Upload
yeremia-lalisang
View
17
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Indonesia China Relations
Citation preview
Menghubungkan Visi Maritim Xi Jinping dan Joko Widodo:
Kemitraan Indonesia—Cina yang lebih berkelanjutan?
Yeremia Lalisang, M.Sc. Mahasiswa S3, Xiamen University
Staf Pengajar, Departemen Ilmu HI, FISIP UI
中国梦China DreamMimpi Cina
COMAC C919
Beijing – Guangzhou Gaotie (HSR)
Liu Yang
Kapal Induk Liaoning
E-Commerce
iPhone Vs. Huawei
Bahasa Mandarin
Deskripsi yang utuh tentang Mimpi Cina?
Polusi Udara
The Great Firewall
Kelompok Minoritas
Kependudukan
Demokrasi
Integritas Wilayah
Hubungan Internasional
Mimpi Cina dan
Mimpi Indonesia
Jalasveva Jayamahe
Menikmati Kekayaan Laut
Transfer Teknologi
Kedaulatan Wilayah
Kemitraan Strategis Komprehensif
Bersama Bermimpi?
“Mereka yang memahami Cina akan lebih menyambut “impian Cina,” karena revitalisasi Cina adalah sumbangan positif Cina bagi dunia.”Zhao Qizheng (Mantan Kepala Kantor Informasi, Dewan Negara)
Apakah kita mengerti Cina? Mimpi Cina?Apa Mimpi Indonesia?
Cina Kontemporer
• Negara normal dengan masyarakat amat dinamis
• Berada dalam tahap pembangunan ekonomi yang lebih maju dari Indonesia
• Terdapat perbedaan sistem politik • Mengalami tantangan domestik yang kurang
lebih sama • Mustahil dipahami hanya dari satu sudut
pandang
Indonesia – Cina: Kerjasama Maritim
Evolusi Hubungan Indonesia – China Pasca Reformasi
• Kooperatif– 2005 Kemitraan Strategis– 2013 Kemitraan Strategis Komprehensif– Peningkatan perdagangan bilateral– Kerjasama antar militer dan peningkatan hubungan antar warga
• Dekat (?) – Ancaman/Tantangan/Kecurigaan– Realisasi investasi rendah– Defisit perdagangan– Isu Laut Cina Selatan
• Produktif, tapi belum strategis (Tjhin, 2012)
Maritim: Dasar Kerjasama Baru?
• Xi Jinping (XJP) dan – Jalur Sutra Maritim – Diperkenalkan pertama kali di Indonesia pada
Oktober 2013• Jokowi (JKW)– Poros Maritim Dunia
• Keduanya bertemu tiga kali, kurang dari enam bulan.
Mimpi Cina dan Kebijakan Ekonomi dan Luar Negeri Cina
• Dua Tujuan 100 Tahun– 2021, pada peringatan berdirinya PKC ke-100
tahun, GDP dan GDP per kapita telah melipatganda, masyarakat 小康, xiaokang, moderately prosperous.
– 2049, pada peringatan berdirinya RRC ke- 100, Cina harus menjadi negara sosialis yang modern, makmur dan kuat.
• Mimpi Cina = Pembaruan besar bangsa Cina
Satu Sabuk Satu Jalan
• 一举两三得 , yi ju liang san de– Keterhubungan Maritim (Maritime Connectivity)– Alternatif penggunaan devisa yang lebih produktif– Mengatasi kelebihan produksi pada industri berat– Memperkuat ekonomi negara-negara yang
merupakan pasar bagi produk Cina– Internasionalisasi Renminbi
• Great Leap Outward (Lompatan Jauh Ke Luar)• “ 大河有水小河满,小河有水大河满” (XJP)
Kondisi Konektivitas Maritim Indonesia
• Kualitas Infrastruktur Pelabuhan: 77 (SG: 2; MY: 19; TH: 54; VIET: 88; PHIL: 101)
• Liner Shipping Connectivity Index: 55 (SG: 2; MY: 5; VIET: 28; THAI: 32; PHIL: 70)
• Logistic Performance Index: 53 (SG: 5; MY: 25; VIET: 48; THAI:35; PHIL: 57)
• Biaya kirim 1 kontainer dari JKT ke PDG lewat laut lebih mahal 2.7 kali dari JKT ke Singapura
• Harga sapi Australia lebih murah dari sapi Bima
Kapabilitas Maritim Cina
• 7 dari 10 besar pelabuhan teraktif di dunia ada di Cina: SH, SZ, HK, NB, QD, GZ, TJ
• 8 dari 10 terminal kontainer terproduktif di dunia ada di Cina: TJ, NB, XMN
• Cina adalah negara pemilik kapal terbesar ketiga di dunia
• COSCO (5) dan CSCL (7) termasuk ke dalam 10 perusahaan pengiriman laut terbesar di dunia
Tantangan Kesinambungan Kerjasama Maritim Indonesia—Cina
• Menunggu elaborasi rencana kerja dan aksi-aksi tindak lanjut yang lebih nyata– Tantangan domestik di masing-masing negara
tidak kecil – Bagaimana keduanya menjawab keraguan
domestik– Pragmatisme dapat membuka pintu bagi
kerjasama, namun bukan dasar yang solid– Retorika diplomasi?
Tantangan (2)
• Mengumpulkan dukungan publik Indonesia– Kajian literatur: Kondisi domestik Indonesia
menentukan arah hubungan Indonesia—Cina, walaupun secara kapabilitas Indonesia berada di posisi yang tidak menguntungkan.
– Siapa butuh siapa?– Kecurigaan dan kekhawatiran publik: Besar atau
Kecil? Studi kasus: ACFTA dan Buruh Cina– Jalur Sutra Maritim pun menerima kritik publik
Tantangan (3)
• Memahami lebih baik karakter kebijakan luar negeri Indonesia– Prinsip Bebas Aktif– Analogi “gadis cantik”: aset atau kelemahan?– “Jangan karena ada uang dan teknologi, lalu mau
mengatur kita.” (JKW)– “Kita punya dua mitra dan sangat baik apabila kita
mampu mempertahankan hubungan dengan keduanya.”
Kesimpulan
• Hubungan lebih produktif dan kooperatif di masa depan tidak mustahil tercipta. Perlu aksi lebih lanjut yang nyata demi peningkatan hubungan.
• “Butuh dua orang untuk menari Tango” • “Apakah Indonesia ingin menari Tango dengan
Cina?”• Apakah Indonesia hanya ingin menari Tango
dengan Cina?• Dukungan publik Indonesia berperan tidak kecil.