Upload
yuankandari
View
158
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas manajemen pemasaran
Citation preview
I. Pendahuluan
Dewasa ini persaingan dalam berbagai hal tampak meningkat, baik di tingkat nasional
maupun internasional. Situasi seperti ini sangat berbeda dengan beberapa tahun yang lalu.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya keadaan seperti. saat ini adalah akibat semakin
bertambah kompleknya kondisi sosio ekonomi masyarakat, serta kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, komunikasi dan transportasi. Dengan demikian akan mengakibatkan
juga terjadinya perubahan yang sangat cepat pada produk atau jasa kebutuhan masyarakat.
Dengan semakin beragamnya keinginan para pemakai dan klien serta, bermacam-
macarnnya penampilan produk baru memerlukan perhatian yang khusus. Para pengusaha
dan wiraswastawan saling berusaha mempertahankan diri untuk bisa tumbuh dan
berkembang. Dalam keadaan seperti ini diperlukan suatu strategi dari keseluruhan kegiatan
bisnis. Strategi perencanaan adalah salah satu upaya dari perubahan efektif menuju
persaingan pasar dan dapat membina usaha yang bermanfaat dan menguntungkan. Dalam hal
ini pengusaha dan wiraswastawan berkepentingan dengan inovasi yang dapat memperbaharui
ke arah kondisi yang lebih baik.
Inovasi adalah alat spesifik pengusaha dan wiraswastawan untuk memanfaatkan
perubahan sebagai peluang bisnis produk atau jasa yang berbeda, maka pengusaha dan
wiraswastawan perlu secara sengaja mencari sumber inovasi, perubahan dan gejala yang
menunjukkan adanya peluang untuk inovasi yang berhasil.
Pemasaran telah menjadi kekuatan yang mendorong dan berpengaruh di berbagai
bidang bisnis, sebab telah menghapus citranya yang lama sebagai sesuatu yang tidak etis dan
tidak perlu. Orang semakin menyadari akan bermacam-macam pemasaran yang sesuai dan
dapat dipakai oleh suatu organisasi bisnis, karena itu sistem dari kegiatan bisnis harus
berorientasi ke pasar atau konsumen. Dengan demikian pemasaran merupakan proses bisnis
yang dinamis dan suatu proses integral yang menyeluruh. Untuk itu program pemasaran
dimulai dengan sebuah gagasan produk dan tidak terhenti sampai keinginan konsumen benar-
benar terpuaskan. Dengan demikian pemasaran dapat merangsang terciptanya produk baru dan
inovasi.
2. Inovasi
Pengertian inovasi
Inovasi merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan pasar yang sangat
cepat dan persaingan yang kompleks menuntut inovasi yang terus-menerus. Inovasi yang
terus-menerus merupakan suatu kekuatan bagi wirausaha dalam. meraih sukses usahanya.
Beberapa bentuk inovasi yang lazim. dan terkenal ialah dalam bentuk produk baru, perbedaan
teknik/cara, dan pendekatan baru dalam memperkenalkannya. Berikut adalah beberapa
pengertian dari inovasi:
Inovasi adalah gagasan. produk atau barang yang dianggap baru oleh seseorang
(Roggers & Shoemaker, 1987: 26).
Inovasi adalah tindakan yang memberi sumber daya kekuatan dan kemampuan baru
untuk menciptakan kesejahteraan (Drucker, 1988: 33).
Pengertian inovasi yang dikaitkan dengan produk atau barang dapat dikemukakan
sebagai berikut:
A product innovation can be said to resresent a change in, or and addition to, the pshysical
entities that comprise its product line (Rothberg, 1981: 3).
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah
salah satu usaha untuk menemukan suatu peluang baru yang meliputi gagasan, tindakan
maupun produk, sehingga terjadi perubahan yang dapat bermanfaat bagi kesejahteraan
masyarakat
Inovasi dalam pengembangan produk
Inovasi sangat berperan dalam pengembangan produk. pengembangan produk baru
merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan. Pengembangan tersebut meliputi
pembuatan produk yang baru atau penyempurnaan dari produk yang sudah ada. Proses
pengembangan produk baru juga disertai dengan berbagai resiko kegagalan. Untuk
memperkecil resiko kegagalan, produk baru perlu dibuat berdasarkan konsep produk yang
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen serta dapat menciptakan kepuasan bagi
konsumen. Pengembangan produk pangan akan melalui suatu tahap yang dikenal dengan
Invention . Invention adalah proses menemukan suatu teknologi dari tidak ada menjadi ada.
Sedangkan Innovation adalah proses pembaharuan dari invention . Innovation melibatkan
peluang yang ada di pasar dengan penemuan teknologi dan pengetahuan tentang teknologi
baru.
Peranan Inovasi
Sebagaimana diketahui bahwa inovasi adalah salah satu usaha untuk menemukan
peluang melalui gagasan, tindakan maupun produk sehingga teijadi perubahan yang
bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang
inovasi maka perlu kiranya dikemukakan mengenai: prinsip, sifat dan syarat inovasi.
a. Prinsip Inovasi
Kebaruan inovasi dapat diukur secara subjektif menurut individu yang menangkapnya.
Artinya jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ide tersebut adalah inovasi (bagi
orang itu). Pengertian (baru' dalam ide yang inovatif tidak berarti baru sama sekali (Rogers &
Shoemaker, 1987: 26).
Inovasi tidak harus dimulai dengan gagasan yang muluk, tetapi bagaimana caranya
memanfaatkan perubahan yang memberikan peluang untuk sesuatu yang baru dan berbeda.
Oleh karena itu unsur pokok dari inovasi adalah sistematis dari pencarian secara terarah atas
perubahan yang terjadi dan didalam analisa secara sistematis atas peluang.
Kebanyakan inovasi yang berhasil adalah sangat sederhana tetapi mampu
memanfaatkan perubahan. Dengan demikian disiplin inovasi adalah suatu diagnostik,
pemeriksaan yang
sistematis terhadap daerah perubahan yang biasanya menawarkan peluang.
Prinsip inovasi menyangkut keharusan dan larangan yang merupakan pokok disiplinnya
(Drucker, 1988: 149).
Terdapat lima keharusan yang perlu diperhatikan sebagai pokok-pokok disiplin inovasi, yaitu:
a. Inovasi mempunyai tujuan dan sistematis, dimulai dengan menganalisa peluang (memikirkan
sumber peluang inovasi).
b. Inovasi bersifat konseptual dan perseptual, oleh karena itu harus pergi ke luar untuk melihat-
lihat, bertanya dan mendengarkan.
c. Inovasi harus sederhana dan harus terfokus agar efektif dan diarahkan kepada suatu
penerapan spesifik, jelas dan dirancang sebelumnya.
d. Inovasi dimulai dari yang kecil dengan mencoba melakukan sesuatu yang khas agar
hasilnya efektif.
e. Inovasi harus mengarah kepada kepemimpinan dan tidak perlu mengarah kepada tujuan
akhir untuk menjadi sebuah bisnis besar.
Di samping keharusan ada beberapa larangan yang penting, yaitu:
a. Jangan berlagak pintar karena inovasi hams ditangani oleh manusia biasa.
b. Jangan melakukan diversifikasi, memecah-mecah dan jangan mencoba mengerjakan terlalu
banyak pekerjaan sekaligus.
Jangan mencoba melakukan inovasi bagi masa depan dan lakukan inovasi untuk masa
sekarang.
b. Sifat Inovasi
Berdasarkan pengamatan penerima, maka inovasi mempunyai lima sifat (Rogers &
Shoemaker, 1987: 146). Kelima sifat inovasi adalah sebagai berikut: keuntungan relatif,
kompabilitas, kompleksitas, triabilitas dan observabilitas.
- Sifat keuntungan relatif
Adalah tingkatan-tingkatan seuatu ide baru dianggap suatu yang lebih baik dari pada ide-
ide yang ada sebelumnya. Tingkat keuntungan relatif seringkali dinyatakan dengan atau
bentuk keuntungan ekonomis.
- Sifat kompabilitas
Adalah sejauh mana suatu inovasi dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang ada,
pengalaman masa lalu dan kebutuhan penerima.
- Sifat kompleksitas
Adalah tingkat inovasi dianggap relatif sulit untuk dimengerti dan
digunakan. Makin rumit suatu inovasi bagi seseorang, maka akan makin lambat
pengadopsiannya.
- Sifat triabilitas
Adalah suatu tingkat inovasi dapat mencoba dalam skala kecil. Ide baru yang dapat dicoba
biasanya diadopsi lebih cepat dan pada inovasi yang tidak bisa dicoba terlebih dahulu.
- Sifat observabilitas
Adalah tingkat hasil-hasil suatu inovasi dapat dilihat oleh orang lain. Hasil inovasi tertentu
mudah dilihat dan dikomunikasikan kepada orang lain, sedangkan beberapa yang lainnya
tidak.
c. Syarat Inovasi
Menurut Peter F. Drucker terdapat tiga persyaratan dari inovasi yaitu inovasi adalah karya,
inovator harus membina kekuatan dan inovasi adalah dampak dalam perekonomian dan
masyarakat (Drucker, 1988: 152).
- Inovasi adalah karya
Dalam inovasi seperti halnya dalam pekerjaan lain yang manapun juga, yaitu terdapat
bakat, kepintaran dan kepekaan. Bila semuanya dikerjakan, maka inovasi berubah menjadi
kerja keras yang terarah dan mempunyai tujuan yang banyak menuntut ketekunan,
keuletan dan keikatan.
- Inovator harus membina kekuatannya (melihat peluang dalam wawasan yang luas).
Peluang-peluang yang ada harus sesuai dengan bisnis yang dilakukan dan inovator harus
dapat memanfaatkan kemampuan dan kelebihannya. Inovator perlu menyesuaikan
temperamennya dengan peluang inovatif yang dihadapinya dan bersedia melakukan kerja
keras, bekerja tekun dan tidak kenal lelah yang senantiasa dibutuhkan untuk inovasi
yang berhasil.
- Inovasi adalah dampak dalam perekonomian masyarakat.
Suatu perubahan dalam perilaku masyarakat pada umumnya atau biasa juga merupakan
dalam suatu proses seperti cara orang bekerja dan menghasilkan sesuatu. Oleh karena itu
inovasi harus senantiasa dekat ke pasar, tertuju ke pasar dan digerakkan oleh pasar.
Inovasi dalam Pemasaran
Dalam inovasi teknologi yang berhubungan dengan produk dimungkinkan adanya
perbaikan, penyempurnaan atau pengembangan produk agar mendapat keberhasilan
dalam pemasarannya. Dengan demikian inovasi teknologi dapat berpengaruh pada pasar,
sehingga perlu diketahui kondisi/fokus pasar dan apa saja masalah-masalah yang
dihadapinya.
Fokus Pasar
Inovasi yang berdasarkan pengetahuan dapat bertujuan menciptakan pasar bagi
produknya. Oleh karena itu inovasi mempunyai sifat konseptual dan perseptual dimana
seseorang perlu ke lapangan untuk melihat, bertanya dan mendengarkan. Inovasi semacam
ini harus berorientasi kepada pasar dan mengetahui masalah pasar.
Masalah Pasar
Sebelum membahas masalah pasar terlebih dahulu perlu dikemukakan istilah
pasar. Beberapa definisi memberikan arti yang bermacammacam, dari pengertian yang
sederhana sampai kepada yang luas. Salah satu batasan pasar adalah yang dikemukakan
oleh William J. Stanton sebagai berikut:
"Sebagai orang-orang yang mempunyai kebutuhan untuk dipuaskan, mempunyai uang
untuk dibelanjakan, dan kemauan untuk membelanjakan (1985: 92).
Jadi tiga faktor yang perlu diperhatikan yaitu kebutuhan orang, daya beli dan perilaku
pembeli.
Dalam arti kongkrit pasar berarti tempat dimana pembeli dan penjual bertemu
untuk melakukan jual beli, sedangkan dalam arti abstrak adalah dimana pembeli dan penjual
tidak bertemu, tetapi hanya mengirimkan atau mengetahui contoh barang. Dan pengertian di
atas maka arti pasar akan melibatkan orang yang membutuhkan sesuatu barang atau jasa yang
sesuai dengan kemampuan dan kemauan untuk memilikinya.
Menurut organisasinya maka pasar dibagi menjadi dua jenis, yaitu perfect market dan in
perfect market.
- Perfect market adalah pasar yang terorganisasi dengan sempurna. Bentuk pasar ini telah
mempunyai syarat-syarat seperti barang yang diperdagangkan adalah homogen, setiap
pembeli mempunyai kebebasan untuk membeli dan antara pembeli dan penjual
mengetahui situasi pasar.
- In perfect market adalah pasar yang tidak terorganisir dengan sempurna. Bentuk pasar ini
tidak memenuhi syarat-syarat seperti pasar yang terorganisir dengan sempurna.
Menurut strukturnya pasar dapat dibedakan dengan macam bentuk atau tipe pasar.
Dengan memperhatikan kreteria dan jumlah pembeli dan penjual serta besarnya pembelian
atau penjualan yang dilakukan oleh masingmasing pihak. Di antara masalah yang dihadapi pasar
adalah adanya persaingan.
Persaingan
Seperti telah disebutkan di atas bahwa masalah pasar adalah persaingan, terutama bila
barang-barang yang dijual sejenis. Berdasarkan kreteria jumlah pembeli dan penjual serta
besar pembelian dan penjualan, maka bentuk persaingan menjadi tiga macam, yaitu persaingan
sempurna/bebas/murni/ pure competition, monopoli dan monopolistic competition/
persaingan monopolistik (Rilam & Saladin, 1985: 149).
- Persaingan sempurna/bebas/murni adalah suatu bentuk pasar atau persaingan dimana
penjual individual tidak dapat mempengaruhi atau menjalankan politik harga, sedangkan
pembeli dan penjual sedemikian banyaknya. Pada persaingan jenis ini menuntut syarat-
syarat, yaitu barangnya homogen, harganya kontras, tidak adanya ikatan diantara
pembeli, penjual dan pemerintah.
- Monopoli adalah suatu persekutuan penjual. Dengan demikian penjual bebas dalam
menentukan harga karena tidak ada persaingan.
- Persaingan monopolistik adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat lebih dari satu
penjual seperti merk, kualitas, pembungkus dan lain sebagainya. Pada persaingan jenis
ini memiliki sifat-sifat seperti barangnya heterogen, penjual dan pembeli cukup banyak
dan penjual dapat mempengaruhi pembeli.
Di samping ketiga jenis persaingan yang telah dikemukakan di atas terdapat persaingan
yang disebut oligopoli, yaitu suatu bentuk pasar dimana terdapat dua atau lebih perusahaan
yang secara individual maupun secara kerja sama dapat menguasai pasar. Apabila dalam
pasar terdapat dua perusahaan saja maka bentuk pasar itu disebut duopoli.
Tingkah Laku Pembeli
Peningkatan daya beli masyarakat disertai dengan berbagai macam barang yang
ditawarkan akan menjadikan pembeli semakin kritis terhadap barang pilihannya. Dengan
demikian dalam situasi seperti ini baranglah yang mencari pembeli dan persaingan produk
pun semakin ketat. Oleh karena itu untuk mengetahui tingkah laku pembeli perlu kiranya
difahami sifat dan tingkah laku manusia.
Tingkah Laku Manusia
Salah satu faktor yang memegang peranan dan mempengaruhi terhadap berbagai gaya
hidup adalah sifat manusia. Pada kurun waktu tertentu akan timbul ketidak puasan atau
kebosanan dalam din manusia terhadap keadaannya, sehingga menimbulkan keinginan untuk
mengembangkan keadaan tersebut. Akibat sifat manusia ini akan terjadi perubahan dan
dimungkinkan timbulnya masalah.
Manusia pada umumnya mempunyai kecenderungan dan keinginan untuk mencapai
tingkat kedudukan/status yang setaraf dengan kelompok yang menonjol di masyarakat.
Keinginan tersebut diwujudkan melalui peniruanpeniruan agar seolah-olah dapat menyesuiakan
dengan keadaan sedang berlangsung. Manusia cenderung berkumpul dalam kelompok formal
maupun informal baik dengan tetangga, perkumpulan usaha, kebudayaan, dan lain sebagainya.
Di dalam kelompok tersebut terjadi interaksi termasuk pengaruh-pengaruh sifat
pribadinya. Hubungan interaksi seperti ini akan mempengaruhi sikap penerimaan orang
terhadap barang atau jasa, sehingga hal ini dapat dimanfaatkan oleh produsen untuk
penelitian. Karena setiap orang bertingkah laku sesuai dengan persepsi mereka, maka
tindakan mereka dapat diramalkan terlebih dahulu. Dengan mengetahui aspek tingkah laku
para pembeli, perusahaan dapat menyusun rencana dan operasi pemasaran yang lebih efektif.
Tinjauan Psikologis Pembeli
Masalah yang dihadapi oleh para produsen adalah bagaimana caranya menciptakan
hasil produksi yang dapat memenuhi sclera para pembeli. Ada tiga macam faktor pokok
psikologis yang banyak diterapkan dalam tingkah laku para pembeli dalam rangka membeli,
yaitu motivasi, persepsi, dan belajar. Motivasi adalah proses dorongan yang menyebabkan
tingkah laku, sedangkan persepsi adalah interpretasi dari sensasi dan proses yang menjurus
kepada tingkah laku. Belajar memegang peranan yang sangat penting dalam tingkah laku
terutama bagi mereka yang baru pertama kali membeli barang.
Peranan dari psikologis sesuai dengan aktivitas pemasaran, yaitu menilai keinginan dan
kebutuhan para pembeli. Oleh karena itu dalam hal ini pengaruh psikologis tersebut penting
untuk barang atau jasa yang dihasilkan setiap perusahaan. Kesediaan membeli dipengaruhi oleh
faktor yang nyata ataupun harapan akan kepuasan dalam menggunakan barang atau jasa.
Perhitungan-perhitungan yang matang sangat diperlukan tentang kemungkinan-
kemungkinan pembeli mau membeli hasil produk kedalam apa yang dinamakan Marketing
Strategy (As'ad, 1987: 129). Perhitungan tersebut tidak didasarkan kepada dugaan yang tidak
beralasan, tetapi harus mempunyai dasar yang objektif dan empirik. Untuk mendapatkan
keterangan tentang keinginan pembeli, maka dapat diketahui dari data-data hasil penjualan
barang-barang di toko. Atau dapat pula diketahui melalui pendapat-pendapat dan sikap para
pembeli sendiri.
Di dalam pemasaran barang atau jasa, pengetahuan tentang motivasi atau persepsi
pembeli dapat berguna untuk membantu menimbulkan dorongan pembelian barang atau jasa.
Oleh karena itu didalam mencari motivasi pembeli perlu dilakukan ancangan pemecahan
masalah melalui suatu strategi.
Strategi Peniruan Kreatif
Salah satu keharusan bagi manajemen adalah menyeleksi strategi yang tepat untuk
bauran perusahaan. Strategi yang tepat akan menyebabkan tahap perencanaan produk dari
keseluruhan program pemasaran menjadi semakin efektif. Setiap strategi menuntut
persyaratan masing-masing, misalnya sebuah strategi tertentu harus cocok dengan inovasi
tertentu dan tidak cocok untuk yang lainnya. Karena setiap strategi memiliki
keterbatasannya masing-masing dan membawa resikonya. Di antara empat strategi yang
dikemukakan oleh Petter F. Drucker adalah strategi peniruan kreatif.
Sebenarnya istilah peniruan kreatif memiliki arti yang bertentangan. Karena istilah
kreatif haruslah asli, sedangkan peniruan adalah bukan ash. Tetapi istilah tersebut merupakan
suatu gambaran strategi yang pada intinya adalah tiruan. Sebab sesuatu yang dikerjakan oleh
wiraswastawan adalah yang telah dilakukan oleh orang lain. Namun ia dapat disebut `kreatif
karena dalam menerapkan strategi `peniruan kreatif lebih mengerti apa yang diwakili oleh
inovasi itu daripada orang yang membuatnya dan yang menemukan inovasinya (Drucker, 1985:
240). Strategi peniruan kreatif memanfaatkan kesempatan menunggu sampai seseorang
menghasilkan sesuatu yang barn tetapi baru mendekati.
Selanjutnya ia mulai bekerja untuk menyempurnakannya dan dalam waktu yang singkat
muncul suatu bentuk baru yang dapat memuaskan pelanggan. Peniruan kreatif sebenarnya
adalah salah satu strategi yang mengarah pada usaha memperoleh kepemimpinan pasar atau
industri dengan resiko yang dihadapinya tidak terlalu besar. Biasanya ketika peniru kreatif
mulai bekerja, pasar sudah terbentuk dan sudah ada permintaan yang lebih besar terhadap
produk atau jasa yang sudah disediakan oleh inovator lama. Segmentasi pasar sudah
diketahui dan melalui riset pasar sudah dapat diketahui pula apa yang diinginkan pembeli,
bagaimana mereka membeli, apa nilai produk atau jasa bagi pembeli dan lain sebagainya.
Sebagian besar ketidak pastian dan masalah yang dihadapi oleh inovator pertamanya seperti
gagasannya sudah dapat terjawab atau paling tidak sudah dapat dianalisa dan ditelaah.
Peniruan kreatif mulai dengan pasar, bukannya dengan produk dan dengan
pelanggannya bukan produsen. Dengan demikian peniruan kreatif berfokus pada pasar dan
digerakkan oleh pasar, sehingga membutuhkan pasar yang tumbuh dengan pesat. Peniru
kreatif tidak akan berhasil mengambil alih pelanggan dan perintis yang memperkenalkan
produk yang baru yang pertama kalinya. Tetapi ia berusaha melayani pasar yang tidak
dilayani oleh perintis terdahulu, jadi harus berusaha memenuhi permintaan yang sudah ada
bukannya menciptakan permintaan yang baru.
Salah satu resiko dan peniruan kreatif adalah kesalahan dalam membaca
kecenderungan dan dalam meniru secara kreatif, yang ternyata tidak menjadi
perkembangan penting. Untuk menghadapi resiko tersebut harus memperhatikan
persyaratanpersyaratan yaitu, kewaspadaan, keluwesan, kesediaan untuk menerima
tuntutan pasar dan yang paling penting adalah kesediaan untuk bekerja keras dan
melakukan usaha besar.
PERAN UNIT R&D
Hasil inovasi yang lahir dari suatu perusahaan akan ditindaklanjuti dengan proses
pengembangan produk atau jasa baru. Untuk itu perlu unit khusus yang menangani proses ini
yaitu Unit R&D, Research&Development. Unit ini akan melakukan riset penelitian dari hasil
inovasi untuk kemudian dikembangkan menjadi suatu produk atau jasa baru yang akan
dilempar ke pasaran. Perusahaan yang sudah mapan biasanya mengalokasikan resources nya
sekitar 5–10 % dari sales pada aktivitas R&D. Basic Research menuju kepada terciptanya
invention , sedangkan Product Development dan engineering menuju kepada terciptanya
Innovation.
Ada tiga faktor yang harus dipertimbangkan bagi unit R&D dalam usahanya
menerapkan
formulasi strategi, yaitu :
a) Kompetensi Teknis
b) Kebutuhan Pasar
c) Corporate Interest
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa kompetensi teknis dari researcher
diperlukan untuk melahirkan produk jasa yang berkualitas. Di lain pihak produk jasa yang
dikembangkan juga harus memperhatikan kebutuhan pasar (memiliki commertial value)
maupun kepentingan perusahaan, keduanya harus sejalan. Untuk itu diperlukan upaya untuk
mencari apa yang dibutuhkan oleh pasar dan mencari invent- to-order bagi produk atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pada tahap eksplorasi ada 3 pola proses pengenalan dan pengembangan produk/jasa
baru yaitu :
1. Menarik Pasar (Need Pull/Market Pull)
Menurut pandangan ini, “Anda harus membuat apa yang dapat dijual”. Produk baru
ditentukan oleh pasar berdasarkan kebutuhan pelanggan. Jenis produk baru ditentukan
melalui penelitian pasar & umpan balik pelanggan, dgn sedikit perhatian terhadap teknologi.
Need Pull akan menuju pada terbentuknya incremental innovation.
2. Mendorong Teknologi (Technology Push)
Pandangan ini menyarankan “Anda harus menjual apa yang dapat anda buat”. Produk baru
diperoleh dari teknologi produksi, penggunaan teknologi yang canggih dan kemudahan
operasi, dengan sedikit perhatian terhadap pasar. Dengan kata lain suatu produk atau
teknologi baru didorong atau dijual ke pasar (potential customer) yang tidak meminta atau
mengetahui perihal produk atau teknologi baru tersebut. Technolgy Push akan menuju kepada
radical innovation.
3. Antar fungsional (Interfunctional)
Produk baru memerlukan kerjasama diantara pemasaran, operasi, keterampilan teknik, dan
fungsi lainnya sehingga menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
penggunaan teknologi yang memberikan manfaat terbaik. Untuk kesuksesan inovasi produk
atau jasa baru diperlukan kombinasi dari kedua model pertama yaitu proses technical -linking
dan need -linking. Selain itu ada tiga elemen yang menjadi konsideran dalam menciptakan
peluang bisnis baru yaitu : relevant problem, technology sources dan market demand.
LEAD USER RESEARCH
Lead User research adalah salah satu metodologi yang diyakini dapat memberikan
kunci sukses bagi terobosan produk/jasa baru. Dasar pemikiran metodologi ini adalah adanya
Lead User yaitu spesifik konsumen/individual yang memiliki pengalaman kebutuhan lebih
dahulu/mendahului dari konsumen/individual yang lain. Dengan melibatkan team khusus
yang terdiri dari para expert pada kelompok lead user ini, maka akan didapatkan suatu
temuan inovasi yang sangat berharga. Contoh peran serta lead user dalam suatu terobosan
inovasi baru adalah
Protein untuk hair conditioner ditemukan oleh seorang wanita di tahun 1950 yang
mempunyai ramuan tradisional yang terdiri dari bir atau telur untuk tubuh agar lebih bersinar.
Karakteristik Lead User
1. Lead User memiliki kebutuhan produk/jasa baru yang nanti akan memasyarakat, akan
tetapi mereka telah menemukan kebutuhan tersebut beberapa bulan/tahun sebelum
masyarakat umum menghadapinya.
2. Lead User mengharapkan manfaat yang signifikan dengan menemukan solusi dari
kebutuhannya. Sebagai hasilnya, mereka mengembangkan sendiri produk/jasa baru
tanpa menunggu produk/jasa tersebut tersedia secara komersial.
3. Lead User tidak sama dengan early adopter (First user yang membeli suatu
produk/jasa
Eksisting ). Lead user dihadapkan pada kebutuhan akan suatu produk/jasa yang belum
ada di pasaran.
Melalui metodologi Lead user ini akan didapatkan beberapa manfaat sebagai berikut :
1. Memperoleh akses informasi yang lebih kaya dan reliable melalui kebutuhan
customer yang dapat diperoleh melalui traditional market research . Metode Lead
User melengkapi kebutuhan untuk traditional market research bukan menggantikan.
2. Pengembangan konsep produk/jasa yang lebih baik karena berasal dari data konsumen
yang lebih baik.
3. Akselerasi proses pengembangan produk/jasa.
3. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa inovasi mempunyai keterkaitan
yang sangat erat dengan pemasaran dan merupakan rangkaian dalam mencapai
tujuan bisnis. Karena pemasaran merupakan sistem atau proses yang dimulai dengan
penelitian, perencanaan dan penentuan. Misalnya dalam hal penelitian pasar diperlukan
inovasi dalam mencari peluang pasar dan menemukan permintaan serta keinginan
pembeli. Dalam hal perencanaan inovasi berperan pada proses desain dan
pengembangan produk dengan menyempurnakan produk yang sudah ada. Dalam hal
penentuan inovasi berperan dalam memutuskan cara yang terbaik dan efesien agar
produk sampai kepada konsumen pada waktu yang tepat serta dapat memuaskan
dalam waktu yang relatif lama.
Dalam pengembangan produk atau jasa, banyak hal yang diperlukan demi kesuksesan
produk atau jasa yang baru, diantaranya proses Inovasi yang mengawalinya, dimana inovasi
ini perlu terus dikembangkan demi kelangsungan bisnis perusahaan (never ending
innovation). Selain itu peran lembaga R&D, dan proses untuk menghasilkan inovasi baik
melalui Technology Push/Need Pull maupun tahapan Lead User Research merupakan
tahapan yang hendaknya dilakukan dalam pengembangan produk/jasa baru.
DAFTAR REFERENSI
1. Robert A. Burgelman, “Strategic Management of technology and innovation”, Mc
Graw Hill, 2004
2. McMaster University, “Notes from 9th Annual Canadian MBA Conference:
Management Of Technology”, http://gaussling.wordpress.com/2007/01/02/market -
pull-and-technology-push/,
3. http://www.sfu.ca/~mvolker/biz/pushpull.htm
4. http://digilib.ti.itb.ac.id/go.php?id=jbptitbti -gdl-s1-1997-pramudyoag-194
5. Nanang Rizali, Peranan Inovasi dalam Pemasaran Produk. 2002
.
TUGAS
SISTEM PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK PANGAN
INOVASI DALAM STRATEGI PEMASARAN
OLEH
YUANNITA AIDA
1223204003
PROGRAM STUDI ILMU PANGAN
PROGRAM PASCA SARJANA UNSRAT
MANADO
2013