INTEGRASI Data & KEAMANAN Informasi

Chapter President

Association for Information Systems

Indonesia chapter

CEO

PT Tatacipta Teknologi Indonesia

Lead Reseacher

E-Government & IT Governance Lab. ITS

ITIL, COBIT, TOGAF

Tony D. Susanto, Ph.D.,

Email: tonydwisusanto@is.its.ac.id

WA: 081217762280

SMART CITY,

PERKENALAN

Tony Dwi Susanto, Ph.D. (ITIL, COBIT, TOGAF)

S3 Computer Science, topik: e-Government & Technology Adoption the Flinders University of South Australia, Beasiswa ALA

Chapter President Association of Information Systems – Indonesia (AISINDO)

Kepala Peneliti e-Government & IT Governance Research Group ITS, Kasubdit Pengembangan Karir & Kewirausahaan (PK2M) ITS

Konsultan e-Government, Smart City, & Tata Kelola TI: Pemkot Surabaya (2014 - now), Pemkot Kediri (2015 – now), Pemkab Bojonegoro (2018), Pemkot Madiun (2018), Kab. Blitar (2014), Northern Territory Government Australia (2011), South Australia (2011-2012)

CEO PT Tatacipta Teknologi Indonesia

Staf ahli Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2016)

Tim Perancangan Tata Kelola Penjaminan Mutu Dirjen Dikti (2017)

Email : tonydwisusanto@is.its.ac.id

Phone/WA : 0812 1776 2280

We have experience developing e-Government systems in:

over 30 cities & regencies in Indonesia (5% of 540 cities, regencies, provinces in Indonesia)

RESEARCH & PROJECT Experiences 1. E-Government & Smart City PLANNING:

Master Plan e-Government & Smart City

Designing Fiber Optic Network for a city

Command Center (Feasibility Study & Design)

Classification of IT Projects – City scope

Priority of Online Public Services

Organization Structure of IT Department

Job Analysis of IT Department

ICT Key Performance Indicators & targets in RPJMD

Big Data Roadmap for city

2. E-Government & Smart City IMPLEMENTATION: SMS-based e-Government

E-Government Trainings

e-Health for city application

e-Surat application

Swara Warga application

Data Integration (LAKIP, LKPJ, LPPD): Business Processes, Data Owner, & Application

Content Management System (CMS) for Government Resource Planning (GRP)

3. E-Government & Smart City EVALUATION: e-Government Adoption (Factors, User Characteristics)

e-Government & Smart City Evaluation – City scope (Audit, Maturity, Asset)

IT Leadership

Usability design of User Interface components for e-Government media

Research in Progress

1. Smart City & Smart Village Model 2. Safe City Model 3. Open Data model for Smart City 4. E-Government vs. Corruption 5. IT Leadership 6. Usability design for e-Gov media

based on Brainwaves (Cognitive), Eye movement (Motoric), & Face expression (Affective)

BUKU (6)

E-Book GRATIS Download di

www.aisindo.org/aisindo-store/store

MATERI I. SMART CITY: Pengertian, E-GOVERNMENT, & Teknologi

II. Strategi Memulai INTEGRASI DATA

III. Strategi Memulai KEAMANAN INFORMASI Kota/Kabupaten

I. SMART CITY Pengertian, E-GOVERNMENT, & Teknologi

“SMART”

“Energetic or quick in movement”

“Capable of making adjustments that resemble

those resulting from human decisions”

“Kemampuan seseorang/sesuatu untuk

merespon cepat, akurat, and antisipatif”

MANUSIA: Butuh PANCA INDERA untuk Mengumpulkan Input

Needs OTAK (& Hati) untuk Memprosesnya

Needs ANGGOTA TUBUH untuk Meresponnya

“SMART” untuk sebuah KOTA

(Applications: AI, DSS, Expert Systems)

PANCA INDERA OTAK ( + Hati) ANGGOTA TUBUH

Definisi “SMART CITY” “The effective integration of physical, digital and human systems in the built

environment to deliver a sustainable, prosperous and inclusive future for its

citizens” (the British Standards, 2014)

“An innovative city that uses information and communication technologies

(ICTs) & other means to improve quality of life, efficiency of urban operation

and services, and competitiveness, while ensuring that it meets the needs of

present and future generations with respect to economic, social and

environmental aspects” (the International Telecommunications Union/ITU, 2014) “A new concept and a new model, which applies the new generation of

information technologies, such as the internet of things, cloud computing,

big data and space/geographical information integration, to facilitate the

planning, construction, management and smart services of cities.”

(the International Standards Organization/ISO, 2014)

Kata Kunci “SMART CITY”

An INNOVATIVE CITY (Business Processes, Services, People)

Serving, Responsing, & Fulfilling the needs of Present & future

generations

Integrating Physical system (building, bridges, river, etc), digital system

(IT network, application, information, etc) & human system (community,

villages, etc)

Using ICTs (including IOT, GIS, Big Data, Cloud Computing, etc) & other

means (sensors, etc)

Goals: to improve quality of life, efficiency of urban

operation and services, and competitiveness, & sustainability of the city.

Dimensi SMART CITY (*Kominfo)

1. Smart SOCIETY (~ PEOPLE) 2. Smart LIVING

3. Smart ENVIRONMENT 4. Smart ECONOMY 5. Smart BRANDING 6. Smart GOVERNANCE

SMART CITY vs. E-GOVERNMENT E-GOVERNMENT SMART CITY

LINGKUP Organisasi Pemerintah atau

Pemerintah Daerah

KOTA

(bukan hanya organisasi pemerintah

saja)

DIMENSI

dalam Model

Smart City

1 Dimensi,

yakni: Smart Governance

6 Dimensi,

yakni: Smart Governance, Smart

Branding, Smart Economy, Smart Living,

Smart Society, Smart Environment

CAKUPAN G2C, G2B, dan G2G

Contoh: integrasi aplikasi dan data antar

Dispendukcapil dengan e-Health (Dinkes).

G2C, G2B, G2G

B2B, B2C bahkan integrasi G-B-C

Contoh: integrasi aplikasi dan data antar

e-KTP, BPJS, Puskesmas, RSUD, dan

Perbankan.

Kerja-sama layanan pengantaran obat

ke masyarakat tidak mampu antara

Dinas Kesehatan dengan Go-Jek.

PELAKSANA Unit-Unit Pemerintah Semua pemangku kepentingan kota,

termasuk Lembaga Pemerintah, Swasta,

dan Masyarakat

SMART CITY vs. E-GOVERNMENT E-GOVERNMENT SMART CITY

PEMIMPIN/

PENGAMBIL

KEPUTUSAN

Pimpinan Daerah memiliki kekuasaan

relatif absolut dalam fungsi koordinasi dan

pembuat kebijakan

Sebagai pelaksana Koordinator SPBE

Daerah adalah Sekretaris Daerah

(Pasal 61, Perpres 95 Tahun 2018)

Pimpinan daerah,

pemilik/pemimpin perusahaan, organisasi

non-profit, dan tokoh-tokoh masyarakat

Pimpinan Daerah tidak memiliki kekuasaan

secara absolut,

masing-masing entitas memiliki indepedensi

sehingga pendekatan kerja-sama harus

persuasif dan kolaboratif.

Strategi Kolaborasi Koordinasi dan evaluasi dilakukan oleh

Dinkominfo (khususnya Seksi Tata Kelola)

mengacu pada dokumen arsitektur SPBE

daerah yang mencakup perencanaan TIK di

semua unit pemerintah kota.

Dapat dibentuk Dewan TIK Pemerintah

Kota beranggotakan Kepala-Kepala Dinas

dan diketuai oleh Walikota atau Sekretaris

Daerah dan sebagai Sekretaris adalah

Kepala Dinas Kominfo. Agenda pertemuan

dipersiapkan oleh Kepala Seksi Tata Kelola

Dinkominfo.

Melalui Dewan Smart City beranggotakan

Walikota/Bupati, Kepala Dinas, Pimpinan

organisasi swasta, dan perwakilan

masyarakat.

Membuat Rencana Bersama (Masterplan

Smart City) dan masing-masing pihak berbagi

peran (siapa melakukan apa?) dengan

Walikota/ Bupati sebagai ‘dirigen’ nya.

Menuju Smart City:

APA YANG DIBUTUHKAN?

MANUSIA CERDAS/INOVATIF: Aparatur Pemda + Masyarakat

PROSES BISNIS Inovatif Inovasi Implementasi TEKNOLOGI

LAYANAN Inovatif, Lebih Pribadi, Terintegrasi

MASALAH Daerah POTENSI Daerah PROGAM

UNGGULAN Daerah

KOLABORASI: Pemda + Swasta + Akademisi + Masyarakat

“Smart PROVINCE” =

“Smart CITY”? Undang Undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

“Smart PROVINCE” =

“Smart CITY”?

SMART PROVINCE

Smart City A

Smart City B

Smart City C

Smart Regency A

Smart Regency B Smart Regency C

Teknologi SMART CITY:

1. CLOUD COMPUTING mendorong Semua Layanan Serba ONLINE & VIRTUAL

Aplikasi diunduh dari internet

Informasi disimpan di dunia maya

Infrastruktur via jejaring telko

Pengelola tidak selalu dikenal

Produk dan jasa dalam format digital

Proses terjadi secara virtual

Bayar melalui transaksi elektronik

Keamanan berbasis kepercayaan

CLOUD COMPUTING

Teknologi SMART CITY:

2. INTERNET OF THINGS mendorong

Semua Perangkat dapat

MENGIRIMKAN DATA & DIAKSES + Antar Perangkat dapat “BERBICARA”

• Piranti elektronik/digital • Embedded device • Kontrol peralatan • Ragam objek konsumen • Entitas korporasi • Sistem informasi organisasi • Pusat data terdistribusi • Benda dalam rumah • Teknologi perkotaan

SENSORS + ACTUATORS

Teknologi SMART CITY: 3. SOSIAL MEDIA sebagai Platform INTERAKSI MASAL

SOCIAL MEDIA

Komunikasi terbuka, terbatas, dan tertutup

Transaksi sosial dan komersial

Kolaborasi dan kooperasi lintas geografis

Konsumsi produk dan layanan digital

Diseminasi ragam data dan informasi

Gaya Komunikasi tanpa Sekat/Tingkat

& Tuntutan Layanan Pemerintah (24/7)

Teknologi SMART CITY:

4. INTERNET of THINGs + CLOUD COMPUTING + SOCIAL MEDIA memunculkan BIG DATA

DATA Volume Sangat Besar berkumpul & Terus ter-Update dengan Sangat Cepat

(Data terstruktur + tidak terstruktur, Data format teks + multimedia, Data statis + dinamis, Data valid + hoax, Data

sederhana + kompleks, Data formal + data informal, Data internal + data eksternal, Data manusia + data mesin,

Data fakta + data asumsi, Data mentah + data olahan)

Teknologi SMART CITY: 5. BIG DATA memunculkan DATA ANALYTICs

DATA Volume Sangat Besar berkumpul & Terus ter-Update dengan Sangat Cepat

(Data terstruktur + tidak terstruktur, Data format teks + multimedia,

Data statis + dinamis, Data valid + hoax, Data sederhana + kompleks,

Data formal + data informal, Data internal + data eksternal,

Data manusia + data mesin, Data fakta + data asumsi, Data mentah + data olahan)

DATA ANALYTICs

Berbagai ANALISA terhadap apa yang telah dilakukan

seseorang atau sekelompok individu

Berbagai PREDIKSI terhadap kecenderungan apa yang

akan dilakukan seseorang di kemudian hari

Berbagai KORELASI antar kejadian yang satu dengan

lainnya terkait dengan seorang individu atau kelompok

Berbagai PERSEPSI dan ASUMSI mengenai suatu situasi,

kondisi, maupun konteks tertentu hasil olahan informasi

II. Strategi Memulai INTEGRASI DATA

DATA SIAPA YANG VALID?

Jumlah Anak?

Dispendukcapil: 2 orang

Dinkes: 3 orang

Dinas Pendidikan: 4 orang

Pendidikan Terakhir? Dispendukcapil: S1

Dinas Pendidikan: S2

MULAI DARI UJUNG! 3 Laporan Rutin Tahunan Kinerja Pemda

• LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggung-Jawaban) kepada DPRD. Pengumpul Data (dari OPD & BPS): Bappeda

• LAKIP (LAporan Kinerja Instansi Pemerintah): per-Misi-Tujuan-Sasaran kepada KEMENPAN Pengumpul Data: Bagian Organisasi Sekda Pemkot/kab

• LPPD (Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah) kepada KEMENDAGRI. Pengumpul Data : Bagian Pemerintahan Sekda Pemkot/kab

MANUAL: Inkonsistensi Data!

BAPPEDA

LKPJ

OPD

OPD

OPD

BPS

Bagian ORGANISASI Sekda

Bagian PEMERINTAHAN Sekda

LAKIP

LPPD

DPRD

KEMENPAN

KEMENDAGRI

INTEGRASI DATA: Wali Data (Validator + Verifikator)

+ 1 APLIKASI untuk 3 Admin Laporan & Semua OPD Wali Data

+ 1 DATABASE

+ 3 LAPORAN

+ SOP & Perwali OPD Wali Data & kewajiban Updating Data Primer

BAPPEDA

LKPJ

OPD

OPD

OPD

BPS

Bagian ORGANISASI Sekda

LAKIP

LPPD

DPRD

KEMENPAN

KEMENDAGRI

Bagian PEMERINTAHAN Sekda

JUMLAH INDIKATOR

• LKPJ: 133 indikator

• LAKIP: 35 indikator

• LPPD: 94 indikator (total: 262 indikator, dengan indikator irisan terdapat 212 indikator)

Minimal 1 indikator = 1 – 3 Data Primer

(Jumlah data primer: 390 Data Primer)

Setiap Data Primer harus memiliki satu WALI DATA

TAHAPAN:

LKPJ

LAKIP

LPPD

Analisis

INDIKATOR,

RUMUS, &

DATA PRIMER

Analisis

WALI DATA

Tiap Data Primer

SURVEY

EXISTING DATA

Tiap Data Primer

Konfirmasi Wali Data

VERIFIKASI WALI DATA

PERANCANGAN ATURAN BISNIS

& ANTAR-MUKA

PEMBANGUNAN APLIKASI

& DEFAULT SETTING

ENTRY DATA oleh

OPERATOR & TESTING

PERUBAHAN WALI DATA Dapat Dilakukan dengan SOP tertentu

FINALIZING & OPERATIONAL

WALI INDIKATOR Dapat dirapatkan Internal Pemkot

Proses Bisnis

Tahap I (2017): APLIKASI &

1 DATABASE TUNGGAL 3 FORM INPUT untuk Operator 3 Laporan Fasilitas Import data Excel dan database lain OPERATOR Masih mengumpulkan Data dari OPD & BPS

Tahap II (2018 - dst): Harus dibangun Aplikasi-Aplikasi Transaksi Data Harian Di tiap OPD

Contoh Tampilan

Aplikasi INTEGRASI DATA

LKPJ, LAKIP & LPPD

Strategi INTEGRASI DATA 38 Kab/Kota di Jawa Timur?

1. CLOUD SERVICES (Web-based applications)

2.Focus pada DATA (Bukan Aplikasinya)

3. Mulai dari 1 – 4 Modul & Data KPI (Keuangan, Investasi Daerah, Kesehatan, Pendidikan)

Data Center

Dinkominfo

Provinsi JATIM

Kota A

Kota B

Kota C

III. Strategi Memulai KEAMANAN INFORMASI

Memastikan 1 Pintu “Keluar-Masuk”

Penambahan infrastruktur keamanan: 8 firewall, 1 Gateway router, 7 Alat Intrusion Detection System (IDS), 5 Proxy Server, 2 Router 1 VPN Gateway 13 Server CCTV 7 NVR

Membangun BUDAYA Keamanan Informasi: “INFORMATION SECURITY POLICY”

1. DO – DON’T: Penggunaan Internet Kantor eMail Kantor Perangkat TIK di lingkungan kantor, termasuk BYOD Policy

2. Membangun & Memperkuat SERVICE DESK & OPERATIONAL MANAGEMENT khususnya Layanan Incident Keamanan Informasi 3. Ditetapkan Pembagian Tanggung-Jawab RACI (Responsible, Accountable, Consulted, Informed) terkait Keamanan Informasi antara Dinkominfo vs. OPD 4. Ditetapkan SK Walikota/Bupati, Penegakan aturan oleh Sekda dengan Reward-Punishment, Accountable: Kepala Dinas & Kepala Seksi Persandian Program Kampanye Rutin Keamanan Informasi (Poster, Training, VLOG, WA, dll) 5. Akses Server Critical oleh PNS (Bukan Honorer apalagi Vendor!)

YANG TELAH KITA PAHAMI: 1. SMART CITY: Pengertian, E-GOVERNMENT, & Teknologi

2. Strategi Memulai INTEGRASI DATA

3. Strategi Memulai KEAMANAN INFORMASI Kota/Kabupaten

TERIMA KASIH

ITIL, COBIT, TOGAF

Tony D. Susanto, Ph.D.,

tonydwisusanto@is.its.ac.id

Phone/WA : 0812 1776 2280