22
Inn 0 vat ion i n Pub lie Se rv ice s through Open Data: Learning from Indonesian Cross- Sectoral Champions

Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

Inn0 vat ion i n Pub lie Service s through Open Data: Learning from Indonesian Cross­Sectoral Champions

Page 2: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

daftar isi

pengantar...... 1

detail acara 3

ringkasan acara: sesi pertama 5

ringkasan acara: sesi kedua 10

ringkasan acara: sesi ketiga 12

appendix; daftar undangan 14

Page 3: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

pengantar

Gerakan open data di tingkat global memiliki popularitasyangtinggi.terutama semenjakdiiuncurkannya International Open Data Charter 2013, yang menghasilkan rujukan bersama

mengenai praktik open data untuk manfaat ekonomi dan sosial. Indonesia telahmengeluarkan Peraturan No.14/2008 mengenai Keterbukaan informasi Publik (KIP) yang

menjamin hak masyarakat untuk mengakses Informasi . Selain Itu, peran Indonesia

sebagai inlsiator Open Government Partnership tahun 2013/14 telah menarik perhatian tidak

hanya dl tingkat lokal tapijuga di tingkat internasional.terutama menyangkut kebijakandan praktik open data di dalam negeri. Open Government Indonesia (OGI), sebuah inisiatif

bersama dari berbagai kalangan dalam mempromosikan pemerintah yang terbuka, telah

mampu membangun hubungan balk dengan berbagai pihak, usaha ini akan membantu

proses melembagakan nilai-nilai Open Government Partnership baik di tingkat nasional

maupun daerah.

Gerakan open data mendorong pemerintah dan berbagai pihak untuk membuka sumber

data secara online dalam format yang standar.dapatdibaca mesin dan bebas restriksl hak

milik intelektual. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan

akuntabilitas, pelayanan publik yang lebih baik. ketahanan komunitas dan juga inovasi

dan pengembangan ekonomi terutama di tingkat daerah. Berbagai inisiatif telah

dilakukan untuk membuka data set, seperti penggunaan open data oleh aktor

pemerintah, organisasi masyarakat sipii, peneliti dan berbagai pihak lainnya. Gerakan

kolaborasi antar berbagai pihak untuk menghasilkan manfaat bagi masyarakat harus

diperkuat Dalam area pelayanan publik, peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi No. 30/2014 tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik

dan Hukum telah memberi mandat dalam upaya transfer ilmu dan replikasi inovasi

pelayanan dalam rangka mempercepat perbaikan kualitas pelayanan publik.

Sejak berdiri. Open Data Labs Jakarta telah bekerja sama dengan pembuat kebijakan.

peneliti. dan praktisi dan menjadi penggagas open data di Indonesia dan di tingkat

regional.

Page 4: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

Forum Inl akan mendiskusikan keterkaitan antara keterbukaan dan inovasi dalam badan

pemerintah Indonesia terutama mengenai inisiatif yang inovatif dalam menguatkan

transparansi dan akuntabllitas finanslal dan dalam mempromosikan pelayanan publik

yang efektif menggunakan open data.

Selain inovasi pemerintah. forum ini juga menghadirkan inovasi dari organisasi non-

pemerintah di kota-kota utama di Indonesia. Berbagai level inisiatif open data dan

pelayanan publik di daerah juga ditampilkan. Forum ini Juga menyoroti berbagai

pengalaman unik dan pembelajaran dari berbagai pihak dalam mengimplementasi

inisiatif open data untuk mengidentifikasi mekanisme umum.tantangan.solusi serta visi

untuk keterbukaan dan Inovasi di kota-kota di Indonesia ke depannya. Forum ini

mendatangkan berbagai pihak pemangku kepentingan dengan harapan agar mampu

meningkatkan kesadaran mengenai potensi pemerintah yang terbuka demi mencapai

manfaat ekonomi, politik, dan sosial.

Jakarta, Maret 2017

Tim Penyusun,

Open Data Labs Jakarta

Page 5: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

PORTAL DATA APBNwc fgriA

11

G.>fcn P'^Sgufan

I

Page 6: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

detail acara

Waktu

08.00-09.00 Registrasi

09.00-09.45 Acara pembukaan:

1. Laporan Penyelenggara oleh Asisten Deputi Perumusan Kebijakandan Pengelolaan Sistem Informasi Petayanan Publik

2. Sambutan dari Direktur. Open Data Labs Jakarta / World Wide WebFoundation

3. Sambutan dari Senior Program Officer Jakarta, Ford Foundation4. Sambutan dan Pembukaan secara resmi oleh Menteri PANRB dlwaklll

oleh Deputi Bidang Pelayanan Publik

09.45-10.45 Penlnjauan Pameran oleh Menteri PANRB diwakili oleh Deputi BidangPelayanan Publik dan VIP, peserta seminar ikut mengunjungi pameran,dilanjutkan dengan konferensi pers

10.45-12.00 Sesi I; Diskusi Panel

"Open Data dan Peranannya Dalam Pelayanan Publik"

• Craig Fagan (World Wide Web Foundation)• Agung Flikmat (Kantor Staf Presiden)

Moderator: Ria Ernunsarl (Making All Voices Count)

12.00-13.00 Makan Slang

13.00-14.30 Sesi II: PresentasI Singkat (masing-masing?'- mempresentasikan prosesinovasi kepada audiensi

"Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Data / TeknologI Informasi denganMemanfaatkan Partisipasi Publik"

Paneiis:

1. Wallkota Bandung diwakili oleh Kepala Dinas KomunlkasI danInformatika Kota Bandung

2. Kepala Bagian Sistem KomunlkasI dan Informasi HaJI TerpaduDirjen Penyelenggaraan Haji dan UmrahKementerlan Agama

Page 7: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

3. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika. dan Kehumasan Provinsi DKIJakarta

4. Sekretariat Nasional OGI (Open Government Indonesia)

Moderator: Asisten Deputi Perumusan Kebijakan dan Pengelolaan SistemInformasI Pelayanan Publik (KemPANRB

14.30-16.00 Sesion III: Diskusi Panel

'Mengapa Transparansi Keuangan Renting untuk Pelayanan Publik"

Panelist:

1. Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan2. Bupati Batang diwakill oleh Pit BupatI Batang / Sekretaris Daerah

Kabupaten Batang3. Walikota Pontianak

4. Sekretaris Jenderal Seknas FITRA

Moderator: Antya Widita (Open Data Labs Jakarta)

16.00-16.30 Wrap Up - Rapporteur dari Open Data Labs Jakarta

16:30-17:00 Penutup - Asisten Deputi Perumusan Kebijakan dan Pengelolaan SistemInformasi Pelayanan Publik. KemPANRB

Page 8: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

> OPEn DflTfl LABSW JAKARTA

__ Jl.ll.lUl.lllll. 1 Ilia.

EJLAPOR! ■ilnFlflM3A 55 23 86 23

131 118 85 13

1[f

Page 9: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

laporan acara

Sesi I

Panelis

: Peran Data Terbuka dalam Pelayanan Publik

: Craig Pagan (World Wide Web Foundation)

dan Agung Hikmat (Kantor Staf Presiden)

Acara seminar dimulal dengan pemaparan darl Agung Hikmat (Kantor Staf Presiden)

mengenai apa manfaat ketika pemerintah "membuka" diri untuk masyarakat Saat ini

Indonesia telah bergabung dalam Open Government Partnership (OGP), sebuah kemitraan

antarnegara untuk menjunjung tinggi transparansi dan partisipasi publik demi

meiahirkan pemerintah yang efektif, efisien dan akuntabel.

Ketersediaan dan keterbukaan data dinilai menjadl langkah utama dalam meningkatkan

transparansi pemerintah. Sebagai contoh, ketika data dibuka, masyarakat dapat

mengetahui sisa anggaran pemerintah yangtersedia. masyarakat juga dapat mengukur

performs dan kualitas pemerintah dalam memberikan pelayanan publik. Ruang

partisipasi publik menjadi lebih luas karena masyarakat dapat turut serta memberi

masukan kepada pemerintah dalam membuat data-informed decision.

Data terbuka merupakan data yang tersedia dengan bebas dan dapat dibagikan online*

tanpa biaya - hal ini dapat mengurangi dengan signifikan waktu dan biaya yang

dibutuhkan masyarakat memahami hal-hal yang dikerjakan oleh pemerintah dan sebagai

bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada publik. Sebuah data dapat

dikategorikan sebagai data terbuka apablla memenuhi beberapa prinsip yang disebut

open data charter sebagai berikut:

• Berlisensi-terbuka agarsetiaporangmempunyai izin untuk menggunakan

dan menggunakan-ulang data tersebut

Page 10: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

• Terbaca-mesin agar dataset berukuran besar dapat dianalisa dengan

efektif.

• Tersedia dalam bulk agar data dapat diunduh dalam satu dataset dan

dapat dianalisa mesin dengan mudah.

• Bebas biaya agar setlap orang dapat mengakses data tanpa

mempertimbangkan anggaran mereka

Menurut Agung, saat in! daerah maupun kota di Indonesia mulai menerapkan prinsip open

government (pemerintah terbuka). Bojonegoro, Jakarta dan Bandung merupakan contoh

dari daerah/kota yang menyajikan data terbuka dan memanfaatkannya untuk

meningkatkan pelayanan publlk.

Ledrning from the IndonesianCross-Sectoral C fto/ons

Jakarta M 2017

• • • •

Berbagai inovasi pelayanan publikjuga lahirdari inisiatif pemerintah dalam "membuka"

diri dan data. Agung mencontohkan Pemprov OKI melahirkan inovasi berupa aplikasi Qlue

untuk menampung laporan masyarakat Aplikasi ini memungkinkan masyarakat

berkomunlkasi langsungdengan pemerintah. Jika masyarakat menemui kerusakanjalan,

praktik parkir liar ataupun masalah sampah. mereka dapat langsung memasukkan

laporan ke dalam aplikasi Qlue disertai foto dan keterangan. Pemprov OKI akan

menindaklanjuti laporan dan memberi pemberitahuan secara berkala menyangkut

proses penyelesaian. Inisiatif Pemprov OKI ini juga memangkas waktu yang dibutuhkan

untuk menangani keluhan.

Kendatipun Indonesia sudah mulai gencar menerapkan prinsip pemerintah terbuka dan

menyajikan data terbuka bagi masyarakat, salah satunya melalui portal data.go.id.

Berdasarkan hasil riset Web Foundation yang disampaikan oleh Craig Pagan, secara global,

hanya 55% Negara di dunia memiliki kebijakan data terbuka . dan hanya 10% yang

menyajikan data dalam format terbuka. Indonesia sendiri menempati urutan ke 40 dari

Page 11: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

92 negara yang di teliti dalam hal keterbukaan data. Rendahnya skor Indonesia

disebabkan oleh kurangnya keslapan, balk darl sisi kebijakan/regulasi maupun

implementasi, dan dampak dari penerapan data terbuka. Craig juga menambahkan

walaupun saat in! skor keterbukaan data Indonesia masih rendah. tetapl Indonesia

berpotensi untuk menjadi lebih balk dikarenakan telah terlihat adanya berbagai inlsiatif

dari pemerintah maupun organisasi masyarakat yang bahu membahu menerapkan

keterbukaan data.

ing ftom th& IndonBsii-Secton tampions

•151

Pertanyaan dan KomentarPeserta

Setelah sesi I berlangsung, beberapa pertanyaan dan komentar muncul dari peserta acara.

Misalnya. ada pertanyaan menyangkut bagaimana data terbuka dapat bermanfaat bagi

masyarakat dengan tingkat ekonomi dan pendidikan yang rendah jika mereka tidak

mampu mengolah data dan tidak memiliki akses ke data. Pertanyaan ini direspon oleh

panelis Craig Fagan menekankan bahwa data terbuka tidak berguna jika tidak dapat

dimanfaatkan. Salah satu cara untuk menyiasati kondisi tersebut adalah dengan

memosisikan lembaga swadaya masyarakat untuk menjembatani atau menjadi

intermed/ar/es antara pemerintah dan masyarakat akar rumput, misalnya organisasi

masyarakat bisa menganaiisis alokasl anggaran pendidikan dan dapat mengolah data

menjadi informasi lalu menyebarluaskan informasi menggunakan radio lokal atau dalam

bentuk visual seperti grafik dan gambar.

Pertanyaan lain yang muncul seperti bagaimana upaya pemerintah dalam menggalakkan

data terbuka dan cara menyiasati disparitas data antar lembaga pemerintahan.

Pertanyaan ini ditanggapi oleh Agung Hikmat Agung menjelaskan, Jika kita mengukur

komitmen pemerintah dalam menginisiasi keterbukaan data, transparansi dan

pelayanan publikyangefektif dan efisien. terlihat telah ada upaya pemerintah menuju ke

arah tersebut. Misalnya saat ini membelanjakan sekitar40 triliun rupiah untuk belanja

Page 12: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau sekitar 13% dari APBN pertahun, walaupun

pada kenyataannya, utilitas TIK hanya mencapai 30%. Menurut Agung. upaya ini perlu

diapresiasi dan juga dikritisi, seharusnya pemerintah memikirkan strategi penghematan

anggaran dengan cara berbagi pakai teknologi antar lembaga pemerintah.

Adapun menyangkut pertanyaan cara menylasati disparitas data. Agung sependapat

bahwa ketika berbicara tata kelola data, ada Isu menyangkut keabsahan dan disparitas

data antar-lembaga. Misalnya terjadi perbedaan jumlah kapal antara Kementerian

Perhubungan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Hal ini terjadi karena berbagai

faktor misalnya:

• Absennya deflnlsi/meta data, Kementerian perhubungan hanya

melakukan pendataan pada kapal berukuran >7 GT, dimana KKP turut

mengukur kapal <7GT. Sementara Kementerian Kelautan dan Perikanan

Juga mendata kapal yang tidak memiliki gross akta. dimana hal tersebut

menjadi syarat kapal yangterdata pada Kemenhub.

* Absennya kode referensi, tidak terjadlnya mekanisme sinkronisasi pada

data kapal kedua kementerian yang saling beririsan akibat tidak adanya

kode referensi tunggal yang lazim dipakai untuk menyelaraskan dua

database

Contoh lainnya. menyangkut keabsahan data produksi pangan. dapat terjadi karena :

* Rendahnya integritas data, perbedaan metode pengambilan data (BPS

menyarankan penggunaan metode ubinan sementara Kementerian

Pertanian menggunakan metode perkiraan angka luas panen)

• Pemilihan walidata, potensi terjadlnya bias yang diakibatkan konflik

kepentingan antara peran institusi sebagai penanggung Jawab dan

walidata. Kementerian Pertanian berperan sebagai wall data produksi

pangan dimana Juga bertanggung Jawab terhadap ketahanan pangan.

Berkaca pada kondisi seperti yangdisebutkan di atas. Agung menjelaskan kebijakan satu

data yang sedang dilakukan oleh pemerintah pusat balk itu dari segi perbaikan

infrastruktur maupun perbaikan konten. perlu mendapat dukungan dari semua pihak.

Agung menambahkan saat ini sedangdisusun mekanisme koordinasi. nantinya akan ada

forum bersama wall data yang berada di bawah pengarah menteri dan lembaga terkait

Renting untuk menelaah kembali institusi. aktor-aktor. peran dan fungsi setiap lembaga

agar terciptanya sinergi.

Page 13: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

Hal lain yang menjadi pertanyaan peserta adalah mengenai kerahasiaan data, terutama

jika merujuk ke Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 yang menyebut beberapa batasan

mengenai data yang dapat dibuka. Menanggapi hal Ini, Cralg menyatakan, ha! itu

seharusnya tidak memundurkan komitmen Indonesia untuk membuka data, pada

kenyataannya Indonesia sudah menjadi bagian dari open data partnership, ini

menunjukkan Indonesia berkomitmen untuk transparansi. Tanpa keterbukaan data,

masyarakat tidak mampu mengidentifikasi disparitas data dan informasi yang disajikan

oieh pemerintah atau kebenaran yang sesungguhnya.

Page 14: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

Panelis

: Inovasi Berbas/s Teknologi dan Data da/am

Pelayanan Publikyang Menggunakan Partis/pas/

Publik

: Pemerintah Provinsi OKI Jakarta, Kominfo

Pemerintah Kota Bandung, Direktorat

Penyelenggaraan Haji dan Umroh dan

Sekretariat OGI (Open Government Indonesia)

Di tengah upaya menggalakkan keterbukaan data di Indonesia, sejumlah daerah dan

lembaga pemerintah telah mulai berinovasi menggunakan teknologi informasi dan data

untuk pelayanan publik. Perwakllan Pemprov DKI Jakarta menceritakan pencapaian

Jakarta dalam penerapan keterbukaan data dan inovasi pelayanan publik. Saat ini,

Jakarta telah memiliki Portal Data Terpadu yang memuat 1013 dataset 1844 Berkas Data

yang dapat diakses oleh masyarakat luas. Dataset tersebut terdiri dari berbagai macam

kategori/topik seperti : Pendidikan, Kesehatan, Keuangan Daerah. Kependudukan.

Lingkungan Hidup dan lainnya. Selain itu, dalam rangka meningkatkan partisipasi

masyarakat. Pemprov DKI juga menyelenggarakan berbagai kompetlsi seperti HackJak,

kompetisi visualisasl data, videografis dengan referensi data yang diperoleh dari Portal

Data.

Inovasi lain Pemprov DKI Jakarta adalah dibentuknya Program Jakarta Smart City yaitu

penerapan konsep kota cerdas/pintar yang mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi

Informasi dan Komunikasi (UK) untuk mengetahui, memahami. dan mengendalikan

berbagai sumber daya di dalam kota dengan lebih efektif-efisien demi memaksimalkan

pelayanan publik. memberikan solus! penyelesaian masalah. dan mendukung

pembangunan berkelanjutan. Untuk mencapai program Jakarta Smart City, ada 3 Fokus

yang di laksanakan yaitu Pemerintah yang mendengar, sistem yang menghubungkan dan

warga yang berpartisipasl. Berbagai kanal komunikasi antara masyarakat dan

pemerintah Juga disediakan misalnya SMS pengaduan. forum online balai warga. media

sosial dan Juga aptikasi untuk pengaduan seperti Qlue.

Page 15: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

Respon masyarakat positif terhadap inovasi ini. Proporsi Respon Opini Publik (ROP)

melalui Kanal Pengaduan Pemprov DKt Jakarta Periode Januari-September 2016

menunjukkan kanal pengaduan dengan laporan terbanyak adalah melalui email

sebanyak 702 laporan (33%), Twitter sebanyak 659 laporan (31%). Facebook sebanyak 525

laporan (24%). SMS Center sebanyak 206 laporan (10%), Balai Warga sebanyak 58 laporan

(2%).

eam/ng

'ross-Secfo^S^P^^7>i4>«ru. 32 HwM

mm

Semangat keterbukaan pemerintah Kota Bandung juga tidak kalah dengan Jakarta. Saat

ini Bandung memiliki Portal Data Kota Bandung yang berisi data-data terbuka milik

Pemkot Bandung. Selain portal data, Bandung juga memiliki banyak apllkasi yang

berfungsi mendorong partisipasi dan kolaborasi warga dan pemerintah, misalnya

Aplikasi Sabilulungan yaitu aplikasi untuk memastikan proses pemberian dana bantuan

sosial berjalan transparan, E-Musrenbangyaitu aplikasi bagi warga untuk berpartisipasi

dalam proses pembangunan atau contoh lainnya adalah aplikasi E-Reses yaitu aplikasi

untuk pengelolaan aspirasi warga masyarakat melewati DPRD pada masa reses.

Lembaga pemerintah seperti Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umroh dan Open

Government Indonesia (CGI) Juga turut berinovasi dengan tujuan meningkatkan kualitas

pelayanan publik. Sebagai contoh, Kementerian agama yang menangani masalah

pendaftaran haji, memiliki inovasi seperti siskohat (IntegrasI data). Open Government

Indonesia (OGI)Juga memiliki inovasi andalan seperti LAPOR! (sistem pengaduan terpadu),

l-APORI digunakan oleh lebih darl 532.088 dan menerima 800 laporan per hari. Hal ini

menunjukkan bahwa masyarakat antusias menyambut inisiatif pemerintah dalam

mengefektifkan pelayanan publik.

Page 16: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

Panelis

: Mengapa Transparansi Keuangan Panting untuk

Pelayanan Publ/k

: Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian

Keuangan, Bupati Batang, Walikota Pontianak,

Direktur Eksekutif Seknas FITRA

Dalam sesi terakhir ini, para panelis mendiskuslkan kondisi transparansi Indonesia dan

upaya pembenahan yang sedang dilakukan. Sesi dimulai dengan presentasi dari

Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan. Bag! Kemenkeu transparansi

anggaran adalah bagian dari reformasi penganggaran. Adapun keglatanyangmendukung

reformasi penganggaran mellputi Menyusun citizen budget (BIB / info anggaran). Publlkasi

dokumen penganggaran pada website DJA dan Kemenkeu serta Edukasi publik seperti

keglatan DJA Menyapa, sebuah program sosialisasi APBN dengan sasaran Siswa SMA atau

acara Budget Goes to Campus yaitu program sosialisasi APBN dengan sasaran

mahasiswa.

Di tingkat daerah, modernisasi birokrasi untuk meningkatkan transparansi juga terus

dikembangkan. Sebagai contoh, Kabupaten Batang menyelenggarakan festival anggaran

bagi masyarakat, membangun sistem e-government, sistem lelang jabatan dan

pemanfaatan ePIanning, eBudgeting dan eProcurement Contoh lainnya adalah upaya

Pemerintah Kota Pontianak. menurut koordinator Indonesia Corruption Watch. Adnan Topan,

pemerintah Pontianak merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang melakukan bedah

RAPBD ke publik untuk dikritisi sebelum disahkan oleh DPRD menjadi APBD kota. Selain

itu, Pemkot Pontianak juga memfasilitasi masyarakat untuk mengakses hasil usulan

yang disampalkan kepada Pemerintah Kota Pontianak mulal dari tingkat Musrenbang

Kelurahan.

Peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) seperti FITRA dan Open Data Labs juga turut

membantu perbaikan budaya transparansi di Indonesia. FITRA memaparkan Local Budget

Study (2006) yang menunjukkan bahwa, di tingkat lokal, banyak dokumen publik tidak

dapat diakses dan dibuka oleh publik. Selain itu. Indonesia juga masih memiliki masalah

transparansi serta belum adanya peraturan khusus yang mengatur partisipasi publik

Page 17: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

dalam proses pembahasan proses perencanaan anggaran. Saat ini FiTRA terus berupaya

memperbaiki kondisi transparansi Indonesia yang belum ideal. Salah satunya dengan

menyajikan data anggaran tingkat kabupaten/kota se-lndonesia dalam bentuk peta

anggaran. dengan menampilkan beberapa indikator anggaran daerah seperti, kelompok

pendapatan, belanja, dan pembiayaan di website FITRA.

Open Data Labs juga bermitra dengan organisasi masyarakat lalnnya di daerah-daerah di

Indonesia untuk mendorong terciptanya budaya transparansi di pemerintahan. Salah

satu keberhasilan yang patut diapresiasi adalah proses inkubasi terhadap GeRAK, LSM

anti-korupsi di Aceh. Saat ini GeRAK Aceh sudah memiliki portal data dan berhasil

meyakinkan pemerintah provinsi Aceh untuk memperpanjang moratorium izin usaha

pertambangan mineral logam dan batubara hingga 2017untuk menyelamatkan hutan dan

lahan Aceh.

Page 18: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

WORLD VnDf WEI

■ DPIfi IfiBS

i 7•W

OPEn DRIfl IR8$ o VVORID WIOI

mr

puTH

Nation inb SERVICES'• IN D

Page 19: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

#pendix:aftir undangan

^^A.K

%A. Kementerian/Lembagia i|L SeKT^arisJeqdei^^

4. Sekretaris Jenq|^Hp^^an Luar Negeri

Ag^a

b^^^^rimkan dan Kebudayaan^nteriaR®^fcdan Tata Ruang / BPN

h

Sekretaris JenderalT^P^^K^tKetenagakefjas^KbgSekretaris Jenderal KeirfljHg^^l^unikasi danSekretaris Jenderal KemerilQffl^tellaanSekretaris Jenderal Kemente^H^^^^ganSekretaris JendBU Kementeria^^^^gfe^inSekretaris JenJ^HKementerian^^^B^ : ISekretaris Jende^jfementerianSekretaris Kementerian Koperasi

Sekretaris Kementerian Pemberdayl^^^Bnuari dan FDirektur Jenderal Penguatan Inovasi.^^^^Hk^tset cKepala Badan Penelitian dan Pengemban|^^^^^teTii

Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik . .

Sekretaris Utama Badan Nasional Penangguiang^O^pSekretaris Utama Badan Meterologi, Klimatologi, ds^roeSekretaris Utama Badan Pengawas Obat dan Makanaff^i^Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara, Lembaga Adr

lI'Menen

an Rakyat

gahah dan PeriindungOT'l™^tsetdanDikti jIknterian Dalam Negem

B. Lembaga Swadaya Masyarakat

Chief of Party KINERJA-USAID ^Team Leader GIZ

Team Leader KOMPAK

Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah

Direktur Eksekutif Yayasan Lembaga Konsumen IndonesiaDirektur Eksekutif Ford Foundation

Program Coordinator USAID-Cegah

C. Pemerintah Provinsi

Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah

Sekret^is Daerah

Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah

Pemerintah Aceh

Prov. Sumatera Utara

Prov. Sumatera Barat

Prov. Riau

Prov. Jambi

Prov. Sumatera Selatan

Prov. Bengkuiu

Prov. LampungProv. Kepulauan RiauProv.Kepulauan Bangka BeiitungProv. Banten

Page 20: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

daftar undangan(lanjutan)

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18. J

Sekretaris Daerah Prov.

Sekretaris Daerah Prov.

Sekretaris Daerah Prov.

Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah Pj^l^kretaris Daer^hArw.Sek;reiads DaiSiftov.Sekr^ris daerah Prov.Sekreteris Daerah Prov.

Sekretaris Daerah Prov.

Sekretaris Daerah Prov,

Sekretaris Daerah Prov.

Sekretaris Daerah Prov.

Sekretaris Daerah Prov.

Sekretaris Daerah Prov.

Sekreteris Daerah Prov.

Sekretaris Daerah Prov.

Sekreteris Daerah Prov.

Sekretaris D^^rah Prov.

Prov.

Sekreteris Daerah R&il

Ja\wadaratTengah

Jawa Timur

t^limantan Barat 1

Kalimantan Tengah ^Kalimantan Selatan

Kalimant^ Timur ?

Kalimantan Utara

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara, |Sulawesi TengahSulawesi B^at /jGorontalo

Sulawesi Ute^Maluku

Maluku

Bali , - rNusa Teni^ipa BaratNusa T^ragara Timurl^uaMrat

D. Pemerintah Kabupaten/Kota

1. Sekretaris Daerah Kab. Bekasi

2. Sekretaris Daerah Kab. Sragen3. Sekretaris Daerah Kab. Kulonprogo4. Sekretaris Daerah Kab. Sieman

5. Sekretaris Daerah Kab. BojonegoroSekretaris Daerah Kab. Kediri

Sekretaris Daerah K^. Penajam Paser Utarakreteris Daerah Kab. Badung

retaris Daerah Kab. DonggalaKab. Mamuju

Kab. Luwu Utara

Kab. Pinrang13. Sekretaris DaeV|Kab. Manokwari14. Sekretaris Daerah l\ab. Banyuwangi15. Sekretaris Daerah Kab. BantuI

16. Sekretaris Daerah Kab. Lamongan17. Sekreteris Daerah Kab. Hulu Sungai Selatan18. Sekreteris Daerah Kab. Batang

19. Sekretaris Daerah Kab. Indragiri Hulu

20. Sekretaris Daerah Kab. Teluk Bintuni

21. Sekreteris Daerah Kote Banda Aceh

22. Sekretaris Daerah Kota Medan

Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah

Sekretaris Daera^l^ekretaris Daer^SekretarisJ^^flSekrete^^^^ranSekreti^i^aerahSekr^^sdaerahSekretariiidaerah

Sekret^^^erah

Kota Pekanbaru

Kota Batam

Kota Jambi

Kota Padang

Kota Bengkulu

Kota TanjungpinangPangkal Pinang^mpalembang

Kota Bandung

Kota SemarangKota Yogyakarta

KotaSur^gj^

^.^aerahl^Paerah^Daerah

pj^rmasin?ontianak

fe gka Raya

Se^^^S^rahSekr^^^Bi^rahSekr^^^berahSekn^^^HerahSel^^^^RerahSell^^^H^rahSekr^l^aerahSekretaris Daerah

Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah

Kota Makassar

Kota Kendari

Kota PalopoKote Ambon

Kota Temate

Kota Jayapura

E Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)I. Indonesia Corruption Watch (ICW)

6. Indonesi^B^wrement Watch (IPW)7. Centf^^^^^H^ Policy and Govemance (018. PublisKmSHHL^PWYP)9. Perkumpulan uMWanilu dan Demokrasi (Perl10. Aliansi Masyarakat Transparency Indonesia (AMTII. SMERU Research Institute

12. AsosiasI Pemerintah f^bupaten Seluruh Indonesia (APKASl)

Page 21: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

daftar undangan(lanjutan)

13. Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI)14. Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI)15. Indonesia Online Advocacy

16. Perkumpulan SKALA Jakarta17. Indonesian Youth on Disaster Risk Reduction (lYDRR)

F. International Organisation

18. European Union Representative

19. Director, The World Bank

20. Senior Program Officer, The Ford Foundation Indonesia21. Head of Information & Library South East Asia, Ausfralia & New ZealandGoethe Institute Indonesia

22. Country Representative, The Asia Foundation23. Program Coordinator for NGO Desk, Japan International CooperationAgency (JICA)24. Program Director, USAID CEGAH25. Director, Yayasan Konrad Adenauer Stiftung (KAS)26. Director, Friedrich Naumann Stiftung (FNS)27. Millennium Challenge Account (MCA) Representative in Indonesia28. Indonesia Resident Mission - ADB Jakarta

29. United Nations Development Programme (UNDP), Country DirectorIndonesia

30. Secretariat of TNP2K

31. Director of Knowledge Sector Initiative32. Netherland Embassy, Representative for Indonesia33. Democracy and Good Governance, Denmark Embassy in Indonesia34. Director of RTI International Indonesia

35. Korea International Cooperation Agency (KOICA) representative36. Program Development Manager HIVOS SEA37. EIke Rapp, Chief of Party, Kinerja38. Economy, Development Cooperation and. Science German EmbassyJakarta

39. Economy, and Development Cooperation, AusAID

DIundang pula jurnalis-jurnalis dari berbagaikanal media

Page 22: Inn0 vation i n Publie Service s through Open Data: Learning

----Open Data lab Jakarta World Wide Web Foundation