Upload
ahmad-zayyin-najah
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Insomnia Jadi
1/4
PENGARUH MENGKONSUMSI KAFEIN TERHADAP TERJADINYA
INSOMNIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM PERIODE JANUARI-
JUNI 2012
A. Latar !"a#a$%
Tidur merupakan kegiatan susunan saraf pusat (SSP), yang berperan
sebagai lonceng biologik. Segala makhluk hidup memperlihatkan irama
kehidupan yang sesuai dengan masa rotasi bola dunia. Bukan saja binatang,
tetapi tanaman juga mempunyai irama kehidupan dalam siklus 2 jam,
sebulan, satu kuartal, atau setahun, irama yang seiring dengan rotasi bola
dunia itu dinamakan irama sikardian. Banyak dari masyarakat luas yang
mengunjungi dokter akibat menjadi korban gangguan tidur (!arsono, 2""#).
$ebanyakan orang de%asa mengalami insomnia atau sulit tidur pada satu
%aktu dalam kehidupan mereka. &iperkirakan '" *" masyarakat umum
menderita insomnia, dan +" menderita insomnia kronis.
nsomnia adalah suatu gejala, bukan diagnosis yang berdiri sendiri atau
penyakit. -enurut definisi, insomnia adalah kesulitan memulai atau
mempertahankan tidur atau keduanya atau persepsi kualitas tidur yang buruk.
leh karena itu insomnia mungkin dapat diartikam sebagai mutu dan kuantitas
tidur yang tidak memadai. -eskipun sebagian besar dari kita tahu apa
insomnia dan bagaimana kita merasakan dan melakukan setelah satu atau
lebih tanpa tidur, dan terkadang mencari nasihat medis (Simak, 2""#).
nsomnia dapat disebabkan oleh sejumlah alasan yang berbeda. Penyebabini dapat dibagi menjadi faktorfaktor situasional, kondisi medis atau
psikiatris, atau masalah tidur utama. nsomnia juga dapat diklasifikasikan oleh
durasi gejala ke transien, jangka pendek, atau kronis. nsomnia sementara
biasanya berlangsung kurang dari tujuh hari, insomnia jangka pendek biasanya
berlangsung selama sekitar satu sampai tiga minggu, dan insomnia kronis
berlangsung selama lebih dari tiga minggu.
Selain beberapa penyebab diatas, insomnia juga dapat disebabkan oleh
sebab lain yaitu mengkonsumsi kafein dan nikotin. Senya%a ini dapat
7/25/2019 Insomnia Jadi
2/4
menyebabkan beberapa reaksi yang tidak diinginkan seperti insomnia, gelisah,
delirium, takikardia, sistol ekstra, meningkatkan pernafasan, tremor, dan
diuresis (-isra, 2""#).
$ematian akibat mengkonsumsi kafein secara berlebihan jarang terjadi,
tetapi hanya ada pada beberapa kasus. Batas maksimal konsumsi kafein pada
manusia adalah +" gram per orang dan jika melebihi batas ini akan
menyebabkan kematian. Pada beberapa kasus yang ditemukan, dengan hanya
mengkonsumsi /,* gram kafein saja sudah dapat menyebabkan kematian.
0amun, ada juga orang yang tetap hidup %alaupun mengkonsumsi kafein
sebanyak 2 gram (0a%rot, 2""+).$afein yang sedikit diulas pada uraian di atas ternyata banyak di konsumsi
oleh masyarakat luas, diantaranya dikonsumsi oleh remaja atau de%asa muda.
$arena efek dari kafein itu salah satunya dapat menyebabkan insomnia, maka
penulis ingin meneliti lebih lanjut apakah memang benar ada pengaruh kafein
terhadapa terjadinya insomnia pada -ahasis%a 1$ 0345 -ataram.
. P!r&'&(a$ Ma(a"a)
4pakah ada pengaruh mengkonsumsi kafein terhadap terjadinya insomnia
pada -ahasis%a 1$ 0345 -atram angkatan tahun 2""#2"++ 6
*. T&+&a$ P!$!",t,a$
7.+ Tujuan mum
ntuk mengetahui pengaruh mengkonsumsi kafein terhadap terjadinya
insomnia pada -ahasis%a 1$ 0345 -ataram angkatan tahun 2""#
2"++.
7.2 Tujuan $husus
ntuk mengetahui persentase insomnia berdasarkan umur, jenis
kelamin dan tahun masuk 1$ 0345 -ataram
ntuk mengetahui persentase insomnia berdasarkan tingkat
mengkonsumsi kafein pada -ahasi%a 1$ 0345 -ataram.
D. Ma$aat
&.+ Bagi Peneliti
&iharapkan dalam penelitian ini bermanfaat untuk menambah ilmu
pengetahuan tentang insomnia dan penyebab terjadinya insomnia.
7/25/2019 Insomnia Jadi
3/4
&iharapkan agar apa yang telah di dapatkan oleh penulis diterpkan
dalam kehidupan seharihari dan bermanfaat bagi diri sendiri danorang lain.
&.2 Bagi -ahasis%a
&iharapkan kepada -ahasi%a dapat menambah pengetahuan dan
informasi mengenai insomnia.
&.' Bagi 1akultas
Sebagai bahan acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan bagi
peserta didik
E. H,/t!(,(
!" 8 Tidak terdapat pengaruh mengkonsumsi kafein terhadap terjadinya
insomnia pada -ahasis%a 1$ 0345 -ataram.
!+ 8 4da pengaruh mengkonsumsi kafein terhadap terjadinya insomnia pada
-ahasis%a 1$ 0345 -ataram.
F. M!t/! P!$!",t,a$
9enis dan rancangan penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan
pendekatan case control study yaitu suatu penelitian anlitik yang menyangkut
bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan
retrospektif, , dimulai dengan mengidentifikasi pasien dengan efek atau
penyakit tertentu (kelompok kasus) dan kelompok tanpa efek (kelompok
kontrol), kemudian diteliti faktor risiko yang dapat menerangkan menapa
kelompok kasus terkena efek, sedangkan kelompok kontrol tidak
(0otoatmodjo, 2"+" hal 8 +,2).
&alam penelitian ini penentuan sampel digunakan dengan metode
purpsive sampling dimana sampel diambil dengan maksud atau tujuan
tertentu.
7ara penelitan yang akan dilakukan oleh penulis adalah dengan cara
mengidentifikasi responden dengan ri%ayat insomnia berdasarkan kriteria
klinis insomnia yang mengkonsumsi kafein sebagai kasus, dan responden
yang tidak menderita insomnia tetapi mengkonsumsi kafein sebagai kontrol.
7/25/2019 Insomnia Jadi
4/4
Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden
yang tekait dengan kebiasaan konsumsi kafein dan ri%ayat insomnia.