147
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI MADRASAH ALIYAH (MA) PEMBAHARUAN KARANG BAHAGIA - BEKASI Oleh : Ahmad Faizal Fahmi Nim : 107018202612 PROGRAM STUDI MANAJEMAN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

  • Upload
    lediep

  • View
    237

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN

DI MADRASAH ALIYAH (MA) PEMBAHARUAN KARANG BAHAGIA - BEKASI

Oleh :

Ahmad Faizal Fahmi

Nim : 107018202612

PROGRAM STUDI MANAJEMAN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H / 2014 M

Page 2: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN

DI MADRASAH ALIYAH (MA) PEMBAHARUAN

Skripsi

Diajukan untuk Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi

Manajemen Pendidikan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

Ahmad Faizal Fahmi

NIM: 107018202612

Di Bawah Bimbingan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Dr. Sita Ratnaningsih. M, Pd

Page 3: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH

Skripsi berjudul “Implementasi Manajemen Pembiayaan di Madrasah

Aliyah (MA) Pembaharuan”disusun oleh AHMAD FAIZAL FAHMI Nomor

Induk Mahasiswa 107018202612, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah

dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada hari Selasa 13 Mei 2014 dihadapan

dewan penguji. Karena itu penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd) pada Program Studi Manajemen Pendidikan.

Jakarta, 13 Mei 2014

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Sidang(Prodi Manajemen Pendidikan)

Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd ................. ......................

NIP. 19661009 199303 1 004

Penguji I

Dr. Zahrudin, Lc., M.Pd …………. ……………..

NIP. 19730602 200501 1 002

Penguji II

Yusar Sagara, Msi.Ak …………. ……………..

NIP.-

Mengetahui:

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dra. Nurlena Rifa’i, MA. Ph.D

NIP.19591020 198603 2 001

Page 4: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul

“Implementasi Manajemen Pembiayaan Di Madrasah Aliyah (MA)

Pembaharuan” yang disusun oleh Ahmad Faizal Fahmi NIM: 107018202612

Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas

Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, telah diuji

kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 20 April 2014

Jakarta, 20 April 2014

Dosen Pembimbing

Dr. Sita Ratnaningsih, M. Pd

Page 5: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ahmad Faizal Fahmi

Tempat/Tgl. Lahir : Bekasi, 01 Mei 1989

NIM : 107018202612

Program Studi/Jurusan : KI-Manajemen Pendidikan

Judul Skripsi : Implementasi Manajemen Pembiayaan di Madrasah

Aliyah (MA) Pembaharuan

Dosen Pembimbing : Dr. Sita Ratnaningsih M. Pd

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan

saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Jakarta, 09 Februari 2014

Ahmad Faizal Fahmi

NIM. 107018202612

Page 6: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

i

ABSTRAK

Ahmad Faizal Fahmi, Manajemen Pembiayaan di Madrasah Aliyah

Pembaharuan Bekasi, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakulitas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penelitian ini bertujuan mengetahui Implementasi Manajemen Pembiayaan

di Madrasah Aliyah (MA) Pembaharuan. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriftif kualitatif, dengan mengambil

kepala sekolah, komite sekolah, Tata Usaha, dan 2 orang guru sebagai sampel

penelitian. Mengamati permasalahan yang terjadi di Madrasah Aliyah

Pembaharuan, yang terkait dengan pembiayaan pendidikan. serta mengadakan

wawancara/tanya jawab untuk mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti dengan pihak-pihak yang kompeten dengan bidang

sarana dan prasarana yang kemudian dicatat dan hasilnya dicatat, kemudian diolah

dengan hasil olah pikir yang logis baru kemudian disajikan dalam bentuk tulisan

baku.

Hasil penelitian yang diperoleh di Madrasah Aliyah Pembaharuan

menunjukkan bahwa Implementasi Manajemen Pembiayaan Pendidikan sudah

berjalan, akan tetapi belum tercapai secara maksimal. Hal ini dibuktikan dengan

jawaban yang diperoleh dari 1 Tata Usaha dan 2 orang guru melalui pertanyaan

yang diajukan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada

masyarakat khususnya pihak Madrasah Aliyah Pembaharuan Karang Bahagia

sebagai penambah wawasan pengetahuan dalam hal Implementasi Manajemen

Pembiayaan di lembaga pendidikan atau sekolah, sebagai bahan asupan tentang

arti pentingnya Manajemen Pembiayaan Pendidikan bagi sekolah, sehingga segala

hal yang telah direncanakan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Sekolah (RAPBS) dapat berjalan secara efektif dan efisien. Tujuan pendidikan

yang berkualitas dapat tercapai.

Page 7: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang tiada henti-

hentinya memberikan berbagai nikmat dan rahmat-Nya, memberikan kasih serta

sayang-Nya kepada kita dari segala ke-Mahaan-Nya. Shalawat serta salam kita

curahkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah berjasa

membawa kita ke jalan yang selalu di Ridhoi oleh Allah SWT.

Selama proses penyusunan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan

hambatan yang saya hadapi dan alami, baik yang menyangkut pengaturan waktu,

pengumpulan data, maupun biaya yang tidak sedikit, dan beberapa hal lainnya.

Akan tetapi dengan keinginan yang tulus dan kerja keras, kesungguhan hati serta

dorongan dan motivasi dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dra. Nurlena Rifa’i, MA., Ph. D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Hasyim Asy’ari M.Pd Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

3. Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd, yang telah banyak memberikan asupan

pengetahuan baik secara teori ataupun praktik.

4. Para staf dan para dosen jurusan KI-Manajemen Pendidikan yang telah

memberikan banyak kebaikan untuk penulis selama penulis melaksanakan

study di jurusan KI-Manajemen Pendidikan.

5. Dr. Sita Ratnaningsih M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan segenap waktu, memberikan arahan dan

kesabarannya dalam membimbing penulis hingga akhir penulisan skripsi

ini.

6. Pimpinan dan Staf Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Ilmu Tabiyah dan Keguruan serta

perpustakaan lainnya di Jakarta, yang telah membantu penulis dalam

menyediakan buku-buku penulis butuhkan.

Page 8: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

iii

7. Mamah dan Yayang tersayang H. Martaya dan Hj. Zubaidah, dan kakak-

kakak yang tersayang; Lili Muflihah, Ahmad Tetuko Taqiuddin,

Rachmatullah, dan Afifah. Tak lupa si kecil tersayang Muhammad

Nizham Kamil, Ratu Salsabila Rahmah, dan Sulki Hanif yang tak henti-

hentinya memberikan segala hal yang penulis butuhkan. Dan untuk yang

telah berada di pangkuan Allah S.W.T, Abang. Badruddin; Terima kasih

Untuk Do’a yang telah berikan.

8. Keluarga besar Almujahidin, Terima Kasih yang selalu memberikan

motivasi dalam penyelesaian skripsi yang penulis buat.

9. keluarga besar SMK Karya Pembaharuan, Terima Kasih yang selalu

memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi yang penulis buat.

10. Sahabat INVESTER Andi suhermansyah, Abdul Rifki Ramadhan, Dede

Sulaiman, Trian, Susanto, Zulni, Aji, Rafli, dan Abdi, Bule, dan Ariel

terima kasih atas perhatian, kasih sayang yang selalu memberikan

keceriaan dan motivasi tersendiri kepada penulis selama penulis

menempuh studi di fakultas tarbiyah.

11. Keluarga besar Abang Awi, Terima Kasih yang selalu memberikan

motivasi yang tiada hentinya dalam proses pembuatan skripsi yang dibuat

penulis.

12. Keluarga besar H. Hasan khususnya Cing Hj. Ipah dan Ita Falina Hafsari,

Terima Kasih telah memberikan banyak bantuan baik dalam segi hal

motivasi dan pengetahuan dalam proses pembuatan skripsi yang dibuat

penulis.

13. Sahabatku angkatan 2007 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

khususnya kelas A Jurusan Kependidikan Islam Manajemen Pendidikan:

Ade Gunawan, Faqih Mufti, Mediya Sutira, Hadromi, Topan Marta

Siamtar, Eva Hariyanto, Musthofa Kamal, Syaceded F, Hari Muswen,

Ade Aprianto, Maulana Hasanudin, Apri Purnomo, M. Lutfi, M. Irfan,

Yayah Fazriyah, Aufa, Suci, Shinta, Yoyoh, Dede Eva, Mpok Dinah,

Lindah, Fatma, Atiya, Afriyanti, Siva, Izzeh, Dinillah, Nurul, Khodizah,

Richa, Evie, Lillah, dan teman-teman yang lainnya. Terima kasih banyak

Page 9: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

iv

sahabat dan teman-teman atas segala masukan, motivasi dan

dukungannya.

14. Keluarga besar Sekolah Madrasah Aliyah Pembaharuan Karang Bahagia,

terutama Ibu Anggi Agnia A selaku Kepala Tata Usaha di Madrasah

Aliyah Pembaharuan Karang Bahagia. Terima kasih yang telah

meluangkan waktu dan memberikan informasi yang penulis butuhkan

dalam penulisan skripsi ini.

Semoga segala kebaikan yang telah kalian berikan mendapat balasan yang

terindah dari Allah SWT. Semoga rahmat, taufiq dan hidayah-Nya selalu

dilimpahkan pada kita semua sepanjang kehidupan kita. Amin.

Cikarang, 20 April 2014

Penulis

Ahmad Faizal Fahmi

NIM: 107018202612

Page 10: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

v

DAFTAR ISI

JUDUL

ABSTRAK ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. v

BAB. I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 8

C. Pembatasan Masalah .................................................................... 8 D. Perumusan Masalah ..................................................................... 9

E. Tujuan dan Manfaat ..................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI ......................................................................... 10

A. Manajemen Pembiayaan Pendidikan ........................................... 10

1. Pengertian Manajemen ............................................................. 10

2. Pengertian Pembiayaan Pendidikan ......................................... 14

B. Perencanaan ................................................................................. 18

C. Pelaksanaan .................................................................................. 26

D. Pengawasan .................................................................................. 37

E. Komponen dan Sumber Biaya Pendidikan .................................. 42

F. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ........................................... 45

a. Pengertian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ..................... 45

b. Madrasah Penerima Program BOS Madrasah Aliyah (MA) ... 47

c. Program BOS dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) ........ 48

d. Organisasi Pelaksana ............................................................... 48

e. Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Madrasah Aliyah (MA) ............................................................ 50

f. Mekanisme Penyaluran dan pengambilan (BOS)

Madrasah Aliyah (MA) ............................................................ 51

G. Implementasi Manajemen Pembiayaan Pendidikan .................... 55

H. Kerangka Berfikir ........................................................................ 58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 58

A. Tujuan Penelitian ......................................................................... 58

B. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 58

C. Metode Penelitian ........................................................................ 59

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 59

E. Sumber Data ................................................................................. 61

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 61

G. Instrumen Penelitian .................................................................... 62

Page 11: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................... 65

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 65

1. Sejarah Madrasah Aliyah (MA) Pembaharuan ........................ 65

2. Gambaran Umum Madrasah Aliyah (MA) Pembaharuan ....... 66

3. Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Pembaharuan ............ 68

4. Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Pembaharuan ............... 69

5. Tugas Struktur Organisasi Madrasah ....................................... 70

6. Keadaan Guru Madrasah Aliyah Pembaharuan ....................... 71

B. Analisa dan Intersprestasi Data .................................................... 74

C. Temuan Penelitian ....................................................................... 74

D. Ulasan Jawaban Hasil Wawancara Penelitian ............................. 89

1) Perencanaan anggaran dalam

Implementasi Manajemen Pembiayaan di

Madrasah Aliyah Pembaharuan .............................................. 89

2) Pelaksanaan anggaran dalam

Implementasi Manajemen Pembiayaan di

Madrasah Aliyah Pembaharuan .............................................. 94

3) Pengawasan anggaran dalam

Implementasi Manajemen Pembiayaan di

Madrasah Aliyah Pembaharuan .............................................. 102

4) Sumber Pembiayaan di Madrasah Aliyah Pembaharuan ......... 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 109

A. Kesimpulan ............................................................................. 109

B. Saran ........................................................................................ 110

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Buku Pos ...................................................................... 30

Tabel 2.2 Contoh Faktur Pembayaran ..................................................... 30

Tabel 2.3 Contoh Buku Kas .................................................................... 31

Tabel 2.4 Contoh Buku Kas Pembayarann Uang Sekolah ...................... 33

Tabel 2.5 Contoh Buku Kas Piutang ....................................................... 34

Tabel 2.6 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ................................................. 62

Tabel 2.7 Sarana dan Prasarana ............................................................... 68

Tabel 2.8 Keadaan Guru .......................................................................... 72

Tabel 2.9 Keadaan Siswa ........................................................................ 73

Tabel 2.10 Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja

Madrasah Aliyah Pembaharuan Tahun Pelajaran 2012/2013 ........ 96

Tabel 2.11 Data Penelitian Hasil Wawancara Dengan Kepala Sekolah ... 115

Tabel 2.12 Data Penelitian Hasil Wawancara Dengan Komite Sekolah .. 119

Tabel 2.12 Data Penelitian Hasil Wawancara Dengan Tata Usaha .......... 123

Tabel 2.13 Data Penelitian Hasil Wawancara Dengan Guru I .................. 127

Tabel 2.15 Data Penelitian Hasil Wawancara Dengan Guru II ................. 131

Page 12: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Lembar Cek ........................................................... 32

Gambar 2.2 Fungsi Manajemen Pembiayaan Pendidikan ...................... 56

Gambar 2.3 Pengeluaran Belanja Sekolah ............................................. 81

Gambar 2.4 Pendapatan Sekolah ............................................................ 88

Gambar 2.5 Alur Pengendalian Pendidik dan Tenaga Kependidikan .... 91

Gambar 2.6 Keterlibatan Peyusunan Rencana Anggaran Pendapatan

dan Belanja Sekolah (RAPBS) ........................................... 93

Gambar 2.7 Kegiatan Pengawasan Pembukuan Sekolah ....................... 103

Page 13: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor untuk mencapai tujuan nasional

Negara Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar Republik

Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945 pada pasal 31 ayat 1 s/d 3 dinyatakan bahwa:

(1) Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan; (2) Setiap warga

Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya;

serta (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak

mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Menyadari betapa

pentingnya pendidikan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan tujuan

nasional, maka wajib bagi pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan mutu

pendidikan bangsa Indonesia.

Akan tetapi dalam kenyataanya, dunia pendidikan di Indonesia masih

memiliki beberapa persoalan yang sangat krusial yang harus segera dibenahi baik

Page 14: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

2

oleh pemerintah, pengelola madrasah dan oleh masyarakat agar mutu pendidikan

di Indonesia mampu menjawab amanah yang terdapat dalam undang-undang.

Menurut Handayani bahwa persoalan pendidikan di Indonesia antara lain

adalah: 1) kurangnya tenaga guru yang profesional, 2) kinerja dan kesejahteraan

guru yang belum optimal, 3) proses pembelajaran yang konvensional, 4)

keterbatasan anggaran pendidikan, 5) rendahnya mutu SDM pengelola

pendidikan, 6) mutu lulusan dan life skill yang dihasilkan tidak sesuai kebutuhan,

dan 7) pendidikan yang belum berbasis masyarakat dan lingkungan.1

Dalam pencapaian pendidikan yang berkualitas, Pendidikan mempunyai

standar acuan agar tercapainya pendidikan yang diharapkan. Acuan ini di jadikan

standar pada sebuah lembaga pendidikan agar tujuan pendidikan yang berkualitas

dapat tercapai. Diantara standar yang menjadi acuan ialah :

Standar Kompotensi Lulusan. Standar kompetensi lulusan berfungsi

sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. Proses

penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik dalam hal kognitif, afektif,

psikomotorik.

Standar Isi. Merupakan cakupan sekumpulan pencapaiaan tujuan yang

telah ditentukan. Meliputi, kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar,

kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.

Standar Proses. ialah proses pembelajaran yang dilakukan pada satuan

pendidikan. Artinya segala kegiatan yang akan berlangsung di dalam kelas, biasa

disebut sebagai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Baik dalam perencanaan

proses pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaiaan pembelajaran, dan

pengawasan pembelajaran. Hal semua itu harus di susun serapih mungkin, agar

proses kegiatan belajar mengajar yang berlangsung didalam kelas dapat berjalan

dengan baik.

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Seorang pendidik yang

terdapat disuatu instansi pendidikan harus mempunyai kompetensi yang baik.

1 Handayani, http://ayok. wordpress. com/2007/06/18/problematika-sistem-pendidikan-

indonesia- gagasan-based- syariaeducation/ Ahad, 6 Januari 2007

Page 15: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

3

pengembangan kompetensi bisa berupa pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak

sekolah ataupun dari pemerintah daerah. Hal ini bertujuan agar pendidik dan

tenaga pendidik berkompetensi dalam bidangnya, mudah dalam mengatasi segala

problematika yang dihadapi dalam pekerjaan diruang lingkup lembaga

pendidikan.

Standar Sarana dan Prasarana. Karakteristik institusi pendidikan yang

berkualitas ialah dengan memiliki sarana dan prasana yang baik. Mencakup ruang

belajar, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, dalam keadaan baik. Artinya semua

berfungsi seutuhnya.

Standar Pengelolaan Pendidikan. Standar pengelolaan ialah standard

Nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan kabupaten / kota,

Provinsi, atau Nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan

pendidikan.

Standar Pembiayaan Pendidikan. Pembiayaan pendidikan meliputi pada

tiga hal (a) biaya satuan pendidikan (b) biaya penyelenggaraan dan pengelolaan

pendidikan (c) biaya pribadi peserta didik.

Standar Penilaian Pendidikan. Penilaian hasil belajar oleh pendidik,

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Penilaian hasil belajar oleh

Pemerintah.

Pemerintah memiliki delapan standar untuk menciptakan pendidikan yang

berkualitas, Salah satunya yaitu melalui standar pembiayaan pendidikan. Dalam

pencapaian tujuan pendidikan standar pembiayaan memiliki peran yang sangat

penting, yang masuk dalam kategori delapan standar pendidikan pemerintah.

Dapat dikatakan tanpa adanya biaya kegiatan yang dilakukan tidak akan

berjalan secara maksimal. Terlebih pada proses pendidikan disekolah. Biaya yang

berasal dari pemerintah pusat, daerah, ataupun orang tua harus dimanfaatkan

dengan sebaik-baiknya. Artinya segala biaya yang ada harus dipergunakan secara

tepat, sesuai dengan tingkat kebutuhan dalam mewujudkan proses pendidikan

yang bermutu sehingga dapat menghasilkan output yang berkualitas sesuai dengan

kompetensi yang diharapkan pada setiap jenjang pendidikan. Pendidikan tanpa

Page 16: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

4

didukung dengan biaya yang memadai, maka proses pendidikan disekolah tidak

akan berjalan sesuai harapan. Pendidikan yang diharapkan hanya sebuah impian

jika tidak didukung dengan biaya yang memadai.

Pada perkembangan era globalisasi sekarang ini yang terjadi adalah

kenaikan biaya pendidikan dimana saja, terlebih dampak dari kenaikan BBM.

Akan tetapi tidak diseimbangkan dengan kenaikan anggaran yang diberikan oleh

pemerintah. Dampaknya minat orang tua yang tidak berkeinginan melanjutkan

pendidikan anak. Akibatnya banyak anak yang putus sekolah.

Pemerintah menanggapi serius tentang pencapaian tujuan pendidikan yang

berkualitas. Dengan bukti ditetapkannya aggaran dari APBN sebesar 20%. Hal ini

membuktikan bahwa pemerintah telah berupaya untuk memajukan pembangunan

dalam bidang pendidikan. Akan tetapi anggaran yang ada tersebut belum

mencukupi segala keperluan yang dibutuhkan dalam menunjang proses

pendidikan pada semua sekolah yang berada di Indonesia.

Anggaran untuk menunjang pendidikan bukan hanya berupa Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ataupun biaya berupa Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), akan tetapi biaya dapat bersumber dari

masyarakat. Dalam hal ini biaya yang didapatkan sekolah melalui peserta didik

(orang tua siswa).

Biaya yang diterima tidak hanya sebatas pada pemerintah saja akan tetapi

ada campur tangan masyarakat dalam hal donatur anggaran pendidikan.

Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam hal anggaran pembiayaan

pendidikan merupakan keseriusan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang

bermutu. Untuk mencapai kemajuan yang akan mengantarkan pada tujuan

pendidikan yang lebih baik dari sebelumnya.

PP no 48 tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan pada pasal 2 bahwa

(1) pendanaan pendidikan menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah,

pemerintah daerah, dan masyarakat. (2) masyarakat sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi (a) penyelenggaraan (b) peserta didik, orang tua atau wali

peserta didik; dan (c) pihak lain selain yang dimaksud dalam huruf a dan huruf b

yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.

Page 17: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

5

Pandangan diatas menjelaskan bahwa setiap warga Negara Indonesia

membutuhkan pendidikan, terkhusus dalam sektor pembiayaan pendidikan. Akan

tetapi pada kenyataannya baru sebagian lembaga pendidikan yang dalam hal ini

yaitu sekolah masih belum mendapatkan pemeraataan pendidikan dari

pemerintah, terkhusus dalam pembiayaan pendidikan.

Pada undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional mengamanatkan bahwa Sistem Pendidikan Nasional harus mampu

menjamin pemerataan kesempatan pendidikan dan peningkatan mutu serta

relevansi pendidikan untuk menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal,

nasional, dan global.

Pandangan diatas menjelaskan bahwa setiap warga Negara Indonesia

membutuhkan pendidikan, terkhusus dalam sektor pembiayaan pendidikan. Akan

tetapi pada kenyataannya baru sebagian lembaga pendidikan yang dalam hal ini

yaitu sekolah masih belum mendapatkan pemeraataan pendidikan dari

pemerintah, terkhusus dalam pembiayaan pendidikan.

Harapan untuk mencapai tujuan pendidikan yang bermutu harus

diseimbangkan dengan biaya yang mencukupi. Dalam meningkatkan kualitas

sumber daya ataupun sarana prasarana harus didukung dengan biaya yang tidak

sedikit. Artinya kompetensi sumber daya manusia dan biaya sangat erat kaitannya

dalam menunjang proses pendidikan, dalam ketercapaian tujuan pendidikan yang

diharapkan.

Dilain hal, tanpa adanya sumber daya manusia yang berkompeten dalam

mengelola biaya juga dapat berpengaruh dalam ketercapaian tujuan pendidikan.

Banyaknya biaya yang dikeluarkan tanpa adanya kemampuan dalam

mengelola/manajemen biaya, maka yang terjadi adalah pengelolaan keuangan

yang tidak tepat sasaran dan pemborosan semata.

Pembiayaan pendidikan harus mengacu pada prinsip transparansi.

Kejelasan mengenai hal yang menyangkut tentang pembiayaan harus dapat

dilaporkan dan dipertanggungjawabkan secara jelas. Tidak hanya sebatas pada

proses pelaksanaan kegiatannya saja, akan tetapi perlu adanya penyajian laporan

yang jelas untuk nantinya dipertanggungjawabkan. Segala hal yang menyangkut

Page 18: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

6

tentang pendapatan dan pengeluaran anggaran biaya dapat dijelaskan secara

mendetail lewat laporan yang dibuat. Kalaupun memang dikeluarkan untuk

pelaksanaan sebuah program, harus jelas program yang mengarah pada

pencapaian tujuan pendidikan yang bermutu.

Prinsip transparansi dalam pembiayaan pendidikan perlu dilakukan oleh

setiap lembaga pendidikan di Indonesia. Terkhusus pada Madrasah Aliyah

Pembaharuan. Hal ini dimaksudkan untuk tersalurnya anggaran yang diterima

pada program untuk meningkatkan kualitas pendidikan atau tidak. Jika memang

tidak, maka harus segera ditindak lanjuti untuk mencari alternatif jalan keluar

yang baik. Dengan adanya asas transfaransi biaya pada pembiayaan pendidikan

dapat mengantisipasi segala anggapan yang negative dari berbagai pihak.

Pengeluaran dan pemasukan harus dijelaskan dalam pembukuan dan dapat

dipertanggungjawabkan secara jelas. Adanya anggapan yang negatif dari berbagai

pihak dikarenakan tidak ada tranfaransi dalam pertanggungjawaban segala

anggaran yang telah digunakan. Pengelolaan pembiayaan dilakukan dengan

mekanisme dan prosedur yang telah ditetapkan, misalnya ditanggulangi dengan

kepala tata usaha. Segala bentuk pengeluaran yang dilakukan harus mempunyai

dampak kemajuan dalam bidang pendidikan. Baik dalam bentuk pengeluaran

berupa uang maupun barang mempunyai dampak signifikan dalam pembangunan

bidang pendidikan.

Dalam hal menarik, merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi biaya

yang ada, dituangkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah

(RAPBS). Dibuktikan dengan bukti fisik yang berbentuk laporan keuangan yang

jelas, dalam kurun jangka waktu yang telah ditentukan.

Segala pengeluaran yang dilakukan dalam biaya pendidikan dimuat dalam

Rancangan Anggaran Pembiayaan Sekolah (RAPBS). Segala pengeluaran yang

dilakukan oleh lembaga pendidikan baik berupa uang maupun barang harus jelas

runtutannya tertulis dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah

(RAPBS).

Page 19: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

7

Dari uraian latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ Implementasi Manajemen Pembiayaan Di Madrasah

Aliyah (MA) Pembaharuan Karang Bahagia Bekasi ”

Page 20: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

8

B. Indentifikasi Masalah

Melihat pelaksanaan pengelolaan pembiayaan yang terdapat di Madrasah

Aliyah Pembaharuan tersebut, dalam hal ini dapat diidentifikasi beberapa masalah

yaitu sebagai berikut :

1. Gambaran mengenai sumber dana dalam menunjang proses belajar

mengajar di Madrasah Aliyah Pembaharuan Karang Bahagia Bekasi.

2. Belum adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah

pusat ataupun pemerintah daerah di Madrasah Aliyah Pembaharuan.

3. Kurang transfaran pembiayaan pendidikan.

4. Belum efektif pembukuan di Sekolah

5. Belum efektif strategi pengelolaan penyusunan RAPBS yang terdapat

di Madrasah Aliyah Pembaharuan Karang Bahagia Bekasi.

C. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah penelitian ini maka penulis perlu membatasi

masalah yang diteliti yaitu :

1. Mekanisme manajemen pembiayaan pendidikan di Madrasah Aliyah

Pembaharuan Karang Bahagia Bekasi.

2. Mekanisme pengajuan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di

Madrasah Aliyah Pembaharuan Karang Bahagia Bekasi.

3. Gambaran mengenai sumber dana pendidikan di Madrasah Aliyah

Pembaharuan Karang Bahagia Bekasi.

Page 21: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

9

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka

penulis merumuskan masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana mekanisme pengelolaan manajemen pembiayaan

pendidikan di Madrasah Aliyah Pembaharuan Karang Bahagia Bekasi?

2. Bagaimana mekanisme pelaksanaan dana Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) di Madrasah Aliyah Pembaharuan Karang Bahagia

Bekasi?

3. Bagaimana gambaran mengenai sumber dana pendidikan di Madrasah

Aliyah Pembaharuan Karang Bahagia Bekasi?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk :

1. Mengetahui Gambaran mengenai sumber dana pendidikan di

Madrasah Aliyah Pembaharuan Karang Bahagia Bekasi.

2. Mekanisme pelaksanaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di

Madrasah Aliyah Pembaharuan Karang Bahagia Bekasi.

3. Mengetahui mekanisme pengelolaan manajemen pembiayaan

pendidikan di Madrasah Aliyah Pembaharuan Karang Bahagia Bekasi.

Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini yaitu :

1. Menambah wawasan pengetahuan penulis terkait tentang manajemen

pembiayaan pendidikan.

2. Penelitian ini dapat dijadikan sebuah masukan oleh kepala sekolah

untuk dapat mengajukan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada

pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah dalam meningkatkan

mutu pendidikan.

3. Penelitian ini dapat dijadikan sebuah masukan oleh kepala sekolah

terkhusus pada bendahara sekolah dalam meningkatkan tujuan

pendidikan yang bermutu lewat manajemen pembiayaan disekolah.

Page 22: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Manajemen Pembiayaan Pendidikan

1. Pengertian Manajemen

Definisi manajemen berasal dari bahasa inggris yang merupakan

terjemahan langsung dari kata managemen yang berarti pengelolaan.2

Beberapa pakar pendidikan mempunyai definisi yang berbeda terkait

tentang pengertian dari mamajemen. Diantaranya yaitu :

Stoner manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan

penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai

tujuan organisasi yang telah ditetapkan.3

2 M. Sobry Sutikno “Manajemen Pendidikan” (Lombok: Holistica, 2012) h. 3

3 T Hani Handoko “Manajemen” (Yogyakarta: BPFE, 2003) Cet. 18, h. 8

Page 23: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

11

Longnecker & Pringle merumuskan manajemen sebagai proses

memperoleh dan menggabungkan sumber-sumber manusia, finansial dan

fisik untuk mencapai tujuan pokok organisasi menghasilkan produk atau

jasa/layanan yang diinginkan oleh sekelompok masyarakat.4

Buford dan Bedeian manajemen adalah proses untuk mencapai

tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan material secara

efisien.5

Handoko menjelaskan manajemen merupakan proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota

organisasi dan pengguna sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.6

Ricky W Griffin manajemen merupakan suatu rangkaian aktivitas

(termasuk perencanaan, dan pengambilan keputusan, pengorganisasian,

kepemimpinan dan pengendalian yang diarahkan pada sumber-sumber

daya organisasi (manusia, finansial, fisik, dan informasi) untuk mencapai

tujuan organisasi dengan cara efektif dan efisien.7

Million Brown mengatakan, “Management mean the affective use

of people, money, equipment, material, and method to accomplish a

specific objective (manajemen adalah alat atau cara untuk menggunakan

orang-orang, uang, perlengkapan, bahan-bahan, dan metode secara afektif

untuk mencapai tujuan).8

4 Marno dan Triyo Supriyatno “Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam”

(Bandung: PT Refika Aditama, 2008) Cet. 1, h. 1 5 Syaiful Sagala “Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat, strategi memenangkan

persainan mut” (Jakarta: PT Nimas Multima, 2004) Cet. 1, h. 15 6 Sobry, Op. Cit., h. 4

7 Irham Fahmi “Manajemen, Teori Kasus dan Solusi” (Bandung: Alfabeta, 2011) h. 2

8 Didin kurniadin dan imam machali “Manajemen Pendidikan” (jogjakarta: Ar-ruzz

Media, 2012) h. 25

Page 24: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

12

Suhardan manajemen merupakan usaha yang sistematis dalam

mengatur dan meggerakkan orang-orang yang ada didalam organisasi agar

mereka bekerja sepenuh kesanggupan dan kemampuan yang dimilikinya.9

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen

merupakan proses dalam mengantur manusia, uang, perlengkapan, bahan-

bahan, dan metode secara afektif untuk mencapai tujuan tertentu melalui

fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengawasan yang dilakukan secara terus-menerus dan konsekuen. Hal ini

menjelaskan bahwa manajemen dapat berjalan melalui orang lain, uang,

perlengkapan, barang, dan metode, secara efektif untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan sejak awal. Sebagaimana yang telah diketahui

bersama bahwa manajemen ialah suatu proses mengatur orang lain mulai

dari merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi

yang dilakukan secara berkala agar tujuan yang telah ditetapkan dapat

tercapai.

Menurut pendekatan manajemen, pembiayaan pendidikan

merupakan sebuah pondasi dasar dalam mekanisme penganggaran.

Penentuan biaya akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektifitas

kegiatan dalam suatu organisasi yang akan mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Pembiayaan pendidikan merupakan salah satu standar pendidikan

yang di buat oleh pemerintah, sebagai prasyarat mencapai pendidikan yang

bermutu. Dalam hal ini pembiayaan pendidikan memiliki komponen dalam

kaitannya yaitu biaya langsung, biaya tidak langsung, dan biaya rutin

sekolah.

Pembiayaan pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan

dari kajian manajemen pendidikan. Akan tetapi pembiayaan pendidikan

9 Barnawi dan M. Arifin “Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah” (Jogjakarta: Ar-

ruzz Media, 2012) h. 14

Page 25: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

13

mempunyai kajian tersendiri dalam kaitannya, dan mempunyai fungsi

dalam prosesnya. Fungsi pembiayaan pendidikan yaitu bagaimana

memperoleh biaya dan bagaimana mempergunakan biaya tersebut.

Manajemen pembiayaan pendidikan tidak akan berjalan tanpa

adanya biaya, Begitu juga minimnya biaya yang terdapat dalam lembaga

pendidikan dapat mempengaruhi ketercapaian tujuan yang telah

ditentukan. Biaya merupakan sebuah ruh dalam setiap kegiatan yang ada.

Tanpa ada biaya segala kegiatan yang telah direncanakan sebaik mungkin

tidak akan dapat berjalan.

Suatu biaya penting keberadaannya dalam organisasi, terlebih pada

dunia pendidikan. Akan tetapi bukan dari seberapa besar biaya yang akan

dipergunakan atau yang dikeluarkan melainkan biaya tersebut

direncanakan untuk apa, dan bagaimana cara pelaksanaan penggunaan

anggaran tersebut. Artinya segala hal yang akan dilakukan harus sesuai

dengan segala literatur yang telah diencanakan sejak awal. Apabila

mendapati segala yang terjadi dalam proses berjalannya maka harus segera

di musyawarahkan dan secepatnya mencari alternatif jalan keluar yang

baik.

Pembiayaan pendidikan merupakan salah satu komponen penting

yang terdapat pada sistem pendidikan. Tanpa adanya biaya yang

mendukung pada proses pelaksanaan pendidikan, pendidikan yang

bermutu hanya dalam angan-angan semata. Segala hal yang berkaitan

dengan proses pelaksanaan pendidikan yang berjalan disekolah berkaitan

dengan biaya.

Dari uraian diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa manajemen

pembiayaan pendidikan merupakan proses mendapatkan dan mengatur

pengeluaran berupa uang, barang, atau jasa melalui sumber daya manusia

lewat fungsi manajemen yaitu merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi, sehingga tercapainya mutu pendidikan yang diharapkan.

Page 26: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

14

2. Pengertian Pembiayaan Pendidikan

Keberadaan biaya dalam suatu organisasi merupakan sektor yang

begitu penting keberadaannya, dalam hal menunjang segala kegiatan atau

program yang akan dilaksanakan. Terkhusus dalam dunia pendidikan, biaya

merupakan komponen yang sangat penting dalam proses pelaksanaan kegiatan

pendidikan yang berjalan disekolah. Baik dalam kategori mikro ataupun

makro. Sebaik apapun program yang telah direncanakan disekolah tanpa

adanya biaya tidak akan dapat berjalan. Hanya terbengkalainya kegiatan yang

telah direncanakan dengan sematang mungkin, karena tidak didukung dengan

biaya yang memadai. Karena biaya merupakan sebuah alat yang digunakan

untuk menunjang proses berjalannya suatu kegiatan. Segala hal yang berkaitan

dengan proses kegiatan yang akan dilaksanakan tidak terlepas dari biaya.

Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia (1990) mendefinisikan

bahwa biaya adalah nilai barang dan jasa yang dipakai untuk melaksanakan

kegiatan atau pendapatan. 10

Blocher dkk mengartikan biaya sebagai penggunaan sumber daya yang

mempunyai kosekuensi keuangan. 11

Agus Irianto (2011) mendefinisikan Biaya pendidikan sebagai salah

satu komponen instrumental yang sangat penting dalam penyelenggaraan

pendidikan (disekolah). Biaya dalam pengertian ini memiliki cakupan yang

luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan

pendidikan, baik dalam bentuk uang ataupun barang dan tenaga (yang dapat

dihargai dengan uang).12

Dari beberapa pengertian biaya diatas dapat diambil sebuah kesimpulan

bahwa biaya adalah seluruh anggaran yang dikeluarkan dalam bentuk barang

atau uang untuk melaksanakan suatu kegiatan yang telah ditetapkan dalam

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

10

Mulyono “Konsep Pembiayaan Pendidikan” (Jogjakarta, Ar-ruzz media, 2010), Cet. 1,

h. 89 11

Ibid., hal. 90 12

Agus Irianto ”Pendidikan Sebagai Investasi dalam Pembangunan suatu Bangsa”

(Jakarta: Kencana, 2011), h. 161

Page 27: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

15

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas

sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang bermutu dapat

diukur dari cara kerja yang dilakukan. Salah satu faktor penentu tercapai

tujuan pendidikan yang bermutu yaitu melalui pendidik dan tenaga pendidik

yang berkompetensi pada bidangnya. Guru merupakan ujung tombak pada

proses pelaksanaan pendidikan. Penghasilan yang diperoleh oleh pendidik dan

tenaga pendidik dapat mempengaruhi konsentrasi dalam melaksanakan proses

kegiatan pendidikan yang berjalan disekolah.

Penghasilan guru yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup akan

menghilangkan beban pemikiran rumah tangga dalam melaksanakan

tanggungjawab pekerjaan disekolah. Sebaliknya, minimnya penghasilan yang

diperoleh guru dalam memenuhi kebutuhan hidup pokok sangat berpengaruh

dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang berjalan disekolah,

terlebih berpengaruh dalam konsentrasi pekerjaannya sebagai seorang

pendidik. Karena memang terfokus pada kebutuhan rumah tangga yang harus

dicukupi kebutuhannya.

Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau

kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau

penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.13

Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional,

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 14

Dari definisi pendidikan diatas dapat diambil sebuah kesimpulan,

pendidikan ialah usaha/proses mewujudkan suasana pembelajaran yang

13

Kurniadin dan Machali Op. Cit., h. 113 14

Sarbini & Neneng Lina “Perencanaan Pendidikan” (Bandung: Pustaka Setia, 2011),

Cet.1, h. 20

Page 28: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

16

sistematis agar peserta didik dapat memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan

yang dibutuhkan baik oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Pengertian biaya dan pendidikan diatas yang kemudian disatukan dan

didapat sebuah kesimpulan bahwa Pembiayaan Pendidikan merupakan seluruh

anggaran yang dikeluarkan dalam bentuk barang atau uang yang diberikan

oleh pemerintah, orang tua murid, ataupun masyarakat untuk mencapai tujuan

pendidikan yaitu mewujudkan suasana pembelajaran yang sistematis agar

peserta didik dapat memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang dibutuhkan

baik oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Anggaran pembiayaan pendidikan terdiri dari dua sisi yang satu sama

lainnya saling berhubungan, yaitu sisi anggaran penerimaan dan sisi anggaran

pengeluaran. Anggaran penerimaan yaitu pendapatan yang diterima setiap

tahun oleh sekolah dari berbagai sumber resmi dan diterima secara teratur.

Misalnya seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan pada

pihak sekolah dari pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Anggaran pengeluaran ialah jumlah uang yang dibelanjakan setiap tahun

untuk kepentingan pelaksanaan pendidikan disekolah.

Sekolah memberikan pelayanan secara maksimal dengan cara

memanfaat segala sumber bantuan yang ada, baik berupa uang ataupun barang

yang telah diterima. Dipergunakan sesuai dengan kebutuhan disekolah, dalam

pelaksanaan program untuk meningkatkan sumber daya manusia yang lebih

berkualitas.

Dalam hal konsep pembiayaan pendidikan tidak hanya sebatas

seberapa besar pengeluaran yang akan dikeluarkan, akan tetapi segala hal

yang dikeluarkan harus sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai terjadi

pemborosan dalam hal pengeluaran biaya yang dikeluarkan/belanjakan.

Karena pada dasarnya konsep pembiayaan yang baik ialah penggunaan biaya

secara minim, akan tetapi mencapai hasil yang maksimal.

Page 29: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

17

Biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan

biaya tidak langsung (indirect cost).

Biaya Langsung (direct cost) ialah segala pengeluaran yang secara

langsung menunjang penyelenggaraan pendidikan. Terdiri dari biaya-biaya

yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan

belajar siswa berupa pembelian alat-alat pelajaran, sarana belajar, biaya

transfortasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua,

maupun siswa sendiri.

Biaya Tidak Langsung (indirect cost) ialah pengeluaran yang tidak

secara langsung menunjang proses pendidikan tetapi memungkinkan proses

pendidikan tersebut terjadi di sekolah. Berupa keuntungan yang hilang dalam

bentuk biaya kesempatan yang hilang yang dikorbankan oleh siswa selama

belajar. Misalnya, biaya hidup siswa, biaya transportasi ke sekolah, biaya

jajan, biaya kesehatan dan harga kesempatan.

Dedi Supriadi mendefinisikan Biaya pendidikan sebagai salah satu

komponen instrumental yang sangat penting dalam penyelenggaraan

pendidikan (disekolah). Biaya dalam pengertian ini memiliki cakupan yang

luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan

pendidikan, baik dalam bentuk uang ataupun barang dan tenaga (yang dapat

dihargai dengan uang).

Dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa biaya dapat dikelompokkan

menjadi dua macam. Pertama, biaya langsung penunjang proses pelaksanaan

pendidikan yang berjalan disekolah. Contohnya seperti proses kegiatan belajar

mengajar yang dilakukan disekolah. Hal yang menunjang proses kegiatan

belajar mengajar didalam kelas yaitu buku panduan pembelajaran. Untuk

menyampaikan materi ajar dengan mudah maka dibutuhkan buku panduan

agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Buku panduan ini dapat di miliki jika

sudah melunasi administarsi disekolah. Kedua, biaya tidak langsung yang

tidak sengaja dikeluarkan akan tetapi menunjang proses pelaksanaan

pendidikan yang berjalan disekolah. Contohnya ialah fotocopy, pembuatan

makalah dalam pelaksanaan belajar mengajar yang dilakukan didalam kelas.

Page 30: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

18

B. Perencanaan

Tahap pertama dalam fungsi manajemen adalah tahap perencanaan.

Perencanaan ialah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak akan dicapai

dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu

secara efektif dan efisien mungkin (Roger A. Kauffman, 1972).15

Pengertian perencanaan menurut Burhanuddin, Dkk adalah suatu kegiatan

yang sistematis mengenai apa yang akan dicapai, kegiatan yang harus dilakukan,

langkah-langkah, metode-metode, pelaksanaan tenaga yang dibutuhkan untuk

menyelenggarakan kegiatan-kegiatan, pencapaian tujuan.16

Garth N. Jone mendefinisikan perencanaan sebagai berikut ‘planning is

the process, of selecting and developing the best course of action to accomplish

an objective’ (perencanaan adalah proses pemilihan dan pengembangan dari pada

tindakan yang paling baik/menguntungkan untuk mencapai tujuan).17

B. Suryosubroto perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif

tentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber, yang dapat

disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang dimaksud dengan sumber

meliputi sumber manusia, material, uang, dan waktu.18

Gorton mengatakan bahwa perencanaan adalah proses mempersiapkan

seperangkat keputusan bagi perbuatan dimasa datang. Definisisi ini

mngisyaratkan bahwa pembuat keputusan merupakan bagian dari perencanaan,

namun proses perencanaan dapat juga terfikir setelah tujuan dan keputusan

diambil.19

15

Nanang Fattah “Landasan Manajemen Pendidikan” (Bandung: PT. Remaja rosdakarya,

2006), Cet. 8. h. 49-50 16

Sobry, Op. Cit., h. 21 17

Sarbini & Lina, Op. Cit., h. 16 18

B. Suryosubroto, “Manajemen Pendidikan di Sekolah” (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),

Cet. 2 h. 22 19

Triyo, Op. Cit., h. 13

Page 31: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

19

Fakry yang mendefinisikan perencanaan sebagai proses penyusunan

berbagai keputusan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan.20

Dari defini diatas dapat diambil sebuah kesimpulan perencanaan ialah

proses pengumpulan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang

telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Artinya

perencanaan dapat dikatakan sebagai suatu proses memikirkan dan menetapkan

kegiatan-kegiatan atau program yang akan dilakukan dimasa yang akan datang

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Perencanaan juga dapat dikatakan sebagai suatu proses memikirkan dan

menetapkan kegiatan-kegiatan atau program-program yang akan dilakukan

dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Depdiknas (2000)

manajemen keuangan merupakan tindakan pengurursan/ketatausahaan keuangan

yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan

pelaporan dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai

rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah, mulai dari perencanaan,

pembukuan pembelanjaan, pengawasan, hingga pertanggungjawaban keuangan

sekolah.21

Dapat dikatakan bahwa fungsi dari manajemen keuangan salah satunya

yaitu menyangkut tentang merencanakan uang yang akan dialokasikan untuk hal

apa, dalam hal ini bertujuan untuk memajukan mutu pendidikan kedepannya.

Mengenai konteks perencanaan pembiayaan pendidikan, pemahaman

berbagai aspek pembiayaan pendidikan sangatlah penting. Pemahaman tersebut

dimaksud merentang dari hal-hal sifatnya mikro (satuan pendidikan) hingga yang

makro (nasional) antara lain meliputi sumber-sumber pembiayaan pendidikan,

sistem dan mekanisme pengalokasiannya. Efektivitas dan efisiensi dalam

penggunaan, dan akuntabilitas hasilnya yang di ukur dari perubahan-perubahan

20

Kurniadin dan Machali Op. Cit., h. 139 21

Jamal Ma’mur Asmani “Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional” (jogjakarta: DIVA

Press, 2012), h. 178

Page 32: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

20

kuantitatif dan kualitatif yang terjadi pada semua tataran, khususnya ditingkat

sekolah.22

Perencanaan tidak hanya sebatas pada memikirkan dan menetapkan, akan

tetapi seberapa hasil dari proses kegiatan program yang telah dijalankan

disekolah. Program yang telah dilaksanakan telah mencapai sasaran atau tidak.

Jika memang telah mencapai sasaran maka perencanaan berjalan dengan baik.

Dan jika perencanaan tidak dapat mencapai sasaran yang telah ditentukan maka

perencanaan tidak dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Pada dasarnya anggaran adalah alat dalam suatu perencanaan pembiayaan

pendidikan. Anggaran dalam pembiayaan pendidikan harus mempunyai prinsip

dasar yang jelas dalam perencanaan pembiayaan pendidikan.

Prinsip dalam perencanaan anggaran menurut nanang Fattah yaitu sebagai berikut

:

1) Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam

sistem manajemen dan organisasi.

2) Adanya sistem akuntansi yang memadai dalam melaksanakan

anggaran.

3) Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja organisasi.

4) Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas sampai yang

paling bawah. 23

Dari prinsip di atas dapat dikatakan bahwa penyusunan anggaran

melibatkan beberapa sumber daya manusia dalam perencanaannya. Dilain hal,

dukungan akuntasi/pembukuan sangat diperlukan sekali dalam penyusunan

anggaran. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi segala pengeluaran ataupun

pemasukan biaya yang disajikan dalam bentuk laporan tertulis.

Dalam membuat suatu perencanaan, orang menghadapi berbagai hambatan.

Hambatan-hambatan tersebut diantaranya adalah :

22

Dedi Supriadi, “Satuan Biaya Pendidikan” (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010)

Cet, 5 h. 7 23

Nanang Fattah, “Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan” (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2006) Cet. 4 h. 49

Page 33: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

21

1. Kesulitan dalam meramalkan.

2. Kesulitan dalam pembiayaan.

3. Kesulitan dalam memperoleh data dan informasi.

4. Kurang jelasnya tujuan.24

Jika suatu saat ditemukan permasalahan diatas dalam merencanakan suatu

program atau kegiatan harus segera dicari alternatif jalan keluarnya. Dengan cara

dimusyawarahkan bersama-sama mencari jalan penyelesaian atau jalan keluar

masalah yang baik.

Manajemen pembiayaan pendidikan tidak terlepas dari penyusunan

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Landasan dasar

dalam pembuatan RAPBS meliputi sumber pendapatan dan pengeluaran.

Pada suatu lembaga pendidikan hal yang harus dilakukan dalam mengelola

pembiayaan di sekolah adalah dengan membuat perencanaan anggaran atau biasa

disebut sebagai Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Sekolah/Madrasah

(RAPBS). Kepala sekolah dan seluruh bawahan bersama-sama menyusun

RAPBS. Hal ini dilakukan untuk memastikan pendapatan dan pengeluaran yang

akan dijalankan selama satu tahun, sehingga suatu kegiatan yang direncanakan

dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan keuangan

sekolah atau anggaran belanja sekolah menurut Morphet sebagai berikut :

1. Mengganti beberapa peraturan dan prosedur yang tidak efektif sesuai dengan

perkembangan kebutuhan masyarakat akan pendidikan.

2. Melakukan perbaikan terhadap peraturan dan input lain yang relevan dengan

merancang pengembangan sistem secara efektif.

3. Melakukan pengawaasan dan penilaian terhadap proses dan hasil secara terus-

menerus dan berkesinambungan sebagai bahan perencanaan tahap

berikutnya.25

Pihak sekolah harus mempunyai rencana dari mana biaya yang akan

diperoleh untuk menjalankan proses pelaksanaan kegiatan pendidikan yang

24

Sobry, Opcit, h. 32 25

Mulyono, Opcit,. hal. 164-165

Page 34: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

22

berjalan disekolah. Selain itu, segala hal yang menyangkut tentang pengembangan

kualitas sumber daya manusia baik dalam kategori formal ataupun non formal

yang berjalan disekolah harus mencari donatur untuk mendukung terlaksananya

program yang akan dijalankan diekolah. Dukungan dalam bentuk moril ataupun

materil. Agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai.

Setelah pendapatan biaya telah diperoleh dari berbagai pihak selanjutnya

merencanakan kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam jangka waktu

tertentu. Kegiatan/program yang akan dilakukan bertujuan untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusianya. Hal ini untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dan untuk menciptakan kehidupan sekolah yang lebih baik lagi dari

sebelumnya.

Dalam implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS) manajemen

komponen keuangan harus dilaksanakan dengan baik dan teliti, mulai dari tahap

penyusunan anggaran, penggunaan, sampai pengawasan, dan pertanggungjawaban

sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar semua dana sekolah benar-benar

dimanfaatkan secara efektif, dan efisien.26

Hal yang menyangkut dengan pembiayaan di Sekolah harus dilakukan

dengan sebaik-baiknya. Dalam hal merencanakan, melaksanakan, atau mengawasi

segala kegiatan pembiayaan. Menetapkan tujuan yang akan dicapai, kemudian

dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan yang kemudian diawasi

segala kegiatan berjalan. Baik pada awal kegiatan ataupun pada akhir kegiatan

yang telah dilakukan.

Tercapainya tujuan pendidikan disekolah dapat membawa dampak pada

kemaslahatan bersama, baik pemerintah ataupun masyarakat. Karena terciptanya

sumber daya manusia yaitu peserta didik yang memiliki kualitas sumber daya

untuk menghadapi kemajuan zaman seperti sekarang ini. Baik dalam segi hal

akademik pada peserta didik, ataupun non akademisi. pengembangan kualitas

peserta didik ditentukan dengan kegiatan/program yang berjalan disekolah, yang

tentunya kegiatan tersebut dapat meningkatkan kualitas sumber daya peserta didik

baik dalam segi hal akademisi ataupun non akademis.

26

Ibid., hal. 160

Page 35: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

23

Keberadaan sebuah perencanaan dalam proses manajemen pembiayaan

disekolah sangatlah penting keberadaannya. Dengan adanya perencanaan pada

pembiayaan pendidikan maka seluruh pengeluaran ataupun pemasukan yang

berupa sumber daya (input) baik dalam bentuk uang ataupun barang dapat

dialokasikan sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini bertujuan agar dana yang akan

dikeluarkan sesuai dengan yang dibutuhkan. Selain itu, menghindari adanya

pemborosan dalam pengeluaran biaya terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan.

Hal ini bertujuan untuk mencapai tjuan pendidikan yang diharapkan, yaitu

pendidikan yang bermutu.

Perencanaan pada suatu proggram/kegiatan merupaka pola dasar.

Penentuan sasaran yang akan dicapai dimulai dengan perencanaan yang

dilakukan. Selanjutnya perencanaan juga menjadi acuan pelaksanaan yang akan

dilaksanakan. Pelaksanaan yang akan dilakukan direncanakan dengan matang.

Menentukan apa saja yang akan dilakukan nantinya pada proses pelaksanaan yang

akan dijalankan. Semua kegiatan yang hendak dilakukan dimulai dengan

perencanaan yang matang.

Dapat dikatakan bahwa adanya perencanaan dalam sebuah pembiayaan

sangatlah penting keberadaannya. Dengan adanya perencanaan pada pembiayaan

maka seluruh pengeluaran ataupun masukan yang berupa sumber daya (input)

baik berupa barang atau uang dapat dikeluarkan sesuai dengan kebutuhannya.

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa hal yang terpenting

dalam penyusunan anggaran yaitu bagaimana memanfaatkan dana yang ada

secara efisien. Mengalokasikan secara tepat, sesuai dengan skala prioritas.

Hal ini bertujuan agar dana yang dikeluarkan sesuai dengan keadaan yang

dibutuhkan. Tidak adanya pemborosan dalam pengeluaran anggaran terhadap

kegiatan yang dilaksanakan. Menghindari adanya pengeluaran biaya yang

berlebihan. Ditunjukkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Selain perencanaan berfungsi sebagai pola dasar pada sebuah kegiatan

manajemen pembiayaan pendidikan, perencanaan juga dapat dikatakan sebagai

petunjuk dalam pengambilan keputusan tentang cara mencapai tujuan. Artinya

perencanaan pendidikan tidak terhenti pada saaat tersusunnya dan disetujuinya

Page 36: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

24

rencana itu oleh pengambil keputusan, akan tetapi erat hubungannya dengan saat

implementasinya.

Dari uraian diatas dapat di ambil sebuah kesimpulan bahwa perencanaan

pembiayaan pendidikan/Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah

(RAPBS) yaitu proses pengumpulan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan

pada masa yang telah ditentukan terkait dengan pendapatan biaya dan pengeluaran

yang akan dilakukan.

C. Pelaksanaan/Pengelolaan

Dalam melaksanakan anggaran pendidikan, hal yang perlu dilakukan

adalah kegiatan membukukan atau accounting. Pembukuan merupakan pusat

informasi keuangan yang akan disusun dalam bentuk laporan. Undang-undang

nomor 28 tahun 2007 mendefinisikan pembukuan sebagai berikut “ Proses

Mencatat Data dan Informasi Keuangan”.27

Dari defenisi diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan pembukuan ialah proses mencatat yang berkaitan dengan

informasi data keuangan baik dari biaya yang telah diperoleh atupun biaya yang

telah digunakan disajikan dengan bentuk laporan tertulis.

Pelaksanaan pembiayaan pendidikan secara garis besar dapat

dikelompokkan menjadi dua kegiatan, yaitu penerimaan dan pengeluaran.

Penerimaan yang berkaitan dengan dana yang telah diperoleh harus

dibukukan secara jelas, sesuai dengan prosedur pengelolaan yang selaras dengan

ketetapan yang disepkati, baik berupa konsep teoritis maupun peraturan

pemerintah.

27

Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama RI “Peningkatan

Manajemen Melalui Penguatan Tata Kelola dan Akuntabilitas di Sekolah/Madrasah” (Jakarta:

Maret 2011), h. 187

Page 37: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

25

Pengeluaran sekolah berhubungan dengan pembayaran keuangan sekolah

untuk pembelian beberapa sumber atau input dari proses sekolah seperti tenaga

administrasi, guru, bahan-bahan, perlengkapan, dan fasilitas. 28

Segala biaya yang telah diperoleh dari berbagai pihak baik dari pemerintah

maupun masyarakat harus digunakan secara efektif dan efisien. artinya, segala

pengeluaran yang dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan proses pendidikan

yang terdapat disekolah yang dalam hal ini sesuai dengan perencanaan

pembiayaan pendidikan yang telah dibuat sejak awal.

Dalam SKB Mendikbud dan Menkeu No. 0585/K/1997 dan No.

590/kmk.03/03/1987, tanggal 24-9-1987 tentang peraturan SPP dan DPP meliputi,

pelaksanaan pelajaaran, pengadaan prasaran/sarana, pemeliharaan sarana dan

prasarana, kesejahteraan pegawai, kegiatan belajar, penyelenggaraan ujian, dan

pengiriman/penulisan STTB/NEM, perjalanan dinas supervise, pengelolaan

pelaksanaan pendidikan, dan pendataan.29

Ada beberapa komponen yang perlu di biayai dengan menggunakan uang

dari dana belajar. Komponen-komponen tersebut meliputi :

a. Honorarium untuk pemimpin atau penanggungjawab edukatif

b. Honorarium untuk sumber belajar

c. Honorarium untuk pemimpin umum lembaga diklusemas

d. Honorarium untuk pinata usaha dan pembantu-pembantunya

e. Biaya perlengkapan dan peralatan

f. Biaya pemeliharaan sarana dan prasarana

g. Biaya sewa atau kontrak

h. Dana untuk mengembangkan usaha lembaga diklusemas

i. Biaya-biaya lain untuk pengembangan dan biaya tak terduga

Dari pendapat diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa hal

pengalokasian anggaran diantaranya yaitu melalui proses belajar mengajar yang

28

E Mulyasa, “ Menjadi Kepala Sekolah Profesional” (Bandung : Pr Remaja Rosdakarya,

2009) Cet. 10 h. 201-203 29

Ibid., h. 203

Page 38: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

26

terdapat disekolah. Salah satu penentu tercapainya tujuan sekolah yaitu lewat

proses Kegiatan Belajar Mengajar atau biasa yang disebut KBM di dalam kelas.

Karena KBM yang terdapat didalam kelas terjadi interaksi antara pendidik

dan peserta didik. Penyaluran pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik

terjadi pada proses KBM. Dengan kata lain proses KBM yang terjadi di dalam

kelas sangat mempengaruhi ketercapaian tujuan sekolah yang diharapkan.

Harus adanya dukungan dalam fasilitas dalam Kegiatan Belajar Mengajar

didalam kelas, terkhusus dalam segi hal sarana dan prasarana yang dibutuhkan

dalam menunjang proses tersebut. Dari mulai perlengkapan media pembelajaran

sampai pada metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik. Dalam hal ini,

tentunya biaya sangat dibutuhkan sekali keberadaannya dalam pengalokasian

untuk proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang terdapat didalam kelas,

untuk menunjang proses belajar mengajar yang berjalan efektif dan efisien.

Segala pengeluaran dalam pembiayaan pendidikan terkhusus sekolah tidak

hanya terbatas pada kegiatan yang formal saja seperti kegiatan belajar mengajar

(KBM), akan tetapi ada beberapa kegiatan informal yang harus dibiayai dalam

pelaksanaannya. Hal ini diperuntukan meningkatkan kualitas sumber daya

manusia yaitu peserta didik.

Peningkatan kualitas peserta didik tidak hanya terbatas pada kegiatan yang

memang sudah ada di sekolah atau didalam sekolah, akan tetapi perkembangan

bakat siswa dapat dikembangkan lewat kegiatan diluar sekolah atau ekstra

kurikuler. Hal ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit nominalnya, akan tetapi

butuh dukungan dari berbagai pihak khususnya pemerintah dan masyarakat dalam

meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik lagi dari sumber daya manusia

yang berkompeten, dukungan baik moril maupun materil.

Kegiatan yang telah selesai dilaksanakan maka dibuatnya laporan untuk

nantinya dipertanggungjawabkan. Laporan mulai dari biaya yang terkecil sampai

yang terbesar dalam nominalnya. Harus disajikan sejelas mungkin dalam bentuk

pembukuannya. Agar tidak adanya kekeliruan dalam hal pengeluaran yang telah

dilakukan.

Page 39: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

27

Prosedur pembukuan penerimaan keuangan sekolah memadukan antara

aturan pemerintah pusat dan sekolah. Artinya ada beberapa kebijakan pemerintah

yang tidak bisa di rubah oleh pihak sekolah dalam hal pengalokasian anggaran.

Dalam hal ini pihak sekolah hanya beritindak sebagai pelaksana pengguna.

Dilain hal dengan adanya Manajemen Berbasis Sekolah, sekolah memiliki

kewenangan dan keleluasan untuk mengelola dana dalam mencapai efektifitas

pencapaian tujuan sekolah.

Pembukuan mencakup dua hal, yaitu : pengurus yang menyangkut

kewenangan menentukan kebijakan menerima atau mengeluarkan uang, serta

tindak lanjutnya, yakni menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang. Jenis

pengurus kedua disebut juga dengan pengurus bendaharawan.

Hal yang menyangkut dengan pelaksanaan manajemen pembiayaan

pendidikan menganut asas pemisahan tugas antara fungsi otorisator, ordonator dan

bendaharawan.

Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil

tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran.

Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan

memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan

otorisasi yang telah ditetapkan.

Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan,

penyimpanan, dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya yang dapat

di nilai dengan uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan

pertanggungjawaban. 30

Kepala sekolah bertugas sebagai pejabat otorisator dan dilimpahi dengan

tugas ordonator. Kepala sekolah sebagai administrator harus diwujudkan dalam

pengembangan administrasi keuangan rutin, pengembangan proposal untuk

mendapatkan bantuan keuangan, dan mengembangkan proposal untuk mencari

berbagai kemungkinan dalam mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang

terkait.

30

E Mulyasa, “ Manajemen Berbasis Sekolah” (Bandung : PT Rosdakarya, 2007) Cet, 11

h. 49

Page 40: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

28

Di lain hal, fungsi kepala sekolah dapat dikatakan sebagai manajerial yang

berwenang dalam segi hal penggunaan dana yang telah diperoleh, yang kemudian

menunjuk satu bendaharawan untuk mebuat laporan anggaran untuk nantinya

dipertanggungjawabkan.

Dapat dikatakan, manajemen pembiayaan disekolah dibebankan kepada

kepala sekolah. Karena memang kepala sekolah berperan sebagai pemberi

wewenang sekaligus penanggungjawab penuh terhadap anggaran yang telah

diterima ataupun yang telah dikeluarkan. Untuk operasional, manajemen

pembiayaan di sekolah biasa dikelola oleh bendaharawan yang melakukan

pembukuan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Pada suatu sekolah yang mempunyai keterlibatan terkait tentang

pembiayaan pendidikan yaitu dua hal. Bendahara berfungsi sebagai

penanggunjawab segala penggunaan anggaran yang dikeluarkan yang dilanjutkan

dengan membuat pembukuan sesuai dengan standar, yang kemudian untuk di

laporkan dan dipertanggungjawabkan segala biaya yang telah dikeluarkan. Baik

dalam bentuk barang atupun jasa yang dinominalkan. Kepala sekolah sebagai

pemberi wewenang dalam penggunaan anggaran. Segala pengeluaran yang akan

dilakukan harus mempunyai wewenang dari pimpinan dalam hal ini ialah kepala

sekolah. Karena memang kepala sekolahmemiliki hak sebagai pemberi wewenang

yang kaitannya dalam pembiayaan pendidikan disekolah.

Bendaharawan harus mengetahui apa saja yang terkait tentang pembukuan

dalam hal penggunaan biaya. Hal ini perlu dilakukan agar adanya kejelasan biaya

yang telah dikeluarkan, baik dalam kategori yang nominalnya kecil atau yang

nominalnya besar. Disalurkan dalam hal apa saja biaya yang telah digunakan.

Dilain hal untuk menyusun laporan sejelas mungkin agar nantinya laporan

tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

Mulyono (2010) mengelompokan hal yang harus dilakukan yang berkaitan

dengan kegiatan pembukuan antara lain yaitu :

Page 41: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

29

1. Buku Pos

Buku Pos mencatat peristiwa-peristiwa pembelanjaan uang harian.

Tabel 2.1

Contoh Buku Pos

Pos : Pemeliharaan Laboratorium IPA

Anggaran : 8.250.000,00

Tanggal Pembelian Jumlah Sisa (Rp)

26-02-2009 Mikroskop 3.000.000,00 5.250.000,00

05-03-2009 Alat Pengukur Suhu 100.000,00 5.190.000,00

10-04-2009 Gelas Ukur 550.000,00 2.500.000,00

Dst.

2. Faktur

Faktur dapat diartikan berupa atau lembaran lepas yang dapat

diarsipkan.

Tabel 2.2

Contoh Faktur Pembayaran

Nama Sekolah : ...........................

FAKTUR PEMBAYARAN

Dibayar kepada

Catatan : faktur ini harus dibuat rangkap dua

TANGGAL JENIS

BARANG URAIAN JUMLAH

26-02-2009 Alat bermain dan

Olahraga

Pembelian 3 buah

bola sesuai

kuitansi terlampir

Rp. 1.500.000,00

Page 42: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

30

Pembayaran dengan Cek .......................... Tunai .........................

Jumlah dalam huruf .......................................................................

Jumlah tersebut diketahui dan disahkan oleh :

Tanggal ............................. Tanda tangan .....................................

KEPALA SEKOLAH

Dibayar oleh :

Tanggal .............................

Tertanda ............................

Tanda tangan juru bayar

...........................................

Tanggal .............................

3. Buku Kas

Buku Kas mencatat rincian tentang penerimaan dan pengeluaran

uang serta sisa saldo secara harian dan pada hari yang sama.

Untuk lebih jelasnya, vontoh buku kas dapat di lihat pada table

dibawah ini :

Tabel 2.3

Contoh Buku Kas

Tanggal No.

Bukti Uraian Debet Kredit Saldo

26-02-2009 Diambil dana

BOS dari Bank 5.000.000,00 - 5.000.000,00

27-02-2009 Dibayar ke

toko bangunan - 2.500.000,00 2.500.000,00

28-02-2009

Dibayar Ke

Toko Abadi

Biaya

Keperluan

Kantor

- 2.500.000,00 2.500.000,00

Jumlah Saldo 0

Sumber : data diolah dari sekolah Madrasah Aliyah Pembaharuan

Page 43: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

31

4. Lembar Cek

Lembar Cek merupakan alat bukti bahwa pembayaran yang

dikeluarkan adalah sah.

Gambar 2.1

Contoh Lembar Cek

5. Jurnal

Kepala Sekolah sebagai pengawas keuangan harus membuka buku

jurnal yang mana seluruh transaksi keuangan setiap hari dicatat.

6. Buku Besar

Buku Besar mencatat kapan terjadinya transaksi pembelian, keluar

masuknya uang saat itu, dan neraca saldonya.

7. Buku Kas Pembayaran Uang Sekolah

Buku Kas Pembayaran berisi catatan tentang pembayaran uang

sekolah siswa menurut tanggal pembayaran, jumlah, dan sisa tunggakan,

atau kelebihan pembayaran sebelumnya.

Page 44: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

32

Tabel 2.4

Contoh Buku Kas Pembayarann Uang Sekolah

Tahun Ajaran 2013-2014

Keterangan

Komputer : 90.000,00

Lks : 160.000,00

Infaq : 450.000,00

+

Total : 700.000,00

No Nama

Siswa Tgl Kom Lks Infaq Ket

1 Adam 05 Juli 90.000,00 160.000,00 450.000,00 L

2 Anjani 19 Juli 80.000,00 - - -

3 Andi 20 Juli - 160.000,00 - -

4 Santo 23 Juli - - 450.000,00 -

5 Abdi 27 Juli 50.000,00 100.000,00 400.000,00 -

Sumber : data diolah dari sekolah Madrasah Aliyah Pembaharuan

Tabel diatas menjelaskan tetntang catatan pembayaran uang

sekolah siswa menurut tanggal pembayaran, dan jumlah yang masuk.

Semua keuangan yang masuk dari siswa pada bendahara didata melalui

tabel yang tertera diatas. Dengan adanya catatan diatas hal ini bertujuan

agar segala pemasukan yang diperoleh dari siswa dapat di data secara

jelas.

8. Buku Kas Piutang

Buku ini berisi daftar atau catatan orang yang berutang kepada

sekolah menurut jumlah uang yang terutang, tanggal pelunasan, dan sisa

hutang yang belum dilunasi. Contoh Buku Kas Piutang seperti tabel di

bawah ini :

Page 45: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

33

Tabel 2.5

Contoh Buku Kas Piutang

Tahun Ajaran 2013-2014

No Nama

Siswa Tgl Smt I Smt II Ket

1 Adam 05 Juli - - L

2 Anjani - 620.000,00 - -

3 Andi - 540.000,00 - -

4 Santo - 250.000,00 - -

5 Abdi - 150.000,00 - -

Sumber : data diolah dari sekolah Madrasah Aliyah Pembaharuan

No Nama

Siswa Tgl

Tunggakan Ket Kom Lks Infaq

1 Anjani 10.000,00 160.000,00 450.000,00

2 Andi 90.000,00 L 450.000,00

3 Santo 90.000,00 160.000,00 L

4 Abdi 40.000,00 60.000,00 50.000,00

Sumber : data diolah dari sekolah Madrasah Aliyah Pembaharuan

Tabel diatas menjelaskan tentang catatan piutang atau tunggakan

siswa yang belum melunasi sisa pembayaran uang sekolah. Sisa tunggakan

pembayaran uang sekolah diperoleh dari buku kas pemasukan sekolah,

yang kemudian dilanjutkan dengan pengelompokkan siswa yang masih

memiliki tunggakan atau kekurangan dalam pembayaran uang sekolah.

9. Neraca Percobaan

Tujuan utama diadakannya neraca percobaan ialah untuk

mengetahui secara tepat keadaan neraca pertanggungjawaban keuangan

secara tepat.

Laporan yang akan dipertanggungjawabkan nantinya tidak hanya

sebatas pada laporan yang disajikan dalam bentuk pengeluaran saja, akan

tetapi perlu adanya laporan yang berbentuk pemasukan dan pengeluaran

yang dibuat secara tertulis dan jelas. Tujuannya agar hal yang berkaitan

dengan pemasukan seimbang dengan pengeluaran yang dilakukan. Segala

Page 46: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

34

biaya yang telah diterima secara jelas dapat dipertanggungjawabkan

keberadaannya. Dapat dialokasikan baik dalam hal bentuk kegiatan, atau

jasa yang tujuannya untuk meningkatkan tujuan pendidikan yang lebih

baik lagi.

Dalam pelaksanaan pembiayaan disekolah lebih memfokuskan

pada proses pembukuan. Karena segala laporan yang berkaitan dengan

pembiayaan harus dibuktikan dengan laporan fisik yang jelas, yaitu berupa

laporan berbentuk hasil perebelanjaan atau pernyataan yang sah.

Contohnya yaitu berupa kuitansi dan lain sebagainya. Dari berupa

pengeluaran yang kecil sampai yang besar nominalnya harus terdapat

bukti fisiknya. Tanpa adanya bukti fisik yang jelas maka pengeluaran

biaya harus dipertanyakan. Laporan yang disajikan yang kemudian harus

dipertanggungjawabkan keberadaannya.

Pembukuan yang dilakukan harus sesuai prosedur yang ada. Segala

kekurangan laporan yang jelas dipertanggungjawabkan keberadaannya

oleh kepala sekolah, Karena kepala sekolah sebagai pemegang

tanggungjawab yang terkait dengan pembiayaan disekolah. Dilain hal,

bendahara bertugas terkait dengan pembukuan yang akan

dipertanggungjawabkan nantinya. Mulai dari dana yang diterima sampai

pada pelaksanaan anggaran yang dilakukan kepada hal apa saja.

Laporan yang disajikan tidak hanya sebatas pengeluaran yang

dilakukan, akan tetapi segala biaya yang telah diperoleh harus diperjelas

dalam pembukuan yang disajikan, baik dana yang diperoleh dari

pemerintah ataupun masyarakat.

Page 47: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

35

D. Pengawasan

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa

tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan kegiatan-

kegiatan sesuai dengan yang direncanakan.31

Pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan

bagaimanapun rumit dan luasnya suatu organisasi.

Pengawasan adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan kepastian tentang

pelaksanaan program atau pekerjaan/kegiatan yang sedang atau telah dilakukan

sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Kegiatan pengawasan pada dasarnya

untuk membandingkan kondisi yang ada dengan yang seharusnya terjadi.32

Dari beberapa pengertian di atas jika dikaitkan dengan proses pembiayaan

pendidikan disekolah, pengawasan ialah proses mengawasi atau memantau segala

kegiatan, untuk memastikan rencana tujuan awal dapat tercapai. Dengan

melakukan pengawasan pihak sekolah mampu mengetahui sejauh mana proses

pengelolaan pembiayaan di sekolah dapat berjalan dengan baik dan efisien.

Apakah anggaran yang telah direncanakan pada tahap awalnya mampu

dialokasikan dan dimanfaatkan dengan baik.

Konsep dasar tentang pengawasan anggaran memiliki tujuan untuk

mengukur, membandingkan, menilai alokasi biaya, dan pada tahap tingkat

penggunaannya. Dengan adanya pengawasan anggaran diharapkan dapat

mengetahui sejauh mana tingkat efektifitas dan efisiensi dari penggunaan sumber-

sumber dana yang ada. Disisi lain menghindari adanya pemborosan biaya yang

dikeluarkan. Selain itu, segala biaya yang dipergunakan harus mempunyai

dampak yang signifikan dalam perkembangan sumber daya manusianya.

Dalam kebijakan umum pengawasan departemen pendidikan dan

kebudayaan (Rekernas, 1999), dinyatakan bahwa sistem pengawasan harus

berorientasi pada hal-hal berikut :

a. Sistem pengawasan fungsional yang dimulai sejak perencanaan yang

menyangkut aspek penilaian kehematan, efisiensi, efektivitasyang

mencakup seluruh aktivitas program bidang organisasi.

31

Fahmi, Opcit,. h. 84 32

Kurniadin dan Machali, Opcit,. h. 367

Page 48: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

36

b. Hasil temuan pengawasan harus ditindak lanjuti dengan koordinasi

antara aparat pengawas dengan aparat penegak hukum serta instansi

terkait turut menyamakan persepsi.

c. Kegiatan pengawasan hendaknya lebih diarahkan pada bidang-bidang

yang strategis dan bisa memperhatikan aspek manajemen.

d. Kegiatan pengawasan hendaknya memberi dampak terhadap

penyeleksian masalah dengan konsepsional dan menyeluruh.

e. Kegiatan pengawasan hendaknya dilakukan oleh orang-orang yang

memiliki kompetensi teknis, sikap, dedikasi, dan integritas pribadi

yang baik.

f. Akurat, artinya informasi tentang kinerja yang diawasi memiliki

ketepatan data atau informasi yang sangat tinggi.

g. Tepat waktu, artinya data yang dihasilkan dapat digunakan sesuai

dengan saat untuk melakukan perbaikan.

h. Objektif dan komprehensif

i. Tidak mengakibatkan pemborosan atau in-efisiensi.

j. Tindakan dan kegiatan pengawasan bertujuan untuk menyamakan

rencana atau keputusan yang telah dibuat.

k. Kegiatan pengawasan harus mampu mengoreksi dan menilai

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.33

Dengan adanya sistem pengawasan yang dikeluarkan oleh departemen

pendidikan nasional dan kebudayaan maka dapat memudahkan kepada pihak

sekolah untuk melakukan kegiatan pengawasan, karena sistem tersebut dapat

dijadikan acuan atau pedoman dalam melakukan pengawasan.

Adanya kebijakan pemerintah tentang standarisasi pengawasan

memudahkan pihak sekolah dalam memantau pembiayaan pada suatu sekolah.

Akan tetapi komitmen yang menentukan dapat berjalan baik atau tidaknya

pengawasan yang akan dilakukan oleh kepala sekolah.

Pengawasan keuangan sekolah harus dilakukan melalui aliran masuk dan

keluar uang yang dibutuhkan oleh bendahara. Hal itu dilakukan mulai dari proses

keputusan pengeluaran pos anggaran, perbelanjaan, perhitungan, dan

penyimpanan barang oleh petugas yang ditunjuk. 34

Dari pendapat diatas dapat diambil sebuah kesimpulan terkait dengan

pengawasan pembiayaan pendidikan, bahwa segala bentuk kegiatan yang terkait

dengan pembiayaan pendidikan disekolah harus diawasi sepenuhnya, melalui

33

Fatah, “Ekonomi...”, Opcit,. h. 65-66 34

Mulyasa, “menjadi kepala sekolah...”, Opcit,. h. 205

Page 49: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

37

aliran masuk dan keluarnya anggaran yang dilakukan. Mulai dari anggaran yang

dialokasikan pada bentuk kegiatan ataupun berbentuk barang dan jasa.

Segala bentuk kegiatan yang terdapat pada proses pendidikan yang

berjalan disekolah terkhusus kegiatan pembiayaan pendidikan yang dalam hal ini

adalah pembukuan harus diawasi secara mendetail. Hal ini dilakukan untuk

memastikan berjalan secara efektif dan efisien.

Kepala sekolah sebagai atasan langsung bertanggungjawab penuh atas

pengendalian, sedangkan pengawasan dari pihak berwenang, melalui pemeriksaan

yang dilaksanakan oleh instansi vertical, seperti petugas dari Dinas Pendidikan

dan Bawasda.35

Hal diatas menjelaskan bahwa setiap sekolah memiliki Tim pengawas

yang ditugaskan oleh pemerintah daerah, untuk mengawasi sekolah yang ditunjuk.

Pengawas yang ditunjuk oleh kepala kantor untuk melaksanakan tugas mengawasi

pada sekolah yang ditetapkan. Selain itu, komite sekolah mengawasi pula segala

proses kegiatan yang berjalan disekolah.

Menurut T Hani Handoko ada tiga tipe dasar pengawasan, yaitu :

pengawasan pendahuluan, pengawasan yang dilakukan berbarengan dengan

pelaksanaan kegiatan, dan pengawasan umpan balik.36

a. Pengawasan Pendahuluan

Pengawasan pendahuluan ini dapat diterapkan oleh pihak sekolah

untuk mengantisipasi masalah-masalah yang kemungkinan muncul dan

menyimpang dari tujuan awal. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh pihak

sekolah sebelum kegiatan pendayagunaan anggaran selesai

dilaksanakan. Pengawasan ini mengharuskan pihak sekolah untuk

lebih aktif dan agresif atau peka, dengan mendeteksi masalah-masalah

dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum suatu masalah yang

berkenaan dengan masalah anggaran itu terjadi.

35

Ibid., h. 205 36

Handoko.. Opcit, Manajeme… h. 361

Page 50: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

38

b. Pengawasan yang dilakukan berbarengan dengan pelaksanaan

kegiatan.

Pengawasan ini dilakukan disaat kegiatan sedang berlangsung, disaat

melihat penyimpangan terjadi maka pihak sekolah langsung berupaya

untuk menyelesaaikan permasalahan yang terjadi.

c. Pengawasan umpan balik

Pengawasan ini dilakukan untuk mengukur hasil dari kegiatan

penganggaran yang telah dilaksanakan.

Dapat disepakati bersama bahwa proses pengawasan tidak hanya

sebatas pada pengawasan awal dan akhir saja.

Dapat dikatakan bahwa proses pengawasan tidak hanya sebatas

pada pengawasan yang ada pada awal atau akhir kegiatan. Proses

pengawasan dapat terjadi juga pada proses berjalannya kegiatan yang

sedang berjalan. Adanya proses pengawasan semata-mata ditunjukkan

untuk mengukur berjalan atau tidaknya perencanaan yang ditetapkan pada

awalnya. Jika memang berjalan maka tujuan telah tercapai, akan tetapi jika

tidak tujua yang telah ditentukan mengalami hambatan dalam proses

berjalannya.

Menurut Nanang Fattah (2006), langkah-langkah atau tahapan

yang harus dilakukan dalam proses pengawasan, yaitu :

1) Penetapan standar atau patokan yang digunakan berupa ukuran

kuantitas, kualitas, biaya dan waktu.

2) Mengukur dan membandingkan .

3) Mengidentifikasi penyimpangan.

4) Menentukan tindakan perbaikan atau koreksi yang kemudian

menjadi materi rekomendasi.37

Tahapan proses pengawasan yang dijelaskan diatas dapat diambil

sebuah kesimpulan bahwa tahapan pengawasan dalam suatu anggaran

tidak hanya sebatas pada berjalan atau tidaknya rencana yang ditetapkan

37

Fattah, “ Ekonomi...’’ Op cit,. h. 67

Page 51: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

39

pada awalnya. Akan tetapi harus melihat pada tiga aspek, yaitu kuantitas,

kualitas biaya dan waktu dalam penetapan yang ditetapkan pada awalnya.

Adanya proses mengukur dan membandingkan dalam proses pengawasan

kegiatan yang telah dilakukan dalam meningkatkan kualitas yang lebih

baik lagi dari sebelumnya atau tidak, Dalam pencapaian tujuannya.

Hambatan dalam proses berjalannya kegiatan yang dilakukan

sudah barang tentu. Langkah yang kemudian harus dilakukan dalam

menanggulangi hambatan dalam pengawasan adalah mengidentifikasi

segala hambatan didalam proses berjalannya kegiatan yang telah

dilakukan. Hambatan yang ada mempengaruhi atau tidak dalam

peningkatan sumber daya manusianya.

Harus ditindak lanjuti jika memang terjadi hambatan dalam sebuah

program yang berjalan. Dengan mencari alternatif jalan keluar yang baik,

yang kemudian hambatan tersebut dipelajari agar nantinya dapat

diantisipasi jika memang suatu saat didapati hambatan yang sama pada

program yang dilakukan.

E. Komponen dan Sumber Biaya Pendidikan

Pendidikan merupakan bentuk investasi sumber daya manusia yang

hasilnya dapat dipergunakan sebagai modal untuk mencukupi segala kebutuhan di

masa yang akan datang.

Proses pendidikan yang sedang berlangsung disekolah, segala

pengeluaran yang akan dilakukan lebih besar dari manfaaat (benefit). Besarnya

pembelanjaan untuk proses pendidikan yang berjalan disebut sebagai besarnya

biaya pendidikan, yang kemudian terbentuknya komponen-komponen biaya

pendidikan di Indonesia.

Agus Irianto mengelompokkan komponen-komponen yang membentuk

biaya pendidikan di Indonesia terdiri dari empat hal :

1. Biaya Operasional Pendidikan (BOP)

Adalah biaya yang dikeluarkan oleh anak didik untuk memenuhi

tuntutan biaya penyelenggaraan di Institusi pendidikan.

Page 52: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

40

2. Biaya Hidup (Living Cost)

Adapun yang termasuk kedalam komponen biaya hidup adalah biaya

tempat tinggal aau kos, biaya makan, biaya transfortasi, biaya untuk

telekomunikasi, dan biaya untuk keperluan hiburan.

3. Biaya Pendukung Studi

Komponen biaya yang termasuk kedalam biaya pendukung studi

meliputi biaya pembelian alat tulis, buku tulis/catatan, modul,

fotocopy, dan biaya untuk pembelian buku.

4. Biaya Pendukung Studi Tambahan

Kategori yang termasuk dalam biaya pendukung studi tambahan

meliputi taraf pendidikan modern seperti sekarang ini. Seperti

komputer. 38

5. Beberapa diantaranya juga memilih perangkat tambahan seperti

perangkat audio, televisi dan console box sebagai perangkat untuk

hiburan.

Pemerintah mengelompokkan kategori biaya menjadi tiga jenis: yaitu

biaya satuan pendidikan, biaya penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan,

serta biaya pribadi peserta didik.

1. Biaya satuan pendidikan adalah biaya penyelenggaraan pendidikan

pada tingkat satuan pendidikan yang meliputi :

a. Biaya investasi adalah biaya penyediaan sarana dan prasarana,

pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap.

b. Biaya operasional, terdiri dari biaya personalia dan biaya non

personalia. Biaya personalia terdiri dari gaji pendidik dan tenaga

kependidikan dan tunjangan-tunjangan yang melekat pada gaji.

Biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan

pendidikan habis pakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air,

jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang

lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll.

c. Bantuan biaya pendidikan yaitu dana pendidikan yang diberikan

kepada peserta didik yang orang tua atau walinya tidak mampu

membiayai pendidikannya.

d. Beasiswa adalah bantuan dana pendidikan yang diberikan kepada

peserta didik yang berprestasi.

2. Biaya penyelenggaraan atau pengelolaan pendidikan adalah biaya

penyelenggaraan atau pengelolaan pendidikan oleh pemerintah,

38

Irianto, “Pendidikan Sebagai Investasi…” Op cit,. h. 152-155

Page 53: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

41

pemerintah povinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau

penyelenggara/saatuan pendidikan yang didirikan masyarakat.

3. Biaya pribadi peserta didik adalah biaya personal yang meliputi biaya

pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa

mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.39

Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa

komponen dalam pembiayaan pendidikan dapat dikategorikan pada tiga jenis. (a)

Biaya satuan pendidikan, (b) Biaya penyelenggaraan atau pengelolaan pendidikan,

(c) Biaya pribadi peserta didik.

Adanya komponen dalam penyelenggaraan pendidikan tentunya

mempunyai dampak pada perolehan sumber biaya yang harus di peroleh untuk

menunjang proses pelaksanaan kegiatan pendidikan. Adanya pengeluaran yang

harus dilakukan dalam hal biaya, sudah pasti ada perolehan sejumlah biaya yang

harus di peroleh. Karena perolehan sumber pembiayaan pendidikan tidak hanya

sebatas pada tanggung jawab orang tua, ataupun masyarakat saja. Akan tetapi

adanya bantuan pemerintah untuk menunjang proses pelaksanaan pendidikan yang

berjalan di sekolah.

Pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional 1989 bahwa karena

keterbatasan kemampuan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dana

pendidikan, tanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan dana pendidikan

merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan orang

tua. 40

Dapat dikatakan komponen biaya pendidikan terbagi menjadi beberapa

bagian, yaitu : 1) penerimaan biaya dari Pemerintah, 2) penerimaan biaya dari

masyarakat, 3) penerimaan biaya yang bersumber dari siswa atau orang tua siswa.

39

“Buku Panduan Bantuan Operasional Sekolah” (Jakarta : Kementerian Agama RI,

2010) h. 7-8 Mulyasa, op,cit., Manajemen Berbasis… h. 7 40

Mulyasa, op,cit., “Manajemen Berbasis”… h. 48

Page 54: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

42

F. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Bantuan Operasional Sekolah atau yang biasa disebut BOS merupakan

program pemerintah, tujuannya untuk membantu biaya operasional sekolah,

mengurangi angka putus sekolah, dan secara global untuk pemerataan pendidikan

di Indonesia.

Program pemerintah yang dalam hal ini yaitu Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) dapat membantu mengurangi biaya pendidikan untuk masyarakat

dan orang tua siswa.

a. Pengertian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Bantuan Operasional Sekolah atau yang biasa disebut BOS

didefinisikan sebagai program pemerintah berupa pemberian dana langsung

kepada sekolah.

Bantuan Operasional Sekolah ialah program pemerintah yang pada

dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasional non

personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib

belajar. 41

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) merupakan program pemerintah dalam penyaluran biaya

yang diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang

kemudian disalurkan pada tingkat pendidikan atau sekolah, untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan yan dalam hal ini yaitu wajib belajar.

Pengertian diatas memberi gambaran bahwa tujuan adanya

program Bantuan Operasional Sekolah secara umum untuk meringankan

beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka

menjalankan program wajib belajar 12 tahun yang berbutu. Dilain hal

tujuan adanya Bantuan Operasional Sekolah yaitu untuk pemerataan dan

perluasan akses, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, serta untuk

tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.

41

“Buku Panduan Teknis Bantuan Operasional Sekolah” (BOS) Pada Madrasah Swasta

dan PPS Tahun Anggaran 2013 (Jakarta, kementerian agama RI, 2012) h, 11

Page 55: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

43

Adapun diselenggarakannya tujuan Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) Madrasah Aliyah secara umum ialah untuk mewujudkan pelayanan

pendidikan yang terjangkau dan bermutu bagi semua lapisan masyarakat

dalam rangka mendukung program Pendidikan Menengah Universal

(PMU).

Secara khusus tujuan diselenggarakannya Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) Madrasah Aliyah (MA) ialah untuk :

1. Membantu biaya operasional madrasah

2. Mengurangi angka putus sekolah pada Madrasah Aliyah

3. Meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) siswa Madrasah

Aliyah

4. Mewujudkan kebersihan pemerintah bagi siswa miskin

Madrasah Aliyah dengan membebaskan atau membantu

tagihan biaya sekolah bagi siswa miskin.

5. Memberikan kesempatan yang setara bagi siswa miskin pada

Madrasah Aliyah untuk mendapatkan layanan pendidikan yang

terjangkau dan bermutu.

Dengan adanya program pemerintah yaitu BOS dapat membantu

problematika pendidikan, khususnya dalam proses berjalannya pendidikan

yang terdapat disekolah.

Program pemerintah yang terkait dalam hal ini yaitu Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) harus dipergunakan sebagai mana mestinya,

sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sasarannya

yaitu untuk membantu masyarakat yang mempunyai anggaran yang minim

untuk melanjutkan pendidikan anak. Program BOS dapat membantu

permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, terkait masalah minimnya

biaya yang diperoleh oleh masyarakat/orang tua, yang ingin melanjutkan

pendidikan anak.

Page 56: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

44

b. Madrasah Penerima Program BOS Madrasah Aliyah (MA)

Program pemerintah yaitu Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Madrasah Aliyah (MA) memiliki kriteria syarat dalam pengalokasian

anggaran yang akan diberikan kepada pihak sekolah. Segala prosedur yang

terkait untuk memperoleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah

Aliyah (MA) harus dilakukan sebagai mana mestinya. Yaitu :

Madrasah penerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Madrasah Aliyah berkewajiban untuk mengisi data individual

madrasah secara online ke website EMIS atau manual ke kantor

wilayah Kementerian Agama Propinsi.

Sebagai wujud keberpihakan terhadap siswa miskin atas

pengalokasian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah

Aliyah, Madrasah penerima program Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) Madrasah Aliyah diwajibkan untuk membebaskan atau

membantu siswa miskin dari kewajiban membayar iuran madrasah

dan biaya-biaya untuk kegiatan ekstrakurikuler siswa.

Seluruh Madrasah yang menerima program Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) Madrasah Aliyah harus mengikuti pedoman yang

telah ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

c. Program BOS dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Prosedur Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah Aliyah

memberikan dukungan kepada pihak sekolah atau madrasah untuk

menerapakan konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yaitu

kebebasan untuk menyusun Perencanaan, Pengelolaan dan Pengawasan

program yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing

madrasah. Pelaksanaan program ini mengacu pada asas demokratis,

transparan dan akuntabel antara pihak madrasah, komite sekolah, dan

masyarakat.

Pengelolaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Madrasah Aliyah (MA) menjadi kewenangan madrasah agar dapat

Page 57: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

45

mandiri, dengan melibatkan kepala madrasah, komit madrasah, dan dewan

guru. Penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah Aliyah

(MA) diperuntukkan untuk peningkatan layanan pendidikan pada

Madrasah Aliyah.

d. Organisasi Pelaksana

Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah Aliyah

(MA) dikelola secara terpadu oleh Tim manajemen BOS pada MI dan

MTS, mulai dari tingkat pusat, propinsi, dan kabupaten/kota. Dengan

demikian maka proses pendataan, pencairan, dan penyaluran dana Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) Madrasah Aliyah (MA) dikelola oleh Tim

Manajemen BOS Bidang Pendidikan madrasah pada tingkat kantor

kementerian agama kabupaten/kota, kantor wilayah kementerian agama

pripinsi, dan Direktorat Pendidikan Madrasah pada Direktorat Jendral

Pendidikan Islam. 42

Pendapat diatas menjelaskan bahwa organisasi penyelenggara

program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terdapat 4 bagian. Yaitu :

Tim Manajemen Bos Tingkat Pusat

Pengelola Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah Aliyah

(MA) tingkat pusat adalah Direktorat Jendral Pendidikan Islam,

dan pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah tanggung jawab

Direktorat Pendidikan Madrasah yang dibantu oleh tim teknis

manajemen BOS.

Tim Manajemen BOS tingkat Propinsi

Pengelola Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah Aliyah

(MA) adalah Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, dan

tugas pelaksana sehari-hari dibawah tanggung jawab Bidang

Pendidikan Madrasah.

42

“Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah Aliyah” (Jakarta,

kementerian agama RI, 2014) hal, 5

Page 58: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

46

Tim Manajemen BOS Tingkat Kabupaten

Pengelola Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah Aliyah

(MA) pada tingkat Kabupaten Kota adalah Kantor Kementerian

Agama Kabupaten/Kota, dan pelaksanaan tugas sehari-harinya

dibawah tanggung jawab Seksi Pendidikan Madrasah.

Tim Manajemen BOS Tingkat Madrasah

Pengelola Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah Aliyah

(MA) pada tingkat madrasah yaitu :

Penanggungjawab

Kepala Sekolah

Dalam hal ini Kepala Sekolah bertanggung jawab atas pelaksanaan

fungsi manajemen pembiayaan yang meliputi merencanakan,

melaksanakan, mengawasi dan mempertanggungjawabkan

segala yang berkaitan dengan biaya BOS.

Anggota

Pendidik/Tenaga Pendidik yang di tugaskan oleh Kepala

Madrasah untuk bertanggungjawab dalam mengelola dana BOS

dalam Madrasah. Hanya mencakup pengelolaan biaya Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) Madrasah Aliyah (MA).

Satu orang dari Komite Madrasah dan satu orang lagi dari

pihak orang tua siswa.

e. Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Madrasah Aliyah (MA)

Pengalokasian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Madrasah Aliyah (MA) dilaksanakan dengan langkah-langkah sesuai

dengan prosedur yang ditentukan oleh pemerintah, Yaitu :

a) Tim Manajemen BOS Pusat mengumpulkan data jumlah siswa

Madrasah Aliyah pada tiap Kabupaten/Kota melalui Tim

Manajemen BOS Propinsi. Data siswa Madrasah Aliyah penerima

Page 59: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

47

BOS harus dilengkapi dengan Nama, Tempat Tanggal Lahir,

Alamat, dan data lainnya sebagaimana format isian yang

disediakan oleh EMIS Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

b) Atas dasar data jumlah siswa madrasah pada tiap Kabupaten/Kota

tersebut. Tim Manajemen BOS pusat menetapkan alokasi dana

BOS Madrasah Aliyah untuk Madrasah pada tiap Propinsi yang

dituangkan dalam DIVA Kanwil Kementerian Agama Propinsi.

c) Setelah menerima dana BOS Madrasah Aliyah dari Manajemen

BOS Pusat, Tim manajemen BOS Propinsi dan tim manajemen

BOS Kabupaten/Kota melakukan Verifikasi ulang data jumlah

siswa tiap Madrasah sebagai dasar dalam menetapkan alokasi di

tiap Madrasah.

d) Tim manajemen BOS Kabupaten/Kota menetapkan Madrasah

Swasta yang bersedia menerima dana BOS Madrasah Aliyah

melalui surat keputusan (SK) yang ditandatangani oleh Kepala

Kantor Kementerian Agama Kapupaten/Kota. SK yang telah

ditandatangani dilampiri daftar Nama Madrasah dan besar dana

bantuan yang. Madrasah yang bersedia dana BOS harus

menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB)

sebagaimana pada formulir yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

e) Tim manajemen BOS Kabupaten/Kota mengirimkan SK atau

alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah

Aliyah (MA) dan lampirannya tersebut kepada Tim manajemen

BOS Propinsi, tembusan ke Madrasah penerima program Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) Madrasah Aliyah (MA) atau yang

disingkat BOS-MA.

Page 60: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

48

f. Mekanisme Penyaluran dan pengambilan Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) Madrasah Aliyah (MA)

A. Mekanisme penyaluran dana

Penyaluran dana BOS ke madrasah hanya dilakukan untuk

Madrasah Swasta, sedangkan untuk Madrasah Negeri dana BOS tidak

disalurkan melalui tim manajemen BOS Propinsi, akan tetapi sudah

teranggarkan dalam DIVA masing-masing satker.

Syarat dalam penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Madrasah Aliyah (MA) BOS-MA adalah :

1. Bagi Madrasah yang belum memiliki rekening rutin, harus

membuka rekening atas nama Madrasah (tidak boleh atas nama

pribadi).

2. Madrasah mengirimkan nomor rekening tersebut kepada Tim

manajemen BOS kabupaten/kota.

3. Tim manajemen BOS Kabupaten/Kota melakukan verifikasi

dan mengkompilasi nomor rekening Madarasah dan

selanjutnya dikirim kepada Tim manajemen BOS Propinsi,

disertakan pula daftar Madrasah yang menolak BOS.

B. Proses penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Madrasah Aliyah (MA) BOS-MA

a. Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Madrasah Aliyah (MA) atau yang disingkat yaitu BOS-MA untuk

periode Januari-Desember dilakukan secara bertahap dengan ketentuan

:

1) Dana BOS-MA disalurkan setiap periode semesteran

2) Dana BOS-MA diharapkan dapat disalurkan dari KPPN ke

Madrasah dengan tepat waktu pada setiap periode semesteran

dengan ketentuan :

Semester pertama (Januari-Juli) dilakukan paling lambat

akhir bulan Maret 2014.

Page 61: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

49

Semester kedua (Juli-Desember) dilakukan paling lambat

akhir bulan September 2013.

b. Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Madrasah Aliyah (MA) dilaksanakan oleh Tim manajemen BOS

Propinsi dengan tahap-tahap sebagai berikut :

1) Tim manajemen BOS Propinsi mengajukan Surat

Permohonan Pembayaran Langsung di singkat (SPPL-LS)

dana BOS-MA sesuai dengan kebutuhan yang disertakan

lampiran nomor rekening masing-masing Madrasah

penerima Pogram BOS-MA.

2) Unit terkait di kanwil kementerian agama propinsi

melakukan verifikasi atas SPPL-LS dimaksud, kemudian

menerbitkan surat perintah membayar langsung di singkat

(SPM-LS).

3) Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi

selanjutnya mengirimkan SPM-LS dimaksud kepada

SPPL-LS Propinsi.

4) KPPN Propinsi melakukan verifikasi terhadap SPM-LS

untuk selanjutnya menerbitkan SP2D yang dibebankan

kepada rekening Kas Negara.

5) KPPN mencairkan dana BOS-MA langsung kerekening

masing-masing Madrasah penerima program BOS-MA.

6) Tim manajemen BOS Kabupaten/Kota dan Madrasah

harus mengecek kesesuaian dana yang disalurkan dengan

alokasi dana BOS-MA yang ditetapkan oleh Tim

manajemen BOS Kabupaten/Kota. Jika terdapat

perbedaan dalam jumlah dana yang diterima, maka

perbedaan tersebut harus segera dilaporkan kepada Tim

manajemen BOS Propinsi untuk diselesaikan lebih lanjut.

Page 62: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

50

7) Jika dana BOS-MA yang diterima Madrasah pada

semester pertama lebih besar dari jumlah yang

seharusnya, misalnya akibat kesalahan data jumlah siswa,

maka Madrasah diperbolehkan untuk menyimpan

kelebihan dana tersebut pada rekening madrasah yang

bersangkutan dan wajib melapor kelebihan dana tersebut

kepada kepada Tim manajemen BOS Kabupaten/Kota

untuk kemudian diperhitungkan dengan jumlah pencairan

dana BOS-MA pada semester ke 2.

8) Jika kelebihan dana BOS-MA terjadi pada semester

kedua, maka kelebihan dana BOS-MA tersebut harus

dikembalikan ke Kas Negara sebelum akhir tahun

anggaran.

9) Jika terjadi siswa pindah/mutasi ke Madrasah lain setelah

pencairan dana pada semester berjalan, maka dana BOS-

MA siswa tersebut dalam semester berjalan menjadi hak

Madrasah lama.

C. Mekanisme pengambilan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Madrasah Aliyah (MA) BOS-MA

Prosedur pengambilan dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) Madrasah Aliyah (MA) harus sesuai dengan apa yang telah

ditetapkan oleh pemerintah, yang meliputi sebagai berikut :

1) Pengambilan dana BOS dilakukan oleh Kepala Madrasah (atau

Bendahara BOS-MA) dengan diketahui oleh Ketua Komite

Madrasah dan dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan

dengan menyisakan saldo minimum sesuai peraturan yang berlaku.

Saldo minimum ini bukan termasuk pemotongan.

2) Pengambilan dana BOS-MA disesuaikan dengan rencana

penggunaan dana BOS sebagaimana formulir BOS-07.

Pengambilan dana BOS tidak diharuskan melalui sejenis

Page 63: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

51

Rekomendasi/Persetujuan dari pihak manapun, sehingga

menghambat pengambilan dana dan jalannya kegiatan operasional

madrasah.

3) Dana BOS-MA harus diterima secara utuh sesuai dengan SK

alokasi yang dibuat oleh Tim manajemen BOS Kabupaten/Kota,

dan tidak diperkenankan adanya pemotongan/pungutan biaya apa

pun dengan alasan apa pun dan oleh pihak manapun.

4) Penyaluran dana BOS-MA yang dilakukan secara bertahap

(semesteran), bukan berarti harus dihabiskan dalam tiap periode

tersebut. Besar penggunaan dana BOS-MA tiap bulan disesuaikan

dengan kebutuhan Madrasah sebagaimana tertuang dalam Rencana

Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM).

5) Bilamana terdapat sisa dana di Madrasah pada akhir tahun

anggaran, maka dana tersebut tetap milik Kas Madrasah, dan harus

digunakan untuk kepentingan madrasah.

6) Bunga Bank/Jasa giro akibat adanya dana di rekening Madrasah

menjadi milik Madrasah untuk digunakan bagi kepentingan

Madrasah.

G. Implementasi Manajemen Pembiayaan Pendidikan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia implementasi merupakan

pelaksanaan dan penerapan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara

matang dan terperinci.

Implementasi juga dapat dikatakan suatu proses penerapan ide, konsep

kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan

dampak, baik perubahan pengetahuan,keterampilan maupun nilai, dan sikap.

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya Anggaran pembiayaan pendidikan terdiri

dari dua sisi yang satu sama lainnya saling berhubungan, yaitu sisi anggaran

penerimaan dan sisi anggaran pengeluaran.

Implementasi pembiayaan pendidikan dalam kaitannya meliputi biaya

langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost).

Page 64: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

52

Biaya Langsung (direct cost) biaya pengeluaran yang secara langsung

menunjang proses pendidikan yang terdiri dari biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar

siswa berupa pembelian alat-alat pelajaran, sarana belajar, biaya

transfortasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua,

maupun siswa sendiri.

Biaya Tidak Langsung (indirect cost) biaya pengeluaran secara

tidak langsung yang menunjang proses pendidikan yang dalam hal ini

berupa keuntungan yang hilang dalam bentuk biaya kesempatan yang

hilang yang dikorbankan oleh siswa selama belajar.

Implementasi pembiayaan disini masuk dalam kategori pembuatan

rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS). Ada dua

bagian pokok anggaran yang harus diperhatikan dalam penyusunan

RAPBS. Yaitu :

Pertama, rencana sumber atau target penerimaan atau pendapatan dalam

suatu tahun yang bersangkutan, termasuk didalamnya keuangan yang

bersumber dari kontribusi orang tua/wali siswa, sumbangan individu atau

organisas, sumbangan pemerintah, dan hasil usaha.

Kedua, rencana penggunaan keuangan dalam satu tahun yang

bersangkutan. Semua penggunaan keuangan sekolah dalam satu tahun

anggaran perlu direncanakan dengan baik agar kehidupan sekolah dapat

berjalan dengan baik pula.43

Rencana sumber pendapatan dan rencana pengeluaran dapat

direncanakan melalui rencana tahunan yaitu Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja Sekolah. Hal yang menyangkut dengan biaya

yang diterima harus sesuai dengan pengeluaran yang akan dilakukan.

Lipham (1985) mengungkapkan empat fase kegiatan pokok penyusunan

anggaran sebagai berikut :

43

Jamal Ma’mur Asmani “TipsMenjadi Kepala Sekolah Profesional” ((jogjakarta: DIVA

Press, 2012), hal. 186

Page 65: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

53

Perencanaan anggaran, merupakan kegiatan mengidentifikasi tujuan,

menentukan prioritas, menjabarkan tujuan kedalam penampilan

operasional yang dapat diukur, menganalisis alternative pencapaian tujuan

dengan analisis cost effectiveness, membuat rekomendasi alternatif

pendekatan untuk pencapaian sasaran.

Mempersiapkan Anggaran, antara lain menyesuaikan kegiatan dengan

mekanisme anggaran yang berlaku, bentuknya, distribusi, dan sasaran

program pengajaran perlu dirumuskan dengan jelas. Melakukan

inventarisasi kelengkapan peralatan, dan bahan-bahan yang telah tersedia.

Mengelola Pelaksanaan Anggaran, antara lain mempersiapkan

pembukuan, melakukan pembelanjaan dan membuat transaksi, membuat

perhitungan, mengawasi pelaksanaan sesuai dengan prosedur kerja yang

berlaku, serta membuat laporan dan pertanggungjawaban keuangan.

Menilai Pelaksanaan Anggaran, antara lain menilai pelaksanaan proses

belajar-mengajar, menilai bagaimana pencapaian sasaran program, serta

membuat rekomendasi untuk perbaikan anggaran yang akan datang44

Segala hal yang menyangkut tentanag jenis pengeluaran harus disesuaikan

dengan kebutuhan untuk menunjang proses pendidikan yang berjalan di

sekolah.

Dilain hal, dalam implementasi manajemen pembiayaan pendidikan

mengacu pada fungsi manajemen pembiayaan itu sendiri, yaitu

merencanakan, melaksanakan, mengawasi, dan

mempertanggungjawabkan. Tujuannya untuk mencapai tujuan sekolah

yang telah direncanakan.

44

Mulyasa “Menjadi Kepala Sekolah Profesional” (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2009), Cet. 10, hal. 199

Page 66: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

54

Gambar 2.2

Fungsi Manajemen Pembiayaan Pendidikan

Penjelasan gambar :

Gambar 2.2 diatas menjelaskan implemetasi manajemen pembiayaan,

melalui dari fungsi manajeme yaitu merencanakan, melaksanakan sampai

pada tahap mengawasi maka akan tercapainya tujuan yang diharapkan.

H. Kerangka Berfikir

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah peneliti uraikan diatas, peneliti

berfikir bahwa perspektif tentang pembiayaan merupakan faktor yang penting

keberadaannya dalam proses pelaksanaan pendidikan. Dapat dikatakan tanpa

adanya pembiayaan, pendidikan tidak akan dapat berjalan sesuai dengan rencana

yang ditetapkan dan tentunya tidak akan mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Sumber pendapatan pembiayaan sekolah tidak hanya terbatas pada

pemerintah saja, akan tetapi peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam

membantu pembiayaan dalam proses pelaksanaan kegiatan di sekolah. Pemerintah

yang dalam hal ini memberikan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

untuk membantu sumber asupan biaya pada peserta didik. Tujuan adanya program

pemerintah yaitu BOS bertujuan untuk membantu biaya operasional sekolah. Di

lain hal, program BOS juga bertujuan untuk pemerataan pendidikan, agar dapat

mengurangi masyarakat yang putus sekolah.

Penelitian yang dilakukan mempunyai anggapan bahwa pembiayaan pada

suatu lembaga pendidikan memiliki hubungan terhadap pengelolaan pembiayaan

Page 67: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

55

di Madrasah Aliyah (MA) Pembaharuan. Munculnya anggapan ini dikarenakan

dengan adanya pembiayaan yang cukup maka proses pendidikan yang berjalan

disekolah dapat berjalan secara efektif dan efisien.dengan demikian peneliti dapat

menggambarkan kerangka berfikir penelitian, dimana pengelolaan pendidikan

dapat ditentukan oleh pembiayaan pendidikan.

Page 68: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

56

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk :

1. Mengetahui Gambaran mengenai sumber dana pendidikan di Madrasah

Aliyah Pembaharuan Karang Bahagia Bekasi.

2. Mekanisme pelaksanaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di

Madrasah Aliyah Pembaharuan Karang Bahagia Bekasi.

3. Mengetahui mekanisme pengelolaan manajemen pembiayaan pendidikan

di Madrasah Aliyah Pembaharuan Karang Bahagia Bekasi.

Page 69: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

57

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Pembaharuan yang

beralamat di Jalan Raya Pilar Sukatani No. 001 Rt. 006/006 Desa Sukaraya

Kecamatan Karang Bahagia Kabupaten Bekasi.

Penelitian ini dilaksanakan selama enam (6) bulan di bulan Desember

s/d bulan Februari 2013.

Penelitian yang dilakukan diperkirakan dalam jenjang waktu enam

bulan dapat dijalankan terhitung sejak terbitnya surat izin dari kaprodi

Manajemen Pendidikan dan pihak Madrasah Aliyah Pembaharuan Karang

Bahagia-Bekasi.

D. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif

yang menggambarkan objek penelitian secara verbal melalui data yang telah

terkumpul dengan mengamati fenomena-fenomena yang terjadi, serta

mengadakan wawancara/tanya jawab untuk mendapatkan informasi-informasi

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dengan pihak-pihak yang

kompeten dengan bidang tata usaha yang kemudian dicatat dan hasilnya

direkam dalam perangkat audio, kemudian diolah dengan hasil olah pikir yang

logis baru kemudian disajikan dalam bentuk tulisan baku.

Tujuan dari penelitian deskriptif kualitatif adalah untuk membuat

deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta yang

sedang dan/atau telah diteliti.45

Dengan menggunakan metode penelitian diatas penulis

menggambarkan mengenai Implementasi Manajemen Pembiayaan yang

dilaksanakan pada Madrasah Aliyah Pembaharuan Karang Bahagia-Bekasi.

45 Sumadi Suryabrata “Metodologi Penelitian” (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1997),

Cet. 10, hal. 18

Page 70: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

58

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, teknik utama

pengumpulan datanya yaitu pengamatan partisipan/observasi, wawancara

mendalam, dan dokumentasi.46

Untuk memperoleh data dalam observasi penelitian yang akan dilakukan,

penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu :

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti.47

Teknik ini bertujuan untuk mengamati dan

mencatat dengan seksama segala pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang

dilakukan di lokasi penelitian yang berkenaan dengan kegiatan

manajemen pembiayaan di MA Pembaharuan yang kemudian hasil

observasi ini untuk dijadikan data dalam menyusun skripsi ini.

2. Wawancara.

Wawancara dalam suatu penelitian yang bertujuan untuk

mengumpulkan beberapa keterangan untuk kegunaan penelitian

merupakan suatu pembantu utama dari metode atau tehnik observasi.48

Teknik ini digunakan untuk mewawancarai kepala sekolah dan bagian

keuangan dan pihak-pihak yang dinilai perlu untuk diwawancarai

untuk dimintai informasi yang berkenaan dengan penelitian yang

sedang dilakukan.

Teknik ini bertujuan untuk mendapatkan informasi-informasi seperti:

prihal latar belakang penyelenggaraan manajemen pembiayaan di

Madrasah Aliyah Pembaharuan.

3. Dokumentasi

46 Andi Prastowo “Memahami Metode Penelitian” (Jakarta: Ar-ruzz Media, 2011) Cet. 1,

hal. 35 47 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial” (Jakarta:

PT.Bumi Aksara, 2000), cet. 3, h. 54 48 Burhan Bungid “Metodologi Penelitian Kualitatif” (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,

2001), hal. 88

Page 71: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

59

Teknik ini bertujuan untuk mendapatkan beberapa data/dokumen yang

dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini. Dokumen yang dijadikan

data bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang.49

Dokumentasi yang berhubunga dengan segala proses pendidikan yang

berjalan di Madrasah Aliyah Pembaharuan. Seperti Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM).

D. Sumber Data

Agar terlaksana secara berkesinambungan dan memudahkan penelitian

yang dilakukan karena keterbatasan waktu tenaga dan biaya, maka penelitian

akan dilakukan populasi dan sampel untuk menentukan sasaran penelitian.

Adapun sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenis

sumber data, yaitu sumber data primer dan data sekunder. Data primer adalah

data yang langsung berkaitan dengan objek penelitian, dan data sekunder

adalah data yang mendukung proyek penelitian, yang mendukung data primer,

yang melengkapi data primer.50

Untuk lebih rincinya sumber data mana saja yang termasuk data primer

dan yang menjadi data sekunder adalah sebagai berikut:

1. Data primer, kepala sekolah dan bagian keuangan/bendahara MA

Pembaharuan.

2. Data sekunder, yaitu data tertulis yang diperoleh dari pihak sekolah

MA Pembaharuan yang berkenaan dengan pelaksanaan manajemen

pembiayaan, dan lain-lain.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Secara teknis proses pengolahan dan analisa data tidak jauh berbeda,

keduanya dilakukan secara bersamaan. Setelah data-data diperoleh dari

49 Sugiyono “Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatf, Kualitatif dan R&D”

(Bandung: Alfabeta, 2007), Cet. 3, hal. 329 50 Prastowo, op. cit., h. 31-32.

Page 72: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

60

berbagai sumber, dengan memanfaatkan teknik pengumpulan data yang

bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus hingga

datanya jenuh (tidak ada lagi data yang baru), yang kemudian diolah dengan

menggunakan teknik yang telah ditentukan, kemudian data-data tersebut

dianalisis dengan pendekatan deskriptif dengan metode induksi, yaitu suatu

pemikiran yang bertolak dari peristiwa khusus untuk selanjutnya diambil

kesimpulan secara umum, kemudian hasil penelitian ini disajikan secara

verbal, karena pada dasarnya analisis data pada penelitian kualitatif bersifat

induktif, yakni suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh.51

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas, salah satu metode

dalam teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan

cara wawancara.

Penulis mempersiapkan beberapa pertanyaan yang akan diajukan

kepada pihak sekolah, terkait yang berhubungan dengan manajemen

pembiayaan yang terdapat di sekolah. Selanjutnya dikaitkan dari semua

jawaban yang telah diperoleh dari berbagai sumber, yang kemudian ditindak

lanjuti dengan cara memberikan masukan pada pihak sekolah.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti untuk sebuah penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga lebih mudah diolah.

Tabel 2.6

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Sub Variabel Indikator N Butir Jumlah

1 Implementasi

Manajemen

Pembiayaan

1. Perencanaan

Manajemen

Pembiayaan

1. Bagaimana perencanaan

pembiayaan yang diterapkan

di sekolah

1

51 Prastowo, op. cit., h. 36

Page 73: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

61

Pendidikan

(Nanang Fattah)

2. Pelaksanaan/

Pengelolaan

pembiayaan

pendidikan

(E. Mulyasa)

3. Pengawasan

pembiayaan

pendidikan

2. Kepala sekolah memberikan

arahan sebelum

melaksanakan tugas

3. Kepala sekolah menghargai

pendapat bawahan

4. Keterlibatan dewan guru

dalam perecanaan.

5. Pelaksanaan/Pengelolaan

yang dilakukan di sekolah

sesuai dengan ketentuan yang

berlaku

6. Pengalokasian biaya pada

proses pendidikan di sekolah

di salurkan dalam bentuk

kegiatan apa saja

7. Siapa yang bertanggungjawab

untuk

pelaksanaan/pengelolaan

keuangan sekolah

8. Sekolah mengalokasikan

biaya pada proses Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM)

9. Pelaporan keuangan yang

terdapat di sekolah

10. Bentuk kegiatan yang perlu di

awasi berkaitan dengan

pembiayaan

11. Tim pengawas melakukan

kordinasi terlebih dahulu

2

3

4

5

6

7

8

10

11

3

5

3

Page 74: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

62

(Nanang Fattah)

(Hani Handoko)

4. Sumber dana

pembiayaan

pendidikan

kepada pihak sekolah

sebelum melakukan kegiatan

pengawasan

12. Waktu kegiatan pengawasan

13. Pelaksanaan kegiatan

pengawasan dilakukan secara

berkala dan memiliki jangka

waktu yang ditentukan

14. Dari manakah sumber

pembiayaan yang diperoleh

15. Program pemerintah Bantuan

Operasional Sekolah (BOS)

16. Keterkaitan dewan guru

dalam pengalokasian sumber

dana yang diperoleh

17. Bagaimana proses

pengalokasian biaya

pendidikan

12

13

14

15

16

17

5

Page 75: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Madrasah Aliyah (MA) Pembaharuan

Madrasah Aliyah (MA) Pembaharuan secara resmi berdiri pada Tahun

2005, Berlokasi di Desa Sukaraya Kecamatan Karang Bahagia Kabupaten

Bekasi. Adapun pendiri Madrasah Aliyah (MA) Pembaharuan, adalah sebagai:

Drs. H. Martaya selaku ketua Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al Mujahidin,

Ahmad Tetuko Taqiyuddin, SEI selaku Wakil Ketua YPI Al Mujahidin dan H.

Fachrudin, S.PdI yang sekarang sebagai Kepala Madrasah Aliyah

Pembaharuan, serta tokoh-tokoh Masyarakat lainnya yang mendukung

berdirinya Madrasah Aliyah Pembaharuan. Secara geografi dan strategi

Madrasah Aliyah Pembaharuan ini menunjang lulusan dari beberapa

Madrasah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Madrasah Tsanawiyah

(MTs) yang berlokasi di Desa Sukaraya, Desa Karang Asih, Desa Sukarukun,

Desa Karang Setia, Desa Karang Sentosa dan sebagainya.

Page 76: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

64

2. Gambaran Umum Madrasah Aliyah (MA) Pembaharuan

Sebagai gambaran umum kondisi Madrasah Aliyah (MA)

Pembaharuan pada Tahun Pelajaran 2012/2013 adalah sebagai berikut:

VISI dan MISI

MADRASAH ALIYAH (MA) PEMBAHARUAN

Pada setiap lembaga pendidikan terdaspat suatu visi dan misi yang

jelas. Hal ini dikarenakan untuk mencapai tujuan yang akan di capai oleh

peserta didik. Visi dan Misi merupakan arah untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, dalam mencapai tujuan pendidikan yang bermutu. Visi ialah

gambaran global tentang tujuan pendidikan yang diharapkan sekolah dalam

jangka waktu yang panjang. Sedangkan misi ialah sebuah program yang akan

diberikan kepada siswa untuk mencapai misi yang telah ditetapkan dengan

jelas oleh sekolah yang bersangkutan. Dan tujuan merupakan

pengimplementasian dari misi yang akan di dilaksanakan.

VISI

Adapun visi dari Madrasah Aliyah Pembaharuan ialah :

“ Terwujudnya Sumber Daya Manusia Yang Beriman, Berilmu Dan

Berakhlak Serta Mampu Berkembang Sesuai Tuntunan Zaman ”.

MISI

Agar visi dapat tercapai maka Madrasah Aliyah Pembaharuan mempunyai

misi yaitu :

1. Menggali Dan Mengembangkan Potensi Sumber Daya Manusia

Berupa Ilmu Dan Amaliyah Yang Islami Agar Mampu Mengikuti

Perkembangan IPTEK, Unggul Dalam Prestasi Dan Teladan Dalam

IMTAQ.

2. Meningkatkan Mutu Peserta Didik Sehingga Sanggup Berkompetisi

Dengan Peserta Didik Dari Madrasah Lain Untuk Memasuki Jenjang

Pendidikan Yang Lebih Tinggi Melalui Berbagai Kegiatan Yang

Bernuansa Keilmuan, Serta Memiliki Bekal Keterampilan Dan Mental

Wirausaha Untuk Terjun Ke Masyarakat.

Page 77: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

65

3. Membentuk Peserta Didik Yang Memiliki Akhlakul Karimah, Disiplin

Serta Dapat Menerapkannya Pada Kehidupan Sehari-Hari.

4. Menjadikan Madrasah Aliyah Pembaharuan Sebagai Lembaga

Pendidikan Berwawasan Unggul Melalui Pendidikan Keterampilan.

5. Dan Keahlian Yang Mutu Dan Keunggulannya Menuju Sekolah

Kategori Mandiri.

TUJUAN

Menciptakan Madrasah Yang Bertarap Internasional

PROFIL

MADRASAH ALIYAH (MA) PEMBAHARUAN

I. IDENTITAS YAYASAN

1. Nama Yayasan : YPI Al Mujahidin

2. Letak Geografis : Kabupaten Bekasi Bagian Utara

3. Alamat Yayasan :

a. Jalan : Jl. Raya Sukatani No. 001

b. Desa : Sukaraya

c. Kecamatan : Karang Bahagia

d. Kabupaten : Bekasi

e. Propinsi : Jawa Barat

f. No Telp. / kode Pos : (021) 8902719 / 17530

II. IDENTITAS MADRASAH

1. Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Pembaharuan

2. No. NPSN : 20244732

3. Alamat Sekolah : Jl. Raya Sukatani Wr. Satu Rt. 001/006

Desa Sukaraya Kecamatan Karang

Bahagia Kabupaten Bekasi.

4. Nama Kepala Madrasah : H. Fachrudin, S.PdI

5. SK Kepala Sekolah : No. 03-01/Kep-YPIAM/VII/2005

Tanggal : 16 Juni 2005

6. Status tanah / Luas M2 : Milik sendiri / 3.600 M

2

Page 78: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

66

7. Status bangunan / Luas M2 : Milik Sendiri / 1.500 M

2.

3. Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Pembaharuan

Madrasah Aliyah Pembaharuan memiliki luas tanah 3.600 M2 dan

memiliki Sarana dan Prasaran yaitu :

Tabel 2.7

Sarana dan Prasarana

No Sarana dan Prasarana Jumlah

1 Ruang Belajar 8 Ruang

2 Ruang Perpustakaan 1 Ruang

3 Ruang Laboratorium IPA 1 Ruang

4 Ruang Lab. Komputer 1 Ruang

5 Ruang Tata Usaha 1 Ruang

6 Ruang Guru 1 Ruang

7 Ruang Kepala Madrasah 1 Ruang

8 Gudang 1 Ruang

9 Mushola 1 Ruang

10 WC/Toilet Guru 2 Ruang

11 WC/Toilet Siswa 4 Ruang

Pendidikan yang bermutu dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang

dimiliki di sekolah. Sarana dan prasarana sangat mendukung dalam keterpaian

tujuan pendidikan yang diharapkan. Minimnya sarana dan prasarana yang ada

dapat menghambat segala tujuan yang telah direncanakan.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan maka perlu adanya

peningkatan dalam hal sarana dan prasarana yang memadai. Agar mempunyai

dampak pada kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam proses kegiatan

belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah.

Sarana sangat penting keberadaannya. Dengan adanya sarana yang

memadai dapat membantu segala problem siswa dalam proses kegiatan belajar

Page 79: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

67

mengajar yang terdapat di sekolah. Di Madrasah Aliyah Pembaharuan sarana

dan prasarana yang ada dapat dikatakan cukup memadai dalam keadaan baik

untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar, seperti ruang praktek

komputer yang mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan proses belajar

mengajar yang terjadi di sekolah.

Sarana prasarana salah satu komponen yang dialokasikan dalam

penyaluran anggaran yang dikeluarkan dalam pembiayaan pendidikan

disekolah. Untuk merawat dan menjaga segala fasilitas yang ada. Segala

fasilitas yang terdapat disekolah membutuhkan perawatan yang ekstra, sesuai

dengan jangka waktu umur yang cukup lama keberadaannya. Keberadaan

sarana dan prasarana salah satu penunjang dalam proses kegiatan belajar

mengajar disekolah. Terciptanya suasana yang kondusif didukung dengan

sarana prasarana yang mempunyai kualitas standar yang layak pakai. Hal ini

ditunjukkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang bermutu.

4. Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Pembaharuan

Komite Sekolah : H. Mastur

Kepala Yayasan : Drs. H. Martaya

Kepala Sekolah : H. Facruddin. M. Pd

Kurikulum : Rosid Jaya S

Bimbingan Koseling : Sahroni

Kesiswaan : Riri Sadiana

Wali Kelas :

Kelas X : Anggi Agnia A

Kelas XI : Saidah. S.Pd

Kelas XII : Ugem Subagio

Tata Usaha :

Bendahara : Hj. Siti Maesaroh

Administrasi : Bintang Dwi

Perpustakaan : Faesal. S. E

Page 80: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

68

5. Tugas Struktur Organisasi Madrasah

Pada Madrasah Aliyah Pembaharuan setiap yang tercantum dalam

struktur organisasi sekolah mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda, antara

lain yaitu :

a) Komite Madrasah

Komite madrasah diambil dari wali murid, yang mempunyai tugas

menampung, menyampaikan serta membantu lembaga (madrasah) untuk

mewujudkan semua aspirasi serta tuntutan masyarakat.

b) Kepala Madrasah

Tugas dan tanggungjawab Kepala Madrasah adalah sebagai pemimpin,

penentu kebijakan atau keputusan dan pengawas pada madrasah yang

dipimpinnya.

c) Wakamad Bid. Kurikulum

Sebagaimana kita ketahui bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana

dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Dengan demikian, kurikulum dalam pendidikan mempunyai kedudukan yang

sangat penting dan berfungsi untuk mewujudkan tujuan pendidikan.

d) Bimbingan Penyuluhan / Bimbingan Konseling

Tugas dan tanggungjawab penyuluhan / bimbingan karir yaitu

memberikan penyuluhan kepada siswa yang bermasalah dan memberikan

solusi yang terbaik serta memberikan bimbingan kepada siswa yang

mempunyai prestasi dan kreatifitas demi kemajuan Madrasal Aliyah

Pembaharuan.

Page 81: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

69

e) Wakamad Bid. Kesiswaan

Tugas dan tanggungjawab kesiswaan yaitu mengurus, mengatur, yang

berkaitan dengan siswa, serta membimbing segala kegiatan siswa baik

kegiatan ekstrakurikuler atau kegiatan lainnya di Madrasah Aliyah

Pembaharuan. Kesiswaan, termasuk didalamnya administrasi siswa, kegiatan

ektrakurikuler, OSIS, Pramuka, Paskibra, PMR, UKS, BTQ, Bulutangkis,

Volli Ball, dan sebagainya.

f) Wakamad Bid. Ketatausahaan

Tugas dan tanggungjawab ketatausahaan yaitu menyusun, membuat,

mengarsipkan seluruh dokumen di Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Ketatausahaan, menyangkut surat-surat, Pengembangan Pegawai,

Administrasi Kesiswaan, Pengarsipan, dan sebagainya.

g) Kepala Perputakaan

Tugas dan tanggungjawab kepala perpustakaan adalah mengatur semua

buku dan bahan baca yang ada diperpustakaan serta mencatat buku-buku dan

membuat daftar hadir pengunjung perpustakaan di madrasah aliyah

pembaharuan.

6. Keadaan Guru Madrasah Aliyah Pembaharuan

Kemajuan suatu sekolah dapat ditentukan kemajuannya melalui

pendidik dan tenaga pendidikan yang terdapat didalamnya. Hal ini

dikarenakan segala proses pelaksanaan kegiatan pendidikan yang berjalan di

sekolah melalui sumber daya manusia yang terdapat didalamnya, yang dalam

hal ini pendidik dan tenaga kepandidikan.

Pada Madrasah Aliyah Pembaharuan data mengenai pendidik dan

tenaga kependidikan rinciannya yaitu :

a. Guru : 13 Orang

b. Tata Usaha : 1 Orang

c. Bendahara : 1 Orang

Page 82: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

70

d. Kepala Perpustakaan : 1 Orang

e. Kepala Lab. IPA : 1 Orang

f. Kepala Lab. Komputer : 1 Orang

g. BK/BP : 1 Orang

h. Kebersihan : 1 Orang

i. Penjaga Madrasah : 1 Orang

Keadaan pendidik yang berada di Madrasah Aliyah Pembaharuan

terdapat 19 orang dan 2 orang lainnya merupakan pegawai/tenaga

kependidikan D2, D3. S1 dari Universitas Negeri dan swasta. Rincian dari

tenaga kependidikan dan pendidik yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.8

Keadaan Guru

No Nama lengkap Tgl lahir Status

Pegawai Jabatan Mata diklat

1 H. Fachrudin, M. Ag Bks, 18 Agustus 1978 DPK Kepsek Ta’lim

Muta'lim

2 Ugem Subagio Bks, 01 November 1973 DPK Guru Bahasa Ingris

3 Muhyinawari Bks, 11 Agustus 1980 GTY Guru Aqidah-Akhlak

4 H. Abdul haris Bks, 16 Mei 1969 GTY Guru Fisika

5 Riri Sadiana Bks, 28 Agustus 1985 GTY Guru Matematika

6 Sahroni Bks, 05 Januari 1977 GTY Guru Bhs Indonesia

7 Hj. Siti Maesaroh Bks, 05 Mei 1977 GTY TU Bendahara

8 Faesal. S. E Bks, 16 Juli 1979 GTY Guru Ekonomi

9 Bintang Dwi Jkrt, 15 November 1981 GTY Guru Biologi

10 Endam Bahtiar Bks, 25 Oktober 1974 GTY Guru PKn

11 Partono Bks, 04 Mei 1985 GTY Guru Penjaskes

12 Yaya Mas’ud Bks, 20 November 1975 GTY Guru Geografi

Sosiologi

Page 83: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

71

7. Keadaan Siswa Madrasah Aliyah Pembaharuan

Kemajuan suatu sekolah dapat diukur dari peningkatan jumlah siswa

pada setiap tahunnya. Sekolah Madrasah Aliyah Pembaharuan Cikarang Utara

Kabupaten Bekasi mengalami peningkatan siswa pada setiap tahunnya.

Sekarang ini Madrasah Aliyah Pembaharuan memiliki 254 murid dengan

rincian sebagai berikut :

Tabel 2.9

Keadaan Siswa

No Kelas Jumlah Siswa

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 Kelas X 1 22 20 44

2 Kelas X 2 26 17 43

3 Kelas XI IPA 18 25 43

4 Kelas XI IPS 23 21 44

5 Kelas XII IPA 26 13 39

6 Kelas XII IPS 24 17 41

Jumlah 139 113 254

13 Sopyan Bks, 25 Juli 1977 GTY Guru Bhs Arab

14 Rosid Jaya S Bks, 07 Aprilil 1975 GTY Guru Sejarah & SKI

15 Khambali Surabaya, 11 Desember

1946 GTY Guru Life Skill

16 Sudirman Bks, 10 November 1987 GTY Guru Seni Budaya

17 Saidah Jkrt, 12 Januari 1969 GTY Guru Qurdits

18 Karman Arfian Bks, 06 Maret 1990 GTY Guru Staff TU

19 Anggi Agnia A Bgr, 14 April 1993 GTY TU Bendahara

20 Wowo Jkrt, 17 Maret 1983 GTT Satpam Satpam

21 Alimin Bks, 25 mei 1987 GTT Kebersihan Kebersihan

Page 84: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

72

B. Analisa dan Intersprestasi Data

Data analisis merupakan suatu bagian yang penting keberadaannya

dalam sebuah metode penelitian untuk menjabarkan sebuah arti dan makna

dalam menjawab masalah yang di teliti.

Pada bab sebelumnya telah diuraikan metode dalam pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan wawancara dengan

pihak terkait yang terdapat di sekolah Madrasah Aliyah Pembaharuan untuk

memperoleh data tentang manajemen pembiayaan pendidikan.

Data yang di dapat dari hasil wawancara kemudian ditindaklanjuti

dengan cara mengaitkan hasil wawancara dengan teori yang ada, terkait

dengan manajemen pembiayaan yang diterapkan disekolah. Dalam hal ini

melalui fungsi manajemen yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan

keterlibatan pendidik dalam implementasi manajemen pembiayaan

pendidikan.

C. Temuan Penelitian

Data yang ada dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil wawancara

dan observasi tentang Implementasi Manajemen Pembiayaan di Madrasah

Aliyah Pembaharuan. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah yang

ditunjuk sebagai unit analisis. Hasil wawancara telah dianalisis dengan

triangulasi sumber dengan mengkroscek hasil wawancara kepada 1 orang tata

usaha dan 2 orang guru. Kemudian data dilanjutkan dengan triangulasi dengan

teori. Dari wawancara diperoleh beberapa temuan penelitian yaitu sebagai

berikut :

Jawaban hasil wawancara perencanaan anggaran dalam Implementasi

Manajemen Pembiayaan di Madrasah Aliyah Pembaharuan

Perencanaan pembiayaan/anggaran Madrasah Aliyah Tahun

Pelajaran 2012/2013 telah dimusyawarahkan serta ditulis dalam RAPBS

Madrasah Aliyah Tahun Pelajaran 2012/2013.

Page 85: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

73

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Kepala Sekolah

Madrasah Aliyah Pembaharan yaitu H. Fachrudin bahwa perencanaan

pembiayaan di sekolah mengacu pada Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah atau biasa disebut sebagai (RAPBS).

Kepala sekolah sudah melibatkan beberapa pihak dewan guru dan staf

adminsistrasi dalam merencanakan pembiayaan di Madrasah Aliyah

Pembaharuan.

Kepala sekolah memberikan arahan sebelum melaksanakan tugas, baik

berbentul mental ataupun moril.

Kepala sekolah dapat menghargai pendapat bawahan dalam pengambilan

keputusan yang akan dilakukan, jika memang terdapat saran dan kritik

yang baik untuk kemajuan Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Komite Sekolah

Madrasah Aliyah Pembaharan yaitu H. Mastur bahwa perencanaan

pembiayaan di sekolah mengacu pada Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah (RAPBS) Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Kepala sekolah sudah melibatkan pihak guru dan staf adminsistrasi dalam

merencanakan pembiayaan di Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Kepala sekolah selalu memberikan arahan sebelum melaksanakan tugas,

sebelum melaksanakan tugas.

Kepala sekolah dapat menghargai pendapat bawahan dalam

pengambilan keputusan yang akan dilakukan, jika memang terdapat saran

dan kritik yang baik untuk kemajuan Madrasah Aliyah Pembaharuan

Dari hasil perolehan jawaban yang diterima dari Tata Usaha

Madrasah Aliyah Pembahruan yaitu Hj. Siti Maesaroh bahwa

perencanaan pembiayaan sekolah mengacu pada rencana yang telah

dimusyawarahkan, yakni Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Sekolah (RAPBS).

Hasil perolehan jawaban dari pihak Tata Usaha menjelaskan juga bahwa

kepala sekolah sudah melibatkan dewan guru dan staf administrasi dalam

Page 86: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

74

merencanakan pembiayaan disekolah, dalam musyawarah yang dilkukan

disekolah.

Hasil wawancara dari Tata Usaha Madrasah Aliyah Pembaharuan

menjelaskan bahwa kepala sekolah selalu memberikan arahan kepada

bawahan baik staf administrasi dan dewan guru sebelum melaksanakan

tugas.

Perolehan jawaban dari Tata Usaha Madrasah Aliyah Pembaharuan bahwa

kepala sekolah selalu menghargai pendapat bawahan ketika mengadakan

musyawaarah dalam merencanakan, yang dalam hal ini yaitu dewan guru

dan staf administrasi.

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari guru 1 pihak Madrasah

Aliyah yaitu Drs. Ugem Subagio Pembaharuan bahwa perencanaan

pembiayaan sekolah mengacu pada Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah yaitu (RAPBS).

Perolehan jawaban wawancara dari guru 1 Madrasah Aliyah

Pembaharauan menjelaskan bahwa kepala sekolah sudah melibatkan

beberapa staf administrasi dan dewan guru dalam merencanakan

pembiayaan sekolah.

Perolehan jawaban wawancara dari guru 1 Madrasah Aliyah

Pembaharauan bahwa kepala sekolah selalu memberikan arahan sebelum

melaksanakan tugas.

Perolehan jawaban wawancara dari guru 1 Madrasah Aliyah

Pembaharauan menjelaskan bahwa kepala sekolah selalu menghargai

pendapat bawahan yang dalam hal ini yaitu dewan guru dan staf

administrasi.

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari guru 2 pihak Madrasah

Aliyah Pembaharuan yaitu Faesal. SE bahwa perencanaan pembiayaan

sekolah mengacu pada pembuatan Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah (RAPBS).

Perolehan jawaban wawancara dari guru 2 Madrasah Aliyah

Pembaharauan bahwa kepala sekolah selalu melibatkan pendidik dan

Page 87: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

75

tenaga pendidik Madrasah Aliyah pembaharauan yang dalam hal ini yaitu

guru dan staf administrasi dalam hal perencanaan pembiayaan di sekolah.

Perolehan jawaban wawancara dari guru 2 Madrasah Aliyah

Pembaharauan bahwa kepala sekolah selalu memberikan pengarahan

kepada pendidik dan tenaga kependidikan yang dalam hal ini yaitu dewan

guru dan staf administrasi sebelum melaksanakan tugas.

Perolehan jawaban wawancara dari guru 2 Madrasah Aliyah

Pembaharauan bahwa kepala sekolah selalu menghargai pendapat dewan

guru dan staf administrasi dalam hal kritik dan saran yang diberikan dalam

musyawarah perencanaan pembiayaan yang dilakukan di sekolah.

Dari beberapa jawaban yang diterima oleh kepala sekolah, komite

sekolah, tata usaha dan dewan guru ditemukan sebuah penelitian bahwa

pertama : perencanaan pembiayaan yang terdapat pada Madrasah Aliyah

Pembaharuan mengacu pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Sekolah (RAPBS). Segala hal yang berkaitan dengan pengalokasian

anggaran dituangkan pada RAPBS Madrasah Aliyah Pembaharauan.

Kedua : kepala sekolah sudah melibatkan pendidik dan tenaga

kependidikan yang dalam hal ini yaitu dewan guru dalam perencanaan

pembiayaan sekolah, yang dalam hal ini pembuatan rencana anggaran

pendapatan dan belanja sekolah.

Ketiga : kepala sekolah sudah memberikan arahan kepada bawahannya

sebelum melaksanakan tugas, baik oleh dewan guru maupun staf

administrasi.

Keempat : kepala sekolah sudah menghargai pendapat bawahan, baik

dalam hal penyampaian saran ataupun kritik dari dewan guru ataupun staf

administrasi, dan staf lainnya.

Page 88: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

76

Jawaban hasil wawancara pelaksanaan Implementasi Manajemen

Pembiayaan di Madrasah Aliyah Pembaharuan

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Kepala Sekolah

Madrasah Aliyah Pembaharuan yaitu H. Fachrudin bahwa

pelaksanaan/pengelolaan pembiayaan yang terdapat di sekolah sudah

berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku, yaitu mengacu pada

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).

Perolehan jawaban wawancara dari Kepala Sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharauan bahwa yang bertanggung jawab atas

pengalokasian/pelaksanaan anggaran yaitu kepala sekolah Madrasah

Aliyah Pembaharuan.

Perolehan jawaban wawancara dari Kepala Sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharauan bahwa pelaporan pembiayaan yang ada pada Madrasah

Aliyah Pembaharuan menggunakan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)

sekolah.

Perolehan jawaban wawancara dari Kepala Sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharauan bahwa sudah mengalokasikan anggaran yang ada untuk

kegiatan proses belajar mengajar di sekolah.

Perolehan jawaban wawancara dari Kepala Sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharauan bahwa Pengalokasian biaya disalurkan pada bentuk gaji

guru, gaji struktural, peralatan ATK, kurikulum, kegiatan siswa, dan

perawatan sarana dan prasarana.

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Komite Sekolah

Madrasah Aliyah Pembaharuan yaitu H. Mastur bahwa pengelolaan biaya

yang terdapat di Madrasah Aliyah Pembaharuan sudah berjalan sesuai

dengan prosedur yang berlaku, mengacu pada Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).

Pertanggung jawaban atas pengalokasian/pelaksanaan anggaran yang

dikeluarkan yaitu kepala sekolah Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Page 89: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

77

Pelaporan pembiayaan yang terdapat di Madrasah Aliyah Pembaharuan

menggunakan format Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) sekolah

Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Pengalokasan anggaran yang ada sudah disalurkan untuk kegiatan proses

belajar mengajar di sekolah.

Perolehan jawaban wawancara dari Komite Sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa Pengalokasian biaya disalurkan pada bentuk gaji

guru, gaji struktural, peralatan ATK, kurikulum, kegiatan siswa, dan

perawatan sarana dan prasarana.

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Tata Usaha Madrasah

Aliyah Pembaharuan yaitu Hj. Siti Maesaroh bahwa pengelolaan

pembiayaan yang terdapat di sekolah sudah berjalan sesuai dengan

prosedur yang berlaku, yaitu mengacu (RAPBS).

Perolehan jawaban wawancara dari Tata Usaha Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa yang bertanggung jawab penuh atas pengalokasian

anggaran yaitu kepala sekolah, selaku pimpinan yang memimpin di

sekolah Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Perolehan jawaban wawancara dari Tata Usaha Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa pelaporan pembiayaan sekolah menggunakan format

Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) sekolah.

Perolehan jawaban wawancara dari Tata Usaha Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa sekolah sudah mengalokasikan biaya pada proses

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Perolehan jawaban wawancara dari Tata Usaha Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa pengalokasian anggaran disalurkan pada gaji guru,

gaji struktural, Alat Tulis Kantor (ATK), kurikulum, dan kegiatan siswa.

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Guru 1 Madrasah Aliyah

Pembaharuan yaitu Drs. Ugem Subagio bahwa palaksanaan anggaran

sudah berjalan sesuai dengan yang tercantum pada Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS), namun belum berjalan secara

maksimal.

Page 90: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

78

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 1 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa penanggung jawab atas anggaran yang dipergunakan yaitu kepala

sekolah Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 1 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa pelaporan pembiayaan sekolah megacu pada pembuatan Laporan

Pertanggung Jawaban (LPJ) sekolah.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 1 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa sudah mengalokasikan biaya pada proses pelaksanaan Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM) di sekolah.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 1 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa pengalokasian anggaran disalurkan pada gaji guru, Alat Tulis

Kantor (ATK), kurikulum, dan kegiatan siswa

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Guru 2 Madrasah Aliyah

Pembaharuan yaitu Faesal SE bahwa pengalokasian anggaran sudah

berjalan sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 2 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa penanggung jawab atas tindakan pengalokasian pembiayaan

sekolah yaitu kepala sekolah, sebagai pimpinan sekolah.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 2 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa pelaporan yang terdapat di sekolah mengacu pada pembuatan

Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharuan.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 2 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa sekolah sudah mengalokasikan anggaran pada proses Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM) di sekolah.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 2 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa pengalokasian anggaran disalurkan pada bentuk gaji guru, Alat

Tulis Kantor (ATK), gaji struktural, kurikulum, dan kegiatan siswa.

Page 91: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

79

Dari beberapa jawaban yang diterima oleh kepala sekolah, komite

sekolah, tata usaha dan dewan guru ditemukan sebuah penelitian bahwa

pertama : pengalokasian anggaran sudah berjalan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku, yaitu mengacu pada Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah (RAPBS).

Kedua : penanggung jawab atas tindakan pengalokasian anggaran sekolah

yaitu kepala sekolah, sebagai pimpinan sekolah.

Ketiga : pelaporan yang terdapat di sekolah mengacu pada pembuatan

Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharuan.

Keempat : Madrasah Aliyah Pembaharuan sudah mengalokasikan

anggaran pada proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah.

Kelima : Madrasah Aliyah Pembaharuan mengalokasikan anggaran

disalurkan pada bentuk gaji guru, gaji struktural, pengembangan SDM,

pengembangan sarana dan prasarana, transfort, Alat tulis kantor,

langganan daya dan jasa.

Pengalokasian anggaran yang terdapat pada Madrsah Aliyah Pembaharuan

dapat dijelaskan melalui gambar berikut ini :

Gambar 2.3

Pengeluaran Belanja Sekolah

Pengeluaran Belanja Sekolah

Gaji Guru

Gaji Struktural

Pengembangan SDM

Pengembangan SANPRAS

Transfort

ATK

Page 92: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

80

Keterangan :

Pengeluaran Jumlah Anggaran

Gaji Guru Rp. 201.600.000,-

Pengembangan SDM Rp. 4.580.000,-

Pengembangan SANPRAS Rp. 9.200.000,-

Transport Rp. 30.000.000,-

ATK Rp. 30.400.000,-

Langganan Daya dan Jasa Rp. 2.500.000,-

Gaji Struktural Rp. 27.600.000,-

TOTAL Rp. 332.700.000,-

Keterangan Gambar :

Gambar 2.3 diatas menjelaskan pengalokasian anggaran dalam 1

tahun lebih banyak disalurkan pada gaji guru. Untuk komponen yang

lainnya belum terpenuhi secara maksimal. Karena minimnya anggaran

yang diperoleh pihak Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Jawaban hasil wawancara pengawasan Implementasi Manajemen

Pembiayaan di Madrasah Aliyah Pembaharuan

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Kepala Sekolah

Madrasah Aliyah Pembaharuan yaitu H. Fachrudin bahwa pengawasan

yang perlu di awasi dalam hal pembiayaan yaitu pembukuan yang jelas,

baik dari segi hal pemasukan dan pengeluarannya.

Perolehan jawaban wawancara dari Kepala Sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa tim pengawas kabupaten sudah melakukan kordinasi

terlebih dahulu kepada pihak sekolah, sebelum melakukan kegiatan

pengawasan.

Perolehan jawaban wawancara dari Kepala Sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa kegiatan pengawasan dilaksanakan pada awal dan

akhir tahun ajaran pembelajaran.

Perolehan jawaban wawancara dari Kepala Sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa Kegiatan pelaksanaan pengawasan yang dilakukan

oleh tim pengawas kabupaten tidak memiliki jangka waktu yang

ditentukan.

Page 93: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

81

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Komite Sekolah

Madrasah Aliyah Pembaharuan yaitu H. Mastur bahwa pengawasan yang

perlu di awasi dalam hal pembiayaan yaitu pembukuan yang jelas, baik

dari segi hal pemasukan dan pengeluarannya.

Perolehan jawaban wawancara dari Komite Sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa tim pengawas kabupaten sudah melakukan kordinasi

terlebih dahulu kepada pihak sekolah, sebelum melakukan kegiatan

pengawasan.

Perolehan jawaban wawancara dari Komite Sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa kegiatan pengawasan dilaksanakan pada awal dan

akhir tahun ajaran pembelajaran.

Perolehan jawaban wawancara dari Komite Sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa Kegiatan pelaksanaan pengawasan yang dilakukan

oleh tim pengawas kabupaten tidak memiliki jangka waktu yang

ditentukan.

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Tata Usaha Madrasah

Aliyah Pembaharuan yaitu Hj. Maesaroh bahwa hal yang perlu di awasi

dalam hal pembiayaan di sekolah yaitu pembukuan, dari mulai pendapatan

dan alur pengeluaran anggaran.

Perolehan jawaban wawancara dari Tata Usaha Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa tim pengawas kabupaten yang ditugaskan selalu

melakukan kordinasi terlebih dahulu kepada pihak sekolah, sebelum

melaksanakan kegiatan pengawasan.

Perolehan jawaban wawancara dari Tata Usaha Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa kegiatan pengawasan oleh tim pengawas kabupaten

dilakukan pada awal dan akhir tahun ajaran.

Perolehan jawaban wawancara dari Tata Usaha Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Tim

pengawas pemerintah daerah di Madrasah Aliyah Pembaharuan belum

memiliki jangka waktu yang di tentukan.

Page 94: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

82

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Guru 1 Madrasah Aliyah

Pembaharuan yaitu Drs. Ugem Subagio bahwa pengawasan yang perlu di

awasi yang berkaitan dengan pembiayaan yaitu pembukuan, alur masuk

dan keluarnya biaya.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 1 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa tim pengawas kabupaten selalu melakukan kordinasi terlebih

dahulu kepada pihak sekolah, sebelum melaksanakan kegiatan

pengawasan di sekolah.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 1 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh tim pengawas kabupaten

dilakukan pada awal dan akhir tahun ajaran.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 1 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh tim pengawas kabupaten

belum memiliki jangka waktu yang ditetapkan.

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Guru 2 Madrasah Aliyah

Pembaharuan yaitu Faesal. SE bahwa hal yang perlu di awasi dalam hal

pembiayaan di sekolah yaitu pembukuan yang jelas.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 2 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa tim pengawas kabupaten yang akan melakukan kegiatan

pengawasan di sekolah selalu melakukan kordinasi terlebih dahulu kepada

pihak sekolah, yang dalam hal ini yaitu kepala sekolah.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 2 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa kegiatan pengawasan dilakukan pada awal dan akhir tahun ajaran.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 2 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh pengawas belum

memiliki jangka waktu yang ditentukan.

Dari beberapa jawaban yang diperoleh dari hasil wawancara oleh

kepala sekolah, komite sekolah, tata usaha dan dewan guru ditemukan

sebuah penelitian bahwa pertama : kegiatan yang perlu di awasi dalam hal

pembiayaan di sekolah yaitu pembukuan yang jelas. Baik dalam hal

Page 95: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

83

perolehan biaya sampai pada hal pengeluaran yang dilakukan untuk apa

saja.

Kedua : Tim pengawas yang di tugaskan oleh pemerintah kabupaten untuk

melaksanakan kegiatan pengawasan di Madrasah Aliyah Pembaharuan

selalu melakukan kordinasi terlebih dahulu kepada pihak sekolah, yang

dalam hal ini yaitu kepala sekolah.

Ketiga : Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh tim pengawas

kabupaten dilakukan pada awal dan akhir tahun ajaran.

Keempat : Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh tim pengawas

kabupaten yang datang ke sekolah belum memiliki jangka waktu yang

ditetapkan.

Jawaban hasil wawancara sumber pembiayaan di Madrasah Aliyah

Pembaharuan

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Kepala Sekolah

Madrasah Aliyah Pembaharan yaitu H. Fachrudin bahwa sumber

pembiayaan yang diperoleh oleh sekolah hanya sebatas dari masyarakat

dan orang tua siswa.

Perolehan jawaban wawancara dari Kepala Sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa Belum adanya Program Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) yang terdapat di Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Perolehan jawaban wawancara dari Kepala Sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa tidak ada guru yang terkait dalam hal pengalokasian

sumber dana, hanya kepala sekolah dan pihak yayasan yang terlibat dalam

pengalokasian sumber dana yang telah diperoleh.

Perolehan jawaban wawancara dari Kepala Sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa proses pengalokasian sesuai dengan Rencana yang

terdapat pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah

(RAPBS).

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Komite Sekolah

Madrasah Aliyah Pembaharan yaitu H. Mastur bahwa sumber pembiayaan

Page 96: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

84

yang diperoleh oleh sekolah hanya sebatas dari masyarakat dan orang tua

siswa.

Perolehan jawaban wawancara dari Komite Sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa Belum adanya Program Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) yang terdapat di Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Perolehan jawaban wawancara dari Komite Sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa tidak ada guru yang terkait dalam hal pengalokasian

sumber dana, hanya kepala sekolah dan pihak yayasan yang terlibat dalam

pengalokasian sumber dana yang telah diperoleh.

Perolehan jawaban wawancara dari Komite Sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa proses pengalokasian sesuai dengan Rencana yang

terdapat pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah

(RAPBS).

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Tata Usaha Madrasah

Aliyah Pembaharuan yaitu Hj. Maesaroh bahwa biaya yang diperoleh oleh

pihak Madrasah Aliyah Pembaharuan bersumber dari orang tua siswa dan

masyarakat.

Perolehan jawaban wawancara dari Tata Usaha Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa Belum ada Program Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) yang terdapat pada Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Tata Usaha Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa Belum ada dewan guru yang terkait dalam hal

pengalokasian sumber dana, hanya kepala sekolah dan pihak yayasan yang

terlibat dalam pengalokasian sumber dana.

Perolehan jawaban wawancara dari Tata Usaha Madrasah Aliyah

Pembaharuan bahwa Proses pengalokasian anggaran sudah sesuai Rencana

yang terdapat pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah

(RAPBS).

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Guru 1 Madrasah Aliyah

Pembaharan yaitu Drs. Ugem Subagio bahwa Biaya yang diperoleh oleh

Page 97: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

85

pihak Madrasah Aliyah Pembaharuan hanya bersumber dari orang tua

siswa dan masyarakat.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 1 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa Belum ada Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang

terdapat di Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 1 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa Belum ada dewan guru yang terkait dalam pengalokasian sumber

dana, hanya kepala sekolah dan pihak yayasan yang terlibat dalam

pengalokasian sumber dana.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 1 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa Proses pengalokasian anggaran sudah sesuai dengan Rencana yang

terdapat pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah

(RAPBS).

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari Guru 2 Madrasah Aliyah

Pembaharan yaitu Faesal SE bahwa Biaya yang diperoleh oleh pihak

Madrasah Aliyah Pembaharuan bersumber dari orang tua siswa dan

masyarakat.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 2 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa Belum ada Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang

terdapat pada Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 2 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa Belum ada dewan guru yang terkait dalam hal pengalokasian

sumber dana, hanya kepala sekolah dan pihak yayasan yang terlibat dalam

pengalokasian sumber anggaran.

Perolehan jawaban wawancara dari Guru 2 Madrasah Aliyah Pembaharuan

bahwa Proses pengalokasian anggaran sudah sesuai Rencana yang terdapat

pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).

Dari beberapa jawaban yang diperoleh dari hasil wawancara oleh

kepala sekolah, komite sekolah, tata usaha dan dewan guru ditemukan

sebuah penelitian bahwa pertama : Biaya yang diperoleh oleh pihak

Madrasah Aliyah Pembaharuan selama ini bersumber dari orang tua siswa

Page 98: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

86

dan masarakat, belum adanya campur tangan pemerintah dalam hal

dukungan biaya untuk operasional.

Biaya yang diperoleh baik oleh orang tua siswa, siswa dan yayasan

dapat di jelaskan dalam gambar berikut ini :

Gambar 2.4

Pendapatan Sekolah

Keterangan :

Orang Tua Siswa Rp. 259.080.000,-

Siswa Rp. 12.500.000,-

Yayasan Rp. 74.800.000,-

TOTAL Rp. 346.380.000,-

Keterangan Gambar :

Gambar 2.4 diatas menjelaskan anggaran yang diperoleh oleh

Madrasah Aliyah Pembaharuan lebih banyak bersumber dari orang tua siswa.

Selanjutnya anggaran yang diperoleh sumbangan siswa dan yayasan. Hal ini

menjelaskan belum adanya campur tangan pemerintah dalam perolehan dana

yang diterima Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Dari hasil perolehan jawaban diatas diperoleh temuan penelitian bahwa

biaya yang didapat oleh Madrasah Pembaharuan ini benar-benar murni

diperoleh dari orang tua siswa dan yayasan. Hal ini tidak berpengaruh pada

faktor yang fatal terhadap proses pendidikan yang berjalan di Madrasah

Orang Tua Siswa

Siswa

Yayasan

Page 99: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

87

Aliyah Pembaharuan. Karena pembiayaan pendidikan tidak hanya terfokus

pada sumbernya saja, akan tetapi juga penggunaan dana secara efisien.

Kedua : Belum ada Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang

terdapat pada Madrasah Aliyah Pembaharuan, yang dalam hal ini bantuan

yang di berikan pemerintah untuk menunjang proses pendidikan yang

bejalan disekolah.

Ketiga : Belum ada dewan guru yang terkait dalam hal pengalokasian

sumber dana, hanya kepala sekolah dan pihak yayasan yang terlibat dalam

pengalokasian sumber anggaran.

Keempat : Proses pengalokasian anggaran sudah sesuai Rencana yang

terdapat pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah

(RAPBS).

Kelima : Pengalokasian biaya di Madrasah Aliyah Pembaharuan belum

makasimalnya dalam hal pencapaian sasaran yang telah di tetapkan.

D. Ulasan Jawaban Hasil Wawancara Penelitian

Dari beberapa jawaban yang diperoleh dari kepala sekolah, tata usaha,

dan 2 orang guru hasil wawancara yang dilakukan di Madrasah Aliyah

Pembaharuan, kemudian ditindaklanjuti dengan mengaitkan pada teori yang

berhubungan dengan pembiayaan pendidikan melalui fungsi manajemen yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan sumber biaya yang telah

diperoleh.

Hal ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui kondisi dan gambaran

masing-masing aspek yang diteliti berdasarkan dari perolehan jawaban yang

diperoleh dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di Madrasah

Aliyah Pembaharuan.

1) Perencanaan anggaran dalam Implementasi Manajemen Pembiayaan di

Madrasah Aliyah Pembaharuan

Manajemen pembiayaan harus dilakukan dengan baik dan dengan

teliti. Hal ini dikarenakan menghindari adanya pemborosan dalam pengeluaran

Page 100: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

88

anggaran yang dilakukan. Dilain sisi, dalam hal penganggaran ada dua bagian

pokok yang harus diperhatikan yaitu, pendapatan dan pengeluaran. Seperti

yang diungkapkan Mulyasa (2007) :

“ ada dua bagian dalam penganggaran, yaitu perkiraan pendapatan dan

pengeluaran”.52

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil perolehan jawaban wawancara

dapat diperoleh temuan penelitian bahwa manajemen pembiayaan pendidikan

dalam penganggaran memiliki dua kegiatan pokok yang harus di rencanakan,

yaitu bagaimana dana diperoleh dan dikeluarkan untuk apa dana tersebut.

Kaitannnya dalam penganggaran disekolah yaitu menggunakan

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah atau yang biasa disebut

sebagai (RAPBS). Dari RAPBS akan dapat di taksir pendapatan dana yang

akan diperoleh dari berbagai pihak. Selain itu, dapat di taksir dana tersebut

digunakan untuk hal apa saja. Tentunya untuk menunjang kegiatan belajar

mengajar di sekolah.

Madrasah Aliyah Pembaharuan meiliki Rencana Anggaran yang jelas,

baik dalam hal dana yang diperoleh ataupun pengalokasian biaya tersebut.

Perolehan jawaban dari hasil wawancara penelitian membuktikan bahwa

segala pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan sudah tertuang sumuanya

pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) Madrasah

Aliyah Pembaharuan.

Kepala sekolah sebagai manajer mempunyai fungsi sebagai pimpinan

yang mengatur dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembiayaan

agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai seorang

manajer, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk

memberdayakan pendidik dan tenaga kepandidikan melalui kerjasama dalam

hal mengelola pembiayaan di sekolah. Seperti pendapat Stoner (1982) yaitu :

“ Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan

52

Mulyasa, Manajemen Berbasis… op.cit , h. 174

Page 101: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

89

penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai

tujuan organisasi yang telah ditetapkan ”.53

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil perolehan jawaban wawancara

dapat yang kemudian diperoleh temuan penelitian bahwa kepala sekolah

selaku sebagai seorang manajer/pimpinan yang terdapat pada organisasi

pendidikan yaitu sekolah harus mendayagunakan atau dengan kata lain

melibatkan para anggota dalam pelaksanaan pembiayaan di sekolah, yang

dalam hal ini yaitu pendidik dan tenaga kependidikan. Sebelum

melaksananakan tugasnya, kepala sekolah harus memberikan arahan kapada

pendidik ataupun tenaga kepandidikan sebelum melaksanakan tugas yang

akan dilakukan.

Pada Madrasah Aliyah Pembaharuan kepala sekolah sudah

memberikan arahan kepada bawahannya sebelum melaksanakan tugas, hal ini

dibuktikan dengan jawaban yang diperoleh dari pihak tata usaha dan dewan

guru yang terdapat di Madrasah Aliyah Pembaharuan. Dengan kata lain,

kepala sekolah Madrasah Aliyah Pembaharuan telah memberikan arahan pada

bawahannya dalam hal ini yaitu pendidik dan tenaga kependidikan sebelum

melaksanakan tugas yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang

diharapakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

53

Handoko “Manajemen” op.cit. h. 8

Page 102: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

90

Kepala Sekolah

Pendidik

&

Tenaga Kependidikan

Tujuan

Gambar 2.5

Alur Pengendalian

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Penjelasan Gambar :

Gambar 2.5 diatas menjelaskan bahwa kepala sekolah Madrasah

Aliyah Pembaharuan selaku sebagai seorang manajer mempunyai wewenang

untuk mengendalikan/mengarahkan pendidik dan tenaga kepandidikan untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan.

Selain itu kepala sekolah selaku seorang manajer berperan juga sebagai

seorang motivator. Seperti yang disinggung sebelumnya, bahwa seorang

kepala sekolah harus dapat mengendalikan dan mendayagunakan pendidik dan

tenaga kependidikan di sekolah. Saran ataupun kritik yang ada harus dapat

diterima yang kemudian di tindaklanjuti dengan menganalisa untuk kemudian

perlu dipergunakan atau tidak pada saat nantinya.

Peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga kepandidikan harus

dimulai dengan sikap demokratis dari pimpinan yang dalam hal ini yaitu

kepala sekolah. Perlu dipikirkan, dalam membina disiplin pendidik dan tenaga

kependidikan kepala sekolah harus berasaskan pondasi dari prinsip

demokratis, yaitu dari, oleh, dan untuk pendidik dan tenaga kependidikan.

Pada Madrasah Aliyah Pembaharuan kepala sekolah sudah menghargai

pendapat bawahan dalam hal perencanaan pembiayaan pendidikan. Hal ini

dapat dibuktikan dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh pendidik dan

tenaga kependidikan. Hasil wawancara penelitian yang dilakukan

membuktikan bahwa kepala sekolah Madrsah Aliyah Pembaharuan sudah

Page 103: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

91

menghargai pendapat bawahan, yang dalam hal ini yaitu pendidik dan tenaga

kependidikan.

Dalam penyusunan perencanaan pembiayaan yang terdapat disekolah

harus melibatkan unsur pendidik dan tenaga kepandidikan. Hal ini seperti

yang ditegaskan oleh teori Mulyono (2010) yaitu :

“ Penyusunan anggaran pendapatan dan belaja sekolah (RAPBS)

dilaksanakan dengan melibatkan beberapa unsur, diantaranya (1) Kepala

Sekolah dibantu para wakilnya yang ditetapkan oleh kebijakan sekolah, (2)

Orang Tua murid dalam wadah komite sekolah, (3) Dinas pendidikan

Kota/Kabupaten, dan (4) Pemerintah Kota/Kabupaten setempat ”. 54

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil perolehan jawaban wawancara

penelitian yang kemudian dapat diperoleh temuan penelitian bahwa dalam hal

penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)

harus melibatkan beberapa komponen, yakni pihak sekolah, masyarakat, dan

pemerintah.

Pada Madrasah Aliyah Pembaharuan dalam penyusunan Rencana

Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah sudah melibatkan komponen

tersebut. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara penelitian yang dilakukan

baik oleh kepala sekolah, tata usaha, dan dua dewan guru di Madrasah Aliyah

Pembaharuan.

Kegiatan penyusunan RAPBS dilakukan sebelum Kegiatan Belajar

Mengajar dilakukan, pada awal tahun ajaran. Dengan melibatkan tata usaha,

dewan guru, dan masyarakat yang ditunjuk sebagai pihak komite sekolah.

Namun perwakilan pemerintah belum berantusias hadir dalam penyusunan

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanaja Sekolah (RAPBS) Madrasah

Aliyah Pembaharuan. Hal ini dikarenakan waktu yang tidak memungkinkan

bagi pihak memerintah yang tidak dapat menghadiri dalam kegiatan

perencanaan anggaran pembiayaan pada Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Untuk lebih jelasnya dapat di perhatikan pada gambar dibawah ini :

54

Mulyono, Konsep Pembiayaan… op.cit , h. 165

Page 104: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

92

Gambar 2.6

Keterlibatan Peyusunan

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah

(RAPBS)

Keterangan Gambar :

Gambar 2.6 diatas menjelaskan bahwa dalam penyusunan Rencana

Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah di Madrasah Aliyah Pembaharuan

melibatkan pihak sekolah, masyarakat dan pemerintah.

2) Pelaksanaan anggaran dalam Implementasi Manajemen Pembiayaan di

Madrasah Aliyah Pembaharuan

Pelaksanaan pembiayaan sekolah harus sesuai dengan ketentuan yang

berlaku yang sudah direncanakan sejak awal, yang dalam hal ini tercantum

pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).

Pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah sudah

terencana biaya yang akan dialokasikan untuk hal apa saja, tentunya untuk

proses pelaksanaan belajar mengajar yang berjalan di sekolah. Seperti yang

telah disinggung sebelumnya, bahwa dalam penganggaran mempunyai dua

kegiatan inti, yaitu alur masuknya dana dan pelaksanaan dana yang telah

diperoleh.

Pada Madrasah Aliyah Pembaharuan pelaksanaan pembiayaan sudah

mengacu pada standarisasi yang ditetapkan, yang tertuang pada Rencana

Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) Madrasah Aliyah

Pembaharuan. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan jawaban hasil

wawancara penelitian yang dilakukan pada pihak sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharuan. Empat dari jawaban yang diterima mengatakan bahwa

Page 105: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

93

pelaksanaan pembiayaan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).

Dalam pelaksanaan pembiayaan sekolah, yang bertanggungjawab

dalam hal pelaksanaan anggaran yaitu pimpinan sekolah yang dalam hal ini

yaitu kepala sekolah. Hal ini seperti yang ditegaskan oleh teori Mulyono

(2010) yaitu :

“ Agar dapat mengefektifkan pembuatan anggaran belanja sekolah,

yang harus bertanggungjawab sebagai pelaksana adalah kepala sekolah ”.55

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil perolehan jawaban wawancara

penelitian yang kemudian dapat diperoleh temuan penelitian bahwa pihak

yang harus bertanggungjawab dalam hal pelaksanaan anggaran yaitu kepala

sekolah.

Pada Madrasah Aliyah Pembaharuan yang bertanggungjawab atas

pelaksanaan pembiayaan yaitu kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah. Hal

ini dibuktikan dengan hasil jawaban wawancara penelitian yang diperoeleh

dari kepala sekolah, tata usaha, dan dua orang guru Madrasah Aliyah

Pembaharuan. Dengan kata lain pihak Madrasah Aliyah Pembaharuan sudah

memenuhi standar yang ditetapkan dalam hal penanggungjawab atas tindakan

pelaksanaan anggaran yang dikeluarkan. Anggaran yang dikeluarkan semata-

mata untuk pencapaian tujuan pendidikan yang bermutu.

Penyajian laporan keuangan harus sesuai dengan standarisasi yang ada.

Baik dari pemerintah ataupun dari yayasan penyelenggara pendidikan.

Standarisasi format dalam laporan pembiayaan sekolah yaitu adanya

pemasukan dan pengeluaran yang jelas, dirinci melalui data pencatatan

penerimaan dan pengeluaran uang serta pelaporan keuangan. Seperti

standarisasi yang dibuat oleh Direktorat Jendral Pendidikan Islam

Kementerian Agama Tahun (2012) yaitu :

“ RAPBM harus memuat rencana penerimaan dan rencana penggunaan

uang dari semua sumber dana yang diterima madrasah ”.56

55

Mulyono. Konsep Pembiayaan… op.cit , h. 165 56

Kementerian Agama op.cit. Bantuan Operasional 2013… , h. 105

Page 106: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

94

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil perolehan jawaban wawancara

penelitian yang kemudian dapat diperoleh temuan penelitian bahwa laporan

yang disajikan harus memuat tentang penerimaan dan penggunaan biaya

secara mendetail.

Madrasah Aliyah Pembaharuan memiliki laporan yang jelas, yang

dalam hal ini tertuang pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Sekolah (RAPBS). Hal ini dibuktikan dengan hasil perolehan jawaban yang

dilakukan oleh kepala sekolah, tata usaha, dan dewan guru terkait dengan

pelaporan pembiayaan pada Madrasah Aliyah Pembaharuan. Pelaporan yang

disajikan oleh pihak Madrasah Aliyah Pembaharuan sudah sesuai standarisasi

yang ditetapkan, yang dalam hal ini yaitu Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah.

Pelaporan pembiayaan sekolah disajikan lewat RAPBS yang telah di

musyawarahkan pada awal tahun ajaran. Yang melibatkan staf adminisstrasi

dan beberapa dewan guru dalam penuyusunan Rencana Anggaran Pendapatan

dan Belanja Sekolah (RAPBS) Madrasah Aliyah Pembaharuan. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.10

Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Madrasah Aliyah Pembaharuan

Tahun Pelajaran 2012/2013

1. Rencana Penerimaan dan Pengeluaran

No Penerimaan Jumlah Dana

(Rp) Pengeluaran

Jumlah Dana

(Rp)

1

2

Rutin

a. SPP Siswa

254 x Rp.

85.000,- x 12

bulan

Temporer

b. Dana Awal

Rp. 259.080.000,-

Rutin

b. Gaji Upah

Pegawai Rp.

16.800.000,- x

12 bln

2. Gaji Struktural

Rp. 2.300.000,-

Rp. 201.600.000,-

Rp. 27.600.000,-

Page 107: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

95

3

4

Tahun

87 x Rp.

400.000

c. Dana Akhir

Tahun

80 x Rp.

500.000,-

d. Bantuan Siswa

Rp. 34.800.000,-

Rp. 40.000.000,-

Rp. 12.500.000,-

x 12 bln

3. Transport Rp.

Rp. 2.500.000,-

x 12 bln

4. Barang

Keperluan

Kantor Rp.

1.700.000 x 12

bln

5. Kurikulum

UTS dan

UAS

UN

6. Kegiatan

Kesiswaan

7. Pemeliharaan

Sarana dan

Prasarana

(gedung)

8. Pemeliharaan

Lab. IPA dan

Komputer

Rp. 30.000.000,-

Rp. 30.400.000,-

Rp. 15.000.000,-

Rp. 12.000.000,-

Rp. 11.200.000,-

Rp. 4.580.000,-

Rp. 6.800.000,-

Rp. 2.400.000,-

Page 108: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

96

9. Langganan

Daya/Jasa

10. Kendaraan

Bermotor

11. Lain-lain

Rp. 2.500.000,-

Jumlah Rp. 346.380.000,- Rp. 332.700.000,-

Rekapitulasi Keuangan Madrasah Aliyah (MA) Pembaharuan yaitu:

Pemasukan Rp. 346.380.000,-

Pengeluaran Rp. 332.700.000,-

Jumlah Rp. 2.300.000,-

Rencana anggaran yang diterima oleh Madrasah Aliyah Pembaharuan

bersumber dari empat komponen.

1. Rutin, ialah biaya yang dikeluarkan oleh siswa pada jangka waktu satu

bulan sekali harus dibayarkan kepada sekolah Madrasah Aliyah

Pembaharuan sebesar Rp. 85.000.00,- per siswa selama 12 bulan.

2. Awal Tahun, ialah biaya yang dikeluarkan oleh siswa pada pihak

sekolah Madrasah Aliyah Pembaharuan yang dibayarkan pada kurun

waktu awal tahun pelajaran saja sebesar Rp. 400.000.00,- per siswa.

3. Akhir Tahun, ialah biaya yang dikeluarkan oleh siswa pada pihak

sekolah Madrasah Aliyah Pembaharuan yang dibayarkan pada kurun

waktu akhir tahun pelajaran saja sebesar Rp. 500.000.00,- per siswa.

4. Bantuan Siswa, biaya yang dikeluarkan oleh siswa pada pihak sekolah

Madrasah Aliyah Pembaharuan Cuma-Cuma dalam kurun waktu setiap

hari. Tidak dibatasi untuk nominal yang akan diberikan dari siswa pada

sekolah Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Segala anggaran yang diterima oleh pihak Madrasah Aliyah

Pembaharuan bersumber dari orang tua siswa dan dari pihak yayasan. Belum

Page 109: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

97

adanya campur tangan pemerintah dalam penerimaan anggaran dalam

membantu proses pendidikan yang berjalan di Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Anggaran yang telah diperoleh oleh pihak Madrasah Aliyah

Pembaharuan baik dari orang tua siswa ataupun dari yayasan dialokasikan

untuk peningkatan kualitas pendidikan, dalam bentuk kegiatan yang

menunjang proses pendidikan. Yaitu :

1. Gaji Upah Pegawai

Gaji upah pegawai yaitu upah atau hasil yang diberikan pada

pendidik ataupun tenaga kependidikan dalam bentuk nominal uang

setelah selesai melaksanakan kewajiban. Diberikan dalam kurun waktu

setiap bulannya, untuk menunjang proses pendidikan. Yang jumlahnya

yaitu Rp. 16.800.000,- per bulan.

2. Gaji Struktural

Gaji struktural yaitu upah atau hasil yang diberikan pada pendidik

ataupun tenaga kependidikan dalam bentuk nominal uang, hanya yang

terkait dalam struktural/jabatan disekolah. Gaji struktural diberikan

dalam kurun waktu setiap bulannya, untuk menunjang proses

pendidikan. Contohnya kepala sekolah. Yang jumlahnya yaitu Rp.

2.300.000,- per bulan.

3. Transport

Transport yaitu upah atau hasil yang diberikan pada pendidik

ataupun tenaga kependidikan dalam bentuk nominal uang, untuk

kegiatan tranfortasi pendidik dan tenaga kependidikan dalam

menunjang proses pendidikan yang berjalan disekolah. Upah transport

Diberikan dalam kurun waktu setiap bulannya pada pendidik ataupun

tenaga kependidikan. Yang jumlahnya yaitu Rp. 2.500.000,- per bulan.

4. Barang Keperluan Kantor

Barang keperluan kantor yaitu keperluan yang dibutuhkan sekolah

untuk segala hal yang menyangkut pendataan sekolah. Diperuntukan

menunjang segala proses pendidikan yang berjalan disekolah. Barang

Page 110: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

98

keperluan kantor atau ATK Dibutuhkan dalam kurun waktu setiap

bulannya. Yang jumlahnya yaitu Rp. 1.700.000,- per bulan.

5. Kurikulum

Kebutuhan yang dikeluarkan dalam kegiatan proses evaluasi

peserta didik, untuk menilai sudah tercapai atau belum tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Kegiatan yang menyangkut

evaluasi peserta didik dalam hal ini yaitu kegiatan Ujian Tengah

Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), dan Ujian Nasional

(UN). Kegiatan penilaian peserta didik Dibutuhkan dalam kurun waktu

yang telah direncanakan oleh pihak sekolah dan mengacu pada

ketentuan pemerintah. Yang jumlahnya yaitu Rp. 38.200.000.00,- per

tahun ajaran.

6. Kegiatan Kesiswaan

Kegiatan siswa anggaran yang dikeluarkan untuk peningkatan

kualitas peserta didik yang dalam hal ini yaitu siswa. Kegiatan yang

dalam hal ini yaitu kegiatan ekstra kurikuler. Seperti pramuka dan lain

sebagainya. Pengeluaran anggaran dalam bentuk kegiatan kesiswaan

Dibutuhkan dalam kurun waktu setiap bulannya untuk pengalokasian

anggaran sekolah, yang jumlahnya yaitu Rp. 4.580.000,- per tahun

ajaran.

7. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana yaitu anggaran yang

dikeluarkan untuk pemeliharaan sarana dan prasarana disekolah, yang

dalam hal ini yaitu pemeliharan gedung sekolah. Seperti perbaikan atap

yang bocor, perawatan WC sekolah dan lain sebagainya. Pengalokasian

anggaran untuk pemeliharaan sarana dan prasarana Dibutuhkan dalam

kurun waktu satu tahun pembelajaran untuk pengalokasian rencana

anggaran belanja sekolah, yang jumlahnya yaitu 6.800.000,- per tahun

ajaran.

Page 111: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

99

8. Pemeliharaan Lab. IPA dan Komputer

Pemeliharaan Lab. IPA dan Komputer yaitu anggaran yang

dikeluarkan untuk pemeliharaan sarana dan prasarana disekolah yang

dalam hal ini yaitu pemeliharaan Lab IPA dan Lab computer.

Pengalokasian anggaran untuk pemeliharaan sarana dan prasarana

Dibutuhkan dalam kurun waktu satu tahun pembelajaran untuk

pengalokasian rencana anggaran belanja sekolah, yang jumlahnya yaitu

2.400.000,- per tahun ajaran.

9. Langganan Daya/Jasa

Langganan Daya/Jasa yaitu anggaran yang dikeluarkan untuk

pembayaran daya/jasa yang dibutuhkan sekolah. Seperti perbaikan

listrik, perbaikan komputer, dan lain sebagainya. Pengalokasian

anggaran untuk Daya/Jasa Dibutuhkan dalam kurun waktu satu tahun

pembelajaran untuk pengalokasian rencana anggaran belanja sekolah,

yang jumlahnya yaitu Rp. 2.500.000,- per tahun ajaran.

Pengalokasian anggaran pasa suatu sekolah atau madrasah salah

satunya yaitu disalurkan pada proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Karena salah satu asupan ilmu pengetahuan yang diperoleh oleh peserta didik

yaitu melalui Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pengalokasian anggaran

dalam kegiatan belajar mengajar ditegaskan oleh SKB Mendikbud dan

Menkeu No.0585/K/1997 dan No. 590/kmk.03/03/1987, tanggal 24-09-1987

tentang peraturan SPP dan DPP meliputi :

“ Pelaksanaan pelajaran, pengadaan prasarana/sarana, pemeliharaan

sarana dan prasarana, kesejahteraan pegawai, kegiatan belajar,

penyelenggaraan ujian, dan pengiriman/penulisan STTB/NEM, perjalanan

dinas supervise, pengelolaan pelaksanaan pendidikan, dan pendataan ”.57

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil perolehan jawaban wawancara

penelitian yang kemudian dapat diperoleh temuan penelitian bahwa salah satu

57

Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah… op.cit. , h. 203

Page 112: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

100

pengalokasan anggaran harus ditunjukan untuk kegiatan proses belajar

mengajar.

Dana yang telah diperoleh oleh Madrasah Aliyah Pembaharuan dari

berbagai pihak salah satunya sudah dialokasikan untuk proses Kegiatan

Belajar Mengajar dikelas. Hal ini dibuktikan dengan perolehan hasil jawaban

dari hasil wawancara penelitian yang dilakukan pada pihak Madrasah Aliyah

Pembaharuan. Dari perolehan hasil jawaban yang diperoleh mengatakan

bahwa pengalokasian anggaran sudah dialokasikan pada proses Kegiatan

Belajar Mengajar, namun belummencapai hasil yang maksimal dikarenakan

biaya yang memadai yang diterima oleh pihak Madrasah Aliyah

Pembaharuan. Untuk lebih jelasnya dapat di perhatikan tabel 2.3 yang telah

diuraikan sebelumnya.

Dalam proses pengalokasian anggaran yang harus diperhatikan adalah

untuk menunjang pelaksanaan pendidikan yang berjalan disekolah. Seperti

yang telah dibahas sebelumnya, pegalokasian anggaran harus disalurkan pada

bentuk pelaksanaan pelajaran, pengadaan prasarana/sarana, pemeliharaan

sarana dan prasarana, kesejahteraan pegawai, kegiatan belajar,

penyelenggaraan ujian, dan pengiriman/penulisan STTB/NEM, perjalanan

dinas supervise, pengelolaan pelaksanaan pendidikan, dan pendataan.

Dapat diperoleh temuan penelitian bahwa pada Madrasah Aliyah

Pembaharuan pengalokasian anggaran disalurkan pada bentuk gaji guru, gaji

struktural, peralatan ATK, kurikulum, kegiatan siswa, dan perawatan sarana

dan prasarana. Hal ini dibuktikan dengan hasil perolehan jawaban yang di

dapat dari kepala sekolah, tata usaha, dan dewan guru Madrasah Aliyah

Pembaharuan. Pengalokasian anggaran pada Madrasah Aliyah Pembaharuan

sudah mengacu pada standarisasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.3 yang telah diuraikan sebelumya.

Page 113: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

101

3) Pengawasan anggaran dalam Implementasi Manajemen Pembiayaan di

Madrasah Aliyah Pembaharuan

Pada dasarnya konsep dasar pengawasan anggaran yaitu untuk mengukur,

membandingkan, menilai alokasi biaya dan tingkat penggunaannya. Artinya

rencana anggaran yang telah ditetapkan pada awalnya sesuai atau tidak dengan

pengalokasian anggaran yang dikeluarkan. Seperti yang ditegaskan oleh

Nanang Fattah (2006) yaitu :

“ Pengawasan anggaran diharapkan dapat mengetahui sampai dimana

tingkat efektivitas dan efisiensi dari penggunaan sumber-sumber dana yang

tersedia ”.58

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil perolehan jawaban wawancara

penelitian yang kemudian dapat diperoleh temuan penelitian bahwa

pengawasan dilakukan untuk menilai efektif atau tidaknya dalam

pengalokasian anggaran yang dilakukan. Artinya yang perlu diawasi dalam hal

ini yaitu lewat pembukuan yang jelas. Mulai dari masuknya biaya sampai pada

tahap pengeluaran yang dilakukan harus benar-benar tepat dengan sasaran

yang telah direncanakan pada awalnya.

Kegiatan pengawasan yang dilakukan pada Madrasah Aliyah

Pembaharuan dalam hal pembiayaan yaitu melalui pengawasan terhadap

pembukuan yang dibuat. Pembukuan anggaran yang terdapat di sekolah sudah

memenuhi standar, baik dalam pemasukan biaya ataupun pengeluaran

anggaran yang dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan hasil perolehan jawaban

hasil wawancara penelitian yang dilakukan oleh kepala sekolah, tata usaha,

dan dewan guru terkait tentang pengawasan dalam hal pembiayaan. Dari hasil

perolehan jawaban bahwa kegiatan pengawasan dalam hal pembiayaan lebih

ditekankan pada pembukuan yang jelas, mulai dari pemasukan biaya yang

telah diperoleh ataupun pengalokasian anggarannya. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

58

Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan… op.cit. , h. 65

Page 114: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

102

Gambar 2.7

Kegiatan Pengawasan

Pembukuan Sekolah

Kegiatan

Pengawasan

Keterangan Gambar :

Gambar 2.7 diatas menjelaskan tentang proses kegiatan pengawasan

pada Madrasah Aliyah Pembaharuan. Kegiatan pengawasan pembiayaan

memeriksa dalam hal pembukuan, jika pembukuannya baik maka rencana

yang ditetapkan pada awalnya dapat terlaksana.

Setiap sekolah memiliki tim pengawas yang ditugaskan oleh

pemerintah daerah. Hal ini seperti yang ditegaskan oleh E. Mulayasa (2009)

yaitu :

“Kepala sekolah sebagai atasan langsung bertanggungjawab penuh atas

pengendalian, sedangkan pengawasan dari pihak berwenang, melalui

pemeriksaan yang dilaksanakan oleh instansi vertical, seperti petugas dari

Dinas Pendidikan dan Bawasda ”. 59

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil perolehan jawaban wawancara

penelitian yang kemudian dapat diperoleh temuan penelitian bahwa setiap

sekolah mempunyai tim pengawas untuk melakukan kegiatan pengawasan di

sekolah.

Pada Madrasah Aliyah pembaharuan tim pengawas yang di tugaskan

oleh pemerintah daerah untuk melakukan kegiatan pengawasan selalu

melakukan kordinasi terlebih dahulu sebelum melaksanakan kegiatan

59

Mulyasa, “menjadi kepala sekolah...”, Opcit,. hal. 205

Pengawas Pembukuan

Tujuan

Efektif dan Efisien

Page 115: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

103

pengawasan di Madrasah Aliyah Pembaharuan. Hal ini dibuktikan dengan

hasil perolehan jawaban wawancara penelitian dengan kepala sekolah, tata

usaha dan dewan guru. Dari perolehan jawaban menyatakan bahwa tim

pengawas pemerintah daerah selalu melakukan kordinasi terlebih dahulu

kepada kepala sekolah ataupun pada pihak sekolah ketika akan melakukan

kegiatan pengawasan.

Kegiatan pegawasan dapat dilakukan dalam tiga tahap, awal,

berbarengan dengan kegiatan, dan akhir. Seperti yang ditegaskan oleh T Hani

Handoko (2002) yaitu :

“pengawasan pendahuluan, pengawasan yang dilakukan berbarengan

dengan pelaksanaan kegiatan, dan pengawasan umpan balik ”.60

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil perolehan jawaban wawancara

penelitian yang kemudian dapat diperoleh temuan penelitian bahwa kegiatan

pengawasan yang seharusnya dilakukan pada tahap awal kegiatan,

perbarengan dengan kegiatan, dan akhir dari kegiatan yang dilaksanakan.

Pada Madrasah Aliyah Pembaharuan tidak menentu kapan pelaksanaan

kegiatan yang dilakukan tim pengawas pemerintha daerah. Hal ini dibuktikan

dengan perolehan hasil jawaban wawancara penelitian yang dilakukan penulis

pada kepala sekolah, tata usaha, dan dewan guru. Perolehan hasil jawaban

menyatakan bahwa tim pengawas pemerintah daerah tidak menentu dalam

melakukan tindak lanjut kegiatan pengawasan di Madrasah Aliyah

Pembaharuan. Hal ini tentunya mempengaruhi kinerja pendidik dan tenaga

kepandidikan terkhusus dalam hal pembiayaan pendidikan.

Seperti yang di bahas sebelumnya, bahwa kegiatan pengawasan

baiknya memiliki jangka waktu yang ditetapkan. Tujuannya agar dapat

mengetahui tingkat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Hasil perolehan jawaban wawancara penelitian yang kemudian dapat

diperoleh temuan penelitian bahwa kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh

tim pengawas pemerintah daerah belum memiliki jangka waktu yang

ditentukan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan jawaban hasil wawancara

60

T Hani Handoko. Manajeme… Opcit, h. 361

Page 116: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

104

yang dilakukan oleh kepala sekolah, tata usaha, dan dewan guru yang

menyatakan bahwa tim pengawas daerah tidak dilakukan secara berkala dan

tidak memiliki jangka waktu yang ditentukan. Tentunya hal ini dapat

menghambat tujuan yang telah direncanakan pada awalnya, terkhusus dalam

pembiayaan pendidikan.

4) Sumber Pembiayaan di Madrasah Aliyah Pembaharuan

Perolehan sumber dana bagi lembaga pendidikan dapat dikategorikan

pada tiga jenis, pemerintah, dari masyarakat, dan dari orang tua siswa. Hal ini

seperti yang ditegaskan oleh Nanang Fattah (2006) yaitu :

“ Sumber penerimaan terdiri dari pemerintah pusat (APBN), peerintah

daerah (APBD), orang tua murid, dan masyarakat ”.61

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil perolehan jawaban wawancara

penelitian yang kemudian dapat diperoleh temuan penelitian bahwa sumber

pembiayaan yang diperoleh oleh lembaga pendidikan bersumber dari

pemerintah, orang tua, dan masyarakat.

Pada Madrasah Aliyah Pembaharuan sumber pembiayaan yang

diperoleh hanya bersumber dari orang tua siswa dan masyarakat. Hal ini

dibuktikan dengan perolehan hasil jawaban wawancara penelitian pada kepala

sekolah, tata usaha dan dewan guru yang menyatakan sumber pembiayaan

yang diperoleh oleh Madrasah Aliyah Pembaharuan hanya sebatas dari orang

tua siswa dan masyarakat. Dalam hal ini, belum adanya campur tangan

pemerintah dalam hal bantuan operasional untuk menunjang proses

pelaksanaan kegiatan pendidikan yang terdapat pada Madrasah Aliyah

Pembaharuan. Tentunya dalam hal ini dapat mempengaruhi proses kegiatan

belajar mengajar yang terdapat disekolah.

Seperti yang diungkapkan sebelumnya, sumber pembiayaan

pendidikan dapat diperoleh dari pemerintah, baik pemerintah pusat ataupun

pemerintah daerah.

61

Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan… op.cit. , h. 113

Page 117: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

105

Hasil perolehan jawaban wawancara penelitian yang kemudian dapat

diperoleh temuan penelitian bahwa belum adanya campur tangan pemerintah

dalam hal bantuan operasional yang diberikan, untuk menunjang proses

pelaksanaan kegiatan pendidikan di Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Khususnya program pemerintah yaitu Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Hal ini dibuktikan dengan perolehan hasil wawancara yang dilakukan oleh

kepala sekolah, tata usaha, dan dewan guru Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Hasil perolehan jawaban menyatakan bahwa belum adanya program

pemerintah yang dalam hal ini yaitu Bantuan Operasional Sekolah atau biasa

di singkat sebagai (BOS). Dengan tidak adanya Bantuan Operasional Sekolah

yang diberikan oleh pemerintah, tentunya mempengaruhi proses kegiatan

belajar mengajar di Madrasah Aliyah Pembaharuan. Karena segala hal yang

menyangkut dengan kegiatan terkhusus kegiatan pendidikan tidak lepas dari

yang namanya biaya.

Dalam hal pengalokasian/pelaksanaan anggaran, hanya kepala sekolah

yang berhak mengatur alokasi anggaran disalurkan dalam bentuk apa saja.

Tentunya untuk menunjang proses pelaksanaan kegiatan yang berjalan di

sekolah. Seperti yang dibahas pada bab sebelumnya, bahwa kepala sekolah

sebagai manajer dapat berfungsi sebagai otorisator, dan dilimpahi fungsi

ordonator. Seperti yang di tegaskan oleh E Mulyasa (2007) yaitu :

“ Hal yang menyangkut dengan pelaksanaan manajemen pembiayaan

pendidikan menganut asas pemisahan tugas antara fungsi otorisator, ordonator

dan bendaharawan ”.62

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil perolehan jawaban wawancara

penelitian yang kemudian dapat diperoleh temuan penelitian bahwa dalam hal

pengalokasian sumber dana yang terlibat hanya pimpinan yang dalam hal ini

ialah kepala sekolah dan yang diberi wewenang olehnya.

Pada Madrasah Aliyah Pembaharuan pengalokasian anggaran tidak

melibatkan dewan guru, dikarenakan guru tidak ada yang diberi wewenang

oleh kepala sekolah untuk berkecimpung dalam pengalokasian anggaran. Hal

62

Mulyasa, “Manajemen Berbasis… Opcit,. h. 49

Page 118: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

106

ini dibuktikan dengan perolehan jawaban wawancara penelitian yang

menyatakan tidak adanya keterkaitan dewan guru dalam pengalokasian

sumber dana yang telah diperoleh. Dewan guru sudah memiliki

tanggungjawab yang lebih penting yaitu mendidik peserta didik untuk

memperoleh pengetahuan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

didalam kelas.

dalam pengalokasian anggaran harus sesuai dengan Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja Sekolah. Seperti yang telah di bahas sebelumnya,

bahwa segala pengalokasian anggaran harus sesuai dengan rencana yang

ditetapkan pada awalnya yaitu Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Sekolah (RAPBS).

Hasil perolehan jawaban wawancara penelitian yang kemudian dapat

diperoleh temuan penelitian bahwa pengalokasian anggaran yang terdapat

pada Madrasah Aliyah Pembaharuan sudah sesuai dengan perencanaan pada

awal pembuatannya yaitu Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah

(RAPBS). Hal ini dibuktikan dengan hasil jawaban wawancara penelitian

yang dilakukan pada kepala sekolah, tata usaha, dan dewan guru Madrasah

Aliyah Pembaharuan. Perolehan hasil jawaban menyatakan bahwa

pengalokasian anggaran sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel (RAPBS) Madrasah Aliyah Pembaharuan.

Sebagaimana yang telah dilihat dari hasil perolehan jawaban

wawancara penelitian dari pihak Madrasah Aliyah Pembaharuan Karang

Bahagia yaitu Kepala Sekolah, Tata Usaha, dan Dewan Guru sudah berjalan

secara efektif namun belum mencapai hasil yang maksimal. Hal ini dibuktikan

dari perolehan hasil jawaban yang menyatakan bahwa mulai dari tahap

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan menyatakan sudah berjalan, akan

tetapi belum mencapai hasil yang maksimal.

Dari perolehan hasil jawaban penelitian diatas dapat diambil sebuah

kesimpulan bahwa Manajemen Pembiayaan di Madrasah Aliyah Pembaharuan

mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan semua berjalan

Page 119: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

107

secara baik, namun belum mencapai hasil yang maksimal. Dikarenakan

kurang perhatiannya dari berbagai pihak terkhusus dari pemerintah baik

pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat.

Dalam hal ini, pembiayaan pada dasarnya harus dikelola secara baik

melalui fungsi manajemen yaitu merencanakan, melaksanakan, dan

mengawasi dalam penganggaran. Tujuannya agar tujuan pendidikan yang di

cita-citakan dapat tercapai, yaitu tujuan yang berkualitas.

Kepala sekolah selaku seorang pemimpin yang memimpin di sekolah

harus mampu mengembangkan sumber daya dan mengembangkan sejumlah

alternatif khususnya dalam penganggaran, agar segala biaya yang telah

diperoleh dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya tanpa adanya

pemborosan anggaran yang dikeluarkan. Karena kepala sekolah merupakan

penanggungjawab dalam hal pelaksanaan anggaran yang akan dialokasikan

pada kegiatan pendidikan.

Page 120: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

108

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil dari penelitian seprti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya

dapat diperoleh beberapa temuan penelitian, yaitu :

1. Perencanaan pada Madrasah Aliyah Pembaharuan sudah berjalan sangat

baik, mulai dari tahap kepala sekolah memberikan arahan sebelum

melaksanakan tugas, menghargai pendapat bawahan yang dalam hal ini

pendidik dan tenaga kependidikan, dan melibatkan pendidik dan tenaga

kependidikan dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah (RAPBS).

2. Pelaksanaan pada Madrasah Aliyah Pembaharuan sudah berjalan sangat

baik, mulai dari pengalokasian yang mengacu pada RAPBS, kemudian

yang bertanggungjawab dalam hal pelaksanaan anggaran yaitu kepala

sekolah, pelaporan yang disajikan, pengalokasian anggaran dalam

Page 121: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

109

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), pengalokasian anggaran di tunjukan

untuk menunjang proses pelaksanaan pendidikan di sekolah.

3. Pengawasan pada Madrasah Aliyah Pembaharuan sudah berjalan baik, dari

kegiatan yang perlu di awasi dalam kegiatan pembiayaan, kordinasi antara

pihak sekolah dan tim pengawas pemerintah daerah.

4. Sumber pembiayaan pada Madrasah Aliyah Pembaharuan sudah berjalan

dengan baik, mulai dari sumber pembiayaan yang diperoleh, dan sampai

pada proses pengalokasian sumber biaya yang telah diperoleh.

B. Saran

1. Kepada seluruh kepala sekolah terkhusus dalam penelitian ini kepala sekolah

Madrasah Aliyah Pembaharuan harus mengawasi kegiatan pembiayaan

disekolah, khususnya dalam hal pembukuan alur masuk dan keluarnya biaya.

Karena kepala sekolah sebagai penanggungjawab terhadap pelaksanaan

anggaran yang akan dialokasikan.

2. Kepada seluruh kepala sekolah terkhusus dalam penelitian ini kepala sekolah

Madrasah Aliyah Pembaharuan dapat menentukan kapan kegiatan pelaksanaan

pengawasan, dan dilakukan secara berkala untuk menilai berjalan efektif atau

tidaknya kegiatan pembiayaan di sekolah.

3. Kepada seluruh kepala sekolah terkhusus dalam penelitian ini kepala sekolah

Madrasah Aliyah Pembaharuan harus segera mengajukan usulan Bantuan

Operasional Sekolah (BOS). Untuk menambah asupan biaya pada sekolah,

dalam menunjang proses kegiatan pendidikan.

Page 122: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

DAFTAR PUSTAKA

1. Handayani, http://ayok. wordpress. com/2007/06/18/problematika-sistem-

pendidikan- indonesia- gagasan-based- syariaeducation/ Ahad, 6 Januari 2007.

2. M. Sobry Sutikno, “Manajemen Pendidikan” (Lombok: Holistica, 2012) hal.

3.

3. T Hani Handoko, “Manajemen” (Yogyakarta: BPFE, 2003) Cet. 18, hal. 8.

4. Marno dan Triyo Supriyatno, “Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan

Islam” (Bandung: PT Refika Aditama, 2008) Cet. 1, hal. 1.

5. Syaiful Sagala, “Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat, strategi

memenangkan persainan mut” (Jakarta: PT Nimas Multima, 2004) Cet. 1, hal.

15.

6. Irham Fahmi “Manajemen, Teori Kasus dan Solusi” (Bandung: Alfabeta,

2011) hal. 2

7. Didin kurniadin dan imam machali “Manajemen Pendidikan” (jogjakarta: Ar-

ruzz Media, 2012) h. 25.

8. Barnawi dan M. Arifin “Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah”

(Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2012) h. 14.

9. Mulyono “Konsep Pembiayaan Pendidikan” (Jogjakarta, Ar-ruzz media,

2010), Cet. 1, h. 89.

10. Agus Irianto ”Pendidikan Sebagai Investasi dalam Pembangunan suatu

Bangsa” (Jakarta: Kencana, 2011), h. 161.

11. Sarbini & Neneng Lina “Perencanaan Pendidikan” (Bandung: Pustaka Setia,

2011), Cet.1, h. 20.

12. B. Suryosubroto, “Manajemen Pendidikan di Sekolah” (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), Cet. 2 h. 22.

13. Jamal Ma’mur Asmani “Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional”

(jogjakarta: DIVA Press, 2012), h. 178.

14. Dedi Supriadi, “Satuan Biaya Pendidikan” (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2010) Cet, 5 h. 7.

Page 123: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

15. Nanang Fattah, “Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan” (Bandung : PT

Remaja Rosdakarya, 2006) Cet. 4 h. 49.

16. Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama RI “Peningkatan

Manajemen Melalui Penguatan Tata Kelola dan Akuntabilitas di

Sekolah/Madrasah” (Jakarta: Maret 2011), h. 187.

17. E Mulyasa, “ Menjadi Kepala Sekolah Profesional” (Bandung : Pr Remaja

Rosdakarya, 2009) Cet. 10 h. 201-203.

18. E Mulyasa, “ Manajemen Berbasis Sekolah” (Bandung : PT Rosdakarya,

2007) Cet, 11 h. 49.

19. “Buku Panduan Bantuan Operasional Sekolah” (Jakarta : Kementerian

Agama RI, 2010) h. 7-8 Mulyasa, op,cit., Manajemen Berbasis… h. 7-8.

20. “Buku Panduan Teknis Bantuan Operasional Sekolah” (BOS) Pada Madrasah

Swasta dan PPS Tahun Anggaran 2013 (Jakarta, kementerian agama RI, 2012)

h, 11.

21. “Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah Aliyah”

(Jakarta, kementerian agama RI, 2014) hal, 5

22. Sumadi Suryabrata “Metodologi Penelitian” (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 1997), Cet. 10, hal. 18.

23. Andi Prastowo “Memahami Metode Penelitian” (Jakarta: Ar-ruzz Media,

2011) Cet. 1, hal. 35.

24. Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial”

(Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2000), cet. 3, h. 54.

25. Burhan Bungid “Metodologi Penelitian Kualitatif” (Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada, 2001), hal. 88.

26. Sugiyono “Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatf, Kualitatif

dan R&D” (Bandung: Alfabeta, 2007), Cet. 3, hal. 329.

Page 124: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

110

Lampiran I

PEDOMAN WAWANCARA

A. Kisi-kisi Instrumen

No Pertanyaan

Penelitian Aspek yang Ditanyakan Sumber Data

Teknik

Pengumpulan

Data

1.

Bagaimana

penyusunan

anggaran dalam

manajemen

pembiayaan di

Madrasah Aliyah

Pembaharuan

a. Perencanaan pembiayaan

yang diterapkan di sekolah

b. Kepala sekolah

memberikan arahan

sebelum melaksanakan

tugas

c. Kepala sekolah menghargai

pendapat bawahan

d. Keterlibatan panitia

(kepala sekolah, guru dan

staff) dalam perecanaan.

Kepala Sekolah,

TU, Guru Wawancara

2.

Bagaimana

pelaksanaan

manajemen

pembiayaan di

Madrasah Aliyah

Pembaharuan

a. Pelaksanaan/Pengelolaan

yang dilakukan di sekolah

sesuai dengan ketentuan

yang berlaku

b. Siapa yang

bertanggungjawab untuk

pelaksanaan/pengelolaan

keuangan sekolah

c. Pelaporan keuangan yang

terdapat di sekolah

d. Sekolah mengalokasikan

biaya pada proses Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM)

e. Pengalokasian biaya pada

Kepala Sekolah,

TU, Guru Wawancara

Page 125: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

111

proses pendidikan di

sekolah di salurkan dalam

bentuk kegiatan apa saja

3.

Bagaimana

pengawasan

manajemen

pembiayaan di

Madrasah Aliyah

Pembaharuan

a. Bentuk kegiatan yang perlu

di awasi berkaitan dengan

pembiayaan

b. Tim pengawasan

melakukan kordinasi

terlebih dahulu kepada

pihak sekolah

c. Waktu kegiatan

pengawasan

d. Pelaksanaan kegiatan

pengawasan dilakukan

secara berkala dan memiliki

jangka waktu yang

ditentukan

Kepala Sekolah,

TU, Guru Wawancara

4.

Bagaimana

Sumber dana

pembiayaan

pendidikan di

Madrasah Aliyah

Pembaharuan

18. Dari manakah sumber

pembiayaan yang diperoleh

19. Program pemerintah

Bantuan Operasional

Sekolah (BOS)

20. Keterkaitan dewan guru

dalam pengalokasian

sumber dana yang

diperoleh

21. Bagaimana proses

pengalokasian biaya

pendidikan

Kepala Sekolah,

TU, Guru Wawancara

Page 126: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

112

B. Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Bagaimana penyusunan anggaran dalam manajemen pembiayaan di

Madrasah Aliyah Pembaharuan ?

1) Bagaimana Perencanaan pembiayaan yang diterapkan di sekolah?

2) Apakah Kepala sekolah memberikan arahan sebelum melaksanakan

tugas?

3) Apakah Kepala sekolah menghargai pendapat bawahan?

4) Adakah Keterlibatan panitia (kepala sekolah, guru dan staff) dalam

perecanaan?

2. Bagaimana pelaksanaan manajemen pembiayaan di Madrasah Aliyah

Pembaharuan ?

1) Bagaimana Pelaksanaan/Pengelolaan yang dilakukan di sekolah sesuai

dengan ketentuan yang berlaku?

2) Siapa yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan/pengelolaan

keuangan sekolah?

3) Bagaimana Pelaporan keuangan yang terdapat di sekolah?

4) Apakah Sekolah mengalokasikan biaya pada proses Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM)?

5) Pengalokasian biaya pada proses pendidikan yang terdapat di sekolah

di salurkan dalam bentuk kegiatan apa saja?

3. Bagaimana pengawasan manajemen pembiayaan di Madrasah Aliyah

Pembaharuan?

1) Apa saja bentuk kegiatan yang perlu di awasi berkaitan dengan

pembiayaan?

2) Apakah tim pengawas daerah melakukan kordinasi terlebih dahulu

kepada pihak sekolah sebelum melakukan kegiatan pengawasan?

3) Kapan waktu kegiatan pengawasan dilakukan?

4) Apakah pelaksanaan kegiatan pengawasan dilakukan secara berkala

dan memiliki jangka waktu yang ditentukan?

Page 127: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

113

4. Bagaimana Sumber dana pembiayaan pendidikan di Madrasah Aliyah

Pembaharuan ?

1) Dari manakah sumber pembiayaan yang diperoleh?

2) Apakah ada Program pemerintah Bantuan Operasional Sekolah

(BOS)?

3) Adakah Keterkaitan dewan guru dalam pengalokasian sumber dana

yang diperoleh?

4) Bagaimana proses pengalokasian biaya pendidikan?

5) Apakah Pengalokasian biaya pendidikan tepat dengan sasaran?

Page 128: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

114

Tabel 2.11

DATA PENELITIAN HASIL WAWANCARA

DENGAN KEPALA SEKOLAH

(H. Fachrudin, M. PD)

No Pertanyaan Penelitian Jawaban Sumber Data

1 Bagaimana Perencanaan

pembiayaan yang diterapkan

di sekolah ?

Perencanaan yang terdapat di

Madrasah Aliyah Pembaharuan

yaitu mengacu pada pembuatan

Rencana Anggaran Pendapatan

dan Belanja Sekolah (RAPBS)

Kepala

Sekolah

2 Apakah Kepala sekolah

memberikan arahan sebelum

melaksanakan tugas ?

Selaku kepala sekolah yang

mengayomi pendidik dan

tenaga pendidikan di Madrasah

Aliyah Pembaharuan sudah

barang tentu memberikan

arahan pada dewan guru

sebelum melaksanakan tugas

Kepala

Sekolah

3 Apakah Kepala sekolah

menghargai pendapat

bawahan ?

Tentunya menghargai pendapat

bawahan ketika adanya saran

dan kritik yang baik untuk

kemajuan sekolah

Kepala

Sekolah

4 Adakah Keterlibatan panitia

(kepala sekolah, guru dan

staff) dalam perecanaan ?

Dalam membuat perencanaan

melibatkan beberapa staf

administrasi, beberapa guru,

dan komite sekolah yang di

tunjuk untuk mewakili dalam

perencanaan anggaran

pendapatan dan belanja

sekolah

Kepala

Sekolah

5 Bagaimana Pelaksanaan kegiatan sudah Kepala

Page 129: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

115

Pelaksanaan/Pengelolaan

yang dilakukan di sekolah

sesuai dengan ketentuan

yang berlaku ?

berjalan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku yaitu

pada Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja

Sekolah (RAPBS)

Sekolah

6 Siapa yang bertanggungjawab

untuk

pelaksanaan/pengelolaan

keuangan sekolah ?

Pertanggungjawaban segala

pelaksanaan/pengelolaan

keuangan sekolah yang

memegang kendali adalah

kepala sekolah

Kepala

Sekolah

7 Bagaimana Pelaporan keuangan

yang terdapat di sekolah ?

Pelaporan keuangan yang

terdapat di Madrasah Aliyah

Pembaharuan menggunakan

Laporan Pertanggungjawan

(LPJ)

Kepala

Sekolah

8 Apakah Sekolah

mengalokasikan biaya pada

proses Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM)

Madrasah Aliyah Pembaharuan

sudah menyiapkan anggaran

untuk di alokasikan dalam

menunjang proses Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM), akan

tetapi belum tercukupinya

anggaran yang memadai

Kepala

Sekolah

9 Pengalokasian biaya pada

proses pendidikan yang

terdapat di sekolah di

salurkan dalam bentuk

kegiatan apa saja ?

Pengalokasian biaya disalurkan

pada bentuk gaji guru, gaji

struktural, peralatan ATK,

kurikulum, kegiatan siswa, dan

perawatan sarana dan prasarana

Kepala

Sekolah

10 Apa saja bentuk kegiatan yang

perlu di awasi berkaitan

dengan pembiayaan ?

Hal yang perlu di awasi dalam

pembiayaan yaitu pembukuan,

baik dalam pemasukan dan

pengeluaran anggaran yang

Kepala

Sekolah

Page 130: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

116

dilakukan

11 Apakah tim pengawas daerah

melakukan kordinasi

terlebih dahulu kepada

pihak sekolah sebelum

melakukan kegiatan

pengawasan?

Tim pengawas yang ditugaskan

oleh pemerintah selalu

melakukan kordinasi terlebih

dahulu kepada pihak sekolah,

ketika akan melakukan

kegiatan pengawasan di

sekolah

Kepala

Sekolah

12 Kapan waktu kegiatan

pengawasan dilakukan ?

Kegiatan pengawasan

dilakukan tidak menentu yang

dilakukan oleh tim pengawas

pemerintah daerah

Kepala

Sekolah

13 Apakah pelaksanaan kegiatan

pengawasan dilakukan

secara berkala dan memiliki

jangka waktu yang

ditentukan

Kegiatan pelaksanaan

pengawasan yang dilakukan

oleh tim pengawas pemerintah

daerah tidak memiliki jangka

waktu yang ditentukan

Kepala

Sekolah

14 Dari manakah sumber

pembiayaan yang diperoleh

?

Sumber pembiayaan yang

diperoleh hanya sebatas dari

orang tua siswa dan

masyarakat

Kepala

Sekolah

15 Apakah ada Program

pemerintah Bantuan

Operasional Sekolah (BOS)

?

Belum adanya Program

Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) yang terdapat di

Madrasah Aliyah Pembaharuan

Kepala

Sekolah

16 Adakah Keterkaitan dewan guru

dalam pengalokasian

sumber dana yang diperoleh

?

Tidak ada guru yang terkait

dalam pengalokasian sumber

dana, hanya kepala sekolah dan

pihak yayasan yang terlibat

dalam pengalokasian sumber

Kepala

Sekolah

Page 131: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

117

dana yang telah diperoleh

17 Bagaimana proses

pengalokasian biaya

pendidikan ?

Proses pengalokasian sesuai

dengan Rencana yang terdapat

pada Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja

Sekolah (RAPBS)

Kepala

Sekolah

Page 132: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

118

Tabel 2.12

DATA PENELITIAN HASIL WAWANCARA

DENGAN KOMITE SEKOLAH

(H. Mastur)

No Pertanyaan Penelitian Jawaban Sumber Data

1 Bagaimana Perencanaan

pembiayaan yang diterapkan

di sekolah ?

Perencanaan yang terdapat di

Madrasah Aliyah Pembaharuan

yaitu mengacu pada pembuatan

Rencana Anggaran Pendapatan

dan Belanja Sekolah (RAPBS)

Kepala

Sekolah

2 Apakah Kepala sekolah

memberikan arahan sebelum

melaksanakan tugas ?

Selaku kepala sekolah yang

mengayomi pendidik dan

tenaga pendidikan di Madrasah

Aliyah Pembaharuan sudah

barang tentu memberikan

arahan pada dewan guru

sebelum melaksanakan tugas

Kepala

Sekolah

3 Apakah Kepala sekolah

menghargai pendapat

bawahan ?

Tentunya menghargai pendapat

bawahan ketika adanya saran

dan kritik yang baik untuk

kemajuan sekolah

Kepala

Sekolah

4 Adakah Keterlibatan panitia

(kepala sekolah, guru dan

staff) dalam perecanaan ?

Dalam membuat perencanaan

melibatkan beberapa staf

administrasi, beberapa guru,

dan komite sekolah yang di

tunjuk untuk mewakili dalam

perencanaan anggaran

pendapatan dan belanja

sekolah

Kepala

Sekolah

Page 133: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

119

5 Bagaimana

Pelaksanaan/Pengelolaan

yang dilakukan di sekolah

sesuai dengan ketentuan

yang berlaku ?

Pelaksanaan kegiatan sudah

berjalan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku yaitu

pada Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja

Sekolah (RAPBS)

Kepala

Sekolah

6 Siapa yang bertanggungjawab

untuk

pelaksanaan/pengelolaan

keuangan sekolah ?

Pertanggungjawaban segala

pelaksanaan/pengelolaan

keuangan sekolah yang

memegang kendali adalah

kepala sekolah

Kepala

Sekolah

7 Bagaimana Pelaporan keuangan

yang terdapat di sekolah ?

Pelaporan keuangan yang

terdapat di Madrasah Aliyah

Pembaharuan menggunakan

Laporan Pertanggungjawan

(LPJ)

Kepala

Sekolah

8 Apakah Sekolah

mengalokasikan biaya pada

proses Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM)

Madrasah Aliyah Pembaharuan

sudah menyiapkan anggaran

untuk di alokasikan dalam

menunjang proses Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM), akan

tetapi belum tercukupinya

anggaran yang memadai

Kepala

Sekolah

9 Pengalokasian biaya pada

proses pendidikan yang

terdapat di sekolah di

salurkan dalam bentuk

kegiatan apa saja ?

Pengalokasian biaya disalurkan

pada bentuk gaji guru, gaji

struktural, peralatan ATK,

kurikulum, kegiatan siswa, dan

perawatan sarana dan prasarana

Kepala

Sekolah

10 Apa saja bentuk kegiatan yang

perlu di awasi berkaitan

Hal yang perlu di awasi dalam

pembiayaan yaitu pembukuan,

Kepala

Sekolah

Page 134: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

120

dengan pembiayaan ?

baik dalam pemasukan dan

pengeluaran anggaran yang

dilakukan

11 Apakah tim pengawas daerah

melakukan kordinasi

terlebih dahulu kepada

pihak sekolah sebelum

melakukan kegiatan

pengawasan?

Tim pengawas yang ditugaskan

oleh pemerintah selalu

melakukan kordinasi terlebih

dahulu kepada pihak sekolah,

ketika akan melakukan

kegiatan pengawasan di

sekolah

Kepala

Sekolah

12 Kapan waktu kegiatan

pengawasan dilakukan ?

Kegiatan pengawasan

dilakukan tidak menentu yang

dilakukan oleh tim pengawas

pemerintah daerah

Kepala

Sekolah

13 Apakah pelaksanaan kegiatan

pengawasan dilakukan

secara berkala dan memiliki

jangka waktu yang

ditentukan

Kegiatan pelaksanaan

pengawasan yang dilakukan

oleh tim pengawas pemerintah

daerah tidak memiliki jangka

waktu yang ditentukan

Kepala

Sekolah

14 Dari manakah sumber

pembiayaan yang diperoleh

?

Sumber pembiayaan yang

diperoleh hanya sebatas dari

orang tua siswa dan

masyarakat

Kepala

Sekolah

15 Apakah ada Program

pemerintah Bantuan

Operasional Sekolah (BOS)

?

Belum adanya Program

Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) yang terdapat di

Madrasah Aliyah Pembaharuan

Kepala

Sekolah

16 Adakah Keterkaitan dewan guru

dalam pengalokasian

sumber dana yang diperoleh

?

Tidak ada guru yang terkait

dalam pengalokasian sumber

dana, hanya kepala sekolah dan

pihak yayasan yang terlibat

Kepala

Sekolah

Page 135: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

121

dalam pengalokasian sumber

dana yang telah diperoleh

17 Bagaimana proses

pengalokasian biaya

pendidikan ?

Proses pengalokasian sesuai

dengan Rencana yang terdapat

pada Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja

Sekolah (RAPBS)

Kepala

Sekolah

Page 136: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

122

Tabel 2.13

DATA PENELITIAN HASIL WAWANCARA

DENGAN TATA USAHA

(Hj. Siti Maesaroh)

No Pertanyaan Penelitian Jawaban Sumber Data

1 Bagaimana Perencanaan

pembiayaan yang diterapkan

di sekolah ?

Perencanaan yang terdapat di

Madrasah Aliyah Pembaharuan

mengacu pada pembuatan

Rencana Anggaran Pendapatan

dan Belanja Sekolah (RAPBS)

Tata Usaha

2 Apakah Kepala sekolah

memberikan arahan sebelum

melaksanakan tugas ?

Dalam hal ini Kepala sekolah

selalu memberikan pengarahan

sebelum melakukan tugas

kepada dewan guru dan staf

administrasi

Tata Usaha

3 Apakah Kepala sekolah

menghargai pendapat

bawahan ?

Kepala sekolah selalu

menghargai pendapat dewan

guru dan staf administrasi.

Ketika terdapat saran dari

dewan guru ataupun staf

administrasi

Tata Usaha

4 Adakah Keterlibatan panitia

(kepala sekolah, guru dan

staff) dalam perecanaan ?

Kepala sekolah selalu

melibatkan dewan guru, staf

administrasi dan komite

sekolah dalam membuat

Rencana Anggaran Pendapatan

dan Belanja Sekolah (RAPBS)

Tata Usaha

5 Bagaimana

Pelaksanaan/Pengelolaan

Pelaksanaan pengalokasian

anggaran yang dilakukan di

Tata Usaha

Page 137: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

123

yang dilakukan di sekolah

sesuai dengan ketentuan

yang berlaku ?

Madrasah Aliyah Pembaharuan

sudah berjalan sesuai dengan

prosedur yang berlaku, yaitu

RAPBS. Akan tetapi belum

terlaksana secara maksimal

6 Siapa yang bertanggungjawab

untuk

pelaksanaan/pengelolaan

keuangan sekolah ?

Penanggungjawab penuh

dalam hal pelaksanaan

keuangan sekolah yaitu kepala

sekolah

Tata Usaha

7 Bagaimana Pelaporan keuangan

yang terdapat di sekolah ?

Pelaporan keuangan yang

diterapkan oleh pihak

Madrasah Aliyah Pembaharuan

menggunakan Laporan

Pertanggung Jawaban (LPJ)

sekolah yang dibuat oleh

bendahara

Tata Usaha

8 Apakah Sekolah

mengalokasikan biaya pada

proses Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM)

Biaya yang ada sudah

dialokasikan pada proses

Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) di dalam kelas, akan

tetapi belum mencapai hasil

yang maksimal

Tata Usaha

9 Pengalokasian biaya pada

proses pendidikan yang

terdapat di sekolah di

salurkan dalam bentuk

kegiatan apa saja ?

Pengalokasian biaya disalurkan

dalam bentuk gaji guru, gaji

struktural, Alat Tulis Kantor

(ATK), kurikulum, dan

kegiatan siswa

Tata Usaha

10 Apa saja bentuk kegiatan yang

perlu di awasi berkaitan

dengan pembiayaan ?

Pengawasan yang perlu

dilakukan dalam pembiayaan

adalah pembukuan, terkait

Tata Usaha

Page 138: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

124

dengan pemasukan dan

pengeluaran yang dilakukan

oleh Madrasah Aliyah

Pembaharuan

11 Apakah tim pengawas daerah

melakukan kordinasi

terlebih dahulu kepada

pihak sekolah sebelum

melakukan kegiatan

pengawasan?

Tim pengawas sekolah selalu

melakukan kordinasi terlebih

dahulu kepada pihak sekolah,

ketika akan melakukan

kegiatan pengawasan di

Madrasah Aliyah

Pembaharauan

Tata Usaha

12 Kapan waktu kegiatan

pengawasan dilakukan ?

tim pengawas daerah tidak

menentu kapan melakukan

kegiatan pengawasan di

sekolah

Tata Usaha

13 Apakah Pelaksanaan kegiatan

pengawasan dilakukan

secara berkala dan memiliki

jangka waktu yang

ditentukan ?

Pelaksanaan kegiatan yang

dilakukan oleh Tim pengawas

pemerintah daerah di Madrasah

Aliyah Pembaharuan belum

memiliki jangka waktu yang di

tentukan

Tata Usaha

14 Dari manakah sumber

pembiayaan yang diperoleh

?

Biaya yang diperoleh oleh

pihak Madrasah Aliyah

Pembaharuan bersumber dari

orang tua siswa dan

masyarakat

Tata Usaha

15 Apakah ada Program

pemerintah Bantuan

Operasional Sekolah (BOS)

?

Belum ada Program Bantuan

Operasional Sekolah (BOS)

yang terdapat pada Madrasah

Aliyah Pembaharuan

Tata Usaha

16 Adakah Keterkaitan dewan guru Belum ada dewan guru yang

Page 139: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

125

dalam pengalokasian

sumber dana yang diperoleh

?

terkait dalam hal

pengalokasian sumber dana,

hanya kepala sekolah dan

pihak yayasan yang terlibat

dalam pengalokasian sumber

dana

Tata Usaha

17 Bagaimana proses

pengalokasian biaya

pendidikan ?

Proses pengalokasian anggaran

sudah sesuai Rencana yang

terdapat pada Rencana

Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah (RAPBS)

Tata Usaha

Page 140: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

126

Tabel 2.14

DATA PENELITIAN HASIL WAWANCARA

DENGAN GURU I

(Drs. Ugem Subagio)

No Pertanyaan Penelitian Jawaban Sumber Data

1 Bagaimana Perencanaan

pembiayaan yang diterapkan

di sekolah ?

Perencanaan yang di terapkan

di sekolah yaitu dengan

mengacu pada pembuatan

Rencana Anggaran Pendapatan

dan Belanja Sekolah

Guru I

2 Apakah Kepala sekolah

memberikan arahan sebelum

melaksanakan tugas ?

Kepala sekolah selalu

memberikan pengarahan

sebelum melakukan tugas

Guru I

3 Apakah Kepala sekolah

menghargai pendapat

bawahan ?

Kepala sekolah selalu

menghargai pendapat dewan

guru ataupun staf administrasi,

yang dalam hal ini bawahan

dari kepala sekolah

Guru I

4 Adakah Keterlibatan panitia

(kepala sekolah, guru dan

staff) dalam perecanaan ?

Kepala sekolah selalu

melibatan bawahan yang dalam

hal ini yaitu dewan guru,

komite sekolah, dan staf

adaministrasi untuk membuat

RAPBS

Guru I

5 Bagaimana

Pelaksanaan/Pengelolaan

yang dilakukan di sekolah

sesuai dengan ketentuan

yang berlaku ?

Pelaksanaan dalam

pengalokasian anggaran yang

dilakukan di Madrasah Aliyah

Pembaharuan sudah berjalan

sesuai dengan ketentuan yang

Guru I

Page 141: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

127

berlaku, akan tetapi belum

terlaksana secara maksimal

6 Siapa yang bertanggungjawab

untuk

pelaksanaan/pengelolaan

keuangan sekolah ?

Penanggungjawab penuh

dalam hal pelaksanaan

keuangan sekolah yaitu kepala

sekolah

Guru I

7 Bagaimana Pelaporan keuangan

yang terdapat di sekolah ?

Pelaporan keuangan yang

dilakukan oleh pihak Madrasah

Aliyah Pembaharuan

menggunakan Laporan

Pertanggung Jawaban (LPJ)

Guru I

8 Apakah Sekolah

mengalokasikan biaya pada

proses Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM)

Biaya yang diperoleh oleh

berbagai pihak sudah

dialokasikan pada proses

Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM)

Guru I

9 Pengalokasian biaya pada

proses pendidikan yang

terdapat di sekolah di

salurkan dalam bentuk

kegiatan apa saja ?

Pengalokasian biaya yang telah

diperoleh oleh Madrasah

Aliyah Pembaharuan

disalurkan dalam bentuk gaji

guru, Alat Tulis Kantor (ATK),

kurikulum, dan kegiatan siswa

Guru I

10 Apa saja bentuk kegiatan yang

perlu di awasi berkaitan

dengan pembiayaan ?

Pengawasan yang dilakukan

dalam hal pembiayaan adalah

pembukuan, yang terkait

dengan pemasukan dan

pengeluaran yang dilakukan

oleh pihak sekolah

Guru I

11 Apakah tim pengawas daerah

melakukan kordinasi

Tim pengawas sekolah selalu

melakukan kordinasi terlebih

Guru I

Page 142: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

128

terlebih dahulu kepada

pihak sekolah sebelum

melakukan kegiatan

pengawasan?

dahulu kepada pihak sekolah,

ketika akan melakukan

kegiatan pengawasan

12 Kapan waktu kegiatan

pengawasan dilakukan ?

Kegiatan pengawasan yang

dilakukan tim pengawas dari

pemerintah daerah tidak

menentu kapan dilakukannya

kegiatan pengawasan

Guru I

13 Apakah pelaksanaan kegiatan

pengawasan dilakukan

secara berkala dan memiliki

jangka waktu yang

ditentukan

Pelaksanaan kegiatan yang

dilakukan oleh Tim pengawas

pemerintah daerah di Madrasah

Aliyah Pembaharuan belum

memiliki jangka waktu yang di

tentukan

Guru I

14 Dari manakah sumber

pembiayaan yang diperoleh

?

Biaya yang diperoleh oleh

pihak Madrasah Aliyah

Pembaharuan hanya bersumber

dari orang tua siswa dan

masyarakat

Guru I

15 Apakah ada Program

pemerintah Bantuan

Operasional Sekolah (BOS)

?

Belum ada Program Bantuan

Operasional Sekolah (BOS)

yang terdapat di Madrasah

Aliyah Pembaharuan

Guru I

16 Adakah Keterkaitan dewan guru

dalam pengalokasian

sumber dana yang diperoleh

?

Belum ada dewan guru yang

terkait dalam pengalokasian

sumber dana, hanya kepala

sekolah dan pihak yayasan

yang terlibat dalam

pengalokasian sumber dana

Guru I

17 Bagaimana proses Proses pengalokasian anggaran

Page 143: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

129

pengalokasian biaya

pendidikan ?

sudah sesuai dengan Rencana

yang terdapat pada Rencana

Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah (RAPBS)

Guru I

Page 144: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

130

Tabel 2.15

DATA PENELITIAN HASIL WAWANCARA

DENGAN GURU II

(Faesal, SE)

No Pertanyaan Penelitian Jawaban Sumber Data

1 Bagaimana Perencanaan

pembiayaan yang diterapkan

di sekolah ?

Perencanaan yang di terapkan

di sekolah mengacu pada

pembuatan Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja

Sekolah (RAPBS)

Guru II

2 Apakah Kepala sekolah

memberikan arahan sebelum

melaksanakan tugas ?

Kepala sekolah selalu

memberikan pengarahan

sebelum melakukan tugas

kepada pendidik dan tenaga

kependidikan

Guru II

3 Apakah Kepala sekolah

menghargai pendapat

bawahan ?

Kepala sekolah selalu

menghargai pendapat bawahan

yaitu pendidik dan tenaga

pendidik di Madrasah Aliyah

Pembaharuan

Guru II

4 Adakah Keterlibatan panitia

(kepala sekolah, guru dan

staff) dalam perecanaan ?

Kepala sekolah selalu

melibatkan pendidik dan

tenaga kependidikan, dan

komite sekolah dalam hal

membuat Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja

Sekolah

Guru II

5 Bagaimana

Pelaksanaan/Pengelolaan

Pelaksanaan dalam

pengalokasian anggaran yang

Guru II

Page 145: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

131

yang dilakukan di sekolah

sesuai dengan ketentuan

yang berlaku ?

dilakukan di Madrasah Aliyah

Pembaharuan sudah berjalan

sesuai dengan ketentuan yang

berlaku, akan tetapi belum

terlaksana secara maksimal

6 Siapa yang bertanggungjawab

untuk

pelaksanaan/pengelolaan

keuangan sekolah ?

Penanggungjawab pelaksanaan

keuangan sekolah yaitu kepala

sekolah

Guru II

7 Bagaimana Pelaporan keuangan

yang terdapat di sekolah ?

Pelaporan keuangan yang

diterapkan oleh pihak

Madrasah Aliyah Pembaharuan

menggunakan Laporan

Pertanggung Jawaban (LPJ)

sekolah

Guru II

8 Apakah Sekolah

mengalokasikan biaya pada

proses Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM)

Biaya yang ada sudah

dialokasikan pada proses

Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM), akan tetapi belum

secara maksimal

Guru II

9 Pengalokasian biaya pada

proses pendidikan yang

terdapat di sekolah di

salurkan dalam bentuk

kegiatan apa saja ?

Pengalokasian biaya disalurkan

dalam bentuk gaji guru, Alat

Tulis Kantor (ATK), gaji

struktural, kurikulum, dan

kegiatan siswa

Guru II

10 Apa saja bentuk kegiatan yang

perlu di awasi berkaitan

dengan pembiayaan ?

Pengawasan yang dilakukan

dalam hal pembiayaan adalah

pembukuan yang jelas, terkait

dengan pemasukan dan

pengeluaran yang dilakukan

Guru II

Page 146: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

132

oleh Madrasah Aliyah

Pembaharuan

11 Apakah tim pengawas daerah

melakukan kordinasi

terlebih dahulu kepada

pihak sekolah sebelum

melakukan kegiatan

pengawasan?

Tim pengawas sekolah selalu

melakukan kordinasi terlebih

dahulu kepada kepala sekolah,

ketika akan melakukan

kegiatan pengawasan di

Madrasah Aliyah

Pembaharauan

Guru II

12 Kapan waktu kegiatan

pengawasan dilakukan ?

Kegiatan pengawasan yang

dilakukan di sekolah oleh tim

pengawas pemerintah daerah

tidak menentu kapan

dilakukannya kegiatan

pengawasan

Guru II

13 Apakah pelaksanaan kegiatan

pengawasan dilakukan

secara berkala dan memiliki

jangka waktu yang

ditentukan

Pelaksanaan kegiatan yang

dilakukan oleh Tim pengawas

pemerintah daerah di Madrasah

Aliyah Pembaharuan belum

memiliki jangka waktu yang di

tentukan

Guru II

14 Dari manakah sumber

pembiayaan yang diperoleh

?

Biaya yang diperoleh oleh

pihak Madrasah Aliyah

Pembaharuan bersumber dari

orang tua siswa dan

masyarakat

Guru II

15 Apakah ada Program

pemerintah Bantuan

Operasional Sekolah (BOS)

?

Belum ada Program Bantuan

Operasional Sekolah (BOS)

yang terdapat pada Madrasah

Aliyah Pembaharuan

Guru II

16 Adakah Keterkaitan dewan guru Belum ada dewan guru yang

Page 147: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28405/1/AHMAD... · Mekanisme Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah ... anggaran dalam

133

dalam pengalokasian

sumber dana yang diperoleh

?

terkait dalam hal

pengalokasian sumber dana,

hanya kepala sekolah dan

pihak yayasan yang terlibat

dalam pengalokasian sumber

dana

Guru II

17 Bagaimana proses

pengalokasian biaya

pendidikan ?

Proses pengalokasian anggaran

sudah sesuai Rencana yang

terdapat pada Rencana

Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah (RAPBS)

Guru II