Upload
afrian-firman
View
11.480
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK PADA
SISWA KELAS IX SMP PGRI 12 PONDOK LABU (Studi Penelitian
Kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu) telah diujikan dalam sidang munaqasyah
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tanggal 25 Agustus 2008 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPdI) pada jurusan Pendidikan Agama
Islam
Jakarta 25 Agustus 2008
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Jurusan Tanggal Tanda tangan
Dr H A F Wibisono MA NIP 150 236 009 Sekretaris Jurusan
Drs Safiudin Sidiq MA NIP 150 299 477 Penguji I
Prof Dr H Salman Harun MA NIP 150 062 568 Penguji II
Drs Ahmad Shoddiq MA NIP 150 289 321
Mengetahui Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah
Prof Dr Dede Rosyada M A NIP 150 231 256
id3700250 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
i
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama Hasanuddin
Tempat Tgl Lahir Kuningan 05 Januari 1986
NIM 104011000136
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi Implementasi Pembelajaran Akhlak pada Siswa Kelas IX
SMP PGRI 12 Pondok Labu
Pembimbing Drs H Achmad Gholib MA
Dengan ini saya menyatakan bahwa
1 Skripsi ini merupakan karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2 Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ciputat Agustus 2008
Penulis
Hasanuddin
id3728093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
ii
ABSTRAKSI
Hasanuddin
Implementasi Pembelajaran Akhlak pada Siswa Kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jawaban bagaimana
pembelajaran Pendidikan Agama Islam(akhlak) di SMP PGRI 12 Pondok Labu
Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 12 Pondok Labu
Penelitian ini memakai Metode deskriptif analisis yang menggunakan
instrument kuesioner dan wawancara Dari penelitian yang telah dilakukan kepada
sejumlah siswa yang menjadi sampel penulis melakukan analisis data yang
merupakan bagian penting dalam metode ilmiah untuk menjawab masalah
penelitain ini
Pembelajaran akhlak pada kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu dalam
pelaksanaan dan hasil terhadap anak didik di SMP tersebut antara materi yang
disampaikan atau norma dengan sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dari
hasil penelitian di SMP tersebut Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-
pertanyaan berjumlah 14 item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8
jawaban (ya) berjumlah 4 dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai
dengan alokasi waktu yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa
menjawab kadang-kadang
Untuk mempertahankan dan meningkatkan akhlak dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (akhlak) supaya tujuan inti di dalam proses
pembelajaran siswa-siswi bisa tercapai dengan baik maka penulis menyarankan
kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai orientasi utama dan
pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak
didik disarankan pula untuk para guru menjadi suri tauladan bagi siswa-siswinya
agar akhlak anak didik setiap hari semakin baik dalam kehidupan sehari-harinya
di sekolah khususnya umumnya di luar sekolah
iii
KATA PENGANTAR
ϢϴΣήϟϦϤΣήϟͿϢδΑ Puji syukur kehadirat Allah swt atas rahmat taufik dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS
IX DI SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Shalawat dan salam penulis haturkan kepada baginda nabi Muhammad
saw beserta anak-anak keluarga dan sahabatnya serata para Nabi Wali Syuhada
dan orang-orang salih
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan
tanpa adanya dukungan bantuan dan bimbingan dari semua pihak Untuk itu
penulis menucapkan terimakasih yang mendalam kepada
1 Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2 Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Bapak Dr H Achmad Gholib M A Pembimbing Penulisan Skripsi yang
telah banyak meluangkan waktu tenaga dan pikiran dalam membimbing
penulis
4 Bapak Prof Dr Armai Arief MA Dosen Penasihat Akademik
5 Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing penulis selama kuliah di
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Uin
Syarif Hidayatullah Jakarta
6 Bapak Furqan dan Ibu Nida Staff Jurusan Pendidikan Agama Islam
7 Ayahanda Sukatma dan Ibu Maspidah tercinta satu dari sekian harapan kalian
telah ananda penuhi semoga harapan-harapan kalian yang lain dapat ananda
wujudkan Tidak ada kata yang pantas lagi ananda ucapkan selain ucapan
terimakasih yang sedalam-dalamnya atas segala pengorbanan kasih sayang
dukungan dan bimbingan kalian serta kesabaran yang tak terhingga
8 Kakandaku Teh Nur Hasanah Kak Saiful Ali Teh Nur Sehah Kak Asef
Mamun Sanusi Adikku Nurul Magfirah dan seluruh keponakanku
iv
9 Ibu Dra Sartini MM Kepala dan Dra Hajarillah Wakil sekolah SMP PGRI
12 Pondok Labu beserta dewan Guru yang bersedia menerima dan membantu
penulis dalam melakukan penelitian dan penyelesaian skripsi ini
10 Teman-teman seperjuangan di Jurusan PAI 2004 khususnya Mas Bejo Kang
Rizal Nur Istianah Latifah dan Arif Maulana Akbar serta teman-teman
mahasiswa yang tidak dapat penulis Sebutkan satu persatu yang telah
memberikan semangat dan bantuannya selama ini
11 Adindaku tersayang Idah Ummu Maidah yang membuat penulis semangat
Akhirnya atas jasa dan bantuan semua pihak baik berupa moril maupun
materil penulis panjatkan doa semoga Allah swt memberikan balasan yang
berlipat ganda dan penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan berkah bagi
penulis dan pembaca Amien
Jakarta Agustus 2008
Penulis
v
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ILMIAH i
ABSTRAKSI ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah 7
C Tujuan Penelitian 8
D Kegunaan penelitian 8
E Metode Penelitian 8
F Pedoman Penulisan 11
G Sistematika Penyusunan 11
BAB II LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam 12
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 12
2 Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam 17
B Akhlak 23
1 Pengertian Akhlak 23
2 Pembentukan Akhlak 29
3 Pembinaan Akhlak 33
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian 41
B Populasi dan sample penelitian 41
vi
C Tempat dan Waktu Penelitian 42
D Pengumpulan Data 42
BAB IV HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta 45
1 Pembelajaran Akhlak 45
2 Kurikulum 45
3 Materi 45
4 Keteladanaan 47
5 Kendala-Kendala Pembelajaran 47
B Gambaran Umum Lokasi Penelitian 48
1 Sejarah Berdirinya Dan Letak Geografisnya 48
2 Identitas Sekolah 49
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 49
4 Struktur Organisasi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan 49
5 Kurikulum PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 51
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 52
C Deskripsi Data 55
D Analisis dan Interpretasi Data 61
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 63
B Saran63
DAFTAR PUSTAKA 65
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Program Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) 51
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12 52
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12 54
Tabel 4 Siswa-Siswa SMP PGRI 12 54
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 55
Tabel 6 Apakah Anda Memberi Salam Ketika Bertemu Guru dan Teman 55
Tabel 7 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya
di sekolah apakah anda bersabar 56
Tabel 8 Apakah anda belajar tepat waktu 56
Tabel 9 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah 57
Tabel 10 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah
anda langsung mengerti 57
Tabel 11 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (Akhlak) di luar
jam pelajaran 58
Tabel 12 Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah 58
Tabel 13 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda
di sekolah 58
Tabel 14 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang 59
Tabel 15 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada
teman-teman di sekolah 59
Tabel 16 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah 60
Tabel 17 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah 60
Tabel 18 Selalu tenang 60
Tabel 19 Selalu Qanaah dengan apa yang sudah dimiliki 61
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1 Angket Penelitian
2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX
4 Lembar pengesahan judul skripsi
5 Surat keterangan bimbingan skripsi
6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas
7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh
pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam
(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang
diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah
beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga
belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut
Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai
tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata
pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya
dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya
tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat
kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya
yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari
cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat
mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar
dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu
kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau
kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic
Hedonisme1
1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134
id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak
mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada
pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri
lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik
Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal
(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat
guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun
kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa
diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia
menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah
dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut
si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya
yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia
mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat
hanya bisa menuntut hal yang baik
Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat
dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini
tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses
pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan
tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan
oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap
teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang
abstrak
Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga
yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa
peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat
2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak
mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35
3
dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam
yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan
mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap
yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus
diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau
akhlak
Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa
landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu
sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan
al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan
menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan
khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-
landasan tersebut ialah sebagai berikut
1 Al-Quran
Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3
2 Al-Hadis
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ
ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4
3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim
a Abdul Hamid Yunus
ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5
Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia
3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436
4
b Imam Al-Ghazali
ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)
c Ibrahim Anis
ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak
itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan
pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan
Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka
memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan
kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh
segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat
yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang
kuat
Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut
akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah
dalam QSAl-Qashash 77
6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002
5
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8
Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan
keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah
lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak
memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat
kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga
melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan
berakhlak mulia
Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun
di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran
memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya
dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun
karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut
1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut
2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan
8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623
6
dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9
Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak
dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan
Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
di Solo tahun 2007
Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP
PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar
kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan
Nasional10
Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama
Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan
didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal
Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat
lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama
kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang
pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan
dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak
kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak
Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari
akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa
mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada
ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan
9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas
2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama
Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126
7
perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah
pengawasan Allah Swt
Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya
dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak
serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka
dapatkan dari sekolah dasar
Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang
tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun
ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu
interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem
yang paling berat11
Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12
PONDOK LABU
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam
penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut
Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau
penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)
Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan
Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12
11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h
39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40
8
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti
penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama
Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh
maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada
pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
SMP 12 PGRI Pondok Labu
2 Perumusan Masalah
Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis
memutuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Pondok Labu
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok
Labu
2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi
orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak
D Kegunaan Penelitian
1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan
menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat
dalam masalah ini
2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan
evaluasi
13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
i
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama Hasanuddin
Tempat Tgl Lahir Kuningan 05 Januari 1986
NIM 104011000136
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi Implementasi Pembelajaran Akhlak pada Siswa Kelas IX
SMP PGRI 12 Pondok Labu
Pembimbing Drs H Achmad Gholib MA
Dengan ini saya menyatakan bahwa
1 Skripsi ini merupakan karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2 Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ciputat Agustus 2008
Penulis
Hasanuddin
id3728093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
ii
ABSTRAKSI
Hasanuddin
Implementasi Pembelajaran Akhlak pada Siswa Kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jawaban bagaimana
pembelajaran Pendidikan Agama Islam(akhlak) di SMP PGRI 12 Pondok Labu
Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 12 Pondok Labu
Penelitian ini memakai Metode deskriptif analisis yang menggunakan
instrument kuesioner dan wawancara Dari penelitian yang telah dilakukan kepada
sejumlah siswa yang menjadi sampel penulis melakukan analisis data yang
merupakan bagian penting dalam metode ilmiah untuk menjawab masalah
penelitain ini
Pembelajaran akhlak pada kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu dalam
pelaksanaan dan hasil terhadap anak didik di SMP tersebut antara materi yang
disampaikan atau norma dengan sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dari
hasil penelitian di SMP tersebut Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-
pertanyaan berjumlah 14 item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8
jawaban (ya) berjumlah 4 dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai
dengan alokasi waktu yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa
menjawab kadang-kadang
Untuk mempertahankan dan meningkatkan akhlak dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (akhlak) supaya tujuan inti di dalam proses
pembelajaran siswa-siswi bisa tercapai dengan baik maka penulis menyarankan
kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai orientasi utama dan
pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak
didik disarankan pula untuk para guru menjadi suri tauladan bagi siswa-siswinya
agar akhlak anak didik setiap hari semakin baik dalam kehidupan sehari-harinya
di sekolah khususnya umumnya di luar sekolah
iii
KATA PENGANTAR
ϢϴΣήϟϦϤΣήϟͿϢδΑ Puji syukur kehadirat Allah swt atas rahmat taufik dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS
IX DI SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Shalawat dan salam penulis haturkan kepada baginda nabi Muhammad
saw beserta anak-anak keluarga dan sahabatnya serata para Nabi Wali Syuhada
dan orang-orang salih
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan
tanpa adanya dukungan bantuan dan bimbingan dari semua pihak Untuk itu
penulis menucapkan terimakasih yang mendalam kepada
1 Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2 Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Bapak Dr H Achmad Gholib M A Pembimbing Penulisan Skripsi yang
telah banyak meluangkan waktu tenaga dan pikiran dalam membimbing
penulis
4 Bapak Prof Dr Armai Arief MA Dosen Penasihat Akademik
5 Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing penulis selama kuliah di
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Uin
Syarif Hidayatullah Jakarta
6 Bapak Furqan dan Ibu Nida Staff Jurusan Pendidikan Agama Islam
7 Ayahanda Sukatma dan Ibu Maspidah tercinta satu dari sekian harapan kalian
telah ananda penuhi semoga harapan-harapan kalian yang lain dapat ananda
wujudkan Tidak ada kata yang pantas lagi ananda ucapkan selain ucapan
terimakasih yang sedalam-dalamnya atas segala pengorbanan kasih sayang
dukungan dan bimbingan kalian serta kesabaran yang tak terhingga
8 Kakandaku Teh Nur Hasanah Kak Saiful Ali Teh Nur Sehah Kak Asef
Mamun Sanusi Adikku Nurul Magfirah dan seluruh keponakanku
iv
9 Ibu Dra Sartini MM Kepala dan Dra Hajarillah Wakil sekolah SMP PGRI
12 Pondok Labu beserta dewan Guru yang bersedia menerima dan membantu
penulis dalam melakukan penelitian dan penyelesaian skripsi ini
10 Teman-teman seperjuangan di Jurusan PAI 2004 khususnya Mas Bejo Kang
Rizal Nur Istianah Latifah dan Arif Maulana Akbar serta teman-teman
mahasiswa yang tidak dapat penulis Sebutkan satu persatu yang telah
memberikan semangat dan bantuannya selama ini
11 Adindaku tersayang Idah Ummu Maidah yang membuat penulis semangat
Akhirnya atas jasa dan bantuan semua pihak baik berupa moril maupun
materil penulis panjatkan doa semoga Allah swt memberikan balasan yang
berlipat ganda dan penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan berkah bagi
penulis dan pembaca Amien
Jakarta Agustus 2008
Penulis
v
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ILMIAH i
ABSTRAKSI ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah 7
C Tujuan Penelitian 8
D Kegunaan penelitian 8
E Metode Penelitian 8
F Pedoman Penulisan 11
G Sistematika Penyusunan 11
BAB II LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam 12
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 12
2 Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam 17
B Akhlak 23
1 Pengertian Akhlak 23
2 Pembentukan Akhlak 29
3 Pembinaan Akhlak 33
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian 41
B Populasi dan sample penelitian 41
vi
C Tempat dan Waktu Penelitian 42
D Pengumpulan Data 42
BAB IV HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta 45
1 Pembelajaran Akhlak 45
2 Kurikulum 45
3 Materi 45
4 Keteladanaan 47
5 Kendala-Kendala Pembelajaran 47
B Gambaran Umum Lokasi Penelitian 48
1 Sejarah Berdirinya Dan Letak Geografisnya 48
2 Identitas Sekolah 49
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 49
4 Struktur Organisasi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan 49
5 Kurikulum PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 51
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 52
C Deskripsi Data 55
D Analisis dan Interpretasi Data 61
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 63
B Saran63
DAFTAR PUSTAKA 65
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Program Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) 51
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12 52
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12 54
Tabel 4 Siswa-Siswa SMP PGRI 12 54
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 55
Tabel 6 Apakah Anda Memberi Salam Ketika Bertemu Guru dan Teman 55
Tabel 7 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya
di sekolah apakah anda bersabar 56
Tabel 8 Apakah anda belajar tepat waktu 56
Tabel 9 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah 57
Tabel 10 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah
anda langsung mengerti 57
Tabel 11 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (Akhlak) di luar
jam pelajaran 58
Tabel 12 Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah 58
Tabel 13 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda
di sekolah 58
Tabel 14 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang 59
Tabel 15 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada
teman-teman di sekolah 59
Tabel 16 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah 60
Tabel 17 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah 60
Tabel 18 Selalu tenang 60
Tabel 19 Selalu Qanaah dengan apa yang sudah dimiliki 61
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1 Angket Penelitian
2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX
4 Lembar pengesahan judul skripsi
5 Surat keterangan bimbingan skripsi
6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas
7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh
pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam
(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang
diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah
beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga
belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut
Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai
tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata
pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya
dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya
tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat
kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya
yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari
cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat
mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar
dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu
kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau
kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic
Hedonisme1
1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134
id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak
mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada
pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri
lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik
Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal
(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat
guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun
kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa
diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia
menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah
dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut
si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya
yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia
mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat
hanya bisa menuntut hal yang baik
Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat
dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini
tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses
pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan
tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan
oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap
teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang
abstrak
Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga
yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa
peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat
2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak
mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35
3
dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam
yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan
mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap
yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus
diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau
akhlak
Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa
landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu
sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan
al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan
menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan
khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-
landasan tersebut ialah sebagai berikut
1 Al-Quran
Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3
2 Al-Hadis
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ
ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4
3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim
a Abdul Hamid Yunus
ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5
Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia
3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436
4
b Imam Al-Ghazali
ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)
c Ibrahim Anis
ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak
itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan
pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan
Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka
memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan
kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh
segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat
yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang
kuat
Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut
akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah
dalam QSAl-Qashash 77
6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002
5
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8
Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan
keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah
lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak
memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat
kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga
melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan
berakhlak mulia
Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun
di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran
memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya
dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun
karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut
1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut
2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan
8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623
6
dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9
Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak
dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan
Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
di Solo tahun 2007
Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP
PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar
kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan
Nasional10
Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama
Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan
didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal
Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat
lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama
kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang
pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan
dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak
kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak
Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari
akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa
mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada
ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan
9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas
2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama
Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126
7
perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah
pengawasan Allah Swt
Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya
dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak
serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka
dapatkan dari sekolah dasar
Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang
tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun
ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu
interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem
yang paling berat11
Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12
PONDOK LABU
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam
penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut
Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau
penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)
Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan
Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12
11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h
39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40
8
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti
penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama
Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh
maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada
pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
SMP 12 PGRI Pondok Labu
2 Perumusan Masalah
Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis
memutuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Pondok Labu
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok
Labu
2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi
orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak
D Kegunaan Penelitian
1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan
menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat
dalam masalah ini
2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan
evaluasi
13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
ii
ABSTRAKSI
Hasanuddin
Implementasi Pembelajaran Akhlak pada Siswa Kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jawaban bagaimana
pembelajaran Pendidikan Agama Islam(akhlak) di SMP PGRI 12 Pondok Labu
Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 12 Pondok Labu
Penelitian ini memakai Metode deskriptif analisis yang menggunakan
instrument kuesioner dan wawancara Dari penelitian yang telah dilakukan kepada
sejumlah siswa yang menjadi sampel penulis melakukan analisis data yang
merupakan bagian penting dalam metode ilmiah untuk menjawab masalah
penelitain ini
Pembelajaran akhlak pada kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu dalam
pelaksanaan dan hasil terhadap anak didik di SMP tersebut antara materi yang
disampaikan atau norma dengan sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dari
hasil penelitian di SMP tersebut Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-
pertanyaan berjumlah 14 item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8
jawaban (ya) berjumlah 4 dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai
dengan alokasi waktu yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa
menjawab kadang-kadang
Untuk mempertahankan dan meningkatkan akhlak dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (akhlak) supaya tujuan inti di dalam proses
pembelajaran siswa-siswi bisa tercapai dengan baik maka penulis menyarankan
kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai orientasi utama dan
pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak
didik disarankan pula untuk para guru menjadi suri tauladan bagi siswa-siswinya
agar akhlak anak didik setiap hari semakin baik dalam kehidupan sehari-harinya
di sekolah khususnya umumnya di luar sekolah
iii
KATA PENGANTAR
ϢϴΣήϟϦϤΣήϟͿϢδΑ Puji syukur kehadirat Allah swt atas rahmat taufik dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS
IX DI SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Shalawat dan salam penulis haturkan kepada baginda nabi Muhammad
saw beserta anak-anak keluarga dan sahabatnya serata para Nabi Wali Syuhada
dan orang-orang salih
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan
tanpa adanya dukungan bantuan dan bimbingan dari semua pihak Untuk itu
penulis menucapkan terimakasih yang mendalam kepada
1 Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2 Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Bapak Dr H Achmad Gholib M A Pembimbing Penulisan Skripsi yang
telah banyak meluangkan waktu tenaga dan pikiran dalam membimbing
penulis
4 Bapak Prof Dr Armai Arief MA Dosen Penasihat Akademik
5 Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing penulis selama kuliah di
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Uin
Syarif Hidayatullah Jakarta
6 Bapak Furqan dan Ibu Nida Staff Jurusan Pendidikan Agama Islam
7 Ayahanda Sukatma dan Ibu Maspidah tercinta satu dari sekian harapan kalian
telah ananda penuhi semoga harapan-harapan kalian yang lain dapat ananda
wujudkan Tidak ada kata yang pantas lagi ananda ucapkan selain ucapan
terimakasih yang sedalam-dalamnya atas segala pengorbanan kasih sayang
dukungan dan bimbingan kalian serta kesabaran yang tak terhingga
8 Kakandaku Teh Nur Hasanah Kak Saiful Ali Teh Nur Sehah Kak Asef
Mamun Sanusi Adikku Nurul Magfirah dan seluruh keponakanku
iv
9 Ibu Dra Sartini MM Kepala dan Dra Hajarillah Wakil sekolah SMP PGRI
12 Pondok Labu beserta dewan Guru yang bersedia menerima dan membantu
penulis dalam melakukan penelitian dan penyelesaian skripsi ini
10 Teman-teman seperjuangan di Jurusan PAI 2004 khususnya Mas Bejo Kang
Rizal Nur Istianah Latifah dan Arif Maulana Akbar serta teman-teman
mahasiswa yang tidak dapat penulis Sebutkan satu persatu yang telah
memberikan semangat dan bantuannya selama ini
11 Adindaku tersayang Idah Ummu Maidah yang membuat penulis semangat
Akhirnya atas jasa dan bantuan semua pihak baik berupa moril maupun
materil penulis panjatkan doa semoga Allah swt memberikan balasan yang
berlipat ganda dan penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan berkah bagi
penulis dan pembaca Amien
Jakarta Agustus 2008
Penulis
v
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ILMIAH i
ABSTRAKSI ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah 7
C Tujuan Penelitian 8
D Kegunaan penelitian 8
E Metode Penelitian 8
F Pedoman Penulisan 11
G Sistematika Penyusunan 11
BAB II LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam 12
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 12
2 Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam 17
B Akhlak 23
1 Pengertian Akhlak 23
2 Pembentukan Akhlak 29
3 Pembinaan Akhlak 33
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian 41
B Populasi dan sample penelitian 41
vi
C Tempat dan Waktu Penelitian 42
D Pengumpulan Data 42
BAB IV HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta 45
1 Pembelajaran Akhlak 45
2 Kurikulum 45
3 Materi 45
4 Keteladanaan 47
5 Kendala-Kendala Pembelajaran 47
B Gambaran Umum Lokasi Penelitian 48
1 Sejarah Berdirinya Dan Letak Geografisnya 48
2 Identitas Sekolah 49
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 49
4 Struktur Organisasi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan 49
5 Kurikulum PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 51
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 52
C Deskripsi Data 55
D Analisis dan Interpretasi Data 61
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 63
B Saran63
DAFTAR PUSTAKA 65
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Program Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) 51
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12 52
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12 54
Tabel 4 Siswa-Siswa SMP PGRI 12 54
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 55
Tabel 6 Apakah Anda Memberi Salam Ketika Bertemu Guru dan Teman 55
Tabel 7 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya
di sekolah apakah anda bersabar 56
Tabel 8 Apakah anda belajar tepat waktu 56
Tabel 9 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah 57
Tabel 10 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah
anda langsung mengerti 57
Tabel 11 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (Akhlak) di luar
jam pelajaran 58
Tabel 12 Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah 58
Tabel 13 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda
di sekolah 58
Tabel 14 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang 59
Tabel 15 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada
teman-teman di sekolah 59
Tabel 16 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah 60
Tabel 17 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah 60
Tabel 18 Selalu tenang 60
Tabel 19 Selalu Qanaah dengan apa yang sudah dimiliki 61
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1 Angket Penelitian
2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX
4 Lembar pengesahan judul skripsi
5 Surat keterangan bimbingan skripsi
6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas
7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh
pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam
(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang
diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah
beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga
belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut
Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai
tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata
pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya
dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya
tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat
kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya
yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari
cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat
mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar
dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu
kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau
kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic
Hedonisme1
1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134
id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak
mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada
pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri
lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik
Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal
(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat
guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun
kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa
diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia
menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah
dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut
si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya
yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia
mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat
hanya bisa menuntut hal yang baik
Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat
dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini
tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses
pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan
tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan
oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap
teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang
abstrak
Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga
yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa
peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat
2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak
mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35
3
dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam
yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan
mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap
yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus
diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau
akhlak
Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa
landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu
sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan
al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan
menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan
khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-
landasan tersebut ialah sebagai berikut
1 Al-Quran
Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3
2 Al-Hadis
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ
ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4
3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim
a Abdul Hamid Yunus
ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5
Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia
3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436
4
b Imam Al-Ghazali
ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)
c Ibrahim Anis
ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak
itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan
pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan
Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka
memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan
kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh
segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat
yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang
kuat
Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut
akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah
dalam QSAl-Qashash 77
6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002
5
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8
Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan
keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah
lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak
memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat
kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga
melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan
berakhlak mulia
Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun
di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran
memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya
dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun
karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut
1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut
2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan
8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623
6
dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9
Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak
dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan
Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
di Solo tahun 2007
Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP
PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar
kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan
Nasional10
Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama
Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan
didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal
Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat
lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama
kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang
pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan
dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak
kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak
Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari
akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa
mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada
ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan
9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas
2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama
Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126
7
perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah
pengawasan Allah Swt
Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya
dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak
serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka
dapatkan dari sekolah dasar
Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang
tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun
ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu
interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem
yang paling berat11
Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12
PONDOK LABU
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam
penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut
Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau
penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)
Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan
Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12
11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h
39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40
8
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti
penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama
Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh
maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada
pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
SMP 12 PGRI Pondok Labu
2 Perumusan Masalah
Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis
memutuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Pondok Labu
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok
Labu
2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi
orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak
D Kegunaan Penelitian
1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan
menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat
dalam masalah ini
2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan
evaluasi
13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
iii
KATA PENGANTAR
ϢϴΣήϟϦϤΣήϟͿϢδΑ Puji syukur kehadirat Allah swt atas rahmat taufik dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS
IX DI SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Shalawat dan salam penulis haturkan kepada baginda nabi Muhammad
saw beserta anak-anak keluarga dan sahabatnya serata para Nabi Wali Syuhada
dan orang-orang salih
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan
tanpa adanya dukungan bantuan dan bimbingan dari semua pihak Untuk itu
penulis menucapkan terimakasih yang mendalam kepada
1 Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2 Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Bapak Dr H Achmad Gholib M A Pembimbing Penulisan Skripsi yang
telah banyak meluangkan waktu tenaga dan pikiran dalam membimbing
penulis
4 Bapak Prof Dr Armai Arief MA Dosen Penasihat Akademik
5 Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing penulis selama kuliah di
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Uin
Syarif Hidayatullah Jakarta
6 Bapak Furqan dan Ibu Nida Staff Jurusan Pendidikan Agama Islam
7 Ayahanda Sukatma dan Ibu Maspidah tercinta satu dari sekian harapan kalian
telah ananda penuhi semoga harapan-harapan kalian yang lain dapat ananda
wujudkan Tidak ada kata yang pantas lagi ananda ucapkan selain ucapan
terimakasih yang sedalam-dalamnya atas segala pengorbanan kasih sayang
dukungan dan bimbingan kalian serta kesabaran yang tak terhingga
8 Kakandaku Teh Nur Hasanah Kak Saiful Ali Teh Nur Sehah Kak Asef
Mamun Sanusi Adikku Nurul Magfirah dan seluruh keponakanku
iv
9 Ibu Dra Sartini MM Kepala dan Dra Hajarillah Wakil sekolah SMP PGRI
12 Pondok Labu beserta dewan Guru yang bersedia menerima dan membantu
penulis dalam melakukan penelitian dan penyelesaian skripsi ini
10 Teman-teman seperjuangan di Jurusan PAI 2004 khususnya Mas Bejo Kang
Rizal Nur Istianah Latifah dan Arif Maulana Akbar serta teman-teman
mahasiswa yang tidak dapat penulis Sebutkan satu persatu yang telah
memberikan semangat dan bantuannya selama ini
11 Adindaku tersayang Idah Ummu Maidah yang membuat penulis semangat
Akhirnya atas jasa dan bantuan semua pihak baik berupa moril maupun
materil penulis panjatkan doa semoga Allah swt memberikan balasan yang
berlipat ganda dan penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan berkah bagi
penulis dan pembaca Amien
Jakarta Agustus 2008
Penulis
v
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ILMIAH i
ABSTRAKSI ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah 7
C Tujuan Penelitian 8
D Kegunaan penelitian 8
E Metode Penelitian 8
F Pedoman Penulisan 11
G Sistematika Penyusunan 11
BAB II LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam 12
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 12
2 Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam 17
B Akhlak 23
1 Pengertian Akhlak 23
2 Pembentukan Akhlak 29
3 Pembinaan Akhlak 33
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian 41
B Populasi dan sample penelitian 41
vi
C Tempat dan Waktu Penelitian 42
D Pengumpulan Data 42
BAB IV HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta 45
1 Pembelajaran Akhlak 45
2 Kurikulum 45
3 Materi 45
4 Keteladanaan 47
5 Kendala-Kendala Pembelajaran 47
B Gambaran Umum Lokasi Penelitian 48
1 Sejarah Berdirinya Dan Letak Geografisnya 48
2 Identitas Sekolah 49
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 49
4 Struktur Organisasi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan 49
5 Kurikulum PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 51
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 52
C Deskripsi Data 55
D Analisis dan Interpretasi Data 61
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 63
B Saran63
DAFTAR PUSTAKA 65
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Program Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) 51
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12 52
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12 54
Tabel 4 Siswa-Siswa SMP PGRI 12 54
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 55
Tabel 6 Apakah Anda Memberi Salam Ketika Bertemu Guru dan Teman 55
Tabel 7 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya
di sekolah apakah anda bersabar 56
Tabel 8 Apakah anda belajar tepat waktu 56
Tabel 9 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah 57
Tabel 10 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah
anda langsung mengerti 57
Tabel 11 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (Akhlak) di luar
jam pelajaran 58
Tabel 12 Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah 58
Tabel 13 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda
di sekolah 58
Tabel 14 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang 59
Tabel 15 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada
teman-teman di sekolah 59
Tabel 16 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah 60
Tabel 17 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah 60
Tabel 18 Selalu tenang 60
Tabel 19 Selalu Qanaah dengan apa yang sudah dimiliki 61
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1 Angket Penelitian
2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX
4 Lembar pengesahan judul skripsi
5 Surat keterangan bimbingan skripsi
6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas
7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh
pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam
(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang
diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah
beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga
belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut
Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai
tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata
pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya
dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya
tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat
kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya
yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari
cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat
mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar
dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu
kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau
kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic
Hedonisme1
1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134
id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak
mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada
pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri
lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik
Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal
(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat
guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun
kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa
diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia
menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah
dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut
si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya
yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia
mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat
hanya bisa menuntut hal yang baik
Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat
dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini
tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses
pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan
tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan
oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap
teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang
abstrak
Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga
yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa
peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat
2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak
mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35
3
dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam
yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan
mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap
yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus
diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau
akhlak
Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa
landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu
sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan
al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan
menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan
khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-
landasan tersebut ialah sebagai berikut
1 Al-Quran
Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3
2 Al-Hadis
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ
ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4
3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim
a Abdul Hamid Yunus
ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5
Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia
3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436
4
b Imam Al-Ghazali
ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)
c Ibrahim Anis
ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak
itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan
pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan
Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka
memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan
kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh
segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat
yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang
kuat
Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut
akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah
dalam QSAl-Qashash 77
6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002
5
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8
Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan
keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah
lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak
memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat
kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga
melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan
berakhlak mulia
Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun
di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran
memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya
dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun
karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut
1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut
2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan
8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623
6
dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9
Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak
dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan
Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
di Solo tahun 2007
Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP
PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar
kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan
Nasional10
Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama
Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan
didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal
Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat
lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama
kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang
pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan
dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak
kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak
Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari
akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa
mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada
ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan
9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas
2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama
Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126
7
perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah
pengawasan Allah Swt
Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya
dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak
serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka
dapatkan dari sekolah dasar
Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang
tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun
ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu
interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem
yang paling berat11
Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12
PONDOK LABU
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam
penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut
Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau
penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)
Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan
Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12
11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h
39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40
8
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti
penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama
Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh
maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada
pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
SMP 12 PGRI Pondok Labu
2 Perumusan Masalah
Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis
memutuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Pondok Labu
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok
Labu
2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi
orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak
D Kegunaan Penelitian
1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan
menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat
dalam masalah ini
2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan
evaluasi
13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
iv
9 Ibu Dra Sartini MM Kepala dan Dra Hajarillah Wakil sekolah SMP PGRI
12 Pondok Labu beserta dewan Guru yang bersedia menerima dan membantu
penulis dalam melakukan penelitian dan penyelesaian skripsi ini
10 Teman-teman seperjuangan di Jurusan PAI 2004 khususnya Mas Bejo Kang
Rizal Nur Istianah Latifah dan Arif Maulana Akbar serta teman-teman
mahasiswa yang tidak dapat penulis Sebutkan satu persatu yang telah
memberikan semangat dan bantuannya selama ini
11 Adindaku tersayang Idah Ummu Maidah yang membuat penulis semangat
Akhirnya atas jasa dan bantuan semua pihak baik berupa moril maupun
materil penulis panjatkan doa semoga Allah swt memberikan balasan yang
berlipat ganda dan penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan berkah bagi
penulis dan pembaca Amien
Jakarta Agustus 2008
Penulis
v
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ILMIAH i
ABSTRAKSI ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah 7
C Tujuan Penelitian 8
D Kegunaan penelitian 8
E Metode Penelitian 8
F Pedoman Penulisan 11
G Sistematika Penyusunan 11
BAB II LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam 12
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 12
2 Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam 17
B Akhlak 23
1 Pengertian Akhlak 23
2 Pembentukan Akhlak 29
3 Pembinaan Akhlak 33
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian 41
B Populasi dan sample penelitian 41
vi
C Tempat dan Waktu Penelitian 42
D Pengumpulan Data 42
BAB IV HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta 45
1 Pembelajaran Akhlak 45
2 Kurikulum 45
3 Materi 45
4 Keteladanaan 47
5 Kendala-Kendala Pembelajaran 47
B Gambaran Umum Lokasi Penelitian 48
1 Sejarah Berdirinya Dan Letak Geografisnya 48
2 Identitas Sekolah 49
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 49
4 Struktur Organisasi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan 49
5 Kurikulum PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 51
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 52
C Deskripsi Data 55
D Analisis dan Interpretasi Data 61
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 63
B Saran63
DAFTAR PUSTAKA 65
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Program Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) 51
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12 52
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12 54
Tabel 4 Siswa-Siswa SMP PGRI 12 54
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 55
Tabel 6 Apakah Anda Memberi Salam Ketika Bertemu Guru dan Teman 55
Tabel 7 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya
di sekolah apakah anda bersabar 56
Tabel 8 Apakah anda belajar tepat waktu 56
Tabel 9 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah 57
Tabel 10 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah
anda langsung mengerti 57
Tabel 11 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (Akhlak) di luar
jam pelajaran 58
Tabel 12 Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah 58
Tabel 13 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda
di sekolah 58
Tabel 14 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang 59
Tabel 15 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada
teman-teman di sekolah 59
Tabel 16 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah 60
Tabel 17 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah 60
Tabel 18 Selalu tenang 60
Tabel 19 Selalu Qanaah dengan apa yang sudah dimiliki 61
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1 Angket Penelitian
2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX
4 Lembar pengesahan judul skripsi
5 Surat keterangan bimbingan skripsi
6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas
7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh
pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam
(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang
diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah
beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga
belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut
Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai
tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata
pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya
dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya
tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat
kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya
yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari
cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat
mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar
dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu
kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau
kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic
Hedonisme1
1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134
id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak
mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada
pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri
lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik
Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal
(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat
guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun
kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa
diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia
menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah
dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut
si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya
yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia
mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat
hanya bisa menuntut hal yang baik
Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat
dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini
tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses
pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan
tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan
oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap
teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang
abstrak
Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga
yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa
peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat
2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak
mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35
3
dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam
yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan
mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap
yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus
diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau
akhlak
Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa
landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu
sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan
al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan
menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan
khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-
landasan tersebut ialah sebagai berikut
1 Al-Quran
Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3
2 Al-Hadis
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ
ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4
3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim
a Abdul Hamid Yunus
ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5
Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia
3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436
4
b Imam Al-Ghazali
ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)
c Ibrahim Anis
ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak
itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan
pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan
Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka
memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan
kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh
segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat
yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang
kuat
Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut
akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah
dalam QSAl-Qashash 77
6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002
5
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8
Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan
keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah
lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak
memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat
kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga
melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan
berakhlak mulia
Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun
di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran
memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya
dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun
karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut
1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut
2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan
8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623
6
dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9
Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak
dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan
Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
di Solo tahun 2007
Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP
PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar
kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan
Nasional10
Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama
Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan
didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal
Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat
lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama
kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang
pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan
dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak
kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak
Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari
akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa
mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada
ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan
9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas
2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama
Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126
7
perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah
pengawasan Allah Swt
Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya
dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak
serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka
dapatkan dari sekolah dasar
Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang
tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun
ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu
interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem
yang paling berat11
Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12
PONDOK LABU
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam
penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut
Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau
penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)
Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan
Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12
11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h
39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40
8
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti
penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama
Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh
maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada
pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
SMP 12 PGRI Pondok Labu
2 Perumusan Masalah
Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis
memutuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Pondok Labu
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok
Labu
2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi
orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak
D Kegunaan Penelitian
1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan
menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat
dalam masalah ini
2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan
evaluasi
13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
v
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ILMIAH i
ABSTRAKSI ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah 7
C Tujuan Penelitian 8
D Kegunaan penelitian 8
E Metode Penelitian 8
F Pedoman Penulisan 11
G Sistematika Penyusunan 11
BAB II LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam 12
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 12
2 Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam 17
B Akhlak 23
1 Pengertian Akhlak 23
2 Pembentukan Akhlak 29
3 Pembinaan Akhlak 33
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian 41
B Populasi dan sample penelitian 41
vi
C Tempat dan Waktu Penelitian 42
D Pengumpulan Data 42
BAB IV HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta 45
1 Pembelajaran Akhlak 45
2 Kurikulum 45
3 Materi 45
4 Keteladanaan 47
5 Kendala-Kendala Pembelajaran 47
B Gambaran Umum Lokasi Penelitian 48
1 Sejarah Berdirinya Dan Letak Geografisnya 48
2 Identitas Sekolah 49
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 49
4 Struktur Organisasi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan 49
5 Kurikulum PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 51
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 52
C Deskripsi Data 55
D Analisis dan Interpretasi Data 61
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 63
B Saran63
DAFTAR PUSTAKA 65
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Program Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) 51
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12 52
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12 54
Tabel 4 Siswa-Siswa SMP PGRI 12 54
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 55
Tabel 6 Apakah Anda Memberi Salam Ketika Bertemu Guru dan Teman 55
Tabel 7 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya
di sekolah apakah anda bersabar 56
Tabel 8 Apakah anda belajar tepat waktu 56
Tabel 9 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah 57
Tabel 10 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah
anda langsung mengerti 57
Tabel 11 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (Akhlak) di luar
jam pelajaran 58
Tabel 12 Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah 58
Tabel 13 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda
di sekolah 58
Tabel 14 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang 59
Tabel 15 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada
teman-teman di sekolah 59
Tabel 16 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah 60
Tabel 17 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah 60
Tabel 18 Selalu tenang 60
Tabel 19 Selalu Qanaah dengan apa yang sudah dimiliki 61
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1 Angket Penelitian
2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX
4 Lembar pengesahan judul skripsi
5 Surat keterangan bimbingan skripsi
6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas
7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh
pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam
(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang
diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah
beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga
belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut
Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai
tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata
pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya
dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya
tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat
kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya
yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari
cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat
mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar
dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu
kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau
kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic
Hedonisme1
1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134
id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak
mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada
pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri
lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik
Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal
(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat
guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun
kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa
diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia
menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah
dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut
si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya
yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia
mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat
hanya bisa menuntut hal yang baik
Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat
dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini
tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses
pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan
tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan
oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap
teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang
abstrak
Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga
yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa
peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat
2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak
mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35
3
dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam
yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan
mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap
yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus
diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau
akhlak
Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa
landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu
sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan
al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan
menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan
khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-
landasan tersebut ialah sebagai berikut
1 Al-Quran
Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3
2 Al-Hadis
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ
ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4
3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim
a Abdul Hamid Yunus
ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5
Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia
3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436
4
b Imam Al-Ghazali
ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)
c Ibrahim Anis
ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak
itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan
pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan
Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka
memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan
kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh
segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat
yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang
kuat
Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut
akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah
dalam QSAl-Qashash 77
6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002
5
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8
Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan
keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah
lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak
memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat
kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga
melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan
berakhlak mulia
Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun
di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran
memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya
dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun
karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut
1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut
2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan
8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623
6
dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9
Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak
dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan
Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
di Solo tahun 2007
Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP
PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar
kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan
Nasional10
Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama
Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan
didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal
Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat
lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama
kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang
pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan
dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak
kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak
Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari
akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa
mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada
ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan
9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas
2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama
Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126
7
perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah
pengawasan Allah Swt
Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya
dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak
serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka
dapatkan dari sekolah dasar
Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang
tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun
ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu
interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem
yang paling berat11
Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12
PONDOK LABU
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam
penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut
Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau
penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)
Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan
Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12
11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h
39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40
8
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti
penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama
Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh
maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada
pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
SMP 12 PGRI Pondok Labu
2 Perumusan Masalah
Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis
memutuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Pondok Labu
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok
Labu
2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi
orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak
D Kegunaan Penelitian
1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan
menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat
dalam masalah ini
2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan
evaluasi
13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
vi
C Tempat dan Waktu Penelitian 42
D Pengumpulan Data 42
BAB IV HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta 45
1 Pembelajaran Akhlak 45
2 Kurikulum 45
3 Materi 45
4 Keteladanaan 47
5 Kendala-Kendala Pembelajaran 47
B Gambaran Umum Lokasi Penelitian 48
1 Sejarah Berdirinya Dan Letak Geografisnya 48
2 Identitas Sekolah 49
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 49
4 Struktur Organisasi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan 49
5 Kurikulum PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 51
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 52
C Deskripsi Data 55
D Analisis dan Interpretasi Data 61
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 63
B Saran63
DAFTAR PUSTAKA 65
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Program Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) 51
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12 52
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12 54
Tabel 4 Siswa-Siswa SMP PGRI 12 54
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 55
Tabel 6 Apakah Anda Memberi Salam Ketika Bertemu Guru dan Teman 55
Tabel 7 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya
di sekolah apakah anda bersabar 56
Tabel 8 Apakah anda belajar tepat waktu 56
Tabel 9 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah 57
Tabel 10 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah
anda langsung mengerti 57
Tabel 11 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (Akhlak) di luar
jam pelajaran 58
Tabel 12 Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah 58
Tabel 13 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda
di sekolah 58
Tabel 14 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang 59
Tabel 15 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada
teman-teman di sekolah 59
Tabel 16 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah 60
Tabel 17 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah 60
Tabel 18 Selalu tenang 60
Tabel 19 Selalu Qanaah dengan apa yang sudah dimiliki 61
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1 Angket Penelitian
2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX
4 Lembar pengesahan judul skripsi
5 Surat keterangan bimbingan skripsi
6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas
7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh
pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam
(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang
diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah
beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga
belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut
Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai
tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata
pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya
dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya
tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat
kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya
yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari
cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat
mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar
dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu
kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau
kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic
Hedonisme1
1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134
id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak
mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada
pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri
lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik
Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal
(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat
guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun
kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa
diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia
menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah
dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut
si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya
yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia
mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat
hanya bisa menuntut hal yang baik
Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat
dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini
tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses
pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan
tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan
oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap
teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang
abstrak
Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga
yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa
peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat
2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak
mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35
3
dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam
yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan
mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap
yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus
diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau
akhlak
Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa
landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu
sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan
al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan
menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan
khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-
landasan tersebut ialah sebagai berikut
1 Al-Quran
Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3
2 Al-Hadis
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ
ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4
3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim
a Abdul Hamid Yunus
ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5
Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia
3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436
4
b Imam Al-Ghazali
ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)
c Ibrahim Anis
ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak
itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan
pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan
Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka
memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan
kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh
segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat
yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang
kuat
Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut
akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah
dalam QSAl-Qashash 77
6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002
5
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8
Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan
keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah
lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak
memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat
kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga
melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan
berakhlak mulia
Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun
di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran
memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya
dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun
karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut
1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut
2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan
8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623
6
dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9
Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak
dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan
Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
di Solo tahun 2007
Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP
PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar
kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan
Nasional10
Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama
Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan
didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal
Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat
lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama
kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang
pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan
dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak
kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak
Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari
akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa
mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada
ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan
9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas
2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama
Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126
7
perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah
pengawasan Allah Swt
Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya
dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak
serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka
dapatkan dari sekolah dasar
Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang
tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun
ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu
interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem
yang paling berat11
Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12
PONDOK LABU
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam
penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut
Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau
penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)
Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan
Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12
11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h
39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40
8
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti
penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama
Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh
maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada
pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
SMP 12 PGRI Pondok Labu
2 Perumusan Masalah
Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis
memutuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Pondok Labu
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok
Labu
2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi
orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak
D Kegunaan Penelitian
1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan
menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat
dalam masalah ini
2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan
evaluasi
13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Program Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) 51
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12 52
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12 54
Tabel 4 Siswa-Siswa SMP PGRI 12 54
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 55
Tabel 6 Apakah Anda Memberi Salam Ketika Bertemu Guru dan Teman 55
Tabel 7 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya
di sekolah apakah anda bersabar 56
Tabel 8 Apakah anda belajar tepat waktu 56
Tabel 9 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah 57
Tabel 10 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah
anda langsung mengerti 57
Tabel 11 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (Akhlak) di luar
jam pelajaran 58
Tabel 12 Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah 58
Tabel 13 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda
di sekolah 58
Tabel 14 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang 59
Tabel 15 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada
teman-teman di sekolah 59
Tabel 16 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah 60
Tabel 17 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah 60
Tabel 18 Selalu tenang 60
Tabel 19 Selalu Qanaah dengan apa yang sudah dimiliki 61
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1 Angket Penelitian
2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX
4 Lembar pengesahan judul skripsi
5 Surat keterangan bimbingan skripsi
6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas
7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh
pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam
(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang
diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah
beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga
belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut
Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai
tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata
pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya
dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya
tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat
kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya
yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari
cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat
mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar
dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu
kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau
kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic
Hedonisme1
1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134
id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak
mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada
pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri
lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik
Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal
(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat
guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun
kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa
diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia
menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah
dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut
si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya
yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia
mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat
hanya bisa menuntut hal yang baik
Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat
dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini
tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses
pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan
tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan
oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap
teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang
abstrak
Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga
yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa
peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat
2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak
mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35
3
dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam
yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan
mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap
yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus
diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau
akhlak
Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa
landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu
sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan
al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan
menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan
khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-
landasan tersebut ialah sebagai berikut
1 Al-Quran
Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3
2 Al-Hadis
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ
ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4
3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim
a Abdul Hamid Yunus
ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5
Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia
3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436
4
b Imam Al-Ghazali
ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)
c Ibrahim Anis
ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak
itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan
pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan
Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka
memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan
kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh
segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat
yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang
kuat
Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut
akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah
dalam QSAl-Qashash 77
6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002
5
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8
Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan
keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah
lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak
memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat
kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga
melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan
berakhlak mulia
Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun
di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran
memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya
dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun
karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut
1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut
2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan
8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623
6
dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9
Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak
dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan
Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
di Solo tahun 2007
Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP
PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar
kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan
Nasional10
Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama
Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan
didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal
Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat
lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama
kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang
pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan
dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak
kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak
Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari
akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa
mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada
ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan
9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas
2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama
Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126
7
perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah
pengawasan Allah Swt
Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya
dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak
serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka
dapatkan dari sekolah dasar
Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang
tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun
ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu
interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem
yang paling berat11
Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12
PONDOK LABU
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam
penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut
Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau
penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)
Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan
Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12
11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h
39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40
8
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti
penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama
Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh
maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada
pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
SMP 12 PGRI Pondok Labu
2 Perumusan Masalah
Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis
memutuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Pondok Labu
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok
Labu
2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi
orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak
D Kegunaan Penelitian
1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan
menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat
dalam masalah ini
2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan
evaluasi
13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1 Angket Penelitian
2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX
4 Lembar pengesahan judul skripsi
5 Surat keterangan bimbingan skripsi
6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas
7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh
pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam
(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang
diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah
beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga
belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut
Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai
tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata
pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya
dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya
tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat
kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya
yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari
cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat
mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar
dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu
kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau
kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic
Hedonisme1
1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134
id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak
mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada
pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri
lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik
Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal
(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat
guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun
kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa
diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia
menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah
dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut
si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya
yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia
mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat
hanya bisa menuntut hal yang baik
Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat
dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini
tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses
pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan
tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan
oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap
teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang
abstrak
Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga
yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa
peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat
2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak
mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35
3
dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam
yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan
mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap
yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus
diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau
akhlak
Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa
landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu
sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan
al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan
menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan
khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-
landasan tersebut ialah sebagai berikut
1 Al-Quran
Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3
2 Al-Hadis
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ
ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4
3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim
a Abdul Hamid Yunus
ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5
Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia
3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436
4
b Imam Al-Ghazali
ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)
c Ibrahim Anis
ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak
itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan
pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan
Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka
memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan
kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh
segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat
yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang
kuat
Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut
akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah
dalam QSAl-Qashash 77
6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002
5
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8
Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan
keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah
lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak
memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat
kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga
melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan
berakhlak mulia
Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun
di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran
memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya
dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun
karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut
1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut
2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan
8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623
6
dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9
Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak
dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan
Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
di Solo tahun 2007
Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP
PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar
kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan
Nasional10
Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama
Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan
didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal
Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat
lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama
kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang
pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan
dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak
kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak
Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari
akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa
mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada
ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan
9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas
2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama
Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126
7
perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah
pengawasan Allah Swt
Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya
dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak
serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka
dapatkan dari sekolah dasar
Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang
tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun
ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu
interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem
yang paling berat11
Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12
PONDOK LABU
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam
penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut
Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau
penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)
Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan
Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12
11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h
39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40
8
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti
penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama
Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh
maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada
pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
SMP 12 PGRI Pondok Labu
2 Perumusan Masalah
Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis
memutuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Pondok Labu
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok
Labu
2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi
orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak
D Kegunaan Penelitian
1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan
menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat
dalam masalah ini
2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan
evaluasi
13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh
pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam
(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang
diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah
beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga
belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut
Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai
tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata
pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya
dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya
tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat
kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya
yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari
cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat
mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar
dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu
kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau
kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic
Hedonisme1
1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134
id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak
mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada
pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri
lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik
Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal
(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat
guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun
kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa
diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia
menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah
dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut
si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya
yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia
mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat
hanya bisa menuntut hal yang baik
Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat
dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini
tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses
pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan
tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan
oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap
teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang
abstrak
Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga
yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa
peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat
2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak
mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35
3
dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam
yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan
mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap
yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus
diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau
akhlak
Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa
landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu
sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan
al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan
menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan
khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-
landasan tersebut ialah sebagai berikut
1 Al-Quran
Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3
2 Al-Hadis
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ
ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4
3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim
a Abdul Hamid Yunus
ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5
Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia
3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436
4
b Imam Al-Ghazali
ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)
c Ibrahim Anis
ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak
itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan
pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan
Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka
memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan
kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh
segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat
yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang
kuat
Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut
akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah
dalam QSAl-Qashash 77
6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002
5
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8
Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan
keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah
lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak
memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat
kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga
melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan
berakhlak mulia
Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun
di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran
memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya
dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun
karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut
1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut
2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan
8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623
6
dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9
Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak
dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan
Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
di Solo tahun 2007
Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP
PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar
kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan
Nasional10
Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama
Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan
didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal
Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat
lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama
kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang
pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan
dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak
kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak
Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari
akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa
mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada
ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan
9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas
2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama
Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126
7
perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah
pengawasan Allah Swt
Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya
dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak
serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka
dapatkan dari sekolah dasar
Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang
tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun
ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu
interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem
yang paling berat11
Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12
PONDOK LABU
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam
penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut
Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau
penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)
Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan
Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12
11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h
39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40
8
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti
penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama
Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh
maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada
pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
SMP 12 PGRI Pondok Labu
2 Perumusan Masalah
Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis
memutuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Pondok Labu
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok
Labu
2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi
orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak
D Kegunaan Penelitian
1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan
menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat
dalam masalah ini
2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan
evaluasi
13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
2
Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak
mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada
pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri
lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik
Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal
(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat
guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun
kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa
diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia
menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah
dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut
si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya
yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia
mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat
hanya bisa menuntut hal yang baik
Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat
dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini
tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses
pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan
tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan
oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap
teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang
abstrak
Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga
yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa
peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat
2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak
mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35
3
dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam
yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan
mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap
yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus
diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau
akhlak
Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa
landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu
sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan
al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan
menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan
khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-
landasan tersebut ialah sebagai berikut
1 Al-Quran
Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3
2 Al-Hadis
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ
ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4
3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim
a Abdul Hamid Yunus
ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5
Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia
3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436
4
b Imam Al-Ghazali
ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)
c Ibrahim Anis
ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak
itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan
pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan
Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka
memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan
kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh
segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat
yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang
kuat
Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut
akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah
dalam QSAl-Qashash 77
6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002
5
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8
Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan
keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah
lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak
memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat
kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga
melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan
berakhlak mulia
Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun
di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran
memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya
dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun
karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut
1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut
2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan
8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623
6
dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9
Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak
dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan
Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
di Solo tahun 2007
Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP
PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar
kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan
Nasional10
Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama
Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan
didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal
Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat
lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama
kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang
pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan
dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak
kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak
Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari
akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa
mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada
ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan
9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas
2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama
Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126
7
perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah
pengawasan Allah Swt
Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya
dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak
serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka
dapatkan dari sekolah dasar
Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang
tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun
ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu
interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem
yang paling berat11
Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12
PONDOK LABU
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam
penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut
Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau
penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)
Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan
Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12
11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h
39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40
8
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti
penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama
Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh
maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada
pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
SMP 12 PGRI Pondok Labu
2 Perumusan Masalah
Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis
memutuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Pondok Labu
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok
Labu
2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi
orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak
D Kegunaan Penelitian
1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan
menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat
dalam masalah ini
2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan
evaluasi
13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
3
dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam
yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan
mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap
yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus
diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau
akhlak
Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa
landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu
sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan
al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan
menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan
khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-
landasan tersebut ialah sebagai berikut
1 Al-Quran
Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3
2 Al-Hadis
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ
ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4
3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim
a Abdul Hamid Yunus
ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5
Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia
3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436
4
b Imam Al-Ghazali
ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)
c Ibrahim Anis
ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak
itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan
pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan
Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka
memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan
kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh
segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat
yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang
kuat
Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut
akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah
dalam QSAl-Qashash 77
6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002
5
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8
Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan
keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah
lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak
memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat
kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga
melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan
berakhlak mulia
Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun
di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran
memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya
dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun
karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut
1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut
2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan
8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623
6
dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9
Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak
dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan
Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
di Solo tahun 2007
Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP
PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar
kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan
Nasional10
Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama
Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan
didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal
Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat
lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama
kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang
pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan
dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak
kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak
Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari
akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa
mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada
ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan
9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas
2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama
Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126
7
perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah
pengawasan Allah Swt
Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya
dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak
serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka
dapatkan dari sekolah dasar
Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang
tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun
ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu
interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem
yang paling berat11
Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12
PONDOK LABU
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam
penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut
Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau
penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)
Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan
Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12
11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h
39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40
8
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti
penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama
Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh
maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada
pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
SMP 12 PGRI Pondok Labu
2 Perumusan Masalah
Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis
memutuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Pondok Labu
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok
Labu
2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi
orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak
D Kegunaan Penelitian
1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan
menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat
dalam masalah ini
2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan
evaluasi
13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
4
b Imam Al-Ghazali
ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)
c Ibrahim Anis
ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak
itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan
pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan
Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka
memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan
kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh
segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat
yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang
kuat
Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut
akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah
dalam QSAl-Qashash 77
6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002
5
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8
Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan
keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah
lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak
memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat
kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga
melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan
berakhlak mulia
Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun
di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran
memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya
dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun
karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut
1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut
2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan
8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623
6
dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9
Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak
dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan
Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
di Solo tahun 2007
Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP
PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar
kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan
Nasional10
Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama
Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan
didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal
Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat
lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama
kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang
pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan
dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak
kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak
Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari
akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa
mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada
ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan
9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas
2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama
Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126
7
perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah
pengawasan Allah Swt
Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya
dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak
serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka
dapatkan dari sekolah dasar
Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang
tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun
ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu
interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem
yang paling berat11
Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12
PONDOK LABU
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam
penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut
Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau
penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)
Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan
Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12
11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h
39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40
8
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti
penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama
Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh
maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada
pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
SMP 12 PGRI Pondok Labu
2 Perumusan Masalah
Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis
memutuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Pondok Labu
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok
Labu
2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi
orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak
D Kegunaan Penelitian
1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan
menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat
dalam masalah ini
2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan
evaluasi
13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
5
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8
Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan
keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah
lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak
memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat
kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga
melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan
berakhlak mulia
Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun
di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran
memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya
dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun
karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut
1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut
2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan
8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623
6
dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9
Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak
dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan
Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
di Solo tahun 2007
Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP
PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar
kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan
Nasional10
Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama
Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan
didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal
Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat
lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama
kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang
pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan
dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak
kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak
Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari
akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa
mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada
ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan
9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas
2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama
Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126
7
perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah
pengawasan Allah Swt
Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya
dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak
serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka
dapatkan dari sekolah dasar
Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang
tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun
ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu
interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem
yang paling berat11
Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12
PONDOK LABU
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam
penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut
Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau
penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)
Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan
Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12
11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h
39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40
8
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti
penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama
Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh
maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada
pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
SMP 12 PGRI Pondok Labu
2 Perumusan Masalah
Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis
memutuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Pondok Labu
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok
Labu
2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi
orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak
D Kegunaan Penelitian
1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan
menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat
dalam masalah ini
2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan
evaluasi
13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
6
dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9
Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak
dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan
Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
di Solo tahun 2007
Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP
PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar
kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan
Nasional10
Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama
Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan
didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal
Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat
lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama
kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang
pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan
dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak
kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak
Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari
akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa
mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada
ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan
9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas
2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama
Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126
7
perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah
pengawasan Allah Swt
Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya
dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak
serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka
dapatkan dari sekolah dasar
Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang
tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun
ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu
interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem
yang paling berat11
Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12
PONDOK LABU
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam
penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut
Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau
penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)
Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan
Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12
11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h
39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40
8
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti
penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama
Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh
maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada
pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
SMP 12 PGRI Pondok Labu
2 Perumusan Masalah
Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis
memutuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Pondok Labu
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok
Labu
2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi
orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak
D Kegunaan Penelitian
1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan
menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat
dalam masalah ini
2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan
evaluasi
13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
7
perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah
pengawasan Allah Swt
Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya
dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak
serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka
dapatkan dari sekolah dasar
Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang
tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun
ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu
interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem
yang paling berat11
Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12
PONDOK LABU
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam
penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut
Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau
penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)
Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan
Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12
11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h
39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40
8
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti
penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama
Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh
maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada
pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
SMP 12 PGRI Pondok Labu
2 Perumusan Masalah
Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis
memutuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Pondok Labu
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok
Labu
2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi
orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak
D Kegunaan Penelitian
1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan
menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat
dalam masalah ini
2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan
evaluasi
13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
8
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti
penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama
Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh
maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada
pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
SMP 12 PGRI Pondok Labu
2 Perumusan Masalah
Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis
memutuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Pondok Labu
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok
Labu
2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi
orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak
D Kegunaan Penelitian
1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan
menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat
dalam masalah ini
2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan
evaluasi
13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
9
E Metodologi Penelitian
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik
yaitu
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis16
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18
15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
10
Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian19
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu
untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka20
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu21
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati22
19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
11
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada23
F Pedoman Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman
Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724
G Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)
bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan
kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik
penyusunan
Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian
pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam
pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-
faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai
pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan
tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket
observasi wawancara dan dokumentasi
Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12
Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak
kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum
SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data
Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran
23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa
Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti
pendidikan1
Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat
kamus besar bahasa Indonesia 1991232)
Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1
id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
13
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata
educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset
to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang
sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2
Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau
pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik
dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan
seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan
dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik
sampai ia dewasa
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai
mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya
kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak
dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir
hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti
luas) satu adanya3
Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga
akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya
bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan
dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga
rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti
memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan
memperhatikan
Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa
Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul
memiliki tujuan sasaran dan target
2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT
Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif
Bandung ) h 31-32
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
14
Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT
Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang
melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu
perkembangan ke perkembangan lainnya
Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah
swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat
agama Allah4
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6
Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan
Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien7
4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos
1998) h 3
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
15
Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya
ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi
menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti
mengikat8
Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah
diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang
awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-
lebih bagi para pakar
Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat
pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi
petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku
Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-
ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam
bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti
agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan
pendekatan kebahasaan
Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-
Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua
Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan
khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak
dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap
keseharianya9
Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri
kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini
8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h
10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 24
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
16
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11
Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya
mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari
Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang
bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh
Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama
Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah
(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia
untuk kembali atau menuju kepada-Nya
Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati
ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia
harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam
Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli
berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
Islam
Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna
11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
17
budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam
pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12
Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam13
Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan
sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang
untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-
nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan
2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan
dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar
bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar
pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi
landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah
roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang
Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu
Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara kita
1) Al-Quran
Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan
merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-
Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan
Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan
12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
18
kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta
mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas
Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi
karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem
pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika
Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-
Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS
Al-Furqan 32
Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14
Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat
diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan
hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca
Al-Quran
Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang
mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan
Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui
metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti
membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia
sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim
Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini
14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
19
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15
2) Al-Sunnah
Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu
pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan
sabdanya
ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah
Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17
Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan
pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan
kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika
15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h
136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta
Titian Ilahi Press 1996) h 5
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
20
berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi
naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka
suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa
mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya
sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri
setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan
pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
a) UUD 1945 pasal 29
Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya
Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada
warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan
yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan
demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat
yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18
b) GBHN
Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan
Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan
18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
21
kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat
c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan
Nasional
1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional
2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak
kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di
mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang
dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan
tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian
An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam
yaitu
1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia
merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah
2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-
anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat
asal manusia
19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
22
3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun
perempuan
4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-
bakat
Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam
sebagai berikut
1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara
makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam
hidup ini
2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan
sosialnya dan tanggung jawabnya
3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)
dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam
menciptakannya
4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada
ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya
Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam
menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat
3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat
4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat
mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara
segi kerohaniaan dan keagamaan
5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji
bukan sekedar ilmu
Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman
keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan
terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi
tujuan pendidikan itu kepada
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
23
1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu
mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-
Sunnah
2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak
3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial
4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan
5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20
B Akhlak
1 Pengertian Akhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu
diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan
kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-
Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata
kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka
inilah timbul bermacam-macam kata seperti
Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti
Al-khalku mempunyai makna Kejadian
Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam
Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan
Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin
terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku
dengan kata al-khuluku sebagai berikut
Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya
Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu
baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-
sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti
kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek
20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
24
Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau
sifat-sifat yang tercela21
Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti
budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga
diantaranya
a Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
b Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya
lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan
c Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan
atau meniggalkannya
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar22
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak
berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah
21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
25
Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat
Adaab Adab
Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)
hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah
lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23
Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang
menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk
Ibnu Athir menjelaskan bahwa
Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang
tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran
bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin
sebagainya)
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut
ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah
23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
26
ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26
akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu
dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan
tentang definisi akhlak ini sebagai berikut
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut
Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27
Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus
dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang
baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah
kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-
kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam
dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut
26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera
Basritama 1998) h 91
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
27
akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai
dengan pembinaannya29
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari
bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan
agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan
hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam
al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran
pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan
salah satunya yang paling populer adalah
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31
Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai
kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan
manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat
menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut
Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta
dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33
29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit
Jumanatul Ali 2005) h596
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
28
Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari
bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat
diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan34
Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk
dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk
Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-
Qalam ayat 4 yakni dinyatakan
dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35
Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda
ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37
Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan
berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya
timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah
33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat
(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 43
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
29
kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu
akhlak dermawan38
Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya
kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata
akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang
dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi
contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat
Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan
dengan akhlaknya39
Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah
yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang
menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40
2 Pembentukan Akhlak
Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan
pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak
Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini
dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu
harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan
bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem
38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press
2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)
h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
30
idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan
norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan
ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran
atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang
disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang
terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau
sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan yaitu
a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses
mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
1) Melalui latihan
2) Melalui tanya jawab
3) Melalui mencontoh
b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut
1) Melalui dakwah
2) Melalui ceramah
3) Melalui diskusi dan lain-lain43
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara
mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak
dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang
paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua
tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi
42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)
h 199
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
31
karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik
terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan
lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material
(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu
(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan
syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan
Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman
Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada
perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah
bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan
karena Allah semata45
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di
dalam surat Al-Baqarah ayat 25
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46
Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan
a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-
Quran karim surat Al-Imran disebutkan
44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
32
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47
b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud
dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48
c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49
d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90
mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah
47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
33
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50
Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap
perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang
sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan
Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan
lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur
dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan
adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi
(akhlak)51
Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang
yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin
3 Pembinaan Akhlak
Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses
perbuatan cara membina (negara dsb)52
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam
Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad
saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam
salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma
makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak)
Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang
harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik
inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap
50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h
199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1998) h 117
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
34
selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat
dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran
Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan
pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap
rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam
rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53
Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak
keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik
beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan
dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu
Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang
ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia
pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada
pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami
penyimpangan54
Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk
perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada
anaknya adalah
a Akhlak anak terhadap ibu- bapak
b Akhlak terhadap orang lain
c Akhlak dalam penampilan diri55
Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18
dan 19
53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h
147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
35
a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih
kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan
payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua
tahun
dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56
Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang
tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan
hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk
meninggalkan Iman tauhid
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian
56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
36
hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57
b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul
tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara
lembut dan akhlak dalam penampilan diri58
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59
Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam
hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua
terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain
di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi
teladan bagi anak-anak
Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi
masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur
3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya
atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak
57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
37
yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang
merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka
senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis
menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak
percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain
Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-
temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang
tuanya
Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya
banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak
merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan
sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh
orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam
keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan
tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam
mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut
boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena
ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60
4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak
Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber
insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka
dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma
agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya
a Lingkungan keluarga
Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya
Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama
60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
38
tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan
aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat
Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa
tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut
Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan
rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan
psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat
memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak
merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan
manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu
landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas
makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab
untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima
menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan61
Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan
pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah
dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anaknya
Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada
disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena
ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi
temannya yang pertama yang dipercayai
Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana
besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah
merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-
61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h 144
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
39
orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah
melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya
Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62
b Lingkungan sekolah
Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-
ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang
tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali
kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-
muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka
dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai
dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak
sebagai seorang pendidik
Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh
makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain
sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana
ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang
ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang
ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat
kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru
dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri
tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak
memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63
c Lingkungan masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak
menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang
62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
40
merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang
terpenting adalah
Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh
kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam
seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya
sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan
memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-
anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan
Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang
membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui
salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat
pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan
atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan
Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun
masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi
masyarakat khususnya rasa saling mencintai64
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan
dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat
yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam
kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu
perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga
akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang
membawa mereka kepada akhlak yang baik
Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan
dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan
64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat
(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
41
rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social
dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan
perilaku mereka65
65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam
Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah
yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset
lapangan (Field Research)
Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti
menggunakan metode kuantitatif
B Populasi Dan Obyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus
Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or
more attributes of interest1
Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi
Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa
orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2
1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39
id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
42
Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok
Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada
siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut
C Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek
penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan
lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU
Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008
D Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil
akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis
melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai
metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3
Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis4
Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup
yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya
diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
43
Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan
kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi
pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang
ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu
2 Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6
Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian7
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk
mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan
struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12
3 Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengna tatap muka8
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu9
6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
44
Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan
kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12
4 Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger
agenda dan sebgainya
Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak
begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati10
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada11
5 Penjelasan dan Analisis Data
Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat
kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12
Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan
rumus
P = N
Fx 100
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta
1 Pembelajaran Akhlak
Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi
center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa
dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak
kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa
apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa
menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru
Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode
ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh
kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah
tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh
2 Kurikulum
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 Materi
Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku
pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama
Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da
Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari
id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
46
A BAB I SURAT AT-TIN
1 Membaca Surat at-Tin
2 Mengartikan Surat at-Tin
3 Kandungan Surat at-Tin
B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu
2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu
3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu
C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir
3 Kiamat Sughra dan Kubra
4 Balasan Amal Baik dan Buruk
5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
D BAB IV PERILAKU TERPUJI
1 Qanaah
2 Tasamuh
E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN
1 Tata Cara Penyembelihan Hewan
2 Akikah
3 Kurban
F BAB VI HAJI dan UMRAH
1 Haji
2 Umrah
3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA
1 Masuknya Islam di Nusantara
2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH
1 Membaca Surah Alam Nasyrah
2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
47
3 Kandungan Surat Alam Nasyrah
I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN
1 Membaca tentang Hadis Kebersihan
2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan
J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR
1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
2 Hubungan antara Qada dan Qadar
3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
K BAB XI TAKABUR
1 Pengertian Takabur
2 Akibat Takabur
3 Cara Menghindari Perilaku Takabur
L BAB XII SALAT SUNAH
1 Salat Sunah Berjamaah
2 Salat Sunah Munfarid
M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA
1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara
2 Kesenian dan Adat Nusantara
4 Keteladanan
Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh
guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya
oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat
terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar
membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan
materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi
siswa kelas IX tersebut
5 Kendala-Kendala
Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran
akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
48
dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa
ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka
memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang
mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan
hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan
tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin
dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah
anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi
waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan
akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar
sekolah
B Gambaran Umum Objek Penelitian
1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun
1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas
dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung
sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD
Labu Jaksel dari tahun 1981-1997
Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I
B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan
jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru
45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah
seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A
SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor
statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M
Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu
Jakarta Selatan
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
49
2 Identitas Sekolah
a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta
b Status Swasta
c Nomor NSSNDS 20401630782
d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu
e Kecamatan Cilandak
f Jenjang Akreditasi A
g SK Pendirian 2673 1 851-582007
3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Visi
Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang
berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ
b Misi
Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti
siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan
sekolah
4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu
organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai
dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian
tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur
organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan
masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah
sebagai berikut
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
50
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
51
5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta
Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12
Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut
Tabel I
Struktur Program Kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu
1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam
2 Pendidikan Agama 2 jam
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam
4 Bahasa Inggris 4 jam
5 Pendidikan Jasmani 2 jam
6 Matematika 4 jam
7 IPA 4 jam
8 IPS 4 jam
9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam
10 Seni Budaya 2 jam
11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam
12 PLKJ 2 jam
13 Tata Boga 2 jam
14 Pembukuan 2 jam
Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
52
6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
a Keadaan Guru
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia
adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena
tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan
demikian tujuan pendidikan akan tercapai
Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan
dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka
adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri
maupun swasta
Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
53
20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)
b Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan
tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan
terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu
jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
berikut
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
54
Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12
No Nama Jabatan Jenis Kelamin
Pendidikan
1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA
c Keadaan Siswa
Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang
mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena
mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan
Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009
berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut
Tabel 4
Siswa-Siswa SMP PGRI 12
Jenis Kelamin No Kelas L P
Jumlah
1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300
JUMLAH 453 456 909
d Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran
proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki
akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan
tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
55
sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta
Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12
No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1
C Deskripsi Data
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran
akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini
penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian
Tabel 6
Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang
memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang
memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang
kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada
siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman
Tabel 7
Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar
Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang
bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar
ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang
bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum
berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah
Tabel 8
Apakah anda belajar tepat waktu
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-
kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar
tidak tepat waktu
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
57
Tabel 9
Apakah anda telah memahami peraturan sekolah
Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang
memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang
kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas
siswa yang tidak memahami peraturan sekolah
Tabel 10
Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)
apakah anda langsung mengerti
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti
ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti
dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam
pembelajaran PAI
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
58
Tabel 11
Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)
di luar jam pelajaran
Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang
belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada
333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di
luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran
Tabel 12
Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah
Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang
suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada
40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan
ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah
Tabel 13
Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap
teman-teman anda di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467
Jumlah 30 100
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang
selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu
bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu
bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-
temannya di sekolah
Tabel 14
Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan
keadaan sekolah yang tenang
Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang
termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang
kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit
sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah
Tabel 15
Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam
kepada teman-teman di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang
tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang
kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang
bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan
dendam kepada teman-teman di sekolah
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
60
Tabel 16
Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang
takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang
takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak
takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah
Tabel 17
Apakah anda selalu bersyukur di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang
selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang
kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang
tidak selalu bersyukur di sekolah
Tabel 18
Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah
Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang
selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36
7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit
siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah
Tabel 19
Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki
Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang
selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah
0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak
selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki
D Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik
pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan
tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian
angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi
tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP
PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan
Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang
diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang
kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
62
Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang
berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru
pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai
gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12
pondok labu Jakarta Selatan
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
63
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa
Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12
Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan
sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP
tersebut
Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14
item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4
dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu
yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-
kadang
Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian
dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI
12 cukup seimbang
B Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai
orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh
kapasitas intelektual anak didik
id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
64
2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih
baik di sekolah
3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik
hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX
serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan
menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan
membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien
4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau
orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga
seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada
permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan
sendiri
5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya
dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak
mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
maupun di luar rumah
6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid
lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara
kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah
bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak
mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan
sekolah
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
65
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996
Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004
Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt
Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998
Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975
An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995
Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972
Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005
Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995
Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006
Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004
Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2
Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983
Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999
Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980
id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
66
Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung
Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990
Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994
Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005
Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985
Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996
Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998
Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003
Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994
Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004
Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995
Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991
Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992
Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003
Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003
Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007
Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989
Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006
Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997
Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
67
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007
Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997
Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt
Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
68
Angket Untuk Siswa
Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP
PGRI 12 Pondok Labu
A Penunjuk
1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah
ini
2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan
3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket
B Identitas Responden
1 Nama (identitas tidak usah ditulis)
2 Kelas
1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang
2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah
apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang
3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang
4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang
6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang
7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah
a ya b tidak c kadang-kadang
8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang
69
9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang
a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di
sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang
a ya b tidak c kadang-kadang
14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang