Implikasi Keperawatan Dobutamin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PAPARAN TENTANG PENGGUNAAN DOBUTAMIN

Citation preview

Implikasi Keperawatan DobutaminPengkajian: Pantau tekanan darah frekuensi jantung, EKG, tekanan baji kapiler paru (PCWP), curah jantung, tekanan vena sentral (CVP), dan haluaran urin secara kontinu selama pemberian obat ini. Peningkatan tekanan darah sistolik 10-20 mgHg dan peningkatan frekuensi jantung 5-15 dpm terjadi pada banyak pasien. Observasi pasien secara ketat untuk adanya peningkatan tekanan darah, frekuensi jantung, atau ektopia yang ekstrem. Hal ini mengindisikan diperlukannya pengurangan dosis. Beritahu dokter. Pasien diabetes dapat memerlukan tambahan insulin. Pantau kadar glukosa darah dengan ketat. Toksisitas dan Overdosis: Bila terjadi overdosis, yang perlu dilakukan adalah mengurangi atau menghentikan terapi karena pendeknya durasi dobutamin.

Diagnosa Keperawatan Potensial Penurunan curah jantung (indikasi) Gangguan perfusi jaringan (indikasi)

Implementasi Informasi Umum: Koreksi hipovolemia dengan penambah volume sebelum memulai terapi dobutamin. IV: Encerkan 250 mg vial dengan 10 ml Air Steril atau D5W untuk injeksi. Bila tidak larut sempurna, tambahkan lagi 10 ml pelarut. Encerkan lebih lanjut sedikitnya dalam 50 ml D5W, NaCl 0.9%, natrium laktat, NaCl 0.45%, D5/NaCl 0.45%, D5/NaCl 0.9%, atau larutan lktat Ringer. Konsentrasi standar berkisar dari 250 mcg/ml sampai 1000 mcg/ml. Konsentrasi tidak boleh lebih dari 5 mg dobutamin per ml. Warna agak merah muda tidak mengubah potensinya. Larutan stabil selama 24 jam pada suhu kamar. Infus Kontinu :Berikan obat ini melalui pompa infuse. Kecepatan pemberian dititrasi sesuai respons pasien (frekuensi jantung, adanya aktivitas ektopik, tekanan darah, haluaran urin, CVP, PCWP, curah jantung)

Penyuluhan Pasiean/Keluarga Jelaskan kepada pasien rasionalisasi pemberian obat ini dan perlunya pemantaun yang ketat. Instruksikan pasien untuk segera memberitahu perawat bila terjadi nyeri atau rasa tidak nyaman pada tempat pemberian.EvaluasiEfektivitas terapi ditunjukkan dengan : Peningkatan curah jantung - Membaiknya parameter hemodinamika Meningkatnya haluaran urin

Implikasi Keperawatan EpineprinPengkajian IV: Pantau tekanan darah, nadi dan pernapasan sebelum dan setiap 5 menit selama pemberian IV. Pasien pasien yang mendapatkan epineprin IV harus dipantau EKG-nya secara kontinu. Bronkodilator: Kaji bunyi paru sebelum dan setelah terapi. Catat jumlah, warna, dan karakter sputum yang dikeluarkan, dan beritahu dokter bila terdapat temuan yang tidak normal. Observasi pasien secara ketat untuk adanya perbaikan gejala. Bila tidak ada perbaikan dalam 20 menit setelah rapi, atau bila gejala memburuk. Observasi pasien untuk adanya toleransi obat dan bronkospasme pantulan. Pasien yang memerlukan terapi lebih dari 3 inhalasi dalam 24 jam harus berada dibawah pengawasan ketat. Bila perbaikan yang terlihat hanya minimal atau tidak ada sama sekali setelah 3-5 inhalasi dalam 6-12 jam, maka pengobatan selanjutnya dengan aerosol saja tidak dianjurkan Pertimbangan Tes Lab: Dapat menyebabkan peningkatan glukosa darah dan kadar asam laktat serumDiagnosa Keperawatan Potensial Bersihan jalan napas tidak efektif (indikasi) Penurunan curah jantung (indikasi) Kurang pengetahuan sehubungan dengan program pengobatan (penyuluhan pasien/keluarga).Implementasi Informasi Umum : Obat harus diberikan segera pada saat awitan bronkospasme. Periksa dosis, konsentrasi, dan rute pemberian dengan cermat. Kematian dapat terjadi akibat kesalahan pengobatan. Gunakan spuit tuberculin untuk injeksi SC untuk memastikan ketepatan dois. Suspensi hanya boleh digunakan untuk SC. Jangan menggunakan larutan yang berwarna merah jambu atau kecokelatan atau mengandung endapan. Untuk syok anafilaksis, penggantian volume harus dilakukan bersama pemberian epinefrin. Anthihistamin dan glukokortikoid dapa digunakan bersama epinefrin. SC/IM : Obat ini dapat menyebabkan iritasi jaringan. Rotasi tempat injeksi untuk mencegah nekrosis jaringan. Masase dengan seksama tempat injeksi setelah pemberian untuk meningkatkan absorpsi dan untuk menghindari vasokonstriksi local. Hindari pemberian IM pada otot gluteus. Kocok suspense dengan baik sebelum pemberian, injeksikan segera untuk menghindari pengendapan. IV : Encerkan 1 mg (I ml) larutan 1:10.000