Upload
vuongnhu
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN
GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN CAPTIVATE
PADA MICROSOFT WORD UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR, MINAT, DAN PERSEPSI SISWA
DI SMA NEGERI 1 MAOS CILACAP
Skripsi
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Oleh
Siti Fatimah NIM.5302412082
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Cobalah dulu, baru cerita. Pahamilah dulu, baru menjawab. Pikirlah dulu,
baru berkata. Dengarlah dulu, baru beri penilaian. Bekerjalah dulu, baru berharap
(Socrates).
PERSEMBAHAN
Karya kecilku ini tulus kupersembahkan untuk:
1. Bapak dan ibu tersayang sebagai motivator hidupku, atas segala limpahan
kasih sayang, dukungan, dan do’a yang senantiasa mengalir,
2. Kakak-kakakku tersayang sebagai teladan yang selalu memberikan nasehat
dan dukungan tiada henti,
3. Teman-teman PTIK 2012 yang selalu memberikan keceriaan dan
pengalaman berkesan bagi penulis,
4. Teman-teman Q-ta kos yang selalu memberikan senyum hangat dan rasa
nyaman bagi penulis,
5. Almamater yang kubanggakan.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi S1-Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Universitas
Negeri Semarang.
Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu disampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan kepada:
1. Dr. H. Muhammad Harlanu, M.Pd. dan Drs. Yohanes Primadiyono, M.T.
selaku dosen pembimbing yang dengan kesabaran beliau telah mencurahkan
segenap tenaga, waktu, dan pikiran selama proses bimbingan.
2. Drs. Slamet Seno Adi, M.Pd., M.T selaku dosen penguji utama yang telah
memberi masukan yang sangat berharga berupa saran, ralat, perbaikan,
tanggapan, menambah bobot dan kualitas skripsi.
3. Dr. H. Nur Qudus, M.T, Dekan Fakultas Teknik, Dr. Ing- Dhidik Prastiyanto,
S.T.M.T, Ketua Jurusan Teknik Elektro yang telah memberikan ijin dan
kemudahan dalam penyusunan skripsi.
4. Ibu Ratikah Karneli, S.Pd. selaku guru pengampu mata pelajaran TIK di SMA
Negeri 1 Maos Kabupaten Cilacap yang telah memberi kemudahan dalam
pelaksanaan penelitian ini.
5. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan untuk skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pelaksanaan pembelajaran.
Semarang, 28 Juli 2016
Penulis
vi
ABSTRAK Fatimah, Siti. 2016. Implementasi Model Pembelajaran Group Investigation Berbantuan Captivate pada Microsoft Word untuk Meningkatkan Hasil Belajar, Minat, dan Persepsi Siswa di SMA Negeri 1 Maos Cilacap. Skripsi, Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dr. H Muhammad Harlanu, M.Pd., Pembimbing II Drs. Y Primadiyono, M.T.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya keaktifan siswa dan anggapan mudah pada mata pelajaran TIK terutama pada materi pengolah kata (Microsoft Word) sehingga minat belajar siswa rendah. Hal tersebut menyebabkan siswa kurang aktif, bosan, dan tidak memperhatikan selama proses pembelajaran yang mengakibatkan belum tercapainya ketuntasan nilai KKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar kognitif, hasil belajar afektif pada aspek minat belajar, dan hasil belajar psikomotorik pada aspek persepsi siswa terhadap pembelajaran dengan implementasi model pembelajaran group investigation berbantuan captivate.
Jenis penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group pretest-posttest design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda, lembar angket, dan lembar observasi. Data dianalisis dengan menggunakan t-test dan uji gain.
Dari hasil analisis data, diperoleh hasil analisis uji hipotesis hasil belajar kognitif diperoleh thitung = 5,067 dan ttabel=1,67 dengan α = 5% dengan dk = 31 + 32 – 2 = 61. Kriteria pengujian yaitu Ho diterima jika thitung > ttabel , maka thitung berada pada daerah penolakan Ho. Karena thitung berada pada daerah penolakan Ho, hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hasil analisis uji gain hasil belajar kognitif pada kelas eksperimen sebesar 0,311 (sedang), sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,124 (rendah). Hasil analisis presentase minat belajar kelas eksperimen sebesar 85% (sangat baik), sedangkan minat belajar kelas kontrol sebesar 71% (baik). Hasil analisis presentase persepsi siswa kelas eksperimen sebesar 93% (sangat baik), sedangkan persepsi siswa kelas kontrol sebesar 84% (sangat baik). Berdasarkan analisis data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi model pembelajaran group investigation berbantuan captivate mampu meningkatkan hasil belajar, minat, dan persepsi. Penelitian model pembelajaran group investigation berbantuan captivate perlu dikembangkan agar dapat diketahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar, minat, dan persepsi. Kata Kunci: Group Investigation, Hasil Belajar, Minat, Persepsi
vii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2. Identifikasi Masalah .................................................................... 4
1.3. Pembaatasan Masalah ................................................................. 5
1.4. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
1.5. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
1.6. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
1.7. Penegasan Istilah ......................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Belajar ......................................................................................... 11
viii
2.2. Hasil Belajar ............................................................................... 12
2.3. Minat Belajar .............................................................................. 14
2.4. Persepsi Siswa terhadap Pembelajaran ....................................... 16
2.5. Model Pembelajaran Group Investigation .................................. 19
2.6. Media Pembelajaran Captivate ................................................... 22
2.7. Metode Ceramah ......................................................................... 25
2.8. Materi Pembelajaran Pokok Bahasan Pengolah Kata (Microsoft
Word) .......................................................................................... 26
2.9. Kerangka Berfikir ....................................................................... 35
2.10. Hipotesis ..................................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian ............................................................................ 39
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 39
3.3. Populasi dan Sampel ................................................................... 39
3.4. Variabel Penelitian ...................................................................... 41
3.5. Metode Pengumpul Data ............................................................. 41
3.6. Prosedur Penelitian .................................................................... 43
3.7. Instrumen Penelitian ................................................................... 45
3.7.1. Instrumen Tes .................................................................. 45
3.7.1.1. Analisis Validitas Tes ...................................... 47
3.7.1.2. Analisis Reliabilitas Tes .................................. 48
3.7.1.3. Analisis Daya Pembeda ................................... 49
3.7.1.4. Analisis Taraf Kesukaran ................................. 51
ix
3.7.2. Instrumen Angket ............................................................ 52
3.7.2.1. Analisis Validitas Angket ................................ 53
3.7.2.2. Analisis Reliabilitas Angket ............................ 54
3.7.3. Instrumen Observasi ....................................................... 55
3.7.3.1. Reliabilitas Lembar Observasi ......................... 55
3.8. Metode Analisis Data .................................................................. 56
3.8.1. Analisis Tahap Awal ....................................................... 56
3.8.1.1 Uji Normalitas .................................................. 56
3.8.1.2 Uji Homogenitas .............................................. 57
3.8.2. Analisis Tahap Akhir ...................................................... 58
3.8.2.1. Uji Normalitas .................................................. 58
3.8.2.2. Uji Homogenitas .............................................. 59
3.8.2.3. Uji Hipotesis .................................................... 60
3.8.2.4. Uji Gain ............................................................ 62
3.8.2.5. Analisis Deskriptif terhadap Angket dan
Observasi .......................................................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ........................................................................... 67
4.1.1. Pelaksanaan Penelitian .................................................... 67
4.1.2. Analisis Data Awal ......................................................... 67
4.1.2.1. Uji Normalitas .................................................. 67
4.1.2.2. Uji Homogenitas .............................................. 68
4.1.3. Analisis Data Akhir ......................................................... 69
x
4.1.3.1. Uji Normalitas .................................................. 69
4.1.3.2. Uji Homogenitas .............................................. 70
4.1.3.3. Uji Hipotesis .................................................... 71
4.1.3.4. Uji Gain ............................................................ 74
4.1.3.5. Analisis Deskriptif Angket dan Observasi ....... 75
4.2. Pembahasan ................................................................................. 80
4.2.1. Pembahasan Hasil Belajar Kognitif ................................ 81
4.2.2. Pembahasan Minat Belajar ............................................. 83
4.2.3. Pembahasan Persepsi Siswa ............................................ 85
4.2.4. Kendala dalam Pelaksanaan Penelitian ........................... 86
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan ..................................................................................... 88
5.2. Saran .......................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 90
LAMPIRAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1 Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing ......................... 92
Lampiran 2 Surat Ijin Observasi SMA Negeri 1 Maos .................................... 93
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian SMA Negeri 1 Maos .................................... 94
Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian Balai Pengembangan Media Semarang ....... 95
Lampiran 5 Karakteristik Group Investigation ................................................ 96
Lampiran 6 Daftar Nama Siswa SMA Negeri 1 Maos Semester 2 Tahun
Pelajaran 2015/2016 Kelas X-8 (Kelas Eksperimen) ................... 97
Lampiran 7 Daftar Nama Siswa SMA Negeri 1 Maos Semester 2 Tahun
Pelajaran 2015/2016 Kelas X-9 (Kelas Kontrol) .......................... 98
Lampiran 8 Daftar Nama Siswa SMA Negeri 1 Maos Semester 2 Tahun
Pelajaran 2015/2016 Kelas X-7 (Kelas Uji Instrumen) ................ 99
Lampiran 9 Silabus .......................................................................................... 100
Lampiran 10 RPP Kelas Eksperimen ............................................................... 102
Lampiran 11 RPP Kelas Kontrol ..................................................................... 107
Lampiran 12 Kisi-Kisi Soal Uji Coba .............................................................. 112
Lampiran 13 Lembar Soal Uji Coba ................................................................ 113
Lampiran 14 Kunci Jawaban Soal Uji Coba .................................................... 119
Lampiran 15 Analisis Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Dan Indeks
Kesukaran Soal Uji Coba ............................................................ 120
Lampiran 16 Perhitungan Validitas Soal Uji Coba .......................................... 128
Lampiran 17 Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba ...................................... 130
xii
Lampiran 18 Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba ................................ 131
Lampiran 19 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba.......................... 132
Lampiran 20 Lembar Soal Pretest ................................................................... 133
Lampiran 21 Kunci Jawaban Pretest ............................................................... 138
Lampiran 22 Data Nilai Pretest ....................................................................... 139
Lampiran 23 Uji Normalitas Pretest Siswa Kelas X-8 .................................... 140
Lampiran 24 Uji Normalitas Pretest Siswa Kelas X-9 .................................... 141
Lampiran 25 Uji Homogenitas Data Pretest .................................................... 142
Lampiran 26 Lembar Soal Posttest .................................................................. 143
Lampiran 27 Kunci Jawaban Posttest .............................................................. 148
Lampiran 28 Data Nilai Posttest ...................................................................... 149
Lampiran 29 Uji Normalitas Posttest Siswa Kelas X-8 ................................... 150
Lampiran 30 Uji Normalitas Posttest Siswa Kelas X-9 ................................... 151
Lampiran 31 Uji Homogenitas Data Posttest .................................................. 152
Lampiran 32 Uji Hipotesis Data Posttest ......................................................... 153
Lampiran 33 Uji Gain Hasil Belajar Kognitif .................................................. 154
Lampiran 34 Kisi-Kisi Uji Coba Angket Minat Belajar Siswa ....................... 155
Lampiran 35 Lembar Uji Coba Angket Minat Belajar Siswa .......................... 156
Lampiran 36 Analisis Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket Minat
Belajar Siswa .............................................................................. 158
Lampiran 37 Kisi-Kisi Observasi Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen .... 160
Lampiran 38 Rubrik Lembar Observasi Minat Belajar Siswa Kelas
Eksperimen ................................................................................. 161
xiii
Lampiran 39 Lembar Observasi Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen ....... 163
Lampiran 40 Analisis Data Minat Belajar Kelas Eksperimen ......................... 164
Lampiran 41 Analisis Reliabilitas Observasi Kelas Eksperimen .................... 165
Lampiran 42 Analisis Data Minat Belajar Kelas Eksperimen pada Setiap
Aspeknya ..................................................................................... 166
Lampiran 43 Analisis Persentase Data Minat Belajar Kelas Eksperimen pada
Setiap Aspeknya .......................................................................... 167
Lampiran 44 Kisi-Kisi Observasi Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol ........... 168
Lampiran 45 Rubrik Lembar Observasi Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol . 169
Lampiran 46 Lembar Observasi Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol ............. 171
Lampiran 47 Analisis Data Minat Belajar Kelas Kontrol ................................ 172
Lampiran 48 Analisis Reliabilitas Observasi Kelas Kontrol ........................... 173
Lampiran 49 Analisis Data Minat Belajar Kelas Kontrol pada Setiap
Aspeknya ..................................................................................... 174
Lampiran 50 Analisis Persentase Data Minat Belajar Kelas Kontrol pada
Setiap Aspeknya .......................................................................... 175
Lampiran 51 Uji Hipotesis Data Minat Belajar ............................................... 176
Lampiran 52 Kisi-Kisi Uji Coba Angket Persepsi Siswa ................................ 177
Lampiran 53 Lembar Uji Coba Angket Persepsi Siswa .................................. 178
Lampiran 54 Analisis Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket Persepsi
Siswa ........................................................................................... 184
Lampiran 55 Analisis Data Persepsi Siswa pada Kelas Eksperimen ............... 188
xiv
Lampiran 56 Analisis Data Persepsi Siswa pada Kelas Eksperimen pada
Setiap Aspeknya .......................................................................... 190
Lampiran 57 Analisis Presentase Data Persepsi Siswa pada Kelas
Eksperimen pada Setiap Aspeknya ............................................. 191
Lampiran 58 Analisis Data Persepsi Siswa pada Kelas Kontrol ..................... 192
Lampiran 59 Analisis Data Persepsi Siswa pada Kelas Kontrol pada Setiap
Aspeknya ..................................................................................... 194
Lampiran 60 Analisis Presentase Data Persepsi Siswa pada Kelas Kontrol
pada Setiap Aspeknya ................................................................. 195
Lampiran 61 Uji Hipotesis Data Persepsi Siswa ............................................. 196
Lampiran 62 Kisi-Kisi Instrumen Ahli Materi ................................................ 197
Lampiran 63 Angket Ahli Materi..................................................................... 198
Lampiran 64 Analisis Data Angket Ahli Materi .............................................. 200
Lampiran 65 Kisi-Kisi Instrumen Ahli Media ................................................. 201
Lampiran 66 Angket Ahli Media ..................................................................... 202
Lampiran 67 Analisis Data Angket Ahli Media .............................................. 204
Lampiran 68 Foto-Foto Penelitian ................................................................... 205
Lampiran 69 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Balai
Pengembangan Media Semarang ................................................ 207
Lampiran 70 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian SMA Negeri
1 Maos ......................................................................................... 208
xv
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 3.1. Desain Penelitian Eksperimen ........................................................ 39
Tabel 3.2. Skala Likert ..................................................................................... 43
Tabel 3.3. Hasil Analisis Validitas Uji Coba Tes ............................................ 48
Tabel 3.4. Klasifikasi Reliabilitas .................................................................... 49
Tabel 3.5. Klasifikasi Daya Pembeda .............................................................. 50
Tabel 3.6. Hasil Analisis Daya Pembeda Uji Coba Tes................................... 50
Tabel 3.7. Klasifikasi Indeks Kesukaran ......................................................... 51
Tabel 3.8. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Uji Coba Tes ............................ 51
Tabel 3.9. Hasil Analisis Validitas Angket Minat Belajar ............................... 53
Tabel 3.10. Hasil Analisis Validitas Angket Persepsi Siswa ........................... 54
Tabel 3.11. Kategorisasi Pencapaian Analisis Deskriptif Angket dan
Observasi ...................................................................................... 64
Tabel 3.12. Hasil Analisis Deskriptif Data Uji Materi untuk Media
Pembelajaran ................................................................................ 64
Tabel 3.13. Hasil Analisis Rata-rata Tiap Aspek Uji Materi ........................... 65
Tabel 3.14. Hasil Analisis Deskriptif Data Uji Media untuk Media
Pembelajaran ................................................................................ 65
Tabel 3.15. Hasil Analisis Rata-rata Tiap Aspek Uji Media ........................... 66
Tabel 4.1. Hasil Analisis Uji Normalitas Pretest ............................................. 68
Tabel 4.2. Hasil Analisis Uji Homogenitas Pretest ......................................... 68
xvi
Tabel 4.3. Hasil Analisis Uji Normalitas Posttest ........................................... 69
Tabel 4.4. Hasil Analisis Uji Homogenitas Posttest ........................................ 70
Tabel 4.5. Hasil Analisis Uji Hipotesis Rata-Rata Hasil Belajar Kognitif ...... 71
Tabel 4.6. Hasil Analisis Uji Hipotesis Minat Belajar ..................................... 72
Tabel 4.7. Hasil Analisis Uji Hipotesis Persepsi Siswa ................................... 73
Tabel 4.8. Skor Rata-rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 74
Tabel 4.9. Hasil Uji Gain Peningkatan Hasil Belajar Kognitif ........................ 74
Tabel 4.10. Hasil Analisis Persentase Skor Deskriptif Minat Belajar ............. 76
Tabel 4.11. Hasil Analisis Rata-Rata Tiap Aspek Minat Belajar Kelas
Eksperimen ................................................................................... 76
Tabel 4.12. Hasil Analisis Rata-Rata Tiap Aspek Minat Belajar Kelas
Kontrol .......................................................................................... 77
Tabel 4.13. Hasil Analisis Persentase Skor Deskriptif Persepsi Siswa ........... 78
Tabel 4.14. Hasil Analisis Rata-rata Tiap Aspek Persepsi Siswa Kelas
Eksperimen ................................................................................... 79
Tabel 4.15. Hasil Analisis Rata-rata tiap Aspek Persepsi Siswa Kelas
Kontrol .......................................................................................... 79
xvii
DAFTAR GRAFIK
halaman
Grafik 4.1. Grafik Perbandingan Nilai Minat Belajar Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol pada Setiap Aspeknya ............................................ 77
Grafik 4.2. Grafik Perbandingan Nilai Persepsi Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol pada Setiap Aspeknya ............................................ 80
Grafik 4.3. Grafik rata-rata tes hasil belajar kognitif ....................................... 82
Grafik 4.4. Grafik persentase peningkatan minat belajar................................. 84
Grafik 4.5. Grafik persentase peningkatan persepsi ........................................ 86
xviii
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1. IconTable .................................................................................... 26
Gambar 2.2. KotakDialogInsertTable .............................................................. 27
Gambar 2.3. GrupRows&Columns .................................................................. 27
Gambar 2.4. Perintah Delete ............................................................................ 28
Gambar 2.5. Perintah Merge Cells ................................................................................ 29
Gambar 2.6. Kotak Dialog Create Chart ......................................................... 29
Gambar 2.7. Tampilan Grafik dan Source Data .............................................. 29
Gambar 2.8. Kotak Dialog Change Chart Type .............................................. 30
Gambar 2.9. Task PaneClipArt ........................................................................ 31
Gambar 2.10. Kotak Dialog Insert Picture ...................................................... 32
Gambar 2.11. Icon Text Wrapping ................................................................... 32
Gambar 2.12. Kotak Dialog Choose a SmartArt Graphic ............................... 33
Gambar 2.13. Diagram dan Taks Pane ............................................................ 34
Gambar 2.14. Icon AddShape .......................................................................... 34
Gambar 2.15. Icon Change Shape ................................................................... 35
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tujuan pendidikan adalah perubahan perilaku yang diinginkan terjadi
setelah siswa belajar (Purwanto, 2014: 35). Namun dalam mencapai tujuan
pendidikan terdapat berbagai permasalahan yang sering dijumpai salah satunya
yaitu model pembelajaran yang digunakan cenderung membosankan dan kurang
mengembangkan keterampilan siswa. Keadaan ini mengakibatkan hasil belajar
siswa kurang maksimal.
Menurut Achmad Rifa’i dan Catharina Tri Anni (2012: 157) dalam
pembelajaran, pendidik harus benar-benar mampu menarik perhatian peserta didik
agar mampu mencurahkan seluruh energinya sehingga dapat melakukan aktivitas
belajar secara optimal dan memperoleh hasil belajar seperti yang diharapkan.
SMA Negeri 1 Maos Kabupaten Cilacap merupakan salah satu sekolah
yang menjadikan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) sebagai salah satu
mata pelajaran. Salah satu kompetensi dasar pada mata pelajaran TIK berdasarkan
Kurikukum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di tingkat SMA adalah mampu
membuat dokumen pengolah kata (Microsoft Word) dengan variasi tabel, grafik,
gambar, dan diagram.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran TIK SMA
Negeri 1 Maos yaitu Ibu Ratikah Karneli, S.Pd menyatakan bahwa kelas X
mengalami kesulitan dalam memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
2
≥ 75. Di kelas X8 observasi menunjukkan dari 32 siswa, hanya 18 siswa yang
memenuhi nilai KKM sedangkan 14 siswa lainnya masih belum memenuhi KKM.
Hal ini menunjukkan masih banyak siswa yang mendapatkan nilai
dibawah kriteria ketuntasan yang ada. Belum tercapainya ketuntasan disebabkan
oleh siswa yang menganggap mudah pada materi pengolah kata (Microsoft Word)
sehingga minat belajar siswa rendah yang menyebabkan siswa tidak
memperhatikan saat kegiatan pembelajaran. Selain itu, penggunaan metode
ceramah yang berpusat pada guru mengakibatkan siswa kurang aktif dan bosan
selama proses pembelajaran. Guru menyatakan bahwa pada dasarnya siswa
memiliki potensi yang besar dalam pembelajaran karena banyak siswa yang
memiliki kreativitas dan rasa ingin tahu yang tinggi, hanya saja mereka belum
dapat menggali pengetahuan secara optimal.
Metode Group Investigation merupakan salah satu metode kompleks
dalam pembelajaran kelompok yang mengharuskan siswa untuk menggunakan
skill berpikir level tinggi (Miftahul Huda, 2015: 292). Model pembelajaran Group
Investigation menekankan kerja sama siswa pada kelompok untuk melakukan
investigasi kemudian menyajikan laporan di depan kelas. Metode Group
Investigation merupakan metode yang belum pernah diterapkan pada mata
pelajaran TIK khususnya di SMA Negeri 1 Maos. Dengan menggunakan model
pembelajaran Group Investigation dengan media Captivate diharapkan siswa
lebih semangat belajar karena menggunakan model pembelajaran yang lebih
dinamis, inovatif, dan menggunakan media pembelajaran yang interaktif. Selain
itu, proses belajar mengajar menjadi lebih efektif, efisien, dan dapat
3
meningkatkan hasil belajar tentang perangkat lunak pengolah kata (Microsoft
Word).
Adobe Captivate merupakan software yang dapat digunakan untuk
membuat simulasi menarik, perangkat lunak demonstrasi, dan pembuatan kuis.
Adobe Captivate berbasis Adobe Flash sehingga konten yang interaktif dan
kompatibel dengan Flash Player. Media pembelajaran interaktif menggunakan
Adobe Captivate diharapkan dapat membantu proses pembelajaran.
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan model
pembelajaran Group Investigation dan media Captivate diantaranya:
1) Rahmi Agustina (2011) menyimpulkan bahwa model pembelajaran Group
Investigation dapat digunakan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan
minat belajar mahasiswa.
2) Ratih Puspita Dewi (2012) menyimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar dan
aktivitas siswa.
3) Tri Lestari Handayani (2013) menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran
Group Investigation ditunjang penugasan awetan bioplatik pada materi
keanekaragaman makhluk hidup terbukti efektif terhadap hasil belajar, minat
wirausaha dan aktivitas siswa.
4) Arif Ardiyanto (2015), ditinjau dari hasil validasi dan ketuntasan hasil belajar
siswa maka media pembelajaran interaktif berbasis Adobe Captivate 8 layak
digunakan sebagai sumber belajar mandiri siswa pada mata pelajaran teknik
4
listrik. Respon siswa terhadap media pembelajaran interaktif dinyatakan
sangat baik dengan hasil rating 85,2%.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti berinisiatif melakukan kegiatan
penelitian yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Group Investigation
Berbantuan Captivate pada Microsoft Word untuk Meningkatkan Hasil Belajar,
Minat, dan Persepsi Siswa di SMA Negeri 1 Maos Cilacap” untuk mengetahui
hasil belajar kognitif, hasil belajar afektif pada aspek minat belajar, dan hasil
belajar psikomotorik pada aspek persepsi siswa terhadap pembelajaran.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pembahasan latar belakang permasalahan dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan cenderung membosankan dan kurang
mengembangkan keterampilan siswa.
2. Pendidik seharusnya mampu menarik perhatian peserta didik agar mampu
mencurahkan seluruh energinya sehingga dapat melakukan aktivitas belajar
secara optimal dan memperoleh hasil belajar seperti yang diharapkan.
3. Peserta didik kesulitan dalam memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
4. Guru menyatakan bahwa pada dasarnya siswa memiliki potensi yang besar
dalam pembelajaran karena banyak siswa yang memiliki kreativitas dan rasa
ingin tahu yang tinggi, hanya saja mereka belum dapat menggali pengetahuan
secara optimal.
5
5. Metode Group Investigation merupakan metode yang belum pernah
diterapkan pada mata pelajaran TIK khususnya di SMA Negeri 1 Maos.
6. Media pembelajaran interaktif menggunakan Adobe Captivate diharapkan
dapat membantu proses pembelajaran.
7. Perlu dilihat hasil belajar kognitif siswa dengan implementasi model
pembelajaran Group Investigation berbantuan Captivate pada materi
pengolah kata (Microsoft Word) di SMA Negeri 1 Maos.
8. Perlu dilihat minat belajar siswa dengan implementasi model pembelajaran
Group Investigation berbantuan Captivate pada materi pengolah kata
(Microsoft Word) di SMA Negeri 1 Maos.
9. Perlu dilihat persepsi siswa terhadap penggunaan model pembelajaran Group
Investigation dengan media Captivate pada materi pengolah kata (Microsoft
Word) di SMA Negeri 1 Maos.
1.3. Batasan Masalah
Sesuai dengan judul penelitian, peneliti membatasi permasalahan yang
akan dijadikan sebagai bahan penelitian. Batasan masalah tersebut yaitu:
1. Penelitian ini berfokus pada implementasi model pembelajaran Group
Investigation berbantuan Captivate pokok bahasan Microsoft Word untuk
mengetahui hasil belajar kognitif, minat belajar, dan persepsi siswa terhadap
pembelajaran.
2. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Maos.
6
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar kognitif siswa dengan implementasi model
pembelajaran Group Investigation berbantuan Captivate pada materi
pengolah kata (Microsoft Word) di SMA Negeri 1 Maos?
2. Bagaimana minat belajar siswa dengan implementasi model pembelajaran
Group Investigation berbantuan Captivate pada materi pengolah kata
(Microsoft Word) di SMA Negeri 1 Maos?
3. Bagaimana persepsi siswa terhadap penggunaan model pembelajaran Group
Investigation dengan media Captivate pada materi pengolah kata (Microsoft
Word) di SMA Negeri 1 Maos?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar kognitif siswa dengan
implementasi model pembelajaran Group Investigation berbantuan Captivate
pada materi pengolah kata (Microsoft Word) di SMA Negeri 1 Maos.
2. Untuk mengetahui bagaimana minat belajar siswa dengan implementasi
model pembelajaran Group Investigation berbantuan Captivate pada materi
pengolah kata (Microsoft Word) di SMA Negeri 1 Maos.
3. Untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa terhadap penggunaan model
pembelajaran Group Investigation dengan media Captivate pada materi
pengolah kata (Microsoft Word) di SMA Negeri 1 Maos.
7
1.6. Manfaat Penelitian
Kegunaan atau manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1.6.1. Manfaat Penelitian Secara Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan memberi sumbangan pemikiran
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu pendidikan dan
pengembangan model pembelajaran Group Investigation sebagai pendekatan
pembelajaran. Selain itu, penggunaan media pembelajaran interaktif
menggunakan Captivate dapat dimanfaat dan dikembangkan sebagai media
pembelajaran interaktif yang dapat mendukung proses pembelajaran.
1.6.2. Manfaat Penelitian Secara Praktis
1. Bagi peneliti
Sebagai bekal dan wawasan dalam mengembangkan kreativitas menjadi
pribadi yang unggul, bermanfaat, dan diharapkan penelitian ini mampu
menjadi pijakan untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi sekolah
Sekolah dapat mengembangkan pendekatan pembelajaran dan penggunaan
media pembelajaran interaktif yang dapat mendukung proses pembelajaran.
3. Bagi guru
Dengan dilaksanakannya penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif
pilihan penggunaan model pembelajaran dan media pembelajaran interaktif
yang dapat mendukung proses pembelajaran, serta dapat memberikan
motivasi guru untuk meningkatkan kreatifitas dalam melaksanakan
pembelajaran.
8
4. Bagi siswa
Dapat menjadikan proses belajar lebih menyenangkan dan variatif serta
menambah pengetahuan tentang penggunaan model pembelajaran dan media
pembelajaran interaktif yang dapat mendukung proses pembelajaran.
1.7. Penegasan Istilah
Untuk memudahkan dan menghindari salah tafsir atau salah pengertian,
maka penulis memberikan pengertian pada beberapa istilah yang digunakan dalam
skripsi sebagai berikut:
1.7.1. Implementasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian implementasi
adalah pelaksanaan; penerapan. Jadi, implementasi yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah pelaksanaan atau penerapan suatu model pembelajaran yaitu
model pembelajaran Group Investigation dalam kegiatan pembelajaran.
1.7.2. Group Investigation
Metode Group Investigation merupakan salah satu metode kompleks
dalam pembelajaran kelompok yang mengharuskan siswa untuk menggunakan
skill berpikir level tinggi (Miftahul Huda, 2015: 292). Metode Group
Investigation menekankan pada heterogenitas dan kerja sama antar siswa. Siswa
melakukan investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih,
kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara
keseluruhan.
9
1.7.3. Microsoft Word
Microsoft Word merupakan perangkat lunak pengolah kata yang biasa
digunakan untuk membuat laporan, membuat dokumen, dan lain-lain. Microsoft
Word merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Microsoft, yang terdapat
dalam satu paket Microsoft Office. Dalam penelitian ini, materi Microsoft Word
kompetensi dasar membuat dokumen pengolah kata (Microsoft Word) dengan
variasi tabel, grafik, gambar dan diagram.
1.7.4. Captivate
Adobe Captivate merupakan software yang dapat digunakan untuk
membuat simulasi menarik, perangkat lunak demonstrasi, dan pembuatan kuis.
Adobe Captivate berbasis Adobe Flash sehingga konten yang interaktif dan
kompatibel dengan Flash Player.
1.7.5. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik
setelah mengalami kegiatan belajar (Anni & Rifa’i, 2012: 65). Menurut Benyamin
S. Bloom ranah belajar kognitif berkaitan dengan hasil belajar berupa
pengetahuan kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup
kategori pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan
(application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian (evaluation)
(Anni & Rifa’i, 2012: 70). Hasil belajar ranah kognitif diukur menggunakan tes.
1.7.6. Minat Belajar
Menurut Safari (2005: 111) definisi konsep minat belajar adalah pilihan
kesenangan dalam melakukan kegiatan dan dapat membangkitkan gairah
10
seseorang untuk memenuhi kesediaannya dalam belajar. Minat belajar diperoleh
dari skor angket minat belajar yang mengukur aspek: perasaan senang,
ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan.
1.7.7. Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran
Menurut Sugihartono, dkk (2007: 7) persepsi adalah perilaku manusia
diawali dengan adanya penginderaan atau sensasi. Penginderaan atau sensasi
adalah proses masuknya stimulus ke dalam alat indera manusia. Setelah stimulus
masuk ke dalam alat indera manusia, maka otak akan menerjemahkan stimulus
tersebut. Kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus disebut dengan
persepsi. Persepsi siswa terhadap pembelajran yang diperoleh dari skor angket
persepsi yang mengukur faktor: faktor internal (perhatian, minat, dan
pengalaman) dan faktor eksternal (guru, metode pembelajaran, materi, sarana dan
prasarana, lingkungan, serta teman).
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Belajar
Manusia hidup untuk belajar. Belajar merupakan kebutuhan manusia
untuk mendapatkan sebuah ilmu baik belajar secara formal maupun nonformal.
Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan
lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya (Purwanto, 2014:
38). Perubahan diperoleh melalui usaha bukan karena kematangan, menetap
dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman.
Menurut Achmad Rifa’i dan Catharina Tri Anni (2012: 70) dalam kegiatan
belajar, tujuan yang harus dicapai oleh setiap individu dalam belajar memiliki
beberapa peranan penting, yaitu:
1) Memberikan arah pada kegiatan pembelajaran. Bagi pendidik, tujuan
pembelajaran akan mengarahkan pemilihan strategi dan jenis kegiatan yang
tepat. Kemudian bagi peserta didik, tujuan itu mengarahkan peserta didik
untuk melakukan kegiatan belajar yang diharapkan dan mampu
menggunakan waktu seefisien mungkin.
2) Untuk mengetahui kemajuan belajar dan perlu tidaknya pemberian
pembelajaran pembinaan bagi peserta didik (remidial teaching). Dengan
tujuan pembelajaran itu, pendidik akan mengetahui seberapa jauh peserta
didik telah menguasai tujuan pembelajaran dan tujuan pembelajaran mana
yang belum dikuasai.
12
3) Sebagai bahan komunikasi. Dengan tujuan pembelajaran, pendidik dapat
mengkomunikasikan tujuan pembelajarannya kepada peserta didik, sehingga
peserta didik dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti proses
pembelajaran.
Menurut Achmad Rifa’i dan Catharina Tri Anni (2012: 157) dalam
pembelajaran, pendidik harus benar-benar mampu menarik perhatian peserta didik
agar mampu mencurahkan seluruh energinya sehingga dapat melakukan aktivitas
belajar secara optimal dan memperoleh hasil belajar seperti yang diharapkan.
Pembelajaran dilakukan dengan tujuan penguasaan pengetahuan. Pembelajaran
memiliki peran penting guna menciptakan siswa yang berpengetahuan dan
memiliki kemampuan yang mumpuni. Penggunaan model pembelajaran yang
tepat dapat meningkatkan rasa ketertarikan siswa pada materi yang dipelajari
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu perubahan
yang terjadi pada diri manusia yang guna mendapatkan kemampuan, ketrampilan,
dan sikap yang ditandai dengan adanya interaksi antara individu dengan
lingkungan belajar. Belajar merupakan kegiatan manusia yang sangat penting dan
harus dilakukan selama hidup, karena dengan belajar dapat melakukan perbaikan
dalam berbagai hal dalam kehidupan.
2.2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik
setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari. Oleh karena itu apabila peserta didik
13
mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang
diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan
perilaku yang harus dicapai oleh siwa setelah melaksanakan aktivitas belajar
dirumuskan dalam tujuan pembelajaran (Anni & Rifa’i, 2012: 65).
Menurut Benyamin S. Bloom, sebagaiman dikutip oleh Anni & Rifa’i
(2012 : 70-73), menyampaikan tiga taksonomi yang disebut ranah belajar, yaitu :
(1) Ranah Kognitif (Cognitive Domain)
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan
kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan
(knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis
(analysis), sinesis (synthesis), dan penilaian (evaluation).
(2) Ranah Afektif (Affective Domain)
Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Kategori
tujuannya mencerminkan hirarkhi yang berentangan dari keinginan untuk
menerima sampai dengan pembentukan pola hidup. Kategori tujaun peserta
didikan afektif adalah penerimaan (receiving), penanggapan (responding),
penilaian (valuing), pengorganisasian (organization), pembentukan pola
hidup (organization by a value complex).
(3) Ranah Psikomotorik (Psychomotoric Domain)
Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan
motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis
perilaku untuk ranah psikomotorik, menurut Elizabeth Simpson adalah
persepsi (perception), persiapan (set), gerakan terbimbing (guided response),
14
gerakan terbiasa (mechanism), gerakan kompleks (complex overt),
penyesuaian (adaptation), dan kreativitas (originality).
Berdasarkan pendapat dari Bloom bahwa hasil belajar ada 3 ranah, ranah
kognitif mengukur hasil belajar siswa berupa, pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sinesis, dan penilaian dalam proses pembelajaran yang
berbentuk tes. Pada ranah afektif, aspek yang diteliti adalah aspek minat belajar.
Sedangkan ranah psikomotorik, aspek yang diteliti adalah aspek persepsi siswa.
Hasil belajar memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar.
Penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi sejauh mana
keberhasilan seorang siswa dalam belajar. Dari informasi tersebut guru dapat
menganalisis kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan baik untuk
keseluruhan kelas ataupun individu.
2.3. Minat Belajar
Minat merupakan salah satu aspek psikis yang dapat mendorong manusia
mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu objek, cenderung
memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada objek tersebut.
Namun, apabila objek tersebut tidak menimbulkan rasa senang, maka orang itu
tidak akan memiliki minat atas objek tersebut. Oleh karena itu, tinggi rendahnya
perhatian atau rasa senang seseorang terhadap objek dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya minat seseorang tersebut. Apa yang menarik minat seseorang
mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik (Purwanto, 2007: 56).
Menurut Safari (2005: 111) definisi konsep minat belajar adalah pilihan
kesenangan dalam melakukan kegiatan dan dapat membangkitkan gairah
15
seseorang untuk memenuhi kesediaannya dalam belajar. Minat belajar memiliki
beberapa aspek yaitu:
1) Kesukaan atau Perasaan Senang.
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu mata
pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang
disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari
bidang tersebut.
2) Ketertarikan.
Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung merasa
tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif
yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
3) Perhatian.
Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan
dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa
yang memiliki minat pada objek tertentu, dengan sendirinya akan
memperhatikan objek tersebut.
4) Keterlibatan.
Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang mengakibatkan orang tersebut
senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek
tersebut.
Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya
untuk mencapai tujuan. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi
yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi
16
yang rendah (Dalyono, 1996: 56-57). Dalam usaha untuk memperoleh sesuatu,
diperlukan adanya minat. Besar atau kecil minat yang dimiliki akan berpengaruh
terhadap hasil yang akan diperoleh.
2.4. Persepsi Siswa terhadap Pembelajaran
Menurut Sugihartono, dkk (2007: 7) persepsi adalah perilaku manusia
diawali dengan adanya penginderaan atau sensasi. Penginderaan atau sensasi
adalah proses masuknya stimulus ke dalam alat indera manusia. Setelah stimulus
masuk ke dalam alat indera manusia, maka otak akan menerjemahkan stimulus
tersebut. Kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus disebut dengan
persepsi.
Menurut Bimo Walgito (2004: 54-55) persepsi dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang diklasifikasikan, antara lain:
1) Faktor internal, yaitu faktor yang berhubungan dengan kemampuan diri
sendiri yang berasal dari hubungan dengan segi perhatian, minat,
pengalaman.
2) Faktor eksternal, yaitu stimulus dan sifat-sifat yang menonjol pada
lingkungan yang melatarbelakangi objek yang merupakan suatu kebulatan
atau kesatuan yang sulit dipisahkan, antara lain: guru, metode pembelajaran,
materi, sarana dan prasarana, lingkungan dan teman.
Berikut ini adalah penjabaran indikator dari faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi tersebut:
17
1) Faktor internal
a) Perhatian
Menurut Slameto (2003: 56) perhatian adalah kegiatan yang dilakukan
seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang
dari lingkungannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah
merupakan salah satu faktor psikologis yang mempunyai sifat-sifat yang
menonjol, baik dari dalam maupun dari luar individu yang dapat
membantu dalam interaksi belajar mengajar yang memerankan aktivitas,
konsentrasi, dan kesadaran.
b) Minat
Menurut Slameto (2003: 57), adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek atau sesuatu kegiatan
yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian,
dan keaktifan berbuat.
c) Pengalaman
Pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami (dijalani,
dirasai, ditanggung). (Depdiknas, 2008: 237). Pengalaman menimbulkan
pengaruh terhadap siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pengalaman
yang baik akan menimbulkan persepsi yang baik pula dalam mengikuti
pembelajaran selanjutnya. Begitu juga sebaliknya, pengalaman yang
kurang baik akan menimbulkan persepsi yang kurang baik pula.
18
2) Faktor eksternal
a) Guru
Menurut Slameto (2003: 66) hubungan yang baik antara guru dengan
siswa akan berdampak baik pula dalam pembelajaran, jika siswa menyukai
guru maka siswa akan mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh-
sungguh. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik.
b) Metode pembelajaran
Metode pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh
para pendidik agar proses belajar mengajar pada siswa tercapai sesuai
dengan tujuan (Slameto, 2003: 65). Metode pembelajaran sangat penting
dilakukan agar dapat meningkatkan rasa ketertarikan siswa pada materi
yang dipelajari sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
c) Materi
Bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun
secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Materi pembelajaran adalah sebuah pengetahuan,
keterampilan dan juga sebuah sikap yang harusnya dimiliki oleh semua
peserta didik di dalam memenuhi standar pembelajaran kompetensi yang
telah di tetapkan.
19
d) Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang lengkap akan membantu penerimaan materi
pelajaran yang diberikan kepada siswa. Sarana dan prasarana yang lengkap
dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
(Slemeto, 2003: 68).
e) Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah adalah salah satu kesatuan lingkungan fisik, mental
dan sosial dari sekolah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan sehingga
dapat mendukung proses belajar mengajar dengan baik dan menunjang
proses pertumbuhan dan perkembangan murid secara optimal.
f) Teman
Teman adalah individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi
satu sama lain pada sebuah lingkungan (Slameto, 2003: 71). Teman yang
baik akan menimbulkan pengaruh yang baik bagi diri siswa, begitu juga
sebaliknya, teman bergaul yang kurang baik akan berpengaruh buruk
terhadap diri siswa.
2.5. Model Pembelajaran Group Investigation
Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan rasa
ketertarikan siswa pada materi yang dipelajari sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Joyce dan Weill mendeskripsikan model pengajaran sebagai
rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, mendesain
materi-materi instruksional, dan memandu proses pengajaran di ruang kelas atau
di-setting yang berbeda. Model pembelajaran dirancang untuk mencapai tujuan
20
pembelajaran dengan meminta siswa untuk terlibat aktif dalam proses
pembelajaran. Metode Group Investigation merupakan salah satu metode
kompleks dalam pembelajaran kelompok yang mengharuskan siswa untuk
menggunakan skill berpikir level tinggi (Miftahul Huda, 2015: 292).
Metode Group Investigation menekankan pada heterogenitas dan kerja
sama antar siswa. Siswa melakukan investigasi mendalam terhadap berbagai
subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan
di depan kelas secara keseluruhan. Model Group Investigation merupakan
pendekatan berpikir dan berbasis masalah, diharapkan siswa mampu memiliki
beberapa kompetensi sebagai berikut:
a) Meneliti
b) Mengemukakan pendapat
c) Menerapkan pengetahuan sebelumnya
d) Memunculkan ide-ide
e) Membuat keputusan-keputusan
f) Mengorganisasikan ide-ide
Tahapan atau sintaks strategi Group Investigation adalah sebagai berikut:
1) Seleksi Topik
Para siswa memilih subtopik dari sebuah bidang masalah umum yang
biasanya digambarkan terlebih dahulu oleh guru. Mereka selanjutnya
diorganisasikan kedalam kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas
(task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi
21
kelompok seharusnya heterogen baik dari sisi jenis kelamin, etnik, maupun
kemampuan akademik.
2) Perencanaan Kerja Sama
Para siswa dan guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas,
dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang
telah dipilih pada langkah sebelumnya.
3) Implementasi
Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah
sebelumnya. Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan
keterampilan dengan variasi yang luas. Pada tahap ini, guru harus mendorong
para siswa untuk melakukan penelitian dengan memanfaatkan berbagai
sumber, baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara
terus menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan
jika diperlukan.
4) Analisis dan Sintesis
Para siswa menganalisis dan membuat sintesis atas berbagai informasi yang
diperoleh pada langkah sebelumnya, lalu berusaha meringkasnya menjadi
suatu penyajian yang menarik di depan kelas.
5) Penyajian Hasil Akhir
Semua kelompok menyajikan presentasinya atas topik-topik yang telah
dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu
perspektif yang luas mengenai topik tertentu. Presentasi kelompok
dikoordinir oleh guru.
22
6) Evaluasi
Para siswa dan guru melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok
terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat dilakukan
pada setiap siswa secara individual maupun kelompok, atau keduanya
(Miftahul Huda, 2015: 293).
2.6. Media Pembelajaran Captivate
Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Secara khusus pengertian media dalam proses
belajar mengajar lebih cenderung diartikan sebagai alat tulis grafis, fotografis,
atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal (Azhar Arsyad, 2011: 3).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses
belajar mengajar sebagai upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
Adobe Captivate merupakan software yang digunakan untuk membuat
media pembelajaran dengan simulasi canggih dan menarik, perangkat lunak
demonstrasi, serta pembuatan kuis. Adobe Captivate berbasis Adobe Flash
sehingga konten yang interaktif kompatibel dengan Flash Player.
Validasi produk dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau
tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk, yaitu ahli media dan
ahli materi. Setiap pakar diminta untuk menilai desain yang telah dibuat, sehingga
selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekurangannya. Pada proses validasi
digunakan angket untuk mengumpulkan data.
23
Untuk mengetahui komponen-komponen kriteria kualitas multimedia yang
dari aspek media dan materi peneliti menggunakan kriteria kualitas multimedia
dari Sunaryo Soenarto (2005), sebagai berikut:
a. Aspek tampilan media
1. Proporsional layout (tata letak teks dan gambar)
2. Kesesuaian pilihan background
3. Kesesuaian proporsi warna
4. Kesesuaan pemilihan jenis huruf
5. Kesesuaian pemilihan ukuran huruf
6. Keterbacaan teks
7. Kejelasan musik atau suara
8. Kesesuaian animasi dengan materi
9. Kemenarikan bentuk button atau navigator
10. Konsistensi tampilan button
b. Aspek pemrograman
1) Kemudahan pemakaian program
2) Kemudahan memilih menu program
3) Kejelasan petunjuk penggunaan
4) Kebebasan memilih materi untuk dipelajari
5) Kemudahan berinteraksi dengan program
6) Kemudahan keluar dari program
7) Kemudahan memahami struktur navigasi
8) Kecepatan fungsi tombol (kinerja navigasi)
24
9) Ketepatan reaksi button (tombol navigator)
10) Kemudahan pengaturan menjalankan animasi
c. Aspek pembelajaran
1) Kesesuaian kompetensi dasar dengan standar kompetensi
2) Kesesuaian kompetensi dasar dengan indikator
3) Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi program
4) Kejelasan judul program
5) Kejelasan sasaran pengguna
6) Kejelasan petunjuk belajar (petunjuk penggunaan)
7) Ketepatan penerapan strategi belajar (belajar mandiri)
8) Variasi penyampaian jenis informasi/data
9) Kemenarikan materi dalam memotivasi pengguna
10) Tingkat kesulitan soal latihan/evaluasi
d. Aspek isi
1) Keterpaduan materi
2) Kedalaman materi
3) Kejelasan isi materi
4) Struktur organisasi/urutan materi
5) Kejelasan contoh yang disertakan
6) Kecukupan contoh yang disertakan
7) Kejelasan bahasa yang digunakan
8) Kesesuaian bahasa dengan sasaran pengguna
9) Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar
25
10) Kejelasan informasi pada ilustrasi animasi
2.7. Metode Ceramah
Menurut Wina Sanjaya (2006:145) mengungkapkan bahwa metode
ceramah dapat diartikan sebagai cara penyajian pelajaran melalui penuturan
secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Metode ceramah
ini digunakan karena pertimbangan:
1) Anak benar-benar memerlukan penjelasan, misalnya karena bahan baru atau
guna menghindari kesalahpahaman.
2) Benar-benar tidak ada sumber bahan pelajaran bagi peserta didik.
3) Menghadapi peserta didik yang banyak jumlahnya dan bila metode lain sukar
diterapkan.
4) Menghemat biaya, waktu, dan peralatan.
Ada beberapa kelebihan sebagai alasan mengapa ceramah sering
digunakan, yaitu:
a) Ceramah merupakan metode yang murah dan mudah untuk dilakukan karena
tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap.
b) Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan.
c) Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas.
d) Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih
sederhana.
Di samping beberapa kelebihan diatas, ceramah juga memiliki beberapa
kelemahan, diantaranya:
26
1) Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas
pada apa yang dikuasai guru.
2) Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan
terjadinya verbalisme.
3) Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering
dianggap sebagai metode yang membosankan.
4) Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah
mengerti apa yang dijelaskan atau belum.
2.8. Materi Pembelajaran Pokok Bahasan Pengolah Kata (Microsoft Word)
Membuat dokumen pengolah kata (Microsoft Word) dengan variasi tabel,
grafik, gambar, dan diagram merupakan salah satu kompetensi dasar pada mata
pelajaran TIK kelas X SMA Negeri 1 Maos. Microsoft Word merupakan
perangkat lunak pengolah kata yang biasa digunakan untuk membuat laporan,
membuat dokumen, dan lain-lain. Microsoft Word merupakan aplikasi yang
dikembangkan oleh Microsoft, yang terdapat dalam satu paket Microsoft Office.
2.8.1. Tabel
2.8.1.1. Membuat Tabel Baru
Microsoft Office Word 2007 dapat menyisipkan objek berbentuk tabel ke
dalam dokumen dengan cara:
1) Klik tab insert lalu klik icon table pada grup tables.
Gambar 2.1. Icon Table
27
2) Lalu sorot banyaknya kolom dan baris yang akan disisipkan.
3) Apabila kolom dan baris pada tabel yang disisipkan dalam jumlah banyak,
maka setelah menekan icon table dilanjutkan dengan menekan insert table
yang akan menampilkan kotak dialog Insert Table.
Gambar 2.2. Kotak Dialog Insert Table
4) Pada number of columns, tentukan banyak kolom yang akan disisipkan. Pada
number of rows, tentukan banyak baris yang akan disisipkan.
5) Klik OK.
2.8.1.2. Menyisipkan Baris atau Kolom Baru
Apabila dalam tabel yang telah dibuat terdapat kekurangan baris atau
kolom maka kita dapat menyisipkan kolom atau baris baru, dengan cara:
1) Sorot kolom/baris pada tabel yang akan disisipi dengan kolom atau baris
baru.
2) Pada Table Tools, klik tab Layout. Pada grup Rows & Columns dapat
memilih pilihan berikut:
Gambar 2.3. Grup Rows & Columns
28
a) Insert Above untuk menyisipkan baris baru diatas baris yang disorot.
b) Insert Below untuk menyisipkan baris baru dibawah baris yang disorot.
c) Insert Left untuk menyisipkan baris baru dikiri baris yang disorot.
d) Insert Right untuk menyisipkan baris baru dikanan baris yang disorot.
2.8.1.3. Menghapus Sel, Baris, Kolom, atau Tabel
Apabila dalam tabel terdapat kelebihan sel, baris ataupun kolom, maka
kita bisa menghapus sel, kolom, atau baris itu, kita juga bisa langsung menghapus
seluruh tabel yang ada dengan cara:
1) Sorot kolom atau baris yang akan dibuang.
2) Pada Table Tools, klik tab Layout. Pada grup Rows & Columns, klik
perintah delete dan kita dapat memilih pilihan berikut:
Gambar 2.4. Perintah Delete
a) Delete Cells untuk menghapus sel yang ditempati pointer.
b) Delete Columns untuk menghapus kolom yang tersorot.
c) Delete Rows untuk menghapus baris yang tersorot.
d) Delete Table untuk menghapus tabel yang ditempati pointer.
2.8.1.4. Mengabungkan Sel
Untuk menggabungkan beberapa sel menjadi satu, langkah-langkahnya:
1) Sorot beberapa sel yang akan digabung.
2) Klik perintah Merge Cells pada Pada Table Tools, di tab Layout dan grup Merge.
29
Gambar 2.5. Perintah Merge Cells
2.8.2. Grafik
2.8.2.1. Membuat Charta atau Grafik
Microsoft Word 2007 mempunyai fasilitas untuk menggambar grafik.
Langkah-langkah membuat grafik yaitu:
1) Klik Tab Insert, klik Chart yang terletak pada grup Illustration.
2) Tampillah kotak dialog Create Chart, klik salah satu tipe chart.
Gambar 2.6. Kotak Dialog Create Chart
3) Klik OK.
4) Muncul tampilan grafik berupa dokumen Word, dan source data berupa
dokumen Excel.
Gambar 2.7. Tampilan Grafik dan Source Data
5) Ketikkan data yang akan dibuat grafik pada source data Excel.
30
6) Grafik akan berubah sesuai dengan data yang kita ketikkan pada source data
Excel.
2.8.2.2. Memodifikasi Grafik
Langkah-langkah mengubah tipe grafik yaitu:
1) Aktifkan tipe grafik dengan cara mengkliknya.
2) Klik Tab Design, klik Change Chart Type.
3) Muncul kotak dialog Change Chart Type, pilih salah satu jenis grafik.
Gambar 2.8. Kotak Dialog Change Chart Type
4) Klik OK.
2.8.2.3. Memberikan Atribut Grafik
Langkah-langkah memberikan atribut grafik yaitu:
1) Aktifkan grafik dengan cara mengkliknya.
2) Untuk memberi judul, klik Tab Layout, klik Chart Title, lalu klik Centered
Overlay Title.
3) Sorot tulisan Chart Tilte, lalu ketik judul utama grafik.
4) Untuk memberi judul pada sumbu x, klik Tab Layout, klik Axis Titles.
5) Pilih Primary Horizontal Axis Title, klik Title Below Axis.
6) Sorot tulisan Title Axis, lalu ketikkan judul sumbu x.
7) Untuk memberi judul pada sumbu y, klik Tab Layout, klik Axis Titles.
31
8) Pilih Primary Vertical Axis Title, klik Rotated Title.
9) Sorot tulisan Title Axis, lalu ketikkan judul sumbu y.
2.8.3. Gambar
2.8.3.1. Menyisipkan Clip Art
Berikut adalah langkah-langkah untuk menyisipkan objek Clip Art pada
dokumen:
1) Aktifkan menu Insert
2) Pada grup Illustration, klik Clip Art.
3) Muncul task pane Clip Art, yang terletak dihalaman Microsoft Word bagian
kanan. Isikan kata yang mewakili gambar pada kotak teks Search for.
Misalkan “people” untuk mencari gambar yang berhubungan dengan orang.
Gambar 2.9. Task Pane Clip Art
4) Klik Go, untuk melakukan pencarian.
5) Setelah proses pencarian selesai, klik pada gambar yang dikehendaki.
32
2.8.3.2. Menyisipkan File Gambar
Format gambar dapat berupa: *.bmp, *.jpg, *.gif, ataupun format gambar
lainnya. Langkah-langkah untuk memasukkan file gambar adalah sebagai berikut:
1) Pilih menu Insert.
2) Pada grup Illustrations, pilih Picture.
Gambar 2.10. Kotak Dialog Insert Picture
3) Pada kotak dialog Insert Picture, pilih lokasi gambar.
4) Pilih gambar. Klik tombol Insert.
2.8.3.3. Mengatur Posisi Objek terhadap Text
Masukkan objek ke dalam dokumen. Berikut merupakan langkah-langkah
Text Wrapping yaitu:
1) Klik dua kali objek gambar tersebut, sehingga muncul toolbar Picture Tools.
2) Pada bagian Arrange, klik tool Text Wrapping, sehingga muncul beberapa
pilihan.
Gambar 2.11. Icon Text Wrapping
33
a) In Line With Text: teks dan objek berada dalam baris yang sama.
b) Square: teks akan mengelilingi objek dalam bentuk segi empat.
c) Tight: teks akan mengelilingi objek dengan menyesuaikan titik alur bagian
kanan-kiri objek.
d) Behind Text: objek akan terlihat di belakang teks.
e) In Front of Text: objek akan terlihat di depan teks, dan menutupi teks.
f) Top and Bottom: posisi teks berada di atas dan di bawah objek.
g) Trough: teks akan mengelilingi objek dengan mengisi bagian-bagian
kosong yang terletak di seluruh sudut objek.
3) Pilih salah satu pilihan tersebut.
2.8.4. Diagram
2.8.4.1. Menyisipkan Diagram
Langkah-langkah menyisipkan diagram yaitu:
1) Klik Tab Insert, klik SmartArt.
2) Muncul kotal dialog Choose a SmartArt Graphic.
Gambar 2.12. Kotak Dialog Choose a SmartArt Graphic
3) Pilih tipe diagram yang dikehendaki. Klik OK.
34
Gambar 2.13. Diagram dan Taks Pane
4) Klik pada masing-masing tulisan “Click to add text” atau pada taks pane
untuk mengisikan tulisan di dalam diagram.
2.8.4.2. Menambahkan Shape Diagram
Langkah-langkah menambahkan shape diagram yaitu:
1) Klik bagian diagram yang akan ditambahkan.
2) Klik tab Design, klik Add Shape.
3) Lalu pilih salah satu jenisnya.
Gambar 2.14. Icon Add Shape
a) Add Shape After : menyisipkan objek setelah bagian terpilih.
b) Add Shape Before : menyisipkan objek sebelum bagian terpilih.
c) Add Shape Above : menyisipkan objek di atas bagian terpilih.
d) Add Shape Below : menyisipkan objek di bawah bagian terpilih.
e) Add Assistant : menyisipkan objek yang berfungsi sebagai asisten.
35
2.8.4.3. Mengganti Bagian Diagram dengan AutoShape
Langkah-langkah mengganti bagian diagram dengan autoshape yaitu:
1) Klik bagian diagram yang ingin dirubah.
2) Klik tab Format, klik Change Shape.
3) Pilih dan klik salah satu shape atau bentuk yang kita inginkan.
Gambar 2.15. Icon Change Shape
4) Maka bagian tersebut telah berubah sesuai dengan AutoShape yang dipilih.
2.9. Kerangka Berfikir
Anggapan siswa pada materi pengolah kata (Microsoft Word) sebagai
materi yang mudah menyebabkan minat belajar dan hasil belajar yang kurang baik
terutama hasil belajar kognitif, bahkan banyak siswa belum memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Selain itu, penggunaan metode berupa ceramah
yang berpusat pada guru mengakibatkan siswa kurang aktif dan bosan selama
proses pembelajaran. Guru menyatakan bahwa pada dasarnya siswa memiliki
potensi yang besar dalam pembelajaran karena banyak siswa yang memiliki
36
kreativitas dan rasa ingin tahu yang tinggi, hanya saja mereka belum dapat
menggali pengetahuan secara optimal.
Dari permasalahan diatas, maka perlu adanya metode yang dapat
membantu siswa dalam mata pelajaran TIK khususnya materi membuat dokumen
pengolah kata (Microsoft Word) dengan variasi tabel, gambar, grafik, dan
diagram. Metode Group Investigation merupakan salah satu metode kompleks
dalam pembelajaran kelompok yang mengharuskan siswa untuk menggunakan
skill berpikir level tinggi (Miftahul Huda, 2015: 292). Metode Group
Investigation menekankan pada heterogenitas dan kerja sama antar siswa. Siswa
melakukan investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih,
kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara
keseluruhan.
Metode Group Investigation merupakan metode yang belum pernah
diterapkan pada mata pelajaran TIK khususnya di SMA Negeri 1 Maos. Dengan
menggunakan model pembelajaran Group Investigation dengan media Captivate
diharapkan siswa lebih semangat belajar karena menggunakan model
pembelajaran yang lebih dinamis, inovatif, dan menggunakan media pembelajaran
yang interaktif.
Model pembelajaran Group Investigation menuntut siswa memahami
materi, merancang, melakukan investigasi, memecahkan masalah, membuat
keputusan, dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerjasama dalam
kelompok, serta mempresentasikan hasil didepan kelas. Sedangkan pada kelas
kontrol peneliti menggunakan metode ceramah untuk mengetahui seberapa tingkat
37
keberhasilan dari metode yang diterapkan, peneliti juga dapat melihat perbedaan
hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol.
Berdasarkan argumentasi tersebut, penulis menyatakan bahwa terdapat dua
kelas yang berbeda yaitu satu kelas eksperimen yang akan diberi perlakuan
menggunakan model pembelajaran Group Investigation berbantuan Captivate dan
satu kelas sebagai kelas kontrol menggunakan metode ceramah.
2.10. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori, hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
1) Hipotesis Hasil Belajar Kognitif
Hipotesis Nihil (Ho):
“Tidak ada peningkatan hasil belajar kognitif melalui implementasi
model pembelajaran Group Investigation berbantuan Captivate”
Hipotesis Kerja (Ha):
“Ada peningkatan hasil belajar kognitif melalui implementasi model
pembelajaran Group Investigation berbantuan Captivate”
2) Hipotesis Minat Belajar
Hipotesis Nihil (Ho):
“Tidak ada peningkatan minat belajar siswa melalui implementasi model
pembelajaran Group Investigation berbantuan Captivate”
Hipotesis Kerja (Ha):
“Ada peningkatan minat belajar siswa melalui implementasi model
pembelajaran Group Investigation berbantuan Captivate”
38
3) Hipotesis Persepsi Siswa terhadap Pembelajaran
Hipotesis Nihil (Ho):
“Tidak ada peningkatan persepsi siswa terhadap pembelajaran melalui
implementasi model pembelajaran Group Investigation berbantuan
Captivate”
Hipotesis Kerja (Ha):
“Ada peningkatan persepsi siswa terhadap pembelajaran melalui
implementasi model pembelajaran Group Investigation berbantuan
Captivate”
88
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan,
diperoleh kesimpulan:
1. Implementasi model pembelajaran Group Investigation berbantuan Captivate
dapat menghasilkan hasil belajar kognitif yang cukup baik. Peningkatan hasil
belajar kognitif dapat dilihat dari hasil analisis uji Gain pada kelas eksperimen
sebesar 0,311 (sedang), sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,124 (rendah).
Hasil analisis uji hipotesis diperoleh ttabel=1,67 dan thitung = 5,067. Kriteria
pengujian yaitu Ho diterima jika thitung > ttabel . Karena thitung berada pada
daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan hasil belajar kognitif kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
2. Implementasi model pembelajaran Group Investigation berbantuan Captivate
dapat menghasilkan minat belajar yang sangat baik. Minat belajar kelas
eksperimen sebesar 85% (sangat baik), sedangkan minat belajar kelas kontrol
sebesar 71% (baik). Hasil analisis uji hipotesis diperoleh ttabel = 1,67 dan thitung
= 6,553. Kriteria pengujian yaitu Ho diterima jika thitung < ttabel. Karena thitung
berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan minat belajar
kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
3. Implementasi model pembelajaran Group Investigation berbantuan Captivate
dapat menghasilkan persepsi siswa yang sangat baik terhadap pembelajaran.
Persepsi siswa kelas eksperimen sebesar 93% (sangat baik), sedangkan
89
persepsi siswa kelas kontrol sebesar 84% (sangat baik). Hasil analisis uji
hipotesis diperoleh ttabel=1,67 dan diperoleh thitung = 5,067. Kriteria pengujian
yaitu Ho diterima jika thitung < ttabel. Dari hasil analisis tersebut diperoleh t hitung
> ttabel maka Ho ditolak. Karena thitung berada pada daerah penolakan Ho, maka
dapat disimpulkan persepsi siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas
kontrol.
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, saran-saran yang dapat
diajukan sebagai berikut:
1. Model pembelajaran Group Investigation berbantuan Captivate dapat
meningkatkan hasil belajar, minat, dan persepsi sehingga dapat digunakan
dalam pembelajaran khususnya pada materi Microsoft Word.
2. Penelitian model pembelajaran Group Investigation berbantuan Captivate
perlu dikembangkan agar dapat diketahui faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi peningkatan hasil belajar, minat belajar, dan persepsi siswa.
90
90
DAFTAR PUSTAKA Agustina, R. 2011. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Mahasiswa Melalui
Model Pembelajaran Group Investigation pada Mata Kuliah Pengetahuan Lingkungan di Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jabal Ghafur. Sains Riset, 1(2)
Ardiyanto, A. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis
Adobe Captivate 8 Pada Mata Pelajaran Teknik Listrik Kelas X Teknik Audio Video Di SMK Negeri 3 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 4(3): 973-978
Suharsimi, A. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi 2. Jakarta: Bumi
Aksara __________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi
VI Jakarta: PT Rineka Cipta __________. 1992. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Walgito, B. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset Bruyndonckx, D. 2015. Mastering Adobe Captivate 8. Birmingham: Packt
Publishing Dalyono. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Indonesia Dewi, R. P. 2012. Penerapan Model Group Investigation Terhadap Hasil Belajar
Materi Bahan Kimia Di SMP. Unnes Science Education Journal, 1(2): 69-76
Hadi, S. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Edisi Revisi VI.
Jakarta: PT. Rineka Cipta Hake, R. R. 1998. Interactive-Engagement Vs Traditional Methods: A-Six-
Thousand Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses. American Journal of Physics, 6 (1): 64-80
Handayani, T. L. 2013. Efektivitas Group Investigation Ditunjang Penugasan
Awetan Bioplastik Terhadap Hasil Belajar dan Minat Wirausaha. Unnes Journal of Biology Education, 2(1): 73-81
91
Huda, M. 2015. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Purwanto, N. 2007. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Rifa’i, A. dan Anni, C. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: Pusat
Pengembang MKU/MKDK-LP3 Safari. 2005. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT.Rineka Cipta Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta Soenarto, S. 2005. Pengembangan media pembelajaran interaktif mata kuliah
rangkaian listrik. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Pendidikan Teknik Elektro FT UNY.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press Sugiyono. 2009. Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R
& D. Bandung: Alfabeta Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Widoyoko, E. P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Yulinda, E. 2007. Microsoft Word 2007. Jakarta: Ercontara Rajawali