251
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG PINTAR PADA JENJANG PENDIDIKAN SMAN, SMKN DAN MAN DI KABUPATEN TANGERANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Disusun oleh: ANDRIANTO 6661110794 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA BANTEN 2017

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG

PINTAR PADA JENJANG PENDIDIKAN SMAN, SMKN DAN MAN DI

KABUPATEN TANGERANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial

Pada Konsentrasi Kebijakan Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Disusun oleh:

ANDRIANTO

6661110794

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

BANTEN 2017

Page 2: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 3: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 4: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 5: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

Jangan biarkan mimpimu tergeletak tak bertuan

Rampas Menara itu

Pijarkan cahayamu - JRX

“Skripsi ini kupersembahkan untuk

Kedua orangtuaku yaitu

Almarhum Ayah (Imanudin) dan Ibu (Surnah Winingsih),

Kakakku (Arif Sugiri), dan Adikku (Irmawati)

Terimakasih untuk kasih sayang, cinta, doa,

dan motivasinya yang tak pernah henti.

Page 6: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

ABSTRAK

Andrianto. NIM 6661110794. Skripsi. 2017. Implementasi KebijakanProgram Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMAN, SMKNDan MAN Di Kabupaten Tangerang. Program Studi Ilmu AdministrasiNegara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan AgengTirtayasa. Pembimbing I : Dr. Dirlanudin, M.Si dan Pembimbing II : YeniWidyastuti, S.Sos, M.Si

Pembangunan bidang pendidikan menjadi semakin strategis di era otonomi,karena daerah memiliki kemampuan dan kewenangan untuk menentukan arah dankebijakan pembangunannya di sektor Pendidikan. Untuk mewujudkan programwajib belajar dua belas tahun, Pemerintah Kabupaten Tangerang menjaminseluruh warga usia sekolah untuk mendapatkan pelayanan pendidikan melaluiBantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) melalui program Kartu TangerangPintar guna membantu peserta didik dari keluarga masyarakat berpenghasilanrendah agar tetap dapat mengikuti pembelajaran di sekolah tanpa terbebani biayapersonal pendidikan. Fokus penelitian ini adalah implementasi program KartuTangerang Pintar di Kabupaten Tangerang. Metode penelitian yang digunakanadalah metode kualitatif deskriptif dan menggunakan teori implementasikebijakan menurut model Van Mater dan Van Horn. Indikatornya terdiri darisumber daya, karakteristik agen pelaksana, sikap atau kecenderungan agenpelaksana, komunikasi dan aktivitas pelaksana, dan lingkungan eksternal. Hasildari penelitian ini adalah dalam implementasinya belum berjalan dengan baik.Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat keberhasilan programdiantaranya sumber daya kurang memadai, keterbatasan anggaran yang diberikan.belum optimalnya sosialisasi yang diberikan, kordinasi antar agen pelaksana yangmasih harus ditingkatkan serta rendahnya tingkat kepatuhan peserta didik danorangtua. Peneliti memberikan saran agar kordinasi dan sosialisai dari para agenpelaksana senantiasa dapat lebih ditingkatkan lagi agar program dapat berjalanoptimal dan tepat sasaran.

Kata kunci : implementasi, Kartu Tangerang Pintar, keluarga tidak mampu

Page 7: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

ABSTRACT

Andrianto. NIM 6661110794. Thesis. 2017. The Implementation of KartuTangerang Pintar Program on SMAN, SMKN and MAN In KabupatenTangerang. Departement of Public Administration. Faculty of Social andPolitical Science. Sultan Ageng Tirtayasa University. 1st Advisor, Dr.Dirlanudin, M.Si; 2nd Advisor, Yeni Widyastuti, S. Sos, M.Si

The development of education is becoming increasingly strategic in autonomyera, because the region has ability and authority to determine the direction anddevelopment policies in education sector. To achieve compulsory education fortwelfth year program, Kabupaten Tangerang Government guarantees allteenagers of school’s age to get an education through Biaya Personal Pendidikan(BBPP) with Kartu Tangerang Pintar program to help students from low incomefamilies in order to keep them learning in school unencumbered personal cost ofeducation. Research Method which used was descriptive qualitative method andused the theory of policy implementation according to model of Van Mater andVan Horn. The indicators consist of resources, the characteristics of theimplementing agency, the attitudes or trends of the implementing agency,communication and activity of the implementing agency, and the externalenvironment. The results of this research is in the implementation has not runwell. Factors that support and hinder the programs such as inadequate resources,limitedness of donation. not optimal socialization, lack of loyalty from learnersand parents and coordination between the implementing agencies need to beimproved. recommendation of this research are for coordination and socializationof the implementing agencies Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang canalways be improved so that the program can run optimally and on target.

Keywords: implementation, Kartu Tangerang Pintar, students from poor families

Page 8: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat,

rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada kita semua. Shalawat serta

salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad

SAW, beserta keluarga dan para sahabat. Atas berkat rahmat, karunia dan ridho-

Nya pula peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi

Kebijakan Progran Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMAN,

SMKN Dan MAN Di Kabupaten Tangerang”.

Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Penyusunan skripsi ini tentu tak lepas dari bantuan banyak pihak yang selalu

mendukung peneliti secara moril dan materiil, serta memberikan pengajaran dan

bimbingan maupun informasi yang dapat berguna sehingga tersusunnya skirpsi

ini. Untuk itu peneliti ingin menyampaikan ungkapan terimakasih yang tak

terhingga kepada beberapa pihak, sebagai berikut:

1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd. sebagai Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, M.Si. sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Rahmawati, S.Sos, M.Si sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 9: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

ii

4. Iman Mukhroman, S.Sos, M.Si sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Kandung Sapto N, S.Sos. M.Si sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Listyaningsih, S.Sos. M.Si. sebagai Ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Dr. Dirlanudin, M.Si. sebagai Dosen pembimbing I yang telah

memberikan saran dan arahan kepada peneliti selama proses bimbingan

berlangsung.

8. Yeni Widyastuti, S.Sos. M.Si. sebagai Dosen wali akademik dan

pembimbing II yang telah membimbing peneliti selama masa perkuliahan

dan selama proses penyusunan skripsi ini yang telah memberikan saran

dan arahan kepada peneliti.

9. Dosen-dosen serta staff pada Program Studi Ilmu Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang memberikan ilmu dan

pengetahuan kepada peneliti.

10. Orang Tua tercinta, ayahanda (alm) Imanudin dan ibu Surnah Winingsih

yang selalu memberikan dukungan secara moril dan materil serta doa yang

tidak pernah henti untuk kesuksesan anak-anaknya di masa depan.

Kemudian kakak dan adik kandung peneliti, Arif Sugiri dan Irmawati yang

selalu memberikan dukungan dan doa untuk kelancaran penyusunan

skripsi ini.

11. Kawan terdekat peneliti Achmad Hafidz, Eko Djumantoro, Dendy Yudha,

yang selalu menemani peneliti sejak awal masuk di kampus Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa hingga saat ini serta selalu memberikan dukungan

dan doa mereka dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

iii

12. Teman-teman seperjuangan Ilmu Administrasi Negara 2011 khususnya

kelas B, terima kasih teman-teman telah membantu dalam penelitian ini,

susah senang semenjak awal bertemu sampai sekarang tidak akan pernah

terlupakan.

13. Sahabat terdekat peneliti dari Kreasi Anak Wayang dan Galang Putra

Football Club yang juga banyak memberikan motivasi, doa dan canda

tawa sehingga peneliti dapat menghilangkan kejenuhan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

14. Serta tidak lupa peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh

informan penelitian yang telah berkontribusi banyak dalam penyusunan

skripsi ini serta pihak-pihak lainnya yang juga terlibat dalam penyusunan

skripsi ini.

Akhirnya peneliti mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga dengan

selelsainya penyusunan skripsi ini. Peneliti sebagai penyusun menyadari bahwa

akan adanya kekurangan, oleh karena itu peneliti juga mohon maaf jika terdapat

kesalahan dalam penelitian ini. Karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran

yang membangun demi untuk perbaikan penelitian ini demi untuk penyempurnaan

penelitian ini.

Tangerang, Mei 2017

Andrianto

NIM. 6661110794

Page 11: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

iv

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR ...............................................................................i

DAFTAR ISI ...............................................................................iv

DAFTAR TABEL ...............................................................................vii

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah ...............................................................................15

1.3 Batasan Masalah ...............................................................................16

1.4 Rumusan Masalah ...............................................................................16

1.5 Tujuan Penelitian ...............................................................................17

1.6 Manfaat Penelitian ...............................................................................17

BAB II DESKRIPSI TEORI

2.1 Deskripsi Teori ...............................................................................21

2.2 Kebijakan Publik ...............................................................................22

2.3 Kebijakan Pendidikan ...............................................................................24

2.3.1 Pendekatan Dalam Perumusan Kebijakan Pendidikan ...................24

2.3.2 Aspek-aspek Yang Tercakup Dalam Kebijakan Pendidikan .......27

2.3.3 Kriteria Kebijakan Pendidikan .......................................................29

2.4 Implementasi Kebijakan ...............................................................................30

4.4.1 Model Implementasi Kebijakan Publik ...........................................33

2.5 Program ...............................................................................42

2.5.1 Program Kartu Tangerang Pintar ...........................................43

2.5.2 Dasar Hukum Program Kartu Tangerang Pintar ...............................44

2.5.3 Persyaratan Penerima Program Kartu Tangerang Pintar...................46

2.5.4 Mekanisme Pengawasan Program Kartu Tangerang Pintar .......47

2.5.5 Unit Cost Program Kartu Tangerang Pintar ...............................48

Page 12: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

v

2.5.6 Sanksi Program Kartu Tangerang Pintar...........................................49

2.6 Penelitian Terdahulu ...............................................................................49

2.7 Kerangka Berfikir ...............................................................................52

2.8 Asumsi Dasar ...............................................................................55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ...............................................................................56

3.2 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................58

3.3 Lokasi Penelitian ...............................................................................58

3.4 Variabel Penelitian ...............................................................................59

3.4.1 Definisi Konsep ...............................................................................59

3.4.2 Definisi Operasional ...................................................................59

3.5 Instrumen Penelitian ...............................................................................61

3.6 Informan Penelitian ...............................................................................63

3.7 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................65

3.8 Teknik Pengolahan dan Analisa Data .......................................................72

3.9 Uji Keabsahan Data ...............................................................................75

3.10 Jadwal Penelitian ...............................................................................78

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ...................................................................79

4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Tangerang ...............................79

4.1.2 Gambaran Umum Dinas Pendidikan Kabupaten ..............................81

4.2 Deskripsi Data ...............................................................................87

4.2.1 Data Informan Penelitian .......................................................89

4.2.2 Analisis Data Penelitian ...................................................................91

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................................92

4.4 Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang

Pendidikan SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten Tangerang .......93

4.4.1 Ukuran dan Tujuan Kebijakan .......................................................94

4.4.2 Sumber Daya ...............................................................................98

4.4.3 Karakteristik Agen Pelaksana ......................................................109

4.4.4 Sikap atau Kecenderungan (Disposisi) Para Pelaksana ..................124

Page 13: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

vi

4.4.5 Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana ..................127

4.4.6 Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik ..............................133

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................137

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ..........................................................................................149

5.2 Saran ..........................................................................................150

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Peringkat Human Development Index Negara ASEAN .............................3

1.2 Data Penerima Kartu Tangerang Pintar 2016 .............................9

2.1 Mekanisme Pengawasan Program Kartu Tangerang Pintar .................47

2.2 Unit Cost Bantuan Biaya Personal Pendidikan .........................................48

2.3 Jenis Sanksi Program Kartu Tangerang Pintar .........................................49

3.1 Definisi Operasional Penelitian .................................................................60

3.2 Daftar Informan .............................................................................64

3.3 Pedoman Wawancara .............................................................................69

3.4 Jadwal Penelitian .............................................................................78

4.1 Informan Penelitian .............................................................................90

4.2 Data APK dan APM pada jenjang SMA, SMK, MA .............................97

4.2 Daftar Operator Kartu Tangerang Pintar .....................................................101

Page 15: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Kerangka Berpikir .............................................................................54

3.1 Analisis Data Menurut Miles & Huberman .........................................74

4.1 Peta Administratif Kabupaten Tangerang .........................................80

4.2 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang .................84

4.3 Pasal 10 Perbup No 55 Tahun 2014 .....................................................105

4.4 Pasal 6 Perbup No 55 Tahun 2014 .....................................................116

4.5 Format Laporan Pembelanjaan Kartu Tangerang Pintar .............................118

Page 16: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Surat Izin Penelitian

LAMPIRAN II Surat Keterangan Penelitian

LAMPIRAN III Pedoman Wawancara

LAMPIRAN IV Catatan Lapangan dan Member Check

LAMPIRAN V Matriks Hasil Penelitian

LAMPIRAN VI Dokumentasi Penelitian

LAMPIRAN VII Data Pendukung Penelitian

Page 17: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kemajuan suatu

negara, kemunduran atau kemajuan suatu negara dapat diukur dengan gambaran

dari pendidikannya. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor utama untuk

dapat mencapai kemakmuran negara tersebut. Sekarang ini pendidikan juga

merupakan kebutuhan primer setiap manusia karena dari pendidikan tersebut akan

meningkatkan harkat dan martabat manusia itu sendiri. Di era global sekarang ini

yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan industri, kompetisi dalam

semua aspek kehidupan ekonomi, serta perubahan kebutuhan yang cepat didorong

oleh kemajuan ilmu dan teknologi. Untuk memenuhi perkembangan ilmu dan

teknologi, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga pendidikan

di Indonesia perlu ditingkatkan hingga ke pelosok negeri dan tentu saja bagi

masyarakat menengah ke bawah yang berada di garis kemiskinan.

Kualitas pendidikan Indonesia belum sepenuhnya memenuhi kualitas yang

baik seperti yang diharapkan. Berdasarkan hasil Survei United Nations

Educational, Scientific and Cultual Organization (UNESCO) atau organisasi

internasional di bawah PBB yang mengurusi segala hal yang berhubunan dengan

pendidikan, sains, dan kebudayaan, terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara

berkembang di Asia Pasifik, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara.

Sedangkan untuk kualitas para guru, kualitasnya berada pada level 14 dari 14

negara berkembang (sumber : www.unesco.org/new/en/education Tahun 2016).

Page 18: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

2

Posisi tersebut menempatkan negeri agraris ini dibawah Negara-negara yang baru

merdeka beberapa tahun lalu. Hasil studi United Nation for Development

Programme (UNDP) tentang HDI menyatakan bahwa Indonesia berada jauh

tertinggal dibanding negara-negara tetangga (http://hdr.undp.org Tahun 2016).

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah

pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan

standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk

mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara

berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari

kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. Rendahnya pendidikan suatu

bangsa akan berpengaruh terhadap terpuruknya peringkat HDI negara tersebut.

Padahal, peringkat HDI mencerminkan kualitas sumber daya manusia. Peringkat

HDI itu sering dipakai sebagai pertimbangan oleh negara-negara lain dalam

pengambilan keputusan, misalnya terkait penanaman investasi.

Tiga parameter yang dijadikan ukuran HDI adalah pendidikan, kesehatan,

dan ekonomi. Di tahun 2015, Human Development Index Indonesia menempati

peringkat ke 113 dari 188 negara di dunia (Human Development Report 2016).

Indonesia berada jauh di bawah Singapura yang menempati urutan ke 11. Di

posisi tersebut, Indonesia berada di kelompok negara-negara medium human

development. Berbagai negara yang berada di kelompok medium human

development seperti Indonesia adalah negara Timor Leste, mongolia, mesir,

Paraguay, Philipina, Afrika Selatan, Iraq, India, Bangladesh, dan lain-lain.

Negara-negara dalam kategori very high human development antara lain:

Page 19: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

3

Norwegia, Australia, Amerika Serikat, jerman, Belanda, Canada, Singapura,

Inggris, jepang, Korea Selatan. Negara-negara tetangga Indonesia di Asia

tenggara secara urutan human development index adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1Peringkat Human Development Index

Negara-Negara Asia Tenggara

Negara Peringkat

Singapore 11Brunei Darussalam 31Malaysia 62Thailand 93Indonesia 113Philippines 115Viet Nam 116Timor Leste 128Laos 141Cambodia 143Myanmar 148

Sumber: UNDP. Human Development Report Tahun 2016

Dari data tersebut di atas, dapat diketahui bahwa Indonesia masih jauh tertinggal

dibanding negara-negara tetangga terdekat. Dalam bidang pendidikan, saat ini

Indonesia adalah negara yang jauh tertinggal oleh negara-negara di Asia

Tenggara. Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara. Indonesia juga

negara terbesar jumlah penduduknya di Asia Tenggara. Namun demikian, kualitas

manusia Indonesia masih jauh tertinggal. Di tahun 2000, Development Index

Indonesia menempati peringkat 105 dari 174 negara di dunia. Indonesia telah

berusaha keras membangun negeri, khususnya sumber daya manusianya selama

bertahun tahun. Namun ternyata, lima belas tahun berikutnya, di tahun 2016 hasil

Page 20: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

4

survei menunjukkan bahwa Indonesia masih berada di urutan 113 dari 187 negara

dunia.

Ketertinggalan Human Development Index Indonesia tercermin dari

ketertinggalannya dalam bidang pendidikan. Kualitas pendidikan Indonesia yang

masih rendah menyebabkan daya saing Indonesia rendah. Dampak dari

ketinggalan dalam bidang pendidikan adalah sangat serius karena di era saat ini,

pencipta kesejahteraan yang utama adalah kecerdasan dan kreativitas masyarakat

suatu bangsa. Bangsa yang cerdas dan kreatif dipastikan berjaya. Adapun bangsa

yang tak cerdas, tak terdidik akan menjadi bangsa terbelakang, meskipun alamnya

kaya. Pendidikan meningkatkan kecerdasan dan membangun karakter bangsa.

Korupsi yang merajalela sampai saat ini merupakan perwujudan nyata hasil

karakter bangsa. Melihat kondisi tersebut, diperlukan revolusi pendidikan yang

dimulai sejak anak usia dini. Revolusi pendidikan harus dilakukan secara besar-

besaran di seluruh negara Indonesia.

Pelayanan sektor pendidikan untuk menjangkau masyarakat kurang

mampu menjadi tantangan besar mengingat kondisi ekonomi makro yang belum

kondusif. Dalam konteks inilah, maka pemerintah berkewajiban untuk

menyediakan pendidikan yang gratis dan bermutu kepada setiap warga negara

sebagaimana disebutkan dalam UUD 1945 hasil amandemen pasal 31 Ayat (1)

”Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan Ayat (2) “Setiap warga

negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayai”.

Amanat konstitusi ini diperkuat lagi dalam penjelasan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional khususnya

Page 21: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

5

Pasal 34 ayat (2) menyebutkan “Pemerintah dan Pemerintah daerah menjamin

terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa

memungut biaya”, dan dalam ayat (3) menyebutkan bahwa “wajib belajar

merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga

pendidikan Pemerintah, Pemerintah daerah, dan masyarakat”. Konsekuensi dari

amanat undang-undang tersebut adalah pemerintah dan pemerintah daerah wajib

memberikan layanan pendidikan bagi seluruh warga negara pada tingkat

pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs) serta satuan pendidikan lain yang

sederajat.

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia memberlakukan konsep Wajib

Belajar Pendidikan Dasar. Wajib Belajar Pendidikan Dasar ini diawali dengan

pencanangan program Wajib Belajar Sekolah Dasar Enam Tahun, yang dimulai

pada tanggal 2 Mei 1984, Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Tahun 2015

109.94% (Badan Pusat Statistik 2016). Salah satu indikator penuntasan program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar diukur dengan APK. APK adalah jumlah seluruh

anak yang sekolah dibagi jumlah anak usia sekolah tersebut. Usia anak Sekolah

Dasar (SD) adalah 7-12 tahun, sedangkan SMP adalah 13-15 tahun. Sukses

dengan program Wajib Belajar Sekolah Dasar Enam Tahun kemudian pemerintah

melanjutkan dengan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

atau setara dengan pendidikan minimal Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan

yang sederajat. Pelaksanaan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

sebagai payung hukumnya, pemerintah telah mengeluarkan peraturan pemerintah

No 47 tahun 2008 Tentang Pelaksanaan Wajib Belajar Sembilan Tahun.

Page 22: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

6

Kemudian dalam upaya meningkatkan akses pendidikan guna menunjang

terselenggaranya Wajib Belajar Dua Belas Tahun, Pemerintah Kabupaten

Tangerang memberikan bantuan biaya personal pendidikan melalui Program

Kartu Tangerang Pintar bagi peserta didik yang berasal dari keluarga sangat

miskin atau miskin yang belum mendapatkan bantuan pada program Bantuan

Siswa Miskin (BSM) dan bagi peserta didik yang berprestasi.

Untuk mewujudkan program Wajib Belajar 12 Tahun, Pemerintah

Kabupaten Tangerang menjamin seluruh warga usia sekolah untuk mendapatkan

pelayanan pendidikan minimal sampai jenjang pendidikan menengah dengan

kebijakan pemberian dana Biaya Operasional Pendidikan (BOP) dan Bantuan

Biaya Personal Pendidikan (BBPP) bagi Peserta Didik dari Keluarga Masyarakat

Berpenghasilan Rendah. Disamping memberikan Biaya Operasional Pendidikan

(BOP) Pemerintah Kabupaten Tangerang juga memberikan bantuan sosial biaya

personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui Kartu

Tangerang Pintar guna membantu mereka agar tetap dapat mengikuti

pembelajaran di sekolah tanpa terbebani biaya personal guna membantu mereka

agar tetap dapat mengikuti pembelajaran di sekolah dengan baik. Khusus untuk

Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) mekanisme penyaluranya diatur

dalam Peraturan Bupati Tangerang No.55 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Program Kartu Pintar Kabupaten Tangerang. Peraturan Bupati ini

bertujuan untuk :

a. Mendukung terselenggaranya wajib belajar 12 (dua belas) tahunb. Mencegah peserta didik dari MBR pada SMAN, SMKN, dan MAN yang

kemungkinan putus sekolah akibat kesulitan biaya pendidikan dan menarikpeserta didik untuk bersekolah.

Page 23: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

7

c. Memberi peluang bagi lulusan sekolah menengah pertama atau madrasahtsanawiyah atau yang sederajat dari MBR agar dapat melanjutkanpendidikan ke jenjang berikutnya; dan

d. Memberi penghargaan atau motivasi peserta didik SMAN, SMKN danMAN yang berprestasi

Pembangunan bidang pendidikan menjadi semakin strategis di era

otonomi, karena daerah memiliki kemampuan dan kewenangan untuk menentukan

arah dan kebijakan pembangunannya di sektor pendidikan. Sesuai dengan UU

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 1 Ayat (5)

dikemukakan bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban

daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Kemudian dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 9 Tahun 2011

tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan pasal 3 Ayat (2) Pemerintah

Daerah menetapkan kebijakan untuk menjamin peserta didik memperoleh akses

pelayanan pendidikan yang bermutu, bagi peserta didik yang orang tua/ walinya

tidak mampu membiayai pendidikan. Dalam hal ini maka Pemerintah Kabupaten

Tangerang memiliki kemampuan dan kewenangan dalam menentukan arah

kebijakan di bidang pendidikan, mengemban tugas untuk melaksanakan

pembangunan bidang pendidikan yang multi karakteristik, terutama besarnya

populasi penduduk dan banyaknya masyarakat kurang mampu di wilayah

perkotaan. Di Kabupaten Tangerang masih dapat kita temukan banyak anak-anak

yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya karena terhalang oleh mahalnya

biaya pendidikan itu sendiri, dimana di era yang semakin modern ini maka akan

Page 24: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

8

semakin meningkatnya kebutuhan personal yang harus mereka penuhi untuk

mendapatkan pendidikan.

Kabupaten Tangerang, sebagai salah satu daerah tingkat dua yang menjadi

bagian dari wilayah Propinsi Banten, merespon program kebijakan pendidikan

dengan menerbitkan kebijakan program di bidang pendidikan dengan

menyelanggarakan Kartu Tangerang Pintar pada jenjang SMAN, SMKN dan

MAN. Kartu Pintar Kabupaten Tangerang adalah kartu bagi peserta didik sebagai

kartu untuk mendapatkan Biaya Personal Pendidikan khusus dalam bentuk ATM

untuk peserta didik. Pembayaran Kartu Pintar Kabupaten Tangerang bagi peserta

didik bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Tangerang. Pemerintah Daerah Tangerang mengeluarkan belanja untuk Bidang

Pendidikan pada Tahun Anggaran 2015 mengalokasikan dana sebesar Rp.

4.080.000.000,- untuk program pemberian Bantuan Biaya Personal Pendidikan

(BBPP), Alokasi program Kartu Tangerang Pintar untuk masing-masing penerima

ditetapkan sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) per siswa per tahun. Program

Kartu Tangerang Pintar dilaksanakan secara merata diseluruh SMA / SMK dan

MA Negeri Di Kabupaten Tangerang. Adapun rincian penerima Kartu Tangerang

Pintar sebagai berikut :

Page 25: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

9

Tabel 1.2Data Penerima Kartu Pintar Kabupaten Tangerang

Tahun Anggaran 2016

NO SEKOLAHJUMLAH

PENERIMAKET

1 SMAN 1 KAB. TANGERANG 1132 SMAN 2 KAB. TANGERANG 3663 SMAN 3 KAB. TANGERANG 1324 SMAN 4 KAB. TANGERANG 2025 SMAN 5 KAB. TANGERANG 1346 SMAN 6 KAB. TANGERANG 897 SMAN 7 KAB. TANGERANG 858 SMAN 8 KAB. TANGERANG 1269 SMAN 9 KAB. TANGERANG 112

10 SMAN 10 KAB. TANGERANG 12911 SMAN 11 KAB. TANGERANG 11112 SMAN 12 KAB. TANGERANG 2413 SMAN 13 KAB. TANGERANG 3214 SMAN 14 KAB. TANGERANG 5815 SMAN 15 KAB. TANGERANG 22816 SMAN 16 KAB. TANGERANG 9117 SMAN 17 KAB. TANGERANG 17018 SMAN 18 KAB. TANGERANG 14919 SMAN 19 KAB. TANGERANG 19820 SMAN 20 KAB. TANGERANG 37321 SMAN 21 KAB. TANGERANG 14922 SMAN 22 KAB. TANGERANG 10323 SMAN 23 KAB. TANGERANG 4324 SMAN 24 KAB. TANGERANG 9725 SMAN 25 KAB. TANGERANG 6526 SMAN 26 KAB. TANGERANG 24227 SMAN 27 KAB. TANGERANG 11328 SMAN 28 KAB. TANGERANG 12729 SMAN 29 KAB. TANGERANG 8030 SMKN 1 KAB. TANGERANG 27731 SMKN 2 KAB. TANGERANG 21132 SMKN 3 KAB. TANGERANG 10233 SMKN 4 KAB. TANGERANG 19534 SMKN 5 KAB. TANGERANG 43735 SMKN 6 KAB. TANGERANG 13936 SMKN 7 KAB. TANGERANG 18037 SMKN 8 KAB. TANGERANG 14938 SMKN 9 KAB. TANGERANG 13239 SMKN 10 KAB. TANGERANG 18240 SMKN 11 KAB. TANGERANG 8841 SMKN 12 KAB. TANGERANG 7041 MAN BALARAJA 5542 MAN TIGARAKSA 16843 MAN KRONJO 14344 MAN MAUK 248

JUMLAH 6.717

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang 2016

Page 26: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

10

Berdasarkan tabel diatas penerima kartu pintar 2016 berjumlah 6.717

siswa dan sasaran penerima program Kartu Tangerang Pintar adalah siswa

SMA/SMK/MA Negeri yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang. Dalam

buku pedoman program Kartu Tangerang Pintar dijelaskan Penerima program

adalah peserta didik dari masyarakat berpenghasilan rendah dan/atau memiliki

prestasi yang berdomisili dan pada satuan pendidikan di wilayah Kabupaten

Tangerang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

Berbeda dengan program BOP dimana dana BOP tidak diberikan langsung

kepada siswa miskin tetapi diberikan kepada sekolah dan dikelola oleh sekolah.

Penerima Kartu Tangerang Pintar adalah seluruh siswa yang kurang mampu

berdomisisli di Tangerang yang telah mendaftarkan dirinya dan menyerahkan

semua syarat yang telah ditentukan pemerintah, siswa dari luar tangerang tetapi

bersekolah di tangerang juga dapat menerima bantuan asalkan memiliki NIS Di

Tangerang dan siswa itu berasal dari kalangan kurang mampu.

Dalam pelaksanaan suatu kebijakan tentu saja tidak terlepas dari berbagai

macam persoalan yang ada, hal ini dapat kita lihat berdasarkan temuan-temuan di

lapangan seiring dengan pelaksanaan program Kartu Pintar Kabupaten Tangerang

memang masih mengalami beberapa kendala atau permasalahan. Sebagaimana

lazimnya suatu kebijakan, Program Kartu Tangerang Pintar mengalami berbagai

macam kendala dalam mencapai tujuannya. Kendala-kendala tersebut muncul

bersamaan dengan berjalannya pelaksanaan Program Kartu Tangerang Pintar itu

sendiri. Salah satu kendala yang sangat mungkin terjadi adalah dalam hal

keakuratan data. Data yang terseleksi sebagai peserta didik penerima Kartu

Page 27: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

11

Tangerang Pintar haruslah data yang memenuhi kriteria cermat, akuntabel dan

tepat sasaran. Data yang tidak cermat, tidak akuntabel dan tidak tepat sasaran

menjadi peluang terbukanya penyimpangan dana BBPP yang disalurkan melalui

program Kartu Tangerang Pintar tersebut.

Program Kartu Tangerang Pintar dilaksanakan secara merata diseluruh

SMA, SMK dan MA Negeri di Kabupaten Tangerang. Berdasarkan data dari

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang bahwa jumlah siswa penerima Kartu

Tangerang Pintar diseluruh wilayah Kabupaten Tangerang sebanyak 6.717.

Sasaran untuk program pemberian Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP)

bersumber dari hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS), jumlah

siswa miskin penerima program Kartu Tangerang Pintar yang bersumber dari

hasil pendataan PPLS tahun 2014 sejumlah 4.000. Meskipun diakui adanya siswa

penerima Kartu Tangerang Pintar yang tidak tercatat dalam data PPLS, namun

selisih yang cukup besar (2.717) menunjukkan terbukanya kemungkinan

pemberian Kartu Tangerang Pintar yang tidak tepat sasaran. Terlebih jumlah itu

akan bertambah seiring adanya usulan penerima Kartu Tangerang Pintar tahun

2016. (sumber:www.kpkt.org)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sigit selaku Kasi Kesiswaan

Dinas Pendidikan Menengah Kabupaten Tangerang, 26 Agustus 2015 menyatakan

bahwa untuk dapat menikmati fasilitas program Kartu Tangerang Pintar ada

sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi masyarakat Kabupaten Tangerang,

persyaratan untuk mendapatkan program Kartu Tangerang Pintar tersebut adalah

siswa SMA, SMK dan MA Negeri berdasarkan data PPLS dari BPS terdaftar

Page 28: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

12

sebagai peserta didik memiliki NISN dan melampirkan SKTM. Salah satu

persyaratan yang harus dimiliki oleh calon penerima program Kartu Tangerang

Pintar dalam tahap penyeleksian program ini adalah kepemilikan Surat

Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang telah diterbitkan oleh pihak kelurahan.

Setelah memenuhi beberapa persyaratan yang ada di juknis dan didukung oleh

SKTM yang dimiliki oleh siswa maka siswa calon penerima dapat mengusulkan

siswanya untuk mendapatkan Kartu Tangerang Pintar. mekanisme ini yang hanya

mengandalkan SKTM dapat dilihat dari kebenaran atau tidaknya kondisi ekonomi

dari siswa tersebut sehingga kriteria tidak mampu sebagai dasar penerbitan SKTM

oleh Kelurahan yang dipersyaratkan dalam usulan Kartu Tangerang Pintar perlu

dirumuskan dengan indikator dan parameter yang terstandar dengan jelas

Dalam Buku Pedoman Program Kartu Tangerang Pintar dijelaskan bahwa

setelah membelanjakan dananya siswa membuat laporan dan diserahkan ke

sekolah masing-masing tetapi masih ada yang belum memahami dan menaati

peraturan tersebut. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh staf sekolah bahwa

memang masih ada siswa yang belum menyerahkan laporan keuangan ke sekolah

dikarenakan orangtua siswa tidak banyak yang mengetahui mekanisme format

laporan keuangan yang harus diserahkan kepada pihak sekolah (Sumber :

wawancara dengan Pak Pudih Staf SMA Negeri 12 Kabupaten Tangerang, 5

Oktober 2015).

Program Kartu Tangerang Pintar diperuntukan bagi peserta didik yang

tidak mampu dan berprestasi. Dana tersebut dapat diterima langsung oleh

penerima Kartu Tangerang Pintar berupa Kartu ATM Bank BJB atas nama siswa

Page 29: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

13

yang bersangkutan, sehingga diharapkan tidak ada lagi siswa yang kesulitan

dalam memenuhi kebutuhan dasar pendidikan karena dana tersebut dapat

langsung diterima oleh tiap-tiap siswa penerima Kartu Tangerang Pintar.

Pemberian Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) bagi peserta didik dari

Keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah pada jenjang pendidikan

SMA/SMK/MA Negeri melalui Kartu Tangerang Pintar didasarkan pada

perhitungan besaran unit cost per peserta didik per bulan untuk satu tahun

anggaran adalah sebesar Rp. 85.000,- (Rp. 1.020.000/ tahun). Biaya Personal

Pendidikan pada program Kartu Tangerang Pintar dapat digunakan untuk

transportasi, buku tulis, alat tulis sekolah, sepatu, pembelian pakaian seragam, tas

serta biaya kursus.

Berdasarkan wawancara awal yang peneliti lakukan pada Bapak Sigit

selaku Kasi Kesiswaan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, 26 Agustus 2015

ditemukan bahwa penyalahgunaan dana Kartu Tangerang Pintar yang dilakukan

penerima Kartu Tangerang Pintar terjadi karena kurangnya pengawasan yang

dilakukan oleh pihak sekolah. Pengawasan yang dilakukan selama ini masih

terbilang lemah karena pengawasan yang diberikan oleh sekolah Dinas

Pendidikan Kabuapten Tangerang hanya menyentuh pada tahap verifikasi data

tentang pengajuan peserta. pengawasan dalam hal laporan penggunaan dana Kartu

Tangerang Pintar yang telah digunakan oleh siswa penerima Kartu Tangerang

Pintar lebih banyak dititikberatkan di sekolah, sehingga sekolah yang menjadi

ujung tombak dalam hal ini kerepotan dalam mengawasi dan melayani siswa-

Page 30: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

14

siswinya karena tidak adanya seksi atau staff sekolah yang khusus menangani

dalam hal pengawasan penggunaan dana Kartu Tangerang Pintar

Berdasarkan wawancara awal yang peneliti lakukan pada Bapak Pudih

Staf SMA Negeri 12 Kabupaten Tangerang, 5 Oktober 2015 ditemukan pula

kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan sebagai pelaksana

program Kartu Tangerang Pintar, bahwa sosialisasi yang dilakukan Dinas

Pendidikan lebih sering dilakukan kepada sekolah saja sehingga sekolah merasa

terbebani untuk menyampaikan kembali hasil sosialisasi yang disampaikan Dinas

Pendidikan kepada orang tua siswa karena tidak ada staff khusus yang

memberikan pelayanan program ini di sekolah.

Peningkatan akses informasi mengenai program Kartu Tangerang Pintar

yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang merupakan salah satu

bentuk komunikasi yang dilakukan untuk memaksimalisasi program ini dalam

menyentuh seluruh lapisan masyarakat juga masih belum dapat dirasakan orang

tua siswa karena sarana informasi yang dikelola oleh Bidang DikMen Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang melalui www.kpkt.org masih belum optimal

mengenai informasi yang dibutuhkan pihak siswa atau sekolah karena masih

belum dikelola dengan baik sehingga sangat menyulitkan pihak siswa dan sekolah

untuk mencari data yang dibutuhkan atau berita terbaru dari Kartu Tangerang

Pintar. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan tersebut membuktikan

bahwa penyelenggaraan program Kartu Pintar Kabupaten Tangerang belum

optimal dalam menjalankan fungsinya menangani permasalahan pendidikan Di

Kabupaten Tangerang, oleh karena itu penelitian ini dilakukan dalam rangka

Page 31: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

15

meningkatkan peran dan fungsi Kartu Pintar Kabupaten Tangerang. Peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Kebijakan

Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang SMAN, SMKN dan MAN

Di Kabupaten Tangerang”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang yang diuraikan diatas, maka

peneliti dapat mengidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

a. Adanya indikasi berlakunya siswa penerima program yang tidak tepat

sasaran atau tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan Pemerintah

Kabupaten Tangerang pasalnya masih terdapat siswa mampu yang

menerima Kartu Tangerang Pintar.

b. Rendahnya kesadaran orang tua siswa dalam memahami dan mentaati

ketentuan program Kartu Tangerang Pintar.

c. Pengawasan dari pelaksana program Kartu Tangerang Pintar masih

belum optimal karena pengawasan yang diberikan oleh Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang hanya menyentuh pada tahap

verifikasi data tentang pengajuan peserta tidak sampai kepada tahap

pengeluaran dan penggunaan dana Biaya Personal Pendidikan.

d. Sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang kepada orang tua siswa ataupun masyarakat sebagai upaya

memberikan kemudahan dalam hal pemberian informasi mengenai

program Kartu Tangerang Pintar kurang optimal.

Page 32: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

16

e. Pengelolaan akses informasi sebagai upaya memberikan kemudahan

dalam hal pemberian informasi mengenai program masih belum

optimal. karena belum dikelola dengan baik. Website tersebut hanya

berisi informasi rekap usulan penerima, Data PPLS BPS, Tahapan

pengajuan usulan penerima pada tahap awal peluncuran program saja,

sehingga untuk mencari berita terbaru mengenai persyaratan atau data

penerima Kartu Tangerang Pintar terbaru masih belum lengkap.

1.3 Batasan Masalah

Dalam sebuah penelitian perlu adanya ruang lingkup obyek yang diteliti

untuk itu agar tidak keluar dari obyek, maka berdasarkan pemaparan mengenai

hal-hal dalam latar belakang dan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi

masalah penelitian yaitu tentang Implementasi Kebijakan Program Kartu

Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMAN, SMKN Dan MAN Di

Kabupaten Tangerang

1.4 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah sebagaimana telah dikemukakan di atas,

penelitian ini memusatkan perhatian pada implementasi kebijakan program Kartu

Pintar Kabupaten Tangerang. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini

mencoba menjawab pertanyaan penelitian adalah

1. Bagaimanakah Implementasi Program Kartu Tangerang Pintar?

2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung pelaksanaan program Kartu

Tangerang Pintar Di Kabupaten Tangerang?

Page 33: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

17

3. Faktor-faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan program Kartu

Tangerang Pintar Di Kabupaten Tangerang?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini mempunyai tujuan yang

ingin dicapai yaitu untuk mengetahui Implementasi Program Kartu Tangerang

Pintar, menganalisis faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan

program Kartu Tangerang Pintar Di Kabupaten Tangerang.

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan judul penelitian diatas, peneliti berharap penelitian ini dapat

memberikan manfaat yang baik secara teoitis maupun secara praktis, Adapun

manfaat yang diharapkan peneliti yaitu :

1.6.1 Manfaat secara teoritis

Adapun manfaat penelitian ini secara teoritis yaitu:

1. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan

sumbangsih pengembangan ilmu administrasi negara dan ilmu sosial

lain serta dapat menjadi referensi dan bahan bacaan dalam kajian ilmu

yang berkaitan dengan teori dalam penelitian ini.

2. Menambah ilmu pengetahuan melalui penelitian yang dilaksanakan

sehingga memberikan kontribusi pemikiran bagi pengembangan ilmu

administrasi Negara khususnya.

Page 34: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

18

1.6.2 Manfaat secara praktis

Adapun manfaat penelitian ini secara praktis yaitu:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau saran

bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang dalam mengambil

langkah yang tepat dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi

Kartu Pintar Kabupaten Tangerang sehingga dapat meningkatkan

pembangunan dalam Bidang Pendidikan.

2. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi kepada masyarakat mengenai Program Kartu Pintar

Kabupaten Tangerang dan diharapkan masyarakat dapat merasakan

manfaat dan turut berpartisipasi dalam hal pengawasan Kartu

Tangerang Pintar.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan garis besar penyusunan penelitian ini

yang berujuan untuk memudahkan dalam memahami secara keseluruhan isi dari

penyusunan penelitian ini. Adapun sistematika penulisan penelitian mengenai

“Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang

Pendidikan SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten Tangerang”, tersusun atas

sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang yang menerangkan secara jelas mengenai ruang

lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam bentuk deduktif (dari

umum ke khusus). Kemudian bab ini membahas tentang identifikasi masalah

Page 35: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

19

untuk mendeteksi aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul

penelitian atau dengan masalah penelitian. Pembatasan dan perumusan masalah

ditetapkan sebagai fokus dari penelitian yang akan dilakukan demi mencapai hasil

penelitian yang diharapkan dalam tujuan penelitian. Dan selanjutnya, bab ini juga

membahas mengenai manfaat penelitian, baik manfaat teoritis dan praktis yang

berguna bagi peneliti, pembaca, dan instansi terkait. Serta sistematika penulisan

yang digunakan untuk mempermudah pembaca mengetahui isi dari penelitian

secara keseluruhan.

BAB II DESKRIPSI TEORI

Bab ini akan membahas mengenai teori-teori relevan yang digunakan untuk

mengkaji permasalahan-permasalahan yang muncul dalam penelitian ini.

Penelitian terdahulu dipaparkan sebagai bahan perbandingan antara penelitian

yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya, sehingga dapat diketahui

kesamaan atau perbedaan dari masing-masing penelitian yang dilakukan.

Selanjutnya, kerangka teori menggambarkan alur penelitian yang dikaji dengan

teori yang relevan dalam penelitian, sehingga peneliti dapat merumuskan

kesimpulan penelitian sementara.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari pendekatan dan metode penelitian yang digunakan. Ruang

lingkup penelitian dan lokasi dilakukannya penelitian. Definisi variabel penelitian

yang menjelaskan mengenai variabel penelitian itu sendiri. Instrumen penelitian

menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat pengumpulan data.

Informan penelitian menjelaskan orang-orang yang terkait dengan informasi yang

Page 36: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

20

dibutuhkan dalam penelitian. Teknik pengolahan dan uji keabsahan data yang

menjelaskan tentang teknik dan rasionalisasinya. Serta tentang jadwal yang

memaparkan waktu penelitian ini dilakukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini terdiri dari deskripsi obyek penelitian yang meliputi lokasi penelitian

secara jelas. Kemudian terdapat deskripsi data dari hasil penelitian yang diolah

dari data mentah dengan menggunakan teknik analisis data yang relevan

sebagaimana dengan penggunaan teori dalam penelitian ini. Selanjutnya data yang

sudah dianalisis, peneliti uji validitas dengan menggunakan teknik triangulasi

untuk mendapatkan hasil penelitian yang diharapkan. Kemudian melakukan

pembahasan lebih lanjut terhadap persoalan dan pada akhir pembahasan peneliti

dapat mengemukakan berbagai keterbatasan pelaksanaan penelitian, terutama

untuk penelitian eksperimen dan ketebatasan ini dapat dijadikan rekomendasi

terhadap penelitian lebih lanjut dalam bidang yang menjadi obyek penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan secara jelas mengenai jawaban dari tujuan penelitian.

Kesimpulan dibuat dari hasil penelitian yang dilakukan secara singkat, jelas dan

mudah dipahami oleh pembaca. Selanjutnya, peneliti memberikan saran yaitu

berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang diteliti secara

praktis agar dapat direalisasikan dalam kehidupan nyata.

Page 37: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

21

BAB 2

DESKRIPSI TEORI

2.1 Deskripsi Teori

Deskripsi teori menjelaskan tentang teori-teori dan atau konsep yang

dipergunakan dalam penelitian yang sifatnya utama, tidak tertutup kemungkinan

untuk bertambah seiring dengan pengambilan data di lapangan (Fuad dan

Nugroho, 2012:56). Deskripsi teori yakni menjabarkan penggunaan berbagai teori

dan konsep yang relevan dengan permasalahan dan fokus penelitian, yang

kemudian disusun dengan teratur dan rapi untuk dapat membuat suatu asumsi

dasar dalam penelitian. Dengan mengkaji berbagai teori dan konsep maka peneliti

memiliki konsep penelitian yang jelas, sehingga dapat menyusun pertanyaan yang

rinci untuk penyelidikan, serta dapat menemukan hasil penelitian yang tepat dan

akurat. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas deskripsi teori, pembahasannya

perlu dikaitkan dengan hasil-hasil penelitian yang akan dilakukan peneliti.

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti menggunakan cukup

banyak istilah yang berkaitan dengan masalah penelitian. Maka dari itu pada bab

ini peneliti menggunakan beberapa teori yang mendukung masalah dalam

penelitian yang peneliti lakukan. Adapun teori penelitian ini berfungsi sebagai

pisau analisis yaitu untuk menjelaskan dan juga menjadi panduan dalam

penelitian. Dengan penggunaan teori tentunya akan ditemukan cara yang tepat

untuk mengelola sumber daya, waktu yang singkat untuk menyelesaikan

pekerjaan dan alat yang tepat untuk meringankan pekerjaan.

Page 38: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

22

2.2 Kebijakan Publik

Kebijakan Publik merupakan arah tindakan yang mempunyai maksud yang

ditetapkan oleh seorang aktor politik atau sejumlah aktor dalam mengatasi suatu

masalah atau suatu persoalan. Kebijakan publik hadir karena tujuan tertentu yaitu

untuk mengatur kehidupan bersama. Terdapat beberapa pemahaman mengenai

komsep kebijakan publik.

Definisi mengenai kebijakan publik menurut Robert Eyestone dalam Budi

Winarno, 2012: 20 bahwa secara luas kebijakan publik dapat didefinisikan

sebagai hubungan suatu unit pemerintah dengan lingkungannya. Sedangkan

Thomas R. Dye dalam Budi Winarno, 2012: 20 mengatakan bahwa kebijakan

publik adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak

dilakukan. Definisi yang diusulkan oleh Dye meski cukup akurat, namun

sebenarnya tidak cukup memadai untuk mendeskripsikan substansi atau esensi

kebijakan publik yang sesungguhnya, oleh karena itu ada beberapa definisi dari

para ahli yang lebih spesifik, diantaranya sebagai berikut:

Menurut Anderson yang dikutip dalam Suharto (2010) kebijakan publik

adalah

“ a pusposive of action followed by an actor or set of actors in dealing

with a problem or matter of concern” (Suharto, 2010:44).

Pemahaman kebijakan publik menurut Anderson adalah tingkatan yang bertujuan

untuk mencapai penyelesaian suatu masalah yang diikuti oleh pembuatan

kesepakatan antara stakeholder terkait.

Page 39: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

23

Suatu kebijakan merupakan sebuah instrument untuk mencapai cita-cita

suatu negara, maka perlu diketahui proses kebijakan publik hingga dapat

mencapai tahap akhir. Stella Theodoulou dalam Nugroho (2012) mengemukankan

bahwa proses kebijakan publik merupakan

“suatu pergerakan dari pengidentifikasian masalah yang kemudian

dimasukan ke dalam agenda kebijakan dan akhirnya diimplementasikan

dan dilihat efektifitasnya.”

Dari beberapa pendapat para ahli diatas, kebijakan publik dapat disimpulkan

sebagai suatu pilihan tindakan yang menjadi kewenangan aktor-aktor pemerintah,

dilakukan dengan menggunakan segala sumber daya dan diorientasikan untuk

memcahkan persoalan-persoalan publik. Adapun sebuah kebijakan mempunyai

tahap-tahap. Tahap-tahap kebijakan publik yang sebagaimana dikemukakan

oleh William Dunn dalam Budi Winarno, (2012: 35-37) yaitu:

1. Tahap Penyusunan AgendaPara pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah pada agendapublik. Sebelumnya masalah-masalah ini berkompetisi terlebih dahuluuntuk dapat masuk ke dalam agenda kebijakan.

2. Tahap Formulasi KebijakanMasalah yang telah masuk ke agenda kebijakan kemudian dibahas olehpara pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untukkemudian dicari pemecahan masalah terbaik. Pemecahan masalah tersebutberasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan. Masing-masingalternatif bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambiluntuk menyelesaikan masalah.

3. Tahap Adopsi KebijakanDari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh paraperumus kebijakan, pada akhirnya salah satu dari alternatif kebijakantersebut diadopsi dengan dukungan dari mayoritas legislatif, konsesnsusantara direktur lembaga atau keputusan peradilan.

4. Tahap Implementasi KebijakanKebijakan yang telah diambil dilaksanakan oleh unit-unit administrasiyang memobilisasikan sumberdaya finansial dan manusia. Pada tahap ini

Page 40: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

24

berbagai kepentingan akan saling bersaing. Beberapa implementasikebijakan mendapat dukungan para pelaksana (implementators), namunbeberapa yang lain mungkin akan di tentang oleh pelaksana

5. Tahap Evaluasi KebijakanPada tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau dievaluasi,untuk melihat sejauh mana kebijakan kebijakan yang dibuat telah mampumenyelesaikan masalah.

Namun proses kebijakan publik menurut Hogwood dan Gunn (1986) dalam

Wahab (2012) memiliki kemungkinan untuk mengalami kegagalan. Berikut ini

dua kategori besar kegagalan kebijakan publik menurut Hogwood dan Gunn, yaitu

non-implementation (tidak terimplementasikan) dan unsuccessful implementation

(implementasi yang tidak berhasil). Non-implementation dapat dipahami sebagai

kebijakan yang gagal dalam pencapaian tujuannya karena tidak

diimplementasikan oleh para aktor-aktor terkait. Unseccessful implementation

dapat dipahami sebagai kebijakan yang telah diimplementasikan akan tetapi gagal

untuk mencapai tujuan kebijakan publik.

2.3 Kebijakan Pendidikan

2.3.1 Pendekatan dalam Perumusan Kebijakan Pendidikan

a. Pendekatan Social Demand Approach (kebutuhan sosial)

Sosial demand approach adalah suatu pendekatan dalam perumusan

kebijakan pendidikan yang mendasarkan diri pada aspirasi, tuntutan, serta aneka

kepentingan yang didesakkan oleh masyarakat. Pada jenis pendekatan jenis ini

para pengambil kebijakan akan lebih dahulu menyelami dan mendeteksi terhadap

aspirasi yang berkembang dalam masyarakat sebelum mereka merumuskan

kebijakan pendidikan yang ditanganinya. Pendekatan social demand sebenarnya

Page 41: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

25

tidak semata-mata merespon aspirasi masyarakat sebelum dirumuskannya

kebijakan pendidikan, akan tetapi juga merespon tuntutan masyarakat sertelah

kebijakan pendidikan diimplementasikan. Partisipasi warga dari seluruh lapisan

masyarakat diharapkan terjadi baik pada masa perumusan maupun implementasi

kebijakan pendidikan. Dalam perumusan kebijakan dapat digolongakan ke dalam

tipe perumusan kebijakan yang bersifat pasif. Artinya suatu kebijakan baru

dapat dirumuskan apabila ada tuntutan dari masyarakat terlebih dahulu.

b. Pendekatan Man-Power Approach

Pendekatan jenis ini lebih menitikberatkan kepada pertimbangan-

pertimbangan rasional dalam rangka menciptakan ketersediaan sumberdaya

manusia (human resources) yang memadai di masyarakat. Pendekatan man-power

ini tidak melihat apakah ada permintaan dari masyarakat atau tidak, apakah

masyarakat menuntut untuk dibuatkan suatu kebijakan pendidikan tertentu atau

tidak, tetapi yang terpenting adalah menurut pertimbangan-pertimbangan rasional

dan visioner dari sudut pandang pengambil kebijakan. Pemerintah sebagai

pemimpin yang berwenang merumuskan suatu kebijakan memiliki legitimasi

kuat untuk merumuskan kebijakan pendidikan. Dapat dipetik aspek penting dari

pendekatan jenis kedua ini, bahwa secara umum lebih bersifat otoriter. Man-

power approach kurang menghargai proses demokratis dalam perumusan

kebijakan pendidikan, terbukti perumusan kebijakannya tidak diawali dari adanya

aspirasi dan tuntutan masyarakat, akan tetapi langsung saja dirumuskan sesuai

dengan tuntutan masa depan sebagaimana dilihat oleh sang pemimpin visioner.

Terkesan adanya cara-cara otoriter dalam pendekatan jenis kedua ini. Namun dari

Page 42: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

26

sisi positifnya, dalam pendekatan man-power ini proses perumusan kebijakan

pendidikan yang ada lebih berlangsung efisien dalam proses perumusannya, serta

lebih berdimensi jangka panjang (Arif Rohman, 2009: 114-118).

Kebijakan pendidikan adalah kebijakan publik di bidang pendidikan.

Ensiklopedia menyebutkan bahwa kebijakan pendidikan berkenaan dengan

kumpulan hukum atau aturan yang mengatur pelaksanaan sistem pendidikan,

yang tercakup di dalamnya tujuan pendidikan dan bagaimana mencapai tujuan

tersebut (Riant Nugroho, 2008: 36). Sebagaimana di kemukakan oleh Mark

Olsen & Anne-Maie O’Neil kebijakan pendidikan merupakan kunci bagi

keunggulan, bahkan eksistensi bagi negara dalam persaingan global, sehingga

kebijakan pendidikan perlu mendapatkan prioritas utama dalam era globalisasi.

Salah satu argument utamanya adalah bahwa globalisasi membawa nilai

demokrasi. Demokrasi yang memberikan hasil adalah demokrasi yang didukung

oleh pendidikan (Riant Nugroho, 2008: 36). Marget E. Goertz mengemukakan

bahwa kebijakan pendidikan berkenaan dengan efisiensi dan efektivitas anggaran

pendidikan (Riant Nugroho, 2008: 37). Sebagaimana dikemukakan sebelumnya,

kebijakan pendidikan dipahami oleh peneliti sebagai bagian dari kebijakan publik,

yaitu kebijakan publik di bidang pendidikan. Dengan demikian kebijakan

pendidikan harus sebangun dengan kebijakan publik. Di dalam konteks kebijakan

publik secara umum, yaitu kebijakan pembangunan, maka kebijakan merupakan

bagian dari kebijakan publik. Kebijakan pendidikan dipahami sebagai kebijakan

di bidang pendidikan, untuk mencapai tujuan pembangunan negara di bidang

pendidikan, sebagai salah satu bagian dari tujuan pembangunan negara secara

Page 43: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

27

keseluruhan. Secara teoritik, suatu kebijakan pendidikan dirumuskan dengan

mendasarkan diri pada landasan pemikiran yang lebih ilmiah empirik. Kajian ini

menggunakan pola pendekatan yang beragam sesuai dengan faham teori yang

dianut oleh masing-masing penentu kebijakan. Dalam kajian ini, paling tidak ada

dua pendekatan yang dapat direkomendasikan kepada para penentu/berwenang

dalam merumuskan suatu kebijakan pendidikan (Arif Rohman, 2009: 114).

2.3.2 Aspek-aspek yang tercakup dalam Kebijakan Pendidikan

Aspek-aspek yang tercakup dalam kebijakan pendidikan menurut H.A.R

Tilaar & Riant Nugroho dalam Arif Rohman (2009: 120):

a. Kebijakan pendidikan merupakan suatu keseluruhan mengenai hakikatmanusia sebagai makhluk yang menjadi manusia dalam lingkungankemanusiaan. Kebijakan pendidikan merupakan penjabaran dari visi danmisi dari pendidikan dalam masyarakat tertentu.

b. Kebijakan pendidikan dilahirkan dari ilmu pendidikan sebagai ilmu praktisyaitu kesatuan antara teori dan praktik pendidikan. Kebijakan pendidikanmeliputi proses analisis kebijakan, perumusan kebijakan, pelaksanaan danevaluasi.

c. Kebijakan pendidikan haruslah mempunyai validitas dalam perkembanganpribadi serta masyarakat yang memiliki pendidikan itu. Bagiperkembangan individu, validitas kebijakan pendidikan tampak dalamsumbangannya bagi proses pemerdekaan individu dalam pengembanganpribadinya.

d. Keterbukaan (openness). Proses pendidikan sebagai proses pemanusiaanterjadi dalam interaksi sosial. Hal ini berarti bahwa pendidikan itumerupakan milik masyarakat. Apabila pendidikan itu merupakan milikmasyarakat maka suara masyarakat dalam berbagai tingkat perumusan,pelaksanaan dan evaluasi kebijakan pendidikan perlu mendengar suaraatau saran-saran dari masyarakat.

e. Kebijakan pendidikan didukung oleh riset dan pengembangan. Suatukebijakan pendidikan bukanlah suatu yang abstrak tetapi yang dapatdiimplementasikan. Suatu kebijakan pendidikan merupakan pilihan dariberbagai alternatif kebijakan sehingga perlu dilihat output dari kebijakantersebut dalam praktik.

Page 44: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

28

f. Analisis kebijakan sebagaimana pula dengan berbagai jenis kebijakanseperti kebijakan ekonomi, kebijakan pertahanan nasional dan semua jeniskebijakan dalam kebijakan publik memerlukan analisis kebijakan.

g. Kebijakan pendidikan pertama-tama ditujukan kepada kebutuhan pesertadidik. Kebijakan pendidikan seharusnya diarahkan pada terbentuknya paraintelektual organik yang menjadi agen-agen pembaharuan dalammasyarakat bangsanya.

h. Kebijakan pendidikan diarahkan pada terbentuknya masyarakatdemokratis. Peserta didik akan berdiri sendiri dan mengembangkanpribadinya sebagai pribadi yang kreatif pendukung dan pelaku dalamperubahan masyarakatnya. Kebijakan pendidikan haruslah memfasilitasidialog dan interaksi dari peserta didik dan pendidik, peserta didik denganmasyarakat, peserta didik dengan negaranya dan pada akhirnya pesertadidik dengan kemanusiaan global.

i. Kebijakan pendidikan berkaitan dengan penjabaran misi pendidikan dalampencapaian tujuan-tujuan tertentu. Apabila visi pendidikan mencakuprumusan-rumusan yang abstrak, maka misi pendidikan lebih terarah padapencapaian tujuan-tujuan pendidikan yang konkret. Kebijakan pendidikanmerupakan hal yang dinamis yang terus menerus berubah namun terarahdengan jelas.

j. Kebijakan pendidikan harus berdasarkan efisiensi. Kebijakan pendidikanbukan semata-mata berupa rumusan verbal mengenai tingkah laku dalampelaksanaan praksis pendidikan. Kebijakan pendidikan harus dilaksanakandalam masyarakat, dalam lembaga-lembaga pendidikan. Kebijakanpendidikan yang baik adalah kebijakan pendidikan yang memperhitungkankemampuan di lapangan, oleh sebab itu pertimbangan-pertimbangankemampuan tenaga, tersedianya dana, pelaksanaan yang bertahap sertadidukung oleh kemampuan riset dan pengembangan merupakan syarat-syarat bagi kebijakan pendidikan yang efisien.

k. Kebijakan pendidikan bukan berdasarkan pada kekuasaan tetapi kepadakebutuhan peserta didik. Telah kita lihat bahwa pendidikan sangat eratdengan kekuasaan. Menyadari hal itu, sebaiknya kekuasaan itu diarahkanbukan untuk menguasai peserta didik tetapi kekuasaan untuk memfasilitasidalam pengembangan kemerdekaan peserta didik. Kekuasaan pendidikandalam konteks masyarakat demokratis bukannya untuk menguasai pesertadidik, tetapi kekuasaan untuk memfasilitasi tumbuh kembang peserta didiksebagai anggota masyarakat yang kreatif dan produktif.

l. Kebijakan pendidikan bukan berdasarkan intiusi atau kebijaksanaan yangirasional. Kebijakan pendidikan merupakan hasil olahan rasional dariberbagai alternatif dengan mengambil keputusan yang dianggap palingefisien dan efektif dengan memperhitungkan berbagai jenis resiko sertajalan keluar bagi pemecahannya. Kebijakan pendidikan yang intuitif akantepat arah namun tidak efisien dan tidak jelas arah sehingga melahirkanpemborosan-pemborosan. Selain itu kebijakan intuitif tidak perlu ditopangoleh riset dan pengembangannya. Verifikasi terhadap kebijakanpendidikan intuitif akan sulit dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu

Page 45: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

29

sehingga bersifat sangat tidak efisien. Kebijakan intuitif akan menjadikanpeserta didik sebagai kelinci percobaan.

m. Kejelasan tujuan akan melahirkan kebijakan pendidikan yang tepat.Kebijakan pendidikan yang kurang jelas arahnya akan mengorbankankepentingan peserta didik. Seperti yang telah dijelaskan, proses pendidikanadalah proses yang menghormati kebebasan peserta didik. Peserta didikbukanlah objek dari suatu projek pendidikan tetapi subjek dengan nilai-nilai moralnya. Kebijakan pendidikan diarahkan bagi pemenuhankebutuhan peserta didik dan bukan kepuasan birokrat. Titik tolak darisegala kebijakan pendidikan adalah untuk kepentingan peserta didikataupemerdekaan peserta didik (H.A.R Tilaar & Riant Nugroho, 2008:141-153).

2.3.2 Kriteria Kebijakan Pendidikan

Kebijakan pendidikan memiliki karakteristik yang khusus yakni:

a. Memiliki tujuan pendidikanKebijakan pendidikan harus memiliki tujuan, namun lebih khusus,bahwa ia harus memiliki tujuan pendidikan yang jelas dan terarahuntuk memberikan kontribusi pada pendidikan.

b. Memiliki aspek legal-formalKebijakan pendidikan tentunya akan diberlakukan, maka perlu adanyapemenuhan atas pra-syarat yang harus dipenuhi agar kebijakanpendidikan itu diakui dan secara sah berlaku untuk sebuah wilayah.Maka, kebijakan pendidikan harus memenuhi syarat konstitusionalsesuai dengan hirarki konstitusi yang berlaku di sebuah wilayahhingga ia dapat dinyatakan sah dan resmi berlaku di wilayah tersebut.Sehingga dapat dimunculkan suatu kebijakan pendidikan yanglegitimat.

c. Memiliki konsep operasionalKebijakan pendidikan sebagai sebuah panduan yang bersifat umum,tentunya harus mempunyai manfaat operasional agar dapatdiimplementasikan dan ini adalah sebuah keharusan untukmemperjelas pencapaian tujuan pendidikan yang ingin dicapai.Apalagi kebutuhan akan kebijakan pendidikan adalah fungsipendukung pengambilan keputusan.

d. Dibuat oleh yang berwenangKebijakan pendidikan itu harus dibuat oleh para ahli di bidangnyayang memiliki kewenangan untuk itu, sehingga tidak sampaimenimbulkan kerusakan pada pendidikan dan lingkungan diluarpendidikan. Para administrator pendidikan, pengelola lembagapendidikan dan para politisi yang berkaitan langsung denganpendidikan adalah unsur minimal pembuat kebijakan pendidikan.

Page 46: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

30

e. Dapat dievaluasiKebijakan pendidikan itu pun tentunya tak luput dari keadaan yangsesungguhnya untuk ditindaklanjuti. Jika baik, maka dipertahankanatau dikembangkan, sedangkan jika mengandung kesalahan, makaharus bisa diperbaiki. Sehingga, kebijakan pendidikan memilikikarakter dapat memungkinkan adanya evaluasi terhadapnya secaramudah dan efektif.

f. Memiliki sistematikaKebijakan pendidikan tentunya merupakan sebuah sistem juga, olehkarenanya harus memiliki sistematika yang jelas menyangkut seluruhaspek yang ingin diatur olehnya. Sistematika itu pun dituntut memilikiefektifitas, efisiensi yang tinggi agar kebijakan pendidikan itu tidakbersifat pragmatis, diskriminatif dan rapuh strukturnya akibatserangkaian faktor yang hilang atau saling berbenturan satu samalainnya. Hal ini harus diperhatikan dengan cermat agarpemberlakuannya kelak tidak menimbulkan kecacatan hukum secarainternal. Kemudian, secara eksternal pun kebijakan pendidikan harusbersepadu dengan kebijakan lainnya seperti kebijakan politik,kebijakan moneter, bahkan kebijakan pendidikan di atasnya ataudisamping dan dibawahnya (Ali Imron, 1995: 20).

2.4 Implementasi Kebijakan

Implementasi kebijakan merupakan tahap yang krusial dalam kebijakan

publik. Suatu program kebijakan harus diimplementasikan agar mempunyai

dampak atau tujuan yang diinginkan. Implementasi kebijakan menurut Lester dan

Stewart (dalam Winarno 2012:147) dipandang dalam pengertian yang luas,

merupakan tahap dari proses kebijakan segera setelah penetapan undang-undang.

Implementasi dipandang secara luas mempunyai makna pelaksanaan undang-

undang dimana berbagai aktor, organisasi, prosedur dan teknik bekerja bersama-

sama untuk menjalankan kebijakan dalam upaya untuk meraih tujuan kebijakan

atau program-program. Kebijakan dan implementasi kebijakan merupakan sebuah

rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Dalam arti seluas-luasnya, implementasi

dianggap sebagai bentuk penyelenggaraan aktivitas yang telah ditetapkan

berdasarkan undang-undang dan menjadi kesepakatan bersama diantara

Page 47: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

31

stakeholders, aktor, organisasi (publik atau privat), prosedur dan teknis secara

sinergitas yang digerakan untuk bekerja sama guna menerapkan kebijakan kearah

tertentu yang dikehendaki (Wahab, 2012: 133).

Salah satu ahli yang beraliran top-down yaitu Daniel A. Mazimanian dan

Paul A. Sabatier (1979) dalam Wahab (2012:135), menjelaskan makna

implementasi yaitu:

“memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu programdinyatakan berlaku atau dirumuskan. Kemudian fokus perhatian padaimplementasi kebijakan, yaitu kegiatan yang timbul sesudah disahkannyapedoman-pedoman kebijakan publik yang mencakup usaha-usaha untukmengadministrasikan-nya maupun untuk menimbulkan akibat ataudampak nyata pada masyarakat atau kejadian-kejadian.”

Sedangkan menurut pakar kebijakan asal afrika Udoji (1981) dalam Wahab

(2012:126) mengatakan bahwa:

“The execution of policies is as important if not more important thanpolicy making, Policies will remain dreams or print in file jakets unlessthey are implemented” (pelaksanaan kebijakan adalah sesuatu halpenting bahkan mungkin jauh lebih penting daripada pembuatankebijakan. Kebijakan-kebijakan akan berupa impian atau rencana bagusyang tersimpan rapih dalam arsip kalau tidak diimplementasikan).

Kemudian Grindle yang dikutip dalam Wahab (2012:125), mengungkapkan

bahwa:

“Implementasi kebijakan sesungguhnya bukan hanya sekedar bersangkutpaut dengan mekanisme penjabaran keputusan-keputusan politik kedalam prosedur-prosedur rutin lewat saluran-saluran birokrasi, melainkanlebih dari itu, ia menyangkut : masalah-masalah konflik, keputusan dansiapa yang memperoleh apa dari suatu kebijakan.”

Selain itu van Meter dan van Horn (1975) dalam Winarno (2012:149) membatasi

definisi implementasi kebijakan sebagai:

Page 48: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

32

“tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu-individu (ataukelompok-kelompok) pemerintah maupun swasta yang diarahkan untukmencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan kebijakan sebelumnya.”

Berdasarkan pemaparan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi

kebijakan adalah sebagai proses pelaksanaan dari kebijakan yang telah

dirumuskan sebelumnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tindakan-tindakan yang mencakup usaha-usaha untuk mengubah keputusan-

keputusan menjadi tindakan-tindakan operasional dalam kurun waktu tertentu

maupun dalam rangka melanjutkan usaha-usaha untuk mencapai perubahan-

perubahan besar dan kecil yang ditetapkan oleh keputusan-keputusan kebijakan.

Implementasi Kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah

kebijakan dapat mencapai tujuannya. Untuk mengimplementasikan kebijakan

publik, ada dua pilihan langkah, yaitu langsung mengimplementasikan dalam

bentuk program-program atau melalui formulasi kebijakan derivat atau turunan

dari kebijakan publik tersebut. Kebijakan publik dalam bentuk Undang-Undang

atau Perda adalah jenis kebijakan yang memerlukan kebijakan publik penjelas

atau yang sering diistilahkan sebagai peraturan pelaksanaan. Sedangkan kebijakan

publik yang biasa langsung dioperasionalkan antara lain Keppres, Inpres,

Kepmen, Keputusan Kepala Daerah, Keputusan Kepala Dinas, dan lain-lain.

Secara umum dapat digambarkan sebagai berikut

Page 49: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

33

Gambar 2.1

Sumber : (Nugroho, 2003:159).

Dalam penelitian ini peneliti mengangkat salah satu contoh kebijakan

publik yang dijewantahkan dalam bentuk program. Progam yang dimaksud disini

adalah program Kartu Tangerang Pintar yang dijalankan oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Tangerang.

2.4.1 Model Implementasi Kebijakan Publik

Sejarah perkembangan studi implementasi kebijakan, dijelaskan tentang

adanya dua pendekatan guna memahami implementasi kebijakan, yakni

pendekatan top down dan bottom up. Istilah tersebut menurut Lester dan Stewart

(2000:18) dinamakan the command and control approach (pendekatan kontrol

dan komando, yang mirip dengan top down approach) dan the market approach

(pendekatan pasar, yang mirip dengan bottom up approach). Masing-masing

Kebijakan Publik Penjelas

Kebijakan Publik

Program Intervensi

Proyek Intervensi

Kegiatan Intervensi

Public/Masyarakat/Beneficiaries

Page 50: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

34

pendekatan mengajukan model-model kerangka kerja dalam membentuk

keterkaitan antara kebijakan dan hasilnya (Agustino,2008:140).

Pendekatan top down merupakan pendekatan yang mendominasi awal

perkembangan studi implementasi kebijakan sedangkan pendekatan bottom up

muncul untuk melengkapi perbedaan-perbedaan, namun pada dasarnya mereka

bertitik tolak pada asumsi yang sama dalam mengembangkan kerangka analisis

tentang studi implementasi. Dalam pendekatan top down, implementasi kebijakan

yang dilakukan tersentralisir dan dimulai dari aktor tingkat pusat, dan

keputusannya pun diambil dari tingkat pusat. Pendekatan top down bertitik tolak

dari perspektif bahwa keputusan-keputusan politik (kebijakan) yang telah

ditetapkan oleh pembuat kebijakan harus dilaksanakan oleh administrator-

administrator atau birokrat-birokrat pada level bawahnya. Jadi inti pendekatan top

down adalah sejauhmana tindakan para pelaksana(administrator dan birokrat)

sesuai dengan prosedur serta tujuan yang telah digariskan oleh para pembuat

kebijakan tingkat pusat (Agustino,2008:140).

Sedangkan pendekatan bottom up memandang bahwa implementasi

kebijakan tidak dirumuskan oleh lembaga yang tersentralisir dari pusat.

Melainkan bottom up berpangkal dari keputusan-keputusan yang ditetapkan

dilevel warga atau masyarakat yang merasakan sendiri persoalan dan

permasalahan yang mereka alami. Jadi intinya bottom up adalah model

implementasi kebijakan berada di tingkat warga, sehingga mereka dapat

memahami dan mampu menganalisis kebijakan-kebijakan apa yang cocok dengan

sumberdaya yang tersedia di daerahnya, sistem sosio-kultur yang mengada agar

Page 51: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

35

kebijakan tersebut tidak kontra-produktif, yang dapat menunjang keberhasilan

kebijakan itu sendiri (Agustino,2008:156).

Fokus analisis implementasi kebijakan berkisar pada masalah-masalah

pencapaian tujuan formal kebijakan yang telah ditentukan. Hal ini sangat mungkin

terjadi oleh karena street level bureaucrats tidak dilibatkan dalam formulasi

kebijakan. Berangkat dari prespektif tersebut, maka timbul pertanyaan-pertanyaan

sebagai berikut:

a. Sampai sejauhmana tindakan-tindakan pejabat pelaksana konsisten dengankeputusan kebijakan tersebut?

b. Sejauhmanakah tujuan kebijakan tercapai?c. Faktor-faktor apa yang secara prinsipil mempengaruhi output dan dampak

kebijakan?d. Bagaimana kebijakan tersebut diformulasikan kembali sesuai pengalaman

lapangan? (dalam Agustino, 2008:141)

Keberhasilan implementasi kebijakan akan ditentukan oleh beberapa variabel atau

faktor, dan masing-masing variabel tersebut saling berhubungan satu sama lain.

Dibawah ini akan diuraikan secara ringkas ide-ide dasar yang disampaikan oleh

tiga tokoh dalam menjelaskan terapan implementasi kebijakan yang mereka

teoremakan.

A. Model Implementasi Kebijakan Publik Donald Van Metter dan Carl Van

Horn

Model pendekatan top down yang dirumuskan oleh Van Metter dan Van

Horn disebut dengan A Model of The Policy Implementation. Proses implementasi

ini merupakan sebuah abstraksi atau performansi suatu implementasi kebijakan

yang pada dasarnya secara sengaja dilakukan untuk meraih kinerja implementasi

Page 52: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

36

kebijakan publik yang tinggi yang berlangsung dalam hubungan berbagai

variable. Model ini mengandaikan bahwa implementasi kebijakan berjalan secara

linier dari keputusan politik yang tersedia, pelaksana dan kinerja kebijakan publik.

Ada enam variabel yang mempengaruhi kebijakan publik tersebut, adalah:

a. Ukuran dan Tujuan KebijakanYaitu dilihat dari kinerja implementasi kebijakan dapat diukur jika ukurandan tujuan kebijakan memang realistis pada level pelaksana kebijakanbukan hal yang ideal sehingga sulit dalam merealisasikan kebijakan publiksampai pada tahap berhasil. Kinerja implementasi kebijakan dapat diukurtingkat keberhasilannya jika dan hanya jika ukuran dan tujuan darikebijakan memang realistis dengan sosio-kultur yang ada di levelpelaksana kebijakan. Ketika ukuran kebijakan atau tujuan kebijakan terlaluideal (bahkan terlalu utopis) untuk dilaksanakan dilevel warga, maka agaksulit merealisasikan kebijakan publik hingga titik yang dapat dikatakanberhasil.

b. SumberdayaKeberhasilan implementasi kebijakan sangat tergantung pada kemampuanmemanfaatkan sumberdaya yang tersedia. Sumberdaya yang dimaksudadalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas serta sumber dayalain (finansial dan waktu). Keberhasilan proses implementasi kebijakansangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumber daya yangtersedia. Manusia merupakan sumber daya yang terpenting dalammenentukan suatu keberhasilan proses implementasi. Tahap-tahap tertentudari keseluruhan proses implementasi menurut adanya sumber dayamanusia yang berkualitas sesuai dengan pekerjaan yang diisyaratkan olehkebijakan yang telah ditetapkan secara politik.

c. Karakteristik Agen PelaksanaPusat perhatian pada agen pelaksana meliputi organisasi formal danorganisasi informal karena kinerja implementasi sangat dipengaruhi olehciri-ciri yang tepat serta cocok dengan agen pelaksananya. Misalnyaimplementasi kebijakan publik yang berusaha untuk merubah perilaku atautindak laku mausia secara radikal, maka agen pelaksana proyek ituharuslah berkarakteristik keras dan ketat pada aturan serta sanksi hukum.Sedangkan apabila kebijakan publik ini tidak terlalu merubah perilakudasar manusia, maka dapat-dapat saja agen pelaksana yang diturunukantidak sekeras dana tidak setegas pada gambaran pertama.

d. Sikap / Kecenderungan (Disposition) para pelaksanaSikap atau Kecenderungan (Disposition) para pelaksana, yang mana hal inidikarenakan kebijakan yang dilaksanakan bukanlah hasil formulasi wargasetempat yang mengetahui persoalan yang terjadi, namun kebijakan yangdilaksanakan adalah kebijakan top-down yang memungkinkan para

Page 53: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

37

pengambil keputusan tidak mengetahui permasalahan yang harusdiselesaikan.

e. Komunikasi Antar OrganisasiPada tahap ini menekankan pada koordinasi komunikasi mekanismediantara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proses implementasi.Koordinasi merupakan mekanisme yang ampuh dalam implementasikebijakan publik. Semakin baik komunikasi dan koordinasi diantara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proses implementasi, maka asumsinyakesalahan-kesalahan akan sangat kecil untuk terjadi. Dan begitu pulasebaliknya.

f. Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan PolitikHal ini berkaitan dengan sejauhmana lingkungan eksternal turutmendorong keberhasilan kebijakan publik yang telah ditetapkan. Hal yangperlu diperhatikan guna menilai kinerja implementasi kebijakan publikdalam perspektif yang ditawarkan oleh Van Meter dan Van Horn adalahsejauhmana lingkungan eksternal turut mendorong keberhasilan kebijakanpublik yang telah ditetapkan. Lingkungan sosial, ekonomi dan politik yangtidak kondusif dapat menjadi penyebab dari kegagalan kinerjaimplementasi kebijakan. Oleh karena itu, upaya untukmengimplementasikan kebijakan harus pula memperhatikan kekondusifanlingkungan eksternal. Van Meter dan Van Horn juga mengajukan hipotesisbahwa lingkungan ekonomi, sosial, dan politik dari yuridiksi atauorganisasi pelaksana akan mempengaruhi karakter badan-badan pelaksana,kecenderungan-kecenderungan para pelaksana dan pencapaian itu sendiri.(dalam Agustino, 2008:142-144).

B. Model Implementasi Kebijakan Publik George C. Edward III

Menurut Edwards (Winarno,2012:177), studi implementasi kebijakan

adalah krusial bagi public administration dan public policy. Implementasi

kebijakan adalah salah satu tahap kebijakan publik, antara pembentukan kebijakan

dan konsekuensi-konsekuensi kebijakan bagi masyarakat yang dipengaruhinya.

Edward III memberikan empat faktor atau variabel krusial dalam implementasi

kebijakan publik, faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. KomunikasiSecara umum Edward membahas tiga hal penting dalam proseskomunikasi kebijakan, yaitu transmisi, konsistensi dan kejelasan. Jikakebijakan-kebijakan ingin diimplementasikan sebagaimana mestinya maka

Page 54: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

38

petunjuk-petunjuk pelaksanaan tidak hanya harus dipahami, melainkanpetunjuk-petunjuk tersebut harus dikomunikasikan secara jelas.

2. Sumber-sumberPerintah-perintah implementasi mungkin diteruskan secara cermat, jelasdan konsisten, tetapi jika para pelaksana kekurangan sumber-sumber yangdiperlukan untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan maka implementasipun cenderung tidak efektif. Dengan demikian, sumber-sumber dapatmerupakan faktor yang penting dalam melaksanakan kebijakan publik.

3. Kecenderungan-kecenderunganKecenderungan dari para pelaksana kebijakan merupakan faktor ketigayang mempunyai konsekuensi penting bagi implementasi kebijakan yangefektif. Jika para pelaksana bersikap baik terhadap suatu kebijakantertentu, dan hal ini berarti adanya dukungan, kemungkinan besar merekamelaksanakan kebijakan sebagaimana yang diinginkan oleh pembuatkebijakan awal.

4. Struktur birokrasiBirokrasi merupakan salah satu badan yang paling sering bahkan secarakeseluruhan menjadi pelaksana kebijakan. Birokrasi baik secara sadar atautidak sadar memilih bentuk-bentuk organisasi untuk kesepakatan kolektif,dalam rangka memcahkan masalah-masalah sosial dalam kehidupanmodern.

C. Model Implementasi Kebijakan Publik Merilee S. Grindle

Pendekatan implementasi kebijakan yang dikembangkan oleh Grindle

dikenal dengan Implementation as a Political and Administrative Process. Beliau

mendefinisikan implementasi kebijakan publik adalah pengukuran keberhasilan

implementasi kebijakan dapat dilihat dari prosesnya, dengan mempertanyakan

apakah pelaksanaan program sesuai dengan yang telah ditentukan yaitu melihat

pada action program dari individual projects dan yang kedua apakah tujuan

program tersebut tercapai. Berdasarkan model pendekatan yang diungkapkan oleh

Grindle, dijelaskan bahwa keberhasilan suatu implementasi kebijakan publik

ditentukan oleh tingkat implementability kebijakan itu sendiri yang terdiri dari 2

(dua) sub-variabel (Agustino,2008:167), yaitu:

Page 55: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

39

1. Content of Policy, yaitu:a. Interest Affected (kepentingan-kepentingan yang mempengaruhi).

Berkaitan dengan berbagai kepentingan yang mempengaruhi suatuimplementasi kebijakan. Indikator ini berargumen bahwa suatukebijakan dalam pelaksanaannya pasti melibatkan banyakkepentingan, dan sejauhmana kepentingan-kepentingan tersebutmembawa pengaruh terhadap implementasinya.

b. Type of Benefits (jenis dan manfaat yang akan dihasilkan dariimplementasi kebijakan). Pada poin ini suatu kebijakan berupayauntuk menunjukkan atau menjelaskan bahwa dalam suatu kebijakanharus terdapat beberapa jenis manfaat yang menunjukkan dampakpositif yang dihasilkan oleh pengimplementasian kebijakan yanghendak dilaksanakan.

c. Extent of change Envision (derajat perubahan yang ingin dicapai).Setiap kebijakan mempunyai target yang hendak dan ingin dicapai.Adapun yang ingin dijelaskan pada poin ini adalah seberapa besarperubahan yang hendak atau ingin dicapai melalui suatu implementasikebijakan harus mempunyai skala yang jelas.

d. Site of Decision Making (letak pengambilan keputusan dari suatukebijakan yang akan diimplementasikan). Pengambilan keputusandalam suatu kebijakan mempunyai peranan penting dalampelaksanaan suatu kebijakan, maka pada bagian ini harus dijelaskandimana letak pengambilan keputusan dari suatu kebijakan yanghendak diimplementasikan.

e. Program Implementor (pelaksana program). Dalam menjelaskan suatukebijakan atau program harus didukung dengan adanya pelaksanakebijakan yang kompeten dan kapabel demi keberhasilan suatukebijakan. Hal ini harus terdata atau terpapar dengan baik.

f. Resources Committed (sumber-sumber daya yang digunakan agarpelaksanaannya berjalan baik). Pelaksanaan suatu kebijakan jugaharus didukung oleh sumber-sumber daya yang mendukung agarpelaksanaannya berjalan dengan baik.

2. Context of Policy, yaitu:a. Power, Interest and Strategy of Actor Involved (Kekuasaan,

kepentingan-kepentingan dan strategi dari aktor yang terlibat). Dalamsuatu kebijakan perlu diperhitungkan pula kekuatan atau kekuasaan,kepentingan-kepentingan serta strategi yang digunakan oleh para aktorguna memperlancar jalannya pelaksanaan suatu implementasikebijakan. Bila hal ini tidak diperhitungkan dengan matang, besarkemungkinan program yang hendak diimpelementasikan akan jauhdari hasil.

b. Institution and Regime Characteristic (karakteristik lembaga danrezim yang berkuasa). Lingkungan dimana suatu kebijakandilaksanakan juga berpengaruh terhadap keberhasilannya, maka pada

Page 56: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

40

bagian ini dijelaskan karakteristik dari lembaga yang akan turutmempengaruhi suatu kebijakan.

c. Compliance and Responsiveness (tingkat kepatuhan dan adanyarespon dari pelaksana). Hal lain yang dirasa penting dalam prosespelaksanaan suatu kebijakan adalah kepatuhan dan respon daripelaksana, maka yang hendak dijelaskan pada poin ini adalahsejauhmana kepatuhan dan respon dari pelaksana dalam menanggapisuatu kebijakan.

Pelaksanaan kebijakan yang ditentukan oleh isi atau konten dan

lingkungan atau konteks yang diterapkan, maka akan dapat diketahui apakah para

pelaksana kebijakan dalam membuat sebuah kebijakan sesuai dengan apa yang

diharapkan, juga dapat diketahui apakah suatu kebijakan dipengaruhi oleh suatu

lingkungan, sehingga tingkat perubahan yang diharapkan terjadi.

D. Model Implementasi Kebijakan Publik Merilee S. Grindle

Model implementasi kebijakan publik yang ditawarkan oleh Daniel

Mazmanian dan Paul Sabatier dalam buku Leo Agustino (2012:144). Model yang

ditawarkan mereka disebut dengan A Framework for Policy Implementation

Analysis. Kedua ahli ini berpendapat bahwa peran penting dari implementasi

kebijakan publik adalah kemampuan dalam mengidentifikasi variabel-variabel

yang mempengaruhi tercapainya tujuan-tujuan formal pada keseluruhan proses

implementasi. Dan, variabel-variabel yang dimaksud dapat diklasifikasikan

menjadi tiga kategori besar, yaitu:

1. Mudah atau Tidaknya yang akan Digarap, meliputi:a. Kesukaran-kesukaran Teknis

Tercapai atau tidaknya tujuan suatu kebijakan akan tergantung padasejumlah persyaratan teknis, termasuk diantaranya: kemampuan untukmengembangkan indicator-indikator pengukur prestasi kerja yangtidak terlalu mahal serta pemahaman mengenai prinsip-prinsiphubungan kausal yang mempengaruhi masalah. Disamping itu tingkat

Page 57: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

41

keberhasilan suatu kebijakan dipengaruhi juga oleh tersedianya atautelah dikembangkannya teknik-teknik tertentu.

b. Keberagaman Perilaku yang DiaturSemakin beragam perilaku yang diatur, maka asumsinya beragampelayanan yang diberikan, sehingga semakin sulit untuk membuatperaturan yang tegas dan jelas. Dengan demikian semakin besarkebebasan bertindak yang harus dikontrol oleh para pejabat danpelaksana (administrator atau birokrat) di lapangan.

c. Persentase Totalitas Penduduk yang Tercakup dalam KelompokSasaranSemakin kecil dan semakin jelas kelompok sasaran yang perilakunyaakan diubah (melalui implementasi kebijakan), maka semakin besarpeluang untuk memobilisasikan dukungan politik terhadap sebuahkebijakan dan dengannya akan lebih terbuka peluang bagi pencapaiantujuan kebijakan.

d. Tingkat dan Ruang Lingkup Perubahan Perilaku yang DikehendakiSemakin besar jumlah perubahan perilaku yang dikehendaki olehkebijakan, maka semakin sukar/sulit para pelaksana memperolehimplementasi yang berhasil. Artinya, ada sejumlah masalah yang jauhlebih dapat kita kendalikan bila tingkat dan ruang lingkup perubahanyang dikehendaki tidaklah terlalu besar.

2. Kemampuan Kebijakan Menstruktur Proses Implementasi Secara CepatPara pembuat kebijakan mendayagunakan wewenang yang dimilikinyauntuk menstruktur proses impelementasi secara tepat melalui beberapacara:

a. Kecermatan dan kejelasan penjenjangan tujuan-tujuan resmi yangakan dicapai.

b. Keterkendalaan teori kausalitas yang diperlukan.c. Ketetapan alokasi sumberdana.d. Keterpaduan hierarki didalam lingkungan dan diantara lembaga-

lembaga atau instansi-instansi pelaksana.e. Aturan-aturan pembuat keputusan dari badan-badan pelaksanaf. Kesepakatan para pejabat terhadap tujuan yang termaktub dalam

undang-undang.g. Akses formal pihak-pihak luar.

3. Variabel-variabel diluar Undang-undang yang MempengaruhiImplementasi.a. Kondisi sosial-ekonomi dan teknologi.b. Dukungan publik.c. Sikap dan sumber-sumber yang dimiliki kelompok masyarakat.d. Kesepakatan dan kemampuan kepemimpinan para pejabat pelaksana.

Page 58: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

42

2.5 Program

Program merupakan bagian dari perencanaan. Secara umum pengertian

program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan, maka program merupakan

sebuah sistem yang merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan bukan hanya

satu kali tetapi berkesinambungan. Program dapat diartikan juga sebagai

penjabaran dari suatu perencanaan atau sering pula diartikan sebagai suatu

kerangka dasar dari pelaksanaan kegiatan. Selain itu, program merupakan sebuah

sistem. Sistem mempunyai pengertian satu kesatuan dari beberapa komponen

program yang saling berkaitan dan bekerja sama satu dengan yang lainnya untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sistem (Arikunto, 2008).

Kebijakan-kebijakan publik yang pada umumnya masih abstrak

diterjemahkan ke dalam program-program yang lebih operasional yang

kesemuanya dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan-tujuan ataupun sasaran-

sasaran yang telah dinyatakan dalam kebijakan tersebut. (Abdul Wahab, 2012: 18)

Penjabaran suatu program sedikitnya terlihat dari 5 (lima) hal yaitu:

1. Berbagai sasaran konkrit yang hendak dicapai2. Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan perkerjaan itu.3. Besarnya biaya yang diperlukan beserta identifikasi sumbernya.4. Jenis-jenis kegiatan operasional yang akan dilaksanakan.5. Tenaga kerja yang dibutuhkan, baik ditinjau dari sudut kualifikasinya

maupun ditinjau dari segi jumlahnya.

Maka dapat disimpulkan bahwa program terdiri dari komponen-komponen

yang saling berkaitan dan saling menunjang dalam rangka mencapai suatu tujuan.

Komponen program adalah bagian yang membangun sebuah program yang saling

terkait dan merupakan faktor penentu keberhasilan program. Komponen-

Page 59: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

43

komponen dari tiap program tidak sama, komponen sangat dipengaruhi dari

tingkat komplesitas kegiatan program yang bersangkutan.

Program dalam konteks implementasi kebijakan publik terdiri dari

beberapa tahap yaitu:

1. Merancang bangun (design) program beserta perincian tugas dan

perumusan tujuan yang jelas, penentuan ukuran prestasi yang jelas serta

biaya dan waktu.

2. Melaksanakan (application) program dengan mendayagunakan struktur-

struktur dan personalia, dana serta sumber-sumber lainnya, prosedur dan

metode yang tepat.

3. Membangun sistem penjadwalan, monitoring dan sarana-sarana

pengawasan yang tepat guna serta evaluasi (hasil) pelaksanaan kebijakan

(Tachjan, 2006i:35)

Program merupakan satuan kegiatan yang terintegrasi dengan

implementasi kebijakan publik. Program Kartu Pintar Kabupaten Tangerang

merupakan salah satu instrumen pemerintah Kabupaten Tangerang dalam

meretaskan pemasalahan putus sekolah dan meningkatkan mutu pendidikan di

Kabupaten Tangerang.

2.5.1 Program Kartu Tangerang Pintar

Program Kartu Tangerang Pintar adalah program strategis untuk

memberikan akses bagi warga Kabupaten Tangerang dari kalangan masyarakat

tidak mampu untuk mengenyam pendidikan minimal sampai dengan tamat

SMA/SMK/MA dengan dibiayai penuh dari dana APBD Kabupaten Tangerang.

Page 60: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

44

Program Kartu Tangerang Pintar adalah untuk peserta didik dari masyarakat

berpenghasilan rendah dan atau memilikki prestasi yang berdomisili dan pada

satuan pendidikan di wilayah Kabupaten Tangerang sebagai kartu untuk

mendapatkan Biaya Personal Pendidikan khusus dalam bentuk ATM.

Program Kartu Tangerang Pintar dilaksanakan di seluruh SMA/MA dan

SMK Negeri Di Kabupaten Tangerang. Manfaat dan dampak positif yang

diharapkan dari siswa penerima KTP, antara lain :

1. Seluruh warga Kabupaten Tangerang menamatkan pendidikan

minimal sampai dengan jenjang SMA/SMK/MA.

2. Mutu pendidikan di Kabupaten Tangerang meningkat secara

signifikan;

3. Peningkatan pencapaian target APK pendidikan dasar dan menengah.

2.5.2 Dasar Hukum Program Kartu Tangerang Pintar

Dasar Hukum Program Kartu Pintar Kabupaten Tangerang, antara lain :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah;

3. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang nomor 17 Tahun 2004

tentang penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Tangerang

4. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang nomor 9 Tahun 2011 tentang

pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten

Tangerang

Page 61: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

45

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 15 Tahun 2010 tentang

percepatan penanggulangan kemiskinan;

6. Undang-undang nomor 13 Tahun 2011 tentang penanganan fakir

miskin

7. Undang-Undang Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah

8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggraan Pendidikan

9. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 05 tahun 2003 tentang

Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah

10. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 01 tahun 2012 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tangerang

tahun 2012

11. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 17 tahun 2011 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggraan Pendidikan di Kabupaten Tangerang

12. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 37 tahun 2010 tentang Rincian

Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang

13. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 28 tahun 2013 tentang Petunjuk

Teknis Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran, Rencana Dokumen

Pelaksanaan Anggaran, Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran

dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan Satuan Kerja

Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang

Page 62: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

46

14. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 55 Tahun 2014 Tentang Petunjuk

Pelaksanaan Pemberian Kartu Pintar Kabupaten Tangerang

2.5.3 Persyaratan Penerima Program Kartu Tangerang Pintar

Persyaratan calon penerima program yang sudah ditentukan oleh

Pemerintah Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut:

1. Warga Kabupaten Tangerang yang Masyarakat Berpenghasilan

Rendah (MBR) dan/atau memiliki Prestasi.

2. Diusulkan oleh Satuan Pendidikan, untuk peserta didik SMAN,

SMKN dan MAN untuk warga Kabupaten Tangerang yang bersekolah

Di Kabupaten Tangerang dengan persyaratan sebagai berikut:

a. Kartu Keluarga

b. Pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) atau terdaftar peserta

Program Keluarga Harapan (PKH)

c. Membuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari

Kelurahan/Desa bagi yang tidak mempunyai KPS atau peserta

KPH

d. Surat keterangan prestasi akademik juara 1 tiap kelas per

tingkatan dari kepala satuan pendidikan pada tingkatan satuan

pendidikan bagi siswa yang berprestasi, atau

e. Surat keterangan Prestasi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional

(O2SN), Olimpiade Sains Nasional (OSN), Festival Lomba Seni

Siswa Nasional (FLS2N), Lomba Kompetensi Siswa (LKS),

lomba bahasa jenjang SMA, MA dan SMK paling rendah sebagai

Page 63: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

47

Juara III untuk tingkat Kabupaten Tangerang tahun pelajaran

berkenaan dibuktikan dengan piagam

f. Surat Keterangan belum pernah atau tidak sedang mendapatkan

bantuan siswa miskin atau program lainnya yang sejenis dari

Kepala Satuan Pendidikan

2.5.4 Mekanisme Tahapan Pengawasan Pelaksanaan Program Kartu

Tangerang Pintar

Dalam buku pedoman Kartu Pintar Kabupaten Tangerang 2015 dijelaskan

mekanisme pengawasan program Kartu Pintar Kabupaten Tangerang agar akurat

dan tepat sasaran. Bantuan Biaya Personal Pendidikan dicairkan oleh Bank BJB

atas nama siswa yang bersangkutan. Setiap siswa pemegang KPKT diwajibkan

membuat laporan tertulis tentang pembelanjaan setiap bulan sebagai bentuk

pelaporan dan sekaligus pertanggungjawaban penggunaan dana BBPP. Berikut

adalah mekanisme pengawasan Bantuan Biaya Personal Pendidikan Kartu Pintar

Kabupaten Tangerang:

Tabel 2.1Mekanisme Pengawasan Kartu Tangerang Pintar

No Sasaran Pengawasan PetugasPengawas

DokumenPendukung

1 Siswa membuat rencana pembelanjaanBantuan Biaya Personal Pendidikan(BBPP) Triwulan I, II, III, IV

Sekolah Rencana BelanjaSiswa (RBS)

2 Siswa dan orang tua siswamenandatangani Surat Pernyataantentang kesediaan membelanjakanBantuan Biaya Personal Pendidikanuntuk pemenuhan kebutuhan sekolah

Sekolah Surat Pernyataan

3 Siswa menyerahkan laporanpembelanjaan Kartu Tangerang Pintar

Sekolah Laporan BulananPembelanjaan

Page 64: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

48

setiap bulan. oleh setiap peserta4 Sekolah membuat rekapitulasi

pembelanjaan seluruh siswa penerimaKPKT setiap triwulan

Sekolah RekapitulasiBelanja (BBPP)seluruh siswa

5 Sekolah melaporkan pembelanjaanBantuan Biaya Personal Pendidikan(BBPP) untuk seluruh siswa penerimaKPKT setiap Triwulan I, II, III, IV4keSudin.

Sudah Laporan Sekolahtentang Belanja(BBPP) seluruhsiswa pemegangKPKT.

(Sumber: Buku Pedoman KPKT Tahun 2016)

2.5.5 Unit Cost Program Kartu Tangerang Pintar

Pemberian Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) bagi peserta didik

dari Keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah pada jenjang pendidikan

SMA/SMK/MA Negeri melalui Kartu Tangerang Pintar didasarkan pada

perhitungan besaran unit cost per peserta didik per bulan untuk satu tahun

anggaran adalah sebesar Rp. 85.000,- (Rp. 1.020.000/ tahun). Biaya Personal

Pendidikan pada program KPKT dapat digunakan untuk transportasi, buku tulis,

alat tulis sekolah, sepatu, pembelian pakaian seragam, tas serta biaya kursus.

Adapun untuk pemenuhan unit kebutuhan bagi peserta didik yang menjadi peserta

Program Kartu Pintar Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2Unit Cost Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP)

No

Unit Kebutuhan

Unit Cost/Tahun/SatuanPendidikan

SMA/ SMK /MA KET

1 Transport ke dan dari Sekolah Rp. 500.000,-

2 Buku, Alat Tulis, dan Tas Sekolah Rp. 300.000,-

3 Baju dan Sepatu Sekolah Rp. 220.000,-

Jumlah Total Rp. 1.020.000,-Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang 2016

Page 65: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

49

2.5.6 Jenis Sanksi Program Kartu Tangerang Pintar

Pemerintah Kabupaten Tangerang menekankan sanksi yang dapat

diberikan agar pelaksanaan Kartu Pintar Kabupaten Tangerang dapat berjalan

dengan baik oleh pelaksana program dan masyarakat. Dalam buku pedoman Kartu

Tangerang Pintar dijelaskan jenis pelanggaran dan sanksi yang dapat diberikan,

antara lain:

Tabel 2.3Jenis Sanksi Program Kartu Tangerang Pintar

No. Jenis Pelanggaran Sanksi Tindak Lanjut1. Siswa membelanjakan Biaya

Personal Pendidikan (BPP) KartuTangerang Pintar diluarkebutuhan sekolah (membeli HP,Menonton Film, pulsa, Dll).

Biaya PersonalPendidikan (BPP)Kartu TangerangPintar Dicabut

Digantikan siswamiskin lain yangbelum pernahmenerima KartuTangerang Pintar

2. Orang tua membelanjakan BBPPuntuk kebutuhan rumah tanggadiluar kepentinga sekolah

Biaya PersonalPendidikan (BPP)Kartu TangerangPintar Dicabut

Digantikan siswamiskin lain yangbelum pernahmenerima KartuTangerang Pintar

(Sumber : Buku Pedoman Program Kartu Tangerang Pintar Tahun 2016)

2.6 Penelitian Terdahulu

Untuk bahan pertimbangan dalam penelitian ini, peneliti mencantumkan

hasil penelitian terdahulu yang pernah penulis baca. Sebagai bentuk pembelajaran

dan juga bahan masukan selama mengerjakan penelitian, peneliti memiliki skripsi

sebagai pedoman bagi peneliti, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan

oleh Muhammad Frayogi yang berjudul Implementasi Prinsip-Prinsip Good

Governance Di Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Adapun penelitian ini

dilaksanakan pada tahun 2015. Tujuan dari penelitian ini sendiri adalah

mengetahui bagaimana mengenai implementasi penerapan prinsip-prinsip good

Page 66: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

50

governance di Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dalam mencapai target

Millenium Development Goals (MDGs) 2015 Peningkatan Kesehatan Ibu dan

Anak. Dalam melakukan penelitian tersebut, peneliti menggunakan teori dari

Kaufman, Kraay & Mastruzzi (2010:4) yang mana terdiri dari enam dimensi

dalam governance, yaitu Voice and Accountabillity (VA), Political Stabillity and

Absence of Violence or Terrorism (PV), Government Effectiveness (GE),

Regulatory Quality (RQ), Rule of Law (RL), dan Control of Corruption (CC).

Kesimpulan dari penelitian ini ialah implementasi mengenai peneraan prinsip-

prinsip good governance di Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dalam

mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 belum optimal

karena dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi oleh

masing-masing pilar good governance untuk dapat berkontribusi dalam

pelaksanaan kebijakan atau program kesehatan, khususnya dalam program

Kesehatan Ibu dan Anak.

Penelitian selanjutnya yaitu dilakukan oleh Argyan Wahyu Prayoga pada

tahun 2014 dengan judul penelitian “Implementasi Program Kartu Jakarta Pintar

Pada Jejang SMA/SMK Di Kecamatan Kalideres Jakarta Barat”. Tujuan

dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi

program KJP Di Kecamatan Kalideres dan menganalisis faktor-faktor yang

mendukung atau menghambat pelaksanaan program KJP Di Kecamatan

Kalideres. Hasil kesimpulan dalam penelitian ini adalah proses pelaksanaan

implementasi program Kartu Jakarta Pintar Di Jakarta Barat masih terdapat

kekurangan yang perlu diperhatikan dan diperbaiki dimulai dari soisalisasi,

Page 67: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

51

verifikasi data usulan penerima KJP, penyaluran dana, dan pelaporan

pembelanjaan dana. Dalam tahapan pelaksanaan ini masih ditemukan sejumlah

ketidakberhasilan diantaranya kurangnya perhatian pelaksana, informasi tidak

serempak dan merata, kordinasi antar pelaksana kurang optimal dan

menumpuknya antrian dalam penyaluran.

Penelitian lainnya yaitu dilakukan oleh Fajar Julianto pada tahun 2014

dengan judul penelitian “ Analisis Implementasi Kebijakan Program Kartu Jakarta

Pintar”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan

program Kartu Jakarta Pintar yang masih berjalan. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil penelitiannya yaitu

implementasi kebijakan program KJP belum diterapkan dengan baik di Jakarta.

Hal tersebut disebabkan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta belum membereskan

kebocoran sistem dan praktek-praktek penyimpangan yang terjadi di Kartu Jakarta

Pintar ini. sosisalisasi yang belum dilaksanakan dengan baik juga turut mewarnai

program ini dan berdampak kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk mau

melaporkan praktek-praktek illegal yang terjadi.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dipaparkan diatas sebagai

penelitian terdahulu yang dijadikan acuan peneliti dalam penelitian “Implementasi

Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang SMAN, SMKN Dan

MAN Di Kabupaten Tangerang” dapat digambarkan persamaan dan perbedaan

dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti. Persamaan dari peneliti terdahulu

dalam hal ini adalah peneliti sama-sama meneliti tentang bagaimana implementasi

serta menganalisis implementasi, penelitian yang dilakukan oleh peneliti tidak

Page 68: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

52

jauh berbeda yaitu untuk mengetahui implementasi suatu program yang

dijalankan oleh pemerintah daerah. Begitupun dengan metode penelitian yang

digunakan adalah metode dengan teknik kualitatif. Sedangkan perbedaan yang

akan dimunculkan peneliti dalam penelitian ini yaitu dalam ketiga penelitian

terdahulu belum secara jelas menampilkan faktor-faktor yang menjadi pendukung

dan penghambat dalam sebuah implementasi kebijakan dengan masalah-masalah

yang berbeda.

Adanya persamaan dan perbedaan yang terdapat dalam penelitian ini

dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya tentu akan membawa konsekuensi pada

hasil penelitian yang diperoleh. Untuk itu penelitian ini diharapkan untuk

menghasilkan gambaran tentang Implementasi Kebijakan Program Kartu

Tangerang Pintar Pada Jenjang SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten

Tangerang.

2.7 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir penelitian adalah kerangka teori dan konsep yang

relevan dengan masalah yang diteliti, sehingga mencerminkan alur pemikiran

keseluruhan dari penelitian tersebut. Alur pemikiran penelitian ini terdiri dari

permasalahan yang muncul dalam latar belakang masalah, kemudian rumusan

masalah penelitian yang dianalisis dengan penggunaan teori yang relevan dengan

penelitian ini. kerangka berpikir menggambarkan konsep penelitian mengenai

“Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang

Pendidikan SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten Tangerang”.

Page 69: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

53

Berdasarkan konsep dan teori dalam kajian implementasi kebijakan, pada

sub bab ini peneliti membuat kerangka pemikiran penelitian yang dibangun dan

menjadi acuan dalam menjawab pertanyaan dan tujuan penelitian. Pada teori yang

memiliki pendekatan top-down sudah terlihat bahwa penelitian ini akan

merumuskan masalah dari level tertinggi di Kabuapten Tangerang untuk bisa

menelaah program dari level atas yang berlanjut menyusuri permasalahan hingga

menyentuh lapisan terbawah yang ada di masyarakat. Permasalahan akan terlihat

pada saat proses penyusunan masalah dari level teratas pemerintah hingga

menyentuh masyarakat.

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan implementasi sebuah program dengan menggunakan

teori implementasi menurut Van Meter dan Van Horn, menurutnya implementasi

kebijakan dipengaruhi oleh Ukuran dan Tujuan Kebijakan, Sumber daya,

Karakteristik agen pelaksana, Sikap atau kecenderungan (disposition) para

pelaksana, Komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksana, dan Lingkungan

ekonomi, sosial dan politik. Berikut adalah alur kerangka pemikiran terkait

penelitian mengenai Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar

Pada Jenjang SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten Tangerang. Adapun

struktur kerangka berpikir yang peneliti buat sebagai acuan dalam melakukan

penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Page 70: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

54

Gambar 2.2 Kerangka BerpikirSumber : Peneliti, 2016

Implementasi Kebijakan Model Van Meter dan VanHorn (Variabel-variabel yang mempengaruhi kebijakanpublik) :1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan2. Sumberdaya3. Karakteristik Agen Pelaksana4. Sikap/Kecenderungan (disposition) para pelaksana5. Komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksana6. Lingkungan ekonomi, sosial dan politik

(dalam Agustino, 2008 : 142-144)7.

(Agustino, 2008:142-144)9Implementasi Kebijakan Program

Kartu Tangerang Pintar berjalandengan baik sesuai sasaran dan tujuan.

1. Adanya indikasi berlakunya siswa penerima program yang tidak tepatsasaran atau tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan PemerintahKabupaten Tangerang pasalnya masih terdapat siswa mampu yangmenerima Kartu Tangerang Pintar.

2. Rendahnya kesadaran orang tua siswa dalam memahami dan mentaatiketentuan penggunaan program.

3. Pengawasan dari pelaksana program Kartu Tangerang Pintar masih belumoptimal karena pengawasan yang diberikan oleh Dinas PendidikanKabupaten Tangerang hanya menyentuh pada tahap verifikasi data tentangpengajuan peserta tidak sampai kepada tahap pengeluaran dan penggunaandana Biaya Personal Pendidikan.

4. Sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerangkepada orang tua siswa ataupun masyarakat sebagai upaya memberikankemudahan dalam hal pemberian informasi mengenai program KartuTangerang Pintar kurang optimal.

5. Pengelolaan akses informasi sebagai upaya memberikan kemudahan dalamhal pemberian informasi mengenai program masih belum optimal. karenabelum dikelola dengan baik. Website tersebut hanya berisi informasi rekapusulan penerima, Data PPLS BPS, Tahapan pengajuan usulan penerimapada tahap awal peluncuran program saja, sehingga untuk mencari beritaterbaru mengenai persyaratan atau data penerima Kartu Tangerang Pintarterbaru masih belum lengkap.

(Sember : Peneliti, 2015)

Implementasi Program Kartu Tangerang Pintar(Perbup No.55 Tahun 2014)

Page 71: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

55

2.8 Asumsi Dasar

Asumsi dasar dalam penelitian kualitatif merupakan kesimpulan sementara

berdasarkan atas pada saat pra penelitian dengan kajian teoritis dan sifat dari

asumsi dasar ini adalah tidak untuk diuji kebenarannya. Berdasarkan hasil

pengamatan peneliti dilapangan, maka peneliti berasumsi implementasi kebijakan

program kartu tangerang pintar pada jenjang SMAN, SMKN Dan MAN Di

Kabupaten Tangerang belum berjalan dengan baik.

Asumsi peneliti terkait implementasi kebijakan program kartu pintar

Kabupaten Tangerang ini didasarkan pada pemaparan masalah dalam latar

belakang. Permasalahan yang muncul kemudian dikaji dengan cara

membandingkan dengan teori yang digunakan guna mengetahui apakah masalah

yang sesuai dengan teori yang ada. Hal inilah yang nantinya dijadikan sebagai

bahan pengkajian untuk menentukan solusi yang praktis sehingga dapat

memberikan masukan yang terbaik bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

dalam mengimplementasikan kebijakan program Kartu Pintar Kabupaten

Tangerang pada jenjang SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten Tangerang

Page 72: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

56

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Dalam bab ini, akan dipaparkan mengenai metode penelitian yang akan

digunakan dalam melaksanakan penelitian ini. metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan

tertentu. Para peneliti dapat memilih jenis-jenis penelitian yang berhubungan erat

dengan prosedur alat, serta desain penelitian yang akan digunakan. Metode

penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci

yang perlu diperhatikan, yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.

Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri

keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan

penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau

oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat

diamati oleh indera manusia. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam

penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis

(Sugiyono, 2010:2). Dalam arti luas, metode penelitian merupakan cara dan

prosedur yang sistematis dan terorganisir untuk menyelidiki masalah yang ada

dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atas

permasalahan yang ada. Dalam penelitian yang berjudul “Implementasi Kebijakan

Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang SMAN, SMKN dan MAN Di

Page 73: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

57

Kabupaten Tangerang,” Pendekatan yang digunakan adalah menggunakan

metode penelitian kualitatif, karena dalam penelitian ini peneliti ingin

menggambarkan implementasi kebijakan Kartu Pintar Kabupaten Tangerang

terkait dengan realita dilapangan program tersebut berjalan, dan bagaimana

kesiapan pemerintah dalam menjalankan program tersebut.

Metode penelitian kualitatif sendiri menurut Sugiyono (2012:1)

merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek

yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen), dimana peneliti disini

sebagai instrumen kunci, teknik pengumupulan data dilakukan secara triangulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna daripada generalisasi. Metode penelitian kualitatif tidak

mengandalkan bukti berdasarkan logika matematis, prinsip, angka, atau metode

statistik. Pembicaraan yang sebenarnya, isyarat dan tindakan sosial lainnya adalah

bahan mentah untuk analisis kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan

data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada

saat penelitian di lapangan. Hal inilah yang diharapkan peneliti dapat ditemukan

sepanjang proses melakukan penelitian yang ada, yakni bagaimana fenomena

yang dialami subyek penelitian dengan juga mendiskripsikannya dalam bentuk

kata-kata dan bahasa yang terdapat dalam suatu konteks yang khusus dan juga

alamiah. Harapannya dengan penelitian kualitatf ini, peneliti dapat lebih dalam

memahami situasi sosial, peran, peristiwa, interaksi, dan kelompok serta

kepentingan.

Page 74: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

58

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian merupakan bagian yang membatasi dan

menjelaskan substansi materi kajian penelitian yang akan dilakukan. Dalam hal

ini, ruang lingkup penelitian digunakan sebagai batasan penelitian agar dalam

melakukan penelitian, peneliti dapat lebih terfokus pada ruang lingkup penelitian

yang dilakukan. Dengan itu maka diharapkan dapat memudahkan peneliti untuk

lebih fokus pada penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai “Implementasi

Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang SMAN, SMKN dan

MAN Di Kabupaten Tangerang” Pembatasan ruang lingkup penelitian sendiri

didasarkan pada penjabaran yang terdapat pada latar belakang masalah yang mana

dipaparkan secara ringkas dalam identifikasi masalah. Adapun, ruang lingkup

dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan terkait bagaimana Dinas Pendidikan

Kabupaten Tangerang dalam mengimplementasikan program Kartu Tangerang

Pintar secara mendalam.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian yaitu menjelaskan lokus penelitian yang akan

dilaksanakan, termasuk dalam menjelaskan tempat, serta alasan memilihnya.

Dalam penelitian ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang dipilih sebagai

locus penelitian didasarkan pada permasalahan belum optimalnya implementasi

program Kartu Pintar Kabupaten Tangerang. Hal ini disebabkan masih banyaknya

kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan program tersebut. Selain itu termasuk

didalamnya beberapa pihak yang dapat dijadikan informan penunjang penelitian

Page 75: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

59

baik secara langsung maupun tidak langsung dalam program Kartu Tangerang

Pintar, seperti SMAN, SMKN, MAN Di Kabupaten Tangerang, siswa penerima

Kartu Tangerang Pintar dan masyarakat di sekitar Kabupaten Tangerang.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Definisi konseptual adalah memberikan penjelasan mengenai konsep dari

objek penelitian yang akan diteliti menurut pendapat peneliti berdasarkan konsep

kerangka berpikir penelitian itu sendiri. Dalam penelitian ini peneliti akan

melakukan penelitian berkaitan dengan Implementasi Kebijakan Program Kartu

Tangerang Pintar Pada Jenjang SMAN, SMKN dan MAN di Kabupaten

Tangerang. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari

Donald Van Metter dan Carl Van Horn, yang berisi tentang enam dimensi pokok

dalam menilai kinerja implementasi kebijakan publik, yakni terdapat (1) Ukuran

dan tujuan kebijakan, (2) Sumberdaya, (3) Karakteristik agen pelaksana, (4)

Sikap/kecenderungan (disposisi) para pelaksana, (5) Komunikasi antar organisasi,

serta (6) Lingkungan eksternal. Sehingga menghasilkan output atau keluaran

implementasi program Kartu Tangerang Pintar di Kabupaten Tangerang berjalan

dengan baik, dengan outcome atau bahan masukan bagi para implementor yang

diharapkan dapat memaksimalkan program Kartu Tangerang Pintar untuk

meningkatkan pembangunan dalam bidang pendidikan di Kabupaten Tangerang.

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran konsep atau objek penelitian

dalam rincian yang terukur berdasarkan indikator penelitian. Biasanya

Page 76: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

60

menggunakan tabel matriks, indikator dan nomor pertanyaan sebagai lampiran.

Definisi operasional penelitian menjabarkan pedoman wawancara penelitian yang

berisikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian sesuai dengan

teori yang digunakan, yaitu menurut Donald Van Metter dan Carl Van Horn.

Penggunaan pedoman wawancara penelitian dimaksudkan untuk memudahkan

peneliti mendapatkan hasil penelitian yang terarah, sehingga tujuan dari

pelaksanaan penelitian dapat lebih optimal. Adapun untuk lebih jelasnya

mengenai definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 3.1Definisi Operasional Penelitian

No. Fokus Kajian Sub Fokus Kajian Informan1. Ukuran Dan Tujuan

Kebijakan1. Kejelasan2. Terukur

I1 I2 I3

I1 I2 I3

2. Sumber Daya 1. Dukungan SDM2. Dukungan dana3. Dukungan sarana dan

prasarana4. Dukungan waktu

I1 I2 I3 I5

I1 I2 I3 I4 I5

I1 I2 I3 I5 I6 I7

I1 I2 I3 I5

3. Karakteristik AgenPelaksana

1. Peran/karakteristik2. SOP3. Sanksi

I1 I2 I3 I4 I5

I1 I2 I3 I4 I5

I1I2 I3 I4 I5 I6 I7

4. Sikap/Kecenderungan(disposition) ParaPelaksana

1. Kognisi Implementor2. Respons Implementor

I1 I2 I3 I4 I5

I1 I2 I3 I4 I5

5. Komunikasi AntarOrganisasi danAktivitas Pelaksana

1. Kordinasi2. Sosialisasi

I1 I2 I3 I4 I5

I1 I2 I3 I4 I5

6. Lingkungan Eksternal 1. Dukungan Politik2. Dukungan Ekonomi3. Dukungan Sosial

I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7

I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7

I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7

(Sumber: Peneliti, 2016)

Page 77: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

61

3.5 Instrumen Penelitian

Sugiyono, (2010:22) menjelaskan bahwa peneliti kualitatif adalah sebagai

human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan

sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, analisis data, menafsirkan

data, dan membuat kesimpulan atas temuannya. Selain itu, konsep human

instrument atau manusia sebagai instrument sendiri juga dijelaskan menurut

Prastowo, (2011:43) peneliti adalah key instrument atau alat penelitian utama.

Oleh karena itu instrument utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri.

Peneliti sendiri yang mengadakan pengamatan dan wawancara langsung

dilapangan dengan menggunakan buku catatan, tape recorder, kamera dan lainnya.

Peneliti sebagai instrument dapat memahami makna interaksi antar manusia,

membaca gerak muka, serta mengetahui makna yang terkandung dalam ucapan

atau perbuatan informan, walaupun menggunakan alat rekam atau kamera, peneliti

tetap memegang peranan utama sebagai alat penelitian.

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti sebagai instrumen juga harus

“divalidasi” seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian yang selanjutnya

turun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi

terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik

secara akademik maupun logistiknya. Yang melakukan validasi adalah peneliti

sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode

Page 78: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

62

kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta

kesiapan dan bekal memasuki lapangan.

Berkaitan dengan hal-hal tersebut, data-data sangat dibutuhkan oleh

peneliti yang berperan sebagai instrumen. Data dalam penelitian adalah informasi

yang harus dikumpulkan yang berkaitan dengan judul penelitian. Peneliti

kualitatif harus bersifat perspective emic artinya memperoleh data bukan

sebagaimana seharusnya, bukan berdasarkan apa yang dipikirkan oleh peneliti,

tetapi berdasarkan sebagaimana adanya dilapangan, yang dialami, dirasakan dan

dipikirkan oleh partisipan atau sumber data. Berikut data yang ingin peneliti

gunakan dalam penelitian mengenai “Implementasi Kebijakan Program Kartu

Tangerang Pintar Pada Jenjang SMAN, SMKN dan MAN Di Kabupaten

Tangerang”, yakni terdiri dari data primer dan data sekunder. Irawan (2006:55)

menjelaskan pengertian dari kedua jenis data tersebut sebagai berikut:

1. Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara dari

sumbernya, sumber ini dapat berupa benda-benda, situs, atau manusia.

2. Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya. Data sekunder biasanya berupa dokumen-dokumen (laporan,

karya tulis orang lain, koran, majalah).

Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari informan melalui observasi dan

wawancara. Sedangkan data sekunder, peneliti memperolehnya dengan

menggunakan studi pustaka dan studi dokumentasi.

Page 79: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

63

3.6 Informan Penelitian

Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh

pewawancara yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi

ataupun fakta dari suatu objek penelitian (Bungin, 2011). Narasumber atau

informan adalah orang yang bisa memberikan informasi-informasi utama yang

dibutuhkan dalam suatu penelitian. Adapun teknik yang digunakan untuk

mementukan informan dalam penelitian kualitatif ini dijelaskan oleh sugiyono

dalam (Prastowo, 2011:197) yaitu dengan jalan peneliti memasuki situasi sosial

tertentu, melakukan observasi, dan wawancara kepada orang-orang yang

dipandang mengetahui tentang situasi sosial tersebut.

Pada penelitian ini, penentuan informan yang menjadi sumber data

dilakukan dengan cara purposive dan snowball. Purposive yaitu dipilih dengan

pertimbangan dan tujuan tertentu yang memahami fokus penelitian. Penentuan

informan dibagi menjadi dua yaitu key informan sebagai informan utama yang

lebih menegetahui situasi fokus penelitian sehingga dapat memudahkan peneliti

memahami situasi sosial yang diteliti. Sementara teknik snowball merupakan

teknik penentuan informan yang tadinya berjumlah sedikit lama-lama menjadi

besar, dan teknik ini digunakan untuk menentukan kategori secondary informan

atau sebagai informan penunjang dalam memberikan penambahan informasi.

Pemilihan informan harus sesuai dengan masalah yang akan diteliti.

Adapun Key informan dalam penelitian ini diantaranya: Kepala Bidang

Pendidikan Menengah dan Kasi Kesiswaan Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang sedangkan Secondary informan diantaranya Kepala Kantor

Page 80: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

64

Kementrian Agama Kabupaten Tangerang, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten

Tangerang, Forum Komite Sekolah Kabupaten Tangerang, Kepala Sekolah SMA,

SMK dan MA Negeri penerima program Kartu Tangerang Pintar, Siswa dan

Orang Tua penerima program Kartu Tangerang Pintar serta informan lain yang

dianggap perlu sampai dengan jenuhnya informasi yang diberikan oleh informan.

Dari penjelasan tersebut, peneliti mencoba mendeskripsikannya melalui tabel

berikut ini:

Tabel 3.2Daftar Informan

No. Nama Informan Pekerjaan/Jabatan KodeInforman

1. Drs. Wahyudi BudiSaksono M.Si

Kepala Bidang PendidikanMenengah Dinas PendidikanKabupaten Tangerang

I1-1

2. Drs. Sigit Sujatmiko,MM

Kepala Seksi Kesiswaan SMA danSMK Dinas Pendidikan Kab.Tangerang

I1-2

3. H. Ahmad Rifaudin,S,Ag, M, PD

Kepala Seksi Pendidikan MadrasahKementrian Agama KabupatenTangerang

I2

4. Hj Eny Suhaeni, M.Si Kepala Dewan PendidikanKabupaten Tangerang

I3

5. Ali Forum Komite KabupatenTangerang

I4

6. Madroji, S,Pd.i Operator Kartu Tangerang PintarMAN Balaraja

I5-1

7. Ahyadi Staff TU / Operator KartuTangerang Pintar Man Mauk

I5-2

8. Pudih, S.Pd Wakasek Kesiswaan / OperatorKartu Tangerang Pintar SMANegeri 12 Kabupaten Tangerang

I5-3

Page 81: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

65

9. Jajang Nahrowi, S.Pd Operator Kartu Tangerang PintarSMA Negeri 20 KabupatenTangerang

I5-4

10. Tata Sunardi Staff TU / Operator KartuTangerang Pintar SMK Negeri 5Kabupaten Tangerang

I5-5

11. Ruly Hestina. S.Pd Operator Kartu Tangerang PintarSMK Negeri 12 KabupetanTangerang

I5-6

12. Iis Andiyani Siswa SMK N 5 KabupatenTangerang Penerima KartuTangerang Pintar

I6-1

13. Ahmad Fahruji Siswa Man Mauk KabupatenTangerang Penerima KartuTangerang Pintar

I6-2

14. Rasba Orangtua/masyarakat penerimaprogram Kartu Tangerang Pintar

I7-1

15. Suhandi Orangtua/masyarakat penerimaprogram Kartu Tangerang Pintar

I7-2

(Sumber: Peneliti, 2016)

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Sebuah penelitian ilmiah dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah

penelitian dan perlu dibuktikan kebenarannya dengan data-data yang ada di

lapangan. Data-data tersebut dikumpulkan dengan teknik tertentu yang disebut

sebagai eknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data merupakan langkah

yang paling penting dalam penelitian karena bertujuan untuk memperoleh data

agar dapat dianalisis. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang peneliti

lakukan yaitu melaui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka.

Page 82: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

66

1. Observasi

Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan

pengamatannya melalui hasil kerja panca indra mata serta dibantu

dengan panca indra lainnya (Bungin, 2011:118). Sedangkan Observasi

menurut Prastowo (2011:22), observasi diartikan sebagai pengamatan

dan pencatatan secara sistematis terhadap suatu gejala yang tampak

pada objek penelitian. Observasi berarti mengumpulkan data langsung

dari lapangan. Dalam tradisi kualitatif, data tidak akan diperoleh di

belakang meja, tetapi harus terjun ke lapangan, tetangga, organisasi,

dan komunitas. Data yang diobservasi dapat berupa gambaran tentang

sikap, kelakuan, perilaku, tindakan, dan keseluruhan interaksi antar

manusia. Data observasi juga dapat berupa interaksi dalam suatu

organisasi atau pengalaman para anggota dalam berorganisasi.

Pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara

berperan serta (partisipan) dan yang tidak berperanserta

(nonpartisipan). Metode observasi yang digunakan dalam penelitian

mengenai “Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar

Pada Jenjang SMA, SMK dan MA di Kabupaten Tangerang”, yaitu

menggunakan metode observasi non-participant. Dalam hal ini peneliti

datang ke lokasi penelitian, namun tidak ikut terlibat dalam kegiatan

yang dilakukan dari subyek penelitian. Adapun pengamatan observasi

dilakukan peneliti dengan mengamati bagaimana implementasi tersebut

berjalan atau dilaksanakan di tingkat sekolah-sekolah dan siswa-siswa

Page 83: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

67

penerima, mengamati pembukuan yang dilakukan oleh penerima dan

sekolah-sekolah dalam penyelenggaraan akuntabilitas program ini.

Tujuan penggunaan metode observasi dalam penelitian ini yakni

peneliti dapat mencatat hal-hal yang berkaitan dengan penelitian,

mendokumentasikan, dan merefleksikannya secara sistematis terhadap

kegiatan dan interaksi dari subyek penelitian. Dengan demikian, maka

data-data yang dikumpulkan berdasarkan hasil teknik pengumpulan

data lainnya, dapat ditriangulasikan dengan menggunakan metode ini.

Hal ini ditujukan untuk mendapatkan data yang valid. Validitas data

sangat diperlukan dalam penelitian ini karena keabsahan data yang

didapat apakah sesuai dengan fakta yang ada di lapangan atau tidak.

2. Wawancara

Menurut Moleong (2010:186) mengemukakan bahwa wawancara

adalah:

“Percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukanoleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukampertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikanjawaban atas pertanyaan itu”.

Sedangkan menurut (Prastowo, 2011:212) menjelaskan bahwa :

“Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data yang berupapertemuan dua orang atau lebih secara langsung untuk bertukarinformasi dan ide dengan tanya jawab secara lisan sehingga dapatdibangun makna dalam suatu topik tertentu”.

Berdasarkan definisi para ahli diatsa wawancara dapat diartikan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya

jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

Page 84: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

68

tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Maksud

mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln & Guba

(dalam Moleong 2010:186), antara lain: mengkonstruksi mengenai

orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian

dan lain-lain kebulatan; merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian

sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan

sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan

mendatang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang

diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia

(triangulasi); dan memverfikasi, mengubah, dan memperluas konstruksi

yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.

Dalam penelitian ini teknik wawancara yang dilakukan adalah

teknik wawancara mendalam dilakukan untuk menggali informasi lebih

dalam dengan pokok-pokok wawancara yang telah peneliti buat terlebih

dahulu dan tidak menyimpang dari konteks yang akan dibahas dalam

penelitian. Adapun kisi-kisi wawancara pada penelitian ini bukan

berupa daftar pertanyaan, akan tetapi hanya berupa poin-poin pokok

yang akan ditanyakan pada informan dan dikembangkan pada saat

wawancara berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar proses wawancara

berlangsung secara alami dan mendalam seperti yang diharapkan dalam

Page 85: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

69

penelitian kualitatif. Poin-poin pokok tersebut dapat dilihat pada table

berikut ini:

Tabel 3.3Pedoman Wawancara

No Fokus Sub Fokus Pertanyaan

1 Ukuran danTujuanKebijakan

Kejelasan Apakah tujuan dari adanyaprogram Kartu Tangerang Pintar?Apa saja manfaat dari adanyaprogram Kartu Tangerang Pintar?

Terukur Bagaimana ukuran/ standarkeberhasilan dari program KartuTangerang Pintar?

2 Sumber Daya DukunganSumber DayaManusia

Berapa jumlah pelaksana yangterlibat dalam pelaksanaanprogram? Siapa saja yang terlibatdalam pelaksanaan program?Apakah jumlah pelaksana yangdimilikki sudah cukup memadaiuntuk menjalankan program?

DukunganSumber DayaFinansial

Bagaimana mekanismepenganggaran program KartuTangerang Pintar? Kapanpenyaluran dana dilakukan?Berapa besaran biaya yangdiberikan? Kendala yang dihadapisaat pencairan dana?

DukunganSumber DayaSarana danPrasaana

Bagaimana fasilitas untukmenunjang kondisi sarana danprasarana Program KartuTangerang Pintar?

DukunganSumber DayaWaktu

Apakah sumber daya waktu yangada sudah cukup untukmenunjang pelaksanaan program?

Page 86: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

70

3 KarakteristikAgenPelaksana

Peran Apa karakter/peran dari masing-masing stakeholder?

SOP Bagaimana SOP yang berfungsisebagai petunjuk pelaksanaan danpetunjuk teknis dalam program?Bagaimana pelaksanaan verifikasidata peserta? Bagaimana bentukpelaporan penggunaan dana nya?

Sanksi Bagaimana bentuk danmekanisme sanksi yang diberikandalam pelaksanaan program?

4 Sikap/KecenderunganAgenPelaksana

KognisiImplementor

Bagaimana pendapat andamengenai adanya program KartuTangerang Pintar?

ResponImplementor

Bagaimana respons (mendukung/menolak anda terhadap program?

5 KomunikasiAntarOrganisasi danAktivitasPelaksana

Kordinasi Bagaimana kordinasi dankomunikasi yang terjalin antarastakeholder? Siapa saja yangmelakukan kordinasi? kapankordinasi dilakukan?

Sosialisasi Bagaimana sosialisasi yangdilakukuan? Siapa pihak yangterlibat dalam sosialisasi? Kapansosialisasi diadakan?

6 LingkunganEksternal

KondisiEkonomi

Bagaimana kondisi ekonomi DiKabupaten Tangerang?

Kondisi Sosial Bagaimana kondisi sosial DiKabupaten Tangerang?

Kondisi Politik Bagaimana kondisi politik DiKabupaten Tangerang dalammendukung program KartuTangerang Pintar?

(Sumber: Peneliti, 2016)

Page 87: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

71

3. Studi Dokumentasi

Telaah dokumen adalah cara pengumpulan informasi yang

didapatkan dari dokumen, yakni peninggalan tertulis, arsip-arsip, akta

ijazah, rapor, peraturan perundang-undangan, buku harian, surat-surat

pribadi, catatan biografi, dan lain-lain yang memilikki keterkaitan dengan

masalah yang diteliti (Prastowo, 2011:226). Dokumen tidak hanya catatan

perisitiwa saat ini dan yang akan datang, namun juga catatan dimasa lalu.

Data-data yang diperoleh peneliti bisa berupa diagram, gambar ataupun

tabel data dari Sekolah-sekolah penerima Program Kartu Tangerang Pintar

dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang serta foto-foto objek

penelitian. Dokumen yang diperoleh diantaranya Profil Dinas Pendidikan

Kabupaten Tangerang, Data Penerima Kartu Tangerang Pintar, Buku

Pedoman Panduan Kartu Tangerang Pintar, Peraturan Daerah Kabupaten

Tangerang Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan Di Kabupaten Tangerang, Peraturan Bupati

Tangerang Nomor 55 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Pelaksanaan

Pemberian Kartu Pintar Kabupaten Tangerang dan lain-lain.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

memperoleh data dari karya ilmiah, media massa, buku teks dan masih

banyak lagi untuk menambah atau mendukung informasi atau data yang

diperlukan dalam penelitian ini untuk memperkuat aspek validitas data

yang dihasilkan (Fuad,2012:89).

Page 88: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

72

3.8 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen (dalam Moleong

2010:248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada

orang lain. Dalam penelitian ini teknik analisa data dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam

waktu tertentu. peneliti menggunakan analisis data di lapangan model Miles dan

Huberman. Dalam model ini terdapat beberapa komponen Proses datanya

mencakup:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti sebagai proses memilah dan memilih,

menyederhanakan data yang terkait dengan kepentingan penelitian saja.

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya

bila diperlukan (Sugiyono, 2011:247). Dalam mereduksi data, setiap

peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari

penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, kalau peneliti

dalam melakukan penelitian, menemukan segala sesuatu yang dipandang

asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus

Page 89: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

73

dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data (Sugiyono,

2011:249).

2. Data Display (penyajian data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart dan sejenisnya, yang paling sering digunakan untuk menyajikan

data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif

(Sugiyono, 2011:249). Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan)

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat

menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin

juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan

Page 90: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

74

masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan

berkembang setelah penelitian berada di lapangan (Sugiyono, 20011:252-

253).

Dalam menganalisis data penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian di

lapangan, maka peneliti menggunakan analisis data model Miles & Huberman.

Model interaktif Miles & Huberman dapat dipahami dengan gambar dibawah ini:

Gambar 3.1

Analisis Data Menurut Miles & Huberman (Sugiyono, 2011:247)

Data yang sudah berhasil dikumpulkan dan diklasifikasikan secara sistematis

selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan metode mengumpulkan

data, kemudian memilih yang penting, membuat kategori dan membuang yang

tidak dipakai. Selanjutnya menyajikan data tersebut ke dalam suatu pola dan

Data CollectionData Display

ConclusionDrawing

Data Reduction

Page 91: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

75

langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi data dengan bukti-

bukti yang kuat untuk membuat suatu kesimpulan yang kredibel.

3.9 Uji Keabsahan Data

Pada penelitian kualitatif, terdapat empat bentuk uji keabsahan data, yaitu

uji kredibilitas data (validitas internal), uji dependabilitas (realibilitas) data, uji

transferabilitas (validitas eksternal), dan uji konfirmabilitas (objektivitas)

(prastowo, 2011:265). Namun dari keempat data memiliki dua fungsi, yaitu

melaksanakan pemeriksaan sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan

penemuan kita dapat dicapai dan mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-

hasil penemuan kita dengan jalan pembuktian terhadap ganda yang sedang diteliti

(Prastowo, 2011:166). Adapun untuk pengujian, keabsahan datanya pada

penelitian ini menggunakan uji kredibilitas yang dilakukan melalui dua cara

pemeriksaan, yaitu :

1. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu (Sugiyono,

2011: 273). Penelitian mengenai Implementasi Kebijakan Program Kartu

Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMAN, SMKN Dan MAN Di

Kabupaten Tangerang, menggunakan dua teknik triangulasi pendekatan untuk

menguji keabsahan data dari hasil penelitian lapangan. Berikut adalah teknik

triangulasi pendekatan yang digunakan peneliti, yaitu:

Page 92: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

76

a. Triangulasi sumber, dapat dilakukan dengan mengecek data yang

sudah diperoleh dari berbagai sumber. Data dari berbagai sumber

tersebut kemudian dipilah dan dipilih dan disajikan dalam bentuk tabel

matriks. Data dari sumber yang berbeda dideskripsikan,

dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, berbeda dan mana

yang lebih spesifik.

b. Triangulasi teknik, dapat dilakukan dengan melakukan cek data dari

berbagai macam teknik pengumpulan data. Misalnya dengan

menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan

dokumentasi. Data dari ketiga teknik tersebut dibandingkan, adalah

konsistensi. Jika berbeda, maka dapat dijadikan catatan dan dilakukan

pengecekkan selanjutnya mengapa data bisa berbeda (Fuad &Nugroho,

2014:19-20).

Dalam penelitian ini hanya menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi

teknik. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh dari lapangan melalui beberapa sumber dilakukan dengan

membandingkan data hasil wawancara dari informan yang dituju. Sedangkan

triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda. Pengecekan dilakukan dengan mengunakan

teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.

2. Member check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data (Sugiyono, 2011: 276) Bertujuan untuk mengetahui

Page 93: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

77

seberapa jauh data yang berasal dari pemberi data. Apabila data yang

ditemukan disepakati oleh pemberi data, berarti data tersebut valid sehingga

semakin kredibel. Namun, jika data yang diperoleh peneliti tidak disepakati

oleh pemberi data, peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemeberi data dan

apabila terdapat perbedaan tajam setelah dilakukan diskusi, peneliti harus

mengubah temuannya dan menyesuaikannya dengan data yang diberikan oleh

peneliti. Pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah satu periode

pengumpulan data selesai atau setelah mendapatkan suatu temuan atau

kesimpulan.

Page 94: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

78

3.10 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian berisi aktivitas yang dilakukan dan kapan akan

dilakukan proses penelitian (Sugiyono, 2011:286). Berikut ini merupakan jadwal

penelitian Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang

Pendidikan SMAN, SMKN dan MAN Di Kabupaten Tangerang :

Tabel 3.4

Jadwal Penelitian

(Sumber, Peneliti 2016)

No Kegiatan

Waktu

Feb‘15

Jun‘15

Des‘15

Jan‘16

Feb‘16

Apr‘16

Sep‘16

Okt‘16

Nov‘16

Des‘16

Jan‘17

Feb‘17

Mei‘17

1 Pengajuan Judul

2 Observasi Awal

3 Bab I Pendahuluan

4Bab II DeskripsiTeori

5Bab III MetodePenelitian

6 Seminar Proposal

7 Pengumpulan Data

8Pengolahan dananalisis data

9Bab 1VPembahasan

10 Bab V Penutup

11Sidang HasilPenelitian

Page 95: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

79

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Deskripsi penelitian merupakan penjelasan tentang objek penelitian

yang meliputi penjelasan tentang lokasi penelitian yang diteliti dengan

memberikan gambaran umum tentang lokasi penelititan, gambaran umum

Kabupaten Tangerang, serta dijelaskan juga terkait gambaran umum

instansi gambaran umum Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yang

menjadi objek dalam penelitian tentang “Implementasi Kebijakan Program

Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMAN, SMKN Dan

MAN Di Kabupaten Tangerang”.

4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Tangerang

Kabupaten Tangerang adalah sebuah Kabupaten di Provinsi

Banten, yang ibukotanya berada di Tigaraksa. Kabupaten Tangerang

terletak pada posisi cukup strategis berada dibagian timur Provinsi Banten

pada koordinat 106°20’-106°43’ Bujur Timur dan 6°00’-6°00-6°20’

Lintang Selatan. Luas Wilayah Kabupaten Tangerang 959,61 km² atau

95,961 hektar, ditambah kawasan reklamasi pantai dengan luas ± 9.000

hektar, dengan garis pantai sepanjang ± 51 kilometer.

Page 96: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

80

Kedudukan geografis Kabupaten Tangerang yang berbatasan

dengan DKI Jakarta menjadi salah satu potensi Kabupaten Tangerang

untuk berkembang menjadi daerah penyangga Ibukota Negara. Secara

administratif Kabupaten Tangerang adalah salah satu daerah tingkat II

yang merupakan bagian dari wilayah pemerintahaan Provinsi Banten,

wilayah pemerintahan Kabupaten Tangerang terdiri atas 29 Kecamatan, 28

Kelurahan, dan 246 Desa. Luas rata-rata Kecamatan di Kabupaten

Tangerang sendiri yaitu 33.09 Ha per Kecamatan atau 3,4% dari total luas

wilayah Kabupaten Tangerang yang mencapai 959.61 Ha.

Gambar 4.1 Peta Administratif Kabupaten Tangerang

Kabupaten Tangerang terletak di bagian timur Provinsi Banten

dengan batas wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa;

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Tangerang dan Kota

Tangerang Selatan;

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota

Depok; dan

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak.

Page 97: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

81

Secara Topografi, Kabupaten Tangerang berada pada wilayah

dataran rendah dan dataran tinggi. Dataran rendah sebagian besar berada di

wilayah utara, yaitu Kecamatan Teluknaga, Mauk, Kemiri, Sukadiri,

Kresek, Kronjo, pakuhaji, dan Sepatan. Sedangkan dataran tinggi berada di

wilayah bagian tengah ke arah selatan. Secara administratif, Kabupaten

Tangerang terdiri dari 29 Kecamatan, 28 Kelurahan dan 246 Desa yang

tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Tangerang.

4.1.2 Gambaran Umum Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang secara resmi berdiri sesuai

surat keputusan bupati kepala daerah tingkat II Tangerang nomor : 11

tahun 2009 tanggal 29 November 2000. Sebelum otonomi daerah

digulirkan, Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang adalah bagian dari

beberapa keputusan yang telah dilebur menjadi satu dinas di bawah

naungan pemerintah daerah, antara lain : Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan sebagian kecil

departemen lainnya yang tergabung dalam satu kedinasan (Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang).

1. Visi dan Misi Kabupaten Tangerang

Berdasarkan pertimbangan kondisi obyektif seluruh sumber daya dan

komitmen untuk meraih masa depan yang lebih baik, maka ditetapkan Visi

dan Misi Kabupaten Tangerang sebagai berikut :

Page 98: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

82

VISI : “Menuju masyarakat Kabupaten Tangerang yang Beriman,

Sejahtera, Berorientasi Industri dan Berwawasan Lingkungan”.

MISI :

a. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan pengalamannya

dalam kehidupan bermasyarakat.

b. Membangun sumberdaya manusia melalui peningkatan mutu

pendidikan di seluruh jenjang secara bertahap serta peningkatan

derajat kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat

serta peningkatan kesejahteraan sosial.

c. Meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi melalui

fasilitas pengembangan usaha di bidang industri, agribisnis, agro

industri, dan jasa, serta memberikan akses lebih besar

pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah dan sektor

informal.

d. Mewujudkan keserasian dan keseimbangan pembangunan yang

berwawasan lingkungan melalui sistem perencanaan dan

pengendalian tata ruang yang terstruktur.

e. Menciptakan tata kepemerintahan yang bersih, transparan, dan

bertanggung jawab (Good Governance).

f. Meningkatkan pembangunan infrastruktur bagi percepatan aspek-

aspek pembangunan.

g. Memenuhi hak-hak politik dan sosial warga untuk melakukan

partisipasi kritis dalam proses pembangunan.

h. Memberdayakan perempuan dan kesetaraan gender dalam

pembangunan.

Sesuai tugas pokok dan fungsi, serta Struktur Organisasi Tata Kerjanya,

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang terbagi 7 Sub Dinas dan Bagian

Umum, dengan garapan program yang berbeda namun dalam satu kesatuan

Program Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sebagaimana tertera

dalam lampiran Struktur Organisasi dan Tata Kerjanya, Sub Dinas tersebut

adalah :

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat

2.1.Sub Bagian Umum

Page 99: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

83

2.2.Sub Bagian Keuangan

2.3.Sub Bagian Perencanaan

3. Bidang Taman Kanak-kanan dan Sekolah Dasar

3.1.Seksi Kurikulum

3.2.Seksi Kesiswaan

3.3.Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

4. Bidang Sekolah Menengah Pertama

4.1.Seksi Kurikulum

4.2.Seksi Kesiswaan

4.3.Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

5. Bidang Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah

Kejuruan

5.1.Seksi Kurikulum

5.2.Seksi Kesiswaan

5.3.Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

6. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal

6.1.Seksi PAUD

6.2.Seksi Pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan

6.3.Seksi Kursus dan Kelembagaan

7. Unit Pelaksana Teknis

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Page 100: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

84

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan

Setelah otonomi daerah dipergulirkan, Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang memiliki ruang lingkup sebagai berikut :

a. Jalur Horizontal

1. Kinerja dinas pendidikan di jalur horizontal bertanggungjawab

sepenuhnya kepada pemerintah daerah (PEMDA) Kabupaten

Tangerang (Bupati) sesuai Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999

Tentang Pemerintahan Daerah (Otonomi Daerah).

2. Mekanisme kegiatannya diselenggarakan melalui pelimpahan

wewenang kepada kantor cabang dinas (KCD) di tingkat kecamatan

Page 101: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

85

dan persekolahan (Sekolah-sekolah) TK, SD, SMP, SMA dan SMK,

serta pendidikan luar sekolah (PLS) sanggar kegiatan belajar (SKB),

pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) dan kursus-kursus di

lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, serta peran serta

masyarakat peduli pendidikan.

b. Jalur Vertikal

1. Kebijakan pemerintah pusat dalam hal ini departemen pendidikan

nasional, bersifat koordinatif dan simulatif, artinya peran pusat dalam

menyelenggarakan program pendidikan sepenuhnya diserahkan

kepada daerah.

2. Program yang langsung ditangani pemerintah pusat melalui

departemen pendidikan nasional antara lain dalam bentuk kebijakan

perundang-undangan, pembiayaan, pembinaan, pengawasan,

monitoring, dan lain-lain.

3. Secara teknis dan kewenangan ruang lingkup ini mungkin berbeda,

namun subtansi dan esensi programnya sama, bahkan satu sama lain

erat kaitannya dan tidak bisa dipisahkan. Artinya pendidikan

merupakan tanggung jawab pemerintah pusat maupun daerah serta

masyarakat dunia usaha dan industri.

2. Tupoksi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

Berdasarkan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 37 Tahun 2010

tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pendidikan

Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

Page 102: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

86

Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah

berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Pendidikan

sesuai kebijakan Pemerintah Daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok

dimaksud, Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis bidang Pendidikan

2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Pendidikan

3. Pembinaan dan pelaksanaan bidang pendidikan

4. Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendaliaan bidang TK

dan SD, Bidang SMP, Bidang SMA, SMK, Bidang Non Formal dan

informal

5. Pengelolaan dan penyelenggaraan jalur pendidikan formal, meliputi

Kesiswaan, pendidikan dasar, dan Sekolah Menengah Pertama

6. Pengelolaan dan penyelenggaraan jalur Taman Kanak-Kanak,

meliputi penyelenggaraan satuan pendidikan dan program pendidikan

non formal

7. Pengelolaan dan penyelenggaraan jalur pendidikan informal

8. Pengelolaan dan penyelenggaraan jalur pendidikan khusus pada

satuan pendidikan umum dan satuan pendidikan kejuruan sesuai

dengan kebutuhan peserta didik

9. Penyelenggaraan pendidikan layanan khusus

10. Penyelenggaraan satuan pendidikan bertaraf internasional

11. Penyelenggaraan satuan pendidik berbasis keunggulan lokal

12. Pembinaan, pengembangan teknologi pendidikan

13. Pembinaan pengembangan, dan pengurus pegawai Struktural pada

lingkup Dinas

14. Pembinaan dan pengembangan kurikulum

15. Pembinaan dan pengembangan teknologi pendidikan

16. Pengadaan, pemeliharaan, dan pengurusan sarana pendidikan

17. Pembinaan dan pengurusan peserta didik atau siswa

18. Penjaminan proses pembelajaran

19. Penjaminan mutu pendidikan

20. Pengarahan, pembimbingan, peyupervisian, pengawasan,

pengoordinasian, pemantauan, pengevaluasian dan pengendalian

terhadap penyelenggaraan satuan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan

21. Pelaksanaan kegiatan yang bersifat administrative dalam rangka

proses pembelajaran

22. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan tugas dan fungsi dinas

23. Penyusunan program kerja dan anggaran tahunan Dinas

24. Pengendalian dan pengkoordinasian seluruh kegiatan unsur organisasi

Dinas

Page 103: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

87

25. Pelaporan pelaksanaan program kerja dan penggunaan anggaran

kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

26. Pembinaan dan pengurusan kurikulum Taman Kanak-Kanak, Sekolah

Dasar/ Sederajat, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/ Sederajat,

Sekolah Menengah Atas/ Sederajat, Sekolah Menengah Kejuruan dan

Pendidikan Keaksaraan, Kesetaraan, Informal dan Kursus

4.2 Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan bagian untuk menjelaskan penelitian

yang telah diolah dari data mentah dengan menggunakan teknik analisis

data, baik data kualitatif maupun kuantitatif. Peneliti dalam tahap ini akan

melakukan analisis data berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti, yang terdiri dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Kantor

Kementrian Agama, Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang, Kepala

Sekolah serta siswa peserta penerima program Kartu Tangerang Pintar

dengan menggunakan teknik pengumpulan informan Purposive Sampling

dan Snowball Sampling. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil

penelitian, yaitu untuk mengetahui bagaimana Implementasi Kartu

Tangerang Pintar Di Kabupaten Tangerang. Dalam penelitian mengenai

Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang

Pendidikan SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten Tangerang

menggunakan teori implementasi Kebijakan Publik menurut Van Matter

dan Van Horn, meliputi:

1. Ukuran dan tujuan kebijakan

2. Sumberdaya

3. Karakteristik agen pelaksana

4. Sikap/kecenderungan (disposisi) para pelaksana

5. Komunikasi antar organisasi

6. Lingkungan ekonomi, sosial, politik

Page 104: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

88

Adapun data yang peneliti dapatkan lebih banyak berupa kata-kata

kalimat dari program Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang

Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten

Tangerang, baik dari hasil wawancara dengan informan penelitian, hasil

observasi lapangan, catatan lapangan penelitian, atau hassil dokumentasi

lainnya, yang relevan dengan fokus penelitian ini. Proses pencarian dan

pengumpulan data yang dilakukan peneliti secara investigasi dimana

peneliti melakukan wawancara dengan sejumlah informan yang berkaitan

dengan masalah dalam penelitian ini, sehingga peneliti mendapatkan

informasi yang sesuai dengan yang diharapkan.

Data-data yang peneliti dapatkan adalah data yang berkaitan

dengan Program Kartu Tangerang Pintar Di Kabupaten Tangerang yang

ada. Hasil yang diperoleh dari wawancara, observasi lapangan dan kajian

pustaka kemudian dibentuk secara tertulis dengan dibentuk pola serta

dibuat kode-kode pada aspek tertentu berdasarkan jawaban-jawaban yang

sama dan berkaitan dengan pembahasan permasalahan penelitian serta

dilakukan kategorisasi. Dalam menyusun jawaban hasil wawancara,

peneliti memberikan kode-kode sebagai berikut:

1. Kode Q1,2,3 dan seterusnya untuk menjawab item pertanyaan

2. Kode A untuk menunjukan item jawaban

3. Kode I1-1 untuk menunjukan Kepala Bidang Pendidikan Menengah

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

4. Kode I1-2 untuk menunjukan Kepala Seksi Kesiswaan SMA dan SMK

Dinas Pendidikan Kab. Tangerang

5. Kode I2 untuk menunjukan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah

Kementrian Agama Kabupaten Tangerang

6. Kode I3 untuk menunjukan Kepala Dewan Pendidikan Kabupaten

Tangerang

Page 105: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

89

7. Kode I4 untuk menunjukan Forum Komite Kabupaten Tangerang

8. Kode I5-1 untuk menunjukan Operator KPKT MAN Balaraja

9. Kode I5-2 untuk menunjukan Staff TU / Operator KPKT Man Mauk

10. Kode I5-3 untuk menunjukan Wakasek Kesiswaan / Operator KPKT

SMA Negeri 12 Kabupaten Tangerang

11. Kode I5-4 untuk menunjukan Operator KPKT SMA Negeri 20

Kabupaten Tangerang

12. Kode I5-5 untuk menunjukan Staff TU / Operator KPKT SMK Negeri

5 Kabupaten Tangerang

13. Kode I5-6 untuk menunjukan Operator KPKT SMK Negeri 12

Kabupetan Tangerang

14. Kode I6-1 untuk menunjukan Siswa Penerima Kartu Tangerang Pintar

15. Kode I6-2 untuk menunjukan Siswa Penerima Kartu Tangerang Pintar

16. Kode I7-1 untuk menunjukan masyarakat / orangtua siswa Penerima

Kartu Tangerang Pintar

17. Kode I7-2 untuk menunjukan masyarakat / orangtua siswa Penerima

Kartu Tangerang Pintar

4.2.1 Data Informan Penelitian

Data informan penelitian menjelaskan deskripsi informan yang

menjadi sumber data utama dalam penelitian mengenai “Implementasi

Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten Tangerang”. Deskripsi informan

penelitian meliputi nama informan dan pekerjaan atau jabatan dari

informan penelitian tersebut. Penjelasan mengenai data informan

penelitian tersebut dapat menjelaskan bagaimana peran dari masing-

masing informan dalam pelaksanaan implementasi Kartu Tangerang

Pintar. Sesuai dengan pemilihan informan penelitian ini menggunakan

teknik purposive dan snowball, hal ini dilakukan untuk mendapatkan

informan penelitian yang tepat dan kredibel. Berikut adalah daftar

deskripsi informan penelitian mengenai “Implementasi Kebijakan Program

Page 106: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

90

Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMAN, SMKN Dan

MAN Di Kabupaten Tangerang”. sebagai berikut:

Tabel 4.1

Informan Penelitian

No. Nama Informan Pekerjaan/Jabatan Kode

Informan

1. Drs. Wahyudi Budi

Saksono M.Si

Kepala Bidang Pendidikan

Menengah Dinas Pendidikan

Kabupaten Tangerang

I1-1

2. Drs. Sigit Sujatmiko,

MM

Kepala Seksi Kesiswaan

SMA dan SMK Dinas

Pendidikan Kab. Tangerang

I1-2

3. H. Ahmad Rifaudin,

S,Ag, M, PD

Kepala Seksi Pendidikan

Madrasah Kementrian

Agama Kabupaten

Tangerang

I2

4. Hj Eny Suhaeni, M.Si Kepala Dewan Pendidikan

Kabupaten Tangerang

I3

5. Ali Forum Komite Kabupaten

Tangerang

I4

6. Madroji, S,Pd.i Operator Kartu Tangerang

Pintar MAN Balaraja

I5-1

7. Ahyadi Staff TU / Operator Kartu

Tangerang Pintar Man Mauk

I5-2

8. Pudih, S.Pd Wakasek Kesiswaan/

Operator Kartu Tangerang

Pintar SMA Negeri 12 Kab.

Tangerang

I5-3

9. Jajang Nahrowi, S.Pd Operator Kartu Tangerang

Pintar SMA Negeri 20 Kab.

Tangerang

I5-4

10. Tata Sunardi Staff TU / Operator Kartu

Tangerang Pintar SMK

Negeri 5 Kab. Tangerang

I5-5

Page 107: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

91

11. Ruly Hestina. S.Pd Operator Kartu Tangerang

Pintar SMK Negeri 12 Kab.

Tangerang

I5-6

12. Iis Andiyani Siswi SMK N 5 Kab.

Tangerang Penerima Kartu

Tangerang Pintar

I6-1

13. Ahmad Fahruji Siswa Man Mauk Kab.

Tangerang Penerima Kartu

Tangerang Pintar

I6-2

14. Rasba Orangtua penerima program

Kartu Tangerang Pintar

I7-1

15. Suhandi Orangtua penerima program

Kartu Tangerang Pintar

I7-2

(Sumber: Peneliti, 2016)

4.2.2 Analisis Data Penelitian

Analisis data yang digunakan dalam penelitian penelitian

Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang

Pendidikan SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten Tangerang

menggunakan model analisis data menurut Miles dan Huberman, yang

mana prosesnya mencakup beberapa langkah, yaitu yang pertama data

collection (pengumpulan data). Pada penelitian mengenai Implementasi

Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten Tangerang, dalam tahap

pengumpulan data dilakukan dengan review program Kartu Tangerang

Pintar yang ada, wawancara, observasi, pengumpulan data melalui kajian

pustaka dan dokumentasi. Hal ini dilakukan agar data yang didapatkan

dalam penelitian ini valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Page 108: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

92

Langkah selanjutnya yaitu data reduction (reduksi data). Reduksi

data artinya merangkum atau memilih hal-hal yang pokok dan

memfokuskan hal yang sama penting. Dalam penelitian ini , pada tahap

reduksi data dilkukan dengan cara membaca ulang data yang didapatkan

saat pengumpulan data, dan memilih data-data yang sesuai dengan fokus

penelitian untuk kemudian disajikan.

Kemudian langkah selanjutnya adalah data display (penyajian

data). Penelitian mengenai Implementasi Kebijakan Program Kartu

Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMAN, SMKN Dan MAN Di

Kabupaten Tangerang, dalam tahap penyajian data dalam penelitian

kualitatif dilakukan secara sistematis dan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, kategori, dan disajikan berupa teks naratif. Dengan menyajikan

data dapat mudah memahami masalah apa yang terjadi.

Langkah keempat yakni melakukan penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Dalam penarikan kesimpulan didukung dengan bukti-bukti yang

kuat berupa data yang valid dan temuan di lapangan. Dengan

menghubungkan hasil observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan data

yang ada kemudian dapat ditarik sebuah kesimpulan yang dapat

dipertanggungjawabkan.

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Pembahasan dan analisi dalam penelitian merupakan data dan fakta

yang peneliti dapatkan langsung dari lapangan dan disesuaikan dengan

Page 109: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

93

teori yang peneliti gunakan. Dalam pemaparan hasil penelitian, peneliti

menuliskannya dalam bentuk deskriptif berupa uraian dan kutipan

langsung dari narasumber. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

teori implementasi kebijakan menurut Van Meter dan Van Horn

(Agustino, 2008:141-144). Dimana dalam teori ini memberikan hasil

tingkat kinerja kebijakan publik dari suatu kebijakan, yang selama proses

implementasinya dipengaruhi oleh beberapa variabel yang saling berkaitan

satu dengan yang lainnya. Model ini mengumpamakan implementasi

kebijakan berjalan secara linier dari keputusan politik yang tersedia,

pelaksana, dan kinerja kebijakan publik. Seperti yang telah dijelaskan

dalam bab sebelumnya, dalam teori ini terdapat 6 variabel yang

mempengaruhi proses implementasi kebijakan. Yang selanjutnya akan

diuraikan dalam pemaparan hasil penelitian yang didapat melalui

wawancara dan observasi.

4.4 Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar Pada

Jenjang Pendidikan SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten

Tangerang

Pembahasan merupakan isi dari hasil analisis data dan temuan

dilapangan yang peneliti lakukan dengan menggunakan model

implementasi kebijakan menurut Van Metter dan Van Horn (1975).

dimana untuk mengimplementasikan kebijakan meliputi enam indikator,

meliputi Ukuran dan Tujuan Kebijakan, Sumber daya, Karakteristik Agen

Pelaksana, Sikap/Kecenderungan (disposition) Para Pelaksana,

Page 110: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

94

Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana dan Lingkungan

Eksternal. Berikut penjabarannya:

4.4.1 Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Ukuran dan tujuan kebijakan merupakan faktor penting dalam

setiap pelaksanaan kebijakan atau program. Tujuan dan sasaran kebijakan

harus jelas dan spesifik. Sehingga tidak adanya pro dan kontra dalam

pelaksanaan kebijakan tersebut. Dan dengan adanya kejelasan dari ukuran

dan tujuan kebijakan, tingkat keberhasilannya dapat diukur apakah

kebijakan tersebut berhasil sebagaimana yang menjadi tujuannya ataukah

mengalami kegagalan. Oleh sebab itu, pentingnya penentuan ukuran dan

tujuan kebijakan disesuaikan dengan sosio-kultur pada tingkat pelaksana

kebijakan implementor dan bersifat realistis.

Dari dimensi ukuran dan tujuan kebijakan ini, peneliti dapat

menganalisis beberapa aspek yang terkandung didalamnya, yaitu kejelasan

standar dan tujuan program Kartu Tangerang Pintar Kabupaten Tangerang.

Menurut Meter dan Van Horn, standar dan sasaran kebijakan harus jelas

dan terukur sehingga dapat direalisir. Sebagaimana yang telah

diungkapkan oleh 11-1

“Program Tangerang Pintar ini mempunyai tujuan untuk

mencegah terjadinya drop out untuk yang tidak mampu, dan

juga meningkatkan APK dan APN, kenapa untuk meningkatkan

APK dan APN karena dengan adanya KPKT, mereka yang

tadinya tidak sekolah teransang untuk sekolah karena ada

kumpulan beasiswa tersebut bagi mereka yang tidak mampu,

selain itu bagi mereka yang berprestasi untuk semakin

Page 111: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

95

mensupport mereka agar selalu berprestasi sesuai dengan

prestasi yg diperoleh sehingga menjadi rangsangan untuk

berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik.”

(wawancara dengan 11-1 14 November 2016, pukul 09.30 wib di

kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat peneliti ketahui bahwa

program Kartu Tangerang Pintar bertujuan untuk meningkatkan Angka

Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni pada jenjang pendidikan

menengah di Kabupaten Tangerang, selain itu memberikan bantuan biaya

personal pendidikan kepada siswa dari masyarakat berpenghasilan rendah

dan kepada siswa berprestasi. Hal tersebut juga diungkapkan oleh 11-2

sebagai berikut:

“Tujuan dari program ini adalah untuk mendukung

terselenggaranya wajib belajar dua belas tahun, mencegah

peserta didik dari masyarakat berpenghasilan rendah atau miskin

di SMA, SMK maupun MA yang kemungkinan putus sekolah

akibat kesulitan biaya pendidikan dan menarik peserta didik

untuk bersekolah yang tadinya sudah putus sekolah, Ketiga

memberi peluang bagi lulusan sekolah menengah pertama atau

tsanawiyah /sederajat dari masyarakat berpenghasilan rendah

agar bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya. Keempat, memberi

penghargaan kepada peserta didik SMA,SMK,MA yang punya

prestasi”. (wawancara dengan 11-2 15 Desember 2016, pukul

09.00 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara diatas sesuai dengan Peraturan

Bupati No. 55 Tahun 2014 pasal 2 menyatakan bahwa secara global

program Kartu Tangerang Pintar bertujuan sebagai berikut :

1. Mendukung terselenggaranya wajib belajar 12 (dua belas) tahun

2. Mencegah peserta didik dari MBR pada SMAN, SMKN, dan MAN

yang kemungkinan putus sekolah akibat kesulitan biaya pendidikan

dan menarik peserta didik untuk bersekolah

Page 112: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

96

3. Memberi peluang bagi lulusan sekolah menengah pertama/madrasah

tsanawiyah atau yang sederajat dari MBR agar dapat melanjutkan

pendidikan ke jenjang berikutnya, dan

4. Memberi penghargaan atau motivasi peserta didik SMAN, SMKN,

dan MAN yang berprestasi

Sasaran dari kebijakan program Kartu Tangerang Pintar adalah

peserta didik dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau peserta didik

berprestasi pada SMAN, SMKN dan MAN yang ada di wilayah

Kabupaten Tangerang. Standar keberhasilan dari pelaksanaan program

Kartu Tangerang Pintar adalah meningkatnya tingkat Angka Partisipasi

Kasar dan menekan Angka Putus Sekolah, seperti yang diungkapkan oleh

I1-1

“standar keberhasilan nya dalam hal ini meningkatnya APK dan

berkurangnya Drop Out, selain itu juga ini merupakan target

dari pak Bupati untuk pembangunan dalam bidang Pendidikan”.

(wawancara dengan 11-1 14 November 2016, pukul 09.30 wib di

kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Hal tersebut juga diungkapkan oleh I1-2

“ini kan salah satu program dari 25 program unggulan yang

dibuat oleh pemerintah daerah. Standar keberhasilan sejauh

mungkin tidak ada anak yang putus sekolah, ini juga kan untuk

meningkatkan APK dan APM, termasuk menarik anak yang

sudah putus sekolah dan sudah ada peningkatan dari tahun ke

tahun dalam untuk APK dan APM sekolah menengah di

Kabupaten Tangerang.” (wawancara dengan 11-2 15 Desember

2016, pukul 09.00 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang)

Sementara menurut I3 ukuran keberhasilan dari program Kartu

Tangerang Pintar adalah untuk pemerataan Pendidikan dan agar tidak ada

lagi standar masyarakat yang berpendidikan rendah. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh 13

Page 113: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

97

“Standar keberhasilannya dapat kita lihat untuk pemerataan

pendidikan jadi tidak ada lagi bahasa orang miskin tidak bisa

sekolah. Untuk keadilan pendidikan demokrasi pendidikan yang

terbangun dan tidak ada lagi standar-standar masyarakat yang

berpendidikan rendah karena disebabkan miskinnya. Karna

Undang-Undang menjamin pendidikan adalah negara harus ikut

mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan pelayanan

yang bermutu tidak pandang bulu.” (wawancara dengan 13 15

Desember 2016, pukul 09.00 wib di kantor Dinas Pendidikan

Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat peneliti ketahui bahwa

ukuran keberhasilan program Kartu Tangerang Pintar secara teknis adalah

untuk pemerataan pendidikan dan peningkatan APK dan APM pada

jenjang pendidikan menengah Di Kabupaten Tangerang. Sesuai dengan

yang peneliti ketahui bahwa tingkat APK dan APM sudah terjadi

peningkatan sejak adanya program Kartu Tangerang Pintar. Berikut data

APK dan APM dari tahun 2013-2016.

Tabel 4.2

Data APK dan APM pada jenjang SMA, MA, SMK

No Indikator 2013 2014 2015 2016

1. APK SMA+MA+SMK 48,17 54,98 60,43 61,87

2. APM SMA+MA+SMK 33,52 41,40 55,28 57,9

(Sumber : Dinas Pendidikan, 2016)

Berdasarkan data dan hasil wawancara diatas, peneliti menganalisis

bahwa ukuran dan tujuan kebijakan program Kartu Tangerang Pintar

sudah cukup jelas dan dapat dipahami oleh Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang. Tujuan secara khususnya dari program ini adalah untuk

meningkatkan angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni pada

Page 114: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

98

jenjang pendidikan menengah di Kabupaten Tangerang. Tingkat APK dan

APM jenjang pendidikan menengah di Kabupaten Tangerang mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun dan untuk tahun 2016 tingkat APK

mencapai 61,87 sedangkan APM 57,9.

4.4.2 Sumber Daya

Keberhasilan proses implementasi kebijakan sangat tergantung dari

kemampuan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manusia

merupakan sumber daya yang terpenting dalam menentukan suatu

keberhasilan proses implementasi kebijakan. Tahap-tahap tertentu dari

keseluruhan proses implementasi menuntut adanya sumber daya manusia

yang berkualitas sesuai dengan pekerjaan yang diisyaratkan oleh kebijakan

yang ditetapkan secara apolitik. Selain sumber daya manusia, sumber daya

finansial, sumber daya sarana dan prasarana serta sumberdaya waktu

menjadi perhitungan penting dalam keberhasilan implementasi kebijakan

Selain Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sebagai leading

sector pelaksana program Kartu Tangerang Pintar, ada pula pihak lain

yang terlibat dalan pelaksanaan implementasi program kartu tangerang

pintar ini, sebagaimana yang diungkapkan 11-1

“yang terlibat pihak Sekolah menengah negeri, Dinas

Pendidikan itu sendiri, Kementrian Agama Kabupaten

Tangerang yang menaungi usulan dari MA, kemudian juga ada

dari dewan pendidikan, ada Inspektorat dan juga ada dari

lingkup SEKDA” (wawancara dengan 11-1 14 November 2016,

pukul 09.30 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang)

Page 115: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

99

Hal yang sama juga diungkapkan oleh 11-2

“Untuk Program Kartu Tangerang Pintar yang terlibat adalah

Pemerintah Kabupaten Tangerang, Bupati Pak Zaki, Kemudian

dari Dinas Pendidikan itu sendiri serta makin mengerucut ke

sekolah-sekolah penerima. Dari Dinas Pendidikan petugasnya

ada Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kabid Pendidikan

Menengah, Kasi Kesiswaan dan juga staff-staff saya, Di Sekolah

ada operator-operator tiap masing-masing sekolah” (wawancara

dengan 11-2 15 Desember 2016, pukul 09.00 wib di kantor Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara diatas sudah sesuai dengan Peraturan

Bupati Nomor 55 Tahun 2014 bahwa selain Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang, ada pula pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan program kartu

tangerang pintar adalah pihak-pihak dari dinas pendidikan itu sendiri,

Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tangerang, Dewan Pendidikan

Kabupaten Tangerang dan sekolah-sekolah negeri penerima bantuan biaya

personal pendidikan Kartu Tangerang Pintar.

Sumberdaya yang utama dalam implementasi program adalah

sumberdaya manusianya (staf). Kegagalan yang sering terjadi dalam

implementasi kebijakan salah satunya disebabkan oleh manusianya yang

tidak mencukupi, memadai, ataupun tidak kompeten dibidangnya.

Penambahan jumlah staf dan implementer saja tidak mencukupi, tetapi

diperlukan staf yang cukup serta memiliki kemampuan yang sesuai untuk

menjalankan program tersebut. Dari hasil pemantauan penulis dilapangan

bahwasanya jumlah petugas yang berada di sekolah sangat minim

dibandingkan dengan banyaknya jumlah siswa penerima program Kartu

Tangerang Pintar. Hasil wawancara penulis dengan I5-1, mengungkapkan:

Page 116: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

100

“petugas cuman satu jadi ditunjuknya cuman satu operator jadi

gimana saya mau mengecek SKTM kondisi langsung kerumah

siswa atau mengawasi nya, saya di sekolah aja sudah banyak

yang harus dikerjakan. (wawancara dengan 15-1 5 Desember

2016, pukul 10.00 wib di ruang TU Man Balaraja)

Berdasarkan hasil wawancara diatas jumlah petugas yang berada di

sekolah sangat terbatas sehingga menyulitkan pihak sekolah untuk

menjalankan program tersebut dikarenakan staf yang ada di sekolah hanya

satu orang. Selanjutnya, berkenaan dengan mutu pegawai yang bertugas

mengimplementasikan program kartu tangerang pintar, hasil wawancara

dengan I1-2 mengungkapkan bahwa :

“di sekolah-sekolah sendiri staff yang bertugas dalam

pengendalian program Kartu Tangerang Pintar rata-rata adalah

staff kesiswaan dibawah instruksi, pengawasan, dan tanggung

jawab Kepala Sekolah. Kita panggil semua masing-masing

pihak sekolah ke dinas, dan kemudian kita kumpulkan untuk

diberikan pelatihan sesuai dengan bidangnya yaitu bidang

kesiswaan di sekolah jadi sesuai dengan tugas yang akan

diberikan oleh kita” (wawancara dengan 11-2 15 Desember 2016,

pukul 09.00 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang)

Hal demikian juga diungkapkan oleh I5-3

“Ya kita ada kepala sekolah sebagai penanggung jawab terus

ada kesiswaan dibantu oleh staf khusus tata usaha atau operator

sekolah. Kita dipanggil pihak dinas ada pelatihan sosialisasi

terus disampaikan ke siswa”.(wawancara dengan I5-3 28

November 2016 pukul 10.00 wib di ruang kesiswaan SMA

Negeri 12 Kabupaten Tangerang)

Terkait dengan informasi tersebut, berdasarkan temuan penulis di

lapangan mengenai penempatan petugas sudah dilakukan sesuai dengan

keahliannya atau bidangnya yaitu bidang kesiswaan. Berikut daftar nama-

Page 117: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

101

nama petugas sekolah atau operator penerima Kartu Tangerang Pintar,

sebagai berikut:

Tabel 4.3

Daftar Operator Kartu Tangerang Pintar

No. Nama Unsur/Instansi Ket

1 Nurul Hafiz. A.Md SMAN 1 Kab. Tangerang

2 Dewi Pujiati. S.IP SMAN 2 Kab. Tangerang

3 Siti Haerul Wilda SMAN 3 Kab. Tangerang

4 Sakdiyah. SH SMAN 4 Kab. Tangerang

5 Radih SMAN 5 Kab. Tangerang

6 Nurunnisa Alawiyah SMAN 6 Kab. Tangerang

7 Husaeni, S.Pd SMAN 7 Kab. Tangerang

8 Khaerul SMAN 8 Kab. Tangerang

9 Rini Susanti, SE SMAN 9 Kab. Tangerang

10 Haryadi SMAN 10 Kab. Tangerang

11 Ahmad Basuki SMAN 11 Kab. Tangerang

12 Heru Rudiyansyah SMAN 12 Kab. Tangerang

13 Ahmad Juwaeni SMAN 13 Kab. Tangerang

14 Arif Safarianto SMAN 14 Kab. Tangerang

15 Uci Muslih, S.Pd.i SMAN 15 Kab. Tangerang

16 Aan Supriatna, S.Pd SMAN 16 Kab. Tangerang

17 Ariyanto SMAN 17 Kab. Tangerang

18 Ahmad Amubin SMAN 18 Kab. Tangerang

19 Ilham Kurniawan. SMAN 19 Kab. Tangerang

20 Jajang Nahrowi, S.Pd SMAN 20 Kab. Tangerang

21 Supiyanto SMAN 21 Kab. Tangerang

22 Dadi Sukmayadi SMAN 22 Kab. Tangerang

23 Agus Permana, S.Pd.I SMAN 23 Kab. Tangerang

24 Darso SMAN 24 Kab. Tangerang

25 Rustani SMAN 25 Kab. Tangerang

26 A. Nawawi SMAN 26 Kab. Tangerang

27 Heri Kushaeri SMAN 27 Kab. Tangerang

28 Khusnul Khotimah SMAN 28 Kab. Tangerang

29 Marpudin Ade Apriki SMAN 29 Kab. Tangerang

30 Agusman, SE SMKN 1 Kab. Tangerang

31 Edi Suryanto SMKN 2 Kab. Tangerang

Page 118: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

102

32 Astuti SMKN 3 Kab. Tangerang

33 Nendi Hariyadi, SE SMKN 4 Kab. Tangerang

34 Tata Sunardi SMKN 5 Kab. Tangerang

35 Abdul Roni SMKN 6 Kab. Tangerang

36 Sugoni SMKN 7 Kab. Tangerang

37 Cocong Nurul Ansori SMKN 8 Kab. Tangerang

38 Siti Murdini SMKN 9 Kab. Tangerang

39 Haris Nur Ridwan SMKN 10 Kab. Tangerang

40 Tita Hartika. S.Pd SMKN 11 Kab. Tangerang

41 Ruly Hestina. S.Pd SMKN 12 Kab. Tangerang

42 Madroji. S.Pd.I Man Balaraja

43 Ahmad Fatoni. SE Man Tigaraksa

44 Fajri Rohman, S.Pd.I Man Kronjo

45 Ahyadi Man Mauk

(Sumber : Dinas Pendidikan, 2016)

Kedua, Sumber Daya Finansial, keberhasilan proses implementasi

kebijakan sangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumber daya

finansial yang tersedia dalam menentukan suatu keberhasilan proses

implementasi, mau tidak mau ketika sumber daya manusia yang kompeten

dan kapabel telah tersedia sedangkan kucuran dana melalui anggaran tidak

tersedia, maka memang menjadi persoalan pelik untuk merealisasikan apa

yang hendak dituju oleh tujuan kebijakan publik. Sebagaimana hasil

wawancara penulis dengan I1-1 mengungkapkan bahwa:

“Penganggaran itu kita yang usulkan dan dananya berasal dari

APBD Kabupaten Tangerang”. (wawancara dengan 11-1 14

November 2016, pukul 09.30 wib di kantor Dinas Pendidikan

Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat peneliti ketahui bahwa

anggaran program kartu tangerang pintar adalah berasal dari APBD

Kabupaten Tangerang. Hal tersebut juga diungkapkan oleh I3

Page 119: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

103

“mekanisme anggaran kartu tangerang pintar adalah dari APBD,

Kan kalo dari pusat ada BSM Bantuan Siswa Miskin, kemudian

kalo dari provinsi saya tidak tau ada atau tidak, kemudian kalo

dari kabupaten ini adalah kebijakan bupati untuk

menggelontorkan anggaran APBD untuk kepentingan

pendidikan. Pada awal peluncuran program ini dianggarkan

sekitar 4 milyar untuk hampir 2000 an siswa jadi bantuan yang

diterima siswa 500.000 / siswa”. (wawancara dengan 13 29

November 2016 pukul 11.00 wib di UNIS Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat peneliti ketahui bahwa

anggaran yang dikeluarkan dari APBD Kabupaten Tangerang. Besaran

anggaran yang dikeluarkan pada awal peluncuran program kartu tangerang

pintar adalah 4.000.000.000,- dan anggaran yang didapat untuk setiap

peserta adalah sebesar 500.000. sebagaimana yang diungkapkan oleh I1-2

“mekanisme pencairan diserahkan kepada orang tua, dari buku

tabungan yang ada tertera nama orang tua karna BJB terkait

dengan nama rekening yang harus punya itu atas nama orang tua

disertai dengan nama anaknya. yang menyalurkan Bank BJB

setiap penarikan orang tua yang datang ke BJB terdekat dan

bantuan yang didapat 500.000 untuk setiap siswa” (wawancara

dengan 11-2 15 Desember 2016, pukul 09.00 wib di kantor Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Hal serupa juga diungkapkan I4

“bantuan dana yang didapat dari program kartu tangerang pintar

adalah 500.000,- itu untuk setiap siswa dan dibagikan per tiap

semester”. (wawancara dengan I4 21 Desember pukul 10.00 wib

di Kantor UPT Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

anggaran yang dikeluarkan untuk program kartu tangerang pintar adalah

sebesar 500.000,- untuk setiap peserta dan anggaran dana program tersebut

berasal dari dana APBD Kabupaten Tangerang.

Page 120: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

104

Bantuan Biaya Personal Pendidikan Kartu Tangerang Pintar bagi

peserta didik tidak mampu dan berprestasi disalurkan oleh Bank BJB

setiap semester, hal tersebut diungkapkan oleh I1-1

“dalam hal ini penyaluran dana melalui Bank BJB langsung ke

rekening siswa jadi tidak ada potongan apapun di penyaluran itu

dan diberikan setiap semester” (wawancara dengan 11-1 14

November 2016, pukul 09.30 wib di kantor Dinas Pendidikan

Kabupaten Tangerang)

Demikian serupa juga diungkapkan I1-2

“pembayaran kartu tangerang pintar bagi peserta didik

bersumber dari anggaran APBD Kabupaten Tangerang, alokasi

untuk masing-masing penerima program ditetapkan sebesar

1.000.000,- per siswa per tahun. Dan dicairkan melalui Bank

BJB” (wawancara dengan 11-2 15 Desember 2016, pukul 09.00

wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Hal tersebut diungkapkan juga oleh I6-2

“dari pemerintah ke bank dan saya langsung ke bank sama orang

tua, kalo ngambil dapetnya Rp 500.000 setiap semester”

(wawancara dengan I6-2 7 Desember 2016 pukul 12.00 wib di

MAN Mauk Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan wawancara diatas dapat peneliti ketahui bahwa Program

Kartu Tangerang Pintar bersumber dari dana APBD Kabupaten Tangerang

dan diberikan setiap tahun sebesar Rp 1.000.000.- per siswa per tahun atau

Rp 500.000,- per semester. Sebagaimana yang diungkapkan oleh I5-4

“setiap semester kita usulkan dan siswa mendapatkan bantuan

sebesar Rp 500.000. jadi setahun dapet dua kali.” (wawancara

dengan I5-4 25 November 2016 pukul 08.00 wib di ruang

kesiswaan SMAN 20 Kabupaten Tangerang

Page 121: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

105

Dalam perbub No.55 Tahun 2014 Kartu Tangerang Pintar merupakan

kartu yang menjadi sarana dalam pengambilan bantuan Biaya Personal

Pendidikan oleh peserta didik.

Gambar 4.3

Pasal 10 Perbup No.55 Tahun 2014

Sumber : Perbup No.55 Tahun 2014

Namun berdasarkan temuan peneliti dilapangan bahwa Kartu ATM

untuk pengambilan dana BBPP Kartu Tangerang Pintar hanya diberikan

pada saat awal peluncuran program saja, hal tersebut diungkapkan oleh I5-1

“kalo ngambil ke bank itu tidak bisa kalo tidak ada rekomendasi

dari pihak sekolah. awalnya untuk peluncuran pertama di 2014

bupati itu pengennya pakai ATM, tapi kesininya sudah gak

dikasih kartu ATM cuman pakai surat aja dari sekolah”

(wawancara dengan 15-1 5 Desember 2016, pukul 10.00 wib di

ruang TU Man Balaraja)

Hal tersebut juga diungkapkan oleh I5-6

“penyaluran melalui bank BJB dengan menggunakan surat

rekom dari kepala sekolah untuk pencairan, awalnya program ini

pencairannya menggunakan kartu ATM tapi setelah di evaluasi

katanya ga efektif pakai ATM, padahal menurut saya bisa

mempermudah orangtua siswa pada saat pencairan” (wawancara

dengan I5-6 29 November 2016 pukul 11.00 wib di ruang

kesiswaan SMK Negeri 12 Kabupaten Tangerang)

Page 122: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

106

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat peneliti ketahui bahwa

pencairan dana bantuan program Kartu Tangerang Pintar tidak

menggunakan kartu ATM sehingga menyulitkan orangtua siswa yang akan

mencairkan dana program tersebut, seperti yang diungkapkan oleh I7-2

“menurut saya sangat menyulitkan kalo buat pribadi saya karna

kan saya kerja sedangkan untuk pengambilan kan tidak bisa

diwakilkan coba kalo pake ATM kan saya bisa ambil kapan

saja” (wawancara dengan 17-2 10 Desember 2016, pukul 14.00

wib di Desa Gintung)

Hal tersebut juga diungkapkan oleh I6-1

“orang tua saya kerja di pabrik kadang susah buat libur jadi

setiap saat pengambilan itu harus libur dulu baru bisa ngambil tp

pas semester kemaren diwakilin pake surat kuasa baru bisa

diambil” (wawancara dengan I6-1 12 Desember 2016, pukul

13.00 Wib di Katin SMK 5 Kab. Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat peneliti ketahui mengenai

penyaluran dana dilakukan setiap semester sebesar Rp 500.000,- per siswa

melalui Bank BJB dengan menggunakan surat rekomendasi dari sekolah

kepada orangtua, hal tersebut diungkapkan oleh I1-2

“ya saat ini untuk pencairan dana dapat menggunakan surat

rekomendasi dari kepala sekolah agar bisa terkontrol dalam

pencairan dana karena memang kalo kita tetap menggunakan

kartu ATM itu siswa takutnya menyalahgunakan uang tersebut

untuk beli yang macam-macam tanpa sepengetahuan pihak

sekolah” (wawancara dengan 11-2 15 Desember 2016, pukul

09.00 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Namun hal berbeda diungkapkan oleh I5-6

“sekarang gini aja kan pengawasan itu dilakukan sekolah lewat

bukti kwitansi belanja jadi kan pencairan lewat kartu ATM juga

tetap bisa diawasi oleh kita, kasian pihak sekolah kan kalo ga

pakai ATM mereka kerepotan kan yg dikerjain bukan cuma

kartu tangerang pintar saja lagipula orangtua tidak perlu repot-

repot kalo mau mencairkan dana bantuan tersebut. Tapi kan

Page 123: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

107

memang semuanya kita kembalikan lagi ke orang dinas nya

mereka yang memegang kebijakan program ini” (wawancara

dengan I5-6 29 November 2016 pukul 11.00 wib di ruang

kesiswaan SMK Negeri 12 Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat peneliti ketahui bahwa

sistem pencairan dana bantuan program Kartu Tangerang Pintar tersebut

sangat menyulitkan orangtua siswa karena tidak menggunakan kartu ATM

yang berfungsi memudahkan orangtua pada saat pencairan dana.

Ketiga, sarana dan prasarana merupakan faktor penunjang dalam

keberhasilan implementasi program kartu tangerang pintar di Kabupaten

Tangerang. I1-2

“untuk sarana prasarana kan sudah alat-alat komputer di kantor,

sekolah itu sendiri untuk menunjang kegiatan program ini. kalo

fasilitas lainnya kan diberikan kartu atm untuk siswa.” (wawancara dengan 11-2 15 Desember 2016, pukul 09.00 wib di

kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Selaras dengan hal tersebut I3 mengungkapkan

“sarana penunjang kan dari dinas seperti buku pedoman, juknis

dan sebagainya seperti kartu juga untuk siswa dari dinas sudah

diberikan. secara otomatis sudah dipastikan proses pendataan

kan sudah ada bagian-bagiannya yang melakukan pendataan.”

(wawancara dengan 13 29 November 2016 pukul 11.00 wib di

UNIS Tangerang)

Pemerintah Kabupaten Tangerang memfasilitasi sarana dan prasarana

program Kartu Tangerang Pintar, yakni memberikan kartu peserta

penerima Kartu Tangerang Pintar kepada setiap siswa dan memberikan

buku pedoman bagi sekolah untuk melaksanakan program kartu tangerang

pintar, namun dalam temuan peneliti di lapangan program Kartu

Tangerang Pintar tidak didukung dengan sarana dan prasarana yang

Page 124: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

108

memadai, misalnya saja fasilitas kartu ATM untuk siswa hanya diberikan

pada saat awal diberlakukan program Kartu Tangerang Pintar saja. Hal

tersebut diungkapkan oleh I5-3

“ya fasilitas nya yang diberikan ya seperti ini, mereka membuat

ada semacam kartu buat siswa yang dulu tuh buat

mempermudah anak, tetapi sekarang sudah tidak diberikan kartu

tersebut. juga ada buku petunjuk yang diberikan dinas

pendidikan tinggal kami mengimlementasikan sesuai petunjuk

tersebut.” (wawancara dengan I5-3 28 November 2016 pukul

10.00 wib di ruang kesiswaan SMA Negeri 12 Kabupaten

Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat peneliti ketahui bahwa fasilitas

kartu yang diberikan kepada siswa penerima program kartu tangerang

pintar hanya diberikan pada awal peluncuran program tersebut saja.

Keempat, sumber daya waktu, poin terakhir dari aspek sumber

daya yang patut dipertimbangkan dalam menentukan keberhasilan

program kartu tangerang pintar adalah waktu.

Informan I1-2 mengungkapkan

“waktu yang kita berikan tiap semester itu hamper tiga bulan

dari verifikasi sampai pencairan, seharusnya ga ada kendala kan

program ini rutin jadi sekolah sudah bisa mensiasati sebelum

ada informasi dari kita, sekolah bisa mempersiapkan terlebih

dahulu” (wawancara dengan 11-2 15 Desember 2016, pukul

09.00 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Program kartu tangerang pintar diberikan setiap semester oleh

pemerintah daerah Kabupaten Tangerang. Selain bantuan Kartu Tangerang

Pintar, ada dua program lain yang diberikan kepada siswa yaitu BSM dari

provinsi dan KIP oleh pemerintah pusat. Program kartu tangerang pintar

Page 125: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

109

mau tidak mau mesti berbenturan dengan program-program lain yang

diberikan kepada siswa. Hal ini kurang efektif karena waktu saat

pendataan dan pencairan terbagi dengan program lain sedangkan

sumberdaya manusia atau staff sekolah yang terbatas. Terkait dengan

kecukupan waktu dirasakan kurang oleh I5-3

“mungkin agak lebih lama sedikit lah. Kadang kita menerima

informasi waktu sekian dikumpulkan sekian nah karena siswa

kami tuh dipelosok kadang untuk mengurus ke kelurahan

terkadang mereka belum siap karna ada pengumuman baru

mereka mengurus SKTM lah segala macem. Terus kalo ada

siswa yang ketinggalan ngumpulin gak mungkin kita tinggalin

karena ada sisi kemanusiaan juga merasa ga enak aja”.

(wawancara dengan I5-3 28 November 2016 pukul 10.00 wib di

ruang kesiswaan SMA Negeri 12 Kabupaten Tangerang)

Hal berbeda diungkapkan oleh I5-6

“cukup waktu yang diberikan karena kita sebelum dinas

memberitahu konfirmasi untuk pengajuan, kita disini sudah

menerima pengajuan dari orangtua siswa jadi kita lakukan dari

awal supaya tepat waktu. 3 minggu paling selesai” (wawancara

dengan I5-6 29 November 2016 pukul 11.00 wib di ruang

kesiswaan SMK Negeri 12 Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat peneliti ketahui terkait

kecukupan waktu yang diberikan tiap sekolah memiliki kendala atau

hambatan yang berbeda dikarenakan kurang siap nya operator yang

bertugas menjalankan pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar.

4.4.3 Karakteristik Agen Pelaksana

Karakterisitik merupakan ciri-ciri khusus atau sifat khas yang

dimiliki. Pada teori Van Mater dan Van Horn, karakteristik merupakan

variabel yang juga mempengaruhi dalam proses implementasi kebijakan

Page 126: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

110

publik. Keberhasilan suatu implementasi kebijakan publik dapat dilihat

dari ciri-ciri atau sifat pada agen pelaksananya. Bagaimana agen pelaksana

tersebut turut menunjang dalam kinerja implementasi kebijakan sehingga

dapat mencapai keberhasilan yang diharapkan. Dalam dimensi

karakteristik agen pelaksana ini, peneliti menilai beberapa aspek yang

terkandung didalamnya, yaitu karakteristik agen pelaksana, Standard

Operating System (SOP), dan sanksi.

Pertama, karakteristik agen pelaksana. Dalam karakteristik agen

pelaksana adalah mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan pola-

pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, yang semuanya itu akan

mempengaruhi implementasi suatu program. Program Kartu Tangerang

Pintar adalah salah satu program unggulan Kabupaten Tangerang. Yang

menjadi leading sector program kartu tangerang pintar adalah Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang, Bidang Pendidikan Menengah dengan

seksi kesiswaan adalah ujung tombak dalam program kartu tangerang

pintar memiliki peran dalam pendataan dan verifikasi serta sosialisasi

pelatihan kepada operator-operator sekolah. Hal tersebut diungkapkan oleh

I1-1

“program kartu tangerang pintar adalah salah satu dari 25

program unggulan pak bupati kabupaten tangerang, untuk

program ini sendiri yang menjadi pelaksan utama yaitu kami

dinas pendidikan.” (wawancara dengan 11-1 14 November 2016,

pukul 09.30 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang)

Page 127: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

111

Program kartu tangerang pintar di Kabupaten Tangerang merupakan

kebijakan untuk membantu siswa miskin dari masyarakat yang

berpenghasilan rendah dan siswa berprestasi di sekolah menengah negeri.

Oleh karena itu, sekolah menengah negeri penerima program kartu

tangerang pintar juga mempunyai peran utama dalam mensukseskan

program kartu tangerang pintar I5-2

“kita dapat dikatakan sebagai pembantu siswa atau perantara

siswa terkait dengan tanggung jawab yang sudah dibebankan

kepada kita selaku petugas penyambung lidah dari dinas

membantu siswa-siswa”. (wawancara dengan I5-2 24 November

2016 pukul 14.00 wib di ruang kesiswaan MAN Mauk

Kabupaten Tangerang)

Hal serupa juga diungkapkan I5-6

“kita sebagai yang mendampingi siswa dari awal dari pengajuan,

pencairan jadi kita terjun langsung apabila ada masalah atau

kendala dilapangan itu semua kita yang bantu.” (wawancara

dengan I5-6 29 November 2016 pukul 11.00 wib di ruang

kesiswaan SMK Negeri 12 Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat peneliti ketahui selain

Dinas Pendidikan yang menjadi pelaksana utama program kartu tangerang

pintar juga terdapat peran dari operator-operator di tiap sekolah sebagai

penghubung dari dinas pendidikan kepada siswa penerima program

tersebut. Dalam hal ini selain Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

sebagai penanggung jawab program Kartu Tangerang Pintar, peran

aparatur yang lainnya juga sangat berpengaruh penting dalam berjalannya

program ini. Sebagaimana yang diungkapkan oleh I2

“Peran kita adalah sebagai fasilitator, karena kan yang punya

kebijakan program adalah Dinas Pendidikan itu sendiri, paling

Page 128: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

112

kita sebagai penghubung kepala MAN dengan dinas

pendidikan.” (wawancara dengan I2 8 Desember pukul 10.00

wib di Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat peneliti ketahui bahwa

peran dari Kemenag Kabupaten Tangerang adalah sebagai fasilitator atau

memfasilitasi sekolah MAN dengan Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang. Sebagaimana yang diungkapkan oleh I1-1

“dari kementrian agama itu sendiri kan ada sekolah dibawah

naungan mereka yaitu MA, nah dari orang tua didik

mengusulkan ke sekolah, sekolah di verifikasi setelah itu

direkap untuk MA dikirim ke kementrian agama langsung

direkap dan diverifikasi apakah layak atau tidak setelah itu

dikirim ke Dinas Pendidikan. Jadi Kemenag itu sendiri

penghubung antara MA ke dinas pendidikan”. (wawancara

dengan 11-1 14 November 2016, pukul 09.30 wib di kantor Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat peneliti ketahui bahwa

Kemenag Kabupaten Tangerang berperan sebagai penghubung antara MA

dengan Dinas Pendidikan, selain itu sebagai pemberi data dan

memverifikasi seluruh usulan siswa peserta calon penerima Kartu

Tangerang Pintar untuk diserahkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang. Selain Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang selaku leading

sector, stakeholder-stakeholder lain yang ikut terlibat dalam pelaksanaan

program Kartu Tangerang Pintar juga mempunyai peran dalam

mensukseskan keberhasilan program kartu tangerang pintar, seperti yang

diungkapkan oleh I3

“Dewan pendidikan itu kan controlling tugasnya melakukan

pengawasan melakukan mediasi melakukan adviser dalam posisi

sebagai controlling dewan pendidikan melakukan pengawasan

Page 129: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

113

terhadap pelaksanaan KPKT, selama ini di Kabupaten

Tangerang kurang lebih ada sekitar 6717 sudah di teraplikasi

semua dari anggaran APBD”. (wawancara dengan 13 29

November 2016 pukul 11.00 wib di UNIS Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat peneliti ketahui bahwa

peran Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang adalah salah satu

stakeholder yang ikut melakukan pengawasan pelaksanaan program Kartu

Tangerang Pintar di Kabupaten Tangerang.

Kedua, SOP (Standard Operating Procedure). Program kartu

tangerang pintar merupakan program yang dicanangkan oleh Pemerintah

Kabupaten Tangerang yang dilaksanakan secara teknis oleh Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang. Mengenai acuan yang dijadikan SOP

adalah Perbup dan Buku Pedoman yang dibuat pemerintah daerah

Kabupaten Tangerang, seperti yang disampaikan oleh informan I1-1

mengungkapkan

“acuannya adalah perbub no 55 tahun 2014 tentang petunjuk

pelaksanaan program kartu tangerang pintar dan juga ada buku

pedoman yang sudah dibuat oleh dinas yang diserahkan ke

sekolah” (wawancara dengan 11-1 14 November 2016, pukul

09.30 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan wawancara diatas dapat peneliti ketahui bahwa yang

menjadi acuan atau petunjuk dalam pelaksanaan Program Kartu Tangerang

Pintar adalah Peraturan Bupati No 55 Tahun 2014 dan buku pedoman

kartu tangerang pintar. Hal ini juga disampaikan oleh I1-2

“SOP tentang program ini adalah Peraturan Bupati No 55 Tahun

2014.” (wawancara dengan 11-2 15 Desember 2016, pukul 09.00

wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Page 130: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

114

Dalam SOP tentang Kartu Tangerang Pintar verifikasi data

dibutuhkan untuk dapat menjaring peserta Kartu Tangerang Pintar sesuai

dengan amanat Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2014 dan ketentuan

program yang diterangkan dalam buku pedoman program. Data yang

sudah diserahkan oleh calon peserta harus diteliti dengan cermat agar

memenuhi standar persyaratan yang dibutuhkan, mengenai prosedur

verifikasi seperti disampaikan oleh informan I1-1

“sekolah mengusulkan kemudian di verifikasi usulan sekolah,

sekolah juga sudah meverifikasi kemudian dikirim ke Dinas

Pendidikan, demikian pula dari kementrian agama itu sendiri

kan ada sekolah dibawah naungan mereka yaitu MA, nah dari

orang tua didik mengusulkan ke sekolah, sekolah di verifikasi

setelah itu direkap untuk MA dikirim ke Kantor Kementrian

Agama langsung direkap dan diverifikasi apakah layak atau

tidak setelah itu dikirim ke Dinas Pendidikan.untuk dapat

dicairkan di SK kan ke Bupati” (wawancara dengan 11-1 14

November 2016, pukul 09.30 wib di kantor Dinas Pendidikan

Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat peneliti ketahui bahwa

verifikasi dilakukan mulai dari tingkat sekolah sampai ke timgat dinas

pendidikan dan peserta didik yang akan mengajukan permohonan bantuan

Kartu Tangeraang Pintar harus membuat usulan tertulis kepada Bupati

melalui Kepala Sekolah dan diserahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Tangerang dengan ketentuan dan format yang sudah

ditentukan. sebagaimana yang diungkapakan oleh I1-1

“peserta didik membuat usulan tertulis dan formatnya sudah

disediakan kemudian hasil pendataan dan verifikasi untuk

peserta didik SMAN dan SMKN melalui kepala bidang SMA

dan SMK pada dinas, sedangkan untuk peserta didik MAN

melalui kepala kantor kemenag yang selanjutnya disampaikan

Page 131: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

115

kepada kami”. (wawancara dengan 11-1 14 November 2016,

pukul 09.30 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang)

Verifikasi data yang dilakukan oleh pihak sekolah adalah dengan

memeriksa kelengkapan persyaratan yang sudah diajukan oleh peserta

didik agar sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam perbub,

sebagaimana yang diungkapkan oleh I5-4

“kita lakukan verifikasi satu per satu agar semuanya lengkap,

kalo sudah lengkap semua saya laporkan ke kepala sekolah

untuk disah kan dan dikirim ke dinas” (wawancara dengan I5-4 25 November 2016 pukul 08.00 wib di ruang kesiswaan SMAN

20 Kabupaten Tangerang)

Hal tersebut juga diungkapkan oleh I5-5

“kita adalah sebagai yang mendampingi siswa dari awal

verifikasi dari pengajuan, pencairan jadi kita terjun langsung

apabila ada masalah atau kendala dilapangan kita yang bantu.

Seperti pengumpulan KK, SKTM dan lainnya” (wawancara

dengan I5-5 7 Desember 2016 pukul 13.00 wib di ruang

kesiswaan SMK Negeri 5 Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat peneliti ketahui bahwa

verifikasi data dilakukan oleh pihak sekolah SMAN/SMKN dan diusulkan

kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Sedangkan sekolah

madrasah aliyah dilakukan oleh Kemenag Kabupaten Tangerang untuk

diusulkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang.

Page 132: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

116

Gambar 4.4

Pasal 6 Perbup No. 55 Tahun 2014

Sumber : Perbup No.55 Tahun 2014

Berdasarkan peraturan diatas, peseta didik yang akan mengajukan

usulan harus memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut namun dalam

peneliti dilapangan terdapat kendala-kendala yang dihadapi terkait

kejelasan atau valid nya SKTM yang diserahkan kepada pihak sekolah

seperti yang diungkapkan oleh I5-1

“terkait verifikasi kemarin saya tegur pihak kelurahan yang

membuatkan SKTM karna saya lihat dari kesehariannya siswa

tersebut tidak terlihat seperti siswa tidak mampu makanya saya

minta ke pihak kelurahan agar di cek dulu rumahnya kalo mau

buat SKTM, sekarang buat mengatasi hal tersebut saya

tambahkan persyaratan yaitu foto rumah supaya siswa tidak

berbohong” (wawancara dengan 15-1 5 Desember 2016, pukul

10.00 wib di ruang TU Man Balaraja)

Page 133: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

117

Berdasarkan hasil wawancara diatas salah satu persyaratan yang

harus dimiliki oleh calon penerima program Kartu Tangerang Pintar

adalah kepemilikan SKTM yang telah diterbitkan oleh pihak kelurahan.

Mekanisme ini yang hanya mengandalkan SKTM dapat dilihat dari

kebenaran atau tidaknya kondisi ekonomi dari siswa tersebut sehingga

kriteria tidak mampu sebagai dasar penerbitan SKTM harus dirumuskan

dengan indikator dan parameter yang terstandar dengan jelas, sebagaimana

yang diungkapkan oleh I1-2

“kendala yang dihadapi tidak begitu berarti, kendala terkait hal

ini terkadang orang tua malu untuk mendapatkan SKTM,

meskipun dia tidak mampu terkadang dia gengsi namun juga ada

yang mampu tapi berupaya untuk mengajukan namun semuanya

kan kita verifikasi sehingga yang mampu dan tidak berprestasi

kita coret. makanya saya berharap kejujuran dari berbagai pihak

supaya jangan asal buat SKTM” (wawancara dengan 11-2 15

Desember 2016, pukul 09.00 wib di kantor Dinas Pendidikan

Kabupaten Tangerang)

Hal serupa diungkapkan oleh I5-2

“ya terkadang saya liat dari segi kesehariannya siswa ini

kayanya maaf dapat dikatakan tergolong tidak mampu tapi

malah tidak mengajukan permohonan bantuan program

tangerang pintar, setelah saya tanya kepada siswanya langsung

memang ternyata orangtuanya enggan mengurus persyaratan

untuk ikut program tangerang pintar kan takutnya saya kira dia

tidak tau bahwa ada program ini, ada juga yang sebaliknya ada

siswa yang terlihat mampu malah daftar untuk dapet program

ini” (wawancara dengan I5-2 24 November 2016 pukul 14.00 wib

di ruang kesiswaan MAN Mauk Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat peneliti ketahui bahwa

masih terdapat adanya masyarakat yang tidak melaksanakan ketentuan

program Kartu Tangerang Pintar karena mereka tidak memahami sasaran

Page 134: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

118

dari program tersebut adalah siswa SMA/SMK/MA Negeri yang berada di

wilayah Kabupaten Tangerang. Dalam buku pedoman program KPKT

dijelaskan Penerima KPKT adalah peserta didik dari masyarakat

berpenghasilan rendah dan/atau memiliki prestasi yang berdomisili dan

pada satuan pendidikan di wilayah Kabupaten Tangerang.

Setiap peserta didik penerima Kartu Tangerang Pintar mempunyai

kewajiban membuat laporan tertulis tentang pembelanjaan Bantuan Biaya

Personal Pendidikan (BBPP) sebagai bentuk pertanggungjawaban

penggunaan dana bantuan program Kartu Tangerang Pintar.

Gambar 4.5

Format laporan pembelanjaan Kartu Tangerang Pintar

Sumber : Buku Pedoman 2016

Dalam mekanisme pelaporan pembelanjaan dana Kartu Tangerang

Pintar yang termuat dalam Buku Pedoman, dijelaskan bahwa Kepala

SMAN dan SMKN membuat laporan realisasi penggunaan dana Kartu

Page 135: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

119

Tangerang Pintar kepada Bupati melalui Kepala Dinas sedangkan Kepala

MAN membuat laporan melalui Kepala Dinas diketahui oleh Kepala

Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tangerang.

Laporan penggunaan diserahkan dari peserta didik kepada sekolah

dan selanjutnya seluruh rekapitulasi penggunaan BBPP dilaporkan oleh

Kepala Sekolah kepada seksi kesiswaan Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang. Hal tersebut diungkapkan oleh informan I1-1

“siswa yang sudah menerima bantuan dana tangerang pintar

wajib membuat laporan penggunaan dana dan diserahkan ke

sekolah sesuai format yang sudah kami berikan. Kemudian dari

sekolah diserahkan ke kita, termasuk dari Aliyah. Jika tidak

membuat laporan tentunya akan kami beri sanksi” (wawancara

dengan 11-1 14 November 2016, pukul 09.30 wib di kantor Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Laporan penggunaan dana diserahkan kepada sekolah dan

selanjutnya direkapitulasi oleh sekolah untuk diserahkan kepada Dinas

Pendidikan, sebagaimana yang diungkapkan oleh I5-3

“laporan nanti ada laporan anak itu tanda tangan siswa penerima

dan juga orang tua, uang yang mereka terima itu harus ada

buktinya dibelikan apa saja. Nanti kita rekap semua kemudian

diserahkan ke dinas.” (wawancara dengan I5-3 28 November

2016 pukul 10.00 wib di ruang kesiswaan SMA Negeri 12

Kabupaten Tangerang)

Hal senada juga diungkapkan oleh I5-5

“pelaporan wajib diberikan siswa ke kita kan sudah diberikan

formatnya jadi tinggal diisi saja apa yang sudah dibelanjakan

setelah dapat uangnya nanti jangan sampai disalahgunakan” (wawancara dengan I5-5 7 Desember 2016 pukul 13.00 wib di

ruang kesiswaan SMK Negeri 5 Kabupaten Tangerang)

Demikian juga diungkapkan oleh informan I5-6

Page 136: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

120

“ya harus ada laporan ke kita, harus kasih kwitansi juga sudah

digunakan untuk apa saja uangnya jangan sampai menyimpang

penggunaannya, jika tidak ada laporan nanti kami yang akan

ditegur pihak dinas” (wawancara dengan I5-6 29 November 2016

pukul 11.00 wib di ruang kesiswaan SMK Negeri 12 Kabupaten

Tangerang)

Berdasarkan wawancara diatas dapat peneliti ketahui bahwa

peserta didik yang sudah mendapatkan bantuan dana program Kartu

Tangerang Pintar wajib membuat laporan penggunaan dana dan

diserahkan kepada sekolah. Hasil wawancara peneliti dengan I6-1

mengungkapkan bahwa

“setelah dapat uangnya, harus lapor dibeliin apa saja ke sekolah

dan pake kwitansi, format laporannya sudah ada.” (wawancara

dengan I6-1 12 Desember 2016, pukul 13.00 Wib di Katin SMK

5 Kab. Tangerang)

Hal demikian juga diungkapkan oleh I6-2

“nanti kalo udah dapet duit terus udah belanja tas sama baju

disuruh bikin laporan buat bukti ke sekolah” (wawancara

dengan I6-2 7 Desember 2016 pukul 12.00 wib di MAN Mauk

Kabupaten Tangerang)

Pernyataan tersebut menyatakan bahwa peserta didik penerima

bantuan program Kartu Tangerang Pintar melakukan pelaporan

pembelanjaan bantuan dana sesuai dengan ketentuan yang sudah diberikan

dan wajib menyerahkan kwitansi sebagai bukti tidak menyalahgunakan

bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah.

Namun demikian, dari hasil penelusuran peneliti ke sekolah-

sekolah SMAN, SMKN dan MAN di Kabupaten Tangerang, penulis

menemukan bahwa adanya siswa atau orangtua yang tidak mematuhi

Page 137: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

121

peraturan untuk membuat laporan penggunaan dana dan menemukan

kesulitan dalam hal pelaporan penggunaan dana karena harus

menyerahkan kwitansi setelah membelanjakan dana Kartu Tangerang

Pintar. Hal tersebut diungkapkan oleh informan I5-1

“laporan itu yang susah karena kan untuk pembelian tas,sepatu

dan lain-lain, si anak itu harus menyerahkan kwitansi ke sekolah

sedangkan toko kan ada yang kasih kwitansi ada yang engga.

Kalo yg non kwitansi itu cuman transport” (wawancara dengan

15-1 5 Desember 2016, pukul 10.00 wib di ruang TU Man

Balaraja)

Hal senada juga diungkapkan oleh informan I7-1

“gimana saya mau bikin laporan, kalo belanja di pasar malem kan

ga pake kwitansi kecuali kalo beli nya ke toko atau mall tuh baru

ada” (wawancara dengan 17-1 10 Desember 2016, pukul 19.00 wib

di Desa Pakuhaji)

Demikian juga diungkapkan oleh informan I7-2

“saya tidak tau kalo harus bikin laporan biasanya saya serahkan

saja ke sekolah soalnya kan duitnya dibelanjain beli baju batik,

beli buku di koperasi sekolah anak saya” (wawancara dengan 17-

2 10 Desember 2016, pukul 14.00 wib di Desa Gintung)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat peneliti ketahui bahwa

kesadaran masyarakat masih rendah untuk mentaati ketentuan dalam hal

pelaporan dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan Program Kartu

Tangerang Pintar karena masih terdapat orang tua yang belum memahami

atau mengalami kesulitan dalam membuat laporan karena harus

memberikan kwitansi pembelian barang yang sudah dibelanjakan sebagai

bukti bantuan tersebut tidak disalah gunakan.

Page 138: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

122

Ketiga, Sanksi. Pengimplementasian suatu program akan berjalan

dengan baik dan sesuai pada perencanaan yang ada jika karakteristik dari

para implementor keras dan tegas terhadap aturan serta taat pada sanksi

hukum yang telah ditentukan. Dalam Perbup Nomor 55 tahun 2014

tentang Kartu Tangeran Pintar yang pasal 16 disebutkan bahwa

(1) Apabila berdasarkan hasil pengawasan terdapat peserta didik yang

menyalahgunakan dana Kartu Tangerang Pintar, akan dilakukan

pemblokiran atau pencabutan .

(2) Apabila peserta didik menggunakan dana bantuan tidak sesuai

dengan peruntukannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 11

maka Kartu Tangerang Pintar diblokir atau dicabut dan dialihkan

ke peserta didik lain yang belum mendapatkan Kartu Tangrang

Pintar.

Dengan adanya penjelasan tersebut perlu diketahui seberapa tegas

kemudian para pelaksana program dalam melaksanakan program Kartu

Tangerang Pintar di Kabupaten Tangerang, sebagaimana yang

diungkapkan oleh informan I1-1

“sanksi apabila dalam hal ini anak yang melanggar ketentuan

akan kita coret apabila disalahgunakan”. (wawancara dengan I1-1

14 November 2016, pukul 09.30 wib di kantor Dinas Pendidikan

Kabupaten Tangerang)

Hal demikian juga diungkapkan oleh Informan I1-2

“diberhentikan atau di stop. Kalo ada pelanggaran misalkan

siswa melanggar ketertiban sekolah, menggunakan narkoba dan

kenakalan remaja itu pasti kita stop langsung”. (wawancara

dengan I1-2 15 Desember 2016, pukul 09.00 wib di kantor Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Dalam hal ini pihak sekolah berperan secara langsung dalam

mengawasi peserta didik penerima bantuan Kartu Tangerang Pintar di

sekolahnya masing-masing. Karena pihak sekolah merupakan agen

Page 139: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

123

pelaksana terdepan program Kartu Tangerang Pintar, sebagaimana yang

diungkapkan oleh informan I1-2

“pengawasan kita ada dari Dinas walaupun hanya sampel, yang

jelas utamanya pengawasan dari sekolah itu diawasin untuk

verifikasi juga ke lapangan, bener ngga nih siswa ini tidak

mampu sesuai SKTM. kemudian juga penggunaan dan

pelaporan dananya itu harus diawasi” (wawancara dengan 11-2

15 Desember 2016, pukul 09.00 wib di kantor Dinas Pendidikan

Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat peneliti ketahui bahwa

berkenaan dengan pengawasan yang mempunyai peran utama dalam

pengawasan adalah pihak sekolah SMAN, SMKN dan MAN. Hal tersebut

juga diungkapkan oleh informan I5-4

“pengawasan kita lakukan langsung oleh sekolah kepada siswa.

Karena bagi mereka yang tidak memahami aturan akan kita

alihkan ke siswa lain.” (wawancara dengan I5-4 25 November

2016 pukul 08.00 wib di ruang kesiswaan SMAN 20 Kabupaten

Tangerang)

Hal tersebut juga diungkapkan oleh I5-3

“pengawasan dilakukan oleh pihak sekolah, kami bertanggung

jawab untuk mengamati, mengawasi mengevaluasi dan nanti

setelah itu laporannya kami serahkan ke dinas pendidikan, jika

ada hal-hal yang masih ada kesalahan nanti dinas pendidikan

memeberitahukan kepada kami, dan nanti kami beritahukan lagi

ke siswa penerima kalo misalkan ada kesalahan atau

pelanggaran” (wawancara dengan I5-3 28 November 2016 pukul

10.00 wib di ruang kesiswaan SMA Negeri 12 Kabupaten

Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara berikut peneliti menarik suatu gambaran

bahwa dalam hal ini sekolah mempunyai peran utama dalam pengawasan

dan pemberian sanksi kepada peserta didik jika ada penerima Kartu

Tangerang Pintar yang melanggar ketentuan penggunaan dana.

Page 140: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

124

4.4.4 Sikap atau Kecenderungan (Disposisi) para pelaksana

Sikap para pelaksana dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab

sebagai pelaksana kebijakan harus dilandasi dengan sikap disiplin. Hal

tersebut dilakukan karena dapat mempengaruhi keberhasilan implementasi

kebijakan, setiap badan atau instansi pelaksana kebijakan harus merasa

memiliki tanggungjawab terhadap tugasnya masing-masing berdasarkan

rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam dimensi penilaian mengenai disposisi para pelaksana, terdapat

dua elemen penting yang perlu diperhatikan karena sangat berpengaruh

terhadap kinerja implementasi kebijakan yakni, kognisi (pemahaman) serta

respons (dukungan / pesetujuan) agen pelaksana. Dalam pelaksanaan

kebijakan program Kartu Tangerang Pintar, Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang merupakan instansi utama atau leading sector yang berwenang

dalam penyelenggaraan program dan dituntut untuk memahami kebijakan

program agar dapat mensukseskan program Kartu Tangerang Pintar.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh I1-1

“Program ini adalah program pak bupati bagus sehingga dapat

mencegah terjadinya Drop Out, orangtua yang anaknya tidak

mampu untuk melanjutkan sekolah secara otomatis bisa

menyekolahkan anaknya dengan adanya KPKT ini. Program ini

menjadi tanggung jawab kami dalam hal ini dinas pendidikan

yang menjadi ujung tombak dalam implementasi program kartu

Tangerang pintar” (wawancara dengan 11-1 14 November 2016,

pukul 09.30 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang)

Page 141: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

125

Hal serupa juga diungkapkan oleh I2

“kartu Tangerang pintar merupakan kebijakan program

kabupaten Tangerang dalam bidang pendidikan dan yang

memegang kendali dalam kebijakan ini adalah Dinas

Pendidikan” (wawancara dengan I2 8 Desember pukul 10.00 wib

di Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tangerang)

Sikap pelaksana dapat dikatakan memegang peranan penting dalam

keberhasilan implementasi kebijakan. Kebijakan yang dilaksanakan

merupakan hasil perencanaan dari para implementor itu sendiri, sehingga

sangat diperlukan pemahaman terhadap tujuan dan sasaran kebijakan.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh I3

“program ini adalah salah satu dari 25 program unggulan

Kabupaten Tangerang jadi saya sangat mensupport pemerintah

daerah dan harus diperbesar lagi anggarannya sebab kebutuhan

terhadap bantuan itu sangat luar biasa besar karena masyarakat

kabupaten tangerang rata-rata tingkat ekonominya masih

menengah kebawah. Kita sangat mersepon dengan bangga

bahwa pemerintah daerah punya keinginan untuk membantu

pendidikan bagi siswa miskin, dan itu salah satu apresiasi kami

dari Dewan Pendidikan untuk pemerintah daerah yang berkenan

untuk mengalokasikan anggaran bagi mereka-mereka yang tidak

mampu (wawancara dengan 13 15 Desember 2016, pukul 09.00

wib di UNIS Tangerang)

Program Kartu Pintar Kabupaten Tangerang merupakan program yang

menggunakan pendekatan top down. Artinya program tersebut dibuat oleh

pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang.

Keberhasilan program tersebut diraih apabila kognisi agen pelaksana yang

baik dan mendapatkan dukungan penuh serta persetujuan para stakeholder

yang terlibat dalam hal ini para agen pelaksana. Seperti yang diungkapkan

I4

Page 142: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

126

“program ini menjadi salah satu program dalam bidang

pendidikan untuk pemerataan juga mengurangi drop out di

tingkat sekolah menengah. saya sangat mengapresiasi terobosan

yang dilakukan oleh pak bupati dengan membuat program-

program unggulan untuk mewujudkan Tangerang gemilang.”

(wawancara dengan I4 21 Desember pukul 10.00 wib di Kantor

UPT Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang)

Sementara mengenai respons (dukungan/persetujuan) pelaksana,

peneliti dapat menganalisis bahwa semua agen pelaksana sepenuhnya

mendukung program kartu tangerang pintar meskipun program ini akan

diberhentikan karena sesuai dengan UU No 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintah Daerah yaitu bidang SMA, SMK dan MA akan diambil oleh

Dinas Pendidikan Provinsi Banten, seperti yang diungkapkan oleh I1-2

“ya kita sangat merespon, karena ini membantu siswa yang tidak

mampu dan juga memberi penghargaan kepada siswa yang

punya prestasi di sekolah. Jadi KPKT ini tidak hanya untuk

siswa yg tidak mampu tp jg untuk siswa yg berprestasi. Tahun

ini KPKT terakhir karena UU No 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintah Daerah yaitu diambil alih bidang sma, smk oleh

provinsi. Karena takut ada salah dalam penganggaran jadi kami

berhentikan kan sudah diurus provinsi, tp kami sudah usulkan ke

provinsi ini bahwa di Kabupaten Tangerang ada program KPKT

dan mudah-mudahan dilanjutkan provinsi karena program ini

sangat membantu siswa” (wawancara dengan 11-2 15 Desember

2016, pukul 09.00 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang)

Respons (dukungan/ persetujuan) dari stakeholder-stakeholder lain yang

terlibat dalam program kartu tangerang pintar juga memberikan dukungan

untuk diteruskannya program kartu tangerang pintar. Hal ini diungkapkan

oleh I3

“karena SMA, SMK sudah di take over ke provinsi jadi diambil

alih oleh provinsi jadi bukan salah daerah kabupaten/kota.

Adapun misalnya kebijakan pemda itu tetap tidak men stop atau

Page 143: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

127

terus mencairkan bantuan ini kan tergantung dari komitmen dan

pertimbangan pak bupati. Ada ga kepeduliannya terhadap siswa

miskin sehingga dia punya semangat untuk tidak men stop,

adapun pertimbangan kedua karena program ini menyerap

anggaran yang cukup besar hampir 6 milyar lebih itu kan harus

ada pertanggungjawabannya di APBD jangan sampai gara-gara

bupati memebri bantuan menjadi masalah hukum, oleh sebab itu

untuk sementara di take over belum ada kebijakan apakah bupati

harus tetap diberi keleluasaan memberikan bantuan nanti tahun

berikutnya menunggu perda dari provinsi. Saya berharap sih

program ini akan terus berlanjut”. (wawancara dengan 13 15

Desember 2016, pukul 09.00 wib di UNIS Tangerang)

Hal serupa juga diungkapkan I4

“sangat mendukung dan berharap akan terus dilanjutkan karena

program ini sangat dirasakan bermanfaat sekali bagi

masyarakat.”(wawancara dengan I4 21 Desember pukul 10.00

wib di Kantor Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang)”.

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat peneliti ketahui bahwa

respon (dukungan/persetujuan) dari semua agen pelaksana sangat

mendukung untuk melanjutkan program kartu tangerang pintar karena

sangat membantu siswa miskin dari masyarakat berpenghasilan rendah

dalam memenuhi kebutuhan biaya pendidikan, selain itu dapat membawa

dampak positif bagi siswa khusunya siswa berprestasi untuk terus

semangat dalam mencapai prestasi akademik maupun non akademik.

4.4.5 Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana

Komunikasi sangat menetukan keberhasilan pencapaian tujuan dari

Implementasi program jaminan kesehatan gratis daerah di Puskesmas

Sumbang. Implementasi yang efektif terjadi apabila para pembuat

keputusan sudah mengtahui apa yang akan mereka kerjakan. Pengetahuan

yang akan mereka kerjakan dapat berjalan dengan baik bila komunikasi

Page 144: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

128

berjalan dengan baik. Sehingga implementasi program harus

dikomunikasikan dengan baik kepada pihak pihak yang terkait.

Sebagaimana yang diungkapkan I1-1

“kordinasi program ini dilakukan dengan beberapa stakeholder

seperti dengan Dewan Pendidikan, Kemenag, Komite sekolah

dan sekolah menengah negeri atau operator sekolah. Dari

operator SMA dan SMK kordinasi ke pihak dinas pendidikan

melalui bidang dikmen dan kemudian dari Aliyah kordinasi ke

kemenag dan baru ke Dinas Pendidikan. Setelah itu kordinasi

melalui seluruh operator sekolah dikumpulin sebelum pendataan

dan pencairan.” (wawancara dengan 11-1 14 November 2016,

pukul 09.30 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat peneliti ketahui bahwa

kordinasi dilakukan oleh Dinas Pendidikan dengan melibatkan Dewan

Pendidikan Kabupaten Tangerang. Informan I3 mengungkapkan bahwa

“kordinasi nya cukup bagus dari mulai membahas perbup nya

tentang kartu pintar kita bahas bersama kemudian launching nya

juga kita bersama sama pemerintah daerah dalam hal ini bupati

yang melakukan launching kemudian pihak Bank nya kita kerja

sama kemudian ada stakeholder terkait dan siswa nya yang

mendapatkannya KPKT ini”. (wawancara dengan 13 15

Desember 2016, pukul 09.00 wib di UNIS Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat peneliti ketahui bahwa

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang melakukan kordinasi mengenai

program kartu tangerang pintar dengan Kemenag Kabupaten Tangerang,

Dewan Pendidikan dan juga operator-operator sekolah penerima program

Kartu Tangerang Pintar. Namun berdasarkan temuan peneliti di lapangan

kordinasi hanya dilakukan saat launching peluncuran program dan

pendataan usulan saja, hal tersebut diungkapkan oleh I2

Page 145: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

129

“kita cuman dikasih tau ada program ini, tidak pernah dilibatkan

dalam program Kartu Tangerang Pintar sebab yg bertanggung

jawab adalah dinas pendidikan, kordinasi ketika awal

peluncuran saja dan dalam setiap tahunnya tidak ada,

kordinasinya mungkin langsung ke kepala sekolah MA

langsung”. (wawancara dengan I2 8 Desember pukul 10.00 wib

di Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat peneliti ketahui bahwa

kordinasi yang dilakukan antara Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

dengan Kemenag Kabupaten Tangerang tidak berjalan baik karena hanya

dilakukan pada saat peluncuran program Kartu Tangerang Pintar saja.

Kebijakan sebuah program harus di komunikasikan dengan tepat, akurat,

dan konsisten.. Sebagaimana yang diungkapakan oleh I4

“program ini sebenernya sangat bagus sekali, tapi sayang

sosialisasi dari pemerintah daerah itu dipasrahkan ke sekolah,

makanya kami ikut membantu sosialisasi tiap ada rapat

pertemuan dengan orangtua/wali siswa ketika anak mereka awal

masuk ke sekolah, kita kordinasikan ke komite-komite tiap

sekolah agar bisa diinfokan” (wawancara dengan I4 21

Desember pukul 10.00 wib di Kantor UPT Pendidikan

Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang)

Program Kartu Tangerang Pintar yang diterapkan oleh pemerintah,

pada dasarnya program ini bertujuan untuk membantu dan meringankan

beban masyarakat dalam pembiayaan pendidikan. Yang paling penting

dalam operasional program ini adalah bahwa masyarakat tau akan fasilitas

bantuan pendidikan untuk siswa dari masyarakat berpenghasilan rendah

dan siswa yang berprestasi yang diluncurkan oleh pemerintah. Namun

kenyataanya dilapangan penulis melihat bahwa tidak semua masyarakat

tahu akan adanya program Kartu Tangerang Pintar ini. Seperti yang

diungkapkan oleh I5-3

Page 146: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

130

“jujur saja kenapa sekolah kami paling sedikit peserta penerima

program Tangerang pintar karena masyarakat atau dapat

dikatakan orangtua wali masih banyak yang belum mengetahui

tentang program ini, karena kan kurangnya pemberitaan dari

dinas itu sendiri ke masyarakat. Untuk itu pada semester ini

kami kordinasikan dengan komite agar bisa di sosialisasikan

pada saat penerimaan siswa baru.” (wawancara dengan I5-3 28

November 2016 pukul 10.00 wib di ruang kesiswaan SMA

Negeri 12 Kabupaten Tangerang)

Keterlibatan stakeholder dalam penyampaian proram ini menjadi

kunci utama dalam kesuksesan program tersebut. Komunikasi di perlukan

agar para pembuat kebijakan dan para implementer program tersebut akan

semakin konsisten dalam melaksanakan setiap program yang akan

diterapkan kepada sasaran dari program tersebut. Komunikasi didalam dan

antara organisasi-organisasi merupakan suatu cara agar implementasi

dapat berjalan optimal.

Sosialisasi program Kartu Tangerang Pintar dilaksanakan ditingkat

Kabupaten oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, khususnya oleh

Bidang Pendidikan Menengah melalui seksi kesiswaan yang diketuai oleh

Kepala Dinas Pendidikan, sebagaiman yang diungkapkan oleh I1-1

“kita sosialisasi ke sekolah-sekolah awal digulirkan program ini,

yang melaksanakan dinas pendidikan melalui bidang dikmen.

kita undang sekolah kesini, kalo kita kunjungan ke sekolah kan

banyak kapan selesainya dan melalui operator (Bank JABAR)

datang kesini.” (wawancara dengan 11-1 14 November 2016,

pukul 09.30 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang)

Selanjutnya sosialisasi dilakukan dengan penyebaraan informasi

Program Kartu Tangerang Pintar kepada pihak sekolah dan sekolah

Page 147: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

131

menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan sosialisasi seperti yang

diungkapkan oleh I1-2

“sosialisasi berupa brosur trus operator sekolah juga kita undang

kesini untuk disosialisasikan. Sosialisasi dilakukan menjelang

usulan tiap semester. Setelah itu pihak sekolah yang

memberikan penyuluhan kepada siswa bahwa ada program ini” (wawancara dengan 11-2 15 Desember 2016, pukul 09.00 wib di

kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Hal tersebut juga diungkapkan I6-2

“Sosialisasi dilakukan sama pak ahyadi dia guru yang ngurusin

program ini, trus sekolah juga ngasih brosur tentang program

ini” (wawancara dengan I6-2 7 Desember 2016 pukul 12.00 wib

di MAN Mauk Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat peneliti ketahui bahwa

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang melakukan sosialisasi kepada

sekolah. Sekolah-sekolah penerima program Kartu Tangerang Pintar

adalah pihak sangat diharapkan perannya untuk mensosialisasikan

program ini kepada siswa-siswa bahkan masyarakat luas. Hal tersebut

diungkapkan I5-5

“sosialisasi dilakukan dari dinas, sekolah yang datang ke dinas,

kalo kita penyambung lidah dari dinas kita sampaikan lagi ke

anak-anak melalui selebaran pengumuman ditempel di mading”. (wawancara dengan I5-5 7 Desember 2016 pukul 13.00 wib di

ruang kesiswaan SMK Negeri 5 Kabupaten Tangerang)

Hal tersebut juga diungkapkan oleh I5-3

“ya sosialisasi itu kita dipanggil oleh dinas, semua sekolah

dipanggil kumpul di satu titik tertentu, pihak dinas itu

memberikan sosialisasi ke wakil dari sekolah. Kalo ke siswa

diberitahukan oleh sekolah.” (wawancara dengan I5-3 28

November 2016 pukul 10.00 wib di ruang kesiswaan SMA

Negeri 12 Kabupaten Tangerang)

Page 148: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

132

Salah satu cara komunikasi kebijakan yang dapat dilakukan yakni

melalui sosialisasi program kartu tangerang pintar. Berdasarkan hasil

wawancara yang sudah dipaparkan sebelumnya, sosialisasi yang dilakukan

oleh Dinas Pendidikan selaku Leading Sector dari program kartu

tangerang pintar belum optimal. Bila dikaitkan dengan yang ada

dilapangan sosialisasi hanya dilakukan sampai pada tingkat perangkat saja

sedangkan untuk masyrakat sangat kurang atau sangat minim. Sosialisasi

melalui media berbasis internet website hanya dilakukan pada saat awal

peluncuran saja seperti yang diungkapkan oleh I5-1

“sosialisasi dilakukan langsung oleh dinas melalui operator-

operator sekolah kemudian operator yang menyapaikan ke

siswa, sebenernya dengan cara ini jujur saja sekolah menjadi

kewalahan, kalo dulu pernah ada website tentang KPKT tapi

sekarang terakhir saya cek sudah tidak ada sepertinya” (wawancara dengan 15-1 5 Desember 2016, pukul 10.00 wib di

ruang TU Man Balaraja)

Pengetahuan masyarakat akan adanya program Kartu Tangerang

Pintar ini, sebagaimana yang diungkapkan oleh I7-2

“saya tidak pernah denger pemberitaan tentang program ini

sebelumnya, tp pas anak saya masuk SMA dan ada rapat

pertemuan orangtua murid baru saya diinfokan bahwa ada

program ini” (wawancara dengan 17-2 10 Desember 2016, pukul

14.00 wib di Desa Gintung)

Pernyataan diatas mengartikan bahwa dalam pelakasanaan

sosialisasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang tidak menyentuh

ke lapisan masyarakat langsung karena sosialisasi hanya diberikan kepada

pihak sekolah saja.

Page 149: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

133

Salah satu tolak ukur keberhasilan sosialisasi yang terpenting adalah

jika informasi sampai ke tingkat paling bawah dari sasaran program, yaitu

para peserta didik yang ada di sekolah dan orang tua/wali nya. Melihat

kondisi yang ada dilapangan mengenai cara sosialisasi yang dilakukan

oleh para pelaksana program kartu tangerang pintar penulis merasa sangat

minim yakni hanya melalui pertemuan pertemuan orang tertentu saja, tapi

tidak menyampaikannya langsung dengan melakukan penyuluhan kepada

masyarakat, memasang spanduk spanduk terkait program kartu tangerang

pintar. Media komunikasi yang cukup sederhana itu menghambat

kelancaran penyampaian pesan masyarakat yang pada akhirnya akan

menghambat implementasi program kartu tangerang pintar. Dengan

melihat realita diatas penulis berkesimpulan bahwa proses komunikasi

yang berjalan tidak maksimal sehingga sasaran dari program tersebut

belum tersosialisasikan dengan baik dan maksimal.

4.4.6 Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik

Lingkungan eksternal yaitu lingkungan yang berada di luar

organisasi yang dapat berpengaruh dalam pembuatan keputusan pada

kegiatan organisasi. Lingkungan eksternal dapat dikatakan memiliki

pergerakan yang dinamis di dalamnya. Dimana pengaruh-pengaruh yang

muncul tidak jarang tidak dapat diprediksikan. Oleh sebab itu, variabel ini

juga menjadi variabel yang mempengaruhi dalam implementasi kebijakan

publik menurut Van Mater dan Van Horn, yaitu sejauhmana lingkungan

eksternal turut mendorong keberhasilan kebijakan publik yang telah

Page 150: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

134

ditetapkan. Lingkungan sosial, ekonomi, dan politik yang tidak kondusif

dapat menjadi dari kegagalan kinerja implementasi kebijakan.

Upaya implementasi kebijakan mensyaratkan kondisi lingkungan

eksternal yang kondusif, diantaranya lingkungan ekonomi, sosial dan

politik. Ketiga lingkungan tersebut haruslah mendukung sebuah program

yang akan dikeluarkan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh I3

“respon dari eksternal semuanya mendukung sangat antusias

terutama masyarakat kurang mampu. Saya yakin masih banyak

yang belum terakses kesini dan memang itu harus terus menerus

oleh pemerintah daerah digelorakan supaya masyarakat yang

memang betul-betul berhak menerima bantuan tersebut terakses

tercover.” (wawancara dengan 13 29 November 2016 pukul

11.00 wib di UNIS Tangerang)

Sasaran dari program Kartu Tangerang Pintar adalah peserta didik dari

keluarga tidak mampu. Berkenaan dengan itu perlu diselidiki bagaimana

sebenarnya kondisi sosial ekonomi di Kabupaten Tangerang tentang

warganya yang layak menjadi penerima program Kartu Tangerang Pintar

karena tergolong tidak mampu. Menurut informan I1-2 mengungkapkan

bahwa

“Kondisi masyarakat kabupaten tangerang masih banyak yang

memerlukan bantuan program ini, lingkungan masyarakat

lingkungan sosial yang mungkin banyak yang pekerja lepas

orangtuanya atau banyak yang sudah tidak punya orangtua

sangat merasa terbantu dalam program ini” (wawancara dengan

11-2 15 Desember 2016, pukul 09.00 wib di kantor Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Demikian halnya dengan informan I5-3, kondisi sosial ekonomi di

Kabupaten Tangerang khususnya di bagian utara bayak warga yang layak

membutuhkan bantuan dari program Kartu Tangerang Pintar tersebut.

Page 151: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

135

“yang jelas status sosial kita tuh di wilayah pantura menengah

ke bawah dalam artian dari program KPKT, KIP, dan sebaginya

sangat dibutuhkan oleh orangtua atau lingkungan masyarakat di

sekitar sekolah sini”. (wawancara dengan I5-3 28 November 2016

pukul 10.00 wib di ruang kesiswaan SMA Negeri 12 Kabupaten

Tangerang)

Hal serupa juga diungkapkan I5-2

“keliatan sih dari kondisi sosial kebanyakan pekerjaannya petani

paling besar, dan itu juga mungkin lahan sawahnya juga bukan

lahan pribadi, mereka kebanyakan cuman menggarap saja.”

(wawancara dengan I5-2 24 November 2016 pukul 14.00 wib di

ruang TU Man Mauk)

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat peneliti ketahui bahwa

masyarakat sangat membutuhkan bantuan program Kartu Tangerang Pintar

karena mereka merasa terbantu dengan adanya program tersebut

khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang bagian utara karena masih

banyak siswa dari masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu,

masyarakat juga mendukung adanya program Kartu Tangerang Pintar, hal

ini diungkapkan oleh informan I7-2

“ya saya sangat mendukung mas, kan program ini manfaatnya

banyak bisa dirasakan langsung oleh saya bisa mengurangi

beban sekolah anak saya” (wawancara dengan 17-2 10 Desember

2016, pukul 14.00 wib di Desa Gintung)

Hal senada juga diungkapkan oleh informan I7-1

“saya baru tau program ini pas kemaren anak saya baru masuk

ke SMA, kebetulan karna penghasilan saya kecil saya minta ke

guru nya biar dapet bantuan program ini, mudah-mudahan sih

dapet terus sampe lulus sekolah anak saya” (wawancara dengan

17-1 10 Desember 2016, pukul 19.00 wib di Desa Pakuhaji)

Berdasarkan wawancara diatas menunjukkan bahwa masyarakat

mendukung program Kartu Tangerang Pintar agar terus dilanjutkan

Page 152: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

136

sehingga bisa memberikan manfaat positif dan meringankan beban bagi

orangtua siswa yang berpenghasilan rendah. Program Kartu Tangerang

Pintar adalah program unggulan Kabupaten Tangerang yang dirancang

oleh pembuat kebijakan di tingkat dewan legislative bersama stakeholder

terkait, sehingga lingkungan eksternal politik juga turut mempengaruhi

adanya program ini, sebagaimana yang diungkapkan oleh I3

“Kondisi politik saya kira bisa mempengaruhi, kan wakil-wakil

kita ada di DPRD kan yang menggodok peraturan tentang

penyelenggaraan sekolah kan elaborasi dari kemendiknas itu

dewan DPRD, secara politik mereka wakil dari partai-partai” (wawancara dengan 13 29 November 2016 pukul 11.00 wib di

UNIS Tangerang)

Dalam hal ini, keterlibatan politik memang tidak dapat dipungkiri

keberadaannya, Kartu Tangerang Pintar yang diperuntukkan untuk siswa

tidak mampu atau siswa yang berasal dari masyarakat berpenghasilan

rendah dan siswa berprestasi merupakan janji progam unggulan saat

kampanye dari Bupati Kabupaten Tangerang yang erat kaitannya dengan

unsur politik. Seperti yang diungkapkan I4

“program ini kan sebenernnya adalah janji dari pak bupati, jadi

beliau membuat 25 program unggulan dan ini adalah termasuk

salahsatunya. tentunya beliau berarti mempunyai komitmen

tinggi dalam bidang pendidikan di Kabupaten Tangerang”

(wawancara dengan I4 21 Desember pukul 10.00 wib di Kantor

UPT Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa

lingkungan eksternal mendukung adanya program Kartu Tangerang Pintar,

bahwa adanya program tersebut mendapat tanggapan yang baik di

masyarakat Kabupaten Tangerang, oleh karena itu situasi politik dalam

Page 153: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

137

implementasi Kartu Tangerang Pintar ini relatif terkendali sehingga tidak

menimbulkan penolakan-penolakan atau konflik dari masyarakat , seperti

yang diungkapkan oleh I1-1

“Tidak ada yang menolak program ini, selama ini tidak ada

masalah”. (wawancara dengan 11-1 14 November 2016, pukul

09.30 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Hal serupa juga diungkapkan oleh I3

“ya ada saja penelikungan terhadap kebijakan bupati yang pro

rakyat, tetapi saya yakin tidak ada yang menolak program ini,

malah harus lebih mensupport program ini.” (wawancara dengan

13 29 November 2016 pukul 11.00 wib di UNIS Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat peneliti ketahui bahwa

sejauh ini tidak ada penolakan terhadap program Kartu Tangerang Pintar.

Hal ini disebabkan karena program ini adalah program yang menjadi janji

politik dari Bupati Kabupaten Tangerang, oleh karena itu meski dijumpai

beberapa permasalahan dalam pelaksanaan program ini, namun dukungan

masyarakat sangat mendukung untuk terus diteruskannya program ini

karena masih terbilang baik dan sangat bermanfaat

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian adalah mencakup lebih lanjut dari

hasil analisis data yang ditujukan untuk memaparkan lebih jauh lagi terkait

masing-masing indikator teori dari Van Metter dan Van Horn dapat

diketahui yaitu Ukuran dan Tujuan Kebijakan, Sumber Daya, Karakteristik

Agen Pelaksana, Sikap atau Kecenderungan (Disposisi) para pelaksana,

Komunikasi Antar Organisasi, Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik.

Page 154: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

138

Kemudian untuk mengetahui juga faktor-faktor penunjang apa saja yang

membuat program Kartu Tangerang Pintar ini dapat berjalan dan faktor-

faktor apa saja yang membuat terhambatnya program Kartu Tangerang

Pintar di Kabupaten Tangerang. Berikut adalah pembahasan dari masing-

masing indikator dalam penelitian “Implementasi Kebijakan Program

Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMAN, SMKN Dan

MAN Di Kabupaten Tangerang”.

1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Dalam dimensi ukuran dan tujuan kebijakan diketahui bahwa

ukuran dan tujuan program Kartu Tangerang Pintar sudah cukup jelas dan

mudah dipahami oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang selaku

pelaksana teknis program. Berdasarkan pemaparan di atas mengenai

Program Kartu Tangerang Pintar di Kabupaten Tangerang dapat diketahui

bahwa ukuran dan tujuan kebijakan merupakan standar dan sasaran

tertentu yang harus dicapai oleh para pelaksana program. Dimana Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang adalah implementor utama dari program

kartu tangerang pintar ini.

Program Kartu Tangerang Pintar digulirkan pemerintah daerah

Kabupaten Tangerang sejak tahun 2014. Program Kartu Tangerang Pintar

digulirkan dalam rangka memberikan Bantuan Biaya Personal

Pendididkan (BBPP) kepada peserta didik dari keluarga tidak mampu dan

Page 155: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

139

peserta didik berprestasi sebesar Rp 1.000.000/ tahun dengan rincian

diberikan setiap enam bulan (semester).

Adapun ukuran dan tujuan pada program kartu tangerang pintar ini,

tujuan utamanya adalah untuk mendukung terselenggaranya wajib belajar

12 (dua belas) tahun, mencegah peserta didik dari MBR pada SMAN,

SMKN, dan MAN yang kemungkinan putus sekolah akibat kesulitan biaya

pendidikan dan menarik peserta didik untuk bersekolah, memberi peluang

bagi lulusan sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah atau yang

sederajat dari MBR agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang

berikutnya, dan memberi penghargaan atau motivasi peserta didik SMAN,

SMKN, dan MAN yang berprestasi. Tujuan secara khususnya dari

program ini adalah untuk meningkatkan angka partisipasi kasar dan angka

partisipasi murni pada jenjang pendidikan menengah di Kabupaten

Tangerang.

Sebuah program dikatakan sudah berhasil apabila sudah mencapai

target yang ditetapkan. Tingkat APK jenjang pendidikan menengah di

Kabupaten Tangerang sudah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun

dan mencapai 61,87 sedangkan APM 57,9 untuk tahun 2016. Sasaran

program penerapan Kartu Tangerang Pintar adalah:

1. Siswa dan siswi SMAN dan SMKN dari Masyarakat Berpenghasilan

Rendah (MBR) dan/ atau memiliki prestasi akademik/ non akademik

yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang dan diselenggarakan oleh

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

2. Siswa dan siswi MAN dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah

(MBR) dan/ atau memiliki prestasi akademik/ non akademik yang ada

Page 156: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

140

di wilayah Kabupaten Tangerang dan diselenggarakan oleh Kantor

Kementrian Agama Kabupaten Tangerang.

2. Sumber Daya

Sumber daya terbagi dalam empat jenis diantaranya sumber daya

manusia, sumber daya finansial, sumber daya sarana dan prasarana dan

sumber daya waktu. Keempat sumber daya ini adalah sebagai penunjang

keberhasilan program Kartu Tangerang Pintar. Dalam pelaksanaan

program Kartu Tangerang Pintar di Kabupaten Tangerang yang menjadi

leading sector program ini adalah Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang, selain itu agen pelaksana yang membantu dalam

mensukseskan program ini adalah sekolah menengah negeri baik SMAN,

SMKN dan MAN dibawah naungan Kantor Kemenag Kabupaten

Tangerang.

Berdasarkan hal tersebut dalam implementasi program Kartu

Tangerang Pintar ketersediaan sumberdaya manusia (staf) dalam

melaksanakan sebuah program merupakan salah satu faktor yang utama.

Hambatan akan lebih banyak dijumpai ketika agen pelaksana (staf) tidak

memadai, tidak berimbang, ataupun tidak kompeten di bidang serta tugas

yang diberikan. Dalam hal ini peneliti menemukan terdapat kelemahan

dari segi sumberdaya ini karena kurangnya agen pelaksana di tingkat

sekolah, dimana hanya ada 1 orang yang bertugas menjadi operator

program kartu tangerang pintar sehingga menyulitkan pihak sekolah untuk

melaksanakan tahapan-tahapan verifikasi usulan peserta dan saat proses

Page 157: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

141

pencairan dana Kartu Tangerang Pintar karena operator yang berrtugas di

sekolah juga menjalankan program bantuan lain dari pemerintah pusat

seperti Kartu Indonesia Pintar.

Sedangkan sumber daya yang kedua adalah sumber daya financial

atau keuangan. Dalam program kartu tangerang pintar ini anggaran yang

digunakan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

Kabupaten Tangerang. Berdasarkan temuan peneliti bahwa dana bantuan

yang diterima untuk setiap siswa adalah Rp 500.000,00/semester. Untuk

penyaluran dana program ini dicairkan melalui Bank BJB. Namun

keterbatasan anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten

Tangerang membuat terbagi-baginya kuota peserta didik yang berhak

mendapatkan bantuan program tersebut.

Dalam perbub No.55 Tahun 2014 Kartu Tangerang Pintar

merupakan kartu yang menjadi sarana dalam pengambilan bantuan Biaya

Personal Pendidikan oleh peserta didik. Namun berdasarkan temuan

peneliti dilapangan bahwa Kartu ATM untuk pengambilan dana BBPP

Kartu Tangerang Pintar hanya diberikan pada saat awal peluncuran

program saja, pencairan dana bantuan program Kartu Tangerang Pintar

tidak menggunakan kartu ATM sehingga menyulitkan orangtua siswa

yang akan mencairkan dana program tersebut, penyaluran dana melalui

Bank BJB dengan menggunakan surat rekomendasi dari sekolah kepada

orangtua, melihat kondisi diatas sistem pencairan tersebut sangat

Page 158: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

142

menyulitkan orangtua siswa karena tidak menggunakan kartu ATM.

menggunakan surat rekomendasi dari sekolah kepada orangtua

Dari segi sember daya waktu. Kecukupan waktu yang diberikan

adalah 3 bulan dari mulai pendataan sampai pencairan tiap semester.

Sekolah bisa mempersiapkan persaratan sebelum ada info digulirkan oleh

pihak dinas karena program Kartu Tangerang Pintar rutin dilaksanakan

setiap tahum. namun sekolah memiliki kendala atau hambatan yang

berbeda dikarenakan kurang siap nya operator yang bertugas menjalankan

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar.

3. Karakteristik Agen Pelaksana

Karakteristik agen pelaksana. Program Kartu Tangerang Pintar

adalah salah satu program unggulan Kabupaten Tangerang. Yang menjadi

leading sector program kartu tangerang pintar adalah Dinas Pendidikan

Kabupaten Tangerang, Bidang Pendidikan Menengah dengan seksi

kesiswaan adalah ujung tombak dalam program kartu tangerang pintar

memiliki peran dalam pendataan dan verifikasi serta sosialisasi pelatihan

kepada operator-operator sekolah. Selain Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang sebagai pelaksana utama atas program Kartu Tangerang Pintar,

peran aparatur lainnya juga berpengaruh penting dalam program ini seperti

peran dari pihak sekolah sebagai objek sasaran program yang memberikan

data peserta didik dan memverifikasi.

Page 159: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

143

SOP. Bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik dari

keluarga tidak mampu disalurkan oleh Bank BJB setiap satu semester

sekali dan bagi siswa penerima Kartu Tangerang Pintar dapat melakukan

penarikan Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) untuk dibelanjakan

guna memenuhi kebutuhan sekolah. Verifikasi data usulan peserta

dilakukan oleh pihak sekolah SMAN/SMKN dan diusulkan kepada Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang. Sedangkan sekolah madrasah aliyah

dilakukan oleh Kemenag Kabupaten Tangerang untuk diusulkan ke Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang.

Verifikasi data usulan penerima Kartu Tangerang Pintar dilakukan

dengan tujuan menseleksi dan memastikan peserta didik yang diusulkan

sesuai dengan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan dalam perbup no.55

tahun 2014 agar program yang diberikan menjadi tepat sasaran.

Berdasarkan Peraturan Bupati No.55 Tahun 2014. Peserta didik yang

mengajukan permohonan bantuan Kartu Tangerang Pintar harus memiliki

SKTM yang diterbitkan pihak kelurahan, namun dalam temuan dilapangan

peneliti menemukan adanya pembuatan SKTM tanpa melihat kondisi

ekonomi peserta didik. Selain itu persyaratan lainnya adalah fotokopi

Kartu Keluarga (KK), fotokopi KTP orangtua, dan untuk siswa berprestasi

calon penerima Kartu Tangerang Pintar harus memiliki surat keterangan

prestasi akademik juara 1 (satu) tiap kelas per tingkatan dari kepala satuan

pendidikan.

Page 160: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

144

Setiap peserta didik penerima Kartu Tangerang Pintar mempunyai

kewajiban membuat laporan tertulis tentang pembelanjaan Bantuan Biaya

Personal Pendidikan (BBPP) sebagai bentuk pertanggungjawaban

penggunaan dana bantuan program Kartu Tangerang Pintar. Laporan

penggunaan dana diserahkan kepada sekolah dan selanjutnya

direkapitulasi oleh sekolah untuk diserahkan kepada Dinas Pendidikan.

Peserta didik penerima bantuan program Kartu Tangerang Pintar

melakukan pelaporan pembelanjaan bantuan dana sesuai dengan ketentuan

yang sudah diberikan dan wajib menyerahkan kwitansi sebagai bukti tidak

menyalahgunakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah. Dalam

mekanisme pelaporan pembelanjaan dana Kartu Tangerang Pintar yang

termuat dalam Buku Pedoman, dijelaskan bahwa Kepala SMAN dan

SMKN membuat laporan realisasi penggunaan dana Kartu Tangerang

Pintar kepada Bupati melalui Kepala Dinas sedangkan Kepala MAN

membuat laporan melalui Kepala Dinas diketahui oleh Kepala Kantor

Kementrian Agama Kabupaten Tangerang. Namun, dari hasil penelusuran

peneliti ke sekolah-sekolah SMAN, SMKN dan MAN di Kabupaten

Tangerang, penulis menemukan bahwa adanya siswa atau orangtua yang

tidak mematuhi peraturan untuk membuat laporan penggunaan dana dan

menemukan kesulitan dalam hal pelaporan penggunaan dana karena harus

menyerahkan kwitansi setelah membelanjakan dana Kartu Tangerang

Pintar.

Page 161: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

145

Sanksi. Pengimplementasian suatu program akan berjalan dengan baik

dan sesuai pada perencanaan yang ada jika karakteristik dari para

implementor keras dan tegas terhadap aturan serta taat pada sanksi hukum

yang telah ditentukan. Dalam Perbup Nomor 55 tahun 2014 tentang Kartu

Tangeran Pintar yang pasal 16 disebutkan bahwa

1. Apabila berdasarkan hasil pengawasan terdapat peserta didik yang

menyalahgunakan dana Kartu Tangerang Pintar, akan dilakukan

pemblokiran atau pencabutan .

2. Apabila peserta didik menggunakan dana bantuan tidak sesuai

dengan peruntukannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 11

maka Kartu Tangerang Pintar diblokir atau dicabut dan dialihkan

ke peserta didik lain yang belum mendapatkan Kartu Tangrang

Pintar.

Pihak sekolah berperan secara langsung dalam mengawasi peserta

didik penerima bantuan Kartu Tangerang Pintar di sekolahnya masing-

masing. Karena pihak sekolah merupakan agen pelaksana terdepan

program Kartu Tangerang Pintar.

4. Sikap atau Kecenderungan (Disposisi) Para Pelaksana

Sikap atau Kecenderungan (Disposisi) Para Pelaksana. Dalam

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar, sikap para pelaksana

dituntut dapat memeberi pemahaman lebih kepada masyarakat.

Pemahaman tersebut dibentuk saat sosialisasi, saat sosialisasi masyarakat

diberikan pemahaman-pemahaman tentang program kartu tangerang

pintar, bahwa program ini adalah bantuan biaya personal pendidikan untuk

peserta didik yang kurang mampu dan siswa berprestasi pada jenjang

sekolah SMA, SMK dan MA Negeri. Program Kartu Pintar Kabupaten

Page 162: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

146

Tangerang merupakan program yang menggunakan pendekatan top down.

Artinya program tersebut dibuat oleh pemerintah daerah dalam hal ini

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Keberhasilan program tersebut

diraih apabila kognisi agen pelaksana yang baik dan mendapatkan

dukungan penuh serta persetujuan para stakeholder yang terlibat dalam hal

ini para agen pelaksana. Kognisi (pemahaman) para agen pelaksana

sepenuhnya memahami bahwa Program Kartu Pintar Kabupaten

Tangerang merupakan kebijakan program kabupaten Tangerang dalam

bidang pendidikan untuk sekolah jenjang SMA, SMK dan MA Negeri. dan

yang memegang kendali dalam kebijakan ini adalah Dinas Pendidikan/

Sementara mengenai respons (dukungan/persetujuan) pelaksana,

peneliti dapat menganalisis bahwa semua agen pelaksana sepenuhnya

mendukung program kartu tangerang pintar meskipun program ini akan

diberhentikan karena sesuai dengan UU No 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintah Daerah yaitu bidang SMA, SMK dan MA akan diambil oleh

Dinas Pendidikan Provinsi Banten. Respon implementor dalam hal ini

mendukung agar program Kartu Tangerang Pintar tetap dilanjutkan oleh

Pemerintah Provinsi Banten.

5. Komunikasi Antar Organisasi

Komunikasi Antar Organisasi. Kordinasi adalah bentuk atau cara

komunikasi yang baik dalam pelaksanaan sebuah program kebijakan.

Karena tanpa kordinasi program tersebut tidak berjalan secara optimal.

Page 163: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

147

Peneliti melihat komunikasi atau kordinasi yang baik dan teratur hanya

terjadi di lingkungan agen pelaksana di Dinas Pendidikan, Kasi Dikmen

dan pihak sekolah SMAN/SMKN dan MAN, kordinasi dilakukan dengan

saling kroscek data. Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang mengundang

rapat seluruh operator yang ada di tiap sekolah menengah untuk

memberitahukan berapa kuota peserta yang diberikan untuk masing-

masing sekolah kemudian memverifikasi data yang diusulkan oleh

sekolah. Namun kordinasi antara Dinas Pendidikan dengan Kantor

Kemenag maupun Dewan Pendidikan masih belum dilakukan dengan baik

karena kordinasi hanya dilakukan pada saat awal peluncuran program

Kartu Tangerang Pintar saja.

Sosialisasi program Kartu Tangerang Pintar dilakukan oleh Dinas

Pendidikan melalui Bidang SMA dan SMK dengan cara memberikan

penyuluhan atau sosialisasi kepada pihak sekolah kemudian pihak sekolah

menjadi ujung tombak dalam proses sosialisasi kepada peserta didik atau

bahkan ke masyarakat luas.

Tidak adanya sosialisasi langsung yang diberikan oleh Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang kepada masyarakat luas baik secara

langsung maupun melalui spanduk dan situs atau website, pihak sekolah

sebagai agen pelaksana yang membantu Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang, sekolah SMAN, SMKN dan MAN penerima bantuan program

Kartu Tangerang Pintar adalah pihak yang sangat diharapkan dalam

Page 164: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

148

menginformasikan secara langsung kepada sekolah-sekolah mengenai

program Kartu Tangerang Pintar.

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik

Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik. Lingkungan Eksternal

juga turut mempengaruhi implementasi kebijakan publik disamping dari

lingkungan internal organisasi. Penulis melihat kondisi ekonomi

Kabupaten Tangerang khusunya bagian utara memang memiliki banyak

peserta didik dari keluarga tidak mampu. Permasalahan yang ditemukan

diantaranya banyak peserta didik yang berasal dari keluarga tidak mampu

justru tidak mendapat bantuan program Kartu Tangerang Pintar

dikarenakan adanya kuota yang diberikan dari pemerintah daerah karena

keterbatasannya anggaran yang diberikan.

Terkait dengan situasi politik. Sejauh dilaksanakannya program Kartu

Tangerang Pintar hingga sekarang belum ada penolakan-penolakan

terhadap program tersebut. Implementasi kebijakan program masih tetap

berjalan baik dan kondusif. Lingkungan eksternal mendukung adanya

program Kartu Tangerang Pintar, bahwa adanya program Kartu Tangerang

Pintar mendapat tanggapan yang baik di masyarakat Kabupaten Tangerang

sehingga situasi politik dalam implementasi Kartu Tangerang Pintar ini

relatif terkendali sehingga tidak menimbulkan penolakan-penolakan atau

konflik dari masyarakat.

Page 165: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

149

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian mengenai Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang

Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMAN, SMKN dan MAN Di Kabupaten

Tangerang ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan pengamatan terhadap proses pelaksanaan implementasi program

dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat keberhasilan pelaksanaan

program, maka pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar pada jenjang

SMAN, SMKN dan MAN berjalan dengan baik dan lancar, namun hasil

penelitian menemukan beberapa kekurangan yang perlu perhatian untuk

diperbaiki. Tahapan pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar dimulai

dari sosialisasi, verifikasi data usulan penerima, Penyaluran dana dan

pelaporan pembelanjaan dana. Dalam tahapan pelaksanaan ini masih

ditemukan sejumlah ketidakberhasilan diantaranya belum optimalnya

sosialisasi program Kartu Tangerang Pintar yang dilakukan oleh Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang karena sosialisasi hanya dilakukan sampai

pada tingkat perangkat sekolah saja sedangkan untuk masyarakat pada

umumnya masih belum optimal.

2. Faktor penghambat keberhasilan kebijakan program Kartu Tangerang Pintar,

ditemukan sejumlah hambatan diantaranya sumber daya manusia (staff) yang

Page 166: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

150

kurang memadai, keterbatasan anggaran yang diberikan oleh Pemerintah

Daerah Kabupaten Tangerang, fasilitas kartu ATM yang diberikan kepada

peserta hanya diberikan pada awal peluncuran saja sehingga menyulitkan pada

saat pencairan, rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuat laporan

penggunaan dana serta kordinasi antara Dinas Pendidikan dengan Kantor

Kementrian Agma masih belum optimal karena kordinasi dilakukan hanya

pada saat awal peluncuran program saja.

3. Faktor pendukung keberhasilan kebijakan program Kartu Tangerang Pintar,

ditemukan sejumlah pendukung diantaranya ukuran dan tujuan kebijakan jelas

dan mudah dipahami, ketegasan implementor dalam memberikan sanksi,

prosedur verifikasi dan pelaporan pembelanjaan dana cukup jelas, serta semua

agen pelaksana mendukung adanya program Kartu Tangerang Pintar.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian diatas, maka

peneliti memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan masukan dan bahan

pertimbangan bagi Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang. Adapun

saran-saran tersebut yaitu:

1. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sebaiknya harus lebih

memberikan sosialisasi program Kartu Tangerang Pintar dengan mengadakan

pertemuan dan memberikan penyuluhan secara langsung kepada peserta didik

dan masyarakat luas dan melakukan sosialisasi dengan memasang spanduk

Page 167: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

151

atau mengaktifkan kembali situs atau website tentang informasi Kartu

Tangerang Pintar.

2. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sebaiknya dapat memperhatikan

sumberdaya program Kartu Tangerang Pintar agar lebih memadai. Jumlah

operator tiap sekolah penerima perlu ditambah, agar kelangsungan

implementasi Kartu Tangerang Pintar dapat lebih maksimal, kemudian Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang sebaiknya memberikan fasilitas kartu ATM

untuk memudahkan peserta didik dalam mencairkan bantuan dana.

3. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sebaiknya lebih

memaksimalkan kordinasi dengan Kantor Kementrian Agama Kabupaten

Tangerang sehingga dapat memaksimalkan peran stakeholder lainnya selaku

agen pelaksana yang bertanggungjawab melakukan kordinasi kepada kepala

sekolah Madrasah Aliyah Negeri dengan cara memberikan informasi lebih

terkait program Kartu Tangerang Pintar agar bisa ikut melakukan sosialisasi

dan mengawasi implementasi program.

4. Bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Tangerang, hendaknya harus

memahami dan melaksanakan ketentuan bahwa program Kartu Tangerang

Pintar adalah program yang diperuntukan untuk peserta didik dari keluarga

tidak mampu dan siswa berprestasi di sekolah menengah negeri.

Page 168: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

Daftar Pustaka

Agustino, Leo. 2008. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta

Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, KebijakanPublik, dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta : Penerbit Kencana

Fuad, Anis & Kandung Sapto Nugroho. 2014. Panduan Praktis Penelitian Kualitatif.Yogyakarta: Graha Ilmu

Irawan, Prasetyo (2006) Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.Depok: Departemen Ilmu Administrasi FISIP.

Moleong Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung PT. RemajaRosdakarya.

Nugroho, Riant. 2003. Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi dan Evaluasi.Jakarta: Raja Grafindo Persada

, Riant. 2012. Public Policy (Dinamika Kebijakan, Analisis Kebijakan,Manajemen Kebijakan). Jakarta: PT. Gramedia.

Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif: dalam Perspektif RancanganPenelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Rohman, Arif (2009), Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta :Laksbang Mediatama.

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suharto, Edi. 2010. Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Tachjan. 2008. Implementasi Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta

Wahab, Solichin Abdul. 2012 Analisis Kebijakan Publik (Dari formulasi kepenyusunan model-model implementasi kebijakan publik). Jakarta : BumiAksara

Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik (Teori, Proses, dan Studi Kasus).Yogyakarta: CAPS.

Page 169: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

Jurnal Penelitian :

Frayogi, Muhammad. 2015. Implementasi Prinsip-Prinsip Good Governance DiDinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Universitas Sultan Ageng TirtayasaSerang.

Prayoga, Argyan Wahyu. 2014. Implementasi Program Kartu Jakarta Pintar PadaJenjang SMA/SMK Di Kecamatan Kalideres Jakarta Barat. UniversitasSultan Ageng Tirtayasa Serang.

Julianto, Fajar. 2014. Analisis Implementasi Kebijakan Program Kartu JakartaPintar. Universitas Indonesia.

Dokumen:

Buku Pedoman Panduan Kartu Tangerang Pintar Dinas Pendidikan KabupatenTangerang

Peraturan Bupati Tangerang No.55 Tahun 2014 tentang Petunjuk PelaksanaanProgram Kartu Pintar Kabupaten Tangerang.

Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Pengelolaandan Penyelenggaraan Pendidikan

United Nations Development Programme (UNDP). 2016. Human DevelopmentReport 2014, Sustaining Human Progress: Reducing Vulnerabilities andBuilding Resilience. USA: United Nations Development Programme (UNDP).

Page 170: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

LAMPIRAN

Page 171: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

LAMPIRAN I SURAT IZIN PENELITIAN

Page 172: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 173: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 174: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 175: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

LAMPIRAN II SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Page 176: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 177: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 178: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 179: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 180: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 181: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 182: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 183: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

LAMPIRAN III

PEDOMAN WAWANCARA

Page 184: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN

No Fokus Sub Fokus Pertanyaan

1 Ukuran dan

Tujuan

Kebijakan

Kejelasan 1. Apakah tujuan dari adanya program

Kartu Tangerang Pintar? Apa saja

manfaat dari adanya program Kartu

Tangerang Pintar?

Terukur 2. Bagaimana ukuran / standar

keberhasilan dari program Kartu

Tangerang Pintar?

2 Sumber Daya Dukungan

Sumber Daya

Manusia

3. Berapa jumlah pelaksana yang terlibat

dalam pelaksanaan program? Siapa

saja yang terlibat dalam pelaksanaan

program? Apakah jumlah pelaksana

yang dimilikki sudah cukup memadai

untuk menjalankan program?

Dukungan

Sumber Daya

Finansial

4. Bagaimana mekanisme penganggaran

program Kartu Tangerang Pintar?

Kapan penyaluran dana dilakukan?

Berapa besaran biaya yang diberikan?

Kendala yang dihadapi saat pencairan

dana?

Dukungan

Sumber Daya

Sarana dan

Prasaana

5. Bagaimana fasilitas untuk menunjang

kondisi sarana dan prasarana Program

Kartu Tangerang Pintar?

Dukungan

Sumber Daya

Waktu

6. Apakah sumber daya waktu yang ada

sudah cukup untuk menunjang

pelaksanaan program?

3 Karakteristik

Agen

Pelaksana

Peran 7. Apa karakter/peran dari masing-masing

stakeholder?

SOP 8. Bagaimana SOP yang berfungsi

sebagai petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis dalam program?

9. Bagaimana pelaksanaan verifikasi data

peserta?

10. Bagaimana mekanisme dan bentuk

pelaporan penggunaan dana Kartu

Tangerang Pintar?

Sanksi 11. Bagaimana bentuk dan mekanisme

sanksi yang diberikan dalam

pelaksanaan program?

Page 185: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

4 Sikap/

Kecenderungan

Agen

Pelaksana

Kognisi

Implementor

12. Bagaimana pendapat anda mengenai

adanya program Kartu Tangerang

Pintar?

Respon

Implementor

13. Bagaimana respons (mendukung

/menolak anda terhadap program?

5 Komunikasi

Antar

Organisasi dan

Aktivitas

Pelaksana

Kordinasi 14. Bagaimana kordinasi dan komunikasi

yang terjalin antara stakeholder? Siapa

saja yang melakukan kordinasi? kapan

kordinasi dilakukan?

Sosialisasi 15. Bagaimana sosialisasi yang

dilakukuan? Siapa pihak yang terlibat

dalam sosialisasi? Kapan sosialisasi

diadakan?

6 Lingkungan

Eksternal

Kondisi

Ekonomi

16. Bagaimana kondisi ekonomi Di

Kabupaten Tangerang?

Kondisi Sosial 17. Bagaimana kondisi sosial Di

Kabupaten Tangerang?

Kondisi Politik 18. Bagaimana kondisi politik Di

Kabupaten Tangerang dalam

mendukung program Kartu Tangerang

Pintar?

Page 186: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

LAMPIRAN IV MEMBER CHECK DAN CATATAN LAPANGAN

Page 187: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

MEMBER CHECK

Hari / Tanggal : Kamis, 14 November 2016

Waktu : 09.30 WIB

Tempat : Ruang Bidang Dikmen Dinas Pendidikan Kab. Tangerang

Nama Informan : Drs. Wahyudi Budi Saksono M,Si

Jabatan : Kepala Bidang Dikmen Dinas Pendidikan Kab. Tangerang

Kode Informan : I1-1

Q1 Apakah tujuan dari adanya program Kartu Tangerang Pintar? Apa

saja manfaat dari adanya program Kartu Tangerang Pintar?

A1 Program Tangerang Pintar ini mempunyai tujuan untuk mencegah terjadinya

drop out untuk yang tidak mampu, dan juga meningkatkan APK dan APN,

kenapa untuk meningkatkan APK dan APN karena dengan adanya KPKT,

mereka yang tadinya tidak sekolah terangsang untuk sekolah karena ada

kumpulan beasiswa tersebut bagi mereka yang tidak mampu, selain itu bagi

mereka yang berprestasi untuk semakin mensupport mereka agar selalu

berprestasi sesuai dengan prestasi yg diperoleh sehingga menjadi

rangsangan untuk berprestasi baik di bidang akademik maupun non

akademik

Q2 Bagaiman ukuran/ standar keberhasilan dari program Kartu

Tangerang Pintar?

A2 Standar keberhasilan nya dalam hal ini meningkatnya APK dan

berkurangnya Drop Out, selain itu juga ini merupakan target dari pak Bupati

untuk pembangunan dalam bidang Pendidikan.

Q3 Berapa jumlah pelaksana yang terlibat dalam pelaksanaan Kartu

Tangerang Pintar? Siapa saja yang terlibat? Apakah implementor yang

dimilikki sudah cukup memadai untuk menjalankan program?

A3 yang terlibat pihak Sekolah menengah negeri, Dinas Pendidikan itu sendiri,

Kementrian Agama Kabupaten Tangerang yang menaungi usulan dari MA,

kemudian juga ada dari dewan pendidikan, ada Inspektorat dan juga ada dari

lingkup SEKDA

Q4 Bagaimana mekanisme penganggaran dana program Kartu Tangerang

Pintar? Bagaimana penyaluran dana disalurkan? Siapa yang

menyalurkan?

A4 Penganggaran itu kita yang usulkan dan dananya berasal dari APBD

Kabupaten Tangerang. dalam hal ini penyaluran dana melalui Bank BJB

langsung ke rekening siswa jadi tidak ada potongan apapun di penyaluran

itu dan diberikan setiap semester

Q5 Bagaimana fasilitas sarana dan prasarana yang diberikan untuk

menunjang pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A5 Sudah cukup memadai, dan termasuk Bank JABAR pihak yang

membuatkan rekening

Q6 Apakah sumber daya waktu yang ada sudah cukup untuk menunjang

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A6 Sudah cukup, sekolah mengusulkan kemudian di verifikasi usulan sekolah,

sekolah juga sudah meverifikasi kemudian dikirim ke Dinas Pendidikan,

demikian pula dari MA dikirim ke kantor kementrian agama di verifikasi

kemudian dikirim lagi ke Dinas Pendidikan kita verifikasi

Page 188: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

Q7 Apa karakter / peran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

dalam implementasi program Kartu Tangerang Pintar?

A7 program kartu tangerang pintar adalah salah satu dari 25 program unggulan

pak bupati kabupaten tangerang, untuk program ini sendiri yang menjadi

pelaksana utama yaitu kami dinas Pendidikan. dari kementrian agama itu

sendiri kan ada sekolah dibawah naungan mereka yaitu MA, nah dari orang

tua didik mengusulkan ke sekolah, sekolah di verifikasi setelah itu direkap

untuk MA dikirim ke kementrian agama langsung direkap dan diverifikasi

apakah layak atau tidak setelah itu dikirim ke Dinas Pendidikan. Jadi

Kemenag itu sendiri penghubung antara MA ke dinas pendidikan

Q8 Apakah ada SOP yang berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis dalam program Kartu Tangerang Pintar?

A8 acuannya adalah perbub no 55 tahun 2014 tentang petunjuk pelaksanaan

program kartu tangerang pintar dan juga ada buku pedoman yang sudah

dibuat oleh dinas yang diserahkan ke sekolah

Q9 Bagaimana pelaksanaan verifikasi data usulan peserta Kartu

Tangerang Pintar?

A9 sekolah mengusulkan kemudian di verifikasi usulan sekolah, sekolah juga

sudah meverifikasi kemudian dikirim ke Dinas Pendidikan, demikian pula

dari kementrian agama itu sendiri kan ada sekolah dibawah naungan

mereka yaitu MA, nah dari orang tua didik mengusulkan ke sekolah,

sekolah di verifikasi setelah itu direkap untuk MA dikirim ke kementrian

agama langsung direkap dan diverifikasi apakah layak atau tidak setelah itu

dikirim ke Dinas Pendidikan.untuk dapat dicairkan di SK kan ke Bupati

peserta didik membuat usulan tertulis dan formatnya sudah disediakan

kemudian hasil pendataan dan verifikasi untuk peserta didik SMAN dan

SMKN melalui kepala bidang SMA dan SMK pada dinas, sedangkan untuk

peserta didik MAN melalui kepala kantor kemenag yang selanjutnya

disampaikan kepada kami

Q10 Apakah ada pelaporan penggunaan dana Kartu Tangerang Pintar?

Bagaimana bentuk pelaporan?

A10 siswa yang sudah menerima bantuan dana tangerang pintar wajib membuat

laporan penggunaan dana dan diserahkan ke sekolah sesuai format yang

sudah kami berikan. Kemudian dari sekolah diserahkan ke kita, termasuk

dari Aliyah. Jika tidak membuat laporan tentunya akan kami beri sanksi

Q11 Bagaimana bentuk dan mekanisme sanksi yang diberikan dalam

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A11 sanksi apabila dalam hal ini anak yang melanggar ketentuan akan kita coret

apabila disalahgunakan

Q12 Bagaimana pemahaman anda mengenai adanya program Kartu

Tangerang Pintar?

A12 Program ini adalah program pak bupati bagus sehingga dapat mencegah

terjadinya Drop Out, orangtua yang anaknya tidak mampu untuk

melanjutkan sekolah secara otomatis bisa menyekolahkan anaknya dengan

adanya Kartu Tangerang Pintar ini. Program ini menjadi tanggung jawab

kami dalam hal ini dinas pendidikan yang menjadi ujung tombak dalam

implementasi program kartu Tangerang pintar

Page 189: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

Q13 Bagaimana respons (mendukung/menolak) anda terhadap program

Kartu Tangerang Pintar?

A13 Kartu Tangerang Pintar ini bagus sangat dirasakan manfaatnya bisa untuk

membeli sepatu, bisa untuk transport, bisa untuk beli buku pelajaran, bisa

untuk beli pakean seragam, bisa untuk kursus dan lain sebagainya

Q14 Bagaimana kordinasi dan komunikasi yang terjalin antara

stakeholder?siapa saja yang melakukan kordinasi?kapan kordinasi

dilakukan?

A14 kordinasi program ini dilakukan dengan beberapa stakeholder seperti

dengan Dewan Pendidikan, Kemenag, Komite sekolah dan sekolah

menengah negeri atau operator sekolah. Dari operator SMA dan SMK

kordinasi ke pihak dinas pendidikan melalui bidang dikmen dan kemudian

dari Aliyah kordinasi ke kemenag dan baru ke Dinas Pendidikan. Setelah itu

kordinasi melalui seluruh operator sekolah dikumpulin sebelum pendataan

dan pencairan

Mereka sebelum kita sosialisasikan kita kumpulkan dulu diantaranya

pemeriksaan juga inspektorat terlibat, semuanya kita undang kesini pas awal

mau diluncurkannya program.

Q15 Apakah mengadakan / mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tangerang

Pintar? Kapan diadakan sosialisasi? Dimana diadakan soialisasi dan

siapa saja pihak yang terlibat dalam sosialisasi?

A15 Pada tahap awal kita sosialisasi ke sekolah-sekolah awal digulirkan program

ini, yang melaksanakan dinas pendidikan melalui bidang dikmen. kita

undang sekolah kesini, kalo kita kunjungan ke sekolah kan banyak kapan

selesainya dan melalui operator (Bank JABAR) datang kesini

Q16 Bagaimana kondisi ekonomi di Kabupaten Tangerang dalam

mendukung program Kartu Tangerang Pintar?

A16 Terkait dengan ini kadang orang tua malu mengakui kalau tidak mampu

begitupun sebaliknya ada juga yang mampu tapi tidak malu-malu ingin

mendapatkan bantuan program ini

Q17 Bagaimana kondisi sosial di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A17 Tidak ada yang menolak program ini, selama ini tidak ada masalah

Q18 Bagaimana kondisi politik di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A18 Ini gak ada kaitannya dengan unsur politis sama sekali

Page 190: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

MEMBER CHECK

Hari/ Tanggal : 14 November 2016

Waktu : 09.00 WIB

Tempat : Dinas Pendidikan Tangerang

Nama Informan : Drs. Sigit Sujatmiko, MM

Jabatan : Kepala Seksi Kesiswaan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

Kode Informan : I1-2

Q1 Apakah tujuan dari adanya program Kartu Tangerang Pintar? Apa

saja manfaat dari adanya program Kartu Tangerang Pintar?

A1 Tujuan dari program ini adalah untuk mendukung terselenggaranya wajib

belajar dua belas tahun, mencegah peserta didik dari masyarakat

berpenghasilan rendah atau miskin di SMA, SMK maupun MA yang

kemungkinan putus sekolah akibat kesulitan biaya pendidikan dan menarik

peserta didik untuk bersekolah yang tadinya sudah putus sekolah, Ketiga

memberi peluang bagi lulusan sekolah menengah pertama atau tsanawiyah

/sederajat dari masyarakat berpenghasilan rendah agar bisa melanjutkan ke

jenjang berikutnya. Keempat, memberi penghargaan kepada peserta didik

SMA,SMK,MA yang punya prestasi

Manfaat digunakan siswa untuk keperluan sekolah saja. Jangan sampai

digunakan untuk membeli pulsa, membeli handphone . jadi hanya untuk

keperluan membeli buku, tas, alat tulis keperluan transportasi

Q2 Bagaiman ukuran/ standar keberhasilan dari program Kartu

Tangerang Pintar?

A2 Ini kan salah satu program dari 25 program unggulan yang dibuat oleh

pemerintah daerah. Standar keberhasilan sejauh mungkin tidak ada anak

yang putus sekolah, ini juga kan untuk meningkatkan APK dan APM,

termasuk menarik anak yang sudah putus sekolah dan sudah ada

peningkatan dari tahun ke tahun dalam untuk APK dan APM sekolah

menengah di Kabupaten Tangerang.

Q3 Berapa jumlah pelaksana yang terlibat dalam pelaksanaan Kartu

Tangerang Pintar? Siapa saja yang terlibat? Apakah implementor yang

dimilikki sudah cukup memadai untuk menjalankan program?

A3 Untuk Program KPKT yang terlibat adalah Pemerintah Kabupaten

Tangerang, Bupati Pak Zaki, Kemudian dari Dinas Pendidikan itu sendiri

serta makin mengerucut ke sekolah-sekolah penerima. Dari Dinas

Pendidikan petugasnya ada Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kabid

Pendidikan Menengah, Kasi Kesiswaan dan juga staff-staff saya, Di Sekolah

ada operator-operator tiap masing-masing sekolah.

Di sekolah-sekolah sendiri staff yang bertugas dalam pengendalian program

Kartu Tangerang Pintar rata-rata adalah staff kesiswaan dibawah instruksi,

pengawasan, dan tanggung jawab Kepala Sekolah. Kita panggil semua

masing-masing pihak sekolah ke dinas, dan kemudian kita kumpulkan untuk

diberikan pelatihan sesuai dengan bidangnya yaitu bidang kesiswaan di

sekolah jadi sesuai dengan tugas yang akan diberikan oleh kita

Q4 Bagaimana mekanisme penganggaran dana program Kartu Tangerang

Pintar? Bagaimana penyaluran dana disalurkan? Siapa yang

menyalurkan?

Page 191: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

A4 pembayaran kartu tangerang pintar bagi peserta didik bersumber dari

anggaran APBD Kabupaten Tangerang, alokasi untuk masing-masing

penerima program ditetapkan sebesar 1.000.000,- per siswa per tahun. Dan

dicairkan melalui Bank BJB

mekanisme pencairan diserahkan kepada orang tua, dari buku tabungan

yang ada tertera nama orang tua karna BJB terkait dengan nama rekening

yang harus punya itu atas nama orang tua disertai dengan nama anaknya.

yang menyalurkan Bank BJB setiap penarikan orang tua yang datang ke

BJB terdekat dan bantuan yang didapat 500.000 untuk setiap siswa.

Q5 Bagaimana fasilitas sarana dan prasarana yang diberikan untuk

menunjang pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A5 untuk sarana prasarana kan sudah alat-alat komputer di kantor, sekolah itu

sendiri untuk menunjang kegiatan program ini. kalo fasilitas lainnya kan

diberikan kartu atm untuk siswa.

Q6 Apakah sumber daya waktu yang ada sudah cukup untuk menunjang

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A6 waktu yang kita berikan tiap semester itu hamper tiga bulan dari verifikasi

sampai pencairan, seharusnya ga ada kendala kan program ini rutin jadi

sekolah sudah bisa mensiasati sebelum ada informasi dari kita, sekolah bisa

mempersiapkan terlebih dahulu

Q7 Apa karakter / peran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

dalam implementasi program Kartu Tangerang Pintar?

A7 Dari Dinas memfasilitasi usulan-usulan dari sekolah ke pemerintah

Q8 Apakah ada SOP yang berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis dalam program Kartu Tangerang Pintar?

A8 Perbup tentang program ini adalah Peraturan Bupati No 55 Tahun 2014

Q9 Bagaimana pelaksanaan verifikasi data usulan peserta Kartu

Tangerang Pintar?

A9 Verifikasi awal dilakukan oleh sekolah kemudian diserahkan ke dinas

Pendidikan. kendala yang dihadapi terkait verifikasi tidak begitu berarti,

kendala terkait hal ini terkadang orang tua malu untuk mendapatkan SKTM,

meskipun dia tidak mampu terkadang dia gengsi namun juga ada yang

mampu tapi berupaya untuk mengajukan namun semuanya kan kita

verifikasi sehingga yang mampu dan tidak berprestasi kita coret. makanya

saya berharap kejujuran dari berbagai pihak supaya jangan asal buat SKTM

Q10 Apakah ada pelaporan penggunaan dana Kartu Tangerang Pintar?

Bagaimana bentuk pelaporan?

A10 Setiap semester itu kita ada laporan diperiksa inspektorat, dari sekolah

menyerahkan ke dinas, laporan siswa sendiri yang membuat dan sekolah

yang menyusun.

Q11 Bagaimana bentuk dan mekanisme sanksi yang diberikan dalam

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A11 diberhentikan atau di stop. Kalo ada pelanggaran misalkan siswa melanggar

ketertiban sekolah, menggunakan narkoba dan kenakalan remaja itu pasti

kita stop langsung. pengawasan kita ada dari Dinas walaupun hanya sampel,

yang jelas utamanya pengawasan dari sekolah itu diawasin untuk verifikasi

juga ke lapangan, bener ngga nih siswa ini tidak mampu sesuai SKTM.

kemudian juga penggunaan dan pelaporan dananya itu harus diawasi

Q12 Bagaimana pemahaman anda mengenai adanya program Kartu

Tangerang Pintar?

Page 192: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

A12 Bagus. Mendukung wajib belajar pendidikan dasar 12 tahun

Q13 Bagaimana respons (mendukung/menolak) anda terhadap program

Kartu Tangerang Pintar?

A13 ya kita sangat merespon, karena ini membantu siswa yang tidak mampu dan

juga memberi penghargaan kepada siswa yang punya prestasi di sekolah.

Jadi KPKT ini tidak hanya untuk siswa yg tidak mampu tp jg untuk siswa

yg berprestasi. Tahun ini KPKT terakhir karena UU No 23 Tahun 2014

Tentang Pemerintah Daerah yaitu diambil alih bidang sma, smk oleh

provinsi. Karena takut ada salah dalam penganggaran jadi kami berhentikan

kan sudah diurus provinsi, tp kami sudah usulkan ke provinsi ini bahwa di

Kabupaten Tangerang ada program KPKT dan mudah-mudahan dilanjutkan

provinsi karena program ini sangat membantu siswa

Q14 Bagaimana kordinasi dan komunikasi yang terjalin antara

stakeholder?siapa saja yang melakukan kordinasi?kapan kordinasi

dilakukan?

A14 Program ini kordinasi dari sekolah/operator sekolah masing-masing ke

pihak Dinas dan kemudian dari Aliyah usulan ke kemenag dan baru ke

Dinas Pendidikan. Kita kordinasi melalui operator sekolah dikumpulin

sebelum pendataan dan pencairan.

Q15 Apakah mengadakan / mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tangerang

Pintar? Kapan diadakan sosialisasi? Dimana diadakan soialisasi dan

siapa saja pihak yang terlibat dalam sosialisasi?

A15 sosialisasi berupa brosur trus operator sekolah juga kita undang kesini untuk

disosialisasikan. Sosialisasi dilakukan menjelang usulan tiap semester.

Setelah itu pihak sekolah yang memberikan penyuluhan kepada siswa

bahwa ada program ini

Q16 Bagaimana kondisi ekonomi di Kabupaten Tangerang dalam

mendukung program Kartu Tangerang Pintar?

A16 Kondisi masyarakat kabupaten tangerang masih banyak yang memerlukan

bantuan program ini, lingkungan masyarakat lingkungan sosial yang

mungkin banyak yang pekerja lepas orangtuanya atau banyak yang sudah

tidak punya orangtua sangat merasa terbantu dalam program ini

Q17 Bagaimana kondisi sosial di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A17 Kalau kita ngeliat dari segi usulan itu dari sekolah-sekolah wilayah pantura

itu sangat membutuhkan sekali program ini karena keterbatasan penghasilan

orangtua.

Q18 Bagaimana kondisi politik di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A18 Yang jelas ini program unggulan pak bupati, jadi selama ini belum pernah

ada yang menolak. Ini kan murni usulan dari siswa

Page 193: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

MEMBER CHECK

Hari/ Tanggal : 8 Desember 2016

Waktu : 10.00 WIB

Tempat : Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tangerang

Nama Informan : H. Ahmad Rifaudin, S, Ag, M, PD

Jabatan : Kasi Pendidikan Madrasah Kementrian Agama Kab Tangerang

Kode Informan : I2

Q1 Apakah tujuan dari adanya program Kartu Tangerang Pintar? Apa

saja manfaat dari adanya program Kartu Tangerang Pintar?

A1 Dalam rangka menuju program wajib belajar 12 tahun. Untuk membantu

siswa-siswi di tingkat madrasah Aliyah yang notabene nya dikatakan kurang

mampu. Manfaatnya dari program kartu Tangerang pintar ini adalah

membantu siswa untuk memenuhi kebutuhan pendidikannya.

Q2 Bagaiman ukuran/ standar keberhasilan dari program Kartu

Tangerang Pintar?

A2 Meningkatnya APK sekolah di tingkat madrasah Aliyah. Yang jelas

menekan angka putus sekolah

Q3 Berapa jumlah pelaksana yang terlibat dalam pelaksanaan Kartu

Tangerang Pintar? Siapa saja yang terlibat? Apakah implementor yang

dimilikki sudah cukup memadai untuk menjalankan program?

A3 Karena ini diberikan pemda langsung ke sekolah menengah negeri jadi itu

yang terlibat ada kepala madrasah aliyah negeri dan PKM kesiswaan yang

ada di sekolah. Kalo kita tidak terlibat secara langsung hanya sebagai

fasilitator seperti pada saat pendataan jadi kita yang mengusulkan ke dinas

Q4 Bagaimana mekanisme penganggaran dana program Kartu Tangerang

Pintar? Bagaimana penyaluran dana disalurkan? Siapa yang

menyalurkan?

A4 Bank BJB setiap semester. Kalo mekanisme penganggaran itu kita gak

ngerti yah itu pihak dinas pendidikan yang bertanggungjawab soal ini

karena kan dia leading sector program ini

Q5 Bagaimana fasilitas sarana dan prasarana yang diberikan untuk

menunjang pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A5 Bentuknya kan uang yah, ya yang saya tau cuman kartu saja sebagai bukti

yang bersangkutan mendapat fasilitas KPKT, karena memang tembusannya

ga ada ke kita ini

Q6 Apakah sumber daya waktu yang ada sudah cukup untuk menunjang

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A6 Saya rasa cukup lah, mungkin yang lebih paham pihak sekolah sendiri

Q7 Apa karakter / peran dari Kantor Kementrian Agama dalam

implementasi Kartu Tangerang Pintar?

A7 Peran kita sebagai fasilitator aja karena kan yang memegang kendali itu

Dinas Pendidikan, kita penghubung kepala MAN dengan dinas aja

Q8 Apakah ada SOP yang berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis dalam program Kartu Tangerang Pintar?

A8 Ini ranahnya dinas pendidikan, yang melakukan verifikasi nya kan sekolah

langsung masing-masing

Page 194: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

Q9 Bagaimana pelaksanaan verifikasi data usulan peserta Kartu

Tangerang Pintar?

A9 Verifikasi dilakukan oleh sekolah madrasah Aliyah langsung ke dinas

pendidikan, disini kami hanya bersifat mengetahui saja

Q10 Apakah ada pelaporan penggunaan dana Kartu Tangerang Pintar?

Bagaimana bentuk pelaporan?

A10 Itu langsung dari sekolah aja yang ngurusin sama dinas Pendidikan

Q11 Bagaimana bentuk dan mekanisme sanksi yang diberikan dalam

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A11 Diberhentikan atau di stop.

Q12 Bagaimana pemahaman anda mengenai adanya program Kartu

Tangerang Pintar?

A12 Program ini sangat baik dan membantu anak-anak yang kurang mampu tapi

untuk kedepanya kami berharap program ini kami juga ikut dilibatkan.

Q13 Bagaimana respons (mendukung/menolak) anda terhadap program

Kartu Tangerang Pintar?

A13 Sangat mendukung dan berharap akan terus dilanjutkan

Q14 Bagaimana kordinasi dan komunikasi yang terjalin antara

stakeholder?siapa saja yang melakukan kordinasi?kapan kordinasi

dilakukan?

A14 Ya kordinasi memang dikasih tau awalnya ada program ini tapi gak pernah

diundang dan tidak dilibatkan secara langsung, kita disuruh membantu aja

program ini. Kordinasi pada saat peluncuruan saja, tiap tahunnya ga ada, ya

mungkin kordinasi nya langsung ke kepala sekolah madrasah. Jadi kita

mengetahui sajalah. kita cuman dikasih tau ada program ini, tidak pernah

dilibatkan dalam program Kartu Tangerang Pintar sebab yg bertanggung

jawab adalah dinas pendidikan, kordinasinya mungkin langsung ke kepala

sekolah MA langsung

Q15 Apakah mengadakan / mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tangerang

Pintar? Kapan diadakan sosialisasi? Dimana diadakan soialisasi dan

siapa saja pihak yang terlibat dalam sosialisasi?

A15 Sosialisasi dari dinas pendidikan, kalo dari kemenag sendiri tidak ada

karena kan kita tidak dikasih tau apa yang harus dilakukan dan kapan

Q16 Bagaimana kondisi ekonomi di Kabupaten Tangerang dalam

mendukung program Kartu Tangerang Pintar?

A16 Ya memang banyak siswa dari madrasah aliyah yang membutuhkan

program ini

Q17 Bagaimana kondisi sosial di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A17 Ya kalo kita lihat sih lingkungan sosial masyarakat di kabupaten tangerang

memang masih sangat butuh bantuan-bantuan seperti program ini karena

memang dari penghasilan orang tuanya yang rendah

Q18 Bagaimana kondisi politik di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A18 Ya pasti, pertama kan adanya anggaran dan ketersediaan dana itu kan dari

deal para elit politik dan legislative

Page 195: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

MEMBER CHECK

Hari/ Tanggal : Selasa, 29 November 2016

Waktu : 11.00 WIB

Tempat : UNIS Tangerang

Nama Informan : Hj. Eni Suhaeni, M.Si

Jabatan : Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang

Kode Informan : I3

Q1 Apakah tujuan dari adanya program Kartu Tangerang Pintar? Apa

saja manfaat dari adanya program Kartu Tangerang Pintar?

A1 Tujuannya untuk pemerataan pendidikan jadi tidak ada lagi bahasa orang

miskin tidak bisa sekolah. Untuk keadilan pendidikan demokrasi pendidikan

yang terbangun dan tidak ada lagi standar-standar masyarakat yang

berpendidikan rendah karena disebabkan miskinnya. Karna Undang-Undang

menjamin pendidikan adalah negara harus ikut mencerdaskan kehidupan

bangsa dan memberikan pelayanan yang bermutu tidak pandang bulu.

Manfaat yang didapatkan masyarakat menjadi ringan dalam biaya sekolah

jadi tidak terganggu oleh biaya Pendidikan anaknya

Q2 Bagaiman ukuran/ standar keberhasilan dari program Kartu

Tangerang Pintar?

A2 Standar keberhasilannya adalah anak-anak secara fresh graduate proses

pendidikannya berjalan lancar, jadi tidak ada yang berhenti gara-gara

miskin. Meningkatkan angka partisipasi APK, APM itu sudah terlihat

kenaikannya.

Q3 Berapa jumlah pelaksana yang terlibat dalam pelaksanaan Kartu

Tangerang Pintar? Siapa saja yang terlibat? Apakah implementor yang

dimilikki sudah cukup memadai untuk menjalankan program?

A3 Selain dinas pendidikan ada dewan pendidikan, mungkin ada forum komite

yang ikut mengawasi di sekolah-sekolah kemudian masyarakat, LSM dan

Pers terus mengawasi. Kita tidak punya staff khusus, staff khusus itu hanya

bersifat administratif tetapi dalam proses pengawasan kita semua terjun

melakukan pengawasan memantau lewat komite kemudian meminta data

nya dari kepala sekolah sejauh mana pelaksanaannya apakah lancar atau

tidak kita langsung kepada mereka.

Q4 Bagaimana mekanisme penganggaran dana program Kartu Tangerang

Pintar?

A4 Mekanisme anggarannya dari APBD, Kan kalo dari pusat ada BSM Bantuan

Siswa Miskin, kemudian kalo dari provinsi saya tidak tau ada atau tidak,

kemudian kalo dari kabupaten ini adalah kebijakan bupati untuk

menggelontorkan anggaran APBD untuk kepentingan Pendidikan

Q5 Bagaimana fasilitas sarana dan prasarana yang diberikan untuk

menunjang pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A5 Kalau itu dimanfaatkan secara benar sudah cukup menunjang kan itu satu

juta bantuannya per tahun, artinya itu sudah menunjang kebutuhan anak-

anak. Sarana fisik penunjang kan dari dinas secara otomatis sudah

dipastikan proses pendataan kan sudah ada bagian-bagiannya yang

melakukan pendataan. Sarana penunjang sudah otomatis dari dinas dan

sekolah.

Q6 Apa karakter / peran dari Dewan Pendidikan dalam implementasi

Page 196: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

program Kartu Tangerang Pintar?

A6 Dewan pendidikan itu kan controlling tugasnya melakukan pengawasan

melakukan mediasi melakukan adviser dalam posisi sebagai controlling

dewan pendidikan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Kartu

Tangerang Pintar, selama ini di Kabupaten Tangerang kurang lebih ada

sekitar 6717 sudah di teraplikasi semua dari anggaran APBD

Q7 Apakah ada SOP yang berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis dalam program Kartu Tangerang Pintar?

A7 Dari perbup SOP nya, pelaksanaannya jadi yang diawasi nanti

implementasinya perbup tersebut berjalan dengan baik atau tidak

Q8 Bagaimana bentuk dan mekanisme sanksi yang diberikan dalam

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A8 Kalau dia melanggar ya harus di stop. Bukan untuk membeli pulsa membeli

beras, nyicil motor dan sebagainya tapi untuk kebutuhan peserta didik

melakukan proses pendidikan untuk membeli kebutuhan-kebutuhan yang

memang untuk proses belajar, kalo diluar itu tidak boleh.

Pengawasannya kan kita lihat didalam kwitansinya dia gunakan untuk apa

jadi kepala sekolah itu yang berhak untuk melakukan evaluasi kepada siswa

mereka, barang-barang yang mereka butuhkan apa saja itu harus diawasi ya

caranya lewat sekolah.

Q9 Bagaimana pemahaman anda mengenai adanya program Kartu

Tangerang Pintar?

A9 program ini adalah salah satu dari 25 program unggulan Kabupaten

Tangerang jadi saya sangat mensupport pemerintah daerah dan harus

diperbesar lagi anggarannya sebab kebutuhan terhadap bantuan itu sangat

luar biasa besar karena masyarakat kabupaten tangerang rata-rata tingkat

ekonominya masih menengah kebawah. Kita sangat mersepon dengan

bangga bahwa pemerintah daerah punya keinginan untuk membantu

pendidikan bagi siswa miskin, dan itu salah satu apresiasi kami dari Dewan

Pendidikan untuk pemerintah daerah yang berkenan untuk mengalokasikan

anggaran bagi mereka-mereka yang tidak mampu

Q10 Bagaimana respons (mendukung/menolak) anda terhadap program

Kartu Tangerang Pintar?

A10 karena SMA, SMK sudah di take over ke provinsi jadi diambil alih oleh

provinsi jadi bukan salah daerah kabupaten/kota. Adapun misalnya

kebijakan pemda itu tetap tidak men stop atau terus mencairkan bantuan ini

kan tergantung dari komitmen dan pertimbangan pak bupati. Ada ga

kepeduliannya terhadap siswa miskin sehingga dia punya semangat untuk

tidak men stop, adapun pertimbangan kedua karena program ini menyerap

anggaran yang cukup besar hampir 6 milyar lebih itu kan harus ada

pertanggungjawabannya di APBD jangan sampai gara-gara bupati memebri

bantuan menjadi masalah hukum, oleh sebab itu untuk sementara di take

over belum ada kebijakan apakah bupati harus tetap diberi keleluasaan

memberikan bantuan nanti tahun berikutnya menunggu perda dari provinsi.

Saya berharap sih program ini akan terus berlanjut

Q11 Bagaimana kordinasi dan komunikasi yang terjalin antara

stakeholder?siapa saja yang melakukan kordinasi?kapan kordinasi

dilakukan?

A11 kordinasi nya cukup bagus dari mulai membahas perbup nya tentang kartu

pintar kita bahas bersama kemudian launching nya juga kita bersama sama

Page 197: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

pemerintah daerah dalam hal ini bupati yang melakukan launching

kemudian pihak Bank nya kita kerja sama kemudian ada stakeholder terkait

dan siswa nya yang mendapatkannya KPKT ini

Q12 Apakah mengadakan / mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tangerang

Pintar? Kapan diadakan sosialisasi? Dimana diadakan soialisasi dan

siapa saja pihak yang terlibat dalam sosialisasi?

A12 Sosialisasi secara resmi oleh Dinas Pendidikan karena anggaran sosialisai

ada disana. Tetapi dewan pendidikan meskipun tidak ada alokasi anggaran

untuk melakukan sosialisasi karena bukan kewajiban kami melakukan

sosialisai, kita hanya melakukan controll dan mediasi ada banyak siswa

siswa yang belum menerima KPKT itu adalah salah satu kita

mensosialisasikan kepada mereka di masyarakat terutama. Kita bantu dinas

pendidikan untuk mensosialisasikan Kartu Tangerang Pintar supaya

mengakses ke yang berhak dengan artian kategori warga yang kurang

mampu.

Q13 Bagaimana kondisi ekonomi di Kabupaten Tangerang dalam

mendukung program Kartu Tangerang Pintar?

A13 Kalau ekonominya tumbuhnya bagus, ya berarti kan masyarakat sejahtera

artinya berdampak kepada pengurangan alokasi anggaran, bisa dialokasikan

ke yang lain bisa pembangunan sarana terutama sarana prasarana sekolah.

Q14 Bagaimana kondisi sosial di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A14 respon dari eksternal semuanya mendukung sangat antusias terutama

masyarakat kurang mampu. Saya yakin masih banyak yang belum terakses

kesini dan memang itu harus terus menerus oleh pemerintah daerah

digelorakan supaya masyarakat yang memang betul-betul berhak menerima

bantuan tersebut terakses tercover

Q15 Bagaimana kondisi politik di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A15 Kondisi politik saya kira bisa mempengaruhi, kan wakil-wakil kita ada di

DPRD kan yang menggodok peraturan tentang penyelenggaraan sekolah

kan elaborasi dari kemendiknas itu dewan DPRD, secara politik mereka

wakil dari partai-partai. ya ada saja penelikungan terhadap kebijakan bupati

yang pro rakyat, tetapi saya yakin tidak ada yang menolak program ini,

malah harus lebih mensupport program ini

Page 198: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

MEMBER CHECK

Hari/ Tanggal : 21 Desember 2016

Waktu : 10.00 WIB

Tempat : Kantor UPT Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang

Nama Informan : Ali

Jabatan : Forum Komite Kabupaten Tangerang

Kode Informan : I4

Q1 Bagaimana mekanisme penganggaran dana program Kartu Tangerang

Pintar? Bagaimana mekanisme penganggaran dana program?

Bagaimana penyaluran dana disalurkan? Siapa yang menyalurkan?

A1 bantuan dana yang didapat dari program kartu tangerang pintar adalah

500.000,- itu untuk setiap siswa dan dibagikan per tiap semester dan

bersumber dari APBD. Dapat dicairkan melalui Bank BJB menggunakan surat

rekom dari kepala sekolah.

Q2 Apa karakter / peran dari Komite Sekolah dalam pelaksanaan program

Kartu Tangerang Pintar?

A2 Komite sekolah dalam kebijakan ini ikut membantu mengawasi penggunaan

dana yang diberikan dan juga ikut membantu mensosialisasikan ke masyarakat

umum atau kepada orangtua peserta didik terkait program Tangerang pintar.

Karena memang menurut saya sosialisasi yang diberikan dari dinas pendidikan

belum menyentuh lapisan masyarakat

Q3 Bagaimana bentuk dan mekanisme sanksi yang diberikan dalam

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A3 Kita lakukan pengawasan bersama dengan sekolah kemudian jika bantuannya

dibelanjakan tidak sesuai dengan yang seharusnya seperti beli hape dan lain-

lain makan akan stop

Q4 Bagaimana pemahaman anda mengenai adanya program Kartu

Tangerang Pintar?

A4 Program ini ntuk mendukung terselenggaranya wajib belajar dua belas tahun,

Kedua, mencegah peserta didik dari masyarakat berpenghasilan rendah atau

miskin di SMA, SMK maupun MA yang kemungkinan putus sekolah akibat

kesulitan biaya pendidikan dan menarik peserta didik untuk bersekolah yang

tadinya sudah putus sekolah

Q5 Bagaimana respons (mendukung/menolak) anda terhadap program

Kartu Tangerang Pintar?

A5 sangat mendukung dan berharap akan terus dilanjutkan karena program ini

sangat dirasakan bermanfaat sekali bagi masyarakat

Q6 Bagaimana kordinasi dan komunikasi yang terjalin antara

stakeholder?siapa saja yang melakukan kordinasi?kapan kordinasi

dilakukan?

A6 Kordinasi dilakukan seluruh komite-komite sekolah diwakili oleh dewan

pendidikan melakukan komunikasi dengan dinas pendidikan pada saat

peluncuran program, pendataan siswa dan penyaluran dana

Q7 Apakah mengadakan / mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tangerang

Pintar? Kapan diadakan sosialisasi? Dimana diadakan soialisasi dan

siapa saja pihak yang terlibat dalam sosialisasi?

Page 199: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

A7 program ini sebenernya sangat bagus sekali, tapi sayang sosialisasi dari

pemerintah daerah itu dipasrahkan ke sekolah, makanya kami ikut membantu

sosialisasi tiap ada rapat pertemuan dengan orangtua/wali siswa ketika anak

mereka awal masuk ke sekolah, kita kordinasikan ke komite-komite tiap

sekolah agar bisa diinfokan

Q8 Bagaimana kondisi ekonomi di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A8 Dilihat dari segi ekonomi masyarakat kabupaten tangerang masih banyak yang

memerlukan bantuan program ini, walaupun memang terdapat perbedaan di

satu daerah dengan daerah yang lainnya seperti di bagian utara mereka masih

banyak yang membutuhkan program ini sedangkan daerah yang berbatasan

dengan kota Tangerang kondisi ekonominya lumayan cukup lah dibanding

dengan daerah lain karena pendapatan orangtua nya sudah dikategorikan

menengah ke atas.

Q9 Bagaimana kondisi sosial di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A9 Contoh kasus di lingkungan cikupa rata-rata pekerjanya adalah buruh pabrik

sedangkan di mauk rata-rata petani dan nelayan mungkin banyak juga petani

yang hanya menggarap lahan dari orang lain bukan milik sendiri

Q10 Bagaimana kondisi politik di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A10 program ini kan sebenernnya adalah janji dari pak bupati, jadi beliau membuat

25 program unggulan dan ini adalah termasuk salahsatunya. tentunya beliau

berarti mempunyai komitmen tinggi dalam bidang pendidikan di Kabupaten

Tangerang

Page 200: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

MEMBER CHECK

Hari/ Tanggal : Senin, 05 Desember 2016

Waktu : 10.00 WIB

Tempat : Ruang TU MAN Balaraja

Nama Informan : Madroji, S.pd.I

Jabatan : Operator Kartu Tangerang Pintar Man Balaraja

Kode Informan : I5-1

Q1 Berapa jumlah pelaksana yang terlibat dalam pelaksanaan Kartu

Tangerang Pintar? Siapa saja yang terlibat? Apakah implementor yang

dimilikki sudah cukup memadai untuk menjalankan program?

A1 petugas cuman satu jadi ditunjuknya cuman satu operator jadi gimana saya

mau mengecek SKTM kondisi langsung kerumah siswa atau mengawasi

nya, saya di sekolah aja sudah banyak yang harus dikerjakan

Q2 Bagaimana penyaluran dana Kartu Tangerang Pintar disalurkan?

Siapa yang menyalurkan?

A2 Penyaluran dana dicairkan oleh Bank BJB tiap semester. Nah kalo ngambil

ke bank itu tidak bisa kalo tidak ada rekomendasi dari pihak sekolah.

awalnya untuk peluncuran pertama di 2014 bupati itu pengennya pakai

ATM, tapi kesininya sudah gak dikasih kartu ATM cuman pakai surat aja

dari sekolah

Q3 Bagaimana fasilitas sarana dan prasarana yang diberikan untuk

menunjang pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A3 untuk sarana sosialisasi kalo dulu sih pernah ada website nya tapi 2016 udah

gak ada gak bisa dibuka

Q4 Apakah sumber daya waktu yang ada sudah cukup untuk menunjang

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A4 Cukup sih sekitaran tiga bulan

Q5 Apa karakter / peran dari sekolah dalam pelaksanaan program Kartu

Tangerang Pintar?

A5 kita sebagai perantara dari dinas ke siswa-siswa

Q6 Apakah ada SOP yang berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis dalam program Kartu Tangerang Pintar?

A6 Ada perbup, juknis dan buku panduan

Q7 Bagaimana pelaksanaan verifikasi data usulan peserta Kartu

Tangerang Pintar?

A7 Terkait verifikasi kemarin saya tegur pihak kelurahan yang membuatkan

SKTM karna saya lihat dari kesehariannya siswa tersebut tidak terlihat

seperti siswa tidak mampu makanya saya minta ke pihak kelurahan agar di

cek dulu rumahnya kalo mau buat SKTM, sekarang buat mengatasi hal

tersebut saya tambahkan persyaratan yaitu foto rumah supaya siswa tidak

berbohong

Q8 Apakah ada pelaporan penggunaan dana Kartu Tangerang Pintar?

Bagaimana bentuk pelaporan?

A8 laporan itu yang susah karena kan untuk pembelian tas,sepatu dan lain-lain,

si anak itu harus menyerahkan kwitansi ke sekolah sedangkan toko kan ada

yang kasih kwitansi ada yang engga. Kalo yg non kwitansi itu cuman

Page 201: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

transport

Q9 Bagaimana bentuk dan mekanisme sanksi yang diberikan dalam

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

Q9 Di stop. Tapi selama ini sebelum diajukan ke dinas kan sudah diseleksi oleh

sekolah jadi mengurangi-mengurangi pelanggaran yang terjadi.

Q10 Bagaimana pemahaman anda mengenai adanya program Kartu

Tangerang Pintar?

A10 program ini lumayan cukup membantu sih hampir sama dengan KJP yang

ada di Jakarta.

Q11 Bagaimana respons (mendukung/menolak) anda terhadap program

Kartu Tangerang Pintar?

A11 Kalo saya mah no problem sih dilanjutkan hayu ya di stop juga ga apa-apa

Q12 Bagaimana kordinasi dan komunikasi yang terjalin antara

stakeholder?siapa saja yang melakukan kordinasi?kapan kordinasi

dilakukan?

A12 Kordinasi sudah pasti dilakukan tiap usulan sampe pencairan dengan dinas

pendidikan khususnya dengan Kasi Kesiswaan

Q13 Apakah mengadakan / mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tangerang

Pintar? Kapan diadakan sosialisasi? Dimana diadakan soialisasi dan

siapa saja pihak yang terlibat dalam sosialisasi?

A13 sosialisasi dilakukan langsung oleh dinas melalui operator-operator sekolah

kemudian operator yang menyapaikan ke siswa, sebenernya dengan cara ini

jujur saja sekolah menjadi kewalahan, kalo dulu pernah ada website tentang

KPKT tapi sekarang terakhir saya cek sudah tidak ada sepertinya

Page 202: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

MEMBER CHECK

Hari/ Tanggal : Kamis, 24 November 2016

Waktu : 14.00 WIB

Tempat : Ruang TU Man Mauk

Nama Informan : Ahyadi

Jabatan : Staf TU / Operator Kartu Tangerang Pintar Man Mauk

Kode Informan : I5-2

Q1 Berapa jumlah pelaksana yang terlibat dalam pelaksanaan Kartu

Tangerang Pintar? Siapa saja yang terlibat? Apakah implementor yang

dimilikki sudah cukup memadai untuk menjalankan program?

A1 Sudah cukup, kita dibawah PKM Kesiswaan, ada operator atau admin Kartu

Tangerang Pintar, saya sendiri kadang dibantu dengan temen bertiga

Q2 Bagaimana penyaluran dana Kartu Tangerang Pintar disalurkan?

Siapa yang menyalurkan?

A2 Sistem pencairan diserahkan kepada orang tua, dari buku tabungan yang ada

tertera nama orang tua karna BJB terkait dengan nama rekening yang harus

punya itu atas nama orang tua disertai dengan nama anaknya. Yang

menyalurkan Bank BJB setiap penarikan orang tua yang datang ke BJB

terdekat. Terkait kita ke bank BJB, karena kita kerjasama dengan BJB

alhamdulillah tidak ada yang dipersulit, mungkin karna mereka sudah tau

kapasitas mereka melayani dan dia sudah kerjasama dengan pihak dinas

Q3 Bagaimana fasilitas sarana dan prasarana yang diberikan untuk

menunjang pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A3 untuk sarana prasarana Cukup baik dan mudah-mudahan tidak di stop dan

terus dilanjutkan, kalo dinas sih sementara yang diberikan ke Man Mauk

cuman KPKT doang yang diberikan.

Awalnya ada website, pihak dinas bekerja sama sama yang bikin jaringan.

Awal 2014 sih dulu pernah ada tapi gatau yah kalo sekarang sudah tidak

berjalan. Untuk saat ini kita sampaikan ke anak-anak takutnya ada kritik

atau saran dipersilahkan untuk menyampaikan langsung ke pihak sekolah

Q4 Apakah sumber daya waktu yang ada sudah cukup untuk menunjang

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A4 Dirasa cukup lah, terkait tahap pendaftaran, usulan penyampain berkas,

masing masing madrasah dan sekolah punya kendala dilapangan masing-

masing mungkin yang menghambat penyerahan atau menambahnya waktu.

Kita punya target dari awal pendaftaran, penyerahan berkas sampe ke

pelaporan, penerimaan data-data untuk sementara cukup menurut saya

Q5 Apa karakter / peran dari sekolah dalam pelaksanaan program Kartu

Tangerang Pintar?

A5 kita dapat dikatakan sebagai pembantu siswa atau perantara siswa terkait

dengan tanggung jawab yang sudah dibebankan kepada kita selaku petugas

penyambung lidah dari dinas membantu siswa-siswa

Q6 Apakah ada SOP yang berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis dalam program Kartu Tangerang Pintar?

Page 203: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

A6 Ada perbub dan buku pedoman serta brosur tentang kartu Tangerang pintar

Q7 Bagaimana pelaksanaan verifikasi data usulan peserta Kartu

Tangerang Pintar?

A7 Banyak juga sih, pertama pengumpulan data terkait data ada siswa beberapa

disini itu dari data orang tua sih paling banyak terkait KTP, KK, SKTM itu

paling susah didapatkan dari mereka. Tapi pihak siswa sih pengennya diikut

sertakan, cuman itu tadi pengumpulan data dilapangan itu susah. Nanti

peserta didik juga membuat usulan tertulis dan formatnya sudah disediakan

kemudian hasil pendataan dan verifikasi kita serahkan ke bidang SMA dan

SMK pada dinas

Q8 Apakah ada pelaporan penggunaan dana Kartu Tangerang Pintar?

Bagaimana bentuk pelaporan?

A8 Untuk sementara pelaporan MAN Mauk blm selesai tapi yang kemarin

sudah beres semua kita serahkan ke pihak dinas, untuk pelaoran format nya

ada cuman belum diisi karena siswa belum mengumpulan

Q9 Bagaimana bentuk dan mekanisme sanksi yang diberikan dalam

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A9 pengawasan kita lakukan langsung oleh sekolah kepada siswa. Karena bagi

mereka yang tidak memahami aturan akan kita alihkan ke siswa lain. Ya

kita coret, bagi mereka yang tidak mentaati ketentuan dari Dinas ya kita

sendiri yang bakal kena nantinya

Q10 Bagaimana pemahaman anda mengenai adanya program Kartu

Tangerang Pintar?

A10 program kartu Tangerang pintar untuk peserta didik dari masyarakat

berpengasilan rendah dan juga siswa yang berprestasi baik akademik

maupun non akademik. Pelaksanaan sangat melelahkan, butuh perjuangan

untuk menjalankan program ini agar berjalan maksimal. Manfaat buat

mereka sangat banyak sesuai dengan apa yang disampaikan pihak dinas, kita

juga sangat merespon pengeluaran apa saja yang harus disesuaikan dengan

dana KPKT, Pertama untuk kegiatan sekolah terkait pembelian alat tulis,

pembelian tas, sepatu dan juga buat transportasi mereka

Q11 Bagaimana respons (mendukung/menolak) anda terhadap program

Kartu Tangerang Pintar?

A11 Sekolah sangat mendukung karna ada kebaikan buat siswa, ada manfaatnya

buat siswa. Dari beberapa orang tua yang kita kumpulkan di MAN Mauk

ini, alhamdulillah mereka merespon baik karna pertama dari penghasilan

mereka yang dibawah rata-rata dengan adanya ini sangat membantu pihak

orang tua terkait pembiayaan sekolah

Q12 Bagaimana kordinasi dan komunikasi yang terjalin antara

stakeholder?siapa saja yang melakukan kordinasi?kapan kordinasi

dilakukan?

A12 Iya kordinasi rutin dilakukan oleh kami pihak sekolah dengan dinas

pendidikan, dan juga kemenag. Kemenag juga turut mengetahui jumlah

usulan peserta yang akan diajukan kepada dinas

Q13 Apakah mengadakan / mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tangerang

Pintar? Kapan diadakan sosialisasi? Dimana diadakan soialisasi dan

siapa saja pihak yang terlibat dalam sosialisasi?

A13 Sosialisasi dilakukan oleh sekolah kepada siswa. Dari dinas pendidikan

cuman sosialisasi ke operator nya saja kemudian operator yang selanjutnya

diberi tanggung jawab menyampaikan informasi mengenai program tersebut

Q14 Bagaimana kondisi ekonomi di Kabupaten Tangerang dalam

Page 204: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

mendukung program Kartu Tangerang Pintar?

A14 Ya pastilah, turut mempengaruhi dari penghasilan orang tua siswa yang

dirasa belum mencukupi kebutuhan anak-anak/siswa.

Q15 Bagaimana kondisi sosial di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A15 Keliatan sih dari kondisi sosial kebanyakan pekerjaannya petani paling

besar, dan itu juga mungkin lahan sawahnya juga bukan lahan pribadi,

mereka kebanyakan cuman menggarap saja

Q16 Bagaimana kondisi politik di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A16 Gak ada, ini murni program bupati ga ada unsur politis dan tidak pernah ada

yang menolak sudah hampir 3 tahun berjalan. Program KIP dananya dari

APBN sedangkan KPKT dari APBD.

Page 205: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

MEMBER CHECK

Hari/ Tanggal : Senin, 28 November 2016

Waktu : 10.00 WIB

Tempat : SMA Negeri 12 Kabupaten Tangerang

Nama Informan : Pudih, S.Pd

Jabatan : Wakasek Kesiswaan

Kode Informan : I5-3

Q1 Berapa jumlah pelaksana yang terlibat dalam pelaksanaan Kartu

Tangerang Pintar? Siapa saja yang terlibat? Apakah implementor yang

dimilikki sudah cukup memadai untuk menjalankan program?

A1 Ya kita ada kepala sekolah sebagai penanggung jawab terus ada kesiswaan

dibantu oleh staf khusus tata usaha atau operator sekolah. Kita dipanggil

pihak dinas ada pelatihan sosialisasi terus disampaikan ke siswa

Q2 Bagaimana penyaluran dana Kartu Tangerang Pintar disalurkan?

Siapa yang menyalurkan?

A2 Sistem penyaluran dana nya kita panggil orang tua nya dateng ke sekolah

bikin rekening. Kalo jumlahnya banyak pihak bank nya yang datang kesini

dan kalo sedikit, kita yang datang ke Bank BJB

Q3 Bagaimana fasilitas sarana dan prasarana yang diberikan untuk

menunjang pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A3 Kalo dinas pendidikan ya kami juga bersyukur sudah meringankan beban

siswa. ya fasilitas nya yang diberikan ya seperti ini, mereka membuat ada

semacam kartu buat siswa yang dulu tuh buat mempermudah anak, tetapi

sekarang sudah tidak diberikan kartu tersebut. juga ada buku petunjuk yang

diberikan dinas pendidikan tinggal kami mengimlementasikan sesuai

petunjuk tersebut

Q4 Apakah sumber daya waktu yang ada sudah cukup untuk menunjang

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A4 mungkin agak lebih lama sedikit lah. Kadang kita menerima informasi

waktu sekian dikumpulkan sekian nah karena siswa kami tuh dipelosok

kadang untuk mengurus ke kelurahan terkadang mereka belum siap karna

ada pengumuman baru mereka mengurus SKTM lah segala macem. Terus

kalo ada siswa yang ketinggalan ngumpulin gak mungkin kita tinggalin

karena ada sisi kemanusiaan juga merasa ga enak aja

Q5 Apa karakter / peran dari sekolah dalam pelaksanaan program Kartu

Tangerang Pintar?

A5 Yang jelas kami juga berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi siswa

karena apapun itu tujuannya sangat penting dari program itu pun nanti Kartu

Tangerang Pintar kan berguna untuk meringankan sekolah juga jika ada

siswa yang belum bayar spp, beli baju sekolah dan lain lain

Q6 Apakah ada SOP yang berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis dalam program Kartu Tangerang Pintar?

A6 Ada pedoman dan perbupnya dan kendalanya pertama dari segi

administrasi, banyak dari siswa kita itu yang untuk mengurus SKTM

banyak terkendala oleh urusan prosedur desa masing-masing, siswa kadang

Page 206: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

sampe mengulur jika disuruh mengumpulkan oleh pihak sekolah. Yang

kedua KPKT itu kendalanya pencairan bagi kami adalah pengajuan-

pengajuan itu biasanya diajukan sekarang tp cair nya semester depan baru

turun.

Q7 Bagaimana pelaksanaan verifikasi data usulan peserta Kartu

Tangerang Pintar?

A7 Verifikasi kita sendiri yang melakukan yang mengumpulkan data dari siswa

yang mengajukan usulan untuk menjadi peserta penerima, mereka sudah

diberikan informasi mengenai persyaratan apa saja yang harus dipenuhi.

Setelah itu setelah semuanya lengkap kita serahkan ke dinas pendidikan.

Q8 Apakah ada pelaporan penggunaan dana Kartu Tangerang Pintar?

Bagaimana bentuk pelaporan?

A8 laporan nanti ada laporan anak itu tanda tangan siswa penerima dan juga

orang tua, uang yang mereka terima itu harus ada buktinya dibelikan apa

saja. Nanti kita rekap semua kemudian diserahkan ke dinas. paska diterima

dana dari bantuan itu kami disuruh membuat laporan itu sangat rinci sekali

harus ada hal-hal kebutuhan yg dibeli harus ada bukti fisiknya padahal kalo

kita beli di pasar tradisional biasanya jarang mendapatkan kwitansi.

Q9 Bagaimana bentuk dan mekanisme sanksi yang diberikan dalam

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A9 pengawasan dilakukan oleh pihak sekolah, kami bertanggung jawab untuk

mengamati, mengawasi mengevaluasi dan nanti setelah itu laporannya kami

serahkan ke dinas pendidikan, jika ada hal-hal yang masih ada kesalahan

nanti dinas pendidikan memeberitahukan kepada kami, dan nanti kami

beritahukan lagi ke siswa penerima kalo misalkan ada kesalahan atau

pelanggaran. Ya selama ini kami tegur saja kami coba tegur untuk jangan

sampai mengulangi lagi kalo memang sampai mengulangi lagi kita ganti ke

siswa lain karna berarti mereka memang tidak butuh Kartu Tangerang Pintar

tersebut

Q10 Bagaimana pemahaman anda mengenai adanya program Kartu

Tangerang Pintar?

A10 Ya cukup bagus, salah satu mungkin terobosan dari program pemerintah

kabupaten tangerang dalam hal ini bupati mencoba melihat mungkin realita

yang terjadi di masyarakat terutama di pantura mungkin siswa nya berada di

golongan menengah ke bawah yang sangat mebutuhkan bantuan-bantuan

Q11 Bagaimana respons (mendukung/menolak) anda terhadap program

Kartu Tangerang Pintar?

A11 Ya saya berharap jangan sampai putus dan terus dilanjutkan, ya memang

kalo nanti di stop itu terserah kebijakan bupati kalopin di stop nanti kami

tinggal kasih tau lagi ke siswa

Q12 Bagaimana kordinasi dan komunikasi yang terjalin antara

stakeholder?siapa saja yang melakukan kordinasi?kapan kordinasi

dilakukan?

A12 Kordinasi dilakukan saat akan mengajukan usulan peserta, kemudian

verifikasi, pencairan dana dan pelaporan penggunaan dana

Q13 Apakah mengadakan / mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tangerang

Pintar? Kapan diadakan sosialisasi? Dimana diadakan soialisasi dan

siapa saja pihak yang terlibat dalam sosialisasi?

A13 ya sosialisasi itu kita dipanggil oleh dinas, semua sekolah dipanggil kumpul

di satu titik tertentu, pihak dinas itu memberikan sosialisasi ke wakil dari

sekolah. Kalo ke siswa diberitahukan oleh sekolah. Ya kami juga membuka

Page 207: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

ada pihak humas di sekolah dan juga ada kotak kritik dan saran jika ada

keluhan-keluhan dari orangtua bisa langsung datang ke sekolah. Hal tentang

KPKT juga kami tempel di mading sekolah. Kalo web pendidikan tentang

KPKT dari dinas kurang tau, kalo dari kami ada web nya tentang program

kesiswaan pihak email. Dari dinas belum ada sepertinya.

Q14 Bagaimana kondisi ekonomi di Kabupaten Tangerang dalam

mendukung program Kartu Tangerang Pintar?

A14 Respon masyarakat yang jelas yang ada di wilayah sini itu rata rata mereka

sangat antusias setelah kita menyampaikan ada program KPKT mungkin

mereka dengan harapan dapat bantuan berharap dapat menerima dana

KPKT tersebut tetapi kadang kadang kami juga dalam menentukan

verifikasi siswa dilapangan menemukan kendala ternyata dilingkungan

wilayah sini juga kita kadang-kadang kalo anak itu tidak mampu tapi kata

anak yang lain pak dia mah tinggal di lingkungan yang lumayan, tp kita ga

mungkin kan untuk mengawasi atau mensurvei langsung kerumahnya.

Q15 Bagaimana kondisi sosial di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A15 yang jelas status sosial kita tuh di wilayah pantura menengah ke bawah

dalam artian dari program KPKT, KIP, dan sebaginya sangat dibutuhkan

oleh orangtua atau lingkungan masyarakat di sekitar sekolah sini

Q16 Bagaimana kondisi politik di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A16 Dari kondisi politik ini belum pernah ada yang menolak terkait urusan

politik dan semacamnya.

Page 208: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

MEMBER CHECK

Hari/ Tanggal : 25 November 2016

Waktu : 08.00 WIB

Tempat : Ruang kesiswaan SMAN 20 Kabupaten Tangerang

Nama Informan : Jajang Nahrowi, S,Pd

Jabatan : Operator Kartu Tangerang Pintar SMAN 20 Kab Tangerang

Kode Informan : I5-4

Q1 Berapa jumlah pelaksana yang terlibat dalam pelaksanaan Kartu

Tangerang Pintar? Siapa saja yang terlibat? Apakah implementor yang

dimilikki sudah cukup memadai untuk menjalankan program?

A1 Pelaksana yang terlibat saya sendiri sebagai operator. Tentunya sangat

menyulitkan karena memang yang ditugasi terkait program ini hanya satu

orang tiap sekolah sedangkan saya juga kan tidak mengurusi program ini

saja, saya juga harus ngurusin program-program lain kan ada KIP juga.

Q2 Bagaimana penyaluran dana Kartu Tangerang Pintar disalurkan?

Siapa yang menyalurkan?

A2 setiap semester kita usulkan dan siswa mendapatkan bantuan sebesar Rp

500.000. jadi setahun dapet dua kali

Q3 Bagaimana fasilitas sarana dan prasarana yang diberikan untuk

menunjang pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A3 untuk fasilitas nya ya yang dibutuhkan dari segi fisik kan computer/laptop

itu sudah ada kan di sekolah, kemudian kartu nih kalo dulu ada kartu ATM

tp sekarang sudah tidak diberikan alasannya tidak efektif katanya kemudian

mungkin buku pedoman dan brosur

Q4 Apakah sumber daya waktu yang ada sudah cukup untuk menunjang

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A4 Soal waktu yang diberikan tergantung dari siswa nya itu sendiri kadang ada

siswa yang sudah diberi tenggat waktu tapi masih belum mengumpulkan

persyaratan alasannya berbagai macam ada yang bilang orang tuanya sibuk

kerja, ada juga yang ga punya KTP orang tua nya kemudian kadang ada

juga siswa yang gengsi dapet bantuan program ini.

Q5 Apa karakter / peran dari sekolah dalam pelaksanaan program Kartu

Tangerang Pintar?

A5 Sekolah dapat dikatakan sebagai ujung tombak pelaksana program ini

karena kan yang mengurus dari awal pendataan, verifikasi, pencairan,

pelaporan dana hingga sosialisasi semuanya kita yang ngerjain

Q6 Apakah ada SOP yang berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis dalam program Kartu Tangerang Pintar?

A6 Ada perbupnya yang mengatur program ini jadi petunjuk dalam

pelaksanaannya kita ikutin semua yang ada di perbup tersebut.

Q7 Bagaimana pelaksanaan verifikasi data usulan peserta Kartu

Tangerang Pintar?

A7 kita lakukan verifikasi satu per satu agar semuanya lengkap, kalo sudah

lengkap semua saya laporkan ke kepala sekolah untuk disah kan dan dikirim

ke dinas

Q8 Apakah ada pelaporan penggunaan dana Kartu Tangerang Pintar?

Bagaimana bentuk pelaporan?

Page 209: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

A8 Sesuai dengan peraturan bupati setelah siswa menerima bantuan dana

tangerang pintar wajib membuat laporan penggunaan dana untuk diserahkan

ke sekolah dilengkapi dengan bukti pembelian kwitansi agar tidak

disalahgunakan

Q9 Bagaimana bentuk dan mekanisme sanksi yang diberikan dalam

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A9 diberhentikan atau di stop. Kalo ada pelanggaran misalkan siswa melanggar

ketertiban sekolah, ikut tawuran, menggunakan narkoba atau sering bolos

itu kita ancam dengan memberhentikan bantuan tersebut

Q10 Bagaimana pemahaman anda mengenai adanya program Kartu

Tangerang Pintar?

A10 Program ini tujuannya adalah ikut mensukseskan program wajib belajar 12

tahun dan juga memberi bantuan di bidang pendidikan agar meningkatkan

partisipasi sekolah menengah.

Q11 Bagaimana respons (mendukung/menolak) anda terhadap program

Kartu Tangerang Pintar?

A11 karena ini membantu siswa yang tidak mampu jadi sekolah sangat

mengapresiasi program yang diluncurkan pemerintah kabupaten Tangerang

karena kan adanya program ini berawal dari kemauan atau komitmen bupati

apakah beliau mau atau tidak mengeluarkan anggaran yang besar untuk

memberikan bantuan kepada warganya

Q12 Bagaimana kordinasi dan komunikasi yang terjalin antara

stakeholder?siapa saja yang melakukan kordinasi?kapan kordinasi

dilakukan?

A12 Komunikasi cukup baik dan rutin dilakukan setiap semester dengan bidang

pendidikan menengah dan seksi kesiswaan di dinas pendidikan kabupaten

Tangerang

Q13 Apakah mengadakan / mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tangerang

Pintar? Kapan diadakan sosialisasi? Dimana diadakan soialisasi dan

siapa saja pihak yang terlibat dalam sosialisasi?

A13 Yang melakukan sosialisasi pertama kali dilakukan dari dinas kepada

petugas atau operator, kita dikumpulkan oleh dinas diberi pengarahan

tentang program ini kemudian selanjutnya operator yang melakukan

sosialisasi ke siswa berupa brosur dan sosialisasi langsung kepada orangtua

saat penerimaan murid baru

Q14 Bagaimana kondisi ekonomi di Kabupaten Tangerang dalam

mendukung program Kartu Tangerang Pintar?

A14 Jika dilihat dari usulan peserta di sekolah kami saya rasa kondisi masyarakat

sekitar sekolah masih banyak yang memerlukan bantuan program ini. Lihat

saja di data penerima program, sekolah kita paling banyak pesertanya

Q15 Bagaimana kondisi sosial di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A15 Semuanya mendukung saya rasa karena belum ada yang menolak terkait

program ini

Q16 Bagaimana kondisi politik di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A16 Kurang tau untuk soal politik, tapi mungkin menurut saya bisa juga

mempengaruhi karena kan memang sebuah kebijakan itu berasal dari aspek

politik

Page 210: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

MEMBER CHECK

Hari/ Tanggal : 7 Desember 2016

Waktu : 13.00 WIB

Tempat : SMK Negeri 5 Kab. Tangerang

Nama Informan : Tata sunardi

Jabatan : Staff Tu/Operator SMK Negeri 5 Kabupaten Tangerang

Kode Informan : I5-5

Q1 Berapa jumlah pelaksana yang terlibat dalam pelaksanaan Kartu

Tangerang Pintar? Siapa saja yang terlibat? Apakah implementor yang

dimilikki sudah cukup memadai untuk menjalankan program?

A1 Cukup, sebenernya sendiri pun bisa tapi untuk pelaksanaannya harus dari

jauh-jauh hari bahkan dari siswa kelas 10 pertama kali masuk ke sekolah

sudah di infokan.

Q2 Bagaimana penyaluran dana Kartu Tangerang Pintar disalurkan?

Siapa yang menyalurkan?

A2 Prosesnya ya kan siswa ngambil sendiri ke bank dan diserahkan ke orangtua

jadi kita tinggal tunggu pelaporan penggunaannya saja

Q3 Bagaimana fasilitas sarana dan prasarana yang diberikan untuk

menunjang pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A3 Fasilitas untuk secara fisik seperti komputer atau laptop kan sudah ada di

sekolah, Cuma memang kan kita format nya dari dinas kita dikasih buku

pedoman dan perbup tentang juknis program ini

Q4 Apakah sumber daya waktu yang ada sudah cukup untuk menunjang

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A4 Cukup, kita sebelum dinas konfirmasi untuk pengajuan, kita disini sudah

menerima pengajuan dari orangtua siswa jadi kita lakukan dari awal supaya

tepat waktu. 3 minggu paling selesai ukup, sebenernya sendiri pun bisa tapi

untuk pelaksanaannya harus dari jauh-jauh hari bahkan dari siswa kelas 10

pertama kali masuk ke sekolah sudah di infokan.

Q5 Apa karakter / peran dari sekolah dalam pelaksanaan program Kartu

Tangerang Pintar?

A5 Sebagai yang mendampingi siswa dari awal dari pengajuan, pencairan jadi

kita terjun langsung apabila ada masalah atau kendala dilapangan kita yang

bantu.

Q6 Apakah ada SOP yang berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis dalam program Kartu Tangerang Pintar?

A6 Petunjuk pelaksanaan mengacu pada buku pedoman dan perbup

Q7 Bagaimana pelaksanaan verifikasi data usulan peserta Kartu

Tangerang Pintar?

A7 Ya pelaksanaan verifikasi kita yang mengerjakan kemudian juga ikut

mengawal mendampingi siswa sampai pencairan jadi bener-bener kita

kawal terus sampai program ini sukses dan rutin begitu tiap semester,

cuman ya proses pengumpulan persyaratan dari siswa nya aja yang kadang

telat ngumpulinnya terus terkadang KTP orang tuanya sudah tidak berlaku

ya paling itu aja kendalanya dari siswa sendiri

Q8 Apakah ada pelaporan penggunaan dana Kartu Tangerang Pintar?

Bagaimana bentuk pelaporan?

Page 211: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

A8 Pelaporan kan sudah diberikan formatnya jadi tinggal diisi saja apa yang

sudah dibelanjakan

Q9 Bagaimana bentuk dan mekanisme sanksi yang diberikan dalam

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A9 Dari awal kita tegaskan penggunaan dana tersebut jangan sampai keluar

jalur yang sudah ditentukan. kalo buat beli hape atau diluar keperluan

sekolah kita stop. Setiap siswa yang mendapatkan bantuan kita pantau terus

dari kehadiran dan apabila ada masalah kita langsung tegur siswanya.

Penggunaan dananya kan banyak beli seragam beli tas sepatu dan segala

macem, bahkan ada siswa yang pake buat bayar spp. Kan kalo dari

peraturannya mah ga boleh tp kan itu kemauan dari orangtua siswa bukan

kemauan dari kita artinya dripada buat beli beli yang lain mending buat

bayar spp

Q10 Bagaimana pemahaman anda mengenai adanya program Kartu

Tangerang Pintar?

A10 Secara tidak langsung program ini membantu orangtua siswa, tetapi kemarin

siswa kami mengajukan kuota tambahan dan kita survei kerumahnya dan

memang layak mendapatkan bantuan tp kenyataannya terganjal oleh kuota

Q11 Bagaimana respons (mendukung/menolak) anda terhadap program

Kartu Tangerang Pintar?

A11 Kita pihak sekolah sangat mendukung program ini karena memang

manfaatnya banyak buat siswa

Q12 Bagaimana kordinasi dan komunikasi yang terjalin antara

stakeholder?siapa saja yang melakukan kordinasi?kapan kordinasi

dilakukan?

A12 kordinasi dari dinas saat pengajuan, verifikasi, pencairan dan pembuatan

laporan. kita kesana ke dinas langsung. Juga hasil sosialisasi dari dinas kita

info kan ke para siswa

Q13 Apakah mengadakan / mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tangerang

Pintar? Kapan diadakan sosialisasi? Dimana diadakan soialisasi dan

siapa saja pihak yang terlibat dalam sosialisasi?

A13 Sosialisasi kita dipanggil oleh dinas pertama kali diluncurkan program ini

kemudian kita juga ikut membantu mensosialisasikan kepada siswa dan

orangtua

Q14 Bagaimana kondisi ekonomi di Kabupaten Tangerang dalam

mendukung program Kartu Tangerang Pintar?

A14 Ya menurut saya kalo dari lihat kondisi ekonomi disini saya rasa mereka

sangat membutuhkan program seperti kartu tangerang pintar, BSM ataupun

KIP

Q15 Bagaimana kondisi sosial di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A15 Kondisi pencaharian masyarakat disini kebanyakan petani, nelayan dan

buruh yang masih belum layak dalam segi pendapatan.

Q16 Bagaimana kondisi politik di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A16 Kartu Tangerang Pintar kan programnya bupati dan tidak ada keluhan sama

sekali sampai saat ini baik dari orangtua siswa maupun masyarakat umum

Page 212: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

MEMBER CHECK

Hari/ Tanggal : 29 November 2016

Waktu : 11.00 WIB

Tempat : Ruang Kesiswaan SMK Negeri 12 Kab. Tangerang

Nama Informan : Ruly Hestina S.Pd

Jabatan : Operator Kartu Tangerang Pintar SMKN 12 Kab Tangerang

Kode Informan : I5-6

Q1 Berapa jumlah pelaksana yang terlibat dalam pelaksanaan Kartu

Tangerang Pintar? Siapa saja yang terlibat? Apakah implementor yang

dimilikki sudah cukup memadai untuk menjalankan program?

A1 Kalo di sekolah ya ada kepala sekolah sebagai penanggung jawab kemudian

operator program ini yang mengurusi segala hal terkait program ini mulai

dari pendataan, verifikasi, pencairan. Kalo dari dinas ada kasi kesiswaan

SMA SMK dan staff-staffnya

Q2 Bagaimana penyaluran dana Kartu Tangerang Pintar disalurkan?

Siapa yang menyalurkan?

A2 Penyaluran melalui bank BJB dengan menggunakan surat rekom dari kepala

sekolah untuk pencairan. awalnya program ini pencairannya menggunakan

kartu ATM tapi setelah di evaluasi katanya ga efektif pakai ATM, padahal

menurut saya bisa mempermudah orangtua siswa pada saat pencairan.

Sekarang gini aja kan pengawasan itu dilakukan sekolah lewat bukti

kwitansi belanja jadi kan pencairan lewat kartu ATM juga tetap bisa diawasi

oleh kita, kasian pihak sekolah kan kalo ga pakai ATM mereka kerepotan

kan yg dikerjain bukan cuma kartu tangerang pintar saja lagipula orangtua

tidak perlu repot-repot kalo mau mencairkan dana bantuan tersebut. Tapi

kan memang semuanya kita kembalikan lagi ke orang dinas nya mereka

yang memegang kebijakan program ini

Q3 Bagaimana fasilitas sarana dan prasarana yang diberikan untuk

menunjang pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A3 Sarana penunjang menurut saya tidak begitu berarti karena kan sekolah

sudah punya computer atau laptop yah untuk mendata siswa, mungkin

sarana penunjang untuk sosialisasi ada brosur dan kartu ATM untuk

pencairan kalo dulu ada

Q4 Apakah sumber daya waktu yang ada sudah cukup untuk menunjang

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A4 cukup waktu yang diberikan karena kita sebelum dinas memberitahu

konfirmasi untuk pengajuan, kita disini sudah menerima pengajuan dari

orangtua siswa jadi kita lakukan dari awal supaya tepat waktu. 3 minggu

paling selesai

Q5 Apa karakter / peran dari masing-masing stakeholder implementor

Kartu Tangerang Pintar?

A5 kita sebagai yang mendampingi siswa dari awal dari pengajuan, pencairan

jadi kita terjun langsung apabila ada masalah atau kendala dilapangan itu

semua kita yang bantu

Q6 Apakah ada SOP yang berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis dalam program Kartu Tangerang Pintar?

Page 213: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

A6 Ada pedoman juknis dan juklaknya, kita jalankan sesuai juknis yang

diberikan sesuai dengan perbup nya

Q7 Bagaimana pelaksanaan verifikasi data usulan peserta Kartu

Tangerang Pintar?

A7 Pelaksanaan verifikasi dilakukan oleh sekolah. Kita cek kelengkapan syarat-

syarat nya apakah sudah lengkap dan kemudian jika sudah lengkap semua

kita serahkan ke pihak dinas, tetapi kan tidak semua yang mengajukan

otomatis jadi peserta program ini karena kuota penerima yang sudah

ditentukan dinas

Q8 Apakah ada pelaporan penggunaan dana Kartu Tangerang Pintar?

Bagaimana bentuk pelaporan?

A8 ya harus ada laporan ke kita, harus kasih kwitansi juga sudah digunakan

untuk apa saja uangnya jangan sampai menyimpang penggunaannya, jika

tidak ada laporan nanti kami yang akan ditegur pihak dinas

Q9 Bagaimana bentuk dan mekanisme sanksi yang diberikan dalam

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

A9 Akan kami alihkan ke siswa lain yang belum mendapatkan bantuan program

ini jika ada siswa yang terbukti melanggar tata tertib sekolah apalagi

pelanggaran seperti narkoba, tawuran pokonya kita stop

Q10 Bagaimana pemahaman anda mengenai adanya program Kartu

Tangerang Pintar?

A10 Program ini adalah program unggulan bupati yang dibiayai oleh APBD

dengan maksud mencegah angka putus sekolah dan meringankan beban

orangtua siswa dalam biaya Pendidikan anaknya

Q11 Bagaimana respons (mendukung/menolak) anda terhadap program

Kartu Tangerang Pintar?

A11 sangat mendukung sekali

Q12 Bagaimana kordinasi dan komunikasi yang terjalin antara

stakeholder?siapa saja yang melakukan kordinasi?kapan kordinasi

dilakukan?

A12 Kordinasi dilakukan sekolah melalui operator Kartu Tangerang Pintar

dengan unsur di Dinas Pendidikan, biasanya dilakukan setiap semester nanti

dinas yang mengumumkan ke sekolah.

Q13 Apakah mengadakan / mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tangerang

Pintar? Kapan diadakan sosialisasi? Dimana diadakan soialisasi dan

siapa saja pihak yang terlibat dalam sosialisasi?

A13 Saya mengikuti sosialisasi pertama kali saat digulirkannya program ini dan

kemudian sosialisasi mengenai pendaftaran dan verifikasi peserta setiap

semester dilakukan oleh dinas Pendidikan. Sedangkan sosialisasi kepada

siswa kita sendiri yang lakukan di sekolah karena kita menjadi penyambung

informasi yang diberikan oleh dinas Pendidikan dalam hal ini bidang

dikmen untuk memberikan informasi bahwa ada program ini untuk siswa

tidak mampu dan saya beritahukan persyaratan yang harus dipenuhi untuk

menjadi peserta program ini.

Q14 Bagaimana kondisi ekonomi di Kabupaten Tangerang dalam

mendukung program Kartu Tangerang Pintar?

A14 menurut saya di Tangerang masih banyak siswa yang membutuhkan

program ini karena pendapatan orangtua siswa kebanyakan buruh dan pas

pasan

Q15 Bagaimana kondisi sosial di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

Page 214: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

program Kartu Tangerang Pintar?

A15 Dengan jumlah penduduk yang besar kabupaten Tangerang masih

mengalami ketimpangan-ketimpangan di berbagai daerah seperti dibagian

selatan sudah sangat pesat sekali perkembangnya kemudian di Tangerang

barat sudah banyak pabrik-pabrik berdiri sedangkan di pantura mayoritas

petani dan nelayan.dengan adanya program ini dapat membantu sekali

orangtua

Q16 Bagaimana kondisi politik di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

A16 Untuk hal ini saya kurang mengetahui soal politik, yang saya tau ini

program pemerintah daerah Tangerang dalam bidang Pendidikan.

Page 215: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

MEMBER CHECK

Hari/ Tanggal : 12 Desember 2016

Waktu : 13.00 WIB

Tempat : Kantin SMK Negeri 5 Kab. Tangerang

Nama Informan : Iis Andiyani

Jabatan : Siswa SMKN 5 Kab. Tangerang penerima program Kartu

Tangerang Pintar

Kode Informan : I6-1

Q1 Apakah mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tangerang Pintar?

A1 Pernah

Q2 Bagaimana proses pengumpulan persyaratan untuk ikut program Kartu

Tangerang Pintar?

A2 Mungkin untuk mengikuti program ini membutuhkan sedikit biaya untuk

melengkapi persyaratan. Contoh: kartu KK (fotokopi), materai

Q3 Bagaimana proses penyaluran dana disalurkan? Siapa yang

menyalurkan?

A3 Ngambilnya di bank BJB tapi orang tua saya kerja di pabrik kadang susah buat

libur jadi setiap saat pengambilan itu harus libur dulu baru bisa ngambil tp pas

semester kemaren diwakilin pake surat kuasa baru bisa diambil

Q4 Apakah pernah membuat laporan penggunaan dana Kartu Tangerang

Pintar? Bagaimana bentuk pelaporan?

A4 setelah dapat uangnya, harus lapor dibeliin apa saja ke sekolah dan pake

kwitansi, format laporannya sudah ada

Q5 Bagaimana sanksi yang diberikan jika anda melanggar ketentuan

program ini?

A5 Bantuannya akan dicabut

Q6 Apakah anda membutuhkan program ini?

A6 Iya. karena dapat membantu saya

Q7 Apa saja manfaat dari adanya program ini ? Digunakan untuk apa saja

dana bantuan tersebut?

A8 Dapat membantu saya dalam kegiatan atau kebutuhan sekolah dan untuk

membeli sepatu, seragam dan alat tulis

Page 216: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

MEMBER CHECK

Hari/ Tanggal : 7 Desember 2016

Waktu : 12.00 WIB

Tempat : Man Mauk Kab. Tangerang

Nama Informan : Fahruji

Jabatan : Siswa Man Mauk Kab. Tangerang penerima program Kartu

Tangerang Pintar

Kode Informan : I6-2

Q1 Apakah mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tangerang Pintar?

A1 Iya. Sosialisasi dilakukan sama pak ahyadi dia guru yang ngurusin program

ini, trus sekolah juga ngasih brosur tentang program ini

Q2 Bagaimana proses pengumpulan persyaratan untuk ikut program Kartu

Tangerang Pintar?

A2 Fotokopi Ktp orangtua, kartu keluarga sama surat keterangan tidak mampu

dari desa

Q3 Bagaimana proses penyaluran dana disalurkan? Siapa yang

menyalurkan?

A3 dari pemerintah ke bank dan saya langsung ke bank sama orang tua, kalo

ngambil dapetnya Rp 500.000 setiap semester

Q4 Apakah pernah membuat laporan penggunaan dana Kartu Tangerang

Pintar? Bagaimana bentuk pelaporan?

A4 nanti kalo udah dapet duit terus udah belanja tas sama baju disuruh bikin

laporan buat bukti ke sekolah

Q5 Bagaimana sanksi yang diberikan jika anda melanggar ketentuan

program ini?

A5 Ga pernah ngelanggar tp kalo ada yg melanggar dicabut bantuannya

Q6 Apakah anda membutuhkan program ini?

A6 Iya. karena tidak semua orang mempunyai biaya yang lebih pasti ada orang

yang biayanya kurang maka itu saya membutuhkan program ini.

Q7 Apa saja manfaat dari adanya program ini ? Digunakan untuk apa saja

dana bantuan tersebut?

A8 Membeli seragam baju batik, sepatu sama buku

Page 217: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

MEMBER CHECK

Hari/ Tanggal : 10 Desember 2016

Waktu : 19.00 WIB

Tempat : Kediaman Rumah Informan. Desa Pakuhaji Kab. Tangerang

Nama Informan : Rasba

Jabatan : Orangtua penerima program Kartu Tangerang Pintar

Kode : I7-1

Q1 Apakah mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tangerang Pintar?

A1 Pernah waktu saya rapat masukin sekolah anak saya ke SMA ada

pengumuman dari sekolah kalo ada program ini. Yg mau daftar di kasih tau

syarat syaratnya

Q2 Bagaimana proses pengumpulan persyaratan untuk ikut program Kartu

Tangerang Pintar?

A2 Pertama fotokopi KTP saya, terus kartu keluarga, sama bikin surat tidak

mampu dari desa

Q3 Bagaimana proses penyaluran dana disalurkan? Siapa yang

menyalurkan?

A3 Ke bank bawa surat dari sekolah nanti bank nya juga udah ngerti tinggal

cairin. Saya yang ambil berdua sama anak saya

Q4 Apakah pernah membuat laporan penggunaan dana Kartu Tangerang

Pintar? Bagaimana bentuk pelaporan?

A4 gimana saya mau bikin laporan, kalo belanja di pasar malem kan ga pake

kwitansi kecuali kalo beli nya ke toko atau mall tuh baru ada

Q5 Bagaimana sanksi yang diberikan jika anda melanggar ketentuan

program ini?

A5 Saya ga pernah ngelanggar, tiap dapet bantuan juga saya gunain buat beli

keperluan sekolah anak saya kaya sepatu, buku, baju batik, baju olahraga.

Q6 Apakah anda membutuhkan program ini?

A6 saya baru tau program ini pas kemaren anak saya baru masuk ke SMA,

kebetulan karna penghasilan saya kecil saya minta ke guru nya biar dapet

bantuan program ini, mudah-mudahan sih dapet terus sampe lulus sekolah

anak saya

Q7 Apa saja manfaat dari adanya program ini ? Digunakan untuk apa saja

dana bantuan tersebut?

A8 Ya itu tadi buat keperluan sekolah

Page 218: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

MEMBER CHECK

Hari/ Tanggal : 10 Desember 2016

Waktu : 14.00 WIB

Tempat : Kediaman Rumah Informan. Desa Gintung Kec. Sukadiri

Nama Informan : Suhandi

Jabatan : Orangtua penerima program Kartu Tangerang Pintar

Kode Informan : I7-2

Q1 Apakah mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tangerang Pintar?

A1 saya tidak pernah denger pemberitaan tentang program ini sebelumnya, tp pas

anak saya masuk SMA dan ada rapat pertemuan orangtua murid baru saya

diinfokan bahwa ada program ini

Q2 Bagaimana proses pengumpulan persyaratan untuk ikut program Kartu

Tangerang Pintar?

A2 Ktp. Kk. sktm

Q3 Bagaimana proses penyaluran dana disalurkan? Siapa yang

menyalurkan?

A3 Pencairan ada pake surat dari sekolah. menurut saya sangat menyulitkan kalo

buat pribadi saya karna kan saya kerja ga bisa libur sedangkan untuk

pengambilan kan tidak bisa diwakilkan coba kalo pake ATM kan saya bisa

ambil kapan saja

Q4 Apakah pernah membuat laporan penggunaan dana Kartu Tangerang

Pintar? Bagaimana bentuk pelaporan?

A4 saya tidak tau kalo harus bikin laporan biasanya saya serahkan saja ke sekolah

soalnya kan duitnya dibelanjain beli baju batik, beli buku di koperasi sekolah

anak saya

Q5 Bagaimana sanksi yang diberikan jika anda melanggar ketentuan

program ini?

A5 di stop katanya mah anak saya bilang. Tapi kan mau melanggar gimana orang

duitnya juga buat biaya sekolah

Q6 Apakah anda membutuhkan program ini?

A6 Iya saya sangat mendukung mas, kan program ini manfaatnya banyak bisa

dirasakan langsung oleh saya bisa mengurangi beban sekolah anak saya. Ya

walaupun kerja juga penghasilan abis buat biaya makan sehari-hari

Q7 Apa saja manfaat dari adanya program ini ? Digunakan untuk apa saja

dana bantuan tersebut?

A8 Yang penting kan untuk keperluan biaya sekolah anak saya

Page 219: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

LAMPIRAN V MATRIKS HASIL PENELITIAN

Page 220: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA

1. Ukuran dan Tujuan

Q1 Apakah tujuan dari adanya program Kartu Tangerang Pintar? Apa saja

manfaat dari adanya program Kartu Tangerang Pintar?

I1-1 Program Tangerang Pintar ini mempunyai tujuan untuk mencegah terjadinya

drop out untuk yang tidak mampu, dan juga meningkatkan APK dan APN,

kenapa untuk meningkatkan APK dan APN karena dengan adanya KPKT,

mereka yang tadinya tidak sekolah teransang untuk sekolah karena ada

kumpulan beasiswa tersebut bagi mereka yang tidak mampu, selain itu bagi

mereka yang berprestasi untuk semakin mensupport mereka agar selalu

berprestasi sesuai dengan prestasi yg diperoleh sehingga menjadi rangsangan

untuk berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik.

I1-2 Tujuan dari program ini adalah untuk mendukung terselenggaranya wajib

belajar dua belas tahun, mencegah peserta didik dari masyarakat berpenghasilan

rendah atau miskin di SMA, SMK maupun MA yang kemungkinan putus

sekolah akibat kesulitan biaya pendidikan dan menarik peserta didik untuk

bersekolah yang tadinya sudah putus sekolah, Ketiga memberi peluang bagi

lulusan sekolah menengah pertama atau tsanawiyah /sederajat dari masyarakat

berpenghasilan rendah agar bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya. Keempat,

memberi penghargaan kepada peserta didik SMA,SMK,MA yang punya

prestasi.

Q2 Bagaimana ukuran / standar keberhasilan dari Program Kartu Tangerang

Pintar?

I1-1 standar keberhasilan nya dalam hal ini meningkatnya APK dan berkurangnya

Drop Out, selain itu juga ini merupakan target dari pak Bupati untuk

pembangunan dalam bidang Pendidikan

I1-2 ini kan salah satu program dari 25 program unggulan yang dibuat oleh

pemerintah daerah. Standar keberhasilan sejauh mungkin tidak ada anak yang

putus sekolah, ini juga kan untuk meningkatkan APK dan APM, termasuk

menarik anak yang sudah putus sekolah dan sudah ada peningkatan dari tahun

ke tahun dalam untuk APK dan APM sekolah menengah di Kabupaten

Tangerang

I3 Standar keberhasilannya dapat kita lihat untuk pemerataan pendidikan jadi tidak

ada lagi bahasa orang miskin tidak bisa sekolah. Untuk keadilan pendidikan

demokrasi pendidikan yang terbangun dan tidak ada lagi standar-standar

masyarakat yang berpendidikan rendah karena disebabkan miskinnya. Karna

Undang-Undang menjamin pendidikan adalah negara harus ikut mencerdaskan

kehidupan bangsa dan memberikan pelayanan yang bermutu tidak pandang

bulu

2. Sumber Daya

Q3 Berapa jumlah pelaksana yang terlibat dalam pelaksanaan Kartu

Tangerang Pintar? Siapa saja yang terlibat? Apakah implementor yang

dimilikki sudah cukup memadai untuk menjalankan program?

I1-1 yang terlibat pihak Sekolah menengah negeri, Dinas Pendidikan itu sendiri,

Page 221: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

Kementrian Agama Kabupaten Tangerang yang menaungi usulan dari MA,

kemudian juga ada dari dewan pendidikan, ada Inspektorat dan juga ada dari

lingkup SEKDA

I1-2 a. Untuk Program KPKT yang terlibat adalah Pemerintah Kabupaten

Tangerang, Bupati Pak Zaki, Kemudian dari Dinas Pendidikan itu sendiri

serta makin mengerucut ke sekolah-sekolah penerima. Dari Dinas

Pendidikan petugasnya ada Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kabid

Pendidikan Menengah, Kasi Kesiswaan dan juga staff-staff saya, Di

Sekolah ada operator-operator tiap masing-masing sekolah

b. Di sekolah-sekolah sendiri staff yang bertugas dalam pengendalian program

Kartu Tangerang Pintar rata-rata adalah staff kesiswaan dibawah instruksi,

pengawasan, dan tanggung jawab Kepala Sekolah. Kita panggil semua

masing-masing pihak sekolah ke dinas, dan kemudian kita kumpulkan untuk

diberikan pelatihan sesuai dengan bidangnya yaitu bidang kesiswaan di

sekolah jadi sesuai dengan tugas yang akan diberikan oleh kita

I5-1 petugas cuman satu jadi ditunjuknya cuman satu operator jadi gimana saya mau

mengecek SKTM kondisi langsung kerumah siswa atau mengawasi nya, saya di

sekolah aja sudah banyak yang harus dikerjakan

I5-3 Ya kita ada kepala sekolah sebagai penanggung jawab terus ada kesiswaan

dibantu oleh staf khusus tata usaha atau operator sekolah. Kita dipanggil pihak

dinas ada pelatihan sosialisasi terus disampaikan ke siswa

Q4 Bagaimana mekanisme penganggaran dana program Kartu Tangerang

Pintar? Bagaimana penyaluran dana disalurkan? Siapa yang

menyalurkan?

I1-1 a. Penganggaran itu kita yang usulkan dan dananya berasal dari APBD

Kabupaten Tangerang.

b. dalam hal ini penyaluran dana melalui Bank BJB langsung ke rekening

siswa jadi tidak ada potongan apapun di penyaluran itu dan diberikan setiap

semester

I3 mekanisme anggaran kartu tangerang pintar adalah dari APBD, Kan kalo dari

pusat ada BSM Bantuan Siswa Miskin, kemudian kalo dari provinsi saya tidak

tau ada atau tidak, kemudian kalo dari kabupaten ini adalah kebijakan bupati

untuk menggelontorkan anggaran APBD untuk kepentingan pendidikan. Pada

awal peluncuran program ini dianggarkan sekitar 4 milyar untuk hampir 2000

an siswa jadi bantuan yang diterima siswa 500.000 / siswa

I1-2 a. Mekanisme pencairan diserahkan kepada orang tua, dari buku tabungan

yang ada tertera nama orang tua karna BJB terkait dengan nama rekening

yang harus punya itu atas nama orang tua disertai dengan nama anaknya.

yang menyalurkan Bank BJB setiap penarikan orang tua yang datang ke

BJB terdekat dan bantuan yang didapat 500.000 untuk setiap siswa

b. pembayaran kartu tangerang pintar bagi peserta didik bersumber dari

anggaran APBD Kabupaten Tangerang, alokasi untuk masing-masing

penerima program ditetapkan sebesar 1.000.000,- per siswa per tahun. Dan

dicairkan melalui Bank BJB

I4 bantuan dana yang didapat dari program kartu tangerang pintar adalah

500.000,- itu untuk setiap siswa dan dibagikan per tiap semester dan bersumber

Page 222: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

dari APBD

I5-4 setiap semester kita usulkan dan siswa mendapatkan bantuan sebesar Rp

500.000. jadi setahun dapet dua kali

I5-1 kalo ngambil ke bank itu tidak bisa kalo tidak ada rekomendasi dari pihak

sekolah. awalnya untuk peluncuran pertama di 2014 bupati itu pengennya pakai

ATM, tapi kesininya sudah gak dikasih kartu ATM cuman pakai surat aja dari

sekolah

I5-6 awalnya program ini pencairannya menggunakan kartu ATM tapi setelah di

evaluasi katanya ga efektif pakai ATM, padahal menurut saya bisa

mempermudah orangtua siswa pada saat pencairan

I7-2 menurut saya sangat menyulitkan kalo buat pribadi saya karna kan saya kerja

sedangkan untuk pengambilan kan tidak bisa diwakilkan coba kalo pake ATM

kan saya bisa ambil kapan saja

I6-1 orang tua saya kerja di pabrik kadang susah buat libur jadi setiap saat

pengambilan itu harus libur dulu baru bisa ngambil tp pas semester kemaren

diwakilin pake surat kuasa baru bisa diambil

I6-2 dari pemerintah ke bank dan saya langsung ke bank sama orang tua, kalo

ngambil dapetnya Rp 500.000 setiap semester

Q5 Bagaimana fasilitas sarana dan prasarana yang diberikan untuk

menunjang pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

I1-2 untuk sarana prasarana kan sudah alat-alat komputer di kantor, sekolah itu

sendiri untuk menunjang kegiatan program ini. kalo fasilitas lainnya kan

diberikan kartu atm untuk siswa.

I3 sarana penunjang kan dari dinas seperti buku pedoman, juknis dan sebagainya

seperti kartu juga untuk siswa dari dinas sudah diberikan. secara otomatis sudah

dipastikan proses pendataan kan sudah ada bagian-bagiannya yang melakukan

pendataan

I5-3 ya fasilitas nya yang diberikan ya seperti ini, mereka membuat ada semacam

kartu buat siswa yang dulu tuh buat mempermudah anak, tetapi sekarang sudah

tidak diberikan kartu tersebut. juga ada buku petunjuk yang diberikan dinas

pendidikan tinggal kami mengimlementasikan sesuai petunjuk tersebut

Q6 Apakah sumber daya waktu yang ada sudah cukup untuk menunjang

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

I1-2 waktu yang kita berikan tiap semester itu hamper tiga bulan dari verifikasi

sampai pencairan, seharusnya ga ada kendala kan program ini rutin jadi sekolah

sudah bisa mensiasati sebelum ada informasi dari kita, sekolah bisa

mempersiapkan terlebih dahulu

I5-3 mungkin agak lebih lama sedikit lah. Kadang kita menerima informasi waktu

sekian dikumpulkan sekian nah karena siswa kami tuh dipelosok kadang untuk

mengurus ke kelurahan terkadang mereka belum siap karna ada pengumuman

baru mereka mengurus SKTM lah segala macem. Terus kalo ada siswa yang

ketinggalan ngumpulin gak mungkin kita tinggalin karena ada sisi kemanusiaan

juga merasa ga enak aja

I5-6 cukup waktu yang diberikan karena kita sebelum dinas memberitahu konfirmasi

untuk pengajuan, kita disini sudah menerima pengajuan dari orangtua siswa jadi

kita lakukan dari awal supaya tepat waktu. 3 minggu paling selesai

Page 223: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

3. Karakteristik Agen Pelaksana

Q7 Apa karakter / peran dari masing-masing stakeholder implementor Kartu

Tangerang Pintar?

I1-1 a. program kartu tangerang pintar adalah salah satu dari 25 program unggulan

pak bupati kabupaten tangerang, untuk program ini sendiri yang menjadi

pelaksan utama yaitu kami dinas pendidikan

b. dari kementrian agama itu sendiri kan ada sekolah dibawah naungan

mereka yaitu MA, nah dari orang tua didik mengusulkan ke sekolah,

sekolah di verifikasi setelah itu direkap untuk MA dikirim ke kementrian

agama langsung direkap dan diverifikasi apakah layak atau tidak setelah itu

dikirim ke Dinas Pendidikan. Jadi Kemenag itu sendiri penghubung antara

MA ke dinas Pendidikan

I5-2 kita dapat dikatakan sebagai pembantu siswa atau perantara siswa terkait

dengan tanggung jawab yang sudah dibebankan kepada kita selaku petugas

penyambung lidah dari dinas membantu siswa-siswa

I5-6 kita sebagai yang mendampingi siswa dari awal dari pengajuan, pencairan jadi

kita terjun langsung apabila ada masalah atau kendala dilapangan itu semua kita

yang bantu

I2 Peran kita adalah sebagai fasilitator, karena kan yang punya kebijakan program

adalah Dinas Pendidikan itu sendiri, paling kita sebagai penghubung kepala

MAN dengan dinas pendidikan.

I3 Dewan pendidikan itu kan controlling tugasnya melakukan pengawasan

melakukan mediasi melakukan adviser dalam posisi sebagai controlling dewan

pendidikan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan KPKT, selama ini di

Kabupaten Tangerang kurang lebih ada sekitar 6717 sudah di teraplikasi semua

dari anggaran APBD

Q8 Apakah ada SOP yang berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis dalam program Kartu Tangerang Pintar?

I1-1 acuannya adalah perbub no 55 tahun 2014 tentang petunjuk pelaksanaan

program kartu tangerang pintar dan juga ada buku pedoman yang sudah dibuat

oleh dinas yang diserahkan ke sekolah

I1-2 SOP tentang program ini adalah Peraturan Bupati No 55 Tahun 2014

Q9 Bagaimana pelaksanaan verifikasi data usulan peserta Kartu Tangerang

Pintar?

I1-1 a. sekolah mengusulkan kemudian di verifikasi usulan sekolah, sekolah juga

sudah meverifikasi kemudian dikirim ke Dinas Pendidikan, demikian pula

dari kementrian agama itu sendiri kan ada sekolah dibawah naungan

mereka yaitu MA, nah dari orang tua didik mengusulkan ke sekolah,

sekolah di verifikasi setelah itu direkap untuk MA dikirim ke kementrian

agama langsung direkap dan diverifikasi apakah layak atau tidak setelah itu

dikirim ke Dinas Pendidikan.untuk dapat dicairkan di SK kan ke Bupati

b. peserta didik membuat usulan tertulis dan formatnya sudah disediakan

Page 224: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

kemudian hasil pendataan dan verifikasi untuk peserta didik SMAN dan

SMKN melalui kepala bidang SMA dan SMK pada dinas, sedangkan untuk

peserta didik MAN melalui kepala kantor kemenag yang selanjutnya

disampaikan kepada kami

I5-4 kita lakukan verifikasi satu per satu agar semuanya lengkap, kalo sudah lengkap

semua saya laporkan ke kepala sekolah untuk disah kan dan dikirim ke dinas

I5-5 kita adalah sebagai yang mendampingi siswa dari awal verifikasi dari

pengajuan, pencairan jadi kita terjun langsung apabila ada masalah atau kendala

dilapangan kita yang bantu. Seperti pengumpulan KK, SKTM dan lainnya

I5-1 Terkait verifikasi kemarin saya tegur pihak kelurahan yang membuatkan SKTM

karna saya lihat dari kesehariannya siswa tersebut tidak terlihat seperti siswa

tidak mampu makanya saya minta ke pihak kelurahan agar di cek dulu

rumahnya kalo mau buat SKTM, sekarang buat mengatasi hal tersebut saya

tambahkan persyaratan yaitu foto rumah supaya siswa tidak berbohong

I1-2 kendala yang dihadapi tidak begitu berarti, kendala terkait hal ini terkadang

orang tua malu untuk mendapatkan SKTM, meskipun dia tidak mampu

terkadang dia gengsi namun juga ada yang mampu tapi berupaya untuk

mengajukan namun semuanya kan kita verifikasi sehingga yang mampu dan

tidak berprestasi kita coret. makanya saya berharap kejujuran dari berbagai

pihak supaya jangan asal buat SKTM

Q10 Apakah ada pelaporan penggunaan dana Kartu Tangerang Pintar?

Bagaimana bentuk pelaporan?

I1-1 siswa yang sudah menerima bantuan dana tangerang pintar wajib membuat

laporan penggunaan dana dan diserahkan ke sekolah sesuai format yang sudah

kami berikan. Kemudian dari sekolah diserahkan ke kita, termasuk dari Aliyah.

Jika tidak membuat laporan tentunya akan kami beri sanksi

I5-3 laporan nanti ada laporan anak itu tanda tangan siswa penerima dan juga orang

tua, uang yang mereka terima itu harus ada buktinya dibelikan apa saja. Nanti

kita rekap semua kemudian diserahkan ke dinas.

I5-5 pelaporan wajib diberikan siswa ke kita kan sudah diberikan formatnya jadi

tinggal diisi saja apa yang sudah dibelanjakan setelah dapat uangnya nanti

jangan sampai disalahgunakan

I5-6 ya harus ada laporan ke kita, harus kasih kwitansi juga sudah digunakan untuk

apa saja uangnya jangan sampai menyimpang penggunaannya, jika tidak ada

laporan nanti kami yang akan ditegur pihak dinas

I6-1 setelah dapat uangnya, harus lapor dibeliin apa saja ke sekolah dan pake

kwitansi, format laporannya sudah ada

I6-2 nanti kalo udah dapet duit terus udah belanja tas sama baju disuruh bikin

laporan buat bukti ke sekolah

I5-1 laporan itu yang susah karena kan untuk pembelian tas,sepatu dan lain-lain, si

anak itu harus menyerahkan kwitansi ke sekolah sedangkan toko kan ada yang

kasih kwitansi ada yang engga. Kalo yg non kwitansi itu cuman transport

I7-1 gimana saya mau bikin laporan, kalo belanja di pasar malem kan ga pake

kwitansi kecuali kalo beli nya ke toko atau mall tuh baru ada

I7-2 saya tidak tau kalo harus bikin laporan biasanya saya serahkan saja ke sekolah

soalnya kan duitnya dibelanjain beli baju batik, beli buku di koperasi sekolah

Page 225: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

anak saya

Q11 Bagaimana bentuk dan mekanisme sanksi yang diberikan dalam

pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar?

I1-1 sanksi apabila dalam hal ini anak yang melanggar ketentuan akan kita coret

apabila disalahgunakan

I1-2 a. diberhentikan atau di stop. Kalo ada pelanggaran misalkan siswa melanggar

ketertiban sekolah, menggunakan narkoba dan kenakalan remaja itu pasti

kita stop langsung

b. pengawasan kita ada dari Dinas walaupun hanya sampel, yang jelas

utamanya pengawasan dari sekolah itu diawasin untuk verifikasi juga ke

lapangan, bener ngga nih siswa ini tidak mampu sesuai SKTM. kemudian

juga penggunaan dan pelaporan dananya itu harus diawasi

I5-4 pengawasan kita lakukan langsung oleh sekolah kepada siswa. Karena bagi

mereka yang tidak memahami aturan akan kita alihkan ke siswa lain

I5-3 pengawasan dilakukan oleh pihak sekolah, kami bertanggung jawab untuk

mengamati, mengawasi mengevaluasi dan nanti setelah itu laporannya kami

serahkan ke dinas pendidikan, jika ada hal-hal yang masih ada kesalahan nanti

dinas pendidikan memeberitahukan kepada kami, dan nanti kami beritahukan

lagi ke siswa penerima kalo misalkan ada kesalahan atau pelanggaran

4. Sikap/Kecenderungan Agen Pelaksana

Q12 Bagaimana pemahaman anda mengenai adanya program Kartu

Tangerang Pintar?

I1-1 Program ini adalah program pak bupati bagus sehingga dapat mencegah

terjadinya Drop Out, orangtua yang anaknya tidak mampu untuk melanjutkan

sekolah secara otomatis bisa menyekolahkan anaknya dengan adanya KPKT

ini. Program ini menjadi tanggung jawab kami dalam hal ini dinas pendidikan

yang menjadi ujung tombak dalam implementasi program kartu Tangerang

pintar

I2 kartu Tangerang pintar merupakan kebijakan program kabupaten Tangerang

dalam bidang pendidikan dan yang memegang kendali dalam kebijakan ini

adalah Dinas Pendidikan

I3 program ini adalah salah satu dari 25 program unggulan Kabupaten Tangerang

jadi saya sangat mensupport pemerintah daerah dan harus diperbesar lagi

anggarannya sebab kebutuhan terhadap bantuan itu sangat luar biasa besar

karena masyarakat kabupaten tangerang rata-rata tingkat ekonominya masih

menengah kebawah. Kita sangat mersepon dengan bangga bahwa pemerintah

daerah punya keinginan untuk membantu pendidikan bagi siswa miskin, dan itu

salah satu apresiasi kami dari Dewan Pendidikan untuk pemerintah daerah yang

berkenan untuk mengalokasikan anggaran bagi mereka-mereka yang tidak

mampu

I4 program ini menjadi salah satu program dalam bidang pendidikan untuk

pemerataan juga mengurangi drop out di tingkat sekolah menengah. saya sangat

mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh pak bupati dengan membuat

program-program unggulan untuk mewujudkan Tangerang gemilang.

Q13 Bagaimana respons (mendukung/menolak) anda terhadap program Kartu

Page 226: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

Tangerang Pintar?

I1-2 ya kita sangat merespon, karena ini membantu siswa yang tidak mampu dan

juga memberi penghargaan kepada siswa yang punya prestasi di sekolah. Jadi

KPKT ini tidak hanya untuk siswa yg tidak mampu tp jg untuk siswa yg

berprestasi. Tahun ini KPKT terakhir karena UU No 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintah Daerah yaitu diambil alih bidang sma, smk oleh provinsi. Karena

takut ada salah dalam penganggaran jadi kami berhentikan kan sudah diurus

provinsi, tp kami sudah usulkan ke provinsi ini bahwa di Kabupaten Tangerang

ada program KPKT dan mudah-mudahan dilanjutkan provinsi karena program

ini sangat membantu siswa

I3 karena SMA, SMK sudah di take over ke provinsi jadi diambil alih oleh

provinsi jadi bukan salah daerah kabupaten/kota. Adapun misalnya kebijakan

pemda itu tetap tidak men stop atau terus mencairkan bantuan ini kan

tergantung dari komitmen dan pertimbangan pak bupati. Ada ga kepeduliannya

terhadap siswa miskin sehingga dia punya semangat untuk tidak men stop,

adapun pertimbangan kedua karena program ini menyerap anggaran yang

cukup besar hampir 6 milyar lebih itu kan harus ada pertanggungjawabannya di

APBD jangan sampai gara-gara bupati memebri bantuan menjadi masalah

hukum, oleh sebab itu untuk sementara di take over belum ada kebijakan

apakah bupati harus tetap diberi keleluasaan memberikan bantuan nanti tahun

berikutnya menunggu perda dari provinsi. Saya berharap sih program ini akan

terus berlanjut

I4 sangat mendukung dan berharap akan terus dilanjutkan karena program ini

sangat dirasakan bermanfaat sekali bagi masyarakat

5. Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana

Q14 Bagaimana kordinasi dan komunikasi yang terjalin antara

stakeholder?siapa saja yang melakukan kordinasi?kapan kordinasi

dilakukan?

I1-1 kordinasi program ini dilakukan dengan beberapa stakeholder seperti dengan

Dewan Pendidikan, Kemenag, Komite sekolah dan sekolah menengah negeri

atau operator sekolah. Dari operator SMA dan SMK kordinasi ke pihak dinas

pendidikan melalui bidang dikmen dan kemudian dari Aliyah kordinasi ke

kemenag dan baru ke Dinas Pendidikan. Setelah itu kordinasi melalui seluruh

operator sekolah dikumpulin sebelum pendataan dan pencairan

I3 kordinasi nya cukup bagus dari mulai membahas perbup nya tentang kartu

pintar kita bahas bersama kemudian launching nya juga kita bersama sama

pemerintah daerah dalam hal ini bupati yang melakukan launching kemudian

pihak Bank nya kita kerja sama kemudian ada stakeholder terkait dan siswa nya

yang mendapatkannya KPKT ini

I2 kita cuman dikasih tau ada program ini, tidak pernah dilibatkan dalam program

Kartu Tangerang Pintar sebab yg bertanggung jawab adalah dinas pendidikan,

kordinasi ketika awal peluncuran saja dan dalam setiap tahunnya tidak ada,

kordinasinya mungkin langsung ke kepala sekolah MA langsung”

I4 program ini sebenernya sangat bagus sekali, tapi sayang sosialisasi dari

pemerintah daerah itu dipasrahkan ke sekolah, makanya kami ikut membantu

Page 227: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

sosialisasi tiap ada rapat pertemuan dengan orangtua/wali siswa ketika anak

mereka awal masuk ke sekolah, kita kordinasikan ke komite-komite tiap

sekolah agar bisa diinfokan

I5-3 jujur saja kenapa sekolah kami paling sedikit peserta penerima program

Tangerang pintar karena masyarakat atau dapat dikatakan orangtua wali masih

banyak yang belum mengetahui tentang program ini, karena kan kurangnya

pemberitaan dari dinas itu sendiri ke masyarakat. Untuk itu pada semester ini

kami kordinasikan dengan komite agar bisa di sosialisasikan pada saat

penerimaan siswa baru

Q15 Apakah mengadakan / mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tangerang

Pintar? Kapan diadakan sosialisasi? Dimana diadakan soialisasi dan siapa

saja pihak yang terlibat dalam sosialisasi?

I1-1 Pada tahap awal kita sosialisasi ke sekolah-sekolah awal digulirkan program

ini, yang melaksanakan dinas pendidikan melalui bidang dikmen. kita undang

sekolah kesini, kalo kita kunjungan ke sekolah kan banyak kapan selesainya

dan melalui operator (Bank JABAR) datang kesini

I1-2 sosialisasi berupa brosur trus operator sekolah juga kita undang kesini untuk

disosialisasikan. Sosialisasi dilakukan menjelang usulan tiap semester. Setelah

itu pihak sekolah yang memberikan penyuluhan kepada siswa bahwa ada

program ini

I5-5 sosialisasi dilakukan dari dinas, sekolah yang datang ke dinas, kalo kita

penyambung lidah dari dinas kita sampaikan lagi ke anak-anak melalui

selebaran pengumuman ditempel di mading

I5-3 ya sosialisasi itu kita dipanggil oleh dinas, semua sekolah dipanggil kumpul di

satu titik tertentu, pihak dinas itu memberikan sosialisasi ke wakil dari sekolah.

Kalo ke siswa diberitahukan oleh sekolah.

I6-2 Sosialisasi dilakukan sama pak ahyadi dia guru yang ngurusin program ini, trus

sekolah juga ngasih brosur tentang program ini

I5-1 sosialisasi dilakukan langsung oleh dinas melalui operator-operator sekolah

kemudian operator yang menyapaikan ke siswa, sebenernya dengan cara ini

jujur saja sekolah menjadi kewalahan, kalo dulu pernah ada website tentang

KPKT tapi sekarang terakhir saya cek sudah tidak ada sepertinya

I7-2 saya tidak pernah denger pemberitaan tentang program ini sebelumnya, tp pas

anak saya masuk SMA dan ada rapat pertemuan orangtua murid baru saya

diinfokan bahwa ada program ini

6. Lingkungan Eksternal

Q16 Bagaimana kondisi ekonomi di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

I3 respon dari eksternal semuanya mendukung sangat antusias terutama

masyarakat kurang mampu. Saya yakin masih banyak yang belum terakses

kesini dan memang itu harus terus menerus oleh pemerintah daerah digelorakan

supaya masyarakat yang memang betul-betul berhak menerima bantuan

tersebut terakses tercover

I1-2 Kondisi masyarakat kabupaten tangerang masih banyak yang memerlukan

bantuan program ini, lingkungan masyarakat lingkungan sosial yang mungkin

Page 228: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

banyak yang pekerja lepas orangtuanya atau banyak yang sudah tidak punya

orangtua sangat merasa terbantu dalam program ini

Q17 Bagaimana kondisi sosial di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

I5-3 yang jelas status sosial kita tuh di wilayah pantura menengah ke bawah dalam

artian dari program KPKT, KIP, dan sebaginya sangat dibutuhkan oleh

orangtua atau lingkungan masyarakat di sekitar sekolah sini

I5-2 keliatan sih dari kondisi sosial kebanyakan pekerjaannya petani paling besar,

dan itu juga mungkin lahan sawahnya juga bukan lahan pribadi, mereka

kebanyakan cuman menggarap saja

I7-2 ya saya sangat mendukung mas, kan program ini manfaatnya banyak bisa

dirasakan langsung oleh saya bisa mengurangi beban sekolah anak saya

I7-1 saya baru tau program ini pas kemaren anak saya baru masuk ke SMA,

kebetulan karna penghasilan saya kecil saya minta ke guru nya biar dapet

bantuan program ini, mudah-mudahan sih dapet terus sampe lulus sekolah anak

saya

Q18 Bagaimana kondisi politik di Kabupaten Tangerang dalam mendukung

program Kartu Tangerang Pintar?

I3 Kondisi politik saya kira bisa mempengaruhi, kan wakil-wakil kita ada di

DPRD kan yang menggodok peraturan tentang penyelenggaraan sekolah kan

elaborasi dari kemendiknas itu dewan DPRD, secara politik mereka wakil dari

partai-partai

I4 program ini kan sebenernnya adalah janji dari pak bupati, jadi beliau membuat

25 program unggulan dan ini adalah termasuk salahsatunya. tentunya beliau

berarti mempunyai komitmen tinggi dalam bidang pendidikan di Kabupaten

Tangerang

I1-1 Tidak ada yang menolak program ini, selama ini tidak ada masalah

I3 ya ada saja penelikungan terhadap kebijakan bupati yang pro rakyat, tetapi saya

yakin tidak ada yang menolak program ini, malah harus lebih mensupport

program ini

Page 229: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

LAMPIRAN VI DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 230: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

DOKUMENTASI PENELITIAN

Wawancara dengan Kasi Kesiswaan SMA dan SMK Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang

Wawancara dengan Kasi Pendidikan Madrasah Kementrian Agama Kabupaten

Tangerang

Page 231: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

Wawancara dengan Wakasek / Operator Kartu Tangerang Pintar SMA Negeri 12

Kabupaten Tangerang

Wawancara dengan Operator Kartu Tangerang Pintar MAN Balaraja

Page 232: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

Wawancara dengan Operator Kartu Tangerang Pintar SMK Negeri 5 Kabupaten

Tangerang

Wawancara dengan Operator Kartu Tangerang Pintar MAN Mauk Kabupaten

Tangerang

Page 233: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

Wawancara dengan Kepala Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang

Page 234: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

LAMPIRAN VII DATA PENDUKUNG PENELITIAN

Page 235: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 236: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 237: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 238: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 239: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 240: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 241: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 242: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 243: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 244: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 245: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 246: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 247: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 248: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 249: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 250: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan
Page 251: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/876/1/protect IMPLEMENTASI KEBIJAKAN... · Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan

Daftar Riwayat Hidup

DATA DIRI

Nama : Andrianto

Tempat dan Tanggal Lahir : Tangerang, 6 Oktober 1993

Alamat : Jl Raya Mauk KM 14. Desa Gintung RT 05/01

Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Status Perkawinan : Belum Kawin

Agama : Islam

Hobby : Futsal dan Sepakbola

KONTAK

No. Kontak/HP : 085781557587

E-mail : [email protected]

Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Administrasi Negara

NIM : 6661110794

Riwayat Pendidikan

Tahun Jejang Pendidikan Nama Instansi Pendidikan

Sedang ditempuh Strata 1 (S1) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

2008-2011 Sekolah Menengah Atas SMAN 11 Kabupaten Tangerang

2005-2008 Sekolah Menengah Pertama SMPN 1 Sepatan

1999-2005 Sekolah Dasar SDN Gintung 1

1998-1999 Taman Kanak-Kanak TK Pertiwi Sepatan