
hal yang baru.
b. Sebagai alat untuk memasuki berbagai bidang profesi
Pengetahuan dan keterampilan ilmu sains memungkinkan kita dapat
memasuki berbagai bidang profesi, namun demikian tanpa dibarengi dengan
pengembangan kreativitas pribadi maka keterampilan itu sendiri menjadi tidak
8
berarti dan tidak menjamin dengan sendirinya masa depan yang cerah atau adanya
pengembangan karir pribadi yang pasti.
c. Sebagai Fasilitas
Pendidikan MIPA dapat memfasilitasi siswa membangun ide-ide atau
konsep yang lebih maju (IPTEK) dan sebagainya.
F. Pengaruh Pendidikan MIPA dalam Kehidupan
Disamping Pendidikan MIPA dapat memberikan sumbangan positif bagi
kehidupan sehari-hari namun pendidikan MIPA juga dapat membawa pengaruh
negatif dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut:
1. Kerusakan Lingkungan,
Dengan adanya pendidikan MIPA yang dapat memfasilitasi siswa dalam
membangun ide-ide atau konsep yang lebih maju (IPTEK) sangat mempengaruhi
kehidupan sehari-hari, misalnya kerusakan lingkungan. Kemajuan IPTEK
mendorong manusia menguras sumber daya alam. Akibatnya hutan semakin
berkurang, air tercemar, udara menjadi kotor bahkan lapisan ozon menjadi tipis.
Agar keseimbangan kehidupan tetap terpelihara, maka penggunaan teknologi
dalam pembangunan harus menggunakan pola penggunaan teknologi yang
memperhatikan lingkungan, baik lingkungan biotik maupun abiotik.
2. Meningkatkan tingkat kemalasan
Adanya ledakan teknologi yang mempengaruhi hampir seluruh aspek
kehidupan dan pengembangan sumber daya manusia membuat sebagian manusia
lupa dan mulai bermalas-malasan. Dengan teknologi, membosankan perhitungan
yang mudah dilakukan atau hal-hal yang sebenarnya kita telah mengetahuinya.
Secara tidak langsung kita telah diperbudak atau bahkan bisa dikatakan bahwa
kita merupakan bagian dari hal tersebut, yang bisa membuat pemikiran kita
menjadi tumpul akibat kekurang-asahan kita dalam melatih ingatan dan pemikiran
3. Rekayasa Genetika
Bayi tabung memerlukan beberapa buah pemikiran dan pertimbangan
mengenai voetus yang hidup di dalam tabung. Pada waktu pembuahan terjadi, di
dalam tabung hidup lebih dari satu voetus. dari sekian voetus yang hidup hanya
satu voetus dimasukkan ke dalam rahim sedangkan voetus yang lainnya dibunuh.
9
Masalahnya disini adalah voetus disejajarkan dengan benih hewan sedangkan
menurut para ahli, voetus merupakan satu pribadi benih manusia. Walaupun hal
ini memberikan hal positif bagi yang membutuhkan misalnya dengan
terbentuknya anak melalui tabung tersebut akan tetapi terkadang terjadi masalah-
masalah bahkan penyakit baru baik itu bagi anak maupun ibu yang mengandung.
G. Nilai-Nilai Pendidikan MIPA
Pendidikan MIPA mengandung nilai-nilai tertentu yang berguna bagi
masyarakat. Nilai tersebut ialah sesuatu yang dianggap berharga yang terdapat
dalam MIPA dan menjadi tujuan yang akan dicapai. Adapun nilai-nilai MIPA
tersebut adalah :
1. Nilai praktis
Penerapan dari penemuan-penemuan MIPA telah melahirkan teknologi
yang secara langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebaliknya teknologi
telah membantu mengembangkan penemuan-penemuan baru yang secara tidak
langsung juga bermanfaat bagi kehidupan. Oleh karena itu, IPA telah membuka
jalan ke arah penemuan-penemuan yang secara langsung dan tidak langsung dapat
bermanfaat. Dengan demikian MIPA mempunyai nilai praktis yaitu sesuatu yang
bermanfaat dan berharga dalam kehidupan sehari-hari.
2. Nilai intelektual
Metoda ilmiah yang digunakan dalam MIPA banyak dimanfaatkan
manusia untuk memecahkan masalah. Tidak saja masalah-masalah alamiah tetapi
juga masalah-masalah sosial, ekonomi, dan lain-lain. Metoda ilmiah ini telah
melatih ketrampilan dan ketekunan, serta melatih pengambilan keputusan-
keputusan dengan pertimbangan yang rasional bagi penggunaannya.. Keberhasilan
memecahkan masalah ini akan memberikan kepuasan intelektual.
3. Nilai-nilai sosial-ekonomi-politik
MIPA mempunyai nilai-nilai sosial-ekonomi-politik yang berarti,
kemajuan MIPA dan teknologi suatu negara, menyebabkan negara tersebut
memperoleh kedudukan yang kuat dalam percaturan sosial-ekonomi-politik
internasional. Prestasi-prestasi tinggi yang dapat dicapai oleh suatu negara dalam
bidang MIPA dan teknologi memberikan rasa bangga akan bangsanya.
10
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diambil
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Hakekat MIPA adalah Ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia
yang bukan hanya bergelutik dalam hitung-menghitung saja tetapi juga
berhubungan dengan ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta
isinya dan teknologi.
2. MIPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh
dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah
dan dididapatkan dari hasil pemikiran logika, eksperimen atau hasil observasi
yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan.
3. Pendidikan MIPA merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk
mengungkap gejala-gejala alam dengan menerapkan langkah-langkah ilmiah
serta untuk membentuk kepribadian atau tingkah laku siswa sehingga siswa
dapat memahami proses MIPA dan dapat dikembangkan di kehidupan sehari-
hari.
4. Pendidikan MIPA memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya sebagai sarana pendidikan, alat untuk memasuki berbagai
bidang profesi dan Fasilitas siswa membangun ide-ide atau konsep yang lebih
maju (IPTEK) dan sebagainya.
5. Pendidikan MIPA dapat memberikan sumbangan positif bagi kehidupan
sehari-hari namun pendidikan MIPA juga dapat membawa pengaruh negatif
dalam kehidupan sehari-hari, antara lain kerusakan lingkungan, meningkatkan
tingkat kemalasan, rekayasa genetika dan lain sebagainya.
6. Pendidikan MIPA mengandung nilai-nilai tertentu yang berguna bagi
masyarakat yang meliputi nilai praktis, nilai intelektual dan nilai social-
ekonomi-politik
11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim a, 2011. Practical Kerangka Integrasi Teknologi dalam Pendidikan
Matematika. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.recsam.edu.my/rndpdf/R%26D%2520Research
%2520Papers/Technology%2520Integration%2520in%2520Mathematics
%2520Education.pdf. Diakses tanggal 8 Februari 2016.
Anonim b, 2014. Pengertian Matematika Menurut Pendapat ahli dan
Kururikulum.
http://www.rumusmatematikadasar.com/2014/09/pengertian-matematika -
menurut-pendapat-ahli-dan-kurikulum .html ?m=1 . Diakses tanggal 8
Februari 2016.
Anonim c, 2010. Dasar-dasar Pendidikan MIPA.
http://datafilecom.blogspot.com/2010/05/dasar-dasar-pendidikan-
mipa09.html. Diakses tanggal 8 Februari 2016.
Apriyanto, M. 2012. Keterkaitan MIPA Teknologi dan Masyarakat.
http://muhammad-apriyanto.blogspot.com/2012/11/keterkaitan-mipa-
teknologi-dan.html. Diakses tanggal 8 Februari 2016.
Ally Abdullah, Drs.,Eny rahma, Ir, 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Bumi
Aksara.
Kast, Fremont E. James dan Resenweig. 1962. Science Technology and
Management. New York : Mc. Grill Book.
Masnur Muslich. 2007. KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Jakarta:PT
Bumi Aksara
Muhammad Joko Susilo. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan:
Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyasa. (2006). Kurikulum yang Disempurnakan: Pengambangan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung: PT Remaja Rasdakarya
Sukardjo, M dan Ukim komarudin. 2009. Landasan Pendidikan Konsep Dan
Aplikasinya. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
12
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ………..……………………………………………. i
BABA I PENDAHULUAN ……………………………………………. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………. 1
C. Tujuan ……………………………………………………. 2
D. Manfaat ……………………………………………………. 2
BABAII PEMBAHASAN ……………………………………………. 3
A. Hakikat MIPA ……………………………………………. 3
B. Pengertian MIPA ……………………………………………. 4
C. Hakekat Pendidikan dan Pendidikan MIPA ……………………… 5
D. Hakekat Guru dan Tugas Guru MIPA …………………….. 7
E. Peran Pendidikan MIPA dalam Kehidupan Sehari-hari …….. 8
F. Pengaruh Pendidikan MIPA dalam Kehidupan Sehari-hari …….. 9
G. Nilai-Nilai Pendidikan MIPA …………………………….. 10
BAB III PENUTUP ……………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….. 12
13i
MAKALAH
ILMU PENDIDIKAN MIPA
Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah konsep-konsep MIPA
Disusun oleh :
AHMAD FATHUROHMAN (20157279040)
RATNA SARI (20157279030)
ELIAWATI (20157279004)
IMMA NOORHASANAH (20157279080)
PASCASARJANA JURUSAN MIPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2016
14