132
IMPLE SKILLS DAY PR EMENTA S) PADA YA JAMU D gu ROGRAM JURUS FA UNIV ASI PEND PROGRA UR TIRAM SEMAN Diajukan Kep Univer untuk Mem una Memper F N M STUDI SAN PEN AKULTA VERSITA FE i DIDIKAN AM PENG M DI PKB NU GUNU SKRIP pada Fakult rsitas Neger menuhi Seba roleh Gelar Oleh Fironika Sus NIM 081022 PENDID NDIDIKA AS ILMU AS NEGER EBRUAR KECAK GEMBAN BM NGU UNGKID PSI tas Ilmu Pen ri Yogyakar agian Persy Sarjana Pe h silowati 244009 DIKAN LU AN LUAR U PENDID RI YOGY RI 2013 KAPAN H NGAN US UDI KAPI DUL ndidikan rta yaratan ndidikan UAR SEK R SEKOLA DIKAN YAKART HIDUP (LI SAHA BU INTERAN KOLAH AH TA IFE UDI N

IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

 

IMPLESKILLS

DAY

PR

EMENTAS) PADA

YA JAMU

D

gu

ROGRAMJURUS

FAUNIV

ASI PENDPROGRA

UR TIRAMSEMAN

Diajukan KepUniver

untuk Memuna Memper

FN

M STUDI SAN PENAKULTA

VERSITAFE

DIDIKANAM PENGM DI PKBNU GUNU

SKRIP

pada Fakultrsitas Negermenuhi Sebaroleh Gelar

OlehFironika SusNIM 081022

PENDIDNDIDIKAAS ILMU

AS NEGEREBRUAR

KECAKGEMBANBM NGUUNGKID

PSI

tas Ilmu Penri Yogyakaragian Persyr Sarjana Pe

h silowati 244009

DIKAN LUAN LUARU PENDIDRI YOGYRI 2013

KAPAN HNGAN US

UDI KAPIDUL

ndidikan rta

yaratan ndidikan

UAR SEKR SEKOLADIKAN YAKART

HIDUP (LISAHA BUINTERAN

KOLAH AH

TA

IFE UDI N

Page 2: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

ii  

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul “IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KECAKAPAN

HIDUP (LIFE SKILLS) PADA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA

BUDI DAYA JAMUR TIRAM DI PKBM NGUDI KAPINTERAN SEMANU

GUNUNGKIDUL” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.

Yogyakarta, 27 Desember 2012

Pembimbing I

Hiryanto, M. Si

NIP. 196506171993031002

Pembimbing II

RB. Suharta, M. Pd

NIP. 196004161986631002

Page 3: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

iii  

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah lazim.

Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli.

Jika tidak asli, saya siap menerima sanksi ditunda yudisium pada periode

berikutnya.

Yogyakarta, 7 Januari 2013

Yang Membuat Pernyataan,

Fironika Susilowati

NIM 08102244009

Page 4: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

iv  

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP

(LIFE SKILLS) PADA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA BUDI DAYA

JAMUR TIRAM DI PKBM NGUDI KAPINTERAN SEMANU

GUNUNGKIDUL” yang disusun oleh Fironika Susilowati, NIM 08102244009 ini

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 15 Januari 2013 dan

dinyatakan lulus.

DEWAN PENGUJI

Nama Lengkap Jabatan Tanda Tangan Tanggal

Hiryanto, M.Si

Widyaningsih, M. Si

Dr. Mami Hajaroh, M. Pd

RB. Suharta, M. Pd

Ketua Penguji

Sekretaris Penguji

Penguji Utama

Penguji Pendamping

..................

..................

..................

..................

..................

..................

..................

..................

Yogyakarta, Februari 2013 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Dekan,

Dr. Haryanto, M. Pd NIP. 19600902 198702 1 001

Page 5: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

v  

MOTTO

Hidup ibarat kita belajar di bangku sekolah setiap saat kita harus terus

belajar dan belajar untuk menjadi yang lebih baik. ( Bayu Kristiyanto)

Hidup itu berusaha, berdoa, berbuat baik pada orang lain serta selalu

bersyukur pada Allah SWT dalam keadaan apapun. (Penulis)

Page 6: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

vi  

PERSEMBAHAN

Atas Karunia Allah SWT

Karya ini akan saya persembahkan untuk:

1. Almamaterku Universitas Negeri Yogyakarta yang

telah memberikan ilmu dan pengetahuan yang begitu

besar

2. Agama, Nusa, dan Bangsa

3. Ayah dan Ibuku tercinta yang tidak pernah lupa dan

tak pernah lekang menyisipkan do’a-do’a mulia untuk

keberhasilan penulis dalam menyusun karya ini.

Terimakasih atas dukungan moral dan pengorbanan

tanpa pamrih yang telah diberikan.

Page 7: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

vii  

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) PADA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA BUDI DAYA JAMUR TIRAM DI PKBM NGUDI KAPINTERAN SEMANU GUNUNGKIDUL

Oleh: Fironika Susilowati NIM 08102244009

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) implementasi

pendidikan kecakapan hidup (life skills), (2) faktor pendukung dan penghambat pendidikan kecakapan hidup (life skills), (3) dampak dari pendidikan kecakapan hidup (life skills)

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola, tutor atau pelatih pendidikan kecakapan hidup (life skills), dan warga belajar. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan metode.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi program life skills terdiri dari (a) persiapan terdiri dari dua tahap yaitu analisis kebutuhan dan program life skills, (b) pelaksanaan meliputi tempat pembelajaran disalah satu rumah warga belajar, waktu pembelajaran 3 bulan, peserta didik 60 orang, pendidik diambil dari PKBM dan UNY untuk pendamping, fasilitas baik, biaya dari UNY, metode ceramah dan praktek, proses pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal, kecakapan antar personal dan kecakapan vokasional, (c) evaluasi program life skills tertulis dan praktek. (2) Faktor pendukung motivasi peserta didik, keaktifan pengelola dan pengurus, nara sumber yang baik, dan dana. Faktor penghambat faktor alam kurang mendukung dan kerjasama antara peserta didik masih kurang. (3) Dampak dari program life skills adalah membuka peluang usaha pendidik dan peserta didik, menambah bekal keterampilan, meningkatan perekonomian dan mengenalkan jamur pada masyarakat mengenai jamur tiram adalah makanan bergizi. Kata kunci: Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills), Pengembangan Usaha dan Budidaya Jamur Tiram

Page 8: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

viii  

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang disusun sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kependidikan di Universitas

Negeri Yogyakarta.

Penulis menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari

adanya bantuan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini perkenanlah penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, yang telah memberikan ijin kepada

penulis untuk menyusun skripsi ini.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, yang telah memberikan fasilitas dan sarana

sehingga studi saya berjalan dengan lancar

3. Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, yang telah memberikan kelancaran

dalam pembuatan skripsi ini

4. Bapak Hiryanto, M. Si selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak RB. Suharta

M. Pd selaku Dosen Pembimbing II, yang telah berkenan membimbing

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta yang telah mendidik dan

memberikan ilmu pengetahuan

6. Seluruh Pengurus (Pengelola) PKBM Ngudi Kapinteran atas ijin dan bantuan

untuk penelitian

7. Bapak, Ibu, Kakak ku atas do’a, perhatian, kasih sayang, dan segala

dukungannya

8. Untuk Mas Bayu atas pengertian, dukungan, kesabaran, perhatian serta kasih

sayang yang telah diberikan.

9. Semua teman- teman PLS angkatan 2008 yang selalu memberikan bantuan

dan motivasi, semua kenangan dan pengalaman kita akan menjadi kisah

klasik untuk masa depan

10. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian

skripsi ini.

Page 9: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

ix  

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pihak-pihak yang peduli terhadap pendidikan terutama Pendidikan Luar

Sekolah dan bagi para pembaca umumnya. Amin.

Yogyakarta,7 Januari 2013

Penulis

Page 10: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

x  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN .................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi

HALAMAN ABSTRAK ........................................................................... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ......................................................... viii

HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................ x

HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................... xiv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ........................................................... xv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ....................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 8

D. Perumusan Masalah .......................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9

F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka .................................................................................. 11

1. Kajian tentang Implementasi ........................................................... 11

a. Pengertian Implementasi ........................................................... 11

2. Kajian tentng Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) ............... 11

a. Pengertian Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) ............. 11

b. Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) ................... 14

c. Ciri-ciri Pembelajaran Pendidikan Kecakapan

Hidup (Life Skills) ..................................................................... 15

d. Pendekatan Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) ............ 15

Page 11: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

xi  

e. Kurukulum Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) ............ 15

f. Tahap-tahap Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan

Hidup (Life Skills) ..................................................................... 16

g. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan

Hidup (Life Skills) ..................................................................... 20

3. Kajian tentang Pengembangan Usaha ............................................. 20

a. Pengertian Pengembangan ........................................................ 20

b. Pengertian Pengembangan Usaha ............................................. 21

c. Pengorganisasian Pengembangan Usaha .................................. 23

4. Kajian tentang Jamur Tiram ............................................................ 23

a. Pengertian Jamur Tiram ............................................................ 23

b. Nilai Gizi Jamur Tiram ............................................................. 26

c. Pembudi Dayaan Jamur Tiram .................................................. 27

5. Kajian tentang Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ......... 30

a. Pengertian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ......... 30

b. Tujuan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) .............. 31

c. Fungsi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ................ 34

d. Asas-asas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ........... 35

B. Penelitian yang Relevan ................................................................... 37

C. Kerangka Berpikir ............................................................................ 38

D. Pertanyaan Penelitian ....................................................................... 40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penellitian .................................................................... 43

B. Subjek Penelitian ............................................................................. 44

C. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 44

1. Setting Penelitian ....................................................................... 44

2. Waktu Penelitian ....................................................................... 45

3. Tempat Penelitian ...................................................................... 45

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 45

1. Wawancara ................................................................................ 46

2. Observasi ................................................................................... 47

Page 12: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

xii  

3. Dokumentasi .............................................................................. 48

E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 49

a. Reduksi Data ............................................................................. 49

b. Display Data atau Penyajian Data ............................................. 50

c. Pengambilan atau Penarikan Kesimpulan ................................. 50

F. Keabsahan Data ............................................................................... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 53

1. Deskripsi Wilayah ..................................................................... 53

2. Deskripsi PKBM Ngudi Kapinteran ......................................... 54

a. Sejarah Berdirinya PKBM Ngudi Kapinteran..................... 54

b. Legalitas Lembaga .............................................................. 55

c. Lokasi dan keadaan PKBM Ngudi Kapinteran ................... 55

d. Visi dan Misi PKBM Ngudi Kapinteran ............................. 55

e. Tujuan PKBM Ngudi Kapinteran ....................................... 56

f. Struktur Organisasi PKBM Ngudi Kapinteran ................... 56

g. Sarana dan rasarana PKBM Ngudi Kapinteran ................... 57

h. Sasaran di PKBM Ngudi Kapinteran .................................. 58

i. Peserta Didik di PKBM Ngudi Kapinteran ......................... 59

j. Pendidik atau Tutor PKBM Ngudi Kapinteran ................... 59

k. Pendanaan ........................................................................... 62

l. Program PKBM Ngudi Kapinteran ..................................... 62

B. Hasil Penelitian ............................................................................... 64

1. Implementasi Program Pendidikan Kecakapan

Hidup (Life Skills) di PKBM Ngudi Kapinteran ............................. 64

a. Persiapan Program Pendidikan Kecakapan

Hidup (Life Skills) di PKBM Ngudi Kapinteran ....................... 64

b. Pelaksanaan Program Pendidikan Kecakapan

Hidup (Life Skills) di PKBM Ngudi Kapinteran ....................... 66

c. Evaluasi Program Pendidikan Kecakapan

Hidup (Life Skills) di PKBM Ngudi Kapinteran ....................... 74

Page 13: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

xiii  

2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Program

Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) di PKBM

Ngudi Kapinteran ............................................................................ 76

a. Faktor Pendukung Program Pendidikan Kecakapan

Hidup (Life Skills) di PKBM Ngudi Kapinteran ....................... 76

b. Faktor Penghambat Program Pendidikan Kecakapan

Hidup (Life Skills) di PKBM Ngudi Kapinteran ....................... 77

3. Dampak Positif dan Negatif Program Pendidikan Kecakapan

Hidup (Life Skills) di PKBM Ngudi Kapinteran ............................. 78

C. Pembahasan ..................................................................................... 79

1. Implementasi Program Pendidikan Kecakapan

Hidup (Life Skills) di PKBM Ngudi Kapinteran ............................. 79

a. Persiapan Program Life Skills di PKBM Ngudi Kapinteran ..... 79

b. Pelaksanaan Program Life Skills di PKBM Ngudi

Kapinteran ................................................................................. 80

c. Evaluasi Program Life Skills di PKBM Ngudi Kapinteran ....... 83

2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Program

Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) di PKBM Ngudi

Kapinteran ....................................................................................... 83

3. Dampak Program Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills)

di PKBM Ngudi Kapinteran ............................................................ 84

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ......................................................................................... 86

B. Saran ................................................................................................ 87

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 89

LAMPIRAN ............................................................................................... 91

Page 14: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

xiv  

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan Kandungan Gizi Jamur dan Bahan

Makanan Lain (dalam %) ..................................................................... 27

Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Semanu ............................................. 54

Tabel 3. Daftar Struktur Organisasi PKBM Ngudi Kapinteran ............ 56

Tabel 4. Prasarana PKBM Ngudi Kapinteran ....................................... 57

Tabel 5. Sarana PKBM Ngudi Kapinteran ............................................ 58

Tabel 6. Daftar Pendidik PKBM Ngudi Kapinteran ............................. 60

Page 15: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

xv  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir ........................................................... 39

Page 16: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

xvi  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Observasi ................................................................ 92

Lampiran 2. Pedoman Dokumentasi ........................................................... 93

Lampiran 3. Pedoman Wawancara ............................................................. 94

Lampiran 4. Catatan Lapangan I ................................................................. 101

Lampiran 5. Catatan Lapangan II................................................................ 102

Lampiran 6. Catatan Lapangan III .............................................................. 103

Lampiran 7. Catatan Lapangan IV .............................................................. 104

Lampiran 8. Catatan Lapangan V ............................................................... 105

Lampiran 9. Cacatan lapangan VI ............................................................... 106

Lampiran 10. Catatan Lapangan VII ........................................................... 107

Lampiran 11. Reduksi dan Display Data .................................................... 108

Lampiran 12. Dokumentasi Kegiatan ......................................................... 113

Page 17: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

1  

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia saat ini dihadapkan pada tantangan berat dari efek

globalisasi. Pengalaman globalisasi abad 19 mengidentifikasikan bahwa

integrasi ekonomi, ekspansi pasar memberikan sedikit peluang untuk

menanggulangi kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan dan pengangguran

saat ini merupakan masalah utama dan mendesak yang perlu untuk segera

diatasi dalam kerangka pelaksanaan pembangunan nasional. Pengangguran

yang tidak segera mendapatkan penanganan akan memicu bertambahnya

angka kemiskinan. Permasalahan ini menjadi penting untuk segera diatasi

karena dapat membawa dampak yang lebih luas, mencakup aspek sosial,

ekonomi, psikologis dan bahkan politik.

Data pengangguran dan kemiskinan di Indonesia hingga saat ini masih

merupakan masalah besar yang belum bisa terpecahkan. Menurut data BPS

bulan Maret 2010 jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 31,02 juta

(13,33 persen). Sedangkan data ketanagakerjaan Indonesia pada tahun 2010

jumlah pengangguran terbuka tercatat sebanyak 8,96 juta orang ( 7,87 persen)

dari total angkatan kerja 113, 83 juta orang. Dari jumlah 8,96 juta orang

pengangguran tersebut sebagian besar berada di pedesaan.( Badan Statistik

Indonesia (BPS). Profil Kemiskinan Di Indonesia Maret 2010.Diambil

dariError! Hyperlink reference not valid.kemiskinan.pdf) diakses tanggal 15 april

2012).Angka kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi setidaknya

Page 18: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

2  

merupakan indikator bahwa pembangunan yang selama ini dilaksanakan

belum sesuai dengan harapan dan cita-cita perjuangan bangsa.

Sejarah kegagalan pembangunan yang mencapai titik kulminasinya

pada tahun 1997 ditandai dengan munculnya krisis ekonomi dan politik telah

melahirkan kesadaran baru tentang paradigma pembangunan yang tidak lagi

berorientasi ekonomi semata, melainkan pembangunan manusia yang

berorientasi pada peningkatan sumber daya manusia. Paradigma baru tersebut

mengisyaratkan akan arti pentingnya pendidikan, baik pendidikan formal

maupun pendidikan non formal (PNF) sebagai satu-satunya jalan untuk

mencapai masyarakat adil dan makmur serta mencerdaskan kehidupan bangsa

sebagaiman tercantum dalam UUD 1945. Adapun salah satu wujud kongkrit

yang dilakukan pemerintah dalam rangka menjadikan pendidikan sebagai

salah satu pionir untuk pencapaian tujuan pendidikan pembangunan bangsa

adalah diterbitkannya Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU

Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 sebagai pengganti UU Sisdiknas Nomor 2

Tahun 1989.

Undang- undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional (Depdiknas, 2003) telah mengamanatkan bahwa:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”

Page 19: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

3  

Selain itu dalam undang- undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan nasional bagian kelima pendidikan non formal pasal 26 ayat 1

menerangkan bahwa:

Pendidikan non formal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang

memerlukan layanan pendidikan, yang berfungsi sebagai pengganti, penambah

dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat.

Selanjutnya terkait dengan masalah kemiskinan dan kebodohan,

peraturan pemerintah Nomor 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Nonformal

(Depdikbud, 1992) secara tegas menyatakan bahwa tujuan PNF adalah:

“Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ketingkat dan atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi, memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi melalui jalur pendidikan formal (sekolah).”

Konsepsi dan kajian yuridis diatas, telah mengindikasikan bahwa PNF

merupakan wahana yang sangat strategis bagi penanganan kebodohan,

pengangguran, dan kemiskinan, khususnya untuk masyarakat miskin atau

tingkat sosial ekonominya menengah ke bawah. Peran PNF semakin tampak

jelas, setelah belakangan ini melihat kenyataan bahwa efek globalisasi

berdampak tidak hanya saja pada terpuruknya perekonomian bangsa tetapi

berimbas pula pada sektor-sektor kehidupan lainnya seperti pendidikan,

lapangan kerja, sosial dan lain-lain. Dilain pihak kualitas sumber daya

Page 20: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

4  

manusia (SDM) kita masih sangat rendah dan memprihatinkan. Hal tersebut

setidaknya dapat kita ketahui dari survei beberapa lembaga internasional.

Hasil survei tentang indeks pembangunan manusia (IPM) atau Human

Development Indeks (HDI) pada tahun 2009, menempatkan Indonesia pada

peringkat 111 dari 169 negara yang disurvei dengan indeks 0,593. Pada tahun

2010, sebagaimana laporan indeks pembangunan manusia yang dikeluarkan

program perserikatan bangsa-bangsa atau United National Development

Program (UNDP), IPM atau HDI Indonesia berada pada peringkat ke 108 dari

169 negara dengan indeks 0,600. Data pada tahun 2009 dan 2010 ada

kecenderungan kenaikan peringkat HDI Indonesia dibandingkan dengan

negara-negara lain, namun kita masih tertinggal jauh dibanding dengan negara

tetangga kita Malaysia pada peringkat 57. ( Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) tahun 2009 diakses dari (http://id.wikipedia.org/wiki/

IndeksPembangunanManusia). Hasil survei lembaga internasional tersebut

dapat digunakan sebagai pelajaran berharga yaitu bahwa upaya peningkatan

mutu pendidikan yang selama ini dilakukan belum mampu memecahkan

masalah dasar pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu

adanya langkah-langkah mendasar, konsisten dan sistematik.

Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui proses

pendidikan harus dilakukan secara utuh menyeluruh, tidak hanya memperkuat

basis akademik, tetapi juga ajaran agama dan pembinaan profesi atau keahlian

(skill). Berjalannya proses ini, diharapkan mampu melahirkan generasi bangsa

yang tangguh, baik dari sisi akademis, teknis (keterampilan) maupun religi

Page 21: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

5  

(keagamaan), sehingga dapat menjadi pemicu penerus bangsa yang mampu

menciptakan kesejahteraan dalam kehidupan.

Langkah awal mewujudkan berbagai harapan di atas, Departemen

pendidikan nasional sebagai institusi pemerintah yang mempunyai

tanggungjawab utama terhadap pembangunan sumber daya manusia di

Indonesia, telah menyusun kebijakan pendidikan yang berbasis luas dan

mendasar ( broad based education), berorientasi pada kecakapan hidup (life

skills), dan berbasis masyarakat (community based education). Untuk itulah,

maka sejak tahun 2002 Depdiknas telah merencanakan sebuah program

inovasi di bidang pendidikan yang disebut dengan program life skills atau

pendidikan kecakapan hidup.

Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang

sistem pendidikan nasional, khusunya pada penjelasan pasal 26 ayat 3

menyatakan bahwa “pendidikan kecakapan hidup (life skills) adalah

pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan social,

kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha

sendiri”. Mengingat bahwa pada tahun 2002 masih berlaku Undang - undang

Nomor 2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional, maka sesuai jalur

pendidikan yang ada, program life skills atau pendidikan kecakapan hidup

diimplementasikan melalui dua jalur yaitu jalur pendidikan formal (sekolah)

dan jalur pendidikan non formal (PNF). Sesuai konteksnya, penelitian ini

untuk selanjutnya akan memfokuskan bahasan pada eksistensi program life

skills PNF.

Page 22: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

6  

Lembaga penyelenggara pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada

jalur pendidikan non formal adalah Balai Pengembangan Kegiatan Belajar

(BPKB), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM), dan Lembaga Perkursusan (LPK). Sesuai dengan konteksnya

penelitian ini secara khusus akan mengkaji program life skills yang

diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ngudi

Kapinteran Semanu Gunungkidul.

Kementrian Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa program

pendidikan life skills PNF dimaksudkan untuk membekali warga belajar

dengan lima aspek, yaitu 1) kecakapan mengenal diri (self awareness) yang

juga sering disebut kecakapan personal (personal skills), 2) kecakapan

berpikir rasional (thingking skill), 3)kecakapan antar personal (interpersonal

skills), 4) kecakapan akademik (academic skill) yang sering disebut juga

kemapuan berpikir ilmiah (scientific skill), dan 5) kecakapan vokasional

(vocational skill).

Berdasarkan prasurvei yang dilakukan peniliti ditemukan bahwa belum

Semua Aspek Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) diterapkan dalam

proses pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup budi daya jamur tiram di

PKBM Ngudi Kapinteran yaitu kecakapan akademik (academic skills) atau

disebut juga kecakapan berfikir ilmiah. Hal ini semakin memperkuat atau

mendorong peneliti untuk mengetahui lebih jauh tentang Implementasi

Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) Pada Program Pengembangan

Usaha Budi Daya Jamur Tiram di PKBM Ngudi Kapinteran Semanu

Page 23: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

7  

Gunungkidul. Alasan mengapa peniliti memilih Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM) karena Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

adalah lembaga swasta yang memiliki tugas dan fungsi sama dengan Sanggar

Kegiatan Belajar (SKB) tetapi belum mempunyai banyak pengalaman untuk

melaksanakan program PNF oleh karena itu peniliti ingin mengetahui lebih

jauh pelaksanaan program life skills di PKBM.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang di uraikan di atas dapat

di identifikasi masalah sebagai beriku:

1. Masih banyaknya penduduk Indonesia yang hidup dibawah garis

kemiskinan menurut data BPS bulan Maret tahun 2010 jumlah penduduk

miskin di Indonesia mencapai 31, 02 juta ( 13, 33 persen).

2. Rendahnya sumber daya manusia di Indonesia dilihat dari indeks

pembangunan manusia (IPM) tahun 2009, menempatkan Indonesia pada

peringkat 111 dari 169 negara yang disurvei dengan indeks 0, 593 dan

pada tahun 2010 berada pada peringkat ke 108 dari 169 negara dengan

indeks 0, 600.

3. Terbatasnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat sehingga tidak

mampu mengembangkan usaha.

4. Belum Semua Aspek Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills)

diterapkan.

Page 24: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

8  

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan di atas, tidak

seluruhnya dikaji dalam penelitian ini. Mengingat adanya keterbatasan waktu,

kemampuan dan dana. Agar penelitian ini lebih mendalam, maka penelitian ini

dibatasi yaitu bagaimana Implementasi Program Kecakapan Hidup (Life

Skills) Melalui Pengembangan Usaha Budi Daya Jamur Tiram Di PKBM

Ngudi Kapinteran Semanu Gunungkidul.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah peneliti kemukakan di

atas, maka dapat dirumuskan secara operasional permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana Implementasi Program Pendidikan Kecakapan Hidup (Life

Skiils) yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan evaluasi pada

Pengembangan Usaha Budi Daya Jamur Tiram Di PKBM Ngudi

Kapinteran Semanu Gunungkidul?

2. Apakah faktor pendukung serta faktor penghambat dalam pelaksanaan

program pendidikan kecakapan hidup (life skills) Budidaya Jamur Tiram

di PKBM Ngudi Kapinteran?

3. Bagaimana dampak Program Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills)

Budi Daya Jamur Tiram di PKBM Ngudi Kapinteran?

Page 25: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

9  

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui Implementasi Program Pendidikan Kecakapan Hidup (Life

Skills) Budi Daya Jamur Tiram di PKBM Ngudi Kapinteran.

2. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat Program Pendidikan

Kecakapan Hidup (life skills) Budidaya Jamur Tiram di PKBM Ngudi

Kapinteran.

3. Mengetahui DampakProgram Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills)

Budi Daya Jamur Tiram di PKBM Ngudi Kapinteran.

F. Manfaat Penelitian

Beberapa kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Jurusan PLS

Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah di bidang Pendidikan Luar

Sekolah khususnya pada Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills)

2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam

pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) di daerah setempat.

3. Bagi Lembaga Terkait

Lembaga terkait adalah PKBM Ngudi Kapinteran yaitu diharapkan

mampu memberikan gambaran tentang penerapan konsep Pendidikan

Page 26: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

10  

Kecakapan Hidup ( life skills ) sehingga dapat dijadikan pedoman untuk

meningkatkan kualitas program sejenis di masa yang akan datang.

4. Bagi Penulis

Penelitian ini menjadikan penambah pengalaman dan wawasan tentang

Program Kecakapan Hidup (Life Skills) dalam Mengembangkan Usaha

Melalui Budidaya Jamur Tiram.

Page 27: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

11  

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Kajian tentang Implementasi

a. Pengertian Implementasi

Menurut Mulyasa ( 2002: 93) implementasi merupakan suatu proses

penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi suatu tindakan praktis

sehingga memberikan dampak, baik berupa suatu perubahan, pengetahuan,

ketrampilan maupun nilai dan sikap. Sesuai dengan pengertian tersebut

implementasi adalah penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi sehingga

dalam penerapannya diharapkan memberikan dampak atau perubahan

kebentuk yang lebih baik dan berkembang.

2. Kajian tentang Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills)

a. Pengertian Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills)

Menurut Broling (1989) dalam Anwar (2004: 20) mendefinisikan life

skills sebagai suatu interaksi dari berbagai pengetahuan dan kecakapan yang

sangat penting untuk dimiliki oleh seseorang sehingga mereka dapat hidup

mandiri.

Menurut Satori (Anwar, 2004: 20) mengemukakan bahwa life skills

bukan hanya semata-mata memiliki kemampuan tertentu saja (vokational

jobs), namun dapat membaca, menulis, menghitung, merumuskan dan

memecahkan masalah, mengelola sumber daya, bekerja dalam tim, terus

belajar di tempat kerja dan mempergunakan teknologi. Program life skills

Page 28: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

12  

dalam pendidikan non formal diharapkan dapat menolong warga belajar

atau masyarakat untuk memiliki harga diri dan kepercayaan diri mencari

nafkah dalam konteks peluang yang ada di lingkungannya.

Menurut Slamet (Anwar, 2004: 34 ) membagi life skills menjadi dua

bagian yaitu kecakapan dasar dan kecakapan instrumental. Life skills yang

bersifat dasar adalah kecakapan universal dan berlaku sepanjang zaman,

tidak tergantung pada perubahan waktu dan ruang yang merupakan fondasi

bagi peserta didik baik di pendidikan persekolahan maupun pendidikan non

formal agar bisa mengembangkan keterampilan yang bersifat instrumental.

Life skills yang bersifat instrumental adalah kecakapan yang bersifat

relative, kondisional, dan dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan

waktu, situasi dan harus diperbarui secara terus-menerus sesuai dengan

perubahan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan

bahwa pendidikan kecakapan hidup (life skills) adalah pendidikan yang

memberikan bekal keterampilan yang terpakai, terkait dengan kebutuhan

pasar kerja, peluang usaha dan ekonomi atau industry yang ada di

masyarakat sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan

masyarakat.Pendidikan kecakapan hidup (life skills) dapat dibagi menjadi

kecakapan hidup personal (personal skills), kecakapan social (social skills),

dan kecakapan untuk bekerja (occupational skill). Dengan memiliki bekal

kecakapan hidup (life skills) diharapkan masyarakat dapat hidup mandiri

Page 29: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

13  

dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi terutama masalah

perekonomian.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 26 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, telah menetapkan

bahwa program life skills atau pendidikan kecakapan hidup

diimplementasikan pada jalur pendidikan sekolah atau jalur pendidikan luar

sekolah (PLS). Sesuai dengan konteksnya, penelitian ini akan mengupas

lebih banyak perihal pengembangan program life skills PLS. Diperkuat

pemaparan Ditjen Diklusepa bahwa:

“Dalam implementasinya, program life skills PLS berprinsip pada empat pilar pendidikan sebagaimana paparan UNESCO (1993), yaitu learning to know (belajar untuk memperoleh pengetahuan), learning to be (belajar untuk dapat menjadikan dirinya menjadi orang yang berguna), learning to do (belajar untuk dapat melakukan pekerjaan), learning to live together (belajar untuk dapat hidup bersama dengan orang lain).” (Ditjen Diklusepa, 2003: 6)

Ada tiga aspek yang tercakup dalam Ditjen Diklusepa (2003: 6)

(sekarang Ditjen PAUDNI) sebagai kecakapan umum (general life skills)

yang harus dimiliki oleh semua peserta didik dari proses pendidikannya baik

melalui jalur pendidikan persekolahan maupun pendidikan luar sekolah,

yaitu:

1) Kecakapan mengenai diri (self awarness) atau kemampuan personal (personal skill). Kemampuan personal ini meliputi: a) penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan, anggota masyarakat dan warga negara, b) menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, sekaligus menjadikannya modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

Page 30: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

14  

2) Kemampuan berfikir rasional (thingking skill) mencakup: a) kecakapan menggali dan menemukan informasi (information searching), b) kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan (information processing and decision making skill), c) kecakapan memecahkan masalah serta kreatif (creative problem solving skill).

3) Kecakapan sosial atau interpersonal (social skill) mencakup: a) kecakapan komunikasi dengan empati (communication skill), b) kecakapan bekerjasama (collaboration skill). Berkomunikasi bukan sekedar menyampaikan pesan, tetapi isi dan penyampaian pesan disertai dengan kesan baik akan menimbulkan hubungan yang harmonis.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan, kecakapan

umum (general life skills) yang harus dimiliki oleh semua peserta didik dari

proses pendidikannya, yaitu: 1) kecakapan mengenai diri (self awarness)

atau kemampuan personal (personal skill), 2) kemampuan berfikir rasional

(thinking skill), c) kecakapan sosial atau interpersonal (social skill).

b. Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills)

Dengan demikian dapat sebutkan tujuan pendidikan Life skills adalah

mengaktualisasikan potensi masyarakat atau peserta didik sehingga dapat

digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi seperti:

1) Memberikan kesempatan kepada lembaga atau sekolah untuk

mengembangkan pembelajaran yang flexible.

2) Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lingkungan dengan

memberi peluang pemanfaatan sumber daya yang ada di masyarakat.

Page 31: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

15  

c. Ciri-ciri Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills)

Menurut Depdiknas (2003) dalam Anwar (2004: 21), ciri

pembelajaran life skills adalah:

1) Terjadi proses identifikasi kebutuhan belajar, 2) Terjadi proses penyadaran untuk belajar bersama, 3) Terjadi keselarasan kegiatan belajar untuk mengembangkan diri,

belajar, usaha mandiri, usaha bersama, 4) Terjadi proses penguasaan kecakapan personal, sosial,

vokasional, akademik, manajerial, kewirausahaan, 5) Terjadi proses pemberian pengalaman dalam melakukan

pekerjaan dengan benar, menghasilkan produk bermutu, 6) Terjadi proses interaksi saling belajar dari ahli, 7) Terjadi proses penilaian kompetensi, dan 8) Terjadi pendampingan teknis untuk bekerja atau membentuk

usaha bersama.

d. Pendekatan Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills)

Pendidikan life skills dengan cakupan belajar yang relatif luas, maka

pendekatan dalam pelaksanaannya di awali dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1) Analisis kebutuhan (need assessment) dengan teknis mencari informasi

peluang usaha/ kerja yang ada sesuai dengan jenis pembelajaran yang

akan dilatihkan.

2) Analisis kebutuhan (need assessment) dengan cara mengembangkan

usaha baru dengan memberdayakan potensi sumber daya sekitar.

e. Kurikulum Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills)

Adalah paket pembelajaran yang disajikan secara terbatas dan

terbuka sesuai dengan kebutuhan dan potensi sumber daya lokal, baik dalam

kegiatan usaha di bidang pertanian, budidaya peternakan, perkebunan,

Page 32: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

16  

perikanan maupun hasil produksi pertanian, industri rumah tangga, atau

jenis kegiatan lain, dimana peserta belajar apabila kurikulum yang

disediakan tersebut kurang dapat memenuhi, dapat menambahkan,

mengurangi bahkan mengubah sendiri sesuai dengan kebutuhan yang

diinginkan.

f. Tahap-Tahap Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills)

Tahap-tahappelaksanaan pendidikan kecakapan hidup (life skills)

dibagi menjadi beberapa tahap dalam petunjuk teknis penyelenggaraan

program dan bantuan sosial pendidikan kecakapan hidup lembaga

pendidikan yaitu:

1) Persiapan

Persiapan adalah kegiatan yang dilakukan lembaga sebelum

melakukan kegiatan pendidikan kecakapan hidup ( life skills) yaitu:

a) Analisis peluang atau kebutuhan

Jenis keterampilan yang dilaksanakan harus berdasarkan atas

hasil penelitian kebutuhan pelatihan (sesuai job order atau usaha

mandiri), dengan beberap acara yaitu:

(1) Mencari informasi tentang peluang usaha yang ada sesuai dengan

jenis keterampilan yang akan dilatihkan.

(2) Mencari dan mengembangkan usaha baru dengan

memberdayakan potensi sumber daya sekitar.

Page 33: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

17  

Apabila hasil analisis dianggap berpeluang usaha besar jelas

ketrampilannya, dan jelas tindak lanjutnya (berusaha atau bekerja),

maka jenis keterampilan tersebut layak.

b) Program kursus / pelatihan

Program kursus/pelatihan dilaksanakan harus berbasisi

kompetensi serta menggunakan kurikulum dan bahan ajar berbasis

kompetensi yang mencakup kompetensi personal, kompetensi sosial,

kompetensi akademik dan kompetensi professional/ vocational.

2) Pelaksanaan

a) Peserta didik

Peserta didik pendidikan kecakapan hidup (life skill) memiliki

kriteria sebagai berikut:

(1) Penduduk usia produktif (usia 18-45 tahun)

(2) Menganggur

(3) Berasal dari keluarga tidak mampu

(4) Tidak sedang mengikuti pendidikan formal

(5) Prioritas berdomisili dari tempat penyelenggaraan pendidikan

kecakapan hidup (life skills).

Rekrutment peserta didik

(1) Rekrutment dan seleksi peserta didik oleh lembaga penyelenggara

program pendidikan kecakapan hidup (life skills).

(2) Rekrutment atau seleksi dapat dilakukan melalui kerjasama

dengan motra kerja lembaga atau petugas desa /kelurahan.

Page 34: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

18  

b) Pendidik

Pendidik terdiri dari instruktur dan narasumber teknis, yang

harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

(1) Instruktur

Instruktur dapat berasal dari dalam atau luar lembaga

penyelenggara, dengan kriteria sebagai berikut:

(a) Minimal berpendidikan SMA

(b) Memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya

(c) Mampu mengembangkan komunikasi efektif

(d) Mampu merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran

(e) Mampu mengevaluasi hasil belajar

(f) Mampu memotivasi belajar

(2) Narasumber Teknis

Narasumber Teknis adalah akademis, pakar, praktisi,

pengrajin, pengusaha atau tokoh bidang wirausaha. Narasumber

teknis terdiri atas narasumber teknis bidang keterampilan atau

jasa bidang kewirausahaan dengan kriteria:

(a) Pendidikan minimal SMA

(b) Mampu melatih jenis keterampilan atau jasa tertentu sesuai

program yang dikembangkan

(c) Mampu menanamkan jiwa kewirausahaan

(d) Berhasil mengelola usaha sehingga bisa berbagi pengalaman

Page 35: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

19  

(e) Memiliki pengalaman dalam pelatihan

(f) Memiliki komitmen yang kuat dalam pemberdayaan

masyarakat.

c) Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana yang digunakan minimal memenuhi

persyaratan teknis yang diperlukan dalam proses pembelajaran yaitu:

(1) Ruang belajar teori dengan kapasitas sesuai jumlah peserta didik

yang diusulkan

(2) Sarana belajar teori memadai

(3) Ruang belajar praktik dengan kapasitas sesuai jumlah peserta

didik

(4) Sumber-sumber belajar penunjang lainnya.

d) Biaya

Biaya pendidikan kecakapan hidup (life skills) bisa di dapat

dari:

(1) Peserta didik

(2) Bantuan tidak mengikat

(3) Bantuan stimulant dari pemerintah/ pemerintah daerah

e) Strategi Pembelajaran

Pembelajaran meliputi teori dan praktek. Metode

pembelajaran yang digunakan dapat berupa ceramah, diskusi dan

tanya jawab di sesuaikan dengan kebutuhan.

Page 36: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

20  

f) Evaluasi

Lembaga penyelenggara wajib melakukan evaluasi hasil belajar

peserta didik melalui:

(1) Ujian local, yaitu uji kompetensi yang dilakukan oleh lembaga

penyelenggara bekerja sama dengan pihak lain yang kompeten.

(2) Uji kompetensi di tempat uji kompetensi ( TUK) untuk bidang

keterampilan yang sudah ada LSK.

g. Prinsip-prisip pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup (life skills)

Direktorat pendidikan menengah umum tahun 2002 (Anwar, 2004:

43) membagi beberapa prinsip pembelajarn life skills sebagai berikut:

1) Etika social religious bangsa berdasarkan nilai-nilai pancasila dapat

diintegrasikan

2) Pembelajarn menggunakan prisnsip learning to know, learning to do,

learning to be, learning to live together and learning to cooperate

3) Pengembangan potensi wilayah dapat direfleksikan dalam

penyelenggaraan pendidikan

4) Penetapan managemen berbasis masyarakat, kolaborasi semua unsur

terkait yang ada dalam masyarakat.

3. Kajian tentang pengembangan usaha

a. Pengertian pengembangan

Pengembangan diambil dari istilah bahasa inggris yaitu development.

Menurut moris dalam The American Heritage Dictionary of The English

Language, dikemukakan bahwa “development is the act of developing”

Page 37: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

21  

(perbuatan mengembangkan).Development itu sendiri diberi arti“to expand

or realize the potentialities of; bring gradually to a fuller, greater, or better

state”…..”to progress from earlier to later or from simpler to more complex

stage of avolution” (morris, 1976: 360-361) dalam Sudjana (2000: 353-354).

Artinya, pengembangan adalah upaya memperluas atau mewujudkan

potensi-potensi, membawa suatu keadaan secara bertingkat kepada suatu

keadaan yang lebih lengkap, lebih besar, atau lebih baik, memajukan

sesuatu dari dari yang lebih awal kepada yang lebih akhir atau dari yang

sederhana kepada tahapan perubahan yang lebih kompleks.

Jadi dapat disimpulkan pengembangan adalah upaya atau usaha yang

dilakukan untuk mengubah suatu keadaan menjadi lebih baik, dan

sempurna.

b. Pengertian Pengembangan Usaha

Dalam hal ini pengembangan usaha memiliki beberapa pengertian

yang beragam antara lain: pertama, pengembangan usaha dapat diartikan

pengembangan usaha sebagai usaha mengoptimalkan kapasitas produksi.

Pada tahap ini belum memerlukan penambahan investasi baru, dengan kata

lain pada tahap ini pengembangan lebih mementingkan penambahan unit

produksi baru yang memproduksi produk yang sama. Kedua, disamping

pengembangan usaha dengan penambahan unit produksi pengembangan

usaha juga dapat dilakukan dengan mendirikan unit produksi danmarketing

outet didaerah baru. Perluasan area pemasaran ini disebut dengan istilah

Page 38: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

22  

waralaba (franchising). Ketiga, pengembangan usaha dapat dilakukan

dengan ekspansi horizontal, yaitu pengembangan usaha dapat dilakukan

dengan pendirian pabrik (investasi baru). Dengan memproduksi barang yang

berbeda tetapi memiliki karakteristik yang sama atau kurang lebih sama

dengan yang sudah ada. Selain pengembangan usaha dengan ekspansi

horizontal pengembangan usaha juga dapat dilakukan dengan ekspansi

vertical yaitu pengembangan usaha dengan pendirian pabrik baru dengan

menproduksi barang yang berbeda sama sekali dengan produk yang ada tapi

masih mempunyai kaitan yang cukup kuat. Keempat, Pengembangan usaha

dapat dilakukan dengan pendirian usaha dimana bidang usaha, proses

produksi, teknologi, sifat dan bentuk produk berbeda dengan yang selama

ini sudah diproduksi.(Bambang, T. (2010). Modul Wirausaha. E- Learning.

Dari http/www.Pengembanganusaha.com(modul_pengemb_usaha_mandiri .

pdf.)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan pengembangan usaha

dapat dilakukan dengan berbagai macam dan cara antara lain :

1) Pengembangan usaha yang dilakukan untuk optimalisasi kapasitas

produksi

2) Pengembangan usaha dilakukan dengan pendirian pabrik (investasi baru)

namun memproduksi barang yang sudah ada.

3) Pengembangan usaha yang dilakukan dengan investasi baru dan produk

yang dibuat masih mempunyai karakter yang kurang lebih masih sama

barang yang sudah ada.

Page 39: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

23  

4) Pengembangan usaha dengan investasi baru memproduksi barang yang

masih ada kaitannya dengan produk lama

5) Pengembangan usaha melalui kerjasama dengan mitra usaha

6) Pengembangan usaha dengan ekspansi horizontal

7) Pengembangan usaha dengan ekspansi vertical

8) Pengembangan usaha dengan ekspansi pada sector baru.

c. Pengorganisasian pengembangan usaha

Agar pengembangan usaha dapat dilakukan secara efektif dan efisien

maka pengembangan usaha memerlukan pengorganisasian sebagai berikut:

1) Pengorganisasian dana

2) Pengorganisasian sumber daya manusia (SDM)

4. Kajian tentang jamur tiram

a. Pengertian jamur tiram

Menurut Erie Maulana ( 2012: 9 ) Jamur merupakan tanaman yang

berinti, berspora, tidak berklorofil berupa sel atau benang-benang

bercabang. Pada umumnya tumbuh-tumbuhan memiliki hijau daun

(klorofil), sehingga dapat memenuhi sendiri kebutuhan karbonhidratnya

melalui proses fotosintesis. Namun jamur tidak memiliki klorofil sehingga

kebutuhan karbonhidratnya harus dipenuhi dari luar, oleh karena itu jamur

harus hidup secara saprofitik atau secara parasit.Di dunia ada ribuan spesies

jamur yang tersebar oleh wilayah subtropis yang sampai kawasan tropis

yang hangat.Dari ribuan jenis tersebut ada jamur yang merugikan dan ada

Page 40: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

24  

pula yang menguntungkan.Jamur yang merugikan adalah berbagai jenis

jamur (fungi) penyebab penyakit pada manusia dan tanaman, misalnya

menyebabkan keracunan saat dikonsumsi, menjadi sumber penyakit kulit

seperti panu, kadas dan kurap. Sedangkan jamur yang menguntungkan

adalah berbagai jenis jamur yang yang bermanfaat bagi kehidupan dunia,

misalnya untuk menghancurkan sampah organik, menghasilkan antibiotik

untuk obat, atau jamur yang bermanfaat dalam pembuatan tempe dan jamur

yang dapat konsumsi, yaitu jamur yang dapat dimakan tanpa menimbulkan

efek racun. Jenis jamur yang dapat dikonsumsi antara lain jamur kuping,

tiram, merang, shiitake, champignon, dan jamur barat.

Namun dalam pembahasan nanti lebih pada penelitian

pembudidayaan jamur tiram. Disamping mudah perawatannya juga

memiliki nilai jual yang tinggi. Jamur tiram bila kita budidayakan akan

mendapat manfaat berganda. Selain rasanya yang enak mengandung gizi

yang cukup besar manfaatnya bagi kesehatan manusia sehingga jamur tiram

dapat dianjurkan sebagai bahan makanan bergizi tinggi dalam menu sehari-

hari. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pakar jamur di departemen

sains kementerian industri thailand bebarapa zat yang terkandung dalam

jamur tiram atau oyster mushroom adalah protein 5,94%; karbohidrat

50,59%; serat 1,56%; lemak 0,17% dan abu 1,14%. Selain kandungan ini,

dalam setiap 100 gr jamur tiram segar ternyata juga mengandung 45,65

kalori; 8,9 mg kalsium: 1,9 mg besi; 17,0 mg fosfor; 0,15 mg vitamin B1;

0,75 mg vitamin B2 dan 12,40 mg vitamin C (Erie Maulana, 2012: 31). Dari

Page 41: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

25  

hasil penelitian kedokteran secara klinis, para ilmuwan mengemukakan

bahwa kandungan senyawa kimia khas jamur tiram berkhasiat mengobati

berbagai penyakit manusia seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kelebihan

kolesterol, anemia, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan polio

dan influenza serta kekurangan gizi.

Secara sosial budaya, jamur tiram, merupakan bahan pangan bergizi,

berkhasiat obat yang lebih murah dibandingkon obat modern.Secara

ekonomis merupakan komoditas yang tinggi harganya dan dapat

meningkatkan pendapatan petani serta dapat dijadikan makanan olahan

untuk konsumsi dalam upaya peningkatan gizi masyarakat.

Dengan adanya hal tersebut membuat pengelola PKBM Ngudi

Kapinteran Semanu Gunungkidul membudidayakan jamur tiram bagi warga

belajar Keaksaraan Fungsional. Disamping perawatan yang mudah, banyak

diminati masyarakat dan meningkatkan pendapatan/ taraf hidup bagi warga

belajar Keaksaraan Fungsional. Namun juga dapat mengembangkan usaha

warga belajar keaksaraan fungsional sehingga akan menghasilkan

keuntungan yang besar khususnya untuk peningkatan taraf hidup warga

belajar keaksaraan fungsional. Melalui program life skills ini warga belajar

di harapkan mengembangkan kemampuan yang dimiliki dalam membudi

dayakan jamur tiram sehingga dapat menggurangi angka

pengangguran.Dengan masih jarangnya budi daya jamur di Kabupaten

Gunungkidul khususnya Desa Semanu diharapkan budi daya jamur ini dapat

Page 42: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

26  

terus berlanjut sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,

bangsa dan Negara.

b. Nilai Gizi Jamur Tiram

Jamur tiram memiliki tudung bulat dan berwarna seperti tiram laut,

bertekstur lembut, serta memiliki rasa yang lezat. Meskipun memiliki rasa

yang lezat seperti daging tetapi jamur memiliki kandungan lemak yang

rendah sehingga sehat untuk di konsumsi. Jamur mengubah selulosa

menjadi polisakrida yang bebas kolesterol sehingga orang yang

mengkonsumsinya terhindar dari resiko terkena stroke. Selain itu,

kandungan protein jamur juga lebih tinggi dibandingkan dengan bahan

makanan lain yang juga berasal dari tanaman.

Kandungan protein di dalam jamur berkisar antara 19%- 35%, lebih

tinggi dibandingkan dengan kandungan protein pada beras dan gandum.

Kandungan protein pada beras adalah 7,3%, dan gandum 13,2%. Dalam

protein jamur terdapat 9 asam amino esensial dari 20 macam amino yang

dikenal. Kandungan lemak di dalam jamur 72% lebih termasuk unsaturated

sehingga aman di konsumsi. Vitamin di dalam jamur terdiri dari ( vitamin

B-1 ), riboflavin ( vitamin B-2 ), niasin, biotin, vitamin C. Kandungan

Mineral di dalam jamur tersusun oleh K, P, Ca, Na, Mg, Cu, dan beberapa

elemen mikro ( Erie Maulana 2012: 29-30). Berikut ini tabel yang

menunjukkan besarnya kandungan gizi beberapa jenis jamur konsumsi

dibandingkan dengan bahan makanan lain:

Page 43: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

27  

Tabel 1. Perbandingan Kandungan Gizi Jamur dan BahanMakanan Lain (dalam %)

Bahan Makanan Protein Lemak Karboidrat

Jamur Champignon*) 4,8 0,2 3,5 Jamur merang*) 1,8 0,3 4 - 48** Jamur shiitake*) 13,4– 17,5 4,9 – 8,9 9,5-70,7** Jamur tiram*) 44,0** - - Kentang 2,0 0,1 20,9 buncis - 2,4 0,2 Kubis 1,5 0,1 4,2 Seledri - 1,3 0,2 Bit 1,6 0,1 9,6 Bayam - 2,2 0,3 Daging sapi 21,0 5,5 0,5

Sumber : Suraji, Meity, (1991) dalam Tahir Pasaribu dkk (2002:7) *) : Kelompok Jamur. **) : Berdasarkan Berat Kering

Nama jamur tiram (Pleurotus sp.) diberikan karena bentuk tudung

jamur ini agak membulat, lonjong, dan melengkung menyerupai cangkang

tiram.Permukaan tudung jamur tiram licin agak berminyak jika lembab, dan

tepiannya bergelombang.

c. Pembudi Dayaan Jamur Tiram

Tempat tumbuh jamur tiram termasuk dalam jenis jamur kayu yang

dapat tumbuh baik pada kayu lapuk dan mengambil bahan organik yang ada

didalamnya. Untuk membudidayakan jamur jenis ini dapat menggunakan

kayu atau serbuk gergaji sebagai media tanamnya. Serbuk kayu yang baik

untuk dibuat sebagai bahan media tanam adalah dari jenis kayu yang keras

sebab kayu yang keras banyak mengandung selulosa yang merupakan bahan

yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak di samping itu kayu yang

keras membuat media tanaman tidak cepat habis.

Page 44: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

28  

Kayu atau serbuk kayu yang berasal dari kayu berdaun lebar

komposisi bahan kimianya lebih baik dibandingkan dengan kayu berdaun

sempit atau berdaun jarum dan yang tidak mengandung getah, sebab getah

pada tanaman dapat menjadi zat ekstraktif yang menghambat pertumbuhan

misellium. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan serbuk kayu

sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan

kekeringan, selain itu serbuk kayu yang digunakan ticlak busuk dan tidak

ditumbuhi jarnur jenis lain.

Untuk meningkatkan produksi jamur tiram, maka dalam campuran

bahan media tumbuh selain serbuk gergaji sebagai bahan utama, perlu bahan

tambahan berupa bekatul dan tepung jagung.Dalam hal ini harus dipilih

bekatul dan tepung jagung yang mutunya baik, masih baru sebab jika sudah

lama disimpan kemungkinan telah menggumpal atau telah mengalami

fermentasi serta tidak tercampur dengan bahan-bahan lain yang dapat

mengganggu pertumbuhan jamur. Kegunaan penambahan bekatul dan

tepung jagung merupakan sumber karbohidrat, lemak dan protein.

Disamping itu perlu ditambahkan bahan-bahan lain seperti kapur

(Calsium carbonat) sebagai sumber mineral dan pengatur pH meter.Media

yang terbuat dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya.

Kadar air diatur 60 - 65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur

dapat tumbuh dan menyerap makanan dari media tanam dengan baik

Penambahan air yang tidak bersih dapat menyebabkan media terkontaminasi

Page 45: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

29  

dengan mikroorganisme. Yang perlu diperhatikan dalam pembudidayaan

jamur antara lain:

1) Tingkat Keasaman ( pH)

Tingkat keasaman media sangat berpengaruh terhadap

pertumbuhan jamur tiram. Apabila pH terlalu rendah atau terlalu tinggi

maka pertumbuhan jamur akan terhambat, bahkan mungkin akan

tumbuh jamur lain yang akan mergganggu pertumbuhan jamur tiram itu

sendiri. Keasaman pH media perlu diatur antara pH 6 - 7 dengan

menggunakan kapur (Calsium carbonat).

2) Suhu Udara

Pada budidaya jamur tiran suhu udara memegang peranan yang

penting untuk mendapatkan pertumbuhan badan buah yang optimal.

Pada umumnya suhu yang optimal untuk pertumbuhan jamur tiram,

dibedakan dalam dua fase yaitu fase inkubasi yang memerlukan suhu

udara berkisar antara 22-28° C dengan kelembabon 60 - 70 % dan fase

pembentukan tubuh buah memerlukan suhu udara antara 16 - 22° C.

3) Cahaya

Pertumbuhan misellium akan tumbuh dengan cepat dalam,

keadaan gelap atau tanpa sinar.Sebaiknya selama masa pertumbuhan

misellium ditempatkan dalam ruangan yang gelap, tetapi pada masa

pertumbuhan badan buah memerlukan adanya rangsangan sinar. Pada

tempat yang sama sekali tidak ada cahaya badan buah tidak dapat

tumbuh, oleh karena itu pada masa terbentuknya badan buah pada

Page 46: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

30  

permukaan media harus mulai mendapat sinar dengan intensitas

penyinaran 60 - 70 % (Erie Maulana, 2012: 45-48).

5. Kajian Tentang Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat(PKBM)

a. pengertian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Menurut Sihombing (2006: 6 ) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM) adalah suatu wadah yang menyediakan informasi dan kegiatan

belajar sepanjang hayat bagi setiap warga masyarakat agar mereka lebih

berdaya. PKBM masyarakat dapat menyelenggarakan berbagai macam

bidang kegiatan antara lain pembelajaran, peningkatan kualitas hidup,

pembangunan masyarakat, pembangunan ekonomi, social dan budaya.

Wadah ini adalah milik masyarakat dikelola dari, oleh dan untuk

masyarakat.Melalui program pembelajaran di PKBM pendidikan non formal

berusaha untuk memberdayakan masyarakat sebagai wujud keikut sertaan

dalam penyiapan sumber daya manusia yang berdaya saing.

PKBM merupakan suatu tempat kegiatan pembelajaran masyarakat

yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan sesuai

dengan kebutuhan belajar dan potensi masyarakat dalam mencapai

kemajuan pendidikan, ekonomi, social dan budaya (Sudjana, 2003: 2).

Sebagai institusi pendidikan non formal atu pendidikan masyarakat dan

wadah pembelajaran masyarakat maka PKBM harus bersifat fleksibel

karena membebaskan masyarakat untuk belajar dan mempelajari apa saja

yang masyarakat butuhkan.

Page 47: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

31  

b. Tujuan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Secara umum tujuan PKBM adalah memberdayakan masyarakat

agar memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya memalui

penyediaan pranata kegiatan pembelajaran dengan cara menerangi

kebodohan, social budaya sejalan dengan potensi dan kualitas tuntutan

perubahan yang terjadi. Tujuan tersebutkan diatahkan dalam setiap

penjabaran program yang dikembangkan di PKBM yang diarahkan pada:

1) Mempersiapkan warga masyarakat di sekitar PKBM menjadi warga

yang informatif, sehingga dengan belajar di PKBM dapat mengetahui

segala bentuk perkembangan dan perubahan yang terjadi saat ini

maupun yang akan datang, serta dapat membentuk kepribadian setiap

warga masyarakat memiliki sikap progresif terhadap masalah yang

dihadapi.

2) Mempersiapkan warga masyarakat di sekitar PKBM menghadapi

perubahan kebudayaan baik karena inovasi maupun kontak, sehingga

dengan belajar di PKBM menjadikan seseorang tidak kaku terhadap

perubahan uang terjadi disekitarnya dan terjadi keselarasan hidup antara

masyarakat dengan masyarakat, dan masyarakat dengan lingkungannya.

3) Mempersiapakan warga masyarakat di sekitar PKBM hidup dalam

lingkungan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjadikan

rasionalitas sebagai cara pemecahan masalah dan menyadarkan diri dari

sikap mental ketergantungan pada nasib serta hal-hal yang bersifat

spekulatif.

Page 48: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

32  

4) Mempersiapkan generasi yang akan datang untuk hidup diantara

berbagai populasi yang luas sehingga memiliki heterogenitas

pengalaman yang beragam dan mampu berkiprah memasuki kondisi

yang kompetitif di kancah pergaulan yang lebih luas. (Depdiknas, 2000:

2)

Menurut Sihombing Umberto (1999) Hal-hal yang perlu

dipertimbangkan antara lain menentukan tujuan PKBM yaitu:

1) Mengurangi ketergantungkan masyarakat terhadap pemerintah yang diarahkan pada keswadayaan masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk mengembangkan perekonomian keluarga dan masyarakat.

2) PKBM mengembangkan program serta melibatkan dan memanfaatkan potensi masyarakat

3) Potensi yang ada dimasyarakat yang selama ini tidak tergali akan dapat digali, ditumbuhkan dan dimanfaatkan melalui pendekatan persuasive

4) Program yang dilakukan diarahkan pada pengembangan pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan sehingga mampu meningkatkan ekonomi keluarga

5) Memotivasi masyarkat untuk berpartisipasi langsung dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Banyak tujuan suatu lembaga yang cukup baik dan memiliki

prospek yang cerah, tetapi kurang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

sekitar dimana lembaga atau kegiatan tersebut dilaksanakan. Ini sangat

penting karena jika tujuan PKBM dapat diterima oleh masyarakat sekitarnya

dan warga belajar khususnya, maka hal ini menandakan bahwa kegiatan-

kegiatan PKBM berkaitan langsung atau bermakna bagi kehidupan

masyarakat, sehingga secara tidak langsung masyarakat akan berpartisipasi

Page 49: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

33  

dalam PKBM dan akhirnya pada masyarakat akan timbul rasa memiliki dan

bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kelanggengan PKBM.

Secara umum PKBM dibentuk dengan tujuan membelajarkan

masyarakat agar mereka memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap

mandiri dengan melakukan 3 (tiga) kegiatan yaitu melayani, membina dan

memenuhi kebutuhan warga masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan

PKBM ini terbagi menjadi tujuh jenis antara lain:

1) Pendidikan. Warga belajar atau masyarakat berbagai hal melaui sumber,

seperti: guru, pelatih nara sumber teknis, kursus-kursus pelatihan dan

lain sebagainya.

2) Keterampilan kerja. Warga dapat meningkatan kemampuan kerja

melaui pembelajaran dari tokoh masyarakat, nara sumber teknis,

berbagai media pendidikan dan lain sebagainya.

3) Layanan informasi. Warga masyarakat dapatmengikuti kegiatan belajar

sepanjang kapanpun mereka ingikan. Kegiatan ini dapat meliputi

membaca buku dari Taman Bacaan Masyarakat (TBM), mengunjungi

pameran, membaca majalah dinding dan mencari informasi dari

internet.

4) Rekresai. Warga masyarakat dapat mengikuti beragam kegiatan

permainan untuk meningkatkan daya piker dan kesehatan badannya.

Kegiatan ini meliputi latihan fisik, kompetisi olahraga, menari

menyanyi dan lain sebagainya.

Page 50: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

34  

5) Kesehatan dan kebersihan. PKBM dapat menjadi tempat bagi warga

masyarakat untuk mempelajari cara-cara pencegahan penyakit,

kesehatan dasar dan gizi makanan yang baik.

6) Peningkatan kualitas Hidup. Sejumlah warga masyarakat dapat

membentuk kelompok kecil untuk memperoleh pengetahuan yang

bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan khusus mereka. Kelompok ini

meliputi : wanita, pemuda, orang tua dan penyandang cacat.

7) Agama dan budaya. Ulama setempat dapat menularkan keahliannya dan

sifat bijak yang mereka miliki kepada generasi berikutnya. Kegiatan ini

memberikan kontribusi terhadap pendidikan sepanjang hayat secara

berkelanjutan melalui pemanfaatan pengetahuan yang telah ada di

masyarakat dan membuka kesempatan bagi setiap orang untuk

menggagas, membuat keputusan dan bertindak menuju tujuan akhir

yaitu pemberdayaan masyarakat.

c. Fungsi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

PKBM sebagai lembaga yang dibentuk dari, untuk dan oleh

masyarakat memiliki beberapa fungsi antara lain :

1) Sebagai tempat kegiatan belajar bagi belajar masyarakat

2) Sebagai tempat pusat berbagai potensi yang ada dan berkembang di

masyarakat

3) Sebagai sumber informasi yang handal bagi warga masyarakat, PKBM

menjebatani orang dengan sumber informasi dari luar.

Page 51: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

35  

4) Sebagai ajang tukar menukar berbagai pengetahuan dan keterampilan

fungsional diantara warga belajar.

5) Sebagai tempat berkumpulnya warga masyarakat yang ingin

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan (Depdiknas 2003:3)

PKBM bukan milik pemerintah, tetapi merupakan pusat kegiatan

belajar masyarakat, dikelola oleh masyarakat dan untuk kepentingan

masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kualitas

hidup masyarakat, melalui pemanfaatan potensi-potensi yang ada di

masyarakat. Para petugas pendidikan masyarakat dan instansi terkait

berperan sebagai inspirator dan pendorong bukan penentu, dan PKBM

dibina menuju kemandirian yang mampu membiayai sendiri program yang

dikelolanya, serta kegiatan pembelajaran di PKBM diorentasikan pada pasar

dengan tidak meninggalkan sapek akademik. Dengan demikian program

belajar yang dikembangkan dan dilaksanakan benar-benar berpangkal pada

masyarakat, khususnya dibidang pendidikan luar sekolah, lebih transparan,

efektif, terarah,teratur dan efisien.

d. Asas-asas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Menurut Sihombing Umberto (1999: 108-109)Asas-asas yang dianut

PKBM dapat diidentifikasikan menjadi tujuh asas. Asas-asas tersebut

meliputi asas kebermanfaatan, kebermaknaan, kebersamaan, kemandirian,

keselarasan, kebutuhan dan tolong menolong. Asas –asas tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Page 52: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

36  

1) Asas kebermanfaatan artinya setiap kehadiran PKBM harus benar-benar

memberi manfaat bagi masyarakat sekitar dalam upaya memperbaiki

dan mempertahankan kehidupannya.

2) Asas kebermaknaan artinya PKBM dengan segala potensinya harus

mampu memberikan dan menciptakan program yang bermakna dan

dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

3) Asas kebersamaan artinya PKBM merupakan lembaga yang dikelola

secara bersama-sama bukan milik perorangan, bukan milik suatu

kelompok atau satu golongan tertentu dan bukan milik pemerintah.

PKBM adalah milik bersama dan digunakan bersama untuk

kepentingan bersama.

4) Asas kemandirian artinya PKBM dalam pelaksanaan dan

pengembangan kegiatan harus mengutamakan kekuatan sendiri.

Meminta dan menerima bantuan dari pihak lain merupakan alternative

terakhir bila kemandirian belum dapat dicapai.

5) Asas keselarasan artinya setiap kegiatan yang dilaksanakan PKBM

harus sesuai dan selaras dengan situasi dan kondisi masyarakat sekitar.

6) Asas kebutuhan artinya setiap kegiatan atau program pembelajaran

yang dilaksanakan di PKBM harus dengan kegiatan pembelajaran yang

benar-benar paling mendesak dibutuhkan masyarakat.

7) Asas tolong menolong artinya PKBM merupakan arena atau ajang

belajar dan pembelajaran masyarakat yang didasarkan atas rasa saling

asah, asih dan asuh diantara semua warga masyarakat sekitar sendiri

Page 53: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

37  

B. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan yaitu penelitian dari Suharjiya dalam

tesisnya pada Program Studi Sosiologi Konsentrasi Kebijakan Dan

Kesejahteraan Sosial, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, yang berjudul

Program Life Skills Non Formal Antara Harapan Dan Kenyataan (Studi

Implementasi Program Life Skills Kerajinan Perak Di Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat Ngudi Ilmu Desa Kepek, Saptosari, Gunungkidul). Hasil penelitian

menyimpulkan: 1) bahwa terdapat kesenjangan yang jauh antara harapan dan

realitas program life skills pelatihan kerajinan perak yang di laksanakan oleh

PKBM Ngudi Ilmu, 2) faktor pertama yang berpengaruh terhadap kegagalan

program life skills PNF di PKBM Ngudi Ilmu berkaitan dengan substansi

kebijakan program life skills PNF tersebut, 3) faktor kedua yang

mempengaruhi kegagalan program life skills PNF di PKBM Ngudi Ilmu

berkaitan dengan kondisi sosial masyarakat, 4) faktor yang berpengaruh

terhadap kegagalan program life skills PNF di PKBM Ngudi Ilmu bersumber

dari implementasi program life skills tersebut dalam hal ini berkaitan dengan

kapasitas dan kemampuan pengelola program sebagai implementor kebijakan,

5) antara substansi kebijakan, kondisi social masyarakat dan kemampuan

imlementor merupakan satu sinergi yang saling berpengaruh terhadap

keberhasilan implementasi program, hasil penelitian di lapangan sinergi ketiga

hal tersebut tidak diketemukan.

Page 54: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

38  

C. Kerangka Berpikir

Program pendidikan life skills merupakan program pendidikan

nonformal yang bergerak pada bidang keterampilan yang diselenggarakan

untuk memberi kesempatan pada warga masyarakat untuk mendapat

keterampilan. Program ini pemerintah memberikan wadah sendiri dalam

menangani program pendidikan life skills terutama pada instansi atau lembaga

pendidikan nonformal

Penelitian program pendidikan life skills ini dilaksanakan di PKBM

Ngudi Kapinteran yang merupakan wadah kegiatan pembelajaran atau program

masyarakat pendidikan nonformal pada warga masyarakat dengan mengarah

pada potensi-potensi yang dimiliki warga masyarakat sekitar atau lingkungan.

Program pendidikan life skill yang dilaksanakan di PKBM Ngudi Kapinteran

bertujuan untuk mengembangkan usaha jamur tiram dan sebagai peningkatan

kesejahteraan masyarakat melalui program budidaya jamur tiram. Peneliti akan

menggambarkan implementasi program pendidikan life skill di PKBM Ngudi

Kapinteran yang dilatarbelakangi dengan masih banyaknya pengangguran dan

masih kurangnya pengetahuan dalam bidang usaha serta belum diterapkannya

semua aspek yang ada di dalam pendidikan life skills yaitu aspek kecakapan

akademik (academic skills) atau disebut juga kecakapan berfikir ilmiah

(scientific skills). Implementasi pendidikan life skills pada pengembangan

usaha budi daya jamur tiram ini mencakup persiapan, pelaksanaan dan

evaluasi.

Page 55: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

39  

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir

Masih banyak pengangguran dan masih kurangnya pengetahuan dalam mengembangkan usaha

 

Persiapan dari pendidikan life skill

 

input

Warga masyarakat proses

Pengembangan usaha budi daya jamur tiram output

Pelaksanaan dari program life skills

Evaluasi dari program life skills

Implementasi Pendidikan Life Skills Di PKBM Ngudi

Kapinteran

Page 56: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

40  

D. Pertanyaan Penelitian

Untuk mengarahkan penelitian yang dilaksanakan agar

memperolehhasil yang optimal, maka perlu ada pertanyaan penelitian antara

lain:

1. Bagaimana Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills) pada

program pengembangan usaha budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi

Kapinteran Semanu Gunungkidul?

a. Bagaimana persiapan dari program implementasi pendidikan kecakapan

hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budi daya jamur

tiram di PKBM Ngudi Kapinteran?

1) Apakah dalam proses persiapan program implementasi pendidikan

kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha

budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi

identifikasi kebutuhan belajar peserta didik (peserta budidaya

jamur tiram)?

2) Apakah dalam proses persiapan program implementasi pendidikan

kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha

budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi proses

penyadaran untuk belajar bersama bagi peserta didik (pembudi

daya jamur tiram)?

b. Bagaimana pelaksanaan dari program imlementasi pendidikan

kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budi

daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran ?

Page 57: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

41  

1) Apakah di dalam proses pelaksanaan implementasi pendidikan

kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha

budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi

keselarasan kegiatan belajar untuk mengembangkan diri, belajar,

usaha mandiri dan usaha bersama bagi peserta didik (pembudi daya

jamur tiram)?

2) Apakah di dalam pelaksanaan program implementasi pendidikan

kecakapan hidup (life skills) pada pengembangan usaha budidaya

jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi proses penguasaan

kecakapan personal, social, vokasional, kademik, dan manajerial

kewirausahaan?

3) Apakah di dalam pelaksanaan program implementasi pendidikan

kecakapan hidup (life skills) pada pengembangan usaha budidaya

jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi proses pemberian

pengalaman dalam melakukan pekerjaan dengan benar dan

menghasilkan produk yang bermutu?

4) Apakah di dalam pelaksanaan program implementasi pendidikan

kecakapan hidup (life skills) pada pengembangan usaha budidaya

jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi proses interaksi

saling belajar dari ahli?

c. Bagaimana evaluasi dari program implementasi pendidikan kecakapan

hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budidaya jamur

tiram di PKBM Ngudi Kapinteran?

Page 58: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

42  

1) Apakah di dalam evaluasi dari program implementasi pendidikan

kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha

budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi proses

penilaian kompetensi pada peserta didik (pembudidaya jamur

tiram)?

2) Apakah di dalam evaluasi dari program implementasi pendidikan

kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha

budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi

pendampingan teknis untuk bekerja atau membentuk usaha

mandiri?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program

pendidikan kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram di PKBM

Ngudi Kapinteran?

a. Apa saja faktor pendukung dalam pelaksanaan program pendidikan

kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi

Kapinteran?

b. Apa saja faktor penghambat dalam pelaksanaan program pendidikan

kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi

Kapinteran?

3. Bagaimana dampak dari program pendidikan kecakapan hidup (life skills)

budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran?

a. Bagaimana dampak dari program pendidikan kecakapan hidup (life

skills) budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran?

Page 59: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

43  

BAB III METODE PENELITIAN

 A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Melalui pendekatan ini diharapkan peneliti dapat menghasilkan data

yang bersifat deskriptif guna mengungkapkan sebab dan proses terjadinya

dilapangan. Pendekatan kualitatif yaitu pendekatan dengan cara memandang

objek kajian sebagai suatu sistem, artinya objek kajian dilihat sebagai satuan

yang terdiri dari unsure-unsur yang saling berkaitan dan mendeskripsikan

fenomena-fenomena yang ada. Sedangkan metodologi kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati Bogdan dan Taylor

(Moleong, 2009:4).

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami, oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara holistik dan dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu komunitas khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong,

2009:6). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dilatarbelakangi

peneliti bermaksud mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan

bagaimana Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) Pada

Pengembangan Usaha Budi Daya Jamur Tiram di PKBM Ngudi Kapinteran.

Page 60: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

44  

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah adanya pertimbangan kelayakan untuk

mengambil informasi guna menjawab permasalahan penelitian. Pemilihan

subjek dilakukan secara purposif sesuai dengan tujuan penelitian, peneliti

menentukan subjek penelitian menggunakan dua tokoh informan, yaitu tokoh

formal dan informal. Tokoh formal berkaitan dengan individu yang mengelola

suatu lembaga misalnya pimpinan atau kepala bagian, sedangkan tokoh

informal adalah sekelompok masyarakat baik secara langsung maupun tidak

langsung terkena dampak dari aktifitas lembaga tersebut (Moleong, 2004: 90).

Subjek sasaran penelitian ini adalah warga belajar program pendidikan

kecakapan hidup (life skills) budidaya jamur tiram, pendidik, dan pengelola

PKBM Ngudi Kapinteran. Maksud dari pemilihan subjek penelitian ini untuk

mendapat sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber sehingga

data yang diperoleh dapat diakui kebenarannya pertimbangan lain dalam

pemilihan subjek adalah subjek memilki waktu apabila peneliti membutuhkan

informasi untuk pengumpulan data dan dapat menjawab berbagai pertanyaan

penelitian yang telah dirumuskan.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting penelitian yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah di

Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) Dalam Program Pengembangan

Page 61: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

45  

Usaha Melalui Budidaya Jamur Tiram di PKBM Ngudi Kapinteran Semanu

Gunungkidul.

2. Waktu Penelitian

Penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup

(Life Skills) Budi Daya Jamur Tiram di PKBM Ngudi Kapinteran ini

dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2012.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Kecakapan

Hidup (Life Skills) Budi Daya Jamur Tiram berada di PKBM Ngudi

Kapinteran Semanu, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif

adalah wawancara, observasi dan dokumentasi (Nasution, 2003:26).Metode

pengumpulan data merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam

penelitian ini data dapat diperoleh dari berbagai sumber yaitu warga belajar

program pendidikan kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram,

pendidik, pengelola PKBM Ngudi Kapinteran.

Dalam hal ini peneliti berupaya mengungkapkan data tentang

implementasi program pendidikan kecakapan hidup (life skills) budi daya

jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran untuk pengumpulan data agar menjadi

Page 62: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

46  

informasi yang penting maka digunakan teknik pengumpulan data dalam

penelitian sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam

percakapan yang bertujuan memperoleh informasi (Nasution,

2006:113).Wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajuakan pertanyaan dan terwawancara (interview)

yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2009:186).

Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung

dalam pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandanganya tentang dunia,

yaitu hal-hal yang tidak diketahui melalui pengamatanya (Nasution,

2003:73)

Dalam wawancara peneliti menggali sebanyak mungkin data yang

terkait dengan masalah pelaksanaan program Pendidikan Kecakapan

Hidup (life skills) budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran. Pada

penelitian ini akan dilakukan wawancara dengan warga belajar program

pendidikan kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram, pendidik,

dan pengelola PKBM Ngudi Kapinteran untuk memperoleh informasi atau

data tentang persiapan, pelaksanaan, evaluasi program Pendidikan

Kecakapan Hidup (life skills) budi daya jamur tiram, dan mengetahui

faktor–faktor penghambat dan pendukung, serta dampak dalam program

pendidikan kecakapan hidup (life skiils) budi daya jamur tiram di PKBM

Page 63: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

47  

Ngudi Kapinteran Tersebut. Proses wawancara dilakukan dengan terlebih

dahulu mempersiapkan wawancara dengan model pertanyaan terbuka,

tidak kaku, fleksibel, dan disampaikan secara informal. Dalam penelitian

ini, wawancara digunakan peneliti:

a. Untuk mengetahui Implementasi program Pendidikan Kecakapan Hidup

(Life skills) budi daya jamur tiram yang meliputi dari persiapan,

pelaksanaan, dan evaluasi dari program tersebut di PKBM Ngudi

Kapinteran.

b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat program

pendidikan kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram di

PKBM Ngudi Kapinteran.

c. Untuk mengetahui danpak dari program pendidikan kecakapan hidup

(life skills) budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran.

2. Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi lapangan

terlebih dahulu dengan harapan memperoleh data yang relevan. Observasi

yaitu melukiskan dengan kata-kata secara cermat dan tepat apa yang

diamati, mencatat kemudian mengolahnya dalam rangka masalah yang

diteliti secara ilmiah, hingga manakah hasil pengamatan itu valid dan

reliable, serta hingga manakah obyek pengamatan itu representative bagi

gejala yang bersamaan (Nasution, 2006:106). Observasi diartikan sebagai

Page 64: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

48  

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak

pada objek penelitian (Margono, 2005:158)

Metode ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang

lebih lengkap dan terperinci.Data informasi yang diperoleh melalui

pengamatan ini selanjutnya dituangkan dalam tulisan. Dalam penelitian ini

peneliti berperan serta aktif melihat langsung kegiatan program program

kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram untuk mendapat

informasi yang berkaitan dengan implementasi pendidikan kecakapan

hidup (life skills) di PKBM Ngudi Kapinteran yang meliputi tentang lokasi

penelitian, keadaaan lingkungan penelitian, keadaan warga belajar dan

faktor- faktor pendukung program Pendidikan Kecakapan hidup (life

skills).

3. Dokumentasi

Menurut Guba dan Lincolin dokumentasi adalah setiap bahan

tertulis ataupun film, lain dari record yang tidak dipersiapkan karena

adanya permintaan seorang penyidik (Moleong 2009: 161). Sedangkan

menurut pendapat lain, dokumentasi adalah apabila suatu penyelidikan

ditujukan kepada penguraian dan penjelasan apa yang telah lalu melalui

sumber dokumentasi. Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data

dengan cara menguraikan atau mempelajari data yang ada terlebih dahulu.

Metode dokumentasi ini merupakan bantu dalam upaya

memperoleh data penelitian. Kejadian-kejadian atau peristiwa tertentu

yang dapat dipakai untuk menjelaskan pelaksanaan program pendidikan

Page 65: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

49  

kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi

Kapinteran, misalnya berupa foto-foto kegiatan, catatan kegiatan, dan

berbagai informasi yang digunakan sebagai pendukung hasil penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Analis data adalah proses mencari dan penyusunan secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan

lain, sehingga dapat mudah dipahami dan ditemuinya dapat diinformasikan

kepada orang lain (Sugiono, 2009:88)

Menurut Nasution (2003:129) langkah- langkah menganalisis data

adalah:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis atau diketik dalam

bentuk uraian atau laporan yang terinci. Laporan ini akan terus menerus

bertambah dan akan menambah kesulitan bila tidak segera dianalisis sejak

mulanya. Laporan-laporan ini perlu direduksi, yang penting, dicari tem

atau polanya, jadi laporan lapangan sebagai bahan ”mentah” disingkatkan,

direduksi, disusun lebih sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan.

Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil

pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data

yang diperoleh bila diperlukan. Reduksi data dapat pula membantu dalam

memberikan kode kepada aspek-aspek tertentu.

Page 66: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

50  

2. Display Data atau Penyajian Data

Merupakan hasil reduksi data yang disajikan dalam laporan secara

sistematis yang mudah dibaca atau dipahami baik secara keseluruhan

maupun bagian-bagiannya dalam konteks sebagai pernyataan.Penyajian

data ini dapat dilakukan dengan bentuk (table, grafik, phie card, pictogram

dan sejenisnya) (Sugiono,2009:95). Sajian data ini merupakan sekumpulan

informasi yang tersusun dan memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat sajian data peneliti

akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus

dilakukan yang memungkinkan untuk menganalisis dan mengambil

tindakan lain berdasarkan pemahaman.

3. Pengambilan atau Penarikan Kesimpulan

Pemikiran kesimpulan yang diverifikasi adalah berupa suatu

pengulangan sebagai pemikiran kedua yang timbul melintas pada peneliti

waktu menulis.Temuan yang baru yang sebelumnya belum pernah ada dan

berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih

remang-remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

Penarikan kesimpulan dan verifikasi yang dikemukakan masih

bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti

yang sangat kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya (Sugiyono, 2009 :99)

Page 67: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

51  

F. Keabsahan Data

Ada beberapa kriteria untuk memenuhi keabsahan data dalam penelitian

kualitatif, yaitu: kredibilitas, transferabilitas, dan dependabilitas (Nasution,

2003:114-119). Untuk memenuhi kredibilitas dalam penelitian ini peneliti

berusaha untuk:

1. Memperpanjang waktu penelitian, harus cukup waktu untuk betul-betul

mengenal suatu lingkungan, mengadakan hubungan baik dengan orang-

orang disana, mengenal kebudayaan lingkungan dan mengecek informasi.

2. Melakukan observasi terusmenerus secara cermat dan mendalam.

3. Penelitian ini menggunakan triangulasi metode dan sumber yaitu:

a. Melakukan cek dan ricek yang mempunyai arti penggulangan kembali

terhadap data, waktu dan tempat untuk memperoleh data.

b. Cross checking yaitu membandingkan dengan bukti-bukti lain

misalnya hasil wawancara digunakan untuk membandingkan dengan

hasil observasi dan memandingkan kuesioner dengan wawancara dan

hasil dokumentasi.

c. Mengadakan member check yaitu pada setiap akhir wawancara

peneliti menanggulangi garis besar dari apa yang telah dikatakan oleh

responden dengan maksud agar responden mengoreksi bila ada

kesalahan dan menambahkan bila ada kekurangan.

Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan metode.

Peneliti tidak hanya percaya begitu saja pada yang dikatakan oleh informan,

melainkan perlu mengecek dan mericek kembali dalam kenyataan melalui

Page 68: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

52  

pengamatan, itulah sebabnya cek dan ricek dilakukan silih berganti dari hasil

wawancara ke pengamatan dilapangan atau dari informan ke informasi yang

lain.

Page 69: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

53  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Deskripsi Wilayah

Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul,

Provinsi Jawa Tengah merupakan satu dari 5 desa di Kecamatan Semanu.

Secara geografis Desa Semanu dengan luas wilayah 1746, 2605. Adapun

batas-batas desa Semanu adalah di sebelah utara berbatasan dengan Desa

Karangmojo Kecamatan karangmojo, sebelah timur Desa Ngeposari

Kecamatan Semanu, sebelah selatan Desa Candirejo Kecamatan Semanu,

dan sebelah barat Desa Baleharjo Kecamatan Wonosari. Fasilitas

pendidikan formal yang dimiliki Desa Kemanukan antara lain, TK Pembina,

SD, SMP dan SMA yang semuanya berstatus negeri.

Letak topografis tanahnya datar, dengan lahan sebagian besar

dimanfaatkan oleh masyarakat untuk lahan pertanian, dan perkebunan

sehingga sebagian besar masyarakat desa adalah petani dan petani

penggarap. Terdapat beberapa organisasi yang ada di Desa Semanu yaitu

Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Ketahanan Masyarakat

Desa (LKMD), Perlindungan Masyarakat (LINMAS), Pemberdayaan dan

Kesejahteraan Keluarga (PKK) serta Karang Taruna.

Jumlah penduduk desa Semanu terdiri dari 4756 Kepala Keluarga

(KK) yang terdiri dari 4086 laki-laki dan 670 perempuan. Adapun jumah

penduduk menurut dukuh/dusun.

Page 70: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

54  

Tabel 2. Jumlah penduduk Desa Semanu

Sumber: Data Primer PKBM Ngudi Kapinteran

2. Deskripsi PKBM Ngudi Kapinteran

a. Sejarah berdirinya PKBM Ngudi Kapinteran

PKBM Ngudi Kapinteran merupakan salah satu PKBM yang berada

di Wilayah Semanu, beralamatkan di Jl.Wonosari – Semanu, Gunungkidul,

DIY kode Pos 55893 berdiri sejak tanggal 15 Maret 2001. Berdirinya PKBM

Ngudi Kapinteran di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul

dilatarbelakangi oleh banyaknya sasaran pendidikan luar sekolah khususnya

di wilayah Semanu, baik itu buta aksara, PAUD dan kesetaraan yang belum

banyak tersasar. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut berdirilah PKBM

Ngudi Kapinteransebagai salah satu solusi mengatasi masalah.

No Dukuh/Dusun Laki-laki Perempuan 1 Ngringin 317 311 2 Sambirejo 578 594 3 Nitikan Barat 497 522 4 Nitikan Timur 592 410 5 Pragak 390 363 6 Bendorejo 460 483 7 Sokokerep 700 699 8 Munggi 420 476 9 Wareng 424 394 10 Tunggul Timur 351 339 11 Tunggul Barat 475 425 12 Ngebrak Timur 408 357 13 Ngebrak Barat 456 482 14 Munggi Pasar 602 588 15 Semanu Utara 278 337 16 Semanu Tengah 399 424 17 Semanu Selatan 502 563 18 Tambakrejo 360 389 19 Clorot 291 304

Page 71: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

55  

b. Legalitas Lembaga

Selaku lembaga yang berdiri relatif lama PKBM Ngudi Kapinteran

sudah berbadan hukum terdaftar di pengadilan Wonosari. PKBM Ngudi

Kapinteran selain telah terdaftar di Dinas Pendidikan Kabupaten

Gunungkidul juga mempunyai akta notaris tanggal 3 Desember 2005.

Disamping itu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ngudi

Kapinteran memiliki ijin operasional Dinas Pendidikan Kabupaten

Gunungkidul dengan no ijin 421/ 16/ 49/ kpts/ 2005.

c. Lokasi dan Keadaan PKBM Ngudi Kapinteran

PKBM Ngudi Kapinteran ini terletak di Jl Wonosari, Semanu,

Gunungkidul, DIY kode Pos 55893 berdiri sejak tanggal 15 Maret

2001.PKBM Ngudi Kapinteran ini menempati tanah seluas 240 m². Diatas

tanah seluas ini berdiri bangunan yang terdiri dari: ruang TBM, ruang

praktek, ruang pimpinan, ruang sorum kerajinan, ruang unit usaha, ruang

kelas, kamar mandi (WC), ruang tamu, dapur, ruang secretariat dan ruang

teori.

d. Visi dan Misi PKBM Ngudi Kapinteran

Visi:

Terwujudnya masyarakat yang lebih cerdas, terampil, lebih kreatif dan

produktif serta selalu ingin mengembangan diri secara positif untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Page 72: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

56  

Misi:

1) peningkatan kemampuan masyarakat untuk dapat berkarya positif

2) peningkatan pengetahuan, wawasan, ketrampilan dan sikap untuk hidup

lebih baik

3) peningkatan kesejahteraan hidup

4) pengembangan usaha-usaha produktif

e. Tujuan PKBM Ngudi Kapinteran

Tujuan Umum:

Ikut mencerdaskan kehidupan bangsa

Tujuan Khusus:

Memberikan wadah bagi warga masyarakat yang tidak dapat menempuh

pendidikanformal dan memperoleh pendidikan non formal

f. Struktur Organisasai PKBM Ngudi Kapinteran

Tabel 3. Daftar Struktur Organisasi PKBM Ngudi Kapinteran

No Nama Jabatan 1 Tugino, A.Md Ketua Penyelenggara 2 Heri sulistyo, S.Pd Ka. Program 3 Marjiyanto, S.Pd Ka. Pend. N. F 4 Rohmad Suryadi, S.Sos Ka. pemberdayaan 5 Rantiyati Ka. Keuangan/AD 6 Tri Sudaryati Ka. Evaluasi/Pengemb 7 Titi Winarsih Staf Keuangan 8 Indarsih Staf Keuangan

Sumber: Data Primer PKBM Ngudi Kapinteran

Page 73: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

57  

g. Sarana dan Prasarana PKBM Ngudi Kapinteran

PKBM Ngudi Kapinteran memiliki berbagai sarana dan prasarana

dalam mendukung kegiatan Life skills. Sarana dan prasarana yang ada

antara lain sekretariat (kantor) PKBM Ngudi Kapinteran, Taman Bacaan

Masyarakat (TBM), yang memiliki berbagai macam buku untuk menunjang

proses kegiatan life skills. Fasilitas yang ada disekretariat (kantor) PKBM

Ngudi Kapinteran ruang tamu, lemari, printer, computer, meja, kursi, alat

tulis, dan alat kebersihan dan ruang belajar. Fasilitas pendukung lainnya

yaitu toilet, ruang ibadah, dan tempat usaha.

Tabel 4. Prasarana PKBM Ngudi Kapinteran

No Fasilitas Jumlah Keterangan

1 Gedung Kantor 1 gedung Pinjam Desa Semanu

2 Ruang belajar 3 kelas Pinjam Desa Semanu

3 Ruang praktek 3 Kelas Pinjam Desa Semanu

Sumber: Data Primer PKBM Ngudi Kapinteran

Prasarana PKBM Ngudi Kapinteran terdiri dari gedung kantor yang

statusnya meminjam dari desa Semanu.

Page 74: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

58  

Tabel 5 . Sarana PKBM Ngudi Kapinteran

No Fasilitas Jumlah Keterangan

1 Kursi tamu 2 set Milik PKBM

2 Meja, kursi/ lemari secretariat 2 set Milik PKBM

3 Meja, kursi/ lemari direktur 1 set Milik PKBM

4 Meja, kursi teori 80 set Milik PKBM

5 Meja, kursi ruang ketrampilan 20 set Milik PKBM

6 Lemari/ rak buku 4 set Milik PKBM

7 Computer 5 unit Milik PKBM

8 printer 4 unit Milik PKBM

Sumber: Data Primer PKBM Ngudi Kapinteran

Fasilitas atau sarana prasarana yang ada di PKBM Ngudi Kapinteran

sebagian besar milik PKBM Ngudi Kapinteran hanya gedung sekretariat (

kantor) meminjam pada desa semanu. Sarana dan prasarana yang ada di

PKBM Ngudi Kapinteran sangat bermanfaat untuk menunjang semua

kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh PKBM Ngudi Kapinteran.

h. Sasaran di PKBM Ngudi Kapinteran

Sasaran program Life skills di PKBM adalah sebagai berikut:

1) Bidang pendidikan : Arah usia produktif, ibu-ibu yang buta aksara

2) Bidang ekonomi :Warga yang kurang mampu dibidang ekonomi

danbertempat tinggal didaerah PKBM Ngudi Kapinteran dan penduduk

desa Semanu

Page 75: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

59  

i. Peserta Didik di PKBM Ngudi Kapinteran

Peserta Didik PKBM Ngudi Kapinteran pada program kesetaraan

paket B berjumlah 100 orang, Paket C berjumlah 57 orang, KF berjumlah

60 orang, dan program life skills memiliki peserta didik sebanyak 60 orang.

Sebagian warga belajarnya berasal dari berbagai wilayah di desa Semanu.

j. Pendidik atau Tutor di PKBM Ngudi Kapinteran

PKBM Ngudi Kapinteran memiliki 64 pendidik yang ada di PKBM

Ngudi Kapinteran. Pendidik tersebut merupakan sebagian dari masyarakat

sekitar PKBM Ngudi Kapinteran. Mereka mengajar sesuai dengan skill atau

keahlian yang mereka miliki dan semua pendidik minimal berpendidikan

SMP, karena syarat yang berlaku untuk para pendidik. Perekrutan pendidik

yang dilakukan bermaksud untuk mempermudah para warga belajar yang

sebagian masyarakat sekitar PKBM Ngudi Kapinteran dapat berinteraksi

baik dengan pendidik.

Page 76: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

60  

Tabel 6. Daftar Pendidik PKBM Ngudi Kapinteran

No Nama Bidang Pendidikan terakhir

1 Tugino, Amd Ketrampilan D3 2 Drs. Ngawetno Paket C, B S1 3 Marjiyanto, S.Pd Paket C S1 4 Ir. Edi Hertanto Paket C S1 5 Ari Susana, S.Pdi Paket C S1 6 Rantiman, S.Pd Paket C S1 7 Ari Gutama, ST Paket C S1 8 Prajaja, S.Pd Paket C S1 9 Bekti Rahayu, S.Pd Paket C S1 10 Kussudhaldia, S.Pd Paket C &KF S1 11 Rahmi Hidayat, S. Pd Paket C S1 12 Gunawan B.A Paket C D2 13 Dra. Sulisratmi Paket B S1 14 Heri Sulityo Paket C, B S1 15 Aris Bowo, S.Pd Paket C, B S1 16 Muryanto Paket B D3 17 Sukiter, S. Pd Paket B, C S1 18 Yuli Purwaningsih, S. Pd Paket B, C S1 19 Joko Suryanto, S. Pd Paket C SI 20 Rohmad Suryadi S. Sos Paket B, C SI 21 Jumiyati KF D3 22 Nanik Siswanti Paket B SMA 23 Tri Sudaryani Paket B, C SMA 24 Titi Daryanti, A.md Paket A D3 25 Ngatiyo KF D2 26 Margono KF D2 27 Sukartini KF D2 28 Nursid Ar- Rohman KF SPG 29 Anis Sholikatin KF D2 30 Zan Yuri Faton Paket C SI 31 Suhadi KF D2 32 Edi Waljana KF D2 33 Bianto, SE Paket C SI 34 Sugana KF SMA 35 Y. Heru Susilo, S. Pd Paket B, C SI 36 I.A. Puji Hartono, SH Paket C SI

Page 77: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

61  

Sumber: Data Primer PKBM Ng

Sumber: Data Primer PKBM Ngudi Kapinteran

Pendidik yang ada di PKBM Ngudi Kapinteran terdiri dari 64

Pendidik. Pendidikan terakhir pendidik yang ada di PKBM Ngudi

Kapinteran adalah SMP. Tiap-tiap pendidik disesuaikan dengan kemampuan

dan keahlian yang mereka kuasa.

No Nama Bidang Pendidikan Terakhir

37 C.H Lusy, S. Sos Paket B, C SI 38 Muji Hartono, S.Pd Paket B SI 39 Sartono KF D2 40 Purwanto, S.Pd Paket B SI 41 Sarto KF D2 42 Sukino KF D2 43 Tukino, Ama. Pd Paket B D2 44 Rita Paket A SMA 45 Wastini KF SMA 46 Eka Dwi Nur Hastutik KF SMK 47 Muslam Winarta KF SMK 48 Tri Sumarni KF SLTP 49 Sumadiyanto KF SMA 50 Suharyati, S. Pd KF SI 51 Wiyana KF SMA 52 Tukiran KF SLTA 53 Suliyanto KF SMK 54 Sutarno KF SMEA 55 Pujiran KF SLTA 56 Sarno KF SMA 57 Sujaka KF SMK 58 Murtiningsih KF SLTA 59 Aswandi KF SLTA 60 Mardiyo KF D2 61 Rantiyati KF SPGMA 62 Martini KF SMP 63 Suhardi KF PGA 64 Siti Rohana KF SMK

Page 78: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

62  

k. Pendanaan

Pendanaan PKBM Ngudi Kapinteran, berdasarkan hasil penelitian,

dapat diketahui bahwa dalam perencanaan sumber dana untuk pembiayaan

PKBM Ngudi Kapinteran yang menunjang pelaksanaan kegiatan adalah

berasal dari APBN, APBD dan swadaya dari pengelola, pendidik/tutor/nara

sumber teknis, donasi masyarakat dan warga belajar PKBM Ngudi

Kapinteran.

Berdasarkan hasil penelitian, dalam pelaksanaan kegiatan keuangan

dapat diketahui bahwa dana yang didapat dari PKBM Ngudi Kapinteran

digunakan sepenuhnya untuk membiayai seluruh kegiatan yang

berhubungan dengan pelaksanaan program-program PKBM, seperti

melengkapi dan memelihara sarana dan prasarana, honor tenaga

kependidikan, dan laporan evaluasi kegiatan sebagai pertanggungjawaban

atas dana yang sudah diberikan dan dapat dijadikan pedoman perbaikan dan

peningkatan dalam memberikan dana selanjutnya serta dapat memberikan

masukan atau jalan keluar bagi hambatan yang dihadapi PKBM Ngudi

Kapinteran di Semanu.

l. Program PKBM Ngudi Kapinteran

PKBM Ngudi Kapinteran Ngudi Kapinteran memiliki 5 (lima)

program kerja yang dijalankan yaitu pendidikan Kesetaraan ( paket A, B,

C), Pendidikan Keaksaraan Fungsional (KF), Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD), Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan Life skill. Program yang

Page 79: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

63  

masih diminati dan dibutuhkan oleh warga belajar dan masyarakat adalah

program pendidikan kesetaraan (paket A, B, C), sedangkan untuk program

pendidikan kecakapan hidup (life skills) diminati hanya saja belum mulai

lagi dikarenakan PKBM Ngudi Kapinteran belum mempunyai dana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya program life

skills di PKBM Ngudi Kapinteran dilatarbelakangi karena masih adanya

masyarakat yang kurang akan pendidikan non formal dalam bidang

Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills). Adanya program life skills

harapannya dapat meningkatkan perekonomian bagi keluarga maupun

masyarakat yang membutuhkan usaha untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya, disamping itu dapat menambah ketrampilan dan pengetahuan.

Program Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills) ini diprakarsai oleh

Direktorat Jenderal Pendidikan NonFormal dan Informal, Departemen

Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Program life skills tersebut

kemudian disampaikan ke lembaga-lembaga yang terkait dan mengurusi

program pendidikan nonformal dan Ditjen PNFI memfasilitasi program life

skills beranggapan bahwa program life skills sesuai dengan kebutuhan

masyarakat tentang kewirausahaan dan keterampilan. Program life skills ini

diperuntukan bagi masyarakat yang kurang mampu serta masyarakat usia

produktif tidak bekerja sehingga program tersebut dapat dimanfaatkan

menjadi tambahan mata pencaharian

Page 80: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

64  

B. Hasil Penelitian

1. Implementasi Program Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills) di

PKBM Ngudi Kapinteran

a. Persiapan Program Pendidikan Kacakapan Hidup (life skills) Di

PKBM Ngudi Kapinteran

Program life skills disusun oleh pihak pengurus PKBM Ngudi

Kapinteran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Semanu,

Gunungkidul. Program life skills ini disusun oleh PKBM Ngudi Kapinteran

bekerja sama dengan mitra kerja, instansi yang terkait dengan pendidikan

non formal, dan tokoh masyarakat. Program life skills disusun sesuai dengan

ketentuan dari peraturan pemerintah.

Penyusunan program life skills dilakukan dalam upaya memenuhi

kebutuhan masyarakat akan bidang usaha dengan keadaan ekonomi yang

kurang serta perkembangan dunia usaha menuntut miliki keterampilan dan

inovasi dalam menciptakan peluang usaha. Acuan dalam menyusun program

life skills seperti keterangan yang diperoleh dari bpk “TGNO” selaku

pengelola PKBM Ngudi Kapinteran, yaitu:

“Ada dua langkah dalam melakukan persiapan dalam program life skills, yang pertama adalah analisis kondisi kebutuhan dan menentukan jenis life skills” Hal yang serupa juga diungkap oleh ibu “RNTI” sebagai Tutor

PKBM Ngudi Kapinteran:

“Dalam persiapan programlife skills ada dua tahap yang dilakukan mbak. Yang pertama analisis kebutuhan dan menentukan jenis life skills”. Berdasarkan wawancara yang di atas dapat diambil kesimpulan

Page 81: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

65  

bahwa dalam merencanakan program life skills melalui 2 (dua ) tahap yang

dilakukan yaitu analisis kebutuhan dan menetukan jenis life skills.

1) Analisis kebutuhan

Berdasarkan hasil wawancara dari PKBM Ngudi

Kapinterananalisis kebutuhan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu

menentukan life skills yang akan dilakukan seperti, analisis sosial

ekonomi, wilayah dan pendidikan yang merujuk terhadap suatu

kebutuhan satu jenis life skills yang sesuai. Berdasarkan hasil analisis

dilapangan dapat diambil kesimpulan bahwa jenis life skills yang akan

dilaksanakan adalah budidaya jamur tiram dikarenakan peserta didik

yang diperoleh dari lapangan adalah ibu-ibu. Alasan mensepakati

memilih jenis life skills jamur tiram adalah: (1) budi daya jamur tiram

masih belum ada khusunya di wilayah Semanu (2) Mudah akan

pemasaran (3) ingin menjadikan jamur tiram sebagai makanan yang di

kenal masyarakat sebagai alternative makanan lain selain sayur-

sayuran.

2) Program life skills

Berdasarkan hasil wawancara dari PKBM Ngudi Kapinteran

program life skills yang dilaksanakan sudah menggunakan kurikulum

dan bahan ajar berbasis kecakapan yang mencakup kecakapan personal

(personal skills), kecakapan antar personal (social skills), dan

kecakapan vokasional (vocasional skills). Sehingga diharapkan setelah

mengikuti program life skills ini peserta didik sudah mampu membuka

Page 82: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

66  

usaha sendiri atau bekerja sesuai dengan keterampilan yang didapat

b. Pelaksanaan program Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills) Di

PKBM Ngudi Kapinteran

Pelaksanaan programlife skills ini dilakukan tiga kali dalam satu

minggu. Dalam pelaksanaan program life skills, ada beberapa yang hal

yaitu: Peserta didik dan karakteristiknya serta cara rekrutmen peserta didik,

pendidik, nara sumber teknis, sarana dan prasarana, biaya, metode

pembelajaran, dan proses pembelajaran life skills di PKBM Ngudi

Kapinteran.

1) Peserta Didik

a. Karakteristik peserta didik

Peserta didik pada program life skills ini merupakan warga

belajar keaksaraan fungsional program akrab dari UNY.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti mengetahui bahwa sebagian

besar peserta didik adalah ibu-ibu dengan jumlah peserta didik 60

orang.

b. Rekrutmen peserta didik

Pelaksanaan rekrutmen peserta didik program life skills di

PKBM Ngudi Kapinteran yang pertama kali dilakukan adalah

pemberitahuan kepada kepala dusun kemudian kepala dusun

melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat dan kemudian

dijaring sesuai dengan kriteria warga belajar keaksaraan fungsional,

Page 83: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

67  

sehingga program life skills dapat membantu warga belajar yang

kurang mampu dalam memecahkan masalahnya dari segi ekonomi

dengan memberikan keterampilan.

Hal ini di ungkapkap oleh bpk “TGNO” selaku sebagai

pengelola PKBM Ngudi Kapinteran:

“Kami memberikan program yang sesuai dengan sasaran yang dicanangkan pemerintah, bahwa yang mengikuti program life skills ini adalah warga masyarakat yang masih tidak memiliki keterampilan serta masih dilingkungan desa semanu”. Hal ini juga diungkapkan oleh ibu “SMIYAH” selaku

sebagai peserta didik program life skills :

“Dengan adanya program life skills ini kami sebagai peserta didik sangat terbantu dan kami bisa mencari tambahan penghasilan dari keterampilan yang didapat”. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa rekrutmen peserta didik dilakukan dengan cara

mendata peserta didik terlebih dahulu kemudian disesuaikan

dengan kebutuhan yang mereka dan cocok dengan syarat yang

ditentukan oleh PKBM Ngudi Kapinteran.

2) Pendidik

a) Karakteristik Pendidik

Pendidik program life skill adalah warga yang tinggal atau

berdomisili di daerah PKBM Ngudi Kapinteran yang memiliki

kriteria minimal pendidikan SMA. Dari hasil wawancara yang

dilakukan oleh peneliti dengan pengelola PKBM Ngudi Kapinteran

Page 84: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

68  

pendidik program life skills yang dipilih dari warga sekitar dan dari

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk Pendamping.

b) Rekrutmen Pendidik

Sebelum program life skills dilaksanakan di PKBM Ngudi

Kapinteran yang harus dilakukan adalah merekrut pendidik guna

memperlancar jalannya pelaksanaan program pembelajaran.

Perekrutan pendidik dilakukan dengan memilih warga masyarakat

yang berdomisili di sekitar PKBM Ngudi Kapinteran Semanu

dengan syarat pendidikan minimal SMA, mengisi biodata dan

mengikuti seleksi tertulis

Seperti yang diungkap oleh bpk “TGNO” selaku sebagai

pengelola PKBM Ngudi Kapinteran:

“Kami merekrut pendidik program life skills ini yang memiliki pendidikan minimal SMA dan mau untuk mengabdi untuk kepentingan masyarakat”.

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh ibu“RNTI” selaku

sebagai pendidik programlife skills:

“Untuk program life skills ini saya selaku pendidik yang diprioritaskan dalam pemilihan pendidik yang memiliki keahlian dalam bidang budi daya jamur tiram, atau setidaknya pernah mencoba budi daya jamur tiram dan mempunyai pendidikan terakhir minimal SMA”. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa rekrutmen pendidik diambil warga yang memiliki

keahlian dalam keterampilan dalam budi daya jamur dan pendidikan

terakhir minimal SMA.

Page 85: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

69  

c) Proses Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran pendidikan kecakapan hidup

(lifeskills) warga belajar harus dibekali dengan beberapa materi

pembelajaran yang memuat beberapa kecakapan antara lain kecakapan

personal (personal skills), kecakapan antar personal (social skills),

kecakapan akademik (academic skills), dan kecakapan vokasional

(vocasional skills). Kecakapan personal (personal skills) mencakup

kecakapan mengenal diri, kecakapan berfikir rasional, percaya diri, dan

memotivasi diri dlll.Kecakapan antar personal (social skills) mencakup

melakukan kerjasama, bertenggang rasa dan tanggung jawab

sosial.Kecakapan akademik (academic skills) seperti kecakapan dalam

melakukan penelitian, percobaan-percobaan dengan pendekatan

ilmiah.Kecakapan vokasional (vocasinal skills) adalah kecakapan yang

berkaitan dengan suatu bidang kejuruan atau keterampilan

tertentu.Dalam pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup (life skills)

budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran peserta didik sudah

mendapatkan beberapa kecakapan yang disebutkan diatas.

Seperti yang diungkapan oleh Bpk “TGNO” selaku pengelola

PKBM Ngudi Kapinteran:

“Dalam proses pembelajaran life skills budi daya jamur tiram ini peserta didik sudah dibekali dengan beberapa kecakapan mba, antara lain kecakapan personal (personal skills) peserta didik mendapat pembelajaran tentang bagaimana memotivasi diri agar semangat bekerja, peserta didik juga diajarkan untuk berani

Page 86: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

70  

mengeluarkan pendapat serta menanyakan materi- materi yang belum dipahami. Untuk kecakapan antar personal (social skills) peserta didik diajarkan untuk saling bekerja sama antar anggota kelompok dan bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk pemasaran hasil budi daya. Untuk kecakapan vokasional (vocasional skills) ya budi daya jamur tiram itu mba, peserta didik diajari bagaimana membudidayakan jamur tiram baik teori maupun praktek tentang membuat rak dan rumah jamur tiram itu.” Hal yang sama juga diungkap ibu “ RNTI” selaku pendidik life

skills budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kpainteran:

“Pada saat pembelajaran life skills budi daya jamur tiram ini peserta didik dibekali dengan beberapa kecakapan mba, yang pertama kecakapan personal (personal skills) peserta didik mendapat pembelajaran motivasi diri, manajemen usaha dll. Yang kedua adalah kecakapan antar personal (social skill) yaitu peserta didik diajarkan untuk bekerja sama antar kelompok maupun masyarakat, peserta didik juga diajak untuk kunjungan di resto jejamuran sleman. Dan yang ketiga adalah kecakapan vokasional (vocasional skills) yaitu budi daya jamur tiram. Materi budi daya jamur tiram ini antara lain nilai gizi jamur tiram, pembudi dayaan jamur tiram dll mba.”

Berdasarkan hasil wawancara dapat diambil kesimpulan bahwa

proses pembelajaran pada program life skillsbudi daya jamur tiram di

PKBM Ngudi Kapinteran Semanu sudah menerapkan beberapa

kecakapan yaitu kecakapan personal (personal skills), kecakapan antar

personal (personal skills) dan kecakapan vokasional (vokasional skills)

d) Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana atau fasilitas merupakan sesuatu yang

digunakan dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran program

life skills. Kesediaan fasilitas yang lengkap dan memadai sangat penting

dalam sebuah proses pembelajaran programlife skills.

Page 87: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

71  

Fasilitas atau sarana prasarana dalam proses pembelajaran

programlife skillsyang diselenggarakan oleh PKBM Ngudi Kapinteran

dapat dibilang cukup lengkap, hanya saja pada proses pembelajaran

program life skills fasilitas yang diberikan per kelompok tidak per satu

orang.

Seperti yang diungkap oleh ibu” RNTI” selaku pendidik

program life skills:

“Sarana prasarana di PKBM Ngudi Kapinteran sebenarnya cukup lengkap hanya saja pada waktu program life skills bahan diberikan per kelompok saja tidak satu orang satu.Sebagai pendidik saya merasa terhambat dengan alat-alat yang kurang ini dalam proses pembelajaran”. Hal yang sama juga diungkap oleh “ TGNO” selaku pengelola

PKBM Ngudi Kapinteran:

“Sarana prasarana di PKBM Ngudi Kapinteran untuk saat ini lengkap mbak, hanya saja diberikan perkelompok sehingga setiap proses pembelajaran berjalan kurang efektif”. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dilapangan dapat

diambil kesimpulan bahwa sarana prasarana atau fasilitas yang ada pada

di PKBM Ngudi Kapinteran cukup lengkap hanya saja pada waktu

program life skills hanya diberikan per kelompok dan fasilitas tersebut

didapat dari dana bantuan dari UNY.

e) Pembiayaan

Pelaksanaan program life skills yang diselenggarakan oleh

PKBM Ngudi Kapinteran menggunakan bantuan dari UNY yang

digunakan untuk membeli peralatan budi daya jamur, bahan-bahan , dan

Page 88: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

72  

biaya operasional pendidik, praktis dan peserta didik.

Seperti yang diungkapkan oleh bapak “TGNO” selaku pengelola

PKBM Ngudi Kapinteran:

“dana program life skills ini berasal dari UNY mba, tidak berupa uang tetapi sudah berbentuk bahan dan barang untuk budi daya jamur tiram.” Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu “RNTI” selaku

pendidik program life skills:

“untuk dana program life skills ini dari UNY mba sudah berbentuk bahan untuk budi daya jamur tiram.” Berdasarkan hasil wawancara di lapangan dapat disimpulkan

bahwa pembiayaan life skills ini berasal dari UNY yang sudah berupa

bahan dan alat-alat budi daya jamur tiram.

f) Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran program life skills di PKBM Ngudi

Kapinteran yang digunakan dalam penyampaian materi dengan ceramah

dan praktek. Metode ceramah untuk menyampaikan materi berupa teori.

Metode praktek dalam pembelajaran program life skills di PKBM

Ngudi Kapinteran tidak semua peserta didik mencoba.

Metode ceramah ini sebagaian besar digunakan pendidik pada

proses pembelajaran program life skills karena metode ceramah

bertujuan untuk penyampaian informasi dan penjelasan pada peserta

didik. Berdasarkan wawancara peneliti pendidik dalam penyampaian

materi yang sifatnya teori menggunakan metode ceramah.

Page 89: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

73  

Setelah penyampaian materi dengan ceramah pendidik

memberikan demontrasi pada peserta didik untuk melakukan kegiatan

yang sifatnya praktek, seperti menirukan hal yang sama sesuai dengan

materi yang diberikan pada saat proses pembelajaran yang berlangsung.

Dari hasil wawancara peneliti bahwa peserta didik akan lebih suka bila

materi yang diberikan langsung dipraktekkan. Peserta didik dalam

proses pembelajaran lebih ada manfaatnya dilihat dari peserta didik

yang sebagian besar ibu-ibu. Cara seperti itu akan menambah semangat

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran programlife skills.

Seperti yang diungkapkan ibu “ RNTI” selaku pendidik program

life skills di PKBM Ngudi Kapinteran:

“metode yang tepat untuk peserta didik program life skills menurut saya ceramah dan praktek. Proses pembelajaran tersebut akan lebih bermanfaat jika materi yang disampaikan langsung dipraktekkan”. Hal serupa juga diungkapkan oleh bpk “ HRI” sebagai pendidik

program life skills di PKBM Ngudi Kapinteran:

“Dengan metode ceramah dan praktek akan lebih senang dan semangat mengikuti pembelajaran. Mereka juga tidak merasa bosan”. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran

program life skills adalah dengan metode ceramah dan praktek.

Page 90: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

74  

c. Evaluasi program Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills) Di PKBM

Ngudi Kapinteran

Tahap evaluasi pembelajaran program life skills melibatkan

pendidik, pengelola PKBM dan peserta didik. Evaluasi yang dilakukan

setiap akhir pembelajaran pendidik biasanya menayakan kembali materi

yang telah diberikan. Proses evaluasi pendidik akan tahu bagaimana materi

tersebut dapat diterima atau tidak dengan melibatkan peserta didik dalam

praktek pada waktu proses pembelajaran yang berlangsung.

Sistem evaluasi yang dilakukan pendidik yaitu meliputi penilaian

pelaksanaan pembelajaran setelah selesai pembelajaran programlife skils.

Evaluasi pembelajaran program life skills dilakukan melalui:

1) Tes individu

Tes individu yang dilakukan oleh pendidik adalah memberikan

pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik setiap selesai

menyampaikan materi agar peserta didik dapat selalu ingat dan lebih

mengerti akan materi yang telah disampaikan.

2) Tes kelompok

Selain tes individu, evaluasi program pembelajaran program life

skills dilakukan melalui tes kelompok. Pada tes kelompok ini, peserta

didik dikelompokkan menjadi 4 kelompok.

Hal tersebut diungkapkan oleh “TGNO” selaku pengelola PKBM

Ngudi Kapinteran sebagai berikut

“setiap selesai satu materi pembelajaran, selalu ada pertanyaan lisan yang diberikan peserta didik, seperti apakah ibu-ibu sudah

Page 91: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

75  

mengerti materinya? Itu merupakan salah satu bentuk evaluasi yang diberikan”. Hal serupa yang diungkapkan oleh ibu “RNTI ” selaku pendidik

sebagai berikut :

“Evaluasi yang biasa saya berikan adalah evaluasi yang berbentuk tes individu dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan secara bergantian, sedangkan yang tes kelompok nanti dibagi menjadi beberapa orang”.

Keterangan serupa juga diungkap oleh ibu “SMIYAH” selaku

peserta didik program life skills sebagai berikut:

“Setelah selesai pembelajaran pertanyaan selalu ada tentang materi yang diberikan sebelumnya dan praktek dilakukan perkelompok mbak”. Berdasarkan hasil wawancara dapat diambil kesimpulan bahwa

evaluasi yang dilakukan di PKBM Ngudi Kapinteran dengan 2 (dua)

cara yaitu dengan evaluasi tes individu dan tes kelompok yang diberikan

oleh pendidik program life skills. Dengan adanya evaluasi ini hasil yang

diharapkan peserta didik dapat mengerti bagaimana proses budi daya

jamur tiram ini dari persiapan budi daya hingga pemasaran. Peserta didik

juga diajarkan bagaimana mengolah jamur tiram ini menjadi berbagai

jenis dan bentuk makanan.

Page 92: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

76  

2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Program Pendidikan

Kecakapan Hidup (life skills) di PKBM Ngudi Kapinteran

a. Faktor pendukung program life skills di PKBM Ngudi Kapinteran

Pada pelaksanaan pembelajaran program life skills yang

diselenggarakan di PKBM Ngudi Kapinteran memiliki beberapa faktor

pendukung dan penghambat. Faktor-faktor tersebut akan sangat berpengaruh

terhadap berlangsungnya kegiatan program life skills di PKBM Ngudi

Kapinteran. Faktor pendukung dalam pelaksanaan program life skills adalah

; (a) adanya motivasi dari masyarakat khususnya warga belajar keaksaraan

fungsional PKBM Ngudi Kapinteran untuk ikut aktif dalam kegiatan

program life skills, (b) keaktifan pengelola dan pengurus PKBM Ngudi

Kapinteran dalam menjalankan program life skills di PKBM Ngudi

Kapinteran, (c)Pemberian materi dari narasumber yang baik, karena sangat

membantu dalam terlaksananya pembelajaran program life skills, (d) dana

yang di berikan dari UNY, dana ini sangat membantu karena tanpa dana

program life skills ini tidak dapat berjalan.

Hal tersebut diungkapkan oleh bapak “TGNO” selaku pengelola

PKBM Ngudi Kapinteran

“Faktor pendukung program ini adalah keaktifan pengelola dan pengurus PKBM mba, kami memotivasi peserta agar mengikuti program life skills ini.” Hal serupa juga diungkapkan oleh ibu “RNTI” selaku pendidik

program life skills ini.

“Faktor pendukung program ini keaktifan pengelola dan pengurus PKBM mba, nara sumber yang baik juga mempengaruhi berjalannya

Page 93: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

77  

program ini, tetapi yang paling penting adalah bantuan dana dari UNY mba.” Berdasarkan hasil wawancara dilapangan faktor pendukung program

life skills ini adalah keaktifan pengelola dan pengurus PKBM, motivasi

peserta didik, narasumber yang baik serta dana.

b. Faktor penghambat program life skills di PKBM Ngudi Kapinteran

Disamping ada faktor pendukung suatu pelaksanan program,

ternyata masih ada faktor penghambat jalannya pelaksanaan program life

skills jamur tiramdi PKBM Ngudi Kapinteran. Hasil wawancara yang

dilakukan peneliti yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan

program life skills adalah sebagai berikut a). faktor alam yang kadang

kurang mendukung dalam budi daya jamur tiram ini, b). kerjasama antara

peserta didik yang masih sangat kurang.

Hal ini diungkapkan oleh bapak “TGNO” selaku pengelola PKBM

Ngudi Kapinteran :

“Selain ada faktor pendukung suatu program pasti juga ada faktor penghambat, untuk faktor penghambat program ini yang paling utama adalah factor alam yang kadang kurang mendukung untuk budi daya jamur ini serta kerjasama antara peserta didik masih sangat kurang.” Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu “RNTI” selaku pendidik

program life skills.

“Faktor penghambat utama adalah factor alam yang kadang kurang mendukung mba dan kerjasama antara peserta didik masih kurang.”

Berdasarkan hasil wawancara dilapangan dapat disimpulan yang

Page 94: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

78  

menjadi faktor penghambat program life skills ini adalah faktor alam yang

kadang kurang mendukung dan kerjasama antara peserta didik masih sangat

kurang.

3. Dampak positif dan negatif program pendidikan kecakapan hidup (life

skills) di PKBM Ngudi Kapinteran

Pada pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup (life skills) di

PKBM Ngudi Kapinteran memiliki banyak dampak bagi peserta didik dan

pendidik. Berdasarkan hasil wawancara peneliti yang menjadi dampak antara

lain a) membuka peluang usaha bagi warga belajar dan pendidik, b)

meningkatkan perekonomian warga belajar dan pendidik dari hasil budi daya

jamur tiram ini, c) menambah bekal keterampilan warga belajar dan pendidik,

d) dapat mengenalkan pada masyarakat bahwa jamur dapat dimanfaatkan untuk

makanan sehari-hari yang bergizi yang bisa dikonsumsi sehari-hari.

Hal ini diungkapkan oleh bapak “TGNO” selaku pengelola PKBM

Ngudi Kapinteran.

“Dampak dari progam ini adalah membuka peluang usaha bagi kami mba selain pada warga belajar pendidik juga merasakan, serta dapat mengenalkan pada warga belajar tentang manfaat jamur ini.”

Hal serupa juga diungkapkan oleh ibu “SMIYAH” selaku peserta didik

program life skills.

“Dampak dari progam life skills bagi saya adalah menambah bekal keterampilan saya mba, kemudian saya dapat membuka peluang usaha dengan budidaya jamur tiram ini, perekonomian saya pun juga meningkat”

Berdasarkan hasil wawancara dilapangan dapat disimpulkan dampak

Page 95: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

79  

dari program life skills ini adalah dapat membuka peluang usaha bagi peserta

didik dan pendidik, menambah bekal keterampilan bagi peserta didik,

meningkatkan perekonomian dan dapat mengenalkan manfaat jamur pada

masyarakat.

C. Pembahasan

1. Implementasi Program Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) di

PKBM Ngudi Kapinteran

a. Persiapan Program Life Skills di PKBM Ngudi Kapinteran

Pelaksanaan program Pendidikan Kecakapan Hidup seperti tujuan

dari pendidikan luar sekolah yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah No.

73 tahun 1991 tentang pendidikan luar sekolah, pasal 2 ayat 1 yaitu:

“melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini

mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu

kehidupannya (Sihombing, 2001: 89). PKBM Ngudi Kapinteran mengawali

dengan persiapan yang meliputi analisis kebutuhan dan program life skills.

Program life skills dirancang berdasarkan pada keterlibatan dan kerjasama

semua pihak baik internal maupun eksternal PKBM Ngudi Kapinteran.

Program life skills dirancang berdasarkan sumber daya yang ada didasarkan

pada kebutuhan masyarakat.

Persiapan program life skills dilakukan melalui tahap-tahap

pencarian data masyarakat yang kurang mampu dan tidak memliki

pekerjaan pada usia produktif serta warga masyarakat buta aksara.

Pengrekrutan peserta didik program life skills melalui sosialisasi dan

Page 96: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

80  

pendataan dari pengelola program life skills. Persiapan pelaksanaan kegiatan

dilakukan dengan melalui hasil musyawarah antara pengelola dan

masyarakat. Hasil menjadi pelaksanaan program yaitu analisis kebutuhan

dan jenis life skills.

b. Pelaksanaan program life skills Di PKBM Ngudi Kapinteran

Pelaksanaan program life skills sesuai dengan kriteria yang

ditentukan. Secara umum komponen-komponen yang diperlukan oleh suatu

program pembelajaran program life skills di PKBM Ngudi Kapinteran telah

terpenuhi dan sebagian besar telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

oleh Diknas. Terpenuhi komponen yang sesuai dengan ketentuan adalah

modal pokok suatu program, namun demikian terpenuhinya komponen ini

telah serta menjamin keberhasilan program. Masih ada faktor lain yang

mempengaruhinya dalam proses pelaksanaannya. Indikator proses

pelaksanaan pembelajaran akan dibahas berikut ini:

1) Pelaksanaan program life skills secara teknis operasionaldiselenggarakan

masyarakat yang mendasari program pembelajarannya atas kebutuhan

dan keinginan masyarakat dan pasar tenaga kerja, atau sering disebut

dengan permintaan masyarakat (Sihombing, 2001: 90-91). PKBM Ngudi

Kapinteran sudah sesuai dengan kaidah yang ada dalam persiapan yang

dilakukan untuk menyusun rangkaian kegiatan guna mencapai tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya, baik tujuan umum maupun tujuan

khusus organisasi atau lembaga

Page 97: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

81  

2) Tempat belajar atau tempat pembelajaran adalah tempat dimana

dimungkinkan terjadi proses pembelajaran menurut Sihombing (2001:

36). Program life skills tempat pembelajaran diselenggarakan di salah

satu rumah warga belajar menurut kelompok masing- masing yaitu dusun

denggok pacarejo, tunggul barat, tunggul timur dan nitikan semanu.

3) Life skills adalah bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar

untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan diluar

sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang singkat dengan

metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori. Waktu

pembelajaran dilaksanakan 1 minggu 3 kali jam di sesuaikan dengan

waktu luang peserta didik dan pendidik selama 3 bulan.

4) Pelaksanaan program life skills harus ada peserta didik yang sesuai

dengan karakteristik dan rekrutment peserta program program life skills

dalam pengembangan usaha melalui budi daya jamur tiram dilakukan

oleh pengelola dan pengurus PKBM Ngudi Kapinteran yang memang

mempunyai keinginan dan minat yang tinggi untuk mengikuti program

life skills ini.

5) Unsur-unsur program life skills pendidik memegang peranan yang sangat

penting terhadap kelancaran dan keberhasilan program life skills.

Menurut Sihombing (2001: 37) pamong belajar atau pendidik adalah

tokoh masyarakat yangn mampu dan mau membina, membimbing,

mengarahkan dan mengorganiser program pembelajaran. Dipilihnya

pendidik yang ahli yang berkualitas profesional. Beberapa syarat sebagai

Page 98: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

82  

pertimbangan:

a) Telah dipersiapan secara khusus sebagai pendidik yang ahli dalam

bidang spesialis tertentu

b) Memiliki kepribadian yang baik yang dapat menunjang pekerjaan

sebagai pendidik

c) pendidik harus berpendidikan minimal SMA.

6) Proses pembelajaran sangat penting dalam setiap program life skills

maupun program-program lainnya. Proses pembelajaran tersebut akan

dijadikan pedoman bagi pendidik dalam menyampaikan materi program

sehingga program life skills tersebut akan terarah sesuai dengan tujuan

yang diharapkan.

7) Sarana dan prasarana atau fasilitas yang disediakan oleh pihak PKBM

juga terbatas tidak setiap peserta didik memperoleh. Pihak PKBM dalam

penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkkan. Menurut Sihombing

(2000: 9-11) PKBM dibentuk dengan tujuan membelajarakan peserta

didik agar memiliki ketrampilan, pengetahuan, dan sikap dengan

melakukan 3 (tiga) kegiatan yaitu melayani, membina dan memenuhi

kebutuhan peserta didik pada intinya adalah pengembangan sumber daya

manusia (SDM). Seharusnya pihak PKBM lebih kreatif mencari

tambahan dan untuk menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung

proses pembelajaran. Tanpa adanya sarana dan prasarana yang

mendukung akan menunjang keberhasilan program life skills yang

diselenggarakan PKBM Ngudi Kapinteran. Ketersediaan sarana dan

Page 99: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

83  

prasarana dalam sebuah program life skills sangat penting.

8) Pembiayaan program life skills bersumber dari bantuan UNY.

9) Metode pembelajaran dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran

yang digunakan dalam program life skills adalah metode ceramah dan

praktek.

c. Evaluasi program life skills Di PKBM Ngudi Kapinteran

Evaluasi yaitu dilakukan setiap 3 bulan sekali diakhir program

selesai. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui peserta didik dapat

menerima materi yang disampaikan. Berdasarkan hasil wawancara pendidik

dapat menilai materi yang disampaikan sudah dapat diterima oleh peserta

didik dengan mengevaluasi. Evaluasi yang digunakan dalam program life

skills ini di PKBM Ngudi Kapinteran adalah melalui tes individu dan tes

kelompok. Dengan adanya evaluasi ini hasil yang diharapkan peserta didik

dapat mengerti bagaimana proses budi daya jamur tiram ini dari persiapan

budi daya hingga pemasaran. Peserta didik juga diajarkan bagaimana

mengolah jamur tiram ini menjadi berbagai jenis dan bentuk makanan.

2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Program Pendidikan

Kecakapan Hidup (life skills) di PKBM Ngudi Kapinteran

Pelaksanaan program life skills dalam pengembangan usaha melalui

budi daya jamur tiram pasti terdapat faktor pendukung dalam pelaksanaannya.

Faktor pendukung tersebut akan berpengaruh terhadap berlangsungnya

kegiatan program life skills. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan

Page 100: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

84  

peneliti dengan pengelola PKBM, pendidik yang menjadi faktor pendukung

dalam pelaksanaan program life skills dalam pengembangan usaha melalui budi

daya jamur tiram antara lain yaitu adanya motivasi dari masyarakat khususnya

warga belajar keaksaraan fungsional akrab UNY di PKBM Ngudi Kapinteran

untuk ikut aktif dalam kegiatan program life skills, keaktifan pengelola dan

pengurus PKBM Ngudi Kapinteran dalam menjalankan program life skills di

PKBM Ngudi Kapinteran, Pemberian materi dari narasumber yang baik,

karena sangat membantu dalam terlaksanaannya pembelajaran program life

skills, dana yang di berikan dari UNY, dana ini sangat membantu karena tanpa

dana program life skills ini tidak dapat berjalan.

Disamping ada faktor pendukung suatu pelaksanaan program, ternyata

masih ada faktor penghambat jalannya pelaksanaan program life skills budi

daya jamur tiramdi PKBM Ngudi Kapinteran. Berdasarkan hasil wawancara

yang dilakukan peneliti yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan

program life skills adalah faktor alam yang kadang kurang mendukung dalam

budi daya jamur tiram ini dan kerjasama antara peserta didik yang masih sangat

kurang.

3. Dampak Program Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills) di PKBM

Ngudi Kapinteran

Pada pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup (life skills) di

PKBM Ngudi Kapinteran memiliki dampak bagi peserta didik dan warga

belajar. Berdasarkan hasil wawancara peneliti yang menjadi dampak tersebut

antara lain membuka peluang usaha bagi warga belajar dan pendidik,

Page 101: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

85  

meningkatankan perekonomian warga belajar dan pendidik dari hasil budi daya

jamur tiram ini, menambah bekal keterampilan warga belajar dan pendidik,

dapat mengenalkan pada masyarakat bahwa jamur dapat dimanfaatkan untuk

makanan sehari-hari yang bergizi

Page 102: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

86  

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

bahwa:

1. Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills) pada Program

Pengembangan Usaha Budi Daya Jamur Tiram Di PKBM Ngudi

Kapinteran terdiri dari 3 (tiga) tahap yaitu : (a) tahap persiapan terdiri 2

(dua) yaitu analisis kondisi kebutuhan dan program life skills. (b) tahap

pelaksanaan meliputi: tempat pembelajaran di rumah warga belajar

dimasing-masing dusun antara lain dusun Denggok, Tunggul barat,

Tunggul timur dan Nitikan, waktu penyelenggaraan 3 (tiga) bulan, peserta

didik 60 orang, pendidik dari UNY, dan masyarakat sekitar, fasilitas

budidaya tidak sesuai harapan karena fasilitas yang diberikan berdasarkan

kelompok tidak per orang sehingga proses pembelajaran program kurang

efektif, pembiayaan program life skills berasal dari UNY, metode yang

digunakan adalah metode ceramah dan praktek, dan proses pembelajaran

yang sudah menerapakan beberapa kecakapan life skills yaitu kecakapan

personal (personal skill), kecakapan antar personal (social skill), dan

kecakapan vokasional (vokacional skills); (c) evaluasi program life skills

berupa tes tertulis dan kelompok.

Page 103: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

87  

2. Faktor pendukung dalam pelaksanaan program life skills yang

diselenggarakan di PKBM Ngudi Kapinteran yaitu adanya motivasi

peserta didik, keaktifan pengelola dan pengurus dalam penyelenggaraan,

dan adanya narasumber yang baik serta bantuan dana dari UNY. Faktor

penghambat dalam pelaksanaan program life skills di PKBM Ngudi

Kapinteran adalah faktor alam yang kadang tidak mendukung dalam

pembudidayaan jamur tiram ini dan kerjasama antara peserta didik yang

masih sangat kurang.

3. Dampak dari pelaksanaan program life skills yang diselenggarakan di

PKBM Ngudi Kapinteran yaitu membuka peluang usaha bagi warga

belajar dan pendidik, meningkatkan perekonomian warga belajar dan

pendidik, menambah bekal keterampilan warga belajar dan pendidik, dapat

mengenalkan pada masyarakat bahwa jamur dapat dimanfaatkan untuk

makanan sehari-hari yang bergizi selain sayuran dan makanan lainnya

yang biasa dikonsumsi sehari-hari.

B. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan di atas maka diajukan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik

Selama pelaksanaan program life skills ini kerjasama peserta didik

masih sangat kurang sehingga diharapkan peserta didik dapat

meningkatkan kerjasama sehingga program ini dapat berjalan dengan

Page 104: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

88  

lancar dan sesuai harapkan sehingga dapat memunculkan program –

program baru dimasa yang akan datang.

2. Bagi pengelola

Yang menjadi salah faktor penghambat dalam program ini adalah

faktor alam yang kadang kurang mendukung untuk budi daya jamur tiram

ini, sehingga diharapkan pengelola lebih paham mengenai kapan waktu

yang tepat untuk budi daya jamur tiram ini sehingga hasil panen sesuai

dengan yang diharapkan.

3. Bagi pendidik PKBM Ngudi Kapinteran

Dalam pelakasanaan program life skills jamur tiram ini belum

semua aspek kecakapan life skills diterapkan dalam proses pembelajaran

yaitu aspek kecakapan akademik (academik skills) sehingga diharapkan

pendidik dapat menerapkan semua aspek kecakapan diprogram life skills

berikutnya yang akan datang agar peserta didik yang mengikuti program

life skills siap berusaha sendiri atau bekerja sesuai dengan bekal

keterampilan yang dimiliki.

Page 105: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

89  

DAFTAR PUSTAKA

Anwar.(2006).Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills Education) Konsep dan Aplikasinya.Bandung: Alfabeta

Bambang, T.(2010).Modul Wirausaha.E- Learning.Diakses23 maret 2012dari http/www.pengembanganusaha.com(modul_pengemb_usaha_mandiri.pdf)

Badan Statistik Indonesia (BPS).Profil Kemiskinan Di Indonesia Maret 2010.

Diambil dariError!  Hyperlink  reference  not  valid.kemiskinan.pdf) diakses tanggal 15 april 2012

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Republic Indonesia

nomor 20 tahun 2003 Tentang System Pendidikan Nasional (sisdiknas); beserta penjelasannya. (2003). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Ditjen Diklusepa. (2003). Pedoman Penyelenggaraan Program Keterampilan

Hidup (Life Skills) Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: Depdiknas. Ditjen PAUDNI. (2011). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program dan Dana

Bantuan Sosial Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH-LPD). Jakarta: Kemendiknas.

Erie Maulana Sy. (2012). Panen Jamur Tiap Musim ( Panduan Lengkap Bisnis

dan Budi DayaJamur Tiram ). Yogyakarta: Lily Publiser

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2009 diakses dari (http://id.wikipedia.org/wiki/ IndeksPembangunanManusia).

Lexy J. Moleong. (2009). Metodologi penelitian kuaitatif.Bandung: PT. Remaja Mulyasa (2002).Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik dan

Implementasi, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Netty dan Koesnandar. (2005 ). Shiitake dan Jamur Tiram Penghambat Tumor danPenurun Kolestrol. Jakarta: AgroMedia Pustaka

Sihombing Umberto. (2000).Pendidikan Luar Sekolah Kini dan Masa Depan Jakarta: PD. Mahkota.

Sudjana.(2001).Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production

Page 106: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

90  

Sudjana. (2000).Manajemen program Pendidikan (untuk pendidikan luar sekolah Dan pengembangan sumber daya manusia). Bandung: Falah Production

Sugiono.(2008). Metode Penelitian Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: alfabeta

Suharsimi, A. (2003). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Suriawiria Unus (2002). Budi Daya Jamur Tiram. Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI )

Pasaribu Tahir dkk (2002).Aneka Jamur Unggulan yang Menembus Pasar.Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Nasution S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarnito Zuriah Nurul.( 2006 ). Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan.Jakarta:

Bumi Aksara

        

Page 107: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

91  

                                       

Lampiran 1. Pedoman Observasi

Page 108: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

92  

PEDOMAN OBSERVASI

Hal Deskripsi 1. Lokasi dan Keadaan Penelitian

a. Letak dan Alamat b. Status Bangunan c. Kondisi dan Fasilitas

2. Sejarah Berdirinya a. Latar belakang b. Visi dan Misi

3. Pendanaan a. Sumber b. Penggunaan

4. Program pendidikan kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram a. Tujuan b. Sasaran

5. Kegiatan pendidikan kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram a. Pendidikan kecakapan hidup (life

skills) yang diberikan b. Tujuan pendidikan kecakapan

hidup (life skills) c. Materi pendidikan kecakapan

hidup (life skills) budi daya jamur tiram teori dan praktek

d. Manfaat pendidikan kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram

e. Hasil dari pendidikan kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram

Page 109: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

93  

Lampiran 2. Pedoman Dokumentasi PEDOMAN DOKUMENTASI

1. Melalui Arsip Tertulis

a. Sejarah Berdirinya Kantor PKBM Ngudi Kapinteran Semanu Gunungkidul.

b. Visi dan Misi Berdirinya PKBM Ngudi Kapinteran Semanu Gunungkidul.

c. Arsip data jumlah pengelola dan pengurus PKBM Ngudi Kapinteran

Semanu Gunungkidul.

d. Visi dan Misi pendidikan kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur

tiram di PKBM Ngudi Kapinteran

e. Arsip Data jumlah warga belajar pendidikan kecakapan hidup ( life skills)

budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran.

2. Foto

a. Gedung atau Fisik PKBM Ngudi Kapinteran Semanu Gunungkidul.

b. Fasilitas yang dimiliki PKBM ngudi Kapinteran.

c. Foto maupun gambar yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan

kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi

Kapinteran Semanu Gunungkidul.

Page 110: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

94  

Lampiran 3. Pedoman Wawancara

Pedoman Wawancara Untuk Pengelola PKBM Ngudi Kapinteran Semanu Gunungkidul

A. Pengelola PKBM Ngudi Kapinteran

1. Nama : (Laki-laki/Perempuan) 2. Jabatan : 3. Usia : 4. Agama : 5. Pekerjaan : 6. Alamat : 7. Pendidikan terakhir : 8. Bagaimana sejarah berdirinya PKBM Ngudi Kapinteran Semanu

Gunungkidul, baik landasan dan pertimbangan pendirinya? 9. Adakah persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi pengelola PKBM

Ngudi Kapinteran Semanu Gunungkidul? 10. Bagaimana cara rekruitmen pengurus/pengelola dilakukan di PKBM

Ngudi Kapinteran Semanu Gunungkidul? 11. Adakah pengelola PKBM yang juga menjadi tutor dalam Pendidikan

Kecakapan Hidup (Life Skills) Dalam Pengembangan Usaha Budidaya jamur tiram?

12. Bagaimana sebaiknya bentuk perencanaan program yang efektif dalam program pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) menurut anda?

13. Bagaimana peran pengelola dalam perencanaan program Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills)?

14. Apa hal yang melatar belakangi anda dalam menentukan perencanaan program yang akan disusun dalam program pendidikan kecakapan hidup (life skills) melalui budidaya jamur tiram ini?

15. Langkah-langkah apa saja yang anda tempuh dalam menyusun perencanaan program pendidikan kecakapan hidup (life skills)?

16. Menurut anda sebagai pengelola, langkah apa yang anda rasa paling penting dalam proses perencanaan program pendidikan kecakapan hidup (life skills) agar perencanaan tersebut dapat sesuai dengan sasaran program?

17. Apakah tutor dilibatkan dalam penyusunan perencanaan program pendidikan kecakapan hidup (life skills)?

18. Apakah peranan tutor dalam perencanaan program pendidikan kecakapan hidup (life skills) ?

19. Bagaimana bentuk peran serta warga belajar mewujudkan pendidikan kecakapan hidup (life skills) dalam mengembangkan usaha melalui budidaya jamur tiram?

20. Bagaimana implementasi program pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan uasaha budi daya jamur tiram?

Page 111: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

95  

a. Bagaimana persiapan dari program imlementasi pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran ?

i. Apakah dalam proses persiapan program implementasi pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi identifikasi kebutuhan belajar peserta didik (peserta budidaya jamur tiram) ?

ii. Apakah dalam proses persiapan program implementasi pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi proses penyadaran untuk belajar bersama bagi peserta didik (pembudi daya jamur tiram)?

b. Bagaimana pelaksanaan dari program imlementasi pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran ? 1) Apakah di dalam proses pelaksanaanimlementasi pendidikan

kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi keselarasan kegiatan belajar untuk mengembangkan diri, belajar, usaha mandiri dan usaha bersama bagi peserta didik (pembudi daya jamur tiram)?

2) Apakah di dalam pelaksanaan program implementasi pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada pengembangan usaha budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi proses penguasaan kecakapan personal, social, vokasional, kademik, dan manajerial kewirausahaan?

3) Apakah di dalam pelaksanaan program implementasi pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada pengembangan usaha budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi proses pemberian pengalaman dalam melakukan pekerjaan dengan benar dan menghasilkan produk yang bermutu?

4) Apakah di dalam pelaksanaan program implementasi pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada pengembangan usaha budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi proses interaksi saling belajar dari ahli?

c. Bagaimana evaluasi dari program imlementasi pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran ? 1) Apakah di dalam evaluasi dari program imlementasi pendidikan

kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi proses penilaian kompetensi pada peserta didik (pembudidaya jamur tiram)?

Page 112: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

96  

2) Apakah di dalam evaluasi dari program imlementasi pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi pendampingan teknis untuk bekerja atau membentuk usaha mandiri?

21. Apa saja factor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran ? a) Apa saja factor pendukung dalam pelaksanaan program pendidikan

kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran ?

b) Apa saja factor penghambat dalam pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran ?

22. Bagaimana dampak dari program pendidikan kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran ?

23. Bagaimana Pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup (life skils) ini yang melibatkan warga belajar dalam mengembangan usaha melalui budidaya jamur tiram tersebut? Pengorganisasian dan berapa kali pertemuan yang diadakan untuk memotivasi warga belajar.

24. Bagaimana tanggapan warga belajar dalam mengembangkan usaha melalui budidaya jamur tiram tesebut? Tindak lanjut dari PKBM dan warga belajar sendiri?

Page 113: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

97  

B. Untuk Tutor/Pelatih Pendidikan Kecakapan Hidup (Life skills) Budi Daya Jamur Tiram Di PKBM Ngudi Kapinteran Semanu Gunungkidul 1. Nama : (Laki-laki/Perempuan) 2. Usia : 3. Agama : 4. Pekerjaan : 5. Alamat : 6. Pendidikan terakhir : 7. Bagaimana cara rekruitmen tutor program pendidikan kecakapan hidup

(life skills) budi daya jamur tiram? 8. Persyaratan apa yang harus Anda penuhi untuk menjadi tutor pendidikan

kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram? 9. Apakah ada bentuk kegiatan evaluasi terhadap pelaksanaan peran Anda,

oleh siapa, dan bagaimana bentuknya? 10. Bagaimana sebaiknya bentuk perencanaan program yang efektif dalam

program pendidikan kecakapan hidup (life skills) menurut anda? 11. Bagaimana menurut anda peran pengelola dalam perencanaan program

pendidikan kecakapan hidup (life skills)? 12. Apakah anda dilibatkan secara langsung dalam penyusunan perencanaan

program pendidikan kecakapan hidup (life skills)? Jika ya, seperti apa? 13. Apakah tujuan dari peranan tutor dalam perencanaan program pendidikan

kecakapan hidup (life skills) menurut anda sebagai seorang tutor? 14. Apa hal yang melatar belakangi anda dalam menentukan perencanaan

program yang akan disusun dalam program pendidikan kecakapan hidup (life skills) ini?

15. Langkah-langkah apa saja yang anda tempuh dalam menyusun perencanaan program pendidikan kecakapan hidup (life skills)?

16. Menurut anda sebagai seorang tutor langkah apa yang anda rasa paling penting dalam poses penyusunan perencanaan program pendidikan kecakapan hidup (life skills) ini?

17. Bagaimana bentuk peran serta warga belajar mewujudkan pendidikan kecakapan hidup (life skills) dalam mengembangkan usaha melalui budidaya jamur tiram?

18. Bagaimana implementasi program pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan uasaha budi daya jamur tiram? a. Bagaimana persiapan dari program imlementasi pendidikan kecakapan

hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran ? a) Apakah dalam proses persiapan program implementasi

pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi identifikasi kebutuhan belajar peserta didik (peserta budidaya jamur tiram) ?

b) Apakah dalam proses persiapan program implementasi pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada program

Page 114: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

98  

pengembangan usaha budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi proses penyadaran untuk belajar bersama bagi peserta didik (pembudi daya jamur tiram)?

b. Bagaimana pelaksanaan dari program imlementasi pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran ? a) Apakah di dalam proses pelaksanaanimlementasi pendidikan

kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi keselarasan kegiatan belajar untuk mengembangkan diri, belajar, usaha mandiri dan usaha bersama bagi peserta didik (pembudi daya jamur tiram)?

b) Apakah di dalam pelaksanaan program implementasi pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada pengembangan usaha budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi proses penguasaan kecakapan personal, social, vokasional, kademik, dan manajerial kewirausahaan?

c) Apakah di dalam pelaksanaan program implementasi pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada pengembangan usaha budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi proses pemberian pengalaman dalam melakukan pekerjaan dengan benar dan menghasilkan produk yang bermutu?

d) Apakah di dalam pelaksanaan program implementasi pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada pengembangan usaha budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi proses interaksi saling belajar dari ahli?

c. Bagaimana evaluasi dari program imlementasi pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran ? a) Apakah di dalam evaluasi dari program imlementasi pendidikan

kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi proses penilaian kompetensi pada peserta didik (pembudidaya jamur tiram)?

b) Apakah di dalam evaluasi dari program imlementasi pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada program pengembangan usaha budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran terjadi pendampingan teknis untuk bekerja atau membentuk usaha mandiri?

19. Apa saja factor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran ? a. Apa saja factor pendukung dalam pelaksanaan program

pendidikan kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran ?

Page 115: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

99  

b. Apa saja factor penghambat dalam pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran ?

20. Bagaimana dampak dari program pendidikan kecakapan hidup (life skills) budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran ?

21. Bagaimana Pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup (life skils) ini yang melibatkan warga belajar dalam mengembangan usaha melalui budidaya jamur tiram tersebut? Pengorganisasian dan berapa kali pertemuan yang diadakan untuk memotivasi warga belajar.

22. Bagaimana tanggapan warga belajar dalam mengembangkan usaha melalui budidaya jamur tiram tesebut? Tindak lanjut dari PKBM dan warga belajar sendiri?

Page 116: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

100  

C. Untuk Warga Belajar Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills) Budi Daya Jamur Tiram di PKBM Ngudi Kapinteran 1. No. Responden : 2. Nama : (Laki-laki/Perempuan) 3. Umur : 4. Agama : 5. Alamat Asal : 6. Pendidikan Terakhir : 7. Pekerjaan : 8. Motivasi apa yang mendorong Anda mengikuti program pendidikan

kecakapan hidup (life skills) melalui budidaya jamur tiram? 9. Apakah anda sebagai warga belajar dilibatkan dalam penyusunan

perencanaan program di pendidkan kecakapan hidup (life skills)? 10. Sebagai warga belajar, kontribusi atau masukan apa yang anda berikan

untuk membantu penyusunan prencanaan program pendidikan kecakapan hidup (life skills) ini?

11. Menurut anda sebagai warga belajar, apakah program pendidikan kecakapan hidup (life skills) ini sudah sesuai dengan kebutuhan dari anda sendiri?

12. Bagaimana bentuk peran serta warga belajar dalam mengembangkan usaha melalui budidaya jamur tiram?

13. Faktor-faktor yang mempengaruhi atau yang mendukung serta yang menghambat peran serta warga belajar dalam mengembangkan usaha melalui budidaya jamur tiram tesebut? Seperti apa?

14. Bagaimana Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills) ini yang melibatkan warga belajar dalam mengembangkan usaha melalui budidaya jamur tiram tersebut? Pengorganisasian dan berapa kali pertemuan yang diadakan untuk memotivasi warga belajar?

15. Bagaimana tanggapan anda dalam mengembangkan usaha melalui budidaya jamur tiram tesebut? Tindak lanjut dari PKBM dan warga belajar sendiri?

Page 117: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

101  

Lampiran 4. Catatan Lapangan I

CATATAN LAPANGAN I Tanggal : 17 september 2012

Waktu : 09.20-11.30 WIB

Tempat : Kantor Desa Semanu

Kegiatan : Observasi Awal

Deskripsi

Pada hari ini peneliti datang ke kantor desa Semanuyang beralamatkan di

Jalan raya wonosari – semanu Gunungkidul dengan tujuan mengadakan observasi

awal untuk mendapatkan informasi mengenai Deskripsi wilayah desa semanu.

Ketika peneliti tiba disana, peneliti disambut dengan ramah oleh pegawai kantor

desa. Kemudian peneliti menunjukkan surat ijin tembusan dari Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu (KPPT) kabupaten Gunungkidul dan kartu identitas diri.

Kemudian dari pegawai kantor menyarankan untuk bertemu dahulu dengan Pak

Carik (Sekertaris Desa) menyerahkan surat izin dan pemberitahuan informasi

yang lain. Setelah perizinan selesai, Pak Carik menyarankan peneliti untuk

menemui ibu“AJR” selaku.Pada waktu itu peneliti bisa memperoleh informasi

secara maksimal karena ibu “AJR” mempunyai waktu luang.Kesempatan itu

dimanfaatkan peneliti untuk memperoleh informasi sebanyak-banyak mengenai

deskripsi wilayah desa semanu yang meliputi jumlah desa dalam satu kecamatan,

luas wilayah, fasilitas pendidikan baik formal maupun non formal, dan jumlah

penduduk desa semanu.

Ibu “AJR” memaparkan dan menjelaskan pada peneliti mengenai jumlah

desa yang ada di kecamatan semanu, luas wilayah desa semanu, fasilitas

pendidikan baik formal dan non formal yang ada di desa semanu serta jumlah

penduduk desa semanu. Setelah peneliti merasa cukup mendapatkan informasi,

peneliti pun mohon pamit dan menyampaikan akan datang ke kantor lagi apabila

ada yang kurang jelas

Page 118: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

102  

Lampiran 5. Catatan Lapangan II

CATATAN LAPANGAN II

Tanggal : 20 september 2012

Waktu : 08.30-10.00 WIB

Tempat : Kantor PKBM Ngudi Kapinteran

Kegiatan : Observasi Awal

Deskripsi

Pada hari ini, peneliti datang ke kantor PKBM Ngudi Kapinteran yang

beralamat di jalan raya wonosari-semanu gunungkidul dengan tujuan mengadakan

observasi awal untuk mendapatkan informasi mengenai program “life skills” yang

dilakukan di PKBM Ngudi Kapinteran. Ketika peneliti tiba disana, peneliti di

sambut dengan baik dan ramah oleh pengelola PKBM Ngudi Kapinteran.

Kemudian peneliti menunjukkan surat ijin tembusan dari Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu (KPPT) kabupaten Gunungkidul dan proposal penelitian.

Setelah perizinan selesai, peneliti memperoleh informasi dari ketua pengelola

PKBM Ngudi Kapinteran bapak “TGNO” yang memeparkan dan menjelaskan

pada peneliti mengenai lokasi PKBM, sejarah pendirian, tujuan PKBM Ngudi

Kapinteran, Visi dan Misi PKBM Ngudi Kapinteran, Struktur Organisasi PKBM

Ngudi Kapinteran, sarana prasarana PKBM Ngudi Kapinteran, peserta didik,

pendidik, pendanaan dan program yang ada di PKBM Ngudi Kapinteran. Dimana

program Life skills merupakan program unggulan dari PKBM Ngudi Kapinteran

disamping program kesetaraan. Setelah peneliti merasa cukup mendapatkan

informasi, peneliti pun mohon pamit dan menyampaikan akan datang lagi ke

PKBM Ngudi Kapinteran untuk memperoleh informasi yang lebih banyak dan

jelas.

Page 119: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

103  

Lampiran 6. Catatan Lapangan III

CATATAN LAPANGAN III

Tanggal : 24 september 2012

Waktu : 08.45-11.00 WIB

Tempat : Kantor PKBM Ngudi Kapinteran

Kegiatan : wawancara pengelola PKBM Ngudi Kapinteran

Deskripsi

Pada hari ini, peneliti datang ke kantor PKBM Ngudi Kapinteran untuk

mendapatkan informasi lebih lanjut. Hal ini karena informasi yang kemarin ada

yang belum lengkap tentang pelaksanaan program life skills.Disini peneliti

memperoleh informasi, yaitu mengenai pelaksanaan program life skills yang

dimulai dari persiapan yaitu meliputi analisis atau pendataan peserta didik,

menentukan jenis life skills, menentukan waktu dan tempat pembelajaran, dan

menentukan peserta didik program life skills. Bapak “TGNO” menerangkan satu

demi satu tahap yang dilakukan mulai dari analisis atau pendataan yang dilakukan

melalui sosialisasi kapada kepala RT, kepala Dusun kemudian menjaring

masyarakat untuk mengikuti program life skills, menentukan jenis life skills yaitu

budi daya jamur tiram karena dirasa di desa semanu masih langka sehingga

peluang pasar masih sangat terbuka, waktu dan tempat pengelola menyesuaikan

dengan pendidik dan peserta didik yang mengikuti program life skills setelah

adanya koordinasi antara peserta didik dengan pendidik. Dan tahap akhir adalah

menentukan peserta didik didalam menentukan peserta didik pendidik

berkoordinasi dengan pengurus PKBM Ngudi Kapinteran dalam menetukan

kriteria peserta didik.Demikian hasil observasi pada hari ini.

Page 120: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

104  

Lampiran 7. Catatan Lapangan IV

CATATAN LAPANGAN IV

Tanggal : 26 september 2012

Waktu : 07.00-09.00 WIB

Tempat : Kantor PKBM Ngudi Kapinteran

Kegiatan : wawancara dengan pendidik/tutor

Deskripsi

Pada hari ini, peneliti datang ke kantor PKBM Ngudi Kapinteran untuk

melakukan wawancara dengan pendidik/tutor di PKBM Ngudi Kapinteran.

Kedatangan peneliti disambut dengan baik dan ramah pleh pendidik/tutor PKBM

Ngudi Kapinteran.Selanjutnya peneliti melakukan wawancara untuk memperoleh

data tentang pelaksaan program life skills yang dilaksanakan. Dari ibu “RNTI”

menjelaskan mengenai proses yang berlangsung program life skills dari tempat

yang digunakan, waktu yang dilaksanakan, peserta didik cara rekrutment,

karateristik pendidik, cara rekrutmen, interaksi pendidik, materi pembelajaran

yang digunakan dengan mengunakan modul yang bertujuan memudahkan peserta

didik dalam mengulang kembali pembelajaran yang dilakukan tadi, fasilitas,

pembiayaan dan metode pembelajaran.

Page 121: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

105  

Lampiran 8. Catatan Lapangan V

CATATAN LAPANGAN V

Tanggal : 01 oktober 2012

Waktu : 09.00-12.00 WIB

Tempat : Kantor PKBM Ngudi Kapinteran

Kegiatan : Wawancara dengan pendidik/tutor ke-2

Deskripsi

Pada hari ini, peneliti datang datang ke kantor PKBM Ngudi kapinteran

untuk melakukan wawancara dengan pendidik/tutor yang ke dua untuk

memperoleh informasi tentang pelaksanaan program life skills yang masih kurang.

Disini peneliti menemui pendidik/ tutor bapak “HRI” untuk memperoleh data

pelaksanaan program life skills yang masih kurang.Peneliti mewawancarai bapak

“HRI” mengenail pelaksanaan program life skills.Dari bapak “HRI” menjelaskan

tentang interaksi peserta didik, strategi pembelajaran, evaluasi pembelajaran,

hambatan dan pendukung program life skills serta dampak program life skills.Dan

kemudian bapak “HRI” memberikan informasi rumah peserta didik program life

skills dan peneliti langsung berkunjung kerumah peserta didik.

Page 122: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

106  

Lampiran 9. Catatan Lapangan VI

CATATAN LAPANGAN VI

Tanggal : 04 oktober 2012

Waktu : 09.00-12.00

Tempat : Rumah peserta didik program life skills

Kegiatan : Wawancara dengan peserta didik tentang pelaksanaan program

Deskripsi

Pada hari ini peneliti datang ke rumah salah satu peserta didik yang

kebetulan di rumahnya digunakan untuk budi daya jamur tiram. Disini peneliti

bertemu dengan ibu “ SMIYAH” kemudian peneliti mengamati tempat budi daya

jamur tiram, setelah itu peneliti mewawancarai ibu “ SMIYAH” peneliti

memperoleh informasi tentang program life skills. Ibu “ SMIYAH” menjelaskan

bahwa program life skills ini sangat bermanfaat bagi kami karena selain

memberikan tambahan pengetahuan kami juga memperoleh tambahan penghasilan

dari budi daya jamur tiram ini.

Page 123: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

107  

Lampiran 10. Catatan Lapangan VII

CATATAN LAPANGAN VII

Tanggal : 08 oktober 2012

Waktu : 09.00-12.00

Tempat : Rumah peserta didik program life skills

Kegiatan : Wawancara dengan peserta didik tentang pelaksanaan program

Deskripsi

Pada hari ini peneliti datang kerumah peserta didik program life skills yang

lainnya untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Kali ini peneliti datang ke

rumah ibu “WRTNI” peneliti kemudian mewawancarai ibu “ WRTNI “ tentang

bagaimana evaluasi program life skills yang diadakan di PKBM Ngudi

Kapinteran. Kemudian ibu “WRTNI” menjelaskan evaluasi biasanya dilaksanakan

secara individu dan kelompok mba.Setelah selesai pembelajaran pendidik

biasanya menanyakan materi tadi.

Page 124: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

108  

Lampiran 11. Reduksi dan Display Data

Reduksi Display dan Kesimpulan Hasil Wawancara

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS)

PADA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA BUDI DAYA JAMUR

TIRAM DI PKBM NGUDI KAPINTERAN

1. Implementasi program pendidikan kecakapan hidup (life skills) di PKBM

Ngudi Kapinteran

a. Bagaimana persiapan program pendidikan kecakapan hidup (life skills) di

PKBM Ngudi Kapinteran ?

TGNO : Ada dua langkah dalam melakukan persiapan dalam

programlife skills, yaitu analisis kondisi kebutuhan dan

menentukan jenis life skills.

RNTI : dalam persiapan program life skills ada dua tahap yang

dilakukan mba. Yang pertama analisis kebutuhan dan

menentukan jenis life skills.

Kesimpulan : dalam merencanakan program life skills melalui dua tahap

yang dilakukan yaitu analisis kondisi dan menentukan jenis

life skills,

b. Bagaimana pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup (life skills) di

PKBM Ngudi Kapinteran ?

RNTI : pelaksanaan program life skills dilakukan tiga kali dalam

seminggu, tempat pembelajaran di rumah salah satu peserta

didik di empat dusun.

HRI : pelaksanaan program life skills dilaksanakan satu minggu

tiga kali di rumah salah satu warga belajar di masing-

masing kelompok

Page 125: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

109  

Kesimpulan : pelaksanaan program life skills dilakukan tiga kali dalam

satu minggu, tempat pembelajaran di rumah warga belajar

di masing-masing kelompok.

c. Bagaimana kriteria peserta didik ?

TGNO : Kami memberikan program yang sesuai dengan yang

dicanangkan pemerintah, bahwa yang mengikuti program

life skils ini adalah warga masyarakat yang masih usia

produktif dan tidak bekerja serta dilingkungan desa

semanu.

SMIYAH : Dengan adanya program life skills ini kami sebagai

peserta didik sangat membantu dan kami dapat mencari

tambahan penghasilan dari ketrampilan yang di dapat.

Kesimpulan : rekrutmen peserta didik dilakukan dengan mendata peserta

didik terlebih dahulu kemudian disesuaikan dengan

kebutuhan mereka dan sesuai dengan syarat yang di

tentukan PKBM Ngudi Kapinteran.

d. Bagaimana kriteria pendidik ?

RNTI : kami merekrutmen pendidik program life skills ini

minimal memiliki pendidikan SMA dan memiliki

ketrampilan da nada pendampingan dari UNY

HRI : untuk program life skills ini saya selaku pendidik yang diprioritaskan dalam pendidik yang memiliki keahlian dalam budi daya jamur atau setidaknya pernah mencoba budi daya jamur ini.

Kesimpulan : rekrutmen pendidik diambil warga masyarakat yang memiliki ketrampilan budi daya jamur da nada pendampingan dari UNY

e. Bagaimana proses pembelajaran pada program life skills di PKBM Ngudi Kapinteran ? TGNO : Dalam proses pembelajaran life skills budi daya jamur

tiram ini peserta didik sudah dibekali dengan beberapa

Page 126: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

110  

kecakapan mba, antara lain kecakapan personal (personal skills) peserta didik mendapat pembelajaran tentang bagaimana memotivasi diri agar semangat bekerja, peserta didik juga diajarkan untuk berani mengeluarkan pendapat serta menanyakan materi- materi yang belum dipahami. Untuk kecakapan antar personal (social skills) peserta didik diajarkan untuk saling bekerja sama antar anggota kelompok dan bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk pemasaran hasil budi daya. Untuk kecakapan vokasional (vocasional skills) ya budi daya jamur tiram itu mba, peserta didik diajari bagaimana membudidayakan jamur tiram baik teori maupun praktek tentang membuat rak dan rumah jamur tiram itu.”

RNTI : Pada saat pembelajaran life skills budi daya jamur tiram ini peserta didik dibekali dengan beberapa kecakapan mba, yang pertama kecakapan personal (personal skills) peserta didik mendapat pembelajaran motivasi diri, manajemen usaha dll. Yang kedua adalah kecakapan antar personal (social skill) yaitu peserta didik diajarkan untuk bekerja sama antar kelompok maupun masyarakat, peserta didik juga diajak untuk kunjungan di resto jejamuran sleman. Dan yang ketiga adalah kecakapan vokasional (vocasional skills) yaitu budi daya jamur tiram. Materi budi daya jamur tiram ini antara lain nilai gizi jamur tiram, pembudi dayaan jamur tiram dll.

Kesimpulan : Dalam proses pembelajaran peserta didik sudah dibekali dengan beberapa kecakapan yaitu kecakapan personal

(personal skills), kecakapan antar personal (social skills) dan kecakapan vokasional (vokasional skills)

f. Bagaimana sarana dan prasarana di PKBM Ngudi Kapinteran ? RNTI : sarana prasarana di PKBM Ngudi Kapinteran cukup lengkap hanya saja pada waktu program life skillsbahan diberikan per kelompok saja tidak satu orang satu ini TGNO : Sarana prasarana di PKBM Ngudi Kapinteran untuk saat ini lengkap, hanya saja diberikan perkelompok sehingga setiap proses pembelajaran berjalan efektif.

Kesimpulan : sarana dan prasarana atau fasilitas yang ada di PKBM Ngudi Kapinteran saat ini cukup lengkap hanya saja diberikan perkelompok.

Page 127: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

111  

g. Bagaimana pembiayaan program life skills di PKBM Ngudi Kapinteran ? RNTI : dana untuk program life skills berasal dari bantuan UNY TGNO : dana untuk program life skills berasal dari bantuan UNY sudah berupa bahan-bahan dan alat budi daya jamur tiram yang digunakan untuk operasional program life skills. Kesimpulan : dana untuk program life skills berasal dari UNY yang digunakan untuk operasional program life skills

h. Bagaimana metode pembelajaran yang dilakukan di PKBM Ngudi Kapinteran ? RNTI : metode yang tepat untuk peserta didik program life skills menurut saya ceramah dan praktik. Proses pembelajaran tersebut akan lebih bermanfaat jika materi yang disampaikan langsung dipraktekkan HRI : Dengan metode ceramah dan praktek akan lebih senang dan semangat mengikuti pembelajaran. Mereka juga tidak merasa bosan Kesimpulan : metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Program life skills adalah dengan metode ceramah dan praktek

i. Bagaimana evaluasi yang dilakukan pada program life skills di PKBM Ngudi Kapinteran ?

TGNO : setiap selesai satu materi pembelajaran, selalu ada pertanyaan lisan yang diberikan peserta didik, seperti apakah ibu-ibu sudah mengerti materinya? Itu merupakan salah satu bentuk evaluasi yang diberikan

SMIYAH : setelah selesai pembelajaran pertanyaan selalu ada tentang materi yang diberikan sebelumnya dan praktek dilakukan kelompok dan setiap pertemuan kelompok berganti-ganti mbak Kesimpulan : evaluasi yang dilakukan di PKBM Ngudi Kapinteran dengan dua cara yaitu dengan evaluasi individu dan evaluasi kelompok yang diberikan oleh pendidik program life skills

2.Faktor pendukung dan penghambat program life skills di PKBM Ngudi Kapinteran ? a. Bagaimana faktor pendukung program life skills di PKBM Ngudi

Kapinteran TGNO : faktor pendukung program life skills keaktifan pengelola

Page 128: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

112  

dan pengurus PKBM Ngudi Kapinteran, kami memotivasi peserta didik agar mengikuti program life skills RNTI :faktor pendukung program life skills ini pengurus dan pengelola aktif ke masyarakat memberi motivasi serta narasumber yang baik juga menentukan keberhasilan program ini, tapi yang paling penting dana mba.” Kesimpulan : faktor pendukung program life skills ini adalah keaktifan pengurus dan pengelola, motivasi peserta didik dan nara sumber yang baik juga menetukan keberhasilan program.

b. Bagaimana faktor penghambat program life skills TGNO : faktor yang menghambat program life skills yang jelas adalah dana kemudian factor alam yang kadang kurang mendukung untuk budi daya jamur RNTI : faktor penghambat utama yaitu dana mba, kemudian Factor alam yang kadang kurang mendukung Kesimpulan : faktor penghambat program life skills dana, factor alam kurang mendukung

3. Dampak dari program life skills di PKBM Ngudi Kapinteran TGNO : dampak dari program life skills ini adalah membuka peluang usaha sendiri bagi kami selain warga belajar, serta mengenalkan manfaat jamur pada masyarakat SMIYAH : dampak dari program life skills ini menambah bekal

keterampilan, saya juga dapat membuka peluang usaha serta meningkatkan perekonomian saya juga.

Kesimpulan :dampak dari program life skills ini dapat memberi peluang usaha bagi peserta didik, menambah bekal ketrampilan serta mrningkatkan perekonomian kami

 

Page 129: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

113  

Lampiran 12. Dokumentasi Kegiatan  

FOTO KEGIATAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) BUDI DAYA JAMUR TIRAM DI PKBM NGUDI KAPINTERAN

Kegiatan belajar mengajar

Warga belajar studi banding di jejamuran sleman

Baglog jamur tiram

Page 130: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

114  

Page 131: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

115  

Page 132: IMPLEMENTASI PEND IDIKAN KECAKAPAN HIDUP …eprints.uny.ac.id/26956/1/Fironika Susilowati.pdf · pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan personal,

  

 

116