Upload
lenhi
View
258
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
IMPLIKASI PENYELENGGARAAN MISS UNIVERSE 2016
TERHADAP NATION BRANDING FILIPINA SEBAGAI NEGARA
TUJUAN WISATA INTERNASIONAL PADA TAHUN 2017
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Alif Daffa Satria Dores
11141130000096
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Skripsi yang berjudul:
IMPLIKASI PENYELENGGARAAN MISS UNIVERSE 2016 TERHADAP
NATION BRANDING FILIPINA SEBAGAI NEGARA TUJUAN WISATA
INTERNASIONAL PADA TAHUN 2017
1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 5 Juni 2018
Alif Daffa Satria Dores
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:
Nama : Alif Daffa Satria Dores
NIM : 11141130000096
Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional
Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:
IMPLIKASI PENYELENGGARAAN MISS UNIVERSE 2016
TERHADAP NATION BRANDING FILIPINA SEBAGAI
NEGARA TUJUAN WISATA INTERNASIONAL PADA
TAHUN 2017
dan telah memenuhi syarat untuk diuji,
Jakarta, 5 Juni 2018
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Pembimbing
Ahmad Alfajri, M.A Ahmad Alfajri, M.A NIP: NIP:
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI
IMPLIKASI PENYELENGGARAAN MISS UNIVERSE 2016 TERHADAP
NATION BRANDING FILIPINA SEBAGAI NEGARA TUJUAN WISATA
INTERNASIONAL PADA TAHUN 2017
oleh
Alif Daffa Satria Dores
11141130000096
Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 5
Juli 2018 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Hubungan Internasional.
Ketua, Sekretaris,
Ahmad Alfajri, M.A Eva Mushoffa, MHSPS
NIP: NIP:
Penguji I, Penguji II,
Riana Mardila, S.Sos., MIR Inggrid Galuh Mustikawati, MHSPS
NIP: NIP:
Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 5 Juli 2018
Ketua Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
Ahmad Alfajri, M.A
NIP:
iv
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis tentang Implikasi Penyelenggaraan Miss Universe
2016 terhadap Nation Branding Filipina Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional
Pada Tahun 2017. Penelitian skripsi ini fokus kepada dampak yang dialami Filipina
pasca diselenggarakannya Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina
sebagai negara tujuan wisata internasional. Metode yang digunakan dalam penelitian
skripsi ini ialah metode kualitatif. Dalam penulisan skripsi ini, metode pencarian data
yang digunakan berdasarkan data primer berupa wawancara dan data sekunder berupa
kajian pustaka. Penelitian skripsi ini dianalisis berdasarkan beberapa konsep terkait,
seperti konsep Diplomasi Publik dan konsep Nation Branding. Berdasarkan kerangka
pemikiran di atas menunjukkan bahwa implikasi penyelenggaraan Miss Universe
2016 terhadap Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional
pada tahun 2017 dapat dilihat dari dua indikator yang mampu menjadi tolak ukur
keberhasilan upaya peningkatan Nation Branding suatu negara, dua indikator tersebut
adalah Tourist Arrivals dan Foreign Direct Investment.
Terkait tourist arrivals dan foreign direct investment yang menjadi tolak ukur
keberhasilan upaya Nation Branding Filipina melalui penyelenggaraan Miss Universe
2016, apabila tourist arrivals dan foreign direct investment yang didapatkan Filipina
pasca diselenggarakannya Miss Universe 2016 di Filipina semakin meningkat, maka
upaya peningkatan Nation Branding Filipina dapat dikategorikan berhasil. Oleh sebab
itu, skripsi ini akan membahas lebih lanjut mengenai implikasi penyelenggaraan Miss
Universe 2016 terhadap tourist arrivals dan foreign direct investment yang
didapatkan Filipina pasca diselenggarakannya Miss Universe 2016 di Filipina.
Dengan demikian, diharapkan apabila upaya peningkatan Nation Branding Filipina
melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 ini berhasil, dapat menjadi contoh bagi
negara lain yang mengalami permasalahan seperti Filipina agar menggunakan upaya
diplomasi publik seperti yang dilakukan oleh Filipina.
Kata Kunci : Filipina, Diplomasi Publik, Miss Universe 2016, Nation Branding,
Tourist Arrivals, Foreign Direct Investment.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrrahim, segala puji dan syukur selalu penulis ucapkan
kepada Allah SWT atas segala rakhmat dan nikmatnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam tak lupa dihaturkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Dalam pengerjaan skripsi ini, penulis telah melibatkan beberapa pihak yang
sangat membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulis sampaikan rasa
terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. ALLAH SWT, terimakasih atas rahmat dan kehendakmu sehingga penulis
mampu menyelesaikan skripsi ini.
2. Orang tua Penulis, Papah Deddy Dores dan Mamah Dagmar Clara Sunardi
yang selalu memberikan dukungan tiada henti secara moril dan materil. Kakek
dan Nenek penulis, H.Tjetjep Sunardi dan Ismawati. Kakak penulis, Agnes
Dores, Ricky Dores, Dimas Dores, Angelika Dores, dan Calvin Dores. Adik-
adik penulis, Laska Srikandi, Adam Syailendra, dan Nayla Praskynova, serta
semua saudara penulis yang lainnya yang selalu memberikan doa dan
semangat untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,
3. Bapak Ahmad Alfajri, M.A, selaku Ketua Program Studi Hubungan
Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah
vi
membimbing dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai dan menyetujui
permohonan penyusunan skripsi,
4. Segenap jajaran staff dan dosen Program Studi HI UIN Jakarta yang telah
memberikan segudang ilmu serta wawasan yang baru kepada penulis, terima
kasih atas segala ilmu yang telah diberikan selama masa perkuliahan,
5. Teman ter the best saat penulisan skripsi, yaitu Root Rossanti Schubert yang
selalu membantu dan membimbing penulis dalam pengerjaan proposal skripsi
ini. Terimakasih banyak my lovely duyung,
6. Teman seperbimbingan penulis, Husen Haikal Alhadar dan Saleha Mufida
yang selalu membantu penulis dalam menyusun skripsi maupun membantu
ketika penulis melakukan proses pengumpulan data, terimakasih banyak kal
dan leh,
7. Teman-teman tercintah penulis sejak SMA, Angga, Lintang, Emma, Febri,
dan Tommy, terima kasih atas dukungan semangat dan bantuan ilmu selama
penulis mengerjakan skripsi ini dan juga untuk menjadi bagian terindah dalam
kehidupan perkuliahan penulis,
8. Sahabat sejak SMP, Ines Yulitasani yang merupakan the one and only my
close friend since JHS, terima kasih atas segala dukungan dan doanya,
9. Keluargaku walau jarang kumpul yaitu, Mahardika, Syukran, Blanca, Anggiat,
dan Alghifarry, terima kasih atas segala dukungan dan doa kalian,
10. Teman-teman penulis semasa kuliah, anak-anak HI kelas C yaitu, Ola, Hanin,
Arkan, Afif, Aqil, Oby, Unggul, Fira, Sasa, Saleha, Diah R, Andam, Yuni,
vii
Widya, Mayang, Hana, Risfi, Annisa Rizka, Tirana, Beben, Bimo, Fikri, Yusti,
Yuana, Nada, Messayu, Imtiyas, Jaka, Jaya, Aria Koms, Rhinanda, dan
Lathifa, terima kasih telah mewarnai kehidupan perkuliahan penulis yang
takkan pernah penulis lupakan,
11. Teman-teman penulis di Abang Nona Kota Tangerang Selatan angkatan 2017,
terutama untuk JULID, terimakasih atas dukungan dan segala doa yang
diberikan kepada penulis,
12. Teman-teman penulis semasa kuliah lainnya, anak-anak HI angkatan 2014,
anak-anak FISIP angkatan 2014, teman-teman KKN, terima kasih telah
mewarnai kehidupan perkuliahan penulis yang takkan pernah penulis lupakan.
Penulis berharap segala dukungan dan bantuan ini mendapatkan balasan dari
Allah SWT. Terakhir, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dan hal-hal lainnya yang terkait
skripsi ini dapat disampaikan melalui [email protected]. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi setiap pembacanya dan bagi
perkembangan studi Ilmu Hubungan Internasional.
Jakarta, 5 Juni 2018
Alif Daffa Satria Dores
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xi
DAFTAR GRAFIK .................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Pernyataan Masalah ................................................................. 1
B. Pertanyaan Penelitian .............................................................. 7
C. Tujuan dan Manfaat ................................................................ 7
D. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 8
E. Kerangka Pemikiran............................................................... 13
1. Diplomasi Publik………………………….....………13
2. Nation Branding…………………………..................15
F. Metode Penelitian .................................................................. 17
G. Sistematika Penulisan ............................................................ 19
BAB II NATION BRANDING FILIPINA SEBAGAI NEGARA TUJUAN
WISATA INTERNASIONAL ...................................................... 22
A. Informasi Filipina secara umum............................................ 22
B. Sektor Pariwisata Filipina ..................................................... 24
1. Kejahatan Terorisme yang Mengganggu Citra
Pariwisata Filipina ............................................................... 25
C. Upaya Nation Branding Filipina………...…….…....…...... 32
BAB III PENYELENGGARAAN MISS UNIVERSE 2016 ...................... 36
A. Informasi Penyelenggaraan Miss Universe ............................ 36
B. Proses Administrasi Filipina menjadi Hosting Country Miss
Universe.................................................................................. 42
ix
BAB IV IMPLIKASI PENYELENGGARAAN MISS UNIVERSE 2016
TERHADAP NATION BRANDING FILIPINA SEBAGAI
NEGARA TUJUAN WISATA INTERNASIONAL PADA
TAHUN 2017 .................................................................................... 48
A. Implikasi Penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap
Nation Branding Filipina ....................................................... 49
1. Implikasi terhadap Tourist Arrivals Filipina ........................ 50
2. Implikasi terhadap Foreign Direct Investment Filipina ....... 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………........................………………………… 63
B. Saran ...................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..….. xiii
LAMPIRAN ............................................................................................................ xix
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.E.1.1 Keterkaitan Image dan Issue dalam Diplomasi Publik ............ 14
Gambar II.A.1 Peta Filipina ................................................................................... 23
Gambar II.B.1.1 Penculikan Kelompok Abu Sayyaf terhadap Wisatawan Asing
.................................................................................................................................... 26
Gambar II.B.1.2 Dampak Terorisme terhadap Seluruh Negara di Dunia ........ 28
Gambar III.C.1 Pengumuman Penyelenggaraan Miss Universe 2016 ............... 45
Gambar III.C.2 Pengumuman Penyelenggaraan Miss Universe 2016 ............... 46
xi
DAFTAR TABEL
Tabel II.B.1.1 Jumlah Kedatangan Wisatawan China ke Filipina Pada Tahun
2013 ........................................................................................................................... 31
Tabel II.B.1.2 Jumlah Kedatangan Wisatawan China ke Filipina Pada Tahun
2014 ........................................................................................................................... 31
Tabel IV.A.1.1 Jumlah Kedatangan Wisatawan Asing ke Filipina Pada Tahun
2016 ........................................................................................................................... 53
Tabel IV.A.1.2 Jumlah Kedatangan Wisatawan Asing ke Filipina Pada Tahun
2017 ........................................................................................................................... 53
Tabel IV.A.1.3 Jumlah Kedatangan Wisatawan China ke Filipina Pada Tahun
2016 ........................................................................................................................... 55
Tabel IV.A.1.4 Jumlah Kedatangan Wisatawan China ke Filipina Pada Tahun
2017 ........................................................................................................................... 55
xii
DAFTAR GRAFIK
Grafik II.C.1. Pemasukan Ekonomi Filipina Melalui Pariwisata ...................... 34
Grafik IV.A.2.1 Investasi Asing Langsung Filipina Pada Tahun 2014 – 2017... 59
Grafik IV.A.2.2 Investasi Asing Langsung Filipina Pada Tahun 2016 .............. 60
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
Skripsi ini akan membahas tentang Implikasi Penyelenggaraan Miss
Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina Sebagai Negara Tujuan
Wisata Internasional Pada Tahun 2017. Impian dari semua negara yaitu dapat
menjadi negara tujuan wisata internasional. Dalam upaya menjadi negara
tujuan wisata internasional tersebut, sektor pariwisata suatu negara harus
didukung oleh citra pariwisata yang baik (Nation Branding), karena dengan
Nation Branding yang baik nantinya berguna dalam menarik wisatawan asing
untuk berkunjung ke negara tersebut.
Terkait hal di atas, Nation Branding dapat diartikan sebagai upaya yang
terkoordinasi untuk mengelola citra negara yang baik. Nation Branding ini
akan diimplementasikan dengan cara meningkatkan pariwisata, investasi, atau
bahkan hubungan luar negeri. Setiap negara pasti berupaya untuk membangun
Nation Branding negaranya demi mempengaruhi hubungannya dengan negara
lain. Dengan Nation Branding yang baik, nantinya dapat mempengaruhi
keberhasilan suatu negara dalam berkompetisi di pasar global, khususnya
dalam sektor pariwisata.1
1 Zala Volcic & Mark Andrejevic. Nation branding in the era of commercial nationalism: International Journal of
Communication 5. Queensland : University of Queensland, Centre for Critical and Cultural Studies. 2011. Pp 1-2.
2
Dewasa ini, setiap negara berusaha meningkatkan citra negaranya dengan
berbagai cara, terkait sektor pariwisata, upaya tersebut berguna dalam menarik
wisatawan asing untuk berkunjung ke negara tersebut, seperti halnya Filipina.
Filipina merupakan suatu negara berdaulat di Benua Asia Tenggara. Filipina
memiliki 7.107 pulau dengan luas wilayah sebesar 300.000 kilometer persegi.
Filipina dibagi menjadi tiga kelompok kepulauan, yaitu : Kepulauan Luzon,
Kepulauan Visayas, dan Kepulauan Mindanao.2
Akibat memiliki jumlah kepulauan yang banyak tersebut, Filipina dikenal
masyarakat internasional akan keberagaman budaya dan keindahan alam
pariwisatanya. Keberagaman budaya dan pariwisata Filipina tersebut banyak
menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Filipina, terbukti pada tahun
2013 terdapat 4,7 juta wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina. Dalam
mempromosikan pariwisatanya, Pemerintah Filipina menggunakan slogan "It's
More Fun In the Philippines."3
Jumlah banyaknya wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina tersebut
tidak terlepas dari adanya dampak positif era globalisasi, karena dengan
adanya era globalisasi segala sesuatu dapat dengan mudah tersebar ke seluruh
dunia, termasuk mengenai informasi keindahan alam dan keberagaman
budaya dan pariwisata Filipina. Namun di sisi lain, citra pariwisata Filipina
mendapati beberapa kendala akibat adanya kelompok bersenjata (terorisme)
2 Philippines Government Website, “About the Philippines”, di akses dari,
https://www.gov.ph/about-the-philippines/ di akses pada 3 Januari 2018. 3 Philippines Government Website, “About the Philippines”, di akses dari,
https://www.gov.ph/about-the-philippines/ di akses pada 3 Januari 2018.
3
yang mengganggu keamanan dan kenyamanan dari pariwisata Filipina itu
sendiri.
Terkait dengan kelompok bersenjata (terorisme), terdapat beberapa
kelompok bersenjata (terorisme) yang banyak melakukan tindakan teror di
Filipina, diantaranya : Moro National Liberation Front (MNLF), Moro
Islamic Liberation Front (MILF) dan Kelompok Abu Sayyaf. Beberapa
kelompok bersenjata ini dianggap sebagai kelompok terorisme yang berada di
Filipina.4 Beberapa tindakan kejahatan yang dilakukan oleh kelompok
terorisme di Filipina yaitu dengan melakukan pembunuhan dan penculikan.5
Terkait adanya tindakan kejahatan terorisme yang terjadi di Filipina,
Department of State of United States of America dan Kementerian Luar
Negeri China pada tahun 2014 mengeluarkan Travel Warning bagi warga
negaranya yang ingin berkunjung ke Filipina. Travel warning ini dikeluarkan
oleh Department of State of United States of America6 dan Kementerian Luar
Negeri China disebabkan karena banyak wisatawan asing yang menjadi
4 International Fact Finding Mission (Report). Terrorism and Human Rights in the Philippines
Fighting Terror or Terrorizing. Philippine Alliance of Human Rights Advocates (PAHRA), nternational Rehabilitation Council for Torture Victims (IRCT) and International Federation for Human Rights. 2008. Pp 5. 5 National Consortium for the Study of Terrorism and Responses to Terrorism. Global Terrorism
Index 2014 : Measuring and Understanding the Impact of Terrorism. 2014. Pp 25 – 42. 6 Department of State of United States of America, “Security Message for U.S. Citizens : Updated
Travel Warning for the Philippines”, di akses dari, https://www.osac.gov/pages/ContentReportDetails.aspx?cid=15691 di akses pada 5 Juni 2018.
4
korban penculikan dan pembunuhan dari kelompok terorisme yang terdapat
di beberapa bagian wilayah Filipina.7
Adanya Travel Warning yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri
China ini menyebabkan wisatawan China yang berkunjung ke Filipina
mengalami penurunan, hal ini sesuai seperti yang dikatakan oleh Presiden
Yayasan Boracay Inc (Asosiasi Resor Pulau Boracay) yang mengatakan
bahwa “kami khawatir dan kami terpengaruh”.8 Menurut data Department of
Tourism of the Philippines, wisatawan China yang berkunjung ke Filipina
antara tahun 2013 hingga tahun 2014 mengalami penurunan, yang mana pada
tahun 2013 terdapat 426,352 wisatawan China yang berkunjung ke Filipina9,
sedangkan pada tahun 2014 menurun menjadi 394,951 wisatawan.10
Adanya penurunan wisatawan China yang berkunjung ke Filipina ini
tentu merugikan Filipina, hal ini terbukti yang mana setelah adanya Travel
Warning yang dikeluarkan China, Filipina mendapatkan kerugian sebesar 11
juta USD akibat banyaknya jumlah wisatawan China yang membatalkan
kunjungannya ke Filipina. Penurunan wisatawan China yang berkunjung ke
Filipina ini disebabkan oleh tingginya tingkat kejahatan terorisme yang
7 Aurora Almendral, “Philippines feels force of China Travel Warning”, di akses dari,
http://www.bbc.com/news/world-asia-29684938 di akses pada 11 Februari 2018. 8 Aurora Almendral, “Philippines feels force of China Travel Warning”, di akses dari,
http://www.bbc.com/news/world-asia-29684938 di akses pada 11 Februari 2018. 9 Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines by Country of
Residence”, di akses dari, http://e-services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/dec2013table_2.pdf di akses pada 11 Februari 2018. 10
Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines by Country of Residence”, di akses dari, http://e-services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/dec2014_table2.pdf di akses pada 11 Februari 2018.
5
terjadi di Filipina. Tingginya tingkat kejahatan terorisme yang terjadi di
Filipina tersebut, tentu dapat memberikan rasa tidak nyaman bagi para
wisatawan asing yang ingin berkunjung, dan bukan tidak mungkin berdampak
pada penurunan jumlah kedatangan wisatawan asing ke Filipina. Atas dasar
itulah, Pemerintah Filipina merasa perlu untuk memperbaiki citra yang
kurang baik tersebut dengan cara meningkatkan keamanan wilayah negara
dan kualitas pariwisatanya, serta mempromosikan keberagaman budaya dan
keindahan alam pariwisatanya demi membentuk Nation Branding yang
positif.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Filipina demi mengubah
dan membentuk opini publik yang positif atas isu-isu terorisme yang
mempengaruhi citra pariwisata Filipina yaitu dengan menggunakan upaya
diplomasi publik melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016. Terkait upaya
Diplomasi Publiknya, Pemerintah Filipina mengajukan diri kepada Miss
Universe Organization untuk menjadi Host Country Penyelenggaraan Miss
Universe 2016. Penyelenggaraan Miss Universe 2016 ini merupakan salah
satu upaya diplomasi publik dari Pemerintah Filipina yang ditujukan kepada
masyarakat internasional demi membentuk suatu citra positif bagi pariwisata
Filipina. Diplomasi Publik itu sendiri memiliki arti sebagai proses komunikasi
pemerintah suatu negara terhadap masyarakat internasional yang memiliki
6
tujuan untuk memberikan pemahaman atas negara, sikap, institusi, budaya,
kepentingan nasional, dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh negaranya.11
Ajang kompetisi kecantikan Miss Universe telah menjadi ajang bagi
seluruh negara yang berkompetisi untuk mempromosikan kebudayaan yang
ada di negaranya, terlebih bagi negara yang menjadi tuan rumah dalam
penyelenggaraan ini mendapati keuntungan lebih, yang mana keuntungan
tersebut dapat digunakan untuk mempromosikan berbagai pariwisata yang ada
di negaranya.12
Dari apa yang dilakukan Filipina tersebut terlihat bahwa Filipina tidak
hanya sekedar menyelenggarakan ajang Miss Universe 2016 sebagai sebuah
ajang kecantikan belaka. Namun, Filipina juga menggunakannya sebagai salah
satu bentuk alat diplomasi publiknya untuk membangun Nation Branding
Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional. Atas dasar inilah,
penulisan ini akan mengkaji lebih mendalam mengenai bagaimana Implikasi
penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina
sebagai negara tujuan wisata internasional pada tahun 2017.
11
H.N. Tuch. Communicating with the world : U.S Public Diplomacy Overseas. New York, NY : St. Martin’s. 1990. Pp 3. 12
CNN Philippines Staff, “Duterte still against Steve Harvey Hosting Miss Universe 2016”, di akses dari, http://cnnphilippines.com/lifestyle/2016/09/01/Miss-Universe-2016-Steve-Harvey-Duterte.html di akses pada 8 Januari 2018.
7
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pertanyaan penelitian yang
diajukan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Implikasi
Penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina
Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional Pada Tahun 2017
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian :
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk :
a. Mendeskripsikan tentang Nation Branding Filipina sebagai negara
tujuan wisata internasional pada tahun 2017
b. Mendeskripsikan tentang Penyelenggaraan Miss Universe 2016 di
Filipina yang digunakan sebagai alat Diplomasi Publik Filipina.
c. Mengidentifikasi dan mengkaji secara mendalam tentang Implikasi
Penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding
Filipina Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional Pada Tahun
2017.
2. Manfaat Penelitian :
Manfaat dilakukan penelitian ini adalah untuk :
a. Mampu memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu
pengetahuan terutama dalam disiplin Ilmu Hubungan Internasional,
khususnya dalam isu internasional terkait implikasi
8
penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding
Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional pada tahun
2017.
b. Mampu menjadi sumber informasi publik, kalangan penstudi ilmu
hubungan internasional khususnya dan semua kalangan secara
umum, serta sumber informasi bagi pemerintah, khususnya dalam
isu internasional terkait implikasi penyelenggaraan Miss Universe
2016 terhadap Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan
wisata internasional pada tahun 2017.
D. Tinjauan Pustaka
Di bawah ini, telah ditemukan beberapa studi terdahulu yang dapat
membantu penulisan proposal skripsi ini dalam mencari informasi terkait
implikasi penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding
Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional pada tahun 2017. Dalam
upaya menganalisis poin pertanyaan dalam penelitian ini, penulisan proposal
skripsi ini akan merujuk kepada beberapa penelitian terkait. Dengan adanya
beberapa rujukan, kiranya memberikan kontribusi baru baik untuk melengkapi
penelitian yang telah diketahui atau diteliti sebelumnya, dan juga sebagai
referensi bagi penelitian ini.
Pertama, karya skripsi dari Root Rossanti Schubert, mahasiswi jurusan
ilmu hubungan internasional, Universitas Budi Luhur tahun 2017, dengan
judul “Strategi Penggunaan Soft Power Brazil Melalui Olympic Games 2016
9
dalam Upaya Peningkatan Nation Branding pada Sektor Pariwisata”. Dalam
penelitian ini, Root Rossanti Schubert lebih memfokuskan kepada upaya
Brazil meningkatkan Nation Branding pariwisatanya melalui Olympic Games
2016.13
Menurut Root Rossanti Schubert, Brazil merupakan salah satu negara
terbesar di Benua Amerika yang memiliki banyak potensi pariwisata. Namun,
keunggulan Brazil tersebut tertutupi oleh citra pariwisata Brazil yang kurang
baik yang diakibatkan karena banyak terjadi tindak kriminal di Brazil. Selain
itu, Brazil juga lebih dikenal akan pariwisata seks, bukan dikenal akan
keindahan alam pariwisatanya. Atas dasar itulah, Pemerintah Brazil merasa
perlu untuk meningkatkan Nation Branding pariwisatanya bertepatan dengan
penyelenggaraan Olympic Games 2016 di Brazil, upaya ini dilakukan Brazil
demi menciptakan citra pariwisata Brazil yang baik.
Alasan memilih literatur ini ialah berangkat pada asumsi bahwa pada
dasarnya setiap negara di dunia pasti memiliki kepentingan nasionalnya
masing-masing, termasuk Brazil. Terkait hal ini, Brazil merasa perlu untuk
memperbaiki citra pariwisatanya melalui penyelenggaraan Olympic Games
tahun 2016 di Brazil. Hal ini dilakukan Brazil demi membuat opini
masyarakat internasional terhadap pariwisata Brazil menjadi lebih baik, dan
pariwisata Brazil dapat menjadi tujuan wisata internasional.
13
Root Rossanti Schubert. “Strategi Penggunaan Soft Power Brazil Melalui Olympic Games 2016 dalam Upaya Peningkatan Nation Branding Pada Sektor Pariwisata”. (Skripsi S1 Mahasiswi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Budi Luhur, Jakarta 2017). Hal 27-40.
10
Perbedaan antara penelitian Root Rossanti Schubert dengan penelitian ini
terletak pada fokus penelitian yang diteliti, dimana penelitian ini lebih
berfokus kepada implikasi penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap
Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional pada
tahun 2017, sedangkan penelitian Root Rossanti Schubert lebih berfokus
kepada upaya Brazil dalam meningkatkan Nation Branding-nya pada sektor
pariwisata melalui penyelenggaraan Olympic Games 2016 di Brazil.
Kedua, digunakan pula tinjauan pustaka lain yang digunakan sebagai
pembanding dari penelitian ini, yakni skripsi dari Neola Hestu Prayogo,
mahasiswa jurusan ilmu hubungan internasional, Universitas Brawijaya tahun
2014, dengan judul “Diplomasi Publik Brazil Melalui Momentum
Penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2014 Dalam Membangun Image Positif
Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional”. Dalam penelitian ini, Neola
Hestu Prayogo lebih memfokuskan kepada upaya Brazil meningkatkan Nation
Branding pariwisatanya melalui Piala Dunia FIFA 2014.14
Menurut Neola Hestu Prayogo, Brazil sebagai salah satu negara terbesar di
Benua Amerika yang memiliki banyak potensi pariwisata. Namun,
keunggulan Brazil tersebut tertutupi oleh citra pariwisata Brazil yang kurang
baik, karena banyak terjadi tindak kriminal di Brazil dan Brazil juga dikenal
akan pariwisata seks anak, bukan dikenal akan pariwisata keindahan alamnya.
Atas dasar itu, Brazil merasa perlu untuk meningkatkan Nation Branding-nya
14
Neola Hestu Prayogo. “Diplomasi Publik Brazil Melalui Momentum Penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2014 Dalam Membangun Image Positif Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional”. (Skripsi S1 Mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Malang 2014). Hal 45-49.
11
bertepatan dengan penyelenggaraan Piala Dunia FIFA tahun 2014 di Brazil,
upaya ini dilakukan Brazil akan menciptakan citra pariwisata Brazil yang baik
dan dapat menjadi tujuan wisata internasional.
Alasan memilih literatur ini ialah berangkat pada asumsi bahwa pada
dasarnya setiap negara memiliki kepentingan nasionalnya masing-masing,
termasuk Brazil. Terkait hal ini, Brazil merasa perlu untuk memperbaiki citra
pariwisatanya melalui penyelenggaraan Piala Dunia FIFA tahun 2014 di
Brazil. Hal ini dilakukan Brazil demi membentuk opini masyarakat
internasional terhadap pariwisata Brazil menjadi lebih baik, dan pariwisata
Brazil dapat menjadi tujuan wisata internasional.
Perbedaan penelitian Neola Hestu Prayogo dengan penelitian ini terletak
pada fokus penelitian yang diteliti, dimana penelitian ini lebih berfokus
kepada implikasi dari adanya upaya Diplomasi Publik Filipina melalui
Penyelenggaraan Miss Universe 2016, sedangkan Neola Hestu Prayogo lebih
berfokus kepada Upaya Brazil dalam meningkatkan Nation Branding-nya
pada sektor pariwisata melalui penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2014 di
Brazil.
Ketiga, digunakan pula tinjauan pustaka lain yang digunakan sebagai
pembanding dari penelitian ini, yakni Skripsi dari Ardra Fiandra, mahasiswa
ilmu hubungan internasional, Universitas Gajah Mada tahun 2014, dengan
judul “Manga dan Anime Sebagai Nation Branding Untuk Mendukung Sektor
Pariwisata Jepang”. Dalam penelitian ini, Ardra Fiandra lebih memfokuskan
12
kepada upaya Jepang meningkatkan Nation Branding pariwisatanya melalui
Manga dan Anime.15
Menurut Ardra Fiandra, Jepang merupakan salah satu negara di kawasan
Asia Timur yang berhasil menyebarkan kebudayaannya ke berbagai negara.
Manga dan Anime merupakan salah satu kebudayaan Jepang yang telah
mendunia. Manga dan Anime ini dijadikan Jepang menjadi semacam soft
power, yang digunakan Jepang untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat
internasional terhadap Jepang. Dengan masuknya Manga dan Anime di dunia
internasional ini, digunakan Jepang untuk memperbaiki citranya yang dahulu
dianggap sebagai negara yang menutup diri dari dunia luar, mengedepankan
unsur militer dan berkuasa di bidang ekonomi.
Alasan memilih literatur ini ialah berangkat pada asumsi bahwa pada
dasarnya setiap negara pasti memiliki kepentingan nasionalnya masing-
masing, termasuk Jepang. Terkait hal ini, Jepang yang merupakan salah satu
negara maju di dunia, merasa perlu meningkatkan Nation Branding-nya
melalui kebudayaan yang ia miliki, terlebih, dahulu Jepang dianggap sebagai
negara yang menutup diri dari dunia luar. Atas dasar itu, Jepang merasa perlu
memperbaiki citranya tersebut dengan menggunakan Manga dan Anime
sebagai media yang membantu Jepang dalam meningkatkan Nation Branding-
nya demi menarik masyarakat internasional untuk berkunjung ke Jepang.
15
Ardra Fiandra. “Manga dan Anime Sebagai Nation Branding Untuk Mendukung Sektor Pariwisata Jepang”. (Skripsi S1 Mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta 2014). Hal 69-73.
13
Perbedaan penelitian Ardra Fiandra dengan penelitian ini terletak pada
fokus penelitian yang diteliti, dimana penelitian ini lebih berfokus kepada
implikasi dari adanya upaya Diplomasi Publik Filipina demi meningkatkan
Nation Branding Filipina melalui Penyelenggaraan Miss Universe 2016
terhadap Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional
pada tahun 2017, sedangkan penelitian Ardra Fiandra lebih berfokus kepada
upaya Jepang meningkatkan Nation Branding pariwisatanya melalui Manga
dan Anime.
E. Kerangka Konseptual
1. Diplomasi Publik
Diplomasi publik merupakan proses komunikasi pemerintah suatu negara
terhadap masyarakat internasional yang memiliki tujuan untuk memberikan
pemahaman atas negara, sikap, institusi, budaya, kepentingan nasional, dan
kebijakan-kebijakan yang diambil oleh negaranya.16
Sementara itu, Jan
Mellisen yang merupakan ahli dalam diplomasi publik mendefinisikan
diplomasi publik sebagai usaha untuk mempengaruhi orang atau organisasi
lain di luar negaranya dengan cara positif, hal ini digunakan demi merubah
cara pandang orang tersebut terhadap suatu negara.17
16
Jay Wang. Public Diplomacy and Global Business. London : Journal of Business Strategy, Vol. 27 Iss : 3. 2006. Pp 41-49. 17
Jan Melissen. Public Diplomacy Between Theory and Practice. In : J. Noya (ed). The Present and Future of Public Diplomacy : A European Perspective. California : Rand Corporation. 2006. Pp 43.
14
Menurut Mark Leonard, Diplomasi publik memiliki beberapa tujuan,
diantaranya, pertama, untuk membangun image suatu negara atas isu-isu yang
berkembang di negara tersebut. Kedua, untuk membentuk opini publik di
masyarakat demi mengubah persepsi publik pada negara tersebut. Ketiga,
untuk menarik minat masyarakat internasional kepada suatu negara. Keempat,
untuk mempengaruhi perilaku publik.18
Gambar I.E.1.1 Keterkaitan Image dan Issue dalam Diplomasi Publik
Sumber : Diplomacy by Other Mean
Terkait gambar di atas, Mark Leonard menjelaskan bahwa di dalam
diplomasi publik terdapat hubungan antara image dan issue. Terkait hal ini,
setiap negara pasti memiliki isu yang berbeda-beda. Isu-isu tersebut pada
umumnya mempengaruhi hubungan negara dengan lingkungan domestik
maupun internasional.19
Isu-isu yang ada tersebut dapat diubah dengan cara
membentuk image negara melalui aktivitas diplomasi publik. Dari penjelasan
di atas terlihat bahwa diplomasi publik merupakan alat untuk mempengaruhi
asumsi publik serta membentuk image atau issues.
18
Mark Leonard. Diplomacy by Other Means. London : The Foreign Policy Centre. 2002. Pp 8. 19
Mark Leonard. Diplomacy by Other Means. London : The Foreign Policy Centre. 2002. Pp 8.
15
Dari beberapa pengertian di atas diplomasi publik dapat diartikan sebagai
upaya komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara untuk
mempromosikan kepentingan nasionalnya melalui pemahaman,
penginformasian, serta pemberian pengaruh terhadap masyarakat
internasional. Komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara
tersebut akan membentuk image negara, yang mana terkait hal ini, tentu setiap
negara akan berupaya untuk membentuk image positif negaranya.
Dalam skripsi ini, konsep Diplomasi Publik digunakan untuk menganalisis
upaya Filipina dalam meningkatkan Nation Branding sektor pariwisatanya
melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina. Diplomasi Publik
terkait upaya Filipina dalam meningkatkan Nation Branding pada sektor
pariwisatanya tersebut perlu untuk dilaksanakan demi membentuk suatu citra
positif bagi pariwisata Filipina itu sendiri.
2. Nation Branding
Nation Branding merupakan strategi merek suatu negara yang menentukan
visi strategis yang paling realistis, kompetitif, dan menarik. Visi strategis
tersebut didukung, diperkuat, dan diperkaya oleh setiap tindakan komunikasi
yang dilakukan oleh negara tersebut terhadap seluruh negara di dunia.20
Simon Anholt yang merupakan seorang ahli dalam Nation Branding
menyatakan bahwa citra suatu negara menjadi aset penting suatu brand untuk
20
Simon Anholt. “Nations-Brands of the twenty-first Century”. Journal of Brand Management. Vol. 5 : No. 6. 1998. Pp 395-406.
16
meningkatkan competitive identity (identitas kompetitif) negara tersebut.21
Dengan kata lain, Nation Branding akan membentuk citra tentang suatu
negara di mata dunia internasional.
Simon Anholt juga memaparkan mengenai “Anholt Branding Hexagon”
yang meliputi enam elemen penting dalam reputasi suatu negara, enam elemen
tersebut yaitu : ekspor (exports), pemerintahan (governance), kebudayaan dan
tradisi (culture and heritage), masyarakat (people), pariwisata (tourism),
investasi dan imigrasi (investment and immigration).22
Dari pernyataan Anholt
di atas terlihat bahwa pariwisata dan kebudayaan merupakan dua elemen
penting dalam Nation Branding suatu negara.
Dalam mengukur keberhasilan Nation Branding suatu negara, Thomas
Cromwell yang merupakan ahli Nation Branding menyatakan terdapat dua
unsur yang dapat menjadi tolak ukur dalam mengukur keberhasilan Nation
Branding suatu negara. Dua unsur tersebut yaitu, foreign direct investment dan
tourist arrivals. Semakin meningkatnya foreign direct investment dan tourist
arrivals suatu negara dari tahun ke tahun, hal ini dapat mencirikan bahwa
upaya Nation Branding negara tersebut dapat dikategorikan berhasil untuk
dilaksanakan.23
Dalam skripsi ini, konsep Nation Branding digunakan untuk menjelaskan
betapa pentingnya Nation Branding bagi suatu negara, terutama Nation
21
Simon Anholt. Competitive Identity. Basingstoke : Palgrave Macmillan. 2007. Pp 32. 22
F. Woo Yee. “Nation Branding : What is being branded?”. Journal of Vacation Marketing. 2006. Vol. 12 : No. 1. Pp 5-14. 23
Lee Hudson Teslik – Council on Foreign Relations, “Nation Branding Explained”, di akses dari, https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained di akses pada 25 Februari 2018.
17
Branding pada sektor pariwisata Filipina. Terkait hal ini, Filipina merasa perlu
untuk meningkatkan citra positif pariwisatanya demi menarik minat
wisatawan asing untuk berkunjung ke Filipina.
F. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe deskriptif-
analitik, yaitu suatu kegiatan penelitian dalam hubungan internasional dengan
melihat permasalahan yang ada melalui pengumpulan data, kemudian
melakukan analisis dengan mengaitkan data dengan teori dalam hubungan
internasional.24
Hasil dari uraian tersebut selanjutnya akan dianalisis, sehingga
akan berujung pada kesimpulan yang bersifat analitik. Metode ini digunakan
dalam penelitian ini untuk menggambarkan fakta-fakta mengenai implikasi
penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina
sebagai negara tujuan wisata internasional pada tahun 2017.
2. Sumber Data Penelitian
Berdasarkan pembahasan yang telah ditentukan, penelitian ini akan
menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Terkait hal ini,
sumber data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli, contoh sumber data primer yaitu, wawancara,
survei, dan kuesioner. Sedangkan, sumber data sekunder merupakan sumber
24
Mochtar Mas’oed. Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi. Jakarta : LP3ES. 1994. Hal 223.
18
data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung, contoh sumber data
sekunder yaitu seperti media perantara seperti buku, jurnal, koran, dan situs-
situs pendukung yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.25
Terkait dengan penggunaan sumber data, proposal skripsi ini sengaja
menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder agar penelitian
yang akan diteliti mendapatkan banyak informasi mengenai implikasi
penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina
sebagai negara tujuan wisata internasional. Kemudian, hasil data yang
didapatkan dari kedua sumber data tersebut digunakan untuk membantu
menjawab permasalahan yang telah ditentukan dalam penelitian ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, cara yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode telaah pustaka (library
research) dan wawancara. Metode telaah pustaka merupakan serangkaian
kegiatan pengumpulan data dengan cara menelaah sejumlah literatur yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Literatur tersebut berupa buku,
jurnal, dokumen resmi, artikel, serta situs-situs pendukung yang berhubungan
dengan permasalahan yang diteliti.26
Selain dengan telaah pustaka, penelitian
ini juga menggunakan teknik wawancara yang dilaksanakan melalui email dan
ditujukan kepada Zeny Pallugna selaku Senior Tourism Operations Officer of
Department of Tourism of the Philippines, wawancara ini dilakukan agar
25
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. 2008. Hal 402. 26
M. Hasyim. Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Peneliti UI. 1995. Hal 147.
19
dapat menambahkan informasi terkait Implikasi Penyelenggaraan Miss
Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina. Data-data yang diperoleh
kemudian digunakan untuk mengkaji isu yang dibahas dalam penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menganalisis data
proposal skripsi ini bersifat kualitatif. Metode kualitatif merupakan suatu
proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada fenomena sosial dan
masalah yang dihadapi manusia.27
Data yang diperoleh dari berbagai literatur
tersebut kemudian dihubungkan dengan permasalahan yang ada, selanjutnya
dijelaskan dan dianalisis berdasarkan fakta-fakta yang ada dan akhirnya dapat
disusun dalam suatu tulisan serta ditarik suatu kesimpulan.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari proposal penelitian yang digunakan dalam
proposal ini, dibagi menjadi 5 bagian utama, yaitu :
BAB I : Pendahuluan
Bab ini terdiri dari pernyataan masalah, pertanyaan penelitian,
tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka konseptual,
metode penelitian, dan sistematika penulisan. Tujuan dari penjelasan bab
ini ialah untuk mengetahui maksud dan tujuan dari penelitian ini.
27
John W. Creswell. Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Design. California : Safe Publications. 1998. Pp 208.
20
BAB II : Nation Branding Filipina Sebagai Negara Tujuan Wisata
Internasional
Bab ini akan membahas mengenai Nation Branding Filipina
sebagai negara tujuan wisata internasional. Penjelasan dari bab ini dapat
dikatakan sebagai pintu awal dari penelitian yang diteliti. Pada bab 2
penelitian ini, akan diberikan penjelasan mengenai sektor pariwisata
Filipina, isu yang menyebabkan adanya penurunan Nation Branding
Filipina, dan bentuk upaya Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan
wisata internasional.
BAB III : Penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina
Bab ini akan membahas mengenai sejarah ajang Miss Universe,
penyelenggaraan Miss Universe di Filipina, serta proses administrasi
Filipina dalam menjadi Hosting Country penyelenggaraan Miss Universe
2016. Penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina ini dijadikan
sebagai alat diplomasi publik Filipina dalam meningkatkan Nation
Branding negaranya demi menjadi negara tujuan wisata internasional pada
tahun 2017.
21
BAB IV : Implikasi Penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap
Nation Branding Filipina Sebagai Negara Tujuan Wisata
Internasional Pada Tahun 2017
Bab ini akan membahas mengenai analisis terkait implikasi
penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina
sebagai negara tujuan wisata internasional pada tahun 2017. Terkait hal
ini, implikasi penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation
Branding Filipina dalam penelitian ini akan diukur dari dua indikator. Dua
indikator tersebut yaitu kedatangan wisatawan asing dan foreign direct
investment yang didapatkan Filipina setelah adanya penyelenggaraan Miss
Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina.
BAB V : Penutup
Bab ini terdiri dari kesimpulan serta saran terkait masalah
penelitian yang diteliti. Lalu, pada lembar terakhir dilampirkan pula daftar
pustaka yang berguna bagi para pembaca dalam mencari sumber informasi
yang diteliti dalam penelitian ini.
22
BAB II
NATION BRANDING FILIPINA SEBAGAI NEGARA TUJUAN WISATA
INTERNASIONAL
Dalam bab II skripsi ini akan diberikan penjelasan mengenai Nation
Branding Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional. Pada bagian awal
dari bab ini akan di bahas mengenai sektor pariwisata dari Filipina itu sendiri,
serta isu yang menghambat kemajuan pariwisata Filipina. Pada bagian akhir dari
bab ini akan membahas mengenai upaya peningkatan Nation Branding Filipina
melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016.
A. Informasi Filipina Secara Umum
Filipina merupakan salah satu negara kepulauan terbesar yang berlokasi di
Benua Asia Tenggara. Filipina merdeka pada tahun 1946 dengan Manila sebagai
ibu kotanya. Filipina memiliki 100,9 juta populasi penduduk dan Filipina
memiliki pertumbuhan ekonomi yang moderat yang banyak disumbangkan dari
pengiriman uang dari pekerja-pekerja Filipina di luar negeri. Dari segi
kebudayaan, Filipina juga dikenal sebagai salah satu negara di Benua Asia
Tenggara yang memiliki banyak pengaruh kebudayaan barat, hal ini terbukti dari
adanya kecintaan masyarakat Filipina yang sangat menggemari kontes
kecantikan sejak masuknya kolonial Amerika di Filipina pada tahun 1908, yang
23
kemudian kontes kecantikan tersebut terus dicintai hingga saat ini.28
Secara
Geografis, Filipina dibagi menjadi tiga kelompok kepulauan, yaitu : Kepulauan
Luzon, Kepulauan Visayas, dan Kepulauan Mindanao. Karena sifat
kepulauannya, Filipina dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki
beragam budaya dan beragam keindahan alam.29
Keberagaman budaya dan
keindahan alam Filipina tersebut banyak menarik wisatawan asing untuk
berkunjung ke Filipina, terbukti pada tahun 2013 terdapat 4,7 juta wisatawan
asing yang berkunjung ke Filipina. Dalam mempromosikan pariwisatanya,
Pemerintah Filipina menggunakan slogan "It's More Fun In the Philippines."30
Gambar II.A.1 Peta Filipina
Sumber : Departemen Pariwisata Filipina
28
Aya Lowe, “In Philippines, An Obsession with beauty Pageants”, di akses dari http://www.channelnewsasia.com/news/asiapacific/in-philippines-an-obsession-with-beauty-pageants-7550960 di akses pada 9 Maret 2018. 29
UNDP - Philippines , “About the Philippines”, di akses dari, http://www.ph.undp.org/content/philippines/en/home/countryinfo.html di akses pada 31 Januari 2018. 30
Philippines Government Website, “About the Philippines”, di akses dari, https://www.gov.ph/about-the-philippines/ di akses pada 3 Januari 2018.
24
B. Sektor Pariwisata Filipina
Pariwisata merupakan berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.31
Menurut Oka A. Yoeti, sektor
pariwisata merupakan salah satu sektor yang menjadi sumber devisa suatu
negara. Pariwisata diharapkan dapat menjadi penentu dan katalisator untuk
mengembangkan sektor lainnya secara bertahap.32
Dalam pariwisata terdapat istilah destinasi wisata, menurut Hadinoto,
destinasi wisata merupakan suatu kawasan spesifik yang dipilih oleh seorang
pengunjung dan ia dapat tinggal dalam waktu tertentu.33
Sedangkan, menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), destinasi diartikan sebagai tempat
tujuan34
, terkait hal ini destinasi wisata dapat diartikan sebagai tempat tujuan
wisata.
Terkait dengan destinasi wisata yang terdapat di Filipina, wisatawan asing
yang berkunjung ke Filipina dapat menikmati beberapa sajian destinasi wisata
seperti pantai yang indah, pemandangan kelas dunia, peluang petualangan,
penduduk lokal yang ramah, serta sejarah yang menarik.35
Beberapa destinasi
wisata yang terkenal di Filipina diantaranya, yaitu Pulau Boracay di Aklan,
31
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan. 32
Oka. A. Yoeti. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa. 1983. Hal 23. 33
Hadinoto Kusudianto. Perencanaan dan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta: UI Press. 1996. Hal 15. 34
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Pengertian Destinasi” di akses dari, https://kbbi.web.id/destinasi di akses pada 2 Februari 2018. 35
Richard S.E, “Special Report : Philippines Tourism, a tough sell?” di akses dari, http://travel.cnn.com/explorations/escape/philippines/whats-problem-philippine-tourism-918924/ di akses pada 20 Januari 2018.
25
Puerto Princesa Underground River di Palawan, Cokelat Hills di Bohol,
Gunung Mayon di Albay, dan Teras Beras Banaue di Ifugao, serta kota-kota di
Manila, Baguio, Vigan, Cebu, dan Davao.36
Namun dibalik keragaman pariwisatanya, Filipina mendapati kendala
dalam mengembangkan dan mempromosikan sektor pariwisata ke dunia
internasional. Kendala yang dihadapi oleh Filipina terkait hal ini disebabkan
karena adanya kelompok bersenjata terorisme yang sering melakukan tindakan
teror di Filipina. Untuk itu, di bawah ini akan dipaparkan lebih lanjut mengenai
tindakan teror yang dilakukan kelompok terorisme yang terdapat di Filipina.
1. Kejahatan Terorisme yang Mengganggu Citra Pariwisata Filipina
Menurut Steven Best and Anthony J. Nocella dalam artikelnya yang
berjudul Defining Terrorism, terorisme itu sendiri diartikan sebagai
penggunaan kekerasan fisik yang dilakukan secara sengaja dan ditujukan
kepada manusia dan hewan untuk meningkatkan posisi keagamaan, ideologis,
politik atau ekonomi suatu pihak.37
Dewasa ini, kelompok terorisme banyak
melakukan tindakan teror di seluruh dunia, tindakan teror tersebut tentu sangat
mengganggu keamanan dan kenyamanan dari setiap negara. Bahkan, beberapa
tindakan kejahatan terorisme banyak memberikan dampak yang sangat besar
bagi suatu negara, hal ini menjadikannya sebagai ancaman global baru bagi
36
Philippines Government Website, “About the Philippines”, di akses dari, https://www.gov.ph/about-the-philippines/ di akses pada 3 Januari 2018. 37
Steve Best & Anthony J. Nocella II, “Defining Terrorism” Animal Liberation Philosophy and
Policy Journal, 2:1-18, 2004 (jurnal online); di akses dari
http://www.drstevebest.org/DefiningTerrorism.pdf ; di akses pada 22 Maret 2018.
26
setiap negara.38
Hal ini sesuai seperti yang dialami oleh Filipina, di bawah ini
akan dijelaskan lebih lanjut mengenai kejahatan terorisme yang terjadi di
Filipina.
Gambar II.B.1.1 Penculikan Kelompok Abu Sayyaf terhadap Wisatawan
Asing
Sumber : CNN Philippines, 2014
Adanya kejahatan terorisme yang banyak terjadi di beberapa bagian
wilayah Filipina ini pada awalnya disebabkan karena adanya masalah-masalah
yang terjadi di bagian selatan Filipina yang diakibatkan adanya rasa
ketidakadilan yang dirasakan oleh rakyat Filipina bagian Selatan, yang mana
hal ini kemudian menyebabkan munculnya gerakan-gerakan separatis seperti
MNLF (Moro National Liberation Front), MILF (Moro Islamic Liberation
Front) dan kelompok Abu Sayyaf yang kemudian banyak melakukan tindakan
teror di beberapa bagian wilayah Filipina. Terkait tindakan teror tersebut, di
bawah ini akan diberikan contoh tindakan teror yang terdapat di Filipina, yang
38
National Consortium for the Study of Terrorism and Responses to Terrorism. Global Terrorism Index 2014 : Measuring and Understanding the Impact of Terrorism. University of Maryland : A Center of Excellence of the U.S. Department of Homeland Security. Pp 10.
27
mana terdapat tindakan teror yang terjadi pada tanggal 17 September 2013,
yang mana pada kejadian tersebut terdapat sebuah bom yang meledak di
sebuah Mall di kota Davao (Gaisano Mall), setidaknya dalam kejadian teror
ini terdapat 5 orang terluka.39
Selain tindakan teror bom, terdapat pula
tindakan penculikan wisatawan asing yang sedang berkunjung ke Filipina.
Salah satu contoh tindakan penculikan di Filipina terjadi pada tanggal 2 April
2014 dimana terdapat 2 korban penculikan, yaitu Gao Huayun (29 tahun) asal
China dan Marcy Dayawan (40 tahun) asal Filipina yang diculik dari
Singamata Reef Resort di Sabah, Kalimantan. Menurut laporan media,
terdapat keterlibatan kelompok Abu Sayyaf dalam tindakan penculikan ini.40
Menurut Global Terrorism Index, pada tahun 2014, tindakan terorisme
yang terjadi di Filipina memiliki tingkat kejahatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Tindakan
kejahatan yang dialami Filipina akibat adanya terorisme ini dikategorikan
dalam tingkat berbahaya dengan skor 7.29 (skor tertinggi 10).41
39
Sun Star Staff, “Blast Hit Davao City Malls”, di akses dari, http://www.sunstar.com.ph/breaking-news/2013/09/17/blasts-hit-davao-city-malls-303669 di akses pada 5 Juni 2018. 40
NVC, “Penculikan Wanita China dan Filipina”, di akses dari, https://news.detik.com/internasional/d-2596234/2-bulan-diculik-militan-abu-sayyaf-wanita-china-dan-filipina-dibebaskan di akses pada 5 Juni 2018. 41
National Consortium for the Study of Terrorism and Responses to Terrorism. Global Terrorism Index 2014 : Measuring and Understanding the Impact of Terrorism. University of Maryland : A Center of Excellence of the U.S. Department of Homeland Security. 2014. Pp 8.
28
Gambar II.B.1.2 Dampak Terorisme terhadap Seluruh Negara di Dunia
Sumber : National Consortium for the Study of Terrorism, 2014
Akibat banyaknya tindakan kejahatan terorisme yang terjadi di Filipina,
Department of State of United States of America pada tahun 2014
mengeluarkan Travel Warning bagi warga negaranya yang ingin berkunjung
ke Filipina. Travel warning ini dikeluarkan oleh Department of State of
United States of America disebabkan karena banyak wisatawan asing yang
menjadi korban penculikan dan pembunuhan dari kelompok terorisme yang
terdapat di beberapa bagian wilayah Filipina.42
Selain Department of State of United States of America, Kementerian
Luar Negeri China pada tanggal 12 September 2014 juga memberikan Travel
Warning bagi warga negaranya yang ingin berkunjung ke Filipina. Travel
Warning ini dikeluarkan Kementerian Luar Negeri China disebabkan karena
42
Department of State of United States of America, “Security Message for U.S. Citizens : Updated Travel Warning for the Philippines”, di akses dari, https://www.osac.gov/pages/ContentReportDetails.aspx?cid=15691 di akses pada 5 Juni 2018.
29
tingginya tingkat penculikan wisatawan asing yang terjadi di Filipina. Akibat
adanya Travel Warning yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri China
tersebut, menyebabkan adanya penurunan wisatawan China yang berkunjung
ke Filipina, hal ini sesuai seperti yang dikatakan oleh Mr. Salme selaku
Presiden Yayasan Boracay Inc (Asosiasi Resor Pulau Boracay) yang
mengatakan bahwa “kami khawatir dan kami terpengaruh”.43
Sejak peringatan tersebut dikeluarkan pada tanggal 12 September 2014,
Mr. Salme selaku Presiden Asosiasi Resor Pulau Boracay telah melihat
penurunan tajam wisatawan China. Jumlah wisatawan China turun dari
18.479 wisatawan di bulan Agustus menjadi kurang dari 7.000 wisatawan di
bulan September. Tren ini berlanjut ke libur panjang penduduk China selama
seminggu di minggu pertama bulan Oktober, biasanya liburan panjang
penduduk China ini merupakan salah satu puncak musim perjalanan bagi
wisatawan China. Namun, pada kenyataannya liburan panjang kali ini
wisatawan asing yang berasal dari China terlihat sepi, seperti yang dikatakan
oleh Mr. Salme “Resor besar yang membawa bus dari wisatawan China
terlihat hampir kosong”.44
Menurut data Department of Tourism of the Philippines, wisatawan China
yang berkunjung ke Filipina antara tahun 2013 hingga tahun 2014 mengalami
penurunan, yang mana pada tahun 2013 terdapat 426,352 wisatawan China
43
Aurora Almendral, “Philippines feels force of China Travel Warning”, di akses dari, http://www.bbc.com/news/world-asia-29684938 di akses pada 11 Februari 2018. 44
Aurora Almendral, “Philippines feels force of China Travel Warning”, di akses dari, http://www.bbc.com/news/world-asia-29684938 di akses pada 11 Februari 2018.
30
yang berkunjung ke Filipina45
, sedangkan pada tahun 2014 menurun menjadi
394,951 wisatawan. Pasca Travel Warning yang dikeluarkan Kementerian
Luar Negeri China pada 12 September 2014 pun terlihat bahwa terjadi
penurunan wisatawan China yang berkunjung ke Filipina, berdasarkan data
pada bulan September 2014 terdapat 26,279 wisatawan China yang
berkunjung ke Filipina, sedangkan pada bulan Oktober 2014 menurun
menjadi 19,530 wisatawan. Wisatawan China menempati peringkat tiga
terbesar terkait sumber wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina, pada
akhirnya hal ini menjadikan wisatawan China menjadi penting bagi Filipina.46
Terkait rincian jumlah data wisatawan China yang berkunjung ke Filipina
dari tahun 2013 hingga tahun 2014. Di bawah ini akan dilampirkan data yang
didapatkan dari Departemen Pariwisata Filipina terkait kedatangan wisatawan
China yang berkunjung ke Filipina pada tahun 2013 dan tahun 2014.
45
Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines by Country of Residence”, di akses dari, http://e-services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/dec2013table_2.pdf di akses pada 11 Februari 2018. 46
Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines by Country of Residence”, di akses dari, http://e-services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/dec2014_table2.pdf di akses pada 11 Februari 2018.
31
Tabel II.B.1.1 Jumlah Kedatangan Wisatawan China ke Filipina Pada Tahun
2013
JUMLAH KEDATANGAN WISATAWAN CHINA KE FILIPINA
JANUARI - DESEMBER 2013
JANUARI 24.952
FEBRUARI 44.658
MARET 28.632
APRIL 34.065
MEI 31.572
JUNI 35.278
JULI 47.810
AGUSTUS 41.859
SEPTEMBER 38.228
OKTOBER 38.851
NOVEMBER 31.444
DESEMBER 29.003
TOTAL 426.352
Sumber : Departemen Pariwisata Filipina, 2013
Tabel II.B.1.2 Jumlah Kedatangan Wisatawan China ke Filipina Pada Tahun
2014
JUMLAH KEDATANGAN WISATAWAN CHINA KE FILIPINA
JANUARI - DESEMBER 2014
JANUARI 49.538
FEBRUARI 49.479
MARET 37.714
APRIL 31.424
MEI 30.796
JUNI 27.212
JULI 41.865
AGUSTUS 40.365
SEPTEMBER 26.279
OKTOBER 19.530
NOVEMBER 20.762
DESEMBER 19.987
TOTAL 394.951
Sumber : Departemen Pariwisata Filipina, 2014
32
Tentu, akibat adanya Travel Warning dan penurunan jumlah wisatawan
China yang berkunjung ke Filipina tersebut, Pemerintah Filipina merasa perlu
untuk memperbaiki citra positif pariwisatanya demi mencegah terus
menurunnya wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina. Upaya perbaikan
citra tersebut dilaksanakan melalui Diplomasi Publik Filipina melalui
penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina.
Adanya upaya Pemerintah Filipina melakukan perbaikan citra pariwisatanya
ini memiliki tujuan untuk membuat Filipina dikenal sebagai negara tujuan
wisata internasional yang aman untuk dikunjungi.
C. Nation Branding Filipina
Filipina merupakan salah satu negara yang dikenal akan keberagaman
pariwisatanya. Keberagaman pariwisata yang dapat dinikmati wisatawan
contohnya seperti pemandangan yang indah, sejarah yang menarik, banyak
tradisi daerah, serta masyarakat Filipina yang dikenal ramah.47
Namun,
keberagaman pariwisata Filipina ini terganggu akibat adanya tindakan teror
kelompok bersenjata terorisme yang terdapat di beberapa bagian wilayah
Filipina.
Adanya tindakan kejahatan terorisme yang terjadi di beberapa bagian
wilayah Filipina tersebut, tentu mengganggu upaya Filipina dalam hal menarik
47
Experience Philippines Organization, “About the Philippines” di akses dari, http://experiencephilippines.org/about-the-philippines-department-of-tourism/ di akses pada 1 Maret 2018.
33
wisatawan asing untuk berkunjung ke Filipina. Hal ini disebabkan karena
pelaku teror banyak melakukan tindakan teror kepada wisatawan asing yang
sedang berkunjung ke Filipina, seperti halnya melakukan tindak penculikan
dan pembunuhan terhadap wisatawan asing.48
Akibat adanya tindakan teror
tersebut tentu akan mengganggu kenyamanan wisatawan asing yang sedang
dan ingin berkunjung ke Filipina, dan bukan tidak mungkin tindakan teror
tersebut akan membentuk citra keamanan pariwisata Filipina yang dianggap
tidak aman.
Akibat adanya tindak kejahatan terorisme tersebut beberapa negara lain
pada tahun 2014 mengeluarkan Travel Warning bagi warga negaranya yang
ingin berkunjung ke Filipina, negara-negara tersebut diantaranya, Amerika
Serikat49
dan China. Terlebih, Travel Warning yang dikeluarkan oleh
Kementerian Luar Negeri China berdampak langsung terhadap penurunan
jumlah wisatawan China yang berkunjung ke Filipina, penurunan jumlah
wisatawan China ini sangat terlihat pasca China mengeluarkan Travel
Warningnya.50
Adanya Travel Warning yang dikeluarkan oleh China dan Amerika
Serikat juga ikut membentuk citra keamanan pariwisata Filipina menjadi
kurang baik. Citra kurang baik tersebut apabila tidak segera diperbaiki, maka
48
National Consortium for the Study of Terrorism and Responses to Terrorism. Global Terrorism Index 2014 : Measuring and Understanding the Impact of Terrorism. Pp 25 – 42. 49
Department of State of United States of America, “Security Message for U.S. Citizens : Updated Travel Warning for the Philippines”, di akses dari, https://www.osac.gov/pages/ContentReportDetails.aspx?cid=15691 di akses pada 5 Juni 2018. 50
Aurora Almendral, “Philippines feels force of China Travel Warning”, di akses dari, http://www.bbc.com/news/world-asia-29684938 di akses pada 11 Februari 2018.
34
akan berdampak pada penurunan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke
Filipina. Akibat adanya isu-isu yang terdapat di Filipina tersebut membuat
Filipina menempati peringkat ke 46 dari 166 negara sebagai negara tujuan
wisata internasional dari data yang terdapat dalam data World Bank.51
Tentu terkait adanya penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke
Filipina tersebut Filipina mengalami kerugian, kerugian dalam hal ini
disebabkan karena wisatawan yang berkunjung ke Filipina tersebut
berkontribusi dalam pemasukan perekonomian Filipina melalui sektor
pariwisata, sehingga dapat dikatakan sektor pariwisata merupakan salah satu
penggerak perekonomian Filipina. Hal ini terbukti dari data Philippines
Statistics Authority di bawah ini :
Grafik II.C.1. Pemasukan Ekonomi Filipina Melalui Pariwisata
Sumber : Otoritas Statistika Filipina, 2011 - 2015
Data di atas didapatkan dari Otoritas Statistik Pemerintah Filipina melalui
the share of tourism direct gross value added (TDGVA), data di atas
51
World Bank, “International Tourism, Number of Arrivals”, di akses dari, https://data.worldbank.org/indicator/ST.INT.ARVL?locations=PH&year_high_desc=true di akses pada 1 Maret 2018.
35
membuktikan bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang
penting bagi perekonomian Filipina, yang mana hal ini terbukti yang mana
dari tahun 2011 hingga tahun 2015, sektor pariwisata memberikan pemasukan
ekonomi untuk Filipina.52
Data dari Otoritas Statistik Pemerintah Filipina ini
mengindikasikan bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu sektor
penting bagi pertumbuhan perekonomian Filipina. Maka dari itu, dalam
menanggapi permasalahan yang mengganggu sektor pariwisatanya, Filipina
segera berupaya untuk meningkatkan Nation Branding pariwisatanya melalui
penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina demi
menarik minat wisatawan asing untuk berkunjung ke Filipina dan membuat
Filipina menjadi negara tujuan wisata internasional pada tahun 2017.
52
Philippines Statistics Authority, “Contribution of Tourism to the Philippines economy”, di akses dari https://psa.gov.ph/tourism-satellite-accounts-press-releases di akses pada 8 Maret 2018.
36
BAB III
PENYELENGGARAAN MISS UNIVERSE 2016
Dalam bab III skripsi ini akan diberikan penjelasan mengenai
penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina. Pada
bagian awal akan di bahas mengenai kontes kecantikan Miss Universe sebagai
kontes kecantikan dunia dan sebagai alat diplomasi publik Filipina, selanjutnya
dibahas lebih mendalam mengenai penyelenggaraan Miss Universe 2016 di
Filipina, serta proses administrasi Filipina menjadi Hosting Country kontes
kecantikan Miss Universe 2016.
A. Informasi Penyelenggaraan Miss Universe
Ajang Miss Universe merupakan ajang kecantikan internasional yang banyak
mendapatkan perhatian dari masyarakat internasional. Setiap tahunnya,
pagelaran Miss Universe disiarkan secara global ke 190 negara di dunia.53
Akibat pagelaran Miss Universe disiarkan secara global, negara yang menjadi
tuan rumah penyelenggaraan Miss Universe akan mendapati keuntungan lebih,
yang mana dalam hal ini keuntungan tersebut disebabkan karena Miss Universe
merupakan salah satu ajang kecantikan yang paling banyak disaksikan, yang
mana terkait hal ini Miss Universe disaksikan lebih dari 1 miliar penonton dari
53
Miss Universe Organization, “About Miss Universe”, di akses dari http://www.65thmissuniverse.com/documents/partners_media_launch_fact_sheet_111716.pdf di akses pada 9 Maret 2018.
37
seluruh dunia. Terkait hal ini, tentu negara yang menjadi penyelenggara
pagelaran Miss Universe akan mendapati keuntungan, karena negara tersebut
dapat mempromosikan pariwisatanya lebih mudah kepada masyarakat
internasional.54
Adanya keuntungan akibat adanya penyelenggaraan Miss Universe ini
terbukti ketika Filipina menyelenggarakan kontes kecantikan Miss Universe
pada tahun 1994, penyelenggaraan Miss Universe tahun 1994 yang
diselenggarakan di Filipina ini memberikan dampak positif terhadap
peningkatan jumlah kedatangan wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina.55
Jumlah kedatangan wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina pada tahun
1994 berjumlah 1.574.000 wisatawan, meningkat 15,7% lebih besar dari tahun
1993 yang berjumlah 1.372.000 wisatawan.56
Adanya peningkatan jumlah
wisatawan asing ke Filipina pada tahun 1994 yang disebabkan karena adanya
penyelenggaraan Miss Universe 1994 di Filipina ini juga menjadi salah satu
alasan Pemerintah Filipina memutuskan untuk menjadikan penyelenggaraan
Miss Universe sebagai alat diplomasi publiknya dalam upaya peningkatan
Nation Branding sektor pariwisatanya agar dapat menjadi negara tujuan wisata
internasional pada tahun 2017.
54
Pageonthology Staff, “Australia bids to Host 2017’s Miss Universe pageant” di akses dari http://www.pageanthology101.com/2017/02/australia-bids-to-host-2017s-miss.html di akses pada 9 Maret 2018. 55
Aya Lowe, “In Philippines, An Obsession with beauty Pageants”, di akses dari http://www.channelnewsasia.com/news/asiapacific/in-philippines-an-obsession-with-beauty-pageants-7550960 di akses pada 9 Maret 2018. 56
Philippines Statistics Authority, “Tourists Arrivals to the Philippines in 1993-1994”, di akses dari http://nap.psa.gov.ph/sexystats/2012/SS20120606_tourism.asp di akses pada 14 April 2018.
38
Berdasarkan sejarah, Pemerintah Filipina telah menyelenggarakan Pagelaran
kontes kecantikan Miss Universe sebanyak tiga kali, pertama, Filipina menjadi
tuan rumah penyelenggaraan Miss Universe pada tahun 1974, lalu untuk kedua
kalinya pada tahun 1994 dan untuk ketiga kalinya diselenggarakan pada tahun
2017.57
Penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina dilakukan bukan tanpa
sebab, yang mana terkait hal ini Miss Universe digunakan Filipina sebagai alat
diplomasi publik Pemerintah Filipina untuk membentuk citra positif Filipina
sebagai negara tujuan wisata internasional, selain itu, berdasarkan akar budaya
pun masyarakat Filipina mencintai kontes kecantikan, hal ini sudah berlangsung
sejak masuknya kolonial Amerika di Filipina pada tahun 1908, yang kemudian
kontes kecantikan terus dicintai hingga saat ini.58
Terkait kecintaan masyarakat Filipina terhadap kontes kecantikan tersebut,
Pia Wurtzbach yang merupakan pemenang Miss Universe 2015 yang juga
berasal dari Filipina ikut memberikan kampanye terkait keinginan untuk
menyelenggarakan kontes kecantikan Miss Universe 2016 di Filipina, terkait hal
ini, Wurtzbach menjelaskan bahwa semua masyarakat Filipina menginginkan
kontes kecantikan Miss Universe diselenggarakan di Filipina. Bahkan,
57
Aya Lowe, “In Philippines, An Obsession with beauty Pageants”, di akses dari http://www.channelnewsasia.com/news/asiapacific/in-philippines-an-obsession-with-beauty-pageants-7550960 di akses pada 9 Maret 2018. 58
Aya Lowe, “In Philippines, An Obsession with beauty Pageants”, di akses dari http://www.channelnewsasia.com/news/asiapacific/in-philippines-an-obsession-with-beauty-pageants-7550960 di akses pada 9 Maret 2018.
39
Wurtzbach sangat aktif dalam mengkampanyekan untuk diadakannya
penyelenggaraan Miss Universe di Filipina.59
Selain Pia Wurtzbach selaku pemenang Miss Universe 2015 yang
mengkampanyekan diadakannya Miss Universe 2016 di Filipina, Wanda Teo
yang merupakan Sekretaris Departemen Pariwisata Filipina juga ikut
mengkampanyekan terkait penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina.
Terlebih Wanda Teo menyampaikan pernyataan kepada media Filipina yang
mana ia berkata “Saat ini, kita (Filipina) memiliki Presiden dan Miss Universe
(Pia Wurtzbach) yang berasal dari Mindanao, Jadi, saya pikir ini merupakan
waktu yang tepat untuk kita menyelenggarakan kontes kecantikan Miss Universe
2016 di Filipina”.60
Akibat kecintaan masyarakat Filipina, Wanda Teo dan Pia
Wurtzbach terhadap kontes kecantikan ini, pada akhirnya hal ini menjadi salah
satu alasan diselenggarakannya kontes kecantikan Miss Universe 2016 di
Filipina.
Penyelenggaraan Miss Universe 2016 ini akan diselenggarakan pada tanggal
30 Januari 2017 yang berlokasi di Kota Pasay, Manila, Filipina. Adanya
penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina ini memiliki tujuan untuk
membentuk citra positif pariwisata Filipina agar dapat menjadi negara tujuan
wisata internasional pada tahun 2017. Hal yang menarik dari pagelaran Miss
Universe 2016 di Filipina ini adalah penyelenggaraan pertama Miss Universe
59 Monet Lu, “Newsflash : Miss Universe 2016 to be held in the Philippines”, di akses dari
http://asianjournal.com/lifestyle/newsflash-miss-universe-2017-to-be-held-in-the-philippines-2/ di akses pada 21 Februari 2018. 60
Isabella Montano, “Miss Universe 2016 in Philippines”, di akses dari http://cnnphilippines.com/lifestyle/2016/07/28/Miss-Universe-2016-Philippines.html di akses pada 21 Februari 2018.
40
diluar Amerika Serikat sejak tahun 1996 hingga tahun 2015, lebih tepatnya sejak
Organisasi Miss Universe dimiliki oleh Donald Trump.61
Terkait upaya Diplomasi Publik-nya melalui penyelenggaraan Miss Universe
2016, Pemerintah Filipina mengeluarkan Handbook khusus yang membahas
terkait upaya Diplomasi Publik-nya pada tanggal 29 November 2016 di Kantor
Departemen Luar Negeri Filipina di Kota Pasay, Manila. Handbook tersebut
berisikan artikel-artikel terkait pengalaman mantan diplomat Filipina yang
pernah menerapkan Diplomasi Publik Filipina. Berdasarkan Handbook tersebut,
Pemerintah Filipina melaksanakan Diplomasi Publik memiliki tujuan untuk
meningkatkan Nation Branding negaranya, online engagement, Filipino
Community Relations Abroad, dan Crisis Management.62
Kemudian, Diplomasi
Publik ini dilaksanakan untuk mengatasi beberapa isu dan permasalahan yang
terdapat di Filipina.
Keputusan penggunaan Miss Universe 2016 sebagai alat diplomasi publik
Filipina ini berlangsung setelah kepemimpinan Presiden Filipina Rodrigo
Duterte memiliki target kunjungan wisatawan asing pada tahun 2017 sebesar 6,5
juta wisatawan asing.63
Namun, adanya tindakan terorisme yang terjadi di
Filipina ini dapat menghambat target Pemerintah Filipina dalam menarik minat
wisatawan asing untuk berkunjung ke Filipina, sehingga Pemerintah Filipina
61
Leada Gore. “Does Donal Trump Own Miss Universe? Presidents History with pageant”, di akses dari http://www.al.com/news/index.ssf/2017/01/does_donald_trump_own_miss_uni.html di akses pada 11 Maret 2018. 62
Philippines Government Website, “DFA LAUNCHES: A Handbook on Philippines Public Diplomacy”, di akses dari, https://www.dfa.gov.ph/dfa-releases/11137-dfa-launches-a-handbook-on-philippine-public-diplomacy di akses pada 30 Mei 2018. 63
Department of Tourism of the Philippines, “Tourist Arrivals for the Philippines”, di akses dari, http://web.tourism.gov.ph/news_features/dot_high.aspx di akses pada 30 Mei 2018.
41
merasa perlu untuk menerapkan Diplomasi Publik-nya demi meningkatkan
Nation Branding negara-nya melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina.64
Upaya Peningkatan Nation Branding Filipina melalui penyelenggaraan Miss
Universe 2016 kemudian tertuang dalam Surat Edaran Nomor 13 yang
dikeluarkan oleh Kantor Kepresidenan Filipina. Berdasarkan Surat Edaran
tersebut penyelenggaraan Miss Universe 2016 dikategorikan sebagai upaya
diplomasi publik Pemerintah Filipina untuk menghilangkan citra negatif
negaranya. Hal ini sesuai dengan isi dari Surat Edaran Nomor 13 yang
menyatakan bahwa tujuan dari penyelenggaraan Miss Universe 2016 ialah untuk
membawa prestige international, publicity, goodwill, dan manfaat ekonomi bagi
Filipina. Penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina ini akan menjadi
kesempatan besar bagi Filipina untuk menunjukkan kepada masyarakat
internasional bahwa Filipina memiliki atraksi wisata alam yang indah, fasilitas
infrastruktur modern yang baik, serta keramahan masyarakat Filipina.65
Terkait citra positif yang ingin dibangun oleh Pemerintah Filipina melalui
penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina ini, Kat
De Castro yang merupakan Tourism Undersecretary in Department of Tourism
of the Philippines menyatakan bahwa dengan menjadi negara penyelenggara
kontes kecantikan Miss Universe 2016 ini, Filipina akan mendapatkan citra
64
Philippines Government Website, “Memorandum Circuler no.13”, di akses dari http://www.officialgazette.gov.ph/downloads/2016/12dec/20161228-MC-13-RRD.pdf di akses pada 11 Maret 2018. 65
Philippines Government Website, “Memorandum Circuler no.13”, di akses dari http://www.officialgazette.gov.ph/downloads/2016/12dec/20161228-MC-13-RRD.pdf di akses pada 11 Maret 2018.
42
positif. Dalam wawancaranya kepada media Filipina, ia melanjutkan
pernyataannya yang mana ia menyatakan bahwa :
“Kontes kecantikan Miss Universe 2016 ini merupakan satu-satunya ajang
kecantikan yang sangat bergengsi saat ini. Jika kita mampu
menyelenggarakannya dengan baik dan lancar disini (Filipina), ini akan
menunjukan citra yang sangat baik kepada masyarakat internasional terkait
negara kita (Filipina) yang aman untuk dikunjungi wisatawan asing”.66
B. Proses Administrasi Filipina menjadi Hosting Country Miss Universe
Proses permohonan untuk menjadi tuan rumah Miss Universe dilakukan
secara tertutup, dimana terkait hal ini permohonan tersebut hanya melibatkan
Pemerintah Filipina dan Organisasi Miss Universe. Pada tanggal 1 Juli 2016,
diadakan pertemuan awal antara Departemen Pariwisata Filipina yang diwakili
oleh Wanda Corazon Teo dan Presiden Miss Universe Organization Paula
Shugart di Manila, Filipina. Pertemuan tersebut membahas pengajuan konsep
Pemerintah Filipina untuk menyelenggarakan pagelaran Miss Universe 2016 di
Filipina.67
Pada pertemuan tersebut, pihak Miss Universe Organization menyatakan
bahwa terdapat beberapa syarat bagi Filipina untuk dapat menjadi Tuan rumah
66 Monet Lu, “Newsflash : Miss Universe 2016 to be held in the Philippines”, di akses dari
http://asianjournal.com/lifestyle/newsflash-miss-universe-2017-to-be-held-in-the-philippines-2/ di akses pada 21 Februari 2018. 67
Department of Tourism of the Philippines, “DOT eyes Hosting Miss U in PH”. 2016, di akses dari http://www.tourism.gov.ph/Pages/20160813DOTeyeshostingMissUinPH.aspx di akses pada 11 Maret 2018.
43
penyelenggaraan Miss Universe, diantaranya yaitu, pertama, Pemerintah Filipina
harus mendukung pendanaan penyelenggaraan sebesar 15 juta dollar Amerika
Serikat.68
Kedua, demi keberhasilan penyelenggaraan Miss Universe 2016
terdapat berbagai aspek yang perlu diperhatikan oleh Pemerintah Filipina,
seperti tempat penyelenggaraan, acara pemrograman, pemasaran dan sponsor,
keamanan, akomodasi hotel, komunikasi dan administrasi. Kemudian, hasil
pertemuan tersebut dilaporkan kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte.69
Kemudian pada tanggal 14 Juli 2016, Sekretaris Departemen Pariwisata
Filipina Wanda Corazon Teo melaporkan proposal yang telah dibuatnya kepada
Presiden Filipina Rodrigo Duterte, dan kemudian Presiden Rodrigo Duterte pun
menyetujui proposal terkait Filipina menjadi Tuan rumah penyelenggara kontes
kecantikan Miss Universe 2016.70
Terkait persetujuan proposal tersebut terdapat
satu poin utama yang sangat penting, yang mana Pemerintah Filipina tidak akan
menggunakan uang publik untuk membiayai penyelenggaraan Miss Universe
2016, namun Pemerintah Filipina akan melibatkan pihak swasta sebagai partner
68
Leah Simpson. “2016 Philippines will host Miss Universe for the first time in 22 years”, di akses dari http://me.popsugar.com/celebrity/Philippines-Host-Miss-Universe-2016-42110811 di akses pada 11 Maret 2018. 69
Miss Universe Organization, “Press Release. : The Annual Miss Universe Campetion”, di akses dari http://www.65thmissuniverse.com/launch_press_kit_11172016.html di akses pada 11 Maret 2018. 70
Department of Tourism of the Philippines, “Miss U Booth PHL Tourism”, di akses dari http:///www.tourism.gov.ph/Pages/20160715MissUtoboostPHLtourismSecretaryTeo.aspx di akses pada 11 Maret 2018.
44
penyelenggara sekaligus sebagai sumber pendanaan penyelenggaraan Miss
Universe 2016 di Filipina.71
Terkait penyelenggaraan Miss Universe di Filipina, penyelenggaraan ini
tidak hanya akan di pusatkan di Manila, melainkan juga di berbagai kota
lainnya, seperti Palawan, Boracay dan Cebu. Pemilihan kota-kota tersebut
dipilih oleh Pemerintah Filipina karena kota-kota tersebut berhasil mendapatkan
penghargaan dari majalah Travel & Leisure pada tahun 2016 sebagai kota wisata
terbaik di Filipina.72
Pemilihan kota wisata lainnya tersebut merupakan langkah
strategis Pemerintah Filipina untuk mempromosikan destinasi wisata lain selain
Manila.
Kemudian pada bulan Agustus 2016, Departemen Pariwisata Filipina secara
resmi ditunjuk oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte sebagai ketua antar
lembaga dalam penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina. Terkait hal ini,
Ketua antar lembaga tersebut nantinya akan berkoordinasi dengan lembaga
Pemerintah, pihak swasta (Miss Universe Organization), dan pihak sponsor
utama dari sektor swasta (Luis Chavit Singson dari Group of Companies (LCS)).
Dalam penyelenggaraan Miss Universe 2016, terdapat 8 Lembaga Pemerintah
dan sejumlah Pemerintah lokal yang mendukung penyelenggaraan Miss
Universe 2016, diantaranya Departemen Pariwisata sebagai Ketua antar lembaga
71
Chrisee de la Paz and Pia Ranada, “Confirmed : Miss Universe Pageant to be held in PH – DOT”, di akses dari, https://www.rappler.com/life-and-style/specials/miss-universe/129242-miss-universe-pageant-manila di akses pada 18 Maret 2018. 72
Philippines Information Agency, “DOT Leads Miss Universe Inter-agency team”, di akses dari http://www.news.pia.gov.ph/article/view/1141483621462/dot-leads-miss-universe-inter-agency-team-#sthash.tUGGQf6L.dpuf di akses pada 11 Maret 2018.
45
yang bertanggung jawab, Departemen Dalam Negeri, Departemen Transportasi,
Departemen Kesehatan, Kepolisian Filipina, Militer Filipina, Pemadam
Kebakaran, Philippines Airlines dan Pemerintah Lokal.73
Gambar III.B.1 Pengumuman Penyelenggaraan Miss Universe 2016
Sumber : Departemen Pariwisata Filipina, 2016
Pertemuan selanjutnya diadakan pada tanggal 16 November 2016 di Shangri-
La Makati Hotel, Manila. Pada pertemuan ini, seluruh pihak yang memiliki andil
dalam penyelenggaraan Miss Universe 2016, seperti Departemen Pariwisata
Filipina, Miss Universe Organization, dan pihak sponsor swasta (LCS, Okada
Manila, SM Group of Companies, dan Surya Entertainment Corporation)
melaksanakan penandatanganan kontrak kemitraan, sekaligus secara resmi
mengumumkan kepada seluruh media domestik dan internasional, bahwa Miss
Universe 2016 akan diselenggarakan di Filipina pada tanggal 14 – 30 Januari
73
Philippines Information Agency, “DOT Leads Miss Universe Inter-agency team”, di akses dari http://www.news.pia.gov.ph/article/view/1141483621462/dot-leads-miss-universe-inter-agency-team-#sthash.tUGGQf6L.dpuf di akses pada 11 Maret 2018.
46
201774
, yang mana Grand Final dari kontes kecantikan Miss Universe 2016 ini
akan diselenggarakan pada tanggal 30 Januari 2017 di Mall of Asia Arena, Kota
Pasay, Filipina. Dalam pagelaran Miss Universe 2016 tersebut banyak
menampilkan keindahan alam, kekayaan budaya dan pariwisata Filipina.75
Gambar III.B.2 Pengumuman Penyelenggaraan Miss Universe 2016
Sumber : Organisasi Miss Universe, 2016
Kemudian pada tanggal 28 Desember 2016, untuk lebih melegalisasi
penyelenggaraan Miss Universe 2016, Pemerintah Filipina mengeluarkan Surat
Edaran Nomor 13 yang dikeluarkan oleh Kantor Kepresidenan Filipina. Isi dari
surat edaran tersebut, Pemerintah Filipina meminta kepada seluruh departemen,
lembaga, biro, kantor pemerintah, perusahaan milik negara dan Pemerintah
Lokal untuk mendukung penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina dan
keperluan lainnya. Berdasarkan Surat Edaran tersebut terlihat bahwa terdapat
74
Wn, “The 65th Miss Universe Pageant in Manila, Philippines Officially launched Announced to public”, di akses dari http://www.wn.com/the-65th_miss_universe_pageant_in_manila,philippines_officially_launched_announced_to_public di akses pada 11 Maret 2018. 75
Isabella Montano, “Philippines to Host Miss Universe 2016”, di akses dari, http://cnnphilippines.com/lifestyle/2016/07/28/Miss-Universe-2016-Philippines.html di akses pada 3 Januari 2018.
47
kepentingan nasional dari Pemerintah Filipina dalam menyelenggarakan kontes
kecantikan Miss Universe 2016, kepentingan tersebut yaitu untuk mencapai
tujuan diplomasi publik Filipina, serta membawa manfaat ekonomi untuk
Filipina.76
Terkait manfaat ekonomi yang diupayakan Pemerintah Filipina tersebut,
Departemen Pariwisata Filipina mengungkapkan bahwa penyelenggaraan kontes
kecantikan Miss Universe 2016 akan membawa keuntungan besar bagi
perekonomian Filipina yang didapatkan dari sektor pariwisata.77
Sektor
pariwisata telah menyumbangkan keuntungan besar bagi perekonomian Filipina,
hal ini terbukti yang mana pada tahun 2014, World and Trade Tourism
menempatkan Filipina pada peringkat 69 dari 184 negara di dunia sebagai
negara yang mendapatkan keuntungan ekonomi dari sektor pariwisata.78
Besarnya pemasukan yang didapatkan Filipina melalui sektor pariwisata tersebut
juga menjadi salah satu alasan Pemerintah Filipina menyelenggarakan kontes
kecantikan Miss Universe 2016 di Filipina.
76
Philippines Government Website, “Memorandum Circuler no.13”, di akses dari http://www.officialgazette.gov.ph/downloads/2016/12dec/20161228-MC-13-RRD.pdf di akses pada 11 Maret 2018. 77
Entrepreneur Staff, “Miss Universe hosting expected to boost growth of tourism sector”, di akses dari http://www.entrepreneur.com.ph/news-and-events/miss-universe-tourism-a36-20160720 di akses pada 11 Maret 2018. 78
Zailo, “How important is tourism to the Philippines economy” di akses dari http://boholchronicle.com.ph/2015/10/18/how-important-is-tourism-to-the-philippine-economy/ di akses pada 11 Maret 2018.
48
BAB IV
IMPLIKASI PENYELENGGARAAN MISS UNIVERSE 2016
TERHADAP NATION BRANDING FILIPINA SEBAGAI NEGARA
TUJUAN WISATA INTERNASIONAL PADA TAHUN 2017
Dalam bab IV ini akan dipaparkan analisis terkait implikasi penyelenggaraan
Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan
wisata internasional pada tahun 2017. Dalam penelitian ini, terdapat beberapa
implikasi yang tercipta dari adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap
Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional pada tahun
2017.
Implikasi penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding
Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional pada tahun 2017 tersebut akan
dibahas menjadi dua sub bab utama. Pertama, mengukur keberhasilan upaya
Nation Branding Filipina dengan indikator jumlah kedatangan wisatawan asing
yang berkunjung ke Filipina sebelum dan sesudah penyelenggaraan Miss Universe
2016 yang diselenggarakan di Filipina. Kedua, mengukur keberhasilan upaya
Nation Branding Filipina dengan indikator investasi asing langsung yang
didapatkan Filipina setelah adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina.
49
A. Implikasi Penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding
Filipina
Penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina digunakan oleh
Pemerintah Filipina sebagai salah satu upaya diplomasi publiknya untuk
membentuk serta meningkatkan citra positif pariwisatanya agar dapat menarik
wisatawan asing untuk berkunjung ke Filipina. Hal ini sesuai dengan Surat
Edaran Nomor 13 yang dikeluarkan oleh Kantor Kepresidenan Filipina yang
menyatakan bahwa tujuan dari penyelenggaraan Miss Universe 2016 ini ialah
untuk membawa prestige international, publicity, goodwill, dan manfaat
ekonomi bagi Filipina.79
Penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina dan Penerapan upaya
diplomasi publik suatu negara memiliki kesamaan tujuan yaitu untuk
menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa Filipina memiliki
atraksi wisata alam, fasilitas infrastruktur modern, dan keramahan masyarakat
Filipina.80
Atas dasar itulah, Pemerintah Filipina memanfaatkan momentum
penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina untuk
meningkatkan Nation Branding negaranya agar dapat menjadi negara tujuan
wisata internasional pada tahun 2017.
79
Philippines Government Website, “Memorandum Circuler no.13”, di akses dari http://www.officialgazette.gov.ph/downloads/2016/12dec/20161228-MC-13-RRD.pdf di akses pada 11 Maret 2018. 80
Philippines Government Website, “Memorandum Circuler no.13”, di akses dari http://www.officialgazette.gov.ph/downloads/2016/12dec/20161228-MC-13-RRD.pdf di akses pada 11 Maret 2018.
50
Dalam mengukur keberhasilan upaya peningkatan Nation Branding yang
dilakukan oleh suatu negara dapat dilihat dari dua unsur yang dapat menjadi
indikator keberhasilan upaya Nation Branding suatu negara, dua unsur
tersebut yaitu tourist arrivals and foreign direct investment. Jika kedua unsur
tersebut mengalami peningkatan ke arah yang positif, maka upaya Nation
Branding negara tersebut dapat dikatakan berhasil.81
Terkait hal ini, penelitian
ini akan membahas mengenai Implikasi dari upaya peningkatan Nation
Branding yang dilakukan oleh Filipina melalui momentum penyelenggaraan
Miss Universe 2016 di Filipina melalui dua indikator tersebut.
1. Tourist Arrivals
Tourist Arrivals dalam hal ini diartikan sebagai kedatangan wisatawan
asing yang berkunjung ke suatu negara. Kedatangan wisatawan asing tersebut
dapat terlaksana apabila suatu negara memiliki citra positif akan
pariwisatanya, sehingga hal ini dapat menarik minat wisatawan asing untuk
berkunjung ke negara tersebut. Dewasa ini, setiap negara akan berupaya untuk
meningkatkan citra positif pariwisatanya demi meningkatkan kedatangan
wisatawan asing yang berkunjung ke negaranya. Adanya kedatangan
wisatawan asing ini tentu akan menguntungkan negara tersebut secara
ekonomi, akibat adanya keuntungan secara ekonomi tersebut, saat ini negara-
negara di dunia berupaya untuk meningkatkan Nation Branding negaranya
81
Lee Hudson Teslik – Council on Foreign Relations, “Nation Branding Explained”, di akses dari, https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained di akses pada 25 Februari 2018.
51
agar dapat menarik minat wisatawan asing untuk berkunjung ke negaranya,
salah satu negara yang berupaya meningkatkan Nation Branding-nya ialah
Filipina.
Upaya Filipina dalam meningkatkan Nation Branding negaranya
dilaksanakan melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina. Adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 di
Filipina ini merupakan salah satu upaya dari Diplomasi Publik Pemerintah
Filipina yang bertujuan untuk meningkatkan Nation Branding negaranya.82
Dalam mengukur keberhasilan dari upaya peningkatan Nation Branding
Filipina ini dapat dilihat dari kedatangan wisatawan asing yang berkunjung ke
Filipina sebelum dan sesudah penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina. Terkait keberhasilan upaya Nation Branding
Filipina tersebut, jika kedatangan wisatawan asing yang berkunjung ke
Filipina mengalami peningkatan pasca diselenggarakannya Miss Universe
2016 di Filipina, maka upaya Nation Branding Filipina dapat dikategorikan
berhasil.
Secara umum, penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina
memberikan dampak positif terhadap kenaikan jumlah wisatawan asing yang
berkunjung ke Filipina sebesar 11% lebih besar dari tahun sebelum
penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina.83
Terkait peningkatan
82
Philippines Government Website, “Memorandum Circuler no.13”, di akses dari http://www.officialgazette.gov.ph/downloads/2016/12dec/20161228-MC-13-RRD.pdf di akses pada 11 Maret 2018. 83
Department of Tourism of the Philippines, “The Dot hailed the positive impact of the successful hosting of the Miss Universe 2016”, di akses dari http://web.tourism.gov.ph/news_features/taps_mis_u.aspx di akses pada 21 Februari 2018.
52
tersebut, Departemen Pariwisata Filipina memberikan informasi secara
terperinci terkait kedatangan wisatawan asing sebelum dan sesudah
penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina.
Menurut data Departemen Pariwisata Filipina, pada tahun 2016 (sebelum
penyelenggaraan Miss Universe 2016 diselenggarakan di Filipina), wisatawan
asing yang berkunjung ke Filipina berjumlah 5.967.005 wisatawan84
,
sedangkan pada tahun 2017 (sesudah penyelenggaraan Miss Universe 2016
diselenggarakan di Filipina), wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina
meningkat menjadi 6.620.908 wisatawan.85
Terkait adanya peningkatan
jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina tersebut, Zeny Pallugna
selaku Senior Tourism Operations Officer Philippines on Department of
Tourism of the Philippines juga mengakui bahwa Penyelenggaraan Miss
Universe 2016 memberikan dampak positif terhadap peningkatan jumlah
wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina86
sebesar 11% lebih besar dari
sebelum penyelenggaraan Miss Universe 2016. Terkait rincian jumlah data
wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina, di bawah ini akan dilampirkan
data yang didapatkan dari Departemen Pariwisata Filipina.
84
Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines in January –
December 2016”, di akses dari, http://e-services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/Dec2016_table2.pdf di akses pada 11 Februari 2018. 85
Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines in January – December 2017”, di akses dari, http://e-services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/dec2017_table2.pdf di akses pada 11 Februari 2018. 86 Wawancara dengan Zeny Pallugna selaku Senior Tourism Operations Officer Philippines on
Department of Tourism of the Philippines yang dilaksanakan melalui email pada tanggal 15 Juni 2017.
53
Tabel IV.A.1.1 Jumlah Kedatangan Wisatawan Asing ke Filipina Pada
Tahun 2016
JUMLAH KEDATANGAN WISATAWAN ASING KE FILIPINA
JANUARI - DESEMBER 2016
JANUARI 542.258
FEBRUARI 549.725
MARET 510.270
APRIL 471.598
MEI 445.449
JUNI 459.138
JULI 560.872
AGUSTUS 502.739
SEPTEMBER 422.943
OKTOBER 443.025
NOVEMBER 482.350
DESEMBER 576.638
TOTAL 5.967.005
Sumber : Departemen Pariwisata Filipina, 2016
Tabel IV.A.1.2 Jumlah Kedatangan Wisatawan Asing ke Filipina Pada
Tahun 2017
JUMLAH KEDATANGAN WISATAWAN ASING KE FILIPINA
JANUARI - DESEMBER 2017
JANUARI 631.639
FEBRUARI 579.178
MARET 574.065
APRIL 565.098
MEI 532.757
JUNI 474.854
JULI 568.035
AGUSTUS 545.254
SEPTEMBER 479.803
OKTOBER 523.627
NOVEMBER 533.226
DESEMBER 613.372
TOTAL 6.620.908
Sumber : Departemen Pariwisata Filipina, 2017
54
Secara khusus, adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina ini
juga memberikan dampak positif terkait adanya peningkatan kedatangan
wisatawan China yang berkunjung ke Filipina sebelum dan sesudah adanya
penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina. Hal ini
sesuai seperti data yang didapatkan dari Departemen Pariwisata Filipina yang
menyebutkan bahwa pada tahun 2016 (sebelum penyelenggaraan Miss
Universe 2016 di Filipina), wisatawan China yang berkunjung ke Filipina
berjumlah 675.663 wisatawan87
, sedangkan, pada tahun 2017 (setelah
penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina), wisatawan China yang
berkunjung ke Filipina mengalami peningkatan menjadi 968.447 wisatawan.88
Terkait rincian jumlah data wisatawan China yang berkunjung ke Filipina dari
tahun 2016 hingga tahun 2017, di bawah ini akan dilampirkan data yang
didapatkan dari Departemen Pariwisata Filipina terkait adanya peningkatan
kedatangan wisatawan China yang berkunjung ke Filipina dari tahun 2016
(sebelum penyelenggaraan Miss Universe 2016) hingga tahun 2017 (setelah
penyelenggaraan Miss Universe 2016).
87 Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines in January –
December 2016 (China Tourists)”, di akses dari, http://e-services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/Dec2016_table2.pdf di akses pada 11 Februari 2018. 88
Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines in January – December 2017 (China Tourists)”, di akses dari, http://e-services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/dec2017_table2.pdf di akses pada 11 Februari 2018.
55
Tabel IV.A.1.3 Jumlah Kedatangan Wisatawan China ke Filipina Pada
Tahun 2016
JUMLAH KEDATANGAN WISATAWAN CHINA KE FILIPINA
JANUARI - DESEMBER 2016
JANUARI 48.708
FEBRUARI 82.208
MARET 53.596
APRIL 54.011
MEI 46.825
JUNI 55.610
JULI 81.843
AGUSTUS 61.766
SEPTEMBER 53.015
OKTOBER 44.542
NOVEMBER 48.203
DESEMBER 45.336
TOTAL 675.663
Sumber : Departemen Pariwisata Filipina, 2016
Tabel IV.A.1.4 Jumlah Kedatangan Wisatawan China ke Filipina Pada
Tahun 2017
JUMLAH KEDATANGAN WISATAWAN CHINA KE FILIPINA
JANUARI - DESEMBER 2017
JANUARI 85.948
FEBRUARI 78.251
MARET 76.155
APRIL 74.893
MEI 73.649
JUNI 66.066
JULI 90.763
AGUSTUS 95.687
SEPTEMBER 79.463
OKTOBER 89.932
NOVEMBER 79.307
DESEMBER 78.333
TOTAL 968.447
Sumber : Departemen Pariwisata Filipina, 2017
56
Dari data Departemen Pariwisata Filipina terkait kedatangan wisatawan
asing secara umum maupun wisatawan China yang berkunjung ke Filipina
pasca adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di
Filipina ini dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan Nation Branding
Filipina melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di
Filipina ini dapat dikategorikan berhasil.
Upaya Diplomasi Publik Filipina demi meningkatkan Nation Brandingnya
tersebut dikategorikan berhasil disebabkan karena kedatangan wisatawan asing
secara umum maupun wisatawan China yang berkunjung ke Filipina setelah
adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina
terbukti meningkat secara drastis dan Pemerintah Filipina berhasil melampaui
target jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina sebesar 6,5 juta
wisatawan asing pada tahun 2017.89
Pernyataan keberhasilan upaya
peningkatan Nation Branding Filipina melalui penyelenggaraan Miss Universe
2016 ini sesuai seperti yang diutarakan oleh Thomas Cromwell yang mana ia
menyatakan bahwa semakin meningkatnya kedatangan wisatawan asing yang
berkunjung ke suatu negara, maka upaya Nation Branding negara tersebut
dapat dikategorikan berhasil.90
89
Department of Tourism of the Philippines, “Tourist Arrivals for the Philippines”, di akses dari, http://web.tourism.gov.ph/news_features/dot_high.aspx di akses pada 30 Mei 2018. 90
Lee Hudson Teslik – Council on Foreign Relations, “Nation Branding Explained”, di akses dari, https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained di akses pada 25 Februari 2018.
57
2. Foreign Direct Investment
Foreign Direct Investment atau investasi asing langsung merupakan arus
modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau
memperluas perusahaannya di negara lain.91
Menurut Salvatore, investasi
asing langsung meliputi investasi ke dalam aset-aset secara nyata, misalnya
seperti pembangunan pabrik-pabrik, pengadaan berbagai macam barang
modal, pembelian tanah untuk keperluan produksi, pembelanjaan berbagai
peralatan inventaris dan sebagainya.92
Menurut Thomas Cromwell, investasi
asing langsung dapat menjadi salah satu tolak ukur dalam mengukur
keberhasilan dari upaya Nation Branding suatu negara, semakin tinggi
investasi asing langsung yang didapatkan suatu negara dari tahun ke tahun,
maka upaya Nation Branding yang dilakukan oleh negara tersebut dapat
dikategorikan berhasil.93
Terkait hal di atas, Foreign Direct Investment dalam hal ini akan
digunakan untuk mengukur upaya Nation Branding yang dilakukan oleh
Filipina. Terkait hal ini, Filipina berupaya untuk meningkatkan Nation
Branding-nya melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina. Untuk mengukur keberhasilan dari upaya
peningkatan Nation Branding yang dilakukan Filipina tersebut di bawah ini
akan dijabarkan mengenai investasi asing langsung yang didapatkan Filipina
91
Kenneth A. Froot. 1993. Foreign Direct Investment. Chicago: University of Chicago Press. Pp 1. 92
Dominick Salvatore. International Economics: 5 th. Edition. 1997. Pp 469. 93
Lee Hudson Teslik – Council on Foreign Relations, “Nation Branding Explained”, di akses dari, https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained di akses pada 25 Februari 2018.
58
baik sebelum ataupun sesudah penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina.
Terkait hal ini, investasi asing langsung yang didapatkan Filipina dari
tahun 2014 hingga tahun 2016 (sebelum diselenggarakannya kontes
kecantikan Miss Universe 2016 di Filipina) dapat dikatakan bersifat fluktuatif.
Namun, setelah adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina, tingkat investasi asing langsung yang didapatkan
Filipina meningkat secara drastis. Hal ini dibuktikan dari data yang didapatkan
dari data World Bank dan Bangko Sentral Ng Pilipinas mengenai investasi
asing langsung yang didapatkan Filipina dari tahun 2014 hingga tahun 2017.
Sebelum adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 (tahun 2014 hingga
tahun 2016), investasi asing langsung yang didapatkan Filipina bersifat
fluktuatif, yang mana total investasi asing langsung yang didapatkan Filipina
pada tahun 2014 berjumlah $5,74 Billion USD. Lalu, pada tahun 2015 dan
tahun 2016 secara berturut-turut berjumlah $5,639 Billion USD dan $7,98
Billion USD.94
Namun, setelah adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016
di Filipina, investasi asing langsung yang didapatkan Filipina meningkat
menjadi 21,4% lebih besar dari tahun 2016. Terkait peningkatan tersebut, pada
94 World Bank, “Philippines - Foreign Direct Investment”, di akses dari,
https://data.worldbank.org/indicator/BX.KLT.DINV.CD.WD?end=2016&locations=PH&start=2010&year_high_desc=true di akses pada 24 Maret 2018.
59
tahun 2017, investasi asing langsung yang didapatkan Filipina menjadi sebesar
$10 Billion USD.95
Adanya peningkatan jumlah investasi asing langsung yang didapatkan
Filipina setelah adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina ini dinyatakan oleh Departemen Pariwisata
Filipina bahwa penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina ini membawa
dampak positif terhadap peningkatan investasi asing langsung yang
didapatkan Filipina.96
Terkait rincian jumlah investasi asing langsung yang
didapatkan Filipina dari tahun 2014 hingga tahun 2017, di bawah ini akan
dilampirkan grafik yang didapatkan dari data World Bank dan Bangko Sentral
Ng Pilipinas mengenai investasi asing langsung yang didapatkan Filipina dari
tahun 2014 hingga tahun 2017.
Grafik IV.A.2.1 Investasi Asing Langsung Filipina Pada Tahun 2014 – 2017
Sumber : Data World Bank dan Bangko Sentral Ng Pilipinas, 2014 - 2017
95
Bangko Sentral Ng Pilipinas, “Philippines - Foreign Direct Investment”, di akses dari,
http://www.bsp.gov.ph/publications/media.asp?id=4630 di akses pada 16 April 2018. 96
Philippines Government Website, “The Dot hailed the positive impact of the successful hosting of the Miss Universe 2016”, di akses dari http://web.tourism.gov.ph/news_features/taps_misu.aspx di akses pada 21 Februari 2018.
0
2
4
6
8
10
12
2014 2015 2016 2017
Foreign Direct Investment Philippines
Foreign DirectInvestment Philippines
60
Adanya peningkatan investasi asing langsung yang didapatkan Filipina
setelah adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di
Filipina ini selain didapatkan dari data World Bank dan Bangko Sentral Ng
Pilipinas, untuk tahun 2016 didapatkan pula data secara terperinci yaitu data
dari Philippines National Statistical Coordination Board. Data dari Philippines
National Statistical Coordination Board tersebut memperlihatkan bahwa
setelah adanya pengumuman penyelengaraan Miss Universe 2016 pada bulan
November 2016, investasi asing langsung yang didapatkan Filipina di bidang
pariwisata seperti pembangunan resort dan pengembangan pariwisata lainnya
terus meningkat. Terkait data tersebut, di bawah ini akan dilampirkan data
mengenai investasi asing langsung yang didapatkan Filipina selama tahun 2016
versi Philippines National Statistical Coordination Board.97
Grafik IV.A.2.2 Investasi Asing Langsung Filipina Pada Tahun 2016
Sumber : Badan Statistika Filipina, 2016
97
Philippines National Statistical Coordination Board, “Philippines – Foreign Direct Investment (2016)”, di akses dari, https://tradingeconomics.com/philippines/foreign-direct-investment di akses pada 24 Maret 2018.
61
Dari data World Bank, Bangko Sentral Ng Pilipinas dan Philippines
National Statistical Coordination Board terkait investasi asing langsung yang
didapatkan Filipina setelah adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina ini dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan
Nation Branding Filipina melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina ini dapat dikategorikan berhasil. Upaya Filipina
tersebut dikategorikan berhasil disebabkan karena investasi asing langsung
yang didapatkan Filipina setelah adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016
yang diselenggarakan di Filipina terbukti meningkat secara drastis dan
Pemerintah Filipina berhasil melampaui target jumlah investasi asing langsung
yang telah ditargetkan sebelumnya pada tahun 2017 yaitu sebesar $8 Billion
USD.98
Pernyataan keberhasilan upaya peningkatan Nation Branding Filipina
melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 ini sesuai seperti yang diutarakan
oleh Thomas Cromwell bahwa semakin tinggi investasi asing langsung yang
didapatkan suatu negara, maka upaya Nation Branding negara tersebut dapat
dikategorikan berhasil.99
Berdasarkan dari data yang telah didapatkan di atas terkait adanya
peningkatan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina dan adanya
peningkatan investasi asing langsung yang didapatkan Filipina setelah adanya
penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina terlihat
98
Mary Grace Pardin, “Philippines Target for Foreign Direct Investment on 2017”, di akses dari, https://www.philstar.com/business/2018/03/13/1796077/fdi-reach-record-1005-billion-2017-bsp di akses pada 30 Mei 2018. 99
Lee Hudson Teslik – Council on Foreign Relations, “Nation Branding Explained”, di akses dari, https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained di akses pada 25 Februari 2018.
62
bahwa upaya peningkatan Nation Branding Filipina melalui penyelenggaraan
Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina dapat dikategorikan
berhasil. Walaupun terdapat konflik di Kota Marawi yang merupakan konflik
antara kelompok terorisme ISIS dengan Pemerintah Filipina yang terjadi pada
bulan Mei hingga Oktober 2017100
, pada kenyataannya konflik ini tidak
mempengaruhi adanya penurunan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke
Filipina dan jumlah investasi asing langsung yang didapatkan Filipina setelah
adanya Penyelenggaraan Miss Universe 2016.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa Implikasi penyelenggaraan Miss
Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan wisata
internasional pada tahun 2017 berdampak positif (baik) terhadap Filipina.
Dampak positif dalam hal ini dapat diartikan yang mana Nation Branding
Filipina menjadi lebih baik setelah adanya penyelenggaraan Miss Universe
2016 yang diselenggarakan di Filipina. Hal ini terbukti dengan meningkatnya
jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina dan meningkatnya
investasi asing langsung yang didapatkan Filipina setelah adanya
penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina.
100
PNA Staff, “Government forces secure 90% of Marawi City”, di akses dari, https://www.update.ph/2017/05/government-forces-secure-90-of-marawi-city-afp/17854 di akses pada 6 Juli 2018.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filipina merupakan suatu negara berdaulat yang memiliki 7.107 pulau
dengan luas wilayah sebesar 300.000 kilometer persegi. Filipina dibagi
menjadi tiga kelompok kepulauan, yaitu : Kepulauan Luzon, Kepulauan
Visayas, dan Kepulauan Mindanao. Akibat memiliki jumlah kepulauan yang
banyak tersebut, Filipina dikenal masyarakat internasional akan keberagaman
budaya dan keindahan alam pariwisatanya. Namun di sisi lain, keberagaman
pariwisata Filipina ini mendapatkan kendala akibat adanya citra pariwisata
Filipina yang kurang baik. Citra yang kurang baik tersebut disebabkan akibat
adanya tindakan kejahatan terorisme di Filipina. Terlebih, tindakan kejahatan
terorisme yang banyak terjadi di Filipina ini sering kali mengganggu
kenyamanan wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina.
Contoh tindakan yang dilakukan kelompok terorisme tersebut ialah dengan
melakukan tindakan pembunuhan dan penculikan terhadap wisatawan asing
yang berkunjung ke Filipina. Akibat adanya tindakan teror tersebut negara-
negara lain, seperti China dan Amerika Serikat mengeluarkan Travel Warning
bagi warga negaranya yang ingin berkunjung ke Filipina. Melihat adanya citra
yang kurang baik tersebut, Pemerintah Filipina merasa perlu untuk
memperbaiki citra negatif-nya tersebut agar tidak berdampak negatif bagi
64
Filipina. Upaya yang dilakukan Pemerintah Filipina terkait hal ini dilakukan
dengan cara meningkatkan Nation Branding-nya melalui penyelenggaraan
Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina.
Terkait penelitian ini, upaya peningkatan Nation Branding Filipina
tersebut memiliki implikasi tersendiri untuk Filipina. Implikasi tersebut
berdampak langsung terhadap Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan
wisata internasional. Dalam mengukur keberhasilan upaya peningkatan Nation
Branding Filipina melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina ini, dapat diukur melalui dua unsur yang dapat
menjadi indikator dalam keberhasilan upaya Nation Branding suatu negara.
Dua unsur tersebut yaitu, tourist arrivals and foreign direct investment. Jika
kedua unsur tersebut mengalami peningkatan ke arah yang positif, maka
upaya Nation Branding negara tersebut dapat dikategorikan berhasil. Dibawah
ini akan dilampirkan mengenai data dari kedua unsur tersebut sebelum dan
sesudah penyelenggaraan Miss Universe 2016.
Unsur pertama yang dapat menjadi indikator dalam mengukur
keberhasilan Nation Branding Filipina melalui penyelenggaraan Miss
Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina yaitu tourist arrivals yang
didapatkan Filipina sebelum dan sesudah penyelenggaraan Miss Universe
2016 di Filipina. Menurut data yang didapatkan dari Departemen Pariwisata
Filipina, pada tahun 2016 (sebelum penyelenggaraan Miss Universe 2016
yang diselenggarakan di Filipina), wisatawan asing yang berkunjung ke
Filipina berjumlah 5.967.005 wisatawan, sedangkan pada tahun 2017 (sesudah
65
penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina),
wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina meningkat menjadi 6.620.908
wisatawan, melebihi target Pemerintah Filipina yang menargetkan 6,5 juta
wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina pada tahun 2017.
Unsur kedua yang dapat menjadi indikator dalam mengukur keberhasilan
Nation Branding Filipina melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 di
Filipina yaitu dari Foreign Direct Investment yang didapatkan Filipina
sebelum dan sesudah penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina. Sebelum adanya penyelenggaraan Miss Universe
2016 (tahun 2014 hingga tahun 2016), investasi asing langsung yang
didapatkan Filipina bersifat fluktuatif, yang mana total investasi asing
langsung yang didapatkan Filipina pada tahun 2014 berjumlah $5,74 Billion
USD. Lalu, pada tahun 2015 dan tahun 2016 secara berturut-turut berjumlah
$5,639 Billion USD dan $7,98 Billion USD. Namun, setelah adanya
penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina, investasi asing langsung
yang didapatkan Filipina meningkat menjadi 21,4% lebih besar dari tahun
2016. Terkait peningkatan tersebut, pada tahun 2017, investasi asing langsung
yang didapatkan Filipina menjadi sebesar $10 Billion USD.
Dari data yang telah didapatkan di atas terkait adanya peningkatan jumlah
wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina dan adanya peningkatan investasi
asing langsung yang didapatkan Filipina setelah adanya penyelenggaraan Miss
Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina terlihat bahwa upaya
peningkatan Nation Branding Filipina melalui penyelenggaraan Miss Universe
66
2016 yang diselenggarakan di Filipina dapat dikategorikan berhasil. Upaya
Filipina tersebut dikategorikan berhasil disebabkan karena target Pemerintah
Filipina terkait jumlah kedatangan wisatawan asing pada tahun 2017 sebesar
6,5 juta wisatawan asing dan target jumlah investasi asing langsung yang
didapatkan Filipina pada tahun 2017 sebesar $8 Billion USD berhasil
terlampaui, serta jumlah wisatawan asing dan investasi asing langsung yang
didapatkan Filipina setelah adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina terbukti meningkat secara drastis.
Pernyataan keberhasilan upaya peningkatan Nation Branding Filipina
melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 ini sesuai seperti yang diutarakan
oleh Thomas Cromwell yang mana ia menyatakan bahwa semakin tinggi
investasi asing langsung yang didapatkan suatu negara dan semakin banyak
wistawan asing yang berkunjung ke suatu negara, maka upaya peningkatan
Nation Branding negara tersebut dapat dikategorikan berhasil. Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa Implikasi penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap
Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional pada tahun
2017 berdampak positif terhadap Filipina. Dampak positif dalam hal ini dapat
diartikan yang mana Nation Branding Filipina menjadi lebih baik setelah
adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina.
67
B. Saran
Jika melihat upaya Diplomasi Publik Filipina dalam meningkatkan Nation
Branding negaranya melalui Penyelenggaraan Miss Universe 2016 demi menjadi
negara tujuan wisata internasional pada tahun 2017 ini memperlihatkan bahwa
penerapan konsep Soft Power saat ini lebih menguntungkan negara yang
menerapkannya, karena upaya Soft Power ini terbukti berdampak baik bagi negara
yang melaksanakannya, dampak baik dalam hal ini menguntungkan negara
tersebut secara Nation Branding yang lebih baik ataupun secara ekonomi. Melalui
skripsi ini, penulis berharap dapat menunjukkan keefektifan upaya Diplomasi
Publik yang dilakukan Filipina melalui Penyelenggaraan Miss Universe 2016,
yang kemudian agar dapat menjadi contoh bagi negara lain yang memiliki
permasalahan yang sama seperti Filipina.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Al-Rodhan, Dr. Nayef R.F. Definitions of Globalization : A Comprehensive Overview
and Proposed Definition. Geneva Centre for Security Policy. 2016.
Anholt, Simon. Competitive Identity. Basingstoke : Palgrave Macmillan. 2007.
Creswell, John W. Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Design. California : Safe Publications. 1998.
Froot, Kenneth A. Foreign Direct Investment. Chicago: University of Chicago Press.
1993.
Hasyim, M. Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Peneliti UI. 1995.
Kusudianto, Hadinoto. Perencanaan dan Pengembangan Destinasi Pariwisata.
Jakarta: UI Press. 1996.
Leonard, Mark. Diplomacy by Other Means. London : The Foreign Policy Centre.
2002.
Mas’oed, Mochtar. Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi. Jakarta :
LP3ES. 1994.
Melissen, Jan. Public Diplomacy Between Theory and Practice. In : J. Noya (ed). The
Present and Future of Public Diplomacy : A European Perspective. California :
Rand Corporation. 2006.
Narimawati, Umi. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan
Aplikasi. Bandung: Agung Media. 2008.
Salvatore, Dominick. International Economics: 5 th. Edition. 1997.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
2008.
Tuch, H.N. Communicating with the world : U.S Public Diplomacy Overseas. New
York, NY : St. Martin’s. 1990.
Yoeti, Oka. A. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa. 1983.
xiv
Jurnal
Anholt, Simon. “Nations-Brands of the twenty-first Century”. Journal of Brand
Management. Vol. 5 : No. 6. 1998.
Best, Steve & Anthony J. Nocella II, “Defining Terrorism” Animal Liberation
Philosophy and Policy Journal, 2:1-18, 2004 (jurnal online); di akses dari
http://www.drstevebest.org/DefiningTerrorism.pdf ; di akses pada 22 Maret
2018.
International Fact Finding Mission (Report). Terrorism and Human Rights in the
Philippines Fighting Terror or Terrorizing. Philippine Alliance of Human
Rights Advocates (PAHRA), nternational Rehabilitation Council for Torture
Victims (IRCT) and International Federation for Human Rights. 2008.
National Consortium for the Study of Terrorism and Responses to Terrorism. Global
Terrorism Index 2014 : Measuring and Understanding the Impact of Terrorism.
University of Maryland : A Center of Excellence of the U.S. Department of
Homeland Security. 2014.
Volcic, Zala & Mark Andrejevic. Nation branding in the era of commercial
nationalism: International Journal of Communication 5. Queensland :
University of Queensland, Centre for Critical and Cultural Studies. 2011.
Wang, Jay. Public Diplomacy and Global Business. London : Journal of Business
Strategy, Vol. 27 Iss : 3. 2006.
Yee, F. Woo.“Nation Branding : What is being branded?”. Journal of Vacation
Marketing. 2006. Vol. 12 : No. 1.
Situs dan Artikel Resmi
Bangko Sentral Ng Pilipinas, “Philippines - Foreign Direct Investment”, di akses
dari, http://www.bsp.gov.ph/publications/media.asp?id=4630 di akses pada 16
April 2018.
Department of State of United States of America, “Security Message for U.S.
Citizens : Updated Travel Warning for the Philippines”, di akses dari,
https://www.osac.gov/pages/ContentReportDetails.aspx?cid=15691 di akses
pada 5 Juni 2018.
Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines by
Country of Residence”, di akses dari, http://e-
xv
services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/dec2013table_2.pdf
di akses pada 11 Februari 2018.
Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines by
Country of Residence”, di akses dari, http://e-
services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/dec2014_table2.pdf
di akses pada 11 Februari 2018.
Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines in
January – December 2016”, di akses dari, http://e-
services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/Dec2016_table2.pdf
di akses pada 11 Februari 2018.
Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines in
January – December 2017”, di akses dari, http://e-
services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/dec2017_table2.pdf
di akses pada 11 Februari 2018.
Department of Tourism of the Philippines, “The Dot hailed the positive impact of the
successful hosting of the Miss Universe 2016”, di akses dari
http://web.tourism.gov.ph/news_features/taps_mis_u.aspx di akses pada 21
Februari 2018.
Department of Tourism of the Philippines, “DOT eyes Hosting Miss U in PH”. 2016,
di akses dari,
http://www.tourism.gov.ph/Pages/20160813DOTeyeshostingMissUinPH.aspx
di akses pada 11 Maret 2018.
Department of Tourism - Philippines, “Miss U Booth PHL Tourism”, di akses dari
http:///www.tourism.gov.ph/Pages/20160715MissUtoboostPHLtourismSecretar
yTeo.aspx di akses pada 11 Maret 2018.
Department of Tourism of the Philippines, “Tourist Arrivals for the Philippines”, di
akses dari, http://web.tourism.gov.ph/news_features/dot_high.aspx di akses
pada 30 Mei 2018.
Experience Philippines Organization, “About the Philippines” di akses dari,
http://experiencephilippines.org/about-the-philippines-department-of-tourism/
di akses pada 1 Maret 2018.
Lee Hudson Teslik – Council on Foreign Relations, “Nation Branding Explained”, di
akses dari, https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained di
akses pada 25 Februari 2018.
xvi
Philippines Government Website, “About the Philippines”, di akses dari,
https://www.gov.ph/about-the-philippines/ di akses pada 3 Januari 2018.
Philippines Government Website, “Memorandum Circuler no.13”, di akses dari
http://www.officialgazette.gov.ph/downloads/2016/12dec/20161228-MC-13-
RRD.pdf di akses pada 11 Maret 2018.
Philippines Government Website, “DFA LAUNCHES: A Handbook on Philippines
Public Diplomacy”, di akses dari, https://www.dfa.gov.ph/dfa-releases/11137-
dfa-launches-a-handbook-on-philippine-public-diplomacy di akses pada 30 Mei
2018.
Philippines Information Agency, “DOT Leads Miss Universe Inter-agency team”, di
akses dari http://www.news.pia.gov.ph/article/view/1141483621462/dot-leads-
miss-universe-inter-agency-team-#sthash.tUGGQf6L.dpuf di akses pada 11
Maret 2018.
Philippines National Statistical Coordination Board, “Philippines – Foreign Direct
Investment (2016)”, di akses dari,
https://tradingeconomics.com/philippines/foreign-direct-investment di akses
pada 24 Maret 2018.
Philippines Statistics Authority, “Contribution of Tourism to the Philippines
economy”, di akses dari https://psa.gov.ph/tourism-satellite-accounts-press-
releases di akses pada 8 Maret 2018.
Philippines Statistics Authority, “Tourists Arrivals to the Philippines in 1993-1994”,
di akses dari http://nap.psa.gov.ph/sexystats/2012/SS20120606_tourism.asp di
akses pada 14 April 2018.
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
UNDP - Philippines, “About the Philippines”, di akses dari,
http://www.ph.undp.org/content/philippines/en/home/countryinfo.html di akses
pada 31 Januari 2018.
World Bank, “International Tourism, Number of Arrivals”, di akses dari,
https://data.worldbank.org/indicator/ST.INT.ARVL?locations=PH&year_high_
desc=true di akses pada 1 Maret 2018.
World Bank, “Philippines - Foreign Direct Investment”, di akses dari,
https://data.worldbank.org/indicator/BX.KLT.DINV.CD.WD?end=2016&locati
ons=PH&start=2010&year_high_desc=true di akses pada 24 Maret 2018.
xvii
Situs Berita Online:
Almendral, Aurora. “Philippines feels force of China Travel Warning”, di akses dari,
http://www.bbc.com/news/world-asia-29684938 di akses pada 11 Februari
2018.
CNN Philippines Staff, “Duterte still against Steve Harvey Hosting Miss Universe
2016”, di akses dari, http://cnnphilippines.com/lifestyle/2016/09/01/Miss-
Universe-2016-Steve-Harvey-Duterte.html di akses pada 8 Januari 2018.
De la Paz, Chrisee and Pia Ranada, “Confirmed : Miss Universe Pageant to be held
in PH – DOT”, di akses dari, https://www.rappler.com/life-and-
style/specials/miss-universe/129242-miss-universe-pageant-manila di akses
pada 18 Maret 2018.
Entrepreneur Staff, “Miss Universe hosting expected to boost growth of tourism
sector”, di akses dari http://www.entrepreneur.com.ph/news-and-events/miss-
universe-tourism-a36-20160720 di akses pada 11 Maret 2018.
Gore, Leada. “Does Donal Trump Own Miss Universe? Presidents History with
pageant”, di akses dari
http://www.al.com/news/index.ssf/2017/01/does_donald_trump_own_miss_uni.
html di akses pada 11 Maret 2018.
Lowe, Aya. “In Philippines, An Obsession with beauty Pageants”, di akses dari
http://www.channelnewsasia.com/news/asiapacific/in-philippines-an-obsession-
with-beauty-pageants-7550960 di akses pada 9 Maret 2018.
Lu, Monet. “Newsflash : Miss Universe 2016 to be held in the Philippines”, di akses
dari http://asianjournal.com/lifestyle/newsflash-miss-universe-2017-to-be-held-
in-the-philippines-2/ di akses pada 21 Februari 2018.
Mary Grace Pardin, “Philippines Target for Foreign Direct Investment on 2017”, di
akses dari, https://www.philstar.com/business/2018/03/13/1796077/fdi-reach-
record-1005-billion-2017-bsp di akses pada 30 Mei 2018.
Miss Universe Organization, “About Miss Universe”, di akses dari
http://www.65thmissuniverse.com/documents/partners_media_launch_fact_she
et_111716.pdf di akses pada 9 Maret 2018.
Miss Universe Organization, “Press Release. : The Annual Miss Universe
Campetion”, di akses dari
http://www.65thmissuniverse.com/launch_press_kit_11172016.html di akses
pada 11 Maret 2018.
xviii
Montano, Isabella. “Philippines to Host Miss Universe 2016”, di akses dari,
http://cnnphilippines.com/lifestyle/2016/07/28/Miss-Universe-2016-
Philippines.html di akses pada 3 Januari 2018.
Montano, Isabella. “Miss Universe 2016 in Philippines”, di akses dari
http://cnnphilippines.com/lifestyle/2016/07/28/Miss-Universe-2016-
Philippines.html di akses pada 21 Februari 2018.
Morallo, Audrey. “Philippines is 12th Country most affected by terrorism”, di akses
dari, https://beta.philstar.com/headlines/2017/11/16/1759556/philippines-12th-
country-most-affected-terrorism di akses pada 10 Februari 2018.
NVC, “Penculikan Wanita China dan Filipina”, di akses dari,
https://news.detik.com/internasional/d-2596234/2-bulan-diculik-militan-abu-
sayyaf-wanita-china-dan-filipina-dibebaskan di akses pada 5 Juni 2018.
Pageonthology Staff, “Australia bids to Host 2017’s Miss Universe pageant” di akses
dari http://www.pageanthology101.com/2017/02/australia-bids-to-host-2017s-
miss.html di akses pada 9 Maret 2018.
S.E, Richard. “Special Report : Philippines Tourism, a tough sell?” di akses dari,
http://travel.cnn.com/explorations/escape/philippines/whats-problem-
philippine-tourism-918924/ di akses pada 20 Januari 2018.
Simpson, Leah. “2016 Philippines will host Miss Universe for the first time in 22
years”, di akses dari http://me.popsugar.com/celebrity/Philippines-Host-Miss-
Universe-2016-42110811 di akses pada 11 Maret 2018.
Sun Star Staff, “Blast Hit Davao City Malls”, di akses dari,
http://www.sunstar.com.ph/breaking-news/2013/09/17/blasts-hit-davao-city-
malls-303669 di akses pada 5 Juni 2018.
Wn Staff, “The 65th Miss Universe Pageant in Manila, Philippines Officially
launched Announced to public”, di akses dari http://www.wn.com/the-
65th_miss_universe_pageant_in_manila,philippines_officially_launched_annou
nced_to_public di akses pada 11 Maret 2018.
Zailo, “How important is tourism to the Philippines economy” di akses dari
http://boholchronicle.com.ph/2015/10/18/how-important-is-tourism-to-the-
philippine-economy/ di akses pada 11 Maret 2018.
HASIL WAWANCARA
Narasumber : ZENY C. PALLUGNA
Senior Tourism Operations Officer Philippines - Department of Tourism of the
Philippines
531 Senator Gil Puyat Avenue, Makati City 1200
T : + 63 2 459 5200 to + 63 2 459 5230 local 502
Email : [email protected] / [email protected]
Website : www.philippinetourismusa.com
THE QUESTIONS :
1. Based on some information that I got about “the DoT hailed the positive impact of the
successful hosting of the Miss Universe 2016” from the Philippines Tourism site
(http://web.tourism.gov.ph/news_features/taps_mis_u.aspx ). It stated that the
increasing numbers of tourist arrivals to the Philippines after held Miss Universe
2016 is in the amount of 11% during the period of 2016 – 2017. Therefore, my
question is, was Miss Universe 2016 became one of the factors that successfully made
Philippines tourist arrivals increased from 5.967.005 tourists (2016) to 6.620.908
tourists (2017) or in the percentage of 11%?
Data Source :
- Tourist Arrivals to the Philippines in 2017 (http://e-
services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/dec2017_table2.pdf )
- Tourist Arrivals to the Philippines in 2016 (http://e-
services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/dec2017_table2.pdf )
2. In the other hand, was the event also had an impact to another aspect such as Foreign
Direct Investment of the Philippines on 2016 to 2017? Because based on the
information that I got from the World Bank and Bangko Sentral Ng Pilipinas, Foreign
Direct Investment of the Philippines, on that period, increased from 7,98 Billion USD
(2016) to 10 Billion USD (2017) or in the amount of 21,4%.
Data Source :
- World Bank
(https://data.worldbank.org/indicator/BX.KLT.DINV.CD.WD?end=2016&locatio
ns=PH&start=2010&year_high_desc=true )
- Bangko Sentral Ng Pilipinas
(http://www.bsp.gov.ph/publications/media.asp?id=4630 )
THE ANSWERS :
- In a way, Miss Universe had contributed to the Philippines tourist arrivals,
foreign direct investment and tourism receipt as it brought in a total of 200
contestants, organizers, and production crew who stayed in the Philippines for
around 2 weeks (before and after the event), while some of the contestants went to
the other parts of the Philippines (i.e., Siargao, Cebu, Camiguin, Davao, and
Ilocos) for photo shoot.
- There are other factors contributing to our sustained increase of tourist arrivals
such as improved air connectivity, Chinese New Year, Winter Season, and
Christmas Holiday (when Filipino – Americans or Balikbayans spend their
holidays in the Philippines), among others. In terms of promotions, the
Philippines was on the global spotlight but most of the Million viewers were
Filipinos, who love beauty pageant. Beauty pageant is inherent to the Filipino
culture, every religious festivity (fiesta) honoring a town saint or city celebration,
beauty pageant is always the highlight of its festivity.
%
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN-DEC % OF JAN-DEC GROWTH
Country of Residence 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 TOTAL 2012 RATE
A S I A
ASEAN
BRUNEI 429 612 756 499 673 881 519 805 561 728 747 1,087 8,297 0.18 5,992 38.47
CAMBODIA 223 210 307 309 274 279 251 182 278 289 307 319 3,228 0.07 2,661 21.31
INDONESIA 3,363 3,652 4,036 3,600 3,727 4,241 3,614 4,086 3,558 3,863 4,413 3,429 45,582 0.97 36,627 24.45
LAOS 66 39 82 86 91 98 108 61 136 87 113 95 1,062 0.02 1,088 -2.39
MALAYSIA 10,232 8,715 8,265 7,857 10,378 8,707 8,739 9,516 8,319 8,388 10,361 9,960 109,437 2.34 114,513 -4.43
MYANMAR 424 317 358 447 438 362 339 303 390 453 537 580 4,948 0.11 4,290 15.34
SINGAPORE 12,130 13,670 15,724 13,572 15,374 15,820 14,044 13,684 13,953 14,999 15,769 16,295 175,034 3.74 148,215 18.09
THAILAND 3,736 4,094 3,771 4,955 4,101 3,492 4,202 3,287 3,726 4,483 4,299 3,728 47,874 1.02 40,987 16.80
VIETNAM 1,663 2,759 2,128 2,266 2,005 2,372 2,217 2,104 2,005 2,220 2,583 2,277 26,599 0.57 20,817 27.78
SUB-TOTAL 32,266 34,068 35,427 33,591 37,061 36,252 34,033 34,028 32,926 35,510 39,129 37,770 422,061 9.02 375,190 12.49
EAST ASIA
CHINA 24,952 44,658 28,632 34,065 31,572 35,278 47,810 41,859 38,228 38,851 31,444 29,003 426,352 9.11 250,883 69.94
HONGKONG 8,310 14,787 12,908 9,729 10,077 9,885 10,859 9,841 10,048 10,868 9,218 9,478 126,008 2.69 118,666 6.19
JAPAN 34,553 39,068 40,648 34,681 31,034 29,828 36,005 47,628 35,563 31,713 32,445 40,539 433,705 9.26 412,474 5.15
KOREA 134,994 106,122 87,338 78,141 82,794 95,893 121,716 115,130 86,753 81,605 78,863 96,440 1,165,789 24.90 1,031,155 13.06
MACAU 469 739 684 598 667 540 737 766 623 669 568 584 7,644 0.16 9,298 -17.79
TAIWAN 16,170 21,751 15,946 14,787 10,643 6,779 9,469 7,761 7,753 9,528 10,268 8,244 139,099 2.97 216,511 -35.75
SUB-TOTAL 219,448 227,125 186,156 172,001 166,787 178,203 226,596 222,985 178,968 173,234 162,806 184,288 2,298,597 49.10 2,038,987 12.73
SOUTH ASIA
BANGLADESH 272 191 211 295 317 352 260 178 230 366 292 280 3,244 0.07 3,188 1.76
INDIA 4,993 4,136 4,381 4,883 4,972 4,759 3,879 3,170 3,600 4,087 4,765 4,581 52,206 1.12 46,395 12.53
IRAN 206 109 246 294 456 805 182 137 151 315 457 294 3,652 0.08 5,017 -27.21
NEPAL 157 109 198 205 263 254 144 165 157 269 295 187 2,403 0.05 2,107 14.05
PAKISTAN 287 243 335 332 311 458 257 229 301 333 372 307 3,765 0.08 3,541 6.33
SRI LANKA 293 229 295 486 385 513 308 235 245 343 385 346 4,063 0.09 3,612 12.49
SUB-TOTAL 6,208 5,017 5,666 6,495 6,704 7,141 5,030 4,114 4,684 5,713 6,566 5,995 69,333 1.48 63,860 8.57
MIDDLE EAST
BAHRAIN 303 234 273 302 231 306 289 369 250 368 235 264 3,424 0.07 3,528 -2.95
EGYPT 145 133 132 149 163 206 126 127 131 146 169 136 1,763 0.04 1,619 8.89
JORDAN 56 85 64 76 78 77 76 63 58 59 68 73 833 0.02 756 10.19
KUWAIT 345 482 331 371 414 659 393 600 306 458 309 380 5,048 0.11 4,877 3.51
QATAR* 294 317 238 275 301 358 263 452 263 399 261 303 3,724 0.08 3,771 -1.25
SAUDI ARABIA 3,501 3,166 2,936 2,918 3,220 5,117 1,176 5,060 3,164 3,549 2,808 2,354 38,969 0.83 30,040 29.72
UNITED ARAB EMIRATES 977 1,111 1,300 1,207 1,139 1,493 1,137 1,500 955 1,747 1,154 1,435 15,155 0.32 12,684 19.48
SUB-TOTAL 5,621 5,528 5,274 5,298 5,546 8,216 3,460 8,171 5,127 6,726 5,004 4,945 68,916 1.47 57,275 20.32
A M E R I C A
NORTH AMERICA
CANADA 14,660 10,678 13,148 11,866 10,734 7,344 9,226 6,697 6,685 9,236 12,279 18,828 131,381 2.81 123,699 6.21
MEXICO 204 209 199 234 155 197 321 255 211 225 224 152 2,586 0.06 1,837 40.77
USA 65,709 55,159 65,197 59,946 60,045 58,450 53,398 39,915 39,929 53,243 53,089 70,484 674,564 14.41 652,626 3.36
SUB-TOTAL 80,573 66,046 78,544 72,046 70,934 65,991 62,945 46,867 46,825 62,704 65,592 89,464 808,531 17.27 778,162 3.90
Page 1 of 3
VISITOR ARRIVALS TO THE PHILIPPINES BY COUNTRY OF RESIDENCE
JANUARY-DECEMBER 2013
%
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN-DEC % OF JAN-DEC GROWTH
Country of Residence 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 TOTAL 2012 RATE
SOUTH AMERICA
ARGENTINA 171 117 133 125 95 90 81 68 91 105 105 78 1,259 0.03 1,112 13.22
BRAZIL 230 251 253 309 266 214 203 270 196 249 240 362 3,043 0.07 2,559 18.91
COLOMBIA 96 94 80 72 79 85 103 58 62 97 86 77 989 0.02 754 31.17
PERU 43 42 43 53 33 28 26 29 37 39 50 55 478 0.01 433 10.39
VENEZUELA 28 29 23 25 35 26 12 27 17 14 27 26 289 0.01 275 5.09
SUB-TOTAL 568 533 532 584 508 443 425 452 403 504 508 598 6,058 0.13 5,133 18.02
E U R O P E
WESTERN EUROPE
ANDORRA 360 389 574 385 751 290 419 207 501 352 237 375 4,840 0.10 7,333 -34.00
AUSTRIA 1,467 1,262 1,191 992 704 878 1,091 726 491 719 840 1,745 12,106 0.26 11,718 3.31
BELGIUM 821 842 1,241 909 678 1,000 1,574 681 649 765 979 1,315 11,454 0.24 11,649 -1.67
FRANCE 3,732 4,614 4,066 3,837 2,706 2,325 3,337 2,763 1,883 2,539 3,247 3,993 39,042 0.83 33,709 15.82
GERMANY 6,389 7,385 8,717 6,308 4,406 3,820 4,965 4,791 4,042 5,472 6,407 8,247 70,949 1.52 67,023 5.86
LUXEMBOURG 44 47 76 42 47 18 94 39 20 53 36 70 586 0.01 647 -9.43
NETHERLANDS 2,166 1,828 1,912 1,896 1,633 1,561 2,436 1,339 1,354 1,794 1,955 2,721 22,595 0.48 22,195 1.80
SWITZERLAND 2,306 2,237 2,650 2,599 1,566 1,217 2,420 1,141 1,346 1,770 2,087 3,568 24,907 0.53 23,557 5.73
SUB-TOTAL 17,285 18,604 20,427 16,968 12,491 11,109 16,336 11,687 10,286 13,464 15,788 22,034 186,479 3.98 177,831 4.86
NORTHERN EUROPE
DENMARK 1,792 1,775 1,248 845 766 770 1,317 626 589 968 1,066 1,856 13,618 0.29 13,556 0.46
FINLAND 770 762 659 430 379 351 274 224 266 335 541 915 5,906 0.13 5,399 9.39
IRELAND 720 626 886 817 751 1,226 1,032 632 588 878 809 1,611 10,576 0.23 8,362 26.48
NORWAY 1,782 1,777 2,119 1,221 1,003 2,641 2,423 907 1,007 1,410 1,448 2,887 20,625 0.44 19,572 5.38
SWEDEN 3,175 3,141 2,471 1,446 936 1,364 1,078 693 862 1,391 1,738 4,662 22,957 0.49 21,807 5.27
UNITED KINGDOM 9,854 8,709 13,912 10,580 9,324 7,855 10,854 9,033 7,117 9,410 10,019 16,092 122,759 2.62 113,282 8.37
SUB-TOTAL 18,093 16,790 21,295 15,339 13,159 14,207 16,978 12,115 10,429 14,392 15,621 28,023 196,441 4.20 181,978 7.95
SOUTHERN EUROPE
GREECE 210 138 160 141 166 96 159 110 107 168 225 199 1,879 0.04 1,834 2.45
ITALY 1,901 1,639 1,470 1,353 1,111 1,193 1,421 1,564 1,004 1,114 1,684 2,214 17,668 0.38 16,740 5.54
PORTUGAL 131 143 143 152 96 134 74 143 82 141 159 168 1,566 0.03 1,466 6.82
SPAIN 1,463 1,393 1,576 1,243 1,111 1,163 1,614 1,859 1,066 1,307 1,537 1,794 17,126 0.37 15,895 7.74
SUB-TOTAL 3,705 3,313 3,349 2,889 2,484 2,586 3,268 3,676 2,259 2,730 3,605 4,375 38,239 0.82 35,935 6.41
EASTERN EUROPE
COMMONWEALTH OF
INDEPENDENT STATES 618 502 695 438 412 337 363 378 367 414 700 626 5,850 0.12 5,459 7.16
RUSSIAN FEDERATION 5,250 3,811 3,442 2,873 1,892 1,702 1,432 1,334 1,463 2,782 4,236 5,187 35,404 0.76 28,270 25.24
TOTAL (CIS & RUSSIA) 5,868 4,313 4,137 3,311 2,304 2,039 1,795 1,712 1,830 3,196 4,936 5,813 41,254 0.88 33,729 22.31
POLAND 570 607 535 489 375 232 241 256 298 385 1,047 618 5,653 0.12 4,187 35.01
SUB-TOTAL 6,438 4,920 4,672 3,800 2,679 2,271 2,036 1,968 2,128 3,581 5,983 6,431 46,907 1.00 37,916 23.71
EASTERN MEDITERRANEAN EUROPE**
ISRAEL 636 790 785 615 519 415 523 487 721 749 595 840 7,675 0.16 5,895 30.20
TURKEY 369 389 296 252 247 298 333 280 227 394 341 305 3,731 0.08 3,131 19.16
SUB-TOTAL 1,005 1,179 1,081 867 766 713 856 767 948 1,143 936 1,145 11,406 0.24 9,026 26.37
Page 2 of 3
VISITOR ARRIVALS TO THE PHILIPPINES BY COUNTRY OF RESIDENCE
JANUARY-DECEMBER 2013
VISITOR ARRIVALS TO THE PHILIPPINES BY COUNTRY OF RESIDENCE
%
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN-DEC % OF JAN-DEC GROWTH
Country of Residence 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 TOTAL 2012 RATE
AUSTRALASIA/PACIFIC
AUSTRALIA 19,549 14,546 19,584 18,336 16,175 15,096 14,900 13,791 16,241 17,064 17,883 29,858 213,023 4.55 191,150 11.44
GUAM 2,997 2,867 3,308 2,975 3,357 4,786 4,939 3,010 2,735 3,331 3,827 4,072 42,204 0.90 42,695 -1.15
NAURU 5 1 4 2 1 6 7 2 5 3 6 2 44 0.00 40 10.00
NEW ZEALAND 1,283 907 1,338 1,430 1,265 1,117 1,221 1,071 1,096 1,174 1,368 2,513 15,783 0.34 14,100 11.94
PAPUA NEW GUINEA 453 327 394 384 539 507 345 376 426 581 721 615 5,668 0.12 4,726 19.93
SUB-TOTAL 24,287 18,648 24,628 23,127 21,337 21,512 21,412 18,250 20,503 22,153 23,805 37,060 276,722 5.91 252,711 9.50
A F R I C A
NIGERIA 82 77 84 113 96 127 79 114 74 414 171 105 1,536 0.03 1,472 4.35
SOUTH AFRICA 312 293 399 381 306 317 322 238 264 287 333 527 3,979 0.08 3,691 7.80
SUB-TOTAL 394 370 483 494 402 444 401 352 338 701 504 632 5,515 0.12 5,163 6.82
OTHERS & UNSPECIFIED
RESIDENCES 4,318 3,667 4,217 3,676 3,225 3,450 3,128 2,704 2,559 3,269 4,229 4,048 42,490 0.91 37,701 12.70
T O T A L 420,209 405,808 391,751 357,175 344,083 352,538 396,904 368,136 318,383 345,824 350,076 426,808 4,477,695 95.65 4,056,868 10.37
OVERSEAS FILIPINOS*** 15,870 12,300 25,641 20,704 17,979 16,535 21,384 13,886 9,731 12,545 11,195 25,842 203,612 4.35 215,943 -5.71
2013 MONTHLY TOTAL 436,079 418,108 417,392 377,879 362,062 369,073 418,288 382,022 328,114 358,369 361,271 452,650 4,681,307 100.00 4,272,811 9.56
2012 MONTHLY TOTAL 411,064 361,925 375,083 349,779 321,930 323,725 376,948 337,894 291,637 328,300 352,438 442,088
Monthly Growth Rate (%) 6.09 15.52 11.28 8.03 12.47 14.01 10.97 13.06 12.51 9.16 2.51 2.39
*Prior to 2009, statistics from this country were lumped under "Others"
**Grouping from UNWTO; prior to 2009, statistics from Israel were lumped under "Middle East" and statistics from Turkey were lumped under "Others"
*** Philippine passport holders permanently residing abroad; excludes overseas Filipino workers
Rank Country Jan-Dec % Jan-Dec % Growth
2013 Share 2012 Share Rate (%)
1. KOREA 1,165,789 24.90% 1,031,155 24.13% 13.06
2. USA 674,564 14.41% 652,626 15.27% 3.36
3. JAPAN 433,705 9.26% 412,474 9.65% 5.15
4. CHINA 426,352 9.11% 250,883 5.87% 69.94
5. AUSTRALIA 213,023 4.55% 191,150 4.47% 11.44
6. SINGAPORE 175,034 3.74% 148,215 3.47% 18.09
7. TAIWAN 139,099 2.97% 216,511 5.07% -35.75
8. CANADA 131,381 2.81% 123,699 2.90% 6.21
9. HONGKONG 126,008 2.69% 118,666 2.78% 6.19
10. UNITED KINGDOM 122,759 2.62% 113,282 2.65% 8.37
11. MALAYSIA 109,437 2.34% 114,513 2.68% -4.43
12. GERMANY 70,949 1.52% 67,023 1.57% 5.86
Sources of Data: A/D Cards & Shipping Manifests
Prepared by: Tourism Research & Statistics Division, Office of Tourism Development Planning,
Planning, Product Development and Coordination, DEPARTMENT OF TOURISM
e-mail: [email protected]
Visit the Department of Tourism's website at http:\\www.tourism.gov.ph Page 3 of 3
TOP 12 MARKETS BY VOLUME
JANUARY-DECEMBER 2013
%
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN-DEC % OF JAN-DEC GROWTH
Country of Residence 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 TOTAL 2013 RATE
A S I A
ASEAN
BRUNEI 709 758 1,013 518 892 1,032 714 555 780 697 919 1,090 9,677 0.20 8,297 16.63
CAMBODIA 254 216 311 277 266 288 231 238 244 259 405 287 3,276 0.07 3,228 1.49
INDONESIA 3,789 4,090 4,403 3,095 3,859 4,053 3,901 3,735 3,744 3,478 4,621 3,989 46,757 0.97 45,582 2.58
LAOS 60 57 114 72 93 135 61 59 78 88 148 91 1,056 0.02 1,062 -0.56
MALAYSIA 8,697 11,044 12,059 10,142 12,478 12,376 11,353 10,552 10,466 11,240 14,958 13,880 139,245 2.88 109,437 27.24
MYANMAR 504 438 556 706 581 578 460 480 456 638 765 471 6,633 0.14 4,948 34.05
SINGAPORE 13,399 14,139 17,279 14,424 15,469 16,982 13,641 13,049 13,961 14,653 16,921 15,182 179,099 3.71 175,034 2.32
THAILAND 3,593 4,089 4,717 4,422 4,014 3,690 3,124 3,218 3,088 3,811 4,634 3,543 45,943 0.95 47,874 -4.03
VIETNAM 2,321 2,847 2,805 2,249 2,266 2,833 2,645 2,470 2,038 2,227 3,005 2,094 29,800 0.62 26,599 12.03
SUB-TOTAL 33,326 37,678 43,257 35,905 39,918 41,967 36,130 34,356 34,855 37,091 46,376 40,627 461,486 9.55 422,061 9.34
EAST ASIA
CHINA 49,538 49,479 37,714 31,424 30,796 27,212 41,865 40,365 26,279 19,530 20,762 19,987 394,951 8.17 426,352 -7.37
HONGKONG 11,587 9,573 9,262 10,529 8,430 8,089 9,564 8,743 9,086 9,535 9,690 10,012 114,100 2.36 126,008 -9.45
JAPAN 35,160 40,223 44,568 35,496 33,494 31,425 38,720 51,815 38,199 33,533 36,847 44,264 463,744 9.59 433,705 6.93
KOREA 118,308 102,523 79,408 73,984 79,054 94,694 114,257 121,624 82,098 92,339 100,243 116,940 1,175,472 24.32 1,165,789 0.83
MACAU 705 650 711 752 541 583 759 674 589 665 655 826 8,110 0.17 7,644 6.10
TAIWAN 12,448 12,167 10,700 9,810 10,418 11,670 15,574 14,217 11,709 12,364 11,071 10,825 142,973 2.96 139,099 2.79
SUB-TOTAL 227,746 214,615 182,363 161,995 162,733 173,673 220,739 237,438 167,960 167,966 179,268 202,854 2,299,350 47.57 2,298,597 0.03
SOUTH ASIA
BANGLADESH 286 214 300 245 388 359 338 319 309 375 372 300 3,805 0.08 3,244 17.29
INDIA 5,472 3,751 4,972 5,025 5,305 5,456 4,872 4,737 4,988 4,689 6,885 5,000 61,152 1.27 52,206 17.14
IRAN 254 108 285 247 341 570 175 142 139 216 280 142 2,899 0.06 3,652 -20.62
NEPAL 235 194 184 285 180 248 165 162 148 193 453 428 2,875 0.06 2,403 19.64
PAKISTAN 424 294 320 316 333 358 236 288 327 342 306 275 3,819 0.08 3,765 1.43
SRI LANKA 288 196 350 718 296 332 344 284 270 310 386 294 4,068 0.08 4,063 0.12
SUB-TOTAL 6,959 4,757 6,411 6,836 6,843 7,323 6,130 5,932 6,181 6,125 8,682 6,439 78,618 1.63 69,333 13.39
MIDDLE EAST
BAHRAIN 294 316 320 314 321 311 408 485 299 332 310 293 4,003 0.08 3,424 16.91
EGYPT 153 175 167 133 143 124 87 122 120 135 164 117 1,640 0.03 1,763 -6.98
JORDAN 104 57 79 62 68 75 64 43 59 53 40 53 757 0.02 833 -9.12
KUWAIT 488 419 344 454 419 483 441 563 358 504 402 415 5,290 0.11 5,048 4.79
QATAR* 249 275 260 372 368 347 423 304 279 407 294 412 3,990 0.08 3,724 7.14
SAUDI ARABIA 3,949 2,988 3,315 2,964 3,402 3,968 2,631 6,350 4,779 3,696 3,331 2,110 43,483 0.90 38,969 11.58
UNITED ARAB EMIRATES 1,082 1,075 1,297 1,500 1,429 1,410 1,702 1,711 1,204 1,592 1,394 1,604 17,000 0.35 15,155 12.17
SUB-TOTAL 6,319 5,305 5,782 5,799 6,150 6,718 5,756 9,578 7,098 6,719 5,935 5,004 76,163 1.58 68,916 10.52
A M E R I C A
NORTH AMERICA
CANADA 16,413 12,093 14,333 13,732 11,358 7,748 10,548 7,419 7,382 10,365 12,359 20,149 143,899 2.98 131,381 9.53
MEXICO 236 154 264 218 189 225 293 222 228 270 242 175 2,716 0.06 2,586 5.03
USA 71,042 60,936 67,487 67,507 60,730 61,730 60,361 43,545 43,047 55,819 54,955 75,591 722,750 14.95 674,564 7.14
SUB-TOTAL 87,691 73,183 82,084 81,457 72,277 69,703 71,202 51,186 50,657 66,454 67,556 95,915 869,365 17.99 808,531 7.52
Page 1 of 3
VISITOR ARRIVALS TO THE PHILIPPINES BY COUNTRY OF RESIDENCE
JANUARY-DECEMBER 2014
%
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN-DEC % OF JAN-DEC GROWTH
Country of Residence 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 TOTAL 2013 RATE
SOUTH AMERICA
ARGENTINA 143 111 105 104 107 81 65 75 90 137 145 89 1,252 0.03 1,259 -0.56
BRAZIL 317 222 242 218 221 199 193 212 193 210 318 381 2,926 0.06 3,043 -3.84
COLOMBIA 122 66 67 66 81 65 82 106 94 89 91 94 1,023 0.02 989 3.44
PERU 37 51 31 29 28 25 18 28 38 42 33 46 406 0.01 478 -15.06
VENEZUELA 29 21 27 13 17 18 18 22 14 14 13 22 228 0.00 289 -21.11
SUB-TOTAL 648 471 472 430 454 388 376 443 429 492 600 632 5,835 0.12 6,058 -3.68
E U R O P E
WESTERN EUROPE
ANDORRA 383 328 331 78 42 56 50 24 11 15 32 21 1,371 0.03 4,840 -71.67
AUSTRIA 1,546 1,348 1,214 1,004 758 868 1,077 679 515 740 877 1,784 12,410 0.26 12,106 2.51
BELGIUM 916 868 996 1,159 868 1,266 1,671 707 708 732 1,010 1,335 12,236 0.25 11,454 6.83
FRANCE 4,257 4,223 3,753 3,723 2,788 2,404 3,429 2,671 2,022 2,374 2,983 4,319 38,946 0.81 39,042 -0.25
GERMANY 7,616 7,779 8,788 6,379 4,478 3,602 4,917 5,317 4,102 4,869 6,198 8,756 72,801 1.51 70,949 2.61
LUXEMBOURG 52 57 46 74 45 32 73 57 30 56 43 75 640 0.01 586 9.22
NETHERLANDS 2,161 2,000 2,097 2,114 1,940 1,617 2,695 1,540 1,641 1,847 2,276 3,308 25,236 0.52 22,595 11.69
SWITZERLAND 2,723 2,425 2,405 2,784 1,732 1,302 2,266 1,102 1,301 1,824 2,153 3,531 25,548 0.53 24,907 2.57
SUB-TOTAL 19,654 19,028 19,630 17,315 12,651 11,147 16,178 12,097 10,330 12,457 15,572 23,129 189,188 3.91 186,479 1.45
NORTHERN EUROPE
DENMARK 1,822 1,742 1,295 1,243 912 936 1,233 630 676 904 1,035 1,870 14,298 0.30 13,618 4.99
FINLAND 705 670 586 422 395 375 225 263 279 340 438 969 5,667 0.12 5,906 -4.05
IRELAND 929 735 973 1,128 990 1,558 1,142 670 703 969 800 1,757 12,354 0.26 10,576 16.81
NORWAY 1,882 1,759 1,506 1,630 1,121 2,675 2,450 968 1,049 1,326 1,380 3,100 20,846 0.43 20,625 1.07
SWEDEN 3,011 2,649 2,002 1,393 991 1,412 1,129 717 859 1,228 1,764 4,706 21,861 0.45 22,957 -4.77
UNITED KINGDOM 11,098 12,223 13,138 13,746 10,100 8,288 12,655 9,358 7,864 9,029 9,798 16,368 133,665 2.77 122,759 8.88
SUB-TOTAL 19,447 19,778 19,500 19,562 14,509 15,244 18,834 12,606 11,430 13,796 15,215 28,770 208,691 4.32 196,441 6.24
SOUTHERN EUROPE
GREECE 173 189 196 114 179 142 150 136 134 179 253 218 2,063 0.04 1,879 9.79
ITALY 2,377 1,827 1,884 1,528 1,280 1,258 1,458 1,611 1,150 1,217 1,615 2,660 19,865 0.41 17,668 12.43
PORTUGAL 157 166 192 243 119 93 107 163 111 99 174 175 1,799 0.04 1,566 14.88
SPAIN 1,612 1,273 1,653 1,445 1,285 1,387 1,827 2,137 1,192 1,566 1,786 2,190 19,353 0.40 17,126 13.00
SUB-TOTAL 4,319 3,455 3,925 3,330 2,863 2,880 3,542 4,047 2,587 3,061 3,828 5,243 43,080 0.89 38,239 12.66
EASTERN EUROPE
COMMONWEALTH OF
INDEPENDENT STATES 811 510 554 518 478 424 516 508 445 547 680 898 6,889 0.14 5,850 17.76
RUSSIAN FEDERATION 5,463 3,679 3,557 2,167 1,654 1,199 1,273 1,262 1,352 2,511 3,519 4,451 32,087 0.66 35,404 -9.37
TOTAL (CIS & RUSSIA) 6,274 4,189 4,111 2,685 2,132 1,623 1,789 1,770 1,797 3,058 4,199 5,349 38,976 0.81 41,254 -5.52
POLAND 769 931 620 414 330 293 301 257 324 373 721 578 5,911 0.12 5,653 4.56
SUB-TOTAL 7,043 5,120 4,731 3,099 2,462 1,916 2,090 2,027 2,121 3,431 4,920 5,927 44,887 0.93 46,907 -4.31
EASTERN MEDITERRANEAN EUROPE**
ISRAEL 747 877 878 791 585 417 485 494 838 795 913 956 8,776 0.18 7,675 14.35
TURKEY 406 366 301 300 284 421 370 301 293 433 523 303 4,301 0.09 3,731 15.28
SUB-TOTAL 1,153 1,243 1,179 1,091 869 838 855 795 1,131 1,228 1,436 1,259 13,077 0.27 11,406 14.65
Page 2 of 3
VISITOR ARRIVALS TO THE PHILIPPINES BY COUNTRY OF RESIDENCE
JANUARY-DECEMBER 2014
VISITOR ARRIVALS TO THE PHILIPPINES BY COUNTRY OF RESIDENCE
%
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN-DEC % OF JAN-DEC GROWTH
Country of Residence 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 TOTAL 2013 RATE
AUSTRALASIA/PACIFIC
AUSTRALIA 20,747 17,262 21,464 20,629 16,553 15,032 15,058 13,378 16,666 17,165 18,773 32,057 224,784 4.65 213,023 5.52
GUAM 3,159 3,059 3,312 2,850 2,854 4,563 3,855 2,664 2,333 2,688 3,372 3,307 38,016 0.79 42,204 -9.92
NAURU 1 1 5 - - 1 2 2 8 4 4 - 28 0.00 44 -36.36
NEW ZEALAND 1,425 1,036 1,375 1,684 1,467 1,365 1,280 1,207 1,276 1,277 1,495 2,817 17,704 0.37 15,783 12.17
PAPUA NEW GUINEA 571 448 469 474 716 598 496 499 484 621 513 592 6,481 0.13 5,668 14.34
SUB-TOTAL 25,903 21,806 26,625 25,637 21,590 21,559 20,691 17,750 20,767 21,755 24,157 38,773 287,013 5.94 276,722 3.72
A F R I C A
NIGERIA 487 101 116 96 119 143 101 111 74 112 130 123 1,713 0.04 1,536 11.52
SOUTH AFRICA 298 325 333 311 253 258 266 249 236 259 261 557 3,606 0.07 3,979 -9.37
SUB-TOTAL 785 426 449 407 372 401 367 360 310 371 391 680 5,319 0.11 5,515 -3.55
OTHERS & UNSPECIFIED
RESIDENCES 4,600 4,353 4,058 3,565 3,113 3,074 3,137 2,896 2,816 3,411 4,254 4,115 43,392 0.90 42,490 2.12
T O T A L 445,593 411,218 400,466 366,428 346,804 356,831 406,027 391,511 318,672 344,357 378,190 459,367 4,625,464 95.70 4,477,695 3.30
OVERSEAS FILIPINOS*** 15,790 11,413 25,392 20,237 17,794 15,462 22,117 14,459 10,309 14,519 12,125 28,287 207,904 4.30 203,612 2.11
2014 MONTHLY TOTAL 461,383 422,631 425,858 386,665 364,598 372,293 428,144 405,970 328,981 358,876 390,315 487,654 4,833,368 100.00 4,681,307 3.25
2013 MONTHLY TOTAL 436,079 418,108 417,392 377,879 362,062 369,073 418,288 382,022 328,114 358,369 361,271 452,650
Monthly Growth Rate (%) 5.80 1.08 2.03 2.33 0.70 0.87 2.36 6.27 0.26 0.14 8.04 7.73
*Prior to 2009, statistics from this country were lumped under "Others"
**Grouping from UNWTO; prior to 2009, statistics from Israel were lumped under "Middle East" and statistics from Turkey were lumped under "Others"
*** Philippine passport holders permanently residing abroad; excludes overseas Filipino workers
Rank Country Jan-Dec % Jan-Dec % Growth
2014 Share 2013 Share Rate (%)
1. KOREA 1,175,472 24.32% 1,165,789 24.90% 0.83
2. USA 722,750 14.95% 674,564 14.41% 7.14
3. JAPAN 463,744 9.59% 433,705 9.26% 6.93
4. CHINA 394,951 8.17% 426,352 9.11% -7.37
5. AUSTRALIA 224,784 4.65% 213,023 4.55% 5.52
6. SINGAPORE 179,099 3.71% 175,034 3.74% 2.32
7. CANADA 143,899 2.98% 131,381 2.81% 9.53
8. TAIWAN 142,973 2.96% 139,099 2.97% 2.79
9. MALAYSIA 139,245 2.88% 109,437 2.34% 27.24
10. UNITED KINGDOM 133,665 2.77% 122,759 2.62% 8.88
11. HONGKONG 114,100 2.36% 126,008 2.69% -9.45
12. GERMANY 72,801 1.51% 70,949 1.52% 2.61
Sources of Data: A/D Cards & Shipping Manifests
Prepared by: Tourism Research & Statistics Division, Office of Tourism Development Planning,
Planning, Product Development and Coordination, DEPARTMENT OF TOURISM
e-mail: [email protected]
Visit the Department of Tourism's website at http:\\www.tourism.gov.ph Page 3 of 3
TOP 12 MARKETS BY VOLUME
JANUARY-DECEMBER 2014
%
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN-DEC % OF JAN-DEC GROWTH
Country of Residence 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 TOTAL 2015 RATE
A S I A
ASEAN
BRUNEI 526 761 907 640 710 557 682 554 770 523 748 833 8,211 0.14 9,015 -8.92
CAMBODIA 301 261 272 354 294 348 286 265 281 228 388 248 3,526 0.06 3,503 0.66
INDONESIA 4,590 4,234 4,026 4,075 4,585 4,206 3,305 2,400 2,584 3,057 3,589 3,697 44,348 0.74 48,178 -7.95
LAOS 102 114 78 127 104 114 80 71 82 87 153 61 1,173 0.02 1,231 -4.71
MALAYSIA 11,068 12,922 12,611 12,234 12,076 11,386 12,022 10,810 10,533 10,571 11,844 11,056 139,133 2.33 155,814 -10.71
MYANMAR 597 437 614 694 554 820 595 584 589 600 748 610 7,442 0.12 7,033 5.82
SINGAPORE 13,404 14,972 16,065 16,592 14,723 16,324 14,153 14,008 13,190 12,914 14,849 14,863 176,057 2.95 181,176 -2.83
THAILAND 4,035 3,744 4,071 4,805 4,048 4,072 3,985 3,788 3,831 3,819 4,174 3,541 47,913 0.80 44,038 8.80
VIETNAM 2,564 3,053 2,588 2,921 3,102 3,653 3,040 2,743 2,486 2,528 2,877 2,340 33,895 0.57 31,579 7.33
SUB-TOTAL 37,187 40,498 41,232 42,442 40,196 41,480 38,148 35,223 34,346 34,327 39,370 37,249 461,698 7.74 481,567 -4.13
EAST ASIA
CHINA 48,708 82,208 53,596 54,011 46,825 55,610 81,843 61,766 53,015 44,542 48,203 45,336 675,663 11.32 490,841 37.65
HONGKONG 8,132 12,643 11,974 9,125 9,355 10,289 10,672 9,142 8,504 8,977 8,482 9,033 116,328 1.95 122,180 -4.79
JAPAN 41,691 50,840 51,093 39,996 39,422 37,614 44,434 62,054 43,525 38,086 42,506 43,977 535,238 8.97 495,662 7.98
KOREA 147,165 137,598 98,781 98,052 94,736 109,786 142,793 147,588 115,147 112,508 127,547 143,380 1,475,081 24.72 1,339,678 10.11
MACAU 700 942 752 771 701 834 838 764 717 829 631 768 9,247 0.15 10,160 -8.99
TAIWAN 15,523 19,821 16,758 19,554 18,136 22,333 23,894 21,498 20,773 18,327 16,905 15,781 229,303 3.84 177,670 29.06
SUB-TOTAL 261,919 304,052 232,954 221,509 209,175 236,466 304,474 302,812 241,681 223,269 244,274 258,275 3,040,860 50.96 2,636,191 15.35
SOUTH ASIA
BANGLADESH 407 345 460 342 370 327 423 336 399 397 372 338 4,516 0.08 4,664 -3.17
INDIA 8,954 6,224 6,943 7,457 7,245 7,471 9,202 6,595 6,673 7,089 9,516 7,447 90,816 1.52 74,824 21.37
IRAN 179 151 368 258 210 405 167 212 161 175 250 184 2,720 0.05 2,505 8.58
NEPAL 282 188 298 334 320 333 393 280 248 222 305 246 3,449 0.06 2,908 18.60
PAKISTAN 388 251 366 383 372 354 403 403 310 377 387 262 4,256 0.07 4,346 -2.07
SRI LANKA 474 406 434 481 426 571 458 343 539 499 402 377 5,410 0.09 5,292 2.23
SUB-TOTAL 10,684 7,565 8,869 9,255 8,943 9,461 11,046 8,169 8,330 8,759 11,232 8,854 111,167 1.86 94,539 17.59
MIDDLE EAST
BAHRAIN 314 292 253 320 301 193 528 366 265 308 247 302 3,689 0.06 3,562 3.57
EGYPT 161 130 199 202 141 104 253 176 136 157 133 193 1,985 0.03 1,630 21.78
JORDAN 89 51 61 72 60 52 62 46 48 60 46 71 718 0.01 677 6.06
KUWAIT 460 411 400 503 574 479 898 748 596 448 602 530 6,649 0.11 5,440 22.22
QATAR* 386 346 414 468 427 271 646 323 481 335 330 318 4,745 0.08 4,472 6.10
SAUDI ARABIA 4,286 3,587 4,418 4,301 4,310 1,666 8,880 7,904 5,226 3,887 5,195 2,421 56,081 0.94 50,884 10.21
UNITED ARAB EMIRATES 1,223 1,283 1,790 1,775 1,495 1,162 2,180 1,467 1,629 1,048 1,230 1,352 17,634 0.30 16,881 4.46
SUB-TOTAL 6,919 6,100 7,535 7,641 7,308 3,927 13,447 11,030 8,381 6,243 7,783 5,187 91,501 1.53 83,546 9.52
A M E R I C A
NORTH AMERICA
CANADA 21,108 15,665 16,528 14,987 14,052 9,072 12,558 10,104 9,548 13,113 15,035 23,861 175,631 2.94 156,363 12.32
MEXICO 285 223 217 249 227 233 279 218 235 233 304 221 2,924 0.05 3,145 -7.03
USA 84,506 71,290 75,437 72,718 73,644 76,575 74,899 55,080 51,866 67,994 67,840 97,614 869,463 14.57 779,217 11.58
SUB-TOTAL 105,899 87,178 92,182 87,954 87,923 85,880 87,736 65,402 61,649 81,340 83,179 121,696 1,048,018 17.56 938,725 11.64
Page 1 of 3
VISITOR ARRIVALS TO THE PHILIPPINES BY COUNTRY OF RESIDENCE
JANUARY-DECEMBER 2016
%
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN-DEC % OF JAN-DEC GROWTH
Country of Residence 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 TOTAL 2015 RATE
SOUTH AMERICA
ARGENTINA 392 338 310 243 191 116 114 105 100 141 161 158 2,369 0.04 1,745 35.76
BRAZIL 412 422 346 319 317 313 274 249 317 415 541 595 4,520 0.08 3,495 29.33
COLOMBIA 135 81 113 84 100 129 97 93 153 170 139 137 1,431 0.02 1,228 16.53
PERU 67 40 58 44 44 52 35 35 39 60 65 42 581 0.01 561 3.57
VENEZUELA 26 24 32 26 21 25 32 20 22 15 19 9 271 0.00 221 22.62
SUB-TOTAL 1,032 905 859 716 673 635 552 502 631 801 925 941 9,172 0.15 7,250 26.51
E U R O P E
WESTERN EUROPE
ANDORRA 19 23 28 28 25 24 36 48 39 51 21 22 364 0.01 329 10.64
AUSTRIA 1,716 1,349 1,257 998 705 623 1,277 914 608 828 1,007 1,805 13,087 0.22 12,267 6.68
BELGIUM 1,151 1,266 1,635 1,025 964 1,071 1,956 782 856 1,064 1,091 1,616 14,477 0.24 12,825 12.88
FRANCE 5,356 7,146 5,915 5,563 4,356 2,809 4,233 3,325 2,360 3,905 4,348 6,068 55,384 0.93 45,505 21.71
GERMANY 8,337 9,869 10,415 7,018 5,901 4,082 6,112 5,814 4,779 6,598 7,357 10,081 86,363 1.45 75,348 14.62
LUXEMBOURG 89 79 101 63 46 48 63 92 45 50 50 107 833 0.01 687 21.25
NETHERLANDS 3,240 2,809 2,872 2,848 2,319 1,788 3,282 2,080 1,555 2,409 2,882 3,792 31,876 0.53 28,632 11.33
SWITZERLAND 3,432 3,062 2,896 2,738 2,024 1,294 2,581 1,372 1,384 2,362 2,475 3,800 29,420 0.49 27,200 8.16
SUB-TOTAL 23,340 25,603 25,119 20,281 16,340 11,739 19,540 14,427 11,626 17,267 19,231 27,291 231,804 3.88 202,793 14.31
NORTHERN EUROPE
DENMARK 2,477 2,286 2,013 1,276 986 1,040 1,821 811 819 1,108 1,335 2,077 18,049 0.30 15,269 18.21
FINLAND 1,049 729 602 382 378 409 295 239 304 472 584 875 6,318 0.11 6,548 -3.51
IRELAND 1,249 944 1,686 1,122 1,261 1,643 1,922 1,105 835 1,153 1,301 2,336 16,557 0.28 14,050 17.84
NORWAY 2,198 1,912 2,245 1,274 1,174 2,642 2,769 959 992 1,286 1,486 2,669 21,606 0.36 20,968 3.04
SWEDEN 3,569 3,504 2,797 1,718 1,264 1,638 1,442 828 909 1,642 2,210 4,541 26,062 0.44 23,206 12.31
UNITED KINGDOM 15,072 13,166 20,859 13,942 13,236 10,598 16,980 13,682 9,261 13,116 13,797 19,590 173,299 2.90 154,589 12.10
SUB-TOTAL 25,614 22,541 30,202 19,714 18,299 17,970 25,229 17,624 13,120 18,777 20,713 32,088 261,891 4.39 234,630 11.62
SOUTHERN EUROPE
GREECE 231 252 225 187 192 149 176 123 136 196 346 270 2,483 0.04 2,386 4.07
ITALY 2,778 2,480 2,159 1,922 1,546 1,461 2,074 2,428 1,324 1,766 2,308 3,699 25,945 0.43 21,620 20.00
PORTUGAL 297 424 316 238 181 180 193 194 152 241 357 226 2,999 0.05 2,206 35.95
SPAIN 2,833 2,259 2,656 2,186 1,803 1,763 3,470 3,951 1,798 2,650 3,254 3,474 32,097 0.54 24,144 32.94
SUB-TOTAL 6,139 5,415 5,356 4,533 3,722 3,553 5,913 6,696 3,410 4,853 6,265 7,669 63,524 1.06 50,356 26.15
EASTERN EUROPE
COMMONWEALTH OF
INDEPENDENT STATES 1,314 1,120 906 860 832 699 745 741 626 651 908 940 10,342 0.17 10,100 2.40
RUSSIAN FEDERATION 4,310 3,050 2,150 1,988 1,426 1,005 1,082 1,069 1,253 2,814 4,065 3,998 28,210 0.47 25,278 11.60
TOTAL (CIS & RUSSIA) 5,624 4,170 3,056 2,848 2,258 1,704 1,827 1,810 1,879 3,465 4,973 4,938 38,552 0.65 35,378 8.97
POLAND 1,284 1,323 960 653 567 353 365 365 394 607 1,247 775 8,893 0.15 8,030 10.75
SUB-TOTAL 6,908 5,493 4,016 3,501 2,825 2,057 2,192 2,175 2,273 4,072 6,220 5,713 47,445 0.80 43,408 9.30
EASTERN MEDITERRANEAN EUROPE**
ISRAEL 1,620 1,678 1,643 1,713 1,120 629 891 934 1,611 2,072 1,307 1,507 16,725 0.28 11,756 42.27
TURKEY 954 994 690 568 527 514 721 483 615 584 653 581 7,884 0.13 6,026 30.83
SUB-TOTAL 2,574 2,672 2,333 2,281 1,647 1,143 1,612 1,417 2,226 2,656 1,960 2,088 24,609 0.41 17,782 38.39
Page 2 of 3
VISITOR ARRIVALS TO THE PHILIPPINES BY COUNTRY OF RESIDENCE
JANUARY-DECEMBER 2016
VISITOR ARRIVALS TO THE PHILIPPINES BY COUNTRY OF RESIDENCE
%
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN-DEC % OF JAN-DEC GROWTH
Country of Residence 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 TOTAL 2015 RATE
AUSTRALASIA/PACIFIC
AUSTRALIA 25,274 18,438 23,553 21,231 19,886 17,827 19,232 15,575 17,584 20,220 19,618 32,660 251,098 4.21 241,187 4.11
GUAM 2,485 2,430 3,089 3,095 3,792 4,629 4,688 3,108 2,670 2,675 2,880 3,236 38,777 0.65 35,262 9.97
NAURU 2 - 1 - 2 3 - 4 - 5 - - 17 0.00 20 -15.00
NEW ZEALAND 2,011 1,283 1,724 1,991 1,774 1,840 1,975 1,535 1,621 1,829 2,143 3,705 23,431 0.39 20,579 13.86
PAPUA NEW GUINEA 568 537 553 589 755 756 675 567 822 603 564 749 7,738 0.13 5,910 30.93
SUB-TOTAL 30,340 22,688 28,920 26,906 26,209 25,055 26,570 20,789 22,697 25,332 25,205 40,350 321,061 5.38 302,958 5.98
A F R I C A
NIGERIA 163 90 105 129 187 164 144 141 108 109 83 66 1,489 0.02 1,430 4.13
SOUTH AFRICA 435 350 559 436 361 362 426 359 345 353 409 722 5,117 0.09 4,570 11.97
SUB-TOTAL 598 440 664 565 548 526 570 500 453 462 492 788 6,606 0.11 6,000 10.10
OTHERS & UNSPECIFIED
RESIDENCES 6,679 6,044 5,651 5,098 4,126 4,151 4,269 3,424 3,379 3,999 5,409 4,997 57,226 0.96 49,074 16.61
T O T A L 525,832 537,194 485,892 452,396 427,934 444,043 541,298 490,190 414,202 432,157 472,258 553,186 5,776,582 96.81 5,148,819 12.19
OVERSEAS FILIPINOS*** 16,426 12,531 24,378 19,202 17,515 15,095 19,574 12,549 8,741 10,868 10,092 23,452 190,423 3.19 211,863 -10.12
2016 MONTHLY TOTAL 542,258 549,725 510,270 471,598 445,449 459,138 560,872 502,739 422,943 443,025 482,350 576,638 5,967,005 100.00 5,360,682 11.31
2015 MONTHLY TOTAL 479,149 456,524 456,163 423,366 413,937 390,486 489,724 480,689 393,589 412,185 411,868 553,002
Monthly Growth Rate (%) 13.17 20.42 11.86 11.39 7.61 17.58 14.53 4.59 7.46 7.48 17.11 4.27
*Prior to 2009, statistics from this country were lumped under "Others"
**Grouping from UNWTO; prior to 2009, statistics from Israel were lumped under "Middle East" and statistics from Turkey were lumped under "Others"
*** Philippine passport holders permanently residing abroad; excludes overseas Filipino workers
Rank Country Jan-Dec % Jan-Dec % Growth
2016 Share 2015 Share Rate (%)
1. KOREA 1,475,081 24.72% 1,339,678 24.99% 10.11
2. USA 869,463 14.57% 779,217 14.54% 11.58
3. CHINA 675,663 11.32% 490,841 9.16% 37.65
4. JAPAN 535,238 8.97% 495,662 9.25% 7.98
5. AUSTRALIA 251,098 4.21% 241,187 4.50% 4.11
6. TAIWAN 229,303 3.84% 177,670 3.31% 29.06
7. SINGAPORE 176,057 2.95% 181,176 3.38% -2.83
8. CANADA 175,631 2.94% 156,363 2.92% 12.32
9. UNITED KINGDOM 173,299 2.90% 154,589 2.88% 12.10
10. MALAYSIA 139,133 2.33% 155,814 2.91% -10.71
11. HONGKONG 116,328 1.95% 122,180 2.28% -4.79
12. INDIA 90,816 1.52% 74,824 1.40% 21.37
Sources of Data: A/D Cards & Shipping Manifests
Prepared by: Tourism Research & Statistics Division, Office of Tourism Development Planning,
Planning, Product Development and Coordination, DEPARTMENT OF TOURISM
e-mail: [email protected]
Visit the Department of Tourism's website at http:\\www.tourism.gov.ph Page 3 of 3
TOP 12 MARKETS BY VOLUME
JANUARY-DECEMBER 2016
%
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN-DEC % OF JAN-DEC GROWTH
Country of Residence 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 TOTAL 2016 RATE
A S I A
ASEAN
BRUNEI 706 544 978 831 670 636 598 718 783 583 725 907 8,679 0.13 8,211 5.70
CAMBODIA 223 374 294 501 347 305 358 411 447 494 574 384 4,712 0.07 3,526 33.64
INDONESIA 4,138 4,517 4,624 5,572 5,045 4,317 4,887 4,816 8,581 5,073 5,939 5,414 62,923 0.95 44,348 41.88
LAOS 48 107 77 168 106 119 131 155 211 180 199 79 1,580 0.02 1,173 34.70
MALAYSIA 10,215 11,335 12,861 12,839 13,328 11,633 10,632 12,336 11,541 12,435 12,852 11,559 143,566 2.17 139,133 3.19
MYANMAR 659 620 836 848 783 757 852 906 818 819 990 683 9,571 0.14 7,442 28.61
SINGAPORE 12,000 13,309 15,086 13,895 15,895 15,022 12,535 13,726 13,974 13,597 14,752 14,846 168,637 2.55 176,057 -4.21
THAILAND 3,644 3,638 4,173 4,926 4,334 3,279 3,671 4,008 4,145 4,530 4,768 3,611 48,727 0.74 47,913 1.70
VIETNAM 3,767 3,536 3,014 4,023 3,966 3,597 3,003 2,776 2,798 2,801 3,652 3,018 39,951 0.60 33,895 17.87
SUB-TOTAL 35,400 37,980 41,943 43,603 44,474 39,665 36,667 39,852 43,298 40,512 44,451 40,501 488,346 7.38 461,698 5.77
EAST ASIA
CHINA 85,948 78,251 76,155 74,893 73,649 66,066 90,763 95,687 79,463 89,932 79,307 78,333 968,447 14.63 675,663 43.33
HONGKONG 10,006 8,170 7,746 12,260 9,280 8,191 9,810 9,026 9,187 9,226 9,186 9,047 111,135 1.68 116,328 -4.46
JAPAN 51,516 53,957 60,778 44,872 44,696 38,261 47,377 64,114 46,553 38,733 44,952 48,371 584,180 8.82 535,238 9.14
KOREA 154,367 150,685 135,813 117,074 128,691 108,455 132,135 141,869 123,834 139,218 125,583 150,097 1,607,821 24.28 1,475,081 9.00
MACAU 760 705 702 911 948 640 813 669 680 799 728 756 9,111 0.14 9,247 -1.47
TAIWAN 21,926 20,472 22,498 21,318 22,429 18,374 20,451 19,993 17,112 21,241 16,052 14,911 236,777 3.58 229,303 3.26
SUB-TOTAL 324,523 312,240 303,692 271,328 279,693 239,987 301,349 331,358 276,829 299,149 275,808 301,515 3,517,471 53.13 3,040,860 15.67
SOUTH ASIA
BANGLADESH 368 332 355 346 318 314 393 353 425 461 519 407 4,591 0.07 4,516 1.66
INDIA 11,805 7,621 7,479 8,842 9,928 8,988 9,637 8,081 8,389 8,062 10,256 8,190 107,278 1.62 90,816 18.13
IRAN 182 131 433 210 208 246 178 196 209 176 249 180 2,598 0.04 2,720 -4.49
NEPAL 296 247 608 798 778 308 346 410 227 227 498 585 5,328 0.08 3,449 54.48
PAKISTAN 433 368 407 401 360 289 424 343 367 284 393 300 4,369 0.07 4,256 2.66
SRI LANKA 469 433 467 443 477 380 412 528 463 411 440 420 5,343 0.08 5,410 -1.24
SUB-TOTAL 13,553 9,132 9,749 11,040 12,069 10,525 11,390 9,911 10,080 9,621 12,355 10,082 129,507 1.96 111,167 16.50
MIDDLE EAST
BAHRAIN 308 298 285 350 258 284 503 392 283 298 281 255 3,795 0.06 3,689 2.87
EGYPT 175 135 141 192 199 142 241 134 146 148 178 169 2,000 0.03 1,985 0.76
JORDAN 73 54 63 76 80 58 89 48 44 53 64 43 745 0.01 718 3.76
KUWAIT 756 559 617 753 661 640 873 837 668 575 650 493 8,082 0.12 6,649 21.55
QATAR* 393 346 346 391 341 380 346 369 319 305 316 343 4,195 0.06 4,745 -11.59
SAUDI ARABIA 5,020 4,051 4,341 4,820 3,096 3,228 8,227 7,155 4,658 3,933 4,120 2,067 54,716 0.83 56,081 -2.43
UNITED ARAB EMIRATES 1,077 1,130 1,733 1,503 1,383 1,367 1,602 1,457 1,223 1,224 1,274 1,426 16,399 0.25 17,634 -7.00
SUB-TOTAL 7,802 6,573 7,526 8,085 6,018 6,099 11,881 10,392 7,341 6,536 6,883 4,796 89,932 1.36 91,501 -1.71
A M E R I C A
NORTH AMERICA
CANADA 24,352 19,016 17,470 19,755 16,794 10,856 15,159 11,057 10,686 13,080 17,344 25,071 200,640 3.03 175,631 14.24
MEXICO 366 309 268 362 315 298 333 270 354 414 820 1,635 5,744 0.09 2,924 96.44
USA 99,435 80,463 78,199 87,614 83,056 84,676 86,017 61,415 56,827 67,567 74,704 97,840 957,813 14.47 869,463 10.16
SUB-TOTAL 124,153 99,788 95,937 107,731 100,165 95,830 101,509 72,742 67,867 81,061 92,868 124,546 1,164,197 17.58 1,048,018 11.09
Page 1 of 3
VISITOR ARRIVALS TO THE PHILIPPINES BY COUNTRY OF RESIDENCE
JANUARY-DECEMBER 2017
%
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN-DEC % OF JAN-DEC GROWTH
Country of Residence 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 TOTAL 2016 RATE
SOUTH AMERICA
ARGENTINA 533 380 367 353 291 178 79 118 115 211 242 290 3,157 0.05 2,369 33.26
BRAZIL 719 592 568 650 619 341 357 389 339 371 482 687 6,114 0.09 4,520 35.27
COLOMBIA 182 104 153 145 119 114 131 121 132 157 146 243 1,747 0.03 1,431 22.08
PERU 80 55 67 73 73 38 43 45 50 53 72 359 1,008 0.02 581 73.49
VENEZUELA 35 28 14 25 13 11 21 15 21 19 33 22 257 0.00 271 -5.17
SUB-TOTAL 1,549 1,159 1,169 1,246 1,115 682 631 688 657 811 975 1,601 12,283 0.19 9,172 33.92
E U R O P E
WESTERN EUROPE
ANDORRA 30 16 23 17 33 21 17 66 28 31 40 35 357 0.01 364 -1.92
AUSTRIA 1,647 1,631 1,309 1,222 803 755 1,503 834 595 821 950 1,454 13,524 0.20 13,087 3.34
BELGIUM 1,328 1,173 1,414 1,594 1,047 1,167 2,101 1,010 865 1,020 1,248 1,736 15,703 0.24 14,477 8.47
FRANCE 7,459 8,498 7,757 7,563 4,676 2,937 4,555 3,775 2,918 3,913 4,655 6,071 64,777 0.98 55,384 16.96
GERMANY 8,917 10,003 10,381 8,296 5,887 4,513 6,008 5,495 4,624 5,982 6,492 8,833 85,431 1.29 86,363 -1.08
LUXEMBOURG 51 64 70 86 47 24 71 67 41 67 63 71 722 0.01 833 -13.33
NETHERLANDS 3,852 3,038 2,854 3,337 2,738 2,020 3,224 2,135 1,897 2,105 3,066 3,555 33,821 0.51 31,876 6.10
SWITZERLAND 3,329 3,244 2,791 3,547 2,098 1,392 2,375 1,448 1,497 2,141 2,382 3,593 29,837 0.45 29,420 1.42
SUB-TOTAL 26,613 27,667 26,599 25,662 17,329 12,829 19,854 14,830 12,465 16,080 18,896 25,348 244,172 3.69 231,804 5.34
NORTHERN EUROPE
DENMARK 2,511 2,764 1,669 1,948 1,064 1,169 1,457 850 918 1,069 1,284 1,742 18,445 0.28 18,049 2.19
FINLAND 1,014 922 662 637 472 531 242 240 312 391 616 919 6,958 0.11 6,318 10.13
IRELAND 1,545 1,147 1,421 1,722 1,422 2,095 2,150 1,231 1,020 1,150 1,185 1,963 18,051 0.27 16,557 9.02
NORWAY 2,109 1,930 1,635 1,956 1,210 2,676 2,800 1,094 1,066 1,342 1,503 2,569 21,890 0.33 21,606 1.31
SWEDEN 4,029 3,786 2,831 2,285 1,407 1,898 1,553 906 1,076 1,416 2,202 4,314 27,703 0.42 26,062 6.30
UNITED KINGDOM 15,747 15,226 16,380 20,835 14,224 11,237 17,254 14,105 10,860 12,695 14,818 19,327 182,708 2.76 173,299 5.43
SUB-TOTAL 26,955 25,775 24,598 29,383 19,799 19,606 25,456 18,426 15,252 18,063 21,608 30,834 275,755 4.16 261,891 5.29
SOUTHERN EUROPE
GREECE 253 275 303 268 247 202 185 205 249 251 352 375 3,165 0.05 2,483 27.47
ITALY 3,454 3,150 2,897 2,887 1,931 1,710 2,363 2,695 1,520 1,744 2,357 3,729 30,437 0.46 25,945 17.31
PORTUGAL 565 325 360 516 281 205 204 229 223 310 561 410 4,189 0.06 2,999 39.68
SPAIN 3,368 2,876 2,719 3,612 2,285 2,205 3,572 3,967 2,198 2,760 3,534 3,858 36,954 0.56 32,097 15.13
SUB-TOTAL 7,640 6,626 6,279 7,283 4,744 4,322 6,324 7,096 4,190 5,065 6,804 8,372 74,745 1.13 63,524 17.66
EASTERN EUROPE
COMMONWEALTH OF
INDEPENDENT STATES 1,216 935 1,157 843 692 731 757 756 802 830 1,030 1,059 10,808 0.16 10,342 4.51
RUSSIAN FEDERATION 4,990 4,522 3,979 2,709 1,766 1,399 1,380 1,256 1,438 2,554 3,198 4,088 33,279 0.50 28,210 17.97
TOTAL (CIS & RUSSIA) 6,206 5,457 5,136 3,552 2,458 2,130 2,137 2,012 2,240 3,384 4,228 5,147 44,087 0.67 38,552 14.36
POLAND 1,458 1,682 1,417 1,002 641 410 493 410 500 627 1,168 978 10,786 0.16 8,893 21.29
SUB-TOTAL 7,664 7,139 6,553 4,554 3,099 2,540 2,630 2,422 2,740 4,011 5,396 6,125 54,873 0.83 47,445 15.66
EASTERN MEDITERRANEAN EUROPE**
ISRAEL 2,000 1,919 1,596 2,043 1,179 748 1,006 966 1,491 1,487 1,333 1,678 17,446 0.26 16,725 4.31
TURKEY 974 798 975 573 600 565 646 732 559 559 759 668 8,408 0.13 7,884 6.65
SUB-TOTAL 2,974 2,717 2,571 2,616 1,779 1,313 1,652 1,698 2,050 2,046 2,092 2,346 25,854 0.39 24,609 5.06
Page 2 of 3
VISITOR ARRIVALS TO THE PHILIPPINES BY COUNTRY OF RESIDENCE
JANUARY-DECEMBER 2017
VISITOR ARRIVALS TO THE PHILIPPINES BY COUNTRY OF RESIDENCE
%
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN-DEC % OF JAN-DEC GROWTH
Country of Residence 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 TOTAL 2016 RATE
AUSTRALASIA/PACIFIC
AUSTRALIA 27,826 20,157 18,824 26,447 19,560 18,178 19,985 16,016 19,858 19,592 21,269 31,721 259,433 3.92 251,098 3.32
GUAM 2,608 2,536 2,390 2,872 2,865 4,096 4,222 2,670 2,850 2,912 3,316 3,300 36,637 0.55 38,777 -5.52
NAURU 1 2 2 - 1 - 1 2 - - 7 - 16 0.00 17 -5.88
NEW ZEALAND 2,705 1,843 2,057 2,813 2,240 2,105 2,649 1,880 2,106 2,196 2,482 3,907 28,983 0.44 23,431 23.70
PAPUA NEW GUINEA 890 448 535 705 652 695 650 650 711 687 700 787 8,110 0.12 7,738 4.81
SUB-TOTAL 34,030 24,986 23,808 32,837 25,318 25,074 27,507 21,218 25,525 25,387 27,774 39,715 333,179 5.03 321,061 3.77
A F R I C A
NIGERIA 155 124 97 94 111 96 170 198 160 134 128 91 1,558 0.02 1,489 4.63
SOUTH AFRICA 587 399 471 670 462 446 546 417 450 496 497 1,030 6,471 0.10 5,117 26.46
SUB-TOTAL 742 523 568 764 573 542 716 615 610 630 625 1,121 8,029 0.12 6,606 21.54
OTHERS & UNSPECIFIED
RESIDENCES 6,523 7,056 5,914 5,365 4,605 3,715 4,072 3,828 3,862 4,666 6,188 6,160 61,954 0.94 57,226 8.26
T O T A L 620,121 569,361 556,906 551,497 520,780 462,729 551,638 535,076 472,766 513,638 522,723 603,062 6,480,297 97.88 5,776,582 12.18
OVERSEAS FILIPINOS*** 11,518 9,817 17,159 13,601 11,977 12,125 16,397 10,178 7,037 9,989 10,503 10,310 140,611 2.12 190,423 -26.16
2017 MONTHLY TOTAL 631,639 579,178 574,065 565,098 532,757 474,854 568,035 545,254 479,803 523,627 533,226 613,372 6,620,908 100.00 5,967,005 10.96
2016 MONTHLY TOTAL 542,258 549,725 510,270 471,598 445,449 459,138 560,872 502,739 422,943 443,025 482,350 576,638
Monthly Growth Rate (%) 16.48 5.36 12.50 19.83 19.60 3.42 1.28 8.46 13.44 18.19 10.55 6.37
*Prior to 2009, statistics from this country were lumped under "Others"
**Grouping from UNWTO; prior to 2009, statistics from Israel were lumped under "Middle East" and statistics from Turkey were lumped under "Others"
*** Philippine passport holders permanently residing abroad; excludes overseas Filipino workers
Rank Country Jan-Dec % Jan-Dec % Growth
2017 Share 2016 Share Rate (%)
1. KOREA 1,607,821 24.28% 1,475,081 24.72% 9.00
2. CHINA 968,447 14.63% 675,663 11.32% 43.33
3. USA 957,813 14.47% 869,463 14.57% 10.16
4. JAPAN 584,180 8.82% 535,238 8.97% 9.14
5. AUSTRALIA 259,433 3.92% 251,098 4.21% 3.32
6. TAIWAN 236,777 3.58% 229,303 3.84% 3.26
7. CANADA 200,640 3.03% 175,631 2.94% 14.24
8. UNITED KINGDOM 182,708 2.76% 173,299 2.90% 5.43
9. SINGAPORE 168,637 2.55% 176,057 2.95% -4.21
10. MALAYSIA 143,566 2.17% 139,133 2.33% 3.19
11. HONGKONG 111,135 1.68% 116,328 1.95% -4.46
12. INDIA 107,278 1.62% 90,816 1.52% 18.13
Sources of Data: A/D Cards & Shipping Manifests
Prepared by: Tourism Research & Statistics Division, Office of Tourism Development Planning,
Planning, Product Development and Coordination, DEPARTMENT OF TOURISM
e-mail: [email protected]
Visit the Department of Tourism's website at http:\\www.tourism.gov.ph Page 3 of 3
TOP 12 MARKETS BY VOLUME
JANUARY-DECEMBER 2017