9
INSULIN A. DEFINISI INSULIN Insulin adalah hormon utama yang mengendalikan glukosa dari darah ke dalam sebagian besar sel (terutama sel otot dan lemak, tetapi tidak pada sel sistem saraf pusat). Oleh karena itu, kekurangan insulin atau kekurangpekaan reseptor-reseptor memainkan peran sentral dalam segala bentuk diabetes mellitus. Sebagian besar karbohidrat dalam makanan akan diubah dalam waktu beberapa jam ke dalam bentuk gula monosakarida yang merupakan karbohidrat utama yang ditemukan dalam darah dan digunakan oleh tubuh sebagai bahan bakar. Insulin dilepaskan ke dalam darah oleh sel beta (β-sel) yang berada di pankreas, sebagai respons atas kenaikan tingkat gula darah, biasanya setelah makan. Insulin digunakan oleh sekitar dua pertiga dari sel-sel tubuh yang menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sel-sel sebagai bahan bakar, untuk konversi ke molekul lain yang diperlukan, atau untuk penyimpanan. Insulin juga merupakan sinyal kontrol utama untuk konversi dari glukosa ke glycogen untuk penyimpanan internal dalam hati dan sel otot. Tingkatan insulin yang lebih tinggi menaikkan anabolic (rangkaian jalur metabolisme untuk membangun molekul dari unit yang lebih kecil), seperti proses pertumbuhan sel dan duplikasi, sintesa protein, lemak dan penyimpanan. Insulin adalah sinyal utama dalam mengkonversi banyak bidirectional proses metabolisme dari catabolic (rangkaian jalur metabolisme untuk membongkar molekul- molekul ke dalam bentuk unit yang lebih kecil dan melepaskan energi) ke anabolic, dan sebaliknya. Secara khusus, tingkatan insulin yang lebih rendah berguna sebagai pemicu masuk keluarnya ketosis (fase metabolik pembakaran lemak). Jika jumlah insulin yang tersedia tidak cukup, jika sel buruk untuk merespon efek dari insulin (kekurangpekaan atau perlawanan terhadap insulin), atau jika insulin cacat/defective, maka gula tidak akan diserap dengan baik oleh orang-orang sel-sel tubuh yang memerlukannya dan tidak akan disimpan dengan baik di hati dan otot. Efek selanjutnya adalah tingkat gula darah yang tetap tinggi , miskin sintesis protein, dan lainnya kekacauan metabolisme lainnya, seperti acidosis yaitu meningkatnya keasaman (konsentrasi ion hidrogen) dalam darah.

Insulin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cara kerja insulin

Citation preview

Page 1: Insulin

INSULIN

A.      DEFINISI INSULIN

Insulin adalah hormon utama yang mengendalikan glukosa dari darah ke dalam sebagian besar sel (terutama sel otot dan lemak, tetapi tidak pada sel sistem saraf pusat). Oleh karena itu, kekurangan insulin atau kekurangpekaan reseptor-reseptor memainkan peran sentral dalam segala bentuk diabetes mellitus.Sebagian besar karbohidrat dalam makanan akan diubah dalam waktu beberapa jam ke dalam bentuk gula monosakarida yang merupakan karbohidrat utama yang ditemukan dalam darah dan digunakan oleh tubuh sebagai bahan bakar. Insulin dilepaskan ke dalam darah oleh sel beta (β-sel) yang berada di pankreas, sebagai respons atas kenaikan tingkat gula darah, biasanya setelah makan. Insulin digunakan oleh sekitar dua pertiga dari sel-sel tubuh yang menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sel-sel sebagai bahan bakar, untuk konversi ke molekul lain yang diperlukan, atau untuk penyimpanan.Insulin juga merupakan sinyal kontrol utama untuk konversi dari glukosa ke glycogen untuk penyimpanan internal dalam hati dan sel otot. Tingkatan insulin yang lebih tinggi menaikkan anabolic (rangkaian jalur metabolisme untuk membangun molekul dari unit yang lebih kecil), seperti proses pertumbuhan sel dan duplikasi, sintesa protein, lemak dan penyimpanan. Insulin adalah sinyal utama dalam mengkonversi banyak bidirectional proses metabolisme dari catabolic (rangkaian jalur metabolisme untuk membongkar molekul-molekul ke dalam bentuk unit yang lebih kecil dan melepaskan energi) ke anabolic, dan sebaliknya. Secara khusus, tingkatan insulin yang lebih rendah berguna sebagai pemicu masuk keluarnya ketosis (fase metabolik pembakaran lemak).Jika jumlah insulin yang tersedia tidak cukup, jika sel buruk untuk merespon efek dari insulin (kekurangpekaan atau perlawanan terhadap insulin), atau jika insulin cacat/defective, maka gula tidak akan diserap dengan baik oleh orang-orang sel-sel tubuh yang memerlukannya dan tidak akan disimpan dengan baik di hati dan otot. Efek selanjutnya adalah tingkat gula darah yang tetap tinggi , miskin sintesis protein, dan lainnya kekacauan metabolisme lainnya, seperti acidosis yaitu meningkatnya keasaman (konsentrasi ion hidrogen) dalam darah.

Insulin telah digunakan sebagai terapi pada manusia sejak awal tahun 1990. Tetapi tahukah Anda jika insulin memiliki beberapa jenis yang diklasifikasikan berdasar pada durasi kerjanya? Yang dimaksud dengan durasi kerja insulin adalah lamanya waktu yang diperlukan oleh insulin untuk mencapai aliran darah dan mulai menurunkan kadar gula dalam darah sejak ia dimasukkan ke dalam tubuh penderita. Berdasar waktu yang diperlukan dalam bekerja, insulin terbagi dalam 4 jenis insulin yaitu reaksi pendek, reaksi panjang, reaksi menengah dan reaksi cepat.Insulin reaksi pendek disebut juga sebagai clear insulin, ia adalah jenis obat insulin yang memiliki sifat transparan dan mulai bekerja dalam tubuh dalam waktu 30 menit sejak ia dimasukkan ke dalam tubuh. Obat insulin ini bekerja secara maksimal selama 1 sampai 3 jam dalam aliran darah penderita, dan segera menghilang setalah 6-8 jam kemudian. Maka penderita diabetes harus mengulang beberapa kali dalam sehari jika menggunakan insulin jenis ini.Insulin reaksi panjang merupakan jenis insulin yang mulai bekerja 1 hingga 2 jam setelah ia disuntikkan ke dalam tubuh seseorang. Tetapi obat insulin ini tidak memiliki masa reaksi puncak,

Page 2: Insulin

sehingga ia bekerja secara stabil dalam waktu yang lama yaitu 24 sampai 36 jam di dalam tubuh penderita diabetes. Karena pengaruhnya dapat bertahan dalam waktu yang lama, maka penderita dapat tetap mimiliki energi meskipun ia tidak mengkonsumsi makanan.Obat insulin yang termasuk jenis ini adalah Levemir dan Lantus. Sebuah studi yang dilakukan oleh Russel Jones pada tahun 2007 mengungkapkan bahwa Levemir lebih mampu ditoleransi oleh tubuh manusia dengan baik karena menimbulkan efek penambahan berat badan yang minimal.Jenis insulin reaksi menengah adalah insulin yang mulai efektif bekerja menurunkan gula darah sejak 1 sampai 2 jam setelah disuntikkan ke dalam tubuh. Obat ini bereaksi secara maksimal selama 6-10 jam, dan berakhir setelah 10-16 jam setelahnya, contohnya Humulin m3, Hypurin, dan Insuman.Insulin reaksi cepat akan langsung bekerja 5-15 menit setelah masuk ke dalam tubuh penderita. Ia memiliki tingkat reaksi maksimal selama 30-90 menit, dan pengaruhnya akan segera menghilang setelah 3-5 jam kemudian. Contoh obat insulin ini berupa Lispro, Actrapid, Novorapid, dan Velosulin.Masa reaksi obat insulin juga dipengaruhi oleh kemampuan tubuh seseorang dalam merespon obat ini. Maka diproduksi pual jenis insulin campuran, yang merupakan kombinasi dari dua jenis-jenis insulin di atas. Selain itu penggunaanya harus dibawah pengawasan dokter untuk menentukan dosis yang sesuai dengan kebutuhan setiap penderita.

MEKANISME KERJATempat kerja insulin ialah pd permukaan luar membran sel.Beberapa peneliti mendptkan bhw adenilsiklasedihambat, sedangkan enzim fosfodiesterasedirangsang.Sintesis glikogen dan glikogenolisis tergantung darirangkaian reaksi fostorilasi protein.Siklik AMP mengaktivasi proteinkinase dg akibatperangsangan glikogenolisis dan hambatanglukoneogenesis.

Insulin bekerja sebaliknya yaitu ke arah sintesisglikogen.Insulin mendefosforilasi enzim tertentu dg akibatterjadinya penghambatan glikogenolisis dan lipolisis.Insulin meningkatkan ambilan K+ ke dlm sel, efekserupa terjadi pd Mg++ dan diduga ion tsb bertindaksbgsecond messenger yg memperantarai kerja insulin.

KERJA FISIKTanpa insulin, kontraksi otot dpt menyebabkanglukosa lebih banyak masuk ke dlm sel. Jadi suatu kerja fisik akan mengurangi kebutuhaninsulin, shg mudah terjadi hipoglikemia. ltulahsebabnya maka seorang penderita DM yg bekerjalebih berat daripd biasanya, harus mendpt ekstrakalori atau dosis insulin yg lbh rendah.- Jadi hiperglikemia dpt disebabkan oleh berbagaikeadaan, dmk pula halnya dg sindromDM.-Secara singkat dpt dikatakan bahwa semua keadaanyg menghambat produksi dan sekresi insulin,terdptnya zat yg bersifat anti-insulin dlm darah sertakeadaan yg menghambat efek insulin pd reseptornya,semua dpt menyebabkanDM.

B.      DEFINISI DIABETES

Page 3: Insulin

Diabetes adalah suatu kondisi yang ditandai meningkatnya kadar gula dalam darah (hyperglycemia) sehingga menimbulkan risiko kerusakan microvascular (retinopathy, nephropathy dan sakit saraf). Dan macrovascular (stroke, tekanan darah tinggi dan kelainan jantung). Diabetes adalah suatu sindroma yang ditandai dengan peningkatan kadarglukosa darah disebabkan oleh karena adanya kelainan pada sel beta pada pulaulangerhans kelenjar pankreas.Seseorang didiagnosis diabetes jika terdapat keluhan khas seperti poliuria,polidipsia, polipagia dan penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnyadisertai dengan nilai pemeriksaan darah sewaktu ≥ 200 mg/dl atau glukosa darahpuasa ≥ 126 mg/dl ataupun kadar glukosa plasma ≥ 200 mg/dl pada pengukuranTTGO (tes toleransi glukosa oral) yang diukur kadar glukosa 2 jam setelah minum75 g glukosa (Suyono, 2005).Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit yang disebabkan karenapeningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormoninsulin baik absolut maupun relatif. Absolut berarti tidak ada insulin sama sekalisedangkan relatif berarti jumlahnya cukup/memang sedikit tinggi atau dayakerjanya kurang.

JENIS DIABETES MELLITUS ADA 2Diabetes Melitus Tipe 1Pada Diabetes Melitus Tipe 1 penyebab utamanya ialah terjadinya kekurangan hormon insulin pada proses penyerapan makanan.Fungsi utama hormon insulin dalam menurunkan kadar gula darah secara alami dengan cara :

Meningkatkan jumlah gula yang disimpan di dalam hati.

Merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula.

Mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula.Jika insulin berkurang, kadar gula di dalam darah akan meningkat. Gula dalam darah berasal dari makanan kita yang diolah secara kimiawi oleh hati. Sebagian gula disimpan dan sebagian lagi digunakan untuk tenaga.Disinilah fungsi hormon insulin sebagai “stabilizer” alami terhadap kadar glukosa dalam darah. Jika terjadi gangguan sekresi (produksi)hormon insulin ataupun terjadi gangguan pada proses penyerapanhormon insulin pada sel-sel darah, maka potensi terjadinya diabetes melitus sangat besar sekali.DM tipe I atau disebut DM yang tergantung pada insulin. DM inidisebabkan akibat kekurangan insulin dalam darah yang terjadi karenakerusakan dari sel beta pankreas. Gejala yang menonjol adalah terjadinyasering kencing (terutama malam hari), sering lapar dan sering haus,sebagian besar penderita DM tipe ini berat badannya normal atau kurus.Biasanya terjadi pada usia muda dan memerlukan insulin seumur hidup.

Page 4: Insulin

Diabetes Melitus Tipe 2Jika pada Diabetes Melitus 1 penyebab utamanya adalah dari malfungsi kalenjar pankreas, pada Diabetes Melitus Tipe 2, gangguan utama justru terjadi pada volume reseptor (penerima) hormon insulin, yakni sel-sel darah.Dalam kondisi ini produktifitas hormon insulin   bekerja dengan baik, namun tidak terdukung oleh kuantitas volume reseptor yang cukup pada sel darah, keadaan ini dikenal dengan resistensi insulin.Walau belum dapat dipastikan penyebab utama resistensi insulin, dibawah ini terdapat beberapa faktor-faktor yang memiliki berperan penting terjadinya hal tersebut:

Obesitas, terutama yang besifat sentral (bentuk tubuh apel) Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat Kurang gerak badan (olahraga) Faktor keturunan (herediter)

DM tipe II atau disebut DM yang tak tergantung pada insulin. DM inidisebabkan insulin yang ada tidak dapat bekerja dengan baik, kadar insulin14dapat normal, rendah atau bahkan meningkat tetapi fungsi insulin untukmetabolisme glukosa tidak ada/kurang. Akibatnya glukosa dalam darahtetap tinggi sehingga terjadi hiperglikemia (Anonim, 2003).

Page 5: Insulin

GEJALA-GEJALA DIABETES MELLITUS

1. POLYURIApolyuria berarti penderita mengalami banyak kencing(sering kencing).2. POLYDIPSIA   akibat banyak kencing sehingga penderita mengalami haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi)3. POLYPHAGIASejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi)OBAT-OBAT ANTI DIABETPada diabetes mellitus terdapat kekurangan insulin secara absolute atau relative yang akan mengakibatkan meningkatnya kadar gula darah dan menimbulkan komplikasi serius termasuk kelemahan dan penurunan berat badan karena lipolisis dan proteolisis otot, ketoasidosis akibat penumpukan benda keton.OBAT ANTIDIABET ORAL*    Glipizid dan glicazidMempunyai waktu paruh yang pendekDosis 2,5 – 5 mg sehari sebelum makan pagi atau siang.*     GlibenclamidWaktu paruh lebih panjang dan diberikan satu kali sehari. Mempunyai efek samping gangguan saluran pencernaan dan rash bisa terjadi tetapi jarang.Dosis awal pemberian 5 mg sehari satu kali. Diberikan setelah makan pagi. Penderita lanjut usia dosis 2.5 mg. Dosis maksimal 15 mg sehari*     RepaglinidTurunan benzamido dengan mula dan lama kerja yang cepat, diminum saat makan untuk menghasilkan kadar insulin yang tinggi saat mencerna dan menghindari hipoglikemi antar waktu makan.Disis awal 500 microgram, diberikan 30 menit sebelum makan

Pengelolaan diabetes mellitusDalam mengelola diabetes mellitus langkah pertama yang dilakukanadalah pengelolaan non farmakologis, berupa perencanaan makan dan kegiatanjasmani. Kalau dengan langkah-langkah tersebut sasaran pengendalian diabetesyang ditentukan belum tercapai, dilanjutkan dengan pengelolaan farmakologis,dapat berupa:1) Obat hipoglikemik orala) Pemicu sekresi insulin :(1) SulfonilureaGolongan obat ini bekerja dengan menstimulasi sel beta pancreasuntuk melepaskan insulin yang tersimpan, menurunkan ambang sekresiinsulin dan meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsanganglukosa. Karena itu hanya dapat bermanfaat pada pasien yang masihmempunyai kemampuan untuk mensekresi insulin. Obat golongan inidapat menyebabkan hipoglikemi yang mungkin dapat fatal (Waspadji,2005). Obat golongan ini merupakan pilihan untuk pasien diabetesdewasa baru dengan berat badan normal dan kurang serta tidak pernahmengalami ketoasidosis sebelumnya. Sulfonilurea sebaiknya tidakdiberikan pada penyakit hati, ginjal dan tiroid. Contoh: Chlorpropamid,15

Page 6: Insulin

Glibenklamid, Glikazid, Glipizid, Gliquidon dan Glimipirid(Soegondo, 2005).. Efek SampingSulfonylurea bisa menyebabkan hipoglikemia, terutamabila dipakai dalam 3 – 4 bulan pertama pengobatanakibat perubahan diet dan pasien mulai sadarberolahraga serta minum obat. Apabila ada gangguanfungsi ginjal atau hati, dosis perlu diperhatikan karenalebih mudah timbul hipoglikemia. Namun secara umumobat ini baik untuk menurunkan glukosa darah.

Yang Harus DiperhatikanSemua usaha menurunkan glukosa darah diluar obatseperti olahraga lebih dari biasanya, tidak makan ataumakan terlalu sedikit, apabila dilakukan bersamaandengan minum sulfonylurea, mudah menyebabkanhipoglikemia.Demikian bila menggunakan beberapa obat pilek4 / 16Obat untuk Diabetesdecongestan, atau alkohol, bisa menurunkan glukosa.Sebaliknya pada pemakaian steroid, penyekat beta,niacin, atau obat jerawat retin-A, dapat mengurangi efekobat sehingga glukosa tidak mau turun.Anda dianjurkan membuat pencatatan semua data obatyang dipakai, semua copy resep dari semua dokter anda,serta catatan bila terjadi kemungkinan efek sampingobat.Penambah sensitivitas terhadap insulin :(1) BiguanidGolongan ini yang tersedia adalah metformin, metformin menurunkanglukosa darah melalui pengaruhnya terhadap kerja insulin pada tingkatselular dan menurunkan produksi gula hati. Selain itu, metforminmeningkatkan pemakaian glukosa oleh usus sehingga menurunkanglukosa darah dan menghambat absorbsi glukosa dari usus. Metformintidak menyebabkan kenaikan berat badan seperti pada pemakaiansulfonilurea.

*     BiguanidContoh obat : metformin.Metformin bekerja di perifer untuk meningkatkan uptake glukosa.Dosis dewasa atau anak diatas 10 tahun 500 mg pada waktu makan pagi selama 1 minggu. Kemudian 500 mg pada waktu makan pagi dan makan malam untuk  minggu berikutnya. Kemudian 500 mg pada saat makan pagi, siang dan malam. Dosis maksimal 2 gram sehari dalam dosis terbagi. 

*     AcarboseDosis awal 50 mg sehari, ditingkatkan sampai 50 mg tiga kali sehari, kemudian ditingkatkan sesuai kebutuhan setelah 6 – 8 minggu sampai 100 mg tiga kali sehari. Maksimal 200 mg  kali sehari. Tidak direkomendasikan untuk anak dibawah 12 tahun.*     Glitazon (Thiazolidindon)

Page 7: Insulin

Obat ini meningkatkan sensitifitas insulin dengan berikatan pada reseptor PPAR-γ yang selanjutnya meningkatkan transkripsi gen yang memperantarai kerja insulin.

Efek SampingMetformin biasanya jarang memberikan efek samping.Tetapi pada beberapa orang bisa timbul keluhanterutama pada saluran cerna, misalnya :* Gangguan pengecapan* Nafsu makan menurun* Mual, muntah* Kembung, sebah, atau nyeri perut* Banyak gas di perut, atau diare* Pada beberapa penderita, dilaporkan bisamenimbulkan ruam atau bintik-bintik di kulit.Efek samping di atas biasanya timbul pada beberapaminggu pertama penggunaan obat, yang akan berangsurberkurang. Untuk menghindari efek samping ini,dianjurkan minum obat bersama atau sesudah makan,dan dimulai dari dosis kecil yang kemudian dosisditingkatkan.Bila dikombinasikan dengan obat lain, misalnyasulfonylurea, meglitinide, atau insulin, obat metforminbisa menimbulkan hipoglikemiaYang Harus DiperhatikanHati-hati jangan minum alkohol, bila alkohol danmetformin diminum bersama, bisa terjadi penimbunanobat dalam tubuh dan timbul lactic acidosis, keadaan inibisa berbahaya, dengan keluhan sebagai berikut:* Rasa capai* Nyeri otot* Sukar bernafas* Nyeri perut* Pusing, mengantuk, sampai gangguan kesadaran.Keluhan perut akibat obat metformin bisa diatasi denganobat simetidin atau obat perut lain untuk mengatasikeluhan mual, muntah, kembung, dan diare.Bila terjadi lactic acidosis (meskipun jarang), harusmenghentikan obat metformin, dan dokter perlu memberisuntikan iv dye (obat kontras yang biasanya digunakanuntuk pemeriksaan radiologi).Daftar pustakaAnonim. 2006. Obat-Obat Penting Untuk Pelayanan Kefarmasian edisi revisi. Fakultas Farmasi UGM.Yogyakarta.Anonim. 2010. Phenformin. diakses dari http://www.drugbank.caPrice, A. S dan Wilson, M. L. 1995. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-proses Penyakit Edisi IV. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC