47
IMUNOLOGI IMUNOLOGI Mochammad Hatta Mochammad Hatta Bagian Mikrobiologi Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin Universitas Hasanuddin Makassar Makassar

IMUNOLOGI-1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Imunologi

Citation preview

IMUNOLOGIIMUNOLOGI

Mochammad HattaMochammad HattaBagian MikrobiologiBagian Mikrobiologi

Fakultas Kedokteran,Fakultas Kedokteran,Universitas HasanuddinUniversitas Hasanuddin

MakassarMakassar

IMUNOLOGIIMUNOLOGI

• TujuanTujuan umumumum : :

Mengetahui sejarah dan kepentingan Mengetahui sejarah dan kepentingan imunologi sebagai ilmu yang imunologi sebagai ilmu yang mempelajari mempelajari kekebalankekebalan tubuh tubuh terhadap benda asing (antigen) dan terhadap benda asing (antigen) dan faktor-faktor yang berpengaruh faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses reaksi tersebut.dalam proses reaksi tersebut.

TujuanTujuan khususkhusus : :1. Mempelajari sejarah perkembangan imunologi1. Mempelajari sejarah perkembangan imunologi

sebagai salah satu cabang ilmu dibidang sebagai salah satu cabang ilmu dibidang kedokteran.kedokteran.

2. Mengetahui tentang antigen, antibodi dan 2. Mengetahui tentang antigen, antibodi dan interaksi antigen antibodi serta tes invitro.interaksi antigen antibodi serta tes invitro.

3. Mempelajari kekebalan tubuh terhadap penyakit 3. Mempelajari kekebalan tubuh terhadap penyakit (imunitas alamiah dan imunitas buatan)(imunitas alamiah dan imunitas buatan)

4 Mempelajari faktor-faktor yang berpengaruh 4 Mempelajari faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses imunologis (faktor umur, dalam proses imunologis (faktor umur, makanan, protein, karbohidrat, lemak mineral, makanan, protein, karbohidrat, lemak mineral, vitamin dan lemak dan faktor-faktor yang vitamin dan lemak dan faktor-faktor yang berhubungan dengan susunan syaraf pusat) dan berhubungan dengan susunan syaraf pusat) dan sitokin. sitokin.

Sejarah imunologiSejarah imunologi

• 1890 teori hipersensitivitas1890 teori hipersensitivitas

• 1903 teori alergi dikembangkan1903 teori alergi dikembangkan

• 1924 ditemukan vaksin BCG1924 ditemukan vaksin BCG

• 1940 ditemukannya teknik imunoflouresen1940 ditemukannya teknik imunoflouresen

• 1957 penemuan interferon1957 penemuan interferon

• 1968 Dapat dilakukan kultur sel lien1968 Dapat dilakukan kultur sel lien

• 1973 Teori rekombinan DNA1973 Teori rekombinan DNA

• 1983 temukannya reseptor sel T1983 temukannya reseptor sel T

• 1994-imunologi molekuler 1994-imunologi molekuler

AntigenAntigen• Semua Ag bersifat Semua Ag bersifat imunogenikimunogenik atau atau antigenikantigenik

• imunogenikimunogenik : kemampuan dari substansi untuk : kemampuan dari substansi untuk menginduksi respon seluler dan humoral yang menginduksi respon seluler dan humoral yang spesifikspesifik

• antigenikantigenik : kemampuan dari substansi untuk : kemampuan dari substansi untuk berekasi dengan Ab yang spesifik dan sel limfositberekasi dengan Ab yang spesifik dan sel limfosit

• epitopepitop : spesifik dari Ag yang menentukan respon : spesifik dari Ag yang menentukan respon imun dan bertanggung jawab dalam induksinya.imun dan bertanggung jawab dalam induksinya.

• HaptenHapten : molekul yang tidak mempunyai sifat : molekul yang tidak mempunyai sifat imunogenikimunogenik

Sifat-sifat imunoglobulin (Ig)Sifat-sifat imunoglobulin (Ig)

IgM IgG IgA IgE IgDIgM IgG IgA IgE IgD

• BMBM 900000 160000 360000 200000 900000 160000 360000 200000 160000160000

• SedCoSedCo 19S 7S 11S 8S 7S 19S 7S 11S 8S 7S

• %KH%KH 12 3 7 12 12 12 3 7 12 12

• SubKlasSubKlas - IgG1-4 Alpha 1.2 - - - IgG1-4 Alpha 1.2 - -

• KonsensKonsens 50-200 80-1600 150-400 0.002-0.05 50-200 80-1600 150-400 0.002-0.05 1.5-40 1.5-40

• HalflifeHalflife 5 21 6 2 3 5 21 6 2 3

Struktur antibodiStruktur antibodi

THE BASIC STRUCTURE OF IgGTHE BASIC STRUCTURE OF IgGA

NT

IGE

N B

I ND

ING

SI T

ES

CH1 (Hinge Region)

CARBOHYDRATELIGHT CHAIN 212 RESIDUES

DISULPHID BOND

V.L C.L

V.H

Fase respon antibodiFase respon antibodi

lag

log

plateau

decline

lag

Exposure Ag

Respon IgM dan IgG

Exposure Ag

IgM

I Ag II

Ig G

titer

waktu

INTERAKSI ANTIGEN ANTIBODIINTERAKSI ANTIGEN ANTIBODI

Varian dari Antibodi

ISOTIPIK ALLOTIPIK IDIOTIPIK

Peningkatan Peningkatan AntibodiAntibodi

Tipe imunitasTipe imunitas

Tipe Contoh Ab Lama responTipe Contoh Ab Lama respon

• AktifAktif

Alamiah Alamiah Infeksi + lamaInfeksi + lama

Buatan Buatan Vaksinasi + lama*Vaksinasi + lama*

• PasifPasif

Alamiah Alamiah Kolostrum - cepat Kolostrum - cepat

Buatan Buatan Infus serum - cepat Infus serum - cepat

*) Imunokompoten dari host*) Imunokompoten dari host

Klasifikasi reaksi hipersensitivitiKlasifikasi reaksi hipersensitiviti

Tipe I Tipe II Tipe III Tipe IVTipe I Tipe II Tipe III Tipe IV

Anafilaksis sitotoksis imunkomplek T sel-Anafilaksis sitotoksis imunkomplek T sel-depdep

• AbAb IgE IgG IgG/M - IgE IgG IgG/M -

• KomplKompl - + + - - + + -

• SelSel Mast sel/ eritrosit/ sel jaringan sel T/ Mast sel/ eritrosit/ sel jaringan sel T/

terlibatterlibat basofil leukosit makrofag basofil leukosit makrofag

• Contoh Contoh Anafilaksis/ Transfusi/ Rx. Arthus/ KontakAnafilaksis/ Transfusi/ Rx. Arthus/ Kontak

allergi HDN Pneumonitis dermatitis allergi HDN Pneumonitis dermatitis

DEVELOPMENT OF IMMUNOLOGIC ORGAN

BONE MORROW

LIVERANDSPLEEN

THYMUS

YOLK SAC

PHARYNGEAL

Organ pertahanan tubuhOrgan pertahanan tubuh

•MataMata

•Trak. RespiratoriusTrak. Respiratorius

•KulitKulit

•Trak. DigestifTrak. Digestif

•Trak. UrogenitalTrak. Urogenital

•hampir seluruh tubuhhampir seluruh tubuh

Sel sistim mononuklear fagositSel sistim mononuklear fagosit ::

• Jaringan syaraf : sel mikroglialJaringan syaraf : sel mikroglial

• limfonodus : makrofaglimfonodus : makrofag

• Pulmo : pulmonary alveolar Pulmo : pulmonary alveolar makrofagmakrofag

• Tulang : sel osteoclastTulang : sel osteoclast

• Hepar : sel KupfferHepar : sel Kupffer

• Lien : makrofagLien : makrofag

• Ginjal : sel glomerular mesongalialGinjal : sel glomerular mesongalial

• Jaringan ikat : makrofag atau sel Jaringan ikat : makrofag atau sel histiosithistiosit

PROSES FAGOSITOSIS

CHEMOTAXIS ADHERENCE ENGULFMENT

FORMASI FAGOSOME FUSION DIGESTION

LISOSOM

Proses fagositosis sel makrofag terhadap Proses fagositosis sel makrofag terhadap

bakteribakteri

Penurunan status gizi dengan sistim Penurunan status gizi dengan sistim imunimun

Gizi Sel T Sel B MØ Gizi Sel T Sel B MØ NetroNetro

• vit A +++ +++ - -vit A +++ +++ - -

• Thiamin - ++ - -Thiamin - ++ - -

• vit B6 +++ +++ - ++vit B6 +++ +++ - ++

• vit C - - ++ ++vit C - - ++ ++

• vit E ++ ++ ++ -vit E ++ ++ ++ -

• Zn +++ - - -Zn +++ - - -

• Fe +++ + - +++ Fe +++ + - +++

Pembuatan antibodi Pembuatan antibodi monoklonalmonoklonal

KomplemenKomplemen

• ialah protein serum dan protein terikat ialah protein serum dan protein terikat selaput yang merupakan sistem selaput yang merupakan sistem pertahanan tubuh yang didapat atau pertahanan tubuh yang didapat atau alami.alami.

• Berefek sebagai lisis sel, perantara Berefek sebagai lisis sel, perantara dalam pera- dangan, opsonisasi bakteri dalam pera- dangan, opsonisasi bakteri dan peningkatan respon imun.dan peningkatan respon imun.

• Terutama disintesa oleh hati dan sel Terutama disintesa oleh hati dan sel fagositikfagositik

• Tidak tahan panas dan diinaktif pada Tidak tahan panas dan diinaktif pada suhu 56suhu 56o o selama 30 menit. selama 30 menit.

Tehnik deteksi reaksi Ag dan AbTehnik deteksi reaksi Ag dan Ab

• Dapat berupa reaksi Dapat berupa reaksi presipitasi presipitasi dan tehnik dan tehnik Ouchterlony radial immunodiffusionOuchterlony radial immunodiffusion

• ElektroforesisElektroforesis : zone elektroforesis, imuno : zone elektroforesis, imuno elektroforesis, radioimunoelektroforesis.elektroforesis, radioimunoelektroforesis.

• ElektroimunodifusElektroimunodifusi : i : counterimmunoelectrophoresis, rocket counterimmunoelectrophoresis, rocket elektroforesis elektroforesis

• AglutinasiAglutinasi : direct agglutination, indirect : direct agglutination, indirect agglutination, haemagglutination, antiglobin agglutination, haemagglutination, antiglobin test (Coomb’s test), bentonite flocculation testtest (Coomb’s test), bentonite flocculation test

• ELISAELISA

Tehnik deteksi reaksi Ag dan AbTehnik deteksi reaksi Ag dan Ab

• Complement fixation (CF).Complement fixation (CF). Terdiri 2 tahap :Terdiri 2 tahap :

1. Reaksi Ag-Ab dengan adanya komplemen;1. Reaksi Ag-Ab dengan adanya komplemen;

2. Eritrosit ditambahkan kedalam reaksi Ag-2. Eritrosit ditambahkan kedalam reaksi Ag-AbAb

• RadioimmunoassayRadioimmunoassay (reaksi Ab terhadap (reaksi Ab terhadap hormon, obat atau komponen yang bersifat hormon, obat atau komponen yang bersifat antigenik)antigenik)

• Monoclonal antiobody testMonoclonal antiobody test. . (menggunakan tehnik hibridoma sel)(menggunakan tehnik hibridoma sel)

• Sifat antigen dan antibodiSifat antigen dan antibodi (menggunakan (menggunakan kromatografi untuk melihat sifat kimia & fisikkromatografi untuk melihat sifat kimia & fisik

ImunodifusiImunodifusi

• ialah bentuk reaksi Ag dan Ab secara ialah bentuk reaksi Ag dan Ab secara komplek yang dapat terlihat sebagai komplek yang dapat terlihat sebagai presipitasi dalam medium seperti agar bila presipitasi dalam medium seperti agar bila pH, jumlah cairan elektrolit bufer dan rasio pH, jumlah cairan elektrolit bufer dan rasio Ag-Ab dalam keadaan optimal.Ag-Ab dalam keadaan optimal.

• Konsentrasi Ag dan Ab memegang Konsentrasi Ag dan Ab memegang peranan penting dalam reaksi imunodifusiperanan penting dalam reaksi imunodifusi

• Dapat terjadi Dapat terjadi prozone phenomenomprozone phenomenom bila bila Ag-Ab tidak opimalAg-Ab tidak opimal. .

Imunodifusi tunggalImunodifusi tunggal

• ialah reaksiAg-Ab yang berdifusi dalam ialah reaksiAg-Ab yang berdifusi dalam medium semisolid sehingga membentuk medium semisolid sehingga membentuk garis lurus atau lengkung (garis presipitasi)garis lurus atau lengkung (garis presipitasi)

• garis persipitasi ialah formasi komplek dari garis persipitasi ialah formasi komplek dari reaksi Ag-Ab yang maksimal atau seimbangreaksi Ag-Ab yang maksimal atau seimbang

• Dalam klinis digunakan untuk melihat reaksi Dalam klinis digunakan untuk melihat reaksi Ig dalam serum terhadap Ag tertentu dengan Ig dalam serum terhadap Ag tertentu dengan memakai standar kurva Ag yang diketahui memakai standar kurva Ag yang diketahui

Imunodifusi gandaImunodifusi ganda

• Biasa disebut tehnik Ouchterlony Biasa disebut tehnik Ouchterlony immuno diffusionimmuno diffusion

• Baik Ag dan Ab berdifusi satu dengan Baik Ag dan Ab berdifusi satu dengan lain, sehingga dapat berbentuk garis lain, sehingga dapat berbentuk garis lurus atau melengkunglurus atau melengkung

• Penerapan klinis : menentukan Ag Penerapan klinis : menentukan Ag atau Ab secara semikuantitatif dan atau Ab secara semikuantitatif dan menentukan kemurnian dan menentukan kemurnian dan hubungan reaksi Ag-Ab hubungan reaksi Ag-Ab

Gambar reaksi imunodifusi ganda

A B

IgG IgG ANTIIg M

ANTIIg G

Ig MIg G

C

ANTIIg G

ANTIKappa

Ig G

ANTI

ElektroforesisElektroforesis

• Tehnik pemisahan protein dengan Tehnik pemisahan protein dengan mengguna- kan aliran listrikmengguna- kan aliran listrik

• Digunakan untuk menganalisa Digunakan untuk menganalisa heterogenitas protein serumheterogenitas protein serum

• Metoda ini memungkinkan untuk Metoda ini memungkinkan untuk mendeteksi antigen spesifik atau mendeteksi antigen spesifik atau antibodi dalam campuran yang antibodi dalam campuran yang komplek komplek

SitokinSitokin

•TujuanTujuan umumumum ::

1. Mengetahui definisi sitokin1. Mengetahui definisi sitokin

2. Sifat-sifat sitokin2. Sifat-sifat sitokin

3. Fungsi secara umum sitokin 3. Fungsi secara umum sitokin

4. Jenis-jenis sitokin4. Jenis-jenis sitokin

5. Sumber dan fungsi efektor 5. Sumber dan fungsi efektor

sitokinsitokin

Tujuan khusus :Tujuan khusus :

1.1. Menjelaskan tentang pengertian sitokin dalam1.1. Menjelaskan tentang pengertian sitokin dalam

proses respon imunproses respon imun

1.2. Dapat membedakan antara monokin dan limfokin1.2. Dapat membedakan antara monokin dan limfokin

2.1. Dapat menjelaskan 1 sifat sitokin2.1. Dapat menjelaskan 1 sifat sitokin

2.2. Menjelaskan tentang aksi autokrin, parakrin dan2.2. Menjelaskan tentang aksi autokrin, parakrin dan

endokrin dari sitokinendokrin dari sitokin

3.1. Menjelaskan sekurang-kurangnya 4 fungsi umum3.1. Menjelaskan sekurang-kurangnya 4 fungsi umum

sitokinsitokin

Tujuan khusus …..Tujuan khusus …..

4. Menyebutkan jenis Interleukin (IL), Coloni Stimulating4. Menyebutkan jenis Interleukin (IL), Coloni Stimulating

Factor (CSF), Tumor Necrosis Factor (TNF), Interferon (INF) Factor (CSF), Tumor Necrosis Factor (TNF), Interferon (INF) dan jenis sitokin laindan jenis sitokin lain

5. Menyebutkan sumber IL-1 sampai IL-13,5. Menyebutkan sumber IL-1 sampai IL-13,

Granulocyte Macrophage Colony StimulatingGranulocyte Macrophage Colony Stimulating

Factor (GM-CSF), M-CSF, Steel factor, TNF-Factor (GM-CSF), M-CSF, Steel factor, TNF-αα,,

TNF-TNF-ββ dan IFN- dan IFN-αα, INF- , INF- ββ , INF-µ, Transfornming Growth , INF-µ, Transfornming Growth

Factor- Factor- ββ (TGF- (TGF- ββ ),dan Leukemia Inhibitory Factor (LIF) ),dan Leukemia Inhibitory Factor (LIF)

6. Menjelaskan fungsi efektor dari masing-masing jenis 6. Menjelaskan fungsi efektor dari masing-masing jenis sitokinsitokin

Definisi SitokinDefinisi Sitokin

• Hormon protein yang memperantarai fase Hormon protein yang memperantarai fase efektor dari imunitas yang alamiah maupunefektor dari imunitas yang alamiah maupun spesifik dalam pertahanan terhadap organismespesifik dalam pertahanan terhadap organisme asing dan sel asingasing dan sel asing

• MonokinMonokin : efektor sitokin yang berasal dari : efektor sitokin yang berasal dari mononuklear fagositmononuklear fagosit

• LimfokinLimfokin : Sitokin yang diproduksi dari sel limfosit T : Sitokin yang diproduksi dari sel limfosit T dalam imunitas spesifikdalam imunitas spesifik

Sifat-sifat Sitokin :Sifat-sifat Sitokin :

• Diproduksi pada fase efektor dari imunitas Diproduksi pada fase efektor dari imunitas alamiah dan spesifik yang berguna alamiah dan spesifik yang berguna sebagai mediator/perantara, regulasi dan sebagai mediator/perantara, regulasi dan respon terhadap imflamasirespon terhadap imflamasi

• Disekresi dengan cepat dan terjadi dengan Disekresi dengan cepat dan terjadi dengan sendirisendiri

• Produksinya dapat berasal dari bermacam-Produksinya dapat berasal dari bermacam-macam tipe selmacam tipe sel

• Produksinya dibawah pengaruh Produksinya dibawah pengaruh bermacam-macam tipe sel bermacam-macam tipe sel

Sifat-sifat Sitokin …..Sifat-sifat Sitokin …..

• Kerjanya dipengaruhi bermacam-macam Kerjanya dipengaruhi bermacam-macam sitokin lainsitokin lain

• Sintesanya sering dipengaruhi sitokin lainSintesanya sering dipengaruhi sitokin lain

• Aktivitas sitokin saling berpengaruh Aktivitas sitokin saling berpengaruh dengan sitokin laindengan sitokin lain

• Kerjanya sama seperti hormon peptida, Kerjanya sama seperti hormon peptida, dimana mampu bergabung dengan dimana mampu bergabung dengan reseptor yang spesifik dari permukaan sel reseptor yang spesifik dari permukaan sel target target

Sifat-sifat Sitokin …..Sifat-sifat Sitokin …..

• Ekspresi reseptor sitokin diatur oleh Ekspresi reseptor sitokin diatur oleh “signal” khusus“signal” khusus

• Kebanyakan repon imunitas seluler Kebanyakan repon imunitas seluler terhadap sitokin lambat dan terhadap sitokin lambat dan dibutuhkan mRNA dan sintesa dibutuhkan mRNA dan sintesa protein baruprotein baru

• Kerja sitokin dapat terjadi dalam Kerja sitokin dapat terjadi dalam proses regulasi pembelahan sel, proses regulasi pembelahan sel, misalnya Growth Factor misalnya Growth Factor

Fungsi SitokinFungsi Sitokin

• Mediator dari imunitas alamiahMediator dari imunitas alamiah

• Regulator pada aktivitas pertumbuhan Regulator pada aktivitas pertumbuhan dan differensiasi limfositdan differensiasi limfosit

• Aktivator dari sel imflamasi yang Aktivator dari sel imflamasi yang nonspesifiknonspesifik

• Stimulator dari pertumbuhan leukosit Stimulator dari pertumbuhan leukosit yang immatur dan stimulasi dari yang immatur dan stimulasi dari differensiasi seldifferensiasi sel

Sumber, Jenis dan Fungsi Efektor Sumber, Jenis dan Fungsi Efektor SitokinSitokin

JenisJenis SumberSumber Fungsi EfektorFungsi Efektor-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- IL-1IL-1 . . sel Makrofagsel Makrofag - Meningkatkan Proliferasi sel B- Meningkatkan Proliferasi sel B

. sel Fibroblast. sel Fibroblast dan sel Tdan sel T

- - Menginduksi PGE-2Menginduksi PGE-2 - Menginduksi netrofil dan molekul- Menginduksi netrofil dan molekul perlengketan sel T di dalam selperlengketan sel T di dalam sel endotelialendotelial - Menginduksi IL-6, IFN- Menginduksi IL-6, IFNββ dan GM-CSF dan GM-CSF - Menginduksi demam, Acute Phase - Menginduksi demam, Acute Phase Protein dan Reabsorsi tulang oleh Protein dan Reabsorsi tulang oleh osteoclast osteoclast

Sumber, Jenis dan Fungsi Efektor Sitokin ……Sumber, Jenis dan Fungsi Efektor Sitokin ……

JenisJenis SumberSumber Fungsi EfektorFungsi Efektor

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

IL-2IL-2 . sel T. sel T - Mengaktivasi pertumbuhan sel T - Mengaktivasi pertumbuhan sel T dan B dan B

- Mengaktivasi sel Natural Killer (NK)- Mengaktivasi sel Natural Killer (NK)

IL-3IL-3 . sel T. sel T - Precursor dalam pertumbuhan dan - Precursor dalam pertumbuhan dan . sel Mast. sel Mast differensiasi sistim hemopoetik differensiasi sistim hemopoetik

- Berpengaruh pada pertumbuhan sel- Berpengaruh pada pertumbuhan sel

mastmast

IL-4IL-4 . sel CD4. sel CD4 - Mengaktivasi proliferasi sel - Mengaktivasi proliferasi sel T dan BT dan B

(Cluster Differentiation)(Cluster Differentiation)

. sel T. sel T

. sel Mast. sel Mast

. sel Jaringan Bone Marrow (BM). sel Jaringan Bone Marrow (BM)

Sumber, Jenis dan Fungsi Efektor Sitokin ……Sumber, Jenis dan Fungsi Efektor Sitokin ……

JenisJenis SumberSumber Fungsi EfektorFungsi Efektor-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- IL-5IL-5 . sel CD4. sel CD4 - Mempengaruhi produksi IgM - Mempengaruhi produksi IgM

dan IgAdan IgA. sel Mast. sel Mast - Mengaktivasi proliferasi sel B - Mengaktivasi proliferasi sel B

IL-6IL-6 . sel CD4. sel CD4 - Sebagai efektor dari - Sebagai efektor dari pertumbuhan danpertumbuhan dan

. sel Makrofag. sel Makrofag - differensiasi sel B dan sel T - differensiasi sel B dan sel T

. sel Mast. sel Mast - Menginduksi Acute Phase Protein (APC) - Menginduksi Acute Phase Protein (APC)

. sel Fibroblast. sel Fibroblast

IL-7IL-7 . sel Jaringan BM . sel Jaringan BM - Mempengaruhi proliferasi pre - Mempengaruhi proliferasi pre sel B,sel B,

CD4 dan CD8CD4 dan CD8 - Mengaktivasi mature sel T- Mengaktivasi mature sel T

IL-8IL-8 . sel Monosit. sel Monosit - Mempengaruhi khemotaksis dan - Mempengaruhi khemotaksis dan aktivasiaktivasi

sel Netrofilsel Netrofil

Sumber, Jenis dan Fungsi Efektor Sitokin ……Sumber, Jenis dan Fungsi Efektor Sitokin ……

JenisJenis SumberSumber Fungsi EfektorFungsi Efektor--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

IL-9IL-9 . sel T. sel T - Mempengaruhi pertumbuhan dan - Mempengaruhi pertumbuhan dan proliferasi sel Tproliferasi sel T

IL10IL10 . sel CD4. sel CD4 - Menghambat sekresi IFN-µ - Menghambat sekresi IFN-µ. sel Makrofag. sel Makrofag - Menghambat aktivitas sel - Menghambat aktivitas sel

mononuklearmononuklear. sel B. sel B. sel T. sel T

IL-11IL-11 . sel Jaringan BM . sel Jaringan BM - Mengindukasi Acute Phase Protein - Mengindukasi Acute Phase Protein

IL-12IL-12 . sel T. sel T - Mengaktivasi sel NK - Mengaktivasi sel NK

IL-13IL-13 . sel T. sel T - Menghambat fagositosis sel - Menghambat fagositosis sel mononuklaer mononuklaer

Sumber, Jenis dan Fungsi Efektor Sitokin ……Sumber, Jenis dan Fungsi Efektor Sitokin ……

JenisJenis Sumber Sumber Fungsi EfektorFungsi Efektor-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Colony Srimulating Factor (CSF)Colony Srimulating Factor (CSF)

GranulocyteGranulocyte . sel T. sel T - Mempengaruhi pertumbuhan - Mempengaruhi pertumbuhan granulositgranulosit

Macrophage-Macrophage- . Makrofag. Makrofag dan koloni makrofag dan koloni makrofag CSF (GM-CSF)CSF (GM-CSF) . Fibroblast. Fibroblast

. sel Mast. sel Mast

. Endotelium . Endotelium

G-CSFG-CSF . sel Fibroblast. sel Fibroblast - Mempengaruhi pertumbuhan sel - Mempengaruhi pertumbuhan sel. sel endotehluim. sel endotehluim granulosit yang mature granulosit yang mature

M-CSFM-CSF . sel Fibroblast . sel Fibroblast - Mempengaruhi pertumbuhan - Mempengaruhi pertumbuhan kolonikoloni

. sel endotheluim. sel endotheluim sel makrofag sel makrofag

. sel epithelium. sel epithelium Steel FactorSteel Factor . sel jaringan BM. sel jaringan BM - Mempengaruhi divisi sel - Mempengaruhi divisi sel

stemstem

Sumber, Jenis dan Fungsi Efektor Sitokin ……Sumber, Jenis dan Fungsi Efektor Sitokin ……

JenisJenis Sumber Sumber Fungsi EfektorFungsi Efektor

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tumor Necrosis Factor (TNF)Tumor Necrosis Factor (TNF)

TNF-TNF-αα . sel T. sel T - sebagai sitotoksik untuk sel - sebagai sitotoksik untuk sel tumor,tumor,

. Sel Makrofag. Sel Makrofag menyebabkan cachexia dan menyebabkan cachexia dan menginduksi Acute menginduksi Acute

Phase ProteinPhase Protein

TNF-TNF-ββ . sel T. sel T - sebagai antivirus dan - sebagai antivirus dan antiparasitantiparasit

- Mengaktivasi sel fagosit- Mengaktivasi sel fagosit

- Menginduksi TNF- - Menginduksi TNF- αα, IFN-µ. , IFN-µ. IL-2,IL-2,

IL-6 dan GM-CSFIL-6 dan GM-CSF

- Bersifat shock endotoksik- Bersifat shock endotoksik

Sumber, Jenis dan Fungsi Efektor Sitokin ……Sumber, Jenis dan Fungsi Efektor Sitokin ……

JenisJenis Sumber Sumber Fungsi Efektor Fungsi Efektor--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Interferon (IFN)Interferon (IFN)

IFN-IFN-αα . sel Leukosit. sel Leukosit - Bersifat antivirus dan mengekpresi - Bersifat antivirus dan mengekpresi kan Major Histokompatibility kan Major Histokompatibility Complex (MHC-2) Complex (MHC-2)

IFN-IFN-ββ . sel Fibroblast. sel Fibroblast - Belum jelas (?) - Belum jelas (?)

IFN-µIFN-µ . sel T. sel T - sebagai antivirus - sebagai antivirus - Mengaktivasi sel makrofag- Mengaktivasi sel makrofag - mengekpresikan Major Histokompatibility- mengekpresikan Major Histokompatibility Complex (MHC-1 dan 2) dalam makrofag Complex (MHC-1 dan 2) dalam makrofag - mempengaruhi differensiasi sel T- mempengaruhi differensiasi sel T sitotoksiksitotoksik - mengsintesa Ig G2 yang dirangsang oleh- mengsintesa Ig G2 yang dirangsang oleh sel Bsel B - - Bersifat antagonis dengan aktifitas IL-4Bersifat antagonis dengan aktifitas IL-4

Sumber, Jenis dan Fungsi Efektor Sitokin ……Sumber, Jenis dan Fungsi Efektor Sitokin ……

JenisJenis SumberSumber Fungsi EfektorFungsi Efektor

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tranforming GrowthTranforming Growth . sel T. sel T - Menghambat regulasi reseptor - Menghambat regulasi reseptor IL-2IL-2

Factor (TGF-Factor (TGF-αα)) . sel B. sel B - Menghambat aktivitas IL-3 dan - Menghambat aktivitas IL-3 dan CSFCSF

- menyembuhkan luka- menyembuhkan luka

- sebagai angiogenesis- sebagai angiogenesis

- Berpengaruh pada transformasi- Berpengaruh pada transformasi

neoplasma neoplasma

Leukemia InhibitoryLeukemia Inhibitory . sel T. sel T - Berfungsi pada proliferasi - Berfungsi pada proliferasi embrio sel dariembrio sel dari

Factor (LIF)Factor (LIF) sel stem sel stem

- Bersifat chemoattraction- Bersifat chemoattraction

Deteksi sitokin dengan teknik Deteksi sitokin dengan teknik PCRPCR