16
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM ADIWIYATA DI SEKOLAH DASAR PADA MASA PEMBELAJARAN DARING Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: HAPPY SURYANINGPAMBUDI A510170017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2021

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI

LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM ADIWIYATA DI

SEKOLAH DASAR PADA MASA PEMBELAJARAN DARING

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

Oleh:

HAPPY SURYANINGPAMBUDI

A510170017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2021

Page 2: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …

i

HALAMAN PERSETUJUAN

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN

MELALUI PROGRAM ADIWIYATA DI SEKOLAH DASAR PADA

MASA PEMBELAJARAN DARING

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

HAPPY SURYANINGPAMBUDI

A510170017

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Page 3: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN

MELALUI PROGRAM ADIWIYATA DI SEKOLAH DASAR PADA

MASA PEMBELAJARAN DARING

OLEH

HAPPY SURYANINGPAMBUDI

A510170017

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Jumat, 17 September 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Drs. Mulyadi, SH,. M.Pd.

(Ketua Dewan Penguji) (.........................)

2. Almuntaqo Zainuddin, S.Ag., M.Si

(Anggota Dewan Penguji I) (.........................)

3. Dr. Achmad Fathoni, M.Pd

(Anggota Dewan Penguji II) (.........................)

Page 4: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan seperti pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Page 5: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …

1

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN

MELALUI PROGRAM ADIWIYATA DI SEKOLAH DASAR PADA

MASA PEMBELAJARAN DARING

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Implementasi pendidikan

karakter peduli lingkungan melalui program adiwiyata di SD Muhammadiyah 1

Ketelan Surakarta pada masa pembelajaran daring. 2) Kendala yang dihadapi

dalam implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan melalui program

adiwiyata di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta pada masa pembelajaran

daring. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Validitas data diperoleh melalui triangulasi sumber dan triangulasi

teknik. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: 1)

Implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan melalui program adiwiyata

di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta pada masa pembelajaran daring

dilaksanakan melalui program-program yang berdasarkan empat komponen yakni

kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis

lingkungan, kegiatan berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana pendukung

ramah lingkungan. 2) Kendala yang dihadapi dalam implementasi pendidikan

karakter peduli lingkungan melalui program adiwiyata pada masa pembelajaran

daring adalah perubahan metode dan media yang terlalu mendadak, sinyal internet

yang tidak stabil, pendamping peserta didik yang tidak semua mahir menjalankan

internet, serta guru tidak dapat mengawasi peserta didik secara maksimal.

Kata kunci : pendidikan karakter, Peduli lingkungan, Pembelajaran daring

Abstract

This study aims to describe: 1) the implementation of environmental care charac-

ter education through the Adiwiyata program at SD Muhammadiyah 1 Ketelan

Surakarta during the online learning period. 2) Obstacles faced in implementing

environmental care character education through the Adiwiyata program at SD

Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta during the online learning period. In this

study, researchers used descriptive qualitative methods. Data collection tech-

niques used are observation, interviews, and documentation. Data validity was

obtained through source triangulation and technical triangulation. The results of

the research that have been carried out show that: 1) the implementation of envi-

ronmental care character education through the Adiwiyata program in elementary

schools during the online learning period is carried out through programs based on

four components, namely environmentally sound school policies, environmental-

based curriculum implementation, participatory-based activities, and management

of environmentally friendly supporting facilities. 2) Obstacles faced in implement-

ing environmental care character education during online learning are changes in

methods and media that are too sudden, unstable internet signals, student compan-

ions who are not all proficient in running the internet, and teachers cannot super-

vise students optimally.

Keywords: character education, care for the environment, online learning

Page 6: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …

2

1. PENDAHULUAN

Sejarah manusia adalah sejarah pendidikan. Pendidikan menunjukkan eksistensinya

sejak manusia lahir, pendidikan ialah proses interaksi antara berbagai subjek

(Rahmat, 2010:6). Menurut Rachey (dalam Winoto, 2020:28) The term “Education”

refers to the broad function of preserving and improving the life of the group through

bringing new members into its shared concerns. Education is thus a far broader

process than that which occurs in schools. It is an essential social activity by which

communities continue to exist. In complex communities this function is specialized

and institutionalized informal education, but there is always the education outside

the school with which the formal process in related. Pendidikan berfungsi untuk

melenyapkan penderitaan rakyat dari sifat bodoh dan tertinggal, pendidikan nasional

berfungsi memajukan potensi dan membentuk watak yang bermartabat untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa (Sujana, 2019:30). Banyak jenis pendidikan yang

harus diberikan untuk masyarakat, termasuk pendidikan karakter, Pendidikan

karakter ialah usaha oleh personil sekolah, orang tua, dan masyarakat kepada anak

untuk mengembangkan karakter sehingga mereka dapat bersifat bijak dan bermanfaat

dalam kehidupannya (Purwanti, 2017:16).

Kementerian Pendidikan Nasional (2010:9-10) mengidentifikasi 18 nilai

karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan yakni

karakter religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,

rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,

bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli

sosial, tanggung jawab. Dari sini dapat dikatakan bahwa salah satu karakter yang

perlu dipupuk peserta didik adalah karakter peduli lingkungan. Di Sekolah Dasar,

karakter peduli lingkungan perlu diperhatikan untuk membentuk pondasi anak yang

kuat karena mereka adalah penerus bangsa. Peduli lingkungan yakni sikap untuk

mencegah kerusakan lingkungan sekitar dan mengembangkan perbaikan kerusakan

alam yang terjadi (Daryanto, 2013 :71). The environmental education is very

important because as the society acquires the education, their awareness for

environment could grow and develop well, so that a change of attitude and mindset

toward better environment is expected to happen. Pendidikan lingkungan hidup

Page 7: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …

3

sangat penting karena dengan masyarakat memperoleh pendidikan, mereka

kepedulian terhadap lingkungan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,

sehingga terjadi perubahan sikap dan pola pikir terhadap lingkungan yang lebih baik

diharapkan terjadi (Murty, 2016:245).

Peduli lingkungan merupakan karakter yang harus dimiliki peserta didik,

karena mencerminkan rasa peduli dan peka terhadap kesehatan lingkungan.

Kesehatan lingkungan memiliki ilmu yang diberi batasan yakni mempelajari

dinamika hubungan interaktif masyarakat dengan perubahan komponen lingkungan

hidup yang menyebabkan gangguan kesehatan (Sampoerno, 2008:24). Namun untuk

anak usia Sekolah Dasar cukup diberikan bekal ilmu tentang kepedulian lingkungan

melalui pendidikan karakter agar setidaknya mereka dapat bertanggung jawab atas

hak dan kewajibannya. Menurut wiradika dan Jaedun The character value of

environmental care that is contained in the aspect of disaster is the attitude of being

responsible for caring for plants and school plants as a means of offering. Yang

intinya nilai karakter peduli lingkungan dalam aspek kebencanaan adalah sikap

tanggung jawab (Wiradika & Jaedun, 2019:264).

Nilai peduli lingkungan dapat dikembangkan melalui program yang dibentuk

secara khusus untuk melatih dan membiasakan siswa berperilaku baik terhadap

lingkungan disekitarnya. Dibutuhkan faktor pendukung, sarana, dan prasarana agar

dapat berjalan secara efektif dan efisien. Fasilitas penunjang pengaplikasian nilai

karakter peduli lingkungan ini ialah seperti alat kebersihan dan membuat jadwal

piket kelas. Hal tersebut merupakan salah satu komponen penting (Marjohan &

Afniyanti, 2018:124-125). Salah satu penelitian menjelaskan bahwa program

Adiwiyata adalah salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan karakter peduli

lingkungan pada peserta didik, Adiwiyata menjadi salah satu program yang

direncanakan oleh pemerintah yang dalam pelaksanaannya telah memberikan banyak

manfaat antaranya ialah menciptakan sinergi baik antar komponen sekolah,

menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman, mendukung pencapaian standar

kompetensi dasar dan standar kompetensi lulusan baik pendidikan dasar maupun

menengah, mengurangi dan mencegah resiko kerusakan lingkungan di sekolah,

sebagai sarana pembelajaran yang menarik untuk pendidikan lingkungan hidup, serta

Page 8: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …

4

membentuk karakter peserta didik dan komponen sekolah lainnya menjadi sekolah

yang sadar lingkungan dan ramah lingkungan (Yasin, 2019:141-142).

Pendidikan karakter peduli lingkungan membantu guru sebagai media

penanaman karakter siswa untuk peduli dengan lingkungan. Hal ini dapat dijadikan

tolok ukur kepekaan siswa terhadap lingkungan belajar yang sehat dan nyaman

sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa (Purwanti, 2017:16-17). Maka, karakter

peduli lingkungan merupakan karakter yang wajib diimplementasikan bagi sekolah

di setiap jenjang pendidikan. Semua warga sekolah harus mempunyai sikap peduli

terhadap lingkungan dengan cara meningkatkan kualitas lingkungan hidup,

meningkatkan kesadaran warga sekolah tentang pentingnya peduli lingkungan serta

mempunyai inisiatif untuk mencegah kerusakan lingkungan. Namun beberapa tahun

ini terjadi perubahan keberlangsungan pendidikan formal, hal tersebut juga

berpengaruh terhadap pendidikan karakter di sekolah.

Perkembangan zaman yang terus terjadi menyebabkan Indonesia memasuki

era disrupsi yang ditandai dengan bergesernya aktivitas masyarakat dari semua tatap

muka menjadi virtual. Era ini memaksa masyarakat untuk memahami teknologi dan

komunikasi, banyak bidang yang terlibat dalam era ini termasuk pendidikan. Banyak

terjadi kendala yang dialami orang tua dan siswa dalam pendidikan karakter di era

ini, maka sekolah dan guru dianggap sebagai kunci keberhasilan pembangunan

karakter siswa (Handayani et al., 2021:59).

Pasca pandemi Covid-19 memasuki wilayah Indonesia, pemerintah

mencetuskan surat edaran yang berisi himbauan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh

(daring). Pembelajaran daring adalah pembelajaran jarak jauh yang cara pengantaran

bahan ajar dan interaksinya dilakukan dengan perantara teknologi internet. Oleh

karena itu, pembelajaran daring harus difasilitasi dengan internet untuk teknologi

utamanya. Dalam hal ini kelas dalam pembelajaran digantikan oleh kelas virtual

yang disebut LMS. Tahapan perencanaan pembelajaran daring setidaknya dilakukan

dalam tahapan sebagai berikut : Tahap analysis, tahap design, tahap development,

tahap implementation, dan tahap evaluation (Sumantri, 2020:7-9).

Suatu kegiatan online dapat dijadikan sebagai ruang kelas untuk kegiatan

belajar mengajar, seperti yang dikatakan oleh Linda Harasim bahwa konferensi dapat

Page 9: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …

5

dianggap sebagai ruang yang bisa dibentuk untuk membuat forum pendidikan.

Penataan dan pengurutan konferensi seperti halnya dalam pendidikan kelas, pengajar

harus mengatur kegiatan pembelajaran sesuai dengan topik, tugas, dan kelompok

untuk mendukung diskusi. Namun desain media konferensi komputer berbeda

dengan tatap muka (Harasim, 2000:51).

Dabbagh dan Ritland mengatakan ada tiga komponen pada pembelajaran

online yaitu : model pembelajaran, strategi instruksional dan pembelajaran, serta

media pembelajaran online (dalam Atsani, 2020:85). Dalam pembelajaran daring

membutuhkan media yang sedikit berbeda, yakni media berbasis internet atau media

online, Oktafia Ika & Siti Sri menegaskan bahwa terdapat aplikasi guna membantu

proses kegiatan belajar mengajar selama masa pembelajaran daring, misalnya

whatsapp, zoom, web blog, edmodo dan lain-lain. Pemerintah juga mengambil peran

dalam menangani ketimpangan kegiatan belajar selama pandemi covid 19 dengan

memberikan subsidi kuota pada aplikasi-aplikasi edukasi tertentu (Handarini &

Wulandari, 2020:498).

Dampak positif pembelajaran daring dapat dirasakan langsung oleh para

pendidik dan peserta didik, dengan adanya metode daring maka pembelajaran tidak

sepenuhnya terhambat sehingga generasi bangsa masih bisa terselamatkan.

Pendidikan masih dapat terlaksana dan para guru menjadi lebih aktif dan kreatif

dalam penyusunan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan sesuai dengan

metode daring. Namun selain keuntungan, banyak juga dampak negatif dari

pelaksanaan pembelajaran daring ini, antara lain kesulitan guru untuk menyusun RPP

yang berbasis pembelajaran daring. Seluruh guru dari guru muda hingga guru yang

senior dituntut untuk mampu melakukan pembelajaran secara daring dengan

persiapan yang sangat minim. Selain itu juga adanya keterbatasan gerak fisik untuk

mengkomunikasikan atau menyampaikan materi kepada peserta didik, hal tersebut

karena kondisi psikologis dan psikis tiap peserta didik berbeda-beda serta jaringan

internet yang tidak selalu lancar (Sari et al., 2020:12).

Meskipun sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran jarak jauh namun

penerapan pembelajaran daring ini tetap memberikan dampak dalam

keberlangsungan kegiatan belajar mengajar. Salah satunya adalah terkait

Page 10: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …

6

implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan. Berdasarkan hasil observasi di

SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, dengan adanya pembelajaran daring ini

banyak terjadi perubahan terkait implementasi pendidikan karakter peduli

lingkungan. Berdasarkan pembahasan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi pendidikan karakter peduli

lingkungan di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta pada masa pembelajaran

daring serta mendeskripsikan apa saja kendala yang dihadapi dalam implementasi

pendidikan karakter peduli lingkungan di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta

pada masa pembelajaran daring.

2. METODE

Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

desain penelitian studi kasus. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang

ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas

sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun

kelompok (Sugiyono, 2019:45). Objek penelitian ini adalah situasi pelaksanaan

pendidikan karakter peduli lingkungan di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta

sedangkan subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, dua orang

guru, dan perwakilan peserta didik SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan observasi di lingkungan sekolah, kemudian

wawancara dengan subjek penelitian, dan diperkuat dengan kegiatan dokumentasi.

Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji kredibilitas dengan triangulasi

sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data pada penelitian ini meliputi

reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta sudah

mengimplementasikan pendidikan karakter peduli lingkungan sejak sebelum masa

pandemi covid-19. Karena muncul peraturan-peraturan baru yang mengaharuskan

menghindari kerumunan dan kontak fisik secara langsung maka ada sedikit

perubahan metode pembelajaran menjadi daring selama masa pandemi covid-19. SD

Page 11: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …

7

Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta sudah menjalankan pembelajaran daring sejak

dikeluarkannya Surat Edaran dari Kemendikbud. Maka, dalam penelitian ini

didapatkan hasil pembahasan sebagai berikut.

3.1 Implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan melalui program

adiwiyata di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta pada masa pembelajaran

daring

Implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan di SD Muhammadiyah 1

Surakarta pada masa pembelajaran daring tetap berpedoman pada : a) Kebijakan

sekolah berwawasan lingkungan, dengan program didalamnya mencakup

penyusunan visi misi dan mensosialisasikan melalui media virtual kepada peserta

didik dan melalui rapat dengan wali murid. Penyusunan RKAS, dana anggaran untuk

program adiwiyata diperoleh dari pemerintah, wali murid, kampus, rumah sakit, dan

lain sebagainya serta rencana kegiatan berbasis lingkungan pada masa pembelajaran

daring dilakukan melalui media online. Kebiasaan rutin yang dilakukan pada masa

pembelajaran daring dengan tugas terkait kepedulian lingkungan hidup yang dikirim

melalui video, dan untuk guru dan karyawan tetap menjalankan kebiasaan rutin di

sekolah seperti membersihkan kelas dan lain sebagainya. Dengan begitu peserta

didik akan terbiasa untuk membaca himbauan-himbauan yang nantinya secara

alamiah akan di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut selaras dengan

pernyataan Minsih bahwa Guru berkeyakinan bahwa perilaku-perilaku yang

dibiasakan lambat laun secara bertahap semakin kuat dan menetap menjadi bagian

karakter siswa (Minsih, 2015:118).

Keteladanan yang dilakukan guru pada masa pembelajaran daring adalah

merapikan tempat ketika pembelajaran online, memakai pakaian yang bersih dan

rapi, serta mengingatkan Peserta Didik untuk tetap hidup sehat dan terus berupaya

mewujudkan lingkungan sehat di rumah. Hal tersebut sesuai dengan pendapat M. Jen

Ismail yang menyatakan bahwa keteladanan dari kepala sekolah dan guru menjadi

suatu strategi yang harus dilakukan dalam membentuk karakter peduli lingkungan

bagi para siswa. b) Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, pada masa

pembelajaran daring guru tetap menyusun RPP berbasis lingkungan untuk pedoman

keberhasilan pelaksanaan pembelajaran serta tetap mengintegrasikan karakter peduli

Page 12: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …

8

lingkungan dalam setiap mata pelajaran dan memanfaatkan teknologi yang ada

sebagai media pembelajaran, dengan menerapkan metode ceramah, tanya jawab,

penugasan, pengamatan, dan praktikum mandiri di rumah. c) Kegiatan lingkungan

berbasis partisipatif, pemeliharaan gedung dan lingkungan sekolah pada masa

pembelajaran daring ini hanya dilakukan oleh guru dan karyawan begitu juga dengan

ekstrakurikuler, untuk sementara waktu karena peserta didik tidak dianjurkan untuk

datang ke sekolah maka ekstrakurikuler terkait lingkungan hidup ditiadakan (Ismail,

2021:64).

Kegiatan kreativitas dan inovasi tetap berjalan dengan program bank sampah

dan daur ulang sampah oleh BUMS, pada masa pembelajaran daring kegiatan ini

dibantu oleh warga sekolah kecuali peserta didik. Kerjasama dengan berbagai pihak

pada masa pembelajaran daring ditekankan pada kerjasama dengan wali murid,

karena wali murid berperan penuh dalam pembelajaran daring ini. Selain wali murid,

sekolah juga tetap melakukan kerjasama dengan pihak lain seperti puskesmas, warga

sekitar, Dinas Lingkungan Hidup, Laboratorium Kesehatan, dan lain sebagainya. d)

Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan, sarana pendukung ramah

lingkungan pada masa pembelajaran daring masih tetap sama yakni tempat sampah

pilah, alat makan yang higenis, wastafel, bank sampah, serta tambahan alat cek suhu

tubuh serta hand sanitizer. Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan

oleh warga sekolah yang menggunakannya dan administrasi sarana prasarana

diadakan pembagian tanggung jawab kepada guru/karyawan yang ditugaskan.

Upaya dalam pemanfaatan listrik, air, dan ATK pada masa pembelajaran

daring dilakukan dengan memberikan himbauan kepada peserta didik pada saat tatap

muka virtual serta dengan menyampaikan melalui media online seperti membagikan

video, poster, gambar, maupun nasihat terkait hemat energi. Kantin sehat dan ramah

lingkungan pada masa pembelajaran daring tetap menjual makanan yang sehat untuk

para guru dan karyawan. Upaya untuk meningkatkan kualitas kantin sehat masih

sama seperti sebelum masa pandemi yakni dengan cek laboratorium terkait alat

makan dan pangan yang akan dijual untuk dipastikan bebas dari bakteri, pengawet,

maupun pewarna dan pemanis buatan.

Page 13: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …

9

3.2 Kendala yang dihadapi dalam implementasi pendidikan karakter peduli

lingkungan melalui program adiwiyata pada masa pembelajaran daring

SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta menerapkan pembelajaran online melalui

media elektronik seperti WhatsApp dan Zoom meeting. Dari pembelajaran daring

tersebut, banyak ditemukan kendala khususnya dalam implementasi pendidikan

karakter peduli lingkungan. Terkait pelaksanaan pembelajaran daring, berjalan secara

maksimal, peserta didik selalu antusias ikut serta dalam kegiatan tatap muka dengan

guru melalui video call. Kegiatan tatap muka dilaksanakan setiap hari Senin hingga

Kamis mulai pukul 07.30 hingga 11.00 serta tugas-tugas diberikan setiap hari (Sabtu

dan Minggu libur), serta pengumpulan tugas dilakukan dengan dua cara yakni untuk

tugas modul dikumpulkan oleh wali murid ke sekolah setiap satu bulan sekali

sedangkan tugas lain seperti video/foto atau yang lainnya dapat dikumpulkan melalui

WhatsApp group atau schoology. Dampak yang dirasakan dalam pelaksanaan

pembelajaran daring khususnya terkait implementasi pendidikan karakter peduli

lingkungan adalah ruang gerak guru yang terbatas dan tidak dapat 100% mengawasi

peserta didik.

Media pembelajaran daring, beberapa aplikasi yang digunakan SD

Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta untuk kegiatan belajar mengajar secara daring

adalah WhatsApp, Zoom, Google meet, Youtube dan aplikasi online lainnya. Aplikasi

yang digunakan sengaja dipilah sesuai dengan yang ada kaitannya untuk kepentingan

pendidikan, seperti Youtube untuk menyampaikan beberapa materi, google meet dan

zoom sebagai media untuk tatap muka guru dengan peserta didik, whatsApp untuk

komunikasi antara guru dengan peserta didik/wali murid, serta schoology digunakan

untuk penyampaian materi dan pengumpulan jawaban ketika ujian. Hal tersebut

sesuai dengan pernyataan Kristina bahwa penggunaan aplikasi pembelajaran daring

nomor satu adalah WhatsApp, lalu Google Classroom, urutan ketiga adalah Youtube,

dan selanjutnya Google Meeting atau Zoom. Meskipun sudah menggunakan aplikasi

yang memadai, tetap saja terdapat kendala terkait media pembelajaran online

diantaranya ialah sinyal yang tidak dapat dipukul rata untuk setiap peserta didik

karena lokasi rumah yang berbeda-beda, serta kemampuan wali murid atau

Page 14: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …

10

pendamping murid yang berbeda-beda dalam menjalankan teknologi online (Kristina

et al., 2020:205-206).

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian terkait implementasi pendidikan karakter peduli

lingkungan di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta dapat ditarik kesimpulan

bahwa implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan melalui program

adiwiyata pada masa pembelajaran daring tetap dilakukan melalui beberapa program

yang berpedoman pada empat komponen yaitu pertama kebijakan sekolah

berwawasan lingkungan yang berisi mengenai visi misi, RKAS, keteladanan, dan

kebiasaan rutin. kedua, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan yang berisi

tentang kegiatan perencanaan pembelajaran berbasis lingkungan dan

pelaksanaannya. Ketiga, kegiatan berbasis partisipatif yang berisi tentang

pemeliharaan gedung, ekstrakurikuler, kegiatan kreativitas dan inovatif, dan

kerjasama dengan pihak lain. Keempat, pengelolaan sarana pendukung ramah

lingkungan yang berisi mengenai pengadaan sarpras, kegiatan pemeliharaan sarpras,

penyuluhan, dan kantin sehat. Terdapat beberapa perubahan terkait kegiatan yang

biasanya melibatkan peserta didik secara langsung, untuk sementara waktu dialihkan

dengan kegiatan yang dapat dilakukan dengan media online atau dilakukan jarak

jauh. Serta dalam implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan pada masa

pembelajaran daring ditemukan beberapa kendala antara lain guru tidak dapat

mengawasi peserta didik secara maksimal, perubahan metode dan media yang

memerlukan penyesuaian dan adaptasi, dan juga terkait sinyal internet yang tidak

selalu lancar dan pendamping peserta didik yang tidak semuanya mahir dalam

menjalankan aplikasi atau media pembelajaran online.

DAFTAR PUSTAKA

Atsani, K. L. G. M. Z. (2020). TRANSFORMASI MEDIA PEMBELAJARAN

PADA MASA PANDEMI COVID-19. Jurnal Studi Islam, 1(1), 82–93.

Handarini, O. I., & Wulandari, S. S. (2020). Pembelajaran Daring Sebagai Upaya

Study From Home (SFH) Selama Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan

Administrasi Perkantoran, 8(1), 496–503.

Page 15: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …

11

Handayani, M. D., Rahmawati, L. E., Prastiwi, Y., & Supriyanto, E. (2021).

Analyzing The Use of The Year Four , Theme Three Student Book of the

2013 Curriculum to Build Environmental Awareness. Profesi Pendidikan

Dasar, 8(1), 48–62.

Harasim, L. (2000). Shift happens Online education as a new paradigm in learning.

Internet and Higher Education, 3, 41–61.

Ismail, M. J. (2021). Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan dan Menjaga

Kebersihan di Sekolah. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 4(1), 59–68.

Kristina, M., Sari, R. N., & Nagara, E. S. (2020). Model Pelaksanaan Pembelajaran

Daring pada Masa Pandemi Covid 19 di Provinsi Lampung. Jurnal Idarah,

IV(2), 200–209.

Marjohan, & Afniyanti, R. (2018). Penerapan Nilai Pendidikan Karakter Peduli

Lingkungan Di Kelas Tinggi Sekolah Dasar. Jurnal Gentala Pendidikan

Dasar, 3(1), 111–126.

Minsih. (2015). PELAKSANAAN LAYANAN DASAR BIMBINGAN DALAM

MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SD MUHAMMADIYAH

PROGRAM KHUSUS KOTA. Profesi Pendidikan Dasar, 2(2), 112–120.

Murty Magda, & Patriana, R. (2016). The Significance of Environmental Contents in

Character Education for Quality of Life. Procedia - Social and Behavioral

Sciences, 222, 244–252. http://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.05.153

Nasional, K. P. (2010). Pengembangan Budaya dan Karakter Bangsa: Pedoman

Sekolah. Pusat Kurikulum.

Purwanti, D. (2017). Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan dan Implementasinya.

Jurnal Riset Pedagogik, 1(2), 14–20.

Rahmat, A. (2010). Pengantar Pendidikan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Manajemen

Qolbun Salim.

Sampoerno, D. (2008). Membangun Bangsa yang Sehat Produktif. Jurnal Kesehatan

Masyarakat Nasional, 3(1), 23–29.

Sari, R. P., Tusyantari, N. B., & Siswandari, M. (2020). DAMPAK

PEMBELAJARAN DARING BAGI SISWA SEKOLAH DASAR SELAMA

COVID-19. Jurnal Ilmiah Kependidikan, 2(1), 9–15.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta.

Sujana, I. W. C. (2019). FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN INDONESIA.

Jurnal Pendidikan Dasar, 4(1).

Sumantri, A., & Dkk. (2020). Booklet Pembelajaran daring. Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI.

Winoto, S. (2020). Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan. CV: Bildung Nusantara.

Wiradika, I. N. I., & Jaedun, A. (2019). The Implementation of Environmental Care

Character Education Based on Tri Hita Karana and Ecotourism at Elementary

Page 16: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …

12

Schools in Nusa Penida , Bali. Advances in Social Science, Education and

Humanities Research, 323, 261–265.

Yasin, M. K. (2019). Character Education for Environmental Awareness through the

Adiwiyata Program. Islamic Studies Journal for Social Transformation, 3(2),

127–145.