82

INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,
Page 2: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,
Page 3: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI TUMBUHAN INDONESIA

UNTUK MENGURANGI LAJU KEPUNAHAN

Page 4: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

Dilarang mereproduksi atau memperbanyak seluruh atau sebagian dari buku ini dalam bentuk atau cara apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit.

© Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang No. 28 Tahun 2014

All Rights Reserved

Page 5: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETBIDANG KONSERVASI DAN PENGELOLAAN

LINGKUNGAN

INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI TUMBUHAN

INDONESIA UNTUK MENGURANGI LAJU KEPUNAHAN

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIAJAKARTA, 18 DESEMBER 2018

OLEH:DIDIK WIDYATMOKO

Page 6: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

© 2018 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya

Katalog dalam Terbitan (KDT)

Inovasi dan Strategi Konservasi Tumbuhan Indonesia untuk Mengurangi Laju Kepunahan/ Didik Widyatmoko-Jakarta: LIPI Press, 2018.

xi + 65 hlm.; 14,8 x 21 cm

ISBN 978-602-496-034-6 (cetak) 978-602-496-035-3 (e-book)

1. Inovasi 2. Konservasi tumbuhan3. Kepunahan biologi

608.7598. 639.99. 576.84

Copy editor : Sarwendah P. DewiProofreader : Risma Wahyu HartiningsihPenata Isi : Rahma Hilma TaslimaDesainer Sampul : Rusli Fazi

Diterbitkan oleh: LIPI Press, anggota IkapiJln. R.P. Soeroso No. 39, Menteng, Jakarta 10350Telp: (021) 314 0228, 314 6942. Faks.: (021) 314 4591e-mail: [email protected] website: lipipress.lipi.go.id LIPI Press @lipi_press

Page 7: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

v

BIODATA RINGKAS

Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962, adalah putra pertama (dari lima bersaudara) dari Bapak H. Soewito, B.A. (alm.) dan Ibu Hj. Sri Rubiyati. Menikah dengan Dr. Siti Roosita Ariati, M.Sc. dan dikaruniai dua anak, yaitu Safira Prabawidya Pusparani, S.Sos. dan Irfan Alfieri Widyatmoko.

Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 176/M Tahun 2015 tanggal 21 De-sember 2015, yang bersangkutan diangkat

sebagai Peneliti Utama terhitung mulai tanggal 1 September 2015.

Berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 26/A/2018 Tanggal 12 Desember 2018 tentang Pembentukan Majelis Pengukuhan Profesor Riset, yang bersang-kutan dapat melakukan pidato pengukuhan Profesor Riset.

Menamatkan Sekolah Dasar Negeri Lemahbang/Karang-anyar 1 Sragen pada tahun 1974, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sragen pada tahun 1977, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sragen pada tahun 1981. Memperoleh gelar sarjana Biologi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada ta-hun 1986; Memperoleh gelar Master of Forestry Science dari University of Canterbury, New Zealand, pada tahun 1994; dan Memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan dari Institut Pertanian Bogor, Bogor, pada tahun 2001.

Mengikuti beberapa pelatihan yang terkait bidang kompe-tensinya, yaitu Palm Identification, Taxonomy, and Conservation di Kew Botanic Gardens pada tahun 1996; Botanic Gardens’

Page 8: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

vi

Plant Collections, Inventory, and Database Management di Kew Botanic Gardens pada tahun 1996; Botanic Gardens: Database Management and Emphasizing Conservation Mission in Botanic Gardens Collections di Kew Botanic Gardens pada tahun 1996; Procedures and Protocols for Collections Regis-tration and Database Management di Kew Botanic Gardens 1997; Geographic Information System (GIS) and Remote Sensing: Population Modeling for Threatened Plant Species di University of Melbourne pada tahun 2004; dan Postdoctoral Research Fellowship: Threatened Plant Population Modeling and Environmental Risk Assessment di University of Melbourne pada 2004–2005.

Menduduki jabatan struktural di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yaitu sebagai Kepala Subseksi Koleksi/EV Cabang Balai Kebun Raya Cibodas LIPI, tahun 1991–1992; Kepala Seksi Registrasi Balai Pengembangan Kebun Raya LIPI, tahun 1997–1998; Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi LIPI, tahun 2002–2003; Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI, tahun 2007–2013; dan Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI, tahun 2013–sekarang.

Jabatan fungsional peneliti diawali sebagai Peneliti Ahli Muda, tahun 1991; Peneliti Ahli Madya, tahun 1996; dan Pe-neliti Ahli Utama, tahun 2015.

Menghasilkan 65 karya tulis ilmiah yang ditulis sendiri mau-pun dengan penulis lain dalam bentuk buku, jurnal, prosiding, dan makalah yang diterbitkan, dan 33 di antaranya ditulis dalam bahasa Inggris.

Ikut serta dalam pembinaan kader ilmiah sebagai pengajar mata kuliah bidang Manajemen Plasma Nutfah Tumbuhan/ Konservasi Biodiversitas Tropika pada Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Islam Negeri Riau, dan Univer-

Page 9: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

vii

sitas Negeri Malang; serta pembimbing skripsi (S1), tesis (S2), dan disertasi (S3) pada Fakultas Kehutanan dan Fakultas MIPA, Institut Pertanian Bogor.

Aktif dalam organisasi profesi ilmiah sebagai anggota National Focal Point Global Strategy for Plant Conservation (GSPC)-UN CBD, tahun 2014–sekarang; anggota Himpunan Pe-neliti Indonesia (Himpenindo), tahun 2014–sekarang; Sekretaris Jenderal International Association of Botanic Gardens (IABG) untuk Divisi/Benua Asia, tahun 2015–2020; Ketua III Pengurus Pusat Perhimpunan Biologi Indonesia (PBI), tahun 2015–2020; Ketua Bidang Kerja Sama dan Pengabdian, Pengurus Pusat Perhimpunan Biologi Indonesia (PBI), tahun 2018–2023; dan Komisioner Global Partnership for Plant Conservation (GPPC), tahun 2016–sekarang.

Memperoleh tanda penghargaan Satyalancana Karya Satya X Tahun (2006); XX Tahun (2009); XXX Tahun (2018); dan Satya Lancana Wirakarya (2016) dari Presiden Republik Indonesia.

Page 10: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

viii

Page 11: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

ix

DAFTAR ISI

BIODATA RINGKAS .............................................................................. vPRAKATA PENGUKUHAN ................................................................... xi I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1II. DINAMIKA DAN PERKEMBANGAN KONSERVASI TUMBUHAN DI INDONESIA ....................................................... 4

2.1 Konservasi Tumbuhan Pada Masa Kerajaan Nusantara ............ 4 2.2 Konservasi Tumbuhan Pada Masa Kolonial ............................. 5 2.3 Konservasi Tumbuhan Pada Masa Kini .................................... 6

III. INOVASI KONSERVASI TUMBUHAN INDONESIA YANG DILAKUKAN KEBUN RAYA........................................................ 8

3.1 Pembangunan Kebun Raya Daerah Berbasis Ekoregion .......... 8 3.2 Bank Biji ................................................................................... 8 3.3 Reintroduksi Tumbuhan Terancam Punah ................................ 9 3.4 Penentuan Spesies Prioritas untuk Aksi Konservasi ................. 9 3.5 Program Pendidikan Lingkungan .............................................. 10

IV. TANTANGAN, PELUANG, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KONSERVASI TUMBUHAN....................... 12

4.1 Tantangan dan Peluang Pengembangan Konservasi Tumbuhan di Indonesia ............................................................................... 12

4.2 Strategi Konservasi Tumbuhan di Indonesia ............................. 14V. KESIMPULAN ................................................................................ 21VI. PENUTUP ........................................................................................ 23

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................... 24DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 26LAMPIRAN ............................................................................................. 39DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH............................................................. 47DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... 56

Page 12: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

x

Page 13: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

xi

PRAKATA PENGUKUHAN

Bismillaahirrahmaanirrahiim. Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.Majelis Pengukuhan Profesor Riset yang mulia dan hadirin yang saya hormati.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Berkuasa atas alam semesta dan seluruh kehidupan, dan hanya atas rahmat, karunia, dan izin-Nya kita bisa bersilaturahmi di tempat yang insyaallah penuh berkah dan kebaikan ini.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, dengan segala ke-rendahan hati, izinkan saya menyampaikan orasi ilmiah dengan judul:

“INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI TUMBUHAN INDONESIA UNTUK MENGURANGI LAJU

KEPUNAHAN”

Page 14: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

xii

Page 15: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

1

I. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati (kehati) paling besar di dunia, namun juga menghadapi ancaman kepunahan sangat tinggi sehingga menjadi biodiversi-ty hotspot. Sekitar 89.326 spesies tumbuhan berspora (termasuk paku) dan 19.232 spesies tumbuhan berbunga (Spermatophyta) tumbuh di Indonesia1 (Lampiran Tabel 1). Jika kehati di eko-sistem laut terdokumentasi lengkap, Indonesia diprediksi men-jadi kawasan paling kaya di dunia2,3.

Tumbuhan berbunga dunia yang telah berhasil diidentifikasi mencapai 369.000 spesies4. Kontribusi terbesar Indonesia terha-dap keanekaragaman tumbuhan dunia berasal dari paku (21%), palem (20%), lumut kerak (8%), dan jamur (6%). Keanekara-gaman palem Indonesia (477 spesies) bahkan tertinggi di dunia dan 53% endemik. Jamur meliputi sekitar 96% (86.000 spesies) dari tumbuhan berspora Indonesia1.

Di satu sisi, keanekaragaman tumbuhan di Indonesia me-ngalami ancaman kepunahan yang makin serius, dari 386 spesies terancam punah pada 2009 menjadi 437 pada 2018 (Lampiran Gambar 1). Jika kategori hampir terancam (near threatened) di-masukkan, spesies terancam punah akan mencapai 600 spesies5, dengan rincian 116 kritis (critically endangered), 94 genting (endangered), 227 rawan (vulnerable), dan 163 hampir teran-cam, yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu prioritas tertinggi konservasi tumbuhan dunia6.

Kebun Raya memiliki fungsi konservasi sangat strategis karena saat ini Kebun Raya mengelola sekitar 104.761 spesimen, terdiri atas 7.365 spesies (sekitar 34,4% tumbuhan berbunga dan paku Indonesia) yang merupakan koleksi ilmiah tumbuhan hi-dup7,8,9,10. Koleksi ilmiah berupa cadangan sumber daya genetik yang tidak ternilai harganya bagi Indonesia dan dunia11 tersebut

Page 16: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

2

tersimpan di 37 Kebun Raya Indonesia (KRI). Koleksi KRI tersebut memberikan kontribusi sangat signifikan bagi konser-vasi global (kontributor penting bagi 33% tumbuhan berbunga dunia, 45% palem terancam punah dunia, dan 30% anggrek ter-ancam punah dunia12 yang telah dikoleksi di kebun raya dunia). Kebun Raya Indonesia saat ini mengelola 122 spesies (28,5%) tumbuhan Indonesia terancam punah6. Sekitar 65% tumbuhan Indonesia tersimpan di kawasan konservasi in situ yang tersebar di 216 cagar alam, 50 taman nasional, 71 suaka margasatwa, 101 taman wisata alam (TWA), 23 taman hutan raya, 24 kawasan suaka dan pelestarian alam, 13 taman buru, 5 cagar alam laut, 7 taman nasional laut, 4 suaka margasatwa laut, dan 14 TWA laut, dengan luas total 31.154.963,50 ha1.

Kawasan ex situ (kebun raya) dan in situ merupakan kekuat an besar, bukan hanya dalam konservasi tumbuhan, tetapi juga men-jadi modal besar pembangunan ekonomi dan sosial bangsa13,14,15. Abad ke-21 merupakan era bio-ekonomi yang mengandalkan sumber daya hayati dan kemajuan biosains dan bioteknologi, dan menjadi pilar ekonomi keempat setelah ekonomi pertanian, industri, dan teknologi informasi10.

Strategi memperkuat cadangan genetik memerlukan eksplorasi secara sistematis dan terencana di lokasi yang belum menjadi prioritas dokumentasi, seperti Nusa Tenggara dan Papua-Maluku. Pembangunan kebun raya juga diprioritaskan pada lokasi dengan endemisitas tinggi dan intensitas koleksi rendah16,17 (Lampiran Tabel 2). Inovasi dan strategi konservasi tumbuhan Indonesia sangat diperlukan karena lebih dari 50% spesies pohon bernilai komersial18, sekitar 1.300 spesies berkha-siat obat19, berbagai spesies berpotensi pangan20,21, dan sebagian besar tumbuhan langka Indonesia belum diteliti22,23,24. Sementara itu, 103 spesies tumbuhan dunia telah punah25 dan 7.899 spesies terancam punah26. Tumbuhan Indonesia yang dinyatakan punah adalah Dipterocarpus cinereus27,28 (ditemukan kembali pada

Page 17: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

3

tahun 2013), Nepenthes campanulata29, dan Calamus spect-abilis27, sedangkan yang punah di habitat alami (extinct in the wild) adalah Mangifera rubropetala29 dan M. casturi30. Penen-tuan kepunahan spesies lebih sulit dibandingkan pengukuran kerusakan ekosistem31,32,33 maka spesies endemik memerlukan studi lebih detail34,35,36,37,38,39,40. Dipterocarpaceae memiliki jumlah anggota terancam punah paling banyak (33%)40, diikuti Myristicaceae (12%), Nepenthaceae (7%), dan Orchidaceae 5% (Lampiran Gambar 2).

Penyebab utama kepunahan tumbuhan Indonesia meliputi konversi habitat41,42,43, pemanfaatan berlebihan43, spesies asing invasif (SAI)44,45,46,47, pencemaran lingkungan44, perubahan iklim48, dan faktor biologi spesies25. Konversi hutan alam menjadi faktor terbesar kepunahan1,22,32. Pemanfaatan berlebi-han mengancam Dipterocarpaceae (50 spesies), anggrek (21), kantong semar (10), dan palem (9 spesies). Spesies asing invasif mengancam tumbuhan langka melalui mekanisme kompetisi dan kemampuannya mengubah kondisi ekosistem. Pencemaran menyebabkan gangguan secara primer pada proses fotosintesis dan secara sekunder berupa akumulasi polutan yang mengha-langi proses absorpsi dan alterasi nutrisi. Perubahan iklim mengancam tumbuhan langka melalui kenaikan permukaan air laut bagi tumbuhan pantai dan estuaria dan kenaikan suhu bagi tumbuhan pegunungan48. Proses kepunahan juga disebabkan oleh faktor biologi spesies, termasuk siklus reproduksi, fertilitas, distribusi geografi, dan proses spesiasi25.

Berdasarkan masalah dan tantangan tersebut, Indonesia sangat memerlukan inovasi dan strategi konservasi yang efek-tif. Inovasi konservasi akan mempercepat pencapaian tujuan konservasi, sedangkan strategi konservasi digunakan untuk menyinergikan program konservasi.

Page 18: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

4

II. DINAMIKA DAN PERKEMBANGAN KONSERVASI TUMBUHAN DI INDONESIA

Perkembangan kegiatan konservasi tumbuhan di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga masa (periode), yaitu masa kerajaan Nusantara, masa kolonial, dan masa kini.

2.1 Konservasi Tumbuhan pada Masa Kerajaan NusantaraPada masa kerajaan Nusantara (sebelum abad ke-15), semangat konservasi alam diwujudkan dalam tradisi sakral (mistis) dan ti-dak banyak ditemukan dokumentasi tertulis49. Praktik konserva-si diwujudkan dalam bentuk aturan larangan menebang pohon, membunuh binatang, atau memasuki kawasan tertentu, misal-nya hutan atau sumber air. Larangan ini diwariskan secara turun temurun dan alam dianggap sebagai entitas suci yang memiliki kekuatan untuk memberikan manfaat bagi kehidupan. Raja-raja melaksanakan ritual sebagai bentuk penghormatan kepada pe-nguasa alam, dewa atau roh leluhur dengan mendirikan situs- situs pemujaan49.

Pada zaman Kerajaan Majapahit aturan pengelolaan lingkung an sudah ditulis dalam Prasasti Malang tahun 139550, yaitu kewajiban rakyat menjaga daerah di sekitar Gunung Kawi (hulu Sungai Brantas) dengan tujuan untuk menghindari keba-karan padang rumput, penebangan kayu, dan perburuan satwa. Sebagai imbalannya, masyarakat yang menjaga kawasan dibe-baskan dari pajak50. Berdasarkan Prasasti Batutulis di Bogor Se-latan, Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi, mengembangkan konsep hutan buatan yang disebut Samida51 untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memelihara bibit pohon langka. Kebun Raya Bogor diduga merupakan perwujudan dari hutan Samida51.

Page 19: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

5

2.2 Konservasi Tumbuhan pada Masa KolonialPelestarian alam dan tumbuhan pada zaman penjajahan Belanda dimulai dengan tiga peristiwa penting. Pertama, pada awal ko-lonisasi kongsi dagang asal Belanda Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) (1714), Cornelis Chastelein, seorang tuan tanah di Depok, mewariskan enam ha tanah kepada pegawainya untuk digunakan sebagai cagar alam52. Kedua, pendirian Kebun Raya Bogor (KRB) pada 1817 yang merupakan tonggak sejarah konservasi tumbuhan tropika; Selanjutnya, KRB melahirkan in-stitusi-institusi yang menangani konservasi sumber daya alam di Hindia Belanda (Indonesia)53. Berdirinya KRB menjadi awal ke-sadaran pemerintah tentang pentingnya ilmu pengetahuan untuk mengungkap manfaat tumbuhan. Ketiga, pada 1889, berdasar-kan usulan Direktur KRB, hutan alam Cibodas seluas 280 ha ditetapkan sebagai tempat penelitian tumbuhan pegunungan53.

Pada 1896, M.C. Piepers dan P.J. van Houten mendesak Pemerintah Belanda untuk melindungi burung Cenderawasih dan beberapa tumbuhan langka52. Saat itu Pemerintah Belanda mendapatkan banyak tekanan dari para penyelundup Cendera-wasih. Tekanan tersebut akhirnya melahirkan Undang-Undang Perlindungan Mamalia dan Burung Liar pada tahun 191052. Pada 1912, S.H. Koorders dan kawan-kawan mendirikan Per-himpunan Perlindungan Alam Hindia Belanda dan pada 1913 perhimpunan ini menunjuk 12 kawasan yang perlu dilindungi di Pulau Jawa, dan dilanjutkan dengan penunjukan kawasan lin-dung di Pulau Sumatra dan Kalimantan54. Pada 1929 Pemerintah Belanda melakukan penataan 31 unit wilayah pengelolaan hutan jati di Jawa52. Pada 1931 dikeluarkan Peraturan Perlindungan Satwa Liar. Pada 1932 diundangkan Ordonasi Cagar Alam dan Suaka Margasatwa dan dari ordonasi ini diterbitkan Peraturan Perlindungan Alam. Mulai 1932 kegiatan berburu di kawasan konservasi tertentu bisa dilakukan dengan izin. Pada masa pen-jajahan Jepang (1942–1945), perhatian konservasi di Indonesia menurun, bahkan terjadi eksploitasi pohon jati secara masif52.

Page 20: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

6

2.3 Konservasi Tumbuhan pada Masa KiniSetelah masa kemerdekaan, sistem konservasi pada zaman ko-lonial banyak diadopsi oleh pemerintah53. Pada 1947, Bali Barat ditetapkan sebagai suaka alam. Pada 1950, Jawatan Kehutanan mulai menyusun urusan perlindungan alam. Pada 1952 diben-tuk Lembaga Pengawetan Alam (LPA) sebagai bagian dari Pusat Penyelidikan Alam53. Pada 1956, Jawatan Kehutanan memben-tuk Bagian Perlindungan Alam (BPA) dan mulai mendorong pe-nelitian di cagar alam. Pada 1962, Menteri Pertanian dan Agra-ria menyerahkan Lembaga Penelitian Pengawetan Alam (LPPA) kepada Jawatan Kehutanan untuk digabungkan dengan BPA. Gabungan LPPA dengan BPA menjadi Badan Perlindungan dan Pengawetan Alam. Pada 1964, Kompartemen Pembangun an Pertanian dan Agraria membawahi Departemen Kehutanan54. Pada 1967, Departemen Kehutanan dihapus dan dibentuk Di-rektorat Jenderal Kehutanan. Pada 1971 dibentuk Direktorat Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA) dan selanjutnya pada 1974 direktorat ini menyusun rencana pengembangan kawasan konservasi di Indonesia55.

Sejak 1978, masalah lingkungan mulai mendapat perhatian pemerintah dengan dibentuknya Kementerian Negara Penga-wasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (1978–1983) yang selanjutnya diubah menjadi Kementerian Negara Kependuduk-an dan Lingkungan Hidup (1983–1993), Kementerian Negara Lingkungan Hidup (2005–2014), dan akhirnya menjadi Kemen-terian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2014–sekarang)55. Pada 1978, 104 spesies satwa dilindungi dan pada 1979 World Conservation Strategy dibentuk. Pada 1980, lima taman nasional pertama ditetapkan54. Pada 1982 dikeluarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Lingkungan Hidup55.

Mulai 1982, ilmu konservasi diajarkan di fakultas kehutanan dan biologi. Pada 1983, Departemen Kehutanan dibentuk dan

Page 21: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

7

Direktorat PPA diubah menjadi Direktorat Jenderal Perlindung-an Hutan dan Pelestarian Alam55. Pada 1985, berbagai spesies satwa dilindungi. Pada 1990, peraturan tentang perlindungan alam mengalami kemajuan signifikan dan beberapa undang-un-dang peninggalan Pemerintah Hindia Belanda diganti dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sum-ber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya55. Pada 2004 sembilan taman nasional ditetapkan1. Pada 2009 terbit Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pada 2011, terbit buku Tumbuhan Langka Indonesia56. Tahun 2015 menjadi tonggak sejarah penting kon-servasi tumbuhan Indonesia dengan terbitnya Strategi dan Ren-cana Aksi Konservasi (SRAK) pertama kali untuk tumbuhan, yaitu SRAK Rafflesia57 dan SRAK Amorphophallus58. SRAK dua tumbuhan maskot Indonesia ini menjadi model perencanaan dan aksi konservasi tumbuhan langka Indonesia hingga 2025. Pada 2017, terbit buku 50 spesies tumbuhan Indonesia terancam punah59. Pada akhir 2018 sedang disusun SRAK untuk 12 spesies pohon langka Indonesia.

Bertolak pada pengalaman dan sejarah panjang konservasi tumbuhan pada tiga masa tersebut, sangat diperlukan inovasi dan terobosan konservasi untuk mengurangi laju kepunahan tumbuhan Indonesia.

Page 22: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

8

III. INOVASI KONSERVASI TUMBUHAN INDONESIA YANG DILAKUKAN KEBUN RAYA

Sejumlah inovasi konservasi tumbuhan Indonesia telah dihasil-kan dan diimplementasikan oleh Kebun Raya dan diuraikan se-bagai berikut.

3.1 Pembangunan Kebun Raya Daerah Berbasis EkoregionSalah satu keberhasilan inovasi konservasi tumbuhan ditunjuk-kan dengan terselamatkannya spesies tumbuhan terancam punah di kebun raya60. Keberhasilan tersebut berkontribusi secara sig-nifikan dalam pencapaian Target 8 Global Strategy for Plant Conservation (GSPC 2010–2020), yaitu “minimal 75% tumbuh-an terancam punah dikoleksi secara ex situ di negara asalnya, dan 20% di antaranya dimasukkan dalam program pemulihan dan restorasi”. Target ini akan sulit dicapai oleh Indonesia pada 2020 apabila inovasi konservasi berbasis iptek tidak dikuasai.

Pendekatan ilmiah dan inovatif tersebut sudah dikuasai dan diterapkan kebun raya dalam konservasi tumbuhan Indonesia melalui pembangunan kebun raya di setiap tipe ekoregion61,62. Melalui pendekatan ekoregion, wilayah geografis dibagi menjadi 47 tipe dan dibedakan berdasarkan karakteristik iklim, tanah, air, tumbuhan, dan binatang asli serta pola interaksi manusia dengan alam. Penerapan pembangunan kebun raya berbasis ekoregion telah berhasil meningkatkan capaian koleksi tumbuhan langka di KRI dari 97 spesies (24,0%) pada 201514 menjadi 122 spesies (28,5%) pada 20186.

3.2 Bank BijiBank biji (seed bank) di kebun raya merupakan solusi inova-tif dalam menopang strategi konservasi untuk mencapai Target 8 GSPC 2011–2020. Teknologi penyimpanan di bank biji me-rupakan metode konservasi yang efisien dan efektif karena tidak

Page 23: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

9

memerlukan ruang simpan yang luas dan biji dapat disimpan da-lam waktu lama tanpa kehilangan viabilitas secara berarti. Bank Biji KRB saat ini baru memiliki 894 aksesi yang meliputi 543 spesies (41 di antaranya berstatus terancam punah), 334 marga, dan 115 suku (kurang dari 1% kekayaan flora Indonesia). Pe-ningkatan sarana penunjang dan kapasitas serta jumlah sumber daya manusia sangat diperlukan agar jumlah spesies biji tum-buhan terancam punah yang dikonservasi di Kebun Raya bisa ditingkatkan10.

3.3 Reintroduksi Tumbuhan Terancam PunahReintroduksi merupakan program strategi konservasi yang relatif baru di Indonesia dan merupakan program pelopor inovatif yang menjembatani keterkaitan kebutuhan antara konservasi in situ dan ex situ63,64,65,66. Sepuluh spesies tumbuhan langka Indonesia dengan total 9.970 bibit telah dikembalikan ke habitat alaminya di Jawa dan Sumatra10,60,66 (Lampiran Tabel 3). Persentase kesin-tasan bibit rata-rata mencapai lebih dari 50% pada tahun ketiga, namun hasil monitoring di Taman Nasional Bukit Duabelas dan Taman Nasional Ujung Kulon memperlihatkan kesintasan yang cukup rendah, masing-masing sebesar 33% dan 30%67.

Program reintroduksi dan monitoring tumbuhan di daerah tropika menjadi tantangan besar konservasi karena memerlukan komitmen tinggi dan dukungan semua pihak. Komitmen diper-lukan untuk menjaga keberlanjutan fungsi dan tata guna lahan, mengendalikan kompetisi dan pertumbuhan gulma, predasi, hama, dan gangguan manusia60,63,64 agar kesintasan bibit yang direintroduksi dapat ditingkatkan66,67.

3.4 Penentuan Spesies Prioritas untuk Aksi Konservasi Penentuan spesies prioritas merupakan pendekatan solutif un-tuk menyiasati keterbatasan sumber daya. Prioritas spesies juga penting dilakukan untuk meningkatkan efektivitas implementasi

Page 24: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

10

strategi konservasi. Penentuan spesies prioritas untuk aksi kon-servasi tumbuhan Indonesia telah dilakukan dengan mengombi-nasikan data IUCN Plant Red List dengan metode point- scoring untuk mengurangi bias bobot penilaian risiko kepunahan de ngan memperhitungkan nilai kemanfaatan spesies. Metode kombinasi ini telah digunakan dalam serangkaian workshop yang melibat-kan panel pakar dan spesialis untuk menentukan spesies prio ritas dari enam suku, yaitu Arecaceae, Cyatheaceae, Nepenthaceae, Orchidaceae68 serta Dipterocarpaceae dan Thymelaeaceae. Pe-nilaian didasarkan pada 17 kriteria yang dikelompokkan ber-dasarkan keunikan taksonomi dan geografi, status populasi, ancaman, kerawanan, potensi propagasi serta nilai manfaat dari spesies yang dinilai. Melalui pendekatan tersebut berha-sil diidentifikasi 164 spesies tumbuhan Indonesia yang me-merlukan aksi konservasi karena menghadapi ancaman tinggi. Panduan prioritas ini telah diterbitkan, yaitu Prekursor Buku Daftar Merah Indonesia I yang berisi status konservasi nasio-nal 50 spesies kayu komersial69. Rafflesia dan Amorphophallus kini telah menjadi dua taksa tumbuhan Indonesia pertama yang memiliki SRAK57,58.

3.5 Program Pendidikan LingkunganKunjungan wisatawan KRB yang mencapai 1,5 juta orang per tahun merupakan media penyebaran informasi yang sangat strategis untuk konservasi dan nilai manfaat tumbuhan bagi kehidupan. Program-program pendidikan kreatif telah dilun-curkan, termasuk aplikasi pemanduan mandiri melalui program Jawara (Jelajah, Belajar, dan Wisata Flora di Kebun Raya) untuk memperluas layanan pemanduan wisata flora dan pembelajaran. Aplikasi ini berbasis Android, real time, dan tersedia gratis di Google Play Store.

Penyampaian informasi tentang dunia tumbuhan juga disajikan melalui tampilan yang menarik dan dikombinasikan dengan penggunaan koleksi tumbuhan hidup untuk memotivasi

Page 25: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

11

generasi muda melakukan penelitian dan menciptakan pe-nemuan70. Paket- paket pendidikan wisata flora, pemagangan, dan penelitian disajikan70, termasuk media daring, website dan facebook fan page untuk memperluas jangkauan pengguna10. Displai Gedung Konservasi KRB juga dibuat lebih inspiratif dengan materi- materi pendidikan baru, seperti leaflet edukatif, audio visual, dan diorama-diorama yang menjadikan KRB se-bagai pusat pendidikan lingkungan bertaraf internasional.

Inovasi-inovasi konservasi tumbuhan yang telah dilakukan KRB tersebut membuka tantangan dan peluang baru lagi yang memerlukan strategi konservasi yang baru pula.

Page 26: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

12

IV. TANTANGAN, PELUANG, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KONSERVASI TUMBUHAN

Kekayaan dan ancaman kepunahan keanekaragaman tumbuhan merupakan tantangan sekaligus peluang dan justifikasi kuat un-tuk mengembangkan konsep konservasi yang tepat61 (Lampiran Tabel 4). Konsep konservasi berbasis penerapan inovasi iptek yang sesuai, dengan melibatkan institusi kunci konservasi, baik in situ maupun ex situ, akan menjamin perlindungan jangka pan-jang keanekaragaman tumbuhan Indonesia sekaligus membuka peluang pemanfaatan secara berkelanjutan71,72.

4.1 Tantangan dan Peluang Pengembangan Konservasi Tumbuhan di Indonesia

Arah dan strategi pengembangan konsep konservasi harus di-formulasikan untuk menjadi instrumen kunci implementasi. Pe rumusan arah harus berlandaskan filosofi mendalam terha-dap nilai dan fungsi vital tumbuhan bagi kehidupan. Pertama, sumber daya tumbuhan menyediakan pilihan pemanfaatan, baik pada tingkat gen, spesies maupun ekosistem sehingga menjadi modal yang penting bagi Indonesia dan umat manusia. Kedua, kepunahan spesies merupakan kerugian besar untuk mewujud-kan kemakmuran. Ketiga, evolusi merupakan proses alamiah yang positif agar tumbuhan bisa beradaptasi terhadap perubah-an. Keempat, keanekaragaman tumbuhan memiliki nilai intrin-sik dan manusia tidak berhak merusak nilai tersebut.

Berlandaskan filosofi tersebut, pengembangan konsep kon-servasi tumbuhan di Indonesia ke depan diarahkan pada:

4.1.1 Landasan Ilmiah Aksi Konservasi TumbuhanJustifikasi aksi konservasi harus didasarkan pada aspek strategis berbasis inovasi teknologi. Dari aspek dampak, aksi konservasi harus dapat menumbuhkan simpati dan ikatan emosi masyarakat

Page 27: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

13

agar mereka mau terlibat. Dari aspek kebermanfaatan, ke-beradaan keanekaragaman tumbuhan menyediakan pilihan dan substitusi serta memberikan kesempatan untuk memahami fenomena alam melalui aktivitas ilmiah73,74. Pemanfaatan tum-buhan secara berkelanjutan berbasis iptek dengan penambahan nilai dari tingkat gen, spesies, dan ekosistem menjadi justifikasi kuat aksi konservasi. Dari aspek moral, penyelamatan spesies dari kepunahan merupakan perbuatan mulia, namun penetap an spesies prioritas juga merupakan tindakan logis-realistis di ten-gah keterbatasan sumber daya. Prioritas bukan berarti menafikan keberadaan spesies.

4.1.2 Pengelolaan Ancaman KepunahanTerdapat dua jenis ancaman terhadap kehati, yaitu ancaman utama (major threats) dan ancaman minor (minor threats). An-caman utama meliputi kehilangan habitat, pemanenan berlebih-an, katastropi serta perubahan iklim global. Ancaman minor terdiri atas pemanenan tradisional untuk makanan dan kayu bakar, tujuan-tujuan hortikultur dan koleksi. Keberadaan dan kondisi spesies dapat menjadi peringatan dini terhadap perubah-an kondisi suatu lingkungan. Hilangnya habitat alami berperan sangat besar dalam kemerosotan populasi tumbuhan Indonesia. Sumatra telah kehilangan sekitar 10 juta ha hutan dataran rendah antara 1980 dan 2000 dengan laju deforestasi tahunan mencapai 0,91%75. Laju deforestasi di berbagai pulau juga masih tinggi.

4.1.3 Penyusutan Ekosistem AlamiPenyusutan terjadi pada hampir seluruh fungsi ekosistem, ter-masuk hutan, tetapi paling tinggi nampak pada hutan produksi dan relatif kecil pada hutan konservasi. Penyusutan luasan hutan di berbagai bioregion (terutama Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan Papua) diikuti oleh penurunan penutupan hutan secara sig-nifikan. Sebaliknya, pada bioregion yang lain luas ekosistem

Page 28: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

14

hutan sedikit bertambah karena terdapat penambahan luas hutan lindung dan hutan konservasi. Hasil-hasil penelitian dan tan-tangan dalam melakukan revegetasi pada lahan marginal di In-donesia sudah banyak dilakukan76,77,78,79.

4.1.4 Perubahan IklimBukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa perubahan iklim me-mengaruhi kehati44,48. Berdasarkan hasil Millenium Ecosystem Assessment, perubahan iklim menjadi salah satu penggerak uta-ma punahnya kehati80 karena memaksa kehati untuk beradapta-si, baik melalui pergeseran habitat, perubahan siklus kehidupan, maupun pengembangan sifat-sifat fisik baru. Konservasi eko-sistem alami bersama restorasi ekosistem terdegradasi sangat esensial untuk mencapai tujuan Konvensi Keanekaragaman Hayati (Convention on Biological Diversity/CBD) dan Kon-vensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa- Bangsa Mengenai Perubah an Iklim (United Nation Framework Convention on Cli-mate Change/UNFCCC)80 karena ekosistem yang sehat memili-ki peranan kunci dalam siklus karbon global.

Indonesia telah meratifikasi Konvensi Perubahan Iklim melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 199481 dan Protokol Kyoto melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 200482. Untuk itu, penanganan perubahan iklim harus terintegrasi dengan pem-bangunan berkelanjutan dan komitmen global harus digalang untuk menurunkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer se-hingga berbagai ekosistem dapat beradaptasi terhadap perubah-an ini48. Pembangunan kebun raya baru di Indonesia merupakan salah satu kontribusi signifikan Indonesia bagi penanganan perubahan iklim di dunia.

4.2 Strategi Konservasi Tumbuhan di IndonesiaStrategi pengembangan konservasi tumbuhan Indonesia di-jalankan melalui pengembangan kebun raya daerah, penetapan

Page 29: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

15

spesies prioritas, pengayaan koleksi, pengembangan bank biji, reintroduksi tumbuhan langka, perbanyakan dan domestikasi serta pengembangan jejaring dan kerja sama.

4.2.1 Pengembangan Kebun Raya Daerah dan Peran Kebun Raya Bogor

Mengingat luasnya kerusakan di berbagai kawasan konserva-si in situ di Indonesia, diperlukan strategi konservasi ex situ yang komplementer dan efektif dengan membangun kebun raya daerah (KRD) berbasis ekoregion (Lampiran Gambar 3). Strate-gi ini sejalan dengan Target 5 dan 15 Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan 2015–2020 dan Aichi Targets (CBD 2010) dan SDGs. Konservasi ex situ dalam bentuk kebun raya merupakan benteng terakhir konservasi tumbuhan Indonesia terancam punah in situ61. Konservasi ex situ dalam bentuk KRD dirancang menjadi best practice dalam pengelolaan keanekara-gaman tumbuhan. Ke depan KRD akan menjadi penghubung antara kepentingan konservasi dan kebutuhan ekonomi serta menjamin perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan jangka panjang83,84.

4.2.2 Penetapan Spesies Prioritas serta Strategi dan Rencana Aksi Konservasi

Ancaman kepunahan tumbuhan semakin nyata dan meningkat sehingga perlu aksi penyelamatan. Aksi penyelamatan perlu ren-cana aksi berdasarkan tingkat keterancaman dan ketersediaan sumber daya. IUCN Red List telah menjadi referensi global dalam penentuan spesies prioritas konservasi85 walaupun sebe-narnya daftar merah spesies tersebut bukan dirancang untuk me-netapkan spesies prioritas, melainkan lebih sebagai instrumen penilaian risiko kepunahan spesies86. Untuk itu, perpaduan an-tara IUCN Red List dengan metode yang dikembangkan oleh Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI telah diimple-

Page 30: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

16

mentasikan sebagai strategi konservasi. Implementasi konserva-si difokuskan pada spesies yang paling membutuhkan aksi inter-vensi segera. Untuk mempermudah dan memperluas penilaian, sistem pendukung berbasis daring harus dikembangkan agar melibatkan lebih banyak ahli dan keahlian.

4.2.3 Pengayaan Keragaman Koleksi Pengayaan koleksi kebun raya merupakan strategi penting konservasi tumbuhan langka Indonesia. Bersamaan dengan eksplora si ke area-area yang belum banyak diteliti (low collec-tion rate), penguatan sistem data base koleksi tumbuhan langka Indonesia juga dilakukan. Data sebaran alami populasi spesies langka sangat diperlukan agar kegiatan koleksi bisa efektif dan tidak terjadi duplikasi spesimen87,88. Pada tahun 2002, Botanic Gardens Conservation International (BGCI) merilis Plant-Search Data89 sehingga kebun raya di seluruh dunia bisa bertu-kar data dan informasi koleksi. Kebun Raya LIPI telah masuk dalam jaringan BGCI PlantSearch Data ini bersama 855 kebun raya lain di dunia90.

Strategi pengayaan koleksi di kebun raya selama ini dilaku-kan melalui kegiatan eksplorasi ke berbagai area konservasi di Indonesia91,92. Dalam 10 tahun ke depan, eksplorasi akan difokuskan di area-area penting tumbuhan (important plant areas) di sekitar kebun raya terbangun dan pulau-pulau kecil agar tumbuhan endemik bisa terkonservasi di kebun raya ter-dekat. Dengan demikian, semua kebun raya bisa berperan dan berbagi tugas berdasarkan tipe ekoregionnya93,94,95. Strategi ini akan meningkatkan secara signifikan jumlah spesies terancam punah dan mempercepat pencapaian target 8 GSPC-CBD 2020, yaitu 75% spesies tumbuhan terancam punah yang dikoleksi secara ex situ dan 20% di antaranya dimasukkan dalam program pemulihan dan restorasi.

Konsep tematik menjadi strategi efektif untuk konservasi tumbuhan langka di kebun raya. Koleksi tematik tumbuhan lang-

Page 31: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

17

ka telah dilakukan di semua KRD. Sebagai contoh, Kebun Raya Balikpapan membangun Taman Meranti, Taman Ulin, Taman Pelawan, Taman Kenanga, Taman Bintawa, Taman Banggeris, Taman Anggrek, dan Taman Tumbuhan Obat. Jumlah taman tematik terbangun di KRD hingga Juni 2018 mencapai 77 dan menjadi aset penting konservasi tumbuhan langka Indonesia.

4.2.4 Pengembangan Bank Biji ModernPengembangan bank biji harus dilakukan di semua kebun raya di Indonesia ke depan, baik kebun raya nasional maupun daerah, agar kapasitas konservasi tumbuhan Indonesia meningkat secara signifikan9,65. Dalam Artikel 9 CBD, kebun raya diamanatkan untuk membangun dan mengelola koleksi plasma nutfah da-lam bentuk bank biji, bank data, fasilitas kultur jaringan, dan program pemulihan spesies. Bank Biji KRB merupakan mo del pengembangan konservasi biji secara ex situ untuk Indonesia, sedangkan bank biji KRD dibangun dengan supervisi KRB agar segera dapat berbagi tugas konservasi. Strategi ini semakin pen-ting bagi Indonesia sebagai cadangan genetik tumbuhan kare-na terbatasnya area ex situ7,65. Bank biji tidak memerlukan area yang luas seperti koleksi pohon yang ditumbuhkan di area ke-bun, tetapi tetap mampu mengonservasi banyak spesies karena ukuran yang kecil, baik dari biji, polen, spora maupun propagula lainnya38.

Bank Biji KRB dirancang secara modern dengan fasilitas kriopreservasi pada tahun 2019 untuk mengelola viabilitas bi-ji-biji agar dapat dipertahankan dalam jangka panjang sehingga meningkatkan ketersediaan dan kemanfaatan biji. Pengembang-an sarana penunjang dan pelatihan SDM juga diperlukan agar target penambahan dan mutu koleksi biji tumbuhan langka dari waktu ke waktu meningkat31. Kerja sama pengembangan bank biji dengan Kew Botanic Gardens telah terbangun dan akan terus diperkuat. Spesies langka, endemik atau lokal yang berada di dekat lokasi bank biji harus menjadi prioritas utama untuk dikoleksi96.

Page 32: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

18

4.2.5 Reintroduksi dan Restorasi Tumbuhan LangkaTeknik reintroduksi tumbuhan langka meliputi cara penanaman, pemeliharaan, dan monitoring kesintasan, termasuk pengawasan terhadap spesies asing invasif yang telah dilakukan berdasarkan pengalaman pelaksanaan kegiatan dan pembaruan pengeta-huan45,67. Secara teknis, pelaksanaan reintroduksi dan restorasi juga harus mempertimbangkan proses penyiapan dan pengang-kutan bibit, dan kesesuaian antara karakteristik spesies yang direintroduksi dengan kondisi lokasi reintroduksi97. Monitoring secara berkala dan evaluasi di akhir pelaksanaan program harus dilakukan secara konsisten agar diketahui faktor pendukung dan penghambat keberhasilan program reintroduksi67.

4.2.6 Perbanyakan dan Domestikasi TumbuhanPerbanyakan dan domestikasi sangat mendukung keberhasil-an konservasi karena manfaat spesies menjadi nyata. Apabila masyarakat merasakan manfaat dari praktik konservasi, mereka akan berpartisipasi98. Kebun Raya Bogor menggunakan teknolo-gi kultur jaringan yang terus diperbaiki untuk memperbanyak berbagai tumbuhan langka, termasuk anggrek (125 spesies) dan kantong semar (5 spesies) yang ditumbuhkan dalam botol se-hingga menarik sebagai souvenir dan dimanfaatkan sebagai ba-han pendidikan konservasi99.

Teknik grafting telah dikuasai KRB untuk menumbuhkan Rafflesia patma yang selama ini belum bisa ditumbuhkan se-cara ex situ57. Dengan hadirnya R. patma di KRB, masyarakat bisa mempelajari tumbuhan parasit langka ini setiap saat dan pesan-pesan konservasi menjadi lebih mudah dipahami ma-syarakat karena tersedia spesimen nyata dan hidup. Strategi membangun kepedulian masyarakat terhadap konservasi juga dilakukan KRB dengan koleksi bunga bangkainya58. Strategi konservasi ex situ juga dilakukan KRB melalui perlindungan varietas tanaman dan perakitan varietas unggul menggunakan

Page 33: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

19

koleksi tumbuhannya. Kebun Raya Bogor telah memelopori usaha domestikasi dan perlindungan varietas tanaman dengan meluncurkan varietas-varietas baru, termasuk Hoya “Kusnoto”, Aeschynanthus “Soeka”, Aeschynanthus “Mahligai”, dan Bego-nia “Lovely Jo”.

4.2.7 Pengembangan Jejaring dan Kerja Sama Konservasi tumbuhan langka merupakan tantangan besar bagi Indonesia dan kerja sama yang efektif antarpemangku kepen-tingan utama merupakan kunci keberhasilan100,101,102,103,104. Kebun Raya sebagai pusat konservasi tumbuhan ex situ dan Kemen-terian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai otoritas ma-najemen konservasi in situ merupakan dua pelaku utama yang sangat menentukan keberhasilan program konservasi tumbuhan langka di Indonesia. Dukungan dari pemerintah pusat dan dae-rah, perguruan tinggi, dan masyarakat sangat diperlukan, baik berupa peraturan dan regulasi, pendanaan, pendidikan maupun peningkatan kepedulian masyarakat. Saat ini KRB telah menye-diakan kantor sekretariat untuk mengoordinasikan kegiatan- kegiatan kerja sama konservasi, termasuk SRAK, GSPC, dan pembangun an kebun raya daerah.

4.2.8 Sinergi Konsep Ekowisata dan Konservasi melalui Pembentukan Klaster Khusus Ekowisata

Pariwisata dunia telah bergeser ke arah ekowisata105 dan ini menjadi momentum yang sangat baik bagi Kebun Raya untuk menyinergikan konsep ekowisata dengan konservasi melalui penyediaan berbagai paket dan media pendidikan konservasi yang sesuai. Semua unit di Kebun Raya (baik kebun raya na-sional maupun daerah) harus dirancang sebagai klaster-klaster untuk menyampaikan pesan-pesan konservasi secara efektif. Zona koleksi dipakai sebagai klaster pembelajaran keanekara-gaman tumbuhan di Indonesia dan dunia, taman tematik sebagai klaster untuk memvisualisasikan tema atau kelompok tumbuhan

Page 34: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

20

khusus, area pembibitan dipakai sebagai klaster pelatihan per-banyakan tanaman, dan bahkan kafe di kebun raya juga harus dirancang tidak hanya sebagai tempat yang nyaman untuk me-nikmati kudapan, tetapi juga menyediakan berbagai media untuk mempromosikan konservasi, khususnya untuk generasi mileni-al. Dengan demikian, semua unit di Kebun Raya berfungsi se-bagai klaster konservasi yang saling memperkuat.

Page 35: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

21

V. KESIMPULAN

Karakteristik biogeografi Indonesia yang kompleks, dengan ke-hati dan endemisitas yang tinggi serta dengan tingkat keteran-caman yang juga tinggi, memerlukan landasan keilmuan yang inovatif dan integratif. Pengetahuan konservasi inovatif dan teknik-teknik konservasi yang dimiliki telah diimplementasikan oleh kebun raya sebagai landasan strategi konservasi tumbuhan secara ex situ di Indonesia.

Konservasi ex situ tumbuhan dalam bentuk kebun raya telah mengintroduksi teknologi dan inovasi konservasi yang sangat strategis karena mampu menyinergikan kepentingan dan misi konservasi dengan kebutuhan ekonomi. Meskipun demikian, inovasi konservasi ex situ masih perlu terus diperbaiki dan diim-plementasikan agar dampak konservasi bisa semakin dirasakan oleh alam dan masyarakat. Strategi pengayaan koleksi ex situ secara simultan dilakukan bersamaan dengan pemberdayaan semua kebun raya daerah. Pengembangan kebun raya daerah berbasis ekoregion merupakan ujung tombak konservasi agar sebagian besar keanekaragaman tumbuhan Indonesia bisa terkonservasi secara ex situ di habitat yang sesuai dan praktik konservasi menjadi lebih efektif dan efisien. Strategi konservasi dalam bentuk bank biji yang dikembangkan di kebun raya akan semakin penting bagi Indonesia dan dunia sebagai cadangan sumber daya genetik karena semakin terbatasnya lahan ex situ.

Perpaduan basis data IUCN Plant Red List dengan metode yang dikembangkan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI merupakan perangkat praktis dan implementatif guna penyelamatan spesies prioritas untuk aksi konservasi tumbuh an terancam punah. Penetapan spesies prioritas tidak cukup hanya didasarkan pada faktor keunikan taksonomi, status populasi, dan kondisi habitat ataupun faktor keterancaman, tetapi harus

Page 36: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

22

menyinergikannya dengan faktor kebermanfaatan spesies agar justifikasi aksi konservasi menjadi kuat.

Partisipasi masyarakat yang dilengkapi dengan iptek kon-servasi dalam setiap gerakan rehabilitasi lingkungan merupakan senjata ampuh keberhasilan konservasi. Masyarakat harus dili-batkan sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan konservasi. Dalam konteks pengembangan kawasan konservasi ex situ di Indonesia (Target 15 IBSAP 2015–2020 dan pengembangan kebun raya menuju 47 tipe ekoregion Indonesia telah dipro-mosikan untuk mencapai target-target konservasi tumbuhan secara nasional.

Strategi konservasi tumbuhan Indonesia bisa diperkuat melalui harmonisasi antara fungsi konservasi dan implementasi program ekowisata yang relevan. Implementasi ekowisata yang kreatif dan inovatif di kebun raya selain dapat menyubsidi usaha konservasi secara signifikan, juga menjadikan semua proses pembelajaran dan wisata flora di Kebun Raya lebih menyenang-kan dan menginspirasi sehingga pesan-pesan konservasi ter-diseminasi secara lebih efektif. Berbagai model klaster konser-vasi dikemas sebagai atraksi ekowisata sehingga menghasilkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang terus meningkat untuk menunjang biaya pemeliharaan, pengembangan, dan keberlanjutan kebun raya.

Page 37: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

23

VI. PENUTUP

Inovasi dan strategi konservasi tumbuhan Indonesia mutlak diperlukan untuk mengurangi laju kepunahan. Melalui pe-ngetahuan dan teknologi yang terus diperbaiki, peluang men-jadi terbuka lebar untuk mengonservasi lebih banyak tumbuhan Indonesia terancam punah dan memberikan lebih banyak pilihan untuk memanfaatkannya secara berkelanjutan.

Data dan informasi lengkap populasi tumbuhan Indonesia terancam punah menjadi instrumen ilmiah yang sangat penting untuk melakukan prioritas dan intervensi aksi konservasi yang lebih efektif. Untuk itu, penelitian konservasi tumbuhan harus dilakukan secara sistematis dan terukur, terutama di wilayah alami kaya spesies yang mengalami penyusutan secara serius dan pulau-pulau kecil terpencil. Peran ahli konservasi tumbuhan diperlukan untuk meneliti dan menghasilkan inovasi dalam pencapaian target konservasi tumbuhan secara nasional dan global. Permasalahan konservasi dapat diselesaikan melalui penemuan-penemuan inovatif oleh para pakar dan pemangku kepentingan.

Inovasi-inovasi program konservasi harus terus dikem-bangkan agar tujuan strategis konservasi terwujud dan dapat memberikan dampak lebih nyata pada perbaikan kualitas dan jasa lingkungan. Inovasi ini sekaligus mendorong keterlibatan masyarakat secara aktif pada program-program konservasi. Kepedulian masyarakat merupakan kunci keberhasilan dari setiap aksi dan program konservasi.

Kebun raya dengan cadangan genetik tumbuhan yang besar dan terus bertambah menjadi komponen yang penting dalam membangun strategi dan solusi visioner bagi kepenting-an konservasi, lingkungan, ekonomi, sosial, dan kepentingan- kepentingan nasional lainnya.

Page 38: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

24

UCAPAN TERIMA KASIH

Mengakhiri orasi ilmiah ini, perkenankan penulis menyam-paikan rasa syukur ke hadirat Allah Swt. atas segala karunia, kemudahan, dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyam-paikan orasi ilmiah ini.

Penghargaan dan ucapan terima kasih disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo; Kepala Lem-baga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Laksana Tri Han-doko, M.Sc.; Ketua Majelis Pengukuhan Profesor Riset, Prof. Dr. Ir. Bambang Subiyanto, M.Agr.; Plt. Sekretaris Utama LIPI, Rr. Nur Tri Aries Suestiningtyas, S.IP., M.A.; Plt. Kepala Pusbin-diklat Peneliti LIPI, Ratih Retno Wulandari, S.Sos., M.Si.; Plt. Kepala BOSDM LIPI, Nining Setyowati Dwi Andayani, S.E., M.M.; serta Tim Penilai Naskah Orasi, Prof. Dr. I Made Sudiana, M.Sc., Prof. Dr. Rosichon Ubaidillah, M.Phill., dan Prof. Dr. Ir. Pratiwi, M.Sc.; Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Prof. Dr. Enny Sudarmonowati; serta jajaran Pimpinan LIPI yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk menyampaikan orasi di tempat yang terhormat ini.

Salam bakti penulis kepada kedua orang tua tercinta, almar-hum Ayahanda H. Soewito, B.A. dan Ibunda Hj. Sri Rubiyati yang telah mendidik dan menanamkan prinsip-prinsip hidup, dan selalu memberikan kasih sayang, suri teladan, dan doanya untuk menjadi manusia yang berilmu, berakhlak, dan berbudi pekerti baik. Tanpa restu dan peran besar orang tua, penulis tidak akan pernah berdiri di sini dan menyampaikan orasi ilmiah ini. Curahan syukur dan terima kasih kepada istri tercinta, Dr. Siti Roosita Ariati, M.Sc. beserta putri dan putra kami, Safira Prabawidya Pusparani, S.Sos. dan Irfan Alfieri Widyatmoko yang selalu memberikan semangat dan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan orasi ini. Adik-adik kami, Triana Wijaya Kusumawati, S.E., Amir Mustofa (alm.), dan Imawan

Page 39: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

25

Wahyu Hidayat, S.P., M.Si, juga menjadi pendorong penulis dalam mencapai keberhasilan ini.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada rekan kerja, Dr. Iyan Robiansyah, Danang Wahyu Purnomo, M.Sc., dan Didi Usmadi, M.Si. atas saran-saran dan ide-idenya dalam berbagai diskusi serta kepada Suyanto, S.E., M.M. dan staf sekretariat Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI, Erti Ernawati, S.I.P. dan Agus Malik atas berbagai bantuannya.

Wabilahi taufik walhidayah,Wasalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Page 40: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

26

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (KPPN)/BAP-PENAS. Indonesian biodiversity strategy and action plan 2015–2020. Jakarta; 2016.

2. Moosa K, Suharsono. Laporan hasil pengamatan kondisi terumbu karang di Indonesia. Jakarta: Coremap; 1997.

3. Suharsono. Condition of coral reef resources in Indonesia. Jurnal Pesisir dan Lautan 1998; 1(2): 44–52.

4. Willis KJ. State of the world’s plants 2017. Report. Kew: Royal Botanic Gardens; 2017.

5. Widyatmoko D. Conservation of Indonesian plant diversity: A case study of threatened plant conservation in the botanic gar-dens. Proceedings of the 2017 Osaka City University Internation-al Symposium: Symbiosis of people and plants for the future of the city: 2017; Osaka City University and Osaka Museum of Nat-ural History, Osaka, Japan.

6. Widyatmoko D, Risna RA, Purnomo DW, Pribadi DO, Ariati SR. Implementation of the global strategy for plant conservation in Indonesia. The Global Partnership for Plant Conservation Mee-ting: 2018 August 28–30; Botanic Gardens Conservation Inter-national, Convention on Biological Diversity, and South African National Biodiversity Institute; Cape Town, South Africa.

7. Kusuma YWC, Dodo, Widyatmoko D. Koleksi tumbuhan teran-cam kepunahan di Kebun Raya Bogor. Buletin Kebun Raya 2008; 11(2): 33–45.

8. Purnomo DW, Hendrian R, Witono JR, Kusuma YWC, Risna RA, Siregar M. Pencapaian Kebun Raya Indonesia dalam target 8 global strategy for plant conservation (GSPC). Buletin Kebun Raya 2010; 13(2): 40–50.

Page 41: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

27

9. Widyatmoko D. The establishment of new botanic gardens in In-donesia: conserving the plant diversity and empowering the com-munity. Proceedings of the International Symposium on Botanic Gardens and Plant Conservation in ASEAN, China and Japan: 2016; Suanluang Rama 9 Foundation, Bangkok, Thailand.

10. Widyatmoko D, Risna RA. A role of Indonesian Botanic Gar-dens in achieving Global Strategy for Plant Conservation Goals. Annals of the Missouri Botanical Garden 2017; 102(2): 377–385.

11. Widyatmoko D. Establishing new botanic gardens in Indonesia: an ecoregion approach. The XIX International Botanical Con-gress: 2017 July 23–29; Shenzhen, China.

12. Wyse-Jackson PS, Sutherland LA. International agenda for bo-tanic gardens in conservation. UK: Botanic Gardens Conserva-tion International; 2000.

13. Widyatmoko D. Treasure of the four kings: Plant expeditions to the Raja Ampat Islands of West Papua. International Proceeding of the 5th Global Botanic Gardens Congress 2014: 2013 October 20–25; Dunedin, New Zealand.

14. Purnomo DW, Magandhi M, Kuswantoro F, Risna AR, Witono JR. Pengembangan koleksi tumbuhan kebun raya daerah dalam kerangka strategi konservasi tumbuhan di Indonesia. Buletin Ke-bun Raya 2015; 18(2): 111–124.

15. Widyatmoko D. Current status of GSPC targets implementation in Indonesia. The 6th Global Botanic Gardens Congress on Botan-ic Gardens in Society: visions for the future: 2017 June 26–30; Botanic Gardens Conservation International and Conservatoire et Jardin Botaniques Geneve, Switzerland.

16. Johns RJ. Introduction to Malesia: An overview. Curtis’s Botani-cal Magazine 1995; 12(2): 53–62.

17. Widyatmoko D. Conservation of Indonesian threatened plants: the botanic gardens’ roles. Proceedings of the International Sym-posium on Plant Biodiversity Conservation in East and Southeast Asia: 2018 November 9–11; Tokyo, Japan.

Page 42: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

28

18. Widyatmoko D. Taman Nasional Sembilang. Dalam: Hartini S, Puspitaningtyas DW (ed). Keanekaragaman Tumbuhan Pulau Sumatra. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI: LIPI Press; 2009: 226–231.

19. Widyatmoko D. Conservation of Indonesian medicinal plant diversity: The roles of Indonesian Botanic Gardens. The Inter-national Symposium on the Belt and Road China-ASEAN Tra-ditional Medicine: 2017 November 28–30; Institute of Medicinal Plant Development, Chinese Academy of Medicinal Sciences and WHO Collaborating Center for Traditional Medicine, Beijing, China.

20. MacKinnon K, Hatta G, Halim H, Mangalik H. The ecology of Kalimantan. Singapore: Periplus Edition; 1996.

21. Mittermeier RA, Myers N, Mittermeier CG. Hotspots earth’s biologicaly richest and most endangered terrestrial ecoregions. Emex and Conservation International; 1999.

22. Widyatmoko D. Habitat and ecological preferences of Hydrias-tele costata in Waigeo Island, West Papua. The Garden’s Bulletin Singapore 2011; 63 (1&2): 357–374.

23. Fakhrozi I, Hikmat A, Widyatmoko D. Konservasi ex situ Man-gifera casturi Kosterm berbasis masyarakat: Studi kasus di Ka-bupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Jurnal Biologi Indonesia 2013; 9(1): 141–151.

24. Irawati, Widyatmoko D. Biodiversity of Indonesia (Chapter 5). Dalam: Pullaiah T, editor. Global Biodversity volume 1: Selected countries in Asia. Ontario: Apple Academic Press Inc.; 2018.

25. Davies TJ, Smith GF, Bellstedt DU, Boatwright JS, Bytebier B, Cowling RM, Forest F, Harmon LJ, Muasya AM, Schrire BD, Steenkamp Y, van der Bank M, Savolainen V. Extinction risk and diversification are linked in a plant biodiversity hotspot. PLoS Biology 2011; 9(5): 1–9.

26. IUCN. IUCN red list of threatened species 2018-1. Gland, Switzerland: IUCN Species Survival Commission; 2018.

Page 43: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

29

27. World Conservation Monitoring Centre (WCMC). The list of In-donesian threatened plants. IUCN, Gland, Switzerland and Cam-bridge UK: 1997.

28. IUCN. IUCN red list of threatened species. Gland, Switzerland: IUCN Species Survival Commission; 2006.

29. IUCN. IUCN red list of threatened species. Gland, Switzerland: IUCN Species Survival Commission; 2000.

30. Widyatmoko D (ed.). IUCN Red List Categories (Indonesian version). UPT Balai Pengembangan Kebun Raya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bekerja sama dengan Darwin Initiative for Survival of Species dan Botanic Gardens Conservation Inter-national U.K; 1998.

31. Widyatmoko D. Ex situ conservation and research on threatened emblematic plant species from Indonesia. The consultation work-shop on cost-effective and sustainable ex situ conservation techni-ques for exceptional species native to the Southeast Asia region: 2016 September 12–13; Botanic Gardens Conservation Interna-tional and Dr. Cecilia Koo Botanic Conservation Center, Taiwan.

32. Budiharta S, Widyatmoko D, Irawati, Wiriadinata H, Rugayah, Partomihardjo T, Ismail, Uji T, Keim AP, Wilson KA. The pro-cesses that threaten Indonesian plants. Oryx 2011; 45(2): 172–179.

33. IUCN. IUCN red list of threatened species. Gland, Switzerland: IUCN Species Survival Commission; 2008.

34. Widyatmoko D, Norton DA. Conservation of the threatened shrub Hebe cupressoides (Scrophulariaceae), Eastern South Is-land, New Zealand. Biological Conservation 1997; 82: 193–201.

35. Widyatmoko D, Norton DA. Ecology of a high country relic Hebe cupressoides. Conservation Briefs-Forest and Bird 1997. New Zealand; 1997.

36. Widyatmoko D, Burgman MA, Guhardja E, Mogea JP, Walujo EB, Setiadi D. Population status, demography and habitat prefe-rences of the threatened lipstick palm Cyrtostachys renda Blume in Kerumutan Reserve, Sumatra. Acta Oecologica 2005; 28: 107–118.

Page 44: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

30

37. Widyatmoko D, Burgman MA. Influences of edaphic factors on the distribution and abundance of a rare palm (Cyrtostachys ren-da) in a peat swamp forest in eastern Sumatra, Indonesia. Austral Ecology 2006; 31(8): 964–974.

38. Widyatmoko D. Ecology and conservation management of Som-mieria leucophylla Beccari. Saarbrucken, Germany: LAP Lam-bert Academic Publishing GmbH & Co; 2012.

39. Widyatmoko D. Populasi, ko-okurensi dan preferensi habitat Areca macrocalyx di Pulau Waigeo-Papua Barat. Jurnal Biologi Indonesia 2015; 11(1): 97–107.

40. Deb JC, Phinn S, Butt N, McAlpine CA. The impact of climate change on the distribution of two threatened dipterocarp trees. Ecology and Evolution 2017; 7(7): 2238–2248.

41. Purba C, Kosar M. Kehilangan hutan alam Indonesia periode 2009–2013 melampaui luas Provinsi Sumatera Barat. Forest Watch Indonesia; 2014.

42. Widyatmoko D, Irawati. Kamus Istilah Konservasi. Pusat Kon-servasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu Pengeta-huan Indonesia: LIPI Press; 2007.

43. Burgman MA, Keith D, Hopper SD, Widyatmoko D, Drill C. Threat syndromes and conservation of the Australian flora. Bio-logical Conservation 2007; 134(1): 73–82.

44. Widyatmoko D, Astutik S. Peran strategis Cagar Biosfer Cibo-das dalam menghadapi perubahan lingkungan. Dalam Purwanto Y, Prasetya B, Widyatmoko W, Ningrum C editor. Manajemen hulu: Pengelolaan kawasan Cagar Biosfer Cibodas. ICIAR-LIPI, UNESCO & Man and Biosphere; 2013 p. 207–228.

45. Abywijaya IK, Hikmat A, Widyatmoko D. Keanekaragaman dan pola sebaran spesies tumbuhan asing invasif di Cagar Alam Pu-lau Sempu, Jawa Timur. Jurnal Biologi Indonesia 2014; 10(2): 221–235.

Page 45: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

31

46. Afrianto WF, Hikmat A, Widyatmoko D. Komunitas floristik dan suksesi vegetasi setelah erupsi 2010 di Gunung Merapi Jawa Te-ngah. Jurnal Biologi Indonesia 2016; 12(2): 265–276.

47. Genovesi P, Carnevali L, Scalera R. The impact of invasive alien species on native threatened species in Europe. Technical Report for the European Commission. Rome: ISPRA-ISSG; 2015.

48. Widyatmoko D, Astutik S, Sulistyawati E, Rozak AH, Mutaqien Z. Carbon stock and biomass within Cibodas Biosphere Reserve, Indonesia. Dalam: Sukara E, Widyatmoko D, Astutik S, editors. Biocarbon conservation, landscape and local wisdom for future: Multidimensional thoughts toward sustainability. Cibodas Bota-nic Gardens LIPI: 2013 p.98–135.

49. Purnomo. Praktik-praktik konservasi lingkungan secara tradision-al di Jawa. Malang: Universitas Brawijaya Press; 2015.

50. Wiratno. Berkaca di cermin retak: Refleksi konservasi dan im-plikasi bagi pengelolaan taman nasional. Jakarta: Forest Press, The Gibbon Foundation Indonesia, Departemen Kehutanan, PILI-NGO Movement; 2004.

51. Danasasmita S. Melacak sejarah Pakuan Pajajaran dan Prabu Si-liwangi. Bandung: PT Kiblat Buku Utama; 2015.

52. Nawiyanto. Gerakan lingkungan di Jawa masa kolonial. Paramita 2014; 24(1): 31–46.

53. Soegiarto KA. Sejarah Kebun Raya Bogor dalam rangka me-nyambut ulang tahunnya ke-175. Warta Kebun Raya 1992; 1(2): 1–12.

54. Yudistira P. Sang pelopor peranan Dr. S. H. Koorders dalam seja-rah perlindungan alam di Indonesia. Jakarta: Direktorat Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung, Kementerian Kehutanan; 2014.

55. Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Sejarah Kementerian Lingkungan Hidup. Jakarta: www.menlh.go.id/se-jarah-kementerian-lingkungan-hidup/; 2018.

Page 46: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

32

56. Mogea JP, Kartikasari SN. Tumbuhan langka Indonesia. Bogor: Pusat Penelitan dan Pengembangan Biologi-LIPI; 2001.

57. Susmianto A, Widyatmoko D, Adji BD, Utama P, editor. Strate-gi dan rencana aksi konservasi Rafflesiaceae 2015–2025. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 2015.

58. Susmianto A, Widyatmoko D, Dahono BD, Utama P, editor. Strategi dan rencana aksi konservasi Bunga Bangkai (Amorph-ophallus titanum (Becc.) Becc. ex Arcang) 2015–2025. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 2015.

59. Rugayah, Kusumadewi SY, Arifiani D, Rustiami H, Girmansyah D. Tumbuhan langka Indonesia: 50 spesies tumbuhan terancam punah. Jakarta: LIPI Press; 2017.

60. Widyatmoko D. Reintroduction and survivorship of the threat-ened palm Pinanga Javana Blume in Gunung Halimun Salak National Park, West Java. International Conference on Biological Science (Advances in biological science: respect to biodiversity from molecular to ecosystem for better human prosperity): 2009 October 16–17; Faculty of Biology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

61. Widyatmoko D. Collection policy and strategy of the Indonesian Botanic Gardens. Proceedings of the Annual Meeting of Interna-tional Association of Botanic Gardens (IABG) Asian Division: Asian botanical gardens for the next generation: 2015; Shanghai, China.

62. Widyatmoko D. Establishing new botanic gardens in Indonesia, strategy and results. The 425th Anniversary Ceremonies and In-ternational Meetings of the Hortus Botanicus Leiden: 2015 April 15–20; Leiden, the Netherlands.

63. Widyatmoko D. Recovery planning for the threatened Javanese palm Pinanga javana Blume. The Fifth Australian Network for Plant Conservation Conference and Conservation Techniques Workshops: 2003 February 24–March 1; Geelong, Australia.

64. Widyatmoko D, Dodo. Reintroduction of the threatened Java-nese palm Pinanga javana Blume. The Association of Tropical

Page 47: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

33

Biology and Conservation Annual Meeting: Linking tropical biol-ogy with Human Dimensions: 2007 July 15–19; Morelia, Mexico.

65. Widyatmoko D, Risna RA. Toward the Indonesian redlist book: Species priority setting for conservation of Indonesian threatened plants. International Conference on Biological Science (Advanc-es in biological science: Respect to biodiversity from molecular to ecosystem for better human prosperity): 2009 October 16–17; Faculty of Biology, University of Gadjah Mada, Jogyakarta.

66. Rahman W, Kurniawati F, Iskandar, EAP, Hidayat IW, Widyat­moko D, Ariati SR. Survivorship and growth of eight native tree species during their early stage at a restored land within Gede Pangrango National Park, Indonesia. Prosiding Seminar Nasio-nal, UPT BKT Kebun Raya Cibodas-LIPI bekerjasama dengan Perhimpunan Biologi Indonesia, Balai Besar Taman Nasional Gu-nung Gede Pangrango, dan SEAMEO BIOTROP 2011; 500–505.

67. Ahmad TLS, Setiadi D, Widyatmoko D. Kajian pemilihan spe-sies tumbuhan untuk restorasi hutan berdasarkan beberapa para-meter fotosintesis. Jurnal Biologi Indonesia 2013; 9(2): 233–243.

68. Risna RA, Kusuma YWC, Widyatmoko D, Hendrian R, Pribadi DO. Spesies prioritas untuk konservasi tumbuhan Indonesia. Ja-karta: LIPI Press; 2010.

69. Yulita KS, Partomihardjo T, Wardani W, editor. Prekursor buku daftar merah Indonesia 1: 50 spesies pohon kayu komersial: 2017.

70. Widyatmoko D. Raising awareness for sustainable development with emphasis on biodiversity conservation: Lessons learned from the Indonesian Botanic Gardens. Proceedings of the International Conference on Global Resource Conservation: 2010 July 8; De-partment of Biology, University of Brawijaya, Malang p.19–25.

71. Widyatmoko D, editor. Protokol dan mekanisme kerja registrasi koleksi (manual). UPT Balai Pengembangan Kebun Raya, Lem-baga Ilmu Pengetahuan Indonesia bekerjasama dengan Botanic Gardens Conservation International (BGCI) U.K; 1998.

Page 48: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

34

72. Lee RJ, Riley J, Merril R. Keanekaragaman hayati dan konservasi di Sulawesi bagian utara. Jakarta: WCS-IP bekerja sama dengan NRM dan Departemen Kehutanan RI; 2001.

73. Widyatmoko D, Norton DA. Ecology of a high country relic Hebe cupressoides. Conservation Briefs Forest and Bird, New Zealand; 1997.

74. Marggraf R. Global conservation of biodiversity from an eco-nomic point of view. dalam Markussen M, Buse R, Garrelts H, Manez-Costa MA, Menzel S, Marggraf R, editors. Interdi-siplinary Perspectives on the Convention on Biological Diversity. Germany: Springer; 2005.

75. World Resource Institute (WRI). Forest Cover, 1990–2005, Indo-nesia. Washington: 2008.

76. Widyatmoko D, Sudiana IM, Sukara E. The challenges and op-portunity of revegetation of marginal land in Indonesia to produce biomass energy and renewable material. The 6th Flagship Sym-posium of Tropical Artificial Forest (the 306th Sustainable Hu-manosphere Symposium): 2016; RISH, Kyoto University, Japan.

77. Usmadi D, Widyatmoko D, Witono JR, Purnomo DW, Robian-syah I, Magandhi M, Helmanto H, Rivai RR, Zulkarnaen RN. Plant Diversity in Imperata cylindrica fields: case studies in Cib-inong, Katingan and Kupang regencies of Indonesia. The 2nd Asia Research Node Symposium on Humanosphere Science: 2017 July 19–21; RISH Kyoto University, JASTIP, and SATREPS Pro-gram, Japan.

78. Widyatmoko D, Sudiana IM, Kusumarini DHK, Lisdiyanti P, Sumerta IN, Melia S, Putri A, Setyawan R, Lestari R, Sugiharto A, Rahmansyah M, Kanti A, Widawati S, Suliasih, Usmadi D, Magandhi M, Kobayashi M, Hanano S, Shibata D. Producing biomass energy and material through revegetation of Alang-al-ang (Imperata cylindrica) fields. The 2nd Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development Program (SA-TREPS) Conference and the 8th Flagship Symposium of Tropical Plant Biomass: 2017 November 16–17; Kyoto University, Japan.

Page 49: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

35

79. Widyatmoko D, Roemantyo. Competition between Cosmos cau-datus H.B.K. and several weed species on a bare land. Proceed-ings of the 10th Conference of the Indonesian Society of Weed Science (HIGI). Malang; 1990.

80. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Climate change: The physical science basis: Summary for policymakers. WMO-UNEP; 2013.

81. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1994 ten-tang Pengesahan United Nations Framework Convention on Cli-mate Change.

82. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2004 ten-tang Pengesahan Kyoto Protocol to the United Nations Frame-work Convention on Climate Change.

83. Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya.84. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 ten-

tang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.85. Schmeller DS, Bauch B, Gruber B, Juskaitus R, Budrys E, Babij

V, Lanno K, Summul M, Varga Z, Henle K. Determination of con-servation priorities in regions with multiple political jurisdictions. Biodiversity and Conservation 2008; 17: 3623–3630.

86. Irawati, Widyatmoko D. Priority species for Indonesian orchid conservation. Proceedings of the 20th World Orchid Conference, the Marina Bay Sands and Convention Centre, Singapore; 2012.

87. Rozak AH, Astutik S, Mutaqien Z. Widyatmoko D, Sulistyawati E. Tree species richness in the forest of Mount Gede Pangrango National Park, West Java. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 2016; 13(1): 1–14.

88. Rozak AH, Astutik S, Mutaqien Z, Widyatmoko D, Sulistyawati E. Hyperdominance of tree species and biomass in Mount Gede Pangrango National Park, Indonesia. Jurnal Ilmu Kehutanan 2017; 11(1): 85–96.

Page 50: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

36

89. Botanic Gardens Conservation International (BGCI). Plant-Search: The only global database of living plant, seed and tissue collections. Kew; 2002.

90. Suryana N, Widyatmoko D. Cibodas Botanic Garden at a glance. Cibodas Botanic Garden, Indonesian Institute of Sciences; 2013.

91. Robiansyah I, Dodo, Hamidi A. Reintroduction of Indonesian threatened plants by Bogor Botanic Gardens: Lessons learned from Ujung Kulon National Park. Plant Diversity; 2018.

92. Widyatmoko D. Palm population structure and composition in the lowland forest of Bogani Nani Wartabone. Buletin Kebun Raya 1996; 8(3).

93. Widyatmoko D. Plant β-diversity and composition in Mount Nok and the Waifoi Forest of the Raja Ampat Islands: With spe-cial reference to the threatened species. Jurnal Biologi Indonesia 2010; 6(2): 195–210.

94. Widyatmoko D. Population status and ecological preferences of the palm Sommieria leucophylla Beccari in Salawati island. Ha-yati Journal of Biosciences 2010; 17 (3): 137–144.

95. Widyatmoko D, Ariati SR. Populasi dan preferensi habitat Pinanga rumphiana di pulau Waigeo, Papua Barat. Prosiding Seminar Nasional Biologi Perspektif Biologi dalam Pengelolaan Sumber Daya Hayati: 2010 September 24–25; Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

96. Widyatmoko D. Seed germination, seedling establishment and vegetative development of the threatened palm Cyrtostachys ren-da Blume. Jurnal Biologi Indonesia 2009; 5(4): 391–410.

97. Nuraeni E, Setiadi D, Widyatmoko D. Kajian arsitektur pohon dalam upaya konservasi air dan tanah: Studi kasus Altingia excel-sa dan Schima wallichii di Taman Nasional Gunung Gede Pang-rango. Jurnal Biologi Indonesia 2014; 10(1): 17–26.

98. Sofiah S, Setiadi D, Widyatmoko D. The influence of edaphic factors on bamboo population in Mount Baung Natural Tourist

Page 51: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

37

Park, Pasuruan, East Java, Indonesia. Tropical Drylands 2018; 2(1): 12–17.

99. Irawati, Widyatmoko D. Priority species for Indonesian orchid conservation. Proceedings of the 20th World Orchid Con ference. National Parks Board & Orchid Society of Southeast Asia, Singapura, 2011.

100. Widyatmoko D, Perrins L. Collaborating for conservation to pro-mote threatened plant conservation in botanical hotspots. The 5th BGCI International Congress on Education in Botanic Gardens: 2002 September 29–October 4; Royal Botanic Gardens Sydney, Australia.

101. Widyatmoko D, Rahman W. Ex situ conservation of Rhododen-drons. BGCI Global Rhododendron Consortium Workshop: 2018 April 17–18; Oak Spring Garden Foundation, Virginia, USA.

102. Widyatmoko D. Teknik dan kelembagaan pembangunan kebun konservasi genetik. Prosiding Lokakarya Nasional Status Konser-vasi dan Formulasi Strategi Konservasi Spesies Pohon Terancam Punah (Ulin, Eboni dan Michelia): 18–19 Januari 2011; The In-ternational Tropical Timber Organization & Ministry of Forestry Indonesia, Bogor.

103. Widyatmoko D, Astutik S, Sulistyawati E, Rozak AH. Carbon stock and biomass estimation of four different ecosystems with-in Cibodas Biosphere Reserve, Indonesia. Proceedings of the 6th Southeast Asia Biosphere Reserve Network (SeaBRnet) Meeting 2012: Cibodas Biosphere Reserve, Indonesia, 23–25 Februari 2011; the Indonesian MAB Program National Committee in col-laboration with the Indonesian Institute of Sciences, UNESCO Office Jakarta, the Ministry of Forestry Republic of Indonesia, and Japan Funds-in-Trust.

104. Widyatmoko D. Kebun Raya Bogor sebagai pusat pendidikan lingkungan bertaraf internasional. Laporan Proyek Perubahan Diklatpim Tingkat II Angkatan XLII 2016. Lembaga Administra-si Negara RI.

Page 52: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

38

105. Nafi M, Supriadi B. Strategies of tourism development through ecotourism spectrum for increasing tourists’ visit. Dalam Rural Research and Planning Group 2017; 75–85.

Page 53: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

39

LAMPIRAN

Tabel 1. Perbandingan Jumlah dan Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Indonesia dengan Dunia

Keanekaragaman Spesies Tumbu-han

Indonesia Dunia Persentase

A. Spermatophyta 19.232 370.110 51. Angiospermae 19.112* 369.000 52. Gymnospermae 120 1.110 11

B. Tumbuhan Berspora 89.326 1.526.067 61. Kriptogam

a. Jamur 86.000 1.500.000 6b. Lichen 723 9.084 8c. Hepaticae 385 6.433 6d. Musci 21 50 42

2. Paku-pakuan 2.197 10.500 21

Sumber: 1) Modifikasi dari KPPN/Bappenas, 2016; 2) Willis, 2017; 3) *Berdasar data spesies yang telah berhasil diidentifikasi dari prediksi sekitar 35.000 tumbuhan berbunga ada di Indo-nesia

Tabel 2. Jumlah Spesies dan Tingkat Endemisitas Angiospermae pada Masing-Masing Bioregion di Indonesia

Bioregion Jumlah Total Spesies Angiospermae

Jumlah Spesies Angiospermae

Endemik

Persentase Endemisitas

AngiospermaeSumatra 8.391 1.891 22,5Jawa 6.305 2.906 46,0Kalimantan 9.956 3.936 39,5Sulawesi 5.972 2.225 37,3Nusa Tenggara 2.442 1.343 55,0Maluku & Papua 9.518 4.380 46,0

Sumber: Modifikasi dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, 2016 (dimodifikasi)

Page 54: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

40

350

360

370

380

390

400

410

420

430

440

12009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Gambar 1. Jumlah Spesies Tumbuhan Indonesia Terancam Punah Selama 10 Tahun Terakhir

DIPTEROCARPACEAE

33%

MYRISTICACEAE12%

NEPENTHACEAE7%

MELIACEAE5%

ORCHIDACEAE5%

LEGUMINOSAE3%

ANACARDIACEAE3%

SAPINDACEAE3%

THYMELAEACEAE3%

GUTTIFERAE2%

SUKU LAINNYA24%

Gambar 2. Persentase Tumbuhan Indonesia Terancam Punah Berdasarkan Suku

Page 55: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

41

Tabel 3. Program Reintroduksi Tumbuhan Terancam Punah yang Dilakukan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI 2005–2014

Tahun Spesies yang Direintroduksi Lokasi Reintroduksi Jumlah Bibit Direintroduksi

2005 Pinanga javana Blume (Pinang Jawa)

TN Gunung Halimun Salak, Jawa Barat

5.200

2006 Calamus manan Miq. (Rotan Manau)

TN Bukit Dua Belas, Jambi

670

2007 Alstonia scholaris (L.) R.Br. (Pule/Lame)

TN Ujung Kulon, Banten

1.000

2007 Parkia timoriana (DC.) Merr. (Kedawung)

TN Meru Betiri, Jawa Timur

1.000

2009 Intsia bijuga (Colebr.) O. Kuntze (Merbau)

TN Ujung Kulon, Banten

500

2009 Diospyros macrophylla Blume (Ki Calung)

TN Ujung Kulon, Banten

100

2009 Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook. F. & Thomson (Kepel)

TN Ujung Kulon, Banten

400

2014 Vatica bantamensis Benth. & Hook.f. (Kokoleceran)

TN Ujung Kulon, Banten

100

2014 Heritiera percoriacea Kosterm. TN Ujung Kulon, Banten

500

2014 Diospyros macrophylla Blume TN Ujung Kulon, Banten

500

Page 56: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

42

Gambar 3. Peta Jalan Pembangunan Kebun Raya Indonesia 2018–2030: Menuju Konservasi Tumbuhan pada 47 Tipe Ekoregion Indonesia

Page 57: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

43

Tabe

l 4. P

eta

Jala

n R

enca

na A

ksi K

onse

rvas

i Tum

buha

n In

done

sia

2019

–202

3

Kond

isi y

ang

Diha

rapk

anIn

dika

tor

Kebe

rhas

ilan

Kegi

atan

Pela

ksan

aan

Kegi

atan

/Ta

rget

Dih

arap

kan

Terc

apai

Lem

baga

Te

rkai

t20

1920

2020

2120

2220

23Ko

nser

vasi

In si

tu1.

Hab

itat d

an d

istrib

usi

tum

buha

n te

ranc

am p

unah

(T

TP) t

erpe

taka

n

Peta

dig

ital d

istrib

usi T

TP

ters

edia

Men

ginv

enta

risas

i ha

bita

t dan

mem

e-ta

kan

popu

lasi

TTP

XX

XX

XBK

SDA,

TN

, LI

PI/

Litb

ang,

Pe

mda

, PT,

LS

M2.

Kar

akte

ristik

hab

itat T

TP

terd

okum

enta

siDa

taba

se b

ioek

olog

i dan

pa

ram

eter

ling

kung

an

ters

edia

Mel

akuk

an p

ene-

litian

kar

akte

ristik

da

n pr

efer

ensi

habi

tat T

TP

XX

XX

XLI

PI, L

itban

g,

PT, D

RN/

DRD,

LSM

3. S

emua

hab

itat i

n sit

u TT

P te

rlind

ungi

Jum

lah

kaw

asan

per

lind-

unga

n tu

mbu

han

lang

ka

bert

amba

h

Men

etap

kan

habi

tat t

umbu

han

lang

ka se

baga

i are

a pe

rlind

unga

n

XX

XX

XBK

SDA,

Pem

-da

, Dish

ut,

Litb

ang,

LSM

4. P

opul

asi i

n sit

u TT

P bi

sa

bert

ahan

/men

ingk

at d

alam

ja

ngka

pan

jang

Popu

lasi

TTP

men

ingk

atM

elak

ukan

pe

rlind

unga

n ha

bita

t di d

alam

da

n di

luar

hut

an,

mem

perb

anya

k da

n m

empe

rcep

at

rege

nera

si TT

P

XX

XX

XBK

SDA,

TN

, LI

PI, L

itban

g,

Pem

da, P

T,

LSM

Page 58: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

44

Kond

isi y

ang

Diha

rapk

anIn

dika

tor

Kebe

rhas

ilan

Kegi

atan

Pela

ksan

aan

Kegi

atan

/Ta

rget

Dih

arap

kan

Terc

apai

Lem

baga

Te

rkai

t20

1920

2020

2120

2220

235.

Anc

aman

/gan

ggua

n te

r-ha

dap

habi

tat d

an p

opul

asi

TTP

dike

ndal

ikan

Anca

man

/ga

nggu

an T

TP b

erku

rang

Men

gide

ntifik

asi

anca

man

/gan

ggua

n da

n pe

nyeb

ab-

nya,

mem

itiga

si an

cam

an, m

en-

gaw

asi g

angg

uan,

m

embe

rikan

pe

nyul

uhan

, dan

m

embe

ntuk

kad

er

kons

erva

si

XX

XX

XBK

SDA,

Di-

shut

, Pem

da,

Litb

ang/

LIPI

, PT,

DRD

, LS

M

Kons

erva

si E

x si

tu1.

Lok

asi k

onse

rvas

i ex

situ

TTP

(term

asuk

keb

un ra

ya)

bert

amba

h ju

mla

h/lu

asny

a

Jum

lah/

luas

kon

serv

asi

ex si

tu (t

erm

asuk

keb

un

raya

) ber

tam

bah

Men

gusu

lkan

/ m

enet

apka

n lo

kasi

pote

nsia

l ber

basis

ek

oreg

ion

untu

k ar

ea k

onse

rvas

i ex

situ/

kebu

n ra

ya

XX

XX

XPe

mda

(p

rovi

nsi/

kabu

pate

n/ko

ta),

LIPI

, Li

tban

g, P

T,

PUPR

2. S

pesie

s dan

pop

ulas

i ex

situ

TTP

men

ingk

at ju

mla

hnya

Jum

lah

spes

ies d

an p

o-pu

lasi

ex si

tu b

erta

mba

hM

elak

ukan

eks

plo-

rasi/

kole

ksi T

TP

dan

perb

anya

kan

kole

ksi T

TP e

x sit

u

XX

XX

XLI

PI, P

emda

, Li

tban

g, P

T,

LSM

3. K

onse

rvas

i TTP

dal

am b

en-

tuk

bank

biji

ber

tam

bah

jum

lahn

ya

Jum

lah

bank

biji

di I

ndo-

nesia

ber

tam

bah

Mem

bang

un b

ank

biji

di k

ebun

raya

da

erah

yan

g te

lah

dire

smik

an

XX

XLI

PI, P

emda

, PT

, Litb

ang,

BK

SDA

Page 59: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

45

Kond

isi y

ang

Diha

rapk

anIn

dika

tor

Kebe

rhas

ilan

Kegi

atan

Pela

ksan

aan

Kegi

atan

/Ta

rget

Dih

arap

kan

Terc

apai

Lem

baga

Te

rkai

t20

1920

2020

2120

2220

234.

Rei

ntro

duks

i dan

mon

itor-

ing

TTP

terla

ksan

a Ju

mla

h sp

esie

s TTP

yan

g di

rein

trod

uksi

bert

am-

bah

dan

popu

lasi

yang

di

tana

m te

rmon

itor

Mel

akuk

an re

intr

o-du

ksi T

TP b

erda

sar

spes

ies p

riorit

as

untu

k Ko

nser

vasi

Tum

buha

n In

done

-sia

201

0

XX

XX

BKSD

A, T

N,

LIPI

, PT,

Li

tban

g

5. P

enyu

suna

n da

n pe

neta

-pa

n sp

esie

s TTP

prio

ritas

be

rlanj

ut

Spes

ies T

TP d

ari s

uku-

suku

den

gan

jum

lah

angg

ota

tera

ncam

ke

puna

han

terb

anya

k di

prio

ritas

kan

untu

k ak

si ko

nser

vasi

Mel

akuk

an p

en-

etap

an sp

esie

s pr

iorit

as d

ari S

uku

Dipt

eroc

arpa

ceae

, M

yristi

cace

ae,

Mel

iace

ae, T

hym

e-la

eace

ae, F

abac

e-ae

, Ana

card

iace

ae,

Sapi

ndac

eae

dan

Gutti

fera

e

XX

XX

XLI

PI, B

KSDA

, TN

, PT,

LSM

, Li

tban

g

Kepe

dulia

n M

asya

raka

t1.

Mas

yara

kat d

ari b

erba

gai

lata

r bel

akan

g da

n pa

ra

peng

ambi

l kep

utus

an

mem

aham

i dan

mem

iliki

ke

pedu

lian

terh

adap

pen

-tin

gnya

kon

serv

asi T

TP

Jum

lah

kelo

mpo

k/

mas

yara

kat y

ang

pedu

li TT

P be

rtam

bah,

dan

ju

mla

h ke

giat

an/s

osia

l-isa

si/pu

blik

asi b

erka

itan

deng

an k

onse

rvas

i TTP

m

enin

gkat

Mel

akuk

an p

ublik

a-si

mel

alui

med

ia

ceta

k m

aupu

n el

ektr

onik

/onl

ine,

m

elak

ukan

pen

yu-

luha

n/so

sialis

asi

XX

XX

XLI

PI, P

T,

Kem

enpa

r, m

edia

mas

-sa

, BKS

DA,

KLHK

LSM

Page 60: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

46

Kond

isi y

ang

Diha

rapk

anIn

dika

tor

Kebe

rhas

ilan

Kegi

atan

Pela

ksan

aan

Kegi

atan

/Ta

rget

Dih

arap

kan

Terc

apai

Lem

baga

Te

rkai

t20

1920

2020

2120

2220

232.

Par

a pi

hak

yang

terli

bat/

berp

artis

ipas

i dal

am k

on-

serv

asi T

TP m

enin

gkat

Jum

lah

para

pih

ak/

kelo

mpo

k m

asya

raka

t ya

ng te

rliba

t dal

am k

on-

serv

asi T

TP m

enin

gkat

Mel

ibat

kan

para

pi

hak

dan

mem

-fa

silita

si ke

giat

an

kons

erva

si TT

P,

mem

berik

an in

sen-

tif b

agi p

eles

tari,

m

enin

gkat

kan

jum

-la

h pe

neliti

TTP

XX

XX

XLI

PI, m

edia

m

assa

, PT,

Li

tban

g, B

KS-

DA/ K

LHK,

LS

M

Page 61: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

47

DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH

Buku1. Hadiah JT, Widyatmoko D, Ariati SR. Strategi Konservasi Ke-

bun Raya. Bogor: Balai Pengembangan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bekerja sama dengan Darwin Initia-tive for Survival of Species dan Botanic Gardens Conservation International-U.K.; 1998.

2. Suhendar, Widyatmoko D, Hadiah JT, Ariati SR, Soewilo RLP, Kosasih RNA, Sutiastuti R. Manual BG recorder versi MS access 97. Bogor: UPT Balai Pengembangan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bekerja sama dengan Darwin Initia-tive for Survival of Species dan Botanic Gardens Conservation International-U.K.; 1998.

3. Widyatmoko D, editor. IUCN red list categories (The Indonesian version). Bogor: UPT Balai Pengembangan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bekerja sama dengan Darwin Initia-tive for Survival of Species dan Botanic Gardens Conservation International-U.K.; 1998.

4. Widyatmoko D, editor. Protokol dan mekanisme kerja registrasi koleksi (manual). Bogor: UPT Balai Pengembangan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bekerja sama de ngan Bo-tanic Gardens Conservation International-U.K.; 1998.

5. Widyatmoko D, Zich F. The flora of Bukit Tigapuluh Natio-nal Park, Kerumutan Sanctuary and Mahato Protective Reserve, Riau, Indonesia. Jakarta: Indonesian Botanic Gardens- Indonesian Institute of Sciences in collaboration with Yayasan Sosial Chevron-Texaco (Caltex); 1998.

6. Widyatmoko D, Irawati. Kamus istilah konservasi. Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Lembaga Ilmu Penge-tahuan Indonesia; 2007.

Page 62: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

48

7. Irawati, Widyatmoko D, Destri, Rozak AH. The 2008 Cibodas Botanic Garden's Orchid Catalogue. Jakarta: Lembaga Oseanologi Nasional LIPI; 2008.

8. Widyatmoko D. Taman Nasional Sembilang. Dalam: Hartini S, Puspitaningtyas D W, editor. Keanekaragaman Tumbuhan Pulau Sumatra. Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; 2009; 226–231.

9. Risna RA, Kusuma YWC, Widyatmoko D, Hendrian R, Pribadi DO. Spesies prioritas untuk konservasi tumbuhan Indonesia. Seri I: Arecaceae, Cyatheaceae, Nepenthaceae & Orchidaceae. Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; 2010.

10. Widyatmoko D. Ecology and conservation management of Som-mieria leucophylla Beccari. Jerman: LAP Lambert Academic Publishing GmbH & Co.; 2012.

11. Widyatmoko D, Astutik S. Peran strategis cagar biosfer Cibo-das dalam menghadapi perubahan lingkungan. Dalam: Purwanto Y, Prasetya, B, Widyatmoko D, Ningrum C, editor. Manajemen Hulu: Pengelolaan Kawasan Cagar Biosfer Cibodas. Jakarta: Publikasi ICIAR-LIPI, UNESCO & Man and Biosphere, 2013; 207–228.

12. Suhatman A, Destri, Rahman W, Suryana N, Widyatmoko D. Teknik perbanyakan tanaman durian secara vegetatif. Bogor: UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; 2013.

13. Suryana N, Widyatmoko D. Cibodas Botanic Garden at a glance. Cibodas Botanic Garden, Indonesian Institute of Sciences; 2013.

14. Widyatmoko D, Astutik S, Sulistyawati E, Rozak AH, Mutaqien Z. Carbon stock and biomass within Cibodas Biosphere Reserve, Indonesia. Dalam Sukara E, Widyatmoko D, Astutik S, editor. Biocarbon Conservation, Landscape and Local Wisdom for Fu-ture: Multidimensional Thoughts Toward Sustainability. Bogor: Cibodas Botanic Gardens-Indonesian Institute of Sciences; 2013.

Page 63: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

49

15. Susmianto A, Widyatmoko D, Adji BD, Utama P, editor. Strate-gi dan rencana aksi konservasi Rafflesiaceae 2015–2025. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI; 2015.

16. Susmianto A, Widyatmoko D, Adji BD, Utama P, editor. Strate-gi dan rencana aksi konservasi bunga bangkai (Amorphophallus titanum (Becc.) Becc. Ex Arcang) 2015–2025. Jakarta: Kemente-rian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI; 2015.

17. Irawati, Widyatmoko D. Biodiversity of Indonesia (Chapter 5). Dalam Pullaiah, T. Global Biodversity Vol. 1: Selected Countries in Asia. Ontario: Apple Academic Press Inc.; 2018.

Jurnal Internasional

18. Widyatmoko D, Norton DA. Conservation of the threatened shrub Hebe cupressoides (Scrophulariaceae), Eastern South Island, New Zealand. Biological Conservation 1997; 82: 193–201.

19. Widyatmoko D, Burgman MA, Guhardja E, Mogea JP, Walujo EB, Setiadi D. Population status, demography and habitat prefer-ences of the threatened lipstick palm Cyrtostachys renda Blume in Kerumutan Reserve, Sumatra. Acta Oecologica 2005; 28: 107–118.

20. Widyatmoko D, Burgman MA. Influences of edaphic factors on the distribution and abundance of a rare palm (Cyrtostachys ren-da) in a peat swamp forest in eastern Sumatra, Indonesia. Austral Ecology 2006; 31(8): 964–974.

21. Burgman MA, Keith D, Hopper SD, Widyatmoko D, Drill C. Threat syndromes and conservation of the Australian flora. Bio-logical Conservation 2007; 134(1): 73–82.

22. Budiharta S, Widyatmoko D, Irawati, Wiriadinata H, Rugayah, Partomihardjo T, Ismail, Uji T, Keim AP, Wilson KA. The pro-cesses that threaten Indonesian plants. Oryx 2011; 45(2): 172–179.

Page 64: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

50

23. Widyatmoko D. Habitat and ecological preferences of Hydrias-tele costata in Waigeo Island, West Papua. The Garden’s Bulletin Singapore 2011; 63(1 & 2): 357–374.

24. Widyatmoko D, Risna RA. A role of Indonesian Botanic Gar-dens in achieving global strategy for plant conservation goals.Annals of the Missouri Botanical Garden 2017; 102(2): 377–385.

Jurnal Nasional25. Widyatmoko D. Palm population structure and composition

in the lowland forest of Bogani Nani Wartabone National Park, North Sulawesi. Buletin Kebun Raya 1996; 8(3).

26. Wihermanto, Widyatmoko D, Haryani TS. Studi populasi tumbuh an langka dan status kelangkaannya di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Ekologia 2002; 2(2): 27–32.

27. Wihermanto, Widyatmoko D, Haryani TS. Asosiasi dan status populasi Lotrok (Saurauia bracteosa DC.) dan Ki Leho Beureum (Saurauia cauliflora DC.) tumbuhan terancam punah di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, Jawa Barat. Biologi 2004; 3(3): 201–212.

28. Kusuma YWC, Dodo, Widyatmoko D. Koleksi tumbuhan teran-cam kepunahan di Kebun Raya Bogor. Buletin Kebun Raya 2008; 11(2): 33–45.

29. Widyatmoko D. Seed germination, seedling establishment and vegetative development of the threatened palm Cyrtostachys ren-da Blume. Jurnal Biologi Indonesia 2009; 5(4): 391–410.

30. Widyatmoko D. Plant β-diversity and composition in Mount Nok and the Waifoi Forest of the Raja Ampat Islands: with spe-cial reference to the threatened species. Jurnal Biologi Indonesia 2010; 6(2): 195–209.

31. Widyatmoko D. Population status and ecological preferences of the palm Sommieria leucophylla Beccari in Salawati island. Ha-yati Journal of Biosciences 2010; 17(3): 137–144.

Page 65: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

51

32. Ahmad TLS, Setiadi D, Widyatmoko D. Kajian pemilihan spe-sies tumbuhan untuk restorasi hutan berdasarkan beberapa para-meter fotosintesis. Jurnal Biologi Indonesia 2013; 9(2): 233–243.

33. Fakhrozi I, Hikmat A, Widyatmoko D. Konservasi ex situ Man-gifera casturi Kosterm berbasis masyarakat: Studi kasus di Ka-bupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Jurnal Biologi Indonesia 2013; 9(1): 141–151.

34. Sofiah S, Setiadi D, Widyatmoko D. Pola penyebaran, kelimpah-an dan asosiasi bambu pada komunitas tumbuhan di Taman Wisa-ta Alam Gunung Baung Jawa Timur. Berita Biologi 2013; 12(2): 239–247.

35. Abywijaya IK, Hikmat A, Widyatmoko D. Keanekaragaman dan pola sebaran spesies tumbuhan asing invasif di Cagar Alam Pu-lau Sempu, Jawa Timur. Jurnal Biologi Indonesia 2014; 10(2): 221–235.

36. Nuraeni E, Setiadi D, Widyatmoko D. Kajian arsitektur pohon dalam upaya konservasi air dan tanah: Studi kasus Altingia excel-sa dan Schima wallichii di Taman Nasional Gunung Gede Pang-rango. Jurnal Biologi Indonesia 2014; 10(1): 17–26.

37. Rahman W, Widyatmoko D, Lelono AA. The effects of NPK fer-tilizer, manure and vesicular arbuscular mycorrhiza (VAM) on the growth, biomass and artemisinin content of Artemisia annua L. Jurnal Biologi Indonesia 2014; 10(2): 285–296.

38. Widyatmoko D. Populasi, ko-okurensi dan preferensi habitat Areca macrocalyx di Pulau Waigeo-Papua Barat. Jurnal Biologi Indonesia 2015; 11(1): 97–107.

39. Rahman W, Widyatmoko D. Pertumbuhan dan alokasi biomassa pada tanaman Artemisia annua L. Jurnal Biologi Indonesia 2015; 11(1): 97–107.

40. Afrianto WF, Hikmat A, Widyatmoko D. Komunitas floristik dan suksesi vegetasi setelah erupsi 2010 di Gunung Merapi Jawa Tengah. Jurnal Biologi Indonesia 2016; 12(2): 265–276.

Page 66: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

52

41. Rozak AH, Astutik S, Mutaqien Z, Widyatmoko D, Sulistyawati E. Tree species richness in the forest of Mount Gede Pangrango National Park, West Java. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 2016; 13(1): 1–14.

42. Rozak AH, Astutik S, Mutaqien Z, Widyatmoko D, Sulistyawati E. Hyperdominance of tree species and biomass in Mount Gede Pangrango National Park, Indonesia. Jurnal Ilmu Kehutanan 2017; 11(1): 85–96.

43. Sofiah S, Setiadi D, Widyatmoko D. The influence of edaphic factors on bamboo population in Mount Baung Natural Tourist Park, Pasuruan, East Java, Indonesia. Tropical Drylands 2018; 2(1): 12–17.

Prosiding Internasional44. Widyatmoko D, Perrins L. Collaborating for conservation to

promote threatened plant conservation in botanical hotspots. Pro-ceedings of the BGCI’s 5th International Congress on Education in Botanic Gardens, Royal Botanic Gardens Sydney, Australia, 2002; 29–40.

45. Widyatmoko D. Recovery planning for the threatened Javanese palm Pinanga javana Blume. Proceedings of the Fifth Australian Network for Plant Conservation Conference and Conservation Techniques Workshops, Geelong, Australia, 2003; 24–30.

46. Widyatmoko D, Dodo. Reintroduction of the threatened Java-nese Palm Pinanga javana Blume. The Association for Tropical Biology and Conservation (ATBC) Annual Meeting: Linking Tropical Biology with Human Dimensions, Morelia, Mexico, 2007; 15–19.

47. Widyatmoko D. Reintroduction and survivorship of the threatened palm Pinanga Javana Blume in Gunung Halimun Salak National Park, West Java. Proceedings of the International Conference on Biological Science-Advances in Biological Science: Respect to biodiversity from molecular to ecosystem for better human pros-perity. Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2009.

Page 67: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

53

48. Widyatmoko D, Risna RA. Toward the Indonesian redlist book: Species priority setting for conservation of Indonesian threatened plants. Proceedings of the International Conference on Biological Science-Advances in Biological Science: Respect to biodiversity from molecular to ecosystem for better human prosperity. Fakul-tas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta; 2009.

49. Widyatmoko D. Raising awareness for sustainable development with emphasis on biodiversity conservation: Lessons learned from the Indonesian Botanic Gardens. Proceedings of the Interna-tional Conference on Global Resource Conservation. Department of Biology, University of Brawijaya, Malang; 2010; 19–25.

50. Irawati, Widyatmoko D. Priority species for Indonesian orchid conservation. Proceedings of the 20th World Orchid Confer-ence. National Parks Board & Orchid Society of Southeast Asia, Singapura; 2011.

51. Widyatmoko D, Astutik S, Sulistyawati E, Rozak, AH. Carbon stock and biomass estimation of four different ecosystems within Cibodas Biosphere Reserve, Indonesia. Proceedings of the 6th Southeast Asia Biosphere Reserve Network (SeaBRnet) Meeting. Are climate change and other emerging challenges being met through successful achievement of Biosphere Reserve func-tions? Indonesian Man And Biosphere (MAB) Program National Committee in collaboration with the Indonesian Institute of Sci-ences (LIPI), UNESCO Office Jakarta, the Ministry of Forestry Republic of Indonesia, and Japan Funds in Trust; 2012.

52. Widyatmoko D. Treasure of the four kings: Plant Expeditions to the Raja Ampat Islands of West Papua. International Proceeding of the 5th Global Botanic Gardens Congress, Dunedin, New Zea-land, 2014.

53. Widyatmoko D. Collection policy and strategy of the Indonesian Botanic Gardens. Proceedings of the Annual Meeting of Interna-tional Association of Botanic Gardens (IABG) Asian Division: Asian Botanical Gardens for the Next Generation. Shanghai, China, 2015.

Page 68: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

54

54. Widyatmoko D. The establishment of new botanic gardens in Indonesia: Conserving the plant diversity and empowering the community. Proceedings of the International Symposium on Botanic Gardens and Plant Conservation in ASEAN, China and Japan. Suanluang Rama 9 Foundation, Bangkok, Thailand, 2016; 35–41.

55. Widyatmoko D, Sudiana IM, Sukara E. The Challenges and op-portunity of revegetation of marginal land in Indonesia to pro-duce biomass energy and renewable material. The 6th Flagship Symposium of Tropical Artificial Forest and the 306th Sustainable Humanosphere Symposium. Research Institute for Sustainable Humanosphere, Kyoto University, Japan, 2016; 1–4.

56. Usmadi D, Widyatmoko D, Witono JR, Purnomo DW, Robian-syah I, Magandhi M, Helmanto H, Rivai RR, Zulkarnaen RN. Plant Diversity in Imperata cylindrica Fields: case studies in Cib-inong, Katingan and Kupang regencies of Indonesia. The 2nd Asia Research Node Symposium on Humanosphere Science, RISH Kyoto University, JASTIP, and SATREPS Program, Kyoto, 2017; 4–6.

57. Widyatmoko D. Conservation of Indonesian plant diversity: A case study of threatened plant conservation in the botanic gar-dens. Proceedings of the 2017 Osaka City University Internation-al Symposium: Symbiosis of People and Plants for the Future of the City. Osaka City University and Osaka Museum of Natural History, Osaka, Japan, 2017; 25–28.

Prosiding Nasional58. Widyatmoko D. Vegetative propagation techniques of the lip-

stick palm (Cyrtostachys lakka Becc.). Proceeding of the Horti-cultural/Ornamental Plant Seminar. Cipanas, 1989.

59. Widyatmoko D. Seed treatments of the sugar palm (Arenga pin-nata (Wurmb.) Merr.) to improve its germination and cultivation. Proceedings of the Horticultural Seminar. Bogor Agricultural University (IPB), Bogor; 1990.

Page 69: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

55

60. Widyatmoko D, Roemantyo. Competition between Cosmos cau-datus H.B.K. and several weed species on a bare land. Prooceed-ings of the 10th Conference of the Indonesian Society of Weed Science (HIGI), Malang; 1990.

61. Widyatmoko D. Recovery planning for the threatened Java-nese palm Pinanga javana Blume. Prosiding Seminar Nasional dan Kongres Biologi XIII, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2005; 212–221.

62. Widyatmoko D, Ariati SR. Populasi dan preferensi habitat Pinanga rumphiana di Pulau Waigeo, Papua Barat. Prosiding Seminar Nasional Biologi “Perspektif Biologi dalam Pengelo-laan Sumberdaya Hayati“. Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta; 2010.

63. Rahman W, Kurniawati F, Iskandar EAP, Hidayat IW, Widyatmoko D, Ariati SR. Survivorship and growth of eight na-tive tree species during their early stage at a restored land within Gede Pangrango National Park, Indonesia. Prosiding Seminar Nasional ”Konservasi Tumbuhan Tropika: Kondisi Terkini dan Tantangan ke Depan”. UPT BKT Kebun Raya Cibodas LIPI be-kerja sama dengan Perhimpunan Biologi Indonesia, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, dan SEAMEO BIOT-ROP. Cibodas, 2011; 500–505.

64. Widyatmoko D. Teknik dan kelembagaan pembangunan kebun konservasi genetik. Prosiding Lokakarya Nasional Status Kon-servasi dan Formulasi Strategi Konservasi Spesies Pohon yang Terancam Punah (Ulin, Eboni dan Michelia). The International Tropical Timber Organization & Ministry of Forestry Indonesia, Bogor; 2011.

65. Widyatmoko D. Pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia dalam pendidikan dan pembangunan berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional ke-3 Biologi, IPA, dan Pembelajarannya. Uni-versitas Negeri Malang, Malang; 2016.

Page 70: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

56

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data PribadiNama : Didik WidyatmokoTempat/Tanggal Lahir : Sragen, 28 Agustus 1962Anak Ke : Satu dari Lima BersaudaraNama Ayah Kandung : H. Soewito, B.A. (alm.)Nama Ibu Kandung : Hj. Sri RubiyatiNama Istri : Dr. Siti Roosita Ariati, M.Sc.Jumlah Anak : 2 (dua) orangNama Anak : 1. Safira Prabawidya Pusparani, S.Sos. 2. Irfan Alfieri WidyatmokoNama Instansi : Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPIJudul Orasi : Inovasi dan Strategi Konservasi Tumbuhan Indonesia untuk Mengurangi Laju KepunahanBidang Kepakaran : Konservasi dan Pengelolaan LingkunganNo. SK Pangkat Terakhir : Keppres No. 21/K Tahun 2016No. PAK Peneliti Utama : 0454/D.1/V/2015 Golongan IV/dTanggal PAK Disahkan Kepala LIPI : 29 Mei 2015

Page 71: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

57

Pendidikan Formal

No. Jenjang Nama Sekolah/PT Kota dan Negara Tahun Lulus

1 SD SD Negeri Lemahbang/ Karanganyar 1

Sragen, Indonesia 1974

2 SMP SMP Negeri 1 Sragen, Indonesia 19773 SMA SMA Negeri 1 Sragen, Indonesia 19814 S1 Universitas Gadjah

MadaYogyakarta, Indonesia

1986

5 S2 University of Canterbury

Christchurch, New Zealand

1994

6 S3 Institut Pertanian Bogor

Bogor, Indonesia 2001

Pendidikan Nonformal

No. Nama Kursus/ Pelatihan Lamanya Tahun Tempat

1 Regional Training Course on Aquatic Weeds: Its Biology and Management

45 hari 1990 Kasetsart University, Thailand

2 Training Course on Research Methodology, Field Work, and Scien-tific Report Writing

14 hari 1991 Kebun Raya Bogor LIPI

Page 72: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

58

No. Nama Kursus/ Pelatihan Lamanya Tahun Tempat

3 Training Course on Palm Identification, Taxonomy, and Conser-vation

23 hari 1996 Kew Botanic Gardens, Inggris

4 Training Course on Botanic Gardens Plant Collections, Inventory, and Database Manage-ment

7 hari 1996 Kew Botanic Gardens, Inggris

5 Training on Botanic Gardens’ Database Management and Emphasizing Conserva-tion Mission in Botanic Gardens Collections

7 hari 1996 Kew Botanic Gardens, Inggris

6 Training Course on Procedures and Pro-tocols for Collections Registration and Data-base Management

7 hari 1997 Kew Botanic Gardens, Inggris

7 Training Course on Geographic Informa-tion System (GIS) and Remote Sensing: Pop-ulation modeling for threatened plant species

65 hari 2004 University of Melbourne, Australia

8 Postdoctoral Research Fellowship: Threatened Plant Population Mod-eling and Environmen-tal Risk Assessment

1,5 tahun 2004-2005

University of Melbourne, Australia

Page 73: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

59

Riwayat Jabatan FungsionalNo. Jenjang Jabatan Tahun1 Peneliti Ahli Muda 19912 Peneliti Ahli Madya 19963 Peneliti Ahli Utama 2015

Riwayat Jabatan Struktural

No. Tahun Nama Jabatan/ Eselon Instansi

1 1991–1992 Kepala Subseksi Koleksi/EV

Cabang Balai Kebun Raya Cibodas LIPI

2 1997–1998 Kepala Seksi Registrasi/EIV

Balai Pengembangan Kebun Raya LIPI

3 2002–2003 Kepala/EIII UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi LIPI

4 2007–2013 Kepala/EIII UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI

5 2013– Sekarang

Kepala/EII Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI

Karya Tulis IlmiahNo. Kualifikasi Penulis Jumlah1 Penulis Tunggal 192 Penulis Utama 173 Penulis Bersama Penulis Lainnya 29

Total 65

No. Kualifikasi Bahasa Jumlah1 Karya Tulis dalam bahasa Inggris 332 Karya Tulis dalam bahasa Indonesia 32

Total 65

Page 74: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

60

Pembinaan Kader IlmiahNo. Universitas/

PT Tempat MengajarTahun Mengajar

1 Institut Pertanian Bogor 1995–2000, 2006–20182 Universitas Islam Negeri Riau 20083 Universitas Gadjah Mada 2009, 2010, 20114 Universitas Airlangga 20145 Universitas Islam Negeri Malang 20146 Universitas Indonesia 20157 Universitas Negeri Malang 20168 Universitas Jenderal Soedirman 2016, 2017

No. Universitas/PT Tempat Membimbing Tahun Membimbing

1 Institut Pertanian Bogor 2008–20182 Universitas Indonesia 20173 Universitas Pakuan Bogor 2000–2004

Editor Majalah/ProsidingNo. Jabatan Majalah/Prosiding Tahun1 Referee (on request) Conservation Biology 2004, 2005, 20162 Referee (on request) Biological Conservation 2004, 2005, 20173 Dewan Editor Ilmiah Jurnal Biologi Indonesia 2006–20184 Anggota Referee/

Mitra BestariBerita Biologi 2006–2018

5 Editor Penasehat/ Advisory Editor

Buletin Kebun Raya 2014–2018

6 Dewan Editor Media Konservasi 2015–2018

Page 75: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

61

Pembicara Ilmiah (Pembicara Utama/Keynote Speaker)No. Kegiatan Ilmiah Penyelenggara Tahun1 The 5th Global Botan-

ic Gardens Congress (GBGC)

Botanic Gardens of Aus-tralia and New Zealand in collaboration with BGCI, Dunedin, New Zealand

2013

2 International Meetings and the 425th Anniver-sary Ceremonies of the Hortus Botanicus Leiden, Netherland

Hortus Botanicus Leiden dan Leiden University, Netherland

2015

3 Annual Meeting of the International Asso-ciation of Botanic Gardens (IABG) Asian Division: Asian Botan-ic Gardens for the Next Generation

Shanghai Chenshan Plant Sciences Research Center, Chinese Academy of Sciences, and Shanghai Chenshan Botanical Gar-den, China

2015

4 The 2016 Global Partnership for Plant Conservation (GPPC) Conference “Plant Conservation and the Sustainable Develop-ment Goals”

Missouri Botanical Gar-den-USA and the Secre-tariat of the Convention on Biological Diversity (CBD)

2016

5 International Work-shop on Cost-effective and Sustainable Ex situ Conservation Techniques for Woody, Exceptional Species Native to the Southeast Asia Region

Dr. Cecilia Koo Botanic Conservation Center- Taiwan in collaboration with Botanic Gardens Conservation Interna-tional (BGCI)

2016

Page 76: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

62

No. Kegiatan Ilmiah Penyelenggara Tahun6 International Sympo-

sium on Botanic Gar-dens and Plant Con-servation in ASEAN, China and Japan

Suan Luang Rama IX Royal Botanical Garden, Bangkok, Thailand

2016

7 The 6th Flagship Symposium of Tropical Artificial Forest and the 306th Sustainable Humanosphere Sym-posium

Research Institute for Sus-tainable Humanosphere (RISH), Kyoto University, Japan

2016

8 The 6th Southeast Asia Botanic Gardens (SEABG) Network Conference

BGCI and Bidoup Nui Ba National Park, Vietnam

2017

9 International Sympo-sium on the Symbiosis of People and Plants for the Future of the City

Osaka City University in collaboration with Osaka Museum of Natural Histo-ry, Japan

2017

10 The 2nd Asia Research Node Symposium on Humanosphere Science

Research Institute for Sus-tainable Humanosphere, Kyoto University, Japan

2017

11 The XIX International Botanical Congress

Botanical Society of China and Shenzhen Municipal Government, China

2017

12 The 2nd Science and Technology Research Partnership for Sus-tainable Development Program (SATREPS) Conference

Kyoto University in collaboration with Japan International Cooperation Agency (JICA) and Japan Science and Technology Agency (JST)

2017

Page 77: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

63

No. Kegiatan Ilmiah Penyelenggara Tahun13 The 6th Global Botanic

Gardens Congress on Botanic Gardens in Society: Visions for the Future

BGCI and Conservatoire et Jardin Botaniques Geneve, Switzerland

2017

14 Symposium on “the Belt and Road” Chi-na-ASEAN Traditional Medicine

Institute of Medicinal Plant Development (IMP-LAD) and Chinese Acad-emy of Medical Sciences (CAMS)

2017

15 BGCI Global Rhodo-dendron Consortium Workshop

Botanic Gardens Con-servation International (BGCI) and Oak Spring Garden Foundation, Vir-ginia, USA

2018

16 The 2018 Global Partnership for Plant Conservation (GPPC) Meeting

Botanic Gardens Con-servation International (BGCI), Convention on Biological Diversity (CBD), and South Afri-can National Biodiversity Institute (SANBI). Cape Town, South Africa

2018

17 International Sympo-sium on Plant Biodi-versity Conservation in East and Southeast Asia

National Museum of Na-ture and Science, Tokyo, Japan

2018

Page 78: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

64

Organisasi Profesi

No. Jabatan Nama Orga­nisasi Tahun

1 National Focal Point (NFP) Global Strate-gy for Plant Conser-vation (GSPC)

Convention on Biologi-cal Diversity (CBD)-United Nations (UN)

2014–Sekarang

2 Sekretaris Jenderal Asosiasi Internasional Kebun Raya (Inter-national Association of Botanic Gardens) untuk Divisi/Benua Asia

International Association of Botanic Gardens (IABG)

2015–2020

3 Anggota Himpenindo Himpunan Peneliti Indonesia

2014–Sekarang

4 Ketua III Pengurus Pusat

Perhimpunan Biologi Indonesia (PBI)

2013–2018

5 Ketua Bidang Kerja Sama dan Pengabdian (Pengurus Pusat)

Perhimpunan Biologi Indonesia (PBI)

2018–2023

6 Global Partnership for Plant Conserva-tion Commissioner

Global Partner-ship for Plant Conservation (GPPC)

2016–Sekarang

Page 79: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

65

Tanda PenghargaanNo. Pejabat/Instansi

yang MemberikanNama/Jenis Penghargaan Tahun

1 Presiden RI Satya Lancana Karya Satya X Tahun

2006

2 Presiden RI Satya Lancana Karya Satya XX Tahun

2009

3 Presiden RI Satya Lancana Wirakarya 20164 Presiden RI Satya Lancana Karya Satya

XXX Tahun2018

Page 80: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

66

Page 81: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,

67

Page 82: INOVASI DAN STRATEGI KONSERVASI UNTUK MENGURANGI …penerbit.lipi.go.id/data/naskah1550562064.pdf · Didik Widyatmoko, lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1962,